Lonceng Merenggut Arwah Karya Hie Lan Lan Bagian 2
Ho. Lama sosok tubuh yang terbongkok-bongkok itu berdiri didekat tubuh Ho Ho yang tengah
menggeletak pingsan itu, dan terdengar dia menghela napas sambil mengawasi Ho Ho.
Ho Ho membuka kelopak matanya perlahan-lahan, dirasakan dadanya sakit luar biasa. Ketika
dia melihat sekelilingnya dia jadi kaget sekali, karena dia memperoleh kenyataan dirinya berada
di dalam sebuah ruangan. Biarpun ruangan ini tidak besar dan hanya terdiri dari benda-benda
yang keseluruhannya terbuat dari kayu, namun bersih.
Dengan cepat Ho Ho berusaha untuk bangun duduk, namun dadanya sakit sekali sehingga dia
jadi tidak berhasil duduk dan malah telah mengeluarkan suara rintihan kecil sambil rebah
kembali.
?Hehehehehehe . kau sudah tersadar, bocah sinting !" Ho Ho dikejutkan oleh suara itu. Cepatcepat bocah ini telah menoleh kearah kanannya, dan dia melihat ada seseorang yang berdiri
didekat tepi pembaringan tengah mengawasi dirinya. Namun waktu Ho Ho bisa menegasi memandang wajah orang yang berdiri disampingnya itu hatinya tercekat kaget setengah mati,
bocah ini sampai mengeluarkan seruan agak keras.
?Hehehehe..jangan takut bocah !" kata orang itu dengan suara yang parau. ?Wajah dan
keadaan tubuhku memang buruk sekali.hehehehe..tetapi aku telah melihat, kau mempunyai
bahan-bahan yang mujijat didalam dirimu, kau mempunyai tulang yang bagus dan bakat yang
luar biasa baiknya.!"
Ho Ho tidak menyahuti, karena dia memang tidak bisa menyahuti saking kaget dan kesimanyaTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
34 melihat keadaan orang itu.
Orang yang berdiri disisi pembaringan itu ternyata seorang yang mempunyai muka aneh sekali,
dia berpakaian seperti seorang lelaki, tetapi mukanya rusak sekali menyebabkan orang tidak bisa
mengetahui apakah dia ini seorang perempuan atau seorang lelaki, sebab rambutnya juga telah
terurai begitu panjang. Mata kanannya tampak picak, hidungnya sempoak, mulutnya suwing
tertarik keatas, tidak mempunyai sepasang alis, jidatnya lebar, tampaknnya muka orang ini
seperti pernah terkena oleh sambaran api dan terbakar, yang menyeramkan sekali. Tubuhnya
juga bongkok, dia berdiri di sisi pembaringan dengan menunjukkan tangan kanannya pada tepi
pembaringan tersebut.
Itulah yang menyebabkan Ho Ho jadi memandang ngeri dan bulu tengkuknya jadi meremang
berdiri.
?Siapa namamu, nak?" tegur orang itu kemudian dengan suara yang tetap parau waktu dia
melihat Ho Ho hanya berdiam diri saja.
Ketika itu Ho Ho sedang teringat bahwa orang ini tentunya yang tadi telah berulang kali
menyerang dia dengan serangan-serangan tenaga aneh itu. Dengan sendirinya darah Ho Ho jadi
meluap, dia mendongkol sekali.
?Tidak tahu !" sahut Ho Ho dengan ketus. ?Aku tidak mempunyai nama !"
?Hehehe.luar biasa ! Luar biasa ! Tampaknya kau bisa menaruh dendam kepadaku !
Hmm.seumur hidupku belum pernah ada seorang jagoan didalam kalangan rimba persilatan
yang berani bersikap demikian kepadaku !"
?Maka dari itu, hari ini kau baru bisa melihatnya, ada orang yang bisa mendongkol dan marah
kalau dirinya tidak bersalah tetapi diperlakukan begitu kasar dan main serang dan gebuk
belaka!" sahut Ho Ho dengan mendongkol.
?Heheheheheh." orang itu tertawa dengan suara yang parau dan menyeramkan waktu
mendengar perkataan Ho Ho.
?Apa yang 'hehehehehe' segala ?" tegur Ho Ho tambah mendongkol.
?Tidak apa apaaku cuma merasa lucu saja bahwa hari ini aku bisa menghadapi kejadian aneh
seperti ini !" sahut orang aneh yang mempunyai muka menyeramkan itu.
?Apa yang aneh ?!" kata Ho Ho tambah mendongkol. ?Aku sendiri juga jadi heran, mengapa
hari ini aku bisa bertemu dengan manusia yang mempunyai muka aneh sekali !?
?Kurang ajar!" bentak orang bermuka jelek tersebut dengan gusar waktu dia mendengar
perkataan Ho Ho. ?Mulutmu ternyata jahat sekali, bocah sinting !"
?Aku yang sinting atau kau yang sinting ?" balik tanya Ho Ho. ?Aku telah datang kemari secara
baik-baik dan ingin berteduh sebentar dari serangan hujan salju tetapi kau malah tanpa
juntrungannya dan tanpa banyak tanya telah menyerang dan menyiksa diriku dengan ilmu
silumanmu itu!"
Disanggapi begitu, orang bermuka jelek dan bongkok tubuhnya itu jadi melengak, tetapi ketika
dia tersadar, murkanya bukan main, tubuhnya yang bongkok itu jadi gemetaran.
?Hmmmm.mulutmu, terlalu kurang ajar bocah ! Tadi aku sengaja telah mengampuni jiwa
anjingmu ini, karena sebetulnya belum pernah aku memberikan kesempatan hidup kepada siapa
saja yang tidak kusenangi mengganggu ketenanganku. tetapi nyatanya, hmmm, kau tidak tahu
diri ! Baiklah.coba kau katakan sekarang, siapa namamu ?"TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
35 ?Tidak mau !" sahut Ho Ho dengan cepat. ?Aku tidak mau memberitahukan namaku kepada
manusia seperti kau ini !?
?Anak jadah ! Apakah kau tidak takut mampus ?!" bentak lelaki bongkok bermuka jelek tersebut
dengan marah dan mukanya yang jelek itu tambah jelek.
?Aku tidak takut !" menyahuti Ho Ho dengan ketus. ?Jangan kata hanya untuk mati saja,
sedangkan untuk mati terus hidup lagi dan mati lagi sampai tiga kali berturut-turut, aku masih
tidak takut !"
Orang bermuka jelek ini jadi melengak lagi. Dia jadi heran juga, karena adatnya sendiri memang
sudah aneh luar biasa, seluruh jago-jago didalam rimba persilatan telah menyebut dia sebagai
manusia yang paling aneh didalam Bulim, tetapi hari ini dia bisa berhadapan dengan seorang
bocah yang baru berusia sembilan tahun, tetapi mempunyai kekerasan hati dan adatnya Kukoay
(aneh) sekali. Namun, karena orang bermuka jelek ini adalah orang yang sangat ditakuti oleh
jago-jago didalam rimba persilatan, dan belum pernah menemui tandingan, yang menyebabkan
dia jadi sombong dan ugal-ugalan, maka dengan perkataan Ho Ho itu, tentu saja dia jadi murka
bukan main. Datang pula sifat kejamnya.
?Hehehehehehe. Baiklah ! Kau tadi mengatakan tidak takut untuk mati tiga kali ! Hmm, baik !
Baik ! Aku malah akan membikin kau mati sampai lima kali ! Mati, terus hidup lagi, mati, terus
hidup lagi, mati terus hidup lagi, hehehehehehe, sampai lima kali ! Sehingga sebelum lima kali,
kau mau mati tanpa bisa hidup lagi juga tidak bisa !" bengis luar biasa suara orang bermuka jelek
itu. ?Aku Peng Bin Koay Hiap (pendekar aneh bermuka dingin) Sam Tiong Gie akan
meluluskan permintaanmu.!"
?Hmm.. gelaranmu itu sebetulnya tidak cocok dengan keadaan dirimu, sebetulnya kau harus
merubah gelarmu itu !" ejek Ho Ho dengan suara yang tawar, sedikitpun dia tidak
memperlihatkan sikap takutnya.
Orang bermuka jelek itu, Peng Bin Koay-hiap jadi mendongkol sekali mendengar perkataan Ho
Ho, tetapi dia menekan perasaan mendongkolnya itu, karena perasaan ingin tahunya gelaran
apa yang akan disebut oleh Ho Ho.
?Gelaran apa yang cocok bagi diriku ?" bentaknya.
?Kukira lebih tepat kalau kau menggunakan gelaran Pay Bin Koay hiap (pendekar aneh
bermuka jelek) !"
?Bangsat ! Anak haram !" teriak Peng Bin Koay-hiap Sam Tiong Gie dengan murka, darahnya
meluap seperti menerjang ke kepala, matanya mendelik menyeramkan, dan giginya
bergemertuk. ?Kumampusi kau!"
Dan tangan kanannya diangkat kearah kepala Ho Ho untuk menghajar hancur batok kepala Ho
Ho. Tetapi Ho Ho memang seorang bocah yang luar biasa dan lalu melakukan sesuatu dengan
nekad, biarpun hatinya agak ngeri melihat muka Peng Bin Koay-hiap yang sedang dalam
keadaan murka begitu dan menyeramkan sekali, toch bocah ini tidak mau memperlihatkan
perasaan takutnya itu pada wajahnya, dia hanya memandang tenang kepada Peng Bin Koay
hiap sambil memperlihatkan seulas senyum mengejek.
Tangan Peng Bin Koay-hiap terus juga meluncur dengan kekuatan yang luar biasa, karena dia
sedang dalam keadaan murka yang bukan main, dan juga mukanya dingin bagaikan es, sama
seperti gelarannya itu, matanya mendelik besar sekali.
Namun disaat telapak tangannya itu hanya tertinggal empat atau lima dim lagi dari batok kepalaTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
36 Ho Ho, mata mereka saling bertemu, hati Peng Bin Koay-hiap entah mengapa jadi tergoncang
hebat, dilihatnya mata Ho Ho begitu bening dan bagus, juga pada mata bocah tersebut tidak
terpancar perasaan takut sedikitpun, sikapnya tenang sekali. Peng Bin Koay-hiap jadi ragu ragu,
tetapi untuk menarik pulang serangan telapak tangannya itu jelas sudah tidak keburu lagi, karena
batok kepala Ho Ho hanya terpisah empat dim saja lagi.
?Plaaaakkkk!" terdengar suara yang keras sekali.
Ho Ho masih mengawasi Pek Bin Koay hiap dengan sorot mata yang tajam dan mulut yang
mengejek.
?Hmmm. mengapa kau tidak meneruskan seranganmu untuk memecahkan kepalaku ini?" ejek
Ho Ho.
Ternyata, disaat yang gawat itu, Peng Bin Koay-hiap telah berubah pikiran, dia telah
mengolengkan telapak tangannya, dan menghantam ujung pembaringan itu sampai sembal! Ho
Ho hanya merasakan betapa keningnya itu seperti tersambar angin serangan yang tajam sekali
disaat tangan Peng Bin Koay-hiap lewat menyerempet kurang lebih hanya satu dim !
Peng Bin Koay-hiap menghela napas dengan wajah yang muram sekali.
?Sebetulnya kau memang harus mampus, tetapi.tetapi..biarlah untuk sementara waktu kau
hidup dulu !" sahut Peng Bin Koay-hiap Sam Tiong Gie dengan suara ragu-ragu.
Ho Ho tertawa dingin mengejek.
?Mengapa harus begitu?" tanyanya dengan suara yang tawar. ?Hmm.kalau memang benarbenar kau ingin membunuhku, untuk apa ditunda-tunda lagi ?"
?Hehehehehetunggulah sebentar !? kata Peng Bin Koay-hiap sambil tertawa bengis
menyeramkan. ?Lihat saja, nanti juga kau akan mengetahuidisaat itu, biarpun kau menangis,
toch tetap sudah terlambat!? dan setelah berkata begitu, Peng Bin Koay hiap telah
membalikkan tubuhnya dan dengan terbongkok-bongkok menghampiri sebuah meja diseberang
ruangan tersebut, diatas meja mana tampak menggeletak sebuah pedang. Diambilnya pedang
tersebut.
Ho Ho jadi berdebar juga hatinya, dia jadi menduga-duga apa maksud dan apa yang akan
dilakukan oleh manusia bermuka jelek dan tampaknya berhati kejam dan bengis sekali?
Sedangkan Peng Bin Koay-hiap telah mencabut keluar pedang panjang itu dari kerangkanya, dia
mengawasi pedangnya tersebut sesaat lamanya sambil memperdengarkan suara tertawa
hehehehehehe yang menyeramkan sekali.
?Pokiam (pedang mustika) yang bagus ! Hmmmmm, hari ini aku akan menghirup darah
segar!" gumam Peng Bin Koay-hiap dengan suara yang menyeramkan.
Ho Ho yang mendengar suara gumam dari manusia bermuka jelek itu segera juga dapat
menduga, tentunya Peng Bin Koay-hiap ini bermaksud menyiksa dirinya atau membunuh
dirinya dengan menggunakan pedangnya itu. Bocah ini jadi menggidik. Kalau memang Peng
Bin Koay hiap ini menggunakan pedangnya untuk lantas membunuhnya, Ho Ho memang tidak
jeri, karena dia toch akan segera mati, namun kalau memang manusia kejam ini akan
menyiksanya dulu sebelum dia mati, maka inilah hebat sekali kesudahannya ! Pasti dia akan
menderita luar biasa menjelang kematiannya dibunuh oleh manusia bermuka jelek yang
tampaknya berhati jahat !
Sedangkan Peng Bin Koay-hiap telah memutar tubuhnya, dia melangkah perlahan-lahan
menghampiri kearah pembaringan dengan muka yang menyeramkan sekali.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
37 Ho Ho rebah di pembaringan itu mengawasi kepada manusia bermuka jelek ini dengan mata
yang tidak berkedip. Hati bocah ini agak berdebar.
?Hehehehehe." Peng Bin Koay hiap telah tertawa menyeramkan, matanya mendelik,
mulutnya tampak terjungkit ke atas menyeramkan sekali, sambil mengeluarkan suara tertawa
yang menyeramkan itu tidak hentinya.
?Bocah busuk. kau memang seorang manusia keparat !" kata Peng Bin Koay-hiap dengan
suara yang menyeramkan. ?Kau tadi telah memberikan kepadaku gelaran Pay Bin Koay-hiap
(Pendekar Aneh bermuka Jelek). Hmmm, baik, gelar itu kuterima dan kuucapkan banyakbanyak terima kasih ! Cuma saja, karena aku adalah manusia sial yang bisa mempunyai muka
jelek, maka kau juga harus menemani aku, mukamu akan kubuat sejelek mungkin dengan segala
luka-luka dimukamu, misalnya saja hidungmu itu akan kupotong, mulutmu akan kusayat-sayat
tidak keruan, telingamu akan kupotong-potong menjadi potongan kecil dan juga matamu yang
sebelah kanan akan kucongkel keluar. dengan begitu, mukamu akan menjadi jelek sekali,
menemani aku menjadi manusia bermuka jelek, untuk seterusnya kau boleh memakai gelar Pay
Bin Siauw Tjut..Hahahaha" tubuh Peng Bin Koay-hiap waktu tertawa begitu, tubuhnya
sampai gemetaran. Sedangkan Pay Bin Siauw Tjut berarti Penjahat kecil bermuka jelek.
Muka Ho Ho jadi berubah pucat, hatinya tergoncang keras.
Ancaman Peng Bin Koay-hiap benar-benar hebat. Kalau memang orang bermuka jelek ini
menggunakan pedangnya untuk lantas membunuh Ho Ho, itu memang tidak begitu menjadi
persoalan, namun sekarang, nyatanya dia bermaksud ingin merusak muka Ho Ho, maka hal ini
tentu saja membuat Ho Ho jadi ketakutan.
Peng Bin Koay-hiap melihat muka Ho Ho yang berubah pucat begitu, dia jadi mengeluarkan
suara tertawanya lagi dengan keras.
?Hmmm. kau takut, bukan ?" tanyanya dengan suara mengejek.
?Tidak! Kau lakukanlah semau hatimu !? bentak Ho Ho dengan gusar. ?Tetapi kalau memang
aku masih beruntung dan bernasib baik, sehingga bisa lolos dari kematian dihari ini, biar kemana
saja aku akan mencari dan berusaha untuk membalas dendam dan sakit hati ini !"
Peng Bin Koay-hiap Sam Tiong Gie jadi terkejut dan heran, karena tadinya dia menduga pasti
Ho Ho saking ketakutannya, jadi merengek-rengek meminta-minta ampun ! Namun siapa duga,
bocah ini tabah dan keras kepala sekali !
Peng Bin Koay-hiap jadi tertegun memandangi Ho Ho sesaat lamanya. Dia tampaknya jadi
ragu-ragu.
?Benar-benar kau tidak takut mukamu kurusak menjadi jelek?" tegur Peng Bin Koay-hiap
dengan heran.
?Hmmm." Ho Ho sengaja tertawa dingin. ?Sudahlah, tidak perlu kau terlalu banyak bicara!
Kalau memang mau membunuhku, kau bunuhlah.!?
Tetapi Peng Bin Koay-hiap malah sebaliknya jadi menggelengkan kepalanya.
?Tidak! Tidak! Aku tidak ingin membunuhmu!" dia menggumam seorang diri dengan matanya
yang terpentang lebar-lebar mengawasi Ho Ho: ?Kau merupakan seorang anak yang luar biasa
sekali. kau memang benar-benar seorang bocah yang aneh dan lain kalau dibandingkan
dengan bocah-bocah yang sebaya dengan dirimu !"
Dan setelah berkata begitu, tahu-tahu tangan kanannya telah bergerak, pedang ditangannya itu
telah meluncur cepat sekali, menancap diatas penglarian ruangan tersebut, dalam sekali, danTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
38 tubuh pedang itu sampai bergoyang-goyang keras. Itulah suatu keahlian menimpuk yang luar
biasa sekali, karena selain cepat juga bertenaga sekali.
?Mengapa kau membatalkan maksudmu untuk membunuhku ?" ejek Ho Ho.
?Sudahlah! Kulihat kau mempunyai tulang yang baik dan bakat yang luar biasa sekali, maka
dari itu, kalau memang aku membunuhmu, berarti lenyaplah sebuah bibit yang luar biasa
bagusnya! Lebih baik aku mengambil kau menjadi muridku, menurunkan seluruh ilmuku, agar
kelak kau menjadi seorang jago yang luar biasa!"
?Cisss! Aku tidak mau mengambil seorang manusia jelek seperti kau, Pay Bin Koay-hiap
(pendekar aneh bermuka jelek).!" kata Ho Ho dengan cepat.
?Heh? Kau tidak mau menjadi muridku ?" tegur Peng Bin Koay hiap dengan heran.
?Benar! Kalau memang kau membatalkan maksudmu membunuhku, maka cepatlah kau
bebaskan aku! Dengan begitu, aku tidak akan mengingat dan tidak akan mendendam lagi
terhadap perlakuan kasar yang telah kau lakukan terhadap diriku! Kita boleh menjadi dua orang
bersahabat ! Namun kalau memang kau masih tidak mau cepat-cepat membebaskan diriku,
hmmm biar sampai kapan saja, aku akan tetap mengingat dendam ini.!"
Peng Bin Koay-hiap tampak jadi gusar sekali, dia sampai mengeluarkan suara tertawa dingin.
?Hmmmm, bocah yang benar-benar tidak tahu diri !? dia mengoceh. ?Baiklah, aku telah
menawarkan usul yang baik agar kau menjadi muridku, tetapi kau memang benar-benar tidak
tahu diri dan tidak berterima kasih atas kebaikanku itu! Hmmmkalau memang kau tidak
bersedia menjadi muridku, biarlah aku membunuhmu saja atau pun kurusakkan seluruh
wajahmu !" menyeramkan sekali suara Peng Bin Koay hiap.
Dan setelah berkata begitu dia mengayunkan tangannya menggampar muka Ho Ho, sehingga
bersuara nyaring sekali. ?Plakkk!" menyebabkan Ho Ho jadi menderita kesakitan yang hebat
luar biasa sekali.
Setelah itu, dengan muka yang menyeramkan sekali, Peng Bin Koay-hiap melangkah
menghampiri kearah pedangnya yang tertancap dipenglarian rumah tersebut, sekali menjejakkan
kakinya, tubuhnya telah mencelat tinggi dan dikala itulah dia telah mengulurkan tangannya
menjambret menarik pedangnya dari penglarian rumah tersebut.
Dengan cepat Peng Bin Koay hiap telah kembali ke dekat pembaringan. Mukanya masih
memperlihatkan perasaan amarah yang sangat, rupanya perasaan gusar dan mendongkolnya
masih menguasai dirinya. Bengis dan menyeramkan sekali mukanya itu.
?Hmmm.pertama-tama aku akan memotong hidungmu !" kata Peng Bin Koay hiap dengan
suara yang menyeramkan.
Ho Ho tidak bisa bergerak untuk melarikan diri ditangan jago aneh ini, yang tampaknya
sikapnya ugal-ugalan. Maka dari itu, selain hatinya tergoncang berdebar keras, Ho Ho cuma bisa
mendelik mengawasi Peng Bin Koay-hiap dengan mata yang melotot besar sekali.
Sedangkan Peng Bin Koay hiap telah menempelkan mata pedang itu pada hidung Ho Ho, lalu
perlahan-lahan dia memotongnya !
Darah seketika itu juga mengucur keluar dan dihidung Ho Ho juga sedikit demi sedikit
terpotong. Kedua bibir hidungnya itu hampir putus dan bisa digoyang-goyangkan tidak
menempel pada tempatnya semula.
Ho Ho menderita kesakitan yang luar biasa sekali, dia juga kaget, karena kalau sampai
hidungnya itu terpotong putus, bukankah untuk selanjutnya dia akan merupakan seorangTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
39 manusia tanpa hidung?
?Manusia jahat! Manusia kejam !" teriak Ho Ho dengan gugup. ?Iblis kejam yang tidak
berperikemanusiaan..aku tidak akan melupakan sakit hatiku ini !"
?Hehehehehehehe." Peng Bin Koay-hiap telah tertawa mengejek begitu saja, malah dia telah
menggerakkan pedang ditangannya itu lebih keatas memotong hidung Ho Ho lebih kedalam,
sehingga Ho Ho akhirnya karena terlalu sakit, telah berteriak: ?Aduhhhh!" dan disusul oleh
makiannya yang kalang kabut.
Sam Tiong Gie tertawa mengejek lagi, manusia bermuka jelek ini telah menahan pedangnya
Lonceng Merenggut Arwah Karya Hie Lan Lan di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
untuk tidak memotong terus hidung Ho Ho, dia mengawasi Ho Ho dengan tajam.
?Bagaimana?" tegurnya dengan bengis. ?Apakah kau mau menjadi muridku? Kalau memang
kau sudah mau menjadi muridku, maka aku masih bisa mempunyai kesempatan untuk
mengobati luka pada hidungmu itu agar jangan sampai menjadi manusia yang bercacad !"
Ho Ho tidak segera menyahuti.
Bocah ini jadi berpikir, kalau memang dia berkeras kepala dan tetap tidak mau menyerah atas
penyiksaan dirinya oleh Sam Tiong Gie; pasti untuk selanjutnya dia akan menjadi manusia yang
bercacad, karena Sam Tiong Gie yang tampaknya bengis dan kejam itu tidak akan berlaku
murah hati membatalkan maksudnya untuk memotong habis hidungnya itu !
Tetapi kalau memang Ho Ho menyerah, pasti hatinya tidak mengijinkan, karena biarpun sampai
mati, dia tidak akan menyerah kepada orang yang memperlakukan dirinya begitu kasar dan
keras. Hatinya keras sekali dan dia selalu cepat tersinggung oleh sikap kasar dari seseorang.
?Cepat kau katakan apakah kau mau menjadi muridku atau tidak ?" bentak Sam Tiong Gie
dengan suara yang bengis.
Ho Ho masih berdiam didalam kebimbangannya.
?Baiklah !" kata Sam Tiong Gie dengan kemendongkolannya yang kian bertambah.
?Kau memang merupakan seorang bocah busuk yang bodoh ! Aku akan memotong hidungmu
sampai putus dan terus akan kulanjutkan dengan mencongkel biji matamu ! Disaat itu jika kau
menyesal juga sudah tidak ada gunanya !"
Dan membarengi dengan perkataannya itu, Sam Tiong Gie menggerakkan pedangnya, dia akan
meneruskan maksudnya untuk memotong putus hidung Ho Ho.
Tentu saja Ho Ho jadi tambah gugup dan ngeri. Dia melihat, manusia bermuka jelek she Sam ini
bukan sedang main-main dengan ancamannya.
?Tunggu dulu !" teriak Ho Ho agak gugup.
Sam Tiong Gie menahan pedangnya lagi, dia memandang Ho Ho dengan tajam luar biasa.
?Kau sudah merubah pikiranmu?" tegurnya. ?Kau sudah bersedia menjadi muridku, bukan?"
Ho Ho mengkeretak giginya.
?Baiklahaku mau menjadi muridmu!" sahut Ho Ho akhirnya menyerah. ?Tetapi hari
pengangkatan antara guru dan murid akan kita laksanakan jika sakit di tubuhku ini telah sembuh
!"
Mendengar Ho Ho bersedia menjadi muridnya, wajah Sam Tiong Gie jadi berubah cerah,TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
40 biarpun diantara keburukan wajahnya itu masih terlihat kebengisan dan keadaan muka yang
menyeramkan.
?Bagus! Bagus! Ternyata kau seorang bocah yang mengerti selatan (gelagat) juga !" seru Sam
Tiong Gie girang. ?Soal hari pengangkatan antara guru dan murid secara resmi, boleh kapan
saja kita laksanakan! Yang penting, aku harus segera mengobati luka pada hidungmu dan luka
didalam dadamu akibat pukulan-pukulan tadi, supaya kau bisa selekasnya sembuh!?
Ho Ho cuma mengangguk, hatinya masih mendongkol sekali.
Sekarang dia bersedia mengangkat Sam Tiong Gie menjadi gurunya, itupun disebabkan dia
sedang berusaha mengulur waktu, agar jangan sampai mukanya kena dibikin cacad oleh
manusia kejam ini. Karena kalau sampai dia menolak terus, pasti Sam Tiong Gie akan
membuktikan ancamannya itu untuk memotong putus hidungnya! Maka dari itu, dengan
menjanjikan kepada orang she Sam itu bahwa dirinya bersedia menjadi muridnya Sam Tiong
Gie, tentu dia akan diperlakukan baik-baik, dan jika mempunyai kesempatan, si bocah akan
melarikan diri. Itulah sebabnya, dia hanya akan menunggu ketika yang baik guna melarikan diri.
Kali ini dia menyerah menuruti perkataan Sam Tiong Gie hanyalah untuk mengatur siasat saja,
sebab didalam hatinya Ho Ho sangat membenci sekali orang she Sam tersebut.
Sedangkan Sam Tiong Gie telah merogoh sakunya lalu mengeluarkan satu bungkus obat bubuk
dan memborehkannya pada luka di hidung Ho Ho.
?Didalam waktu dua atau tiga hari, hidungmu akan dapat menempel kembali seperti biasa
ditempatnya semula dan luka ini akan sembuh! Sekarang yang terpenting ialah mengobati luka
didalam dadamu akibat seranganku waktu kau akan menerobos masuk kedalam rumah ini!"
kata Sam Tiong Gie.
Ho Ho cuma mengangguk sedangkan didalam hatinya dia memaki: ?Hmmm. untung saja
hidungku belum terpotong putus oleh pedangmu! Dasar iblis keparat!" maki Ho Ho didaiam
hatinya. Namun perasaan tidak senangnya itu dia tidak berani menonjolkannya dimukanya.
Waktu itu, Sam Tiong Gie telah meraba dada kanan Ho Ho dengan menggunakan telapak
tangannya, sepasang alisnya tampak berkerut dalam-dalam, rupanya dia sedang mendengarkan
detak nadi dan jantung Ho Ho.
Kemudian tampak manusia bermuka jelek ini telah tersenyum sambil menarik pulang
tangannya.
?Aneh sekali !" dia menggerutu.
?Kenapa ?" tanya Ho Ho jadi heran melihat lagak Sam Tiong Gie.
?Aku didalam dunia persilatan terkenal sebagai iblis jahat nomor satu, dan semua orang jeri
kepadaku, pasti sudah tidak bisa ditolong lagi jiwanya biarpun orang itu mempunyai obat dewa !
Tetapi kau ini sungguh mengherankan sekali, biarpun aku menyerang dirimu dengan
menggunakan empat bagian tenaga dalamku, seharusnya keadaan dalam dadamu rusak, sebab
kulihat kau belum mengerti ilmu silat dan tidak mempunyai tenaga untuk memberi perlawanan !
Namun sekarang nyatanya, dadamu itu tetap mulus tidak ada yang terluka, dan jantungmu juga
bergerak biasa dan wajar ! Cuma urat nadi besarmu yang agak tergeser sedikit ! Aneh sekali !"
Ho Ho tidak tertarik akan perkataan Sam Tiong Gie, dia cuma tertawa tawar saja.
?Jadi aku tidak terluka didalam ?? tanya Ho Ho kemudian.
?Tidak ! Aku cuma harus membetulkan letak urat nadi besar di dadamu, yang letaknya
berdekatan dengan Sim (hati) dan juga harus mengurutnya dengan mengerahkan sedikit tenagaTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
41 dalam, tenagamu akan segera pulih kembali.!" sahut Sam Tiong Gie.
?Cuma saja.ini benar-benar mengherankan hatiku! Apakah memang didalam dirimu terdapat
sesuatu yang luar biasa, yang menyebabkan biarpun sudah terkena tenaga seranganku yang
empat bagian itu, tetap tidak mengalami cidera apa-apa?! Sungguh mengherankan sekali.!"
Ho Ho mendengar perkataan Sam Tiong Gie jadi berpikir didalam hatinya! ?Hmmmm dasar
saja memang kau tidak mempunyai kepandaian apa-apa, sehingga tidak bisa melukai diriku
biarpun sudah melemparkan dan melontarkan tubuhku berulang kali! Hu ! Masih mau mengakui
dirimu sebagai iblis nomor satu didalam kalangan Bulim ! Cis, benar-benar tidak tahu malu !"
Tetapi Ho Ho tidak mengutarakan apa yang dipikirkannya itu, dia berdiam diri saja, sebab Ho
Ho takut kalau dirinya nanti disiksa lagi jika dia banyak bertanya dan membuat Peng Bin Koayhiap bergusar atau mendongkol.
Ho Ho melihat Peng Bin Koay-hiap dengan cepat telah mengambil segelas air, dia
mengangsurkannya kepada Ho Ho.
Bocah ini menggerakkan kepalanya, dia meneguk dua tegukan air tersebut. Seketika itu juga dia
merasakan kesegarannya agak pulih.
Dia mengalami penderitaan yang tidak enteng, dia telah disiksa oleh Han Peng Lin dan Kauw
Lie Lie, menyusul penyiksaan oleh si kakek bermuka jelek Sam Tiong Gie yang bergelar
Pendekar Aneh Bermuka Dingin (es) ini.
Sedang Ho Ho menyesali nasibnya begitu, tampak Peng Bin Koay-hiap telah melangkah masuk
kedalam kamar itu lagi dengan memperlihatkan senyumnya.
?Lihatlah bocah, apa yang sedang kubawa ini !" teriak Peng Bin Koay-hiap disaat dia
menghampiri kearah pembaringan itu.
Ho Ho meliriknya, dilihatnya ditangan Peng Bin Koay-hiap membawa sepiring ayam goreng
yang masih bulat dan beberapa buah lecie.
?Dari mana semua barang-barang itu ?? tanya Ho Ho heran.
Peng Bin Koay-hiap telah tertawa lagi, tampaknya manusia bermuka jelek ini sedang gembira
sekali.
?Aku telah mengambilnya digedung Tie-kwan (nakin) hmmm, karena penduduk disekitar
daerah ini miskin-miskin, hanya kepada para pembesar negerilah bisa memperoleh barangbarang seperti ini.!? sahut Peng Bin Koay-hiap sambil tertawa bangga. ?Aku telah memukul
pingsan juru masak di dapur gedung Tie-kwan tersebuthmmm, mereka tentu akan heboh
karena kecurian makanan yang seharusnya dipersembahkan untuk Tie-kwan ituhehehehe !
Nah, kau makanlah !"
Tetapi Ho Ho telah menggelengkan kepalanya dengan cepat.
?Aku tidak mau memakan makanan dari hasil curian !" kata Ho Ho. ?Caranya kau mengambil
makanan untuk menunjukkan kau bukan manusia baik-baik. mana ada aturan dengan
seenaknya mengambil milik orang lain?"
Mendengar perkataan Ho Ho, Peng Bin Koay hiap jadi melengak.
?Apa?" tanyanya seperti tidak mendengar perkataan Ho Ho, mukanya juga jadi berubah muram.
?Aku tidak mau memakan barang curianmu itu !" sahut Ho Ho. ?Makanlah oleh kau saja !"TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
42 Muka Peng Bin Koay-hiap jadi tambah berubah tidak enak, namun akhirnya dia tertawa gelakgelak.
?Ha ha ha ha. kau pura-pura ingin menjadi seorang Ho han (gagah) yang tidak mau memakan
hasil curian? Hmmm. aku sudah biasa melakukan pekerjaan ini selama belasan tahun! Setiap
aku lapar, maka aku akan mengambil makanan milik orang yang mana saja hitung-hitung aku
meminjamnya, kalau aku bisa memperoleh rejeki, aku akan mengembalikan dan
menggantikannya ! Tetapi sayangnya penduduk disekitar daerah ini hidup dalam kemiskinan,
tidak bisa kuperoleh makanan yang enak-enak, selain mencuri didapur gedung Tie-kwan.?
kata Peng Bin Koayhiap.
Ho Ho tidak mau melayaninya, dia hanya melengos kearah lain.
?Jadi kau tetap tidak mau memakan barang makanan ini ?" tegur Peng Bin Koay hiap dengan
suara yang nyaring, karena dia mendongkol sekali si bocah telah menolak pemberiannya ini.
?Benar !" sahut Ho Ho.
?Branggg !" tahu-tahu Peng Bin Koay hiap telah membanting semua makanan yang ada
ditangannya itu, sehingga piring dan cawan-cawan itu pecah berantakan.
?Benar-benar kau bocah yang tidak tahu diuntung !" bentaknya dengan suara yang bengis sekali.
?Hmmm.aku sudah meletihkan diriku hanya sekedar mengambilkan makanan ini dari dapur
gedung Tie kwan itu, namun kenyataannya kau malah telah menolaknya dan juga telah menista
aku sebagai seorang pencuri ! Sungguh keterlaluan sekali !"
Ho Ho telah tertawa dingin.
?Bukankah kau meminta aku mengangkat diriku menjadi muridmu? Mana boleh seorang guru
mendidik muridnya untuk menjadi seorang pencuri yang selalu mengambil milik orang lain ?"
balik tanya Ho Ho dengan sengit. ?Maka dari itu, kalau memang kau mendidik aku pada
pelajaran-pelajaran yang salah, biarlah aku membatalkan saja maksudku untuk mengangkat kau
menjadi guruku, lebih baik kita bersahabat saja !?
Muka Peng Bin Koay-hiap jadi berubah lagi seketika itu, bengis dan mengandung hawa amarah
yang sangat.
?Hmmmkau benar-benar seorang bocah busuk," katanya sengit. ?Tadi kau telah berjanji akan
mengangkat diriku menjadi gurumu, tetapi sekarang kau mau membatalkan janjimu itu! Baik !
Boleh saja ! Tetapi kau harus ingat, kalau memang kau tidak mau menjadi muridku, maka
terhitung kita tidak mempunyai hubungan apa-apa, maka kalau memang aku membunuhmu,
itupun bukan menjadi soal lagi !"
Ho Ho menghela napas.
?Sekarang kita tidak usah membicarakan persoalan mengangkat guru dan murid, lebih bagus
kau sembuhkan dulu lukaku ! Kalau memang nanti aku telah sembuh dan memang tubuhku ini
cukup kuat untuk mempelajari ilmu silat, maka aku bersedia untuk mengangkat kau jadi guruku!
Tetapi ingat, aku tidak mau dididik menjadi manusia jahat !"
Peng Bin Koay-hiap mendengus beberapa kali, dia benar-benar mendongkol sekali menghadapi
sikap Ho Ho ini. Peng Bin Koayhiap memang benar seorang iblis nomor satu didalam rimbapersilatan, jarang yang bisa menandingi ilmu silatnya, dan biasanya sikap Peng Bin Koay-hiap
sangat bengis sekali menghadapi lawan-lawannya, tidak pernah dia memberikan pengampunan
kepada orang yang tidak disenanginya. Namun seorang bocah yang baru berusia sembilan
tahun, telah berani demikian macam menentang setiap perkataannya? Tentu saja dia jadi murka
bukan main.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
43 Ho Ho melihat orang demikian marahnya malah si bocah telah tertawa tawar.
?Kapan lukaku ini bisa disembuhkan?? tegurnya dengan suara yang nyaring.
?Dua hari !" sahut Peng Bin Koay-hiap dengan ketus dan menoleh kepada Ho Ho. ?Tetapi ingat,
kalau memang nanti kau telah sembuh dan ingin memungkiri janjimu, makahmmm, tanpa
ada tawar menawar lagi, akan kupecahkan batok kepalamu !"
Mendengar ancaman dari Peng Bin Koay-hiap, Ho Ho sengaja tidak menyahuti, dia berdiam
diri saja.
Tentu saja sikap Ho Ho tambah menggusarkan hati Peng Bin Koay-hiap Sam Tiong Gie.
?Kau dengar tidak, bocah busuk?? tegur Sam Tiong Gie.
?Namaku bukan bocah busuk, aku she siangkoan dan bernama Ho !" sahut Ho Ho.
?Heh? Baik! Sekarang kau mengasohlah, aku akan mengurutkan dadamu.!" kata Peng Bin
Koay-hiap sambil membuka baju dibagian dada Ho Ho, kemudian mengurut beberapa jalan
darah ditubuh Ho Ho.
Ho Ho berdiam, jari-jari tangan Sam Tiong Gie telah mengurut dadanya, dia merasakan
semacam hawa panas yang menerobos masuk kedalam dadanya, menyegarkan sekali.
Berangsur-angsur perasaan sakit didadanya itu lenyap dan diganti oleh perasaan nyaman yang
luar biasa sekali.
Ho Ho memejamkan mata dan tanpa disadarinya dia tertidur pulas !
Cahaya matahari telah menyorot masuk dari lobang kecil di jendela, dan Ho Ho saat itu telah
membuka kelopak matanya.
Dia melihat pintu rumah itu tidak terkunci, angin yang dingin menerobos masuk menerjang
tubuhnya. Salju juga tampak masih turun sedikit-sedikit, tidak selebat kemarin.
Tetapi didalam ruangan kamar itu Ho Ho tidak melihat Peng Bin Koay-hiap, entah kemana jago
tua bermuka jelek itu, yang mempunyai lagak dan sikap aneh serta ugal-ugalan, telah pergi
kemana.
Perlahan-lahan Ho Ho bangun untuk duduk diatas pembaringan kecil itu.
Ho Ho mengucek-ngucek matanya yang masih agak sepat dan silau oleh cahaya salju dan
matahari yang berpantulan masuk kedalam kamar itu. Perasaan nyaman dirasakan benar oleh
bocah ini, dan dia merasakan juga bahwa sakit pada dadanya telah lenyap.
Dengan perlahan-lahan Ho Ho turun dari pembaringan, dan waktu merasakan tubuhnya segar
dan tidak merasakan apa-apa lagi pada dadanya, dia menuju kearah pintu rumah itu yang
terbuka menjeblak.
Dilihatnya salju masih turun sedikit-sedikit, bocah ini menarik napas dalam-dalam, dan hawa
segar yang dingin menyelusup kedalam dadanya menyegarkan sekali. Diam-diam Ho Ho jadi
kagum juga terhadap diri Peng Bin Koay-hiap, karena jago tua itu benar-benar memang dapat
menyembuhkan luka pada dadanya, yang tadinya dirasakan begitu sakit, membuat dia sampai
tidak bisa bergerak.
Teringat kepada Peng Bin Koay-hiap, Ho Ho jadi mengawasi kearah sekitar rumah itu, dia
mengawasi seluruh ruangan tersebut.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
44 ?Kakek tua bermuka jelek itu sedang tidak berada dirumah ini, kalau aku melarikan diri tentu
dia tidak tahu! Hmmmkalau memang nanti kakek bermuka jelek itu pulang, dia tidak melihat
aku, pasti akan mencak-mencak marah tidak karuan ! Tetapisetan jelek itu mempunyai
kepandaian yang luar biasa sekali, kalau memang nanti dia melakukan pengejaran dan bisa
membekuk diriku lagi, bukankah aku akan celaka disiksa oleh dia lagi..?!" begitulah Ho Ho jadi
ragu-ragu tenggelam didalam kebimbangannya.
Tetapi sedang Ho Ho dalam keadaan ragu-ragu begitu, dilihatnya dikejauhan sebuah titik hitam
yang semakin lama mendatangi semakin cepat kearah rumah ini.
Didalam waktu yang singkat sekali, segera juga Ho Ho bisa melihat tegas bahwa titik hitam itu
adalah seorang manusia yang sedang berlari dengan kecepatan yang luar biasa diatas salju itu.
Malah setelah orang itu berlari lebih dekat lagi, dilihatnya yang berlari kearahnya itu adalah
Peng Bin Koay hiap.
Dengan cepat sekali tubuh Peng Bin Koay-hiap telah melayang-layang sampai didepan si bocah,
gerakannya gesit seperti juga seekor kijang.
?Aha.kau telah sembuh, bocah?" tegur Peng Bin Koay-hiap dengan girang.
Ho Ho mengangguk.
?Dari mana datangnya bunga lie, dari Siu-kwan menuju Kin-hoan, hari ini hari bahagia, aku
akan memperoleh murid !" tiba-tiba Peng Bin Koay-hiap telah bernyanyi-nyanyi seperti orang
sinting. Ditangannya terdapat sebuah bungkusan yang agak besar, dilempar keatas dan
ditangkapnya lagi. Dilakukan berulang kali sambil melangkah masuk kedalam rumah.
?Bocah.kemari kau !" bentak Peng Bin Koayhiap tiba-tiba.
Dengan segan Ho Ho telah melangkah masuk dan dilihatnya Peng Bin Koay hiap tengah
membuka bungkusan yang baru dibawa pulang itu. Ternyata didalam bungkusan itu terdapat
sepasang lilin, satu bungkus hio dan beberapa macam makanan serta sebotol arak.
?Hayo kita lakukan sekarang saja pengangkatan antara murid dan guru? kata Peng Bin Koay
hiap dengan suara yang nyaring sambil meletakkan kedua lilin dan membuka bungkus hio itu
diatas meja kecil didalam ruangan terbuka.
Dinyalakannya kedua lilin itu dan mengambil enam pasang hio, dibakarnya dengan api lilin itu.
Ho Ho hanya mengawasi saja apa yang dilakukan oleh Peng Bin Koay hiap, sampai akhirnya
pendekar aneh bermuka jelek itu memberikan tiga batang hio yang sudah menyala kepada Ho
Ho. ?Cepat kita bersembahyang, agar kita dengan resmi terhitung sebagai guru dan murid!? kata
Peng Bin Koay hiap sambil menekuk kedua kakinya berlutut di hadapan meja kecil yang telah
dipasangi lilin tersebut.
Dengan ragu-ragu Ho Ho akhirnya terpaksa berlutut juga, dia telah ikut bersembahyang
dihadapan meja itu.
?Hari ini, Sha-gwee Tjhe djie, aku Sam Tiong Gie telah bersedia mengangkat Siangkoan Ho
menjadi murid Teecu (aku), maka sejak hari ini Teecu akan menurunkan seluruh ilmu yang ada
padaku akan diwariskan kepada Siangkoan Ho. Sejak saat inilah kami telah terangkap sebagai
guru dan murid. umpama kata nanti murid Tee-cu yang bernama Siangkoan Ho ini murtad
dan mengkhianati perguruan Tee-cu, biarlah tangan Tee-cu sendiri yang akan menghantam
hancur batok kepalanya.!? Dan setelah berkata begitu, Peng Bin Koay-hiap telah
mengangguk-anggukkan kepalanya berulang kali, lalu menoleh kepada Ho Ho, katanya lagi :TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
45 ?Cepat kau sebutkan sumpahmu !"
Ho Ho menuruti apa yang dikatakan oleh Peng Bin Koayhiap.
?Kalau memang nanti? kata Ho Ho menyambung perkataannya setelah menyebutkan
sumpahnya. ?Guruku yang bernama Sam Tiong Gie mendidikku dengan ajaran-ajaran jahat dan
Lonceng Merenggut Arwah Karya Hie Lan Lan di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
murtad, biarlah dengan tangan Tee-cu (aku) sendiri yang akan menghantam pecah batok
kepalanya !"
?Heh ?!" Peng Bin Koay-hiap jadi mendongkol mendengar perkataan Ho Ho yang terakhir itu.
?Mengapa kau mengatakan begitu dalam sumpahmu?"
?Karena aku menjaga kalau-kalau nanti kau mau menurunkan aku pelajaran-pelajaran jahat.!"
sahut Ho Ho.
?Tetapi murid selalu harus mendengarkan setiap perintah dan perkataan gurunya !" kata Peng
Bin Koay-hiap dengan mendongkol.
?Benar !" membenarkan Ho Ho sambil menganggukkan kepalanya. ?Tetapi sekarang didalam
sumpah kita ini, kita harus tegaskan bahwa aku hanya mau menjadi muridmu kalau memang
kau menurunkan padaku ilmu dan pelajaran yang baik saja, tetapi kalau memang kau
menurunkan aku pelajaran buruk, hmmm.aku tadi telah bersumpah bahwa aku akan
menghantam pecah batok kepalamu!"
?Mana bisa begitu?" bentak Peng Bin Koay hiap dengan gusar. Muka manusia jelek ini jadi
merah padam dan bengis sekali. ?Setiap gurumu mengatakan hitam ya hitam, setiap aku
mengatakan putih ya putih ! Kau tidak boleh membantah setiap perintah seorang guru !?
Ho Ho tertawa dingin.
?Kalau memang kau keberatan dengan janji kita ini, yaitu kau tidak boleh mengajarkan aku
pelajaran-pelajaran jelek, lebih bagus kita batalkan saja pengangkatan guru dan murid
ini.akupun sedang tidak begitu mempunyai selera untuk mempelajari ilmu silat !"
?Keparat! Mana bisa begitu, enak saja kau membatalkan pengangkatan guru dan murid ini?"
bentak Peng Bin Koayhiap dengan suara yang bengis. ?Hmm.kau memang benar-benar
seorang bocah yang Kukoay (aneh) !"
Ho Ho telah berdiri, dia menatap Peng Bin Koay-hiap dengan berani sekali.
?Aku bukan seorang anak yang Kukoay (aneh), tetapi aku ingin belajar ilmu yang baik-baik dari
kau, bukan berguru kepadamu untuk mempelajari segala keburukan.!" kata Ho Ho dengan
nyaring.
Sam Tiong Gie telah menghela napas dengan wajah yang muram.
?Baiklah !" katanya kemudian dengan jengkel. ?Terserah kau mau mengatakan apa saja yang
terpenting hari ini aku telah mengambil kau menjadi muridku, dan sebagai muridku, kau harus
patuh setiap peraturan yang ada pada diriku.!"
?Tunggu dulu !" kata Ho Ho cepat.
?Apa lagi?''
?Aku mau menanyakan sesuatu."
?Apa yang ingin kau tanyakan?"TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
46 ?Kau mengambil diriku menjadi muridmu, sebetulnya apa maumu ?"
?Heh? Lucu sekali pertanyaanmu ini, bocah !" kata Peng Bin Koay-hiap setelah melengak sesaat
dan tertawa geli. ?Aku jelas ingin menurunkan dan mewariskan ilmu silatku yang luar biasa ini
agar jangan sampai terbawa ke lobang kubur.usiaku telah tua, sebentar lagi aku tentu akan
mati, maka kalau aku tidak cepat-cepat mewariskannya kepadamu, tentu ilmu silat luar biasa ini
akan lenyap dari dunia.!"
?Apa nama ilmu silatmu itu?" tanya Ho Ho lagi dengan suara yang nyaring.
?Kim Kong Hoat (ilmu pukulan Sinar Emas)! Ilmu silat ini adalah ilmu silat kelas satu dan tidak
ada tandingan di dalam dunia persilatan ! Cuma saja.kau harus memupuk dan mempelajari
dasar-dasarnya dulu, agar kau bisa mempunyai kemampuan mempelajari lweekang dari Kim
Kong ini. Kalau memang kau telah mempelajari seluruh ilmu silatku itu, maka dengan
sendirinya kau akan menjadi seorang jago yang tidak terkalahkan! Apa lagi kulihat kau
mempunyai tulang yang baik dan bakat yang bagus. Hmmmm. dalam waktu enam tahun, kau
tentu sudah akan bisa menguasai jurus-jurus Kim Kong Hoat!"
?Lama benar harus sampai enam tahun ?" tanya Ho Ho kaget.
?Tentu saja !" sahut Peng Bin Koay-hiap. ?Kau kira mempelajari ilmu silat sama gampangnya
dengan makan nasi?"
Ditanggapi begitu, muka Ho Ho jadi berubah merah karena dia malu sekali.
?Tetapi.tetapi aku tidak mau mempelajari ilmu silat sampai begitu lama.? kata Ho Ho
dengan ragu-ragu.
Muka Peng Bin Koay hiap jadi berubah.
?Hmmmm.kalau memang kau hanya mempelajari satu atau dua tahun saja, apa gunanya?
Semua itu tidak akan membawa manfaat bagi dirimu, karena akan sia-sia saja kelak kalau
memang kau berhadapan dengan seorang lawanmu, hmmmm. pasti kau akan kena
dirubuhkannya dan hanya akan membuat malu padaku saja, yang akan disebut oleh orang-orang
itu bahwa aku tidak berhasil mendidikmu !" kata Peng Bin Koay-hiap dengan suara yang berwibawa dan muka yang tambah menyeramkan karena jeleknya. ?Maka dari itu, kau harus
mempelajari ilmu silat yang kuturunkan kepadamu selama enam tahun itupun paling cepat,
kalau memang nantinya setelah menjelang enam tahun kau belum bisa menguasai dengan benar
jurus-jurus dari ilmu silat Kim Kong Hoat itu, kau masih harus mempelajarinya lagi satu atau
dua tahun lagi."
?Hukalau memang memakan waktu yang begitu lama untuk mempelajari ilmu berkelahi yang
akan kau turunkan kepadaku, lebih baik aku tidak mempelajarinya sajakarena aku tentu selain
tidak mempunyai selera untuk mempelajari ilmu berkelahi itu, juga tidak mempunyai keuletan
untuk mempelajarinya begitu lama..Sebab itu pengangkatan guru dan murid ini dibatalkan
saja !"
?Plakkkkkkkk !" tahu-tahu muka Ho Ho telah ditempeleng oleh Peng Bin Koay-hiap karena jago
ini jadi begitu mendongkol mendengar Ho Ho kembali mau membatalkan pengangkatan antara
dirinya dan si bocah menjadi ikatan guru dan murid.
?Kau terlalu rewel seperti nenek-nenek !" bentak Sam Tiong Gie dengan gusar. ?Mana bisa
pengangkatan guru dan murid ini dibatalkan lagi, karena kita telah bersembahyang kepada
Thian! Sekarang tinggal kau berlutut menghunjuk hormat kepadaku dan memanggilku dengan
sebutan Suhu (guru) !"
Ho Ho waktu ditempeleng oleh Sam Tiong Gie merasakan pipinya sakit sekali, dia sampaiTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
47 mengeluarkan seruan kaget. Tetapi hati si bocah seketika itu juga jadi diliputi perasaan marah
dan juga darahnya meluap.
?Aku tidak jadi mengangkat kau jadi guruku !" teriak Ho Ho dengan nyaring.
?Biarlah aku mati, sekarang biar bagaimana, aku tidak mau menjadi muridmu !"
?Apa kau bilang?" bentak Peng Bin Koay-hiap seperti tidak mempercayai pendengarannya dan
dia juga sangat marah sekali.
?Hmm.sekarang saja aku belum menjadi muridmu, tetapi kau telah menyiksa dan berani
sembarangan menempeleng aku! Bagaimana kalau memang aku sudah menjadi muridmu, tentu
kalau aku salah bicara sedikit saja kau akan membunuhku dengan alasan kau adalah guruku!?
Mendengar perkataan Ho Ho, kembali peng Bin Koay-hiap jadi melengak.
Memang harus dimengerti, diwaktu itu, setiap seorang guru berhak dan mempunyai wewenang
melebihi kekuasaan kedua orang tua dari muridnya.
Kalau memang ada murid yang murtad dan berkhianat dari sebuah pintu perguruan, maka sang
guru berhak untuk membunuhnya, karena itu kedua orang tua dari si anak yang menjadi murid
itu tidak bisa melakukan apa-apa. Itu sudah menjadi peraturan dan disiplin didalam setiap perguruan ilmu silat.
Maka dari itu, dikala Ho Ho menanggapi begitu, Peng Bin Koay-hiap jadi melengak dan untuk
sesaat tidak bisa mengatakan apa-apa.
Ho Ho telah menghela napas waktu melihat Peng Bin Koay-hiap berdiam diri saja.
?Lopeh (paman), apakah tidak lebih bagus kau mencari seorang anak lainnya yang lebih cocok
untuk menjadi muridmu? Kukira kalau memang kau mengambil diriku ini, tentu kurang sesuai
dengan apa yang kau inginkan!" kata Ho Ho lagi.
?Diam !" bentak Peng Bin Koay-hiap dengan mendongkol.
?Tetapi.!"
?Diam! Diam! Jangan rewel !" teriak Peng Bin Koayhiap dengan bengis dan mengandung
kemarahan yang sangat.
Ho Ho mengangkat kedua bahunya sambil tertawa dingin dan tidak meneruskan perkataannya,
biarpun hatinya mendongkol sekali.
?Tadi kita telah bersembahyang kepada Thian (Tuhan), maka sekarang tinggal kau memberi
hormat kepadaku !" kata Peng Bin Koay-hiap dengan suara yang nyaring. ?Cepat kau lakukan
peradatan itu !"
Tetapi Ho Ho berdiam diri saja sambil pura-pura mengawasi sekitar ruangan tersebut, seperti
juga dia tidak mendengar perkataan Sam Tiong Gie.
Melihat lagak Ho Ho ini, tentu saja Sam Tiong Gie jadi tambah gusar.
?Hei ! Apakah kau tidak mendengar perintahku, bocah ?" bentaknya dengan sengit dan
membanting-banting kakinya.
Tetapi Ho Ho tetap membawakan lagak seperti tidak mendengar bentakan Peng Bin Koay-hiap,
dia hanya memandang terus sekeliling kamar itu.
Hal ini membuat Peng Bin Koayhiap jadi tambah mendongkol dan gusar.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
48 Dengan sengit dan penuh kemarahan, jago tua bermuka jelek ini mengulurkan tangannya
mencengkeram pundak Ho Ho dengan cukup keras dan digoncang-goncangkannya.
?Bocah busuk! Apakah kau memang tiba-tiba sudah menjadi tuli?" bentaknya dengan bengis.
Ho Ho merasakan pundaknya sakit sekali karena dicengkeram oleh Peng Bin Koay-hiap.
Namun, bukannya dia menjadi takut malah bocah ini jadi gusar dan mengawasi Peng Bin Koayhiap dengan mata yang mendelik.
?Lepaskan cengkeraman itu!" teriak Ho Ho dengan bengis.
?Lepaskan?" ejek Peng Bin Koay hiap dengan mendongkol. ?Hmm.kaukira aku ini senang
bicara dengan patung? Mengapa tadi kau pura-pura berdiam diri saja ketika aku ajak kau bicara,
heh?"
?Engkau sendiri yang telah memerintahkan agar aku diam!" sahut Ho Ho dengan sengit. ?Coba
kau ingat-ingat, bukankah tadi kau telah membentak: 'diam! Diam!' kepadaku? Maka dari itu
aku lebih baik memang berdiam diri saja."
Peng Bin Koay-hiap jadi marah bercampur lucu mendengar sahutan Ho Ho.
Sambil menghela napas, dia melepaskan cengkeramannya pada pundak Ho Ho.
?Kau ini memang benar-benar seorang bocah yang Kukoay dan menyebalkan sekali ! Coba
kalau memang aku tidak melihat tulang dan bakatmu yang baik luar biasa, hmm, aku juga tidak
akan kesudian menerima murid seperti kau ini ! Sayangnya kau merupakan bocah yang
mempunyai tulang bagus, sehingga kalau aku membunuhmu, tentu aku akan kehilangan bibit
yang baik ! Hmm.bagaimana nih ?? dan pula kata-kata yang terakhir ini, Peng Bin Koay hiap
seperti juga menggumam seorang diri, tampaknya dia seperti sedang kebingungan dan
kewalahan menghadapi sikap Ho Ho yang sering berkepala batu ini.
?Apanya yang bagaimana?" balik tanya Ho Ho dengan perasaan geli didalam hatinya melihat
Peng Bin Koay hiap kebingungan begitu.
PENG BIN KOAY HIAP mendelik kepada Ho Ho.
?Maksudku bagaimana menghadapi watak anehmu itu!" bentak Peng Bin Koay-hiap.
?Hu, sudah kukatakan bahwa aku bukan seorang anak yang aneh, asal kau memperlakukan aku
baik-baik, tentu aku juga akan baik terhadap dirimu ! Tetapi kalau kau memperlakukan aku
dengan kasar dan bengis, hmm. biarpun aku harus mati, tidak nantinya aku akan menyerah
terhadap manusia jahat itu.!?
Muka Peng Bin Koay-hiap telah berubah lagi, namun dia tidak mengumbar kemarahannya itu
lagi. Melainkan jago tua bermuka jelek ini sudah menghela napas.
?Sudahlah. cepat kau melakukan penghormatan untuk gurumu ini !? kata Peng Bin Koayhiap.
?Tetapi kau harus berjanji, bahwa aka hanya akan mempelajari ilmu silat yang akan kau
turunkan, selain itu kau tidak mempunyai hak untuk memerintah diriku dengan kekerasan ! Aku
bersedia menjadi muridmu asal kau juga tidak menggunakan kekerasan terhadap diriku.
Dan."
?Sudah! Sudah! Kau tidak usah terlalu rewel lagi ! Apa saja yang kau inginkan akan kululuskan,
asalkan kau mau benar-benar mempelajari ilmu silat yang kuturunkan kepadamu itu agar jangan
sampai membuat malu kepada diriku di belakang hari ! Hayo cepat memberi hormat kepadaku
!?TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
49 Ho Ho tersenyum, bocah ini merasakan bahwa Peng Bin Koay-hiap benar-benar kewalahan
menghadapi dirinya. Dan bocah ini merasakan bahwa dia telah cukup banyak mempermainkan
jago tua bermuka jelek ini. Maka si bocah menekuk kakinya berlutut dihadapan Sam Tiong Gie
sambil memanggil : ?Suhu!?
Sam Tiong Gie jadi girang luar biasa, cepat-cepat dia memegang bahu Ho Ho dan
mengangkatnya bangun.
?Sudahlah muridku yang baik !? kata Sam Tiong Gie dengan cepat dan diiringi oleh suara
tertawanya. ?Sejak detik ini kau resmi menjadi muridku.!?
Ho Ho cuma mengangguk saja. Sedangkan didalam hatinya si bocah masih mendongkol, karena
sebenarnya hatinya tidak rela mengangkat Peng Bin Koay-hiap ini, yang tampaknya demikian
jahat, menjadi gurunya.
?Sekarang, karena kau sudah menjadi muridku, maka kukira tidak ada halangannya kalau
kuceritakan kepadamu bahwa tepat pada malam ini disaat kentongan ketiga, gurumu akan
menerima kedatangan seorang jago luar biasa, guna bertanding dan menetapkan siapakah
diantara kami yang benar-benar memiliki kepandaian tertinggi.!? Kata Sam Tiong Gie lagi
kemudian.
?Siapakah nama jago itu, Suhu?" tanya Ho Ho.
?Dia she Mo dan bernama Wie Yang. Sebetulnya pada belasan tahun yang lalu dia merupakan
seorang jago nomor satu didalam kalangan Kang-ouw, dan gurumu ini biarpun tidak bisa
dirubuhkan oleh dia, toch juga tidak berdaya untuk merubuhkan jago itu. Maka dari itu, kami
telah berjanji pada malam ini akan bertemu ditempat ini untuk mengadu kepandaian diantara
kami guna menentukan siapakah diantara kami yang akan muncul sebagai jago yang tulen yang
tidak terkalahkan !? dan setelah berkata begitu, dengan sikap yang bangga, Peng Bin Koay hiap
melanjutkan perkataannya lagi sambil tertawa, ?Hmmm sekarang aku telah berhasil
mempelajari Im Yang Tjie (jari panas dan dingin).biarpun aku belum mempelajarinya dengan
sempurna, toch dengan menggunakan beberapa jurus saja, pasti orang she Mo itu akan kena
kurubuhkan ! Setelah itu, barulah aku akan mencurahkan seluruh perhatianku untuk mendidik
kau !"
Ho Ho cuma mengangguk saja, dia tidak tertarik sedikitpun atas cerita Peng Bin Koay hiap ini.
Sejak hari itulah Ho Ho jadi tinggal didalam rumah itu bersama-sama dengan Peng Bin Koay
hiap.
Tetapi, dengan tidak terduga, menjelang tengah malam pada hari itu juga, disaat Ho Ho akan
tertidur, tiba-tiba dia dikejutkan oleh suara 'Braaaakkkk!' yang keras sekali, sehingga Ho Ho jadi
melompat bangun dari pembaringannya dan dilihatnya suara berisik itu berasal dari rubuhnya
daun pintu yang seperti juga terhajar oleh benda keras !
Ho Ho cepat-cepat menoleh kepembaringan yang satunya lagi, dimana tadi Peng Bin Koay-hiap
tertidur disitu. Namun waktu Ho Ho melihat pembaringan itu, hatinya berdenyut kaget, kakek
tua bermuka jelek itu ternyata telah tidak berada dipembaringan tersebut. Kemana perginya
Peng Bin Koay hiap?
Cepat-cepat Ho Ho telah berlari keluar dari kamar itu, dia melihat salju masih turun sedikitsedikit, dan diatas tumpukan salju tampak tapak-tapak kaki yang kacau sekali. Ho Ho segera
juga dapat menduga bahwa tapak-tapak kaki yang ada diatas salju itu pasti tapak-tapak kaki
Peng Bin Koay-hiap dan musuh yang telah datang menyatroni padanya.
Lama juga Ho Ho berdiri di muka pintu itu mengawasi tapak-tapak kaki diatas tumpukan salju
tersebut. Akhirnya si bocah teringat sesuatu, dan dengan cepat dia telah mementangkan kakinya,TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
50 berlari dengan cepat sekali untuk melarikan diri dari tempat tersebut, karena Ho Ho memang
ingin mempergunakan kesempatan dikala Peng Bin Koay hiap sedang menghadapi musuhnya
itu, Ho Ho bermaksud ingin melarikan diri sejauh mungkin dari tempat tersebut.
Hujan salju itu tidak diperdulikan oleh Ho Ho, dia berlari secepat mungkin. Ho Ho yakin, kalau
memang dia melarikan diri dengan cepat menjauhi tempat itu, pasti Peng Bin Koay hiap, yang
sudah menjadi gurunya, tidak akan bisa mencarinya.
Lama juga Ho Ho melarikan diri, sampai akhirnya dia merasa letih bukan main. Cepat-cepat Ho
Ho mengasoh dan duduk dibawah sepotong batu gunung yang menonjol keluar, sehingga Ho
Ho jadi terlindung dari serangan hujan salju.
Tiba-tiba sekali Ho Ho mendengar suara berdentangnya dan suara beradunya dua senjata tajam,
tampaknya didekat tempat tersebut sedang terjadi suatu pertempuran.
Ho Ho jadi terkejut sekali, karena seketika itu juga dia menduga apakah tidak mungkin bahwa
orang yang sedang bertempur itu adalah Peng Bin Koay-hiap dan musuhnya ! Karena berpikir
begitu, Ho Ho cepat-cepat merangkak masuk ke liang batu itu lebih dalam lagi, agar terlindung
tidak terlihat oleh siapapun.
Semakin lama suara beradunya senjata tajam itu terdengar semakin mendekat juga, dan segera
pula Ho Ho bisa melihat orang yang sedang melakukan pertempuran tersebut bukanlah Peng Bin
Koay-hiap dan lawannya melainkan dua orang wanita yang berusia belasan tahun, sedang
bertempur sambil tertawa-tawa dengan suara yang nyaring, dan kalau dilihat cara bertempur
mereka, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa mereka sedang berlatih belaka, jadi bukan sedang
bertempur sungguhan.
Ho Ho mementang matanya lebar-lebar, dia mengawasi terus. Sedangkan kedua gadis telah
berlari-lari sambil tertawa-tawa lebih mendekat ke tempat persembunyian Ho Ho.
Terkadang, hanya sekali-sekali, terdengar suara benturan pedang mereka dengan keras. Lalu
diiringi oleh suara tertawa mereka pula.
Tampaknya kedua gadis ini sangat gembira sekali.
Waktu berlari sudah dekat dengan batu yang menonjol keluar, kedua gadis tanggung tersebut
berhenti disitu.
Napas mereka agak memburu.
?Ciecie, aku sudah lelah !" kata gadis yang seorangnya. ?Lebih baik kita pulang sajamungkin
suhu sedang menantikan kita."
Gadis yang seorangnya lagi telah mengangguk.
?Baik !" sahutnya. ?Tetapi tunggu dulu, aku ingin mengaso untuk mengatur jalan
pernapasanku!? dan dia lalu mengatur jalan pernapasannya yang agak memburu.
Sedangkan gadis yang seorangnya lagi, sang adik, telah mengawasi sekeliling tempat tersebut.
Tiba-tiba sekali gadis tersebut melihat Ho Ho yang sedang bersembunyi di-sudut batu yang
menonjol itu. Mukanya segera juga jadi berubah dan dia mengeluarkan seruan tertahan sehingga
sang enci jadi menoleh.
?Ada apa ?? tanya gadis yang seorang lagi.
?Ada orang yang sedang bersembunyi disitu !" sahut sang adik sambil menunjuk kearah tempat
Lonceng Merenggut Arwah Karya Hie Lan Lan di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
persembunyian Ho Ho.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
51 Gadis itu menoleh dan melihat benar saja bahwa disudut batu gunung yang menonjol itu
bersembunyi Ho Ho. Muka si gadis berubah hebat seketika itu juga.
?Dari mana asalnya monyet gunung ini?? katanya sambil mengerutkan sepasang alisnya.
?Dari mana lagi kalau bukan dari hutan?'' sahut gadis yang menjadi sang adik itu.
?Cisss!? gadis yang seorang lagi membuang ludah dengan sikap mengejek.
Ho Ho melihat sikap kedua gadis itu yang terlalu angkuh sekali, sebetulnya hati si bocah panas
sekali, dia mendongkol dan marah tidak keruan parannya telah dihina oleh kedua gadis
tanggung ini. Namun karena dia mengingat bahwa kedua gadis itu hanyalah wanita, maka dia
tidak mau melayaninya. Dan hanya duduk berdiam diri saja disudut batu gunung yang menonjol
itu. Sedangkan kedua gadis itu telah melangkah pergi, tetapi baru melangkah beberapa tindak, tibatiba sang kakak menahan langkah kakinnya, sambil menoleh kepada si gadis yang menjadi
adiknya.
?Moy moy.tunggu dulu !? katanya kemudian dengan suara ragu-ragu. ?Tadi kita telah melatih
ilmu pedang Bhok Kiam Hoat (pedang harum), apakah bocah itu tidak mungkin sedang
berusaha mengintai latihan ilmu pedang kita itu ? Hmmmbukankah suhu kita telah berpesan,
agar janganlah sampai ada seorang pun yang bisa melihat latihan ilmu pedang kita itu??
Mendengar perkataan sang kakak ini, si gadis yang menjadi adiknya itu, mengangguk
mengiakan perkataan encienya itu.
?Benar juga ciecie !" kata sang adik dengan cepat. ?Hmmmkalau memang monyet busuk itu
benar-benar mencuri lihat latihan-latihan ilmu pedang kita, maka apa yang harus kita lakukan
untuk memberikan pelajaran kepadanya agar lain kali dia bisa tahu diri dan kapok?"
?Kita hajar biar dia kapok !? sahut sang encie dengan cepat.
?Bagus ! Begitupun boleh ! Nanti kita jelaskan kepada suhu, bahwa kita memang telah berusaha
menutup dan merahasiakan latihan-latihan ilmu pedang kita, namun celakanya bocah ini
memang telah datang terlebih dulu dan dia mencoba mencuri lihat latihan-latihan ilmu pedang
Bhok Kiam Hoat kita itu tentu kalau memang kita mengemukakan alasan-alasan yang masuk
akal, suhu akan mau mengerti!"
Sang enci jadi girang mendengar adiknya itu menyetujui usulnya.
Sedangkan Ho Ho sendiri mendengar setiap perkataan kedua gadis tersebut, hati Ho Ho jadi
mendongkol sekali, karena dia mendengar dirinya disebut-sebut sebagai monyet busuk dan akan
dihajar biar kapok.
?Hmmmm.coba saja kalau memang benar-benar kalian berani memukul aku biarpun harus
mengadu jiwa dan mengorbankan jiwaku, aku tetap akan melawan !? pikir Ho Ho didalam hati.
Sedangkan pada saat itu kedua gadis tanggung tersebut telah berjalan menghampiri kearah batu
gunung itu lagi.
Sang enci berdiri dengan kedua tangan bertolak pinggang memandang kepada Ho Ho, kedua
matanya mendelik mengawasi Ho Ho.
?Keluarlah kau monyet buduk !? teriak si gadis itu dengan suara yang galak.
Ho Ho mendongkol sekali dirinya dipanggil sebagai monyet buduk. Itulah sebabnya, dia
akhirnya pura-pura tidak mendengar dan tidak melihat kedatangan gadis tanggung tersebut.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
52 Malah sepasang matanya telah dipejamkan kuat-kuat.
?Hei monyet !? teriak gadis tanggung yang menjadi sang encie itu dengan suara yang bengis.
?Apakah kau tuli? Cepat keluar !?
Tetapi Ho Ho masih berdiam diri saja, yang membuat kedua gadis ini tambah mendongkol.
?Hei monyet !? bentaknya dengan suara yang kasar sekali, matanya kedua gadis ini juga
mendelik lebar.
Ho Ho tambah mendongkol disebut sebagai monyet berulang kali. Dia menoleh dan
memandang dengan tatapan mata yang mengejek.
?Hmm.namaku bukan monyet !? kata Ho Ho kemudian. ?Aku adalah manusia juga sama
seperti kalian berdua ! Kalau kalian ingin dihormati olehku, maka hormatilah diri orang lain
dulu.tidak baik sebagai seorang gadis bersikap begitu kasar.!?
Kedua gadis tanggung itu jadi murka bukan main. Tangan salah seorang gadis itu, sang encie,
telah meraih segumpal salju, dilemparkannya kepada Ho Ho, gumpalan salju itu meluncur cepat
sekali.
?Plakkkk!'' salju tersebut telah menghantam kepala Ho Ho, dan bola salju itu telah buyar
kembali. Biarpun tidak sakit, tetapi timpukan bola salju yang dilakukan oleh salah seorang gadis
itu, telah menyebabkan Ho Ho jadi gusar bukan main. Dengan berani si bocah telah melompat
keluar lalu tahu-tahu tangannya telah dipukulkan ke arah paha kanan salah seorang kedua gadis
itu. Gadis yang dipukul pahanya oleh Ho Ho jadi terkejut sekali, dia berusaha mengelakkannya,
tetapi karena dia tadinya tidak bersiap sedia, maka dengan sendirinya pahanya itu terhajar oleh
tangan Ho Ho. Biarpun tidak mendatangkan perasaan sakit yang luar biasa mengingat tenaga
Ho Ho yang belum begitu besar, namun tetap saja telah membuat kaget si gadis ini.
?Ciecie.kenapa kau ?? tegur si gadis yang seorangnya lagi waktu melihat encienya itu
terhuyung-huyung tidak bisa berdiri tetap.
Mukanya sang encie itu telah berubah merah padam, dia malu dan gusar sekali karena dirinya
telah kena diselomoti oleh seorang bocah yang berusia diantara sembilan tahun itu.
?Kunyuk kecil !" teriak sang encie dengan gusar. ?Aku Sun Hwa Ling kalau tidak bisa
menghajarmu, biarlah aku tidak akan hidup lagi didalam dunia ini !"
Dan setelah membentak begitu, Sun Hwa Ling, sang encie ini, telah mencabut pedang dan
mengambil sikap mengancam kepada Ho Ho.
Sedangkan si gadis yang seorangnya lagi, yang menjadi adik dari Sun Hwa Ling dan bernama
Sun Hwa Lian, telah cepat-cepat mencabut pedangnya juga, dia menghampiri untuk menolongi
Sun Hwa Ling, jika seandainya sang encie ini mengalami sesuatu hal yang tidak diingini.
Ho Ho juga mendongkol sekali melihat sikap galak dari kedua gadis kecil tersebut. Usia kedua
gadis kecil ini dilihatnya mungkin baru dua atau tiga belas tahun, namun sikapnya begitu galak.
Perlahan-lahan Ho Ho menundukkan kepalanya sambil memejamkan matanya pura-pura
tertidur. Sedikitpun dia tidak mau melayani kedua gadis tersebut.
Hal ini tentu saja membuat Sun Hwa Ling dari Sun Hwa Lian jadi tambah mendongkol.
?Keluar !" bentak Sun Hwa Ling dengan suara yang nyaring sekali.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
53 Tetapi Ho Ho tetap pura-pura tertidur dengan kepala tertunduk dan diam terus di-tempatnya itu,
disudut batu gunung yang menonjol keluar itu.
Sun Hwa Ling ketika melihat orang seperti tidak mau meladeninya, dia jadi tambah gusar.
Tahu-tahu tubuhnya telah mencelat, pedangnya ditujukan kedekat tubuh Ho Ho.
?Kalau memang kau tidak mau juga keluar, biarlah dengan pedang ini kupaksa engkau
merangkak keluar !" ancam Sun Hwa Ling.
Dan ketika Ho Ho masih berdiam diri saja tidak memperdulikan ancamannya itu, tahu-tahu Sun
Hwa Ling telah menggerakkan pedangnya menusuk lengan Ho Ho.
Seketika itu juga darah mengucur keluar dari luka dilengan si bocah.
Tentu saja Ho Ho jadi kesakitan dan gusar bukan main.
?Iblis jahat kau.!? teriak Ho Ho dengan suara yang mengandung kemarahan dan dia juga
telah melompat keluar dengan cepat sambil memegangi lengannya yang terluka itu.
Sedangkan Sun Hwa Ling telah melompat kebelakang untuk bersiap-siap, karena dia takut
bocah ini menerjang nekad kepada dirinya. Mulutnya telah memperlihatkan senyuman
mengejek.
?Hmmmm.akhirnya kau keluar juga !" mengejek Sun Hwa Ling dengan dingin.
Ho Ho memang sedang mendongkol terhadap kedua gadis cilik tersebut, dengan
memperlihatkan muka yang masam dia menjebikkan bibirnya.
?Kau kira aku takut biarpun kalian mempergunakan senjata pedang ?" bentak Ho Ho dengan
sengit. ?Hmmmperempuan tidak tahu malu! Mengapa kau melukai diriku ?"
?Apakah masih perlu kujelaskan ?" balas tanya Sun Hwa Ling dengan nada mengejek. ?Kau tadi
telah sengaja bersembunyi disitu untuk mengintai latihan-latihan ilmu pedang kami!?
?Omong kosong!" bentak Ho Ho sengit. ?Aku sedang berlindung dari serangan hujan salju !
Ciss apa bagusnya sih permainan ilmu pedangmu sehingga aku harus mengintainya ?!"
?Enak saja kau bicara !'' mengejek Sun Hwa Ling lagi dengan tawar. ?Apakah memang ada
orang yang mau dihujan salju ini bersembunyi dibalik batu gunung yang tidak seberapa besar !
Kau tidak perlu membohongi kami lebih baik kau mengaku terus terang saja bahwa kau
memang telah dengan sengaja bersembunyi disitu untuk mengintai latihan kami berdua !"
Ho Ho jadi tambah gusar. Dirinya dituduh begitu oleh kedua gadis cilik tersebut malah gadis
cilik ini terlalu mendesak dirinya.
?Kalau seumpamanya aku ini memang benar-benar mengintai kalian, lalu apa yang ingin kalian
lakukan ?? tanya Ho Ho dengan sengit.
?Nahakhirnya kau mau mengaku juga!'' kata Sun Hwa Ling dengan cepat.
?Hmmmm.kau harus meminta ampun dengan berlutut memanggutkan kepala tiga kali kepada
kami berdua !"
?Kalau aku menolak ?? tanya Ho Ho tambah mendongkol.
?Pedang kami ini yang akan memaksa kau mau melakukannya !" sahut Sun Hwa Ling dengan
tertawa mengejek dan mata yang berkedip-kedip indah.
Ho Ho jadi tambah gusar, tubuhnya sampai menggigil karena dia penasaran sekali.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
54 ?Dari mana ada aturan semacam itu ?? bentaknya sengit.
?Memang itu aturan kami !? sahut Sun Hwa Ling cepat. ?Kalau kau tidak mau melakukannya,
hmm, sedikitnya tubuhmu akan menderita tiga lobang oleh pedang kami ini !"
Ho Ho telah mendengus memperdengarkan suara tertawa, kemudian telah memutar tubuhnya
untuk berlalu tidak mau melayani kedua gadis cilik tersebut.
Tetapi Sun Hwa Ling ketika melihat orang akan berlalu, bergerak dengan cepat, tubuhnya tahutahu telah mencelat dan dia telah menghadang dihadapan Ho Ho. Malah yang lebih hebat lagi,
ujung pedang Sun Hwa Ling telah menempel dileher Ho Ho.
?Berhenti! Atau pedangku ini akan menembusi lehermu ini !" bentak Sun Hwa Ling dengan
suara yang bengis.
Ho Ho gemetaran saking gusarnya.
?Apa yang kalian inginkan dariku ?? bentaknya sengit.
?Berlutut dan mengangguk-anggukkan kepala tiga kali untuk meminta maaf kepada kami !"
sahut Sun Hwa Ling dengan tegas.
?Kalau aku tidak mau?? tanya Ho Ho lagi.
?Akan kubunuh !?
?Bunuhlah !" sahut Ho Ho dengan nekad.
Sun Hwa Ling jadi melengak mendengar perkataan Ho Ho, dia heran dan kaget.
?Kau tidak takut mampus?''
?Mengapa harus takut mati?! Dari pada dihina orang lebih baik mati !" sahut Ho Ho dengan
gusar dan penasaran sekali. ?Tetapi ingat, setan penasaranku tentu akan mencari-cari kalian
berdua, perempuan jahat !?
Sun Hwa Ling kembali jadi melengak, tetapi ketika dia tersadar, gadis kecil ini tertawa gelakgelak, sambil tertawa begitu, dia juga menoleh kepada Sun Hwa Lian, adiknya.
?Moy moy !? panggilnya. ?Apakah kau percaya adanya setan didunia ini ?"
?Tidak !? sahut Sun Hwa Lian cepat.
?Bagus ! Bocah ingusan ini katanya ingin menjadi setan ! Biarlah kita lulusi permintaannya itu !?
dan setelah berkata begitu, pedang ditangan Sun Hwa Ling telah bergerak, sreeetttt... tahu-tahu
dada Ho Ho telah kena digaris oleh pedang Sun Hwa Ling.
Darah seketika itu juga mengalir keluar dari dada Ho Ho, membuat bocah ini tambah penasaran
dan gusar.
?Ini adalah luka yang pertama..!? kata Sun Hwa Ling dengan suara mengejek. ?Aku akan
melukai tubuhmu dua kali lagi agar lain kali kau kapok mengintai latihan ilmu silat orang
lain!?
Tetapi baru saja Sun Hwa Ling berkata sampai disitu, tiba-tiba telah terdengar teriakan kalap Ho
Ho, dan tampak bocah ini menyeruduk dengan nekad. Kepalanya telah membentur perut Sun
Hwa Ling, sehingga gadis kecil ini yang tidak menduga hal seperti itu bisa terjadi, selain kaget,
juga sudah tidak keburu mengelakkan serudukan kepala Ho Ho yang sedang kalap dan mata
gelap ini.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
55 ?Bukkkkkk !? kuat sekali kepala Ho Ho membentur perut Sun Hwa Ling.
Dengan mengeluarkan suara jerit kesakitan dan kaget, tampak tubuh Sun Hwa Ling telah
terguling-guling diatas salju.
Sun Hwa Lian jadi terkejut sekali.
?Kunyuk setan ! Kau melukai cicieku !? bentaknya galak sambil melompat akan menyerang
kepada kepala Ho Ho.
Sun Hwa Lian menyerang dengan menggunakan kepalan tangan kanannya, yang mengenai
kepala Ho Ho. Karena Ho Ho memang tidak bisa mengelakkan serangan Sun Hwa Lian
tersebut, seketika itu juga tubuh Ho Ho telah terpental dan berguling-guling diatas salju.
Namun dengan cepat Ho Ho merangkak bangun kembali, dengan nekad dia menyeruduk
menerjang Sun Hwa Lian yang kala itu telah berjongkok untuk memeriksa keadaan cicienya.
Sun Hwa Lian sama sekali tidak menduga bahwa Ho Ho bisa melakukan penyerangan lagi
maka ketika tahu-tahu kedua kakinya kena dirangkul oleh Ho Ho, dia jadi terkejut bukan main.
Tahu-tahu Ho Ho telah menggigit kaki Sun Hwa Lian sekuat tenaganya.
Tentu saja Sun Hwa Lian jadi kesakitan dan menjerit sekuat tenaganya, dia juga telah menangis.
?Kau mau meminta ampun tidak?" teriak Ho Ho sesaat kemudian, dan kemudian melanjutkan
lagi gigitannya.
Saking kesakitan Sun Hwa Lian jadi menjerit keras lagi dan menangis, sedangkan tangannya
dengan kalap menjambak rambut Ho Ho, ditariknya keras-keras.
o o o O o o o
HO HO sedang nekad dia tidak memperdulikan rambut dikepalanya itu ditarik begitu keras, dia
malah menggigit lebih keras lagi.
?Kau minta ampun tidak ?? teriak Ho Ho lagi disaat Sun Hwa Lian menangis lebih keras sambil
teraduh-aduh.
?Tidak! Kunyuk iblis kau! Kubunuh kau!" teriak Sun Hwa Lian sambil menangis kesakitan.
Tetapi Ho Ho tidak mau melayani ancaman Sun Hwa Lian, dia malah menggigit lagi paha Sun
Hwa Lian lebih keras, sehingga gadis kecil ini menjerit tambah keras.
Sedangkan pada saat itu Sun Hwa Ling merangkak bangun, ketika melihat keadaan adiknya, dia
jadi terkejut sekali, cepat-cepat dia mengambil pedangnya yang tadi terlepas jatuh diatas salju.
Dengan mengayunkan pedangnya itu, Sun Hwa Ling telah mengancam akan menusuk Ho Ho.
?Cepat lepaskan, keparat !" bentak Sun Hwa Ling dengan bengis.
Ho Ho merasakan ujung pedang Sun Hwa Ling telah menempel ditengkuknya, tetapi dia sedang
gusar dan nekad, maka sudah tidak memperdulikan ancaman ujung pedang Sun Hwa Ling.
Malah digigitnya paha Sun Hwa Lian tambah keras, membuat Sun Hwa Lian jadi berteriakteriak kesakitan sambil menangis.
Melihat Ho Ho masih menggigit adiknya, Sun Hwa Ling jadi mengkeretek giginya, dia juga
memang mendongkol tadi Ho Ho telah menyeruduknya sampai terguling. Maka dari itu,
digerakkan pedangnya akan ditusukkan kepada tengkuk Ho Ho ini.
Tetapi sedang pedang itu meluncur, dan hanya tinggal dua dim lagi dari kulit Ho Ho, tiba-tibaTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
56 terdengar suara 'tringgg' yang perlahan, disusul mana pedang ditangan Sun Hwa Ling telah
terpental terlepas dari cekalannya dan jatuh diatas salju.
Sun Hwa Ling sampai mengeluarkan seruan kaget dan merasakan telapakan tangannya pedas
sekali, seperti juga kulit telapakan tangannya itu pecah.
Dia cepat-cepat menoleh dengan gusar, tetapi ketika melihat seorang wanita tua yang rambutnya
sudah berubah putih seluruhnya, maka Sun Hwa Ling jadi berubah pucat.
?Suhu.!" tanpa disadarinya dari mulutnya meluncur perkataan itu.
Sedangkan nenek tua yang tidak diketahuinya dari mana datangnya, telah mengeluarkan suara
tertawa dingin dengan muka yang membeku tidak berperasaan, dia melangkah menghampiri Ho
Ho, ditariknya lengan Ho Ho, dan tarikannya itu berkekuatan luar biasa sekali, menyebabkan
Ho Ho mau tidak mau melepaskan gigitannya pada paha Sun Hwa Ling, dan tubuhnya
terangkat naik keatas.
Sun Hwa Lian juga telah melihat nenek tua itu, sambil masih mengucurkan air mata, dia
memanggil : ?Suhu! Muridmu.muridmu telah dihina bocah ini !"
Nenek tua itu telah menurunkan tubuh Ho Ho yang kala itu sedang meronta-ronta, kemudian
dengan sorot mata yang tajam, dia mengawasi kearah Ho Ho.
?Mengapa kau menggigit muridku, heh ?? tegurnya tidak senang.
Ho Ho yang telah dilepas dari cekalan tangan si nenek, telah balas mendelik kepada nenek tua
ini, sambil menunjuk kepada Sun Hwa Ling dan Sun Hwa Lian yang telah berdiri tidak
berjauhan dari dirinya, dia lalu berkata dengan sengit: ?Mereka yang tidak keruan
juntrungannya menghina dan menyiksa diriku ! Kau sebagai guru mereka, mengapa tidak bisa
mendidik murid-muridmu itu dengan benar ?"
Si nenek tua menjadi melengak, tetapi kemudian dia telah tertawa dingin.
?Mereka telah menyiksa dan menghina dirimu ?? tanyanya dengan suara yang dingin.
?Benar !"
?Tetapi kulihat tadi malah kau yang sedang menggigit muridku yang seorang itu !"
?Mereka ingin menusuk tubuhku tiga kali dengan pedang mereka ! Lihatlah luka dilenganku ini
!" sahut Ho Ho dengan sengit.
Si nenek tua itu telah memandang kearah lengan Ho Ho, dia memang melihat darah merah
membasahi baju dibagian lengan bocah ini. Matanya jadi memain tidak hentinya.
Sedang Sun Hwa Ling dan Sun Hwa Lian berdiri dengan muka yang pucat dan tampaknya
mereka ketakutan sekali.
Si nenek tua ini lalu menoleh kepada kedua muridnya itu.
?Benarkah kalian telah menghina dan menyiksa diri anak lelaki ini ?? tegurnya dengan sorot
mata yang tajam sekali.
?Ti.tidak Suhu.malah dia yang telah bersembunyi dibalik batu gunung itu untuk mengintai
latihan ilmu pedang kita !" sahut Sun Hwa Ling dengan ketakutan, suaranya juga gemetar.
?Bohong !" teriak Ho Ho dengan nyaring dan sengit. ?Kau jangan coba mendustai gurumu! Tadi
bukankah kau telah memaki-maki diriku sebagai monyet tuli dan segalanya? Bukankah kau telahTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
57 main serang dengan menggunakan pedangmu itu melukai diriku? Hmm mengapa sekarang
malah kau tidak mempunyai keberanian untuk mengakui semuanya itu?!"
Mata si nenek telah memain tidak hentinya.
?Ling-jie ! Kau bicaralah yang sebenarnya ! Janganlah kau mencoba mendustai diriku!" bentak si
nenek dengan suara yang dingin.
Lonceng Merenggut Arwah Karya Hie Lan Lan di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
?Tee-cu (murid) memang menyiksa dia, Suhu ! Tadi Tee-cu berdua sedang berlatih ilmu pedang
yang baru saja Suhu turunkan kepada kami dan Teecu menemui dia sedang bersembunyi dibalik
batu gunung itu untuk mengintai latihan-latihan yang sedang teecu lakukan berdua ! Maka dari
itu, teecu telah menyuruhnya meminta maaf kepada kami, tetapi dia malah marah-marah dan
seperti tidak memandang kepada kami dan dia juga seperti meremehkan sekali..?
Nenek tua itu telah menghela napas.
?Tadi waktu aku sampai di tempat ini, kebetulan aku melihat kau hendak menusukkan
pedangmu untuk menikam anak ini, untung saja aku bisa bergerak dengan cepat, dengan salju
yang kupulung-pulung itu, sehingga bisa kulontarkan pedangmu. Coba kalau tidak, bukankah
sekarang anak ini sudah menggeletak tidak bernyawa lagi? Hmmmternyata kau terlalu
gampang menggunakan pedangmu itu untuk melukai orang!" dan waktu pada perkataannya
yang terakhir itu, suara si nenek sangat galak dan dingin sekali, dia juga melangkah
menghampiri Sun Hwa Ling dan Sun Hwa Lian, sehingga membuat kedua gadis itu tampak
gemetaran ketakutan karena mereka memang mengetahui benar perangai guru mereka.
Ho Ho hanya menyaksikan saja. Tadinya dia menduga bahwa si nenek tua ini sebagai gurunya
kedua gadis kecil itu, tentu akan memenangkan murid-muridnya itu. Namun sekarang melihat si
nenek begitu marah terhadap diri kedua muridnya itu, hati Ho Ho jadi tidak enak sendirinya.
Apa lagi dilihatnya, tahu-tahu tangan nenek tua itu telah bergerak berulang kali: 'plak-plokk,
plakk, plok'. Sun Hwa Ling dan Sun Hwa Lian telah kena ditempelengnya, hati Ho Ho jadi
tambah tidak enak.
Sedangkan nenek tua itu telah membalikkan tubuhnya lagi, dia berjalan menghampiri ke arah
Ho Ho. Ketika sudah datang dekat, nenek tua ini telah merangkapkan kedua tangannya.
?Siauw-ko (engko kecil), kuminta dengan memandang mukaku, maulah kau memaafkan muridmuridku itu ! Aku, Ngo Tok Sian Lie (Dewi Lima Racun) Phang Lin, dengan ini mewakili
mereka untuk meminta maafmu itu.!" dan si nenek tua Ngo Tok Sian Lie Phang Lin, telah
menjura beberapa kali kepada Ho Ho.
Tentu saja hal ini membuat Ho Ho jadi sibuk sendirinya.
?Jangan begitu, Popo.!? kata Ho Ho cepat sambil membalas penghormatan nenek tua ini.
?Aku.aku juga sudah tidak marah kepada mereka lagi !?
Si nenek tua, Phang Lin, telah menoleh kepada kedua murid-muridnya itu.
?Ling-jie, Lian jie, cepat kalian meminta maaf kepada engko kecil ini !? perintahnya.
Dengan sikap segan-segan, dan tampaknya masih mendongkol terhadap Ho Ho, karena
disebabkan bocah ini mereka sampai ditempeleng dua kali oleh guru mereka, Sun Hwa Ling dan
Sun Hwa Lian menghampiri dan memberi hormat kepada Ho Ho.
Cepat-cepat Ho Ho membalas penghormatan mereka itu.
Kemudian Phang Lin menoleh kepada Ho Ho, katanya: ?Engko kecil, siapakah namamu ??TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
58 ?Aku she Siangkoan dan bernama Ho.? sahut Ho Ho cepat.
?Siangkoan..Siangkoan Ho?" tanya si nenek Phang Lin tiba-tiba dengan muka yang berubah
hebat sekali, suaranya juga agak gemetar waktu menyebut nama Ho Ho.
Ho Ho jadi heran dan curiga melihat sikap si nenek tua ini.
?Benar !? dia menyahut sambil mengangguk.
?Si.siapakah nama ayahmu?"
Ho Ho jadi ragu-ragu menyebut nama ayahnya.
?Untuk apa Popo (nenek) menanyakan nama ayahku?" tanya Ho Ho ragu ragu.
?Apakah ayahmu bernama Siangkoan Djie ?? tanya si nenek lagi.
Muka Ho Ho jadi berubah. Ayahnya memang bernama Siangkoan Djie, dan dia jadi heran
sekali si nenek Phang Lin bisa mengetahui begitu tepat nama ayahnya.
Melihat perubahan wajah Ho Ho, si nenek Phang Lin segera bisa membaca apa yang sedang
dipikirkan oleh Ho Ho.
?Apakah memang benar ayahmu itu bernama Siangkoan Djie ?? tegas si nenek.
Ho Ho akhirnya mengangguk juga.
?Benar Popo.dari mana Popo bisa mengetahui nama ayahku itu.?" Tanya Ho Ho heran
sekali.
Tetapi kala itu muka Phang Lin, yang bergelar Ngo Tok Sian Lie telah berubah hebat sekali,
tubuhnya juga menggigil.
Tahu-tahu : ?Pllloookkk !" tangan Phang Lin telah melayang menempeleng muka Ho Ho
sampai tubuh si bocah terhuyung-huyung dengan mengeluarkan jerit kaget dan kesakitan karena
sedikitpun dia tidak menyangka bahwa si nenek akan menempelengnya begitu. Setelah
terhuyung-huyung, tubuhnya terguling diatas salju.
Dengan cepat Ho Ho telah merangkak bangun, dia jadi kaget dan juga penasaran sekali,
matanya mendelik mengawasi kepada Phang Lin.
Dilihatnya si nenek tua Phang Lin tengah berdiri dengan muka yang bengis sekali juga tubuh
yang gemetaran seperti sedang menahan amarah yang sangat.
?Kau.ternyata kau sama saja dengan murid-muridmu itu. kerjamu cuma bisa menghina
orang yang tidak berdaya apa-apa.!" maki Ho Ho dengan sengit.
Tetapi nenek tua Phang Lin itu tidak mau memperdulikan makian Ho Ho, dengan muka
mengandung kemarahan yang sangat, dia telah menghampiri, wajahnya itu bengis sekali.
Dicengkeramnya dada Ho Ho dengan keras, lalu diangkatnya tinggi-tinggi.
Ho Ho tidak berdaya sama sekali didalam cengkeraman tangan nenek tua Phang Lin ini,
biarpun dia meronta, toch sama saja bagaikan anak kelinci yang berada dicengkeraman burung
elang, tidak bisa berkutik sedikitpun.
?Dimana ayahmu itu bersembunyi, heh ?? bentak Phang Lin dengan suara yang bengis.
?Ada urusan apa kau selalu menanyakan ayahku ?? bentak Ho Ho sengit dan penasaran sekali.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
59 ?Plooookkkkkkk!" muka Ho Ho ditempeleng lagi oleh Phang Lin.
?Cepat katakan dimana ayahmu itu bersembunyi !? bentak si nenek.
?Tidak mau ! Aku tidak mau mengatakan !? teriak Ho Ho dengan suara yang nyaring dan nekad
sekali. Coba kalau si nenek bertanya secara baik-baik, mungkin Ho Ho akan menjelaskannya,
tetapi Phang Lin telah menggunakan kekerasan terhadap dirinya, membuat sifat kepala batu Ho
Ho datang lagi.
?Plokkkk !" kembali muka Ho Ho telah ditempeleng oleh Phang Lin.
?Kau mau mengatakannya tidak ?"
?Tidak mau !"
?Ploookkkkkkk !?
?Cepat kau katakan !?
?Tidak ! Biar sampai mati kau menyiksa diriku, tetap aku tidak mau memberitahukan !"
?Apakah kau mencari mampus ??
?Aku tidak takut mati !'' sahut Ho Ho nekad.
?Plooookkkkkk ! Plaaaakkkkk !?
?Cepat katakan !"
?Tidak ! Kau nenek siluman ! Lepaskan cekalanmu ini!?
?Plaaaaakkkkkkkk!"
?Kalau memang kau tidak mau memberitahukan dimana ayahmu itu bersembunyi, hmmm, aku
akan menempeleng kau sampai mampus !" ancam Phang Lin dengan suara yang menyeramkan.
?Cepat kau katakan !"
Ho Ho diam saja, cuma matanya yang mendelik kepada Phang Lin.
Sun Hwa Ling dan Sun Hwa Lian ketika melihat guru mereka menyiksa Ho Ho, hati kedua
gadis cilik ini jadi girang, mereka bersorak didalam hati, karena rasa mendongkol mereka seperti
telah dilampiaskan melihat Ho Ho ditempeleng berulang kali oleh guru mereka ini.
?Apakah kau tetap tidak mau mengatakannya dimana ayahmu itu ?? bentak Phang Lin lagi
dengan suara yang bengis.
?Tidak! Sampai mati aku tidak mau mengatakan dimana ayahku itu!" sahut Ho Ho dengan
nekad.
?Bocah keparat kau !'' dan saking gusarnya Phang Lin mengangkat tubuh Ho Ho tinggi-tinggi,
tahu-tahu dia telah membanting Ho Ho dengan keras, sehingga melesak kedalam tumpukan
salju dan salju itu jadi muncrat kemana-mana !
Ho Ho merasakan kepalanya seperti juga tertimpa benda keras waktu tubuhnya terbanting keras,
dan juga pandangan matanya jadi berkunang-kunang. Dia tadi sudah terlalu menderita, tersiksa
oleh Peng Bin Koay hiap dan dua jago wanita lainnya, yaitu Kauw Lie Lie dan Han Peng Lin.
Maka dari itu, sekarang belum lagi seluruh kesehatan dan kesegaran dirinya pulih benar, dia
telah disiksa pula oleh nenek tua ini. Bisa dibayangkan penderitaan yang dialami oleh bocah
tersebut.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
60 Dengan sekuat tenaga, Ho Ho berusaha untuk merangkak bangun.
Namun belum lagi dia bisa berdiri, Phang Lin telah menghampiri dan mencengkeram
lengannya.
?Cepat katakan dimana ayahmu !" bentak si nenek dengan bengis sambil memperkeras cekalan
tangannya itu, yang membuat Ho Ho jadi kesakitan, sebab bocah itu merasakan betapa kelima
jari tangan si nenek itu seperti telah berubah seperti jepit besi dan mencekal sakit sekali.
?Siluman jahat.kau.kau jahat sekali !" maki Ho Ho dengan kalap karena dia sangat
kesakitan sekali.
?Cepat katakan !" bentak Phang Lin sambil memperkeras cekalannya.
?Tidak !"
?Katakan !"
?Tidak mau !?
?Kau mau mampus ??
?Tidak mau !?
?Hmmm. aku akan menyiksa dan memaksa kau bicara !"
?Jangan harap aku akan memberitahukan kepadamu dimana ayahku itu sekarang !?
?Aku Ngo Tok Sian Lie mempunyai banyak cara untuk membikin kau bicara!'' kata Phang Lin
dengan mendongkol sekali melihat kepala batu Ho Ho yang tetap tidak mau memberitahukan
dimana ayahnya itu.
?Jangan harap kau bisa memaksa diriku !? sahut Ho Ho sengit.
Dan sambil menyahuti begitu, Ho Ho berusaha untuk meronta, tetapi dia tidak berhasil, malah
cekalan tangan Phang Lin semakin keras dan menyakitkan benar lengannya itu.
?Cepat kau katakan dimana ayahmu kalau memang lenganmu ini tidak mau hancur remuk
kuremas !" ancam Phang Lin dengan suara yang bengis.
?Siluman tua..siluman jahat..aturan dari mana kau pakai untuk menyiksa diriku? Apa
salahku ?? teriak Ho Ho dengan kalap.
Phang Lin mengeluarkan suara tertawa dingin.
?Kalau memang kau tetap keras kepala, hmmmm, aku malah akan membunuhmu ! Aku
menggunakan aturanku sendiri, siapa saja yang berani menentang perkataanku, maka bagian
orang itu ialah satu, yaitu harus mampus !"
?Siluman jahat kau.ohhh." dan Ho Ho hampir saja menjerit kesakitan, karena cekalan
tangan Phang Lin semakin keras. Tetapi dasar si bocah memang keras hati, dengan sendirinya
dia tidak mau merintih kesakitan. Butir-butir keringat jadi mengucur keluar dari tubuhnya.
?Cepat kau katakan !?
?Tidak mau !?
?Aku akan hitung sampai tiga !? ancam Phang Lin dengan bengis. ?Kalau kau tidak mau
mengatakan juga, hmmm, aku akan mengirimmu ke neraka !?TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
61 Ho Ho tidak menyahuti.
?Satu !" Phang Lin mulai menghitung.
Ho Ho diam saja.
?Dua !"
Ho Ho tetap tidak meladeninya.
?Apakah kau benar-benar mau mampus, heh ?? bentak Phang Lin mendongkol.
Ho Ho tetap berdiam diri saja.
?Keparat kau !? bentak Phang Lin yang tambah gusar oleh sikap si bocah.
?Mengapa kau tidak teruskan hitunganmu ?" tanya Ho Ho dengan mengejek.
?Benar-benar kau tidak takut mampus ??
?Dari pada disiksa begini, lebih cepat kau membunuhku saja !" sahut Ho Ho.
Phang Lin jadi melengak sejenak, tetapi kemudian jadi tertawa dingin.
?Hmmm.enak benar kau ingin segera mampus !? katanya dingin. ?Aku tidak sebodoh yang
kau duga ! Kalau kuhitung sampai angka ketiga kau masih tidak mau bicara, aku malah akan
menyiksa dirimu dengan cara yang lebih hebat lagi !"
Ho Ho cuma mendengus saja.
?Tiga !? teriak Phang Lin dengan suara yang bengis.
Tetapi Ho Ho tetap berdiam diri saja, dia seperti tidak mendengar hitungan Phang Lin yang
sudah sampai pada angka ketiga itu.
Saat itu yang sedang dipikirkan oleh Ho Ho, hanyalah mengapa dirinya selalu ditimpa oleh
kesialan belaka ?
Phang Lin melihat si bocah berdiam diri saja, dia jadi tambah gusar.
?Benar-benar kau berkepala batu !" kata Phang Lin dengan mendongkol dan mengangkat tubuh
Ho Ho tinggi-tinggi. Lalu dengan keras dia telah membantingnya.
Kembali Ho Ho merasakan kepalanya jadi berputar-putar pusing, matanya juga berkunangkunang.
Phang Lin telah menggunakan kakinya untuk menyepak rusuk Ho Ho, membuat tubuh bocah
ini terguling-guling diatas salju.
?Kalau hari ini aku tidak bisa memaksa kau bicara.hmmmmm, percuma aku bergelar Ngo
Tok Sian Lie ! Dengan racun-racunku itu, akan kupaksa kau bicara !" kata si nenek tua itu
dengan suara yang bengis.
Biarpun kepala Ho Ho sedang pusing, namun dia bisa mendengar jelas perkataan si nenek.
Hatinya jadi terkejut ngeri juga mendengar nenek tua ini ingin menggunakan racun. Kalau
memang si nenek turun tangan lantas membunuh dirinya, memang tidak menjadi soal, tetapi
kalau dirinya disiksa oleh racun, bukankah itu akan hebat sekali penderitaannya ?! Diam-diam
Ho Ho jadi mengeluh didalam hati. Untuk melarikan diri jelas sudah tidak keburu lagi, karena siTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
62 nenek tua merupakan seorang jago silat. Maka tidak mungkin Ho Ho bisa melarikan diri dari
cengkeraman tangan si nenek.
?Habislah ! Habislah jiwaku kali ini !? keluh Ho Ho dengan hati yang berduka sekali. ?Setiap
kali aku selalu bertemu dengan manusia-manusia jahat ! Mengapa nasibku begini sial ??
Sedang Ho Ho berpikir begitu, Phang Lin telah menghampiri.
?Aku bersyukur kepada Thian (Tuhan) yang ternyata mempunyai mata, sehingga dendamku
yang sedalam lautan ini akhirnya akan bisa ditumpahkan ! Biarpun kau bukan manusia
Siangkoan Djie yang busuk itu, toch sebagai anaknya maka kiranya cukuplah untuk
meringankan dendam didalam hatiku ini dengan menyiksa dan membunuh dirimu !? kata Phang
Lin dengan suara menyeramkan sekali.
Ho Ho jadi heran sekali. Tampaknya nenek tua ini sangat berdendam sekali terhadap ayahnya.
Entah permusuhan apa yang terdapat diantara nenek tua ini dengan ayahnya. Hal ini tentu saja
membingungkan benar bagi Ho Ho.
Phang Lin mengulurkan tangannya dan menarik baju dibagian dada Ho Ho, kemudian menarik
kedekat mukanya yang bengis itu.
?Kau dengar, pertama-tama aku akan membuntungi kedua tanganmu, kemudian menabas putus
kedua kakimu, mencongkel keluar kedua biji matamu, menabas putus kedua telingamu, lalu
baru mengambil jiwamu.hmmmm, akhirnya Thian bisa juga mempertemukan aku dengan
musuh buyutanku, biarpun hanya turunannya belaka.? kata si nenek dengan suara yang
gemetar menunjukkan kemurkaan yang bergelora didalam hatinya.
Ho Ho jadi tambah heran melihat kemarahan dan dendam yang meluap-luap begitu terhadap
diri ayahnya.
?Sebetulnya.sebetulnya permusuhan apa yang terdapat diantara dirimu dengan ayahku??
tanya Ho Ho kemudian dengan suara ragu-ragu.
Muka si nenek Phang Lin jadi berubah hebat.
?Hm.kau tidak tahu kebusukan yang telah dilakukan ayahmu ?" tanya si nenek dengan suara
yang menyeramkan sekali. ?Hu, benar juga, memang usiamu masih terlalu kecil ! Kau tentu
memang tidak mengetahui kebusukan ayahmu itu ! Lihatlah, wajahmu mirip sekali dengan
muka bangsat she Siangkoan itu ! Hmmm.aku akan menceritakan segalanya agar kau jangan
mati dengan penasaran tanpa mengetahui kebusukan ayahmu itu !"
Dan setelah berkata begitu, si nenek tua telah menoleh kepada Sun Hwa Ling dan Sun Hwa
Lian, yang dipanggilnya dengan hanya melambaikan tangannya.
Cepat-cepat Sun Hwa Ling dan Sun Hwa Lian telah menghampiri gurunya ini.
?Duduklah ! Kalian berdua juga boleh mendengarkan ceritaku ini, karena urusan ini
menyangkut dengan diri kalian juga !"
Sun Hwa Ling dan Sun Hwa Lian tanpa banyak bicara telah duduk didekat guru mereka.
Sedangkan si nenek yang bergelar Ngo Tok Sian Lie itu telah memandang Ho Ho dengan sorot
mata yang bengis sekali, dia melihat wajah Ho Ho agak lama, kemudian menggumam:
?Wajahmu mirip sekali dengan ?bangsat' itu.hmmm. ternyata didunia ini dia telah
menurunkan bibit dirinya.kau memang dilahirkan untuk menerima sebagian dosa ayahmu !
Dengarkanlah baik-baik, aku akan menceritakan kebusukan ayahmu itu! Siangkoan Djie adalah
seorang manusia yang tidak berbudi, dia telah membalas kebaikan dengan kejahatan! Hmmm.
kejadian ini dimulai waktu empat puluh tahun yang lalu, disaat mana aku baru berusia duaTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
63 puluh satu tahun dan cantik sekali." dan waktu bercerita sampai disini, si nenek tua jadi
memegang mukanya yang telah keriput, dia jadi menghela napas dan kemudian baru
melanjutkan ceritanya: ?Waktu itu sebetulnya hidupku bahagia sekali, karena ayahku adalah
ketua perkumpulan Kim Lang Pang (perkumpulan Serigala Emas), dan semua orang
memperlakukan hormat sekali kepadaku. Perkumpulan Kim Lang Pang terdiri dari banjak
cabangnya, dan telah luas sekali menyebarkan kekuasaannya. Ayahku sangat berpengaruh
sekali. Tetapi dengan tidak terduga, ayahku mempunyai permusuhan dengan Siangkoan Djie,
dan bangsat itu ternyata mempunyai kepandaian yang liehay sekali, setiap hari dia datang untuk
mengacau dan melakukan pembunuhan kepada anggota-anggota dari perkumpulan kami. Kalau
ayahku mengadakan penjagaan yang keras, dia tidak muncul. Lalu setelah menjelang setengah
bulan, dikala orang-orang kami lengah, dia telah muncul kembali untuk melakukan pembalasan
dendamnya. Tetapi perbuatannya itu sangat licik sekali, karena dia tidak berani untuk
berhadapan dengan ayahku, dia cuma membunuh-bunuhi orang-orang Kim Lang Pang dengan
cara menggelap, sebab kepandaiannya masih berada satu tingkat dibawah ayahku.."
Ho Ho jadi mengerutkan sepasang alisnya waktu mendengar cerita dari si nenek tua ini. Setahu
dia, biarpun ayahnya memang tampak gagah, toch tidak pernah berlatih ilmu silat ataupun
membicarakan persoalan ilmu silat. Maka dari itu, mendengar cerita Phang Lin ini, dia benar
Lonceng Merenggut Arwah Karya Hie Lan Lan di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
benar jadi bingung. Dan seketika itu juga Ho Ho mau menduga, apakah tidak mungkin nenek
tua ini sedang salah mengenali orang?
?Ayahku sangat marah sekali melihat cara licik dari Siangkoan Djie, maka dia telah memasang
perangkap dan terus juga menyebar orang untuk menyelidiki dirinya si bangsat itu. sampai
akhirnya, dengan cara mengepung, pada suatu hari ayahku bisa membekuk orang she Siangkoan
ini. Dia dikurung didalam penjara dalam tanah. Dan celakanya pada saat itu.aku.aku telah
melihat orang she Siangkoan ?tu yang kala itu baru berusia antara dua puluh tahun dan mukanya
cakapsekali, sama seperti kau!" bercerita sampai disini, mata Phang Lin tampak berkilatkilat tajam sekali dan memandang kearah yang jauh sekali, seperti juga nenek tua ini sedang
coba-coba mengingat kembali kejadian ketika dia bertemu untuk pertama kalinya dengan
Siangkoan Djie. Setelah itu, dia menghela napas dan melanjutkan ceritanya lagi : ?Dan
celakanya akupun telah jatuh cinta kepada bangsat itu ! Aku telah diam-diam mendatangi kamar
tahanannya dan karena mendengar bujuk rayunya, aku bersedia untuk mengkhianati ayahku.
Aku bersedia membebaskan dia, asalkan dia mau berjanji menghabiskan permusuhan dengan
ayahku. Dasar dia memang seorang bangsat, dia memberikan janjinya kepadaku. Aku telah
membebaskannya dan malam itu telah menyembunyikannya didalam kamarku ! Besoknya
ayahku jadi panik ketika menerima laporan penjaga itu bahwa kamar tahanan itu telah kosong
dan penjahat telah kabur !? dan setelah bercerita sampai disini, nenek tua ini kembali menghela
napas.
Ho Ho yang mendengarkan cerita Phang Lin tersebut jadi tertarik sekali, dia jadi ikut tegang.
?Apakah.apakah kau terus menyembunyikan orang itu didalam kamarmu ?? tanya Ho Ho.
Si nenek tua Ngo Tok Sian Lie menganggukkan kepalanya.
?Benar ! Selama sepuluh hari dia kusembunyikan didalam kamarku dan ayahku sedikitpun tidak
menduganya. Dia telah menyebar orang-orangnya untuk menyelidiki dan pergi mencarinya.
Tetapi semua orang-orang ayahku itu mana bisa mencari dia? Kuingat ketika hari keempat, dia
telah membujukku, sehingga aku terjerumus didalam bisikan setan dan menyerahkan
kehormatan dibawah cumbu rayunya. sehingga sejak detik itu aku bukan gadis lagi!
Menjelang pada hari yang kesepuluh itulah, setelah dia puas merasakan tubuhku selama enam
hari berturut-turut, dia mengatakan kepadaku bahwa dia akan pergi dulu untuk melaporkan
kepada gurunya, bahwa dendamnya kepada ayahku sudah diselesaikannya dan dihabiskan
sampai disitu saja. Aku girang sekali mendengar janjinya itu, dia malah mengatakan, begitu
urusan selesai, dia akan mengirim gurunya untuk melamar diriku ! Namun celaka sekali!
Bangsat tetap saja bangsat ! Setelah hari kesepuluhnya dia berlalu dari kamarku, tetapi pada hariTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
64 yang kesebelas, telah terjadi lagi beruntun pembunuhan terhadap anggota-anggota perkumpulan
kami ! Tentu saja aku jadi kaget sekali dan dengan menangis aku mengurung diri didalam
kamarku dan berdoa kepada Thian (Tuhan) agar memberiku keinsyafan pada dirinya. Namun
sifat angkara murkanya semakin merajalela, dia telah membunuh puluhan orang anggota Kim
Lang Pang lagi. Ayahku jadi sibuk sekali mengerahkan seluruh orang-orangnya untuk
melakukan pengejaran dan penangkapan terhadap diri si bangsat she Siangkoan tersebut. Dan
akhirnya, berkat bantuan dari jago-jago Siauw Lim Sie dan Bu tong Pay yang bersedia
membantu kami, Siangkoan Djie telah kena ditawan kembali oleh ayahku.."
Bercerita sampai disini, si nenek tua Phang Lin telah menghela napas lagi.
?Lalu bagaimana ?? tanya Ho Ho dengan perasaan tegang.
?Hmmmm.sebetulnya didalam hati, aku telah berjanji bahwa begitu dia tertangkap kembali,
maka akan kugunakan tanganku ini untuk membunuhnya ! Namun setelah dia tertangkap oleh
ayahku lagi, hatiku jadi mencair kembali dan entah kenapa aku jadi merasa kasihan sekali
melihat keadaannya yang telah meringkuk didalam kamar tahanan dan dalam keadaan yang
menyedihkan, karena seluruh urat dan jalan darah ditubuhnya telah diputuskan oleh ayahku,
agar menjadi manusia lumpuh dan tidak bisa melarikan diri lagi. juga kedua tulang pie pee
(tulang pundak)nya itu telah diputuskan, agar dia tidak bisa menggunakan ilmu silatnya seumur
hidupnya.. Waktu aku menemuinya kembali didalam kamar tahanan, dia telah mengeluarkan
kata-kata yang membuat hatiku jadi tambah kasihan kepadanya, karena dia telah menangis dan
meminta pertolonganku, agar jangan sampai dia menjalankan hukuman mati yang akan segera
dijatuhkan pada dirinya oleh ayahku. Akhirnya aku nekad, aku menolongnya lagi.
Kusembunyikan diluar gedung, disebuah rumah penduduk, dengan pesan, agar dia jangan pergi
kemana-mana dulu. Semua itu kulakukan, agar dia lebih selamat berada diluar gedung
perkumpulan kami. Tetapi siapa sangka, ketika besoknya aku mendatangi rumah penduduk itu,
ternyata dia telah berlalu. Malah kepada kakek tua yang jadi pemilik rumah tersebut, dia telah
menitipkan sepucuk surat yang dikirim kepada ayahku ! Didalam surat itu celakanya dia malah
mengaku bahwa dua kali aku telah menolongi dirinya, dan juga malah dia menjelaskan bahwa
dia telah mencemarkan diriku, sebagai pembalasan dendamnya. Didalam surat itu dia
mengatakan bahwa dirinya akan pergi mencari seorang guru yang lebih hebat lagi dan juga akan
berusaha mengobati otot-otot tubuhnya yang telah putus itu agar kelak disuatu hari dia bisa
melakukan suatu pembalasan dendam lagi.!" dan bercerita sampai disini, muka Phang Lin jadi
pucat dan tubuhnya agak gemetar, berulang kali dia telah menghela napas.
?Lalu bagaimana reaksi ayahmu setelah menerima surat itu ?? tanya Ho Ho tertarik sekali, hati
si bocah berdebar keras. Begitu juga Sun Hwa Ling dan Sun Hwa Lian, kedua gadis cilik itu
tampak mendengarkan dengan perhatian yang penuh, mereka tampak ikut mendongkol terhadap
diri lelaki yang bernama Siangkoan Djie, yang telah memperdayakan diri guru mereka tersebut.
oooOoooo
PHANG LIN telah menghela napas lagi. tahu-tahu tangannya telah menghajar batu gunung
yang ada didekatnya, salju yang menempel dibatu gunung itu jadi muncrat disertai oleh batu
gunung itu yang jadi hancur saking hebatnya pukulan tangan si nenek tua ini.
?Hmmm.disebabkan surat si bangsat itulah akhirnya semua pengkhianatanku itu terbongkar.
Ayahku sangat marah, sampai muntah darah, waktu dia membaca surat dari si bangsat.!
Hmmm..dengan bengis ayahku memeriksa dan mengadili diriku ! Malah ayahku hampir
pingsan waktu dia mendengar dari seorang tabib bahwa diriku sedang mengandung dan yang
sedang kukandung itu adalah benih dari musuh besarnya! Dengan bengis ayah
memerintahkan kepada tabib itu agar menggugurkan kandunganku itu! Setelah itu, aku
diusirnya dan tidak mau diakui sebagai keturunan Phang lagi! Betapa menyedihkan sekali
nasibku pada saat itu, tetapi aku tidak berdaya sama sekali, maka aku telah terlunta-lunta selama
bertahun-tahun. Sampai akhirnya aku telah mempelajari ilmu silat dari seorang niekouw yangTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
65 liehay sekali, dengan maksud ingin pergi mencari orang she Siangkoan itu guna melakukan
pembalasan dan penasaran yang kualami ini! Hmmm. tetapi biarpun aku telah mencarinya
puluhan tahun, namun manusia tidak berbudi itu ternyata tidak meninggalkan jejak, aku tetap
tidak bisa mencarinya ! Aku telah bersumpah, kalau bertemu dengan dia, aku tidak ingin diriku
dibujuk dan dirayu agar mengasihani dia lagi, aku akan mencingcang tubuhnya karena
disebabkan dia, aku sampai tidak diakui oleh keluargaku lagi, dan juga telah diusir dari
keluargaku !"
Dan bercerita sampai disini, tampaknya Phang Lin berduka sekali, mukanya dipenuhi oleh hawa
amarah yang sangat.
Ho Ho sampai bengong saja waktu mendengar cerita Phang Lin sampai disitu, dan dia jadi
terkejut sekali waktu Phang Lin menoleh kepadanya dengan sinar mata yang bengis.
?Hmmm.lihatlah! Mukamu begitu mirip dengan si bangsat ! Tentu kaupun akan menjadi
manusia jahat ! Lebih bagus sekarang saja kau kumampusi agar jangan menimbulkan urusanurusan yang merugikan orang lain !" kata Phang Lin dengan dingin dan bengis sekali.
Ho Ho sekarang baru mengetahui bahwa di diri perempuan tua tersebut terdapat kejadian yang
begitu hebat. Dengan sendirinya, dia jadi menaruh rasa kasihan dan terharu kepada Phang Lin.
?Popokukira kau telah salah mengenali orang! Biarpun ayahku bernama Siangkoan Djie,
namun kukira ayahku bukanlah orang yang sedang kau cari itu ! Ayahku sama sekali tidak
mengerti ilmu silat,? kata Ho Ho dengan cepat.
Muka nenek tua Phang Lin jadi berubah bengis sekali.
?Bocah busuk! Apakah kau sampai detik ini masih mau melindungi ayahmu yang busuk itu?"
bentaknya dengan sengit.
?Tetapi Popo.aku bicara dari hal yang sebenarnya.aku mengetahui benar, ayahku tidak
mengerti ilmu silat ! Kalau memang ayahku itu orang yang kaumaksudkan, tentu biarpun
seluruh jalan darahnya telah diputuskan oleh ayahmu, toch dia akan tetap menaruh dendam,
malah dengan lahirnya diriku ini, dia akan mendidik diriku agar menjadi seorang jago
membalaskan sakit hatinya itu, bukan? Namun, kenyataannya sekarang, aku sedikitpun tidak
mengerti ilmu silat !"
?Bohong !"
?Benar Popo. aku memang tidak mengerti ilmu silat sedikitpun !" sahut Ho Ho.
?Itu mudah saja, untuk menghindarkan diri dari mataku, tentu kau bisa pura-pura tidak mengerti
ilmu silat !" kata si nenek dengan mendongkol.
?Apa untungnya aku membohongimu?" tanya Ho Ho jadi sengit juga.
?Hmmmm, apa untungnya ! Sudah jelas kau ingin melindungi jiwa busuk ayahmu itu !? sahut
Phang Lin dengan sengit.
Dan membarengi dengan perkataannya itu, tahu-tahu: ?Sreeetttt!" dia telah mencabut keluar
sebatang pedang pendek, yang tampaknya tajam sekali, karena mata pedang itu tipis luar biasa.
?Bersiap-siaplah kau menjalani hukuman yang akan kujatuhkan, karena kau masih membandel
ingin melindungi ayahmu ! Biarlah, aku biarpun tidak bisa mencari ayahmu guna melampiaskan
dendamku, toch sama saja dengan adanya kau disini! Hmmm, aku akan segera menabas putus
kedua lenganmu ini.!?
Ho Ho jadi kaget dan mendongkol. Dia juga melihat bahwa Phang Lin bukanlah cumaTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
66 menggertak saja, karena kalau dilihat sikapnya itu, bisa saja nenek tua tersebut membuktikan
ancamannya tersebut.
?Apakah.apakah kau memang benar-benar tidak mempunyai aturan dengan cara busukmu
ingin menyiksaku ?? tanya Ho Ho agak gugup.
?Hmmm.sudah, jangan bawel !" bentak si nenek tua ini sambil mengayunkan pedang
pendeknya itu untuk menabas putus tangan Ho Ho.
Tentu saja hal ini membuat Ho Ho jadi kaget sekali, tetapi dia memang tidak berdaya untuk
mencoba mengelakkan sambaran pedang pendek si nenek yang bergerak cepat itu.
Akhirnya Ho Ho cuma bisa pasrah saja, dia mengeluh didalam hatinya.
Tetapi didalam detik-detik yang membahayakan keselamatan diri Ho Ho ini, terdengar suara
bentakan yang mengguntur: ?Jangan melukai muridku !"
Phang Lin dan kedua muridnya jadi terkejut, mereka menoleh. Begitu juga Ho Ho, bocah ini
telah melihat orang yang membentak itu, hatinya jadi girang.
Kiranya, orang yang membentak itu adalah seorang kakek tua bermuka jelek dan bertubuh
bungkuk. Dia tidak lain dari Peng Bin Koay-hiap Sam Tiong Gie !
Melihat kakek tua bermuka jelek ini, muka Phang Lin jadi berubah.
?Sam Tiong Gie, kuminta kau jangan mencampuri urusanku !" bentaknya dengan suara
mengandung perasaan tidak senang.
?Aku tidak pernah mau mencampuri urusan orang lain !" sahut Sam Tiong Gie sambil tertawa
hahahehe dan berjalan menghampiri. ?Tetapi urusan ini mempunyai sangkutan juga dengan
diriku, sebab bocah itu adalah muridku, maka mau tidak mau, aku harus mencampuri juga ! Apa
salah muridku, sehingga kau ingin menabas putus lengannya ??
Muka Phang Lin juga berubah lagi, muram benar.
?Bocah ini muridmu ?? tanyanya dengan suara yang tidak lampias.
?Benar ! Sedikitpun tidak salah !? sahut Sam Tiong Gie. Dan setelah menyahuti begitu, dia
Capung Keseratus 2 Meraba Matahari Karya S H. Mintarja Babad Tanah Leluhur 11
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama