Claire Karya Phoebe Bagian 1
?"P H O E B E Memory; First Man First time loving
CLAIRE TAU INI ADALAH TINDAKAN BODOH, menjual rumah peninggalan ibu angkatnya demi sebuah mobil tua. Tapi Claire merasa bukanlah prioritas untuk menetap di satu tempat mengingat dirinya masih sangat muda. Dengan mobil itu, Claire berharap bisa berkeliling ke banyak tempat yang memungkinkan dirinya untuk menemukan jalan hidupnya. Sebenarnya, jelas-jelas Claire ingin melanjutkan kuliah. Tapi ia akan berhenti sementara tentang cita-citanya yang satu itu dan akan melanjutkannya lagi jika memiliki uang yang cukup suatu saat nanti.
Sekarang, beginilah nasibnya, berkeliling Northumberland dan bekerja di banyak tempat dengan keahlian yang sangat minim. Setidaknya Claire tidak perlu merasa bosan karena ia hanya akan bertahan di satu tempat selama beberapa minggu. Hari ini ia sudah mengundurkan diri dari pekerjaannya menjadi Waitress di sebuah rumah makan cepat saji. Claire sudah bekerja cukup lama disana. Sebulan, rekor terlama Claire tinggal di suatu lokasi. Ia sedang menghitung uang bekalnya untuk berpindah ketempat yang baru saat melihat seorang pemuda kebingungan. Usia pemuda itu mungkin sebaya dengannya, tapi wajah asingnya membuat Claire memutuskan untuk menganggap orang itu sebagai pendatang baru. Claire memandanginya beberapa lama dan tidak membuang wajah saat pemuda itu juga mendekatinya.
What Can I do for you sir" Hanya itu yang bisa Claire ucapkan. Kata-kata yang selalu di ucapkannya kepada pelanggan yang datang untuk makan di tempatnya bekerja.
Kau tau kemana aku harus melapor" Aku semalam tidur di penginapan itu bersama dengan seorang wanita penghibur. Ia menunjuk ke sebuah penginapan yang Claire baru sadari keberadaannya. Begitu aku bangun pagi, semua barang berhargaku hilang.
Apa saja yang hilang"
Banyak, uangku juga. Untungnya aku menyimpan satu kartu kreditku di tempat rahasia. Tapi aku pendatang di Canada dan semua surat-surat pentingku di bawa oleh wanita itu!
Termasuk passport" Pemuda itu mengangguk.
Claire tertawa renyah. Seharusnya kau berhati-hati dengan kecendrungan meniduri wanita penghibur! Ayolah naik ke mobilku! Aku akan mengantarkanmu ke kantor polisi terdekat.
Terimakasih. Claire mengangguk. Tapi gerakannya terhenti saat pemuda itu mengulurkan tangannya untuk bersalaman. Claire menatapnya heran, lalu tersenyum dan menyambutnya dengan jabatan tangan yang kokoh. Claire! Yusuke Tokeino! Aku beruntung bertemu denganmu, Claire! ***
Jadi kau benar-benar tidak menetap di satu tempat" Yusuke menatap Claire antusias.
Mereka sedang menanti keputusan polisi atas laporan yang sudah di buat oleh Claire untuk Yusuke. Sekarang hanya tinggal menanti keputusan petugas tentang kapan mereka di perbolehkan untuk pergi. Berbekal dengan sikapnya yang mudah akrab dengan orang lain, bukan hal yang sulit bagi Claire untuk akrab dengan lakilaki ini. Ia bahkan tau kalau Yusuke adalah pemuda yang berasal dari Jepang dan sangat suka bepergian. Sama seperti dirinya. Adanya kesamaan pokok tentang diri mereka membuat Yusuke juga merasa cepat akrab dengannya. Bagi pemuda itu Claire adalah gadis yang menyenangkan.
Claire mengangguk. Aku sebatang kara di dunia ini. Satu-satunya keluarga yang kumiliki adalah ibu angkatku dan dia sudah meninggal beberapa bulan yang lalu. Ku fikir akan sangat membosankan hidup di tempat yang sama untuk seumur hidupku mengingat aku masih muda. Selama ini aku selalu di dera kebosanan dan aku menghindari kebosanan itu untuk kehidupanku selanjutnya. Jadi kemana kau akan menuju sebenarnya"
Entahlah. Aku hanya ingin berkeliling Canada. Untuk kehidupanku, aku bekerja di rumah makan yang pastinya akan menerima tenaga tambahan yang siap bekerja penuh dan bersedia di gaji murah. Untuk sementara ini hidup seperti itu lebih menyenangkan. Akan lebih menyenangkan lagi kalau aku bisa jalan-jalan tanpa harus memikirkan uang! Claire lalu tertawa, ia sedang bercanda.
Yusuke Tokeino memandangnya dengan serius lalu tersenyum begitu mendapatkan ide baru. Kita pergi bersama bagaimana"
Maksudmu apa" Jangan kau fikir&
Aku tidak berfikir apa-apa selain mendapat tumpangan yang aman. Jangan khawatir karena aku tidak akan menumpang secara gratis. Aku pastikan kalau aku akan memberikan uang yang pantas selama aku bersamamu!
Claire mengangkat sebelah alisnya. Ya, dan dia tidak perlu susah payah bekerja setidaknya untuk sementara ini. Tujuan merekapun juga sama, berkeliling Canada. Mungkin dirinya tidak akan pernah melewatkan kesempatan ini. Kau menjamin segalanya" Aku akan setuju kalau kau menjamin biaya bahan bakar, penginapan, makan, dan&
Aku bahkan akan membelikanmu pakaian baru jika kau menginginkannya. Uang bukan masalah bagiku. Lagi pula kau akan memiliki teman yang tidak membosankan dalam perjalanan kehidupamu!
Lalu berapa lama kau akan menjadikanku pemandu"
Yusuke menyeringai, Claire mengatakan kalau dirinya adalah pemandu", ya, gadis ini memang pemandunya untuk sementara selama ia menghabiskan waktunya di Canada, Sampai kita kembali lagi ke tempat ini untuk mengambil pasporku! Aku harap saat itu mereka sudah menemukan perempuan penipu itu! ***
Kisah yang terlalu sederhana, Mereka bepergian bersama dan Yusuke tidak bisa menghindari kalau mereka adalah sahabat baik. Claire terlalu menyenangkan dan seringkali membuatnya tertawa. Gadis itu juga sangat pengertian atas segala hal tentang dirinya. Perlu waktu seminggu untuk membuat Yusuke tertarik kepada Claire melebihi seorang teman. Walau bagaimanapun kebersamaan mereka yang berlangsung setiap hari ini membuatnya terbiasa untuk melihat Claire dan bercanda dengannya.
Ada satu hal yang selalu mengganggu Yusuke tentang Claire. Dia terlalu manis untuk di tinggalkan sendirian di malam hari. Tapi Claire tidak bermaksud untuk tidur selain di dalam mobilnya dan selalu mengusir Yusuke untuk mencari penginapan di waktu tidur tiba. Padahal Yusuke meyakinkan dirinya yang sama sekali tidak bisa tidur karena kepalanya selalu memikirkan Claire. Interaksi mereka selama ini membuat Yusuke begitu tertarik dan itu akan terus berkumpul di dalam otaknya. Seharusnya Yusuke tidak memikirkan hal itu karena mereka terlalu seperti saudara. Mereka selalu bersenang-senang di berbagai tempat wisata, tertawa bersama dan berlarian bersama. Higga di suatu waktu, Yusuke melihat Claire mengganti pakaiannya di dalam mobil dengan sengaja. Entah apa yang mendorongnya untuk melakukan itu, tapi Claire akan segera marah-marah kepadanya. Interaksi nakal mulai Yusuke lakonkan semenjak itu. Ia seringkali menatap pinggul dan dada Claire berlama-lama. Sangat ranum dan menyenangkan. Pada awalnya Claire akan marah tapi lama kelamaan sepertinya gadis itu sudah mulai terbiasa. Apakah dia mulai jatuh cinta kepada Yusuke" Bukankah Yusuke terkenal memiliki pesona yang tinggi"
Malam ini kau mau tidur di penginapan atau disini"
Yusuke menahan nafas. Untuk pertama kalinya Claire menawarkan. Selama ini gadis itu bahkan selalu memastikan agar Yusuke tidak berada di dekatnya disaatsaat yang menggoda seperti malam hari. Kau menawarkanku untuk tidur bersamamu"
Wajah Claire memerah di ketemaraman cahaya lampu mobilnya. Kalau begitu aku akan mengantarkanmu ke penginapan terdekat! Claire mulai menyentuh kemudi dan terdiam saat Yusuke menjauhkan tangan Claire dari benda itu.
Claire, katakan satu hal. Interaksi kita satu bulan belakangan ini apakah membuatmu menyukaiku"
Claire mendesah, Ia ingin sekali berbohong dan mengatakan tidak. Tapi berbohong tentang perasaan hanya akan membuatnya merasa menderita. Claire mengangguk, jika karena ini Yusuke tidak lagi ingin bersamanya, Claire yakinkan kalau dirinya akan menerimanya dengan baik. Begitu lebih melegakan bila terus harus bersamanya tapi selalu memendam perasaan. Tapi aku bukanlah orang yang mau terikat! Perjalanan hidupku masih panjang untuk di kacaukan oleh perasaan yang seperti itu
Sejak kapan kau merasakan perasaan seperti itu"
Sejak kau selalu mengganggku, kau sangat baik pada minggu pertama. Tapi setelah itu tindakanmu selalu membuat wajahku memerah. Awalnya aku tidak suka tapi lama-kelamaan aku mengharapkannya. Tapi sudahlah, kau juga tidak akan bertahan di Canada, kan"
Tapi kita tetap bisa jadi kekasih, kan" Yusuke menatap Claire serius. Saat Claire memandangnya dunia terasa berhenti berputar. Claire, jadilah kekasihku. Setidaknya selama kita bersama!
Aku sudah mengatakan kalau aku tidak ingin&
Aku tau! potong Yusuke. Aku juga tidak ingin terikat. Tapi apa salahnya kalau kita menjadikan kebersamaan kita sebagai kenangan indah. Kenangan yang ada sudah cukup indah.
Tapi kita bisa membuatnya menjadi lebih indah lagi.
Kau selalu melakukan ini bila mampir di satu tempat plesir" Ah, ya! Aku lupa. Kau bahkan tertipu karena itu! Tapi aku bukan pelacur yang mau di bayar untuk menemanimu!
Aku tidak bilang akan membayarmu sebagai wanita yang menemaniku, kan" Aku membayarmu atas jasa sebagai pemandu! Soal hubungan khusus kita, itu di luar kesepakatan. Kecuali kalau kau menginginkan aku membayar untuk ini juga! Yusuke mendekatkan wajahnya kepada Claire dan menyentuh bibir Claire dengan lidahnya.
Claire merasa gemetar saat Yusuke menjilati bibirnya meskipun hanya sekilas. Ia juga menyukai Yusuke dan itu sudah di akuinya. Claire tidak tau harus menyetujui atau tidak. Ia ingin bersama dengan yusuke lebih dari sekedar teman meskipun hanya untuk sementara. Yah, hanya sementara saja. Hanya untuk kenangan seperti yang lainnya. Claire tidak mungkin mencintai Yusuke untuk selamanya karena ia tau kalau Yusuke tidak akan tinggal dan menetap disini. Bagaimana Claire" Maukah kau jadi kekasihku"
Sulit untukku. Tapi berjanjilah kalau aku tidak akan mengalami sesuatu yang buruk sampai kita berpisah. Aku tidak ingin di tinggalkan ketika mengandung anakmu!
Yusuke tertawa renyah. Kau sangat mengerti dengan apa yang ku inginkan. Tentu saja aku tau kalau kau hanya ingin bercinta denganku. Karena itu kau menjadikanku kekasihmu, kan" Interaksi kita selama ini sudah seperti sepasang kekasih, hanya saja tidak ada seks. Dan kau memintaku menjadi kekasihmu untuk melengkapi interaksi kita dengan seks!
Ah, ya! Kau sangat pintar! Claire tidak bergerak setelah Yusuke mengatakan itu. Laki-laki itu merebahkan sandaran bangku setirnya sehingga menjadi sangat rendah dan mereka memulainya. Mereka berciuman, bukan hal yang asing bagi Claire. Ciuman sudah seringkali di lakukannya saat berpacaran di sekolah. Tapi ia harus gemetar saat Yusuke membuka celananya dan merangkak di atas tubuhnya. Saat Claire merasakan ada sesuatu yang memaksa masuk di wilayah pangkal pahanya, Claire merasakan kepedihan menyeruak, ia bahkan tidak segan untuk berteriak tanpa perduli dengan Yusuke yang terus mencari kenikmatan dari dirinya. Claire menahan nafas sejenak, kedua tangannya memeluk Yusuke dengan kuat karena rasa sakit yang dirasakannya tak kunjung hilang. Ia baru bisa berhenti saat Yusuke juga berhenti dan menatapnya. Astaga, kau masih&
Perawan" Ya! Berapa usiamu Claire, aku harusnya menanyakan hal itu! Sembilan belas tahun" Claire tidak akan mengatakannya. Yusuke bisa saja meninggalkannya karena itu. Claire juga tidak pernah mengatakan kepada orang lain tentang usianya yang sebenarnya. Dua puluh tiga!
dan kau masih perawan" Aku sama sekali tidak bisa percaya! Aku sudah mengatakan padamu kalau aku tidak suka berdekatan dengan lakilaki karena ini bisa mengikatku.
Tapi aku tidak akan mengikatmu. Meskipun tidak bisa ku pungkiri kalau aku sangat beruntung menjadi yang pertama. Yusuke memberikan senyuman nakal kepadanya. Bertahanlah, aku akan membayarnya dengan sesuatu yang sangat indah.
Dan Claire terpaksa mengikuti kata hatinya malam itu. Ia melakukan hal yang selama ini sangat di hindarinya bersama laki-laki yang sudah memastikan kalau hubungan mereka sementara. Claire tidak perduli, ia hanya ingin menikmati kehidupan yang tidak pernah nikmat baginya selama ini. Mungkin Yusuke adalah orang pertama yang mengajarkannya tentang cara menikmati hidup. Meskipun ia berjanji untuk tidak melakukannya terlalu sering, tapi Claire tidak bisa menolak saat Yusuke memintanya. Claire harus menyesal karena itu pada akhirnya membuatnya benar-benar jatuh cinta dan tidak bisa lepas dari Yusuke. Sayangnya Yusuke menepati janjinya untuk mengakhiri hubungannya setelah mereka kembali ke Ontario dan berpisah. Claire merasa sakit hati meskipun ia terus berharap kalau Yusuke akan kembali lagi untuknya. Laki-laki itu membuatnya merasa ingin mati untuk yang pertama kali.
Memory; Second man! Leaving Everything then Loosing
KEPERGIAN YUSUKE TOKEINO membuat Claire tidak ingin beranjak dari Ontario. Pada akhirnya Claire memilih menetap di Northumberland dan menyewa sebuah Apartemen kecil setelah menjual mobil tuanya. Claire tidak ingin melihat benda itu lagi. Terlalu banyak kenangan yang tidak akan pernah bisa membuat ingatannya melupakan Yusuke Tokeino. Tentu saja, dengan prinsip lama, Claire akan mudah mendapakan pekerjaan. Bekerja penuh dan meminta bayaran yang lebih sedikit dari seharusnya. Setidaknya ia tidak perlu merasa kelaparan meskipun harus bekerja dengan semangat yang minim sampai ia harus membuang waktu beberapa minggu untuk berhenti berharap kalau Yusuke akan kembali dan membawanya pergi.
Hingga di suatu hari, Claire harus merasakan Dejavu saat melihat seorang lakilaki mendekatinya dan menanyakan tentang angkutan umum yang bisa membawanya ke Calgary. Saat itu, Claire hanya membantu dan sama sekali menghindari perkenalan. Namun sebulan kemudian mereka bertemu lagi dan laki - laki itu masih mengingatnya. Ia menyapa Claire lebih dulu dan memperkenalkan dirinya sebagai Hadwin Ouray. Hadwin adalah orang yang sangat baik, laki-laki itu seringkali mengunjungi Claire di tempat kerja dan beberapa kali mereka keluar bersama untuk makan malam. Tapi Claire tidak pernah berharap dan tidak ingin membiarkan laki-laki lain menyentuhnya seperti Yusuke menyentuhnya. Claire tidak ingin menerima luka karena ia tau kalau Hadwin Ouray adalah seorang pria dengan latar belakang keluarga serba ada dan mustahil untuk bersamanya.
Hadwin selalu bersikap sopan dan menghormatinya. Ia sangat dewasa. Hadwin juga membuat Claire merasa nyaman untuk mengatakan dengan jujur siapa dan seperti apa dirinya yang sebenarnya. Anehnya Claire mulai jatuh hati lagi meskipun jiwa raganya menolak. Sikap Hadwin yang tidak pernah menyentuhnya membuat Claire merasa sebagai seseorang yang sangat berharga. Harusnya ia tidak begitu, harusnya ia membuang perasaannya jauh-jauh. Tapi perasaan Claire sedang berada di puncak saat Hadwin menyatakan cintanya dan mereka menjadi kekasih untuk beberapa lama. Tetap saja, Hadwin tidak pernah datang ke Ontario untuk menyentuhnya meskipun mereka adalah sepasang kekasih. Hadwin hanya menemuinya untuk mengobrolkan beberapa hal, juga membicarakan tentang perjodohannya yang membuat Claire sakit hati.
Seharusnya kita tidak pernah saling mencinta! Claire menyesali semua tindakannya. Ia akan kehilangan lagi dan ia tau itu.
Percayalah, aku sama sekali tidak menginginkan itu! Tapi aku harus menikahinya!
Dan kau akan meninggalkanku" Itulah masalahnya. Aku sudah terlalu berharap. Aku sudah menyimpan banyak impian dan ini hanya akan membuatku semakin merasa pedih. Seharusnya kau tidak menyapaku, tidak mengingatku, tidak mendatangiku!
Bagaimana mungkin aku bisa" Kau sudah menarik hatiku sejak pertama kali. Hadwin menggapai tangan Claire dan menggenggamnya erat. Aku tidak akan pernah meninggalkanmu!
Lalu ingin menjadikanku simpanan untuk bersenang-senang setiap kali kau mengunjungi Ontario"
Pernahkah aku memperlakukanmu sebagai alat untuk bersenang-senang" Jawabannya tentu saja tidak, Claire terpaksa menggeleng. Hadwin bahkan tidak pernah menyentuhnya selain menggenggam tangannya kali ini.
Kau wanita pertama yang mengisi hatiku! Hadwin melanjutkan ucapannya lagi. Kita tidak akan berpisah. Aku akan melakukan apapun untuk bisa bersamamu.
Tapi& Berhentilah mencari alasan untuk bersedih Claire. Aku akan mengurus semuanya untuk kepindahan kita ke suatu tempat. Dua minggu dari sekarang, aku akan menjalankan pernikahan itu seperti biasa. Tapi setelah itu, aku akan membawamu pergi. Kita akan menuju Negara manapun yang di tunjuk oleh benda itu! Hadwin menunjuk sebuah globe kayu berwarna coklat dan sangat mengkilap yang berada di sebuah meja hias restoran itu. Ia beringsut mengambilnya lalu menghadapkan benda itu kepada Claire. Beberapa saat kemudian Hadwin sudah menggenggam tangan Claire kembali.
Bagaimana caranya" Claire bertanya heran.
Hadwin hanya tersenyum, lalu memutar sebuah jarum yang terbuat dari plastik yang berada di puncak benda itu menuju perut Globe. Silahkan tentukan tingginya!
Claire mengangkat jarum itu dengan posisi yang sesuai dengan keinginannya. Lalu"
Dimanapun bayangan jarum ini berakhir! Kita akan kesana dan memulai hidup baru. Mengerti"
Claire mengangguk. Ia melihat Hadwin memutar bola dunia mini itu dengan semangat. Jantungnya berdetak kencang saat bola itu mulai berhenti bergerak secara perlahan, lalu angin bertiup kencang entah darimana, sehingga jarum plastiknya bergeser sedikit. Tapi sangat menentukan karena bayangannya menunjukkan kemana mereka harus pergi.
Denmark" Claire menatap Hadwin dengan kening yang berkerut. Aku tidak bisa bahasa Denmark.
Kita masih punya waktu selama dua minggu. Aku akan mencarikan guru untukmu dan kau harus belajar serius selama dua minggu itu. Aku juga akan mempelajari Danish sampai benar-benar mahir.
Dua minggu tidak cukup! Tentu saja lebih dari cukup. Kita hanya belajar untuk berkomunikasi, sekarang aku akan menyiapkan bahan-bahan untuk kepindahanmu ke luar negri. Aku sudah punya karena aku sudah cukup sering pergi ke luar negri. Bagaimana denganmu" Punya paspor atau visa"
Claire menggeleng. Aku tidak pernah keluar negri. Bagiku keluar negri hanya mimpi!
Baiklah Claire. Kalau begitu aku hanya perlu data lengkapmu saja. Kau kan memberikannya, kan"
Sebagai diriku yang sebenarnya" Claudia Faustine"
Hadwin menggeleng. Kau tidak boleh menggunakan nama Claudia Faustine lagi, Claire. Aku akan membunuh Claudia Faustine dan menghhidupkan dirimu yang sekarang. Bukankah kau sendiri sudah lama mengubur Claudia Faustine" ***
Benar-benar seperti mimpi yang terwujud. Tiba-tiba saja seorang pangeran rela hidup bersamanya demi cinta dalam keadaan sulit tapi bahagia. Claire merasa tidak menginginkan hal yang lain lagi jika Hadwin sudah ada disampinya. Saat Hadwin memintanya menunggu di bandara, Claire tidak yakin kalau laki-laki itu akan benarbenar datang. Tapi ia tidak ingin berhenti berharap hingga akhirnya mereka hidup berdua saja di Denmark, menyewa sebuah flat kecil dan hidup selayaknya pasangan yang tidak akan terpisah selamanya. Selama seminggu kehidupan mereka, Claire benar-benar mendapati dirinya yang bersinar-sinar karena bahagia, Janji Hadwin untuk segera menikahinya membuatnya merona menghadapi hari-hari dalam hidupnya.
Hadwin yang dewasa, Hadwin yang mengayomi dan Hadwin yang mengerti akan dirinya membuat Claire jatuh cinta kepadanya setiap hari dan semakin lama perasaan itu tumbuh dan membesar. Bukan hanya cinta, tapi juga harapan untuk dapat memiliki Hadwin selama-lamanya. Suatu hari, Hadwin membawa uang yang sangat banyak yang di sebutnya sebagai uang yang akan di gunakan untuk biaya pernikahan mereka. Selanjutnya Claire dan Hadwin menyiapkan pernikahan yang sederhana dan mengesankan selamanya. Mereka merencanakan pesta yang hanya di hadiri oleh mereka berdua di tepi pantai.
Sayangnya pernikahan itu tidak pernah terjadi. Di suatu hari, Hadwin tidak pulang cepat seperti biasanya. Hadwin bahkan tidak pulang hingga malam, hingga pagi, hingga berhari-hari. Claire tidak mengerti apa yang sudah terjadi. Fikiran buruk mulai menyerangnya. Bagaimana jika terjadi sesuatu terhadap Hadwin" Atau mungkin Hadwin memang tidak bisa segera pulang karena pekerjaanya yang baru. Karena cinta Claire memutuskan untuk terus menunggu.
Di akhir minggu, Seseorang mengetuk pintu Flatnya. Claire sangat bahagia karena mengira bahwa Hadwin sudah kembali, tapi ia sama sekali tidak bisa tersenyum lagi saat tubuhnya di seret-seret ke hadapan seseorang. Geronimo. Lakilaki itu mengatakan kalau Hadwin berhutang kepadanya dan bahkan tidak mencicil bayaran apa-apa sama sekali, sepeserpun. Tapi karena ia mencantumkan nama Claire sebagai penjamin, maka Claire harus menggantikan Hadwin untuk membayar hutang itu. Ada sebuah rasa kecewa berkecamuk saat Geronimo mengatakan kalau Hadwin sudah melarikan diri sebelum sempat di cegah. Namanya tercantum sebagai orang yang berangkat ke Canada pada hari dimana Claire khawatir karena ia tidak pulang.
Hadwin meninggalkannya. Mungkin Hadwin menyesal dan kembali kepada istrinya disana. Tapi Claire mencintainya. Kenapa ia begitu tega meninggalkan Claire yang bahkan tidak tau banyak tentang Denmark. Tiba-tiba Negara yang semula di anggapnya indah karena Hadwin ini, membuat Claire merasa telah terjerumus dalam kesuraman abadi. Kehidupannya dalam rengkuhan Geronimo benar-benar membuatnya kalut dan nyaris gila. Claire sudah berusaha melarikan diri berkali-kali, tapi berkali-kali juga ia tertangkap dan disiksa. Hingga akhirnya Claire menyerah dan mengatakan kepada Geronimo kalau dia bersedia mengerjakan apa saja asalkan bisa segera keluar dari tempat itu. Dengan perlahan dan hati-hati, Geronimo menceritakan pekerjaan jenis apa yang bisa menghasilkan banyak uang, dan dari sekian banyak Claire memilih menjajahkan tubuhnya, Hanya itu keahlian alami yang dia miliki dan hanya itu pekerjaan tercepat yang akan membawanya keluar dengan segera.
*** Pelanggan pertama, Claire harus menghadapinya saat ini juga. Lima orang anak buah Geronimo benar-benar mengancam akan melakukan sesuatu yang lebih buruk dari apa yang mereka lakukan selama ini jika Claire tidak menemukan satu laki-lakipun malam ini. Tentu saja Claire tidak bisa bertindak apa-apa selain membuat seorang laki-laki tergoda kepadanya. Tidak, lima orang laki-laki. Itu yang seharusnya di lakukan Claire untuk mencapai standar yang wanita penghibur lain lakukan selama disini. Seorang laki-laki yang tampak dewasa menghampiri Claire sambil meremas bokongnya. Seharusnya Claire marah, tapi ia memaksakan diri untuk tersenyum.
Ada yang duduk disini" Katanya sambil menunjuk bangku kosong yang berada di sebelah Claire.
Claire menggeleng. Ini pertama kalinya dan ia harus bisa memikatnya. Laki-laki itu duduk di sebelah Claire dan memandanginya dari kaki hingga kepala. Apakah kau bekerja disini"
Ya, Seharusnya aku tidak perlu bertanya, kau mengenakan seragam menggoda ini, kan"
Lagi-lagi Claire mengangguk, mungkin ia terlihat sangat kikuk.
Kau bisa memanggilku Bryan. Laki-laki itu melanjutkan ucapannya. Lalu namamu"
Claire! Verry sexy name! Apakah mulut Claire mengatakan terimakasih" Tidak, ia bahkan tidak tersenyum. Ia tidak mampu mengatakan apa-apa.
Berapa yang harus ku bayar untukmu"
Berapa" Claire bahkan tidak tau ia harus di bayar berapa. Tapi ia teringat dengan kata-kata Geronimo sewaktu Claire memilih pekerjaan ini untuk dirinya. Lima ratus untuk dua jam"
Untuk segalanya" Segalanya" Maksud anda"
Segala apa yang ingin ku lakukan padamu!
Claire tersenyum bodoh. Apa yang harus ku lakukan untukmu" Just Spread your leg, dan aku akan melakukan sesuatu untuk mencoba! Mencoba"
Tentu saja. Setiap wanita disini berhak untuk di coba, kan"
Claire memandang ke sekelilingnya. Ya, nyaris semua wanita yang berseragam sama sepertinya sedang di coba. Ia menggigit bibir sebentar untuk meyakinkan dirinya. Beberapa saat kemudian Claire membuka kakinya lebar-lebar dan memperlihatkan daerah sensitifnya kepada Bryan. Laki-laki itu menatapnya dengan terkesima. Ia menyentuhnya perlahan dan Claire nyaris memejamkan matanya. Laki-laki ini mempermainkannya.
Apa yang bisa kau lakukan, kau bisa Squatting"
Claire menghela nafas berat, laki laki ini mengajaknya bicara di saat ia sedang menikmati hangatnya Claire di wilayah terdalam dirinya" Ia harus mulai terbiasa dengan ini. Squatting"
Ya, with your feet on the bed and use your ass to bounce up and down! Claire menghela nafas lagi. Laki-laki ini menggunakan bahasa Inggris terlalu sering. Seharusnya Claire sadar kalau laki-laki ini sama sekali bukan orang Denmark. Bahkan logat Danish yang di gunakannya sangat kacau balau. Kau orang inggris"
Aku tidak sedang membicarakan megenai asal usul. Aku bertanya apakah kau bisa Squatting"
Aku belum pernah melakukannya. Tapi akan ku coba!
Bryan melepaskan dirinya dari Claire dan beranjak pergi setelah mengatakan. Sepertinya kita tidak cocok!
Dan Claire merasa sangat tersinggung. Laki-laki itu ingin pergi begitu saja setelah mencobanya " Claire mengejarnya untuk memohon, ia sangat terluka saat melakukan itu. Memohon seorang laki-laki untuk bersetubuh dengannya adalah sesuatu yang tidak pernah terlintas di dalam otaknya selama ini. Tapi Bryan masih menolak. Claire terus membujuknya hingga laki-laki itu bersedia membawanya keluar. Ia memperlakukan Claire dengan sangat hina dan Claire tidak melakukan apa-apa karena membutuhkan uangnya. Tapi begitu Bryan selesai dengan hasratnya, ia bahkan tidak membayar Claire dengan harga yang pantas. Claire benar-benar kecewa. Laki-laki itu mengatakan kalau Claire sangat tidak berpengalaman dan harga itu sangat pantas untuknya. Akhirnya Claire belajar satu hal. Ia harus terlihat sangat lihai dalam pekerjaan ini. Claire mulai belajar menggoda dan lama kelamaan ia kehilangan dirinya yang sesungguhnya. Semua ini karena Hadwin, Claire mulai menumbuhkan perasaan bencinya dan ia tidak akan pernah melupakan Hadwin sebagai penyebab nasib buruk yang terjadi padanya. Ia tidak akan melupakan itu seumur hidupnya.
Memory; Third Man First Love Temptation (after almost Three years latter)
CLAIRE, CEPAT PULANG. Ibu mengajakmu makan malam bersama tetangga flat yang lain! Suara Garrick terdengar nyaring di telpon. Laki-laki itu seusia dengannya dan selalu menjadi temannya semenjak Claire memiliki kemampuan yang cukup untuk keluar dari tempat Geronimo meskipun ia masih harus melakukan pekerjaan itu untuk beberapa waktu lagi. Ia berhasil membujuk Geronimo yang sudah bersikap seperti ayahnya agar Claire bisa tinggal di tempat lain. Sekarang Claire menyewa sebuah flat yang tidak jauh dari lingkungan Geronimo untuk mempermudah mobilitasnya. Setelah hampir tiga tahun, Claire akhirnya merasakan udara yang bebas juga.
Memangnya kennappaa..hh! Claire mencoba untuk tidak berdesah. Seorang laki-laki tengah berada di atas tubuhnya saat ini, mereka sedang bercinta da Claire selalu mendapatkan uang yang banyak darinya. Tapi sepertinya Garrick mendengar desahan yang tertahan dari mulut Claire. Laki-laki itu berdecak.
Kau sedang bekerja" Ya! Cepatlah selesaikan. Ada tetangga baru yang menyewa flat di lantai empat. Kita akan merayakan kedatangannya. Malam ini kau tidak usah kerja, aku akan mengganti uangnya!
Mendengar ucapan Garrick itu, Claire merasa bersemangat. Garrick seringkali melakukan ini jika ia ingin Claire melakukan sesuatu. Lima ratus, untuk dua jam"
Aku akan membayarmu semalaman! Sekarang juga aku menunggumu di halaman! Sekarang tutup telponnya. Aku bisa gila mendengar desahanmu!
Suara Garrick tak terdengar lagi. Ia meminta Claire menutup telpon tapi Garrick sudah menutupnya lebih dulu. Claire tertawa menyadari itu, lalu melempar ponselnya kesisi lain ranjang. Dengan perlahan ia menggenggam bantal dan menatap pelanggannya.
Cepat selesaikan. Aku punya urusan keluarga!
Laki-laki itu memandangnya dengan kesal. Aku membayarmu untuk ini! Kalau kau bisa menyelesaikannya dalam tiga puluh detik, aku akan memberikannya secara gratis.
Laki-laki itu tersenyum, harga yang pantas. Ia bergerak semakin semangat dan cepat sehingga Claire tidak bisa menahan dirinya untuk berteriak. Dalam sekejap klimaks menyerangnya. Tapi ini tidak membuatnya merasa lelah. Claire segera berdiri dan mengenakan pakaiannya kembali lalu pergi setelah mengatakan senang berbisnis dengan anda kepada laki-laki itu. Taksi yang segera di temuinya membuat Claire merasa beruntung. Ia sepertinya memang di takdirkan untuk menghadiri acara itu. Garrick sudah menunggunya di depan gedung flat sambil mengetukngetukkan kakinya ke tanah. Ia memandangi Claire yang menyongsongnya dengan tersenyum.
Aku tidak terlambat, kan" Claire bergumam manja sambil menyelipkan tangannya di lengan Garrick.
Ya, kau sangat terampil dalam pekerjaanmu, sepertinya! Kau berhasil menyelesaikannya dengan cepat.
Claire tertawa. Aku melakukan pekerjaan itu selama bertahun-tahun.! Harusnya kau sudah berhenti!
Beberapa bulan lagi. Aku juga tidak ingin melakukan itu selamanya! Claire merasakan Garrick menarik tangannya menuju kedalam flat. Garrick adalah sahabat yang baik, Claire harus mengakuinya. Tentang tetangga kita itu, siapa"
Pasangan pengantin baru. Itu yang ibu katakan. Tapi kami belum memangundangnya untuk datang!
Bagaimana kalau aku yang memanggilnya"
Garrick melepaskan tangan Claire yang di gandengnya. Pergilah! Berteriak saja jika tiba-tiba dia menghisap darahmu!
Claire tertawa lagi. Garrick memandangnya yang berlarian menuju lantai teratas flat empat lantai itu. Kamar yang di ujung itu, selama ini kosong. Sekarang sudah ada penghuninya. Claire bertanya-tanya tentang seperti apa mereka. Tetangga yang baik atau tidak. Claire tersenyum sambil menggerai rambutnya yang sekarang sedang di cat pirang lalu mengumpulkannya kesamping, ia selalu mengganti warna rambutnya beberapa bulan sekali. Claire sudah tiba di depan pintu Flat itu dan segera mengetuk pintu.
God dag *" ! Ada orang di rumah" Claire menunggu, tidak ada orang yang menjawab. Ia menunggu beberapa saat lalu mengulangi kata-katanya. Kali ini segera di jawab. Claire mendengarkan jawaban samar itu dan meyakini kalau seorang wanita yang akan segera membuka pintu. Tidak salah lagi, begitu pintu terbuka, Claire mendapati seorang gadis manis dengan rambut panjangnya yang kecoklatan menatapnya heran.
Anda siapa" Itu kata-katanya yang pertama.
Aku" Claire mengulurkan tangannya dan memberikan sebuah senyuman. Aku Claire. Tinggal di flat bawah. Ann mengajakmu makan malam di flatnya, kau belum makan. Kan" Seharusnya gadis itu tau kalau nyonya Ann adalah pemilik flat ini. Ia seharusnya menyambut baiik ajakan itu. Tapi Claire mendengarkan jawaban yang sebaliknya membuat ia merasa sedikit kecewa.
Aku tidak bisa. Aku memang lapar, tapi aku sedang menunggu suamiku. Claire menggeleng tak mengerti. Dia bisa menyusul nanti. Marilah, mengobrol dengan tetangga yang lain. Kau tidak takut sendirian dalam suasana gelap seperti itu" Claire memandang kedalam ruangan flatnya. Mereka bahkan belum memiliki lampu padahal hari sudah malam.
*" " Selamat sore (Danish/Bahasa Denmark) Aku sangat ingin. Tapi tidak bisa. Aku harus menunggunya pulang. Baiklah. Claire mendesah. Kau tunggu disini, aku akan membawakan lampu lalu kita mengobrol. Tunggu ya" Claire tidak mau mendengar alasan apa-apa. Jika gadis itu tidak mau berkunjung ke flat Ann, maka Claire yang akan mengunjungi tempatnya. Anggaplah sebagai perwujudan keperduliannya terhadap tetangga. Sesampainya di bawah, Claire melapor kepada nyonya Ann atas penolakan gadis itu dan nyonya Ann segera maklum. Ia menyuruh Garrick membawakan segalon air ke lantai atas. Claire juga sempat mampir ke flatnya untuk mengambil lampu lalu Garrick membantunya memasangkan benda itu di flat yang baru berpenghuni. Sayangnya Garrick tidak ingin berlama-lama. Ia segera meninggalkan Claire dengan tetangga barunya.
Claire sangat senang berbincang-bincang dengan gadis itu. Namanya Sophie, seorang gadis yang kelihatannya sangat polos. Ia bahkan menceritakan kalau dirinya sama seperti Claire melakoni kawin lari dengan suaminya tanpa beban. Claire baru sadar kalau Sophie sudah bersuami. Wajahnya masih sangat remaja. Usianya baru dua puluh tahun dan sedang menjalani dongeng melarikan diri itu dengan penuh harapan yang datang bersamaan dengan kecemasan. Claire tersenyum getir saat mendengar cerita itu, ia teringat akan Hadwin dan kembali mengulas nasibnya hingga saat ini. Apakah Sophie akan berakhir sebagai pelacur juga seperti dirinya" Tapi Claire sama sekali tidak ingin mengungkit cerita itu dan menakut-nakuti Sophie. Ia berusaha untuk tertawa seolah-olah semua yang di ucapkannya adalah lelucon. Di pertengahan obrolan mereka tiba-tiba pintu di buka dan Claire terdiam lama. Seorang laki-laki yang di kenalnya masuk dan duduk di sebelah Sophie. Ia menahan nafasnya beberapa lama dan membuang wajahnya dari laki-laki itu sejenak. Yusuke Tokeino.
*** Claire ingin menghindar. Ingin menjauh. Tapi Sophie mungkin merasa kalau Claire adalah tetangga terdekatnya sehingga Sophie sangat rajin mendekati Claire. Lama kelamaan Claire tidak lagi bisa menghindar. Ia sudah terlanjur menyayangi Sophie meskipun cerita romantis Sophie tentang suaminya selalu membuat Claire sangat iri. Ia bahkan beberapa kali berbicara dengan Yusuke dan berusaha menganggap kalau sekarang mereka hanyalah teman meskipun tidak bisa di pungkiri kalau Claire mulai kembali membangun harapan. Yusuke adalah suami dari sahabatnya, Sophie dan ia tau membangun harapan seperti itu akan menyakiti dirinya sendiri. Karena itu lah Clairepun berusaha keras untuk bisa bersahabat dengan Yusuke. Selama ini itulah yang terjadi. Yusuke bahkan meminta Claire menjaga Sophie dan Claire selalu berusaha membantu apapun yang mereka perlukan. Hingga suatu ketika, harapan itu datang lagi. Yusuke Tokeino yang tampaknya mengetahui tentang profesi Claire datang ke flatnya dan menunjukkan keperduliannya. Claire benar-benar tidak bisa menahan diri lagi dan ia memulai semuanya. Sebuah ciuman mesra di berikan dengan sepenuh hati untuk laki-laki pertama yang di cintainya itu. Claire tidak pernah menyangka kalau Yusuke akan menerimanya. Yusuke bahkan melakukan lebih dari itu. Mereka bercinta lagi.
Tangisannya tidak mungkin bisa membayar semua itu meskipun ia sudah membasahi dirinya dengan air dingin selama semalaman. Claire merasa kalau dirinya adalah wanita yang paling jahat di dunia. Bagaimana mungkin dia bisa melakukan hal itu" Bagaimana mungkin ia tertarik untuk bercinta dengan suami sahabatnya" Jika saja Yusuke Tokeino tidak menyebutkan nama Sophie, mungkin Claire tidak akan sadar dengan kesalahannya. Mungkin saja ia dan Yusuke akan terus melakukan kesalahan itu berkali-kali. Tapi Semalam adalah hari tersial dalam hidupnya belakangan ini. Bukan karena ia bercinta dengan laki-laki yang bukan suaminya, Claire sudah terbiasa untuk tidur dengan banyak laki-laki karena itu memang pekerjaannya. Tapi karena Sophie memergoki mereka sedang bercinta, memergoki Claire yang sangat menikmati saat-saat bercinta dengan Yusuke Tokeino, saat Laki-laki itu berada di atas tubuhnya. Ia benar-benar merasa bersalah.
Seharusnya Sophie masuk dan menarik rambutnya. Seharusnya Sophie mencaci maki tentang betapa jalangnya Claire karena sudah berusaha menggoda suaminya. Jika Sophie melakukan itu, Claire tidak mungkin memendam rasa bersalah yang berlipat-lipat. Tapi Sophie malah memilih untuk lari meninggalkan mereka, Sophie mengurung dirinya semalaman tanpa berkata apa-apa meskipun Calire berdiri di depan pintu Flatnya sehingga suasana Flat empat lantai itu menjadi gaduh. Claire sudah lelah berteriak, ia lelah meminta ampunan atas kesalahannya. Anggapan bahwa Sophie butuh waktu membuat Claire menunda keinginannya sampai pagi. Ia hanya mampu meratapi kesalahannya saat ini. Tiba-tiba Claire merasa dirinya kotor. Lebih kotor bila dibandingkan dengan melayani banyak laki - laki selama ini.
Claire, kau bisa sakit kalau seperti ini!
Claire memandangi Garrick sekilas, laki-laki itu putra pemilik Flat yang selama ini bersikap baik kepadanya. Tapi semalam sikap nyonya Ann dan semua orang berubah kepadanya, kecuali Garrick. Ia dan Garrick sudah berteman cukup lama, Hanya Garricklah yang tidak mencaci makinya atas keributan yang terjadi di flat ini semalam. Tinggalkan aku!
Garrick mendesah berat. Aku kemari bukan untuk di usir, Claire. Aku ingin memberi tahu padamu kalau Sophie sudah keluar dari flatnya. Dokter Harold sudah datang dan kelihatannya berhasil membujuknya.
Claire menatap Garrick dengan perasaan heran. Dokter Harold" Ya, Claire mengingat laki-laki itu. Harold adalah dokter yang menangani Sophie saat wanita itu mengalami kecelakaan di rumah sakit. Saat di rumah sakit, Harold memang terlalu memperhatikan Sophie, mereka sepertinya sudah saling mengenal sejak lama. Claire segera beranjak dari kamar mandi flatnya dan keluar tanpa pakaian ganti. Penampilannya mungkin sangat kacau, tapi ia tidak sempat memperbaiki penampilannya. Claire harus menemukan Sophie segera. Langkahnya berusaha menguak selebar mungkin demi sampai di lantai atas dengan cepat. Dari kejauhan Claire bisa melihat Sophie. Ia bersembunyi di balik punggung Harold, bersembunyi dari semua orang yang ingin melihatnya. Entah darimana datangnya, Claire menambah kecepatannya untuk berlari hingga ia berakhir dengan bersimpuh menghadapi Sophie yang terhalang oleh tubuh Harold. Sophie mengintip sedikit dan Claire berusaha menggapai tangannya.
Sophie! Dan Claire harus kecewa karena Sophie Burgess kembali menenggelamkan dirinya lebih dalam dibalik punggung Harold. Sophie maafkan aku. Aku tidak bermaksud melakukan itu. Kami melakukan itu di luar kendali. Aku tidak berfikir panjang saat itu.
Kita bisa bicarakan semua ini, Kan" Yusuke juga ikut membujuk. Suaranya terdengar serius untuk Sophie. Hanya Sophie. Aku tau kalau aku bersalah atas semua ini. Tapi aku mencintaimu. Aku hanya mencintaimu bukan orang lain! Apa yang terjadi" Harold bergumam.
Nyonya Ann, pemilik Flat empat lantai itu berdesis kesal lalu menunjuk Yusuke dan Claire bergantian. Sophie memergoki suaminya bercinta dengan perempuan ini. Kau tau betapa sakitnya dia" Suaminya berselingkuh dengan orang yang setiap hari bersamanya. Aku tidak pernah mempermasalahkan pekerjaan wanita ini sebagai pelacur. Karena itu aku menerimanya tinggal disini. Tapi kejadian ini pasti membuat Sophie sakit hati, akupun yang melihatnya juga sakit hati.
Astaga, Sophie. Harold terdengar mengerang. Dirinya sama sekali tidak menyangka dengan apapun yang terjadi saat ini. Sophie pasti sangat kecewa, Aku pernah bertanya padamu, apakah kau bahagia atau tidak. Kau mengatakan ya, Aku harap semua kebahagiaanmu sebanding dengan apa yang kau tinggalkan. Tapi kalau begini tidak ada yang bisa di bilang sebanding&
Siapa kau sebenarnya" Yusuke memotong ucapan Harold dengan nada heran. Aku Harold. Jika bukan karenamu, Sophie adalah calon istriku. Claire tidak pernah mengerti tentang hubungan rumit mereka. Yang di ketahuinya hanyalah masa lalunya dengan Yusuke. Mereka sepasang kekasih, lalu berpisah. Setelah bertahun-tahun mereka bertemu lagi sebagai tetangga di flat ini. Dan Yusuke ternyata sudah menikah dengan Sophie yang sudah dekat dengan Claire sejak awal pertemuan mereka. Claire merasa kalau dirinya sangat sial dan tidak seharusnya hidup di dunia ini. Ia kecewa karena Hadwin meninggalkannya setelah mereka melarikan diri ke Denmark. Sekarang ia nyaris saja membuat Yusuke melakukan hal yang sama kepada Sophie.
Sekarang, apa yang akan kau lakukan" Harold melanjutkan ucapannya lagi sambil menoleh kepada Sophie yang bersembunyi di belakang tubuhnya. Kau akan pulang" Aku akan siap mengantarkanmu pulang!
Mendengar perkataan Harold itu Sophie berusaha untuk menghentikan tangisannya. Tapi kelihatannya ia kesulitan melakukan hal itu hingga Sophie memutuskan untuk terus menangis beberapa lama. Setelah merasa lebih tenang Sophie sedikit bergeser untuk melihat wajah suaminya hanya suaminya dan ia bertindak seolah-olah Claire tidak ada disana. Claire merasa semakin pedih.
Katakan sesuatu! Ujarnya kepada Yusuke. Katakan sesuatu yang bisa mempertahankanku untuk ada disisimu. Satu hal saja, dan aku akan tinggal!
Yusuke kelihatan tak percaya karena Sophie masih bersedia bersamanya. Tapi dia sudah membuat Sophie sangat menderita. Claire tidak mengerti apa yang sedang Yusuke fikirkan. Tapi kata-kata Yusuke selanjutnya membuat Claire akan membenci hidupnya selama-lamanya.
Pulanglah, Kau akan lebih bahagia dengan hidupmu yang seharusnya. Yusuke berujar dengan kata-kata putus asa. *" "
Claire membenci Yusuke saat itu. Sangat! Terlebih saat menyaksikan Sophie pergi dan dia, sebagai suaminya tidak bisa mencegah. Claire membenci Yusuke yang melepaskan Sophie, padahal Sophie jelas-jelas masih ingin bersamanya. Melihat Sophie berjalan di belakang Harold dengan kikuk membuat Claire sedih. Apakah ada sesuatu hal yang bisa di lakukannya untuk memperbaiki kesalahannya" Ia tidak bisa membiarkan Sophie dan Yusuke berpisah. Claire menoleh kepada Yusuke sejenak hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengejar Sophie menuju lantai terbawah. Langkahnya sangat lemah. Ritual menyiksa diri semalaman menghambat langkah-langkahnya untuk mengejar Sophie. Claire masih berusaha sekuat tenaga hingga ia berhasil menggenggam tangan Sophie sebelum wanita itu masuk ke mobil. Ia menatap Sophie dan berharap Sophie mau memandangnya. Sayangnya tidak, Sophie berontak melepaskan tangannya dari genggaman Claire dan memutuskan untuk segera menghilang di dalam mobil. Sophie tidak perduli meskipun Claire memanggi-manggil namanya.
Sudahlah, Claire. Dia tidak mau bicara denganmu sekarang! Garrick berusaha menenangkan. Claire bahkan tidak sadar kalau laki-laki itu terus mengikutinya sejak tadi. Ingatannya hanya terfokus pada Sophie dan rasa bersalah yang mendesak di dadanya. Claire memandang mobil milik Harold, lebih berharap. Tapi mereka terlalu segera memutuskan untuk pergi. Claire putus asa. Sophie!
Claire! Aku tidak bisa membiarkannya pergi. Aku sudah bersikap terlalu buruk kepadanya. Hidupku sudah buruk dan semakin buruk setelah ini. Hanya Sophie satu-satunya yang kumiliki& .
Kau masih memilikiku! Garrick memotong kata-kata Claire dengan ucapan tegas. Saat melihat Claire terpaku menatapnya, Garrick berusaha meraih tubuh Claire dan memeluknya erat-erat. Masih ada aku, Claire! Aku saja sudah cukup, kan" Kau tidak perlu orang lain jika ada aku. Aku berjanji!
Claire mengangguk. Ya, masih ada Garrick. Claire merasa lebih baik bersama Garrick hingga akhirnya, Garrickpun pergi meninggalkannya.
*" " Baca Juliette Fra Danmark
HIDUP SESEORANG SEHARUSNYA DI PENUHI MIMPI. Tapi Claire meragukan dirinya akan bisa bermimpi lagi jika satu-satunya mimpi yang di milikinya sudah hilang. Ingatannya bahkan kesulitan menangkap saat-saat bahagia lagi. Terlebih setelah Garrick meninggalkannya untuk selamanya. Ada perasaan marah terselip, tentang nasib buruknya yang entah sampai kapan akan berubah, terlalu sering kehilangan dan frustasi karena di tinggalkan membuat Claire hampir gila. Ia fikir hidupnya akan bahagia. Bagaimana mungkin Garrick meninggalkannya setelah ia berjanji" Padahal Claire membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk meyakini kalau Garrick memilikinya.
Claire menangis lagi. Hidupnya begitu getir delapan tahun belakangan ini. Pindah ke Denmark dan berharap bisa hidup bahagia malah menjerumuskannya kedunia yang sangat gelap. Di saat Garrick berjanji akan mengeluarkannya dari kegelapan itu, mimpi-mimpi Claire benar-benar tumbuh. Garrick adalah satusatunya laki-laki yang menerima keadaannya. Sejauh ini hanya Garrick yang membuatnya merasa berharga. Tapi Tuhan mengambil Garrick darinya di saat rencana pernikahan itu semakin dekat. Padahal Claire sudah bergantung padanya. Hidup bersama Garrick membuat Claire melupakan kalau dirinya pernah hidup sebagai wanita siap pakai yang harus di bayar per-jam dengan tariff tertentu. Garrick membawanya menuju kehidupan yang tenang dan sangat nyaman. Tapi di saat harapannya tumbuh, Claire lagi-lagi harus kehilangan. Ia lelah berharap. Demi biaya pengobatan Garrick, Claire sudah berhutang lagi kepada Geronimo. Sekarang ia harus membayarnya dengan cara yang sama dengan sebelumnya. Menjajahkan diri, entah sampai kapan.
Claire berdiri sejenak. Langkahnya terhenti meskipun rumah hiburan milik Geronimo masih beberapa blok lagi. Ia masih bisa melarikan diri jika mau. Claire bisa pergi dan tidak perlu melakukan hal itu lagi. Tapi buat apa melarikan diri" Dimanapun ia berada, keadaannya akan tetap sama. Karena Claire di takdirkan untuk mengalami kesedihan di sepanjang hidupnya.
Claire menepuk-nepuk rambutnyanya yang sudah kembali berwarna gelap dan terkontaminasi debu jalanan. Beberapa orang laki-laki bersiul menggodanya. Ia tersenyum getir, pasti karena pakaiannya yang terlalu terbuka. Gaunnya terlalu pendek. Hampir setengah dari payudaranya terlihat dan Claire harus rela memamerkan punggungnya di balik kain tembus pandang. Ia berharap bisa memulai kerja hari ini. Selama ini pekerjaan itu bisa membuat Claire melupakan masalahnya. Maka ia ingin segera bekerja agar bisa melupakan penderitaannya.
Langkahnya menyala lagi meskipun lemah. Claire memandangi ujung-ujung sepatunya dengan tidak bersemangat hingga tiba-tiba rasa nyeri menyerangnya. Seseorang memukul kepalanya dengan sangat keras. Ia tidak bisa menahan diri untuk berteriak, hanya sekali karena Claire langsung terkapar dan tak sadarkan diri. Samar-samar terdengar suara-suara orang berdiskusi tentang seseorang yang menebus Claire dengan uang kepada Geronimo, Claire diambil alih, ia mungkin akan di pekerjakan sebagai wanita hiburan juga. Tapi di tempat yang berbeda.
SEBUAH RUANGAN YANG LUAS dan hagat tiba-tiba saja menyejukkan matanya. Claire menggeliat dan merasakan betapa nyamannya ranjang dimana dirinya berbaring sekarang. Ia nyaris saja melupakan apa yang sudah terjadi padanya. Seseorang membelinya dari Geronimo yang memperkerjakan Claire di rumah hiburan miliknya, dan entah mengapa dirinya tiba-tiba saja ada di tempat hangat ini setelah mendapat pukulan di kepalanya. Ya, Claire nyaris saja melupakannya. Sayangnya sakit kepala itu kembali menggerogotinya yang harus membuatnya memejamkan mata kembali beberapa saat untuk menenangkan diri.
Claire kembali membuka matanya lagi saat ia merasa kalau semuanya akan baik-baik saja. Sakit di kepalanya juga sudah lebih baik. Begitu ia membuka mata, Claire harus mengakui bahwa yang terjadi kepadanya bukanlah mimpi. Sekarang dirinya tengah berada di dalam sebuah kamar yang luas dengan warna marun yang dominan. Ia tertidur di atas seprai satin berwarna merah hati dan berapa tumpukan bantal bulu yang di lapisi katun dengan warna marun. Sebuah selimut marun yang tebal juga menghangatkan tubuhnya. Claire yakin kalau dia akan baik-baik saja jika selimut itu tidak ada karena ruangan itu cukup hangat. Lampu menyala berwarna kekuningan tapi cukup terang seolah-olah cahaya itu timbul dari nyala api di tungku perapian yang berada di tepi ruangan.
Hal yang tidak pernah di alaminya selama ini, ia tertidur di dalam sebuah kamar yang sangat indah. Selama ini dirinya hanya bisa hidup di dalam sebuah flat kecil yang penuh dengan barang-barang. Lalu saat ini" Claire selalu berharap menjadi putri dimana seorang pangeran datang dan menjemputnya untuk menikmati tempat seindah ini. Hidup bersama selamanya, mempunyai anak yang banyak, mimpi yang di janjikan oleh Garrick sebelum kecelakaan itu merenggut nyawanya dan melemparkan Claire kembali ketangan Geronimo.
Seumur hidup Claire, yang di kenalnya hanya panti asuhan hingga dirinya di adopsi oleh seorang wanita tua yang berharap memiliki teman sebelum ia meninggal. Lalu Claire menjadi anaknya meskipun sebenarnya Claire lebih pantas memanggilnya nenek. Nama Claire juga di berikan oleh wanita itu untuk menggantikan nama Claudia Faustine yang selama ini di sandangnya dan sejak awal Claire tau kalau dirinya harus berterima kasih dengan mengurusi wanita itu di hari tuanya hingga akhirnya, satu-satunya keluarga yang di milikinya itu meninggal. Semenjak itu, Claire hidup sebatang kara, pergi kemanapun yang di sukainya hanya berbekal uang hasil penjualan rumah peninggalan ibu angkatnya dan membeli sebuah mobil tua yang pada akhirnya menjadi rumahnya sebelum ia bertemu dengan Hadwin dan pergi ke Denmark.
Hadwin, laki-laki yang entah berada di mana itu adalah penyebab Claire menjual dirinya hingga dirinya bisa berakhir di tempat ini. Seharusnya Claire tau kalau semua yang di lakukannya adalah salah. Hadwin pasti menyesal telah pergi bersamanya, menjalani hidup yang serba kekurangan sedangkan Claire tau kalau Hadwin berasal dari keluarga berada. Seharusnya Claire tidak pernah bermimpi untuk bisa hidup bahagia di pelarian. Apalagi menjadi gadis biasa yang mendapatkan pangeran. Ia sudah terlalu tua untuk bermimpi.
Claire melangkah perlahan mendekati tirai beludru merah yang mungkin menutupi jendela di baliknya. Ia menggesernya pelan-pelan sehingga bunyi besi-besi pengaitnya saling bertumburan terdengar nyaring. Sebuah pemandangan indah memanjakan matanya. Pohon-pohon pinus, Bukit yang di tutupi salju, danau yang berwarna biru kehijau-hijauan. Pemandangan ini mengingatkan Claire kepada&
Astaga, ini danau Louise" Claire berbisik. Jadi dirinya sekarang berada di Canada" Claire sudah kembali ke Canada dan sekarang dirinya sedang berada di Alberta, di sebuah rumah besar yang menghadap ke sebuah danau. Claire berusaha mengamati semakin serius. Sekarang mungkin dirinya sedang berada di lantai dua sebuah rumah yang megah. Rumah ini berbentuk huruf U dimana Claire berada di tengah-tengah ceruk yang menjorok ke dalam. Claire juga yakin kalau sekarang dirinya tidak menghadap ke depan rumah, jendela kamar ini pasti menghadap ke belakang rumah karena di bawah sana, rumah ini seolah-olah di kurung oleh pagar yang terbuat dari susunan batu-batuan besar yang menjulang tinggi dengan pemandagan danau Louise yang luas di baliknya.
Keyakinan Claire pupus kalau dirinya sedang berdiri di balik jendela di lantai kedua, pasti ia sedang berada di lantai yang lebih tinggi lagi. Lantai ke tiga" Atau ke empat" Entahlah, Claire tidak perduli dengan hal itu. Ia bahkan tidak yakin kalau sekarang dirinya sedang berada di rumah seseorang. Mungkin Claire sedang berada di sebuah Hotel" Bukankah di sebuah resort biasa tersedia hotel" Claire tidak tau dengan Hotel yang ada di sebuah Resort, ia hanya pernah ke hotel untuk melayani seorang pelanggan memuaskan nafsunya dan itu selalu terjadi di hotel kelas menengah kebawah. Bunyi pintu di buka membuat Claire membalikkan tubuhnya secepat yang ia bisa dan melihat sesuatu yang membuatnya termenung. Claire memandang seorang laki-laki berjalan mendekat setelah ia menutup pintu. Laki-laki itu berambut kecoklatan dengan rahang tegas yang membuat Claire teringat pada seseorang. Tapi Claire tidak percaya dengan apa yang di lihatnya. Laki-laki itu, benarkah dia&
Kau sudah bangun rupanya!
Tidak, Claire yakin dia bukan orang yang sama. Suara mereka sangat berbeda. Claire tidak menjawab pertanyaan itu dengan sepatah katapun meskipun sebenarnya Claire bisa memastikan kalau pertanyaan itu memang untuknya. Ia memandang laki-laki yang berada di hadapannya dengan lebih seksama. Tapi wajah itu benar-benar tidak asing.
Anda siapa" Laki-laki itu tersenyum. Ucapan yang sangat sopan untuk seorang pelacur! Pelacur" Ya, laki-laki itu kembali mengingatkan Claire tentang siapa dirinya. Dia hanya seorang pelacur yang sudah berpindah tangan kepada seseorang. Mungkin orang ini" Kau yang membeliku dari Geronimo" Ya, Kau tidak bertanya siapa aku"
Apakah kau akan memberi tahu namamu yang sebenarnya" Atau hanya nama palsu seperti yang kebanyakan orang pakai"
Lagi-lagi Claire memandang senyumnya. Ada sesuatu yang bergelora, Claire mendapati dirinya seperti kehilangan tenaga melihat senyuman itu. Senyuman yang sangat menarik yang belum pernah di lihatnya pada wajah lelaki manapun di dunia ini. Claire yakin dia orang yang berbeda dengan orang yang di duganya.
Kau beruntung Nona. Hari ini aku sedang ingin menunjukkan siapa diriku yang sebenarnya kepadamu. Namaku, Sean Ouray! Kau ingat sesuatu" Tentang Ouray misalnya"
Sean Ouray" Tentu saja Claire mengingat dengan jelas nama belakang Ouray itu. Nama yang selalu di kenakan oleh laki-laki yang sangat di percaya. Laki-laki yang pada akhirnya membuat Claire terjerumus dalam Academy Erotica milik Geronimo dan menjadi pelacur demi membayar hutang-hutangnya. Ada hubungan apa kau dengan Hadwin Ouray" Claire menyadari bahwa nada suaranya berubah. Ia mungkin terdengar sangat marah saat ini. Claire sangat membenci Hadwin dan apapun yang menyangkut laki-laki itu. Tapi sekarang ada seseorang yang mengaku memiliki nama belakang yang sama dengannya" Mereka pasti memiliki hubungan darah, mereka punya kemiripan itu. Jawab pertanyaanku!
Kenapa kau harus marah-marah! Sean memberi jeda sesaat. Kau tidak ingin membicarakan semuanya secara runut" Tentang dimana kau sebenarnya" Mengapa kau di bawa kemari"
Aku juga butuh itu, tapi jawaban untuk pertanyaan yang pertama lebih ku butuhkan!
Kalau begitu duduklah dulu, kita bicara secara baik-baik. Aku yakin kau cukup cerdas untuk tidak memberontak.
Tidak perlu. Cukup beri tau aku&
Dan kau akan bertahan dalam posisi berdiri seperti itu" Bagaimana kalau ceritaku sangat panjang dan sangat memakan banyak waktu. Aku hanya memintamu duduk meskipun sebenarnya saat ini aku lebih suka untuk membayangkan bagaimana bila seandainya kau berbaring telanjang di atas ranjang itu.
Aku tidak akan mengabulkan permintaanmu yang satu itu meskipun kau membayarku dengan harga tinggi. Aku tidak menyukai siapun yang menyandang nama Ouray. Sekarang segera jawab pertanyaanku, Aku ingin jawaban secepatnya!
Sean mendekat lalu mencengkram bahu Claire kuat-kuat, kedua matanya yang tajam mengawasi setiap inci wajah Claire yang kelihatannya sangat tidak meyukai suasana seperti sekarang. Dengan agak keras Sean menarik Claire untuk duduk di atas ranjang dan setelah Claire tenang, ia kembali ke Sofa yang membelakangi ranjang. Sean tidak duduk disana. Ia berpindah ke kursi kayu yang berada di dekat tungku pembakaran lalu duduk mengadapi Claire dengan sangat nyaman, Sean sedang menunjukkan bahwa dia adalah rajanya.
Baiklah, Nona. Aku akan menceritakan semuanya selagi kau tetap diam seperti itu! Sean memulai. Namaku Sean Ouray, seperti yang sudah ku bilang. Dan aku adalah sepupu ketiga dari Hadwin Ouray pertanyaan pertamamu sudah ku jawab. Lalu&
Lalu ada urusan apa kau membawaku kemari"
Kau cukup keras kepala. Bukankah aku sudah bilang kalau aku akan menceritakan semuanya jika kau diam!
Kata-kata Sean berintonasi lebih kokoh di bandingkan dengan kata-katanya sebelumnya. Hal itu cukup membuat Claire kembali tutup mulut. Ia harusnya tidak perlu marah-marah, seharusnya Claire bisa bersikap sedingin biasa. Baiklah, aku akan diam!
Nah, begitu! Sean kembali mengeluarkan senyumnya. Aku membayar mahal kepada Geronimo untuk membawamu kemari. Kau adalah kekasih Hadwin, Kan" Sepupuku itu meninggal beberapa minggu yang lalu dan kau tau kejutan apa yang menjadi alasan mengapa kau di bawa kemari" Hadwin mewariskan semua harta kepadamu!
Alis Claire terangkat, dia sama sekali tidak tertarik. Hadwin sudah meninggalkannya. Lalu apa yang dia inginkan dengan harta itu" Minta maaf" Karena dia takut akan langsung ke Neraka jika membiarkan Claire terus segsara" Meskipun begitu Claire tetap merasa terpukul mendengar kematian Hadwin, walau bagaimanapun, kematian Hadwin tidak pernah berada dalam khayalannya. Lalu" Aku tidak tertarik dengan semua harta itu!
Kau serius" Bukankah kau menjual dirimu untuk mendapatkan harta yang berlimpah"
Sekarang jangan katakan kalau aku harus membayar uang yang kau berikan kepada Geronimo dengan tubuhku. aku mungkin akan tetap menjual diri, tapi jangan berharap aku akan melakukan itu denganmu! Aku akan pergi sekarang! Tunggulah sebentar lagi. Aku akan bercerita lebih banyak lagi! Aku tidak ingin mendengar cerita dan tidak ingin berhubungan dengan keluarga Ouray
Kau ingin pergi" Membawa lari harta itu sedangkan disini banyak orang yang membutuhkannya" Keluarganya lebih berhak di bandingkan dengan dirimu. Aku sudah mengatakan kalau aku tidak tertarik, Kan" Claire semakin gusar. Sekarang yang terpenting adalah hartamu. Dia menyia-nyiakan keluarganya, juga hartanya dan pergi ke Denmark bersamamu. Sejak itu aku harus mengurusi semuanya, begitu juga saat dia kembali, Hadwin tidak pernah sekalipun menjalankan kewajibannya yang satu ini. Lalu setelah meninggal dia fikir bisa memberikannya padamu"
Kalau begitu ambillah. Aku sudah mengatakan kepadamu kalau aku tidak butuh harta itu, kan" Sekarang biarkan aku pergi.
Ya, Aku sangat senang karena kau mengatakan hal yang tak terduga seperti itu. Karena itulah kau tidak boleh pergi, Nona! Kau harus tetap tinggal untuk mengembalikan harta itu kepadaku. Kau harus melakukannya karena aku tidak akan merelakan semuanya begitu saja!
Maksudmu" Sean Ouray tersenyum lagi. Claire yakin jika ia terus melihat pemandangan seperti itu, pertahanannya akan runtuh. Sean memiliki kemiripan yang sangat akrab, tapi pesonanya jauh di atas Hadwin. Ia tau bagaimana caranya membuar dirinya terlihat sangat menggoda sedangkan Hadwin hanya tau bagaimana caranya untuk terlihat baik hati dan terhormat.
Kau hanya perlu menunggu sampai aku menyiapkan surat-suratnya, Nona! Dan aku harap kau tidak berubah fikiran untuk mengembalikan semua harta itu kepadaku! Ucapan Sean itu di ucapkan dengan tatapan yang sangat sensual sehingga membuat Claire tertegun lama.
LOUISE LAKE TERLIHAT BRILIAN SEPERTI BIASANYA. Warna biru tua yang nyaris kehijau-hijauannya kembali menyejukkan hati dan kepala Sean. Ada beban besar yang menyelubunginya sekarang. Wanita yang mendapat anugrah harta yang berlimpah itu sudah memaksa Sean untuk memperhatikannya lebih dari yang seharusnya. Claudia Faustine ternyata seorang wanita yang sangat spesial dan segar. Bagaimana mungkin di usia yang mungkin hampir menginjak tiga puluh tahun, Claire memiliki keremajaan yang menggairahkan. Sebagai penakhluk wanita, Sean tentunya sudah sangat sering berhadapan dengan perempuan cantik, tapi Claire lah yang tercantik. Ia memiliki kesempurnaan yang semua laki-laki inginkan.
Seharusnya ia hanya mengutus Ned untuk menemuinya, bukan menemui Claire sendiri seperti yang di lakukannya hari ini. Sekarang Sean benar-benar terjerat dengan kecantikannya. Claire sangat istimewa, dia memiliki kulit keemasan yang nyaris putih, kulit terang yang berkilauan sehingga membuat Sean terus membayangkan bagaimana rasanya menyentuh Claire dan membelai kulitnya dengan lembut. Bukan hanya itu, Claire memiliki rambut gelap dengan bola mata yang nyaris sama gelap. Jika tidak jeli, Sean juga tidak akan melihat bulu mata berwarna gelap yang meneduhi matanya dengan sangat lebat. Hidungnya mancung dan mungil, bibirnya memiliki bentuk yang jelas dan sangat menggairahkan.
Tentunya hal itu saja tidak cukup. Sean tidak akan mengatakan kalau Claire memiliki apa yang laki-laki inginkan dari seorang perempuan jika hanya kecantikan yang seperti itu. Gadis itu juga menyempurnakan dirinya dengan tubuh yang indah, berlekuk dengan sangat jelas dan hal itu tidak mungkin di sembunyikan dengan pakaian seperti apapun. Tubuh Claire sangat penuh, tapi ia memiliki lengan dan kaki yang langsing. Pinggul dan dadanya seimbang, dan terakhir, lekuk pinggangnya cukup dalam sehingga mendorong Sean untuk menggenggamnya dengan erat. Tapi tentu saja ia tidak bisa melakukan hal seperti itu pagi ini. Ia harus menunjukkan kepada Claire betapa dirinya adalah seorang yang berbahaya demi mendapatkan kembali apa yang seharusnya menjadi miliknya.
Sean harus bisa membuat Claire melepaskan hartanya dan mengembalikan harta itu ke dalam genggaman Sean, orang yang semestinya. Tapi, setelah melihat seperti apa Claudia Faustine ia merasa maklum mengapa Hadwin meninggalkan segala dunia yang sudah menjadi miliknya demi seorang wanita yang menyebut dirinya dengan nama Claire. Hadwin terlalu baik, terlalu polos untuk mencintai seseorang dengan sepenuh hati. Sepupunya itu membawa kepolosannya untuk melarikan diri dengan Claire dan membawanya pergi ke Denmark. Ia bahkan meninggalkan Coleen begitu saja di Altar setelah janji suci terucap. Hadwin benarbenar menggemparkan keluarganya, bahkan seluruh Calgary dengan gossip bodoh meninggalkan seorang istri yang cantik dan kaya demi wanita yag tidak jelas siapa. Yang pasti aib seperti itulah yang membuat Sean terpaksa mencari Hadwin dan dalam waktu beberapa minggu, laki-laki itu berhasil di culik dan di bawa kembali kepada istrinya di Calgary. Sean sudah berusaha membujuk Hadwin untuk menjalankan kehidupan yang normal dan meninggalkan wanita itu. Sayangnya Hadwin berkeras dan selalu ingin kembali menemui Claire di Denmark hingga pada suatu hari, saat Hadwin hendak melarikan diri sekali lagi, Ia mengalami kecelakaan tragis yang membuatnya seperti mayat dengan bantuan selang-selang untuk bertahan hidup selama lebih dari delapan tahun. Dan semenjak itu, tidak ada keributan tentang simpanan atau yang di sebut Hadwin sebagai cinta sejatinya lagi, yang ada hanya Coleen yang dengan setia menunggui suami yang tidak mencintainya dan itu berhasil membuat Coleen di juluki wanita mulia karena dengan setia mengurusi mayat hidup itu dengan perhatian ekstra.
Siapa sangka kalau ternyata wanita yang di tinggalkan Hadwin di Denmark itu ternyata sangat mempesona. Seandainya Sean tau sejak awal, maka ia akan mencari Claire lalu menjadikan wanita itu sebagai miliknya. Sayangnya, Sean telah membiarkan banyak lelaki Denmark menikmati tubuhnya karena ketidak tahuan itu. Claire menjadi wanita penghibur demi membayar hutang dan sepertinya ia sangat membenci Hadwin karenanya. Claire terlihat tidak perduli saat Sean menceritakan tentang apa yang terjadi pada Hadwin, Kebenciannya kepada Hadwin sudah berakar. Bisa di bayangkan kalau saat ia dan Hadwin melarikan diri, usianya masih Sembilan belas tahun dan dia harus menjual dirinya hingga beberapa tahun kemudian.
Tapi Hadwin yang dia benci dengan sangat itu terbangun di suatu hari dan langsung meminta Sean untuk memanggil pengacaranya. Semua orang tau kalau dia sedang mengurusi tentang hartanya, mungkin Hadwin juga sudah mengetahui kalau kematian sudah semakin dekat. Hadwin juga bersikap dengan sangat baik di akhir hayatnya, ia terlihat menyayangi Coleen dengan sangat berbeda, mungkin karena saat itu Hadwin menyadari kalau Coleen selalu setia merawatnya selama delapan tahun" Tidak, Sean tau itu tidak benar. Hadwin masih mencemaskan Claire sehingga ia mencantumkan nama Claudia Faustine dalam sebagai satu-satunya nama yang tertera pada surat wasiatnya.
Semua prosedurnya sudah siap, Sean! Kau hanya perlu meminta tanda tangannya dan semua itu akan beralih kepadamu!
Kata-kata Ned di telpon terngiang terus. Ya, semudah itu dan seharusnya Sean bahagia karena seluruh harta berharga itu akan berada di genggamannya. Tapi haruskah ia melakukan semua ini" Haruskan ia melepaskan Claire dalam waktu sesingkat ini" Tentu saja tidak. Ia harus mengulur waktu lebih lama agar Claire tetap berada di sisinya. Setidaknya sampai dirinya merasa bosan.
Sean mengangkat telpon genggamnya lagi dan menghubungi Ned yang mungkin sedang berada di sisi lain dari rumah itu. Ned terdengar menjawab dengan mulut penuh dan pemuda yang sudah menjadi tangan kanannya selama lima tahun lebih itu mengakui kalau dirinya sedang menikmati kudapan sore yang di buatkan oleh Mrs. Philarette, Satu-satunya wanita terpercaya yang sudah melayani keluarga Ouray sejak usianya masih belia.
Cepat masuk ke kamarku! Dan ponsel itu di tutup lagi. Sean kembali mengamati danau Louise dari jendela kamarnya. Di sebrang sana, ia bisa melihat kalau kerlip api unggun sudah mulai menyala dari kejauhan. Mungkin beberapa pemuda-pemudi dari College sedang bertamasya. Hal yang sangat tidak asing disini. Danau itu memang selalu ramai di kunjungi pelancong yang berharap menghirup udara segar khas pegunungan. Sewaktu remaja, Sean dan Hadwin seringkali bertamasya kesana. Mereka sudah seperti saudara kembar yang sering bertukar identitas karena kemiripan mereka. Tentu saja mereka melakukan hal itu kepada orang-orang yang tau siapa keluarga Ouray tapi belum pernah melihatnya. Hadwin terlalu baik sehingga ia merelakan namanya untuk Sean gunakan sebagai senjata untuk memikat perempuan cantik. Lalu siapa yang bisa menolak saat pangeran dari keluarga Ouray mendekatinya" Semua wanita tergila-gila dan Sean menikmatinya. Ia tampan dan Kaya, dan siapapun akan bersedia menyerahkan dirinya tanpa di minta. Lalu sekarang" Jika seluruh harta itu berpindah ketangan Claire, maka Image itu akan segera sirna. Semula Sean mengira kalau wanita jalang seperti Claire pasti akan menghabiskan seluruh harta itu untuk bersenang-senang. Tapi kenyataannya, Claire malah menolak dan Sean akan segera mendapatkan harta yang di inginkannya. Tapi ketamakan Sean menjalar. Ia bukan hanya harus mendapatkan hartanya saja, dia juga harus mendapatkan Claudia Faustine. Setidaknya sampai ia merasa bosan.
Bunyi pintu di ketuk beberapa kali, Sean hanya perlu mengucapkan satu kali kata Masuk dengan intonasi yang biasa dan Ned segera masuk kedalam ruangan itu lalu menutup pintu. Pemuda itu berjalan perlahan menghampiri Sean dan menghadapnya dengan perilaku yang mencerminkan betapa ia menghormati Sean Ouray.
Apa yang bisa ku bantu"
Sean melirik sebuah bangku di dekat jendela dan berkata. Duduk disana. Aku ingin bertanya sesuatu hal.
Ned mengikuti perintah Sean dan duduk di kursi yang membelakangi ranjang sambil terus memandangi Sean yang berdiri dengan bahu bersandar ke pinggiran jendela kaca yang lebar. Ia menunggu Sean mengucapkan sesuatu.
Apa mungkin kita membuat prosedurnya sedikit lebih sulit" Akhirnya Sean berbicara.
Ned mengangkat sebelah alisnya. Prosedur apa" Pemindahan harta Hadwin, tentu saja!
Semua orang menginginkan kemudahan Bos! Apa yang terjadi padamu" Hanya sebuah tanda tangan saja dan kau akan mendapatkan semuanya!
Masalahnya, aku tidak hanya mengingikan tanda tangan. Aku ingin Claudia Faustine lebih lama disini, bersamaku!
Ned berdecak tak menyangka. Ekspresinya menunjukkan tak habis pikir dengan keinginan konyol Sean barusan. Dia sudah tertarik dengan Claire, tentu saja. Ned tau kalau Sean tidak pernah membiarkan keinginannya kepada wanita tidak tersalurkan. Ia tertarik kepada Claire dan Claire harus menjadi miliknya.
Tapi, jika kau menginginkannya kau bisa membayarnya. Dan dia pasti akan melakukan hal apapun untukmu.
Aku rasa kau salah, Ned. Dulu dia memang seorang pelacur. Tapi kita juga tau kalau tiga atau empat tahun belakangan ini dia sudah tidak lagi melakukan hal itu semenjak hidup bersama dengan laki-laki bernama Garrick Sampai akhirnya lakilaki itu meninggal.
Tapi kau membayar semua hutangnya dengan kompensasi besar kepada Geronimo sehingga wanita itu terjebak dan bisa kita bawa kemari. Dia harusnya melakukan apapun untuk berterimakasih.
Ya. Sean membenarkan ucapan Ned barusan. Tentu saja Ned tau, Ned selalu mengetahui hal apapun yang di lakukannya. Ada alasan lain, Dia membenci Hadwin Ouray, dan siapapun yang menyandang nama Ouray. Mustahil dia mau melakukan hal itu dengan laki-laki Ouray manapun.
Lalu" Aku akan menakhlukkannya dengan cara lain, Ned. Kau tau kemampuanku untuk yang satu itu. Yang perlu kau lakukan adalah memikirkan bagaimana caranya agar Claudia Faustine bisa bersamaku lebih lama disini. Dan aku berjanji akan menakhlukkannya dalam waktu singkat.
Ya, tidak ada yang bisa menolak ketampananmu! Ned berdengung lemah, ia tidak yakin Sean mendengar keluhannya karena laki-laki itu segera mengatakan; Cepatlah fikirkan sesuatu!
Ned mengerutkan keningnya beberapa lama lalu bergumam penuh semangat. Bukankah Hadwin memang menginginkan wanita itu tinggal disini mengurusi hartanya"
Dia tidak akan mau! Aku punya ide, aku yakinkan ini akan menjadi alasan mengapa dia harus tinggal disini lebih lama sedangkan kau bisa menikmati harta yang sudah jatuh ke tanganmu.
DIA HARUSNYA MELARIKAN DIRI saat Garrick meninggal. Tidak seharusnya Claire membiarkan dirinya kembali kepada Geronimo dan berpidah tangan kepada laki-laki yang sekarang memintanya untuk menyerahkan seluruh harta yang Hadwin berikan kepadanya. Claire kesal, meskipun ia tidak lagi membenci Hadwin setelah mendengar cerita dari Sean tentang apa yang terjadi pada Hadwin selama ini. Tapi semua hal itu malah membuatnya semakin merasa terjebak oleh keadaan. Sean Ouray, tidak bisa di pungkiri cukup menarik. Tidak, sangat menarik. Claire suka melihatnya tersenyum, Claire juga suka saat Sean menggodanya tadi. Tapi Claire sudah sangat putus asa untuk berharap dan mencintai seseorang. Semua laki -laki yang tersimpan di hatinya selalu di pisahkan dengan cara yang sangat tidak adil dari hidupnya.
Dimulai dari cinta pertamanya dengan seorang laki-laki Jepang bernama Yusuke Tokeino. Saat itu dirinya masih sangat belia, baru Sembilan belas tahun dan ia mengaku kepada Yusuke kalau saat itu usianya sudah dua puluh tiga tahun. Mereka menjalin cinta selama tiga bulan saat mereka melakukan perjalanan bersama dengan mobil tua milik Claire mengelilingi Canada. Cinta pertama, lakilaki pertama yang mengajarinya tentang romantisme, yang membuatnya merasa di cintai dengan seluruh hingga akhirnya Yusuke pergi meninggalkannya setelah perjalanan mereka selesai. Saat itu Claire sangat berharap Yusuke bersedia untuk tinggal bersamanya, tapi ia tidak berani meminta. Claire hanya membiarkan dirinya terus berharap dan pada akhirnya ia mulai merasa frustasi.
Selang beberapa minggu kemudian Claire bertemu dengan Hadwin di sebuah taman kota. Saat itu Hadwin kebingungan memilih Bus yang akan di naikinya untuk pergi menuju Calgary dan Claire membantunya. Sebulan kemudian mereka bertemu lagi dan Hadwin mengingatkannya tentang pertemuan mereka yang pertama. Hal itu pada akhirnya membuat mereka berakhir di sebuah pojok rumah makan cepat saji dan mengobrol berjam-jam. Tidak butuh waktu lama bagi Claire untuk memikirkan penawaran Hadwin menjadi kekasihnya karena saat itu Clare tengah tertarik padanya. Hadwin membuatnya berbunga-bunga dengan cinta, lakilaki itu bahkan tidak pernah menyentuhnya membuat Claire merasa sangat di hormati. Laki-laki itu juga penuh dengan kesopanan yang tanpa cela. Tapi Claire tau kalau percintaan mereka tidak mungkin ketika Hadwin mengatakan kalau dia sudah di jodohkan. Claire putus asa, namun Hadwin mengobatinya dengan cepat. Laki-laki itu menawarkan kehidupan baru di Denmark dan tanpa pikir panjang Claire menerimanya. Kehidupan bahagia itupun pada ahirnya mereka rasakan. Hadwin mencari uang untuk pernikahan mereka, janji yang membuat Claire terlena hingga di suatu pagi Hadwin menghilang dan Claire dengan bodohnya menanti. Pagi berikutnya ia diseret-seret menuju ke sebuah tempat yang membuatnya merasa harus kehilangan nyawa saat itu. Hadwin berhutang dan ia mendaftarkan nama Claire sebagai penjaminnya sehingga Claire harus selalu memulai pekerjaannya di bawah ancaman mengerikan.
Hingga beberapa tahun kemudian, ia bisa menata hidupnya, setengah lebih dari hutang-hutang itu terbayar dan Claire bisa hidup bebas. Ia memulainya dengan mencari tempat tinggal sendiri dan bertemu dengan seorang sahabat bernama Garrick. Kehidupan yang sangat menyenangkan di luar dunia Geronimo yang berbau rokok dan Alkohol. Claire berusaha berbuat baik dengan siapapun untuk mencari teman yang tidak di milikinya selama bergaul dengan banyak pelacur di sarang Geronimo. Semua orang memikirkan dirinya sediri, dan memikirkan kesenangan.
Hampir setengah tahun, Claire baru menyadari kalau Garrick menaruh perhatian lebih kepadanya, sayangnya di saat yang sama Claire bertemu kembali dengan Yusuke Tokeino. Saat itu sejumput harapan kembali Timbul. Claire tau, tidak seharusnya ia berharap. Seharusnya ia membunuh harapannya saat mengetahui bahwa Yusuke sudah menikah dengan Sahabat barunya, Sophie. Tapi setiap kali mendengar Sophie bercerita tentang Yusuke, kehadiran harapan itu tidak bisa di cegah dan semakin membuncah. Puncaknya adalah disaat Claire merasa kalau Yusuke memperhatikannya dan mereka bercinta, Sayangnya Sophie memergoki mereka dan itu membuat Claire merasa semakin berdosa. Sophie tidak bersedia berbicara apapun dan mengurung diri semalaman itu, Claire juga mengurung diri di flatnya untuk menangisi kebodohannya karena terus berharap. Hingga pada pagi selanjutnya Garrick mengetuk pintu dan mengatakan kalau Sophie sudah bersedia keluar dari flatnya. Claire benar-benar tidak perduli dengan hal apapun lagi, yang di perdulikannya hanya bersimpuh di hadapan Sophie dan memohon pengampunan. Sayangnya Sophie bertindak seolah-olah dia tidak perduli dengan apapun yang Claire katakan, Sophie pergi meninggalkannya dan Yusuke tanpa sepatah kata maafpun. Seharusnya Claire senang, rumah tangga Yusuke dan istrinya sudah hancur dan dia memiliki kesempatan besar untuk memiliki Yusuke lagi. Tapi apalah dirinya, Bukan Claire yang dulu. Bukan Claire yang lugu. Yusuke hanya kasihan kepadanya dan tentunya tidak berharap hidup bersama degan wanita yang menjual dirinya selama hampir empat tahun. Claire benar-benar hancur dan memutuskan untuk pergi dari rumahnya dan kembali kepada Geronimo. Ia merasa lebih pantas disana.
Perlu waktu setahun untuknya bisa terbebas dari Geronimo dengan bantuan Garrick yang masih setia kepadanya. Garrick bahkan ikut bekerja keras untuk membantu Claire melunasi hutangnya. Laki-laki itu terus setia hingga ia berhasil menarik perhatian Claire. Tapi Claire tidak mencintainya, ia mencintai harapan yang mulai tumbuh setiap kali melihat keseriusan Garrick untuk pelacur seperti dirinya. Maka di tangan Garrick Claire berubah. Setelah ibunya meninggal, Garrick membawanya untuk tinggal di tempat yang lebih jauh dan memulai kehidupan baru, sayangnya Garrick mengalami kecelakaan naas yang menyebabkannya koma di rumah sakit dalam jangka waktu yang lama. Semua uang simpanannya untuk pernikahan mereka juga simpanan Claire, habis dengan cepat untuk biaya perawatan. Jalan buntu mulai menerpa. Claire merasa tidak ada pilihan lain selain kembali kepada Geronimo dan meminjam uang dalam jumlah besar.
Sial, setelah uang itu juga habis, nyawa Garrick tidak bisa di tolong lagi. Kesedihan Claire berlipat-lipat dan ia benar-benar terpuruk dan menyembunyikan diri dalam waktu lama, hingga Claire kembali kepada Geronimo dengan suka rela. Claire sudah pasrah dengan hal apapun yang terjadi padanya, termasuk menjual diri lagi untuk membayar hutang. Ia merasa kalau dirinya memang tercipta untuk menderita dan Claire tidak akan menuntut keadilan apa-apa dari Tuhan. Tuhan sudah sangat baik dengan membiarkannya menikmati apa yang mungkin tidak akan dia rasakan bila tidak terlahir. Bernafas, memiliki ibu, cinta pertama dan cinta-cinta lainnya, bahkan kesedihan. Claire sudah terlalu menikmati kesedihannya. Toh ia juga di lahirkan sebagai anak yang tidak di inginkan sehingga orang tuanya membuang Claire ke jalanan sebelum ia menemukan ibu baru di panti asuhan. Dia memang terbuang dan harus menerimanya. Termasuk juga menerima saat beberapa orang memukulnya dan mengatakan kalau seseorang membayar semua hutangnya dan berarti Claire harus berpindah bekerja di tempat lain. Ia pasrah.
Sampai akhirnya ia menemukan Sean yang kembali menyejukkan hatinya. Laki-laki yang membelinya dan mungkin saja Claire akan melakukan apapun untuknya. Tapi Claire tidak seharusnya berharap, Sean Ouray hanya menginginkan harta Hadwin yang ternyata sudah berpindah ke dalam genggaman Claire. Tunggu dulu, Claire memiliki uang yang cukup untuk menebus dirinya, kalau begitu ia akan segera bebas dari Sean juga dengan negosiasi yang pantas. Claire hanya ingin kebebasan dan sedikit bekal untuk menjalani kehidupa barunya.
Bunyi pintu terbuka lagi, kembali menarik perhatian Claire. Ia yang sejak tadi hanya duduk di atas ranjang menanti malam menjelang hanya menoleh kebelakang dan menemukan Sean kembali masuk kedalam ruangan itu, kembali menutup pintu, dan kembali duduk di tempatnya tadi. Ia menyodorkan seberkas surat kepada Claire untuk di tanda tangani. Claire mendapatkan sebuah bolpoint juga bersama dengan kertas itu. Ia membaca semua yang tertulis dalam kertas itu dan merasa tidak ada yang bisa merugikannya. Kertas pemidahan hak atas harta Hadwin itu akan di tanda tanganinya, tentu saja. Tapi sebelum itu,
Setelah semua harta ini ada di tanganmu. Aku bebas, kan" Claire bergumam sambil memandangi Sean dengan ekspresi serius. Dia harap jawaban Ya hadir. Tapi Anggukan Sean cukup untuk membuatnya senang. Kau tidak akan memintaku melakukan sesuatu untuk menebus uang yang kau berikan kepada Geronimo sebagai kompensasi&
Tentu saja! Sean memotong. Kau bebas dari apapun setelah semua harta itu jatuh ke tanganku! Kau juga akan mendapatkan uang yang tentunya cukup untuk memulai hidup baru.
Claire tersenyum senang lalu merebahkan kertas itu di atas pahanya untuk di tanda tangani. Setelah selesai, ia memberikannya kepada Sean dengan kesenangan berlimpah. Dirinya akan bebas dan sudah kembali ke Canada. Yang harus di lakukannya sekarang hanyalah memulai hidup baru tanpa laki-laki manapun karena dirinya tidak di takdirkan untuk itu. Dia tentunya tidak boleh berharap banyak. Tidak, tidak boleh berharap sama sekali. Kalau begitu sekarang aku mau pergi! Kau hanya perlu memanggilku lagi untuk memberikan uang itu, atau aku yang akan menemuimu secepatnya.
Sean menggapai tangannya, Ia membuat Claire berdelik dan berontak. Beberapa saat kemudian laki-laki itu melingkarkan tangannya ke pinggang Claire dengan kuat dan Claire tidak tau harus melakukan hal apa lagi selain menggapaigapai pintu dan berteriak.
Bukankah aku sudah bebas" Apa yang kau inginkan"
Aku belum medapatkan harta itu! Sean mengangkat tubuh Claire dan kembali menghempaskannya ke atas ranjang.
Claire mengeluh lalu menyapu sejumput rambutnya yang memenuhi wajah, ia berbaring terlentang dan menatap Sean yang berdiri menghadapnya sambil bertolak pinggang. Apa maksudmu" Aku sudah menanda tangani surat itu!
Tanda tanganmu hanya sebagian kecil Nona! Kau harus tetap disini, setidaknya sampai aku siap mengumumkan siapa dirimu. Apa maksudmu"
Kau tau apa yang surat wasiat itu katakan" Kau harus bisa berbaur dengan keluarga Ouray setidaknya selama setengah tahun untuk bisa mendapat hak penuh dari harta itu. Dan itu berarti, surat ini berlaku setelah kau tinggal disini, bersama keluarga Ouray selama setengah tahun.
Astaga, mana mungkin ada wasiat seperti itu!
Ada, tentu saja. Hadwin tidak mungkin memberikan hartanya begitu saja kepada wanita asing jika keluarganya juga membutuhkan harta itu, ibunya dan istri Hadwin juga harus menikmatinya setidaknya selama setengah tahun!
Mereka tidak mungkin menerimaku. Claire putus asa, Mereka bisa saja melempar kotoran ke wajahku. Lalu ia memandang Sean. Aku tidak bisa melakukan ini, Jika itu terjadi maka aku pastikan kalau kau tidak akan pernah mendapatkan harta itu!
Kalau begitu kau tidak akan bebas dariku. Nona! Kau harus berusaha untuk berbaur dengan mereka. Tinggal disini dan&
Claire Karya Phoebe di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Menerima banyak penghinaan"
Sean tertawa sejenak. Begitu menurutmu"
Lalu apa lagi yang akan ku dapatkan jika bertahan di rumah ini" Aku dan ranjangku, bagaimana"
Jangan membuat lelucon konyol. Di perjanjian tadi, tidak ada kata yang menunjukkan kalau aku mendapat hadiah seburuk itu!
Kau bilang aku dan ranjangku buruk" Sangat banyak wanita yang menginginkan aku!
Ya, tapi bukan aku. Hanya wanita-wanita bodoh yang melakukan kebodohan. Bunyi menggeram dari mulut Sean terdengar beberapa saat. Sudahlah, kita bahas mengenai ini lain kali. Yang pasti, Nona. Kau sudah menandatangani surat yang di salah satu pasalnya berisi bahwa kau siap membantu segala hal untuk kelancaran proses ini. Dan tinggal setahun disini adalah Proses penting. Atau kau akan ku tuntut dengan denda besar, kau lihat sendiri tadi jumlahnya"
Claire tidak bisa menyangkal karena ia sudah membaca bagian itu. Tiga ratus juta dolar dan dia sekarang tidak tau harus membayarnya dengan apa karena Claire tidak memiliki uang sepeserpun. Lalu apa yang harus di lakukannya" Tidak ada satu logikapun yang bisa bergulir di otaknya. Sepertinya ia harus menyerah, Baiklah, aku akan melakukannya. Tapi hanya setengah tahun dan berjanjilah untuk melakukan apapun agar waktu-waktu penghinaan itu bisa cepat berlalu!
Sean menyunggingkan sebuah senyum. Lalu sekarang, bagaimana dengan undangan ke kamarku untuk merayakan ini semua" Kita bisa minum-minum lalu& Ia menggantung ucapannya beberapa saat untuk memberikan efek merayu. Tapi sayang sekali Claire sepertinya menolak. Wanita itu membuang wajahnya kearah lain dan tidak ingin memandang Sean sampai dia pergi meninggalkan ruangan itu. Sean berdecak kesal. Yah, kalau begitu nikmatilah keberadaanmu di kamar ini sebelum akhirnya kau harus merelakan dirimu berbagi ranjang bersamaku!
KALAU CLAIRE BERTANYA-TANYA tentang apa yang di dapatnya di rumah itu, jawabab pertama yang di dapatnya adalah kenyamanan. Setidaknya Claire hanya menghadapi satu laki-laki bajingan di rumah ini dan tidak harus tidur dengannya karena uang. Claire merasa lega karena Ibu dan Istri Hadwin sedang tidak berada di rumah ini. Mereka semua sedang ada di Charlottetown dan mengunjungi kerabat Ouray yang kebanyakan memang berkembang biak disana. Jadi setidaknya Claire bisa menyiapkan banyak hal sebelum mendapatkan berbagai macam hinaan.
Entah apa yang terjadi seandainya Claire tidak di bawa kemari, malam ini seharusnya ia sedikitnya harus melayani lima orang pria sebagaimana target yang selalu di wajibkan oleh Geronimo. Laki-laki itu mungkin tidak tau kalau seseorang membeli Claire darinya karena Claire ternyata memiliki harta berlimpah. Jika Geronimo tau, dia pasti tidak akan memberikan Claire kepada siapapun dan bertindak seolah-olah harta itu adalah miliknya dengan dalih mewakili Claire untuk mengurusnya. Sean Ouray akan kecewa dengan itu.
Sepertinya Sean hanya memiliki satu hal positif dari dirinya, yaitu menarik. Sisanya, Sean adalah seorang laki-laki yang tamak dengan harta yang bukan miliknya, itu yang menjadi alasan kuat Sean menculik dan memaksa Claire untuk hidup disini. Sayangnya, Claire tidak melihat ada pilihan lain. Ia benar-benar sebatang kara dan menghadapi kehidupan yang tidak terencana. Claire takut merencanakan sesuatu. Takut semua rencananya tidak pernah terjadi dan itu cukup untuk membuatnya hidup dalam keadaan yang mengalir begitu saja. Selama ini Claire hanya perlu mengikuti arusnya. Baginya, Mendapat harta yang berlimpah, lalu kehilangan dan tinggal bersama keluarga yang tidak pernah di harapkannya adalah bagian dari perjalanannya yang mengalir. Tidak ada waktu untuk memikirkan sesuatu yang sia-sia seperti melawan arus kehidupan.
Claire keluar dari kamar mandi dan melirik ke atas ranjang. Pakaiannya sudah ada disana. Semula Claire mengira kalau dirinya akan kembali mengenakan Jeans dan T-shirt yang tadi siang di gunakannya, tapi ternyata Sean menyiapkan lebih dari itu. Sean mungkin sudah memata-matainya karena dia juga sudah menyiapkan pakaian Claire dan berserakan di atas ranjang. Cukup banyak, mungkin semuanya. Sean memindahkan semua pakaiannya kemari dan Claire harus berterima kasih karena itu setidaknya membuat Claire kehilangan alasan untuk kembali mengulangi masa-masa buruk selama di Denmark. Dia bersumpah tidak akan pernah kembali kesana lagi untuk selamanya.
Maaf, Nona! Boleh aku masuk"
Sebuah suara terdengar keras dari sisi lain pintu kamar yang tertutup. Claire mendekap erat handuk yang di kenakannya dan berjingkat menuju pintu. Ia membukanya sedikit dan mengintip siapa yang mengetuk pintu itu. Seorang wanita tua tersenyum ramah kepadanya lalu berujar degan kata-kata yang sangat sopan. Sean menyuruhku mengemasi pakaian Nona ke lemari! Katanya sekali lagi. Claire membuka pintu lebih lebar dan menjaga dirinya tetap berada di belakang pintu untuk menghindari kalau-kalau ada seseorang yang melihatnya hanya mengenakan handuk saja. Wanita tua itu masih berdiri disana dan tidak bergerak, mungkin ia sedang menanti Claire mempersilahkannya masuk. Masuklah! Ujar Claire. Suaranya sedikit serak karena merasa lelah seharian
ini. Wanita tua itu masuk dan Claire kembali menutup pintu. Ia melirik ke atas ranjang dimana pakaian-pakaian milik Claire berserakan tak berbentuk. Wanita itu mendekat untuk bekerja, meraih satu persatu pakaian yang masih bisa di lipat dan meletakannya di atas ranjang sebelum di susun ke dalam lemari. Sesaat kemudian ia menggeleng jika melihat ada beberapa lembar pakaian yang tidak mungkin tertolong dan harus di setrika kembali. Claire hanya memandanginya heran dan masih berdiri di belakang pintu. Ia tidak tau harus melakukan apa sampai akhirnya wanita tua itu memandangnya dan mendesah lalu kembali memberikan senyum ramahnya.
Maafkan saya. Saya seharusnya memperkenalkan diri dulu. Ya, Jawab Claire. Mungkin aku akan merasa lebih nyaman jika mengenalmu terlebih dahulu!
Saya Philarette, Nona. Pelayan di rumah ini. Beberapa orang lebih suka memanggil saya dengan nama Philly.
Claire mengangguk mengerti lalu tersenyum lega. Ia kemudian duduk di atas sofa yang membelakangi ranjang dengan tubuh yang setengah berputar agar bisa melihat wajah Mrs. Philarette yang sedang merapikan pakaiannya. Kau bekerja di rumah ini" Berapa banyak orang yang berada di rumah ini"
Tiga orang majikan dan banyak pelayan. Tapi jika anda butuh sesuatu, anda boleh memanggil saya. Pelayan di rumah ini tidak di perbolehkan berbicara dengan majikan. Selain saya, tentunya!
Jadi, kau semacam kepala pelayan"
Mrs. Philarette mengangguk. Begitulah kebanyakan orang menyebutku. Tapi aku disini sudah sangat lama, Nona. Aku juga yang membesarkan Hadwin dan Sean.
Kalau begitu, kau seperti ibu mereka"
Pengasuh, lebih tepatnya seperti itu. Aku sudah tidak bertenaga, sering sakit kepala dan seharusnya mereka sudah mengeluarkanku. Nyonya rumah ini juga berencana untuk memberiku pensiun beberapa kali meskipun dia tau aku akan menolak. Lalu kedua anak itu tetap mempertahankannku hingga sekarang.
Jelas saja, karena Hadwin dan Sean mungkin lebih menganggap wanita ini sebagai ibunya di bandingkan dengan yang lain. Claire teringat kepada ibu angkatnya. Wanita itu juga sama lembutnya seperti Philarette, hanya saja sedikit lebih cerewet. Semasa hidupnya, Claire sering mendapat teguran yang membuatnya mengurung diri di kamar seharian sampai wanita itu datang dan meletakkan seporsi Fuir Grass di depan pintu kamarnya. Claire sangat menyukai Fuir Grass. Baginya saa itu, Fuir Grass adalah makanan terenak yang belum tentu bisa di santapnya setiap tahun.
Nona, apakah kau ingin mengambil satu pakaian untuk makan malam kali ini" Kau tidak akan makan malam dengan handuk itu, kan"
Claire tersenyum lalu mengangguk. Ia mendekat dan menggapai sebuah celana pendek dan T-shirt. Mungkin ia terlalu tua untuk pakaian seperti ini. Tapi hanya pakaian-pakaian santai seperti itulah yang di milikinya. Tiba-tiba Handuk Claire melorot, ia merasa malu kepada Philarrette dan segera memperbaikinya. Wanita itu tersenyum.
Maafkan aku. Aku tidak sengaja! Gumam Claire gugup. Aku akan pura-pura tidak pernah melihat itu, Nona. Jangan khawatir. Terimakasih. Claire diam sebentar lalu nyaris saja berbicara mengenai menu makan malam hari ini jika saja tidak mendengar bunyi pintu yang di buka tiba-tiba. Claire boleh merasa lega karena ia sudah berhasil memperbaiki handuknya sebelum Sean bersandar di tepi pintu dengan kaki bersilang dan tangan yang juga menyilang di depan dada.
Kau terlalu lama. Beberapa menit lagi kita melewatkan makan malam. Ujarnya. Cepat keluar dan makan malam, kau tidak perlu mengganggu pekerjaan Mrs. Philarette lagi.
Tidak! Nona ini tidak mengganggu sama sekali.
Nyonya! Sean meralat ucapan Philarette terhadap panggilan terhormatnya untuk Claire. Kau tidak perlu memanggilnya dengan sebutan resmi. Jika kau ingin melakukannya, panggillah dia dengan sebutan Nyonya. Dia bukanlah perawan lagi untuk di panggil dengan sebutan Nona!
Claire mendengus mendengar ucapan itu. Apakah Sean lupa" Seharian ini, setiap kali Sean berbicara dengan Claire tentang harta itu ia selalu memanggil Claire dengan sebutan Nona. Dan sekarang Sean melarang orang lain untuk mengucapkan kata-kata yang sama" Claire melirik Mrs. Philarette dan wanita itu hanya tersenyum maklum.
Baiklah, aku akan segera kesana! Aku perlu ganti pakaian dulu! Kalau begitu, gantilah, sekarang!
Ya, tentu, kau keluar dulu dan tutup pintu!
Sean memiringkan kepalanya seolah-olah tidak mengerti dengan permintaan Claire. Laki-laki itu berhasil membuat Claire menggeram. Apa maksud ekspresi itu" Ia ingin melihat Claire mengganti pakaian di hadapannya dengan pintu terbuka dan ada Mrs. Philarette yang memperhatikan mereka. Laki-laki itu bukan hanya tamak, tapi juga cabul. Claire tentu sudah mengetahuinya dari ucapannya tentang Claire yang berbaring telanjang di tempat tidur saat perbincangan mereka yang pertama kali.
Baiklah, aku akan ke kamar mandi saja! Akhirnya Claire mengambil keputusan itu. Siapa sangka Sean mengikutinya. Laki-laki itu menutup pintu kamar mandi dan memperhatikan Claire dengan pose yang sama seperti tadi, kaki dan tangan saling menyilang dan bersandar dengan nyaman seolah-olah sedang memperhatikan sebuah tontonan bagus. Claire terdiam sambil memandanginya dengan geram beberapa saat. Laki-laki itu benar-benar ingin menyaksikannya mengganti pakaian"
Untuk apa kau mengikutiku kemari"
Melihatmu berganti pakaian, seharusnya kau mengerti kalau aku sedang berusaha memanjakan mataku! Kita lihat apakah kau adalah pemandangan bagus untuk membantuku menyegarkan otak.
Pelayanmu ada disana dan dia bisa salah paham!
Artinya kau tidak keberatan melakukannya kalau dia tidak salah paham" Apa pentingnya persepsi seseorang yang pastinya akan menutup mulut untuk itu" Mrs. Philarette tidak akan mengomentari apa-apa meskipun dia terganggu. Jadi kau tidak usah khawatir.
Astaga, kau benar-benar berbeda dengan Hadwin. Hadwin bahkan tidak pernah menyentuhku!
Ya. Dan dia bodoh karena melewatkanmu, Claire. Seharusnya dia menghabisimu sebelum meninggalkan Claudia Faustine untuk membayar hutang - hutangnya di rumah pelacuran!
Claire menggigit bibirnya geram.
Sekarang keluarlah. Aku tidak suka ada seorang Ouray di dekatku. Aku tidak akan melakukannya jika bukan karena terpaksa dan&
Dan" Dan aku tidak akan pernah melakukan hal itu di depanmu. Seperti yang pernah ku bilang. Aku bisa saja membuka pakaian di depan laki-laki manapun. Tapi bukan di hadapan seorang Ouray!
Cincin Maut 17 Sumpah, Aku Mau Banget Jadi Mata-mata Cross My Heart And Hope To Spy Gallagher Girls 2 Karya Ally Carter Tiga Dara Pendekar Siauw Lim 1
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama