Kisah Teladan Islam Karya Ariany Syurfah Bagian 2
Ayat di atas turun sebagai larangan untuk memintakan ampun bagi kaum musyrikin.
Selasa (Akidah/ Keimanan)
Mendapat Ampunan karena Menolong Anjing Menolong dan berbuat baik kepada sesama makhluk Allah SWT dapat mendatangkan ampunan dari-Nya.
D iriwayatkan seorang laki-laki sedang
mengadakan suatu perjalanan yang panjang. Namun, di tengah perjalanan ia sangat kehausan. Ia pun berhenti sejenak untuk melepaskan rasa hausnya itu. Ia mencari sumber air agar dapat minum.
Ketika ia merasakan tubuhnya lemah dan lelah selama pencarian air, tiba-tiba ia menemukan sebuah sumur. Dengan tubuh yang lemah, ia berusaha masuk dalam sumur tersebut dan minum sepuasnya. Setelah merasa cukup dan rasa hausnya telah hilang, laki-laki itu naik lagi ke atas untuk keluar dari dalam sumur.
Namun ketika sampai di atas, ia sangat terkejut ketika melihat seekor anjing sedang menjilati debu karena menahan kehausan. Tubuhnya tampak lemah dan matanya menyiratkan penderitaan karena kehausan. Laki-laki itu merasa sangat iba melihat penderitaan anjing itu. Ia berkata dalam hati, Kasihan sekali anjing ini, pasti ia sedang merasakan kehausan seperti yang aku rasakan tadi.
Hidayah Allah yang diberikan kepada manusia merupakan hak Allah sepenuhnya.
M a r e t Tanpa berpikir lama, laki-laki itu segera turun lagi ke dalam sumur. Tak lupa ia sambil membawa sepatunya. Ia lalu memenuhi sepatunya dengan air sumur. Ia membawa air dalam sepatu itu ke atas. Ia berkata pada si anjing, Minumlah air ini agar rasa hausmu hilang!
Anjing itu segera meminum air itu. Ia merasa mendapatkan kehidupan baru setelah minum air itu. Tubuh anjing itu terlihat lebih segar daripada sebelumnya.
Pemuda itu merasa lega dapat menolong anjing itu. Ia bersyukur pada Allah SWT telah diberikan kesempatan untuk dapat menolong makhluk Allah.
Akhirnya, si pemuda mendapatkan ampunan dari Allah Swt.
Rabu (Fiqih/ Ibadah) Kecewa karena Meninggalkan Shalat Berjamaah
U baidillah al Qawariri (guru Imam Bukhari dan
Muslim) dikenal sebagai seorang laki-laki alim. Ia tidak pernah absen melaksanakan salat berjamaah. Suatu hari ia kedatangan seorang tamu. Ia sibuk melayani tamunya hingga tidak
Shalat berjamaah memiliki pahala yang
berlipat. Pahalanya tidak tergantikan oleh pahala shalat sendirian meskipun dilakukan berulang kali.
dapat melaksanakan salat Isya berjamaah. Setelah tamunya pulang, ia berkeliling ke masjid-masjid Kota Basrah untuk mencari orang yang dapat diajak salat Isya berjamaah. namun, semua orang sudah melaksanakannya.
Akhirnya ia pulang dan melaksanakan Salat Isya 27 kali agar pahalanya sama dengan salat berjamaah. Setelah itu ia tidur, Dalam tidurnya ia bermimpi seolah-olah ia bersama-sama dengan orang yang sedang menunggang kuda dan berlomba. Namun, ia tidak dapat menyusul mereka. Salah seorang penunggang kuda berkata pada Ubaidillah, "Jangan kamu paksa kudamu karena kamu tidak akan menyusul kami""
"Kenapa"" tanya Ubaidillah.
Penunggang kuda itu menjawab, "Karena kami melaksanakan salat Isya berjamaah sedang kamu sendirian."
Ubaidillah terbangun dari tidurnya. Ia merasa sedih dan kecewa karena tidak melaksanakan salat Isya dengan berjamaah.
M a r e t Menjadi Ahli Surga Kamis (Akhlak) Tidak memiliki rasa iri dan dengki menjadikan sahabat Anshar mendapatkan gelar lelaki ahli surga dari Rasulullah saw.
S uatu hari seorang sahabat Anshar muncul
sambil mengusap jenggotnya. Ia mencoba menghilangkan air wudu. Rasulullah yang saat itu sedang duduk-duduk bersama para sahabat bersabda, Akan berlalu saat ini seorang ahli surga.
Salah seorang sahabat yang bernama Abdullah Ibnu Umar tak dapat menahan rasa penasarannya. Ia berkata dalam hati, Sebenarnya, siapakah orang ini" Kenapa Rasulullah menyebutnya sebagai ahli surga"
Abdullah Ibnu Umar lalu menginap di rumah laki-laki itu selama tiga hari. Setiap malam, Abdullah melihat sahabat Anshar itu bangun dan bertakbir hingga shubuh. Abdullah merasa hal yang dilkukan laki-laki itu bukanlah sesuatu yang istimewa.
Abdullah pun bertanya pada laki-laki itu apa yang ia lakukan sehingga disebut ahli surga oleh Rasulullah. Sahabat Anshar itu lalu berkata, Aku seperti yang kamu lihat. Tapi aku tak pernah iri dan dengki terhadap anugerah yang Allah berikan pada orang Muslim.
Abdullah Ibnu Umar akhirnya mengerti kenapa Rasulullah menyebut sahabat Anshar itu sebagai ahli surga. Laki-laki itu tidak pernah merasa iri dan dengki terhadap orang lain.
Abdullah bin Amr bin Ash (Sahabat yang Ahli Beribadah)
Jumat (Kisah Para Sahabat)
A bdullah adalah putra Amr bin Ash. Ia masuk
Islam lebih dahulu dari ayahnya. Sejak masuk Islam, ia menaruh perhatian terhadap Al-Quran yang diturunkan secara berangsur-angsur. Ia berusaha menghafal dan memahaminya. Akhirnya, ia dapat menghafal seluruh isi Al-Quran.
Seorang hamba yang menghabiskan waktunya
untuk beribadah, akan mendapatkan kemuliaan dari Allah Swt.
M a r e t Abdullah bin Amr bin Ash bukan hanya menghafal Al-Quran. Hafalannnya digunakan untuk memupuk jiwanya agar dapat menjadi hamba Allah SWT yang taat.
Abdullah memang seorang sahabat yang mengagumkan. Di setiap peperangan ia selalu berada di barisan terdepan. Setelah peperangan selesai, ia pasti menghabiskan waktunya di masjid umum atau musala untuk beribadah. Pada malam hari ia pergunakan untuk melaksanakan shalat malam. Sedangkan siang harinya ia selalu berpuasa.
Demikianlah Abdullah menghabiskan usianya dengan berjuang membela Islam. Ia pun tekun beribadah kepada Allah SWT. Ketekunannya beribadah kepada Allah SWT seringkali berlebihan menurut ukuran manusia. Ia pernah mendapatkan peringatan dari Rasulullah agar tidak berlebihan dalam beribadah. Hal tersebut agar dicapai sebuah keseimbangan hidup dunia dan akhirat.
Ketika usianya 72 tahun, Abdullah meninggal dunia ketika sedang berada di musalanya. Saat itu ia sedang mendekatkan diri pada Allah SWT. Sungguh, ia manusia yang taat beribadah.
Persaudaraan Mengagumkan Sabtu (Kisah-Kisah Menakjubkan)
Persaudaraan atas dasar keimanan adalah persaudaraan sejati.
P ada perang Uhud, banyak korban meninggal
dunia. Para sahabat, termasuk Umar bin Khattab, sibuk mencari korban yang belum ditemukan. Selama pencarian, tiba-tiba Umar mendengar sebuah suara, Allah... Allah, aku butuh air.
Umar segera mendekati suara itu. Ternyata, ia melihat seorang pemuda terluka parah dan tampak kehausan. Lalu Umar bermaksud memberikan air minum padanya. Beliau mengangkat kepala si pemuda dan hendak meminumkan air yang dibawanya. Namun, terdengar suara dari arah lain yang menyebut nama Allah dan meminta minum. Prajurit muda yang hendak ditolong itu memberi isyarat kepada Umar agar memberikan air minum untuk orang yang meminta tolong itu.
Umar lalu bergegas menuju arah suara itu. Tak lama kemudian, Umar mendapati laki-laki setengah tua dengan wajah bersimbah darah sedang terbaring lemah dan merasa kehausan. Umar segera menghampiri dan hendak memberinya minum. Belum lagi prajurit setengah tua itu meminum air yang dibawa Umar, tiba-tiba terdengar suara dari arah lain. Seorang laki-laki sedang menyebut nama Allah dan membutuhkan air untuk minum. Maka Laki-laki setengah tua itu meminta Umar untuk memberikan air pada orang yang meminta tolong itu.
M a r e t Umar segera mendatangi asal suara itu. Akhirnya, ia mendapati seorang prajurit tua tergolek lemah di atas tanah. Namun ketika Umar hendak menolongnya, prajurit itu menghembuskan nafas terakhirnya.
Selanjutnya, Umar segera bergegas ke arah prajurit muda untuk memberikan airnya. Ternyata, prajurit itu tak bernyawa lagi. Lalu dengan cepat Umar menghampiri prajurit kedua, tapi ia juga sudah meninggal dunia.
Umar terdiam sejenak. Ia takjub menyaksikan persaudaraan umat Islam. Mereka mendahulukan kepentingan saudaranya daripada kepentingannya sendiri. Sungguh persaudaraan yang mengagumkan.
Seorang Nabi Membuat Pakaian Sendiri
Ahad (Kisah Teladan Lainnya)
N abi Daud as memiliki kebiasaan berkeliling di negerinya. Namun, ia menyamar menjadi orang biasa. Suatu hari, pada saat sedang ber-keliling, ia bertemu dengan seorang laki-laki. Lakilaki itu adalah Malaikat Jibril yang sedang menyamar menjadi manusia biasa.
Melakukan suatu usaha yang halal lebih mulia dan dicintai oleh Allah SWT daripada meminta pada orang lain.
Nabi Daud as lalu bertanya pada laki-laki itu, Bagaimana pendapatmu tentang Nabi Daud as"
Laki-laki itu menjawab, Ia adalah sebaikbaik hamba. Ia hanya memiliki satu kekurangan, yaitu masih makan dari Baitu Mal (mengambil gaji dari Baitul Mal) jawab laki-laki itu.
Nabi Daud as segera kembali ke rumahnya. Ia berdoa kepada Allah sambil menangis, Ya Allah, ajarkan padaku suatu usaha yang dapat aku kerjakan. Dengan begitu, aku tidak meng-ambil gajiku dari Baitul Mal!
Allah SWT lalu mengajarkan pada Nabi Daud as cara membuat pakaian perang untuk dijual. Kemudian, hasil penjualannya dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan keluarganya.
M a r e t Minggu Ketiga M a r e t Tiga Amalan Pengejar Pahala
Senin (Al-Quran/ Hadits) Membaca Subhaanallah, Alhamdulillah, dan Allahu Akbar Akba setelah shalat bukanlah hal yang sulit dilakukan. Pahalanya sangat besar bagi yang mau melakukannya.
A bu Hurairah menceritakan bahwa suatu hari
orang-orang fakir datang menemui Rasulullah saw. Mereka berkata pada beliau, Ya Rasulullah, orang-orang kaya telah mendapatkan derajat yang tinggi. Mereka pun mendapat kebahagiaan yang abadi. Mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka puasa sebagaimana kami puasa. Mereka memiliki kelebihan harta sehingga dapat menunaikan haji, umrah, berjuang di jalan Allah, dan bersedekah.
Rasulullah kemudian bersabda, Maukah kamu sekalian aku ajarkan suatu amalan yang dapat mengejar pahala orang-orang yang mendahului kalian atau sesudah kalian nanti" Di mana tidak ada seorang pun yang akan mendapatkan pahalanya kecuali orang itu melakukan seperti yang kalian lakukan"
Baik, Ya Rasulullah, jawab mereka
Rasulullah lalu bersabda, Bacalah oleh kalian tasbih, tahmid, dan takbir tiga puluh tiga kali setiap selesai shalat.
Orang-orang fakir itu lalu bertanya, Bagaimana cara mengucapkannya"
Beliau kemudian bersabda, Subhaanallah, Alhamdulillah, dan Allahu Akbar.
Setelah mengerti apa yang disabdakan oleh Rasulullah saw, mereka segera pulang. Pada hari lain mereka datang kembali menemui Rasulullah saw. Mereka berkata, Ya Rasulullah, setelah saudarasaudara kami yang kaya itu mendengar apa yang kau sabdakan, mereka kemudian melakukannya juga. Rasulullah Saw lalu bersabda, Itulah karunia Allah yang diberikan kepada siapa yang dikehendaki- Nya.
Selasa (Akidah/ Keimanan) Belajar dari Merpati
D ikisahkan ada seorang wanita kehilangan
anaknya karena meninggal dunia. Wanita itu terus bersedih. Ia tidak rela anaknya meninggal dengan cepat.
Para kerabatnya prihatin dengan kondisi wanita itu. Mereka berusaha mencari jalan keluar untuk meringankan beban wanita itu. Lalu, mereka memutuskan untuk meminta bantuan seorang Nabi as.
Nabi as segera mendatangi rumah wanita itu. Di sana ia menyaksikan langsung bagaimana kondisi wanita itu. Saat itu, Nabi as melihat sebuah sangkar berisi burung merpati di rumah wanita itu. Nabi as lalu bertanya, Ibu, apakah merpati dalam sangkar ini beranak"
Ya, jawab wanita itu. Apakah semua anaknya terbang meninggalkan sangkarnya" tanya Nabi as.
Tidak, karena kami mengambil sebagian anaknya untuk disembelih. Kami jadikan pula sebagai lauk-pauk makan sehari-hari, jawab wanita itu.
Apakah merpati itu meninggalkan sangkarnya" tanya Nabi as.
Tidak, mereka tetap di sangkarnya, jawab wanita itu.
M a r e t Rabu (Fiqih/ Ibadah) Halal atau Haram"
Kita harus senantiasa meningkatkan iman sehingga selalu siap dengan keputusan Allah SWT.
Nabi as lalu berkata, Ibu, belajarlah dari merpati ini. Meskipun ibu menyembelih anak-anaknya, ia tidak lari dari sangkarnya. Sementara itu, ketika Allah SWT mengambil anak ibu, ibu meninggalkan Allah SWT dan tenggelam dalam duka berkepanjangan. Tidak takutkah ibu pada Allah"
Setelah mendengar penjelasan Nabi as, wanita itu sadar. Ia menata kembali hatinya untuk selalu menjaga keimanan dan mencoba ikhlas terhadap keputusan Allah SWT.
Pastikan makanan yang kita makan adalah makanan yang halal. Selain itu hindarilah segala sesuatu yang haram agar terhindar dari siksa api
R abi ah al-Adawiyah adalah seorang sufi
wanita yang sangat hebat. Ia memiliki tingkat keimanan dan kecintaan yang tinggi kepada Allah SWT. Selain itu, pengetahuan agamanya sangat dalam. Ia pun disegani banyak orang.
Tanda-tanda munculnya kehebatan itu sebenarnya sudah terlihat ketika ia masih kecil. Dikisahkan ketika usianya 6 tahun, Rabi ah diberi makan oleh ayahnya. Namun, Rabi ah sama sekali tidak mau menyentuh makanan itu. Ketika mengetahui hal itu, ayahnya merasa tersinggung, lalu berkata, Mengapa kau tidak mau makan makanan itu" Aku sudah menyiapkannya untukmu.
Rabi ah menjawab, Aku tahu ayah. Tapi, aku tidak mau makan makanan ini sebelum aku mengetahui apakah makanan ini halal atau haram"
Ayahnya semakin tersinggung dengan ucapan anaknya tersebut. Ia lalu berkata dengan nada yang keras, Kalau makanan itu haram dan tidak ada lagi makanan, apakah memakannya tidak dapat dibenarkan juga"
Rabi ah kembali menjawab, Wahai ayah, aku akan bersabar menghadapi lapar di dunia. Daripada aku harus bersabar menanggung siksa api neraka di akhirat kelak.
neraka. M a r e t Usamah Bin Zaid (Sahabat Istimewa di Hadapan Rasulullah saw)
Jumat (Kisah Para Sahabat)
Kisah Wanita Berparas Jelek
Kamis (Akhlak) Ketinggian derajat manusia sesungguhnya terpancar dari ketaatannya kepada Allah SWT dan akhlaknya yang mulia. Bukan dari parasnya yang cantik atau tampan.
P ada zaman Khalifah Al-Mahdi, ada seorang
gubernur yang memiliki kebiasaan membagibagikan uang kepada rakyat miskin. Namun, seorang wanita berparas jelek tidak menyambut taburan uang itu. Sang gubernur penasaran dan bertanya padanya. Wanita itu pun menjawab bahwa bekal dunianya sudah cukup. Sekarang, ia hanya butuh bekal akhirat, yaitu puasa, shalat, dan zikir.
Diam-diam, sang gubernur mulai tertarik pada wanita itu. Suatu hari ia mengundang rakyatnya dalam suatu jamuan mewah di rumahnya. Sang gubernur memberikan gelas kristal mewah berisi minuman pada setiap tamu yang hadir. Kemudian, sang gubernur memerintahkan mereka memecahkan gelas-gelas itu. Namun, mereka tidak mau melaksanakannya, kecuali si wanita berparas jelek.
Wanita itu kemudian menjelaskan alasannya. Pertama, dengan memecahkan gelas tersebut, itu lebih baik daripada tidak ada yang mematuhi perintah gubernur. Kedua, dia harus mematuhi perintah Allah SWT, Rasul-Nya, dan Ulil Amri (pemimpin). Gubernur adalah Ulil Amrinya. Ketiga, orang-orang menganggapnya gila ketika memecahkan gelas tersebut. Tapi, itu lebih baik daripada dia durhaka terhadap perintah gubernur sebagai pemimpinnya.
Akhirnya, sang gubernur menjadikan wanita berparas jelek itu sebagai istrinya. Tentu setelah istri pertamanya meninggal dunia.
U samah bin Zaid adalah putra Zaid bin Haritsah
dan Ummu Aiman. Keduanya adalah orangorang dari golongan budak yang pertama kali masuk Islam.
Usamah memiliki semua sifat utama yang menyebabkan dirinya dekat dengan Rasulullah saw. Ia lahir dari orangtua yang tergolong masuk Islam pertama kali dan muslim yang tangguh. Dia pun seorang muslim yang cerdas dan rendah hati.
Kemuliaan seorang manusia bukan dinilai dari bentuk fisiknya atau
usianya. Namun, dari tingkat keimanan dan amal salehnya.
M a r e t Pertemuan Nabi Yahya as dengan Iblis
Ahad (Kisah Teladan Lainnya)
Pohon Pelindung Buang Hajat Sabtu (Kisah-Kisah Menakjubkan)
Rasulullah berencana untuk melawan serangan Kaisar Romawi, Heraklius. Namun, beliau wafat sebelum sampai pada tujuannya. Sesuai dengan pesan Rasulullah, Abu bakar lalu mengirimkan pasukan yang dipimpin oleh Usamah bin Zaid. Saat itu umat Islam memperoleh kemenangan.
Usamah menghabiskan usianya untuk mengabdi pada Islam. Tidaklah heran bahwa pada akhir hayatnya, pintu surga terbuka untuknya dan siap dimasuki oleh hamba Allah yang mulia itu. Pada tahun 54 Hijrah, Usamah bin Zaid meninggal dunia.
S uatu hari Nabi saw mengadakan perjalanan
bersama salah seorang kaum Muslimin bernama Murrah. Di tengah perjalanan, tiba-tiba Nabi saw ingin buang hajat. Saat itu keduanya tidak mendapati tempat buang hajat.
Nabi kemudian mengarahkan pandangannya ke segala penjuru. Akhirnya, beliau melihat ada dua pohon yang berjauhan letaknya tumbuh di dekat lembah. Nabi kemudian berkata pada Murrah, Datangkanlah kedua pohon itu kemari. Lalu katakanlah kepada keduanya bahwa Rasulullah memerintahkan mereka berdua untuk berkumpul!
Tak lama kemudian, Murrah melaksanakan perintah Nabi. Setelah pohon itu berkumpul, Nabi segera berlindung dari kedua pohon itu dan menyelesaikan hajatnya. Setelah selesai, Nabi kemudian berkata pada Murrah, Suruhlah kedua pohon itu untuk kembali ke tempatnya masingmasing!
Murrah pun segera melaksanakan perintah Nabi. Akhirnya, pohon itu kembali ke tempatnya masing-masing.
Allah SWT telah menganugerahkan kemuliaan yang tinggi kepada Nabi Saw. Pohon-pohon pun tunduk kepada beliau karena kemuliannya.
S uatu ketika Nabi Yahya bin Zakaria as
berjumpa dengan iblis di suatu tempat. Nabi Yahya kemudian bertanya, Hai iblis, ceritakanlah kepadaku siapakah yang paling kau cintai dan siapa pula yang paling engkau benci"
Iblis kemudian menjawab, Yang paling aku cintai adalah orang mukmin yang kikir. Sedangkan yang paling aku benci adalah orang durjana yang pemurah.
Nabi Yahya merasa penasaran dengan jawaban iblis. Ia lalu bertanya kembali kepada iblis, Kenapa begitu, iblis"
M a r e t Iblis kembali menjawab, Karena orang yang kikir bagiku cukuplah dengan kekikirannya. Sedangkan orang yang pemurah aku khawatirkan akan disenangi oleh Allah Swt karena kemurahannya itu. Bahkan, akhirnya ia mendapatkan ridha dari-Nya.
Iblis kemudian melanjutkan perkataannya, Jikalau kamu bukan Nabi Yahya, tentu tidak akan aku beritahukan rahasia ini.
Tak lama kemudian, iblis pergi meninggalkan Nabi Yahya. Sementara itu, Nabi Yahya melanjutkan aktivitasnya berdakwah kepada manusia.
Sifat pemurah sangat dibenci iblis karena
sifat itu mampu menghadirkan ridha Allah Swt.
M a r e t Minggu Keempat M a r e t Ayat Tentang Memaksakan Agama Senin (Al-Quran/ Hadits)
Selasa (Akidah/ Keimanan)
Niat Baik Menjadi Penolong di Akhirat
D alam suatu peperangan melawan orang kafir,
Umar bin Khathab berhasil mengalahkan mereka. Lalu ada salah seorang kafir yang sedang berduel dengan Umar akhirnya dapat dikalahkan juga. Laki-laki itu langsung menjatuhkan diri tanda menyerah sambil mengucapkan syahadat. Namun Umar menganggap itu hanya tipu daya.
Para sahabat yang menyaksikan peristiwa itu melaporkannya pada Rasulullah saw. Beliau lalu memanggil Umar dan berkata, Hai Umar, apa benar kau menghabisi orang kafir yang telah mengucapkan syahadat"
Benar, Ya Rasulullah. Saya kira ia hanya berpura-pura, kata Umar.
Seketika Rasulullah marah, Umar, apa kamu tahu tentang isi hatinya" Bagaimana kalau hidayah untuk beriman memang turun pada saat itu kepadanya"
Setelah mendapat teguran dari Rasulullah, Umar sangat menyesal. Sejak itu beliau berusaha menjadi panglima perang yang baik dan pemaaf. Umar juga menyadari bahwa Islam tidak ditegakkan dengan pedang. Tapi dengan perdamaian.
Kita dilarang memaksakan agama pada orang lain.
Memaksakan agama pada orang lain tidak diperbolehkan dalam Islam. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt dalam QS Al-Baqarah(2): 256:
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam). Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat.
R asulullah saw bersabda bahwa seorang yang
telah meninggal dunia membawa hasanat (kebaikan) sebesar bukit. Ketika amalnya itu sedang dihisab, terdengar sebuah seruan, Siapa yang pernah dianiaya oleh Si Fulan boleh datang ke sini untuk dibayar!
Maka beberapa orang datang seraya berkata, Kami pernah dianiaya oleh si Fulan, begini dan begitu. Mereka pun menerangkan jenis penganiayaan itu.
Lalu suara seruan itu kembali terdengar, Kalau demikian, ambillah bagian kalian dari hasanat si Fulan ini!
Satu per satu mereka mengambil hasanat si Fulan sebagai tebusan terhadap penganiayaan yang pernah dilakukannya. Sedikit demi
sedikit, akhirnya hasanat-hasanat itu habis tiada tersisa.
Si Fulan merasa kebingungan. Ia berkata dalam hati, Bagaimana mungkin hasanat sebesar bukit itu habis semuanya dalam waktu singkat"
Perbanyaklah niat baik agar kelak menjadi penolong kita di akhirat.
M a r e t Rabu (Fiqih/ Ibadah) Orang Berilmu Selalu Mengutamakan Kehalalan
Kisah Tiga Orang Penghuni Gua
Kamis (Akhlak) Ketika ia dalam kondisi kebingungan, Allah Swt berkata padanya, Hai Fulan, tenanglah. Untukmu masih ada simpanan padaku yang tidak Aku perlihatkan pada malaikat atau seorang makhluk pun.
Apa itu, Ya Allah" tanya si fulan
Allah lalu menjawab, Niat kebaikanmu yang banyak telah Aku catat berlipat ganda hingga tujuh puluh kali lipat.
Si Fulan merasa lega dan sangat bersyukur pada Allah. Ia tidak pernah menyangka bahwa niat kebaikan yang selama ini sering ia lakukan dapat menjadi penolong ketika kelak dihisab. Bahkan, hal itu dapat menghindarkannya dari siksa Allah Swt.
Rasulullah bersabda, Niat orang mukmin lebih baik dari amal perbuatannya. Sebab, niat itu mendapat pahala tanpa amal, sedang amal tanpa niat tidak ada pahalanya.
Orang yang memiliki pengetahuan agama yang tinggi akan sangat memperhatikan kehalalan suatu makanan.
D ikisahkan, seorang Syekh dari Syiraz hadir
dalam suatu perjamuan. Salah satu acara penting dalam perjamuan itu adalah ceramah tentang masalah agama. Namun, ada suatu kejadian yang ganjil yang sangat mengherankan Syekh itu. Ketika acara ceramah dimulai, semua tamu tertidur.
Syekh dari Syiraz itu lalu menemui tuan rumah dan bertanya padanya, Kenapa mereka tertidur"
Saya tidak tahu. Saya telah memeriksa semua kehalalan makanan yang saya hidangkan, kecuali terung-terung itu, jawab tuan rumah.
Keesokan harinya, mereka pergi ke tempat pedagang sayuran. Mereka lalu bertanya padanya, Dari mana kamu mendapatkan terung-terung itu"
Sesungguhnya, aku telah mencurinya dari sebuah kebun dan menjualnya, jawab si pedagang.
Mereka lalu membawa si pedagang menemui pemilik kebun terung itu untuk meminta kehalalannya.
Si Pemilik kebun merasa heran dan kagum pada sikap mereka. Ia lalu berkata, Kalian mendatangiku hanya untuk urusan seribu biji terung"
Ya, jawab mereka. Kalau begitu, aku akan menghadiahkan kebunku ini padamu, pedagang. Aku juga akan memberikan dua ekor sapi, seekor keledai, dan bajak agar kamu tidak mencuri lagi, kata si pemilik kebun.
Pedagang itu merasa malu dan menyesal. Ia bertekad tidak akan mencuri lagi.
S uatu ketika tiga orang pemuda sedang
berjalan. Tiba-tiba, turunlah hujan. Lalu mereka berlindung di dalam sebuah gua yang terdapat di perut gunung. Tiba-tiba, sebuah batu besar jatuh dari atas gunung menutupi mulut gua yang akhirnya mengurung mereka.
M a r e t Amal saleh akan menjadikan seseorang mulia dihadapan Allah SWT. Selain itu, Allah SWT akan memberikan pertolongan-Nya.
Ketiganya mengingat amalan baik yang pernah dilakukan dan memohon kepada Allah SWT agar dengan amal tersebut, Allah SWT berkenan menggeser batu besar itu. Salah seorang dari mereka berdoa, Ya Allah, sesungguhnya dahulu aku memiliki orangtua, anak, dan istri. Setiap hari aku memerah susu dan aku selalu mendahulukan kedua orangtuaku sebelum anak-anakku. Jika Engkau mengetahui bahwa aku melakukan itu untuk mengharap keridhaan-Mu, bukalah sedikit celahan batu besar ini.
Allah SWT pun menciptakan celahan sehingga mereka dapat melihat langit.
Selanjutnya, orang kedua berdoa, Ya Allah, sesungguhnya dahulu aku pernah mempunyai saudara. Ia putri paman yang sangat aku cintai. Suatu ketika ia dalam keadaan terjepit. Lalu aku menawarkan bantuan seratus dinar dengan syarat ia mau menyerahkan dirinya. Namun ketika aku mendekatinya, ia mengingatkan padaku agar aku takut dan ingat pada-Mu. Maka aku pun tidak jadi berbuat dosa. Jika Engkau mengetahui bahwa aku melakukan itu untuk mencari keridhaan-Mu, ciptakanlah sebuah celahan lagi untuk kami.
Kemudian, Allah SWT pun membuat sebuah celahan lagi untuk mereka.
Lalu orang ketiga pun berdoa, Ya Allah, sesungguhnya aku pernah mempekerjakan seorang pekerja dengan upah enam belas liter beras (padi). Ketika ia sudah merampungkan pekerjaannya, aku menyerahkan upahnya. Namun, ia menolaknya. Kemudian upah itu aku belikan sapi hingga berkembang banyak. Suatu hari dia datang lagi padaku, lalu aku memberikan sapi-sapi itu. Jika Engkau mengetahui bahwa aku melakukan itu untuk mengharap keridhaan-Mu, bukakanlah untuk kami sedikit celahan lagi yang tersisa.
Akhirnya, Allah SWT membukakan celahan yang tersisa itu. Akhirnya, mereka dapat keluar dari gua.
Sa ad bin Ubadah (Pembawa Bendera Anshar)
Jumat (Kisah Para Sahabat)
S a ad Bin Ubadah dikenal sebagai sosok
yang dermawan. Baik dilihat dari tabi at pembawaan maupun dari turunannya. Ia adalah putra Ubadah bin Dulaim bin Haritsah yang kedermawanannya pada zaman Jahiliyah sangatlah termasyhur.
Sa ad adalah satu-satunya orang dari golongan Anshar yang menanggung siksaan Qurays yang dialami kaum Muslimin penduduk Makkah. Sa ad merupakan pemuka Khazraj yang lebih dulu masuk Islam. Ia hidup di samping Rasulullah saw sebagai prajurit dan mukmin sejati. Bila meyakini sesuatu, ia akan bangkit menyatakannya dengan terus terang. Ia seorang yang sangat keras dalam melaksanakan yang haq.
Ketika Rasulullah saw hijrah ke Madinah, Saad memiliki peran besar dalam membaktikan harta kekayaannya. Ia tak segan memberikan apa yang dimilikinya demi Islam. Sifat pemurahnya itu merupakan bukti keimanannya yang kuat dan tangguh. Sa ad selalu menyiapkan perbekalan bagi Rasulullah saw dan kaum Muslimin.
M a r e t Pengorbanan Sa ad Bin Ubadah terhadap Islam membuatnya dipercaya Rasulullah sebagai pembawa bendera
Anshar ketika berperang. Hal itu merupakan suatu kehormatan yang didambakan kaum Muslimin.
Selain itu, Sa ad selalu membaktikan kekuatan dan kepandaiannya. Ia memiliki kemahiran dalam hal memanah. Dalam peperangan bersama Rasulullah, ia dipercaya Rasulullah sebagai salah satu bendera Anshar.
Demikinlah, Sa ad Bin Ubadah. Dengan kekuatan serta kedermawan yang dimilikinya, ia telah mengorbankan dirinya demi Islam.
D iriwayatkan bahwa ketika perang Uhud, para
sahabat Nabi dan kaum Muslimin berjuang keras untuk membela Islam. Tidak sedikit dari
Nabi saw Mengembalikan Mata yang Keluar Sabtu (Kisah-Kisah Menakjubkan)
mereka yang akhirnya mati syahid. Tidak sedikit pula yang terluka parah.
Di antara sahabat yang terluka parah adalah Qatadah bin Nu man. Ketika ia berjuang melawan musuh, matanya terkena anak panah hingga biji matanya keluar. Setelah perang selesai, Qatadah bergegas menuju ke tempat Nabi.
Ia kemudian berkata, Ya Rasulullah, saya mempunyai seorang istri yang sangat saya cintai. Saya khawatir jika istri saya mengetahui bahwa biji mata saya keluar, ia akan merasa jijik. Oleh karena itu, saya mohon Anda berkenan mengobati mata saya.
Nabi pun segera memegang mata Qatadah dan mengembalikannya ke posisi semula sambil berdoa kepada Allah dengan khusyu . Tak lama kemudian, mata Qatadah kembali seperti semula. Bahkan, ia merasa mata yang bijinya pernah keluar itu lebih terang dan lebih baik dari matanya yang sebelah lagi.
Qatadah bersyukur kepada Allah dan mengucapkan terima kasih kepada Nabi saw. Ia pun kembali ke rumahnya dengan perasaan gembira.
Allah SWT akan memberikan pertolongan bagi orang-orang yang mau menolong agama Allah S SWT WT. .
M a r e t Perputaran Uang Sedekah Ahad (Kisah Teladan Lainnya)
Kejujuran selalu membawa keuntungan dan berkah pada pelakunya.
D ikisahkan ada seorang laki-laki miskin yang
memiliki istri yang shalihah dan jujur. Suatu hari, sang istri memberitahunya bahwa mereka tidak memiliki makanan sedikit pun. Maka laki-laki miskin itu pergi ke Masjidil Haram. Sesampainya di sana, ia menemukan sebuah kantung berisi sejumlah uang dinar. Laki-laki ini sangat gembira. Maka, ia pun bergegas pulang menemui istrinya.
Sesampainya di rumahnya, ia segera memberitahukan kabar gembira itu pada istrinya. Namun di luar dugaannya, istrinya menolak uang itu dan menyuruh suaminya mengembalikannya ke masjid karena merasa itu bukan haknya. Maka, lakilaki itu segera berjalan menuju masjid.
Dalam perjalanan menuju masjid, ia mendengar pengumuman tentang seseorang yang kehilangan bungkusan berisi beberapa dinar dengan ciri-ciri yang disebutkan dengan jelas. Ciri-ciri itu cocok sekali dengan bungkusan yang di bawanya. Ia pun segera menemui pemilik bungkusan uang itu.
Ketika laki-laki miskin itu menyerahkan bungkusan yang dibawanya, pemilik bungkusan itu menolaknya. Bahkan, ia memberikan uang itu padanya dan menambahkannya sembilan ratus dinar lagi. Laki-laki miskin itu terkejut. Ia lalu bertanya pada pemilik bungkusan, Kenapa Tuan memberikan bungkusan uang ini pada saya"
Pemilik bungkusan itu berkata, Seorang laki-laki jutawan penduduk Irak memberiku seribu dinar dan berpesan agar aku menaruh sebagiannya di Masjidil Haram. Jika ada orang yang menemukan lalu mengembali-kan uang itu, aku harus memberikannya beserta sisanya kepada orang itu sebagai sedekah dan balasan kejujurannya.
A p r i l April Minggu Pertama A p r i l Hadiah Menjaga Al-Quran Senin (Al-Quran/ Hadits)
Selasa (Akidah/ Keimanan)
Tobatnya Nabi Adam dan Siti Hawa
Hamba Allah SWT yang senantiasa menjaga Al-Quran dan berdoa dengan
doa yang baik akan mendapatkan kemuliaan dari Allah SWT.
K etika Ahmad bin Hambal meninggal dunia,
orang-orang merasa sedih. Para sahabat, kerabat, dan muridnya banyak yang datang untuk bertakziah. Salah satunya adalah Muhammad bin Khuzaymah.
Muhammad bin Khuzaymah juga merasa sedih. Bahkan, pada suatu malam ia bermimpi bertemu dengan Ahmad bin Hambal.
Dalam mimpinya, Muhammad bin Khuzaymah melihat Ahmad bin Hambal sedang melenggang gembira. Lalu Muhammad bin Khuzaymah bertanya padanya, Wahai Ahmad bin Hambal, gerakan apa itu"
Ahmad bin Hambal menjawab, Itu adalah gerakan hamba yang mendapatkan kedamaian.
Kisah Teladan Islam Karya Ariany Syurfah di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Muhammad bin Khuzaymah kembali bertanya, Apa yang diperbuat Allah"
Ahmad bin Hambal lalu menjelaskan bahwa Allah telah mengampuninya. Bahkan, Allah menempatkan mahkota di atas kepalanya dan memberikan sepasang sandal emas untuk dipakainya.
Allah berfirman, Wahai Ahmad, semua ini karena engkau telah menjaga Al-Quran sebagai firman-Ku. Lalu Allah berfirman, Wahai Ahmad, berdoalah kepada-Ku dengan kata-kata yang engkau terima dari Sufyan ats-Tsaury, yang dulu engkau ucapkan saat masih hidup.
Maka Ahmad bin Hambal segera berdoa, Wahai Tuhan, dengan kekuasaan-Mu atas segala sesuatu, ampunilah segala dosaku. Janganlah Engkau tanyai aku tentang sesuatu pun.
Lalu Allah berkata, Wahai Ahmad, inilah surga. Masuklah!
Ahmad bin hambal pun segera masuk ke dalam surga.
D ahulu Nabi Adam dan Siti Hawa tinggal di
surga. Mereka hidup bahagia. Allah SWT mengizinkan mereka untuk menikmati semua yang
Siapa yang melanggar perintah Allah SWT akan mendapatkan hukuman dari-Nya. Namun, Allah SWT selalu membuka pintu ampunan bagi orang yang mau bertobat.
A p r i l Shalat adalah amalan yang akan dihisab pertama
kali. Manusia akan mendapatkan balasan jika meninggalkan shalat dengan sengaja.
Rabu (Fiqih) Kisah Mayat Menyerupai Babi
ada di surga. Allah SWT hanya melarang mereka mendekati pohon Khuldi atau pohon buah terlarang. Namun, Iblis tak henti-hentinya menggoda mereka untuk memakan buah itu.
Pada awalnya, Nabi Adam dan Siti Hawa tidak mau menuruti Iblis. Namun, setelah Iblis berkalikali menggodanya, akhirnya mereka memakan buah Khuldi. Iblis bersorak gembira karena berhasil menggoda Nabi Adam dan Siti Hawa.
Sementara itu, Nabi Adam dan Siti Hawa sangat menyesal telah memakan buah tersebut. Mereka menangis karena merasa berdosa telah melanggar perintah Allah SWT. Mereka lalu bertobat memohon ampunan kepada Allah SWT.
Akhirnya, Allah SWT menerima tobat mereka. Namun, Allah SWT melarang mereka tinggal di surga. Allah SWT menurunkan mereka ke dunia.
S aat Rasulullah sedang berkumpul bersama
para sahabat, datanglah seorang pemuda dari Arab. Ia datang sambil menangis. Rasulullah bertanya , Apa yang sedang kamu alami" Kenapa kamu menangis"
Dengan nada terisak, pemuda itu menjawab, Baginda, ayah saya meninggal dunia. Tapi saya tidak memiliki kain kafan untuk mengafaninya. Selain itu, tidak ada orang yang memandikan atau menyalatinya.
Rasulullah pun menyuruh Abu Bakar dan Umar pergi ke rumah pemuda itu untuk melihat kondisi mayat ayahnya. Ketika sampai di rumah pemuda itu, mereka melihat mayat ayah pemuda itu telah berubah bentuk menjadi babi. Kemudian, mereka segera memberitahu Rasulullah.
Rasulullah dan para sahabat bergegas menuju rumah si pemuda. Ketika Rasulullah datang, mayat itu telah berubah menjadi manusia biasa. Rasulullah dan para sahabat kemudian segera mengurus mayat itu dan menyalatinya. Setelah itu, mereka membawa mayat itu ke pemakaman.
Ketika mayat akan dimakamkan, ternyata ia berubah bentuk kembali menyerupai babi. Rasulullah kemudian bertanya pada si pemuda, Hai anak muda, apakah yang dilakukan ayahmu semasa hidupnya sehingga meninggal dalam keadaan seperti ini"
Dengan sedih, pemuda itu menjawab, Semasa hidup, ayah saya tidak mau mengerjakan shalat.
Rasulullah kemudian berkata pada sahabatnya, Ingat! Jangan sekali-kali kalian meninggalkan shalat dengan sengaja. Jika melakukannya, saat meninggal kalian dapat berubah bentuk menjadi babi. Dan ketika nanti dibangkitkan pada hari kiamat, kalian akan bangkit dalam bentuk babi pula.
A p r i l Abu Musa Al Asy ari (Sosok Istimewa Berjiwa Ikhlas)
Jumat (Kisah Para Sahabat)
Melalaikan Hak Orang Miskin
Kamis (Akhlak) Allah SWT akan memberikan balasan buruk bagi orang yang tidak mau menunaikan hak orang miskin.
kalian agar tidak memakan hak orang miskin. Tapi kalian tidak mau mendengarnya.
Kedua saudara itu akhirnya bertobat. Sejak saat itu mereka bertekad untuk selalu menunaikan hak orang miskin.
A bu Musa Al Asy ari adalah prajurit yang
gagah berani. Ia pejuang tangguh di medan perang. Ia selalu memikul tanggung jawab dengan penuh keberanian dan keikhlasan. Hal inilah yang membuatnya memiliki ketenangan dalam menghadapi suatu masalah.
Ketika pertempuran melawan Imperium Persi, Abu Musa memiliki jasa yang besar. Ia menjadi bintang lapangan perang. Dengan taktik perang yang dimilikinya, Abu Musa beserta pasukan Islam dapat mengalahkan musuh dan meraih kemenangan.
Sosok Abu Musa yang istimewa dan berjiwa ikhlas membuatnya sangat dicintai Rasulullah, amirul mukminin, dan para sahabat.
D ikisahkan, ada seorang laki-laki yang memiliki
kebun yang sangat luas. Ia rajin bersedekah. Sebelum meninggal, ia berpesan kepada ketiga anaknya agar membagi rata hasil kebun. Selain itu, anak-anaknya harus selalu bersedekah dan membantu fakir miskin.
Ketika tiba waktu panen hasil kebun, anak kedua hendak menyedekahkan sebagian dari hasil kebun mereka. Namun, si anak sulung dan si anak bungsu tak menghiraukannya.
Keesokan harinya, mereka bersiap untuk memetik hasil panen. Namun betapa terkejutnya mereka ketika mengetahui bahwa tanah kebun telah kosong seperti terbakar. Tidak ada satu pun hasil kebun yang tersisa.
Si sulung dan si bungsu terduduk lesu. Si anak kedua lalu berkata, Aku telah memperingatkan
A p r i l Permata di Perut Ikan Busuk
Sabtu (Kisah-Kisah Menakjubkan)
Abu Musa merupakan orang kepercayaan Rasulullah saw. Ia pernah diangkat menjadi penguasa di Yaman bersama Mu adz bin Jabal. Setelah Rasulullah wafat, ia kembali ke Madinah untuk memikul tanggung jawabnya dalam jihad yang sedang dihadapi oleh Islam terhadap Persi dan Romawi.
S eorang laki-laki miskin baru saja menjual
sebuah anyaman. Dijualnya anyaman itu seharga satu dirham di pasar. Dalam perjalanan pulang, ia melihat dua orang laki-laki sedang bertengkar memperebutkan uang satu dirham. Lakilaki itu lalu memberikan uangnya agar mereka berhenti bertengkar. Ia lalu pulang ke rumah dan
menceritakan peristiwa Mendamaikan orang yang sedang bertengkar akan
mendapatkan balasan yang baik dari Allah Swt.
yang dialaminya. Istrinya merasa senang dengan apa yang dilakukan oleh suaminya. Ia lalu meminta suaminya untuk menjual pakaian bekas. Namun setelah berkeliling, tidak ada seorang pun yang mau membelinya. Ia hanya melihat laki-laki membawa seekor ikan yang telah membusuk. Ia lalu menukar pakaian bekasnya dengan ikan busuk itu.
Saat sedang membelah ikan, si istri terkejut karena menemukan sebuah permata. Ia lalu menyuruh suaminya menjual permata itu ke pasar.
Laki-laki miskin itu pulang dengan membawa banyak uang. Namun, ia mendapati seorang pengemis di depan rumahnya. Ia lalu memberikan uangnya kepada pengemis tersebut.
Pengemis itu segera pergi. Namun tak beberapa lama, ia kembali lagi dan berkata, Ambillah uanguang ini. Ini adalah pemberian Allah sebagai balasan atas kebaikanmu mendamaikan dua orang yang bertikai.
A p r i l Selain memberikan balasan yang berlipat, Allah SWT akan menghindarkan orang yang bersedekah
dari suatu musibah. A lkisah seorang wanita menderita penyakit
ginjal yang sangat parah. Ia sudah berobat ke berbagai rumah sakit. Namun, ia belum juga sembuh.
Suatu hari penyakitnya kambuh. Ia pun segera berobat ke rumah sakit. Atas saran dokter, ia harus melakukan operasi. Namun ia harus menemukan ginjal yang tepat untuknya. Ia pun kemudian mencari orang yang mau mendonorkan ginjalnya dengan imbalan yang seimbang.
Tak lama kemudian, datanglah seorang wanita yang akan mendonorkan ginjalnya. Wanita itu datang pada penderita ginjal. Lalu si penderita ginjal bertanya, Apakah kamu benar-benar mau mendonorkan ginjalmu"
Wanita itu menjawab sambil menangis, Sesungguhnya yang mendorong saya ke sini bukanlah keinginan untuk mendonorkan ginjal.
Namun karena kemiskinan, saya terpaksa mendonorkan ginjal. Padahal, sebenarnya saya tidak bisa. Saya hanya butuh uang saja.
Mendengar pengakuan wanita itu, si penderita ginjal menjadi iba. Ia kemudian menyerahkan uang imbalan pada wanita itu tanpa harus menyerahkan ginjalnya. Lalu ia kembali menemui sang dokter.
Alangkah terkejutnya sang dokter ketika mengadakan pemeriksaan kepadanya, ia tidak menemukan sedikit pun penyakit pada wanita itu. Wanita itu benar-benar sembuh dari penyakit ginjalnya. Ini semua terjadi karena keajaiban sedekah dan karena kebesaran Allah.
Keajaiban Sedekah Ahad (Kisah Teladan Lainnya)
A p r i l Minggu Kedua A p r i l Surat Penolak Sihir Senin (Al-Quran/ Hadits)
Selasa (Akidah/ Keimanan)
Terperdaya Tipuan Setan S uatu hari, Rasulullah terbaring sakit.
Kemudian, dua malaikat mendatanginya. Malaikat pertama duduk di dekat kepala beliau. Sementara Malaikat kedua duduk di dekat kaki beliau. Keduanya kemudian memeriksa kondisi Rasulullah. Apa yang kau lihat" tanya malaikat kedua. Thab, jawab Malaikat pertama.
Apa itu Thab" tanya Malaikat kedua. Sihir, jawab Malaikat pertama.
Siapa yang telah menyihir Rasulullah" tanya Malaikat kedua.
Lubaid bin A sham, seorang Yahudi, jawab Malaikat pertama.
Di mana sihir itu diletakkan" tanya malaikat kedua.
Di dalam sumur keluarga Fulan, di bawah sebuah batu besar. Ada dalam sebuah bungkusan, jawab Malaikat pertama.
Kemudian, Malaikat pertama memberitahu Rasulullah agar beliau segera menyuruh utusan untuk mendatangi sumur si Fulan. Rasulullah lalu mengutus Ammar bin Yasir. Lalu Ammar beserta sejumlah sahabat mendatangi sumur si Fulan. Tiba-tiba air sumur itu berubah warna menjadi merah darah. Mereka pun menguras airnya dan mengangkat batu besar yang berada di dalam sumur. Lalu, mereka mengambil sebuah bungkusan yang dimaksudkan oleh para Malaikat.
Ternyata dalam bungkusan itu terdapat seutas benang yang padanya terdapat 11 buhul ikatan. Mereka kemudian membawanya pada Rasulullah. Allah menyuruh Rasulullah untuk membaca surat Al Falaq dan An Naas. Maka setiap kali beliau membaca suatu ayat dari kedua surat itu, terlepaslah satu buhul. Dan akhirnya, Rasulullah terbebas dari sihir setelah selesai membaca surat Al-Falaq dan surat An-Naas.
S eorang laki-laki yang rajin beribadah marah
ketika melihat penduduk di daerahnya menyembah pohon besar. Ia pun bermaksud menebang pohon itu.
Di tengah perjalanan, ia dihadang oleh Iblis. Keduanya lalu berkelahi. Iblis dengan mudah dikalahkan oleh laki-laki itu. Ketika si laki-laki hendak menebang pohon itu, tiba-tiba Iblis menjanjikan akan memberikan uang 2 dinar setiap pagi di bawah bantal laki-laki itu. Laki-laki itu pun tergoda dan menyetujuinya.
Sejak saat itu, setiap pagi, laki-laki itu menemukan uang 2 dinar di bawah bantalnya. Namun suatu pagi, ia tidak lagi menemukan uang 2 dinar. Ia pun marah dan mengambil kapak besarnya menuju tempat pohon tersebut.
Di tengah jalan, ia kembali dihadang oleh Iblis. Keduanya bertengkar, lalu iblis mengalahkannya. Iblis berkata pada laki-laki itu bahwa niatnya yang pertama untuk menebang pohon adalah karena Allah. Karena itu, iblis sulit mengalahkannya. Namun
Di antara keutamaan surat Al-falaq dan surat An-Naas adalah dapat menjadi penolak sihir.
A p r i l Rabu (Fiqih/ Ibadah) Salat Hajat Seorang Laki-Laki Buta
Niatkan segala aktivitas karena Allah. Dengan
begitu, Allah akan memberikan rahmat- Nya.
niatnya yang kedua kali ini bukan karena Allah. Maka dengan mudah iblis pun dapat mengalahkannya.
Laki-laki itu tertunduk lemah sambil menahan sakit. Hatinya dipenuhi perasaan menyesal yang mendalam.
Jika kita memiliki keinginan, terus berusaha. Iringi pula dengan mengerjakan
shalat hajat dan berdoa kepada Allah Swt agar keinginan tersebut terwujud.
S uatu hari, seorang laki-laki buta datang kepada
Rasulullah. Ia memohon agar beliau berdoa kepada Allah agar matanya diberikan kesembuhan.
Rasulullah lalu bersabda, Berwudulah, lalu salatlah dua rakaat. Setelah itu berdoalah dengan mengucapkan Allaahumma inni as aluka, wa atawajjahu ilaika binabiyyi muhammadin nabiyyir rahmati, yaa Muhammad inni astasyfa u bika ala rabbi fii raddil bashiir (Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, dan aku menghadap kepada- Mu atas perintah Nabiku, Muhammad, sebagai rahmat. Wahai Muhammad, sesungguhnya aku meminta syafa at kepada Tuhan-Ku dengan dirimu agar dia mengembalikan penglihatanku.
Setelah mengikuti perintah Rasulullah, akhirnya laki-laki buta itu dapat melihat kembali. Rasulullah lalu bersabda, Jika kamu memiliki keinginan, lakukanlah seperti itu dengan salat hajat (salat sunnah yang dilakukan ketika kita memiliki suatu keinginan).
A p r i l Qeis Bin Sa ad Bin Ubadah
Jumat (Kisah Para Sahabat)
Akhlak mulia mampu meluluhkan hati siapa saja. Ia mampu menyadarkan siapa pun untuk berbuat baik.
Q eis bin Sa ad bin Ubadah berasal dari keluarga
Arab paling dermawan. Ia berasal dari keturunan yang sangat mulia. Ia adalah anak dari Sa ad bin Ubadah, seorang pemimpin Khazraj. Ia adalah seorang lihai yang banyak tipu muslihat, seorang mahir, cerdik, dan selalu jujur dalam setiap perkataannya.
Sikap dermawan dan cerdik
dari Qeis Bin Sa ad Bin Ubadah yang dipergunakan
untuk kejayaan Islam. Hal ini menunjukkan pribadinya yang sangat mulia dan layak dijadikan teladan.
Luluhnya Hati Si Nenek Tua
Kamis (Akhlak) P ada zaman dulu, ada seorang nenek tua yang
sangat membenci Nabi Muhammad. Setiap beliau pergi ke masjid, nenek tua itu selalu mencaci dan melempari Nabi Muhammad dengan kotoran, air najis, atau bebatuan. Namun, Nabi Muhammad menghadapinya dengan penuh kesabaran.
Suatu hari, Nabi Muhammad melewati lorong jalan seperti biasanya. Namun, beliau merasa heran karena tidak mendapati cacian ataupun lemparan kotoran dari si nenek tua. Dari salah seorang penduduk diperoleh informasi bahwa nenek tua itu sedang terbaring sakit.
Selesai melakukan shalat, Nabi Muhammad lalu menuju rumah si nenek tua. Melihat kedatangan Nabi Muhammad, mendadak nenek itu ketakutan.
Nabi Muhammad tersenyum dan mengatakan bahwa beliau hanya ingin menjenguknya.
Si nenek tua terkejut mendengar penuturan Nabi Muhammad. Sambil menangis, nenek tua itu menyatakan diri masuk Islam. Nabi Muhammad lalu menuntun nenek tua itu mengucapkan dua kalimat syahadat.
A p r i l Tulang Dapat Berbicara Sabtu (Kisah-Kisah Menakjubkan)
S eorang perempuan Yahudi dari penduduk
Khaibar, bernama Zainab binti Harits, memberi hadiah seekor kambing panggang kepada Nabi saw. Tanpa sepengetahuan Nabi, daging itu telah dibubuhi racun. Wanita itu kemudian menghidangkan daging panggang kepada Nabi saw dan para sahabat.
Ketika Nabi memakan daging itu, namun belum menelannya, tiba-tiba tulang daging itu berkata pada beliau, Wahai Nabi, wanita itu telah membubuhi racun pada saya dan seluruh daging.
Seketika itu juga Nabi membuangnya. Nabi lalu berkata pada para sahabat, Tulang ini memberitahukan pada saya bahwa padanya terdapat racun.
Lalu perempuan itu pun dipanggil dan Nabi bertanya padanya, Kenapa kamu membubuhi racun dalam daging panggang yang kau hidangkan" Siapa yang memberitahu tuan" tanya wanita
itu. Tulang ini, jawab Nabi Kenapa kau melakukan ini" tanya Nabi. Perempuan itu kemudian menjawab, Jika Tuan seorang Nabi maka hal itu tak akan membahayakan tuan.
Singkat cerita, Nabi dan para sahabat telah diselamatkan oleh Allah Swt dari fitnah Yahudi.
Sikap dermawan telah diwarisinya. Ia menyediakan petugas khusus yang ditugaskan berdiri di ketinggian.Mereka bertugas memanggil para tamu untuk makan siang bersama mereka. Petugas itu juga ditugaskan menyalakan api pada malam hari untuk menjadi petunjuk bagi para musyafir yang lewat.
Pada suatu hari, Qeis memberikan pinjaman uang dalam jumlah besar pada temannya yang sedang kesulitan. Namun ketika kawannya hendak mengembalikan pinjaman itu, Qeis menolaknya sambil berkata, Kami tak hendak menerima kembali apa-apa yang telah kami berikan.
Kedermawanan yang dimiliki Qeis di tangan kanannya diimbangi oleh keberaniannya di medan pertempuran yang ia genggam di tangan kirinya. Keberanian Qeis semakin memuncak setelah syahidnya Ali bin Abi Thalib dan setelah dibai atnya Hassan. Qeis memandang Hassan adalah tokoh yang cocok menurut syari at untuk menjadi imam.
Qeis pun terus berjuang demi tegaknya Islam. Namun pada tahun 59 H, ia wafat. Ia dikenang sebagai pahlawan yang cerdik dan ahli mempertahankan kejayaan Islam.
Dengan izin Allah Swt, segala sesuatu
dapat terjadi. Termasuk sebuah tulang yang dapat
berbicara dan menyelamatkan nyawa Nabi saw.
A p r i l Akibat Membiarkan Orang Lain Teraniaya
Ahad (Kisah Teladan Lainnya)
A bu Maisarah mengisahkan bahwa suatu ketika
ada orang yang meninggal dunia. Amalannya dihisab. Akhirnya, didapatkan putusan bahwa ia harus dicambuk sebanyak 100 kali.
Kita harus segera memberikan pertolongan pada orang yang teraniaya.
Tak lama kemudian, datang dua malaikat hendak memberikan siksa padanya. Si mayat berkata pada malaikat itu, Saya dulu pernah berbuat ini dan itu. Ia menyebut amal baik yang pernah dibuatnya. Amalan itu akhirnya berhasil meringankan siksaanya hingga akhirnya jumlah siksaan itu berkurang menjadi 1 kali cambukan. Malaikat segera mencambuknya.
Setelah merasakan sakit akibat cambukan itu, si mayat berkata pada malaikat, Kenapa kau mencambukku"
Malaikat itu lalu menjawab, Karena suatu hari kau melihat orang yang sedang teraniaya, tapi kamu membiarkannya dan tidak menolongnya.
A p r i l Minggu Ketiga A p r i l Selamat karena Shalawat Senin (Al-Quran/ Hadits)
Orang Muslim itu lalu berdoa kepada Allah dan memohon pada Rasulullah untuk meminta kesaksian dari unta itu. Atas izin Allah, unta itu berkata bahwa ia adalah milik orang Muslim ini, bukan milik orang Yahudi.
Rasulullah lalu bertanya kepada orang Muslim itu, apa yang telah ia lakukan, sehingga Allah mengizinkan unta itu dapat memberikan kesaksian yang benar. Muslim itu menjawab bahwa semalaman ia tidak tidur dan membaca shalawat sepuluh kali.
Rasulullah lalu berkata pada si Muslim, Karena kamu membaca shalawat, selamatlah dirimu dari hukum potong tangan dan selamat dari siksa neraka.
Akhirnya, orang Muslim itu selamat dari tuduhan. Sementara itu, orang Yahudilah akhirnya yang menerima hukuman karena kebohongan yang dilakukannya.
S eorang Yahudi datang mengadu pada
Rasulullah bahwa salah seorang Muslim telah mengambil untanya. Rasulullah lalu meminta orang Yahudi untuk menghadirkan saksi-saksi.
Empat orang saksi yang dibawa orang yahudi memberikan kesaksian yang meyakinkan. Akhirnya, beliau memutuskan bahwa unta itu memang milik Yahudi. Sedangkan orang Muslim itu dihukum potong tangan.
Membaca shalawat dapat mendatangkan keselamatan bagi yang membacanya.
A p r i l Selasa (Akidah/ Keimanan)
Penyesalan Seorang Perempuan Rabu (Fiqih/ Ibadah) Terkabulnya Doa Keluarga Imran
A tercermin dalam perilaku dan amal ibadah yang
sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Keteguhan terhadap prinsipnya itu telah membuat banyak orang merasa penasaran padanya. Sekelompok orang lalu berencana mengujinya.
Suatu hari sekelompok orang itu mendatangi seorang perempuan cantik. Mereka lalu berkata padanya, Hai perempuan cantik, apa kamu mau uang seribu dirham"
Perempuan itu menjawab, Tentu saja mau. Apa yang harus aku lakukan"
Kami akan memberimu tugas untuk menggoda Ar-Rabi bin Khaitsam. Jika berhasil maka uang itu akan menjadi milikmu, kata sekelompok orang itu.
Baiklah, aku akan melakukannya, jawab perempuan itu.
Perempuan cantik itu segera berdandan. Ia memakai pakaian terbaiknya dan memoles wajahnya agar terlihat cantik. Lalu, ia memakai minyak wangi.
r-Rabi bin Khaitsam adalah orang yang berpegang teguh pada keimanannya. Hal ini
Menyesali kesalahan yang pernah dilakukan adalah perbuatan baik yang dicintai oleh Allah SWT. Dan orang yang bertobat dengan sungguh-sunguh akan mendapatkan ampunan dari Allah Swt.
Tak lama kemudian, ia mencegat Ar-Rabi bin Khaitsam yang baru keluar dari masjid. Perempuan itu mulai merayu Ar-Rabi bin Khaitsam. Ar-Rabi sangat terkejut. Ia lalu berkata pada perempuan itu, Kenapa kamu menggodaku" Tidak takutkah kamu kepada Allah" Bagaimana jika wajahmu yang cantik diubah menjadi buruk oleh Allah" Jawaban apa yang kamu berikan jika malaikat Munkar dan Nakir bertanya padamu"
Mendengar perkataan Ar-Rabi , tiba-tiba tubuh perempuan cantik itu gemetar. Wajahnya pucat pasi. Langkahnya terhenti seketika. Ia merasa ketakutan hingga jatuh pingsan.
Setelah sadar, perempuan itu bertobat. Sejak saat itu pula ia bertekad untuk beribadah kepada Allah. Akhirnya, perempuan itu menghabiskan sisa umurnya untuk menebus kesalahannya. Ia memperbanyak amal shaleh hingga akhirnya ia meninggal.
Doa yang kita ucapkan akan selalu didengar oleh
Allah Swt. Oleh karena itu, rajin-rajinlah berdoa.
A p r i l Menerima Keputusan yang Benar
Kamis (Akhlak) I mran dan istrinya sudah cukup lama menikah.
Namun, mereka belum juga dikaruniai anak. Mereka tidak berputus asa. Setiap hari mereka berdoa kepada Allah. Imran bahkan berjanji akan selalu mengabdi kepada Allah jika ia memiliki anak.
Allah Swt mendengar doa mereka. Akhirnya, mereka dikaruniai seorang anak perempuan bernama Maryam. Maryam tumbuh menjadi wanita shalihah yang berakhlak mulia. Karena kemuliaannya itu, Maryam diberikan anugerah Allah untuk melahirkan seorang anak yang kelak akan menjadi nabi. Ia adalah Nabi Isa as.
Sebenarnya, Imran dan istrinya berharap mendapatkan anak laki-laki. Namun ketika dikaruniai anak perempuan, mereka tidak kecewa. Mereka bersyukur dan melaksanakan janjinya untuk mengabdi kepada Allah Swt.
K etika menjadi seorang Khalifah, Umar bin
Khattab pernah datang ke sebuah pasar. Ia ingin membeli seekor kuda tunggangan. Setelah melakukan pencarian, akhirnya ia menemukan kuda yang cocok dan sesuai keinginannya. Ia pun segera meminta izin untuk mencoba mengendarai kuda itu.
Namun tidak beberapa lama, kuda itu cedera. Umar segera kembali ke pasar untuk menemui si penjual. Ia lalu mengatakan kejadian yang menimpa kudanya. Umar merasa si penjual itu telah menipunya. Namun si penjual tidak menerima tuduhan itu. Keduanya lalu sepakat untuk membawa masalah tersebut ke hadapan hakim. Maka dipilihlah Syuraih sebagai hakim. Syuraih adalah seorang hakim yang dikenal keadilannya.
Keduanya lalu menjalani sidang. Dari hasil sidang, akhirnya diputuskan bahwa Umar bersalah. Lalu Syuraikh berkata pada Umar, Bayarlah kuda itu atau kembalikan kuda itu seperti semula tanpa cedera.
Mendengar keputusan hakim, Umar merasa lega. Ia merasa Syuraikh telah memutuskan masalah dengan teliti dan adil. Ia pun akhirnya memenuhi keputusan sang hakim. Bahkan, Umar akhirnya mengangkatnya menjadi wali hakim di wilayah Kuffah sebagai penghargaan atas keadilannya.
Sementara itu, si pembeli sangat kagum dengan sikap Umar bin Khattab. Meskipun Umar adalah seorang khalifah, ia mampu bersikap lapang dada.
Sikap lapang dada dan mau menerima keputusan yang benar mencerminkan kemuliaan akhlak yang dimiliki seseorang.
A p r i l Pulihnya Kaki yang Patah Sabtu (Kisah-Kisah Menakjubkan)
Abu Ubaidah Ibnul Jarrah (Penguasa yang
Dicintai Ummat) Jumat (Kisah Para Sahabat)
A bu Ubaidah Ibnul Jarrah masuk Islam melalui
Abu Bakar Shiddiq. Saat itu masa awal kerasulan, yaitu sebelum Rasulullah saw mengambil rumah Arqam sebagai tempat dakwah. Ketika Abu Ubaidah berikrar di hadapan Rasulullah saw untuk membaktikan dirinya di jalan Allah, ia menyadari sepenuhnya makna kata-kata berjuang di jalan Allah . Sejak itu ia tidak memperhatikan kepentingan pribadinya. Seluruh hidupnya digunakan untuk mengemban amanat yang dititipkan Allah padanya. Ia terus berjuang mencapai rida Allah.
Rasulullah sangat menyayangi Abu Ubaidah Ibnul Jarrah. Beliau sangat terkesan padanya. Ketika utusan Najran dari Yaman menyatakan keislaman mereka, mereka meminta Rasulullah mengirimkan seorang guru untuk mengajarkan Al-Quran dan Sunnah serta masalah agama Islam. Rasulullah pun mengirimkan Abu Ubaidah Ibnul Jarrah.
Kecintaan ummat pada Abu Ubaidah Ibnul Jarrah dikarenakan ia memiliki pribadi yang indah dan bertakwa kepada Allah Swt.
Abu Ubaidah Ibnul Jarrah pernah menjadi panglima besar di Syiria. Ia menggantikan Khalid bin Walid. Di bawah kepemimpinannya, rakyat Syiria merasa takjub dan mencintainya. Namun demikian, ia tetap bersikap rendah hati. Ia juga tetap menjadi pribadi yang bertakwa.
Ketika Umar bin Khattab berkunjung ke Syiria dan singgah ke rumah Abu Ubaidah Ibnul Jarrah, beliau takjub dengan pribadinya. Umar tidak menemukan satu pun perabot rumah tangga di kediaman Abu Ubaidah Ibnul Jarrah. Beliau hanya menemukan pedang, perisai, serta pelana kendaraannya.Meskipun Abu Ubaidah seorang penguasa, ia tidak pernah memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan pribadi.
D iriwayatkan bahwa Abdullah bin Atik dan
pasukannya diperintah Rasulullah untuk memerangi seorang Yahudi bernama Abu Rafi di Khaibar. Mereka kemudian melaksanakan tugasnya dengan baik.
Rasulullah saw mampu menyembuhkan orang sakit
dengan mudah karena beliau diberikan mukjizat oleh Allah Swt.
A p r i l Balasan Cinta pada Rasulullah saw
Ahad (Kisah Teladan Lainnya)
Namun malang, ketika Abdullah bin Atik hendak keluar dari rumah Abu Rafi, ia terjatuh dari tangga. Salah satu kakinya pun patah. Dengan kondisi seperti itu, ia dan pasukannya kembali ke Madinah untuk melapor pada Rasulullah.
Setibanya di Madinah, ia melapor dan memberitahu Rasulullah tentang kecelakaan yang menimpanya. Rasulullah lalu mengusap kaki Abdullah bin Atik dengan tangannya. Seketika itu juga kaki Abdullan bin Atik sembuh.
Dalam riwayat lain diceritakan bahwa ketika terjadi perang Khandaq, Ali bin Hakam mengalami kecelakaan. Batang kakinya patah hingga ia tidak dapat turun dari kuda.
Ia kemudian mendatangi Rasulullah dan meminta beliau menyembuhkannya. Rasulullah lalu meniup kaki Ali bin Hakam. Seketika itu juga kaki Ali bin Hakam sembuh. Kakinya pulih seperti semula.
K etika Rasulullah memasuki kota Madinah
untuk berhijrah, sambutan rakyat Madinah begitu meriah. Semuanya berharap beliau akan singgah ke rumah mereka. Saat itu beliau mengendarai seekor unta. Para kabilah dan berbagai suku langsung mengundang beliau ke rumah masingmasing. Mereka saling berebut kendali unta beliau.
Salah seorang dari mereka berkata, Ya Rasulullah, kami memiliki banyak anggota suku dan harta. Kami akan menyediakan fasilitas itu untuk menjamu Anda. Karena itu, kami mohon sudilah kiranya Anda singgah di rumah kami.
Rasululllah lalu berkata, Agar lebih adil, aku menyerahkan keputusan pada unta ini. Di mana dia berhenti, di situlah aku akan mampir.
Pengorbanan dan kecintaan terhadap Rasulullah akan selalu membawa berkah bagi pelakunya.
Beliau lalu melanjutkan perjalanannya mengelililngi Madinah sambil menunggang unta. Tak lama kemudian, unta itu berhenti dan duduk di depan rumah Abu Ayyub al-Anshari. Ia adalah penduduk Madinah yang paling miskin.
Abu Ayyub sangat gembira karena ia mendapatkan kehormatan. Rumahnya yang kumuh terpilih untuk disinggahi Rasulullah. Ia segera membawa perlengkapan Rasulullah masuk ke dalam rumah. Lalu ia memberikan pelayanan terbaiknya kepada Rasulullah.
Meskipun Abu Ayyub seorang yang miskin, catatan perjuangan dan kecintaannya terhadap Rasulullah sangat tinggi. Terbukti, ia telah mengikuti banyak perang. Setelah menang pada perang Khaibar, dalam perjalanan pulang, ia selalu menjaga perkemahan Rasulullah. Ketika waktu shalat Subuh tiba, Rasulullah berkata, Siapa yang ada di luar kemah ini"
Abu Ayyub menjawab, Saya, Abu Ayyub Al Anshari.
Rasulullah lalu bersabda, Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya padamu.
Itulah kebaikan dan pengorbanan yang telah dilakukan oleh abu Ayyub al-Anshari sehingga ia mendapatkan kemuliaan disinggahi oleh Rasulullah dan mendapatkan doa yang mulia dari beliau.
A p r i l Minggu Keempat A p r i l Asal Bukan Syirik Senin (Al-Quran/ Hadits)
Selasa (Akidah/ Keimanan)
Awan Menaungi Orang yang Bertobat
S uatu ketika seorang laki-laki datang
menghadap Rasulullah saw dan berkata, Ya Rasulullah, keponakan saya tidak mau meninggalkan perbuatan haram.
Rasulullah saw kemudian bertanya, Apa agamanya"
Laki-laki itu menjawab, Dia suka shalat dan bertauhid kepada Allah.
Lalu Rasulullah saw berkata, Suruhlah ia meninggalkan agamanya atau belilah agamanya!
Semua dosa akan diampuni oleh Allah Swt, kecuali dosa syirik karena telah menyekutukan Allah SWT.
Laki-laki itu kemudian melaksanakan perintah Rasulullah saw. Ia menemui keponakannya dan berkata, Wahai keponakanku, Rasulullah berkata kepadaku agar engkau meninggalkan agamamu atau agamamu aku beli.
Kemudian pemuda itu menjawab, Aku tidak akan meninggalkan agamaku dan aku tidak akan menjualnya.
Lalu laki-laki itu kembali kepada Rasulullah saw dan berkata, Ya Rasulullah, saya mendapati dia sangat sayang kepada agamanya.
Kemudian, turunlah Al-Quran surat An-Nisaa (4): 48:
Sesungguhnya, Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni segala dosa selain dari (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki- Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.
D i suatu daerah ada seorang laki-laki yang
dikenal sebagai tukang fitnah. Ia jatuh cinta pada seorang gadis cantik. Dengan segala cara ia berusaha untuk mendapatkan si gadis. Suatu hari si gadis mendapat perintah dari pamannya untuk pergi ke suatu tempat. Laki-laki itu mencegat si gadis dan merayunya. Namun si gadis berkata padanya, Sebenarnya aku menyukaimu, tapi aku takut kepada Allah.
Mendengar kalimat si gadis, laki-laki itu terkejut. Ia menyesal dan ingin bertobat atas dosa yang selama ini dilakukannya, yaitu suka memfitnah. Laki-laki itu lalu meninggalkan si gadis dan kembali ke rumahnya. Hatinya dipenuhi perasaan menyesal. Ia pun ingin bertobat. Di tengah perjalanan pulang, ia diserang rasa kehausan yang parah. Ketika itu
A p r i l Rabu (Fiqih/ Ibadah) Hati-Hati dengan Minuman Haram
Orang yang bertobat
Kisah Teladan Islam Karya Ariany Syurfah di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
akan mendapat pertolongan Allah SWT.
ia bertemu dengan seorang saleh dari Bani Israel. Orang itu bertanya padanya, Apa yang terjadi padamu"
Aku kehausan, jawab laki-laki itu.
Baiklah, mari kita berdoa kepada Allah! kata laki-laki saleh itu.
Aku tidak memiliki amalan sedikit pun, kata si tukang fitnah.
Aku akan berdoa dan kau hanya mengamininya, kata laki-laki shaleh.
Lalu laki-laki saleh itu berdoa kepada Allah dan si tukang fitnah mengamininya. Tak lama kemudian, awan menaungi mereka berdua hingga tukang fitnah itu tidak lagi kehausan dan dapat sampai di rumah. Lalu laki-laki saleh itu pamit. Sebelum pamit, ia menanyakan tentang kejadian yang baru mereka alami. Kemudian si tukang fitnah itu menceritakan kisah hidupnya. Laki-laki saleh itu akhirnya mengerti. Ia lalu berkata, Allah akan memberikan kedudukan dan pertolongan bagi orang yang mau bertobat.
S uatu ketika, budak Abu Bakar ra datang
mengantarkan susu kepadanya. Tanpa banyak bertanya, Abu Bakar langsung meminumnya. Si budak yang heran dengan sikap Abu Bakar. Ia pun buru-buru bertanya, Tuan, setiap kali saya mengantarkan susu, Tuan selalu menanyakan darimana saya mendapatkannya. Namun, kali ini kenapa Tuan tidak menanyakannya"
Abu Bakar terkejut mendengar pertanyaan budaknya itu. Beliau kemudian bertanya pada budaknya, Memangnya dari mana kamu mendapatkannya" Selama ini aku percaya padamu.
Susu ini hasil saya menjampi satu kaum dengan mantra jahiliyah, jawab si budak.
Seketika itu juga Abu Bakar memuntahkan susu yang diminumnya. Beliau tidak ingin meminum minuman yang haram. Hal itu dapat mengantarkannya ke neraka. Beliau kemudian berkata, Ya Allah, hanya ini yang dapat saya lakukan. Sedangkan susu yang tertinggal dalam urat-uratku hanya Engkaulah yang dapat membebaskannya.
Minuman atau makanan haram
dapat mengantarkan kita ke neraka. Oleh karena itu, hendaknya kita berhati-hati dalam memilih minuman atau makanan.
A p r i l Umeir bin Sa ad (Pahlawan Islam yang Tiada Duanya)
Jumat (Kisah Para Sahabat)
Budak Pemurah Kamis (Akhlak) A yang sangat pemurah. Ia memiliki sebuah
perkebunan. Setiap panen, ia tak lupa bersedekah kepada orang lain. Pada suatu hari, ia pergi ke pedesaan untuk menengok perkebunannnya. Namun, di tengah jalan ia beristirahat sejenak di sebuah kebun kurma milik suatu kaum. Tak lama kemudian, ia melihat seorang budak berkulit hitam tampak mengeluarkan bekalnya berupa roti. Tibatiba datang seeekor anjing mendekatinya.
Ketika melihat anjing itu, si budak mengurungkan niatnya untuk makan roti. Ia lalu memberikan sepotong rotinya untuk anjing itu. Dan anjing itu memakannya. Lalu si budak kembali memberikan rotinya. Begitu seterusnya.
Abdulllah merasa penasaran dengan sikap budak itu. Ia lalu mendekatinya dan bertanya, Hai budak, sebenarnya berapa banyak bekal rotimu" Seperti yang kau lihat, jawab si budak. Lalu kenapa kau berikan bekalmu pada anjing itu" tanya Abdullah.
Budak itu lalu menjawab, Ia datang dari jauh dan kelihatan lapar. Karena itu, aku memberikan semua bekalku untuknya.
bdullah bin Ja far dikenal sebagai orang
Allah SWT akan selalu memberikan balasan kebaikan bagi hamba-Nya yang bersikap pemurah pada makhluk-Nya.
Lalu bagaimana engkau akan makan hari ini" tanya Abdullah.
Aku akan menahan lapar dan tidak makan, jawab si budak.
Abdullah lalu berkata pada si budak, Selama ini orang menganggapku terlalu pemurah. Tapi, ternyata engkau lebih pemurah dariku.
Abdullah lalu membeli kebun kurma, budak, dan alat-alat kerjanya. Ia lalu memerdekakan budak itu dan memberikan kebun kurma dan alat-alat kerja itu untuknya.
Meskipun memiliki jabatan, Umeir tetap rendah hati. Hal ini menyebabkan para sababat memberikan gelar Pahlawan Islam yang tiada duanya padanya.
A p r i l Jari Rasulullah Memancarkan Air
Sabtu (Kisah-Kisah Menakjubkan)
U meir bin Saad adalah saudara kembar Sa ad
bin Amir. Baik dalam hal kesalehan, ketinggian akhlak, kesederhanaan, dan kebesaran jiwa. Kaum Muslimin memberinya gelar Pahlawan Islam yang tak ada duanya .
Ayah Umeir bernama Sa ad al-Qari. Ia menyertai Rasulullah dalam perang Badar dan perang-perang lainnya. Akhirnya, ia gugur sebagai syuhada di pertempuran Qadisiah saat melawan Persi. Sewaktu datang pada Rasulullah saw untuk berbai at, Sa ad al-Qari membawa serta anaknya.
Sejak Umeir masuk Islam, ia menjadi ahli ibadah yang sangat tekun. Dalam setiap jamaah shalat, ia selalu berada di shaf pertama. Sedangkan di medan jihad, ia selalu mengejar barisan terdepan agar kelak mati syahid.
Karena kepribadiannya itulah ia dicintai para sahabat. Pada masa Khalifah Umar bin Khattab, Umeir dipilih Umar untuk menjadi gubernur di Homs. Umeir awalnya menolak jabatan itu. Namun setelah Umar bin Khattab meyakinkannya, ia pun mau menerima jabatan itu setelah melakukan shalat istikharah (shalat memohon petunjuk).
Selama menjadi gubernur, ia mengumpulkan orang-orang saleh untuk menjadi pengurus pemungutan pajak dan kekayaan negara. Bila telah terkumpul, mereka menggunakannya untuk kepentingan rakyat. Hal ini membuat Umar bin Khattab merasa sangat bangga pada Umeir.
Umeir memang tiada duanya. Kedudukan yang tinggi tidak membuatnya sombong. Namun sebaliknya, menjadikannya semakin rendah hati.
Mukjizat yang diberikan Allah SWT kepada Rasulullah adalah sebagai bukti tanda kenabian beliau.
S alah satu mukjizat Rasulullah adalah jari
beliau dapat memancarkan air. Anas bin Malik bercerita bahwa pada suatu ketika, menjelang waktu shalat Ashar, orang-orang hendak berwudu. Mereka lalu mencari-cari air ke segala penjuru. Namun, mereka tak kunjung mendapatkannya.
Mereka kemudian melapor pada Rasulullah. Beliau kemudian bersabda pada mereka, Carilah orang yang memiliki sisa-sisa air.
Maka, orang-orang itu segera melaksanakan perintah Rasulullah. Mereka mencari orang yang memiliki sisa-sisa air. Setelah lama melakukan pencarian, mereka akhirnya mendapati seseorang yang memiliki sisa-sisa air. Lalu mereka meminta izin untuk membawa sisa-sisa air itu.
Tak lama kemudian, mereka datang menemui Rasulullah saw sambil membawa bejana berisi sedikit air. Rasulullah kemudian meletakkan tangannya ke dalam bejana itu. Begitu menakjubkan! Saat itu Anas melihat air memancar dari jari-jari Rasulullah. Beliau lalu menyuruh orang-orang untuk segera berwudu. Mereka lalu bergiliran untuk mengambil wudu. Menurut sebuah riwayat, kala itu orang yang berwudu berjumlah lebih kurang 300 orang. Subhaanallah!
A p r i l Kebijakan Nabi Sulaiman Ahad (Kisah Teladan Lainnya)
Nabi Sulaiman menjawab, Karena kalian berebut bayi itu, aku akan membelahnya menjadi dua agar adil.
Wanita muda itu kembali terkejut. Sambil menangis, ia pun berkata, Paduka, tolong jangan belah bayi ini. Hamba rela menyerahkan bayi tersebut pada wanita tua ini asal kan Anda tidak membelah bayi ini. Sementara itu, si wanita tua rela membiarkan bayi itu dibelah agar adil.
Nabi Sulaiman kemudian menyerahkan bayi tersebut pada wanita muda. Beliau yakin ialah ibunya. Hal itu karena ia memiliki naluri seorang ibu yang tidak rela membiarkan
anaknya dibelah dua. S uatu ketika, seorang wanita tua dan wanita
muda yang sedang menggendong bayi keluar rumah. Keduanya melewati sebuah tempat. Namun di tengah perjalanan, seekor srigala menerkam salah satu bayi. Lalu keduanya memperebutkan bayi yang masih hidup. Masing-masing bersikeras mengaku bahwa bayi tersebut adalah anaknya. Kemudian, mereka datang kepada Nabi Daud. Nabi daud kemudian memutuskan bahwa bayi tersebut harus diserahkan kepada wanita yang lebih tua. Rupanya, keputusan tersebut membuat wanita muda tidak puas.
Lalu keduanya menghadap Nabi Sulaiman yang dikenal sangat adil dan bijak dalam menyelesaikan masalah. Keduanya mengadukan masalah yang mereka hadapi. Kemudian Nabi Sulaiman menyuruh pengawalnya untuk mengambil sebilah pisau. Wanita muda terkejut. Ia pun bertanya pada Nabi Sulaiman, Untuk apa Anda menyuruh pengawal mengambil sebilah pisau"
Pemimpin yang bijak akan mampu memecahkan masalah
dengan adil. Suatu kebenaran pun akan diperlihatkan oleh Allah Swt.
Mei Minggu Pertama Amalan Ringan Berpahala Berat
Senin (Al-Quran/ Hadits) Selasa (Akidah/ Keimanan)
Hadiah Rahmat karena Hinaan
Meskipun tidak mudah dilakukan, hendaknya kita berusaha khusyu ketika shalat.
U bercerita bahwa Nabi saw pergi keluar rumah
menuju masjid untuk melaksanakan shalat Subuh. Ketika itu, Juwairiyah sedang sendiri berada di masjid. Setelah melaksanakan shalat Subuh, Nabi saw berzikir hingga waktu shalat Dhuha datang. Beliau pun tampak melaksanakan shalat Dhuha. Setelah itu, beliau hendak kembali ke rumah. Namun, Juwairiyah masih tetap di masjid.
Melihat Juwairiyah yang datang lebih awal dan belum juga pulang ketika beliau hendak pulang, Nabi saw bersabda, Sejak tadi engkau belum beranjak dari tempatmu"
Benar, jawab Juwairiyah.
Nabi saw lalu bersabda, Maukah kamu aku ajarkan kalimat yang harus kau baca"
Baik, Ya Nabi, saya mau, jawab Juawairiyah. Aku tadi membaca empat kalimat tiga kali, yang seandainya ditimbang dengan apa yang kau baca sejak tadi niscaya seimbang. Kalimat itu adalah Subhaanallahi wabihamdihi adada khalqihi, warida nafsihi, wazinata arsyihi, wamidaada kalimatih. mmul Mukminin Juwairiyah binti Al Harits ra
Segera amalkan apa yang telah diajarkan oleh Nabi saw kepada Juwairiyah. Amalan itu berpahala sangat besar dan mudah dilakukan.
S uatu dari, Muhammad bin Abdul Wahhab atsTsaqafy melihat iring-iringan keranda yang mengangkut jenazah. Keranda itu dipikul oleh tiga orang laki-laki dan seorang wanita. Melihat kejadian itu, Muhammad bin Abdul Wahhab merasa tidak tega. Ia lalu maju dan menggantikan wanita itu.
Setelah proses pemakaman selesai, Muhammad bin Abdul Wahhab menghampiri wanita itu dan bertanya padanya, Siapakah mayat itu" Ia adalah anakku" jawab wanita itu. Kenapa Anda ikut memikul keranda jenazahnya" tanyanya.
Aku memiliki banyak tetangga, tapi tak ada satu pun yang mau merawat jenazah anakku, kata wanita itu.
Kenapa" tanya Muhammad bin Abdul Wahhab.
Mereka selalu melontarkan hinaan karena anakku adalah seorang banci. Mereka tidak sudi merawatnya.
Laki-laki itu lalu melaksanakan saran Abu Hanifah. Namun, belum lama berselang, ia telah kembali lagi menghadap Abu Hanifah dan berkata, Tuan, saya telah mengingat tempatnya.
Abu Hanifah berkata, Kamu telah mengetahui dan belajar bahwa setan tidak akan membuatmu khusyu dalam shalat sehingga kamu dapat mengingat tempat kamu dulu mengubur hartamu. Apa kau telah menyelesaikan malammu ini untuk bersyukur kepada Allah Swt"
Laki-laki itu tersadar bahwa shalatnya tidak khusyu karena ia mengingat sesuatu ketika shalat.
Rabu (Fiqih) Mengingat Sesuatu Ketika Shalat
Muhammad bin Abdul Wahhab merasa pun
iba. Pada malam harinya, Muhammad bin Abdul Wahhab bermimpi ada seseorang yang mendatanginya. Wajahnya berseri bagaikan bulan purnama. Ia mengenakan pakaian putih. Orang itu berkata, Tuan, saya ingin mengucapkan terima kasih.
Siapa kamu" tanya Muhammad bin Abdul Wahhab.
Aku adalah jenazah yang Anda makamkan tadi siang. Allah Swt telah melimpahkan rahmat-Nya padaku karena orang-orang menghinaku.
S uatu hari seorang laki-laki datang
menemui Imam Abu Hanifah (salah seorang Ulama). Laki-laki itu mengadukan masalahnya kepada Abu Hanifah. Lakilaki itu berkata, Tuan, saya telah menguburkan harta saya pada suatu tempat. Tapi saya lupa di mana saya telah menguburkan harta saya itu"
Abu Hanifah lalu berkata, Shalatlah kamu tengah malam hingga pagi menjelang. Insya Allah, kamu akan mampu mengingatnya.
Mengingat sesuatu selain Allah SWT ketika shalat merupakan salah satu tanda shalat kita tidak khusyu .
Abdurrahman Bin Auf (Orang Kaya yang Dermawan)
Jumat (Kisah Para Sahabat)
Sesama Muslim Saling Menjaga
Kamis (Akhlak) S uetiap malam, Umar bin Khattab selalu
melakukan ronda. Ia berkeliling kampung untuk menjaga keamanan dan mengamati rakyatnya dari dekat.
Suatu malam, ketika sedang ronda, ia bertemu rombongan orang yang baru datang dari suatu tempat. Umar lalu berkata dalam hati, Aku merasa khawatir para pencuri akan mencuri barang-barang rombongan ini. Aku harus menjaga mereka.
Umar lalu bergegas menemui salah seorang sahabat Rasulullah saw. Orang itu adalah Abdurrahman bin Auf. Melihat kedatangan Umar, Abdurrahman bin Auf berkata, Umar, ada apa malam-malam begini datang kemari"
Aku ingin mengajakmu menjaga para rombongan yang baru tiba malam ini. Aku khawatir pencuri akan menjarah harta mereka, kata Umar.
Mereka berdua lalu menuju ke tempat rombongan. Tampak orang-orang dalam rombongan itu tertidur pulas karena kelelahan. Maka seandainya ada pencuri yang datang, niscaya mereka tidak menyadarinya.
Umar bin Khattab dan Abdurrahman bin Auf tidak akan membiarkan saudara sesama muslim dalam kesulitan. Hal ini haruslah diteladani.
Umar dan Abdurrahman bin Auf lalu menjaga rombongan itu hingga pagi. Ketika waktu subuh tiba, Umar segera berseru, Asshalah, Asshalah (Shalat!...Shalat!).
Orang-orang dalam rombongan itu terbangun. Sementara Umar dan Abdurrahman bin Auf segera pergi meninggalkan mereka.
Keimanan yang kuat dalam membela Islam dan menggunakan kekayaan untuk jihad fii sabilillah mengantarkan Abdurrahman bin Auf sebagai ahli surga.
A bdurrahman bin Auf adalah seorang dari
delapan orang yang pertama masuk Islam. Sejak masuk Islam hingga meninggal dunia, ia menjadi teladan yang cemerlang. Hal ini menyebabkan Rasulullah memasukkannya dalam sepuluh orang yang telah diberi kabar gembira sebagai ahli surga.
Abdurrahman adalah seorang yang berwatak dinamis. Ia sangat senang untuk beramal. Jika tidak sedang berjihad, ia pasti sedang berniaga. Perniagaanya dianggapnya sebagai sebuah amal
Pribadi Menakjubkan Sabtu (Kisah-Kisah Menakjubkan)
yang keberhasilannya diharapkan dapat semakin mendekatkan dirinya kepada Allah. Perniagaannya sangat maju. Hasil dari perniagaannya digunakan untuk berjuang di jalan Allah.
Meskipun ia sangat kaya raya, ia tidak sombong. Ia tetap rendah hati dan hidup sederhana. Hal ini menjadikannya sangat dicintai oleh para sahabat. Apalagi ia banyak berjasa menyumbangkan kekayaannya untuk Islam.
Suatu hari, ia pernah menyumbang limar atus ekor kuda untuk perlengkapan tentara Islam. Di hari yang lain, ia menyumbang lima ratus kendaraan. Menjelang wafat, ia berwasiat agar hartanya disumbangkan lima ribu dinar untuk jihad fi sabilillah. Ia juga berwasiat agar hartanya diberikan kepada orang-orang yang pernah ikut perang Badar dan masih hidup. Mereka masing-masing mendapat empat ratus dinar.
U mar bin Abdul Aziz dikenal sebagai khalifah
yang disegani. Ia memiliki kekuasaan, kecerdasan, dan kehebatan dalam memimpin negeri.
Meskipun ia seorang khalifah, ia tidak pernah memanfaatkan kesempatan untuk memenuhi kepentingan pribadinya. Sebaliknya, ia selalu mempersoalkan tentang kehalalan sesuatu yang berkaitan dengan kepentingan pribadi. Ia berprinsip tidak akan menggunakan fasilitas negara atau uang milik rakyat.
Suatu hari, istrinya merasa kasihan padanya yang sering memakan roti tawar yang keras. Ia lalu menyediakan roti gandum yang lebih lezat dan dibubuhi daging di dalamnya. Ketika akan menyantap makanan itu, mata Umar terbelalak. Ia lalu bertanya pada istrinya, Dari mana kamu mendapatkan uang untuk membeli semua ini"
Saya menghemat uang belanja dan mengumpulkannya sedikit demi sedikit, jawab istrinya.
Lalu, habis berapa kamu membelanjakan ini semua" tanya Umar.
Tiga setengah dinar, jawab istrinya. Umar tersentak kaget. Ia lalu berkata kepada istrinya, Uang tiga setengah dinar dapat dipakai untuk memberi makan dua orang selama dua hari.
Lalu Umar memanggil pembantunya. Ia bertanya apakah selama bekerja di rumahnya, si pembantu merasa mendapat perlakuan yang baik dan makan yang cukup. Pembantunya mengatakan bahwa ia mendapatkan pelayanan dan makanan yang
Umar lalu mengambil pisau dan mengiris rotinya menjadi dua bagian. Sebagian dimakan untuk menghargai jerih payah istrinya, sebagian
Demikianlah pribadi indah yang menakjubkan yang dimiliki seorang penguasa hebat bernama
Pribadi menakjubkan dapat dilihat dari sejauh mana dia memiliki kepedulian
lebih dari cukup. lagi diberikan kepada anak yatim.
Umar bin Abdul Aziz. terhadap orang lain. Orang yang bersabar selalu memandang apapun yang menimpanya
-termasuk musibahsebagai keputusan terbaik dari Allah yang memiliki hikmah besar.
Berdua dengan Malaikat Ahad (Kisah Teladan Lainnya)
I mran bin Hashin adalah muslim yang penyabar.
Ia tidak pernah mengeluh jika tertimpa musibah. Sebaliknya, ia selalu bersyukur.
Suatu hari, Imran tertimpa penyakit selalu haus. Sebagai seorang hamba yang saleh, ia berikhtiar dengan cara berobat ke beberapa tabib. Namun, penyakitnya itu tak jua sembuh. Imran tak putus asa. Ia terus berikhtiar.
Karena penyakitnya itu, tubuh Imran menjadi lemah. Selama 30 tahun ia terbaring di atas tempat tidur. Ia hanya terlentang dan tak mampu duduk. Sementara itu, tubuhnya semakin melemah. Karena tak mampu bangun, saudaranya membuatkan lobang sebagai tempat buang air besar dan kecil di dekat tempat tidur Imran.
Suatu saat Imran dijenguk oleh saudaranya yang bernama Ala . Saudaranya merasa prihatin melihat kondisi Imran. Ia pun menitikkan air mata.
Imran lalu bertanya, Kenapa kau menangis, saudaraku"
Aku tidak tega melihatmu bertahun-tahun menderita, kata Ala .
Tapi aku merasa senang dan ikhlas menerima semua ini, kata Imran.
Bagaimana mungkin kamu bisa senang dan ikhlas" Aku melihat kau begitu menderita, ucap Ala .
Imran lalu menjawab, Apapun yang diberikan oleh Allah, itu adalah sesuatu yang terbaik buatku. Termasuk sakit bertahun-tahun" tanya Ala . Ya, jawab Imran
Bagaimana bisa" tanya Ala .
Ketahuilah Ala , ada sebuah rahasia. Tapi, jangan katakan pada siapa pun tentang hal ini selama aku masih hidup. Selama aku terbaring sakit, malaikat selalu mendatangiku. Ia memberikan salam padaku dan aku selalu menjawab salamnya. Kemudian, kami selalu bersama. Hal ini membuatku senang, jelas Imran pada Ala.
Ala kini memahami rahasia saudaranya dapat bersikap sabar dan ikhlas menerima cobaan. Ia tidak lagi menangis. Bahkan, ia sangat bangga dengan sikap saudaranya itu.
Minggu Kedua Pertolongan Basmalah Senin (Al-Quran/ Hadits) A lkisah hidup seorang wanita yang taat
beribadah kepada Allah. Namun, ia memiliki seorang suami yang jarang beribadah. Wanita tua itu terbiasa mengucapkan basmalah setiap akan memulai sesuatu. Hal ini membuat suaminya kesal.
Suatu hari, si suami ingin menguji istrinya. Ia mendatangi istrinya dengan membawa uang dalam jumlah besar. Ia lalu berkata, Simpan uang ini baikbaik.
Terima kasih, aku akan menyimpannya, ucap istrinya. Kemudian ia beranjak ke kamar dan menyimpan uang itu di lemari. Tanpa sepengetahuannya, sang suami mengikuti. Ketika istrinya keluar kamar, si suami mengambil uang itu dan membawanya ke belakang rumah. Ia lalu menggali lubang di dekat sumur. Kemudian, ia simpan uang itu di dalam lubang tersebut.
Allah SWT akan memberikan pertolongan bagi hamba-Nya yang selalu membaca basmalah.
Beberapa hari kemudian, ia menemui istrinya, Istriku, mana uang yang pernah aku berikan" Aku memerlukannya sekarang.
Ada, aku akan segera mengambilnya, jawab istrinya. Ia kemudian pergi ke kamar. Suaminya yang mengikuti dari belakang menduga bahwa kali ini istrinya pasti akan terkejut. Dia tidak bisa berbuat apa-apa dengan basmalah.
Tak lama kemudian, istrinya sampai di lemari tempat ia menyimpan uangnya. Ia kemudian membuka lemari itu sambil membaca basmalah, Bismillahirrahmanirrahim. Saat itu juga Allah menyuruh malaikat memindahkan uang yang berada di belakang rumah kembali ke lemari.
Betapa terkejutnya sang suami. Ia sangat takjub dengan apa yang dilihatnya. Ia kemudian berkata, Istriku, maafkan aku. Aku telah berbohong padamu. Sebenarnya aku telah memindahkan uang itu untuk mempermalukanmu agar tak percaya pada bacaan basmalah itu. Tapi, Allah rupanya menolongmu karena bacaan basmalah itu.
Selasa (Akidah/ Keimanan)
Azab Allah SWT untuk Negeri yang Zalim
N abi Syu aib adalah keturunan Nabi Ibrahim.
Allah mengutus Nabi Syuaib untuk berdakwah di negeri Madyan.
Madyan dikenal sebagai negeri yang sangat makmur. Para penduduknya hidup dalam gelimang harta. Namun sayang, mereka lalai terhadap ajaran Allah Swt. Para penduduk Madyan menyembah berhala. Mereka pun tidak jujur dalam berdagang. Mereka selalu mengurangi timbangan dan merugikan pembeli.
Nabi Syuaib lalu mengajak mereka untuk kembali pada ajaran Allah Swt. Namun, hanya
Azab Allah bisa datang kapan pun bagi negeri yang penduduknya zalim dan melalaikan ajaran- Nya.
beberapa saja yang mau mengikuti Nabi Syuaib. Sebagian besar menolak dakwah Nabi Syu aib. Meskipun mendapat penolakan, Nabi Syu aib tetap bersabar dan terus berdakwah.
Penduduk Madyan tetap memilih hidup kafir dan ingkar terhadap ajaran Allah. Allah lalu menurunkan bencana pada mereka. Negeri Madyan akhirnya hancur terkena petir dan gempa bumi yang hebat. Semua penduduk Madyan yang kafir akhirnya meninggal dalam keadaan dibenci oleh Allah.
Rabu (Fiqih/ Ibadah) Bahaya Tidak Membayar Zakat Kebaikan Seorang Sahabat
Kamis (Akhlak) S ekelompok Tabi in (pengikut Nabi) bertakziah
ke rumah tetangganya. Ketika mereka sampai di rumah duka, mereka mendapati tetangganya itu sedang menangis tersedu-sedu. Lalu mereka bertanya pada laki-laki itu, Kenapa menangis, bukankah kematian akan menimpa setiap manusia"
Ya aku tahu. Tapi aku menangisi dosa-dosa yang telah dilakukan saudaraku yang meninggal itu, jawab laki-laki itu.
Apakah Allah telah memperlihatkan sesuatu yang gaib kepadamu" tanya para Tabi in.
Dengan nada terisak, laki-laki itu menjawab, Ketika mayat saudara saya telah dikuburkan dan semua pelayat telah pulang, saya mendengar teriakannya dari dalam kuburnya, Kenapa mereka meninggalkanku menanggung siksa" Padahal dulu aku berpuasa dan shalat. Lalu aku melihat kuburnya dipenuhi api yang menyala. Ia telah terbakar. Derita
Sesungguhnya, harta yang kita miliki adalah milik Allah. Krena itu, janganlah pernah lupa membayar zakat harta agar terhindar dari siksa Allah Swt.
saudaraku itu membuatku sedih. Aku merasa kasihan padanya, Lanjut laki-laki itu.
Para Tabi in itu lalu bertanya, Apa yang telah dilakukan saudaramu itu semasa hidupnya"
Ia tidak pernah membayar zakat hartanya, jawab laki-laki itu.
Para Tabi in kemudian berkata, Demikianlah kebenaran firman Allah dalam QS. Ali Imran (3): 180):
Janganlah sekali-kali orang-orang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya, kebakhilan itu buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya pada hari kiamat.
Sahabat yang baik seharusnya memiliki perhatian yang besar dan rela berkorban terhadap sahabatnya yang lain.
Abu Dzar Al Ghifari (Sosok Pemberani yang Berjasa pada Islam)
Jumat (Kisah Para Sahabat)
I brahim bin Adham dikenal memiliki akhlak yang
mulia. Ia bekerja sebagai penjaga beberapa kebun. Ia selalu menginfakkan upah kerjanya untuk para santri dan sahabat yang tinggal bersamanya. Setiap pagi mereka berpuasa. Lalu pada malam harinya mereka berbuka bersama Ibrahim.
Suatu hari, para sahabat dan santrinya berbuka tanpa menunggu Ibrahim. Setelah berbuka, mereka kemudian pergi tidur. Tak lama kemudian, Ibrahim datang.
Ketika sampai di rumah, Ibrahim mendapati semua temannya tertidur. Ia lalu berkata dalam hati, Kasihan sekali, mereka pasti belum makan dan tidur dalam keadaan lapar.
Ibrahim segera mengambil tepung untuk membuat jenang. Ia pun membuat perapian. Ia berjongkok meniup perapian itu. Wajahnya hampir menyentuh tanah ketika menyalakan api. Para sahabatnya terbangun dan melihat apa yang dilakukan Ibrahim. Mereka lalu berkata, Ibrahim, apa yang kau lakukan"
Aku akan membuat jenang. Kalian tadi tertidur setelah tidak menemukan makanan apapun. Oleh karena itu, aku ingin membuatkan jenang untuk makan kalian dan hendak membangunkan kalian setelah jenang masak.
Mereka saling berbisik, Lihatlah apa yang telah kita lakukan padanya! Dan Lihatlah apa yang dilakukan Ibrahim pada kita!
Mereka menyesal telah men-dahului makan Ibrahim. Ia telah banyak berbuat baik pada mereka.
A bu Dzar Al Ghifari adalah salah satu sahabat
Nabi saw. Ketika suatu hari ia mendengar kabar Nabi saw berada di kota Makkah, ia menyuruh saudaranya yang bernama Anis untuk
Keimanan seseorang yang kuat akan terpancar
dari keberaniannya mengungkapkan sebuah kebenaran.
mencari informasi. Namun informasi yang didapat saudaranya itu tidak membuatnya puas.
Kemudian, Abu Dzar berangkat sendiri menuju Makkah untuk menemui Nabi saw. Sesampainya di Makkah, ia tidur di sudut masjid. Keesokan harinya ia bertemu dengan Ali bin Abi Thalib. Ali kemudian memberi informasi tentang Nabi saw. Maka Abu Dzar pun bergegas menemuinya.
Ia segera mengucapkan salam dan mengungkapkan keinginannya untuk memeluk Islam dan berjuang bersamanya. Nabi kemudian menuntunnya untuk bersyahadat. Pada saat itu, Nabi saw masih berdakwah secara sembunyisembunyi. Beliau pun menyuruh Abu Dzar kembali ke daerahnya. Nabi saw khawatir jika Abu Dzar akan disakiti orang kafir Qurays Mekkah. Namun, dengan nekad Abu Dzar menolak. Ia memilih tetap di Makkah dan akan mengumumkan keislamannya tersebut.
Abu Dzar segera pergi ke Masjidil Haram. Dengan suara lantang, ia mengucapkan syahadat. Orang kafir Qurays marah dan memukulnya. Abu Dzar pun jatuh ke tanah. Pada saat itulah muncul paman Nabi yang bernama Abbas. Abbas kemudian menolong Abu Dzar dari serbuan kafir Qurays.
Takdir yang Menakjubkan Sabtu (Kisah-Kisah Menakjubkan)
Pada hari berikutnya, Abu Dzar mengulangi perbuatannya. Ia mengucapkan syahadat. Ia lalu mendapat pukulan dari orang kafir Qurays. Lagilagi, Abbas menolongnya. Setelah kejadian itu, Abu Dzar kembali ke kampungnya.
Begitu sampai di kampung, ia segera memberitakan keislamannya. Ia pun mengajak saudara dan teman-temannya untuk masuk Islam. Setelah semua berkumpul, Abu Dzar dan rombongan menemui Nabi saw. Sejak itu, mereka bergabung dan berjuang bersama Nabi saw.
S uatu hari, seorang pedagang sedang makan
bersama istrinya. Tiba-tiba, pintu rumahnya diketuk oleh seseorang dari luar. Sang istri lalu membukakan pintu. Ternyata, ada seorang pengemis yang meminta belas kasihan.
Sang istri merasa iba. Ia ingin menolongnya. Namun sebelum melakukannya, ia meminta izin kepada suaminya. Suamiku, bolehkah aku memberi makanan ini untuk pengemis yang berada di luar" tanya sang istri.
Sang suami menjawab, Jangan kau berikan makanan itu! Usir saja dia!
Di lain waktu, usaha sang suami mengalami kebangkrutan. Ia pun jatuh miskin. Hal ini menimbulkan pertengkaran di antara suami istri tersebut. Dan akhirnya mereka berpisah.
Beberapa waktu kemudian, bekas istri pedagang itu menikah lagi dengan pedagang lain. Mereka pun hidup bahagia.
Suatu ketika mereka sedang makan di rumahnya. Tiba-tiba seorang mengetuk pintu rumah mereka. Sang istri kemudian membukakan pintu dan melihat seorang pengemis yang meminta belas kasihan. Sang istri kemudian meminta izin suaminya
Jika menanam hal baik, kita akan menuai kebaikan. Sebaliknya, jika menanam keburukan, kita akan menuai keburukan juga.
untuk menolong pengemis itu. Sang suami pun memberikan izinnya.
Ketika sang istri memberikan makanan kepada pengemis itu, ia melihat wajah yang sudah dikenalnya. Ia kaget dan masuk ke rumah sambil menangis. Suaminya terkejut lalu bertanya, Mengapa engkau menangis, istriku"
Sang istri menjawab, Aku sedih dengan perjalanan takdirku. Ternyata, pengemis yang berada di luar tadi adalah bekas suamiku.
Sang suami terkejut lalu bertanya lagi, Lalu, apakah engkau tahu siapa aku sebenarnya"
Sang istri menggelengkan kepala tanda tidak tahu.
Aku adalah pengemis yang dulu pernah diusir oleh suamimu, ucap sang suami.
Harta dan Kekuasaan Tak Dibawa Mati
Ahad (Kisah Teladan Lainnya)
R aja Iskandar Zulkarnaen adalah raja yang ahli
bersiasat untuk memenangkan peperangan. Setelah lama memperluas kekuasaan, seperdelapan dunia ini dapat dikuasainya.
Ketika hendak memperluas kekuasaan di negeri India, ia menyeberangi sungai Hindus bersama pasukannya. Namun ketika menyeberangi sungai itu, musibah menimpanya. Seekor nyamuk Malaria menggigitnya sehingga ia terjatuh sakit.
Pasukannya berusaha mencari berbagai macam obat untuk kesembuhan raja. Namun, mereka tak jua menemukannnya. Sementara penyakit sang raja semakin parah. Sang raja yang biasanya tampil gagah berani di medan perangan, kini tergolek lemah. Penyakitnya itu tak dapat disembuhkan hingga ajal menjemputnya.
Sebelum ajalnya tiba, ia memanggil orangorang kepercayaannnya. Setelah mereka berkumpul, Raja Iskandar memberi pesan, Jika aku meninggal nanti, masukkan jenazahku ke dalam peti. Lalu buatlah dua buah lubang di sebelah kanan dan kiri peti itu. Keluarkan kedua tanganku melalui lubang itu. Lalu masukkan peti itu ke dalam kereta kuda yang terbuka. Araklah jenazahku menuju Makedonia tanpa terburu-buru. Hal ini agar semua rakyat dan pejabat mengetahui bahwa Raja Iskandar Zulkarnaen memiliki kekuasaan dan harta yang banyak. Namun ketika meninggal, ia tidak membawa apa pun, termasuk pangkat, harta, dan jabatannya. Hal itu agar menjadi
pelajaran bagi mereka. Setelah meninggal dunia, orang-orang kepercayaan Raja Iskandar Zulkarnaen m e l a k s a n a k a n pesan rajanya.
Setinggi dan sehebat apapun jabatan dan kekuasaan seseorang,
ketika meninggal ia tidak membawa apapun kecuali amal perbuatannya.
Minggu Ketiga Bagimu Agamamu dan Bagiku Agamaku
Senin (Al-Quran/ Hadits) D alam suatu riwayat dikemukakan kaum Quraisy
selalu gagal mengalahkan Nabi saw. Akhirnya, kaum Quraisy mengajak Nabi saw berdialog.
Dalam dialog tersebut kaum Quraisy memberikan beberapa penawaran. Mereka berkata, Hai Muhammad, kami akan memberikan harta kekayaan yang banyak sehingga kau akan menjadi orang paling kaya di kota Makkah. Kamu juga boleh menikahi wanita manapun yang kamu suka. Syaratnya, kamu tidak memaki-maki Tuhan kami. Jika kamu tidak keberatan untuk mengikuti kami selama setahun, kami pun akan mengikuti agamamu selama setahun.
Keimanan seseorang yang kuat tidak akan goyah oleh apapun.
Maka ketika itu, turunlah surat Al-Kafirun: 1-6: (1) katakanlah: Hai orang-orang kafir.
(2) Aku tidak akan menyembah apa yang kamu
sembah. (3) Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku
sembah. (4) Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa
yang kamu sembah. (5) Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi
penyembah Tuhan yang aku sembah. (6) Bagimu gamamu, dan bagiku agamaku.
Dengan turunnya surat Al-Kafirun tersebut, Nabi saw mendapatkan petunjuk dari Allah agar menolak penawaran kafir Qurays. Jadi, dengan tegas Nabi saw pun menolak tawaran tersebut.
Selasa (Akidah/ Keimanan)
Meninggalkan Harta Mengharapkan Rida Allah Swt
P ara sahabat Nabi saw adalah orang-orang yang
mau berkorban dan berjuang demi agama Islam. Salah seorang dari mereka adalah Shuhaib. Saat Nabi saw berhijrah, ia pergi menyusul beliau.
Saat itu, ada beberapa orang Quraisy yang membuntutinya. Di suatu tempat mereka bertemu dengan Shuhaib. Mereka berkata, Dulu kau datang kepada kami dalam keadaan tidak punya apa-apa. Kemudian kau hidup bersama kami dan mendapatkan harta yang banyak. Kau pun menjadi
Kisah Teladan Islam Karya Ariany Syurfah di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Orang yang memiliki tingkat
iman yang tinggi akan rela meninggalkan hartanya demi mendapatkan rida Allah Swt.
seperti ini. Kini, kau ingin keluar dari kami dengan membawa semua hartamu"
Shuhaib lalu turun dari kuda. Dikeluarkannya anak panah seraya berkata, Wahai kaum Quraisy, kalian sudah tahu bahwa aku termasuk orang yang pandai memanah. Demi Allah, kalian tidak akan menyentuhku kecuali akan aku bidik dengan semua anak panahku. Aku pun tak ragu menebas kalian dengan pedangku. Ayo, lakukan apa yang kalian inginkan! Namun jika aku tinggalkan semua hartaku untuk kalian, apakah kalian akan membiarkanku pergi"
Mereka menjawab, Ya. Shuhaib pun meninggalkan semua hartanya. Ketika ia tiba di Madinah, Rasulullah bersabda, Telah beruntung perniagaanmu, hai Abu Yahya. Dan turunlah firman Allah Swt, Dan di antara manusia itu ada seorang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridaan Allah. (QS. Al-Baqarah: 207).
Delapan Dirham Pembawa Kebaikan
Kamis (Akhlak) Rabu (Fiqih/ Ibadah) Imam Shalat Sejati
S uatu ketika, Muadz bin Jabal menjadi
imam shalat Isya. Ia ingin menunjukkan kemampuannya sebagai imam sejati. Pada rakaat pertama, ia membaca surat Al-Baqarah. Ia bermaksud memperoleh pahala yang banyak. Para sahabat yang saat itu menjadi makmum shalat sangat kesal. Kaki mereka gemetaran akibat lama berdiri.
Dalam hati, mereka berharap pada rakaat kedua Muadz akan membaca surat yang lebih pendek. Tapi, ternyata Muadz membaca surat Ali Imran hingga selesai. Kaki para makmum semakin gemetaran.
Keesokan harinya, para sahabat mengadu pada Rasulullah. Rasulullah kemudian memanggil Muadz. Muadz menyangka Rasulullah akan memujinya. Namun, ternyata ia mendapatkan peringatan dari beliau agar saat menjadi imam, hendaklah shalatnya diringankan. Jangan terlalu lama, tapi jangan terlalu sebentar sebab di antara makmum ada orang tua, ada yang kurang sehat, ada pula yang memiliki banyak urusan. Rasulullah juga mengatakan bahwa,
Seorang imam shalat harus mengetahui kondisi makmumnya agar mendapat keridaan Allah. Kemudian, Allah pun menerima dan memberikan pahala shalat kepada mereka.
Barang siapa menjadi pemimpin suatu jamaah, sedangkan jamaah itu tidak menyukainya, shalat imam tersebut tidak akan naik melebihi batas kepalanya.
Akhirnya, Muadz menyadari kekeliruannya. Sejak itu, ia selalu memperhatikan apa yang telah diterangkan Rasulullah.
S uatu ketika, Rasulullah saw memiliki uang
delapan dirham. Beliau pergi ke pasar untuk membeli pakaian dan peralatan rumah tangga. Namun, di tengah jalan beliau melihat seorang budak wanita sedang menangis. Beliau menghampirinya dan bertanya, Kenapa kamu menangis"
Saya telah menghilangkan uang tuan saya dua dirham. Saya takut tuan saya akan marah, kata si budak.
Ambillah dua dirham ini, kata Rasulullah sambil menyerahkan uang dua dirham pada budak itu.
Mu adz bin Jabal (Pejuang Islam Berkepribadian Menarik)
Jumat (Kisah Para Sahabat)
Menolong seseorang dapat menjadi sumber kebahagiaan bagi orang yang ditolong dan kita yang melakukannya.
Beliau lalu melanjutkan perjalanan ke pasar. Dengan uang dirhamnya yang masih tersisa, Rasulullah membeli gamis. Beliau lalu berniat kembali ke rumahnya. Namun, tiba-tiba beliau bertemu dengan seorang pengemis tua. Ia berkata pada setiap orang yang lewat, Tuan, berikanlah aku pakaian. Siapa yang mau memberiku pakaian maka Allah kelak akan mendandaninya. Rasulullah memperhatikan pengemis itu. Pakaian yang dikenakan pengemis tampak lusuh dan sudah tidak layak pakai. Maka beliau langsung memberikan gamis yang baru dibelinya.
Rasulullah saw lalu melanjutkan perjalanan pulang. Di tengah jalan, beliau kembali bertemu dengan budak wanita yang pernah diberinya uang. Budak itu sedang menangis. Beliau lalu bertanya padanya, Kenapa kamu menangis"
Saya terlambat pulang. Saya takut majikan saya marah, kata si budak.
Aku akan mengantarmu pulang, kata Rasulullah.
Sesampainya di rumah majikan budak itu, Rasulullah berkata , Aku datang untuk mengantarkan budak ini. Ia terlambat pulang dan takut kamu memarahinya.
Saya tidak akan memarahinya, mulai saat ini saya akan merdekakan dia karena Allah, kata si majikan.
Rasulullah saw sangat senang. Beliau bersyukur kepada Allah karena dengan uang delapan dirham, beliau dapat berbuat baik pada orang lain.
M u ad bin jabal memeluk Islam pada usia 17
tahun. Ia adalah salah satu sahabat Nabi yang dikenal murah hati, lapang dada, dan tinggi budi. Selain itu, ia adalah seorang yang tunduk kepada Allah dan berpegang teguh pada agama-Nya. Ia selalu menyeru manusia untuk mencapai ilmu dan berzikir kepada Allah.
Sejak memeluk Islam, Mu adz bergabung dengan Nabi saw dalam perang Badar, Uhud, dan Khandaq. Kecintaanya terhadap Islam sangat dalam. Maka tak heran jika Nabi menaruh kepercayaan kepadanya.
Suatu hari, Nabi mengutusnya untuk menemui raja Yaman. Beliau berpesan agar Mu adz bersikap baik saat berdakwah di Yaman. Dan tugas itu akhirnya dilaksanakan dengan baik.
Sepeninggal Nabi, Muadz tetap berjuang dalam Islam. Ia sering ikut serta dalam peperangan. Demikian juga pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Ia ikut serta dalam perang melawan pasukan
Sikap lapang dada, baik hati,dan tinggi budi yang didukung iman yang kuat menjadi modal kuat Mu adz bin Jabal dalam berdakwah di jalan Allah SWT.
Ampunan dan Rida Sabtu (Kisah-Kisah Menakjubkan)
Romawi. Semangatnya untuk mempetahankan Islam benar-benar kuat.
Pada tahun 17 Hijriyah, di Syam terjadi wabah penyakit Tha un. Abu Ubaidah, yang saat itu menjadi panglima pasukan Muslimin, terkena penyakit itu. Akhirnya, setelah merasa tidak dapat bertahan, Abu Ubaidah kemudian menyerahkan jabatannya pada Mu adz. Mu adz menjalankan tugasnya dengan baik hingga dalam kepemimpinannya ia banyak mendapatkan keberhasilan.
Mu adz akhirnya meninggal karena penyakit Tha un. Anak dan istrinya pun meninggal karena penyakit itu.
Kerelaan hati seorang ibu harus kita miliki. Ridanya dapat menjadi penolong ketika kita meninggal dunia.
P ada zaman Rasulullah, ada seorang pemuda
yang sedang menghadapi sakaratul maut. Rasulullah datang untuk menjenguknya. Beliau berkata pada si pemuda, Hai pemuda, ucapkanlah La ilaaha illallah (tiada Tuhan selain
Allah). Tapi, pemuda itu tak dapat mengucapkannya. Lidahnya kelu meskipun sudah berusaha beberapa kali.
Rasulullah lalu berkata, Apakah ibu pemuda ini masih hidup"
Lalu terdengar sebuah jawaban dari seorang wanita, Saya adalah ibu dari pemuda ini.
Lalu Rasulullah bertanya, Apakah kamu rela dengan anakmu ini"
Tidak, saya tidak bertegur sapa dengannya selama enam tahun, jawab wanita itu.
Rasulullah lalu meminta wanita itu memaafkan putranya. Ia pun akhirnya mengabulkan permintaan beliau. Setelah itu, Rasulullah berkata pada si pemuda, Apa yang kau lihat sekarang"
Saya sedang melihat seorang laki-laki berwajah buruk dan berbau busuk. Sekarang ia sedang mencekik saya, kata si pemuda.
Rasulullah lalu berkata, Hai pemuda, berdoalah mengikutiku, Ya Allah yang menerima amal yang sedikit dan memaafkan dosa yang banyak, terimalah amalku yang sedikit dan ampunilah dosaku yang banyak.
Pemuda itu lalu mengikuti doa yang diucapkan Rasulullah. Setelah pemuda itu membacanya, Rasulullah berkata, Sekarang, apa yang kau lihat"
Saya melihat seorang laki-laki berwajah putih bersih dan bau tubuhnya sangat harum. Ia berbuat baik pada saya.
Tak lama kemudian, pemuda itu meninggal dunia. karena telah mendapat ampunan dari Allah karena ibunya telah rida padanya.
Kecerdasan Sang Khalifah Ahad (Kisah Teladan Lainnya)
D ahulu ada seorang saudagar kaya yang
hendak meksanakan ibadah haji. Namun, ia bingung dimana harus menyimpan sisa uang yang dimilikinya.
Ia lalu pergi ke luar mencari tempat yang dianggapnya paling aman. Akhirnya, ia sampai di padang pasir. Di sana ia melihat sebuah pohon Khuru . Ia pun segera menggali tanah di bawah pohon itu dan menyimpan uangnya. Kini, ia dapat pergi haji dengan perasaan tenang.
Sekembalinya dari haji, ia segera menuju ke pohon Khuru untuk mengambil uangnya. Namun setelah menggali, uangnya tidak ada. Ia pun menangis. Lalu, ia menceritakan masalahnya itu pada para sahabatnya.
Sahabatnya menyarankan agar ia meminta pertolongan Khalifah Adhudid Daulah. Ia pergi ke tempat khalifah dan menceritakan apa yang dialaminya.
Khalifah lalu mengumpulkan semua tabibnya seraya berkata, Hai para tabib, adakah di antara kalian yang mengobati pasien dengan akar pohon Khuru "
Kecerdasan yang dimiliki manusia adakalanya dapat membantu memecahkan suatu masalah.
Salah seorang tabib lalu menjawab, Saya, Tuan.
Siapakah orang yang pernah kamu obati itu" tanya khalifah.
Salah seorang pembantumu, jawab tabib. Raja lalu menyuruh pengawal memanggil pembantunya tersebut.
Setelah pembantu itu menghadap, khalifah bertanya, Dari mana kamu mendapatkan akar pohon Khuru "
Pembantu itu menjawab, Dari penjual permadani.
Khalifah lalu menyuruh pengawalnya mendatangkan penjual permadani itu. Tak lama, penjual permadani datang. Hai penjual permadani, dari mana kamu mendapatkan akar pohon Khuru itu" tanya Khalifah.
Penjual permadani itu menunjuk suatu tempat di padang pasir. Khalifah memerintahkan penjual permadani itu untuk pergi ke sana. Saudagar itu pun mengikutinya. Akhirnya, terbukti bahwa si penjual permadanilah yang mengambil uang itu. Uang milik saudagar yang telah ia ambil pun harus dikembalikan.
Minggu Keempat Sepertiga Al-Quran Senin (Al-Quran/ Hadits) Selasa (Akidah/ Keimanan)
Ucapan Penuh Keyakinan A bu Sa id ra bercerita bahwa pada suatu hari
seorang laki-laki mendengar orang lain membaca Qul huwallahu Ahad... hingga selesai. Bacaan itu diulangnya berkali-kali. Laki-laki ini merasa heran.
Lalu pada pagi harinya ia pergi menemui Rasulullah dan menceritakan apa yang telah didengarnya. Laki-laki ini merasa seakan-akan amalan orang yang membaca Qul huwallahu Ahad hingga selesai dan berulang-ulang itu tidak begitu besar pahalanya.
Rasulullah lalu bersabda, Demi Zat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya. Sesungguhnya surat itu sebanding dengan sepertiga Al-Quran.
Mendengar penjelasan Rasul, laki-laki itu sangat terkejut. Ia juga menyesal telah menganggap remeh amalan orang yang telah membaca surat Al-Ikhlas yang didengarnya semalam. Padahal, orang tersebut telah membacanya berulang-ulang. Tentulah pahala yang diperolehnya akan berlipat ganda.
Bacaan Al-Quran, meskipun pendek, sesungguhnya memiliki nilai dan pahala yang besar di sisi Allah SWT.
J abir bercerita bahwa suatu hari ia bersama
Nabi saw dan rombongan baru kembali dari peperangan. Mereka sampai di sebuah lembah yang banyak ditumbuhi pohon berduri. Lalu Nabi menyurh sahabatnya untuk berteduh di bawah pohon. Beliau sendiri ikut berteduh. Lalu Nabi menggantungkan pedangnya di pohon. Semua rombongan pun tertidur. Tak lama kemudian, seorang laki-laki musyrik datang. Sedangkan pedang Nabi masih tergantung di pohon.
Laki-laki itu kemudian menghunus pedangnya. Ia lalu berkata dengan nada kasar pada Nabi, Takutkah engkau padaku"
Tidak, jawab nabi Siapa yang dapat mencegahmu dari seranganku ini" tanya laki-laki itu.
Dengan nada penuh keyakinan, Nabi menjawab, Allah.
Mendengar jawaban Nabi yang penuh keyakinan, seketika itu pedang di tangan laki-laki itu terjatuh dari tangannya. Lalu Nabi mengambil pedang itu. Beliau mendekat ke arah laki-laki musyrik itu seraya berkata, Siapakah yang dapat mencegah kamu dari seranganku ini"
Kalimat Allah SWT yang diucapkan dengan penuh keyakinan akan melahirkan kekuatan yang mampu menggetarkan musuh.
Rabu (Fiqih/ Ibadah) Shalat Seperti
Rasulullah saw Daging Menjijikkan
Kamis (Akhlak) Engkau sebaik-baik pemegang pedang itu, kata laki-laki itu dengan nada ketakutan dan tubuh gemetar.
Beliau lalu bersabda, Hendaknya kamu menyaksikan bahwa tiada Tuhan selain Allah. Dan bahwasannya saya adalah utusan-Nya.
Tidak. Tetapi saya berjanji tidak akan memerangi Anda dan tidak akan berkomplot dengan orang-orang yang memerangi Anda, jawab laki-laki itu.
Setelah mendengarkan ucapan laki-laki musyrik itu, Nabi saw kemudian membiarkannya pergi.
S uatu Ketika Rasulullah memasuki sebuah
masjid. Seorang laki-laki juga memasuki masjid dan mengerjakan shalat. Selesai shalat, ia mendatangi Rasulullah dan mengucapkan salam kepada beliau.
Rasulullah menjawab salamnya dan bersabda, Kembali dan shalatlah, kamu belum shalat. Laki-laki itu pun kembali shalat. Lalu ia kembali
Mendirikan shalat harus sesuai dengan yang ajaran Rasulullah saw.
mendatangi Rasulullah dan mengucapkan salam. Rasulullah menjawab salam dan bersabda, Kembali dan shalatlah. Kamu belum shalat. Demikian ucap Rasulullah sampai tiga kali.
Laki-laki itu lalu berkata, Demi Allah, aku tidak dapat shalat lebih baik dari ini. Ajarilah aku shalat.
Rasulullah lalu bersabda, Apabila kamu berdiri untuk shalat, bertakbirlah. Kemudian, bacalah sebagian Al-Quran yang kau bisa. Kemudian, ruku lah dengan tuma ninah, I tidal, berdiri lagi dengan tuma ninah, dan bersujudlah. Lalu, bangunlah kamu dari sujud hingga duduk. Lakukanlah itu dalam shalatmu. Laki-laki itu lalu mengerjakan shalat seperti yang diajarkan Rasulullah.
M embicarakan kejelekan orang lain sangat
dilarang ajaran Islam. Orang yang membicarakan kejelekan orang lain diibaratkan memakan bangkai saudaranya sendiri.
Suatu ketika, Khalid Aririb i masuk ke sebuah masjid Jami (besar) untuk beribadah. Namun, ia merasa terganggu ketika mengetahui beberapa orang sedang membicarakan kejelekan orang lain. Khalid lalu berkata pada mereka, Berhentilah mambicarakan orang lain. Hal itu dilarang oleh Islam.
Seketika pula orang-orang itu berhenti berbicara. Namun, mereka tidak lantas bubar. Mereka malah membicarakan orang yang lainnya lagi. Begitu seterusnya hingga akhirnya Khalid masuk dalam pembicaraan mereka.
Pada malam harinya, Khalid bermimpi buruk. Dalam mimpinya itu ia didatangi seorang laki-laki berperawakan tinggi besar dan berkulit hitam. Laki-laki itu datang membawa sebuah talam yang berisikan daging babi. Lalu dengan nada kasar orang itu berkata, Hai Khalid, makanlah daging babi ini!
Demi Allah, saya tidak akan memakannya, jawab Khalid.
Salamah bin Al-Akwa (Pahlawan Pejalan Kaki Terbaik)
Jumat (Kisah Para Sahabat)
Membicarakan kejelekan orang
lain adalah hal yang sangat dibenci oleh Allah SWT. Orang yang membicarakan orang lain diibaratkan sedang memakan bangkai saudaranya sendiri.
Laki-laki itu lalu membentak Khalid, Makanlah! Karena kamu telah makan yang lebih keji dari ini. Kamu telah ikut membicarakan kejelekan orang lain.
Demi Allah, aku tidak akan memakan daging itu, jawab Khalid.
Laki-laki itu bertambah marah ketika Khalid menolak perintahnya. Ia segera mengambil daging babi itu dan menyuapkannya ke mulut Khalid.
Lalu Khalid pun terbangun dari tidurnya. Ia merasa jijik dengan daging babi yang telah dimakan dalam mimpinya. Dan ia sangat sulit untuk menghilangkan ingatan itu. Selama 30 hingga 40 hari, setiap makan, Khalid masih merasakan bau busuk babi dalam mulutnya.
Dan sejak itu ia pun menyadari tidak akan lagi masuk dalam pembicaraan yang membicarakan kejelekan orang lain.
S alamah adalah seorang pemanah bangsa Arab
yang terkemuka. Ia adalah tokoh yang dikenal berani, dermawan, dan gemar berbuat kebajikan. Setelah masuk Islam, ia mengerahkan segenap hidupnya untuk berjuang di jalan Allah.
Salamah dikenal sebagai tokoh paling mahir dalam peperangan jalan kaki, memanah, serta melemparkan tombak dan lembing. Dalam peperangan, ia selalu menggunakan siasat gerilnya. Saat musuh datang menyerang, ia menarik pasukannya mundur. Namun jika musuhnya berhenti atau istirahat, ia dan pasukannya bergegas menyerang.
Siasat jitu saat melawan musuh yang dimiliki Salamah telah membuatnya mendapatkan gelar kehormatan dari Nabi saw, yaitu sebagai pahlawan pejalan kaki terbaik.
Kepala Kambing Berpindah-pindah Sabtu (Kisah-Kisah Menakjubkan)
Dengan siasatnya tersebut, ia berhasil menghalau tentara yang menyerang Madinah di bawah pimpinan Uyainah bin Hishan al-Fizari. Kala itu perang Dzi Qarad. Dengan keberhasilannya itu, Rasulullah menyatakan kepada para sahabatnya bahwa tokoh pasukan jalan kaki terbaik yang dimiliki oleh Islam adalah Salamah bin Akwa .
Setan Cabul 2 Wiro Sableng 001 Empat Berewok Dari Goa Sanggreng Pendekar Seribu Diri 4
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama