Hantu Pegunungan Batu Karya Karl May Bagian 7
Di halaman sedang menunggu, menurut yang sudah ditetapkan, pemilik kincir. Ia dapat mengenali detektip yang sedang menyamar itu, pada suatu tanda yang telah ditetapkan semula.
Semua lancar" tanya separuh berbisik.
Untuk sementara rombongan pertama sudah diamankan. Berikan saja kepada saya anak kunci kamar untuk membuka ruang bawah tanah, supaya dapat saya gunakan bila perlu.
Baiklah, terimalah ini! 14 Baik. Sekarang saya tidak memerlukan anda lagi. Anda harus selalu berada dekat sini. Bila anda mendengar bunyi tembakan, jangan anda hiraukan. Kami dapat mengatasinya. Mereka ada di dalam kekuasaan kami.
Pemilik kincir itu mengundurkan diri cepat-cepat. Arndt kembali lagi ke tempat para penyelundup sedang menunggu.
Halo! serunya. Perhatikan, semuanya! Inilah kata yang sudah ditetapkan sebagai tanda untuk bertindak. Lentera-lentera yang dibawa orang-orangnya pada dadanya tiba-tiba menyala. Inilah santapan hangat, yang telah saya janjikan! kata Arndt. Jangan bergerak! Atau peluru ini akan bersarang ke dalam perut anda! Angkat tangan!
Serombongan polisi meraih senapannya dan rombongan polisi yang lainnya mencabut pistolnya.
Para penyelundup berdiri terpaku, demikian terkejutnya. Laras-laras bedil dibidikkan secara menakutkan kepada mereka. Mereka seakan-akan menjadi lumpuh.
Arndt menerangkan dengan singkat, bahwa mereka telah masuk ke dalam perangkap. Yang disangka kawan-kawan mereka itu sebenarnya polisi.
Keluarkan belenggu-belenggunya, perintahnya kepada orang-orangnya. Kenakan belenggu itu pada mereka! Awas, siapa melawan, akan mendapat peluru.
Ancaman ini mengenai sasarannya. Tanpa memberi banyak perlawanan para penyelundup itu membiarkan dirinya dibelenggu.
Hanya seorang yang berani menentang dan ialah kawan seperdagangan Hantu Hutan.
Pengkhianatan! serunya. Dicabutnya pistolnya, lalu ditembakkannya kepada orang-orang polisi, yang menghalang15
halangi mereka, lalu melompat dengan dua langkah ke luar.
Di situlah ia dipegang orang, dilemparkan ke atas tanah, dilucuti senjatanya dan selanjutnya dibelenggu. Ia menarik-narik pada belenggunya, akan tetapi sia-sia belaka.
Tanggalkan kedok-kedok mereka, demikian perintah Arndt kepada orang-orangnya.
Perintahnya diturut dan sekarang kelihatan berbagai muka. Ada juga yang sampai dikenal oleh para petugas daerah Saksen itu.
Arndt sama sekali tidak menghiraukan mereka. Ia memerintahkan, supaya para penyelundup itu dikurung ke dalam suatu kamar yang dijaga. Selanjutnya ia masih memberi beberapa petunjuk, lalu kembali lagi ke Lembah Hutan.
Ia tiba di situ pukul dua kurang sepuluh menit. Ia bersembunyi di balik sebatang pohon dan menanti. Ia melayangkan pandangannya melalui Lembah Hutan ke tepi hutan musim dingin di seberang. Suasana sunyi yang agung itu hanya kadang-kadang diganggu oleh tiupan angin. Kemudian terdengar bunyi desir yang keluar dari daun-daun layu di sekitarnya. Banyak orang akan gemetar menghadapi suasana seperti itu. Akan tetapi detektip itu tetap menanti dengan tenang.
Akhirnya terdengar olehnya bunyi ranting-ranting yang patah dan tak lama kemudian bunyi salju diinjak orang. Maka dili
hatnya seorang yang berkedok. Ialah Hantu Hutan! Arndt memanggilnya dengan berbisik.
Berhenti! Kata sandinya"
Praha. Detektip itu keluar dari persembunyiannya dan mengulurkan tangannya kepada orang itu.
Bagus! Anda datang tepat pada waktunya! Anda datang
16 bersama-sama orang anda"
Benarlah! Mereka ada di belakang saya tak jauh dari sini. Di mana pemikul beban anda dengan barang-barang dagangannya" Dan di manakah kawan seperdagangan saya yang lain" Untunglah saya sudah datang lebih dahulu, satu jam yang lalu! kata Arndt. Tanpa saya semuanya akan menjadi kacau-balau.
Apa maksud anda" Saya telah menyelidiki keadaan di Lembah Hutan ini. Kesimpulan saya adalah, bahwa daerah ini tidak begitu aman seperti yang anda kira. Banyak duane berkeliaran di sini! Celaka! kata Hantu Hutan terperanjat. Kalau begitu, usaha kita itu ada dalam bahaya!
Saya sudah mengambil tindakan seperlunya, demikian diterangkanArndt. Orang-orang saya sudah aman, demikianjuga rombongan lainnya berikut kedua partai barang dagangannya. Orang-orang dari daerah seberang itu datangnya lebih pagi daripada waktu yang ditentukan dan supaya jangan diserang oleh penjaga perbatasan, maka saya berunding dengan pemimpinnya yaitu kawan seperdagangan anda. Kemu-dian orang-orang itu beserta pemimpinnya sudah mendapat perlindungan.
Di mana mereka" Di Kincir Merah. Hantu Hutan itu memandang detektip itu dengan rasa curiga. Apa sebabnya anda memilih kincir itu"
Arndt telah memperhitungkan pertanyaan ini. Mula-mula ia berniat hendak mengarang ceritera untuk mengelabui Hantu Hutan. Tetapi sekarang itu tidak perlu lagi. Perkembangannya lain dari pada yang diduga oleh detektip itu.
Saya memilih" tanya Arndt. Bukan saya yang memilih.
17 Usul untuk berlindung di Kincir Merah itu berasal dari kawan anda.
O, begitu! hati Hantu Hutan merasa lega lagi. Ya, benar juga. Memang ia tahu segala hal. Saya pernah menceriterakan kepadanya, bahwa saya ada perjanjian dengan pemilik kincir tentang ruang di bawah tanah.
Maksud anda ruang seperti gua yang dibangun dalam batu karang itu" tanya Arndt. Di situlah orang-orang kami telah menaruh barang-barang dagangannya.
Rasa curiga timbul lagi dalam hati Hantu Hutan.
Di situ" Bagaimana mungkin" Sebab anak kunci ruang itu ada pada saya. Bagaimana dapat seseorang menaruh barang di situ"
Bukan di dalamnya. Barang-barang itu ditaruh dalam ruangan di hadapannya, kata Arndt, menerangkan. Ruang bawah tanah
itu tidak dapat kami masuki, lagi pula......
Ia berhenti tiba-tiba dan mengangkat kepalanya sambil memasang telinga.
Nah, anda juga mendengar itu" tanyanya. Sangat berbahayalah, bila kita tinggal di sini lama-lama. Saya harap, lekas-lekas anda mengumpulkan orang-orang anda, supaya kita dapat langsung pergi ke kincir. Di sana lebih aman. Saya benar-benar tidak rela, menjadi mangsa polisi di tempat ini!
Saya pun tidak! kata Hantu Hutan itu. Mari, kita berangkat. Orang-orang saya datang dari pohon eik itu, langsung menuju ke mari. Bila kita berjalan menempuh hutan, kita tak dapat tidak akan bertemu mereka.
Hantu Hutan itu berjalan dahulu. Arndt mengikutinya. Tak lama kemudian mereka menjumpai seseorang, yang memperkenalkan diri dengan menggunakan kata sandinya. Sesudah itu beberapa
18 orang lagi menggabungkan diri dengan mereka dan akhirnya dapat dipastikan, bahwa rombongan itu sudah lengkap.
Beritahukan kepada orang-orang anda, bahwa mereka harus mengikuti saya, bisik Arndt kepada Hantu Hutan.
Pemimpin gerombolan penyelundup itu memberi aba-aba singkat. Setiap orang mematuhi perintah itu dan berjalan di belakang detektip itu menuju ke kincir.
Mereka lekas sampai di situ, lalu memasuki halaman. Arndt yang berjalan di belakang sekali, menutup pintu halaman di belakangnya. Hantu Hutan, yang berdiri di sampingnya berpendapat, bahwa mereka harus mengunci pintu halaman dari dalam, supaya terhindar dari kemungkinan diadakan serangan dengan tiba-tiba.
Mengapa" tanya Arndt, yang sekali-kali tidak menyetujui usul itu, karena dengan demikian hal itu menyebabkan pasukan pembantu polisi dan duane di bawah pimpi
nan komisaris dan penjaga hutan tidak dapat memberi bantuan kepadanya. Menurut kata pemilik kincir, pintu ini tidak pernah dikunci dan bila kita sekarang menguncinya juga, ia mungkin akan menjadi curiga.
Hantu Hutan tidak mengatakan apa-apa lagi, tetapi agaknya ia sedikit menaruh curiga. Setidak-tidaknya ia kini memasukkan tangannya ke dalam sakunya dan sejak saat itu ia selalu membayangi detektip itu.
Arndt, sebagai seorang detektip berpengalaman, langsung dapat mencium terjadinya perubahan sikap pada Hantu Hutan itu dan ia bermaksud hendak berhati-hati. Ia menyalakan lenteranya, membuka sebuah pintu dan membuat isyarat dengan tangannya, supaya mereka memasuki sebuah ruangan.
Mari kita masuk ke dalam ruangan ini! katanya dengan
19 berbisik. Di situ terdapat barang-barang dagangan kita.
Para penyelundup memasuki ruangan itu, akan tetapi Hantu Hutan itu tetap berdiri di samping Arndt.
Apakah anda tidak mau memeriksa barang-barang dagangan anda, sesuaikah dengan pesanannya ataukah tidak" tanya Arndt dengan maksud untuk membiarkan Hantu Hutan masuk lebih dahulu, supaya kemudian ia cepat-cepat dapat menghempaskan pintu di belakangnya dan menguncinya.
Tak usah. Terima kasih. Untuk pekerjaan itu saya sudah ada wakil di antara orang-orang saya. Lagi pula di manakah kawan saya" Dan di manakah pula pemikul beban anda dan pemikul beban kawan saya"
Ia melihat-lihat sekeliling dengan rasa curiga.
Pada saat itu terjadilah sesuatu yang tak terduga-duga.
20 BAB XV PERLOMBAAN DENGAN MAUT Masuknya Hantu Hutan dengan para penyelundupnya itu mungkin secara diam-diam dengan tidak membuat gaduh, namun masih kedengaran juga. Orang-orang itu berpendirian bahwa di kincir mereka tak usah terlalu hati-hati, karena pemilik kincir itu sekutu mereka. Karena itu sedikit gaduh yang mereka buat itu masuk juga ke dalam ruangan tempat pasukan pertama sedang dikurung bersama pemimpinnya.
Pemimpin ini, meskipun mengalami kekalahan, masih belum dapat menyesuaikan diri dengan keadaannya. Ia memasang telinga dan mendengar suara-suara orang berbisik-bisik, bunyi langkah di salju dan tak lama kemudian bunyi reeet, yang disebabkan oleh pintu ruangan di hadapan ruang di bawah tanah dibuka orang. Ia dapat menduga duga, apa yang telah terjadi. Orang terkutuk yang telah memasang perangkap baginya bersama orang-orangnya itu mungkin sekarang sedang mengusahakan untuk menangkap Hantu Hutan bersama penyelundup-penyelundup dari daerah Saksen itu.
Maka ia berteriak sekuat tenaganya, Waspadalah! Pengkhianatan! Tak lama kemudian terdengar bunyi tembakan. Salah seorang polisi yang diberi tugas menjaganya telah melepaskan tembakan.
Hantu Hutan yang ada di luar sangat terkejut mendengar itu. Kini pandangannya diarahkan kepada pintu halaman yang sudah terbuka dan pada saat itu berbondong-bondong masuk pasukan polisi bersama para duane di bawah pimpinan komisaris dan Adler.
1 Ketika dilihatnya semua pakaian seragam itu, ia melemparkan pandangan yang mengandung rasa benci yang sangat kepada Arndt. Penjahat yang masuk perangkap itu kini menyadari keadaannya. Dikeluarkannya pistolnya dari dalam sakunya, lalu dibidikkannya kepada detektip itu. Akan tetapi Arndt telah memperhitungkan kejadian ini dan cepat-cepat menjatuhkan diri, sehingga ia tidak terkena oleh peluru. Kemudian ia memukul dengan tinju sebelah kirinya senjata itu dari tangan lawannya. Serentak dengan itu disepaknya pintu ruang bawah tanah sehingga menutup, lalu dengan tangan kanannya diputarnya anak kuncinya, yang sejak tadi sudah tercocok pada lubang kuncinya. Anak kunci itu kemudian dimasukkannya ke dalam sakunya.
Akan tetapi pada saat itu juga melompatlah Hantu Hutan itu ke arah taman kincir itu. Komisaris itu mengejarnya, yang diikuti oleh Arndt dengan lentera yang masih menyala di dadanya.
Dinding taman tidaklah tinggi. Lagi pula di suatu tempat terdapat lubang yang besar. Hantu Hutan itu nampaknya tahu benar jalannya di sini. Ia berlari ke arah lubang itu., lalu melompat ke luar melalui lubang itu. Komisaris yang hanya empat langkah di belakangnya itu, turut melompat melalui lu,bang itu, akan tetapi se
telah ia berada di luar, ia melihat-lihat sekelilingnya, keheran-heranan.
Ke mana bedebah itu" makinya.
Arndt melompat ke sampingnya. Ada apa"
Orang itu hilang lenyap! Ke mana ia" Tak tahulah saya. Tak mungkin ia menguap dalam udara , gerutu Arndt.
Lagi pula ia tak kan jauh dari sini. Tadi saya dekat sekali di
2 belakangnya. Arndt berpikir cepat. Kini teringat olehnya. Dahulu pernah ia mengalami keadaan serupa di tempat ini juga. Ketika itu dilihatnya Hantu Hutan menghilang juga. Meskipun ketika itu ia mengadakan penyelidikan yang saksama, namun tak berhasil.
Apakah barangkali... Tiba-tiba detektip itu berhenti. Tunggu. Anda mendengar juga bunyi gemuruh itu" Tahukah anda apa artinya itu"
Kedengarannya seperti gempa bumi di kejauhan.
Bukan! Bunyi gemuruh itu berasal dari kereta di atas rel! Nah, anda lihat di situ dekat dinding ada lubang di dalam tanah" Tempat ini saya kenali baik. Lubang itu sebelumnya tidak ada, jadi hal itu berarti, bahwa lubang itu telah disembunyikan dengan sangat cerdiknya dari penglihatan orang.
Benar juga! Nampaknya ia telah masuk ke dalam lubang itu!
Kini datanglah beberapa orang duane dan polisi berlari-lari. Mereka membawa pemilik kincir dengannya.
Lubang apakah ini" tanya Arndt kepada pemilik kincir. Terowongan tambang lama telah gugur di situ.
Dalamkah lubang ini"
Tak tahu saya dengan pasti, tak seorang pun berani memasukinya, karena hawa pengap yang terdapat di dalamnya dan karena takut akan bahaya longsor. Lagi pula akhir-akhir ini lubang itu hampir tidak kelihatan lagi. Mengapa anda menanyakan itu"
Besar kemungkinannya Hantu Hutan itu telah masuk ke dalam lubang itu, sehingga sementara ia terlepas dari tangan hukum.
Masya Allah. Kalau begitu, Pauline benar. Ia mengatakan.,
3 bahwa akan demikian jugalah jalannya. Ya, Tuhan!
Arndt tidak menghiraukan lagi ratap-rintih pemilik kincir yang tak ada gunanya itu. Ia bercakap dengan pemimpin pasukan.
Inilah anak kunci ruang bawah tanah, tempat rombongan penyelundup yang kedua dikurung. Lekaslah belenggu mereka, supaya mereka tidak dapat memusnahkan isi sebagian dari bungkusan-bungkusan yang separuhnya terdiri dari barang selundupan yang berharga itu! Kemudian ia menghampiri lubang itu.
Anda hendak ke mana" tanya petugas.
Masuk ke dalam terowongan tambang.
Tidak dapat dimasuki! Jangan, jangan! seru juga Wilhelmi. Bahaya maut dapat mengancam di situ!
Kewajiban adalah kewajiban, tuan-tuan! Lagi pula saya rasa itu tak kan begitu berbahaya. Apa yang dapat dikerjakan oleh Hantu Hutan, dapat juga saya kerjakan. Orang itu tentu kenal akan jalannya terowongan dalam tambang itu, maka saya harus mengikutinya, sebelum ia menghilang!
Gila! Ia seperti terbuat dari karet saja!
Ini dikatakan oleh si tua, penjaga hutan itu, yang sudah berdiri di situ dan sedang menyaksikan Arndt melompat ke dalam lubang itu. Cahaya lentera memperlihatkan dalamnya lubang itu lebih dari pada dua meter.
Apa yang harus kita kerjakan" tanya pemimpin pasukan kepada komisaris.
Apa yang diperintahkan oleh detektip itu. Anda harus membelenggu para penyelundup itu dan harus menjaga, supaya tidak ada orang yang dapat melarikan diri! Saya akan mengikuti teman sejawatku. Karena kesalahanku jugalah, maka inilah
4 jadinya. Maka saya harus berusaha untuk dapat menangkap penjahat itu kembali.
Sambil mengucapkan perkataan ini komisaris itu turut melompat ke dalam lubang itu. Ia harus membiasakan dirinya dahulu dalam kegelapan. Setelah itu dilihatnya Arndt beberapa langkah di hadapannya sedang mengamati sebuah benda. Benda apakah ini" tanya komisaris itu.
Kereta pengangkut batu bara yang bergerak di atas rel. Kereta ini kosong. Sebetulnya ada dua kereta seperti ini. Yang satu sudah dinaiki oleh Hantu Hutan sebagai kendaraan untuk melarikan diri.
Jadi itulah yang menyebabkan suara gemuruh itu. Benarlah. Kereta itu berjalan di atas rel. Nampaknya tanah terowongan ini makin menurun ke satu arah. Hantu Hutan itu tentu pergi ke arah yang lebih rendah letaknya dari tempat kita ini, karena kereta yang dinaikinya itu dengan demikian dapat berjalan
sendiri tanpa didorong. Bahkan kereta itu dapat mencapai kecepatan yang tinggi sekali.
Kalau begitu celakalah kita. Ia sudah tidak terkejar lagi oleh kita.
Biar bagaimanapun, kita tetap mengejarnya.
Arndt cepat-cepat mengangkat dinding depan dari kereta yang dapat digeser-geserkan itu. Dengan demikian ia dapat naik ke atas kereta itu. Ia dapat menghentikannya dengan menggunakan kakinya, bila kendaraan itu terlampau cepat jalannya. Selanjutnya ditemukannya dalam kereta itu juga sebuah alat pemukul dari kayu, yang nampaknya dapat biasa digunakan sebagai alat rem.
Komisaris itu mengambil tempat duduk di belakang Arndt, meskipun sempit sekali.
Dapatkah anda duduk"
5 Dapat. Mari kita melaju! Arndt menyepak batu yang terletak di hadapan roda kereta itu. Kereta itu pun muailah berjalan, mula-mula perlahan- makin lama makin kencang dan akhirnya dapat mencapai kecepatan yang sama dengan kuda yang sedang berlari.
Itu perjalanan yang mendebarkan hati.
Langit-langit terowongan itu terdiri atas papan-papan yang sudah hampir lapuk. Di sisi-sisi terowongan itu menitik-nitik air terus menerus dan lentera di dada Arndt memancarkan sinyal yang agak suram ke dalam gelap-gulita.
Roda-roda kereta itu menimbulkan suara gemuruh, sehingga hampir tidak dapat diadakan percakapan oleh penumpang kereta itu, meskipun dengan berteriak sekeras-kerasnya. Pikir Arndt, bahwa mereka mungkin dibawa oleh kereta itu menghadap kepada maut dalam kegelapan. Bagaimana, kalau seandainya Hantu Hutan itu mempunyai kawan-kawan di dalam wilayahnya di bawah tanah ini" Dan apa yang akan terjadi, bila orang-orang itu menghadang mereka" Mungkin maut sudah menanti-nantikan mereka dengan menyeringai di dalam kegelapan.
Semua ini terlintas dalam pikiran detektip itu, sedang mereka melaju. Akan tetapi ia tidak menghentikan kereta. Ia mempercayakan dirinya kepada nasibnya saja dan harapannya ialah, supaya segera dapat mencapai titik, di mana terowongan itu tidak lagi berbahaya dan di mana kereta itu dengan sendirinya makin perlahan jalannya, sehingga mereka dapat mengamati kembali Hantu Hutan itu.
Kereta itu melaju, melaju terus. Suara gemuruh roda-rodanya makin menghebat, sampai akhirnya gegap gempita kedengarannya. Tiba-tiba kereta terhenti, terdengar pekik,
6 tak lama kemudian. bunyi tembakan pistol tiga, empat kali, yang dilipat gandakan oleh gema di dalam terowongan itu, kedengarannya seperti satu kompeni prajurit yang sedang melepaskan tembakan.
Kereta kecil yang ditumpangi oleh kedua pengejar itu melanggar suatu pengalang yang dengan sengaja dipasang oleh lawannya, lalu terpelanting keluar dari relnya dan kedua penumpangnya, Arndt dan komisaris itu, terlempar ke luar. Untunglah Arndt masih dapat menggunakan akalnya yang sehat dan melindungi lenteranya yang masih menyala itu dengan tangan kirinya. Oleh karena itu lenteranya yang banyak kegunaannya itu, dapat terhindar dari kehancuran, namun tangan kiri Arndt luka-luka. Lagi pula seluruh tubuhnya terasa. sakit oleh jatuhnya itu. Ia mendengar gemuruh bunyi tembakan yang untunglah tidak mengenai sasarannya itu, mendengar juga seseorang tertawa mengejek dan sesudah itu mendengar bunyi kereta batu bara yang sedang dilarikan orang.
Pada saat itu juga ia bangkit berdiri, lalu melihat-lihat dengan mendapat bantuan dari cahaya lenteranya ke daerah sekelilingnya. Tak jauh dari situ dijumpainya komisaris terbaring di atas tanah berkalang tangan, seperti seorang yang sedang mengigau, dengan susah payah mengangkat kepalanya, dan akhirnya bangkit perlahan-lahan.
Apakah anda terluka" tanya detektip itu.
Sedikit pada dahi saya. Tidak apa-apa. Komisaris itu menyeka dengan sapu tangannya sedikit darah dari mukanya. Lalu katanya, Tak usah kita hiraukan luka kecil itu! Lihat, saya sudah membalutnya dengan saputangan saya. Sekarang kita harus bertindak cepat! Penjahat itu sekali-kali tidak boleh luput dari pengejaran kita!
7 Setelah diadakan penyelidikan saksama, maka ditemukan Amdt beberapa balok di atas rel. Balok-balok itu segera disingkirkannya. Kemudian diangkatnya kereta itu dengan mendapat bantuan dari komisaris., ke
atas rel lagi. Untunglah kereta itu tidak rusak, kata Amdt Setelah mengadakan penyelidikan. Untung juga, bahwa kereta-kereta demikian kuat sekali buatannya. Mari naik lagi dan kita melaju terus!
Sekali lagi kereta itu berjalan. Karena bagian terowongan ini tidak begitu banyak menurun, maka kecepatan kereta pun berkurang. Sekali lagi air yang menitik-nitik dari langit-langit itu membasahi muka kedua orang itu dan bunyi gemuruh memenuhi terowongan kembali.
Mereka melanjutkan perjalanannya beberapa menit lamanya, hingga mereka melihat, bahwa kereta itu makin lambat saja jalannya.
Terowongan di sini datar, teriak Arndt ke dalam telinga komisaris. Kita harus, hai, ada apa di situ" Hati-hatilah, peganglah erat-erat!
Sekali lagi terdengar benturan hebat. Mereka terbentur pada kereta yang dipakai oleh Hantu Hutan. Akan tetapi, karena kecepatan mereka sudah sangat berkurang, maka mereka tidak mengalami bencana.
Keluarlah dan berlindunglah di belakang kereta! perintah Arndt. Orang itu dapat menembak kita lagi!
Dengan dua lompatan ia berada di belakang kereta dan menutup cahaya lentera dengan tangannya supaya jangan menjadi sasaran bagi lawannya. Komisaris itu meraba-raba jalannya ke tempat Arndt duduk.
Ia telah turun di sini, bisik Amdt Maka waspadalah!
8 Anda kira, bahwa Hantu Hutan itu sedang menghadang kita dekat-dekat sini" bisik komisaris itu.
Mungkin saja. Maka tadi saya katakan, kita lebih baik mencari perlindungan. Akan tetapi saya lebih condong kepada pendapat, bahwa ia dengan jalan kaki telah melanjutkan pelariannya. Kalau tidak, maka ia sudah melepaskan tembakan kepada kita. Rupanya ia telah turun di sini, karena tanahnya datar dan keretanya tidak
dapat berjalan sendiri tanpa didorong....
Kalau begitu, janganlah kita menunggu lebih lama di sini. Kita harus melanjutkan pengejaran terhadap dia!
Itu yang memang hendak saya usulkan. Mari kita berusaha lagi! Tetapi sekali lagi: berhati-hatilah!
Dengan hati-hati mereka meluruskan badannya. Mereka memasang telinga dan berusaha dengan pandangannya menembusi kegelapan di hadapannya. Tak sesuatu yang bergerak, tiada tembakan yang dilepaskan.
Mereka memberanikan diri melanjutkan perjalanannya dengan jalan kaki perlahan-lahan. Tiba-tiba Arndt memegang tangan komisaris itu dan menyuruh ia berhenti.
Itu! Dapatkah anda melihat kilat api, bunga api itu"
Benar! Api itu merayap ke atas pada dinding! Apakah itu" Pertanyaan ini masih belum diselesaikannya, ketika tiba-tiba Arndt menarik lengannya.
Cepat! serunya. Kembali! Itu sumbu yang menyala! Sebentar lagi akan meledak! Cepat, kita akan binasa!
Kini mereka berdua lari sekencang-kencangnya untuk menyelamatkan nyawanya, kembali melewati kedua kereta pengangkut batu bara, makin jauh ke arah dari mana mereka datang. Tersandung-sandung pada rel, mereka tertumbuk-tumbuk pada dinding yang lembab dingin itu. Tanpa berbicara
9 mereka bertekad untuk terus berlari. Mereka tahu, bahwa di belakang mereka maut sedang menanti, untuk memeluk mereka erat-erat dan selanjutnya mencekiknya.
Tiba-tiba terdengar bunyi gemuruh, dahsyat sekali, seperti gunung api yang sedang meletus. Tanah digoncangkan seperti oleh gempa bumi yang maha hebat. Balok-balok serta papan berjatuhan di kiri kanan dan di atas kepala kedua pelari itu. Batu-batu besar berguguran ke bawah. Gumpalan-gumpalan tanah beterbangan kian kemari.
Tekanan udara yang sangat kuat menghempaskan kedua orang itu ke atas tanah.
Kita tertimbun! kata komisaris itu terengah-engah, ketika suasana sudah agak mereda.
Tenang saja! tegur Arndt. Kepala harus tetap dingin! Setidak-tidaknya kita masih dapat bemafas dan berbicara. Bahkan saya merasa ada angin. Terasa berat sekali, segala puing ini. Dapatkah anda bergerak"
Sedikit! Itu sudah cukup untuk sementara. Sekarang coba lepaskan tanganku, ya begitu! Saya akan berusaha melepaskan diri dari bawah.
Arndt bertumpu pada tanah, menekan sekuat tenaga dengan bahunya kepada papan-papan yang terjatuh di atas kepalanya iu. Akan tetapi ia tak sanggup menggerakkannya. Detektif itu merasa tenaganya tidak sesuai untuk menyingkirkan
beban-beban itu. Pertolongan pun tidak dapat diharapkannya. Keringat dingin bercucuran di sekujur tubuhnya. Haruskah ia menghabisi hidupnya, kemauannya yang diabdikannya kepada keadilan, dengan cara demikian" Tak kan dapatkah ia melihat cahaya matahari untuk selama-lamanya dan haruskah ia dimakamkan
10 di sini hidup-hidup"
Seluruh jiwanya memberontak terhadap pikiran ini. Sekali lagi dicobanya, ke luar dari tumpukan puing itu. Otot-ototnya dikerahkannya sehabis tenaga dan urat-uratnya hampir menjadi pecah; nafasnya berciut-ciut. Tiba-tiba salah satu papan melengkung sedikit ke atas. Dengan tenaga yang dipaksa-paksakan Arndt tetap menekan. Mula-mula terdengar olehnya bunyi gumpalan tanah bergulingan ke bawah, kemudian batu-batuan. Dipegangnya beberapa papan yang sudah hampir lapuk itu, lalu ditariknya dengan mudah.
Setelah berlalu beberapa waktu kedua orang itu berlutut sebelah-menyebelah di atas tanah dan mendorong sisa-sisa puing yang menimbun badannya itu, ke samping.
Puji syukur kepada Tuhan! kata Arndt, sambil bernafas dengan beratnya. Saya kira tadinya, bahwa kita sudah tidak tertolong lagi. Jika seandainya lari kita kurang cepat, maka kita akan dimakankan hidup-hidup. Mari, sekarang kita harus kembali lagi!
Ya, kembali! kata komisaris mengulangi perkataan itu sambil merasa lega.
Yang terutama bagi kita ialah berusaha untuk keluar dari tambang ini.
Saya harap, supaya kita berhasil. Kita hanya dapat menyelamatkan diri dengan menempuh jalan kembali.
Bagaimana dapat anda menerangkan kejadian tadi"
O, itu tidak sulit menebaknya, kata Arndt. Hantu Hutan telah menyalakan sumbu itu untuk meledakkan terowongan itu. Itu sudah merupakan perhitungannya. Ia sudah memperhitungkan kemungkinan, bahwa ia suatu kali akan dikejar di terowongan itu. Kiranya sekarang, bahwa kita sudah terkubur hidup-hidup
11 di bawah tumpukan puing. Mudah-mudahan ia masih belum terlepas dari kita untuk selama-lamanya.
Mereka melanjutkan perjalanannya dengan merangkak melalui batu-batuan yang lepas dan papan-papan, yang menutupi terowongan itu. Mereka maju dengan perlahan-lahan, akan tetapi ada juga kemajuan yang dicapainya.
Hhh! komisaris yang berjalan di belakang Arndt menghembuskan nafasnya keras-keras. anda juga mencium baunya"
Mungkin itu bau gas tambang yang sangat berbahaya itu. Timbulnya gas itu mungkin disebabkan oleh peledakan yang dahsyat itu. Saya harus mematikan lentera.
Kalau begitu, kita tidak akan dapat melihat apa-apa lagi, sedangkan gas tambang itu akan sampai juga kepada kita. Bila kita tidak mematikan lentera, maka ia akan membakar gas itu sehingga meledak, keadaan kita akan bertambah buruk oleh karena itu. Mari jalan terus. Biarpun lutut kita akan terluka-luka oleh karena merangkak terus-menerus! Kita mempertaruhkan nyawa kita!
Bau gas itu makin keras, menusuk hidung. Dengan berusaha sekuat tenaga kedua orang itu merangkak terus.
Tiba-tiba komisaris itu jatuh lemas, sambil mengerang, Saya tak kuat lagi!
Bangkitlah! desak Arndt. Lekas, angkat tubuh anda, bila anda masih mau hidup terus!
Sebagai jawaban hanyalah terdengar suara mengerang. Sadarlah! teriak Arndt kepadanya. Penghalang-penghalang makin berkurang! Lihat di sini! Alhamdulillah, saya dapat meraba rel kembali!
Ia meraba-raba ke belakangnya, mengangkat tubuh kawannya
12 dan menyeretnya. Nah! Anda dapat berdiri lagi di sini!
Dengan berjalan terhuyung-huyung, orang yang setengah pingsan itu membiarkan dirinya diperbuat apa saja. Digerak-gerakkannya kakinya seolah-olah ia sebuah mesin saja dan perlombaan dengan maut itu berlangsung terus.
Arndt memegang komisaris itu pada ikat pinggangnya dan mendorongnya ke depan. Tanpa bantuannya, maka komisaris itu akan tetap terbaring saja dan menjadi mangsa gas berbahaya itu. Disebabkan oleh ketegangan yang dialaminya dalam pengejaran itu, maka ia sudah kehabisan tenaga. Detektip itu pun berjalan terhuyung-huyung, akan tetapi ia berkeras hati dan tidak mau menyerah kalah.
Akhirnya hawa terasa lebih segar.
Mereka menarik nafas dalam-dalam beberapa kali, akan tetapi ketika Arndt merasa, bahwa mereka dapat ter
kejar oleh gas beracun itu, maka perjuangan yang tidak seimbang melawan maut itu harus dilanjutkan lagi.
Kini mereka mencapai tempat, di mana mereka telah dilantingkan ke luar oleh kereta yang ditumpangi mereka dan setelah itu ditembaki oleh Hantu Hutan itu. Tiba-tiba terlihat oleh mereka cahaya yang terang.
Cahaya, saya lihat cahaya! kata komisaris itu terengah-engah. Mereka datang mengunjungi kita!
Ssst. Dengarlah! Mereka berhenti sambil mendengarkan. Meskipun agak redup, masih terdengar juga suara besar seorang laki-laki dan serentak dengan itu terlihat oleh mereka sebuah lentera yang diayun-ayunkan kian kemari.
Arndt! Saudara sepupu Arndt!
13 Penjaga hutan! sorak detektip itu. Kawanku yang setia, si tua Adler itu! Kini kita sudah selamat! Mari!
Rasa gembira dan harapannya yang pulih kembali membuat tenaga komisaris itu pulih kembali dan sekarang kedua orang itu berlari-lari sebelah-menyebelah.
Saudara sepupu Arndt, terdengar suara itu lebih keras lagi. Saudara sepupu Arndt! Saya bersumpah, bahwa bila ada yang berani mengapa-apakan anda, tidak ayal akan mendapat pembalasan saya!
Beberapa menit kemudian Adler sudah berpelukan dengan Arndt. Meskipun Arndt hanya ingin berjabat tangan saja, penjaga hutan itu tidak merasa puas dengan itu. Dipeluknya erat-erat detektip itu, yang telah menyebabkan dia mengalami saat-saat yang penuh dengan kecemasan. Mata Adler nampak berlinang-linang.
Dalam pada itu beberapa orang polisi dan penjaga perbatasan yang berdesak-desak di belakang penjaga hutan itu membantu komisaris.
Masih jauhkah kita dari dunia luar" bunyi pertanyaan Arndt yang pertama.
Sama sekali tidak, kata Adler sambil tertawa. Di sana terdapat pintu masuk liang tikus ini. Kita masih harus berjalan beberapa menit lagi.
Kalau begitu, cepatlah! Lentera anda pun harus lekas anda matikan. Gas tambang sedang mengalir ke mari.
Penjaga hutan itu sangat terkejut.
Gas tambang" Masya Allah! Itu berarti, kita harus cepat-cepat ke luar dari sini!
Mereka bergegas-gegas ke pintu keluar. Tak lama lagi mereka sampai di situ. Di dalam lubang itu terdapat sebuah tangga dan
14 mereka menaiki tangga itu.
Akan tetapi di mana Hantu Hutan yang terkutuk itu sekarang" tanya penjaga hutan.
Nanti saja, kata Arndt menolak. Mula-mula ingin saya tahu di mana gerombolan penyelundup itu sekarang berada.
Di kincir. Semuanya" Ya, semuanya. Diikat dan dibelenggu. Mereka tidak dapat melarikan diri. Lima belas orang menjaga mereka.
Dan yang lainnya" Ke daerah tambang. Apa yang terjadi di situ"
Kami masih belum mengetahui dengan pasti. Tiba-tiba kami dengar letusan yang hebat. Bumi berguncang, dan dari daerah pertambangan naiklah nyala api menjulang ke atas. Seluruh tambang nampaknya telah gugur.
Arndt sangat terharu/ Masya Allah! Begitu hebatkah akibat-akibat peledakan
itu" Kasihan pekerja tambang yang di bawah itu! kata komisaris itu. Akan tetapi detektif itu tidak berkata apa-apa. Mula-mula dikiranya, bahwa ia harus melanjutkan pengejaran terhadap Hantu Hutan itu. Akan tetapi, setelah didengarnya, betapa besar bencana yang diakibatkan oleh peledakan itu,maka ia merasa pasti, bahwa penjahat itu telah menggali kuburannya sendiri.
15 BAB XVI TERBUKA KEDOK Setelah rencana detektip, disebabkan oleh kejadian-kejadian terakhir ini, mengalami perubahan, maka ia bersama Adler dan komisaris itu mula-mula pergi ke kincir untuk memeriksa para penyelundup yang telah ditangkap itu.
Sedang mereka berjalan melalui taman, penjaga hutan itu akhirnya menganggap kesempatannya tiba untuk menceritakan sesuatu, yang sudah lama ingin diceritakannya.
Saudara sepupu, demikian dimulainya, anda akan mengalami suatu kejutan, bila anda mendengar khabar yang hendak saya ceritakan ini.
O, begitu" Tanya detektip itu pura-pura tidak tahu, meskipun sesungguhnya ia sudah dapat menduga, apa yang akan diceritakan itu. Kejadian apakah gerangan itu"
Kami telah membuka kedok para penyelundup yang tertangkap itu, lalu melihat-lihat mukanya. Anda pasti tidak dapat menerka, siapa juga yang kami temukan di situ.
Siapa ya" Dua orang kenalan lama. Du a orang" dan sekali ini ia benar-benar merasa heran. Saya kira hanya seorang saja.
Penjaga hutan itu menarik muka, yang menandakan kekecewaan.
Jadi anda sudah tahu" Saya ingin menyajikan suatu khabar yang baru, yang pasti belum anda ketahui. Tahu-tahu khabar itu sudah basi bagi anda. Coba katakan saja, siapa yang anda maksudkan dengan yang seorang itu.
1 Tentu saja seperdagangan Hantu Hutan, yang memimpin serombongan pemikul beban, yang membawa barang selundupan dari Bohemia ke mari. Ialah saudagar kenamaan bernama Michalowski.
Dapatkah anda mengenalnya, meskipun ia berkedok" Lagi pula anda belum pernah melihatnya. Itu tidak mungkin! Saya baru dapat menduga identitasnya, karena ia memakai cincinnya semalam. Cincin itu sesuai dengan lukisan yang diberikan oleh pemilik rumah penginapan. Lagi pula bentuk tubuhnya sama dengan orang, yang telah saya ikuti sampai rumah obat Bintang Biru itu. Maka saya untuk memancing-mancing mengatakan seolah-olah saya tahu pasti, bahwa ia adalah Michalowski. Dan dia tak dapat menyangkal perkataan saya itu.
Hantu Pegunungan Batu Karya Karl May di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Dan saya, kata Arndt, saya sudah lama tahu, peranan apa yang dipegang orang itu. Beberapa waktu yang lalu sudah saya ketahui siapa Hantu Hutan itu, atau lebih baik Hantu-Hantu Hutan itu!
Arndt tidaklah memberi keterangan yang lebih lanjut. Kini mereka tiba di kincir dan Wilhelmi menghampiri mereka. Mukanya pucat dan ia sedang gelisah.
Berhasilkah anda menangkap Hantu Hutan itu" bunyi pertanyaannya yang pertama. Ia sedang dihinggapi oleh rasa takut akan pembalasan dendam dari pemimpin gerombolan penyelundup itu.
Saya rasa, saya dapat menenteramkan hati anda dengan khabar, bahwa Hantu Hutan itu sudah dibuat tidak berdaya lagi untuk selama-lamanya! demikian keterangan Arndt. Ia teringat akan peledakan yang maha dahsyat itu, yang niscaya telah menyebabkan pelarian itu menemui ajalnya.
Dengan cepat dipertimbangkannya keadaannya, lalu
2 dipanggilnya salah seorang polisi. Ia memerintahkan orang itu, untuk pergi ke rumah Seidelmann dan menahan setiap orang, pria maupun wanita, yang hendak meninggalkan rumah itu.
Kemudian ia pergi bersama pemilik kincir ke ruang tempat menyimpan bahan-bahan, yang digunakan untuk mengurung para tahanan itu. Wilhelmi memegang peranan di belakang layar saja. Ia telah memberikan lenteranya pada komisaris. Lentera Arndt pun masih menyala. Lagi pula ruangan itu masih agak terang juga.
Yang dapat dilihat di situ adalah suatu tamasya yang agak ganjil. Kesepuluh pemikul beban yang bekerja untuk Michalowski dan kesepuluh penyelundup di bawah pimpinan Hantu Hutan terbaring berbaris-baris dan semuanya sudah terbelenggu dengan eratnya. Michalowski terbaring di sebuah sudut di atas suatu tumpukan rumput kering. Mukanya pucat pasi dan ia hampir-hampir tiada bernafas lagi. Baju jas, celana dan kemejanya sudah ditanggalkan. Pada bahunya sebelah kiri ia menyandang kain pembalut. Darah mencucur keluar dari kain itu.
Ia telah berusaha memberitahu kelompok yang kedua, demikian laporan salah seorang penjaganya. Maka saya menembaknya. Sayang sekali tembakan itu mengena juga. Saya tak ada waktu untuk membidik ke arah bagian yang kurang membahayakan.
Komisaris membuat isyarat dengan tangannya, seolah-olah ia hendak menolak. Tetapi Arndt melihat, bahwa penjaga hutan itu melihat ke arah sudut yang lain. Di situlah terbaring di ujung baris orang-orang tahanan, seorang berpakaian jaket dan sepatu boot, yang melemparkan pandangan penuh dengan kebencian kepada detektip itu.
3 Wakil pemimpin gerombolan penyelundup! demikian kata Adler yang penuh mengandung arti. Bukankah itu sesuatu yang tidak disangka-sangka"
O, begitulah! kata Arndt dengan tenang. Itulah sebabnya, maka tadi anda mengatakan, bahwa ada dua orang kenalan lama. Sekarang saya mengerti juga, apa yang dimaksudkan oleh Hantu Hutan, ketika dikatakannya, bahwa ia mempunyai seorang wakil. Saudagar Martin Seidelmann sendiri yang ada di hadapan kita!
Ia menghampiri orang tahanan itu.
Peranan yang anda pegang selama ini di Hothenthal, kini sudah tamat, tuan Seidelmann! Anda takkan dapat memeras rakyat kecil dan
penenun miskin lagi. Hantu Hutan sudah tidak lagi berkuasa di daerah ini!
Janganlah ganggu saya, mata-mata, pengkhianat! kata Seidelmann dengan penuh kebencian.
Keinginan anda segera akan kupenuhi! Hanya saya tidak dapat mencegah, bahwa orang-orang lain akan menggantikan saya dan ingin mendengarkan keterangan-keterangan daripada anda. Mereka tidak akan lebih lunak daripada saya. Tugas saya adalah membuka kedok anda beserta kawan-kawan anda dalam kejahatan dan pekerjaan itu sekali-kali tidak sulit bagi saya. Anda, putera anda dan saudara anda telah membuat kesalahan-kesalahan yang sangat bodoh, sehingga tidaklah sulit bagi saya untuk mengenali anda. Ingat saja kepada Angelica Hofmann, kepada keluarga Hauser, kepada malam ceramah yang termasyhur itu dan kepada segala-galanya yang berhubungan dengan itu, kepada ahli gambar Wilhelmi, kepada kawan anda Michalowski yang terkenal dengan tugas rahasianya untuk mengantarkan surat-surat penting itu dan kepada lajur renda hitam, kepada
4 percakapan di dalam gudang rumput kering dan...........
Seidelmann bergerak secara gelisah.
Jadi.......andalah........orang......."
Tepatlah kesimpulan anda itu. Sayalah, yang menjanjikan keuntungan berlimpah-limpah itu kepada anda, sengaja dengan maksud untuk menangkap anda.
Pertanyaan Seidelmann itu dapat dimengerti, karena Arndt selama mengadakan pengejaran di dalam terowongan tambang itu telah menanggalkan kacamata serta janggut palsunya.
Kurang ajar! maki Seidelmann. Kau ini seorang munafik!
Ya, anda boleh saja memaki saya. Akan tetapi semuanya itu takkan menolong anda. Kini anda harus mempertanggung jawabkan segala perbuatan anda. Anda harus menebus dosa anda dengan hidup anda, karena anda bukan hanya seorang penipu, seorang penyelundup, seorang penyuap orang-orang yang sedianya jujur, dan lain-lain lagi, akan tetapi lebih lagi daripada itu, anda adalah seorang pembunuh. Ketika seorang pegawai Duane yang gagah perkasa jatuh sebagai korban oleh gerombolan penyelundup, nyata bahwa tangan andalah yang melakukannya!
Bukti! Bukti! raung Martin Seidelmann.
Bukti lengkap ada pada saya! Itu akan diperlihatkan, bila diperlukan. Kami mengetahui segalanya-galanya!
Anda tak tahu apa pun! Tanyakan kepada putraku! Ia akan memberi jawaban yang tepat pada segala persangkaan anda yang tidak ada ujung pangkalnya itu.
Arndt mengerutkan dahinya.
Itu memang kehendak saya! Akan tetapi saya tidak diberi
5 kesempatan, karena ia melarikan diri, dengan menyamar sebagai Hantu Hutan. Ia masuk ke dalam terowongan tambang lama, yang menuju ke rumah anda. Itu sekarang sudah saya ketahui. Ia melarikan diri! Dengan mengucapkan kata-kata ini suara Seidelmann gemetar. Saya telah mendengar bunyi letusan itu. Alhamdulillah! Puteraku selamat! Puteraku terlepas dari cengkeraman polisi!
Tuan-tuan telah mendengar juga" tanyanya kepada yang lain-lainnya. Tuan-tuan menyaksikan tadi suatu pengakuan dari tuan Seidelmann, pengakuan yang diberikan dengan tidak sengaja.
Tidak peduli pengakuan atau bukan! teriak orang tahanan itu. Puteraku lepas dari tangan polisi. Kini segalanya sudah sempurna!
Memang kami tidak dapat menangkapnya, kata Arndt dengan muka sungguh-sungguh sambil mengangguk. Memang oleh karena itu ia tidak dapat dihadapkan ke meja hijau, akan tetapi sebagai gantinya ia akan dihadapkan kepada pengadilan Allah. Maksud yang sebenarnya hanyalah meledakkan terowongan itu untuk membinasakan pengejarnya, akan tetapi daya perusak letusan itu melebihi segala dugaannya. Seluruh daerah tambang turut hancur olehnya. Demikian parah keadaan tambang itu sehingga dapat dipastikan, bahwa putera anda tidak dapat lolos dari maut oleh timbunan batu-batuan. Maka tidaklah mungkin lagi baginya untuk memberikan kesaksian palsu, sehingga dapat membebaskan ayahnya dari tuduhan sebagai penjahat.
Muka Seidelmann menjadi pucat seperti mayat. Bibirnya bergerak-gerak, akan tetapi tidak dapat mengucapkan kata-kata.
Arndt pun berdiam diri. Ia tetap mengamati muka Seidelmann. Orang ini adalah serupa dengan iblis, seorang lintah darat.
6 Seorang algojo yang menghakimi raky
at miskin. Akan tetapi di suatu tempat tersembunyi dalam hatinya ia pun seorang manusia juga, seorang ayah yang yang sangat mencintai puteranya, seperti barangkali seekor binatang buas yang dapat mencintai anaknya. Karena itu juga karena ini merupakan bagian peka pada jiwanya Arndt telah benar-benar mengenai sasarannya.
Dan ternyata, bahwa jalan pikirannya itu benar. Sedang detektip itu bertukar pandangan yang berarti dengan komisaris dan dengan Adler, maka mulailah Seidelmann berkata-kata.
Pengadilan Allah, katanya perlahan-lahan. Benar, ledakan itu! Setiap kali sudah kuperingatkan tentang bahaya itu. Ketika kami menggali tambang itu tidak ada seorang ahli yang dapat memberi petunjuk-petunjuk berdasarkan ilmu.
Siapa yang menggali tambang itu" tanya komisaris itu tiba-tiba.
Seidelmann memandang kepadanya dengan pandangan yang ganjil dan hampa. Kemudian ia menjawab, Frits, saudara saya August, dan saya.
Tidak ada orang lain lagi"
Laube. Haha! Mandor tambang itu"
Benar. Dan juga Spengler.
Siapakah dia" Anda kan mengenalnya juga" Itulah dia, yang berbaring di sana!
Dengan menggerakkan kepalanya ditunjuk Seidelmann, yang nampaknya sudah hilang benar semangatnya itu, ke arah sudut, tempat Michalowski sedang terbaring.
Sekarang saya mulai mengerti, kata Arndt, yang lebih ditujukan kepada kawan-kawannya daripada kepada Seidelmann.
7 Orang itu sebenarnya bernama Spengler, akan tetapi memakai nama Michalowski, bila dianggapnya perlu.
Kemudian ia berbicara dengan Seidelmann lagi.
Saya nasehatkan kepada anda demi kepentingan anda sendiri, untuk menceritakan dengan terus terang, apa yang telah terjadi. Mungkin itu dapat menjadi pertimbangan, yang dapat meringankan hukuman anda.
Seidelmann memandang kepada detektip itu dengan pandangan yang ganjil. Sisa daya tahan yang ada padanya nampaknya sudah melebur.
Karena semuanya sudah hancur, sebaiknyalah saya mengaku saja, keluhnya.
Ceritakan saja dahulu, mengapa anda ingin menimbun ruang bawah tanah Kincir Merah itu
Karena terowongan tambang terdapat dekat ruang itu. Kami berniat di kemudian hari hendak menyelundupkan barang-barang melalui terowongan itu. Dari ruang bawah tanah itu akan kedengaran juga, apa yang sedang kami lakukan.
Saya rasa, bahwa anda telah berterus terang. Sekarang saya akan pergi melihat keadaan putera anda.
Kini muka Siedelmann agak bercahaya lagi.
Benar, desaknya, kerjakan demikian! Lalu ......... sudah
itu ceritakan kepada saya! Keadaan yang kurang pasti ini tak tertahan lagi olehku!
Arndt hanyalah mengangguk saja. Kemudian ia memberi isyarat kepada orang-orang yang lain. Mereka meninggalkan ruangan itu dan memasuki gang.
Sekarang saya akan pergi ke tambang dahulu, kata Arndt. Kita harus mengetahui keadaannya di situ. Kemudian kita pergi ke rumah Seidelmann. Di situ harus terdapat jalan masuk ke
8 terowongan tambang. Menurut dugaan saya, dapat kita temukan di situ Frits Seidelmann, tubuhnya separuh terbenam di bawah tumpukan puing. Mungkin juga lebih buruk lagi keadaannya. Mungkin ia sudah dikubur hidup-hidup di bawah puing. Kita akan membawa beberapa orang pekerja tambang, bila mereka tidak begitu dibutuhkan kehadirannya di tempat lain.
Ia memberi salam kepada pemilik kincir. Pemilik kincir itu begitu terkejut ketika mendengar bahwa Martin Seidelmann beserta puteranya Frtis Seidelmann ternyata sama orangnya dengan Hantu Hutan itu, sehingga ia tidak dapat berkata apa-apa. Komisaris itu memberi isyarat kepada tiga orang bawahannya untuk ikut dengan dia dan Adler pun menggabungkan diri dengan mereka.
Penjaga hutan itu pun tidak kurang terkejutnya daripada pemilik kincir ketika rahasia mengenai Seidelmann itu terbuka. Tetapi berbeda dengan pemilik kincir, maka ia harus mencurahkan isi hatinya. Sepanjang perjalanan mereka ke daerah tambang mulutnya tak pernah terkatup sesaat pun.
Siapa yang dapat menyangkanya, katanya kepada Arndt. Bahwa Seidelmann ada di balik layar rahasia itu! Kini saya pahami juga keterangan anda, bahwa ada dua orang Hantu Hutan. Akan tetapi peranan apakah yang dipegang oleh si pelepas uang"
Dia adalah ka wan mereka dalam kejahatan juga, sekutu yang ketiga.
Kurang ajar! Sekarang segalanya menjadi terang. Akan tetapi sayang bukan dalam kepala saya! Tuan komisaris! Sambil menyeringai ia menghampiri pejabat itu. Maaf tuan, tetapi ingin saya ketahui sekarang apa yang akan terjadi atas diri Eduard Hauser.
9 Komisaris itu menerima teguran ini dengan senyum.
Anda tak usah khawatir. Anak muda teman anda itu tiada bersalah.
Jadi bebas" Tentu! Tetapi harus bersabar dahulu!
Engeltje juga" Nona Angelica Hofmann" Perkaranya sedikit berbeda, akan tatapi tidak akan dikenakan hukuman kepadanya, karena perbuatannya, yang dilakukannya setelah mengalami goncangan jiwa, menyerbu lalu melepaskan tembakan kepada seorang penjahat dan melukainya.
Alhamdulilah! keluh penjaga hutan. Kini akan terasa menggembirakan, tinggal di desa Hohenthal ini.
Dalam pada itu mereka sudah menghampiri daerah tambang, dan percakapan mereka terhenti, ketika dilihat mereka, betapa banyaknya penderitaan yang telah ditimbulkan oleh bencana itu.
Daerah tambang itu merupakan suatu pemandangan yang mengerikan. Segenap penduduk langsung setelah mendengar ledakan itu menuju ke daerah tambang, kecuali bayi dan tua renta. Cerobong asap yang besar itu telah gugur dan kepingan-kepingannya bertumpuk-tumpuk merupakan tumpukan yang mengerikan untuk dipandang. Gedung-gedungnya pun turut menderita. Salju hilang di bawah puing dan abu. Pekerja-pekerja tambang yang tidak berdinas sedang memeriksa, siapa-siapa di antara kawan-kawannya yang telah terkurung oleh puing itu, masih dapat diselamatkan. seorang mandor sedang mempersiapkan usaha mereka untuk menyelamatkan.
Jadi anda tahu benar, tanya seorang polisi, yang telah dikirim dari kincir ke situ, kepadanya, bahwa anda hari ini tidak ada
10 sesuatu rencana untuk meledakkan sesuatu"
Memang saya tahu benar. Hari ini tidak dan hari-hari berikutnya pun tidak.
Akan tetapi mungkin jugakah ...
Tak mungkin! Saya sendiri yang diserahi tugas menjaga bahan peledak itu.
Mungkin ledakan itu disebabkan oleh gas-gas tambang" Tidak. Bunyinya seperti ledakan yang ditimbulkan dengan sengaja.
Tetapi anda sendiri telah mengatakan bahwa tidaklah termasuk rencana anda untuk meledakkan sesuatu pada hari ini. Memang! Namun terjadi juga dan bukanlah dengan mesiu, melainkan dengan dinamit. Itu dapat saya dengar dari bunyinya.
Kalau begitu, saya tidak mengerti ...
Maaf, kata Arndt sekarang, yang turut campur dalam percakapan itu, barangkali saya lebih tahu tentang hal itu. Saya akan ...
Ia terhenti berbicara, karena pada saat itu korban-korban pertama dari bencana yang mengerikan itu mulai diangkat ke atas. Tubuh mereka ada yang terbakar, ada yang terkoyak-koyak dan ada juga yang demikian cacatnya, sampai tak dikenal lagi. Perempuan-perempuan mulai berteriak-teriak dan memekik-mekik dan sekitarnya terdengar ratap tangis. Seorang mandor memerintahkan untuk mengosongkan ruangan dekat pintu masuk ke tambang, serta mendesak orang-orang supaya mundur untuk menjaga, jangan sampai terjadi kepanikan.
Arndt mengerti, bahwa sebaiknya ia harus menunda dahulu perkataannya; maka dipertimbangkannya, apa yang hendak dilakukannya sekarang.
11 Kita masih harus menangkap Laube, pemimpin pekerja itu, katanya kepada komisaris. Ia juga bersalah. Kemudian kita dapat mengunjungi rumah Seidelmann.
Mereka tidak menemukan Laube di rumahnya. Karena itu komisaris itu memberi perintah untuk mencarinya dan bila perlu menangkapnya juga.
Sementara itu Arndt berbicara dengan nyonya Laube.
Suami anda dituduh menjadi pembantu Hantu Hutan. Mungkin anda turut juga dalam persekongkolan itu. Karena itu, maka terpaksalah saya menahan anda.
Wanita itu amat terkejut. Gemetar seluruh tubuhnya.
Menahan" Saya" Saya selalu berkelakuan baik saja dan selalu memperingatkan suami saya.
Memperingatkan" Terhadap apa"
Terhadap ... terhadap lonceng itu, demikian wanita itu mengaku dengan terbata-bata.
Coba perlihatkan kami lonceng itu!
Ia mengantarkan orang-orang itu - komisaris sementara itu bergabung lagi dengan Arndt - ke sebuah lemari pada dinding. Di dalam
nya terdapat sebuah lonceng, yang melekat pada dinding belakangnya. Di sampingnya terdapat seutas tali yang dapat ditarik-tarik, akan tetapi tali itu tidak dihubungkan dengan lonceng itu.
Ke manakah tali itu ditujukan" tanya Arndt. Ada juga tali yang dihubungkan dengan lonceng itu. Di mana terdapat ujung yang lain dari tali itu"
Saya tidak tahu. Itu sayang sekali bagi anda, ibu, kata komisaris mencampuri urusan ini. Kalau begitu, kami terpaksa mengurung anda dahulu.
12 Wanita itu menjadi pucat pasi. Nyatalah, bahwa ia makin lama makin takut.
Saya tidak berbuat apa-apa, katanya terbata-bata.
Itu akan kami lihat nanti.
Saya telah mendengar bahwa seorang wanita tidak diharuskan mengadukan suaminya, katanya untuk membela diri. Wanita tidak usah memberi kesaksian tentang perbuatan suaminya.
Benar, tetapi perkara ini agak berlainan, kata Arndt. Di sini perkaranya bukan hanya mengenai penyelundupan, melainkan juga mengenai pembunuhan. Dan di antara seorang wanita yang tidak mengadukan perbuatan kriminil suaminya dan seorang wanita yang turut aktif membantu suaminya dalam melakukan kejahatan, ada beda yang sangat besar. Maka saya nasehatkan anda untuk berterus terang saja. Anda mempunyai putera"
Empat orang. Nah, maka ingat juga kepentingan mereka. Mereka tentunya akan merasa sedih sekali, bila mereka tidak hanya kehilangan ayah, tetapi juga ibunya! Sekali lagi: berterus teranglah saja! Saya dapat menerima, bahwa anda tidak langsung terlibat dalam perkara ini. Akan tetapi anda tahu, ke mana tali lonceng itu tujuannya.
Saya tahu, demikian diakuinya akhirnya. Tali itu menuju ke kantor tuan Seidelmann.
Apakah suami anda dengan Seidelmann saling memberi tanda-tanda dengan lonceng itu"
Ya. Dengan maksud apa" Bila Seidelmann ingin membawa seseorang ke mari, maka ia membunyikan lonceng lebih dahulu dan suami saya menarik pada lonceng, bila di sini datang orang-orang asing, yang hendak
13 berbicara dengan ... Seidelmann.
Katakan saja dengan Hantu Hutan! Tetapi biarlah! Teruskan saja! Siapakah orang-orang asing itu"
Saya tidak mengenalnya. Mereka belum pernah mau diajak masuk ke dalam.
Apa kehendak mereka"
Itu pun tak tahulah saya. Hanya saya dapat menduga, bahwa mereka itu tentunya penyelundup. Akan tetapi saya tidak berani mengemukakannya kepada suami saya, takut kalau-kalau ia akan menjadi marah sekali.
Baik. Saya percaya kepada anda, maka tidaklah akan saya suruh menahan anda. Tetapi anda harus tetap tinggal di rumah. Barangkali masih ada sesuatu, yang ingin kami ketahui. Bila anda berusaha hendak melarikan diri, maka itu akan sangat memberatkan persoalan anda!
Orang-orang itu meninggalkan rumah Laube, untuk akhirnya menuju ke Hohenthal, ke rumah keluarga Seidelmann. Komisaris minta kepada mandor tambang untuk memberikan beberapa orang pekerja tambang sebagai bantuan. Berbekalkan sekop-sekop dan tembilang sebagai senjata, mereka turut dengan rombongan orang itu.
Seisi desa menjadi gempar, maka tiadalah mengherankan, bila di rumah Seidelmann pun lampu masih menyala. Di muka rumah, Arndt berjumpa dengan agen polisi, yang telah dikirimnya ke mari.
Bagaimana laporannya"
Tak seorang pun yang masuk atau pun keluar.
Bagus. Nyonya Seidelmann ada di rumah. Ia sangat gelisah sejak saat terjadinya ledakan yang membuat rumahnya berguncang14
guncang, seolah-olah kena gempa yang dahsyat. Dapat kita bayangkan betapa terkejutnya wanita itu, ketika dilihatnya tiga orang itu masuk, didampingi oleh tiga orang polisi dan beberapa pekerja tambang.
Komisaris itu memperlihatkan suratnya kepadanya. Saya dari kalangan polisi dan datang ke mari dalam tugas. Di manakah suami anda"
Wanita yang memberi kesan kemalu-maluan itu memandang dengan agak ragu-ragu kepada mereka.
Ia sedang keluar, katanya seperti seorang anak kecil, yang telah menghafalkan pelajarannya.
Dan putera anda" Ia pun tidak ada di rumah.
Ke mana ia pergi" Entahlah! Biasanya seorang wanita mengetahui, ke mana suami serta puteranya pergi. Apakah barangkali tuan August Seidelmann juga tidak dapat kami temui"
Sayang, tidak juga. Ba ru saja ia meninggalkan rumah. Ketika itu kami mendengar bunyi ledakan yang dahsyat, sampai-sampai rumah kami berguncang-guncang. Ipar saya takut, kalau-kalau ada sesuatu yang hebat yang telah terjadi di tambang, Maka pergilah ia ke situ untuk melihat, apakah ia dapat memberi pertolongan, bila diperlukan.
Hm. Sudah, bawalah kami saja ke kantor suami anda. Wanita itu mengambil anak kunci yang tergantung pada dinding dan pergi mendahului mereka. Orang-orang itu mengikutinya, setelah komisaris itu memberi perintah dengan perlahan-lahan kepada salah seorang polisi, untuk pergi mencari si pelepas uang di daerah tambang dan menangkapnya selekas mungkin. Kantor
15 tempat para penenun biasa diterima, tidaklah penting bagi Arndt. Tujuannya ialah ke kantor pribadi. Dahulu ia telah mengintai dari atas atap gudang kecil ke dalamnya.
Pada dinding tergantung lukisan, yang menutupi tempat persembunyian rahasia di dalam dinding di belakangnya. Selanjutnya terdapat di dalam kamar itu sebuah meja tulis, sebuah meja, dua bangku dan sebuah lemari. Pada dinding melekat sebuah lemari kecil lagi.
Apa isinya" tanya Arndt dengan menunjuk kepada lemari dinding itu.
Beberapa botol dan gelas, jawabnya pendek.
Tidak ada apa-apa lagi"
Tidak. Apa lagi yang dapat disimpan dalam lemari sekecil itu"
Akan sayakatakan: sebuahlonceng.Apa gunanya lonceng itu" Nyonya Seidelmann terperanjat.
Saya tidak tahu, jawabnya ragu-ragu. Lonceng itu sudah ada, sebelum kami diami rumah ini.
Anda telah membangun sendiri rumah ini, kata orang di desa. Mana mungkin lonceng itu sudah terdapat di situ" Coba, buka saja lemari kecil itu!
Saya tidak mempunyai anak kuncinya.
Aneh. Tapi kami tak ada waktu untuk meminta bantuan seorang tukang kunci.
Arndt meminjam pisau berburu yang kukuh kuat kepunyaan Adler, lalu membuka lemari itu dengan paksa. Pada dinding sebelah belakang tampak olehnya sebuah lonceng dan seutas tali, serupa dengan yang terdapat di rumah Laube.
Itu dia, kata komisaris itu sambil mengangguk. Tali ini untuk membunyikan lonceng di sini. Itu sudah jelas. Akan tetapi
16 tidaklah mudah untuk memasang tali-tali itu di bawah tanah sampai ke rumah Laube. Ajaib benar, bagaimana dapat mereka mengerjakan itu tanpa diketahui oleh orang lain"
Tali itu tidak dipasang, melainkan hanya ditarik saja, demikian diterangkan oleh Arndt.
Apa maksud anda" Bukankah itu sama saja"
Tidak. Bila mereka memasang suatu pembuluh, tempat memasukkan tali itu, maka pekerjaan demikan akan sangat menarik perhatian. Bukanlah begitu jalannya, tali itu hanya ditarik saja, melalui suatu ruangan yang sudah ada dari semula.
Yang ada dari semula. Maksud anda, bahwa dari sini sudah ada terowongan tambang lama, yang menuju ke rumah Laube" Benar, kata Arndt, dan saya kira saya tidak salah.
Dengan mengucapkan perkataan ini ia melihat dengan pandangan yang berarti kepada komisaris. Kemudian ia berbicara dengan wanita itu lagi.
Apakah ada terowongan di bawah tanah di sini"
Tidak. Anda berbohong! Muka nyonya Seidelmann menjadi merah padam; akan tetapi ia tidak menjawab. Maka Arndt merasa waktunya sudah tiba untuk memberi teguran yang keras kepadanya.
Nampaknya anda kurang insaf, dalam keadaan apa anda sekarang berada. Keluarga Seidelmann dituduh dengan alasan-alasan yang kuat, telah melakukan kejahatan. Bila anda telah membantu suami anda, putera anda dan ipar anda, maka anda pun akan dihukum. Ingat akan hal itu, bila anda menjawab pertanyaan! Mula-mula saya ingin tahu, ruangan macam apa terdapat di belakang kamar ini, maksud saya, di belakang dinding tempat lemari kecil itu tergantung!
17 Tangga yang menuju ke ruang di bawah tanah, kata wanita itu dengan suara gemetar.
Bagus! Perhitungan saya itu benar, saya kira. Akan tetapi sebaiknyalah, komisaris, bila lajur renda yang ditemukan pada tubuh Eduard Hauser itu, sekarang ada pada kita.
Pejabat itu tersenyum. Pikir anda, saya sudah melupakannya" Renda itu ada pada saya dan juga sepotong dari benang itu.
Komisaris itu membuka bajunya dan memberikan barang-barang bukti itu kepada Arndt.
Bagus! kata Arndt. Dan sekarang, nyonya Seidelmann, saya masih ingin mengajukan suatu pertanyaan yang sangat penting. Apakah di sini ada tempat persembunyian"
Mengapa harus ada tempat persembunyian di sini" Sepanjang pengetahuan saya tidak ada tempat demikian.
Kalau begitu, kami harus mencari sendiri jawabannya tanpa bantuan anda.
Arndt memanjat sebuah kursi, mengambil lukisannya dari dinding, lalu mengeluarkan dari lubang yang terdapat di belakangnya, sebuah kotak.
Wanita, yang sampai sekarang menyaksikan segalanya tanpa menggerakkan tubuhnya itu, kini sangatlah terkejut.
Lihat saja! kata Arndt, inilah segelondong benang hitam. Betapa cerdiknya orang itu, tetapi sebenarnya betapa bodohnya!
Ia melompat lagi dari kursi itu ke bawah dan komisaris meneliti benang itu, yang ternyata sama benar dengan benang yang dipakai untuk cepat-cepat menjahit kembali baju jas Eduard itu.
Dan sekarang renda itu! desak komisaris dengan tak sabar lagi.
18 Ia sudah menggerakkan tangannya untuk mengangkat tutup kotak itu, akan tetapi tangannya itu dengan hati-hati didorong ke samping.
Maaf, komisaris, akan tetapi saya masih ingin meminta sesuatu kepada anda! kata Arndt.
Pejabat itu memandang kepadanya keheran-heranan.
Ya, silakan! Saya ingin meminta beberapa menit dari waktu anda yang berharga itu, untuk kepentingan saya sendiri. Ini tidaklah dimaksudkan untuk didengar oleh umum. Maukah anda pergi dahulu ke kamar di sebelah"
Komisaris itu mengangguk dan mengikuti Arndt tanpa ragu-ragu, setelah memberi pesan kepada orang-orangnya untuk senantiasa menjaga nyonya Seidelmann. Penjaga hutan pun turut serta setelah diberi isyarat oleh Arndt.
Saya benar-benar ingin tahu, tuan Arndt, demikian perkataan pertama yang diucapkan oleh komisaris itu.
Kemudian mulailah Arndt berbicara. Suaranya agak bergetar oleh perasaan yang dikandung dalam hatinya.
Ketika saya mengunjungi anda, saya dengan sengaja tidak mau bicara tentang sesuatu hal. Hal itu mungkin dianggap sebagai soal kecil oleh badan-badan pemerintah, akan tetapi bagi saya hal itu bukan main pentingnya. Ketika saya, beberapa hari yang lalu dari atas atap sebuah gudang kecil mengintai ke dalam kantor Seidelmann, saya lihat bahwa tempat rahasia itu bukan hanya berisi selajur renda tetapi juga sebuah benda lain, yaitu sebentuk gelang emas.
O, begitu! Dan seterusnya" Itu kan bukan sesuatu yang luar biasa"
Memang sesuatu hal yang luar bisa pentingnya bagi saya,
19 karena gelang ini dengan riwayat yang melekat padanya itulah, yang menyebabkan saya sekarang berada di sini untuk menangani perkara ini.
Komisaris itu melihat dengan muka yang benar-benar menandakan keheranan. Dalam pada itu detektip itu melanjutkan ceritanya.
Gelang emas ini bersangkut-paut dengan pengalaman-pengalaman saya yang paling pahit dalam masa muda saya. Oleh karena barang perhiasan ini ... ibu saya ... telah diseret ke dalam penjara, meskipun ia tiada bersalah. Ia telah meninggal di situ karena penderitaan dan putus asa.
Arndt berhenti berbicara dan komisaris yang dapat menimbang rasa itu membiarkan dia berdiam diri sejenak.
Ketika saya mengambil keputusan untuk menjadi seorang detektip, demikian dilanjutkan oleh Arndt, maka salah satu daya pendorong yang utama ialah, untuk membersihkan kenangan terhadap ibu saya daripada segala noda dan menyucikannya. Mungkin dapat anda bayangkan perasaan saya. Ketika saya menemukan gelang, yang merupakan bukti bahwa ibu saya tidak bersalah, ada di tangan Seidelmann.
Komisaris itu nampaknya berpikir sejenak.
Apakah anda mengenal gelang itu" Pernahkah anda melihatnya sebelumnya"
Tidak. Saya hanya mendengar lukisan tentangnya. Gelang ini satu-satunya, jadi sudah dapat dipastikan, bahwa inilah gelang yang dipersoalkan itu.
Berapa lamanya waktu sudah lalu, ketika terjadi peristiwa itu"
Dua puluh satu tahun Itu ketika saya baru ditempatkan di sini. Saya masih ingat hal
20 seperti itu samar-samar. Hanya nama Arndt itu yang tidak dapat saya ingat.
Tentu saja, karena nama Arndt itu baru kemudian saya peroleh dari orang tua angkat saya. Nama saya ketika dilahirkan ialah Hauser.
Komisaris itu terkejut dan Adler pun terpekik, karena merasa heran.
Hauser" tanya komisaris itu. Ya, sekarang baru saya ingat. Coba anda ceritakan sekali lagi riwayat itu dengan panjang lebar.
Ini dilakukan oleh Arndt dan ketika orang-orang itu seperempat jam kemudian memasuki kamar itu, komisaris itu nyata sangat terharu.
Dengan tiada berkata-kata ia menghampiri meja, membuka kotak itu, lalu dikeluarkannya gelang emas dari dalamnya, akan tetapi ini dilakukannya demikian, sehingga tidak terlihat oleh nyonya Seidelmann. Setelah benda itu diamatinya sejenak, sambil beberapa kali menganggukkan kepalanya, maka tiba-tiba ia berbicara dengan wanita itu.
Barang ini kepunyaan siapa"
Mata nyonya Seidelmann terbelalak keheran-heranan. Ia tidak dapat mengucapkan sepatah kata pun dan nyatalah, bahwa ia tidak bermain sandiwara.
Kepunyaan saya, kata wanita itu perlahan-lahan dan jelas. Itu pemberian suami saya bertahun-tahun yang lalu. Akan tetapi tidak, tak mungkin! Gelang itu besoknya sudah dicuri! Bagaimana dapat ia tiba-tiba ...
Periksalah baik-baik sekali lagi!
Komisaris itu memberikan gelang itu kepadanya, yang mengamatinya dengan teliti.
21 Jadi" Benarlah. Itu kepunyaan saya! katanya dengan pasti. Jadi gelang itu tentunya telah disimpan di sini semenjak itu.
Tanpa dapat ditemukan orang" Oleh anda pun tidak pada waktu rumah sedang dibersihkan"
Tidak. Pada waktu rumah dibersihkan pun tidak. Saya dilarang keras untuk menyentuh lukisan pada dinding itu, apalagi seorang pembantu rumah tangga. Ia sekali-kali tidak dibolehkan memasuki ruangan ini. Suami saya sangat keras peraturannya dalam hal ini. Saya belum pernah mengetahui, bahwa barang itu ada di sini.
Tahukah anda, siapa yang ketika itu mencurinya" tanya komisaris itu, melanjutkan penyelidikannya.
Salah seorang dari pekerja di dalam rumah. Oleh karena itu ia telah dipenjarakan.
Danandasekali-kalitidak mengetahuikejadianyangsebenarnya"
Kejadian apa" tanyanya keheran-heranan.
Nyatalah, bahwa wanita itu tidak berbohong.
Nah, kalau begitu, akan saya terangkan kepada anda. Barang perhiasan ini belum pernah dicuri orang. Suami anda telah menyembunyikannya, untuk dapat melemparkan kesalahan kepada seseorang. Itu perbuatan yang hina, suatu maksud jahat untuk membalas dendam, karena rayuannya kepada orang itu telah ditolak.
Wanita itu sangat terkejut mendengar perkataan ini dan menundukkan kepalanya.
Itu ... itu tak mungkin! Itu benar. Kenalkah anda akan orang berdiri di sebelah saya ini" Ia adalah putera wanita yang oleh perbuatan suami anda
22 yang tidak mempunyai hati nurani itu terjerumus ke dalam lembah nista dan akhirnya karena rasa malu dan penderitaannya meninggal dunia. Berkat usaha puteranya itu, maka akhirnya terbongkarlah rahasia yang sudah lama meliputi peristiwa ini. Lagipula nampaknya muslihat demikian biasa digunakan oleh anggota-anggota keluarga anda. Belum lama berselang putera anda Frits Seidelmann, telah mengadukan seorang warga desa yang terkenal sebagai seorang yang bersifat jujur dan saleh itu, sehingga oleh perbuatan putera anda itu ia telah dimasukkan ke dalam penjara. Bahwa anak muda yang dimaksudkan itu tidak bersalah, dapat saya buktikan. Kawan sejawat, mari kita perbandingkan renda yang satu dengan renda yang lain. Nyatalah, bahwa pola dari kedua lajur renda itu sama, bahwa kedua potong renda itu sesuai benar satu sama lain, dapat disambung menjadi satu lajur renda.
Anda malam ini memperoleh kemenangan demi kemenangan, puji komisaris itu. Memang benarlah, seperti yang anda gambarkan: Frits Seidelmann telah menjahit renda itu ke dalam baju Eduard, lalu kemudian ia menyuruhnya pergi ke daerah seberang. Dengan demikian ia bermaksud hendak menyingkirkan saingannya.
Frits"PuterasayaFrits" raungwanita itu. Tidak!Takmungkin itu benar! Ia tentu akan dapat membuktikan kebalikannya! Saya khawatir, itu tak mungkin dapat dilakukannya lagi, geram penjaga hutan, yang telah mengikuti segala kejadian itu tanpa mengatakan apa-apa. Pertama-tama kami sudah mempunyai bukti-bukti yang lengkap, lagipula iblis sudah ...
Komisaris itu memberi i syarat kepada penjaga hutan, supaya ia tidak melanjutkan perkataannya. Penjaga hutan mengerti, bahwa nyonya Seidelmann, tidak boleh terlalu pagi diberitahu
Hantu Pegunungan Batu Karya Karl May di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
23 tentang keadaan sebenarnya dari puteranya itu.
Kini percakapan terputus dan hal itu terasa sangat menekan. Akhirnya komisaris itu mulai berbicara lagi.
Saya rasa, sebaiknyalah kita menanyai Martin Seidelmann di tempat ini, di hadapan isterinya. Dengan demikian kita dapat menanyainya tentang renda, tentang gelang dan tentang ... hal-hal yang sampai sekarang masih diselubungi rahasia. Bagaimana pendapat anda, kawan sejawat. Menurut pendapatku, sebaiknya Seidelmann disuruh bawa ke mari.
Jika itu dapat dilaksanakan tanpa bahaya, saya pun setuju, jawab Arndt.
Saya akan mengirim seseorang ke kincir dan memberi pengawal empat orang kepadanya. Dengan demikian orang tahanan itu tidak dapat melarikan diri.
Tak dapatkah ia di tengah jalan dibebaskan orang"
Oleh siapa" Para penyelundup semuanya sudah ditahan! Hm. Bahwa mereka semuanya sudah ditahan, sebenarnya saya sangsikan. Tetapi baik! Saya tidak bermaksud merintangi anda, komisaris!
Baik, akan saya suruh mengambilnya.
Ia memberi petunjuk-petunjuk yang seperlunya kepada salah seorang polisi, lalu memasukkan renda, gelendong benang dan gelang emas ke dalam sakunya. Dalam pada itu Arndt sedang meneliti surat-surat, yang tergeletak di atas meja tulis. Tiba-tiba ia menemukan sesuatu. Di sebelah sehelai kertas dilihatnya di situ beberapa gambar pola. Gambar-gambar itu ditandatangani dengan Wilhelmi dan di atas kertas sehelai itu tertulis petunjuk-petunjuk yang diuntukkan bagi para penenun, yang harus membuat pola itu.
Inilah buktinya, kata Arndt, bahwa Wilhelmi telah
24 menciptakan sendiri gambar-gambar polanya dan bahwa gambar-gambar itu benar-benar dapat digunakan. Jadi Seidelmann sebenarnya tidak ingin membuangnya. Maka dengan demikian Wilhelmi sudah dipulihkan kembali nama baiknya. Dan itu akan membahagiakannya!
25 BAB XVII END MANUSIA LEBIH BAIK. MASA LEBIH CERAH
Tidak lama kemudian orang-orang pergi ke ruang bawah tanah. Arndt membawa lenteranya sendiri dan komisaris membawa lentera kepunyaan pemilik kincir.
Arndtlah yang pertama menuruni tangga dan dengan memakai lenteranya diperiksanya dinding.
Lihatlah, kedua tali itu di sini keluar dari dinding, lalu masuk ke dalam ruang bawah tanah! Kita tinggal mengikutinya saja. Dengan sendirinya kita akan sampai di terowongan tambang lama.
Maka mereka mengikuti tali-tali itu melalui ruang bawah tanah ke pintu, yang mungkin dimasuki Seidelmann, bilamana Laube memanggil Hantu Hutan dengan membunyikan lonceng.
Arndt bertanya kepada wanita itu.
Apa yang ada di belakang pintu ini"
Entahlah. Sungguh tidak tahu" Belum pernah saya pegang kunci pintu itu, lagipula suami saya melarang saya menanyakan tentang hal-hal yang berhubungan dengan ini.
Kalau begitu, kita terpaksa harus menggunakan alat kapak.
Salah seorang pekerja tambang menggagahi pintu itu dengan sebuah kapak. Suatu terowongan gelap menganga di hadapan mereka, menakutkan.
Nah, inilah yang kita cari! kata Arndt. Benarkah anda belum pernah masuk ke dalam terowongan ini, nyonya Seidelmann"
Belum pernah. 1 Jadi anda juga tidak tahu, apa isi peti ini"
Tidak. Baik. Kita akan melihat di dalamnya.
Arndt membuka tutupnya, lalu mengeluarkan isinya.
Terlalu benar! Geram penjaga hutan itu. Alat-alat dan perbekalan lengkap untuk segerombolan pencuri atau penyelundup! Siap ayang dapat menduga, tuan Seidelmann yang terhormat itu menaruh barang-barang demikian!
Wanita itu memalingkan tubuhnya. Ia tidak mau melihat apa-apa lagi.
Rambut palsu dan janggut palsu! kata Adler. Kedok-kedok hitam, kain seprai, coba lihat, saudara sepupu Arndt, ini perlu kita selidiki lebih lanjut!
Semua kain seprai ditandai dengan huruf-huruf M.T. dan ketika Arndt menarik kain seprai yang terakhir dan membuka lipatannya, maka Adler bersorak kegembiraan.
Lihatlah itu, cocok benar! Kain itu koyak pada ujungnya. Bagian yang terkoyak sama bentuknya dengan yang ditemukan mereka di dalam hutan. Satu huruf masih tertinggal p
ada kain itu, sedangkan huruf yang lain terbawa oleh koyakan kain itu. Semuanya sudah jelas! M.T.! Margaretha Thonig! Itulah nama gadis nyonya Seidelmann. Maka bukti sudah ada di tangan kita! Salah seorang dari kedua Seidelmann itu yang telah menembak mati duane itu!
Pada saat itu nyonya Seidelmann jatuh pingsan.
Ia jatuh pingsan! kata Arndt, yang telah membungkukkan badannya ke arah tubuh wanita itu. Komisaris, sebaiknya anda memerintahkan orang bawahan anda yang terakhir untuk menunggui wanita yang pingsan ini. Sementara itu kita dapat memasuki terowongan tambang, selama gas tambang masih
2 mengizinkan kita berbuat demikian. Ikutilah saya, tuan-tuan! Terowongan tambang lama itu masih dalam keadaan baik; aneh bahwa udara di dalamnya masih segar.
Menurut pendapat saya gas itu telah terhisap ke arah lain, jadi ke arah lain dari tempat gugurnya tambang, demikian dugaan komisaris.
Saya rasa memang demikian, jawab Arndt.
Akan tetapi kita belum mengetahuinya dengan pasti.
Kita dapat. Saya kira, segera akan kita temui...............
tunggu dahulu! Tiadakah anda mendengar sesuatu"
Mereka berhenti berjalan, ketika mendengar suara yang aneh. Seperti suara binatang yang kena tembak, geram Adler. Bukan, kata Arndt, itulah suara seorang manusia, yang sedang bergulat dengan maut.
Masya Allah. Mungkinkah ada pekerja-pekerja tambang yang telah tertimpa batu-batuan yang runtuh ke bawah"
Saya kira bukan. Daerah ini masih agak jauh dari tambang. Astaga! Saya kira ia sudah meninggal! Suara itu tak mungkin disebabkan orang lain daripada Seidelmann, Hantu Hutan itu. Cepat, ikutlah saya!
Mereka segera melanjutkan perjalanannya. Suara mengerang itu berangsur-angsur berubah menjadi pekik. Suara itu kedengarannya parau dan meliputi terowongan bawah tanah itu dengan suasana menyeramkan.
Tolong, tolong! buninya. Orang yang memekik-mekik secara demikian tentunya sedang dalam penderitaan yang sangat besar. Kini pekik-pekik itu berubah menjadi raung yang mengoyak-ngoyak hati.
Arndt, yang berjalan di muka tiba-tiba berhenti, karena ia tidak dapat berjalan terus. Terowongan di situ telah gugur.
3 Orang-orang yang lain berdiri dekatnya.
Arndt meraba-raba tanah, lalu memekik keras.
Astagafirullah! Orang itu tertimbun oleh puing!
Sampai setinggi dadanya demikian ditambahkan oleh Adler.
Bawalah sekop-sekop dan tembilang ke mari! perintah detektip itu.
Mereka mulai menggali tanpa berkata-kata. Tanah, puing dan batu-batuan beterbangan kian kemari. Orang yang tertimbun itu berdiam diri; ia tiada sadarkan diri.
Kira-kira setengah jam lamanya, baru tubuh orang itu dapat dibebaskan.
Berhati-hatilah! demikian diperingatkan oleh salah seorang pekerja tambang. Tanah masih tetap longsor.
Orang yang pingsan itu diangkat, lalu mereka segera meninggalkan tempat itu.
Membengkak dan biru lebam warnanya, kata penjaga hutan.
Benar,nampaknya mengerikan tubuhnya itu, tambah Arndt. Namun masih dapat saya kenali dengan pakaiannya sebagai Hantu Hutan.
Dadanya masih bergerak-gerak, akan tetapi keadaannya sudah tidak tertolong lagi. Kakinya serta bagian bawah tubuhnya telah hancur terhimpit batu-batuan.
Dan keadaan demikianlah yang sebenarnya dikehendakinya berlaku atas diri anda! sungut penjaga hutan.
Maukah anda berjalan lebih dahulu, sepupu Adler, dan menyampaikan kepada polisi yang menjaga wanita itu, untuk membawa wanita itu ke kantor. Kita harus berusaha membawa tubuh orang yang tertimbun itu ke dalam rumah dan saya ingin,
4 supaya wanita itu tidak usah melihat puteranya dalam keadaan yang sangat menyedihkan itu.
Hm! Mungkin anda benar! Itu memang yang sebaiknya. Dan selanjutnya dapat kita manfaatkan saat-saat terakhir dari hidup penjahat itu. Kita tidak tahu, ayahnya tetap akan menuruti keinginan kita atau tidak. Maka tiada salahnya, bila kita berusaha mengetahui lebih banyak dari puteranya.
Adler pergi. Orang-orang yang lainnya masih menunggu, hingga mereka yakin, bahwa wanita itu sudah meninggalkan terowongan itu. Kemudian mereka membawa orang yang mendapat cedera itu ke dalam. Akan tetapi kenyataannya berlainan dari pada
yang direncanakan. Tiba-tiba Frits Seidelmann menjerit keras-keras, sehingga semua orang menjadi terkejut. Mereka mengamatinya; ia terbaring di situ dengan diam dan tenangnya, akan tetapi matanya sedang terbuka. Matanya itu membayangkan kesakitan yang tiada terperikan. Setelah mengeluarkan jeritan itu, maka seakan-akan ia kehabisan tenaga.
Ia sudah siuman, kata komisaris itu. Dapatkah ia mengenali kita"
Arndt berlutut di sisi orang yang mendapat cedera itu. Tahukah anda di mana anda sekarang"
Frits menggerak-gerakkan bibirnya yang berwarna biru lebam itu, akan tetapi tidak mengucapkan kata-kata.
Jawablah kami dengan menggeleng kepala anda atau mengangguk! Dapatkah anda mendengar saya"
Ia mengangguk lemah sebagai jawabnya.
Dapatkah anda mengingat kembali, apa yang telah terjadi" Sekali lagi Frits mengangguk.
5 Hidup anda tinggal beberapa saat lagi saja. Janganlah anda meninggalkan dunia yang fana ini sebagai seorang yang mau mempertahankan dosa-dosanya! Kami mengetahui semuanya; kami mengetahui juga, bahwa anda dengan ayah anda telah memegang peranan sebagai Hantu Hutan. Jawablah hanya beberapa pertanyaan kami ini : Apakah anda telah menjahit renda itu ke dalam baju Eduard, supaya anda dapat mengadukannya"
Orang yang mendekati kematiannya itu mengangguk sekali lagi.
Arndt bercakap sebentar dengan komisaris, yang kemudian menyuruh seorang pekerja tambang pergi kepada nyonya Seidelmann, untuk memberitahukan dengan hati-hati tentang segalanya yang telah terjadi itu.
Kemudian detektip itu berbicara lagi dengan Hantu Hutan itu.
Bagaimana dengan ibunda" Berapa banyak yang diketahuinya tentang tindak-tanduk anda dan ayah anda"
Sekali lagi orang yang luka parah itu hendak berbicara.
Kepalanya digerak-gerakkannya kian kemari. Setiap orang melihat bahwa Frits Seidelmann telah menggunakan segala tenaganya untuk menjawab pertanyaan ini.
Ibu............ tidak ................. bersalah! katanya
tiba-tiba dengan terbata-bata.
Orang-orang mengangkat kepalanya karena tidak menyangka, bahwa orang yang mendekati ajalnya itu masih dapat berbicara. Nampaknya ia sangat mengasihi ibunya, dan inilah sifat mulia satu-satunya yang ada padanya.
Anda dapat mengerti perkataan saya" demikian dimulai oleh komisaris itu penyelidikannya.
Frits Seidelmann mengangguk.
6 Apakah Hantu Hutan itu anda" bunyi pertanyaan yang kedua.
Ya. Dan paman anda, August Seidelmann si pelepas uang itu, apakah ia mengetahui tentang semuanya"
Sekali lagi orang yang menderita cedera itu mengangguk. Apakah ayah anda telah menembak mati seorang perwira penjaga perbatasan dekat rumah penjaga hutan"
Saya ............. melakukannya, kedengarannya lemah,
akan tetapi jelas. Apakah anda mengaku bersalah" Ataukah anda hanya ingin membebaskan ayah anda" Ingat baik-baik, bahwa anda sudah separuh menginjak alam baka, maka untuk kepentingan anda sendiri sebaiknyalah anda berkata terus terang.
Frits Seidelmann mengatupkan matanya dan berdiam diri saja.
Baik, kata komisaris itu, saya sudah tahu sekarang. Di antara barang-barang kepunyaan ayah anda ditemukan sebentuk gelang. Gelang itu terbuat dari emas dan berbentuk dua ekor ular yang berjalin. Sudah pernahkah anda melihat gelang itu" Orang yang sudah mendekati ajalnya itu mengangguk. Bertahun-tahun yang lalu seorang pembantu rumah tangga di rumah anda dituduh telah mencuri gelang ini. Benarkah bahwa tuduhan itu palsu belaka, yang hanya bermaksud untuk mencelakakan orang yang hendak dibalas oleh ayah anda itu" Ya.
Arndt ketika mendengar pengakuan ini merasa sesuatu yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Ia ingin menangis seperti anak kecil dan serentak ingin menyanyi juga : Ibunda! Komisaris itu menyaksikan, kepala Seidelmann terjatuh
7 dengan lemah ke belakang. Matanya terkatup. Darah mengalir dari dalam mulutnya.
Tanpa berkata-kata orang-orang itu mengamati tubuh orang yang cacat itu, yang sekali lagi masih mengerahkan segala tenaganya untuk mengeluarkan bunyi dengkur dari mulutnya.
Frits Seidelmann sudah meninggal, kata komisaris itu setelah berdiam diri sejenak. Ia sebenarnya seorang pen
jahat, akan tetapi pengakuannya telah banyak memperingan kesalahan yang dibuatnya dalam hidupnya. Semoga Tuhan mengampuni segala kesalahannya itu!
Amin, demikian ditambahkan oleh penjaga hutan itu. Ia baru saja kembali ke tempat ini dan membuka topinya sebagai tanda untuk menghormati orang yang sudah meninggal. Maka mereka masih tetap berdiri di situ, sampai mereka mendengar orang datang.
Arndt menyinari orang yang baru datang itu dengan lenteranya. Ia salah seorang polisi yang ditinggalkan di dalam kincir itu.
Ada apa" Tanya komisaris itu.
Orang itu memberi hormat, lalu mulai melapor.
Komisaris telah mengeluarkan perintah untuk membawa saudagar Martin Seidelmann dalam keadaan terbelenggu kemari. Perintah itu kami laksanakan, meskipun terasa agak berat bagi kami. Di hadapan kincir telah berkerumun rakyat dengan perasaan meluap-luap. Mereka mencurahkan amarahnya kepada Seidelmann. Mereka semuanya penduduk desa dan sebagian besar terdiri dari penenun-penenun miskin. Ketika kami keluar dengan membawa orang tahanan kami, rakyat mundur sedikit, akan tetapi mereka mengerumuni kami dan akhirnya mengurung kami. Beberapa suara mulai kedengaran yang menyatakan keinginannya, supaya penjahat itu menjalani hukuman gantung
8 di tempat itu saja. Kami menenangkan mereka, akan tetapi sia-sia saja. Kemudian kami menghunus pedang kami dan dengan demikian nampaknya kami lebih berhasil. Akan tetapi tak lama kemudian terdengarlah suatu tembakan. Orang tahanan itu memekik lalu roboh. Ia telah tertembak pada belakangnya dan pelurunya mungkin telah mengenai jantungnya. Ia meninggal ketika itu juga. Kami telah melakukan segala-galanya dan mengadakan penahanan-penahanan seperlunya, akan tetapi sampai sekarang belum dapat kami temukan pada seseorang senjata api, yang telah dipakai untuk melepaskan tembakan itu.
Itu hukuman yang sepantasnya, kata Arndt.
Kematian yang demikian cepatnya masih merupakan hukuman yang terlalu ringan bagi penjahat itu, geram penjaga hutan.
Komisaris itu berkata kepada Arndt dan Adler. Mari kita angkat orang yang meninggal itu dan membawanya ke dalam. Sekarang ibunya, yang telah diselamatkannya dari rumah penjara wanita itu, dapat melihatnya.
Ketika penjaga penjara keesokan harinya pada waktu makan pagi pergi berkeliling memeriksa para tahanan, dan sampai di sel tempat Eduard Hauser dikurung, maka ia meletakkan tangannya ke atas bahu Eduard. Eduard terheran-heran melihat penjaga penjara berbuat demikian.
Pagi ini anda makan bubur anda bersama kami. Mengapa"
Itu akan anda tahu nanti. Mari ikut saya.
Ketika Eduard memasuki rumah penjaga penjara itu, ia bersorak kegirangan.
Engeltje, kau di sini"
9 O, Eduard! Angelica seorang diri saja di kamar itu dan memeluknya.
O, betapa risau hatiku memikirkan nasibmu, kata gadis itu.
Dan aku pun terhadap kau!
Bukan untuk dirimu sendiri"
Bukan. Itu tidak perlu, sebab aku tak bersalah. Akan tetapi kau telah menembak Seidelmann.
Saya tahu. Takkan ada ekor lagi dari perbuatan itu; maksud saya ekor yang berbahaya, kata seseorang di belakang mereka.
Angelica dan Eduard terlompat. Dekat pintu dilihatnya si tua, penjaga hutan itu dengan muka berseri-seri.
Terimalah ucapan selamatku! serunya.
Mereka memandang kepadanya dengan terheran-heran. Mereka sungguh tiada mengerti.
Ucapan selamat" Tanya Eduard akhirnya.
Untuk apa" Tanya Engeltje.
Penjaga hutan itu menunjuk dengan ibu jarinya kepada orang di sebelahnya.
Itu kan yang dikatakan oleh tuan ini! Dialah yang berwenang menceriterakannya!
Dengan orang itu dimaksudnya komisaris, yang baru saja masuk.
Saya datang membawa berita gembira, demikian dimulai komisaris itu. Sudah terbukti, bahwa anda tiada bersalah. Kami telah menemukan, bahwa Frits Seidelmann, yang telah mengadukan anda sebagai seorang penyelundup itu, pada suatu malam telah masuk dengan diam-diam ke dalam rumah anda dan memasukkan renda ke dalam baju anda, yang kemudian dijahitnya kembali.
Jadi dialah........ 10 Angelica berdiri dengan mata berapi-api karena marahnya. Anda tidak usah mencaci-makinya lagi, kata komisaris itu dengan sungguhsungguh, karena dia telah menerima hukumannya yang setimpal.
Hukumannya" Benarlah. Ia sudah meninggal.
Meninggal" Masya Allah!
Saya rasa, kata komisaris itu, bahwa penjaga hutan itu dapat menerangkan semuanya lebih baik lagi daripada saya. Maka saya tidak akan tinggal di sini. Hanya masih ada pengumuman ini : Anda berdua sudah bebas.
Bebas, kata Engeltje ragu-ragu. Ya, tetapi bagaimana mungkin"
Karena Hauser ternyata tidak bersalah, seperti juga sudah saya katakan tadi, dan mengenai diri anda sendiri karena hakim telah mengampuni perbuatan anda.
Komisaris itu menjabat tangan kedua anak muda itu, lalu menggerakkan kepalanya menunjuk kepada Adler.
Selanjutnya penjaga hutan telah meminta kepada saya, supaya dia dibolehkan menceriterakan semuanya kepada anda. Dan saya kira, pekerjaan itu dapat dipercayakan kepadanya.
Di sebuah makam, yang terletak sedikit di luar kota di lereng sebuah bukit, seorang yang berbadan tinggi pada saat ini juga sedang berlutut di hadapan sebuah tanda salib yang sudah miring letaknya di timbunan salju. Dalam tangannya dipegangnya seberkas bunga salju, bunga musim semi yang mulai tumbuh dan dapat dibelinya di kota.
Orang itu lama duduk termenung di situ. Kemudian bangkitlah ia, lalu menyapu dengan tangan kanannya sedikit salju yang menutupi bagian kepala dari makam. Kemudian diletakkannya
11 dengan hati-hati berkas bunga itu di atas tanah, seakan-akan ia takut membangunkan ibunya yang sedang tidur di bawahnya.
Kini terjadilah perubahan-perubahan yang amat besar di Hohenthal dan sebagian besar dari perubahan itu adalah berkat usaha seseorang. Frans Arndt meletakkan jabatannya sebagai detektip, setelah selesai tugasnya, untuk memulihkan kembali kehormatan ibunya yang telah meninggal dan membersihkan desa kelahirannya dari malapetaka yang disebabkan oleh Hantu Hutan itu.
Kalian tahu sekarang, bahwa kita ini sebenarnya berasal dari satu keluarga, katanya suatu kali kepada keluarga Hauser. Menurut sebenarnya aku ini saudara sepupu kalian dan bukan saudara sepupu penjaga hutan. Mari kita berkumpul sebentar untuk membicarakan masa depan kita!
Usul itu diterima oleh keluarga Hauser dengan segala suka hati. Mereka semuanya duduk-duduk sekitar meja dan Arndt, saudara sepupu mereka itu, mulai berbicara.
Bagaimana sekarang, Eduard, setujukah anda dengan nona Hofmann"
Setuju benar, jawab Eduard dan matanya yang berseri-seri menunjukkanbahwa ia berterus terang. Bapak Hofmannberputar haluan seratus delapan puluh derajat. Ia telah memberikan anak gadisnya kepadaku. Kami sekarang hanya menantikan saat, aku sudah dapat mencari nafkah.
Tepat, kata Arndt sambil mengangguk. Demikian juga pendapatku. Kalian masih mempunyai cukup waktu untuk menikah. Akan tetapi kurasa tidak akan salah, bila kita hendak merayakan pertunangan kalian lebih dahulu! Dan menjelang perayaan ini sekarang sudah ada hadiah, yang hendak kuberikan pada peristiwa penting itu. Semua milik keluarga Seidelmann
12 telah disita : rumah serta perusahaannya dilelang. Aku hendak membelinya dan sudah mengajukan tawaranku, akan tetapi apa yang harus kuperbuat dengan itu; aku tak mempunyai kepandaian akan tenun-menenun. Bagaimana pendapatmu Eduard, bila kau saja yang melanjutkan perusahaan itu atas namaku" Jika kau menikah, akan kuhadiahkan rumah serta perusahaan itu kepadamu sebagai hadiah pernikahanmu. Maka hidup kalian akan terjamin!
Hadiah seperti anugerah seorang raja ini menyebabkan semuanya menjadi terdiam. Nyatalah bahwa mula-mula keluarga Hasuer menjadi terkejut oleh pemberitahuan ini. Akan tetapi kemudian orang-orang menyambutnya dengan tempik sorak. Akhirnya dirayakanlah pertunangan antara kedua anak muda itu, yang dimahkotai dengan perjanjian yang nyata, yang diadakan di antara Arndt dengan keluarga Hauser.
Salah satu syaratnya ialah, bahwa Hauser-ayah akan mendampingi puteranya dalam perusahaan itu; Eduard harus belajar memegang pimpinan perusahaan supaya kemudian, bila ia sudah menikah, tidak canggung-canggung lagi memimpin perusahaan miliknya itu. Tentu dapat kita bayangkan, betapa gembiranya Eduard mengetahui h
al ini. Masih ada satu syarat lagi, yang dikemukakan oleh Arndt dan syarat ini membuktikan, bahwa ia selalu mempunyai pertimbangan berdasarkan perikemanusiaan. Ia memperbungakan sejumlah uang, yang bunganya diperuntukkan bagi nyonya Seidelmann, untuk dinikmatinya selama hidupnya. Ia tiada tega membiarkan janda itu mati kelaparan.
Ia sudah dibebaskan, kata Arndt. Dan keputusan itu harus kita hormati. Lagi pula ia sudah cukup menderita dan itu dapat kita anggap sebagai hukumannya.
13 Sungguh benar, bahwa ia sangat menderita, karena ia sekarang kehilangan suaminya, puteranya, nama baiknya, harta bendanya, pendeknya kehilangan segala-galanya. Bahkan juga ia kehilangan iparnya, August Seidelmann. Pegawai-pegawai duane telah menemukan tubuhnya bergantung pada dahan pohon di dalam hutan. Ia telah menggantung diri. Ia telah menjadi kurban dari tipu muslihatnya sendiri. Demikian juga Michalowski yang sebenarnya bernama Spengler itu. Ia harus dirawat di rumah sakit disebabkan oleh luka-luka parah yang dideritanya itu. Hanya Laube, kepala pekerja tambang itu, yang dapat lolos dari hukumannya. Ia telah melarikan diri dan hingga kini tidak ada orang yang tahu ke mana ia telah pergi.
Wilhelmi dua bersaudara tidak diajukan ke pengadilan, karena mereka mengakui kesalahannya serta menyatakan penyesalannya sebelum terlambat. Bahkan pemilik kincir itu masih dapat menerima hadiah, yang telah dijanjikan kepadanya. Di samping itu masih ada penyelundup-penyelundup seperti Schulze dan pekerja yang melayani kereta batu bara. Mereka harus mempertanggungjawabkan perbuatannya sebagai pembantu Hantu Hutan. Mereka merasa gembira, karena mereka pun dibebaskan, setelah dapat membuktikan, bahwa mereka hanya memberi bantuan itu di bawah paksaan. Lagi-lagi Arndtlah, yang membela mereka, dan mengusulkan supaya diberikan pengampunan kepada mereka.
Seluruh desa Hohenthal merasa berterima kasih kepada Arndt. Bila ia berjalan di desa, setiap orang membuka topi atau picinya untuk menghormati penyelamat dan sosiawan bagi seluruh daerah itu.
Penduduk daerah pegunungan yang miskin pun tidak dilupakannya. Dialah yang selalu mengingatkan Eduard Hauser,
14 pemimpin yang baru itu, kepada kewajibannya yang khusus sebagai pedagang perantara dengan para penenun itu.
Jangan kau lupakan, katanya, bahwa engkau pun berasal dari kalangan mereka dan pernah terpaksa bekerja keras untuk mendapat upah sedikit. Bila kau terima pesanan, hargailah hasil pekerjaan mereka sebagaimana mestinya! Berusahalah selalu untuk memberi jaminan hidup yang lumayan kepada mereka yang bekerja untukmu. Kau harus hidup, tetapi jangan lupa, mereka pun mempunyai hak untuk hidup pula dan semasa kita dalam kedudukan kuat, janganlah kita menyalah gunakan yang menjadi karunia dari Tuhan itu, untuk menekan mereka yang dalam kedudukan lemah. Biarlah menjadi tujuan hidupmu itu untuk selalu mengusahakan, supaya di tanah tempat kelahiranmu itu mulai dari sekarang hidup rakyat yang makmur dan merasa puas.
Dan Arndt tidak hanya pandai mengucapkan kata-kata itu saja. Dengan perbuatannya ia melebihi yang lain-lainnya.
Setelah terjadi peledakan yang menyebabkan tambang itu gugur, maka baron von Wildstein menyatakan, bahwa ia tiada mengandung niat untuk membangun kembali tambang yang hampir seluruhnya telah runtuh itu, karena pekerjaan demikian akan menelan biaya yang sangat besar, sedangkan keuntungan yang diberikan oleh tambang itu tidak memadai. Maka ia bermaksud untuk menutup tambang Berkat Tuhan itu. Setelah Arndt mendengar ini, ia datang berkunjung ke rumah baron itu, lalu menawarkan sejumlah uang untuk membeli tambang dalam keadaannya seperti sekarang itu.
Tentu saja baron suka mengabulkan permintaannya itu. Meskipun demikian, diusahakannya juga supaya harga penjualannya itu menjadi yang setinggi-tingginya. Tetapi
15 Arndt tidaklah dapat dipermainkan begitu saja. Ia hanya berani membayar jumlah yang ditetapkannya semula. Lebih daripada itu tiada mau ia membelinya. Akhirnya baron itu mengalah dan mau juga menjual tambang itu kepadanya.
Di samping uang kepunyaannya sendiri ia dapat menghimpun uang yang
secukupnya untuk membuat tambang itu dapat diusahakan lagi. Maka kini terbuka banyak kesempatan untuk mendapat pekerjaan bagi kaum miskin di Hohenthal. Tambang itu digali kembali, lalu diperbaiki di mana diperlukan dan setahun kemudian rampunglah pekerjaan itu. Kini regu siang bekerja lagi bergiliran dengan regu malam. Cerobong-cerobong asap mengepulkan asapnya lagi, tumpukan batu bara meninggi dan emas hitam itu tiap-tiap kali diangkat dalam tempat-tempat tertentu ke atas. Pekerjaan berjalan lagi seperti sediakala, hanya dengan perbedaan ini, bahwa kini para pekerja lebih bersemangat dalam melakukan pekerjaannya dan tiap minggu menerima upah yang lumayan besarnya.
Dalam genap satu tahun sudah terjadi perubahan-perubahan yang sangat menyolok. Kini terwujudlah perkataan penjaga hutan, si tua itu, bahwa tinggal di desa pegunungan ini benar-benar menyenangkan. Di mana-mana nampak orang bekerja dengan giat, dengan wajah berseri-seri dan perasaan puas. Di mana-mana orang berbicara tentang Frans Arndt dan Eduard Hauser dengan menaruh hormat yang sebesar-besarnya.
Adler, penjaga hutan, bersama Barbetje, isterinya, senantiasa merasa bangga, karena dahulu mereka telah menerima dengan hati yang tulus, kedatangan orang asing pembawa bahagia bagi segenap penduduk itu, ke dalam rumahnya. Meskipun demikian, namun penjaga hutan itu masih merasa kurang puas.
Saudara sepupu, kata Adler pada suatu hari kepada Arndt,
16 karena masih tetap ia menggunakan panggilan saudara sepupu itu, harus kuakui, anda itu benar-benar orang hebat, boleh dikatakan orang yang luar biasa kemampuannya. Tetapi sayang masih belum sempurna. Masih ada cacatnya, yang selalu membuat hatiku kesal.
Dan apakah cacatnya itu"
Anda harus mengikuti teladan Eduard Hauser. Anak muda itu benar-benar menjadi dewasa karena tanggung jawab dan tugasnya sebagai pimpinan dalam perusahaan itu. Itu sangat menggembirakan hatiku. Kini ia sungguh-sungguh mempertimbangkan untuk mengambil Engeltje, gadis yang sangat mencintai dan memanjakannya itu, sebagi isterinya dan membawanya ke rumah besar bekas kepunyaan Seidelmann itu.
Akan tetapi apa yang saya lihat pada anda" Sangat membosankan. Ke mana-mana anda menyeret diri anda sebagai seorang bujangan yang sudah tiada tersembuhkan lagi. Bukankah itu kurang sedap di mata orang"
Arndt tertawa riang mendengar kelakar itu.
Memang benar dan bijaksana nasehat anda itu. Saya pun sudah agak bosan selalu berperan sebagai bujangan saja, maka diam-diam saya sudah melayangkan pandangan saya ke mana-mana di dalam kota. Saya berjanji kepada anda, dalam waktu yang agak singkat, bila tiada aral melintang dapat memperkenalkan wanita pilihan saya kepada anda. Bila wanita itu berkenan juga di hati anda, maka hendak saya persuntingkan dia sebagai isteri saya dan ia akan menjadi nyonya rumah tangga dalam rumah yang hendak saya bangun dekat tambang.
Demikian perkataan Arndt dan demikian pula pelaksanaannya. Ia pun menjadi orang yang berbahagia hidupnya di tengah17
tengah orang yang dibuat bahagia hidupnya olehnya.
Zaman ketika penduduk desa Hohenthal mengalami penindasan dan kelaliman oleh Hantu Hutan kini sudah agak terlupakan, seolah-olah sudah hapus oleh sejarah yang hitam kelam itu.
Akan tetapi sekali-sekali masih juga terdengar orang mempercakapkan tentang Hantu di Pegunungan Batu tentang Hantu Hutan yang penuh diliputi oleh rahasia dengan kekuasaan gelapnya itu, yang akhirnya harus menyerah kalah juga terhadap hukum.
TAMMAT 18 Sepasang Naga Lembah Iblis 1 Nurseta Satria Karang Tirta Karya Kho Ping Hoo Bara Diatas Singgasana 18
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama