beberapa dasawarsa merupakan gereja antik kecil dari bata kuning dan kaca
berwarna. Bangunan itu berdiri tegak, dikelilingi pagar kawat jelek di daerah
yang rindang, beberapa blok dari pusat kota Memphis. Tulisan grafiti
bertebaran pada bata kuningnya, kaca jendelanya yang warna-warni sudah
digantikan dengan kayu lapis. Jemaatnya sudah bertahun-tahun yang lalu kabur
ke timur, jauh dari pusat kota, menuju pinggir kota yang aman. Mereka
membawa bangku dan buku-buku nyanyian, bahkan juga jok yang dipakai untuk
berlutut. Seorang satpam mondar-mandir sepanjang pagar, siap membuka
gerbang. Di sampingnya ada gedung apartemen kumuh dan sam blok di
belakangnya ada proyek perumnas buruk, tempat 'pasien-pasien Auburn House
datang. Mereka semua adalah ibu-ibu muda, para remaja yang tanpa kecuali juga
mempunyai ibu re325 yang mereka terima di rumah. Tak seorang pun di antara mereka menikah.
Mereka tinggal bersama ibu, bibi, atau nenek. Auburn House didirikan oleh
www.ac-zzz.tk beberapa biarawati dua puluh tahun yang lalu, untuk mengajari anak-anak ini
bagaimana memelihara bayi yang sehat."
Adam mengangguk pada poster kondom. "Dan untuk mencegah kehamilan?"
"Ya Kami bukan penyuluh keluarga berencana, tidak ingin jadi begitu, tapi
tak ada salahnya menyebut pengendalian kelahiran."
"Mungkin kau harus berbuat lebih dari sekadar menyebutnya"
"Mungkin. Enam puluh persen bayi yang lahir di negara ini tahun lalu adalah
anak di luar perkawinan, dan jumlahnya makin meningkat tiap tahun. Dan tiap
tahun makin banyak saja kasus anak telantar dan ditinggalkan. Itu akan
mematahkan hatimu. Beberapa dari sobat kecil ini tak punya kesempatan."
"Siapa yang mendanainya?" "Semuanya swasta. Kami menghabiskan separo
waktu kami dalam usaha untuk mendapatkan uang. Kami beroperasi dengan
anggaran yang sangat kecil."
"Ada berapa penyuluh sepertimu?"
"Sekitar selusin. Beberapa bekerja beberapa sore seminggu, beberapa
lainnya pada hari Sabtu. Aku beruntung. Aku bisa bekerja di sini sepenuhnya"
"Berapa jam seminggu?"
328 "Entahlah. Siapa yang menghitungnya" Aku tiba di sini sekitar pukul sepuluh
dan pulang sesudah gelap."
"Dan kau melakukan semua ini tanpa upah?"
"Yeah. Pengacara macam kalian menyebutnya pro bono, kurasa."
"Ini berbeda dengan pengacara. Kami melakukan pekerjaan sukarela untuk
membenarkan diri sendiri dan uang yang kami peroleh, sumbangan kecil kami
kepada masyarakat. Kami masih tetap mendapat banyak uang, kau mengerti"
Ini sedikit berbeda" "Ini bermanfaat."
"Bagaimana kau menemukan tempat ini?" "Entahlah. Kejadian itu sudah
lama. Aku jadi anggota sebuah klub sosial, klub peminum teh panas. Kami
berkumpul sekali sebulan untuk menikmati makan siang mewah dan
merundingkan cara-cara mengumpulkan beberapa sen bagi mereka yang kurang
beruntung. Suatu hari seorang biarawati bicara tentang Auburn House kepada
www.ac-zzz.tk kami, dan kami mengambilnya sebagai penerima sumbangan. Satu hal
membawa pada lainnya." "Dan kau tak dibayar sepeser pun?" "Phelps punya
banyak uang, Adam. Aku bahkan menyumbang banyak untuk Auburn House.
Kami sekarang sedang mengadakan acara pengumpulan dana di Hotel Peabody,
tamu-tamu berdasi hitam dan minum sampanye. Aku mendesak Phelps untuk
membujuk teman-temannya sesama bankir agar
datang bersama istri mereka dan mengeruk uang mereka. Tahun lalu kami
mengumpulkan 200.000 dolar."
"Ke mana uang itu?"
"Sebagian untuk biaya overhead. Kami punya dua staf full-time. Bangunan
ini murah, tapi masih perlu dibiayai. Sisanya untuk perlengkapan bayi,
obatobatan, dan bacaan. Tak pernah cukup." "Jadi, kau kurang-lebih mengelola
tempat ini?" "Tidak. Kami membayar seorang administrator. Aku cuma
penyuluh." Adam mengamati poster di belakang Lee, poster yang memperlihatkan
kondom besar berwarna kuning berkelok-kelok seperti ular pada dinding. Dari
survei dan penelitian terbaru ternyata bahwa alat kecil ini tidak dipakai para
remaja, meskipun ada banyak kampanye televisi, slogan sekolah, dan tayangan
MTV oleh bintang-bintang rock yang bertanggung jawab. Ia tak bisa memikirkan
apa pun yang lebih buruk daripada duduk dalam mangan sempit yang penuh
sesak ini sepanjang hari sambil membicarakan ruam popok dengan ibu-ibu
berusia lima belas tahun.
"Aku kagum padamu karena pekerjaan ini," katanya, memandang ke dinding
dengan poster makanan bayi.
Lee mengangguk, tapi tak mengucapkan apa-apa. Matanya letih dan is siap
untuk pulang. "Mari kita pergi makan," katanya. "Di mana?"
"Entahlah. Di mana saja."
"Aku menemui Sam hari ini. Melewatkan dua jam bersamanya."
Lee merosot di tempat duduknya dan perlahan-lahan meletakkan kaki di
atas meja. Seperti biasa, ia memakai jeans pudar dan kemeja button-down.
"Aku pengacaranya."
www.ac-zzz.tk "Dia menandatangani perjanjian?"
"Ya. Dia menyiapkannya sendiri, empat halaman. Kami berdua menandatanganinya, jadi sekarang terserah aku."
"Kau takut?" "Ngeri. Tapi aku bisa menanganinya. Aku bicara dengan seorang wartawan
dari Memphis Press siang ini. Mereka sudah dengar desas-desus Sam Cayhall
adalah kakekku." "Apa yang kaukatakan padanya?"
"Aku tak bisa menyangkalnya, bukan" Dia ingin mengajukan segala macam
pertanyaan tentang keluarga, tapi hanya sedikit yang kuceritakan. Aku yakin
dia akan menggali-gali dan menemukan lebih banyak lagi."
"Bagaimana denganku?"
"Sudah tentu aku tidak bercerita tentang dirimu, tapi dia akan mulai
menggali. Maaf, aku menyesal." "Menyesal untuk apa?"
"Menyesal karena mungkin mereka akan mengungkapkan identitasmu yang
sebenarnya. Kau akan dicap sebagai putri Sam Cayhall, pembunuh, rasis, anuSemit,
teroris, anggota Klan, orang tertua yang
IT pernah digiring ke kamar gas dan digas sepeuj binatang. Mereka akan
mengusirmu ke luar kota." "Aku sudah mengalami yang lebih buruk."
"Apa?" "Jadi istri Phelps Booth." Adam tertawa mendengar ini dan Lee terse-nyum.
Seorang wanita setengah baya berjalan ke pintu yang terbuka dan memberi
tahu Lee bahwa ia akan pulang. Lee melompat berdiri dan cepat-cepat
memperkenalkan kemenakannya yang muda dan tampan, Adam Hall, pengacara
dari Chicago, yang datang berkunjung untuk membuat kegemparan. Wanita itu
cukup terkesan ketika mundur keluar dari kantor dan menghilang di gang.
"Kau seharusnya tidak melakukan itu," kata Adam.
"Kenapa tidak?"
"Sebab namaku akan muncul di surat kabar besok - Adam Hall, pengacara
dari Chicago, dan cucu."
www.ac-zzz.tk Mulut Lee terbuka dua setengah senti sebelum ia menyadarinya Ia kemudian
mengangkat j>un-dak, seolah-olah tak peduli, tapi Adam melihat ketakutan
dalam matanya. Sungguh kekeliruan yang tolol, katanya pada dirinya sendiri.
"Siapi peduli?" katanya seraya mengambil dompet dan tas kerja. "Ayo kita pergi
cari restoran" Mereka pergi ke sebuah bistro di dekat tempat itu, sebuah rumah makan
kecil milik keluarga Itali
332 dengan meja-meja kecil dan penerangan redup di sebuah bungalo. Mereka
duduk di sudut yang gelap dan memesan minuman, es teh untuk Lee dan air
mineral untuk Adam. Setelah pelayan berlalu, Lee mencondongkan- tubuh dan
berkata, "Adam, ada sesuatu yang perlu kuceritakan padamu."
Adam mengangguk, tapi tak mengucapkan apa-apa.
"Aku seorang pecandu alkohol." Mata Adam menyipit, lalu membeku diam
Dua malam terakhir ini mereka minum bersama-sama.
"Sudah sekitar sepuluh tahun sekarang," Lee menjelaskan, masih membungkuk rendah di atas meja. Orang terdekat berjarak lima meter dari
mereka. "Ada banyak alasan, oke" Beberapa di antaranya mungkin bisa
kauterka. Aku menjalani pengobatan, keluar dengan bersih, dan bertahan
sekitar setahun. Kemudian kembali menjalani rehabilitasi. Sudah tiga kali aku
menjalani perawatan, yang terakhir lima tahun yang lalu. Itu tidak mudah."
Tapi kau minum tadi malam. Beberapa gelas." "Aku tahu. Dan malam
sebelumnya. Dan hari ini kukosongkan semua botol dan kubuang birnya Tak ada
setetes pun dalam apartemen."
"Itu bukan masalah bagiku. Kuharap bukan aku penyebabnya."
"Tidak. Tapi aku butuh bantuanmu, oke" Kau akan tinggal bersamaku selama
beberapa bulan, dan kita akan mengalami saat-saat buruk. Bantulah ~ aku."
333 "Tentu, Lee. Seandainya saja kau memberitahukannya ketika aku tiba. Aku
tidak banyak minum. Aku bisa minum atau sama sekali tidak."
www.ac-zzz.tk "Alkoholisme adalah binatang aneh. Kadang-kadang aku bisa melihat orang
minum dan sama sekali tidak terganggu. Kemudian, aku melihat iklan bir dan
meneteskan air liur. Aku melihat iklan anggur yang dulu kusuka, dan keinginan
itu begitu bebat, sampai aku mual. Sungguh pergulatan berat."
Minuman tiba dan Adam takut menyentuh air mineralnya. Ia menuangkannya di atas es dan mengaduknya dengan sendok. "Apakah itu
menurun dalam keluarga kita?" tanyanya nyaris pasti memang demikian halnya.
"Kurasa tidak. Sam dulu suka keluar dan minum sedikit ketika kami masih
kanak-kanak, tapi dia menyembunyikannya dari kami. Nenekku dari pihak ibu
adalah pecandu alkohol, jadi ibuku tak pernah menyentuh benda itu. Aku tak
pernah melihatnya di dalam ramah." "Bagaimana itu terjadi padamu?"
"Perlahan-lahan. Ketika meninggalkan rumah, aku tak sabar mencobanya, sebab
minuman keras adalah tabu ketika aku dan Eddie tumbuh dewasa. Kemudian
aku berjumpa dengan Phelps, dan dia berasal dari keluarga social drinker.
Kebiasaan itu jadi pelarian, kemudian jadi penopang." "Akan kulakukan apa
saja sebisaku. Maaf." "Tak perlu menyesal. Aku menikmati minum
334 bersamamu, tapi sudah saatnya berhenti, oke" Tiga kali aku gagal. Sebab
aku mengira bisa minum satu atau dua gelas dan tetap mengendalikan diri.
Suatu saat aku melewatkan satu bulan dengan minum anggur dan membatasi
diri sampai segelas sehari. Kemudian jadi segelas setengah, lalu dua, lalu tiga.
Lalu rehabilitasi. Aku seorang alkoholik dan takkan pernah sembuh tuntas."
Adam mengangkat gelasnya dan menempelkannya pada gelas Lee. "Untuk
kegagalanmu. Kita sama-sama menghadapinya." Mereka meneguk minuman
ringan itu. Si pelayan adalah seorang mahasiswa yang langsung tahu apa yang harus
mereka makan. Ia menyarankan ravioli panggang, sebab itu sajian terlezat di
kota itu dan bisa disajikan dalam sepuluh menit. Mereka setuju.
"Aku sering bertanya-tanya dalam hati, apa yang kaulakukan dengan
waktumu, tapi aku takut menanyakannya" kata Adam.
www.ac-zzz.tk "Aku pernah punya pekerjaan. Setelah Walt tar hir dan mulai bersekolah,
aku jadi bosan, maka Phelps mencarikan pekerjaan untukku pada salah satu
perusahaan temannya. Gaji besar, kantor bagus. Aku punya sekretaris pribadi
yang tahu lebih banyak tentang pekerjaanku daripada aku sendiri. Sesudah
setahun, aku berhenti. Aku menikahi uang, Adam, jadi aku tak perlu bekerja.
Ibu Phelps tercengang ngeri mengetahui aku digaji." "Apa kerja wanita-wanita
kaya sepanjang hari?"
335 "Memikul beban dunia. Pertama-tama mereka hams memastikan papi
berangkat bekerja, lalu mereka harus merencanakan hari itu. Para pelayan
hams diberi pengarahan dan petunjuk. Berbelanja dibagi sedikitnya menjadi
dua bagian, pagi dan siang. Belanja pagi biasanya terdiri atas telepon beruntun
ke Fifth Avenue untuk memesan barang-barang. Belanja siang kadang-kadang
dilakukan sendiri, tentu saja dengan sopir menunggu di halaman parkir. Makan
siang menghabiskan sebagian besar hari itu, sebab acara itu memerlukan
perencanaan berjam-jam dan sedikitnya dua jam untuk pelaksanaannya. Acara
itu biasanya berupa pesta kecil yang lebih banyak dihadiri oleh jiwa-jiwa resah
serupa. Kemudian ada tanggung jawab sosial sebagai wanita kaya. Sedikitnya
tiga kali seminggu dia menghadiri jamuan minum teh di rumah temantemannya
mengunggis biskuit impor dan merengek tentang betapa malang
nasib bayi-bayi telantar atau ibu-ibu yang kecanduan obat bius. Kemudian
bergegas pulang untuk menyegarkan diri, menyambut papi pulang dari
pertempuran di kantor. Lalu dia minum martini pertama bersama suaminya di
tepi kolam renang, sementara empat orang mempersiapkan makan malam
mereka." "Bagaimana dengan seks?" "Dia terlalu letih. Plus, dia mungkin punya
gundik." "Inikah yang terjadi pada Phelps?"
"Kurasa begitu, meskipun dia tak dapat me336
ngeluh tentang seks. Aku punya bayi, aku makin tua, dan dia selalu punya
pasokan gadis-gadis mUda berambut pirang dari banknya. Kau takkan percaya
www.ac-zzz.tk keadaan kantornya. Tempat itu penuh dengan wanita-wanita hebat, dengan
gigi dan kuku tanpa cacat, semuanya memakai rok mini dan bertungkai
panjang. Mereka duduk di belakang meja kerja bagus dan bicara di telepon,
menunggu isyarat dan panggilannya. Dia punya kamar tidur kecil
di samping ruang rapat. Laki-laki itu binatang." "Jadi, kau berhenti
menjalani kehidupan berat
sebagai wanita kaya dan pindah?" "Yeah. Aku tidak begitu baik menjalani
peran sebagai wanita kaya, Adam. Aku membencinya.
