2060 When The World Is Yours Section 2 Karya Yuli Pritania Bagian 1
2060 : When The Word is Yours section 2
Karya : Yuli Pritania Satu Kyuhyun's Home, Yeoju, South Korea
08.00 AM Hye Na membuka matanya perlahan dan mengerjap. Tangannya menyentuh tempat tidur yg sudah
kosong di sampingnya dan mendadak kesadarannya kembali dengan begitu cepat. Gadis iyu
terduduk sambil mencengkram kemeja putih yg terlihat kebesaran di tubuhnya dan mengalihkan
pandangannya ke sekeliling kamar.
Ingatan tentang kejadian semalam membanjiri otaknya. Penculikan, bunyi tembakan, dan.......
Dia menggelengkan kepalanya, terpana sendiri dengan begitu pesatnya kemajuan dalam hubungan
pernikahannya dengan Kyuhyun. Oh baiklah, itu tidak buruk sama sekali. Setidaknya Hye Na tidak
merasa menyesal melakukannya.
Gadis itu mendadak menyadari rasa nyeri yg berdenyut-denyut mengerikan di lengan bagian
atasnya. Cukup sakit untuk membuatnya meringis, walaupun terasa lebih lumayan dari pada
semalam. Dia menyibakkan selimut yg menutupi tubuhnya dan sedikit menunduk, menghirup wangi
yg menguar dari kemeja putih yg dipakainya.
Ada campuran bau cologne dan bau tubuh pria itu disana, dan entah kenapa Hye Na berpijir bahwa
dia sangat menyukainya. Hal tersebut sukses membuat gadis itu memaki-maki dirinya sendiri.
Apa memang semudah ity untuk jatuh cinta kepada seorang Cho Kyuhyun"
Hye Na bangkit dari tempat tidur dan melangkah masuk ke kamarnya melalui pintu penghubung. Dia
menarik keluar celana pendek dari lemari pakaiannya dan mengenakannya dengan cepat, secepat yg
bisa dilakukan tangannya yg terluka, lalu masuk ke kamar mandi untuk membasuh muka. Dia melirik
bayangannya sekilas di kaca dan langsung melotot kaget. Ada banyak bercak merah di sekeliling
lehernya dan dia langsung bergidik ngeri memutar otaknya dengan cepat untuk menyembunyikan
bekas itu sebelum berangkat ke Kantor nanti. Sepertinya dia memiliki blus dengan kerah tinggi yg
mungkin bisa membantu, tapi tidak mungkin dia memakainya. Akan sangat sulit mengenakan baju
itu nanti, mengingat luka yg sedang dideritanya. Pakaian yg bisa dikenakannya sekarang hanya
kemeja dan mustahil jika dua mengancingkannya sampai ke leher, semua orang pasti akan
menatapnya dengan aneh nanti.
Aish, pria itu menyusahkanku saja, geran Hye Na dalam hati.
Dia memutuskan menyingkirkan pikiran itu dulu selama beberapa saat ke depan saat mendengar
perutnya berbunyi minta diisi.
Gadis itu melangkah keluar kamar, pergi menuju ruang makan yg terletak di bagian utara rumah,
tersambung dengan taman belakang yg menjadi latar pemandangan. Bukan sekedar taman
belakang, tapi sebuah taman bunga besar yg terhubung dengan hutan pinus, tempat yv bisa
digunakan jika kau menginginkan ketenangan.
Langkah Hye Na terhenti saat melihat bahwa ruang makan itu tidak kosong.
Ada Kyuhyun yg sedang berdiri di depan AuthoChef, menunggu makanan yg sudah diprogramnya.
Pria itu menoleh saat mendengar Hye Na memasuki ruangna, kemudian tersenyum simpul
" Kau sudah bangu" Aku kira kau akan tertidur beberapa jam lebih lama lagi, " komentarnya sambil
meraih semangkuk corn soup yg masih panas dan membawanya ke meja makan.
Wangi yg keluar dari asap yg masih mengepul dari mangkuk itu menggelitik lidah Hye Na untuk
segera mencicipinya. Hye Ns berdiri salah tingkah di depan pintu dengan tangan yg memegangi tengkuknya. Entah kenapa
dia selalu berkeringat dingin jika berada di dekat pria itu. Tanda bahwa pria itu selalu berhasil
membuatnya gugup. " Aku pikir kau sudah berangkat ke kantor, " ujar Hye Na sambil menarik kursi dan duduk di atasnya.
" Aku meliburkan diri hari ini, " jawab Kyuhyun santai sambil memasukkan seiris croissant ke dalam
mulutnya dan mengunyahnymengunyahnta perlahan.
Hye Na menghentikan gerakan tangannya yg sedang memegang segelas jus jeruk di udara, batal
meminumnya begitu saja karena ucapan Kyuhyun yg sangat mengagetkan itu
" Mwo" Kau meliburkan diri" Aku...... tidak salah dengar, kan" " seru Hye Na syok.
" Tidak. Mengingat hari ini kau pasti tidak mau aku larang pergi bekerja, aku memutuskan untuk ikut
campur dan menemanimu ke STA.
Hari ini kita harus mewawancarao pembunuh itu, kan" "
" aku, bukan kau! " sergah Hye Na
" Sama saja. Lagipula kau juga akan membutuhkan bantuanku. Kau lihat saja apa yg bisa aku lakukan
nanti. Dan jangan lupa, pria itu awalnya juga mengibcar nyawaku jika dia berhasil membunuhmu dan
aku tertarik untyk mengetahui apakah ada yg menyuruhnya atau tidak."
" Tapi....." " Anggap saja sebagai balaa jasa karena aku menyelamatkan mu semalam. Bukankah posisi kita jadi
terbalik" Seharusnya kau yg melindungiku, bukan sebaliknya, " ujar Kyuhyun dengan senyum
terkulum. Pria itu meraih mangkuk corn soup tadi dan menyendoknya, meniupnya hati-hati agar sup
itu cukup dingin untuk dimakan.
Hye Na baru akan membuka mulutnya lagi untuk mengajukan pembelaan saat Kyuhyun tiba-tiba
memasukkan sup itu dengan paksa ke dalam mulutnya, meredam protes gadis itu sesaat.
" Tanganmu sakit. Pakai baju saja sudah susah, kan" Dan pergelangan tanganmu. Aku sudah
mengoleskan salep tadi pagi, mungkin memarnya akan sedikit berkurang nanti. "
Hye Na melirik pergelangan tangannya dan baru menyadari bahwa ada memar biru besar disana,
bekas ikatan kuat tali yg mengikatnya kemarin.
" Mmm" " gumam Kyuhyun dengan sendok teracung lagi ke arah Hye Na
" Aku bukan anak kecil! " desis Hye Na, tapi tetap membuka mulutnya untuk menerima suapan itu.
" Siapa bilang kau anak kecil" " gumam Kyuhyun dengan senyum tersungging di bibirnya.
" Bukankah semalam kau baru saja menjadi wanita dewasa" "
" YAK!!!" *** " Aish!!!! " teriak Hye Na frustasi saat menyadari bahwa dia salah memasangkan kancing bajunya.
Kemeja itu jadi panjang sebelah karena semua kancingnya terpasang di lubang yg salah, padahal
gadis itu sudah berusaha sekuat tenaga memasangnya dengan tangannya yg berdenyut-denyut
nyeri. Tangan kirinya sama payahnya karena ada memarvyg cukup menyakitkan di bagian
pergelangan. " Perlu bantuan" "
Hye Na berbalik saat mendengar suara Kyuhyun di belakangnya. Pria itu bersandar santai di pintu
dengan tanhan bersedekap di depan dada. Sepertinya dia sudah cukup lama berdiri disana.
" Sejak kapan kau ada disana" Kau Ini tidak sopan sekali! Ini kamar perempuan, kau tahu tidak" "
Kyuhyun mengedikkan bahunya tak peduli dan mulai melepaskan semua kancing kemeja Hye Na
sebelum memasangkannya lagi ke lubang yg tepat. Wajah gadis itu langsung memerah karena dia
sama srkali tidak memakai tank top sebagai dalaman, jadi Kyuhyun bisa langsung melihat bagian atas
tubuhnya yg hanya tertutup bra. Dia sengaja memakai bra dengan pengait fi bagian depan agar tidak
terlalu sulit saat memakainya dan dia tidak suka jika suaminya berhasil melihat semua bagian
tubuhnya sebanyak dua kali kurang dari 12 jam terakhir. Tapi raut wajah Kyuhyun biasa saja. Pria itu
memegangi bahu Hye Na dengan hati-hati setelah menyelesaikan pekerjaannya.
" Kau benar-benar mempermainkan kendali diriku, kan" " gumam Kyuhyun dengan suara yg sedikit
berat. " Asal kau tahu saja, aku sedang berpikir untuk mendorongmu ke tempat tidur lagi dan
menghabiskan waktu seharian disana. "
Hye Na melongo syok mendengar ucalan terus terang pria itu, tapi Kyuhyun langsung
melepaskannya, seilah mengaggap bahwa gadis ity benar-benar berbahaya dan dia sedang tidak
punya waktu untuk bermain-main.
" Kau mau kupanggilkan nuna untuk menyisir rambutmu" " tawar Kyuhyun, seakan-akan dia sudah
mempertimbangkan semua pekerjaan yg akan sulit dilakukan hye na dengan tangan yg seperti itu.
" Ne" " " Aku akan menanggilnya. Kalau sudah selesai, aku tunggu di mobil, " ujar Kyuhyun sambil mengacak
rambut Hye Na pelan sebelum menghilang di balik pintu kamar, meninggalkan gadis itu berdiri
terpana sendirian *** STA Building 11.00 AM Kyuhyun mematikan mesin mobilnya di depan gedung STA dan turun, memutar untuk membukakan
pintu mobil untuk Hye Na. Gadis itu beharap bahwa dia bisa menemukan satu kekurangan pria itu
sekarang. Se-gentle apapun tindakan membukakan mobil untuk seorang wanita, gadis itu tidak
pernah menyukainya sama sekali.
Hye Na mengerjap saat melihat tangan Kyuhyun terulur ke arahnya, membantu gadis itu turn.
" Ini untuk pertama kali dan terakhirnya aku membukakan pintu mobil untukmu, eo"
Hanya kebaikan hatiku melihat kau sedang terluka saja, kalau tidak aku tidak akan melakukan ini.
Bukan gayaku sama sekali, " ujar pria itu tiba-tiba dengan kening berkerut, membuat jantung gadis
itu mencelos. " Mmm" " Kyuhyun menggoyangkan tangannya yg masih terulur di depan Hye Ns, membuat gadis
itu tersadar dari lamunannya dan menerima uluran tangan itu, yg langsung disambut Kyuhyun
dengan genggaman ringan. Pria itu melempar kunci mobilnya ke arah penjaga pintu yg sudah
menunggu mereka di depan gedung dan menarik Hye Na masuk ke dalam.
Hye Na melirik penampilan pria itu dari samping. Hari ini Kyuhyun hanya mengenakan jas santai
putih dan kaus dalaman berwarna senada, plus celana jins hitam dan sepatu kets putih, membuat
pria itu terlihat lebih muda beberapa tahun dari umurnya. Ditambah dengan kacamata hitam yg
masih bertengger di hidung mancungnya, membuat Hye Na tersadar bahwa beberapa pegawai
perempuan yg berpapasan dengan mereka tidak bisa mengalihkan pandangan mereka sedikit pun
dari pria itu. Gadis itu juga mendadak menyadari bahwa ini pertama kalinya mereka tampil berdua di depan
umum secara terang-terangan sejak pesta pernikahan mereka beberapa hari yg lalu dan tampaknya
hal ini menarik begitu banyak peminat, merujuk pada kerumunan pegawai yg berdesakan melihat
mereka. " Kau bisa berteriak menyuruh mereka kembali bekerja, " bisik Hye Na pelan kepada Kyuhyun. Pria
itu menoleh ke arahnya dan menyunggingkan senyym setengahnya.
" Biar saja . Jarang-jarang kan mereka melihat pemandangan gratis seperti ini, " jawab pria itu
enteng dan malah melingkarkan lengannya ke pinggang Hye Na, membuat gadis itu sedikit terlonjak
karena perlakuan yg begitu tiba-tiba itu.
" Semuanya, bekerjalah dengan baik, " teriak Kyuhyun sambil sedikit membungkukkan tubuhnya.
" Ye, sajangnim, " sahut mereka semua serempak.
" Hye Na ssi, apa kau baik-baik saja" Bagaimana dengan lukamu" " salah seorang pegawai pria maju
ke depan dan bertanya dengan sopan ke arah Hye Na yg tampak sedikit terkejut.
Hye Na sering melihat pria itu, tapi tidak tahu namanya .
" Ne" Ng.... gwaenchana. Gwaenchana, " jawab gadis itu salah tingkah, cepat-cepat menarik
Kyuhyun ke lift. " Gosip cepat menyebar, kan" " cetus Hye Na dengan wajah masam saat mereka sudah berada di
dalam lift. " Aku malah heran jika ada pegawai yg masih tidak tahu tentang kejadian semalam, " ujar Kyuhyun
sambil memasukkan tangannya kr dalam saku celana. Dia melirik ke arah istrinya ity sesaat dan
menghela nafas. Pria iyu mengeluarkan tangannya lagu dan membetulkan letak kemeja Hye Na yg
sedikit melorot di bagian bahunya. Gadis itu memang suka sekali memakai kemeja yg kebesaran, tapi
itu tidak membuatnya terlihat aneh. Bahkan sepertinya, bagaimanapun penampilan gadis itu,
Kyuhyun merasa dia akan menyukai nya.
" Jangan memperlakukanku seolah aku ini gadis cacat, " gerutu Hye Na dengan pandangan mencela.
" Aku hanya membetulkan letak kemejamu saja. Apa kau mau memamerkan bercak-bercak merah di
lehermu itu ke semua orang" " ejek Kyuhyun, membuat gadis itu mendelik, jelas sedang berpikir
untuk menendang Kyuhyun atau tidak.
Tapi hal itu terhalang karena puntu lift berdenting membuka.
" Hei, ruang interogasi masih dua lantai lagi, " protes Hye Na saat Kyuhyun menariknya keluar.
" Aku akan membawamu ke suatu tempat dulu. "
Hye Na mendecak kesal. Kapam pria di sampingnya ini tidak akan berbuat seenak perutnya sendiri"
Benar-benar jenis orang yg selalu mendapatkan semua keinginannya, tidak mau ditolak.
Kyuhyun membuka salah satu pintu yg terletak di sebelah kiri dan mendorong Hye Na masuk. Dahi
gadis itu langsung berkerut bingung saat melihat Yesung dan Eun Ji disana.
" Yesung ssi, gedung kantormu kan di sebelah. "
" Suamimu menyuruhku membawakan obat untuk mengobati lujamu, makanya aku kesini. " Yesung
berdiri dan menyodorkan sebuah tube berisi salep ke arah Hye Na.
" Oleskan di lukamu, awalnya akan terasa sangat sakit, tapi setelah satu jam tidak akan apa-apa lagi.
Kau bahkan akan mengira bahwa kau tidak terluka sedikitpun. Tapi bekas lukanya mungkin baru bisa
menghilang setelah dua hari. "
" Ah, gomaweo, " ujar Hye Na dengan ekspresi penuh rasa terima kasih.
" Interogasinya sudah aku undur sampai satu jam lagi. Obati dulu lukamu, tunggu sampaivrasa
sakitnya hilang. Nanti kalau kau sudah siap, hubungi aku. Ada urusan yg harus aku selesaikan
sebentar. Hmmm" " kata Kyuhyun sambil mengaxak rambut Hye Na pelan.
" Eun Ji ssi, mohon banuyannya. "
" Ne, sajangnim. " jawab Eun Ji sambil membungkukkan badannya sopan. Mata gadis itu sedikit
melebar saat melihat perlakuan refleks Kyuhyun kepada sahabatnya itu.
Kyuhyun dan Yesung berlalu keluar ruangan dan dengan cepat Eun ji menarik Hye na duduk ke atas
sofa dan melotot ke arah gadis itu.
" Jadi, beritahu padaku apa saja yg sudah aku lewatkan dalam waktu semalam. " desak Eun ji tidak
sabar. Tangannya dengan cekatan membuka tutup botol tube berisi salep yg diberikan Yesung tadu dan
meletakkannya di atas meja, melakukan pekerjaan selanjutnya, membuka kemeja Hye Na. Gadis itu
terpekik pelan saat meligat beberapa bercak merah yg jelas-helas adalah kiss mark. Dia
membulatkan matanya dan menatap Hye Na, menuntut penjelasan.
Hye Na mengusap tengkuknya pelan dan meringis malu.
" Kau sudag dewasa untuk menebak apa yg sudah terjadi. " jawab gadis itu tanpa berniat
memberikan penjelasan lebih jauh.
Mulut Eun Ji menganga lebar dan dia mendengus tak percaya
" Jadi.... kau tidur dengannya" Baru dua hari menikah kau sudah tidur dengannya" Astaga, Cho
Kyuhyun benar-benar pria paling hebat di dunia! " seru Eun Ji sambil mengacungkan tinjunya ke
udara. " Hei hei, apa yg terjadi diantara kami bukan urusanmu, " desis Hye Na
" Tentu saja itu menjadi urusanku. Kau paling anti dengan yg namanya pernikahab dan tidak pernah
terlihat dekat dengan pria manapun seumur hidupmu, tapi saat Kyuhyun masuk ke dalam
kehidupanmu, semuanya berubaj drastis, kan"
Seorang Han Hye Na akhirnya menikah, terligat sangat bahagia dengan pernikahannya, dan
sekarang. .. kau bahkan sudah tidur dengannya. Aish, itu bisa dimasukkan ke dalam Guinness Book of
Record, " celoteh Eun ji tanpa henti.
" Jadi beritahh aku, apa dia hebat" Bagaimana caranya bisa mengajakmu ke tempat tidur" Hmm"
Ayolah, beritahu aku" Eo" "
" Obati saja lukaku, kau ini cerewet sekali, " bentak Hye Na dengan wajah memerah
Eun ji mendecak dan membuka perban yg membalut lengan Hye Na, sedikit tesentak saat melihat
luka mengerikan itu dan mulai mengoleskan salep ke atasnya.
" Karena wajahmu memerag, jadi aku menarik kesimpulan bahwa dia itu hebat sekali. Ah, tapi tentu
saja, itu tidak perlu diragukan lagi. Pria dengan imej seperti itu tentu saja selalu sempurna dalam
segala hal. Aish, hidupmu beruntung sekali. Kapan ya aku bisa sepertimu" " desah Eun Ji dengan
pandangan yg sedikit menerawang.
" Kau sudah bertemu dengan Siwon" Kalian sudah berbicara" " Hye na tersenyum sat melihat kening
Eun Ji berkerut. " Soo Hyun oppa menceritakannya padaku saat kami berdua makan malam. "
" Ani. Aku sudah ke rumahnya kemarin, tapi eomma nya bilang dia sedang pergi ke luar negeri, "
jawab Eun ji dengan wajah kecewa.
" Kenapa tidak kau susul saja" "
" Ne" Mwo" Kau gila" Aku bukan gadis agresif seperti itu! "
" Lalu maumu apa" Ini semua kesalahanmu dan kaulah yg harus minta maaf duluan. Sudah saatnya
kau bertindak sedikit.... ekstrim. "
Eun ji menatap hye Na syok. Sejak kapan sahabatnya ity memberikan nasihat berbahaya seperti Itu"
" Bergaul dengan Cho Kyuhyun membuat otaku terkontaminasi ya, Cho Hye Na. "
**** STA Building 11.45 AM Yu-Na mencengkram erat tangan Zhoumi saat pria itu bemaksud turun dari mobilnya yg berhenti di
depan gedung STA. Mendadak keringat dingin membanjiri punggung gadis itu, tanda bahwa dia
benar-benar sedang gugup.
" Tidak bisakah kita membatalkannya saja" Aku rasa..... aku tidak sanggup bertemu dengan
atasanmu itu, " ujar Yu-Na dengan suara begetar.
Siang Itu mereka memang berencana untuk menemui Kyuhyun karena kebetulan pria itu memiliki
urusan pekerjaan dengan Zhoumi.
" Gwaenchana, " ucap Zhoumi menenangkan sambil mengusap kepala gadis itu.
Dia benar-benar bermaksud untuk menenangkan Yu-Na karena dia sedikit cemas melihat wajah
pucat gadis itu. Entah sejak kapan dia menjadi terlalu memperhatikan keadaan gadis itu.
Memastikan bahwa gadis itu merasa nyaman dan aman. Dia hanya merasa bahwa gadis itu perlu
dilindungi dan Zhoumi memang sudah lama tidak memiliki seseorang yg berada di bawah tanggung
jawabnya. Seseorang yg harus dijaganya dengan baik. Hal itu terasa baru baginya, tapi juga
membuatnya sangat bersemangat untyk mencari tahu lebih jauh.
" Kita harus bicara dengan Kyuhyun agar dia bida membantumu dari CIA. Mmm" Hanya dia yg bisa
melakukannya. Apa kau tidak sadar bahwa kau sekarang sedang diawasi oleh agen CIA" Mereka
bergantian berjaga du dekat rumahmu. Aku tidak bida mengambil resiko dan membuat mereka
menangkapmu. Jadi turunlah. Kita benar-benar harus menemuinya."
Yu-Na menahan lengan Zhoumi lagi saar pria itu membuka pintu mobilnya.
" Boleh aku tahu kenapa kau melakukannya" " tanya Yu-Na dengan raut wajah serius.
Dia menatap mata Zhoumi, memberi tanda bahwa pria itu harus menjawabnya. Jawaban pria itu
akan sangat berarti. Mungkin akan mengubah banyak hal.
Zhoumi sesaat terdiam. Matanya memandang wajah gadis di depannya dengan sedikit terpaku. Dia
selalu merasa bahwa gadis itu memiliki wajah yg unik. Terlihat dewasa sekaligus terlihat kekanakan
disaat yg bersamaan. Warna kulit gadis itu sedikit lebih gelap dari pada orang Korea kebanyakan,
tapi itulah yg membuatnya terlihat lebih menarik dari pada gadis-gadis lain di sekitarnya.
" Karena jika aku bisa membuatmu terlepas dari mereka, aku akan mendapat kesempatan
menahanmu disini dan aku bisa melupakan bahwa kau pernah berniat untuk mencuri penemuanku
2060 When The World Is Yours Section 2 Karya Yuli Pritania di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
lalu...... kita bisa memulai semuanya lagi dari awal. "
*** " Masih terasa sakit" " tanya Kyuhyun dengan tangan terbenam di saku celana jinsnya.
Mata pria ity menyipit menatap Hye Na, memastikan bahwa gadis itu terlihat baik-baik saja.
" Apa kau tidak mempercayaiku, Kyuhyun ssi" " sela Eun Ji dengan wajah sedikit cemberut.
Dia berdiri bersedekap di samping Hye Na
" Aku sudah memastikan bahwa istrimu ink dalam keadaan baik-baik saja. Dia bilang lukanya sudah
tidak terasa sakit lagi, kau sudah bisa tenang sekarang. "
" Gamsahamnida, " ujar Kyuhyun singkat.
" Berikan aku libur tiga hari dan aku akan menerima rasa terima kasihmu, " kata Eun Ji cepat.
" Ne" " " Dia mau mengejar Siwon ke Irlandia. Memperbaiki hubungan mereka, " potong Hye Na dengan
raut wajah senang karena berhasil membuat temannya itu malu.
Sesaat kemudian dia sedikit meringis merasakan injakan Eun Ji di kakinya.
" Aaaa, arasseo. Ambillah libur sesukamu, " ujar Kyuhyun enteng " Kajja. Interogasinya akan segera
dimulai." beritahu Kyuhyun sambil memarik tangan Hye Na lagi.
" Aish, baiklah. Lakukan saja sesuka kalian. Haaah, membuatku iri saja. Awas kalau aku berhasil
memperbaiki hubunganku dengan Siwon oppa nanti, aku juga akan membuat kalian iri, " desis Eun Ji
kesal. Melihat kemesraan orang lain di saat dia sendiri sedang terombang-ambing dalam kesalahpahaman,
membuat gadis itu benar-benar merasa sensitif dan ingin memukul sesuatu dengan kepalan
tangannya. *** " Kau sudah datang, hyung, " sapa Kyuhyun saat melihat Zhoumi yg sudah duduk di salah satu kursi
yg menghadap ke arah kaca besar yg menampakkan pemandangan ruang interogasi di baliknya.
Zhoumi berdiri dan menepuk pelan punggung Kyuhyun lalu mengalihkan pandangannya kepada Hye
Na yg menatapnya penuh selidik.
" Aku Zhoumi. Kyuhyun bilang kau memasukkanku ke dalam daftar tersangka, ya" " ujar Zhoumi
dengan senyum yg bermain di sudut bibirnya.
" Sepertinya kau tidak keberatan, " sahut Hye Na santai.
" Tidak sama sekali. Aku juga perlu permainan yg mengasyikkan. Menjadi tersangka kedengarannya
boleh juga. " Hye Na tersenyum. Mendadak menyukai pria itu dan mengingatkan dirinya agar cepat mencoret
nama pria ity dari daftar. Dia selalu mempercayai instingnya, dan sekarang dia percaya bahwa pria
ini tidak terlibat sama sekali.
" Kyuhyun-a, ini Kwon Yu-Na. Gadis yg aku ceritakan semalam, " terang Zhoumi sambil menunjuk
seorang gadis yg duduk di sampingnya tadi. Gadis bernama Yu-Na itu berdiri dan membungkuk
sopan. " Kwon Yu-Na imnida, " ujar gadis itu dengan suara pelan.
" Zhoumi hyung sudah menceritakan masalahmu. Aku harap kau bisa bekerja sama dengan baik dan
tidak mencoba mencari celah untuk kabur ataupun berkhianat. Kalau kau mau berjanji, aku akan
memastikan kau aman tinggal di negara ini. Hyung memang mempercayaimu, tapi aku tidak
semudah itu mempercayai seseorang. Jadi berhati-hatilah dengan tindakanmu. Aku tidak pernah
mempercatai satupun anggota CIA. Tidak peduli jika hyung-ku menyukaimu sekalipun, " ujar
Kyuhyun tajam. Hye Na bisa melihat dengan jelas bahwa tubuh gadis ity menegang dan ada sorot takut di matanya.
" Kau tidak perlu membuatnya takut seperti itu, Kyuhyun-a, " sela Zhoumi memperingatkan.
" Kau kan tahu bahwa apapun yg menyangkut CIA selalu berhasil membuatku kesal. Mengirim
utusan mereka kesini untuk mencuri penemuanmu" Cih, benar-benar bukan tindakan
berpendidikan." " Sudahlah, kau tidak usah takut padanya. Kau sudah aman sekarang, " ujar Zhoumi dengan nada
menenangkan seraya mengelus punggung Yu-Na.
" Aku akan mengurus surat pengunduran dirimu sebagai agen. Aku rasa aku sudah menemukan
sesuatu untuk mengancam mereka.
Mencuri adalah tindakan kriminal dan aku bisa menuntut mereka untuk itu. Aku rasa kita akan aman
dari gangguan mereka untuk waktu yg lama. Kau mau tinggal dwngan hyung-ku berapa lama" "
tanya Kyuhyun, sedikit merendahkan nada suaranya.
" Itu bukan urusanmu, Cho Kyuhyun. Dia tanggung jawabku, " sergah Zhoumi cepat.
Kyuhyun tertawa kecil dan mengangkat bahunya tak peduli.
" Bersikaplah dengan benar kalau kau memang menyukainya. Tinggal bersama bukanlah tindakan yg
bijaksana, kau tahu" "
Zhoumi buru-buru menutup telinga Yu-Na dengan kedua tangannya sambil mendelik kesal ke arah
Kyuhyun. " Aaaah, kau belum memberitahunya bahwa kau menyukainya" Hahaha, kau lucu sekali. "
Hye Na melihat wajah Zhoumi berkedut, seolah sedang menimbang-nimbang apakah dia harus
menghajar Kyuhyun atau tidak. Sedangkan Kyuhyun sendiri terlihat sangat menikmati permainan
barunya menjahili Zhoumi. Tapi akhirnya pria itu mengedikkan bahunya dan membuka pintu ruang
interogasi, kemudian mengalihkan tatapannya ke arah Hye Na.
" Kau mau mulai sekarang" Tahanan kita sudah datang. "
*** Hye Na, Kyuhyun, Eun Ji dan Leeteuk duduk dalam satu barisan, menghadap ke arah kursi berantai
yg mengikat lengan dan kaki Shim Jong Hyuk yg keadaannya tampak lebih parah dari pada semalam.
Sepertinya semua oranh memang takut dengan ancaman Kyuhyun dan membiarkan pria itu
dikurung dalam sel tahanan tanpa diberi pengobatan apa-apa. Darah kering menempel di kemeja
dan celana yg dipakainya dan tampaknya hanya menunggu waktu saja sampai pria itu pingsan
kehabisan darah atau mungkin....... mati"
" Kalau seperti itu bagaimana kau bisa membuatnya membuka mulut" " dengus Hye Na.
Mata pria itu bahkan tidak terbuka sama sekali, walaupun dadanya masih bergerak nauk turun,
menandakan bahwa dia masih bernafas.
" Itu bahkan belum cukup untuk menebus kesalahannya, " ucap Kyuhyun sadis. Dia mengulurkan
sebuah serum ke arah Hye Na yg balik menatapnya bingung.
" Serum kejujuran. Kau bisa bertanya apa saja padanya dan dia akan membukakan seluruh
rahasianya padamu. Ciptaan Zhoumi. "
" Ada serum seperti itu" " cetus Eun Ji tertarik.
" Memangnya apa yg tidak bisa ditemukan ilmuawan SRO menurutmu" " gurau Leeteuk.
" Menurutmu apa lagi yg masih disembunyikannya" Aku merasa dia tidak bekerja sendirian. Ada yg
membantunya. Kalau tidak begitu dia tidak akan bisa mengetahui seluruh kegiatanku dengan sangat
jelas. Dan.... dia sepertinya juga dijebak. Kita terlalu mudah menangkapnya. Apa itu tidak
mengherankan" Selama ini dia tidak meninggalkan jejak sama sekali, tapi saat menculikju,
gerakannya terlalu mudah dibaca. "
" Memang pada dasarnya dia saja yg bodoh. Kita tidak mengenal korban-korban sebelumnya dan
kita tidak tahu metode kerjanya. Tapi setelah korban kedua puluh empat, kita sudah mengetahui
cara kerja pembunuh ini, tidak mengherankan kalau kita bisa menangkapnya dengan cepat, " ujar
Kyuhyun dengan raut wajah marah.
Dia masih belum bisa menerima kenyataan bahwa pria sialan itu berhasil menculik istrinya dan
meninggalkan bekas luka ditubuh gadis itu.
Seharusnya pria brengsek itu bersyukur bahwa dia tidak mati di tangan Kyuhyun. Walaupun Kyuhyun
cukup senang karena sepertinya umur pria itu tidak akan lama lagi.
" Siram dia, " perintah Kyuhyun dingin pada salah seorang staf yg berdiri di sudut.
Pria itu mengangguk dan menarik selang yg berada di ruangan itu, yg biasanya memang digunakan
untuk saat-saat seperti ini. Selang itu diarahkan tepat ke wajah Jong Hyuk, tapi keadaan pria itu
tampak begitu paraj sehingga nyaris dibutuhkan waktu satu menit untuk membangunkannya.
Jong Hyuk perlahan membuka matanya dan mengerjap ngerjap untuk membiasakan penglihatannya
dengan cahaya terang ruangan.
Mata pria itu sedikit terbelalak melihat orang-orang yg duduk di hadapannya, tapi dua langsung
memperbaiki raut mukanya dan memasang wajah tanpa ekspresi.
Hye Na memberi tanda ke arah Leeteuk yg langsung berdiri, memutar ke belakang Jong Hyuj dan
menyuntikkan serum tadi ke lengan pria tersebut.
" Apa yg kalian suntikkan ke tubuhku" Aku perlu pengacara! Aku tidak akan mengatakan apa-apa
tanpa didampingi pengacaraku! "
" Tutup mulutmu sebelum habis kesabaran dan menembakmu, KNI mengambil alih semua kasus
pembunuhan yg kau lakukan dan itu berarti kau tidak berhak didampingi pengacara sedikitpun.
Hukuman untukmu sudah ditetapkan, langsung di bawah perintah presiden. Hukuman mati di atas
kursi listrik. Atau.... kau mau mati disalib seperti yg kau lakukan kepada gadis-gadis itu" " teriak Hye
Na emosi. Tangan gadis itu terbentang di atas meja yg memisahkan mereka. Matanya terpancang tajam ke
arah pria itu, membuat pria itu langsung terdiam dan bergerak gelisah di kursinya.
Eun Ji menyenggol lengan Kyuhyun dan mengedikkan dagunya ke arah Hye Na.
" Sudah melihat nya seperti itu" Keren sekali, kan" "
Kyuhyun mengangguk setuju dengan mata yg terfokus ke punggung Hye Na yg berdiri membelakangi
mereka. Dia selalu menyukai ekspresi apapun yg dikeluarkan gadis itu dan merasa semakin
ketergantungan dari hari ke hato. Gadis itu bisa terlihat begitu diam, tapi dalam waktu singkat juga
bisa berubah menjadi berapi-api. Kyuhyun merasa kelelahan sendiri saat mencoba menemukan satu
hal saja yg tidak disukainya dari gadis itu.
" Siapa yg menyuruhmu" " tanya Hye Na tanpa basa-basi saat melihat mata Jong Hyuk menjadi tidak
fokus, tanda bahwa cairan serum itu sudah mulai bekerja.
" Cho Tae Hwa " jawab pria itu lemah, tapi berhasil membuat Kyuhyun menegang di kursinya.
Hye Na berbalik menatap Kyuhyun, ekspresi wajahnya tidak terbaca, dan gadia itu sama sekali tidak
mengatakan apa-apa. Eun Ji dan Leeteuk saling bertatapan, tapi tidak mengeluarkan suara untuk
menyuarakan isi kepala mereka. Mereka tahu bahwa keadaan baru saja berubah menjadi begitu
genting. Baik untuk Kyuhyun maupun Hye Na sendiri.
Hye Na menarik nafas dalam-dalam, menenangkan dirinya dan mulai berbicara dengan pria itu lagi.
" Jelaskan padaku apa saja rencana kalian. "
" Kami berada dalam satu perkumpulan agama. Disanalah kami bertemu dan menjadi dekat. Itu
terjadi jauh sebelum kau membunuh ayahku. "
Pria itu berbicara dalam satu nada datar yg terdengar membosankan. Jelas dia benar-benar berada
di bawah pengaruh obay sekarang.
" Kami berdya memiliki pemahaman yg sama tentang para atheis, jadi karena itu aku menjadi sangat
dekat dengannya dan mempercayainya. Aku menceritakam semua rahasiaku padanya. Termasuk
rencanaku untuk membunuh gadis-gadis itu. Dia membantuku menyediakan alat-alat yg aku
butuhkan untuk membunuh. Hal mudah baginya karena dia adalah orang yg sangat kaya."
" Dia selalu membantuku dan aku berkata padanya jika ada yg dibutuhkannya dariku, aku akan
melakukan apa saja untuknya. Apa saja. Dia bilang dia mungkin akan membutuhkan bantuanku
suatu saat nanti, jafi aku bersabar. Aku tahu bahwa dialah yg membunuh Cho Hyun Ki.
Aku termasuk orang yg berbahagia mendengar kematian pria itu. Tentu saja. Aku membenci apapun
yg brrkaitan dengan kematian ayahku. Dan Cho Hyun ki adalah donatur utama KNI tentu saja dia
harus lenyap dari muka bumi."
" Akhirnya aku mendapat kesempatan membalas budi sahabatku baikku. Dia ingin aku
menyingkirkanmu karena kau mengganggu jalannya untuk melenyapkan semua keturunan Cho Hyun
Ki. Tentu saja aku senang sekali. Kau memang target utamaku. Kau harus kusingkirkan. Dan dialah
sumbrr informasiku selama Ini. Apa saja rencana kalian, sejauh apa kalian mengetahuo gerakgerikku. Semuanya. "
" Kau tahu, Hye Na ssi" Kejadian lima tahun yg lalu" "
Bulu kuduk Hye Na meremang saat mendengar ucapan pria itu.
Lima tahun yg lalu.... lima tahun yg lalu adalah kematian ayahnya .
" Ayahku membenci Cho Hyun Ki. Awalnya ayahku memiliki bantak bisnis. Bisnis legal. Dia adalah
orang yg baik. Ayah yg baim. Tapi Cho Corporation merebut semuanya. Semua tender ayahku.
Mereka merebut semuanya sampai membuat ayahku nyaris bangkrut. Dia harus berjuang lagi dari
awal dan satu-satunya cara hanyalah terjun ke bisnis ilegal. Ayahku berniat balas dendam dan aku
mendukungnya. Saat Itu, Cho Tae Hwa sudah menjadi sahabat baikku dan dia memberikan banyak
Informasi dan rencana-rencana untuk menyingkirkan pria itu. Kebetulan sekali bahwa ayahmu
adalah pengawal pribadi Hyun Ki waktu itu. Jadi saat dia berencana menangkap kami, kami sedah
menyiapkan kejutan lain untuknya.
Tae Hwa sudah memperingatkan kami bahwa mereka akan datang jadi kami menyambut mereka
semua. Dan kau tahu" Ayahmu mati karena tembakan dari ayahku. Hahaha. Kau pasti tidak tahu hal
itu, kan" Anggap saja kita impas. Kau memang membunug ayahku, tapi ayahku jugalah yg telah
membunuh ayahmu. " DOOOORR!!! Hye Na tidak tahu sejak kapan tangannya tergerak mengambil pistol yg diselipkan di saku celana nya
dan sejak kapan jarinya menarik pelatuk. Dia tidak berniat membunuh pria ity. Dia hanya menambah
satu hiasan berdarah lagi di lengan pria terkutuk itu, memikirkan bahwa dia harus membuat pria itu
mati menderita dengan kesakitan yg tak tertahankan.
Gadis itu merasakan tubuhnya ditarik dari belakang dan pistol itu diambil dari tangannya. Dia bisa
merasakan tubuhnya sendiri gemetar dan nyaris tidak bisa berdiri dengan benar. Tangannya terkepal
di samping tubuh dan matanya menangkap siluet wajah Kyuhyun yg terlihat kabur.
" Lanjutkan interogasinya. Aku akan mengurus Hye Na. " ujar pria itu dengan suara berat dan
langsung memapah Hye na keluar ruangan.
Kyuhyun baru menutup pintu saat tubuh Hye na merosot jatuh ke lantai. Wajah gadis itu terbenam
diantara lututnya dan bahunya terguncang. Untuk pertama kalinya Kyuhyun melihat bahwa gadis itu
tidak baik-baik saja. Pertama kalinya gadis itu tidak bersikap sik kuat dan bersikeras bahwa dia tidak
apa-apa. Pertama kalinya gadis itu terlihat begitu rapuh dan membutuhkan tempat bersandar.
Kyuhyun menggertakkan giginya, berdiri kau di depan gadis itu. Dia akan memastikan bahwa pria di
dalam itu tidak akan hidup sampai besok pagi. Itu sudah lumayan, karena Kyuhyun masih berbaik
hati untuk tidak menghambur masuk lagi ke dalam dan membenturkan kepala pria itu ke tembok
kemudian mematahkan lehernya. Dan pria bernama Cho Tae Hwa itu, akan mendapat balasan yg
serupa. Dia sudah dicoret dari daftar keluarga Cho sekarang.
Kyuhyun menarik nafas dalam-dalam, berusaha meredakan emosinya yg memuncak. Dia akan
memiliki waktu untuk melampiaskan emosinya nanti, yg penting sekarang adalah gadis di
hadapannya ini. Dia tahu betapa gadis ini sangat mencintai ayahnya dan betapa kenyataan yg baru
saja diucapkan pria itu di dalam tadi mengguncang hidupnya.
Kyuhyun berlutut di depan Hye Na , menarik gadis itu perlahan ke dalam dekapannya tanpa berkata
apa-apa . Tidak ada gunanya menghibur gadis itu sekarang, karena hiburan dalam bentuk apapun
tidak akan membantu sama sekali.
Gadis itu menangus sesenggukan dan bahunya semakin berguncang. Sesaat isakan itu berubah
menjadi tangisan histeris dan yg bisa dilakukan Kyuhyun hanya menggeratkan pelukannya do tubuh
gadis itu, mencaci maki dirinya sendiri karena tidak bisa melakukan apa-apa untuk menghentikan
semua ini. " Appa.... appa!!!"
Kyuhyun mencengkram baju Hye Na saat mendengar suara serak yg dikeluarkan gadis itu dari
mulutnya. Dia menggigit bibirnya sendiri, berusaha menahan teriakannya atau apapuncyg sangat
ingin dilakukannya sekarang. Dia benar-benar ingin membunuh dua orang itu. Benar-benar ingin
memvruat mereka merasakan apa yg sudah dialami ayah Hye Na dan ayahnya sendiri.
Kyuhyun melepasakan rangkulannya dan memegangi bahu Hue Na dengan kedua tangannya. Dia
mengusap air mata yg mengalir di wajah pucat gadis itu, benar-benar berusaha keras menahan
kakinya untuk tidak berdiri dan menghambur masuk ke dalam.
" kau tahu" Aku sangat ingin masuk lagi ke dalam dan menghabiskan peluru pistolki untuk
menembak bajingan itu. Kau pasti ingin melakukannya juga kan , Hye na ya" Tapi kau tahu kita tidak
bisa. Dan... tanganmu terlalu berharga untuk digunakan membunuh pria kotor itu.
Dia tidak akan hidup lama. Tenang saja. Aku akan memastikan dia tidak akan membuka matanya lagi
besok pagi. Aku tidak peduli jika itu legal ataupun tidak."
Dua bola mata cokelat gadis itu menatap Kyhyun dengan raut wajah polos. Dia terlihat begitu
muda.... dan rapuh. Dan seseorang sudah menyakiti hati gadis ini sampai tidak bisa diobati lagi.
Kyuhyun memajukan tubuhnya dan menundukkan wajahnya, berbisik ke telinga gadis itu.
" Tenanglah... ada aku. "
*** Dua Kyuhyun's Home, Yeoju, Seoul
01.00 PM Kyuhyun melirik Hye Na yg duduk diam di bangku penumpang. Gadis itu tidak mengatakan apa-apa
dari tadi. Hanya diam tanpa nyawa. Dan Kyuhyun nyaris menghantam kemudi saking frustasinya.
Dia memang berhasil menarik gadis itu pulang untuk beristirahat. Mereka harus menunggu
keluarnya surat perintah penangkapan sebelum bisa menjebloskan Cho Tae Hwa ke penjara dan itu
berarti masih 24 jam lagi. Hal itu berhasil membuat Kyuhyun naik darah, tapi pria itu tidak bisa
melakukan apa-apa untuk mempercepatnya. Cho Tae Hwa bukan orang sembarangan, jadi
dibutuhkan surat perintah penangkapan resmi dari pengadilan untuk meringkusnya.
Kyuhyun mengerem mobilnya mendadak saat melihat mobil pamannya keluar dari kawasan
rumahnya dan berbelok ke arah yg berlawanan. Sial, apa yg baru saja dilakukan bajingan itu di
rumahnya. " Itu mobil pria sialan itu, " desis Kyuhyun saat Hye Na menatapnya bingung.
Mata gadis itu melebar dan jelas ada kilatan kemarahan disana.
" Jangan sampai dia melakukan sesuatu yg buruk pada ibuku atau aku akan membunhnya dengan
tanganku sendiri, " ujar Kyuhyun sambil menginjak pedal gas dan dengan cepat mengemudikan
mobilnya ke rumah. Pria itu memarkir mobilnya sembarangan di depan rumah ibunya dan berteriak
menyuruh Hye Na pulang ke rumah duluan. Gadis ity menurut dan melangkah turun dari mobil
berjalan ke arah rumah mereka yg berjarak sekitar 100 meter dari rumah utama.
Biasanya dia akan menolak apapun perintah Kyuhyun, tapi sekarang dia bahkan tidak punya energi
sedikitpun untuk berbicara, jadi lebih baik dia mengalah saja.
Gadis itu melangkah masuk ke dalam rumah mewah itu dengan gontai. Dia benar-benar lelah
rasanya. Bukan secara fisik, tapi lebih kepada kondisi mentalnya. Dia ingin sekali menembak pria
pembunuh itu sampai mati dan kemudian menjatuhkan mayatnya ke jurang. Tapi dia tahu dia tidak
bisa melakukannya. Dia tidak bisa berbuat apa-apa untuk membalaskan dendam ayahnya karena dia
tahu bahwa ayahnya akan sangat membencinya jika dia sampai dia melakukan hal itu.
Hye Na berjalan melwati ruang makan, tapi langkah gadis itu terhenti seketika saat melihat tubuh
Kim Ji Hwan, asisten pribadi Kyuhyun, tergeletak di lantai dengan mulut penuh busa. Gadis itu
dengan cepat berlari mendekati Ji Hwan dan mengguncang-guncang tubuh pria itu dengan rasa
panik yg menjalari seluruh tubuhnya.
" Ajjushi" Ji Hwan ajjushi" Sadarlah! Ajjushi" "
Hye Na bangkit berdiri dan memeriksa meja makan. Ada dua kaleng minuman disana. Dan
kesimpulan yg di dapat gadis itu adalah Cho Tae Hwa bukan datang ke rumah ibu Kyuhyun, tapi dia
datang kesini. Kyuhyun memang menyuruh Ji Hwan menuliskan beberapa laporan untuknya di
rumah dan entah bagaimana caranya pria ini biaa berbincang-bincang dengan Tae Hwa lalu berakhir
2060 When The World Is Yours Section 2 Karya Yuli Pritania di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
seperti ini. Hye Na dengan cepat memeriksa dua kaleng tersebut dan membauinya. Tidak ada bau almond yg
tersisa disana, berarti bajingan itu tidak memakai kalium sianida, lagipula Ji Hwan masih hidup,
karena kalium sianida akan langsung membunuh korbannya dalam waktu beberapa detik. Hye Na
memerhatikan karat yg terletak di bagian atas kaleng. Kaleng itu berasal dari AuthoChef, jadi tidak
mungkin kalau berkarat. Alasan satu-satunya hanyalah da sesuatu yg menyebabkan karat itu.
Biasanya sodium hidroksida. Dan sebaiknya dia tidak salah menebak.
Gadis itu dengan cepat mengambil susu dingin dari dalam kulkas besar yg terletak di samping
AuthoChef dan meminumkannya secara paksa ke dalam mulut Ji Hwan, mendongakkan kepala pria
itu agar cairan tersebut tertelan danasuk ke dalam saluran pencernaannya.
" Ajjushi" " ujar Hye Na dengan nada lemah. Dia tidak mau pria ini mati. Tidak jika penyebabnya
adalah orang yg sama dengan yg menyebabkan kematian ayahnya dan ayah Kyuhyun. Dia tidak ingin
ada korban yg jatuh lagi hanya karena kebejatan pria tidak berperasaan itu. Pria ini harus selamat.
Pria ini tidak boleh mati di depannya.
Hye Na memencet nomor Yesung, satu-satunya orang yg bisa dipikirkannya saat ini untuk meminta
bantuan. " Ye..... Yesung ssi, aku benar kan jika memberikan susu kepada orang yg keracunan sodium
hidroksida" " tanya gadis itu cemas.
" Siapa yg keracunan" Minumkan banyak susu kepadanya. Yg penting adalah dia harus sadar dulu.
Kau dimana" Biar aku kesana. Susu tidak terlalu membantu banyak, dia masih membutuhkan
pertolongan medis. "
" Di rumah Kyuhyun. Cepatlah kesini, eo" "
" Arasseo. " Hye Na meminumkan susu itu lagi ke mulut pria paruh baya itu, berharap pria itu segera sadar.
" Hye Na ya" Apa yg terjadi" " tanya Kyuhyun yg baru datang sambil berlari mendekati gadis itu.
" Ajjushi" "
" Aku tidak tahu, tapi saat aku sampai disini dia sudah tergeletak di lantai. Keracunan sodium
hidroksida. Aku memberinya susu. Yesung sedang dalam perjalanan kesini sekarang. "
" Jadi pria bajingan itu datang kesini" " desia Kyuhyun marah.
Ji Hwan tiba-tiba tersedak dan denhan susah payah membuka matanya. Nafas pria iyu tersengalsengal, tapi Hye Na langsung mendesah lega melihatnya.
" Ajjushi, gwaenchana" Sebentar lagi kau akan mendapat pertolongan medis. Sabarlah, " ujar Hye Na
sambil menggenggam tangan pria iyu.
" Gamsahamnida, agasshi, " ucap pria itu terbata-bata.
" Jangan bicara dulu. Kyuhyun-a bisa tolong aku memindahkannya ke kamar" "
Kyuhyun mengangguk dan mengangjat tubuh pria itu ke salah satu kamar tamu.
" Ajjushi, apa Cho Tae Hwa yg datang kesini dan meracunimu" Tidak usah bicara, anggukkan saja
kepalamu, " ujar Kyuhyun setelah membaringkan pria itu ke atas tempat tidur.
Kyuhyun mengepalkan tangannya saat melihat Ji Hwan mengangguk. Nafas Hye Na tertahan saat
melihatnya dan gadis itu memilih menaikkan selimut untuk menutupi tubuh Ji Hwan sebelum
berbalik menghadap Kyuhyun.
" Aku akan memcarinya dan menangkapnya sekarang juga.
Persetan dengan surat penangkapan sialan itu! "
" Aku Ikut. " " Tidak, " jawab Kyuhyun twgad
" Terserah. Aku bisa membawa mobilku sendiri. Sama saja, " ujar Hye Na keras kepals.
" Emosimu sedang tidak stabil, Hye Na ya, " sergah Kyuhyun dengan nada putus asa.
" Memangnya kau tidak" "
Kyuhyun mengacak-acak rambutnya gusar dan menatap gadis itu dengan raut wajah frustasi.
" Baiklah. Tapi tunggu sampai Yesung datang kesini. Dan makanlah sesuatu, sku tidak ingin kau
pingdan dan merepotkanku. "
*** Kyuhyun's Car 02.00 PM " Kita akan mencarinya kemana" " tanya Hye Na saat mobil Kyuhyun sudah melaju cepat di jalanan
kota Seoul. 190 km/jam dan jalanan cukup ramai sekarang.
" Kangwon, " jawab Kyuhyun singkat, berhasil dengan sukses memotong tiga mobil sekaligus dengan
sebuah tukikan tajam. " Dari mana kau tahu" "
" Kau tidak mengenal sistem GPS" "
Hye Na mendengus. Sikap menyebalkan pria itu sudah kembali lagi.
" Kau tidak apa-apa" " tanya Kyuhyun tiba-tiba, membuat gadis itu menoleh kaget.
" Kau baik-baik saja" " ulang Kyuhyun lagi.
" Tentu saja tidak, " sahut Hye Na kesal.
Kyuhyun tersenyum dan mengangguk. " Berarti kau memang tidak apa-apa. Kau berbicara seperti
biasa, bukan gadis yg berpura-pura baik-baik saja dan bersikap sok kuat. "
" Aku tidak sok kuat! " sergah Hye Na dengan wajah cemberut.
" Tidak, " ucap Kyuhyun menyetujui.
" Kau mau mencari masalah denganku" "
" Seuk Gil ajjushi, aku juga sangat menyukainya, " potong Kyuhyun dengan pandangan sedikit
menerawang, mengingat masa lalunya. " Saat aku masih sekolah dulu dia sering datang dan
membantuku mengerjakan tugas. Dia sering menceritakan hal-hal lucu padaku dan menghiburku jika
aku sedang kesal karena ayahku jarang pulang. Dia seperti pengganti ayah bagiku. Aku sama sekali
tidak heran kenapa kau bisa berduka begitu lama setelah kepergiannya. Karena aku juga sama. Dan
di kantor tadi, aku juga sempat mengeluarkan pistol ku dan berniat menembak kepala pria itu, tapi
kau malah mendahuluiky. Ah, seharusnya aku berterima kasih, kan" Kau mencegahku melakukan hal
yg salah. " Kyuhyun mengulurkan tangannya dan mengacak-acak rambut Hye Na yg langsung berteriak
memprotes, menjauhkan kepalanya dar jangkauan pria itu. Entah kenapa Kyuhyun sangat suka
melakukan hal itu. Jenis kegiatan favoritnya akhir-akhir ini.
" Jangan pernah menangis di depanku lagi. Arasseo" Kau kelihatan jelek sekali, tahu tidak" Jangan
membuatku menarik kata-kataku waktu itu lagi. "
Hye Na menggembungkan pipinya dan membuang pandangan ke jendela. Tentu saja dia masih ingat
dengan jelas kata-kata pria itu waktu itu. Kata-kata yg membuat Hye Na tersadar bahwa dia jatuh
cinta pada pria itu. " Dengan semua penilaian itu, kau terlihat cantik di mataku. "
Diam-diam gadis itu tersenyum, berjanji dalam hati bahwa dia akan berusaha untuk tidak menangis
lagi. Karena pendapat pria itu sangat penting baginya. Lebih penting daripada apapun saat ini.
" Dapat, " ujar Kyuhyun tiba-tiba dengan senyum lebar. Jalanan yg mereka lalui sudah tidak terlalu
ramai. Hanya ada satu dua mobil yg lewat. Dan.... tepat di depan mereka ada mobil sedan hitam yg
tadi Hye Na lihat keluar dari rumah Kyuhyun.
Hye Na menarik keluar pistol dari tasnya dan mengokangnya, mengeluarkan kepalanya dari jendela
mobil, bersiap membidik. " Aku dengar sopirnya adalag seorang pembalap, jadi mereka bisa kabur dengan cepat, " ujar Hye
Na. " Kau sudah banyak menyelidikinya, ya" "
" Tugasku. Jadi menurutmu, apa yg harus aku tembak" "
" Tanganmu sudah tidak sakit lagi, kan" " tanya Kyuhyun memastikan.
" Tidak sama sekali, " sergah Hye Na tak sabar.
" Aku berencana menembak tangki bensinnya, " jawab Kyuhyun santai.
" Dan membuat tersangka kita mati begitu saja" Kau tidak sebaik itu, kan" " dengus Hye Na.
" Tentu saja tidak. Tembak saja ban mobilnya, buat mereka terpaksa berhenti. "
Hye Na mengedikkan bahunya dan langsung menembak, tidak lebih dari tiga detik untuk membuat
kedua ban mobil itu kempes. Kyuhyun bersiul dan tertawa kecil.
" Lumayan. " " Seperti kau bisa saja, " ejek Hye Na. Tapi melihat ekspresi pria itu, gadis itu langsung tahu bahwa
pria itu kemungkinan besar bisa melakukan lebih baik darinya.
Kyuhyun menepikan mobilnya dan dengan cepat turun. Tangan kanannya memegang pistol yg entah
sejak kapan dikeluarkannya. Hye Na mengikuti pria itu dari belakang, juga dengan pistol yg sudah
siap di tangan. Pintu mobil sedan hitam itu terbuka dan seorang pria berusia 50 -an keluar dari dalamnya.
Hye Na tidak pernah menyukai wajah pria itu sejak melihat fotonya pertama kali. Terlihat licik dan
penuh tipu daya. " Kyuhyun-a, ada apa ini" Kenapa kau mengacungkan pistolmu seperti itu padaku" " tanya pria itu
dengan wajah polos, berpura-pura tidak tahu apa-apa.
" Sudahlah paman, apa kau tidak capek beraktibg terus di depanku" Aku sudah tahu semua
kebusukanmu. Kami sudah mendengar semuanya dari sahabat baikmu, Shim Jong Hyuk. "
Wajah pria tua itu langsung berubah 180 derajat mendengar ucapan Kyuhyun.
" Pria itu" Tidak mungkin dia mengaku pada kaliam! Apa yg sudah kalian lakukan padanya" " teriak
pria itu panik. " Salah satu keuntungan menjadikan Zhoumi orang kepercayaanku dan menyuruhnya bekerja di
rumah, melaporkan semua hasil penemuannya hanya padaku. Bahkan tidak ada satu anggota SRO
pun yg tahu bahwa dis sudah menemukan serum yg bisa membuat seseorang mengungkapkan
rahasia terbesarnya sekalipun. "
" A.... apa" "
" Ikut dengan baik-baik atau aku terpaksa harus menembakmu, " ujar Kyuhyun memperingatkan.
Sekilas Hye Na melihat Tae Hwa menggerakkan tangannya di belakang punggung sebelum sebuah
tembakan meletus sedetik kemudian. Dengan refleks Hye Na menunduk, merasakan desingan peluru
melewati tempat dimana kepalanya berada beberapa detik yg lalu. Sial, kenapa dia bisa sampai tidak
tahu bahwa sopir brengsek itu juga bisa menembak"
Hye Na memiringkan tubuhnya, membidik dengan tepat sebelum menarik pelatuk pistolnya dan
menembak mati sopir itu. Tae Hwa tampak panik dan berusaha kabur, tapu Kyuhyun langsung
menembak kakinya, membuat pria itu tersungkur di tanah. Tapi bukan berarti pria itu menyerah
begitu saja. Dia mengeluarkan pistol dari dalam sakunya dan balas menembak, membuat Hye Na
menarik pelatuknya sekali lagi, menembak tangan pria itu untuk menjatuhkan pistolnya.
" Membusuk saja kau di penjara. Paman, " ucap Kyuhyun dan tanpa belas kasihan menendang wajah
bekas pamannya itu sampai pria itu terkapar pingsan.
Kyuhyun berbalik dan melangkah mendekati mayat sopir pamannya itu, mengangkat pistolnya,
tampak menimbang-nimbang apakah dia harus menembak pria itu lagi atau tidak.
" Yak, dia sudah mati, " ujar Hye Na memperingatkan.
" Dia berusaha membunuhmu, " kata Kyuhyun dengan mulut terkatup marah. " Kita buang saja
mayatnya ke jurang. "
" Kyu! " " Baiklah, baiklah, " ucap Kyuhyun menyerah sambil mengangkat tangannya pasrah.
Pria iyu berjalan ke arah Hye Na dan berhenti tepat di depan gadis itu.
" Kau puas" " tanya Kyuhyun sambil mengedikkan dagunya ke arah tubuh pamannya sedang pingsan
itu. " Tidak sedikitpun. "
Pria itu tersenyum dan mengedikkan bahunya santai.
" Aku sudah bisa menebaknya. "
*** Kyuhyun's Home, Yeoju, Seoul
10.00 PM Kyuhyun berjalan memasuki rumahnya dengan jas yg tersampir di lengan, menyisakan kaus putih yg
dipakainya sebagai dalaman. Dia berhasil memaksa Hye Na pulang untuk beristirahat dan menyuruh
Leeteuk mengantar gadis itu, sedangkan dia sendiri sibuk mengurus masalah yg mereka timbulkan
karena menangkap Tae Hwa dengan paksa dan meninggalkan satu jenazah di kamar mayat.
Setidaknya alasan yg diberikan Kyuhyun terdengar sangat masuk akal. Mereka membunuh pria itu
sebagai perlindungan diri. Dan luka di tubuh Tae Hwa" Pria itu memang pantas mendapatkannya.
Bahkan luka itu masih kurang banyak, batin Kyuhyun. Dan dia bahkan dengan beraninya mengatakan
hal itu di ruang rapat. Persetan dengan pendapat semua orang. Pria itu sudah sepantasnya
membusuk di penjara. Dan kabar baiknya" Shim Jong Hyuk mati kehabisan darah. Setidaknya itu bisa
mengurangi kekecewaannya karena tidak bisa membunuh Tae Hwa dengan tangannya sendiri.
Kyuhyun membuka pintu kamar Hye Na dan mendapati bahwa ruangan itu kosong. Sepertinya gadis
itu dengan keras kepala melanggar perintahnya dan memilih menjaga Ji Hwan di kamar tamu. Orang
kepercayaannya itu memang menolak keras di bawa ke rumah sakit dan meminta dirawat di sana
saja. Kyuhyun tidak bisa berbuat apa-apa karena Hye Na ikut mendukung keinginan pria itu,
mengingat gadis itu juga sangat membenci rumah sakit.
Pria itu berbalik dan melangkah ke kamar tamu. Dan benar saja, gadis itu ada disana. Tertidur
dengan kepala terkulai di pinggir kasur. Tubuhnya terduduk di lantai, menunjukkan bahwa gadis itu
sudah berada dalam posisi itu untuk waktu yg lama.
Kyuhyun melangkah masuk dan mengangkat tubuh gadis itu dengan hati-hati agar tidak terbangun,
merasakan bobot ringan gadis itu dalam gendongannya dan membawanya ke kamar. Kamar
Kyuhyun lebih tepatnya. Dia sedikit penasaran dengan pendapat gadia itu besok pagi saat tahu
bahwa dia terbangun di kamar Kyuhyun, bukan kamarnya sendiri.
Pria itu membaringkan tubuh Hye Na perlahan ke atas tempat tidur dan menarik selimut. Gadis itu
bahkan belum sempat menukar baju yg dipakainya ke kantor tadi dengan baju rumah.
Kyuhyun menghela nafas dan mengeluarkan communicator-nya dari dalam saku.
" Nuna-ya" Kau sudah tidur" Bisakah kau datang kesini dan menolongku mengganti baju Hye Na" "
*** Kyuhyun's Home, Yeoju, Seoul
07.00 AM Hye Ns menggeliat sesaat dan membuka matanya. Sedikit terkejut saat mendapati bahwa dia
terbangun di kamar pria itu. Bukan di kamarnya.
Gadis itu terduduk dan menyadari kemeja yg dipakainya kemarin sudah berganti dengan kaus
kebesaran yg panjangnya nyaris menutupi celana jins pendek yg dipakainya. Astaga, jangan bilang
pria itu yg mengganti bajunya!
Hye Na buru-buru berdiri, menyibakkan selimut yg menutupi tubuhnya dan pergi ke kamarnya
sendiri. Dia melirik wajahnya sekilas di wastafel kemudian mencipratkan air ke mukanya. Setelah itu
dia membuka lemari pakaian, menarik keluar cardigan panjang berwarna biru safir dan memakainya,
memutuskan bahwa dia harus berbicara dengan Kyuhyun tentang apa yg berhak dilakukan pria itu
dan apa yg tidak. Walaupun mereka berdua sudah tidur bersama, bukan berarti pria itu jadi memiliki
hak penuh atas dirinya dan bersikap sembarangan.
Gadis itu pergi ke ruang makan, berharap menemukan pria itu disana, tapi yg didapatinya malah Ji
Hwan yg sedang menikmati sarapan paginya, berupa sepiring sandwich dan susu segar.
" Ajjushi, kau sudah baikan" " sapa Hye Na ramah sambil membuka lemari pendingin, mengeluarkan
sekotak susu stroberi dingin dan meminumnya dengan cepat
" Ye, agasshi. Gamahamnida. Apa kau mencari Kyuhyun" Dia sepertinya sedang jalan-jalan di taman
belakang. " Hye Na tersenyum dan mengangguk.
" Jangan memanggilku agasshi, terlalu formal. Panggil aku Hye Na saja, " seru gadis itu sebelum
berlari ke arah belakang rumah.
*** Hye Na menghirup udara segar Seoul di pagi hari dan membiarkan matanya mengagumi
pemandangan indah taman belakang rumah pria itu, berpikir tentang biaya yg dikeluarkan Kyuhyun
untuk membuat taman semenakjubkan itu. Sudah pasti uang yg dikeluarkan mencapai 7 digit angka.
Sepertinya pria satu itu memang hobi membuang-buang uang.
Hye Na mengikuti jalan setapak yg dikelilingi pepohonan dan semak bunga. Mengabaikan pikiran
bodoh bahwa dia bisa saja tersesat di taman besar itu dan meyakinkan dirinya sendiri bahwa hanya
ada satu jalan setapak disana, jadi dia aman. Tidak ada yg perlu dicemaskan.
Gadis itu merapatkan cardigannya, menahan udara pagi yg terasa sedikit menusuk.
Dia sudah berjalan cukup jauh sampai akhirnya menemukan Kyuhyun yg berdiri di depan sebuah
telaga teratai, sibuk berbicara di communicator-nya. Gadis itu jadi penasaran sendiri apa yg akan
terjadi jika pria itu tidak memikirkan pekerjaan sehari saja dan hidup tanpa communicator-nya itu.
Kyuhyun menoleh dan mengerutkan keningnya saat melihat Hye Na. Dia mengakhiri sambungan
teleponnya, menyimpan benda itu ke dalam saku celananya dan menatap gadis itu penasaran.
" Ada apa" "
Hye Na menunjuk baju yg dipakainya dan menatap pria itu tajam.
" Kau yg menggantinya" "
Kyuhyun mendengus dan memasukkan tangannya ke dalam saku celana.
" Kau jauh-jauh mencariku kesini hanya untuk menanyakan itu" Tidak. Bukan aku yg melakukannya,
tapi Ah Ra nuna. Puas" "
" Dengar ya, Tuan Cho Kyuhyun Yang Terhormat, aku minta kau tidak besar kepala dan menganggap
kau berhak melakukan apa saja kepadaku setelah kejadian dua hari yg lalu.
Aku tidak mau pindah ke kamarmu, aku tidak mau bersikap seperti istri normal, dan aku tidak mau
kau perlakukan semaunya. Aku harap kau masih ingat perjanjian awal kita. Aku menjadi istrimu
hanya........ " " Hentikan omong kosong mu, oke" " potong Kyuhyun lugas.
Tatapan matanya terlihat kesal dan marah.
" Kau pikir aku bodoh dan tidak tahu Isi otakmu, Cho Hye Na ssi" " desis Kyuhyun sambil menarik
pinggang gadis itu mendekat, membiarkan bibir mereka menempel dalam satu sentuhan ringan,
sebelum memberikan lumatan pelan dan mendesak, membuat Hye Na dengan refleks berjinjit
mencari pegangan agar tidak terjatuh.
Kyuhyun memiringkan wajahnya, mengigit bibir gadis itu ringan, mencari celah untuk masuk. Dan
saat dia mendapatkannya, dia menjelajahi rongga mulut gadis itu dengan lidahnya, memberikan
lebih banyak dari apa yg diambilnya dari gadis itu, tahu bahwa jika dia tidak menghentikan nya
sekarang, dia tidak akan bisa lagi menghentikan ciuman tersebut dan berkemungkinan besar
melakukan tindakan tidak bermoral saat ini juga. Jadi dengan penuh kendali pria itu mendorong
wajah Hye Na, memberikan jarak beberapa inci di antara bibir mereka.
Hye Na merasakan nafasnya sendiri memburu, berusaha keras menghirup oksigen sebanyak yg dia
bisa. Pria sialan ini bertindak sembarangan lagi dan dia lagi-lagi dengan bodohnya tidak bisa
melakukan apa-apa. Setiap sentuhan dari pria itu membuat otaknya macet dan tidak bisa berpikir
waras. Kyuhyun menangkup wajah gadis itu dengan tangan kanannya, menatap mata cokelat favoritnya itu
dengan intens. Kalimat yg kemudian meluncur dari mulutnya sama sekali tidak bisa dikendalikannya,
hal yg sering terjadi jika dia berada di dekat gadis ini. Kehilangan kontrol diri yg biasanya selalu bisa
dikendalikannya dengan sangat baik.
" Pagi ini aku terbangun di samping seorang wanita hebat, dengan siapa aku akan menghabiskan
waktu makan siang dan seluruh sisa hidupku. Lalu berpikir sederhana bahwa memang inilah yg
benar-benar aku inginkan terjadi setiap harinya. Menikah denganmu ternyata memang
semenyenangkan itu kan, Hye Na ya" "
2060 When The World Is Yours Section 2 Karya Yuli Pritania di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
*** Kyuhyun's Home, Yeoju, Seoul
07.00 AM " Pagi ini aku terbangun di samping seorang wanita hebat, dengan siapa aku akan menghabiskan
waktu makan siang dan seluruh sisa hidupku. Lalu berpikir sederhana bahwa memang inilah yg
benar-benar aku inginkan terjadi setiap harinya. Menikah denganmu ternyata memang
semenyenangkan itu kan, Hye Na ya" "
Hye Na membulatkan matanya saat mendengar kalimat terus terang pria Itu. Terkadang pria itu bisa
melambungkan harapannya terlalu tinggi, tapi terkadang dia juga bersikap begitu tidak peduli,
seolah dia hanya bermain-main saja, sehingga gadis itu tidak bisa memutuskan sisi mana dari pria itu
yg harus dipercayainya" Cho Kyuhyun yg bersikap seperti pria yg tergila-gila padanya atau Cho
Kyuhyun yg dingin, misterius, tidak peduli pada sekitar, dan mematikan"
Kyuhyun tersenyum singkat dan mengacak-acak rambut gadis itu sekilas.
" Mandilah. Aku akan mengantarmu ke kantor, " ujar pria itu sambil melangkah meninggalkan Hye
Na. Gadis itu sedikit tersentak dan bergerak mengikuti Kyuhyun. Dia tidak mau tersesat di tempat ini.
Setelah ciuman yg membuat kepalanya terasa pusing itu, dia tidak yakin bisa menemukan jalan
pulang dengan benar. *** STA Building 09.30 AM " Tidak, kau tunggu disini. "
Hye Na langsung meloto ke arah Kyuhyun dengan tatapan yg jelas-jelas tidak terima dengan perintah
pria itu. " Aku akan memberitahumu apa saja yg dikatakannya, tapi aku tidak akan membiarkanmu masuk ke
dalam, terbawa emosi lagi, dan menembak pria itu. Kau mengerti" "
" Kyuhyun benar, Hye Na ya. Pria itu mungkin hanya akan menceritakan kembali apa yg sudah kita
ketahui dari Shim Jong Hyuk kemarin. Aku tidak melihat ada gunanya kau masuk ke dalam selain
membuatmu emosi lagi dan membuang-buang energimu untuk menembaknya, " sambung Leeteuk
" Bagaimana kalau dia berbohong dan menyembunyikan sesuatu" "
Kyuhyun menghela nafas dan menatap Hye Na dengan tangan yg terbenam di dalam saku celananya.
" Aku tidak bisa berbuat apa-apa dengan serum kejujuran itu. Serum itu memang untuk sekali pakai
dan butuh waktu lebih dari seminggu untuk membuatnya lagi. Tapi aku jamin priabitu tidak akan
bisa menyembunyikan apa-apa dari kita. Kita punya rekaman interogasi Jong Hyuk kemarin, jadi dia
tidak bisa berkelit lagi. Jadi tidak bisakah kau tenang dan membiarkan kami memulai interogasinya
sekarang" Aku hanya menyuruhmu menunggu disini dan duduk diam. Itu bukan sesuatu yg sulit,
kan" " Hye Na mendelik tapi tidak berkata apa-apa. Gadis itu menjatuhkan tubuhnya ke atas kursi dan
menyilangkan tangannya di depan dada.
" 15 menit paling lama. Jangan merajuk seperti anak kecil, " ejek Kyuhyun sebelum berlalu ke dalam
ruang interogasi, membuat gadis itu menahan dirinya dengan susah payah agar tidak menanggalkan
sepatunya dan melemparkannya ke kepala pria itu.
" Bagaimana bisa kau tahan hidup dengan suami seperti itu" "
Hye Na mendongakkan kepalanya dan melihat Soo Hyun sudah berdiri di dekatnya sambil
mengulurkan sekotak susu stroberi dingin. Gadis itu tersenyum senang dan mengambil kotak susu
itu dari tangan Soo Hyun dengan cepat lalu meminumnya.
" Dia bahkan tidak tahu minuman kesukaanmu, kan" " ujar Soo Hyun, mengamb tempat kosong di
samping Hye Na. " Jadi......... sejak kapan Hye Na ku mau menerima perintah orang lain" Bukankah
kau paling tidak mau ditendang keluar dari ruang interogasi" Apa suamimu seberkuasa itu sampaisampai kau sendiri mau menuruti perintahnya" Atau..... kau sudah jatuh cinta padanya dan bersedia
mengikuti apapun ucapannya" "
" Soo Hyun cerewet! " dengus gadis itu dengan wajah cemberut.
" Dan aku bukan Hye Na mu! "
" Yeah, aku tshu. Namamu Cho Hye Na, bukan Kim Hye Na. "
Hye Na mengabaikan ucapan Soo Hyun dan menatap pria itu dengan pandangan ingin tahu.
" Kemana saja kau menghilang seharian kemarin" Jangan bilang kau takut dengan Kyuhyun karena
kau tidak berhasil menjagaku dengan baik, " cela gadis itu sambil mencibir.
" Yah, aku akui suamimu itu menakutkan, kau tidak lihat saja bagaimana dia malam itu. Dia nyaris
menghajarku kalau Leeteuk hyung tidak menceganya. Tapi kemarin aku pulang ke Jeju menemui
orang tuaku, jadi itu bukan sepenuhnya alasanku menghilang. "
" Cih, memalukan. "
" YAK, kau ini! " seru Soo Hyun tak terima sambil mengalungkan tangannya ke leher Hye Na,
berpura-pura mencekik gadis itu.
" Lepaskan tanganmu. "
Soo Hyun membeku saat mendengar suara dingin yg terasa mematikan itu, dengan refleks menarik
tangannya dan menjauhkan tubuhnya dari Hye Na. Mereka mendongak dan melihat Kyuhyun yg
sedang berdiri bersandar di depan pintu, menatap Soo Hyun dengan pandangan membunuh.
" Kau belum tahu peraturannya, Tuan Kim" Tidak ada yg boleh menyentuh istriku selain aku. Kau
mengerti" Aku masih belum memaafkanmu tentang kejadian kemarin lusa, jadi jangan cari masalah
baru denganku atau aku benar-benar tidak akan melepaskanmu. "
" Ne, aku..... mengerti maksudmu... sajangnim, " jawab Soo Hyun gugup sambil meneguk ludahnya.
Dia bukan pria pengecut, tapi siapapun juga akan takut melihat aura kelam pria di depannya itu.
" Interogasinya sudah selesai" " tanya Hye Na heran.
" Bahkan kau belum lima menit ada di dalam. "
" Belum. Aku lupa bahwa ada jadwal konferensi internasional di New York, jadi aku harus kesana
sekarang. " " Cih, lagakmu seperti bolak-balik dari Korea ke New York itu seperti rutinitasmu sehari-hari saja, "
ujar Hye Na dengan bibir mengerucut.
Kyuhyun mendekat dan menghentikan langkahnya tepat di depan gadis itu.
" Aku akan pergi selama dua hari, jadi bisakah kau berjanji untuk menjaga dirimu baik-baik selama
aku pergi" Hanya menghindar dari hal-hal yg bisa membuatmu terluka saja, tidak sulit kan" Aku
sudah menyuruh Leeteuk hyung untuk menjemputmu dan mengantarmu pulang setiap hati dan di
rumah juga ada eomma dan nuna, Setidaknya kau akan dijaga dengan baik. "
" Yak, Cho Kyuhyun, kau hanya pergi dua hari, bukan dua tahun. Dan sudah tidak ada pembunuh
berantai yg berkeliaran untuk menyerangku lagi, jadi kau tidak usah berlebihan. Aku bukan tahanan
yg harus dikawal kemana-mana! " protes Hye Na tidak terima.
" Aku hanya tidak mau konsentrasi kerjaku terganggu hanya untuk mencemaskanmu. Kau masih
tidak mengerti sifatku, ya" Babo-ya. "
Hye Na baru akan membuka mulutnya Untuk meluncurkan protea lagi saat Kyuhyun tiba-tiba
menarik pinggangnya mendekat dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya terjuntai lemah
di samping tubuhnya. Pria itu menunduk, membenamkan wajahnya ke rambut Hye Na yg tergerai,
menghirup oksigen disana, seolah ingin merekam bau gadis itu di dalam indera penciumannya untuk
beberapa hari ke depan, bau paling familiar dalam hidupnya itu
" Jaga dirimu baik-baik. " ulang Kyuhyun, kalo ini memberikan penekanan dalam setiap kata yg
diucapkannya. Pri itu menegakkan tubuhnya lagi, tapi tidak melepaskan rangkulannya di pinggang
Hye Na dan Mendadak, dalam satu gerakan cepat, dia memajukan wajahnya dan memberikan
kecupan singkat di bibir Hye Ns, membuat gadis itu membelalakkan matanya dengan syok.
" Sampai jumpa dua hari lagi, Nyonya Cho, " ujarnya sambil terkekeh pelan dan berlalu pergi begitu
saja, meninggalkan Hye Na yg masih berdiri terpaku di tempatnya
" Well, adegan yg benar-benar menyebalkan! Apa maksudnya menciummu di depanku" Aish,
suamimu itu benar-benar! " seru Soo Hyun gusar.
Hye Na masih menatap pintu yg sudah tertutup di depannya, masih memikirkan pria yg baru saja
menghilang dari balik pintu Itu. Tidak perlu jadi peramal masa depan untuk tahu bahwa dia akan
sangat merindukan pria itu dua hari ke depan. Benar-benar merindukannya.
" Bagaimana menurutmu kslau aku menyukai pria yg kau bilang sangat menyebalkan Itu" " ujar Hye
Na tanpa sadar. " MWORAGO"!!! "
*** Tiga Kyuhyun's Home, Yeoju, Seoul
09.00 PM Hye Na membuka pintu kamarnya perlahan, sesaat termangu di depan pintu. Sudah dua hari dia
tidak menempati kamar itu. Hanya dua hari, tapi terasa sedikit aneh karena tiba-tiba dia merasa
asing. Gadis itu melangkah masuk. Tapi bukannya melaksanakan rencana awalnya untuk mandu,
mengganti baju, dan beristirahat, dia malah berjalan ke pintu yg menghubungkan kamarnya dan
kamar Kyuhyun, membukanya, dan masuk ke dalam kamar pria itu. Bau favorit tercium dan dia
langsung merasa nyaman. Benar-benar merasa berada di rumah pada akhirnya.
Hye Na melangkah ke arah lemari pakaian Kyuhyun, membiarkan tangannya menyentuh puluhan
kemeja yg tergantung rapi di dalamnya, mengambil salah satu, kemudian melepaskan pakaian
Kantor yg dipakainya, menggantinya dengan kemeja yg sedikit kebesaran untuknya itu. Gadis itu
kemudian naik ke atas ranjang besar yg dipakainya tidur dua hari terakhir dan meringkuk disana.
Baru 10 jam, tapi dia sudah sangat merindukan pria itu. Merasa seolah dia baru saja kehilangan
pegangan. Seperti gadis bodoh yg sedang jatuh cinta.
Tapi bukankah dia memang sedang jatuh cinta"
*** 1 day later....... STA Building 11.30 AM " Bisa turun sebentar dan pergi ke depan gedung" "
Hye Na mengerutkan keningnya dan menjauhkan communicator-nya dari telinga, menatap layar
sekali lagi untuk memastikan bahwa yg meneleponnya memang Kyuhyun.
Tapi yg didengarnya saat ini memang suara pria iyu. Lalu apa maksudnya menyuruh Hye Na turun"
Apa pria itu sudah pulang" Walau pria itu sudah pulang sekalipun seharusnya dia tidak berada disini
sekarang, tapi di Polyteli's Hotel. Setengah jam lagi adalah peluncuran perdana Amphibithrope di
depan para wartawan, Presiden, dan Duta Besar dari berbagai negara. Apa yg sedang dipikirkan pria
itu sebenarnya" " Jangan melamun dan memasang tampang bodohmu, Hye Na ya. Turun saja. "
Hye Na mendelik saat mendengar sambungan telepon diputus begitu saja dari seberang sana.
Kebiasaan buruk pria itu.
" Matikan komputer, " ujar gadis itu cepat sambil bergegas keluar dari ruangan nya, setengah berlari
menuju lift. Dua hari tanpa melihat pria itu, rasanya aneh. Dia sudah terbiasa dengan kehadiran tibatiba pria itu dimana-mana, terbiasa dengan keberadaan pria itu di sekitarnya, dengan sentuhan
ringan yg selalu secara refleks dilakukan Kyuhyun saat berada didekatnya, dengan sikap pria itu yg
terlalu protektif. Hye Na cukup merasa tertolong dengan pekerjaannya yg menumpuk di kantor, tapi
itu hanya sampai tengah malam. Saat dimana akhirnya dia terbaring sendirian di kamar dengan
pikiran kosong tanpa kasus penting yg bisa diurusnya. Saat itulah pria brengsek itu masuk ke dalam
pikirannya, seperti gunung berapi yg awalnya hanya menimbulkan gempa-gempa kecil, kemudian
mengeluarkan lahar dan awan panas, sebelum akhirnya benar-benar meletus dan menghancurkan
semuanya. Kyuhyun. ...... seperti itu baginya.
Awalnya dia hanya merasa sedikit aneh karena ptia itu tidak bisa dilihatnya, tapi lama kelamaan
prasaan itu semakin memburuk sampai akhirnya dia menjadi linglung, berpikir setengah gila bahwa
dia bisa menjadi mayat hidup jika tidak segera melihat pria itu.
Tapi sekarang. ... saat akhirnya dia melihat pria itu lagi... pria yg sekarang bersandar di pintu mobil
Ferrari hitamnya, dengan raut wajah dingin tanpa ekspresi nya yg biasa dia akhirnya tahu betapa dua
sangat merindukan pria itu. Ternyata jauh lebih parah daripada apa yg dia bayangkan selama Ini. Dia
nyaris tidak bisa mengendalikan tubuhnya untuk tidak gemetar, nyaris tidak bisa mengendalikan
kakinya sendiri untuk tidak berlari menghambur memeluk pria itu. Alih-alih melakukan itu, Hye Na
berjalan perlahan ke arah Kyuhyun. Berusaha mengontrol detak jantungnya yg menggila saat dia
semakin dekat dengan pria itu. Dia bisa melihat getaran di tangannya sendiri saat menyambut
tangan Kyuhyun yg terjulur ke arahnya. Dia bahkan tidak bisa berpikir dengan jernih saat pria itu
dengan frontal menarik tubuhnya mendekat, merangkulnya dengan erat sampai tubuhnya sedikit
terangkat dari tanaj. Dia tidak mau memikirkan dimana letak kewarasannya saat membiarkan pria
itu melumat bibirnya dalam satu ciuman sarat emosu, menunjukkan dengan jelas bahwa pria itu juga
merasakan hal yg sama dengannya. Dia bahkan tidak memedulikan ada berapa puluh karyawan yg
brkeliaran di sekeliling mereka karena waktu Istirahat sudah tiba dan menjadikan mereka
berdua tontonan menarik. Dan dia baru sadar bahwa alih-alih mendorong pria itu menjauh seperti
yg seharusnya dilakukannya, dia malah berjinjit, membuka sedikit mulutnya untuk memudahkan pria
itu menjelajahi bibirnya. Apa saat merindukan seseorang setengah mati, kau benar-benar bisa
menjadi bodoh dan melupakan kewarasanmu"
Kyuhyun melepaskan nya saat akhirnya paru-paru mereka berontak mencari udara, mengalihkan
bibirnya ke kening wanita tersebut dan mengecupnya singkat.
" Aku merindukanmu, " ujarnya lirih dengan suara berat.
Tangannya teranhkat menyentuh pipu wanitanya itu sekilas, menyadari bahwa ada semvlburat
merah disana. Kyuhyun tidak pernah terbiasa dengan perasaan semanusiawi ini sebelumnya. Cho Hye Na adalah
satu-satunya wanita yg pernah dirindukannya seumur hidupnya. 14 tahun terakhir rasanya tidak
terlalu masalah. Dia masih bisa mengendalikannya dengan baik. Tapi dua hari terakhir...... terasa
terlalu sulit. Dia baru mengerti apa maksudnya seseorang harus melihat orang yg dicintainya dulu
baru bisa melakukan segala hal dalam hidupnya dengan baik. Baru bisa bernafas dengan benar.
Karena ternyata memang seperti itu kenyataannya. Bahwa saat kau berada jauh dari wanita itu, kau
ingin cepat-cepat pulang ke rumah untuk melihatnya lagi dan menemukan oksigenmu kembali untuk
bisa bernafas secara normal.
Dia cukup senang saat mengetahui bahwa sepertinya wanita Itu juga merasakan hal yg sama, dilihat
dari bagaimana wanita itu menempelkan tubuhnya tadi dan membalas ciumannya. Apakah itu
berarti dia sudah bisa tenang sekarang karena wanita Itu sudah benar-benar menjadi miliknya"
" Kau..... mau pergi makan siang bersamaku" " ajak Kyuhyun akhirnya setelah keheningan yg
melanda selama beberapa detik.
Hye Na mendongak dengan kening berkerut.
" Tidak sampai satu jam lagi kau akan meluncurkan Amphibithrope dan acara itu akan diliput oleh
media seluruh dunia Dan sekarang kau berada disini, dengan santainya mengajakku makan siang" "
tanya Hye Na tak percaya.
" Aku bisa menunda caranya selama beberapa jam kalau kau Mau, " ujar Kyuhyun enteng.
" Kyu! " " Baiklah, sepertinya kau tidak mau. Tapi apa kau bisa menjamin bahwa kau akan memiliki menu
makan siang yg sehat siang ini" "
" Aku berencana makan jajangmyeon. "
Kyuhyun tahu bahwa kali ini dia tidak bisa memarahi gadis itu. Jajangmyeon adalah makanan
kesukaannya, jadi kalau dia mengatakan bahwa tidak baik untuk memakan itu sebagai menu makan
siang, gadis itu pasti akan baik menyerangnya dan dia tidak bisa membela diri jika Itu terjadi.
" Terserah kau saja, " ujar Kyuhyun sambil menarik nafas berat.
" Ngomong-ngomong........ setelah makan siang aku berencana mengunjungi makam ayahku, "
beritahu Hye Na dengan kepala tertunduk. Suara gadis itu sedikit tercekat saat mengatakannya.
Tentu saja, ini adalah pertama kalinya gadis itu memberanikan diri untuk pergi ke tempat itu setelah
dia menginjakkan kakinya di Korea.
" Mau kuantar" Kalau kau mau kau bisa menunggu sampai acaraku selesai dan kita bisa peryi kesana
bersama." Tawar Kyuhyun. Dia tidak yakin bisa membiarkan gadis itu kesana sendirian. Pasti akan
terasa sangat berat bagi Hye Na . Gadis itu membutuhkan pendamping.
" Tidak, " tolak Hye Na sambil menggelengkan kepalanya, mempertegas penolakannya terhadap
tawaran pria itu. " Aku rasa..... kedatanganku kesana untuk pertama kali harus menjadi sesuatu yg pribadi.
Mungkin..... lain kali saja kita pergi kesana bersama. "
Kyuhyun mempelajari raut wajah gadis itu, memastikan bahwa gadis ity akan baik baik saja sebelum
akhirnya menganggukkan kepalanya.
" Baiklah, kalau Itu yg kau Inginkan. "
" Jadi.... bisakah kau kembalikan kunci mobilku sekarang" " tanya Hye Na sambil mengulurkan
tangannya. Mobil Porsche-nya memang masih terparkir di basement gedung STA dan Kyuhyun
menahan kuncinya. " Hati-hati mengemudi. Kau tidak boleh menjalankan kecepatan mobilmu dengan kecepatan lebih
dari 80 km/jam, " pesan Kyuhyun, Mengulurkan kunci mobil gadis itu yg disimpannya di dalam
dompetnya. " Cih, kau mau menasehatiku" Kau bahkan tidak pernah berkendara dengan kecepatan di bawah 100
km/jam, " dengus Hye Na.
" Dengarkan saja aku, oke" Atau aku akan memaksamu menungguku dan kita pergi kesana bersama,
" ucap Kyuhyun tegas.
" Kau menyebalkan! " umpat gadis itu sambil melengos meninggalkan Kyuhyun.
" Jangan seperti anak kecil begitu, Nyonya Cho, " ujar Kyuhyun sambil terkekeh geli.
" Nanti malam makan bersamaku" "
Kali ini Kyuhyun sedikit mengeraskan suaranya karena Hye Na sudah berjalan cukup jauh.
Gadis itu berbalik dan mengernyit.
" Kali ini kau mau membawaku kemana" Paris" "
Ada ejekan yg sedikit kentara dalam suara gadis itu, membuat Kyuhyun lagi-lagi tidak bisa menahan
tawanya. " Kalau kau mau aku bisa mengajakmu kesana. "
" Cih, dasar pria sok kaya tukang menghambur-hamburkan uang. "
*** Polyteli's Hotel, Seoul 12.40 PM Kyuhyun tidak pernah benar-benar menyukai semua perhatian yg terpusat padanya. Dia akan selalu
berusaha menghindari wartawan jika tidak berhubungan dengan kelangsungan bisnisnya. Tapi kali
ini, dia sedang mempresentasikan produk terbaru mereka, Amphibithrope, mau tidak mau dia harus
menerima dengan lapang dada saat lampu-lampy blitz mengedip menyilaukan ke arahnya,
pertanyaan-pertanyaan tidak sabaran ratusan wartawan yg berdatangan dari seluruh penjuru dunia,
kerumunan para Duta Besar yg diutus negara mereka untuk menjadi saksi peluncuran mobil terbang
pertama dalam sejarah bum
i, ataupun perhatian penuh dari sang Presiden Korea yg menatapnya
penuh minat. Dia sudah menyuruh Eunhyuk melakukannya karena ini proyek mereka berdua, tapi
pria itu berdalih dengan alasan dia tidak terlalu bisa berbicara di depan publik, dan Kyuhyun memiliki
pengaruh lebih besar darinya.
Kyuhyun menoleh ke arah Kim Ji Hwan yg sedang berusaha menarik perhatiannya dari sudut
ruangan. Dia cukup heran dengan keberanian pria yg sudah dianggapnya sebagai ayah keduanya itu
dengan mengganggunya saat dia sedang menjelaskan kelebihan-kelebihan yg dimiliki
2060 When The World Is Yours Section 2 Karya Yuli Pritania di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Amphibithrope-nya, padahal pria itu sebelum nya selalu bisa mengatasi gangguan apa saja dan
berusaha tidak membiarkan Kyuhyun menerima telepon apapun saat rapat.
Ada yg tidak beres. Kalau tidak pria itu tidak akan berani menyelanya. Apalagi dia menunjuk
communicator di tangannya pada Kyuhyun.
" Lanjutkan, " bisik Kyuhyun kepada Eunhyuk yg duduk di sampingnya.
" Mwo" Ini di tengah-tengah acara perilisan, kau mau kemana" Apa kau sudah gila" "
" Aku harus menerima telepon, " ujar Kyuhyun, tergesa-gesa berlari ke arah Ji Hwan.
" Waeyo, Ajjushi" " tanyanya cemas saat dia sudah sampai di hadapan sekretarisya itu.
" Leeteuk menelpon, sepertinya dia panik sekali. Dia bahkan mengumpat dan berkata dia tidak
peduli kau sedang apa, tapi kau harus menerima telepon nya. "
Kyuhyun mengambil communicator-nya dari Kim Ji Hwan dan menjauh dari kerumunan.
" Hyung" "
" Kyuhyun-a, aku akan menjemputmu sekarang. Tunggulah di depan hotel, 3 menit lagi aku akan
sampai. Tidak, dua menit. "
Kyuhyun mendengar deru mesin dari speaker communicator-nya. Sepertinya Leeteuk
mengemudikan mobilnya dengan kecepatan diatas 200 km/jam. Apa yg membuat seorang pegawai
STA melanggar peraturan lalu lintas dan terdengar begitu panik seperti itu"
" Ada apa" " tanya Kyuhyun sambil berjalan keluar gedung dengan susah payah karena dia harus
menghindari para wartawan yg mengerubung di luar.
" Hye Na. Pegawai dari Departemen Keamanan mendeteksi adanya bom di mobil gadis itu. Aku akan
menjelaskan detailnya di perjalanan nanti padamu. Yg jelas kita harus tahu dimana dia sekarang.
Bom itu akan meledak kalau mobilnya berhenti. Aku belum meneleponnya. Aku takut dia melakukan
sesuatu yg membahayakan kalau aku meneleponnya. Lagipula, kau juga tahu bahwa jaringan seluler
berbahaya. Bisa jadi ada yg menyadap atau sebagainya. "
Kyuhyun tidak terlalu mendengar penjelasan Leeteuk lagi. Otaknya terlalu syok setelah mendengar
kabar itu. Bom" Di mobil gadisnya" Bagaimana. ....
" Pakai mobilku saja " ujar Kyuhyun dengan tangan terkepal. Dia akan melakukan apa saja untuk
menemukan pelakunya dan membunuh orang itu dengan tangannya sendiri. Persetan dengan
hukum atau apapun. " Aku tahu dia ada dimana. "
Kyuhyun berusaha menarik nafas, tapi dia terlalu emosi untuk bisq menenangkan dirinya sendiri.
Suaranya bergetar dan untuk pertama kalinya dalam hidup, dia benar-benar merasa ketakutan.
" Cepatlah hyung. Jangan sampai dia sampai duluan disana daripada kita. Aku..... aku tidak mau gadis
itu mati. " *** Suburbia of Seoul 12.50 PM Hye Na menoleh saat melihat mobil Ferrari hitam yg sangat dikenalnya berada bersisian dengan
Porsche yg sedang dikendarainya. Dengan refleks dia menurunkan kaca mobilnya saat melihat
Kyuhyun memberi tanda dari bangku belakang. Ferrari itu sedikit mendahului mobilnya, sehingga sisi
bangku penumpangnya sejajar dengan posisi bangku belakang Ferrari itu.
Gadis itu berniat menghentikan mobilnya, merasa heran kenapa Kyuhyun bisa ada di tempat itu,
bukannya di hotel tempat perilisan mobil barunya. Jangan bilang pria itu benar-benar menunda
acaranya danemilih menemaninya kesini, karena dia akan menendang pria itu jika hal tersebut
benar-benar terjadi. " Jangan hentikan mobimu! Kau dengar aku" Jangan pelankan kecepatan mobilmu sedikitpun.
Pertahankan dengan kecepatan tadi. " teriak Kyuhyun keras.
Gadis itu menurutinya saat melihat wajah Kyuhyun begitu serius dan...... panik"
Dia melihat sekilas bahwa Leeteuk lah yg mengemudikan mobil. Saat itulah dia mulai curiga bahwa
ada sesuatu yg buruk yg sedang terjadi. Kalau tidak..... bagaimana mungkin mereka berdua ada
disini" Konsentrasi menyetirnya terpecah saat melihat Kyuhyun menjulurkam tubuhnya melewati jendela
belakang mobil Ferrari-nya, berusaha agar bisa masuk ke mobil Hye na lewat jendela mobilnya yg
membuka lebar. Gadis itu nyaris menginjak rem kalau Kyuhyun tidak meneriakinya lagi agar
mempertahankan kecepatan awalnya.
Leeteuk sedikit mengarahkan setirnya ke kiri, agar mobil yg dikendarainya memiliki jarak seminimal
mungkin dengan mobil Hye Na. Pria itu nyaris tidak bisa menarik nafas dengan benar karena cemas
saat menunggu Kyuhyun berpindah ke mobil gadis Itu. Dia berpegang teguh pada kenyataan bahwa
nyaris tidak ada hal yg tidak bisa dilakukan seorang Cho Kyuhyun dan berharap agar prestasi baik Itu
tidak tercoreng di saat segenting ini. Dan pada akhirnya dia tersedak nafasnya sendiri saking leganya
bahwa Kyuhyun bisa melakukannya dengan sangat mulus. Leeteuk menjaga kecepatan agar posisi
mereka tetap bersisian, berjaga-jaga jika Kyuhyun membutuhkan intruksinya, walaupun pria itu
menyebutkan dengan jelas bahwa dia tahu cara menjinakjan bom dengan benar.
" Ada apa" Apa yg membuatmu harus masuk ke mobilku dengan cara seekstrim itu" " komentar Hye
Na saat akhirnya Kyuhyun duduk dengan aman di atas kursi penumpang di sampingnya. Ada sedikit
nada cemas dalam suara gadis itu, menunjukkan bahwa dia tahu ada yg tidak beres dengan ini
semua. Kyuhyun tidak menjawab dan malah meraih bagian baeah dashboard mobil, menarik sebuah kotak
hitam yg penuh dengan kabel-kabel yg terlihat ruwet yg langsung diketahui Hye Na sebagai bom
sedetik setelah gadis itu melihatnya.
" Akan meledak kalau kau menginjak rem dan menghentikan mobilmu, " ujar Kyuhyun tanpa
ekspresi. Dan asal tahu saja, pria itu terlihat lebih berbahaya kalau dia tidak menunjukjan
kemarahannya dengan jelas dan memilih memasang wajah dingin yg mematikannya.
Kyuhyun mengeluarkan tang kecil dari saku jasnya dan mulai memotong kabel kabel itu satu persatu,
menyisakan sebuah kabel merah yg menentukan hidup mereka.
Hye Na menarik nafas dan menatap pria itu dari sampingnya. Dia tahu apa yg sedang terjadi. Dia
sudah mempelajarinya di masa trainingnya dan tidak pernah terpikir bahwa dia akan mengalami hal
ini di kehidupan nyatanya.
Satu kabel itu bisa menghentikan aktivitas bom tersebut atau..... mengaktifkan kendali jarak jauh. Itu
tergantung seberapa percaya dirinya sang pemasang bom. Kalau dia berpikir Hye Na tidak akan
menyadari keberadaan bom tersebut, dia tidak akan repot repot memasang kendali jarak jauh dan
jika kabel merah itu dipotong, bom tersebut tidak akan meledak. Tapi lain masalah jika si pemasang
bom benar-benar Ingin memastikan bahwa gadis itu mati dan memperhitungkan kemungkinan
terburuk bahwa Hye Na akan menyadari bom yg dipasangnya , berarti jika kabel merah itu dipotong,
nom tersebut secara otomatis akan meledak.
" kenapa kau tidak menyuruhku melompat dari mobil saja" " Tanya Hye Na hati-hati.
" Lalu berjudi dengan kemungkinan kau akan mati mengenaskan ?" Tanya Kyuhyun retoris.
Pria itu mengucapkan maksudnya dengan jelas. Di samping kiri jalan ada tebing yg terjal. Salah
melompat , tubuh gadis itu bisa berakhir di dasar jurang.
" Lagipula kau takut ketonggoan dan aku tidak mau mengbil resiko kau terluka saat melompat."
" Dan memilih mempertaruhkan hidupmu disini ?"
" Layak dicoba " jawab Kyuhyun enteng, terlalu santai untuk situasi semembahayakan imi
" Kau benar-benar sombong sekali kan. Tuan Cho?" guma Hye Na, suaranya benar-benar terdengar
gemetar sekarang. Tidak masalah jikaa dia meledak dalam mobil ini. Sendirian.tidak bersama pria itu.
Gadis itu tahu dia benar-benar sudah gila. Gila karena memiliki hasrat kuat untuk mendorong tubuh
pria itu keluar dari mobil dan membiarkan nya sendirian di dalam mobil. Kabel merah di bom
tersebut langsung terhubung dengan mesin mobil. Satu-satunya harapan hidup mereka benar-benar
janya kabel merah sialan Itu.
" Kau mau bertaruh denganku" Aku mempertaruhkan salah satu pulauku di Dubai bahwa bom ini
tidak akan meledak jika aku memotong kabelnya. "
" Hanya salah satu pulaumu ?" Kali ini Hye Na benar-benar berusaha mati-matian menjaga kendali
mobilnya dan mempertahankan kecepatannya tetap di kisaran 90 km/jam. Sulit jika ada seorang pria
sialan yg malah bermain-main di saat kalian berdua akan mati meledak di mobil kecil ini.
" Aku akan menjual Australia kembali jika tebakanku salah. "
" Kau tahu dengan jelas bahwa tidak ada seorangpun selain aku yg mendengar taruhan tololmu itu
sekarang dan bisa bertahan hidup untuk memberitahu pengacaramu agar mencantumkan hal itu
dalam surat wasiat."
" Aku baru tahu bahwa seorang Cho Hye Na bisa merasa takut. Tenanglah, biasanya intuisiku tidak
pernah salah. " " Akan selalu ada kali pertama untuk semuanya, Tuan Cho. "
Hye Na sedikit tersentak saat merasakan tangan Kyuhyun menyentuh rambutnya dengan gerakan
lembut, perlahan menyingkirkan anak-anak rambutnya yg melekat basah di keningnya karena
keringat yg mengalir. Pria itu menurunkan tangannya, menangkup sebelah pipi gadis itu dengan hatihati, sebelum akhirnya melepaskannya dan menyentuhkan jari-jarinya ke kabel merah Itu, bersiap
dengan tang yg tergenggam di tangannya yg lain.
Mata pria itu sedikit menggelap saat mulutnya mengucapkan sesuatu yg membuat Hye Na terpaku
di kursinya . Kata yg gadis itu pikir tidak akan pernah didengarnya lagi seumur hidupnya.
kata yg mengoyak ingatannya, menarik keluar kenangan masa lalu yg selama ini dikuburnya di sisi
paling jauh dalam memorinya, nyaris terlupakan.
" Kau tahu" Kau adalah satu-satunya orang yg paling tidak kuinginkan kematiannya di atas dunia
Ini.......... Na-ya............"
*** Empat Funeral Place, Gyeongju 01.30 PM Flashback Hye Na kecil memandang bosan ke arah orang-orang dewasa yg berlalu lalang di sekelilingnya.
Ayahnya membawanya dan ibunya ke Korea untuk menghadiri ulang tahun pernikahan sahabat
mereka dan malah asyik berbincang dengan sahabat mereka itu, menelantarkannya sendirian di
salah satu stan makanan yg tersedia. Stan es krim lebih tepatnya. Dan tempat ini dikerubungi bocahbocah kecil lain yg berebut meminta agar pelayan segera memberikan mereka semangkuk es krim
dalam porsi besar. Hye Na melipat tangannya di depan dada. Semua teman-teman orang tuanya, bahkan orang tuanya
sendiri selalu berkata bahwa dia terlalu cepat dewasa dibandingkan yg seharusnya.
Umurnya baru 6 tahun, tapi gerak-gerik, cara berpikir, dan tindakannya, semuanya tidak
menunjukkan ciri-ciri anak kecil yg baru menginjakkan kaki ke sekolah dasar
Salahkan saja ibunya yg memberinya kebebasan untuk membaca seluruh buku yg ada di
perpustakaan pribadi di rumah mereka di Amerika.
Buku-buku tentang penemuan ilmiah paling mutakhir, cara penggunaan senjata, buku-buku mafia,
dan bahkan dia juga sudah selesai membaca data-data pribadi ayahnya tentang
'' orang-orang jahat yg harus ditangkap hidup ataupun mati. ''
Sebenarnya tidak sebebas itu juga. Di perpustakaan itu ada banyak buku-buku dongeng yg sengaja
dibelikan ibunya untuknya, karena itu beliau membiarkannya masuk perpustakaan sesukanya,
berpikir bahwa anak perempuan satu-satunya itu baru lancar membaca dan tidak mungkin
menamatkan semua buku itu dalam waktu singkat. Tapi yg terjadi malah sebaliknya. Hye Na bosan
membaca dongeng-dongeng Tidak masuk akal tentang gadis yg hanya menunggu keajaiban datang
untuk membawanya bertemu sang pangeran dan memilih mengacak-acak buku lain di ruangan itu,
merasa asyik dengan dunia barunya.
Dia telah membaca banyak hal. Bagaimana setiap kasus kriminal yg ditangani KIA diselesaikan.
Bagaimana para penjahat ditangkap. Dan bagaimana cara memakai senjata secara teoritis. Karena
itu dia tidak menyia-nyiakan kesempatan pertama saat ayahnya membawanya ke tempat kerjanya
untuk pertama kalinya. Ayahnya berkata padanya bahwa dia bekerja sebagai seorang agen
pemerintah, seperti film mata-mata kesukaannya di TV. Mungkin ayahnya berpikir dia hanya akan
menganggap itu adalah pekerjaan keren dimana ayahnya bisa menembak penjahat sesukanya dan
menyelamatkan orang-orang yg tidak bersalah. Tapi beliau tidak tahu bahwa Hye Na ingin menjadi
bagian pekerjaan keren itu. Bahkan belum sadar sama sekali saat Hye Na bermain-main dengan
senapan yg tergeletak begitu saja di arena pelatihan, menarik pelatuknya, dan menembak tepat di
tengah-tengah papan sasaran.
Bos ayahnya-lah, Park Soo Hwan, yg pertama kali menyadari kemampuannya. Beliaulah yg mendesak
ayah Hye Na untuk membawa gadis itu ke kantor setiap hari sepulang sekolah, mengajarinya secara
diam-diam semua hal tentang organisasi itu sampai batas-batas tertentu yg diizinkan, sampai
akhirnya Hye Na tahu bahwa pada ulang tahunnya yg keenam, dia bahkan sama hebatnya dengan
semua trainee perusahaan itu yg berumur sekitar 17 tahun ke atas. Dan saat ayahnya tahu,
bukannya mara, pria itu malah menepuk-nepuk pundaknya bangga dan berkata bahwa gadis itu bisa
bergabung dengan mereka saat umurnya sudah tepat nanti, berjuang bersama untuk
menyelamatkan negara. Ibunya awalnya tidak terlalu setuju, tapi akhirnya mengalah saat melihat
betapa anaknya sangat menikmati 'permainan barunya'itu.
Tumbal Ajian Sesat 1 Raja Pedang Karya Kho Ping Hoo Pedang Kunang Kunang 2
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama