Ceritasilat Novel Online

Claire 1

Claire Karya Phoebe Abigail Bagian 1


P H O E B E P H O E B E Memory; First Man First time loving CLAIRE TAU INI ADALAH TINDAKAN BODOH, menjual rumah peninggalan
ibu angkatnya demi sebuah mobil tua. Tapi Claire merasa bukanlah prioritas untuk
menetap di satu tempat mengingat dirinya masih sangat muda. Dengan mobil itu,
Claire berharap bisa berkeliling ke banyak tempat yang memungkinkan dirinya
untuk menemukan jalan hidupnya. Sebenarnya, jelas-jelas Claire ingin melanjutkan
kuliah. Tapi ia akan berhenti sementara tentang cita-citanya yang satu itu dan akan
melanjutkannya lagi jika memiliki uang yang cukup suatu saat nanti.
Sekarang, beginilah nasibnya, berkeliling Northumberland dan bekerja di
banyak tempat dengan keahlian yang sangat minim. Setidaknya Claire tidak perlu
merasa bosan karena ia hanya akan bertahan di satu tempat selama beberapa
minggu. Hari ini ia sudah mengundurkan diri dari pekerjaannya menjadi Waitress di
sebuah rumah makan cepat saji. Claire sudah bekerja cukup lama disana. Sebulan,
rekor terlama Claire tinggal di suatu lokasi. Ia sedang menghitung uang bekalnya
untuk berpindah ketempat yang baru saat melihat seorang pemuda kebingungan.
Usia pemuda itu mungkin sebaya dengannya, tapi wajah asingnya membuat Claire
memutuskan untuk menganggap orang itu sebagai pendatang baru. Claire
memandanginya beberapa lama dan tidak membuang wajah saat pemuda itu juga
mendekatinya. What Can I do for you sir" Hanya itu yang bisa Claire ucapkan. Kata-kata yang
selalu di ucapkannya kepada pelanggan yang datang untuk makan di tempatnya
bekerja. Kau tau kemana aku harus melapor" Aku semalam tidur di penginapan itu
bersama dengan seorang wanita penghibur. Ia menunjuk ke sebuah penginapan
yang Claire baru sadari keberadaannya. Begitu aku bangun pagi, semua barang
berhargaku hilang. Apa saja yang hilang"
Banyak, uangku juga. Untungnya aku menyimpan satu kartu kreditku di
tempat rahasia. Tapi aku pendatang di Canada dan semua surat-surat pentingku di
bawa oleh wanita itu! Termasuk passport" Pemuda itu mengangguk. Claire tertawa renyah. Seharusnya kau berhati-hati dengan kecendrungan
meniduri wanita penghibur! Ayolah naik ke mobilku! Aku akan mengantarkanmu
ke kantor polisi terdekat.
Terimakasih. Claire mengangguk. Tapi gerakannya terhenti saat pemuda itu mengulurkan
tangannya untuk bersalaman. Claire menatapnya heran, lalu tersenyum dan
menyambutnya dengan jabatan tangan yang kokoh. Claire!
Yusuke Tokeino! Aku beruntung bertemu denganmu, Claire!
*** Jadi kau benar-benar tidak menetap di satu tempat" Yusuke menatap Claire
antusias. Mereka sedang menanti keputusan polisi atas laporan yang sudah di buat oleh
Claire untuk Yusuke. Sekarang hanya tinggal menanti keputusan petugas tentang
kapan mereka di perbolehkan untuk pergi. Berbekal dengan sikapnya yang mudah
akrab dengan orang lain, bukan hal yang sulit bagi Claire untuk akrab dengan lakilaki
ini. Ia bahkan tau kalau Yusuke adalah pemuda yang berasal dari Jepang dan
sangat suka bepergian. Sama seperti dirinya. Adanya kesamaan pokok tentang diri
mereka membuat Yusuke juga merasa cepat akrab dengannya. Bagi pemuda itu
Claire adalah gadis yang menyenangkan.
Claire mengangguk. Aku sebatang kara di dunia ini. Satu-satunya keluarga
yang kumiliki adalah ibu angkatku dan dia sudah meninggal beberapa bulan yang
lalu. Ku fikir akan sangat membosankan hidup di tempat yang sama untuk seumur
hidupku mengingat aku masih muda. Selama ini aku selalu di dera kebosanan dan
aku menghindari kebosanan itu untuk kehidupanku selanjutnya.
Jadi kemana kau akan menuju sebenarnya"
Entahlah. Aku hanya ingin berkeliling Canada. Untuk kehidupanku, aku
bekerja di rumah makan yang pastinya akan menerima tenaga tambahan yang siap
bekerja penuh dan bersedia di gaji murah. Untuk sementara ini hidup seperti itu
lebih menyenangkan. Akan lebih menyenangkan lagi kalau aku bisa jalan-jalan
tanpa harus memikirkan uang! Claire lalu tertawa, ia sedang bercanda.
Yusuke Tokeino memandangnya dengan serius lalu tersenyum begitu
mendapatkan ide b aru. Kita pergi bersama bagaimana"
Maksudmu apa" Jangan kau fikir &
Aku tidak berfikir apa-apa selain mendapat tumpangan yang aman. Jangan
khawatir karena aku tidak akan menumpang secara gratis. Aku pastikan kalau aku
akan memberikan uang yang pantas selama aku bersamamu!
Claire mengangkat sebelah alisnya. Ya, dan dia tidak perlu susah payah bekerja
setidaknya untuk sementara ini. Tujuan merekapun juga sama, berkeliling Canada.
Mungkin dirinya tidak akan pernah melewatkan kesempatan ini. Kau menjamin
segalanya" Aku akan setuju kalau kau menjamin biaya bahan bakar, penginapan,
makan, dan & Aku bahkan akan membelikanmu pakaian baru jika kau menginginkannya.
Uang bukan masalah bagiku. Lagi pula kau akan memiliki teman yang tidak
membosankan dalam perjalanan kehidupamu!
Lalu berapa lama kau akan menjadikanku pemandu"
Yusuke menyeringai, Claire mengatakan kalau dirinya adalah pemandu", ya,
gadis ini memang pemandunya untuk sementara selama ia menghabiskan waktunya
di Canada, Sampai kita kembali lagi ke tempat ini untuk mengambil pasporku!
Aku harap saat itu mereka sudah menemukan perempuan penipu itu!
*** Kisah yang terlalu sederhana, Mereka bepergian bersama dan Yusuke tidak
bisa menghindari kalau mereka adalah sahabat baik. Claire terlalu menyenangkan
dan seringkali membuatnya tertawa. Gadis itu juga sangat pengertian atas segala hal
tentang dirinya. Perlu waktu seminggu untuk membuat Yusuke tertarik kepada
Claire melebihi seorang teman. Walau bagaimanapun kebersamaan mereka yang
berlangsung setiap hari ini membuatnya terbiasa untuk melihat Claire dan bercanda
dengannya. Ada satu hal yang selalu mengganggu Yusuke tentang Claire. Dia terlalu manis
untuk di tinggalkan sendirian di malam hari. Tapi Claire tidak bermaksud untuk
tidur selain di dalam mobilnya dan selalu mengusir Yusuke untuk mencari
penginapan di waktu tidur tiba. Padahal Yusuke meyakinkan dirinya yang sama
sekali tidak bisa tidur karena kepalanya selalu memikirkan Claire. Interaksi mereka
selama ini membuat Yusuke begitu tertarik dan itu akan terus berkumpul di dalam
otaknya. Seharusnya Yusuke tidak memikirkan hal itu karena mereka terlalu seperti
saudara. Mereka selalu bersenang-senang di berbagai tempat wisata, tertawa bersama
dan berlarian bersama. Higga di suatu waktu, Yusuke melihat Claire mengganti
pakaiannya di dalam mobil dengan sengaja. Entah apa yang mendorongnya untuk
melakukan itu, tapi Claire akan segera marah-marah kepadanya. Interaksi nakal
mulai Yusuke lakonkan semenjak itu. Ia seringkali menatap pinggul dan dada
Claire berlama-lama. Sangat ranum dan menyenangkan. Pada awalnya Claire akan
marah tapi lama kelamaan sepertinya gadis itu sudah mulai terbiasa. Apakah dia
mulai jatuh cinta kepada Yusuke" Bukankah Yusuke terkenal memiliki pesona yang
tinggi" Malam ini kau mau tidur di penginapan atau disini"
Yusuke menahan nafas. Untuk pertama kalinya Claire menawarkan. Selama
ini gadis itu bahkan selalu memastikan agar Yusuke tidak berada di dekatnya disaatsaat
yang menggoda seperti malam hari. Kau menawarkanku untuk tidur
bersamamu" Wajah Claire memerah di ketemaraman cahaya lampu mobilnya. Kalau
begitu aku akan mengantarkanmu ke penginapan terdekat! Claire mulai
menyentuh kemudi dan terdiam saat Yusuke menjauhkan tangan Claire dari benda
itu. Claire, katakan satu hal. Interaksi kita satu bulan belakangan ini apakah
membuatmu menyukaiku"
Claire mendesah, Ia ingin sekali berbohong dan mengatakan tidak. Tapi
berbohong tentang perasaan hanya akan membuatnya merasa menderita. Claire
mengangguk, jika karena ini Yusuke tidak lagi ingin bersamanya, Claire yakinkan
kalau dirinya akan menerimanya dengan baik. Begitu lebih melegakan bila terus
harus bersamanya tapi selalu memendam perasaan. Tapi aku bukanlah orang yang
mau terikat! Perjalanan hidupku masih panjang untuk di kacaukan oleh perasaan
yang seperti itu Sejak kapan kau merasakan perasaan seperti itu"
Sejak kau selalu mengganggku, kau sangat baik pada minggu pertama. Tapi
setelah itu tindakanmu s elalu membuat wajahku memerah. Awalnya aku tidak suka
tapi lama-kelamaan aku mengharapkannya. Tapi sudahlah, kau juga tidak akan
bertahan di Canada, kan"
Tapi kita tetap bisa jadi kekasih, kan" Yusuke menatap Claire serius. Saat
Claire memandangnya dunia terasa berhenti berputar. Claire, jadilah kekasihku.
Setidaknya selama kita bersama!
Aku sudah mengatakan kalau aku tidak ingin &
Aku tau! potong Yusuke. Aku juga tidak ingin terikat. Tapi apa salahnya
kalau kita menjadikan kebersamaan kita sebagai kenangan indah.
Kenangan yang ada sudah cukup indah.
Tapi kita bisa membuatnya menjadi lebih indah lagi.
Kau selalu melakukan ini bila mampir di satu tempat plesir" Ah, ya! Aku lupa.
Kau bahkan tertipu karena itu! Tapi aku bukan pelacur yang mau di bayar untuk
menemanimu! Aku tidak bilang akan membayarmu sebagai wanita yang menemaniku, kan"
Aku membayarmu atas jasa sebagai pemandu! Soal hubungan khusus kita, itu di
luar kesepakatan. Kecuali kalau kau menginginkan aku membayar untuk ini juga!
Yusuke mendekatkan wajahnya kepada Claire dan menyentuh bibir Claire dengan
lidahnya. Claire merasa gemetar saat Yusuke menjilati bibirnya meskipun hanya sekilas.
Ia juga menyukai Yusuke dan itu sudah di akuinya. Claire tidak tau harus
menyetujui atau tidak. Ia ingin bersama dengan yusuke lebih dari sekedar teman
meskipun hanya untuk sementara. Yah, hanya sementara saja. Hanya untuk
kenangan seperti yang lainnya. Claire tidak mungkin mencintai Yusuke untuk
selamanya karena ia tau kalau Yusuke tidak akan tinggal dan menetap disini.
Bagaimana Claire" Maukah kau jadi kekasihku"
Sulit untukku. Tapi berjanjilah kalau aku tidak akan mengalami sesuatu yang
buruk sampai kita berpisah. Aku tidak ingin di tinggalkan ketika mengandung
anakmu! Yusuke tertawa renyah. Kau sangat mengerti dengan apa yang ku inginkan.
Tentu saja aku tau kalau kau hanya ingin bercinta denganku. Karena itu kau
menjadikanku kekasihmu, kan" Interaksi kita selama ini sudah seperti sepasang
kekasih, hanya saja tidak ada seks. Dan kau memintaku menjadi kekasihmu untuk
melengkapi interaksi kita dengan seks!
Ah, ya! Kau sangat pintar!
Claire tidak bergerak setelah Yusuke mengatakan itu. Laki-laki itu merebahkan
sandaran bangku setirnya sehingga menjadi sangat rendah dan mereka memulainya.
Mereka berciuman, bukan hal yang asing bagi Claire. Ciuman sudah seringkali di
lakukannya saat berpacaran di sekolah. Tapi ia harus gemetar saat Yusuke membuka
celananya dan merangkak di atas tubuhnya. Saat Claire merasakan ada sesuatu yang
memaksa masuk di wilayah pangkal pahanya, Claire merasakan kepedihan
menyeruak, ia bahkan tidak segan untuk berteriak tanpa perduli dengan Yusuke
yang terus mencari kenikmatan dari dirinya. Claire menahan nafas sejenak, kedua
tangannya memeluk Yusuke dengan kuat karena rasa sakit yang dirasakannya tak
kunjung hilang. Ia baru bisa berhenti saat Yusuke juga berhenti dan menatapnya.
Astaga, kau masih & Perawan" Ya! Berapa usiamu Claire, aku harusnya menanyakan hal itu!
Sembilan belas tahun" Claire tidak akan mengatakannya. Yusuke bisa saja
meninggalkannya karena itu. Claire juga tidak pernah mengatakan kepada orang
lain tentang usianya yang sebenarnya. Dua puluh tiga!
dan kau masih perawan" Aku sama sekali tidak bisa percaya!
Aku sudah mengatakan padamu kalau aku tidak suka berdekatan dengan lakilaki
karena ini bisa mengikatku.
Tapi aku tidak akan mengikatmu. Meskipun tidak bisa ku pungkiri kalau aku
sangat beruntung menjadi yang pertama. Yusuke memberikan senyuman nakal
kepadanya. Bertahanlah, aku akan membayarnya dengan sesuatu yang sangat
indah. Dan Claire terpaksa mengikuti kata hatinya malam itu. Ia melakukan hal yang
selama ini sangat di hindarinya bersama laki-laki yang sudah memastikan kalau
hubungan mereka sementara. Claire tidak perduli, ia hanya ingin menikmati
kehidupan yang tidak pernah nikmat baginya selama ini. Mungkin Yusuke adalah
orang pertama yang mengajarkannya tentang cara menikmati hidup. Meskipun ia
berjanji untu k tidak melakukannya terlalu sering, tapi Claire tidak bisa menolak
saat Yusuke memintanya. Claire harus menyesal karena itu pada akhirnya
membuatnya benar-benar jatuh cinta dan tidak bisa lepas dari Yusuke. Sayangnya
Yusuke menepati janjinya untuk mengakhiri hubungannya setelah mereka kembali
ke Ontario dan berpisah. Claire merasa sakit hati meskipun ia terus berharap kalau
Yusuke akan kembali lagi untuknya. Laki-laki itu membuatnya merasa ingin mati
untuk yang pertama kali. Memory; Second man! Leaving Everything then Loosing
KEPERGIAN YUSUKE TOKEINO membuat Claire tidak ingin beranjak dari
Ontario. Pada akhirnya Claire memilih menetap di Northumberland dan menyewa
sebuah Apartemen kecil setelah menjual mobil tuanya. Claire tidak ingin melihat
benda itu lagi. Terlalu banyak kenangan yang tidak akan pernah bisa membuat
ingatannya melupakan Yusuke Tokeino. Tentu saja, dengan prinsip lama, Claire
akan mudah mendapakan pekerjaan. Bekerja penuh dan meminta bayaran yang
lebih sedikit dari seharusnya. Setidaknya ia tidak perlu merasa kelaparan meskipun
harus bekerja dengan semangat yang minim sampai ia harus membuang waktu
beberapa minggu untuk berhenti berharap kalau Yusuke akan kembali dan
membawanya pergi. Hingga di suatu hari, Claire harus merasakan Dejavu saat melihat seorang lakilaki
mendekatinya dan menanyakan tentang angkutan umum yang bisa
membawanya ke Calgary. Saat itu, Claire hanya membantu dan sama sekali
menghindari perkenalan. Namun sebulan kemudian mereka bertemu lagi dan lakilaki
itu masih mengingatnya. Ia menyapa Claire lebih dulu dan memperkenalkan
dirinya sebagai Hadwin Ouray. Hadwin adalah orang yang sangat baik, laki-laki itu
seringkali mengunjungi Claire di tempat kerja dan beberapa kali mereka keluar
bersama untuk makan malam. Tapi Claire tidak pernah berharap dan tidak ingin
membiarkan laki-laki lain menyentuhnya seperti Yusuke menyentuhnya. Claire
tidak ingin menerima luka karena ia tau kalau Hadwin Ouray adalah seorang pria
dengan latar belakang keluarga serba ada dan mustahil untuk bersamanya.
Hadwin selalu bersikap sopan dan menghormatinya. Ia sangat dewasa. Hadwin
juga membuat Claire merasa nyaman untuk mengatakan dengan jujur siapa dan
seperti apa dirinya yang sebenarnya. Anehnya Claire mulai jatuh hati lagi meskipun
jiwa raganya menolak. Sikap Hadwin yang tidak pernah menyentuhnya membuat
Claire merasa sebagai seseorang yang sangat berharga. Harusnya ia tidak begitu,
harusnya ia membuang perasaannya jauh-jauh. Tapi perasaan Claire sedang berada
di puncak saat Hadwin menyatakan cintanya dan mereka menjadi kekasih untuk
beberapa lama. Tetap saja, Hadwin tidak pernah datang ke Ontario untuk
menyentuhnya meskipun mereka adalah sepasang kekasih. Hadwin hanya
menemuinya untuk mengobrolkan beberapa hal, juga membicarakan tentang
perjodohannya yang membuat Claire sakit hati.
Seharusnya kita tidak pernah saling mencinta! Claire menyesali semua
tindakannya. Ia akan kehilangan lagi dan ia tau itu.
Percayalah, aku sama sekali tidak menginginkan itu! Tapi aku harus
menikahinya! Dan kau akan meninggalkanku" Itulah masalahnya. Aku sudah terlalu
berharap. Aku sudah menyimpan banyak impian dan ini hanya akan membuatku
semakin merasa pedih. Seharusnya kau tidak menyapaku, tidak mengingatku, tidak
mendatangiku! Bagaimana mungkin aku bisa" Kau sudah menarik hatiku sejak pertama kali.
Hadwin menggapai tangan Claire dan menggenggamnya erat. Aku tidak akan
pernah meninggalkanmu! Lalu ingin menjadikanku simpanan untuk bersenang-senang setiap kali kau
mengunjungi Ontario"
Pernahkah aku memperlakukanmu sebagai alat untuk bersenang-senang"
Jawabannya tentu saja tidak, Claire terpaksa menggeleng. Hadwin bahkan


Claire Karya Phoebe Abigail di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tidak pernah menyentuhnya selain menggenggam tangannya kali ini.
Kau wanita pertama yang mengisi hatiku! Hadwin melanjutkan ucapannya
lagi. Kita tidak akan berpisah. Aku akan melakukan apapun untuk bisa
bersamamu. Tapi & Berhentilah mencari alasan untuk bersedih Claire. Aku akan mengurus
semuanya untuk kepindahan kit
a ke suatu tempat. Dua minggu dari sekarang, aku
akan menjalankan pernikahan itu seperti biasa. Tapi setelah itu, aku akan
membawamu pergi. Kita akan menuju Negara manapun yang di tunjuk oleh benda
itu! Hadwin menunjuk sebuah globe kayu berwarna coklat dan sangat mengkilap
yang berada di sebuah meja hias restoran itu. Ia beringsut mengambilnya lalu
menghadapkan benda itu kepada Claire. Beberapa saat kemudian Hadwin sudah
menggenggam tangan Claire kembali.
Bagaimana caranya" Claire bertanya heran.
Hadwin hanya tersenyum, lalu memutar sebuah jarum yang terbuat dari plastik
yang berada di puncak benda itu menuju perut Globe. Silahkan tentukan
tingginya! Claire mengangkat jarum itu dengan posisi yang sesuai dengan keinginannya.
Lalu" Dimanapun bayangan jarum ini berakhir! Kita akan kesana dan memulai
hidup baru. Mengerti"
Claire mengangguk. Ia melihat Hadwin memutar bola dunia mini itu dengan
semangat. Jantungnya berdetak kencang saat bola itu mulai berhenti bergerak secara
perlahan, lalu angin bertiup kencang entah darimana, sehingga jarum plastiknya
bergeser sedikit. Tapi sangat menentukan karena bayangannya menunjukkan
kemana mereka harus pergi.
Denmark" Claire menatap Hadwin dengan kening yang berkerut. Aku tidak
bisa bahasa Denmark. Kita masih punya waktu selama dua minggu. Aku akan mencarikan guru
untukmu dan kau harus belajar serius selama dua minggu itu. Aku juga akan
mempelajari Danish sampai benar-benar mahir.
Dua minggu tidak cukup! Tentu saja lebih dari cukup. Kita hanya belajar untuk berkomunikasi,
sekarang aku akan menyiapkan bahan-bahan untuk kepindahanmu ke luar negri.
Aku sudah punya karena aku sudah cukup sering pergi ke luar negri. Bagaimana
denganmu" Punya paspor atau visa"
Claire menggeleng. Aku tidak pernah keluar negri. Bagiku keluar negri hanya
mimpi! Baiklah Claire. Kalau begitu aku hanya perlu data lengkapmu saja. Kau kan
memberikannya, kan" Sebagai diriku yang sebenarnya" Claudia Faustine"
Hadwin menggeleng. Kau tidak boleh menggunakan nama Claudia Faustine
lagi, Claire. Aku akan membunuh Claudia Faustine dan menghhidupkan dirimu
yang sekarang. Bukankah kau sendiri sudah lama mengubur Claudia Faustine"
*** Benar-benar seperti mimpi yang terwujud. Tiba-tiba saja seorang pangeran rela
hidup bersamanya demi cinta dalam keadaan sulit tapi bahagia. Claire merasa tidak
menginginkan hal yang lain lagi jika Hadwin sudah ada disampinya. Saat Hadwin
memintanya menunggu di bandara, Claire tidak yakin kalau laki-laki itu akan benarbenar
datang. Tapi ia tidak ingin berhenti berharap hingga akhirnya mereka hidup
berdua saja di Denmark, menyewa sebuah flat kecil dan hidup selayaknya pasangan
yang tidak akan terpisah selamanya. Selama seminggu kehidupan mereka, Claire
benar-benar mendapati dirinya yang bersinar-sinar karena bahagia, Janji Hadwin
untuk segera menikahinya membuatnya merona menghadapi hari-hari dalam
hidupnya. Hadwin yang dewasa, Hadwin yang mengayomi dan Hadwin yang mengerti
akan dirinya membuat Claire jatuh cinta kepadanya setiap hari dan semakin lama
perasaan itu tumbuh dan membesar. Bukan hanya cinta, tapi juga harapan untuk
dapat memiliki Hadwin selama-lamanya. Suatu hari, Hadwin membawa uang yang
sangat banyak yang di sebutnya sebagai uang yang akan di gunakan untuk biaya
pernikahan mereka. Selanjutnya Claire dan Hadwin menyiapkan pernikahan yang
sederhana dan mengesankan selamanya. Mereka merencanakan pesta yang hanya di
hadiri oleh mereka berdua di tepi pantai.
Sayangnya pernikahan itu tidak pernah terjadi. Di suatu hari, Hadwin tidak
pulang cepat seperti biasanya. Hadwin bahkan tidak pulang hingga malam, hingga
pagi, hingga berhari-hari. Claire tidak mengerti apa yang sudah terjadi. Fikiran
buruk mulai menyerangnya. Bagaimana jika terjadi sesuatu terhadap Hadwin" Atau
mungkin Hadwin memang tidak bisa segera pulang karena pekerjaanya yang baru.
Karena cinta Claire memutuskan untuk terus menunggu.
Di akhir minggu, Seseorang mengetuk pintu Flatnya. Claire sangat bahagia
karena mengira b ahwa Hadwin sudah kembali, tapi ia sama
tersenyum lagi saat tubuhnya di seret-seret ke hadapan seseorang. Geronimo. Laki
sekali tidak bisa laki itu mengatakan kalau Hadwin berhutang kepadanya dan bahkan tidak mencicil
bayaran apa-apa sama sekali, sepeserpun. Tapi karena ia mencantumkan nama
Claire sebagai penjamin, maka Claire harus menggantikan Hadwin untuk
membayar hutang itu. Ada sebuah rasa kecewa berkecamuk saat Geronimo
mengatakan kalau Hadwin sudah melarikan diri sebelum sempat di cegah.
Namanya tercantum sebagai orang yang berangkat ke Canada pada hari dimana
Claire khawatir karena ia tidak pulang.
Hadwin meninggalkannya. Mungkin Hadwin menyesal dan kembali kepada
istrinya disana. Tapi Claire mencintainya. Kenapa ia begitu tega meninggalkan
Claire yang bahkan tidak tau banyak tentang Denmark. Tiba-tiba Negara yang
semula di anggapnya indah karena Hadwin ini, membuat Claire merasa telah
terjerumus dalam kesuraman abadi. Kehidupannya dalam rengkuhan Geronimo
benar-benar membuatnya kalut dan nyaris gila. Claire sudah berusaha melarikan
diri berkali-kali, tapi berkali-kali juga ia tertangkap dan disiksa. Hingga akhirnya
Claire menyerah dan mengatakan kepada Geronimo kalau dia bersedia
mengerjakan apa saja asalkan bisa segera keluar dari tempat itu. Dengan perlahan
dan hati-hati, Geronimo menceritakan pekerjaan jenis apa yang bisa menghasilkan
banyak uang, dan dari sekian banyak Claire memilih menjajahkan tubuhnya, Hanya
itu keahlian alami yang dia miliki dan hanya itu pekerjaan tercepat yang akan
membawanya keluar dengan segera.
*** Pelanggan pertama, Claire harus menghadapinya saat ini juga. Lima orang
anak buah Geronimo benar-benar mengancam akan melakukan sesuatu yang lebih
buruk dari apa yang mereka lakukan selama ini jika Claire tidak menemukan satu
laki-lakipun malam ini. Tentu saja Claire tidak bisa bertindak apa-apa selain
membuat seorang laki-laki tergoda kepadanya. Tidak, lima orang laki-laki. Itu yang
seharusnya di lakukan Claire untuk mencapai standar yang wanita penghibur lain
lakukan selama disini. Seorang laki-laki yang tampak dewasa menghampiri Claire
sambil meremas bokongnya. Seharusnya Claire marah, tapi ia memaksakan diri
untuk tersenyum. Ada yang duduk disini" Katanya sambil menunjuk bangku kosong yang
berada di sebelah Claire.
Claire menggeleng. Ini pertama kalinya dan ia harus bisa memikatnya.
Laki-laki itu duduk di sebelah Claire dan memandanginya dari kaki hingga
kepala. Apakah kau bekerja disini"
Ya, Seharusnya aku tidak perlu bertanya, kau mengenakan seragam menggoda ini,
kan" Lagi-lagi Claire mengangguk, mungkin ia terlihat sangat kikuk.
Kau bisa memanggilku Bryan. Laki-laki itu melanjutkan ucapannya. Lalu
namamu" Claire! Verry sexy name! Apakah mulut Claire mengatakan terimakasih" Tidak, ia bahkan tidak
tersenyum. Ia tidak mampu mengatakan apa-apa.
Berapa yang harus ku bayar untukmu"
Berapa" Claire bahkan tidak tau ia harus di bayar berapa. Tapi ia teringat
dengan kata-kata Geronimo sewaktu Claire memilih pekerjaan ini untuk dirinya.
Lima ratus untuk dua jam"
Untuk segalanya" Segalanya" Maksud anda"
Segala apa yang ingin ku lakukan padamu!
Claire tersenyum bodoh. Apa yang harus ku lakukan untukmu"
Just Spread your leg, dan aku akan melakukan sesuatu untuk mencoba!
Mencoba" Tentu saja. Setiap wanita disini berhak untuk di coba, kan"
Claire memandang ke sekelilingnya. Ya, nyaris semua wanita yang berseragam
sama sepertinya sedang di coba. Ia menggigit bibir sebentar untuk meyakinkan
dirinya. Beberapa saat kemudian Claire membuka kakinya lebar-lebar dan
memperlihatkan daerah sensitifnya kepada Bryan. Laki-laki itu menatapnya dengan
terkesima. Ia menyentuhnya perlahan dan Claire nyaris memejamkan matanya.
Laki-laki ini mempermainkannya.
Apa yang bisa kau lakukan, kau bisa Squatting"
Claire menghela nafas berat, laki laki ini mengajaknya bicara di saat ia sedang
menikmati hangatnya Claire di wilayah terdalam dirinya" Ia harus mulai terbiasa
dengan ini. Squatting " Ya, with your feet on the bed and use your ass to bounce up and down!
Claire menghela nafas lagi. Laki-laki ini menggunakan bahasa Inggris terlalu
sering. Seharusnya Claire sadar kalau laki-laki ini sama sekali bukan orang Denmark.
Bahkan logat Danish yang di gunakannya sangat kacau balau. Kau orang inggris"
Aku tidak sedang membicarakan megenai asal usul. Aku bertanya apakah kau
bisa Squatting" Aku belum pernah melakukannya. Tapi akan ku coba!
Bryan melepaskan dirinya dari Claire dan beranjak pergi setelah mengatakan.
Sepertinya kita tidak cocok!
Dan Claire merasa sangat tersinggung. Laki-laki itu ingin pergi begitu saja
setelah mencobanya " Claire mengejarnya untuk memohon, ia sangat terluka saat
melakukan itu. Memohon seorang laki-laki untuk bersetubuh dengannya adalah
sesuatu yang tidak pernah terlintas di dalam otaknya selama ini. Tapi Bryan masih
menolak. Claire terus membujuknya hingga laki-laki itu bersedia membawanya
keluar. Ia memperlakukan Claire dengan sangat hina dan Claire tidak melakukan
apa-apa karena membutuhkan uangnya. Tapi begitu Bryan selesai dengan hasratnya,
ia bahkan tidak membayar Claire dengan harga yang pantas. Claire benar-benar
kecewa. Laki-laki itu mengatakan kalau Claire sangat tidak berpengalaman dan
harga itu sangat pantas untuknya. Akhirnya Claire belajar satu hal. Ia harus terlihat
sangat lihai dalam pekerjaan ini. Claire mulai belajar menggoda dan lama kelamaan
ia kehilangan dirinya yang sesungguhnya. Semua ini karena Hadwin, Claire mulai
menumbuhkan perasaan bencinya dan ia tidak akan pernah melupakan Hadwin
sebagai penyebab nasib buruk yang terjadi padanya. Ia tidak akan melupakan itu
seumur hidupnya. Memory; Third Man First Love Temptation (after almost Three years latter)
CLAIRE, CEPAT PULANG. Ibu mengajakmu makan malam bersama tetangga
flat yang lain! Suara Garrick terdengar nyaring di telpon. Laki-laki itu seusia
dengannya dan selalu menjadi temannya semenjak Claire memiliki kemampuan
yang cukup untuk keluar dari tempat Geronimo meskipun ia masih harus
melakukan pekerjaan itu untuk beberapa waktu lagi. Ia berhasil membujuk
Geronimo yang sudah bersikap seperti ayahnya agar Claire bisa tinggal di tempat
lain. Sekarang Claire menyewa sebuah flat yang tidak jauh dari lingkungan
Geronimo untuk mempermudah mobilitasnya. Setelah hampir tiga tahun, Claire
akhirnya merasakan udara yang bebas juga.
Memangnya kennappaa..hh! Claire mencoba untuk tidak berdesah. Seorang
laki-laki tengah berada di atas tubuhnya saat ini, mereka sedang bercinta da Claire
selalu mendapatkan uang yang banyak darinya. Tapi sepertinya Garrick mendengar
desahan yang tertahan dari mulut Claire. Laki-laki itu berdecak.
Kau sedang bekerja" Ya! Cepatlah selesaikan. Ada tetangga baru yang menyewa flat di lantai empat.
Kita akan merayakan kedatangannya. Malam ini kau tidak usah kerja, aku akan
mengganti uangnya! Mendengar ucapan Garrick itu, Claire merasa bersemangat. Garrick seringkali
melakukan ini jika ia ingin Claire melakukan sesuatu. Lima ratus, untuk dua jam"
Aku akan membayarmu semalaman! Sekarang juga aku menunggumu di
halaman! Sekarang tutup telponnya. Aku bisa gila mendengar desahanmu!
Suara Garrick tak terdengar lagi. Ia meminta Claire menutup telpon tapi
Garrick sudah menutupnya lebih dulu. Claire tertawa menyadari itu, lalu melempar
ponselnya kesisi lain ranjang. Dengan perlahan ia menggenggam bantal dan
menatap pelanggannya. Cepat selesaikan. Aku punya urusan keluarga!
Laki-laki itu memandangnya dengan kesal. Aku membayarmu untuk ini!
Kalau kau bisa menyelesaikannya dalam tiga puluh detik, aku akan
memberikannya secara gratis.
Laki-laki itu tersenyum, harga yang pantas. Ia bergerak semakin semangat dan
cepat sehingga Claire tidak bisa menahan dirinya untuk berteriak. Dalam sekejap
klimaks menyerangnya. Tapi ini tidak membuatnya merasa lelah. Claire segera
berdiri dan mengenakan pakaiannya kembali lalu pergi setelah mengatakan senang
berbisnis dengan anda kepada laki-laki itu. Taksi yang s
egera di temuinya membuat
Claire merasa beruntung. Ia sepertinya memang di takdirkan untuk menghadiri
acara itu. Garrick sudah menunggunya di depan gedung flat sambil mengetuk
ngetukkan kakinya ke tanah. Ia memandangi Claire yang menyongsongnya dengan
tersenyum. Aku tidak terlambat, kan" Claire bergumam manja sambil menyelipkan
tangannya di lengan Garrick.
Ya, kau sangat terampil dalam pekerjaanmu, sepertinya! Kau berhasil
menyelesaikannya dengan cepat.
Claire tertawa. Aku melakukan pekerjaan itu selama bertahun-tahun.!
Harusnya kau sudah berhenti!
Beberapa bulan lagi. Aku juga tidak ingin melakukan itu selamanya! Claire
merasakan Garrick menarik tangannya menuju kedalam flat. Garrick adalah sahabat
yang baik, Claire harus mengakuinya. Tentang tetangga kita itu, siapa"
Pasangan pengantin baru. Itu yang ibu katakan. Tapi kami belum
memangundangnya untuk datang!
Bagaimana kalau aku yang memanggilnya"
Garrick melepaskan tangan Claire yang di gandengnya. Pergilah! Berteriak
saja jika tiba-tiba dia menghisap darahmu!
Claire tertawa lagi. Garrick memandangnya yang berlarian menuju lantai
teratas flat empat lantai itu. Kamar yang di ujung itu, selama ini kosong. Sekarang
sudah ada penghuninya. Claire bertanya-tanya tentang seperti apa mereka. Tetangga
yang baik atau tidak. Claire tersenyum sambil menggerai rambutnya yang sekarang
sedang di cat pirang lalu mengumpulkannya kesamping, ia selalu mengganti warna
rambutnya beberapa bulan sekali. Claire sudah tiba di depan pintu Flat itu dan
segera mengetuk pintu. God dag.! Ada orang di rumah" Claire menunggu, tidak ada orang yang
menjawab. Ia menunggu beberapa saat lalu mengulangi kata-katanya. Kali ini segera
di jawab. Claire mendengarkan jawaban samar itu dan meyakini kalau seorang
wanita yang akan segera membuka pintu. Tidak salah lagi, begitu pintu terbuka,
Claire mendapati seorang gadis manis dengan rambut panjangnya yang kecoklatan
menatapnya heran. Anda siapa" Itu kata-katanya yang pertama.
Aku" Claire mengulurkan tangannya dan memberikan sebuah senyuman.
Aku Claire. Tinggal di flat bawah. Ann mengajakmu makan malam di flatnya, kau
belum makan. Kan" Seharusnya gadis itu tau kalau nyonya Ann adalah pemilik flat
ini. Ia seharusnya menyambut baiik ajakan itu. Tapi Claire mendengarkan jawaban
yang sebaliknya membuat ia merasa sedikit kecewa.
Aku tidak bisa. Aku memang lapar, tapi aku sedang menunggu suamiku.
Claire menggeleng tak mengerti. Dia bisa menyusul nanti. Marilah,
mengobrol dengan tetangga yang lain. Kau tidak takut sendirian dalam suasana
gelap seperti itu" Claire memandang kedalam ruangan flatnya. Mereka bahkan
belum memiliki lampu padahal hari sudah malam.
. Selamat sore (Danish/Bahasa Denmark)
Aku sangat ingin. Tapi tidak bisa. Aku harus menunggunya pulang.
Baiklah. Claire mendesah. Kau tunggu disini, aku akan membawakan
lampu lalu kita mengobrol. Tunggu ya" Claire tidak mau mendengar alasan apa-apa.


Claire Karya Phoebe Abigail di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Jika gadis itu tidak mau berkunjung ke flat Ann, maka Claire yang akan
mengunjungi tempatnya. Anggaplah sebagai perwujudan keperduliannya terhadap
tetangga. Sesampainya di bawah, Claire melapor kepada nyonya Ann atas
penolakan gadis itu dan nyonya Ann segera maklum. Ia menyuruh Garrick
membawakan segalon air ke lantai atas. Claire juga sempat mampir ke flatnya untuk
mengambil lampu lalu Garrick membantunya memasangkan benda itu di flat yang
baru berpenghuni. Sayangnya Garrick tidak ingin berlama-lama. Ia segera
meninggalkan Claire dengan tetangga barunya.
Claire sangat senang berbincang-bincang dengan gadis itu. Namanya Sophie,
seorang gadis yang kelihatannya sangat polos. Ia bahkan menceritakan kalau
dirinya sama seperti Claire melakoni kawin lari dengan suaminya tanpa beban.
Claire baru sadar kalau Sophie sudah bersuami. Wajahnya masih sangat remaja.
Usianya baru dua puluh tahun dan sedang menjalani dongeng melarikan diri itu
dengan penuh harapan yang datang bersamaan dengan kecemasan. Claire
tersenyum getir saat mendengar cerita itu, ia teringat akan Hadwin dan kemb
ali mengulas nasibnya hingga saat ini. Apakah Sophie akan berakhir sebagai pelacur
juga seperti dirinya" Tapi Claire sama sekali tidak ingin mengungkit cerita itu dan
menakut-nakuti Sophie. Ia berusaha untuk tertawa seolah-olah semua yang di
ucapkannya adalah lelucon. Di pertengahan obrolan mereka tiba-tiba pintu di buka
dan Claire terdiam lama. Seorang laki-laki yang di kenalnya masuk dan duduk di
sebelah Sophie. Ia menahan nafasnya beberapa lama dan membuang wajahnya dari
laki-laki itu sejenak. Yusuke Tokeino.
*** Claire ingin menghindar. Ingin menjauh. Tapi Sophie mungkin merasa kalau
Claire adalah tetangga terdekatnya sehingga Sophie sangat rajin mendekati Claire.
Lama kelamaan Claire tidak lagi bisa menghindar. Ia sudah terlanjur menyayangi
Sophie meskipun cerita romantis Sophie tentang suaminya selalu membuat Claire
sangat iri. Ia bahkan beberapa kali berbicara dengan Yusuke dan berusaha
menganggap kalau sekarang mereka hanyalah teman meskipun tidak bisa di
pungkiri kalau Claire mulai kembali membangun harapan. Yusuke adalah suami
dari sahabatnya, Sophie dan ia tau membangun harapan seperti itu akan menyakiti
dirinya sendiri. Karena itu lah Clairepun berusaha keras untuk bisa bersahabat
dengan Yusuke. Selama ini itulah yang terjadi. Yusuke bahkan meminta Claire
menjaga Sophie dan Claire selalu berusaha membantu apapun yang mereka
perlukan. Hingga suatu ketika, harapan itu datang lagi. Yusuke Tokeino yang
tampaknya mengetahui tentang profesi Claire datang ke flatnya dan menunjukkan
keperduliannya. Claire benar-benar tidak bisa menahan diri lagi dan ia memulai
semuanya. Sebuah ciuman mesra di berikan dengan sepenuh hati untuk laki-laki
pertama yang di cintainya itu. Claire tidak pernah menyangka kalau Yusuke akan
menerimanya. Yusuke bahkan melakukan lebih dari itu. Mereka bercinta lagi.
Tangisannya tidak mungkin bisa membayar semua itu meskipun ia sudah
membasahi dirinya dengan air dingin selama semalaman. Claire merasa kalau
dirinya adalah wanita yang paling jahat di dunia. Bagaimana mungkin dia bisa
melakukan hal itu" Bagaimana mungkin ia tertarik untuk bercinta dengan suami
sahabatnya" Jika saja Yusuke Tokeino tidak menyebutkan nama Sophie, mungkin
Claire tidak akan sadar dengan kesalahannya. Mungkin saja ia dan Yusuke akan
terus melakukan kesalahan itu berkali-kali. Tapi Semalam adalah hari tersial dalam
hidupnya belakangan ini. Bukan karena ia bercinta dengan laki-laki yang bukan
suaminya, Claire sudah terbiasa untuk tidur dengan banyak laki-laki karena itu
memang pekerjaannya. Tapi karena Sophie memergoki mereka sedang bercinta,
memergoki Claire yang sangat menikmati saat-saat bercinta dengan Yusuke Tokeino,
saat Laki-laki itu berada di atas tubuhnya. Ia benar-benar merasa bersalah.
Seharusnya Sophie masuk dan menarik rambutnya. Seharusnya Sophie
mencaci maki tentang betapa jalangnya Claire karena sudah berusaha menggoda
suaminya. Jika Sophie melakukan itu, Claire tidak mungkin memendam rasa
bersalah yang berlipat-lipat. Tapi Sophie malah memilih untuk lari meninggalkan
mereka, Sophie mengurung dirinya semalaman tanpa berkata apa-apa meskipun
Calire berdiri di depan pintu Flatnya sehingga suasana Flat empat lantai itu menjadi
gaduh. Claire sudah lelah berteriak, ia lelah meminta ampunan atas kesalahannya.
Anggapan bahwa Sophie butuh waktu membuat Claire menunda keinginannya
sampai pagi. Ia hanya mampu meratapi kesalahannya saat ini. Tiba-tiba Claire
merasa dirinya kotor. Lebih kotor bila dibandingkan dengan melayani banyak lakilaki
selama ini. Claire, kau bisa sakit kalau seperti ini!
Claire memandangi Garrick sekilas, laki-laki itu putra pemilik Flat yang selama
ini bersikap baik kepadanya. Tapi semalam sikap nyonya Ann dan semua orang
berubah kepadanya, kecuali Garrick. Ia dan Garrick sudah berteman cukup lama,
Hanya Garricklah yang tidak mencaci makinya atas keributan yang terjadi di flat ini
semalam. Tinggalkan aku!
Garrick mendesah berat. Aku kemari bukan untuk di usir, Claire. Aku ingin
memberi tahu padamu kalau Sophie sudah keluar dar
i flatnya. Dokter Harold sudah datang dan kelihatannya berhasil membujuknya.
Claire menatap Garrick dengan perasaan heran. Dokter Harold" Ya, Claire
mengingat laki-laki itu. Harold adalah dokter yang menangani Sophie saat wanita
itu mengalami kecelakaan di rumah sakit. Saat di rumah sakit, Harold memang
terlalu memperhatikan Sophie, mereka sepertinya sudah saling mengenal sejak lama.
Claire segera beranjak dari kamar mandi flatnya dan keluar tanpa pakaian ganti.
Penampilannya mungkin sangat kacau, tapi ia tidak sempat
penampilannya. Claire harus menemukan Sophie segera. Langkahnya berusaha
memperbaiki menguak selebar mungkin demi sampai di lantai atas dengan cepat. Dari kejauhan
Claire bisa melihat Sophie. Ia bersembunyi di balik punggung Harold, bersembunyi
dari semua orang yang ingin melihatnya. Entah darimana datangnya, Claire
menambah kecepatannya untuk berlari hingga ia berakhir dengan bersimpuh
menghadapi Sophie yang terhalang oleh tubuh Harold. Sophie mengintip sedikit
dan Claire berusaha menggapai tangannya.
Sophie! Dan Claire harus kecewa karena Sophie Burgess kembali
menenggelamkan dirinya lebih dalam dibalik punggung Harold. Sophie maafkan
aku. Aku tidak bermaksud melakukan itu. Kami melakukan itu di luar kendali. Aku
tidak berfikir panjang saat itu.
Kita bisa bicarakan semua ini, Kan" Yusuke juga ikut membujuk. Suaranya
terdengar serius untuk Sophie. Hanya Sophie. Aku tau kalau aku bersalah atas
semua ini. Tapi aku mencintaimu. Aku hanya mencintaimu bukan orang lain!
Apa yang terjadi" Harold bergumam.
Nyonya Ann, pemilik Flat empat lantai itu berdesis kesal lalu menunjuk
Yusuke dan Claire bergantian. Sophie memergoki suaminya bercinta dengan
perempuan ini. Kau tau betapa sakitnya dia" Suaminya berselingkuh dengan orang
yang setiap hari bersamanya. Aku tidak pernah mempermasalahkan pekerjaan
wanita ini sebagai pelacur. Karena itu aku menerimanya tinggal disini. Tapi
kejadian ini pasti membuat Sophie sakit hati, akupun yang melihatnya juga sakit
hati. Astaga, Sophie. Harold terdengar mengerang. Dirinya sama sekali tidak
menyangka dengan apapun yang terjadi saat ini. Sophie pasti sangat kecewa, Aku
pernah bertanya padamu, apakah kau bahagia atau tidak. Kau mengatakan ya, Aku
harap semua kebahagiaanmu sebanding dengan apa yang kau tinggalkan. Tapi kalau
begini tidak ada yang bisa di bilang sebanding &
Siapa kau sebenarnya" Yusuke memotong ucapan Harold dengan nada heran.
Aku Harold. Jika bukan karenamu, Sophie adalah calon istriku.
Claire tidak pernah mengerti tentang hubungan rumit mereka. Yang di
ketahuinya hanyalah masa lalunya dengan Yusuke. Mereka sepasang kekasih, lalu
berpisah. Setelah bertahun-tahun mereka bertemu lagi sebagai tetangga di flat ini.
Dan Yusuke ternyata sudah menikah dengan Sophie yang sudah dekat dengan
Claire sejak awal pertemuan mereka. Claire merasa kalau dirinya sangat sial dan
tidak seharusnya hidup di dunia ini. Ia kecewa karena Hadwin meninggalkannya
setelah mereka melarikan diri ke Denmark. Sekarang ia nyaris saja membuat Yusuke
melakukan hal yang sama kepada Sophie.
Sekarang, apa yang akan kau lakukan" Harold melanjutkan ucapannya lagi
sambil menoleh kepada Sophie yang bersembunyi di belakang tubuhnya. Kau akan
pulang" Aku akan siap mengantarkanmu pulang!
Mendengar perkataan Harold itu Sophie berusaha untuk menghentikan
tangisannya. Tapi kelihatannya ia kesulitan melakukan hal itu
memutuskan untuk terus menangis beberapa lama. Setelah merasa lebih tenang
hingga Sophie Sophie sedikit bergeser untuk melihat wajah suaminya hanya suaminya dan ia
bertindak seolah-olah Claire tidak ada disana. Claire merasa semakin pedih.
Katakan sesuatu! Ujarnya kepada Yusuke. Katakan sesuatu yang bisa
mempertahankanku untuk ada disisimu. Satu hal saja, dan aku akan tinggal!
Yusuke kelihatan tak percaya karena Sophie masih bersedia bersamanya. Tapi
dia sudah membuat Sophie sangat menderita. Claire tidak mengerti apa yang
sedang Yusuke fikirkan. Tapi kata-kata Yusuke selanjutnya membuat Claire akan
mem benci hidupnya selama-lamanya.
Pulanglah, Kau akan lebih bahagia dengan hidupmu yang seharusnya.
Yusuke berujar dengan kata-kata putus asa..
Claire membenci Yusuke saat itu. Sangat! Terlebih saat menyaksikan Sophie
pergi dan dia, sebagai suaminya tidak bisa mencegah. Claire membenci Yusuke yang
melepaskan Sophie, padahal Sophie jelas-jelas masih ingin bersamanya. Melihat
Sophie berjalan di belakang Harold dengan kikuk membuat Claire sedih. Apakah
ada sesuatu hal yang bisa di lakukannya untuk memperbaiki kesalahannya" Ia tidak
bisa membiarkan Sophie dan Yusuke berpisah. Claire menoleh kepada Yusuke
sejenak hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengejar Sophie menuju lantai
terbawah. Langkahnya sangat lemah. Ritual menyiksa diri semalaman menghambat
langkah-langkahnya untuk mengejar Sophie. Claire masih berusaha sekuat tenaga
hingga ia berhasil menggenggam tangan Sophie sebelum wanita itu masuk ke mobil.
Ia menatap Sophie dan berharap Sophie mau memandangnya. Sayangnya tidak,
Sophie berontak melepaskan tangannya dari genggaman Claire dan memutuskan
untuk segera menghilang di dalam mobil. Sophie tidak perduli meskipun Claire
memanggi-manggil namanya.
Sudahlah, Claire. Dia tidak mau bicara denganmu sekarang! Garrick
berusaha menenangkan. Claire bahkan tidak sadar kalau laki-laki itu terus
mengikutinya sejak tadi. Ingatannya hanya terfokus pada Sophie dan rasa bersalah
yang mendesak di dadanya. Claire memandang mobil milik Harold, lebih berharap.
Tapi mereka terlalu segera memutuskan untuk pergi. Claire putus asa.
Sophie! Claire! Aku tidak bisa membiarkannya pergi. Aku sudah bersikap terlalu buruk
kepadanya. Hidupku sudah buruk dan semakin buruk setelah ini. Hanya Sophie
satu-satunya yang kumiliki &.
Kau masih memilikiku! Garrick memotong kata-kata Claire dengan ucapan
tegas. Saat melihat Claire terpaku menatapnya, Garrick berusaha meraih tubuh
Claire dan memeluknya erat-erat. Masih ada aku, Claire! Aku saja sudah cukup,
kan" Kau tidak perlu orang lain jika ada aku. Aku berjanji!
Claire mengangguk. Ya, masih ada Garrick. Claire merasa lebih baik bersama
Garrick hingga akhirnya, Garrickpun pergi meninggalkannya.
. Baca Juliette Fra Danmark
HIDUP SESEORANG SEHARUSNYA DI PENUHI MIMPI. Tapi Claire meragukan
dirinya akan bisa bermimpi lagi jika satu-satunya mimpi yang di milikinya sudah
hilang. Ingatannya bahkan kesulitan menangkap saat-saat bahagia lagi. Terlebih
setelah Garrick meninggalkannya untuk selamanya. Ada perasaan marah terselip,
tentang nasib buruknya yang entah sampai kapan akan berubah, terlalu sering
kehilangan dan frustasi karena di tinggalkan membuat Claire hampir gila. Ia fikir
hidupnya akan bahagia. Bagaimana mungkin Garrick meninggalkannya setelah ia
berjanji" Padahal Claire membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk meyakini
kalau Garrick memilikinya.
Claire menangis lagi. Hidupnya begitu getir delapan tahun belakangan ini.
Pindah ke Denmark dan berharap bisa hidup bahagia malah menjerumuskannya
kedunia yang sangat gelap. Di saat Garrick berjanji akan mengeluarkannya dari
kegelapan itu, mimpi-mimpi Claire benar-benar tumbuh. Garrick adalah satusatunya
laki-laki yang menerima keadaannya. Sejauh ini hanya Garrick yang
membuatnya merasa berharga. Tapi Tuhan mengambil Garrick darinya di saat
rencana pernikahan itu semakin dekat. Padahal Claire sudah bergantung padanya.
Hidup bersama Garrick membuat Claire melupakan kalau dirinya pernah hidup
sebagai wanita siap pakai yang harus di bayar per-jam dengan tariff tertentu. Garrick
membawanya menuju kehidupan yang tenang dan sangat nyaman. Tapi di saat
harapannya tumbuh, Claire lagi-lagi harus kehilangan. Ia lelah berharap. Demi biaya
pengobatan Garrick, Claire sudah berhutang lagi kepada Geronimo. Sekarang ia
harus membayarnya dengan cara yang sama dengan sebelumnya. Menjajahkan diri,
entah sampai kapan. Claire berdiri sejenak. Langkahnya terhenti meskipun rumah hiburan milik
Geronimo masih beberapa blok lagi. Ia masih bisa melarikan diri jika mau. Claire
bisa pergi dan tidak perlu melakukan hal itu l
agi. Tapi buat apa melarikan diri"
Dimanapun ia berada, keadaannya akan tetap sama. Karena Claire di takdirkan
untuk mengalami kesedihan di sepanjang hidupnya.
Claire menepuk-nepuk rambutnyanya yang sudah kembali berwarna gelap dan
terkontaminasi debu jalanan. Beberapa orang laki-laki bersiul menggodanya. Ia
tersenyum getir, pasti karena pakaiannya yang terlalu terbuka. Gaunnya terlalu
pendek. Hampir setengah dari payudaranya terlihat dan Claire harus rela
memamerkan punggungnya di balik kain tembus pandang. Ia berharap bisa
memulai kerja hari ini. Selama ini pekerjaan itu bisa membuat Claire melupakan
masalahnya. Maka ia ingin segera bekerja agar bisa melupakan penderitaannya.
Langkahnya menyala lagi meskipun lemah. Claire memandangi ujung-ujung
sepatunya dengan tidak bersemangat hingga tiba-tiba rasa nyeri menyerangnya.
Seseorang memukul kepalanya dengan sangat keras. Ia tidak bisa menahan diri
untuk berteriak, hanya sekali karena Claire langsung terkapar dan tak sadarkan diri.
Samar-samar terdengar suara-suara orang berdiskusi tentang seseorang yang
menebus Claire dengan uang kepada Geronimo, Claire diambil alih, ia mungkin
akan di pekerjakan sebagai wanita hiburan juga. Tapi di tempat yang berbeda.
SEBUAH RUANGAN YANG LUAS dan hagat tiba-tiba saja menyejukkan matanya.
Claire menggeliat dan merasakan betapa nyamannya ranjang dimana dirinya
berbaring sekarang. Ia nyaris saja melupakan apa yang sudah terjadi padanya.
Seseorang membelinya dari Geronimo yang memperkerjakan Claire di rumah
hiburan miliknya, dan entah mengapa dirinya tiba-tiba saja ada di tempat hangat ini
setelah mendapat pukulan di kepalanya. Ya, Claire nyaris saja melupakannya.
Sayangnya sakit kepala itu kembali menggerogotinya yang harus membuatnya
memejamkan mata kembali beberapa saat untuk menenangkan diri.
Claire kembali membuka matanya lagi saat ia merasa kalau semuanya akan
baik-baik saja. Sakit di kepalanya juga sudah lebih baik. Begitu ia membuka mata,
Claire harus mengakui bahwa yang terjadi kepadanya bukanlah mimpi. Sekarang
dirinya tengah berada di dalam sebuah kamar yang luas dengan warna marun yang
dominan. Ia tertidur di atas seprai satin berwarna merah hati dan berapa tumpukan
bantal bulu yang di lapisi katun dengan warna marun. Sebuah selimut marun yang
tebal juga menghangatkan tubuhnya. Claire yakin kalau dia akan baik-baik saja jika
selimut itu tidak ada karena ruangan itu cukup hangat. Lampu menyala berwarna
kekuningan tapi cukup terang seolah-olah cahaya itu timbul dari nyala api di tungku
perapian yang berada di tepi ruangan.
Hal yang tidak pernah di alaminya selama ini, ia tertidur di dalam sebuah
kamar yang sangat indah. Selama ini dirinya hanya bisa hidup di dalam sebuah flat
kecil yang penuh dengan barang-barang. Lalu saat ini" Claire selalu berharap
menjadi putri dimana seorang pangeran datang dan menjemputnya untuk
menikmati tempat seindah ini. Hidup bersama selamanya, mempunyai anak yang
banyak, mimpi yang di janjikan oleh Garrick sebelum kecelakaan itu merenggut
nyawanya dan melemparkan Claire kembali ketangan Geronimo.
Seumur hidup Claire, yang di kenalnya hanya panti asuhan hingga dirinya di
adopsi oleh seorang wanita tua yang berharap memiliki teman sebelum ia meninggal.
Lalu Claire menjadi anaknya meskipun sebenarnya Claire lebih pantas
memanggilnya nenek. Nama Claire juga di berikan oleh wanita itu untuk
menggantikan nama Claudia Faustine yang selama ini di sandangnya dan sejak awal
Claire tau kalau dirinya harus berterima kasih dengan mengurusi wanita itu di hari
tuanya hingga akhirnya, satu-satunya keluarga yang di milikinya itu meninggal.
Semenjak itu, Claire hidup sebatang kara, pergi kemanapun yang di sukainya hanya
berbekal uang hasil penjualan rumah peninggalan ibu angkatnya dan membeli
sebuah mobil tua yang pada akhirnya menjadi rumahnya sebelum ia bertemu
dengan Hadwin dan pergi ke Denmark.
Hadwin, laki-laki yang entah berada di mana itu adalah penyebab Claire
menjual dirinya hingga dirinya bisa berakhir di tempat ini. Seharusnya Claire tau
kalau se mua yang di lakukannya adalah salah. Hadwin pasti menyesal telah pergi


Claire Karya Phoebe Abigail di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

bersamanya, menjalani hidup yang serba kekurangan sedangkan Claire tau kalau
Hadwin berasal dari keluarga berada. Seharusnya Claire tidak pernah bermimpi
untuk bisa hidup bahagia di pelarian. Apalagi menjadi gadis biasa yang
mendapatkan pangeran. Ia sudah terlalu tua untuk bermimpi.
Claire melangkah perlahan mendekati tirai beludru merah yang mungkin
menutupi jendela di baliknya. Ia menggesernya pelan-pelan sehingga bunyi besi-besi
pengaitnya saling bertumburan terdengar nyaring. Sebuah pemandangan indah
memanjakan matanya. Pohon-pohon pinus, Bukit yang di tutupi salju, danau yang
berwarna biru kehijau-hijauan. Pemandangan ini mengingatkan Claire kepada &
Astaga, ini danau Louise" Claire berbisik. Jadi dirinya sekarang berada di
Canada" Claire sudah kembali ke Canada dan sekarang dirinya sedang berada di
Alberta, di sebuah rumah besar yang menghadap ke sebuah danau. Claire berusaha
mengamati semakin serius. Sekarang mungkin dirinya sedang berada di lantai dua
sebuah rumah yang megah. Rumah ini berbentuk huruf U dimana Claire berada di
tengah-tengah ceruk yang menjorok ke dalam. Claire juga yakin kalau sekarang
dirinya tidak menghadap ke depan rumah, jendela kamar ini pasti menghadap ke
belakang rumah karena di bawah sana, rumah ini seolah-olah di kurung oleh pagar
yang terbuat dari susunan batu-batuan besar yang menjulang tinggi dengan
pemandagan danau Louise yang luas di baliknya.
Keyakinan Claire pupus kalau dirinya sedang berdiri di balik jendela di lantai
kedua, pasti ia sedang berada di lantai yang lebih tinggi lagi. Lantai ke tiga" Atau ke
empat" Entahlah, Claire tidak perduli dengan hal itu. Ia bahkan tidak yakin kalau
sekarang dirinya sedang berada di rumah seseorang. Mungkin Claire sedang berada
di sebuah Hotel" Bukankah di sebuah resort biasa tersedia hotel" Claire tidak tau
dengan Hotel yang ada di sebuah Resort, ia hanya pernah ke hotel untuk melayani
seorang pelanggan memuaskan nafsunya dan itu selalu terjadi di hotel kelas
menengah kebawah. Bunyi pintu di buka membuat Claire membalikkan tubuhnya
secepat yang ia bisa dan melihat sesuatu yang membuatnya termenung. Claire
memandang seorang laki-laki berjalan mendekat setelah ia menutup pintu. Laki-laki
itu berambut kecoklatan dengan rahang tegas yang membuat Claire teringat pada
seseorang. Tapi Claire tidak percaya dengan apa yang di lihatnya. Laki-laki itu,
benarkah dia & Kau sudah bangun rupanya!
Tidak, Claire yakin dia bukan orang yang sama. Suara mereka sangat berbeda.
Claire tidak menjawab pertanyaan itu dengan sepatah katapun meskipun
sebenarnya Claire bisa memastikan kalau pertanyaan itu memang untuknya. Ia
memandang laki-laki yang berada di hadapannya dengan lebih seksama. Tapi wajah
itu benar-benar tidak asing.
Anda siapa" Laki-laki itu tersenyum. Ucapan yang sangat sopan untuk seorang pelacur!
Pelacur" Ya, laki-laki itu kembali mengingatkan Claire tentang siapa dirinya.
Dia hanya seorang pelacur yang sudah berpindah tangan kepada seseorang.
Mungkin orang ini" Kau yang membeliku dari Geronimo"
Ya, Kau tidak bertanya siapa aku"
Apakah kau akan memberi tahu namamu yang sebenarnya" Atau hanya nama
palsu seperti yang kebanyakan orang pakai"
Lagi-lagi Claire memandang senyumnya. Ada sesuatu yang bergelora, Claire
mendapati dirinya seperti kehilangan tenaga melihat senyuman itu. Senyuman yang
sangat menarik yang belum pernah di lihatnya pada wajah lelaki manapun di dunia
ini. Claire yakin dia orang yang berbeda dengan orang yang di duganya.
Kau beruntung Nona. Hari ini aku sedang ingin menunjukkan siapa diriku
yang sebenarnya kepadamu. Namaku, Sean Ouray! Kau ingat sesuatu" Tentang
Ouray misalnya" Sean Ouray" Tentu saja Claire mengingat dengan jelas nama belakang Ouray
itu. Nama yang selalu di kenakan oleh laki-laki yang sangat di percaya. Laki-laki yang
pada akhirnya membuat Claire terjerumus dalam Academy Erotica milik Geronimo
dan menjadi pelacur demi membayar hutang-hutangnya. Ada hubungan apa kau
dengan Hadwin Ouray" Claire menyadari bahwa nada suaranya berubah. Ia
mungkin terdengar sangat marah saat ini. Claire sangat membenci Hadwin dan
apapun yang menyangkut laki-laki itu. Tapi sekarang ada seseorang yang mengaku
memiliki nama belakang yang sama dengannya" Mereka pasti memiliki hubungan
darah, mereka punya kemiripan itu. Jawab pertanyaanku!
Kenapa kau harus marah-marah! Sean memberi jeda sesaat. Kau tidak ingin
membicarakan semuanya secara runut" Tentang dimana kau sebenarnya" Mengapa
kau di bawa kemari" Aku juga butuh itu, tapi jawaban untuk pertanyaan yang pertama lebih ku
butuhkan! Kalau begitu duduklah dulu, kita bicara secara baik-baik. Aku yakin kau
cukup cerdas untuk tidak memberontak.
Tidak perlu. Cukup beri tau aku &
Dan kau akan bertahan dalam posisi berdiri seperti itu" Bagaimana kalau
ceritaku sangat panjang dan sangat memakan banyak waktu. Aku hanya
memintamu duduk meskipun sebenarnya saat ini aku lebih suka untuk
membayangkan bagaimana bila seandainya kau berbaring telanjang di atas ranjang
itu. Aku tidak akan mengabulkan permintaanmu yang satu itu meskipun kau
membayarku dengan harga tinggi. Aku tidak menyukai siapun yang menyandang
nama Ouray. Sekarang segera jawab pertanyaanku, Aku ingin jawaban secepatnya!
Sean mendekat lalu mencengkram bahu Claire kuat-kuat, kedua matanya yang
tajam mengawasi setiap inci wajah Claire yang kelihatannya sangat tidak meyukai
suasana seperti sekarang. Dengan agak keras Sean menarik Claire untuk duduk di
atas ranjang dan setelah Claire tenang, ia kembali ke Sofa yang membelakangi
ranjang. Sean tidak duduk disana. Ia berpindah ke kursi kayu yang berada di dekat
tungku pembakaran lalu duduk mengadapi Claire dengan sangat nyaman, Sean
sedang menunjukkan bahwa dia adalah rajanya.
Baiklah, Nona. Aku akan menceritakan semuanya selagi kau tetap diam
seperti itu! Sean memulai. Namaku Sean Ouray, seperti yang sudah ku bilang.
Dan aku adalah sepupu ketiga dari Hadwin Ouray pertanyaan pertamamu sudah
ku jawab. Lalu & Lalu ada urusan apa kau membawaku kemari"
Kau cukup keras kepala. Bukankah aku sudah bilang kalau aku akan
menceritakan semuanya jika kau diam!
Kata-kata Sean berintonasi lebih kokoh di bandingkan dengan kata-katanya
sebelumnya. Hal itu cukup membuat Claire kembali tutup mulut. Ia harusnya tidak
perlu marah-marah, seharusnya Claire bisa bersikap sedingin biasa. Baiklah, aku
akan diam! Nah, begitu! Sean kembali mengeluarkan senyumnya. Aku membayar
mahal kepada Geronimo untuk membawamu kemari. Kau adalah kekasih Hadwin,
Kan" Sepupuku itu meninggal beberapa minggu yang lalu dan kau tau kejutan apa
yang menjadi alasan mengapa kau di bawa kemari" Hadwin mewariskan semua
harta kepadamu! Alis Claire terangkat, dia sama sekali tidak tertarik. Hadwin sudah
meninggalkannya. Lalu apa yang dia inginkan dengan harta itu" Minta maaf"
Karena dia takut akan langsung ke Neraka jika membiarkan Claire terus segsara"
Meskipun begitu Claire tetap merasa terpukul mendengar kematian Hadwin, walau
bagaimanapun, kematian Hadwin tidak pernah berada dalam khayalannya. Lalu"
Aku tidak tertarik dengan semua harta itu!
Kau serius" Bukankah kau menjual dirimu untuk mendapatkan harta yang
berlimpah" Sekarang jangan katakan kalau aku harus membayar uang yang kau berikan
kepada Geronimo dengan tubuhku. aku mungkin akan tetap menjual diri, tapi
jangan berharap aku akan melakukan itu denganmu! Aku akan pergi sekarang!
Tunggulah sebentar lagi. Aku akan bercerita lebih banyak lagi!
Aku tidak ingin mendengar cerita dan tidak ingin berhubungan dengan
keluarga Ouray Kau ingin pergi" Membawa lari harta itu sedangkan disini banyak orang yang
membutuhkannya" Keluarganya lebih berhak di bandingkan dengan dirimu.
Aku sudah mengatakan kalau aku tidak tertarik, Kan" Claire semakin gusar.
Sekarang yang terpenting adalah hartamu. Dia menyia-nyiakan keluarganya,
juga hartanya dan pergi ke Denmark bersamamu. Sejak itu aku harus mengurusi
semuanya, begitu juga saat dia kembali, Hadwin
tidak pernah sekalipun menjalankan kewajibannya yang satu ini. Lalu setelah meninggal dia fikir bisa
memberikannya padamu"
Kalau begitu ambillah. Aku sudah mengatakan kepadamu kalau aku tidak
butuh harta itu, kan" Sekarang biarkan aku pergi.
Ya, Aku sangat senang karena kau mengatakan hal yang tak terduga seperti
itu. Karena itulah kau tidak boleh pergi, Nona! Kau harus tetap tinggal untuk
mengembalikan harta itu kepadaku. Kau harus melakukannya karena aku tidak
akan merelakan semuanya begitu saja!
Maksudmu" Sean Ouray tersenyum lagi. Claire yakin jika ia terus melihat pemandangan
seperti itu, pertahanannya akan runtuh. Sean memiliki kemiripan yang sangat akrab,
tapi pesonanya jauh di atas Hadwin. Ia tau bagaimana caranya membuar dirinya
terlihat sangat menggoda sedangkan Hadwin hanya tau bagaimana caranya untuk
terlihat baik hati dan terhormat.
Kau hanya perlu menunggu sampai aku menyiapkan surat-suratnya, Nona!
Dan aku harap kau tidak berubah fikiran untuk mengembalikan semua harta itu
kepadaku! Ucapan Sean itu di ucapkan dengan tatapan yang sangat sensual
sehingga membuat Claire tertegun lama.
LOUISE LAKE TERLIHAT BRILIAN SEPERTI BIASANYA. Warna biru tua yang
nyaris kehijau-hijauannya kembali menyejukkan hati dan kepala Sean. Ada beban
besar yang menyelubunginya sekarang. Wanita yang mendapat anugrah harta yang
berlimpah itu sudah memaksa Sean untuk memperhatikannya lebih dari yang
seharusnya. Claudia Faustine ternyata seorang wanita yang sangat spesial dan segar.
Bagaimana mungkin di usia yang mungkin hampir menginjak tiga puluh tahun,
Claire memiliki keremajaan yang menggairahkan. Sebagai penakhluk wanita, Sean
tentunya sudah sangat sering berhadapan dengan perempuan cantik, tapi Claire lah
yang tercantik. Ia memiliki kesempurnaan yang semua laki-laki inginkan.
Seharusnya ia hanya mengutus Ned untuk menemuinya, bukan menemui
Claire sendiri seperti yang di lakukannya hari ini. Sekarang Sean benar-benar
terjerat dengan kecantikannya. Claire sangat istimewa, dia memiliki kulit keemasan
yang nyaris putih, kulit terang yang berkilauan sehingga membuat Sean terus
membayangkan bagaimana rasanya menyentuh Claire dan membelai kulitnya
dengan lembut. Bukan hanya itu, Claire memiliki rambut gelap dengan bola mata
yang nyaris sama gelap. Jika tidak jeli, Sean juga tidak akan melihat bulu mata
berwarna gelap yang meneduhi matanya dengan sangat lebat. Hidungnya mancung
dan mungil, bibirnya memiliki bentuk yang jelas dan sangat menggairahkan.
Tentunya hal itu saja tidak cukup. Sean tidak akan mengatakan kalau Claire
memiliki apa yang laki-laki inginkan dari seorang perempuan jika hanya kecantikan
yang seperti itu. Gadis itu juga menyempurnakan dirinya dengan tubuh yang indah,
berlekuk dengan sangat jelas dan hal itu tidak mungkin di sembunyikan dengan
pakaian seperti apapun. Tubuh Claire sangat penuh, tapi ia memiliki lengan dan
kaki yang langsing. Pinggul dan dadanya seimbang, dan terakhir, lekuk pinggangnya
cukup dalam sehingga mendorong Sean untuk menggenggamnya dengan erat. Tapi
tentu saja ia tidak bisa melakukan hal seperti itu pagi ini. Ia harus menunjukkan
kepada Claire betapa dirinya adalah seorang yang berbahaya demi mendapatkan
kembali apa yang seharusnya menjadi miliknya.
Sean harus bisa membuat Claire melepaskan hartanya dan mengembalikan
harta itu ke dalam genggaman Sean, orang yang semestinya. Tapi, setelah melihat
seperti apa Claudia Faustine ia merasa maklum mengapa Hadwin meninggalkan
segala dunia yang sudah menjadi miliknya demi seorang wanita yang menyebut
dirinya dengan nama Claire. Hadwin terlalu baik, terlalu polos untuk mencintai
seseorang dengan sepenuh hati. Sepupunya itu membawa kepolosannya untuk
melarikan diri dengan Claire dan membawanya pergi ke Denmark. Ia bahkan
meninggalkan Coleen begitu saja di Altar setelah janji suci terucap. Hadwin benarbenar
menggemparkan keluarganya, bahkan seluruh Calgary dengan gossip bodoh
meninggalkan seorang istri yang cantik dan kaya demi wanita yag tidak jelas siapa.
Yang pasti aib seperti itulah yang membuat Sean terpaksa mencari Hadwin dan
dalam waktu beberapa minggu, laki-laki itu berhasil di culik dan di bawa kembali
kepada istrinya di Calgary. Sean sudah berusaha membujuk Hadwin
menjalankan kehidupan yang normal dan meninggalkan wanita itu. Sayangnya
untuk Hadwin berkeras dan selalu ingin kembali menemui Claire di Denmark hingga
pada suatu hari, saat Hadwin hendak melarikan diri sekali lagi, Ia mengalami
kecelakaan tragis yang membuatnya seperti mayat dengan bantuan selang-selang
untuk bertahan hidup selama lebih dari delapan tahun. Dan semenjak itu, tidak ada
keributan tentang simpanan atau yang di sebut Hadwin sebagai cinta sejatinya lagi,
yang ada hanya Coleen yang dengan setia menunggui suami yang tidak
mencintainya dan itu berhasil membuat Coleen di juluki wanita mulia karena
dengan setia mengurusi mayat hidup itu dengan perhatian ekstra.
Siapa sangka kalau ternyata wanita yang di tinggalkan Hadwin di Denmark itu
ternyata sangat mempesona. Seandainya Sean tau sejak awal, maka ia akan mencari
Claire lalu menjadikan wanita itu sebagai miliknya. Sayangnya, Sean telah
membiarkan banyak lelaki Denmark menikmati tubuhnya karena ketidak tahuan
itu. Claire menjadi wanita penghibur demi membayar hutang dan sepertinya ia
sangat membenci Hadwin karenanya. Claire terlihat tidak perduli saat Sean
menceritakan tentang apa yang terjadi pada Hadwin, Kebenciannya kepada Hadwin
sudah berakar. Bisa di bayangkan kalau saat ia dan Hadwin melarikan diri, usianya
masih Sembilan belas tahun dan dia harus menjual dirinya hingga beberapa tahun
kemudian. Tapi Hadwin yang dia benci dengan sangat itu terbangun di suatu hari dan
langsung meminta Sean untuk memanggil pengacaranya. Semua orang tau kalau dia
sedang mengurusi tentang hartanya, mungkin Hadwin juga sudah mengetahui kalau
kematian sudah semakin dekat. Hadwin juga bersikap dengan sangat baik di akhir
hayatnya, ia terlihat menyayangi Coleen dengan sangat berbeda, mungkin karena
saat itu Hadwin menyadari kalau Coleen selalu setia merawatnya selama delapan
tahun" Tidak, Sean tau itu tidak benar. Hadwin masih mencemaskan Claire
sehingga ia mencantumkan nama Claudia Faustine dalam sebagai satu-satunya
nama yang tertera pada surat wasiatnya.
Semua prosedurnya sudah siap, Sean! Kau hanya perlu meminta tanda tangannya
dan semua itu akan beralih kepadamu!
Kata-kata Ned di telpon terngiang terus. Ya, semudah itu dan seharusnya Sean
bahagia karena seluruh harta berharga itu akan berada di genggamannya. Tapi
haruskah ia melakukan semua ini" Haruskan ia melepaskan Claire dalam waktu
sesingkat ini" Tentu saja tidak. Ia harus mengulur waktu lebih lama agar Claire tetap
berada di sisinya. Setidaknya sampai dirinya merasa bosan.
Sean mengangkat telpon genggamnya lagi dan menghubungi Ned yang
mungkin sedang berada di sisi lain dari rumah itu. Ned terdengar menjawab dengan
mulut penuh dan pemuda yang sudah menjadi tangan kanannya selama lima tahun
lebih itu mengakui kalau dirinya sedang menikmati kudapan sore yang di buatkan
oleh Mrs. Philarette, Satu-satunya wanita terpercaya yang sudah melayani keluarga
Ouray sejak usianya masih belia.
Cepat masuk ke kamarku! Dan ponsel itu di tutup lagi. Sean kembali mengamati danau Louise dari
jendela kamarnya. Di sebrang sana, ia bisa melihat kalau kerlip api unggun sudah
mulai menyala dari kejauhan. Mungkin beberapa pemuda-pemudi dari College
sedang bertamasya. Hal yang sangat tidak asing disini. Danau itu memang selalu
ramai di kunjungi pelancong yang berharap menghirup udara segar khas
pegunungan. Sewaktu remaja, Sean dan Hadwin seringkali bertamasya kesana.
Mereka sudah seperti saudara kembar yang sering bertukar identitas karena
kemiripan mereka. Tentu saja mereka melakukan hal itu kepada orang-orang yang
tau siapa keluarga Ouray tapi belum pernah melihatnya. Hadwin terlalu baik
sehingga ia merelakan namanya untuk Sean gunakan sebagai senjata untuk memikat
perempuan cantik. Lalu siapa yang bisa menolak saat pangeran dari keluarga Ouray
mendekatinya" Semua wanita tergilagila dan Sean menikmatinya. Ia tampan dan
Kaya, dan siapapun akan bersedia menyerahkan dirinya tanpa di minta. Lalu
sekarang" Jika seluruh harta itu berpindah ketangan Claire, maka Image itu akan
segera sirna. Semula Sean mengira kalau wanita jalang seperti Claire pasti akan
menghabiskan seluruh harta itu untuk bersenang-senang. Tapi kenyataannya, Claire
malah menolak dan Sean akan segera mendapatkan harta yang di inginkannya. Tapi
ketamakan Sean menjalar. Ia bukan hanya harus mendapatkan hartanya saja, dia
juga harus mendapatkan Claudia Faustine. Setidaknya sampai ia merasa bosan.
Bunyi pintu di ketuk beberapa kali, Sean hanya perlu mengucapkan satu kali
kata Masuk dengan intonasi yang biasa dan Ned segera masuk kedalam ruangan
itu lalu menutup pintu. Pemuda itu berjalan perlahan menghampiri Sean dan
menghadapnya dengan perilaku yang mencerminkan betapa ia menghormati Sean
Ouray.

Claire Karya Phoebe Abigail di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Apa yang bisa ku bantu"
Sean melirik sebuah bangku di dekat jendela dan berkata. Duduk disana. Aku
ingin bertanya sesuatu hal.
Ned mengikuti perintah Sean dan duduk di kursi yang membelakangi ranjang
sambil terus memandangi Sean yang berdiri dengan bahu bersandar ke pinggiran
jendela kaca yang lebar. Ia menunggu Sean mengucapkan sesuatu.
Apa mungkin kita membuat prosedurnya sedikit lebih sulit" Akhirnya Sean
berbicara. Ned mengangkat sebelah alisnya. Prosedur apa"
Pemindahan harta Hadwin, tentu saja!
Semua orang menginginkan kemudahan Bos! Apa yang terjadi padamu"
Hanya sebuah tanda tangan saja dan kau akan mendapatkan semuanya!
Masalahnya, aku tidak hanya mengingikan tanda tangan. Aku ingin Claudia
Faustine lebih lama disini, bersamaku!
Ned berdecak tak menyangka. Ekspresinya menunjukkan tak habis pikir
dengan keinginan konyol Sean barusan. Dia sudah tertarik dengan Claire, tentu
saja. Ned tau kalau Sean tidak pernah membiarkan keinginannya kepada wanita
tidak tersalurkan. Ia tertarik kepada Claire dan Claire harus menjadi miliknya.
Tapi, jika kau menginginkannya kau bisa membayarnya. Dan dia pasti akan
melakukan hal apapun untukmu.
Aku rasa kau salah, Ned. Dulu dia memang seorang pelacur. Tapi kita juga
tau kalau tiga atau empat tahun belakangan ini dia sudah tidak lagi melakukan hal
itu semenjak hidup bersama dengan laki-laki bernama Garrick Sampai akhirnya lakilaki
itu meninggal. Tapi kau membayar semua hutangnya dengan kompensasi besar kepada
Geronimo sehingga wanita itu terjebak dan bisa kita bawa kemari. Dia harusnya
melakukan apapun untuk berterimakasih.
Ya. Sean membenarkan ucapan Ned barusan. Tentu saja Ned tau, Ned selalu
mengetahui hal apapun yang di lakukannya. Ada alasan lain, Dia membenci
Hadwin Ouray, dan siapapun yang menyandang nama Ouray. Mustahil dia mau
melakukan hal itu dengan laki-laki Ouray manapun.
Lalu" Aku akan menakhlukkannya dengan cara lain, Ned. Kau tau kemampuanku
untuk yang satu itu. Yang perlu kau lakukan adalah memikirkan bagaimana caranya
agar Claudia Faustine bisa bersamaku lebih lama disini. Dan aku berjanji akan
menakhlukkannya dalam waktu singkat.
Ya, tidak ada yang bisa menolak ketampananmu! Ned berdengung lemah, ia
tidak yakin Sean mendengar keluhannya karena laki-laki itu segera mengatakan;
Cepatlah fikirkan sesuatu!
Ned mengerutkan keningnya beberapa lama lalu bergumam penuh semangat.
Bukankah Hadwin memang menginginkan wanita itu tinggal disini mengurusi
hartanya" Dia tidak akan mau! Aku punya ide, aku yakinkan ini akan menjadi alasan mengapa dia harus
tinggal disini lebih lama sedangkan kau bisa menikmati harta yang sudah jatuh ke
tanganmu. DIA HARUSNYA MELARIKAN DIRI saat Garrick meninggal. Tidak seharusnya
Claire membiarkan dirinya kembali kepada Geronimo dan berpidah tangan kepada
laki-laki yang sekarang memintanya untuk menyerahkan seluruh harta yang Hadwin
berikan kepadanya. Claire kesal, meskipun ia tidak lagi membenci Hadwin setelah
mendengar cerita dari Sean tentang apa yang terjadi pada Hadwin selama ini. Tapi
semua hal itu malah membuatnya semakin merasa terjeba
k oleh keadaan. Sean Ouray, tidak bisa di pungkiri cukup menarik. Tidak, sangat menarik. Claire suka
melihatnya tersenyum, Claire juga suka saat Sean menggodanya tadi. Tapi Claire
sudah sangat putus asa untuk berharap dan mencintai seseorang. Semua laki-laki
yang tersimpan di hatinya selalu di pisahkan dengan cara yang sangat tidak adil dari
hidupnya. Dimulai dari cinta pertamanya dengan seorang laki-laki Jepang bernama
Yusuke Tokeino. Saat itu dirinya masih sangat belia, baru Sembilan belas tahun dan
ia mengaku kepada Yusuke kalau saat itu usianya sudah dua puluh tiga tahun.
Mereka menjalin cinta selama tiga bulan saat mereka melakukan perjalanan
bersama dengan mobil tua milik Claire mengelilingi Canada. Cinta pertama, lakilaki
pertama yang mengajarinya tentang romantisme, yang membuatnya merasa di
cintai dengan seluruh hingga akhirnya Yusuke pergi meninggalkannya setelah
perjalanan mereka selesai. Saat itu Claire sangat berharap Yusuke bersedia untuk
tinggal bersamanya, tapi ia tidak berani meminta. Claire hanya membiarkan dirinya
terus berharap dan pada akhirnya ia mulai merasa frustasi.
Selang beberapa minggu kemudian Claire bertemu dengan Hadwin di sebuah
taman kota. Saat itu Hadwin kebingungan memilih Bus yang akan di naikinya
untuk pergi menuju Calgary dan Claire membantunya. Sebulan kemudian mereka
bertemu lagi dan Hadwin mengingatkannya tentang pertemuan mereka yang
pertama. Hal itu pada akhirnya membuat mereka berakhir di sebuah pojok rumah
makan cepat saji dan mengobrol berjam-jam. Tidak butuh waktu lama bagi Claire
untuk memikirkan penawaran Hadwin menjadi kekasihnya karena saat itu Clare
tengah tertarik padanya. Hadwin membuatnya berbunga-bunga dengan cinta, lakilaki
itu bahkan tidak pernah menyentuhnya membuat Claire merasa sangat di
hormati. Laki-laki itu juga penuh dengan kesopanan yang tanpa cela. Tapi Claire
tau kalau percintaan mereka tidak mungkin ketika Hadwin mengatakan kalau dia
sudah di jodohkan. Claire putus asa, namun Hadwin mengobatinya dengan cepat.
Laki-laki itu menawarkan kehidupan baru di Denmark dan tanpa pikir panjang
Claire menerimanya. Kehidupan bahagia itupun pada ahirnya mereka rasakan.
Hadwin mencari uang untuk pernikahan mereka, janji yang membuat Claire terlena
hingga di suatu pagi Hadwin menghilang dan Claire dengan bodohnya menanti.
Pagi berikutnya ia diseret-seret menuju ke sebuah tempat yang membuatnya merasa
harus kehilangan nyawa saat itu. Hadwin berhutang dan ia mendaftarkan nama
Claire sebagai penjaminnya sehingga Claire harus selalu memulai pekerjaannya di
bawah ancaman mengerikan.
Hingga beberapa tahun kemudian, ia bisa menata hidupnya, setengah lebih
dari hutang-hutang itu terbayar dan Claire bisa hidup bebas. Ia memulainya dengan
mencari tempat tinggal sendiri dan bertemu dengan seorang sahabat bernama
Garrick. Kehidupan yang sangat menyenangkan di luar dunia Geronimo yang
berbau rokok dan Alkohol. Claire berusaha berbuat baik dengan siapapun untuk
mencari teman yang tidak di milikinya selama bergaul dengan banyak pelacur di
sarang Geronimo. Semua orang memikirkan dirinya sediri, dan memikirkan
kesenangan. Hampir setengah tahun, Claire baru menyadari kalau Garrick menaruh
perhatian lebih kepadanya, sayangnya di saat yang sama Claire bertemu kembali
dengan Yusuke Tokeino. Saat itu sejumput harapan kembali Timbul. Claire tau,
tidak seharusnya ia berharap. Seharusnya ia membunuh harapannya saat
mengetahui bahwa Yusuke sudah menikah dengan Sahabat barunya, Sophie. Tapi
setiap kali mendengar Sophie bercerita tentang Yusuke, kehadiran harapan itu tidak
bisa di cegah dan semakin membuncah. Puncaknya adalah disaat Claire merasa
kalau Yusuke memperhatikannya dan mereka bercinta, Sayangnya Sophie
memergoki mereka dan itu membuat Claire merasa semakin berdosa. Sophie tidak
bersedia berbicara apapun dan mengurung diri semalaman itu, Claire juga
mengurung diri di flatnya untuk menangisi kebodohannya karena terus berharap.
Hingga pada pagi selanjutnya Garrick mengetuk pintu dan mengatakan kalau
Sophie sudah bersedia keluar
dari flatnya. Claire benar-benar tidak perduli dengan
hal apapun lagi, yang di perdulikannya hanya bersimpuh di hadapan Sophie dan
memohon pengampunan. Sayangnya Sophie bertindak seolah-olah dia tidak perduli
dengan apapun yang Claire katakan, Sophie pergi meninggalkannya dan Yusuke
tanpa sepatah kata maafpun. Seharusnya Claire senang, rumah tangga Yusuke dan
istrinya sudah hancur dan dia memiliki kesempatan besar untuk memiliki Yusuke
lagi. Tapi apalah dirinya, Bukan Claire yang dulu. Bukan Claire yang lugu. Yusuke
hanya kasihan kepadanya dan tentunya tidak berharap hidup bersama degan wanita
yang menjual dirinya selama hampir empat tahun. Claire benar-benar hancur dan
memutuskan untuk pergi dari rumahnya dan kembali kepada Geronimo. Ia merasa
lebih pantas disana. Perlu waktu setahun untuknya bisa terbebas dari Geronimo dengan bantuan
Garrick yang masih setia kepadanya. Garrick bahkan ikut bekerja keras untuk
membantu Claire melunasi hutangnya. Laki-laki itu terus setia hingga ia berhasil
menarik perhatian Claire. Tapi Claire tidak mencintainya, ia mencintai harapan
yang mulai tumbuh setiap kali melihat keseriusan Garrick untuk pelacur seperti
dirinya. Maka di tangan Garrick Claire berubah. Setelah ibunya meninggal, Garrick
membawanya untuk tinggal di tempat yang lebih jauh dan memulai kehidupan baru,
sayangnya Garrick mengalami kecelakaan naas yang menyebabkannya koma di
rumah sakit dalam jangka waktu yang lama. Semua uang simpanannya untuk
pernikahan mereka juga simpanan Claire, habis dengan cepat untuk biaya
perawatan. Jalan buntu mulai menerpa. Claire merasa tidak ada pilihan lain selain
kembali kepada Geronimo dan meminjam uang dalam jumlah besar.
Sial, setelah uang itu juga habis, nyawa Garrick tidak bisa di tolong lagi.
Kesedihan Claire berlipat-lipat dan ia benar-benar terpuruk dan menyembunyikan
diri dalam waktu lama, hingga Claire kembali kepada Geronimo dengan suka rela.
Claire sudah pasrah dengan hal apapun yang terjadi padanya, termasuk menjual diri
lagi untuk membayar hutang. Ia merasa kalau dirinya memang tercipta untuk
menderita dan Claire tidak akan menuntut keadilan apa-apa dari Tuhan. Tuhan
sudah sangat baik dengan membiarkannya menikmati apa yang mungkin tidak akan
dia rasakan bila tidak terlahir. Bernafas, memiliki ibu, cinta pertama dan cinta-cinta
lainnya, bahkan kesedihan. Claire sudah terlalu menikmati kesedihannya. Toh ia
juga di lahirkan sebagai anak yang tidak di inginkan sehingga orang tuanya
membuang Claire ke jalanan sebelum ia menemukan ibu baru di panti asuhan. Dia
memang terbuang dan harus menerimanya. Termasuk juga menerima saat beberapa
orang memukulnya dan mengatakan kalau seseorang membayar semua hutangnya
dan berarti Claire harus berpindah bekerja di tempat lain. Ia pasrah.
Sampai akhirnya ia menemukan Sean yang kembali menyejukkan hatinya.
Laki-laki yang membelinya dan mungkin saja Claire akan melakukan apapun
untuknya. Tapi Claire tidak seharusnya berharap, Sean Ouray hanya menginginkan
harta Hadwin yang ternyata sudah berpindah ke dalam genggaman Claire. Tunggu
dulu, Claire memiliki uang yang cukup untuk menebus dirinya, kalau begitu ia akan
segera bebas dari Sean juga dengan negosiasi yang pantas. Claire hanya ingin
kebebasan dan sedikit bekal untuk menjalani kehidupa barunya.
Bunyi pintu terbuka lagi, kembali menarik perhatian Claire. Ia yang sejak tadi
hanya duduk di atas ranjang menanti malam menjelang hanya menoleh kebelakang
dan menemukan Sean kembali masuk kedalam ruangan itu, kembali menutup
pintu, dan kembali duduk di tempatnya tadi. Ia menyodorkan seberkas surat
kepada Claire untuk di tanda tangani. Claire mendapatkan sebuah bolpoint juga
bersama dengan kertas itu. Ia membaca semua yang tertulis dalam kertas itu dan
merasa tidak ada yang bisa merugikannya. Kertas pemidahan hak atas harta Hadwin
itu akan di tanda tanganinya, tentu saja. Tapi sebelum itu,
Setelah semua harta ini ada di tanganmu. Aku bebas, kan" Claire bergumam
sambil memandangi Sean dengan ekspresi serius. Dia harap jawaban Ya hadir. Tapi
A nggukan Sean cukup untuk membuatnya senang. Kau tidak akan memintaku
melakukan sesuatu untuk menebus uang yang kau berikan kepada Geronimo
sebagai kompensasi & Tentu saja! Sean memotong. Kau bebas dari apapun setelah semua harta itu
jatuh ke tanganku! Kau juga akan mendapatkan uang yang tentunya cukup untuk
memulai hidup baru. Claire tersenyum senang lalu merebahkan kertas itu di atas pahanya untuk di
tanda tangani. Setelah selesai, ia memberikannya kepada Sean dengan kesenangan
berlimpah. Dirinya akan bebas dan sudah kembali ke Canada. Yang harus di
lakukannya sekarang hanyalah memulai hidup baru tanpa laki-laki manapun karena
dirinya tidak di takdirkan untuk itu. Dia tentunya tidak boleh berharap banyak.
Tidak, tidak boleh berharap sama sekali. Kalau begitu sekarang aku mau pergi! Kau
hanya perlu memanggilku lagi untuk memberikan uang itu, atau aku yang akan
menemuimu secepatnya. Sean menggapai tangannya, Ia membuat Claire berdelik dan berontak.
Beberapa saat kemudian laki-laki itu melingkarkan tangannya ke pinggang Claire
dengan kuat dan Claire tidak tau harus melakukan hal apa lagi selain menggapaigapai
pintu dan berteriak. Bukankah aku sudah bebas" Apa yang kau inginkan"
Aku belum medapatkan harta itu! Sean mengangkat tubuh Claire dan
kembali menghempaskannya ke atas ranjang.
Claire mengeluh lalu menyapu sejumput rambutnya yang memenuhi wajah, ia
berbaring terlentang dan menatap Sean yang berdiri menghadapnya sambil
bertolak pinggang. Apa maksudmu" Aku sudah menanda tangani surat itu!
Tanda tanganmu hanya sebagian kecil Nona! Kau harus tetap disini,
setidaknya sampai aku siap mengumumkan siapa dirimu.
Apa maksudmu" Kau tau apa yang surat wasiat itu katakan" Kau harus bisa berbaur dengan
keluarga Ouray setidaknya selama setengah tahun untuk bisa mendapat hak penuh
dari harta itu. Dan itu berarti, surat ini berlaku setelah kau tinggal disini, bersama
keluarga Ouray selama setengah tahun.
Astaga, mana mungkin ada wasiat seperti itu!
Ada, tentu saja. Hadwin tidak mungkin memberikan hartanya begitu saja
kepada wanita asing jika keluarganya juga membutuhkan harta itu, ibunya dan istri
Hadwin juga harus menikmatinya setidaknya selama setengah tahun!
Mereka tidak mungkin menerimaku. Claire putus asa, Mereka bisa saja
melempar kotoran ke wajahku. Lalu ia memandang Sean. Aku tidak bisa
melakukan ini, Jika itu terjadi maka aku pastikan kalau kau tidak akan pernah
mendapatkan harta itu! Kalau begitu kau tidak akan bebas dariku. Nona! Kau harus berusaha untuk
berbaur dengan mereka. Tinggal disini dan &
Menerima banyak penghinaan"
Sean tertawa sejenak. Begitu menurutmu"
Lalu apa lagi yang akan ku dapatkan jika bertahan di rumah ini"
Aku dan ranjangku, bagaimana"
Jangan membuat lelucon konyol. Di perjanjian tadi, tidak ada kata yang
menunjukkan kalau aku mendapat hadiah seburuk itu!
Kau bilang aku dan ranjangku buruk" Sangat banyak wanita yang
menginginkan aku! Ya, tapi bukan aku. Hanya wanita-wanita bodoh yang melakukan kebodohan.
Bunyi menggeram dari mulut Sean terdengar beberapa saat. Sudahlah, kita
bahas mengenai ini lain kali. Yang pasti, Nona. Kau sudah menandatangani surat
yang di salah satu pasalnya berisi bahwa kau siap membantu segala hal untuk
kelancaran proses ini. Dan tinggal setahun disini adalah Proses penting. Atau kau
akan ku tuntut dengan denda besar, kau lihat sendiri tadi jumlahnya"
Claire tidak bisa menyangkal karena ia sudah membaca bagian itu. Tiga ratus
juta dolar dan dia sekarang tidak tau harus membayarnya dengan apa karena Claire
tidak memiliki uang sepeserpun. Lalu apa yang harus di lakukannya" Tidak ada satu
logikapun yang bisa bergulir di otaknya. Sepertinya ia harus menyerah, Baiklah,
aku akan melakukannya. Tapi hanya setengah tahun dan berjanjilah untuk
melakukan apapun agar waktu-waktu penghinaan itu bisa cepat berlalu!
Sean menyunggingkan sebuah senyum. Lalu sekarang, bagaimana dengan
undangan ke kamarku untuk merayakan ini semua" Kita bisa minum-minum lalu &
I a menggantung ucapannya beberapa saat untuk memberikan efek merayu. Tapi
sayang sekali Claire sepertinya menolak. Wanita itu membuang wajahnya kearah
lain dan tidak ingin memandang Sean sampai dia pergi meninggalkan ruangan itu.
Sean berdecak kesal. Yah, kalau begitu nikmatilah keberadaanmu di kamar ini
sebelum akhirnya kau harus merelakan dirimu berbagi ranjang bersamaku!
KALAU CLAIRE BERTANYA-TANYA tentang apa yang di dapatnya di rumah itu,
jawabab pertama yang di dapatnya adalah kenyamanan. Setidaknya Claire hanya
menghadapi satu laki-laki bajingan di rumah ini dan tidak harus tidur dengannya
karena uang. Claire merasa lega karena Ibu dan Istri Hadwin sedang tidak berada di
rumah ini. Mereka semua sedang ada di Charlottetown dan mengunjungi kerabat
Ouray yang kebanyakan memang berkembang biak disana. Jadi setidaknya Claire
bisa menyiapkan banyak hal sebelum mendapatkan berbagai macam hinaan.
Entah apa yang terjadi seandainya Claire tidak di bawa kemari, malam ini
seharusnya ia sedikitnya harus melayani lima orang pria sebagaimana target yang
selalu di wajibkan oleh Geronimo. Laki-laki itu mungkin tidak tau kalau seseorang
membeli Claire darinya karena Claire ternyata memiliki harta berlimpah. Jika
Geronimo tau, dia pasti tidak akan memberikan Claire kepada siapapun dan
bertindak seolah-olah harta itu adalah miliknya dengan dalih mewakili Claire untuk
mengurusnya. Sean Ouray akan kecewa dengan itu.
Sepertinya Sean hanya memiliki satu hal positif dari dirinya, yaitu menarik.
Sisanya, Sean adalah seorang laki-laki yang tamak dengan harta yang bukan miliknya,
itu yang menjadi alasan kuat Sean menculik dan memaksa Claire untuk hidup


Claire Karya Phoebe Abigail di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

disini. Sayangnya, Claire tidak melihat ada pilihan lain. Ia benar-benar sebatang
kara dan menghadapi kehidupan yang tidak terencana. Claire takut merencanakan
sesuatu. Takut semua rencananya tidak pernah terjadi dan itu cukup untuk
membuatnya hidup dalam keadaan yang mengalir begitu saja. Selama ini Claire
hanya perlu mengikuti arusnya. Baginya, Mendapat harta yang berlimpah, lalu
kehilangan dan tinggal bersama keluarga yang tidak pernah di harapkannya adalah
bagian dari perjalanannya yang mengalir. Tidak ada waktu untuk memikirkan
sesuatu yang sia-sia seperti melawan arus kehidupan.
Claire keluar dari kamar mandi dan melirik ke atas ranjang. Pakaiannya sudah
ada disana. Semula Claire mengira kalau dirinya akan kembali mengenakan Jeans
dan T-shirt yang tadi siang di gunakannya, tapi ternyata Sean menyiapkan lebih dari
itu. Sean mungkin sudah memata-matainya karena dia juga sudah menyiapkan
pakaian Claire dan berserakan di atas ranjang. Cukup banyak, mungkin semuanya.
Sean memindahkan semua pakaiannya kemari dan Claire harus berterima kasih
karena itu setidaknya membuat Claire kehilangan alasan untuk kembali mengulangi
masa-masa buruk selama di Denmark. Dia bersumpah tidak akan pernah kembali
kesana lagi untuk selamanya.
Maaf, Nona! Boleh aku masuk"
Sebuah suara terdengar keras dari sisi lain pintu kamar yang tertutup. Claire
mendekap erat handuk yang di kenakannya dan berjingkat menuju pintu. Ia
membukanya sedikit dan mengintip siapa yang mengetuk pintu itu. Seorang wanita
tua tersenyum ramah kepadanya lalu berujar degan kata-kata yang sangat sopan.
Sean menyuruhku mengemasi pakaian Nona ke lemari! Katanya sekali lagi.
Claire membuka pintu lebih lebar dan menjaga dirinya tetap berada
belakang pintu untuk menghindari kalau-kalau ada seseorang yang melihatnya
di hanya mengenakan handuk saja. Wanita tua itu masih berdiri disana dan tidak
bergerak, mungkin ia sedang menanti Claire mempersilahkannya masuk.
Masuklah! Ujar Claire. Suaranya sedikit serak karena merasa lelah seharian
ini. Wanita tua itu masuk dan Claire kembali menutup pintu. Ia melirik ke atas
ranjang dimana pakaian-pakaian milik Claire berserakan tak berbentuk. Wanita itu
mendekat untuk bekerja, meraih satu persatu pakaian yang masih bisa di lipat dan
meletakannya di atas ranjang sebelum di susun ke dalam lemari. Sesaat kemudian ia
menggeleng jika melihat a
da beberapa lembar pakaian yang tidak mungkin
tertolong dan harus di setrika kembali. Claire hanya memandanginya heran dan
masih berdiri di belakang pintu. Ia tidak tau harus melakukan apa sampai akhirnya
wanita tua itu memandangnya dan mendesah lalu kembali memberikan senyum
ramahnya. Maafkan saya. Saya seharusnya memperkenalkan diri dulu.
Ya, Jawab Claire. Mungkin aku akan merasa lebih nyaman jika
mengenalmu terlebih dahulu!
Saya Philarette, Nona. Pelayan di rumah ini. Beberapa orang lebih suka
memanggil saya dengan nama Philly.
Claire mengangguk mengerti lalu tersenyum lega. Ia kemudian duduk di atas
sofa yang membelakangi ranjang dengan tubuh yang setengah berputar agar bisa
melihat wajah Mrs. Philarette yang sedang merapikan pakaiannya. Kau bekerja di
rumah ini" Berapa banyak orang yang berada di rumah ini"
Tiga orang majikan dan banyak pelayan. Tapi jika anda butuh sesuatu, anda
boleh memanggil saya. Pelayan di rumah ini tidak di perbolehkan berbicara dengan
majikan. Selain saya, tentunya!
Jadi, kau semacam kepala pelayan"
Mrs. Philarette mengangguk. Begitulah kebanyakan orang menyebutku. Tapi
aku disini sudah sangat lama, Nona. Aku juga yang membesarkan Hadwin dan
Sean. Kalau begitu, kau seperti ibu mereka"
Pengasuh, lebih tepatnya seperti itu. Aku sudah tidak bertenaga, sering sakit
kepala dan seharusnya mereka sudah mengeluarkanku. Nyonya rumah ini juga
berencana untuk memberiku pensiun beberapa kali meskipun dia tau aku akan
menolak. Lalu kedua anak itu tetap mempertahankannku hingga sekarang.
Jelas saja, karena Hadwin dan Sean mungkin lebih menganggap wanita ini
sebagai ibunya di bandingkan dengan yang lain. Claire teringat kepada ibu
angkatnya. Wanita itu juga sama lembutnya seperti Philarette, hanya saja sedikit
lebih cerewet. Semasa hidupnya, Claire sering mendapat teguran yang membuatnya
mengurung diri di kamar seharian sampai wanita itu datang dan meletakkan seporsi
Fuir Grass di depan pintu kamarnya. Claire sangat menyukai Fuir Grass. Baginya
saa itu, Fuir Grass adalah makanan terenak yang belum tentu bisa di santapnya
setiap tahun. Nona, apakah kau ingin mengambil satu pakaian untuk makan malam kali
ini" Kau tidak akan makan malam dengan handuk itu, kan"
Claire tersenyum lalu mengangguk. Ia mendekat dan menggapai sebuah celana
pendek dan T-shirt. Mungkin ia terlalu tua untuk pakaian seperti ini. Tapi hanya
pakaian-pakaian santai seperti itulah yang di milikinya. Tiba-tiba Handuk Claire
melorot, ia merasa malu kepada Philarrette dan segera memperbaikinya. Wanita itu
tersenyum. Maafkan aku. Aku tidak sengaja! Gumam Claire gugup.
Aku akan pura-pura tidak pernah melihat itu, Nona. Jangan khawatir.
Terimakasih. Claire diam sebentar lalu nyaris saja berbicara mengenai menu
makan malam hari ini jika saja tidak mendengar bunyi pintu yang di buka tiba-tiba.
Claire boleh merasa lega karena ia sudah berhasil memperbaiki handuknya sebelum
Sean bersandar di tepi pintu dengan kaki bersilang dan tangan yang juga menyilang
di depan dada. Kau terlalu lama. Beberapa menit lagi kita melewatkan makan malam.
Ujarnya. Cepat keluar dan makan malam, kau tidak perlu mengganggu pekerjaan
Mrs. Philarette lagi. Tidak! Nona ini tidak mengganggu sama sekali.
Nyonya! Sean meralat ucapan Philarette terhadap panggilan terhormatnya
untuk Claire. Kau tidak perlu memanggilnya dengan sebutan resmi. Jika kau ingin
melakukannya, panggillah dia dengan sebutan Nyonya. Dia bukanlah perawan lagi
untuk di panggil dengan sebutan Nona!
Claire mendengus mendengar ucapan itu. Apakah Sean lupa" Seharian ini,
setiap kali Sean berbicara dengan Claire tentang harta itu ia selalu memanggil
Claire dengan sebutan Nona. Dan sekarang Sean melarang orang lain untuk
mengucapkan kata-kata yang sama" Claire melirik Mrs. Philarette dan wanita itu
hanya tersenyum maklum. Baiklah, aku akan segera kesana! Aku perlu ganti pakaian dulu!
Kalau begitu, gantilah, sekarang!
Ya, tentu, kau keluar dulu dan tutup pintu!
Sean memiringkan kepalany
a seolah-olah tidak mengerti dengan permintaan
Claire. Laki-laki itu berhasil membuat Claire menggeram. Apa maksud ekspresi itu"
Ia ingin melihat Claire mengganti pakaian di hadapannya dengan pintu terbuka
dan ada Mrs. Philarette yang memperhatikan mereka. Laki-laki itu bukan hanya
tamak, tapi juga cabul. Claire tentu sudah mengetahuinya dari ucapannya tentang
Claire yang berbaring telanjang di tempat tidur saat perbincangan mereka yang
pertama kali. Baiklah, aku akan ke kamar mandi saja! Akhirnya Claire mengambil
keputusan itu. Siapa sangka Sean mengikutinya. Laki-laki itu menutup pintu kamar
mandi dan memperhatikan Claire dengan pose yang sama seperti tadi, kaki dan
tangan saling menyilang dan bersandar dengan nyaman seolah-olah
memperhatikan sebuah tontonan bagus. Claire terdiam sambil memandanginya
sedang dengan geram beberapa saat. Laki-laki itu benar-benar ingin menyaksikannya
mengganti pakaian" Untuk apa kau mengikutiku kemari"
Melihatmu berganti pakaian, seharusnya kau mengerti kalau aku sedang
berusaha memanjakan mataku! Kita lihat apakah kau adalah pemandangan bagus
untuk membantuku menyegarkan otak.
Pelayanmu ada disana dan dia bisa salah paham!
Artinya kau tidak keberatan melakukannya kalau dia tidak salah paham" Apa
pentingnya persepsi seseorang yang pastinya akan menutup mulut untuk itu" Mrs.
Philarette tidak akan mengomentari apa-apa meskipun dia terganggu. Jadi kau tidak
usah khawatir. Astaga, kau benar-benar berbeda dengan Hadwin. Hadwin bahkan tidak
pernah menyentuhku! Ya. Dan dia bodoh karena melewatkanmu, Claire. Seharusnya dia
menghabisimu sebelum meninggalkan Claudia Faustine untuk membayar hutanghutangnya
di rumah pelacuran! Claire menggigit bibirnya geram.
Sekarang keluarlah. Aku tidak suka ada seorang Ouray di dekatku. Aku tidak
akan melakukannya jika bukan karena terpaksa dan &
Dan" Dan aku tidak akan pernah melakukan hal itu di depanmu. Seperti yang
pernah ku bilang. Aku bisa saja membuka pakaian di depan laki-laki manapun. Tapi
bukan di hadapan seorang Ouray!
Kau tidak adil. Membenci satu Ouray, lalu melibatkan seluruh Ouray di
muka bumi pada kebencianmu!
Sekarang keluarlah! Suara Claire menjadi lebih tinggi. Tapi Sean hanya
tersenyum dan mengangkat alisnya.
Lakukan Claire. Aku ingin melihat seberapa sensualnya dirimu. Kau sering
melakukan ini, kan" Membuka pakaian di depan laki-laki hidung belang adalah
pekerjaanmu! Aku tidak sedang bekerja, dan satu lagi. Aku akan berganti pakaian, bukan
sengaja untuk membuka pakaian!
Lakukan! Tidak akan pernah! Lakukan, Claire! Harus berapa kali aku mengulangi kata tidak"
Lakukan karena percuma saja kau menolak. Ini rumahku dan semua orang
tidak akan mau perduli dengan teriakanmu jika aku yang membuka pakaianmu.
Percayalah, kau tidak akan menemukan satu pakaianpun untuk di pakai kalau itu
terjadi, hanya akan ada selimut sutra untuk menyelimutimu dan benda itu malah
akan memperindah bentuk tubuhmu!
Jadi kau akan melakukan itu bila aku menolak"
Kau keras kepala! Sebuah senyum sinis hadir di sudut bibir Sean. Laki-laki
itu lalu membuka pintu dan mengedipkan matanya sebelum kembali menutup
pintu kamar mandi dan meninggalkan Claire seorang diri.
Claire termenung sesaat. Ia fikir Sean akan melakukan ancamannya. Ternyata
tidak, Laki-laki itu meninggalkannya dalam perasaan lega yang teramat sangat. Ia
menghela nafas, sedikit kebebasan untuknya sudah hadir sampai pintu di ketuk
beberapa kali lalu suara Sean terdengar lagi.
Cepatlah, sayang! Jika tidak, aku pastikan kalau aku akan segera masuk dan
kita akan bercinta di kamar mandi. Kau tidak ingin kelaparan karena itu, kan"
Bercinta juga butuh tenaga. Percayalah!
BUNYI DESIRAN AIR semakin memperkaya lamunan Sean untuk
mengkhayalkan apa yang terjadi semalam jika saja ia tidak bersegera keluar dari
kamar mandi. Keindahan Claire yang sudah tampak nyata akan terlihat lebih jelas
lagi kalau saja ia betah untuk berdebat lebih lama. Tapi jantungnya sendiri hampir
melompat jika Clair e benar-benar melakukan keinginannya. Sean merasa belum
siap untuk menyaksikan Claire menanggalkan handuknya sekarang. Ia bisa saja
tidak tahan dan kehilangan kendali diri. Lalu beberapa waktu kemudian akan
terdengar erangan liarnya bersama dengan teriakan Claire. Tidak, mungkin saja
Claire tidak akan berteriak karena semalam Sean sudah mengatakan kalau tidak ada
seorangpun yang akan menolongnya jika Sean sampai menyerangnya. Mungkin saja
Claire akan mendesah, meritih,
Arrrrghhh &.! Sean memukul air di dalam Bathub-nya sehingga bunyi kecipak air
memperkaya suasana. Tentu saja Claire tidak seharusnya ada disini, tapi ia tidak
akan menyesali keputusannya dan juga rencananya untuk membuat Claire tetap
disampingnya selama beberapa waktu. Setengah tahun harusnya sudah cukup untuk
memuaskan dirinya dengan Claire dan membiarkan wanita itu pergi dengan
kompensasi besar untuk hidup barunya. Tapi reaksi Claire tentunya sangat berbeda
dengan reaksi kebanyakan wanita yang selama ini menemaninya di tempat tidur.
Claire terlalu berpengalaman, terlalu liar, terlalu cantik dan menggairahkan. Sean
mendesah, ia tidak mengerti mengapa setiap kali memikirkan Claire, otaknya selalu
berfikir tentang bagaimana rasanya. Selama ini Sean hanya menjajah wanita-wanita
dari kalangan menengah sampai terhormat untuk menemaninya dan seluruh wanita
itu akan bertindak polos seolah-olah mereka tidak mengetahui apa-apa tentang
bercinta. Lalu bagaimana dengan Claire" Apakah Claire juga sama"
Ia terlalu keras memikirkan tentang penolakan Claire semalaman. Tentu saja
Kobaran Api Asmara 2 Wiro Sableng 181 Selir Pamungkas Capung Keseratus 1

Cari Blog Ini