Ceritasilat Novel Online

Aileen 3

Aileen Karya Sherls Astrella Bagian 3


ingin mengantarmu." Setidaknya Aileen perlu meyakinkan diri Evans ada di
sini untuknya. "Tidak," Evans menolak tegas, "Akulah yang ingin melihatmu naik ke
kamarmu," dan ia menegaskan, "Aku tidak akan pergi sebelum kau masuk
kamar." Aileen menatap Evans. Ia enggan berpisah dengan Evans. Ia takut ia
tidak akan dapat melihat Evans seperti ini lagi.
"Beristirahatlah, Aileen," Evans memerintah, "Aku tidak ingin kau kecapaian."
Dengan enggan Aileen meninggalkan Evans.
181 Fb.me/overebook "Aileen!" Evans menahan Aileen, "Selamat malam," ia mencium kening gadis
itu dan berpesan, "Aku akan menanti sampai kau sudah ada di dalam kamar."
Aileen melangkahkan kaki menjauhi Evans dengan enggan. Namun ia tidak
mempunyai pilihan lain. Dengan sama enggannya, ia membuka jendela
kamarnya. Evans masih di bawah seperti janjinya. Ia tersenyum ketika melihat
sosok Aileen. Senyumnya mengembang ketika ia melambaikan tangan.
Aileen membalas lambaian itu. Matanya memperhatikan Evans memasuki pintu
mobil yang sudah terbuka untuknya. Hatinya sedih mengikuti mobil keluarga
Renz meninggalkan halaman rumah dan menghilang di belokan.
Aileen takut. Ia tidak berani menghadapi hari esok.
Andai memungkinkan, ia ingin waktu berhenti di detik ini juga.
"Evans"," Aileen ingin pemuda itu tinggal di sisinya. Ia membutuhkan segala
rasa aman yang bisa diberikan pemuda itu.
Ketukan di pintu menyadarkan Aileen akan kenyataan.
"Tuan dan Nyonya ingin bertemu Anda," seorang pelayan memberitahu.
Aileen tahu cepat lambat saat ini akan tiba.
"Bagaimana raportmu?" tanya Josef begitu Aileen memasuki ruangan.
182 Fb.me/overebook "Aku berhasil mempertahankan posisiku," Aileen yakin bukan ini alasan
mereka memanggilnya. "Bagus," Fanny LaSalle puas, "Apa kau sudah menemukan pekerjaan?"
"Belum," Aileen menjawab jujur, "Aku masih mencari."
"Bekerjalah dulu untuk beberapa tahun sebelum kau menikah," Fanny
menyarankan "Kau masih muda. Jangan sia-siakan masa mudamu."
"Aku mengerti, Papa."
"Besok keluarga Renz akan datang," Josef akhirnya berbicara pada point utama,
"Aku ingin kau menjaga sikapmu. Jangan melakukan hal yang yang memalukan
lagi!" "Aku mengerti," Aileen memahami dengan baik makna di balik perkataan itu.
"Sekarang kau boleh tidur," kata Josef lagi.
"Selamat malam, Papa, Mama. Semoga kalian bermimpi indah," kata Aileen
sopan dan meninggalkan ruangan.
"Dasar anak tidak tahu diri!" Aileen mendengar omelan ibunya dan ia
mempercepat langkah kakinya.
Aileen bersandar di pintu kamarnya. Hatinya terasa pedih tapi ia sudah tidak
dapat menangis lagi. 183 Fb.me/overebook Dengan tenang ia mengeluarkan laptopnya dan memasangnya di meja tulis.
Aileen melihat data foto-foto kelulusannya beberapa hari lalu. Itu adalah fotofotonya bersama kawan-kawannya dan mungkin foto terakhir mereka. Semakin
Aileen membukanya, semakin pedih hatinya. Dari sekian ratus foto, hanya ada
foto-fotonya bersama kawan-kawannya.
Aileen menengadah pada foto wisuda Denise dan orang tuanya yang bangga di
atas meja tulisnya. Ibunya, tanpa sepengetahuannya dan tanpa seijinnya,
memasang foto putri kebanggaan mereka di dalam kamarnya. Aileen tidak tahu
apa tujuan mereka memasang foto itu di sana namun ia tahu ia tidak mempunyai
suara untuk menolak. Akankah ada foto wisudanya bersama kedua orang tuanya yang berdiri di
sisinya dengan bangga seperti itu"
Aileen tahu hal itu mustahil. Wisudanya sudah usai. Bahkan Evans yang
sengaja meluangkan waktu untuk memberinya buket bunga di hari wisudanya,
tidak menyadari ketidakhadiran orang tuanya, mengapa orang lain harus tahu"
Sipakah yang patut disalahkan atas ketidakadilan ini"
Tidak ada! Hanya sifatnya yang kaku, seperti yang selalu diomelkan ibunya,
inilah yang patut disalahkan.
Mengapa dia tidak merengek ketika orang tuanya mengomelkan biaya yang
harus mereka keluarkan untuk hadir di wisudanya" Mengapa ia tidak merayu
mereka ketika mereka menolak hadir bersama"
184 Fb.me/overebook Ia dan Denise bersekolah di universtitas yang sama. Ia dan Denise hanya
berbeda dua tahun! Dalam dua tahun ini kondisi keuangan mereka tidak
memburuk sehingga kedua orang tuanya tidak dapat membiayai perjalanan
mereka untuk hadir di wisudanya. Selain itu, mereka juga tidak pernah
mengeluarkan uang untuk kuliah dan biaya hidup sehari-harinya.
Tidak bisakah mereka mengumpulkan uang dari uang yang seharusnya mereka
keluarkan untuknya" Tidak bisakah mereka menyisihkan uang demi menghadiri
satu-satunya wisuda putri bungsu mereka"
Percuma saja sekarang ia mengomel. Tidak ada gunanya ia mengeluh. Semua
telah terjadi. Dan bila ada yang patut disalahkan, maka orang itu adalah dirinya
sendiri. Salahnya sendiri! Mengapa ia memutuskan untuk membiayai sendiri seluruh
biayanya ketika orang tuanya mengeluh besarnya biaya yang harus mereka
keluarkan untuk membayar uang kuliah dan biaya kehidupan sehari-harinya"
Ia tidak mengerti mengapa orang tuanya lebih mencintai Denise. Ia tidak dapat
memahami apa kesalahannya sehingga mereka selalu menganggapnya sebagai
kotoran di mata. Sejak kecil ia tidak pernah mendapatkan apa yang Denise dapatkan. Ia hanya
mendapatkan bekas Denise. Itupun bila Denise merelakannya.
Hampir seluruh baju yang pernah ia kenakan adalah baju warisan " warisan
masa muda bibi-bibinya. Hanya segelintir baju baru yang ia miliki.
185 Fb.me/overebook "Tidak perlu membuang uang untuk membeli baju Aileen. Aileen bisa
mengenakan baju bekas Denise yang sudah tidak cukup." Aileen sering
mendengar ibunya mengucapkannya. Tidak jarang pula ketika membeli baju
baru untuk Denise, ia menghibur Aileen, "Mama juga ingin membelikanmu baju
yang sama tetapi Mama tidak bisa. Mama harus berhemat. Kau bisa mengerti
Mama, bukan" Kau bisa mengenakannya kalau baju itu sudah kekecilan untuk
Denise." Ketika Aileen masih kecil ia bisa memahaminya. Ia mengerti ibunya
terpaksa melakukannya demi berhemat. Ia mengerti membeli baju baru ketika ia
bisa mendapatkan baju bekas adalah sebuah pemborosan. Namun ketika ia
sudah tidak dapat dibohongi lagi ketika ia menginjak remaja. Sering ia melihat
ibunya dan Denise pulang membawa setumpuk tas dari berbelanja. Sering ia
melihat mereka saling memamerkan nilai baju atau perhiasan yang mereka baru
saja beli. Sering pula ia melihat mereka terlihat kian bersinar dengan perhiasanperhiasan yang mereka kenakan. Dan sering pula ia merasa mereka bagaikan
toko perhiasan berjalan dengan rentengan gelang di tangan mereka, cincincincin berlian di jari-jari mereka, batu permata besar di telinga mereka, dan "
tentu saja " tidak ketinggalan kalung emas bertahtahkan batu mulia di leher
mereka. Saat itu Aileen hanya bisa berpikir, "Tidak bisakah Mama menyisihkan sedikit
jatah belanjanya untuk membeli baju baruku?"
Kemudian tibalah saat mereka menginjak bangku kuliah.
Ketika Denise berangkat kuliah, Aileen dapat mendengar orang tuanya tiada
henti-hentinya membanggakan Denise kepada setiap orang. Saat itu rasanya
tiada hari ia tidak mendengar mereka menyebut betapa bangganya mereka pada
putri mereka yang cantik dan cerdas itu.
186 Fb.me/overebook Kemudian tibalah saatnya ia menginjak bangku kuliah. Aileen tidak
mengharapkan banyak ketika mereka mengijinkannya kuliah di luar negeri.
Namun ia tidak pernah menduga inilah awal keluhan orang tuanya yang tidak
berkepanjangan. Setiap saat mereka selalu mengeluhkan besarnya pengeluaran mereka. Setiap
saat mereka mengeluhkan ketatnya keuangan mereka. Namun, setiap saat pula
Aileen melihat ibunya dan Denise berjalan-jalan di kawasan pertokoan elit. Dan
setiap saat rentengan berlian tidak meninggalkan mereka.
Selama empat tahun ia meninggalkan rumah, ia tidak pernah berkeinginan
pulang. Ia memang enggan bertemu dengan orang tua yang hanya tahu
memarahinya dan tidak pernah memujinya tak peduli prestasi yang ia raih.
Tetapi, bukan itu satu-satunya alasan keengganannya pulang. Ia harus
menghemat setiap sen yang ia peroleh dengan susah payah demi kelanjutan
kuliahnya. Sering dalam tahun-tahun terakhir ini Aileen bertanya-tanya mengapa orang
tuanya tidak memecat salah seorang pelayan mereka" Apakah mempekerjakan
seorang pelayan lebih penting dari masa depan putrinya" Mengapa ibunya tidak
menjual perhiasan-perhiasannya yang mahal itu untuk " setidaknya "
membiayai perjalanan mereka ke wisudanya" Apakah bisnis keluarga mereka
telah sedemikian buruknya sehingga mereka tidak dapat membeli tiket pesawat
pulang untuknya" Aileen tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang menggantung di
kepalanya itu namun ia dapat memastikan besarnya cinta kedua orang tuanya
pada Denise. 187 Fb.me/overebook Aileen tidak pernah mendengar mereka mengeluhkan Denise tidak peduli
betapa pun egoisnya Denise. Aileen tidak pernah melihat orang tuanya
memarahi Denise walau hingga ia menikah, ia tidak pernah bekerja.
Ini semua adalah salahnya sendiri, Aileen menyadari. Mengapa ia tidak pandai
merengek" Mengapa ia tidak bisa bermanja-manja pada orang tuanya"
Bukankah itu yang selalu digunakan Denise untuk mendapatkan apapun yang
diinginkannya" Tetapi, Aileen juga menyadari, ia bukanlah gadis seperti itu,
gadis yang bermulut manis ketika menginginkan sesuatu.
Sialnya, orang-orang pada umumnya menyukai gadis yang pemanja.
Akankah Evans memilih Denise"
Aileen termenung. Satu yang jelas, ia bukan tipe gadis Evans. Sejauh yang Aileen ketahui, para
gadis Evans adalah wanita cantik yang glamour dan seksi. Dan, dari penampilan
mereka, Aileen percaya mereka adalah wanita yang tahu bagaimana
memanfaatkan pesonanya untuk mendapatkan keinginannya " persis seperti
Denise! Evans sebagai seorang presiden direktur muda pasti menginginkan seorang
pendamping yang dapat ia banggakan. Dari sekian wanita, ia pasti memilih
wanita cantik yang menarik dan pandai.
Semakin Aileen memikirkannya, semakin sedih hatinya. Semakin ia merasakan
bedanya cinta kasih orang tuanya, semakin putus asa ia.
188 Fb.me/overebook Di saat ini ia ingin Evans ada di sisinya. Ia ingin memeluk Evans erat-erat.
"Jangan khawatir. Semua akan baik-baik saja."
Bisakah ia berpegang pada pernyataan itu" Bisakah ia menghapus segala
keraguannya demi pernyataan itu"
Aileen ingin mencoba. Ia ingin memberi dirinya sendiri kesempatan. Namun ia
terlalu menyadari kenyataan hingga takut menyongsong hari esok. Tak sampai
setahun lalu Geert Balkanende juga menemui orang tuanya dengan tujuan yang
serupa dengan Evans. Kala itu Geert percaya bila ia berhasil mendapatkan
dukungan orang tuanya, maka mendapatkan hatinya hanyalah masalah waktu.
Waktu itu Geert tergila-gila padanya. Segala hal telah dilakukannya untuk
menaklukannya. Segala cara telah diupayakannya untuk mendapatkan hatinya.
Namun, sayangnya, ia tidak pernah berhasil menanamkan benih cinta di
hatinya. Sekarang Evans" Aileen tidak tahu bagaimana pemuda itu memandangnya. Ia
tidak mengerti bagaimana posisinya di dalam hati pemuda itu. Di mulutnya, ia
selalu mengatakan ia serius ingin menikahinya. Di sikapnya, ia menunjukkan
perhatiannya. Namun ia tidak pernah mengutarakan perasaannya!
Seorang gentleman tidak pernah sadar ketika ia membuat hati seorang wanita
tergetar oleh tindakannya. Seorang gentleman tidak pernah tahu seorang wanita
telah jatuh hati padanya hanya karena sanjungannya.
Evans adalah seorang gentleman. Ia tahu bagaimana menghormati seorang
wanita. Ia adalah seorang yang berbakat dalam menyanjung seorang wanita.
189 Fb.me/overebook Evans juga seorang businessman yang tahu cara mengontrol situasi. Ia adalah
seseorang yang menyadari pesonanya.
Dalam kehidupannya, berpuluh-puluh wanita jatuh cinta pada pesonanya.
Dalam kesehariannya, berpuluh-puluh wanita mencoba mendapatkan
perhatiannya. Bagi Evans, menghadapi para wanita pemikat adalah makanan
sehari-hari. Karenanya, Aileen menegaskan pada dirinya sendiri dengan sedih, "Aku bukan
siapa-siapa." Kecuali kotoran di mata orang tuanya.
Aileen menatap kopernya di lantai. Ia enggan membongkar isi koper itu. Sama
enggannya dengan ketika Evans menyuruhnya mengepak semua barangbarangnya di rumah keluarga Wilder.
Bertentangan dengan keinginan Evans, Aileen hanya membawa pulang barangbarang yang sudah tidak ia perlukan lagi.
Walau enggan pulang, Aileen menyadari hanya tempat inilah yang bisa menjadi
gudangnya hingga ia meninggalkan nama LaSalle. Maka, Aileen berlutut di
lantai dingin dan membongkar isi kopernya.
"RatuBuku 190 Fb.me/overebook Chapter 12 "Kudengar hari ini Evans akan datang membicarakan rencana perkawinan
dengan seorang LaSalle."
Aileen melihat Denise dengan enggan. Hanya itukah yang bisa ia ucapkan
dalam pertemuan pertama dengan adik yang tidak dilihatnya untuk beberapa
waktu" "Menurutmu siapa yang akan ia nikahi?" Denise duduk di tempat tidur Aileen.
Aileen tidak ingin menjawab. Ia melihat Denise mulai memeriksa barangbarangnya dengan penuh ingin tahu.
Aileen tidak mengerti mengapa bisa ada seorang yang sedemikian uniknya.
Denise selalu murka bila ia memasuki kamarnya tanpa mengetuk pintu terlebih
dahulu. Denise selalu mengomel ketika ia menyentuh barangnya tanpa
seijinnya. Namun, Denise selalu memasuki kamarnya tanpa mengetuk pintu dan
selalu memeriksa barang-barangnya tanpa seijinnya. Denise juga tanpa
persetujuannya, mengambil barangnya yang ia minati.
"Aku tidak tahu," Aileen menjawab jujur.
"Apa menurutmu ia ingin menikahiku?" Denise bertanya penuh antusias.
"Kau sudah menikah," Aileen mengingatkan dengan nada dingin.
191 Fb.me/overebook "Geert, maksudmu!?" suara Denise meninggi menunjukkan
ketidakpercayaannya, "Dia adalah pria yang paling membosankan yang pernah
kutahu. Kau bisa memilikinya kalau kau mau."
Untuknya" Dalam hati Aileen tersenyum sinis. Tidak biasanya Denise
merelakan barang yang sudah tidak diminatinya lagi. Bahkan baju yang sudah
kekecilan pun tidak pernah Denise relakan untuknya.
"Geert benar-benar membosankan. Tiap hari kerjanya hanya mengomel,"
Denise untuk pertama kalinya mengeluhkan Geert kepada Aileen, "Dia adalah
pria yang terpelit di dunia! Keluarganya kaya raya seperti itu tetapi ia tidak
pernah rela mengeluarkan uang walau hanya satu sen!"
Aileen sudah mengetahuinya jauh sebelum Denise mengenal Geert. Sifat hemat
Geert yang keterlaluan inilah yang membuat Aileen tidak pernah benar-benar
terkesan padanya. Ketika menemaninya berbelanja, Geert selalu mengomentari
barang-barang yang ia pilih walau Aileen selalu membayar sendiri barang
belanjaannya. Dibandingkan kualitas, Geert lebih menyukai harga.
Aileen tidak pernah meminta Geert memberinya sesuatu. Geert juga tidak
pernah memberinya hadiah. Namun Geert selalu berkata seakan-akan ia sering
meminta barang mahal. Aileen mengakui dalam beberapa kesempatan ia
mengutarakan keinginannya akan sesuatu tetapi Aileen tidak pernah berniat
menyuruh Geert membelikan barang itu untuknya. Aileen hanya
mengutarakannya seperti yang selalu ia lakukan kepada Sigrid ketika ia tertarik


Aileen Karya Sherls Astrella di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

akan sesuatu. Aileen hanya berbagi dengan teman!
Karena sifat-sifat Geert inilah, Aileen tidak pernah merasa Denise dan Geert
adalah pasangan yang serasi. Karena perbedaan sifat mereka pula Aileen tidak
192 Fb.me/overebook terkejut mendengar keluhan Denise. Entah mengapa Aileen juga tidak terkejut
mendengar ketertarikan Denise pada Evans.
Aileen sudah mengetahui tujuan Denise pulang sejak ia mendengar
kedatangannya. Ia tidak perlu menebak alasan Denise ingin menjadi seorang
Renz. "Apa yang akan kaulakukan kalau Evans melamarmu?" Aileen tidak
dapat menahan keingintahuannya.
"Mudah. Aku akan menceraikan Geert," Denise menjawab ringan.
Ah, tentu saja. Itulah yang selalu dilakukan Denise ketika ia menemukan pria
yang lebh baik " dalam ukurannya, bukan"
"Jangan terus-terusan bermain komputer!" Denise melabrak, "Apa kau tidak
tahu berapa pengeluaran listrik kita tiap bulannya!" Pengeluaran kita selalu
membengkak selama kau ada! Apa sih yang kau cari di internet!?"
"Mencari pekerjaan," Aileen menjawab singkat.
Itulah seorang Aileen LaSalle di mata keluarganya. Ia adalah benalu di rumah
ini. Tidak ada yang bisa dilakukannya selain menghabiskan uang!
Bila ia adalah seorang parasit, Aileen berpikir, apakah Denise" Sejak
kelulusannya hingga pernikahannya, pekerjaan Denise hanya bersantai-santai di
rumah dan berbelanja di pertokoan elit.
"Sebaiknya kau segera menemukan pekerjaan," Denise memulai ceramahnya,
"Jangan terlalu pemilih. Yang terpenting adalah kau menemukan pekerjaan.
193 Fb.me/overebook Kasihan Papa dan Mama. Mereka sudah tua. Nanti kalau kau sudah mempunyai
pendapatan tetap, beri Papa Mama uang bulanan."
Aileen hanya mengangguk dengan memendam kekesalannya.
Mengapa Denise tidak perlu mencari pekerjaan" Mengapa Denise tidak pernah
berpikir untuk mengurangi beban orang tuanya" Lagipula, sebesar apapun
pendapatannya, ia tidak akan dapat menyaingi pendapatan usaha orang tuanya.
Seluruh pendapatan bulanannya tidak ada artinya bagi mereka.
Aileen, seperti biasa, hanya memendam kekesalannya. Demi menghindari
omelan yang lebih panjang, Aileen mematikan laptopnya.
"Sini aku lihat, pekerjaan apa yang kaupilih," Denise mendekat tepat ketika
laptopnya padam. "Pelit!" Denise mengeluh dengan nada manja khasnya.
Aileen meringkas laptopnya tanpa banyak bicara.
Denise mengalihkan perhatiannya pada buku-buku Aileen yang belum ia
simpan di atas meja. "Buku lagi" buku lagi"," komentar Denise, "Untuk apa kau membeli buku
sebanyak ini" Kau juga tidak mungkin membaca semuanya. Kau hanya
menghamburkan uang!"
Mana yang lebih berguna" Baju, perhiasan atau buku"
194 Fb.me/overebook "Aku membelinya dengan uangku sendiri!" Aileen ingin sekali berseru. Namun,
lagi-lagi, ia hanya memendamnya.
Aileen tidak mengerti apakah ini adalah sifatnya atau kebiasaannya. Aileen
hanya mengerti tidak ada gunanya ia mengutarakan semua emosi yang
terpendam ini. Baik Denise maupun orang tuanya tidak akan mendengarnya.
Bagi mereka, Aileen LaSalle selalu berbuat salah. Aileen LaSalle tidak pernah
membuat keputusan benar! "Mama pasti marah kalau melihat ini," Denise membuka buku-bukunya satu per
satu. Dan ia tidak pernah mengeluhkan belanjaan Denise yang selalu menumpuk
walau pada akhirnya Denise tidak pernah mengenakannya.
Aileen mengambil buku-buku di meja dan menyimpannya dalam laci meja yang
sudah penuh oleh buku. "Sebentar lagi Evans akan datang," Denise memperhatikan jam dinding dan ia
memperingati Aileen dengan tajam, "Jangan membuat malu lagi! Mama marah
besar waktu gosip itu beredar."
Aileen tahu. Mereka yang tidak pernah menanyakan kabarnya itu bahkan
sampai merepotkan diri dengan menelepon rumah keluarga Wilder hanya untuk
memarahinya. "Untung saja sampai sekarang tidak ada yang tahu siapa wanita dalam foto itu,"
lanjut Denise, "Kalau tidak, Papa pasti sudah mengusirmu."
195 Fb.me/overebook Aileen hanya berdiam diri. Ia bisa memastikan orang tuanya tidak akan
berkomentar bila gadis dalam gosip itu adalah Denise.
Bukankah ini yang selalu terjadi" Tidak peduli besarnya kesalahan yang
diperbuat Denise, mereka selalu berpihak kepadanya. Tidak peduli betapa
hebatnya keberhasilan yang ia capai, mereka selalu menganggapnya biasa.
Begitu besarnya beda perlakuan mereka sehingga Aileen sering bertanya-tanya
apakah ia adalah anak kandung LaSalle.
Terdengar suara mobil mendekat.
"Evans datang!" Denise langsung berlari ke pintu.
Aileen pun mengikuti langkah kaki Denise.
"Evans, lama tidak bertemu," Denise menyambut kedatangan Evans Renz
dengan manja. "Kau tambah lama tambah menarik saja."
Evans tertawa. "Apa aku juga menarik untukmu?"
"Tentu saja! Engkau adalah pemuda yang tampan dan menarik," Denise
memamerkan kekagumannya, "Apa mungkin ada wanita yang tidak jatuh cinta
padamu?" Lagi-lagi pujian manja Denise membuat Evans tertawa, "Engkau memang
pandai berbicara." Aileen hanya berdiri di sisi lain ruangan dan memperhatikan mereka.
196 Fb.me/overebook "Ayo kita menemui Mama," Denise merangkul lengan Evans, "Mereka sudah
menanti kedatanganmu," ia dengan tergesa-gesa menarik Evans ke ruangan
tempat kedua orang tuanya menanti kedatangan Evans.
Aileen memperhatikan Evans mengikuti Denise dengan senyum lebar " senyum
yang tidak pernah ia lihat.
Inilah Evans yang sesungguhnya, Aileen berpikir. Dan inilah tipe wanita yang
ia sukai, Aileen telah melihatnya dengan jelas.
Evans tidak pernah tertawa segembira itu bersamanya. Evans tidak pernah
terlihat sebahagia itu. Dan" Evans tidak pernah memujinya.
Apakah ia masih harus ke sana dan mendengar pembicaraan mereka" Aileen
bertanya-tanya. Apakah ia harus mendengar lagi pandangan orang tuanya akan
dirinya" Apakah ia harus menghadapi lagi kekalahan"
Tanpa ia sadari, kakinya sudah melangkah ke pintu ruangan tempat Denise dan
Evans menghilang. Aileen menatap pintu yang tertutup rapat itu dengan perasaan campur aduk. Ia
takut. Ia enggan. Ia sedih. Tapi ia juga ingin tahu.
Suara tawa riang dari dalam ruangan membuat Aileen merasa kian tersisihkan.
"Kau memang luar biasa. Tak heran Kathy begitu membanggakanmu."
Pujian senada! Aileen tersenyum sinis.
197 Fb.me/overebook Josef LaSalle pasti sedang berusaha mendapatkan hati Evans Renz.
"Bibi terlalu memuji," Evans merendahkan diri.
"Kurasa tidak," Fanny berkomentar, "Kau pasti tidak terpilih menjadi presiden
direktur karena orang tuamu."
"Tentu saja!" Denise langsung menyahut, "Evans ditunjuk menjadi presiden
direktur karena kemampuannya!"
"Kalian membuatku khawatir mengecewakan kalian."
"Aku tahu kau tidak akan pernah mengecewakan orang lain." Fanny berkata
mantap. Aileen juga mempercayainya. Evans adalah seorang pemuda yang tahu
bagaimana mendapatkan kepercayaan lawan bicaranya. Ia tahu dengan baik
bagaimana menguasai keadaan. Bagaimanapun juga ia juga adalah seorang
businessman yang pandai. "Jadi, apa yang membuatmu datang?" akhirnya Josef Renz bertanya.
"Aku ingin membicarakan rencana pernikahanku dengan Aileen," Evans
langsung berbicara pada topik utama tanpa mengetahui keadaan yang
sebenarnya. "Aileen?" Denise terkejut, "Apa hubunganmu dengan Aileen?"
198 Fb.me/overebook "Kurasa kalian pasti sudah tahu kami adalah kekasih."
"Kekasih!?" suara kekagetan Denise kian meninggi.
"Evans," Josef berkata bijaksana, "Aku mengerti kau merasa bertanggung
jawab atas gosip lalu. Aku ingin kau mengerti kami tidak menyalahkanmu atas
semua itu. Kejadian yang memalukan itu murni kesalahan Aileen. Aileen pasti
telah membuatmu kerepotan dengan menyebarkan gosip rendahan itu."
"Kami tidak meminta pertanggungjawabanmu atas masalah itu," Fanny turut
turun suara, "Kami juga sudah memarahi Aileen. Aileen pasti tidak akan
melakukan kebodohan yang sama."
"Itulah yang mereka lihat," hati Aileen memberitahu Evans dengan kecut.
Aileen ingin melihat reaksi Evans namun apa yang dapat diketahuinya dari
balik pintu yang tertutup rapat kecuali isi pembicaraan mereka"
"Itu bukan kesalahan Aileen. Berita itu adalah kenyataan."
"Evans," lagi-lagi Josef menasehati dengan bijaksana, "Kau memang seorang
yang baik hati. Kau rela mengorbankan dirimu sendiri demi Aileen. Aku benarbenar terharu. Tetapi, Evans, Aileen bukanlah gadis yang pantas untukmu. Ia
adalah seorang anak yang keras kepala dan egois."
"Benar," Evans mengakui, "Ia memang keras kepala."
Itukah seorang Aileen LaSalle di mata Evans Renz"
199 Fb.me/overebook "Kau tidak perlu menyelamatkan muka Aileen," Fanny juga menasehati Evans,
"Biarlah Aileen menanggung sendiri akibatnya. Ia berani berbicara besar maka
ia juga harus berani menanggung resikonya."
"Berita itu benar, Paman. Aku ingin meninggalkan status lajangku. Aku ingin
menjadi hubungan keluarga dengan LaSalle."
"Kami pun juga ingin hubungan keluarga kita menjadi lebih erat."
"Kalau kau ingin menikahi seorang LaSalle, mengapa harus Aileen?" tanya
Fanny. "Apa maksud Bibi?"
"Di antara Denise dan Aileen, siapakah yang ingin kaulindungi?"
"Mengapa Bibi menanyakannya?" Evans keheranan.
"Jawablah," desak Josef, "Siapakah di antara mereka yang membuatmu ingin
menjaganya" Siapa yang menurutmu lebih manis?"
"Tentu saja Denise."
Jawaban spontan itu mengirimkan sengatan tajam di dada Aileen sehingga
seluruh tubuhnya membeku.
"Denise adalah seorang wanita cantik yang mempesona. Ia memberikan kesan
mungil dan menggemaskan. Aku percaya tidak ada pria yang tidak ingin
melindungi seorang wanita semanis Denise."
200 Fb.me/overebook Ini adalah jawaban serupa yang diberikan Geert Balkanende setahun lalu.
"Bukankah lebih baik kau menikahi Denise?" tanya Josef.
"Maksud Paman?"
"Denise lebih cantik, dewasa juga lebih pandai dari Aileen. Ia pasti lebih bisa
membahagiakanmu daripada Aileen. Aileen hanyalah seorang gadis liar yang
menyusahkan. Ia bukan seorang yang bisa kau atasi. Kami sering dibuat marah
dan pusing tujuh keliling olehnya."
"Aku tidak ingin putriku menjadi penyebab rusaknya nama baik keluarga
Renz," tambah Josef. "Aileen terlalu liar untukmu. Sebaliknya, Denise adalah
seorang gadis manis yang penurut," dan ia mengingatkan, "Bahkan kau sudah
mengakuinya." "Denise sudah menikah, Bibi," Evans mengingatkan.
"Tidak apa-apa. Ia bisa menceraikan Geert dan menikah denganmu."
"Denise pasti lebih cocok untukmu daripada Aileen," Josef mengulangi
pendapatnya. "Aku percaya Denise bisa menjadi seorang istri yang kau
banggakan." Evans terperanjat. "Apakah kau akan melakukan itu, Denise?" ia
memperhatikan Denise lekat-lekat.
201 Fb.me/overebook Mata Aileen meredup. Hatinya hancur tetapi air mata kepedihannya terus
menyiksa bola matanya yang panas.
"Tentu saja," Denise menjawab manja, "Aku akan melakukan apa pun demi
engkau." "Mengapa ini harus selalu terjadi padaku!?" hati Aileen menjerit pedih,
"MENGAPA!!!?""
Aileen meninggalkan tempatnya berdiri. Ia tidak perlu mendengar jawaban
Evans karena ia sudah mendengarnya berpuluh-puluh kali. Ia tidak ingin
mendengar lagi jawaban yang menyakitkan itu terutama dari mulut satu-satunya
pria yang benar-benar ia cintai.
Evans tidak mempunyai alasan untuk menolak tawaran itu. Ia adalah seorang
pria normal, pria yang lebih menyukai wanita manja dan lemah.
Selalu dan selalu begini. Setiap teman prianya yang berkenalan dengan Denise
pasti lebih memilih Denise daripada dirinya. Selalu dan selalu orang tuanya
mengajukan Denise pada pemuda yang di mata mereka berpotensial. Selalu dan
selalu mereka berhasil membujuk pemuda-pemuda yang menjadi teman dekat
Aileen. Bahkan Geert Balkanende yang tergila-gila padanya sanggup mereka
taklukan apalagi seorang Evans.
Bukankah pemuda itu tidak melihatnya ketika ia bersama Denise" Ia bahkan
tertawa riang tanpa menyadari keabsenannya!
Aileen percaya satu-satunya pria yang membuat orang tuanya tidak berusaha
merebutnya dari sisinya adalah pria dari kalangan biasa atau ke bawah. Hanya
202 Fb.me/overebook pria-pria yang di mata mereka miskin itulah yang tidak pantas untuk putri
kesayangan mereka. Satu-satunya pria yang akan mereka restui untuknya adalah pria menengah ke
bawah. Sebelum mengetahui nama besar keluarga Balkanende, mereka mengacuhkan
Geert. Sebelum mengetahui usaha keluarga Balkanende, mereka memandang
rendah Geert. Hanya setelah mereka mengetahui siapa sebenarnya seorang
Geert Balkanende, nilai pemuda itu naik di mata mereka. Hanya setelah mereka
mengetahui Geert Balkanende adalah putra tunggal keluarga Balkanende yang
mempunyai nama harum di usaha pelayaran, mereka mulai merebut Geert untuk
Denise. Jika di awal Geert Balkanende hanya seorang pemuda dari luar negeri, maka
setelah mereka mengetahui Balkanende manakah Geert termasuk, Geert
Balkanende adalah seorang pemuda berpotensial yang pantas untuk Denise.
Sejak saat itu tidak ada saat tanpa orang tuanya mengumandangkan keunggulan
Denise dibandingkan dirinya. Sejak saat itu pula tiada kesempatan yang disiasiakan orang tuanya untuk mengajukan Denise. Sejak saat itu pula Denise tiada
henti-hentinya mendekati Geert.
Aileen tidak pernah mempedulikan perlakuan mereka saat itu. Ia juga telah
terbiasa oleh tingkah laku mereka untuk merasa sakit hati. Apa yang mereka
lakukan pada saat itu adalah cerita lama. Demikian pula yang baru saja terjadi.
Suami istri LaSalle mengunggulkan putri pertama mereka ketika seorang
pemuda menunjukkan ketertarikannya pada sang putri pembangkang.
203 Fb.me/overebook Karena itulah, "Kau juga bukan untukku, Evans," bisik Aileen dari balik jendela
kamarnya ketika ia melihat pemuda itu meninggalkan rumah dengan tergesagesa.
Akhirnya sebulir air mata lepas dari ujung mata Aileen.
"RatuBuku 204 Fb.me/overebook Chapter 13 Aileen duduk termenung memandang air mancur di tengah taman. Sudah lama


Aileen Karya Sherls Astrella di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

ia tidak duduk di taman kota ini, taman kota yang penuh kenangan manis. Enam
bulan tepatnya ia meninggalkan kota ini. Itu artinya enam bulan sudah ia tidak
bertemu Evans. Banyak sudah yang terjadi dalam enam bulan ini dan tak terhitung lagi hal yang
telah berubah dalam waktu setengah tahun ini. Tetapi ketika Aileen memandang
kembali kejadian lampau, peristiwa itu serasa baru kemarin terjadi.
Enam bulan, setelah mendengar pembicaraan Evans dan orang tuanya, Aileen
menyiapkan koper. Ia berencana meninggalkan rumah. Ia tidak sanggup lagi
hidup bersama keluarganya. Ia tidak sanggup lagi menanggung perasaan
kecewa dan sedih di hatinya. Ia lebih tidak sanggup melihat pernikahan Denise
dan Evans. Ketika Geert "mengkhinanati"nya, Aileen menolak menghadiri pernikahan
mereka karena ia enggan melihat kebanggaan orang tuanya akan pernikahan
putri kesayangan mereka. Kali ini ia menolak hadir karena hatinya terlalu sakit
untuk merestui pernikahan Evans dengan wanita lain terutama Denise. Kali ini
Aileen tidak akan menghadiri pernikahan Denise tak peduli siapapun yang
membujuknya, tak peduli betapa menyebalkannya omelan orang lain.
Sebelum niat Aileen kesampaian, orang tuanya dan Denise mendahuluinya.
Mereka memanggil dan memarahinya atas gosip antara dia dan Evans yang
sudah terjadi sebulan sebelumnya.
205 Fb.me/overebook Aileen tidak terlalu kaget oleh panggilan mereka. Ketika orang tuanya
menelepon rumah keluarga Wilder, Aileen sudah tahu hal ini akan terus
menerus menjadi catatan hitamnya. Ketika ia pulang, ia juga sudah menduga
cepat atau lambat orang tuanya akan memarahinya lagi atas peristiwa itu. Ia
juga tidak terlalu kaget ketika kemarahan mereka berpuncak pada
pengusirannya. Hanya saja, Aileen tidak menduga ternyata di mata Evans, ia adalah seorang
gadis murahan yang mudah dibujuk dan dibawa pulang.
Sering, ketika ia teringat peristiwa lalu, Aileen menyalahkan dirinya sendiri.
Mengapa ia tidak pernah bersikap lebih tegas pada Evans" Ia selalu bisa
bersikap tegas pada pemuda-pemuda lain. Ia selalu bisa menguasai keadaan
ketika bersama pemuda lain namun mengapa tidak ketika ia bersama Evans!"
Mengapa ia selalu membiarkan Evans membuat keputusan untuknya" Mengapa
ia tidak pernah menolak ketika Evans memaksanya"
Memaksa" Evans tidak pernah memaksanya. Evans hanya menyuruhnya. Evans
hanya membuat keputusan untuknya. Evans hanya mengarahkannya. Ialah yang
selalu menuruti Evans. Dia seorang yang melakukan permintaan Evans tanpa
protes! Aileen memainkan cincin berlian di jari manis kanannya. Evans adalah orang
yang memasangnya. Evans juga menegaskan hanya dia seorang yang berhak
melepaskannya. Namun ia tidak harus mendengarnya bukan" Evans tidak akan
tahu bila saat ini ia melepaskannya. Evans juga tidak akan peduli. Hanya dia
yang masih berpegang pada perkataan Evans. Hanya dia seorang!
206 Fb.me/overebook Apakah gunanya sekarang ia mengeluhkan kelemahan pendiriannya di hadapan
Evans" Semuanya telah terjadi. Evans juga tidak akan kembali.
Entah bagaimana kabar Evans. Entah bagaimana pula perkembangan rencana
pernikahan Evans dan Denise.
Beberapa saat setelah ia meninggalkan rumah, gosip perceraian Denise tersebar
luas di seluruh pelosok dunia. Tiap orang sibuk membicarakan kaitan Evans
dengan perceraian mereka. Begitu ramainya pemberitaannya sehingga tak
seorang pun yang tidak mengetahuinya. Namun, beberapa saat setelahnya berita
itu menghilang dengan tiba-tiba. Setelahnya, ia tidak pernah lagi melihat Evans
masuk koran maupun gosip. Ia juga tidak mendengar gugatan cerai Denise.
Mungkinkah Evans menutup mulut semua orang demi nama baik Renz"
Mungkinkah Evans menyuruh Denise menunda pengajuan cerainya demi
mencegah gosip lebih lanjut" Bila dipikir-pikir, semua itu mungkin saja.
Denise dan Geert baru saja menikah. Usia pernikahan mereka tidak lebih
panjang dari usia jagung muda. Apa yang akan digosipkan orang-orang bila
mereka bercerai secepat itu" Bukankah orang-orang sering berkata bulan-bulan
pertama pernikahan adalah masa yang paling indah"
Mungkinkah pernikahan mereka dilangsungkan beberapa bulan setelah
perceraian Denise" Mungkinkah mereka akan memintanya datang ke
pernikahan mereka seperti ketika Denise memintanya hadir sebagai
pengiringnya di pernikahannya dengan Geert"
207 Fb.me/overebook Mengingat harga diri Kathy Renz dan sifatnya yang gila hormat, wanita itu pasti
tidak mau nama keluarga Renz ternoda. Ia dengan segala macam cara, pasti bisa
membuat Evans menunda pernikahannya.
Evans sama sekali tidak mau merepotkan dirinya ketika gosip tentang mereka
beredar. Tetapi ia langsung mengambil tindakan ketika gosip hubungannya
dengan Denise dibicarakan orang-orang. Evans mau melakukan segala sesuatu
untuk mencegah pandangan buruk orang lain pada Denise tetapi ia tidak mau
memusingkan diri dengannya.
Sakit" Hati Aileen selalu sakit setiap kali ia teringat akan mereka berdua.
Sering Aileen bertanya-tanya, dari sekian banyak perubahan, mengapa hanya
rasa sakit di hati ini yang tidak pernah berubah" Mengapa tidak sedikit pun ia
bisa melupakan Evans"
Ketika ia masih kecil, ia dapat dengan mudah melupakan Evans dan juga segala
khayalan-khayalannya akan pemuda itu. Kini, ketika ia menyadari dalamnya
perasaannya kepada pemuda yang memenuhi hidup hingga mimpi-mimpinya
itu, melupakan Evans adalah sebuah hal yang hampir mustahil. Tetapi Aileen
tetap ingin berusaha dan harus!
Ia masih ingin merajut kisah cinta yang indah. Ia masih ingin menikah dan
mempunyai anak-anak yang manis dan lucu. Karenanya, ia tidak bisa terus
terlena dalam khayalannya. Ia harus menemukan pria lain. Tetapi... akankah itu
terwujud" Dulu, ketika hatinya menjadikan Evans sebagai model pria idamannya, ia tidak
pernah menemukan pria yang dapat benar-benar ia cintai. Sekarang, ketika ia
208 Fb.me/overebook pernah hanya beda selangkah mendapatkan tipe kekasih idealnya, akankah
hatinya mau menambatkan diri pada pria lain"
Dalam jalan pintas terburuknya, Aileen berencana untuk menerima begitu saja
cinta pria yang menyatakan cinta padanya.
Melakukan tidak pernah semudah mengucapkan.
Di kantor tempatnya bekerja, ada beberapa pria yang dengan terus terang
menunjukkan ketertarikan mereka padanya. Beberapa juga sering mengajaknya
pergi. Namun setelah pergi sekali bersama mereka, Aileen kehilangan semua
niatnya untuk menerima ajakan mereka. Bahkan, Aileen mengakui, sekarang ia
jauh lebih parah dari sebelum ia bertemu Evans. Niatnya sering tiba-tiba hilang
tak lama setelah ia menerima ajakan mereka. Rekor tercepatnya adalah satu
menit dan yang terlama adalah satu hari!
Hanya satu yang membuatnya tetap pergi bersama mereka: keinginan untuk
melupakan Evans Renz! Tetapi itu tidak cukup untuk membuatnya memberi
kesempatan kedua. Keinginan itu tidak sekuat dan sedalam perasaan yang
memenuhi hati yang hancur ini!
Jalan paling akhir yang akan ia ambil, Aileen memutuskan, adalah menjadi
perawan seumur hidup! Hidup seorang diri tidak buruk. Ia bisa hidup bebas tanpa ada yang akan
mengatur. Ia bebas menghambur-hamburkan uangnya. Tidak ada yang
mengomel jika ia membeli banyak buku. Ia bisa membeli rumah sendiri dan
merenovasinya sesuka hati. Ia juga bisa mengumpulkan banyak uang untuk
209 Fb.me/overebook mendirikan panti asuhan. Ia juga bisa mengadopsi bayi bila ia benar-benar
menginginkan seorang anak. Ia pasti tidak akan kesepian!
Aileen memutuskan! Ia pasti akan mengecewakan Sigrid yang berusaha memperkenalkannya pada
teman-teman Mario, kekasihnya. Ia pasti akan mengecewakan Helena yang
membantunya mencari pria baik di antara para pelanggan restoran mereka.
Namun, Aileen tidak akan mengecewakan dirinya sendiri.
Aileen merasa ia lebih baik hidup sendiri daripada menikahi seorang pria yang
tidak ia cintai. Pria tersebut mungkin akan senang hidup bersamanya namun
apakah ia bisa tetap bahagia jika ia mengetahui sang istri tidak pernah
mencintainya" Daripada memaksa hatinya melakukan sesuatu yang sulit, lebih
baik ia mengisi hidupnya dengan hal-hal yang menyenangkan untuk melupakan
sakit di hatinya. Anak-anak asuhnya pasti bisa mengisi kehausan hatinya akan
cinta. Keceriaan mereka pasti bisa mengisi kehampaan hatinya.
Ia tidak akan memaksa lagi hatinya melupakan Evans. Akar cinta di dalam
hatinya sudah terlalu kuat untuk dicabut. Daripada memikirkan cara membuang
perasaan itu. Bukankah lebih baik ia memikirkan cara untuk mengalihkan
perhatiannya" Aileen memandang langit sore musim dingin yang gelap gulita. Matanya
terpaku pada bintang malam yang dengan malu-malu menampakan wajah dari
balik awan. Ia teringat saat Evans membawanya ke planetarium. Walau
menganggap melihat bintang adalah pekerjaan yang membosankan dan tiada
artinya, Evans dengan telaten menemani Aileen. Ia juga tidak berusaha
mengingatkan Aileen akan waktu yang telah mereka habiskan di sana. Ia hanya
210 Fb.me/overebook diam menemani Aileen memuaskan diri. Waktu itu Aileen begitu tersentuh oleh
ketelatenan Evans. Saat ini pun hatinya terharu teringat sikap Evans yang tidak
mungkin ia temui pada pria manapun.
Alangkah sangat menyenangkan bila ia sanggup melupakan kenangan pahit.
Alangkah sangat menyenangkan bila ia terus hidup bersama kenangankenangan bahagia bersama Evans.
Mungkin, saat ini hal tercepat yang bisa ia lakukan untuk memulihkan diri
adalah melupakan kenangan pahit bersama Evans dan terus mengenang
kenangan manis yang Evans berikan.
Aileen tidak melepaskan mata dari bintang-bintang yang menghiasi langit
malam. Keluarga Wilder tidak akan mencarinya. Mereka tahu ia pergi ke taman
kota. Ia juga berjanji akan pulang untuk makan malam.
Ini sungguh konyol! Wilder bukanlah keluarga kandungnya namun mereka
lebih mencintainya melebihi keluarganya sendiri. Ketika ia diusir orang tuanya,
Wilderlah yang menerimanya dengan tangan terbuka. Ketika ia tidak punya
tempat bersandar, Wilderlah yang menopangnya.
Keluarga inilah yang membuatnya terus bertahan hingga detik ini. Keluarga
inilah yang terus mendukungnya sehingga sekarang ia mempunyai karir yang
cukup menjanjikan. Keluarga ini pula yang terus memperhatikannya sehingga
Aileen tidak pernah merasa terlantar.
Aileen tidak tahu kapan lagi ia bisa kembali ke taman ini. Untuk itu, ia
memutuskan untuk duduk selama mungkin di taman yang penuh kenangan
manis bersama Evans ini. 211 Fb.me/overebook "Untukmu," seseorang mengulurkan crepe coklat.
Aileen membelalak kaget. Matanya memandang pemuda di hadapannya dengan
penuh luka dan kerinduan.
Evans mengambil tangan Aileen dan menyerahkan crepe coklat di tangannya
kepada Aileen. "Kau memang suka melamun di sini sambil memperhatikan
langit. Kalau kau sedemikian sukanya langit, mengapa kau tidak
memberitahuku" Aku bisa membangun planetarium khusus untukmu."
Aileen memperhatikan Evans duduk di sisinya dengan panik.
Mengapa Evans di sini" Mengapa ia bisa berada di sini!?"
"Daripada duduk seorang diri di tempat berbahaya seperti ini, terutama dalam
cuaca dingin, bukankah lebih baik kau duduk di tempat yang hangat dan aman,"
Evans tersenyum pada Aileen. Lalu ia memperhatikan Aileen, "Lihatlah dirimu.
Kau tahu ini adalah musim dingin tetapi kau masih mengenakan baju tipis. Aku
akan sangat bersyukur pada Tuhan kalau kau tidak jatuh sakit karenanya."
Evans melepas jaket panjangnya. "Kenakan," ia menyerahkannya pada Aileen.
Aileen tersentuh. Hanya Evans satu-satunya pria yang ia ketahui akan berbuat
seperti ini. Tangan Aileen bergerak menerima mackingtosh itu namun tiba-tiba
ia sadar ia tidak dapat dan tidak boleh!
Evans tidak menanti Aileen. Ia menyampirkan jaketnya di pundak Aileen.
"Seharusnya begini," ia puas atas perlindungan Aileen terhadap udara dingin.
212 Fb.me/overebook Tidak! Aileen menyadari. Evans tidak seharusnya berada di sini. Ia tidak
mungkin menemuinya. Ia tidak akan menemuinya tanpa suatu alasan. Wajah
Aileen serta merta memucat. Dadanya kembali terasa sesak.
Aileen tidak sanggup melihat Evans. Aileen tidak sanggup mendengar Evans
mengatakan sendiri rencana pernikahannya dengan Denise! Aileen meletakkan
crepe coklat pemberian Evans di antara mereka dan berdiri.
"Mengapa kau pergi, Aileen?" Evans menggenggam tangan Aileen erat-erat.
"Mengapa kau menghilang" Katakan apa salahku sehingga kau menghindariku
seperti seorang penjahat?" Evans memohon.
Aileen tidak berani mempercayai suara yang terluka itu.
"Katakan, Aileen, kesalahan apa yang telah kuperbuat sehingga kau
memperlakukanku seperti ini," desak Evans.
Apakah Evans perlu membuktikan sendiri dalamnya luka di hatinya"
"Aku mencarimu ke mana-mana."
Bohong! Evans bahkan tidak pernah mencoba mencarinya. Setelah
meninggalkan rumah, Aileen masih sempat tinggal bersama keluarga Wilder
untuk beberapa hari sebelum ia pindah ke kota lain. Ia juga tidak mengurung
diri di dalam kamar. Dalam hari-hari itu ia sering meninggalkan rumah untuk
wawancara kerja. Ia juga sering berkeliaran mencari apartement. Dalam jangka
waktu itu, Evans tidak pernah muncul. Ia tidak pernah bertemu Evans ataupun
melihat mobilnya. Sigrid juga tidak pernah mewartakan kedatangannya. Evans
213 Fb.me/overebook juga tidak pernah meneleponnya. Ia tidak pernah mengiriminya e-mail maupun
memanggilnya di MSN. "Aku bukan manusia super, Aileen. Aku tidak akan pernah tahu apa yang
sedang kaurasakan kalau kau tidak pernah memberitahuku. Aku tidak akan
pernah tahu tindakan apa yang membuatmu pergi kalau kau tidak
memberitahuku. Tidak akan ada yang pernah mengerti dirimu kalau kau tidak
memberi kesempatan pada orang lain untuk memahamimu."
Aileen berdiam diri. Evans adalah seorang yang pandai. Ia tidak perlu orang lain
memberitahunya apa yang telah dilakukannya. Ia adalah seorang businessman
yang handal. Ia tahu bagaimana menguasai keadaan, ia memahami cara
membaca perasaan lawan bicaranya.
"Aileen, beritahu aku," bujuknya lembut, "Beritahu aku kesalahan apa yang
telah kuperbuat sehingga kau pergi." Evans mengulurkan tangan "
memalingkan wajah Aileen ke arahnya.
Aileen menghindari sentuhan itu. "Kau tidak seharusnya berada di sini," Aileen
akhirnya mengeluarkan suara.
"Kalau bukan di sini, di manakah seharusnya aku berada?" Evans bertanya
lembut. Apakah Evans ingin ia menyebutkan rahasia umum ini" Apa Evans ingin ia
mengakui hubungannya dengan Denise!" Hati Aileen menjerit. Mengapa Evans
bisa setega ini" 214 Fb.me/overebook "Kau"," lidah Aileen membeku. Ia tahu ia tidak akan pernah bisa merestui
hubungan mereka. "Ya?" Evans menanti dengan sabar.
Mengapa Evans terus memaksanya mengatakan sesuatu yang tidak ingin ia
katakan" "Katakan," untuk sekian kalinya Evans membujuk. Kini tangan Evans yang lain
menangkap tangan Aileen yang masih terbebas dari gengamannya.
Aileen memberontak. "Ada apa, Aileen?" Evans keheranan namun tangannya kian mempererat
genggamannya. "Tidak. Tidak ada apa-apa," Aileen menolak menengadah pada Evans juga
menolak berbicara lebih banyak.
"Katakanlah, Aileen," desak Evans.


Aileen Karya Sherls Astrella di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Aileen kian berusaha melepaskan diri dari jari-jari yang mencengkeram
lengannya. "Ada apa denganmu, Aileen?" tanya Evans lembut " melihat ekspresi panik dan
terluka di wajah Aileen. Bagaimana Evans mengharapkan ia menjelaskan betapa dalamnya luka di
hatinya" 215 Fb.me/overebook "Aileen, kau tahu aku bukan orang yang penyabar," Evans mengingatkan,
"Namun kurasa kali ini aku sudah sangat sabar."
"Lepaskan aku."
"Tatap aku, Aileen!" Evans memerintahkan, "Katakan apa yang sudah terjadi."
Mengapa Evans tidak mau melepaskannya" Mengapa Evans senang
memojokkannya" Aileen menahan tangis pedihnya. "Lepaskan aku, Evans,"
pinta Aileen, "Kumohon?"
Evans tertegun melihat gadis ini. Semakin Aileen ingin menghindarinya,
semakin ingin ia tahu. Namun apakah baik bila ia terus memaksanya" Untuk
alasan yang tidak diketahuinya, Aileen menderita. Dan untuk alasan yang tidak
diketahuinya pula Aileen menghindarinya.
"LEPASKAN TANGAN KOTORMU!"
"RatuBuku 216 Fb.me/overebook Chapter 14 Mereka terkejut. Aileen memanfaatkan kesempatan itu untuk menjauh.
Denise mendekat dengan kemarahan yang meletup-letup. Ia mendorong Aileen.
"Gadis jahanam!" tamparan Denise melayang di wajah Aileen.
Aileen hanya dapat menatap kakaknya.
"Berani sekali kau merayu Evans! Tak tahu diri! Lihat siapa kau!" tangan
Denise kembali melayang. "Hentikan!" Evans menahan wanita itu.
"Dia hanya mau mengambil hartamu! Sekarang dia sudah tidak punya apa-apa
lagi. Mama mengusirnya dari rumah dan tidak akan memberinya warisan! Dia
hanya mau uangmu!" Evans terkejut. "Benarkah itu, Aileen?" ia tidak dapat menyembunyikan
kekagetannya. Aileen hanya menatap Evans. Tak sepatah kata pun terlepas dari bibir
mungilnya. "Katakan padaku kalau itu salah."
217 Fb.me/overebook Air mata Aileen turun sebagai jawabannya.
"Percuma kau menangis. Air mata buayamu tidak berlaku di sini."
Aileen tidak mau mendengar sepatah kata pun dari Evans. Ia membalikkan
badan dan berlari. "Aileen!" Evans mengejar.
"Tunggu!" Denise menahan. "Tidak usah kau kejar dia. Dia itu hanya mau
uangmu." "DIAM!" bentak Evans.
"Dia sekarang miskin. Pasti dia mendekatimu untuk mendapatkan uangmu."
"Aku tidak mau mendengar omong kosongmu!" Evans memperingatkan dengan
bahaya. Denise kesal. "Kau ini diberitahu tapi tidak mau dengar. Dia itu sekarang tidak
punya apa-apa. Kelak ia juga tidak punya apa-apa. Gadis itu pelacur!"
Evans tidak bisa menahan diri untuk tidak menampar Denise.
Denise terperanjat. Seumur hidup baru kali ini ia ditampar. Mata hijaunya
membelalak lebar. 218 Fb.me/overebook "Kalau kau bukan wanita, aku pasti sudah menghajarmu," geram Evans.
Matanya yang berbahaya mengisyaratkan Denise untuk tidak membuka mulut.
Tanpa menanti sepatah kata pun, Evans mengejar Aileen.
Ia telah menghabiskan waktu setengah tahun untuk menemukan Aileen. Ia tidak
ingin kehilangan Aileen lagi dan tidak akan melepaskan gadis itu. Bila Evans
mengulang balik, semua kejadian ini pasti berhubungan dengan hari itu, hari di
mana orang tua Aileen menawarkan Denise. Saat itu ia berpikir keluarga
LaSalle sedang mengetest kesungguhannya. Namun, siapa yang menyangka
mereka benar-benar serius.
Evans benar-benar marah oleh cara mereka mencegahnya menikahi Aileen dan
menyodorkan Denise padanya.
"Denise adalah wanita yang cocok untukmu," kata mereka tiap saat.
Siapa yang peduli" Biarlah Denise menjadi seorang ratu kecantikan sejagat.
Biarlah Denise menjadi seorang wanita pemikat nomor satu. Hatinya tetap
tertuju pada Aileen dan hanya gadis itu seorang.
Hari itu ia meninggalkan rumah keluarga LaSalle dengan murka. Hari itu ia
tidak menemui Aileen. Kepalanya terlalu dipenuhi emosi untuk bisa berpikir
jernih. Hari itu ia menuduh Aileen ikut serta dalam acara pemaksaan orang
tuanya. Setelah hari itu ia menyibukkan diri dengan pekerjaannya yang terbengkalai
selama ia berada di luar negeri.
219 Fb.me/overebook Hari terus berlalu hingga akhirnya otaknya dapat berpikir jernih. Ia juga pada
akhirnya bisa memberikan jawaban atas keingintahuan orang tuanya pada
lamarannya ke keluarga LaSalle - tepatnya Aileen LaSalle. Ia menceritakan
semua yang terjadi di rumah LaSalle di hari ia menemui keluarga LaSalle untuk
membicarakan rencana pernikahannya dengan Aileen. Ia juga menyebutkan
dugaannya atas keterlibatan Aileen.
Hingga detik terakhir Aileen tidak pernah menyebutkan perasaannya. Evans
sendiri juga tidak pernah menyatakan cintanya. Namun, bagi Evans, semua itu
tidak penting. Ia tahu hati mereka telah terikat. Ia tahu mereka tidak bisa hidup
tanpa yang lain. Itu sudah cukup! Yang tak dimengerti Evans adalah mengapa
Aileen membiarkan orang tuanya menentang pernikahannya dan menawarkan
kakaknya yang telah menikah sebagai gantinya!"
"Aku sudah menduganya," reaksi Kathy Renz itulah yang membuatnya berubah
pikiran. "Mama juga berpendapat Aileen turut ambil bagian?"
"Tidak. Aku rasa Aileen tidak tahu apa yang diperbuat orang tuanya," Kathy
membuat Evans bertanya-tanya, "Sudah menjadi rahasia umum kalau Josef dan
Fanny lebih mencintai Denise daripada Aileen. Juga sudah menjadi
pengetahuan luas bila mereka membanggakan Denise melebihi segalanya. Dan
kau, Evans, bukan pria pertama yang mereka bujuk."
"Keberhasilan terbesar mereka hingga saat ini adalah Geert Balkanende," sang
kepala keluarga Renz memberikan pendapat penutup.
220 Fb.me/overebook "Geert" Apa hubungannya dengan pria sial itu!?" Evans tidak pernah senang
mendengar nama pria yang telah menyakiti Aileen itu.
"Geert Balkanende datang ke sini untuk mengambil hati orang tua Aileen. Ia
mencintai Aileen. Sangat sangat mencintainya hingga kau bisa melihat tidak ada
gadis lain di matanya selain Aileen."
"Omong kosong! Kalau dia memang mencintai Aileen, mengapa ia menikahi
Denise!?" "Inilah keunggulan Josef dan Fanny. Mereka sangat pandai dan terlatih dalam
membujuk pria-pria yang mendekati Aileen untuk memilih putri kesayangan
mereka. Hingga saat ini mereka selalu berhasil membuat para pria itu berpaling
hati." Dan Kathy menambahkan, "Denise adalah gadis yang manis. Ia adalah
tipe gadis yang akan disukai banyak pria. Cantik, manis, dan manja."
"Benar," Devin sependapat, "Denise adalah tipe gadis yang membuatmu tidak
dapat mengabaikannya. Namun, bagiku, Aileen jauh lebih mempesona. Ia
memiliki pesona yang tidak dimiliki gadis mana pun. Ketika Denise dan Aileen
berada dalam kerumunan banyak orang, orang yang pertama kali kau lihat
adalah Aileen bukan Denise. Aileen tidak perlu dandanan yang mencolok
ataupun baju yang berkilauan untuk menjadi pusat perhatian. Ia hanya cukup
berdiri di tengah keramaian dan ia akan menjadi pusat perhatian."
"Ia adalah gadis yang mempunyai aura yang mampu menarik perhatian orang
lain untuk terus tertuju padanya. Ia gadis yang memikat. Sekali kau bertemu
dengannya, kau tidak akan pernah dapat melupakannya." Kathy menunjukkan
kekagumannya akan gadis itu.
221 Fb.me/overebook Evans sependapat dalam hal ini. Aileen adalah gadis yang berlawanan dengan
Denise dalam segala hal. Ia adalah gadis yang anggun dan berwibawa. Ia juga
lebih dewasa dari Denise.
"Namun Josef tahu bagaimana membuat para pria menyadari Denise adalah tipe
gadis yang menarik."
"Apa maksud Mama mereka berhasil membujuk Geert menikahi Denise?"
"Aku pernah melihat Geert bersama Aileen. Aku hanya bisa mengatakan saat
itu Geert mencintai Aileen melebihi segalanya. Ketika kau melihatnya bersama
Aileen, kau bisa melihat besarnya cintanya pada Aileen. Karenanya banyak
yang kaget ketika terdengar kabar pernikahannya dengan Denise." Sigrid juga
kaget. Hingga saat ini keluarga Wilder juga sulit mempercayainya.
"Geert yang terkenal akan cintanya pada Aileen saja bisa luluh oleh bujukan
orang tua Aileen apalagi kau yang suka berganti kekasih," sindir Devin.
"Aku bukan Geert Balkanende!" Evans menegaskan, "Aku mencintai Aileen
melebihi pria jahanam itu. Hingga detik ini aku lebih memilih Aileen daripada
Denise!" "Kau tidak akan pernah bisa menikahi Aileen kalau kau menanti restu mereka,"
Kathy memberikan pendapatnya.
"Aku akan menikahi Aileen dengan atau tanpa restu mereka!" Evans
mengulangi janji yang pernah ia ucapkan pada Aileen.
"Kami akan merestui kalian," Devin menyatakan.
222 Fb.me/overebook "Sejujurnya, aku sangat senang oleh pilihanmu ini. Aku selalu ingin mempunyai
anak gadis seperti Aileen. Pandai, mempesona dan terampil," Kathy
menambahkan dengan gembira.
Saat itu Evans tidak membuang waktu untuk menemui Aileen. Namun betapa
kagetnya ia ketika mendapati Aileen sudah pergi " pergi ke suatu tempat yang
tidak diketahui oleh keluarga LaSalle.
Belum sempat ia mencari Aileen, ia sudah disibukkan oleh gosip yang beredar.
Evans yakin Deniselah yang menyebarkan gosip hubungan mereka yang
berakibat pada perceraian perkawinannya yang baru seumur jagung. Orang
tuanya juga yakin Denise sengaja membesar-besarkan berita perceraiannya
demi memojokkannya. Namun Evans bukan orang yang mudah dipaksa.
Mereka yang mengenalnya tahu ia bukan orang yang bisa dipaksa melakukan
sesuatu yang tidak ia sukai!
Evans dengan segera mengambil tindakan untuk menutup mulut tiap orang yang
gatal dan mencabut desas-desus itu dari muka bumi. Ia tidak pernah suka
menjadi bahan gosip. Dan ketika pada akhirnya Evans tiba di rumah keluarga Wilder, mereka
mengatakan Aileen tidak pernah kembali setelah gadis itu pulang bersamanya.
Evans tidak mempercayai mereka. Ketika Aileen pulang bersamanya, gadis itu
tidak membawa seluruh barangnya. Gadis itu tidak mengatakannya tetapi Evans
tahu gadis itu masih meninggalkan banyak barang di rumah keluarga Wilder.
Evans percaya keluarga Wilderlah satu-satunya tujuan Aileen. Ia percaya
Wilder mengetahui keberadaan Aileen. Perubahan sikap mereka sudah lebih
223 Fb.me/overebook dari bukti keterlibatan mereka atas menghilangnya Aileen. Tidak sedetik pun
Evans berhenti mempercayainya.
Selama bulan-bulan terakhir ini ia mengutus orang untuk mengintai tingkah
laku keluarga Wilder siang dan malam. Selama bulan-bulan terakhir ini ia selalu
menyempatkan diri untuk mencari Aileen di kota yang gadis itu sukai ini.
Usahanya tidak sia-sia. Penantiannya akhirnya terbalaskan. Setengah tahun
lebih setelah mencari Aileen, akhirnya gadis itu muncul dari persembunyiannya.
Kemarin begitu mendapat telepon mengabarkan kemunculan gadis itu muncul
di kota ini, ia langsung terbang. Ia baru saja datang sore ini namun ia tidak
membuang barang sedetik untuk menemui Aileen di taman kota, seperti kata
bawahannya yang mengikuti Aileen semenjak gadis itu menginjakkan kaki
kembali di kota ini. Aileen salah bila ia pikir ia akan melepaskannya!
"Aileen!" Evans membuka pintu restoran lebar-lebar. Dengan langkah kakinya
yang lebar, ia menuju ke tangga menuju tempat tinggal mereka.
Aileen terlonjak dari tempat tidur. Ia begitu ketakutan.
"Pergi!" Sigrid segera menghadang. "Pergi! Aileen tidak ada di sini!"
"Tidak! Aku tahu ia ada di atas," Evans mendorong Sigrid. Keluarga ini telah
berubah sikap , "Aileen, kalau kau mendengarku, turunlah!"
224 Fb.me/overebook Aileen merapatkan diri di balik pintu dan memeluk dirinya kuat-kuat. Air
matanya mengalir deras. "PERGI!" usir Sigrid, "Aileen tidak mau menemuimu."
Helena tiba-tiba mendapat akal. Ia menyelinap pergi dari pintu belakang.
"Aileen, dengarkan aku."
"Pergi!" Leopold tiba-tiba muncul, "Kau hanya membuat keributan!"
"Aku tidak akan pergi sebelum bertemu Aileen," sahut Evans tegas.
"Ia tidak akan menemuimu!" Leopold menegaskan.
"Aku tidak akan membiarkanmu menyakiti Aileen lagi," Sigrid juga
menegaskan, "Sejak pulang bersamamu, Aileen tidak pernah gembira. Ia selalu
menangis." Sigrid tidak akan pernah dapat melupakan wajah sedih Aileen
ketika ia muncul di depan pintu suatu malam setelah ia pulang bersama Evans.
Ia tahu Evans sudah menemukan Aileen ketika beberapa saat lalu gadis itu
pulang dengan mata basah.
"Karena itulah aku datang. Biarkan aku menemui Aileen."
"Tidak! Aku tidak akan membiarkanmu." Sigrid merentangkan tangan
menghadang Evans. Evans memaksa masuk. 225 Fb.me/overebook "Pergi!" Leopold mendorong Evans, "Ini adalah rumahku. Kau tidak berhak
berbuat semaumu sendiri."
Evans mengabaikan ancaman itu. Meninggikan suaranya, ia berteriak tanpa
mempedulikan kehadiran pengunjung restoran, "Aileen, dengarkan aku! Aku
tidak tahu apa yang terjadi tapi aku minta maaf. Aku tidak tahu kalau karena
aku, kau diusir orang tuamu! Aku benar-benar menyesal Aileen! Tapi
percayalah aku tidak akan mempercayai Denise!"
Leopold menarik Evans mundur dengan paksa.
Evans tetap memaksa masuk.
"Pergi atau kupanggil polisi!" usir Sigrid. "Pergi!"
"Panggil saja! Aku tidak takut," tantang Evans.
"PERGI!!" Leopold kehilangan kesabarannya.
"Aileen, turunlah! Aku ingin bertemu denganmu!" teriak Evans kuat-kuat.
Setiap pengunjung restoran kian penasaran.
"Ada apa ini?" Mario muncul bersama Helena.
"Ia memaksa bertemu Aileen."
Mario menatap Evans dengan sinis. "Mau apa kau mencari Aileen?"
226 Fb.me/overebook "Engkau tidak berhak tahu. Ini adalah masalah pribadi antara aku dan Aileen."
"Masalah Aileen adalah masalahku juga."
"Kau siapa" Apa hakmu berkata seperti itu!?"
Helena menyela. "Ia adalah pacar Aileen."
Sigrid membelalak kaget namun dengan segera ia menyadari situasi.
"Benar, aku adalah kekasih Aileen."
"Aku tidak percaya!" seru Evans.
"Kau harus!" Helena memaksa.
"Aileen, kalau pria besar ini adalah pacarmu, turunlah. Aku ingin
mendengarnya sendiri darimu!"


Aileen Karya Sherls Astrella di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Aileen merangkul dirinya semakin erat. Hatinya pedih. Ia ingin menemui Evans
tetapi ia tidak bisa. Air mata Aileen menyita semua suaranya.
"Turunlah, Aileen!"
"Ia tidak akan turun untuk menemuimu!" bentak Sigrid.
"Pergilah sebelum aku menghajarmu!"
227 Fb.me/overebook "Kalau untuk dapat menemui Aileen, aku harus menjatuhkanmu," Evans
memutuskan, "Aku akan melakukannya!" Tubuh Mario boleh gemuk besar, tapi
Evans yakin ia pasti menang. Sejak kecil ia melatih dirinya dengan olah raga. Ia
telah berlatih kendo sejak kecil. Ia bahkan sempat ke Cina untuk memperdalam
kemampuan bela dirinya. "Kau bisa menjatuhkanku pun percuma Aileen takkan mau menemuimu."
"Aku tidak percaya kecuali aku mendengarnya sendiri dari mulut Aileen," lalu
Evans menengadah dan kembali berteriak, "Aileen, dengar. Aku mencintaimu.
Aku tak peduli apa yang terjadi. Aku akan terus menantimu di sini. Tak peduli
sehari atau seabad. Aku akan terus menantimu."
"Diamlah kau! Apa kau tidak punya malu!" hardik Mario.
"Aku tak peduli!" teriak Evans makin keras. "Kalau perlu akan kuberitahu
dunia bahwa aku mencintaimu. Aku takkan merubah perasaanku apdamu. Aku
tak peduli pada Denise maupun orang tuamu. Aku akan tetap mencintaimu."
Aileen menutup telinganya. Dulu ia senang mendengar pernyataan itu. Sekarang
ia takut. "Aku akan terus menunggumu di sini!"
"Ia romantis, ya," bisik Helena pada Sigrid.
"Romatis apanya!?" gerutu Leopold, "Dia berjanji tidak akan menyakiti Aileen
namun ia membuat Aileen menangis."
228 Fb.me/overebook "Aileen, aku terus mencarimu selama setengah tahun ini. Aku tidak akan
melepaskanmu lagi. Tidak akan!"
"Sepertinya ia benar-benar mencintai Aileen," bisik Sigrid pula.
"Tuan, apakah Anda benar-benar mencintai Aileen?" tanya Mario perlahan.
"Ya," jawab Evans mantap. "Ia bukan hanya belahan jiwaku tapi ia adalah
jiwaku." Mereka terdiam. "RatuBuku Aileen mulai keheranan oleh suasana sepi di bawah. Ia mengintip keadaan di
bawah dari jendela. Tampak beberapa orang menjauh. Mereka seperti baru bubar setelah melihat
pertunjukkan keliling. Aileen tidak mendengar suara-suara di bawah juga
teriakan-teriakan Evans. Aileen menelungkupkan kepala di ranjang dan menangis tersedu-sedu.
Ternyata Evans bukan untuknya. Sekarang ia pasti kembali ke pelukan Denise
setelah membesarkan hatinya. Semua untuk Denise! Semua! Tidak ada
untuknya selain sisa-sisa Denise! Dari dulu sampai sekarang tetap saja sama.
Tidak ada yang mencintainya, memperhatikannya. Ia adalah anak tiri dalam
keluarganya. Anak tiri tidak perlu diperhatikan. Bukankah itu hukumnya"
Selalu, selalu, dan selalu Denise. Untuk dia apa"
229 Fb.me/overebook Evans masuk dengan perlahan tanpa sebuah suara pun. Hatinya trenyuh melihat
Aileen. Isakannya menyayat hatinya. Tak sampai sejam mereka berpisah tapi
sekarang Aileen terlihat begitu kurus dan merana. Evans menutup pintu dengan
perlahan pula dan mendekati gadis yang terkelungkup di pinggir ranjang itu.
"Aileen"," tangannya terulur memeluk Aileen.
Aileen terlonjak kaget. Badannya secara spontan menjauhi Evans.
Evans menanggapinya dengan mempererat pelukannya. "Aku tidak akan
melepaskanmu lagi. Aku hanya sekali meninggalkanmu dan kau membuatku
menderita selama setengah tahun. Aku tidak akan melepaskan mata darimu lagi,
Aileen. Tidak akan!"
Aileen terkunci dalam pelukan Evans.
"Kau mendengar saat ibumu membujukku menikahi Denise, bukan?" tebak
Evans. Tubuh Aileen yang menegang memastikan kebenaran tebakan Evans.
"Aku yakin kau tidak mendengarnya sampai habis," kata Evans lembut, "Kalau
kau ingin menguping, kau harus mendengarnya sampai akhir."
Evans merasakan gelengan Aileen. "Kau harus tahu," Evans menegaskan, "Kau
perlu tahu agar kau tidak penasaran terus."
Aileen tidak ingin mendengarnya. Ia sudah dapat menebak kelanjutannya.
230 Fb.me/overebook Tanpa mempedulikan penolakan Aileen, Evans memberitahu kelanjutan
pembicaraan yang hanya didengar Aileen separuhnya. "Setelah Bibi
membujukku, aku menegaskan padanya tanpa atau dengan persetujuannya, aku
tetap akan menikahimu karena aku mencintaimu. Mamamu marah sekali tapi
akau tidak takut. Aku langsung pergi setelah menyatakan penolakanku itu. Saat
itu aku terlalu marah sehingga tidak berpikir untuk menemuimu," Evans
merapatkan kepala Aileen di dadanya. "Tak kusangka tindakanku itu
membuatmu celaka. Aku menyesal, Aileen."
Aileen sulit mempercayainya. "Aku mendengarmu mengatakan Denise adalah
gadis yang menarik."
"Benar," Evans tidak menyangkal, "Tetapi ia bukan gadis yang aku inginkan
untuk berada di sisiku seumur hidup."
"Dia lebih cantik, lebih manis, dan memikat."
"Kau lebih mempesona," Evans berargumen.
"Dia adalah tipe gadis yang disukai semua orang. Aku adalah tipe gadis yang
dibenci orang." "Dengar, Aileen," Evans menghentikan omong kosong ini, "Aku tak peduli
siapa kau. Kau boleh menyebalkan, kau bisa membosankan, kau boleh menjadi
apapun yang kau inginkan. Namun bagiku kau adalah gadis yang kucintai.
Selamanya! Karenanya sekarang juga aku ingin menikah denganmu."
231 Fb.me/overebook "Sekarang?" Aileen menjauhkan kepala dari dada Evans. Bunga-bunga
kebahagiaan bersemi di dadanya.
Evans tersenyum nakal. "Tidak jadi. Aku tidak mau pengantin yang matanya
bengkak seperti ikan koki," candanya.
Kesedihan di wajah Aileen berganti dengan kecemberutan.
Evans tersenyum menawan. "Kau lebih cantik marah daripada menangis,"
tangan Evans menghapus sisa-sisa air mata di wajah Aileen.
"KAU!" Aileen memukul dada Evans. Secercah senyum menghiasi wajahnya.
"Tapi lebih cantik lagi kalau tersenyum," Evans tersenyum geli melihat wajah
merah padam Aileen. "Kau seperti udang rebus."
Aileen kesal. Ia menyilangkan tangan di dada dan memasang wajah masam.
"Hei, jangan begitu. Pengantinku tidak boleh begini."
"Siapa yang mau jadi pengantinmu?"
"Aku tahu kau pasti mau."
"Aku belum menjawab."
"Tapi aku tahu kau juga mencintaiku."
232 Fb.me/overebook "Dari mana?" ejek Aileen. Dadanya terasa sesak oleh kebahagiaan yang
meluap-luap ini. Evans memang luar biasa. Ia tahu bagaimana menghiburnya. Ia
tahu bagaimana membuatnya tersenyum. Namun ia terlalu tahu bagaimana
menggodanya. "Dari sini," Evans mencium mata Aileen yang masih basah.
Aileen kembali tersipu. Evans tersenyum. Dadanya dipenuhi oleh kehangatan cinta. Sekalipun Evans
tidak pernah berpikir cinta juga bisa membawa penderitaan berkepanjangan
namun juga kebahagiaan yang menyesakkan dada. Kembali ia mendaratkan
ciuman di mata Aileen yang masih basah. Namun Evans tidak berhenti di situ.
Bibirnya menjelajahi wajah Aileen sebelum akhirnya mendarat di bibirnya.
Aileen terperanjat. Ia dapat merasakan nafsu yang menggelora dalam ciuman
ganas itu. Tubuhnya mengeras seperti batu dingin. Bibirnya mengatup rapat.
Ciuman Evans yang melembut mencairkan ketegangan Aileen.
Aileen memejamkan mata. Tangannya merangkul leher Evans. Ia mulai dapat
menikmati ciuman Evans. Bibirnya membuka menerima serangan Evans.
Namun saat itu pula Evans meninggalkan bibirnya. Bibir Evans kembali
menjelajahi wajahnya. Tangannya bergerak merangkum wajahnya " mengimbangi ciumannya,
kemudian turun ke leher jenjangnya. Tubuh Aileen bergetar hebat merasakan
sensasi yang tak pernah ia rasakan. Ia memeluk Evans erat-erat " takut akan
233 Fb.me/overebook sensasi yang membakar tubuhnya. "Evans"," desahan itu lepas begitu saja
ketika Evans mendaratkan ciuman di dadanya.
Evans terperanjat. Ia menatap Aileen lekat-lekat. Ia tidak tahu kapan ia
membawa gadis ini ke atas ranjang. Ia hanya tahu sekarang gadis ini sudah
berbaring di bawahnya dengan baju berantakan.
"Lihatlah. Aku begitu menginginkanmu hingga tidak dapat mengontrol diri,"
Evans merapikan baju Aileen, "Aku sudah berjanji tidak akan mengambil
ciuman pertamamu sebelum pernikahan kita tetapi aku telah melanggarnya.
Bahkan aku hampir merebut kegadisanmu!" Evans marah pada dirinya sendiri.
"Kalau" itu adalah kau, aku tidak keberatan," Aileen mengakui malu-malu.
"Tidak, Aileen," Evans menarik Aileen duduk, "Kau berbeda. Kau bukan
wanita-wanita itu. Aku ingin mencintaimu seutuhnya, membelaimu dengan
cinta bukan nafsu." Aileen mencari tempat di dada Evans.
Evans merangkulkan tangan di pinggang Aileen.
Aileen menautkan jari jemarinya di antara jari Evans.
Evans membalasnya dengan menggenggam tangan gadis itu erat-erat. "Rasanya
aku tidak sabar menanti pernikahan kita. Aku ingin saat ini juga kita menikah.
Aku tidak sabar mengikat jarimu yang ini," ia mencium jari manis kiri Aileen.
"Kau masih mengenakan cincin itu?" tanyanya kemudian.
234 Fb.me/overebook "Tentu," Aileen mengangkat tangan kanannya, "Kau tidak mengijinkanku
melepaskannya. Katamu hanya kau yang berhak melepaskan dan
memasangnya." "Bagus," Evans puas, "Aku juga adalah satu-satunya orang yang berkuasa atas
jari ini." Aileen mengangguk. "Segera kemasi barangmu," Evans menjauhkan tubuh Aileen.
Aileen menatap Evans dengan heran.
"Setelah semua ini apa kaupikir aku akan melepaskan mata darimu?"
"Aku?" "Aku tidak ingin berpisah darimu. Aku begitu mencintaimu hingga tidak sedetik
pun aku sanggup berpisah darimu."
Hati Aileen dipenuhi oleh kebahagiaan.
"Mulai saat ini kau akan tinggal bersamaku, di mana pun aku berada," Evans
mengumumkan. "Pekerjaanku?"" Aileen teringat akan pekerjaannya di luar kota.
235 Fb.me/overebook "Keluar!" Evans menyuruh kemudian ia mengingatkan, "Kau tidak akan punya
banyak waktu untuk pekerjaan lain. Kau tidak perlu takut bosan. Aku bisa
memastikan kau tidak akan mempunyai waktu luang selama kau bersamaku."
"Benarkah?" goda Aileen, "Aku tidak yakin kau bisa memberiku setumpuk
pekerjaan ketika kau bepergian."
"Kau tidak perlu mengkhawatirkan itu, Aileen. Aku yakin tanpa aku
mencarikan pekerjaan untukmu, kau pasti bisa menemukan kesibukan." Masih
tergambar jelas di kepala Evans bagaimana Aileen menyibukkan diri untuk
tidak merasa bosan ketika mereka menyepi di peristirahatan keluarganya di atas
pulau. "Besok kita akan menemui orang tuaku untuk membicarakan pernikahan kita.
Mama pasti dengan senang hati mau membantumu mempersiapkan
perlengkapan pengantinmu."
Aileen menatap Evans. Keceriaan di wajahnya tergantikan oleh ketegangan.
"Kau tidak perlu khawatir. Ia sudah tahu semuanya. Sesungguhnya, sejak dulu
ia kagum padamu. Ia pasti mencintaimu. Kita akan tetap menikah walau tanpa
orang tuamu. Nanti, ketika keadaan sudah tenang, kita akan mengunjungi orang
tuamu." Seketika tubuh Aileen menegang. Ia sudah tidak pernah berhubungan dengan
orang tuanya semenjak ia meninggalkan rumah itu. Ia tidak tahu bagaimana ia
harus menemui mereka ketika ia sudah menjadi istri Evans Renz.
236 Fb.me/overebook Menyadari perubahan Aileen, Evans kembali memeluk gadis itu, "Tidak ada
yang perlu kau khawatirkan. Aku akan melakukan yang terbaik untukmu."
Aileen mengangguk sambil mencari posisi nyaman dalam pelukan Evans. Ia
percaya Evans selalu bertindak demi kebaikannya.
Evans merapatkan Aileen ke dadanya dan membelai lembut kepala gadis itu.
"Kita harus segera meninggalkan kamar ini, Aileen," ia mengingatkan,
"Sebelum aku lepas kendali lagi."
Aileen ingin melihat Evans lepas kendali lagi tetapi ia tahu pemuda ini tidak
akan menyukainya. Evans sudah mengatakan berulang kali ia tidak akan menyentuhnya sebelum
mereka benar-benar bersatu.
"RatuBuku 237 Fb.me/overebook Chapter 15 "Evans!" Pandangan Evans mendingin. Ia tidak menyukai kehadiran Geert di pesta
pertunangannya. Andai bukan karena ia adalah kakak ipar Aileen, ia tidak akan
mengundangnya. "Selamat," Geert menepuk punggung Evans dengan gembira, "Semoga engkau
berbahagia bersamanya."
Evans tak senang mendapat ucapan itu.
"Jujur saja, aku iri padamu," Geert berkata tiba-tiba, "Aku dulu sangat
mencintai Aileen tapi Aileen tak pernah mencintaiku. Ia selalu menolak cinta
semua lelaki tanpa alasan. Tapi aku tahu ia telah mencintai seseorang dan
sekarang aku baru sadar bahwa pria itu adalah kau. Kau sungguh berutung."
Evans tidak pernah mendengarnya.
"Dulu aku hampir mendapatkan Aileen tapi aku termakan bujukan."
Evans tahu cerita itu. "Aku berpikir aku menemukan pasangan hidupku di sini tapi aku salah.
Sekarang aku menyesal telah melepaskan Aileen. Sekarang aku sadar Denise
hanyalah pelarian putus asaku karena Aileen selalu menolak cintaku. Aileen
238 Fb.me/overebook adalah gadis yang baik. Aku tahu itu. Ia sangat berbeda dengan kakaknya yang
hanya mau memikirkan diri sendiri itu. Aku benar-benar menyesal sekarang."
"Geert!" Geert memalingkan kepala. "Sayang aku tidak bisa berbicara lebih lama
denganmu. Nyonya mau menang sendiri itu memanggilku. Lain kesempatan
kita berbicara lagi."
Evans membalas lambaian tangan kakak iparnya. Ia tersenyum bahagia. Dalam
hati ia berpikir mungkin ia bisa berteman dengan Geert. Evans yakin ia pasti
bisa. Ia dan Geert sepertinya mempunyai banyak kesamaan.
"Apa yang kau tertawakan?" Aileen yang baru saja tiba keheranan.
Evans berpaling pada Aileen yang memandangnya dengan heran. "Tidak ada,"
Evans merangkulkan lengannya di sekeliling pinggang Aileen. Sekarang ia bisa
bernapas lega. Aileen memperhatikan Evans dengan kening berkerut.
"Pengantinku tidak boleh seperti ini."
"Aku belum menjadi pengantinmu," protes Aileen.
Evans ingin langsung menikahi Aileen begitu ia membawa Aileen ke hadapan
orangnya. Akan tetapi Kathy, ibu Evans, memutuskan mereka harus


Aileen Karya Sherls Astrella di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

bertunangan terlebih dahulu setidaknya selama setahun. Tentu saja Evans
memprotes hingga Kathy harus memberikan ultimatum, "Ambil Aileen sebagai
239 Fb.me/overebook tunanganmu dahulu atau jangan bermimpi menikahi Aileen!" dan kepada
Aileen, ia berkata, "Aileen, kau akan tinggal bersamaku sampai ia
mengambilmu sebagai istrinya."
"Tidak," Evans menyembunyikan Aileen di belakangnya, "Ia akan tinggal
denganku." "Apa yang kaupikir akan aku lakukan pada Aileen?" Kathy dibuat kesal oleh
ketidak percayaan putranya, "Aku tidak akan melepaskannya pada pria lain
sampai kau mengambilnya sebagai istri."
Aileen merasa bersalah. Ia sadar ia adalah pusat pertengkaran ibu dan anak ini.
Aileen memahami keinginan Evans untuk tidak berpisah dengannya. Setelah
perpisahan selama setengah tahun terakhir ini, ia pun tidak ingin berpisah
dengan Evans. Namun Aileen juga memahami Kathy. Ia adalah seorang wanita
tradisional yang menyanjung kehormatan. Ia tidak mau mereka menikah dengan
terburu-buru. Ia tidak mau mereka mempunyai bayi sebelum menikah. Aileen
juga sadar skandal yang disebabkan oleh kakaknya, Denise, telah membuat
cukup masalah untuk keluarga Renz. Tentu setelah skandal tersebut Kathy tidak
mau ada skandal lagi terutama skandal Evans Renz.
Evans telah berjanji padanya untuk tidak melampaui kain yang memisahkan
tubuh mereka hingga mereka bersatu dalam janji suci. Aileen mempercayai
Evans. Hari itu" wajah Aileen memanas teringat hari Evans menemuinya di
rumah Wilder. "Aileen," Kathy memanggil lembut, "Kemarilah, putriku," ia mengulurkan
tangan. 240 Fb.me/overebook Aileen terkejut oleh panggilan itu. Sebuah perasaan hangat mengembang di
dadanya. Sepanjang ingatannya, ibu kandungnya tidak pernah memanggilnya
seperti itu. Aileen mencengkeram lengan Evans kuat-kuat - takut air matanya
jatuh. Evans melihat mata Aileen yang membasah. Ia tidak menduga hati Aileen akan
tergetar oleh panggilan lembut seorang ibu. Ia telah mendengar bagaimana
orang tua Aileen menganaktirikan putrinya ini. Akan tetapi ia tidak pernah
mengira Aileen haus akan cinta seorang ibu. Ia terlihat begitu tegar dan kuat.
Evans tersenyum. Aileen adalah porselen yang cantik dan kuat namun mudah
hancur. "Pergilah, Aileen," ia mendorong Aileen ke arah orang tuanya.
Kaki Aileen melangkah ke arah Kathy dan ketika Kathy menggenggam
tangannya, barulah ia sadar ia telah dipisahkan dari Evans.
"Aku akan menurutimu. Aku akan mengambil Aileen sebagai tunanganku tapi
tidak lebih dari sebulan!" Evans memutuskan.
"Setahun!" Kathy bersikeras.
"Tidak. Sebulan!" Evans juga tidak mau kalah.
Devin sadar perdebatan ini tidak akan ada akhirnya. "Setengah tahun lebih dari
cukup untuk mempersiapkan pernikahan kalian," ia berkata, "Kalian akan
menikah setengah tahun setelah pertunangan kalian."
241 Fb.me/overebook Baik Evans maupun Kathy tidak suka mendengar pendapat itu.
"Kalian boleh berdebat sampai kalian puas. Akan tetapi pertunangan kalian
tidak akan segera dilangsungkan bila kalian tidak segera mengambil
keputusan," ayah Evans kembali mengingatkan, "Mari, Aileen," ia mengambil
tangan Aileen, "Aku akan menunjukkan kamarmu."
"Baik!" Evans dan Kathy menyahut bersaman. "Setengah tahun."
"Aku akan mengumumkan pertunanganku dengan Aileen saat ini juga," Evans
memutuskan. "Kau sudah gila!?" protes Kathy, "Aileen baru saja tiba. Ia pasti sudah lelah.
Kau juga belum menyiapkan cincin pertunanganmu."
"Aileen sudah mengenakannya sejak berbulan-bulan lalu. Aku telah
memberitahumu, " Evans mengingatkan.
Baik Kathy dan Devin terkejut.
"Benarkah itu, Aileen?" tanya Kathy.
Aileen mengangguk dengan wajah memerah. Jari jemarinya memainkan cincin
bermata berlian di jari manis tangan kanannya. Cincin ini selalu tersemat di jari
manisnya. Ia hanya menyembunyikan cincin ini ketika ia pulang ke rumahnya
setengah tahun lalu. Aileen tidak mau ibu dan kakaknya yang selalu haus akan perhiasan mewah
melihatnya. Aileen tahu bila mereka melihatnya, mereka akan terus memberi
242 Fb.me/overebook komentar negatif hingga membuat Aileen menyerahkan cincin yang menurut
mereka tidak pantas untuknya kepada salah seorang dari mereka.
Mata tajam Kathy menilai cincin di jari manis Aileen. "Seleramu tidak buruk,"
komentarnya tajam pada Evans, "Tapi ia lebih pantas mendapatkan sesuatu
yang lebih baik." Lalu ia berkata pada Aileen, "Aku akan membawamu ke
kamarmu. Mulai hari ini rumah ini adalah rumahmu dan kau harus
memanggilku Mama." Ia membawa pergi Aileen.
"Apa maksud Mama" Aku tidak tahu lagi ia merestui pernikahanku dengan
Aileen atau tidak," Evans memprotes ketika kedua wanita itu sudah
meninggalkan ruang keluarga.
"Kathy selalu mengagumi Aileen. Ia sangat gembira kau membawa pulang
Aileen. Ia ingin mempunyai seorang putri seperti Aileen."
"Sekarang ia mendapatkan Aileen di tangannya," Evans mulai menyesal
membawa Aileen pulang ke rumah orang tuanya.
Devin tertawa. "Ibu mertuamu bukan seorang yang mudah dihadapi."
Ibu mertua" Ya, cara ibunya memperlakukan Aileen bisa dikatakan seorang
ibu yang melindungi putrinya. Berbincang tetang mertua, "Apa yang harus kita
katakan pada LaSalle?" Evans, secara pribadi, tidak peduli pada keluarga yang
telah membuang Aileen itu. Akan tetapi, Aileen tidak akan menyukainya.
"Setelah gosip yang disebarkan wanita sial itu," tentu saja ia tidak akan
menyebut Denise seperti ini di hadapan Aileen, "Hal terakhir yang ingin aku
lakukan akan berhubungan dengan mereka."
243 Fb.me/overebook "Jangan khawatir," tanggap Devin, "Ibumu pasti akan mengatasi mereka
dengan baik." Dan itulah yang Kathy lakukan, ia menyebarkan berita bahwa putranya, Evans
Renz dan Aileen LaSalle telah menjalin hubungan sejak lama. Ia bahkan
menyebutkan gadis dalam foto skandal Evans Renz setahun lalu adalah Aileen
LaSalle. Kelanjutan gosip lama Pacar Baru dan yang Terakhir Evans Renz
tentulah jauh lebih menarik daripada gosip Perceraian Denise LaSalle
dikarenakan Evans Renz. Apalagi bila gosip tersebut didukung oleh foto-foto
lama, foto-foto terbaru mereka, cinta sang calon ibu mertua yang tak tertutupi
kemudian diakhiri dengan pesta pertunangan yang cukup meriah.
Evans sempat memprotes lamanya proses persiapan pertunangannya. Akan
tetapi, ia sangat puas ketika Denise Balkanende terdesak untuk merestui
pernikahan adiknya dengan Evans Renz di depan umum. Fanny LaSalle, seperti
prediksi ibunya, tidak menyukai pernikahan Aileen LaSalle ke keluarga Renz.
Akan tetapi ia menelannya demi hubungan keluarga LaSalle dan Renz.
Kepada kalangan umum, Kathy beralasan demi mempersiapkan Aileen LaSalle
sebagai seorang Renz, Aileen tinggal bersamanya. Pada kenyataannya, selain
ingin tinggal bersama putri terbarunya, Kathy juga melindungi Aileen dari ibu
kandungnya yang ingin mendekatinya demi harta benda. Pada saat bersamaan,
ia menghargai hubungannya dengan Fanny LaSalle sebagai besannya.
Untuk inilah Evans terkagum-kagum pada ibunya. Pada saat yang bersamaan, ia
sering khawatir pengaruh ibunya akan merubah kepolosan Aileen.
244 Fb.me/overebook Membawa Aileen keluar dari rumah orang tuanya bukanlah alasan utama ia
ingin segera membawa Aileen pulang. Evans merangkulkan tangan di pinggang
Aileen dan menariknya mendekat.
"Belum tapi pasti," Evans membenarkan dan ia memperingatkan, "Aku tidak
akan membiarkanmu melepaskan diri."
"Melepaskan diri dari mana?"
"Jangan mencari masalah, Aileen," Evans geram melihat kepolosan Aileen.
Aileen tertawa geli. Tiba-tiba Evans sadar gadis itu sengaja. "Kau akan merasakan pembalasannya
nanti," ia berjanji.
"Aku telah berjanji pada Mama akan pulang ke rumah."
"Tentu saja kau akan pulang ke sana," Evans tidak menutupi kekecewaannya,
"Kau tidak diperbolehkan tinggal di tempatku sampai kita menikah?"
?"," Aileen tidak tahu bagaimana memulainya, "Bukan Mama Kathy tapi
Mama Fanny, ibu kandungku."
Alis mata Evans berkerut, "Kau akan pulang ke sana" Apakah Mama tahu?"
Aileen mengangguk. Evans tidak menyukainya. Ibunya pasti tahu apa yang dilakukannya.
245 Fb.me/overebook "Jangan khawatir," Aileen segera menambahkan, "Aku tidak akan kabur lagi.
Besok Mama Kathy akan menjemputku. Ia ingin aku menemaninya ke sebuah
acara sosial sebagai tunangan Evans Renz. Katanya, setelah menjadi seorang
Renz, aku tidak akan mempunyai banyak waktu luang untuk menghabiskan
waktu bersama keluargaku."
Tentu saja bukan itu yang Evans khawatirkan. Sepanjang pesta ini tidak ada
keganjilan dalam interaksi Fanny LaSalle dengan putrinya. Denise juga terlihat
lebih tertarik pada gaun yang dikenakan Aileen dan cincin pertunangannya
daripada Aileen sendiri. "Apakah kau akan baik-baik saja?"
Evans khawatir. "Mama masih suka membandingkan aku dengan Denise," ujar Aileen. "Tetapi
ia tidak akan berusaha memutuskan pertunangan kita. Mama Kathy telah
mengajaknya membuat beberapa keputusan mengenai pernikahan kita. Ia tahu
ia tidak bisa menelan kata-katanya sendiri." Ironisnya, Aileen tahu, karena
Kathy Renz. Bahkan setelah menerima pertunangannya dengan Evans, ibunya masih suka
membandingkannya dengan Denise. Ia sering berkata, "Bila Denise bertunangan
dengan Renz, ia?" Satu-satunya perbedaan adalah Aileen tidak lagi merasa
sesedih dulu setiap kali mendengarnya. Ia masih kecewa dengan sikap ibunya
akan tetapi ia lebih dapat menerimanya sebagai angin lalu.
Aileen menyadari jauh di dalam hatinya ia lebih mencintai Kathy Renz sebagai
seorang ibu daripada ibu kandungnya. Ironis tetapi inilah kenyataan yang
246 Fb.me/overebook membuat dada Aileen lebih terbuka untuk menerima perbedaan perlakukan
orang tuanya terhadapnya.
"Oh, Aileen." Ia akan memastikan malam ini Aileen pulang larut malam.
"Jangan terlalu dipikirkan," Aileen tersenyum, "Aku telah terbiasa
mendengarnya." "Aku akan menjemputmu begitu kau ingin pulang," Evans berjanji.
Aileen tertawa, "Kau bagaikan ayah yang putrinya pergi ke kamp militer."
"Apa boleh buat, aku ingin kau menghabiskan lebih banyak waktu bersamaku
tetapi kau lebih memilih menghabiskan waktu bersama Mama."
"Mama kesepian," Aileen membela calon ibu mertuanya, "Siapa suruh kau
jarang pulang." "Jadi semua ini salahku?" Evans bertanya lalu ia menyerah. "Terserah pada
kalian. Gunakan baik-baik kesempatan kalian karena setelah pernikahan kita,
kau tidak punya kesempatan untuk menemui Mama."
Aileen hanya melihat Evans dengan penuh tanda tanya.
"Aku sudah meminta Papa untuk memberikan rumah di pulau itu sebagai
hadiah pernikahan kita."
Hanya ada satu rumah di atas pantai pribadi yang pernah Aileen datangi.
"Apakah kita akan tinggal di sana?"
247 Fb.me/overebook "Benar tapi tidak setiap saat."
Aileen melihat Evans dengan bingung. Bila itu adalah rumah mereka, mengapa
mereka tidak bisa tinggal di sana selamanya"
"Kurasa aku sudah menegaskan aku tidak akan melepaskan mata darimu. Kau
akan ikut bersamaku ke mana pun aku pergi."
"Tapi?" "Kau akan menjadi sekretaris pribadiku," Evans menegaskan, "Bukannya kau
ingin menjadi seorang sekretaris?"
"Benar, tapi," bibir Evans sudah mendarat di bibir Aileen sebelum Aileen
melanjutkan protesnya. "Kadang kala kau memang bisa menjadi seorang yang keras kepala dan banyak
"tetapi"," komentar Evans, "Di saat seperti ini aku lebih suka Aileen yang lemah
pendirian." Aileen hanya tersenyum. "Aku lebih mencintai Aileen yang selalu tersenyum seperti ini," Evans
tersenyum lebar. Aileen dengan sengaja memasang wajah sedih.
248 Fb.me/overebook "Sebaiknya kau bersiap-siap, kau tidak akan punya kesempatan untuk
menangis," Evans memperingati.
"Apa mereka tidak bisa berhenti pamer!?" komentar Denise tajam melihat
sepasang tunangan baru itu.
Geert hanya tersenyum antara cemburu dan bahagia. Ia cemburu melihat
kemesraan mereka. Pada saat yang bersamaan, ia turut berbahagia untuk
kebahagiaan Aileen. "Mereka benar-benar tidak terpisahkan," komentar Kathy Renz.
"Benar," Fanny pun sependapat. "Bila kau tidak memisahkan mereka, aku tidak
akan kaget bila Aileen sekarang sudah hamil. Itu akan sangat memalukan
keluarga kita." Tentu saja hingga saat ini Fanny tidak pernah berhenti memberi Aileen
komentar negatif. "Aku tidak keberatan bila mereka mempunyai bayi sekarang," Kathy terangterangan membela Aileen, "Aileen terlalu kuno untuk satu hal ini. Aku sering
menggodanya untuk menerima rayuan Evans dan segera hamil."
Devin tahu tentu saja itu tidak pernah terjadi. Akan tetapi Kathy yang sudah
menganggap Aileen sebagai putri kandungnya tidak terima bila orang lain
menjelekan Aileen. Komentar itu membuat Fanny seketika tutup mulut.
249 Fb.me/overebook Tidak mau terlibat dengan pertukaran komentar antara dua ibu ini, Devin
berkata pada Josef LaSalle, "Ikutlah aku, Josef. Aku akan memperkenalkanmu
pada rekan bisnismu." Dan pada kedua wanita di dekatnya, "Silakan lanjutkan
perbincangan kalian, ladies. Perbincangan bisnis di antara para pria pasti tidak
akan menarik perhatian kalian."
Kathy memperhatikan kepergian suaminya bersama Josef. Ikatan dengan
keluarga Renz tidak dapat diingkari telah membawa keuntungan pada bisnis
keluarga LaSalle. Ia sadar inilah yang membuat Fanny LaSalle menerima
pernikahan putranya dan Aileen. Pun, bila mereka tidak menyetujuinya, Kathy
tetap akan mempersatukan keduanya.
"Aku tidak sabar menimang cucuku dari Aileen," komentar Kathy melihat
Evans yang tidak terpisahkan dari Aileen. "Apa yang Evans lakukan!?"" Kathy
bertanya dengan nada tinggi ketika ia melihat Evans mengangkat Aileen.
"Evans, apa yang kau lakukan pada Aileen!?"" ia berjalan cepat ke arah
keduanya. "Kepala Aileen pening jadi aku akan membawanya beristirahat di dalam,"
jawab Evans. Kathy terperanjat. "Oh, segera bawa Aileen beristirahat," lalu kepada pelayan
restauran, ia memerintah, "Kau, bawa mereka ke kamar terbaik dan panggil
dokter." "Baik, Ma'am," sang pelayan segera berlari membawa nampan berisi piring
kotor di tangannya. 250 Fb.me/overebook

Aileen Karya Sherls Astrella di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Evans"," protes Aileen.
"Ssh," Evans memperingati dan membawa Aileen melangkah ke elevator.
"Kepalaku sama sekali tidak pening," akhirnya Aileen memprotes.
"Aku tahu," ujar Evans.
Aileen memperhatikan Evans menekan tombol lantai teratas hotel bintang lima
tempat pesta pertunangan mereka.
"Turunkan aku," pinta Aileen.
"Tidak sebelum kita sampai."
Pintu elevator terbuka dan Evans melangkah dengan penuh percaya diri.
"Kau tahu ke mana tujuan kita?" Aileen bertanya-tanya.
Evans hanya tersenyum. "Selamat atas pertunangan Anda, Mr. Renz dan Miss La Salle," seorang pelayan
menyambut kehadiran mereka. "Saya telah mempersiapkan semuanya sesuai
permintaan Anda, Mr. Renz."
Aileen semakin bertanya-tanya namun ia tetap menanggapi dengan sopan,
"Terima kasih."
Evans melangkah ke dalam kamar. "Tinggalkan kami berdua."
251 Fb.me/overebook "Baik, Tuan Renz," pelayan itu membungkuk.
"Oh," Evans membalik badan, "Katakan pada pelayan restoran untuk
membatalkan kamar yang ia pesan. Beritahu orang tuaku aku sudah menangani
semuanya." "Saya mengerti. Selamat beristirahat, Mr. Renz dan Miss LaSalle," ia menutup
pintu dengan hati-hati. "Kau merencanakan semua ini!" Aileen menjatuhkan vonisnya.
Evans tersenyum nakal. Ia duduk di sofa panjang di President Suite pesanannya
dan menurunkan Aileen di pangkuannya.
"Kau!" "Aku sudah ingin meninggalkan tempat itu semenjak melihatmu siang ini,"
Evans menjatuhkan kepalanya di dada Aileen, "Aku merindukanmu. Persiapan
pertunangan ini benar-benar membuatku gila. Bila aku memikirkan persiapan
pernikahan kita, aku tidak ingin menikahimu. Aku tidak sanggup tidak
melihatmu selama berhari-hari."
"Mama akan sangat kecewa. Ia telah memesan baju pengantinku."
Evans gembira mendengarnya, "Itu artinya kau tidak akan menghilang selama
berhari-hari demi berburu gaun dan sebagainya."
252 Fb.me/overebook "Aku khawatir itu tidak akan terjadi. Mama telah mempersiapkan daftar tempat
yang perlu aku kunjungi untuk menemukan perlengkapan lainnya. Aku juga
harus membantu Sigrid menemukan gaun bridesmaid-nya. Ia telah berjanji akan
menjadi pengiringku di pernikahan kita sebagai ganti tidak dapat menghadiri
pesta ini." Evans putus asa mendengarnya.
"Ia ingin memastikan kau didampingi pengantin yang sempurna."
"Tidak," Evans membenarkan, "Ia ingin kau menjadi seorang pengantin yang
akan dibicarakan selama berpuluh-puluh tahun mendatang. Sekarang, aku ingin
kau memiliki kenangan yang bisa kaukenang seumur hidupmu," ia meraih
sakunya. Aileen terperanjat melihat kotak merah beludru di tangan Evans. "Evans, aku,"
tangan Evans menghentikan protes Aileen, "Kau akan membutuhkannya."
Aileen menerima kotak itu dan membukanya. Sebuah kunci! "Apa artinya ini?"
Kekecewaan bercampur tanda tanya tampak begitu jelas di wajahnya. "Itu
adalah kunci ke ruangan itu," ia menunjuk pintu yang berlawanan dari pintu
masuk. "Gantilah bajumu di sana. Aku telah mempersiapkan baju gantimu di
atas tempat tidur. Kemudian temui aku di atas."
Kala itulah Aileen menyadari kemewahan kamar tempat mereka berada.
Dua tangga masing-masing di sisi kanan dan kiri pintu yang ditunjuk Evans
melengkung elegan ke lantai di atasnya. Desain pagarnya yang unik bersinar di
bawah sinar matahari yang masuk melalui jendela besar di hadapan mereka. Di
253 Fb.me/overebook belakang Evans, Aileen melihat minuman-minuman beralkohol terjajar rapi di
bar. "Aku tidak keberatan bila kau bergabung bersamaku dengan tubuh seksimu
yang tak terbalut selembar kain pun," Evans menarik resleting gaun Aileen.
"A-aku akan mengganti bajuku," Aileen meloncat dan berlari ke dalam kamar.
Evans tertawa melihatnya. "Sekarang"," ujarnya melepaskan dasi kemejanya,
"Persiapan berikutnya," dan ia melangkah ke pintu di atas kamar Aileen
menghilang. Aileen menatap heran bikini di atas tempat tidur. "Aku harus mengenakan
bikini ini?" "Aku tidak keberatan bila kau memamerkan tubuhmu tanpa selembar kainpun,"
teringat akan godaan Evans, Aileen melepaskan gaunnya.
Tak lama kemudian Aileen telah berdiri di depan pintu di atas kamar ia berganti
baju. Ia telah menuruti perintah Evans untuk mengganti bajunya. Akan tetapi, ia
tidak akan berkeliling tempat ini hanya dengan bikini yang hampir tidak
menutupi tubuhnya. Aileen telah berusaha mencari handuk untuk menutupi
tubuhnya. Akan tetapi, ia tidak menemukan apa pun untuk menutupi tubuhnya
yang hampir telanjang kecuali selimut aksen di bagian bawah kasur.
Dengan selimut aksen itulah Aileen membalut tubuhnya.
Aileen ragu-ragu, haruskah ia mengetuk pintu" Bagaimana bila di dalam
ruangan ini adalah kamar dan Evans sedang berganti baju"
254 Fb.me/overebook Tunggu dulu, Aileen tersadar. Apa maksud Evans membuatnya berganti baju ke
bikini yang dapat berfungsi sebagai pakaian dalam dan membuatnya masuk ke
dalam kamarnya" Ia bukan seorang domba yang akan masuk ke mulut serigala
dengan suka rela! "EVANS RENZ!?" Aileen membuka pintu dua daun itu lebar-lebar. "Apa
tujuan?" Kelopak bunga mawar merah berjatuhan bagaikan hujan dari atas kepala
Aileen. Aileen terperangah melihat hujan kelopak bunga mawar merah di depannya.
Matanya langsung terpaku pada permukaan kolam renang yang tertutupi oleh
kelopak bunga mawar. Dari tempatnya berdiri Aileen bisa melihat kolam renang
itu menjulur dari dalam ruangan hingga bergantung di luar dinding hotel. Tidak
ada satu pembataspun antara sisi kolam dan udara. Kaki Aileen langsung lemas
memikirkan setengah dari kolam renang tergantung di udara.
"Aku sudah tahu kau akan mengenakan ini," Evans memegang kedua tangan
Aileen untuk menopang gadis itu.
"Evans" kau tidak bermaksud membuatku berenang di sana bukan?" Aileen
berharap. "Aku ingin kau melihat sesuatu dari sana." Demi getaran yang ia rasakan, Evans
menambahkan, "Bersamaku."
255 Fb.me/overebook "Tuan Puteri, apakah Anda ingin berendam kolam bunga mawar?" Evans
melepas selimut pembalut tubuh Aileen dan membawanya ke dalam kolam
renang. Seperti biasanya Aileen kalah.
Butuh waktu lama untuk Aileen terbiasa dengan kolam menggantung itu. Evans
hampir putus asa ketika matahari sudah begitu rendah dan Aileen masih
menolak melangkahkan kaki ke bagian kolam yang menggantung di udara. Ia
sudah siap membawa paksa gadis itu ketika Aileen bertanya, "Bagaimana
pemadangan matahari terbenam di sana?"
"Maksudmu langit yang memerah itu?" Evans bertanya balik. Ia segera
menyadari kesempatan tersebut, "Sangat luar biasa. Kau tidak akan dapat
melihat pemandangan ini di tempat lain."
"Evans, ulurkan tanganmu," pinta Aileen.
Evans mengulurkan tangan dan mendekati Aileen.
Begitu Aileen menerima uluran tangannya, ia menarik Aileen ke pelukannya
dan membawanya ke tepi kolam.
"Evans!" Aileen memprotes.
"Lihat, Aileen," Evans segera mengalihkan perhatian Aileen. Tangannya
memeluk Aileen erat-erat " merangkum tubuh Aileen ke dadanya. Walaupun
sistem pemanas meregulasi air kolam pada suhu yang hangat, angin dingin di
bagian kolam terbuka ini tidak menjamin kehangatan Aileen.
256 Fb.me/overebook Aileen menatap matahari yang perlahan-lahan menghilang di balik gunung di
kejauhan. Aileen menyandarkan punggungnya ke dada Evans.
Ini benar-benar pemandangan yang indah.
Dari semua pria yang ia kenal, hanya Evans yang akan merencanakan sesuatu
yang khusus untuk tunangannya di pesta pertunangan mereka.
Suara ledakan diikuti sinar merah di langit malam mengagetkan Aileen.
Aileen mengalihkan matanya ke kembang api yang menghiasi langit malam. Ia
terperangah melihat setiap kembang api yang meledak di angkasa berbentuk
hati. Ia tidak pernah melihat kembang api yang seunik ini. Betapa beruntungnya
mereka bisa menikmati kembang api ini. Baru saja Aileen berpikiran demikian
ketika kembang api berikutnya membentuk kata-kata,
Selamat pada Tuan Renz dan Nona LaSalle.
Aileen membelalak. "Aileen." Entah kapan Evans berpindah ke sisinya. Tangannya mengambil
tangan Aileen dan menggenggamnya dengan lembut. "Aku, Evans Renz,
mengambil engkau, Aileen LaSalle, sebagai istri sahku, mulai dari hari ini baik
dalam kebahagiaan, kesusahaan, kekayaan, kemiskinan, dalam masa-masa sakit
maupun sehat hingga kematian memisahkan kita."
"Evans"," Aileen kehilangan kata-katanya. Kata-kata yang diutarakan Evans
adalah sebuah janji pernikahan.
257 Fb.me/overebook "Apakah kau bersedia menjadi istriku, Aileen LaSalle?"
"Kau telah melamarku berkali-kali. Aku juga telah resmi menjadi tunanganmu,
apakah itu masih belum cukup?" Aileen kehilangan kata-katanya oleh perasaan
yang meluap di dadanya. Evans mengerang. "Kau benar-benar perusak semua rencanaku. Ketika aku
mengejarmu, kau kira aku mendekati Sigrid. Ketika aku melamarmu, kau kira
aku hanya main-main. Sekarang aku sedang membuatmu menjadi istriku, kau
kira aku sedang melamarmu."
"Pernikahan kita masih beberapa bulan mendatang," Aileen mengingatkan.
"Lalu?" tanya Evans, "Tidak ada yang mengatakan aku tidak boleh
mengambilmu menjadi istriku saat ini juga. Kau kira aku akan menanti setahun
lagi?" Aileen tertawa mendengarnya. Evans benar-benar kehilangan kesabarannya
ketika persiapan pengumuman pertunangan mereka memakan waktu jauh lebih
lama dari rencananya. Evans hanya ingin membuat pengumuman. Sedangkan
Kathy ingin mengadakan pesta. Jamuan malam inilah yang membuat
pengumuman pertunangan mereka memakan waktu berbulan-bulan setelah
Aileen diboyong pulang ke kediaman Renz.
Evans dibuat gemas dibuatnya. "Aileen LaSalle, apakah kau bersedia
mengambil aku, Evans Renz, menjadi suamimu mulai dari hari ini hingga
kematian memisahkan kita?" Ia menyingkat sumpah pernikahan versinya.
258 Fb.me/overebook "Oh, Evans," Aileen terharu, "Kau adalah satu-satunya pria yang kucintai. Aku
bersedia menjadi istrimu. Aku akan selalu berada di sisimu. Aku akan berjuang
bersamamu melewati hari-hari sulit mendatang. Aku akan mendampingimu
melewati hari-hari bahagia mendatang."
"Katakan lagi," tuntut Evans.
"Aku bersedia menjadi istrimu."
"Sebelum itu." "Sebelumnya?" "Kau tidak pernah mengatakannya padaku. Katakan lagi, Aileen," pinta Evans.
Aileen teringat ucapannya dan wajahnya memerah. Ia masih tidak terbiasa
mengucapkan tiga kata yang sering diucapkan Evans itu. Wajah Evans
menunjukkan tuntutan seriusnya dan membuat Aileen tidak dapat menghindar.
"Aku mencintaimu," bisiknya perlahan.
Evans merogoh saku baju renangnya dan menyematkan cincin di jari manis
tangan kiri Aileen. "Evans, aku sudah mempunyai cincin," protes Aileen.
"Itu adalah cincin tunangan kita warisan Mama," Evans merujuk cincin di
tangan kanan Aileen. "Aku sudah mempunyai cincin darimu."
259 Fb.me/overebook "Itu adalah cincin pertunangan kita dariku. Ini," Evans mengambil tangan kiri
Aileen, "Adalah cincin kawin kita." Ia mencium cincin di tangan Aileen yang ia
sematkan. Aileen tersenyum bahagia. Dadanya siap meledak oleh kebahagiaan dan cinta.
Ia mendapatkan lebih dari yang ia bayangkan.
Aileen berterima kasih pada keluarganya karenanya. Mereka telah membuatnya
menjadi seorang wanita mandiri. Keluarganya pula yang telah memungkinkan
hari ini terjadi. Tanpa campur tangan orang tuanya, Geert tidak akan menikahi
Denise dan Evans tidak akan menemuinya. Aileen sangat berterima kasih
untuknya melebihi semua yang telah mereka perbuat untuknya.
Ia telah menempuh jalan panjang untuk menemukan pria yang benar-benar ia
cintai, pria yang ia ingin melewati hari-hari mendatang bersama, pria yang
benar-benar mencintainya pula.
Aileen melingkarkan tangannya di leher Evans dan menjatuhkan kepalanya di
dada pemuda itu. Ia telah menemukan sesuatu yang memang untuknya.
END 260 Panji Sakti 10 Jaka Sembung 12 Terdampar Di Pulau Hitam Gajah Kencana 20

Cari Blog Ini