Ceritasilat Novel Online

Pedang Bunga Mei 5

Pedang Bunga Mei Karya Gu Long Bagian 5


sangat marah, tapi Tabib Lu seperti tidak
melihatnya. Saat itu Kong-dong San Jue
datang, Tian Mo Jin Qi benar-benar
terkejut, karena dia tahu sekarang ini dia
tidak akan bisa melawan Kong-dong San Jue.
Karena kalau dia bertarung lagi maka
lukanya akan bertambah berat.
Karena itu tadi dengan beberapa
kalimat dia membuat Yu Yi-fei takut dan
mundur dari sana, dan diam-diam dia merasa
senang.
Tapi karena tabib sakti itu tidak mau424
mengobatinya maka dia merasa sangat cemas,
kalau hanya luka dalam biasa dia bisa
mengobatinya sendiri. Tapi pukulan Xin Jie
bukan pukulan biasa, tidak sembarangan
tabib bisa mengobati lukanya.
Di Jue-jian berlari ke dekat dinding
dan berkata pada Tian Jue Jian, "Orang tadi
adalah Tian Mo Jin Qi. Kakak, sekarang kita
harus bagaimana?"
Tian Jue Jian tampak berpikir
sebentar lalu menjawab, "Dia datang ke sini
pasti mencari tabib sakti, artinya dia juga
sedang terluka, Lao Er, kita tinggalkan
adik di hutan bambu dulu, lalu kita masuk
lagi ke sana untuk melihat lebih jelas, dia
juga manusia, masa kita berdua tidak bisa
mengalahkan dia?" Yu Yi-fei setuju dan
segera menyandarkan Su Yang Xue di sebuah
pohon bambu besar.
Tian Jue Jian memberi kode dengan
tangan, mereka kembali ke halaman tadi.
Dari jendela mereka melihat Tian Mo Jin Qi
sedang berpikir dengan diam.
Tian Jue Jian melemparkan sebuah
batu. Kong-dong-pai adalah salah satu dari
5 perkumpulan besar pemakai ilmu pedang.
Jian Shen Li-e tidak suka menggunakan425
senjata rahasia. Maka anggota Kong-dong-pai
yang menggunakan senjata rahasia bisa
dikatakan sangat sedikit. Senjata rahasia
mereka paling-paling semacam batu kerikil.
Mereka adalah perkumpulan besar tentu saja
harus menjaga gengsi mereka di dunia
persilatan.
Batu adalah senjata rahasia yang
paling sederhana, mana mungkin akan
mengenai Tian Mo Jin Qi. Dia hanya
melambaikan tangannya batu itu telah
dipukul hingga menjauh. Dan tubuhnya sama
sekali tidak bergeser, ternyata dia sedang
kesakitan rasanya seperti mau pingsan.
Tian Jue Jian, Zhu Ge-ming
melemparkan batu sebenarnya dia pun tidak
berharap bisa mengenai Tian Mo Jin Qi.
Karena itu sekarang dia tidak merasa aneh.
Maksudnya melemparkan batu adalah hanya
untuk mengejutkan Tian Mo Jin Qi supaya
dia keluar dari jendela. Sekarang dia hanya
diam dan tidak membalas apa pun, justru hal
ini malah membuat Zhu Ge-ming merasa
aneh.
Tiba-tiba Yu Yi-fei berkata pada Zhu
Ge-ming, "Siluman itu datang mencari Tabib
Lu, semua ini pasti karena dia telah426
terluka parah dan sekarang ini dia tidak
bisa bergerak, bila kita ingin mengalahkan
siluman itu, ini adalah kesempatan baik,
bagaimana menurut Kakak?"
Zhu Ge-ming tampak berpikir sebentar
lalu berkata, "Kelihatannya kita memang
harus bertarung, walaupun dia sedang
terluka atau tidak, tapi...."
"Apa lagi?" tanya Yu Yi-fei.
"Kalau kita bertarung di dalam rumah,
pasti tabib sakti tidak akan suka, nanti
malah dia tidak mau mengobati luka adik."
Yu Yi-fei merasa kata-kata Zhu Geming masuk akal, walaupun dia tidak kenal
dengan tabib sakti itu tapi tentang sifat
anehnya, Yu Yi-fei sedikit banyak pasti
tahu.
"Kalau begitu sekarang kita harus
bagaimana?" dengan cemas Yu Yi-fei
bertanya lagi, "kita meninggalkan adik di
hutan bambu, apakah tidak akan
membahayakannya?"
Dia teringat bahaya yang mengancam
Su Yang Xue bila mereka meninggalkannya
cukup lama. Mendengar kata-kata ini Zhu
Ge-ming merasa panas, tapi dia berpurapura berkata, "Aku rasa tidak akan terjadi427
apa-apa." kemudian dengan nada keras dia
berkata, "Kalau kau merasa tidak tenang,
kau boleh keluar untuk melihat keadaan
adik."
Dalam hati sebenarnya Yu Yi-fei
merasa marah, tapi dia memilih berpurapura tidak peduli, dia menjawab, "Baiklah,
aku akan lihat dulu keadaan adik, Kakak di
sini saja, menunggu datangnya kesempatan."
lalu dia pun keluar.
Zhu Ge-ming merasa mulai menyesal,
seharusnya dia tidak memberikan kesempatan
kepada Yu Yi-fei untuk berduaan dengan Su
Yang Xue. Mereka bersaing merebut hati Su
Yang Xue, tapi Su Yang Xue tidak menyukai
mereka, malah membenci mereka.
Ini adalah isi hati seorang gadis,
kalau memberitahu kau mencintai mereka,
mereka akan menganggap kau tidak penting.
Walaupun mereka sebenarnya mencintaimu.
Tian Mo Jin Qi semakin merasa tidak
enak, nafasnya tidak teratur. Dia melihat
tabib sakti yang masih diiduk di atas dipan.
Dia sadar kalau menyuruh tabib itu
mengobatinya, dia pasti tidak mempunyai
harapan, ditambah lagi Kong-dong San Jue
siap menyerangnya.428
Dia adalah orang kejam, bila
melakukan sesuatu asalkan tujuannya
tercapai dia akan melakukan dengan segala
cara. Bahkan ayah kandungnya sendiri pun
tega dibunuhnya, apalagi orang lain.
Sekarang hawa membunuhnya sudah muncul
dan berpikir, "Orang ini tidak mau
mengobatiku aku pun akan membuatnya tidak
akan bisa mengobati orang lain selamanya."
Karena itu sambil menahan sakit dia
berdiri dengan cepat dia berdiri di depan
dipan, dan mengangkat tangannya, siap
memukul kepala tabib sakti itu.
Kemudian dengan cepat dia keluar dari
jendela lain, lalu menghilang ke tempat
jauh.
Tian Jue Jian hanya bisa melihat Tian
Mo Jin Qi tapi tidak bisa melihat tabib
sakti yang sedang duduk di atas dipan.
Sekarang dia melihat Tian Mo Jin Qi tibatiba pergi, tiba-tiba dia merasa aneh.
Tanpa berpikir panjang lagi dia masuk
melalui jendela, dia melihat tabib sakti
telah roboh dengan cemas dia bertanya,
"Tuan Lu, apa yang telah terjadi?"
Dengan lemah tabib sakti itu membuka
matanya, cahaya matanya telah redup, dia429
berusaha bicara, "Cepat ambil obat di rak
bagian kanan, botol ketiga, cepat!"
Ternyata pukulan Jin Qi di kepalanya
telah membuatnya luka parah, tapi juga
berhasil membuka totokan Tian Mo Jin Qi,
sekarang dia bisa bicara dan bergerak.
Dengan cepat Zhu Ge-ming mengambil
obat di rak kanan dan mengambil botol
berwarna hijau yang berbentuk kuno.
Tabib sakti itu berpesan lagi, "Cepat
keluarkan 3 butir lalu letakkan ke dalam
mulutku!"
Zhu Ge-ming mengeluarkan 3 butir
obat dari dalam botol itu. Obat itu sangat
harum, dia berpikir, "Sepertinya ini adalah
obat luka dalam yang bernama 'Cui Hun
Wan'."
Ternyata 'Cui Hun Wan' yang dimiliki
tabib sakti ini adalah obat khusus untuk
mengobati luka dalam. Semua orang
persilatan tahu tentang hal ini. Tapi obat
ini jarang dipakai, karena itu setelah
mengeluarkan 3 butir obat dan dimasukkan
ke dalam mulut tabib sakti, sisa obat
beserta botolnya dimasukkan ke dalam baju
bagian dadanya.
Setelah memakan tiga butir obat itu,430
kelihatannya kondisi tabib sakti itu
berangsur sembuh, dia berusaha duduk, dia
memejamkan mata untuk beristirahat. Lalu
dia membuka mata dan menarik nafas
panjang.
"Apakah Tuan Lu merasa lebih baik?"
Tabib itu menggelengkan kepala nya,
"Tian Mo Jin Qi benar-benar kuat, walaupun
dia telah terluka parah, tapi dia tetap
memiliki ilmu silat tinggi, kepalaku
terkena pukulannya, sekalipun yang datang
adalah dewa, tetap tidak akan bisa
menolongku."
Zhu Ge-ming berusaha menghibur,
"Tidak seperti itu...."
Tabib itu marah dan berkata, "Aku
lebih tahu darimu!" karena marah malah
membuatnya bertambah lelah, kemudian dia
terbatuk, dan berkata, "Aku sudah tidak
kuat lagi.... tapi sayang ilmuku tidak ada
yang meneruskan...."
Dia mulai berhenti bernafas.
Kepala bila telah terkena pukulan,
akan terasa pusing, apalagi dipukul oleh
Tian Mo Jin Qi yang mempunyai ilmu silat
tinggi dan tenaga dalamnya pun sangat kuat.
Tabib sakti masih bisa bicara itu termasuk431
suatu keberuntungan, karena dia masih
sempat meminum 'Cui Hun Wan'.
Karena kematian tabib sakti membuat
Zhu Ge-ming kalang kabut, dia berpikir,
"Tidak disangka aku datang hanya untuk
melihatnya mati, benar-benar sial!"
Di luar rumah terdengar ada suara
kuku saling beradu, ini adalah kode sesama
pesilat, begitu terdengar oleh Zhu Ge-ming
dia tahu bahwa Yu Yi-fei menyuruhnya
kembali. Dia melihat di rak masih terlihat
ada beberapa botol berwarna hijau, dia
mengambilnya lalu pergi dari sana. Tapi dia
berpikir lagi, "Walau aku mengambil botol
ini tapi aku tidak tahu bagai-mana cara
memakannya, bukankah perbuatanku hanya
sia-sia?"
Karena itu dia tidak jadi mengambil
botol itu dan berlari ke luar rumah.
Sewaktu dia berlari melalui pagar
pendek yang terbuat dari bambu, dalam hati
dia terkejut karena di luar pagar di sebuah
tanah kosong, kecuali ada Yu Yi-fei dan Su
Yang Xue yang sedang terluka, ternyata ada
tiga orang lainnya berdiri di sana. Mereka
memakai baju pendeta berwarna biru,
seseorang menyandar di tubuh mereka, dia432
memakai baju biasa, kelihatannya dia juga
sedang terluka.
Karena itu dengan cepat dia berlari
ke depan Yu Yi-fei, ternyata mereka adalah
orang-orang Wu Dang, Pendeta Ling Feng dan
para muridnya.
Ternyata yang terluka parah adalah
Shen He Zhan Pin.
Shen He Zhan Pin terkena pukulan Yu
Yi-fei dan dia terluka berat. Walaupun dia
telah lama beristirahat dan berobat di Wu
Dang Shan, tapi lukanya tidak membaik.
Karena itu mereka segera teringat pada
tabib sakti Lu Qiang, dan mereka datang ke
sana untuk berobat.
Sekarang mereka saling bertemu, dalam
hati mereka masih menyimpan dendam tapi
mereka tahu kalau kedatangan mereka ke
sini adalah untuk berobat.
Kedua pihak saling memandang dalam
waktu lama, Pendeta Ling Feng hanya diam


Pedang Bunga Mei Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dan memapah Shen He Zhan Pin ke arah
rumah Lu Qiang.
Tian Jue Jian berbisik, "Ayo, kita
cepat pergi dari sini!"
Melihat sikap Zhu Ge-ming yang
serius Yu Yi-fei tahu sesuatu telah terjadi,433
maka dia segera membawa Su Yang Xue masuk
ke hutan bambu.
Dia mendengar nafas Su Yang Xue
semakin berat, seperti sulit menghirup
udara, dengan cemas dia bertanya,
"Bagaimana dengan luka adik?"
"Tidak apa," jawab Zhu Ge-ming, dengan
senang dia berkata lagi, "Aku telah
mengambil sebotol obat 'Cui Hun Wan' milik
tabib sakti."
Yu Yi-fei merasa aneh, "Mengapa tabib
sakti tiba-tiba menjadi begitu baik? Malah
memberikan sebotol Cui Hun Wan kepada
kakak?"
Tiba-tiba dia berteriak, "Celaka
sepertinya nafas adik berhenti!"
Mereka melewati hutan dan tiba di
depan kereta, melihat di belakang tidak ada
siapa pun, dia segera mengeluarkan botol
hijau itu dan berkata, "Berikan 3 butir obat
ini kepada adik, keadaannya akan membaik."
Kata-katanya belum selesai, dari
hutan bambu muncul bayangan seseorang,
lalu berhenti di depan mereka dan tertawa
dingin, "Kong-dong San Jue kalian memang
kejam, kalian berani membunuh tabib
sakti!"434
Melihat botol yang dipegang Zhu Geming dia berkata lagi, "Juga masih berani
mencuri Cui Hun Wan milik orang lain, Jian
Shen Li-e ternyata mengajar muridnya
sangat baiknya!"
Mendengar tabib sakti telah mati, Yu
Yi-fei merasa terkejut.
Zhu Ge-ming dengan dingin menjawab,
"Pendeta Wu Dang benar-benar lihai
memfitnah orang!"
"Bilakah aku memfitnahmu!" kata
Pendeta Ling Feng.
Dia masuk ke hutan bambu, Zhu Geming segera memerintahkan Yu Yi-fei yang
masih terpaku, "Cepat, masuk ke dalam
kereta!"
Ooo)*(ooO
BAB 13
Perebutan kekuasaan
Kesadaran Xin Jie belum habis, tapi
dia tidak bisa bicara, tangan dan kakinya
tidak bisa digerakkan. Karena dibawa
terbang oleh Jiao Qi-niang, dia hanya
mendengar suara desiran angin yang terus
berhembus.
Kecepatan terbang Jiao Qi-niang,
dibandingkan dengan ilmu meringankan435
tubuhnya yang bernama 'An Ying Fu Xiang',
keduanya sangat tinggi, karena itu Xin Jie
merasa Qi Niang mempunyai ilmu silat yang
tidak terbatas.
Dia teringat pada keselamatannya dan
berpikir, "Apa kesalahanku? Mengapa mereka
terus mendesakku?" dia ingin menarik nafas,
tapi bernafas pun sulit. Kaki dan tangannya
mulai terasa kaku. Rasa sakitnya tidak bisa
diungkapkan dengan kata-kata.
Ini adalah pertama kalinya Xin Jie
ditotok oleh orang lain. Dalam
kecemasannya, dia masih bisa marah, "Kali
ini jika aku masih bisa hidup, kelak aku
harus lebih rajin berlatih ilmu silat.
Supaya orang-orang ini bisa terbuka
matanya!" tapi siapa yang telah
menotoknya, laki-laki atau perempuan, dia
belum tahu.
Sekarang dia mulai mencium wangi
yang manis. Itu adalah bau harum yang
keluar dari tubuh Jiao Qi-niang. Dia
menarik nafas dalam-dalam dan berpikir,
"Bau harum ini sama dengan bau harum dari
tubuh Adik Ling." Dia menarik nafas lagi,
tiba-tiba teringat pada Jin Mei Ling,
"Sekarang dia pasti merasa sangat sedih."436
Pikirannya menjadi kacau.
Suara desiran angin di telinganya
kemudian seperti berhenti. Dia melihat ke
sekeliling, ternyata mereka berada di
sebuah perahu. Xin Jie menjerit, "Mengapa
kembali lagi ke sini?"
Jiao Qi-niang melempar Xin Jie ke
lantai perahu. Xin Jie yang tidak bisa
bergerak, terpaksa dia hanya diam. Tubuhnya
masih terasa sakit, untuk mengatur
gerakannya dia sudah tidak sanggup. Kecuali
dalam keadaan sadar, dia benar-benar
seperti orang cacat. LebihOlebih lagi
sekarang kaki dan kedua tangannya terasa
kaku karena telah ditotok, sewaktu sedang
berlari, dia ditotok dengan tangan dan
kakinya sedang bengkok, sekarang dia
tergeletak di bawah, gerakannya benarbenar jelek.
Tadi Wu Hen-sheng telah menghabiskan
banyak tenaga mengelilingi Chang Jiang dan
dia terus memukul air hingga naik ke atas
membentuk tiang, tapi dia tidak berhasil
menemukan Xin Jie, karena itu dengan masih
marah dia membawa Zhang Qing kembali ke
perahu. Ternyata orang yang ingin
ditangkapnya sedang terbaring di perahu.437
Jiao Qi-niang tertawa, "Biasanya kau
selalu mengatakan aku bodoh, kali ini
giliranku yang akan berkata seperti itu."
Wu Hen-sheng tertawa kecut, "Orang
ini sangat licik!"
Zhang Qing melihat pada pemuda
bermata besar yang berhasil ditangkap oleh
ibunya. Dia terkejut dan merasa senang. Dia
takut ayah dan ibunya akan menghukumnya
kalau tahu dia senang bertemu Xin Jie
kembali.
"Apakah kau sudah bertanya dengan
jelas kepadanya?" tanya Jiao Qi-niang.
"Sapu tangan itu memang miliknya, dia
mengakuinya," jawab Wu Hen-sheng.
Dengan marah Jiao Qi-niang berkata,
"Aku akan membawa ke pulau, lalu di depan
pusara adik kita akan membunuhnya. Dan
kita akan menggunakan mayatnya untuk
bersembahyang pada adik supaya dia
merasakan bagaimana perasaannya jika
ditinggal kekasih."
"Mengapa kita kembali ke pulau?
Bukankah ayah mengatakan kalau kita akan
bermain sepuasnya. Sekarang belum sempat
bermain, kita harus kembali. Pulau itu
begitu kecil, di sana sangat membosankan,"438
ucap Zhang Qing dengan ketus.
"Kau mengatakan kalau Wu Ji Dao
membosankan. Di dunia persilatan orang
yang ingin ke Wu Ji Dao jumlahnya mencapai
ribuan sampai puluhan ribu!"
Xin Jie terkejut dan berpikir,
"Ternyata orang ini adalah ketua Wu Ji Dao,
tapi kapan aku pernah melakukan kesalahan
kepada 'Dong Hai San Xian'?" (tiga dewa laut
timur)
Zhang Qing dengan manja berkata lagi,
"Itu urusan mereka kalau mau ke Wu Ji Dao,
buat aku...."
Wu Hen-sheng mengerutkan alisnya
tidak senang, "Jangan banyak bicara lagi!
Kau masih memiliki banyak kesempatan
datang ke Zhong Yuan. Kali ini kita harus
pulang dulu."
Mata Zhang Qing menjadi merah. Air
matanya telah memenuhi matanya yang indah.
Jiao Qi-niang memeluk putrinya.
Dengan lembut dia berkata, "Anak bodoh,
jangan cemas! Ayah dan ibu tidak akan
membiarkanmu tinggal di pulau itu seumur
hidup hidupmu."
Dia tertawa dan berkata lagi, "Kelak
kau akan menikah. Setelah menikah, kau bisa439
bermain kemanapun yang kau suka.
Wajah Zhang Qing menjadi merah,
mengapa dia selalu teringat pada pemuda
bermata besar dan sekarang tergeletak di
bawah.
"Jika pemuda ini terus menemaniku
bermain, tentu akan sangat menyenangkan."
tapi begitu teringat setiba di pulau, dia
akan dibunuh oleh ayah dan ibu karena
memikirkan pemuda itu, dia menjadi sedih
lagi.
Jiao Qi-niang mengelus-elus rambut
putrinya sambil menunjuk Xin Jie, "Ingat,
kau tidak boleh menikah dengan orang
seperti ini. Dia bermarga Mei dan bernama
SHan-ming. Gara-gara dia, bibimu meninggal,
sekarang ibu harus membunuhnya untuk
membalaskan dendam bibimu."
Sekarang Xin Jie mengerti, "Ternyata
apa yang telah dilakukan oleh Paman Mei,
dikira aku yang melakukannya dan sekarang
semua itu diperhitungkan kepadaku, aku
benar-benar sial."
Tapi dia berpikir lagi, "Jika tidak ada
Paman Mei, sekarang aku pun sudah mati?
Mungkin aku sudah mati di Wu Hua Shan.
Sekarang aku akan mati menggantikannya,440
aku rela melakukannya."
Dia berpikir lagi, "Aku mati dengan
keadaan tidak berharga. Sebenarnya apa
yang telah dilakukan Paman Mei kepada bibi
ke-9? Apakah dia ditinggalkan begitu saja?
Apakah Paman Mei meninggalkan bibi ke-9
begitu saja?"
Tiba-tiba dia teringat ketika Mei
Shan-ming membawanya pulang dari Wu Hua
Shan, di ruang depan Paman Hou pernah
mengatakan pada Mei Shan-ming tentang
seorang perempuan. Waktu itu dia tidak
mengerti apa maksud perkataan mereka,
sekarang dia baru mengerti semuanya dan
berpikir, "Bibi ke-9 setelah mendengar
berita kematian Paman Mei, dia baru pergi.
Mungkin kematian bibi ke-9 karena alasan
lain. Ketua Wu Ji Dao berilmu silat tinggi
tapi bertindak ceroboh, tidak bertanya
dengan jelas langsung mengira kalau Paman
Mei yang menyebabkan bibi ke-9 meninggal.
Ini benar-benar hanya salah paham."
Otaknya bisa berpikir, tapi mulutnya
tidak bisa bicara karena itu keringatnya
terus mengucur.
Jiao Qi-niang tertawa dingn,
"Ternyata kau takut mati." Dia bertepuk441
tangan 2 kali. Dari luar ada 2 orang lakilaki bertubuh tegap masuk.
Jiao Qi-niang berpesan, "Kita kembali
lagi ke timur dan bersiap-siap untuk
pulang."
Kedua laki-laki itu dengan hormat
menjawab perintah Jiao Qi-niang. Jiao Qiniang berkata lagi, "Taruh orang ini di
gudang. Beri dia bubur tiap hari, jangan
sampai mati kelaparan."
Xin Jie benar-benar marah. Dia adalah
seorang yang bisa membedakan budi dan
dendam. Orang yang berbuat baik kepadanya,
akan selalu diingat dan harus dibalas
budinya. Tapi jika orang berbuat jahat
kepadanya, dia akan selalu ingat untuk
membalas perbuatannya. Sekarang dia benarbenar dendam kepada Jiao Qi-niang dan
berpikir, "Jikalau kali ini kalau aku tidak
mati, aku pasti akan membalas perbuatan
ini." Dia sudah bertekad akan membalas
semua perbuatan ini.
Kemudian seperti sebuah papan dia
digotong keluar. Sewaktu dia digotong
meninggalkan runangan itu, dia masih
sempat melihat sepasang mata terang milik
gadis berbaju putih itu. Saat itu dia sedang442
melihat Xin Jie. Wajahnya menyiratkan rasa


Pedang Bunga Mei Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kasihan dan perhatian kepadanya. Xin Jie
tersentuh melihatnya.
Tapi waktunya begitu singkat untuk
merasakannya, Xin Jie sudah digotong
keluar. Kedua laki-laki kasar itu tidak
menganggap Xin Jie sebagai manusia tapi
barang.
Hanya sempat melihat langit sebentar
kemudian dia dilempar ke dalam gudang
perahu yang gelap. Dia seperti seonggok
mayat yang telah membeku dan terbaring di
gudang itu. Lemparan mereka lebih keras
dan jauh, membuat seluruh tulang
persendian Xin Jie terasa sakit, di dalam
gudang tercium bau ruangan yang telah lama
tidak dibuka, membuatnya ingin muntah.
Xin Jie tidak menyangka dia akan
terperangkap seperti ini. Dia ingin sekali
membuka totokan ini, tapi totokan ini
menggunakan totokan istimewa dari Wu Ji
Dao. Orang yang telah ditotok tidak akan
sanggup mengatur nafas untuk membuka
totokan. Totokan ini tingkatnya berada di
atas totokan Dian Cang-pai. Xin Jie sadar
usahanya sia-sia belaka. Dia terdiam untuk
mengurangi gerakan yang tidak perlu.443
Selang beberapa lama ada seorang
laki-laki kasar masuk ke gudang itu. Dia
membawa semangkuk bubur lalu membuka
mulut Xin Jie, semua bubur ditumpahkan ke
dalam mulutnya.
Bubur itu sangat panas membuat
tenggorokannya terbakar. Dengan terpaksa
dia menelan karena untuk memuntahkannya
juga sangat sulit.
Sepertinya laki-laki itu tertarik
dengan pekerjaan ini, sebentar-sebentar dia
datang untuk memberinya makan.
Terakhir Xin Jie merasa perutnya
kembung karena dijejali bubur terus tapi
laki-laki kasar itu tetap menumpahkan
bubur ke dalam mulutnya.
Setelah berlangsung selama 6-7 kali,
dia sudah tidak tahan lagi. Apalagi bubur
panas itu telah membakar tenggorakannya,
rasa sakitnya benar-benar sudah tidak
tertahankan lagi. Semua ini menambah
kebenciannya kepada Jiao Qi-niang.
Tiba-tiba terdengar langkah orang
datang. Dia mengira itu adalah langkah
orang yang datang untuk memberinya makan
lagi, maka dia pun memejamkan matanya
rapat-rapat.444
Kali ini tangan yang memegang
wajahnya bukan tangan kasar melainkan
sepasang tangan putih dan harum. Xin Jie
membuka matanya. Selama 10 tahun berlatih
di kamar batu membuatnya bisa melihat
dengan jelas sekalipun berada di tempat
gelap. Di depannya ada seraut wajah cantik.
Wajah itu tertawa seperti bunga yang baru
mekar.
Xin Jie sudah sangat senang. Dia
mempunyai pandangan tersendiri pada saat
menikmati 'keindahan'. Apalagi selama ini
dia telah terpengaruh oleh Mei Shan-ming,
dia sangat memuji kecantikan seorang gadis.
Perasaan ini tidak sembarangan orang
bisa mengerti. Perasaan ini juga membuatnya
tersiksa. Sekarang dia melihat kecantikan
wajah di depannya. Sama sekali tidak ada
perasaan mesum terbersit di benaknya. Yang
ada hanyalah keinginan untuk lebih dekat.
Pikiran mesum dan ingin lebih dekat,
sangat berbeda sekali artinya.
Tapi yang mengerti hal ini sangat
sedikit. Zhang Qing melihat Xin Jie yang
terus menatapnya. Dia tertawa manis. Hal
ini membuat tekadnya bulat, "Lepaskan dia,
biarkan dia pergi dari sini."445
Dalam hati Zhang Qing timbul perang
batin. Dia sadar jika dia melepaskan pemuda
bermata besar ini, maka selamanya dia tidak
akan bisa bertemu lagi dengan pemuda ini.
Tapi dia juga tidak tega kalau Xin Jie
sampai dibunuh oleh ayah dan ibunya.
Walaupun dia pernah berbuat salah, tapi
semua itu masih bisa dimaafkan.
Seorang gadis suci, dalam menghadapi
perbedaan cinta dan benci, dia lebih bisa
membedakan dengan jelas dibandingkan
membedakan mana yang benar dan mana yang
salah salah. Zhang Qingpun seperti itu.
Diam-diam dia memberitahu, "Aku akan
melepaskanmu. Dari sini masih dekat dengan
daratan. Kau pasti bisa meloncat ke dalam
air dan mencapai darat tapi kau harus
bergerak cepat."
Jari kanannya menekan nadi Xin Jie.
Tangan kirinya dengan cepat menepuk dada
dan ketiak Xin Jie. Xin Jie bisa berdiri
sekarang. Dia berdiri di depan Zhang Qing.
Dia bisa mencium harum yang keluar dari
tubuh Zhang Qing.
Langit dan bumi seperti dipenuhi
dengan bau harum ini. Di depan Xin Jie ada
seraut wajah cantik. Mereka bisa mendengar446
suara detak jantung masing-masing. Xin Jie
berdiri. Otaknya kosong. Dia tidak tahu apa
yang harus diucapkannya sekarang.
Setelah lama, Zhang Qing dengan cepat
berkata, "Cepat pergi dari sini! Jika
ketahuan oleh ayahku, kau tidak akan bisa
lari dari sini selamanya!"
Sebenarnya gadis itu tidak mau Xin
Jie pergi.
Xin Jie mencium pipi gadis ini, lalu
dia lari dari gudang perahu itu.
Zhang Qing memegang pipi yang telah
dicium oleh Xin Jie tadi. Dia merasakan
kehangatan memenuhi hatinya.
Di luar sangat gelap. Perahu berlabuh
di sisi sungai. Seperti yang dikatakan
Zhang Qing, letak perahu dari daratan tidak
terlalu jauh. Tapi jaraknya itu pun sudah
mencapai 20 meter. Kedua tangannya dibuka.
Dia terbang melewati jarak 20 meter. Bagi
Xin Jie hal ini tidak sulit dilakukan,
sekali meloncat dia bisa mencapai 15 meter,
kemudian kedua kakinya meloncat lagi.
Gerakannya terlihat begitu lincah. Di dunia
persilatan Zhong Yuan jarang terlihat
pesilat seperti ini. Di dalam kesunyian ada
yang berkata, "Baik sekali." Suaranya447
menggema ke mana-mana.
Sewaktu Xin Jie menapak tanah, di
depannya sudah berdiri seseorang berbaju
putih.
Pikir Xin Jie, "Apakah gadis itu tidak
ingin aku pergi maka dia ikut ke sini?"
Tapi begitu diperhatikan dengan benar,
rohnya seperti keluar dari raganya.
Ternyata yang berdiri di depannya
sekarang dan sedang tertawa dingin
kepadanya adalah ketua Wu Ji Dao, bukan
orang yang dipikirkannya tadi.
Wu Hen-sheng membentak, "Kau berani
pergi!"
Xin Jie sadar dia tidak akan bisa
meloloskan diri lagi, maka dia pun berkata
pada ketua Wu Ji Dao, "Tuan sudah salah
paham kepadaku...."
Tawa keras ketua Wu Ji Dao memotong
kata-katanya, tiba-tiba dia ingin mencoba
kekuatan Ketua Wu Ji Dao, kedua tangannya
dijulurkan, sepuluh jarinya dibuka. Jari
telunjuk, jari tengah, dan ibu jari menotok
Wu Hen-sheng.
Lima jari kiri menotok ke wajah Wu
Hen-sheng, lututnya sedikit dibengkokkan
dan menendang alat vital Wu Hen-sheng.448
Pukulan itu adalah hasil latihannya
selama 10 tahun.
Tawa Wu Hen-sheng belum berhenti,
tubuhnya mundur, tapi Xin Jie maju
mengikuti mundurnya Wu Hen-sheng.
Sebenarnya dia bisa memperoleh kesempatan
tapi apa boleh buat ilmu meringankan tubuh
Wu Hen-sheng sangat tinggi. Dia selalu
menjaga jarak dengan Xin Jie, membuat Xin
Jie tidak leluasa bergerak, dalam waktu
singkat mereka telah mundur 30-40 meter.
Tenaga Xin Jie mulai terkuras, tapi tubuh
ketua Wu Ji Dao telah berputar, lengan
bajunya tampak berkibar dan menotok nadi
belakang Xin Jie.
Lengan bajunya berkibar dengan cepat,
dia menotok dengan menggunakan lengan
bajunya yang berkibar, ilmunya adalah ilmu
yang telah lama musnah di dunia persilatan.
Tapi dia sama sekali tidak mengeluarkan
serangan.
Xin Jie terdiam, dia hanya berdiri,
seperti patung.
Ilmu silat Wu Hen-sheng memang
sangat tinggi, tapi dia tetap tidak bisa
sekaligus menotok Xin Jie. Sekarang karena
Xin Jie sudah kelelahan dan cara yang449
digunakan oleh Wu Hen-sheng, sebelumnya
tidak pernah didengar atau dilihat, maka dia
pun tidak dalam keadaan siap.
Karena berbagai macam alasan, dalam
satu jurus dia telah berhasil menaklukkan
Xin Jie, dalam hati Xin Jie memarahi
dirinya, rasa cemasnya begitu besar dan
sulit dilukiskan.
Dia berpikir, "Tidak disangka, aku
mengira aku bisa berkelana di dunia
persilatan dengan modal ilmu silat yang
diajarkan Paman Mei, ternyata hanya dalam
satu jurus ketua Wu Ji Dao aku tidak bisa
bertahan sama sekali."
Suara tawa ketua Wu Ji Dao telah
berhenti, dia membawa Xin Jie pergi dengan
cara mengepit di ketiaknya.
Zhang Qing yang sedang sedih berdiri
di sisi perahu, sambil melihat air sungai
yang mengalir. Bintang dan bulan memenuhi
langit, juga terlihat kegelapan di tempat
jauh.
"Pemuda itu telah pergi, hanya
tinggal aku seorang diri, sambil melihat
sungai yang luas ini." seumur hidupnya,
baru pertama kali dia merasakan kesepian.
Tiba-tiba dia melihat ada bayangan di450
darat, bayangan putih yang berkilau,
gerakann-nya lebih cepat dari kilat.
Kemudian bayangan itu sudah berada di
depannya, melihat gerakan bayangan itu
yang begitu cepat, tidak perlu dipikir lagi
dia tahu kalau itu adalah ayahnya.
"Ayah kembali lagi ke darat, untuk
apa? Apakah ayah tahu kalau Xin Jie telah
melarikan diri?"
Pikiran itu baru saja terbersit di
benaknya, bukti sudah terjawab, ketua Wu Ji
Dao datang membawa Xin Jie kembali ke
perahu. Ayahnya melihat Zhang Qing yang
masih berdiri dengan bengong kemudian dia
melempar Xin Jie ke bawah.
Jantung Zhang Qing hampir copot, dia
benar-benar terkejut.
Pelan-pelan ketua Wu Ji Dao berjalan
ke depannya dan berkata, "Apa yang telah
kau lakukan di sini? Cepat ikut aku masuk
ke dalam!" wajahnya dingin seperti es,
ayahnya benar-benar terlihat sangat marah.
Seperti kejadian pertama, Xin Jie
kembali dilempar ke dalam gudang, kali ini
malah lebih parah. Karena kedua tangannya
ke depan dan kesepuluh jarinya terbuka.
Tangan kanannya bengkok keadaannya benar-451
benar parah, lebih jelek dibandingkan pada
saat dia tergeletak di bawah sebelumnya.
Kedua laki-laki kasar itu tetap
memaksanya makan bubur panas,
kesempatannya melihat matahari adalah saat
dia membuang air besar.
Dia memakai kesempatan ini untuk
menghitung hari.


Pedang Bunga Mei Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Sudah lewat sekitar 5-6 hari, Xin Jie
benar-benar tersiksa, dia sudah tidak
seperti seorang manusia. Kaki dan tangannya
tidak bisa digerakkan, tapi otaknya masih
bisa berpikir dengan lincah.
Karena kepada orang yang dibencinya,
dendamnya semakin dalam, kepada orang yang
dicintainya kerinduannya semakin
bertambah. Sekarang dia mengerti kekuatan
cinta, ternyata lebih hebat dari benci.
Karena orang yang dicintainya lebih
banyak jumlahnya dibandingkan dengan orang
yang dibencinya, karena itu terhadap halhal yang terjadi telah memberi banyak
perubahan kepadanya.
Jin Mei Ling adalah orang yang
paling dia rindukan, di dalam benaknya
selalu muncul bayangan cantik, setiap kali
teringat padanya dia juga teringat pada Jin452
Mei Ling. Melewati malam yang sepi, dia
menghargai terhadap apa yang telah
diberikan Jin Mei Ling.
Dia juga tidak akan melupakan Fang
Shao-kun.
Tapi bayangan yang paling jelas
adalah wajah Zhang Qing yang cantik.
Sekarang dimana dia berada, sudah
beberapa hari ini dia tidak bertemu dengan
Zhang Qing. "Aku yakin dia pasti dimarahi
ayah dan ibunya yang galak."
Xin Jie berdoa untuk orang yang dia
cintai.
Dia lupa dengan keadaannya sendiri,
dan juga telah melupakan dendamnya.
Zhang Qing memang dimarahi oleh
ketua Wu Ji Dao dan istrinya. Lalu dia
dikurung di dalam perahu tapi dia tetap
tidak bisa melupakan pemuda bermata besar
itu. Perahu telah keluar dari Chang Jiang
dan sekarang mulai berlayar ke laut.
Ketua Wu Ji Dao melihat keluar, di
depan terbentang laut timur yang luas
seperti menyambung dengan langit. Langit
yang menyambung dengan laut, membuat laut
bertambah luas, hatinya menjadi tenang, dia453
bergurau dengan istrinya, "Kita hampir tiba
di rumah!"
Jiao Qi-niang tertawa, tapi Wu Hensheng sudah mengerutkan dahinya dan
berkata, "Kali ini kita kembali ke pulau
kita harus benar-benar mengajar Qing Er!"
Jiao Qi-niang tertawa.
"Apa yang kau tertawakan?" tanya Wu
Hen-sheng dengan aneh.
"Aku tertawa karena ada perompak
yang tidak tahu diri dan mereka ingin
merampok kapal kita," Jiao Qi-niang
menunjuk keluar jendela, dan berkata lagi,
"Dua hari ini kita merasa kesal, hari ini
kita bisa melampiaskan nya."
Benar saja di kejauhan terlihat 3
titik hitam, karena tadi Wu Hen-sheng tidak
memperhatikannya maka dia tidak melihat,
karena itu dia merasa aneh, "Benar-benar
aneh, di daerah Dong Hai ada perompak yang
tidak mengenal kita?"
"Mungkin bukan," jawab Jiao Qi-niang.
Angin laut berhembus dengan kencang,
ketiga kapal itu seperti tidak berlayar,
tapi sebenarnya ketiga perahu itu berlayar
dengan cepat, tidak sampai satu jam, mereka
sudah bisa melihat bentuk perahu itu.454
Perahu itu membentuk formasi satu
perahu di depan dan dua perahu di belakang
lalu berbaris menjadi satu. Ketua Wu Ji Dao
tertawa dan berkata, "Bagus juga!"
Ilmu silatnya tinggi dia sama sekali
tidak menaruh hati terhadap perbuatan para
perompak itu.
Dengan tenang dia duduk didekat
jendela, membiarkan ketiga kapal itu
mengelilingi perahunya.
Kemudian dari ketiga kapal itu,
masing-masing muncul laki-laki berbaju
ketat dan mengeluarkan tanduk sapi lalu
meniupnya, suaranya WU! WU! WU!,
menggema dengan jelas di laut luas.
Jiao Qi-niang tertawa, "Para perompak
itu tampak sangat jaya, entah mereka dari
perkumpulan mana?" nadanya seperti tertawa
menghina dan meremehkan.
Setelah meniup tanduk sapi, ketiga
laki-laki itu berdiri di pinggir kemudian
dari dalam perahu muncul banyak laki-laki
berpakaian ketat.
Begitu keluar dari perahu mereka
membentuk menjadi dua baris, begitu banyak
orang tapi mereka tanpa suara keluar dari
perahu masing-masing.455
Suami istri Wu Ji Dao mulai merasa
aneh, kata Jiao Qi-niang, "Aku belum
pernah melihat perompak dengan cara
seperti ini merampok perahu."
Kata-katanya belum selesai, dari
setiap perahu muncul kembali laki-laki
berbaju kuning. Jiao Qi-niang berkata lagi,
"Mengapa mereka mengenakan seragam?"
Para perompak mengenakan seragam
panjang dan memang belum pernah dilihat
sebelumnya.
Sambil memegang dagu, ketua Wu Ji
Dao berkata, "Apakah mereka adalah
perompak Huang Hai (laut kuning), tapi...."
Dia tampak berpikir sebentar dan
melanjutkan lagi, "itu pasti mereka. Jika
mereka adalah para perompak Huang Hai,
mereka tidak akan berani merampok perahu
ini."
Tanya Jiao Qi-niang, "Ada yang yang
menyebut mereka dengan Huang Zi Sha, Jin
Zi Sha, dan lainnya. Bukankah mereka selah
tunduk kepada 'Yu Gu-mo' dan kedengarannya
mereka jarang keluar dari Huang Hai untuk
merampok. Mengapa sekarang mereka datang
ke Dong Hai?"
Nada bicara Wu Hen-sheng seperti456
tidak peduli tapi nada penghinaan tidak
terdengar lagi. Kata-katanya baru selesai,
tampak ada sehelai bendera berwarna hitam
dengan gambar 2 tulang tenggorak putih,
dinaikkan dengan pelan-pelan ke tiang
bendera.
Ketua Wu Ji Dao tertawa kepada Jiao
Qi-niang, "Mereka terdiri dari bermacammacam orang."
"Biasanya perampok membunuh orang
tanpa mengedipkan mata, mengapa sekarang
mereka tampak begitu teratur? Mereka pasti
telah bertekuk lutut kepada Yu Gu-mo."
Dia bertanya kepada ketua Wu Ji Dao,
"Apakah kau tahu Yu Gu-mo itu seperti
apa?"
Ketua Wu Ji Dao tertawa, "Mana
mungkin aku tahu identitas para siluman?"
Dia melihat perahu itu dan berkata
lagi, "Sepertinya Yu Gu-mo adalah orang
yang lumayan." Orang yang bisa dipuji oleh
ketua Wu Ji Dao berarti orang itu hebat.
Dengan curiga Jiao Qi-niang berkata
lagi, "Kau telah lama tidak berkecimpung di
dunia persilatan, mengapa kau bisa tahu dia
orang yang lumayan?"
"Awalnya aku pun tidak tahu. Beberapa457
tahun lalu, tukang kebun Lao Liu pergi
membeli bibit Tao Hua. Sewaktu kembali ke
Wu Ji Dao, dia memberitahuku bahwa
perompak-perompak di Huang Hai bertekuk
lutut kepada Yu Gu-mo, sampai-sampai Gong
Shi Zhan yang terkenal pun tunduk
kepadanya. Aku sempat merasa aneh tapi
tidak menaruh perhatian besar terhadap hal
ini. Tidak disangka, hari ini kita bertemu
dengan mereka."
Jiao Qi-niang tertawa, "Apakah mereka
tidak mengenal kita? Jauh-jauh datang dari
Huang Hai ke Dong Hai, apakah mereka
sengaja mencari kita? Aku ingin lihat dia
orang seperti apa?"
Ketua Wu Ji Dao tertawa kata-nya,
"Kemampuannya pasti berada di bawahmu.
Kalau kau ingin menjadi perampok, semua
perampok pasti akan pensiun."
Mereka masih terus bergurau. Mereka
sama sekali tidak menaruh perhatian kepada
para perompak itu. Tiga perahu tampak
mendekat. Gerak-gerik para perompak di
perahu itu terlihat jelas. Semakin lama
ketiga perahu itu semakin mendekat,
sekarang hanya berjarak 70-80 meter lagi.
Ada yang meniup tanduk sapi, bendera sudah458
diturunkan, kecepatan perahu diperlambat.
Kelihatannya para perompak itu
mengikuti kapal mereka. Dia tertawa. Dari
perahu pertama muncul seseorang. Dia
berusia sekitar 40 tahunan. Wajahnya
kuning, bajunya panjang berwarna kuning,
membuat penampilannya aneh. Tapi orangorang di perahu itu sepertinya sangat
menghormati orang itu. Wu Hen-sheng
berpikir, "Orang ini pasti pemimpinnya."
Orang itu menghadap ke arah ketua Wu
Ji Dao. Dia memberi hormat dan berkata,
"Aku adalah ketua Huang Zi Sha, Cheng Yiqing datang memberi hormat kepada suami
istri ketua Wu Ji Dao."
Perahu berada di tengah laut, otomatis
angin laut sangat kencang. Dalam jarak 4050 meter, suara Cheng Yi-qing terdengar
begitu jelas. Dari sini dapat diketahui
kalau tenaga dalamnya sangat kuat.
Wu Hen-sheng tertawa dingin dan
berkata, "Sampaikan kepada ketua kalian,
telah lama aku mendengar nama besarnya
hanya tidak ada waktu untuk berkunjung."
Jiao Qi-niang melihat Cheng Yi-qing
mempunyai ilmu begitu tinggi tapi tunduk
kepada Yu Gu-mo, karena itu perasaan459
menganggap enteng musuh segera
menghilang.
Orang-orang di perahu perompak
melihat Wu Hen-sheng tetap duduk dan tidak
bergerak, mereka marah dan mulai ribut.
Tapi begitu tangan Cheng Yi-qing diangkat
keatas, mereka segera terdiam.
"Ketua kami mengundang Ketua Wu Ji
Dao untuk mengobrol, harap Ketua sudi
memenuhi undangan ini," kata Cheng Yiqing.
"Kebaikan dari ketua, aku terima
dengan senang hati, hanya saja kami ada
perlu penting dan harus segera kembali ke
pulau. Harap ketua kalian bisa
memakluminya."
Dengan kedudukannya sebagai ketua Wu
Ji Dao, dia begitu ramah mengobrol dengan
perompak. Dapat diketahui kalau wibawa Yu
Gu-mo sangat besar di wilayah laut.
"Kalau begitu aku akan bersulang
untuk suami istri ketua Wu Ji Dao, dan
menyampaikan rasa hormat Anda kepada
ketua."
Dia menuang arak ke dalam 3 cangkir
yang terbuat dari kristal bening kemudian
kedua tangannya melayang. Kedua cangkir460
yang berisi arak terbang keluar.
Cangkir terbuat dari kristal bening
dan arak yang dituangkan berwarna hijau
muda, dua cahaya hijau terbang ke arah
perahu Ketua Wu Ji Dao. Arak tidak tumpah
setetes pun.
Dua perahu mendekat lagi. Tapi dari
jarak 40-50 meter, dengan menggunakan
tenaga dalamnya, Cheng Yi-qing bisa
mengantarkan cangkir arak itu kepada ketua
Wu Ji Dao, benar-benar sebuah tenaga dalam
yang hebat.
Wu Hen-sheng tertawa dingin. Lengan
bajunya tampak melambai, tenaga lembut
dikeluarkan. Dua cangkir itu berhenti di


Pedang Bunga Mei Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tengah-tengah udara, lalu perlahan-lahan
turun ke atas meja.
Tenaga dalam begitu tinggi membuat
perompak-perompak itu hanya bisa
terbelalak. Tapi wajah Cheng Yi-qing tidak
berubah. Dia berkata lagi, "Silakan!" arak
di cangkir diminumnya.
Wajah Wu Hen-sheng seperti tidak
enak, karena dia memang merasa serba salah.
Dia tahu Yu Gu-mo mempunyai ilmu silat
tinggi dan dia sangat memahami beratus
jenis macam racun, apakah arak ini pun461
beracun?
Tapi arak itu berwarna sangat hijau,
sepertinya itu adalah arak bagus. Ketika
dia sedang berpikir, Cheng Yi-qing sudah
minum habis arak dalam cangkirnya. Ketua
Wu Ji Dao tidak mau kalah. Dia berpikir
tenaga dalam Jiao Qi-niang belum mencapai
tahap menolak racun, tapi tenaga dalamnya
telah mencapai tahap menolak racun, apa pun
racun yang masuk ke dalam tubuhnya dia
bisa menekan racun itu hingga keluar. Maka
dia pun berkata, "Istriku tidak senang
minum, biar aku yang mewakilinya minum."
Sekaligus dia meminum dua cangkir
arak itu kemudian tangannya melayang,
cangkir kosong itu melayang kembali,
seperti panah melesat ke perahu itu.
Terlihat dua cangkir arak terbang ke
perahu Cheng Yi-qing dan menancap di
dinding perahu, seluruh cangkir masuk ke
dalam dinding perahu. Tapi cangkir-cangkir
itu tidak pecah sama sekali.
Wu Hen-sheng membentak, "Harap beri
jalan!"
Perahu dengan cepat bergerak ke
depan, Cheng Yi-qing mengangkat tangannya
kemudian berkata, "Beri jalan!"462
Tapi waktu itu terdengar suara
ledakan besar.
Perahu besar Wu Hen-sheng terbelah
di tengah.
Air masuk ke dalam perahu, tiang
perahu roboh, bau bahan ledakan menusuk
hidung, ternyata perahu Wu Hen-sheng sudah
diledakkan.
Awak perahu banyak yang terkena
ledakan, terdengar suara teriakan, Jiao Qiniang dan Wu Hen-sheng berada di kepala
perahu, karena getaran hebat akibat ledakan
hampir saja membuat mereka terjatuh.
Mereka mengibas-ngibaskan tangan mengusir
asap tebal, ketiga perahu perompak itu
telah berlayar menjauh, Wu Hen-sheng
berteriak, "Kurang ajar!"
Dia memegang tangan Jiao Qi-niang
dan meloncat, mereka mengejar ketiga
perahu itu dengan menggunakan ilmu
meringankan tubuh.
Angin laut berhembus dengan kencang,
ketiga perahu perompak berlayar dengan
cepat. Ketua Wu Ji Dao pun tidak kalah
cepat, mereka semakin mendekati perahu
perompak itu.
Ilmu meringankan tubuh Wu Hen-sheng463
benar-benar telah mencapai tahap yang
tidak terhitung, Jiao Qi-niang berada di
bawahnya tapi dia membantu suaminya dari
bawah. Jarak mereka semakin dekat dengan
tiga perahu itu.
Jiao Qi-niang tiba-tiba teringat Qing
Er masih berada di perahu itu, sewaktu dia
membalikkan kepala untuk melihat, perahu
besar mereka telah tenggelam. Seorang gadis
terlihat berada di atas sebuah papan
mengikuti gelombang laut. Ternyata itu
adalah putri tersayangnya, dalam hati dia
berpikir, "Ilmu meringankan tubuh Zhang
Qing sangat bagus, tidak akan terjadi
sesuatu padanya." maka dengan tenang dia
mengikuti suaminya mengejar perahu itu.
Cheng Yi-qing melihat suami istri Wu
Ji Dao menginjak gelombang dengan
kecepatan sangat tinggi mereka terus
mengejar perahu, dia terkejut, dan
memerintahkan anak buahnya menambah
kecepatan. Sambil memerintahkan anak
buahnya yang berbaju kuning untuk bersiapsiap mencari posisi yang menguntungkan.
Begitu suami istri Wu Ji Dao datang, harus
segera menghantam mereka.
Anak buahnya yang berbaju kuning464
adalah orang-orang pilihan dan mereka juga
telah terlatih. Melihat Wu Hen-sheng
datang dengan cepat mereka terkejut, tapi
karena mereka telah menyusun rencana,
maka gerakan mereka tidak kacau.
Karena perahunya telah dihancurkan,
maka hal ini membuat Wu Hen-sheng marah,
sambil menarik Jiao Qi-niang, mereka
seperti dua ekor burung besar menukik ke
bawah.
Baru selesai mengatur anak buahnya,
Cheng Yi-qing melihat mereka turun, dia
terkejut tapi tempat di mana Wu Hen-sheng
mendarat adalah di ujung perahu. Di sana
ada tiga orang berbaju putih, dari tiga
penjuru mereka segera mengeluarkan
senjata, gerakan mereka benar-benar
teratur.
Terlihat lengan baju Wu Hen-sheng
berkibar, 3 senjata beserta dengan orangnya
telah terbang dan jatuh ke laut. Mereka
tidak perlu mencari selamat dengan terjun
ke laut karena sebelum masuk kelaut mereka
sudah mati.
Cheng Yi-qing sama sekali tidak
menyangka kalau ketua Wu Ji Dao memiliki
ilmu silat begitu tinggi, dia merasa sedikit465
terkejut. Di ujung perahu sudah ada 5 orang
berbaju kuning dan telah mengepung Wu
Hen-sheng, dia segera memerintahkan anak
buahnya, "Cepat kendalikan kemudi!" Dia
mengangkat pedangnya dan berlari ke ujung
perahu.
Perompak Huang Zi Sha terkenal
dengan teknik menyelamnya, sebelum
disatukan dengan Yu Gu-mo, mereka sangat
memperhatikan keahlian anak buahnya dalam
hal menyelam.
Perahu Wu Hen-sheng telah meledak,
itu karena hasil kerja seorang anak
buahnya, hanya saja Wu Hen-sheng tidak
mengetahuinya. Mereka sangat paham dalam
hal menyelam.
Melihat formasi yang disusun oleh
kelima orang itu, Cheng Yi-qing berpikir
kalau formasi itu akan membuat Wu Hensheng berhenti bergerak. Tapi Wu Hen-sheng
tetap tertawa dingin, kedua lengan bajunya
dikibaskan, dengan dua tenaga besar dia
membuat lima pedang itu berantakan.
Kemudian Jiao Qi-niang berlari ke
arah mereka dan membunuh mereka satu per
satu.
Karena barisan mereka berhasil466
dipecahkan, sisa empat orang lainnya
tersapu dan masuk ke dalam laut.
Wu Hen-sheng mengumpulkan tenaganya
tapi tiba-tiba dia merasa dadanya sedikit
sakit.... walau pun sedikit tapi tetap terasa
aneh, karena tubuh Wu Hen-sheng adalah
tubuh yang tidak bisa terluka dan rusak.
Sekarang dia merasakan sakit ini,
artinya racun dalam arak tadi mulai
bereaksi. Waktu itu juga dia teringat kalau
racun itu adalah racun yang diberikan oleh
Yu Gu-mo, berarti racun itu adalah racun
ganas. Perahunya telah hancur, kalau ingin
melarikan diri dari laut luas ini harus
dilakukan sebelum racun benar-benar
menyebar. Setelah memusnahkan musuh dan
merebul perahu ini, dia bisa melakukannya.
Dia menarik tangan Jiao Qi-niang dan
mereka masuk ke dalam perahu.
Orang yang berada di baris terdepan
adalah Cheng Yi-qing, kedua telapak tangan
Wu Hen-sheng didorong keluar, dan
menyerang ke dada lawan. Jiao Qi-niang
meloncat melewati kepala Cheng Yi-qing
lalu turun ke dalam perahu.
Melihat serangan lawan begitu cepat,
Cheng Yi-qing terpaksa mengeluarkan467
telapaknya, dua tenaga saling beradu, Cheng
Yi-qing mundur beberapa langkah dan
dadanya terasa sakit.
Sebelum Cheng Yi-qing bernaung di
bawah Yu Gu-mo, dia adalah ketua Huang Zi
Sha, ilmu silatnya yang tinggi terkenal di
Huang Hai. Terakhir setelah dia takluk
kepada Yu Gu-mo tapi dia tetap menjadi
orang terkuat di bawah pimpinan Yu Gu-mo.
Baru mengeluarkan satu jurus, dia
telah kalah, hal ini benar-benar
membuatnya terkejut.
Sebenarnya Wu Hen-sheng hanya meng
gunakan 60% tenaganya, sekarang dia
tertawa, satu tangannya diangkat, dia
menyerang dengan tenaga besar kepada Cheng
Yi-qing.
Cheng Yi-qing seperti berada di atas
tubuh harimau, dan tidak bisa turun, dengan
terpaksa dia menyambut serangan ini.
Rambutnya satu per satu berdiri, baju
kuning memenuhi udara, seperti sebuah
layar. Suaranya terdengar galak, sebenarnya
dalam hati dia merasa takut, apakah pukulan
yang dilakukan dengan sekuat tenaga ini
bisa menahan serangan orang yang
menyerangnya seperti asal-asalan?468
Begitu tenaga telapaknya baru
dikeluarkan, Wu Hen-sheng telah menarik
sebelah tangannya, Cheng Yi-qing merasa
tenaga telapaknya tersedot dan tidak bisa
dihentikan lagi!
Kemudian sebelah tangan Wu Hen-sheng
dilayangkan lagi, membuat tenaga besar
yang dikeluarkan Cheng Yi-qing bergeser ke
sebelah kiri, akan menghantam 3 orang
berbaju kuning.
Cheng Yi-qing melihat ketiga orang
demi dirinya akan celaka, tapi dia tidak
bisa menarik kembali tenaganya, karena
merasa cemas keringatnya mengalir dengan
deras. Ketiga orang itu telah terkena
pukulan Cheng Yi-qing. Mereka mati dengan
terbaring di bawah, ini adalah ilmu yang
telah mencapai tahap tinggi. Ilmu ini
benar-benar bagus, membuat orang yang
berniat mengepung Wu Hen-sheng hanya bisa
berdiri dengan bengong.
Keadaan di dalam perahu berbeda
dengan di luar. Jiao Qi-niang seperti
seekor kupu-kupu terbang ke sana dan ke
sini sambil menotok.
Kadang-kadang dia pun menyerang,
sekali menyerang ada 4-5 orang terluka,469
walaupun mereka berbaju kuning dan
prajurit terpilih, tapi tetap tidak bisa
melawan Jiao Qi-niang.
Xin Jie berada di dalam perahu,
sewaktu perahu meledak dia tergetar dan
keluar dari gudang. Gelombang besar
membawanya ke laut. Dia masih dalam
keadaan ditotok dengan posisi yang
memalukan. Dia tidak bisa bergerak, satu
gelombang datang diikuti dengan gelombang
lain. Dia sama sekali tidak berdaya,
kelihatannya dia akan mati tenggelam di
laut.
Sewaktu dia merasa dia semakin
tenggelam ke dasar laut, tiba-tiba ada
sebuah gelombang yang mengangkatnya ke
permukaan, Bau air laut yang amis dan
terasa asin masuk kr dalam hidung, telinga,
dan mulutnya. Dia merasa seluruh tubuhnya
membengkak.
Semakin lama dia merasa semakin
sesak. Tenggorokan seperti ada yang


Pedang Bunga Mei Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mencekik dengan kencang dan semakin
kencang....
Waktu itu dari benaknya melintas
bayangan beberapa orang, ayah dan ibunya
yang telah dibunuh, Paman Mei yang baik,470
wajah Hou Er yang terlihat sedih, semua
lewat di dalam pikirannya, terakhir dia
melihat bayangan Jin Mei Ling.
Tiba-tiba Xin Jie berpikir, "Dimana
dia sekarang berada?"
Tapi semua bayangan itu segera
menghilang, di depannya hanya ada
kegelapan, kematian sudah berada di
depannya....
Tiba-tiba datang sebuah gelombang
dari bawah membuat kepala Xin Jie yang
tenggelam terangkat keatas permukaan laut.
Dia tidak bisa berbuat apa pun, tidak bisa
memberontak karena jian darahnya masih
ditotok belum dibuka.
Tiba-tiba teriakan senang terdengar
melewati gelombang masuk ke telinganya.
Kemudian dia merasa di bawah ketiaknya ada
yang memukulnya dengan benda berat,
rasanya sakit sekali tapi dia merasa jalan
darahnya telah terbuka. Kedua tangannya
bisa digerakkan, kepalanya bisa keluar dari
laut, di depannya tampak Zhang Qing yang
sedang menginjak papan dan melewatinya.
Dia melihat benda yang dilempar oleh
Zhang Qing untuk membuka nadinya,
ternyata hanya sebuah papan kecil!471
Tapi tubuh Zhang Qing basah kuyup,
wajahnya yang merah tampak sangat senang,
dia melihat Xin Jie. Rambut panjangnya
berantakan tertiup angin, tapi dia benarbenar cantik!
Xin Jie meloncat, Zhang Qing
mengambil papan yang terapung di laut lalu
melemparnya lagi. Dan Xin Jie mendarat di
atas papan itu, sambil mengambil nafas, dia
berdiri di atas papan yang terapung itu.
Mereka berdua tidak bicara, mereka
berdua mengikuti gelombang laut. Jarak
mereka semakin dekat, mereka berdua hanya
saling pandang, seolah yang lainnya tidak
ada. Di perahu perompak, Wu Hen-sheng
mulai membunuh orang-orang di kapal itu,
Cheng Yi-qing terluka parah, sewaktu Wu
Hen-sheng dengan gesit membunuh, dadanya
mulai terasa sesak, diam-diam dia terkejut,
keganasan racun itu tidak bisa dikuasai
dengan tenaga dalamnya lagi. Kemudian dia
melihat perompak dari perahu kedua sedang
meloncat ke perahu yang ditumpanginya.
Kelihatannya bala bantuan datang dari
perahu yang lainnya.
Walaupun Jiao Qi-niang berada di atas472
angin, tapi bila ingin membunuh semua
perompak, bukan hal mudah. Dia marah dan
cemas. Dengan sekuat tenaga dia mendorong
kedua tangannya, segera beberapa orang
terjatuh ke dalam laut.
Kali ini Wu Hen-sheng memakai tenaga
sekuatnya, hal ini membuat para perompak
menjadi terkejut....
Tiba-tiba dari arah timur, terdengar
suara seperti derap langkah ribuan kuda
yang sedang berlari. Awan hitam dengan
cepat menutupi langit, langit pun menjadi
gelap. Gelombang besar berdatangan, hujan
mulai turun....
Angin topan dengan cepat datang, awan
hitam belum menutup semua langit. Angin
kencang terus berhembus, gelombang sudah
setinggi 3-4 meter dan terus menggulung
masuk ke dalam perahu. Layar yang
terpasang karena angin besar membuat tiang
perahu menjadi miring.
Cheng Yi-qing yang telah lama hidup
di laut sangat mengerti keadaan ini. Bila
layar diturunkan, akan mengurangi separuh
dari bahaya yang menyerang. Karena itu
sambil menahan rasa sakit dia menyuruh
anak buahnya menurunkan layar, tapi layar473
telah tertiup angin kencang, dan tidak bisa
diturunkan. Walaupun dengan puluhan tenaga
awak kapal, layar tetap tidak bisa
diturunkan. Keadaan sangat berbahaya, Wu
Hen-sheng tampak masih terus membunuh.
Suara teriakan dan hembusan angin
kencang membuat Cheng Yi-qing yang
berpengalaman di laut menjadi panik.
Hujan besar mulai turun, tiba-tiba
terdengar suara besar, ternyata perahu
bagian kepala terkena hempasan batu
karang. Karena tabrakan ini sangat keras
maka perahu bagian depan langsung hancur.
Kemudian tiang perahu pun patah, perahu
oleng. Gelombang besar menyapu dengan
tidak berperasaan. Manusia dan benda-benda
yang ada di perahu itu tersapu masuk ke
dalam laut!
Tapi hanya ada satu orang yang tidak
tersapu ke laut, dia adalah ketua Wu Ji Dao,
karena kesepuluh jarinya menancap dengan
erat ke dalam perahu yang sudah oleng ini.
Gelombang yang satu lewat, disusul
dengan gelombang kedua, dia melihat ke
sekeliling, jarak pandangnya hanya sejauh
30 meter. Tidak tampak bayangan Jiao Qiniang begitu pula di dua perahu lainnya.474
Jiao Qi-niang telah menghilang!
Walaupun ketua Wu Ji Dao mempunyai
ilmu tinggi, dan tubuhnya tidak pernah
rusak, tapi dia tetap tidak bisa melawan
kekuatan alam. Dia hanya bisa mengandalkan
kekuatan sepuluh jarinya, karena itu dia
tidak sampai tersapu ke laut.
Angin topan dan gelombang laut sangat
dahsyat, angin berhembus semakin kencang
dan ombak semakin tinggi, perahu yang
telah miring ini tidak mampu menahan
serangan gelombang ganas.
Terdengar suara besar perahu terbalik
dan sekali lagi membentur batu karang dan
langsung hancur berantakan, tidak lama
kemudian perahu itu tenggelam ke dasar
laut.
Ooo)*(ooO
BAB 14
Tiga dewa dunia luar
Xin Jie dan Zhang Qing terapung
mengikuti gelombang laut. Hati mereka
dipenuhi dengan rasa senang. Tiba-tiba
langit menjadi gelap, gelombang laut pun
membesar kemudian disusul dengan angin
besar melanda. Dengan ilmu meringankan
tubuh 'Fu Ying An Xiang', Xin Jie tetap475
tidak bisa berdiri tetap. Terdengar Zhang
Qing berteriak, sebuah gelombang besar
menghantamnya ke belakang....
Xin Jie merasa darahnya bergolak. Dia
melupakan keselamatannya sendiri dan lupa
kalau saat itu dia sedang berada di lautan
luas. Dia melangkah dua kali. Walaupun
tubuhnya basah, dia bisa meloncat beberapa
meter jauhnya. Dia berlari ke arah Zhang
Qing....
Tiba-tiba sebuah gelombang besar
datang lagi. Xin Jie meloncat dengan
mengandalkan arus gelombang, sekarang dia
terbawa oleh gelombang. Dia melihat Zhang
Qing yang tergulung oleh gelombang. Dan
terus tenggelam, dia tidak mendengar suara
angin lagi, dia tenggelam ke dasar laut.
Angin topan begitu besar, datang
sangat cepat pergi pun sangat cepat. Awan
hitam sudah menghilang, matahari muncul
kembali, gelombang ganas telah reda. Perahu
yang oleng tampak terapung di permukaan
laut. Pelangi tampak di kejauhan.
Pelan-pelan Xin Jie membuka matanya.
Dia merasa sedang terbaring di sebuah
pantai. Gelombang kecil masih terus
mengenai kakinya, tapi otaknya terasa476
kosong, dia tidak ingat apa pun. Tangan kiri
memegang tangan kanannya. Dia merasa
nadinya masih berdenyut, yang lainnya....
Tiba-tiba dia memikirkan pertanyaan
ini. "Seperti mimpi, mimpi yang tidak ada
hubungannya, mimpi.... mimpi.... sedih....
tawa.... semua hanya mimpi...."
Dua burung putih menukik dengan
rendah. Mereka dengan aneh melihat ke arah
Xin Jie. Kemudian terbang dan pergi dari
sana sambil mengeluarkan suara aneh.
Tapi.... dalam mimpi ada sesuatu yang
tertangkap otaknya. Ada keindahan, ada
kebenaran, anehnya dia hanya memikirkan
keindahan dan benar.
Semakin lama otaknya bisa berpikir
dengan jernih. Pikirannya yang beku
sekarang bisa berpikir jauh. Dia mulai
mengingat satu persatu.
Dia teringat pada Qing Er yang lucu
yang tenggelam ke dasar laut. Penghinaan
kepada-nya, "Semua ini berawal dari suami
istri Wu Hen-sheng."
Tapi dia pun teringat pada ilmu Wu
Hen-sheng yang tinggi. Setelah berlatih
ilmu silat selama 10 tahun, satu jurus pun477
tidak sanggup menyambut jurus Wu Hensheng. Dia merasa ilmu silat yang diajarkan
Qi-mao Shen-jun tidak berguna. Keadaan
tidak memberinya kesempatan untuk terus
berbaring dan dia berpikir, akhirnya dia
berdiri dan melihat ke sekeliling. Ternyata
tempatnya adalah sebuah pulau terpencil.
Dia mengira luas pulau ini tidak mencapai
10 kilometer persegi, tapi di tengah pulau
terdapat gunung yang berdiri dengan tegak.
Dia teringat tadi sebelum jatuh ke
laut, dia menutup nadi-nadi dalamnya dengan
menggunakan tenaga dalam. Jika tidak sudah
sejak tadi dia mati terendam air, sekarang
dia merasa kelelahan.
Xin Jie berusaha berjalan ke tengah
pulau. Ketika dia berusaha melewati gunung
yang berbentuk seperti tunas bambu, dia
merasa pusing. Dia merasakan seperti berada
di bawah laut lagi.
Akhirnya dia benar-benar tidak bisa
berjalan lagi, terpaksa dia duduk dan dengan
tenaga dalam yang dianggapnya tidak
berguna, berusaha mengembalikan tenaganya.
Tidak lama kemudian dia merasa keadaannya
agak lumayan. Dengan aneh dia berdiri dan
terpaku, karena dia merasa batu-batu itu478
terlihat gelap.... tadinya dia mengira
mungkin dia telah salah lihat atau karena
dia merasa terlalu lelah.
Begitu berbalik untuk melihat, jalan
dilaluinya tadi pun sudah tidak ada. Di
sekeliling hanya ada kegelapan. Semua batu
dan pohon seperti asli tapi juga seperti
palsu. Xin Jie mendapatkan warisan ilmu Qi
Yi dari Qi-mao Shen-jun. Berbagai macam
ilmu silat sangat dipahaminya. Dia sadar dia
berada dalam barisan yang telah tersusun.
Dari sini dapat diketahui ada orang berilmu
silat tinggi yang tinggal di sini.
Di antara Qi Yi milik Qi-mao Shenjun, teknik yang paling dikuasainya adalah
ilmu catur. Ilmu caturnya dengan kemampuan
catur orang lain tidak sama. Dia selalu
memikirkan semua susunan catur, maka dia
sangat memahami bermacam-macam formasi
catur yang disusun oleh orang lain.
Karena Xin Jie menguasai ilmu Mei
Shan-ming, dia melihat bahwa formasi ini
menggunakan bebatuan alami. Formasi ini
sama seperti ilmu 'Qi Men Wu Xing Chen' di
Zhong Yuan. Dia melihat formasi itu
sebentar kemudian bangun dan berjalan ke
arah kiri yang bernama 'Jin Men' (pintu479
emas) untuk masuk.
Kemudian formasi itu berputar ke kiri


Pedang Bunga Mei Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

lalu kanan kemudian berbelok. Dia berhasil
keluar dari formasi yang bernama pintu
tanah. Tapi begitu dia berbelok, dia kembali
ke tempat semula.
Hal ini membuat Xin Jie merasa aneh.
Dalam hati dia berpikir, "Formasi apakah
ini?"
Sewaktu dia sedang berpikir, tiba-tiba
terdengar suara kecapi yang dipetik
seseorang. Nada kecapi ini sangat tinggi
seperti bukan berasal dari senar biasa. Xin
Jie mendengarnya dengan seksama. Awalnya
nada kecapi itu tinggi dan cepat seperti
kuda yang sedang berlari, kemudian nada
kecapi semakin kencang, berarti orang yang
memainkan kecapi semakin marah. Suara
kecapi semakin cepat, sepertinya orang itu
berniat menghancurkan dunia ini.
Dari asap yang timbul di antara
bebatuan, Xin Jie tahu kalau suara kecapi
itu berasal dari tengah-tengah bebatuan.
Karena itu sambil mendengar dia mulai
mencari sumber suara itu.
Setelah berputar-putar.... akhirnya
suara kecapi semakin dekat. Begitu melewati480
sebuah batu besar, dia merasa sumber suara
kecapi itu berada di bawah batu gunung itu.
Di tengah-tengah formasi asap semakin
menipis, Xin Jie bisa melihat dengan jelas.
Seorang biksu tua berwajah marah duduk di
atas sebuah batu sambil memetik kecapi.
Kecapi itu bercahaya emas, terbuat dari
tembaga asli. Pantas nadanya begitu tinggi.
Kelihatannya teknik memetik kecapi
pak tua itu sangat tinggi. Dia
berkonsentrasi memetik kecapi, tapi ketika
tangannya memetik kecapi, lengan bajunya
membawa suara angin kencang, benar-benar
terdengar sangat gagah.
Janggut pak tua itu dari warna putih
berubah menjadi warna kuning. Kelihatannya
dia telah berusia seratus tahun lebih tapi
dia terlihat masih seperti berusia 50-60
tahun dan dia masih tampak gagah. Wajahnya
merah bercahaya, sangat sehat. Hal ini
membuat Xin Jie merasa aneh.
Sepertinya kecapi itu akan selesai
dimainkan, karena itu suaranya seperti
suara gelombang tsunami, seperti suara
gempa yang membuat siapa pun menjadi
takut. Tiba-tiba suara kecapi berhenti. Pak
tua itu sepertinya semakin marah, kemudian481
kecapi pun dipukulnya. Kecapi terbuat dari
tembaga asli dipukul menjadi gepeng,
kemudian dia membalikkan tangan memukul
batu. Batu besar yang ada di sisinya segera
hancur lebur!
Xin Jie benar-benar terkejut, "Aku
belum pernah melihat ilmu pukulan seperti
pak tua ini. aku yakin orang yang bernama
Wu Hen-sheng pun belum tentu bisa memukul
batu begitu besar hingga hancur lebur
seperti itu. Tidak disangka di pulau seperti
ini ada orang seperti itu, apakah...."
Tiba-tiba pak tua ini melambaikan
tangan ke arah tempat sembunyi Xin Jie
berkata, "Anak kecil, apakah kau telah
cukup mendengarkan semuanya? hayo
keluar!"
Tadinya Xin Jie mengira tempat
sembunyinya sangat tertutup, tidak disangka
pak tua ini tanpa perlu mengangkat kepala
bisa mengetahui dia berada di sana.
Terpaksa dia meloncat keluar dari tempat
sembunyinya. Pak tua itu melihat Xin Jie
sebentar kemudian dengan tertawa berkata,
"Makanlah dulu!" Dia memberikan 2 buahbuahan berwarna hijau, yang diambilnya
dari bawah. Xin Jie melihat sorot mata pak482
tua ini sangat bersemangat dan dia tertawa
kepadanya, selain itu masih menyuruhnya
makan, dia merasa senang juga terkejut.
Ternyata semenjak Xin Jie terkena
musibah sampai saat ini belum ada secuil
makanan pun yang masuk ke dalam perutnya.
Sekarang begitu pak tua itu menyuruhnya
makan, dia baru merasa kalau perutnya
kosong. Buah berwarna hijau itu tampak
berkilau dan menarik, membuat air liurnya
menitik. Dengan cepat Xin Jie menerima
buah itu.
begitu digigit, ternyata rasa buah
hijau ini manis dan wangi, benar-benar
sangat enak. Tiba-tiba dia berpikir,
"Mengapa dia bisa tahu kalau aku lapar?"
Karena itu dia segera melihat ke arah pak
tua itu. Pak tua itu tertawa kepadanya.
Sikap pak tua itu benar-benar sangat baik,
tapi mengapa nada petikan kecapinya seperti
marah? Siapa yang telah membuat pak tua
ini marah?
Sesudah memakan 2 buah itu, tiba-tiba
pak tua itu berkata, "Buah dewaku ini bukan
buah sembarangan. Melihatmu berjalan
dengan sangat mantap, sepertinya kau telah
belajar ilmu silat selama puluhan tahun.483
Coba kau atur nafas, kau akan tahu khasiat
buah tadi."
Xin Jie merasa pak tua itu penuh
dengan wibawa. Walaupun 2 buah-buahan tadi
tidak membuat perut Xin Jie kenyang tapi
Xin Jie tetap menuruti pesan pak tua itu.
Dia duduk bersila dan mulai mengatur nafas.
Xin Jie mulai merasakan tubuhnya
nyaman dan ringan, rasa lapar pun hilang,
buah itu ternyata sangat banyak gunanya.
Pak tua itu malah terkejut dan
berteriak. Xin Jie yang sedang duduk
bersila bersikap sangat serius. Di atas
kepala muncul asap putih. Itu adalah ilmu
tertinggi dan biasanya orang yang sudah
berlatih seperti itu telah mempunyai
latihan silat selama 40-50 tahun,
kepandaian pemuda yang begitu tinggi ini,
membuat biksu tua ini terkejut.
Setelah mengatur nafas, Xin Jie
meloncat berdiri dan berlutut kepada pak
tua, "Terima kasih, Tetua telah memberikan
hadiah begitu besar. Hingga aku
mendapatkan manfaat sangat besar."
Pak tua itu tertawa, "Anak kecil, kau
baru tahu khasiat buah itu!"
Xin Jie menjadi malu.484
Pak tua itu berkata lagi, "Anak,
tenaga dalammu lumayan bagus, kelihatannya
kau bukan orang Wu Ji Dao juga bukan orang
Xiao Ji Da, apakah selain kami bertiga yang
sudah tua bangka ini masih ada orang
berilmu silat tinggi?"
Xin Jie yang pada dasarnya adalah
orang pintar, segera mengetahui kalau pak
tua yang ada di depannya tentu salah satu
dari Shi Wai San Xian yang bernama 'Pin
Fan Shang-ren'. Dia segera memberi hormat.
"Aku Yang rendah memberi hormat
kepada Pin Fan Shang-ren."
Xin Jie telah diberitahu oleh Paman
Mei sebelumnya, kalau dia sama sekali tidak
boleh membocorkan namanya, dia terpaksa
menyetujuinya.
"Aku hanya belajar ilmu silat
sederhana, sama sekali tidak bisa
menandingi Shi Wai San Xian."
Ini adalah kata-kata dari lubuk
hatinya, karena dia memang telah
kehilangan kepercayaan kepada ilmu
silatnya sendiri. Tapi pak tua itu malah
marah dan berkata, "Kau masih muda tapi
tidak jujur. Aku tahu di dalam hatimu pasti
berpikir ilmu gurumu sangat tinggi. Tapi485
apakah dia lebih hebat dari Shi Wai San
Xian?"
Xin Jie segera berkata, "Ini adalah
perkataanku sejujurnya. Aku mengeluarkan
jurus yang telah kupelajari sejak lama.
Tapi begitu Wu Hen-sheng mengeluarkan
satu jurus, aku tidak sanggup menerimanya,
ahli...."
Xin Jie menarik nafas panjang. Dia
sama sekali tidak tahu justru inilah yang
paling dipikirkan oleh Pin Fan Shang-ren.
Xin Jie adalah orang yang sangat
angkuh, setelah beberapa kali tertangkap
oleh Wu Hen-sheng dan disiksa, dia merasa
kecewa dan sudah tidak percaya diri lagi.
Karena itu setelah bertemu dengan Pin Fan
Shang-ren, dia sangat hormat dan juga takut
kepadanya.
Dengan aneh Pin Fan Shang-ren
bertanya, "Kau pernah bertarung dengan Wu
Hen-sheng?"
Xin Jie mengangguk.
Pin Fan Shang-ren berpikir sejenak,
dia berniat menotok nadi di bawah dada, Xin
Jie berteriak terkejut, "Tetua, Anda...."
Terlihat kedua bahunya diangkat, Dia
berusaha menghindar. Tapi tiba-tiba tangan486
kiri Pin Fan Shang-ren berganti arah.
Datang dari sisi lain, dia tetap ingin
menotok dada Xin Jie. Dengan menggunakan
tenaga kakinya, Xin Jie mundur beberapa
meter untuk menghindar, Dikatakan Xin Jie
menghindar tapi Pin Fan Shang-ren masih
tetap duduk dan tidak mengejarnya.
Mata Xin Jie membelalak terkejut. Dia
balik berpikir, tadi melihat cara menotok
Pin Fan Shang-ren siapa pun tidak akan
bisa menghindar.
Pin Fan Shang-ren sepertinya juga
sedang berpikir, seperti ada hal yang
mengganggunya. Tidak lama kemudian dia
melihat Xin Jie. Dia tersenyum tapi tampak
seperti banyak hal yang belum dimengerti
olehnya.
Xin Jie menjadi bingung. Tapi Pin Fan
Shang-ren sudah berkata, "Aku tidak akan
bertanya siapa gurumu, yang ingin
kutanyakan adalah apakah Wu Hen Shen
menotokmu dengan cara mengibaskan lengan
bajunya?" Kemudian badan Pin Fan Shangren condong ke depan. Dalam kelebat
bayangan lengan baju, jari kelingkingnya
sudah menotok Xin Jie.
Xn Jie teringat dengan cara seperti487
itulah Wu Hen-sheng menotoknya. Sampai
sekarang dia belum tahu cara ini disebut
'Fei Xie' jurus yang telah lama musnah dari
dunia persilatan. Xin Jie mengangguk.
Wajah Pin Fan Shang-ren terlihat
senang. "Dengan kemampuan ilmu silatmu,
tidak mungkin dalam satu jurus kau
langsung kalah. Mungkin kau terlalu tegang
maka bisa terjadi hal seperti itu. Aku sudah
10 tahun tidak bertemu dengan Wu Hensheng, dia pasti mempunyai ilmu silat baru,
tidak disangka dia tetap memakai ilmu 'Fei
Xie' yang telah kuno itu. Ha, ha, ha! 'Fei
Xie' miliknya memang lihai tapi juga bukan
sebuah ilmu yang dasyat!" wajahnya tampak
senang.
Xin Jie memang sangat membenci Wu
Hen-sheng, tapi dia kagum terhadap ilmu
silatnya. Sekarang melihat Pin Fan Shangren menganggap remeh totok lengan baju
milik Wu Hen-sheng, dia merasa senang tapi
juga sedikit ada rasa tidak percaya.
Pin Fan Shang-ren melihatnya
sebentar lalu tersenyum. Kedua tangannya
bergerak, tangan kirinya ke bawah dan
kelima jarinya dibentuk seperti cakar
elang.488
Xin Jie yang pintar langsung tahu
kalau jurus yang digunakan oleh Pin Fan
Shang-ren adalah cara untuk memecahkan
totokan Fei Xie. Tangannya ikut bergerak.
Dia memang sangat gembira.
Pin Fan Shang-ren mengangguk seperti
memuji kepintaran Xin Jie.
Tidak lama kemudian dia bertanya,
"Anak kecil, apakah kau tahu berapa


Pedang Bunga Mei Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

usiaku?"
Dari kegagahan dan janggut panjangnya
yang telah menguning, Xin Jie tidak bisa
menebak berapa usianya. Maka dengan sikap
bingung dia hanya bisa menggelengkan
kepala.
"Aku sendiri pun tidak tahu berapa
usiaku. Yang pasti 20 tahun yang lalu, Wu
Hen-sheng memberiku kecapi ini. Waktu itu
dia mengatakan kalau kecapi ini adalah
hadiah untuk ulang tahunku yang ke-180.
Tidak disangka kecapi ini adalah sebuah
benda kuno dan mahal."
Xin Jie terkejut karena pak tua ini
ternyata telah berusia 200 tahun, pantas
ilmu silatnya begitu lihai sekarang dia
telah mengerti....
Ternyata jika tenaga dalam telah489
dilatih hingga mencapai ratusan tahun,
wajahnya akan terlihat awet muda. Tapi juga
ada pengecualian, seperti ketua Wu Ji Dao,
Wu Hen-sheng, karena dia telah memakan
buah dewa maka dia terlihat masih berusia
sekitar 30-40 tahun. Dan Pin Fan Shang-ren
walaupun telah mempunyai tenaga dalam
yang berusia 180 tahun, dia bisa membuat
dirinya terlihat awet muda.
Dia masih terlihat sangat
bersemangat, tapi tetap tampak lebih tua
dari Wu Hen-sheng. Ini adalah satu-satunya
kelebihan ketua Wu Ji Dao.
Sewaktu Xin Jie sedang memikirkan
hal itu, Pin Fan Shang-ren berkata, "Wu
Hen-sheng hanya mengandalkan buah dewa
itu, maka dia disebut Shi Wai San Xian."
Pin Fan Shang-ren lebih kuat karena
dia lebih tua ratusan tahun dari Wu Hensheng, hanya karena Wu Hen-sheng lebih
muda dari kedua dewa itu maka dia bisa
menjejerkan namanya dengan dua dewa
lainnya.
Penghinaan Pin Fan Shang-ren kepada
Wu Hen-sheng membuat Xin Jie merasa
senang, tapi dia juga merasa aneh, mengapa
Pin Fan Shang-ren sangat memperhatikan490
ilmu silatnya?
Sepertinya Pin Fan Shang-ren telah
lama tidak bicara dengan siapa pun, dan
sepertinya dia berjodoh dengan Xin Jie,
maka dia berkata lagi, "40 tahun yang lalu
kami bertiga pernah bertarung di Wu Ji
Dao, dan Wu Hen-sheng menang karena dia
telah makan buah dewa sehingga membuatnya
awet muda, tapi mengenai ilmu silat, akulah
yang menang. Wu Hen-sheng sendiri pun
mengakuinya, hanya Guru Hui yang tidak
mau mengakui kekalahannya, tapi apakah
orang setuaku harus benar-benar bertarung?
Biksuni tua jahat itu telah menyusun
formasi aneh yang membuatku telah
terkurung selama 10 tahun di sini. Formasi
ini sangat aneh, selama 10 tahun aku masih
belum bisa memecahkannya. Besok pukul 12
adalah waktu perjanjianku dengan Guru Hui
untuk bertemu, mungkin aku akan
menggunakan tenaga dalam yang telah
kukumpulkan selama 60 tahun untuk
menghancurkan pulau ini."
Xin Jie baru mengerti, ternyata Pin
Fan Shang-ren sedang bertaruh dengan Guru
Hui, pantas nada kecapinya seperti marah.
Usianya sudah begitu tua tapi masih ingin491
menang, sudah hidup selama 200 tahun, tapi
perilakunya masih seperti itu, kalau dia
menghancurkan pulan ini, apakah dia
sanggup melakukannya?
Kalau di sini adalah pulau Xiao-jidao, di manakah Guru Hui?
Pin Fan Shang-ren tidak mau tahu apa
yang sedang dipikirkan Xin Jie, dia hanya
tahu kalau dia telah 10 tahun tidak bicara
dengan siapapun. Kali ini dia mempunyai
kesempatan untuk bercakap-cakap, dan terus
menerus memuji dirinya sendiri. Xin Jie
dengan tenang mendengarnya, akhirnya dia
malah merasa malu dan berkata, "Adik,
usiamu masih muda tapi ilmu silatmu begitu
tinggi, benar-benar jarang kutemui, tidak
disangka di Zhong Yuan masih ada yang bisa
mengajarmu, ilmunya pasti lebih tinggi
darimu."
Kalau orang biasa dipuji oleh Shi Wai
San Xian, orang itu akan merasa senang tapi
wajah Xin Jie tetap datar, karena dia sudah
tidak percaya lagi dengan ilmu silatnya.
Pin Fan Shang-ren merasa sangat
berjodoh dengan Xin Jie, sekarang dia
memanggil Xin Jie dengan sebutan adik,
sebenarnya kalau dilihat dari umur, Xin Jie492
harus memanggilnya dengan sebutan buyut,
sekarang dia malah dipanggil adik, bukankah
ini sangat lucu?
Melihat Xin Jie seperti kecewa, dia
segera berkata, "Kau mengira kau kalah
dari Wu Hen-sheng karena ilmu silatmu
terlalu rendah, kau telah melupakan satu
hal!"
"Apa yang telah kulupakan?" tanya
Xin Jie.
"Kau melupakan tenaga dalam Wu Hensheng, dia pernah makan buah dewa, ditambah
lagi dia telah berlatih selama 100 tahun,
sedangkan kau baru berumur 20 tahun lebih,
mana bisa mengalahkannya?"
Sebenarnya Xin Jie sangat pintar,
karena kalah dari Wu Hen-sheng dengan
tragis, membuatnya kehilangan kepercayaan
diri, sekarang mendengar kata-kata Pin Fan
Shang-ren, alasannya sangat tepat mengenai
hatinya, sekarang dia mengerti keadaannya,
dan dia sudah melupakan ilmu silatnya
sendiri.
Tapi setelah dipikir ilmu silatnya
dibandingkan dengan ilmu silat orang lain
yang selisihnya ratusan tahun, mungkin
selama hidupnya dia tidak akan bisa493
menyusul, dan dia merasa kecewa lagi.
Pin Fan Shang-ren bertanya, "Kau
lihat batu ini, bagaimana menurutmu?" dia
menunjuk batu besar itu.
Batu itu adalah batu keras, dia merasa
aneh, mengapa Pin Fan Shang-ren
menanyakan tentang batu ini? Tiba-tiba Pin
Fan Shang-ren mengeluarkan tangannya, dia
menepuk batu itu dan batu itu langsung
hancur.
Xin Jie melihat cara Pin Fan Shangren menghancurkan batu, terlihat sangat
biasa. Tapi pada saat digunakan oleh Pin
Fan Shang-ren terlihat sangat dahsyat. Ini
adalah jawaban terbaik untuk Xin Jie
mengenai ilmu silat.
Dengan senang Pin Fan Shang-ren
berkata lagi, "Kau harus percaya kepadaku,
jujur bicara kau jangan menganggap Wu Hensheng terlalu tinggi, aku tidak perlu
mengajarkan kepadamu bagaimana caranya
untuk menang, dengan ilmu yang kau kuasai
sekarang kau bisa bermain dengannya dalam
ratusan jurus, aku jamin hal ini."
Pikiran Xin Jie menerawang jauh,
sekarang dia tampak menggelengkan kepala,
artinya dia tidak percaya tapi dalam hati494
dia berpikir, "Wu Hen-sheng mengandalkan
buah itu, tapi ilmu telapaknya sangat
tinggi, Pin Fan Shang-ren pun berilmu
tinggi, kalau dia tidak mengajarku satu atau
dua jurus, mana mungkin aku bisa bertarung
dengan Wu Hen-sheng dalam ratusan jurus?"
Pin Fan Shang-ren melihat pemuda itu
tidak percaya kata-katanya, dia marah, "Kau
tidak percaya dengan omonganku?"
Xin Jie menjawab, "Tetua memang
mempunyai ilmu silat tinggi, tapi aku
dengan Wu Hen-sheng terlalu jauh
perbedaannya, aku rasa ini tidak mungkin."
Pin Fan Shang-ren sangat marah, dia
bertanya, "Apakah benar menurutmu?"
Xin Jie melihat wajah marah Pin Fan
Shang-ren, tapi tetap menjawab, "Aku yakin
seperti itu." dalam hati dia berpikir, "Pin
Fan Shang-ren telah melewati masa 3x60
tahun, tapi sifatnya masih keras seperti
ini, kalau dia masih muda akan seperti
apakah sifatnya?"
Melihat Pin Fan Shang-ren bersikap
begitu serius Xin Jie mendekatinya, tibatiba sebelah tangan Pin Fan Shang-ren
dibalikkan dan mencengkram nadi Xin Jie.
Gerakannya sangat cepat, dengan495
sekuat tenaga Xin Jie melawan tapi dia
tetap tidak dapat menghindar, apalagi dia
sama sekali tidak ada persiapan. Karena
tangannya tercengkram, tubuhnya terasa
lemah, dia tidak bertenaga.
Tapi sesaat kemudian dia merasa ada
aliran hawa panas masuk melalui nadi dan
masuk ke dalam tubuhnya. Tubuhnya memang
tidak bertenaga tapi tangan dan kakinya
terasa nyaman, benar-benar sangat nyaman.
Kemudian aliran panas itu semakin kencang
dan masuk ke seluruh bagian tubuhnya
dengan deras.
Diam-diam Xin Jie melihat Pin Fan
Shang-ren, wajahnya serius, sudut mulutnya
tampak terangkat dia tertawa senang.
Kemarahanya sudah tidak terlihat, kepala
botaknya yang merah terlihat ada kepulan
asap berwarna putih. Xin Jie adalah orang
pintar, dia tahu kalau tadi Pin Fan Shangren hanya berpura-pura. Dia hanya purapura marah. Dan dengan cara ini dia bisa
mengalirkan hawa murninya kepada Xin Jie.
Tidak lama kemudian, telapak tangan
Pin Fan Shang-ren dilepaskan dan dia
tertawa keras, "Sekarang kau harus
mengatur nafas dulu selama satu putaran,496
setelah itu kau boleh coba-coba memukul
batu itu."
Xin Jie mengikuti saran Pin Fan
Shang-ren, setelah satu putaran mengatur
nafasnya, dia mencoba memukul untuk
memecahkan batu keras itu. Ternyata Xin
Jie bisa menghancurkan batu itu, dia kaget
dengan kemajuan ilmu silatnya.
Dengan cara memasukkan hawa murni
ke dalam tubuhnya, Pin Fan Shang-ren telah
memberikan latihan tenaga dalamnya selama
20 tahun lebih kepada Xin Jie, kalau Xin
Jie berlatih sendiri tentu akan
menghabiskan waktu selama 60 tahun, pantas
Xin Jie terkejut hingga matanya
membelalak.
Xin Jie segera berlutut di depan Pin
Fan Shang-ren, tapi Pin Fan Shang-ren
segera memapahnya bangun, dan tertawa
terbahak-bahak, "Anak kecil, tidak perlu
berterima kasih kepadaku, semua ini juga
dibantu tenaga dalam yang diajarkan oleh
gurumu, jadi memudahkan hawa murniku
masuk ke dalam tubuhmu, gurumu benarbenar seorang pesilat hebat, kalau tidak ada
dasar tenaga dalam ini aku rasa apa yang
kulakukan akan percuma saja. Kau harus497
percaya kalau tenaga dalam yang diajarkan
gurumu tidak berada di bawah Wu Hensheng."
Xin Jie melihat wajah merah yang
tampak berseri-seri di depannya. Darahnya
terus bergejolak, sekarang kalau Pin Fan
Shang-ren menyuruhnya mati, dia akan rela
melakukannya.
Pin Fan Shang-ren berkata lagi, "Dari
tenaga dalammu, aku bisa menebak kalau
perguruanmu adalah perguruan yang
mengutamakan pedang dan sangat lihai, coba
kau peragakan ilmu pedangmu supaya aku
bisa melihat."
Diam-diam Xin Jie berpikir, "Ternyata
dia pun menyukai ilmu silat, kalau aku


Pedang Bunga Mei Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

memperagakan ilmu silat yang diajarkan
Paman Mei, seumpama terjadi kesalahan atau
kekurangan Pin Fan Shang-ren pasti akan
memberikan petunjuk padaku, ini adalah
kesempatan bagus."
Segera dia memungut sebuah bambu
kuning yang tergeletak di tanah, kemudian
dengan menganggap bambu itu adalah pedang.
Dengan miring dia menusuk keluar,
bambu kuning mengeluarkan bunyi kebasan,
ini adalah jurus Qi-mao Shen-jun yang498
bernama 'Mei-hua San Long'.
Jurus Mei-hua San Long adalah jurus
Qi-mao Shen-jun bagian ketiga. Sekarang
Xin Jie dengan sepenuh hati
memperagakannya, ujung pedang menggores
kebawah batu sedalam setengah meter.
Kali ini Xin Jie yang merasa
terkejut, karena dia ingat, Mei Shan-ming
pernah mengatakan, "Kalau kau bisa
berlatih hingga bisa mengerahkan tenagamu
keujung pedang, itu baru disebut serangan
dasyat, tapi kalau ingin berlatih hingga
mencapai tingkat ini, kau harus memiliki
latihan silat yang telah mencapai 60 tahun,
walaupun kau pintar, tapi untuk orang
seusiamu tidak akan bisa mencapai tahap
ini."
Sekarang Xin Jie bisa mencapai tahap
ini, dia merasa sangat senang yang tidak
terkirakan.
Satu jurus Mei-hua San Long baru
selesai dimainkan, pergelangan tangannya
dibalikkan, bambu itu telah berubah menjadi
banyak bayangan dan dari jauh terlihat
ujung bambu terhentak-hentak membentuk
sekuntum demi sekuntum bunga Mei-hua,
diiringi teriakan, ujung bambunya499
dijulurkan.
Jurus ini benar-benar sangat bagus,
kalau dilancarkan terhadap musuh, sewaktu
sedang mengikuti bayangan pedang, ujung
pedang tahu-tahu telah berada dekat
tenggorokan lawan dan tidak mungkin bisa
dihindari, ini adalah jurus Qi-mao Shen-jun
yang bernama Leng Mei Fei Mian.
Qi-mao Shen-jun sangat menyukai Meihua, suatu hari dia menemukan sebuah pohon
Mei-hua yang berada di sisi jalan di balik
sebuah batu. Bunga Mei-hua itu seperti
takut kalau orang akan tahu keberadaannya,
maka pohon itu mengeluarkan tangkainya
yang panjang dengan miring. Di sisi jalan
kalau ada orang lewat dan tidak berhatihati maka dia akan terkait tangkai Mei-hua
itu. Waktu Mei Shan-ming melihatnya,
segera dia menciptakan jurus ini. Mei Shanming menyukai Mei-hua, dia orang pintar
sehingga bisa menciptakan jurus seperti ini.
Pin Fan Shang-ren sangat menyukai
pemuda itu, dengan tersenyum dia melihat
Xin Jie yang sedang memperagakan ilmu
pedangnya dengan menggunakan bambu. Dia
memperagakan jurus-jurus bagus, dia tahu
kepercayaan diri Xin Jie telah kembali.500
Tapi begitu melihat Xin Jie
memperagakan 'Leng Mei Fei Mian' dia
terkejut. Ilmu silat Pin Fan Shang-ren
yang telah mencapai tahap tertinggi, jurus
pedang dari perkumpulan mana juga, sekali
jurus itu dikeluarkan dia akan segera tahu.
Ini ada untung juga ada ruginya, tapi jurus
"Leng Mei Fei Mian' ini benar-benar di
luar dugaannya. Benar-benar membuatnya
terkejut, dia adalah seorang pesilat
tertinggi, segera melihat sisi bagus dari
jurus ini, dia membentak, "Kalau aku
mengeluarkan jurus Wu Gang untuk menebang
pohon, bagaimana?"
Xin Jie baru menyelesaikan jurus
'Leng Mei Fei Mian' tiba-tiba mendengar
kata-kata Pin Fan Shang-ren, dia segera
menegakkan bambunya dan hanya berdiri
dengan bengong. 'Wu Gang menebang pohon'
adalah jurus sangat biasa, jurus biasa ini
tidak akan bisa menahan jurus yang
dimainkannya tadi, tapi jurus mudah itu
akan dipakai sekarang.
Qi-mao Shen-jun dulu menciptakan
jurus ini dia telah memikirkan semua jurus
dari semua perkumpulan, sehingga
menciptakan jurus ini untuk menghadapi501
semua jurus yang berasal dari semua
perkumpulan ternama, tapi sekarang dia
dikalahkan oleh Pin Fan Shang-ren dengan
sebuah jurus biasa, Mei Shan-ming pun pasti
tidak akan menyangkanya.
Tiba-tiba Xin Jie memperagakan jurus
ke-6 yaitu 'Ta Xue Xun Mei' (menginjak
salju, mencari bunga mei).
Pin Fan Shang-ren tertawa, "Aku akan
menggunakan jurus 'Heng Fei Du Jiang'
(terbang menyebrangi sungai)."
Xin Jie terpaku lagi, jurus ini
memang bisa memecahkan jurus Ta Xue Xun
Mei, dalam hati mulai timbul rasa ingin
tahunya.
Jurus 'Heng Fei Du Jiang' sangat
bagus, tapi bukan ilmu pedang terbaik.
Jurus-jurus Mei Shan-ming kebanyakan
diciptakan untuk menghadapi perkumpulan
besar. Jurus-jurusnya memang bagus, tapi
Mei Shan-ming tidak pernah terpikirkan
dengan jurus biasa bisa memecahkan semua
jurusnya. Dan semua ini telah terlihat oleh
mata Pin Fan Shang-ren yang tajam, maka
dengan jurus biasa dia bisa memecahkan
semua jurus-jurus Xin Jie.
Karena Xin Jie sangat ingin tahu, dia502
terus memperagakan beberapa jurus lagi,
semua jurus yang dikeluarkan adalah jurusjurus bagus, tapi semua itu bisa diatasi
oleh Pin Fan Shang-ren, sebenarnya Pin Fan
Shang-ren sendiri diam-diam terkejut
dengan ilmu yang diperagakan oleh Xin Jie.
Mereka berdua, yang satu dengan bambu
memperagakan ilmu silatnya, yang satu
menggunakan lidah dan kata-kata, terus
bertarung, setelah melewati 20 jurus, Xin
Jie mulai mengeluarkan jurus-jurus
penting, Pin Fan Shang-ren mulai
menggerakkan kedua tangannya, mulailah
'Qiu Zhi Jian Shi' dan 'Da Yan Shen Jian'
saling mengadu ilmu pedang.
'DaYan Shen Jian' berjumlah 10 jurus,
tapi setiap jurusnya mempunyai perubahan
sebanyak 5, maka total semua jurusnya
adalah 50 jurus. 'Da Yan Shen Jian' adalah
jurus yang dikumpulkan oleh Pin Fan
Shang-ren selama hidupnya. Ilmu silatnya
aneh tapi juga bagus. Walaupun 'Qiu Zhi
Jian Shi' berubah-udah dengan aneh, tapi
tangan Pin Fan Shang-ren hanya bergerak
sedikit. Kegagahan 'Qiu Zhi Jian Shi' segera
habis. Sambil memperagakan ilmunya sendiri,
Xin Jie pun melihat jurus-jurus Pin Fan503
Shang-ren, ditambah dengan dasar ilmu
pedang yang kuat, walaupun 'DaYan Shen
Jian' berubah-ubah tapi jurus-jurus itu
sangat mudah diingat, memang ada banyak
bagian yang tidak dimengerti, tapi semua
jurus tadi sudah diingat-nya.
'Da Yan Shen Jian' telah selesai
diperagakan oleh Pin Fan Shang-ren, tapi
dia ingin sekali lagi mengulanginya. Dia
ingin Xin Jie lebih mudah mengingatnya.
Semakin bertarung Pin Fan Shang-ren
semakin merasa yakin kalau guru Xin Jie
adalah seseorang yang berbakat luar biasa.
Dia menduga kalau guru Xin Jie adalah
seorang yang berbakat di dunia persilatan
Zhong Yuan yaitu Qi-mao Shen-jun.
'Qiu Zhi Jian Shi' telah mencapai
jurus terakhir, 10 jurus terakhir
terkumpul dari semua ilmu silat Mei Shanming.
'Hari Mei Tu' dikeluarkan, seperti
banyak bayangan pedang menyerang, lawan
tidak bisa berjaga.
Kalau Pin Fan Shang-ren
mengeluarkan jurus untuk berjaga itu
sangat mudah, tapi bila ingin menyerang dia
tidak akan sanggup. Hal ini membuatnya504
terpaku.
Dua menit kemudian tangan kiri Pin
Fan Shang-ren dilambaikan, dan tangan
kanan dengan pelan dikeluarkan.
Jurus ini tidak bernama, tapi sangat
tepat untuk memecahkan Han Mei Tu. Jurus
ini bisa menyerang nadi dibahu Xin Jie,
waktu dan posisinya diatur oleh Pin Fan
Shang-ren dengan tepat. Benar-benar jurus
aneh.
Sewaktu Xin Jie sedang mengagumi
jurus itu, tiba-tiba terdengar suara tawa
aneh keluar dari tempat yang lebih tinggi,
"Ternyata biksu tua sudah mulai menerima
murid, mungkin karena dia takut ilmu
silatnya akan terkubur bersama formasi ini,
dan menginginkan seorang penerus."
Xin Jie membalikkan kepala untuk
melihat, di kejauhan terlihat ada seorang
biksuni yang sedang duduk di atas sebuah
batu. Dia tertawa dingin, "Biksu tua, hanya
tinggal satu jam lagi waktumu."
Saat itu Pin Fan Shang-ren sedang
merasa senang dengan jurus-jurus yang
sedang dikeluarkan olehnya. Mendengar
kata-kata biksuni itu tawanya segera
menghilang, wajahnya tampak marah,505
"Biksuni tua, kau jangan keterlaluan, masih
ada waktu satu jam lagi!"
Biksuni itu tertawa panjang, seperti
seekor naga yang terus berteriak dia
berkata, "Aku hanya membentuk sedikit
formasi, dan kau tidak bisa memecahkannya,
benar-benar memalukan!"
Pin Fan Shang-ren benar-benar marah
dan membentak, bentakan ini adalah salah
satu jurus dalam agama Budha yang bernama
'Auman singa'. Teriakan ini membuat jantung
Xin Jie ikut bergetar, terdengar dia marah,
"Jangan senang dulu, kalau aku sudah marah,
aku akan membuat pulau ini tenggelam,
walaupun harus menghabiskan 60 tahun
tenaga dalamku, aku rela melakukannya."
Biksuni tua itu seperti terpaku, tapi
dia segera tertawa dingin, "Aku akan
membocorkan sedikit rahasia, formasi ini
bernama 'Gui Yuan Si Xiang' kalau kau
menganggap ini adalah formasi 'Qi Men Wu
Hang', kau salah besar!" kemudian dia
menggoyangkan sedikit tubuhnya dan
menghilang dari sana.
Pin Fan Shang-ren merasa malu,
ternyata selama 10 tahun ini dia selalu
menganggap batu-batu yang menyusun506
formasi ini adalah formasi 'Qi Men Wu
Hang', karena itu pula dia tidak bisa
memecahkannya, dia hanya bisa menarik
nafas.
Xin Jie adalah seorang yang lincah,
dia tahu kalau biksuni tua tadi adalah
ketua Xiao-ji-dao, yaitu Guru Hui. Dia juga
tahu antara Guru Hui dan Pin Fan Shangren sedang bertaruh dengan jangka waktu 10
tahun. Tapi Pin Fan Shang-ren tidak
sanggup memecahkannya, maka Xin Jie pun
mencemaskan kedaan Pin Fan Shang-ren.
Pertama kali saat terdampar di pulau
ini dan dia masuk ke dalam formasi itu, dia
pun mengira kalau formasi yang terbentuk
adalah 'Qi Men Wu Hang', begitu mendengar
ucapan Guru Hui, yang mengatakan bahwa
formasi yang dibentak adalah formasi 'Gui
Yuan Si Xiang', hatinya bergetar.
Dulu Qi-mao Shen-jun pernah
menjelaskan aturan dalam bermain catur.
Mei Shan-ming pernah memberitahu Xin Jie
tentang dasar dari berbagai macam formasi.


Pedang Bunga Mei Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Hanya Gui Yuan Si Ziang adalah
sebuah formasi kuno yang diturunkan dari
Dinasti Qing, sekarang tidak ada yang bisa
melakukan formasi ini."507
Tapi Mei Shan-ming memberitahu semua
informasi yang dia ketahui, untuk formasi
ini Mei Shan-ming hanya mengerti 80% saja.
Dia pernah dengan sombong mengatakan, "Di dunia ini kecuali aku, tidak ada
seorang pun yang bisa memecahkan formasi
iniwalaupun aku tidak mengerti hingga
100%."
Waktu itu Xin Jie mendengar Mei
Shan-ming hanya mengerti 80% nya saja,
karena itu dia tidak terlalu ingat formasi
ini. Pin Fan Shang-ren malah belum
pernah mendengar nama formasi ini, maka
dia tidak tahu cara pemecahannya dan dia
pun tidak memperhatikan Xin Jie yang
berada di sisinya.... saat itu Xin Jie sedang
menatap langit dengan penuh konsentrasi.
Suasana menjadi hening, hanya
terdengar desiran angin laut dan suara
gelombang.
Waktu terus berjalan, Pin Fan Shangren seperti tersadar dari lamunannya, dia
menatap langit, waktu yang tersisa hanya
tinggal setengah jam lagi.
"Mengenal kata ini adalah hal yang
diinginkan manusia, ada beberapa orang yang508
tidak tertarik menjadi terkenal.... termasuk
orangorang kalangan Budha yang telah
berlatih ilmu silat."
Pin Fan Shang-ren mempunyai ilmu
silat yang umurnya 3 x 60 tahun, dia hanya
ingin mencari tahu tentang ilmu silat. Tapi
mengenai ajaran Budha yang lebih mendalam
tidak pernah dipikirkannya. Sewaktu dia
teringat waktu yang tersisa tinggal
setengah jam lagi, dia akan mengakui
kekalahannya di depan Guru Hui. Dia segera
meloncat, sekarang dia baru teringat pada
pemuda itu....
Xin Jie masih tampak terpaku dan
sedang berpikir, sebuah ranting layu berada
dalam genggaman tangannya. Dia sedang
menggores-gores, lalu dia menghapus dengan
kakinya lagi. Kadang dia menatap langit dan
kembali terdiam.
Tiba-tiba Pin Fan Shang-ren berkata
pada Xin Jie, "Anak kecil, lebih baik kau
cepat tinggalkan pulau ini, semakin jauh
semakin baik." mungkin karena dia melihat
Xin Jie tidak mendengar kata-katanya, maka
dia merasa aneh. Dia baru ingat kalau Xin
Jie sama seperti dirinya terjebak dalam
formasi ini, maka dia pun menertawakan509
kebodohannya, mengapa dia menjadi begitu
pikun?
Lalu dia berjalan ke sisi Xin Jie,
melihatnya sedang memainkan sesuatu.
Dengan ranting kayu, tampak Xin Jie
sedang menarik sebuah garis teratur, jumlah
garis itu ada puluhan, dan sangat tidak
teratur.
Karena tidak mengerti dia hanya
melihat, janggutnya yang putih tampak
berkibar-kibar ke leher Xin Jie, tapi
sepertinya Xin Jie tidak merasakannya.
Tiba-tiba Xin Jie berteriak dengan
suara kecil, dia menghapus semua garis yang
dia buat dengan kakinya, seperti sedang
berusaha mengingat sesuatu.
Pin Fan Shang-ren menjadi serba
salah.
Tadinya dia telah mengambil suatu
keputusan, karena pemuda inilah maka dia
pun menjadi ragu dengan keputusannya.
Keputusannya tadi adalah akan menghancur
kan pulau ini hingga tenggelam, ini adalah
satu-satunya cara supaya dia bisa
memenangkan taruhan. Apa akibat
selanjutnya, dia tidak memperhitungkannya.
Tapi bila dia menghancurkan pulau510
ini, Xin Jie pasti akan mati, dalam hati Pin
Fan Shang-ren berpikir, "Aku adalah salah
satu dari Shi Wai San Xian, tapi aku tidak
boleh menyuruh pemuda ini mengantarkan
nyawanya, tapi masa aku harus kalah dari
biksuni tua itu?"
Kalau orang lain pasti akan
memikirkan bagaimana mencabut formasi batu
itu tapi yang dia pikirkan adalah apakah
harus menggunakan cara ini atau tidak.
Sekarang Pin Fan Shang-ren tidak
bisa mengambil keputusan, Xin Jie masih
terus menggores sepertinya tidak ada hasil
sedangkan waktu terus berjalan.
Pin Fan Shang-ren menatap langit, dia
merasa waktu yang ada sudah tidak banyak
lagi. Tepat baginya untuk menghancurkan
gunung batu itu tapi dia masih sempat
mengambil keputusan, tiba-tiba ada kilat
menyambar, hati seperti simpul mulai
terbuka, "Mengapa aku harus menghancurkan
pulau ini dengan tenaga dalam yang
kukumpulkan selama 60 tahun? Kalau aku
menghancurkan gunung batu.... kecuali di
tempat tinggi, dengan demikian pulau ini
tidak akan hancur, tapi formasi itu akan
hancur kemudian aku dan biksu tua itu akan511
bertarung, untuk apa aku harus merasa
malu?"
Sebenarnya dia belum pernah merasa
malu.
Karena itu dia bersiul panjang,
wajahnya yang merah dan bercahaya
memperlihatkan kegagahannya, janggutnya
yang putih walaupun tidak ada angin tapi
terus bergerak-gerak, ternyata dia
mengumpulkan tenaga dari seluruh tubuhnya.
Pin Fan Shang-ren menepuk sebuah
batu berbentuk panjang, batu itu pun hancur
berantakan. Yang satu lagi terguling
didorong olehnya, sewaktu akan terguling
terdengar suara besar.
Dengan bangga dia melihat Xin Jie,
tapi sepertinya Xin Jie tidak mendengar
suara besar itu.
Pin Fan Shang-ren mendekati Xin Jie
untuk melihat, tampak di tanah ada ratusan
garis, lebih banyak dari garis tadi dan
sepertinya lebih rumit dari garis tadi.
Goresan Xin Jie meninggalkan jejak sedalam
1 sentimeter.
Kemudian dihapus lagi, seakan garis
itu tidak berguna, sisa goresan tampak
berbekas.512
Pin Fan Shang-ren tetap tidak
mengerti, dia membalikkan badan memukul
sebuah batu besar lagi.
"Tetua, nanti dulu...." Xin Jie
meloncat, dia melarang Pin Fan Shang-ren
memukul batu besar lagi.
Setelah dilihat ternyata wajah Xin
Jie berseri-seri sambil memanggilnya, dia
berhenti memukul.
Pelan-pelan Xin Jie berkata,
"Akhirnya aku bisa menemukan rumus
formasi Gui Yuan Si Xiang...."
Pin Fan Shang-ren melihat Xin Jie
dengan aneh, bagaimana pun dia tidak
percaya kalau pemuda yang baru berusia 20
tahunan ini dalam waktu setengah jam bisa
memecahkan formasi yang selama 10 tahun
ini dia sendiri pun tidak sanggup
memecahkannya.
Ooo)*(ooO
BAB 15
10 jurus Da Yan
Bulan sudah menggantung di tengah
langit, waktu perjanjian antara Pin Fan
Shang-ren dan Guru Hui sudah tiba. Dengan
ranting pohon dia menunjuk beberapa garis
terluar dan berkata, "Dari sini masuk, lalu513
berbelok ke kiri 3 kali dan ke kanan 4
kali, kita akan berada di tengah formasi,
tapi sewaktu akan keluar, keadaan di sana
tidak akan sama...."
Kemudian Xin Jie menunjuk beberapa
garis yang terlihat acak-acakan katanya,
"Dari tengah formasi ini kita bisa keluar,
berbelok ke kiri dua kali, setelah itu di
sana pasti ada sebuah batu buatan
manusia...."
Yang perlu diketahui kebanyakan batu
di sana adalah batu yang terbentuk secara
alami, tapi banyak juga batu yang ditambah
seseorang. Tiba-tiba Pin Fan Shang-ren
berteriak, "Benar! Benar! Kemarin ini
saat aku berjalan di jalan itu aku
menemukan batu yang ditambah oleh
manusia.... kau benar-benar sangat pintar,
mari kita berjalan keluar dari sini!"
Mungkin karena selama 10 tahun ini
setiap jalan telah dicoba oleh Pin Fan
Shang-ren. Walaupun dia tidak bisa keluar
dari formasi ini tapi dia tahu dengan jelas
setiap jalannya, maka begitu mendengar Xin
Jie berkata seperti itu, dia langsung
percaya kepada kata-kata Xin Jie.
Xin Jie tertawa, "Tapi aku hanya514
mengerti formasi kuno ini sekitar 70% saja,
kalau formasi ini belum lengkap kita tetap
tidak bisa keluar."
"Biar kita coba dulu."
Xin Jie bangun dan melihat arah,
kemudian dia berjalan ke arah timur ke
arah batu ketiga.
Pin Fan Shang-ren mengikutinya dari
belakang, sambil berjalan dia berpikir,
"Mengapa pemuda ini masih begitu muda, tapi
bisa mengetahui formasi kuno dan tepat 10
tahun kemudian membawaku keluar dari
formasi ini, apakah karena semua ini Tuhan
yang mengatur?"
Setiap kali bila Xin Jie berada di
persimpangan jalan, dia selalu mengangguk,
sepertinya semua seperti dugaannya, karena
itu dia tidak ragu dan terus berjalan.
Melihat wajahnya yang berseri-seri, Pin
Fan Shang-ren tahu masih ada harapan
untuk mereka.
Mereka telah berjalan hampir 5
kilometer, luas pulau itu paling-paling
hanya 10 kilometer persegi. Tapi di dalam
formasi ini mereka seperti tiada habisnya
berjalan dan berbelok-belok. Dulu Pin Fan
Shang-ren juga sering mencoba-coba, paling-515
paling dia hanya bisa berjalan sampai 1
kilometer dan kembali ke tengah formasi.
Sekarang mereka telah berjalan lama tapi
mereka tidak kembali ke tempat semula, dan
dia jadi lebih percaya lagi kepada Xin Jie.
Xin Jie keluar dari antara dua batu,
dia melihat di depan ada sebuah batu agak
kecil, dia berpesan kepada Pin Fan Shangren, "Tetua, harap Anda menghancurkan batu
itu!"
Pin Fan Shang-ren melihat batu itu
bukan batu asli dari sana, pasti Guru Hui
yang menumpuknya, dia tidak tahu mengapa
Xin Jie menyuruhnya untuk menghancurkan
batu itu, tapi dia tetap mengikuti
permintaan Xin Jie lalu pelan-pelan dia
memukul menghancurkannya.
Tenaga telapak yang dikeluarkan,
tenaganya sangat dasyat, sebuah batu besar
langsung hancur, pecahan batu beterbangan
hingga beberapa puluh meter, suaranya
begitu dasyat! Diam-diam Xin Jie memuji,
sepertinya di dunia ini tidak ada orang
kedua yang mempunyai kekuatan seperti
ini! Melihat batu sudah dihancurkan,
dengan teliti Xin Jie melihat ke tempat516
batu itu, benar saja di sana ada sebuah
jalan kecil yang tersembunyi, kalau batu
itu tidak dihancurkan, jalannya tidak akan


Pedang Bunga Mei Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

terlihat.
Mereka berdua melewati jalan kecil
itu, setiap menemukan batu buatan manusia,
Pin Fan Shang-ren selalu memecahkannya,
dan Xin Jie yang membawa jalan.
Merasa mereka berjalan ke arah jalan
yang benar, hati Pin Fan Shang-ren semakin
girang, tapi wajah Xin Jie malah terlihat
datar, dia tampak sangat serius, Pin Fan
Shang-ren merasa aneh.
Setelah memutari dua batu besar,
tiba-tiba di depan mereka terlihat cahaya
terang, setelah berjalan agak lama, mereka
menemukan batu lagi. Pikir Pin Fan Shangren mungkin sekarang mereka telah sampai
di pinggir formasi, tapi dia melihat Xin Jie
semakin tegang dan serius.
Setelah memutari sebuah batu, langit
tampak lebih terang, cahaya bulan
sepertinya bertambah terang. Di sekeliling
terlihat gelombang putih, ternyata mereka
berhasil keluar dari formasi batu-batuan
itu. Xin Jie melihat kesekeliling, wajah517
tegangnya tampak mengendur, dia menarik
nafas, "Ternyata Guru Hui pun tidak
menguasai formasi ini dengan sempurna.
Kalau tidak aku pun tidak dapat mencari
jalan keluar dari formasi ini."
Formasi ini telah 10 tahun mengurung
Pin Fan Shang-ren, sekarang telah berhasil
keluar dari formasi ini, dia pun menarik
nafas panjang.
Bulan berada di tengah langit dan
tampak terang, gelombang di kejauhan
mengeluarkan suara. Angin laut membawa
rasa asin yang kental dan terus berhembus,
membuat semangat bertambah. Kekesalan dan
kemarahan karena telah terkurung selama
10 tahun tertiup jauh oleh angin laut lalu
menghilang, hatinya menjadi segar.
Pin Fan Shang-ren jarang mau
memperbaiki kekurangannya, selama 180
tahun dia memang mempunyai sifat seperti
itu, dia terbiasa dengan sikap masa bodoh,
sambil tertawa dia melihat ke arah Xin Jie,
"Kau adalah murid Qi-mao Shen-jun, kau
pasti mengetahui ilmu berantakan yang
membuat orang bingung."
Selama 10 tahun dia terkurung dan
tidak sanggup keluar, sekarang dia masih518
berani menyebut ilmu itu adalah ilmu acakacakan.
Xin Jie menjawab, "Aku hanya
menguasai sedikit rumus formasi itu, kita
beruntung masih bisa keluar dari formasi
kuno ini."
Pin Fan Shang-ren tertawa panjang,
"Anak kecil, jangan terlalu rendah hati,
apakah ilmu silat yang telah kuajarkan tadi
telah kau ingat? Ilmu itu bernama 10 jurus
Da Yan."
Xin Jie mengangguk, "Aku merasa
sangat berterima kasih kepada Tetua karena
telah mengajariku ilmu silat...."
Kata-kata Xin Jie berasal dari lubuk
hatinya yang terdalam, "Hanya ada sebagian
yang tidak kumengerti."
Melihat Xin Jie begitu bersungguhsungguh Pin Fan Shang-ren tertawa, "Aku
menyukai beberapa jurus pedang, apalagi
dengan tiga jurus terakhirmu, kalau benarbenar dipelajari yang bisa menyambut jurus
itu bisa dihitung dengan jari." Pin Fan
Shang-ren benar-benar gembira.
Xin Jie tahu kalau Pin Fan Shang-ren
bukan sekedar omong kosong atau sombong,
'Da Yan Shen Jian' memang sangat bagus,519
kalau dia bisa mendapatkan ilmu ini dan
digabung dengan ilmu pedangnya, maka akan
membuat kedua ilmu itu saling mendukung.
Tiba-tiba terdengar suara panjang
yang memecah kesunyian langit, suara itu
benar-benar mengejutkan siapa pun. Bila
dari awal mendengarnya sepertinya berasal
dari tengah pulau, tapi begitu suara itu
tidak terdengar tampak sesosok bayangan
turun di depan mereka dengan jarak 10
meter, ilmu meringankan tubuhnya begitu
hebat dan bila dilihat orang persilatan
mungkin tidak akan ada yang percaya.
Ilmu meringankan tubuh seperti milik
Xin Jie saja, orang-orang sudah merasa
kagum, apalagi ilmu meringankan tubuh
orang itu.
Perasaannya mengatakan kalau dia
adalah salah satu dari 3 dewa, yang bernama
Guru Hui.
Dari pantulan cahaya bulan, ternyata
benar yang datang adalah seorang biksuni
tua, dengan bajunya yang terlihat usang dan
compang-camping, tapi terlihat bersih. Dia
duduk tenang melihat Pin Fan Shang-ren.
Dia adalah Guru Hui.
Pin Fan Shang-ren melihat orang yang520
telah mengurungnya selama 10 tahun,
sekarang ini berada di hadapannya, dia
tertawa, "Biksuni tua, dengan segala cara
kau ingin mengalahkanku, tapi Tuhan
memang mempunyai mata, Dia tidak memberi
kesempatan kepadamu. Ha ha ha!" wajahnya
tampak senang.
Alis biksuni tua itu terangkat dan
berkata, "Aku sudah begitu tua, pertama
kalinya aku mendengar kalau taruhan ini
harus dibantu oleh generasi muda maka kau
bisa menang."
Biksuni tua itu mengira kalau katakatanya membuat Pin Fan Shang-ren yang
selalu ingin menang menjadi marah. Tapi Pin
Fan Shang-ren malah tertawa, "Dulu kita
memang bertaruh dan tidak ada aturan
tertentu, tidak disebutkan tidak boleh ada
orang yang membantuku keluar dari formasi
itu bukan!"
Guru Hui tertawa dingin dan berkata
pada Xin Jie, "Tidak disangka bocah ini bisa
memecahkan formasiku, kau harus tahu kau
masuk pulau ini tanpa ijin lalu masuk ke
dalam formasiku, berarti kau telah
melanggar dua kali, itu benar-benar tidak
bisa dimaafkan, aku ingin tahu siapa yang521
telah kurang ajar kepada biksuni tua ini?"
Sifat Xin Jie memang keras, mendengar
biksuni terus mendesaknya dia sudah tidak
hormat lagi kepadanya, dan dia memprotes,
"Aku masuk ke pulau ini karena memang
tidak sengaja telah terdampar, kalau dengan
alasan ini Tetua terus menghinaku, aku
tidak akan terima begitu saja!"
Guru Hui sepertinya sangat terkejut,
dia melihat Xin Jie lagi, tiba-tiba dia
tertawa panjang, awalnya suara itu
terdengar rendah semakin lama semakin
besar, seperti banyak suara yang bersatu
membuat tanah bergetar dan gunung pun
bergoyang.
Dengan getaran tenaga dalam Guru
Hui, Xin Jie merasa telinganya seperti
ditusuk jarum dan kepala dipukul dengan
palu, semakin lama dia tidak kuat menahan
serangan itu.
Tiba-tiba Pin Fan Shang-ren
membentak dan memutuskan suara Guru Hui,
Pin Fan Shang-ren berkata, "Kau memang
selalu banyak aturan, kalau bukan karena
anak ini ada di sini, mungkin sejak tadi
pulau ini telah tenggelam ke dasar laut."
Guru Hui melihat Pin Fan Shang-ren522
dan berkata pada Xin Jie, "Kau bisa
menerima suara tawaku, artinya kau
mempunyai ilmu silat yang cukup lumayan,
tapi apakah kau sanggup menerima ketiga
jurusku?"
Ilmu silat Guru Hui memang sangat
tinggi, tapi dalam keadaan seperti ini,
walaupun ada pisau diarahkan ke lehernya,
dia tidak akan mau mundur begitu saja,
karena itu dia protes lagi dan berkata,
"Aku memang tidak tahu diri, baiklah aku
akan coba-coba menerima beberapajurus
Tetua!"
Guru Hui tidak menjawab, tidak
terlihat kakinya menggunakan tenaga, dia
sudah terbang dengan satu lengan baju
dikibaskan dan lengan baju lainnya
menutupi tubuhnya. Walaupun Xin Jie telah
mengisi seluruh tubuhnya dengan tenaga,
tapi saat menghadapi jurus-jurus Guru Hui
dia tetap mengalami kesulitan. Perasaan ini
sama seperti saat dia menghadapi ketua Wu
Ji Dao, tapi ilmu Xin Jie sekarang sudah
bukan ilmu" yang dulu lagi, menghadapi
keadaan seperti itu dia berusaha
menenangkan dirinya, dia tidak banyak tanya
lagi kepada musuh, tangan kirinya523
digerakkan tangan kanan mengeluarkan
jurus, dia berniat menotok nadi di bahu
Guru Hui!
Kalau satu hari yang lalu mungkin
pukulan Xin Jie bisa disambut oleh biksuni
tua itu, seperti Wu Hen-sheng dengan begitu
mudahnya menangkap pergelangan tangan Xin
Jie tapi Xin Jie yang sekarang telah
mengeluarkan kepalan tangan seperti angin,
seperti disertai angin dan kilat.
Guru Hui merasa aneh, lengan bajunya
dilambaikan, bajunya yang compang camping
seperti sebuah pentungan besi turun
menyapu Xin Jie.
Kain dari lengan baju sepertinya
tidak bertenaga, hanya menyapu sebentar,
tapi tenaga yang keluar ternyata sangat
besar.
Xin Jie melihat jurus itu, jurus
biksuni itu seperti jurus Wu Dang, dalam
menghadapi jurus-jurus Zhong Yuan, Xin Jie
telah mempelajarinya beberapa kali, karena
itu dia tidak ragu lagi mengeluarkan jurus
'An Xiang Fu Ying'. Gerakan tubuhnya
berubah, dia berhasil keluar dari jurus
lengan baju Guru Hui.
Jurus itu adalah salah satu dari jurus524
Qi-mao Shen-jun yang sengaja diciptakan
untuk menghadapi Wu Dang. Tenaga kepalan
Guru Hui sangat besar tapi dengan tenang
Xin Jie bisa mengatasi jurus-jurus bagus
itu. Pin Fan Shang-ren yang berada di sisi
tertawa terbahak-bahak dan juga terus
memuji Xin Jie, karena itu Guru Hui
bertambah marah, tangan dengan kelima jari
dibuka membawa angin kencang untuk
mencengkram. Xin Jie telah mendapatkan
pengalaman tentang masalah ini, tangan
kanannya dengan menggunakan jari yang
dianggapnya pedang, lalu mengeluarkan
jurus 'Mei-hua San Long' untuk menahan
serangan Guru Hui.
Cakaran jari Guru Hui adalah salah
satu dari 3 jurus membunuh, tapi melihat
Xin Jie menggunakan tangannya sebagai
pengganti pedang lalu menggores ke sisi,
dalam hati Guru Hui berkata, "Kau benarbenar cari mati!" karena itu dia
membalikkan kelima jarinya lalu mencakar
kesamping, tapi tangan kanan Xin Jie juga
sudah dibalikkan, dia pun dengan cepat
mencengkram nadi Guru Hui. Guru Hui yang
berilmu tinggi mengarahkan tangannya ke525
bawah, jurus rahasia ketiga sudah
dikeluarkan.... kelima jari seperti cakar
elang, siap mencakar bahu Xin Jie, jaraknya
tinggal 1 inchi lagi....
Bersamaan dengan itu jurus 'Mei-hua
San Long' pada jurus ketiga sudah
dikeluarkan Xin Jie, jari tengah dan jari
telunjuk ditegakkan, seperti senjata untuk
menotok Guru Hui....
Terdengar suara PASH, dua lengan


Pedang Bunga Mei Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

beradu, Guru Hui diam tidak bergerak, tapi
Xin Jie mundur 3 langkah.
Xin Jie terkejut karena Guru Hui
memiliki tenaga dalam begitu kuat, Guru
Hui terkejut karena serangan 3 jurusnya
berturut-turut bisa dipecahkan oleh Xin
Jie. Pin Fan Shang-ren terus memuji.
Guru Hui terbang dengan ekspresi
dingin, kedua lengan bajunya terbuka, dia
berhenti di udara, berputar lalu turun
untuk menyerang, gerakan itu benar-benar
indah.
Kali ini Guru Hui benar-benar marah,
dia mulai mengeluarkan ilmu silat
andalannya yang bernama 'Cang Jiu Qi Shi'
(tujuh jurus Jiu=burung hutan), kedua526
lengan bajunya sudah mengerahkan 80%
tenaga....
Xin Jie merasa tenaga telapak datang
dari empat penjuru mata angin, sampai
bagian belakang tubuhnya pun terasa ada
angin kencang menyerang.... ini adalah jurus
misterius 'Cang Qiu Qi Shi', Xin Jie benarbenar tidak tahu bagaimana cara
menghindarinya.
Semua jurus yang telah dipelajari Xin
Jie berkelebat dalam benaknya tapi tidak
ada satu pun jurus yang cocok untuk
menahan serangan jurus Guru Hui, dalam
keadaan sangat terjepit, tiba-tiba dia
teringat sesuatu....
Segera kedua tangannya diangkat ke
pinggir dengan posisi lurus, kemudian
disatukan ditengah, tiba-tiba dibalikkan.
Bayangan telapak memenuhi udara dan
menyambut serangan Guru Hui. Jurus yang
digunakan Xin Jie adalah salah satu dari
jurus Da Yan Jian Shi yang baru saja
diajarkan oleh Pin Fan Shang-ren.
Guru Hui merasa tangan lawan menutup
membuka, menutup lalu membuka lagi, lalu
keluar bayangan telapak yang sangat
banyak, serangannya sama sekali tidak527
terlihat, tidak ada celah untuk dimasuki....
Kedua tangan Guru Hui tiba-tiba tidak
menyerang lagi, dia meloncat setinggi 5-6
meter, dan dia berkata dengan dingin kepada
Pin Fan Shang-ren, "Biksu tua, ini adalah
salah satu jurus dari 10 jurus DaYan."
Pin Fan Shang-ren merasa sangat
senang, karena Xin Jie dengan lincah bisa
menggunakan ilmu yang baru saja dia
ajarkan, dia tertawa, "Kalau memang betul,
lalu mengapa?"
Guru Hui berkata lagi, "Tadi aku
berjanji kalau kita hanya akan memainkan 3
jurus, kau boleh pergi sekarang."
Dia berkata pada Pin Fan Shang-ren,
"Aku benar-benar tidak tahu diri karena
masih harus melawan 10 jurus DaYan
milikmu."
"Tanganku sudah gatal, apakah kita
pun akan bermain beberapa jurus supaya
kekesalanku bisa terlampiaskan?"
Guru Hui tidak menjawab, tubuhnya
mulai bergoyang, tangan kiri dan tangan
kanannya terjulur keluar, kedua kakinya
pun bergerak, dalam waktu singkat dia telah
berganti 7 jurus, tangannya pun sudah
menyerang dengan 7 jurus.528
Ketujuh jurus ini sangat kuat, Xin Jie
pernah melihat ilmu Wu Hen-sheng dan Pin
Fan Shang-ren, dia mengira di dunia ini
ilmu silat yang aneh dan dalam hanya milik
mereka berdua, ternyata gerakan kaki Guru
Hui juga begitu dahsyat, benar-benar di
luar dugaannya. Maka diapun melupakan
keberadaannya, dengan penuh perhatian dia
melihat pertarungan yang terjadi antara
kedua pesilat tinggi itu.
Kedua kaki Pin Fan Shang-ren sama
sekali tidak bergeser, tubuh bagian atasnya
condong kedepan, kebelakang, kekiri, dan
kekanan, terus bergoyang. Dia bisa
memecahkan jurus-jurus Guru Hui satu per
satu dan masih sempat menyerang dengan 5
jurus.
Xin Jie melihat dengan teliti, dia
melihat gerakan Guru Hui, gerakan
tangannya memang bagus, tapi tidak sebagus
langkah kakinya, kakinya maju dan meloncat,
ilmunya benar-benar sangat tinggi, dengan
kemampuan ilmu silat Xin Jie sekarang dia
hanya tahu kalau ilmu Guru Hui sangat
bagus tapi tidak tahu bagaimana cara
melakukannya.
Setiap kali Guru Hui mengeluarkan529
jurus, dia pasti akan mengingatnya, seakan
dia sendiri yang sedang berhadapan langsung
dengan Guru Hui. Dia pun berpikir
bagaimana cara menahan serangan Guru Hui,
setelah berpikir dia baru melihat bagaimana
cara Pin Fan Shang-ren membalas serangan
Guru Hui. Jurus-jurus mereka ternyata
lebih bagus dari yang dia bayangkan semula.
Dia tenggelam melihat jurus-jurus mereka.
Mungkin semua ini sudah diatur oleh
Tuhan, walaupun Pin Fan Shang-ren telah
menurunkan ilmu 'Da Yan 10 jurus' kepada
Xin Jie, tapi 'DaYan Jian Shi' adalah
kumpulan jurus terbaik dari Pin Fan Shangren. Terjadi perubahan terus-menerus,
walaupun Xin Jie seorang berbakat, tapi
kalau harus mempelajari semuanya sendiri,
harus dilakukan selama 30 tahun dia baru
akan mengerti. Sekarang melihat kedua
pesilat sedang bertarung, tidak sangka dia
telah mengerti lebih banyak tentang jurus
10 jurus Da Yan.
Dakwaan Dari Alam Baka 2 Pendekar Gila 12 Pembalasan Dewa Pedang Bidadari Bermata Bening 4

Cari Blog Ini