Untuk beberapa saat memang menyenangkan, tapi
aku tidak cocok. Bukan dari keturunan yang tepat.
Percaya atau tidak, keluargaku tidak dikenal dalam
kalangan sosial Memphis." "Kau pasti bercanda."
"Sumpah. Dan untuk jadi wanita kaya yang pantas dan bermasa depan di
kota ini, kau harus berasal dari keturunan kaya raya, lebih disukai dengan
kakek buyut yang jadi kaya berkat perdagangan kapas. Aku tidak cocok."
Tapi kau masih memainkan permainan sosial itu."
"Tidak. Aku masih muncul dalam berbagai acara, tapi cuma untuk Phelps.
Penting baginya punya istri sebaya dan sedikit beruban; istri yang matang,
kelihatan menarik dalam gaun malam dan berlian,
serta bisa menahan diri sementara mengobrol dengan teman-teman
suaminya yang membosankan. Kami keluar tiga kali setahun. Aku jadi semacam
Kamar Gas The Chamber Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
istri pajangan yang mulai menua."
"Rasanya dia ingin istri pajangan asli, salah satu dari gadis pirang berpakaian
ketat itu." Tidak. Keluarganya akan terpukul, dan ada banyak uang dalam trust. Phelps
hams hati-hati di depan keluarganya. Pada saat orangtuanya meninggal, dia
akan siap keluar dari lemari." "Kusangka orangtuanya membencimu." "Sudah
tentu. Ironisnya, karena merekalah kami masih bertahan. Perceraian berarti
skandal." Adam tertawa dan menggelengkan kepala keheranan. "Ini gila."
www.ac-zzz.tk "Ya, tapi beres. Aku senang. Dia senang. Dia mendapatkan gadis-gadis
mungilnya. Aku menyeleweng dengan siapa saja aku mau. Tak ada pertanyaan
yang diajukan." "Bagaimana dengan Walt?" Perlahan-lahan Lee meletakkan gelas
tehnya di meja dan memalingkan wajah. "Kenapa dia?" tanyanya, tanpa
memandang. "Kau tak pernah bicara tentang dia." "Aku tahu," katanya pelan,
masih memandang sesuatu di seberang ruangan. "Coba kuterka. Ada sesuatu.
Ada rahasia lain." Lee memandangnya dengan sedih, lalu mengangkat pundak
sedikit, seolah-olah mengatakan, peduli amat.
"Bagaimanapun, dia sepupuku," kata Adam. "Pan setahuku, bila tak ada
rahasia lain terungkap, dialah satu-satunya sepupu yang kumiliki."
"Kau takkan menyukainya."
"Sudah tentu. Dia bagian dari keluarga Cayhall."
"Bukan. Dia sepenuhnya Booth. Phelps ingin seorang putra entah mengapa
aku tak tahu. Jadi, kami pun punya anak laki-laki. Phelps, tentu saja, tak
punya banyak waktu baginya. Selalu terlalu sibuk dengan bank. Dia membawa
Walt ke country club dan mencoba mengajarinya bermain golf, tapi tidak
berhasil. Walt tak pernah suka olahraga. Suatu ketika mereka pergi ke Kanada
untuk berburu ayam. Ketika pulang, mereka tidak saling berbicara selama
seminggu. Walt bukan pesolek, tapi tidak juga atletis. Phelps adalah atlet
jagoan di sekolah - sepak bola, rugbi, tinju, semua itu. Walt mencoba bermain,
tapi tak punya bakat. Phelps mendorongnya makin keras dan Walt berontak.
Jadi, Phelps, dengan tangan besinya seperti biasa, mengirimnya ke asrama.
Anakku meninggalkan rumah pada usia lima belas tahun." "Ke college mana dia
belajar?" "Dia melewatkan satu tahun di Cornell, lalu
drop out." "Dia drop outV
"Ya. Dia ke Eropa sesudah jadi mahasiswa sebentar, dan sejak itu dia tetap
di sana." Adam mengamati wajah Lee dan menunggu kata-kata lebih lanjut. Ia
meneguk air dan akan berbicara
ketika pelayan muncul dan cepat-cepat meletakkan semangkuk besar salad
di antara mereka. www.ac-zzz.tk "Mengapa dia tinggal di Eropa?"
"Dia pergi ke Amsterdam dan jatuh cinta."
"Gadis Belanda yang cantik?" Pemuda Belanda yang cantik."
"Begitu." Lee sekonyong-konyong tertarik pada salad. Ia menyendoknya ke piring dan
mulai memotongnya kecil-kecil. Adam turut melakukannya. Selama beberapa' saat mereka
makan dalam keheningan, sementara bistro itu mulai terisi dan jadi lebih
bising. Sepasang yuppie yang letih dan berpenampilan menarik duduk pada
meja kecil di samping mereka dan memesan minuman keras.
Adam mengoleskan mentega pada roti tawar, menggigit sepotong, lalu
bertanya, "Bagaimana reaksi Phelps?"
Lee menyeka sudut mulut. "Perjalanan terakhir Phelps bersamaku adalah ke
Amsterdam untuk menemukan putra kami. Saat itu dia sudah dua tahun pergi.
Dia beberapa kali menulis surat dan sekali-sekali menelepon, tapi kemudian
semua korespondensi berhenti. Kami tentu saja khawatir, maka kami terbang
ke sana dan menginap di hotel sampai menemukannya." "Apa yang dia
kerjakan?" "Menjadi pelayan di sebuah kafe. Memakai anting-anting di kedua
telinga Rambutnya dipangkas pendek. Pakaiannya aneh. Dia memakai bakiak
340 sialan itu dengan kaus kaki wol. Bahasa Belandanya sempurna. Kami tak
ingin ribut di depan orang banyak, maka kami memintanya datang ke hotel
kami. Dia datang. Sungguh mengerikan. Benar-benar mengerikan. Phelps
menanganinya seolah-olah dia idiot, dan kerasukan itu tak terpulihkan lagi.
Kami pulang. Phelps melakukan perombakan besar-besaran pada surat
wasiatnya dan mencabut kembali hak-hak Walt." "Dia tak pernah pulang?"
Tak pernah. Aku bertemu dengannya di Paris sekali setahun. Kami berdua
datang sendirian, itulah peraturan satu-satunya. Kami tinggal di hotel bagus
dan melewatkan satu minggu bersama-sama, menjelajahi kota, makan-makan,
mengunjungi museum. Itulah acara pentingku saat ini. Tapi dia benci Memphis."
"Aku ingin bertemu dengannya."
www.ac-zzz.tk Lee memandang Adam dengan cermat, matanya basah. "Terpujilah kau.
Kalau kau serius, aku akan senang mengajakmu pergi bersamaku."
"Aku serius. Aku tak peduli dia gay. Aku akan senang bertemu dengan
sepupu pertamaku." Lee menghela- napas dalam dan tersenyum. Ravioli tiba dalam piring penuh
kepulan uap ke segala penjuru. Sepotong garlic bread panjang diletakkan di
tepi meja. dan si pelayan menghilang.
"Apa Walt tahu tentang Sam?" tanya Adam.
"Tidak. Aku tak pernah punya nyali untuk bercerita kepadanya."
341 "Apakah dia tahu tentang aku dan Carmen" Tentang Eddie" Tentang apa pun
dalam sejarah keluarga kita yang hebat?"
"Ya sedikit Ketika dia masih kecil, kuceritakan padanya bahwa dia punya
saudara sepupu di California tapi mereka tak pernah datang ke Memphis.
Phelps, tentu saja mengatakan kepadanya bahwa sepupunya di California
termasuk dalam kelas sosial yang jauh lebih rendah, karena itu tidak patut
mendapatkan perhatiannya. Walt dididik ayahnya untuk menjadi orang snob,
Adam, kau harus mengerti ini. Dia masuk ke sekolah menengah paling
bergengsi, berkeliaran di country club paling nyaman, dan keluarganya terdiri
atas gerombolan sepupu bermarga Booth yang semuanya sama. Mereka semua
orang-orang menyedihkan."
"Bagaimana pendapat keluarga Booth punya anggota keluarga yang
homoseks?" "Mereka membencinya, tentu saja. Dan dia benci mereka"
"Aku sudah menyukainya."
"Dia bukan anak yang jelek. Dia ingin belajar seni dan melukis. Aku selalu
mengiriminya uang." "Apa Sam tahu dia punya cucu homoseks?"
"Kurasa tidak. Aku tak tahu siapa yang akan bercerita kepadanya."
"Mungkin aku akan bercerita kepadanya."
"Jangan. Sudah cukup banyak yang memenuhi pikirannya."
www.ac-zzz.tk Ravioli itu sudah cukup dingin untuk disantap,
342 mereka menikmatinya tanpa bicara. Pelayan ^ usikan air dan teh lagi.
Pasangan di sam-. ffleteka memesan sebotol anggur merah, dan [ee mettnknya
lebih dari sekali. Adam menyeka mulut dan beristirahat sebentar, la membungkuk di atas
meja. "Bolehkah aku menanyakan sesuatu yang pribadi?" ia bertanya pelan.
'Semua pertanyaanmu rasanya bersifat pribadi."
"Benar. Jadi, bolehkah aku bertanya satu lagi?"
"Silakan." "Nah, aku baru saja berpikir. Malam ini kau menceritakan padaku kau
pecandu alkohol, suamimu binatang, dan anakmu gay. Itu cukup banyak untuk
sekali telan. Tapi adakah hal lain yang harus kuketahui?"
"Coba kuingat. Ya, Phelps pun pecandu alkohol tapi takkan mengakuinya"
"Ada lainnya?" "Dia pernah dua kali diperkarakan karena ^pelecehan seksual."
"Oke. Lupakan keluarga Booth. Ada kejutan lain dari keluarga kita?"
"Kita belum lagi menggores permukaannya, Adam."
"Aku sudah khawatir dengan hal itu."
DELAPAN BELAS Badai hebat bergulung melintasi Delta sebelum fajar, dan Sam terbangun
oleh gemuruh halilintar. Ia mendengar tetes air hujan menerpa keras
jendelajendela terbuka di gang. Kemudian ia mendengarnya menetes dan menggenang
pada dinding di bawah jendela, tak jauh dari selnya. Kelem-bapan ranjangnya
sekonyong-konyong terasa sejuk. Mungkin hari ini takkan begitu panas. Mungkin
hujan akan bertahan satu-dua hari. Ia selalu punya harapan semacam ini bila
hari hujan, tapi di musim panas badai yang biasanya berarti tanah becek di
bawah terik matahari tak berarti apa-apa, kecuali hawa panas yang lebih
mencekik. www.ac-zzz.tk Ia mengangkat kepala dan mengawasi air hujan jatuh dari jendela dan
terkumpul di lantai. Air berkilau diterpa pantulan cahaya dari lampu kuning di
kejauhan. Kecuali sinar redup ini, The Row dalam keadaan gelap. Dan sunyi.
Sam soka hujan, terutama di waktu malam, dan terutama di musim panas.
Negara Bagian Mississippi, dalam kebijaksanaannya yang tak terbatas, telah
membangun penjaranya di tempat paling panas yang ada. Dan merancang Maximum Security
Unit-nya dengan bentuk seperti oven. Jendela-jendela ke luar begitu kecil dan
tak berguna, dibuat sedemikian rupa, tentu saja untuk alasan-alasan
keamanan. Para perencana cabang neraka kecil ini juga memutuskan tak ada
ventilasi dalam bentuk apa pun, tak ada peluang bagi angin segar mengalir
masuk atau bagi udara pengap mengalir ke luar. Dan sesudah membangun apa
yang mereka anggap fasilitas lembaga permasyarakatan modem, mereka
memutuskan tidak memberinya AC. Bangunan itu akan berdiri megah di
samping tanaman kedelai dan kapas, menyerap panas serta hawa lembap yang
sama dari tanah. Dan ketikatanah itu kering, The Row akan terpanggang begitu
saja bersama tanaman tersebut.
Namun Negara Bagian Mississippi tak dapat mengendalikan cuaca, bila hujan
datang serta menyejukkan udara, Sam tersenyum sendiri dan memanjatkan doa
syukur pendek. Bagaimanapun juga, ada sesuatu yang lebih tinggi yang
memegang kendali. Negara tak berdaya bila hari hujan. Itu merupakan
kemenangan kecil. Ia bangkit berdiri dan meregangkan punggung. Ranjangnya terdiri atas
sepotong busa, hampir dua kali satu meter, tebal sepuluh senti, yang disebut
sebagai kasur. Kasur itu diletakkan pada rangka besi yang ditempel mati pada
lantai dan dinding. Dua lembar seprai menutupinya. Kadang-kadang mereka membagikan
selimut pada musim dingin, Sakit punggung adalah sesuatu yang lumrah di The
Row, tapi dengan lewatnya waktu, tubuh pun menyesuaikan diri dan tak banyak
keluhan. Dokter penjara tidak dianggap sebagai sahabat narapidana di situ.
www.ac-zzz.tk Ia menapak dua langkah dan bertelekan siku pada jeruji. Ia mendengarkan
bunyi angin dan guruh, serta mengawasi tetesan-tetesan air menerpa ambang
jendela dan memercik ke lantai. Betapa nikmatnya melangkah menembus
dinding itu dan berjalan di rumput basah di sisi seberang, berjalan-jalan di
sekitar lahan penjara di bawah hujan lebat, telanjang dan gila, basah kuyup,
dengan air menetes dari rambut dan jenggot.
Kengerian di penjara itu adalah kau mati sedikit-sedikit setiap hari.
Penantian itu membunuhmu. Kau hidup dalam sangkar, dan ketika bangun kau
menandai lewatnya satu hari lagi dan kaukatakan pada dirimu bahwa kau
semakin dekat satu hari pada kematian.
Sam menyalakan rokok dan menyaksikan asap melayang ke atas, ke arah air
hujan. Berbagai keganjilan terjadi dengan sistem yudisial yang absurd.
Pengadilan memutuskan begini suatu hari dan kebalikannya pada hari
berikutnya. Hakim-hakim yang sampai mengabaikan mosi atau pengajuan
banding selama bertahun-tahun, lalu suatu hari meraihnya dan memberikan
pembebasan. Ha346 kim-hakim mati dan digantikan hakim yang berbeda cara berpikirnya.
Presiden-presiden datang dan pergi serta menunjuk sahabat-sahabat mereka
duduk di kursi hakim. Mahkamah Agung hanyut ke satu arah, lalu ke arah lain.
Kadang kala kematian akan disambut gembira. Dan bila diberi pilihan untuk,
mati atau hidup di penjara ini, Sam akan cepat-cepat memilih kamar gas. Tapi
selalu ada harapan, selalu ada janji yang menyala sepintas, bahwa sesuatu
entah di mana dalam rimba raya peradilan yang luas akan mengetuk seseorang,
dan kasusnya akan dibatalkan. Setiap penghuni The Row memimpikan mukjizat
pembebasan dari surga. Dan impian itu membuat mereka bertahan dari satu
hari yang merana ke hari berikutnya.
Sam baru-baru ini membaca bahwa ada hampir 2.500 narapidana divonis
mati di Amerika, dan dalam tahun 1989 cuma enam belas orang dieksekusi.
Mississippi bam mengeksekusi empat orang sejak 1977, tahun saat Gary Oilmore
bersikeras menghadapi regu tembak di Utah. Ada perasaan aman dalam angkawww.ac-zzz.tk angka itu. Mereka memperkuat tekadnya untuk mengajukan lebih banyak lagi
dalih pembelaan. Ia merokok di antara jeruji, sementara badai lewat dan hujan berhenti. Ia
mengambil sarapan ketika matahari naik, dan pukul 07.00 ia menyalakan
televisi untuk menyaksikan berita pagi. Ia baru saja menggigit sepotong roti
panggang 347 dingin ketika mendadak wajahnya muncul di layar, di belakang pembawa
berita pagi Memphis. Dengan penuh semangat wanita itu melaporkan berita
paling menggemparkan hari itu, kasus aneh Sam Cayhail dan pengacara
barunya. Tampaknya pengacara baru itu adalah cucunya yang lama hilang,
Adam Hall, pengacara muda dari biro hukum raksasa di Chicago. Kravitz &
Bane, lembaga yang sudah mewakili kepentingan hukum Sam selama tujuh
tahun terakhir. Foto Sam sedikitnya sudah berumur sepuluh tahun, foto sama
yang selalu mereka pakai tiap kali namanya disebut di TV atau media cetak.
Foto Adam agak lebih aneh. Jelas ia tidak berpose untuk itu. Seseorang
menjepretnya di luar. ketika ia tak melihat. Si pembawa berita menjelaskan
dengan mata berbinar bahwa Memphis Press melaporkan pagi ini bahwa Adam
Hall sudah mengonfirmasikan dirinya sebenarnya cucu Sam Cayhall. Ia
memberikan garis besar singkat tentang kejahatan Sam. dan dua kali
menyebutkan tanggal eksekusinya yang tertunda. Akan ada lebih banyak lagi
dalam kisah ini, ia berjanji, mungkin segera pada Laporan Siang. Kemudian ia
beralih pada pokok berita tentang pembubuhan tadi malam
Sam melemparkan roti panggang ke lantai di samping rak buku dan
menatapnya. Seekor serangga menemukannya nyaris seketika, merangkak di
atasnya, dan mengitarinya setengah lusin kali sebelum memutuskan benda itu
layak dimakan. Pengacaranya sudah bicara kepada pers. Apa yang mereka ajarkan kepada
orang-orang ini di sekolah hukum" Apakah mereka memberikan pelajaran
tentang kontrol media"
"Sam, kau ada di sana?" suara Gullit.
www.ac-zzz.tk "Yeah. Aku juga di sini."
"Baru saja melihatmu di saluran empat."
"Yeah. Aku sudah melihatnya."
"Kau marah?" ? "Aku baik-baik saja."
"Tarik napas dalam, Sam. Tak apa-apa."
Di antara orang-orang yang divonis mati dalam kamar gas, istilah "tarik
napas dalam" sering dipakai dan dianggap lak lebih dari suatu usaha untuk
humor. Mereka selalu mengatakannya satu sama lain, biasanya bila salah satu
sedang marah. Tapi bila diucapkan para penjaga, itu jauh dari lucu. Ucapan itu
dianggap pelanggaran hukum Hal itu disebutkan dalam lebih dari satu gugatan,
sebagai contoh perlakuan kejam yang terjadi di penjara itu.
Sam setuju dengan serangga itu dan tak menghiraukan sisa sarapannya. Ia
menghirup kopi dan menatap lantai.
Pukul 09.30, Sersan Packer berada di dalam penjara, mencari Sam. Saatnya
menghirup udara segar. Hujan sudah berhenti dan matahari memanggang
Delta. Packer datang bersama dua penjaga
dan membawa sepasang rantai kaki dari besi. Sam menuding rantai itu dan
bertanya, "Untuk apa itu?" "Untuk pengamanan, Sam." "Aku cuma keluar untuk
bermain, bukan?" "Tidak, Sam. Kami akan membawamu ke perpustakaan
hukum. Pengacaramu ingin menemuimu di sana, kalian bisa bicara di antara
Kamar Gas The Chamber Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
buku-buku hukum. Sekarang berbaliklah."
Sam mengulurkan kedua tangannya melalui lubang pada pintunya. Packer
memborgolnya dengan kendur, lalu pintu terbuka dan Sam melangkah ke gang.
Penjaga-penjaga itu berlutut dan memasang borgol kaki. Sam bertanya pada
Packer, "Bagaimana dengan jam istirahat keluarku?" "Bagaimana dengannya?"
"Kapan aku mendapatkannya?" "NantL"
"Kau bilang begitu kemarin dan aku tidak mendapatkan jam rekreasiku. Kau
bohong padaku kemarin. Sekarang kau membohongiku lagi. Aku akan
menggugatmu karena ini."
www.ac-zzz.tk "Gugatan butuh waktu lama. Bertahun-tahun." "Aku ingin bicara dengan
Kepala Penjara." "Aku yakin dia pun ingin bicara denganmu, Sam. Sekarang, kau
ingin menemui pengacaramu atau tidak?"
"Aku punya hak menemui pengacaraku dan aku punya hak atas waktu
rekreasiku." "Jangan ganggu dia, Packer!" Hank Henshaw berteriak dari jarak sekitar dua
meter. 350 "Kau bohong, Packer! Kau bohong!" J.B. Gullit menambahkan dari sisi lain.
"Tenang, anak-anak," kata Packer dingin. "Kita akan tangani Sam."
"Yeah, kau akan mengegosnya hari ini kalau bisa," Henshaw berteriak.
Borgol kaki sudah terpasang, dan Sam tertatih ke dalam selnya untuk
mengambil berkas. Ia mendekapnya di dada dan tertatih-tatih menyusuri gang
dengan Packer di sampingnya dan para penjaga membuntuti.
"Hajar mereka, Sam," teriak Henshaw ketika mereka berjalan pergi.
Terdengar teriakan lain mendukung Sam dan sialan mengejek Packer ketika
meninggalkan penjara. Mereka dipersilakan melewati beberapa pintu dan Tier
A sudah di belakang mereka.
"Kepala Penjara mengatakan kau bisa mendapat dua jam siang ini, dan dua
jam tiap hari sampai semuanya selesai," kata Packer ketika mereka bergerak
perlahan-lahan di lorong pendek.
"Sampai apa selesai?"
"Sampai thang ini selesai."
"Thang apa?" Packer dan sebagian besar penjaga menyebut eksekusi sebagai thang.
"Kau tahu apa maksudku," kata Packer.
"Katakan pada Kepala Penjara dia benar-benar baik hati. Dan tanya dia
apakah aku akan mendapat dua jam kalau thang ini tidak terjadi, oke"
351 Dan sewaktu kau membicarakannya, katakan padanya menurutku dia
bangsat pembohong." "Dia sudah tahu."
www.ac-zzz.tk Mereka berhenti pada tembok jeruji dan menunggu pintu terbuka. Mereka
melewatinya dan dihentikan lagi oleh dua penjaga di pintu depan. Packer
cepat-cepat menulis catatan pada clipboard, lalu mereka berjalan ke luar.
Sebuah van putih sedang menunggu. Penjaga memegang lengan Sam, lalu
mengangkat tubuh dan rantainya ke pintu samping. Packer duduk di depan
bersama pengemudi. "Apakah mobil ini ber-AC?" tukas Sam kepada sopir yang jendelanya terbuka.
"Ya," kata si pengemudi ketika mereka mundur dari bagian depan MSU.
"Kalau begitu, nyalakan benda sialan itu, oke?" "Hentikan itu, Sam," kata Packer
ragu. "Rasanya sudah cukup hebat berkeringat seharian dalam sangkar tanpa
AC, tapi sungguh konyol duduk di sini dan tercekik. Nyalakan benda sialan itu.
Aku punya hak." "Tarik napas dalam, Sam," Packer berkata mengejek dan berkedip kepada
pengemudi. "Kau akan membayar ucapanmu, Packer. Kau akan menyesal telah
mengucapkannya." Pengemudi menekan tombol dan udara sejuk mulai bertiup. Van itu
dipersilakan lewat melalui gerbang ganda dan perlahan-lahan beringsut di jalan
tanah, meninggalkan The Row. Meskipun kaki dan tangannya diborgol, perja352
ladan singkat di luar itu menyegarkan. Sam berati mengomel dan langsung
tidak mengacuhkan lain dalam van itu. Hujan telah meninggal-^ kubangankubangan
air dalam selokan-selokan berumput di tepi jalan, dan mencuci
tanaman kapas yang sekarang sudah lebih dari selutut. Batang dan daunnya
hijau tua. Sam teringat ketika masih kanak-kanak,ia memetik kapas, lalu
cepat-cepat menepiskan pikiran itu. Ia telah melatih pikiran untuk melupakan
masa lalu, dan pada kesempatan-kesempatan yang jarang itu, ketika memori
masa kanak-kanak terlintas di depannya, ia cepat-cepat menepiskannya.
Van itu merangkak pelan, dan ia bersyukur akan hal ini. Ia menatap dua
narapidana duduk di bawah pohon, menyaksikan temannya berlatih angkat
beban di bawah matahari. Ada pagar mengitari mereka, tapi betapa nikmatnya,
www.ac-zzz.tk pikirnya, berada di luar berjalan-jalan dan bicara, berlatih dan duduk-duduk,
tak pernah memikirkan kamar gas, tak pernah mengkhawatirkan pembelaan
terakhir. Perpustakaan hukum itu dikenal sebagai The Twig atau Ranting, sebab
tempat itu begitu kecil untuk dianggap satu cabang. Perpustakaan hukum
utama di penjara itu terletak lebih jauh dalam perkebunan, di kamp lain. The
Twig hanya dipakai terpidana mati. Tempat itu menempel pada bagian
belakang gedung administrasi, dengan satu pintu dan tanpa jendela. Sam sudah
berkali-kali ke sana selama sembilan tahun terakhir ini. Perpustakaan itu berupa ruangan sempit
dengan koleksi buku-buku hukum baru dan laporan-laporan up-to-date yang
lumayan. Sebuah meja rapat usang berdiri di tengah, dengan rak-rak buku
menutupi keempat dindingnya. Sekali-sekali seorang narapidana dengan
sukarela bekerja sebagai pustakawan, tapi bantuan yang baik sulit didapatkan
dan buku-bukunya jarang ditempatkan di tempat semestinya, hi sangat
mengesalkan Sam, sebab ia suka kerapian dan membenci orang-orang Afrika
itu. Ia yakin sebagian besar - kalau bukan semua- - pustakawan itu kulit hitam,
meskipun ia tidak pasti. Dua penjaga itu membuka borgol Sam di pintu. "Kau
punya waktu dua jam," kata Packer. "Aku punya waktu selama aku mau," kata
Sam sambil menggosok pergelangan tangan, seolah-olah borgol tadi telah
mematahkannya. Tentu, Sam. Tapi bila aku datang menjemputmu dua jam lagi, aku berani
bertaruh akan kami angkut pantat tipismu itu ke dalam van."
Packer membuka pintu begitu penjaga mengambil posisi di sampingnya. Sam
memasuki perpustakaan itu dan membanting pintu di belakangnya. Ia
meletakkan berkasnya di meja dan menatap pengacaranya.
Adam berdiri di ujung lain meja rapat, memegang sebuah buku dan
menunggu kliennya b sudah mendengar suara-suara di luar, dan menyaksikan
Sam memasuki ruangan tanpa penjaga atau
354 www.ac-zzz.tk borgol- Sam berdiri dalam pakaian terusan merahnya, kelihatan jauh lebih
kecil sekarang, tanpa kisi-kisi besi di antara mereka.
Mereka saling mengawasi beberapa lama dari ujung meja, cucu dan kakek,
pengacara dan klien, orang asing dan orang asing. Jeda itu terasa ganjil saat
mereka saling mengukur; masing-masing tak tahu apa yang hams dilakukan
terhadap lainnya. "Halo, Sam," kata Adam, berjalan ke arahnya.
"Pagi. Kulihat kita muncul di TV beberapa jam yang lalu."
"Yeah. Sudah kaubaca surat kabarnya?" "Belum. Nanti saja."
Adam menggeser koran pagi ke seberang meja dan Sam menghentikannya.
Ia memegangnya dengan dua tangan, bergeser ke kursi, dan mengangkat koran
itu dalam jarak lima belas senti dari hidungnya. Ia membacanya dengan cermat
dan mengamati foto dirinya dan Adam.
Todd Marks jelas telah menghabiskan sebagian malam harinya untuk
menggali-gali data dan menelepon ke sana-sini. Ia telah memverifikasikan
bahwa Alan Cayhall dilahirkan di Clanton, Ford County, pada tahun 1964, dan
nama ayahnya pada akte kelahirannya adalah Edward S. Cayhall. Ia memeriksa
akte kelahiran Edward S. Cayhall dan menemukan ayahnya adalah Samuel Lucas
Cayhall, sama dengan orang yang sekarang berada di penjara, menanti
hukuman mati. Ia melaporkan Adam Hall telah mengonfirmasikan nama
ayahnya 355 telah diganti di California, dan kakeknv a
Sam Cayhall. Ia hati-hati untuk tidak m kutipan langsung dari Adam, tapi
bagai-juga ia telah melanggar kesepakatan mereka Tak banyak disangsikan dua
orang itu telah berbicara
Mengutip dari sumber yang tak disebutkan namanya, berita itu menjelaskan
bagaimana Eddi dan keluarganya meninggalkan Clanton pada tahun 1967
sesudah Sam ditahan, dan melarikan diri ke California, tempat Eddie kelak
bunuh diri. Jejak itu berakhir di sana, sebab Marks jelas kehabisan waktu di
penghujung hari dan tak bisa mengonfirmasikan apa pun dari California Sumber
www.ac-zzz.tk atau sumber-sumber yang tak disebutkan namanya itu tidak menyebutkan putri
Sam tinggal di Memphis, jadi Lee tidak disorot. Cerita itu kehabisan tenaga
sesudah serangkaian no comment dari Baker Cooiey, Garner Goodman, Phillip
Naifeh, Lucas Mann, dan seorang pengacara dari kantor Kejaksaan Agung di
Jackson. Namun Marks mengakhirinya dengan kuat, memberikan ringkasan
peristiwa pengeboman atas Kramer.
Berita itu dimuat di halaman depan The Press, di atas berita utama. Foto
lama Sam di sebelah kanan, dan di sampingnya ada foto Adam yang aneh dari
pinggang ke atas. Beberapa jam sebelumnya Lee membawakan surat kabar itu
untuknya, ketika ia duduk di teras dan menyaksikan lalu lintas pagi di sungai.
Mereka minum kopi dan sari buah, membaca cerita itu dan membacanya lagi
Sesudah analisis panjang, Adam memutuskan Todd paries telah menempatkan seorang fotografer di seberang Hotel Peabody. Ketika Adam
meninggalkan pertemuan kecil mereka kemarin dan melangkah ke trotoar,
fotonya diambil. Jas dan dasinya jelas yang dipakai kemarin.
"Apakah kau bicara dengan badut ini?" Sam menggeram sambil meletakkan
koran di meja. Adam duduk di seberangnya.
"Kami bertemu."
"Mengapa?" "Sebab dia menelepon kantor kami di Memphis, mengatakan mendengar
desas-desus. Aku ingin dia mendengar versi sebenarnya. Bukan urusan besar."
"Foto kita muncul di halaman depan bukan urusan besar?"
"Kau sudah pernah muncul di koran."
"Dan kau?" "Aku sama sekali tidak berpose. Itu sergapan, kau tahu. Tapi kupikir aku
kelihatan cukup tampan."
"Apakah kau mengonfirmasikan fakta-fakta ini untuknya?"
"Benar. Kami setuju hal itu akan jadi background, dan dia tak boleh
mengutip apa pun duriku, atau memakaiku sebagai narasumber. Dia melanggar
kesepakatan dan mengecohku. Dia juga menyembunyikan seorang fotografer,
jadi aku bicara untuk pertama dan terakhir kalinya dengan Memphis Press"
www.ac-zzz.tk Sam memandang sural kabar itu sejenak, jj santai, dan ucapannya lambat
seperti biasanya. Ia bahkan menyunggingkan senyum sepintas. *Daj> kau
mengonfirmasikan kau cucuku?"
"Ya. Sama sekali tak Nsa menyangkalnya bu-kmT
"Apa kau ingin menyangkalnya?" *. "Bacalah koran itu. Sam. Kalau aku ingin
menyangkalnya, apakah hal itu akan muncul di halaman depan?"
Sam puas mendengarnya. Senyumnya sedikit melebar. Ja menggigit bibir
dan menatap Adam. kemudian secara metodis mengeluarkan sebungkus rokok
baru. Adam melirik sekeliling, mencari jendela.
Sesudah rokok pertama dinyalakan. Sam berkata. "Menyingkirlah dari pers.
Mereka kejam dan tolol. Mereka pembohong dan suka melakukan kekeliruan
yang ceroboh " "Tapi aku pengacara. Sam. Itu sudah tertanam." "Aku tahu. bu
sulit, tapi usahakanlah mengendalikan diri. Aku tak ingin hal ini terjadi lagi."
Adam merogoh ke dalam fas, tersenyum, dan mengeluarkan sejumlah
dokumen. "Aku punya gagasan bagus tentang cara menyelamatkan nyawamu."
Ia menggosokkan kedua tangan, kemudian mencabut pena dan saku. Saat untuk
bekerja. "Aku mendengarkan."
"Nah, seperti mungkin sudah kauduga, aku telah banyak melakukan riset."
"Untuk itulah kau dibayar."
"Ya. Dan aku sudah punya teon kecil yang luar biasa, klaim baru yang
hendak kuajukan pada hari Senin. Teori ini sederhana. Mississippi adalah satu di
antara lima negara bagian yang masih memakai kamar gas, benar?"
"Benar." "Dan Badan Legislatif Mississippi pada tahun 1984 mengesahkan undangundang yang
memberikan pilihan kepada terhukum untuk mati dengan suntikan
atau dalam kamar gas. Namun undang-undang baru itu hanya berlaku bagi
mereka yang di vonis sesudah tanggal 1 Juli 1984. Tidak berlaku untukmu."
"Itu benar. Kupikir separo orang-orang di The Row akan mendapat pilihan
itu. Tapi i m masih bertahun-tahun lagi."
"Salah satu alasan badan legislatif menyetujui suntikan mematikan adalah
untuk membuat pembunuhan itu lebih manusiawi. Aku sudah mempelajari
www.ac-zzz.tk sejarah legislatif di belakang undang-undang itu, dan ada banyak perdebatan
tentang masalah yang dihadapi negara dalam pelaksanaan eksekusi memakai
kamar gas. Teorinya sederhana: buat eksekusi itu cepat dan tak menyakitkan,
sehingga lebih sedikit klaim konstitusional bahwa mereka kejam. Suntikan
mematikan menimbulkan lebih sedikit masalah hukum, jadi pembunuhanpembunuhan itu
lebih mudah dilaksanakan. Dongan demikian, teori kita adalah
karena negara sudah mengesahkan suntikan mematikan, secara
tak langsung mengatakan kamar gas sudah usang. Dan mengapa hal itu
usang" Sebab itu merupakan cara yang kejam untuk membunuh manusia." Sam
mengepul-ngepulkan rokok selama semenit
dan mengangguk perlahan-lahan. "Teruskan,"
katanya. "Kita serang kamar gas sebagai metode eksekusi."
"Apakah kau membatasinya pada Mississippi?" ' "Mungkin. Aku tahu ada
masalah dengan Teddy Doyle Meeks dan Maynard Tole."
Sam mendengus dan mengembuskan asap ke seberang meja. "Masalah" Kau
bisa bilang begitu." "Berapa banyak yang kauketahui?" . "Ayolah. Mereka mati
dalam jarak lima puluh meter dariku. Kami duduk di sel sepanjang hari dan
memikirkan kematian. Setiap orang di The Row tahu apa yang terjadi pada
anak-anak itu." "Ceritakanlah tentang mereka." Sam membungkuk ke depan
bertelekan siku dan menatap kosong pada surat kabar di depannya. "Meeks
adalah eksekusi pertama di Mississippi sesudah sepuluh tahun, dan mereka tak
tahu apa yang mereka kerjakan. Itu terjadi tahun 1982. Aku sudah hampir dua
tahun di sini, dan sampai saat itu kami hidup dalam dunia mimpi. Kami tak
pernah memikirkan kamar gas, pil sianida, dan santapan terakhir. Kami divonis
mati, tapi, persetan, mereka tak membunuh siapa pun, jadi mengapa khawatir"
Tapi peristiwa Meeks memba360
ngunkan kami. Mereka membunuhnya, jadi mereka tentu bisa membunuh
kami semua." www.ac-zzz.tk "Apa yang terjadi padanya?" Adam sudah pernah membaca selusin cerita
tentang eksekusi Teddy Doyle Meeks yang kacau-balau, tapi ia ingin
mendengarnya dari Sam. "Segalanya kacau. Kau sudah melihat kamar gas itu?"
"Belum." "Ada mangan kecil di sampingnya, tempat algojo mencampur, larutannya.
Asam sulfat ada dalam kaleng yang dibawa dari laboratoriumnya, ke slang yang
menjulur sampai ke bagian bawah kamar gas. Waktu mengeksekusi Meeks, si
algojo mabuk." "Ah, Sam." "Aku tak melihatnya, oke" Tapi semua orang tahu dia mabuk. Undangundang negara
bagian menentukan ditunjuknya seorang algojo resmi, dan
Kepala Penjara serta anak buahnya tidak memikirkan hal ini sampai beberapa
Kamar Gas The Chamber Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
jam sebelum eksekusi itu. Ingat, tak seorang pun mengira Meeks akan mati.
Kami semua menunggu penundaan kembali pada menit terakhir, sebab dia
sudah dua kali mengalaminya. Tapi tak ada penundaan, dan pada menit
terakhir itu mereka tunggang-langgang mencari algojo resmi. Mereka menemukannya, mabuk. Dia tukang pipa, kurasa. Nah, campurannya yang
pertama tidak berhasil. Dia meletakkan kaleng canister ke dalam slang,
menarik tuas, dan setiap orang menunggu Meeks menarik napas dalam dan
mati. Meeks menahan napasnya selama mungkin, lalu menghirup. Tak ada
yang terjadi. Mereka menunggu. Meeks menunggu. Para saksi menunggu. Setiap
orang perlahan-lahan menoleh kepada si algojo, yang juga menunggu dan
mengumpat. Dia kembali ke ruangan kecilnya dan membuat lagi campuran
asam sulfat. Lalu dia harus mengambil kembali canister lama dari tempat
pengisian, dan itu butuh waktu sepuluh menit. Kepala Penjara, Lucas Mann,
dan seluruh kelompoknya berdiri di sana, menunggu dan bergerak-gerak resah,
mengumpat si tukang pipa pemabuk yang akhirnya menancapkan canister baru
dan menarik tuas. Kali ini asam sulfat itu mendarat di tempat semestinya,
dalam mangkuk di bawah kursi tempat Meeks diikat. Algojo itu menarik tuas
kedua untuk menjatuhkan tablet sianida yang juga ada di bawah kursi,
www.ac-zzz.tk bergelantungan di atas asam sulfat. Tablet itu jatuh dan tentu saja gasnya
membubung ke atas, tempat Meeks yang malang sedang menahan napas lagi.
Kau bisa melihat uapnya, kau tahu. Ketika akhirnya dia menyedot sehidung
penuh, dia mulai gemetar dan meregang, dan ini berlangsung cukup lama.
Karena suatu alasan, di sana ada tiang besi yang tegak dari bagian atas kamar
gas sampai ke dasarnya, dan tiang itu berada tepat di belakang kursi. Ketika
Meeks diam tak bergerak dan semua orang menyangka dia sudah mati,
kepalanya mulai mengentak ke depan dan ke belakang, menghantam tiang ini,
memukul-mukulnya 362 sekuat tenaga. Matanya terbalik ke belakang, mulutnya terbuka lebar dan
mengeluarkan busa, dan dia memukul-mukulkan belakang kepalanya pada tiang
itu. Mengerikan." "Berapa lama yang diperlukan untuk membunuhnya?"
"Siapa tahu" Menurut dokter penjara, kematian terjadi seketika dan tanpa
rasa sakit. Menurut beberapa saksi mata, Meeks kejang-kejang dan melonjaklonjak
dan memukul-mukulkan kepalanya selama lima menit."
Eksekusi Meeks telah menyediakan banyak amunisi bagi para penganjur
penghapusan hukuman mati. Tak ada keraguan bahwa ia menderita hebat, dan
artikel dituliskan mengenai kematian-nya. Versi Sam luar biasa konsisten
dengan laporan para saksi mata.
"Siapa yang menceritakan ini padamu?" tanya Adam.
"Beberapa penjaga membicarakannya. Bukan kepadaku, tentu saja, tapi
kabar tersebar cepat. Masyarakat protes, dan itu pasti lebih hebat lagi
seandainya Meeks dulu bukan orang yang begitu keji. Semua orang
membencinya. Dan korban kecilnya menderita sangat hebat, jadi sulit untuk
bersimpati." "Di mana kau ketika dia dieksekusi?"
"Di sel pertamaku, Tier D, di ujung terjauh dari kamar gas. Mereka
mengurung semuanya malam itu, setiap narapidana di Parchman. Eksekusi itu
www.ac-zzz.tk sesudah tengah malam, dan itu meng. geltkan sebab negara punya waktu
sehari penuh untuk melaksanakannya Surat keputusan pelaksanaan hukuman itu
tidak menyebutkan vvaktu tertentu, cuma hari tertentu. Jadi. bangsat-bangsat
tolol itu begitu gatal untuk melaksanakannya secepat mungkin Mereka
merencanakan setiap eksekusi dilaksanakan semenit sesudah (engah malam.
Dengan demikian, seandainya ada keputusan penundaan, mereka punya sehari
penuh agar pengacara mereka mengusahakan pembatalan Busier Moac
mengalami yang seperti itu. Mereka menglalu telepon berdering dan ? ruang
penahanan semen-herkermgat selama
enam igacara berlarian dari satu Akhirnya, ketika malahan tnyt antuk terakhir
kali kepala "Aku tidak tahu' itku. laki-laki bermartabat >ak.ih ada pesan terakhir
namya dia memang punya H. Dia mengatakan urai mereka masak untuknya
sebagai santapan terakhir agak terlalu mentah Naifeh menggumamkan sesuatu,
sepertinya mengucapkan akan membicarakan ha) itu pada koki. Kemudian
Buster menanyakan apakah Gubernur memberikan pengampunan pada menit
terakhir. Naifeh bilang tidak.
ikatnya tengah mal mereka membawan tara. Dia menanti jam. sementara
par pengadilan ke laini terbit, mereka mei Kukira kau tabu ap. Adam
rnenggelen "Buster adalah s; Naifeh menanyainv Dia miang ya. dan sesuatu
untuk diuc 364 Buster lalu Ivik.it.i. 'Nak. katakan pada bangsat nu. dia kehilangan
dukunganku.* Mereka membanting pintu dan mengepasnya"
Sam jelas geli mendengarnya. Adam merasa wajib menanggapi dengan
tertawa canggung, la memandang buku catatannya, sementara Sam menyalakan sebatang rokok lagi
Empat tahun sesudah eksekusi Teddy Doyle Meeks. pembelaan Maynard Tole
sampai ke jalan buntu dan tibalah saat kamar gas itu dipakai lagi Tole adalah
proyek pro /'
Wiesen-berg mewakili Tole, di bawah supervisi E. Garner Goodman Baik
www.ac-zzz.tk Weiscnbcrg maupun Goodman menyaksikan eksekusi itu. yang dan banyak segi
sama mengerikannya dengan eksekusi Meeks Adam be-lum membicarakan
eksekusi Tole dengan Goodman, tapi ia mempelaian berkas itu dan membaca
laporan saksi yang ditulis Wtescnberg dan Goodman
'Bagaimana dengan Maynard Tole?" tanya Adam
"Dia orang Afrika, militan yang membunuh banyak orang dalam perampokan
dan tentu saja menjatuhkan segala kesalahan pada sistem. Selalu menyebut
dinnya sebagai pejuang Afnka. Dia pernah beberapa kali mengancamku, tapi
sebagian besar cuma membual."
"Membual?" "Ycah. omong kotor, bicara sampah. Lumrah
pada orang-orang Afrika. Mereka semua tak berdosa, kau tahu. Setiap orang
di antara mereka. Mereka ada di sini karena mereka hitam dan sistem ini putih.
Meskipun mereka memerkosa dan membunuh, itu dianggap kesalahan orang
lain. Selalu, selalu kesalahan orang lain." "Jadi, kau senang dia mati?" "Aku
tidak berkata begitu. Pembunuhan itu salah. Salah bagi orang-orang Afrika itu
melakukan pembunuhan. Salah bagi orang-orang Anglo Saxon membunuh. Dan*
salah bagi warga Negara Bagian Mississippi membunuh narapidana di sini. Apt
yang kulakukan salah, jadi bagaimana kau membuatnya benar dengan
membunuhku?" "Apakah Tole menderita?"
"Sama seperti Meeks. Mereka menemukan algojo baru dan dia mengerjakannya dengan benar pada kesempatan pertama. Gas itu menerpa
Tole dan dia kejang-kejang, mulai membentur-benturkan kepala ke tiang,
tepat seperti Meeks. Tapi Tole rupanya punya kepala lebih keras, sebab dia
tenis memukul-mukulkannya pada tiang itu. Kejadian itu berlarut-larut, dan
akhirnya Naifeh beserta gerombolannya jadi sangat cemas, sebab bocah itu
tidak mati-mati dan segalanya jadi berantakan. Maka mereka menyuruh para
saksi meninggalkan mangan saksi. Sungguh mengerikan."
"Aku membaca entah di mana, dia butuh sepuluh menit untuk mati."
"Dia bergulat keras, itu saja yang kuketahui.
www.ac-zzz.tk 366 Sudah tentu Kepala Penjara dan dokternya mengatakan kematian berlangsung seketika dan tanpa rasa sakit. Biasa. Tapi mereka benar-benar
melakukan sedikit pembahan dalam prosedur, sesudah Tole. * Pada saat
mengeksekusi sobatku Moac, mereka merancang berangus kecil yang lucu,
terbuat dari tali kulit dan gesper, dan memasangnya pada tiang terkutuk itu.
Pada Moac, dan kelak pada Jumbo Parris, mereka mengikat kepala terhukum
begitu ketat, sampai tak mungkin lolos dan membenturkannya pada tiang. Cara
yang bagus, bukan" Itu memudahkan Naifeh dan saksi, sebab mereka sekarang
tak perlu menyaksikan banyak penderitaan."
"Kaulihat poinku, Sam" Itu cara mati yang menyeramkan. Kita serang
metode itu. Kita cari saksi-saksi yang akan memberikan kesaksian tentang
eksekusi ini, dan kita coba meyakinkan hakim agar menyatakan kamar gas tidak
konstitusional." "Lalu apa" Apakah kita kemudian minta suntikan mematikan" Apa gunanya"
Rasanya konyol kalau aku mengatakan lebih suka tidak menemui ajal dalam
kamar gas, tapi peduli amat, suntikan mematikan boleh juga. Letakkan aku di
atas kereta dorong dan isi tubuhku dengan obat. Aku akan mati, benar" Aku tak
mengerti." ' "Benar. Tapi kita akan mendapat tenggang waktu. Kita serang
kamar gas, dapatkan penundaan sementara, lalu usahakan lagi melalui
pengadilan yang lebih tinggi. Kita bisa menyeret hal ini sampai bertahuntahun."
367 "Itu sudah pernah dikerjakan." "Apa maksudmu sudah pernah dikerjakan?"
"Texas, 1983. Kasus Larson. Argumentasi yang sama diajukan tanpa hasil.
Pengadilan mengatakan kamar gas telah ada selama lima puluh tahun, dan
terbukti cukup efisien dalam melakukan pembunuhan secara manusiawi."
"Yeah, tapi ada satu perbedaan besar." "Apa?"
"Ini bukan Texas. Meeks, Tole, Moac, dan Parris tidak digas di Texas. Dan,
omong-omong, Texas sudah beralih ke suntikan mematikan. Mereka membuang
kamar gas, sebab mereka menemukan cara yang lebih baik untuk membunuh.
www.ac-zzz.tk Kebanyakan negara bagian yang dulu memakai kamar gas sudah menggantikannya dengan teknik yang lebih baik."
Sam bangkit berdiri dan berjalan ke ujung lain meja itu. "Ah, bila tiba
waktuku, aku tentu saja ingin mati dengan teknologi terbaru." Ia mondarmandir di
sepanjang meja, maju-mundur tiga-empat kali, lalu berhenti. "Cuma
lima setengah meter jarak antara ujung ruangan ini dan ujung satunya. Aku
cuma bisa berjalan lima setengah meter tanpa menabrak jeruji. Apa kau
menyadari bagaimana rasanya menghabiskan 23 jam sehari dalam sel berukuran
hampir dua kali tiga meter" Inilah kebebasan, Man." Ia mondar-mandir lagi,
mengepul-ngepulkan rokok ketika datang dan pergi.
Adam mengawasi sosok rapuh itu bergerak se368
panjang tepi meja, dengan jejak asap di belakangnya. Ia tidak berkaus kaki
dan memakai sepatu mandi karet biru tua yang berdecit ketika berjalan.
Sekonyong-konyong ia berhenti, menarik sebuah buku dari rak, melemparkannya dengan keras ke meja, dan mulai membalik- balik halaman
dengan gerak melambai-lambai. Sesudah beberapa menit mencari-cari dengan
tekun, ia dengan tepat menemukan apa yang dicarinya dan menghabiskan lima
menit untuk membacanya. "Ini dia," gumamnya pada diri sendiri. "Aku tahu sudah pernah membaca ini."
"Apa itu?" "Satu kasus tahun 1984 dari North Carolina. Laki-laki itu bernama Jimmy
Old, dan jelas Jimmy tak ingin mati. Mereka hams menyeretnya ke dalam
kamar gas. Dia menendang-nendang, menangis, dan berteriak. Butuh beberapa
lama untuk mengikatnya. Mereka mengempaskan pintu dan menjatuhkan gas,
dan dagunya terbanting ke dada. Kemudian kepalanya berputar ke belakang
dan mulai berkedut-kedut. Dia menoleh kepada para saksi yang tak bisa
melihat apa pun kecuali bagian putih bola matanya, dan dia mulai
mengeluarkan ludah. Kepalanya bergoyang-goyang dan terayun-ayun lama,
sementara tubuhnya gemetar dan mulutnya berbusa. Hal itu terus berlanjut.
www.ac-zzz.tk Salah satu saksi - wartawan - muntah. Kepala penjara jadi muak dan menutup
tirai hitam di sana, sehingga saksi tak bisa melihatnya lagi. Mereka memper369
kirakan Jimmy Old butuh empat belas menit untuk mati."
"Kedengarannya kejam." Sam menutup buku itu dan meletakkannya dengan
hati-hati ke rak. Ia menyalakan sebatang rokok dan mengamati langit-langit.
"Sebenarnya setiap kamar gas dibangun bertahun-tahun yang lalu oleh Eaton
Metal Products di Salt Lake City. Aku membaca entah di mana bahwa kamar gas
Missouri dibangun narapidana. Tapi kamar gas kita di sini dibangun Eaton, dan
semua pada dasarnya sama terbuat dari baja, berbentuk segi delapan dengan
sejumlah jendela di sana-sini, sehingga orang bisa menyaksikan kematian. Tak
banyak tempat di dalam kamar itu, cuma kursi kayu dengan berbagai pengikat.
Ada mangkuk besi tepat di bawah kursi, dan cuma beberapa senti di atas
mangkuk itu ada kantong kecil berisi tablet sianida yang dikendalikan dengan
tuas oleh algojo. Dia juga mengendalikan asam sulfat yang dipergunakan dalam
urusan ini dengan canister. Canister itu disambungkan ke mangkuk dengan
slang, dan sesudah mangkuk terisi asam, dia menarik tuas dan menjatuhkan
tablet sianida. Ini akan menimbulkan gas yang mengakibatkan kematian, dan
tentu saja dirancang agar berlangsung cepat tanpa rasa sakit."
Kebanyakan negara bagian yang dulu memakai kamar gas sudah menggantikannya dengan teknik yang lebih baik."
Sam bangkit berdiri dan berjalan ke ujung lain meja itu. "Ah, bila tiba
waktuku, aku tentu saja ingin mati dengan teknologi terbaru." Ia mondarmandir di
sepanjang meja, maju-mundur tiga-empat kali, lalu berhenti. "Cuma
Kamar Gas The Chamber Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
lima setengah meter jarak antara ujung ruangan ini dan ujung satunya. Aku
cuma bisa berjalan lima setengah meter tanpa menabrak jeruji. Apa kau
menyadari bagaimana rasanya menghabiskan 23 jam sehari dalam sel berukuran
hampir dua kali tiga meter" Inilah kebebasan, Man." Ia mondar-mandir lagi,
mengepul-ngepulkan rokok ketika datang dan pergi.
Adam mengawasi sosok rapuh itu bergerak sewww.ac-zzz.tk 368 panjang tepi meja, dengan jejak asap di belakangnya. Ia tidak berkaus kaki
dan memakai sepatu mandi karet biru tua yang berdecit ketika berjalan.
Sekonyong-konyong ia berhenti, menarik sebuah buku dari rak, melemparkannya dengan keras ke meja, dan mulai membalik- balik halaman
dengan gerak melambai-lambai. Sesudah beberapa menit mencari-cari dengan
tekun, ia dengan tepat menemukan apa yang dicarinya dan menghabiskan lima
menit untuk membacanya. "Ini dia," gumamnya pada diri sendiri. "Aku tahu sudah pernah membaca ini."
"Apa itu?" "Satu kasus tahun 1984 dari North Carolina. Laki-laki itu bernama Jimmy
Old, dan jelas Jimmy tak ingin mati. Mereka hams menyeretnya ke dalam
kamar gas. Dia menendang-nendang, menangis, dan berteriak. Butuh beberapa
lama untuk mengikatnya. Mereka mengempaskan pintu dan menjatuhkan gas,
dan dagunya terbanting ke dada. Kemudian kepalanya berputar ke belakang
dan mulai berkedut-kedut. Dia menoleh kepada para saksi yang tak bisa
melihat apa pun kecuali bagian putih bola matanya, dan dia mulai
mengeluarkan ludah. Kepalanya bergoyang-goyang dan terayun-ayun lama,
sementara tubuhnya gemetar dan mulutnya berbusa. Hal itu terus berlanjut.
Salah satu saksi - wartawan - muntah. Kepala penjara jadi muak dan menutup
tirai hitam di sana, sehingga saksi tak bisa melihatnya lagi. Mereka memper369
kirakan Jimmy Old butuh empat belas menit untuk mati."
"Kedengarannya kejam." Sam menutup buku itu dan meletakkannya dengan
hati-hati ke rak. Ia menyalakan sebatang rokok dan mengamati langit-langit.
"Sebenarnya setiap kamar gas dibangun bertahun-tahun yang lalu oleh Eaton
Metal Products di Salt Lake City. Aku membaca entah di mana bahwa kamar gas
Missouri dibangun narapidana. Tapi kamar gas kita di sini dibangun Eaton, dan
semua pada dasarnya sama terbuat dari baja, berbentuk segi delapan dengan
sejumlah jendela di sana-sini, sehingga orang bisa menyaksikan kematian. Tak
banyak tempat di dalam kamar itu, cuma kursi kayu dengan berbagai pengikat.
www.ac-zzz.tk Ada mangkuk besi tepat di bawah kursi, dan cuma beberapa senti di atas
mangkuk itu ada kantong kecil berisi tablet sianida yang dikendalikan dengan
tuas oleh algojo. Dia juga mengendalikan asam sulfat yang dipergunakan dalam
urusan ini dengan canister. Canister itu disambungkan ke mangkuk dengan
slang, dan sesudah mangkuk terisi asam, dia menarik tuas dan menjatuhkan
tablet sianida. Ini akan menimbulkan gas yang mengakibatkan kematian, dan
tentu saja dirancang agar berlangsung cepat tanpa rasa sakit."
"Bukankah cara ini dirancang untuk menggantikan kursi listrik?"
"Ya. Dulu, pada dasawarsa dua puluhan dan tiga puluhan, setiap tempat
punya kursi listrik, dan benda itu alat paling hebat yang pernah ditemukan. Aku ingat ketika masih
kanak-kanak mereka punya kursi listrik portabel yang dibawa dengan trailer ke
berbagai county. Mereka berhenti di penjara setempat, membawa terhukum
keluar dalam keadaan terborgol,, membariskan mereka di luar trailer,
kemudian membunuh mereka. Itu cara efisien untuk meringankan beban
penjara yang terlampau sesak." Ia menggelengkan kepala tak percaya. "Tapi
mereka tentu saja tak tahu apa yang mereka lakukan, dan ada beberapa cerita
mengerikan tentang orang-orang yang menderita. Ini hukuman mati, benar"
Bukan penyiksaan. Dan itu bukan cuma Mississippi. Banyak negara bagian
memakai kursi, listrik tua yang brengsek ini dengan segerombolan orang tolol
menarik sakelar, dan ada segala macam masalah. Mereka mengikat orang
malang itu, menarik sakelar, memberikan sengatan hebat kepadanya, tapi tak
cukup hebat; orang itu terpanggang bagian dalamnya, tapi tidak mati, maka
mereka menunggu beberapa menit daa menyetrumnya lagi. Ini mungkin
berlangsung selama lima belas menit. Mereka mungkin tidak memasang
elektrodanya dengan benar, dan bukan hal aneh kalau ada percikan lidah atau
bunga api melompat dari mata dan telinga. Aku membaca laporan tentang
orang yang dilistrik dengan tegangan yang tidak tepat. Asap mengepul di
kepalanya dan bola matanya meletup ke luar. Darah mengucur dari wajahnya.
Saat electrocution itu, 371 www.ac-zzz.tk kulit jadi begitu panas sampai mereka tak bisa menyentuhnya beberapa
lama, jadi zaman dulu mereka harus membiarkannya mendingin sebelum bisa
tahu apakah dia sudah mati. Ada banyak cerita tentang orang-orang yang duduk
diam setelah kejutan pertama, lalu mulai bernapas lagi. Jadi, mereka tentu
saja menghantamnya lagi dengan aliran listrik. Ini mungkin bisa terjadi empat
atau lima kali. Itu sangat mengerikan, maka dokter tentara ini menciptakan
kamar gas sebagai cara yang lebih manusiawi untuk membunuh orang. Cara ini,
seperti katamu, sekarang jadi usang karena ada suntikan mematikan."
Sam mendapat pendengar, dan Adam terpesona. "Berapa orang telah mati
dalam kamar gas Mississippi?" ia bertanya.
"Kamar gas itu pertama dipakai di sini tahun 1954, atau sekitar itu. Antara
saat itu sampai tahun 1970, mereka membunuh 35 laki-laki. Tak ada wanita.
Sesudah Furman pada tahun 1972, kamar gas itu menganggur sampai Teddy
Doyle Meeks pada tahun 1982. Mereka telah memakainya tiga kali sejak itu,
jadi jumlah seluruhnya ada 39. Aku akan jadi nomor empat puluh."
Ia mulai mondar-mandir lagi, sekarang jauh lebih lambat. "Ini cara yang
sangat tidak efektif untuk membunuh orang," katanya, mirip sekali seperti
dosen di depan kelas. "Dan berbahaya. Berbahaya tentu saja bagi orang malang
yang diikat di kursi, tapi juga bagi mereka di luar kamar gas. Alat-alat
372 ^tuk itu sudah tua dan semuanya sudah bocor sampai tingkat tertentu. Segel
dan gasketnya sudah membusuk dan aus, dan biaya membangun kamar gas yang
tidak bocor tak terjangkau. Satu kebocoran kecil bisa mematikan bagi si algojo
atau siapa pun yang berdiri di dekatnya. Di sana selalu ada beberapa orang Naifeh, Lucas, mungkin seorang pendeta, dokter, seorang penjaga atau dua berdiri dalam ruangan kecil tepat di luar kamar gas. Ada dua pintu ke ruangan
sempit ini, dan keduanya selalu tertutup selama eksekusi. Kalau ada gas bocor
dari kamar gas ke ruangan itu, barangkali Naifeh atau Lucas akan terkena dan
mereka akan berkuak mati di lantai sana. Bukan gagasan jelek, kalau
dipikirpikir. www.ac-zzz.tk "Para saksi juga dalam bahaya besar, dan mereka sama sekali tak tahumenahu. Tak
ada apa pun antara mereka dan kamar gas, kecuali sederet
jendela yang sudah tua dan sama kemungkinannya mengalami kebocoran.
Mereka juga berada dalam ruangan sempit dengan pintu tertutup, dan bila ada
kebocoran gas sebesar apa pun, orang-orang goblok yang menonton ini pun
akan tergas. Tapi bahaya sesungguhnya datang sesudah itu. Ada seutas kabel yang
mereka tempelkan ke igamu. Kabel itu dijulurkan melalui sebuah lubang di
kamar gas menuju ke luar, tempat seorang dokter memantau detak jantung.
Begitu dokter mengata-. kan orang itu sudah mati, mereka membuka katup di
atas kamar gas dan gas itu diharapkan meng373
uap. Sebagian besar memang menguap. Mereka menunggu sekitar lima
menit, lalu membuka pintu. Udara sejuk dari luar yang dipergunakan untuk
membersihkan kamar gas akan menimbulkan masalah, sebab bercampur dengan
gas yang tersisa dan berkondensasi pada segala yang ada di dalam,
mencintakan perangkap maut bagi siapa pun yang masuk ke dalam. Itu sangat
berbahaya, dan kebanyakan badut-badut, ini tidak menyadari betapa serius
masalah ini. Ada residu asam prusi pada segalanya - dinding, jendela, lantai,
langit, pintu, dan tentu saja orang mati itu.
"Mereka menyemprot kamar gas dan mayat itu dengan amonia untuk
menetralkan gas yang tersisa, kemudian tim pembersih atau apa pun namanya
masuk dengan masker oksigen. Mereka akan mencuci narapidana itu untuk
kedua kalinya dengan amonia atau khlor, sebab racun itu merembes melalu
pori-pori kulit. Sementara dia masih terikat di kursi, mereka menggunting
pakaiannya, memasukkannya ke dalam tas, dan membakarnya. Di zaman dulu
mereka membiarkan si terhukum cuma memakai celana pendek, agar
pekerjaan mereka lebih mudah. Tapi sekarang mereka begitu baik hati dan
membiarkan kita memakai apa yang kita mau. Jadi, kalau aku sampai sejauh
itu, aku akan punya banyak waktu untuk memilih koleksi pakaianku."
Ia meludah ke lantai ketika memikirkan hal ini.
www.ac-zzz.tk Ia mengutuk tertahan dan mengentak-entakkan
kaki di ujung meja itu. "Apa yang terjadi dengan mayatnya?" tanya Adam, merasa agak malu
mengorek-ngorek masalah peka macam itu, tapi toh ingin menyelesaikan kisah
tersebut. Sam mendengus sekali-dua, lalu menancapkan rokok ke mulut. "Kau tahu
bagaimana koleksi pakaianku?"
"Tidak." "Terdiri atas dua pakaian monyet merah ini, empat atau lima set pakaian
dalam bersih, dan sepasang sepatu mandi karet lucu ini, yang kelihatan seperti
sisa obralan untuk membantu korban kebakaran. Aku menolak mati dalam
pakaian merah ini. Aku akan memakai hak konstitusionalku dan berjalan ke
kamar gas dengan telanjang bulat. Bukankah itu akan jadi pemandangan,
hebat" Bisakah kaubayangkan bangsat-bangsat itu mencoba mendorongdorongku dan
mengikatku dan berusaha setengah mati tidak menyentuh alat
vitalku" Dan setelah mereka selesai mengikatku, akan kuulurkan tanganku
untuk mengambil alat monitor denyut jantung dan menempelkannya ke buah
pelitku. Bukankah dokter akan menyukainya" Dan akan kupastikan para saksi
melihat pantatku yang telanjang. Kupikir itulah yang akan kulakukan."
"Apa yang terjadi dengan mayatnya?" Adam bertanya lagi.
"Nah, sesudah mayat dicuci dan dibersihkan,
mereka memakaikan seragam penjara dari .kursi, lalu memasukkannya ke
tas menariknya reka meletakkannya di usungan dan Me.
ke ambulans yang mengangkutnya ke'te"***4'1*11 zah entah di mana. Pada
titik ini v i m')atJena-ambil alih. Kebanyakan keluarga."' men8Sam sekarang
berdiri membelakangi Ada bicara ke dinding, dan bersandar
pada rak bub!** terdiam lama, diam tak bergerak sementara nerawang ke
sudut, memikirkan empat orang pernah dikenalnya dan sudah pergi ke kamar ^
itu. Ada peraturan tak tertulis di The Row bahwa bila tiba saatmu, kau tidak
pergi ke kamar gas dalam pakaian penjara berwarna merah itu. Kau tidak
www.ac-zzz.tk memberi mereka kepuasan membunuhmu dalam pakaian yang telah mereka
paksakan untuk kaupakai. Mungkin saudaranya, yang tiap bulan mengirim pasokan rokok, akan
membantunya dengan satu kemeja dan celana. Kaus kaki bara akan
menyenangkan. Dan apa saja kecuali sepatu mandi dari karet. Ia lebih suka
pergi bertelanjang kaki daripada memakai benda terkutuk itu.
Ia berbal ik dan berjalan perlahan-lahan ke arah Adam di ujung meja dan
duduk. "Aku suka gagasan ini," katanya, sangat tenang dan terkendali.
"Patutdicoba." .
"Bagus. Mari kita mulai bekerja. Aku ingin Kau menemukan kasus-kasus lain
seperti dari North Carolina. Mari kita gali setiap ekse
yang berantukan dan kacau yang pernah ^aang Kita masukkan semuanya
dalam ?Aku ingin kau membuat daftar orang ^mungkin mau memberikan
kesaksian tentang el&kusi Meeks dan Tole. Mungkin bahkan Moac Sam sudah
berdiri lagi, mengambil buku dari ok, dan bergumam sendiri. Ia menumpuknya
di "eja, berlusin-lusin buku, lalu mengubur diri di antara tumpukan-tumpukan
itu. SEMBILAN BELAS Ladang gandum yang bergulung-gulung itu membentang bermil-mil, lalu jadi
lebih curam ketika sampai di kaki bukit. Pegunungan yang memesona memagari
tanah pertanian di kejauhan. Di bukit luas di atas ladang-ladang itu, dengan
pemandangan bermil-mil ke depan dan dengan gunung-gunung sebagai batas
belakang, kamp Nazi itu terbentang membujur lebih dari seratus ekar. Pagar
kawat durinya disamarkan dengan pagar tanaman dan semak-semak. Lapangan
tembak dan latihan tempurnya juga disamarkan untuk mencegah deteksi dari
udara. Cuma ada dua kabin kayu yang tidak mencolok dan bila dilihat dari luar
hanya kelihatan seperti kabin untuk persiapan memancing. Tapi di bawahnya,
jauh di dalam bukit-bukit, ada dua terowongan dengan lift yang turun ke dalam
labirin gua-gua alam dan buatan, manusia. Terowongan-terowongan besar,
cukup lebar untuk kereta golf, membentang ke segala penjuru dan dihubungkan
dengan selusin mangan yang berwww.ac-zzz.tk 378 lainan. Satu ruangan berisi mesin cetak. Dua me-' nyimpan senjata dan
amunisi. Tiga mangan besar merupakan tempat untuk tinggal. Satu jadi
perpustakaan kecil. Ruangan terbesar, sebuah gua setinggi dua belas meter
dari atas ke bawah, merupakan aula tengah tempat para anggota berkumpul
untuk mendengarkan pidato, menyaksikan film, serta baris-berbaris.
Tempat itu merupakan kamp modem, dengan antena-antena yang
menangkap pancaran satelit untuk memasok televisi dengan berita-berita dari
seluruh penjuru dunia, komputer-komputer yang dihubungkan dengan kampkamp lain
untuk mendapatkan arus informasi dengan cepat, mesin-mesin fax,
telepon seluler, dan setiap peralatan elektronik terbaru yang muncul.
Tak kurang dari sepuluh surat kabar diterima di kamp itu setiap hari, dan
dibawa ke sebuah meja dalam ruangan di samping perpustakaan, tempat
seorang laki-laki bernama Roland membacanya. Sebagian besar ia tinggal di
kamp itu, bersama beberapa anggota lain yang merawat tempat tersebut. Saat
koran-koran itu tiba dari kota, biasanya sekitar pukul 09.00, Roland
menuangkan secangkir besar kopi dan mulai membaca. Itu bukan tugas rumah
sehari-hari. Ia sudah berkali-kali bepergian keliling dunia, bicara empat
bahasa, dan haus pengetahuan. Bila sebuah berita menarik perhatiannya, ia akan
menandainya, dan- sesudahnya membuat copy-nya, lalu memberikannya ke
meja komputer. Minatnya beragam. Ia nyaris tidak membaca berita olahraga dan tak pernah
melihat iklan mini. Artikel fashion, mode, kehidupan, tokoh, dan bagian yang
berkaitan dilihatnya sekilas dengan sedikit rasa ingin tahu. Ia mengumpulkan
cerita-cerita tentang kelompok lain yang mirip dengan kelompoknya - Aryan,
Nazi, KKK. Akhir-akhir ini ia memajang banyak artikel dari Jerman dan Eropa
Timur, dan cukup tergetar dengan bangkitnya fasisme di sana. Ia bicara bahasa
Jerman dengan lancar dan sedikitnya menghabiskan satu bulan setiap tahun di
negara besar itu. Ia mengawasi para politisi dengan keprihatinan mereka yang
dalam terhadap kejahatan dan keinginan mereka untuk membatasi hak-hak
kelompok seperti kelompoknya. Ia mengawasi Mahkamah Agung. Ia mengikuti
www.ac-zzz.tk sidang pengadilan para skinhead di Amerika Serikat. Ia mengikuti kesengsaraan
KKK. Ia biasanya menghabiskan dua jam tiap pagi untuk menyerap berita terakhir
dan memutuskan berita mana yang hams disimpan untuk referensi di masa
depan. Itu kegiatan rutin, namun ia sangat menikmatinya.
Pagi ini berbeda. Tanda pertama akan timbulnya masalah adalah foto Sam
Cayhall yang terkubur dalam di halaman depan harian San Francisco. Kisah itu
tak lebih dari tiga alinea, tapi cukup meliput berita panas bahwa orang tertua
di death row Amerika sekarang diwakili cucunya. Roland membacanya tiga kali
sebelum bisa mempercayai380
nya, lalu menandai artikel itu untuk disimpan. Setelah satu jam, ia sudah
membaca berita yang sama lima atau enam kali. Dua surat kabar
mencantumkan foto Adam Hall muda yang muncul di halaman depan koran
Memphis sehari sebelumnya.
Kamar Gas The Chamber Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Roland telah bertahun-tahun mengikuti kasus Sam Cayhall, karena beberapa
alasan. Pertama, biasanya kasus macam itulah yang menjadi minat komputer
mereka - seorang teroris Klan tua dari dasawarsa enam puluhan menunggu
ajalnya di death row. Data tentang Cayhall sudah setebal lebih dari tiga puluh
senti. Meskipun bukan pengacara, Roland sependapat dengan umum bahwa
pembelaan Sam sudah berakhir dan ia akan mati. Bagi Roland ini cocok, tapi ia
menyimpan pendapatnya untuk diri sendiri. Sam Cayhall adalah pahlawan bagi
supremasi kulit putih, dan kelompok Nazi di bawah Roland sudah diminta
berpartisipasi dalam demonstrasi sebelum eksekusi. Mereka tak punya
hubungan langsung dengan Cayhall, sebab ia tak pernah menjawab surat
mereka, tapi ia adalah suatu simbol dan mereka ingin menarik manfaat
sebanyak mungkin dari kematiannya.
Nama keluarga Roland, Forchin, berasal dari kaum Cajun di sekitar
Thibodaux. Ia tak punya nomor Social Security, tak pernah melaporkan
pembayaran pajak, dan sepanjang pengetahuan pemerintah ia tak pernah ada.
www.ac-zzz.tk Ia punya tiga paspor palsu yang dibuat dengan sempurna, salah satunya adalah
paspor Jerman, dan satu lagi dikeluarkan
381 Republik Irlandia. Roland bisa menyeberangi berbagai perbatasan negara
dan melewati imigrasi tanpa khawatir.
Salah satu nama lain Roland, yang hanya diketahuinya dan tak pernah
diungkapkan pada siapa pun, adalah Rollie Wedge. Ia kabur dari Amerika
Serikat pada tahun 1967 setelah pengeboman Kramer, dan tinggal di Irlandia
Utara. Ia pun pernah tinggal di Libya, Munich, Belfast, dan Lebanon. Pada
tahun 1967 dan 1968 ia pernah kembali sebentar ke Amerika Serikat untuk
mengamati dua sidang Sam Cayhall dan Jeremiah Dogan. Saat itu ia bepergian
tanpa kesulitan, dengan dokumen-dokumen sempurna.
Ada beberapa kali perjalanan pendek lain ke Amerika Serikat, semuanya
terpaksa, gara-gara kekacauan dengan kasus Cayhall. Namun dengan berjalannya waktu, ia tidak begitu mengkhawatirkannya lagi. Ia pindah ke
lubang perlindungan ini tiga tahun sebelumnya, untuk menyebarkan pesan
naziisme. Ia tidak lagi menganggap dirinya anggota Klan. Sekarang ia seorang
fasis yang bangga. Setelah menyelesaikan bacaan paginya, ia sudah menemukan cerita Cayhall
dalam tujuh di antara sepuluh surat kabar. Ia menuang kopi lagi ke dalam
cangkir styrofoam-nya. dan naik lift 24 meter ke sebuah serambi di kabin kayu.
Hari itu cerah, sejuk, dan bermandi matahari; tak ada awan terlihat. Ia
berjalan ke atas, menyusuri jalan setapak sempit ke arah gunung, dan dalam
sepuluh menit sudah memandang lembah di bawahnya. Ladang-ladang gandum ada
di kejauhan. Roland sudah 23 tahun memimpikan kematian Cayhall. Mereka menyimpan
rahasia bersama, suatu beban berat yang akan terangkat hanya bila Sam
dieksekusi. Ia sangat mengagumi laki-laki itu. Tidak seperti Jeremiah Dogan,
Sam menghormati sumpahnya dan tak pernah bicara. Menghadapi tiga sidang
pengadilan, beberapa pengacara, tak terhitung pengajuan banding, dan jutaan
www.ac-zzz.tk pertanyaan, Sam Cayhall tak pernah menyerah. Ia laki-laki terhormat, dan
Roland menginginkannya mati. Oh, memang ia pernah terpaksa mengirim
beberapa ancaman kepada Cayhall dan Dogan selama dua sidang pertama, tapi
itu sudah begitu lama. Dogan menyerah di bawah tekanan, ia bicara dan
bersaksi memberatkan Sam. Dan Dogan mati.
Bocah ini membuatnya khawatir. Seperti semua orang lainnya, Roland
kehilangan jejak putra Sam dan keluarganya. Ia tahu tentang putri Sam di
Memphis, tapi putranya menghilang. Dan sekarang "ini - pengacara muda yang
terdidik baik, tampan, dari biro hukum Yahudi kaya raya, muncul entah dari
mana, siap menyelamatkan kakeknya. Roland tahu cukup banyak tentang
eksekusi untuk memahami bahwa dalam waktu yang semakin sempit, pengacara
akan mencoba segala hal. Kalau Sam Ingin buka mulut, ia tentu akan
melakukannya sekarang, di depan cucunya. Ia melemparkan sepotong batu ke
punggung bu383 kit dan mengawasinya melompat-lompat hilang dari pandangan. Ia harus
pergi ke Memphis. Sabtu adalah hari biasa penuh kerja keras di Kravitz & Bane Chicago, tapi
segalanya sedikit lebih lamban di cabang Memphis. Adam tiba di kantor pukul
09.00 dan hanya menemukan dua pengacara lain dan satu paralegal sedang
bekerja. Ia mengunci diri dalam mangannya dan menutup tirai.
Ia dan Sam telah bekerja dua jam kemarin. Saat Packer kembali ke
perpustakaan dengan borgol dan rantai kaki, mereka sudah menutupi meja
dengan berpuluh-puluh buku hukum dan catatan. Packer menunggu dengan tak
sabar ketika Sam perlahan-lahan mengembalikan buku-buku itu ke rak.
Adam mempelajari kembali catatan mereka. Ia memasukkan risetnya sendiri
ke komputer dan merevisi petisi itu untuk ketiga kalinya. Ia sudah mengirimkan
satu copy dengan fax kepada Gamer Goodman, yang merevisi dan mengirimkannya kembali. Goodman tidak optimis dengan pemeriksaan yang adil terhadap gugatan itu,
tapi pada tahap ini tak ada ruginya dilakukan. Bila kebetulan pemeriksaan
www.ac-zzz.tk diadakan di pengadilan federal, Goodman siap memberikan kesaksian tentang
eksekusi Maynard Tole. Ia dan Peter Wiesenberg menyaksikannya. Bahkan
Wiesenberg begitu jijik menyaksikan manusia hidup digas sampai mengundurkan diri dari firma tersebut dan mengambil pekerjaan
384 sebagai guru. Kakeknya selamat dari Holocaust - pembantaian orang Yahudi
oleh Nazi; neneknya tidak. Goodman berjanji akan menghubungi Wiesenberg
dan yakin ia pun mau bersaksi.
Siang hari, Adam bosan dengan kantor. Ia mengunci pintunya dan tidak
mendengar suara apa pun di lantai itu. Pengacara-pengacara lain sudah
menghilang. Ia meninggalkan gedung itu.
Ia bermobil ke barat, menyeberangi sungai ke Arkansas, melewati pangkalan
truk dan lapangan pacuan anjing di Memphis Barat, dan akhirnya melewati
kemacetan, sampai di tanah pertanian luar kota. Ia melewati dusun-dusun kecil
Earle, Parkin, dan Wynne, tempat bukit-bukit mulai tampak. Ia berhenti untuk
membeli Coke di toko desa. Tiga lelaki tua dalam overall pudar sedang duduk
di teras sambil mengusir lalat dan menderita dalam hawa panas. Ia menurunkan
kap mobil dan memacunya. Dua jam kemudian ia berhenti lagi, kali ini di kota Mountain View untuk
makan sandwich dan menanyakan arah. Calico Rock tidak jauh di jalan ini,
demikian ia diberitahu, ikuti saja White River. Jalan itu indah, berkelok-kelok
di kaki perbukitan Ozarks, melewati hutan lebat dan menyeberangi sungaisungai
pegunungan. White River berkelok-kelok seperti ular ke arah kiri, dihiasi
para pemancing ikan trout dalam sampan kecil.
Calico Rock adalah kota kecil pada tebing di atas sungai. Tiga dok untuk
memancing ikan trout 385 ijar di tepi timur sungai dekat jembatan. Adam parkir di tepi sungai dan
berjalan ke dok pertama, sebuah tempat bernama Calico Marina. Bangunan itu
terapung pada ponton dan ditahan dekat ke tepian dengan tambang-tambang
tebal. Sederet perahu sewaan kosong diuntai jadi satu di samping dermaga.
www.ac-zzz.tk Bau bensin dan minyak pelumas yang menusuk memancar dari pompa bensin
tunggal. Sebuah papan tanda mencantumkan tarif perahu, pemandu, peralatan,
dan izin memancing. Adam berjalan di dok itu dan mengagumi sungai beberapa meter dari sana.
Seorang laki-laki muda dengan tangan kotor muncul dari ruang belakang dan
bertanya apakah ada yang bisa ia bantu. Ia mengamati Adam dari atas ke
bawah, dan jelas memutuskan orang ini bukan pemancing. "Aku mencari Wyn
Lettner." Nama Ron terjahit di atas saku kemeja dan sedikit tertutup dengan
corengan minyak pelumas. Ron berjalan kembali ke ruangannya dan berseru,
"Mr. Lettner!" ke arah pintu kasa yang menuju sebuah toko kecil. Lalu Ron
menghilang. Wyn Lettner seorang laki-laki bertubuh besar, tingginya lebih dari 180 senti
dengan rangka besar yang cukup kelebihan beban. Garner mengatakan ia
peminum bir, dan Adam ingat hal ini ketika j melirik ke perut Lettner yang
buncit. Umurnya akhir enam puluhan, dengan rambut kelabu yang sudah
menipis, tertutup rapi di bawah topi EVIN-RUDE. Sedikitnya ada tiga foto surat
kabar Agen 386 Khusus Lettner tersusun pada suatu tempat dalam
berkas Adam, dan pada setiap foto itu ia berpenampilan sebagai agen FBI
biasa - jas gelap, kemeja putih, dasi sempit, rambut model militer.
Dan waktu itu ia jauh lebih ramping.
"Ya Sir," katanya keras ketika berjalan melewati pintu kasa, sambil menyeka
remah makanan dari bibir. "Saya Wyn Lettner." Suaranya dalam
dan senyumnya menyenangkan.
Adam mengangsurkan tangan dan berkata, "Saya Adam Hall. Senang
berjumpa dengan Anda."
Lettner menyambut tangannya dan mengguncangnya dengan keras. Lengannya besar dan bi-sepsnya menggelembung. "Ya," katanya menggelegar.
"Apa yang bisa saya lakukan untuk Anda?" Syukurlah tak ada orang lain di dok
www.ac-zzz.tk itu, kecuali Jfcon yang tak terlihat, tapi menimbulkan suara dengan suatu alat
di ruangannya. Adam bergerak-gerak sedikit gelisah dan berkata, "Ah, saya
pengacara, dan saya mewakili Sam Cayhall."
Senyum itu melebar dan memperlihatkan dua deret gigi kuning yang kuat.
"Kau mendapatkan pekerjaan yang memang dirancang untukmu, bukan?"
katanya sambil tertawa dan menepuk pundak Adam.
"Saya rasa begitu," kata Adam canggung, sambil menunggu serangan lain.
"Saya ingin bicara tentang Sam."
Lettner mendadak serius. Ia menggosok dagu dengan tangannya yang gemuk
dan mengamati Adam dengan mata menyipit. "Aku melihatnya di koran, Nak. Aku tahu Sam
kakekmu. Pasti berat bagimu. Urusan pun akan jadi lebih keras lagi." Kemudian
ia tersenyum kembali. "Berat pula bagi Sam." Matanya berkedip-kedip, seakanakan
ia baru saja melontarkan lelucon menggelikan dan ingin Adam
menanggapinya dengan tertawa.
Adam tidak menangkap humor itu. "Sam punya waktu kurang dari sebulan,
Anda tahu," katanya, yakin bahwa Lettner juga sudah membaca tentang tanggal
eksekusi tersebut. Satu tangan berat sekonyong-konyong menempel ke pundak Adam dan
mendorongnya ke arah toko. "Masuklah ke sini, Nak. Kita akan bicara tentang
Sam. Kau mau bir?" Tidak. Terima kasih." Mereka memasuki sebuah mangan sempit dengan
peralatan memancing bergantungan dari dinding dan langit-langit, serta rak-rak
kayu reyot tertutup makanan - biskuit asin, sarden, sosis kalengan, roti, babi,
kacang polong, dan cupcake - segala keperluan untuk sehari di sungai.
Pendingin minuman ringan berdiri di satu sudut.
"Duduklah," kata Lettner, melambai ke sudut dekat cash register. Adam
duduk di kursi kayu yang rapuh, sementara Lettner mengaduk-aduk kotak es
dan menemukan sebotol bir. "Kau betul tidak mau?"
"Mungkin nanti." Saat itu hampir pukul 17.00.
Ia memutar tutupnya, mengeringkan sedikitnya
www.ac-zzz.tk sepertiga botol pada tegukan pertama mendecakkan bibir, lalu duduk di
kursi kulit usang yang tak disangsikan tentu diambil dari sebuah van yang
dirakit menurut pesanan. "Apakah mereka akhirnya akan mengeksekusi Sam?"
tanyanya. "Mereka berusaha sangat keras."
"Bagaimana peluangnya?"
"Tidak bagus. Kami punya berbagai pembelaan detik terakhir seperti biasa,
tapi jam terus berdetak."
"Sam bukan orang jelek," kata Lettner dengan sedikit nada penyesalan, lalu
minum satu tegukan panjang lagi. Lantai berkeriut pelan ketika dok itu
bergeser bersama guncangan air sungai.
"Berapa lama Anda tinggal di Mississippi?" tanya Adam.
"Lima tahun. Hoover memanggilku setelah tiga orang pekerja hak sipil
menghilang. 1964. Kami membentuk unit khusus dan mulai bekerja Sesudah
Kramer, Klan seperti kehabisan bahan bakar." "Dan Anda bertanggung jawab
menangani apa?" "Mr. Hoover sangat spesifik. Dia memerintahkan aku agar
menginfiltrasi Klan dengan taruhan apa pun. Dia ingin menggulungnya- Terus
terang, kami mulai dengan lamban di Mississippi. Banyak alasannya. Hoover
benci keluarga Kennedy dan mereka mendesaknya dengan keras, maka dia
sengaja berlama-lama. Namun ketika tiga bocah itu hilang, kami mulai bekerja
keras. 1964 adalah tahun yang luar biasa di Mississjr
"Saya lahir tahun itu."
"Yeah. menurut koran kau lahir di Clanton."
Adam mengangguk. "Lama saya tidak mengetahui hal itu. Orangtua saya
mengatakan saya lahir di Memphis."
Pintu berbunyi dan Ron masuk ke dalam toko. Ia memandang mereka, lalu
mengamati biskuit asin dan sarden. Mereka mengawasinya dan menunggu. Ia
melirik Adam, seolah-olah mengatakan, "Teniskan berbicara. Aku tidak
mendengarkan." "Kau mau apa?" tukas Lettner kepadanya
www.ac-zzz.tk Ron meraih sekaleng sosis Wina dengan tangannya yang kotor dan
menunjukkannya kepada mereka. Lettner mengangguk dan melambaikan
tangan ke pintu. Ron berjalan ke sana, memandangi cupcake dan keripik
kentang ketika beranjak pergi.
"Dia usil luar biasa," kata Lettner sesudah ia pergi. "Aku beberapa kali bicara
dengan Gamer Goodman. Itu sudah bertahun-tahun yang lalu. Sekarang,
rasanya aneh." "Dia bos saya Dia memberikan nama Anda pada saya. Katanya Anda akan
bicara dengan saya" "Bicara tentang apa?" tanya Lettner, lalu meneguk minumannya lagi. "Kasus
Kramer." "Kasus Kramer sudah ditutup. Satu-satunya yang tersisa adalah Sam dan
kencannya dengan kamar gas."
"Anda ingin dia dieksekusi?"
Terdengar suara orang, diikuti langkah kaki, lalu
Kamar Gas The Chamber Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
pintu terbuka lagi. SeoTang laki-laki dan seorang bocah masuk. Lettner
bangkit berdiri. Mereka butuh makanan dan bekal, dan selama sepuluh menit
mereka berbelanja dan berbicara, dan memutuskan di mana ikan mau
memakan umpan. Lettner meletakkan birnya di bawah counter kalau ada
pelanggan datang. Adam mengambil soft drink dari pendingin dan meninggalkan toko itu. Ia
berjalan menyusuri tepi-an dok kayu di samping sungai dan berhenti di pompa
bensin. Dua remaja dalam perahu sedang melemparkan pancing dekat
jembatan. Adam bani sadar bahwa seumur hidupnya tak pernah memancing.
Ayahnya bukan orang yang gemar menikmati hobi -dan bersantai. Ia pun tak
mampu mempertahankan pekerjaan. Pada saat ini, Adam tak bisa mengingat
dengan tepat apa yang dikerjakan ayahnya dengan waktunya. . Pelanggan
berlalu dan pintu terempas. Lettner berjalan pelan ke pompa bensin. "Kau suka
memancing troutV ia bertanya sambil mengamati su-r ngai.
"Tidak. Tak pernah melakukannya" "Mari kita pergi jalan-jalan. Aku perlu
memeriksa suatu tempat di hilir. Mestinya banyak ikan
www.ac-zzz.tk di sana." Lettner membawa kotak esnya yang ia letakkan dengan hati-hati ke dalam
perahu. Ia melangkah turun dari dok, dan perahu itu bergoyang hebat dari satu
sisi ke sisi lainnya, sementara ia meraih motor391
"Ay0-" seninya pada Adam, yang sedang mengaman jarak 76 senti antara
dirinya dan perahu itu. "Dan ambil tali itu," Lettner berseru lagi, menunjuk ke
tali tipis yang terikat pada kaitan.
Adam melepaskan tali itu dan dengan cemas melangkah ke dalam perahu
yang bergoyang tepat ketika kakinya menyentuhnya. Ia tergelincir, mendarat
pada kepala, dan nyaris berenang. Lettner tertawa sambil menarik tali starter.
Ron, tentu saja, menyaksikan semua ini dan menyeringai tolol di atas dok.
Adam malu tapi tertawa juga, seolah-olah semua ini sangat lucu. Lettner
menyalakan mesin, bagian depan perahu terentak ke atas, dan mereka
meluncur. Adam mencengkeram pegangan di kedua sisi ketika perahu melaju cepat &
"r dan lewat di bawah jembatan. Calico Rock dengan cepat mereka tinggalkan.
Sungai itu berbelok dan menikung, melewati bukit-bukit indah dan mengitari
tebing-tebing karang. Lettner mengendalikan pe-i rahu dengan satu tangan dan
meneguk bir segar dengan tangan saurnya Sesudah beberapa menit, Adam lebih
santai sedikit dan bisa meraih sebotol bir dari kotak pendingin tanpa kehilangan
keseimbangan. Botol itu sedingin es. Ia memegangnya dengan tangan kanan dan
mencengkeram perahu dengan tangan kiri. Lettner bersenandung atau
menyanyikan sesuatu di belakangnya. Deru motor yang melengking tinggi
menghalangi percakapan. Mereka melewati sebuah dok kecil untuk me-1
mancing trout. Sekelompok pemancing dari kota sedang menghitung ikan
dan minum bir, dan mereka melewati satu armada kecil perahu karet dengan
para remaja jorok sedang merokok sesuatu dan berjemur. Mereka melambaikan
tangan kepada pemancing yang sedang bekerja keras.
Perahu itu akhirnya mengurangi kecepatan dan Lettner mengendalikannya
dengan hati-hati melalui tikungan, seolah-olah ia bisa melihat ikan di bawah
www.ac-zzz.tk dan hams mengatur posisi dengan sempurna. Ia mematikan mesin. "Kau mau
mancing atau minum bir?" ia bertanya, menatap ke air. "Minum bir."
"Cocok." Botolnya sekonyong-konyong jadi nomor dua ketika ia mengambil
gagang pancing dan melempar pancing ke suatu titik ke arah tepian. Adam
mengawasi sejenak, dan ketika melihat tak ada hasil, segera ia merebahkan
tubuh dan menggantungkan kaki di atas air. Perahu itu tidak nyaman.
"Seberapa sering Anda memancing?" tanya
Adam. "Tiap hari. Ini bagian dari pekerjaanku, kau tahu, bagian dari pelayananku
kepada pelanggan. Aku harus tahu tempat ikan makan umpan."
"Pekerjaan sulit."
"Seseorang harus melakukannya."
"Apa yang membawa Anda ke Calico Rock?"
"Aku mendapat serangan jantung pada tahun 1973, jadi harus pensiun dari
FBI. Aku mendapat pensiun yang lumayan dan segala macam, tapi... sialan, aku jadi bosan
duduk-duduk saja. Aku dan istriku menemukan tempat ini. Ada dok yang akan
dijual. Saru kekeliruan mengarah pada kekeliruan lain, dan di sinilah aku. Beri
aku sebotol bir." Ia melempar lagi ketika Adam memberikan bir. Ia cepat-cepat menghitung
ada empat belas botol tersisa dalam es. Perahu itu hanyut mengikuti sungai.
Lettner meraih dayung. Ia memancing dengan satu tangan dan mendayung
perahu dengan tangan satunya dan entah bagaimana meletakkan bir baru di
antara lutut. Kehidupan pemandu pemancing.
Mereka mengurangi kecepatan di bawah pepohonan, matahari terhalang
sejenak. Caranya melempar pancing gagangnya dengan gerak pergelangan
kelihatan mudah. Ia melecutkan tangan yang lancar halus, dan melemparkan senar ke mana saja
r yang ia inginkan. Tapi tak ada ikan yang menggigit umpan. Ia melempar ke
tengah sungai. www.ac-zzz.tk "Sam bukan orang jelek." Ia sudah pernah mengucapkan ini satu kali.
"Anda pikir dia harus dieksekusi?"
"Itu tidak tergantung padaku, Nak. Rakyat negara bagian ini menginginkan
hukuman mati, maka itu tercatat di buku. Rakyat mengatakan Sam bersalah
dan harus dieksekusi, jadi apa hakku?"
"Tapi Anda punya pendapat."
"Apa gunanya" Pemikiranku sama sekali tak ada nilainya:*
"Mengapa Anda mengatakan Sam bukan orang
jelek?" "Panjang kisahnya."
"Kita masih punya empat belas botol bir tersisa."
Lettner tertawa dan senyum lebar itu kembali, la meneguk dari botol dan
memandang ke sungai, jauh dari senarnya. "Sam bukan sasaran kami, kau tahu.
Dia tidak aktif dalam kegiatan-kegiatan yang benar-benar kotor, setidaknya
pada permulaannya. Ketika para pekerja hak-hak sipil itu menghilang, kami
melacak dengan geram. Kami menebar uang di semua tempat, dan tak lama
kemudian kami punya segala macam informan Klan. Orang-orang ini pada
dasarnya cuma redneck bodoh yang tak pernah punya uang sepeser pun, dan
kami memanfaatkan kehausan mereka akan uang. Kami takkan pernah
menemukan tiga orang itu seandainya kami tidak menabur sejumlah uang.
Seingatku ada sekitar 30.000, meskipun aku tidak berurusan langsung dengan si
informan. Sialan, Nak, mereka dikubur dalam sebuah bendungan. Kami
menemukan mereka. Prestasi kami jadi kelihatan bagus, kau mengerti.
Akhirnya kami berhasil melakukan sesuatu. Melakukan banyak penahanan, tapi
pemidanaan sulit sekali. Kekerasan berlanjut. Mereka mengebomi gereja dan
rumah orang-orang kulit hitam begitu sering sampai kami tak bisa mengejar.
Kejadian di sana seperti perang saja. Hal
195 7 itu makin parah dan Mr. Hoover makin gusar da kami menebar uang lebih
banyak lagi. www.ac-zzz.tk "Dengar, Nak, aku takkan menceritakan apa pun yang bermanfaat, kau
mengerti?" "Kenapa tidak?"
"Beberapa hal bisa kubicarakan, beberapa lainnya tidak."
"Sam tidak sendirian ketika mengebom kantor Kramer, bukan?"
Lettner kembali tersenyum dan mengamati senar pancingnya. Gagang
pancing itu tergeletak di pangkuannya. "Tapi pada akhir tahun 1965 dan awal
1966, kami punya jaringan informan yang sangat luas. Sebenarnya tidak sesulit
itu. Kami sudah tahu seseorang masuk Klan, kemudian kami menguntitnya.
Kami membuntutinya pdiang di waktu malam, mengedipkan lampu mobil kami
di belakangnya parkir di depan rumahnya. Itu biasanya membuatnya ketakutan
setengah mati. Lalu kami membuntutinya pergi bekerja, kadang-kadang kami
berbicara dengan bosnya, mengibaskan lencana ke sana kemari, berlagak
seperti akan menembak seseorang. Kami bicara dengan orangtua-nya,
memperlihatkan lencana kami pada mereka, datang dalam setelan jas gelap,
membiarkan mereka mendengarkan aksen Yankee kami, dan orang-orang
kampung yang malang ini secara harfiah buka mulut tepat di depan kami. Bila
orang itu pergi ke gereja, kami mengikutinya pada suatu hari Minggu, lalu
keesokan harinya kami akan
bicara pada pendetanya; kami ceritakan padanya
kami mendengar desas-desus hebat bahwa Mr. Ini dan Itu anggota aktif
Klan, apakah dia tahu sesuatu tentang hal itu. Kami berlagak seolah-olah
menjadi anggota Klan merupakan tindak kejahatan. Bila orang itu punya anak
remaja, kami menguntit mereka pergi berkencan, duduk di belakang mereka
dalam gedung bioskop, menangkap mereka parkir dalam hutan. Sepenuhnya
bukan apa-apa kecuali gangguan, tapi selalu berhasil. Biasanya mereka jadi
sangat gelisah, sampai tak sabar lagi untuk bekerja sama. Aku pernah melihat
mereka menangis, Nak, kalau kau bisa mempercayainya Benar-benar menangis
ketika mereka akhirnya datang ke altar dan mengakui dosa mereka." Lettner
tertawa ke arah senarnya yang tidak aktif.
www.ac-zzz.tk Adam menghirup birnya. Barangkali bila mereka meminumnya semua,
akhirnya lidah Lettner akan lebih lancar.
"Pernah ada satu orang, aku. takkan bisa melupakannya. Kami menangkapnya di ranjang bersama gundik kulit hitamnya dan itu bukan sesuatu
yang luar biasa. Maksudku, orang-orang ini pergi membakari salib dan
menembaki rumah orang-orang kulit hitam, lalu menyelinap seperti orang gila
untuk menemui pacar mereka yang kulit hitam. Aku tak mengerti mengapa
perempuan-perempuan kulit hitam itu bisa membiarkan hal ini. Nah, dia punya
gubuk berburu di tengah hutan dan memakainya sebagai tempat kencan. Suatu
siang 397 dia menemui gundiknya di sana untuk kencan. Setelah selesai dan siap
pergi, dia membuka pintu depan dan kami memotretnya. Perempuan itu pun
kami potret, kemudian kami bicara dengan si pria. Dia diaken atau tetua di
suatu gereja desa, tokoh, kau tahu. dan kami bicara kepadanya seolah-olah dia
anjing. Kami menyuruh perempuan itu pergi dan mendudukkan si pria di dalam
pondok kecil itu. dan tak lama kemudian dia menangis. Kelak terbukti dia salah
satu di antara saksi terbaik kami. Namun kemudian dia masuk penjara."
"Kenapa?" "Nah, rupanya sementara dia main-main dengan pacarnya, istrinya juga
melakukan hal yang sama dengan bocah kulit hitam yang bekerja di tanah
pertaniannya. Perempuan itu hamil, bayinya campuran, maka informan kami
pergi ke rumah sakit dan membunuh ibu dan anak itu. Dia menghabiskan lima
belas tahun di Parchman."
"Bagus." "Waktu hu kami tak banyak mendapatkan pemidanaan, tapi kami
mengganggu mereka sampai ke suatu titik yang membuat mereka takut berbuat
banyak. Kekerasan menurun luar biasa, sampai Dogan memutuskan mengincar
orang-orang Yahudi. Harus kuakui, kami kecurian. Kami tidak tahu apa-apa."
"Kenapa tidak?"
www.ac-zzz.tk "Sebab dia jadi lebih waspada. Dengan pahit dia mendapati orang-orangnya
sendiri yang berbicara 398 kepada kami, maka dia putuskan beroperasi dengan unit kecil yang tak
banyak bicara." "Unit" Berarti lebih dari satu orang?"
"Seperti itulah."
"Jadi, Sam dan siapa lagi?"
Lettner mendengus dan terkekeh sekaligus, dan memutuskan bahwa ikan
telah pindah ke tempat lain- Ia meletakkan gagang dan gulungan pancingnya
dalam perahu dan menarik tali starter. Mereka pindah, sekali lagi berpacu ke
hilir. Adam membiarkan kakinya bergantung di sisi perahu; sepatu' moccasin
serta mata kakinya yang telanjang langsung basah. Ia meneguk bir. Matahari
akhirnya mulai menghilang di balik perbukitan, dan ia menikmati keindahan
sungai itu. Perhentian berikutnya adalah air tenang di bawah tebing dengan seutas tali
tergantung dari atas. Lettner melempar dan menggulung pancing, semuanya
tanpa hasil, dan mengambil peran sebagai interogator. Ia mengajukan seratus
pertanyaan tentang Adam dan keluarganya - perjalanan kabur ke barat,
identitas baru, bunuh diri itu, Ia menerangkan bahwa ketika Sam dipenjara,
mereka memeriksa keluarganya dan tahu ia punya seorang putra yang baru saja
meninggalkan kota itu, tapi karena Eddie tampak tidak membahayakan, mereka
tidak meneruskan penyelidikan. Sebaliknya, mereka menghabiskan waktu untuk
mengawasi saudara-saudara dan sepupu Sam. Ia sangat tertarik dengan
masa muda Adam. dan bagaimana ia dibesarkan tanpa tahu apa-apa tentang
sanak saudaranya. Adam mengajukan beberapa pertanyaan, namun jawabannya kabur dan
langsung dibelokkan pada pertanyaan lain tentang masa lalunya. Adam sedang
ber-sparing dengan orang yang sudah berpengalaman 25 tahun mengajukan
pertanyaan. www.ac-zzz.tk Tempat memancing ketiga dan terakhir tidak jauh dari Calico Rock, dan
mereka memancing sampai hari gelap. Sesudah lima botol bir, Adam
mengerahkan keberanian untuk melempar pancing. Lettner instruktur yang
sabar, dan dalam beberapa menit Adam menangkap ikan trout dengan ukuran
mengesankan. Selama selingan yang pendek itu, mereka lupa tentang Sam,
Klan. dan mimpi buruk lain dan masa lampau. Mereka hanya memancing.
Minum dan memancing. Nama pertama Mrs. Lettner adalah Irene, dan ia menyambut suami dan
tamu tak diundangnya dengan sikap ramah dan santai. Wyn menerangkan,
ketika Ron membawa mereka pulang, bahwa Irene sudah terbiasa dengan tamu
mendadak. Sikapnya sangat tenang ketika mereka terhuyung-huyung melewati
pintu depan dan memberikan seuntai trout kepadanya.
Rumah Lettner berupa sebuah cottage di tepi sungai, satu mil di utara kota
Teras belakangnya ditutup kasa untuk melindunginya dari serangga, dan tak
jauh di bawahnya terlihat pemandangan
sungai yang menakjubkan. Mereka duduk di kursi
goyang anyaman di beranda dan membuka bir lagi. sementara Irene
menggoreng ikan. Menyajikan makanan di meja adalah pengalaman baru bagi Adam. dan ia
makan ikan tangkapannya dengan lahap. Sambil mengunyah makanan dan
minum, Wyn meyakinkannya bahwa rasanya selalu lebih lezat bila ikannya
ditangkap sendiri. Setelah makan beberapa lama, Wyn beralih ke scotch. Adam
menolak. Ia cuma ingin segelas air, tapi machismo mendorongnya terus minum
bir. Ia tak bisa mengelak lagi pada titik ini. Lettner pasti akan memarahinya.
Irene meneguk anggur dan bercerita tentang Mississippi. Beberapa kali ia
pernah diancam, dan anak-anak mereka menolak mengunjungi mereka. Mereka
berdua berasal dari Ohio, dan keluarga mereka terus mengkhawatirkan
keselamatan mereka. Begitulah saat itu. katanya lebih dan saru kali dengan
nada penuh kerinduan akan ketegangan. Ia bangga luar biasa terhadap
Kamar Gas The Chamber Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
suaminya dan prestasinya selama perang perjuangan hak sipil.
www.ac-zzz.tk Ia meninggalkan mereka Sesudah makan malam dan menghilang dalam
cottage itu. Saat itu hampir pukul 22.00, dan Adam sudah siap tidur. Wyn
bangkit berdiri sambil berpegangan pada tiang kayu, dan minta diri ke kamar
mandi. Ia kembali dengan scotch bani dalam dua gelas tinggi. Ia mengangsurkan satu kepada Adam. lalu kembali ke kursi goyangnya.
Mereka bergoyang-goyang dan meneguk mi numan tanpa berbicara selama
beberapa lama, lalu Lettner berkata, "Jadi, kau yakin Sam punya asisten,adam
sadar "Tentu saja dia punya asisten." Adam sadar benar bahwa lidahnya tebal dan
kata-katanya lamban. Kata-kata Lettner jelas luar biasa. "Dan apa yang
membuatmu begitu yakin?" Adam menurunkan gelas besar itu dan bersumpah
tidak akan minum lagi. "FBI menggeledah rumah Sam sesudah pengeboman itu,
benar?" "Benar."
"Sam ada di penjara Greenville, dan kalian mendapat surat perintah
penggeledahan." "Aku ada di sana, Nak. Kami masuk dengan selusin agen dan menghabiskan
waktu tiga hari." "Dan tak menemukan apa pun."
"Begitulah." "Tak ada bekas dinamit. Tak ada sisa tutup peledak, sumbu, detonator. Tak
ada jejak alat atau zat yang dipakai dalam pengeboman. Benar?"
"Benar. Jadi, apa maksudmu?"
"Sam tidak punya pengetahuan tentang peledak, tidak pula punya sejarah
pernah memakainya." "Tidak, bisa kukatakan dia punya sejarah memakainya. Seingatku, Kramer
adalah pengeboman keenam. Bangsat-bangsat gila itu mengebom mem-babi
buta, Nak, dan kami tak bisa menghentikan mereka. Kau tak ada di sana. Aku
terlibat di tengahnya. Kami telah menakut-nakuti dan meng402
infiltrasi Klan sampai mereka takut bergerak, lalu sekonyong-konyong
peperangan lain meletus dan bom berjatuhan di mana-mana. Kami www.ac-zzz.tk mendengarkan di tempat semestinya. Kami memuntir tangan orang sampai
patah untuk memaksakan pengakuan. Dan kami tidak mendapat jejak apa pun.
Informan kami tak tahu apa-apa. Sepertinya ada satu cabang lain dalam Klan
yang mendadak menyerbu Mississippi tanpa memberi tahu cabang lama."
"Apakah waktu itu Anda tahu tentang Sam?"
"Namanya ada dalam catatan kami. Seingatku ayahnya anggota Klan, dan
mungkin juga satu atau dua saudara laki-lakinya. Jadi, kami punya nama
mereka. Tapi mereka tampaknya tidak membahayakan. Mereka tinggal di
bagian utara negara bagian itu, di suatu daerah yang tidak dikenal dengan
kekerasan serius oleh Klan. Mereka mungkin membakar salib, mungkin
menembaki beberapa rumah, tapi bukan apa-apa dibanding dengan Dogan dan
kelompoknya. Tangan kami sudah penuh dengan para pembunuh. Kami tak
punya waktu untuk menyelidiki setiap orang yang mungkin jadi anggota Klan di
negara bagian itu." "Kalau begitu, bagaimana kau menjelaskan peralihan Sam secara mendadak
pada tindak kekerasan?"
"Aku tak bisa menjelaskannya. Dia bukan bocah alim anggota paduan suara,
oke" Sebelum itu dia
sudah pernah membunuh." "Anda pasti?"
"Kau sudah mendengarku. Dia menembak dan membunuh salah satu
pegawainya yang berkulit hitam pada awal tahun lima puluhan. Tak pernah
melewatkan sehari pun dalam penjara karena tindakan itu. Bahkan, aku tidak
yakin, tapi aku me rasa dia tak pernah ditangkap karena urusan itu. Mungkin
ada lagi pembunuhan lain. Korban kulit hitam lain."
"Saya lebih baik tidak mendengarnya."
Tanya dia. Lihat apakah bangsat tua itu punya cukup nyali untuk
mengakuinya di depan cucunya sendiri." Ia menghirup seteguk lagi. "Dia orang
yang kejam, Nak, dan dia pasti punya kemampuan untuk menanam bom dan
membunuh orang. Jangan naif."
Pendekar Pemetik Harpa 13 Wiro Sableng 028 Petaka Gundik Jelita Dewi Mawar Selatan 2