Ceritasilat Novel Online

Malaikat Keadilan 3

Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon Bagian 3


bertanya kapan Jennifer punya waktu untuk menemui mereka.
Di kantornya, di pusat kota, Robert Di Silva berteriak pada
asisten satunya. "Kau harus mengumpulkan semua beritaberita rahasia mengenai Jennifer Parker. Aku mau tahu semua
klien yang ditanganinya. Mengerti?"
"Mengerti, Pak."
"Jalankan!" 9 "Aku berani sumpah dia bukan orang penting lagi. Seumur
hidupnya dia selalu main senjata."
"Si tolol itu mendatangi aku, minta bantuanku untuk
membicarakan tentang dia pada Mike. Kataku, 'Hei, Kawan,
aku ini hanya serdadunya tahu"' Kalau Mike memang
memerlukan seorang penembak baru, dia tak perlu mencari ke
lorong-lorong gelap."
"Dia mau mempermainkan kau, Sal."
127 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ya, tapi kusikut saja dia. Dia tak punya hubungan apa-apa
dalam urusan ini, kalau tak punya hubungan apa-apa, tidak
akan ada artinya." Mereka sedang bercakap-cakap dalam dapur sebuah rumah
pertanian bergaya Belanda yang sudah berumur tiga ratus
tahun, di Negara Bagian New Jersey.
Mereka bertiga dalam ruangan itu: Nick Vito, Joseph
Colel a, dan Salvatore Fiore si 'Bunga Mungil'.
Nick Vito adalah seorang laki-laki berwajah seperti mayat,
yang berbibir tipis hingga hampir tak kelihatan, dan bermata
cekung, berwarna hijau, dan tak bercahaya. Dia mengenakan
sepatu yang berharga dua ratus dolar dan kaus kaki putih.
Josept Colel a 'si Joe Besar' seorang laki-laki yang tinggi
besar, seperti tiang besar dari batu granit, dan bila dia
berjalan, tak ubahnya seperti sebuah bangunan yang
bergerak. Seseorang pernah menamakannya kebun sayuran.
'Colel a punya hidung seperti kentang, telinga seperti bunga
kol, dan otak seperti kacang polong.'
Suara Colel a tinggi melengking dan pembawaannya halus
menyesatkan. Dia mempunyai seekor kuda balap dan dia
punya perasaan tajam yang tak diragukan untuk
menentukan pemenang dalam balap kuda. Dia mempunyai
keluarga yang terdiri dari seorang istri dan enam orang anak.
Dialah dalam menangani pistol, menyiksa orang, dan
menggunakan rantai. Istri Joe, Carmelina, adalah seorang
Katolik yang taat, dan pada hari-hai minggu bila Colel a tidak
sedang bekerja, dia selalu membawa keluarganya ke gereja.
Orang yang ketiga, Salvatore Fiore, hampir hampir seperti
orang katai. Tingginya hanya satu meter lima puluh tujuh
sentimeter, dan berat badannya enam puluh dua setengah
kilogram. Wajahnya polos bagai seorang putra altar, namun
cekatan pula dengan pistol maupun pisau. Kaum wanita
merasa tertarik pada laki-laki kecil itu, dan dia
128 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
membanggakan bahwa kecuali mempunyai seorang istri, dia
mempunyai setengah lusin pacar dan seorang kekasih gelap
yang cantik. Fiore pernah menjadi joki, yang pernah mengikuti
balap kuda dari Pimlico sampai ke Tijuana. Waktu komisaris
balap di Hol ywood Park menyingkirkan Fiore dengan
tuduhan telah memberikan obat perangsang pada kudanya,
tubuh komisaris itu didapati terapung di Danau Tahoe
seminggu kemudian. Ketiga laki-laki itu adalah laskar dalam keluarga Antonio
Granel i, tetapi Michael Moretti-lah yang telah menerima
mereka bekerja dan mereka menjadl milik Michael Moretti lahir
batin. Suatu pertemuan keluarga sedang berlangsung di ruang
makan. Di ujung meja duduk Antonio Granel i, pemimpin dari
keluarga mafia yang paling kuat di pantai sebelah timur.
Meskipun sudah berumur tujuh puluh dua tahun, dia masih
kelihatan kuat, berbahu lebar, dan dada bidang seperti
seorang buruh dan rambutnya tebal beruban. Antonio Granel i
yang lahir di Palermo, Sisilia, datang di Amerika waktu dia
berumur lima belas tahun dan bekerja di pelabuhan di
sebelah barat daerah Manhattan. Menjelang umur dua puluh
satu, dia menjadi tangan kanan kepala dok. Kedua orang itu
bertengkar, dan waktu bos-nya hilang secara misterius,
Antonio Granel i menggantikannya. Siapapun yang ingin
bekerja di dok harus membayarnya. Uangnya dipakainya
untuk memanjat mencapai kekuasaan, dan dia telah
memperluas kekuasaannya dengan cepat, meluas ke bidang
membungakan uang dan tipu daya lainnya, pelacuran dan
perjudian, juga obat-obat terlarang, sampai pada
pembunuhan. Selama tahun-tahun kegiatannya, tiga puluh
dua kali dia tertangkap, tetapi hanya satu kali dia dijatuhi
hukuman, itu pun atas tuduhan serangan kecil. Granel i adalah
orang yang tak kenal belas kasihan, cerdik dalam permainan
kotor yang rendah, dan benar-benar tak kenal moral.
129 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Di sebelah kiri Granel i duduk Thomas Colfax, pengacara
keluarga besar itu. Dua puluh lima tahun lalu lalu, Colfax
adalah seorang pengacara perusahaan yang punya masa
depan yang gemilang. Tapi pada suatu hari dia membela
perkara sebuah perusahaan kecil minyak zaitun yang
kemudian ternyata dikendalikan oleh mafia, dan dengan
demikian, selangkah demi selangkah, dia pun terjebak untuk
menangani perkara-perkara lain untuk mafia, sampai akhirnya
dalam beberapa tahun keluarga besar Granel i menjadi klien
tunggalnya. Mereka itu merupakan klien yang sangat
menguntungkan dan Thomas Colfax lalu menjadi orang kaya,
yang menanamkan sahamnya dalam perusahaan-perusahaan
real estate, dan punya simpanan di bank-bank di seluruh
dunia. Di sebelah kanan Granel i, duduklah Michafl Moretti,
menantunya. Michael sangat ambisius, suatu sifat yang
membuat Granel i kuatir. Michael tak cocok dalam pola
keluarga. Ayahnya, Giovanni seorang sepupu jauh Granel i,
tidak lahir di Sisilia melainkan di Florence. Itu saja sudah
membuat keluarga Moretti itu patut dicurigai " Sudah
menjadi rahasia umum bahwa orang-orang Florence tak bisa
dipercaya. Giovanni Moretti datang ke Amerika dan membuka sebuah
toko sepatu yang dijalankan dengan jujur. Di toko itu bahkan
tak ada kamar belakang untuk perjudian, peminjaman uang
dengan bunga, atau pelacuran. Dia jadi dianggap bodoh.
Anak Giovanni, Michael, lain sekali. Dia bisa menamatkan
sekolahnya di Yale dan Sekolah Ekonomi Wharton School.
Setelah Michael menamatkan sekolahnya, dia mendatangi
ayahnya dengan satu permintaan: dia ingin menemui keluarga
jauhnya, Antonio Granel i. Tukang sepatu tua itu pergi
menemui sepupunya, dan diaturlah suatu pertemuan. Granel i
yakin bahwa Michael akan meminta pinjaman uang supaya dia
bisa membuat suatu perusahaan, mungkin sebuah toko seperti
130 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
seperti ayahnya yang bodoh itu. Tapi pertemuan ini benarbenar merupakan suatu kejutan.
"Saya tahu jalan untuk membuat Anda kaya" begitulah
Michael Moretti membuka pembicaraannya.
Antonio Granel i memandang anak muda yang lancang itu
dengan terkejut, dan tersenyum dengan pengertian. "Aku
sudah kaya." "Tidak. Anda hanya menyangka bahwa Anda kaya."
Senyum orang tua itu terhapus. "Bicara tentang apa. kau
ini, Anak kecil?" Maka diceritakanlah oleh Michael Moretti.
Mula-mula Antonio Granel i melangkah dengan berhati-hati,
diuji cobanya dulu setiap petunjuk dari Michael. Ternyata
semuanya berhasil dengan gemilang. Kalau semula keluarga
Granel i terlibat dalam kegiatan-kegiatan tak sah yang
menguntungkan maka kini, di bawah pengawasan Michael
Moretti usahanya makin meluas. Dalam waktu lima tahun
keluarga besar itu sudah bergerak dalam belasan perusahaan
yang sah, termasuk pengemasan daging, pengadaan bahanbahan alat tidur, restoran-restoran, perusahaan-perusahaan
pengangkutan dan obat-obatan. Michael mencari perusahaanperusahaan yang sedang kembang-kempis yang memerlukan
bantuan keuangan. Maka masuklah keluarga besar itu sebagai
partner kecil dan sedikit demi sedikit mengambil alih
perusahaan itu, dengan menguras habis semua kekayaan
yang ada. Perusahaan-perusahaan tua yang tak bercacat, tibatiba jatuh bangkrut. Perusahaan-perusahaan yang
memperlihatkan keuntungan yang memuaskan tetap
dipertahankan oleh Michael, dan keuntungannya
diperbesarnya, karena para karyawan dalam perusahaanperusahaan itu dibawahi oleh satuan-satuannya. Yang
menangani asuransi perusahaan-perusahaan tersebut adalah
perusahaan asuransi milik keluarga, dan mereka harus
131 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
membeli mobil mereka pada penjual-penjual mobil milik
keluarga. Michael menciptakan suatu kaitan kerja sama
raksasa, suatu rangkaian perusahaan yang terus-menerus
memeras nasabah " sedang susunya mengalir untuk
keluarga. Dengan semua keberhasilannya itu, Michael Moretti tetap
menyadari bahwa dia punya masalah. Bila dia sudah
menunjukkan pada Antonio Granel i, jalan untuk mencapai
suatu perusahaan yang sah dan aman dan sangat
menguntungkan, maka Granel i akan melemparnya ke luar.
Penghasilannya besar, karena sejak semula dia sudah minta
pada Granel i untuk memberinya suatu persentase dari semua
penghasilan perusahaan, yang pada sangka orang, kecil
jumlahnya. Tetapi setelah gagasan-gagasan Michael mulai
memberikan hasil dan keuntungan-keuntungan mulai
mengalir, Granel i mulai berpikir lagi. Secara kebetulan,
Michael mendengar bahwa Granel i telah mengadakan rapat
untuk membahas apa yang harus dilakukan keluarga besar
terhadap dirinya. "Aku tak suka semua uang itu mengalir pada anak itu,"
kata Granel i pada rapat itu. "Kita singkirkan saja dia."
Michael lalu membatalkan rencana itu dengan mengawini
salah seorang anggota keluarga itu. Rosa, putri tunggal
Antonio Granel i berumur sembilan belas tahun. Ibunya telah
meninggal waktu melahirkan dia. Rosa dibesarkan dalam
biara, dan hanya dalam masa libur dia diizinkan pulang.
Ayahnya memujanya, dan ayahnya itu berusaha supaya dia
selalu dilindungi. Pada suatu libur sekolah waktu Paskah, Rosa
bertemu dengan Michael Moretti. Dan dia kembali ke biara
dalam keadaan tergila-gila pada Michael. Bila dia sedang
seorang diri, dia selalu terbayang akan ketampanan laki-laki
yang berambut dan bermata hitam itu.
Antonio Granel i tetap menyangka bahwa putrinya itu
berpikir dia hanya seorang pengusaha biasa yang berhasil.
132 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi setelah bertahun-tahun, teman-teman sekelas Rosa
menunjukkan tulisan dalam surat-surat kabar dan majalahmajalah mengenai ayahnya dan usahanya yang sebenarnya.
Dan setiap kali pemerintah mencoba untuk menangkap dan
menghukum salah seorang anggota keluarga Granel i, Rosa
selalu tahu. Dia tak pernah membahasnya dengan ayahnya,
dan oleh karenanya orang tua itu selalu senang karena
menyangka bahwa putrinya tak tahu apa-apa, dan bahwa dia
tidak akan tahu yang sebenarnya.
Bila saja orang tua itu mengetahui yang sebenarnya, dia
pasti akan amat terkejut, karena Rosa menganggap
perusahaan-perusahaan ayahnya itu amat menarik dan
mendebarkan. Gadis itu membenci disiplin yang diterapkan
para biarawati dalam biara, dan kebencian itu membuatnya
jadi membenci semua yang berkuasa. Dia melamunkan
ayahnya sebagai seorang Robin Hood, yang melawan
kekuasaan dan menantang pemerintah. Dan karena Michael
Moretti adalah seseorang yang penting dalam organisasi
ayahnya, maka orang muda itu jadi bertambah menarik.
Sejak semula, Michael sangat berhati-hati dalam
menghadapi Rosa. Bila dia berhasil berduaan saja dengan
gadis itu, mereka berciuman dan bermesraan dengan hangat,
tetapi Michael tak pernah mau berbuat lebih jauh dari itu.
Rosa masih hijau, dan dia mau " bahkan ingin sekali "
menyerahkan dirinya pada laki-laki yang dicintainya itu. Tetapi
Michael mencegahnya. "Aku terlalu menaruh hormat padamu, Rosa, jadi aku tak
mau menidurimu sebelum kita menikah."
Sebenarnya Antonio Granel i-lah yang terlalu dihormatinya.
Salah-salah bisa dipenggalnya kepalaku, pikir Michael.
Maka pada saat Antonio Granel i sedang membahas cara
yang terbaik untuk menyingkirkan Michael Moretti, Michael
dan Rosa datang padanya dan memberitahukan bahwa
mereka saling mencintai dan ingin menikah. Laki-laki tua itu
133 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
berteriak dan mengamuk serta memberikan seribu satu alasan
bahwa hal itu tak mungkin dilakukan. Namun akhirnya, cinta
sejati jugalah yang menang dan Michael dan Rosa dinikahkan
dengan upacara besar-besaran.
Setelah pesta perkawinan, orang tua itu memanggil
Michael. "Rosa adalah milikku satu-satunya, Mike. Jagalah dia
baik-baik." "Akan kujaga dia, Tony."
"Kau akan kuawasi benar-benar. Sebaiknya kaubahagiakan
dia. Kau tahu apa maksudku bukan, Mike?"
"Aku tahu apa maksudmu." "Jangan main pelacur atau punya kekasih gelap. Mengerti"
Rosa suka memasak. Jadi usahakan supaya kau pulang makan
setiap malam. Kau harus menjadi menantu yang dapat
dibanggakan." "Aku akan berusaha keras sekali, Tony."


Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Oh, omong-omong, Mike," kata Granel i lagi, "karena kau sekarang sudah menjadi seorang anggota keluarga, perjanjian
komisi yang selama ini kuberikan tentu harus kita ubah."
Michael menepuk lengan orang tua itu. "Terima kasih,
Papa, tapi itu sudah cukup untuk kami. Aku akan bisa
membelikan Rosa apa saja yang diingininya."
Michael pergi, dan orang tua itu menatapnya dari belakang.
Itu terjadi tujuh tahun yang lalu, dan tahun-tahun
berikutnya amat menyenangkan Michael. Rosa adalah teman
hidup yang menyenangkan dan tak rewel, dan wanita itu
memujanya " namun Michael tahu bahwa bila istrinya itu
meninggal atau pergi meninggalkannya, dia akan bisa hidup
terus tanpa wanita itu. Dengan mudah dia akan menemukan
orang lain untuk melakukan apa-apa yang dilakukan Rosa
untuknya. Cintanya pada Rosa tidak mendalam. Michael juga
134 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
merasa bahwa dia tidak akan bisa mencintai manusia lain.
Rasanya ada sesuatu yang kurang pada dirinya.
Dia tak punya perasaan terhadap manusia, yang ada hanya
terhadap binatang. Pada ulang tahunnya yang kesepuluh,
Michael diberi seekor anak anjing. Mereka berdua jadi tak
terpisahkan. Enam minggu setelah itu, anjing itu mati dalam
suatu kecelakaan tabrak lari, dan waktu ayahnya menawarkan
untuk membelikannya seekor anjing lagi, anak itu menolak.
Sejak itu dia tak pernah memiliki anjing lagi.
Michael tumbuh dan memperhatikan ayahnya yang bekerja
mati-matian untuk mendapatkan uang sedikit, dan Michael lalu
memutuskan bahwa hal itu tidak akan terjadi atas dirinya.
Sejak pertama kali dia mendengar orang berkata tentang
Antonio Granel i, saudara sepupu jauh ayahnya yang terkenal
itu, dia sudah tahu apa yang diingininya. Di Amerika Serikat
ada dua puluh enam keluarga mafia, lima diantaranya di New
York City, dan keluarga yang dipimpin oleh Antonio
saudaranya itu, adalah yang terkuat. Sejak masa kecilnya,
Michael suka sekali mengikuti kisah-kisah tentang mafia.
Ayahnya menceritakan padanya tentang kejadian pada suatu
malam mengenai kaum Vesper di Sisilia, yaitu pada tanggal
sepuluh September seribu sembilan ratus tiga puluh satu.
Malam itu kekuasaan beralih tangan. Dalam satu malam itu
saja, suatu kelompok dalam mafia yang menamakan dirinya
the Young Turks telah melakukan perebutan kekuasaan yang
berdarah, di mana lebih dari empat puluh orang dari kelompok
Mustache Petes tersapu habis. Mereka itu adalah pengawal
tua yang datang dari Italia dan Sisilia.
Michael adalah dari generasi baru. Dia telah menghapuskan
pikiran-pikiran tua dan telah membawakan gagasan-gagasan
baru. Suatu badan yang terdiri dari sembilan orang
mengendalikan keluarga itu sekarang, dan Michael yakin
bahwa pada suatu hari dialah yang akan memimpin badan itu.
135 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kini Michael memperhatikan kedua laki-laki yang duduk
bersamanya, di meja makan di rumah pertanian New Jersey
itu. Antonio Granel i tinggal beberapa tahun lagi umurnya,
untung-untung tidak terlalu lama lagi.
Thomas Colfax-lah yang merupakan musuhnya sekarang.
Sejak semula pengacara itu sudah tidak suka padanya.
Dengan bertambahnya pengaruh Michael atas diri orang tua
itu, pengaruh Colfax makin berkurang.
Michael makin banyak memasukkan anak buahnya sendiri
ke dalam organisasi. Orang-orang seperti Nick Vito, Salvatore
Fiore, dan Joseph Colel a yang setia mati-matian padanya.
Thomas Colfax tidak menyukai hal itu.
Waktu Michael tertangkap karena pembunuhan atas diri
Ramos bersaudara, dan Camilo Stel a bersedia menjadi saksi
yang memberatkannya dalam sidang pengadilan, pengacara
itu berharap supaya akhirnya dia akan bisa menyingkirkan
Michael, karena jaksa telah mempersiapkan perlawanan yang
hebat sekali. Michael mencari jalan ke luar tengah malam. Pukul empat
subuh dia keluar ke tempat telepon umum dan menelepon
Joseph Colel a. "Minggu depan ada beberapa pengacara baru yang akan
disumpah menjadi staf Jaksa. Bisakah kau mencarikan namanama mereka?" "Tentu, Mike. Gampang."
"Satu hal lagi. Teleponlah ke Detroit, suruh orang-orang
kita di sana menerbangkan salah seorang anak buahnya "
salah seorang yang tak pernah tertangkap." Kemudian Michael
menggantungkan gagang telepon.
Dua minggu kemudian, Michael Moretti duduk di ruang
sidang, memperhatikan para asisten jaksa yang baru.
Diperhatikannya mereka itu dengan cermat, matanya beralih
136 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dari satu wajah ke wajah yang lain, mencari dan menilai. Apa
yang direncanakannya memang berbahaya, tetapi amat berani
dan bisa membawa hasil. Dia berurusan dengan pemulapemula muda yang masih akan terlalu gugup hingga tidak
akan bertanya banyak. Mereka tentu ingin sekali membantu
dan ingin sekali menonjolkan diri. Yah, pokoknya seorang di
antaranya akan menonjol. Michael akhirnya menjatuhkan pilihannya pada Jennifer
Parker. Dia memilihnya karena melihat bahwa gadis itu belum
berpengalaman serta tegang, tetapi berusaha untuk
menyembunyikannya. Michael memilihnya karena dia adalah
wanita, dan wanita lebih mudah merasa tertekan daripada
pria. Setelah Michael merasa yakin akan pilihannya, dia
menoleh pada seorang laki-laki yang bersetelan abu-abu yang
duduk di antara para penonton, lalu mengangguk ke arah
Jennifer. Hanya itu saja.
Michael memperhatikan waktu jaksa selesai menanyai si
keparat Camilo Stel a. Jaksa itu berpaling pada Thomas Colfax
dan berkata, Silakan menanyai saksi. Thomas Colfax bangkit.
Jika berkenan, Yang Mulia, sekarang sudah hampir tengah
hari. Saya lebih suka kalau tanya-jawab saya tidak terganggu.
Bolehkah saya mohon agar sidang diistirahatkan untuk makan
siang sekarang dan saya akan mengadakan tanya-jawab saya
nanti petang. Dan Hakim menyatakan penundaan sidang. Kinilah saatnya!
Michael melihat anak buahnya berjalan dengan santai
menggabungkan diri dengan orang-orang yang sedang
mengelilingi jaksa. Laki-laki tadi menyatu dengan kumpulan
orang-orang itu. Beberapa saat kemudian dia berjalan ke arah
Jennifer dan memberikan sebuah amplop besar. Michael tetap
duduk saja sambil menahan napasnya, memperhatikan apakah
Jennifer mau menerima amplop itu. Ternyata menerimanya
dan berjalan ke arah tempat saksi. Setelah gadis itu kembali
tanpa amplop itu, barulah Michael Moretti lega.
137 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Itu terjadi setahun yang lalu. Sejak itu surat-surat kabar
telah menyalib gadis itu, tetapi itu adalah masalah gadis itu
sendiri. Michael tidak lagi menaruh perhatian pada Jennifer
Parker, sampai baru-baru ini surat-surat kabar mulai lagi
memberitakan tentang sidang Abraham Wilson. Surat-surat
kabar itu telah mengungkit-ungkit kembali sidang perkara
Michael Moretti dulu itu, dan peran Jennifer Parker dalam
perkara itu. Mereka memuat foto gadis itu. Gadis itu menarik,
namun ada sesuatu yang lebih penting " tampak suatu
kesadaran kebebasan pada dirinya dan hal itu menggelitik hati
Michael. Lama dia mengamat-amati foto itu.
Michael mulai mengikuti sidang Abraham Wilson dengan
perhatian yang makin besar. Waktu anak buahnya merayakan
pesta kemenangan setelah sidang perkara Michael dinyatakan
batal, Salvatore Fiore mengangkat gelasnya dan berkata,
"Dunia telah menyingkirkan seorang pengacara lagi."
Tetapi ternyata dunia tidak lagi menyingkirkan gadis ini,
pikir Michael. Jennifer telah bangkit kembali dan masih tetap
ada serta berjuang. Michael suka akan hal itu.
Dilihatnya gadis itu di layar tv semalam, membahas
kemenangannya atas Robert Di Silva, dan anehnya, Michael
merasa ikut senang. Waktu menonton itu, Antonio Granel i bertanya, "Bukankah
dia yang kauperalat dulu itu, Mike?"
"Ya. Dia cerdas, bukan" Mungkin kita bisa memakainya
kelak." 10 Sehari setelah keputusan terhadap Abraham Wilson, Adam
Warner menelepon. "Aku menelepon hanya akan
mengucapkan selamat."
138 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jennifer langsung mengenali suaranya; dia tak menyangka
bahwa hatinya akan bisa begitu tergetar.
"Di sini...." "Aku sudah tahu." Ya Tuhan, pikir Jennifer, Mengapa
kukatakan" Adam tak perlu tahu betapa seringnya dia
memikirkannya beberapa bulan terakhir ini.
"Aku ingin menyatakan pendapatku bahwa kau telah
menangani perkara Abraham Wilson itu dengan hebat sekali.
Kau memang pantas menang."
"Terima kasih." Dia akan segera mengakhiri
pembicaraannya, pikir Jennifer. Aku tidak akan pernah
bertemu dengan dia lagi. Dia mungkin terlalu sibuk dengan
kumpulan gadis-gadisnya. Padahal Adam Warner berkata lagi, "Apakah kau kira-kira
mau makan malam denganku kapan-kapan?"
"Bagaimana kalau malam ini?" Ah, laki-laki tak suka gadis-gadis yang terlalu berhasrat begitu, tegurnya pada dirinya
sendiri. Jennifer mendengar nada senyum dalam suara Adam waktu
dia berkata, "Sayang sekali, tapi Jumat malam nanti aku baru
akan bebas. Apakah kau akan sibuk?"
"Tidak." Hampir saja dia berkata, Tentu saja tidak.
"Apakah akan kujemput kau?"
Jennifer ingat akan apartemennya yang kecil dan suram,
dengan sofa yang pernya berbenjol-benjol dan meja seterika
di sudut kamar. "Akan lebih mudah bila kita bertemu di suatu
tempat." "Apakah kau suka makanan di Lutece?"
"Bolehkah aku menilainya setelah kita makan di sana?"
Adam tertawa. "Bagaimana kalau jam delapan?"
139 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Baik, jam delapan."
Alangkah senangnya. Jennifer meletakkan kembali gagang
telepon dan duduk dengan perasaan seolah-olah berada
dalam bara kesenangan. Aneh sekali, pikirnya. Mungkin dia
sudah menikah dan punya anak dua lusin. Yang dilihat
Jennifer pertama-tama kali tentang Adam waktu mereka
makan malam bersama dulu itu, adalah bahwa dia tidak
memakai cincin kawin. Kenyataan yang belum bisa
memberikan kesimpulan, pikir Jennifer kesal. Seharusnya ada
undang-undang yang mengharuskan para suami memakai
cincin kawin. Ken Bailey memasuki kantor. "Bagaimana pembela top
kita?" Dia melihat ke Jennifer dengan lebih teliti lagi. "Kau kelihatan seolah-olah baru saja menelan seorang klien."
Jennifer ragu sebentar, lalu berkata, "Ken, maukah kau
menolongku menyelidiki seseorang?"
Ken berjalan ke meja tulis Jennifer, mengambil sebuah
buku notes dan pensil. "Katakan siapa dia?"
Jennifer sudah akan menyebutkan nama Adam, lalu
berhenti, dan merasa dirinya goblok. Apa urusannya mau
mengorek-ngorek kehidupan pribadi Adam Warner" Demi
Tuhan, pikirnya, dia hanya mengajakmu makan malam saja,
bukan akan mengajakmu kawin. "Sudahlah."
Ken meletakkan pensil kembali. "Terserah."
"Ken...." "Ya?" "Adam Warner. Namanya Adam Warner."
Ken memandanginya dengan terkejut. "Aduh, kau tak perlu
menyuruhku menyelidiki dia. Baca saja surat-surat kabar."
"Apa yang kauketahui tentang dia?"
140 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ken Bailey menjatuhkan dirinya ke sebuah kursi di
seberang Jennifer dan mempertautkan jari-jarinya. "Coba ya.
Dia adalah patner dalam perusahaan pengacara Needham,
Finch, dan Warner; tamatan fakultas hukum di Harvard;
berasal dari keluarga kaya dan banyak dikenal masyarakat;
berumur pertengahan tiga puluhan ?"
Jennifer memandangnya dengan keheranan. "Bagaimana
kau bisa tahu sebanyak itu tentang dia?"
Ken mengedipkan matanya. "Aku punya banyak teman di
kalangan tinggi. Ada desas-desus orang akan menyuruhnya
mencalonkan diri untuk keanggotaan Senat Amerika Serikat.
Katanya bahkan ada kemungkinan untuk kedudukan presiden.
Dia punya apa yang disebut kharisma."
Jelas punya, pikir Jennifer. Dia mencoba berkata dengan
nada ringan. "Bagaimana dengan kehidupan pribadinya?"
Ken Bailey memandanginya dengan pandangan aneh. "Dia
menikah dengan putri seorang bekas sekretaris Angkatan
Laut. Wanita itu adalah keponakan Needham, patner Warner
dalam perusahaannya."
Hati Jennifer serasa membeku. Jadi begitulah.
Ken masih memperhatikannya, keheranan. "Mengapa kau
tiba-tiba menaruh perhatian pada Adam Warner?"
"Hanya mau tahu saja."
Lama setelah Ken Bailey pergi, Jennifer masih saja duduk,
memikirkan Adam Warner. Dia mengajakku makan malam
sekedar basa-basi dalam satu profesi. Dia hanya ingin
memberi selamat padaku. Tapi dia sudah mengucapkan
selamatnya melalui telepon tadi. Masa bodoh. Pokoknya aku
akan bertemu lagi dengan dia. Apakah dia akan ingat
mengatakan bahwa dia punya istri. Tentu saja tidak. Yah, aku
akan makan malam bersama Adam malam Sabtu nanti, dan
itu akan merupakan akhir dari segala-galanya.
141 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Senja hari itu Jennifer menerima telepon dari Peabody and


Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Peabody. Tuan Peabody Senior sendiri yang berbicara.
"Sudah beberapa lama saya ingin membicarakan hal ini,"
katanya. "Saya ingin makan siang bersama Anda, sekali
waktu." Jennifer tahu bahwa orang tua itu punya maksud tertentu,
meskipun bicaranya santai. Jennifer yakin pula bahwa
keinginannya untuk makan siang bersamanya itu baru timbul
setelah dia membaca tentang hasil perkara Abraham Wilson.
Orang tua itu ingin bertemu dengannya, pasti bukan untuk
membicarakan tentang tugas menyampaikan surat-surat
panggilan ke pengadilan lagi.
"Bagaimana kalau besok?" usul pria itu. "Di klub saya."
Besok harinya mereka bertemu untuk makan siang. Pak
Tua Peabody adalah seorang laki-laki kurus yang pucat,
serupa benar dengan putranya. Vest-nya tak berhasil
menyembunyikan perutnya yang agak gendut. Jennifer tak
suka pada laki-laki itu, seperti juga dia tidak menyukai
putranya. "Di kantor kami ada lowongan untuk seorang pengacara
muda yang cerdas, Nona Parker. Kami bisa menawarkan lima
belas ribu dolar setahun sebagai permulaan."
Jennifer mendengarkan orang tua itu, sambil berpikir
betapa besarnya arti tawaran itu baginya setahun yang lalu,
waktu dia mati-matian membutuhkan mata pencaharian,
memerlukan seseorang yang mempercayainya.
"Saya yakin bahwa beberapa tahun lagi Anda bahkan akan
bisa menjadi partner dalam perusahaan kami."
Lima belas ribu dolar dan kemungkinan untuk menjadi
patner. Jennifer membayangkan kantor kecil yang
ditempatinya bersama Ken, dan apartemennya yang kecil,
142 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
yang usang, yang terlalu tinggi di tingkat empat, dengan alat
pemanas tiruan. Karena Jennifer diam, Tuan Peabody menyangka bahwa itu
adalah pertanda dia setuju. "Bagus. Kami ingin Anda mulai
secepat mungkin. Saya rasa Anda bisa mulai hari Senin.
Saya...." "Tidak." "Yah, kalau belum bisa hari Senin...."
"Maksud saya, tidak, saya tidak bisa menerima tawaran
Anda, Tuan Peabody," kata Jennifer, dan dia merasa heran
sendiri. "Saya mengerti." Orang tua itu berhenti sebentar. "Mungkin kami bisa mulai dengan memberi Anda dua puluh ribu dolar
setahun." Dia melihat air muka Jennifer. "Atau dua puluh lima ribu. Sebaiknya Anda pikirkan dulu."
"Saya sudah memikirkannya. Saya akan tetap berusaha
sendiri." Klien-klien mulai berdatangan. Tidak banyak benar dan
tidak lancar sekali, namun ada klien. Kantor itu sudah mulai
terasa terlalu kecil untuk Jennifer.
Pada suatu pagi, setelah Jennifer terpaksa membiarkan dua
orang klien menunggu di luar dalam gang, karena dia sedang
berbicara dengan seorang klien lain, Ken berkata, "Tak bisa
terus-menerus begini. Kau harus keluar dari sini dan mencari
kantor sendiri di tengah kota."
Jennifer mengangguk. "Aku tahu. Aku pun sudah
memikirkannya juga."
Ken menyibukkan dirinya dengan beberapa surat-surat
supaya dia tak perlu bertemu pandang dengan Jennifer. "Aku
akan kehilangan kau."
"Bicara tentang apa kau itu" Kau tentu harus ikut aku."
143 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Beberapa saat lamanya kata-kata itu baru terserap olehnya.
Ken mengangkat mukanya dan wajahnya yang berbintik-bintik
itu berkerut karena dia tertawa lebar.
"Ikut kau?" Lalu dia memandang ke seluruh pelosok kamar
sempit yang tak berjendela itu. "Meninggalkan ini semua?"
Minggu berikutnya, Jennifer dan Ken Bailey pindah ke
sebuah kantor yang lebih besar di blok lima ratus, Fifth
Avenue. Tempat itu berperabot sederhana, dan terdiri dari tiga
kamar kecil: sebuah untuk Jennifer, sebuah untuk Ken, dan
sebuah lagi untuk seorang sekretaris.
Sekretaris yang mereka terima adalah seorang gadis
remaja, bernama Cynthia El man, baru saja tamat dari New
York University. Untuk sementara, tidak akan banyak pekerjaan untukmu,"
kata Jennifer meminta pengertiannya, "tapi kita akan maju
perlahan-lahan." "Oh, saya yakin, Nona Parker." Suaranya mengandung
nada pemujaan terhadap seorang pahlawan.
Dia ingin seperti aku, pikir Jennifer. Dijauhkan Tuhan
hendaknya hal itu! Ken Bailey masuk dan berkata, "Hei, aku jadi kesepian
dalam kamar kerja sebesar itu seorang diri. Mari kita makan
malam dan nonton nanti malam."
"Aku rasanya...." Jennifer merasa letih dan dia masih harus membaca beberapa catatan, tetapi Ken adalah sahabatnya
yang terbaik dan dia tak dapat menolaknya.
"Senang sekali."
Mereka nonton film yang berjudul Applaus, dan Jennifer
amat menyukainya. Lauren Bacal benar-benar memikat.
Setelah nonton, Jennifer makan di Restoran Sardi.
144 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Setelah mereka memesan makanan, Ken berkata, "Aku
punya dua karcis untuk pertunjukan balet malam Sabtu nanti."
Kupikir sebaiknya kita...."
"Maaf, Ken. Aku sibuk malam Sabtu," kata Jennifer.
"Oh." Suaranya terdengar hambar sekali.
Sekali-sekali Jennifer mendapatkan Ken menatapinya bila
dia menyangka tak seorang pun melihatnya, dan Jennifer
merasa sulit untuk menafsirkan air muka Ken. Dia tahu bahwa
Ken kesepian, meskipun Ken tidak pernah berbicara tentang
teman-temannya dan tak pernah berkata-kata tentang hidup
pribadinya. Jennifer tak bisa lupa akan apa yang pernah
diceritakan Otto padanya, dan dia ingin tahu apakah Ken
sendiri tahu apa yang diharapkannya dari hidup ini. Dia ingin
sekali mendapatkan jalan untuk membantu Ken.
Jennifer merasa seolah-olah hari Jumat tak kunjung tiba.
Dengan makin mendekatnya janji makan malamnya bersama
Adam Warner, Jennifer merasa bertambah sulit untuk
memusatkan perhatiannya pada segala urusannya. Dia terusmenerus memikirkan Adam. Dia tahu dia bodoh. Baru sekali
dalam hidupnya dia bertemu dengan laki-laki itu, namun dia
tak dapat menghilangkannya dari pikirannya. Jennifer
mencoba berpikiran sehat dengan mengatakan pada dirinya
sendiri bahwa itu semua adalah karena laki-laki itu telah
menyelamatkannya waktu dia sedang menghadapi
kemungkinan-kemungkinan haknya dicabut, kemudian
mendatangkan klien-klien baginya. Itu memang benar, tetapi
Jennifer tahu bahwa soalnya lebih dari itu. Itu adalah sesuatu
yang tak dapat dijelaskannya, bahkan tidak pada dirinya
sendiri. Perasaan itu tak pernah dialaminya, rasa tertarik yang
tak pernah dialaminya terhadap laki-laki mana pun juga. Dia
ingin tahu bagaimana istri Adam. Dia pasti salah seorang
wanita terpilih, yang setiap hari Rabu memasuki pintu merah
di Toko Elizabeth Arden untuk mempercantik dirinya, dari
ujung rambut sampai ke ujung kakinya. Kulitnya pasti mulus
145 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dan penampilannya jauh dari sederhana, dengan keanggunan
seorang wanita terkenal yang kaya.
Pada pagi hari Jumat yang dirasanya hari ajaib itu, pukul
sepuluh, Jennifer membuat janji dengan sebuah toko penata
rambut baru dari Italia, yang menurut kata Cynthia selalu
didatangi oleh para foto model. Pukul setengah sebelas
Jennifer membatalkannya. Pukul sebelas dia membaharui janji
itu. Ken Bailey mengajak Jennifer makan siang, tetapi dia
terlalu gugup hingga tak bisa makan apa-apa. Dia lalu pergi
berbelanja di Toko Bendel, di mana dia membeli baju sifon
pendek berwarna hijau tua, sewarna dengan matanya,
sepasang sepatu coklat, dan dompet yang warnanya senada.
Dia tahu bahwa dia telah berbelanja terlalu banyak, jauh
melebihi kemampuannya, tetapi dia rasanya tak dapat
mengekang dirinya. Dia melewati bagian yang menjual parfum waktu dia akan
keluar, dan dengan keinginan yang gila-gilaan, yang tiba-tiba
datangnya, dibelinya sebotol parfum Joy. Benar-benar gila,
karena laki-laki itu sudah menikah.
Pukul lima Jennifer pulang untuk berganti pakaian. Dia
menghabiskan waktu dua jam untuk mandi dan berdandan
untuk Adam, dan setelah selesai diperhatikannya dirinya baikbaik di cermin. Kemudian dia merusak rambutnya yang sudah
ditata begitu rapi, lalu diikatnya saja ke belakang dengan pita
hijau. Begini lebih baik, pikirnya. Aku seorang ahli hukum yang
akan pergi makan malam bersama seorang ahli hukum lain.
Tetapi waktu pintu rumahnya ditutupnya, dalam ruangan itu
masih tertinggal bau harum mawar dan melati.
Restoran Lutece jauh dari yang diharapkan Jennifer.
Bendera kebangsaan Prancis berkibar di atas jalan masuk
rumah kecil itu. Di dalamnya, sebuah gang sempit menuju ke
sebuah bar kecil dan lebih jauh lagi terdapat sebuah ruangan
terbuka yang cerah dan ceria, dengan kursi rotan untuk teras
146 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dan alas meja berkotak-kotak. Jennifer disambut di pintu oleh
pemiliknya, Andre Soltner.
"Dapatkah saya membantu Anda?"
"Saya ada janji untuk bertemu dengan Tuan Adam Warner.
Saya rasa saya telah datang terlalu awal."
Laki-laki itu menunjuk ke bar kecil. "Barangkali Anda ingin
minum sementara menunggu, Nona Parker?"
"Menyenangkan sekali," kata Jennifer. "Terima kasih."
"Akan saya suruh orang melayani Anda."
Jennifer mengambil tempat duduk, dan dengan senang
memperhatikan para wanita yang penuh dengan perhiasan
dan memakai mantel bulu binatang, yang berdatangan
bersama pengiring mereka. Jennifer sudah pernah mendengar
dan membaca tentang Lutece. Tempat itu dikenal sebagai
restoran yang paling disukai oleh Jacqueline Kennedy dan
makanannya enak sekali. Seorang laki-laki beruban dan kelihatannya sebagai orang
terkemuka, mendatangi Jennifer dan berkata, "Tidak
keberatan kan kalau saya menyertai Anda sebentar?"
Jennifer menjadi tegang. "Saya sedang menunggu
seseorang," katanya. "Sebentar lagi dia...."
Laki-laki itu tersenyum lalu duduk. "Saya bukan akan
menyerobot, Nona Parker."
Jennifer memandangnya dengan heran, dia tak berhasil
mengingat-ingat siapa orang itu.
"Saya Lee Browning, dari kantor Hol and and Browning."
Kantor itu adalah salah satu perusahaan pengacara yang
punya nama baik di New York. "Saya hanya akan
mengucapkan selamat pada Anda atas keberhasilan Anda
pada sidang Wilson."
147 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Terima kasih, Tuan Browning."
"Anda benar-benar berani mengadu untung. Perkara itu
sebenarnya tak punya harapan menang." Laki-laki itu
memperhatikan Jennifer sebentar. "Biasanya, bila kita berada
di pihak yang bersalah dalam suatu perkara yang tak bisa
dibela lagi, kita harus berusaha supaya tidak disebarluaskan.
Rahasia pers adalah: menyanjung yang menang, sedang yang
kalah ditendang. Anda telah mengecoh kami semua. Sudahkah
Anda memesan minuman?"
"Belum." "Bolehkah saya...." Dia memanggil seorang pelayan.
"Victor, tolong bawakan kami sebotol sampanye, merek Dom
Perignon." "Baik, Tuan Browning."
Jennifer tersenyum. "Apakah Anda sedang mencoba
mempengaruhi saya?" Laki-laki itu tertawa terbahak. "Saya akan berusaha untuk
menawari Anda pekerjaan. Saya rasa Anda sudah banyak
mendapat tawaran, ya?"
"Ada beberapa."
"Perusahaan kami terutama menangani perkara-perkara
yang berhubungan dengan perusahaan, Nona Parker, tetapi
beberapa di antara klien kami yang terkemuka, kadangkadang tergelincir juga dan memerlukan seorang pembela
kriminal. Saya rasa kami bisa menawarkan gaji permulaan
yang menarik. Maukah Anda mampir ke kantor saya untuk
membicarakannya?" "Terima kasih, Tuan Browning. Saya merasa mendapat
kehormatan, tapi saya baru saja pindah ke kantor saya yang
baru. Saya berharap kantor saya itu akan maju."
Lama laki-laki itu memandanginya. "Pasti akan maju".
148 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dia mengangkat matanya waktu seseorang mendekat, lalu
bangkit dan mengulurkan tangannya. "Adam, apa kabar?"
Jennifer mendongak melihat Adam Warner, yang sedang
bersalaman dengan Lee Browning. Jantung Jennifer mulai
berdebar keras dan dia merasa wajahnya memanas. "Gila, aku
jadi seperti gadis ingusan'.
Adam Warner melihat pada Jennifer dan Browning lalu
berkata, "Sudah saling mengenal rupanya kalian berdua?"
"Kami baru saja akan saling lebih mengenali," kata Lee
Browning seenaknya. "Kau tiba agak terlalu cepat."
"Atau tepat pada waktunya." Adam menggandeng tangan
Jennifer. "Mudah-mudahan lain kali kau lebih beruntung, Lee."
Kepala pelayan mendatangi mereka. "Apakah Anda akan
menempati meja Anda sekarang, Tuan Warner, atau apakah
Anda ingin minum di bar dulu?"
"Kami akan langsung ke meja kami, Henri."
Setelah mereka duduk, Jennifer melihat ke sekeliling
ruangan itu dan mengenali beberapa orang yang terkenal.
"Tempat ini rasanya seperti ruang Apa dan Siapa dalam


Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sebuah majalah saja," katanya.
"Sekarang memang begitu," kata Adam sambil
memandanginya. Jennifer merasa wajahnya memanas lagi. Hentikan, Goblok.
Dia membayangkan berapa banyak gadis yang telah diajak
Adam Warner kemari, sedang istrinya duduk menunggunya di
rumah. Dia berpikir apakah mereka itu tahu bahwa laki-laki itu
sudah menikah, atau apakah laki-laki itu selalu berhasil
merahasiakannya dari mereka. Yah, Jennifer merasa dirinya
lebih beruntung. Kau akan terkejut, Tuan Warner, pikir
Jennifer. 149 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mereka memesan makanan dan minuman, dan asyik membicarakan soal tetek-bengek. Jennifer lebih sering membiarkan Adam yang berbicara. Laki-laki itu pandai bercanda dan menarik, tetapi Jennifer merasa tertarik bukan karena itu. Hal itu tak mudah. Dia tersenyum mendengar lelucon-leluconnya, dan menertawakan kisah-kisahnya.
Itu semuanya tak ada gunanya baginya, pikir Jennifer sendiri. Dia tak ingin menggoda. Ingatan akan ibunya tetap menghantuinya. Dia menyimpan suatu perasaan mendalam yang tak berani dicarinya sendiri, takut pula untuk melepaskannya.
Mereka sedang makan makanan penutup dan Adam belum juga mengucapkan sepatah kata pun yang bisa disalah tafsirkan. Jennifer telah membangun pertahanannya sia-sia, membendung serangan yang tak pernah menjadi kenyataan, dan dia merasa dirinya bodoh. Dia ingin tahu apa gerangan yang akan dikatakan Adam bila dia tahu apa yang dipikirkan Jennifer sepanjang malam. Jennifer tersenyum memikirkan kegenitannya sendiri.
"Aku belum saja mendapatkan kesempatan untuk mengucapkan terima kasih untuk klien-klien yang kaukirimkan padaku," kata Jennifer. "Aku meneleponmu beberapa kali, tapi...."
"Aku tahu." Adam ragu-ragu, lalu menambahkan dengan kaku, "Aku tak mau membalas teleponmu."
Jennifer memandangnya dengan terkejut.
"Aku takut," katanya terus terang.
Nah, kata-kata itu sudah diucapkan. Adam telah membuatnya terkejut, dia telah menjebak laki-laki itu dalam keadaan lengah, namun maksud kata-kata itu sudah jelas.
Jennifer tahu apa yang akan dikatakannya selanjutnya. Dan Jennifer tak ingin Adam mengucapkannya. Jennifer tak ingin
Adam seperti laki-laki yang lain, laki-laki yang sudah beristri
150 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
yang berpura-pura mengaku masih bujangan. Jennifer sangat
benci pada laki-laki yang begitu, dan dia tak mau membenci
laki-laki ini. "Jennifer," kata Adam dengan tenang, "aku ingin kau tahu aku sudah beristri."
Jennifer diam saja, menatapnya dengan mulut setengah
terbuka. "Maafkan aku. Dari dulu aku seharusnya
memberitahukannya padamu." Adam tersenyum pahit. "Yah,
sebenarnya tak ada batas waktu untuk itu, bukan?"
Jennifer merasa bingung. "Meng.... mengapa kau
mengajakku makan malam, Adam?"
"Karena aku ingin bertemu lagi denganmu."
Semuanya mulai kelihatan tak wajar bagi Jennifer. Dia
merasa seolah-olah ditarik ke bawah oleh suatu gelombang
pasang raksasa. Dia mendengarkan saja apa-apa yang
dikatakan Adam tentang perasaannya, dan dia tahu bahwa
setiap perkataan itu adalah benar. Dia tahu itu, karena
perasaannya pun demikian pula. Ingin dia menyuruh Adam
berhenti sebelum dia berkata terlalu banyak. Namun dia ingin
pula agar Adam berbicara terus.
"Kuharap aku tidak menyakiti hatimu," kata Adam.
Adam tiba-tiba kelihatan malu dan hati Jennifer jadi
tergetar "Adam, a.... aku...."
Adam melihat padanya, dan meskipun mereka tidak
bersentuhan, Jennifer merasa seolah-olah berada dalam
pelukannya. "Tolong ceritakan tentang istrimu," kata Jennifer dengan
suara bergetar. "Aku menikah dengan Mary Beth lima belas tahun yang
lalu. Kami tak punya anak."
151 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Oh." "Dia.... kami sendiri yang memutuskan untuk tidak
mendapatkan anak. Kami berdua masih muda sekali waktu
kami menikah. Aku sudah lama sekali kenal padanya. Orang
tua kami bertetangga di suatu tempat peristirahatan musim
panas yang kami miliki di Maine. Waktu dia berumur delapan
belas tahun, orang tuanya tewas dalam suatu kecelakaan
pesawat terbang. Mary Beth hampir gila karena sedih. Dia
tinggal sebatang kara. Aku.... kami lalu menikah."
Adam mengawininya karena belas kasihan, tapi dia terlalu
ksatria untuk mengakuinya, pikir Jennifer.
"Dia wanita yang baik sekali. Hubungan kami selalu sangat
baik." Adam menceritakan lebih banyak daripada yang ingin
diketahui Jennifer, lebih banyak daripada yang dapat
dicernakannya. Nalurinya mengingatkannya supaya melarikan
diri. Dahulu, dengan mudah dia bisa menangani laki-laki yang
sudah beristri, yang ingin main-main dengan dia, tetapi
nalurinya pula mengatakan bahwa yang seorang ini lain dari
yang lain. Bila dia membiarkan dirinya jatuh cinta pada lakilaki ini, tidak akan ada jalan ke luar lagi. Gila sekali dia kalau
dia mau mulai macam-macam dengan laki-laki ini.
"Adam," kata Jennifer dengan berhati-hati, "aku suka sekali padamu. Tapi aku tak mau berhubungan dengan laki-laki yang
sudah beristri." Adam tersenyum, dan mata di balik kaca matanya
mengandung kejujuran dan kehangatan. "Aku tidak mau
mencari hubungan jalan belakang. Aku senang bersamamu.
Aku ikut bangga sekali padamu. Aku ingin kita sekali-sekali
bertemu lagi." Jennifer ingin mengatakan, Apa gunanya berbuat begitu"
tetapi kata-kata yang terucapkan adalah, "Baik sekali."
152 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jadi kita akan makan siang bersama satu kali sebulan, pikir
Jennifer. Itu tidak akan merugikan siapa-siapa.
Salah seorang yang pertama-tama mengunjungi Jennifer di
kantornya yang baru adalah Pater Ryan. Dia berjalan melihatlihat ketiga kamar yang kecil-kecil dan berkata, "Bagus sekali.
Kita akan maju di dunia ini, Jennifer."
Jennifer tertawa. "Ini belum berarti maju di dunia, Pater.
Masih jauh jalan yang harus saya tempuh."
Pastor itu memperhatikannya dengan tajam. "Kau akan
berhasil. Omong-omong, aku mengunjungi Abraham Wilson
minggu yang lalu." "Bagaimana keadaannya?"
"Baik. Dia ditempatkan bekerja di toko mesin dalam
penjara. Dia minta sampaikan salamnya padamu."
"Saya ingin mengunjunginya sendiri dalam beberapa hari
ini." Pater Ryan duduk di kursi sambil menatap Jennifer terus,
hingga Jennifer bertanya, "Adakah sesuatu yang bisa saya
perbuat untuk Anda, Pater?"
Wajah Pastor itu menjadi cerah. "Yah, aku tahu kau tentu
sibuk, karena kau sekarang sudah maju. Tapi seorang
temanku menghadapi kesulitan. Dia mengalami kecelakaan.
Kurasa kaulah orang yang bisa menolongnya."
Otomatis Jennifer menjawab, "Suruh dia kemari berbicara
dengan saya, Pater."
"Kurasa kaulah yang harus mendatanginya. Kaki tangannya
buntung." Connie Garret tinggal dalam sebuah apartemen kecil yang
rapi di Houston Street. Yang membukakan pintu untuk
Jennifer adalah seorang wanita yang sudah berumur dan
beruban, yang mengenakan celemek.
153 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Saya Martha Steele, bibi si Connie. Saya tinggal dengan
Connie di sini. Silakan masuk. Dia menunggu Anda."
Jennifer masuk ke sebuah ruang duduk yang perabotnya
hanya sedikit. Connie Garret duduk di sebuah kursi besar,
dikelilingi bantal. Jennifer terkejut betapa masih mudanya
wanita itu. Entah mengapa, Jennifer menyangka akan
menemukan seorang wanita yang lebih tua. Connie Garret
berumur kira-kira dua puluh empat tahun, seumur dengan
Jennifer. Wajahnya bercahaya, dan Jennifer merasa dirinya
cabul, melihat hanya batang tubuh saja tanpa ada lengan dan
kaki. Ditahannya dirinya supaya tak tampak gemetar.
Connie Garret tersenyum hangat dan berkata, "Silakan
duduk, Jennifer. Bolehkah aku memanggilmu Jennifer saja"
Pater Ryan sudah bercerita banyak tentang dirimu. Dan aku
juga sudah melihatmu di layar tv. Aku senang sekali kau bisa
datang." Jennifer ingin menjawab, 'Aku senang bisa datang,' tetapi
dia menyadari betapa akan hampa kedengarannya jawaban
itu. Dia lalu duduk saja di sebuah kursi yang lembut di
seberang wanita muda itu.
"Pater. Ryan bercerita bahwa kau mengalami kecelakaan
beberapa tahun yang lalu. Bisakah kau menceritakan apa yang
telah terjadi?" "Kurasa itu salahku. Aku sedang menyeberang di
persimpangan waktu aku melangkah dari trotoar, aku
tergelincir lalu jatuh di depan sebuah truk."
"Berapa tahun yang lalukah itu?"
"Bulan Desember yang lalu, tiga tahun. Aku sedang dalam
perjalanan ke Toko Bloomingdale, akan berbelanja untuk
keperluan Natal." "Apa yang terjadi setelah truk itu menabrakmu?"
154 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku tidak ingat apa-apa. Aku terbangun di rumah sakit.
Kata mereka, sebuah ambulans membawaku ke sana.
Pinggulku cedera. Kemudian dokter menemukan kerusakan
pada tulangku, kerusakan itu meluas terus sampai ?" Dia
berhenti dan mencoba mengangkat bahunya. Gerakan itu
menimbulkan belas kasihan. "Para dokter mencoba memasang
kaki dan tangan palsu, tapi rupanya tak cocok bagiku."
"Apakah kau pernah mengajukan tuntutan?" Connie
memandang keheranan pada Jennifer.
"Tidakkah Pater Ryan menceritakannya padamu?"
"Menceritakan apa?"
"Pengacaraku mengajukan tuntutan terhadap perusahaan
umum yang memiliki truk yang menabrakku itu, tapi kami
kalah dalam sidang. Kami naik banding, dan kalah lagi."
"Pater Ryan seharusnya menceritakan itu padaku. Bila
pengadilan banding sudah menolakmu, aku kuatir, aku tak
bisa berbuat apa-apa lagi."
Connie Garret mengangguk. "Aku pun merasa begitu juga.
Aku hanya berpikir " yah, kata Pater Ryan kau bisa
menciptakan suatu keajaiban."
"Itu bidang dia sendiri. Aku hanya seorang ahli hukum."
Jennifer merasa marah pada Pater Ryan, karena telah
memberikan harapan kosong pada Connie Garret. Dengan
kesal Jennifer memutuskan bahwa dia harus berbicara dengan
Pater itu. Wanita tua tadi tak mau jauh, meskipun hanya di belakang.
"Bisakah saya menyuguhkan sesuatu, Nona Parker" Teh
dengan kue barangkali?"
Jennifer tiba-tiba sadar bahwa dia lapar, karena dia tadi tak
punya waktu untuk makan siang. Tetapi membayangkan
155 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dirinya duduk berhadapan dengan Connie Garret dan makan
dengan tangannya, dan dia merasa tak tahan.
"Tidak terima kasih. Saya baru saja makan," kata Jennifer, berbohong.
Jennifer hanya ingin keluar dari tempat itu secepat
mungkin. Dia mencpba memikirkan kata-kata gembira yang
bisa diucapkannya sebagai peninggalan di rumah itu, tetapi
dia tak bisa menemukannya. Sialan Pater Ryan.
"Maaf" sebesar-besarnya. Aku ingin aku " " Connie Garret
tersenyum dan berkata, "Tak usah pikirkan lagi."
Senyum itulah yang membuat Jennifer bertahan. Jennifer
yakin bahwa bila dia berada di tempat Connie Garret, dia tidak
akan bisa tersenyum lagi.
"Siapa pengacaramu?" tanya Jennifer lagi.
"Melvin Hutcherson. Kenalkah kau padanya?"
"Tidak, tapi aku akan mencarinya," katanya lagi, tanpa
berniat berbuat demikian, "aku akan berbicara dengannya."
"Kau baik sekali." Suara Connie Garret mengandung rasa
terima kasih yang tulus. Jennifer membayangkan bagaimana kehidupan gadis itu,
duduk saja di situ tanpa daya sama sekali, berhari-hari,
berbulan-bulan, bertahun-tahun, tanpa bisa berbuat apa-apa
sendiri. "Tapi aku tak bisa menjanjikan apa-apa."
"Tentu saja tidak. Tapi tahukah kau, Jennifer" Aku sudah
merasa lebih baik hanya karena kau datang."
Jennifer bangkit. Itu sebenarnya saat untuk bersalaman,
tetapi tak ada tangan yang akan disalami.
"Aku senang bertemu denganmu, Connie. Aku akan
memberi kabar pada kalian," katanya kaku.
156 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dalam perjalanannya kembali ke kantornya, Jennifer
berpikir-pikir tentang Pater Ryan, dan dia memutuskan tidak
akan pernah mau menyerah pada bujukannya lagi. Tak
seorang pun bisa berbuat apa-apa untuk gadis cacat itu, dan
tak sepantasnya pula orang memberinya harapan apa-apa.
Tetapi dia akan memenuhi janjinya. Dia akan berbicara
dengan Melvin Hutcherson.
Waktu Jennifer kembali ke kantornya, suatu daftar panjang
nama-nama orang yang meninggalkan pesan untuknya, sudah
menanti. Jennifer melihatnya sebentar, mencari kalau-kalau
ada pesan dari Adam Warner. Namun tak ada.
12 Melvin hutcherson adalah seorang laki-laki yang pendek.
Kepalanya sudah mulai membotak, hidungnya kecil seperti
kancing, dan matanya berwarna biru pucat. Dia mempunyai
kantor yang buruk di daerah West Side yang berbau
kemiskinan. Meja penerima tamunya kosong.
"Dia baru saja pergi makan siang," Melvin Hutcherson
menjelaskan. Jennifer berpikir-pikir apakah dia punya sekretaris atau
tidak. Melvin Hutcherson mempersilakan ke kamar kerja
pribadinya, yang tidak lebih besar daripada ruang penerima
tamu. "Anda mengatakan melalui telepon tadi bahwa Anda ingin
membicarakan soal Connie Garret."
"Ya, betul." Laki-laki itu mengangkat bahunya. "Tak banyak yang bisa
dibicarakan. Kami menuntut dan kami kalah. Percayalah, saya
telah berusaha mati-matian untuknya."
157 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/


Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Apakah Anda juga yang menangani perkara bandingnya?"
"Ya, dan kami kalah juga. Saya rasa usaha Anda akan siasia." Diamat-amatinya Jennifer sejenak. "Mengapa Anda mau membuang-buang waktu Anda untuk urusan seperti ini"
Bukankah Anda sudah hebat" Anda bisa bekerja untuk perkara
yang menghasilkan banyak uang."
"Saya membantu seorang sahabat. Apakah saya boleh
melihat dokumennya?"
"Silakan mencarinya." Hutcherson mengangkat bahunya.
"Itu adalah milik umum."
Malam itu Jennifer mempelajari salinan-salinan tuntutan
perkara Connie Garret. Jennifer heran, karena ternyata bahwa
Melvin Hutcherson telah mengatakan yang sebenarnya:
pekerjaannya memang bagus. Baik pemerintah kota, maupun
perusahaan Nationwide Motors Corporation telah dinyatakan
sebagai tertuduh, dan dia telah meminta suatu sidang lengkap
dengan juri. Juri telah menyatakan kedua tertuduh itu bebas
dari tuduhan. Dinas Kebersihan telah berusaha keras mengatasi akibat
badai salju yang melanda kota dalam bulan Desember itu;
semua peralatan pembersihnya telah digunakan. Pihak Kota
membantah dengan mengatakan bahwa badai adalah
kehendak Tuhan, dan kalaupun ada kelalaian, maka itu ada
pada pihak Connie Garret.
Jennifer mengalihkan perhatiannya pada tuntutan terhadap
perusahaan truk. Tiga orang saksi mata telah memberikan
kesaksiannya, bahwa pengemudinya telah mencoba
menghentikan truknya untuk mengelak supaya jangan sampai
menabrak korban, bahwa dia tak sempat menekan rem pada
waktunya, dan tanpa bisa dicegah, truk itu lalu berputar dan
menabraknya. Keputusan yang membenarkan terdakwa telah
dilakukan oleh Bagian Banding, dan perkara itu pun lalu
dinyatakan ditutup. 158 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pukul tiga subuh, Jennifer baru selesai membaca salinansalinan itu. Lampu dipadamkannya, namun dia masih belum
bisa tidur. Di atas kertas, hukum memang telah diberlakukan.
Namun pikirannya tetap dibayangi oleh keadaan Connie
Garret. Seorang gadis yang berumur dua puluhan, tanpa kaki
dan tangan. Dibayangkannya truk yang telah menabrak gadis
muda itu, rasa sakit yang telah dideritanya, rangkaian
pembedahan yang telah dijalaninya, setiap kali memotong
sebagian dari anggota tubuhnya. Jennifer menyalakan lampu
lagi, lalu duduk di tempat tidur. Diputarnya nomor telepon
Melvin Hutcherson. "Dalam salinan-salinan itu tak disebut-sebut tentang para
dokternya," kata Jennifer melalui telepon. "Tidakkah Anda melihat kemungkinan adanya pekerjaan pengobatan yang
salah?" "Siapa ini?" tanya suatu suara yang masih mengantuk.
"Jennifer Parker. Apakah Anda...."
"Ya Tuhan! Tak tahukah Anda bahwa sekarang ini.... pukul
empat subuh" Apakah Anda tak punya jam?"
"Ini penting sekali. Nama rumah sakitnya pun tidak disebutsebut dalam salinan tuntutan itu. Bagaimana dengan
pembedahan-pembedahan yang telah dilakukan atas diri
Connie Garret" Sudahkah Anda periksa?"
Keadaan sepi sebentar sementara Melvin Hutcherson
mengumpulkan ingatannya. "Saya telah berbicara dengan
para kepala bagian neorologi dan orthopedi di rumah sakit
yang menanganinya. Pembedahan-pembedahan itu memang
harus dilakukan untuk menyelamatkan nyawanya. Lagi pula
pembedahan-pembedahan itu dilakukan oleh para ahli
kenamaan di sana dengan sempurna. Sebab itulah rumah
sakit itu tidak disebut-sebut dalam tuntutan."
159 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jennifer merasakan suatu frustrasi yang mendalam. "Sudah
saya katakan pada Anda, Anda membuang-buang waktu saja
dalam perkara ini. Sebaiknya kita tidur saja sekarang."
Dan terdengar bunyi gagang telepon diletakkan. Jennifer
memadamkan lampu lagi dan membaringkan badannya.
Tetapi dia makin tak bisa tidur. Beberapa waktu kemudian,
Jennifer menghentikan percobaannya untuk tidur, dia bangun
lalu membuat kopi. Dia duduk di sofa meminumnya, sambil
melihat matahari yang baru terbit, mewarnai langit Manhattan,
warna dadu pucat yang perlahan-lahan berubah menjadi
warna merah cerah yang cemerlang.
Jennifer merasa kesal. Terhadap setiap ketidakadilan,
seharusnya selalu ada penangkalnya dalam hukum. Apakah
orang telah melaksanakan hukum dalam perkara Connie
Garret itu" Dia melihat ke jam di dinding. Pukul setengah
tujuh. Jennifer mengangkat telepon lagi, dan memutar nomor
telepon Melvin Hutcherson.
"Adakah Anda selidiki pengalaman kerja pengemudi truk
itu?" tanya Jennifer.
"Ya, Tuhan!" seru suara yang masih juga terdengar
mengantuk. "Sudah gilakah Anda" Kapan Anda tidur?"
"Mengenai pengemudi truk perusahaan umum itu.
Sudahkah Anda selidiki pengalaman kerjanya?"
"Nona, Anda menghina saya."
"Maafkan saya," Jennifer bertahan, "tapi saya ingin tahu."
"Jawabnya adalah, sudah. Pengalamannya tidak bercacat.
Kecelakaan itu adalah pengalamannya yang pertama."
Jadi jalan itu tertutup. "Saya mengerti." Jennifer berpikir keras.
160 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Nona Parker," kata Hutcherson, "tolong benarlah saya. Bila Anda masih ada pertanyaan-pertanyaan lagi, teleponlah saya pada jam-jam kantor."
"Maaf sekali," kata Jennifer linglung. "Silakan tidur lagi."
"Terima kasih banyak."
Jennifer meletakkan kembali gagang telepon. Sudah waktunya untuk berpakaian dan pergi bekerja.
13 Tiga minggu telah berlalu sejak Jennifer makan malam bersama Adam di Lutece. Dia mencoba melupakannya, tetapi segala-galanya mengingatkannya kembali pada Adam; kalimat-kalimat tertentu, bagian belakang dari kepala orang yang tak dikenalnya, dasi yang sama dengan yang pernah dipakai Adam. Banyak pria yang mengajaknya kencan. Dia pernah dilamar oleh beberapa di antara kliennya, oleh pengacara-pengacara yang pernah menjadi lawannya di pengadilan, dan oleh seorang hakim pengadilan malam, tetapi Jennifer tak menginginkan seorang pun di antara mereka.
Ahli-ahli hukum mengundangnya untuk apa yang mereka sebut 'makan siang sambil bersenang-senang', namun dia tidak pernah tertarik. Dia memberikan kesan kebebasan yang membuat laki-laki merasa ditantang.
Ken Bailey selalu ada di dekatnya, tetapi kenyataan itu pun tidak pula mampu untuk mengusir rasa sunyi yang dialami Jennifer. Hanya satu orang yang dapat mengusirnya, sialan benar!
Adam meneleponnya pada pagi hari Senin. "Kupikir, aku ingin coba-coba saja, kalau-kalau kau kebetulan bebas hari ini dan bisa makan siang bersamaku."
Jennifer sebenarnya tak bebas. Tapi dia berkata, "Tentu
aku bebas." 161 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jennifer telah bersumpah pada dirinya sendiri bahwa bila Adam meneleponnya lagi, dia akan bersikap ramah, tapi berjarak, sopan, sama sekali tak gampangan.
Pada saat dia mendengar suara Adam, dia lupa semua yang telah ditekadkannya itu. Tentu aku bebas.
Kata-kata yang sebenarnya tak mau diucapkannya.
Mereka makan siang di sebuah restoran kecil di China town, dan selama dua jam mereka bercakap-cakap terus dan merasakan waktu yang selama itu baru dua menit. Mereka bercakap-cakap tentang hukum, tentang politik, dan tentang pementasan, dan seolah-olah akan memecahkan semua masalah yang rumit di dunia. Adam memang cerdas, berotak tajam dan mempesona. Dia sungguh-sungguh menaruh perhatian pada apa yang dilakukan Jennifer dan ikut senang serta bangga atas keberhasilannya. Dia memang punya hak untuk itu, pikir Jennifer. Kalau bukan karena dia, aku pasti sudah kembali ke Kelso, Washington.
Waktu Jennifer kembali ke kantor, Ken Bailey sudah menantinya. "Enak makan siangnya?"
"Enak, terima kasih."
"Apakah Adam Warner akan menjadi seorang klien?" Nada suaranya terdengar terlalu santai. "Tidak, Ken. Kami hanya bersahabat."
Itu memang kenyataannya. Minggu berikutnya, Adam mengundang Jennifer makan siang di rumah makan pribadi perusahaannya. Jennifer merasa terkesan melihat betapa besar dan modernnya kompleks perkantoran itu. Adam memperkenalkannya pada beberapa anggota perusahaan, dan Jennifer merasa seperti orang yang agak terkenal, karena mereka rupanya banyak tahu tentang dirinya. Dia bertemu dengan Stewart Needham, partner senior dalam perusahaan itu. Laki-laki itu sopan tetapi menjaga jarak 162
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
terhadap Jennifer, dan Jennifer ingat bahwa Adam beristrikan
kemenakannya. Adam dan Jennifer makan di ruang makan yang dindingnya
berlapis kayu. Makanan di situ ditangani oleh seorang juru
masak dan seorang pelayan.
"Di ruang inilah anggota-anggota perusahaan
mengemukakan masalah mereka."
Jennifer ingin tahu apakah Adam menyindirnya. Dia merasa
sulit untuk memusatkan perhatiannya pada makanannya.
Sepanjang petang itu Jennifer teringat terus pada Adam.
Dia tahu bahwa dia harus melupakannya, harus berhenti
menemuinya. Adam adalah milik wanita lain.
Malam itu Jennifer pergi dengan Ken Bailey, nonton Two by
Two, karya Richard Rodgers yang terbaru.
Waktu mereka memasuki ruang tunggu, terdengar
dengung suara orang banyak, dan Jennifer menoleh untuk
melihat apa yang terjadi. Sebuah sedan mewah panjang yang
berwarna hitam, berhenti di tepi, lalu seorang pria dan
seorang wanita keluar dari mobil itu.
"Benar dia!" seru seorang wanita, dan orang-orang mulai
berkumpul mengelilingi mobil. Pengemudinya yang tegap,
melangkah menyisih dan Jennifer melihat Michael Moretti
dengan istrinya. Orang-orang memusatkan pandangan mereka pada
Michael. Dia seakan-akan seorang pahlawan rakyat, yang
cukup tampan untuk menjadi seorang bintang film, dan cukup
berani hingga memukau angan setiap orang.
Jennifer berdiri memperhatikan Michael Moretti dan istrinya
menerobos melalui orang banyak. Michael melewati Jennifer
dalam jarak satu meter, dan mata mereka bertemu sebentar.
Jennifer melihat betapa hitamnya mata itu hingga orang163 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
orangan matanya tak kelihatan. Sesaat kemudian mereka
menghilang ke dalam gedung.
Jennifer tak dapat menikmati pertunjukan itu. Melihat
Michael dia teringat akan kenangan yang benar-benar telah
menekan harga dirinya. Jennifer meminta Ken membawanya
pulang setelah pertunjukan yang pertama.
Esok harinya Adam menelepon Jennifer dan dia
menguatkan hatinya untuk menolak bila Adam mengajaknya
pergi. Dia akan berkata, Terima kasih Adam, tapi aku sibuk
sekali. Tetapi Adam hanya berkata, "Aku harus pergi ke luar negeri
untuk beberapa lamanya."
Jennifer merasa seolah-olah perutnya ditinju. "Ber... berapa
lama kau akan pergi?"
"Hanya beberapa minggu. Aku akan meleponmu begitu aku
kembali." "Baiklah," kata Jennifer ceria. "Selamat jalan."
Dia merasa seolah-olah kematian seseorang.
Dibayangkannya Adam di pantai Rio, dikelilingi gadis-gadis
setengah telanjang, atau dalam sebuah gubuk kecil di Mexico
City, sambil minum-minum margaritas dengan seorang gadis
cantik bermata hitam, atau dalam sebuah pondok
peristirahatan di Swiss, bermesraan dengan " hentikan!
perintah Jennifer pada dirinya sendiri. Dia tadi seharusnya
bertanya ke mana Adam akan pergi. Mungkin saja dia
bepergian untuk keperluan bisnis ke suatu tempat yang
gersang, di mana dia tak punya waktu untuk wanita, mungkin
di tengah-tengah padang pasir di mana dia harus bekerja dua
puluh empat jam lamanya. Dia tentu harus menyinggung soal itu secara santai saja.
Apakah kau akan bepergian jauh" Bisakah kau berbahasa
asing" Bila kau ke Paris, tolong bawakan teh Vervaine
164 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
untukku. Kurasa suntikan-suntikannya sakit, ya" Apakah kau
pergi bersama istrimu" Sudah gilakah aku ini"
Ken masuk ke kamar kerjanya dan menatapnya. "Kau
berbicara sendiri, Jennifer. Tak apa-apakah kau?"
Tidak. Ingin rasanya Jennifer berteriak. Aku memerlukan
dokter. Aku harus mandi, bersiram air dingin. Aku
membutuhkan Adam Warner. Dia berkata, "Aku baik-baik saja. Hanya agak letih."
"Sebaiknya kau pergi tidur lebih awal." Dia ingin tahu
apakah Adam pergi tidur lebih awal.
Pater Ryan menelepon. "Aku pergi menjenguk Connie
Garret. Katanya kau mampir beberapa kali."
"Ya." Dia mengunjungi gadis itu untuk mengimbangi rasa
bersalahnya karena dia tak sanggup membantunya. Dia
merasa frustrasi. Jennifer membenamkan dirinya dalam pekerjaan, namun
waktu masih juga terus berjalan lamban. Hampir setiap hari
dia berada di ruang sidang dan hampir setiap malam dia
mempelajari ikhtisar-ikhtisar perkara.
"Kurangilah sedikit kegiatanmu. Kau akan membunuh
dirimu sendiri." Begitu Ken menasihatinya.
Tetapi Jennifer perlu meletihkan jasmani dan pikirannya.
Dia tak mau punya waktu untuk berpikir. Tolol aku ini,
pikirnya. Seorang yang benar-benar goblok.
Empat minggu kemudian, Adam baru menelepon. "Aku
baru saja kembali," katanya. Suaranya membuat hati Jennifer
berdebar. "Bagaimana kalau kita makan siang bersama, di
suatu tempat?" "Baiklah, aku akan senang sekali, Adam." Menurut Jennifer, dia sudah membawakan kata-kata itu dengan baik. Dia hanya
berkata, Baiklah, aku akan senang sekali, Adam.
165 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Di Oak Room, di Hotel Plaza?"
