Ceritasilat Novel Online

Kembaran Ketiga 5

Kembaran Ketiga The Third Twin Karya Ken Follett Bagian 5


Berrington memainkan peran sebagai penengah yang prihatin. *Tapi. Jeannie,
Dr. Obell merasa kita harus membuat pernyataan yang tegas."
Anda kan tidak bisa mengatakan bahwa program komputerku sudah tidak
diberlakukan!" ujar Jeannie. Itu sama saja membubarkan seluruh proyekku!"
Ekspresi wajah Maurice mengeras. Aku tidak bisa membiarkan pihak New York
Times menerbitkan artikel yang.mengatakan bahwa para ilmuwan Jones Falls
melanggar hak keleluasaan pribadi orang," ujarnya. Bayarannya adalah
hilangnya donasi senilai jutaan dolar."
Tempuh jalan tengah," ujar Jeannie dalam nada memohon. Katakan saja
Anda akan menangani masalah itu. Bentuk sebuah komite. Kita kembangkan
sistem pengamanan hak keleluasaan itu lebih jauh lagi, kalau memang perlu."
Wah, wah, ujar Berrington pada dirinya. Itu betul-betul masuk akal. Kita kan
sudah memiliki sebuah komite yang menangani soal etika," ujarnya, dalam
usahanya mengulur waktu. Sebuah subkomite dari senat." Senat merupakan
dewan tertinggi universitas, dan anggota-anggotanya adalah para profesor yang
memiliki jabatan tetap, namun semua kegiatan yang ada dilaksanakan oleh
komite-komite. Anda bisa menyatakan bahwa Anda sudah meneruskan
masalahnya kepada mereka."
Tidak cukup baik," sahut Maurice. Semua akan tahu bahwa itu cuma cara
untuk mengulur waktu."
270 Jeannie langsung protes, Masa Anda tidak lihat bahwa dengan bersikeras untuk
langsung mengambil tindakan, berarti Anda meniadakan kesempatan untuk
berkompromi!" Sekarang merupakan saat yang tepat untuk mengakhiri pertemuan ini, putus
Berrington. Keduanya sedang sama-sama panas, sama-sama mencoba
mempertahankan prinsip masing-masing. Ia harus mengakhirinya sebelum
mereka mulai menyadari bahwa mereka harus berusaha berkompromi lagi. Itu
masuk akal, Jeannie," ujar Berrington. Bagaimana kalau aku mengusulkan
sesuatu sekarang andai kata kau tidak berkeberatan, Maurice."
Oke, katakan." Kita menghadapi dua masalah yang sama sekali berbeda. Yang satu adalah
menemukan cara untuk melanjutkan program riset Jeannie tanpa menimbulkan
skandal yang dapat mengganggu reputasi universitas. Itu harus dipecahkan oleh
Jeannie dan aku, dan kita harus membahasnya secara panjang-lebar, nanti.
Masalah kedua adalah bagaimana cara fakultas dan universitas kita menyiarkan
ini ke dunia luar. Itu harus dibicarakan antara kau dan aku, Maurice."
Maurice tampak lega. Masuk akal," ujarnya.
Berrington berkata, Terima kasih untuk kedatanganmu, Jeannie."
Jeannie menyadari bahwa ia dipersilakan menarik diri. Ia berdiri dengan
tampang sedikit bingung. Ia tahu mereka sudah berhasil memanuver dirinya,
namun ia belum dapat menangkap sampai sejauh mana. Anda akan menelepon
aku nanti"" tanyanya kepada Berrington.
Tentu." Baiklah." Untuk sesaat ia ragu, kemudian melangkah keluar.
Dia keras sekali," ujar Maurice. Berrington mendoyongkan tubuhnya ke muka,
mencakup kedua telapak tangannya, lalu melihat ke bawah.
seakan ingin merendahkan dirinya. Kurasa ini salahku, Maurice." Maurice
menggeleng, namun Berrington berkata lagi, Aku yang menerima Jeannie
Ferrami. Tentu saja tidak pernah terpintas dalam diriku bahwa dia akan
menciptakan metode kerja seperti ini tapi toh ini tanggung jawabku, dan
kukira ada baiknya aku membantumu menyelesaikan masalah ini." Apa
usulmu"" Aku tidak bisa memintamu untuk tidak mempubli kasi pernyataan pers itu.
Aku tidak punya hak untuk itu. Kau tidak bisa menempatkan suatu riset di atas
kepentingan seluruh universitas, itu kuakui." Ia menatap ke atas.
Maurice tampak ragu. Untuk sesaat Berrington sempat mempertanyakan,
apakah Maurice tiba-tiba menyadari dirinya berhasil dipojokkan. Tapi pada saat
bersamaan, kekhawatirannya itu pun berlalu. Aku menghargai ucapanmu itu,
Berry. Tapi bagaimana caramu menghadapi Jeannie""
Berrington merelaks. Sepertinya segalanya sesuai dengan rencananya. Kukira
itu masalahku," ujarnya. Biar aku yang tangani."
272 BAB 22 teve jatuh tertidur di tengah jam-jam pertama hari Rabu pagi.
Suasana di penjara itu sunyi. Porky masih mendengkur, dan Steve sudah tidak
tidur selama empat puluh dua jam. Ia berusaha untuk tetap terjaga, sambil
menghafal kata-kata yang akan ia ucapkan saat mengajukan permohonan
kepa da hakim untuk dilepas sebagai tahanan luar besok, tapi setiap kali ia
hanyut ke alam mimpi, di mana si hakim tersenyum ramah kepadanya sambil
berkata, Permohonan untuk dilepas sebagai tahanan luar dikabulkan, biarkan
orang ini pergil, lalu ia melangkah keluar meninggalkan gedung pengadilan,
menuju jalan yang disinari panas matahari. Saat duduk dalam posisi yang sama
di lantai sel itu, dengan bersandar ke tembok, ia mendapati dirinya terlena,
kemudian tersentak bangun lagi beberapa kali, namun akhirnya kehendak alam
berhasil menundukkan kekerasan tekadnya.
la sedang terlelap saat tiba-tiba dikagetkan oleh suatu hantaman menyakitkan
pada tulang rusuknya, la terenyak, lalu membuka mata. Rupanya Porky baru
saja menendangnya dan sekarang sedang mendoyongkan tubuh ke arahnya,
dengan mata terbeliak seperti orang kalap, sambil berteriak, Kaucuri ganjaku,
bangsat! Kautaruh di mana, di mana" Kembalikan kepadaku sekarang juga, atau
mampuslah kau!" 273 Steve langsung bereaksi, tanpa berpikir sama sekali, la melompat berdiri
seperti pegas, tangan kanannya terulur kaku, kemudian ia menghujamkan dua
jarinya ke mata Porky. Porky berteriak kesakitan sambil melangkah mundur.
Steve mengikutinya, seraya mencoba menembuskan jari-jarinya ke dalam otak
Porky, terus sampai ke bagian belakang kepalanya. Di suatu tempat di
kejauhan, ia dapat menangkap suatu suara yang terdengar amat mirip dengan
suara teriakan marahnya sendiri.
Porky mengambil satu langkah mundur lagi, lalu terenyak keras di atas kloset,
sambil menutup matanya dengan kedua tangannya.
Steve meletakkan kedua tangannya di belakang leher Porky, sesudah itu
menarik kepalanya ke arahnya, kemudian menghantam wajahnya dengan lutut.
Darah muncrat dari mulut Porky. Steve merenggut leher kemejanya,
menariknya berdiri dari kloset itu, lalu mengempaskannya ke lantai. Saat akan
menendanginya, tiba-tiba kewarasannya pulih. Untuk sesaat ia termanggu,
menerawangi Porky yang sedang mengalami perdarahan di lantai, kemudian
kabut amarahnya mereda. Oh, tidak," ujarnya. Apa yang sudah kulakukan""
Pintu sel itu tiba-tiba terbuka dan dua orang polisi menghambur masuk, sambil
mengacungkan tongkat pemukul mereka.
Steve menaikkan tangannya ke atas.
Yang tenang sekarang," ujar salah satu polisi itu.
Aku sudah tenang," jawab Steve.
Para petugas itu memborgol tangannya, lalu mengeluarkannya dari sel itu. Satu
di antara mereka mengayunkan tinjunya ke perut Steve dengan keras. Steve
langsung membungkuk, megap-megap. Itu cuma untuk mengingatkanmu agar
tidak coba-coba lagi," ujar si polisi.
Ia mendengar suara pintu selnya dibanting menutup dan suara Spike, si petugas
jaga, berkata dalam nada 274 bercanda, Kau perlu dokter. Porky" Kebetulan ada seorang dokter bewan di
East Baltimore Street." Ia tertawa karena leluconnya sendiri.
Steve menegakkan tubuhnya. Bekas hantaman itu masih terasa sakit, tapi ia
sudah bisa bernapas. Ia menoleh ke arah Porky melalui terali besi. Laki-laki itu
sedang duduk tegak sambil menggosok-gosok matanya. Melalui bibirnya yang
berdarah ia menjawab Spike, Bangsat kan."
Steve merasa lega; Porky tidak terluka parah.
Spike berkata, Memang sudah waktunya kau keluar dari sana, anak sok pintar.
Tuan-tuan ini datang untuk menjemputmu ke pengadilan." Ia memeriksa
sehelai kertas. Coba kita lihat, siapa lagi yang harus ikut ke Northern District
Court" Mr. Robert Sandilands, yang lebih dikenal sebagai Sniff &." Ia
mengeluarkan tiga orang lagi dari dalam beberapa sel. lalu merantai mereka
dengan Steve. Kemudian kedua anggota polisi itu menggiring mereka ke tempat
parkir, dan naik ke atas sebuah bus.
Steve berharap ia tidak usah kembali ke tempat itu.
Di luar masih gelap. Steve memperkirakan saat itu sekitar pukul enam pagi.
Sidang tidak akan dimulai sebelum pukul sembilan atau sepuluh pagi, jadi ia
masih harus menunggu lama. Mereka mengitari kota selama lima belas sampai
dua puluh menit, kemudian memasuki sebuah pintu garasi di gedung
pengadilan. Mereka turun dari bus itu, lalu menuju lantai dasar.
Di sekitar sebuah tempat terbuka terdapat delapan kurungan berterali besi.
Masing-masing kur ungan memiliki sebuah dipan dan kloset, tapi tempatnya
lebih luas daripada sel-sel yang ada di kantor polisi. Keempat tahanan itu
dimasukkan ke dalam sebuah kurungan yang sudah berisi enam orang di
dalamnya. Rantai-rantai mereka dibuka, lalu digeletakkan di sebuah meja di
tengah-tengah ruangan itu. Ada beberapa petugas di
275 sana, yang dikepalai oleh seorang wanita kulit hitam bertubuh tinggi dan
bertampang kejam dalam seragam sersan.
Selama satu jam berikutnya, sekitar tiga puluh atau lebih tahanan baru tiba.
Mereka ditempatkan berdua belas dalam sebuah kurungan. Teriakan dan siulan
terdengar saat serombongan kecil tahanan wanita digiring masuk. Mereka
dimasukkan ke dalam kurungan yang terletak di ujung lain ruangan itu.
Setelah itu tidak banyak yang terjadi selama beberapa jam. Sarapan pagi mulai
dibawa masuk, namun sekali lagi Steve menolak bagiannya; ia masih belum
terbiasa makan di tempat yang ada klosetnya. Beberapa orang tahanan
berbincang-bincang dengan ramainya, kebanyakan tetap bertampang murung
dan diam. Ada yang kelihatannya masih belum pulih akibat kebanyakan minum
minuman keras. Kelakar antara para tahanan dan petugas jaga tidak sekonyol
di tempat sebelumnya, dan Steve mempertanyakan apakah itu karena seorang
wanitalah yang membawahinya.
Susasana di penjara ternyata sama sekali tidak seperti yang mereka perlihatkan
di televisi, pikirnya. Acara-acara televisi dan film-film membuat penjara
tampak seperti hotel murahan; mereka tidak pernah menunjukkan kloset-klosetnya yang terbuka, pelecehan-pelecehan verbalnya, atau tindakan-tindakan kekerasan yang diterima oleh yang dianggap membuat masalah.
Hari ini mungkin akan menjadi hari terakhirnya di penjara. Andai kata ia
percaya pada Tuhan, tentunya ia sudah akan berdoa dengan sepenuh hati
Ia memperkirakan sudah sekitar tengah hari saat mereka mulai mengeluarkan
para tahanan dari sel-sel itu.
Steve termasuk dalam rombongan kedua. Mereka diborgol lagi dan sepuluh
orang dirantai bersama. Kemudian mereka naik ke ruang sidang.
276 Ruang sidang itu mengingatkannya akan sebuah kapel Methodist. Dinding-dindingnya dicat warna hijau, sampai ke sebuah garis hitam sebatas pinggang,
kemudian dalam warna krem di atasnya Ada sebuah karpet hijau di lantainya
dan sembilan deretan bangku kayu berwarna kekuningan.
Di deretan paling belakang duduk ayah dan ibu Steve. Ia tersentak kaget.
Dad mengenakan seragam kolonelnya, dengan topinya di bawah lengan. Ia
duduk tegak, seakan sedang berdiri siaga. Rona wajahnya khas orang Celtic
mata biru, rambut bernuansa gelap, dan bayangan cambang lebat pada pipi
yang habis dicukur bersih. Ekspresi wajahnya kaku, tegang dengan emosi
tertahan. Mom duduk di sebelahnya, kecil dan agak .gemuk, wajahnya yang
bundar sembab oleh air mata.
Steve berandai ia dapat amblas ke bawah lantai. Dengan rela ia bersedia
kembali ke sel si Porky untuk menghindari momentum ini. la berhenti
melangkah, sehingga seluruh barisan tahanan itu terhenti, kemudian menatap
dengan pandangan sedih ke arah orangtuanya, sampai, seorang petugas
mendorongnya dan ia tersungkur ke arah bangku paling depan.
Seorang pegawai pengadilan wanita duduk di muka sidang, menghadap para
tahanan. Seorang petugas penjara berjaga-jaga di pintu. Satu-satunya petugas
pengadilan lain yang hadir di situ adalah seorang laki-laki kulit hitam
berkacamata yang berusia sekitar empat puluhan, mengenakan jas dan dasi,
dengan celana blue jeans. Ia menanyakan nama para tahanan, lalu mengecek
sebuah daftar. -SteveTnenoleh ke belakang melalui pundaknya. Tidak ada siapa-siapa di bangku
yang disediakan untuk umum, kecuali kedua orangtuanya. Ia merasa bersyukur
memiliki keluarga yang cukup peduli untuk hadir, tidak seperti para tahanan
lain. Namun pada saat bersamaan, ia
lebih suka melewati momentum memalukan ini tanpa ada yang menyaksikan.
Ayahnya berdiri, kemudian melangkah maju. Laki-laki bercelana jeans itu
menatapnya dengan pandangan sok penting. Kenapa, Sir""
Aku ayah Steven Logan, dan aku ingin bicara dengannya," ujar Dad dalam
nada berwibawa. Boleh aku tahu siapa Anda""
David Purdy, aku seorang penyidik
prasidang. Aku yang menelepon Anda pagi
tadi." Jadi, begitu caranya Mom dan Dad tahu, ujar Steve pada dirinya. Seharusnya ia
dapat menebaknya. Petugas pengadilan itu mengatakan kepadanya bahwa
seorang penyidik akan mengecek kebenaran data-datanya. Cara termudah
untuk melakukannya adalah dengan menghubungi kedua orangtuanya. Hatinya
menciut membayangkan mereka menerima telepon itu. Apa yang telah
dikatakan penyidik itu" Aku perlu mengecek alamat Steven Logan, yang sedang
ditahan di Baltimore, dengan tuduhan melakukan tindak pemerkosaan. Anda
ibunya" Dad mengulurkan tangannya ke arah laki-laki itu, lalu berkata, Senang
berkenalan dengan Anda, Mr. Purdy." Namun Steve dapat melihat bahwa Dad
sama sekali tidak suka padanya.
Purdy berkata, Anda bisa bicara dengan putra Anda. Silakan. Tidak ada
masalah." . Dad mengangguk singkat. Ia menyusuri bangku di belakang para tahanan, lalu
duduk persis di belakang Steve. Ia meletakkan tangannya di pundak Steve, lalu
meremasnya dengan lembut Air mata mulai menggenangi mata Steve. Dad,
aku tidak melakukan ini," ujarnya.
^"Aku tahu, Steve," sahut ayahnya. Nadanya yang begitu tulus membobolkan
pertahanan Steve, dan ia mulai menangis. Begitu mulai, ia tidak dapat berhenti
lagi. Ia merasa lemah karena lapar dan
278 kurang tidur. Seluruh ketegangan dan penderitaannya selama dua hari terakhii
ini membuatnya hanyut, air matanya mengalir bebas. Berkali-kali ia mencoba
menelan dan mengeringkan wajahnya dengan tangannya yang diborgol.
Selang beberapa saat, Dad berkata, Kami ingin mencari seorang pengacara
untukmu, tapi waktunya tidak cukup kami baru saja sampai di sini."
Steve mengangguk. Ia akan bertindak sebagai pengacaranya sendiri, andai kata
ia dapat menguasai dirinya.
Dua orang gadis dibawa masuk oleh seorang petugas wanita. Mereka tidak
diborgol. Mereka duduk, lalu tertawa cekikikan. Usia mereka sekitar tujuh
belasan. Bagaimana sebetulnya kejadiannya"" tanya Dad kepada Steve.
Usaha untuk menjawab pertanyaan itu membantu Steve menghentikan
isakannya. Rupanya tampangku mirip dengan si pelaku," ujarnya. Ia
membersihkan hidungnya, kemudian menelan ludah. Si korban menunjukku
saat kami dibariskan. Dan seperti yang kuungkapkan pada pihak kepolisian, aku
memang kebetulan ada di sekitar situ pada waktu itu. Tes DNA itu akan
menjernihkan namaku kembali, tapi hasilnya baru keluar setelah tiga hari.
Mudah-mudahan aku bisa dilepas sebagai tahanan luar hari ini."
Katakan pada hakimnya bahwa kami ada di sini." ujar Dad. Mungkin itu akan
membantu." Steve merasa seperti anak yang sedang dihibur oleh ayahnya. Ini
mengingatkannya kembali akan suatu kenangan manis-manis pahit yang terjadi
pada hari ia memperoleh sepedanya yang pertama. Sepertinya ini hari ulang
tahunnya yang kelima. Sepeda itu jenis yang memiliki sepasang roda ekstra di
belakang, untuk penjaga-keseimbangan. Rumah mereka memiliki sebuah kebun
besar dengan dua anak tangga menuju serambi. Kau boleh putar-putar kebun,
tapi jangan main dekat 279 tangga" ujar Dad ketika itu, tapi Stevie kecil justru mencoba menggelindingkan
sepedanya turun tangga. Ia terjungkal, mencederai sepedanya dan dirinya
sendiri; ia menduga ayahnya akan marah-marah padanya karena tidak


Kembaran Ketiga The Third Twin Karya Ken Follett di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mematuhi perintahnya Tapi Dad membantunya berdiri, membersihkan luka-lukanya dengan hati-hati, sesudah itu membetulkan sepedanya Stevie
menantikan saat ia akan marah-marah, tapi hal itu tidak juga terjadi. Dad
bahkan tidak mengatakan, Kan aku sudah bilang. Tak peduli apa pun yang
terjadi, orangtua Steve selalu berada di pihaknya Si hakim muncul.
Ia seorang wanita kulit putih menarik yang berusia sekitar lima puluhan, mungil
dan rapi. Ia mengenakan sehelai jubah hitam dan membawa sekaleng Diet Cola,
yang ia letakkan di mejanya saat ia duduk.
Steve mencoba membaca wajahnya. Apakah ia wanita yang kejam atau lembut"
Apakah suasana hatinya sedang enak atau kurang baik" Apakah ia wanita yang
hangat, berpikiran terbuka, dan memiliki hati, atau secara obsesif berpegang
teguh pada disiplin dan diam-diam berharap dapat mengirim mereka semua ke
kursi listrik" Steve menatap matanya yang biru, hi
dungnya yang lancip, rambutnya yang berwarna gelap dan diseling keabuan. Apakah ia memiliki
suami berperut gendut, seorang anak yang sedang menginjak remaja dan sering
membuatnya pusing, seorang cucu yang disayanginya dengan siapa ia berguling-guling di karpet" Ataukah ia tinggal sendirian di sebuah apartemen mahal yang
penuh dengan perabotan modem yang kaku dan bersudut-sudut tajam" Dosen-dosennya pernah membeberkan padanya secara teoretis, alasan-alasan untuk
memberikan atau menolak permintaan seseorang untuk menjadi tahanan luar,
tapi kini semua itu sepertinya tidak relevan lagi. Yang benar-benar penting
hanyalah apakah wanita ini berhati lembut atau tidak.
280 Si hakim melayangkan pandang ke arah deretan tahanan, lalu berkala,
Selamat siang. Ini adalah sidang peninjauan ulang permohonan Anda untuk
mendapatkan status tahanan luar." Suaranya rendah tapi jelas, nadanya tegas.
Segala sesuatu mengenai dirinya berkesan tegas dan rapi kecuali kaleng Coke
itu, suaiu sentuhan manusiawi yang membangkitkan kembali harapan di hati
Steve. Apakah Anda sekalian sudah menerima surat gugatan kalian"" Semua sudah
menerima. Kemudian ia membacakan sebuah naskah tentang hak-hak mereka,
serta cara untuk mendapatkan pengacara.
Setelah itu ia berkata, Pada saat dipanggil, angkatlah tangan kanan Anda. Ian
Thompson." Seorang tahanan menaikkan tangannya. Ia membacakan tuntutan
serta penalti yang dihadapi laki-laki itu. Ian Thompson rupanya sudah
menggarong tiga rumah di daerah permukiman elite Roland Park. Ia seorang
laki-laki keturunan Hispanik yang lengannya digips. Tampaknya ia tidak peduli
akan nasibnya, dan merasa bosan menjalani seluruh proses itu.
Sebagaimana diungkapkan si hakim, ia mempunyai hak untuk dihadapkan pada
suatu sidang pemeriksaan awal dan diadili oleh suatu dewan juri. Steve
menunggu dengan hati berdebar-debar, apakah orang ini akan memperoleh
status tahanan luarnya. Si Tpenyidik prasidang berdiri. Dalam gaya bicara yang amat cepat ia
menyatakan bahwa Thompson sudah tinggal di alamat yang sama selama satu
tahun, punya seorang istri dan seorang bayi, tapi tidak memiliki pekerjaan
tetap. Ia juga punya masalah obat bius dan sebuah catatan kejahatan. Steve
tidak akan melepas orang seperti ini di jalan.
Namun si hakim mengabulkan permohonannya dengan imbalan sebesar dua
puluh lima ribu dolar. Steve merasa memiliki harapan. Ia tahu bahwa si
tenuduh 281 biasanya hanya perlu menyediakan sepuluh persen dari jumlah ini dalam bentuk
kontan, jadi Thompson dapat bebas kalau ia bisa memperoleh dua ribu lima
ratus dolar. Itu sepertinya tidak terlalu berat.
Satu di antara kedua gadis itu memperoleh giliran berikutnya. Rupanya ia
terlibat dalam percekcokan dengan gadis lain dan dituntut telah melakukan
tindakan penyerangan. Si penyidik prasidang menyatakan kepada Hakim bahwa
ia tinggal bersama kedua orangtuanya dan bekerja di kasir sebuah pasar
swalayan di dekat situ. Jelas bahwa tuntutannya tidak begitu serius, sehingga si
hakim mengabulkan permohonannya berdasarkan surat pernyataan sanggupnya
untuk berpegang pada tata tertib pengadilan. Ini berarti ia tidak usah
menyediakan uang sama sekali.
Suatu keputusan yang ringan lagi. Hati Steve mulai melambung sedikit.
Kepada si tertuduh juga diingatkan untuk tidak pergi ke alamat gadis yang
pernah cekcok dengannya itu. Steve jadi teringat bahwa seorang hakim bisa
menambahkan persyaratan pada keputusannya Mungkin ada baiknya kalau ia
mengajukan bahwa ia akan menjauhi Lisa Hoxton. la sama sekali tidak tahu di
mana wanita itu tinggal atau bagaimana tampangnya, namun ia bersedia
mengatakan apa saja yang mungkin dapat membantunya meninggalkan tempat
tahanan itu. Tahanan berikutnya adalah seorang laki-laki kulit putih setengah baya yang
telah mengekspos alat vitalnya kepada para pelanggan wanita di bagian higina
sebuah toko Rite-Aid. Ia sudah memiliki catatan panjang untuk pelanggaran
yang persis sama Ia tinggal sendirian, tapi di alamat yang sama, selama lima
tahun. Di luar dugaan Steve, si hakim menolak permohonan dilepasnya. Postur
tubuh laki-laki itu kecil dan kurus; Steve menilainya sama sek
ali tidak berbahaya. Tapi mungkin hakim ini, sebagai seorang wanita, lebih keras
dalam menghadapi kasus pelanggaran seks.
282 Wanita itu mengalihkan perhatian ke lembaran kertas di hadapannya, lalu
berkata, Steven Charles Logan"
Steve mengangkat tangannya. Tolong keluarkan aku dari sini.
Anda dituntut telah melakukan tindakan pemerkosaan tingkat satu, dan
mungkin menghadapi penalti hukuman penjara seumur hidup."
Di belakangnya, Steve mendengar suara desahan napas ibunya
Si hakim masih membacakan beberapa tuntutan lain beserta penalti-penaltinya, kemudian si penyidik prasidang berdiri. Ia menyatakan umur Steve,
alamat, dan pekerjaannya, dan mengatakan bahwa Steve tidak memiliki
catatan kejahatan serta tidak memiliki masalah ketergantungan apa-apa.
Menurut Steve, dibandingkan dengan yang lain, catatannya betul-betul ideal.
Tentunya wanita itu memperhatikannya.
Setelah Purdy selesai, Steve berkata, Bolehkah aku mengatakan sesuatu, Yang
Mulia7 Baik, tapi ingat, tidak akan menguntungkan bagi Anda untuk mengungkapkan
sesuatu mengenai tindak kejahatan itu."
Steve berdiri. Aku tidak bersalah, Yang Mulia. Tapi sepertinya penampilanku
mirip si pelaku, sehingga andai kata Anda mengabulkan permohonanku, aku
berjanji untuk tidak mendekati si korban, andai kata Anda ingin menjadikan itu
persyaratan untuk melepasku dengan jaminan."
Baik." Ia masih ingin bicara lebih banyak untuk lebih meyakinkan si hakim, namun
semua ucapan yang sudah dipersiapkannya sewaktu berada di dalam sel kini
menghilang begitu saja dari kepalanya. Ia tidak tahu lagi apa yang harus
dikatakan. Dengan perasaan frustrasi, ia duduk.
Di belakangnya, ayahnya berdiri. Yang Mulia, aku
ayah Steven, Kolonel Charles Logan. Aku bersedia menjawab pertanyaan apa
saja yang ingin Anda ajukan kepadaku."
Si hakim menatap dengan pandangan dingin. Itu tidak perlu."
Steve mempertanyakan, mengapa wanita itu sepertinya kurang menyukai
campur tangan ayahnya. Mungkin ia cuma ingin menyatakan bahwa ia tidak
merasa terkesan oleh pangkat militernya. Mungkin ia ingin mengatakan, Semua
menduduki tempat yang sama di dalam sidangku, siapa pun itu, tak peduli
betapa terhormat serta terpelajarnya ia.
Dad duduk kembali. Si hakim mengalihkan pandang ke arah Steve. Mr. Logan, apakah Anda
mengenal wanita itu sebelum tindak kejahatan itu berlangsung""
Aku belum pernah bertemu dengannya," ujar Steve.
Pernahkah Anda melihatnya sebelumnya""
Steve memperkirakan wanita itu sedang mempertanyakan apakah ia pernah
melakukan pengintaian selama beberapa waktu sebelum menyerang Lisa
Hoxton. Ia menjawab, Aku tidak bisa menjawab itu, aku tidak tahu bagaimana
tampangnya." Si hakim tampak menimbang-nimbang kebenaran jawaban itu selama beberapa
detik. Steve merasa seakan ia sedang bergelayut di sebuah tebing. Sepatah
kata dari si hakim sudah cukup untuk menyelamatkan dirinya. Andai kata
wanita itu menolak permohonan dilepasnya, ia akan jatuh ke dalam jurang
yang curam itu. Akhirnya wanita itu berkata, Permohonan untuk dilepas dikabulkan, dengan
imbalan sebesar dua ratus ribu dolar."
Rasa lega melanda Steve, bak guyuran ombak. Seluruh tubuhnya merelaks.
Terima kasih, Tuhan," gumamnya.
Anda tidak boleh mendekati Lisa Hoxton atau pergi ke 1321 Vine Avenue."
284 Steve kembali merasakan cengkeraman hangat tangan ayahnya di pundaknya.
Ia menaikkan tangannya yang masih diborgol untuk menyentuh jari-jari kurus
laki-laki itu. Ia tahu masih perlu waktu satu-dua jam lagi sebelum ia betul-betul dilepas,
tapi ia tak peduli, sebab kini ia yakin akan bebas, la akan memakan enam buah
Big Mac dan tidur selama dua puluh empat jam. Ia ingin mandi air panas, ganti
pakaian bersih, dan memperoleh arlojinya kembali. Ia ingin segera menikmati
kembali keberadaannya di antara mereka yang tidak mengeluarkan kata-kata
umpatan setiap kali membuka mulut.
Dan ia menyadari, sedikit di luar perhitungannya, bahwa yang paling ia
inginkan saat itu adalah menghubungi Jeannie Ferrami.
BAB 23 Jeannie merasa sangat kesal saat kembali ke ruang kantornya. Maurice Obeli
betul-betul pengecut. Seorang reporter koran yang agresif menuding secar
a ngawur, itu saja, tapi dia sudah menciut. Dan Berrington ternyata terlalu
lemah untuk memberikan perlindungan padanya secara lebih efektif.
Program komputernya merupakan keberhasilannya yang paling besar. Ia telah
mulai mengembangkannya saat ia menyadari bahwa risetnya dalam dunia
kriminalitas tidak akan pernah lancar tanpa suatu sarana baru untuk
menemukan subjek-subjek yang dibutuhkan bagi studinya. Ia telah
menghabiskan tiga tahun untuk itu. Program ini merupakan salah satu
keberhasilannya yang betul-betul luar biasa, di luar gelar juara yang telah ia
capai dalam bidang tenis. Andai kata ia memang memiliki bakat intelektual
yang unik, maka bidangnya adalah memecahkan teka-teki logis sejenis itu.
Meskipun yang ditekuninya adalah psikologi manusia-manusia yang tidak
rasional dan tidak dapat diandalkan, ia toh melakukannya dengan memanipulasi
sejumlah data dari ratusan ribu individu; usaha itu dapat
dipertanggungjawabkan secara statistik dan matematik. Andai kata programnya
ternyata tidak baik, menurutnya, ia akan merasa sia-sia. Lebih baik ia
mengundurkan diri saja dan menjadi pramugari, seperti Penny Watermeadow.
286 , Ia tercengang melihat Annette Bigelow menunggu di muka pintunya. Annette
adalah mahasiswa senior yang proyek akhirnya mendapatkan penyeliaan dari
Jeannie sebagai bagian dari tugas mengajarnya. Sekarang ia teringat bahwa
akhir minggu yang lalu, Annette menyerahkan usulan untuk jadwalnya pada
tahun itu, dan mereka sudah berjanji akan membicarakannya pagi ini. Jeannie
memutuskan untuk membatalkan pertemuannya; masih banyak hal yang lebih
penting menantinya. Kemudian ia melihat ekspresi antusias yang membayang di
wajah wanita yang lebih muda itu, dan ia teringat betapa berartinya
pertemuan-pertemuan seperti ini saat kau masih seorang mahasiswa; ia
memaksa dirinya untuk tersenyum, lalu berkata, Maaf kau terpaksa
menunggu. Ayo kita mulai sekarang juga."
Untungnya ia sudah membaca usulan itu dengan cermat sebelumnya, dan
membuat beberapa catatan. Annette merencanakan untuk menelusuri data-data mengenai pasangan kembar yang ada, untuk melihat apakah ia dapat
menemukan korelasi antara bidang-bidang yang berhubungan dengan
pandangan politis dan sikap moral. Suatu gagasan yang menarik dan betul-betul
ilmiah. Jeannie mengusulkan sedikit perbaikan di sana-sini, lalu memberikan
lampu hijaunya. Saat Annette meminta diri, Ted Ransome melongokkan kepala melalui pintu.
Tampangmu seperti siap membantai entah siapa," ujarnya.
Pokoknya bukan kau," Jeannie tersenyum. Masuklah, kita minum secangkir
kopi." Asyik." Ransome adalah sosok favorit Jeannie di departemen itu. Seorang
lektor yang menekuni ilmu psikologi persepsi, dengan rumah tangga rukun
bahagia dan dua orang anak yang masih kecil. Jeannie tahu bahwa Ransome
menilai dirinya sebagai wanita yang menarik, namun ia tidak pernah melakukan
yang aneh-aneh. Mereka sering terlibat dalam situasi-situasi menye-riangkan,
yang tidak akan pernah berkembang sampai, menimbulkan masalah.
Jeannie menyalakan perangkat pembuat kopi di samping meja tulisnya, lalu
menceritakan kepada Ransome tentang konfliknya dengan New York Times dan
Maurice Obeli. Tapi sekarang tinggal satu pertanyaan besar," ujarnya. Siapa
yang memberikan masukan itu kepada mereka""
Tentunya si Sophie," ujar Ransome.
Sophie Chappie adalah satu-satunya wanita lain di fakultas psikologi. Meskipun
usianya sudah menjelang lima puluhan dan jabatannya seorang profesor penuh,
ia masih menganggap Jeannie semacam saingan dan bersikap amat cemburuan
sejak awal semester itu. Ia mencela segala sesuatu mengenai Jeannie, mulai
dari rok-rok mininya sampai cara ia memarkir mobilnya.
Masa dia akan melakukan hal seperti itu"" ujar Jeannie.
Kenapa tidak"" Kukira kau benar." Jeannie tidak pernah berhenti tercengang menghadapi
kepicikan para ilmuwan top. Ia pernah menyaksikan seorang ahli matematika
terkemuka meninju ahli ilmu fisika paling brilian di Amerika hanya gara-gara
merasa gilirannya di sebuah kafetaria diserobot. Mungkin akan kutanyakan
padanya." Ransome mengangkat alisnya. Dia nggak bakal ngaku."
Tapi tampang nya bakal rikuh." Bakal terjadi keributan."
Sebelumnya suasananya juga sudah tegang."
Pesawat telepon Jeannie berdering. Ia meraihnya sambil memberikan isyarat
kepada Ted untuk menuang kopinya. Halo."
Naomi Freelander di sini."
Untuk sesaat Jeannie bimbang. Aku tidak yakin Tipakah ada baiknya aku
melayani Anda." 288 Kudengar Anda sudah tidak menggunakan sistem database medis itu untuk
melaksanakan riset Anda." Tidak."
Apa maksud Anda dengan, Tidak*""
Maksudku aku tidak menggunakannya. Ulah Anda telah mengawali terjadinya
suatu diskusi, tapi sejauh ini belum ada keputusan yang dibuat."
Aku baru saja menerima faks dari kantor pimpinan universitas. Di dalamnya
pihak universitas meminta maaf kepada mereka yang merasa keleluasaan
pribadinya dilanggar, dan memastikan program itu tidak akan dilanjutkan lagi."
Jeannie tersentak. Mereka mengirim itu""
Anda tidak tahu""
Aku melihat konsepnya, tapi aku sama sekali tidak mendukung ide mereka."
Rupanya mereka membatalkan program Anda tanpa memberitahu Anda."
Mana mungkin"" Maksud Anda"" (
Aku mempunyai kontrak dengan universitas ini. Mereka tidak bisa berbuat
seenaknya." " Apakah itu berarti Anda akan melanjutkan program Anda menentang
kebijakan pihak pimpinan universitas""
Ini bukan soal menentang. Mereka tidak bisa mengomando aku." Mata Jeannie
bertemu pandang dengan Ted. Laki-laki itu mengangkat tangannya, kemudian
menggerakannya, seakan mengatakan jangan. Jeannie menyadari bahwa Ted
benar; bukan begini cara menghadapi pihak media massa. Ia mengubah
taktiknya. Begini," ujarnya dalam nada berkompromi, Anda sendiri yang
mengatakan bahwa invasi keleluasaan pribadi dianggap amat berpotensi, dalam
kasus ini." Ya &" Dan sejauh ini. Anda belum berhasil menemukan
289 siapa pun yang bersedia mengajukan tuntutan atas programku itu. Namun Anda
sama sekali tidak tergugah mengenai pembatalan proyek riset ini. 1
Aku tidak memberikan penilaianku, aku cuma melaporkan."
Apakah Anda tahu mengenai apa risetku sebenarnya" Aku sedang mencoba


Kembaran Ketiga The Third Twin Karya Ken Follett di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menemukan apa yang membuat seseorang cenderung melakukan tindakan
kriminal. Aku orang pertama yang rnemikirkan cara yang betul-betul
menjanjikan untuk mendalami problema ini. Andai kata semuanya lancar, apa
yang kutemukan akan menjadikan Amerika tempat yang lebih baik untuk
membesarkan cucu-cucu Anda."
Aku tidak punya cucu."
Itukah alasan Anda""
Aku tidak membutuhkan alasan &"
Mungkin tidak, tapi apakah tidak lebih baik jika Anda menemukan suatu kasus
invasi keleluasaan pribadi yang betul-betul dipermasalahkan orang" Tidakkah
itu merupakan liputan yang lebih menarik untuk dimuat di koran""
Biar aku yang memutuskan itu."
Jeannie menghela napas. Ia sudah melakukan sebisanya Sambil mengenakkan
gigi, ia mencoba mengakhiri percakapan itu dalam nada lebih bersahabat.
Oke, semoga Anda berhasil."
Aku menghargai kerja sama Anda, Dr. Ferrami."
Selamat siang." Jeannie menutup pesawatnya sambil mengumpat,
Brengsek." Ted menyodorkan secangkir kopi ke arahnya. Sepertinya mereka sudah
mengeluarkan pernyataan bahwa programmu tidak akan dilanjutkan."
Aku tidak mengerti. Berrington bilang kami masih akan membicarakan
langkah-langkah yang akan kami ambil."
Ted menurunkan volume suaranya. Kau tidak me
290 ngenal Berry sebaik aku mengenalnya. Percayalah padaku, dia benar-benar
selihai ular. Aku udak akan lengah jika berhadapan dengannya."
Mungkin terjadi kekeliruan," ujar Jeannie penuh harap. Mungkin sekretaris
Dr. Obell mengirim surat pernyataan itu secara tak sengaja."
Mungkin," ujar Ted. Tapi aku berani bertaruh ini ulah si ular."
Bagaimana kalau aku menelepon Times untuk melaporkan bahwa aku diteror
seseorang"" Ted tertawa. Menurutku sebaiknya kau ke kantor si Berry dan menanyakan
kepadanya apakah dia memang sengaja mengirim pernyataan itu sebelum dia
berbicara denganmu."
Ide bagus." Jeannie meneguk kopinya, lalu berdiri.
Ted melangkah ke arah pintu. Semoga kau berhasil. Aku akan berdoa
untukmu." Trims." Semula Jeannie ingin mengecup pipi laki-laki itu, namun ia keburu
mengurungkan niatnya. Jeannie menelusuri lorong, lalu menaiki ta
ngga menuju ruang kerja Berrington.
Pintunya dalam keadaan terkunci. Ia menuju ruang sekretariat yang melayani
semua profesor yang ada. Hai, Julie, di mana Berry""
Dia sudah pulang, tapi dia memintaku membuat perjanjian dengan Anda
besok." Sial. Bajingan itu sedang berusaha menghindari dirinya. Teori Ted ternyata
benar. Jam berapa besok""
Sembilan tiga puluh""
Aku akan kemari." Jeannie turun kembali ke lantainya, lalu melangkah masuk ke dalam
laboratorium. Lisa sedang sibuk di belakang meja kerjanya, memeriksa
konsentrasi DNA Steven dan Dennis yang ada di dalam tabung percoba annya Ia
baru saja mencampurkan dua mikroliter dari masing-masing contoh dengan dua
mililiter bahan warna fluorescent. Bahan warna itu mengeluarkan kilau begitu
kontak dengan DNA, dan kuantitas DNA-nya ditunjukkan oleh kilaunya yang
diukur dengan sebuah DNA jluoromeier dengan sebuah jarum yang akan
memperlihatkan hasilnya dalam ukuran nanogram DNA per mikroliter.
Apa kabar"" tegur Jeannie.
Baik-baik." Jeannie mengawasi wajah Lisa. Ia masih dalam tahap memungkir, rupanya.
Ekspresinya tanpa emosi, sementara ia memusatkan seluruh perhatian kepada
pekerjaannya, namun ketegangan toh masih menguasai bawah sadarnya. Kau
sudah berbicara dengan ibumu"" Orangtua Lisa tinggal di Pittsburgh.
Aku tidak ingin dia menjadi risau."
Tapi untuk itulah dia di sana. Teleponlah dia."
Nanti malam mungkin."
Jeannie membeberkan kepadanya soal si reporter dari New York Times,
sementara Lisa terus bekerja. Ia mencampurkan contoh-contoh DNA itu dengan
suatu enzim yang dikenal sebagai endonukleat restriksi. Enzim-enzim ini
menghancurkan DNA asing yang mungkin bisa masuk ke dalam tubuh. Mereka
melakukannya dengan memotong molekul DNA yang panjang menjadi ribuan
fragmen yang lebih pendek. Yang membuat mereka begitu berguna bagi para
peneliti genetika adalah bahwa suatu endonukleat selalu memotong DNA pada
suatu titik tertentu. Akibatnya fragmen-fragmen dari dua contoh darah bisa
diperbandingkan. Andai kata cocok, berarti darah itu berasal dari satu individu
yang sama, atau dari pasangan kembar identik. Kalau fragmen-fragmennya lain,
mereka tentunya berasal dari individu-individu yang berbeda.
Situasinya seperti memotong Satu inci pita kaset dari sebuah opera. Ambillah
sebuah fragmen yang terpotong lima menit dari awal dua pita yang berbeda:
andai kata musik di kedua pita itu merupakan suatu duet yang
292 melantunkan Se a Caso Madama, maka mereka sama-sama berasal dari The
Marriage of Figaro. Untuk mencegah kemungkinan terjadinya dua opera yang
sama sekali berbeda memiliki untaian nada yang persis sama di titik itu, perlu
dilaknkan perbandingan dengan beberapa fragmen lain, tidak hanya satu.
Proses fragmentasi ini berlangsung selama beberapa jam dan tidak dapat
digesa; kalau DNA-nya tidak difrag-mentasi secara sempurna, percobaan itu
akan sia-sia. Lisa tampak tercengang mendengar apa yang diungkapkan Jeannie, tapi ia
tidak menunjukkan simpati sebagaimana yang diharapkan Jeannie. Mungkin
karena ia baru saja mengalami trauma berat tiga hari yang lalu, dan kalau
dibandingkan dengan itu, krisis yang sedang dialami Jeannie tidak ada apa-apanya. Kalau kau tidak bisa melanjutkan proyekmu ini," ujar Lisa, apa yang
akan kautekuni kemudian""
Aku tidak tahu," sahut Jeannie. Sulit rasanya membayangkan itu." Jeannie
menyadari bahwa Lisa rupanya kurang tanggap mengenai apa yang membuat
seorang ilmuwan merasa terdorong. Bagi Lisa, yang menjadi teknisi
laboratorium, proyek riset yang satu hampir mirip dengan yang lain.
Jeannie kembali ke ruang kerjanya, lalu memutar nomor telepon Belia Vista
Sunset Home. Setelah berbagai hal yang ia alami selama ini, ia merasa kurang
menyisihkan waktu untuk berbicara dengan ibunya.
Jawabannya pendek. Mereka sedang makan siang."
Untuk sesaat Jeannie ragu. Oke. Tolong sampaikan kepadanya bahwa
putrinya, Jeannie, meneleponnya, dan aku akan mencoba lagi nanti."
Oke." Perasaan Jeannie mengatakan bahwa wanita itu kurang menanggapi pesannya.
Namaku J-E-A-N-N-I-E," ujarnya. Aku putrinya."
293 Ya, oke." Terima kasih. Aku menghargai perhatian Anda
." Tentu." Jeannie menutup pesawatnya Ia harus mengeluarkan Mom dari situ. Ia belum
mengambil langkah apa-apa sehubungan dengan niatnya untuk memberikan
pelajaran tambahan di akhir minggu.
Ia melirik arlojinya; masih siang. Ia meraih mouse-nya, lalu mengalihkan
perhatian ke layar komputernya, tapi rasanya percuma bekerja saat sedang
menghadapi prospek proyeknya akan dibekukan. Merasa mangkel dan tak
berdaya, ia memutuskan untuk pulang lebih awal
Ia mematikan pemangkat komputernya, mengunci pintu ruang kerjanya, lalu
meninggalkan bangunan itu. Ia masih memiliki mobil Mercedes merahnya Ia
memasukinya, lalu mengusap kemudinya dengan perasaan sayang.
Ia mencoba menghibur dirinya. Ia memiliki seorang ayah; ini merupakan suatu
situasi langka. Mungkin ada baiknya jika ia menghabiskan waktu bersama
ayahnya, untuk menikmati keunikan hubungan mereka. Mereka bisa menelusuri
daerah pelabuhan, lalu jalan-jalan di sekitar sana. Ia bisa membelikan sebuah
jaket baru yang sportif di Brooks Brothers. Ia tidak memiliki uang, tapi ia bisa
memakai kartu kreditnya. Peduli amat, hidup ini kan pendek.
Merasa lebih enak, ia meluncur pulang, lalu memarkir mobilnya di luar rumah.
Daddy, aku pulang," serunya saat menaiki tangga. Pada waktu memasuki
ruang duduknya, ia merasakan kejanggalan. Selang beberapa saat, ia
menyadari bahwa pesawat TV-nya rupanya pindah. Mungkin ayahnya
membawanya ke kamar tidur untuk menonton. Ia memasuki kamar berikutnya;
ayahnya tidak di sana Ia kembali ke ruang duduknya. Wah," erangnya VCR-nya
ternyata juga sudah tidak ada. Daddy,
294 teganya kau!" Perangkat stereo dan komputernya sudah tidak di meja tulisnya
lagi. Tidak," celetuknya, Tidak, aku tidak percaya ini!" Ia lari ke kamar
tidurnya, lalu membuka kotak perhiasannya. Giwang hidungnya berupa berlian
satu karat yang diperolehnya dari Will Temple ternyata hilang.
Pesawat telepon berdering. Secara otomatis ia menjawabnya.
Aku Steven Logan," ujar suara itu. Apa kabar"" Hari ini merupakan hari
paling sial dalam hidupku," ujarnya, lalu ia mulai menangis.
295 BAB 24 Steven Logan menutup pesawatnya. Ia sudah mandi, bercukur, dan
mengenakan pakaian bersih. Dan perutnya kenyang dengan lasagne buatan
ibunya Ia sudah menceritakan seluruh pengalamannya secara mendetail kepada
orangtuanya. Mereka bersikeras untuk mendapatkan advis lembaga bantuan
hukum, meskipun ia sudah mengungkapkan kepada mereka bahwa tuntutan-tuntutan itu pasti akan ditarik begitu hasil les DNA-nya keluar, dan bahwa ia
akan menemui seorang pengacara keesokan harinya. Ia telah tidur sepanjang
perjalanan dari Baltimore ke Washington di bangku belakang mobil Lincoln
Mark VIII ayahnya, dan meskipun itu belum dapat mengimbangi satu setengah
malam yang ia lewatkan dengan terus berusaha tetap terjaga, ia toh merasa
lebih baik. Dan ia ingin sekali bertemu dengan Jeannie. Ia sudah merasakan itu sebelum
meneleponnya Tapi kini, setelah tahu situasi Jeannie saat ini, ia merasa lebih
terdorong lagi. Ia ingin merangkul gadis itu dan mengatakan kepadanya bahwa
segalanya akan berakhir dengan baik.
Ia juga merasa ada pertalian antara masalah Jeannie dengan masalahnya
sendiri. Bagi Steve, segalanya sepertinya jadi serba salah, sejak saat ia
diperkenalkan 296 pada bos Jeannie dan Berrington memperlihatkan reaksi yang janggal.
Ia ingin tahu lebih banyak mengenai misteri asal-usulnya Ia belum
mengungkapkan bagian itu kepada kedua orangtuanya. Sepertinya terlalu
mustahil dan mengguncangkan. Tapi ia merasa perlu membicarakannya dengan
Jeannie. Ia mengangkat pesawatnya untuk menelepon Jeannie kembali, tapi kemudian
mengurungkan niatnya. Jeannie akan mengatakan bahwa ia sedang tak ingin
ditemani. Orang-orang yang sedang sedih biasanya begitu, bahkan pada saat
mereka sebetulnya membutuhkan teman untuk mencurahkan perasaan.
Mungkin lebih baik kalau ia muncul begitu !>aja di ambang pintu Jeannie dan
berkata, Hei, bagaimana kalau kita saling menghibur diri masing-masing"
la menuju dapur. Mom sedang membersihkan wadah lasagne dengan sebuah
sikat khusus. Dad sudah berangkat ke kantor sejam yang lalu. Steve mulai
memasukkan perab otan ke dalam mesin cuci. Mom," ujarnya, mungkin
kedengarannya sedikit aneh, tapi &"
Kau akan menemui seorang gadis," sahut Mom.
Steve tersenyum. Kok tahu""
Aku kan ibumu. Itu yang disebut telepati. Siapa namanya""
Jeannie Ferrami. Doktor Pemurni."
Aku akan menjadi ibu orang Yahudi rupanya. Haruskah aku terkesan oleh gelar
dokternya"" Dia seorang ilmuwan, bukan dokter."
Kalau dia sudah meraih gelar doktornya tentunya dia lebih tua (larimu
Umurnya dua puluh sembilan."
Hm. Seperti apa orangnya""
Yah, bisa dibilang dia menarik. Dia jangkung, dan benar-benar bugar dia
pemain tenis yang hebat dengan rambut dan mata berwarna gelap, dan dia
memakai anting-anting mungil dari perak di cuping hidungnya, dan dia, katakanlah,
terbuka sekali, suka bicara apa adanya, blak-blakan, tapi juga banyak tertawa.
Aku berhasil membuatnya tertawa beberapa kali, tapi pada dasarnya dia &"
Steve mencoba mencari kata yang tepat. Pokoknya dia memancarkan
pengaruh yang kuat; saat dia berada di situ, sulit untuk mengalihkan perhatian
ke arah lain &." Suaranya menghilang.
Untuk sesaat ibunya cuma menatapnya, lalu berkata, Wah, wah & serius nih,
rupanya." Ehm, belum tentu &" Steve tidak menyelesaikan ucapannya. Yah, mungkin
Mom benar. Aku memang tergila-gila padanya."
Apakah dia juga merasakan hal yang sama""
Belum." Si ibu tersenyum lembut. Kalau begitu, pergilah dan temui dia. Kuharap dia
memang layak untukmu."
Steve mencium ibunya. Apa yang membuat Mom begitu baik""
Latihan," sahut si ibu.
Mobil Steve terparkir di luar rumahnya; mereka menjemputnya di kampus Jones
Falls dan ibunya yang mengemudikannya saat mereka kembali ke Washington.
Kini ia melesat ke arah 1-95, menuju Baltimore.
Jeannie tentunya siap untuk mendapatkan perlakukan lembut Ia sudah
menceritakan kepada Steve di telepon bahwa ia baru saja digarong oleh
ayahnya dan dikhianati oleh pimpinan universitasnya Ia membutuhkan
seseorang untuk menghibur dirinya, dan Steve sangat ahli dalam hal itu.
Saat menjalankan kendaraannya Steve membayangkan Jeannie duduk di
sebelahnya, di sofa, tertawa sambil mengatakan, Aku senang sekali kau datang.
Kau membuatku merasa lebih enak. Bagaimana kalau kita buka pakaian
^sekarang dan naik ke tempat tidur"
Steve mampir di sebuah mal kecil di daerah Mount
298 Washington, lalu membeli sebuah piza seafood, sebotol chardonnay senilai
sepuluh dolar, sekarton es krim Ben & Jerry s dengan rasa Rainforest Crunch
dan seikat bunga carnation kuning yang terdiri atas sepuluh tangkai. Sekilas ia
melihat halaman muka Wall Street Journal dengan berita utama tentang
Genetico Inc. Seingatnya perusahaan itulah yang mendanai riset Jeannie
mengenai kekembaran. Sepertinya akan terjadi akuisisi oleh pihak Landsmann,
sebuah konglomerasi Jerman. Ia membeli harian itu.
Fantasinya yang menyenangkan tiba-tiba dibuyarkan oleh kecemasannya
menghadapi kemungkinan Jeannie sedang keluar rumah. Atau mungkin ia ada,
tapi merasa enggan membuka pintunya. Atau mungkin ia sedang ada tamu.
Steve merasa berbesar hati begitu melihat sebuah Mercedes 280C merah
terparkir di dekat rumah Jeannie; ia pasti ada di rumah. Kemudian ia
menyadari bahwa Jeannie mungkin pergi jalan kaki. Atau naik taksi. A tan
mobil seorang teman. Jeannie memakai sebuah pesawat interkorrt untuk masuk. Steve menekan
belnya, lalu menerawangi speaker-nya, sambil berharap akan mendengar
sesuatu. Tidak ada yang terjadi, la mencoba lagi. Terdengar suara kresek-kresek. Hatinya melambung. Sebuah suara dalam nada jengkel menjawab,
Siapa di situ""
Aku Steve Logan. Aku datang untuk menghiburmu."
Lama tidak terdengar jawaban. Steve, rasanya aku lagi tak ingin ditemani."
Setidaknya biarkan aku memberikan padamu bunga yang kubawa ini."
Jeannie tidak menjawab. Rupanya ia takut, ujar Steve pada dirinya. Hatinya
langsung menciut. Katanya ia percaya bahwa dirinya tidak bersalah, tapi itu
kan saat ia sedang berada di balik terali besi. Kini, setelah Steve berdiri di
muka pintunya dan ia sedang sendirian, si
299 tuasinya ternyata tidak begitu mudah. Kau belum mengubah penilaianmu
mengenai diriku, bukan"" tanya Steve. Kau ma
sih percaya bahwa aku tidak
bersalah" Kalau tidak, sebaiknya aku pergi."
Terdengar suara desing, lalu pintu membuka.


Kembaran Ketiga The Third Twin Karya Ken Follett di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Rupanya ia tidak tahan menghadapi tantangan, ujar Steven dalam hati.
la melangkah ke dalam sebuah ruang masuk kecil dengan dua buah pintu lagi.
Yang satu dalam keadaan terbuka serta menuju ke sebuah tangga. Di ujung
atas berdiri Jeannie, dalam baju kaus hijau terang.
Kukira sebaiknya kau naik," ujarnya.
Nadanya tidak begitu antusias, namun Steve toh tersenyum, la naik dengan
membawa hadiah hadiahnya dalam sebuah kantong kertas. Jeannie
menggiringnya ke sebuah ruang duduk kecil dengan sebuah dapur sudut Steve
melihat bahwa ia menyukai warna hitam dan putih, dengan kombinasi warna-warna yang hidup. Ia memiliki sebuah sofa yang dilapis bahan berwarna hitam,
dengan bantal-bantal berwarna oranye, sebuah jam listrik biru pada dinding
yang dicat putih, kap-kap lampu berwarna kuning terang, dan sebuah meja
dapur putih dengan cangkir-cangkir kopi merah.
Steve meletakkan kantong kertasnya di meja dapur. Begini," ujarnya. Kau
butuh sesuatu untuk dimakan, untuk membuatmu merasa lebih enak." Ia
mengeluarkan pizanya. Dan segelas anggur untuk meredakan ketegangan.
Kemudian, saat kau sudah lebih siap untuk memanjakan dirimu, kau boleh
makan es krim ini langsung dari wadah kartonnya; kau bahkan tidak perlu
menyajikannya di piring. Setelah makanan dan minuman itu semuanya habis,
kau masih memiliki bunga-bunga ini. Oke""
Jeannie menatap Steve, seakan ia berasal dari Mars.
Steve menambahkan, Selain itu, kukira kau membutuhkan seseorang untuk
mengungkapkan kepadamu bahwa kau seorang wanita yang hebat dan
istimewa." Air mata mulai menggenang di mata Jeannie. Brengsek kau!" ujarnya. Aku
nggak pernah nangis!" .
Steve meletakkan tangannya di pundak Jeannie. Ini merupakan kali pertama ia
menyentuhnya. Dengan agak ragu ia menarik Jeannie ke arahnya. Jeannie tidak
berusaha melawan. Masih setengah mempercayai keberuntungannya, ia
merangkulnya. Jeannie hampir setinggi dirinya sendiri. SeteJah meletakkan
kepala di pundaknya, tubuh Jeannie mulai berguncang-guncang oleh isakannya.
Steve membelai rambutnya. Rasanya lembut dan berat. Ia mulai terangsang
dan sedikit membuat jarak, sambil berharap Jeannie tidak menyadarinya.
Semuanya akan beres," ujarnya. Kau akan menemukan jalan keluarnya."
Untuk saat yang lama dan menyenangkan, Jeannie masih tetap dalam
pelukannya. Steve dapat merasakan kehangatan tubuhnya dan menghirup
aromanya. Ia mempertanyakan pada dirinya, apakah saatnya tepat untuk
mengecupnya. Ia menimbang-nimbang, khawatir andai kata ia terlalu gegabah,
Jeannie akan menolaknya. Kemudian momentum itu berlalu, dan Jeannie mulai
menarik dirinya. Jeannie mengusap hidungnya dengan tepi baju kausnya yang longgar,
memperagakan sekilas perutnya yang datar dan kecokelatan. Trims," ujarnya.
Aku membutuhkan pundak untuk mencurahkan emosiku."
Steve merasa dikecilkan oleh nadanya yang apa adanya. Baginya momentum itu
amat berarti, tapi bagi Jeannie tidak lebih dari pelepas ketegangan. Sudah
termasuk dalam servisnya," ujarnya dalam nada bercanda, kemudian ia
menyesali ucapannya. Jeannie membuka sebuah lemari, lalu mengeluarkan piring-piring. Aku sudah
merasa lebih enakan," ujarnya. Ayo kita makan."
Steve bertengger di sebuah bangku tinggi di meja dapur. Jeannie memotong
pizanya dan membuka sumbat botol anggur. Steve menikmati cara ia bergerak
di seputar 300 301 rumahnya. Ia menutup sebuah laci dengan pinggulnya, menyipitkan mata untuk
memastikan gelas anggurnya Cukup bersih, memungut alat pembuka botol
anggur dengan jari-jarinya yang panjang dan mantap. Ia teringat gadis yang
pernah menjadi cinta pertamanya. Namanya Bonnie, dan usianya tu uh tahun,
sama seperti dirinya ketika itu; ia pernah menerawang* ikat-ikalnya yang
berwarna pirang stroberi dan matanya yang hijau, sambil menganggap betapa
menakjubkan bahwa sosok yang begitu sempurna bisa hadir -di halaman
Sekolah Dasar Spillar Road Selama beberapa waktu ia sempat berkhayal bahwa
mungkin gadis itu sebetulnya malaikat.
Ia tidak menganggap Jeannie seorang malaikat, tetapi ada se
suatu yang memancar dari dalam dirinya, yang memberikan sensasi sama yang amat
menakjubkan. Kau tegar sekali," komentar Jeannie. Sewaktu aku menjengukmu,
tampangmu betul-betul tidak keruan. Dan itu baru sekitar dua puluh empat jam
yang lalu. tapi sepertinya kau sudah pulih sama sekali."
Nasibku agak mujur. Bagian kepalaku yang dihantam ke tembok oleh Detektif
Allaston masih terasa sakit, dan tulang rusukku yang ditendang Porky Butcher
pada pukul lima pagi tadi memang masih memar, tapi aku akan oke, selama
aku tidak usah kembali ke penjara itu." Ia menyisihkan bayangan itu dari
pikirannya, la tidak akan kembali ke sana; tes DNA-nya akan menghapuskan
tuduhan atas dirinya sebagai seorang tersangka.
Steve melayangkan matanya ke arah rak buku. Jeannie memiliki banyak buku
nonfiksi buku-buku biografi tentang Darwin, Einstein, dan Francis Bacon;
beberapa novelis wanita yang belum pernah ia baca, seperti Erica Jong dan
Joyce Carol Oates; lima atau enam karya Edith Wharton; beberapa buku klasik
modern. Hei, kau juga punya novel favoritku sepanjang masa!" serunya.
Biar kutebak: To Kill a Mockingbird."
Steve tercengang. Dari mana kau tahu""
302 Ayolah. Tokoh utamanya seorang pengacara yang menghadapi tantangan
prasangka masyarakat untuk membela seorang laki-laki yang tidak bersalah. Itu
kan impianmu" Di samping itu aku yakin kau tidak akan menjatuhkan pilihanmu
pada The Women s Room."
Steve menggeleng-gelengkan kepala. Kau sudah tahu begitu banyak mengenai
aku. Menakutkan sekali."
Buku yang mana menurutmu adalah favoritku""
Ini tes"" Coba saja." Ehm & eh, Middlemarch" Kenapa""
Tokohnya seorang wanita yang tegar dan berpikiran amat mandiri."
Tapi dia tidak melakukan apa-apa. Lagi pula, buku yang ada di kepalaku bukan
novel. Coba tebak lagi."
Steve menggeleng. Sebuah buku nonfiksi." Kemudian terlintas suatu inspirasi.
Aku tahu. Kisah suatu penemuan ilmiah yang amat elegan dan brilian, yang
mengungkapkan sesuatu yang penting mengenai kehidupan umat manusia. Aku
berani taruhan bahwa judulnya adalah The Double Helix."
Hei, bagus sekali!" Mereka mulai makan. Pizanya masih hangat. Selama beberapa saat Jeannie
termenung, kemudian berkata, Aku benar-benar membuat situasinya semakin
berantakan hari ini. Aku bisa melihat itu sekarang. Mestinya aku menanggapi
krisis ini dengan kepala lebih dingin. Mestinya aku bilang, Yah, mungkin kita
bisa diskusikan itu, sebaiknya jangan membuat kepulasan terburu-buru. Tapi
aku malah menantang pihak universitas, dan me m buat segalanya bertambah
runyam dengan mengungkapkan itu kepada pihak media massa."
Sepertinya kau tidak suka berkompromi," ujar Steve.
Jeannie mengangguk. Tidak suka berkompromi, dan kadang-kadang bodoh."
Steve memperlihatkan Wait Street Journal kepadanya. Ini mungkin akan
menjelaskan mengapa departemenmu begitu sensitif mengenai publisitas yang
kurang menguntungkan saat ini. Sponsor kalian akan melakukan akuisisi."
Jeannie menelusuri alinea pertamanya. Seratus delapan puluh juta dolar"
Wauw." la terus membaca sambil mengunyah pizanya. Setelah selesai dengan
artikel itu, ia menggeleng-gelengkan kepala. Teorimu menarik sekali, tapi aku
belum begitu yakin."
Kenapa tidak"" - Sepertinya Maurice Obeli yang memusuhi aku, bukan
Berrington. Meskipun Berrington kadang-kadang lihai sekali, menurut mereka.
Lagi pula. aku kan nggak begitu penting. Aku cuma bagian kecil sekali dari riset
yang disponsori oleh Genetico. Bahkan andai kata pekerjaanku ternyata benar-benar melanggar hak keleluasaan pribadi orang, itu bukan skandal yang dapat
mempengaruhi uatu proses akuisisi senilai sekian juta dolar."
Sieve mengelap jari-jarinya pada sehelai kertas serbet, lalu memungut sebuah
foto berbingkai dari seorang wanita bersama seorang bayi. Wanita itu agak
mirip Jeannie, dengan rambut lurus. Adikmu"" tebaknya.
Ya. Patty. Dia sudah punya tiga orang anak seka rang semuanya laki-laki."
Aku tidak punya kakak adik sama sekali," ujar Steve. Kemudian ia teringat.
Kecuali kalau kau menghitung Dennis Pinker." Ekspresi wajah Jeannie
berubah, kemudian Steve menambahkan, Kau menganggap aku semac
am spesimen." Sori. Mau coba es krim""
Yuk." Jeannie meletakkan wadahnya di meja, lalu mengeluarkan dua buah sendok.
Steve senang. Makan dari wadah yang sama merupakan satu langkah lebih
dekat ke tahap berciuman. Jeannie makan dengan lahapnya.
304 Steve mempertanyakan pada dirinya, apakah ia juga akan bercinta dengan
antusiasme yang sama. la menelan sesendok Rainforest Crunch, lalu berkata, Aku senang sekali kau
percaya padaku. Polisi-polisi itu rupanya tidak."
Kalau kau seorang pemerkosa, seluruh teoriku berantakan."
Meskipun begitu, tidak semua wanita akan membiarkan aku masuk ke rumah
mereka malam ini Terutama setelah tahu bahwa aku memiliki gen yang sama
seperti Dennis Pinker."
Aku sempat ragu," ujarnya. Tapi kau membuktikan bahwa teoriku benar."
Maksudmu"" Jeannie melayangkan tangannya ke arah sisa makan malam mereka. Kalau
Dennis Pinker tertarik kepada seorang wanita, dia akan mencabut pisaunya dan
memaksanya untuk melepaskan pakaiannya. Kau membawa piza."
Steve tertawa. Kedengarannya mungkin lucu," ujar Jeannie, tapi di situlah letak
perbedaannya." Ada sesuatu yang sebaiknya kauketahui mengenai diriku," ujar Steve. Sebuah
rahasia." Jeannie meletakkan sendoknya. Apa""
Aku pernah hampir membunuh seseorang."
Bagaimana"" Steve mengungkapkan padanya Itisah percekcokannya dengan Tip Hendricks.
Karena itulah aku begitu penasaran mengenai asal-usulku yang sebenarnya,"
ujarnya. Aku tidak bisa menjelaskan padamu, betapa meresahkan bagiku
untuk tahu bahwa ada kemungkinan Mom dan Dad bukan orangtua kandungku.
Bagaimana kalau ayahku yang sesungguhnya ternyata seorang pembunuh""
Jeannie menggeleng-gelengkan kepalanya. Kau terlibat dalam percekcokan
anak-anak sekolahan. Itu tidak
berarti kau bisa dikategorikan sebagai penderita gangguan jiwa. Lalu
bagaimana mengenai anak muda itu" Tip namanya""
Dia dibunuh orang lain beberapa tahun kemudian. . Dia terlibat dalam
jaringan jual beli obat bius. Dia cekcok dengan salah satu pengedar, lalu
ditembak persis di kepalanya."
Justru dia yang mengalami gangguan jiwa, menurutku," ujar Jeannie. Ttu
yang biasanya terjadi atas mereka. Mereka tidak bisa tidak terlibat masalah.
Seorang anak muda yang besar dan kuat seperti kau .mungkin akan berhadapan
dengan hukum sekali waktu, tapi kau akan bisa mengatasinya, lalu melanjutkan
kehidupanmu secara normal. Sedangkan Dennis bakal terus keluar masuk
penjara, sampai seseorang membunuhnya."
Berapa usiamu, Jeannie""
Kau nggak suka aku menyebutmu anak muda yang besar dan kuat""
Aku sudah dua puluh dua."
Aku dua puluh sembilan. Selisih yang tidak kecil."
Apakah sikapku begitu kebocahan di matamu""
Begini, aku tidak tahu. Seorang laki-laki berusia tiga puluhan mungkin tidak
akan naik mobil ke sini dari Washington cuma untuk mengantarkan aku piza.
Sepertinya agak terlalu impulsif."
Kau menyesali ulahku""
Tidak." Jeannie menyentuh tangan Steve. Aku senang sekali."
Steve masih belum dapat memastikan posisinya sejauh ini. Tapi Jeannie tadi
menangis di pundaknya. Kau kan tidak akan mencurahkan emosimu pada
seorang anak, ujarnya dalam hati.
Kapan kau akan tahu mengenai genku"" tanya Steve.
Jeannie mengecek arlojinya. Proses penggumpalannya tentunya sedang
berlangsung. Lisa akan membuat filmnya besok pagi."
306 Maksudmu tesnya lalu tuntas"" Hampir."
Apakah kita tidak bisa melihat hasilnya sekarang" Aku sudah nggak sabar lagi
untuk tahu, apakah aku memiliki DNA yang sama seperti Dennis Pinker."
Kukira bisa," ujar Jeannie. Aku juga ingin tahu."
Lalu, kita tunggu apa lagi sekarang""
307 BAB 25 Berrington Jones mempunyai sebuah kartu plastik yang dapat membuka semua
pintu di Nut House. Tak seorang pun tahu itu. Bahkan para profesor penuh
selalu membayangkan dengan bangga bahwa ruangan-ruangan mereka adalah
milik mereka pribadi. Mereka tahu bahwa para petugas kebersihan memiliki
kunci-kunci induk. Demikian pula para petugas sekuriti kampus. Tapi tidak
pernah terpintas dalam diri mereka bahwa tidak akan begitu sulit untuk
mendapatkan akses atas sebuah kunci yang bahkan diberikan kepada para
petugas kebersihan. Selain itu, Berring ton memang belum pernah memakai kunci induknya.
Mengendap-endap seperti itu betul-betul tidak patut; bukan gayanya. Pete
Watlingson mungkin memiliki foto-foto bocah laki-laki telanjang di dalam laci
meja tulisnya Ted Ransome tentunya menyisipkan sedikit marijuana di salah
satu tempat; Sophie Chappie mungkin menyimpan sebuah alat perangsang
untuk melewatkan sore-sorenya yang sepi dan panjang, namun Berrington tidak
ingin tahu mengenai itu Kunci induk itu hanyalah untuk kasus-kasus yang betul
betul perlu. Dan ini salah saru di antaranya.
Pihak universitas telah menginstruksikan Jeannie un
308 tuk menghentikan penggunaan program pelacak komputernya, dan mereka
sudah mengumumkan kepada dunia luar bahwa itu tidak akan dilanjutkan lagi,
tapi bagaimana ia dapat memastikan bahwa situasinya memang begitu" la tidak
dapat mengecek semua pesan elektronik yang berseliweran melalui jaringan
telepon dari termi-" nal yang satu ke yang lain. Sepanjang hari pikirannya terus
terganggu oleh kemungkinan bahwa Jeannie sudah menggunakan sistem
database lain. Dan tidak akan ada yang tahu. apa saja yang mungkin akan
ditemukannya. Karena itulah ia kembali ke kantornya dan kini duduk di belakang meja
tulisnya, sementara kehangatan senja mulai menyapu batu-batu bata merah
bangunan kampus itu. Ia mengetuk-ngetuk sebuah kartu plastik di atas mouse
komputernya, sambil mempersiapkan diri untuk melakukan sesuatu yang sama
sekali tidak sesuai dengan instingnya.
Harga dirinya amat berarti baginya, la sudah mengembangkan itu dalam dirinya
sejak masih muda. Sebagai bocah laki-laki terkecil di kelasnya, tanpa seorang
ayah untuk mengajarinya cara menghadapi para tukang teror, **ibu yang
terlalu sibuk mengatur keuangan keluarga, sehingga tidak memiliki waktu untuk
memedulikan kebahagiaannya, secara bertahap ia mewujudkan citra lebih
unggul di dalam dirinya, mengambil sikap menjaga jarak untuk melindungi
keberadaannya. Di Harvard, secara cermat ia mempelajari seorang rekan
sekelasnya yang berasal dari keluarga yang sudah kaya secara turun-temurun.
Ia memperhatikan semua detail, seperti ikat pinggangnya yang dari kulit dan
sapu tangan linennya, setelan jas dari bahan wol dan syal-syal kasmernya; cara
ia membuka lipatan serbetnya serta menarik kursi untuk kaum wanita;
mengagumi gayanya yang santai dan sopan saat berhadapan dengan para
profesor, sikapnya yang berkesan simpatik tapi toh menjaga jarak saat
berhubungan dengan mereka yang lebih rendah status sosialnya. Pada saat
Berrington mulai bergiat untuk
309 mencapai gelar Master, secara luas ia sudah dianggap sebagai seorang


Kembaran Ketiga The Third Twin Karya Ken Follett di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

gentleman sejati. Bisa dikatakan seluruh kehidupannya sejak berdirinya Genetico merupakan
dusta, namun ia terus maju dengan tegar dan penuh keberanian. Namun
demikian, tidak ada cara yang terhormat untuk menyelinap ke dalam ruang
kerja seseorang dan melakukan penggeledahan.
Ia memeriksa arlojinya. Laboratorium itu tentunya sudah tutup sekarang.
Hampir semua koleganya sudah meninggalkan gedung itu menuju rumah-rumah
mereka di daerah pinggiran atau Faculty Club, bar mereka. Sekarang
merupakan momentum terbaik. Bangunan itu tak pernah beml-betul kosong;
para ilmuwan biasanya bekerja sesuai dengan dorongan hati mereka sendiri.
Kalau sampai ada yang melihat dirinya, ia terpaksa berlaku seakan tidak ada
apa-apa. la meninggalkan ruang kerjanya, menuruni tangga, lalu menelusuri lorong,
menuju pintu Jeannie. Tidak ada seorang pun di sekitar situ la menggesek
kartunya melalui penelusur kartu dan pintu itu membuka. Ia melangkah masuk,
menyalakan lampu-lampunya, lalu menutup pintu di belakangnya.
Ruangan itu merupakan kantor terkecil di dalam bangunan tersebut. Malah
sebelumnya berfungsi sebagai gudang, tapi Sophie Chappie telah bersikeras
menjadikannya ruang kerja Jeannie, dengan alasan bahwa mereka
membutuhkan ruangan yang lebih besar untuk menyimpan kardus-kardus berisi
formulir-formulir yang diperlukan departemen itu. Ruangan itu sempit dan
hanya memiliki sebuah jendela kecil, tapi Jeannie telah menghidupkan
suasananya dengan dua buah kursi kayu yang dicat warna merah terang, sebuah
tanaman palem yang indah dalam pot, dan sebuah reproduksi karya Picasso
yang menggambarkan suatu pertarungan adu banteng dalam warna-warna
kuning dan oranye yang cerah.
310 Berrington memungut sebuah foto berbingkai dari meja tulis Jeannie. Foto
hitam-putih seorang laki-laki tampan bercambang yang mengenakan sebuah
dasi lebar, dan seorang wanita muda dengan ekspresi tegar di wajahnya
orangtua Jeannie di tahun tujuh puluhan, tebaknya. Selain itu, meja tulisnya
sama sekali bersih. Rapi sekali-,
Berrington duduk, lalu menyalakan perangkat komputer Jeannie.-Sementara
melakukan proses booting, ia mulai menelusuri laci-laci meja itu. Yang paling
atas berisi beberapa buah bolpoin dan bloknot. Dalam laci berikutnya ia
menemukan sekotak pembalut wanita dan sepasang celana stocking yang
kemasannya belum pernah dibuka. Berrington paling benci pada celana
stocking. Ia masih menyimpan khayalan remaja tentang tali-tali penahan dan
kaus stocking dengan keliman. Selain itu, celana stocking kurang baik untuk
kesehatan, sama seperti celana dalam dari bahan nilon. Kalau Presiden Proust
kelak mengangkatnya menjadi menteri kesehatan, ia akan memasang tanda
peringatan pada semua celana stocking. Laci berikutnya berisi sebuah cermin
tangan dan sikat rambut dengan beberapa helai rambut panjang berwarna
gelap di antara gigi-giginya; yang terakhir sebuah kamus kantong dan buku saku
berjudul A Thousand Acres. Sejauh ini tidak ada yang misterius.
Menu Jeannie mulai tampak di layar komputernya. Berrington meraih mouse-nya, lalu rrienceklik di Calendar. Jadwalnya bisa ditebak: jam kuliah dan kelas
kelasnya, jam-jam prakteknya di laboratorium, jadwal tenis, janji untuk minum
m num dan nonton. Ia akan pergi ke Oriole Park di Camden Yards untuk
menonton pertandingan bola pada hari Sabtu; Ted Ransome dan istrinya
mengnndangnya makan siang pada hari Minggu; mobilnya mesti masuk bengkel
pada hari Senin. Tidak ada entry yang menyatakan Telusuri arsip-arsip medis
Acme Insurance. Daftar yang masih harus dilakukannya
311 juga sama normalnya: Beli vitamin, telepon Ghita. hadiah ulang tahun Lisa,
periksa modem. Ia menutup agenda itu, lalu mulai menelusuri file file-nya. Ternyata Jeannie
memiliki banyak statistik di atas program spreadsheets. File word-processing-nya lebih sempit: beberapa surat, desain untuk formulir-formulir, konsep
sebuah artikel. Dengan menggunakan fasilitas Find, ia menelusuri seluruh
directory WP-nya untuk mencari kata database. Kata itu muncul beberapa kali
dalam artikel itu. dan di bagian copy file tiga buah surat keluar, tapi sama
sekali tidak ada petunjuk yang menyatakan ke mana Jeannie merencanakan
untuk menggunakan sarana risetnya itu kemudian. Ayo," ujar Berrington,
pasti ada sesuatu." Jeannie memiliki sebuah lemari arsip, tapi isinya tidak banyak; ia kan baru
beberapa minggu di sini. Setelah setahun dua tahun, lemari itu akan penuh
dengan formulir-formulir yang sudah diisi, data-data mentah riset psikologinya.
Kini hanya ada beberapa surat masuk di dalam sebuah map, memo intem di
dalam map lain, dan fotokopi beberapa artikel di dalam map ketiga.
Di dalam sebuah lemari yang biasanya kosong, ia menemukan, dalam keadaan
terbalik, sebuah foto berbingkai Jeannie bersama seorang laki-laki tinggi,
bercambang, di atas sepeda masing-masing, di tepi sebuah danau. Berrington
menyimpulkan itu adalah episode cinta yang sudah berakhir.
Ia jadi semakin resah. Ruangan ini ditempati oleh seseorang yang hidupnya
terorganisir, jenis yang merencanakan sebelumnya. Jeannie mengarsip surat-surat masuknya serta menyimpan copy dari segala sesuatu yang ia kirim keluar.
Pasti ada sesuatu di sini yang dapat mengungkapkan apa yang akan ia lakukan
selanjutnya, la tidak memiliki alasan untuk menyembunyikan apa-apa; sampai
hari ini tidak ada sugesti yang membuatnya harus merasa risih. Pasti ia sudah
merencanakan untuk 312 menelusuri salah satu database lain. Satu-satunya penjelasan yang masuk akal
dari ketidakberadaan petunjuk itu adalah bahwa Jeannie mengatur segalanya
melalui telepon atau secara pribadi, mungkin dengan seseorang yang cukup
dekat dengannya. Dan kalau mem
ang begitu kasusnya, sepertinya Berrington
tidak akan dapat menemukan apa-apa mengenai itu dengan menggeledah
kamar kerjanya. Berrington mendengar suara langkah kaki di lorong, dan menjadi tegang. Ada
suara ceklik saat sebuah kartu digesekkan melalui penelusur kartu. Berrington
mengawasi pintu dengan pandangan tak berdaya. Tidak ada yang dapat
dilakukannya; ia akan tertangkap basah duduk di belakang meja tulis Jeannie,
dengan perangkat komputer dalam keadaan menyala, la tidak dapat berpura-pura kesasar ke sini secara tak sengaja.
Pintunya membuka, la sudah memperhitungkan akan melihat Jeannie, tapi
ternyata yang muncul seorang petugas sekuriti.
Laki-laki itu mengenalnya. Oh & selamat malam. Profesor," ujar si petugas.
Aku melihat lampu menyala, sehingga aku memutuskan untuk mengecek. Dr.
Ferrami biasanya membiarkan pintunya terbuka kalau dia ada di sini."
Berrington berusaha untuk tampak wajar. Tidak apa." ujarnya. Jangan pernah
minta maaf, jangan pernah berusaha memberikan penjelasan. Aku akan
menutup pintu ini kembali begitu aku selesai."
Baik." Si petugas masih tetap berdiri di sana, menantikan penjelasan darinya.
Berrington tidak memberikan tanggapan. Akhirnya laki-laki itu berkata, Ehm &
selamat malam, Profesor."
Selamat malam." Si petugas berlalu. Berrington merelaks. Tidak ada masalah.
313 Ia mengecek apakah modem Jeannie masih dalam keadaan menyala, kemudian
menceklik America Online dan mengakses mailbox~nya. Terminal itu diprogram
untuk mengeluarkan kata sandinya secara otomatis. Jeannie memiliki tiga file
untuk itu. Berrington membuka ketiga-tiganya. Yang pertama berisi
pemberitahuan mengenai kenaikan tarif penggunaan jaringan Internet Yang
kedua datang dari University of Minnesota dan bunyinya:
Aku akan ke Baltimore pacla hari Jumat, dan ingin pergi minum-mi- " num
bersamamu, demi persahabatan kita dulu. Salam, Will.
Berrington mempertanyakan apakah Will itu laki-laki bercambang yang naik
sepeda di foto tadi. la menutup file itu, lalu membuka yang ketiga.
Berrington merasa seperti kena sengatan listrik.
Kau akan lega begitu tahu bahwa aku sudah menelusuri programmu melalui file
sidik jari kami ma 1 am ini. Hubungi aku. Ghita..
Dari FBI. Sial," Berrington bergumam. Ini bisa berbahaya."
314 BAB 26 Berrington tidak berani berbicara melalui telepon tentang Jeannie dan file sidik
jari FBI itu. Begitu banyak pesawat telepon yang dimonitor oleh para biro
intelijen. Belakangan ini pelacakan dilakukan melalui komputer yang diprogram
untuk menangkap kata-kata dan ungkapan-ungkapan kunci. Kalau seseorang
mengatakan plutonium atau herion atau habisi presiden, komputer akan
merekam percakapan itu, lalu menggugah perhatian seseorang. Berrington jelas
tak ingin seorang penguping CIA mempertanyakan kenapa Senator Proust
menaruh minat begitu besar pada file sidik jari FBI.
Karena itu, ia menaiki Lincoln Town Car berwarna peraknya, lalu melesat
dengan kecepatan sembilan puluh mil per jam di Baltimore-Washington
Parkway. Ia sering melanggar batas kecepatan mengemudi. Nyatanya ia tidak
sabaran dalam hal mematuhi berbagai macam peraturan, la menyadari bahwa
ini merupakan suatu kontradiksi darinya. Ia membenci para pengunjuk rasa
yang menuntut perdamaian dan para pemakai obat bius, kaum homo dan
feminis, para pemain musik rock dan semua nonkonfonmis yang melecehkan
tradisi Amerika. Namun ia juga tidak menyukai mereka yang berusaha
mengaturnya di mana ia harus memarkir mobilnya, atau seberapa banyak ia
harus menggaji pegawai-pega-3.15
wainya, atau seberapa banyak alat pemadam kebakaran harus ia tempatkan di
dalam laboratoriumnya. Saat melajukan kendaraannya, ia mempertanyakan pada dainya mengenai
hubungan antara Jim Proust dengan masyarakat intelijen. Apakah mereka cuma
sekelompok prajurit tua yang suka kumpul-kumpul untuk mengenang cara
mereka memeras para tukang protes anuperang dan menghabisi nyawa
beberapa presiden Amerika Selatan" Ataukah mereka masih tetap bergiat
secara aktif" Masihkah mereka saling menolong, seperti Mafia, dan menganggap
balas budi sesuatu yang amat sakral" Atau apakah hari-hari itu sudah lama
berlal u" Sudah lama sekali sejak Jim menarik diri dari CIA; bahkan mungkin ia
sudah tidak tahu apa-apa lagi-sekarang.
Hari sudah malam, namun Jim masih menunggu kedatangan Berrington di
kantornya di gedung Capitol. Apa yang terjadi, yang tidak bisa kausampaikan
kepadaku melalui telepon"" tanyanya.
Dia akan menelusuri program komputernya di file sidik jari FBI."
Wajah Jim memucat. Apa bisa""
Nyatanya bisa untuk menelusuri data-data gigi, kenapa yang ini tidak""
Ya Tuhan," seru Jim dalam nada prihatin.
Berapa banyak sidik jari mereka miliki dalam file mereka""
Lebih dari dua puluh juta set, setahuku. Tak mungkin semuanya pernah
terlibat dalam tindakan kriminal. Masa begitu banyak kriminal di Amerika""
Aku tidak tahu, mungkin mereka juga menyimpan sidik jari dari yang sudah
meninggal. Pusatkan konsentrasimu, Jim. Demi Tuhan, masa tidak ada yang
bisa kaulakukan untuk menghentikan ini"*
Siapa kontaknya di FBI""
Berrington menyodorkan printout yang dikeluarkannya
316 dari file E-mail Jeannie. Sementara Jim mempelajarinya, Berrington
melayangkan pandang ke sekelilingnya. Di dinding kantornya, Jim memasang
foto-foto dirinya dengan para presiden Amerika sesudah zaman Kennedy. Ada
foto Kapten Proust dalam seragam, memberikan salut kepada Lyndon Johnson;
Mayor Proust, masih dengan kepala penuh rambut pirang yang lurus, berjabat
tangan dengan Dick Nixon; Kolonel Proust menatap sinis ke arah Jimmy Carter;
Jenderal Proust berbagi lelucon dengan Ronald Reagan, keduanya tampak
tertawa terpingkal-pingkal; Proust dalam setelan jas, sebagai wakil pimpinan
CIA, sibuk dalam percakapan dengan George Bush yang menanggapinya dengan
wajah serius; dan Senator Proust, kini botak dan mengenakan kacamata,
menggoyang-goyangkan jarinya ke arah Bill Clinton. Ia juga pernah difoto saat
berdansa dengan Margaret Thatcher, bermain golf dengan Bob Dole, dan
berkuda dengan Ross Perot. Berrington juga memiliki beberapa foto seperti itu,
tapi Jim memilikinya sebanyak satu galeri penuh. Siapa yang ingin ia buat
terkesan" Dirinya sendiri, rupanya. Secara konstan melihat dirinya dengan
mereka-mereka yang paling berpengaruh di dunia ini menyatakan kepadanya
betapa pentingnya ia. Aku tidak pernah dengar tentang Ghita Sumra ini," ujar Jim. Tentunya dia
bukan orang penting."
Siapa yang kaukenal di FBI"" tanya Berrington dalam nada tak sabar.
Kau pernah bertemu dengan pasangan Creane, David dan Hilary""
David adalah seorang asisten direktur, Hilary seorang mantan alkoholis. Usia
mereka sekitar lima puluhan. Sepuluh tahun yang lalu, saat aku masih
mengepalai CIA, David bekerja untukku di Direktorat Diplomasi, mengawasi
kegiatan di semua kedutaan asing serta seksi spionase mereka. Akn menyukai
David. Pokoknya, pada suatu sore Hilary mabuk, pergi keluar dalam mobil
317 Honda Civic-nya, dan menabrak sampai mati seorang bocah berusia enam
tahun, seorang gadis kecil kulit hitam, di Beulah Road, Springfield. Dia terus
kabur, mampir di sebuah mal, lalu menelepon Dave di Lan-gley. Dave langsung
ke sana naik Thunderbird-nya. Dia menjemput dan mengantar Hilary pulang,
kemudian melaporkan bahwa mobil Honda itu dicuri orang." Tapi sesuatu
meleset. " Ada seorang saksi yang melihat kecelakaan itu, yang merasa yakin bahwa
pengemudinya seorang wanita setengah baya berkulit putih, dan seorang
detektif keras " kepala tahu bahwa jarang ada wanita mencuri mobil. Si saksi
secara positif mengidentifikasi Hilary, yang kemudian ambruk dan mengaku
salah." Lalu apa yang terjadi""
Aku pergi menemui jaksa wilayah itu. Dia ingin menjebloskan mereka berdua
di penjara. Aku menyatakan bahwa mi merupakan masalah sekuriti nasional,
dan membujuknya untuk membatalkan tuntutannya Hilary mulai melakukan
kunjungan ke AA dan tidak pernah minum-minum lagi sejak itu."
Dan Dave dipindahkan ke FBI, dan ternyata sukses."
Dan jangan lupa, dia berutang budi padaku."
Apa dia bisa menghentikan si Ghita ini""
Dia termasuk salah satu dari sembilan asisten direktur yang melapor langsung
ke wakil direktur. Dia tidak di divisi sidik jari, tapi dia punya pengaruh."
Tapi apa dia dapat melakukan itu""
Ak u tidak tahu! Aku akan tanya, oke" Kalau memang bisa, dia akan
melakukannya untukku."
Oke, Jim," ujar Berrington. Angkat pesawat telepon sial itu dan tanyakan
padanya." 318 BAB 27 Jeannie menyalakan lampu-lampu ruang laboratorium psikologi sementara
Steve mengikutinya dari belakang. Bahasa genetika terdiri atas empat buah
huruf," ujar Jeannie. A, C, G, dan T." Kenapa justru yang empat itu""
Adenine, cytosine, guanine, dan thymine. Mereka merupakan persenyawaan
kimia yang terjalin dalam untaian sentral molekul DNA yang panjang. Mereka
membentuk rangkaian kata dan kalimat, seperti Pasang lima jari pada masing-masing kaki."
Tapi DNA semua orang harus berbunyi Pasang lima jari pada masing-masing
kaki" Betul. DNA-mu mirip dengan punyaku serta semua orang lain di dunia ini. Kita
bahkan memiliki banyak persamaan dengan binatang-binatang, karena mereka
-terbuat dari protein-protein yang sama seperti kita."
Jadi, dari mana kau tahu beda antara DNA Dennis dengan DNA-ku""
Di antara kata-kata itu ada bagian yang tidak ada artinya sama sekali,
semacam omong kosong. Mereka seperti spasi-spasi dalam sebuah kalimat.
Mereka disebut oligonukleatida tapi orang biasanya menamakan mereka oligo.
Dalam spasi antara lima dan jari, mungkin ter
319 dapat suatu oligo yang berbunyi TATAGAGACCCC, yang akan beculang."
Apa semua orang-punya TATAGAGACCCC"*
Ya, tapi jumlah pengulangannya bervariasi. Kau mungkin memiliki tiga puluh
satu oligo TATAGAGACCCC di antara lima dan jari, sedangkan aku mungkin
punya dua ratus delapan puluh tujuh. Tidak relevan sebetulnya, seberapa
banyak yang kumiliki, karena oligo itu tidak mempunyai arti."
Bagaimana caramu membedakan oligo-ku dengan milik Dennis""


Kembaran Ketiga The Third Twin Karya Ken Follett di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Jeannie memperlihatkan sebuah piringan berbentuk persegi, dengan ukuran
dan rupa seperti buku. Kita lapis piringan ini dengan sebuah gel, membuat
celah-celah di bagian atasnya, lalu kita teteskan contoh DNA-mu dan DNA
Dennis ke dalam celah-celah itu. Kemudian kita letakkan piringan itu di sini."
Di meja laboratorium terdapat sebuah tangki kecil dari kaca. Kita alirkan arus
listrik melalui gelnya selama beberapa jam. Ini akan mengakibatkan fragmen-fragmen DNA merembes melalui gel dalam garis-garis lurus. Tapi fragmen-fragmen yang kecil bergerak lebih cepat daripada yang besar. Akibatnya
fragmenmu, dengan tiga puluh satu oligo, akan melaju lebih cepat daripada
milikku yang jumlahnya dua ratus delapan puluh tujuh."
Bagaimana kau bisa melihat sudah sejauh mana mereka bergerak""
Kita gunakan bahan kimia yang disebut pelacak. Mereka akan mengaitkan diri
pada oligo-oligo tertentu. Katakanlah kita memiliki sebuah oligo yang menarik
TATAGAGACCCC." Jeannie memperlihatkan sepotong kain semacam lap piring.
Kita ambil sehelai membran nilon yang sudah dicelup dalam suatu solusi
pelacak, yang kemudian kita letakkan di atas gel, sehingga dia dapat menyerap
fragmen-fragmennya. Pelacak ini juga mengeluarkan kilau, sehingga akan
kelihatan kalau di-320 f film secara fotografis." Jeannie melongok ke dalam tang-" ki yang lain.
Tampaknya Lisa sudah meletakkan nilon di atas filmnya." Ia menyipitkan mata
untuk dapat melihat lebih jelas. Kukira polanya sudah terbentuk. Sekarang
kita tinggal memasang film."
Steve mencoba melihat wujudnya di atas film saat Jeannie mengolahnya dalam
sebuah wadah berisi bahan, kimia, kemudian membilasnya di bawah kran.
Sejarah dirinya akan tertulis di kertas itu. Namun yang dapat ia lihat hanyalah
sebuah pola semacam tangga di atas lembaran plastik bening. Akhirnya Jeannie
mengibas-ngibasnya sampai kering, lalu menjepitkannya di muka sebuah kotak
lampu. Steve mengamatinya. Film itu dipenuhi alur-alur, dari atas sampai ke bawah,
berupa garis-garis lurus, selebar sekitar seperempat inci, seperti jalur-jalur
berwarna keabuan. Jalur-jalur itu dinomori sepanjang sisi bawah film, 1 sampai
18. Di antara jalur-jalur itu terdapat bercak-bercak hitam yang rapi. semacam
selaput. Semua itu tidak ada artinya baginya.
Jeannie berkata, Bercak-bercak hitam menunjukkan kepadamu seberapa jauh
fragmen-fragmenmu menelusur sepanjang jalur-jalur itu."
Tapi ada dua bercak merah di masing-masing jalur."
Itu karena kau memiliki dua rangkaian DNA, satu dari ayahmu dan satu lagi
dari ibumu." Tentu. Double helix, kan""
Betul. Dan kedua orangtuamu memiliki oligo yang berbeda." Jeannie
mengecek catatannya, lalu mengangkat wajahnya. Kau yakin kau sudah siap
untuk menerima ini, apa pun hasilnya""
Ya." I Oke." Ia menunduk lagi. Yang di jalur tiga itu darahmu."
Di sana terdapat dua bercak dalam jarak kira-kira satu inci, melewati
pertengahan film itu. 321 Jalur empat merupakan suatu kontrol. Mungkin itu darahku, atau milik Lisa.
Bercak-bercaknya tentunya dalam posisi yang sama sekali berbeda."
Memang." Kedua bercak itu berjarak jauh lebih dekat, persis di bagian bawah
film. dekat nomor-nomor itu.
Jalur lima milik Dennis Pinker. Apakah bercak-bercaknya persis dalam posisi
yang sama seperti punyamu, atau lain""
Sama," seru Steve. Persis sama."
Jeannie menatapnya. Steve," ujarnya, kalian pasangan kembar."
Steve tidak mau mempercayai itu. Apa tidak mungkin terjadi kesalahan""
Tentu." sahut Jeannie. Ada peluang satu banding seratus bahwa dua individu
yang tidak punya hubungan apa-apa mungkin memiliki sebuah fragmen yang
sama pada masing-masing DNA yang berasal dari garis keturunan ayah dan ibu.
Biasanya kami mengetes empat fragmen yang berbeda, menggunakan oligo
yang berbeda, dan pelacak yang berbeda Itu akan mengurangi peluang
terjadinya kekeliruan menjadi satu berbanding sejuta. Lisa akan melakukan
prosedur ini tiga kali lagi, yang masing-masing akan memakan tempo setengah
hari. Tapi aku toh tahu bagaimana hasilnya nanti. Dan kau juga, kan""
Kukira begitu," Steve menghela napas. Ada ucapanmu yang tidak bisa
kusisihkan dari pikiranku: Aku tidak punya kakak-adik sama sekati. Dari apa
yang pernah kauungkapkan mengenai kedua orangtuamu, sepertinya mereka
tipe yang akan menginginkan rumah penuh dengaiteanak-anak, setidaknya tiga
atau empat orang." Kau benar," ujar Steve. Tapi Mom mengalami masalah dalam hal
mengandung. Dia berusia tiga puluh tiga dan menikah dengan Dad selama
sepuluh tahun, ketika aku akhirnya lahir. Dia pernah menulis buku
322 mengenai itu: What ta Do When You Can t Get Pregnant Apa yang Harus Anda
Lakukan Bila Anda Tidak S Bisa Hamil. Itu bestseller-nya yang pertama Dia mem
beli sebuah pondok peristirahatan musim panas di Virginia dengan uangnya."
Charlotte Pinker berusia tiga puluh sembilan tahun ketika Dennis lahir. Aku
berani taruhan bahwa dia juga menghadapi masalah yang sama. Aku tidak tahu
apakah itu relevan."
Apa hubungannya""
Aku tidak tahu. Apakah ibumu pernah menjalani salah saiu perawatan
khusus"" Aku belum pernah membaca bukunya. Bagaimana kalau aku meneleponnya""
Kau tidak berkeberatan""
Sudah waktunya menyingkapkan misteri ini kepada
mereka, setidaknya."
Jeannie menunjuk ke arah meja Lisa. Pakai saja pesawat Lisa."
Steve memutar nomor rumahnya. Ibunya yang menjawab. Halo. Mom."
Dia senang melihatmu""
Tadinya tidak. Tapi aku masih bersamanya sampai sekarang."
Jadi, dia tidak membencimu""
Steve melirik ke arah Jeannie. Dia tidak membenciku, Mom, tapi dia
menganggap aku terlalu muda."
Dia ikut mendengar""
Ya, dan kukira aku membuatnya salah tingkah, untuk pertama kali. Mom, kami
sedang ada di laboratorium, dan berhadapan dengan semacam teka-teki.
Rupanya DNA-ku persis sama seperti milik seorang subjek lain yang juga
menjadi bahan studinya, seorang anak muda bernama Dennis Pinker."
Mana mungkin" Kalau begitu, kalian kan pasangan kembar identik."
w9 323 Dan itu hanya bisa terjadi kalau aku dulu hasil adopsi."
Steve, kau tidak pernah diadopsi, kalau itu yang mengganggu pikiranmu. Dan
kau bukan berasal dari suatu pasangan kembar. Hanya Tuhan yang^ tahu
bagaimana aku dapat menangani dua orang anak seperti kau."
Apakah Mom pernah menjalani semacam perawatan untuk meningkatkan
kesuburan sebelum aku lahir""
Ya, pernah. Dokter merekomendasi aku untuk pergi ke suatu tempat di
Philadelphia, yang juga dikunjungi oleh sejumlah istri perwira waktu itu. Nama
tempat itu Aventine Clinic. Aku menjalani perawatan hormon."
Steve mengulangi itu untuk Jeannie, yang mencatatnya di sebuah bloknot Post-It
Mom berkata lagi, Perawatan itu ternyata tidak sia-sia. Kau pun muncul,
sebagai hasil jerih payah yang seakan tidak berkesudahan itu, nongkrong di
Baltimore, mengusik seorang wanita cantik yang tujuh tahun lebih senior
danmu, padahal kau seharusnya berada di sini, di DC, menemani ibumu yang
sudah tua dan ubanan."
Steve tertawa. Trims, Mom."
Hei, Steve"" Ya." " Jangan pulang terlalu malam. Kau masih harus menemui pengacaramu besok
pagi. Sebaiknya kita keluarkan kau dari urusan brengsek ini sebelum kau mulai
mempermasalahkan soal DNA-mu itu."
Aku tidak akan pulang terlalu malam. Bye" Ia menutup pesawatnya.
Jeannie berkata, Aku akan menelepon Charlotte Pinker sekarang. Mudah-mudahan dia belum tidur." la menelusuri Rolodex Lisa, kemudian meraih
pesawatnya dan memutar sebuah nomor. Selang beberapa saat, ia memperoleh
sambungan. Halo, Mrs. Pinker, aku Dr. Ferrami dari Jones Falls University.
Baik-baik, terima 324 kasih, bagaimana dengan Anda" Kuharap Anda tidak berkeberatan jika aku
menanyakan kepada Anda satu pertanyaan lagi. Oh, Anda baik sekali. Ya.
Sebelum mengandung Dennis, apakah Anda pernah menjalani semacam
perawatan untuk meningkatkan kesuburan"" Untuk waktu yang agak lama tidak
ada jawahan, kemudian tiba-tiba wajah Jeannie berbinar. Di Philadelphia" Ya,
aku pernah mendengar tentang tempat itu. Suatu perawatan hormon. Menarik
sekali. Itu akan membantuku. Terima kasih sekali lagi. Selamat malam."
Jeannie mengembalikan gagangnya di tempatnya. Bingo," serunya. Charlotte
pernah mengunjungi klinik yang sama."
Bukan main," ujar Steve. Tapi apa artinya itu"*
Aku belum tahu," ujar Jeannie. Ia meraih pesawat telepon itu lagi, lalu
memutar nomor empat-sebelas. Bagaimana caraku memperoleh informasi
Philadelphia" Trims." Ia memutar lagi. Aventine Clinic." Hening sebentar.
Jeannie menatap Steve, lalu berkata, Mungkin sudah tutup beberapa tahun
yang lalu." Steve mengawasinya dengan tertegun. Wajah Jeannie tampak berbinar penuh
antusias, sementara pikirannya berputar terus, mengembara ke mana-mana.
Penampilannya betul-betul memesona. Steve berandai dapat melakukan lebih
banyak untuk membantunya.
Tiba-tiba Jeannie meraih pensil, lalu mencatat sebuah nomor. Terima kasih!"
ujarnya. Ia menutup pesawatuya. Masih ada di situ!"
Untuk sesaat Steve seakan terpaku di tempatnya. Misteri gen-gennya mungkin
akan terpecahkan. Catatan," ujarnya. Klinik itu tentunya punya catatan.
Mungkin kita bisa memperoleh petunjuk dari sana."
Aku mesti ke sana,* ujar Jeannie. Ia mengerutkan alisnya. Aku punya surat
izin yang ditandatangani oleh Charlotte Pinker orang orang yang kami
wawancarai kami minta untuk menandatanganinya dengan itu, kami akan
memperoleh akses untuk melihat data
325 data medis yang bersangkutan. Maukah kau meminta ibumu menandatangani
surat itu malam ini, untuk kemudian difaks kepadaku di JFU"" Tentu."
Jeannie memutar sebuah nomor lagi dengan tak sabar. Selamat malam,
dengan Aventine Clinic" Boleh aku berbicara dengan penanggung jawab yang
sedang tugas malam ini" Terima kasih."
Untuk waktu lama tidak terdengar apa-apa. Jeannie mengetuk-ngetuk dengan
pensilnya, sementara Steve mengawasinya dengan penuh kekaguman. Ia tak
peduli kalau ini berlangsung semalaman.
Selamat malam, Mr. Ringwood, aku Dr. Ferrami dari departemen psikologi
Jones Falls University. Dua orang subjek untuk risetku pernah melakukan
kunjungan ke klinik Anda sekitar dua puluh tiga tahun yang lalu, dan akan
sangat membantu bagiku kalau aku bisa melihat catatan mereka. Aku memiliki
izin dari mereka yang bisa aku faks ke alamat Anda lebih dahulu. Aku
menghargai itu. Apakah besok terlalu cepat untuk Anda" Bagaimana kalau pukul
dua siang" Anda baik sekali. Terima kasih. Selamat malam."
Klinik fertilitas," ujar Steve dalam nada serius. Rasanya aku pernah baca di
Wall Street Journal bahwa Genetico memiliki beberapa klinik fertilitas."
Jeannie menatapnya dengan mulut terbuka. Astaga," bisiknya. Tentu saja
mereka punya." Entah apa hubungannya dengan ini."
Kurasa ada," ujar Jeannie.
Kalau ada. artinya &" Artinya Berrington Jones mungkin tahu lebih banyak mengenai keberadaanmu
dan Dennis daripada yang mau dia beberkan."
326 BAB 28 Hari ini betul-betul brengsek, tapi toh berakhir dengan lumayan, ujar
Berrington pada dirinya saat melangkah keluar dari kamar mandinya.
la menatap bayangan dirinya di cermin. Kondisi tubuhnya baik sekali untuk
usianya yang lima puluh sembilan tahun: ramping, tegap, dengan sentuhan
warna kecokelatan dan perut yang nyaris datar. Rambut di bagian bawah
perutnya berwarna gelap, tapi itu hasil cat, untuk menghilangkan nuansa
keabuannya yang memalukan. Baginya amat berarti untuk dapat melepaskan
pakaiannya di muka seorang wanita tanpa mematikan lampu.
Ia telah memulai harinya dengan anggapan bahwa ia pasti dapat mengatasi
masalahnya dengan Jeannie Ferrami, tapi nyatanya wanita itu lebih tegar
daripada dugaannya. Aku tidak akan meremehkannya lagi dengan begitu saja,
janjinya pada diri sendiri.
Dalam perjalanan kembali dari Washington, ia mampir di rumah Preston Barck
untuk mengungkapkan perkembangan terakhir. Sebagaimana biasa, Preston
menjadi lebih khawatir dan pesimis daripada tuntutan situasi sebenarnya.
Terpengaruh oleh sikap Preston, Berrington pulang dengan perasaan murung.
Tapi begitu ia melangkahkan kaki ke dalam rumahnya, pesawat teleponnya
berdering, dan Jim, yang menggunakan bahasa sandi hasil improvisasinya,
meneruskan kepadanya bahwa David Creane akan melakukan sesuatu untuk
memutuskan hubungan FBI dengan Jeannie. Ia telah berjanji untuk segera
menyelesaikannya melalui telepon malam itu juga.
Berrington menghanduki dirinya sampai kering, lalu mengenakan piama katun
berwarna biru dan sehelai mantel mandi bergaris-garis biru-putih. Marianne,
pengurus rumah tangganya, sedang libur malam itu, tapi ada sebuah casserole
di lemari es: ayam ala provencale, menurut catatan yang ditinggalkannya
dalam tulisan tangan hati-hati yang berkesan kebocahan. Berrington
memasukkan hidangan itu ke dalam oven, lalu mengisi sebuah gelas kecil
dengan Sprmgbank malt wiski. Saat mencicipinya, pesawat telepon berdering.
Ternyata dari mantan istrinya, Vivvie. Menurut Wall Street Journal, kau bakal
kaya," ujarnya. Berrington membayangkan Vivvie seorang wanita pirang bertubuh ramping
dalam usia enam puluhan, duduk-duduk di teras rumah California-nya. sambil
menikmati pemandangan matahari terbenam di Lautan Pasifik. Rupanya kau
punya niat untuk kembali kepadaku."
Aku sudah pertimbangkan itu, Berny. Dengan serius sekali, selama sedikituya
sepuluh detik. Kemudian aku menyadari bahwa seratus delapan puluh juta
dolar tidak cukup banyak."
Berrington tertawa. Sungguh, Berry, aku senang sekali untukmu."
Berrington tahu bahwa ia memang tulus. Vivvie sendiri punya banyak uang.
Setelah meninggalkan dirinya, ia terjun dalam usaha real estate di Santa
Barbara, dan ternyata sukses. Terima kasih.
Apa yang akan kaulakukan dengan uangnya" Akan kauwariskan kepada anak
itu"" 328 Putra mereka sedang menekuni program diploma untuk menjadi akuntan. Dia
tidak membutuhkannya. Dia akan menghasilkan banyak uang sebagai akuntan.
Mungkin akan kusumbangkan sebagian pada Jim Proust. Dia akan mencalonkan
diri sebagai presiden."
Apa yang akan kauperoleh sebagai imbalannya" Kau mau jadi duta besar
Amerika di Paris""
Tidak, tapi siapa tahu aku bisa jadi menteri kesehatan."
Hei, Berry, kau betul-betul serius" Tapi kukira sebaiknya kau jangan bicara
terlalu banyak melalui telepon mengenai ini.
Kau benar." Sudah, ya, teman kencanku sudah di muka pintu. See you sooner,
Montezuma." Suatu salam perpisahan khas di antara mereka.
Berrington memberikan jawabannya. In a flash, succotash." Ia mengembalikan
gagang pesawat di tem-patuya.
Ia merasa agak kecil hati membayangkan Vivvie akan pergi malam itu dengan
seorang teman kencan ia tidak tahu dengan siapa sementara ia duduk
sendirian di rumah, dengan wiskinya. Selain ditinggal mati oleh ayahnya,
ditinggal Vivvie merupakan kesedihan terbesar dalam kehidupannya. Ia tidak
menyalahkan Vivvie; ia memang sudah terlalu sering tidak setia. Tapi ia
mencintai Vivvie, dan masih merasa kehil


Kembaran Ketiga The Third Twin Karya Ken Follett di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

angan dirinya, tiga belas tahun
setelah perpisahan mereka. Fakta bahwa itu adalah kesalahannya sendiri
membuat ia semakin sedih. Bercanda dengan Vivvie di telepon mengingatkan
dirinya tentang manisnya hubungan mereka sewaktu segalanya masih oke.
Berrington menyalakan pesawat televisi dan menonton Prime Time Live,
sementara makanannya mulai hangat. Dapurnya mulai dipenuhi aroma bumbu-bumbu yang digunakan Marianne. Gadis itu memang seorang koki
329 yang andal. Mungkin karena Martinique pernah dijajah Prancis.
Persis saat ia sedang mengeluarkan casserole-nya dari dalam oven, pesawat
teleponnya berdering kembali. Kali ini dari Preston Barck. Nadanya senewen
sekali. Aku baru saja dapat kabar dari Dick Minsky di Philadelphia," ujarnya.
Jeannie Ferrami sudah punya janji untuk mengunjungi Avemine Clinic besok."
Berrington mengempaskan tubuhnya ke kursi. Ya Tuhan," ujarnya. Kok dia
bisa sampai ke sana""
Aku tidak tahu. Dick tidak di sana waktu itu. Yang tugas malam yang
menerima teleponnya. Tapi rupanya dia mengatakan beberapa di antara subjek
risetuya pernah mendapatkan perawatan di klinik itu beberapa tahun yang lalu,
dan dia ingin mengecek catatan medis mereka. Dia berjanji untuk mengirim
melalui faks surat izinnya, dan bahwa dia akan muncul di sana sekitar pukul
dua siang. Untungnya Dick kebetulan mampir untuk suatu hal lain, dan si
petugas melaporkannya padanya."
Dick Minsky adalah salah satu orang pertama yang bekerja untuk Genetico di
tahun tujuh puluhan. Dulu ia seorang kurir; kini ia sudah menjadi pemimpin
klinik. Ia belum pernah menjadi anggota grup intinya cuma Jim, Preston, dan
Berrington-lah yang bisa tapi ia tahu beberapa hal yang menjadi rahasia
perusahaan itu. Mawas diri merupakan sesuatu yang otomatis baginya.
Apa yang kau instruksikan padanya""
Batalkan janji itu, tentu saja. Dan kalau dia toh muncul, tolak dia. Katakan
padanya dia tidak boleh melihat catatan-catatan itu."
Berrington menggeleng-gelengkan kepala. Itu saja tidak cukup."
Kenapa"" Itu cuma akan semakin membangkitkan rasa ingin tahunya. Dia akan mencoba
menemukan cara lain untuk melihat arsip-arsip itu."
330 Umpamanya dengan apa""
Berrington menghela napas. Preston memang tidak punya imajinasi. Yah,
andai kata aku jadi dia aku akan menelepon Landsmann, aku akan mencoba
menghubungi sekretaris Michael Madigan, dan mengungkapkan kepadanya
bahwa ada baiknya bosnya memeriksa arsip-arsip Aventine Clinic selama dua
puluh tiga tahun terakhir ini sebelum menutup transaksi ambil alih itu. Itu akan
membuat bosnya mulai bertanya-tanya, bukan""
Oke, jadi bagaimana usulmu"" ujar Preston.
Menurutku kita harus memusnahkan semua arsip yang berasal dari tahun tujuh
puluhan." Untuk sesaat tidak ada jawaban. Berry, arsip-arsip itu amat unik. Secara
ilmiah, nilainya &"
Kaukira aku tidak tahu itu"" bentak Berrington.
Pasti ada cara lain."
Berrington menghela napas. Ia juga merasakan hal yang sama seperti Preston.
Ia sering berkhayal bahwa kelak, di suatu saat, seseorang akan menulis tentang
eksperimen-eksperimen yang mereka pelopori itu, kemudian akan terungkaplah
ketegaran serta kebrilianan mereka pada dunia. Hancur hatinya menghadapi
kenyataan bahwa bukti sejarah ini harus dimusnahkan dengan cara amat brutal
begini. Tapi apa boleh bual. Kalau arsip-arsip itu masih ada, kita akan
terancam. Jadi, terpaksa harus dimusnahkan Dan sebaiknya itu dilakukan
sekarang juga." Apa yang harus kita katakan kepada stafnya""
Sial, mana aku tahu, Preston" Cari. alasan yang tepat. Kebijakan baru dalam
strategi penanganan dokumen. Pokoknya asal mereka mulai memusnahkannya
pagi-pagi, aku tidak peduli kau bilang apa pada mereka."
Kukira kau benar. Oke, aku akan menghubungi Dick lagi sekarang juga.
Bagaimana kalau kau yang menelepon Jim. supaya dia juga tahu"
Oke." 331 Bye."" Berrington memutar nomor telepon rumah Jim Proust. Istrinya, seorang wanita
pendek dan kurus yang memiliki sikap minder, menjawah telepon itu,
kemudian meneruskannya kepada Jim. Aku sudah di tempat tidur. Berry, ada
apa lagi sekarang""
Mereka bertiga mulai arnat tidak sabaran satu terhadap yang
lain. Berrington mengungkapkan kepada Jim apa yang baru saja dilaporkan Preston
padanya, serta tindakan yang telah mereka putuskan.
Bagus," ujar Jim. Tapi itu saja tidak cukup. Masih banyak cara lain bagi si
Ferrami untuk akhirnya sampai pada kita."
Berrington mulai hilang sabar. Jim tak pernah puas. Apa pun yang telah
kauusutkan padanya, Jim selalu mengharapkan tindakan yang lebih keras, lebih
ekstrem. Berrington berusaha menahan diri. Kali ini ucapan Jim memang masuk
akal, menurutuya. Sudah terbukti bahwa Jeannie memiliki insting seekor anjing
pelacak yang betul-betul andal, pantang menyerah dalam mengejar targetuya.
Rintangan kecil tidak akan membuatnya mundur begitu saja. Aku sependapat
denganmu," ujar Berrington pada Jim. Dan kudengar Steve Logan sudah keluar
dari tahanan hari ini, jadi dia punya teman sekarang. Kita harus
menghadapinya secara lebih serius."
Dia harus digertak supaya pergi."
Jim, demi Tuhan.,." Aku tahu .ini akan membuatmu menciut, Berry, tapi tidak ada cara lain."
Lupakan itu." Begini &"
Aku punya ide yang lebih baik, Jim, kalau kau mau dengar sebentar." Oke,
katakan.* Akan kupecat dia."
332 Jim menimbang-nimbang sesaat. Aku tidak tahu, apa itu cukup""
Tentu. Begini, dia mengira secara kebetulan dia berhasil menyingkapkan
sebuah kasus penyimpangan biologis. Semacam yang bisa mengangkat karier
seorang ilmuwan muda. Dia tidak tahu apa-apa mengenai apa yang tersembunyi
di belakang semua ini; dia mengira pihak universitas cuma takut menghadapi
publisitas yang kurang menguntungkan. Kalau dia sampai kehilangan pekerjaan,
dia tidak memiliki fasilitas lagi untuk melanjutkan penyelidikannya, juga alasan
untuk terus mempertahankannya. Selain itu, dia akan terlalu sibuk mencari
pekerjaan lain. Kebetulan aku tahu bahwa dia sedang butuh uang."
Mungkin kan benar." Berrington menjadi cunga. Terlalu cepat Jim menerima ide itu. Kau tidak
merencanakan sesuatu di luar pengetahuanku, kan"" tanyanya.
Jim mengalihkan perhatian Berrington dari pertanya annya. Kau bisa lakukan
itu" Kau bisa memecatnya""
Tentu." Tapi kau kan bilang hari Selasa yang lalu bahwa sebuah universitas bukanlah
dinas kemiliteran." Memang, kau tidak bisa membentaki orang-orang agar mereka melakukan apa
yang kauperintahkan. Tapi aku sudah berkecimpung di dunia akademi selama
hampir empat puluh tahun terakhir ini. Aku tahu cara kerja sistem ini. Kalau
betul-betul perlu, aku bisa memecat seorang asisten profesor dengan begitu
saja." Oke." Berrington mengerutkan alisnya. Kita sependapat dalam hal ini, bukan, Jim""
Baik." Oke. Selamat tidur" Selamat malam."
Berrington menutup pesawatuya. Masakan ayam pro
333 venpak-nya sudah dingin. Ia membuangnya di tempat sampah, lalu pergi tidur.
Untuk waktu lama ia masih terjaga, memikirkan Jeannie Ferrami. Pada pukul
dua pagi ia bangun untuk meminum segelas Dalmane. Sesudah itu. akhirnya ia
pergi tidur. 334 BAB 29 Udara Philadelphia amat panas malam itu. Di dalam bangunan flat, semua pintu
dan jendelanya dalam keadaan terbuka, sebab tidak sebuah ruangan pun
dilengkapi AC. Suara-suara dari jalan terdengar sampai ke apartemen 5A yang
terletak di lantai paling atas: gelegar klakson mobil, derai tawa, alunan irama
musik. Di sebuah meja tulis kayu pinus murahan, yang sudah tergores-gores dan
penuh noda bekas puntung rokok, sebuah pesawat telepon berdering.
Si anak muda mengangkat gagangnya.
Sebuah suara bernada keras berkata, Aku Jim."
Hei, Paman Jim, apa kabar"**
Aku sedang cemas gara-gara ulahmu."
Kenapa"" Aku tahu mengenai apa yang terjadi pada hari Minggu malam."
Anak muda itu ragu sesaat, tidak yakin harus menjawab apa. Mereka sudah
menangkap orang lain untuk itu."
Tapi teman wanitanya yakin dia tidak bersalah." Jadi""
Dia akan ke Philadelphia besok." Buat apa""
Aku tidak tahu. Tapi menurutku dia berbahaya." 335
Sial." Mungkin kau mau lakukan sesuatu untuk mengatasinya."
Umpamanya"" Terserah kau."
Bagaimana aku bisa menemukannya"" Kau tahu Aventine Clinic" Yang di
Pendekar Gila 3 Dua Menara The Two Towers The Lord Of The Rings Buku Dua Karya J.r Tolkien Utusan Dari Negeri Leluhur 1

Cari Blog Ini