Ceritasilat Novel Online

Naga Merah 14

Naga Merah Hiat Liong Toan Karya Khu Lung Bagian 14


"Aku tidak bisa kehilangan kau. "
"Tidak bisa kehilangan juga harus kehilangan, sebab aku
tidak cinta kau! "
Tan Liong bagaikan disambar geledek.
"Apa, kau tidak cinta aku? "
"Ya, aku tidak cinta kau, juga boleh dikatakan permainkan
kau. "Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tidak, kau tidak boleh berbuat demikian terhadap aku, "
berkata Tan Liong dengan sangat duka, semangatnya seolaholah sudah terbang meninggalkan raganya.
"Namun wanita cantik baju merah itu tampaknya tidak
sedikitpun pula tergerak hatinya malah menyahut dengan
nada suara bengis,
"Tapi kenyataannya aku sudah berbuat demikian terhadap
kau, aku kata aku hanya permainkan dirimu saja. "
Karena keputus-asaan Tan Liong mendadak menjadi gusar,
"Apa itu benar? "
"Sudah tentu benar, aku tidak perlu membohongi kau. "
Tan Liong semakin gusar, ia tidak menduga sama sekali
bahwa perkataan demikian bisa keluar dari mulutnya wanita
yang ia cintai itu. Lalu katanya dengan suara kalap,
"Mengapa kau menipu hatiku? Jawab! "
"Siapapun tidak ada yang menipu, terhadap kau, aku sudah
memberikan apa yang aku patut berikan .... "
"Perempuan tidak tahu malu .... "
Dalam keadaan sengit ia lalu menampar pipi wanita cantik
itu, karena tidak menduga akan ditampar, hingga wanita
cantik itu sampai mundur 3 ? 4 tindak.
Tan Liong masih penasaran, ia berkata pula dengan
sengitmya,
"Sungguh tidak kusangka, dengan tulus hati aku mencinta
dirimu, tapi telah kau balas dengan sikap demikian, kau
perempuan rendah yang suka menipu hati lelaki! "
Ia benar-benar sudah marah karena merasa dirinya telah
tertipu mentah-mentah, setindak ia mendekati wanita cantik
itu ....Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Wanita cantik itu masih tetap dengan sikapnya yang dingin
seolah-olah tidak memperdulikan kemarahan dan penderitaan
hati Tan Liong. Akan tetapi di dalam hatinya juga menderita,
bahkan lebih hebat daripada Tan Liong.
Ia mengerti bahwa antara ia dengan Tan Liong tidak
mungkin hidup bersatu, maka ia lebih suka melukai hati Tan
Liong, tapi tidak suka terlibat lebih dalam oleh arusnya
asmara.
Ia mengerti bahwa semua itu adalah satu impian yang
menakutkan dan kini setelah mendusin dari impiannya,
meskipun Tan Liong cintakan padanya terlalu dalam, tapi ia
tak tega hati mengangkangi dirinya.
Manusia memang ada satu makhluk yang aneh, ia pernah
bersikeras keinginannya hendak mendapatkan dirinya Tan
Liong, tapi kini setelah keinginannya itu tercapai, ia lantas
tidak tega hati, kenapa? Sudah tentu di dalam hati ini masih
ada sebab-sebab lain yang tidak dapat diutarakan kepada
siapapun juga.
"Tan Liong, kau jangan marah, aku sebetulnya memikirkan
untuk kebaikanmu! " demikian katanya sambil mengawasi Tan
Liong.
"Untuk kebahagiaanku?" Tan Liong tertawa sepeti orang
gila. "Kau telah menipu hatiku .... kau anggap aku seperti
anjing, kau panggil aku datang lantas depak aku pergi lagi,
apa kau kira aku boleh diperlakukan sesukamu? "
Dalam sengitnya kembali ia menampar muka wanita cantik
itu, tapi kali ini wanita cantik itu telah angkat tangannya yang
halus menangkis serangan Tan Liong.
"Tan Liong, apa yang aku katakan itu sejujurnya.
Hubungan kita harus berakhir. Jika kau masih tidak tahu
gelagat, hati-hati aku nanti tidak akan berlaku mengalah lagi
terhadap kau. "Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Setelah itu ia kibaskan tangan Tan Liong, diwajahnya
mengunjukkan sikap keren yang menakutkan.
Tan Liong mendelu, ia mengawasi wanita cantik itu dengan
perasaan tidak karuan, ia ingin menangis.
Akhirnya ia menangis, seumur hidupnya untuk pertama kali
ia menangis dengan sedihnya.
Ia sepertinya ingin membunuh wanita itu, tapi tatkala
menyaksikan sikapnya yang keren dan agung ia tidak
mempunyai keberanian. Sesuatu yang menakutkan timbul
dalam otaknya .... ia mulai membenci wanita.
Pikirnya, "Oh, inilah wanita, ia hanya menipu perasaan dan
cintamu, kalau kau sudah memuaskan hatinya ia akan
tendang kau pergi seperti anjing buduk ... "
Karena penderitaan hati yang ia alami pada saat itu,
timbullah pikiran yang menakutkan itu.
Ia tidak mampu membuka mulut hanya membiarkan air
matanya mengalir keluar, karena perasaannya sudah beku ia
tak dapat menguasai pikirannya yang sudah kalut.
Ia sepeti menghadapi jalan buntu, semua yang ia anggap
akan dapatkan, kini sudah hilang lagi.
Kakinya dirasakan amat berat, tapi ia tahu bahwa ia harus
meninggalkan tempat itu.
Diam-diam ia menanya kepada dirinya sendiri, "Tan Liong,
apa yang kau dapatkan di dalam lembah Hong hwee kok? "
Mendadak ia dengar suaranya wanita cantik itu,
"Tan Liong, kau jangan membenci aku, kita bisa menjadi
sahabat baik! "
"Sahabat." Tan liong berteriak, "Kau telah permainkan aku,
tapi aku beritahukan padamu. Tan Liong selamanya tidak akan
melupakan hinaan ini."Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dengan cepat ia lantas lompat keluar dari goa.
Keadaan di dalam lembah Hong hwee kok masih sama
seperti pertama kali ia datang, tidak ada perubahan apa-apa
tapi hatinya telah berubah.
Disini didalam lembah ini ia telah kehilangan hatinya.
Ia mengerti dan mengutuk wanita baju merah itu, tapi
apakah untuk selanjutnya ia dapat melupakan bayangan
wanita cantik yang merupakan kekasihnya yang kedua itu?
Sudah tentu ini merupakan suatu hal yang tidak mudah.
Ia berjalan dengan tindakan perlahan-lahan .... menuju ke
lembah Hong hwee kok ia merasa seperti terasing, kesepian,
dan karena itu maka ia telah berubah menjadi seorang lakilaki yang membenci wanita.
Meski pasir yang berterbangan yang menyampok pada
mukanya bagaikan tusukan jarum, tapi ia agaknya tidak
merasa.
Ia berjalan dan berjalan terus. Kembali ia melalui sebidang
tanah yang banyak batunya .... dan diluar barisan batu ia
ingat bahwa didalam barisan batu ajaib ini ada terkurung
dirinya seorang luar biasa,,,, Bu jie Thian sie.
"Nanti aku akan datang untuk menolong kau .... " demikian
ia berkata kepada dirinya sendiri. setelah itu ia melanjutkan
perjalanannya keluar lembah.
Mendadak ia dapat lihat dua bayangan orang sedang lari
memasuki lembah.
Dua bayangan orang itu masing-masing mengenakan
pakaian warna merah dan warna putih.
Ia tidak perhatikan bayangan dua orang itu. Sebetulnya
didalam keadaan demikian mana ada pikiran untuk perhatikan
orang lain?Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dua bayangan merah dan putih itu sebentar saja sudah
berada kira-kira tiga tombak di depan Tan Liong, tiba-tiba
terdengar suara jeritan kaget. Orang yang mengenakan baju
merah dan lantas hentikan tindakannya dengan mendadak.
Suara jeritan itu mengejutkan Tan Liong dengan acuh tak
acuh ia mengawasi dua bayangan orang itu tapi apa yang ia
saksikan nampaknya samar-samar karena matanya basah
dengan air mata.
Lalu terdengar suaranya orang baju merah,
"Adakah engko Tan Liong ....? " suara itu kedengarannya
gemetaran.
Orang baju merah itu bukan lain daripada si nona baju
merah Teng Chun Kiok.
Tan Liong terkejut, ia hapus air matanya, kini ia dapat lihat
dengan tegas bahwa dua bayangan orang itu adalah Teng
Chun Kiok dan Hoan Giok Hoa.
Ia berdiri tertegun!
Teng Chun Kiok lantas nubruk dan jatuhkan dirinya dalam
dada Tan Liong sambil berseru, "Engko Tan! "
Tan Liong pada saat itu entah karena kaget atau sudah
kehilangan semangat, ia hanya dapat berdiri seperti patung.
Dalam otak Tan Liong dengan cepat terkilas penghinaan
yang keluar dari mulutnya Teng Chun Kiok. Maka seketika itu
hawa amarahnya lantas meluap tanpa terkendalikan lagi,
hingga dengan suara keras ia membentak,
"Siapa engko Tanmu? Kau enyahlah dari sini? "
Berbareng dengan itu, tangan kanannya menampar pipi
Teng Chun Kiok, hingga si nona itu mundur terhuyunghuyung, dipipinya tampak tanda bekas tamparan itu.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ia tak menduga dapat perlakuan demikian kasar oleh Tan
Liong, maka ia lalu menanya sambil mengusap-usap pipinya,
"Kau pukul aku? "
"Mengapa tidak, wanita rendah tidak tahu malu! "
"Apa? Aku wanita rendah? "
Teng Chun Kiok parasnya berubah pucat pasi, suaranya
gemetar.
"Apa kau bukan wanita rendah? Semua wanita memang
manusia rendah! " jawab Tan Liong sengit lalu tertawa
terbahak-bahak.
Badan Teng Chun Kiok gemetaran, ia sungguh tidak
mengira Tan Liong bisa memperlakukan padanya begitu kasar,
sehingga saat itu hatinya dirasakan hancur luluh.
Hoan Giok Hoa berkata dengan suara gemetar, "Apa benar
kau adalah engko Tan Liong? "
Tan Liong mengangkat kepalanya mengawasi kedua mata
Hoan Giok Hoa, ia berdiri kesima.
Ia telah merampas kehormatannya, kemudian membunuh
mati ayahnya.
Tapi perasaan kasihan dan dukanya itu telah tertutup oleh
perasaan bencinya terhadap kaum wanita, maka ia hanya
menjawab sambil ketawa dingin,
"Benar, aku adalah Tan Liong. "
Hoan Giok Hoa lalu lompat menubruk Tan Liong, tapi ia
dibentak oleh Tan Liong,
"Enyah kau ....! "
Sepeti juga Teng Chun Kiok, ia memberi tamparan kepada
Hoan Giok Hoa bahkan kali ini lebih keras hingga nona itu
mundur sempoyongan dan akhirnya jatuh di tanah.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dengan tanpa menoleh lagi Tan Liong dengan cepat
melanjutkan perjalanannya.
Teng Chun Kiok lompat menghadang didepan Tan Liong
seraya berkata,
"Engko Tan, kau dengar kata-kataku dulu. "
Tapi Tan Liong dengan wajah bengis menjawab. "Teng
Chun Kiok, harap kau suka menyingkir, kalau tidak jangan
menyesal kalau aku nanti berlaku kasar terhadapmu. "
Wajahnya dingin dan kaku. ia anggap karena dirinya
dipermainkan oleh wanita cantik baju merah, maka ia hendak
membalas hinaan itu terhadap lain wanita!
Ia telah berubah menjadi seorang lelaki kejam yang tidak
mempunyai perasaan!
"Engko Tan, bagaimana kau dapat berlaku demikian
terhadap kita orang? " berkata Teng Chun Kiok dengan suara
sedih.
"Terlalu ringan? " jawab Tan Liong dingin.
"Tidak, engko Tan, kita tokh tidak pernah melakukan halhal yang tak patut terhadap kau. "
"Tidak patut?" kata Tan Liong sambil ketawa dingin, "Kau
Teng Chun Kiok, apa yang kau cinta? Wajahku atau diriku?
jawab! "
Dalam otaknya Teng Chun Kiok saat itu terkilas laki-laki
berwajah buruk itu.
"Aku benar-benar mencintai kau! "
"Cintai aku? Dengarlah, yang kau cintai adalah laki-laki
berwajah tampan. Aku Tan Liong sudah mengaca pada diriku
sendiri, aku tak dapat menjadi kekasihmu. "
"Engko Tan, kau .... "Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku, bukan seorang laki-laki berwajah tampan. Carilah
laki-laki tampan yang kau cinta itu. "
Setelah berkata demikian ia berjalan lagi dengan cepat.
Teng Chun Kiok dengan paras berubah berseru,
"Apakah laki-laki buruk she Sim itu benar-benar adalah kau
sendiri? "
"Apakah wajahnya buruk? Ha .. ha .. ha .. kecuali kau si
nona manis baju merah, masih ada perempuan lain yang jatuh
cinta padanya. "
"Benarkah kau? "
"Teng Chun Kiok, baiklah aku beritahukan padamu. Tan
Liong sebetulnya belum mati, juga tidak dimasukkan kedalam
peti atau liang kubur, ia beruntung dapat lolos dari
kematiannya, cuma wajahnya telah menjadi rusak. Bukankah
kau sendiri yang mengatakan padanya seperti setan?
Sekarang kau berkacalah sendiri bagaimana rupamu sendiri?
ha ..ha..ha..ha.. "
Ia lalu ketawa bagaikan orang sudah gila. Selama
ketawanya itu membuat Teng Chun Kiok hampir pecah
otaknya. .... tubuhnya gemetaran, ia hampir tidak dapat
berdiri.
Tapi Tan Liong agaknya masih belum merasa puas, ia
masih mengejek,
"Teng Chun Kiok, kau jangan merasa kaget yang kau
butuhkan adalah lelaki tampan. Didalam dunia ini banyak
sekali lelaki tampan kau carilah mereka."
Setiap perkataan itu seolah-olah pisau tajam menusuk ulu
hati Teng Chun Kiok. Nasib yang mengerikan akhirnya
mendampingi dirinya nona itu.
Dahulu ia pernah kawatir akan melakukan suatu kekeliruan,
dan kini ia benr-benar telah menyadari kekeliruannya itu.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ia rasakan matanya gelap, dirinya bagaikan kolam air
dingin, hingga tubuhnya gemetaran, kemudian dari mulutnya
yang kecil mungil mengeluarkan darah segar dan akhirnya


Naga Merah Hiat Liong Toan Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

jatuh roboh ditanah tidak ingat orang lagi.
Tan Liong sedikitpun tidak merasa kasihan, bahkan
mengawasi sambil ketawa dingin kemudian berkata sendiri,
"Inilah wanita-wanita yang suka wajah tampan. "
Setelah itu ia berjalan menuju keluar lembah Hong hwee
kok. Di sini ada rebah terlentang. dua tubuh wanita muda yang
pernah mencintakan dirinya, tapi nasib kejam telah menimpa
diri mereka.
Setelah lama mengalami pingsan. Teng Chun Kiok akhirnya
siuman kembali, ia lantas lompat bangun dan megejar Tan
Liong yang sudah terlalu jauh.
"Tan Liong, kau tunggu sebentar .... " demikian ia
berteriak-teriak, kembali lari mengejar dan ia berhasil
menyusulnya.
"Kau mau apa? Ingin kutampar lagi? " tegurnya Tan Liong
pedas.
Teng Chun Kiok mendadak bisa berlaku tenang,
"Tan Liong, aku tahu bahwa aku telah melakukan
kekeliruan besar, dan akibatnya kekeliruan itu adalah mati,
tapi aku cinta padamu, ini hal yang sebenar-benarnya, sayang
mataku telah buta. Aku tak akan minta belas kasihanmu, juga
tidak ada muka aku akan hidup terus. Aku akan mengakhiri
hidupku dengan kematian." Ia coba kendalikan perasaannya,
kemudian berkata pula dengan nada gusar. "Hoan Giok Hoa
telah menjadi korbanmu, dalam perutnya dewie ada darah
dagingmu. Apa kau tega hati suruh ia mati? "
Tan Liong bagaikan dipagut ular, "Apa katamu? " demikian
ia bertanya, dan dengan kecepatan kilat tangannyaTiraikasih Website http://kangzusi.com/
menyambar tubuh Teng Chun Kok lalu diangkat tinggi-tinggi
.... Teng Chun Kiok tidak merasa jeri, sebaliknya berkata
padanya sambil ketawa dingin,
"Mengapa kau kaget? Dalam perut Hoan Giok Hoa ada
darah dagingmu, apa itu bisa bohong? "
Mendengar pertanyaan itu Tan Liong bagaikan disambar
petir, sekujur badannya merasa lemas dan perlahan-lahan ia
lepaskan dirinya Teng Chun Kiok, wajahnya pucat bagaikan
kertas.
Perlahan-lahan ia berjalan menghampiri Hoan Giok Hoa
yang masih rebah terlentang ditanah.
Perbuatannya itu ia lakukan tanpa banyak pikir lagi.
Suatu pikiran yang menakutkan mendadak terlintas dalam
otaknya. Hati Tan Liong apakah kau benar-benar cinta
padanya? Perbuatanmu terhadap dirinya sehingga ia
mengandung itu semata-mata karena gara-gara Siao Hun Lie.
Maka ia lantas hentikan kakinya seolah-olah hal itu tak ada
sangkut pautnya dengan dirinya. Andaikata ia tak merubah
sifatnya karena wanita cantik baju merah itu ia pasti tak akan
memikir demikian.
Diam-diam ia menanya kepada dirinya sendiri, walaupun
dalam perut Hoan Giok Hoa sudah ada darah dagingnya
sendiri, tapi antara dia dengan Hoan Giok Hoa apakah dapat
mendirikan rumah tangga?
Tidak, ini tidak mungkin sebab ia sudah membunuh mati
ayahnya. Hoan giok Hoa pasti akan menuntut balas.
Antara kasih dengan musuh, antara cinta dan benci, itu ada
saling berentangan, ini merupakan satu impian yang sangat
kejam.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tan Liong agak bingung, walaupun ia membenci kaum
wanita, tapi biar bagaimana Hoan Giok Hoa sudah ada
hubungan kelamin dengan dirinya bahkan sudah
mengandung. Anak dalam kandungan itu adalah darahnya
sendiri, ia harus menaruh cinta kepada anak yang akan lahir
itu. Hoan Giok Hoa tidak mungkin memaafkan padanya, tetapi
jiwa kecil yang belum lahir itu tak tahu apa-apa ia tokh tak
berdosa.
Andaikata Tan Liong tidak membunuh mati ayah Hoan Giok
Hoa mungkin ia dapat hidup sebagai sami isteri, tapi kini?
Walaupun Hoan Giok Hoa memaafkan padanya tapi
percintaan mereka sudah terpisah oleh satu garis tegas
seolah-olah selembar kertas putih terkena noda tinta, yang tak
bisa dihapus.
Lama Tan Liong dalam keadaan bingung setelah pikirannya
agak lega, lalu pikiran timbul lagi dalam otaknya. Kita tokh
tidak dapat bersatu, perlu apa aku harus menambah
kesusahan bagi kedua pihak. Lebih baik tinggalkan padanya,
asal selanjutnya tetap ingat padanya sudah cukup.
Karena berpikir demikian, maka lantas balikkan badannya
hendak meninggalkan lembah itu lagi.
Namun sebelum berlalu, diam-diam ia masih berdoa supaya
Hoan Giok Hoa suka memaafkan dirinya, begitu pula terhadap
anaknya yang belum lahir.
Dengan tindakan kaki berat ia perlahan-lahan geser
kakinya.
Teng Chun Kiok setelah mengalami pukulan batin demikian
hebat akhirnya malah menjadi tabah, ia sudah bertekad bulat
hendak habiskan dosanya sendiri untuk menebus dosanya
terhadap Tan Liong.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Maka ketika melihat Tan Liong hendak berlalu ia segera
merintangi seaya berkata,
"Tan Liong, benarkah kau tidak mau pedulikan padanya? "
"Ini adalah urusan kita, siapa suruh kau turut campur
tangan? "
Jawaban itu cukup pedas, tapi hati Teng Chun Kiok sudah
beku, ia tidak merasa tertusuk oleh perkataan itu.
"Ini bukan soal campur tangan atau tidak, apakah kau tidak
cinta anakmu? "
"Anak .... " hati Tan Liong bercekat lagi kemudian ia ketawa
hambar dan berkata pula, "Itu hanya keteranganmu dari satu
pihak, aku tidak dapat mempercayai bahwa dalam perutnya
ada anakku. "
"Sungguh tidak kusangka kau Tan Liong ternyata ada satu
laki-laki yang tidak bertanggung jawab, kalau bukan karena
Hoan Giok Hoa, barangkali kau sudah ternoda oleh Siao hun
lie. Tapi sekarang kau tidak mau perdulikan padanya, buang
padanya seperti sampah, apa kau pantas menjadi satu lakilaki? "
"Sekalipun aku tidak mau perdulikan padanya, ini ada
hubungan apa dengan kau Teng Chun Kiok? "
"Tan Liong, apakah benar kau sudah tidak mempunyai peri
kemanusiaan? "
"Teng Chun Kiok, aku sudah katakan berulangkali aku tidak
mau Hoan Giok Hoa, ini ada urusan aku dengan dia, jika ia
membenci aku boleh mencaci aku Tan Liong membuat
perhitungan, tapi kau Teng Chun Kiok tidak berhak
menanyakan soal ini. "
"Kalau begitu kau benar-benar sudah tidak mau perdulikan
dirinya lagi? "
"Ya, "Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kau laki-laki berhati binatang, hari ini aku baru kenal baik
wataknya." dengan mata beringas ia menghampiri Tan Liong
kemudian berkata pula dengan suara bengis,
"Dimana Hoan Giok Hoa berlaku tidak pantas terhadap
kau? Jawab! "
Ditanya demikian Tan Liong tidak dapat menjawab. Ia
hanya berpendirian diantara ia dengan Hoan Giok Hoa kalau
memang benar tidak mungkin menjadi suami isteri perlu apa
harus dipaksa yang akibatnya bahkan mereka berdua akan
menderita
Iapun anggap tidak perlu minta pengertian orang lain,
karena itu merupakan satu hal yang tiada gunanya sama
sekali maka akhirnya ia bekata sambil ketawa dingin,
"Teng Chun Kiok, aku tidak ingin banyak bicara, lebih baik
kau membiarkan aku pergi. ".
Teng Chun Kiok yang sudah patah hati dan putus asa
akhirnya berubah gusar.
"Tan Liong, aku memang sudah berbuat salah terhadap
kau, maka boleh kau lakukan apa saja terhadap diriku, tapi
Hoan Giok Hoa sudah merupakan isterimu, dalam perutnya
juga ada mengandung keturunanmu, bagaimana kau bisa
berlaku begitu tega hati, hendak membuang padanya begitu
saja? Apakah kau sudah tidak mempunyai peri kemausiaan? "
"Tutup mulut! Urusanku, tidak perlu kau turut campur
tangan! "
"Tapi aku harus campur tangan. "
"Kau anggap itu patut? "
"Tan Liong, meski tidak pantas campur tangan dalam
urusan ini, tapi aku harus berbuat begitu. "
"Kalau begitu, kau tidak ijinkan aku berlalu? "Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Benar. "
"Aku ingin lihat kau si nona baju merah berapa tinggi
kepandaianmu? "
Tanpa banyak tingkah, Tan Liong sudah mulai menyerang
Teng Chun Kiok.
Selama menghadapi sikap Tan Liong yang galak itu, satu
perasaan timbul dalam hati Teng Chun Kiok, dua tetes air
mata mengalir keluar.
Dahulu, mereka pernah merupakan sepasang sahabat
karib, bahkan hampir merupakan sepasang kekasih, meski Tan
Liong belum pernah menyatakan cintanya, tapi dari sikap dan
tindak tanduknya, ia dapat menduga bahwa pemuda itu
sedikit banyak ada menaruh hati padanya.
Tapi sekarang mereka harus baku hantam sendiri, alangkah
mengenaskannya ini?
Dan bagi Tan Liong, ketika melihat nona baju merah itu
mengucurkan air mata, hatinya lantas tergetar, biar
bagaimana, nona baju merah ini pernah memberi banyak
bantuan tenaga kepadanya. Diatas gunung Ciong lam san, ia
telah memberikan bantuan menghalau musuh tanpa
menghiraukan jiwanya sendiri, apa maksudnya? Bukankah
karena terdorong oleh rasa cinta? Ya, itulah cinta, yang timbul
dari hati seorang wanita.
Kaum wanita kebanyakan suka yang bagus-bagus. Ini
memang tidak boleh terlalu disalahkan maka ia harus
memaafkan padanya.
Karena mengingat demikian maka serangan Tan Liong
lantas ditarik kembali, dalam waktu sekejap itu, Tan Liong
berada dalam kebingungan.
Dengan perasaan mendelu ia mengawasi Teng Chun Kiok
yang masih berdiri dengan bercucuran air mata.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tiba-tiba bayangan wanita baju merah terkilas dalam
otaknya, sambil kertak gigi ia hendak meninggalkan si nona.
Teng Chun Kiok ketika melihat Tan Liong hendak pergi lalu
menegur pula,
"Tan Liong, kau hendak kemana? "
Kembali ia menghadang dihadapannya kemudian
melancarkan serangan kearah dada.
Dengan cepat Tan Liong mundur dan membentak dengan
suara dingin,
"Teng Chun Kiok, harap kau jangan membuat panas hatiku,
jikalau tidak aku nanti akan berlaku kasar padamu. "
Teng chung Kiok tidak mau ambil pusing bahkan
menyerang semakin sengit.
Dengan demikian Tan Liong benar-benar menjadi gusar,
"Apa kau kira aku takut padamu .....? " geramnya Tan
Liong yang segera balas menyerang dengan menggunakan
ilmunya Yang ciang.
Ketika mengetahui Tan Liong balas menyerang Teng Chun
Kiok mendadak tarik kembali tangannya, ia berdiri tegak
sambil pejamkan matanya. Ia sengaja membiarkan dirinya
diserang oleh Tan Liong karena ia ingin mati ditangan lelaki
yang dicintainya.
Hal ini sesungguhnya diluar dugaan Tan Liong ketika ia
tahu, wajahnya lantas berubah dan berseru, "Teng Chun Kiok
kau .... "
Tetapi tindakannya sudah terlambat. serangannya dengan
cepat menghantam diri si nona hingga terpental sejauh tiga
tombak dan kemudian jatuh roboh ditanah.
Tan Liong berdiri kesima.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ia berdiri bagaikan patung hidup sekujur badannya
gemetaran .... ia telah membunuh seorang wanita yang telah
mencinta dan menolong padanya.
Dengan suara kalap ia berseru, "Ya Allah .... apa yang aku
telah perbuat? "
Walaupun ia telah membenci kaum wanita tapi perubahan
sifat demikian itu, bukanlah timbul sewajarnya apalagi nona
baju merah itu dahulu juga pernah banyak memberi bantuan
padanya.
Ia lalu menubruk Teng Chun Kiok yang rebah menggeletak
ditanah dengan paras pucat pasi dan mulut berdarah.
Ia tak tahu apa yang harus diperbuat hanya dengan suara
parau ia memanggil-manggil, "Teng Chun Kiok .... ", tetapi
tenggorokannya seperti tersumbat, ia tak dapat melanjutkan
perkataannya.
Teng Chun Kiok yang sudah seperti mayat, akhirnya
membuka matanya dengan suara lemah ia berkata,
"Engko Tan, aku telah berbuat salah terhadap kau .... apa
kau suka memaafkan aku ....? "
"Tan Chung Kiok mengapa kau tadi tidak melawan?" Tan
Liong balas menanya dengan suara parau.
Teng Chun Kiok gelengkan kepala sambil tersenyum getir,
"Tidak engko Tan .... aku sudah berbuat kesalahan .... aku
juga tidak dapat mengampuni diriku sendiri, tapi .... sebelum
menutup mata, aku harus .... memberitahukan padamu, aku
benar-benar .... jatuh cinta padamu .... dan selanjutnya,
dalam perjalanan ke akhirat itu .... sangat jauh, aku tidak akan
melihat kau lagi .... namun demikian aku dewi... dapat ....
selalu ingat dirimu, ingat wajahmu .... dan wajah yang aku
kenal baik itu .... aku akan bawa .... kealam baka. Engko Tan
.... sebelum kita berpisah, apa kau suka beri kesempatan
bagiku....! untuk majukan suatu permintaan? "Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Suara dari seorang gadis patah hati yang meninggalkan
dunia yang fana ini didengarnya sangat memilukan hati, juga
akan lumer.
"Urusan apa? Kau katakan saja! "
"Mungkin kau, juga tahu perjalanan ke akhirat itu amat
suci, apakah kau suka genggam tanganku? Dan ciumlah aku,
sekali saja, supaya aku, boleh merasa hangat. "


Naga Merah Hiat Liong Toan Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Tan Liong terperanjat tetapi ia merasa berat karena
terhadap wanita yang pernah menghinanya itu sedikit banyak
masih merasa benci, maka ia lantas menjawab "Tidak. "
Jawaban singkat itu telah membuat Teng Chun Kiok
semakin putus pengharapan, bulu matanya yang redup dan
panjang nampak bergerak sejenak, air matanya mengalir
keluar membasahi pipinya yang halus itu.
Ia gerak-gerakkan pipinya dan berkata sambil tersenyum
getir,
"Kau .... apakah kau masih marah padaku....?"
Tan Liong hendak mengatakan sesuatu, tapi akhirnya
ditelan kembali.
"Engko Tan, apa kau benar-benar tidak dapat mengampuni
kesalahanku?"
Tan Liong tetap membisu, hanya air matanya yang turun
berlinang-linang.
"Engko Tan, ini adalah permintaanku yang terakhir, apa
kau tega hati, membiarkan aku kesunyian dalam perjalanan
yang sangat jauh itu? "
"Engko Tan, asal, kau, genggam tanganku... "
Dengan susah payah ia angsurkan tangannya yang
gemetaran ... dan dengan suara terputus-putus serta
memohon ia berkata,Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Engko Tan, aku merasa kedinginan, berikan aku sedikit
hawa hangat, cuma sekali ini. "
Tan Liong tidak menyambuti tangannya yang diangsurkan,
ia cuma berdiri bagaikan patung.
Parasnya Teng Chun Kiok semakin pucat, nampaknya ia
sudah putus harapan benar-benar.
"Ya, aku tiada harganya mendapat ampun darimu, aku
menyesal atas kekeliruanku .... namun aku tidak sesalkan
pembalasanmu .... sudah engko Tan, aku, aku hendak pergi
.... "
Dengan putus harapan ia turunkan tangannya, satusatunya permintaan yang terakhir ternyata tak dikabulkan.
Walaupun ia mati, apakah ia masih dendam terhadap Tan
Liong? Tidak! Seperti apa yang dikatakannya sendiri, ia telah
menyesal tapi ia tidak sesalkan Tan Liong.
Benarkah Tan Liong ada satu laki-laki berhati baja?
Tidak, ia memang pernah jatuh hati terhadap nona baju
merah itu, meski ia pernah dimaki, pernah dihina, tapi
sebelum ia menarik napas yang penghabisan ia merasa bahwa
ia tidak patut berlaku demikian kejam padanya.
Maka satu gerakan yang tiba-tiba agaknya terdorong dari
hati nuraninya telah mendorong padanya untuk segera
memegang tangan Teng Chun Kiok, dan berkata dengan suara
parau, "Teng Chun Kiok .... "
Perbuatannya itu membuat si nona yang sudah putus
harapan telah tersadar kembali kemudian merasa kaget dan
heran. Setelah itu ia unjukkan senyumannya.
"Apa tanganku dingin? " demikian ia menanya.
"Tidak, hangat .... "
"Apa iya? "Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ya .... "
Tan Liong mengawasi bibir Teng Chun Kiok yang bergerakgerak seolah-olah mendapat bisikan dari dalam hatinya, ia
harus memenuhi pemintaan yang terakhir dari si nona yang
tidak beruntung itu.
Akhirnya ia bungkukkan badannya dan mencium bibirnya
Teng Chun Kiok.
Tubuh Teng Chun Kiok terasa dingin, ia berkelojotan
sejenak, mungkin karena merasa sangat girang, kemudian ia
pejamkan matanya yang sudah tak bertenaga tapi air matanya
tampak keluar dari mata yang dipejamkan itu.
Itu adalah air mata penyesalan atau air mata kegirangan
karena Tan Liong telah memenuhi permintaannya ....?
Mungkin kedua-duanya ada.
Kesunyian memenuhi jagat, hanya terdengar napas Teng
Chun Kiok yang makin lama makin lemah .... gadis yang
pernah jatuh cinta kepada dirinya ini, benarkah ia akan
meninggalkan dunia yang fana ini secara mengenaskan?
Apakah Tuhan dengan demikian akan merenggut nyawanya
yang masih muda remaja?
"Engko Tan .... kau suka ampuni dosaku? "
"Aku ampuni, aku tidak akan sesalkan kau .... " jawab Tan
Liong. Ia tidak ingin mengecewakan padanya lagi, ini ada
permintaannya yang penghabisan, ia harus berikan tanpa
penolakan.
Diantara senyum pahitnya yang ada pada bibir Teng Chun
Kiok, tampak ada mengandung rasa terhibur.
"Benar? "
"Benar, aku tidak membohongi kau. "Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Apa kau dapat .... mencintai aku, .... wanita yang tak tahu
malu ini? "
"Ya, aku cinta padamu. "
"Aku tidak percaya .... kau tentunya .... takut aku sedih ....
karena merasa kesepian dalam perjalananku ke akhirat ....
hingga kau perlu menghibur hatiku .... "
"Tidak, aku benar-benar mencintai kau. " suara Tan Liong
agak menggetar, ia merasa pilu dan malu, karena telah
membohongi Teng Chun Kiok, juga menipu hatinya sendiri.
"Apa benar? " Teng Chun Kiok unjukkan senyuman puas,
"Kalau begitu aku matipun .... bisa meram .... "
Belum selesai kata-katanya sesosok bayangan merah diamdiam melayang turun dibelakang Tan Liong.
Tan Liong tidak mengetahui kedatangan orang baju merah
itu, ia masih pondong tubuh Teng Chun Kiok.
Mendadak terdengar suara dingin keluar dari mulut orang
berbaju merah itu.
"Tuan, letakkan wanita itu! "
Tan Liong terperanjat lalu ia letakkan tubuh Teng Chun
Kiok ditanah, ketika ia berpaling ia segera dapat lihat
seseorang bebaju merah yang pernah dilihatnya dilembah Pek
kut gam.
Untuk sesaat Tan Liong tercengang, ia segera dapat
menduganya bahwa orang berbaju merah ini pasti adalah Hiat
im cu yang juga merupakan suhunya si nona baju merah Teng
Chun Kiok.
"Tan Liong, aku perintahkan kau segera meninggalkan
lembah Hong hwee kok. Tidak kusangka kau melukai muridku,
nyalimu benar-benar tidak kecil. "Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tan Liong memperhatikan gerak gerik dan sikap orang baju
merah itu. Ia ingin dari situ untuk membuktikan bahwa orang
baju merah ini adalah wanita cantik baju merah itu atau bukan
tapi ia kecele. Ia tidak dapat lihat tanda-tanda yang
meyakinkan untuk membuktikan bahwa orang baju merah ini
adalah wanita cantik baju merah itu.
Perlahan-lahan ia menghela napas dengan tanpa menjawab
pertanyaan orang baju merah itu ia lantas berlalu dari lembah
Hong hwee kok.
"Berhenti! " bentak orang baju merah itu dengan nada
dingin.
Suara itu agaknya mempunyai pengaruh besar sekali, yang
membuat Tan Liong tidak boleh tidak harus menurut. Ia
berpaling dan mengawasi Hiat im cu sambil ketawa getir.
Hiat im cu cerkata pula sambil ketawa dingin,
"Tan Liong, kau main gila dilembah Hong hwee kok, apa
kau kira begitu gampang kau hendak berlalu dari sini? "
"Kau mau apa? " Tan Liong balas menanya.
"Sadarkan muridku! "
"Aku harus hidupkan dia lagi? "
"Benar. "
Tan Liong ada ketawa getir, ini ada satu hal yang tidak
mungkin. Nona baju merah itu sudah terkena ilmu Yang ciang,
sehingga melukai dalam dadanya sekalipun tabib yang
bagaimana pandai juga tidak mampu menolong.
"Aku tidak dapat menolong. "
"Tidak dapat menolong? Jika kau tidak mempunyai daya
upaya untuk menolong jiwanya aku akan suruh kau ikut
padanya kedunia akhirat.
"Apa kau hendak bunuh aku? "Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Jika kau tidak hidupkan kembali padanya jangan harap
kau bisa keluar dari lembah Hong hwee kok. "
Wajah Tan Liong lantas berubah, sifat sombongnya timbul
secara mendadak sambil ketawa dingin ia berkata,
"Aku justeru ingin coba apa benar lembah Hong hwee kok
ini ada tempat yang akan menjadi kuburanku? "
"Kalau begitu kau benar-benar tidak mau menolong jiwanya
lagi? "
"Bukan tidak mau, tapi tidak bisa. " ia berdiam sejenak
kemudian menanya,
"Aku ingin menanya sekali lagi padamu kau Hiat im cu atau
bukan? "
Belum lagi menutup mulutnya didepan matanya tertampak
berkelebatan bayangan merah, dan satu tamparan merah
mampir di pipinya.
Ini ada serupa seperti apa yang pernah dialaminya
dilembah Pek kut gam. Tan Liong segera mengerti bahwa
orang baju merah ini tidak suka disebut Hiat im cu.
"Baik, sudah tiga kali kau menampar aku. Aku ingin tanya
kau lagi kau ada mempunyai berapa murid? "
"Tentang ini tidak perlu kau tahu. "
"Bagaimana kalau aku ingin tahu juga? "
"Tidak beritahukan padamu. "
"Kalau begitu aku dapat menarik kesimpulan bahwa kau
hanya mempunyai seorang murid saja. "
"Bagaimana kau tahu? "
"Sebab kau tidak mau membeitahukan kepadaku. "
Hiat im cu perdengarkan suara ketawa dingin,
"Kau salah, aku ada mempunyai tiga orang murid. "Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tiga? " Tan Liong terperanjat,
"Kenapa? Mengapa kau kaget? Tapi biar bagaimana kau
sudah terhitung satu laki-laki berbahagia, karena kedua
muridku telah jatuh cinta padamu semuanya, apa kau masih
belum puas? "
"Apa wanita cantik baju merah itu juga muridmu? "
"Tidak salah. "
Tan Liong menarik napas juga ia dapat membuktikan
bahwa wanita cantik baju merah itu bukan Hiat im cu.
"Tan Liong, " berkata pula Hiat im cu sambil ketawa dingin,
"Apa yang kau ingin tahu aku sudah beritahukan kepadamu,
nah, kalau kau tidak mau hidupkan kembali jiwa muridku, aku
segera turun tangan. "
Tan Liong segera dapat satu akal, ia sengaja mengejek,
"Kau Hiat im cu tentunya tidak mampu juga menolong jiwa
muridmu sendiri maka paksa aku yang menolongnya, orang
kata Hiat im cu ilmu tabibnya tersohor dikolong langit kiranya
cuma nama kosong belaka. "
"Huciang bun jin, akal bulusmu ini tidak mempan. Kau tidak
perlu menggunakan kata berolok-olok ini untuk
mengakibatkan kemarahanku. Sekali lagi aku beritahukan
padamu harap kau hidupkan kembali jiwa muridku. "
"Kalau kau sendiri tidak mampu menghidupkan bagaimana
ada orang yang tidak berarti dalam dunia Kangouw ini
mampu? "
"Benarkah kau tidak mau menolong? "
"Aku tadi sudah katakan, bukan aku tidak mau, tapi tidak
mampu. "
Ia segera ayun tangannya, mendadak terdengar suara
seruan kaget Tan Liong,Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kau, "
Apa sebetulnya yang ia lihat?
Dan berbareng pada saat itu juga, satu suara orang tua
terdengar pula,
"Hiat im cu, tidak disangka sifatmu belum berubah masih
seperti dahulu"
Suara itu mengejutkan Tan Liong dan Hiat im cu sendiri
hingga dengan cepat tarik kembali serangannya.
Hiat im cu lantas berpaling kemudian berkata sambil
ketawa dingin,
"Kiranya Lam kek Sian ong, aku Hiat im cu mengucapkan
selamat datang. "
Orang yang muncul secara tiba-tiba itu memang Lam kek
Sian ong adanya.
Sambil tersenyum dan kebutkan kebutan ditangannya ia
berkata,
"Tidak usah berlaku merendah, kau Hiat im cu ada seorang
kenamaan di dalam dunia, sedangkan aku si orang she Ong
hanya merupakan orang kecil yang tak berarti, maka atas
kelancanganku datang ke lembahmu ini, disini aku minta maaf
lebih dahulu. "
Setelah itu ia memberi hormat sedalam-dalamnya.
"Hiat im cu tak sanggup menerima kehormatanmu ini, kau
Lam kek Sian ong ada satu tokoh luar biasa pada dewasa ini,
hari ini kau perlu datang kelembah Hong hwee kok, tentunya
ada urusan yang sangat penting. "
"Hiat im cu, ucapanmu terlalu berat, aku cuma hendak
mencari Ciang bun jin saja. "
"Jikalau ia tidak .... "Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Legakan hatimu, aku nanti yang menolong jiwa muridmu."
Sehabis berkata demikian, ia lalu berjalan menghampiri
Teng Chun Kiok yang masih dalam keadaan seperti mayat.
Dengan kekuatannya ia mengebutkan kebutannya ke
beberapa bagian ditubuh dewi si nona baju merah, kemudian
ia mengeluarkan sebutir pil dan dimasukkan ke dalam mulut si
nona.
Semua itu ia lakukan dalam waktu amat singkat saja,
setelah selesai lalu berkata sambil tersenyum,
"Hiat im cu, ia sudah tidak bisa mati lagi, biarlah ia
beristirahat beberapa hari, nanti akan sembuh sendiri. Nah,
aku juga hendak minta diri. "
Setelah itu ia lalu berjalan menghampiri Tan Liong.
Saat itu Tan Liong masih berdiri tertegun bagaikan patung.
Wajahnya mengunjukkan perasaan kaget dan takut, matanya
terbuka lebar menatap jari tangan kiri Hiat im cu.
Di atas jari manis tangan kiri Hiat im cu, ternyata ada
memakai sebuah cincin yang serupa dengan cincin yang
dipakai oleh wanita cantik baju merah.
Bagaikan disambar petir, ia tak tahu apa yang harus
dibuatnya saat itu ia seperti seorang yang sudah kehilangan


Naga Merah Hiat Liong Toan Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

segala-galanya, sebab ia telah dapat kenyataan bahwa wanita
cantik baju merah itu bukan lain daripada Hiat im cu sendiri.
Sekujur badannya gemetaran, seolah-olah dunia akan
kiamat ....
Hiat im cu agaknya sudah dapat lihat perubahan sikap Tan
Liong itu, ia hanya tertawa menyeringai, dengan sengaja atau
tidak ia coba sembunyikan cincinnya itu.
Lam kek Sian ong meski ada seorang yang luar biasa,
namun ia juga tidak mengetahui semua perubahan yangTiraikasih Website http://kangzusi.com/
terjadi atas diri dua orang itu, Ia masih bisa berkata sambil
tersenyum,
"Ciang bun jin, mari kita pergi! "
Tan Liong masih tetap berdiri bagaikan patung, sedikitpun
tidak berherak, ia seperti tidak dengar apa yang diucapkan
oleh Lam kek Sian ong, otaknya sudah kosong melompong.
Lam kek Sian ong merasa heran, ia menanya pula,
"Ciang bun jin, kau kenapa? "
Tan Liong tetap membisu, ia sudah seperti linglung, apa
yang ia kawatirkan akhirnya telah terjadi. Hiat im cu adalah
wanita cantik setengah umur berbaju merah itu.
Pada saat itu, Hiat im cu sudah membawa dirinya Teng
Chun Kiok dan Hoan Giok Hoa masuk ke lembah Hong hwee
kok. Suatu kekuatan mendadak mendadak mendorong Tan
Liong, dengan kalap ia berseru,
"Hiat im cu, .... wanita cantik baju merah! "
Dalam keadaan linglung ia menubruk Hiat im cu.
Tetapi, ia tidak berhasil menjambret dirinya Hiat im cu,
tinggal suaranya yang masih menggema di dalam lembah
Hong hwee kok.
Perasaan yang meluap itu setelah reda ia hentikan kakinya,
badannya terhuyung huyung .... seolah olah tidak dapat
mengimbangi dirinya sendiri.
"Ciang bun jin, kau kenapa? " tanyanya Lam kek Sian ong
kaget dan heran.
Pertanyaan itu bagaikan tusukan jarum yang segera
menyadarkan Tan Liong. Dengan bingung ia mengawasi Lam
kek Sian ong kemudian berkata,Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Jadi dia itu .... adalah dia juga .... "
"Siapa yang kau maksudkan dengan dia? "
"Dia .... Hiat im cu .... "
Perasaan putus harapan dan sedih dalam hatinya hingga ia
menangus bagaikan anak kecil.
Ya, ia memang telah putus harapan cintanya yang diidamidamkan akhirnya lenyap.
Cintanya yang pertama dengan Cu Lian ada merupakan
satu impian kejam.
Dan cintanya yang kedua kalinya terhadap wanita cantik
baju merah ternyata berakhir lebih kejam daripada cintanya
yang pertama.
Ia telah berikan seluruh cintanya kepada wanita cantik baju
merah itu tapi wanita cantik itu ternyata adalah Hiat im cu.
Ia pernah mengimpikan hari depan yang sangat muluk tapi
setelah mendapat kenyataan bahwa wanita cantik baju merah
itu adalah Hiat im cu impiannya yang muluk itu lenyap
bagaikan asap tertiup angin.
Apa yang membuat ia sedih dan pensaran ialah ia telah
jatuh cinta terhadap seorang nenek yang usianya sudah 70
tahun.
Itu merupakan suatu kejadian yang amat ganjil. seorang
gagah seperti Tan Liong yang keras kepala dan keras hati
ternyata dia nangis begitu sedih.
Lam kek Sian ong yang menyaksikan Tan Liong menangis
begitu sedih juga merasa turut sedih. Setelah sekian lama
membiarkan ia menangis kemudian memberi hiburan
padanya.
"Ciang bun jin, seorang laki-laki gagah bagaikan kau,
mengapa seperti lakunya perempuan atau anak kecil yangTiraikasih Website http://kangzusi.com/
mudah mengeluarkan air mata? Ada urusan apa kau
beritahukan saja padaku! "
Tan liong masih tidak menghiraukan ucapan orang tua itu,
ia seolah-olah hendak lampiaskan semua kedukaan hatinya
dalam tangisan itu.
Lam kek Sian ong berkata pula sambil menghela napas,
"Ciang bun jin, ini ada satu impian yang sangat
menakutkan, seharusnya kau mendusin. Ia telah
meninggalkan kesan indah dalam hatimu, sesungguhnya juga
ada satu hal yang sangat berharga. "
"Siapa yang kau maksudkan? " tanya Tan Liong.
Lam kek Sian ong balas menanya sambil tertawa getir,
"Kau tangisi apa? Sekarang ini kau harus menjadi wakil
ketua partai Kang zusi com Ciong lam pay tapi nama dan
tingkatmu dalam dunia Kangouw tinggi sekali. Kalau
kelakuanmu yang seperi anak kecil ini nanti tersiar kedunia
Kangouw bukankah akan menjadi bahan tetawaan orang
banyak? "
"Tapi kau tidak memahami perasaanku. "
"Aku terlalu mengerti keadaanmu, bukankah ia telah
menipu perasaanmu? "
"Ya, dia telah menipu aku, wanita cantik baju merah itu
adalah dia. "
"Apakah kau cinta sungguh-sungguh dengan wanita cantik
baju merah itu? "
"Bukan cuma cinta saja, bahkan seluruh jiwaku sudah
kuberikan padanya. "
"Apa kau anggap wanita cantik baju merah itu adalah Hiat
im cu? "
"Apa locianpwee anggap bukan? "Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku tidak mengatakan bukan atau ya, cuma wanita cantik
baju merah itu, juga pernah melihatnya, dia adalah Hat im cu
atau bukan, aku tak berani memastikan. Tapi tidak perduli
wanita cantik baju merah itu Hiat im cu atau bukan, biarkan,
ini adalah satu impian yang menakutkan, dan sekarang sudah
waktunya kau harus mendusin.
-o0o0dw0o0oJILID KE : 32
Dari perkataaa Lam kek Sian ong ini, Tan Liong dapat
menarik satu kesimpulan bahwa ucapan orang tua itu ada
mengandung maksud tertentu.
"Ya, ini satu impian ganjil yang sangat menakutkan. Tapi,
aku dapatkan apa dalam impian itu? Dan kini kehilangan apa
pula ....? "
"Yang kau dapatkan adalah bayangannya seorang wanita,
dan yang hilang adalah perasaan cinta yang kau berikan
padanya. Kecuali itu, kau tidak kehilangan apa-apa, kau masih
tetap kau. "
"Tidak, aku kehilangan terlalu banyak. "
"Impian sadar, iramapun berakhir, meski dalam hidupmu ia
telah meninggalkan bekas yang tak mudah dihapus, tapi sang
waktu mungkin dapat membantu kau melupakan peristiwa
ini."
"Tidak, aku tak dapat melupakannya untuk selama-lamanya
dan tak dapat melupakan wajahnya dan suaranya, lebih-lebih
tak dapat melupakan perbuatannya yang telah menipu diriku."
"Kalau begitu marilah kita pergi, melihat tempatnya
menimbulkan perasaan duka. Lembah Hong hwe kok terhadap
kau sekarang ini sesungguhnya tidak sesuai lagi. "Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tidak, aku hendak berdiam dilembah Hong hwee kok ini
untuk selama-lamanya tidak akan muncul didunia Kangouw
lagi. " Jawab Tan Liong sambil gelengkan kepala.
"Kenapa? apa kau di sini ingin menangkap bayangan dalam
impianmu? "
"Mungkin ya. "
"Kau bisa dapat apa lagi? "
"Aku tidak membutuhkan apa-apa lagi. "
"Huciangbunjin kau salah. Kau harus tahu, tugas untuk
menegakkan keadilan dalam dunia Kangouw sudah
dibebankan di atas pundakmu, kau harus sanggup memikul
beban yang tak ringan itu jangan lantaran patah hati saja
lantas kau lalaikan kewajibanmu. Ini sesungguhnya sangat
tidak berharga. "
"Tapi aku lebih suka begini, sebab aku tokh sudah
kehilangan segala-galanya. Aku tidak ingin mencari apa-apa
lagi, aku hanya membutuhkan cinta darinya. "
"Ciangbunjin, bukan aku hendak menasihati kau, sejak aku
muncul didunia Kangouw hanya dalam waktu yang sangat
singkat kau sudah terlibat sedemikian banyak persoalan
asmara sedangkan kau tidak mampu membereskan. Terlepas
soal wanita cantik baju merah itu. Yao lie lu, Cu Lian, Chie
Peng, Chie Cui, Hoan Giok Hoa, Teng Chun Kiok, Oey Bwee
Cian dan ditambah lagi itu gadis berparas buruk berbaju hijau,
mereka itu semua telah jatuh cinta kepada dirimu, tetapi
sekarang apa yang kau dapatkan? "
Ia berdiam sejenak, lalu berkata pula,
"Sekarang dengarlah pendapatku tentang beberapa wanita
itu, kau nanti akan dapat tahu sendiri apakah cinta mereka itu
dengan setulus hati atau tidak?Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Lebih dulu tentang Teng Chun Kiok, apa kau kira dia tak
mencintai dirimu? Ciangbunjin, kau salah diantara sedemikian
banyak wanita itu, hanya Teng Chun Kiok yang cintanya paling
teguh terhadap kau. Ia pernah menghina kau karena wajahmu
berubah buruk, itu karena disebabkan cintanya padamu.
Dalam hidup dan jiwanya ia cuma jatuh cinta kepada satu
orang. Orang itu adalah Tan Liong, ia belum pernah jatuh
cinta kepada lain laki-laki. Ia berkewajiban untuk bersetia
kepada laki-laki yang ia cintai. Ia tidak dapat menodai itu
bayangan indah dalam jiwanya, sudah tentu ia tidak pandang
mata kepada laki-laki lain, begitupun kepadamu yang sudah
dianggapnya orang lain, walaupun kau lebih tampan dari pada
Tan Liong yang sebenarnya, umpamanya. Apalagi kau sudah
berubah buruk.
Sebab di dalam hatinya hanya Tan Liong seorang saja.
Itulah ada satu cinta yang kuat dan teguh, apalagi ia tidak
tahu bahwa laki-laki buruk itu adalah kau.
Sekarang tentang Oey Bwee Cian yang suka dengan
wajahmu yang buruk. Tentang ini kau juga tak mau percaya,
kalau begitu mengapa ia mencintaimu? Sebenarnya ialah,
tatkala pertama kali kau datang keatas gunung Ciong lam san,
ia sudah jatuh cinta padamu tapi kemudian ia telah dapat lihat
ada banyak wanita yang jatuh cinta padamu, sehingga ia
merasa kecewa. Ia mengerti bahwa kekasih gagah dan
tampan sesungguhnya susah dicari sekalipun kangzusi ada
juga sudah mempunyai kekasih orang lain hingga ia berubah
pikirannya, ia hendak mencari laki-laki yang buruk asal hatinya
baik. Kalau begitu apa gerangan yang mendorong padanya
berlaku demikian? Sebab ia tahu dari dirimu ia tidak akan
mendapat apa-apa yang dibutuhkannya maka ia lebih baik
mencintai laki-laki berwajah buruk asal hatinya baik. Apakah
itu dapat dikatakan bahwa ia tak cinta padamu dewi?
Dan bagaimana dengan dua bersaudara Chie? Karena kau
mereka telah terjerumus ke dalam lumpur kehinaan. ChieTiraikasih Website http://kangzusi.com/
Peng bahkan karena hendak menolongmu, ia telah
mengorbankan kehormatan dan kesuciannya semata-mata
sebagai syarat agar kau dapat lolos dari bahaya maut. Betapa
besar pengorbanannya dan betapa besar penderitaan di
batinnya. Hanya Tuhan saja yang mengetahuinya. Dan
selanjutnya kau Tan Liong, apa yang kau berikan pada
mereka? Apa kau hendak membiarkan mereka putus harapan
untuk selama-lamanya?
Sekarang tentang Yao lie lu, ia adalah sorang wanita yang
berpikiran cepat tidak mempunyai budi pekerti baik sebagai
seorang wanita. Ia cuma tahu hendak mendapatkan kau saja,
bahkan dengan tanpa segan-segan ia merusak keberuntungan
orang lain, pokoknya asal ia bisa dapatkan dirimu. Ia memang
cinta kau, hal ini memang tak dapat disangkal, cuma cintanya
itu tak murni, perasaan dengki dan iri hati yang timbul dari
hati seorang gadis, apa kau bisa katakan itu tak baik?
Sudah tentu perbuatannya yang orang tak dapat
memaafkan padanya ialah ia merusak keberuntungannya
orang lain supaya orang itu terjerumus dalam lumpur caranya
ia membikin celaka diri dua saudara adalah satu contoh.
Yao lie lu ada seorang perempuan yang tidak mempunyai
liang sim, sepak terjangnya tidak boleh dibiarkan! Tapi ia cinta
kau, ini adalah satu hal sebenar-benarnya.
Akhirnya tentang Hoan Giok Hoa."
"Locianpwee, harap jangan bicarakan dirinya lagi."
memotong Tan Liong yang segera menekap mukanya dengan
kedua tangannya. "
"Aku sebetulnya juga tidak suka membangkitkan perasaan
sedihmu, tapi ini hanya satu analisa agar kau ketahui saja
supaya kau dapat memahami mereka. "
"Locianpwee, apa yang harus kulakukan? "
"Cintailah mereka, hibur hati mereka. "Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tapi, perasaanku sudah beku. "
"Bukankah tadi sudah kukatakan, sang waktu dapat
membantu kau meluncurkan kenang-kenanganmu terhadap
wanita cantik baju merah, lagi pula kau juga seorang laki-laki
yang tidak tulus hati dalam soal cinta, sebab perasaanmu
tebal hingga mudah jatuh cinta kepada wanita, atau melihat
satu cinta satu. "
"Melihat satu cinta? "
"Demikian pemandanganku tapi maksudmu bukankah
dapat yang baru membuang yang lama hanya kau tidak tulus
hati menggunakan perasaanmu, setiap waktu tidak dapat
mengendalikan perasaanmu sendiri, meski kau sekarang
mengatakan tidak dapat melupakan kepada dirinya wanita
cantik baju merah itu tapi apakah kau dapat menjamin setelah
melihat wanita cantik yang lain, kau mampu mengendalikan
perasaanmu? "
Pertanyaan itu membuat Tan Liong bungkam dalam seribu
bahasa. memang ia tidak berani menjamin, apalagi melihat
orang lain perasaannya tidak akan berkobar lagi.
Ia memandang Lam kek Sian ong sekian lama, ramalan
orang tua itu memang sangat jitu.
Ia lalu menghela napas dan berkata,
"Kalau aku tokh tidak mungkin cintakan mereka semuanya,
perlu apa harus menambah penderitaan mereka? "
"Apa lantaran itu kau lantas tidak mau keluar dari lembah
Hong hwee kok? "
"Ya, karena inilah yang terbaik. "


Naga Merah Hiat Liong Toan Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Jawaban ini membuat Lam kek Sian ong benar-benar tidak
berdaya. Setelah berpikir sejenak lalu berkata,
"Apakah kau masih benci kepada wanita baju merah? "Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Betul. "
"Kau ingin menuntut balas atau tidak? "
"Maksudmu bunuh mati wanita cantik baju merah itu? "
"Tepat, itulah satu-satunya jalan penjelasan."
"Ya, aku hendak bunuh mati padanya tapi dia Hiat im cu
atau bukan? "
"Ada kemungkinan dia. "
"Apa locianpwee kiranya sudi membantu dalam urusan ini?"
"Jika kau mau keluar dari Hong hwee kok aku nanti akan
membantu kau."
Penderitaannya dari hati yang telah patah dan perasaan
bencinya setelah mengetahui dirinya ditipu seolah-olah
arusnya gelombang meluap keluar dari lubuk hatinya Tan
Liong maka seketika itu ia lantas menjawab tanpa ragu-ragu
lagi. "
"Baiklah aku terima permintaanmu untuk keluar dari Hong
hwee kok. "
Dengan tanpa menantikan Lam kek Sian ong lagi ia keluar
lebih dulu dari lembah neraka itu.
Lam kek Sian ong mengawasi Hong hwee kok sejenak lalu
balikkan badan mengejar Tan Liong.
Seorang yang patah hati meninggalkan lembah Hong hwee
kok tadi, dalam lembah itu sebaliknya bertambah dua wanita
muda yang dirundung nasib malang.
Apakah wanita cantik baju merah itu Hiat im cu atau
bukan?
Pertanyaan itu selalu berputaran dalam otak Tan Liong ia
tetap merupakan teka teki baginya. Kemungkinan besar
bahwa wanita cantik baju merah itu adalah Hiat im cu.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tan Liong setelah mendapat pukulan batin hebat itu
hatinya memang mulai dingin. Kalau bukan Lam kek Sian ong
mencari padanya mungkin ia tak akan keluar dari lembah
Hong hwee kok.
Lam kek Sian ong dan Tan Liong setelah keluar dari lembah
Hong hwee kok, hari sudah malam. Disepanjang jalan Lam
kek Sian ong menayakan padanya,
"Ciang bun jin, urusan di Ciong lam pay apakah sudah tidak
perdulikan lagi?"
"Ya, aku sudah tidak urus perkara dalam Ciong lam pay
lagi. Oey Bwee Cian sudah menjadi ketua generasi ke delapan
partai tersebut secara resmi. "
"Apa kau tidak akan merasa tidak enak terhadap arwahnya
Yo Swie Peng yang bersemayam di alam baka? "
Tan Liong geleng kepala sambil tertawair,
"Tidak, meski aku meletakkan jabatan ketua, tapi jika partai
Ciong lam pay terjadi apa-apa aku masih tetap hendak turun
tangan. "
Lam kek Sian ong setelah berpikir sejenak ia lalu bertanya,
"Tahukah kau, apa sebabnya aku mencari kau? "
Tan Liong geleng-gelengkan kepala.
"Kau pergi ke lembah Hong hwee kok, sebelumnya aku
sudah dapat tahu, aku tidak ingin kau karena soal cinta hingga
tenggelam dalam pipi licin maka itu aku datang kemari.
Mungkin kau masih belum memperhitungkan betapa berat
tugasmu di dalam lembah Hong hwee kok ini? Mangkok ajaib
ini besar sekali hubungannya dengan bencana besar dalam
rimba persilatan, bangkai berapi Tok gan Lo koay sudah
muncul di dunia Kangouw, keganasannya bangkai berapi itu
benar-benar tiada orang yang mampu menghadapi. Sekarang
Tok gan Lo koay sudah mampu mengirim surat ancamanTiraikasih Website http://kangzusi.com/
kepada partai Bu tong pay dalam waktu sepuluh hari harus
menakluk kepada Thian seng hwee jikalau tidak Bu tong pay
pasti akan hancur lebur oleh kekuatan bangkai berapi itu. "
"Bu tong pay bisa hancur ditangan Thian seng hwee? "
"Benar. "
Lam kek Sian ong ingat sesuatu, ia lalu menanya,
"Tahukah kau bahwa ayahmu sudah tidak berada didalam
Thian seng hwee?"
Tan Liong anggukkan kepala kemudian menanya,
"Apa locianpwee kenal dengan seorang wanita yang
mempunyai nama julukan Say siong go? "
"Say siong go? "
"Benar. "
Lam kek Sian ong tampak berpikir baru ia menjawab,
"Pernah dengar, kabarnya dia adalah encinya Cui hun Sian
cu"
"Ya, ini adalah enci ibuku."
"Kabarnya dalam hal ini ada terjalin sesuatu kisah berbelitbelit dan sangat menarik hati. Naga Merah dengan Pat cie Sian
kouw mungkin tahu. Ayahmu dipaksa meletakkan jabatan
ketua lalu meninggalkan Thian seng hwee. Kau harus lekas
mencari ayahmu, dengan demikian barulah kau tahu siapa itu
orangnya yang kendalikan Thian seng hwee. "
Tan Liong anggukkan kepala, dari dalam sakunya ia
mengeluarkan dua buah potongan mangkok ajaib lalu
diberikan kepada Lam kek Sian ong seraya berkata,
"Locianpwee, barang ini aku berikan padamu. "
"Hiat im cu dapat memberikan mangkok ajaib ini
kepadamu, ini benar-benar merupakan satu hal yang bukanTiraikasih Website http://kangzusi.com/
sederhana sebab ilmu kepandaian yang tertera di atas
mangkok ini sudah pasti tidak mampu mempelajarinya. "
"Tepat, menurut keterangan wanita cantik baju merah itu,
katanya suhunya sendiri tidak berdaya memahami artinya
tulisan diatas mangkok aneh itu. "
"Kalau begitu baiklah mangkok ini aku bawa tidak perduli
dapat memahami atau tidak ilmu kepandaian diatas mangkok
ini dalam waktu tiga hari aku pasti akan mencari kau lagi.
Sekarang kau pergilah untuk menolong keluar Naga Merah."
Ia lalu memberikan Tan Liong sebuah anak kunci seraya
berkata,
"Inilah anak kunci aslinya, ambillah! "
Tan Liong terperanjat, ia berkata,
"Locianpwee, bukankah kau sudah memberikan aku sebuah
anak kunci? "
"Benar, tapi itu adalah yang palsu, ini ada akal muslihatku
untuk mengelabui mata mereka yang hendak bermaksud jahat
terhadap Naga Merah supaya jangan sampai anak kunci yang
asli jatuh dalam tangan mereka serupa halnya dengan
perbuatanmu yang menghancurkan batu batu dan lalu kau
lemparkan batu, sekarang kau mengerti? "
Tan Liong benar-benar sangat kagum dengan ketertiban
dan ketelitian orang tua itu.
"Kenapa Hiat hun Koay po, Tok gan Lo koay dan Hiat im
cu, tiga orang itu muncul berbareng dilembah Pek kut gam? "
demikian ia menanya.
"Sebab Hiat hun Koay po rahasianya akan terbuka. " Lam
kek Sian ong ketawa menyeringai, "Nah, pergilah, setelah
menolong keluar Naga Merah, kau masih hendak pergi kepada
perkumpulan Hiat Peng Kauw dilautan Utara untuk menolongTiraikasih Website http://kangzusi.com/
jiwanya Pek lek cu. Aku sekarang juga hendak pergi. " setelah
itu ia lantas berlalu meninggalkan Tan Liong berdiri sendirian.
Tan Liong agaknya ingat sesuatu, dengan cepat ia lantas
memburu Lam kek Sian ong seraya berseru, "Locianpwee! "
Orang tua itu agaknya sudah mengerti apa yang dimaksud
oleh Tan Liong, sambil meneruskan perjalanannya ia berkata
dengan suara lantang,
"Tan Liong, jangan kawatir aku pasti membantu kau untuk
menuntut balas. "
Tan Liong tercengang ia hentikan kakinya dan berkata
kepada diri sendiri.
"Wanita cantik baju merah, kau telah menipuku segalagalanya .... kalau aku tidak membalas kejahatanmu ini, aku
belum merasa puas. .... "
Lalu ia tertawa sendiri, ketawa kecut yang menyeramkan.
Setelah menoleh kearah Hong hwee kok sejenak ia lantas
berlalu.
Suasana dunia Kangouw tampak gawat lagi, bencana
pertumpahan darah mulai mengancam sejak munculnya
bangkai berapi senjata paling ampuh untuk merenggut jiwa
manusia dan segala sesuatunya, benar sangat
mengkawatirkan.
Munculnya bangkai berapi, benar-benar menggemparkan
dunia Kangouw dalam waktu tiga hari, partai Hoan san dan
Kiong lay, dibawah ancaman ampuh itu masing-masing telah
menyerah kepada Thian seng hwee.
Selanjutnya, tindakan itu diikuti oleh partai Tim chou dan
Ngo bie.
Ditilik dari perkembangannya keadaan mungkin dalam
waktu beberapa bulan lagi partai persilatan akan bertekukTiraikasih Website http://kangzusi.com/
lutut terhadap Thian seng hwee, hingga perkumpulan itu
dapat menguasai dunia Kangouw.
Pengaruh Thian seng hwee semakin besar telah
menggelisahkan orang-orang dari golongan kebenaran, dan
kini Thian seng hwee sudah mendesak Bu tong pay supaya
menyerah dalam waktu sepuluh hari.
Hal ini menggambarkan dunia Kangouw bukan saja Bu tong
pay tidak berdaya, tapi juga partai besar lainnya seperti Siauw
lim dan Kun lun, juga merasa terancam.
Tatkala Tan Liong tiba di lembah Pek kut gam, ia dapat
lihat bayangan dua orang yang melesat dengan cepatnya,
sebentar saja sudah berada sejarak tiga tombak dari
hadapannya.
Tan Liong hentikan kakinya, ia segera dapat mengenali
bahwa kedua orang itu ternyata Tok gan Lo koay dan Hiat hun
Koay po.
Tan Liong menghitung waktunya, perjanjiannya Naga
Merah justeru besok pagi sudah batas waktunya, dua tokoh
dari dunia kejahatan yang kini sudah gabungkan diri dengan
Thian seng hwee itu, ternyata masih belum berlalu dari Pek
kut gam.
Tidak antara lama, Hiat hun Koay po dan Tok gan Lokoay,
dua-duanya sudah berdiri dihadapannya Tan Liong. Hiat hun
Koay po menatap wajah Tan Liong sejenak, wajahnya
menunjukkan rasa kaget.
Ia tidak akan dapat tahu bahwa pemuda wajah jelek yang
ia dulu pernah hadapi adalah Tan Liong.
Tok gan Lo koay maju setindak dan berkata dengan nada
dingin,
"Apa tuan adalah Tan Liong? "
"Tidak salah aku yang rendah adalah Tan Liong."Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Selama bicara Tan Liong sudah siap sedia dan kedua
matanya tidak lepas dari kantong kulit besar yang
menggamblok dibelakang punggung Tok gan Lokoay.
Dalam hatinya berpikir dalam kantong besar itu pasti
adalah senjatanya yang terampuh bangkai berapi.
Dugaannya memang benar. Dalam kantong besar yang
dibawa-bawa oleh Tok gan Lo koay itu adalah senjata bangkai
berapi.
Suasana mulai panas. Tan Liong yang menghadapi dua
tokoh datuk itu diam-diam juga merasa jeri.
Tok gan Lo koay dengan sinar matanya yang buas menatap
wajah Tan Liong lalu berkata,
"Kalau begitu kau juga yang menjadi anaknya bekas ketua
Thian seng hwee Tan Chiang Bin? "
"Bukan, ia bukan ayahku. "
"Bukan? " katanya Tok gan Lokoay dingin, "Tan Chiang Bin
bukan ayahmu? "
"Dia tidak pantas menjadi ayahku, maka selama itu aku
tidak mengakui dia sebagai ayah. "
"Benar-benar ada seorang anak yang sombong dan keras
kepala. Pantas Tan Chiang Bin sangat kagum padamu, kiranya
benar-benar memang bukan nama kosong belaka. "
Mendengar ucapan itu Tan Liong segera mengetahui
gelagat tidak baik dalam ucapan orang tua mata satu itu ada
mengandung maksud jahat maka seketika itu ia lantas
unjukkan senyumnya dan berkata.
"Terima kasih atas pujianmu tapi aku tidak sanggup
menerimanya. Jika sudah tidak ada urusan apa-apa aku
hendak pergi. "
Sehabis berkata ia lantas berjalan menuju ke Pek kut gam.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi baru saja berjalan tidak jauh, tiba-tiba Tok gan Lo
koay sudah menyusul dan menghadang didepannya seraya
berkata.
"Apa kedatanganmu ini hendak menolong dirinya Naga
Merah? "
Tan Liong diam-diam terkejut jawabnya,
"Kalau ya bagaimana dan kalau tidak bagaimana? "
"Orang yang penah datang sepuluh hari berselang apakah
itu adalah kau? "
"Maaf, tidak dapat memberitahukan. "
"Kau Ciang bun jin dengan aku hari ini tidak mempunyai
permusuhan apa-apa, aku juga tidak perlu mempersulit kau
hanya Hiat hun Koay po yang hendak mencari kau. "
"Mencari aku? "
Hiat hun Koay po maju beberapa tindak dan berkata
dengan nada suara dingin,
"Tidak salah, aku justeru hendak mencari kau. "
"Kenapa? "
"Jika kau ingin menolong Naga Merah, aku tidak akan
tinggal diam. "
"Apa kau takut Naga Merah akan mencari kau untuk
membuat perhitungan hutangmu yang lama? "
Perkataan itu membuat wajah Hiat hun Koay po segera
berubah, sambil menekan perasaan kagetnya ia berkata,
"Ciang bun jin, harap kau berlaku sopan sedikit, kau
memikat kedua muridku meninggalkan aku. Perkara ini masih
belum membuat perhitungan dengan kau. "Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kau Hiat hun Koay po ada mempunyai kebijaksanaan apa
menjadi suhu kedua saudara Chie? Kau tokh adalah musuh
besar mereka sebagai pembunuh ayah bundanya. "
Bukan kepalang gusarnya Hiat hun Koay po hingga seketika
itu ia menggeram,
"Tutup mulut, jika kau tidak tahu diri, aku nanti akan
berlaku kasar terhadap kau. "
"Kau dapat melarang aku tidak mengatakan soal itu, tapi
kau tidak berdaya menutup mulut orang lain, sudahlah jika
kalian berdua tidak ada alasan apa-apa, lebih baik minggir


Naga Merah Hiat Liong Toan Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

saja. "
Tok gan Lo Koay lantas berkata,
"Kau Ciang bun jin telah membinasakan beberapa puluh
tokoh Thian seng hwee dengan obat peledak, perbuatanmu ini
bagaimana hendak diperhitungkan? "
Tan Liong segera mengerti bahwa kedatangan mereka itu
justeru mencari setori padanya, maka ia lantas balas
menanya,
"Menurut pikiranmu bagaimana? "
"Hutang darah bayar darah. "
"Barangkali kau tidak mampu. " jawab Tan Liong sambil
tertawa terbahak-bahak.
Tan Liong bukan tak mengerti bahwa perkataannya itu
terlalu dilebih-lebihkan, tapi karena sudah terlanjur, ia tokh
tidak bisa mundur karena itu berarti menunjukkan
kelemahannya.
"Aku ingin lihat kau Ciang bun jin sebetulnya mempunyai
kepandaian apa?"Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Berkata Tok gan Lo koay dengan gusar dan secepat kilat ia
lompat maju dengan dibarengi oleh serangan tangan
kosongnya yang ampuh.
Dengan gerakan sangat gesit Tan Liong lompat mundur
sambil membalas dengan satu serangan pembalasan.
Karena serangannya mengenakan tempat kosong, Tok gan
Lo koay tampaknya terkejut dan terheran-heran, sambil
menahan serangan selanjutnya ia berkata,
"Bagus, bagus, hingga saat ini, orang yang mampu
mengelakkan seranganku, boleh dikata jarang ada. "
"Jangan kata cuma satu serangan, sekalipun seratus atau
seribu seranganmu aku Tan Liong juga masih mampu
menyambutinya. "
Tok gan Lo koay menggeram, untuk kedua kalinya ia
melancarkan serangannya.
Tan Liong tahu bahwa orang itu lihai maka ia merebut
posisi lebih dulu, sebelum Tok gan Lo koay bergerak, ia sudah
menyerang lebih dulu dengan tangan kanannya.
Maka ketika serangan Tok gan Lo koay meluncur keluar
mendadak ia merasakan ada suatu kekuatan hebat
mengancam padanya, Dalam kagetnya, buru-buru lompat
mundur.
Walaupun demikian ia juga telah merasakan hawa panas
yang luar biasa menyusup ke ulu hatinya.
Tan Liong yang menyaksikan sikap kaget dan terheranheran Tok gan Lo koay lantas berkata sambil tersenyum,
"Tok gan Lo koay bagaimana rasanya serangan tanganku
ini? "
Diejek demikian oleh Tan Liong, Tok gan Lo koay sangat
murka, sambil membentak dengan suara keras, ia putar
tubuhnya dengan tangan kirinya ia menyerang dada Tan LiongTiraikasih Website http://kangzusi.com/
sedang tangan kanannya dengan kecepatan bagaikan kilat
membuka kantong besar yang menggemblok dibelakang
punggungnya.
Bangkai berapi akhirnya telah keluar.
Tan Liong begitu melihat bangkai berapi seketika itu
wajahnya lantas berubah dengan cepat ia lompat mundur,
sedang dalam hatinya mengeluh, habislah aku.
Tok gan Lo koay melepaskan bangkai berapinya, hal ini
benar-benar diluar dugaan Tan Liong.
Bangkai berapi itu dengan bentuk badannya yang merah
membara bagaikan terbungkus oleh gumpalan api, melesat
ketengah udara, lalu terdengar mulutnya Tok gan Lo koay
mengeluarkan suara tajam. Bangkai berapi itu ditengah udara
mendadak berputar sejenak lalu dengan kecepatan bagaikan
kilat meluncur turun menyerang kepala Tan Liong.
Tan Ling ketakutan setengah mati, saat itu bangkai berapi
sudah berada diatas kepalanya cuma terpisah kira-kira tiga
tombak saja, tapi hawa panas yang keluar dari badannya
sudah dapat dirasakan hebat sekali.
Dalam keadaan hampir tak berdaya Tan Liong terpaksa
berlaku nekad, sambil membentak ia ayun tangan kirinya
dengan kekuatan tenaga sepenuhnya ia melancarkan
serangan Im ciang.
Cepat bagai kilat kekuatan dari tenaga ilmu Im ciang yang
mengandung hawa dingin itu menyerang ke arah bangkai
berapi.
Sekonyong-konyong bangkai berapi itu mengeluarkan suara
"cit-cit-cit" setelah terserang oleh hawa dingin kembali melesat
keatas hingga membuat Tan Liong tercengang, sekalipun Tok
gan Lo koay sendiri juga merasa heran.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mereka tidak menduga bangkai berapi itu selagi hendak
menyerang Tan Liong, mendadak melesat keatas lagi serta
mengurungkan serangannya apakah sebabnya?
Hanya sebentar Tan Liong dibikin heran tapi kemudian ia
lantas sadar bangkai berapi itu ternyata takut menghadapi
ilmunya Im ciang.
Dugaan Tan Liong memang benar, bangkai berapi itu
setelah disambut oleh serangan Tan Liong yang mengandung
hawa dingin terpaka melesat ke atas lagi, tidak berani
melanjutkan serangannya.
Tapi bangkai berapi . Ia berputaran lagi ditengah udara lalu
menukik dan menyerang lagi.
Seranganny kali ini ternyata lebih hebat dari pada yang
pertama, tapi Tan Liong yang sudah dapat "angin" kembali
menyambuti dengan ilmu Im ciang-nya.
Bangkai berapi itu sudah terlatih baik oleh Tok gan Lo koay
selama hampir 50 tahun, hingga mengerti maksud manusia.
Ketika serangan Tan Liong meluncur keluar, kembali ia
melesat ke atas sambil mengeluarkan suara cit-cit-cit
kemudian dengan gerakan menyilang ia menyerang belakang
punggung Tan Liong.
Semua gerakan itu dilakukan dengan kecepatan dan
kegesitan luar biasa hingga Tan Liong tak dapat lihat dengan
jelas dan tahu-tahu belakang punggungnya berasa panas
membara yang segera menjalar keseluruh tubuhnya dan
lantas tidak ingat lagi akan dirinya.
Sesaat ketika masih dalam keadaan samar-samar, tiba-tiba
terdengar satu suara jeritan, "Suhu, lekas tarik kembali
bangkai berapi itu .... "
Bangkai berapi itu benar-benar mempunyai kekuatan yang
ampuh, namun jika Tan Liong mampu kendalikan diri, tidakTiraikasih Website http://kangzusi.com/
sampai gugup, ia tak akan dipengaruhi oleh bangkai berapi
itu, karena bangkai itu paling takut dengan hawa dingin.
Hakekatnya Tan Liong hanya kesambar saja oleh hawa
panas bangkai berapi itu.
Karena bangkai berapi itu masih jeri terhadap serangan
hawa dingin Tan Liong, maka tidak berani membentur, jikalau
tidak demikian, saat itu mungkin Tan Liong sudah remuk
batok kepalanya dan hangus seluruh badannya.
Selain daripada itu juga disebabkan karena datangnya
secara mendadak sesosok tubuh kecil langsing yang menubruk
tubuh Tan Liong sambil berseru seperti disebutkan di atas
tadi.
Ketika Tok gan Lo koay dapat tahu siapa adanya itu orang
yang menubruk diri Tan Liong sambil menjerit supaya ia tarik
kembali bangkai berapinya, wajahnya berubah seketika dan
segera tarik kembali senjatanya yang ampuh itu, hingga
sesaat kemudian bangkai berapi itu sudah masuk lagi kedalam
kantongnya.
Orang yang menubruk diri Tan Liong itu bukan lain
daripada Yao lie lu.
Ia pegang tubuh Tan Liong yang rebah di tanah sudah tak
ingat orang, dengan suara dingin ia berkata kepada suhunya.
"Suhu, bukankah kau sudah terima baik permintaanku tidak
akan melukai dirinya? "
Ditegur demikian, Tok gan Lo koay bungkam, ia dulu
memang sudah berjanji dengan Yao lie lu tidak akan melukai
Tan Liong ketika Yao lie lu memberikan darah padanya.
Setelah berdiam sejenak ia baru menjawab.
"Orang ini merupakan satu ancaman besar bagi Thian seng
hwee kalau tidak disingkirkan. Thian seng hwee barangkali
bakal hancur ditangannya. "Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tentang ini aku tidak mau perduli, kau dulu sudah terima
baik permintaanku sudah seharusnya kau penuhi janjimu. "
Tok gan Lo koay kembali bungkam. Hiat hun Koay po
lantas nyeletuk,
"Kalau begitu apa kau hendak menolong padanya? "
"Betul. "
Tok gan Lo koay lantas berkata, dengan nada suara dingin,
"Saat ini aku tidak ijinkan kau menolong dirinya. "
"Bukankah kau sudah terima baik permintaanku tidak akan
melukai dirinya, dan sekarang ia terluka oleh bangkai berapi
maka aku harus menolong padanya. "
Tok gan Lo koay berhasil menciptakan senjatanya bangkai
berapi yang sangat ampuh itu adalah berkat bantuan Yao lie
lu, maka ia terpaksa mengalah.
"Baiklah, aku ijinkan kau menolong dirinya. Sekarang kita
pergi ke Thian seng hwee, kau juga lekas pulang! "
Setelah itu ia lantas berlalu bersama Hiat hun Koay po.
Setelah Tok gan Lo koay dan Hiat hin Koay po berlalu,
keadaan tenang kembali.
Yao lie lu segera mengeluarkan sebutir pil dimasukkan
kedalam mulut Tan Liong.
Tan Liong tidak terluka, ia hanya pingsan, karena tidak
tahan hawa panas dari bangkai berapi, maka ketika obat Yao
lie lu masuk kedalam mulutnya, ia lantas siuman kembali.
Waktu ia membuka matanya, ia masih merasa bergidik. Ia
ingat-ingat kembali apa yang telah terjadi .... mendadak
terdengar suara merdu masuk kedalam telinganya.
"Engko Tan, apa kau tidak terluka? "Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tan Liong terperanjat, kini ia baru dapat tahu bahwa
dirinya dalam pangkuan seorang wanita. Dalam kagetnya ia
lantas lompat bangun.
Setelah ia dapat lihat bahwa wanita itu adalah Yao lie lu
lalu berkata padanya,
"Yao lie lu .... kau .... "
"Engko Tan, jika aku datang lambat setindak mungkin kau
sudah binasa ditangan bangkai berapi. "
Jawabnya Yao lie lu sambil tersenyum manis.
Tan Liong lantas mengerti apa yang telah terjadi. Ia ingat
suara jeritan tadi yang ternyata keluar dari mulutnya Yao lie
lu. "Kaukah yang menolong diriku? " demikian tanyanya.
"Betul. "
"Bagaimana kau tahu aku berada disini? "
"Aku kegunung Ciong lam san, seseorang yang
memberitahukan padaku. "
Tan Liong yang memang membenci Yao lie lu ketika
mendengar keterangan itu lantas berkata dengan nada suara
dingin.
"Apa kau kembali mengacau digunung Ciong lam san? "
Yao lie lu yang ditanya demikian parasnya berubah seketika
untuk sesaat lamanya tidak mampu menjawab.
Tan Liong yang menyaksikan keadaan demikian segera
mengerti bahwa dugaannya tidak mampu menjawab.
Tan Liong yang menyaksikan keadaan demikian segera
mengerti bahwa dugaannya tidak salah Yao lie lu pasti
membikin onar lagi diatas gunung Ciong lam san sebab gadis
itu benci sekali terhadap Oey Bwee Cian.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Karenanya kau bungkam? "
"Tidak, aku hanya melukai Oey Bwee Cian saja.
"Apa? Kau melukai Oey Bwee Cian? "
Menampak Tan Liong gusar Yo lie lu takut, maka ia tidak
berani menjawab pertanyaannya.
"Yao lie lu, " berkata pula Tan Liong, " Kau benar-benar
sangat jahat, ada perhubungan apa Oey Bwee Cian dengan
kau? "
"Sebab .... sebab .... "
"Sebab apa? " Wajah Tan Liong tampak bertambah bengis.
"Sekalipun aku mati ditangan bangkai berapi juga tidak sudi
kau tolong. "
Hati Yao lie lu merasa perih ketika mendengar perkataan
Tan Liong itu hingga air mata mengalir turun dikedua pipinya.
"Engko Tan, aku sungguh cinta padamu. "
"Perempuan tidak tahu malu siapa sudi menerima cintamu?
Aku justeru benci sekali padamu. Chie Peng dan Chie Cui
sampai menemui nasib seperti sekarang ini itu ada perbuatan
siapa? Kau karena hendak mencapai maksudmu, dengan
tanpa segan telah merusak keberuntungan orang lain, apa kau
masih ada muka menemui aku? "
"Aku merasa dengki kepada mereka .... "
"Kenapa? "
"Aku kawatir mereka akan merampas dirimu dari
tanganku."
"Bohong! Sekarang aku minta kau segera enyah dari sini,
hitung-hitung sebagai balas budimu, yang sudah menolong
jiwaku tapi lain kali kalau bertemu lagi, aku Tan Liong tidak
akan berlaku merendah lagi terhadap kau. "Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sehabis berkata, dengan tanpa menoleh lagi lantas berjalan
menuju kelembah Pek kut gam..
Yao lie lu cinta Tan Liong, itu memang merupakan suatu
kenyataan yang tidak dapat dibantah lagi, cuma cintanya
terlalu picik, terlalu mementingkan dirinya hingga susah
dimengerti oleh orang lain.
Ketika Tan Liong berlalu ia lantas memburu sambil berseru,
"Engko Tan Liong .... "
Tan Liong balikkan badannya, tubuh Yao lie lu lantas
terjatuh dalam pelukannya.
Untuk sesaat Tan Liong kesima, tapi kemudian lantas
membentak, "Kau, enyah dari sini .... " dan tangannya lantas
menampar muka Yao lie lu.
Yao lie lu merasa sakit dengan terhuyung-huyung ia
mundur tiga tindak, saat itu mendadak dari dalam rimba
terengar suara orang berkata, "Bagus! "
Suara itu mengejutkan Tan Liong, ia segera berpaling, tapi
tidak dapat lihat apa-apa.
Saat itu Yao lie lu lantas berkata sambil menangis,
"Engko Tan, kau tidak seharusnya berlaku demikian
terhadap diriku. "
"Kenapa? Masih terlalu enak bagimu. Baiklah aku
beritahukan padamu Yao lie lu kau ingin dapatkan cintaku di


Naga Merah Hiat Liong Toan Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

lain penitisan saja. "
"Tan Liong, sejak kapan aku pernah mencelakakan dirimu?
Mengapa kau membenci aku sampai demikian rupa?
Katakanlah! "
"Meski kau belum pernah mencelakakan diriku, tapi
beberapa gadis telah terjerumus karena perbuatanmu. "
"Tapi itu karena aku cintaku .... "Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kau Yao lie lu tahukah apa artinya cinta? Kau cuma tahu
memuaskan nafsu serakahmu sendiri, lalu membikin celaka
merusak keberuntungan orang lain. Aku katakan sekali lagi,
kau enyah dari sini jangan membangkitkan kemarahanku."
"Kalau tidak, apa kau hendak bunuh mati aku? "
"Begitulah kiranya. "
"Tan Liong, aku Yao lie lu tidak perlakukan sejahat yang
kau anggap, beberapa kali jiwamu telah terancam bahaya
adalah aku yang menolong jikalau tidak apa kau kira bisa
hidup sampai hari ini?" Berkata Yao lie lu sambil ketawa
terbahak-bahak.
Tan Liong tercengang sekian lama baru berkata,
"Kau menolong diriku soal lain, hal ini sudah tentu aku
tidak melupakan kebaikanmu, tapi kau telah membuat aku
berada dalam kesulitan dan penasaran sehingga tidak dapat
berdaya bagaimana kau hendak memberi penjelasan? Apa kau
sudah menolong jiwaku lantas boleh kau gunakan menebus
dosamu? "
"Kalau begitu kau Tan Liong hendak berbuat apa terhadap
diriku? "
"Putuskan perhubungan! "
Yao lie lu tertawa terbahak-bahak dan berkata,
"Bagus, tapi aku Yao lie lu tidak rela begitu saja, kau Tan
Liong mulai hari ini juga tidak dapat meliwatkan hari depanmu
dengan baik, kau lihat saja. "
Sehabis berkata begitu ia lantas menghilang.
Tan Liong dengan perasaan mendelu mengawasi berlalunya
Yao lie lu, kemudian berkata kepada dirinya, "Aku ingin lihat
kau bisa berbuat apa? "Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tuan, terhadap perempuan sesungguhnya terlalu keras
hati. " dmikian satu suara terdengar dibelakangnya, hingga ia
terperanjat dan segera balikkan badan, entah sejak kapan,
dibelakang dirinya ada berdiri seseorang.
Ketika Tan Liong dapat lihat siapa orang itu, wajahnya
berubah seketika dan ia lantas berseru kaget.
"Kau Koan Beng? "
Orang itu ketawa hambar dan menjawab,
"Kenapa? Beberapa hari tidak ketemu, apa aku sudah
berubah? "
Bukan kepalang kagetnya Tan Liong. Koan Beng dulu
dipukul jatuh kedalam jurang olehnya, mengapa ia tidak
binasa, bahkan muncul disini?
Ia coba tenangkan hatinya, lalu berkata pula.
"Hal ini sebenarnya diluar dugaan. "
"Apa kau Ciang bun jin anggap aku sudah mati? "
"Kalau begitu kedatanganmu ini untuk mencari aku? "
"Tepat. "
"Kau mau apa? Hendak membikin perhitungan denganku? "
Koan Beng ketawa terbahak-bahak, kelakuannya itu
membuat Tan Liong heran, hingga menanya pula,
"Kenapa kau ketawa? "
Koan Beng hentikan ketawanya dan berkata,
"Ciang bun jin terlalu rendah mengukur diri orang. "
Kelakuan Koan Beng saat itu benar-benar membuat
bingung Tan Liong seolah-olah selama beberapa puluh hari itu
ada terjadi banyak perubahan atas diri pemuda itu.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Saudara Koan, ceritakan maksud kedatanganmu ini,
supaya siauwtee tidak menjadi bimbang hati. "
Koan beng tersenyum dan berkata,
"Aku hanya ingin mencari keterangan tentang dirinya
seseorang. "
"Siapa? "
"Cu Lian. "
"Apa perlunya kau mencari padanya? "
Koan beng tersenyum hambar, ia dongakkan kepala
memandang langit nan biru, lama baru bisa berkata dengan
suara sedih!
"Perkara yang sudah-sudah kita tidak usah bicarakan lagi,
siauwtee sejak kau pukul jatuh ke dalam jurang, lantas
berkeputusan akan merubah semua kelakuan dan menjadi
orang baru lagi, sebab Koan Beng sudah membawa semua
dosanya dan kejahatannya yang sudah lalu ke dalam
kematiannya itu. " Ia memandang Tan Liong sambil ketawa
getir dan berkata,
"Di bawah jurang itu ada terdapat tumbuhan rotan yang
terjalin bagaikan sarang laba-laba, jalinan tumbuhan rotan
itulah yang telah menolong jiwaku sehingga tidak binasa.
Setelah aku terhindar dari bahaya maut, aku dapat berpikir
aku merasa bahwa sepasang tanganku telah berlepotan darah,
namun Tuhan masih belum menghendaki aku mati maka
harus menyesal dan menjadi orang baik. Aku hendak mencari
Cu Lian, aku ingin melihat Ie Liong sekali saja. Jika Cu Lian
mengampuni dosaku, aku akan mensucikan diri menjadi
paderi selanjutnya akan menganut agama Budha. "
Perubahan secara tiba-tiba ini benar-benar mengejutkan
Tan Liong, ia benar-benar tidak menduga atau mengira kalau
Koan Beng bisa berubah seperti ini.Perubahan seperti ini
agaknya memang tidak mungkin.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Koan beng mengawasi Tan Liong yang memandang
padanya dengan perasaan kaget dan sangsi lalu berkata pula,
"Bagaimana? Apa saudara Tan tidak percaya
keteranganku?"
"Oh, tidak. Cuma perubahan saudara ini sesungguhnya
terlalu menggembirakan hatiku. Kalau saudara Koan benarbenar bisa menyesali dan bisa menjadi orang baru lagi,
siauwtee benar-benar sangat kagum. "
"Perkara yang sudah lewat kita tidak usah bicarakan lagi
sebab perkara perkara yang sudah lalu itu, sebetulnya tidak
patut dibuat kenangan, bolehkah kiranya saudara Tan
memberi tahukan padaku dimana tempat kediaman Cu Lian? "
"Kalau benar saudara Koan merasa menyesal terhadap dia
maka dapatlah diharapkan kerukunan kembali antara kalian
berdua. "
"Siauwtee tidak mengharapkan tentang itu. Koan Beng ada
seorang jahat yang tak dapat diampuni lagi dosa-dosanya,
orang lain tidak akan mengerti tentang aku. " katanya sambil
menghela napas dalam-dalam.
"Dalam kalangan kaum Budha ada satu peribahasa yang
berbunyi, Letakkan golok dan bertekad mengikuti ajaran
Budha. Saudara Koan beng dapat menyadari kesalahan sendiri
sedalam-dalamnya sesungguhnya sangat mengagumkan.
Cuma Cu Lian ada seorang yang sudah mendapat pukulan
hebat batinnya. Saudara Koan Beng nanti bila berjumpa
dengannya juga seharusnya bisa menghibur hatinya sebaikbaiknya. "
"Aku sesungguhnya merasa terlalu tidak patut terhadap
dirinya, sekalipun aku mati juga tak mampu menebus dosaku
terhadap dirinya. "Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Terhadap perubahan Koan beng itu Tan Liong bukan saja
merasa girang, tapi juga sangat kagum akan keberaniannya.
Ia berkata sambil tersenyum,
"Nanti setelah aku berjumpa dengan Naga Merah, aku baru
bawa kau mencari padanya. "
"Siawtee memang pikir hendak ajak saudara Tan turut
bersama-sama, kalau begitu inilah yang paling baik, atas
budimu ini lebih dulu siauwtee ucapkan banyak-banyak terima
kasih. "
"Apa saudara Koan ingin berbuat sesuatu untuk kebaikan
dunia Kangouw? "
"Koan Beng ada seorang yang sudah cacat namanya, mana
ada suka muncul didunia Kang-zsouw lagi? Asal aku dapat
berjumpa dengan Cu Lian, aku lantas akan mengasingkan diri
ketempat suci dan tidak akan unjukkan diri kedunia Kangzsouw untuk selama-lamanya. "
"Saudara Koan Beng hendak pergi ke Thian seng hwee
atau tidak? "
"Tidak. "
"Apa saudara Koan tahu bahwa Thian seng hwee pada hari
hari belakangan ini bermaksud hendak menguasai dunia Kangzsouw dan menelan partai rimba persilatan lainnya? "
"Ya, mengenai itu sudah kuketahui. "
"Kau tokh sudah bertekad hendak menjadi orang baru,
seharusnya melakukan sesuatu untuk memperbaiki namamu
agar orang lain dapat mengerti, Jika kau suka aku ingin minta
tolong satu hal darimu. "
"Apa kau tidak mempunyai dendam terhadap perbuatanku
dulu? "Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tidak. Cu Lian membutuhkan kau, jika kau tidak
mempunyai tanggapan keliru terhadap hubunganku dengan
Cu Lian, aku sudah merasa puas. "
Koan Beng berkata dengan air mata belinang-linang,
"Saudara Tan benar-benar seorang luar biasa dalam kolong
langit ini kecuali kau barangkali tidak ada orang yang dapat
mengerti diriku entah bagaimana Koan Beng harus membalas
budimu .... " berkata sampai disitu ia sudah menangis tersedusedu.
Tan Liong lalu berkata sambil menepuk pundaknya.
Saudara Koan Beng tak usah berduka. Mulai hari ini dan untuk
selanjutnya biarlah kita bergandengan tangan bekerja
bersama-sama untuk menegakkan keadilan didunia Kangzsouw, bagaimana pendapatmu? "
"Jikalau saudara Tan memerlukan sekalipun harus terjun
kalautan api aku Koan Beng juga tidak akan menolak untuk
membalas kebaikan hatimu. "
Bari habis ucapannya, dibelakangnya tiba-tiba terdengar
suara orang berkata,
"Bocah, kau dapat menyadari kesalahanmu dan bertekad
hendak menjadi orang baru benar-benar patut dihargai.
Tampaknya ini ada satu titik terang bagi orang-orang dari
golongan kebenaran."
Tatkala Tan Liong berpaling entah sejak kapan Lam kek
Sian ong sudah berdiri disitu. Dalam girangnya ia lantas
menyambut,
"Locinpwee, tidak mengira kau kembali berada disini entah
ada keperluan apa? "
"Mangkok ajaib yang kau berikan padaku aku masih belum
mampu memahami pelajaran ilmu silat yang tertera diatas
mangkok itu. Hiat im cu berkata ia sendiri tak mengerti
rasanya bukanlah bohong. Kalau begitu tampaknya senjataTiraikasih Website http://kangzusi.com/
bangkai berapinya Tok gan Lo koay benar-benar akan malang
melintang didunia Kang-zsouw. " berkata orang itu sambil
menghela napas.
"Apa benar sudah tidak ada orang lagi yang sanggup
memahami pelajaran ilmu yang terdapat diatas mangkok ajaib
itu? "
"Tidak, kecuali satu orang .... " berkata Lam kek Sian ong
sambil geleng-geleng kepala. "
"Siapa? "
"Bu jie Thian sie"
"Bu jie Thian sie? " Tan Liong balas menanya dengan
kaget.
"Ya, asal dapat mencari Bu jie Thian sie mungkin ia dapat
memahami, tapi orang itu kini tidak tahu dimana jejaknya,
barangkali sukar ditemukannya. "
Tan Liong coba mengingat-ingat ia seperti pernah dengar
nama itu akhirnya ia ingat bahwa orang itu ia pernah
berjumpa dilembah Hong hwee kok didalam barisan batu
ajaib.
Ia mengawasi Lam kek Sian ong dengan perasaan sangsi
kemudian ia menanya,
"Benarkah orang itu dapat memahami? "
"Orang itu mempunyai kecerdasan otak luar biasa, tidak
perduli soal yang bagaimana sulitnya ia senantiasa dapat
memecahkannya sehingga dapat nama julukan Bu jie Thian
sie yang berarti surat dari langit tanpa tulisan. Kecuali dia
didalam kolong langit ini barang kali sudah tidak ada orang
lagi yang mampu memahami ilmu silat yang terdapat diatas
mangkok ajaib itu. Tapi orang itu sudah lama menghilang dari
dunia Kangouw dimana jejaknya sekarang sesungguhnya tidak
mudah dicari. "Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tapi aku tahu dimana dia berada. "
Lam kek Sian ong terperanjat, dengan cepat ia menanya,
"Apa kau kata? "
"Kataku, aku tahu dimana dia sekarang berada. " jawabnya
Tan Liong sambil tersenyum.
"Apa ucapanmu ini benar? "
"Tidak salah, aku sudah pernah lihat orang itu. "
"Dimana? "
"Dilembah Hong hwee kok. "
Lam kek Sian ong tampak tercengang.
"Mengapa ia bisa berada didalam lembah Hong hwee kok?
Apa ia bersekutu dengan Hiat im cu? "
Tan Liong gelengkan kepala.
"Dia tidak bersekutu dengan Hiat im cu melainkan dikurung
didalam barisan batu ajaib oleh Hiat im cu sehingga ia tidak
bisa keluar. "
"Dia terkurung di dalam barisan batu hingga tidak bisa
keluar? "
"Benar. "
"Mungkin kau keliru, Bu jie Thian sie ada seorang tokoh
luar biasa, jangan kata cuma barisan batu yang tidak berarti
saja, sekalipun barisan Bi hun tin yang terkenal paling lihay
juga tidak mampu mengurung dia. "
"Tentang itu aku tidak berani jamin cuma ia telah
memberitahukan kepadaku bahwa dia adalah Bu jie Thian sie.
Ia kata bahwa barisan batu itu adalah satu barisan dari jaman
purbakala yang sudah lama lenyap dari muka bumi, karena
kokohnya barisan itu ia tidak bisa keluar dari situ. "
"Kau kata barisan itu sangat kokoh? "Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Benar. "
Lam kek Sian ong bergidik, walaupun ia ada satu orang luar
biasa pada waktu itu juga tidak bisa tahu entah barisan apa
itu?

Naga Merah Hiat Liong Toan Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Ya, dia tidak mampu memecahkan barisan itu ia kata
bahwa di dalam barisan itu ia sudah berdiam lima tahun
lamanya. "
Lam kek Sian ong setelah berpikir sejenak lalu berkata,
"Kita harus berusaha untuk menolong keluar orang itu dari
dalam barisan batu aneh itu supaya ia dapat memahami
kepandaian ilmu silat yang tertulis diatas mangkok ajaib itu
tapi ia sendiri tidak mampu memecahkan barisan batu itu ,,,,
hingga .... soal ini merupakan satu soal yang amat sulit. "
-o0o0dw0o0oJILID KE : 33
"Barisan batu yang diciptakan oleh Hiat im cu itu
sesungguhnya memang hebat sekali, aku pernah masuk
kedalam barisan itu kalau bukan wanita cantik baju merah itu
mungkin aku sendiri juga terkurung di dalamnya jika dengan
demikian halnya mungkin benar sudah tidak ada orang yang
memecahkan barisan itu. "
Lam kek Sian ong bepikir keras sikapnya tampak sangat
gelisah Tan Liong dan Koan Beng mengawasi dengan tanpa
banyak bicara.
Tiba-tiba orang tua itu unjukkan sikap girang dari mulutnya
meluncur perkataan, "Ya, aku ingat." tapi setelah itu kembali
diam.
"Locianpwee, ingat apa? "tanya Tan Liong heran.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku ingat seseorang, tapi dia sudah tidak ada di dunia
Kangouw lagi. "
"Siapa? "
"Orang itu juga merupakan salah satu orang gaib yang
mempunyai kepandaian luar biasa, terutama terhadap segala
ilmu tin (barisan). Pengertiannya dalam sekali, kalau bisa
menemukan orang itu, kita tidak usah kawatir tidak mampu
memecahkan barisan batu itu. "
"Siapa dia? "
"Orang itu dapat nama julukan Sin kie cu"
Koan Beng dan Tan Liong lantas nyeletuk berbareng,
"Sin kie cu? "
Lam kek Sian ong anggukkan kepala dan menjawab,
"Benar, orang itu mendapat nama julukan Sin kie cu, tapi
dimana tempat kediamannya aku tidak tahu. "
Koan Beng kembali nyeletuk,
"Aku tahu dimana dia berada. "
Ucapan Koan Beng itu mengejutkan Lam kek Sian ong dan
Tan Liong.
"Kau tahu tempat kediamannya orang itu? " Demikian Lam
kek Sian ong menanya.
"Betul. "
"Dimana? "
"Didalam sebuah goa dibawah kaki gunung Ciong lam san."
"Kalau begitu baik sekali tidak disangka kau bocah setelah
memperbaiki kelakuanmu pertama sekali telah melakukan
pekerjaan besar, benar-benar sangat menggembirakan. "Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku cuma mengetahui tempat tinggalnya orang tua itu,
apa itu merupakan satu pekerjaan besar?" Koan Beng balas
menanya dengan muka merah.
"Kalau diwaktu dulu apa kau sudi memberitahukan kepada
kita tentang tempat tinggalnya orang itu? "
Perkataan Lam kek Sian ong itu membuat merah muka
Koan Beng, lama tidak bisa membuka mulut.
"Baiklah, sekarang kita harus tolong membebaskan Naga
Merah dulu, kemudian bersama-sama mencari Sin kie cu.
Setelah itu kita pergi ke lembah Hong hwee kok untuk
menolong Bun jie Thian sie, mungkin akan terjadi suatu
pertarungan sengit." Berkata Lam kek Sian ong.
Bertiga lalu masuk kelembah Pek kut gam, sebentar saja
sudah tiba digoa dimana ada terkurung dirinya Naga Merah.
Lam kek Sian ong lalu memberi isyarat kepada Tan Liong,
pemuda itu anggukkan kepala dan berjalan kemulut goa.
Berjalan beberapa tindak agaknya ingat sesuatu, ia lalu
balikkan badannya menuju ketempat dimana sepuluh hari
berselang pernah buang air kecil. Dengan kakinya ia
mengorek tanah, dimana ia telah mendapatkan kunci yang
sudah tertimbun tanah.
Ia ambil anak kunci itu dan dibandingkan dengan anak
kunci yang diberikan oleh Lam kek sian ong, ternyata ada
serupa, hanya giginya yang agak berbeda, tapi kalau tidak
diperiksa dengan teliti orang tidak dapat membedakan yang
mana yang palsu dan yang mana yang asli.
Tan Liong simpan anak kunci yang palsu kedalam sakunya,
ia berjalan lagi kemulut goa. Dari dalam segera terdengar
suara Naga Merah.
"Ciang bun jin, kau datang lagi? "
"Tidak salah Locianpwee, aku datang untuk menolong kau."Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Naga Merah tongolkan kepalanya kemulut goa seraya
berkata,
"Kalian datang bersama siapa? Apa tiga orang? "
"Benar, Lam kek siang ong juga datang. "
Ketika didengar disebutnya nama Lam kek Sian ong, wajah
Naga merah berubah seketika dengan cepat lantas menegur,
"Dia dimana? "
Tan Liong tahu bahwa Naga Merah itu sudah marah. Tapi
ia hanya tersenyum dan mengeluarkan anak kuncinya serta
membuka pintu batu yang dikunci rapat. Tatkala pintu terbuka
dengan cepat Naga Merah melompat keluar.
Hampir dua puluh tahun lamanya ia terkurung dalam goa
itu, maka begitu lekas mendapatkan kembali
kemerdekaannya, bagiamana ia tidak kegirangan?
Begitu berada diluar goa, ia lantas ketawa terbahak-bahak,
hingga lama menggema di sekitar lembah yang sunyi itu.
Sesosok bayangan orang, cepat luar biasa meluncur
kesamping Naga Merah seraya berkata,
"Naga Merah kenapa kau ketawa? "
Naga Merah hentikan ketawanya, ketika melihat Lam kek
Sian ong, wajahnya lantas berubah. dengan mata beringas ia
membentak,
"Lam kek Sian ong, Naga Merah telah kau sekap hampir
duapuluh tahun. dendam sakit hati ini bukanlah ringan, maka
kalau aku tidak mampu cincang dirimu, aku bersumpah tak
mau jadi orang.
Baru ditutup mulutnya, tangannya sudah melancarkan
serangan kearah dada Lam kek Sian ong.
Gerakan mendadak yang dilakukan oleh Naga Merah itu
benar-benar luar biasa hebatnya bukan saja mengejutkan TanTiraikasih Website http://kangzusi.com/
Liong, sekalipun Lam kek Sian ong sendiri juga diam-diam
merasa kaget.
Karena ia tidak bermaksud jahat terhadap Naga Merah,
maka dengan gerak tipunya yang dinamakan Bidadari terbang
diatas awan, dengan bagus sekali ia mengelakkan serangan
Naga Merah yang amat dahsyat itu.
Tapi Naga Merah sudah merangsek lagi sambil berseru,
"Tua bangka she Ong, sekali lagi coba pukulanku ini. "
Sebelum Lam kek Sian ong berdiri tegak serangan kedua
Naga Merah sudah tiba.
Serangan kedua itu dirasakan oleh Lam kek Sian ong jauh
lebih hebat dari serangan yang pertama, bukan kepalang
kagetnya Lam kek Sian ong, ia sungguh tidak mengira bahwa
selama hampir dua puluh tahun berada di dalam goa,
kepandaian Naga Merah ternyata melampaui kepandaiannya
sendiri.
Karena sudah tidak keburu menyingkir, maka ia berlaku
untung-untungan, badannya melesat tinggi ke atas ....
Gerakan Lam kek Sian ong itu sudah cukup gesit dan
hebat, tapi Naga Merah ternyata lebih cepat, hampir
berbarengan dengan saat itu, terdengar pula bentakannya.
"Sambutlah pukulanku yang ketiga! "
Kembali ia melancarkan serangannya yang cepat dan
hebat.
Tiga serangan yang dilancarkan saling menyusul dengan
kecepatan bagaikan kilat itu hampir membuat Lam kek Sian
ong tidak dapat bernapas. ....
Oleh karenanya, maka tidak ada jalan kain baginya,
terpaksa ia berlaku nekad dengan mengeluarkan serangan
pembalasan dari tangan kirinya.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sebentar kemudian terdengar suara menggelegar lalu
disusul oleh sesosok bayangan orang yang terpental sejauh
satu tombak dan hampir rubuh ditanah.
Bayangan orang itu bukan lain dari pada Lam kek Sian ong
yang terpental oleh serangan Naga Merah. Tapi Naga Merah
sendiri juga terpental mundur sampai lima langkah baru bisa
berdiri tegak.
Semua itu berlangsung hanya dalam waktu yang sangat
singkat, hingga orang tidak tahu gerak tipu apa yang
digunakan oleh kedua belah pihak.
"Ong Kim San, namanya menggemparkan dunia Kangzsouw dan menjadi orang terkuat dalam masanya, benarbenar bukan cuma nama kosong belaka. " Demikian berkata
Naga Merah smbil ketawa dingin.
"Tidak kusangka kau Naga Merah yang sudah kusekap
hampir dua puluh tahun dalam goa masih ada mempunyai
kepandaian demikian tinggi, apa kau tidak mengucapkan
terima kasih padaku? " berkata Lam kek Sian ong sambil
tersenyum, sedikitpun tidak mengucapkan gusar.
Kesabarannya orang tua itu sesungguhnya melebihi manusia
biasa.
"Tidak kusangka hampir dua puluh tahun aku melatih ilmu
kepandaianku dengan tekun ternyata masih belum mampu
menangkan kau dalam tiga jurus pukulan, maka untuk
selanjutnya rekening ini aku hapus saja! " katanya Naga
Merah sambil menghela napas.
"Apa? Kau tidak akan melanjutkan pertempuran lagi? "
Tanya Lam kek Sian ong heran.
"Aku sudah bersumpah kepada diriku sendiri, kalau dalam
tiga jurus aku tidak bisa menangkan kau, aku tidak akan
membikin repot kau lagi. " Jawabnya Naga Merah sambil
geleng kepala.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Apa tadinya kau anggap dalam tiga jurus bisa menangkan
aku? "
"Ya, dalam waktu hampir duapuluh tahun itu aku hanya
meyakinkan dan melatih tiga jurus ilmu silat itu kecuali kau
barangkali sudah tidak ada orang lagi yang mampu
menyambuti seranganku ini. "
"Barusan kalau kau cecar dengan seranganmu lagi,
mungkin aku lantas mampus setidak-tidaknya juga akan
terluka parah. "
"Tapi aku sudah bersumpah cuma mengeluarkan tiga
serangan. Kalau tidak karena sumpahku itu, siang-siang
niscaya kau sudah menggeletak menjadi bangkai."
"Kalau begitu marilah kita sekarang berdamai! " kata Lam
kek Sian ong sambil ketawa terbahak-bahak.
Naga Merah cuma perdengarkan suara dari hidung. Tan
Liong segera menghampiri dan berkata kepadanya,
"Locianpwee, kau juga tidak perlu marah. Ong locianpwee
ini datang kemari bersama aku, maksudnya justeru hendak
membebaskan kau, terhadap kau sedikitpun tidak akan
membikin celaka. "
"Tua Bangka she Ong ini sudah mengurung aku hampir dua
puluh tahun lamanya, dendam sakit ini tidak boleh tidak harus
dibikin perhitungan. "
Lam kek Sian ong menghampiri Naga Merah dan berkata
padanya sambil tersenyum.
"Naga Merah, lohu dulu dengan menggunakan tipu
muslihat mengurung kau dalam gua ini kala itu aku pernah
berkata padamu asal kau bisa menyadari kesalahanmu dan
menyesali atas perbuatanmu, aku akan membebaskan kau.
Selain daripada itu aku tahu kau ada meyakinkan dan melatih
semacam ilmu silat luar biasa, maka dengan tersekap kauTiraikasih Website http://kangzusi.com/
dalam goa itu, kau dapat melatih dengan hati tenang, tanpa
ada gangguan soal asmara. "
"Menurut kata-kata dari perkataanmu ini jadi kau tua
bangka she Ong ada seorang baik? "
"Aku tidak berani berkata demikian, cuma kau mendapat
hasil seperti hari ini seharusnya mengucapkan terima kasih
padaku atau tidak? "
Naga Merah menjawab sambil ketawa dingin,
"Terima kasih kentut, aku sesungguhnya ingin pukul kau
tiga kali lagi. "
Lam kek Sian ong lalu berkata dengan sikap sungguhsungguh,
"Naga Merah, kau disekap dalam goa ini, disebabkan
perbuatanmu dulu-dulu yang telah membunuh banyak jiwa
sesama manusia serta melakukan hal-hal yang bertentangan
dengan hukum Tuhan. Hari ini kau telah bebas, apa kau ingin
melakukan sesuatu untuk kebaikan dan keadilan bagi rimba
persilatan atau ingin melanjutkan perbuatanmu yang seperti
dulu-dulu? "
Selagi Naga Merah hendak menjawab sudah didahului oleh
Tan Liong.
"Ong Locianpwee, dia tidak akan seperti dulu-dulu lagi
sebab ia hendak mencari Hiat hun Koay po. "
Mendengar disebutnya nama Hiat hun Koay po, wajah Naga
Merah berubah seketika.
"Dimana dia sekarang berada? " demikian tanyanya.
"Sekarang kau barangkali tidak mudah lagi untuk
menemukan padanya," berkata Lam kek Sian ong sambil
tersenyum.
"Kenapa? "Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Sebab dia sudah gabungkan diri dengan Thian seng hwee,
bahkan ada Tok gan Lo koay dan Hiat im cu yang
melindunginya maka kalau kau hendak mencari padanya
untuk mmbuat perhitungan itu bukanlah soal mudah. "
"Apa ia berkomplot dengan Tok gan Lo koay dan Hiat im
cu? "
"Benar. "
Lam kek Sian ong lalu memberitahukan padanya apa yang
telah terjadi didunia Kang-zsouw selama hampir dua puluh
tahun ini.
Naga Merah mendengar dengan mulut menganga terutama
ketika mendengar tentang senjata Tok gan Lo koay yang
berupa bangkai berapi itu, diam-diam ia juga bergidik.
"Apa bangkai berapi sudah muncul? "
"Maka itu bencana sudah diambang pintu, kekuatan


Naga Merah Hiat Liong Toan Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

bangkai berapi itu tiada seorangpun yang dapat menaklukkan.
Kau Naga Merah hari ini muncul lagi didunia Kang-zsouw
sedikit banyak akan turut memikul beban berat ini. "
"Kalau memang benar begitu aku si Naga Merah terpaksa
bersahabat dulu dengan kau si tua bangka ini. Cuma sekali
aku tegaskan ini karena terpaksa. " Ia berdiam sejenak lalu
berkata pula,
"Apakah Hiat im cu juga sudah ambil bagian pertikaian ini?"
"Tentang ini aku tidak berani memastikan cuma
kemungkinannya memang ada. "
"Kalau begitu apa yang harus kita lakukan lebih dulu? "
"Mencari Bu jie Thian sie. "
"Benar, asal dapatkan orang itu barulah dapat memahami
pelajaran ilmu silat peninggalan si pengemis sakti pada dua
ratus tahun berselang yang ia tulis diatas mangkok aneh. "Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Orang itu sekarang ada dimana? " tanyanya si Naga
Merah.
"Didalam lembah Hong hwwe kok. "
"Lembah Honghwee kok? Apa ia tinggal bersama Hiat im
cu? "
"Tidak, ia terkurung dalam barisan batu ajaib yang
diciptakan olah Hiat im cu. Sekarang kita harus mencari Sin kie
cu. "
"Sin kie cu? Apa si tua bangka itu masih belum mampus? "
"Belum. Kabarnya kau si Naga Merah hubungannya dengan
dia erat sekali bukankah kau dulu pernah menolong jiwanya? "
"Betul, betul, ia sekarang berada dimana? Asal aku pergi
apa ia berani tidak keluar untuk menemui aku? "
Ia ketawa puas, sebentar saja ia sudah pulih kembali pada
sifatnya yang periang seperti pada dua puluh tahun berselang.
"Kalau begitu kita andalkan kau Naga Merah seluruhnya,
sekarang kita boleh segera berangkat untuk mencari padanya.
Koan Beng sendiri akan mengantar kalian dan aku sendiri akan
pergi ke lembah Mo jin kok untuk mencari Kiu cie Sian kow.
Tan Liong terperanjat ia lalu bertanya?
"Mencari Kiu cie Sian kow? "
"Benar. "
Tan Liong tiba-tiba ingat teka teki mengenai dirinya
diberitahukan oleh Im yang Ie su maka ia lantas menanya
kepada Naga Merah.
"Locianpwee, aku ingin menanyakan sesuatu hal kepadamu
apa locianpwee tahu hubungannya antara ayahku Tan Chiang
Bin ibuku Cui hwa Sian cu dan Say siong go? "Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pertanyaan itu membuat kaget Naga merah, ia lantas
menanya.
"Apa Tan Chiang Bin itu ada ayahmu? "
"Benar. "
"Cui hwa Sian cu itu ibumu? "
"Mungkin ya, aku sendiri tidak jelas. "
Naga Merah berpikir sejenak, lalu berkata pula,
"Kalau kau tidak menanyakan soal ini hampir aku lupa,
bukankah ayahmu telah kabur bersama Siao hun lie Chie Bun
bun dan meninggalkan Cui hwa Sian cu begitu saja? "
"Benar. "
"Tentang ini, aku pernah dengar dari Kiu cie Sian kow, tapi
bagaimana keadaan sebenarnya, aku sendiri juga tidak jelas.
Sebetulnya aku bukan dilahirkan oleh Cui hwa Sian cu, apakah
dilahirkan oleh Say siong go? "
"Juga bukan. "
Mendengar itu Tan Liong semakin heran,
"Kalau begitu aku ini dilahirkan oleh siapa? "
"Hal ini hanya Tan Ciang Bin sendiri yang tahu, sebab
kecuali Cui hwa Sian cu dan Say Siong go, dalam hal ini masih
tersangkut dirinya wanita aneh".
"Seorang wanita aneh? "
"Ya, seorang wanita aneh yang amat cantik dan gemar
berpakaian warna merah. "
Mendengar itu, Tan Liong seperti disambar geledek,
dengan cepat ia lantas memotong,
"Wanita cantik baju merah? "Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ya, wanita cantik baju merah. Ia sekarang mungkin sudah
tua, itu ada persoalan yang terjadi pada beberapa puluh tahun
berselang tapi bagaimana keadaan yang sebenarnya aku
sendiri juga kurang jelas, tanya saja kepada Kiu cie Sian kow."
Tan Liong kembali terbenam dalam kebingungan sebab
dengan tidak diduga-duga ia dengar pula tentang wanita
cantik baju merah tapi mengenai asal usul dirinya sendiri
masih tetap merupakan satu teka teki besar.
Ia bukan dilahirkan oleh Cui hwa Sian cu, juga bukan
anaknya Say siong go, kalau begitu siapakah ibunya? "
"Apa benar Locianpwee sedikitpun tidak tahu? " demikian ia
bertanya pula.
"Tidak tahu, hanya ayahmu Tan Chiang Bin yang
mengetahui. "
Tan Liong tak berdaya, ia tahu ditanya lagi juga sia-sia
saja, maka ia lantas bekata kepada Lam kek Sian ong,
"Locianpwee, apa kau hendak mencari Kiu cie Sian kow? "
"Benar. "
"Bukankah Locianpwee sudah berjanji hendak membantu
aku membunuh wanita baju merah? "
Lam kek Sian ong mengiyakan ia seolah-olah ingat sesuatu,
seketika itu ia lantas berkata sambil tersenyum, "Aku dengar
dari Im yang Ie su, kekuatanmu yang timbul dari lima biji
buah Leng ci yang usianya sudah lebih dari ribuan tahun
masih bermasalah? "
"Benar. Menurut keterangan Im yang ie su kekuatan yang
timbul dari lima biji buah Leng ci itu, telah tertimbun ditengahtengah antara Thian tee cie kiauw. Jika dapat ditembus, itu
akan merupakan kekuatan yang seimbang dengan kekuatan
dari latihan seratus tahun lebih. "Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ya, kalau begitu aku hendak bikin tembus kekuatan yang
tertimbun itu, agar mengalir kedalam Cit seng Ceng meh,
sehingga menjadi sangat berguna bagimu. Cuma dengan
kekuatanku seorang diri saja, aku masih belum mampu, meski
kekuatanku sendiri lebih dari seratus tahun, juga masih belum
mampu. "
"Dan bagaimana kau hendak membantuku.? "
"Inilah aku terpaksa harus minta bantuan si Naga Merah. "
"Bagaimana caranya untuk membantu? " tanya Naga
Merah.
"Dengan kekuatan tenaga murnimu kau salurkan kedalam
tubuhku, untuk menambah kekuatanku. Dengan kekuatan kita
berdua yang tergabung menjadi satu, sedikitnya tentu berarti
kekuatan latihan dari dua ratus tahun keatas, dengan
demikian dapatlah kita mendorong kekuatan Tan Liong yang
tertimbun disatu pojok itu. "
"Jika kekuatan yang tertimbun itu sudah ditembus, maka
aku pasti dapat melawan wanita cantik baju merah .... ?"
tanya Tan Liong.
"Jangan kata wanita baju merah itu, sekalipun semua orang
kuat yang ada pada masa kini juga tidak akan sanggup
menerima pukulanmu. "
"Kalau Locianpwee dapat membantu aku dalam hal ini,
entah bagaimana aku harus menyatakan terima kasihku pada
Locianpwee, "
"Terima kasih apa, cuma kau sekali-kali tidak boleh
gunakan kekuatanmu ini dalam hal yang tidak benar, sehingga
mengecewakan pengharapanku dan bantuan Naga Merah
yang diberikan padamu. "
"Boanpwee akan ingat pesan yang sangat berharga ini. "Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Lam kek Sian ong tidak banyak bicara lagi, ia perintahkan
Tan Liong duduk bersila, setelah itu ia lalu memusatkan
kekuatan tenaga dalamnya kedalam telapak tangannya
dengan dibantu oleh kekuatan tenaga dalam Naga Merah, ia
salurkan masuk ke dalam tubuh Tan Liong.
Hawa panas luar biasa mengalir ke dalam tubuh Tan Liong,
hingga ia merasakan panas sekujur badannya dan pikirannya
mulai kabur.
Entah berapa lama telah berlangsung ketika ia tersadar dan
membuka matanya ia telah dapatkan Lam kek Sian ong dan
Naga Merah duduk bersila sambil mengatur pernapasannya.
Perlahan-lahan Tan Liong bangkit, ia merasa sangat terharu
hingga air matanya mengalir keluar. Ia hanya mengawasi saja
kepada kedua orang tua itu, tidak tahu apa yang harus dibuat.
Selesai mengatur pernapasannya, Lam kek Sian ong
membuka mata lalu berkata kepada Tan Liong sambil ketawa
hambar.
"Tan Liong, mengapa kau berduka, seharusnya kau merasa
girang karena kau sekarang sudah menjadi seorang terkuat
dalam kalangan Kangouw. "
"Locianpwee, aku tidak tahu bagaimana harus membalas
budimu ini? "
"Asal kau tidak melupakan maksud dan tujuanku untuk
membantu kau dan untuk kau menyempurnakan kekuatan
tenaga dalammu ini sudah cukup."
Saat itu Naga Merah juga sudah selesai dalam usahanya
untuk memulihkan kekuatannya, maka Lam kek Sian ong
lantas berkata,
"Sekarang aku harus pergi, tujuh hari kemudian kita
berjumpa lagi dilembah Hong hwee kok. "Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sehabis itu ia lantas berlalu dan sebenatar sudah
menghilang dari depan mata.
Sedang Naga Merah bersama Tan Liong dan Koan Beng
melakukan perjalanan ke gunung Ciong lam san. Pada hari itu
juga Koan Beng telah ajak dua orang itu ke dalam goa di
mana dulu ia telah dipukul jatuh ke dalam jurang oleh Tan
Liong.
Betul seperti apa yang dikatakan oleh Koan Beng kepada
Tan Liong, terpisah kira-kira tiga tombak diatas tanah di
tebing tinggi itu ada terdapat tumbuhan pohon rotan yang
menyerupai sarang laba-laba. Oleh karena jatuhnya Koan
Beng persis di atas pohon rotan itu maka tak sampai binasa.
Tiga orang itu ketika tiba diluar goa, dari dalam segera
terdengar suara orang tua,
"Tak disangka hari ini di bawah tebing Pek hwa gam ini bisa
Bende Mataram 45 Pendekar Rajawali Sakti 107 Titisan Anak Setan Api Di Bukit Menoreh 8

Cari Blog Ini