Ceritasilat Novel Online

Satu Cinta Seluas Angkasa 1

Satu Cinta Seluas Angkasa Karya Petrus Hepi Witono Bagian 1


www.rajaebookgratis.com www.rajaebookgratis.com www.rajaebookgratis.com SATU CINTA SELUAS ANGKASA
Petrus Hepi Witono
PT Evolitera Jakarta, 2010 www.rajaebookgratis.com SATU CINTA SELUAS ANGKASA
oleh Petrus Hepi Witono Editor & Layout
: Evolitera Cover
: Petrus Hepi Witono PT Evolitera EvoHackSpace " Jalan Kayu Putih IV Blok D, No. 1, 3rd floor
East Jakarta 13260, INDONESIA
Published at www.evolitera.co.id by PT Evolitera Jakarta, 2010 ISBN: 978 602 96504 7 1 Petrus Hepi Witono, 2010
www.rajaebookgratis.com UNDANG"UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA
Lingkup Hak Cipta Pasal 2 1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi pencipta Hak Cipta atau pemegang Hak Cipta untuk
mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah suatu
ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang"undangan
yang berlaku. Ketentuan Pidana Pasal 73: 1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1) atau Pasal 49 Ayat (1) dan Ayat (2) dipidana dengan pidana
penjara masing"masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit
Rp1.000.000," (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp5.000.000.000," (lima miliar rupiah).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada
umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagai
dimaksud pada Ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp500.000.000," (lima ratus juta rupiah).
www.rajaebookgratis.com Do you have an exciting imagination"
Do you have a blog that you want to compilate"
Or, do you have a script you want to publish but don"t know how"
Just publish it with us!
www.evolitera.co.id By publishing with us, you have the opportunity to get
advertisement income and donation
www.rajaebookgratis.com Love is... More beautiful than roses
Much deeper than the seas
Stronger than a hurricane
But timid like a breeze Real as in a picture But yet it can't be seen More beautiful than anything
As vivid as a dream Precious as rare jewels A bond between two hearts
A symphony of feelings When time is spent apart Sharing common interests Working through all fears
www.rajaebookgratis.com Looking at yourself As if two were in the mirror
Finding common ground On issues not agreed Giving into arguments Tending all your needs Being there for always Is all I want to do Holding you forever Because our love is true www.rajaebookgratis.com SATU CINTA SELUAS ANGKASA Dipersembahkan bagi setiap jiwa yang dikobarkan cinta Allah dalam
semangat pelayanan www.rajaebookgratis.com SELEMBAR UCAPAN "Hidup yang tidak pernah diperiksa
tidak pantas dihidupi"
Filsuf Socrates (470 SM) Buku kecil ini merupakan persembahan dan buah kenangan yang
berhasil saya kumpulkan dan tulis kembali. Tiada lain karena cinta
Tuhan sendiri yang mencerahkan hati saya untuk berbagi cerita.
Terima kasih kepada seorang teman baik, Stephanie yang bersedia
memberi saran atas buku ini, mama yang telah mengorbankan waktunya
duduk hening memberi komentar atas semua tulisan ini, Pastor Jacobus
Tarigan, Pr dan Pastor Suherman, Pr yang membangkitkan saya dalam
hobi menulis, Yosep(my youngest brother), "bunny" Wiwid, para bapak
ibu pendamping misdinar, Mbak Lusi yang menemani hari suka duka
saya di ruang sekretariat, dan Bapak Irwin.
Sebuah harapan besar jika isi buku ini mampu memancing anda
melahirkan inspirasi baru. Salam dahsyat!
*** "I am here because there is not refuge, finally from myself. Until I
confront my self, in the eyes and hearts of others, I'm running. Until I
suffer them to share my secrets, I have no safety from them. Afraid to
be Known. I can know neither my self, nor any other, I will be alone.
www.rajaebookgratis.com Where else, but in our common ground, can I find such a mirror" Here
together, I can at last appear clearly to my self, not as giant of my
dreams, nor the dwarf of my fears, but as a person, part of the whole
with may share in it's purpose. In this ground I can take root and grow,
not alone anymore, as in death, but alive to my self and to others."
(Mengenang para teman saya saat live-in di Panti Rehabilitasi Narkoba
Kedhaton Parahita) www.rajaebookgratis.com DAFTAR ISI Kalau Cinta Talk Too Much....
1 Loncat Pagar Saja! 7 (Cinta makanan: kisah nyata yang bermula dari makanan Seminari sering membuat
nafsu makan hilang) Untukmu, Anakku, Aku Memulung!
13 (Cinta seorang ibu pemulung sampah plastik di Stasiun Gambir, Monas)
Tikus-tikus di Pantai Cilincing
17 Cinta dan realitas: kisah nyata yang bermula dari live-in satu minggu di tengah
masyarakat Pantai Cilincing yang miskin
Surat Kasih Pablo dan Abba
27 Cinta sebuah persahabatan nun jauh di sana
Layunya Petrus-Bangkitnya Paulus
35 Cinta dan komitmen Petrus-Paulus
Tempat yang Sunyi Cinta kerinduan akan Tuhan: refleksi tentang kehidupan doa pribadi
37 www.rajaebookgratis.com Kembalinya Pemuda Anthelos
39 Cinta dan kebangkitan jiwa Anthelos dari mimpi-mimpinya
Sumirah dan Sulastri 45 Cinta dan kerja keras pembantu rumah tangga
Cinta, Aku Sayang Kamu! 49 Cinta yang satu dan tak terceraikan
Seorang Pastor dan Keluarga Yahudi
53 Kiriman artikel Doa: Jadikanlah Aku Pembawa Damai
59 www.rajaebookgratis.com Kalau Cinta Talk Too Much
KALAU CINTA TALK TOO MUCH...
"Cinta bergerak memberikan daya hidup" (2008)
Cinta merupakan sebuah perasaan yang diberikan oleh Tuhan untuk
saling memenuhi, menghargai maupun mengerti. Namun, cinta itu
sendiri sama sekali tidak dapat dipaksakan. Cinta tidak dapat berjalan
apabila seseorang mementingkan diri sendiri.
Cinta itu merupakan sesuatu yang murni, putih, tulus, dan suci yang
timbul tanpa adanya paksaan atau adanya sesuatu yang dibuat-buat.
Cinta itu dapat membuat orang dapat termotivasi untuk melakukan
perubahan yang lebih baik.
Cinta terkadang dimengerti sebagai perasaan terdalam yang membuat
dirinya rela berkorban apa saja demi kebahagiaan orang yang dicintai.
Pengorbanannya sangat tulus dan tidak mengharapkan balasan. Bila
seseorang memberikan banyak hadiah dengan sebuah syarat harus
membalas menjadi kekasihnya, itu bukan cinta namanya. Cinta tidak
bisa diukur dengan materi ataupun yang berasal dari dunia fana.
Cinta merupakan kata seribu makna, tergantung bagaimana kita
menempatkannya dalam kehidupan. Cinta dapat membuat bahagia,
duka ataupun buta. Cinta itu penuh pengorbanan, kepahitan, keindahan,
dan kehangatan. Cinta adalah sebuah keinginan untuk memberi tanpa
harus meminta apa-apa, namun cinta akan menjadi lebih indah jika
keduanya mampu saling memberi dan menerima, sehingga kehangatan,
keselarasan, dan kebersamaan menjalani hidup dapat tercapai.
Cinta adalah perasaan hangat yang mampu membuat kita menyadari
betapa berharganya kita, dan adanya seseorang yang begitu berharga
untuk kita lindungi. Cinta tidaklah sebatas kata-kata saja, karena cinta
jauh lebih berharga daripada harta karun termahal di dunia pun. Saat
seseorang memegang tangan Anda dan bilang, "aku cinta kamu "
Pasti detik itu menjadi perasaan hangat yang istimewa!
1 www.rajaebookgratis.com Kalau Cinta Talk Too Much
Cinta yang abadi dan suci adalah cinta kita kepada Tuhan Yang Maha
Esa, sebab cinta itu tidak akan pernah luntur ataupun pecah oleh badai
yang kencang sekalipun, cinta kepada Sang Khalik akan tetap kokoh


Satu Cinta Seluas Angkasa Karya Petrus Hepi Witono di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

hingga ajal menimpa kita.
Kamus Ringkas Cinta Bila telapak tangan berkeringat,
hati dag dig dug, suara bagai tersangkut di tenggorokan,
itu bukan cinta, tetapi suka.
Bila tangan tidak dapat berhenti memegang dan menyentuhnya, itu
bukan cinta tetapi birahi.
Bila menginginkannya karena tahu
ia akan selalu berada di sampingmu,
itu bukan cinta tetapi kesepian.
Bila menerima pernyataan cintanya
karena tak mau menyakiti hatinya,
itu bukan cinta tetapi kasihan.
Bila bersedia memberikan semua
yang kamu sukai demi dia,
itu bukan cinta tetapi kemurahan hati.
2 www.rajaebookgratis.com Kalau Cinta Talk Too Much
Bila kamu bangga dan selalu ingin memamerkannya kepada semua
orang, itu bukan cinta tetapi kemujuran.
Bila kamu katakan padanya bahwa ia adalah satu-satunya hal yang kamu
pikirkan, itu bukan cinta tetapi gombal.
Bagaimanakah harus mencintai:
ketika kamu menerima kesalahan dia.
Ketika kamu mulai saatnya memberikan hati, kehidupan dengan
segenap jiwa. Ketika hatimu tercabik bila ia sedih, dan berbunga bila ia bahagia.
Ketika kamu menangis untuk kepedihannya
biarpun ia cukup tegar menghadapinya;
ketika kamu tertarik kepada orang lain
tetapi kamu masih setia bersamanya.
Cinta adalah pengorbanan mencintai berarti keluar dan memberi diri.
Cinta adalah kematian atas sifat egois dan egosentris. Kadang itu
menyakitkan, tetapi itulah harga yang harus dibayar untuk sebuah
CINTA" 3 www.rajaebookgratis.com Kalau Cinta Talk Too Much
Jokes: 4fun.com Several men are in the locker room of a golf club.
A cellphone on a bench rings and a man engages the hands free
speaker-function and begins to talk. Everyone else in the room stops
to listen. *** MAN : "Hello." WOMAN : "Honey, it's me. Are you at the club "
MAN : "Yes." WOMAN : "I am at the shops now and found this beautiful leather
coat. It's only 1,000. Is it OK if I buy it "
MAN : "Sure, go ahead if you like it that much."
WOMAN : "I also stopped by the Mercedes dealership and saw the
new 2006 models. I saw one I really liked."
MAN : "How much " WOMAN : " 45,000."
MAN : "OK, but for that price, I want it with all the options."
*** 4 www.rajaebookgratis.com Kalau Cinta Talk Too Much
WOMAN : "Great! Oh, and one more thing .....the house I wanted
last year is back on the market. They're asking 450,000."
MAN : "Well, then go ahead and give them an offer of 400,000.
They will probably take it. If not, we can go the extra 50
thousand. It is really a pretty good price."
WOMAN : "OK. I'll see you later! I love you so much!!"
MAN : "Bye! I love you, too."
The man hangs up. The other men in the locker room are staring at
him in astonishment, mouths agape.....Then he smiles and asks:
"anyone know's who this phone belongs to "
5 www.rajaebookgratis.com Kalau Cinta Talk Too Much
6 www.rajaebookgratis.com Loncat Pagar Saja! LONCAT PAGAR SAJA! "Sebuah kerendahhatian dan kesetiaan"
Doa Rosario yang didaraskan malam ini mengantar saya pada kisah 8
tahun lalu di seminari menengah. Saat itu saya mulai masuk di kelas
persiapan pertama dan belum banyak mengenal betul tentang
kehidupan di dalam seminari. Sepintas saya menyimpulkan bahwa
kehidupan seminari pasti menyenangkan karena relasi di antara teman
angkatan. Yang saya ketahui dari umat, seminari sering dianggap
sebagai tempat kumpulnya anak-anak yang alim. Wah, tentu saya tidak
akan bosan untuk tinggal di sana.
Enam bulan telah terlewati dan banyak hal yang saya pelajari serta
rasakan. Belajar hidup mandiri, rindu orang tua, hidup disiplin, relasi
dan konflik. Tidak hanya itu, mulai hidup doa pribadi hingga urusan
makan selalu ada pergumulannya.
Suatu ketika saya bosan menikmati makanan seminari. Dumel saya,
"makanan Mama di rumah tidak sama dengan makanan di seminari!"
Di rumah, aku bisa menikmati sepiring nasi, telur dan tetesan kecap
sebagai bumbunya. Wow, enaknya!
Sedangkan makanan seminari sering membuat saya mengeluh dan
berprotes. Tahun kedua saya makin berkeluh kesah. Selalu ada saja
usaha untuk minta izin keluar kompleks seminari. Banyak teman pun
berkata makanan seminari berkesan keringlah, sedikitlah, hambarlah!
Pokoknya tidak menggairahkan. Nasi kadang tak masak dan masih
berkerikil, ulat hijau dalam sayur dan tawar rasa. Rentetan litani
keluhan makanan ini sering kami diskusikan di meja makan.
7 www.rajaebookgratis.com Loncat Pagar Saja! "Ah! Gimana kalau kita cabut, lapar nih " kami mulai beranganangan bagaimana untuk jajan makanan di luar kompleks seminari. Pikir
saya akan lebih menarik (dan bergizi")
Nasi goreng, roti bakar, mie rebus, somay, sate, es teh manis atau bubur
kacang hijau" Wow! Makanan menggoda lidah.
Dalam kamus kami, cabut berarti keluar mengendap-endap dan
berusaha menghindar dari pengamatan pastor unit. Ada dua pilihan cara
untuk cabut. Mengendap lewat pintu belakang atau nekat lewat pintu
depan. Christo adalah teman dekat saat saya masih di seminari menengah.
Kami memiliki keluhan yang sama dengan makanan seminari. Suatu
malam kami merencanakan untuk cabut lewat pagar belakang setinggi
satu setengah meter. "Pukul 8 malam nanti, saat semua lagi belajar, kita berangkat
karena lebih aman." "OK!" *** Uang sebesar dua puluh ribu sudah tersimpan aman di bagian celana
dalam. "Malam ini rencana cabut harus berhasil!" gumam saya pada
Christo. Entah dia dengar atau tidak, peduli amat! Saya mulai berkhayal,
"makanan apa yang enak malam ini "
Lonceng makan berbunyi, tanda makan malam sudah selesai. "Kamu
siap Chris" Kita cabut malam ini "
"Kita lompat pagar di bawah pohon nangka saja karena lebih
aman. Yang penting hati-hati!"
"OK!" malam ini Christo memberikan komando.
8 www.rajaebookgratis.com Loncat Pagar Saja! Ketika kami sampai di koridor unit, seorang kakak kelas menghampiri
kami. Sepertinya ia mencium gelagat aneh kami. Saya takut setengah
mati dengan kakak kelas. Takut bahwa perbuatan kami dilaporkan.
"Nah ya, mau ke mana kamu " tiba-tiba ia memotong langkah
kami. "Mau cabut, ya " ketusnya. Ah! Bagaimana ia tahu"
"Eh, jawab dong " tanyanya.
"Ah, tidak Kak, tidak ke mana-mana, kami mau ke Unit 4."
Tiba-tiba Chris meninggalkan saya sendirian di hadapan sang kakak
kelas. "Wah, sial lho, Chris, ninggalin teman!" kesal dalam hati.
Saya terpaksa berbohong kepada kakak kelas yang berdiri garang tepat
di depan muka, karena saya pikir dengan cara demikian bisa lolos dari
cecarannya. "Gue tahu kamu pasti mau cabut kan" Pakai bohong lagi" Udah
nggak betah ya tinggal di seminari" Keluar saja!"
"Asem! Sok suci banget tampang nih orang, kayak tidak pernah
cabut saja!" dumelku. Bagi saya, mulutnya "pedas". Mau cabut kok
susahnya setengah mati, harus pake ketemu orang macam gini lagi! Ia
tiba-tiba merogoh kantong saya sampai celana dalam. Gawat!
"Mana duitnya " paksanya.
"Tidak ada Kak! Saya nggak cabut kok!"
Ia berhasil mengambil uang saya.
"Ini apa" Bohong lagi!"
Ah sial! Ia berbicara sinis di hadapan saya, "seminaris kok tukang
bohong!" 9 www.rajaebookgratis.com Loncat Pagar Saja! "Kembalikan duit saya dong! Saya janji nggak cabut deh! Tolong
dong!" harap saya sambil memelas di hadapannya. Tuhan sepertinya
sedang tidak adil padaku.
Ia berkata, "uangmu terpaksa gue tahan, besok gue kembalikan.
Asalkan malam ini elo harus berdoa Rosario di kamar.
Pikir benak saya, "apa kaitannya cabut dengan Rosario" Paling
cuma mau mengetes saja!"
Enak saja ia menyuruh untuk berdoa! Memangnya aku siapanya dia"
Hati saya makin keras. "Kalau tidak berdoa Rosario, uang ini tidak akan
pernah kembali!" ancamnya.
*** Pukul setengah sembilan, saya menunduk lemas sambil kembali ke
tempat meja belajar. Apes banget! Gondoknya setengah mati. Entah
angin apa yang membawa saya malam itu. Saya langsung pergi ke kamar
di lantai dua. Dalam kegelapan, saya mulai berdoa Rosario saja agar
cepat selesai. Saat baru selesai rantaian pertama 10 kali Salam Maria, saya merasakan
suasana yang berbeda di kamar itu. Saya merasa tidak berada dalam
ketakutan, melainkan kegembiraan dan rasa penuh syukur. Seolah-olah
ada orang hadir dan mulai memberikan nasehat.
Ada rasa kedamaian hati yang luar biasa malam itu. Seperti sebuah
kehadiran Bunda Maria di hadapan saya. "Apakah ini gara-gara Rosario
ini" Ah, tidak mungkin Bunda Maria berbicara kepadaku!"
Makin berdoa lagi, saya makin merasakan suasana yang khusuk dan
penuh kehangatan. Rasa mengeluh, bete, kesal terhadap kakak kelas
luluh lantak seketika. Bunda Maria seakan sedang menegur saya. Bersyukurlah apa adanya
dengan makanan di seminari. Saya tidak boleh "lari" dari seminari hanya
demi mencari kenikmatan sendiri. Banyak orang miskin di luar sana
10 www.rajaebookgratis.com Loncat Pagar Saja! yang sulit makan. Sedangkan saya malah kurang bersyukur. Malam itu
terjadi percakapan di antara kami. Sejenak saya tersenyum sendiri dan
seketika kemudian menangis sehabis-habisnya.
Pengalaman ini menyentak hati cukup dalam. Saya menangis. Doa
Salam Maria yang saya daraskan makin perlahan. Penuh suka cita
malam itu. Pukul setengah sepuluh, lonceng berbunyi, tanda doa malam
di kapel akan dimulai. Saya hapuskan tetesan air tangis mata. Kami
semua bergegas ke kapel untuk doa malam bersama.
*** Dalam suasana keheningan kapel malam itu saya berdoa kepada Allah.
"Tuhanku tercinta, terima kasih. Engkau mengetuk hatiku dan
membuat mataku terbuka. Untuk menyadari bahwa bahwa masih
banyak orang belum bisa mendapatkan makanan. Bahkan ada orang
miskin yang di luar sana harus merasakan perut kosong semalam
suntuk. Sedangkan aku setiap saat mudah mengeluh dengan makanan
yang sudah disiapkan para ibu dapur dan suster dengan penuh cinta.
Tuhan, ajarilah saya makin hari mengerti arti kerendahhatian.
Ajarilah saya untuk bersyukur dengan rezeki yang masih Engkau berikan
pada kami hingga hari ini. Amin."
Malam itu hati saya penuh rasa damai dan tidur dengan pulasnya.
Hari Minggu, pukul setengah enam. Fajar pagi mulai menyingsing. Saya
langsung terbangun penuh bersemangat. Tidak seperti biasanya. Badan
saya begitu segar, mata saya cerah. Dalam pengalaman iman ini, Allah
memberikan harta yang berharga. Lucunya, sejak pengalaman itu, saya
sama sekali tidak pernah tertarik cabut lagi.
Di heningnya malam, Kosambi - Desember 2007 11 www.rajaebookgratis.com Loncat Pagar Saja! 12 www.rajaebookgratis.com Untukmu, Anakku, Aku Memulung
UNTUKMU, ANAKKU, AKU MEMULUNG!
"Pemulung : kerja keras adalah bertahan hidup"
Sebuah foto seorang pemulung wanita miskin berukuran
mengembalikan ingatan saya di bulan Desember 1998 lalu.
4R

Satu Cinta Seluas Angkasa Karya Petrus Hepi Witono di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Selamat malam Jakarta yang kucinta| cahayamu begitu indah di
gelapnya malam| kelap-kelip lampu berwarna telah menyita
perhatianku," sebuah puisi basa-basi keluar dari gumam mulut.
Kehidupan malam hari di Monas, Jakarta. Penuh suasana sepi dan
temaram. Tak banyak kendaraan yang berlalu-lalang sehingga
memberikan keleluasaan pada saya untuk melangkah ke mana saja
tanpa mengkhawatirkan akan terjadinya kecelakaan pada saya.
Hati saya benar-benar bahagia malam itu. Lampu pernak-pernik
berwarna dalam gedung bertingkat terlihat seperti kerumunan binatang
kecil kunang-kunang bercahaya yang sedang beterbangan. Saya sadar
bahwa itu hanya imajinasi saja.
Semakin malam, jalanan mulai makin sepi. Lalu lalang kendaraan
beroda sudah berkurang. Tiba-tiba pikiran negatif muncul. Saya takut
bila tiba-tiba ditusuk atau ditodong dari belakang oleh orang yang tak
dikenal. Bisa saja terjadi, kan" Suasana jalan saat itu seperti kota mati
tanpa tanda-tanda kehidupan.
"Tunggu, saya mendengar suara yang asing di sebuah pojokan
remang-remang", sahut pada Bimantyo, teman yang mendamping saya
malam itu. Saya mendengar suara asing yang belum pernah saya dengar
sebelumnya. "Srek...srek...." seperti bunyi gesekan benda plastik yang makin
melambat. Tetapi saya tak bisa melihat jelas dari mana suatu itu berasal.
13 www.rajaebookgratis.com Untukmu, Anakku, Aku Memulung
Saya memberanikan diri untuk datang kesana. Mata saya tertuju ke
tempat gelap itu akibat suara asing yang makin jelas terdengar. Ah,
seorang pria dan wanita tua pemulung. Saya terbelalak melihat mereka
sedang bekerja membersihkan plastik minuman kecil yang kotor. Hal itu
menjadi pengalaman saya pertama kali ketika melihat mereka. Aneh,
mereka mencuci dan membersihkannya di tempat yang gelap. Saya terus
menyaksikan pekerjaan mereka.
Sang pria, 36 tahun, masih tetap mencuci setiap gelas plastik yang kotor
dengan air di dalam tong dan kain sarung tangan basah yang
dikenakannya hingga bersih. Bola matanya terus terbuka tanpa
mengedipkan mata sekalipun. Tidak takut bila ada debu-debu halus
masuk ke matanya. Lalu sang ibu tua membersihkan gelas plastik yang
sudah dicuci dengan kain kering.
Tanpa berpikir panjang, saya mendekati mereka dan menyapa, "malam
Pak, malam Bu, maaf mengganggu". Saya memperkenalkan diri pada
mereka agar tidak menimbulkan kecurigaan yang aneh. Dengan cara itu,
saya berharap mereka bisa percaya. Dalam percakapan kami yang
bersahabat, sang ibu mulai bicara.
"Kita sungguh malu bekerja seperti ini, apalagi diketahui oleh
anak-anak kami yang ada di rumah. Saya bekerja sebagai pemulung
demi kehidupan anak saya," tetesan keringat asam terus menghujani
wajah muka, leher hingga sekujur badan mereka.
Saya hanya bisa terpana mendengar ungkapan hatinya. Tapi suara di
lubang mulutnya tak dapat menghentikan tangannya untuk tetap
bekerja mencuci 100 buah gelas plastik bekas hingga bersih.
"Kapan Ibu akan beristirahat bila pekerjaan sudah selesai "
Dengan bahasa yang halus, dia menjawab, "saya jarang istirahat, Dik!
Dari pagi hingga sore hari, saya memulung gelas plastik dan malam hari
14 www.rajaebookgratis.com Untukmu, Anakku, Aku Memulung
saya mencucinya seperti ini. Saya sebenarnya memiliki rumah tetapi
sengaja pergi jauh dari rumah untuk mencari kerja demi anak-anak. Ya,
dengan mengumpulkan gelas plastik minuman seperti ini."
Saya pun langsung dilarang olehnya untuk memberi tahu kepada
siapapun tempat mereka sekarang. Mereka hanya berharap agar kelak
anak-anak mereka tidak mencontoh bekerja sebagai pemulung, tetapi
memiliki hidup yang lebih baik dari mereka.
Tangan mereka terus bekerja, malam itu, untuk mengubah plastik kotor
bekas yang sudah usang dari bak sampah, jalanan dan got. Disulap oleh
polesan tangan mereka menjadi gelas-gelas plastik bersih. Satu persatu
mereka bersihkan dengan sabar.
Pagi, siang dan malam hari mereka terus bekerja mencari kemana-mana
gelas plastik yang dibuang orang demi kehidupan anak mereka.
Sayangnya, saya sendiri kurang bisa merasakan apa yang mereka alami.
Saya hanya bisa tersentuh.
Terakhir, malam itu, saya melihat 100 gelas plastik telah mereka
selesaikan. Saya menduga gelas itu akan dihargai Rp.10.000,- per
kilogram diatas timbangan. Belum lagi bila mereka menghadapi para
tengkulak yang mencari keuntungan.
Mereka mungkin tak sempat untuk berpikir tentang kesehatan,
makanan berlimpah ataupun waktu istirahat mereka, tetapi lebih
penting bagi kelangsungan hidup anak mereka. Mereka dengan tekun
dan sabar membersihkan gelas minuman itu satu persatu, dari hari ke
hari dan dari bulan ke bulan. Satu gelas plastik menjadi berarti bagi
hidup mereka. Satu gelas plastik menjadi bagian hidup mereka dan masa
depan anak-anaknya. Lebih baik mereka menjadi pemulung yang punya
harapan hidup daripada tak sama sekali. Untukmu, anakku, aku
memulung. Desember 1998. Di bawah kolong jalan layang kereta api, Stasiun Gambir, Monas.
Di heningnya malam dengan tetesan air mata, Seminari Wacana Bhakti
15 www.rajaebookgratis.com Tikus-tikus di Pantai Cilincing
16 www.rajaebookgratis.com Tikus-tikus di Pantai Cilincing
TIKUS-TIKUS DI PANTAI CILINCING
Dituliskan kembali berdasarkan pengalaman kami tinggal di
pinggiran pantai " Cilincing, Pengalaman tak terlupakan ketika kami
melihat tikus sebesar anak kucing. Tiga hari terakhir terkena diare.
Cerita ini kupersembahkan untuk temanku yang miskin, Mbah Said,
para suster Puteri Kasih yang berjuang dan Mbak Vero serta Mbak
Nia, teman satu atapku Reynaldo dan Arnanda.
Prolog Selama seminggu kami akan menjalankan program live-in di lingkungan
kumuh Cilincing. Tiada bukan karena ini merupakan syarat utama
masuk seminari tinggi. Kelompok Suster Puteri Kasih (terdiri 4 orang suster dan 2 orang
aspiran) yang sedang bertugas disana telah menanti kedatangan kami.
Dalam upaya pemberdayaan sumber daya manusia dan pelayanan, para
suster ini sekarang bergerak dalam bidang sosial, ekonomi, kesehatan
dan pendidikan. Kebetulan sekali, semangat visi serta misi kelompok
Suster Puteri Kasih memang ditujukan untuk melayani orang sakit dan
miskin. Daerah Cilincing kami pilih karena sarat dengan kehidupan
masyarakat pantai yang miskin dan kumuh.
17 www.rajaebookgratis.com Tikus-tikus di Pantai Cilincing
Sebuah Rute Perjalanan Rute yang dilalui cukup jauh dan harus beberapa kali naik kendaraan
umum untuk mencapai ke lokasi di Cilincing. Kami bertiga berkumpul
bersama di Seminari Wacana Bhakti, Pejaten Barat pukul 10.30. Aku
lanjutkan perjalanan dengan Metro Mini nomor 612 tujuan Kampung
Melayu dengan tarif Rp 1000,-. Setelah sampai di Kampung Melayu, aku
langsung naik bus Patas (lupa nomornya) tujuan Tanjung Priok dengan
tarif sebesar Rp 1000,-. Kami bertiga tidak turun di Terminal Tanjung
Priuk melainkan di daerah pertigaan yang disebut "MAMBO", tetapi
dapat juga turun di terminal Tanjung Priok. Metro Mini nomor U23
mengantarkan kami sampai melewati tempat "KREMATORIUM" dan
turun di perempatan jalan. Kami tiba di sana pukul 12.30 dan naik mobil
biru 01 Cilincing-Semper (mobil biasanya) ke arah "KREMATORIUM",
kemudian turun di Jalan Kalibaru Timur VI dan berjalan kaki memasuki
gang 6A No.14 di mana para suster tinggal.
Sebuah Alkisah Lokasi tanah misi Para Suster Puteri Kasih terletak di daerah Cilincing.
Rumah yang mereka miliki beralamat di Jln. Kali Baru Timur VI A,
No.14, Cilincing. Rumah mereka sangat dekat sekali dengan lautan
karena tepat berada sekitar kurang lebih 100 meter dari pinggir pantai.
Tanah misi Puteri Kasih berawal dari permintaan Romo Watardi CM
sebagai Kepala Paroki Salib Suci di Tugu, Cilincing, kepada Bapak Uskup
Mgr. Leo Soekoto, SJ agar membantu masyarakat yang miskin serta
orang sakit di sana. Keadaan yang miskin menyebabkan kualitas
kesehatan mereka menjadi kurang diperhatikan. Akibatnya banyak
warga di pedalaman mengalami serangan penyakit.
Atas alasan serta keprihatinan tersebut, Romo Watardi CM melihat
kurangnya tenaga sukarelawan yang memperhatikan hal itu sehingga
akhirnya ia mengajukan permohonan. Uskup Leo Soekoto (Alm)
menyetujui permintaan tersebut dan mengirimkan beberapa para suster
untuk bertugas di sana. 18 www.rajaebookgratis.com Tikus-tikus di Pantai Cilincing
Pada bulan Agustus 1987 para suster Puteri Kasih diutus ke daerah
pinggiran Cilincing. Awal karya mereka langsung dihadapkan dengan
masalah adanya sikap pro dan kontra dari masyarakat untuk menerima
kedatangan para suster tersebut, tetapi hal tersebut tak menjadi beban
bagi para suster. Mereka mulai mendekatkan diri pada ketua RT/RW
dan warga setempat yang memiliki pengaruh besar di daerah tersebut.
Kegiatan mereka diawali dengan pelayanan kesehatan oleh dokter
sukarelawan yang mendatangi rumah-rumah penduduk, tetapi entah
kenapa setelah beberapa lama kegiatan tersebut terhenti. Para
mahasiswa Atma Jaya, UKI, dan mahasiswa lain yang tergerak dalam
bidang sosial mulai membantu disana baik dengan bakti sosial, live-in,
dan sebagainya. Para suster Puteri Kasih yang membantu di Cilincing: Sr. Maria PK
sebagai pimpinan, Sr. Ina PK, Sr. Clementine PK dan Sr. Hendrika PK.
Kedua orang gadis aspiran yang turut membantu ialah Mbak Nia dan
Mbak Vero. Suster Puteri Kasih ini memiliki empat kaul. Selain tiga kaul yang terdiri
atas kaul kemiskinan, ketaatan, dan kemurnian, mereka masih memiliki
satu kaul lagi yaitu visi serta misi melayani orang miskin dan sakit.
Pelayanan mereka dalam bidang pendidikan non-formal, kesehatan,
ekonomi dan sosial di Cilincing memiliki sebuah sasaran
memberdayakan masyarakat yang lebih maju dan menciptakan
kepribadian masyarakatnya yang disiplin dan mandiri.
Tentu saja sampai saat ini sasaran tersebut belum bisa dicapai karena
memiliki kendala, seperti kesadaran masyarakat yang kurang terhadap
kesehatan, beratnya mengajar anak-anak yang tidak sekolah sehingga
pelayanan yang diberikan di sana masih bersifat membantu serta
mendidik dan belum dapat menciptakan masyarakat yang bisa mandiri
dan disiplin. Lalu bagaimana jadinya nanti"
19 www.rajaebookgratis.com Tikus-tikus di Pantai Cilincing
Tak Boleh Tinggalkan Sejarah
Para suster Puteri Kasih menjadi harapan bagi Uskup Leo Soekoto (Alm)
karena semangat serta kepedulian terhadap orang miskin dalam visi
serta misi. Sejak awal pendidikan seminari di Kediri, para suster Puteri
Kasih yang menjalani masa postulat sudah dilatih untuk membantu
masyarakat sekitar dalam suatu kegiatan tanpa adanya pandang agama.
Kegiatan ini biasanya dilakukan setiap hari Sabtu di mana para suster
dilepas ke tempat tujuan masing-masing. Ketika memasuki masa
novisiat, para suster Puteri Kasih akan melepaskan "jubahnya" untuk
ikut bekerja di masyarakat sebagai buruh rokok. Mungkin alasan
tersebut yang membuat Bapak Uskup tertarik dengan para suster Puteri
Kasih. Para suster mulai membuka toko murah dengan menjual bahan
sembako murah bagi masyarakat sekitar. Karya para suster tak berhenti
di situ saja, mereka mulai membuka pelayanan kesehatan non formal di
tempat tinggalnya. Mbak Nia dan Mbak Vero merasa tertarik untuk
membantu karya di sana. Banyak sekali anak-anak di sana putus sekolah
dan kebanyakan karena masalah biaya.
Para suster berencana mendirikan sebuah rumah sebagai tempat
kegiatan sekolah non formal dari pra TK hingga kelas 6 SD. Selama
berjalannya hari selalu ada pergantian para suster. Tahun ini Sr. Ina, PK
(berkarya 3 tahun) mengurusi bidang pendidikan non formal, Sr.
Clementine, PK mengurusi bidang kesehatan, dan Sr. Hendrika, PK
mengurusi bidang ekonomi. Karya tersebut terus berlangsung hingga
sekarang. Kini mereka memiliki 3 rumah; 1 rumah tempat tinggal para
suster, 1 rumah kesehatan beserta tempat tinggal 2 orang aspiran dan 1
rumah kegiatan atau aula.
Pendidikan. Banyak anak-anak dari berbagai usia putus sekolah
karena orang tua mereka tidak mampu membayar biaya sekolah dan
membantu orang tua mereka bekerja mencari uang. Selain itu kesehatan
20 www.rajaebookgratis.com Tikus-tikus di Pantai Cilincing
serta gizi mereka pun sangat kurang. Suatu hari terpikirkan oleh Sr.
Clementine, PK ketika melihat banyak anak-anak kecil di depan
rumahnya. "Mau aku apakan mereka " tanya Sr. Clementine, PK dalam diri.
Pertama-tama para suster mulai mengajak anak-anak main ke rumah,
baca-baca buku, bercanda. Setelah itu mereka diajarkan untuk cara
hidup bersih dan belajar. Saat itu sangat sulit bagi para suster untuk
mengajarkan mereka cara hidup bersih seperti mencuci tangan sebelum
makan dan tidak buang air besar sembarangan.
Banyak anak sering belajar di rumah para suster. Maka mereka
mendirikan sebuah rumah kegiatan untuk belajar pra TK hingga kelas 6
SD. Mereka tidak memakai kurikulum sekolah sehingga pendidikan
sekolahnya pun bersifat non-formal atau lebih mudah disebut "les
sekolah (bimbingan belajar)", tetapi yang sangat disayangkan pelajaran
yang diberikan oleh para suster masih bersifat suka-suka. Beberapa anak
diberikan tanggung jawab pula untuk mengajar dalam bentuk jadwal.
Kegiatan belajar ini dilakukan di rumah kegiatan berbentuk semacam
sekolah. Di dalam rumah itu tersedia buku-buku pelajaran, novel dan buku cerita
yang lengkap bagi anak-anak yang belajar di sana. Jadwal kegiatan
diatur sedemikian rupa agar tiap tingkat kelas memperoleh bimbingan.
Anak TK, kelas 1 dan 2 belajar setiap hari Senin dan Selasa. Kelas 3
sampai 6 belajar setiap hari Kamis sore sampai Jumat. Hari Sabtu
khusus bagi anak pra TK. Hari Rabu dan Kamis pagi mereka diliburkan.
Jadwal bimbingan tersebut dimulai pukul 08.00"09.30 dan pukul
16.00-17.30. Kesehatan. Bidang kesehatan ini diurus oleh Sr. Clementine, PK di


Satu Cinta Seluas Angkasa Karya Petrus Hepi Witono di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Rumah Kesehatan (Balai Pengobatan). Rumah Kesehatan ini memang
tak memiliki izin buka praktek tetapi dianggap sah oleh mereka demi
pelayanan darurat bagi orang sakit yang tak mampu. Biasanya Balai
21 www.rajaebookgratis.com Tikus-tikus di Pantai Cilincing
Pengobatan ini memberikan gratis kepada para keluarga yang memang
tidak mampu membayar obat. Balai pengobatan ini menjual obat-obatan
yang sangat murah sehingga harganya bisa terjangkau oleh warga
sekitar. Balai Pengobatan ini dibuka setiap hari Selasa dan Kamis dari pukul
17.00 hingga pukul 20.00. Masalah yang dialami dalam pelayanan
kesehatan ini ialah kurangnya kesadaran warga setempat akan
kesehatan mereka sendiri, sehingga para susterlah yang harus
berkunjung serta berkeliling menjumpai warga yang sakit serta harus
menasehati mereka untuk berobat. Tetapi dari para warga sendiri
terkadang malas untuk mengambil obat atau karena alasan memang
tidak punya biaya untuk membeli obat.
Ekonomi. Para suster Puteri Kasih juga menyediakan sembako murah
bagi warga sekitar yang tidak mampu. Kegiatan penjualan sembako ini
dilakukan setiap hari Kamis pagi dan biasanya setiap hari Rabu
menyiapkan barang-barang yang akan dijual di rumah kegiatan tempat
di mana para suster mengajar anak-anak.
Setiap Rabu para kader-kader yang terdiri atas bapak dan ibu dari para
keluarga yang bersedia memberi waktu dalam kegiatan sosial, turut
membantu para suster di rumah kegiatan. Barang yang dijual ketika saat
live-in ialah beras, mie, gula, dan minyak. Penjualan bahan pokok itu
hanya dilakukan satu kali setiap minggu, pengambilan sembako pun
hanya bisa sekali saja karena memakai buku catatan maka jadwal les
hari Rabu dan Kamis pagi ditiadakan.
Sosial. Para suster dan Mbak Nia dan Vero biasanya melakukan
kunjungan ke para keluarga untuk berbagi cerita atau mengantar obat
untuk keluarganya. Ketika saat live-in aku membantu Mbak Nia dan
Mbak Vero menjual baju-baju bekas dengan harga murah demi
pendidikan anak-anak yang kurang mampu di gereja pada hari Minggu.
Hasil yang terkumpul cukup besar. Pakaian tersebut didapat dari para
donatur atau para penyumbang.
22 www.rajaebookgratis.com Tikus-tikus di Pantai Cilincing
The First Place: Jadi Tukang Kupas Kijing"
Kami menjalani kegiatan live-in selama 10 hari dengan dua tempat yang
berbeda. Saya menginap di rumah Mbah Hasaid, beragama Islam selama
seminggu, dan 3 hari di rumah Pak Agus (anaknya) di daerah Marunda
(perbatasan DKI Jakarta"Jawa Barat). Ketika saya diantar oleh Sr. Ina
PK ke rumah Mbah Said, ternyata saya melihat Mbah Said sedang
mengupas kijing (kerang hijau) yang telah direbus dan saya pun
langsung membantu setelah menaruh barangku ke dalam rumah.
Di sana saya ditemani pula oleh Minarsih dan Udin (anak dari Pak Agus)
yang tinggal disana karena harus mengambil rapor. Mbah Said bekerja
sebagai seorang kuli kijing yang memperoleh upah Rp 4000,- sampai Rp
5000,- per karung besar. Kegiatan mengupas kijing tersebut biasanya
saya lakukan 2 kali setiap hari. Saya pernah sekali tidak makan pagi
sebelum saya kerja terlebih dahulu. Udara daerah pantai dekat rumah
nenek ini sangat tercemar karena bau amis kijing (kerang hijau) dan
sampah-sampah yang dibuang di pinggir pantai. Pinggir pantai di sana
bukanlah pasir pantai lagi melainkan penuh dengan tumpukan kulit
kijing yang bau amis, apalagi air lautnya yang kotor berwarna hitam.
Daerah sekitar sana banyak sekali tikus-tikus dan lalat berkeliaran
termasuk di rumah Mbah Said sendiri.
Tempat kamar mandi tak ada sehingga harus memakai kamar mandi
darurat yang di sekitarnya banyak sampah. Saya mandi ataupun minum
air di sana tak mungkin lagi mengambil air tanah melainkan harus
membeli air bersih dari para penjual air. Hampir seluruh penduduk di
sana termasuk para suster sendiri harus membeli air bersih.
Kebanyakan warga di sana bekerja sebagai kuli kijing (kerang) setiap
hari. Banyak para keluarga beserta anaknya bekerja di pinggiran pantai
untuk mengupas atau memisahkan kijing tersebut. Kijing (kerang hijau)
diambil langsung dari laut di mana setiap pemilik peternakan kijing di
laut memiliki bagian tempat di laut itu. Peternak kijing yang telah
mengambil hasil dari laut kemudian menjualnya kepada penadah
23 www.rajaebookgratis.com Tikus-tikus di Pantai Cilincing
sebesar Rp3500,- per ember. Kakek Said sebagai suami selalu pergi ke
laut untuk menyelam mengambil kijing tersebut. Kebetulan saat itu
Kakek Said sering tidak mendapatkan kijing dari peternakannya.
Tetangga sebelah bekerja pula sebagai nelayan. Ia mengaku selama
perjalanan hidupnya terkadang sangat sulit untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Biasanya ia memperoleh Rp 50.000,- per hari, tetapi
biasanya uang itu langsung habis buat kebutuhan keluarga. Hasil jumlah
kijingnya pun kadang-kadang sedikit.
Off The Record! Saya baru tahu bahwa kerang-kerang berwarna merah yang biasa dijual
di pasar sebenarnya adalah kijing (kerang laut) yang disepuh. Pertama
kali kijing yang telah diambil dari laut dimasukkan ke tong besar untuk
direbus dengan api tanpa air. Setelah kulit kijing membuka karena mati,
barulah kijing yang berada di dalamnya dikeluarkan. Kijing tersebut
kemudian disepuh dengan pewarna merah atau kuning sesuai dengan
warna kijingnya. Malam hari kijing tersebut diberikan es dan formalin
(obat mayat) dan besoknya baru dijual ke pasar.
Putus Sekolah Adalah Sebuah Jawaban
Siang hari kira-kira pukul 13.00-14.00 dan pukul 20.00-21.00 kami
bertiga memberikan les bersama kepada anak-anak yang mau belajar
bersama. Sederhana sekali, membaca, menulis, dan hitung-hitungan.
Segelintir dari mereka ingin sekali punya pendidikan. Namun apa daya
kekurangan dana ekonomi menjadi sebuah kendala besar bagi keluarga
mereka. Minarsih contohnya, ia anak dari Pak Agus yang kurang mampu, tetapi
karena prestasi belajarnya mendapatkan ranking 3 di sekolah maka ia
mendapatkan beasiswa. Kini ia hanya mengeluarkan uang sebesar Rp
5000,- untuk membayar sekolah. Putus sekolah atau tak pernah sekolah
sama sekali adalah jawabannya. By the way, keinginan belajar mereka
24 www.rajaebookgratis.com Tikus-tikus di Pantai Cilincing
berbeda-beda. Mereka pun sangat sulit untuk diatur hingga kami merasa
kelelahan sendiri. The Second Place: Marunda
Dari rumah Nenek Said, saya pergi live-in di rumah Pak Agus di daerah
Marunda-Bekasi. Saya berangkat ke sana menggunakan perahu kecil
yang dimiliki oleh saudara Mimin, tentunya kami bertiga (saya, Aldo,
dan Arnanda) membayarnya Rp 15000,- untuk tambahan biaya bensin.
Di Marunda ternyata tempatnya bersih daripada Cilincing, hanya
memang sepi penduduknya. Rumah mereka terbuat dari tenunan bambu
dan dibuat menjadi rumah panggung, udaranya pun bersih.
Selama 3 hari di sana saya sakit diare dan Arnanda sakit panas. Setiap
hari saya hanya makan ikan bakar atau ikan goreng dari hasil tangkapan
Pak Agus sendiri. Air bersih sangat sulit untuk didapat maka Pak Agus
harus pergi ke Cilincing dengan perahu bila ingin membeli air bersih. Di
sana tak ada warga sekitar yang menjual air bersih dan pusatnya hanya
di Cilincing. Saya pernah kehabisan air bersih, tetapi kebetulan pagi harinya hujan
maka Pak Agus menampung air hujan tersebut di jerigen plastik. Tentu
saja saya tidak mencuci pakaian selama 3 hari karena kesulitan air. Saya
di sana juga tak perlu untuk mengganti-ganti pakaian karena cuaca di
sana tidak membuat saya merasa gerah. Pak Agus memiliki 3 anak yaitu
Udin, Minarsih, dan Dhepi yang paling kecil. Rumah mereka sangat
kecil; ruang makan, masak, dan tidur menjadi satu. Saya merasa
prihatin melihat keadaan di sana.
Setelah 3 hari, saya pulang ke rumah suster dan nenek untuk
berpamitan terlebih dahulu, kemudian ngobrol sebentar dengan Sr.
Clementine mengenai pengalaman rohani yang saya dapat di sana.
Memang benar kata-kata Sr. Clementine, PK, "orang miskin menjadi
guru bagi pengalaman diri kita."
25 www.rajaebookgratis.com Tikus-tikus di Pantai Cilincing
26 www.rajaebookgratis.com Surat Kasih Pablo dan Abba
SURAT KASIH PABLO DAN ABBA
"Persahabatan menuntut proses keterbukaan"
Lama tak sua, Pablo. Masih tetap ingin jadi imam" Semoga tulisan ini
masih dapat kau baca dengan baik. Bagaimana kabar kegiatanmu di
Roma" Janganlah terkejut dengan kedatangan suratku ini. Aku tiba-tiba
rindu untuk menulis dan berbagi cerita denganmu. Aku juga senantiasa
berdoa bagimu agar tetap setia dalam jalan panggilan. Jangan pernah
patah semangat. Apakah kau telah bertemu dengan kakak kelasku yang
sedang belajar di sana" Bagaimana keadaan mereka di semester empat
ini" Semoga mereka betah dengan makanan yang ada di sana.
Sampaikan salamku untuk mereka.
Mari kita berbagi cerita, Pablo. Mungkin dengan cara inilah kita semakin
terbuka. Aku ingat dengan perkataan Socrates yang selalu kukutip,
"hidup yang tidak diperiksa ulang tidak pantas dihidupi."
Dalam perenunganku, perkataan ini cukup mendalam buat kita sebagai
seorang calon imam. Jika Socrates hidup di dalam pukulan kita saat ini,
ia seperti memperingatkan kita. Hidup panggilan imamat bukanlah
berakhir dengan titik puncak pada tahbisan sakramen imamat. Kita tak
boleh berhenti dan hanya bangga dengan tahbisan imamat. Justru
tantangan jatuh-bangun akan kita hadapi setelah nanti ditahbiskan
sebagai imam. Menurutku, imam wajib merenungkan hidup
panggilannya yang adalah anugerah Allah sendiri. Kita tak bisa langsung
mengatakan bahwa, "aku telah menemukan dan berbicara dengan Allah
dan titik!" Janganlah kita mengatakan bahwa, "kita sudah pasti dekat Allah," sebab
kita belum mengenal Allah secara sempurna dan bahkan rencana Allah
sendiri bagi kita. Pablo, mari kita belajar dari pergulatan jatuh bangun
kita. Aku yakin Allah ingin berbicara dalam pengalaman tersebut.
27 www.rajaebookgratis.com Surat Kasih Pablo dan Abba
Pablo terkasih, semoga surat pertamaku ini membawa kita bersama
pada sebuah "jembatan" keterbukaan untuk saling menguatkan. Otia si
tollas, periere cupidinis (aku tak akan membiarkan diriku
mengganggur). Aku akan lewati hariku dalam permenungan dan catatan
harian agar hidupku tetap menggelora karena kasih Allah.
Dari sahabat yang selalu mendoakanmu, Abba.
Bonjour Frater Abba, Doa untuk sahabatku tercinta. Apa kabar" Musim panas telah tiba.
Namun, kesanku pagi ini langit terlihat indah saat aku mulai
menorehkan tulisan ini. Pagi ini, aku temukan seekor serangga kecil
penuh warna hijau, ungu, dan hitam mengkilat pada kulit luarnya.
Binatang ini jarang sekali kulihat. Fantastis. Konon dalam legenda,
kejadian macam ini akan membawa keberuntungan bagi orang tersebut.
Namun bukan itu yang terpenting bagiku saat ini. Aku malah
mensyukuri anugerah Allah yang maha hebat. Aku sendiri belum tahu
bagaimana sejarah kehidupan binatang yang bagiku langka ini. Tiba-tiba
aku mulai berterima kasih pada Allah atas umur panjangku, nafasku,
jantungku yang berdetak, mataku yang sehat, senyumku yang indah,
telinga yang mendengar, hidung yang menghirup, darah yang mengalir,
otot-otot yang bereaksi, dan rekaman memori dalam otak yang sehat.
Masih banyak hal lainnya yang tak dapat kusebutkan karena jika bisa
berupa jutaan rasa terima kasih jika dijumlah.
Bagaimana dengan doa harian dan devosimu" Masih jalan" "Hanya
dekat padaMu, rasa tenang di hatiku," demikianlah penggalan bait lagu
Nikita yang aku ingat dalam permenungan doaku. Aku ingat persis
dengan apa yang dikatakan oleh Pastor Lambert dalam salah satu
khotbah misa harian; "kita belum seutuhnya mengenal dan beriman
28 www.rajaebookgratis.com Surat Kasih Pablo dan Abba
kepada Allah sendiri." Kehidupan sebagai seorang seminaris maupun
pastor belum berarti kita dekat dengan Allah seratus persen. Kita hanya
dapat mengenali Allah jika kita memberikan kesempatan untuk
berkomunikasi dengan Allah.
Selama satu semester ini aku membangun kembali habitus pribadiku
dalam doa devosi tiap pagi selama kurang lebih 20 menit. Aku merasa
lebih nyaman untuk berdoa di pagi hari. Sedangkan, sore hari
kugunakan untuk bacaan rohani selama satu jam.
Yang terpenting bagiku, rutinitas habitus doa bukan dilakukan atas
dasar harapan tertentu, melainkan sebuah kerinduan untuk berbicara
dengan Allah sambil memeriksa batin. Aku selalu berharap bisa terus
menjaga habitus doa ini dengan baik. Semakin memberikan kesempatan
berbicara kepada Allah, aku makin merasa kecil di hadapan Allah. Aku
semakin merasakan bahwa doa menjadi tempat menghilangkan rasa
kebosananku. Doa menjadi tempat pula untuk mempersembahkan
segala macam kerinduan pribadi yang terlalu melekat.
Hasil positif dari habitus doa ini memampukanku membuat prioritas
utama terhadap berbagai tawaran yang menggoda. Selain itu, aku
menjadi penuh kesabaran dan ketabahan di dalam komunitas.
Timbulnya kepekaan menjadi salah satu buah juga dari doa devosi yang
kulakukan. Tetapi hal ini bukan berarti sudah selesai. Aku masih harus
mengembangkannya menjadi hidup yang semakin sempurna.
Aku beberapa kali memperbincangkan soal panggilan imamat dengan
beberapa frater disini. Tentu ada keluh kesah, suka duka, bahkan
terkadang ada keinginan untuk keluar, lalu bekerja di luar.
Rahmat panggilan imamat tetap misteri bagiku tapi sekaligus anugerah
yang istimewa. Mungkin tidak semua orang mengerti, seperti apa yang
dikatakan Mat 19:11. Aku justru berterima kasih kepada keluarga yang
sampai kini tetap memberikan dukungan dan semangat buatku untuk
meneruskan panggilan sebagai calon imam.
Dalam salah satu rekoleksi bulanan yang dibawakan oleh seorang pastor,
ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan bagi seorang calon imam.
29 www.rajaebookgratis.com Surat Kasih Pablo dan Abba
Pertama, seorang calon imam hendaknya membiasakan diri untuk
makin berelasi dengan Allah dan bukan mencari ketenaran diri.
Ketertarikan pada hal-hal duniawi dapat menyebabkan panggilan serta
pelayanan diri kia diragukan. Aku disadarkan bahwa seorang calon


Satu Cinta Seluas Angkasa Karya Petrus Hepi Witono di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

imam harus memperdalam makna rahmat panggilannya melalui doa.
Beruntunglah sampai saat ini aku belum mengalami kelelahan untuk
berdoa, melainkan sungguh menjadi sebuah kerinduan pribadi. Kedua,
seorang calon imam hendaknya mengamalkan relasinya dengan Allah
dalam bentuk pengampunan, saling mencintai, dan melengkapi secara
sehat, khususnya di dalam komunitas.
Ketiga, seorang calon imam hendaknya menjadi "pelayan" Allah dan
bukan sebagai penguasa. Dia harus menghidupi dirinya dengan Sabda
dan kehendak Allah sendiri. Aku meyakini bahwa Allah membimbing
kita kepada kesempurnaan. Doaku selalu mengiringmu, kawan.
Bonjour Frater Pablo, Aku selalu ingin berharap surat ini sampai kepadamu di pagi hari atau
bahkan akan selalu kau buka di pagi hari. Mengapa demikian" Pagi hari
merupakan saat indah bagiku untuk mempersiapkan diri membuka
lembaran baru, merenungkan sesuatu yang akan kita buat selama ke
depan. Pagi selalu memberikan udara segar bagiku. Maka biarlah aku
menyapamu dengan "bonjour" agar selalu kau ingat bahwa setiap pagi
hidup panggilanmu selalu disegarkan. Tak apalah, walau jarak kita jauh,
Allah selalu mempererat persahabatan kita. Pablo, tadi malam aku
bermimpi tentang kehadiran satu iblis yang membuatku kaget.
Iblis itu bertanya padaku arti selibat. Aku langsung terbangun dari
tempat tidur. Lalu aku duduk sambil menikmati segelas teh hangat.
Mulai aku termenung tentang mimpi itu.
30 www.rajaebookgratis.com Surat Kasih Pablo dan Abba
Orang awam yang mendengar kata "selibat" mungkin langsung
mengartikan sebagai tindakan seseorang untuk tidak menikah. Tapi, aku
mengolahnya sebagai tindakan pilihan hidup untuk mengorbankan
tahap persekutuan suami-istri demi penyerahan diri sepenuh hati
kepada Allah. Dengan arti lain, selibat bukan soal tidak menikah semata,
melainkan penyerahan diri secara total.
Dalam kehidupan seminari saat ini, aku menghayati selibat sebagai
tindakan memberikan diri pada Allah agar semakin mampu bersikap
lepas bebas. Pergumulan yang masih sungguh terasa sampai saat ini
ialah semenjak ibu jatuh sakit, di bulan Agustus yang lalu. Aku sempat
down dan membutuhkan dukungan untuk bisa bangkit kembali. Ibu
sempat jatuh sakit karena sakit kepala yang dideritanya. Hampir sebulan
dirawat di rumah sakit. Belum lama kemudian, keluarga dihebohkan lagi dengan kecelakaan
yang menimpa ayah di Surabaya. Tak ada yang dapat kuperbuat selain
berdoa untuk mereka, karena aku percaya bahwa Allah memberikan
pilihan terbaik untuk mereka.
Aku tidak bisa menutup mata terhadap keluarga yang ada di rumah saat
ini. Ada kerinduan untuk bisa hadir bersama mereka, dengan ayah, ibu,
serta adik. Kerinduan ini kemungkinan besar disebabkan posisiku
sebagai anak pertama. Tradisi budaya tertentu masih mempercayai
bahwa anak pertama dianggap sebagai tulang punggung keluarga.
Mereka memiliki hak serta tanggung jawab sebagai wakil kepala
keluarga yang terjadi secara otomatis.
Aku merasakan situasi yang demikian saat ini dan secara salah aku
berusaha menghindar atas kenyataan tersebut. Namun, semakin aku
menghindar, rasa kerinduan itu semakin membesar. Perasaan itu tak
bisa dibendung lagi. Aku semakin mencemaskan keadaan keluarga di
rumah, mulai dari masalah kesehatan hingga ekonomi. Keadaan ini
sempat mempengaruhi kehidupan berkomunitasku di seminari.
Entah mengapa, aku jadi lebih mudah sensitif, terbawa emosi, banyak
diam, dan terkadang bosan terhadap rutinitas di seminari. Situasi
seperti ini sempat membuatku kehilangan gairah untuk belajar. Ketika
31 www.rajaebookgratis.com Surat Kasih Pablo dan Abba
gejala ini timbul, aku sering melakukan sharing dengan teman-teman
terdekat dalam komunitas.
Kekhawatiran diri yang berlebihan ini seakan memaksaku untuk pulang
menjenguk keluarga di rumah. Pastor Hillman, pembimbing rohaniku
menyarankan agar aku tidak merasa khawatir.
Semua perasaan yang kurasakan haruslah disyukuri sebagai salah satu
pergumulan rahmat panggilan yang diberikan Allah. Janganlah lupa
untuk berdoa Pablo! Tetaplah setia, dari kawanmu.
(Cempaka malam hari, 18 Juli 2007)
32 www.rajaebookgratis.com Surat Kasih Pablo dan Abba
33 www.rajaebookgratis.com Layunya Petrus, Bangkitnya Paulus
34 www.rajaebookgratis.com Layunya Petrus, Bangkitnya Paulus
LAYUNYA PETRUS, BANGKITNYA PAULUS
"Gembira dan resah menyatu dalam hidup"
Saya pernah bermimpi apa jadinya kalau di atas langit biru Simon
Petrus dan Paulus tiba-tiba bertemu, bercakap dan berdiskusi untuk
saling menguatkan. "Hai, saudaraku Paulus"aku di sini "
"Oh"saudaraku Petrus"sepertinya engkau tersesat."
"Tidak"aku teringat bahwa diriku merupakan salah satu
kelompok murid-murid Yesus yang paling awal, terpana untuk
mengikuti diri-Nya, tiada lain pada pribadi Yesus sendiri. Oh ya, saat itu
aku menjadi tertarik pada-Nya ketika aku sedang bekerja di Danau
Genesaret. Pekerjaanku ialah seorang nelayan yang harus menjala ikanikan di laut. Namun waktu itu aku terpukau dengan Yesus dan ingin
mencari tahu siapa dia. Tiba-tiba Yesus menatapku, Ia menyuruhku ke tengah danau untuk
menangkap ikan di mana hari itu tidak mungkin ada ikan di tengah laut.
Dan aku kaget! Ikan berlimpah di hadapan mataku! Aku takut di
hadapan-Nya, karena jangan-jangan dia punya kuasa jahat! Namun Dia
menatap mataku, hampir aku tak mengedipkan mataku, jantungku
berdebar. Dia mengatakan, "mulai sekarang kau jadi penjala manusia."
Dengan rasa spontan aku mengikuti dia.
Suatu ketika hanya kami para murid dan Yesus berada di suatu tempat,
dan Yesus bertanya pada kami siapakah diri-Nya. Ada yang menjawab
nabi karena banyak saat itu yang mengaku sebagai nabi, ada yang
menjawab Yohanes Pembaptis. Tapi itu pendapat orang. Lalu Yesus
memandangi aku dan spontan aku menjawab, "engkau adalah Mesias."
Namun setelah mengenal-Nya lebih dalam, aku menjadi malu sendiri.
Selama mengikuti-Nya bersama-Nya, kami seringkali tidak percaya.
Selalu takut, tak percaya apa yang diperbuat Yesus. Keinginan Yesus
pada kami agar menjadi seorang pelayan tidak dapat kami tangkap.
35 www.rajaebookgratis.com Layunya Petrus, Bangkitnya Paulus
Kami justru berpikir tentang kekuasaan. Oh, bahkan"aku pun dengan
sok berani ingin melindungi diri-Nya. Padahal nyatanya, aku rapuh,
telah menyangkalnya tiga kali."
"Petrus, saudaraku. Jangan sedih saudaraku, justru tanpa
kematian Yesus kamu akan menggagalkan rencana-Nya. Aku Paulus,
salah satu pengikut Yesus yang banyak menuliskan surat bagi para
jemaat Yesus Kristus. Aku dulu Saulus, aku orang Farisi, taat pada hukum Taurat dan tidak
bercacat, dari bangsa Israel, soal kegiatan aku ialah penganiaya jemaat
Kristiani, aku mengejarnya. Namun setelah kenal Kristus dan sembuh
dari kebutaan, semuanya kuanggap rugi. Aku tidak percaya!
Namun semenjak menjadi pengikut-Nya, banyak sakit hati yang
kurasakan. Para murid Yesus yang lain mungkin tidak dengan mudah
memaafkan aku dan mempercayai aku, karena aku penganiaya jemaat.
Banyak pula aku ditolak, tapi aku mencoba setia karena Kristus.
Petrus! Lihat kakiku! Si kaki besar, bengkak! Mungkin ini salah satu
cintaku, berjalan kaki, menerima penolakan, merasa sakit hati. Aku
harus terus mewartakan kabar baik Kerajaan Allah. Ini bukti imanku
pada Kristus. Aku tetap percaya. Kalau demikian, untuk apa aku
menuliskan surat-surat ini pada jemaat tentang keyakinanku pada
Kristus. Petrus, kita sama-sama terpana dan terpanggil. Engkau lebih
dahulu dari aku." "Ah, kau bisa saja memuji."
"Ayolah Petrus jangan kau bersedih. Yakinlah bahwa kita bangkit
bersama Dia dan hidup sebagai manusia baru "
Di heningnya malam, saat aku mengalami kegairahan rohani
36 www.rajaebookgratis.com Tempat yang Sunyi TEMPAT YANG SUNYI "Doa sebagai pelabuhan hati"
Paus Yohanes Paulus II pernah menulis berdasarkan hidup doanya,
"prayer, brings the saving power of Jesus Christ into the decisions and
action of everyday life. Be faithful to your daily prayers; they will keep
your faith alive and vibrant. Without prayer there can be no joy, no
hope, no peace " (Pope John Paul II, In My Own Word, Kanisius 2005,
hlm. 14). Saya jadi teringat ketika seorang pastor memberi sebuah pertanyaan dua
tahun lalu. "Apakah kamu sudah mengenal Allah dengan baik " hati saya
tergugah dengan pertanyaan ini.
Ia mengingatkan saya untuk tetap menjaga hidup doa di tengah berbagai
kesibukan aktivitas. Sebab kesibukan seringkali merenggut kesempatan
kita untuk merenung dalam keheningan bersama Allah. Saya harus
memberikan waktu hening pribadi untuk berdoa kepada Allah. Kita
belum tentu sudah merasa dekat dengan Allah sendiri tanpa berdoa!
Pengalaman ini menginspirasikan saya untuk melihat bagaimanakah
pengalaman Yesus sendiri menyempatkan diri berdoa di tengah
kesibukannya mengajar dan menyembuhkan.
Mari kita buka Kitab Markus 1:35 dan Lukas 5:16. Penulis kitab
mengungkapkan bahwa Yesus berusaha mempertahankan waktu
pribadi-Nya untuk berdoa kepada Allah ke tempat sunyi. Markus 6:31
menyebutkan "tempat sunyi" sebagai suatu batas untuk beristirahat
sejenak dari kesibukan-Nya bersama para murid.
"Tempat sunyi" menjadi tujuan untuk mengasingkan atau
mengundurkan diri-Nya dari banyak orang. Bahkan sebelum ditangkap,
Yesus berdoa di Taman Getsemani (Luk 22:40-45). Yesus ingin
menyerahkan diri kepada Allah saat menghadapi ketakutanNya.
37 www.rajaebookgratis.com Tempat yang Sunyi Belajar dari pesan penulis kitab Markus dan Lukas ini, saya
merenungkan bahwa "tempat sunyi" merupakan sebuah situasi yang
tepat untuk berkomunikasi dengan Allah. "Tempat sunyi" menjadi
kegembiraan bagi Yesus untuk berelasi dengan Allah.
Bagaimanakah dengan doa-doa kita sendiri saat ini" Adakah kita
menyempatkan waktu untuk berelasi dengan Allah" "Tempat sunyi"
yang dihadapi oleh Yesus sendiri merupakan simbol keheningan.
"Apabila setiap orang mampu menyediakan waktu hening untuk doa
entah bersama entah pribadi selama lima belas atau katakanlah tiga
puluh menit sehari, betapa indah dan bagusnya." (E. Martasudjita, Pr,
Spiritualitas Tahan Banting, Kanisius 2007, hlm. 51).
Pada akhirnya, doa memampukan kita bukan hanya soal relasi
melainkan rendah hati dan terbuka kepada Allah. Suatu saat kita dapat
mengalami kekeringan dalam doa. Tetapi jika kita tetap setia, di
manapun kita berdoa, dapat memberikan kegembiraan yang luar biasa
karena Allah tetap menjadi pondasi utama. Doa harus menjadi sebuah
kerinduan untuk berelasi dengan Allah sendiri.
Apabila semangat doa mulai tumbuh dalam diri kita, akan semakin ada
waktu bagi kita untuk berkomunikasi secara khusus dengan Allah.
Namun, situasi ideal seperti itulah yang sering kali sulit kita peroleh.
Di heningnya malam, Februari 2008.
38 www.rajaebookgratis.com Kembalinya Pemuda Anthelos
KEMBALINYA PEMUDA ANTHELOS
Alkisah Anthelos, seorang pemuda gagah mengambil resiko untuk
membunuh semua naga hitam milik dewi jahat Hera. Ia membawa
sebuah pedang untuk menghunus semua naga. Ia sangat lincah.
Anthelos pun mulai berambisi menghabisi Hera. Dengan cara
demikian Anthelos berharap namanya diingat oleh desanya dan di
seluruh jagat raya. Setelah semua dikalahkannya, Anthelos pulang menuju desanya
dengan rasa bangga. Tetapi ia tak dapat menemukannya. Desanya
hilang. Ia putus asa dan tiba-tiba jatuh pingsan.
Seorang peri kecil muncul dihadapannya sambil membawa obor api
Exsula. Peri kecil itu ingin mengembalikan Anthelos dari mimpinya.
Lalu Anthelos pun tersadar karena pancaran cahaya obor tersebut.
Anthelos tak pernah berperang dengan Hera maupun satu naga
hitam pun. Ia hanya tertidur dan bermimpi selama satu tahun. Tak
seorang pun mampu membangunkan. Anthelos menjadi pribadi yang
tertutup bagi rakyat Patra. Kedatangan perilah yang telah
menyadarkannya karena rakyat Patra sedang terancam bahaya...
Cerita ini menginspirasikan saya untuk menuliskan sebuah pengamatan
kecil terhadap aktivitas kaum muda paroki Santo Matias Rasul selama
dua bulan kemarin. Kisah Raja Anthelos merupakan ilustrasi kecil yang
saya angkat untuk menggambarkan fakta sebagian kecil masalah kaum
muda di paroki ini. Sosok Raja Anthelos ini mengungkapkan kecenderungan pribadi
manusia yang lebih tertarik untuk menutup diri dan memiliki "dunia"nya sendiri, dibandingkan sebuah relasi antar manusia.
Sebelum masuk ke sana, dalam ketiga edisi sebelumnya (edisi ke 3-5),
Majalah Zaitun Paroki Santo Matias Rasul memuat beberapa tulisan
dalam rubrik Matias Muda. Tulisan-tulisan tersebut terus-menerus
39 www.rajaebookgratis.com Kembalinya Pemuda Anthelos
menyuarakan sebuah kegelisahan terhadap kaum muda paroki. Saya
mengutip catatan penting beberapa penulis dari ketiga edisi tersebut.
"Kurangnya kepercayaan dari para orangtua serta makin asyiknya
orang muda dengan dunianya sendiri yang penuh dengan hura-hura
semakin membuat citra buruk orang muda. Kepercayaan dan bimbingan
orang tua membantu orang muda untuk terus berkarya " (Cornelius
Destiadi, Tukang Parkir atau Pro Ecclesia et Patria" Zaitun edisi Natal
2006). "Di saat hidupnya (baca: orang muda) dilingkupi dengan idealisme
hidup yang tinggi, orang muda dengan segala keterbatasannya
menginginkan sebuah kesempurnaan. Tendensi umum yang terlihat,
orang muda gelisah diserahi tugas yang "kecil". Sekali lagi orang muda
selalu ingin yang lebih..." (Fr. Eko Hadi Purnomo, Orang Muda dalam


Satu Cinta Seluas Angkasa Karya Petrus Hepi Witono di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Sebuah Kegelisahan, Zaitun edisi Paskah 2007).
"Orang muda hidup di pukulan yang penuh tantangan negatif.
Banyak menghabiskan waktu di mal-mal, nge-dugem, balapan, ngedrugs. Tetapi banyak juga yang menyeimbangkan dengan kegiatan
positif. Orang muda ingin belajar mandiri, nekad, ingin dipercaya,
membuat dirinya berarti. Di sisi lain orang tua enggan melepaskan
anaknya. Mereka (baca:orang muda) adalah tanggung jawab bersama "
(Josefa MN, Orang Muda Siapa Peduli" Zaitun edisi September 2007).
"Berhentinya proses regenerasi orang muda karena tidak pernah dilatih
untuk mengasah potensinya untuk semakin menjadi manusia Katolik
yang dewasa sehingga menemukan keberartian dirinya. Orang muda
kurang tersentuh oleh reksa pastoral. Mereka sering terlihat bosan, sulit
terlibat. Generasi tua mudah curiga, sehingga tidak terjadi dialog antara
yang muda dan yang tua." (Cornelius Destiadi, Hedonis Gue Banget,
Zaitun edisi September 2007).
40 www.rajaebookgratis.com Kembalinya Pemuda Anthelos
Secara pribadi, saya berpendapat bahwa semua catatan kutipan di atas
adalah tepat. Kurangnya kepercayaan, idealisme yang tinggi, gap,
potensi tak terasah, bingung membuat diri mereka berarti bagi gereja
dan kurang pendampingan. Kaum muda paroki mengalami keadaan
tersebut. Berbagai fenomena ini menyebabkan anak muda lebih tertarik
lari ke tempat di mana mereka lebih diterima seperti geng, teman
sekolah atau kuliah, dan berbagai kelompok minat: internet, motor,
musik, hiking, camping. Bahayanya ialah jika tempat tersebut tanpa sadar membuat mereka
terjebak, teralienasi dari tanggung jawab dan relasi, tertutup, dan
bahkan menjadi seorang individualis.
Sebuah Fakta Lain Ketika saya belum lama hadir di paroki ini, sebagian umat mengeluh
berkenaan kegiatan mudika baik dalam lingkup lingkungan maupun
paroki yang tidak begitu nampak. Dalam statistik paroki tahun 2006
sendiri, anak muda-mudi Katolik tercatat 831 orang. Masa tidak aktif"
Dalam lingkup gereja, saya melihat sebagian kecil muda-mudi terlibat
dalam kegiatan lektor-lektris, misdinar, mudika PDKK, serta kelompok
koor. Namun, dalam lingkup paroki maupun lingkungan, harus diakui
kegiatan mudika belum seluruhnya nampak. Para ketua lingkungan
maupun wilayah sering kewalahan dalam membangkitkan anak mudamudi.
Fakta konkret pertama yang saya hadapi bersama anak muda-mudi
memperlihatkan bahwa kesibukan sekolah, kuliah maupun kerja
sungguh amat menyita waktu. Sebagai contoh, bagi mereka yang
bersekolah, jadwal harian mereka telah disibukkan dengan berbagai
kegiatan les. Sehingga tanpa sadar mereka mencapai titik kelelahan dan
menjadi bosan. Ada anak sekolah yang hari-harinya selalu dipenuhi dengan les, sehingga
waktu untuk berkumpul atau santai tidak memungkinkan. Sehingga
menimbulkan hilangnya kepercayaan diri untuk berelasi. Kemungkinan
41 www.rajaebookgratis.com Kembalinya Pemuda Anthelos
dampak yang pertama, menciptakan gap atau kelompok eksklusifnya
sendiri. Kemungkinan kedua, sikap acuh tak acuh "emang gue pikirin".
Semangat rasa sosial tidak terbina dengan baik. Kedua kemungkinan ini
sama-sama melahirkan sikap pribadi yang tertutup dan tak mau tahu
persoalan lain. Kedua, kemajuan teknologi yang dihadapi oleh anak muda-mudi saat ini
tanpa sadar secara perlahan menutup relasi sosial kita dengan sekatsekat. Mari coba kita amati! Sebagai contoh, kemajuan teknologi
komputer. Di satu sisi, kecanggihan komputer dalam bidang internet
harus diakui jempol. Internet sangat membantu setiap orang membuka
wawasan pengetahuan dunia yang makin luas.
Di sisi lain, kecanggihan komputer pun dapat pula menciptakan
ketergantungan bagi seseorang sebagai "pecandu", misalnya permainan
komputer. Tiada yang salah jika seseorang bermain permainan
komputer. Tetapi aku terheran-heran ketika melihat seorang anak usia
sekolah bermain komputer dari pagi hingga malam hari tanpa ada yang
menegur. Jangan-jangan keadaan seperti ini menciptakan ketertutupan anak
muda-mudi sendiri terhadap masalah sosial. Segala sesuatu yang
menciptakan ketertutupan pada "dunianya" sendiri akan mempengaruhi
sejauh mana relasi sosial seseorang di dalam lingkungannya. Lebih
parahnya lagi, rasa ketergantungan mendorong anak muda menjadi
pribadi individualis. Pada akhirnya, sikap individualis anak muda tak ada bedanya dengan
sebuah gambaran pribadi Anthelos yang terjebak di dalam mimpinya
saja. Anthelos berusaha menghindari kehidupan realitas padahal Rakyat
Patra sangat membutuhkan bantuannya.
42 www.rajaebookgratis.com Kembalinya Pemuda Anthelos
Bangunkan Muda-Mudi dari Tidur!
Telah didengungkan sejak lama, manusia adalah homo socius (mahkluk
sosial) yang secara asal tidak pernah bisa hidup sendiri. Setiap manusia
membutuhkan kehadiran dan ketergantungan terhadap yang lain.
Namun, tak bisa dipungkiri pula manusia membawa ciri individualis
dalam dirinya untuk memicu sikap bertahan hidup, pemenuhan ego
kebanggaan diri, orientasi sukses dan kemampuan untuk unggul. Bila
ciri individualis ini lebih menonjol maka menimbulkan krisis pada rasa
kemanusiaan, sosial maupun semangat pelayanan. Mari kita belajar
rendah hati untuk makin membuka diri bagi yang lain.
Harapan gereja, "kaum muda harus memperoleh kesempatan untuk
mengekspresikan diri dalam suasana yang lebih bebas, sehat, akrab, dan
penuh persahabatan. Setiap pendamping kaum muda (pastor dan dewan
paroki) hendaknya menempatkan kaum muda sebagai partner suatu
gerakan dalam hidup ber-gereja dan bermasyarakat.
Selain itu perlu dibentuk jaringan kerja sama, agar pembinaan terhadap
kaum muda dapat berjalan dengan maksimal." (Buku Sinode Kedua
Keuskupan Agung Jakarta, Maju Bersama Membangun Masyarakat
Basis Berkualitas, Jakarta, 2005).
Kebangkitan anak muda-mudi Katolik di paroki ini bagaimanapun juga
sangat membutuhkan dukungan orang tua tiada henti pada anak mudamudi Katolik sebagai langkah awal sikap keterbukaan.
Tahun 2008 nanti merupakan tahun bagi kaum muda. Kebangkitan apa
yang akan kita lakukan bersama" Jangan biarkan kaum muda tidur
terlalu lelap seperti Anthelos.
Di tengah derasnya hujan,
Kosambi, 3 Desember 2007 43 www.rajaebookgratis.com Kembalinya Pemuda Anthelos
44 www.rajaebookgratis.com Sumirah dan Sulastri SUMIRAH DAN SULASTRI Sumirah dan Sulastri adalah sahabat dekat. Mereka memiliki majikan
yang berbeda. Paling tidak keduanya memiliki nasib yang sama. Mereka
baru saling kenal dua tahun lalu. Sumirah, seorang ibu beragama
Muslim dari keempat anak yang sering ditinggal di rumah. Ia bekerja
sebagai seorang pembantu freelance dari seorang majikan beragama
Katolik selama lima belas tahun. Sebuah umur yang cukup lama jika
mau diukur dari nilai ketahanannya. Sebelum Sumirah, sang majikan
sudah punya beberapa pembantu yang sudah dipecat atau bahkan
mengundurkan diri karena tidak tahan menghadapi omelan sang
majikan. Namun harus diacungi jempol bahwa wanita "berkepala" 40 ini mampu
menunjukkan ketahanan mentalnya sebagai pembantu rumah tangga
hingga sekarang. Pukul enam pagi berangkat dari rumah menuju rumah
majikan. Mengepel, membereskan meja makan, merawat anak,
memasak hingga mencuci seluruh pakaian kotor. Demikianlah kegiatan
rutinnya sebagai pembantu.
Demi menambah penghasilannya, ia juga menambah pukul kerjanya
dari sore hingga malam hari pada seorang majikan kedua untuk mencuci
dan menyeterika pakaian. Dari majikan pertama, ia memperoleh
delapan ratus ribu per bulan. Sedangkan dari majikan kedua, ia
memperoleh tujuh ratus ribu rupiah. Dengan bekerja seharian penuh, ia
berhasil mengumpulkan satu juta lima ratus ribu rupiah.
Tidak lama kemudian, ia mulai menguak segala rasa keluh kesahnya
terhadap ketidakadilan majikan pertamanya. Selama lima belas tahun
bekerja, Sumirah tidak mendapatkan satu hari pun libur di rumah untuk
berkumpul bersama keluarga. Dari hari Senin hingga Minggu harus
masuk. Tidak ada satu hari khusus untuk memberikan hatinya secara
penuh kepada keluarga. Hanya kerja dan kerja. Lebih menyedihkan lagi,
sang majikan kini menyuruh Sumirah melepaskan pekerjaan
sambilannya di rumah orang lain. Mungkin karena banyak kebaikan
45 www.rajaebookgratis.com Sumirah dan Sulastri majikannya ini, Sumirah berani melepaskan pekerjaan sambilannya.
Hilanglah tujuh ratus ribu!
Dia sedih bukan main karena sikap majikan yang terkesan tidak
mempedulikannya. Ketika menjelang lebaran, Sumirah meminta izin
untuk pulang kampung selama dua minggu tetapi tidak diberi. Sang
majikan menjanjikan waktu libur seminggu setelah hari Lebaran lewat
sambil menunggu keluarga majikan pulang dari luar kota. Selain itu,
tidak biasanya sang majikan lupa untuk memberikan uang tunjangan
hari raya setiap tahunnya. Tidaklah pantas jika Sumirah menegur sang
majikan soal THR ini. Ia membiarkan saja.
Namun apa yang terjadi setelah hari Lebaran telah lewat" Ia menangis
sendirian karena sang majikan lupa atas janjinya. Tahun ini tak ada
tambahan gaji, tak ada libur lebaran dan tak ada uang tunjangan hari
raya. Pupuslah sudah! Ia memendam itu semua dalam hatinya. Ia kembali pada rutinitasnya.
Tak ada kegembiraan melainkan kesedihan. Tapi ia mencoba menerima
itu semua karena tidak mampu untuk bersuara. Ia sungguh kesal tetapi
terpaksa menerima semua ketidakadilan itu dengan lapang dada.
Majikan Sumirah bukanlah pribadi yang jelek tetapi kurang bijak
terhadap kebutuhan Sumirah sendiri.
Lain kisahnya dengan Sulastri, gadis perawan berumur 28 tahun. Ia
bekerja sebagai pembantu tetap di rumah sebuah keluarga Katolik. Ia
hidup di tengah keluarga yang sering mengalami konfik rumah tangga.
Tanpa sadar ia terkena getahnya. Selama empat tahun bekerja, ia digaji
sebesar empat ratus ribu rupiah setiap bulan hanya oleh nyonya
majikan. Pasalnya, tuan majikan tidak memberikan sepeser uang pun
kepada sang istri. Seakan-akan hanya sang istrilah yang harus
membiayai semua kebutuhan keluarga. Sulastri menerima itu semua
karena mengetahui adanya konflik dalam keluarga. Ia tabah.
46 www.rajaebookgratis.com Sumirah dan Sulastri Keadaan Sulastri cukup menyedihkan. Ia tampak kurus sekali, berbeda
ketika saya mengenalnya pertama kali. Ia sering tampak kelelahan
"kurang darah" dan mudah bingung jika disuruh sana-sini. Ia sering
tertidur sembari bekerja. Semua hari adalah hari kerja. Mengepel,
mencuci pakaian, mencuci kamar mandi, dan menyeterika menjadi
makanan rutinitasnya. Sangat tidak sebanding dengan gaji yang
diterimanya per bulan. No holiday! Belum lagi ditambah caci maki
"binatang" tuan majikan jika pekerjaan Sulastri tidak becus. Ia lebih
senang untuk diam. Lebih menyedihkan lagi, nyonya majikan pernah menemukan perlakuan
tuan majikan yang tidak senonoh (baca: pelecehan seksual) kepada
Sulastri. Dia hanya terdiam menerima perlakuan tuan majikan.
Untunglah, nyonya majikan mengetahui perbuatan maksiatnya. Tuan
majikan khilaf. Tapi tak sedikitpun tuan majikan merasa bersalah dan
minta maaf padanya. Sulastri menyimpan pengalaman menyedihkan ini
rapat-rapat. Ia kini menjadi pendiam.
Dari kedua pengalaman nyata ini, hari libur, tunjangan hari raya, dan
harga diri menjadi problem ketidakadilan terbaru yang menjadi
tantangan bagi seorang pembantu rumah tangga. Mereka sebenarnya
tidak nyaman jika ketiga hal ini dilanggar.
Sumirah dan Sulastri lebih baik duduk diam daripada harus membela
diri. Dengan diam, mereka tetap nyaman. Mereka berada di bawah
tekanan ketidakadilan yang tidak disadari oleh para majikan. Tetapi
menurut saya, persoalan tuntutan hak atas penghasilan dan perlakuan
yang layak juga perlu disepakati antara kedua belah pihak.
Saya menjadi khawatir bahwa para majikan sendiri lupa dirinya sebagai
orang Kristiani sudah seharusnya menebarkan rasa cinta kasih,
keadilan, kesejahteraan, kekeluargaan dan bukan penindasan,
perbudakan dan penghancuran harga diri orang lain.
47 www.rajaebookgratis.com Sumirah dan Sulastri Sumirah dan Sulastri hanyalah sebagian orang yang sedang
diperjuangkan oleh Keuskupan Agung Jakarta dalam melahirkan
habitus baru dalam kepedulian terhadap pemb
antu rumah tangga. Persoalan perhatian gereja terhadap pembantu rumah tangga
diharapkan tidak hanya berhenti soal kampanye mengenai "Libur Sehari
dalam Seminggu" bagi pekerja rumah tangga, melainkan perlindungan
penghasilan dan perlakuan yang layak bagi seorang pembantu.
Sudahkah kita semua sebagai umat Kristiani memperhatikan gambaran
yang menyedihkan ini"
48 www.rajaebookgratis.com "Cinta, Aku Sayang Kamu!"
"CINTA, AKU SAYANG KAMU!"
Namaku Alfonso. Aku, Martina, Luna, Laurentia, dan Lambert dalam
suatu kesempatan bertemu di situs curhat.com satu tahun lalu. Oh iya,
kami dulu teman satu kelas di SMA lho! Chat room "uneg-uneg" sudah
lama menjadi media kami untuk buka-bukaan berbagi cerita dan
pendapat. Ada yang meneguhkan, tapi ada pula yang menjatuhkan. Ada
yang lucu, tetapi ada pula yang bikin marah. Tema chat room sore ini
adalah persoalan hidup berumah tangga. Tanpa diduga, Laurentia ingin
menumpahkan isi hatinya...
*** Laurentia: "Well"20 tahun sudah aku ikut Hendra, suamiku. Lima
hari lalu kami merayakan ulang tahun pernikahan kami yang ke-20.
Kami rayakan momen ini di puncak bersama sanak saudara dan kerabat.
Tapi malam itu aku tidak merasakan kebahagiaan dan keromantisan
yang pernah aku rasakan di awal tahun pernikahan kami.
Sejak 9 tahun yang lalu, hubungan aku dengan suami sebenarnya tidak
harmonis lagi. Aku sering dibohongi untuk pergi berjudi. Aku tidak suka
dengan perilakunya. Hingga suatu ketika bangkrut menimpa keluarga
kami karena kelakuannya. Dengan hati yang sedih, kami terpaksa


Satu Cinta Seluas Angkasa Karya Petrus Hepi Witono di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

bangun dari awal lagi. Sejak itu pula, aku bersikap masa bodoh padanya.
Pengalaman buruk itu membuat kami sering perang mulut. Aku merasa
sedih jika anak-anak mendengar pertengkaran kami. Tanpa sadar, rasa
kesal yang menumpuk membuat aku tertarik dengan pria idaman lain. Si
pria ini lebih "adem". Aku jatuh hati."
Martina: "Apakah suamimu tahu kalau kamu punya...PIL "
49 www.rajaebookgratis.com "Cinta, Aku Sayang Kamu!"
Laurentia: "Pernah ketahuan sama suami gara-gara SMS-an sampai
pagi. Terkadang hal ini membuatku lebih memperhatikan si dia
dibandingkan keluargaku sendiri."
Martina: "Sudah coba komunikasi di dalam keluarga belum "
Laurentia: "Entahlah...rasanya susah...kalau kami bertemu saja sudah
saling keras kepala! Kadang-kadang aku berpikir untuk minta cerai...tapi
ngurus perceraian itu tidak gampang!"
Luna: "Lauren, jangan cepat memutuskan cerai dulu...masih ada waktu
panjang untuk menyelesaikannya dengan kepala dingin...tidak mungkin
kamu menikah jika tidak mencintai dia!"
Laurentia: "Kini aku kok merasa sudah tak betah tinggal dengannya
lagi ya" Dulu, di tahun awal pernikahan, ia sangat perhatian, bisa
bekerja sama khususnya masalah ekonomi keluarga. Entah mengapa
belakangan ini dia sering menyimpan banyak rahasia, tidak terbuka,
suka pulang larut malam, mudah emosi. Belum lagi aku terkadang
ditelepon orang karena keterlibatan suami dengan hutang di bank. Ah,
jengkel bukan main! Aku sering stres dan sempat mengalami stroke
ringan. Kehidupan rumah tangga kami berantakan. Tetapi kami menutup rapat
masalah ini agar tetangga tidak tahu. Aku makin terbebani dengan biaya
rumah yang harus ditanggung sendiri. Di rumah ini, aku seakan tidak
mendapatkan dukungan sedikit pun dari suami baik material maupun
spiritual. Dia seakan tidak peduli dengan aku. Lebih menyedihkan lagi...
ada satu rahasia lagi yang sebenarnya malu untuk aku ungkapkan, suami
menyampaikan sesuatu yang menyakitkan hati aku. Bayangkan" dia
meminta kawin diam-diam dengan keponakanku yang tinggal serumah
bersama kami. Dia mengaku bersalah karena telah...... Ah aku tidak mau
ingat-ingat lagi! Masalah ini dia diamkan begitu lama hingga aku
50 www.rajaebookgratis.com "Cinta, Aku Sayang Kamu!"
mengetahui gelagatnya. Hatiku seperti ditusuk pedang. Gila banget ngak
tuh!" Sambil menangis, aku katakan padanya, "kalau pengen kawin lagi,
jangan injak rumah ini lagi... apa kamu tidak malu dengan anakanakmu " Sebab sejak dulu aku mendambakan perkawinan dengan
seorang suami yang tak terceraikan sampai mati. Ah...kini semuanya siasia...Aku harus berbuat apa "
Laura: "Wah...sungguh besar sekali pengorbananmu, Bunda! Masalah
lainnya, suami Bunda sepertinya mengalami pubertas kedua deh!"
Alfonso: "Gokil abis, keduanya jelas selingkuh nih! Ini masalah serius
yang harus disampaikan kepada pihak yang lebih pantas bicara soal ini,
konseling misalnya" Tapi sebagai langkah pertama, Anda wajib
memaksa sang suami untuk berbicara empat mata. Dan jangan lupa
mohon tuntutan Tuhan dalam doa."
Luna: "Suami yang kurang bertanggung jawab! Kamu juga harus
berani memutuskan relasi "gelap" suami itu demi kebaikan. Kalau
dibiarkan, dia makin keenakan sedangkan kamu makin sengsara. Kamu
jangan memilih diam! Kasihan untuk anak-anak. Yang aku takutkan
ialah like father like son, sebuah lingkaran setan di mana anak-anak
mencontoh perbuatan ayahnya."
Lambert: "Wait, please don"t make judgement like that... Apa ada
kemungkinan bahwa suamimu kurang kasih sayang di masa kecil "
Alfonso: "Temanku, okelah, suamimu telah salah langkah dan terjatuh!
Bukan berarti dia tidak cinta sama kamu! Please, ngobrol dulu deh!
Terus menurut ku lebih baik batasi hubunganmu itu dengan pria itu.
Kalau sudah lengket susah lepasnya. Mending lepas deh, kalau terjadi
51 www.rajaebookgratis.com "Cinta, Aku Sayang Kamu!"
sesuatu, kamu sendiri kena batunya! Tidak harmonis dalam keluarga
bukan berarti dijadikan alasan untuk selingkuh."
Lambert: "Bener Bro! Pria idaman lain cuma buat nama kita buruk
akibat skandal! 20 tahun bukan waktu yang singkat. Tuhanmu pasti tahu
bahwa kamu sebenarnya cinta dia. Jangan bohong deh! Menurutku,
kamu sedang cari pelarian sesuai idealisasi kamu sendiri. Nyonya,
idealisasi jangan jadi patokan. Coba belajar setia dulu dengan menerima
segala kekurangannya. Divorce isn"t final!"
*** Perbincangan sore itu belum dikatakan memecahkan masalah. Malam
ini aku berdoa semoga Tuhan membantu Laurentia memilih sebuah
keputusan terbaik bagi suami dan anak-anak. Membina rumah tangga
bukan semudah menjentikan jari. Berbagai masalah bisa datang sesuai
waktunya. Tetapi perjalanan sebuah keluarga ditentukan pula
bagaimana keterbukaan diri pada anggota keluarga dan Tuhan sendiri.
Keterbukaan yang dibina semakin memupuk cinta kasih itu sendiri di
dalam keluarga. Sikap rendah hati untuk terbuka bukanlah hal yang
gampang. Siapa diriku dan dirimu" Apa kekurangan dan kelebihan kita"
Namun, tidak jarang rasa keterbukaan ini sering tidak tercapai. Semakin
banyak menutup diri, semakin tidak harmonis dalam keluarga. Tepat
pukul 10 malam. Aku sedang berbaring di sebelah istri tercinta yang
tertidur pulas. Kutatap kulit wajahnya yang makin menua. Akan kupeluk
erat semalam-malaman. Aku berbisik lembut di telinganya, "cinta, aku
sayang kamu!" 52 www.rajaebookgratis.com Seorang Pastor dan Keluarga Yahudi
SEORANG PASTOR DAN KELUARGA YAHUDI
DESEMBER 1902 Hari ini hari Jumat, hari pertama kami membuka usaha kami. Dengan
berseri-seri, saya (17 tahun, pengantin baru) berdiri di sebelah suami
saya, Solomon, di dalam toko kami yang bernama UEBERALL 3 - 9 19 SEN. Terletak di Brooklyn, Amerika Serikat, toko ini menjual
barang-barang dengan harga pas, senilai 3.9 atau 19 sen.
Tamu pertama kami melangkah masuk. Beliau seorang pastor Katolik
muda usia, dari sebuah Gereja (Katolik) kecil, namanya Pastor Caruana.
Beliau berbelanja sedikit, dan mukanya gelap, semuram warna
jubahnya. "Mengapa sedih, Bapa " suami saya bertanya - pastor Katolik biasa
disapa dengan sebutan Father/Bapa - Solomon tergolong orang yang
sangat mudah "jatuh hati".
Pastor tersebut, seolah menerawang sambil berbicara, "gereja kami
harus ditutup...." "Mengapa " Bagi suami saya, agama adalah penyembahan dari
menit ke menit. Kami menjalankan semua ritual agama kami, keluarga
Ueberall, sebagaimana sebagian besar orang-orang Yahudi, beragama
Yahudi. Mereka menyembah Allah Yehovah yaitu Allah Abraham, Ishak & Yakub,
dan mematuhi hukum Taurat Musa. Mereka bukan beragama Kristen
Katolik. Bukan demi ritus itu semata-mata, namun kepatuhan kami
kepada Allah. 53 www.rajaebookgratis.com Seorang Pastor dan Keluarga Yahudi
Pastor tersebut menjelaskan bahwa beliau membutuhkan $500, untuk
Senin mendatang. Jemaatnya miskin, dan tidak mungkin memenuhi
tuntutan $500 itu. Gereja pusatnya tidak dapat membantu, dan rasanya
tidak ada jalan keluar. Suami saya mendengarkan dengan cermat, dan
tangannya meremas-remas jemari saya. Saya merasakan perasaan
hatinya yang terdalam. Kami berdua adalah orang-orang Yahudi, pindah
dari Austria (suami saya) dan saya dari Rusia. Kami mencari kehidupan
yang lebih aman dan baik di Amerika. Di Eropa, keadaannya kurang
begitu baik untuk bangsa kami.
"Tidak! Tidak boleh terjadi...." Solomon menggerutu. Ia berpikir
keras, dan kemudian berkata, "jangan kawatir Bapa, kita usahakan uang
itu...." Saya melotot ke arah Solomon. Nggak salah" Lima dollar saja
tidak kami miliki saat ini. Pastor Caruana juga melotot memandangi
suami saya. Kemudian dengan wajah tidak percaya, beliau meninggalkan
kami. Solomon menatap saya. "Esther, kita memiliki begitu banyak
hadiah pernikahan. Kita gadaikan itu semua. Suatu saat kita tebus itu
semua kembali, namun sekarang kita cari 500 dollar...." Solomon
melepaskan pukul emas beserta rantainya yang merupakan hadiah dari
ayah saya. Ia melihat cincin kawin saya. Terpaksa saya buka perlahan
dan menyerahkan kepadanya.
MASIH KURANG BANYAK Solomon kembali petang itu dengan wajah kurang cerah. Ia hanya
berhasil mendapatkan $250. Pada saat makan malam ia menjadi riang
kembali dan berseri-seri berkata: "saya tahu, kita pinjam! Keluarga kita
besar dan kompak bukan "
Dan sepanjang hari minggu itu, Solomon pergi mengunjungi para
paman, ipar, sepupu, dan kawan-kawan yang pernah ia tolong. Beberapa
dengan simpatik langsung menolong, beberapa berkeras hati.
54 www.rajaebookgratis.com Seorang Pastor dan Keluarga Yahudi
Solomon memohon-mohon, ia mengemis-ngemis, ia menghimbau, ia
membangkit-bangkit, akhirnya terkumpul lagi sebesar $250. Sejak saat
itu, tiap hari Senin, Pastor Caruana merupakan pengunjung toko kami
yang paling pagi. Beliau senantiasa membawa sebuah dompet kulit, dan
membayar sebagian demi sebagian. Uang tersebut adalah hasil kolekte
jemaatnya. Persahabatan kami meningkat. Kemudian seluruh hutangnya
terbayar lunas. BERKAT MELIMPAH Cincin kawin saya telah berhasil ditebus, dan semua barang-barang yang
kami gadaikan kembali dengan selamat. Keberuntungan senantiasa
mewarnai toko kami, dan berkat bagaikan luber tercurah. Tak lama
sesudah itu kami mengganti nama toko menjadi TOKO SERBA ADA
UEBERALL. Demikian pun dengan jemaat Pastor Caruana. Dengan pelan namun
pasti, jemaat itu makin kuat dan makin besar. Mereka bahkan bisa
membangun gereja yang lebih kokoh dan bagus, dengan nama Santa
Lucia. Tahun 1919 Pastor Caruana dipanggil pulang ke Roma, dan
perpisahannya dengan Solomon lebih merupakan perpisahan dua
saudara kandung. TAHUN - TAHUN KEMUDIAN Solomon secara tiba tiba dipanggil Allah pulang, meninggalkan saya dan
dua anak-anak. Pukulan keras ini berdampak dua tahun. Saya kemudian
bekerja sendiri, dan melatih putra saya mengambil alih usaha. Secara
pelan-pelan, ingatan akan Pastor Caruana menghilang dari pikiran saya.
Perang Dunia II meletus, dan Hitler menderap masuk Austria. Kesulitan
besar terjadi di sana, dan kami menerima surat-surat permohonan dari
saudara serta kerabat Solomon, yang ingin disponsori untuk pindah ke
Amerika. Tanpa kepindahan ini, kamp-kamp konsentrasi dan maut
menanti mereka. 55 www.rajaebookgratis.com Seorang Pastor dan Keluarga Yahudi
Saya berusaha keras menolong. Namun pemerintah Amerika kemudian
menutup kemungkinan migrasi dengan memberlakukan sebuah kuota.
Surat-surat permintaan terus masuk. Tiap menerima sebuah surat,
terasa satu tikaman di ulu hati saya. Saya akan bersandar di dinding dan
menangis: "oh Solomon, kalau saja engkau masih hidup...."
Akhirnya saya menghubungi Departemen Perburuhan di Washington,
dan mereka menyarankan agar saya membiayai para pelarian masuk
Kuba (saat itu Kuba masih bersahabat dengan Amerika Serikat).
Syaratnya, harus ada tokoh kuat di Kuba yang bisa mensponsori, dan
menjamin akan kelangsungan hidup di sana. Siapa" Saya tak kenal
seorang pun di Kuba. Terbersit sebuah ilham. Kuba negara Katholik,
mungkin Gereja Santa Lucia bisa menolong. Seorang pastor muda
langsung mengirim kawat (telex) kepada pimpinan Gereja Katolik di
Havana memberi kabar kedatangan saya.
HAVANA INTERNATIONAL AIRPORT CUBA
2 hari kemudian Turun dari pesawat terbang, udara hangat menerpa wajah. Seorang anak
laki-laki kecil berlari-lari menemui saya di tangga pesawat dengan
sebuah buket kembang mawar. Saya mencium pipi anak kecil ini,
terheran-heran akan penyambutan VIP macam ini.
Pelan-pelan saya melihat sepasang sepatu coklat di sisi anak itu. Mata
saya naik ke atas, terpandang sebuah gaun beludru berwarna merah
darah dengan rumbai-rumbai kuning. Mata saya terangkat lagi ke atas,
dan melihat langsung kepada sepasang mata ramah, berkeriput, yang
memandang dalam-dalam, dengan riak-riak gelombang hangat di
dalamnya. Orang itu tersenyum kepada saya. Saya memusatkan
perhatian. Tangannya terulur kepada saya, dan berkata pelan:
56 www.rajaebookgratis.com Seorang Pastor dan Keluarga Yahudi
"Esther Ueberall... tidak ingatkah kau pada saya "
Pastor Caruana!! Saya berenang dalam air mata....
Di dalam mobil menuju pusat kota, Pastor Caruana bercerita bagaimana
beliau kemudian ditugaskan Roma di Kuba, dan menjadi bishop kepala
(Uskup Agung) di sana. Dengan pertolongannya, dua lusin keluarga
kami melarikan diri dari cengkeraman Hitler, dan tiba di Kuba.
Mereka menantikan dibukanya kuota imigrasi Amerika, dan tidak
diperkenankan bekerja. Namun, Gereja Katolik Kuba melindungi
mereka, memberi makanan, pakaian, sayur-mayur segar dari kebunkebun sendiri, daging, dan enam bulan kemudian mereka telah aman di
Amerika. KEMBALI KE AMERIKA SERIKAT
Sejak saat itu, saya dan Pastor Caruana berkirim-kiriman surat. Beliau
kemudian jatuh sakit dan dirawat di kota Philadelphia, Amerika Serikat.
Beberapa kali saya menyempatkan diri menengok, dan dalam tiap doa
saya selalu ingat keadaan beliau.
Suatu hari, sebuah surat tiba di meja kerja saya, dari pimpinan Gereja
Katolik Philadelphia, dan isinya mengatakan bahwa keadaan Pastor
Caruana sangat gawat. Beliau tidak ingin ditemui oleh siapapun, namun
terus menerus memanggil-manggil nama saya. Tiga jam kemudian saya
telah tiba di sana, dan duduk dengan diam di sisi tempat tidurnya.
Beliau tampak kurus, lemah, dan tidak berdaya, "Esther..." katanya
sambil memegang tangan saya. Kami berdiam diri di sana, saling
memandang. Kemudian beliau berkata, "Esther, jaga diri baik baik, saya selalu berdoa
untukmu dan untuk keluargamu," kemudian, dengan banyak kesulitan,
beliau mengeluarkan dari bawah bantalnya sesuatu yang diletakkan
dalam genggaman tangan saya.
57

Satu Cinta Seluas Angkasa Karya Petrus Hepi Witono di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

www.rajaebookgratis.com Seorang Pastor dan Keluarga Yahudi
Beliau memberikan kepada saya sebuah bros perak yang selalu
dikenakannya. Air mata yang panas membanjiri saya, dan sambil
memegang tangannya erat-erat. Pergilah dengan tenang Bapa,
KENANGAN akan engkau sangat MANIS di dalam hati saya.
(Terjemahan bahasa Indonesia. Riwayat kehidupan Esther Ueberall ini, dimuat
dua kali dalam majalah Guideposts, Februari 1974 dan Mei 1987)
Oleh: Esther Ueberall Kiriman Bob Jokiman@yahoo.com
58 www.rajaebookgratis.com Tuhan, Jadikanlah Aku Pembawa Damai
Tuhan, jadikanlah aku pembawa damai
Bila terjadi kebencian, jadikanlah aku pembawa cintakasih
bila terjadi penghinaan, jadikanlah aku pembawa pengampunan
bila terjadi perselisihan, jadikanlah aku pembawa kerukunan
bila terjadi kebimbangan, jadikanlah aku pembawa kepastian
bila terjadi kesesatan, jadikanlah aku pembawa kebenaran
bila terjadi kecemasan, jadikanlah aku pembawa harapan
bila terjadi kesedihan, jadikanlah aku sumber kegembiraan
bila terjadi kegelapan, jadikanlah aku pembawa terang.
Tuhan, semoga aku lebih ingin menghibur dari pada dihibur; memahami
dari pada dipahami, mencintai daripada dicintai.
Sebab dengan memberi aku menerima, dengan mengampuni aku
diampuni, dengan mati suci aku bangkit lagi. Untuk hidup selamalamanya.
59 www.rajaebookgratis.com lembutambun.blogspot.com
smilesad2003@yahoo.com 60 www.rajaebookgratis.com 61 Suling Emas Dan Naga Siluman 28 Gelang Kemala Karya Kho Ping Hoo Manusia Siluman 2

Cari Blog Ini