"Baiklah." Tempat itu sangat kaku dan tak romantis, pengunjungnya
kebanyakan pengusaha-pengusaha kendaraan, pedagangpedagang, penjual-penjual surat-surat saham, dan orangorang bank yang semuanya sudah setengah baya. Lama
tempat itu merupakan benteng bagi kaum pria melulu, dan
baru-baru ini saja pintunya terbuka bagi wanita.
Jennifer tiba awal dan diberi tempat duduk. Beberapa menit
kemudian Adam tiba. Jennifer memperhatikan tubuhnya
yang jangkung dan langsing itu berjalan menuju ke
tempatnya duduk dan mulutnya tiba-tiba kering. Kulit Adam
kelihatan coklat bekas sengatan matahari, dan Jennifer
berpikir apakah angan-angannya mengenai Adam yang
berada di pantai yang penuh dengan gadis-gadis itu, memang
benar. Adam tersenyum pada Jennifer, lalu menggenggam
tangannya, dan Jennifer menyadari bahwa pada saat itu
semua pikirannya mengenai Adam Warner dan laki-laki yang
sudah beristri, tidak berlaku lagi. Dia tak dapat menguasai
dirinya lagi. Dia merasa seolah-olah ada orang lain yang
menuntunnya, yang mengatakan padanya apa-apa yang harus
dilakukannya. Tak dapat dia menjelaskan apa yang sedang
terjadi atas dirinya, karena dia tak pernah mengalami hal
seperti itu. Mungkin ini bisa disebut ilmu kimia, pikirnya. Atau
sebutlah karma, mungkin pula surga. Yang disadari Jennifer
hanyalah bahwa dia ingin berada dalam pelukan Adam, tak
ada yang lain yang pernah diingininya lebih daripada itu,
selama hidupnya. Sambil memandanginya, Jennifer
membayangkan Adam bercintaan dengannya, mendekapnya,
menumpahkan cintanya pada dirinya, dan Jennifer merasa
wajahnya menjadi merah. "Maafkan aku membuat janji begitu singkat sebelumnya,"


Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kata Adam meminta maaf. "Seorang klien membatalkan janji
makan siang." 166 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Diam-diam Jennifer berterima kasih pada klien itu. "Aku
membawakan sesuatu untukmu," kata Adam. Oleh-oleh itu
berupa sehelai tutup kepala dari sutra cantik yang berwarna
hijau bercampur keemasan. "Ini dari Milan."
Jadi ke sana dia rupanya. Gadis Itali. "Cantik sekali, Adam,
terima kasih." "Pernahkah kau ke Milan?"
"Tidak. Aku pernah melihat gambar katedral di sana. Indah
sekali." "Aku kurang suka melihat-lihat kota. Teoriku, gereja di
suatu tempat sama saja dengan yang di tempat lain."
Setelah itu, bila Jennifer mencoba mengingat-ingat tentang
peristiwa makan siang itu, apa-apa yang mereka bicarakan,
apa yang mereka makan, siapa-siapa yang mampir ke meja
mereka untuk menyapa Adam, dia tak bisa ingat apa-apa.
Yang diingatnya hanyalah, betapa dekatnya Adam padanya,
sentuhannya, wajahnya. Keadaan itu seolah-olah membuat
Jennifer tersihir, dia seolah-olah dihipnotisir, dan dia tak
mampu melepaskan dirinya.
Suatu saat Jennifer berpikir, Aku tahu apa yang harus
kulakukan. Aku akan bermain cinta dengan dia. Satu kali saja.
Tentu tidak akan senikmat yang kubayangkan. Dengan begitu
aku akan bisa bebas dari dia.
Waktu tangan mereka bersentuhan secara tak sengaja,
keduanya merasakan seolah-olah dialiri arus listrik. Mereka
duduk bercakap-cakap saja, ke utara, ke selatan, tanpa ada
artinya. Mereka duduk, namun mereka seolah-olah
berdekapan dalam suatu pelukan yang tak tampak, sambil
saling membelai dengan penuh napsu. Keduanya tak sadar
apa yang mereka makan atau apa yang mereka katakan.
Napsu yang ada dalam diri mereka adalah napsu yang lain,
yang lebih kuat, dan makin lama makin kuat, hingga keduanya
tak dapat lagi menahannya.
167 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Di tengah-tengah waktu makan itu, Adam meletakkan
tangannya di atas tangan Jennifer dan berkata dengan serak,
"Jennifer...." "Ya. Marilah kita keluar dari sini," bisik Jennifer.
Jennifer menunggu di ruang tunggu yang ramai di mana
orang lalu-lalang, sementara Adam mendaftar di meja
pendaftaran. Mereka diberi sebuah kamar di bagian yang lama
dari Hotel Plaza itu, dari mana mereka bisa melihat 58th
Street. Mereka menggunakan lift yang di bagian belakang, dan
Jennifer merasa perjalanan menuju ke tingkat atas itu, seolaholah tak ada akhirnya. Kalau mengenai makan siang itu Jennifer tak bisa
mengingat apa pun juga, maka mengenai kamar yang mereka
tempati itu, segalanya bisa diingatnya. Sampai bertahun-tahun
kemudian pun dia bisa mengingat pemandangan dari situ,
warna tirai jendelanya, alas lantainya, juga setiap gambar
serta perabotnya. Dia ingat suara-suara dari kota, jauh di
bawah mereka, yang dibawa angin masuk ke kamar. Citra
tentang petang itu melekat pada dirinya selama sisa hidupnya.
Bayangan itu bagaikan ledakan ajaib dalam gerak lambat yang
beraneka warna. Segala keindahan dan kenikmatan dalam
kebersamaannya dengan Adam: dimulai sejak Adam
membukakan pakaiannya, merasakan tubuh Adam di tempat
tidur, kelembutannya yang diselingi dengan kekasaran.
Beberapa jam kemudian, sedang mereka berbaring
menenangkan diri, Adam berkata, "Rasanya baru kali inilah
aku benar-benar hidup."
Jennifer membelai dada Adam dengan lembut, lalu tertawa
nyaring. Adam melihat padanya dengan pandangan bertanya. "Apa
yang lucu?" "Tahukah kau apa yang telah kukatakan pada diriku
sendiri" Bahwa bila aku sudah merasakan kebersamaan
168 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
denganmu satu kali saja, aku akan bisa melepaskan diri
darimu." Adam menggeliat menghadapi Jennifer dan
memandanginya. "Lalu.....?"
"Aku keliru. Aku merasa seolah-olah kau merupakan
sebagian dari diriku. Atau sekurang-kurangnya," " Dia raguragu sebentar " "sebagian dari dirimu merupakan sebagian
dari diriku." Adam mengerti apa yang dipikirkan Jennifer.
"Kita akan mencari jalan ke luar," kata Adam. "Hari Senin, Mary Beth akan berangkat ke Eropa dengan bibinya selama
sebulan." 14 Hampir setiap malam Jennifer bersama Adam.
Malam yang pertama, Adam menginap di apartemen
Jennifer yang kecil dan tak nyaman itu, dan pagi harinya dia
berkata, "Kita tak usah bekerja hari ini untuk mencari tempat
tinggal yang lebih pantas bagimu."
Mereka berdua pergi mencari apartemen, dan senja harinya
Jennifer sudah menandatangani surat perjanjian sewamenyewa di sebuah bangunan baru di luar Sutton Place, yang
bernama The Belmont Towers. Di depan gedung itu terpasang
papan pemberitahuan Penuh.
"Untuk apa kita masuk?" tanya Jennifer.
"Lihat saja." Apartemen yang mereka lihat adalah apartemen bertingkat
dua yang bagus, yang berkamar lima buah dan diperaboti
dengan bagus pula. Itulah apartemen yang termewah yang
pernah dilihat Jennifer. Di lantai atas ada sebuah kamar tidur
169 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
besar, lengkap dengan kamar mandi sedang di lantai bawah
ada kamar tidur tamu dengan kamar mandi tersendiri, dan
sebuah ruang tamu, dari mana orang bisa melihat
pemandangan indah dari East River dan dari kota. Ada pula
teras yang luas, dapur dan kamar makan.
"Bagaimana" Suka?" tanya Adam.
"Bukan sekedar suka, aku tergila-gila," seru Jennifer, "tapi ada dua masalahnya, Sayang. Pertama-tama, aku tidak akan
mampu membayarnya. Dan kedua, kalaupun aku mampu, ini
sudah kepunyaan orang lain."
"Ini milik perusahaan kami. Kami menyewakannya pada
tamu-tamu VIP kami yang berkunjung. Mereka akan kusuruh
cari tempat yang lain."
"Lalu bagaimana dengan sewanya?"
"Aku yang akan mengurusnya. Aku...."
"Tidak." "Mengapa tidak, Sayang. Aku mampu membayarnya,
dan...." Jennifer menggeleng. "Kau tak mengerti, Adam. Aku tak
bisa memberimu apa-apa kecuali diriku sendiri. Dan itu ingin
kuberikan dengan cuma-cuma."
Adam merangkulnya, dan Jennifer merapatkan dirinya pada
Adam sambil berkata, "Aku tahu.... aku harus bekerja siang
dan malam." Pada hari Sabtu mereka pergi berbelanja. Adam
membelikan Jennifer sehelai baju tidur yang cantik, lengkap
dengan kimononya di Toko Bonwit Tel er, dan Jennifer
membelikan Adam sehelai kemeja merek Turnbul and Asser.
Mereka membeli perangkat permainan catur di Toko Gimbel
dan sebuah lukisan wanita di Toko Junior dekat Abraham and
Straus. Mereka membeli puding plum di Toko Altman, serta
170 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
buku-buku di Doubleday. Mereka mendatangi Toko Gammon
dan Caswel -Massey, di mana Adam membelikan Jennifer
beraneka-ragam keperluan, cukup untuk sepuluh tahun.
Mereka makan malam di tikungan, di dekat apartemen itu.
Setiap malam setelah pulang kantor, mereka bertemu di
apartemen itu dan membicarakan kejadian-kejadian sehari itu.
Jennifer menyiapkan makan malam dan Adam menyiapkan
mejanya. Setelah makan, mereka membaca atau nonton tv,
atau main remi atau main catur. Jennifer sering memasak
makanan kegemaran Adam. "Aku ini tak tahu malu," kata Jennifer pada Adam. "Aku mau melakukan apa pun juga untukmu."
Adam mendekapnya erat. "Jangan merasa malu."
Jennifer merasa aneh. Sebelum mereka mengadakan
hubungan terlarang, mereka bertemu secara terang-terangan.
Tetapi setelah mereka kini mengadakan hubungan suami-istri,
mereka tak berani muncul bersama di hadapan umum, maka
mereka pergi ke tempat-tempat di mana mereka tidak akan
bertemu dengan teman-teman mereka: di restoran-restoran
keluarga yang kecil di pusat kota, atau nonton konser musik
ruangan di sekolah musik di Third Street. Mereka pergi nonton
sandiwara baru di Omni Theatre Club di 18th Street, dan
mereka makan begitu banyak hingga mereka memantangkan
makanan Italia selama sebulan. Sayangnya waktu kita tak
sampai sebulan lagi, pikir Jennifer. Empat belas hari lagi Mary
Beth sudah akan kembali. Mereka pergi ke Gedung The Half Note untuk
mendengarkan jazz malam hari di daerah Vil age, dan
mengintip ke etalase toko-toko seni.
Adam suka olahraga. Jennifer diajaknya nonton regu Knicks
main, dan Jennifer jadi demikian terbawa oleh permainan itu,
hingga dia menyoraki pemain sampai serak.
171 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pada hari Minggu mereka bermalas-malasan, mereka
makan pagi dengan masih mengenakan kimono, membaca
berita perdagangan dari surat kabar Times, mendengarkan
lonceng gereja berdentangan di seberang Manhattan, setiap
dentangnya bagaikan memanjatkan doa.
Jennifer melihat pada Adam yang sedang asyik mengisi
teka-teki silang, dan berpikir: Panjatkanlah doa bagiku. Dia
tahu bahwa apa yang sedang dilakukannya itu salah. Dia tahu
bahwa itu tidak akan bertahan terus. Namun, dia tak pernah
mengecap kebahagiaan dan kenikmatan hidup demikian
besarnya. Orang-orang yang sedang bercinta hidup dalam
dunia tersendiri, di mana setiap rasa diagungkan, dan
kesenangan yang sedang dirasakan Jennifer dengan Adam
sekarang ini, sama nilainya dengan apa pun juga yang harus
dibayarnya kemudian hari. Dan Jennifer menyadari bahwa dia
harus membayar. Waktu menunjukkan segi kehidupan yang lain. Selama ini,
hidup Jennifer diukur dengan jam dan pertemuan-pertemuan
dengan para klien. Kini dihitung waktunya menit demi menit
yang.dapat dihabiskannya bersama Adam. Dia memikirkan
Adam bila dia sedang bersamanya, dan dia juga memikirkan
laki-laki itu walaupun jauh darinya.
Jennifer pernah membaca tentang laki-laki yang mendapat
serangan jantung dalam pelukan kekasih simpanannya, dan
oleh karenanya disimpannya nomor telepon dokter pribadi
Adam dalam buku telepon pribadinya di samping tempat
tidurnya, supaya bila terjadi sesuatu, hal itu bisa diatasi segera
secara diam-diam tanpa mempermalukan Adam.
Jiwa Jennifer dipenuhi emosi yang tak pernah dikenalnya
sebelumnya. Dia tak pernah menganggap dirinya pandai
dalam pekerjaan-pekerjaan rumah tangga, namun dia ingin
berbuat apa saja bagi Adam. Dia ingin memasak untuknya,
membersihkan segala-galanya untuknya, menyiapkan
pakaiannya pagi hari. Merawatnya.
172 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Adam menyimpan beberapa setel pakaian di apartemen itu,
dan malam hari dia lebih banyak menghabiskan waktunya
bersama Jennifer. Jennifer berbaring di sampingnya,
memperhatikan Adam sampai laki-laki itu tertidur, dan dia
sendiri menahan kantuknya selama mungkin, karena dia takut
akan kehilangan satu saat saja dari kebersamaan mereka.
Akhirnya, bila Jennifer tak dapat lagi menahan matanya, dia
akan menyandarkan dirinya ke lengan Adam dan tidur dengan
perasaan puas dan aman. Penyakit tak bisa tidur yang begitu
lama diidap Jennifer, kini sudah hilang. Setan malam apa pun
yang menyiksanya dulu, kini telah lenyap. Bila dia
menggolekkan dirinya dalam pelukan Adam, dia langsung
merasa aman. Kalau sedang berada dalam apartemen mereka, dia senang
sekali memakai kemeja Adam, dan malam hari dia memakai
piyama Adam. Bila dia masih berada di tempat tidur pagi hari,
sedang Adam sudah pergi, Jennifer akan berguling ke sisi
tempat Adam tidur. Dia suka mencium bekas bau tubuh Adam
yang hangat. Rasanya semua lagu-lagu cinta populer yang didengarnya,
ditulis khusus untuk Adam dan dirinya, dan Jennifer berpikir,
Seniman Noel Coward memang benar. Sungguh
mengherankan betapa besarnya pengaruh musik murahan.
Mula-mula Jennifer menyangka bahwa perasaan badani
yang meletup-letup yang dihayatinya, lama-lama akan lenyap.
Tetapi ternyata sebaliknya, perasaan itu makin lama makin
kuat. Diceritakannya pada Adam tentang dirinya, segala-galanya
yang tak pernah diceritakannya pada siapa pun juga. Dengan
Adam dia tak berkedok. Dia adalah Jennifer Parker,
sepolosnya, apa adanya, dan Adam tetap mencintainya.
Sungguh suatu keajaiban. Lalu ada lagi satu keajaiban yang
mereka nikmati bersama: mereka bisa tertawa.
173 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jennifer makin lama makin cinta pada Adam, suatu hal
yang rasanya tak mungkin terjadi. Dia ingin agar apa yang
mereka miliki bersama, tidak akan berakhir. Tetapi dia tahu
bahwa itu akan berakhir juga. Baru kali inilah selama hidupnya
dia percaya akan takhyul. Adam suka minum semacam kopi
Kenya dengan rasa tertentu. Beberapa hari sekali Jennifer
membeli sedikit. Tapi setiap kali dia hanya membeli sedikit.
Salah satu hal yang ditakuti Jennifer adalah kalau-kalau
sesuatu akan terjadi atas diri Adam, kalau dia sedang


Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

bepergian, dan bahwa dia baru akan tahu setelah membaca
tentang kejadian itu, atau mendengarnya dari acara
pembacaan berita. Dia tak pernah menceritakan ketakutannya
itu pada Adam. Bila Adam akan datang kemalaman, dia akan meninggalkan
surat-surat pendek di mana-mana dalam apartemen itu, yang
akan ditemukan Jennifer tanpa disangkanya. Mungkin dia
menemukannya dalam kotak tempat roti, atau di lemari es,
atau dalam sepatunya. Surat-surat itu amat menyenangkan
Jennifer dan dia menyimpannya semua.
Sisa-sisa hari yang masih memungkinkan mereka bersama
berlalu cepat dengan segala kegiatan mereka yang penuh
dengan kegembiraan. Akhirnya tibalah malam hari menjelang
pulangnya Mary Beth. Jennifer dan Adam makan malam di
apartemennya, mendengarkan musik dan bermain cinta.
Sepanjang malam itu Jennifer terbaring saja tanpa bisa tidur
sambil memeluk Adam terus. Dia terus mengingat-ingat
kebahagiaan yang mereka nikmati bersama.
Rasa sakitnya baru akan datang kemudian.
Waktu mereka sedang sarapan, Adam berkata, "Apa pun
yang terjadi, aku ingin kau tahu satu hal ..... kaulah satusatunya wanita yang kucintai dengan setulusnya."
Waktu itulah rasa sakit itu datang.
174 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
15 Obat penghilang rasa sakit itu adalah kerja, dan Jennifer
membenamkan diri sepenuhnya dalam pekerjaan, hingga dia
tak punya waktu untuk berpikir.
Dia menjadi sasaran empuk pers, dan keberhasilannya
dalam ruang sidang selalu disebarluaskan. Klien-klien
berdatangan padanya, demikian banyaknya hingga tak
tertangani, dan walaupun perhatian khusus Jennifer adalah
pada bidang hukum kriminal, atas anjuran Ken dia juga mulai
menerima perkara-perkara lain.
Ken Bailey jadi lebih penting bagi Jennifer daripada semula.
Dia menangani bagian penyelidikan dalam perkaraperkaranya, dan dia pandai sekali. Dia bisa pula membahas
masalah-masalah lain dengan Ken, dan Jennifer menghargai
pendapat-pendapat Ken. Jennifer dan Ken pindah lagi, kali ini ke sebuah gedung
perkantoran yang luas di Park Avenue. Jennifer
mempekerjakan dua orang ahli hukum muda yang cerdascerdas, Dan Martin dan Ted Harris, keduanya bekas staf
Robert Di Silva, dan dua orang sekretaris lagi.
Dan Martin adalah bekas pemain bola di Universitas
Northwestern, dia berpenampilan olahragawan, dan berotak
seorang sarjana. Ted Harris adalah seorang anak muda yang kurus kecil dan
pemalu. Dia memakai kaca mata yang kacanya setebal botol
dan sangat pintar. Martin dan Harris mengurus semua pekerjaan tulis-menulis,
dan Jennifer menangani pemunculan dalam sidang-sidang.
Papan nama pada pintu bertuliskan: JENNIFER PARKER &
ASSOCIATES. 175 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Perkara-perkara yang datang di kantor mereka, mulai dari
pembelaan terhadap perusahaan-perusahaan industri
sehubungan dengan tuntutan polusi, sampai pada pembelaan
terhadap orang mabuk yang mengalami pencambukan waktu
diseret di kedai minum. Orang mabuk itu tentulah kiriman dari
Pater Ryan. "Dia punya masalah kecil," kata Pater Ryan pada Jennifer.
"Dia sebenarnya seorang suami dan ayah yang baik, tapi lakilaki malang itu mendapat tekanan begitu hebat, hingga dia
kadang-kadang minum terlalu banyak."
Jennifer hanya bisa tersenyum. Kalau menurut Pater Ryan,
tak seorang pun dari warga parokinya yang bersalah, dan
satu-satunya keinginannya adalah membebaskan mereka dari
kesulitan yang mereka timbulkan sendiri, gara-gara
kecerobohan mereka. Jennifer bisa memahami imam itu,
karena pada dasarnya dia pun berperasaan demikian pula.
Mereka berhubungan dengan orang-orang dalam kesusahan
yang tak punya siapa-siapa untuk menolongnya, yang tak
punya uang maupun kemampuan untuk melawan pihak
penguasa, dan akhirnya mereka tergilas.
Kata keadilan sering kali hanya dihormati dalam
pelanggarannya. Dalam ruang sidang, baik jaksa penuntut
maupun pembela, tidak mencari keadilan: pokok pikiran
permainannya adalah untuk menang.
Sekali-sekali Jennifer dan Pater Ryan bercakap-cakap
tentang Connie Garret, tetapi pembicaraan tentang gadis itu
selalu membuat Jennifer merasa masygul. Sudah jelas terjadi
ketidakadilan dalam perkara itu, dan hal itu menyakitkan hati
Jennifer. Dalam kantornya, di ruang belakang Restoran Lony,
Michael Moretti sedang mengamat-amati Nick Vito yang
sedang menyapu kantor dengan berhati-hati, dengan sebuah
alat elektronik, untuk mencari kalau-kalau ada alat penyadap
yang tersembunyi. Menurut seorang penghubungnya dipihak
176 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kepolisian, tak satu alat penyelidik elektronik pun yang
diizinkan oleh pihak penguasa, tetapi sekali-sekali seorang alat
negara atau seorang detektif muda yang terlalu bersemangat,
memasang alat penyadap secara tak sah, dengan harapan
untuk mendapatkan informasi. Michael adalah orang yang
waspada. Kantor dan rumahnya setiap pagi dan malam selalu
disapu dengan cara begitu. Dia menyadari bahwa dia adalah
sasaran utama bagi beberapa badan hukum, namun dia tidak
merasa kuatir. Dia tahu apa yang mereka lakukan, tetapi
mereka tak tahu apa yang dia lakukan, dan kalaupun mereka
tahu, mereka tak dapat membuktikannya.
Kadang-kadang, larut malam Michael mengintai melalui
lubang di pintu belakang restoran, memperhatikan bagaimana
petugas-petugas FBI, yaitu Badan Intelejensi Pemerintah,
memungut sampahnya untuk diselidiki, dan diganti dengan
sampah lain. Pada suatu malam Nick Vito berkata, "Ya Tuhan, Bos,
bagaimana kalau keparat-keparat itu sampai berhasil menggali
sesuatu?" Michael tertawa. "Mudah-mudahan saja. Sebelum mereka
sampai kemari sudah kita tukarkan sampah kita dengan
sampah restoran di sebelah."
Tidak, petugas-petugas federal itu tidak akan bisa
menyentuhnya. Kegiatan-kegiatan keluarga telah meluas, dan
Michael punya rencana yang belum dikemukakannya. Satusatunya penghalang adalah Thomas Colfax. Michael menyadari
bahwa dia harus menyingkirkan ahli hukum tua itu. Dia
membutuhkan otak orang muda yang segar. Dan lagi-lagi
pikirannya tertuju pada Jennifer Parker.
Sekali seminggu Adam dan Jennifer bertemu untuk makan
siang, dan hal itu merupakan siksaan bagi mereka berdua,
karena mereka tak bisa tetap berduaan saja, tak bisa
mendapatkan ketenangan berduaan saja. Mereka berbicara
177 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
melalui telepon dengan menggunakan nama-nama kode.
Adam adalah Tuan Adam, sedang Jennifer adalah Nona Jay.
"Aku benci sembunyi-sembunyi begini," kata Adam.
"Aku juga benci." Tetapi pikiran akan kehilangan Adam
membuat Jennifer takut. Ruang sidanglah tempat pelarian Jennifer untuk
menghilangkan siksaan pribadinya. Ruang sidang itu adalah
panggung, tempat di mana dia mengadu kekuatan melawan
orang yang terbaik ya ng bisa ditawarkan oleh pihak lawan.
Ruang sidang merupakan sekolahnya dan dia belajar dengan
baik. Suatu sidang adalah suatu permainan yang dimainkan
dalam batas-batas peraturan yang kaku, di mana pemain yang
lebih baiklah yang menang, dan Jennifer bertekad untuk
menjadi pemain yang terbaik itu.
Tanya-jawab bagi Jennifer menjadi suatu peristiwa
panggung, dengan kecepatan, irama serta penentuan saat
yang terlatih. Dia belajar untuk mengenali pemimpinpemimpin juri dan memusatkan perhatiannya pada orang itu,
karena dia tahu bahwa orang itu akan bisa menyeret anggotaanggota yang lain. Sepatu seseorang memberikan petunjuk tentang wataknya.
Jennifer mencari anggota juri yang mengenakan sepatu yang
enak dipakai, karena orang itu lebih cenderung mempunyai
sifat yang mudah diajak bermusyawarah.
Jennifer mempelajari tentang siasat, rencana keseluruhan
dari suatu sidang, dan mengenai taktik, gerak-gerik
pertempuran dari hari ke hari. Dia jadi ahli dalam mengambil
hati hakim. Jennifer menghabiskan waktu berjam-jam untuk
menyiapkan setiap perkara, berhati-hati benar dalam
pemilihan kata-katanya, dia tahu bahwa, kebanyakan perkara
dimenangkan atau dikalahkan sebelum sidang dimulai. Dia jadi
pandai sekali dalam mencari hal-hal yang bisa membantu
178 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ingatannya, hingga dia bisa mengingat nama-nama para juri,
umpamanya: Smith " seorang laki-laki berotot yang sanggup
menangani kapak besar; Helm " laki-laki yang mengemudikan
kapal; Newman " seorang bayi yang baru lahir.
Sidang biasanya diistirahatkan pukul empat sore, dan bila
Jennifer sedang bertanya-jawab dengan seorang saksi
sebelum waktu istirahat itu, dia akan memperlambat jalannya
tanya-jawab sampai beberapa menit sebelum pukul empat,
untuk kemudian menghantam saksi itu dengan pukulan katakatanya, hingga bisa meninggalkan kesan kuat dan tangguh
atas diri juri. Dia jadi pandai membaca bagian tubuh seseorang, bila
seorang saksi di mimbar sedang berbohong, akan tampaklah
beberapa gerak tubuh tertentu: menggosok-gosok dagu,
mengatupkan bibir erat-erat, menutupi mulut dengan tangan,
menarik-narik daun telinga, atau melicinkan rambut. Jennifer
jadi ahli dalam membaca gerak-gerik itu, dan dia pun lalu
mengambil langkah yang mematikan.
Jennifer tahu bahwa bagi seorang wanita adalah tidak
menguntungkan menjadi seorang pembela dalam perkara
kriminal. Dia bekerja dalam wilayah khusus untuk laki-laki.
Baru sedikit sekali pembela wanita dalam bidang kriminal, dan
beberapa orang pembela laki-laki membenci Jennifer. Pada
suatu hari Jennifer menemukan secarik kertas tertempel pada
tas kerjanya, bertulisan: Ahli-ahli hukum wanita merupakan
obat pencahar yang terbaik. Sebagai balasannya, Cynthia
memasang kertas di meja tulisnya dengan tulisan: Tempat
bagi seorang wanita adalah di rumah... dan dalam senat.
Kebanyakan juri mulai dengan bersikap penuh prasangka
terhadap Jennifer, karena kebanyakan perkara yang
ditanganinya adalah soal-soal yang kotor, dan kelihatan
adanya kecenderungan akan in jadi hubungan baik antara
dirinya dengan kliennya. Sesuai dengan pekerjaannya itu,
menurut orang banyak, sepantasnya dia berpakaian kelaki179 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
lakian, tetapi dia tak mau. Namun dia juga menjaga agar
caranya berpakaian tidak sampai menimbulkan rasa iri pada
anggota juri yang wanita, meskipun dia tetap menampilkan
kewanitaannya, untuk tidak memberikan kesan pada kaum
laki-laki bahwa dia seorang lesbian. Suatu saat, Jennifer
mungkin akan menertawakan pertimbangan semacam itu.
Tetapi dalam ruang sidang hal itu merupakan kenyataan
paling keras. Karena dia sudah memasuki dunia laki-laki, maka
dia harus bekerja dua kali lebih berat dan dua kali lebih baik
daripada saingan-saingannya. Jennifer jadi tahu bahwa dia
tidak hanya harus mempersiapkan perkaranya sendiri dengan
sebaik-baiknya, tetapi dia juga harus mempelajari perkara
lawannnya dengan baik. Dia berbaring di tempat tidurnya
malam hari, atau duduk di meja tulisnya di kantor dan
membayangkan siasat lawannya. Apa yang akan dilakukannya
seandainya dia berada di pihak lawan" Kejutan apa yang akan
dibuatnya" Dia adalah seorang jenderal, yang merencanakan
pertempuran yang mematikan di kedua belah pihak.
Cynthia berbicara melalui intercom. "Ada seorang laki-laki
di saluran tiga yang ingin berbicara dengan Anda. Tapi dia tak
mau memberitahukan namanya atau mengatakan pada saya
mengenai hal apa." Enam bulan yang lalu, Cynthia pasti sudah menolak laki-laki
itu. Tetapi Jennifer mengajarnya supaya tak pernah menolak
siapa pun juga. "Hubungkan dia," kata Jennifer.
Sesaat kemudian didengarnya suara seorang laki-laki yang
bertanya dengan berhati-hati, "Apakah ini Jennifer Parker?"
"Benar." Suara itu ragu-ragu. "Apakah saluran ini aman?"
"Ya, aman. Apa yang bisa saya perbuat untuk Anda?"
180 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Bukan untuk saya. Melainkan untuk... untuk seorang
teman saya." "Oh, apa kesulitan teman Anda itu?"
"Harap Anda ingat benar, ini sesuatu yang harus
dirahasiakan." "Saya mengerti."
Cynthia masuk lalu memberikan surat-surat pada Jennifer.
"Tunggu," kata Jennifer di alat penerima telepon.
"Keluarga teman saya itu mengurungnya di rumah sakit
jiwa. Padahal dia waras. Itu merupakan komplotan. Para
penguasa pun ikut campur tangan."
Jennifer hanya setengah mendengarkan. Disangkutkannya
gagang telepon itu ke bahunya sambil dia melihat-lihat suratsurat yang datang pagi itu.
Laki-laki itu berkata lagi, "Wanita itu kaya dan keluarganya
mengejar uangnya." "Teruskan," kata Jennifer sambil terus memeriksa surat

Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

surat. "Mereka mungkin akan mengurung saya juga, bila mereka
tahu bahwa saya membantu teman saya itu. Itu bisa
membahayakan saya, Nona Parker."
Perkara yang tak masuk akal, jennifer menyimpulkan.
"Saya rasa saya tak bisa berbuat apa-apa, tapi bisa saya
sarankan supaya Anda mencari seorang dokter ahli penyakit
jiwa untuk membantu teman Anda itu"
"Anda tak mengerti. Semua orang sudah campur tangan
dalam hal itu." "Saya mengerti," kata Jennifer membujuk. "Saya...."
"Maukah Anda menolongnya?"
181 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tak ada yang dapat saya " atau begini saja. Coba beri
saya nama dan alamat teman Anda itu dan bila ada
kesempatan, akan saya lihat."
Lama keadaan sepi. Akhirnya laki-laki itu berkata, "tapi
ingat ini harus dirahasiakan."
Jennifer ingin laki-laki itu berhenti berbicara. Kliennya yang
pertama sudah menunggu di ruang tunggu. "Akan saya ingat."
"Cooper. Helen Cooper. Dia mempunyai sebidang tanah
milik di Long Island, tapi mereka telah merampasnya."
Jennifer mencatatnya dengan patuh di dalam buku
catatannya. "Baik. Di sanatorium apa kata Anda dia
ditempatkan?" Terdengar bunyi gagang telepon diletakkan dan hubungan
pun terputus. Jennifer melemparkan catatan tadi ke keranjang
sampah. Dia berpandangan dengan Cynthia. "Keras benar dunia di
luar sana," kata Cynthia. "Nona Marshal menunggu, dia ingin berbicara dengan Anda."
Seminggu sebelumnya Jennifer telah berbicara dengan
Lorretta Marshal melalui telepon. Nona Marshal telah
meminta Jennifer untuk membelanya dalam menuntut Curtis
Randal III sebagai ayah dari bayinya. Curtis Randal III adalah
seorang laki-laki kaya yang punya pergaulan luas dalam
masyarakat. Jennifer sudah pula berbicara dengan Ken Bailey tentang
hal itu. "Kita memerlukan informasi tentang Curtis Randal III.
Dia tinggal di New York, tapi kudengar dia sering berada di
Palm Beach. Aku ingin tahu latar belakangnya, dan apakah dia
pernah meniduri seorang gadis bernama Lorretta Marshal ."
Sudah diberikannya pada Ken nama hotel-hotel di Palm
Beach yang diberikan wanita itu padanya. Dua hari kemudian
Ken Bailey melapor kembali.
182 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Semuanya cocok. Selama dua minggu mereka
menghabiskan waktu bersama di hotel-hotel di Palm Beach,
Miami, Atlantic City. Lorretta Marshal telah melahirkan
seorang anak perempuan delapan bulan yang lalu."
Jennifer duduk bersandar dan melihat pada Ken sambil
merenung. "Kedengarannya kita bisa menuntutnya."
"Kurasa tidak."
"Apa masalahnya?"
"Masalahnya klien kita itu. Dia suka tidur dengan siapa saja
tanpa pilih bulu." "Maksudnya, ayah bayi itu bisa siapa saja di antara jumlah
yang banyak itu?" "Maksudku bisa saja salah seorang dari sepat uli dunia ini."
"Apakah ada di antara yang lain-lain itu yang cukup kaya
untuk mampu menanggung biaya seorang bayi?"
"Yah, banyak di antaranya cukup kaya, tapi yang terkaya
memang Curtis Randal III."
Ken memberinya sehelai daftar nama-nama yang panjang.
Lorretta Marshal melangkah memasuki kamar. Jennifer tak
dapat membayangkan wanita bagaimana yang akan
dilihatnya. Besar kemungkinannya seorang pelacur cantik yang
berkepala kosong. Tetapi Lorretta Marshal betul-betul
merupakan suatu kejutan. Dia bukan saja tak cantik, dia
bahkan boleh dikatakan biasa-biasa saja. Potongan tubuhnya
biasa. Mengingat banyaknya pengalaman romantis Nona
Marshal , Jennifer telah mengharapkan tak kurang dari
seseorang yang cantik mempesona. Sedang Lorretta Marshal
dapat disamakan dengan seorang guru SD biasa. Dia
mengenakan rok dari wol bercorak kotak-kotak, blus berleher
kemeja yang dikancing sampai ke atas, sehelai vest berwarna
biru tua, dan sepatu yang nyaman dipakai. Mula-mula Jennifer
183 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
yakin bahwa Lorretta Marshal berencana untuk memperalat
dirinya guna memaksa Curtis Randal supaya membayar biayabiaya membesarkan bayi yang sebenarnya bukan anaknya.
Setelah bercakap-cakap selama sejam, Jennifer tahu bahwa
pendapatnya tadi berubah. Lorretta Marshal polos dan jujur.
"Tentu saja saya tak punya bukti bahwa Curtis adalah ayah
Melanie," katanya sambil tersenyum malu. "Curtis bukan satu-satunya laki-laki yang meniduri saya."
"Lalu apa yang membuat Anda berpikir bahwa dialah ayah
anak Anda itu, Nona Marshal ?"
"Saya bukan sekedar berpikir. Saya yakin akan hal itu.
Memang sulit menjelaskannya, tetapi saya bahkan tahu saat
Melanie menjadi janin. Seorang wanita kadang-kadang bisa
merasakannya." Jennifer mengamat-amatinya, mencoba menemukan suatu
tanda kepalsuan atau kebohongan. Namun tak ditemukannya.
Gadis itu sama sekali tak berpura-pura. Mungkin, sifatnya
yang itulah yang merupakan daya tarik khusus bagi laki-laki.
"Apakah Anda mencintai Curtis Randal ?"
"Oh ya. Dan Curtis mengatakan bahwa dia juga mencintai
saya. Sekarang saya tentu tak yakin lagi, apakah dia masih
mencintai saya, setelah semua kejadian ini."
Bila kau mencintainya, pikir Jennifer keheranan, bagaimana
kau bisa tidur dengan semua laki-laki yang lain itu" Jawabnya
mungkin terletak pada wajah murung yang biasa-biasa saja
itu, serta potongan badan yang tak istimewa.
"Bisakah Anda membantu saya, Nona Parker?" "Perkara
menuntut orang sebagai ayah selalu sulit," kata Jennifer
dengan berhati-hati. "Pada saya ada daftar panjang nama lakilaki yang jumlahnya belasan orang, yang pernah menjadi
teman tidur Anda dalam tahun lalu. Mungkin masih ada yang
lain lagi. Kalau saya saja mempunyai daftar seperti itu, pasti
pembela Curtis Randal pun punya juga."
184 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Lorretta Marshal mengerutkan alisnya. "Bagaimana dengan
tes golongan darah, atau semacamnya ...?"
"Tes darah itu hanya boleh diajukan sebagai barang bukti,
untuk membuktikan bahwa si terdakwa bukan ayahnya. Tes
semacam itu tidak bisa menjadi dasar yang sah."
"Sebenarnya bukan diri saya sendiri yang saya pikirkan.
Saya ingin Melanie terlindung. Bukankah layak kalau Curtis
mengurus anaknya?" Jennifer ragu-ragu mempertimbangkan keputusannya. Dia
telah mengatakan yang sebenarnya pada Lorretta Marshal .
Perkara tuntutan sebagai ayah memang sulit. Bahkan kadangkadang kacau dan menjengkelkan. Pembela terdakwa pasti
akan berusaha untuk menghancurkannya bila perempuan ini
disuruh mengambil tempat di mimbar. Mereka akan
mengajukan sederetan laki-laki yang pernah menidurinya, dan
sebelum mereka selesai, mereka akan memberikan kesan
bahwa gadis ini tak lebih dari seorang pelacur. Perkara seperti
itu bukanlah perkara di mana Jennifer suka melibatkan dirinya.
Sebaliknya, dia merasa percaya pada Lorretta Marshal . Dia
bukan bangsanya wanita pencari keuntungan yang ingin
memeras bekas pacarnya, Gadis itu yakin benar bahwa Curtis
Randal adalah ayah anaknya. Jennifer lalu mengambil
keputusan. "Baiklah," katanya, "kami akan bekerja keras untuk
menyelesaikannya." Jennifer mengatur suatu pertemuan dengan Roger Davis,
ahli hukum yang membela Curtis Randal . Davis adalah
seorang partner dalam suatu perusahaan pengacara besar di
Wal Street, dan betapa penting kedudukannya dalam
perusahaan itu dilihat dari luas dan bagusnya ruangan yang
ditempatinya. Dia sombong dan angkuh, dan Jennifer
membencinya pada pandangan pertama itu.
"Apa yang dapat saya bantu?" tanya Roger Davis.
185 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Sebagaimana yang sudah saya jelaskan melalui telepon,
saya datang untuk kepentingan Lorretta Marshal ."
Laki-laki itu melihat padanya dengan pandangan tak sabar,
"Jadi?" "Dia telah meminta bantuan saya untuk mengajukan
tuntutan terhadap Tuan Curtis Randal III, sebagai ayah. Saya
lebih suka untuk tidak melakukannya."
"Anda tolol sekali kalau mau."
Jennifer menahan rasa marahnya. "Kami tak ingin
menyeret nama klien Anda ke pengadilan. Karena saya yakin
Anda pun tahu bahwa perkara semacam ini bisa menodai
nama. Oleh karenanya, kami bersedia mengadakan sesuatu
perjanjian yang adil di luar pengadilan."
Roger Davis tersenyum mengejek pada Jennifer. "Saya
tahu Anda tentu mau mengusulkannya. Karena Anda tak
punya dasar hukumnya. Sama sekali tidak."
"Saya rasa ada."
"Nona Parker, saya tak punya waktu untuk banyak bicara.
Klien Anda adalah seorang pelacur. Dia mau tidur dengan
semua makhluk yang bergerak. Saya punya daftar nama lakilaki yang menidurinya. Daftar itu sepanjang lengan saya ini.
Apakah Anda pikir bahwa klien saya yang akan menjadi
korban" Klien Andalah yang akan hancur. Kalau tak salah dia
seorang guru. Kelak, bila saya sudah selesai menanganinya,
dia tidak akan bisa mengajar lagi di mana pun juga seumur
hidupnya. Dan akan saya katakan satu hal lagi. Randal juga
percaya bahwa dialah ayah bayi itu. Tapi Anda tidak akan
pernah bisa membuktikannya sampai kapan pun."
Jennifer duduk bersandar mendengarkan, wajahnya tidak
mengungkapkan apa-apa. 186 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kami berpendapat bahwa klien Anda bisa saja dihamili
oleh siapa pun juga, termasuk oleh orang yang serendahrendahnya sekalipun. Anda ingin membuat perjanjian" Baiklah.
Tapi baik saya katakan apa yang akan kami lakukan. Kami
akan membelikan Anda pil antihamil, supaya hal itu tidak
terjadi lagi." Jennifer bangkit, pipinya panas rasa terbakar. "Tuan Davis,"
katanya, "pidato singkat Anda itu akan membuat klien Anda
harus membayar setengah juta dolar."
Dan Jennifer lalu keluar.
Ken Bailey yang dibantu oleh tiga orang asisten pun tak
mampu menggali apa-apa untuk menjatuhkan Curtis Randal
III. Dia seorang duda, seorang tokoh yang berdiri tegak
bagaikan tonggak bersih dalam masyarakat, dan dia jarang
sekali terlibat dalam peristiwa seks.
"Si Keparat itu sesuci orang yang dilahirkan kembali," keluh Ken Bailey.
Mereka duduk di ruang pertemuan tengah malam, yailu
malam menjelang sidang yang akan menentukan supaya
seorang ayah membiayai anaknya. "Aku telah berbicara
dengan salah seorang pengacara di kantor Davis, Jennifer.
Mereka bertekad akan menghancurkan klien kita. Mereka
tidak main-main". "Mengapa kau mau begitu bersusah payah untuk kasus
itu?" tanya Dan Martin.
"Aku tidak akan menilai kehidupan seks-nya, Dan. Dia yakin
bahwa Curtis Randal adalah ayah bayinya. Maksudku, dia
betul-betul yakin. Yang di ngininya adalah uang untuk bayinya
" tak satu sen pun untuk dirinya sendiri. Kurasa dia pantas
dibela di pengadilan."
"Kami bukannya memikirkan dia," sahut Ken. "Kami
memikirkan kau. Kau sudah terkenal. Semua orang
187 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
memperhatikan kau. Kurasa perkara ini tak mungkin
dimenangkan. Maka itu akan menodai namamu."
"Baiknya kita semua tidur," kata Jennifer. "Sampai bertemu di pengadilan."
Jalannya sidang bahkan lebih buruk daripada yang
diramalkan Ken Bailey. Jennifer telah menyuruh Lorretta
Marshal membawa bayinya ke ruang sidang, tapi kini Jennifer
bertanya sendiri apakah dia tidak membuat kesalahan taktik.
Jennifer duduk saja tanpa bisa berbuat apa-apa, sementara
Roger Davis mengajukan saksi-saksi secara bergantian ke
mimbar, dan memaksa mereka satu demi satu untuk
mengakui bahwa mereka sudah pernah tidur dengan Lorretta
Marshal . Jennifer tak berani menanyai mereka. Mereka
adalah korban, dan mereka memberikan kesaksian di muka
umum hanya karena dipaksa. Jennifer tak dapat berbuat apaapa, kecuali duduk saja, sementara nama kliennya dikotori
habis-habisan. Diperhatikannya wajah para juri dan dilihatnya
bahwa rasa kebencian mereka makin lama makin bertambah.
Roger Davis pandai sekali, dia tak mau menuding Lorretta
Marshal sebagai pelacur. Dia tak perlu berbuat demikian.
Orang-orang yang di mimbar itu yang melakukan untuknya.
Wanita Keramat 1 Satria Lonceng Dewa 6 Sri Maharaja Ke Delapan Invasi Makhluk Pemeluk 1

Cari Blog Ini