Ceritasilat Novel Online

Lonceng Merenggut Arwah 7

Lonceng Merenggut Arwah Karya Hie Lan Lan Bagian 7


yang tenang sekali.
Muka lelaki itu tambah berubah merah padam.
?Akan kuseret dirimu sampai ditempat tujuan !" sahut orang itu dengan bengis.
?Aha, aku malah ingin melihat, bagaimana cara kau menyeret diriku ini!" kata Ho Ho dengan
suara yang mengandung ejekan.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
190 Orang itu berjingkrak saking murkanya, tahu2 tubuhnya melompat dengan mengeluarkan suara
teriakan yang nyaring menakutkan sekali.
Sambil melompat begitu, kedua tangannya telah diulurkan untuk mencengkeram bahu Ho Ho.
Tetapi Ho Ho memandang sebelah mata akan kepandaian orang ini, dia tetap berdiri tenang
ditempatnya. Biarpun angin serangan yang menyambar kearah Ho Ho kuat sekali, namun Ho
Ho melihat bahwa kepandaian yang dimiliki oleh orang ini tidak seberapa tinggi.
Orang itu jadi terkejut melihat si-bocah tidak menangkis cengkeraman tangannya, dia
mengurangi tenaga cengkeramannya, sebab menduga tentunya si bocah cilik dihadapannya tidak
memiliki kepandaian apa2.
Tetapi waktu tangannya hampir mengenai bahu Ho Ho, tiba2 sekali tubuh Ho Ho mencelat
kesamping, dan si-bocah segera mengulurkan tangannya, dia telah mencengkeram pergelangan
tangan orang itu, dibarengi oleh suara bentakannya, Ho Ho melempar tubuh orang tersebut
dengan keras, sehingga lelaki bermuka bengis itu merasakan betapa tubuhnya melayang terlontar
keras sekali, kurang lebih lima tombak, terbanting keras sekali diatas tanah !
Dengan mengeluarkan suara jeritan kaget dan kesakitan, lelaki itu memegangi tunggirnya yang
menghajar sebutir bayu yang keras, menimbulkan perasaan sakit yang bukan main.
Ho Ho masih berdiri dengan tenang di tempatnya.
?Hayo cepat berdiri !" bentak Ho Ho dengan suara yang nyaring. ?Bukankah kau mau menyeret
diriku? Mengapa kau malah berbalik seperti seekor monyet menubruk kodok?"
Mendengar ejekan Ho Ho, orang itu yang memang sedang bergusar dan kesakitan tambah
marah. Dia merangkak bangun dengan cepat, matanya memandang bengis kepada Ho Ho,
mulutnya menyeringai menyeramkan sekali.
?Akan kupatahkan tanganmu, bocah busuk!" desis orang itu dengan suara yang menyeramkan
sekali. ?Hmm....aku Bian Kiu Hu tidak akan memberi hati lagi kepadamu!"
Ho Ho tetap berdiri tenang, dia malah tertawa mengejek.
?Akan mematahkan tanganku? Baik! Baik! Mari maju!" kata Ho Ho dengan suara yang nyaring.
Orang itu segera menyadari bahwa Ho Ho mempunyai kepandaian yang lumayan, maka dia
tidak berani memandang remeh lagi kepada si-bocah. Dengan sikap yang lebih berhati-hati
orang itu, yang mengaku bernama Bian Kiu Hu, menerjang lagi untuk melancarkan serangannya
pula. Dia melancarkan serangan kepada si-bocah dengan gerakan 'Tjing Pian Ku Ling',
tangannya berputar-putar, tahu2 menuju kepada Ho Ho, akan dihantamnya keras sekali. Ho Ho
mengerti, bahwa orang she Bian ini ahli Gwakang (ilmu luar) yang mengandalkan kekuatan
tenaga kasar, maka dari itu biarpun si-bocah hanya memandang sebelah mata, toch tetap saja dia
tidak berani meremehkannya.
Begitu melihat orang melancarkan serangannya kearah dadanya, cepat luar biasa si bocah
mengambil sikap dengan tangan kirinya ditekuk, sikunya menempel pada perutnya, dan tangan
kanannya menempel pada dadanya, lalu dengan tiba2 sekali, kedua tangan Ho Ho bergerak
secara berbareng.
Ho Ho telah mengerahkan tenaga dalamnya, dengan meminjam tenaga serangan Bian Kiu Hu
yang kuat itu, si-bocah membalikkan tenaga serangan orang she Bian ini, sehingga membuat
Bian Kiu Hu jadi tambah terkejut lagi, sebab dia merasakan betapa tubuhnya telah terangkat
lagi, tangannya sakit luar biasa, dan tubuhnya telah terbanting lagi! Ketika dia mencoba untuk
merangkak bangun, tangan kanannya sudah tidak bisa digerakkan lagi, sebab tulang tangannyaTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
191 yang kanan itu telah patah akibat cengkeraman jari2 tangan Ho Ho yang mengandung tenaga
lweekang yang kuat sekali!
Ho Ho juga tidak berhenti hanya sampai disitu saja, sebab begitu tubuh Bian Kiu Hu terbanting,
dengan cepat Ho Ho lompat kearahnya, untuk mencengkeram tangan kiri orang she Bian itu,
dicengkeramnya agak keras. ?Cepat kau katakan siapa yang telah menyuruhmu untuk
mengajakku pergi ke suatu tempat, kalau tidak, hmm, tanganmu ini akan kupatahkan lagi.?
Semangat orang she Bian itu telah lenyap, dia baru mengetahui bahwa si-bocah biarpun usianya
masih kecil, tetapi kepandaiannya tinggi sekali. Dengan sendirinya disamping rasa dongkol dan
gusar, juga dihati orang she Bian itu muncul perasaan jeri terhadap diri Ho Ho.
?Aku....aku....ohhh, tidak ada orang yang menyuruhku....." sahut orang she Bian tersebut
dengan gugup.
?Cepat kau katakan nama orang itu, jangan main2 denganku!" bentak Ho Ho dengan suara yang
bengis dan memperkeras cengkeraman sehingga Bian Kiu Hu jadi menjerit kesakitan seperti
anjing dipotong. Tangan kanannya tidak berdaya apa-apa, karena tulangnya telah patah akibat
cengkeraman Ho Ho. Dan sekarang tangan kirinyapun menderita kesakitan disebabkan cekalan
tangan Ho Ho yang keras sekali, dia jadi tidak bisa mencegahnya, tetap tidak berdaya apa,
hanya meraung-raung dengan suara yang keras sekali.
?Jangan dipijat....ooohh...sakit sekali....sakit sekali...jangan menyiksaku....ooohhh aduhhh....!!"
jerit Bian Kiu Hu dengan suara yang keras sekali diantara suara rintihannya.
?Cepat kau katakan, siapa nama orang yang telah menyuruhmu?!" bentak Ho Ho dengan suara
bengis, dia masih tetap mencengkeram keras sekali, karena si bocah ingin mengorek keterangan
dari mulut si-bocah.
?Yang....yang telah menyuruhku adalah majikan kedai arak itu....!!" menjelaskan Bian Kiu Hu
akhirnya dengan suara yang tersendat, sedangkan air matanya telah mengucur keluar saking
kesakitan luar biasa, tulang tangannya itu seperti terjepit oleh jepitan besi yang bisa meremukkan
tulang tangannya.
?Majikan kedai arak itu?" tanya Ho Ho dengan hati yang terkejut sekali. ?Siapa nama dia dan
apa hubungannya dengan Siang-mo-san ?"
?Dia....dia murid Siang-mo-san.tadi sebelum pergi untuk melaporkan kepada Siang-mo-san
tentang apa yang didengarnya percakapan antara kau Siauw-kongcu dengan kedua perempuan
itu..dia telah menyuruh aku....menyuruh aku...." dan Bian Kiu Hu tidak meneruskan
perkataannya.
Ho Ho memijit lebih keras lagi pergelangan tangan Bian Kiu Hu, sehingga orang she Bian itu
jadi menjerit sekeras2nya, karena kesakitan dan ketakutan tulang tangannya patah.
?Dia menyuruhmu untuk melakukan apa ?" bentak Ho Ho dengan suara yang bengis.
?Menyuruh............menyuruhku untuk membawa Siauw Kongcu ke tempat Siang mo-san!!"
sahut Bian Kiu Hu dengan suara yang tidak lampias.
?Hmmm........ sekarang cepat kau bawa aku ke sarang mereka!!" kata Ho Ho dengan suara yang
tetap bengis dan melepaskan cengkeramannya pada lengan orang she Bian itu. ?Tetapi ingat,
kau jangan sekali-kali bermaksud untuk main gila denganku, karena sekali saja sikapmu mencurigakan, hmmm, batok kepalamu itu akan kuhajar hancur seperti ini !!" dan sambil berkata
begitu, Ho Ho menggerakkan tangannya menghajar batu gunung yang didekatnya, sehingga
mengeluarkan suara "Plaaakkk !" yang keras sekali, dan batu gunung itu telah hancur berantakan
berkeping2.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
192 Muka Bian Kiu Hu jadi berubah pucat pasi, dia tidak menyangka sedikitpun bahwa tenaga sibocah begitu kuat, dia jadi menggidik sendirinya membayangkan betapa kalau batok kepalanya
yang dihajar hancur oleh tangan Ho Ho.
Dengan ketakutan dia cepat2 berdiri.
?Dimana sarang Siang-mo san ?" tegur Ho Ho waktu melihat orang she Bian itu ragu2.
?Tidak jauh lagi dari tempat ini !" sahut Bian Kiu Hu. ?Tetapi Siauw Kongcu.....nanti.....nanti
Siauw Kongcu jangan menceritakan bahwa kau sudah mengetahui yang memberitahukan
perihal Siauw-kongcu kepada Siang-mo-san itu adalah majikanku, sebab kalau majikanku itu
mengetahui aku telah mengkhianatinya, aku pasti akan dipecatnya dan berarti.....berarti anak
isteriku akan mati kelaparan, mangkok nasi kami akan terbalik."
Ho Ho tersenyum tawar.
?Hmm.....untuk urusan itu tidak perlu kau kuatirkan, kalau memang kau mau membantuku
secara baik2, tentu aku juga tidak akan mencelakai dirimu !? kata Ho Ho dengan suara yang
tawar.
?Aku...aku akan menjelaskan segala2nya apa yang ingin Siauw Kongcu ketahui.......asal Siauw
Kongcu juga mau berjanji tidak akan mencelakai diriku !" kata orang she Bian itu.
?Katakanlah apa yang kau ketahui mengenai kedua iblis itu ?" kata Ho Ho.
?Mereka.....mereka pasti akan membunuh Siauw-kongcu, sebab Siang-mo-san telah
mengeluarkan tiga buah peraturan, yaitu yang dinamakan 'Tiga Binasa', yang masing2 terdiri
dari 'Binasa Membangkang', kedua 'Binasa Membicarakan' dan yang ketiga ?Binasa karena
mempunyai niat jelek'.......dan Siauw Kongcu dianggap oleh majikanku itu melanggar dua
peraturan dari Siang mo-san, yaitu peraturan nomor dua dan nomor tiga......... maka dari itu
kuduga tentu kalau sampai Siauw Kongcu jatuh ditangan Siang-mo-san, pasti......... pasti mereka
akan menurunkan tangan bengis mereka karena sejak kedatangan Siang-mo-san, empat tahun
yang lalu digunung ini, dia tidak pernah bermurah hati kepada yang melanggar larangannya
itu,selalu saja Siang mo-san akan membawakan tangan besinya.?
Mendengar perkataan orang she Bian itu Ho Ho hanya tertawa tawar.
?Hmmm..........jadi siapa saja, biarpun orang itu tidak bersalah, kalau sudah dituduh bersalah
melanggar larangan Siang mo-san, dia akan menerima hukuman 'Tiga Binasa' itu?" tanya Ho
Ho. ?Benar Siauw Kongcu, sebab apa yang dikatakan oleh Siang-mo-san itu tidak bisa dibantah,
kalau dibantah akan dikenakan hukuman 'Binasa Membangkang' yaitu hukuman yang
pertama.........maka dari itu kalau Siang-mo-san mengatakan hitam harus hitam, dikatakan
putih, harus putih.....tidak boleh sepatah perkataanpun kita membantahnya !!"
?Hmmm.......manusia jahat seperti kedua iblis itu memang harus dilenyapkan dari permukaan
bumi ini, sebab bisa mencelakakan orang2 yang lemah yang tidak bersalah apa2..........!" gumam
Ho Ho dengan suara mendongkol sekali.
?Tetapi Siauw Kongcu....." Bian Kiu Hu ragu2.
Ho Ho menoleh, memandang tajam kepada orang she Bian itu.
?Kenapa ?" tanyanya.
?Kepandaian Siang-mo-san.........tinggi sekali, Siauw Kongcu !" kata Bian Kiu Hu ragu2.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
193 ?Hmmmm.......biarpun dia mempunyai sepuluh pasang tangan dan mempunyai lima kepala,
tetap saja aku akan menyatroninya....biar tubuhku hancur, aku tidak akan menyesal guna
membela kebenaran !" kata Ho Ho dengan suara yang tegas, bersemangat sekali.
Bian Kiu Hu jadi memandang kagum kepada si-bocah, ternyata biarpun usianya masih kecil
sekali, jiwa si-bocah besar dan berani sekali. Lagi pula didalam usia sekecil itu Ho Ho telah
memiliki kepandaian yang luar biasa tingginya, sehingga dengan mudah dia telah bisa
merubuhkan Bian Kiu Hu dengan mudah.
?Baiklah Siauw Kongcu.....mari kita berangkat ke tempat Siang-mo-san, mereka tentu tengah
menantikan kedatangan kita. Tetapi Siauw Kongcu harus ingat, biar bagaimana Siauw Kongcu
harus berlaku hati2 menghadapi mereka, sebab selain kepandaiannya tinggi, mereka juga sangat
kejam dan......dan licik sekali !"
?Terima kasih atas nasehatmu itu. aku bisa menjaga diri baik2 !" kata Ho Ho. ?Cuma saja aku
ingin juga memberikan sedikit kata2 kepadamu, setelah kejadian ini, untuk hari2 selanjutnya
kuharap kau bisa merubah kelakuanmu, dan kau harus bekerja dengan cara yang baik,
menghasilkan uang dari jerih payah dan keringatmu, karena itu membawa keberkahan untuk
dirimu, dan terutama bagi keluargamu, anak isterimu......!?
?Terima kasih Siauw Kongcu, Siauwjin akan berusaha menuruti nasehat Siauw Kongcu itu !"
kata Bian Kiu Hu sambil menundukkan kepalanya, rupanya dia telah dapat disadari alam
pikirannya oleh Ho Ho, karena dia telah menyaksikan betapa banyak sekali orang2 pandai,
contohnya saja Ho Ho didalam usia semuda itu telah memiliki kepandaian yang luar biasa
tingginya, maka kalau dia tetap dengan pekerjaannya yang sekarang ini, pasti disuatu ketika dia
akan mengalami kejadian yang tidak menggembirakan bagi keselamatan jiwanya.
Ho Ho girang melihat orang mau insyaf dari jalannya yang salah itu. Maka dihampirinya dan
ditepuk2nya pundak Bian Kiu Hu sambil tersenyum.
?Bagus saudara Bian....setiap manusia kalau masih mau mengakui kesalahan dirinya dan mau
sadar dari kesalahan yang telah dilakukannya itu, maka masa depannya masih gemilang dan
bisa memperoleh kemajuan didalam hidupnya....." kata Ho Ho.
Tetapi waktu pundak Bian Kiu Hu ditepuk oleh Ho Ho, orang she Bian ini meringis2. Biarpun
dia menyahuti mengiakan perkataan Ho Ho, toch orang she Bian ini telah merintih juga, seperti
kesakitan. Tentu saja keadaan orang she Bian tersebut mengejutkan hati Ho Ho.
?Kenapa kau saudara Bian...?" tanya Ho Ho sambil memperhatikan muka Bian Kiu Hu yang
tengah meringis menahan sakit.
?Tidak apa2 Siauw Kongcu....!!" sahut Bian Kiu Hu tetap meringis. ?Hanya.....hanya tangan
kananku ini agak mengganggu saja.....!"
Ho Ho baru tersadar, mungkin disebabkan oleh tepukannya pada pundak orang she Bian itu,
membuat Kiu Hu jadi menderita kesakitan pada tangan kanannya yang telah patah itu.
?Ohhh....maafkan...aku tidak sengaja saudara Bian...." kata Ho Ho cepat, ?Apakah tangan
kananmu yang patah itu tidak begitu berat ?"
?Tidak apa2 Siauw Kongcu, aku masih bisa menahannya!" sahut Bian Kiu Hu cepat. ?Mari kita
berangkat."
Ho Ho jadi merasa tidak enak hati sebab dia yang telah mematahkan tulang tangan orang she
Bian itu.
?Sayang aku tidak memiliki obat untuk tulang patah seperti itu, saudara Bian !" kata Ho HoTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
194 seperti sedang menggumam.
?Jangan Siauw Kongcu memikirkannya........ini hanya luka kecil saja, didalam sebulan juga
akan sembuh kembali !? kata Bian Kiu Hu cepat. ?Masih jauh ke perut, Siauw Kongcu !"
Biarpun orang she Bian itu telah berusaha untuk bergurau dengan kata2nya yang terakhir itu,
dan juga telah memaksakan dirinya untuk tersenyum, namun tetap saja Ho Ho masih merasa
tidak enak didalam hati.
?Tentunya didalam beberapa saat kau tidak bisa bekerja, saudara Bian !" kata Ho Ho sambil
memperhatikan tangan Bian Kiu Hu yang tergantung tidak bisa diangkat itu. ?Selama satu bulan
lebih kau harus beristirahat.......... dan tentunya.......tentunya keluargamu akan mengalami
kesulitan dalam segi keuangan.?
?Itu hanya soal kecil Siauw Kongcu, tidak usah terlalu menjadi pemikiran Siauw Kongcu, kami
masih mempunyai sedikit2 simpanan uang.....atau kalau perlu kami bisa menjual barang2 kami
asal untuk dapat bertahan melewati satu bulan lebih......!!"
Hati Ho Ho jadi tambah tidak enak, cepat2 dia merogoh sakunya, dia mengeluarkan lima puluh
tail perak lebih.
?Ambilah olehmu saudara Bian.......!" kata Ho Ho sambil mengangsurkan uang itu kepada Bian
Kiu Hu.
Orang she Bian itu jadi mementang matanya dengan terkejut.
?Oh....... Siauw Kongcu.......apa artinya ini ?" tanya Bian Kiu Hu dengan gugup sambil mundur
satu langkah ke belakang.
Ho Ho mencoba tersenyum sambil tetap mengangsurkan uang ditangannya itu.
?Terimalah saudara Bian........kuharap kau jangan salah paham atau tersinggung..... aku hanya
ingin membantu kau agar selama satu bulan lebih kau mengasoh, keluargamu tidak terlantar
karenanya.......!" kata Ho Ho.
Bian Kiu Hu masih ragu2, tetapi akhirnya setelah Ho Ho mendesak terus, dia menerima juga
pemberian Ho Ho. Dia juga mengucapkan terima kasih dengan hati yang tidak enak dan malu,
sebab si-bocah yang akan diajak ke tempat yang mengancam keselamatan si-bocah, malah telah
menolong dirinya.
?Mari kita berangkat !" kata Ho Ho sambil melangkah untuk meninggalkan tempat itu.
Bian Kiu Hu mengiakan dan kedua orang ini berangkat menuju ke tempat Siang-mo-san.
TERNYATA Bian Kiu Hu mengajak Ho Ho ke sebuah daerah pekuburan yang luas sekali.
Disitu banyak sekali kuburan yang batu nisannya telah rusak.
?Sejak kedatangan Siang-mo-san di-tempat ini, kedua iblis itu telah melarang orang untuk
memakai tanah disekitar daerah ini untuk mengubur atau apa sajasehingga tidak ada orang
yang berani untuk mengubur mayat sanak familinya yang meninggal ditempat ini, karena
larangan dari siang-mo-san tidak bisa dilanggar, sekali membandel, berarti akan menerima
kematian !" menjelaskan Bian Kiu Hu ketika mereka telah sampai didaerah itu.
?Hmmmmm..... betapa jahatnya kedua iblis itu, sampai orang yang sedang ditimpa kedukaan
dan kematian itu, telah diperlakukan dengan semena-mena mereka....!!" kutuk Ho Ho dengan
perasaan dongkol yang bergolak didalam hatinya dan si-bocah kian keras keinginannya untuk
dapat membasmi kedua iblis itu.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
195 ?Malah dulu pernah terjadi ada seorang penduduk dikampung yang terdekat dengan daerah
pekuburan ini kebetulan melalui daerah pekuburan ini untuk pulang ke rumahnya, orang itu
tanpa banyak cingcong telah dibunuh oleh Siang-mo-san....memang kasihan sekali nasib orang
itu, karena dia baru saja menengoki familinya yang sedang menderita sakit keras dan dia
kemalaman, sehingga disebabkan ingin memotong jalan yang lebih dekat, dia telah melalui
kuburan ini, tetapi siapa sangka, dia harus menebus dengan jiwanya ! Sejak saat itulah maka
untuk selanjutnya daerah ini dinyatakan daerah tertutup dan terlarang bagi siapa saja, selain
murid2 dari Siang-mo-san, tidak ada orang yang berani datang ke daerah pekuburan ini....?
?Biadab sekali !" kutuk Ho Ho lagi dengan geram. ?Lalu.......sebetulnya daerah pekuburan ini
ingin dijadikan tempat apa oleh Siang-mo-san ?"
?Untuk tempat markas mereka !? sahut Bian Kiu Hu.
?Iihh....daerah pekuburan ini dijadikan markas kedua iblis itu ?" tanya Ho Ho dengan perasaan
heran sekali.
?Benar Siauw-kongcu !!" kata Bian Kiu Hu sambil menganggukkan kepalanya. ?Itulah sebabnya
mengapa daerah pekuburan ini telah dianggap sebagai daerah terlarang dan tertutup bagi
penduduk disekitar daerah pekuburan ini !!"
?Tetapi kulihat di sekitar daerah ini sepi sekali, tidak terlihat seorang pengawal dari Siang-mosan !" kata Ho Ho sambil memandang sekeliling kuburan itu.
?Memang kuburan ini hanya sekali2 dijaga oleh anak buah Siang-mo-san, sebab boleh
dikatakan, hampir tidak ada seorangpun penduduk kampung disekitar daerah yang mempunyai
nyali untuk mendatangi tempat ini setelah kejadian dibunuhnya orang yang kebetulan lewat
dikuburan !" menjelaskan Bian Kiu Hu. ?Dan penduduk kampung juga menjadi jeri untuk
melewati daerah yang terlarang bagi mereka....lebih baik mereka mengambil jalan memutar yang
lebih jauh daripada harus berurusan dengan kedua iblis itu. Dan lagi pula.......Siang-mo-san
memang mengerti bahwa nyali penduduk kampung di sekitar daerah pekuburan ini kecil dan
penakut, asal diperlihatkan contoh yang mengerikan, pasti semuanya tidak ada yang berani


Lonceng Merenggut Arwah Karya Hie Lan Lan di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mendekati daerah terlarang ini...?
?Hmmm......... memang Siang-mo-san licik sekali !!" kata Ho Ho kemudian dengan suara yang
perlahan, seperti berkata2 kepada dirinya sendiri. ?Tetapi hari ini, kejahatan mereka akan
selesai, sebab aku akan menghabiskan jiwa mereka.....! Kalau dibiarkan hidup terus, pasti
disuatu saat mereka mempunyai kesempatan lagi, kedua iblis ini akan menimbulkan kerusuhan
lagi !!"
Mendengar ocehan Ho Ho, Bian Kiu Hu telah menoleh dan memandangi muka Ho Ho dengan
sorot mata ragu2.
?Siauw Kongcu, kau jangan marah, sekali lagi aku ingin memberitahukan kepadamu, bahwa
kepandaian kedua iblis itu luar biasa sekali......... kau pikir2lah, kalau memang rasanya kau tidak
kuat untuk menghadapi mereka, lebih bagus kau melarikan diri......... aku akan menyampaikan
laporan kepada mereka bahwa kau telah memukul patah tanganku dan melarikan diri, sehingga
kau bisa melindungi jiwamu terus !? kata Bian Kiu Hu kemudian.
Ho Ho ketika itu jadi tertawa gelak2 waktu mendengar perkataan Kiu Hu. Si bocah tidak marah,
karena dia mengerti orang she Bian tersebut bermaksud baik kepadanya ....
?Terima kasih saudara Bian...tetapi hari ini aku telah mengambil keputusan yang tetap, biar
bagaimana aku akan menghadapi mereka. Kalau sampai aku terbunuh ditangan mereka, itu
namanya nasibku yang jelek .... biarlah saudara Bian, kau tidak perlu memikirkan diriku, aku
bisa mengaturnya sendiri nanti !" kata Ho Ho kemudian.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
196 Bian Kiu Hu menghela napas dengan muka yang agak murung.
?Baiklah.....kalau memang Siauw Kongcu telah bertekad begitu, akupun tidak bisa merubah
pendirian Siauw Kongcu !" kata Bian Kiu Hu dengan suara yang mengandung kekuatiran yang
sangat terhadap keselamatan jiwa si bocah cilik. ?Tidak lama lagi kita akan sampai dikuburan
yang dijadikan markas dari Siang-mo-san.
Mereka melangkah maju terus melewati kuburan2 yang terdapat disitu.
Tak lama kemudian mereka telah sampai disebuah kuburan yang besar sekali dan tampaknya
terurus bersih sekali.
?Disinilah Siang-mo-san menetap!" menjelaskan Bian Kiu Hu dengan suara yang perlahan
berbisik ditepi telinga Ho Ho. ?Kuburan ini mempunyai pintu rahasia, di dalam kuburan itu
dipakai sebagai tempat tinggal dari Siang-mo-san bersama beberapa orang murid2nya...... juga
didalam kuburan itu terdapat banyak sekali ruangan2nya......menyerupai sebuah gedung
dibawah tanah saja."
Ho Ho tidak menyahuti apa2, dia hanya memandang sekeliling kuburan itu, keadaan disekitar
tempat tersebut sepi sekali.
Kiu Hu melangkah maju ke depan kuburan itu, mengetuk batu nisan kuburan tersebut empat
kali.
Tak lama kemudian batu nisan itu bergeser, dari dalam kuburan tersebut melangkah keluar
seorang lelaki tua berjenggot panjang, Ho Ho ketika melihat orang itu, serasa dia pernah
melihatnya. Dan otak si bocah dengan cepat dapat mengingatnya, orang berjenggot panjang ini
pernah dilihatnya dikedai arak didalam kampung itu, dan tentunya orang ini adalah majikan
kedai arak yang telah memerintahkan kepada Bian Kiu Hu untuk membawa Ho Ho ke daerah
pekuburan tersebut.
?Mana bocah itu ?" tegur lelaki berjenggot panjang itu kepada orang she Bian yang berdiri
dengan sikap menghormat sekali dihadapan lelaki itu.
Bian Kiu Hu menunjuk kearah Ho Ho yang berdiri agak jauh dari kuburan tersebut.
Lelaki berjenggot panjang itu telah menoleh memandang Ho Ho dengan sorot mata yang tajam,
kemudian melangkah menghampirinya.
?Engko kecil, sengaja kau kami undang kemari untuk bertemu dengan seseorang !" kata lelaki
berjenggot panjang itu dengan mata memandang agak bengis kepada Ho Ho. ?Mari ikut
denganku..........kukira kau akan bertemu dengan orang yang kau cari !?
Ho Ho hanya tersenyum dingin saja, dia tidak mengatakan apa2, seperti juga dia tidak
mengetahui apa2.
Sedangkan lelaki berjenggot panjang itu, yang rupanya menjadi majikan dari Bian Kiu Hu,
membalikkan tubuhnya melangkah kearah kuburan itu lagi.
Ho Ho mengikuti dibelakangnya, ketika dia sampai didepan kuburan itu dan melewati Bian Kiu
Hu, si-bocah mengedipkan matanya sambil tersenyum tenang sekali.
Orang she Bian biarpun melihat senyuman dan kedipan mata dari Ho Ho, dia tidak berani
membalasnya, hanya menundukkan kepalanya saja, sebab dia takut kalau2 lelaki berjenggot
panjang yang menjadi majikannya itu melihat lagaknya.
Sedangkan lelaki berjenggot panjang itu telah melangkah memasuki kuburan besar itu.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
197 Ho Ho juga ikut melangkah masuk kedalam kuburan tersebut, dan ketika si-bocah sudah berada
didalam kuburan itu, setelah menuruni undakan anak tangga yang menuju kebawah, si-bocah
jadi kaget sendirinya. Seperti apa yang dikatakan oleh Bian Kiu Hu ternyata memang benar, di
dalam kuburan itu ternyata memang terdapat ruangan2 yang besar sekali, juga diterangi oleh api
penerangan.
Waktu Ho Ho telah melangkah masuk kedalam, dia mendengar suara yang gemuruh. Segera si
bocah melirik ke belakang, ternyata batu nisan yang dipakai sebagai pintu itu ternyata telah
tergeser, sehingga pintu itu telah tertutup, dan juga berarti untuk jalan keluar bagi Ho Ho telah
tertutup rapat. Tidak mungkin si bocah bisa melarikan diri.
Lelaki berjenggot panjang itu melangkah masuk terus, dan mengajak Ho Ho melalui beberapa
buah lorong yang lebar2 dan panjang sekali. Ternyata didalam kuburan ini telah dibangun
sebuah gedung dibawah tanah yang luas sekali.
Ho Ho mengikuti terus dibelakang lelaki berjenggot panjang itu, kemudian dia menahan langkah
kakinya.
?Tunggu dulu....kau mau membawaku kemana ?" tanya Ho Ho dengan suara yang nyaring.
Lelaki berjenggot panjang itu jadi berhenti dan memutar tubuhnya.
?Sudah kukatakan tadi bahwa Lohu (Aku siorang tua) ingin mengajak kau menemui orang yang
sedang kau cari2!" menjelaskan lelaki berjenggot panjang itu dengan suara yang tawar.
?Siapa orang itu ?? tanya Ho Ho pura2 tak tahu.
Bola mata lelaki berjenggot panjang itu memain cepat sekali, tampak kebengisan yang terlihat
dimukanya itu, mulutnya juga tersungging senyuman sinis sekali.
?Kau lihat saja sendiri, nanti juga kau akan mengetahui siapa orang yang akan kau temui itu!"
kata lelaki berjenggot panjang kemudian.
?Hmmmm........ kalau tidak mau menyebutkan dulu siapa orang itu, aku tidak mau pergi dengan
kau, lebih bagus aku keluar dari kuburan yang bau apek ini....! Cepat kau buka pintu itu !!" kata
Ho Ho pura-pura ngambek.
Melihat si-bocah mau bawa adatnya, lelaki berjenggot panjang itu tertawa dengan suara yang
menyeramkan.
?Kau mau keluar dari kuburan ini ?" tanyanya dengan suara mengandung ejekan dan juga
nadanya sangat bengis.
Ho Ho tidak mengatakan apa2, dia hanya memandang lelaki berjenggot panjang itu dengan
sorot mata yang tajam sekali. Lama si-bocah memandangi muka lelaki berjenggot panjang itu,
sehingga membuat orang itu jadi kikuk dan dengan muka yang merah karena mendongkol dan
gusar, lelaki berjenggot panjang itu membentak : ?Hayo, cepat jalan !"
?Aku sudah mengatakan, kalau memang kau tidak mau memberitahukan kepadaku siapa yang
akan kuketemui, aku tidak akan mau mengikutimu....!!" sahut Ho Ho membandel, sengaja dia
mau memancing kemarahan lelaki berjenggot panjang itu, karena si-bocah mau melihat apa
yang akan dilakukan oleh orang itu terhadap dirinya kalau dia membandel terus.
?Apakah kau mau mampus?" bentak lelaki berjenggot panjang itu dengan gusar. ?Hayo, cepat
jalan !"
?Tidak mau ! Kau sebutkan dulu nama orang itu, baru aku ikut denganmu untuk masuk terus ke
dalam kuburan ini !" kata Ho Ho dengan suara seenaknya.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
198 Bola mata orang itu jadi berputar-putar, mukanya juga berubah merah padam dia mendelik
melotot pada Ho Ho, tubuhnya juga tampak gemetar sedikit menahan rasa gusarnya. Tetapi Ho
Ho tidak jeri atau takut, dia malah membalas tatapan dari lelaki berjenggot panjang itu, sehingga
menambah kemendongkolan lelaki berjenggot itu.
?Kau..apakah kau benar2 tidak mau masuk kedalam?? tegur lelaki berjenggot panjang itu
dengan suara bengis. ?Apakah kau mau sampai aku mempergunakan kekerasan memaksa
dirimu untuk masuk kedalam??
Ho Ho tertawa tawar.
?Baiklah.... tetapi aku mau berpikir dulu sebentar, apakah aku mau masuk ke dalam atau
tidak?!" kata Ho Ho kemudian sambil membawakan lagak seperti sedang berpikir keras.
Hal ini tambah membikin hati lelaki berjenggot itu mendongkol bukan main. Dia sampai berdiri
dengan mendelu sekali memandang Ho Ho. Tetapi karena Ho Ho hanya seorang bocah cilik,
maka mau tidak mau lelaki berjenggot panjang ini akhirnya mengalah juga, sebab dia berpikir
kalau memang dia mengambil jalan kekerasan tentu tidak ada gunanya.
?Bagaimana ?!" bentak lelaki berjenggot ini sesaat kemudian dengan suara yang bengis dikala dia
melihat Ho Ho masih berdiam diri saja, seperti masih berpikir keras.
Ho Ho menepuk pahanya sambil tertawa.
?Baiklah! Aku ikut bersamamu !!" kata Ho Ho dengan sikap ugal2an. ?Aku juga sekarang telah
tahu, tentunya orang yang sedang menantikan adalah Siang-mo-san, bukan??
Muka lelaki berjenggot panjang itu jadi berubah.
?Siapa yang memberitahukan kepadamu?? bentak lelaki itu dengan bengis. ?Apakah Bian Kiu
Hu yang memberitahukannya kepadamu??
?Bukan!" sahut Ho Ho. ?Tadi kau mengatakan bahwa kau ingin mengajak aku menemui orang
yang sedang kucari-cari.... dan orang yang sedang kucari itu adalah Siang-mo-san........hmm,
jadi tegasnya sekarang kau ingin membawaku kehadapan Siang-mo-san, bukan?"
?Benar! Hayo cepat jalan!" sahut lelaki berjenggot itu sambil membalikkan tubuhnya melangkah
menuruni undakan anak tangga itu.
Ho Ho juga sudah tidak banyak rewel, dia mengikutinya dibelakang lelaki berjenggot itu.
Memang si-bocah ingin sekali bertemu dengan Siang-mo-san, guna membinasakan kedua
manusia jahat itu. Tadi dia pura2 tidak mau masuk hanyalah untuk mempermainkan diri silelaki berjenggot panjang itu saja.
Jalan yang dilalui oleh mereka ternyata masih berliku-liku.
Tak lama kemudian setelah mereka melalui sebuah ruangan yang cukup besar dan berbentuk
segi lima, maka mereka sampai disebuah ruangan yang berbentuk seperi Lian-bu-tia (ruangan
latihan silat), dimana ditengah-tengah ruangan itu duduk dua orang lelaki yang satu dengan
yang lainnya mirip sekali, sebagai dua saudara kembar. Mereka duduk dikursi yang dilapisi oleh
kulit harimau.....sikap mereka angker sekali, sepasang alis yang tebal, mata yang sipit, hidung
yang panjang dan mulutnya yang tipis tetapi lebar. Mereka duduk seperti juga dua orang
pembesar negeri. Angkuh sekali.
Ketika melihat lelaki berjenggot panjang itu, kedua lelaki kembar itu tertawa menyeramkan.
?Apakah bocah itu yang ada dibelakangmu, Lie Po?" tanya salah seorang diantara kedua orang
kembar itu.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
199 Lelaki berjenggot yang dipanggil Lie Po, cepat2 maju membungkukkan tubuhnya memberi
hormat kepada orang itu.
?Benar jiewie Suhu (guru berdua).....Tecu (murid) memang yang membawa bocah ini kemari
menghadap jiwie Suhu !!" sahut Lie Po.
?Bagus !" seru salah seorang diantara kedua orang kembar itu. ?Dan kau boleh minggir, Lie
Po....... biar kami memeriksa bocah itu !"
Ho Ho kala itu tengah berdiri ditengah-tengah ruangan tersebut, dia memandang dengan mata
tidak berkedip pada kedua orang itu. Umpama saja kedua orang itu memakai pakaian yang
warnanya sama, tentu tidak mungkin orang mengenali mereka satu dengan yang lainnya, karena
mereka benar2 mirip satu dengan yang lain. Hanya baju mereka saja yang berbeda, yang seorang
memakai baju warna merah, sedangkan yang seorangnya lagi memakai baju warna hijau.
?Bocah...mendekatlah kemari !? tiba2 orang yang memakai baju merah itu membentak dengan
suara yang bengis sekali.
Ho Ho berani sekali, dia maju beberapa langkah menghampiri.
?Ada urusan apa kalian telah memanggilku kemari ?" tanya Ho Ho dengan suara yang tawar.
Kedua orang tersebut saling menoleh dan saling pandang satu dengan yang lainnya, karena
kedua orang kembar ini jadi kagum sekali, betapa tidak terlihat sedikitpun perasaan takut pada
diri si-bocah.
Kemudian kedua orang ini memandangi Ho Ho dari atas kepalanya sampai ke ujung kakinya,
tampak dari muka mereka terlihat sinar kagum dan heran sekali, karena kedua orang ini melihat
betapa si-bocah mempunyai bakat yang luar biasa dan tulang yang baik sekali.
?Hmmmmm.kau seorang bocah yang luar biasa!!" tanpa disadarinya salah seorang diantara
kedua orang itu telah memuji begitu.
Tetapi yang seorangnya lagi membentak dengan suara yang nyaring.
?Bocah, siapa namamu ??
?Ho Ho !" sahut Ho Ho dengan suara yang lantang.
?Apakah kau telah mengetahui kesalahan apa yang telah kau lakukan maka kau dibawa
menghadap pada kami?" tegur orang itu lagi.
?Tidak !" sahut Ho Ho dengan suara yang tetap nyaring dan berani sekali, tidak terlihat perasaan
takut sedikitpun.
?Hmmmm...... kau telah melanggar larangan kami yang nomor dua dan nomor tiga dari 'Tiga
Binasa'!" kata orang itu lagi dengan suara yang bengis. ?Kami berdua Siang mo-san (Sepasang
Iblis Gunung) telah mengeluarkan peraturan, yaitu 'Tiga Binasa' dan kau telah melanggar dua
peraturan kami itu, maka mau tidak mau kau harus dihukum mati !?
?Tiga Binasa? Apa maksud kalian? Apakah kalian berdua adalah pembesar negeri?" tanya Ho
Ho pura2 tidak mengetahuinya, Ho Ho juga sengaja memperlihatkan sikap seperti terheran2.
Salah seorang diantara kedua orang kembar itu tertawa gelak2 sampai tubuhnya tergoncang.
?Biarpun kami bukan pembesar negeri namun kekuasaan kami malah lebih tinggi dan lebih
hebat dari pembesar negeri ! Sebab daerah pekuburan ini sudah kami nyatakan sebagai daerah
terlarang, bukan saja penduduk disekitar tempat ini yang tidak berani untuk melanggar laranganTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
200 kami, sampai penegak hukum juga tidak berani melakukan kesalahan sedikit pun kepada kami !"
Ho Ho mengerutkan sepasang alisnya.
?Kesalahan apa yang telah kulakukan, sedangkan datang ke daerah pekuburan ini aku belum
pernah, bagaimana kalian bisa mengatakan bahwa aku telah melakukan kesalahan pada diri
kalian?!" tegur Ho Ho dengan suara yang tawar.
Kedua orang kembar itu tertawa gelak2 mendengar perkataan Ho Ho.
?Kau telah terkebur dengan mengatakan kepada dua orang wanita dikedai arak Lie Po itu
bahwa kau ingin membunuhku........! Hmmm, dengan begitu kau telah melanggar dua larangan
yang nomor kedua dan nomor ketiga, yang masing2 berbunyi 'Binasa Membicarakan' dan
'Binasa karena mempunyai niat jelek?..........maka dari itu, kau harus menerima hukuman mati
dari kami, binasa karena pelanggaranmu itu !"
?Aturan dari mana kau pakai ?" tegur Ho Ho dengan mendongkol. ?Kalian benar2 iblis2 dari
gunung, sehingga tidak mengetahui aturan !"
Muka kedua iblis itu jadi berubah hebat mendengar bahwa diri mereka dikatakan sebagai iblis2
gunung yang tidak mengenal aturan.
Sedangkan Lie Po telah melompat mendekati Ho Ho, dia mengulurkan tangannya untuk
menekan pundak Ho Ho agar si-bocah berlutut.
?Kau jangan kurang ajar dihadapan kedua guruku!" bentaknya. ?Berlutut !"
Tetapi Ho Ho mana mau pundaknya ditekan begitu saja, apa lagi kalau dibandingkan
kepandaian yang dimiliki Ho Ho selisih jauh sekali dengan kepandaian yang dimiliki oleh Lie
Po, orang itu hanya dipandang sebelah mata oleh Ho Ho. Maka dari itu, dikala tangan Lie Po
hampir mengenai pundaknya, si-bocah segera memiringkan bahunya itu, sehingga tekanan
tangan Lie Po jatuh ditempat kosong, kemudian dengan cepat Ho Ho mengulurkan tangannya,
dia telah mencengkeram lengan Lie Po, kemudian terdengar suara Ho Ho membentak: ?Pergi
kau!" tampak Lie Po telah terpental tinggi sekali dan jatuh diatas lantai dengan keras, membuat
orang she Lie ini menjerit kesakitan waktu terbanting, sebab tunggirnya telah menghajar lantai
itu dengan keras.
Dengan mata meringis, dia merangkak untuk bangun, mulutnya telah memaki kalang kabut dan
setelah berhasil berdiri, tampak dia mau melompat menerjang Ho Ho dengan maksud untuk
melakukan pembalasan.
Tetapi belum lagi Lie Po sempat melaksanakan maksudnya untuk menyerang Ho Ho, tiba2
salah seorang diantara Siang-mo-san membentak: ?Lie Po....mundur! Kau bukan menjadi
tandingan bocah itu!"
Lie Po jadi merandek, dia menoleh kepada kedua gurunya dengan sorot mata tidak
mempercayai. Tetapi sebagai seorang murid, dia tidak berani membangkang atas perintah
gurunya itu. Cepat2 Lie Po mengundurkan diri.
Sedangkan kedua orang Siang-mo-san telah memandang Ho Ho dengan sorot mata yang tajam.
?Hmm...!" dengus Siang-mo-san yang memakai baju hijau itu. ?Ternyata kau memiliki
kepandaian yang lumayan. Tadi telah kulihat, cara kau melempar Lie Po, kau telah
mempergunakan ilmu yang cukup mengagumkan! Tetapi kau jangan berkepala besar dulu, sebab
biarpun kau memiliki kepandaian yang bagaimana tingginya, tetap saja kau tidak akan bisa
meloloskan diri dari tangan kami ! Kau jangan harap bisa keluar dari kuburan ini !"
?Kalian berdua memang manusia2 jahat yang harus diberantas, tidak boleh dibiarkan hidupTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
201 terus!" kata Ho Ho dengan suara yang berubah jadi bengis. ?Hmm.....aku memang sedang
mencari kalian, maka kebetulan sekali aku bisa bertemu dengan kau! Kedua wanita itu, ibu dan
anak, adalah orang yang telah hidup menderita dan terlunta2 disebabkan mereka menjadi
korban kejahatan kalian ! Maka dari itu, hari ini kedatanganku kemari untuk membalaskan
dendam mereka !"
?Hmmm....bukan mereka saja yang menjadi korban kami !" kata Siang-mo-san dengan suara
yang tawar. ?Harus kau ketahui, bahwa telah ada puluhan orang yang menjadi korban kami,
termasuk kau juga akan mampus !" dan setelah berkata begitu orang itu tertawa gelak2.
Ho Ho mengawasi Siang-mo-san dengan mata yang mendelik besar.
?Hmmm....mari kita main2 beberapa jurus !" bentak Ho Ho dengan berani. ?Aku mau melihat
berapa tinggi kepandaian yang dimiliki oleh manusia jahat menamakan dirinya sebagai Siangmo-san ?!"
?Hahahahaha.....!" Siang-mo-san yang memakai baju hijau tertawa gelak2. ?Kami tidak mau
mengurusi diri kau si-bocah busuk lebih lama lagi....kami akan menahan dirimu untuk beberapa
saat kalau memang kau mempunyai nasib yang cukup baik, dan kau masih bisa hidup, nanti
baru kita bicara lagi !"
Ho Ho gusar sekali, tetapi baru saja dia mau melompat maju untuk menerjang melabrak kedua


Lonceng Merenggut Arwah Karya Hie Lan Lan di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

iblis itu, tahu2 lantai di kakinya telah menjeblak terbuka, sehingga seketika itu juga
keseimbangan tubuh si bocah lenyap, tubuh si bocah terjerumus kedalam lobang yang cukup
besar itu, sehingga dia kaget bukan main, si bocah sampai mengeluarkan seruan kaget...
tubuhnya terus juga meluncur masuk ke dalam perangkap yang dipasang oleh Siang mo-san.
Ketika tubuhnya sedang meluncur turun, dia mengutuk didalam hatinya akan kelicikan Siangmo-san, dan diam2 Ho Ho jadi mengakui bahwa perkataan Bian Kiu Hu memang benar, kedua
iblis itu memang sangat licik sekali.
Tubuh Ho Ho masih meluncur terus kebawah, ternyata liang perangkap itu dalam sekali,
tubuhnya masih saja meluncur terus.
Ho Ho jadi mengeluh, karena tubuhnya pasti akan terbanting hancur dan tentu akan terbinasa,
karena liang perangkap itu sangat dalam sekali.
Ho Ho juga jadi teringat bahwa tadi Siang-mo-san pantas saja memerintah Lie Po agar
menyingkir kesamping, tidak tahunya di-tengah ruangan itu telah dipasang perangkap, yang
lantainya bisa menjeblak kebawah, membuat tubuh Ho Ho jadi terjungkal terjerumus kedalam
liang itu.
Sebetulnya waktu lantai ruangan menjeblak kebawah, Ho Ho ingin melompat keatas dengan
menjejakkan kakinya namun disebabkan Ho Ho memang masih kurang pengalaman, biarpun
dia mempunyai kepandaian yang tinggi, sehingga tubuhnya tetap saja meluncur turun kedalam
liang perangkap yang gelap, tidak ada sinar sedikitpun.
Tubuh Ho Ho meluncur didalam ruangan yang lembab dan bau sumpek itu, hawa busuk
menyerang hidungnya, si bocah juga merasakan hawa dingin telah berseliweran dipinggir
telinganya.
?Habislah jiwaku kali ini....hmm, inilah ketololan diriku sendiri yang telah tidak bercuriga
sedikitpun kepada kedua iblis itu ! Kalau memang aku sejak tadi berwaspada menghadapinya,
pasti diriku tidak akan terjerumus kedalam perangkap mereka ! Sekarang segalanya telah terlambat, karena tubuhku telah hancur terbanting didalam ruangan perangkap ini... ach, dendam ibu
dan anak itu, Ming-jie, tentu tak terbalaskan, malah kali ini aku pun akan terbinasa juga !"TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
202 Dan Ho Ho berusaha sekuat tenaga untuk memperlambat daya luncur tubuhnya itu dengan
berpoksay, namun tubuhnya tetap saja meluncur turun.
Ho Ho jadi berputus asa dan murka bukan main akan kelicikan yang dimiliki oleh Siang-mo-san.
Tetapi ketika tubuhnya itu telah meluncur terus, tahu2 si bocah merasakan dirinya kecebur
ditempat yang lunak sekali, biarpun dia merasakan tangannya sakit sekali, toch tidak sampai
tulang2 tangan atau ditubuhnya mengalami patah....dengan sendirinya jiwanya jadi selamat, dia
tidak terbanting mati. Dengan cepat Ho Ho merangkak bangun. Dia tidak mengetahui terjatuh
ditempat apa, karena ruangan perangkap itu gelap sekali. Dengan tangannya, si-bocah telah
meraba2, ternyata setumpukan baju yang terdiri dari beberapa perangkat pakaian.....! Entah
siapa pemilik baju2 itu yang telah menyelamatkan jiwa Ho Ho dari bantingan yang keras sekali !
Disebuah ruangan yang cukup besar, tampak Siang-mo-san tengah duduk di-ruangan tersebut
ditemani oleh Lie Po dan dua orang muridnya yang masing2 berdiri dipinggiran Siang-mo-san.
Yang memakai baju hijau dari Siang-mo-san itu bernama Sing Tjing Sian sedangkan yang
memakai baju warna merah bernama Sing Tjing Bu. Mereka mempunyai sorot mata yang tajam
sekali, dan juga mereka memiliki mimik muka yang tajam luar biasa, karena memang watak
mereka sangat bengis.
Saat itu, Lie Po tengah duduk disebuah kursi yang lebih rendah dihadapan kedua gurunya itu,
kepalanya tampak ditundukkan dalam2, dia rupanya sedang menghadapi kesulitan.
?Kau sudah lihat, bukan ?!" tanya Sing Tjing Bu dengan suara yang tawar. ?Kepandaian yang
kau miliki itu masih belum terhitung apa2, karena dengan hanya menggerakkan tangannya,
bocah kecil itu telah dapat merubuhkan dirimu ! Bagaimana kalau sampai kejadian ini diluar
dari sepengetahuan kami, pasti kau akan celaka ditangan bocah itu! Hmm........kulihat bocah itu
bukan sembarangan bocah, karena dia dapat merubuhkan dirimu dengan mudah........!!" dan
setelah berkata begitu, Sing Tjing Bu memperdengarkan beberapa kali suara dengusan tertawa
dingin.
Lie Po berulang kali mengiakan, hatinya jadi sedih dan malu, karena dia telah mempelajari ilmu
silat tiga tahun lamanya dibawah bimbingan kedua gurunya itu, sedangkan hari ini dia telah
dapat dirubuhkan dengan begitu mudah oleh seorang bocah cilik seperti Ho Ho, tentu saja hal
ini membuat dia jadi kecewa. Lie Po juga jadi berpikir, sampai berapa tahun dia baru bisa untuk
mempelajari ilmu silat yang lebih hebat, karena dia merasakan bahwa ilmu silatnya itu belum
bisa memadai ilmu silat yang dimiliki oleh Ho Ho. Dengan sendirinya, Lie Po juga jadi
memikirkan, kalau memang dia ingin memiliki kepandaian yang menyamai dengan kepandaian
yang dimiliki oleh Ho Ho, setidak2nya dia harus mempelajari lima tahun atau sepuluh tahun
lagi !
Kemudian Sing Tjing Sian berkata dengan suara yang nyaring : ?Hmmmm.kalau memang
kau ingin memiliki kepandaian yang lebih tinggi, kau harus lebih tekun, Lie Po....kau tentu
memaklumi kami adalah dua orang yang dianggap sebagai dua orang tokoh di dalam rimba
persilatan, dengan sendirinya, kalau sampai kau kena dirubuhkan hanya oleh seorang bocah cilik
belasan tahun seperti tadi, tentu akan meruntuhkan nama baikku, maka dari itu, aku tidak mau
sampai kau mengalami urusan seperti tadi untuk kedua kali, karena aku tentu tidak akan mau
mempunyai seorang murid yang hanya dapat membikin malu dan mencorengkan rasa malu
dimuka gurunya ! Kau harus berjanji, biar bagaimana kau harus bisa memiliki kepandaian yang
lebih tinggi dan harus melatih diri lebih giat lagi! Kau dengar tidak, Lie Po?"
?Tecu (murid) akan berusaha sekuat tenaga untuk mempelajari ilmu silat yang lebih tinggi,
Suhu....... karenaTecu juga malu sekali kalau sampai harus terulang kembali dirubuhkan oleh
seorang bocah seperti bocah busuk tadi," janji Lie Po dengan suara yang parau dan kepala yang
tertunduk dalam2.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
203 Sing Tjing Bu tersenyum senang.
?Bagus! Kukira bocah busuk itu setelah dapat kita jebak dengan lantai perangkap kita itu, dia
pasti akan terbanting mampus, karena tingginya ruangan bawah tanah itu hampir empat puluh
tombak...!" katanya.
?Benar Suhu....... memang orang yang mulutnya lancang terhadap Suhu, pasti akan menemui
kematiannya!!" sambung Lie Po untuk mengambil hati kedua gurunya itu.
Kedua gurunya itu, Siang-mo-san tertawa gelak2. Tampaknya mereka senang sekali.
Malah Sing Tjing Bu telah menoleh kepada muridnya, dia memerintahkan kepada muridnya itu
agar mempersiapkan meja untuk makan2.
Muridnya yang berdiri disamping kiri telah mengiakan dengan cepat, kemudian dia telah berlalu
untuk mempersiapkan meja makan, karena gurunya ingin makan2 untuk melampiaskan
kegembiraannya, sebab telah bisa membinasakan seorang korbannya lagi, yaitu Ho Ho.
?Tiga hari lagi nanti kita melihat ke-bawah apakah si bocah telah mampus atau belum!" kata
Sing Tjing Bu sambil tertawa-tawa girang dikala dia tengah bersantap.
?Benar !" sambung Sing Tjing Sian dengan suara yang nyaring. ?Memang si-bocah harus kita
siksa biar puas kalau kenyataannya nanti dia masih hidup!"
Maka mereka telah tertawa gelak-gelak, tampaknya Sing Tjing Bu dan Sing Tjing Sian serta yang
lainnya, termasuk Lie Po sangat girang sekali.
Mereka telah bersantap sepuasnya.
?Apakah Tjing San telah pulang kembali ke rumahnya?" tanya Sing Tjing Bu sesaat kemudian.
?Sudah...... dia repot dengan rumah makannya Suhu, dan Tjing San yang telah memberikan
laporannya bahwa si-bocah dengan kedua wanita itu telah melakukan percakapan dirumah
makannya, malah saat itu kedua wanita itu, yang kelihatannya seperti ibu dan anak itu, telah
tinggal di rumah penginapan milik Tjing San.....mereka ingin menantikan kembalinya si-bocah
busuk ini ! Hmm........menurut yang diberitahukan oleh Tjing San, bahwa kedua perempuan itu
membawa uang yang banyak sekali, hasil penjualan rumah dan harta bendanya!"
Sing Tjing Bu tertawa gelak-gelak.
?Nanti setelah tiga hari kemudian apabila si-bocah telah mampus, entah mampus terbanting,
entah mampus kelaparan, barulah kita memotong batok kepalanya, kita satroni kedua wanita
itu, kita berikan batok kepala si-bocah kepada mereka dan mengambil harta yang ada pada
mereka! Hahaha !?
?Sebuah rencana yang bagus sekali !? seru Sing Tjing Sian berseru dengan suara yang nyaring.
?Hahahaha.... perempuan-perempuan itu memang tidak tahu diri, mereka rupanya masih belum
menyadari siapa diri kita sebenarnya!"
Lie Po dan murid2 Siang-mo-san ikut tertawa dan mengeluarkan suara pujian2 yang
mengatakan bahwa guru mereka sangat liehay dan juga sangat cerdik sekali. Mereka
mengumpak-umpak Siang-mo-san, karena kedua iblis itu memang paling senang diumpakumpak pantatnya, sebab dia selalu saja akan menuruti keinginan muridnya, asal muridnya bisa
mengangkat-angkat sang guru dan menjilat pantatnya!
Pesta makan itu telah berlangsung dengan ramai sekali diantara mereka, karena riuh oleh suara
tertawa yang tidak hentinya. Malah Lie Po yang memang paling pandai mengumpak kedua
gurunya itu, menyebabkan Siang-mo-san jadi tertawa gelak-gelak dengan suara yang keras danTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
204 sering sekali sampai tubuh mereka tergoncang hebat diantara suara tertawanya itu, akibat rasa
gembira yang meluap-luap.
HO HO yang sedang meraba-raba sekitar tempat dia terkurung didalam perangkap yang
dipasang oleh Siang-mo-san itu, belum juga bisa menemui apa2 selain setumpukan baju itu saja.
Yang membuat Ho Ho jadi heran adalah dinding itu terbuat dari batu yang tebal sekali, dan
disekeliling tempat itu selain gelap gulita, juga lembab sekali, sampai untuk melihat kelima jari
tangannya saja dia tak bisa. Si-bocah kemudian merambat perlahan-lahan, untuk maju beberapa
langkah.......karena di dalam kegelapan begitu, Ho Ho tidak bisa untuk melihat keadaan
disekitar tempat itu.
Setelah merambat beberapa saat, tiba2 kaki Ho Ho menyentuh sesuatu. Si-bocah berjongkok,
diambilnya barang itu, ketika Ho Ho telah dapat meraba lebih tegas dan mengetahui bahwa
yang dipegangnya itu adalah sebuah tengkorak kepala manusia, si bocah jadi kaget sendirinya,
dia sampai mengeluarkan seruan tertahan sambil melemparkan kembali tengkorak kepala
manusia itu. Sebagai seorang bocah cilik, biarpun dia telah memiliki kepandaian yang tinggi,
namun Ho Ho tetap masih kanak2, dia jadi menggigil ngeri waktu mengetahui ditempat ruangan
perangkap yang dipasang oleh Siang-mo-san itu terdapat tengkorak kepala manusia ! Dia jadi
ngeri dengan sendirinya.
Lama juga Ho Ho berdiri tertegun disitu dengan napas yang memburu, sampai akhirnya
perlahan2 si bocah bisa mengurangi kegoncangan hatinya itu.
?Tentunya ada orang yang telah ditawan oleh Siang-mo-san dan dikurung ditempat perangkap
ini sampai binasa !"
?Ach....betapa kejamnya kejahatan yang telah dilakukan oleh Siang-mo-san itu, kalau memang
aku bisa meloloskan diri dari tempat terkutuk ini, hmmm, biar bagaimana aku harus membasmi
mereka! Biarpun perjalananku akan tertunda beberapa hari lagi, namun aku akan tetap
menyelesaikan urusan ini, sebab dengan adanya Siang-mo-san dipermukaan bumi ini berarti
keselamatan jiwa penduduk disekitar tempat ini tidak dapat dijamin, dia akan berbuat
sewenang2 dan akan membunuh orang yang tidak disenanginya seperti juga membunuh kacoa
saja.Benar2 keterlaluan sekali!" Dan Ho Ho menghela napas beberapa kali. Rasa mendongkol
dan gusarnya semakin meluap.
Tetapi ketika teringat sesuatu, Ho Ho jadi lemas dengan sendirinya.
?Ruangan perangkap ini terkurung rapat dan juga mulut liang terlalu tinggi, bagaimana aku bisa
keluar dari tempat ini? Kalau mereka tidak mengantarkan makanan selama empat atau lima
hari, maka aku akan mati juga, mati kelaparan dan kehausan.....!" pikir si bocah lagi lebih lanjut.
Kemudian Ho Ho duduk dengan lemas ditempat tersebut. Si bocah memutar otak untuk mencari
jalan guna dapat meloloskan diri dari kurungan perangkap buatan Siang-mo-san tersebut.
Sejak saat itu, Ho Ho menyadari bahwa dia tidak mengetahui berlalunya sang hari, dia tidak
akan mengetahui waktu atau apa saja.......karena tidak ada sedikitpun sinar matahari, dan hanya
kegelapan saja yang meliputi diri si-bocah didalam ruangan perangkap tersebut.
Lama juga Ho Ho duduk termenung disitu, sampai akhirnya si-bocah bangun berdiri, dia mulai
merambat meraba-raba dinding ruangan tersebut. Lama juga si-bocah merambat begitu, dan dia
memperoleh kenyataan bahwa ruangan perangkap tersebut luas sekali.
Ho Ho akhirnya jadi berputus-asa, dia menghela napas berulang kali.
?Habislah jiwaku kali ini, biar bagaimana aku pasti tidak mungkin bisa meloloskan diri dari
kurungan ini !!" pikir si-bocah dengan hati yang berduka, karena dia jadi teringat kepada tugasTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
205 yang diberikan oleh gurunya, yaitu pergi ke Siauw-ciu guna menemui adik seperguruan gurunya,
maka kalau sampai ia terbinasa ditempat ini, gurunya tentu mempunyai dugaan jelek, pasti
gurunya akan menduga buruk bahwa setelah memperoleh ilmu silat dari gurunya, ia malah pergi
ke tempat lain, untuk menghilang begitu saja !
Si-bocah duduk lagi dilantai ruangan itu yang lembab sekali, dia jadi duduk termenung.
Matanya tetap belum bisa melihat apa2, dia hanya memandangi kegelapan belaka.
Ho Ho merasakan tubuhnya lelah sekali, dia mengantuk sekali, tanpa disadarinya, ia pun
tertidur.
Entah berapa lama ia tertidur disitu, sampai akhirnya dia terbangun, dan hanya kegelapan yang
tetap ada dihadapannya.
Waktu teringat akan nasibnya, si-bocah jadi menghela napas berulang kali lagi. Sebab si-bocah
teringat, biarpun dia telah memperoleh ilmu silat yang tinggi sekali dari gurunya, tetap saja
percuma, karena tidak akan ada gunanya, didalam beberapa hari lagi pasti ia akan mati
kelaparan atau kehausan didalam ruangan perangkap yang dibuat oleh Siang-mo-san ini !
Lama Ho Ho duduk termenung, sampat akhirnya si-bocah jadi nekad sekali, dengan cepat dia
berdiri dari duduknya, mengerahkan tenaga dalamnya, menyalurkan kepada kepalan tangannya.
Lalu dengan mengeluarkan suara bentakan yang keras sekali, tahu2 dinding itu telah dihajarnya.
"Bukkkk!? Terdengar suara yang keras.
Tetapi jangankan dinding itu bobol atau hancur oleh pukulan Ho Ho, bergeming saja tidak, Ho
Ho penasaran sekali, dia menambahkan tenaga dalamnya, dan telah mengerahkan hampir
delapan bagian dari lweekangnya kemudian menghajar dinding kamar itu berulang kali, tetapi
tetap saja dinding itu tidak bergeming.
Malah Ho Ho merasakan tangannya sakit sekali. Ketika dia memukul pada pukulannya yang
terakhir, si-bocah menjerit kesakitan dengan sendirinya, karena dia merasakan kepalan
tangannya itu nyeri sekali. Namun disebabkan ruangan itu gelap sekali, menyebabkan si-bocah
tidak bisa melihat betapa kepalan tangannya itu telah membengkak. Rupanya dinding kamar itu
tebal sekali, dibalik dinding itu terdapat tanah yang tidak terukur tebalnya..... maka dari itu, biar
bagaimana kuatnya tenaga Ho Ho, tetap saja dia tidak bisa memukul hancur batu dinding kamar
itu. Karena gagalnya si-bocah memukul hancur dinding kamar itu, membuat dia jadi berputus-asa,
sampai mengeluarkan suara keluhan dan menjatuhkan dirinya ditanah ruangan tersebut dengan
lesu.
Keringat telah membanjir keluar dari tubuh si-bocah.
Akhirnya, mungkin juga disebabkan oleh rasa letihnya yang bukan main, si-bocah jadi tertidur
lagi.
Lama juga si-bocah tertidur disitu, dan ketika dia tersadar, tetap saja dia berada didalam ruangan
gelap itu, tidak terlihat sesuatu apapun.
Hal ini tentu saja membuat Ho Ho tambah kecewa dan berputus asa. Dia duduk bengong disitu
dengan tidak bersemangat.
Ho Ho tidak mengetahui sudah berapa lama dia terkurung didalam ruangan perangkap itu.
Dan ketika si-bocah tengah bengong, tiba-tiba dia mendengar suara yang berisik sekali, dan
secercah sinar telah menerobos masuk kedalam ruangan perangkap itu, yang berasal dari sebelah
atas.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
206 Waktu Ho Ho mengangkat kepalanya dia melihat pintu rahasia diatas tempat dia beberapa saat
yang lalu kejeblos, telah terbuka lebar.
Disitu tampak tersembul dua muka manusia yang bengis sekali, yang tidak lain dari Siang mosan sendiri.
?Hei bocah.... apakah kau belum mampus?? teriak Sing Tjing Bu dengan suara yang nyaring
mengandung ejekan diantara suara tertawanya yang kemudian terdengar keras sekali.
Ho Ho sangat murka, coba kalau memang dia tidak merasakan tubuhnya lemas sekali, tentu dia
telah melompat berdiri untuk memaki-maki kedua iblis itu.
?Manusia jahat...! Cepat bebaskan aku dari ruangan celaka ini !" teriak Ho Ho dengan
mengandung kemarahan yang luar biasa besarnya.
Ketika mendengar suara Ho Ho yang keras dan nyaring itu, Sing Tjing Bu dan Sing Tjing Sian
tertawa gelak2 dengan suara yang menyeramkan sekali.
?Ohoh...rupanya kau masih hidup!" kata Sing Tjing Bu dengan suara yang menyeramkan.
?Bagus! Bagus! Ternyata daya tahanmu kuat sekali, biarpun kau telah ditahan selama empat hari
tiga malam didalam ruangan itu, ternyata kau masih bisa hidup terus....!?
?Cepat kau keluarkan aku dari ruangan laknat ini !" teriak Ho Ho lagi.
?Hahahahaha.... keluarkan kau ?? tanya Sing Tjing Bu dengan suara yang tetap seram dan
bengis sekali. ?Aku malah mau mengurung kau lagi beberapa hari lamanya, aku mau melihat,
apakah kau masih bisa mempertahankan hidupmu, hidup tanpa makan dan minum didalam
ruangan ini! Kau telah mencari penyakit sendiri, karena kau mau mencampuri urusan kami
Siang-mo-san.... Hahahahaha....kedua wanita yang ingin kau bela itu ternyata hanya manusia
rendahan ! Kau jangan harap bisa menjadi pahlawan untuk membela kedua perempuan itu....!"
Baru saja Ho Ho mau berteriak lagi untuk memaki kedua iblis itu, segera juga ruangan itu
menjadi gelap kembali, dibarengi oleh suara gedubrakan yang berisik sekali, sebab ternyata pintu
keluar dari ruangan perangkap diatas itu telah tertutup, pula samar2 Ho Ho masih mendengar
suara tertawa Sing Tjing Bu dan Sing Tjing Sian.
Lalu lenyap dan keadaan diruangan perangkap tersebut jadi sunyi kembali, hanya terdengar
suara napas Ho Ho yang memburu keras sekali, karena dia menahan kemarahan yang luar biasa
sekali.
Si bocah jadi lemas lagi, dia merebahkan dirinya diatas tanah itu dengan memutar otak. Ho Ho
benar2 tidak mengerti, dari mana sepasang iblis itu mengetahui perihal Ming-jie (anak Ming)
dan ibunya itu ? Padahal Lie Po adalah pemilik kedai arak dikampung yang berdekatan dengan
kuburan ini, yang berada dikaki gunung Sung-san, tentunya dia tidak akan mengetahui
percakapan Ho Ho dengan kedua perempuan itu! Tetapi mengapa Siang-mo san itu tampaknya
telah mengetahui jelas sekali maksud kedatangan Ho Ho, dia telah mengetahui perihal kedua
wanita itu, ibu dan anak.......yang ingin dibela oleh Ho Ho.
Sedikitpun si-bocah tidak menyadarinya bahwa yang telah membongkar rahasianya itu adalah
Tjing San, pemilik rumah makan dimana Ho Ho bertemu dengan Ming-jie dan ibunya.
Tjing-san ternyata adalah murid Siang-mo-san juga, dia waktu mendengar perihal tujuan Ho Ho,
tentu saja orang ini jadi kaget setengah mati, cepat2 dia melaporkan kepada Siang-mo-san,
kedua gurunya itu, karena dia melihat dengan mata kepala sendiri, betapa Ho Ho telah meremas
cawan tembaga sampai menjadi gumpalan.


Lonceng Merenggut Arwah Karya Hie Lan Lan di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Siang-mo-san memang telah mempersiapkan segalanya, dia mempergunakan perangkapnya ituTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
207 untuk menawan Ho Ho tanpa bersusah payah.
Hal ini benar2 membuat Ho Ho jadi penasaran sekali, juga si-bocah selalu dipusingkan oleh
dugaan2nya, dari mana Siang mo-san mengetahui perihal kedua wanita itu.
Dengan sendirinya Ho Ho jadi menduga bahwa Siang-mo-san seperti juga dua orang iblis yang
mempunyai ilmu meramal, sehingga mengetahui segala macam kejadian...........
Ho Ho merasakan tubuhnya lemas sekali, tidak ada tenaga sedikitpun pada dirinya, karena
untuk berdiri saja dia sudah tidak kuat.
Tadi dia telah mendengar sendiri dari Sing Tjing Bu, bahwa dia telah terkurung didalam ruangan
perangkap tersebut selama empat hari tiga malam, dengan sendirinya, seorang manusia tanpa
makan dan tanpa minum didalam waktu yang begitu lama, pasti akan lemas sekali tidak
mempunyai tenaga.
Ho Ho juga sudah tidak kuat untuk berdiri, dia hanya berdiam diri saja duduk tanpa bergeming
sambil memutar otak untuk mencari jalan keluar dari ruangan perangkap tersebut.
Namun karena ruangan perangkap itu memang sebuah ruangan yang rapat dan tidak ada
bagian2 yang bisa dipakai oleh si bocah untuk meloloskan diri, dengan sendirinya dia jadi duduk
lemas tanpa berdaya sama sekali. Perasaan haus dan lapar telah menyiksa benar diri si-bocah.
Waktu berputar terus dengan cepat, perasaan lapar dan haus semakin menyiksa diri si-bocah.
Tetapi dikala si-bocah tengah berputus-asa begitu pintu dibagian atas dari kamar perangkap
tersebut terbuka lagi, tampak tersembul pula kepala Sing Tjing Bu. Sedangkan Sing Tjing Sian
sudah tidak terlihat lagi, hanya Tjing Bu saja seorang diri.
?Bocah...... aku ingin bicara sebentar dengan kau!!" teriak Sing Tjing Bu dengan suara yang
nyaring sekali.
?Apa yang ingin kau katakan?" bentak Ho Ho dengan suara yang keras, biarpun tubuhnya
dirasakannya telah begitu lemas.
?Coba kau jelaskan kepadaku, apakah pada diri kedua wanita itu memang benar2 terdapat harta
yang cukup banyak?!" tanya Sing Tjing Bu lagi.
?Aku tidak tahu!" sahut Ho Ho dengan ketus. ?Untuk apa kau menanyakan soal itu ?"
Terdengar Sing Tjing Bu tertawa gelak-gelak.
?Kau jawablah pertanyaanku itu dengan sejujurnya, kalau memang kau menjawab
pertanyaanku itu dengan jawaban2 bohong, hmmmm, kau akan mati terkurung didalam
ruangan ini, tetapi kalau kau memberikan keterangan dengan sejujurnya, kami akan
mempertimbangkan, apakah kau akan dibebaskan atau diteruskan hukuman matimu
itu............!!" kata Sing Tjing Bu dengan suara yang nyaring.
Ho Ho sangat gusar sekali, saking marahnya dia sampai tidak bisa berkata2, hanya tubuhnya
saja yang gemetaran keras.
?Bagaimana ? Apakah kau mau menjawab dengan jujur atau tidak ?" bentak Sing Tjing Bu
dengan suara yang bengis.
?Jangan harap aku mau bekerja sama dengan bandit2 kecil seperti kalian !" teriak Ho Ho dengan
perasaan murka yang bukan main.
Sing Tjing Bu jadi mendelik matanya memandang kebawah, tetapi dia hanya melihat Ho HoTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
208 yang kala itu tengah terduduk lemas dengan samar2.
?Apa kau bilang?" tanya Sing Tjing Bu seperti tidak mempercayai pendengarannya.
?Aku tidak mau bekerja sama dengan tikus2 busuk seperti kalian !" sahut Ho Ho dengan nekad.
?Bangsat! Kalau begitu kau memang mengharapkan mampus didalam kamar itu !" teriak Sing
Tjing Bu dengan murka. ?Aku akan memberikan kau waktu satu hari, besok aku akan kemari
lagi, kalau memang kau tetap membandel, hmmmm, selain kau akan menderita kelaparan dan
mampus kehausan, tentu kau juga akan kami siksa dengan siksaan2 yang hebat sekali!"
Dan membarengi dengan habisnya perkataan Sing Tjing Bu, terdengar suara yang berisik sekali,
karena pintu rahasia itu telah tertutup pula.
Seketika itu juga ruangan itu jadi gelap lagi, Ho Ho kembali duduk bengong mengenangkan
nasibnya yang malang itu.
Dia jadi teringat kepada tawaran yang diajukan oleh Sing Tjing Bu, kalau memang dia mau
bekerja sama memberikan keterangan yang diinginkan oleh iblis itu, tentu dirinya kemungkinan
besar akan dibebaskan....tetapi Ho Ho lebih baik memilih jalan mati daripada memberikan
keterangan yang diinginkan si-iblis dan mencelakai diri Ming-jie dan ibu si-gadis itu.
Ruangan yang gelap itu benar2 menyiksa Ho Ho, lebih2 perasaan haus dan lapar yang benar2
telah menyerang diri si bocah, sehingga Ho Ho jadi berputus asa dikala tubuhnya dirasakan
semakin lemah sekali......... seperti orang kalap, Ho Ho memukuli dinding yang berada dekat
dengannya, sehingga terdengar suara 'bukk, bukkk, bukk? berulang kali, tetapi dinding itu tidak
dapat dibobolkannya, bergeming saja tidak..........
Besok harinya, benar2 Sing Tjing Bu datang membuka pintu rahasia dari ruangan perangkap
tersebut, dia bertanya dengan suara yang bengis : ?Bagaimana bocah busuk, apakah kau telah
merubah pikiranmu ??
Ho Ho kala itu tengah rebah terlentang lemas sekali, seluruh tenaganya telah meninggalkan
tubuhnya, dia sudah tidak memiliki tenaga sedikitpun. Untuk duduk saja dia sudah tidak
berdaya sama sekali.
Waktu saat itulah Ho Ho dikuasai oleh berbagai perasaan bimbang.
Tetapi akhirnya Ho Ho menyahuti juga dengan suara yang lemah : ?Baiklah.aku menerima
syaratmu ! Tetapi kau bawalah aku keluar dulu !!?
?Bagus !" teriak Sing Tjing Bu dengan suara yang mengandung kegembiraan. ?Coba kalau sejak
kemarin kau mau baik2 menuruti perintahku, bukankah kau tidak akan lebih lama menderita
kelaparan dan kehausan ?"
?Cepat kau keluarkan aku dulu dari ruangan celaka ini!" kata Ho Ho dengan suara yang lemah,
karena selain dia merasakan tubuhnya lemas sekali, juga pandangan mata telah berkunang2,
kepalanya pusing sekali, keadaan yang gelap di ruangan tersebut seperti bertambah gelap saja.
?Hmmmm....baiklah, kau akan dibawa keluar, tetapi ingat, setelah berada diatas, kalau kau
mencoba untuk membangkang, aku sudah tidak akan memberikan kesempatan hidup lagi
kepadamu, pasti kau akan kubunuh dengan cara yang mengerikan sekali.....!" dan setelah
berkata begitu, terdengar Sing Tjing Bu telah menepuk tangannya, tampak dua orang muridnya,
yang seorang membawa tambang yang ujungnya diikatkan keranjang yang besar, sedangkan
yang seorang lagi duduk di dalam keranjang itu, yang diturunkan perlahan kedalam ruangan
perangkap tersebut. Tubuh Ho Ho yang lemah dan sudah tidak bertenaga itu dimasukkan
kedalam keranjang itu dan digotong naik keatas.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
209 Waktu itu ternyata hari telah sore dan sinar matahari masih bersinar cukup terang menerobos
dari jendela ruangan yang cukup lebar. Ho Ho telah menghirup hawa udara dengan dada yang
agak lapang, semangatnya pulih sedikit, namun tetap saja tubuhnya masih lemah tidak
bertenaga sama sekali.
?Cepat kau beritahukan kepadaku, apakah kedua wanita itu memang benar2 memiliki harta
yang cukup banyak ?" Sing Tjing Bu dengan suara yang bengis.
?Tunggu dulu....!? Ho Ho menggeliat untuk melemaskan tulang pinggangnya yang dirasakan
kaku mengejang. ?Kalian....berikan aku dulu makanan dan minuman, aku sangat lapar, dan
haus sekali......"
?Hmmmm......kau jawab dulu pertanyaanku, tidak banyak toch jawaban yang harus diberikan,
karena cukup dengan mengatakan ya atau tidak.....setelah itu aku akan memerintahkan kepada
orang2ku agar memberikan kau makanan yang lezat2 dan minuman yang menyegarkan sekali !"
?Tetapi aku haus sekali..... tolonglah kau berikan aku minuman dan sedikit makanan, karena
aku sekarang belum dapat berpikir dengan benar....perutku terlalu lapar.....tolonglah kau berikan
sedikit saja makanan kepadaku !"
Sing Tjing Bu berdiri ragu2, namun akhirnya dia mengangguk juga.
?Baiklah !" kata orang she Sing itu kemudian. Dan dia menoleh kepada salah seorang muridnya
yang tengah menggulung tali tambang yang tadi dipergunakan untuk mengerek naik Ho Ho.
?Cepat kau berikan kepada bocah ini makanan dan minuman !"
Murid Sing Tjing Bu mengiakan, cepat2 ia berlalu.
Tidak lama kemudian orang ini datang membawa kuwe2 kering dan sekendi air minum.
Sudah empat hari Ho Ho tidak makan dan minum, dengan sendirinya dia sangat menderita
sekali. Maka dari itu, dikala dia memperoleh kuwe2 kering dan minuman itu, segera dia
menghabiskannya dengan lahap.
Setelah semua kuwe2 kering itu dan sekendi air dihabiskannya, dia menoleh kepada Sing Tjing
Bu. ?Tolong kau berikan aku sedikit lagi air minum dan kuwe kering itu !" kata si-bocah.
Muka Sing Tjing Bu jadi berubah bengis sekali, karena dia mendongkol bukan main.
?Kau jangan main gila dihadapanku, bocah, karena aku tidak akan segan2 membunuhmu !"
bentaknya dengan suara yang menyeramkan sekali. ?Kau telah memakan cukup banyak kuwe
kering dan sekendi air itu, kukira cukup untuk melenyapkan rasa hausmu... cepat kau
beritahukan kepadaku, apakah kedua perempuan itu mempunyai harta yang cukup banyak ?
Kalau kau memberitahukan yang sebenarnya, hmm, apa saja yang kau minta akan kululuskan,
jangan kata baru air minum dan kuwe2 kering, sedangkan kau minta arak dan ayam panggang
serta makanan yang enak2, akan kuberikan juga !?
Ho Ho menyusut mulutnya dengan pergunakan punggung tangannya. Dia meminta lagi kuwe
kering dan air hanya untuk mengulur2 waktu supaya dia mempunyai kesempatan untuk
mengumpulkan tenaganya pula.
Melihat si-bocah hanya berdiam diri saja, tentu saja Sing Tjing Bu jadi tambah mendongkol.
?Bocah...cepat kau jawab pertanyaanku !" bentaknya dengan suara yang bengis sekali. ?Jangan
kau coba2 main gila dihadapanku !"TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
210 Ho Ho tersenyum sambil mencoba untuk berdiri. Dia berhasil. Sebagian tenaganya telah pulang
kembali. Ditatapnya muka Sing Tjing Bu sesaat lamanya, kemudian baru dia menyahutinya:
?Hohan (orang gagah), apa yang ingin kau ketahui dariku ?"
?Jelaskan kepadaku, berapa banyak harta yang dimiliki oleh kedua wanita itu?" tanya Sing Tjing
Bu dengan suara tetap bengis.
?Untuk urusan itu....hmmm, aku kurang jelas...!" sahut Ho Ho sambil mengerutkan sepasang
alisnya, dia pura2 sedang berpikir keras, padahal si-bocah tengah mengerahkan tenaga
lweekangnya untuk mengumpulkan kembali tenaga dalamnya, guna memulihkan semangatnya.
?Bangsat ! Kau jangan main gila dihadapanku, bocah busuk !" bentak Sing Tjing Bu dengan
bengis. ?Bagaimana kau bisa mengatakan kurang jelas, sedangkan kau telah berkomplot dengan
kedua perempuan itu!"
?Benar Hohan (orang gagah) aku hanya mengetahui mereka cuma memiliki uang tidak begitu
banyak, dan selebihnya dari itu, mereka tidak memiliki barang berharga......karena mereka baru
saja tertimpa malapetaka dan kesusahan, yaitu ayah dari si-gadis, yang juga menjadi suami dari
ibu si-gadis, telah dibunuh oleh hohan....dengan sendirinya sebagai dua orang wanita yang
lemah, bagaimana mereka bisa memiliki harta yang banyak ?"
?Hmmm........ternyata kau lebih mencoba2 untuk melindungi kedua wanita itu! Kau dengarlah!
Aku telah menerima laporan bahwa kedua perempuan itu telah menjual rumah dan barang2
mereka, sehingga di tangan mereka terdapat banyak sekali harta.........muridku yang menjadi
pemilik dari rumah makan tempat kalian bertemu itu telah melaporkan segalanya ! Sekarang aku
menanyakannya kepadamu, agar lebih memastikan hal itu........! Maka dari itu, kau jangan
coba2 mendustai diriku!" kata Sing Tjing Bu dengan suara yang menyeramkan sekali.
Mendengar itu, Ho Ho jadi terkejut sekali, karena dia tidak menyangka bahwa pemilik rumah
makan dimana Ming-jie dan ibunya saat ini sedang menginap disitu, adalah murid dari Siangmo-san ! Dia baru tersadar, pantas saja kedua iblis itu mengetahui jelas segalanya, tidak tahunya
pemilik rumah makan itu merupakan kaki tangannya juga, yang telah melaporkan segala2nya
kepada mereka.
Ho Ho tidak mau begitu saja mengakuinya, karena dia memang ingin mengulur2 waktu dapat
mengumpulkan kembali semangat dan tenaganya, maka dari itu, dia telah memperlihatkan
muka seperti orang yang keheranan.
?Oh........kalau begitu kalian mengetahui lebih jelas segala2nya daripada aku!" kata Ho Ho
cepat. ?Tetapi.......oya benar! Benar! Memang ibu si-gadis pernah berkata, bahwa mereka telah
menjual rumah mereka, dan juga menjual harta mereka........... tetapi......."
?Tetapi kenapa?" tanya Sing Tjing Bu cepat dan terburu2.
?Tetapi menurut keterangan mereka, mereka telah menyimpan harta itu disuatu tempat yang
dirahasiakan benar2.......... karena bisa dimengerti, sebagai dua orang wanita yang lemah, tentu
saja mereka tidak berani membawa2 harta itu kemana mereka pergi......karena mereka takut
dirampok atau mengalami kesulitan dijalan!" dusta Ho Ho kemudian.
?Bagus! Lalu......ditempat mana mereka menyimpan uang itu?!" tegur Sing Tjing Bu lagi. ?Kau
jelaskan kepadaku, tentu kami akan membebaskan dirimu, asal kau tetap mau bekerja sama
dengan kami !"
Ho Ho tersenyum, dia merasakan tenaganya telah pulih tujuh atau delapan bagian, maka dari
itu, dia hanya perlu mengulur waktu beberapa saat lagi, pasti tenaganya akan terkumpul seperti
sediakala.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
211 ?Menurut mereka....inipun kalau aku tidak salah dengar, harta itu telah disimpan oleh mereka
disebuah kelenteng rusak, yang ditanam dibawah tanah !" kata Ho Ho kemudian.
?Kelenteng apa dan dimana letaknya?? tanya Sing Tjing Bu dengan bernafsu.
?Di Holam !" sahut Ho Ho. ?Dan nama kuil itu kalau tidak salah adalah Pat-sian-si (kuil
delapan dewa).?
?Harta itu disimpan dibagian mananya dari kuil itu?" tanya Sing Tjing Bu lagi.
?Aku tidak mengetahuinya !"
?Kau pasti mengetahui...mustahil mereka setelah memberitahukan tempat penyimpanan harta
mereka, lalu tidak memberitahukan letak tempat itu !" kata Sing Tjing Bu dengan bengis.
Ho Ho tersenyum tawar.
?Aku benar2 tidak mengetahuinya !" kata Ho Ho dengan suara yang dingin, karena dia merasa
semangatnya mulai pulih kembali, sehingga Ho Ho merasakan bahwa dia tidak perlu takut
kepada iblis itu lagi, asal dia mau berwaspada terhadap akal licik dari iblis itu dan mau berhatihati terhadap perangkap-perangkap yang dipasang oleh iblis itu, tentu dia akan bisa
menghadapinya. Ho Ho juga yakin, untuk kepandaian ilmu silat yang dimiliki oleh si-iblis dan
orang2nya itu, bukanlah menjadi tandingan dirinya, dan kepandaian dari si-iblis itu hanya
dipandang sebelah mata oleh Ho Ho.
?Dusta ! Dusta !" teriak Sing Tjing Bu dengan kalap. ?Apakah kau mau merasakan sekali lagi
dikurung didalam ruangan bawah tanah itu untuk menderita kelaparan dan kehausan ?!"
?Tentu saja aku tidak mau, atau kalau memang hohan mau merasakannya, silahkan melompat
turun kedalam lobang perangkap itu !" sahut Ho Ho dengan berani.
(BERSAMBUNG)
?KURANG AJAR!" teriak Sing Tjing Bu dengan suara yang bengis sekali saking murkanya.
?Benar-benar kau seorang bocah yang tidak mengenal mampus! Baiklah, dengan diketahuinya
tempat penyimpanan harta itu olehku, yaitu kuil Pat-sian-sie, aku yakin pasti bisa mencarinya
sendiri bagian mana dari kuil itu yang telah dipergunakan oleh kedua perempuan itu untuk
menyimpan hartanya! Kau sekarang harus berdiam didalam ruangan itu dulu untuk beberapa
hari lagi, kalau memang nanti apa yang kau ceritakan itu kami telah buktikan kebenarannya,
hmmmmmmkau baru kami bebaskan ! Tetapi kalau nanti kenyataannya berlainan dan kau
hanya menceritakan sebuah cerita bohong belaka, menyesal sekali kami tidak bisa mengampuni
jiwa anjingmu, mau tidak mau kau akan kami bunuh!" dan setelah berkata begitu Sing Tjing Bu
menoleh kepada kedua muridnya itu, memberikan isyarat kepada kedua orang itu agar mereka
memasukkan Ho Ho kedalam ruangan perangkap itu lagi.
Ho Ho hanya berdiam diri saja, pura-pura masih lemas dan tidak bertenaga. Si bocah melihat
kedua orangnya Sing Tjing Bu menghampiri kearah dirinya.
?Cepat kau naik keatas keranjang ini, kami akan menuruni dirimu !" bentak salah seorang
diantara kedua murid Sing Tjing Bu itu dengan suara yang galak.
Ho Ho memperlihatkan muka seperti orang ketakutan.
?Aku tidak mau masuk kedalam ruangan itu lagi, tadi kalian telah menjanjikan, asal aku mau
menjawab yang sejujurnya, kalian tentu akan membebaskan diriku ! Maka dari itu, mengapa
sekarang aku malah diperintahkan untuk masuk ke-dalam liang itu pula?"TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
212 Kedua murid Sing Tjing Bu tertawa gelak-gelak, tampaknya mereka menganggap sikap Ho Ho
itu lucu dan menggelikan hati mereka.
?Cepat kau naik kedalam keranjang ini !" bentak salah seorang diantara kedua orang itu. Sambil
membentak begitu, dia juga mengulurkan tangannya mendorong tubuh Ho Ho. ?Jangan banyak
rewel lagi, nanti kalau guru kami gusar, kau tentu akan celaka !"
Ho Ho diam saja berdiri tegak di-tempatnya, dia menantikan sampai tangan orang itu hampir
mengenai dirinya, sebat luar biasa si bocah mengelakkannya, lalu tahu-tahu tangannya telah
melayang menghajar bahu orang itu, dan dikala murid Sing Tjing Bu ini terkejut, Ho Ho
mengulurkan tangannya, sehingga tubuh murid Sing Tjing Bu ini terhuyung kedepan dan tanpa
bisa ditahan lagi, tubuhnya terjerumus kedalam ruangan perangkap itu, dan terdengar suara
jeritan kagetnya, disusul kemudian dengan suara jeritan yang menyayatkan hati, karena tubuh
orang itu telah terbanting hancur dan binasa didasar ruangan perangkap itu !
Tentu saja hal ini mengejutkan Sing Tjing Bu dan muridnya yang seorangnya lagi. Mereka
sampai bengong memandangi mulut liang dari ruangan perangkap itu.
Tetapi Ho Ho bukan hanya melakukan itu saja, dia melompat untuk bekerja lebih lanjut. Tahutahu tangannya telah diulurkannya untuk mencengkram lengan murid Sing Tjing Bu yang
seorangnya lagi, yang berdiri tidak begitu jauh dari dirinya.
Murid Sing Tjing Bu biarpun tidak memiliki kepandaian yang tinggi, tetapi dia telah berusaha
untuk mengelakkan cekalan tangan Ho Ho, namun dia kalah sebat, sebab dengan cepat
pergelangan tangannya telah kena dicekal oleh Ho Ho, sehingga murid Sing Tjing Bu jadi
ketakutan setengah mati, dia mengeluarkan suara jeritan ketakutan. Tetapi tubuhnya telah
terpental dilemparkan oleh Ho Ho kearah liang perangkap itu.
Segera juga tubuh murid Sing Tjing Bu terlempar masuk liang perangkap itu, dan terdengar
suara jeritannya yang menyayatkan hati.
Tubuh murid Sing Tjing Bu yang seorang ini telah meluncur terus kedalam liang perangkap itu,
dia menjerit-jerit ketakutan namun kemudian terdengar suara jeritannya yang menyayatkan hati,
karena tubuhnya juga telah terbanting binasa didasar ruangan perangkap tersebut.
Sing Tjing Bu yang menyaksikan kejadian yang berturut-turut didepan matanya, jadi kaget
setengah mati, dia tidak menyangka akan terjadi perubahan yang begitu cepat. Tadinya dia
melihat si-bocah telah begitu lemas dan tidak bertenaga, menyebabkan dia jadi tidak bersiap
siaga, dan tidak mengikat kaki serta tangan si bocah.
Tetapi siapa tahu, tenaga si bocah telah pulih kembali seperti biasanya, malah si bocah
tampaknya telah segar. Memang sebenarnya, disebabkan tenaga lweekangnya yang tinggi, maka
Ho Ho bisa mengerahkan tenaga dalamnya itu untuk memulihkan semangatnya, apa lagi dia


Lonceng Merenggut Arwah Karya Hie Lan Lan di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

telah memperoleh makanan dan minuman, dia jadi segar kembali.
Tetapi Sing Tjing Bu hanya bengong sesaat saja, karena ketika dia telah tersadar kembali, iblis
ini jadi murka bukan main.
Dengan mengeluarkan suara bentakan yang mengguntur, iblis ini telah berjingkrak.
?Bocah busuk, benar-benar kau mencari mampus!" bentak Sing Tjing Bu dengan suara yang
menyeramkan sekali. ?Aku telah berbaik hati mengeluarkan kau dari kurungan ruangan
perangkap tersebut, tetapi kau rupanya tidak tahu diri! Terimalah seranganku ini!"
Dan setelah membentak begitu, Sing Tjing Bu melompat sambil menggerakkan tangan kiri dan
tangan kanannya, sehingga angin serangannya itu berseliwiran keras sekali menyambar kearah
Ho Ho.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
213 Ho Ho mengerti bahwa si iblis setidak-tidaknya memiliki kepandaian yang cukup tinggi, dia
tidak boleh memandang remeh dan terlalu merendahkannya, karena kalau sampai kali ini dia
rubuh ditangan iblis itu, tentu dia akan celaka tanpa ada ampunnya lagi.
Maka dari itu, Ho Ho tidak tinggal diam waktu melihat si iblis telah melancarkan serangan
kepadanya. Dengan cepat Ho Ho mencelat kesamping, dan dikala dia mengelakkan begitu,
tangan kanannya juga bergerak menghajar iga Sing Tjing Bu.
Tetapi Sing Tjing Bu ternyata memang seorang jago yang memiliki kepandaian yang tidak
lemah, sebab waktu dia melihat serangannya dapat dielakkan oleh si bocah dan malahan si
bocah membalas serangannya, dengan cepat dia menarik pulang tangannya sambil
mengeluarkan seruan yang nyaring, dia menggerakkan tangan kanannya untuk menangkis
serangan yang dilancarkan oleh Ho Ho.
Tangan mereka telah saling bentur.
Kali ini segera juga terlihat, siapakah diantara kedua orang ini yang memiliki kepandaian yang
lebih tinggi.
Waktu tangan mereka saling bentur begitu, Ho Ho masih bisa berdiri tetap di-tempatnya tanpa
bergeming sedikitpun juga, kedua kakinya seperti telah terpantek di lantai ruangan tersebut.
Sikapnya juga tenang sekali.
Tetapi berbeda dengan Ho Ho, tampak tubuh Sing Tjing Bu telah terhuyung-huyung dengan
keras ke belakang beberapa tombak jauhnya, mukanya juga pucat sekali.
Serangan yang dilancarkan oleh Ho Ho ternyata mengandung tenaga serangan yang luar biasa
kuatnya, sehingga Sing Tjing Bu sampai terhuyung-huyung begitu.
Sing Tjing Bu berusaha untuk mengendalikan dirinya. Ketika si iblis merasakan betapa bagian
dadanya nyeri dan sakit sekali membuat dia jadi kaget, sebab segera mengetahui bahwa dia telah
terluka didalam.
Dengan mengeluarkan seruan yang nyaring, Ho Ho menjejakkan kakinya, dia menerjang lagi
kearah Sing Tjing Bu, karena dia tidak mau melepaskan kesempatan yang ada, apa lagi melihat
Sing Tjing Bu telah tergempur hebat dan belum bersiap-siap.
Sing Tjing Bu merasakan semangatnya seperti terbang meninggalkan raganya waktu melihat Ho
Ho menerjang kearah dirinya, dia sampai mengeluarkan suara seruan yang tertahan.
Tetapi Sing Tjing Bu tidak bisa memilih jalan lain, dia melihat betapa si bocah melancarkan
serangannya lagi kepada dirinya.
Mau tidak mau Sing Tjing Bu harus menangkisnya.
?Bukkkkk!" terdengar suara benturan tangan mereka yang keras sekali.
Kali ini Sing Tjing Bu mengeluarkan suara teriak kesakitan yang keras sekali, tubuhnya juga
telah terpental empat tombak lebih karena hebatnya serangan yang dilancarkan oleh Ho Ho.
Malah pergelangan tangan dari si orang she Sing itu patah !
Ho Ho masih melompat menerjang ke arah Sing Tjing Bu lagi, karena dia memang tidak mau
memberi hati dan kesempatan kepada Sing Tjing Bu. Dikala orang terdesak hebat, dia ingin
mempergunakan kesempatan itu untuk membinasakan si iblis.
Cepat luar biasa, kedua tangan si bocah telah bergerak-gerak.
Ho Ho melancarkan serangan yang hebat sekali dan berangkai kepada Sing Tjing Bu.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
214 Biarpun lengan tangan kanannya telah patah, namun disebabkan keadaan yang terdesak begitu,
mau tidak mau Sing Tjing Bu harus mempergunakan tangan kirinya untuk menangkis lagi.
?Bukkkk!" kembali terdengar suara benturan tangan mereka yang keras luar biasa, dibarengi oleh
tubuh Sing Tjing Bu yang terpental empat atau lima tombak dan terbanting keras sekali dilantai
ruangan itu. Dia juga telah mengeluarkan suara jeritan yang menyayatkan, suara jeritan kesakitan dan kaget yang bukan main.
Ho Ho yang sudah dipenuhi oleh rasa dendam atas penyiksaan dirinya yang dibiarkan kelaparan
dan kehausan oleh iblis ini, dan juga apa lagi dia memang teringat si-iblis bukan manusia baikbaik, dengan tidak membuang-buang kesempatan, Ho Ho bekerja tidak kepalang tanggung,
sebab tubuhnya telah mencelat cepat sekali, kedua tangannya telah bergerak, yang tangan
kirinya mencengkeram baju di bagian dada Sing Tjing Bu, sedangkan tangan kanannya
menghajar batok kepala orang she Sing itu dengan kepalan tangan yang mengandung tenaga
lweekang yang luar biasa kuatnya.
Sing Tjing Bu jadi kaget luar biasa, semangatnya terbang meninggalkan raganya. Dia melihat Ho
Ho bergerak cepat dan bertenaga sekali, seperti juga singa yang tengah terluka.
Waktu melihat kepalan tangan Ho Ho meluncur cepat dan bertenaga akan menghajar batok
kepalanya, dia jadi mengucurkan keringat dingin dan orang she Sing ini telah mengeluh.
Kedua tangannya yang telah patah waktu dia menangkis serangan Ho Ho yang datangnya
secara berturut-turut itu, sudah tidak berdaya lagi untuk menangkis serangan yang dilancarkan
oleh Ho Ho.
Satu-satu jalan, dia hanya memiringkan kepalanya untuk mengelakkan hajaran tangan Ho Ho,
karena Sing Tjing Bu memang belum mau mati.
?Ampun, Siauwhiap (pendekar muda).!" teriak Sing Tjing Bu dengan suara yang melengking
tinggi mengandung ketakutan yang luar biasa, karena dia benar-benar tidak pernah menyangka
seorang bocah cilik seperti Ho Ho ternyata mempunyai kepandaian yang begitu tinggi. Tadinya
Ho Ho telah dapat mereka tawan, hanyalah disebabkan kelicikan otak mereka yang telah
mempergunakan lantai perangkap itu, sehingga Ho Ho yang memang belum begitu
berpengalaman didalam dunia persilatan, telah kena terjerat oleh perangkap mereka. Tetapi
sekarang, dikala mereka bertanding dengan masing-masing mengeluarkan kepandaian mereka
yang sebenarnya, Sing Tjing Bu ternyata bukan menjadi tandingan Ho Ho. Kalau dibandingkan
kepandaian kedua orang ini, kepandaian Sing Tjing Bu masih beberapa tingkat dibawah
kepandaian yang dimiliki oleh Ho Ho.
Ho Ho mendengar teriakan Sing Tjing Bu yang meminta pengampunannya. Sebetulnya kalau
orang lain yang meminta pengampunan, Ho Ho pasti tidak akan meneruskan pukulannya dan
akan membebaskannya dari kematian. Tetapi kali ini yang meminta pengampunan kepadanya
adalah seorang iblis yang sangat jahat sekali, Ho Ho sendiri hampir saja mati kelaparan dan
kehausan didalam ruangan perangkap itu, maka dari itu, hati si boch tidak goyang mendengar
jeritan Sing Tjing Bu yang menyayatkan hati itu. Si bocah malah meneruskan serangannya,
waktu melihat orang she Sing itu telah berusaha mengelakkan serangannya itu dengan
memiringkan kepalanya kesamping, si bocah telah mengalihkan arah pukulannya sehingga
dengan tepat batok kepala Sing Tjing Bu dapat dihajarnya dan batok kepala itu telah
hancur.darah muncrat.disertai oleh suara jeritan Sing Tjing Bu yang mengerikan sekali.
Waktu Ho Ho melepaskan cekalannya pada baju di bagian dada dari orang she Sing itu, maka
mayat Sing Tjing Bu terjungkal dan rubuh menggeletak dilantai tanpa berkutik lagi.
Melihat kejadian ini, Ho Ho jadi tertawa gelak-gelak dengan perasaan yang puas sekali, karena
salah seorang iblis yang sangat ditakuti sekali oleh penduduk di sekitar tempat tersebut telah
tamat riwayatnya !TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
215 Dipandanginya mayat Sing Tjing Bu sambil tertawa keras terus menerus sampai tubuh Ho Ho
jadi tergoncang keras.
Ho Ho menyadari bahwa tugasnya masih ada, yaitu dia harus membunuh Sing Tjing Sian dan
Lie Po serta beberapa orang-orangnya Siang-mo-san.
Ditendangnya mayat Sing Tjing Bu ke pinggir ruangan tersebut dan si bocah tertawa gelak-gelak
lagi dengan suara yang nyaring sekali.
Tetapi dikala Ho Ho tengah tertawa gelak-gelak begitu, dia mendengar suara orang berseru
marah dan juga suara seruan kaget.
Dengan cepat Ho Ho memutar tubuhnya, maka dihadapannya dia melihat Sing Tjing Sian dan
Lie Po yang tengah berdiri bengong memandangi mayat Sing Tjing Bu dengan mata yang
terpentang lebar. Tampaknya mereka kaget bukan main.
?Bagus! Aku jadi tidak perlu bersusah payah mencari kalian !" kata Ho Ho cepat sambil tertawa
mengejek lagi. ?Kalian adalah manusia-manusia jahat, mari maju, kita main-main beberapa
jurus !"
Sing Tjing Sian sangat marah sekali, dia seperti tidak mau mempercayai penglihatannya bahwa
Ho Ho telah berhasil membinasakan adiknya, yaitu Sing Tjing Bu, maka cepat luar biasa dia
mengeluarkan suara bentakan yang nyaring, tubuhnya mencelat tinggi sekali, dia telah
melompat masuk ke tengah-tengah ruangan. Tadinya dia datang ke ruangan ini memang untuk
mencari Sing Tjing Bu, maka dia tidak menyangka bisa menyaksikan kejadian yang begitu
mengerikan.
Ho Ho mengeluarkan suara tertawa yang mengejek. Si bocah tetap berdiri ditempatnya tanpa
bergerak sedikitpun, karena si bocah memang mengerti, biar bagaimana hari ini dia harus
membunuh orang-orangnya Siang-mo-san, termasuk kedua iblis itu, sebab kalau tidak, penduduk disekitar tempat itu selalu akan terancam jiwanya oleh kejahatan yang selalu dilakukan oleh
kedua iblis itu!
Sekarang Sing Tjing Bu, iblis yang seorangnya telah dibunuh Ho Ho, maka hanya tinggal Sing
Tjing Sian dan beberapa orang anak buahnya. Dengan sendirinya hal itu tidak begitu
menyulitkan Ho Ho, sebab si bocah menyadari bahwa kepandaian iblis ini juga tidak mungkin
berada di-sebelah atas dirinya. Pasti dengan mudah dia bisa merubuhkannya. Hanja Ho Ho mau
berlaku lebih hati-hati, sebab dia takut akan akal licik dari iblis ini.
Waktu Sing Tjing Sian telah melompat ke tengah-tengah ruangan tersebut, sepasang matanya
dengan bengis dan memancarkan sinar yang merah mengandung kemurkaan yang luar biasa,
mendelik kearah Ho Ho.
?Bocah bangsat !" bentaknya dengan suara gemetar dan tubuh yang menggigil. ?Kau telah
membunuh adikku, maka kau akan kumampusi dengan cara yang hebat sekali ! Aku akan
menyiksa dengan hebat sebelum kau mampus!"
Ho Ho tertawa dingin dengan sikap yang mengejek, dia tidak jeri untuk berhadapan dengan iblis
ini. ?Hayo kau majulah untuk menyiksaku !" tantang Ho Ho dengan suara yang nyaring. ?Aku mau
lihat, sampai dimana kemampuan yang kau miliki !"
Sing Tjing Sian jadi murka bukan main, seumur hidupnya dia belum pernah dianggap begitu
remeh oleh siapapun. Malah penduduk disekitar tempat itu sangat menghormati dan jeri sekali
terhadap mereka, Siang-mo-san ! Maka dari itu, bisa dibayangkan betapa kemurkaan yang
meliputi hati iblis ini, karena seorang bocah seperti Ho Ho telah berani memandangnya begituTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
216 rendah dan juga telah membunuh adiknya!
Dengan mengeluarkan seruan murka yang hebat dan mengguntur, tampak Sing Tjing Sian
menjejakkan kakinya, tubuhnya mencelat cepat sekali menerjang kearah Ho Ho.
Sambil melompat menerjang begitu, kedua tangan Sing Tjing Sian bekerja untuk melancarkan
serangan yang berantai kepada Ho Ho.
Hebat sekali serangan yang dilancarkan oleh Sing Tjing Sian ini, karena dia melancarkan
serangan tanpa mengenal ampun dan telengas sekali. Dia juga melancarkan pukulan-pukulannya
itu dengan mempergunakan tenaga lweekang yang kuat dan hebat.
Kalau sampai Ho Ho terkena serangan yang dilancarkan oleh Sing Tjing Sian, pasti tubuh Ho
Ho akan remuk, atau tulang-tulang tubuhnya akan bercopotan.
Angin serangan tersebut juga telah menyambar lebih dahulu sebelum serangan-serangan dari
Sing Tjing Sian menemui sasaran, Ho Ho bisa merasakannya, betapa keras angin serangan si
iblis yang menyambar ke arah dirinya.
Seketika itu juga Ho Ho menyadari bahwa kepandaian yang dimiliki oleh Sing Tjing Sian ini
ternyata lebih tinggi satu tingkat kalau dibandingkan dengan kepandaian yang dimiliki oleh Sing
Tjing Bu, adik dari si iblis ?ni.
Tetapi Ho Ho tidak gentar sedikitpun, dengan mengeluarkan suara dengusan tertawa mengejek,
dia segera mencelat ke samping dan tahu-tahu tubuhnya seperti bayangan menerjang kebelakang
Sing Tjin Sian.
Tangan kanan Ho Ho juga bergerak cepat dan bertenaga sekali, sambil mengeluarkan suara
teriakan yang keras, Ho Ho menghajar punggung Sing Tjing Sian dengan mempergunakan
tenaga lweekang yang kuat sekali, dia bermaksud sekali hajar, punggung orang she Sing ini bisa
dihajar hancur.
Tetapi Sing Tjing Sian memang lebih tangguh kalau dibandingkan dengan Sing Tjing Bu,
adiknya, dengan cepat dia bisa merasakan menyambarnya angin serangan pada punggungnya.
Cepat luar biasa dia menjejakkan kakinya, tubuhnya telah mencelat kedepan.
Sambil melompat begitu, orang she Sing ini mencabut golok yang tersoren di pinggangnya.
Sambil mengeluarkan suara bentakan yang mengguntur, golok itu disabetkan ke belakangnya,
karena dia menduga bahwa Ho Ho tentu akan mengejar dirinya.
Tetapi Ho Ho ternyata tidak mengejarnya, hanya berdiri tegak ditempatnya dengan mulut
tersungging seulas senyuman yang mengandung ejekan.
Tentu saja Sing Tjing Sian jadi kalap bukan main, dia sampai mengeluarkan suara teriakan yang
mengguntur, lalu dia telah memutar goloknya dan menerjang maju lagi kepada Ho Ho. Iblis ini
juga sudah tidak memperdulikan peraturan didalam rimba persilatan, yang melarang menyerang
lawan yang tidak bersenjata.
Goloknya itu telah diputarnya, diwaktu telah menerjang dekat sekali kepada Ho Ho, goloknya
itu telah mengambil sikap seperti membacok, menabas, dan juga menyerampang kaki Ho Ho.
Namun bocah cilik ini tidak jeri sedikitpun, hati Ho Ho besar dan berani sekali. Dengan
mengeluarkan suara ejekan, Ho Ho menantikan tibanya serangan golok dari lawannya tersebut.
Disaat golok itu hanya terpisah beberapa dim dari tubuhnya, tahu-tahu Ho Ho mengulurkan
tangannya, dengan berani sekali si bocah menjepit senjata tajam lawannya.
Dan Ho Ho berhasil dengan apa yang dilakukannya itu, mata golok dari Sing Tjing Sian telahTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
217 berhasil dijepit oleh kedua jari tangannya.
?Lepas!" bentak Ho Ho dengan suara bengis sekali !
Dan golok itu telah terlepas dari cekalan tangan Sing Tjing Sian, karena orang she Sing ini
merasakan betapa telapakan tangannya pedih sekali, dan juga dia merasakan betotan tenaga si
bocah kuat luar biasa, membuat dia tidak bisa mempertahankan goloknya itu.
Dengan mengeluarkan suara yang berkontrangan keras sekali golok Sing Tjing Sian telah
terlempar jauh diatas lantai.
Ho Ho tertawa dingin, dan dia tidak berdiam diri sampai disitu saja.
Dikala Sing Tjing Sian tengah terkejut dan berdiri bengong, tahu-tahu tangan kiri Ho Ho
menyambar akan mencengkeram batok kepala dari orang she Sing.
Tentu saja hal ini mengejutkan Sing Tjing Sian dan semangatnya seperti terbang meninggalkan
raganya waktu melihat betapa tangan Ho Ho hanya terpisah beberapa dim saja dari batok
kepalanya. Segera setelah tersadar dari kesimanya, dengan mengeluarkan suara teriakan
ketakutan, orang she Sing ini dengan gugup melemparkan tubuhnya bergulingan diatas lantai.
Ho Ho tertawa gelak-gelak melihat kepengecutan orang she Sing.
Tetapi si bocah tidak mengejarnya, Ho Ho hanya berdiri diam ditempatnya sambil mengawasi
orang she Sing tersebut yang tengah merangkak bangun.
?Hmmmmkepandaian Siang-mo-san yang digembar-gemborkan itu ternyata hanya sebegini
saja !" ejek Ho Ho dengan suara yang dingin. ?Tetapihari ini Siang-mo-san harus lenyap dari
permukaan bumi! Tadi saudaramu telah kumampusi, maka kini giliranmu untuk mampus
pulang ke neraka!"
Dan setelah berkata begitu, Ho Ho tertawa gelak-gelak, sampai tubuhnya juga tergoncang keras.
Tubuh Sing Tjing Sian jadi gemetar, dia benar-benar tidak menyangka bahwa Ho Ho
mempunyai kepandaian yang begitu tinggi. Padahal usia Ho Ho baru belasan tahun, namun dia
sudah bisa memiliki kepandaian yang luar biasa itu, benar-benar membuat Sing Tjing Sian jadi
kagum dan tidak mengerti. Disamping itu, dia jadi menggidik ngeri kalau teringat bahwa
adiknya telah mati ditangan si bocah, malah kali ini dia yang akan menjadi gilirannya.
Urusan untuk mati memang ditakuti oleh semua orang, termasuk juga Sing Tjing Sian. Maka itu
mati-matian dia ingin mempertahankan hidupnya.
Juga matanya telah mencilak-cilak memandang sekeliling ruangan tersebut, sebab kalau
memang dia masih mempunyai kesempatan, tentu dia ingin melarikan diri saja, si-bocah
dianggapnya terlalu kuat dan tangguh sekali.
Tetapi Ho Ho rupanya telah dapat membaca isi hati dari si iblis.
?Hmmm.kau tidak perlu bermimpi untuk dapat meloloskan diri dari tanganku! Kau biar
bagaimana harus mampus ! hmmmiblis jahat, kau tidak mungkin dapat hidup terus
dipermukaan bumi ini, kematian adalah bagian kalian !"
Dan setelah berkata begitu, Ho Ho tertawa gelak-gelak lagi.
Tentu saja Sing Tjing Sian jadi tambah ketakutan, tubuhnya agak tergetar. Dia jadi jeri sekali
untuk berurusan dengan bocah yang luar biasa ini.
?Kau.kau mempergunakan ilmu siluman apa?" bentak Sing Tjing Sian dengan gugup.TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
218 ?Ilmu siluman? Hahahahaha.kau jangan ngaco ! Aku tidak pernah mempergunakan ilmu
siluman! Tetapi yang kupergunakan adalah keadilan dan kebenaran, guna menghadapi manusiamanusia jahat seperti kalian, melenyapkan dari permukaan bumi ini! Darah telah terlalu banyak
mengalir membasahi bumi, maka dari itu, perbuatan jahat kalian harus dibendung! Kalian dua
manusia jahat memang pantas untuk dilenyapkan dari bumi ini! Bersiap-siaplah kau untuk
menerima kematianmu guna menyusul adikmu menemui Giam Lo Ong (raja akherat) !"
?o O o?
MUKA SING TJING SlAN jadi berubah pucat pasi sekali, dia berdiri kesima ditempatnya
tanpa bisa berkata-kata.
?Hayo majuaku akan menerima segala macam seranganmu! Keluarkanlah seluruh
kepandaian yang kau andalkan, aku akan memuasi hatimu, karena kau harus mati dengan cara
yang puas."
Sing Tjing Sian melihat kesempatan untuk meloloskan diri sangat tipis sekali, maka dari itu, dia
jadi tambah ketakutan, dan akhirnya jadi nekad dan kalap.
Dengan mengeluarkan suara teriakan yang mengguntur, tampak tubuhnya telah mencelat lagi
untuk mengambil goloknya yang tadi telah terlempar keatas lantai. Kemudian dengan senjata
tajam ditangannya itu dia menerjang kearah Ho Ho untuk melancarkan serangan-serangannya
yang kalap dan nekad guna mengadu jiwa.
Biarpun Ho Ho tampaknya hanya memandang sebelah mata kepada diri si iblis, namun
kenyataannya, Ho Ho tetap berlaku waspada.


Lonceng Merenggut Arwah Karya Hie Lan Lan di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Melihat Sing Tjing Sian telah menerjang kearahnya lagi dengan mempergunakan goloknya itu,
Ho Ho telah memperdengarkan suara tertawa dinginnya, kemudian goloknya menyambar
kearah bahunya, Ho Ho telah mengegoskannya ke samping, waktu si bocah menggeser
kedudukan kakinya, tubuhnya mencelat cepat sekali, dia melompat sambil mengeluarkan suara
teriakan yang nyaring, tangannya telah bergerak akan menotok jalan darah dari iblis itu.
Tetapi kali ini Sing Tjing Sian telah nekad dan kalap sekali, dia tidak memperdulikan
keselamatan jiwanya lagi, karena dia memang sudah mau mengadu jiwa dengan lawannya.
Waktu melihat Ho Ho menotok kearah dirinya, dia tidak berusaha mengelakkan totokan si
bocah, melainkan dia memutar goloknya menabas pinggang si bocah.
Melihat kenekadan si iblis she Sing itu, Ho Ho mendengus mengeluarkan suara tertawa dingin
dari hidungnya.
?Hmmmmm.bagus!" seru Ho Ho dengan suara yang nyaring, dia segera menarik pulang
serangannya, dan melompat mundur untuk mengelakkan bacokan dari golok Sing Tjing Sian.
Tetapi Ho Ho melompat mundur bukan untuk berdiam diri, sebab begitu kedua kakinya
menginjak lantai ruangan itu, dia telah menjejakkan kakinya lagi, tubuhnya mencelat cepat
sekali.
Tubuhnya terlambung tinggi sampai tiga tombak lebih menerjang kearah Sing Tjing Sian. Sambil
menerjang begitu, Ho Ho juga mengeluarkan suara bentakan yang mengguntur, yang
mengejutkan Sing Tjing Sian, menyebabkan semangat orang she Sing itu seperti juga lenyap dari
tubuhnya waktu mendengar suara teriakan yang begitu mengguntur dari Ho Ho. Dengan
sendirinya dia jadi gugup bukan main.
Tetapi Ho Ho tidak tanggung-tanggung, dia telah mengulurkan kedua tangannya waktu
tubuhnya sedang meluncur begitu, sedikitpun Ho Ho tidak merasa jeri untuk berhadapan denganTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
219 si iblis, yang bersenjatakan golok itu.
Dengan kalap dan nekad sekali, dan juga agak gugup, Sing Tjing Sian menggerakkan tangannya,
goloknya telah berputar-putar melindungi dirinya.
Namun Ho Ho liehay, si-bocah tidak jadi putus asa melihat tubuh si-iblis telah dilindungi oleh
sinar goloknya itu, sebab setelah dia mengeluarkan suara teriakan yang keras sekali, lalu mencari
letak kelemahan Sing Tjing Sian, tahu-tahu tangannya diulurkannya, dia telah menyentil golok
itu, sehingga mengeluarkan suara 'Tringgg !' yang nyaring sekali, maka telah terdengar suara
teriakan yang merupakan suara jeritan melengking dari Sing Tjing Sian, karena senjata makan
tuan, goloknya itu telah terpental, dan tepat sekali menghajar muka Sing Tjing Sian sendiri
akibat kuatnya sentilan tangan Ho Ho, dan seketika itu juga tubuh Sing Tjing Sian telah
menggeletak dilantai.darah telah membanjir dari mukanya yang hampir terbelah oleh
goloknya sendiri !
Ho Ho telah meluncur turun kembali, dia tertawa gelak-gelak.
Diawasinya mayat dari orang she Sing, sekarang sepasang iblis Gunung yang ditakuti oleh
orang-orang disekitar tempat itu telah dapat dilenyapkan dari permukaan bumi, berarti bahaya
bagi penduduk disekitar tempat itu jadi tidak ada lagi.
Tiba-tiba Ho Ho teringat sesuatu, dia menoleh kearah pintu. Dilihatnya Lie Po, pemilik kedai
arak, yang telah menjadi comblang urusan ini, tengah membalikkan tubuhnya untuk kabur.
?Kau mau kabur kemana?" bentak Ho Ho dengan suara yang bengis sekali. Dan membarengi
dengan suara bentakannya itu, Ho Ho menjejakkan kakinya, tubuhnya telah mencelat cepat
sekali kearah pintu ruangan itu, tangannya diulurkan mencengkeram baju bagian punggung dari
orang she Lie tersebut.
Waktu punggungnya kena dicengkeram oleh Ho Ho, seketika itu juga semangat Lie Po jadi
meninggalkan raganya, dia jadi lemas dan ketakutan setengah mati.
?Ampun.ampun Hohan.ampun!" teriaknya dengan gugup, suaranya gemetar dan dari
matanya telah mengucur air mata yang deras sekali. ?Ampun Hohan.kau jangan
membunuhku !?
Ho Ho menenteng orang she Lie itu ke tengah-tengah ruangan.
?Kau adalah manusia yang paling jahat !? kata Ho Ho kemudian dengan bengis. ?Kau yang
telah mendatangkan malapetaka bagi penduduk disekitar tempat ini, sebab kau adalah ular
berkepala dua, yang selalu mengadukan apa saja kepada kedua iblis itu! Maka dari itu, kau juga
harus mampus!"
Lie Po jadi ketakutan setengah mati, dia kalau bisa ingin berlutut menciumi kaki Ho Ho untuk
meminta pengampunan bagi jiwanya.
?Ampun Hohan.aku tentu tidak berani melakukan kejahatan lagi.aku berani bersumpah
Hohan, kau ampunilah jiwaku.!" ratap Lie Po dengan ketakutan sekali, karena dia menyadari,
sekali saja Ho Ho mengayunkan tangannya maka tamatlah riwayatnya !
Ho Ho tertawa tawar, dia mendengus mengejek.
?Mengampuni jiwa anjingmu?" tanya Ho Ho dengan suara mengandung ejekan.
?Hmmmsekarang kau baru mengetahui bagaimana rasanya seseorang menghadapi kematian !
Coba kau bayangkan, korban-korban kalian yang telah kalian binasakan, betapa berduka hati
para keluarga mereka yang ditinggalkannya."
?Ampun Hohan.Siauwjin (budak) hanya menjalankan perintah dari.dari Siang mo-san,TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
220 mereka terlalu jahat.kalau memang Siauwjin tidak mau bekerja sama dengan mereka, tentu
Siauwjin akan dibunuhnya juga.!" dan setelah meratap begitu, Lie Po menangis terisak-isak.
Ho Ho kembali tertawa dingin.
?Manusia anjing kau, pengecut sekali kau!" kata Ho Ho memakinya.
?Benar ! Benar ! Siauwjin memang manusia anjing, maka tidak ada artinya dibunuh oleh
Hohan.lebih baik Hohan memberikan kesempatan hidup kepada Siauwjin, karena Siauwjin
jadi mempunyai kesempatan untuk merobah sikap jahat SiauwjinSiauwjin bersumpah akan
melakukan perbuatan baik!"
?Hmmmm.hari ini aku telah bersumpah, tidak ada seorangpun diantara orang-orang Siangmo san yang bisa hidup terus! Termasuk kau juga yang harus mampus!" kata Ho Ho dengan
suara yang bengis sekali.
Lie Po jadi ketakutan setengah mati, dia sampai merengek-rengek menangis dan terkencingkencing. Dia memohon-mohon agar dirinya diampuni dan diberikan kesempatan hidup !
Namun hati Ho Ho telah mengeras seperti baja, dia sudah tidak merasa kasihan sedikitpun
kepada Lie Po, manusia jahat ini.
?Kau harus mampus! Itu putusanku !" kata Ho Ho dengan tegas.
?Ha? Apakah Hohan begitu tega untuk membunuhku?" tanya Lie Po dengan suara yang
gemetar.
?Mengapa aku harus tidak tega, bukankah kau sendiri juga selalu membunuh orang tanpa
Perang Melawan Helmacron 1 Assasins Credd Karya Oliver Bowden Rajawali Hitam 3

Cari Blog Ini