Saat Untuk Membunuh A Time To Kill Karya John Grisham Bagian 5
"Senang berjumpa denganmu, K. Peter," balas
Jake.
"Apa kami menyela "
"Tidak. Aku baru saja akan pergi. Hakim Noose
sedang mengistirahatkan punggungnya, dan aku sedang dalam perjalanan keluar."
"Duduklah, Saudara saudara," kata Noose.
Lotterhouse mencium bau darah. "Jake, aku yakin Walter Sullivan sudah memberitahu bahwa biro hukum kami akan bertindak sebagai pengacara
lokal untuk Carl Lee Hailey."
"Aku sudah dengar."
"Aku menyesal hal ini terjadi padamu."
"Simpatimu sangat mengesankan."
"Ini benar benar memberikan kasus yang menarik bagi biro hukum kami. Kau tahu, kami tidak
banyak mendapatkan kasus pidana."
"Aku tahu," kata Jake, mencari cari lubang untuk merangkak keluar. "Aku harus segera pergi.
Senang bercakap cakap denganmu, L. Winston.
Senang berjumpa denganmu, K. Peter. Sampaikan
salamku pada l. Walter dan F. Robert dan semuanya."
Jake menyelinap keluar dari pintu belakang gedung pengadilan dan mengumpat diri sendiri karena memperlihatkan wajah di tempat yang bisa
membuatnya ditampar. Ia berlari ke kantornya
343 "Apa Tank sudah menelepon " ia bertanya pada
Ethel sambil menaiki tangga.
"Belum. Tapi Mr. Buckley sedang menunggu."
Jake berhenti di anak tangga pertama, "Menunggu di mana " ia bertanya tanpa menggerakkan
rahang.
"Di atas. Dalam kantor Anda."
Ia berjalan perlahan lahan ke meja kerja Ethel
dan membungkukkan tubuh beberapa senti dari
wajah Ethel. -Ia telah berdosa, dan ia tahu itu.
Jake menatapnya tajam berapi api. "Aku tidak
tahu kalau dia punya janji." Sekali lagi rahangnya
tak bergerak.
"Memang tidak ada," jawab Ethel, matanya terpaku ke meja.
"Aku tidak tahu kalau dia memiliki gedung 1ni.'
Ethel tidak bergerak, tidak menjawab.
"Aku tidak tahu kalau dia punya kunci kantorku"
Sekali lagi tak ada gerakan, tak ada jawaban.
Jake membungkuk lebih dekat. "Seharusnya kupecat kau karena hal ini."
Bibir Ethel bergetar dan ia tampak tak berdaya.
"Aku muak denganmu, Ethel. Muak dengan sikapmu, suaramu, ketidakpatuhanmu. Muak dengan
caramu memperlakukan orang, muak dengan segalanya tentang dirimu."
Mata Ethel basah. "Maaf."
"Tidak, kau tidak menyesal. Kau tahu, dan sudah bertahun tahun tahu, bahwa tak seorang pun,
tak satu pun di dunia ini, bahkan tidak pula istri
344 ku, boleh naik ke atas, ke dalam kantorku, kalau
aku tak ada di sini."
"Dia mendesak."
"Dia keledai. Dia mendapat bayaran karena
mendesak desak orang. Tapi tidak di kantor ini."
"Ssst, Dia bisa mendengar Anda."
"Aku tak peduli. Dia tahu dia keledai."
Jake membungkuk makin dekat, sampai hidung
mereka hanya terpisah lima belas senti. "Kau mau
mempertahankan pekerjaanmu, Ethel "
Ethel mengangguk, tak mampu bicara.
"Kalau begitu, lakukan seperti yang kukatakan.
Naiklah ke atas, ke kantorku, jemput Mr. Buckley,
dan bawa dia ke ruang rapat. Aku akan menemuinya di sana. Dan jangan pernah mengulangi
hal ini lagi." '
Ethel menyeka wajah dan berlari menaiki tangga. Beberapa saat kemudian, sang Jaksa didudukkan di ruang rapat dengan pintu tertutup. Ia menunggu.
Jake ada di dapur kecil di sebelahnya, sambil
minum air jeruk dan memperhitungkan Buckley.
Sesudah lima belas menit, ia membuka pintu dan
memasuki ruangan. Buckley duduk di salah satu
ujung meja rapat yang panjang. Jake duduk di
ujung lain, jau_h jauh.
"Halo, Rufus. Mau apa kau "
"Ini tempat yang bagus. Kantor lama Lucien,
kurasa."
"Benar. Apa yang membawamu ke sini "
"Cuma ingin berkunjung."
345 "Aku sangat sibuk."
"Dan aku ingin membicarakan kasus Hailey."
"Teleponlah Marsharfsky."
"Aku sudah menanti-nanti pertempuran itu, terutama dengan kan di sisi lain. Kau lawan yang
berharga, Jake."
"Aku merasa tersanjung."
"Jangan salah mengerti. Aku tak menyukaimu,
dan sudah sejak lama demikian."
"Sejak Lester Hailey."
"Yeah, kurasa kau benar. Kau menang, tapi kau
curang."
"Aku menang, itu saja yang penting. Dan aku
tidak curang. Kau tertangkap basah tanpa celana."
"Kau curang dan Noose membiarkanmu."
"Sesukamulah. Aku pun tak menyukaimu."
"Bagus. Itu membuatku lebih lega. Apa yang
kauketahui tentang Marsharfsky "
"Itukah alasanmu berada di sini "
"Bisa jadi."
"Aku belum pernah berjumpa dengannya, tapi
seandainya dia bapakku, aku takkan mengatakan
apa pun kepadamu. Apa lagi yang kauinginkan "
"Tentunya kau sudah bicara dengannya."
"Kami bertukar beberapa kata di telepon. Jangan
katakan padaku bahwa kau khawatir dengannya."
"Tidak. Cuma ingin tahu. Dia punya reputasi
bagus."
"Ya, benar. Kau tentu tidak datang ke sini untuk membicarakan reputasinya."
346 "Tidak, sama sekali tidak. Aku ingin bicara
tentang kasus itu."
"Ada apa dengannya "
"Peluang mendapatkan vonis tak bersalah, pem _
belaan yang mungkin diajukan, apakah dia benar
tidak waras. Hal-hal seperti itu,"
"Kukira kau memberi jaminan vonis bersalah,
Di depan kamera, ingat Tepat sesudah dakwaan
resmi diumumkan. Salah satu konferensi persmu."
"Kau sudah rindu pada kamera, Jake "
"Tenang, Rufus. Aku sudah keluar dari permainan. Kamera kamera itu semua milikmu, sedikitnya milikmu dan Marsharfsky, dan Walter Sullivan. Pergi sana kejar mereka, Jagoan. Kalau aku
pernah mencuri sorotan darimu, aku sangat menyesal. Aku tahu bagaimana itu menyakitkanmu."
"Permintaan maaf diterima. Apakah Marsharfsky
sudah datang ke kota ini "
"Aku tak tahu."
"Dia menjanjikan jumpa pers minggu ini."
"Dan kau datang ke sini untuk bicara tentang
jumpa persnya, benar "
"Tidak, aku ingin membicarakan Hailey, tapi
jelas kau terlalu sibuk."
"Benar. Plus aku tidak punya apa-apa untuk
dibicarakan denganmu, Pak Gubernur."
"Aku tak suka itu."
"Kenapa Kau tahu itu benar. Kau akan menuntut ibumu sendiri agar bisa jadi berita."
Buckley bangkit dan mulai mondar mandir di
belakang kursinya. "Aku berharap kau masih me
347 nangani kasus ini, Brigance," katanya, suaranya
makin keras.
"Begitu juga aku."
"Aku akan mengajarimu beberapa hal tentang
cara mengadili pembunuh. Aku benar benar ingin
mencukurmu."
"Di waktu lampau, kau tidak begitu berhasil."
"Itulah sebabnya aku ingin kau menangani yang
ini, Brigance. Aku sungguh menginginkannya."
Wajahnyakembali merah padam seperti biasanya.
"Akan ada kasus kasus lain, Gubernur."
"Jangan kaupanggil aku begitu," ia berteriak.
"Benar demikian, bukan, Gubernur Itulah sebabnya kau begitu hebat memburu kamera. Setiap
orang tahu. Itu dia Rufus, memburu kamera, mengejar kedudukan gubernur. Pasti itu benar."
"Aku menjalankan tugasku. Menuntut para bajingan."
"Carl Lee Hailey bukan bajingan."
"Saksikanlah, aku akan membakarnya."
"Takkan semudah itu."
"Lihat saja." _
"Perlu dua belas suara dari dua belas orang."
"Tidak ada masalah."
"Sepeni kejadian dengan Grand Jury "
Buckley membeku di tengah langkahnya. Ia memicingkan mata dan mengernyit pada Jake. Tiga
kerutan besar berlipat rapi pada keningnya yang
luar biasa lebar. "Apa yang kauketahui tentang
grand jury tersebut "
348 "Sebanyak yang kauketahui. Kurang satu suara
saja dan kau akan gigit jari."
"Itu tidak benar!"
"Ayolah, Gubernur. Kau bukan bicara dengan
reporter. Aku tahu tepat apa yang terjadi, Aku
tahu dalam beberapa jam."
"Akan kuceritakan pada Noose."
"Dan aku akan cerita pada surat kabar. Akan
tampak bagus sebelum sidang mulai."
"Kau takkan berani."
"Tidak sekarang. Aku tak punya alasan untuk
melakukannya. Aku sudah dipecat, ingat Itulah
alasanmu berada di sini, bukan, Rufus Untuk
mengingatkanku bahwa aku tidak lagi menangani
kasus ini, sedangkan kau masih menanganinya.
Untuk menggosokkan sedikit garam pada luka.
Oke, kan sudah melakukannya. Sekarang kuharap
kau pergi. Pergi periksalah Grand Jury. Atau
mungkin ada seorang reporter yang berkeliaran di
gedung pengadilan. Pergilah saja."
"Dengan senang hati. Maaf aku sudah mengganggu"
"Maaf juga."
Buckley membuka pintu yang menuju gang, lalu
berhenti. "Aku tadi bohong, Jake. Aku gembira
setengah mati kau tak lagi dalam kasus ini."
"Aku tahu kan bohong. Tapi jangan kausisihkan
dulu aku dalam hitungan." '
"Apa maksudmu "
"Selamat siang, Rufus."
349 *** Grand Jury Ford County sibuk bekerja, dan pada
hari Kamis minggu kedua masa kerja tersebut Jake
disewa oleh dua terdakwa yang baru saja dijatuhi
dakwaan. Yang satu adalah seorang kulit hitam
yang menusuk orang kulit hitam lain di Massey's
Tonk pada bulan April kemarin. Jake menyukai
kasus kasus penusukan, karena pembebasan dimungkinkan; dapatkan saja juri yang seratus persen putih, redneck yang sama sekali tak peduli
kalau semua negro saling tusukr Mereka cuma
bersenang-senang di tank, suasana jadi tak terkendali, seseorang tertusuk, tapi tidak mati. Tidak ada
yang celaka. Tidak ada pidana. Itu mirip strategi
yang dipelajari Jake dalam kasus Lester Hailey.
Klien baru itu menjanjikan seribu lima ratus dolar,
tapi lebih dulu harus membayar uang jaminan
pembebasan.
Terdakwa baru yang kedua adalah bocah kulit
putih yang tertangkap sedang mengemudikan pickup curian. Ini ketiga kalinya ia tertangkap dalam
pickup curian, dan tak mungkin untuk menghindarkannya dari Parchman selama tujuh tahun.
Keduanya ada dalam penjara, dan kehadiran
mereka di sana memberi Jake kesempatan dan
kewajiban untuk mengunjungi mereka serta bertanya tanya pada Ozzie. Kamis sore ia menemui
Sheriff di kantornya.
"Kau sibuk " tanya Jake. Setengah kuintal kertas bertebaran di meja dan lantai.
350 "Tidak. Cuma tulis-tulis. Ada pembakaran salib
lagi "
"Syukur tidak. Satu sudah cukup."
"Aku belum melihat sahabatmu dari Memphis."
"Aneh," kata Jake. "Kupikir dia sudah ke sini.
Sudahkah kau bicara dengan Carl Lee "
"Tiap hari. Dia gelisah. Pengacara itu bahkan
belum menelepon, Jake."
"Bagus. Biar dia berkeringat. Aku tidak kasihan
padanya."
"Menurutmu dia melakukan kekeliruan "
"Aku tahu dia melakukannya. Aku kenal para
redneck di sini, Ozzie, dan aku tahu bagaimana
mereka akan bertindak kalau kautunjuk mereka
sebagai anggota juri. Mereka takkan terkesan oleh
orang asing yang licin berbicara. Kau setuju "
"Entahlah. Kaulah pengacaranya. Aku tak meragukan apa yang kaukatakan, Jake. Aku sudah menyaksikanmu bekerja."
"Dia bahkan tak punya izin untuk praktek di
Mississippi. Hakim Noose sedang menunggunya.
Dia benci pengacara dari luar negara bagian."
"Kau bercanda "
"Tidak. Aku bicara dengannya kemarin."
Ozzie tampak resah dan menatap Jake dengan
cermat. "Kau ingin menemuinya "
"Siapa "
"Carl Lee."
"Tidak! Aku mk punya alasan untuk menemuinya." Jake melirik tasnya. "Aku perlu bertemu
dengan Leroy Glass, penganiayaan."
351 "Kau mendapatkan Leroy sebagai klien "
"Yeah. Keluarganya datang pagi ini."
"Ikuti aku."
Jake menunggu dalam ruang Intoxylizer sementara seorang sipir pergi menjemput klien barunya.
Leroy memakai seragam penjara Ford County, berupa kemeja terusan oranye yang manyala dalam
kegelapan. _Penggulung rambut dari spons merah
jambu mencuat ke segala penjuru dari kulit kepala,
dan dua jalinan rambut berminyak bergantung ke
belakang lehernya. Kakinya yang hitam bagai disamak dilindungi dari lantai linoleum yang kotor
dengan sepasang selop kain handuk hijau muda.
Saat Untuk Membunuh A Time To Kill Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Tanpa kaus kaki. Sebuah bekas luka lama yang
mengerikan tergores mulai dari samping daun telinga kanan, berkelok di atas tulang pipi, dan
menyambung rapi dengan lubang hidung kanan.
Luka itu membuktikan tanpa diragukan lagi bahwa
Leroy bukan orang asing dalam tusuk menusuk
dan iris-mengiris. Ia mengenakannya bagaikan medali. Ia mengisap rokok Kools.
"Leroy, aku Jake Brigance," sang Pengacara
memperkenalkan diri dan menunjuk sebuah kursi
lipat di samping mesin Pepsi. "Pagi ini ibu dan
saudaramu menyewaku."
"Senang kenal denganmu, Mr. Jake."
Seorang sipir menunggu di gang di samping
pintu, sewaktu Jake mengajukan pertanyaan. Ia
menulis tiga halaman catatan tentang Leroy Glass.
Yang paling utama, setidaknya saat ini, adalah
uang. Berapa yang ia punya, dan dari mana ia bisa
352 mendapatkan lebih banyak. Mereka akan bicara
tentang penusukan itu nanti. Bibi, paman, kakak,
adik, teman, siapa saja yang punya pekerjaan dan
mungkin bisa memberikan pinjaman. Jake mencatat beberapa nomor telepon.
"Siapa yang menyarankan agar aku menangani
kasusmu " Jake bertanya.
"Pernah melihatmu di TV, Mr. Jake. Kau dan
Carl Lee Hailey."
Jake bangga, tapi tidak tersenyum. Televisi hanyalah bagian dari pekerjaannya. "Kau kenal Carl
Lee "
"Yeah, dengan Lester juga. Kau pengacara Lester, bukan "
"Ya."
"Aku dan Carl Lee tinggal dalam sel yang
sama. Mereka memindahkanku tadi malam."
"Begitu."
"Yeah. Dia tidak banyak bicara. Katanya kau
pengacara yang sangat baik dan lain lain, tapi dia
mendapatkan orang lain dari Memphis."
"Itu benar. Apa pendapatnya tentang pengacara
barunya "
"Entahlah, Mr. Jake. Pagi ini dia mengomel
karena pengacara baru itu belum menemuinya. Katanya kau selalu menemuinya dan bicara tentang
kasus itu, tapi pengacara baru dengan nama aneh
itu bahkan belum menjumpainya."
Jake menyembunyikan perasaan senangnya dengan wajah cemberut, tapi itu sulit. "Akan kuceri
353 takan sesuatu padamu, kalau kau berjanji tidak
akan mengatakannya pada Carl Lee."
"Oke."
"Pengacara barunya takkan datang menjumpainya."
"Tidak! Kenapa tidak "
"Sebab dia tak punya lisensi untuk praktek hukum di Mississippi. Dia pengacara Tennessee. Dia
akan dilempar keluar dari pengadilan kalau datang
ke sini seorang diri. Aku khawatir Carl Lee telah
melakukan kekeliruan besar."
"Mengapa kau tidak memberitahunya "
"Sebab dia sudah memecatku. Aku tak bisa lagi
memberinya nasihat."
"Seseorang harus melakukannya."
"Kau baru saja berjanji takkan menceritakannya,
oke "
"Oke, aku takkan cerita."
"Janji "
"Sumpah."
"Bagus. Aku harus pergi. Aku harus menemui
petugas pengurus uang jaminan, dan mungkin kita
bisa mengeluarkanmu satu-dua hari lagi. Jangan
katakan apa apa pada Carl Lee, oke "
"'Baik."
Tank Scales sedang bersandar pada mobil Saab
di halaman parkir ketika Jake meninggalkan penjara. Ia menginjak puntung rokok dan mencabut
sepotong kertas dari saku kemeja. "Dua nomor.
Yang atas nomor di rumah, yang bawah nomor di
354 tempat kerja. Tapi jangan menelepon ke tempat
kerja, kecuali sangat perlu."
"Bagus, Tank. Apakah kau mendapatkannya dari
Iris "
"Yeah, dia tidak mau memberikannya. Tadi malam dia mampir di tank dan aku membuatnya
mabuk."
"Aku berutang budi padamu."
"Aku akan menerima balasannya, cepat atau
lambat."
Hari sudah gelap, hampir pukul delapan. Makan
malam sudah dingin, namun itu bukan sesuatu
yang luar biasa. Itulah sebabnya ia membelikan
istrinya oven microwave. Istrinya sudah terbiasa
dengan jam kerja itu dan dengan makan malam
yang dihangatkan kembali, dan ia tidak mengeluh.
Mereka akan makan bila ia tiba di rumah, apakah
itu pukul enam atau pukul sepuluh.
Jake mengemudikan mobil dari penjara ke kantornya. Ia tidak berani menelepon Lester dari rumah, tidak dengan Carla mendengarkan. Ia duduk
di belakang meja kerja dan menatap nomor nomor
yang didapatkan Tank. Carl Lee pernah melarangnya menelepon. Mengapa ia harus melakukannya Apakah ini berarti penyerobotan Tidak etisApakah tidak etis untuk menelepon Lester dan
menceritakan bahwa Carl Lee sudah memecatnya
dan menyewa pengacara lain Tidak. Dan untuk
menjawab pertanyaan Lester tentang pengacara baru itu Tidak. Dan menyatakan keprihatinan
355 Tidak. Dan mengkritik pengaeara baru itu Mung;
kin tidak. Apakah tidak etis untuk mendorong
Lester agar bicara dengan kakaknya Tidak. Dan
meyakinkannya agar memecat MarsharfskyMungkin tidak etis. Dan untuk memakai lake
kembali Ya, tak diragukan lagi. Itu sangat tidak
etis. Bagaimana kalau ia sekadar menelepon Lester
dan bicara tentang Carl Lee dan membiarkan percakapan itu mengikuti perkembangannya sendiri"Halo."
"Apakah Lester Hailey ada "
"Ya. Dari siapa " datang jawaban dengan suara
beraksen dari sang istri Swedia.
"Jake Brigance, dari Mississippi."
"Tunggu sebentar."
Jake memeriksa jam tangan. Delapan tiga puluh.
Waktu yang sama di Chicago, bukan
"Jake!"
"Lester, apa kabar "
"Baik, Jake. Letih, tapi baik baik. Bagaimana
denganmu "
"Hebat. Dengar, sudahkah kau bicara dengan
Carl Lee minggu ini "
"Belum. Aku berangkat hari Jumat, dan aku
bekerja dua shift sejak hari Minggu. Aku tidak
punya waktu untuk melakukan apa-apa."
"Kau sudah lihat surat kabar "
"Belum. Ada apa "
"Kau takkan percaya, Lester."
"Ada apa, Jake "
356 "Carl Lee memecatku dan menyewa seorang
pengacara tenar dari Memphis."
"Apa! Kau bercanda Kapan "
"Jumat kemarin. Kurasa sesudah kau berangkat.
Dia tak peduli untuk memberitahuku. Aku membacanya di koran Memphis Sabtu pagi."
"Dia gila. Kenapa dia melakukannya, Jake Siapa yang dia pakai "
"Kau tahu seseorang bernama Cat Bruster dari
Memphis " '
"Tentu."
"Orang itu pengacara Bruster. Cat yang membayar. Dia datang dari Memphis Jumat lalu dan
menemui Carl Lee di penjara. Esok paginya aku
melihat fotoku di surat kabar dan membaca bahwa
aku sudah dipecat."
"Siapa nama pengacaranya "
"Bo Marsharfsky."
"Apakah dia bagus "
"Dia bajingan. Dia membela semua muncikari
dan pengedar obat bius di Memphis."
"Kedengarannya seperti orang Polandia."
"Memang. Kurasa dia dari Chicago."
"Yeah, banyak orang Polandia di sini. Apa dia
bicara seperti mereka "
"Seperti mengulum segumpal lemak panas. Dia
akan jadi gunjingan hebat di Ford County sini."
"Tolol, tolol, tolol. Carl Lee memang tak pernah
pintar. Aku selalu harus berpikir untuknya. Tolol,
tolol."
"Yeah, dia melakukan kekeliruan, Lester. Kau
357 tahu bagaimana rupa sidang pembunuhan, karena
kau pernah mengalaminya. Kau menyadari betapa
pentingnya juri ketika mereka meninggalkan ruang
sidang dan masuk ke ruang juri. Nyawamu ada di
tangan mereka. Dua belas penduduk lokal bertempur dan berdebat mengenai kasusmu, hidupmu.
Juri adalah bagian paling penting. Itulah sebabnya
kau harus mampu bicara pada juri."
"Benar, Jake. Kau pun bisa melakukannya."
"Aku yakin Marsharfsky bisa melakukannya di
Memphis, tapi tidak di Ford County. Tidak di
pedesaan Mississippi. Orang orang ini tidak mempercayainya."
"Kau benar, Jake. Aku tak bisa percaya dia
melakukannya. Dia mengacaukan urusan lagi."
"Dia melakukannya, Lester, dan aku khawatir
dengannya."
"Sudahkah kau bicara dengannya "
"Sabtu lalu, sesudah melihat surat kabar, aku
langsung ke penjara. Aku menanyainya mengapa,
dan dia tak bisa menjawab. Dia merasa tak enak
dengan ini. Sejak itu aku belum bicara dengannya.
Tapi Marsharfsky pun belum. Dia belum menemukan Clanton, dan setahuku Carl Lee me rasa cemas. Sejauh yang kuketahui, minggu ini tak ada
tindakan apa pun yang sudah diambil, berkenaan
dengan kasus ini."
"Apakah Ozzie sudah bicara dengannya "
"Yeah, tapi kau tahu Ozzie. Dia tidak akan
bicara terlalu banyak. Dia tahu Bruster bajingan
358 dan Marsharfsky pun bajingan, tapi dia takkan
membujuk Carl Lee."
"Aduh, aduh. Aku tak bisa percaya. Dia tolol
kalau mengira para redneck itu akan mendengarkan pokrol dari Memphis. Aduh, Jake, mereka
bahkan tidak mempercayai pengacara pengacara
dan" Tyler County, padahal county itu tetangga
sebelah. Aduh, aduh."
Jake tersenyum pada telepon. Sampai sejauh ini,
tak ada apa pun yang tidak etis.
"Apa yang harus kulakukan, Jake "
"Aku tak tahu, Lester. Dia butuh pertolongan,
dan kaulah satu-satunya yang didengarnya. Kau
tahu betapa keras kepala dia."
"Kupikir sebaiknya aku menelponnya."
Jangan, pikir Jake, akan lebih mudah bagi Carl
Lee untuk mengatakan tidak di telepon. Perlu konfrontasi tamp muka antara dua bersaudara itu. Perjalanan dari Chicago akan memberikan pengaruh
besar.
"Kupikir kau takkan berhasil dengan berbicara
melalui telepon. Keputusannya sudah bulat. Hanya
kau yang bisa mengubahnya, dan kau tak bisa
melakukannya melalui telepon."
Lester diam beberapa detik, sementara Jake menunggu dengan cemas. "Hari apa sekarang "
"Kamis, 6 Juni."
"Coba lihat," gumam Lester. "Perjalanan ini perlu sepuluh jam. Aku kerja pada shift pukul empat
sampai tengah malam besok, dan sekali lagi seperti itu hari Minggu. Aku bisa berangkat dari sini
359 tengah malam besok, dan sampai di Clanton Sabtu
pagi. Kemudian aku bisa berangkat Minggu pagi
dan kembali pukul empat. Itu perjalanan yang
jauh, tapi aku bisa menanganinya."
"Ini sangat penting, Lester. Kurasa patut untuk
menempuh perjalanan itu."
"Ada di mana kau hari Sabtu, Jake "
"Di sini, di kantor."
"Oke. Aku akan pergi ke penjara, dan kalau aku
memerlukanmu, aku akan telepon ke kantor."
"Kedengarannya bagus. Satu hal lagi, Lester.
Carl Lee melarangku meneleponmu. Jangan kau
menyebutkannya."
"Apa yang harus kukatakan padanya "
"Katakan kau menelepon Iris, dan dia memberikan cerita ini kepadamu."
"Iris siapa "
"Aduh, Lester. Sudah bertahun tahun semua
orang di sini tahu. Tiap orang tahu kecuali suaminya, dan dia akan tahu."
"Kuharap tidak. Kita akan punya satu pembunuhan lagi. Kau akan punya klien lain."
"Mudah-mudahan tidak. Aku tak bisa mengurus
klien yang sudah kudapat. Teleponlah aku hari
Sabtu."
Ia makan dari microwave pada pukul setengah
sebelas. Hanna sudah tidur. Mereka bicara tentang
Leroy Glass dan bopah kulit putih dalam pickup
curian. Tentang Carl Lee, namun tidak tentang
Lester. Carla merasa lebih lega, lebih aman se
360 karang karena urusan Carl Lee sudah di belakang
mereka. Tak ada lagi telepon gelap. Tak ada lagi
salib terbakar. Tak ada lagi tatapan di gereja.
Akan ada kasus kasus lain, hibur Carla. Jake tak
banyak bicara, cuma makan dan tersenyum.
361 19 TEPAT sebelum kantor pengadilan tutup hari Jumat,
Jake menelepon panitera untuk memeriksa apakah
ada sidang yang tengah berlangsung. Tidak, katanya, Noose sudah pergi. Buckley, Musgrove, semua orang sudah pergi. Ruang sidang sudah kosong. Merasa aman dengan informasi itu, Jake
meluncur menyeberangi jalan, masuk dari pintu
belakang gedung pengadilan, dan menyusuri gang
menuju kantor panitera. Ia main mata dengan para
panitera dan sekretaris, sementara mencari cari
berkas Carl Lee. Ia menahan napas sewaktu membalik balik halaman halamannya. Bagus! Tepat seperti yang ia perkirakan. Tak ada apa pun yang
sudah ditambahkan pada berkas itu sepanjang
minggu, kecuali surat pernyataannya untuk mundur
Saat Untuk Membunuh A Time To Kill Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
sebagai pembela. Marsharfsky dan mitra lokalnya
belum menyentuh berkas tersebut. Tak ada apa
pun yang telah dilakukan. Ia main mata lagi dan
kembali ke kantornya. .
Leroy Glass masih dalam penjara. Uang jaminan pembebasannya adalah sepuluh ribu dolar,
362 dan keluarganya tak mampu mengumpulkan seribu
dolar sebagai uang muka, untuk dibayarkan kepada
pengurus uang jaminan. Jadi ia terus berbagi sel
dengan Carl Lee. Jake punya seorang teman yang
jadi pengums jaminan dan mengurus klien klien
Jake. Bila seorang klien perlu keluar dari penjara,
dan hanya ada sedikit bahaya bahwa ia akan
menghilang begitu dilepaskan, jaminan pembebasan itu akan ditulis. Bagi klien Jake, pembayaran
bisa diangsur. Katakanlah, lima persen uang muka
dan sejumlah tertentu tiap bulan. Kalau Jake ingin
Leroy Glass keluar dari penjara, jaminan bisa ditulis kapan saja. Namun Jake membutuhkannya
dalam penjara.
"Dengar, Roy, maaf. Aku masih bekerja dengan
pengurus jaminannya," Jake menjelaskan kepada
kliennya di ruang Intoxylizer.
"Tapi katamu aku seharusnya keluar sekarang."
"Keluargamu tak punya uangnya, Leroy. Aku
tak bisa membayarnya sendiri. Kita akan mengeluarkanmu, tapi itu butuh waktu beberapa hari.
Aku ingin kau keluar supaya kau bisa bekerja,
menghasilkan uang dan membayarku."
Leroy tampak puas. "Oke, Mr. Jake, kerjakan
apa yang bisa kaulakukan."
"Makanan di sini cukup baik, bukan " tanya
Jake dengan sebuah senyum.
"Tidak jelek. Tapi di rumah lebih baik."
"Kita akan mengeluarkanmu," Jake berjanji.
"Bagaimana keadaan negro yang kutikam "
"Entahlah. Kata Ozzie dia masih di rumah sakit.
363 Menurut Moss Tatum dia sudah keluar. Siapa
tahu. Kurasa lukanya tidak terlalu parah."
"Siapa perempuannya " tanya Jake, tak bisa
mengingat detailnya.
"Perempuan Willie."
"Willie siapa "
"Willie Hoyt."
Jake berpikir sejenak dan berusaha mengingat
dakwaan tersebut. "Itu bukan laki laki yang kautikam."
"Bukan, dia Curtis Sprawling."
"Maksudmu, kalian berdua berkelahi memperebutkan perempuan milik orang lain' "
"Benar."
"Di mana Willie waktu itu "
"Dia berkelahi juga."
"Dengan siapa "
"Dengan orang lain."
"Maksudmu kalian berempat berkelahi memperebutkan perempuan Willie "
"Yeah, benar."
"Apa yang menyebabkan perkelahian itu "
"Suaminya sedang ke luar kota."
"Dia sudah kawin "
"Benar."
"Siapa nama suaminya "
"Johnny Sands. Kalau dia ke luar kota, biasanya
selalu ada perkelahian."
"Mengapa begitu " _
"Sebab perempuan itu tak punya anak, tidak
bakal punya, dan dia suka berteman. Kau tahu
. 364 maksudku. Bila suaminya pergi, setiap orang akan
tahu. Kalau dia muncul di tank, hati-hatilah dengan perkelahian."
Pengadilan macam apa ini, pikir Jake. "Tapi
tadi kukira kau mengatakan bahwa ia datang bersama Willie Hoyt "
"Betul. Tapi itu tidak berarti apa-apa, sebab
setiap orang di tank mulai mendekatinya, membelikannya minuman, ingin berdansa. Kau tak bisa
mencegahnya."
"Perempuan hebat, huh "
"Oh, Mr. Jake, dia begitu cantik. Kau harus
melihatnya."
"Aku akan melihatnya. Di kursi saksi."
Leroy menatap dinding, tersenyum, bermimpi,
berahi dengan istri Johnny Sands. Bukan masalah
bahwa ia sudah menikam seseorang dan bisa mendapat ganjaran dua puluh tahun penjara. Dalam
perkelahian satu lawan satu itu, ia sudah membuktikan bahwa ia patut diperhitungkan.
"Dengar, Leroy, kau tidak bicara dengan Carl
Lee, bukan "
"Tentu saja. Aku masih tinggal di selnya. Karni
bicara terus. Tak ada hal lain yang bisa dikerjakan."
"Kau tidak menceritakan apa yang kita bicarakan kemarin "
"Oh, tidak. Aku janji padamu tidak akan menceritakannya."
"Bagus."
"Tapi akan kuceritakan ini padamu, Mr. lake.
365 Dia tampaknya khawatir. Dia belum mendengar
apa pun dari pengacara barunya. Dia sangat bingung. Aku harus menggigit lidah sendiri untuk
menahan diri agar tidak bercerita padanya, tapi
aku tidak cerita. Aku memang mengatakan bahwa
kau pengacaraku."
"Itu tak apa."
"Katanya kau baik, selalu datang ke penjara dan
bicara tentang kasusnya dan lain-lain. Katanya aku
telah menyewa pengacara yang baik."
"Tapi tidak cukup baik untuknya."
"Kurasa Carl Lee bingung. Dia tidak tahu pasti
siapa atau apa yang harus dipercaya. Dia orang
baik."
"Nah, jangan katakan padanya apa yang kita
bicarakan, ya Ini rahasia."
"Baiklah. Tapi harus ada yang mengatakannya."
"Dia tidak berkonsultasi denganku atau orang
lain sebelum memecatku dan menyewa pengacara
barunya. Dia laki laki dewasa. Dia sudah membuat
keputusan. Itu adalah haknya." Jake berhenti dan
bergeser lebih dekat pada Leroy. Ia menurunkan
suara lebih rendah. "Dan akan kuceritakan satu hal
lain kepadamu, tapi kau tidak boleh menceritakannya. Tiga puluh menit yang lalu, aku memeriksa
berkas pengadilannya. Seminggu penuh pengacara
barunya sama sekali belum menyentuh kasus ini.
Tak ada apa pun yang sudah diajukan. Tak ada
apa apa."
Leroy mengernyit dan menggelengkan kepala.
"Man ah man."
366 Pengacaranya meneruskan. "Seperti itulah namanama besar itu bekerja. Banyak bicara, banyak
membual, melompat ke sana kemari. Mengambil
lebih banyak kasus daripada yang bisa mereka
tangani, dan akhirnya kalah lebih banyak daripada
yang mereka menangkan. Aku tahu mereka. Aku
terus mengawasi mereka. Sebagian besar terlalu
dianggap tinggi."
"Itukah sebabnya dia belum_menjumpai Carl
Lee "
"Benar. Dia terlalu sibuk. Di samping itu, dia
punya banyak kasus besar lain. Dia tak peduli
dengan Carl Lee."
"Itu jelek. Carl Lee patut mendapat yang lebih
baik."
"Itu pilihannya. Dia harus hidup dengan hasil
keputusannya."
"Kaupikir dia akan dipidana, Mr. Jake "
"Tak diragukan lagi. Dia menghadapi kamar
gas. Dia telah menyewa pengacara hebat bermulut
besar yang tidak punya waktu untuk menggarap
kasusnya, bahkan tak punya waktu untuk bicara
dengannya di penjara." _
"Apakah kau mengatakan bahwa kau bisa melepaskannya "
Jake bersantai dan menyilangkan kaki. "Tidak.
Aku tak pernah memberikan janji seperti itu, dan
aku pun tidak menjanjikannya dalam sidang pengadilanmu. Tolol kalau seorang pengacara menjanjikan vonis bebas. Ada banyak hal yang bisa berubah jadi tidak beres dalam sidang."
367 "Pengacara Carl Lee menjanjikan vonis tak bersalah di koran."
"Dia tolol."
"Dari mana saja kau " tanya Carl Lee kepada
teman satu selnya ketika sipir mengunci pintu.
"Bicara dengan pengacaraku."
"Jake "
"Yeah."
Leroy duduk di dipan selnya, tepat di seberang
Carl Lee yang sedang membaca ulang sebuah surat kabar. Ia melipat koran itu dan meletakkannya
di bawah dipan.
"Kau tampak khawatir," kata Carl Lee. "Kabar
buruk tentang kasusmu "
"Tidak. Hanya tidak bisa mendapatkan pembebasan bersyarat. Kata Jake ,akan perlu waktu
beberapa hari."
"Jake bicara tentang aku "
"Tidak. Tidak banyak."
"Tidak banyak Apa yang dikatakannya "
"Cuma tanya bagaimana keadaanmu."
"Itu saja "
"Yeah."
"Dia tidak marah padaku "
"Tidak. Mungkin dia khawatir denganmu, tapi
kurasa dia tidak marah."
"Mengapa dia mengkhawatirkanku "
"Entahlah," jawab'Leroy sambil berbaring di
dipan dan melipat tangan di belakang kepala.
"Ayolah, Leroy. Kau tahu sesuatu yang tak mau
368 kaukatakan. Apa yang dikatakan Jake tentang
aku "
"Kata Jake, aku tidak boleh menceritakan apa
yang kami bicarakan. Katanya ini rahasia. Kau tak
ingin pengacaramu menceritakan kembali apa yang
kalian bicarakan, bukan "
"Aku belum berjumpa dengan pengacaraku."
"Kau punya pengacara yang baik, sampai kau
memecatnya."
"Aku punya pengacara yang baik sekarang."
"Bagaimana kau tahu Kau belum bertemu dengannya. Dia terlalu sibuk untuk bicara denganmu,
dan kalau dia begitu sibuk, dia tidak punya waktu
untuk menggarap kasusmu."
"Bagaimana kau tahu tentangnya "
"Aku tanya Jake."
"Yeah. Apa katanya "
Leroy diam.
"Aku ingin tahu apa yang dikatakannya," desak
Carl Lee sambil duduk di tepi dipan Leroy. Ia
menatap tajam tajam pada teman satu selnya yang
lebih kecil dan lebih lemah. Leroy memutuskan
bahwa ia takut, dan sekarang ia punya dalih yang
baik untuk bercerita kepada Carl Lee. Bicara atau
dipukuli.
"Dia bajingan," kata Leroy. "Dia bajingan besar
yang akan menjualmu. Dia tak peduli denganmu
atau dengan kasusmu. Dia cuma ingin publisitas.
Seminggu penuh dia belum menyentuh kasusmu.
Jake tahu. Dia memeriksanya di gedung pengadilan siang tadi. Tak ada tanda-tanda dari Mr. Big
369 Shot. Dia terlalu sibuk untuk meninggalkan Memphis dan memeriksamu. Dia punya terlalu banyak
klien bajingan lain di Memphis, termasuk temanmu Mr. Bruster."
- "Kau gila, Leroy."
"Oke, aku gila. Tunggu dan lihatlah siapa yang
menyatakan diri gila. Tunggu dan lihatlah betapa
keras dia bekerja menangani kasusmu."
"Apa yang membuatmu jadi begitu ahli "
"Kau bertanya padaku dan aku menceritakannya."
Carl Lee berjalan ke pintu dan memegang jeruji,
mencengkeramnya erat dengan tangannya yang besar. Dalam tiga minggu, sel itu telah menciut, dan
makin kecil ia menciut, makin sulit baginya untuk
berpikir, bernalar, menyusun rencana, bereaksi. Ia
tak bisa memusatkan pikiran di penjara. Ia hanya
tahu apa yang diceritakan kepadanya dan tak punya siapa pun untuk dipercaya. Gwen tidak rasional. Ozzie tidak tegas. Lester ada di Chicago. Tak
ada orang lain yang ia percaya kecuali Jake, dan
karena suatu alasan ia telah menemukan pengacara
baru. Uang, itulah alasannya. Seribu sembilan ratus dolar kontan, dibayarkan oleh muncikari dan
pengedar obat bius terbesar di Memphis, yang
pengacaranya mengkhususkan diri membela para
germo dan pengedar obat bius, dan segala macam
bajingan dan penjahat. Apakah Marsharfsky mewakili orang baik baik Apa yang bakal dipikirkan
Juri bila mereka melihat Carl Lee duduk di meja
terdakwa di samping Marsharfsky Ia bersalah,
370 tentu. Alasan lain apa baginya untuk menyewa
bajingan kota besar yang terkenal seperti Marsharfsky
"Kau tahu apa kata para redmack yang duduk
sebagai anggota juri bila mereka melihat Marsharfsky " tanya Leroy.
"Apa "
"Mereka akan berpikir bahwa negro malang ini
memang bersalah, dan telah menjual jiwa untuk
menyewa bajingan terbesar di Memphis agar bajingan itu mengatakan pada kita dia tidak bersalah."
Carl Lee menggumamkan sesuatu ke balik jeruji.
"Mereka akan mencincangmu, Carl Lee."
Moss Junior Tatum sedang berdinas pada pukul
setengah tujuh pagi hari Sabtu, ketika telepon di
kantor Ozzie berdering. Dari sang Sheriff.
"Mengapa kau sudah bangun " tanya Moss.
"Aku tak yakin kalau aku sudah bangun," jawab
Sheriff. "Dengar, Moss, ingatkah kau pada pendeta
hitam tua bernama Street, Pendeta Isaiah Street "
"Tidak."
"Yeah, kau ingat. Sudah lima puluh tahun dia
berkhotbah di Gereja Spn'ngdale, di utara kota.
Anggota pertama NAACP di Ford County. Dia
mengajari orang orang kulit hitam di sini bagaimana berbaris dan melakukan pemboikotan pada
Saat Untuk Membunuh A Time To Kill Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
tahun enam puluhan."
371 "Yeah, aku ingat sekarang. Bukankah dulu Klan
pemah menangkapnya "
"Yeah, mereka memukulinya dan membakar rumahnya, tapi tak ada yang serius. Musim panas
tahun 1965."
"Kukira dia mati beberapa tahun lalu."
"Tidak, sudah sepuluh tahun dia separo mati,
tapi dia masih bergerak sedikit. Dia meneleponku
pukul setengah enam dan bicara selama satu jam.
Mengingatkanku tentang segala jasa dukungan politis yang kudapatkan darinya."
"Apa yang dia inginkan "
"Dia akan ke sana pukul tujuh untuk menemui
Carl Lee. Kenapa, aku tak tahu. Tapi perlakukanlah dia dengan baik. Bawa mereka ke kantorku
dan biarkan mereka bicara. Aku akan ke sana
nanti."
"Baiklah, Sheriff."
Pada masa kejayaannya di tahun enam puluhan,
Pendeta Isaiah Street adalah kekuatan penggerak di
belakang gerakan hak hak sipil di Ford County. Ia
berjalan bersama Martin Luther King di Memphis
dan Montgomery. Ia mengorganisasikan berbagai
pawai dan protes di Clanton dan Karaway serta
kota kota lain di utara Mississippi. Pada musim
panas tahun 1964 ia menerima mahasiswa mahasiswa dari Utara dan mengkoordinasikan usaha
mereka untuk mendaftar para pemilih kulit hitam.
Beberapa orang tinggal di rumahnya selama musim panas yang penuh kenangan tersebut, dan mereka masih mengunjunginya dari waktu ke waktu.
372 Ia bukan orang radikal. Ia tak banyak bicara,
penyayang, cerdas, dan dihormati semua orang kulit hitam dan sebagian besar orang kulit putih.
Suaranya adalah suara tenang dan sejuk di tengahtengah kebencian dan kontroversi. Secara tak resmi ia meresmikan sekolah negeri pada tahun 1969,
dan Ford County tak banyak menyaksikan masalah.
Serangan stroke pada tahun 1975 mematikan
bagian kanan tubuhnya, namun pikirannya tetap
tak tersentuh. Sekarang, pada umur tujuh puluh
delapan, ia berjalan sendiri, perlah'an lahan ditopang dengan tongkat. Bangga, anggun, tegak sebisa mungkin. Ia dibawa ke kantor sherry " dan
dipersilakan duduk. Ia menolak kopi, dan Moss
Junior berlalu untuk membawa sang Terdakwa.
"Kau bangun, Carl Lee " ia berbisik keras, tak
ingin membangunkan tahanan lain yang akan menjerit-jerit minta makan pagi, obat obatan, pengacara, petugas pengurus jaminan, dan pacar.
Carl Lee langsung duduk. "Yeah, aku tidak
banyak tidur."
' "Ada tamu untukmu. Ayolah." Moss membuka
kunci sel diam-diam. "
Carl Lee pemah berjumpa dengan sang Pendeta
bertahun tahun yang lalu, ketika dia memberikan
khotbah untuk kelas senior terakhir di East High,
sekolah kulit hitam. Pembauran menyusul, dan
East High jadi sekolah menengah. Ia tak pernah
berjumpa dengan sang Pendeta sejak stroke itu.
373 "Carl Lee, kau kenal Pendeta Isaiah Street "
tanya Moss sopan.
"Ya, kami pernah bertemu benahun-tahun yang
lalu."
"Bagus, aku akan menutup pintu dan membiarkan kalian bicara."
"Apa kabar, Sir " tanya Carl Lee. Mereka duduk berdampingan di sofa.
"Baik, Nak, dan kau "
"Sebaik mungkin."
"Aku pernah dipenjara juga, kau tahu. Bertahuntahun yang lalu. Tempat yang mengerikan, tapi
kurasa perlu. Bagaimana mereka memperlakukanmu "
"Baik, baik. Ozzie membiarkanku berbuat sesukaku."
"Ya, Ozzie. Kita sangat bangga padanya, bukan "
"Ya, Sir. Dia orang baik." Carl Lee mengamati
laki laki tua, rapuh bertongkat itu. Tubuhnya lemah dan letih, tapi pikirannya tajam, suaranya
kuat.
"Karni bangga padamu juga, Carl Lee. Aku tak
merestui kekerasan, namun kerap kali itu perlu
juga, kurasa. Kau melakukan tindakan yang baik,
Nak."
"Ya, Sir," jawab Carl Lee, tak tahu pasti bagaimana memberi jawaban yang pantas.
"Kurasa kau ingin tahu mengapa aku ada di
sm1."
374 Carl Lee mengangguk. Sang Pendeta mengetukkan tongkatnya ke lantai.
"Aku prihatin dengan pembebasanmu. Masyarakat kulit hitam prihatin. Seandainya kau kulit
putih, kemungkinan besar kau akan diadili, dan
kemungkinan besar akan dibebaskan. Pemerkosaan
terhadap anak kecil adalah kejahatan mengerikan,
dan siapakah yang menyalahkan seorang ayah karena meluruskan kesalahan Kalau saja dia ayah
kulit putih. Seorang ayah kulit hitam juga menarik
simpati yang sama dari orang kulit hitam, namun
ada satu masalah: anggota jurinya adalah orang
kulit putih. Jadi _seorang ayah kulit hitam dan'
seorang ayah kulit putih tidak memiliki kesempatan yang sama dari juri. Apa kau mengerti "
"Saya rasa ya."
"Dewan Juri adalah yang paling penting. Bersalah versus tak bersalah. Kebebasan versus penjara. Hidup versus mati. Semua akan ditentukan
oleh Dewan Juri. Sungguh sistem yang rapuh untuk mempercayakan hidup kepada dua belas orang.
biasa yang tidak mengerti hukum dan terintimidasi
oleh prosesnya."
"Ya, Sir."
"Vonis bebas yang diputuskan untukmu oleh
dewan juri kulit putih, sesudah kau membunuh
dua laki laki kulit putih, akan memberikan pengaruh lebih besar kepada masyarakat kulit hitam
Mississippi lebih daripada kejadian apa pun sejak
kita membaurkan sekolah sekolah. Dan tidak hanya Mississippi, melainkan semua orang kulit hi
375 tam di mana saja. Kasusmu adalah kasus paling
terkenal, dan diamati dengan cermat oleh banyak
orang."
"Saya hanya melakukan apa yang harus saya
kerjakan."
"Tepat. Kau melakukan apa yang kaupikir benar. Tindakan itu benar, meskipun brutal dan mengerikan, tindakan itu benar. Dan kebanyakan
orang, hitam atau putih, percaya akan hal itu. Tapi
apakah kau akan diperlakukan seperti orang kulit
putih 1tulah pertanyaannya."
"Dan kalau saya dipidana "
"Vonis bersalah yang dijatuhkan padamu akan
jadi tamparan lagi bagi kita; suatu lambang rasisme yang berakar dalam, lambang prasangka lama,
kebencian lama. Itu akan jadi bencana. Kau tidak
boleh dipidana."
"Saya melakukan segala yang bisa saya lakukan."
"Benarkah Mari kita bicara tentang pengacaramu, kalau boleh."
Carl Lee mengangguk.
"Sudahkah kau bertemu dengannya "
"Belum." Carl Lee menurunkan kepala dan
menggosok mata. "Pernahkah Anda bertemu "
"Ya, pernah. "
"Pernah Kapan "
"Di Memphis tahun 1968. Aku bersama Dr.
King. Marsharfsky adalah salah satu pengacara
yang mewakili pekerja pembersih sampah yang
sedang melakukan pemogokan terhadap pemerintah
376 kota. Dia minta Dr. King meninggalkan Memphis,
mengatakan bahwa dia mengagitasi orang-orang
kulit putih dan menghasut orang orang kulit putih,
dan bahwa dia menghalangi negosiasi kontrak. Dia
angkuh dan kejam. Dia mengumpat Dr. Kingsecara pribadi, tentu. Kami pikir dia menjual para
pekerja dan mendapatkan uang di bawah meja dari
pemerintah kota. Kupikir kami benar."
Carl Lee menarik napas panjang dan menggosok
pelipisnya.
"Aku mengikuti kariernya," sang Pendeta meneruskan. "Dia mendapat nama karena mewakili para
gangster, pencuri, dan germo. Dia berhasil meloloskan beberapaidi antara mereka dari hukuman,
namun mereka selalu bersalah. Bila kau melihat
salah satu kliennya, kau akan tahu dia bersalah.
Itulah yang paling mengkhawatirkanku tentang dirimu. Aku khawatir kau akan dianggap bersalah
karena hubunganmu dengannya." _
Carl Lee terbenam lebih dalam, sikunya bertopang pada lutut. "Siapa yang menyuruh Anda
datang ke sini " ia bertanya lemah.
"Aku bicara dengan seorang sahabat lama."
"Siapa "
"Hanya seorang sahabat lama, Nak. Dia pun
khawatir dengan nasibmu. Kami semua mengkhawatirkanmu."
"Dia pengacara terbaik di Memphis."
"Ini bukan Memphis, benar "
"Dia pakar dalam hukum pidana."
"Itu mungkin karena dia seorang kriminal."
377 Carl Lee mendadak berdiri dan berjalan menyeberangi mangan, punggungnya menghadap pada
sang Pendeta.
"Dia gratis. Saya tidak perlu mengeluarkan sesen pun untuknya."
"Uang jasanya takkan penting bila kau harus
menghadapi hukuman mati, Nak."
Beberapa saat berlalu dan tak seorang pun bicara. Akhirnya sang Pendeta menurunkan tongkatnya dan bersusah payah bangkit berdiri. "Aku
sudah bicara cukup. Aku akan pergi. Selamat, Carl
Lee."
Carl Lee menjabat tangannya. "Saya sangat
menghargai perhatian Anda, dan terima kasih atas
kunjungannya."
"Maksudku sederhana, Nak. Kasusmu akan cukup sulit untuk dimenangkan. Jangan membuatnya
lebih sulit dengan memakai seorang bajingan seperti Marsharfsky."
Lester meninggalkan Chicago tepat sebelum Jumat
tengah malam. Ia menuju ke Selatan seorang diri,
seperti biasa. Sebelum itu, istrinya sudah pergi ke
Utara menuju Green Bay, untuk berakhir pekan
bersama keluarganya. Lester tidak menyukai Green
Bay seperti istrinya tidak menyukai Mississippi,
dan tak satu pun di antara mereka peduli untuk
saling mengunjungi keluarga masing-masing. Keluarga Swedia itu adalah orang orang yang menyenangkan, dan mereka akan memperlakukannya sebagai anggota keluarga kalau ia memperkenankan
378 nya. Namun mereka berbeda, dan perbedaan itu
bukan sekadar kulit mereka yang putih. Ia tumbuh
dewasa, bersama beberapa orang kulit putih di
wilayah Selatan, dan ia tahu mereka. Ia tak menyukai mereka semua dan tak menyukai sebagian
besar perasaan mereka terhadapnya, namun sedikitnya ia tahu mereka. Tapi orang-orang kulit putih
dari Utara, terutama orang-orang Swedia, benarbenar berbeda. Kebiasaan mereka, cara bicaranya,
makanannya, hampir segala hal terasa asing baginya, dan ia takkan pernah merasa nyaman bersama
mereka.
Perceraian akandatang, mungkin dalam setahun.
la laki laki kulit hitam, dan kakak sepupu istrinya
pernah menikah dengan seorang kulit hitam pada
awal tahun tujuh puluhan serta mendapatkan banyak perhatian. Lester orang yang suka iseng, dan
istrinya sudah bosan dengannya. Untunglah tak
ada anak. Lester curiga ada orang lain. Ia pun
punya kekasih lain, dan Iris sudah berjanji untuk
menikah dengannya dan pindah ke Chicago begitu
ia membuang Henry.
Kedua sisi jalan Interstate 57 tampak serupa
sesudah tengah malam. Lampu lampu bertebaran
dari tanah pertanian yang kecil dan rapi be1jajar di
pedesaan, dan sekali sekali sebuah kota yang cukup besar seperti Champaign atau Effingham. Wilayah Utara adalah tempatnya bermukim dan bekerja, namun daerah itu bukan rumah. Rumah
adalah tempat Ibu tinggal, di Mississippi, meskipun ia takkan pernah tinggal di sana lagi. Ter
379 lalu banyak kebodohan dan kemiskinan. Ia tidak
keberatan dengan rasisme di sana; itu tidak lagi
separah dulu, dan ia sudah terbiasa dengannya.
Rasisme akan selalu ada di sana, tapi berangsurangsur jadi makin tak terlihat. Orang-orang kulit
putih masih memiliki dan mengendalikan segalanya, dan hal itu sendiri bukan sesuatu yang tak
tertahankan. ltu takkan berubah. Yang dirasakannya tak tertahankan adalah kebodohan dan kemiskinan luar biasa di antara banyak orang kulit hitam, rumah rumah bobrok, kumuh, angka kematian
bayi yang tinggi, pengangguran yang menyedihkan, ibu-ibu yang tidak menikah, dan bayi-bayi
mereka yang kekurangan makan. Keadaan itu begitu menekan sampai tak tertahankan. dan begitu
tak tertahankan sampai ia terpaksa menyingkir dari
Mississippi seperti ribuan orang lainnya, dan berpindah ke Utara untuk mencari pekerjaan, pekerjaan apa pun dengan bayaran yang bisa meredakan
pedihnya kemiskinan.
Kembali ke Mississippi merupakan peristiwa
menyenangkan sekaligus menekan. Menyenangkan
karena ia akan menjumpai keluarganya; menekan
karena ia akan menyaksikan kemiskinan mereka.
Dulu ada beberapa titik cerah. Carl Lee punya
pekerjaan yang layak, rumah yang bersih, dan
anak anak yang berpakaian rapi. Ia adalah suatu
perkecualian, dan sekarang semua hancur lebur
gara gara dua potong sampah kulit putih pemabuk
dari kalangan rendah. Orang kulit hitam punya
dalih untuk jadi orang tak berharga, namun bagi
380 orang kulit putih dalam suatu dunia yang putih,
tak ada dalih apa pun. Mereka sudah mati, syukurlah, dan ia bangga pada kakaknya.
Enam jam sesudah keluar dari Chicago, matahari muncul ketika ia menyeberangi sungai di
Cairo. Dua jam kemudian ia menyeberanginya lagi
di Memphis. Ia mengemudi ke tenggara, menuju
Mississippi, dan satu jam kemudian mengitari gedung pengadilan Clanton. Sudah dua puluh jam ia
tidak tidur.
"Carl Lee, adapengunjung untukmu," kata Ozzie
dari sela jeruji besi pintu.
"Aku tidak terkejut. Siapa "
"Ikuti saja aku. Kurasa sebaiknya kaupakai kantorku. Ini bisa butuh waktu beberapa lama."
Jake berkeliaran di kantornya, menunggu telepon
berdering. Pukul sepuluh. Lester seharusnya sudah
ada di kota, kalau benar ia datang. Pukul sebelas.
Jake membongkar-bongkar berkas yang sudah basi
dan membuat catatan untuk Ethel. Tengah hari. Ia
menelepon Carla dan berbohong akan menemui
seorang klien pukul satu, jadi lupakan saja makan
siang. Ia akan mengurus kebun nanti. Pukul satu.
Ia menemukan sebuah kasus lama dari Wyoming,
di mana seorang suami dinyatakan tak bersalah
setelah membunuh laki Iaki yang pernah memperkosa istrinya. Tahun 1983. Ia meng-capy kasus
tersebut, kemudian melemparkannya ke tempat
381 sampah. Pukul dua. Apakah Lester ada di kota
ini Ia bisa pergi mengunjungi Leroy dan memeriksa penjara. Tidak, itu rasanya tidak tepat. Ia
tidur di sofa dalam kantor besar.
Pukul dua lewat lima belas menit, telepon berdering. Jake melonjak tegak dan merangkak berdiri
dari sofa. Jantungnya berdebar keras ketika ia meraih telepon. "Halo!"
"Jake, ini Ozzie."
"Yeah, Ozzie, ada apa "
"Kehadiranmu ditunggu di sini, di penjara."
Saat Untuk Membunuh A Time To Kill Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Apa " tanya Jake, berlagak tak tahu apa apa.
"Kau diperlukan di sini."
"Oleh siapa "
"Carl Lee ingin bicara denganmu."
"Apa Lester ada di sana "
".Yeah. Dia pun menginginkanmu."
"Aku ke sana sebentar lagi."
"Mereka sudah empat jam lebih di dalam sana,"
kata Ozzie, menuding ke pintu kantor.
"Apa yang mereka kerjakan " tanya Jake.
"Bicara, mengumpat, berteriak. Segalanya jadi
tenang kira kira tiga puluh menit yang lalu. Carl
Lee keluar dan memintaku untuk meneleponmu."
"Terima kasih. Mari kita masuk."
"Tidak, Bung. Aku takkan masuk ke sana. Mereka tidak memintaku. Kau sendirian."
Jake mengetuk pintu.
"Masuk!"
Ia membukanya perlahan-lahan, melangkah ke
382 dalam, dan menutupnya. Carl Lee duduk di belakang meja. Lester sedang berbaring di kursi panjang. Ia berdiri dan menjabat tangan Jake. "Senang
bertemu denganmu, Jake."
"Senang bertemu denganmu, Lester. Apa yang
membawamu pulang ke rumah "
"Urusan keluarga."
Jake memandang Carl Lee, kemudian berjalan
ke meja dan menjabat tangannya. Sang Terdakwa
jelas merasa kesal.
"Kalian berdua memanggilku "
"Yeah, Jake, duduklah. Kita perlu bicara," kata
Lester. "Carl Lee punya sesuatu yang hendak dikatakannya padamu."
"Kaukatakanlah padanya."
Lester mendengus dan menggosok mata. Ia letih
dan jengkel. "Aku takkan mengucapkan satu kata
lagi. lni antara kau dan Jake." Lester memejamkan
mata dan bersantai di sofa. Jake duduk di kursi
lipat berjok yang ia sandarkan ke dinding di seberang kursi panjang. Ia mengawasi Lester dengan'
cermat, namun tidak memandang Carl Lee yang
bergoyang goyang pelan di kursi putar Ozzie. Carl
Lee tidak mengucapkan apa apa. Lester tidak
mengucapkan apa apa. Sesudah tiga menit dalam
keheningan, Jake merasa kesal.
"Siapa yang memintaku datang " ia mendesak.
"Aku," jawab Carl Lee.
"Nah, apa yang kauinginkan "
"Aku ingin memberikan kembali kasusku kepadamu."
383 "Kau menganggap aku menginginkannya kembali "
"Apa!" Lester duduk dan memandang Jake.
"Itu bukan hadiah yang kauberikan atau kauambil kembali. Itu adalah suatu perjanjian antara kau
dan pengacaramu. Jangan bertindak seolah olah
kau memberikan jasa besar kepadaku." Suara Jake
meninggi, kemarahannya tampak jelas.
"Apakah kau mau kasus ini " tanya Carl Lee.
"Apakah kau mencoba menyewaku kembali,
Carl Lee "
"Benar."
"Mengapa kau ingin menyewaku kembali "
"Sebab Lester ingin aku melakukannya."
"Baiklah, kalau begitu aku tidak ingin kasusmu," Jake berdiri dan menghampiri pintu. "Kalau
Lester menginginkanku dan kau menginginkan
Marsharfsky, tetaplah denga'ir Marsharfsky. Kalau
kau tak bisa berpikir sendiri, kau butuh Marsharfsky."
"Tunggu, Jake, tenang, Man," kata Lester sambil menghadang Jake di pintu. "Duduklah, duduklah. Jangan menyalahkanku marah pada Carl Lee
karena dia sudah memecatmu. Dia keliru. Benar,
Carl Lee "
Carl Lee mengorek ngorek kuku jarinya.
"Duduklah, Jake, duduklah dan mari kita bicara," Lester memohon sambil membimbingnya
kembali ke kursi lipat. "Bagus. Mari kita bahas
situasi ini. Carl Lee, apa kau ingin Jake jadi
pengacaramu " . .
384 Carl Lee mengangguk. "Yeah."
"Bagus. Sekarang, Jake"
"Jelaskan kenapa," kata Jake pada Carl Lee.
"Apa "
"Jelaskan mengapa kau ingin aku menangani
kembali kasusmu. Jelaskan mengapa kau memecat
Marsharfsky."
"Aku tak perlu menjelaskan."
"Ya! Kau harus menjelaskannya. Sedikitnya kau
berutang satu penjelasan kepadaku. Seminggu yang
lalu kau memecatku dan tak punya nyali untuk
meneleponku. Aku membacanya di surat kabar.
Kemudian aku membaca tentang pengacaramu
yang berbayaran besar dan jelas tidak bisa menemukan jalan ke Clanton. Sekarang kau memanggilku dan mengharapkan aku membatalkan segalanya, karena kau hendak ganti pikiran lagi. Jelaskanlah, kumohon."
"Jelaskan, Carl Lee. Bicaralah pada Jake," kata
Lester.
Carl Lee membungkukkan tubuh ke depan dan
meletakkan siku pada meja. Ia membenamkan wajah dalam tangannya dan berbicara di antara telapak tangan. "Aku bingung. Tempat ini membuatku
gila. Sarafku hancur. Aku khawatir dengan gadis
kecilku. Aku khawatir dengan keluargaku. Aku
khawatir dengan diriku sendiri. Setiap orang mengatakan padaku untuk melakukan sesuatu yang
berbeda. Aku belum pernah berada dalam situasi
seperti ini, dan aku tak tahu apa yang harus kulakukan. Yang bisa kulakukan hanyalah percaya
385 pada orang. Aku percaya pada Lester, dan aku
percaya padamu, Jake. Itu saja yang bisa kulakukan."
"Kau percaya nasihatku " tanya Jake.
"Aku selalu percaya."
"Dan kau mempercayaiku untuk menangani kasusmu "
"Yeah, Jake. Aku ingin kau menanganinya."
"Cukup bagus."
Jake mengendur, dan Lester kembali ke sofa.
"Kau harus memberitahu Marsharfsky. Sebelum
kau melakukannya, aku tak bisa menangani kasusmu."
"Kami akan melakukannya sore ini," kata Lester.
"Bagus. Sesudah kau bicara dengannya, teleponlah aku. Ada banyak yang harus dikerjakan, dan
waktu akan segera menghilang."
"Bagaimana dengan tiangnya " tanya Lester.
"Sama. Persyaratan yang sama. Apakah itu memuaskan "
"Oke denganku," jawab Carl Lee. "Aku akan
membayarmu sebisaku."
"Kita akan bicarakan hal itu nanti."
"Bagaimana dengan dokternya " tanya Carl Lee.
"Kita akan mengaturnya. Entahlah. Itu akan berhasil."
Si Terdakwa tersenyum. Lester mendengkur keras dan Carl Lee tertawa melihat adiknya. "Tadinya kukira kau meneleponnya, tapi dia bersumpah kau tidak melakukannya."
386 Jake tersenyum canggung, tapi tidak mengatakan apa apa. Lester adalah pembohong yang licin, suatu bakat yang terbukti sangat menguntungkan dalam sidang pembunuhannya.
"Maaf, Jake. Aku salah."
"Tak usah minta maaf. Terlalu banyak pekerjaan
yang harus diurus daripada menghamburkan waktu
untuk minta maaf."
Di samping halaman parkir di luar penjara, seorang wartawan berdiri di bawah naungan pohon,
menunggu sesuatu terjadi.
"Permisi, Sir, bukankah Anda Mr. Brigance "
"Siapa yang ingin tahu "
"Saya Richard Flay, dari The Jackson Daily.
Anda Jake Brigance "
"Ya."
"Mantan pengacara Mr. Hailey "
"Bukan. Pengacara Mr. Hailey."
"Saya kira dia sudah menyewa Bo Marsharfsky.
Sebenarnya, itulah alasan saya ada di sini. Saya
mendengar desas desus bahwa Marsharfsky akan
ke sini siang ini."
"Kalau Anda berjumpa dengannya, katakan bahwa dia terlambat."
Lester tertidur nyenyak di sofa di'kantor Ozzie.
Operator membangunkannya pukul 04.00 Minggu
dini hari, dan sesudah mengisi cangkir styrofoam
yang tinggi dengan kopi hitam, ia berangkat ke
387 Chicago. Sabtu larut malam ia dan Carl Lee menelepon Cat di kantornya di atas night club dan
mengabarkan perubahan keputusan Carl Lee. Cat
tak acuh dan sibuk. Ia mengatakan akan menelepon Marsharfsky. Tidak disebut sebut tentang masalah uang.
388 20 TAK lama sesudah Lester berangkat, Jake berjalan
sempoyongan di halaman rumah, dalam mantel
mandi, untuk mengambil koran Minggu. Clanton
terletak satu jam di sebelah tenggara Memphis,
dan tiga jam sebelah utara Jackson, dan empat
puluh menit dari Tupelo. Tiga kota itu semua
punya surat kabar dengan edisi Minggu yang gemuk tersedia di Clanton. Sudah lama Jake berlangganan tiga tiganya, dan sekarang ia senang
telah melakukan hal itu, sehingga Carla akan punya banyak bahan untuk buku klipingnya. Ia
menggelar koran-koran itu dan mulai mengaduk
bahan cetakan setebal dua puluh lima senti tersebut.
Tak ada apa-apa di koran Jackson. Ia berharap
Richard Flay sudah melaporkan sesuatu. Ia seharusnya menghabiskan lebih banyak waktu dengannya di luar penjara. Tak ada apa apa dari Memphis. Tak ada apa apa dari Tupelo. Jake tidak
terkejut, cuma berharap entah dengan cara bagaimana cerita itu sudah diketahui. Namun peristiwa
389 "itu terjadi terlalu sore kemarin. Mungkin hari Senin. Ia sudah lelah bersembunyi; lelah merasa
malu. Sampai berita itu dimuat di koran dan dibaca oleh orang-orang di Coffee Shop, dan oleh
orang orang di gereja, dan oleh pengacara pengacara lain, termasuk Buckley, Sullivan, dan Lotterhouse, sampai setiap orang tahu bahwa kasus itu
kembali jadi miliknya, ia akan tetap diam dan
tidak menampakkan diri. Bagaimanakah ia harus
memberitahukannya kepada Sullivan Carl Lee
akan menelepon Marsharfsky, atau si Germo.
Mungkin si Germo yang kemudian menelepon
Marsharfsky untuk menceritakan berita tersebut.
Siaran pers macam apakah yang akan Marsharfsky
tulis untuk itu Kemudian sang Pengacara Besar
akan menelepon Walter Sullivan dengan berita
yang mengagumkan tersebut. Itu akan terjadi Senin pagi, kalau tidak lebih cepat. Kabar akan
tersebar cepat dalam biro hukum Sullivan, dan
para partner senior, partner junior, dan associate
kecil akan berkumpul dalam ruang rapat panjang
yang dihiasi panel kayu mahoni sambil mengutuki
Brigance serta etika dan taktiknya yang rendah.
Para associate akan berusaha mengesankan bos
mereka dengan menyodorkan peraturan dan kode
etik yang mungkin telah dilanggar oleh Brigance.
Jake benci mereka, setiap orang dari mereka. Ia
akan mengirim surat pendek dan ringkas kepada
Sullivan, dengan satu copy untuk Lotterhouse.
Ia tak akan menelepon atau menulisi Buckley.
Ia akan terperanjat begitu melihat surat kabar.
390 Sepucuk surat untuk Hakim Noose dan satu copy
untuk Buckley cukup memadai. Ia takkan memberi
kehormatan besar kepadanya dengan mengirimkan
surat pribadi.
Jake mendapat satu pemikiran, kemudian raguragu, dan memutar nomor Lucien. Waktu itu beberapa menit lewat pukul tujuh. Sang perawat merangkap pembantu dan bartender menjawab telepon.
"Sallie "
"Ya."
"Ini Jake. Apa Lucien masih bangun "
"Tunggu sebentar." Ia berguling dan mengangsurkan telepon pada Lucien.
"Halo."
"Lucien, ini Jake."
"Yeah, mau apa kau "
"Kabar baik. Carl Lee Hailey menyewaku kembali kemarin. Kasus itu jadi milikku lagi."
"Kasus mana "
"Kasus Hailey!"
"Oh, si pembunuh jagoan.-Dia_klienmu "
"Mulai kemarin, Kita ada pekerjaan yang harus
digarap."
"Kapan sidangnya Juli tanggal berapa "
"Dua puluh dua."
"Cukup dekat. Apa prioritasnya "
"Seorang psikiater. Yang murah dan mau mengatakan apa saja."
"Aku kenal orang yang tepat," kata Lucien.
39l "Bagus. Kerjakanlah. Aku akan menelepon dalam beberapa hari."
Carla terbangun pada jam yang lazim dan menemukan suaminya di dapur, dengan surat kabar
bertebaran di atas dan di bawah meja makan. Ia
membuat kopi segar, tanpa mengucapkan sepatah
kata, dan duduk di seberang meja. Jake tersenyum
padanya dan terus membaca.
"Jam berapa kau bangun " tanya Carla.
"Setengah enam."
"Mengapa begitu pagi Ini hari Minggi."
"Aku tak bisa tidur."
"Terlalu gembira "
Jake menurunkan surat kabar. "Sesungguhnya,
aku gembira. Sangat gembira. Sayang kegembiraan
ini tidak kita nikmati bersama."
"Maaf atas kejadian semalam."
"Kau tak perlu minta maaf. Aku tahu bagaimana perasaanmu. Masalahmu adalah kau cuma
melihat sisi negatifnya, tak pernah sisi positifnya.
Kau tak tahu bagaimana pengaruh kasus ini pada
kita."
"Jake, kasus ini membuatku takut. Telepon gelap, ancaman, pembakaran salib. Seandainya kasus
ini berarti sejuta dolar, apakah ada artinya kalau
sampai terjadi sesuatu "
"Tak ada apa pun yang bakal terjadi. Kita akan
menerima beberapa ancaman lagi, dan mereka
akan menatap kita di gereja dan di seluruh penjuru
kota, tapi tak ada apa pun yang serius."
."Tapi kau tidak pasti."
392 "Kita sudah membicarakan hal ini tadi malam,
dan aku tak mau mengulanginya pagi ini. Tapi aku
ada gagasan."
"Aku tak sabar mendengarnya."
"Kau dan Hanna terbang ke North Carolina dan
tinggal bersama orangtuamu sampai selesai sidang.
Mereka akan suka menerimamu dan kita tak perlu
khawatir dengan Klan atau siapa pun yang suka
membakar salib."
"Tapi sidangnya masih enam minggu lagi! Kau
ingin kami tinggal di Wilmington selama enam
Saat Untuk Membunuh A Time To Kill Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
minggu "
"Ya."
"Aku mencintai orangtuaku, tapi ini lucu."
"Kau tidak cukup banyak bertemu dengan mereka, dan mereka tidak cukup banyak bertemu
dengan Hanna."
"Dan kami tidak cukup banyak bertemu denganmu. Aku takkan pergi selama enam minggu."
"Akan ada satu ton persiapan. Aku akan makan
dan tidur bersama kasus ini sampai sidang selesai.
Aku akan bekerja malam hari, akhir pekan..."
"Apa lagi yang baru "
"Aku akan mengabaikan kalian dan takkan memikirkan hal lain di luar kasus ini."
"Kami sudah terbiasa dengan itu."
Jake tersenyum padanya. "Kau mengatakan bahwa kau bisa mengatasinya "
"Aku bisa mengatasimu. Orang orang gila di
luar sana itulah yang membuatku takut."
"Bila orang orang gila itu jadi serius, aku akan
393 mundur. Aku akan lari dari kasus ini kalau kita
dalam bahaya."
"Kau janji "
"Tentu aku janji. Mari kita kirim Hanna ke
sana."
"Kalau kita tidak dalam bahaya, mengapa kau
ingin mengirim orang pergi "
"Hanya untuk berjaga jaga. Dia akan senang
melewatkan musim panas bersama kakek dan neneknya. Mereka akan suka. "
"Dia takkan tahan sampai seminggu tanpa aku."
"Dan kau takkan tahan sampai seminggu tanpa
dia."
"Benar. Ini tidak mungkin. Aku tidak mengkhawatirkannya selama aku bisa menggendong dan
memeluknya."
Kopi sudah siap dan Carla mengisi cangkir mereka. "Ada berita di koran "
"Tidak. Kupikir koran Jackson mungkin memuat
sesuatu, tapi itu terjadi terlalu sore, kurasa."
"Kurasa pengaturan waktumu agak jelek sesudah seminggu dipecat."
"Tunggu saja sampai pagi."
"Bagaimana kau tahu "
"Aku janji."
Carla menggelengkan kepala dan mencari bagian mode dan makanan. "Apakah kau akan ke
gereja "
"Kenapa tidak Aku sudah mendapatkan kasus
ini. Aku sudah jadi bintang lagi."
"Yeah, tapi belum seorang pun tahu."
394 "Begitu Minggu depan."
"Tentu."
Di Mount Hebron, Mount Zion, Mount Pleasant,
dan di Brown's Chapel, Green's Chapel, dan Noris Road, Section Line Road, Bethel Road, dan di
God"s Temple, Christ's Temple, dan Saint's Temple, ember, keranjang, dan piring diedarkan dan
diedarkan kembali dan ditinggalkan di altar serta
pintu depan rumah-rumah untuk mengumpulkan
uang bagi Carl Lee Hailey dan keluarganya. Ember Kentucky Fried Chicken family size yang besar
dipakai di banyak gereja itu. Makin besar embernya, atau keranjangnya, sumbangan masing masing
akan tampak makin kecil ketika uang itu terjatuh
ke dasarnya, sehingga sang pendeta bisa memerintahkan pengedaran ulang di antara jemaat. Ini adalah sumbangan khusus, terpisah dari persembahan
biasa, dan di tiap gereja selalu didahului khotbah
yang meremukkan hati tentang apa yang terjadi
pada gadis kecil Hailey, dan apa yang bakal terjadi pada ayah dan keluarganya kalau ember itu
tidak terisi. Dalam berbagai kesempatan, nama
suci NAACP diajukan dan pengaruhnya adalah
mengendurnya dompet orang orang tersebut.
Cara itu berhasil. Ember ember dikosongkan,
uang dihitung, dan ritual tersebut diulangi pada
kebaktian sore. Minggu malam, persembahan pagi
dan persembahan sore disatukan dan dihitung oleh
masing masing pendeta, dan sebagian besar dari
jumlah keseluruhan dikirimkan kepada Pendeta
395 Agee pada hari Senin. Ia akan menyimpan uang
tersebut di gerejanya, dan sebagian besar darinya
akan dicurahkan untuk kesejahteraan keluarga
Hailey.
Setiap Minggu sore, dari pukul dua sampai lima,
para tahanan di penjara Ford County dilepaskan di
halaman luas berpagar yang terletak di tepi jalan
kecil di belakang penjara. Teman dan atau sanak
saudara sebatas tiga orang diperkenankan masuk
ke dalamnya, tak lebih dari satu jam. Ada beberapa batang pohon besar untuk naungan, beberapa
meja piknik yang sudah rusak, dan ring basket
yang terawat baik. Beberapa deputjy dan anjingnya
mengawasi ketat dari balik pagar.
Kegiatan rutin dilaksanakan. Gwen dan anak
anaknya akan meninggalkan gereja seusai doa syukur sekitar pukul tiga, dan pergi ke penjara. Ozzie
membiarkan Carl Lee masuk ke tempat rekreasi
itu lebih awal, sehingga ia bisa memilih meja
piknik terbaik yang berkaki empat dan terletak di
bawah naungan pohon. Ia akan duduk seorang diri
di sana, tanpa bicara pada siapa pun, dan menyaksikan sirkus basket sampai keluarganya tiba. Permainan itu bukan basket, melainkan campuran antara rugbi, gulat, yudo, dan bola basket. Tak seorang pun berani mengaturnya. Tak ada darah, tak
ada pelanggaran. Dan, yang mengejutkan, tak ada
perkelahian. Perkelahian berarti tinggal dalam kurungan seorang diri dan tak ada rekreasi selama
sebulan.
396 Ada beberapa pengunjung, beberapa pacar dan
istri, dan mereka duduk di rumput di pinggir pagar
bersama laki laki mereka, dan dengan tenang menyaksikan pergulatan di bawah ring basket. Satu
pasangan bertanya pada Carl Lee apakah mereka
bisa memakai mejanya untuk makan siang. Ia
menggelengkan kepala, dan mereka pun makan di
rumput.
Gwen dan anak anak tiba sebelum pukul tiga.
Deputy Hastings, sepupu Gwen, membuka kunci
gerbang dan anak anak itu berlari menjumpai ayah
mereka. Gwen menghidangkan makanan. Carl Lee
sadar akan tatapan dari orang orang yang kurang
beruntung, dan ia menikmati kecemburuan itu. Andaikan ia kulit putih, atau lebih kecil dan lebih
lemah, atau mungkin dijatuhi tuduhan melakukan
kejahatan yang lebih ringan, ia tentu akan diminta
membagikan makanannya. Namun ia adalah Carl
Lee Hailey, dan tak seorang pun menatap terlalu
lama. Permainan kembali pada keberingasan dan
kekerasannya, dan keluarga itu makan dengan tenang. Tonya selalu duduk di samping ayahnya.
"Mereka mulai mengumpulkan persembahan untuk kita pagi ini," kata Gwen sesudah makan
siang.
"Siapa "
"Gereja. Pendeta Agee mengatakan bahwa semua gereja hitam di county ini akan mengumpulkan uang tiap Minggu untuk kita dan untuk biaya
pengacara."
"Berapa "
397 "Entahlah. Katanya mereka akan mengedarkan
ember tiap Minggu, sampai sidang nanti. "
"Itu sangat baik hati. Apa yang dia katakan
tentang diriku "
"Cuma bicara tentang kasusmu. Mengatakan betapa mahal biayanya nanti, dan bagaimana kita
butuh bantuan dari gereja-gereja. Bicara tentang
pemberian Kristiani dan lain lain. Katanya kau benar benar pahlawan bagi masyarakatmu."
Sungguh kejutan yang menyenangkan, pikir Carl
Lee. "Anak anak, bawalah adik perempuan kalian
dan pergilah bermain di tepi pagar sana. Aku dan
Ibu perlu bicara. Hati-hatilah."
Carl Lee, Jr., dan Robert menggandeng tangan
adik perempuan mereka dan melakukan apa yang
diperintahkan.
"Apa kata Dokter " tanya Carl Lee sambil
mengawasi anak anak berjalan pergi.
"Baik. Rahangnya membaik. Dokter akan rnelepas kawat -kawatnya sebulan lagi. Dia belum bisa
berlari, melompat-lompat, dan bermain, tapi itu
takkan lama. Masih ada rasa sakit."
"Bagaimana dengan, uh, bagian yang lain' "
Gwen menggelengkan kepala dan menutupi mata. Ia mulai menangis dan menyeka mata. Ia bicara dan suaranya tak terkendali. "Dia takkan pernah punya anak. Kata Dokter..." Ia berhenti, menyeka wajah, dan berusaha meneruskan. Ia mulai
tersedu-sedu keras dan membenamkan wajah dalam tisu.
Carl Lee merasa mual. Ia meletakkan dahi pada
398 telapak tangan. Ia mengenakkan gigi sementara
matanya basah berkaca kaca. "Apa katanya "
Gwen mengangkat kepala dan bicara terbatabata, menahan air mata. "Hari Selasa dia mengatakan bahwa kerusakannya terlalu hebat..." Disekanya wajahnya yang basah dengan jari. "Tapi dia
hendak mengirimnya kepada seorang spesialis di
Memphis."
"Dia tidak pasti "
Gwen menggelengkan kepala. "Sembilan puluh
persen pasti. Tapi dia pikir Tonya harus diperiksa
oleh dokter lain di Memphis. Kita diharapkan
membawanya ke sana dalam satu bulan."
Gwen merobek selembar tisu lagi dan menyeka
muka. Ia mengangsurkan satu lembar kepada suaminya, yang cepat-cepat mengeringkan mata.
Di samping pagar, Tonya duduk mendengarkan
kakak-kakaknya berdebat siapa yang akan jadi deputy dan siapa yang akan jadi tahanan. Ia mengamati orangtuanya berbicara, menggelengkan kepala, dan menangis. Ia tahu ada yang tidak beres
pada dirinya. Ia menggosok mata dan mulai menangis pula.
"Mimpi buruknya makin hebat," kata Gwen.
menyela keheningan. "Aku harus tidur bersamanya
tiap malam. Dia mimpi ada orang datang untuk
menculiknya, bersembunyi di lemari, mengejarngejamya di hutan. Dia bangun sambil berteriakteriak dan berkeringat. Dokter mengatakan dia perlu menemui seorang psikiater. Katanya masalah ini
akan makin hebat sebelum mulai membaik."
399 - "Berapa biayanya "
"Entahlah. Aku belum lagi menelepon."
"Sebaiknya teleponlah. Di mana psikiaternya "
"Memphis."
"Benar."
"Bagaimana perlakuan kakak kakaknya "
"Mereka sangat baik. Mereka memperlakukannya dengan istimewa. Namun mimpi buruk itu
membuat mereka ketakutan. Ketika dia terbangun
sambil menjerit, dia membangunkan semua orang.
Kakak kakaknya berlari ke ranjangnya dan berusaha membantu, tapi mereka ketakutan. Tadi malam dia tak mau tidur lagi, kecuali kakak kakaknya tidur di lantai di sampingnya. Kami semua
berbaring di sana, terjaga penuh dengan lampu
menyala."
"Mereka akan baik baik saja."
"Mereka merindukan ayah mereka."
Carl Lee melontarkan senyum dipaksakan. "Itu
takkan lama lagi."
"Kaupikir begitu "
"Aku tak tahu apa yang harus dipikirkan lagi.
Tapi aku tidak punya rencana untuk menghabiskan
sisa hidupku dalam penjara. Aku menyewa Jake
kembali."
"Kapan "
"Kemarin, Pengacara Memphis itu tak pernah
muncul, bahkan menelepon pun tak pernah. Aku
memecatnya dan menyewa Jake lagi."
"Tapi katamu Jake terlalu muda."
400 "Aku keliru. Dia muda, tapi dia bagus. Tanya
Lester."
"Ini pengadilanmu."
Carl Lee berjalan perlahan-lahan di sekeliling
halaman, tak pernah meninggalkan pagar. Ia memikirkan dua laki laki itu, di luar sana entah di
mana, daging mereka sudah mulai membusuk sekarang, jiwa mereka terbakar di neraka. Sebelum
mereka mati, mereka bertemu dengan gadis kecilnya, cuma sebentar, dan dalam dua jam menghancurkan tubuhnya yang kecil dan membuat jiwanya
berantakan. Begitu biadab serangan mereka, sehingga gadisnya takkan pernah punya anak; begitu
keji perlakuan mereka, sehingga ia sekarang melihat mereka bersembunyi mencarinya, menunggu di
dalam lemari. Dapatkah ia melupakannya, memendamnya, menghapusnya dari pikiran sehingga normal hidupnya Mungkin seorang psikiater bisa melakukannya. Apakah anak anak lain akan membiarkannya normal _
Barangkali mereka berpikir bahwa ia cuma seorang negro kecil. Bocah kecil anak seorang negro. Tidak sah, tentu, seperti mereka semua. Pemerkosaan bukan sesuatu yang baru.
Ia mengingat mereka di gedung pengadilan.
Yang satu congkak, yang lain takut. la ingat mereka menuruni tangga, sementara ia menunggu pelaksanaan eksekusi. Kemudian tatapan ngeri ketika
ia melangkah ke depan dengan M-16 itu. Bunyi
tembakan, jeritan minta tolong, pekik ketika mereka bersama sama jatuh ke belakang, saling tin
401 dih, terborgol, menjerit jerit dan meronta ronta, tak
bisa ke mana-mana. Ia ingat dirinya tersenyum,
bahkan tertawa, ketika menyaksikan mereka bergulat dengan kepala separo porak poranda. Dan
ketika tubuh mereka terdiam, ia lari.
Ia tersenyum lagi. Ia bangga pada dirinya sendiri. Musuh pertama yang ia bunuh di Vietnam
lebih meresahkan hatinya.
Surat untuk Walter Sullivan itu langsung ke intinya:
.I. Walter yang terhormat,
Sekarang rasanya aman untuk menganggap
bahwa Mr. Marsharfsky sudah memberitahu
Anda bahwa penugasannya sebagai pengacara
Carl Lee Hailey sudah dihentikan. Jasa Anda
sebagai pengacara lokal, dengan demikian,
tidak lagi diperlukan. Selamat siang.
Hormat saya,
Jake.
Satu copy dikirimkan kepada L. Winston Lotterhouse. Surat kepada Noose pun sama pendeknya.
Hakim Noose yang terhormat,
Harap diketahui bahwa saya sudah dipekerjakan oleh Carl Lee Hailey. Kami bersiap untuk
sidang pada tanggal 22 Juli. Harap dicatat
bahwa saya akan bertindak sebagai pembela.
Hormat saya,
Jake.
402 Sebuah copy dikirimkan kepada Buckley.
Marsharfsky menelepon pukul setengah sepuluh
hari Senin. Jake mengawasi tombol telepon berkedip kedip selama dua menit, sebelum ia
mengangkat gagangnya. "Halo."
"Bagaimana kau melakukannya "
"Siapa ini "
"Sekretarismu tidak memberitahu Ini Bo Marsharfsky, dan aku ingin tahu bagaimana kau melakukannya."
"Melakukan apa "
"Menyerobot kasusku."
Tetap tenang, pikir Jake. Ia seorang agitator.
"Seingatku kasus itu diserobot dariku," balas Jake.
"Aku tak pernah berjumpa dengannya sebelum
dia menyewaku." _
"Kau tak perlu benemu dengannya. Kau mengirim germomu, ingat "
"Apa kau menuduhku menyerobot kasus "
"Ya."
Marsharfsky diam dan Jake berjaga jaga menghadapi kata-kata kasar.
"Kau tahu, Mr. Brigance, kau benar. Aku memburu kasus setiap hari. Aku seorang profesional
dalam menyerobot kasus. Itulah caraku mendapatkan uang begitu banyak. Bila ada kasus kriminal
yang besar, aku ingin mendapatkannya. Dan aku
Saat Untuk Membunuh A Time To Kill Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
akan memakai segala cara yang kuanggap perlu."
"Lucu, itu tidak disebut dalam surat kabar."
"Dan kalau aku menginginkan kaSUs Hailey, aku
akan mendapatkannya."
403 "Lakukanlah," Jake memutuskan sambungan dan
tertawa selama sepuluh menit. Ia menyalakan sebatang cerutu murahan, dan mulai menggarap permohonan resmi mengusulkan agar tempat sidang
dipindahkan.
Dua hari kemudian Lucien menelepon dan memerintahkan Ethel memberitahu Jake agar datang menemuinya. Penting. Ia ada tamu yang harus ditemui Jake.
Tamu itu adalah Dr. W.T. Bass, pensiunan psikiater dari Jackson. Sudah bertahun tahun ia kenal
Lucien, dan sepanjang persahabatan tersebut mereka pernah bekerja sama menangani sepasang
penjahat yang tidak waras. Dua penjahat itu masih
ada di Parchman. Pensiunnya terjadi setahun sebelum Lucien dicopot izin prakteknya, dan pengunduran diri itu diakibatkan oleh satu hal serupa
yang memberikan sumbangan besar atas pencopotan Lucien, yaitu kegemarannya yang luar biasa
akan Jack Daniel's. Sekali sekali ia mengunjungi
Lucien di Clanton, dan Lucien lebih sering mengunjunginya di Jackson, dan mereka menyukai
kunjungan kunjungan tersebut, sebab mereka suka
mabuk bersama. Mereka duduk di teras yang luas
dan menunggu Jake.
"Katakan saja dia gila," perintah Lucien.
"Apa dia benar gila "
"Itu tidak penting."
"Apa yang penting "
"Yang penting adalah memberikan suatu dalih
404 bagi Juri untuk membebaskan orang itu. Mereka
tidak akan peduli apakah dia benar gila atau tidak.
Tapi mereka butuh alasan untuk membebaskannya."
"Akan menyenangkan untuk memeriksanya."
"Kau bisa melakukannya. Kau bisa bicara dengannya tentang apa saja yang kau mau. Dia ada
di penjara, menunggu seseorang yang bisa diajak
bicara."
"Aku perlu bertemu dengannya beberapa kali."
"Aku tahu."
"Bagaimana kalau menurutku dia tidak gila saat
melakukan penembakan itu "
"Kalau begitu, kau tidak akan memberikan kesaksian dalam pengadilan, dan nama serta fotomu
takkan muncul di koran, dan kau takkan diwawancarai di TV."
Lucien berhenti cukup lama untuk meneguk minuman panjang-panjang. "Lakukan saja seperti
yang kukatakan. Wawancarailah dia, buat catatan
banyak banyak. Ajukan pertanyaan pertanyaan tolol. Kau tahu apa yang harus dilakukan. Lalu
katakan bahwa dia gila."
"Aku tidak yakin dengan cara ini. Dulu hasilnya
tidak terlalu bagus."
"Dengar, kau seorang dokter, bukan Jadi berlagaklah anggun, mantap, angkuh. Bertindaklah seperti layaknya seorang dokter. Berikan pendapatmu
dan tantang semua orang yang mempertanyakannya."
"Entahlah, dulu hasilnya tidak begitu bagus."
405 "Lakukan saja seperti yang kukatakan."
"Aku sudah pernah melakukannya, dan mereka
berdua ada di Parchman."
"Mereka tak punya harapan. Hailey berbeda."
"Apa dia punya peluang "
"Tipis."
' "Tadi kupikir kaubilang dia lain."
"Dia orang baik, dengan alasan bagus untuk
melakukan pembunuhan."
"Kalau begitu, mengapa peluangnya tipis "
"Menurut hukum, alasannya tidak cukup bagus."
"Dari segi hukum memang begitu."
"Ditambah lagi dia hitam, dan ini county putih.
Aku tidak menaruh kepercayaan pada orang orang
fanatik di sini." '
"Dan seandainya dia kulit putih "
"Seandainya dia kulit putih dan dia membunuh
dua orang kulit hitam yang memperkosa anak perempuannya, Juri takkan membawanya ke pengadilan."
Bass menghabiskan satu gelas dan menuang minuman lagi. Botol kelima dan sebuah ember tergeletak di meja anyaman di antara keduanya.
"Bagaimana dengan pengacaranya " ia bertanya.
"Sebentar lagi dia akan ada di sini."
"Dulu dia bekerja untukmu "
"Yeah, tapi kurasa kau tak pernah bertemu dengannya. Dia bekerja di biro hukum dua tahun
sebelum aku mundur. Dia masih muda, awal tiga
puluhan. Bersih, agresif, pekerja keras."
"Dan dia pernah bekerja untukmu "
406 "Itulah yang kukatakan. Untuk pengacara seumumya, dia sudah punya cukup banyak pengalaman sidang. Ini bukan kasus pembunuhan pertamanya, tapi kalau aku tidak salah, ini adalah
kasus kegilaan yang pertama."
"Kedengarannya bagus. Aku tak suka orang
yang banyak mengajukan pertanyaan."
"Aku suka kemantapanmu. Tunggr sampai kau
bertemu dengan jaksanya."
"Aku tidak suka urusan ini. Sudah dua kali kita
mencobanya, dan tidak berhasil."
Lucien menggelengkan kepala dengan heran.
"Kau pasti dokter paling rendah hati yang pernah
kukenal."
"Dan yang paling miskin."
"Seharusnya kau bersikap angkuh dan pongah.
Kau seorang pakar. Berlagaklah seperti seorang
pakar. Siapa yang akan mempertanyakan pendapat
profesionalmu di Clanton, Mississippi "
"Pihak Negara juga punya pakar."
"Mereka akan mengajukan satu psikiater dari
Whitfield. Dia akan memeriksa Terdakwa beberapa jam, dan kemudian berangkat menghadiri sidang dan bersaksi bahwa Terdakwa adalah orang
paling waras yang pernah dia jumpai. Dia tak
pernah berjumpa dengan Terdakwa yang secara
hukum gila. Baginya tak seorang pun gila. Tiap
orang diberkahi dengan kesehatan mental yang
sempurna. Whittield penuh dengan orang orang
waras, kecuali kalau masalahnya menyangkut uang
Pemerintah, maka separo penduduk negara bagian
407 ini adalah gila. Dia akan dipecat bila mengatakan
bahwa para terdakwa secara hukum memang gila.
Jadi, orang seperti itulah yang akan kauhadapi."
"Dan Juri otomatis akan mempercayaiku "
"Berlagaklah seolah olah kau belum pernah
mengalami hal ini."
"Dua kali, ingat. Satu pemerkosa. satu pembunuh. Tak seorang pun gila, tak peduli apa pun
yang kukatakan. Sekarang keduanya dikurung di
tempat yang sepantasnya."
Lucien meneguk minuman panjang panjang dan
mengamati cairan cokelat muda serta potongan es
yang terapung apung. "Kau mengatakan akan
membantuku. Tuhan tahu kau berutang budi padaku. Berapa perceraian yang kutangani untukmu "
"Tiga. Dan tiap kali aku diperas habis."
"Kau patut mendapatkannya. Pilihannya adalah
menyerah atau maju ke sidang, sehingga segala
kebiasaanmu dibahas secara terbuka."
"Aku ingat."
"Berapa banyak klien, atau pasien, yang pernah
kukirimkan kepadamu selama bertahun tahun "
"Tidak cukup untuk membayar tunjangan kepada mantan istriku."
"Ingat kasus malpraktek yang dituduhkan oleh
perempuan yang pengobatannya termasuk acara
mingguan di atas sofamu yang bisa ditarik jadi
ranjang lipat Pengurus kasus malpraktek dalam
ikatan dokter tak mau membelamu, maka kau menelepon sobatmu Lucien yang menyelesaikannya
408 nyaris cuma cuma, dan kasus itu tidak sampai ke
pengadilan."
"Waktu itu tak ada saksi."
"Cuma wanita itu sendiri. Dan berkas pengadilan menunjukkan catatan bahwa istrimu menuntut cerai karena penyelewengan."
"Mereka tak bisa membuktikannya."
"Mereka tak punya kesempatan. Aku tak ingin
mereka mencoba, ingat "
"Baiklah, cukup, cukup. Sudah kubilang aku
akan membantu. Bagaimana dengan surat surat
yang menunjukkan bahwa aku adalah saksi ahli "
"Apa kau menderita perasaan khawatir kambuhan "
"Tidak. Aku cuma cemas bila memikirkan pengadilan."
"Surat suratmu tak ada masalah. Kau sudah pernah disahkan sebagai saksi ahli. Jangan terlalu
banyak khawatir."
"Bagaimana dengan ini " Ia melambaikan minumannya pada Lucien.
"Seharusnya kau tidak boleh minum begitu banyak," kata Lucien dengan lagak alim.
Sang Dokter meletakkan minumannya dan meledak tertawa. Ia berguling dari kursi dan merangkak ke pinggir teras, memegangi perut dan terguncang guncang dalarn gelak tawa.
_ "Kau mabuk," kata Lucien sambil berlalu
mengambil botol lain.
Ketika Jake tiba satu jam kemudian, Lucien se
409 dang bergoyang perlahan lahan di kursi goyang
anyamnya yang besar. Si Dokter tertidur dalarn
ayunan di ujung teras. la bertelanjang kaki, dan
jari kakinya menghilang dalam semak semak yang
memagari teras. Jake menaiki tangga dan mengejutkan Lucien.
"Jake, anakku, apa kabar " gumamnya.
"Baik, Lucien. Kulihat kau pun baik baik saja."
Ia melihat botol kosong dan satu lagi yang hampir
kosong.
"Aku ingin kau menemui orang itu," katanya,
berusaha duduk tegak.
"Siapa dia "
"Dia adalah psikiater kita. Dr. W.T. Bass, dari
Jackson. Sahabat baikku. Dia akan membantu kita
dalam masalah Hailey."
"Apakah dia bagus "
"Yang terbaik. Kami pernah bersama sama menangani beberapa kasus kegilaan."
Jake maju beberapa langkah ke arah ayunan dan
berhenti. Sang Dokter sedang berbaring dengan
kemeja tak terkancing dan mulut temganga lebar.
Ia mendengkur keras, suara mengorek yang hebat
luar biasa dari pangkal leher. Seekor lalat kuda
seukuran burung gereja kecil mendengung di seputar hidungnya dan mundur ke ujung ayunan
bersama tiap embusan yang menggelegar. Uap kecut tengik memancar bersama dengkuran itu, bergantung di ujung teras, bagaikan kabut yang tak
kasat mata.
410 "Dia ini dokter " tanya Jake sambil duduk di
samping'Lucien.
"Bidang psikiatri," kata Lucien bangga. "Apakah
dia membantumu dengan itu " Jake mengangguk
ke arah botol botol tersebut.
"Aku yang membantunya. Dia minum seperti
ikan, tapi selalu sadar dalam sidang."
"Itu melegakan."
"Kau akan menyukainya. Dia murah. Pernah
berutang budi padaku. Satu sen pun tak perlu
bayar."
"Aku sudah menyukainya."
Wajah Lucien semerah matanya. "Mau minum "
"Tidak. Sekarang baru setengah empat sore."
"Benarkah! Hari apa sekarang "
"Rabu, I2 Juni. Sudah berapa lama kalian minum "
"Sekitar tiga puluh tahun." Lucien tertawa dan
membunyikan es batunya.
"Maksudku hari ini."
"Kami minum saja sebagai makan pagi. Apa
bedanya "
"Apakah dia bekerja "
"Tidak, dia sudah pensiun."
"Apakah dia pensiun secara sukarela "
"Maksudmu, apakah izin prakteknya dicabut,
begitu " '
"Betul, begitulah."
"Tidak. Dia masih punya izin, dan surat suratnya tanpa cela."
"Dia tampak tanpa cela."
411 "Alkohol membuatnya jatuh beberapa tahun
yang lalu. Mabuk dan kewajiban membayar tunjangan kepada mantan istri. Aku menangani tiga
perceraiannya. Dia sampai ke titik di mana seluruh
pendapatannya dipakai untuk membayar tunjangan
istri dan anak, jadi dia berhenti bekerja."
"Bagaimana dia bisa hidup "
"Kami, uh, maksudku, dia menyembunyikan sebagian nangnya. Disembunyikan dari para istri dan
pengacara mereka yang kelaparan. Dia hidup cukup layak."
"Dia tampak layak."
"Di samping itu, dia menjajakan sedikit obat
bius, tapi cuma untuk klien yang kaya. Bukan obat
terlarang benar benar, tapi narkotika yang bisa dia
tuliskan resepnya secara legal. Itu bukan tindakan
ilegal; cuma sedikit tidak etis."
"Apa yang dia lakukan di sini "
"Sekali sekali dia berkunjung. Dia tinggal' di
Jackson, tapi benci tempat itu. Aku meneleponnya
hari Minggu, sesudah bicara denganmu. Dia ingin
menemui Hailey secepat mungkin, besok kalau
bisa."
Si Dokter mendengus dan berguling ke sisi,
menyebabkan ayunan itu mendadak bergerak.
Ayunan berayun beberapa kali, dan ia kembali
bergerak, masih mendengkur. Kaki kanannya ia
regangkan, dan ujungnya tersangkut cabang besar
dalam semak-semak. Ayunan terentak dan melemparkan dokter yang baik itu ke lantai teras. Kepalanya menghantam lantai kayu, sedangkan kaki
412 kanannya tetap tersangkut di ujung ayunan. Ia
meringis dan terbatuk batuk, lalu mulai mendengkur lagi. Secara naluriah Jake berjalan menghampiri, tapi berhenti ketika jelas bahwa si Dokter
tidak terluka dan masih tertidur.
"Biarkan saja dia!" perintah Lucien di sela sela
gelaknya.
Lucien menggelincirkan es batu di teras dan
nyaris mengenai kepala sang Dokter, Potongan es
batu kedua mendarat sempurna di ujung hidungnya. "Tembakan yang sempurna!" Lucien meraung. "Bangun, kau pemabuk!"
Jake berjalan menuruni tangga menuju mobilnya, mendengarkan mantan bosnya tertawa dan
mengumpat dan melempar lemparkan es batu pada
Dr. W.T. Bass, psikiater, saksi bagi Pembela.
Deputy DeWayne Looney meninggalkan rumah sakit dengan tongkat ketiak, dan membawa istri dan
tiga anaknya ke penjara, tempat Sheriff, deputydeputy lain, petugas cadangan, dan beberapa sahabat sedang menunggu dengan kue dan hadiahhadiah kecil. Ia akan jadi operator radio sekarang,dan tetap berhak atas lencana, seragam, dan gaji
penuh.
413 21 AULA kebaktian Gereja Springdale sudah dibersihkan dan digosok cermat, meja lipat dan kursi-kursi
Saat Untuk Membunuh A Time To Kill Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
dilap dan diletakkan berjajar rapi di seputar
mangan. Itu adalah gereja kulit hitam terbesar di
county dan terletak di Clanton, maka Pendeta
Agee menganggap perlu untuk mengadakan rapat
di sana. Jumpa pers itu dimaksudkan untuk menunjukkan suara vokal, memperlihatkan dukungan
bagi warga setempat yang telah berbuat baik, dan
mengumumkan terbentuknya Pengumpulan Dana
Pembelaan Carl Lee Hailey. Direktur Nasional
NAACP datang dengan cek sebesar lima ribu dolar dan berjanji akan memberikan bantuan keuangan lebih lanjut nanti. Ketua pengurus cabang
Memphis membawa lima ribu dolar, dan dengan
megah menggelamya di meja. Mereka duduk bersama Agee di belakang dua meja lipat, di bagian
depan mangan, bersama setiap anggota dewan duduk di belakang mereka, dan dua ratus anggota
jemaat gereja kulit hitam berkerumun sebagai pengunjung. Gwen duduk di samping _Agee. Be
414 berapa wartawan dan kamera, jauh lebih sedikit
daripada yang diperkirakan, berkelompok di tengah
mangan dan membuat film.
Agee yang pertama berbicara dan tergugah semangatnya oleh kamera. Ia bicara tentang keluarga
Hailey dan kebaikan mereka, serta bagaimana ia
mempermandikan Tonya ketika bemmur delapan
tahun. Ia bicara tentang keluarga yang dihancurkan
oleh rasisme dan kebencian. Terdengar isakan di
antara pengunjung. Kemudian ia jadi beringas. Ia
mencabik-cabik sistem peradilan dan niatnya untuk
memidana seorang laki laki baik dan tak berdosa
yang tidak melakukan kesalahan; seorang laki laki
yang seandainya berkulit putih takkan pernah diadili, seorang laki laki yang diadili hanya karena
ia orang kulit hitam, dan itulah yang paling keliru
dalam pengadilan dan perlakuan semena mena terhadap Carl Lee Hailey. Ia sampai pada iramanya
dan orang banyak itu bergabung. Jumpa pers tersebut jadi berapi-api, bagaikan suasana dalam tenda kebaktian kebangkitan rohani. Ia berkhotbah
selama empat puluh lima menit.
Agee adalah pembicara yang sulit ditiru. Tapi
itu tidak membuat sang Direktur Nasional bersangsi. Ia melontarkan pidato mengutuk rasisme
selama tiga puluh menit. Ia menangkap kesempatan dan mengemukakan statistik nasional tentang
kejahatan, penahanan, pidana, dan populasi tahanan, lalu menyimpulkan semua itu dengan menyatakan bahwa sistem peradilan kriminal sepenuhnya
dikendalikan oleh orang kulit putih yang semena
415 merta menganiaya orang kulit hitam. Kemudian,
dalam rentetan pemikiran logis yang membingungkan, ia membawa statistik nasional itu ke Ford
County serta menyatakan bahwa sistem itu tidak
cocok untuk menangani Carl Lee Hailey. Lampu
kamera TV menimbulkan keringat di atas alisnya,
dan ia pun menghangat dalam melaksanakan tugasnya. Ia jadi lebih beringas daripada Pendeta
Agee dan memukul mukul podium sampai kumpulan mikrofon bergetar dan berlompatan. Ia mendesak warga kulit hitam Ford County dan Mississippi untuk memberikan sumbangan sampai terasa
pedih. Ia menjanjikan demonstrasi dan pawaipawai. Sidang pengadilan itu akan menjadi pekik
pertempuran bagi kaum kulit hitam dan masyarakat tertindas di mana saja.
Ia menjawab berbagai pertanyaan. Berapa banyak uang yang akan terkumpul Mereka berharap
sedikitnya akan terkumpul lima puluh ribu dolar.
Biaya pembelaan Carl Lee Hailey akan mahal, dan
lima puluh ribu dolar mungkin takkan cukup, namun mereka akan mengumpulkannya,_ apa pun
yang harus dilakukan. Akan tetapi waktunya pendek. Ke manakah uang itu akan disalurkan Biaya
pembelaan dan biaya perkara. Akan diperlukan
satu pasukan pengacara dan dokter. Apakah pengacara pengacara NAACP akan dipakai Tentu. Staf
hukum di Washington sudah bekerja memeriksa
kasus tersebut. Unit pembela kasus pembunuhan
akan menangani segala aspek sidang pengadilan.
Carl Lee Hailey sudah jadi prioritas utama me
416 reka, dan segala sumber daya yang tersedia akan
dicurahkan untuk pembelaannya.
Ketika ia selesai, Pendeta Agee kembali mengambil alih podium dan mengangguk pada pemain
piano di sudut. Musik mulai. Mereka semua berdiri, bergandengan tangan, dan menyanyikan We
Shall Overcame dengan meriah.
Jake membaca berita tentang dana pembelaan tersebut di koran hari Selasa. Ia sudah mendengar
desas desus tentang persembahan khusus yang dikumpulkan oleh dewan tersebut, tapi diberitahu
bahwa uang itu adalah untuk menunjang keluarga
Hailey. Lima puluh ribu dolar untuk biaya hukum!
Ia marah, tapi tertarik. Apakah ia akan dipecat
lagi Misalkan Carl Lee menolak memakai
pengacara pengacara NAACP, apa yang akan terjadi pada uang tersebut Sidang tinggallima
minggu lagi. Cukup banyak waktu bagi regu pembela itu untuk turun ke Clanton. Ia sudah membaca tentang orang-orang ini; satu tim yang terdiri
atas enam spesialis kasus pembunuhan berencana
yang berkeliling di wilayah Selatan untuk membela orang orang kulit hitam yang dituduh melakukan kejahatan keji dan terkenal. The Death
Squad" adalah nama julukan mereka. Mereka adalah pengacara pengaeara yang sangat cemerlang,
sangat pandai, sangat terdidik, serta mengabdikan
diri untuk menolong pembunuh-pembunuh kulit
hitam dari berbagai kamar gas dan kursi listrik di
seluruh wilayah Selatan. Mereka tidak menangani
kasus lain kecuali kasus pembunuhan berencana,
417 dan amat cakap dalam pekerjaan mereka. NAACP
yang mengatur keterlibatan mereka, mengumpulkan uangnya, mengorganisasikan warga kulit hitam
setempat, dan meniupkan publisitas. Rasisme adalah keahlian mereka yang paling hebat, dan kerap
kali merupakan satu satunya dalih pembelaan, dan
kendati pun lebih banyak kalah daripada menang,
rekor mereka tidak jelek. Kasus kasus yang mereka tangani, semuanya, memang tidak diharapkan
untuk dimenangkan. Sasaran mereka adalah menjadikan Terdakwa sebagai seorang martir sebelum
sidang pengadilan mulai, dan mudah mudahan Juri
tidak bisa mencapai kesepakatan bulat.
Sekarang mereka datang ke Clanton.
Satu minggu sebelumnya, Buckley sudah mengajukan permohonan agar Carl Lee diperiksa oleh
dokter dokter Pemerintah. Jake mengajukan permohonan agar para dokter diminta melaksanakan
pemeriksaan di Clanton, lebih disukai di kantor
Jake. Noose menolak dan memerintahkan Sheriff
membawa Carl Lee ke Rumah Sakit Jiwa Negara
Bagian Mississippi di Whittield. Jake minta agar
ia diizinkan menemani kliennya dan hadir dalam
pemeriksaan. Lagi lagi Noose menolak.
Rabu pagi, Jake dan Ozzie menghirup kopi di
kantor sherijf dan menunggu Carl Lee mandi dan
berganti pakaian. Whitfield tiga jam jauhnya dari
sana, dan ia diharapkan masuk pukul sembilan.
Jake punya beberapa instruksi terakhir untuk kliennya.
418 "Berapa lama kalian akan berada di sana " tanya Jake pada Ozzie.
"Kaulah pengacaranya. Berapa lama waktu yang
diperlukan "
"Tiga atau empat hari. Kau sudah pernah ke
sana, bukan "
"Tentu, kami sudah pernah membawa banyak
orang gila ke sana. Tapi tak ada yang seperti ini:
Di mana mereka mengurungnya "
"Mereka punya segala macam sel."
Deputy Hastings memasuki kantor dengan mata
mengantuk, sambil mengunyah donat basi. "Berapa
mobil yang akan kita bawa "
"Dua," jawab Ozzie. "Aku akan mengemudikan
mobilku dan kau mengemudikan punyamu. Aku
akan bawa Pirtle dan Carl Lee, dan kau bawa
Riley serta Nesbit."
"Senjata "
"Tiga senapan dalam masing masing mobil. Bawa peluru banyak banyak. Tiap orang pakai jaket
tahan peluru, termasuk Carl Lee. Siapkan mobilnya. Aku mau berangkat pukul setengah enam."
Hastings menggumamkan sesuatu dan menghilang.
"Apakah kau memperkirakan akan ada masalah " tanya Jake.
"Kami menerima beberapa telepon gelap. Dua
menyebutkan perjalanan ke Whittield. Banyak ja'lan bebas hambatan dari sini ke sana."
"Jalan mana yang akan kautempuh "
"Kebanyakan orang mengambil jalan 22 menuju
419 jalan interstate, bukan begitu menurutmu Mungkin akan lebih aman lewat jalan yang lebih kecil.
Kami mungkin akan lewat jalan 14 ke selatan,
menuju jalan 89."
"Itu pasti tak terduga."
'"Bagus. Aku senang kau setuju."
"Dia klienku, kau tahu."
"Untuk sekarang."
Carl Lee cepat cepat melahap telur dan biskuit,
sementara Jake menerangkan apa yang bakal dihadapi selama tinggal di Whitfield.
"Aku tahu, Jake. Kau ingin aku bertingkah gila,
benar " kata Carl Lee sambil tertawa. Ozzie pun
merasa itu lucu.
"Ini serius, Carl Lee. Dengarkan aku."
"Kenapa Kau sendiri yang mengatakan apa pun
yang kukatakan atau kulakukan di sana takkan ada
pengaruhnya. Mereka takkan mengatakan bahwa
aku gila ketika menembak mereka. Dokter dokter
itu bekerja untuk Negara, bukan Negara yang
menjatuhkan dakwaan kepadaku; benar Apakah
ada perbedaan bagaimana yang kukatakan atau kulakukan Mereka sudah mengambil keputusan. Bukankah benar begitu, Ozzie "
"Aku tak mau terlibat. Aku bekerja untuk Negara."
"Kau bekerja untuk county," kata Jake.
"Nama, pangkat, dan nomor urut. Itu saja yang
akan mereka dapatkan dariku," kata Carl Lee sambil mengosongkan sebuah kantong kertas kecil.
. "Lucu sekali," kata Jake.
420 "Dia mulai gila, Jake," kata Ozzie.
Carl Lee memasukkan dua batang sedotan ke
hidung dan mulai berjingkat mengelilingi kantor,
menatap ke langit-langit, dan kemudian menangkap sesuatu di atas kepalanya. Ia memasukkannya
ke dalam kantong. Ia meraup satu lagi dan memasukkannya ke dalam kantong. Hastings kembali
dan berhenti di pintu. Carl Lee menyeringai kepadanya dengan mata liar, kemudian menangkap
satu lagi ke arah langit langit.
"Apa gerangan yang dia lakukan " tanya
Hastings.
"Menangkap kupu kupu," kata Carl Lee.
Jake meraih tas kerja dan beranjak ke pintu.
"Kurasa kau hams meninggalkannya di Whitfield."
Ia membanting pintu dan meninggalkan penjara.
Noose sudah menjadwalkan sidang penentuan tempat sidang pada hari Senin, 24 Juni, di Clanton.
Sidang itu akan berlangsung lama dan dipublikasikan luas. Jake sudah mengajukan permohonan
pemindahan tempat sidang, dan ia menanggung
beban untuk membuktikan bahwa Carl Lee tidak
bisa mendapatkan sidang yang adil dan tak memihak di Ford County. Ia butuh saksi;orang-orang
yang punya kredibilitas dalam masyarakat dan bersedia memberikan kesaksian bahwa sidang yang
adil tidak dimungkinkan. Atcavage mengatakan ia
bersedia melakukannya untuk membantu, tapi bank
mungkin tak ingin ia terlibat. Harry Rex dengan
penuh semangat mengajukan diri. Pendeta Agee
421 mengatakan bahwa ia akan senangmemberikan
kesaksian, namun itu sebelum NAACP mengumumkan bahwa pengacara-pengacaranya akan
menangani kasus tersebut. Lucien tidak punya
kredibilitas, dan Jake tidak serius mempertimbangkan untuk memintanya memberikan kesaksian.
Di lain pihak, Buckley akan menjajarkan selusin
saksi yang punya kredibilitas pejabat pejabat
yang dipilih masyarakat, pengacara pengacara,
usahawan, mungkin beberapa sheriff yang semua
akan memberikan kesaksian bahwa mereka hanya
samaI-samar mendengar tentang Carl'Lee Hailey
dan yakin bahwa ia bisa mendapatkan sidang yang
adil di Clanton.
Jake pribadi lebih suka sidang itu diadakan di
Clanton, di gedung pengadilan di seberang kantornya, di hadapan masyarakatnya. Sidang pengadilan
merupakan cobaan yang penuh tekanan, menjemukan, dan meletihkan. Akan menyenangkan untuk menghadapi sidang ini dalam arena yang ramah bersahabat, tiga menit dari halamannya. Bila
sidang memasuki masa rehat, ia bisa melewatkan
saat saat kosong itu di kantornya untuk melakukan
riset, mempersiapkan saksi, atau bersantai. Ia bisa
makan di Coffee Shop atau Claude"s, atau bahkan
bisa berlari pulang untuk makan siang cepat-cepat.
Kliennya akan tetap tinggal di penjara Ford County, dekat dengan keluarga.
Dan, tentu saja, sorotan media massa akan lebih
besar. Para reporter akan berkumpul di depan kantornya tiap pagi sepanjang sidang, dan membun
422 tutinya berjalan perlahan lahan menuju gedung
pengadilan. Angan angan itu terasa menyenangkan.
Apakah ada perbedaan di mana mereka akan
mengadili Carl Lee Hailey Lucien benar. Publisitasnya sudah mencapai setiap penduduk di semua
county Mississippi. Jadi, mengapa harus mengganti
tempatnya Bersalah atau tidak, ia sudah diadili
dengan praduga oleh setiap orang yang mungkin
akan jadi anggota juri di negara bagian itu.
Tentu saja ada bedanya. Sebagian calon anggota
juri adalah kulit putih dan sebagian lagi kulit
hitam. Ditinjau dari prosentasenya, akan lebih banyak anggota juri kulit putih di Ford County daripada county-county lain di sekitarnya. Jake suka
juri kulit hitam, terutama dalam kasus-kasus kriminal, dan terutama bila'si terdakwa adalah orang
kulit hitam. Mereka tidak terlalu bernafsu menjatuhkan vonis bersalah. Mereka berpikiran terbuka. Ia pun lebih menyukai mereka dalam kasus
perdata. Mereka bersimpati kepada pihak yang lemah di hadapan korporasi dan perusahaan asuransi
besar, dan mereka lebih liberal dengan uang orang
lain. Sebagai peraturan, ia akan memilih semua
juri kulit hitam yang bisa ia dapatkan, namun
mereka langka di Ford County.
Sudah jadi keharusan bahwa kasus ini disidangkan di county lain, sebuah county yang lebih hitam. Satu orang kulit hitam bisa menggagalkan
Dewan Juri untuk mengambil keputusan bulat.
Suara mayoritas bisa dipaksakan untuk didapat,
bahkan mungkin vonis bebas. Dua minggu tinggal
423 di hotel dan kantor pengadilan yang asing tidak
menarik hati, namun sedikit rasa tak nyaman itu
tak berarti banyak dibanding kebutuhan untuk melihat wajah wajah hitam di boks juri.
Masalah tempat sidang ini sudah diriset cermat
oleh Lucien. Sesuai instruksi, Jake segera datang
pada pukul 08.00 pagi, meskipun dengan perasaan
enggan. Sallie menghidangkan makan pagi di teras. Jake minum kopi dan air jeruk; Lucien minum
bourbon dan air. Selama tiga jam mereka membahas setiap aspek pemindahan tempat sidang. Lucien punya copy dari setiap amar yang dikukuhkan
Mahkamah Agung selama delapan puluh tahun
terakhir, dan memberikan kuliah bagaikan seorang
profesor. Sang murid mencatat, mendebat sekalidua, tapikebanyakan mendengarkan.
Whitfield terletak di pedesaan Rankin County, beberapa mil dari Jackson. Dua orang penjaga rnenunggu di gerbang depan dan berdebat dengan
para wartawan. Carl Lee dijadwalkan tiba pukul
sembilan, itu saja yang diketahui oleh para penjaga. Pukul setengah sembilan, dua mobil patroli
dengan lambang Ford County berhenti di gerbang.
Para wartawan dan juru kamera berlari ke pengemudi mobil pertama. Jendela Ozzie terbuka.
"Di mana Carl Lee Hailey " seorang wartawan
benanya panik.
"Ada di mobil yang lain," kata Oizie sambil
menyeret ucapannya dan berkedip pada Carl Lee
di kursi belakang.
424 "Dia ada di mobil kedua!" seseorang berteriak,
Saat Untuk Membunuh A Time To Kill Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
dan mereka berlari menuju mobil Hastings.
"Mana Hailey " desak mereka.
Pirtle, di jok depan, menuding Hastings, si pengemudi. "Itu dia."
"Apakah Anda Carl Lee Hailey " seorang wartawan berseru pada Hastings.
"Ya."
"Mengapa Anda yang mengemudi "
"Bagaimana dengan seragam itu "
"Mereka mengangkatku jadi deputy," jawab
Hastings dengan mimik sungguh sungguh. Gerbang terbuka, dan dua mobil itu melesat lewat.
Carl Lee diproses di gedung utama dan dibawa
menuju gedung lain bersama Ozzie dan para deputy. Di sana ia dimasukkan ke dalam selnya, atau
tempat yang disebut sebagai kamar. Pintu dikunci
di belakangnya. Ozzie dan anak buahnya dipersilakan pergi dan kembali ke Clanton.
Sesudah makan siang, seorang asisten dengan
clipboard dan jaket putih datang dan mulai mengajukan pertanyaan. Mulai dari saat kelahiran, ia
menanyai Carl Lee tentang setiap kejadian dan
orang penting dalam hidupnya. Pemeriksaan ini
berlangsung dua' jam. Pukul 16.00, dua orang petugas keamanan memborgol Carl Lee dan menaikkannya ke kereta golfrmenuju bangunan bata modern setengah mil dari kamarnya. Ia dibawa ke
kantor Dr. Wilbert Rodeheaver, kepala staf. Penjaga penjaga itu menunggu di gang di samping
pintu.
425 22 SUDAH lima minggu berlalu sejak penembakan
Billy Ray Cobb dan Pete Willard. Sidang pengadilan tinggal empat minggu lagi. Tiga motel yang
ada di Clanton sudah dipesan penuh untuk seminggu, sebelum dan selama sidang berlangsung. Best
Western ,adalah yang paling besar dan paling
bagus serta menarik pers Memphis dan Jackson.
Clanton Court punya bar dan restoran terbaik, dan
dipesan oleh para reporter dari Atlanta, Washington, dan New York. Di East Side Motel yang
tidak terlalu elegan, harga sewa kamarnya naik
dua kali lipat selama bulan Juli, namun tetap saja
terisi penuh.
Pada mulanya kota itu ramah kepada orang luar,
yang kebanyakan kasar dan bicara dengan aksen
berlainan. Tapi beberapa ulasan yang mereka tulis
tentang Clanton serta masyarakatnya kurang begitu
menyenangkan, sehingga kebanyakan penduduk setempat sekarang menjunjung undang undang rahasia untuk tutup mulut. Sebuah kafe yang riuh
rendah akan sunyi seketika begitu ada orang asing
426 beijalan masuk dan duduk. Para pedagang di seputar alun-alun tidak banyak menawarkan bantuan
kepada siapa pun yang tidak mereka kenal. Pegawai-pegawai di gedung pengadilan jadi tuli terhadap pertanyaan yang diajukan beribu kali oleh
pengganggu yang ingin tahu. Bahkan reporter dari
Memphis dan Jackson sekalipun harus berjuang
untuk memeras sesuatu yang baru dari orang orang
setempat. Penduduk sudah bosan ditulis sebagai
orang yang terbelakang, redneck, dan rasis. Mereka tidak menghiraukan orang luar yang tak bisa
mereka percaya dan mengurus lirusan sendiri.
Bar di motel Clanton Court jadi sumber pelepas
dahaga bagi para reporter. Itulah satu-satunya tempat di kota yang bisa mereka kunjungi untuk menemukan wajah ramah dan percakapan yang baik.
Mereka duduk di seputar meja meja di bawah TV
layar lebar dan bertukar gosip tentang kota kecil
itu dan sidang yang akan datang. Mereka membandingkan catatan, cerita, petunjuk-petunjuk, dan
desas desus, dan minum sampai mabuk, sebab tak
ada hal lain yang bisa dilakukan di Clanton sesudah petang.
Motel-motel itu terisi penuh pada Minggu 'malam, 23 Juni, malam sebelum sidang penetapan
tempat pengadilan. Senin pagi mereka berkumpul
di restoran Best Western untuk minum kopi dan
berspekulasi. Sidang itu adalah pertunjukan besar
yang pertama, dan kemungkinan besar akan jadi
satu-satunya keramaian dalam ruang sidang, sampai berlangsung pengadilannya nanti. Satu desas
427 desus muncul ke permukaan, mengatakan bahwa
Noose sakit dan tak ingin memeriksa kasus itu,
dan bahwa ia akan minta Mahkamah Agung menunjuk hakim lain. Cuma kabar angin, tanpa sumber dan tanpa apa pun yang pasti, kata seorang
reporter dari Jackson. Pukul delapan, mereka mengemasi kamera dan mikrofon, lalu berangkat ke
alun alun. Satu kelompok berkumpul di luar penjara, satu kelompok lain di belakang gedung pengadilan, tapi kebanyakan menuju ruang sidang. Pada
pukul setengah sembilan, tempat itu sudah terisi
penuh.
Dari balkon kantornya, Jake mengawasi kegiatan di seputar gedung pengadilan. Jantungnya
berdetak lebih cepat daripada normal, dan perutnya
bergolak. Ia tersenyum. Ia sudah siap menghadapi
Buckley, siap menghadapi kamera.
Noose memandang ke bawah melalui ujunglhi(lungnya, melalui bagian atas kacamata, dan ke
sekeliling ruang sidang yang penuh sesak. Setiap
orang sudah berada pada tempatnya.
"Pengadilan telah menerima," ia mulai, "mosi
atau usul dari Terdakwa untuk penggantian tempat pengadilan. Sidang pengadilan sudah ditetapkan akan diadakan pada hari Senin, tanggal 22
Juli. Menurut kalender saya, itu berarti empat
minggu dari hari ini. Saya sudah menetapkan batas
akhir untuk mengajukan usul dan menyerahkannya,
dan saya yakin hanya itu dua batas akhir yang
harus dikejar antara sekarang sampai sidang."
428 "Benar, Yang Mulia," kata Buckley menggelegar, setengah berdiri di belakang mejanya. Jake
memutar mata dan menggelengkan kepala.
"Terima kasih, Mr. Buckley," kata Noose kering. "Terdakwa sudah mengajukan pemberitahuan
bahwa dia berniat untuk memakai dalih kegilaan
sebagai pembelaan. Apakah dia sudah diperiksa di
Whitfield "
"Ya, Yang Mulia, minggu lalu," jawab Jake.
"Apakah dia akan memakai psikiatemya sendiri "
"Tentu, Yang Mulia."
"Apakah dia sudah diperiksa oleh psikiatemya
sendiri "
"Ya, Sir."
"Bagus. Jadi urusan ini selesai. Usulan apa lagi
yang menurut perkiraan akan Anda ajukan "
"Yang Mulia, kami akan mengajukan usulan
untuk meminta Panitera memanggil lebih banyak
calon anggota juri..."
"Negara menolak usulan itu," Buckley berteriak
sambil melompat berdiri.
"Duduk, Mr. Buckley!" kata Noose tegas, sambil menarik lepas kacamatanya dan menatap tajam
pada sang Jaksa. "Harap jangan berteriak lagi pada
saya. Tentu saja Anda menolaknya. Anda akan
menolak segala usulan yang diajukan oleh Pembela. Itu tugas Anda. Jangan menyela lagi. Anda
akan punya kesempatan luas untuk beraksi di depan media sesudah kita bubar."
Buckley tersuruk di kursinya dan menyembunyi
Gadis Pecinta Monster 2 Kisah Perjalanan Para Peminang Bidadari Karya Abdullah Amani Syahid Pendekar Bayangan Setan 3
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama