Ceritasilat Novel Online

Anna Karenina Jilid 2 6

Anna Karenina Jilid 2 Karya Leo Tolstol Bagian 6


Dua macam kegembiraan itu, perburuan yang menguntungkan dan surat dari sang istri, amat besar artinya bagi Levin, sehingga dua peristiwa kecil tak mengenakkan yang terjadi sesudah itu berlalu dengan mudah saja. Yang pertama, kuda samping yang bulunya pirang tua itu tak mau makan dan sedih saja, agaknya karena kemarin terlalu banyak kerja. Kusir mengatakan, kuda itu sedikit terluka.
"Kemarin terlalu banyak dilarikan, Konstantin Dm itrich," katanya. "Bayangkan saja, sepuluh werst di tempat yang tak ada jalannya!"
Per istiwa tak menyenangkan satu lagi, yang semula merusak semangat Levin, tapi kemudian diketawakannya, adalah bahwa dar i seluruh bekal pangan yang disiapkan Kitty dalam jumlah melimpah dan barangkali tak bakal habi s dimakan dalam seminggu, sedikit pun tak tersisa. Pulang dari berburu dalam keadaan lelah dan kelaparan seperti itu, tak ada yang dipikirkan Levin selain makan pastel, sehingga sesampa i di pangkalan sudah terbayang bau dan rasa pastel dalam mulutnya, seperti Laska mencium bau burung buruan, dan seketika itu pula ia menyuruh Filipp menghidangkan pastel itu untuknya. Ternyata bukan hanya pastel, daging ayam pun sudah tak ada.
" Badega (Sd): Pengawal.
LEOTOLSTOI "Bayangkan nafsu makannya!" kata Stepan Arkadyich sambil ketawa menunjuk Vesenka Veslovskii. "Aku memang tak kehilangan selera makan, ta pi ini, meng n .... "
"Yah, apa boleh buat!" kata Levin murung sambil menatap Veslovskii. "Filipp, kalau begitu kasih daging sapi."
"Daging sapi sudah habis, Tuan, dan tulangnya sudah saya kasihkan an jing," jawab Filipp.
Levin amat kesal, sehingga denganjengkel i a katakan: "Sedikit pun saya tak disisakan!" dan rasanya i a ingin menangis saJa.
"Kalan begitu, bersihkan burung itu," katanya dengan suara bergetar kepada Filipp, dan sambil berusaha tak menatap Vasenka. "Kasih bumbu jelatang. Dan carikan aku susu, kalau ada."
Dan barn sesudah kenyang oleh susu, i a merasa main telah menyatakan rasa kesalnya kepada orang yang tak dikenalnya itu, dan i a pun mengetawakan kemarahannya sendiri akibat lapar.
Petang hari mereka keluar sekali lagi, dan dalam kesempatan itu Veslovskii berhasil menembak beberapa ekor burung, dan malam harinya mereka kembali pulang.
Perjalanan pulang sama gembiranya dengan keberangkatan. Veslovskii kadang menyanyi, kadang dengan riang menceritakan pengalamannya di rumah para petani yang telah menyuguhnya wodka dan telah mengatakan kepada dia: "Asal jangan dibicarakan" itu; kadang pula ia bercer ita tentang pengalaman malam har inya dengan buah kacang, gadis pembantu dan petani yang bertanya kepadanya apakah ia telah beristri, dan ketika tahu ia belum kawin, mengatakan: "Istri orang lain jangan diganggu, lebi h baik berusaha cari istri sendiri." Kata-kata itu dirasakan Veslovskii sangat lucu.
"Saya puas bukan main dengan perjalanan ini. Anda bagaimana, Levin?"
"Saya puas sekali," kata Levin jujur; ia memang merasa sangat senang, bukan saja karena tak menyimpan rasa permusuhan terhadap Vasenka Veslovsk ii, seperti pernah ia rasakan sebelumnya di rumah, tapi juga sebaliknya, bahkan merasa amat bersahabat dengannya.
261 262 ANNA KAR"N!NA XIV Hari berikutnya, pada pukul sepuluh, sesudah mengitari tanah pertaniannya, mengetuk kamar tempat Vasenka menginap.
"Entrez,"36 seru Veslovskii kepada dia. "Maaf, saya baru saja selesai mandi," katanya sambil tersenyum dan berdiri di depan Levin hanya berpakaian dalam.
"Silakan, tak usah malu-malu," Levin lalu duduk di dekatjendela. "Enak tidur?"
"Seperti gedebok pisang. Bagaimana cuaca hari ini buat berburu?"
"Mau minum apa, teh atau kopi?"
"Tidak teh dan tidak juga kopi. Saya makan pagi saja. Malu juga saya. Para perempuan tentu sudah bangun. Jalan-jalan enak sekali sekarang ini. Tunjukkan kepada saya kuda-kuda Anda."
Mereka jalan-jalan ke kebun, menengok kandang kuda, bahkan sama-sama melakukan senam dengan palang gimnastik, kemudian Levin dan tamunya pulang, dan sama-sama masuk ke kamar tamu.
"Perburuan berjalan sukses, dan betapa banyak kesan telah diperoleh!" kata Veslovskii sambil mendekati Kitty, yang waktu itu sedang duduk menghadap samovar. "Sayang sekali para perempuan tak bisa ikut menikmatinya."
"O, rupanya perlu baginya bicara dengan nyonya rumah," kata Levin kepada sendiri. Dan kembali terasa olehnya sesuatu yang tersembunyi dalam senyuman dan ekspresi kemenangan yang ditunjukkan tamu itu, ketika ia berbicara dengan Kitty.
Nyonya Pangeran yang duduk di sisi lain meja bersama Maria Vlasyevna dan Stepan Arkadyich memanggi l Levin untuk mendekat, dan mulailah ia bicara dengan Levin tentang kepindahan ke Moskwa untuk persalinan Kitty, dan tentang penyiapan flat. Dalam perkawinan dulu, bagi Levin, segala persiapannya terasa menyinggung keagungan acara, karena sifatnya yang tetek-bengek. Sekarang pun, persiapan untuk persalinan Kitty yang tinggal hitungan jar i itu terasa lebih menyinggung lagi. Ia selalu berusaha untuk tidak mendengar
36 En (Pr): Silakan masuk.
LEOTOLSTOI percakapan tentang bagaimana membedong bayi yang akan lahir, berusaha menghindari dan tak melihat pembuatan kain rajut yang tak berujung dan rumit itu, atau kain segi tiga dari bahan linen yang menurut Dolly amat penting artinya, dan lain-lain seperti itu. Peristiwa kelahiran anak lelakinya (ia yakin anaknya lelaki) terasa olehnya sebagai peristiwa sangat besar d i satu pihak, dan karena itu merupakan kebahagiaan yang luarbiasa, tapi di pihak lain juga merupakan peristiwa yang amat rahasia, sehingga pengetahuan tentang apa yang bakal terjadi dan persiapan penyambutan yang biasa saja menurut orang banyak sangat menyinggung dan mendidihkan darahnya. Peristiwa kelahiran yang dikatakan orang kepadanya bakal terjadi itu tidak ia percayai, karena peristiwa itu menurut perasaanya beg itu luarbi asa.
Tapi Nyonya Pangeran tak cukup bisa memahami perasaan Levin, dan menganggap keengganan Levin untuk memikirkan dan membicarakan peristiwa kelahiran itu sebagai sikap tak serius dan masa bodoh. Karena itu Levin tidak diberinya kesempatan untuk bertenang-tenang. Diutusnya Stepan Arkadyich untuk meninjau flat itu, dan sekarang ia panggil Levin untuk datang kepada dia.
"Saya tak mengerti apa-apa tentang itu, Nyonya Pangeran. Terserah Nyonya Pangeran bagaimana baiknya," kata Levin. "Mesti diputuskan kapan kalian akan pindah."
"Betul-betul saya tak tahu. Saya tahu bahwa berjuta-juta anak dilahirkan tanpa Moskwa ataupun dokter ... lalu kenapa .... " "Kai b " tu " au egi ....
"Bukan begitu, Nyonya Pangeran, bagaimana Kitty saja." "Dengan Kitty tak mungkin kita bicarakan soal ini! Apa kamu mau aku mesti bikin dia ketakutan" Kalau mau tahu, musim semi yang lalu Natalie Golitsina meninggal dunia akibat bidan yang buruk."
"Bagaimana pendapat Anda, itulah yang akan saya lakukan," kata Levin murung.
Nyonya Pangeran mulai bicara lagi, tapi Levin tak mendengarkan. Meskipun percakapan dengan Nyonya Pangeran itu mengecewakannya, ia murung bukan karena percakapan itu, melainkan karena melihat apa yang terjadi di dekat samovar.
263 264 ANNA KAR"NINA "Tidak, ini tak boleh terjadi," pikir Levin sambil sesekali melayangkan pandangan ke arah Vasenka yang sedang membungkuk kepada Kitty dan dengan senyum manis mengatakan sesuatu kepada Kitty dan sesekali pula menatap wajah Kitty yang memerah dan tampaknya gelisah.
Terasa ada sesuatu yang tak bersih dalam cara Vasenka berdiri, dalam pandangan matanya, dalam senyumnya. Levin bahkan melihat sesuatu yang tak bersih dalam cara Kitty duduk dan menatap. Dan sekali lagi padamlah cahaya mata . Seperti kemarin, tiba-tiba, tanpa masa peralihan sedikit pun, kembali Levin merasa dirinya terbuang dari puncak kebahagiaan, ketenangan, dan harga diri ke dasar keputusasaan, kemurkaan, dan penghinaan. Kembali semua orang dan segalanya terasa memuakkan baginya.
"J adi, terserah Anda, Nyonya Pangeran," katanya sambil kembali menoleh.
"Sungguh berat mahkota seorang otokrat!" kata Stepan Arkadyich berkelakar kepada dia; agaknya yang disindirnya bukan hanya percakapan dengan Nyonya Pangeran, melainkan juga penyebab kegelisahan Levin yang memang tampak olehnya. "Kok terlambat sekali kamu, Dolly!"
Semua orang berdiri menyambut Darya Aleksandrovna. V asenka berdiri sebentar, dan tanpa menampakkan sikap hormat kepada para perempuan, seperti umum terjadi pada orang-orang muda yang baru, ia membungkuk sedikit dan kembali melanjutkan pembicaraan sambil entah mengetawakan apa.
"Masha itu benar-benar menyiksaku. Tidumya buruk sekali, dan sekarang bukan main kolokannya," kata Dolly.
Percakapan Vasenka dengan Kitty itu kembali menyinggung masalah kemarin, tentang Anna dan tentang soal apakah mungkin cinta lebih tinggi daripada syarat-syarat hidup kebangsawanan. Kitty merasa tak senang dengan percakapan itu, dan percakapan itu menggelisahkan dia, baik karena isi maupun karena nadanya, tapi terutama sekali karena ia tahu apa pengaruh percakapan itu terhadap suami nya. Tapi ia orang yang amat polos dan tak berdosa untuk bisa menghentikan percakapan itu, bahkan untuk menyembunyikan sikap senang akibat minat yang ditunjukkan pemuda itu kepada
LEOTOLSTOI dia. Ia ingin menghentikan percakapan, tapi tak tahu apa yang harus dilakukan. Apapun yang diperbuatnya sekarang, ia tahu akan diperhatikan sang suami, dan segalanya akan ditafsirkan sebaliknya. Dan benar, ketika ia bertanya kepada Dolly tentang apa yang terjadi dengan Masha, dan Vasenka, sambil menanti kapan percakapan yang membosankannya itu berakhir, mulai menatap Dolly dengan sikap masa bodoh. Maka pertanyaan Kitty itu dirasakan Levin sebagai kelicikan yang tak wajar dan memuakkan.
"Bagaimana kalau sekarang kita earl jamur?" kata Dolly. "Mari, aku ikut," kata Kitty, lalu memerah wajahnya. Demi sopan-santun ia ingin bertanya kepada Vasenka apakah Vasenka akan pergi juga, tapi ia tak jadi bertanya. "Kamu pergi ke mana, Kostya?" tanyanya kemudian dengan wajah bersalah kepada sang suami, ketika Levin dengan langkah mantap melewatinya. Airmuka bersalah itu membenarkan semua keraguan Levin.
Levin turun ke bawah, tapi belum sempat keluar kamar kerja, sudah didengarnya langkah sang istri yang dikenalnya, cepat tak beraturan, mengikutinya.
"Ada apa kamu?" kata Levin kering kepadanya. "Kami lagi sibuk." "Maafkan saya," kata Kitty kepada masinis, orang Jerman. "Saya perlu menyampaikan beberapa patah kata kepada suami saya."
"Orang Jerman itu hendak keluar, tapi Levin mengatakan kepadanya:
"Tenang sa ja."
"Jadi, keretaapi jam tiga?" tanya orang Jerman. "Jangan-jangan terlambat."
Levin tak membalasnya, dan keluar be a Kitty. "Nah, apa yang mau Anda katakan kepada saya?" ujamya dalam bahasa Prancis.
Levin tak mau menatap wajah Kitty, dan tak mau melihat bahwa waktu itu seluruh wajah Kitty tampak menggeletar, hancur, dan patut dikasihani.
"Saya... saya mau bilang, bahwa hidup maca.m ini tak bisa diteruskan, karena menyiksa," ujar Kitty.
"Ada orang banyak di sini," kata Levin marah. "Jangan bikin pertengkaran."
265 266 ANNA KAR"NINA "Kalau begitu ke sana."
Mereka berdiri di lorong. Kitty ingin masuk ke kamar sebelah, tapi di sana perempuan Inggris sedang mengajar Tanya. "Kita ke kebun saja!"
D i kebun mereka bertumbukan dengan pesuruh yang sedang membersihkan jalanan. Tak peduli bahwa petani itu melihat wajah Levin yang seperti mau menangis dan resah, tak peduli bahwa diri mereka tampak seperti orang yang sedang melarikan diri dari kemalangan, dengan l cepat mereka terus melaju karena merasa perlu mengungkapkan isi hati masing-masing dan saling meyakinkan, berbicara berdua saja dan dengan demikian melepaskan diri dari siksa yang mereka alami berdua.
"Ini tak bisa diteruskan! Ini si ksaan! Aku menderita, kamu menderita. Untuk apa?" kata Kitty, ketika akhi rnya mereka sampai di bangku di sudut gang yang diapit pohon lipa, berdua saja.
"Coba katakan kepadaku satu hal saja; kamu rasakan tidak bahwa dalam h-lakunya ada yang terasa tak sopan, tak bersih, mengerikan, dan menghina?" kata Levin sambil berdiri di hadapan Kitty dengan tangan mengepal di depan dada, kembali dengan gaya seperti malam sebelumnya.
"Memang," kata Kitty dengan suara gemetar. "Tapi, Kostya, apa kamu tak melihat bahwa dalam hal ini aku tak bersalah" Dari pagi aku sudah bermaksud mengambil sikap, tapi orang-orang itu .... Buat apa dia datang" Alangkah bahagianya kita berdua tadinya!" katanya tersengal-sengal karena tersedu, membuat badannya yang menggemuk terguncang.
Kemudian dengan heran tukang kebun melihat mereka berdua kembali pulang melewatinya dengan wajah sudah tenang berseri, walaupun tak ada yang mengejar-ngejar mereka, walaupun tak perlu mereka lari menghindari sesuatu, dan walaupun tak mungkin mereka telah memperoleh sesuatu yang sangat menggembirakan di bangku itu.
Sesudah mengantarkan sang istri ke atas, Levin pergi ke kamar Dolly. Darya Aleksandorvna sendiri hari itu sedang kecewa berat.
LEOTOLSTOI Ia berjalan mondar-mandir di dalam kamar, dan dengan marah sedang berbicara kepada anak perempuannya yang menjerit-jerit di pojokan.
"Sepanjang hari kamu akan berdiri di pojokan, makan sendirian, mainan apapun tak dapat, dan pakaian baru tak bakal Mama bikinkan," katanya, tak tahu lagi dengan cara bagaimana i a mesti menghukum anak itu.
"T idak, ini anak jelek!" katanya kepada Levin. "Dari mana dia peroleh kebiasaan keji itu?"
"Tapi apa yang dia lakukan?" kata Levin dengan sikap cukup masa bodoh. Levin sebenarnya ingin berembuk tentang urusannya sendiri. Karena itu ia kesal telah datang pada waktu yang tak tepat.
"Dia dan Grisha cari buah arbei dan di sana ... aku bahkan tak bisa mengatakan apa yang dibuatnya di sana. Seribu kali sayang Miss Elliot tak lagi di sini. Si itu samasekali tak melihat, seperti mesin .... Fi I ti "t
" 3 7 gurez vous, que a pe e ....
Dan Darya Aleksandrovna pun menceritakan kejahatan yang telah dilakukan Masha.
"Tapi itu samasekali tak membuktikan apa-apa, dan itu samasekali bukan kebiasaan keji; itu cuma sekadar kenakalan," kata Levin menenangkan Darya Aleksandrovna.
"Tapi kamu send iri tampak sedang kesal. Kenapa kamu datang ke sini?" tanya Dolly. "Apa yang terjadi di sana?"
Dari nada pertanyaan itu Levin pun merasa akan mudah baginya menyatakan apa yang hendak ia katakan.
"Aku tak ikut di sana; aku tinggal sendiri dengan Kitty di kebun. Kami bertengkar untuk kedua kalinya sejak. .. Stiva datang." Dolly menatapnya dengan mata cerdik penuh pengert ian. "Coba katakan padaku, ini aku minta dengan sangat, apa ada ... bukan dalam tindak-tanduk Kitty, tapi dalam tindak-tanduk tuan itu, yang barangkali takmenyenangkan, buk an, bukan tak menyenangkan, tapi mengerikan, yang menghinakan seorang suami?"
" Figurez vous, que la petite . . . . (Pr): Bayangkan, anak ini. ...
267 268 ANNA KAR"NINA "Ya, bagaimana akan kukatakan .... He, he, berdiri di pojokan!" katanya pula kepada Masha yang waktu itu membalikkan badan, sesudah dilihatnya senyum ti pis di wajah ibunya. "Ditinjau dari sudut pergaulan yang luas, ia memang membawakan diri seperti semua orang muda lainnya. II fait la cour a une jeune et jolie femme, 38 dan seorang suami yang luas pergaulannya seharusnya merasa senang karena itu.
"Ya, ya,'' kata Levin murung. "Tapi kamu melihatnya, kan?" "Bukan Cuma aku, Stiva pun melihat. Segera sesudah min um teh itu ia bilang padaku: je crois que Veslovskii fait un petit brin de cour a. Kitty.3 9
"Nab, baik sekali, sekarang aku tenang. Akan kuusir dia," kata Levin.
"Lo, apa pula kamu ini, sudah gila, ya?" teriak Dolly ngeri. "Apa pula kamu ini, Kostya, ingat dong!" katanya lagi sambil ketawa. "Nah, boleh pergi kamu sekarang sama Fanni," katanya kepada Masha. "Tidak, kalau kamu mau, akan kukatakan ini kepada Stiva. Stiva bisa membawanya pergi. Akan kita katakan bahwa kamu sekarang sedang menunggu tamu. Memang dia tak cocok di rumah kita." "Ah, tidak, biar aku sendiri."
"Tapi nanti kamu bertengkar .... "
"Samasekali tidak. Aku akan merasa senang karena itu,'' kata Levin yang waktu itu matanya sudah benar-benar berkilauan karena gembira. "Sudahlah, maafkan dia, Dolly! Tak bakal lagi dia melakukan itu,'' katanya tentang penjahat kecil yang tak juga pergi menemui Fanni, yang ragu-ragu berdir i di depan ibunya dan sambil mengerenyitkan alis menanti dan mencari pandangan mata ibunya.
Sang ibu menatapnya. Anak kecil itu tersedu-sedan, wajahnya disembunyikan dalam pangkuan ibunya, dan Dolly meletakkan tangannya yang kurus mesra ke atas kepala si anak.
"Ya, apalah urusan kami dengannya?" pikir Levin, lalu pergi mencari Veslovskii.
,. II fait la cour a une jeune et jo/ie femme (Pr): Dia merayu perempuan muda yang
cantik. 39 Je cr o i s que Veslovskii fait un petit brin de cour a Kitty (Pr): Aku kira Veslovskii sedang mencumbu Kitty.
LEOTOLSTOI Dilintasinya kamar depan, lalu ia berikan perintah menyiapkan kereta untuk ke stasiun.
"Kemarin kereta pegas rusak, Tuan," jawab pesuruh. "Kalau begitu suruh siapkan yang tanpa pegas, tapi cepat. Di mana tamu itu?"
"Masuk kamar beliau, Tuan."
Levin mendapati Vasenka sedang mencoba larsnya untuk berkuda; sebelumnya Vasenka mengeluarkan barang-barangnya dari dalam kopor dan ia menjajarkan lagu-lagu ser iosanya yang baru.
Apakah di wajah Levin waktu itu tampak sesuatu yang khusus, ataukah Vasenka sendiri merasa bahwa ce petit brin de co yang dilakukannya itu t idak pada tempatnya bagi keluarga tersebut, tapi (sebagai orang yang luas pergaulannya) ia agak merasa resah juga dengan masuknya Levin.
"Anda berkuda mengenakan Jars?"
"Ya, ini jauh lebi h bersih," kata Vasenka sambil meletakkan kakinya yang gemuk itu di atas kursi, mengancingkan kait terbawah, dan tersenyum gembira akrab.
Tak disangsikan lagi, ia orang yang baik, dan Levin pun mulai merasa kasihan kepadanya dan malu terhadap diri sendiri sebaga i tuan rumah, ketika dili hatnya nada takut-takut dalam pandangan mata Vasenka.
Di atas meja tergeletak sisa tongkat yang mereka patahkan sewaktu bermain senam, ketika mereka mencoba meluruskan palang sejajar yang melengkung. Levin mencengkam sisa tongkat dan mulai mematah-matahkan ujungnya yang sudah pecah, tak tahu bagaimana mulai bicara.
"Saya ingin .... " Ia pun terdiam kembali, tapi t iba-tiba ia berkata dengan tegas sambil menatap mata Veslovskii, sesudah teringat olehnya Kitty dan segala yang terjadi. "Saya telah menyuruh menyiapkan kuda untuk Anda."
"Maksud Anda?" tanya Vasenka heran. "Mau ke mana kita?" "Untuk Anda, ke stasiun," kata Levin murung sa.mbil mematahmatahkan ujung tongkat.
"' C e br i n de cour (Pr): Cumbuan kecil.
269 270 ANNA KAR"N!NA "Anda hendak beperg ian, atau ada yang terjadi?"
"Kebetulan saya menunggu tamu," kata Levin, dan i a terns mematah-matahkan ujung tongkat yang sudah pecah itu, makin lama makin cepat, dengan jemarinya yang kuat. "Saya tidak menunggu tamu, dan tak ada yang terjadi, tapi saya minta Anda perg i dari sini. Terserah Anda, bagaimana menafsirkan sikap saya yang kurang sopan ini."
Vasenka menegakkan badannya.
"Saya mohon Anda menjelaskan kepada saya ... ," katanya pen uh harga diri , sesudah akhirnya ia mengert i persoalannya.
"Saya tak bisa memberikan penjelasan kepada Anda," ujar Levin lirih dan lambat, berusaha menyembunyikan geletar tulang pipinya. "Dan lebih baik Anda tak bertanya."
Dan karena ujung tongkat yang pecah itu telah patah semuanya, jemari Levin mencengkam kedua ujung tongkat yang tebal itu, mematahkannya, dan berusaha menangkap ujungnya yang jatuh.
Agaknya tangan yang tegang, otot yang tadi pagi dirabanya sewaktu bersenam, mata yang berkilauan, suara yang lirih, dan tulang pipi yang menggeletar itu lebih meyak inkan Vasenka daripada katakata. Maka sambil mengangkat bahu dan tersenyum tanda benci ia pun membungkukkan badan.
"Apa tak boleh saya bertemu Oblonskii?"
Gerak me at bahu dan senyuman itu tak membangkitkan kemarahan Levin. "Apa lagi yang akan dilakukannya?" pikimya. "Sebentar saya minta dia menemui Anda."
"Betul-betul tak masuk akal!" kata Stepan Arkadyich sesudah ia tahu sahabatnya bahwa sahabatnya itu diusir dari rumah itu, dan
Levin ketika di jumpainya dia di kebun sedang mondar-mandir menantikan perginya tamu itu. "Mais c'est ridicule!"4' Lalat apa pula yang sudah mengtmu" Mais c'est du demier ridicule!42 Apa yang terbayang olehmu, kalau anak muda ... . "
Tapi bagian badan Levin yang digigit lalat itu rupanya terasa lebih sakit lagi, karena tampak ia semakin pucat ketika Stepan Arkadyich
" Mais c'e st ridicule! (Pr): Tapi ini konyol!
'' Mais c'est du dernier ridicule! (Pr): Tapi ini sangat konyol!
LEOTOLSTOI hendak men jelaskan sebabnya, dan dengan cepat ia menukas Stepan Arkadyich:
"Kuminta, tak usah di jelaskan sebabnya! Tak bisa aku berbuat lain! Aku malu sekali kepadamu dan kepada dia. Tapi kupikir, buat dia tak sulit pergi, untukku bersama istri, kehadirannya di sini tak menyenangkan."
"Tapi i ni menyinggung perasaan dia! Et puis c'est ridicule."43 "Tapi bagiku ini menyinggung perasaan dan menyiksa! Dan dalam hal ini aku samasekali tak bersalah, dan bagiku pula tak ada perlunya tersiksa!"
"Ya, tapi ini samasekali tak kuharapkan dari kamu! On peut etre jaloux, mais a ce point, c'est du demier ridicule!"44
Levin cepat membalikkan badan dan meninggalkan Stepan Arkadyich memasuki jalan sempit itu dan kembali berjalan sendiri mondar-mandir. Sebentar kemudian didengamya gemeretak bunyi kereta tanpa pegas, dan dari celah pepohonan ia melihat Vasenka yang duduk di atas jerami (sialnya di kereta tanpa pegas itu tak ada tempat duduk pula) mengenakan caping Skolandia memintasi jalan sempit itu, terlonjak-lonjak badannya tiap kali terkena guncangan.
"Apa lagi itu?" pi k ir Levin ketika pesuruh berlari-lari keluar dari rumah, menghentikan kereta itu. Orang itu temyata masinis yang oleh Levin sudah dilupakan samasekali. Masinis itu membungkukkan badan dan mengatakan sesuatu kepada Veslovskii, kemudian naik kereta, dan pergilah mereka bersama.
Stepan Arkadyich dan Nyonya Pangeran marah besar karena perbuatan Levin itu. Dan Levin sendir i pun merasa dirinya bukan hanya amat ridicule, tapi juga benar-benar salah dan menjadi malu; tapi karena ingat i a dan istrinya telah banyak menderita, maka ketika i a bertanya kepada diri sendiri apa yang kiranya bakal ia lakukan lain kali, jawabannya tepat seperti itu pula.
Sekalipun demikian, menjelang petang hari itu, semua orang, kecuali Nyonya Pangeran yang tak bisa memaafkan perbuatan Levin,
43 Er puis c'esr ridicule (Pr): Dan lagi, lni konyol.
.. On peur ?"rre jaloux, mais a ce point, c'esr du dernier ridicule! (Pr): Orang bisa saja cemburu, tapi dalam hal ini, ini benar-benar konyol!
271 272 ANNA KAR"NINA sudah merasa bergairah dan gembira luarbiasa, seperti anak-anak setelah selesai mendapat hukuman a tau seperti orang dewasa sesudah menghadiri resepsi resmi yang melelahkan, sehingga petang hari itu, di luar Nyonya Pangeran, orang membicarakan peristiwa pengusiran Vasenka itu sebagai peristiwa yang sudah lama terjadi. Dan Dolly yang punya bakat bercerita lucu dari ayahnya membuat Varenka tertawa terpingkal-pingkal, ketika untuk ket iga dan keempat kalinya, dengan tambahan lelucon baru, Dolly bercerita bahwa ketika ia baru hendak mengenakan pita untuk menyambut tamu dan masuk ke kamar tamu, tiba-tiba sudah didengarnya bunyi kereta kampungan itu. Dan siapa di kereta kampungan itu"-si Vasenka yang duduk di atas jerami dengan caping Skotlandianya, dengan lagu-lagu seriosanya, dan dengan sepatu larsnya.
"Kamu mestinya kasih kereta itu! Ini tidak, dan kemudian aku dengar: 'Tunggu!' Aku kira dia sudah dimaafkan. Tapi aku lihat, te ta orang Jerman gemuk itu dinaikkan dan dibawa juga .... Jadinya pitaku sia-sia."
XVI Darya Aleksandrovna jadi melaksanakan niatnya pergi ke rumah Anna. Ia merasa amat menyesal telah mengecewakan sang adik dan membikin suami adiknya merasa kurang senang; ia mengerti, sikap suami-istri Levin untuk melepaskan hubungan dengan Vronskii itu benar; tapi ia menganggap wajib mengunjungi Anna dan menunjukkan kepadanya bahwa perasaannya terhadap Anna tak berubah, sekalipun kedudukan Anna berubah.
Agar tidak tergantung pada suami-istri Levin dalam perjalanan itu, Darya Aleksandrovna mengirim orang ke desa untuk menyewa kuda; melihat itu, Levin mendatan g i dia dan memarahinya.
"Kenapa menurutmu perjalanan itu tak menyenangkan diriku" Kalau memang tak menyenangkan diriku, lebih tak menyenangkan lagi kalau kamu tak memakai kudaku," katanya, "sekalipun kamu tak pemah mengatakan bahwa kamu akan pergi. Menyewa kuda di desa itu, pertama tak menyenangkan buatku, tapi yang penting, mereka memang akan membawamu ke sana, tapi tak akan sampai ke
LEOTOLSTOI tempatnya. Aku ada kuda. kamu tak hendak mengecewakan aku, pakailah kuda itu."
Darya Aleksandrovna terpaksa menyetu jui, dan pada hari yang telah ditentukan, untuk iparnya itu Levin menyiapkan empat ekor kuda, kuda-kuda pengganti yang dihimpun dari kuda pekerja dan kuda tunggang; memang kuda pengganti itu kurang baik, tapi bisa membawa Darya Aleksandrovna ke tempat tujuan dalam sehari. Sekarang, ketika kuda-kuda itu diperlukan Nyonya Pangeran yang akan kembali ke Moskwa dan untuk bidan, semua itu menyulitkan Levin, tapi untuk menunjukkan keramahtamahannya tak bisa ia membiarkan Darya Aleksandrovna menyewa kuda lain selama ia tinggal di rumahnya; selain itu ia pun tahu, Darya Aleksandrovna memerlukan uang duapuluh rubel yang harus dikeluarkan untuk perjalanan itu; situasi keuangan Darya Aleksandrovna yang sangat buruk dirasakan Levin sebagai masalahnya sendiri.
Sesuai nasihat Levin, Darya Aleksandrovna barangkat sebelum fajar. Jalanan baik, kereta tenang, kuda-kuda berlari gembira, dan di depan, selain kusir, duduk pula klerek kantor sebagai ganti pesuruh, yang sengaja dikirim Levin demi keamanan. Darya Aleksandrovna tertidur, dan barn terbangun ketika kereta sampai di perhentian tempat istirahat kuda.
Darya Aleksandrovna minum teh di rumah petani kaya yang dulu pernah disinggahi Levin dalam perjalanan ke rumah Sviyazskii, dan di situ ia bercakap-cakap dengan para perempuan tentang anak-anak dan dengan bapak tua ten tang Vronskii yang sangat disanjung orang tua itu, kemudi an pada pukul sepuluh ia melanjutkan perjalanan. Di rumah, dengan segala urusan yang berkaitan dengan anak-anak, tak pernah ia punya waktu berpikir. Tapi sekarang, dalam perjalanan selama empat jam, segala pikiran yang sebelumnya terhambat tibat iba bertimbun dalam kepalanya, dan ia pun memikirkan kembali seluruh hidupnya, suatu hal yang tak pernah ia lakukan sebelum ini, dan dari sudut pandang yang sangat berbeda pula. Ia sendiri merasa aneh dengan pikiran-pikirannya itu. Mula-mula i a memikirkan anakanaknya, yang bagaimanapun menimbulkan rasa khawatir dalam dirinya, sekalipun Nyonya Pangeran dan terutama Kitty (Kittylah yang terutama i a harapkan) berjanji untuk mengawasi anak-anak
273 274 ANNA KAR"NINA itu. "Janganjangan Masha nakal lagi, jangan-jangan Grisha kena tendang kuda, dan jangan-jangan perut Lilie lebih parah lagi." Tapi kemudian soal-soal masa sekarang berganti dengan soal-soal masa depan yang dekat. Ia berpikir bahwa di Moskwa, pada musim dingin ini, ia perlu mengambil flat barn, mengganti meja-kursi di kamar tamu dan membuat mantel bulu untuk anak perempuannya yang besar. Kemudian muncul dalam kepalanya soal-soal masa depan yang lebih jauh: bagaimana membesarkan anak-anak menjadi orang. "Anak-anak perempuan belum apa-apa," pikirnya. "Tapi anak-anak lelaki"
"Baiklah, sekarang aku menangani sendiri Grisha, tapi itu kan karena aku sendiri sekarang bebas, tak melahirkan" Stiva tentu saja tak bisa diharapkan. Dengan bantuan orang-orang yang baik hati aku membesarkan mereka; tapi kalau kembali melah irkan .... " Dan terpikirlah olehnya, alangkah tak adil pendapat yang mengatakan bahwa kutukan jatuh kepada perempuan untuk melahirkan dalam keadaan tersiksa. "Melahirkan belum apa-apa, tapi menggendongitulah yang menyiksa," demikian terpikir olehnya, ketika ia membayangkan kandungannya yang terakhir dan kematian anaknya itu. Dan ia pun teringat percakapan dengan perempuan muda di perhentian tadi. Menjawab pertanyaan apakah ia punya anak, perempuan muda cantik itu dengan gembira menjawab:
"Pernah punya anak perempuan, tapi Tuhan membebaskan saya, dan bulan puasa dikuburkan."
"Tapi apa kamu menyayangkan?" tanya Darya Aleksandrovna. "Buat apa disayangkan" Cucu kakek itu pun sudah begitu banyak. Urusan melulu. Nggak sempat kerja atau bikin apa-apa. Serba terikat!"
Jawaban itu dirasakan Darya Aleksandrovna menjijikkan, meskipun perempuan muda itu baik sekali; tapi sekarang, tanpa dikehendaki, ia teringat kata-kata itu. Dalam kata-kata yang sinis itu terdapat sebagian kebenaran.
"Singkatnya," pikir Darya Aleksandrovna sesudah meninjau kembali seluruh hidupnya selama limabelas tahun berumahtangga, "isinya cuma mengandung, merasa mau muntah, otak tumpul, masa bodoh pada segalanya, dan yang penting lagi wajahnya jelek. Kitty
LEOTOLSTOI yang masi h muda saja, Kitty yang cantik itu, juga jadi begitu jelek; sewaktu mengandung aku pun jadi jelek, itu aku tahu. Melahi rkan, menderita, jadi berwajah jelek, lalu saat yang terakhir itu ... kemudian menyusui, malam-malam tanpa tidur, rasa nyeri yang mengerikan .... "
Darya Aleksandrovna bergidik mengingat rasa nyeri d i puting susu yang merekah, yang ia rasakan tiap kali hampir melahirkan. "Kemudian sakitnya anak-anak, rasa ngeri yang abadi itu; kemudian pendidikan, kebiasaan jelek (teringat kejahatan si kecil Masha dalam hal buah arbei), pengajaran, bahasa Latin. Semua itu betul-betul tak bisa dipahami dan sukar. Dan lebih daripada segalanya, kematian anak-anak itu." Dan kembali di matanya terbayang kenangan kejam tentang kematian anak bungsunya ak ibat penyakit gondong, yang untuk selamanya mengiris hatinya sebagai seorang ibu. Terbayang olehnya penguburan, sikap masa bodoh orang banyak terhadap peti mati kecil warna merah muda itu, lalu rasa nyeri yang sepi merobek hati menatap dahi kecil yang pucat dengan rambut pelipis yang menggelombang, menatap mulut k yang melongo, yang mengintip dari dalam peti mati ketika ia ditutup dengan tutup peti warna merah muda berhiaskan sali b bertali emas.
"Lalu, untuk apa semua ini" Apa yang bakal terjadi" Sementara aku yang tak pernah punya ketenangan, mengandung, menyusui, marah melulu, mengomel melulu, dan aku sendiri merasa tersiksa dan juga menyiksa orang lain, menjijikkan bagi suami, menghabiskan umur, lalu tumbuhlah anak-anak sial yang berpendidikan buruk, dan misk in. Sekarang pun, kalau tidak tinggal d i rumah suami-istri Levin selama musim panas ini, tak tahu aku bagaimana kami harus hidup. Memang Kostya dan Kitty bersikap ramah sekali, sehingga tak kentara bagi kami; tapi ini tak bisa berlangsung terus. Nanti kalau mereka punya anak-anak sendiri, tak bisa lagi mereka membantu kami; sekarang pun mereka sudah merasa terganggu. Apa yang bisa dibantu Papa yang hampir tak punya warisan apa-apa itu" Jadi, untuk membesarkan anak-anak tak bisa aku melakukannya sendiri tanpa bantuan orang lain, tanpa merendahkan diri. Yah, kalau boleh mengharapkan yang terbaik, anak-anak tak akan ada yang mati lagi, dan entah denganjalan bagaimana aku bisa memberikan pendidikan
275 276 ANNA KAR"NINA bagi mereka. Yang paling mungkin bisa diharapkan hanyalah agar mereka tak jadi bajingan. Itu saja yang bisa kuharapkan. Tapi hanya untuk itu saja alangkah banyaknya siksa, kerja.... Rusak sudah hidupku!" Teringat kembali olehnya apa yang dikatakan perempuan muda tadi, dan terasa kembali olehnya semua itu memuakkan, tapi tidak bisa pula ia tidak menyatakan persetujuannya bahwa dalam kata-kata itu terdapat sebagian kebenaran.
"Apa masih jauh, Mikhaila ?" tan ya Darya Aleksandrovna kepada klerek kantor untuk mengalihkan perhatian dari pikiran-pikiran yang menakutkannya itu.
"Dari desa ini katanya tujuh werst."
Kereta yang menempuh jalan desa itu kini memasuki jembatan kec il. Di jembatan sedang lewat sekelompok perempuan sambil bercakap-cakap dengan keras gembira, di bahunya tersampir tali pilinan. Para perempuan itu berhenti sebentar di jembatan, dan dengan rasa ingin tahu memandang kereta. Semua wajah yang dihadapkan kepadanya dirasakan Darya Aleksandrovna sehat, gembira, dan mengolok-olok dia dengan kegembiraan hidup mereka. "Semuanya hidup, semuanya menikmati hidup ini," pikir Darya Aleksandrovna lagi, ketika i a telah meninggalkan perempuanperempuan itu, sesudah mendaki bukit dan kembali menderap serta terayun-ayun nikmat oleh pegas kereta tua yang empuk itu, "sedangkan aku sendiri seperti dari dalam penjara, dilepas dari dunia yang menyiksa dengan segala macam urusan, meskipun sekarang sedang tersadar sesaat. Semua orang itu hidup, ya perempuanperempuan itu, ya saudara perempuan Natalie, ya Varenka, ya Anna yang akan kudatangi sekarang, tapi aku sendiri tidak."
"Meskipun begitu, orang-orang itu menyerang Anna. Karena apa" Apa aku lebih baik ketimbang dia" Aku, setidak-tidaknya, punya suami yang kuc intai. Memang tak seperti yang kuharapkan kekasihku ini, tapi aku mencintainya, sedangkan Anna tak mencintai suaminya. Apakah kesalahan Anna" Ia ingin hidup. Tuhan membubuhkan keinginan itu dalam jiwa k ita. Mungkin sekali aku pun akan melakukan hal yang sama. Sampai sekarang pun aku tak tahu, baikkah yang telah kulakukan LEOTOLSTOI Moskwa" Mestinya waktu itu kutinggalkan suamiku, dan memulai hidup baru. Barangkali aku bisa mencintai dan dicintai secara benar. Apa sekarang ini keadaanku lebih baik" Aku bukan menghormati dia. Aku membutuhkan dia," piki tentang sang suami. "Dan aku pertahankan saja dia. Apa itu lebih baik" Waktu itu aku masih bisa menyenangkan hatinya, karena aku masih punya kecantikan," pikir Darya Aleksandrovna lagi, dan inginlah i a menatap dirinya pada cermin. Ia membawa cermin perjalanan di kantong, dan i a ingin mengambilnya, tapi melihat punggung kusir dan klerek kantor yang berayun-ayun itu, ia pun akan malu bila seorang dari mereka nanti menoleh; karena itu ia tidakjadi mengambil cermin tersebut.
Tapi tanpa melihat cermin pun ia berpikir bahwa sekarang belum terlambat, dan teringatlah olehnya Sergei Ivanovich yang sangat baik sikapnya terhadap dia, teringat sahabat Stiva, Turovtsin yang baik hati, yang bersama dengan dia mengurus anak-anak ketika berjangkit demam kulit merah Sambil membayangkan semua itu sampailah ia d i belokan dari jalan besar yang menuju ke Vozdvizhenskoye.
277 278 ANNA KAR"N!NA XVII Kusir menghentikan pasangan empat kuda itu dan menoleh ke kanan, ke arah ladang gandum hitam, di mana para petani duduk di sekitar sebuah gerobak. Klerek kantor hendak melompat turun, tapi kemudian berpikir sebaliknya, dan dengan nada perintah berseru kepada seorang petani serta melambaikan tangan menyuruh dia mendekat. Angin lembut yang tadi bertiup dalam perjalanan kini berhenti, dan lalat-lalat melekat di badan kuda yang berkeringat, seh ingga kuda-kuda dengan marah berusaha mengusimya. Bunyi sabit ah yang tadi terdengar dari arah gerobak kini berhenti. Seorang dari petani bangkit dan datang mendekat ke kereta.
"Sant a i saja, ya?" teriak klerek kantor marah kepada petani yang dengan bertelanjang kaki melangkah pelan di atas gundukan tanah kering yang tidak tergilas roda kendaraan. "Cepat sini!"
Orang tua itu, yang rambutnya berombak terikat tali kulit kayu dan punggungnya bangkok menghitam oleh keringat, mempercepat jalannya, mendekati kereta dan memegang spatbor kereta dengan tangannya yang terbakar matahari.
"Vozdvizhenskoye, ke tanah bangsawan" Ke tanah Pangeran?" tanyanya berulang-ulang. "Begitu sampai puncak bukit itu, belok kiri. Kalau terus akan sampai jalan masuk. Tuan perlu siapa" Pangeran sendiri?"
"Apa beliau-beli au ada, Pak?" kata Darya Aleksand tak menentu, tak tahu bagaimana cara menanyakan Anna kepada petani itu.
"Mungkinjuga," kata si petani, yang dengan kaki telanjang mulai berjalan dan meninggalkan jejak telapak kaki yang jelas beserta kelimajar inya di atas tanah. "Mungkinjuga ada di rumah," ulangnya, agaknya sekadar ingin bicara. "Kemarin juga datang tamu. 0, tamu ban y ak .... Ada apa kamu ?" ia menoleh kepada seorang pemuda yang dari dekat gerobak meneriakkan sesuatu kepadanya. "Ya, tentu. Barusan mereka lewat sini naik kuda mau lihat mesin pengetam. Sekarang tentu sudah di rumah. Tuan-tuan sendiri dari mana?"
"Kami dari jauh," kata kusir sambil naik ke tempat duduknya. "Jadi takjauh dari sin i?"
LEOTOLSTOI "Saya bilang juga di situ. Begitu sampai...," katanya sambil memegang-megang spatbor kereta.
Pemuda tanggung yang sehat dan tegap itu mendekat juga. "Apa nggak ada kerjaan memanen ?" tanyanya. "Nggak tahu, Bung."
"Jadi, kalau jalan ke k i r i, ya sudah, di situ itu," si petani lagi, agaknya tak ingin melepaskan orang-orang yang lewat itu dan masih i ngin bicara.
Kusir memberangkatkan kereta, tapi barn saja membelok, petani berteriak:
"Tunggu! Hei, tunggu "Itu mereka datang! Itu, lihat mereka!" teriak si petani. "Coba lihat, banyak!" ujamya sambil menunjuk empat orang yang berkuda dan dua orang mengendarai kereta pacu di jalan.
Mereka adalah Vronskii bersama jokinya, Veslovksii dan Anna naik kuda, dan Nona Pangeran Varvara bersama Sviyazskii yang mengendarai kereta pacu. Mereka sedang pesiar sambil melihat cara kerja mesin pengetam yang barn didatangkan.
Kendaraan berhenti, dan orang-orang berkuda itu jalan terns dengan langkah biasa. Di depan sekali Anna berdampingan dengan Veslovskii. Anna jalan dengan langkah tenang mengendarai kuda Inggris kecil tegap, bulu tengkuknya terpangkas dan ekomya pendek. Kepalanya yang indah dengan rambut hitam menyembul dari bawah topinya yang tinggi, bahunya yang berisi, pinggangnya yang ramping terlilit pakaian berkuda, dan seluruh caranya mengendarai kuda yang tenang dan anggun itu sungguh memukau Dolly.
Semula terasa tak sopan olehnya bahwa Anna mengendarai kuda. Bayangan tentang perempuan mengendarai kuda, dalam pengertian Darya Aleksandrovna, beraduk dengan bayangan tentang kegenitan dangkal orang muda, dan ini menurut pendapatnya tak cocok dengan kedudukan Anna; tapi ketika kemudian ia lihat Anna dari dekat, seketika itu pula ia mau menerima praktek berkuda itu. Sekalipun Anna cukup anggun, segalanya beg itu sederhana, tenang dan penuh nilai dalam gaya, pakaian, dan gerak-geriknya, sehingga tak ada yang mungkin lebih wajar daripada itu.
279 280 ANNA KAR"N!NA Di samping Anna berjalan Vasenka Veslovskii dengan caping Skotlandia dan pitanya yang berkibar, mengendarai kuda kavaleri warna kelabu yang sedang kepanasan, menjulurkan kedua kakinya yang besar ke depan, agaknya sedang mengagumi dirinya sendiri. Melihat dia, tak bisa lagi Darya Aleksandrovna menahan senyum gembiranya. D i belakang mereka menyusul Vronsk ii. Vronskii mengendarai kuda ras warna pirang gelap kemerahan, yang badannya agaknya panas sesudah berlari mencongklang. Vronskii menahan kuda itu dengan memainkan kekang.
D i belakangnya berjalan orang yang berbadan kecil, mengenakan seragamjoki. Sviyazskii bersama Nona Pangeran mengendarai kereta pacu baru yang ditarik kuda pelari besar warna hitam, menyusul orang-orang berkuda itu.
Melihat Dolly yang berbadan kecil menempel di sudut kereta tua itu, wajah Anna seketika berseri oleh senyuman riang. Ia terpekik, tubuhnya tergetar di atas sadel, lalu segera mencongklang. Sesampai di dekat kereta, tanpa bantuan siapapun, ia melompat turun, dan sambil memegang pakaian berkuda ia berlari menyambut Dolly.
"Al"Ini kegembiraan besar, Aleksei!" katanya sambil menoleh ke arah Vronskii yang sudah turun dari kuda dan mendekati mereka.
Vronskii melepas topinya yang tinggi warna kelabu, dan mendekati Dolly.
"Kami senang sekali menerima kedatangan Anda," katanya dengan menekankan makna khusus pada kata-kata yang diucapkannya, dan sambil tersenyum memperlihatkan barisan giginya yang kokoh pu t ih.
Vasenka Veslovskii, tanpa turun dari kuda, melepas capingnya dan menyambut sang tamu dengan mengayunkan pita di kepalanya dengan gembira.
"Itu Nona Pangeran Varvara," jawab Anna melihat pandangan Dolly yang penuh tanda tanya ketika kereta pacu mendekat.
LEOTOLSTOI "Aa!" kata Darya Aleksandrovna, dan tanpa dikehendaki wajahnya pun mengungkapkan rasa tak senang.
Nona Pangeran Varvara adalah bibi suaminya; sudah lama ia mengenal perempuan itu, tapi tak menaruh hormat kepada dia. Ia tahu, Nona Pangeran Varvara selamanya hidup membonceng sanaksaudara yang kaya; bahwa sekarang ia tinggal di rumah Vronskii yang samasekali orang lain, itu dirasakan Dolly menghinakan keluarga sang suami. Anna melihat airmuka Dolly itu, dan ia punjadi bingung, wajahnya memerah, dan terjatuhlah pakaian berkuda dari tangannya.
Darya Aleksandrovna mendekati kereta pacu yang sudah berhenti, dan dengan dingin bertukar salam dengan Nona Pangeran Varvara. Sviyazskii orang yang dikenalnya juga. Orang itu bertanya kepada dia tentang sahabatnya yang eksentrik serta istrinya yang masih muda; sepintas-lintas ia memerhatikan kuda-kuda yang tak berpasangan dan spatbor kereta yang bertambal, lalu i a pun mempersilakan para perempuan untuk naik kereta pacu.
"Saya akan ikut kendaraan ini," kata Sviyazskii. "Kudanya tenang, dan Nona Pangeran bisa memegang kendali dengan baik sekali."
"Tidak, tinggal saja seperti tadi," kata Anna yang waktu itu mendekat. "Kami akan jalan dengan kereta ini," lalu dipegangnya tangan Dolly dan dibimbingnya.
Mata Darya Aleksandrovna melayang ke arah kendaraan yang belum pernah dilihatnya, ke arah kuda-kudanya yang bagus sekali, dan ke arah wajah-wajah yang anggun berkilau di sekitarnya. Tapi yang paling memukaunya adalah perubahan yang telah terjadi pada Anna yang nal dan dicintainya. Perempuan lain yang kurang memerhatikan dan tak kenal Anna sebelumnya, dan terutama tak menyimpan pikiran-pikiran seperti yang melintas dalam kepala Darya Aleksand a sepanjang jalan tadi, tak bakal kiranya melihat sesuatu yang istimewa pada diri Anna. Tapi sekarang Dolly benar-benar terpesona oleh kecantikan yang ia saksikan di wajab Anna, kecantikan yang hanya ta.mpak pada perempuan d i saat-saat percintaan. Segala yang tampak di wajahnya, terutama lesung pipit pada pipi dan dagunya, bentuk bibir, senyumnya yang seakan terbang di sekitar wajah dan rona mata, keluwesan dan kecekatan geraknya, 281
282 ANNA KAR"NINA kemantapan suaranya, bahkan lagak-lagu yang diperlihatkannya sewaktu ia dengan ramah dan mesra memberikan jawaban kepada Vronskii, yang waktu itu memintanya menunggang kudanya agar bisa mengajar kuda itu mencongklang dengan kaki kanan lebih dulu-semua itu sungguh memikat hati, dan tampak Anna sendiri tahu hal itu dan merasa gembira karena semua itu.
Ketika kedua perempuan itu sudah naik kereta, keduanya tibatiba jadi bingung. Anna jadi bingung oleh tatapan mata Dolly yang penuh perhatian dan tanda tanya; sedangkan Dolly, karena sesudah Sviyazskii bicara tentang kendaraan itu, tanpa dikehendaki, jadi merasa malu melihat kereta tua kotor itu, yang sekarang dinaikinya bersama Anna. Kusir Filipp dan klerek kantor juga merasa demik ian. Untuk menyembunyikan kebi ngungannya, klerek kantor menyibukkan diri dengan mempersilakan para perempuan duduk, sedangkan kusir Filipp menjadi m g danjauh-jauh sudah bersiap untuk tak mau kalah dengan kelebihan orang lain. la tersenyum ironis memandang kuda pelari bitam itu, dan dalam hati ia sudah memastikan bahwa kuda bitam penarik kereta pacu itu banya baik untukjalan-jalan, dan tak akan kuat menempuh jarak empat puluh werst dalam cuaca panas.
Para petani bangkit dari gerobaknya, dan dengan rasa ingin tahu dan riang menyaksikan penyambutan para tamu sambil mengemukakan pendapat masing-masing.
"Senangjuga, sudah lama takjumpa," kata paktua yang berambut berombak terikat kulit pohon tadi.
"Paman Gerasim, kuda hitam itu kalau ngangkut gandum kita bisa cepat selesai barangkali."
"Coba lihat. ltu perempuan, yang pakai celana itu?" kata seorang dari mereka sambil menunjuk Vasenka Veslovskii yang duduk di sadel perempuan.
"Salah, Bung. L ibat itu, turunnya cekatan sekali!" "Hei, anak-anak, apa kita nggak tidur lag i?"
"Tidur apa pula sekarang ini!" kata si orang tua sambil melirik ke matahari. "Tengah hari sudah lewat, coba lihat! Ambil sabit, dan ayo jalan !"
LEOTOLSTOI XVIII Anna menatap wajah Dolly yang kurus mengandung keprihatinan dan kotor oleh debu perjalanan. Semula ia ingin mengatakan apa terpikir dalam benaknya, bahwa Dolly mengurus, tapi ketika teringat bahwa dirinya menjadi semakin cantik dan mata Dolly pun menyatakan demikian pula, maka ia pun hanya menarik napas panjang dan mulai bicara tentang d irinya sendiri.
"Kamu menatapku," katanya, "dan kamu be apakah mungkin dalam keadaanku seperti sekarang i n i aku bahagia" Ya beginilah! Malu sebetulnya aku mengakui; tapi aku ... aku bahagia tak terkira. Padaku telah terjadi sesuatu yang ajaib, seperti dalam mimpi: kita merasa ngeri, takut, tapi tiba-tiba kita ter dan merasa bahwa semua ketakutan itu lenyap. Aku sudah terbangun. Aku sudah melewati masa yang menyiksa dan mengerikan, dan sudah lama aku merasa bahagia, terutama sejak kami di sini!" katanya sambil menatap Dolly dengan senyum takut-takut."
"O, aku senang sekali!" kata Dolly tersenyum, tapi di luar keinginannya, ternyata senyum itu lebih dingin daripada yang dikehendakinya. " Aku merasa senang sekali melihat keadaanmu. Tapi kenapa kamu tak menyuratiku?"
"Kenapa" ... Karena aku tak berani.. .. Kamu lupa kedudukanku .... "
"Padaku" Kamu tak berani" 0, sekiranya kamu tahu betapa aku .... Menurut pendapatku .... "
Darya Aleksandrovna ingin mengemukakan hal yang dipikirkannya pagi tadi, tapi entah mengapa sekarang ia merasa itu tak pada tempatnya.
"Singkatnya, nanti saja tentang itu. Itu semua bangunan apa saja?" tanyanya mengubah topik percakapan sambil menunjuk atapatap merah-hi jau yang tampak dari balik hijaunya pagar hidup pohon akasia dan lilak. "Seperti kota kecil saja."
Tapi Anna tak memberikan jawaban.
"Nanti dulu! Bagaimana menurutmu kedudukanku ini, bagaimana pendapatmu, bagaimana?" tanyanya.
"Menurut pendapatku ... ," kata Darya Aleksandrovna mulai, tapi 283
284 ANNA KAR"N!NA waktu itu Vasenka Veslovskii mencongklangkan kudanya dari arah kanan, dan dengan jaketnya yang agak pendek memembalkan diri ke kulit sadel perempuannya, lalu menyalip meninggalkan mereka. "Normal, Anna Arkadyevna!" teriaknya.
Anna tak menoleh kepada Vasenka; tapi kembali Darya Aleksandrovna merasa bahwa d i dalam kereta itu tak enak memulai percakapan panjang itu, maka ia batalkan maksudnya.
"Ah, aku tak punya pendapat apa-apa," katanya, "tapi aku selalu menc intaimu, dan kalau aku mencintai seseorang, aku mencintainya dengan penuh sebagaimana adanya, bukan sebagaimana kukehendaki."
An.na mengalihkan pandangan matanya dari wajah sahabatnya itu dan memicingkan mata (ini kebi asaan barunya yang tak dikenal Dolly), kemudian merenung, mengharapkan bisa mengerti makna kata-kata itu sepenuhnya. Dan sesudah agaknya mengerti sebagaimana dikehendaki, ia pun menoleh kepada Dolly.
"Kalau kamu punya dosa," katanya, "maka dosa itu semuanya barangkali diampuni, karena kamu sudah datang dan sudah mengucapkan kata-kata itu."
Dan Dolly pun melihat ai muncul di mata Anna. Digenggamnya tangan Anna tanpa berkata-kata.
"Jadi, bangunan apa saja itu" Bukan main banyaknya!" katanya me pertanyaan sesudah beberapa saat lama diam.
"Itu rumah pegawai, pabrik, kandang kuda," jawab Anna. "Dan itu taman, mulai dari sini. Semua itu tadinya telantar, tapi Aleksei memperbaruinya. Ia sayang sekali pada tanah ini, dan yang samasekali tak kuduga, dia bersemangat sekali mencurahkan perhatian untuk mengurusnya. Singkat kata, dia memang orang yang diberkahi. Apa saja yang ditanganinya, dia lakukan dengan baik betul. Dia bukan hanya tak merasa bosan di sini, tapi juga bekerja dengan penuh semangat. Menurut penglihatanku, di sini dia jadi seorang pemilik yang penuh perhitungan dan baik sekali, bahkan dalam rumahtangga i a seorang yang kik ir. Tapi cuma dalam rumahtangga. Kalau cuma menyangkut angka puluhan ribu, dia tak main hitung," katanya diiringi senyum gembira-licik yang sering diperlihatkan perempuan sewaktu mereka membicarakan kebiasaan orang yang dicintainya,
LEOTOLSTOI yang sifatnya rahasia dan hanya mereka sendiri yang tahu. "Lihat tidak bangunan besar itu" Itu rnmahsakit yang barn. Kukira harganya akan lebih dari seratus ribu. Itulah dada4s-nya sekarang. Dan tahu tidak, dari mana asal-usulnya" Para petani minta kepadanya padang pernmputan dengan sewa lebih murah, tapi ia menolak, lalu kucela d i a kik ir. Tentu bukan karena itu saja, tapi semuanyajadi satu. Tahu tidak, ia lalu mulai membuat rnmahsakit itu untuk menunjukkan bahwa i a tidak kikir. Kalau mau, katakanlah, c'est une petitesse;46 tapi justrn karena itu aku lebih mencintainya. Sebentar lagi akan kamu lihat satu rnmah. Itu dulu rnmah kakek, dan dari luar rumah itu masi h belum bernbah samasekali.
"Bagus sekali!"kata Dolly, yang dengan kagum tanpa dibuat-buat memandang rnmah yang bagus berpilar-pilar itu, yang mengintip dari balik kehi jauan aneka pohon tua d i kebun.
"Betul kan, bagus" Dan dari rnmah itu, dari atas, pemandangan sangat mengagumkan. n
Mereka memasuki pekarangan yang ditaburi kerikil dan dihias bunga-bungaan; di situ dua orang pekerja sedang menata petakpetak bunga yang longgar dengan batu-batuan kasar berpori-pori; mereka berhenti d i pintu-masuk yang tertutup.
"Aa, mereka sudah datang!" kata Anna melihat kuda-kuda tunggang yang barn saja dibawa pergi dari pintu depan. "Betul tidak, bagus kan kuda itu" Itu betina. Kesayanganku. Bawa kemari, dan beri sedikit gula. Di mana Pangeran?" tanyanya kepada dua pesuruh depan yang segera datang berlari. "O, itu dial" katanya, ketika melihat Vronskii dan Veslovskii keluar menyambut mereka.
"Di mana Anda yang menempatkan Nyonya Pangeran?" kata Vronskii dalam bahasa Prancis kepada Anna, dan tan pa menantikan jawaban lagi ia pun menyapa Darya Aleksand sekali lagi, tapi kali ini dengan mencium tangannya. "Saya pikir di kamar dekat balkon?"
"O, tidak, itu terlalu jauh! Lebih baik di kamar pojok supaya kami bisa lebih sering bertemu. N ah, marl," kata Anna sambil memberikan
" Dada (Pr): Hobi. "' C?"t une petitesse (Pr): lni tetek-bengek.
285 286 ANNA KAR"N!NA

Anna Karenina Jilid 2 Karya Leo Tolstol di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

gula kepada kuda kesayangannya itu, yang barn diantarkan orang kepadanya.
"Et vous oubliez votre devoir,"47 katanya kepada Veslovskii yang juga datang ke serambi.
"Pardon, j'en ai tout plein les poches,"48 jawabnya tersenyum sambil memasukkan tangan ke dalam kantong rompi.
"Mais vous venez trop tard,"49 kata Anna sambil dengan saputangan mengbapus tangannya yang di basabi kuda yang memakan gula itu. Anna mengatakan kepada Dolly: "Kamu lama tidak di sini" Satu bari" Itu tak mungkin!"
"Aku janji begitu, dan lagi anak-anak ... ," kata Dolly yang merasa agak malu karena waktu itu ia perlu mengambil tas kecilnya yang agak kumuh dari kereta, dan karena ia tahu wajahnya tentu penuh de bu.
"Tidak, Dolly sayang .... Tapi kita lihat saja nanti. Mari sekarang ke kamar!" dan Anna pun mengantarkan Dolly ke kamarnya.
Kamar itu bukan kamar depan seperti yang diusulkan Vronskii, melainkan kamar yang diserabkan Anna dengan kata-kata babwa Dolly barns memaafkannya. Dan kamar yang penyerabannya disertai permohonan maa f itu penuh dengan kemewahan; belum pernah Dolly tinggal di dalam kamar seperti itu, kamar yang mengingatkan dia kepada hotel-hotel terbaik di luar negeri.
"Yah, Dolly sayang, sungguh aku merasa bahagia!" kata Anna sesudah sekejap duduk di dekat Dolly dengan pakaian berkuda. "Coba ceritakan kepadaku tentang orang-orang di keluargamu. Dengan Stiva pernah aku bertemu sepintas lalu. Ta pi dia tak mungkin cerita tentang anak-anak. Apa kabar Tanya tersayang" Sudah gadis mestinya?"
"Ya, sudah besar sekali," jawab Darya Aleksandrovna singkat, dan ia pun heran sendiri telah memberikan jawaban begitu dingin mengenai anak-anaknya. "Kami merasa senang sekali tinggal di rnmab keluarga Levin," tambahnya.
47 Et vous oubliez votre devoir (Pr): Dan Anda lupa kewajiban Anda. 48 Pardon, j'en ai tout plein /es poches (Pr): Maaf, kantong saya pen uh dengan ini. " Mais vous venez trop ta rd (Pr): T a pi Anda datang terlambat.
LEOTOLSTOI "O, kalau aku tahu," kataAnna, "bahwa kamu tak membenciku .... Coba kalau kalian semua datang ke sini. Kan Stiva itu sahabat karib dan sahabat lama Aleksei?" tambahnya, dan tiba-tiba wajahnya memerah.
"Ya, tapi kamu begitu baik. .. ," jawab Dolly bingung. "Ah, ini karena gembira saja aku membicarakan hal-hal yang bodoh. Tapi satu hal, Sayang, sungguh aku gembira melihatmu!" kata Anna dan kembali mencium Dolly. "Kamu belum lagi mengatakan kepadaku bagaimana dan apa pendapatmu tentang diriku, dan aku ingin tahu semua itu. Tapi aku senang kamu melihatku sepert i adanya. Yang penting, aku tak i.ngin orang menyangka aku berkeinginan membuktikan sesuatu. Aku tak ingin membuktikan sesuatu, aku cuma ingin hidup, tak berbuat jahat kepada siapapun kecuali terhadap diri sendiri. Tentang itu aku punya hak, bukan" Tapi itu bahan percakapan yang panjang, sedangkan kita masih akan membicarakan semua itu baik-baik. Sekarang aku akan berpakaian; sebentar lagi kukirim untukmu gadis pembantu."
XIX Sesudah tinggal sendirian, dengan tatapan seorang nyonya rumah, Darya Aleksandrovna mengamat-amati kama . Apa yang dili
ketika mendekati dan melintasi rumah itu, dan sekarang di dalam k amar, semua menimbulkan kesan kemegahan, kekenesan, dan kemewahan Eropa baru yang selama ini hanya ia baca dalam bukubuku roman lnggris, tapi belum pernah dilihatnya di Rusia maupun di desa. Semua serba baru, mulai dari kertas dinding Prancis sampai permadani yang menghiasi seluruh kamar. Ranjangnya berpegas, lengkap dengan kasur dan bagian kepala yang di buat khusus, serta sarung dari kain sutra untuk bantal-bantalnya yang kecil. Wastafel dari marmer, toilet, dipan, meja, jam perunggu di atas perapian, gorden, dan kain tabir semua mahal dan masih baru.
Pelayankamaryangpesolek,yangmengenakanriasan dan pakaian lebih modis daripada Dolly, datang menawarkanjasa; iajuga tampak gres dan mewah seperti kamar itu. Darya Aleksandrovna merasa senang dengan kesopanan si pelayan, kerapian dan kepatuhannya,
287 288 ANNA KAR"N!NA tapi ia merasa tak nyaman bersama d ia; ia malu karena pelayan itu sempat memerhatikan gaun rumahnya yang ditambal, yang sial betul telah di bawakan untuknya secara keliru. Ia malu melihat bagianbagian tambalan dan tisikan itu, yang di rumah sangat ia banggakan. D i rumah sudah jelas, untuk enam blus diperlukan duapuluh empat arsyin kain nansup, dan tiap arsyinnya berharga enampuluh lima kopek, sehingga semua berharga lebih daripada limabelas rubel, di luar aksesori dan pengerjaannya, dan limabelas rube) itu pun harus dihematnya pula. Tapi di hadapan pelayan kamar itu ia bukannya malu, melainkan merasa tak nyaman.
Darya Aleksandrovna merasa lega ketika Annushka, kenalan Iamanya, masuk ke kamarnya. Pelayan pesolek tadi dibutuhkan tuannya, dan tinggallah Annushka dengan Darya Aleksandrovna.
Annushka agaknya sangat senang dengan kedatangan nyonya itu, dan tak henti-hentinya ia bercerita. Dolly melihat, pelayan itu ingin mengemukakan pendapatnya tentang kedudukan nyonyanya, terutama tentang cinta dan kesetiaan Pangeran kepada Anna Arkadyevna, tapi Dolly berusaha keras menghentikannya begitu pelayan itu mulai bicara tentang hal itu.
"Saya ini di besarkan be a Anna Arkadyevna, dan beliau sangat saya sayangi. Y ah, bukan kita yang mesti menilai. Ya begitulah rupanya cinta .... "
"Tolong ini suruh cuci, kalau boleh," tukas Darya Aleksandrovna.
"Baik, Nyonya. Di sini untuk urusan cuci ada dua perempuan khusus, dan cucian semua dengan mesin. Pangeran sendiri ikut mengurus soal itu. Suami yang bukan main .... "
Dolly senang ketika Anna masuk menemuinya, yang berarti menghentikan bualan Annushka.
Anna berganti mengenakan gaun batist yang sangat sederhana. Dolly dengan saksama mengamati gaun sederhana itu. Ia tahu apa arti kesederhaan itu, dan dengan uang berapa diperoleh. "Kenalan lama, ya?" kata Anna tentang Annushka. Anna sekarang tak bingung Iagi. Ia benar-benar merasa bebas dan tenang. Dolly melihat, Anna sekarang sudah sepenuhnya pulih dari rasa terguncang akibat kedatangannya, dan kini ia memLEOTOLSTOI perlihatkan sikap masa bodoh yang seolah mengunci pintu menuju tempat tersimpannya pikiran dan perasaannya yang paling dalam.
"Lalu, bagaimana kabar anak perempuanmu, Anna?" tanya Dolly.
"Anie" (Begitulah ia menyebut anak perempuannya yang bernama Anna.) Sehat. Jadi sehat sekali dia. Kamu ingin melihatnya" Mari kutunjukkan. Bukan main repotnya," katanya mulai bercerita, "dengan bibi-bibi itu. Tadinya kami pakai tukang menyusui orang Italia. Dia baik, tapi sangat bodoh! Kami hendak meng irimnya pulang, tapi anak itu sudah biasa dengan dia, jadi kami tahan saja terns."
"Tapi bagaimana keputusan kalian" .. ," demikian Dolly mulai mengajukan pertanyaan mengenai nama apa yang akan dipakai anak itu; tapi ketika dilihatnya wajah Anna mengerut, diubahnya makna pertanyaannya. "Bagaimana keputusan kalian" Apa sudah disapih?" Tapi Anna mengerti.
"Bukan itu yang hendak kamu tanyakan, kan" Kamu mau menanyakan nama anak itu" Betul" Justru ini yang menyiksa Aleksei. Anak itu tak punya nama. Maksudku, namanya masih Karenina," kata Anna sambil memicingkan mata sedemikian rupa, sehingga hanya tampak bulu matanya yang menjadi satu. "Singkatnya," tibatiba wajahnya berseri, "tentang itu nanti saja kita bicarakan. Mari kutunjukkan dia. Elle est tre gentille. so Sudah bisa merangkak."
Di dalam kamar anak-anak, kemewahan yang telah memukau Darya Aleksandrovna di seluruh rumah itu kini lebih memukaunya lagi. Di situ ada beberapa kereta bayi yang dipesan dari Inggris, alat untuk belajar jalan, sofa yang dengan sengaja dibuat seperti meja bola sodok untuk merangkak, ayunan, bak-bak mandi khusus jenis baru. Semua itu buatan Inggris, kokoh, bermutu tinggi, dan agaknya sangat mahal. Kamarnya besar, sangat tinggi, dan terang.
Ketika mereka masuk, anak yang hanya mengenakan kemeja itu sedang duduk di kursi menghadap meja dan sedang menikmati sop air daging, sehingga seluruh dadanya basah. Anak itu dibe r i makan oleh seorang gadis Rusia yang agaknya sedang makan juga bersama
"' Elle est tres gen ti/le (Pr): Dia sangat man is.
289 290 ANNA KAR"NINA anak itu, dan khusus ditugaskan untuk kamar anak-anak. D i sana tak ada tukang menyusui atau bibi; mereka sedang berada di kamar sebelah, dan dari sana terdengar pembicaraan mereka dalam bahasa Prancis aneh, satu-satunya bahasa yang bisa mereka gunakan.
Mendengar suara Anna, perempuan lnggris yang berpakaian meriah, bersosok tinggi, berwajah tak menyenangkan, dan berairmuka tak bersih dengan tergesa masuk ke kamar sambil menggoyangkan ikal rambutnya yang pirang, dan seketika itu pula berusaha membela , sekalipun Anna tidak menuduhnya apa-apa. Setiap kali Anna mengucapkan sepatah kata, perempuan itu dengan tergesa dan beberapa kali mengatakan: "Yes, my lady."
Anak perempuan beralis hitam itu, berambut hitam, dan berwa jah kemerahan, dengan tubuh merah, kuat, dan tampak merinding sangat menyenangkan Darya Aleksandrovna, sekalipun ia menunjukkan airmuka keras kepada orang yang baru baginya itu; Darya Aleksandrovna bahkan iri kepada tubuhnya yang sehat. Cara anak itu mer juga menyenangkan hatinya. Tak seorang pun di antara anak-anaknya merangkak sepert i itu. Anak itu tampak manis sekali ketika diletakkan di atas permadani dan gaunnya dikenakan. Seperti binatang buas, sambil menoleh ke arah orangorang dewasa dengan matanya yang hitam bersinar karena agaknya gembira melihat orang-orang dewasa yang mengaguminya, anak itu, dengan bertelekan kuat-kuat pada tangan sambil tersenyum dan menjagangkan kakinya ke samping, dengan tangkas menaikkan pantatnya, dan kembali bergerak maju dengan tangan-tangannya yang mungil.
Tapi keadaan umum di dalam kamar anak-anak itu, terutama perempuan Inggris itu, sangat tidak menyenangkan Darya Aleksandrovna. Bahwa untuk keluarga yang lai n daripada yang lain seperti keluarga Anna itu tidak dipekerjakan orang yang baik. Ini membuat Darya Aleksandrovna heran, mengapa Anna yang mengenal banyak orang itu bisa mengambil perempuan lnggris yang demikian tak simpatik dan tidak berwibawa untuk anak perempuannya. Selain itu, baru berdasarkan beberapa patah yang didengarnya saja Darya Aleksandrovna bisa mengerti bahwa Anna, tukang menyusui, si bibi, dan anak itu tidak sejalan, sedangkan kedatangan ibu merupakan
LEOTOLSTOI ke jadian yang luarbiasa. Anna waktu itu ingin mengambilkan sang anak mainan, tapi i a tak bisa menemukan.
Yang paling mengherankan adalah ketika ditanya berapa anak itu, Anna keliru menjawab dan samasekali tak tahu dua terakhir.
"Aku kadang-kadang merasa berat, karena aku di sini seperti orang yang tak dibutuhkan," kata Anna sewaktu keluar dari kamar anak-anak dan mengangkat ekor gaunnya untuk menghindari barang-barang mainan yang tergeletak di dekat pintu. "Tidak seperti dengan anak pertama dulu."
"K malah se ya," kata Darya Aleksandrovna takut-takut. "0, tidak! Kamu tentunya tahu, aku pernah bertemu dengan dia, dengan Seryozha," kata Anna sambil memicingkan mata, seperti sedang menatap ke suatu tempat yang jauh. "Singkatnya, lebih baik itu kita bicarakan nanti saja. Kamu barangkali tak percaya, aku ini seperti orang lapar yang tiba-tiba dih idangi makan siang lengkap, dan tak tahu apa yang harus dimakan. Makan siang itu adalah kamu serta percakapan-percakapan dengan kamu, yang dengan siapapun tak bakal kuperoleh; dan aku tak tahu, percakapan apa yang pertama-tama harus kulakukan dengan kamu. Mais je ne vous ferai grace de rien.s" Aku perlu mengungkapkan seg . Ya, kamu perlu membuat tinjauan tentang masyarakat yang kamu temui di tempat kami ini," kata Anna mulai. "Kumulai saja dengan perempuannya. Nona Pangeran Varvara. Kamu kenal dia, dan aku tahu pendapatmu dan pendapat Stiva tentang dia. Stiva mengatakan bahwa tujuan hidup nona itu cuma sekadar membuktikan kelebihannya dari Bibi Katerina Pavlova. Itu benar; tapi ia memang baik hati, aku sungguh berterimakasih kepadanya. Di Petersburg dulu ada saatnya aku membutuhkan un chaperon.s" Kebetulan dia muncul. Tapi betul, i a memang baik hati. Ia banyak memberikan keringanan bagi kedudukanku ini. Aku lihat kamu tak mengerti sepenuhnya betapa berat kedudukanku ... di sana, di Petersburg 51 Mais je ne vous ferai grdce de rien (Pr): Tapi aku samasekall tak akan berbasa-basi
denganmu. 52 Un ch (Pr): Seorang pengawal.
291 292 ANNA KAR"NINA sini aku betul-betul tenang dan bahagia. Yah, tentang itu nantilah. Mesti satu-satu. Kemudian Sviyazhskii, d ia seorang pemimpi n dan orang yang sangat jujur, tapi dia membutuhkan sesuatu dari Aleksei. Kamu tentu mengerti bahwa dengan harta yang dia miliki, setelah kami menetap di desa sekarang ini, Aleksei bis a pun ya pengaruh besar. Kemudian Tushkevich-kamu pernah bertemu dengannya, karena dia pernah bersama Betsy. Sekarang dia disingkir kan, dan datanglah dia kemari. Seperti d ikatakan Aleksei, dia adalah seorang dari orangorang yang sangat menyenangkan kalau kita menerima mereka sebagaimana mereka menampilkan diri; et puis, il est comme il faut,s3 seperti dikatakan Nona Pangeran Varvara. Kemudian Veslovskii ... tentang dia kamu tahu sendiri. Seorang anak manis," katanya, lalu ia mengerutkan bibir dengan senyuman nakal. "Peristiwa liar apa yang telah terjadi dengan Levin" Veslovskii bercerita kepada Aleksei, tapi kami tak percaya. II est tres gentil et naif,"54 katanya diiringi senyum yang tadi juga. "Lelaki membutuhkan hiburan, sedangkan Aleksei membutuhkan publik. Karena itu aku hargai betul himpunan orangorang ini. Haros diusahakan agar di tempat ini suasana bisa hidup dan gembira, agar Aleksei tak menghendaki yang baru lagi. Kemudian, kamu lihat pengatur rumahtangga. Ia orang Jerman, orang yang baik sekali dan tahu urusannya. Aleksei sangat menghargai dia. Lalu dokter yang masih muda; ia bukan nihilis samasekali, tapi kamu tahu, ia makan dengan pisau ... dan i a dokter yang baik sekali. Dan akhirnya, arsitek. ... Une petite cour.ss
"Nab, inilah Dolly, Nona Pangeran, Anda ingin sekali bertemu dengan d ia, bukan?" kata Anna yang bersama Darya Aleksandrovna masuk ke teras batu yang Iuas; di situ duduk Nona Pangeran Varvara, yang dalam bayangan sedang menyulam sarong kursi untuk Pangeran Aleksei lovich. "Ia mengatakan tak ingin apa-apa sampai makan
" Et puis, ii est comme ii Fout (Pr): Dan lagi, dia cukup baik.
,. II est gen ti/ et naff (Pr): Dia sangat man is dan naif. " Une cour (Pr): Sebuah istana kecil.
LEOTOLSTOI siang; Anda suruhlah menyiapkan makan pagi untuknya; saya sendiri akan pergi mencari Aleksei dan mengajak mereka semua ke si ni."
Nona Pangeran Varvara menerima Dolly dengan ramah dan menunjukkan sikap sebagai pelindung; ia pun mulai memberikan penjelasan kepada Dolly bahwa ia tinggal di rumah Anna karena selamanya lebih mencintai dia ketimbang saudaranya sendiri, Katerina Pavlova, bibi yang telah mendidik Anna. Sekarang, ke semua orang membuang Anna, ia menganggap berkewajiban membantu Anna di masa peralihan yang paling berat itu.
"Kalau nanti suaminya sudah memberikan cerai padanya, saya akan kembali t inggal sendiri; sekarang ini saya barangkali masih ada faedahnya, dan saya akan menepati kewajiban saya, meski berat, tidak seperti orang-orang lain itu. Sungguh kamu baik hati, dan baik sekali bahwa kamu datang kemari! Mereka itu hidup sudah betul-betul seperti suami-istri yang paling baik; Tuhanlah yang akan menilai mereka, dan bukan kita. Apa bedanya dengan Bi kii dan Avenyeva .... Lalu Nikandrov sendiri, lalu Vasilyev dengan Mamonova, lalu Liza Neptunova .... Kan tak seorang pun yang membicarakan mereka" Dan akhirnya semua orang menerima mereka. Dan lagi, c'est un interieur sijoli, si comme il faut. Tout-a-fait a l'anglaise. On se reunit le matin au breakfast et puis on se separe.s6 Masing-msing melakukan apa yang disenangi sebelum makan siang. Makan siang pukul tujuh. Baik sekali bahwa St iva mengirim kamu ke sini. Aleksei memerlukan mereka ini. Kamu tahu, lewat ibu dan saudara lelakinya ia bisa melakukan segalanya. Selain itu, mereka banyak berbuat kebaikan. Apa dia belum cer ita kepadamu tentang rumahsakitnya" Ce sera admirable,57 semua dari Paris."
Percakapan mereka disela kedatangan Anna yang telah menemui semua lelaki di kamar bola sodok, dan be a mereka kembali ke teras. Menjelang makan siang masih ada banyak waktu, dan cuaca baik sekali. Karena itu orang pun mengusulkan berbagai cara untuk menghabiskan waktu duajam yang masih tersisa. Begitu banyak cara
,. C\"st un interieur si joli, si com me ii faut. Tout-a-fait a l'anglaise. On se reunit le matin au breakfast et puis on se sepore (Pr): Keadaannya begltu elok, begitu balk. Betul-betul cara lnggris. Pagi hari kumpul untuk sarapan, kemudian berpisah. " Ce sera admirable (Pr): Nantinya akan mengagumkan.
293 294 ANNA KAR"NINA untuk menghabiskan waktu di Vosdvizhenskoye, seperti tak pernah terbayangkan orang di Pokrovskoye.
"Une partie de lawn tennis,"sS usul Veslovskii diiringi senyum menawan. "Kita kembali berpasangan, Anna Arkadyevna."
"Ah, terlalu panas buat tenis; lebih baik jalan-jalan atau bersampan, menunjukkan tepiannya kepada Darya Aleksandrovna," usul Vronskii.
"Apa saja saya setu ju," kata S kii.
"Saya kira yang paling baik buat Dolly itujalan-jalan; betul tidak" Sesudah itu baru bersampan," kata Anna.
Akhirnya diputuskan demikian. Veslovskii dan Tushkevich pergi dulu ke tempat pemandian, dan di sana mereka berjanji akan menyiapkan perahu dan menunggu yang lain.
Berangkatlah mereka sebagai dua pasangan, Anna dengan Sviyazhskii dan Dolly dengan Vronskii. Dolly merasa sedikit bingung dan canggung menghadapi lingkungan yang samasekali baru buatnya itu. Secara abstrak, secara teoretis, ia bukan hanya membenarkan, tapi juga menyetujui tindakan Anna. Seperti umum terjadi pada para perempuan yang bersusila tanpa cela tapi lelah oleh kejemuan hidup yang bersusila, dari jauh ia bukan hanya memaatkan cinta yang berdosa, m n juga mengiri kepada cinta semacam itu. Selain itu, dalam hati ia memang menc intai Anna. Tapi dalam kenyataan, sesudah melihat Anna di lingkungan orang-orang yang asing baginya, dan sikap mereka yang baik, yang bagi Darya Aleksandrovna baru itu, ia pun merasa tak nyaman. Yang terutama tak menyenangkan baginya adalah melihat Nona Pangeran Varvara yang bersikap memaatkan langkah kedua orang itu, justru karena ia memperoleh segala macam kenyamanan di rumah itu.
Sesungguhnya, secara abstrak, Dolly menyetujui langkah Anna, tapi melihat orang yang menjadi tujuan Anna, langkah itu terasa tidak menyenangkan baginya. Selain itu ia memang tak pernah senang dengan Vronskii. Ia beranggapan Vronskii terlalu angkuh, dan dalam diri orang itu ia tak melihat apapun yang bisa dibanggakan selain annya. Tapi di luar kehend , di sini, di rumahnya
58 Une partie de lawn tennis (Pr): Satu babak tenis lapangan rumput.
LEOTOLSTOI sendiri, Vronskii malah lebi h memesona lagi. Karena itu ia tak bisa bersikap bebas dengan dia. Maka di hadapan orang itu ia pun mengalami perasaan yang sama dengan perasaan yang diperolehnya sewaktu berhadapan dengan pelayan kamar gara-gara gaun rumah itu. D i hadapan pelayan kamar, ia bukan merasa malu, melainkan tidak nyaman gara-gara tambalan-tambalan gaun; sekarang dengan Vronskii pun ia bukan merasa malu, tapi merasa tak nyaman justru karena keadaan dirinya.
Dolly merasa bingung dan mencari-cari bahan pembicaraan. Ia merasa, karena Vronskii angkuh maka pujian-pujian mengenai rumah dan kebunnya tidak akan menyenangkan hatinya; tapi karena tak menemukan bahan pembicaraan lain, terpaksa Dolly mengatakan kepadanya bahwa ia senang dengan rumah Vronskii.
"Ya, itu memang bangunan yang sangat indah, dan dengan gaya yang baik dan kuno," kata Vronskii.
"Saya senang sekali dengan halaman di depan serambi itu. Apa tadinya memang begitu?"
"O, tidak!" kata Vronskii, dan wajahnya pun berseri karena rasa puas. "O, sekiranya Anda melihat pekarangan itu pada musim semi yang lalu!"
Mula-mula dengan hati-hati, tapi kemudian makin lama makin asyik, mulailah ia mengajak Dolly mendalami berbagai rincian hiasan rumah dan kebun. Tampak sekali, sesudah mencurahkan banyak tenaga untuk memperbaiki dan menghias rumah itu, Vronskii merasa perlu membanggakannya kepada orang baru, dan di dasar jiwanya ia pun merasa senang dengan pujian-pujian Darya Aleksandrovna.
"Kalau Anda ingin melihat rumahsakit, dan tidak lelah, letaknya takjauh dari sini. Mari," katanya sambil menatap wajah Dolly untuk memperoleh keyakinan bahwa Dolly betul-betul tidak bosan. "Kamu pergi juga, Anna?" tanyanya kepada Anna. "Kami pergi juga. Betul tidak?" kata Anna kepada Sviyazhskii. "Mais il ne faut pas laisser le pauvre Veslovskii et Tushkevich se morfondre la dans le bateau.59 Kita mesti kirim kabar kepada mereka. O
" Mais ii ne faut pas laisser le pa Veslovskii et Tushkevich se morfondre /tl dons le bateau (Pr): Tapi kita jangan membiarkan Veslovskii yang malang dan Tushkevich menunggu-nunggu di sampan.
295 296 ANNA KAR"NINA ya, ini tugu peringatan yang akan dibangun," kata Anna kepada Dolly disertai senyuman licik dan maklum, senyuman yang ia perlihatkan pula sewaktu ia berbicara tentang rumahsakit.
"Ini pekerjaan yang hebat sekali!" kata Sviyazhskii. Tapi agar tidak tampak selalu mendukung Vronskii, seketika itu ia pun menambahkan keterangan yang sifatnya agak mengecam. "Mesk ipun begitu saya heran juga, Pangeran," katanya, "mengapa Anda yang telah berbuat beg itu banyak untuk kesehatan rakyat, begitu masa bodoh terhadap sekolah mereka."
"C'est devenu tellement commun les ecoles,"6o kata Vronskii. "Anda mengerti, sesungguhnya bukan itu sebabnya; hanya, begitulah, saya hanya menyibukkan diri. Untuk ke rumahsakit mesti ke sini," katanya kepada Darya Aleksandr sambil menunjukkan jalan ke samping dari jalan sempit itu.
Para perempuan membuka payungnya, lalu masuk ke jalanan samping. Sesudah melewati beberapa belokan dan keluar dari pintu pagar, Darya Aleksandrovna melihat di depannya, di tempat yang tinggi, sebuah bangunan yang besar, indah, dengan bentuk yang rumit dan sudah hampir siap. Atap besinya yang belum hereat berkilauan d iterpa sinar hari terang yang membutakan mata. Di dekat bangunan yang sudah selesai itu sedang dibangun bangunan lain yang dikitari perancah, dan para pekerja yang mengenakan celemek di atas perancah itu sedang meletak-letakkan genteng, menuangkan adonan dari dalam ember kecil, dan mengaduknya dengan cedok.
"Cepat sekali mereka kerja!" kata Sviyazhskii. "Ketika saya kemari terakhir kali belum ada atapnya."
"Menjelang musim gugur semuanya akan sudah siap. Di dalam hampir semua sudah selesai dikerjakan," kata Anna.
"Lalu, yang baru itu apa?"
"Itu tempat untuk dokter dan apotek," jawab Vronskii ketika melihat arsitek yang mengenakan mantel pendek mendekat kepadanya, dan setelah meminta maaf kepada para perempuan ia pun pergi menyambutnya.
60 C?"st devenu tellement commun /es eco/es (Pr): Sekolah sudah menjadi begitu biasa.
LEOTOLSTOI Vronskii mengitari lubang kapur, lalu be a arsitek berhenti dan mulai membicarakan sesuatu dengan sibuk. Sementara itu para pekerja terus mengambil kapur dari lubang kapur.
"Portik itu masih tampak lebih rendah," jawabnya kepada Anna, yang waktu itu bertanya apa soalnya.
"Aku sudah bilang, fondasinya mesti d inaikkan," kata Anna. "Ya, memang, begitu barangkali lebih baik, Anna Arkadyevna," kata arsitek, "tapi sekarang saya kira sudah terlambat."
"Ya, saya tertarik sekali kepada soal ini," jawab Anna kepada Sviyazhskii, yang telah menyatakan kekagumannya atas pengetahuan Anna mengenai arsitektur. "Perlu diusahakan agar bangunan baru ini sesuai dengan tuntutan rumahsakit. Memang baru belakangan terpikirkan, dan dimula inya pun tanpa rencana."
Selesai berbicara dengan arsitek, Vronskii menggabungkan dengan para perempuan dan mengajak mereka masuk ke rumahsakit.
Sekalipun kornis di bagian luar sedang dikerjakan, dan bagian dalam tingkat bawah sedang dicat, tingkat atas sudah hampir selesai d ikerjakan. Dengan melewati tangga lebar dari besi cor dan pelataran tingkat dua, mereka sampai di ruangan besar yang pe a. Dindingdindingnya sudah dilepa agartampakseperti marmer ,jendela-jendela besar utuh telah dipasang, hanya lantai parket yang belum selesai; para tukang yang tadi meratakan lantai meninggalkan pekerjaan untuk menyambut tuan-tuan itu, setelah lebih dulu melepaskan tali kepala yang mengikat rambutnya.
"Ini kamar terima tamu," kata Vronskii. "Di sini nanti akan ditempatkan bangku, meja; lebih daripada itu tak ada."
"Sini, jalan sini kita. Jangan dekat-dekat jendela," kata Anna sambil mencoba apakah catnya sudah kering. "Aleksei, catnya sudah kering," tambahnya.
Dari kamar terima tamu mereka masuk ke koridor. Di sini Vronskii menunjukkan kepada mereka sistem ventilasi baru yang sedang dikerjakan. Kemudian ia tunjukkan bak-bak air dari marmer, ranjang berpegas yang la in daripada yang lain. Lalu ia tunjukkan satu demi barak, gudang, kamar cuci, dapur dengan konstruksi barn, gerobak dorong yang tak mengeluarkan bunyi untuk mengangkut
297 298 ANNA KAR"NINA barang-barang yang diperlukan Iewat koridor, dan banyak Iagi yang lain. Sviyazhskii memberikan penilaian tentang semua itu sebagai orang yang baru mengenal semua penemuan baru itu. Dolly betul-betul mengagumi hal yang sampai waktu itu belum pernah dilihatnya; karena ingin tahu segalanya, ia pun bertanya secara rinci tentang segalanya, dan ini memberikan kepuasan yang tercermin jelas di wa jah Vronskii.
"Ya, saya pikir, ini nantinya akan jadi rumahsakit satu-satunya di Rusia yang dibangun dengan benar," kata Sviyazhskii.
"Apa tak akan ada bagian be di sini?" tanya Dolly. "Saya kira itu penting sekali di desa ini. Sering saya .... "
Sekalipun Dolly cukup sopan mengemukakan pertanyaan itu, Vronskii menukasnya.
"Ini bukan rumah bersalin, tapi rumahsakit, dan ditujukan untuk semua penyakit, kecuali yang menular,'' katanya. "Dan ini, coba lihat ... , " dan ia pun mendorong kursi untuk orang cacat ke arah Darya Aleksandrovna. "Coba Anda lihat." la pun duduk di kursi itu dan mulai menggerakkannya. "Orang tak bisa berjalan, masih lemah, atau sakit kaki, tapi membutuhkan udara, maka ia pun bisa naik k . . . "
urs1 m1.. .. Darya Aleksandrovna tertarik kepada semuanya, dan semua itu sangat menyenangkan hatinya, tapi yang paling menyenangkannya adalah bahwa Vronskii sendiri menikmatinya secara wajar dan naif. "Ya, ia memang orang yang sangat baik dan simpatik," piki sesekali; ia bahkan tak mendengarkan Vronskii, melainkan hanya menatap d i a sambil meresapi wajahnya; dalam khayalnya ia memikirkan Anna. Ia merasa begitu senang kepada Vronskii bila semangat lelaki sedang bergairah seperti sekarang ini, sehingga akhirnya mengertilah ia mengapa Anna bisa jatuh cinta kepadanya.
XXI "Tidak, kupikir Nyonya Pangeran sudah lelah dan tak tertarik kuda," kata Vronskii kepada Anna, yang waktu itu mengusulkan berjalan terus sampai di peternakan kuda, di mana Sviyazhskii ingin melihat anak kuda yang baru. "Anda berdua pergilah ke sana, saya sendiri
LEOTOLSTOI akan mengantarkan Nyonya Pangeran pulang, supaya kami berdua bisa berbincang," katanya, "itu kalau berkenan pada Anda," katanya lagi kepada Dolly.
"Saya tak mengerti apa-apa tentang kuda, tapi saya senang sekali," kata Darya Aleksandrovna yang tampak agak heran sendiri.
Dari wajah Vronskii i a melihat bahwa lelaki itu membutuhkan sesuatu dari dia. Ia tak salah. Begitu mereka melintasi pin tu pagar dan kembali masuk kebun, Vronskii memandang ke arah menghilangnya Anna, dan sesudah merasa yakin bahwa Anna tak bisa mendengar atau melihatnya, ia pun mulai.
"Anda sudah menduga bahwa saya ingin berbicara dengan Anda?" katanya sambil menatap Dolly dengan mata ketawa. "Saya tak keliru bahwa Anda adalah sahabat Anna." Ia melepas topi, mengeluarkan saputangan, dan menghapus kepalanya yang botak dengan saputangan itu.
Darya Aleksandrovna tak memberikan jawaban apa-apa dan hanya menatap Vronskii dengan ketakutan. Setelah tinggal sendirian saja dengan Vronskii, tiba-tiba iajadi merasa ngeri: mata yang ketawa dan airmuka yang keras itu membuatnya takut.
Dugaan-dugaan yang beranekaragam tentang apa yang hendak di bicarakan oleh Vronskii dengannya m e l intas dalam kepala: "Ia akan memintaku datang bertamu ke rumahnya bersama anakanak, dan aku terpaksa menolaknya; atau ia akan memintaku membentuk kelompok untuk Anna di Moskwa .... Atau barangkali tentang Vasenka Veslovskii dan sikap orang itu terhadap Anna" Atau barangkali tentang Kitty, tentang rasa bersalah yang ada pada d ia?" Ia sudah melihat segala yang tak menyenangkan dirinya, tapi ia tak bisa menebak apa yang hendak dibicarakan Vronskii dengannya.
"Anda punya pengaruh besar terhadap Anna, dan dia begitu sayang kepada Anda," kata Vronskii, "tolonglah saya."
Dengan nada bertanya dan takut-takut Darya Aleksandrovna menatap wajahnya yang energik, yang kadang-kadang seluruhnya terkena sinar matahari di tengah bayangan pohon lipa dan kadangkadang di sana-sini saja, dan kadang-kadang pula dibikin m g oleh bayangan itu. Ia menanti apa yang hendak d ikatakan Vronskii lebih lanjut, tapi Vronskii diam saja, sekadar berjalan di sampingnya
299 300 ANNA KAR"NINA seraya menekan-nekankan tongkatnya ke batujalanan.
"Kalau Anda sebagai satu-satunya perempuan dari bekas-bekas sahabat Anna datang kemari (tapi saya kecualikan Nona Pangeran Varvara), maka menurut perhitungan saya Anda melakukan itu bukan karena Anda menganggap kedudukan kami normal, melainkan karena Anda tetap mencintai Anna dan ingin menolongnya, sekalipun Anda tahu beratnya keadaan ini. Benar demikian?" tanyanya sambil menoleh kepada Dolly.
"Memang benar," jawab Darya Aleksandrovna sambil melipat payungnya, "tapi.. .. "
"Tidak," tukas Vronskii, dan tanpa sengaja ia pun tiba-tiba berhenti, sehingga Dolly terpaksa berhenti pula. Vronskii lupa, dengan sikapnya itu ia menempatkan lawan bicaranya dalam posisi yang tak enak. "Tak seorang pun bisa Iebih dalam merasakan beratnya kedudukan Anna daripada saya. Dan itu bisa dimengerti kalau Anda memberikan kehormatan kepada saya untuk menganggap diri saya orang yang punya hati. Sayalah penyebab kedudukan ini, dan karena itu saya bisa merasakannya."
"Sa ya mengerti," kata Darya Aleksandrovna, yang tan pa disengaja mengagum i Vronskii, karena Vronskii bicarajujur dan mantap. "Tapi justru karena Anda menganggap diri Anda sebagai penyebab, maka saya khawatir Anda terlalu membesar-besarkan persoalannya," katanya. "Memang kedudukan Anna di kalangan bangsawan sangat berat, ini saya mengerti."
"Di lingkungan kalangan bangsawan sungguh-sungguh neraka!" ujar Vronskii cepat sambil mengerutkan kening dengan murung. "Tak mungkin kita membayangkan siksa moril yang lebih hebat daripada yang pemah dia derita di Petersburg dalam dua minggu itu... dan saya minta Anda bisa memercayai ini."
"Ya, tapi di sini, sementara ini, baik Anna ... maupun Anda tak memb n kalangan bangsawan .... "
"Kalangan bangsawan!" kata Vronskii penuh kebencian. "Kebutuhan a.pa pula yang mungkin saya cari dari kalangan bangsawan?"
"Sementara ini (dan ini mungkin untukselamanya) Anda bahagia dan tenang. Sa.ya melihat dari keadaan Anna bahwa i a bahagia, betul-betul bahagia; ia sudah sempat memberitahukan hal itu pada
LEOTOLSTOI saya," kata Darya Aleksandrovna sambil tersenyum; tapi sewaktu mengatakan itu, tanpa sadar, ia pun merasa sangsi benarkah Anna memang bahagia.
Tapi Vronskii rupanya tak i dengan itu.
"Ya, ya," katanya. "Saya tahu dia kini hidup kembali, sesudah mengalami segala penderitaan itu; ia bahagia. Ia bahagia dengan sebenar-benarnya bahagia. Tapi saya" ... saya takut dengan apa yang bakal terjadi dengan kami.. .. Ta pi maaf, Anda tak ingin jalan lagi ?" "Tidak, sama sa ja. n
"Kalau begitu, mari duduk di sini."
Darya Aleksandrovna duduk di bangku kebun di sudut jalan sempit. Vronskii berhenti di hadapannya.
"Saya lihat dia bahagia," ulang Vronskii, dan keraguan mengenai benar-tidaknya Anna bahagia itu semakin lebih hebat menyerang Darya Aleksandrovna. "Tapi apa mungkin semua ini bisa terus berlangsung" Baik atau burukkah langkah kami, itu soal lain; tapi dadu sudah dilemparkan," kata Vronskii beralih dari bahasa Rusia ke bahasa Pranc is, "dan kami terikat untuk selamanya. Kami d ipersatukan oleh simpul cinta yang bagi kami paling suci. Kami punya anak, dan barangkali kami masih akan punya anak-anak lagi. Tapi hukum dan syarat-syarat kedudukan kami ini begitu rupa, sehingga muncul beribu masalah yang tak bisa dan tak mau dilihat Anna, sementara ha tin ya sudah teduh setelah mengalami segala penderitaan dan cobaan itu. Dan ini bisa dimengerti. Tapi saya sendiri tidak bisa tidak melihat bahwa anak saya itu, menurut hukum, bukan anak saya; ia bernama Karenina. Saya tak menghendaki penipuan ini!" katanya dengan gerak-gerik menolak keras dan dengan wajah murung, dan dengan nada bertanya i a pun menatap Darya Aleksandrovna.
Dolly tak menjawab apa-apa dan hanya menatap dia. Vronskii melanjutkan.
"Dan nanti anak lelaki saya akan lahir, dan menurut hukum dia adalah Karenin. Ia bukan ahli waris tanah milik saya, harta kekayaan saya; betapapun kami bahagia dalam keluarga, berapapun kami punya anak, antara saya dan anak-anak itu tak akan ada hubungan. Mereka semua bernama Karenin. Coba Anda pahami betapa berat dan ngerinya kedudukan semacam itu! Saya sudah mencoba bicara
301 302 ANNA KAR"NINA tentang hal ini dengan Anna. Tapi soal i ni membuat dia naik darah. la tak mengerti, dan saya tak bisa menyatakan semuanya kepada dia. Sekarang cobalah Anda lihat soal ini dari sisi yang lain. Saya memang bahagia dengan c intanya, tapi saya harus punya kesibukan. Saya telah menemukan kesibukan itu, dan saya bangga dengan itu, dan saya menganggapnya lebih muli a ketimbang kesibukan bekas teman-teman saya di kalangan istana dan dalam dinas tentara. Dan tanpa ragu bisa saya katakan bahwa saya tak bakal menukar urusan saya ini dengan urusan mereka itu. Saya bekerja di sini, di tempat ini saja, dan saya bahagia, puas, dan kami tak membutuhkan apa-apa lagi untuk kebahagiaan kami. Saya mencintai kegiatan ini. Cela n'est pas un pis-all er, 61 sebaliknya .... "
Darya Aleksandrovna melihat, sampai di sini Vronskii kacau. Dolly tak bisa memahami kenapa terjadi penyimpangan ini, tapi ia merasa bahwa sekali mulai bicara tentang persoalan intim yang tak bisa dibicarakannya dengan Anna, Vronskii pun mengemukakan segalanya, dan bahwa persoalan kegiatannya di desa itu berada di ranah yang sama dengan pikiran-pikiran intimnya, seperti persoalan mengenai hubungannya dengan Anna.
"Nah, akan saya lanjutkan," katanya sesudah tersadar kembali. "Yang penting adalah bahwa sementara bekerja kita perlu yakin bahwa urusan kita ini tak akan mati bersama kita, dan bahwa kita bakal punya ahli waris; sedangkan sekarang ini semua itu tak ada. Cobalah bayangkan kedudukan orang yang sudah lebih dulu tahu bahwa anak-anaknya dan perempuan yang dicintainya tak akan menjadi miliknya, melainkan akan menjadi milik orang lain, entah siapa, yang membenci mereka dan tak mau tahu mereka. Ini sungguh mengerikan!"
Vronskii terdiam, agaknya dalam keadaan sangat gelisah. "Yah, tentu saja, itu saya mengerti. Tapi apa yang bisa diperbuat Anna?" tanya Darya Aleksandrovna.
"Nab, ini membawa saya ke tujuan pembicaraan saya," kata Vronskii, yang dengan susah-payah akhirnya bisa menenangkan dirinya. "Anna bisa, dan ini tergantung padanya .... Bahkan untuk
6' Ce/a n'est pas un pis-al/er (Pr): Dan bukan karena tak ada yang lebih baik.
LEOTOLSTOI memohon kepada Baginda dalam memungut anak itu; untuk itu diperlukan perceraian. Dan ini tergantung pada Anna. Suaminya dahulu sudah setuju memberikan cerai; waktu itu suami Anda bahkan menyediakan mengurusnya. Sekarang pun, saya tahu, barangkali ia tak bakal menolak. Yang kita perlukan cuma menulis kepada suami itu. Waktu itu suaminya langsung menjawab, kalau Anna menghendaki ia tak akan menolak. Tentu saja," katanya murung, "ini adalah semacam kekejaman munafik yang hanya bisa dilakukan orang yang tak pun ya ha ti. Ia tahu, setiap kenangan tentang dia merupakan siksa yang luarbiasa bagi Anna, tapi sebagai orang yang mengenal Anna, ia meminta surat dari Anna. Saya mengerti, ini amat menyiksa buat Anna. Ta pi alasan begitu memang amat penting sehingga perlu par-dessus toutes ces finesses de sentiment. n y va du bonheur et de !'existence d'Anne et de ses enfants.62 Tentang send iri saya tak bicara, meski saya pun merasa berat, berat sekali," katanya dengan sikap mengancam seseorang, justru karena ia merasa berat itu. "Begitulah, Nyonya Pangeran, tan pa malu saya bergayut pada Anda, sepert i orang bergayut pada jangkar keselamatan. Tolonglah saya membujuk Anna supaya mau menulis kepada dia dan menuntut cerai!"
"Ya, dengan sendirinya," kata Darya Aleksandrovna merenung, teringat pertemuannya yang terakhir dengan Aleksei Aleksandrovich. "Ya, dengan sendirinya," ulangnya mantap, teringat Anna.
"Gunakanlah pengaruh Anda pada dia, dan usahakan agar ia mau menulis. Saya sendiri tak mau dan hampir tak bisa bicara tentang itu dengan dia."
"Baiklah, saya akan bicara dengan dia. Tapi bagaimana mungkin bahwa dia sendiri tak memikirkan hal itu?" kata Darya Aleksandrovna tiba-tiba, entah mengapa, lalu teringat kebiasaan baru Anna yang aneh, yaitu memicingkan mata. Dan teringat olehnya, Anna memicingkan mata justru kalau persoalan yang dihadapinya menyinggung sisi hidupnya yang rahasia. "Seakan ia memicingkan mata terhadap hidupnya sendiri agar ia tak melihat keseluruhannya,"
62 Ces finesses de sentiment. II y va du bonheur et de /'existence d'Anne et de ses enfants (Pr): Kehalusan perasaan harus ditinggalkan. Persoalannya adalah kebahagiaan dan nasib Anna dan anak-anaknya.
303 304 ANNA KAR"NINA pikir Dolly. "Tidak boleh tidak saya harus bicara dengannya, untuk diri sendiri maupun untuk dia," jawab Darya Aleksandrovna, yang melihat rasa airmuka terimakasih di wajah Vronskii.
Mereka pun berdiri, lalu pulang.
XXII Melihat Dolly sudah kembali, Anna dengan penuh perhatian menatap matanya, seakan menanyakan percakapan yang dilakukan Dolly dengan Vronskii, tapi ia tak bertanya dengan kata-kata.
"Rupanya sudah tiba waktunya makan siang," katanya. "Kita samasekali belum berkumpul. Aku harapkan bisa petang nanti. Sekarang perlu berdandan. Kupikir, kamu juga perlu. Di lokasi pembangunan itu badan kitajadi kotor.
Dolly masuk ke kamar, dan ia pun jadi merasa lucu. Tak ada yang bisa dikenakannya lagi, karena waktu itu i a sudah mengenakan gaunnya yang terbaik; tapi untuk menunjukkan bahwa ia melakukan persiapan menghadapi makan siang, ia pun minta kepada pelayan kamar untuk menyikat gaunnya, mengganti lengan baju dan pitanya, dan mengenakan kain renda di kepala.
"Ini saja yang kulakukan," katanya sambil tersenyum kepada Anna yang waktu itu menemuinya, kali ini mengenakan gaun ketiga yang juga sangat sederhana.
"Ya, di sini kita memang bersikap terlalu resmi," katanya seolah minta maaf karena mengenakan pakaian meriah. "Aleksei senang dengan kedatanganmu, dan ini jarang terjadi dengan dia. Ia betulbetul jatuh sayang padamu," tambahnya. "Apa kamu tak lelah?"
Menjelang makan siang tak ada waktu untuk membicarakan sesuatu. Ketika masuk ke kamar tamu, mereka dapati d i sana sudah ada Nona Pangeran Varvara dan para lelaki yang mengenakan jas panjang hitam. Arsitek mengenakan baju smoking. Vronskii memperkenalkan dokter dan pengatur rumahtangga kepada para tamu. Arsitek sudah ia perkenalkan kepada Dolly ketika berada di rumahsakit.
Kepala pelayan yang gemuk, dengan wajah bulat tercukur bersih dan dengan dasi putih berkilau, menyampaikan bahwa hidangan
LEOTOLSTOI sudah siap. Para perempuan pun bangkit berdiri. Vronskii meminta Sviyazhskii menggandeng Anna Arkadyevna, sedangkan ia sendi r i menghampiri Dolly. Veslovskii mendahului Tushkevich memggandeng Nona Pangeran Varvara, sehingga Tushkevich bersama pengatur rumahtangga dan dokter berjalan sendiri.
Acara makan siang, kamar makan, pecah-belah, para pelayan, anggur, dan hidangan, semua itu bukan hanya cocok dengan suasana umum kemewahan baru di rumah itu, melainkan agaknya lebih mewah dan lebih baru lagi. Darya Aleksandrovna mengamati kemewahan yang untuk dirinya baru itu; sebagai nyonya rumah yang memimpin rumahtangga, tanpa dikehendaki, ia memerhatikan segala hal itu, dan bertanya kepada diri sendiri siapa yang telah melakukan semua itu dan bagaimana caranya. Ia samasekali tak akan menerapkan semua yang dilihatnya itu di rumah sendiri, karena dilihat dari kemewahannya, semua itujauh lebi h tinggi daripada taraf hidupnya sendiri. V asenka Veslovskii, Stepan Arkadyich, Sviyazhskii, dan banyak orang lain yang dikenalnya tak bakal memikirkan hal ini, dan percaya betul pada omongan orang bahwa tuan rumah yang jujur ingin memberikan kesan kepada tamunya bahwa semua yang terselenggara dengan baik d i rumahnya itu tak memerlukan kerja tuan rumah, melainkan sudah terselenggara dengan sendirinya. Sed DaryaAleksandrovna tahu bahwa yang dinamakan dengan sendirinya itu tak mungkin ada, meski dalam hal bubur makan pagi anak-anak sekalipun; karena itu, untuk acara yang amat rumit dan baik sekali pasti dibutuhkan usaha yang sungguh-sungguh. Baik dari pandangan mata Aleksei Kirillovich sewaktu menatap meja, dari cara i a memberikan isyarat dengan kepala kepada kepala pelayan, maupun dari cara ia mempersilakan Darya Aleksandrovna memilih masakan ikan dingin atau sop, Darya Aleksandrovna mengerti bahwa semua itu diatur dan merupakan basil kerja tuan rumah sendiri. Pada Anna semua itu agaknya tak punya ketergantungan, sama halnya tak tergantung semua itu pada Veslovskii. Anna, Sviyazhskii, Nona Pangeran dan Veslovksii sama-sama hanya tamu yang dengan gembira menikmati segala yang disiapkan bagi mereka.
Anna banya menjadi tuan rumah yang mengatur percakapan. Sangat sukar bagi nyonya rumah mengatur percakapan di sekitar
305 306 ANNA KAR"N!NA meja yang tak besar dan dihadiri orang-orang seperti pengatur rumahtangga dan arsitek itu, orang-orang yang berasal dari dunia yang lain samasekali, dan terpaksa berusaha agar tidak segan menghadapi kemewahan yang tidak biasa baginya itu serta segera ambil bagian dalam percakapan; tapi percakapan yang sukar itu bisa dipimpin Anna dengan bijak, wajar dan bahkan pas, seperti terbiasa baginya. Itulah yang tampak di mata Darya Aleksandrovna.
Percakapan berkisar sekitar Tushkevich dan Veslovskii yang hanya sendiri naik sampan, dan Tushkevich mulai bercerita tentang lomba terakhir Klub Perahu Layar di Petersburg. Begitu percakapan berhenti, Anna yang sudah menanti-nantinya segera menujukan kata-katanya kepada arsitek yang selama itu terns bungkam.
"Nikolai Ivanich kagum," katanya tentang Sviyazhskii, "melihat kema juan bangunan itu sejak ia tinggalkan terakhir kali; saya sendiri, yang t iap hari ada di sini saja kagum dengan kemajuannya."
"Dengan Yang Muli a memang kerja enak," kata arsitek tersenyum (ia orang yang sadar akan harga dirinya, dan sikapnya hormat dan tenang). "Tidak seperti berurusan dengan pejabat gubernia. Kalau ada setumpuk surat yang mesti ditulis, saya cukup menghadap, kami bicarakan masalahnya, dan dalam waktu singkat selesai." "Itu cara Amerika," kata Sviyazhskii tersenyum. "Ya, di sana orang membangun gedung secara rasional .... " Percakapan beralih kepada penyalahgunaan kekuasaan di Amerika Serikat, tapi seketika itu Anna mengalihkannya kepada tema pembicaran yang lain agar si arsitek tergugah dari kebungkamannya.
"Apa kamu sudah pernah melihat mesin pengetam?" katanya kepada Darya Aleksandrovna. "W jumpa denganmu itu, kami sedang pergi melihat mesin itu. Aku sendiri barn pertama kali melihatnya."
"Bagaimana itu kerjanya?" tanya Dolly.
"Betul-betul seperti gunting. Sebilah papan dan gunting-gunting kecil yang banyakjumlahnya. Nah, begini."
Anna mengambil pisau-garpu dengan tangannya yang indah, putih, dan penuh cinc in, dan mulailah ia menunjukkan cara kerja mesin itu. la agaknya menyada r i bahwa penjelasannya samasekali
LEOTOLSTOI tak bisa dimengerti. Tapi karena ia tahu bisa bicara menyenangkan, dan tangannya pun indah, maka ia teruskan juga penjelasannya.
"Lebih tepat dinamakan pisau lipat," kata Veslovskii main-main, sambil menatap Anna tanpa mengedipkan mata.
Anna tersenyum hampir tak kentara, tapi tak memberikan jawaban kepadanya.
"Betul tidak, Karl Fyodorich, seperti gunting?" katanya kepada pengatur rumahtangga.
"O, ya," jawab orang Jerman itu. "Es ist ein ganz einfaches Ding."63 Dan mulailah ia menjelaskan susunan mesin itu.
"Sayang mesin itu tak bisa merajut. Di pameran Wina saya lihat mesin itu bisa merajut kawat," kata Sviyazhskii. "ltu barangkali akan lebi h menguntungkan."
"Es kommt drauf an .... Der Preis vom Draht muss ausgerechnet werden."64 Dan orang Jerman yang sudah tergugah dari kebungkamannya itu pun mengatakan kepada Vronskii: "Das lii sst sich ausrechen, Erlaucht."6s Orang Jerman itu sudah memegang kantong tempat menyimpan pensil dalam buku kecil yang dipakai menghitung semuanya; tapi karena ingat bahwa ia menghadapi makan s iang, dan melihat Vronskii memperlihatkan pandangan dingin, ia pun menahan d iri. "Zu kompliziert, macht zu viel Klopot,"66 simpulnya.
"W scht man Dochots, so hat man auch Klopots,"67 kata Vasenka Veslovskii, yang dengan susah-payah berbicara dalam bahasa Jerman. "J'adore l'allemand,"68 katanya kepada Anna, dan sekali lagi disertai senyum yang tadi.
"Cessez,"69 kata Anna kepadanya berkelakar, tapi kereng. "Kami menyangka akan menemui Anda d i lapangan, Vasilii
63 E s ist ein ganz einfaches Ding (Jm): lni hal yang sederhana sekali. 64 E s kammt drauf an .... Der Preis vam Draht muss ausgerechnet werden (Jm) : Soalnya
cuma .... Kita mesti menghitung harga kawatnya . ., Das liisst sich ausrechen, Erlaucht (Jm): ltu bisa dihitung, Yang Mulia. 66 Z u kompliziert macht zu vie/ K/opot (Jm): Terlalu rumit, itu akan banyak bikin repot. 67 Wiinscht man Dochots, so hat man auch Klopots (Jm): Siapa mau untung, ia harus
mau repot. 68 )'adore f" llemand (Pr): Saya sangat suka bahasa Jerman. 69 Cessez (Pr): Tinggalkan itu.
307 308 ANNA KAR"N!NA Semyonich," kata Anna lagi kepada dokter, orang yang tampak sakitsakitan. "Di mana Anda waktu itu?"
"Saya memang di sana, tapi menghilang," jawab dokter berkelakar murung.
"Kalau begitu Anda tentu sudah melakukan latihan fisik yang baik."
"Bahkan luarbiasa."
"Dan bagaimana kesehatan nenek tua itu" Saya harap bukan !"
"Tifus atau bukan, ia dalam bahaya."
"Sayang sekali!" kata Anna, dan sesudah memberikan perhatian kepada para anggota keluarga sendiri ia pun beralih kepada para tamunya.
"Kalau menurut cerita Anda itu, membuat mesi n sukar juga, Anna Arkadyevna,'' kata Sviyazhskii berkelakar.
"Ah, tidak, kenapa sukar?" kata Anna tersenyum; senyuman itu menyatakan bahwa ia tahu ada hal yang mengasyikkan dalam cara ia menjelaskan mengenai susunan mesin itu, hal yang juga dilihat Sviyazhskii. Gaya kenes yang ditunjukkan orang muda itu sungguh mengesalkan Dolly.
"Tapi pengetahuan Anna Arkadyevna tentang arsitektur boleh dikatakan mengagumkan,'' kata Tushkevich.
"Memang, kemarin saya mendengar Anna Arkadyevna bicara tentang jalan angin dan fondasi tiang," kata Veslovskii. "Betul saya bicara?"
"Tak ada yang mengherankan di sini kalau kita banyak mendengar dan melihat," kata Anna. "Apa kita tak tahu dari apa rumah dibuat?"
Darya Aleksandrovna melihat, Anna tak puas dengan nada mainmain dalam pembicaraan antara dia dan Veslovskii, tapi secara tak sengaja ia sendiri terseret ke dalamnya.
Dalam hal ini Vronskii samasekali tak berbuat seperti yang diperbuat Levin. Ia agaknya tak menganggap penting bualan Veslovskii itu, bahkan sebaliknya, mendorong dia terus berkelakar. "Nah, coba, Veslovskii, dengan apa batu dan batu disatukan?"
LEOTOLSTOI "Tentu saja dengan semen." "Bravo! Lalu, apa itu semen?"
"Ya semacam pasta... tidak, dempul," kata Veslovskii, yang membuat semua orang ketawa terbahak.
Percakapan di tengah orang-orang yang sedang makan siang itu tak henti-hentinya, kadang meluncur Hein, kadang menyangkut atau menyinggung d iri seseorang, tapi tidak diikuti dokter, arsitek, dan pengatur rumahtangga yang diam saja dengan wajah murung. Satu kali Darya Aleksand tersinggung dan begitu naik darah, dan bahkan wajahnya memerah; baru kemudian ia teringat apakah ia tidak telah mengucapkan sesuatu yang berlebihan atau tak menyenangkan. Sviyazhskii mulai berbicara tentang n dan mengemukakan pe taan Levin yang aneh, bahwa mesin hanya merugikan pertanian Rusia.
"Saya belum berkesempatan berkenalan dengan tuan Levin i ni," Vronskii tersenyum. "Tapi rupanya i a belum pernah melihat mesin yang dicelanya itu. Kalaupun pernah melihat atau mencobanya, barangkali itu bukan mesin luar negeri, tapi mesin Rusia. Jadi bagaimana mungkin ia bisa punya pendapat tentang mesin itu?"
"Yah, begitulah, pandangan orang Turk i," kata Veslovskii sambil tersenyum, tertuju kepada Anna.
"Saya tak bisa membela pendapatnya itu," kata Darya Aleksandrovna dengan wajah memerah, "tapi saya bisa menyatakan di sini, dia orang yang sangat berpendidikan, dan sekiranya ada di sini, dia pasti tahu apa yang mesti dikatakan kepada Anda sekalian; saya sendiri tak bisa mengatakan."
"Saya suka sekali kepada dia, dan kami bersahabat karib," kata S kii tersenyum mesra. "Mais pardon il est un petit peu toque;?"' misalnya, dia bilang bahwa baik zemstvo maupun magistrat itu tak diperlukan, dan i a tak mau ikut ambil bagian di dalamnya."
"Itu yang dinamakan apatisme kita orang Rusia," kata Vronskii sambil menuangkan air dari grafin ding in ke gelas tipis berkaki, "yakni tidak merasakan adanya kewajiban yang dibebankan hukum kepada kita, karena itu meremehkan kewajiban itu."
"' Mais pardon ii estun petit peu toque (Pr): Tapi maaf, ia sedikit sinting.
309 310 ANNA KAR"N!NA "Tapi dia orang yang paling berdisiplin dalam melaksanakan kewajiban," kata Darya Aleksandrovna yang marah karena nada bicara Vronskii yang memperlihatkan kelebihannya.
"Kalau saya," sambung Vronskii yang agaknya, entah mengapa, merasa tersinggung oleh percakapan itu, "saya sebaliknya, seperti Anda sekalian lihat, sangat berterimakasih atas kehormatan yang telah diberikan kepada saya, nah, itu berkat Nikolai Ivanich (ia menunjuk Sviyazhskii) yang sudah memilih saya sebagai magistrat. Saya menganggap sebagai kewajiban untuk datang ke sidang-sidang, dan membicarakan persoalan petani tentang kuda sama pentingnya dengan semua pekerjaan lain yang bisa saya lakukan. Dan akan anggap sebagai kehormatan kalau nanti saya terpilih sebagai anggota dewan perwakilan. Hanya dengan itu saya membalas keuntungankeuntungan yang bisa saya peroleh sebagai pemilih tanah. Sayang sekali pemilik tanah besar tak mengerti makna yang harus mereka punyai dalam pemerintahan. n
Ayahku Bukan Pembohong 1 Kemarin Hari Ini Dan Esok Karya Risnawati Tambunan Perintah Maut 2

Cari Blog Ini