Ceritasilat Novel Online

The Brethren 1

The Brethren Karya John Grisham Bagian 1


The Brethren John Grisham Download Ebook Jar Lainnya Di
http://mobiku.tk http://inzomnia.wapka.mobi
Trumble adalah penjara federal berpenjagaan minimum, sebuah "kamp",
tempat tinggal berbagai penjahat yang relatif tidak berbahaya-para pengedar
obat bius, perampok bank, penipu, penyelundup, penggelap pajak, dua
bajingan Wall Street, satu dokter, setidaknya lima pengacara.
Dan tiga mantan hakim yang menamakan diri Majelis: satu dari Texas, satu dari
California, dan satu dari Mississippi. Setiap hart mereka bertemu di
perpustakaan hukum, markas mereka di Trumble, tempat mereka menulis
argumen-argumen hukum, menangani kasus-kasus untuk para penghuni lainnya,
mempraktekkan hukum tanpa izin, dan kadang-kadang menegakkan keadilan di
penjara. Dan mereka menulis surat berjam-jam. Mereka merancang penipuan
lewat surat, dan sangat berhasil. Uang mengalir masuk.
Suatu ketika jerat mereka salah memilih korban, yaitu seorang yang berkuasa,
yang dikelilingi orang-orang yang berbahaya. Sejak saat ftu, hari-hari kejayaan
Majelis terancam berakhir.
Sanksi Pelanggaran Pasal 44. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1987 Tentang
Perubahan atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1982 Tentang Hak Cipta
1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan alau
memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk ita, dipidana dengan
pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp
100.000.000 - (seratus jutarupiah).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan. atau
menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling
lama 5 (Ema) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 50.000.000-(lima putuh
juta rupiah). John Grisham MAJELIS Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta, 2000
THE BRETHREN by John Grisham Copyright ` 2000 by Belfry Holdings, Inc. All rights reserved
MAJELIS Alih bahasa: Diniarry Pandia GM 402 00.651 Hak cipta terjemahan
Indonesia: PT Gramedia Pustaka Utama Jl. Palmerah Selatan 24-26, Jakarta
10270 Diterbttkan pertama kali oleh Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama,
anggota DCAPI, Jakarta, Maret 2000
Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)
GRISHAM, John Majelis/John Grisham; alih bahasa, Diniarty Pandia,- Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2000. 496 him.; 18 cm.
Judul ash: The Brethren ISBN 979 - 655 - 651 - 0
I. Judul II. Pandia, Diniarry
813 Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta
1st di luar tanggung jawab Percetakan
Satu UNTUK acara pengadilan mingguan, petugas pengadilan itu mengenakan
pakaian biasanya yang terdiri atas piama merah tua yang sudah usang dan
sangat pudar serta sepatu mandi berwarna lembayung muda dari bahan handuk
tanpa kaus kaki. Dia bukan satu-satunya narapidana yang memakai piama
sewaktu melakukan kegiatan sehari-hari, tapi cuma dia yang berani memakai
sepatu warna lembayung muda. Namanya T. Karl, dan dulu dia memiliki
beberapa bank di Boston. Piama dan sepatunya tidak seberapa konyol dibandingkan wignya. Wig itu
berbelah tengah dan tergerai berlapis-lapis ke bawah, melewati telinga,
dengan ikal-ikal rapat menyebar ke tiga penjuru, dan jatuh di bahunya dengan
mantap. Warnanya abu-abu terang, nyaris putih, dan dibuat meniru wig hakim
Inggris Kuno berabad-abad yang Ialu. Seorang teman di luar menemukannya di
toko kostum bekas di Manhattan, di Village.
T. Karl sangat bangga memakainya ke pengadilan, dan, meskipun aneh, wig
tersebut lama-kelamaan bisa diterima sebagai bagian dari pertunjukan. Lagi pula narapidana-narapidana
lain memang ingin menjaga jarak dari T. Karl, pakai wig atau tidak.
Dia berdiri di balik meja lipat reyot di kafeteria penjara, mengetukkan palu
plastik sebagai pengganti palu sungguhan. berdeham, dan mengumumkan
dengan penuh wibawa, "Perhatian, perhatian, perhatian. Pengadilan Federal
Rendah North Florida sekarang dibuka. Harap berdiri."
Tidak ada yang bergerak, atau setidaknya tak seorang pun berusaha berdiri.
Tiga puluh narapidana duduk dalam berbagai gaya di kursi-kursi plastik
kafeteria ada yang memandang si petugas pengadilan, ada yang asyik
me ngobrol, menganggap T. Karl angin lalu.
T. Karl melanjutkan, "Pihak-pihak yang menginginkan keadilan harap mendekat
supaya bisa dihukum."
Tidak ada yang tertawa. Lelucon itu terasa lucu berbulan-bulan yang lalu ketika
T. Karl mengatakannya untuk pertama kali. Sekarang ucapannya itu cuma
sekadar bagian dari pertunjukan. Dia duduk dengan hati-hati, memastikan
bahwa berderet-deret ikal yang tergerai di bahunya dapat dilihat semua orang,
kemudian dia membuka buku tebal bersampul kulit merah yang berfungsi
sebagai catatan resmi pengadilan. Dia melakukan pekerjaannya dengan sangat
serius. Tiga pria memasuki ruangan dari dapur. Dua di antaranya bersepatu. Yang
seorang makan biskuit asin. Yang tidak memakai sepatu juga tidak memakai
apa-apa sampai lutut, sehingga kakinya yang kurus kelihatan di bawah toganya.
Kakinya itu licin, tak berbulu, dan sangat cokelat karena dia sering berjemur. Di betis kirinya
tampak tato besar. Dia dari California.
Ketiganya mengenakan mantel gereja tua bekas seragam paduan suara yang
sama, hijau pucat dengan pinggiran emas. Mantel-mantel itu berasal dari toko
yang sama dengan wig T. Karl, dan diberikannya sebagai hadiah Natal. Itu
sebabnya dia bisa tetap bekerja sebagai asisten resmi pengadilan.
Terdengar desis dan ejekan dari para hadirin ketika hakim-hakim melintasi
lantai ubin, penuh keanggunan, toga-toga mereka menyapu lantai. Mereka
duduk di balik meja lipat panjang, dekat dengan T. Karl tapi tidak terlalu
dekat, dan menghadapi orang-orang yang bertemu seminggu sekali ini. Hakim
yang pendek gempal duduk di tengah. Namanya Joe Roy Spicer, dan karena
yang lain tidak mau, dia bertindak sebagai hakim ketua pengadilan ini. Di masa
lalunya, Hakim Spicer adalah Hakim Perdamaian di Mississippi, dipilih oleh
penduduk county kecilnya, dan dikirim ke penjara ketika FBI memergokinya
menggelapkan keuntungan permainan bingo dari sebuah kelab Shriner.
"Silakan duduk," katanya. Padahal tidak seorang pun berdiri.
Para hakim menggeser kursi-kursi lipat mereka dan mengibaskan toga sampai
jatuh dengan rapi di sekeliling mereka. Asisten sipir berdiri di pinggir, tidak
dipedulikan para narapidana. Seorang penjaga berseragam menemaninya.
Majelis hakim itu bertemu seminggu sekali dengan persetujuan penjara. Mereka
mendengarkan kasus, menengahi perselisihan, menyelesaikan pertengkaran
kecil antarpenghuni, dan secara umum terbukti mampu menstabilkan para narapidana.
Spicer melihat daftar perkara, selembar kertas bertulisan tangan rapi yang
disiapkan T. Karl, dan berkata, "Sidang dimulai."
Di sebelah kanannya duduk Yang Mulia Finn Yarber. berasal dari California,
berumur enam puluh tahun, sudah dua tahun di penjara karena mengelak
membayar pajak pendapatan dan baru bebas lima tahun lagi. Pembalasan
dendam, katanya selalu pada siapa saja yang mau mendengarkan. Perbuatan
seorang gubernur Partai Republik yang berhasil mengumpulkan para pemilih
untuk vas-recall Hakim Agung Yarber dari Mahkamah Agung California. Gerakan
itu mempermasalahkan sikap Yarber yang menentang hukuman mati, dan
ketidakpeduliannya dengan menunda eksekusi. Orang-orang menginginkan
pertumpahan darah, Yarber mencegahnya, para pendukung Partai Republik
menimbulkan kehebohan, dan gerakan me-recall-nya sukses besar. Mereka
mencampakkannya ke jalanan, di sana dia menggelepar-gelepar beberapa lama
sampai IRS mulai mengajukan berbagai pertanyaan. Kuliah di Stanford, didakwa
di Sacramento, divonis di San Francisco, dan sekarang menjalani hukuman di
penjara federal di Florida.
Dyatuhi hukuman dua tahun dan Finn masih berjuang menerima kepahitan
nasibnya. Dia masih percaya dia tidak bersalah, masih bermimpi menaklukkan
musuh-musuhnya. Namun impian-impian tersebut memudar. Dia menghabiskan
banyak waktu di trek joging, sendirian, bermandikan matahari, dan me*
mimpikan kehidupan lain. "Kasus pertama adalah Schneiter versus Magruder," Spicer mengumumkan
seolah persidangan antitrust besar akan dimulai.
"Schneiter tak ada di sini," kata Beech.
"Di mana dia""
"Klinik. Bam empedu lagi. Aku baru saja dari
sana." Hatlee Beech adalah anggota ketiga majelis. Dia sering berad
a di klinik karena penyakit bawasir, atau sakit kepala, atau pembengkakan kelenjar. Beech
berusia 56 tahun, yang paling muda di antara mereka bertiga, dan karena masa
hukumannya masih sembilan tahun lagi, dia yakin akan mati di penjara.
Tadinya dia hakim federal di East Texas, seorang konservatif aliran keras yang
tahu banyak tentang Alkitab dan senang mengutipnya dalam persidangan. Dulu
dia punya ambisi-ambisi politik, keluarga bahagia, uang dari dana minyak
keluarga istrinya. Dia juga punya masalah ketergantungan pada alkohol yang
tidak diketahui siapa pun sampai dia menabrak dua pejalan kaki di
Yellowstone. Kedua orang itu tewas. Mobil yang dikemudikan Beech milik
seorang wanita muda yang bukan istrinya. Wanita itu ditemukan telanjang di
kursi depan, mabuk berat sampai tidak bisa berjalan.
Mereka menjebloskannya ke penjara selama dua
betas tahun. Joe Roy Spicer, Finn Yarber, Hatlee Beech. Pengadilan Rendah North Florida,
lebih dikenal sebagai Majelis di Trumble, sebuah penjara federal
berpengamanan minimum yang tanpa pagar, tanpa me-nara penjaga, tanpa
kawat duri. Jika kau memang
harus dipenjara, lakukanlah dengan cara federal, dan lakukanlah di tempat
seperti Trumble. "Kita anggap dia kalah karena tak hadir"" tanya Spicer pada Beech.
Tidak, kita lanjutkan saja sampai minggu depan."
"Oke. Kurasa dia toh tak bakal ke mana-mana."
"Aku keberatan atas perpanjangan ini," kata Magruder dari kerumunan.
"Sayang sekali," kata Spicer. "Kasusnya dilanjutkan minggu depan."
Magruder berdiri "Sudah tiga kali kasus ini diper-panjang. Aku penggugat. Aku
menggugataya. Dia kabur ke klinik tiap kali kami akan disidangkan."
"Apa sih yang kalian ributkan"" tanya Spicer.
"Tujuh belas dolar dan dua majalah," T. Karl nimbrung.
"Sebanyak itu, hah"" kata Spicer. Tujuh belas dolar selalu bisa membuatmu
digugat di Trumble. Finn Yarber sudah bosan. Satu tangannya mengelus janggut berantakannya yang
sudah beruban, dan tangannya yang lain mencakar permukaan meja. Lalu
digeretakkannya jari-jari kakinya keras-keras, ditekuk-nya ke lantai dalam
olahraga kecil dan efisien yang menenangkan saraf. Dalam kehidupannya yang
lain, waktu masih punya gelar-Hakim Kepala Mahkamah Agung California, dia
sering memimpin sidang dengan bersandal kulit, tanpa kaus kaki, sehingga bisa
menggerakkan jari-jari kakinya selama adu argumentasi yang membosankan.
"Lanjutkan," katanya.
"Keadilan yang ditunda adalah keadilan yang diabaikan," kata Magruder
serius.. "Orisinal sekali," kata Beech. "Seminggu lagi,
setelah itu baru kami nyatakan Schneiter kalah kalau tak hadir."
"Begitulah putusannya," kata Spicer, nada suaranya tuntas. T. Karl mencatat di
buku. Magruder duduk dengan marah. Dia mengajukan gugatan ke Pengadilan
Rendah ini dengan menyerahkan pada T. Karl satu halaman ringkasan mduhan-tuduhannya terhadap Schneiter. Hanya satu halaman. Majelis tidak suka
bertele-tele. Sam halaman, maka kasusmu akan disidangkan. Schneiter
membalas dengan enam halaman makian, semuanya dibabat T. Karl.
Peraturan-peraturannya sederhana saja. Pembelaan singkat. Tidak ada
discovery pengumpulan informasi pihak lawan. Keadilan kilat. Putusan
langsung, dan semua putusan mengikat jika kedua belah pihak tunduk pada
yurisdiksi pengadilan. Tidak ada banding; tidak ada pengadilan yang lebih tinggi
untuk mengajukan banding itu. Para saksi tidak disumpah untuk mengatakan
yang sebenarnya. Kejujuran tidak diharapkan. Bagaimanapun, tempat ini kan
penjara. "Berikutnya apa"" tanya Spicer.
T. Karl ragu-ragu sedetik, kemudian menjawab, "Kasus Whiz."
Sesaat tak ada yang bergerak, lalu kursi-kursi plastik kafeteria berderit-derit
ketika ditarik ke depan. Para narapidana berlari sambil menyeret kursi masing-masing sampai T. Karl berteriak, "Sudah cukup dekat!" Mereka tidak sampai
enam meter dari tempat duduk hakim.
"Kita harus menjaga kesopanan!" serunya.
Kasus Whiz sudah berbulan-bulan membusuk di Trumble. Whiz adalah bajingan
muda Wall Street yang telah menipu beberapa klien kaya. Empat juta dolar tidak pernah diketahui
keberadaannya. Menurut legenda, Whiz menyimpannya di luar negeri dan
mengelolanya dari dal am Trumble. Masa hukumannya enam tahun lagi, dan dia
akan berumur hampir empat puluh waktu dibebaskan bersyarat nanti. Orang-orang berasumsi bahwa saat ini dia menjalani hukumannya dengan tenang
sampai suatu hari penuh kejayaan ketika dia bebas, masih muda, dan terbang
naik jet pribadi menuju suata pantai tempat uangnya sudah menunggu.
Di dalam, legenda tersebut terus berkembang, sebagian karena Whiz selalu
menyendiri dan setiap hari selama berjam-jam mempelajari grafik finansial dan
teknis serta membaca berbagai terbitan ekonomi yang sulit dipahami. Bahkan
sipir pun pernah berusaha membujuknya supaya memberinya saran tentang
pasar modal. Seorang mantan pengacara yang dikenal sebagai Rook en tab. bagaimana bisa
mendekati Whiz, dan entah bagaimana berhasil meyakinkannya untuk memberi
sepotong nasihat bagi klub investasi kecil yang berkumpul seminggu sekali di
kapel penjara. Atas nama klub itu, Rook sekarang menggugat Whiz karena
penipuan. Rook duduk di kursi saksi, dan memulai narasinya. Berbagai peraturan biasa
tentang prosedur dan bukti ditiadakan supaya kebenaran bisa diperoleh dengan
cepat, apa pun bentuknya.
"Jadi aku mendatangi Whiz dan kutanya pendapatnya tentang ValueNow,
perusahaan online baru yang kubaca di Forbes" Rook menjelaskan. "Perusahaan
itu akan go public, dan aku menyukai ide di balik
perusahaan itu. Whiz bilang dia akan menyelidikinya untukku. Aku tak
mendapat kabar apa pun. Jadi kudatangi lagi dia dan berkata, Hei, Whiz,
bagaimana dengan ValueNow" Dan dia bilang menurutnya itu perusahaan yang
solid dan sahamnya akan membubung."
"Aku tak bilang begitu," sela Whiz cepat. Dia duduk di seberang ruangan,
sendirian, lengannya terlipat di kursi di depannya.
"Kau bilang begitu."
"Tidak." "Yah, aku kembali ke klub dan memberitahu mereka bahwa Whiz mendukung
pembelian itu, jadi kami putuskan ingin membeli saham ValueN#w. Tapi
orang-orang kecil tak bisa membeli karena penawaran sudah ditutup. Aku
kembali ke Whiz di sana itu dan kubilang, Dengar, Whiz, kau bisa bicara
dengan teman-temanmu di Wall Street dan membelikan kami beberapa saham
ValueNow" Dan Whiz menjawab rasanya dia bisa berbuat begitu,"
"Bohong," kata Whiz.
"Diam," kata Hakim Spicer. "Kau nanti akan mendapat kesempajan bicara
juga." "Dia bohong," kata Whiz, seolah ada peraturan yang melarang hal itu,
Kalau Whiz benar punya uang, kau takkan pernah mengetahuinya, paling tidak
bukan di dalam. Selnya yang berukuran 2,4 kali 3,6 meter puma berisi
tumpukan-tumpukan terbitan finansial. Tidak ada stereo, kipas angin,- buku,
rokok, tidak ada aset yang biasa dimiliki hampir semua orang. Ini membuat
legendanya makin hebat. Dia dianggap kikir, manusia
aneh yang menabung setiap sen uangnya dan pasti menyimpan semuanya di


The Brethren Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

luar negeri. "Begitulah." lanjut Rook, "kami memutuskan untuk mengadu untung dengan
mengambil posisi besar di ValueNow. Strategi kami adalah melikuidasi saham-saham kami dan berkonsolidasi."
"Konsohdasi"" tanya Hakim Beech. Omongan Rook seperti omongan manajer
portfolio yang menangani uang miliaran.
Tepat, konsohdasi. Kami meminjam sebanyak-banyaknya dari teman dan
keluarga, dan memperoleh hampir seribu dolar."
"Seribu dolar," ulang Hakim Spicer. Lumayan untuk pekerjaan di dalam. "Lalu
apa yang terjadi""
"Kuberitahu si Whiz di sana itu bahwa kami siap bergerak. Bisakah dia
membelikan kami saham itu" Ini terjadi hari Selasa. Penawarannya hari Jumat.
Whiz bilang tak ada masalah. Katanya dia punya teman di Goldman Sux atau
suatu tempat seperti itu yang bisa membantu kami."
"Bohong," tukas Whiz dari seberang ruangan.
"Begitulah, hari Rabu aku melihat Whiz di halaman timur, dan kutanya dia
tentang saham tersebut. Dia bilang tak ada masalah."
"Bohong." "Aku punya saksi."
"Siapa"" tanya Hakim Spicer.
"Picasso." Picasso duduk di belakang Rook, juga keenam anggpta lain klub investasi.
Dengan enggan Picasso melambaikan tangan.
"Betul"" tanya Spicer.
"Yep," jawab Picasso. "Rook bertanya tentang saham. Whiz bilang dia akan
mendapatkannya. Tak ada masalah."
Picasso bersaksi dalam banyak kasus, dan lebih sering ketahuan berbohong
daripada para narapidan a lain. "Lanjutkan," kata Spicer.
"Begitulah, hari Kamis aku tak bisa menemukan Whiz di mana pun. Dia
sembunyi dariku." "Tidak."
"Jumat, sahamnya go public. Saham itu ditawarkan seharga dua puluh per
saham, harga yang sanggup kami beli kalau saja Mr. Wall Street di sana itu
menepati janjinya. Harga pembukaannya enam puluh, hampir sepanjang hari
delapan puluh, lalu ditutup pada tujuh puluh. Rencana kami adalah menjualnya
secepat mungkin. Kami bisa membeli lima puluh saham pada harga dua puluh,
menjualnya pada harga delapan puluh, dan memperoleh keuntungan tiga ribu
dolar dari transaksi itu."
Kekerasan sangat jarang terjadi di Trumble. Tiga ribu dolar tidak akan
membuatmu terbunuh, tapi beberapa tulang mungkin bakal patah. Whiz mujur
sejauh ini. Serangan belum dilancarkan.
"Dan menurutmu Whiz berutang padamu sebanyak keuntungan yang hilang ini""
tanya mantan Hakim Ketua Finn Yarber, sekarang mencabuti alis.
"Tepat sekali. Dengar, yang membuat urusan ini makin busuk adalah Whiz
membeli ValueNow untuk dirinya sendiri."
"Tahi kucing," kata Whiz.
"Tolong bahasanya," .kata Hakim Beech. Kalau
kau ingin kalah sebelum disidangkan Majelis, bikin saja Beech marah dengan
bahasa kasar. Gosip bahwa Whiz membeli saham itu untuk dirinya sendiri dibuat oleh Rook
dan gengnya. Tidak ada bukti tentang hal itu, namun beritanya ternyata
menarik minat dan begitu sering diulang-ulang sebagian besar narapidana
sehingga sekarang berubah jadi fakta. Gosip itu pas sekali dengan kondisi yang
ada. "Itu saja"" tanya Spicer pada Rook.
Rook sebetulnya masih ingin menyampaikan hal-hal lain, namun Majelis tidak
sabar menghadapi orang-orang yang banyak omong. Terutama mantan
pengacara yang mengenang masa jayanya. Paling tidak ada lima mantan
pengacara di Trumble, dan mereka rasanya selalu punya kasus untuk
disidangkan. "Kurasa," jawab Rook.
"Bagaimana tanggapanmu"" tanya Spicer pada Whiz.
Whiz berdiri dan maju beberapa langkah mendekati meja mereka. Dia melotot
pada para penuduhnya, Rook dan geng pecundangnya. Lalu dia berbicara pada
Majelis, "Seberapa kekuatan bukti di sini""
Hakim Spicer cepat-cepat menunduk dan menunggu bantuan. Sebagai Hakim
Perdamaian, dia tidak memiliki pendidikan hukum. Dia tidak pernah lulus
sekolah menengah, kemudian bekerja selama dua puluh tahun di toko ayahnya.
Gara-gara itulah dia terpilih. Spicer mengandalkan akal sehat, yang sering
bertentangan dengan hukum. Semua pertanyaan yang berhubungan dengan
teori hukum akan ditangani ke-dua koleganya.
"Apa pun yang kami katakan," kata Hakim Beech,
senang ada kesempatan memperdebatkan peraturan pengadilan tentang
prosedur dengan pialang saham.
"Bukti jelas dan meyakinkan"" tanya Whiz.
"Bisa saja, tapi tidak dalam kasus ini."
"Tanpa keraguan""
"Mungkin tidak."
"Bukti yang lebih banyak""
"Lebih mendekati."
"Kalau begitu, mereka tak punya bukti," kata Whiz, melambaikan tangan
seperti aktor jelek dalam drama TV jelek.
"Bagaimana kalau kauceritakan saja versimu pada kami"" Beech mengusulkan.
"Dengan senang hati. ValueNow adalah penawaran online biasa, banyak omong
kosong, banyak fakta yang melebih-lebihkan. Rook memang mendatangiku, tapi
ketika aku bisa menelepon, penawaran sudah ditutup. Aku menghubungi teman
yang memberitahuku bahwa orang-orang tak bisa mendekati "aham tersebut.
Bahkan yang kelas kakap pun ditolak."
"Nah, kenapa bisa begitu"" tanya Hakim Yarber.
Ruangan senyap. Whiz sedang bicara soal uang, dan semua orang
mendengarkan. "Sering terjadi di IPO. Itu artinya penawaran publik awal."
"Kami tahu IPO itu apa," tukas Beech.
Spicer jelas tidak. Tidak banyak yang seperti itu di pedalaman Mississippi sana.
Whiz rileks, sedikit. Dia bisa memesona mereka beberapa lama, memenangkan
kasus menjengkelkan Sini, lalu kembali ke guanya dan mengabaikan mereka.
"IPO ValueNow ditangani biro perbankan investasi
bemama Bakm-Kline, sebuah perusahaan kecil di" San Francisco. Lima juta
saham ditawarkan. Bakin-Kline pada dasarnya menjual duluan saham itu pada
para pelanggan isrimewa dan teman, sehingga sebagian besar biro investasi
besar tak punya kesempatan membelinya. Itu sering terjadi."
Para h akim dan narapidana, bahkan si petugas pengadilan, mendengarkan
setiap patah kata dengan cermat.
Dia melanjutkan, "Konyol kalau ada yang mengira seorang mantan pengacara
tolol di dalam penjara, yang membaca Forbes lama, entah bagaimana bisa
membeli saham ValueNow senilai seribu dolar."
Saat ha hal tersebut memang terasa sangat konyol. Rook merah padam,
sementara anggota-anggota klub-nya dalam had menyalahkan dia. "Apakah kau
membeli saham itu"" tanya Beech. Tentu saja tidak. Mendekatinya saja aku tak
bisa. Lagi |jula, mayoritas perusahaan-perusahaan teknologi tinggi dan online
didirikan dengan uang palsu. Aku tak man berurusan dengan perusahaan seperti
itu." "Apa yang lebih kausukai"" tanya Beech cepat-cepat, rasa ingin tahunya
menang. "Nilai. Keuntungan jangka panjang. Aku toh tak bum-bum. Dengar, ini kasus
mengada-ada yang dibuat oleh orang-orang yang ingin memperoleh uang
dengan gampang." Dia melambai ke arah Rook, yang duduk merosot di kursi.
Omongan Whiz terdengar seratus persen bisa dipercaya dan logis.
Kasus Rook didasarkan pada desas-desus, spekulasi, dan kerja sama dengan
Picasso, orang yang sudah terkenal sering bohong.
"Kau punya saksi"" tanya Spicer.
"Tak perlu," sahut Whiz dan ia duduk kembali.
Masing-masing hakim menuliskan sesuatu di secarik kertas. Pertimbangan
dilakukan secara kilat, putusan diambil seketika. Yarber dan Beech
menyodorkan kertas mereka pada Spicer, yang mengumumkan, "Dengan suara
dua banding satu, kami memenangkan tergugat. Kasus ditutup. Siapa
berikutnya"" Piitusannya sebetulnya bulat, namun setiap putusan secara resmi diambil
dengan suara dua banding satu. Itu membuat mereka bertiga bisa berkelit jika
belakangan dikonfrontasi.
Tapi Majelis cukup disegani di Trumble. Putusan-putusan mereka cepat dan
seadil yang bisa mereka ambil. Malah, putusan-putusan itu luar biasa akurat
kalau mengingat kesaksian lemah yang sering mereka dengar. Selama bertahun-tahun Spicer memimpin persidangan kasus-kasus kecil, di bagian belakang toko
keluarganya. Dari jarak 15 meter saja dia bisa tahu jika seseorang berbohong.
Beech dan Yarber menjalani karier mereka di ruang sidang, dan tidak bisa
mentolerir argumen bertele-tele dan penundaan, taktik yang biasa dipakai.
"Sekian untuk hari ini," T. Karl melaporkan. "Akhir acara persidangan."
"Baiklah. Sidang ditunda sampai minggu depan." T. Karl melompat berdiri, wig
ikalnya terpantul-pantul di bahu, dan bersem, "Sidang ditunda. Semua harap
berdiri." Tak ada yang berdiri, tak ada yang bergerak waktu Majelis meninggalkan
ruangan. Rook dan gengnya
herkumpul pasti tengah merencanakan tuntutan hukum mereka berikutnya.
Whiz cepat-cepat pergi. Asisten sipir dan penjaga menymgkir tanpa nbut-ribut. Pengadilan mingguan ini
termasuk salah satu pertunjukan menarik di Trumble.
Dua MESKIPUN sudah empat belas tahun di Kongres, Aaron Lake masih
mengemudikan sendiri mobilnya di Washington. Dia tidak membutuhkan atau
menginginkan sopir, atau ajudan, atau pengawal. Kadang-kadang seorang
pegawai magang ikut dalam mobilnya dan mencatat omongannya, namun Lake
lebih sering menikmati suasana tenang ketika mengarungi lalu lintas D.C.
sambil mendengarkan gitar klasik di stereo. Banyak temannya, terutama yang
telah mencapai status Ketua atau Wakil Ketua, memiliki mobil yang lebih besar
lengkap dengan sopir. Beberapa bahkan punya limusin.
Lake tidak. Itu cuma buang-buang waktu, uang, dan privasi. Jika suatu saat
nanti dia punya jabatan yang lebih tinggi, dia jelas tidak bakal mau dibebani
sopir. Lagi pula, dia senang sendirian. Kantornya ramai seperti pasar. Lima
belas pegawai berlarian ke sana kemari, menjawab telepon, membuka arsip,
melayani orang-orang di Arizona sana yang telah mengirimkannya ke
Washington sini. Dua orang lagi tidak melakukan apa-apa selain mengumpulkan
dana. Tiga-pegawai magang berhasil membuat koridor-koridor sempit kantomya
bertambah sesak dan me-nyita waktunya lebih banyak daripada yang pantas
mereka dapatkan. Dia bujangan, duda, dengan townhouse kecil yang . tua tapi menarik di
Georgetown yang sangat disukainya. Dia tinggal dengan tenang, sesekali ikut
kegiatan so sial yang menarik minatnya dan mendiang istrinya di tahun-tahun
awal. Dia menyusuri Beltway, lalu lintas lambat dan hati-hati karena hujan salju.
Dengan cepat dia melewati pemeriksaan keamanan CIA di Langley, dan sangat
senang melihat ada tempat parkir disediakan khusus untuknya, juga dua
petugas keamanan berpakaian sipil.
"Mr. Maynard sudah menunggu," kata salah seorang dari mereka dengan serius,
membukakan pintu mobil sementara yang seorang lagi membawakan tas
kerjanya. Kekuasaan temyata ada untungnya.
Lake belum pernah bertemu Direktur CIA tersebut di Langley. Mereka pernah
dua kali berbincang-bincang di Hill, bertahun-tahun lalu, waktu orang malang
itu masih bisa berjalan. Teddy Maynard sekarang hams menggunakan kursi roda
dan selalu kesakitan, dan bahkan para senator pun terpaksa pergi ke Langley
setiap dia membutuhkan mereka. Dia menelepon Lake enam kali dalam empat
belas tahun, namun Maynard memang orang sibuk. Urusan-umsan sepelenya
biasanya ditangani para associate.
Barikade-barikade keamanan disingkirkan di sekeliling anggota Kongres itu
waktu dia dan kedua pendampingnya memasuki labirin markas besar CIA.
Ketika Lake tiba di suite Mr. Maynard, dia berjalan
lebih tegap, dengan gaya lebih mantap. Dia tidak bisa mencegahnya.
Kekuasaan memabukkan. Teddy Maynard memintanya datang.
Di dalam ruangan, tempat luas, persegi, tanpa jendela yang secara tidak resmi
dikenal sebagai bungker, Direktur duduk sendirian, menatap kosong layar besar
yang menampilkan wajah Congressman Aaron Lake. Foto itu bam, diambil pada
acara jamuan pengumpulan dana tiga bulan lalu di mana Lake minum setengah
gelas anggur, makan ayam panggang, tanpa hidangan penutup, pulang dengan
mengemudikan sendiri mobilnya, sendirian, dan naik ke tempat tidur sebelum
pukul 23.00. Foto itu memikat karena Lake begitu menarik-rambut kemerahan
nyaris tanpa uban, tidak dicat, dan lebat, serta mata biru tua, dagu persegi,
gigi yang sangat bagus. Dia berusia 53 tahun dan kondisinya sangat fit. Setiap
hari dia berolahraga dengan alat rowing selama tiga puluh menit dan tingkat
kolesterolnya 160. Mereka tidak menemukan satu pun kebiasaan buruk. Dia
suka ditemani wanita, khususnya jika haras tampil bersama wanita. Kekasih
tetapnya adalah janda berusia enam puluh tahun di Bethesda yang almarhum
suaminya menghasilkan banyak uang sebagai pelobi.
Kedua orangtuanya sudah meninggal. Anak tunggalnya bekerja sebagai guru
sekolah di Santa Fe. Istrinya yang mendampinginya selama 29 tahun
meninggal tahun 1996 karena kanker indung telur. Setahun kemudian, anjing
spaniel-nya yang berumur tiga belas tahun juga mati, maka Congressman Aaron
Lake dari Arizona akhirnya betul-betul tinggal sendirian. Dia Katolik. meskipun
itu tidak penting lagi, dan menghadiri misa sedikitnya seminggu sekali. Teddy
menekan tombol dan wajah itu pun lenyap.
Lake tidak dikenal di luar Beltway, terutama karena dia bisa mengontrol
egonya. Jika dia memang punya keinginan untuk memperoleh kedudukan yang
lebih tinggi, keinginan tersebut disembunyikannya rapat-rapat. Namanya
pernah disebut-sebut sebagai kandidat potensial untuk gubemur Arizona, tapi
dia terlalu menyukai Washington. Dia sangat suka Georgetown- penduduknya,
lingkungannya yang anonim, kehidupan kotanya-banyak restoran bagus, toko
buku lengkap, dan bar espresso. Dia senang teater dan musik, dia dan
mendiang istrinya tidak pernah melewatkan acara di Kennedy Center.
Di Hill, Lake dikenal sebagai anggota Kongres yang cerdas dan bekerja keras.
Dia juga pandai bicara, sangat jujur, dan loyal, jarang berbuat salah. Karena
distriknya tempat empat kontraktor pertahanan besar, dia jadi ahli dalam
bidang perangkat keras dan kesiapan militer. Dia Ketua House Committee on
Armed Services-Komite Angkatan Bersenjata, dan dalam kapasitas italah dia
jadi bisa mengenal Teddy Maynard.
Teddy menekan tombol lagi, dan tampaklah wajah Lake. Untuk ukuran veteran
perang intelijen berusia lima puluh tahun, Teddy jarang menderita mulas-mulas. Dia berhasil menghindari peluru, bersembunyi di kolong jembatan,
kedinginan di pegunungan, me-racuni dua mata-mata Chechnya, menembak
seorang pengkhianat di Bonn, mempelajari tujuh bahasa, bertempur dalam
Perang Dingin, mencoba mencegah
perang berikutnya, memiliki lebih banyak petualangan
daripada sepuluh agen disatukan, namun ketika memandang wajah polos
Congressman Aaron Lake dia
merasa mulas. Dia-CIA-akan melakukan sesuaru yang belum pernah dilakukan badan
tersebut. Mereka mulai dengan 100 senator, 50 gubemur, 435 anggota Kongres, semua
calon potensial, dan sekarang tinggal satu. Aaron Lake dari Arizona
Teddy menekan tombol dan dinding jadi kosong. Kakinya tertutup selimut guilt.
Dia mengenakan pakaian yang sama setiap hari-sweter biru laut berkerah V,
kemeja putih, dasi kupu-kupu warna tenang. Di-dorongnya kursi rodanya ke
tempat di dekat pintu, dan bersiap-siap menemui kandidatnya.
Selama delapan menit menunggu, Lake diberi kopi dan ditawari kue, yang
ditolaknya. Tinggi badannya 1,8 meter lebih, beratnya 85 kilogram, dan dia
kritis dalam hal penampilannya. Kalau tadi dia mengambil kue, Teddy akan
terkejut. Sepanjang pengetahuan mereka, Lake tidak pernah makan gula. Tidak
pernah. Tapi kopinya pekat, dan sambil menyesapnya dia menganalisis riset kecilnya
sendiri. Tujuan pertemuan ini adalah untuk membahas mengalimya
persenjataan pasar gelap yang sudah mencapai tahap mengkhawatirkan ke
negara-negara Balkan. Lake punya dua memo, data delapan puluh halaman


The Brethren Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

berspasi ganda yang dibacanya sampai pukul 02.00 tadi pagi. Dia tidak tahu
pasti mengapa Mr. Maynard ingin dia datang ke Langley untuk membicarakan
masalah seperti itu, namun dia bertekad mempersiapkan diri.
Dengung lembut terdengar, pintu terbuka, dan Direktur OA meluncur keluar,
berselimut quilt dan tampak setua usianya yang 74 tahun. Namun jabatan
tangannya masih mantap. barangkali karena dia selalu mendorong kursi
rodanya sendiri. Lake mengikutinya kembali ke dalam ruangan, meninggalkan
dua anjing penjaga lulusan college tadi untuk menjaga pintu.
Mereka duduk berhadap-hadapan, berseberangan di meja sangat panjang yang
mencapai ujung ruangan tempat dinding putih besar berfungsi sebagai layar.
Setelah pendahuluan singkat, Teddy menekan tombol, dan tampak wajah
seseorang. Tombol lain, dan lampu-lampu meredup. Lake sangat menyukainya
-tekan tombol-tombol kecil, gambar-gambar teknologi tinggi pun muncul.
Ruangan ini pasti penuh peralatan elektronik sehingga detak jantungnya bisa
didengar dari jarak sembilan meter.
"Anda kenal dia"" tanya Teddy.
"Mungkin. Rasanya saya pernah melihat wajah ini."
"Dia Natli Chenkov. Mantan jenderal. Sekarang anggota sisa-sisa parlemen
Rusia." "Juga dikenal sebagai Natty," kata Lake bangga.
"Dialah orangnya. Komunis garis keras, dekat dengan militer, otak brilian, ego
besar, sangat ambisius, tak kenal ampun, dan saat ini orang paling berbahaya
di dunia." I "Yang itu saya tidak tahu "
Bunyi felik* wajah lagi, kali ini berekspresi beku di bawah topi parade militer
mencolok. "Ini Yuri Goltsin, orang kedua di sisa-sisa angkatan bersenjata Rusia.
Chenkov dan GoHsin punya rencana-rencana
besar." Bunyi klik lagi, peta sepotong daerah Rusia di utara Moskow. "Mereka
mengumpulkan senjata di area ini," Teddy memberitahu. "Mereka sebetulnya
mencurinya dari mereka sendiri, menjarah angkatan bersenjata Rusia, tapi,
dan yang lebih penting, mereka membelinya di pasar gelap."
"Dari mana uang mereka""
"Dari mana-mana. Mereka barter minyak dengan radar Israel. Mereka
menyelundupkan obat bius dan membeli tank-tank Cina melalui Pakistan.
Chenkov dekat dengan beberapa mafia, salah seorang di antaranya baru-baru
ini membeli sebuah pabrik di Malaysia tempat mereka tak membuat apa pun
selain senapan serang. Rencana mereka sangat hebat. Chenkov punya otak, IQ-nya sangat tinggi. Dia mungkin jenius."
Teddy Maynard sendiri jenius, jadi kalau dia mengatakan orang lain seperti itu,
Congressman Lake percaya seratus persen. "Jadi, siapa yang diserang""
Teddy mengabaikan pertanyaan tersebut, karena belum ingin menjawabnya.
"Lihat kota Vologda. Letaknya sekitar delapan ratus kilometer di timur Moskow.
Minggu lalu kami membuntuti enam puluh Vetrov menuju ke sebuah gudang di
sana. Seperti yang Anda ketahu
i, Vetrov-" "Sama dengan Tomahawk Cruise kita, tapi setengah meter lebih panjang."
"Tepat. Itu berarti sudah tiga ratus yang mereka masukkan selama sembilan
puluh hari terakhir. Lihat kota Rybinsk, di utara Vologda itu""
"Dikenal karena plutoniumnya."
"Ya, berton-ton. Cukup untuk membuat sepuluh
ribu hulu ledak. Chenkov dan Goltsin serta orang-orang mereka menguasai
seluruh area." "Menguasai""
"Ya, melalui jaringan mafia setempat dan unit-unit tentara lokal. Chenkov
menempatkan orang-orangnya."
"Menempatkan untuk apa""
Teddy menekan tombol dan layar jadi kosong. Namun Iampu-lampu tetap
redup, sehingga ketika bicara dari seberang meja, dia nyaris tenggelam dalam
bayang-bayang. "Kudeta akan dilakukan tak lama lagi, Mr. Lake. Ketakutan-ketakutan kita yang paling buruk akan jadi kenyataan. Setiap aspek masyarakat
dan budaya Rusia goyah dan ambruk. Demokrasi cuma lelucon. Kapitalisme
merupakan mimpi buruk. Kita mengira kita bisa me-McDonald-kan tempat itu,
dan yang terjadi ternyata bencana. Para pekerja tidak dibayar, dan mereka
beruntung karena masih memiliki pekerjaan. Dua puluh persen tidak. Anak-anak sekarat karena tidak ada obat. Begitu juga banyak orang dewasa. Sepuluh
persen dari populasi tidak punya rumah. Dua puluh persen kelaparan. Makin
hari keadaan makin memburuk. Negara itu dijarah mafia-mafia. Kami
berpendapat paling tidak 500 miliar dolar telah dicuri dan dibawa ke luar
negeri. Tidak tampak tanda-tanda perbaikan. Waktunya tepat untuk
kemunculan orang kuat baru, diktator baru yang akan berjanji untuk membawa
kestabilan kembali. Negara itu membutuhkan pemimpin, dan Mr. Chenkov telah
memutuskan dialah orangnya."
"Dan dia punya tentara."
"Dia punya tentara, dan cuma itu yang diperlukan. Kudetanya takkan berdarah
karena orang-orang sudah siap menyambutnya. Mereka akan memeluk Chenkov. Dia akan memimpin
parade ke Lapangan Merah dan menantang kita, Amerika Serikat, untuk
menghalangi-nya. Kita akan jadi pihak yang jahat lagi."
"Jadi, Perang Dingin terjadi lagi," kata Lake, kata-katanya makin pelan.
"Perangnya tidak bakal dingin. Chenkov ingin melakukan ekspansi,
mengembalikan Uni Soviet lama. Dia sangat membutuhkan uang, jadi
diambilnya saja dari tanah, pabrik, minyak, hasil panen. Dia akan mulai dengan
perang-perang regional kecil, yang dengan mudah akan dimenangkannya."
Muncul peta lain. Fase Pertama orde dunia bam dipampangkan di hadapan
Lake. Teddy tidak melewatkan satu patah kata pun. "Saya menduga dia akan
melindas negara-negara Baltik, menggulingkan pemerintahan di Estonia, Latvia,
Lithuania, dan seterusnya. Kemudian dia akan pergi ke blok Timur lama dan
membuat kesepakatan dengan beberapa negara Komunis di sana."
Anggota Kongres itu terpana ketika mengamati Rusia berekspansi. Ramalan
Teddy begitu yakin, begitu persis.
"Bagaimana dengan Cina"" tanya Lake.
Tapi Teddy belum selesai dengan Eropa Timur. Dia menekan tombol; peta
berubah. "Di sinilah kita tersedot."
"Polandia""
"Yep. Selalu demikian. Polandia sekarang anggota NATO, entah kenapa bisa
begitu. Coba bayangkan. Polandia ikut untuk membantu melindungi kita dan
Eropa. Chenkov menyatukan wilayah Rusia lama,
dan memandang ke barat dengan penuh minat. Sama seperti Hitler, hanya saja
dia memandang ke timur." "Kenapa dia menginginkan Polandia"" "Kenapa
Hitler dulu menginginkan Polandia" Negara itu terletak di antara dirinya dan
Rusia. Dia benci orang-orang Polandia, dan dia siap mengobarkan perang.
Chenkov sama sekali tak memedulikan Polandia, cuma ingin menguasainya. Dan
dia ingin menghancurkan NATO." "Dia tak takut dengan risiko Perang Dunia
Ketiga"" Tombol-tombol ditekan; layar kembali jadi dinding; lampu-lampu
menyala. Sesi audiovisual selesai dan sekarang waktunya untuk perbincangan
yang lebih serius lagi. Kaki Teddy terasa seperti dimsuk, dan dia terpaksa
mengernyit. "Saya tak bisa menjawabnya," katanya. "Kami tahu banyak, tapi tak tahu apa
yang dipikirkan laki-laki itu. Dia bergerak diam-diam, menempatkan orang-orang, menyiapkan segala sesuatunya. Anda tahu, ini sama sekali bukan
kejutan." "Tentu. Selama delapan tahun terakhir, kita sudah mengetahui banya
k skenario seperti ini, tapi selalu ada harapan itu takkan terjadi."
"Sekarang terjadi, Congressman. Chenkov dan Goltsin tengah melenyapkan
musuh-musuh mereka saat kita bicara ini."
"Bagaimana perkiraan waktunya"" Dia bergerak lagi di balik guilt, mencoba
posisi lain untuk menghentikan rasa sakit. "Sulit mengatakannya. Kalau dia
pintar, yang sudah jelas begitulah akan menunggu sampai terjadi huru-hara
di jalanan. Menurut saya, setahun lagi Natty Chenkov akan jadi orang paling
terkenal sedunia." "Setahun," kata Lake pada dirinya sendiri, seolah bam saja dijatuhi hukuman
mati. Suasana hening hingga lama sementara dia merenungkan akhir dunia. Teddy
sengaja membiarkannya. Perasaan mulas di perut Teddy sudah jauh berkurang
sekarang. Dia sangat menyukai Lake. Pria itu ternyata memang sangat tampan,
pandai bicara, dan cerdas. Pilihan mereka tepat.
Pria itu pantas dipilih. Setelah minum kopi dan telepon yang hams diterima Teddy-dari Wakil
Presiden-mereka melanjutkan perbincangan. Anggota Kongres itu senang
Teddy punya begitu banyak waktu untuknya. Rusia akan menyerbu, namun
Tedd "Saya tak perlu memberitahu Anda betapa tak siapnya militer kita," katanya
muram. "Tak siap untuk apa" Perang""
"Mungkin. Kalau tak siap, kita akan menghadapi perang. Kalau kuat, kita
menghindari perang. Saat ini Pentagon tak bisa mengulangi tindakannya dalam
Perang Teluk tahun 1991."
"Kita unggul tujuh puluh persen," kata Lake mantap. Ini bagiannya.
Tujuh puluh persen akan membuat kita berperang, Mr. Lake. Perang yang tak
bisa kita menangkan. Chenkov menghabiskan setiap sen yang bisa dicurinya
untuk membeli perangkat keras baru. Kita memotong anggaran dan memangkas
militer lata. Kita ingin menekan tombol-tombol dan meluncurkan berbagai
bom pintar supaya tak setitik pun darah orang Amerika tumpah. Chenkov akan
memiliki dua juta tentara lapar, siap untuk bertempur dan mati kalau perbx"
Sesaat Lake bangga. Dia punya nyali untuk memberikan suara menentang
kesepakatan anggaran terakhir, karena anggaran itu mengurangi pengeluaran
militer. Orang-orang di kampung halamannya gusar karena tindakannya itu.
"Tak bisakah Anda membeberkan Chenkov sekarang"" dia bertanya.
"Tidak. Sama sekali tak bisa. Kita memiliki intelijen luar biasa. Jika kita
bereaksi terhadap orang itu, dia akan tahu bahwa kita tahu. Ini permainan
spionase, Mr. Lake. Terlalu dini untuk membuatnya jadi monster."
"Jadi apa rencana Anda"" tanya Lake berani. Menanyai Teddy soal rencananya
merupakan perbuatan lancang. Pertemuan ini telah mencapai tujuannya. Satu
lagi anggota Kongres telah diberitahu secukup-nya. Setiap saat Lake bisa
diminta pergi supaya ketua komite umsan lain bisa dipersilakan masuk.
Tapi Teddy punya rencana-rencana besar, dan ingin menceritakannya.
"Pemilihan pendahuluan New Hampshire tinggal dua minggu lagi. Kita punya
empat orang Partai Republik dan tiga Demokrat yang mengatakan hal yang
sama. Tak satu kandidat pun ingin menaikkan anggaran belanja pertahanan.
Kita punya surplus anggaran, keajaiban besar, dan semua orang punya ratusan
ide tentang cara menghabiskannya. Dasar orang-orang tolol. Baru beberapa
tahun lalu kita mengalami defisit anggaran raksasa, dan enghabiskan uang luar
biasa cepat. Sekarang ada surplus. Mereka menyikatnya dengan rakus."
Congressman Lake membuang muka sedetik, lalu memumskan untuk tidak
menanggapinya. "Maaf atas perkataan saya barusan," kata Teddy, menahan diri. "Kongres
secara keseluruhan tidak bertanggung jawab, namun kita memiliki banyak
anggota Kongres yang andal."
"Anda tak perlu memberitahu saya."
"Begitulah, arena penuh sesak dengan gerombolan badut. Dua minggu lalu kita
memiliki kandidat-kan-didat berbeda. Mereka saling menjelekkan dan
menyerang, semua gara-gara negara bagian ke-44 terbesar. Konyol." Teddy
diam sebentar, mengernyit, dan bemsaha menggerakkan kakinya yang lumpuh.
"Kami membutuhkan orang bam, Mr. Lake, dan kami pikir Andalah orang
tersebut." Reaksi pertama Lake adalah menahan tawa, yang dilakukannya dengan
tersenyum, lalu batuk. Dia berusaha menenangkan diri, dan berkata, "Anda
pasti bercanda." "Anda tahu saya tidak bercanda,
Mr. Lake," tukas Teddy tegas, dan tidak ada
keraguan bahwa Aaron Lake telah masuk perangkap yang disiapkan dengan
baik. Lake berdeham dan selesai menenangkan diri. "Baiklah, saya mendengarkan."
"Rencananya sangat sederhana. Kesederhanaannya im membuatnya jadi indah.
Anda sudah terlambat untuk mengikuti New Hampshire, lagi pula itu tak
penting. Biarkan orang-orang im berkelahi di sana.
Tunggu sampai pemilihan itu selesai, lalu kejutkan semua orang dengan
mengumumkan pencalonan Anda menjadi presiden. Banyak yang akan
bertanya, Siapa sih Aaron Lake" Dan itu tidak apa-apa. Itu yang kami
inginkan. Mereka akan segera mengetahuinya.
"Pada awalnya, platform Anda cuma terdiri atas satu hal. Anggaran belanja
militer. Anda sang paranormal, dengan segala macam ramalan mengerikan
tentang betapa makin lemahnya militer kita. Anda akan menarik perhatian
semua orang ketika meminta anggaran belanja militer kita dilipatgandakan."
"Dilipatgandakan""
"BetuL kan" Anda jadi tertarik. Lipat gandakan dalam masa jabatan empat
tahun Anda." Tapi kenapa" Kita membutuhkan lebih banyak anggaran belanja militer, tapi
peningkatan dua kali lipat akan berlebihan."
Tidak jika kita menghadapi perang, Mr. Lake. Perang di mana kita menekan
tombol dan meluncurkan ribuan misil Tomahawk, sejuta dolar sekali Jneledak.
Sialan, kita nyaris kehabisan misil tahun lalu dalam kekacauan di Balkan. Kita
tak punya cukup tentara, pelaut, dan pilot, Mr. Lake. Anda tahu ini. Militer
memerlukan sangat banyak uang untuk merekrut anak-anak muda. Kita
kekurangan segala hal-tentara, misil, tank, pesawat, pengangkut. Chenkov
mengumpulkan kekuatan sekarang. Kita tidak. Kita masih berhemat, dan kalau
kita terns melakukannya pada pemerintahan yang akan datang, kita akan
mampus." Suara Teddy meninggi, hampir mar ah, dan ketika dia berhenti setelah
mengatakan "kita akan mampus",
Aaron Lake nyaris bisa merasa tanah bergetar karena
ledakan bom. "Dari mana uangnya"" dia bertanya.
"Uang untuk apa""
"Militer." Teddy mendengus kesal, lalu berkata, "Dari tempat yang sama dengan selama
ini. Perlukah saya mengingatkan Anda, Sir, bahwa kita mengalami surplus""
"Kami kan sibuk menghabiskan surplus im."
"Tentu saja. Dengar, Mr. Lake, jangan khawatirkan uang. Tak lama setelah
Anda mengumumkan, kami akan membuat rakyat Amerika ketakutan setengah
mati. Mula-mula mereka akan menganggap Anda gila, si sinting dari Arizona
yang ingin membuat lebih banyak bom. Tapi mereka akan kami sentakkan.
Kami akan menciptakan krisis di bagian lain dunia, dan tiba-tiba Aaron Lake
akan disebut orang yang punya visi. Pengaturan waktu sangat penting. Anda
berpidato tentang betapa lemah kita di Asia, hanya sedikit yang
mendengarkan. Lalu kami ciptakan situasi di sana yang menggegerkan dunia,
dan tiba-tiba semua orang ingin bicara dengan Anda. Kejadiannya. akan terns
seperti itu, selama kampanye. Kami akan meningkatkan ketegangan di ujung
sini. Akan kami buat laporan, menciptakan situasi, memanipulasi media,
mempermalukan lawan-lawan Anda. Terns terang, Mr. Lake, saya rasa
perkembangannya takkan sampai seburuk im."
"Kedengarannya Anda sudah pernah melakukannya."
"Tidak. Kami pernah melakukan beberapa tindakan yang tak biasa, semua
dalam rangka melindungi negara kita. Tapi kami tidak pernah mencoba mempengaruhi pemilihan
presiden," Teddy berkata dengan nada menyesal.
Lake pelan-pelan mendorong kursinya ke belakang, berdiri, meregangkan
lengan dan kaki, lalu berjalan di sepanjang meja menuju ke ujung ruangan.
Kakinya terasa lebih berat Jantungnya berdebar-debar. Perangkap telah
dipasang; dia kena. Dia kembali ke kursinya. "Saya tak punya cukup uang," dia mencoba-coba dari
seberang meja. Dia tahu ucapannya im ditujukan pada orang yang sudah
mengantisipasi persoalan tersebut.
Teddy tersenyum dan mengangguk serta pura-pura memikirkannya. Rumah Lake
di Georgetown bernilai $400,000. Dia menyimpan hampir setengah jumlah itu
dalam beberapa rekening bersama dan $100,000 lagi dalam obHgasi
pemerintah. Tidak ada utang dalam jumlah besar. Dia memiliki $40,000 dalam
rekening pemilihan ulang.
"Kandidat kaya tak bakal menarik," ujar
Teddy, kemudian meraih tombol lagi.
Gambar-gambar kembali tampak di dinding, tajam dan berwarna. "Uang tak
bakal jadi masalah, Mr. Lake," katanya, suaranya jauh lebih ringan. "Akan kami
suruh kontraktor-kontraktor pertahanan menyediakannya. Lihatlah itu,"


The Brethren Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

katanya, melambaikan tangan kanan seolah Lake tidak tahu hams melihat apa.
"Tahun lalu industri penerbangan dan pertahanan meraih keuntungan hampir
200 miliar. Kami cuma akan minta sebagian kecil." "Berapa""
"Sebanyak yang Anda butuhkan. Secara realistis kami bisa mengumpulkan $100
juta dari mereka." "Anda juga tak bisa begitu saja menyembunyikan $100 juta."
"Jangan terlalu yakin, Mr. Lake. Dan jangan khawatir. Kami akan membereskan
masalah uang. Anda tinggal berpidato, membintangi iklan, melakukan
kampanye. Uang akan tercurah. Ketika November tiba, para pemilih Amerika
akan begim ketakutan dengan Kiamat sehingga tak peduli berapa yang Anda
habiskan. Kemenangan Anda akan seperti tanah longsor, menyapu bersih semua
suara." Jadi Teddy Maynard menawarkan tanah longsor. Lake terdiam karena terpesona
sekaligus gamang dan ternganga menatap uang dalam jumlah luar biasa yang
terpampang di dinding-$194 miliar, pertahanan dan penerbangan. Anggaran
militer tahun lalu $270 miliar. Lipatduakan im jadi $540 miliar dalam empat
tahun, dan kontraktor-kontraktor im akan gemuk lagi. Dan para pekerja! Gaji
menjulang setinggi langit! Pekerjaan untuk semua orang!
Kandidat Lake akan disambut para eksekutif dengan uang dan serikat-serikat
pekerja dengan suara. Kekagetan awal mulai memudar, dan kesederhanaan
rencana Teddy jadi jelas. Kumpulkan uang dari pihak-pihak yang akan untung.
Takut-takuti para pemilih sehingga berebutan ikut jajak pendapat. Menang
bagai tanah longsor. Dan dengan berbuat begim, menyelamatkan dunia.
Teddy membiarkannya berpikir sebentar, kemudian berkata, "Kami akan
melakukan sebagian besar di antaranya melalui PAC-komite aksi politik.
Koalisi serikat pekerja, insinyur, eksekutif, bisnis-banyak sekali kelompok
politis yang ada dalam daftar kami.
Dan kami masih akan membentuk kelompok-ke-lompok lagi. "
Benak Lake sudah membentuknya. Ratusan PAC, semua bermandikan uang yang
lebih banyak daripada pemilu kapan pun. Kekagetannya sekarang sudah hilang
sama sekali. digantikan semangat menggebu-gebu tentang ide tersebut Ribuan
pertanyaan mertie-nuhi pikirannya: Siapa yang akan jadi wakil presidents"
Siapa yang akan mengelola kampanye" Kepala staf" Di mana mengumumkannya"
"Rencana Anda ada kemungkinan berhasil," katanya, terkontrol.
"Oh, ya, Rencana saya akan berhasil, Mr. Lake. Percayalah. Sudah lama kami
merencanakannya." "Berapa orang tahu tentang ini"" "Cuma beberapa. Anda
dipilih dengan cermat, Mr. Lake. Kami mempelajari banyak calon potensial,
dan nama Anda selalu muncul di urutan teratas. Kami telah memeriksa latar
belakang Anda." "Lumayan membosankan, heh"" "Begimlah. Meskipun
hubungan Anda dengan Ms. Valotti merisaukan saya. Dia dua kali bercerai dan
menyukai obat penghilang rasa sakit."
"Saya tak tahu saya berhubungan dengan Ms. Valotti."
"Akhir-akhir ini Anda sering terlihat bersamanya." "Kalian benar-benar
mengawasi, ya"" "Anda tak mengiranya"" Tidak juga."
"Anda membawanya ke acara unmk wanita-wanita tertindas di Afghanistan.
Yang benar saja." Kata-kata Teddy mendadak pendek-pendek dan penuh
sarkasme. "Saya tak ingin pergi kok."
"Kalau begim jangan. Jauhi omong kosong seperti itu. Serahkan saja pada
Hollywood. Valotti cuma bikin masalah."
"Ada lagi"" tanya Lake, lebih dari sekadar kesal. Kehidupan pribadinya cukup
datar sejak dia menduda. Tiba-tiba dia bangga karenanya.
"Tidak juga," jawab Teddy. "Ms. Benchly tampaknya lumayan stabil dan
merupakan pasangan yang bagus."
"Oh, terima kasih banyak."
"Anda akan dicecar soal aborsi, tapi Anda bukan yang pertama."
"Im isu yang sudah hambar," kata Lake. Dan dia sudah bosan bergulat dengan
masalah tersebut. Dia pernah mendukung aborsi, menentang aborsi, lunak
dalam hal hak-hak reproduksi, keras dalam hal hak-hak reproduksi, pro hak
memilih, pro anak, and wanita, didukung kaum feminis. Selama empat belas
tahun di Capitol Hill , dia sudah dikejar ke sana kemari di medan ranjau aborsi,
babak belur gara-gara setiap gerakan strategis bam.
Aborsi tidak menakutkannya lagi, setidaknya untuk saat ini. Dia lebih
memikirkan tindakan CIA yang mengendus-endus latar belakangnya.
"Bagaimana dengan GreenTree"" dia bertanya.
Teddy melambaikan tangan kanan seolah itu bukan apa-apa. "Sudah 22 tahun
lewat. Tak ada yang dijatuhi hukuman. Partner Anda bangkrut dan membuat
dirinya didakwa, namun juri melepaskannya. Im akan terungkap; semua akan
terungkap. Tapi terus terang, Mr. Lake, kami akan mengalihkan perhatian
orang-orang ke arah lain. Ada keuntungan ikut di saat
39 terakhir. Pers takkan punya banyak waktu untuk mengorek-ngorek."
"Saya bujangan. Kita belum pernah memilih presiden tak beristri."
"Anda duda, suami wanita sangat cantik yang dihotmati di sini dan di kampung
halaman. Im takkan jadi masalah. Percayalah."
"Jadi apa yang Anda khawatirkan""
"Tak ada, Mr. Lake. Sama sekali. Anda kandidat yang solid, sangat pantas
dipilih. Kami akan menciptakan isu-isu dan ketakutan, dan kami akan
mengumpulkan uangnya."
Lake berdiri lagi, berjalan mengitari ruangan sambil mengusap rambut,
menggaruk dagu, berusaha menjernihkan pikiran. "Banyak yang ingin saya
tanyakan," katanya. "Mungkin saya bisa menjawab sebagian. Mari kita bicara lagi besok, di sini, di
waktu yang sama. Pikirkanlah semalaman, Mr. Lake. Wakta memang krusial,
tapi saya rasa orang berhak diberi waktu 24 jam sebelum memutuskan masalah
sepenting ini." Teddy tersenyum ketika mengatakannya.
Im ide yang luar biasa. Biarkan saya memikirkannya dulu. Besok saya sudah
punya jawaban." "Tak seorang pun tahu kita bertemu."
"Tentu." Tiga MENURUT ukuran ruang, perpustakaan hukum im menempati persis seperempat
luas seluruh perpustakaan Trumble. Perpustakaan im terletak di pojok,
dipisahkan oleh dinding bata merah dan kaca, dibuat dengan penuh selera atas
tanggungan pembayar pajak. Di dalam perpustakaan hukum, rak-rak berisi
buku-buku yang lusuh karena sering dibaca ditata rapat, nyaris tidak ada ruang
yang bisa dilalui narapidana di antaranya. Di dekat dinding terdapat meja-meja
penuh mesin tik, komputer, dan bahan riset sehingga mirip perpustakaan biro
hukum besar. Majelis menguasai perpustakaan hukum. Semua narapidana boleh
menggunakannya, tentu saja, namun ada kebijaksanaan tak tertulis bahwa
orang butuh izin supaya boleh duduk di sana. Mungkin bukan izin, tapi paling
tidak dia hams memberitahu Majelis dulu.
Hakim Joe Roy Spicer dari Mississippi mendapat empat puluh sen per jam untuk
menyapu lantai dan merapikan meja dan rak. Dia juga mengosongkan
keranjang sampah, dan secara umum dianggap jorok kalau menyangkut tugas-tugas kotomya. Hakim Hatlee Beech dari Texas adalah petugas resmi
perpustakaan hukum itu, dan dengan lima puluh sen per jam merupakan orang
bergaji paling tinggi. Dia cerewet dalam hal "buku-bukunya", dan sering
bertengkar dengan Spicer mengenai tanggung jawab mereka. Hakim Finn
Yarber, yang dulu bekerja di Mahkamah Agung California, dibayar dua puluh
sen per jam sebagai teknisi komputer. Gajinya paling rendah karena dia cuma
tahu sedikit tentang komputer.
Di hari biasa, ketiganya menghabiskan enam sampai delapan jam di
perpustakaan hukum. Jika seorang narapidana Trumble punya masalah hukum,
dia tinggal membuat janji temu dengan salah seorang anggota Majelis dan
datang ke suite kecil mereka. Hatlee Beech pakar vonis dan permohonan
banding. Finn Yarber menangani kasus kebangkrutan, perceraian, dan
tunjangan anak. Joe Roy Spicer, karena tak punya pendidikan formal hukum,
tidak memiliki spesialisasi. Dia memang tidak menginginkannya. Dia mengurus
bisnis kotor mereka. Peraturan tegas-tegas melarang Majelis meminta bayaran atas kerja legal
mereka, namun peraturan tinggal peraturan. Bagaimanapun, mereka kan
narapidana, dan kalau mereka bisa diam-diam memperoleh uang dari luar,
semua orang akan bahagia. Masalah vonis merupakan tambang uang. Sekitar
seperempat narapidana yang tiba di Trumble dijatuhi vonis yang tidak
semestinya. Beech dapat menelaah catatannya dalam semalam dan
menemukan celah-celah. Sebula
n yang lalu, dia berhasil mengurangi empat
tahun dari lima belas tahun masa hukuman seorang pria muda. Keluarganya setuju untuk
membayar, dan Majelis memperoleh $5,000, bayaran terbesar mereka sampai
saat ini. Spicer mengurus simpanan rahasia itu melalui pengacara mereka di
Neptune Beach. Ada ruang rapat penuh sesak di bagian belakang perpustakaan hukum, di balik
rak-rak dan nyaris tidak kelihatan dari ruang utama. Di pintu ruangan im
terpasang jendela kaca besar, namun tidak ada yang mengintip ke dalam.
Majelis masuk ke situ untuk melakukan bisnis dengan tenang. Mereka
menyebutnya kamar kerja mereka.
Spicer baru saja bertemu pengacara mereka dan mendapat surat, beberapa
surat yang betul-betul bagus. Dia menutup pintu dan mengeluarkan sebuah
amplop dari map. Dilambaikannya amplop tersebut supaya dilihat Beech dan
Yarber. "Warnanya kuning," katanya. "Manis, ya" Untuk Ricky."
"Dari siapa"" tanya Yarber.
"Curtis di Dallas."
"Si bankir"" tanya Beech bersemangat.
"Bukan, Curtis memiliki toko-toko perhiasan. Dengar." Spicer membuka surat,
ditulis pada kertas berwarna kuning lembut juga. Dia tersenyum dan berdeham
sebelum mulai membaca, "Dear Ricky: Suratmu yang tanggal 8 Januari
membuatku menangis. Tiga kali aku membacanya sebelum mampu
meletakkannya. Anak yang malang. Kenapa mereka mengurungmu di sana" "
"Di mana dia"" tanya Yarber.
"Ricky dikurung di unit rehabilitasi obat bius mewah, dibayari pamannya yang
kaya. Sudah setahun dia di sana, sekarang bersih dan sembuh total, namun orang-orang jahat yang
mengelola tempat im tidak mau membebaskannya sampai April karena mereka
memperoleh $20,000 sebulan dari pamannya yang kaya, yang ingin dia dikurung
saja dan tak mau mengirim uang saku. Kau ingat kisah ini"" "Sekarang ya,"
"Kau membantu mengarangnya. Boleh kulanjut-"Silakan."
Spicer meneruskan membaca, "Aku tergoda untuk terbang ke sana dan
menghadapi sendiri orang-orang tak berperasaan itu. Dan pamanmu, dasar
pecundang! Orang-orang kaya seperti dia mengira mereka bisa sekadar
mengirim uang dan tak terlibat. Seperti yang pernah kuceritakan padamu,
ayahku cukup berada, dan dia orang paling menyebalkan yang pernah
kuketahui. Dia memang membehkanku macam-macam- berbagai benda yang
bersifat sementara dan tak ada artinya ketika hilang. Tapi dia tak pernah punya
waktu untukku. Dia sinting, seperti pamanmu. Aku menyisipkan cek senilai
seribu dolar seandainya kau pertu membeli sesuatu dari toserba tempatmu.
" Ricky, aku tak sabar untuk menjumpaimu April nanti. Aku sudah bilang pada
istriku bahwa bulan itu ada pameran berlian internasional di Orlando, dan dia
tak berminat pergi denganku. " "April"" tanya Beech.
"Yep. Ricky yakin dia akan dibebaskan bulan April."
"Indahnya," kata Yarber sambil tersenyum. "Dan Curtis punya istri dan anak-anak""
"Curtis berusia 58, tiga anak yang sudah dewasa,
dua cucu." "Mana ceknya"" tanya Beech.
Spicer membalik kertas surat im dan melanjutkan
ke halaman dua. "Kita hams memastikan kau bisa menemuiku di Orlando, "
dia membaca. "Kau yakin akhirnya kau akan dibebaskan April nanti" Tolong
bilang ya. Aku memikirkanmu setiap saat. Aku menyimpan fotomu di laci meja
kerjaku, dan ketika kutatap matamu, aku tahu kita harus bersatu. "
"Sinting, sinting, sinting," kata Beech, tetap tersenyum. "Dan dia dari Texas."
"Aku yakin di Texas banyak anak manis," komentar Yarber.
"Dan di California tak ada""
"Selanjutnya cuma omong kosong," kata Spicer, membaca sekilas. Banyak
waktu untuk membacanya nanti. Dia mengacungkan cek $1,000 untuk dilihat
kolega-koleganya. Jika saatnya tiba, cek im akan diam-diam diberikan pada
pengacara mereka dan pria im akan menyimpannya dalam rekening rahasia
mereka. "Kapan kita akan menghajarnya"" tanya Yarber.
"Kita bersurat-suratan beberapa kali lagi. Ricky perlu menceritakan lebih
banyak penderitaannya."
"Mungkin salah seorang penjaga memukulinya, atau sesuatu seperti itu," kata
Beech. "Di sana tak ada penjaga," jawab Spicer. "Itu kan klinik rehabilitasi mewah,
ingat" Di sana cuma ada konselor."
"Tapi im tempat yang tertutup, kan" Berarti dilengkapi gerbang dan pagar, jadi
pasti ada satu -dua penjaga. Bagaimana kalau Ricky diserang di kamar mandi atau di ruang locker
oleh orang gila yang menginginkan tubuhnya""
"Tak boleh penyerangan seksual," tegur Yarber. Ttu bisa membuat Curtis
takut. Dia bisa mengira Ricky ketularan penyakit."
Dan berlanjutlah fiksi itu selama beberapa menit ketika mereka menciptakan
lebih banyak penderitaan bagi Ricky yang malang. Fotonya diambil dari papan
buletin sesama narapidana, di-copy pengacara mereka di percetakan foto kilat,
dan sekarang dikirim ke lebih dari selusin sahabat pena di seluruh penjuru
Amerika Utara. Foto ito menampakkan seorang lulusan college yang tersenyum,
mengenakan toga biru laut dan topi, memegang ijazah, pria muda yang sangat
tampan. Mereka memutuskan bahwa Beech akan memikirkan cerita bam itu selama
beberapa hari, kemudian menulis konsep kasar surat berikutnya untuk Curtis.
Beech adalah Ricky, dan saat ini bocah sengsara karangan mereka itu tengah
menulis kisah tentang penderitaannya kepada delapan orang berbeda yang
menyayanginya. Hakim Yarber adalah Percy, juga pria muda yang dikurung
gara-gara obat bius tapi sekarang sudah bersih dan hampir dibebaskan, sedang
mencari pria tua yang mau membiayainya dan nantinya menemaninya
menghabiskan saat penuh kesan. Percy memiliki lima calon mangsa, dan
perlahan-lahan mencengkeramnya.
Joe Roy Spicer tidak pandai menulis. Dia meng-koordinasi penipuan ini,
membantu mengarang, memastikan cerita-cerita itu tidak melenceng, dan
menemui pengacara yang membawakan surat. Dan
dia mengurus uangnya. Dia mengeluarkan satu surat lagi dan mengumumkan, "Ini, Yang Mulia, dari
Quince." Semua berhenti bergerak ketika Beech dan Yarber menatap surat itu. Quince
adalah bankir kaya di kota kecil di Iowa, menurut enam surat yang
dikirimkannya pada Ricky. Seperti yang lain, mereka menemukannya di iklan
baris pribadi sebuah majalah homo yang sekarang disembunyikan di
perpustakaan hukum. Orang im tangkapan kedua mereka, yang pertama curiga
dan menghilang. Foto Quince diambil di danau, bertelanjang dada, pemt
buncit, lengan kurus, kepala mulai membotak khas laki-laki bemsia 51 tahunkeluarganya di sekelilingnya. Foto itu tidak jelas, pasti disengaja Quince,
karena dengan begim dia akan sulit diidentifikasi, jika ada yang mencoba
melakukannya. "Mau kau membacakannya, Ricky sayang"" tanya Spicer, menyerahkan surat im
pada Beech, yang mengambilnya dan menatap amplopnya. Putih biasa, tanpa
alamat pengirim, diketik.
"Kau sudah membacanya"" tanya Beech.
"Belum. Bacalah."
Pelan-pelan Beech mengeluarkan suratnya, selembar kertas putih berisi
paragraf-paragraf rapat berspasi satu yang ditulis dengan mesin tik tua. Dia
berdeham, dan membaca, "Dear Ricky: Sudah beres. Aku nyaris tidak percaya
aku telah melakukannya, tapi begitulah kenyataannya. Aku menggunakan
telepon umum dan wesel supaya tidak bisa dilacak-kurasa aku tidak
meninggalkan jejak. Perusahaan di New York yang
kauusulkan itu luar biasa, sangat berhati-hati, dan membantu. Aku harus
mengatakan yang sejujurnya, Ricky, aku takut setengah mati. Aku tidak pernah
bermimpi memesan tempat di pelayaran homo. Dan kau tahu, rasanya ternyata
menakjubkan. Aku. bangga sekali pada diriku sendiri. Kita punya kabin suite,


The Brethren Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

$1,000 semalam, dan aku sudah tak sabar. "
Beech berhenti dan melirik dari atas kacamata bacanya yang melorot sampai
tengah hidung. Kedua koleganya tersenyum, mendengarkan kata-katanya.
Dia meneruskan, "Kita dijadwalkan berlayar tanggal 10 Maret. dan aku punya
ide bagus. Aku akan tiba di Miami tanggal 9, jadi kita takkan punya banyak
waktu untuk bertemu dan berkenalan. Kita bertemu di kapal saja, di suite kita.
Aku akan ke sana duluan, check in, menyediakan sampanye dengan
es, lalu menunggumu. Asyik kan, Ricky" Kita akan
bisa berduaan selama tiga hari. Kurasa kita tak bakal
keluar-keluar kamar. " Beech tidak bisa menahan senyum, dan entah
bagaimana dapat berbuat begitu sambil menggeleng-geleng jijik.
Dia melanjutkan, " Aku bersemangat sekali mengenai perjalanan singkat kita.
Aku akhirnya memumskan untak menemukan siapa sebenarnya diriku, dan kau
telah memberiku keberanian untuk menga
mbil langkah pertama. Meskipun kita
belum pernah bertemu, Ricky, aku amat sangat berterima kasih padamu.
! "Tolong balas suratku segera dan konfirmasikan kesediaanmu. Sampai
ketemu, Ricky-ku. Peluk cium, Quince."
"Kurasa aku mau muntah," kata Spicer, tapi per-kataannya tidak meyakinkan.
Begim banyak yang hams dilakukan.
"Ayo kita hajar dia," ajak Beech. Teman-temannya langsung setuju.
"Berapa"" tanya Yarber.
"Paling tidak 200.000," jawab Spicer. "Keluarganya memiliki beberapa bank
selama dua generasi. Kita tahu ayahnya masih aktif dalam bisnis, jadi kau bisa
menebak betapa pria tua im akan murka kalau rahasia anaknya terbongkar.
Quince takkan mau ditendang dari perusahaan keluarganya, jadi dia akan
membayar berapa pun yang kita minta. Situasinya sempurna."
Beech sudah sibuk mencatat. Begim juga Yarber. Spicer mulai mondar-mandir
di ruangan kecil itu seperti beruang mengincar mangsa. Ide-idenya, bahasanya,
pendapat-pendapat, strategi muncul pelan-pelan, tapi tidak lama kemudian
surat im sudah terwujud. Beech membacakan konsep kasarnya, "Dear Quince: Senang sekali menerima
suratmu yang tanggal 14 Januari. Aku sangat gembira kau memperoleh tiket
pelayaran homo im. Kedengarannya mengasyikkan. Tapi ada sam masalah. Aku
tidak bisa ikut, dan penyebabnya ada beberapa. Sam adalah aku bam akan
dibebaskan beberapa tahun lagi. Aku di penjara, bukan di klinik rehabilitasi
obat bius. Dan aku bukan homo, sama sekali bukan. Aku punya istri dan dua
anak, dan saat ini mereka sedang mengalami masalah keuangan karena aku
berada dalam penjara, tidak bisa membiayai mereka. Di sinilah kau berperan,
Quince. Aku membutuhkan uangmu. Aku menginginkan $100,000. Kita bisa
menyebutnya uang tump mulut. Kau mengirimkannya, maka aku akan
melupakan soal Ricky dan pelayaran homo ini, dan tak seorang pun di Bakers,
Iowa, akan pernah mengetahuinya. Istri, anak-anakmu, ayahmu, dan keluarga
kayamu yang lain takkan tahu tentang Ricky. Kalau kau tidak mengirimkan uang
itu, akan kubanjiri kota kecilmu dengan salinan surat-surat kita.
" Ini namanya pemerasan, Quince, dan kau kena. Permainan ini kejam, jahat.
dan kriminal, dan aku tak peduli. Aku butuh uang, dan kau memilikinya. "
Beech berhenti dan memandang sekelilingnya untuk minta persetujuan.
"Bagus," komentar Spicer, sudah membayangkan uang jatahnya.
"Keji," kata Yarber. Tapi bagaimana kalau dia bunuh diri""
"Nyaris tak mungkin," kata Beech.
Mereka membaca surat im lagi, lalu berdebat apakah waktunya tepat. Mereka
tidak menyinggung tentang betapa busuknya rencana mereka, atau tentang
hukuman jika mereka ketahuan. Pembicaraan tentang masalah-masalah
tersebut sudah berakhir berbulan-bulan lalu waktu Joe Roy Spicer meyakinkan
kedua temannya untuk bergabung dengannya. Risiko-risiko-nya terasa ringan
kalau dibandingkan dengan potensi keuntungannya. Orang-orang seperti Quince
takkan mungkin mengadu ke polisi dan melaporkan pemerasan atas dirinya.
Tapi mereka belum melabrak siapa pun. Mereka berkorespondensi dengan
sekitar selusin korban potensial, semuanya pria setengah baya yang melakukan
kesalahan dengan menjawab iklan sederhana ini:
Pria muda berkulit putih berusia 20-an mencari pria baik dan bijaksana berusia
40-an atau 50-an untuk dijadikan sahabat pena.
Sam iklan pribadi kecil di sampul belakang majalah homo menghasilkan enam
puluh balasan, dan Spicer bertugas menyortir target mana yang kelas teri dan
mana yang kelas kakap. Mula-mula dia menganggap mgas im memuakkan, lalu
dia jadi keasyikan. Sekarang, urusan ini sudah merupakan bisnis, karena
mereka akan memeras $100,000 dari seorang pria yang sama sekali tidak
bersalah. Pengacara mereka akan memperoleh sepertiga, jatah yang wajar tapi tetap
saja bikin frustrasi. Mereka tidak punya pilihan. Pria im pemain penting dalam
kejahatan mereka. Mereka mengerjakan surat untuk Quince selama satu jam, kemudian sepakat
untuk tidur dulu dan membuat konsep akbirnya besok. Ada sebuah surat lagi
dari pria yang memakai nama samaran Hoover. Ini surat keduanya, ditujukan
kepada Percy, dan dia berceloteh sepanjang empat paragraf mengenai
mengamati burung. Yarber terpaksa h
arus mempelajari masalah burung
sebelum membalas surat Percy dan menyatakan sangat berminat pada hal
tersebut. Jelas terlihat bahwa Hoover sangat penakut. Dia tidak memberikan
informasi pribadi apa pun, dan tak ada indikasi tentang uang.
Beri dia waktu, Majelis memutuskan. Bicaralah tentang burung, lalu coba
pancing dia tentang masalah persahabatan fisik. Jika Hoover tidak
I menanggapi. dan jika dia tidak mengungkapkan apa-apa tentang situasi
keuangannya, mereka akan mencampakkannya.
Di kalangan birokrat penjara, Trumble secara resmi disebut kamp. Sebutan
seperti itu berarti tidak ada pagar di sekeliling area penjara, tidak ada kawat
duri, tidak ada menara pengawas, tidak ada penjaga bersenjata yang menunggu
kesempatan menghabisi narapidana yang kabur. Kamp berarti penjagaan
keamanan minimum, sehingga narapidana bisa pergi begim saja kalau mau.
Trumble memiliki seribu penghuni, tapi hanya sedikit yang pergi.
Tempat im lebih bagus daripada sebagian besar sekolah negeri. Asrama-asrama
ber-AC, kafeteria bersih yang menyediakan makanan tiga kali sehari, ruang
angkat beban, biliar, kartu, racquetball, basket, voli, trek joging,
perpustakaan, kapel, pendeta, konselor, pekerja sosial, jam berkunjung tak
terbatas. Trumble tempat paling bagus yang bisa dihuni para tahanan, semuanya
diklasifikasikan berisiko rendah. Delapan puluh persen dipenjara karena
kejahatan obat bras. Sekitar empat puluh merampok bank tanpa melukai atau
beml-beml membuat orang ketakutan. Sisanya adalah tipe kerah putih yang
kejahatannya berkisar antara kelas kecil-kecilan sampai Dr. Floyd, dokter
bedah yang kantomya menipu Medicare $6 juta selama dua dekade.
Kekerasan tidak ditolerir di Trumble. Ancaman nyaris tidak ada. Peraturannya
banyak dan pihak administrasi tidak sulit menegakkannya. Kalau kau mengacau,
mereka akan mendepakmu, ke penjara
berpenjagaan menengah, yang dilengkapi kawat ber-duri dan penjaga-penjaga
kasar. Maka para narapidana Trumble pun menjaga sikap dan menghitung hari-hari
mereka, secara federal. Tak pernah ada aktivitas kriminal serius di dalam penjara, sampai kedatangan
Joe Roy Spicer. Sebelum jatuh, Spicer pernah mendengar cerita-cerita tentang
tipuan Angola, dinamai begim mengikuti nama penjara negara bagian Louisiana
yang terkenal kejam. Beberapa penghuninya melakukan pemerasan terhadap
homo, dan sebelum ketahuan mereka berhasil menguras $700,000 dari para
korban. Spicer berasal dari daerah pedalaman dekat perbatasan Louisiana, dan tipuan
Angola im terkenal di. tempat asalnya. Dia tak pernah bermimpi akan
menirunya. Tapi suatu pagi dia tahu-tahu sudah berada di dalam penjara
feoeral, dan memutuskan untuk membalas dendam pada setiap makhluk hidup
yang bisa didekatinya. Setiap hari dia berjalan di trek pada pukul 13.00, biasanya sendirian, selalu
membawa sebungkus Marlboro. Waktu ditahan dia sudah sepuluh tahun tidak
merokok; sekarang dia menghabiskan sampai dua bungkus sehari. Jadi dia
berjalan kaki untuk mengurangi kerusakan paru-parunya. Dalam 34 bulan dia
telah berjalan sejauh hampir 2.000 kilometer. Dan berat badannya turun
sepuluh kilo, meskipun barangkali bukan karena olahraga, seperti yang sering
dikatakannya. Larangan minum bir lebih merupakan penyebab turunnya berat
badannya. Tiga puluh empat bulan berjalan kaki dan merokok, 21 bulan lagi sebelum
dibebaskan. Sembilan puluh ribu dolar uang bingo curiannya benar-benar dikubur di
pekarangan belakang, setengah mil di belakang rumahnya di samping gudang
peralatan-terlindung kubah beton bikinannya yang tidak diketahui istrinya.
Wanita itu membantunya menghabiskan sisa curiannya, semuanya $180,000,
walaupun FBI cuma berhasil melacak setengahnya. Mereka membeU Cadillac
dan terbang ke Las Vegas, kelas satu, dari New Orleans, mereka diantarkan ke
sana kemari dengan limusin kasino dan menginap di suite.
Jika masih ada mimpinya yang belum terwujud, im adalah menjadi penjudi
profesional, bermarkas di luar Vegas namun dikenal dan ditakuti kasino-kasino
di mana pun. Blackjack adalah permainannya, dan meskipun kalah banyak, dia
tetap yakin mampu mengalahkan siapa saja. Di Karibia ada bany
ak kasino yang belum pemah dilihatnya. 7\sia muiai panas. Dia akan keliling dunia, kelas satu,
dengan atau tanpa istrinya, menginap di suite mewah, memesan room service,
dan menteror dealer blackjack mana pun yang cukup tolol untuk main
dengannya. Dia akan mengambil $90,000 dari pekarangan belakangnya, menambahnya
dengan bagiannya dari tipuan Angola, dan pindah ke Vegas. Dengan atau tanpa
istrinya. Wanita im sudah empat bulan tidak ke Trumble, walaupun dulu selalu
datang tiga minggu sekali. Dia sering bermimpi buruk istrinya menggali
pekarangan belakang untuk mencari harta tersembunyi-nya. Dia hampir yakin
istrinya tidak tahu soal uang itu, namun tidak boleh ada keraguan setitik pun.
Dia mabuk-mabukan dua malam sebelum dijebloskan ke penjara, dan
mengatakan sesuatu tentang $90,000 itu.
Dia tidak bisa mengingat kata-kata persisnya. Meskipun sudah berusaha sekuat
tenaga, dia tetap tidak bisa mengingat apa yang dikatakannya pada wanita im.
Dinyalakannya sebatang Marlboro lagi setelah berjalan satu mil. Mungkin dia
sudah punya pacar sekarang. Rita Spicer wanita yang menarik, agak berlebihan
di sana-sini, namun semua im pasti bisa dihilangkan dengan $90,000.
Bagaimana kalau dia dan pacar terbarunya menemukan uang im dan sudah
menghabiskannya" Salah satu mimpi terburuk Joe Roy adalah adegan dari film
jelek-Rita dan seorang pria tidak dikenal menggali dengan sekop di tengah
hujan. Kenapa hujan, dia tidak tahu. Tapi kejadiannya selalu malam, saat
badai guntur, dan kilat menyambar-nyambar, dia melihat mereka susah payah
berjalan di pekarangan belakang, makin lama makin mendekati gudang
peralatan. Di dalam salah satu mimpi itu, si pacar bam misterius naik buldoser,
mendorong gundukan-gunduk-an tanah ke segala penjuru tanah pertanian
Spicer, sementara Rita berdiri di dekatnya, sibuk menunjuk-nunjuk dengan
sekop. Joe Roy menyayangi uangnya. Dia dapat merasakan uang im di tangannya. Dia
akan mencuri dan memeras sebanyak mungkin sambil menghitung hari di
Trumble, lalu akan mengambil harta karunnya dan pergi ke Vegas. Tidak
seorang pun di kota asalnya bisa menuding-nuding, berbisik-bisik, dan berkata,
"im si tua Joe Roy. Rupanya dia sudah bebas sekarang." Tidak akan.
Dia akan hidup enak. Dengan atau tanpa istrinya.
Empat TEDDY menatap botol-botol pil yang berderet di sepanjang pinggir mejanya,
seperti prajurit-prajurit kecil yang siap mengakhiri penderitaannya. York duduk
di hadapannya, membacakan catatan.
York berkata, "Dia menelepon sampai pukul tiga pagi tadi, berbicara dengan
teman-teman di Arizona."
"Siapa"" "Bobby Lander, Jim Gallison, Richard Hassel, geng yang biasa. Orang-orang
berduimya." "Dale Winer""
"Ya, dia juga," sahut York, kagum pada ingatan Teddy. Teddy sekarang
memejamkan mata, dan menggosok-gosok pelipis. Di suatu tempat di antara
pe-lipisnya, di suatu tempat jauh di dalam otaknya, dia mengetahui nama
teman-teman Lake, para penyura-bangnya, orang-orang kepercayaannya, para
pegawainya, dan gum-gum sekolah menengahnya dulu. Semua itu tersimpan
rapi, siap digunakan jika diperlukan. "Ada yang tak biasa""
Tidak, tidak juga. Cuma pertanyaan-pertanyaan biasa dari orang yang
memikirkan kejadian yang sangat tak terduga itu. Teman-temannya kaget, bahkan terguncang, dan agak
tak suka, tapi nanti juga akan bisa menerima."
"Apakah mereka menanyakan uang""
"Tenm saja. Dia menjawab samar-samar, tapi mengatakan im takkan jadi
masalah. Mereka skeptis."
"Apakah dia memegang rahasia kami""
"Jelas." "Apakah dia cemas karena kita mendengarkan""
"Kurasa tidak. Dia menelepon sebelas kali dari kantor dan delapan dari rumah.
Tak sekali pun dari ponsel."
"Faks" E-mail""
"Tak ada. Dia bertemu Schiara-"
"Kepala staf." "Betul. Mereka pada dasarnya merencanakan kampanye. Schiara ingin
mengelolanya. Mereka menyukai Nance dari Michigan sebagai wapres."
"Bukan pilihan jelek."
"Dia kelihatannya lumayan. Kami sudah memeriksanya. Bercerai waktu
berumur 23, tapi itu tiga puluh tahun lalu."
"Bukan masalah. Apakah Lake siap untuk ber-komitmen""
"Oh, ya. Dia politisi, kan" Padanya telah dijanjikan kunci menuju kekuasaan
luas. Dia bahkan sudah asyik menu
lis pidato." Teddy mengambil sebutir pil dari botol dan me-nelannya tanpa bantuan cairan
apa pun. Dia mengerutkan kening seolah rasanya pahit. Dia makin
57 mengerutkan kening dan berkata, "York, kata kan tak ada suatu apa pun
tentang orang ini yang lotos dari pengamatan kita. Tak ada aib."
Tak ada aib. Chief. Kita sudah mengaduk-aduk hidupnya selama enam bulan.
Tak ada yang bisa merugikan kita"
"Dia takkan memkahi orang yang tolol, kan""
Tidak. Dia berkencan dengan beberapa wanita, tapi tak ada yang serins."
Tak ada hubungan seks dengan pegawai magang""
Tak ada. Dia bersih."
Mereka mengulang pembicaraan yang sudah berkali-kali mereka lakukan. Sekali
lagi tidak ada salahnya Tak ada transaksi keuangan yang tak jelas"" "Kau tahu bagaimana hidupnya,
Chief Kosong melompong."
"Alkohol, obat bius, ketergantungan pada obat, S perjudian di Internet""
"Nihil, Sir. Dia sangat bersih, waras, lurus, cerdas, sangat mengagumkan."
"Mari kita bicara dengannya,"
Aaron Lake sekali lagi diantar ke.ruangan yang sama jauh di dalam Langley, kali
ini dia dikawal tiga pria muda tampan seakan bahaya mengintai di setiap sudut.
Dia berjalan lebih cepat dari kemarin, kepalanya lebih mendongak,
punggungnya tidak bungkuk sedikit pun. Tingginya bertambah dengan cepat.
Sekali lagi dia menyapa Teddy dan menjabat tangannya yang kapalan, lalu
mengikuti kursi roda tertutup quill itu ke dalam bungker dan duduk di seberang meja. Mereka saling
berbasa-basi. York mengawasi dari ruangan di ujung koridor tempat tiga
monitor berhubungan dengan kamera-kamera tcr-sembunyi yang menangkap
setiap kata, setiap gerakan. Di samping York ada dua pria yang pekerjaannya
mempelajari rekaman orang-orang ketika mereka bicara, bernapas,
menggerakkan tangan, mata, kepala, dan kaki, semua dalam rangka
mengetahui apa maksud orang-orang im sebenarnya.
"Anda tidur nyenyak tadi malam"" tanya Teddy, menampilkan senyumnya.
"Ya," jawab Lake berbohong. "Bagus. Saya duga Anda bersedia menerima


The Brethren Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kesepakatan kita." "Kesepakatan" Saya tidak tahu im bisa dibilang kesepakatan."
"Oh ya, Mr. Lake, im sangat bisa dibilang kesepakatan. Kami berjanji akan
membuat Anda terpilih, dan Anda berjanji akan melipatgandakan anggaran
belanja pertahanan dan bersiap menghadapi Rusia." "Kalau begim kesepakatan
telah tercapai." "Bagus, Mr. Lake. Saya sangat senang. Anda akan jadi kandidat
yang sempurna dan presiden yang baik."
Kata-kata im menggemuruh di telinga Lake, dan dia nyaris tak percaya
mendengarnya. Presiden Lake. Presiden Aaron Lake. Semalam dia mondar-mandir sampai pukul 05.00, bemsaha meyakinkan din bahwa Oedung Putih
disodorkan padanya. Rasanya ter/alu
gampang. dia tidak Meskipun sudah bemsaha^ ^disediakan. bisa mengabaikan berbaga. ftsHitas y
Ruang Oval. Semua jet dan helikopter. Kunjungan ke tempat-tempat di seluruh
dunia. Serams asisten yang siap melaksanakan perintahnya. Jamuan makan
malam kenegaraan dengan orang-orang yang paling berkuasa di muka bumi ini.
Dan, di atas segalanya, tempat dalam sejarah.
Ob ya, Teddy jelas mendapatkan persetujuannya.
"Man kita bicara tentang kampanyenya sendiri," kata Teddy. "Saya rasa Anda
sebaiknya mengumumkan dua hari setelah New Hampshire. Biarkan debu turun
dulu. Biarkan para pemenang menikmati kemenangannya dan biarkan para
pecundang ribut sendiri dulu, lalu umumkan."
"Lumayan cepat"
"Kita tak punya banyak waktu. Kita abaikan New Hampshire dan bersiap-siap
untuk Arizona dan Michigan pada tanggal 22 Februari. Anda harus
memenangkan dua negara bagian itu. Kalau berhasil, Anda mencapai status
sebagai kandidat serius, dan Anda siap untuk bulan Maret."
"Saya tadinya berpikir untuk mengumumkan di kampung halaman, di Phoenix."
"Michigan lebih baik. Negara bagian itu lebih besar, 58 delegasi, bandingkan
dengan Arizona yang cuma 24. Anda memang diduga akan menang di kampung
halaman. Jika menang di Michigan pada hari yang sama, Anda kandidat yang
hams diper-hitungkan. Umumkan di Michigan dulu, lalu lakukan lagi beberapa
jam kemudian di distrik asal Anda."
Tde cemerlang." "Di Flint ada pabrik helikopter, D-L Trilling. Mereka punya hangar besar, empat
ribu pekerja. CEO - nya bisa saya ajak bicara."
"Pesanlah," kata Lake, yakin Teddy sudah bicara dengan CEO im.
"Anda bisa mulai membintangi iklan lusa""
"Saya bisa melakukan apa saja," kata Lake, duduk di kursi penumpang. Makin
jelas siapa yang mengemudikan bus.
"Dengan izin Anda, kami akan menyewa grup konsultan luar untuk mengurus
iklan dan publisitas. Tapi kami memiliki orang-orang yang lebih bagus di sini,
dan mereka tak perlu Anda bayar. Anda mengerti, bukan uang yang akan jadi
persoalan." "Saya rasa serams juta cukup untuk segala sesuatunya."
"Benar. Yah, kami akan mulai menggarap iklan TV hari ini. Saya rasa Anda akan
menyukainya. Iklan-iklan tersebut muram dan mengerikan-kondisi
memprihatinkan militer kita, berbagai bentuk ancaman dari luar negeri.
Kiamat, hal-hal seperti itulah. Iklan-iklan im bakal membuat rakyat ketakutan
setengah mati. Kami akan menyelipkan nama dan wajah Anda serta beberapa
patah kata, maka dalam sekejap mata Anda akan jadi politisi paling terkenal di
negeri ini." "Ketenaran takkan memenangkan pemilu."
"Memang tidak. Tapi uang akan memenangfcannya. Uang membeli televisi dan
jajak pendapat, dan itulah yang dibutuhkan."
"Saya kira pesannya yang penting. ^ ^aun
"Oh, memang, Mr. Lake, dan 8fiiniatif, leHh penting dari potongan paj-*- m
aborsi. kepercayaan, nilai-niiai keluarga. dan segala macam kekonyolan lain
yang kita dengar. Pesan kita hidup dan mati. Pesan kita akan mengubah dunia
dan melindungi kemakmuran kita. Hanya itulah yang betul-betul kita
pedulikan." Lake mengangguk-angguk setuju. Lindungi ekonomi, pertahankan perdamaian,
maka rakyat Amerika akan memilih kandidat yang memiliki program itu, siapa
pun orangnya "Saya punya orang yang andal untuk mengelola kampanye," kata
Lake, ingin menawarkan sesuatu.
"Siapa"" "Mike Schiara, kepala staf saya. Dia penasihat saya yang paling dekat, orang
yang sangat saya percaya."
"Punya pengalaman di tingkat nasional"" tanya Teddy, sangat tahu jawabannya
tidak. Tidak. tapi dia cukup mampu."
"Baiklah. Ini kampanye Anda."
Lake tersenyum dan mengangguk pada saat yang sama. Senang mendengar
jawaban Teddy. Dia mulai bertanya-tanya dalam hati.
"Bagaimana dengan wakil presiden"" Teddy ingin tahu.
"Saya punya beberapa nama. Senator Nance dari Michigan teman lama saya.
Juga ada Gubemur Guyce dari Texas."
Teddy menerima nama-nama im dengan hati-hati. Sebetulnya bukan pilihan
yang jelek, meskipun Guyce takkan berhasil. Dia bocah kaya yang cuma main*
main saat kuliah dan main golf selama usia tiga diabiskan banyak uang ayahnya
untuk membeli kursi gubemur selama empat tahun. Lagi pula, mereka tidak
perlu khawatir tentang Texas.
"Saya suka Nance," komentar Teddy.
Kalau begim Nance-lah orangnya, Lake nyaris menyahut.
Mereka membahas soal uang selama sejam, gelombang pertama dari PAC dan
bagaimana cara menerima uang berjuta-juta tanpa terlalu mencuriga-. kan.
Kemudian gelombang kedua dari para kontraktor pertahanan. Lalu gelombang
ketiga dari uang kontan dan hal-hal lain yang tidak bisa dilacak.
Akan ada gelombang keempat yang takkan pernah diketahui Lake. Tergantung
pada hasil jajak pendapat, Teddy Maynard dan organisasinya akan benar-benar
bersiap-siap menyeret kotak-kotak penuh uang ke gedung pertemuan pekerja,
gereja kulit hitam, dan veteran perang berkulit putih di tempat-tempat seperti
Chicago, Detroit, Memphis, dan selurah Deep South. Bekerja sama dengan
orang-orang setempat yang sudah mereka kenal, mereka siap membeli setiap
suara yang bisa mereka temukan.
Semakin memikirkan rencananya, Teddy semakin yakin pemilu akan
dimenangkan oleh Mr. Aaron Lake.
Kantor hukum kecil Trevor berada di Neptune Beach, beberapa blok dari
Atlantic Beach, meskipun tak ada yang tahu di mana batas kedua pantai itu.
Jacksonville terletak kira-kira satu setengah kilometer ke barat dan setiap
menit makin maju ke laut. Kantornya adalah vila musim panas sewaan yang
sudah diubah. Dari teras belakangnya yang menggantung, Trevor
dapat meiihat pantai dan laut serta mendengar burung-burung camar. Sulit
dipercaya dia sudah dua belas tahun menyewa tempat ini. Di tahun-tahun awal,
dia suka bersembunyi di teras,
jauh dari telepon dan para klien, berjam-jam
memandangi air tenang Adantik dua blok dari tempatnya.
Dia dari Scranton. dan seperti semua burung snowbird, dia akhirnya bosan
memandang laut, bertelanjang kaki menyusuri pantai, dan melemparkan
remah-remah rod pada burung-burung. Sekarang dia lebih suka membuang
waktu dengan berkurung di kantor.
Trevor ngeri pada ruang sidang dan hakim. Meskipun tidak biasa dan bahkan
agak meragukan, ini bisa dianggap sisi lain pekerjaan sebagai pengacara.
Trevor memilih mengurus hal-hal administra-tif--kesepakatan penjualan
rumah, surat wasiat, sewa- . menyewa, pembagian zona-semua pekerjaan
biasa, datar, tak penting dari profesi pengacara yang tidak disebut-sebut di
sekolah hukum. Sesekali dia mena-j ngani kasus obat bras, tidak pernah yang
melibatkan I persidangan, dan salah satu klien sialnya di Trumble-lah yang
menghubungkannya dengan Yang Mulia ! Joe Roy Spicer. Dengan cepat dia
menjadi pengacara resmi bagi ketiganya-Spicer, Beech, dan Yarber. Majelis,
bahkan Trevor pun menyebutnya begitu,
Dia kurir, tidak lebih, tidak kurang. Dia menyelundupkan surat-surat untuk
mereka yang disamarkan sebagai dokumen hukum resmi sehingga dilindungi hak
istimewa pengacara-klien. Dan dia menyusupkan surat-surat mereka ke luar.
Dia tidak memberikan nasihat hukum pada mereka, dan mereka juga tidak i
memintanya. Dia mengurus rekening bank luar negeri I
mereka dan menangani telepon dari keluarga klien mereka di dalam Trumble.
Dia mengurus transaksi-transaksi kotor mereka, dan dengan melakukannya jadi
tidak usah berurusan dengan ruang sidang, hakim, dan pengacara lain, ini
sesuai dengan keinginan Trevor.
Dia juga anggota konspirasi mereka, dengan gampang dihukum seandainya
mereka ketahuan. namun dia tidak khawatir. Tipuan Angola sangat brilian
karena korban-korbannya tidak bisa mengadu. Untuk pekerjaan enteng dan
berpotensi menghasilkan imbalan besar ini, dia mau berjudi dengan Majelis.
Dia keluar dari kantor tanpa menemui sekretarisnya, lalu menyelinap pergi naik
VW Beetle tahun 1970-nya yang sudah diperbaiki, tanpa AC. Dia menyusuri First
Street menuju Atlantic Boulevard, laut kelihatan di antara rumah-rumah, vila-vila, dan pondok-pondok sewaan. Dia memakai celana khaki lama, kemeja
katun putih, dasi kupu-kupu kuning, jaket dari kain seersucker, semuanya kusut
kasau. Dia melewati Pete s Bar and Grill, tempat minum tertua di sepanjang
pantai dan favoritnya, meskipun para mahasiswa sudah menemukan tempat itu.
Tagihannya di bar itu $361, luar biasa besar dan sudah sangat lama,
kebanyakan untuk bir Coors dan daiquiri lemon, dan dia betul-betul ingin
melunasi utang itu. Dia belok ke barat di Atlantic Boulevard, dan mulai bergulat dengan arus lalu
lintas ke Jacksonville. Dia memaki kekacauan dan kemacetan lalu lintas, juga
mobil-mobil berpelat Kanada. Lalu dia masuk bypass, ke utara bandara, dan
segera tenggelam di daerah datar pinggiran Florida.
Lima puluh menit kemudian dia parkir di Trumble. Kau harus menyukai sistem
federal, katanya pada dirinya lagi. Banyak tempat parkir di dekat pinm depan.
halaman rapi yang setiap hari diurus para narapidana, dan gedung-gedung
modern dan terawat. Dia mengatakan, "Halo, Mackey." pada penjaga berkulit putih di pintu. dan,
"Halo, Vince," pada yang berkulit hitam. Rufus di meja depan memeriksa
tasnya dengan sinar-X. sementara Nadine mengurus administrasi kunjungannya.
"Bagaimana basnya"" dia bertanya pada Rufus.
Tak menggigh," sahut Rufus.
Tak ada pengacara dalam sejarah singkat Trumble yang berkunjung sesering
Trevor. Mereka memotret-nya lagi, menstempel punggung tangannya dengan
tinta limunan. dan mengantarkannya melewati dua pinm dan lorong pendek.
"Halo, Link," katanya pada penjaga berikut
"Pagi, Trevor," sapa Link. Link mengurus area tamu, ruang terbuka luas berisi
banyak kursi busa dan mesin-mesin makanan/minuman di ^alah satu dinding,
taman bermain unmk anak-anak, dan patio kecil di luar, tempat dua orang bisa
duduk di meja piknik dan berbicara dari hati ke hati. Tempat itu bersih,
mengilap, dan kosong melompong. Sekarang tengah minggu. Orang-orang
berkunjung pada ha ri Sabtu dan Minggu, lain dari im sepi.
Mereka pergi ke ruangan pengacara, salah satu dari beberapa bilik pribadi
dengan pinm tertutup dan jendela-jendela tempat Link bisa mengawasi, kalau
dia man. Joe Roy Spicer sudah menunggu dan sedang membaca bagian
olahraga, dia bertaruh pada pertandingan basket college. Trevor dan Link
masuk ke ruangan im bersama-sama. Dengan sangat cepat Trevor mengeluarkan
dua lembar uang $20 dan menyerahkannya pada Link. Kamera-kamera closed-circuit tidak bisa melihat mereka kalau mereka melakukan ini di dalam
ruangan. Seperti biasa, Spicer pura-pura tidak melihat transaksi itu,
Lalu tas kerja dibuka dan Link pura-pura memeriksanya. Dia berbuat begim
tanpa menyentuh apa-apa. Trevor mengambil amplop manila besar yang disegel
dan dengan huruf tebal ditulisi "Surat-surat Hukum". Link mengambilnya dan
meremasnya untuk memastikan isinya cuma kertas dan bukan senjata atau
sebotol pil, lalu mengembalikannya. Sudah puluhan kali mereka melakukan ini.
Peraturan Trumble mewajibkan penjaga hadir di dalam ruangan ketika semua
surat dikeluarkan dan semua amplop dibuka. Namun dua lembar $20 tadi
membuat Link pergi ke luar dan berdiri di depan pinm, karena tidak ada lagi
yang perlu dijaga saat ini. Dia tahu surat-surat keluar-masuk, dan dia tidak
peduli. Selama Trevor tidak membawa senjata atau obat bius, Link tidak mau
terlibat. Lagi pula, tempat ini memang memiliki terlalu banyak peraturan
konyol. Dia bersandar pada pinm, memunggunginya, dan tidak lama sudah tidur
gaya kuda, satu kaki kaku, yang satu lagi ditekuk di lutut.
Di dalam ruangan pengacara, hanya sedikit urusan hukum dibereskan. Spicer
masih asyik dengan angka-angka. Sebagian besar narapidana senang dikunjungi.
Spicer biasa-biasasaja. "Tadi malam ada telepon dari saudara taki-laki
Jeff Daggett," Trevor memberitahu. "Anak dari Coral Gables itu."
"Aku tahu dia," kata Spicer. akhirnya menurunkan korannya karena mereka
akan membicarakan uang. "Dia dipenjara dua belas tahun karena konspirasi
obat bius." "Yep. Saudaranya bilang ada mantan hakim federal di dalam Trumble yang
memeriksa surat-suratnya dan berpendapat dia mungkin bisa mengurangi
beberapa tahun. Hakim ini minta bayaran, jadi Daggett menelepon saudaranya,
yang meneleponku." Trevor membuka jaket seersucker bh*u kusutnya dan
melemparkannya ke kursi. Spicer benci dasi kupu-kupunya.
"Mereka sanggup bayar berapa""
"Kalian sudah mengutip bayaran"" tanya Trevor.
"Beech mungkin sudah, aku tak tahu. Kami berusaha mendapat lima ribu untuk
reduksi dua-dua-lima-lima." Spicer mengatakan ini seolah bertahun-tahun dia
jadi hakim di pengadilan pidana federal. Sebetulnya, satu-satunya
kesempatannya melihat ruang sidang federal adalah pada hari dia dihukum.
"Aku tabu," kata Trevor. "Aku tak yakin mereka mampu membayar lima ribu.
Anak im dibela pengacara publik,"
"Kalau begim kuraslah sedapatmu, tapi minta paling tidak seribu di muka. Dia
bukan anak bandel." "Kau melunak, Joe Roy."
"Tidak. Aku makin keji."
Kenyataannya memang begim. Joe Roy adalah partner pelaksana Majelis.
Yarber dan Beech memiliki bakat dan pendidikan, namun mereka terlalu patah
semangat karena kejatuhan mereka sehingga tidak punya ambisi apa pun.
Spicer, tanpa pendidikan dan punya sedikit bakat, memiliki cukup banyak
kepandaian manipulauf untuk membuat kolega-koleganya tetap waras.
Sementara mereka mengenang-ngenang, dia memimpikan comeback-nya.
Joe Roy membuka map dan mengeluarkan selembar cek. "Ini seribu dolar untuk
disimpan. Berasal dari seorang sahabat pena di Texas bernama Curtis."
"Bagaimana potensinya""
"Sangat bagus, kurasa. Kami siap melabrak Quince di Iowa." Joe Roy
menyodorkan amplop berwarna lembayung muda yang manis, tertutup rapat,
dan dimjukan kepada Quince Garbe di Bakers, Iowa.
"Berapa"" tanya Trevor, mengambil amplop im.
"Serams ribu." "Wow." "Dia punya uang sebanyak itu, dan akan membayarnya. Aku telah memberinya
instruksi pengiriman. Beritahu bank."
Selama 23 tahun praktek hukum, Trevor tidak pernah memperoleh bayaran
mendekati $33,000. Tiba-tiba, dia bisa melihatnya, menyentuhnya, dan,
walaupun sudah berusaha mencegah
nya, dia mulai menghabiskannya-$3,000
tanpa melakukan apa-apa selain mengirim dan mengantarkan surat.
"Kau benar-benar berpendapat ini akan berhasil"" dia bertanya, dalam hati
membayar utangnya di Pete s Bar serta menyuruh MasterCard mengambil cek
ini dan mcmakannya. Dia tidak akan menukar mobilnya, Beetle kesayangannya,
namun dia mungkin akan memasang AC.
69 Tentu saja," tukas Spicer, tanpa keraguan sediki pun.
Dia masih punya dua surat, keduanya ditulis Haki Yarber yang berperan sebagai
Percy muda di pusat rehabilitasi. Trevor menerimanya dengan penuh semangat.
"Arkansas di Kentucky malam ini," kata Spicer, kembali ke korannya. "Pasar
taruhannya empat belas. Bagaimana menurutmu""
"Jauh lebih kecil dari itu. Kentucky sangat kuat di kandangnya"
"Kau mau ikut""
SKau"" Trevor punya bandar taruhan di Pete s Bar, dan meskipun jarang bertaruh
sekarang tahu sebaiknya dia mengikuti petunjuk Hakim Yarber.


The Brethren Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Aku akan memasang seratus untuk Arkansas," kata Spicer.
"Kurasa aku juga."
Mereka main blackjack setengah jam, Link sekali-sekali mengintip ke dalam
dan mengernyit tidak suka. Permainan kartu dilarang selama berkunjung, tapi
siapa yang peduli" Joe Roy bermain sungguh-sungguh karena dia sedang berlatih
untuk kariernya berikutnya. Poker dan gin rummy adalah permainan favorit di
ruang rekreasi, dan Spicer sering sulit memperoleh lawan untuk main
blackjack. Permainan Trevor tidak terlalu bagus, tapi dia selalu bersedia main. Menurut
Spicer, im satu-satunya sifatnya yang positif.
Lima ACARA pengumuman im bersuasana ceria pesta kemenangan, dengan aneka
ragam spanduk dan bendera merah, putih, dan biru menggantung dari langit-langit serta musik parade menggelegar di hangar. Semua pegawai D-L Trilling
diwajibkan hadir, jumlahnya empat ribu, dan untuk menambah semangat,
mereka telah dijanjikan libur ekstra sam hari penuh. Delapan jam dibayar,
dengan gaji rata-rata $22,40, namun manajemen tidak peduli karena telah
menemukan jagoan mereka. Panggung yang bum-bum dibangun juga tertutup
spanduk dan penuh sesak dengan para petinggi perusahaan, semua tersenyum
lebar dan bertepuk tangan penuh semangat, sementara musik membuat
kerumunan menari-nari. Tiga hari lalu tidak ada yang mengenal Aaron Lake.
Sekarang dia jura selamat mereka.
Dia jelas berpenampilan seperti kandidat, dengan potongan rambut bam yang
sedikit lebih pendek, sesuai saran salah seorang konsultan, dan setelan cokelat
ma, sesuai saran konsultan lain. Cuma Reagan yang pantas memakai setelan
cokelat, dan dia dua kali meraih kemenangan mutlak.
71 Ketika Lake akhirnya tampil. dan berjalan man tap melintasi panggung,
berjabat tangan dengan bos-bos perusahaan yang takkan pernah dilihatnya lagi,
para pekerja gegap gempita. Musik dengan cermat diper-cepat sedikit oleh
konsultan suara yang tergabung dalam tun suara yang disewa orang-orang Lake
dengan bayaran $24,000 untuk kesempatan ini. Uang bukan masalah.
Balon-balon tercurah seperti air terjun. Beberapa meletus karena ditusuk para
pekerja yang memang diminta menusuk, sehingga selama beberapa detik
hangar seperti dilanda perang. Bersiap-siaplah. Bersiap-siaplah menghadapi
perang. Lake. Sebelum Terlambat.
CEO Trilling menyalami tangannya begim erat seolah mereka teman lama,
padahal sebetulnya baru dua jam lalu mereka bertemu. CEO im lalu naik ke
podium dan menunggu suasana menenang. Dibantu catatan yang diterimanya
kemarin lewat faks, dia memulai pidato perkenalan panjang-lebar dan sangat
memuji-muji Aaron Lake, sang presiden masa depan. Berdasarkan isyarat,
tepuk tangan hadirin menyela pidatonya sampai lima kali.
Lake melambai seperti pahlawan penakluk dan menunggu di balik mikrofon,
kemudian dengan pengaturan waktu yang sempurna melangkah maju dan
berkata, "Nama-saya Aaron Lake, dan saya sekarang mencalonkan diri sebagai
presiden." Tepuk tangan menggemuruh lagi. Musik parade lagi. Balon-balon
melayang turun lagi. Setelah menikmati suasana im beberapa lama, dia mulai berpidato. Temanya,
platform-nya, satu-satunya
alasan pencalonannya adalah keamanan nasional, dan
Lake membeberkan statistik-statistik menakutkan yang membuktikan betapa
pemerintahan saat ini telah betul-betul melumpuhkan militer kita. Isu-isu lain
tidak ada yang sepenting im, katanya lugas. Pancing kita ke dalam peperangan
yang tidak bisa kita menangkan, maka kita akan lupa soal perdebatan lama
yang melelahkan tentang aborsi, ras, senjata, tindakan afir-matif, pajak.
Prihatin soal nilai-nilai keluarga" Coba-lah kehilangan anak karena perang,
maka kau akan melihat keluarga yang betul-betul bermasalah.
Lake sangat bagus. Pidato im ditulisnya sendiri, diedit para konsultan, dipoles
para profesional lain, dan tadi malam dia mengantarkannya pada Teddy
Maynard, sendirian, jauh di dalam Langley. Teddy setuju, dengan perubahan-perubahan kecil.
Teddy duduk nyaman di balik quilt dan menonton pertunjukan im dengan
sangat bangga. York menemaninya, diam seperti biasa. Mereka berdua sering
duduk tanpa bicara, memandang Iayar, menonton dunia makin berbahaya.
"Dia bagus," komentar York tenang di suatu saat tertentu.
Teddy mengangguk, bahkan tersenyum sekilas.
Di pertengahan pidatonya, Lake marah dengan sempurna pada orang-orang
Cina. "Selama dua puluh tahun lebih, kita biarkan mereka mencuri empat
puluh persen rahasia nuklir kita!" katanya, dan para pekerja mendesis.
"Empat puluh persen!" teriaknya.
Sebetulnya hampir lima puluh, namun Teddy
73 memutuskan untuk menguranginya sedikit. CIA kena semprot juga gara-gara
pencurian Cina itu. Selama lima menit Aaron Lake menyerang Cina, serta perampasan dan
peningkatan militer mereka yang selama ini belum pernah terjadi. Strategi itu
bikinan Teddy. Gunakan Cina untuk menakut-nakuti para pemilih Amerika.
bukan Rusia. Jangan sampai Rusia tahu. Sembunyikan ancaman sesungguhnya
sampai beberapa saat yang akan datang dalam kampanye.
Pengaturan waktu Lake mendekati sempurna. Bagian pokok pidatonya
menggemparkan suasana. Ketika dia berjanji untuk melipatgandakan anggaran
pertahanan dalam empat tahun pertama pemerintahan-nya, tepuk tangan
empat ribu pegawai D-L Trilling membuat belikopter-helikopter militer pun
meledak. Teddy menontonnya dengan tenang, sangat bangga pada kreasinya. Mereka
berhasil mengalahkan keriuhan New Hampshire dengan meremehkannya. Nama
Lake tidak tercantum pada kertas suara pemilu, dan dialah kandidat pertama
selama puluhan tahun yang bangga akan kenyataan itu. "Siapa sih yang butuh
New Hampshire"" dia pemah bicara begim. "Saya akan memenangkan seluruh
negeri." Lake mundur di tengah tepuk tangan meng-gemurah, dan menyalami lagi
semua orang di panggung. CNN kembali ke studionya di mana para tukang
ngocehnya akan menghabiskan lima belas menit untuk memberitahu pemirsa
tentang apa yang barusan mereka saksikan sendiri.
Di mejanya, Teddy menekan tombol-tombol dan layar berubah. Ini produk
akhirnya," dia berkata. Tahap pertama."
Di layar tampak iklan televisi untuk kandidat Lake, dan iklan itu dimulai dengan
gambar jenderal-jenderal Cina bertampang muram yang berdiri kaku di sebuah
parade militer, mengawasi peralatan berat perang melintas. "Kaupikir dunia
tempat yang aman"" tanya suara dalam dan menyeramkan yang tak berwujud.
Kemudian, gambar orang-orang gila dunia saat ini, semua tengah mengamati
tentara mereka berparade- Hussein, Qaddafi, Milosevic, Kim di Korea Utara.
Bahkan si malang Castro, dengan sisa-sisa tentara lusuhnya yang gentayangan di
Havana, ditampilkan juga. "Militer kita sekarang tidak dapat mengulangi apa
yang dilakukannya di tahun 1991 dalam Perang Teluk," kata suara im muram,
seolah perang telah dinyatakan. Kemudian ledakan, jamur bom atom, diikuti
oleh ribuan orang India menari-nari di jalanan. Ledakan lagi, dan orang-orang
Pakistan di sebelah menari.
"Cina ingin menginvasi Taiwan," suara im melanjutkan sementara sejuta
tentara Cina berbaris tegap. "Korea Utara menginginkan Korea Selatan," kata
suara im, sementara tank-tank menggelinding melewati zona demiliterisasi.
"Dan Amerika Serikat selalu jadi sasaran mudah."
Suara im dengan cepat meninggi, dan iklan beralih ke suatu acara dengar
pendapat Kongres, dengan seorang jenderal yang seragamnya penuh medali
tengah berpidato di hadapan suam subkomite. "Anda, Kongres," kata jenderal
i tu, "setiap tahun makin sedikit menyediakan anggaran untuk militer. Anggaran
pertahanan ini lebih kecil daripada lima belas tahun lalu. Anda mengharapkan
kami siap menghadapi 75 perang di Korea, Timur Tengah, dan sekarang Eropa Timur, namun anggaran
kami terus berkurang. Situasinya kritis." Iklan lenyap, hanya layar gelap, lain
suara pertama tadi berkata, "Dua belas tahun lalu ada dua negara adikuasa.
Sekarang nihil." Wajah tampan Aaron Lake muncul, dan iklan im berakhir
dengan suara yang mengatakan, "Lake, Sebelum Ter-Iambat"
"Aku tak terlalu menyukainya," komentar York setelah hening sejenak.
"Kenapa"" "Terlalu negatif."
"Bagus. Membuatmu merasa tak tenang, kan"" "Sangat tak tenang."
"Bagus. Kita akan membanjiri televisi selama seminggu, dan kuduga pendukung
Lake yang sedikit akan makin sedikit. Iklan-iklan im akan membuat orang-orang
resah, dan mereka takkan menyukainya."
York tahu apa yang akan terjadi. Orang-orang memang akan resah dan
membenci tiklan-iklan tersebut, lalu ketakutan setengah mati, dan Lake
mendadak jadi orang yang punya visi. Teddy yang menggarap terornya.
Ada dua ruang TV di setiap bagian Trumble; dua ruangan kosong kecil tempat
kau bisa merokok dan menonton apa pun yang diinginkan para penjaga supaya
kautonton. Tidak ada remote-mula-mula mereka menyediakannya namun
ternyata menimbulkafl terlalu banyak masalah. Para penghuni bertengkar sera
karena berbeda pendapat tentang apa yang akan ditonton. Jadi para penjaga
yang memilihkan. Peraturan melarang narapidana punya TV sendiri-sendiri.
Penjaga yang sedang bertugas kebetulan suka basket. ESPN menyiarkan
pertandingan college, dan ruangan penuh sesak dengan narapidana. Hatlee
Beech tidak suka olahraga, maka dia duduk sendirian di ruang TV yang satu lagi
dan menonton berbagai komedi situasi dangkal. Ketika masih jadi hakim dan
bekerja dua belas jam sehari, dia tidak pernah menonton televisi. Mana ada
waktu" Dulu dia punya kantor di rumah tempat dia mendiktekan pendapat-pendapat sampai larut malam, sementara orang-orang lain tenggelam di depan
televisi. Sekarang, menonton omong kosong tak berotak ini, dia sadar betapa
beruntungnya dia dulu. Dalam begim banyak hal.
Dinyalakannya rokok. Sejak lulus kuliah dia tidak merokok, dan selama dua
bulan pertama di Trumble dia berhasil menahan godaan. Sekarang rokok
membantunya mengatasi perasaan bosan, tapi hanya sebungkus sehari.
Tekanan darahnya naik-turun. Sakit jantung merupakan penyakit keluarganya.
Di usia 56 tahun dan bam bebas sembilan tahun lagi, dia yakin akan keluar dari
sini dalam peti mati. Tiga tahun, satu bulan, satu minggu, dan Beech masih menghitung hari-hari
yang telah berlalu, bukan kapan dia akan bebas. Hanya empat tahun lalu dia
tengah membangun reputasi sebagai hakim federal muda tegas yang bepergian
ke berbagai tempat. Empat tahun yang menyebalkan. Ketika bepergian dari
satu gedung pengadilan ke gedung pengadilan lain di East Texas, dia selalu
ditemani sopir, sekretaris, asisten, dan U.S. Marshal. Ketika dia memasuki
ruang sidang, orang-orang berdiri karena normal Para pengacara menyeganinya
karena sikap adil dan kerja kerasnya. Istrinya wanita yang tidak menyenangkan,
tapi dengan uang minyak keluarganya dia berhasil hidup tenang dengannya.
Pernikahan mereka stabil, tidak bisa dibilang hangat, tapi dengan tiga anak
baik-baik di college, mereka pantas bangga. Mereka telah melalui saat-saat
sulit dan bertekad menjalani masa tua bersama. Istrinya punya uang. Dia punya
status. Bersama mereka telah membesarkan keluarga. Ke mana setelah semua
itu" Jelas bukan ke penjara. Empat tahun sialan. Kebiasaan mabuknya timbul entah dari mana. Mungkin karena tekanan
pekerjaan, mungkin karena ingin menghindari kerewelan istrinya. Selama
bertahun-tahun, setelah kuliah hukum, dia biasa minum, tapi cuma sekadarnya.
Yang jelas bukan kebiasaan. Waktu anak-anak masih kecil, istrinya membawa
mereka ke Italia selama dua minggu. Beech ditinggal sendirian, yang bukan
merupakan masalah baginya. Karena alasan yang tidak pernah bisa
dipastikannya, atau diingatnya, dia mulai minum bourbon. Banyak sekali, dan
dia tak pernah berhenti. Bourbon jadi penting. Dia menyimpannya di ruang
kerja dan larut malam menyelundupkannya. Mereka tidur di kamar terpisah,
jadi dia jarang ketahuan.
Perjalanan ke Yellowstone im karena ada konferensi kehakiman selama tiga
hari. Dia bertemu wanita muda im di bar di Jackson Hole. Setelah berjam-jam
minum, mereka mengambil keputusan yang salah untuk bermobil. Sementara
Hatlee mengemudi, wanita im membuka pakaian, namun cuma karena ingin melakukannya, bukan karena
sebab lain. Seks belum dibicarakan, dan saat im Hatlee sama sekali tidak punya
niat apa-apa. Kedua pejalan kaki tersebut dari D.C., sepasang mahasiswa biasa yang kembali
dari berjalan-jalan. Keduanya tewas seketika, terbunuh di bahu jalan sempit
gara-gara sopir pemabuk yang tidak melihat mereka. Mobil wanita muda im
ditemukan di selokan dengan Beech memeluk kemudi, tidak mampu
menggerakkan mbuhnya sendiri. Wanita im telanjang dan pingsan.
Beech tidak ingat apa-apa. Ketika sadar beberapa jam kemudian, untuk
pertama kalinya dia melihat bagian dalam sel tahanan. "Sebaiknya kau
membiasakan diri," kata sheriff sambil mencibir.
Beech minta bantuan ke sana kemari dan menghubungi semua orang yang
dikenalnya, tapi sia-sia. Dua anak muda meninggal. Dia ditangkap bersama
seorang wanita telanjang. Istrinya punya uang, jadi teman-temannya kabur
seperti anjing-anjing ketakutan. Akhirnya, tak seorang pun membela Yang
Mulia Hatlee Beech. Dia beruntung cuma dijatuhi hukuman dua belas tahun. Ibu-ibu SEDIH dan
mahasiswa-mahasiswa MARAH berdemonstrasi di luar gedung pengadilan waktu
dia muncul secara resmi untuk pertama kalinya. Mereka menginginkan hukuman
seumur hidup. Seumur hidup!
Dia, Yang Mulia Hatlee Beech, didakwa dengan dua pembunuhan tidak
direncanakan, dan tak ada pembelaan. Kadar alkohol dalam darahnya cukup
untuk membunuh satu orang lagi. Seorang saksi mengatakan dia ngebut di jalur
jalan yang salah. Ketika mengingat semua itu, dia merasa beruntung kejahatannya terjadi di
wilayah federal Jika tidak, dia pasti sudah dikirim ke penjara negara bagian di
mana segala sesuatunya jauh lebih keras. Terserah kau mau bilang apa, tapi
orang-orang federal tahu cara mengelola penjara.
Dia merokok sendirian dalam ruangan remang-remang, menonton komedi jam
tayang utama yang ditulis orang-orang tolol, dan tampak sebuah iklan politis,
salah satu dari sekian banyak akhir-akhir ini. Iklan itu belum pernah dilihat
Beech, segmen singkat mengancam dengan suara serius yang meramalkan
kiamat jika kita tidak bergegas dan membuat lebih banyak bom. Iklan itu
sangat bagus, durasinya satu setengah menit, berbiaya mahal, dan
menyampaikan pesan yang tidak ingin didengar siapa pun. Lake Sebelum
Terlambat. Siapa Aaron Lake"
Beech tahu politik. Dulu dia sangat berminat mengikuti perkembangan politik,
dan di Trumble dia dikenal sebagai orang yang memperhatikan Washington. Dia
salah satu dari sedikit orang yang peduli pada apa yang berlangsung di sana.
Aaron Lake" Beech tidak kenal orang itu. Strategi yang sangat aneh, memasuki
pencalonan sebagai orang yang tak dikenal setelah New Hampshire. Selalu saja
ada badut yang ingin jadi presiden.
Istri Beech mendepaknya sebelum dia mengaku bersalah atas dua pembunuhan
tak direncanakan. Cukup wajar, istrinya lebih marah soal wanita
80 telanjang itu daripada soal kedua pejalan kaki yang jadi korban. Anak-anak
memihak sang ibu karena dia yang memiliki uang dan karena sang ayah betul-betul keterlaluan. Anak-anak tidak sulit memutuskan akan ikut dengan siapa.
Perceraian mereka beres seminggu setelah dia sampai di Trumble.
Anak bungsunya berkunjung dua kali selama tiga tahun, satu bulan, dan satu
minggu. Kedua kunjungannya dilakukan diam-diam, supaya sang ibu tidak tahu.
Istrinya melarang anak-anak pergi ke Trumble.
Lalu dia dituntut, dua perkara kematian akibat kecerobohan yang diajukan
keluarga para korban. Tak punya teman yang mau membelanya, dia berusaha
membela dirinya sendiri supaya tidak dipenjara. Tapi tak banyak yang bisa
dibela. Pengadilan memutuskan dia harus membayar ganti rugi sebesar $5 juta.
Dia mengajukan banding dari Trumble, kalah dari Trumble
, dan mengajukan banding lagi. Di kursi di sampingnya, di sebelah rokok, terdapat amplop yang tadi dibawakan
Trevor, si pengacara. Pengadilan menolak permohonan banding akhirnya.
Hukumannya sekarang tak bisa diganggu gugat lagi.
Tidak masalah sebetulnya, karena dia juga telah mengajukan permohonan agar
dirinya dinyatakan bangkrut. Dia mengetik sendiri surat-surat itu di
perpustakaan hukum dan mengajukannya bersama surat pernyataan miskin,
mengirimkannya ke gedung pengadilan yang sama dengan tempatnya dulu


The Brethren Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

bertugas sebagai hakim. Dihukum, diceraikan, dipecat, dipenjara, dituntut, bangkrut.
Sebagian besar pecundang di Trumble bisa me-81
nerima hukuman mereka karena perubahan nasib mereka tidak terlalu jauh.
Mayoritas adalah penjahat kambuhan yang sudah tiga atau empat kali dihukum.
Mayoritas menyukai tempat sialan ini karena tempat ini lebih baik daripada
penjara-penjara lain yang pernah mereka huni.
Tapi Beech kehilangan begim banyak, jatuh begitu dalam. Baru empat tahun
yang lalu dia memiliki istri yang punya uang berjuta-juta, tiga anak yang
menyayanginya, dan sebuah rumah besar di kota kecil. Dulu dia hakim federal,
ditunjuk Presiden untuk seumur hidup, berpenghasilan $.140,000 setahun, yang
memang jauh lebih rendah daripada royalti minyak istrinya tapi tetap saja
Hantu Bara Kaliatus 1 Pendekar Mabuk 087 Pembantai Cantik The Chronos Sapphire Iii 5

Cari Blog Ini