Ceritasilat Novel Online

Dendam Kesumat Persilatan 1


Dendam Kesumat Kaum Persilatan Bu Lim Ki Siu Karya Wen Lung Bagian 1


BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
3 Pdf Maker .

   Oz BU LIM KI SIU (DENDAM KESUMAT KAUM PERSILATAN) Lewat Lohor......

   Rumah2 makan dan warung2 arak di kota Siangyang sudah agak sepi, tak seramai pagi harinya.

   Namun masih tak kunjung putusnya menerima tetamu.

   Ada setengahnya yang bergegas datang naik kuda, berhenti sebentar untuk mengisi perut.

   Ada pula yang ber-kelompok2 menjamu sahabat kenalannya.

   Kalau di dalam ruang makan terdengar gelak-tawa dari percakapan yang diseling dengan berkerincingnya sendok sumpit beradu dengan mangkuk piring, atau tepuk tangan si tetamu memesan hidangan pada pelayan, adalah di luar rumah makan itu penuh berkerumun 'kajem' (singkatan.

   kaum jembel).

   Dengan pakaian compang camping, muka pucat dan badan kurus, tengah mengulurkan tangan memohon belas kasihan tetamu2 itu untuk memberikan sisa2 makanannya.

   Diantara rumah makan dan warung arak dalam kota Siangyang, yang paling terkenal sendiri adalah rumah makan "Siong Gwat Lau".

   Rumah makan itu bertingkat dua dan menghadap ke selatan.

   Bukan saja perdagangannya laris, pun rumah makan itu diramaikan pula oleh tetabuhan khim (rebab) yang laksana burung kenari merdu mengalun lagu2 pilihan.

   Di bawah loteng adalah sebuah ruangan besar yang tak dipergunakan tempat penerimaan tetamu.

   BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
4 Pdf Maker .

   Oz Maka begitu ada sisa2 hidangan dari sementara tetamu yang tak habis, para 'kajem' itu segera hiruk-pikuk menyerbunya.

   Banyak kali sudah pegawai2 rumah makan itu melarangnya, tetapi karena jumlah 'kajem' itu sedemikian banyaknya, terpaksa mereka tak berdaya untuk mencegah manusia2 lapar yang perutnya sudah memberontak itu! "Tang! Tang! Tang!"

   Tiba2 dari sebelah sana kedengaran bunyi genta kecil ber-talu2.

   Sekejab pula terdengar suara tongkat me-mukul2 tanah, dan pada lain saat muncullah seorang tua buta berwajah hitam.

   Rambutnya terurai dan nampaknya sudah loyo.

   Dia memimpin seorang anak perempuan sekira berumur tlga- empatbelas tahun yang berbaju warna hijau.

   Mukanya penuh debu, rambutnya dikepang dua.

   Sekalipun dandanannya sebagai 'kajem', tapi di balik debu kotoran yang menutupi mukanya itu, tersembunyi wajah yang ayu dengan sepasang biji mata bundar besar yang memancarkan sinar bening.

   Karena dalam dandanan seorang 'kajem' itu, raut wajahnya tersembul gurat2 penderitaan hidup yang getir! Ia mencekal sebatang seruling perak sembari tangannya yang sebelah me- ngetuk2 sebuah genta kecil, ialah sebuah alat yang biasa dibawa oleh kaum minta2 untuk menarik perhatian orang yang akan dimintainya.

   Berbareng suara ber-dentang2 dari genta kecil itu, kedua jembel tua dan anak itu sudah tiba di muka rumah makan ,,Siong Gwat Lau".

   Entah karena dorongan sang perut atau entah karena ketarik dengan banyaknya ‟kajem‟ BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
5 Pdf Maker . Oz yang berkerumun di situ, maka mereka berduapun datang ke situ untuk mengadu peruntungan.

   "Tuan2, tauke2 sekalian! Sudilah menaruh belas kasihan pada kami, seorang anak perempuan kecil lemah dengan seorang ayah yang buta, yang sudah tak berdaya untuk mencari penghidupan. Dusun kami tertimpa bencana paceklik jadi terpaksa kami mengembara mencari untung. Anakku ini sedikit mengerti nyanyian dusun, maka, sudilah kiranya tuan2 bermurah hati untuk menyuruhnya bernyanyi kemudian memberikan uang sekedarnya......"

   Rupanya ayah dan anak itu tak mengerti akan tata cara di situ.

   Sebab untuk mendapat sisa2 hidangan tak perlulah berlaku demikian, cukup menunggu saja.

   Dan untuk mengemis, asal ber-pindah2 dari satu ke lain rumah, pasti akan banyak hasilnya.

   Tapi kalau menjual suara, ah, tabu! Orang hanya suka mendengarkan suara nyanyian di rumah pelesiran atau di-gedung2 sandiwara saja.

   Bagi mereka, tuan2 besar kaum pelesiran itu, nyanyian adalah tabu, hanya pelesiranlah yang betul2 mereka gemari! Meskipun anak perempuan itu cukup sedap dipandang mata, tapi karena dalam dandanan 'kajem', tiada seorangpun yang mau memadangnya.

   Tambahan pula ia mempunyai seorang ayah yang buta, orang sama membuang muka! Tapi suatu kejadian yang tak di-sangka2 telah muncul.

   Tengah anak perempuan itu mengucapkan kata2 untuk menarik perhatian orang, dari ruangan tengah telah muncul seorang setengah tua yang berbadan gemuk buntak.

   Dilihat dari dandanannya, orang itu seperti seorang hartawan.

   Hanya sekali saja dia melirik ke arah si anak BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
6 Pdf Maker . Oz perempuan tadi, dan itu sudah cukuplah baginya untuk menentukan langkah.

   "Hai, nona kecil! Kau bisa menyanyi? Bagus, memang aku tengah kesepian, marilah ikut ke atas loteng!"

   Kata orang gemuk itu yang bermuka ke-merah2an, kemudian menatap lagi kepada anak perempuan itu, katanya pula.

   "Tapi kau begitu kotor, lebih baik cuci mukamu dahulu!"

   Anak perempuan itu menghaturkan terima kasih, terus memimpin tangan si buta diajak masuk. Tapi si gemuk tadi lekas menghadang si buta, serunya.

   "Kau tunggu di sini saja! Yang kukehendaki dia, bukan seorang tua bangka seperti kau!"

   "Tuan, kau sungguh baik budi. Tapi tanpa ayah yang meniup seruling, aku tak dapat menyanyi............,"

   Kata si dara kecil itu.

   "Ah...... tidak menyanyi tidak mengapa! Ha-ha, aku tengah kesepian, asal bisa terhibur.................."

   Kata2 yang kasar dan menyeleweng itu dapatlah ditebak apa maksudnya.

   Walaupun semuda itu usianya, tapi se-kurang2nya nona kecil itu tahu pula ke mana jatuhnya kata2 itu.

   Ia mengawasi muka si gendut, hatinya terkesiap sekali.

   Buru2 kaki yang sudah hendak dilangkahkan maju itu ditariknya kembali.

   Dan secepat itu pula ia berpaling untuk memimpin ayahnya keluar dari situ.

   Tapi sebuah tangan yang kuat telah mencengkeram bahunya.

   "Apa?! Kau berani main gila pada tuanmu besar ini...... ?! Ha, jangan bikin tuan besarmu Oey hilang sabar, BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
7 Pdf Maker . Oz atau nanti......... coba kau tanya pada kawan2mu itu betapa kelihaianku ini.........."

   Memang gertakan si gemuk itu bukan kosong, karena ia memang seorang tukang mencemarkan isteri orang, iblis pengrusak anak gadis keluaran baik! Orang memberi julukan Poan-mo-kun Oey Hiau, Oey Hiau si Iblis Gemuk.

   Setiap orang kenal akan sepak terjangnya yang terkutuk itu.

   Tapi mereka tiada yang berani menentangnya.

   Mengapa? Kiranya orang she Oey itu mempunyai seorang sanak dekat yang namanya kesohor di seluruh negeri serta menggetarkan dunia persilatan, bahkan membanggakan diri sebagai orang tanpa tanding.

   Namanya Biau Kong Hiong, berjuluk ‟kim-ciang‟, Si tombak emas.

   Kong Hiong adalah adik ibu Oey Hiau, jadi pernah paman Oey Hiau.

   Dengan andalkan pengaruh pamannya inilah maka Oey Hiau bersimaharajalela di kota Siangyang.

   Hampir seluruh wilayah Oupak, tiada orang yang berani cari urusan dengannya.

   Sekalipun badannya ke-gemuk2kan itu, namun ia mempunyai kepandaian ilmu silat yang tak tercela.

   Dia gemar mempermainkan orang, siapa yang berani melawannya, pasti akan dihajar setengah mati.

   Misalnya pada setengah bulan yang lalu, telah kejadian pada diri seorang jembel kecil.

   Ah! Seorang anak yang baru berumur belasan tahun, berwajah yang menarik, entah kesalahan apa, telah digantung dan dirangket oleh tuan besar gemuk itu, sehingga seluruh badannya babak belur berlumuran darah....

   Itu belum seberapa.

   Oey Hiau yang sudah kemasukan setan itu, segera ambil semangkok BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
8 Pdf Maker .

   Oz besar air garam, lalu disiramkan ke kepala dan tubuh anak malang itu.

   Tapi bocah itu betul2 berhati baja.

   Penderitaan sehebat itu dia tahan dengan menggigit giginya kencang2, sepatahpun dia tak mengeluh atau mengerang! Dengan paksakan diri, dia meng-isut2 berlalu dari tempat itu.

   Ada seorang jembel lain yang baik hati telah diam2 mengikutinya.

   Ternyata anak itu berhenti pada sebuah biara yang terletak di pinggir kota.

   Di situ ia nampak duduk berlutut, entah mengeluarkan benda apa dari dalam bajunya, lalu menangis ter-sedu2.

   Demikian sayu dan pedih ratap tangisnya itu, sehingga menimbulkan keheranan orang.

   mengapa dirangket dan diguyur air garam, sedikitpun ia tak mengerang, tapi kini dia tangisi sebuah benda dengan begitu menyayatkan hati? ‟Kajem‟ yang menguntitnya tadi merasa iba, lalu menghampiri dan menghiburnya.

   Dibaginya pula sedikit dari sisa makanan yang diperolehnya.

   Anak itu buru2 BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
9 Pdf Maker .

   Oz menyembunyikan bendanya yang aneh itu, kemudian menghaturkan terima kasihnya.

   Sejak itu, anak yang malang itu jatuh sakit dalam biara tersebut.

   Hampir setengah bulan, ia terhampar dalam kesakitan.

   Seluruh tulang belulangnya dirasa kaku nyeri, karena rupanya luka2 yang dideritanya itu memang parah! Syukur jembel yang baik budi itu tiap hari membawakan sisa2 makanan untuknya.

   Dan berkat pertolongannya itulah, maka jiwa anak kecil itu bisa diselamatkan dari cengkeram maut.

   Kembali pada anak perempuan kecil dengan ayah buta tadi.

   Rupanya mereka baru pertama kali datang ke Siangyang, dan celakanya begitu datang lantas terbentur dengan iblis macam Oey Hiau itu.

   Tapi memang sudah tersurat, bahwa kaum jembel itu harus tahan cacian orang.

   Bermula kedua ayah beranak itu hanya ganda tersenyum mendengar kata2 kasar dari tuan besar itu, tapi karena tingkahnya yang sedemikian memuakkan itu, tak urung berubahlah wajah si nona kecil.

   Pengemis buta itu sebaliknya wajahnya tenang2 saja, sehingga orang mengira kalau dia gemetar jeri mendengar kata2 Oey Hiau itu.

   Untuk memberi penjelasan, si buta yang sedari tadi tak mau bicara itu, kini terpaksa membuka mulut.

   "Tuan besar, kami berdua adalah orang melarat. Aku tak dapat berpisah dengan anakku, karena aku buta. Sedang anakkupun tak mau berpisah dengan aku karena kasihan. Apabila tuan hendak cari hiburan dan mengundang kami berdua, sungguh kami merasa beruntung sekali. Tapi kalau aku disuruh tinggal sendirian, betul2 seperti orang kehilangan mata. Dalam hal ini mohon tuan suka memberi maaf se-besar2nya!"

   BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
10 Pdf Maker . Oz "Aku bukan hendak menelan anakmu perempuan, tapi pada kebalikannya, aku tak bisa melepaskannya. Hanya untuk suatu saat saja, apabila aku betul2 bisa merasa puas, soal uang, mudahlah!"

   Oey Hiau tertawa iblis.

   "Jangan terima uangnya yang busuk! Paman dan Cici, jangan hiraukan serigala itu, lekaslah pergi....."

   Demikian tiba2 terdengar suatu suara seruan yang keras, dan membikin orang2 di situ melengak kaget.

   Gadis cilik itu menoleh dan dilihatnya seorang bocah laki2 yang wajahnya ke-hitam2an, rambutnya terurai, pakaiannya compang-camping tengah mengawasi dengan sinar mata yang penuh kebencian.

   Dari nada suaranya yang bergetar tadi, nyata kalau dia itu sedang menderita sakit.......

   Bagi semua 'kajem' yang berada di situ, segera mengenal bocah itu sebagai anak yang setengah bulan yang lalu disiksa oleh Oey Hiau.

   Mereka mengeluh napas karena kasihan dan kuatir akan kelancangan bocah itu, di samping itu gegetun juga mengapa bocah itu sudah berlaku begitu goblok untuk cari gebuk?! Ada sementara 'kajem' segera menyuruhnya lekas2 menyingkir, jangan cari penyakit di situ, namun tampaknya bocah itu tenang2 saja tak mau pergi.

   Segera setelah melihatnya, Oey Hiau tertawa dingin.

   Terkilas dalam pikirannya suatu rencana.

   Sembari berkaok keras memanggil kedua gundalnya yang bernama The Ing dan Ngo THiau Bin, dia terus menghampiri bocah itu.

   "Bocah kepala keras, kalau tak melihat rupamu yang minta dikasihani ini, siang2 tuan besarmu ini tentu sudah BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
11 Pdf Maker . Oz membuatmu cacat. Kini kau sendiri yang minta, kalau tak kululuskan kau tentu belum puas!"

   Kata2 itu disusul dengan tangannya mencengkeram dada si bocah. Berbareng dengan ketawa iblis, tangannya segera diayukan.

   "plak!"

   Dan melosotlah bocah itu mencium tanah.

   Tapi sedikitpun dia tak mau mengerang kesakitan, begitu kepalanya mendongak, dia mengawasi Oey Hiau dengan sorot mata penuh dendam.

   Sesaat itu dari belakang Oey Hiau muncul dua orang lelaki yang bertubuh kekar, begitu melihat si bocah, mereka segera perdengarkan suara terkejut lalu menegurmya.

   "Apa! Lagi2 kau?!"

   "The Ing, ikat dia! Thian Bin, lekas ke loteng pinjam 'cui-kau-kiat' pada Poa Sin Ci!"

   Perintah Oey Hiau.

   "Cui-kau-kiat‟ adalah cambuk dari tulang binatang semacam trenggiling. Senjata itu adalah pusaka dari gunung Tiong-cin-san yang lihai sekali.

   "Tuan, 'cui-kau-kiat' kelewat hebat, mana bocah ini kuat menahan senjata itu, apalagi tenagamu kuat sekali, dia pasti akan remuk binasa."

   Jawab Thian Bin dengan wajan pucat, karena dia tahu bagaimana hebatnya senjata itu.

   "Jngan banyak bicara, lekas kerjakan perintahku!"

   Bentak Oey Hiau.

   Thian Bin tak berani berbantah Lagi.

   Dengan terpaksa dia pergi masuk ke dalam rumah makan Siong Gwat Lau.

   Dekat di ambang pintu, ia berpaling untuk memandang si bocah dengan hati yang iba.

   Sementara itu di sana, The Ing pun sudah mencekal bocah itu.

   Beda dengan kawanannya yang masih BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
12 Pdf Maker . Oz mempunyai rasa perikemanusiaan itu, The Ing adalah orang yang kejam. Dia cekal betis si bocah terus dijungkirkan ke bawah seperti menggantung ayam saja.

   
Dendam Kesumat Kaum Persilatan Bu Lim Ki Siu Karya Wen Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   
"Buk"

   Tiba2 sebuah benda menggelinding jatuh dari baju si bocah.

   Benda itu warnanya beberapa macam.

   Seperti anak kambing yang akan disembelih, bermula bocah itu menurut saja, karena dia cukup tahu, melawanpun tiada guna.

   Tapi demi benda yang disayanginya itu jatuh ke bawah, merontalah dia dengan se-kuat2nya! Si The lng karena tak me-nyangka2, telah kewalahan dan terlepaslah kaki bocah itu dari tangannya.

   Begitu jatuh ke tanah, bocah itu segera menubruk bendanya terus didekapnya kencang2! Dari mimik wajahnya nampaklah bahwa benda itu disayang seperti nyawanya sendiri.

   Orang2 yang menyaksikan, sama melongo, begitu pula nona kecil tadi tak habis ke-heran2an! Oey Hiau pun mengetahui hal itu, cepat sekali dia melangkah ke muka si bocah, katanya dengan tertawa iblis.

   "Benda apa itu sih yang kau sayang mati2an? Hayo mana? Kasihkan pada tuanmu besar ini!"

   Bocah itu tak mau menyahut, hanya memandangnya dengan sorot mata yang dingin sembari kedua tangannya memegangi benda itu dengan makin eratnya.

   Oey Hiau makin beringas.

   Dengan tertawa seram dia ayunkan lagi tangannya dan kembali bocah itu terjungkal.

   Mukanya bengkak, mulutnya berdarah............

   namun tetap dia tak sesambat.

   kecuali sepasang matanya yang tetap memancarkan sinar yang melebihi es dinginnya.

   Sedang sepasang tangannyapun tetap mencekali bendanya itu! BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
13 Pdf Maker . Oz Dengan geramnya Oey Hiau maju menghampiri, sekali mengangkat kakinya, kembali bocah itu jatuh terjungkir balik.

   "Binatang kecil, lepaskan benda itu! kalau tidak, tuanmu akan membuatmu seperti bola-sepak! Tak usah pakai ‟cui-kau-kiat', tulangmu pasti akan remuk!"

   Namun bocah itu tetap membisu. Dia gigit bibirnya kencang2 untuk menahan kesakitan.

   "Tuan, jangan umbar kemarahan. Kita akan tinggal, tapi biarkan bocah itu berlalu,"

   Tiba2 kedengaran suara yang halus berkata.

   Ternyata itu adalah si nona kecil penjual suara yang saking tak tahan melihat si bocah disiksa, ia telah memintakan kelonggaran pada Oey Hiau.

   Biar ia nanti menghadapi hinaan asal bocah itu terlepas dari siksaan! Tapi ternyata Oey Hiau manusia yang berhati serigala.

   Dia hanya tahu menindas orang, tak suka menerima nasihat apalagi dihalangi maksudnya.

   Kalau dulu dihajar babak belur kemudian disiram air garam, anak itu tetap tak mengeluh, agak siraplah kemarahan Oey Hiau.

   Tapi kali ini, ya, kali ini bocah itu telah memakinya sebagai serigala.

   Wah, meluaplah kemarahan Oey Hiau sampai di puncaknya.

   Apalagi bocah itu membandel tak mau menyerahkan bendanya.

   Maka tawaran si nona kecil tadi diterima dengan tawar saja, katanya.

   "Kalau dia tetap tak mau menyerahkan benda itu, akan kutendangnya mampus.........!"

   Tahulah si dara apa maksud si gemuk itu. Dengan memimpin tangan ayahnya, ia menghampiri si bocah BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
14 Pdf Maker . Oz sambil menghadang di depan Oey Hiau. Kemudian katanya dengan lemah lembut.

   "Lebih baik adik serahkan benda itu pada tuan ini, biarkan dia melihatnya sebentar dan habislah urusan ini."

   Bocah itu memandang si nona, dengan sorot mata yang dingin, lalu menyahut dengan gemetar.

   "Aku berbuat tadi karena takut kau diperhina, bukan akan minta dikasihani .............."

   "Kau pikirkan kepentingan lain orang, tapi bagaimana dengan keselematanmu sendiri?!"

   Tanya pula si dara.

   "Aku dilahirkan untuk menerima hinaan orang, jadi sudah biasalah. Tapi kalian, seorang tua buta dan seorang anak perempuan. Aku......... meskipun agak lemah, tapi lebih kuat daripada kalian berdua! Mengapa kalian tak lekas2 tinggalkan tempat ini........?"

   Tergerak hati si nona atas kata2 gagah dari si bocah jembel itu. Ditatapnya muka si bocah sembari mengulurkan tangan dan katanya.

   "Berikan benda itu padaku!"

   Si bocah menggigit giginya erat2, sorot matanya memancar ketekadan yang bulat, mulutnya berkata dengan mantep.

   "Siapapun jangan harap mendapatkannya, kecuali aku sudah menjadi bangkai..............."

   Begitu tetap suaranya, begitu pula mimik wajah dan sikapnya sangat meyakinkan sekali sehingga bukan saja si nona menjadi terkesiap, pun Oey Hiau melengak. Dia menduga kalau benda itu tentu sebuah "mustika."

   Dan sekali terlintas hal itu pada pikirannya, timbullah hati tamaknya. Biar bagaimana dia harus memiliki benda itu! BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
15 Pdf Maker . Oz "Binatang, bawa kemari!"

   Bentak Oey Hiau segera.

   "Kalau tuanmu besar senang, jiwamu dapat ampun. Kalau kau tetap membangkang, hm, sekalipun kubunuh jiwamu, tak nanti ada urusannya, dan kau..............."

   "Kecuali aku sudah menjadi bangkai, tak nanti kubiarkan orang lain menjamah benda ini!"

   Tukas si bocah dengan beraninya.

   Dengan gusarnya Oey Hiau melesat ke samping si nona.

   Tapi ketika berada di samping nona itu tiba2 dadanya terasa tersambar hawa dingin.

   Dia melenguh, tapi teruskan langkahnya berdiri di muka si bocah.

   Dua jari dia julurkan untuk menotok buku kedua siku si bocah.

   Dengan totokan itu, hendak dia paksa si bocah menyerahkan bendanya.

   Si bocah hanya tahu membandel, pikirnya asal dia tetap mendekap bendanya kencang2, tak nanti orang dapat merampasnya.

   Tapi mana dia tahu akan ilmu totokan kaum persilatan yang lihay itu? Maka begitu jari Oey Hiau menotok buku tulang sikunya, sepasang tangannya serasa lemah lunglai tak kuasa mendekap bendanya itu.

   Disusul dengan rasa kesemutan, tangannyapun terpentang dan jatuhlah benda itu ke bawah.

   sebuah orang2an yang dicat lima-enam warna! Oey Hiau buru2 membungkuk untuk memungutnya, tapi segera tangannya terasa sakit sekali.

   Kiranya saking marah, bocah itu sudah berlaku nekad dan menggigit tangan Oey Hiau.

   Tahu apa yang terjadi, bukan kepalang gusar si Oey Hiau.

   Secepat kilat dia kirim pukulan tangan kirinya ke arah si bocah, aduh kasihan....

   dengan menjerit BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
16 Pdf Maker .

   Oz hebat, bocah itu tersungkur jatuh sampai beberapa meter jauhnya! Baru kini Oey Hiau memungut benda itu dan hampir saja dia ketawa keras.

   Karena ternyata benda yang dipertahankan mati2an oleh si bocah tadi hanyalah sebuah mainan yang berbentuk seekor kelinci.

   Kelinci itu dipakai kopiah hitam yang bercantumkan dua batang kimhua (bunga2an emas).

   Badannya memakai jubah kulit ular warna merah, sayang warnanya sudah agak luntur serta sudah terdapat beberapa lubang.

   Hola, itulah sebuah pepunden kyai kelinci! Oey Hiau memangnya berasal dari kalangan pengirim barang (popiau).

   Dia pernah menjelajah ke berbagai tempat, banyak sudah asam garam dan barang2 di dunia yang diketahuinya.

   Mainan kelinci itu adalah binatang2an yang dipakai pada upacara sembahyangan setiap bulan 8 tanggal 15 di biara Ce-gwat-kiong di kota Pakkhia (Peking).

   Jadi, mainan semacam itu sebenarnya tak berharga.

   Tapi mengapa bocah itu sedemikian mengukuhinya? Saking gemasnya, Oey Hiau banting mainan itu ke tanah.........

   Mainan yang terbuat dari bahan tanah liat itu segera hancur ber-keping2.

   Tiba2 tampak sesosok tubuh berkelebat maju, terus mendumprah ke tanah untuk memeluk kelinci2an itu.

   Dia bukan lain yakni si bocah, siapa kedengaran menangis dengan me-ratap2.

   "O, Kyai Kelinci......... jangan takut....... akan kutolong dirimu lagi............"

   Oey Hiau sebal melihatnya, cepat dicekalnya lengan si bocah terus dilemparkan ke muka, seraya berseru.

   "The Ing, ikat dia!"

   BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
17 Pdf Maker .

   Oz The Ing cepat lakukan titah majikannya.

   Sekali ringkus, bocah itu segera diikat kencang2.

   Dan tho-ya atau Kyal kelinci itu terbanting pula ke tanah! Melihat itu, si bocah meronta lagi hendak menubruknya.

   tapi tak berdaya melepaskan diri.

   Sementara itu Thian Bin pun nampak datang membawa sebatang jwan-pian (cemeti lemas) yang panjangnya hampir 3 meter, ber-kilat2 ke-hitam2an, ber- buku2 sebesar jari.

   Jwan-pian itu diserahkan pada Oey Hiau.

   Tanpa tunggu lama2, Oey Hiau segera ayunkan cemeti itu ke arah tubuh si bocah yang terikat pada sebatang pohon.

   "tarr....."

   Sekali menjerit hebat maka pingsanlah bocah itu! "Tuan, dia sudah pingsan, kali ini dia tentu cacad. Memang cui-kau-ciat terlalu hebat! Baik tuan jangan kelewat umbar kemarahan......"

   Demikian THian Bin coba mencegah tuannya. Tapi serigala yang berupa manusia Oey Hiau itu rupanya tiada tahu puas, katanya.

   "Cambukan tadi hanya mengenakan tulang kakinya, mungkin tak sampai meremukkan, aku..........."

   "Turut cara tuan menghantam tadi, masa tidak remuk?"

   Thian Bin menerangkan dengan bergidik.

   Oey Hiau seperti tersadar.

   Memang sewaktu menghantam tadi, serasa tenaganya agak lemah, adakah dia salah mengerahkan tenaga dalamnya? Maka diulanginya lagi mencambuknya dan kali ini si bocah betul2 tak dapat berkutik.

   Namun Oey Hiau pun tak kurang kagetnya, karena gerakan tenaganya makin lemah dari tadi.

   Buru2 dia empos semangatnya untuk mengerahkan BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
18 Pdf Maker . Oz tenaga dalam. Tapi segera dia terkejut bukan buatan. Dirasakannya tenaga dalam tak mau mengalir, kosong membuyar.

   "Aneh!"

   Serunya tertahan dengan ke-heran2an.

   Tapi berbareng pada saat itu di belakangnya mendadak terdengar suara orang tertawa.

   Buru2 dia berpaling, dan tampaklah 4 orang gagah menghampiri.

   Tapi mereka itu adalah empat orang sahabat yang diundangnya, yakni.

   Ciu Khim, Yu Piau, In Siang Tin dan Poa Sin Ci.

   Keempat orang itu disebut "4 orang gagah dari propinsi Oupak".

   Ketika datang, adalah Yu Piau yang per-tama2 tertawa berseru.

   "Saudara Oey, apa2an kau ini? Berkelahi dengan seorang bocah?"

   Belum kata2 itu terjawab, Ciu Khim yang bermata awas segera berobah mukanya. Serunya.

   "Saudara Oey, lekas duduk, empos tenagamu!"

   Oey Hiau tergugah pikirannya, tahu kini dia bahwa dirinya telah kena dibokong orang.

   Sebagai ahli silat, tahu dia betapa lihaynya si pembokong itu.

   Buru2 dia duduk untuk memulihkan semangatnya dengan jalan mengatur napas untuk menyalurkan peredaran tenaga.

   Tapi justeru berbuat begitulah maka dia tambah celaka.

   Kalau tadi dia diam saja, sih tak mengapa.

   Tapi begitu bergerak, tulang kaki tangannya segera terasa sakit nyeri sekali.

   Diam2 Oey Hiau tercekat.

   Teringat dia akan kata2 sang paman, bahwa di kalangan persilatan cabang Swat-san Kun-guan-pay (Kun-guan-pay dari gunung Swat-san) mempunyai ilmu istimewa untuk menyerang tulang belulang musuh.

   Ilmu itu disebut "hian in thian han chiu"

   Atau ilmu meremas tulang dari udara gelap berhawa dingin. Ilmu yang ganas BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
19 Pdf Maker .

   Oz itu dapat menghancurkan musuh tanpa si orang sadar apa yang terjadi.

   Biasanya serangan itu dilakukan dengan tertawa, suara tertawa itu dapat mengeluarkan hawa serangan.

   Kalau siang2 tahu hal itu, pasti Oey Hiau tak nanti berani bergerak dan ber-kata2.

   Karena begitu orang bergerak dan ber-kata2, tenaga serangan "Thian-han"

   Itu akan menyusul masuk ke pembuluh darah.

   Pelan tapi pasti dia akan menghancurkan pusat induk tenaga dalam.

   Makin orang berusaha untuk menolakkan tenaga dalamya, makin tenaga thian-han itu berpencar menyusup ke-mana2.

   Dendam Kesumat Kaum Persilatan Bu Lim Ki Siu Karya Wen Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   

   Dan bila sampai pada tingkat itu, sukarlah untuk meloloskan diri dari bahaya maut! Memikir sampai di situ, kuncuplah nyali Oey Hiau.

   Terasa hatinya tercengkeram ketakutan membayangkan iblis maut, dia segera mendumprah ke tanah! Dari keempat orang gagah Oupak itu, Ciu Kim lah yang bermata tajam.

   Karena kepandaiannyapun paling tinggi sendiri.

   Buru2 dia berjongkok untuk mengangkat Oey Hiau.

   Demi dilihat wajahnya, diapun bercekat kaget, lalu bertanya.

   "Saudara Oey, jangan begitu kecil hati. Kau ceritakan duduknya perkara, mungkin bisaa tertolong!"

   "Saudara Ciu, tolong kau jaga tempat ini dan suruhlah undang pamanku kemari......"

   Ciu Khim memandang ke sekeliling tempat itu, tapi di situ hanya terdapat rombongan "kajem‟ semua.

   Tiada seorang yang mencurigakan.

   Rasanya diapun sudah kenal akan wajah para kajem itu.

   Kemudian matanya tertumbuk akan si buta dan anak perempuan kecil tadi.

   Ya, mereka BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
20 Pdf Maker .

   Oz orang asing baginya.

   Tapi setelah diawasi seksama rasanya kedua anak beranak ini bukan macam orang yang patut dicurigai.

   Lalu dia memandang ke permukaan tanah.

   Di situ terdapat debu tanah liat, sedang kepingan Kyai kelinci tadi sudah tak nampak di situ.

   Akh, kesemuanya tak ada yang mencurigakan! Di sebelah pohon sana, si bocah pun masih terikat kencang2, pingsan tak sadarkan diri! Keadaannya sangat mengibakan hati.

   Tiba2 Ciu Kim teringat akan sesuatu.

   "Cui-kau-kiat berada di mana?"

   Thian Bin dan The Ing segera mencari senjata itu ke sekeliling tempat itu.

   Yang paling kerupukan sendiri ialah Sin Ci, karena senjata itu merupakan pusaka dari induk cabang kaumnya.

   Juga Yu Piau dan In Siang Tin tersadar apa yang terjadi di situ.

   Namun orang2 yang berkerumun di situ hanyalah bangsa kajem, jadi mustahil mereka berani menyembunyikan senjata itu.

   Sebagai kaum persilatan yang banyak pengalaman, Sin Ci tahu apa yang harus dilakukan.

   Buru2 dia rapatkan kedua kepalannya ke muka dada untuk mengunjuk hormat dan ber-putar2 menjura ke arah orang di sekeliling situ, katanya dengan sungguh2.

   "Aku yang rendah ini, Poa Sin Ci, tak menyalahi pada siapa juga, pun belum pernah membantu pada keluarga Oey. Jadi harap jangan salah mengerti. Senjata cemeti cui- kau-kiat itu adalah milik kaumku, andaikata ada tuan yang khilaf mengambilnya, rasanya tiada akan ada gunanya, malah2 nanti bikin kapiran kepentingan orang, maka dengan ini sangat kumohon agar tuan sudi mengembalikannya......"

   BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
21 Pdf Maker . Oz "Hi-hi........."

   Tiba2 dari arah sana terdengar suara orang ketawa. Telinga Sin Ci yang tajam segera dapat menangkap suar itu. Sekali menjejak, dia segera melesat memburu ke arah timur sembari berseru keras2.

   "Sahabat, kenapa tak mau unjukkan diri untuk memberi pengajaran......?"

   Seruan itu disambut dengan datangnya ketawa dari arah Selatan, dan malah disusul dengan berkelebatnya sebuah bayangan! Belum habis terkejutnya Ciu Khim, dari sebelah utara pun terdengar juga suara ketawa sedingin tadi.

   Kini buru2 Ciu Khim bersiap seraya menyerukan kepada ketiga kawannya.

   "Saudara2, bersiaplah! Kita berhadapan dengan ahli lihay dari cabang Swat-san-pay!"

   Yu Piau, In Siang Tin dan Poa Sin Ci melengak terkejut.

   Suara ketawa yang dingin tadi adalah ilmu "hum im hua seng" (memecah suara) dari kaum Swat-san-pay yang lihay.

   Ilmu itu serupa dengan ilmu "thuan im jip bi" (menyusupkan suara ke dalam lebatan) dari kalangan persilatan.

   Hanya ,,hun im hua seng"

   Itu lebih halus, lebih dapat mengaburkan pendengaran orang.

   Ciu Khim paling bersikap tenang, jadi dialah yang dapat mengetahui lebih dahulu.

   Dan benarlah kiranya, begitu dia mengeluarkan seruan tadi, suara ketawa itupun sirap.

   Kini Oey Hiau pun tak berani buka suara lagi, karena tahu bahwa dirinya betul2 kena serangan istimewa dari kaum Swat-san-pay.

   Begitu keempat orang gagah Oupak itu sudah berkumpul dan bersiap untuk menghadapi lawan, tiba2 terdengarlah sebuah jeritan yang menyeramkan.

   Ketika BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
22 Pdf Maker . Oz ditolehnya, ternyata si bocah tadi sudah tersadar dan dialah yang mengerang dengan kerasnya itu.

   "Ibu!"

   Demikianlah kata2 pertama yang terluncur dari mulut si bocah tatkala dia tersadar.

   Matanya kembali berjelalatan mengawasi ke permukaan tanah untuk mencari bendanya tadi.

   Ketika tak nampak benda itu, dia lalu menangis meng-gerung2.

   Ciu Khim yang cerdas itu, segera dapat menarik kesimpulan.

   Bahwa apa yang terjadi tadi tentu disebabkan peristiwa si bocah itu.

   Mungkin orang Swat-san-pay tadi sudah begitu gusar melihat Oey Hiau memperlakukan si bocah secara begitu se-wenang2.

   Ciu Khim unjuk kecerdikannya, untuk menghilangkan kemurkaan orang, dia hendak berlaku menjadi orang baik.

   Begitu mengambil putusan, begitu dia sudah apungkan diri loncat ke atas pohon.

   Dan pada lain saat dia sudah membawa si bocah melayang turun.

   Sesampai di tanah, tali pengikatnya pun segera dihantam putus dengan kepandaiannya "ciong chiu hwat", ilmu hantaman berat.

   Hebat adalah si bocah itu.

   Meskipun tadi dia dihajar habis2an, tapi begitu terlepas dari tali pengikat, segera dia memburu ke arah tumpukan debu hancuran tanah liat.

   Tumpukan debu itu didekapnya, air matanya membanjir turun membasahi tanah! Tiada seorang yang memperhatikan tingkah laku si bocah itu, kecuali nona biduan cilik itu.

   Timbul rasa kasihan dan kagum atas diri si bocah.

   Kini tahu ia bahwa "kyai kelinci"

   Itu mempunyai pengaruh yang besar sekali atas si bocah itu. Dan diam2 iapun heran, kemana larinya pecahan BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
23 Pdf Maker . Oz kelinci itu tadi? Nyata bahwa Si bocah sedih menangisi "kyai kelinci", bukan karena merasakan kesakitan.....

   "Nak, tak perlu menyalahkan siapa2, kalau kawanku memukuli kau tadi, mungkin kau kesalahan padanya, atau mungkin dia lalai! Biar kuwakilkan sahabatku itu untuk meminta maaf padamu dan sukalah kau habisi perkara ini!"

   Kiranya yang berkata itu ialah si Ciu Khim.

   Dia sudah berlaku cerdik untuk minta maaf pada si bocah.

   Tapi ternyata bocah itu tak menghiraukan, dia hanya ter- mangu2 mengawasi tumpukan debu tanah liat itu saja! Ciu Khim tak marah karenanya, malah setelah memandang sekali ke sekeliling situ, dia merogoh sepotong perak diberikan kepada si bocah, katanya.

   "Jangan kelewat pikir barang itu, nak. Terimalah ini untuk pengganti kerugianmu..........."

   Si bocah tetap tak menyahut dan tak bergerak. Beberapa kajem yang berada di dekat situ segera menghampiri padanya dan berkata.

   "Nak, sudahlah! Terimalah kebaikan hati tuan ini dan segeralah berlalu..."

   Tampak si bocah dongakkan kepalanya.

   Matanya yang bundar besar itu memandang ke sekeliling tempat itu dengan sorot yang dingin.

   Tanpa berkata sepatah kata dia berbangkit, dengan paksakan diri dia ayunkan langkahnya.

   Terhadap ucapan si Ciu Khim tadi, sedikitpun tak dia hiraukan.

   "Nak, ambillah uang ini, mungkin berguna bagimu!"

   "Terima kasih! Untuk mengganti apaku? Kerugianku? Tuan, seluruh kepunyaanmu ditambah pula dengan seluruh kepunyaan sahabatmu, tak nanti dapat mengganti kerugianku! Uang itu, meskipun aku seorang jembel, BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
24 Pdf Maker . Oz namun pernah melihatnya, pun pernah mengemisnya juga! Kau sangat baik terhadap sahabat, tuan, aku membilang terima kasih............"

   Tidak saja si Ciu Khim, pun semua orang di situ yang mendengar ucapan perwira dari si bocah itu sama terkejut dan memuji.

   Seorang bocah yang baru kira2 berumur empat-limabelas tahun sudah dapat mengeluarkan kata2 yang sedemikian luhurnya! Mungkin anak yang jauh lebih tua darinya tak dapat mengeluarkan ucapan yang begituan.

   Ditilik dari situ, teranglah bahwa dia bukan sembarang bocah.

   Dengan paksakan diri karena menahan sakit, bocah itu pelan2 berjalan di antara rombongan kajem.

   Dan tak berapa lama diapun sudah jauh dari situ.

   Hari mulai gelap.

   Di muka rumah makan Song Gwat Lau kembali penuh dengan orang2 yang datang.

   Beberapa kajem masih tetap menunggu di luar situ.

   Hanya sibuta dan anak perempuannya tadi, sudah tak tampak di situ.

   Oey Hiau masih tetap asyik menyalurkan tenaganya, sementara Ciu Khim tetap berusaha untuk menyerukan agar si pembokong mau unjukkan diri.

   Memang dia tak mengetahui, bahwa orang yang melepaskan tangan kepada Oey Hiau itu hanya sekedar untuk memakainya sebagai alat pemberitahu saja.

   Permainan yang sesungguhnya, akan dilakukan nanti.

   Berulang-ulang Ciu Khim berseru, namun tetap tak terjawab.

   Dalam pada itu, In Siang Tin berhasil menemukan cemeti cui-kau-kiat bergelantungan di atas pohon tadi.

   Menyusul Thian Bin pun nampak muncul, mengiringkan ayah Oey Siau yang bernama Oey Tiang Wi BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
25 Pdf Maker .

   Oz bergelar Hek-jiu-liong, si Naga Bertanduk.

   Disamping itu ada pula seorang yang kira2 berumur empatpuluhan tahun.

   Didalam bibirnya yang ke-merah2an itu tampak barisan giginya yang putih bersih.

   Alisnya melengkung, bermata bundar terang.

   Sekalipun usianya sudah agak tua, namun sikapnya masih gagah dan berwibawa.

   Kiranya orang itu bukan lain ialah orang yang tiada tandingannya di seluruh negeri.

   Dan namanya telah menggetar seluruh dunia persilatan, yakni Kim-ciang Biau Kong Hiong! Jago jempolan she Biau ini dengan andalkan ilmu tombak berantainya yang sakti, telah menundukkan banyak ahlil silat tinggi dan mencundangi tokoh2 ternama dalam dunia persilatan.

   Peristiwa yang mengesankan ialah ketika dalam pertemuan di gunung Heng-san, Biau Kong Hiong telah menantang tokoh cabang Bu-tong-pay.

   Siang Ki Hun untuk bertempur dengan tombak, dan berhasil merobohkannya.

   Kemudian setelah ber-turut2 dapat mengalahkan Hwa-im song-hiong, dua tokoh utama dari Hwa-im serta jago lihay dari kota Peking, Co Bong Kau, maka namanya semerbak menggetar seluruh nusantara.

   Itu masih belum mengherankan.

   Kira2 sebulan dari peristiwa yang menggemparkan itu, jago besar itu menerima banyak kunjungan dari sementara tokoh2 silat yang hendak menguji kepandaiannya.

   Penantang2 itu berasal dari berbagal cabang persilatan.

   Satu demi satu Kong Hiong melayaninya dan dalam hanya waktu sebulan saja, dia dapat mengalahkan 7 orang tokoh persilatan ternama.

   Dan ternyata ketujuh jago itu adalah tiang2 utama dari pasukan bayangkari istana kaisar Boan.

   BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
26 Pdf Maker .

   Oz Sejak peristiwa itu, kabarnya Kong Hiong pernah mengunjungi kota raja.

   Untuk apa, tiada seorangpun yang tahu! Orang hanya tahu bahwa selewatnya 3 tahun kemudian barulah tampak Kong Hiong pulang ke kampung halamannya.

   Dan anehnya, selama tiga tahun itu, banyaklah sudah pahlawan2 yang menentang pemerintah Ceng telah terbasmi! Kehancuran dari para penentang pemerintah Ceng itu sangat mengenaskan sekali nasibnya.

   Pemimpin2 mereka itu terdiri dari tokoh persilatan yang tinggi kepandaiannya, Tapi dari fihak istana kaisar telah muncul seorang jago yang luar biasa anehnya.

   Aneh, karena tiada seorangpun yang pernah melihat orang itu.

   Mereka hanya mengetahui, bahwa orang yang tak kelihatan wujudnya itu luar biasa lihaynya.

   Konon, banyaklah orang2 gagah yang terpecundang oleh "bayangan"

   Sakti itu.

   Dan karena itulah maka kaum persilatan memberi gelaran "bu sing sin mo", setan tanpa bayangan yang sakti.

   Orang2 sama jerih akan keganasannya.

   Siapakah orang itu? Wallahuallah! Di antara orang2 gagah penentang pemerintah Ceng yang terbasmi itu terdapat itu raja begal dari gunung Kun- lo-san yang bemama Ong Thing Kau.

   Sekalipun jago she Ong itu mempunyai kepandaian yang lihay, tapi tak urung jatuh juga oleh si Setan Tanpa Bayangan hingga terluka berat.

   Muridnya yang benama Giok-bin Sin-eng Tian Yan Jing _ Tian Yan Jing si Alap2 sakti berwajah kumala _ telah berlaku nekad untuk menolong gurunya.

   Tapi kasihan, guru dan murid berdua itu akhirnya harus mandah menerima kebinasaan di tangan si Setan Tanpa Bayangan.

   BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book

   Dendam Kesumat Kaum Persilatan Bu Lim Ki Siu Karya Wen Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   
27 Pdf Maker .

   Oz Syukurlah masih ada beberapa orang gagah yang sempat menyembunyikan diri sehingga meskipun mereka menderita kekalahan, namun cita2 mereka yang luhur itu tetap belum terpadamkan.

   Nama si Setan Tanpa Bayangan makin menjulang di angkasa persilatan.

   Dan justeru pada saat2 di puncak kemasyhuran itu, tiba2 secara aneh dia telah menghilang.

   Sisa2 orang gagah itu bersepakat untuk mencari balas, namun mereka hanya menubruk bayangan kosong saja.

   Tiada seorangpun yang mengetahui siapakah dianya itu! Namun santerlah suara2 yang mendesuskan, bahwa Setan Tanpa Bayangan itu memang ada orangnya serta masih hidup di mayapada ini.

   Dia bukan lain ialah si Tombak Emas Biau Kong Hiong! Biau Kong Hiong menyangkal keras tuduhan itu, namun dan kesimpulan ciri2nya, tuduhan orang masih condong padanya.

   Dan memang sudah lazim dalam dunia persilatan, makin keras menyangkal makin keraslah tuduhan orang terhadap dirinya.

   Mata segenap kaum orang gagah tertuju pada jago Tombak Emas itu.

   Sejak kembali ke kampung halamannya, sikap Kong Hiong berobah seratus derajat.

   Dia se-olah2 menjadi seekor singa jinak.

   Beberapa tahun sejak itu, sedikitpun tak berani dia berbuat suatu keonaran, betapa kecilnya sekalipun.

   Tapi sang keponakan, Oey Hiau, telah mengekploteer keangkeran nama pamannya itu.

   Menghina, mengganggu anak gadis, berlaku ke-raja2an, kesemuanya itu dipraktekkan besar2an oleh Oey Hiau.

   Namun orang2 sama BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
28 Pdf Maker .

   Oz antapkan saja perbuatan2 itu karena segan akan sang paman.

   Sebenarnya Biau Kong Hiong pun tak puas dengan kelakuan sang keponakan itu, tapi karena sejak kecil dia dirawat oleh tacinya (ibu Oey Hiau) jadi dia merasa berhutang budi.

   Bagaimana juga, Oey Hiau adalah putera satu2nya dari sang taci, jadi terpaksalah dia melindunginya.

   Maka, demi Thian Bin datang melapor, ber- gegas2lah dia datang dan serta tampak wajah Oey Hiau, hatinya terkejut bukan kepalang.

   Buru2 keponakan itu diangkatnya dan dipijatnya jalan darah utama, untuk memeriksanya.

   "Ah, tak berguna sudah!"

   Kata Kong Hiong menghela napas. Bukan kepalang kaget Oey Tiang Wi, sang ayah, bahwa puteranya telah menjadi seorang cacat (invalid), maka tanyanya dengen serta merta.

   "Apanya yang tercacat?"

   "Anak ini bakal menjadi cacat selamanya, kita terlambat datang! Ah, tak kusangka kaum Swat-san-pay masih belum lenyap bersih............"

   Atas penegasan Tiang Wi, Kong Hiong membenarkan bahwa Oey Hiau telah kena serangan ilmu meremas tulang dari kaum Swat-san-pay.

   Tengah Kong Hiong memandang ke sekeliling tempat itu, tiba2 tampak 3 bintik cing-hong (senjata rahasia yang dapat meledak) secepat kilat meluncur ke arah mukanya.

   Memang Kong Hiong benar2 tak bernama kosong.

   Begitu tampak cing-hong, tahulah fihak kaum mana yang melepaskannya.

   Dia kaget terkesiap, jangan2 musuh lama akan mencari balas.

   BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
29 Pdf Maker .

   Oz Senjata rahasia cing-hong (bianglala hijau) itu tak boleh disambuti.

   Karena benda itu akan meledak dan memuncratkan api beracun.

   Diam2 dia mengeluh dalam hati.

   Dia sih dapat mengatasi, tapi karena fihaknya terdiri dari beberapa orang, kalau sampai ada seorang dua yang terkena, ini berarti suatu tamparan bagi mukanya.

   Dan namanya yang begitu megah sebagai "orang yang tak terlawan di kolong langit‟ akan terhapus! Tapi bahaya sudah di depan mata, tak boleh dia terlalu lama berpikir.

   Secepat kilat dia membungkuk, tubuh Oey Hiau dipakainya untuk disodokkan ke kanan kiri.

   Betapa pesat cing-hong itu meluncur, namun masih kalah cepat dengan gerakan jago Tombak Emas itu.

   Tatkala dia membungkuk tadi ternyata sudah mengeluarkan tenaga pukulan dalam, sehingga menerbitkan deru sambaran angin dahsyat yang dapat menangkis senjata rahasia itu.

   Dan tubuh Oey Hiau yang dibolang-balingkan itu, kiranya untuk menyingkirkan kawan2nya dari situ.

   Dan untuk ini, BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
30 Pdf Maker .

   Oz diapun berhasil.

   Sekalipun beberapa orang kawannya telah tersampok jatuh, namun mereka semua dapat terlepas dari sambaran senjata yang ganas itu.

   Tiga bintik senjata peledak yang menyerupai bianglala telah menemui tempat kosong dan jatuh meledak di tanah.

   Bergidiklah hati semua orang ketika.

   menyaksikan kedahsyatan bianglala itu.

   Diam2 mereka bersyukur atas ketangkasan Biau Kong Hiong yang telah menyelamatkm jiwa mereka dari lubang jarum.

   Bahwa orang telah berani memain api di mulut singa, telah membuat Kong Hiong marah sekali.

   Tengah dia membungkuk dan membolang-balingkan tadi, matanya yang jeli sudah dapat menangkap siapa yang membokongnya itu.

   Orang itu temyata seorang jembel yang usianya antara tigapuluhan tahun lebih, Kong Hiong perdengarkan ketawanya yang dingin.

   Sembari meletakkan Oey Hiau, dia melesat ke arah jembel itu.

   Sebenamya jembel itu tergolong orang lama di situ.

   Rupanya dia mempunyai dendam besar, sehingga seorang diri dia berusaha untuk mencari balas.

   Tapi insyaf bahwa kepandaiannya masih kalah dengan lawan, terpaksa dia menyaru sebagal kajem.

   Malu dan penderitaan yang bagaimana hebatnya, tetap dia tahankan.

   Tekadnya hanya satu, menuntut balas! Malah rencananya, dia mau menyusup berhamba pada Biau Kong Hiong.

   Langkah pertama dia hendak mendekati rapat pada kaki tangan Oey Hiau.

   Karena itu diapun sudah kenal pada The Ing dan Ngo Thian Bin.

   Seringkali rela dia menjadi pesuruh kedua kaki tangan keluarga.

   Oey itu.

   Maka tak heranlah ketika Kong Hiong menyerbu kepada orang itu, Thian Bin lah yang BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
31 Pdf Maker . Oz pertama2 berseru kaget.

   "Budak hina, mengapa kau jadi pembunuh?"

   Mendengar seruan itu, Kong Hiong merobah rencananya.

   Dia adalah seorang yang berperangai jahat, tapi berwatak kuat.

   Segala rencana dan gerak geriknya selalu dirahasiakan rapat2.

   Muka sekalipun dia benci akan jembel itu, namun wajahnya tak mengunjuk sesuatu perobahan kecuali ganda tertawa saja.

   Kini dia ambil putusan akan menangkap kajem itu hidup2.

   Serasa ada sambaran pukulan dari arah belakang, kajem itu terkejut sekali.

   Begitu membungkukkan badan, dia segera mainkan gerak "ling li kun"

   Rase berjumpalitan.

   Dia buang tubuhnya ke muka terus bergelundungan sampai beberapa puluh kali.

   Dengan andalkan kelincahan gerakan itu, dapatlah dia lolos dari serangan yang berbahaya itu.

   Pukulan yang dilancarkan Kong Hiong itu disebut ,,siao thian sing"

   Bintang kecil, sebuah ilmu yang diandalkan jago itu.

   Barangsiapa terkena, jangan tanya dosa lagi.

   Tapi karena dia bermaksud hendak menangkap hidup2, maka tenaga yang digunakannya hanya 70% saja.

   Kalau tadi dia tak merobah rencananya, pasti kajem itu tak dapat lolos dari bahaya kebinasaan.

   Melihat korbannya hendak kabur, Kong Hiong perdengarkan ketawanya.

   Sekali enjot kakinya, dia melesat memburu.

   Tiba2 sebuah senjata peledak cing-hong menyambar ke arah mukanya.

   Tapi jago lihay itu sudah siang2 waspada.

   Dia duga lawan masih mempunyai beberapa buah dari senjata yang kini sudah tiada orang yang menggunakannya lagi.

   Maka tatkala mengudak tadi, BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
32 Pdf Maker .

   Oz dia sudah siapkan tenaga dalamnya untuk melindungi diri.

   Begitu terkena sambaran penangkis tenaga dalamnya, bianglala itu meletik dan berhamburan jatuh lenyap ke empat penjuru.

   Tatkala Kong Hiong lanjutkan penguberannya, bagaikan ular keluar dari goanya, kajem itu membelk pada sebuah tikungan jalan dan melenyapkan diri.

   Dengan masygul, terpaksa Kong Hiong kembali untuk menengok keadaan Oey Hiau.

   Keempat orang gagah dari Oupak itupun buru2 menghampiri Kong Hiong untuk haturkan maaf, siapa hanya tertawa dingin.

   Sambil memberi isyarat supaya sang keponakan diangkut pulang, dia berkata seorang diri.

   "Rupanya permainan yang sesungguhnya segera akan berlangsung!"

   Demikianlah, pada lain saat, peristiwa di depan rumah makan Song Gwat Lau yang hampir menghebohkan seluruh kota Siangyang itu kembali sirap.

   Orang2 sama berjalan seperti bermula.

   Begitu pulang, Kong Hiong segera mengambil sebuah kotak yang dibungkus kain kuning.

   Dari situ dikeluarkannya 10 batang kimcian (panah emas) yang panjangnya hanya 3 dim.

   Pada batang kimcian itu terdapat tanda cap merah.

   Dipanggilnya keempat orang gagah dari Oupak tadi, masing2 diserahinya 2 batang.

   Dengan nada yang ber-sungguh2, dipesannya keempat orang itu, siapa lalu sama mengundurkan diri.

   Dilihat naga2nya, Kong Hiong sedang mengatur persiapan yang rapih..........

   *Oz* BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
33 Pdf Maker .

   Oz Kini mari kita tengok akan keadaan bocah tadi.

   Walaupun dia paksakan diri untuk berjalan, namun karena luka2nya yang berat itu, pada tiap berselang beberapa tindak, dia kelihatan ter-huyung2 jatuh.

   Dengan meng- isut2, akhirnya dapat juga dia kembali ke tempat biara yang rusak itu.

   Biara itu rusak tak terurus, di sana-sini terdapat banyak sekali kotoran burung dan tahi tikus.

   Kecuali di ruangan besar yang agak lumayan, seluruh tempat boleh dikata kotor sekali.

   Dengan sempoyongan, masuklah bocah itu ke ruangan besar dan rubuhlah dia di situ.

   Tapi dasar dia bocah keras hati, begitu berada di tempat ,,pondok"

   Sendiri, dia segera menangis ter-bata2.

   "Kyai kelinci, ibu mengatakan padaku bahwa kau dapat melindungi keselamatanku. Tapi kini ternyata kau sendiri tak mampu melindungi dirimu, jadi mustahil dapat melindungi diriku! Ber-tahun2, kaulah satu2nya yang kuajak teman bicara, kuanggap kau sebagai bundaku sendiri. Karena kaulah satu2nya peninggalan dari almarhum bundaku. Namun sekarang.............."

   Begitulah, bocah itu menangis dan meratapi kyai kelincinya.

   Padahal ketika itu hari sudah mulai gelap.

   Biara rusak itu memang angker hawanya, apalagi kalau hari sudah malam.

   Dari situ dapat ditilik, bagaimana besar nyali anak itu.

   Jangan kata anak kecil, sedang orang tua saja kalau berada sendirian di biara situ mungkin sudah ketakutan setengah mati.

   "Kyai, berikanlah padaku sebuah pentung, akan kupukul mampus bangsat itu. Mengapa dunia penuh dengan bangsat begitu? Mereka bisa makan se- BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
34 Pdf Maker . Oz kenyang2nya, kerjanya tak lain hanya menindas kaum seperti kita yang kurang makan kurang sandang.........."

   Demikianlah, bocah itu sembari menangis sembari tangannya merogohi bajunya.

   Dari sela2 cahaya rembulan, tampak bocah itu tengah memegang secarik kertas yang sudah kucal2 (lusuh).

   Dia mengawasi kertas itu sembari mulutnya berkemak-kemik, entah apa yang dikatakan! Berselang beberapa saat kemudian tampak dia memasukkan kertas itu ke dalam bajunya dan berkata seorang diri .

   "Almarhum ibuku hanya menyerahkan dua buah benda padaku, ah, hanya tinggal kau saja..........."

   Ketika dia hendak memutar tubuhnya, dia melihat sesuatu benda dan...... "Kyai kelinci........."

   Demikian dia berseru girang.

   Dendam Kesumat Kaum Persilatan Bu Lim Ki Siu Karya Wen Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   

   Kiranya entah siapa yang menaruhkan, tanpa diketahui di belakangnya tadi sudah terletak beberapa keping tanah liat yang merupakan kepingan dari kyai kelincinya.

   Sekali tubruk, didekapnya benda itu dengan mesranya, serunya dengan gembira.

   "Kyai kelinci, kau betul2 sakti! Kyai kelinci....."

   Air matanya bercucurah deras membasahi mukanya.

   Sekalipun hanya kepingan saja tapi bocah itu tetap memandanginya.

   seperti mustika yang tiada terkira harganya.

   Sebenarnya keadaan kyai kelinci itu tak keruan, sepeserpun tiada berharga.

   Dan inilah yang menyebabkan hati si bocah hancur luluh....

   Tatkala ibunya sakit keras, ia telah menyerahkan padanya secarik kertas tua dan sebuah mainan kelinci serta memberi pesanan terakhir begini.

   "Anakku, nasibmu malang..... tetapi kita berasal dari keluarga ternama! Ayahmu seorang yang berbudi luhur, BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
35 Pdf Maker .

   Oz mengutamakan kebajikan dan terbuka tangannya kepada orang2 yang membutuhkan pertolongan, tetapi tak nyana, buah yang kita petik begini pahitnya.

   Orang serumah terbinasa, syukur masih ketinggalan aku dan kau berdua yang atas perintah ayahmu disuruh menyingkir ke rumah nenekmu.

   Tapi tak kunyana, nak...

   bahwa selanjutnya kau harus hidup sebatang kara di dunia...

   Mainan kelinci ini tempo hari adalah ayahmu yang sengaja membelikan untuk mainanmu.

   Jangan se-kali2 kau merusakkannya.....

   Bila kau menghadapi kesulitan, katakanlah pada kiai kelinci ini......

   semoga dia dapat melindungi dirimu.........."

   Walaupun sekecil itu usianya, namun anak itu sudah mengerti apa yang terjadi.

   Ibunya adalah seorang wanita yang bijaksana.

   Asalnya dari kota Peking.

   Tapi karena derita kalbunya memikirkan dendam berdarah yang harus diimpas, kesehatannya terganggu.

   Sepanjang perjalanan pulang ke kampung halamannya, dia paksakan diri untuk mendidik sang putera supaya mengerti akan beban yang diletakkan di atas bahunya itu.

   Diajarkan pula tata cara orang hidup dalam pergaulan, dan akhimya dikesankanlah pesannya yang harus selalu diingat itu, yaitu.

   "Ingatlah pada musuh besar kita itu.........."

   Begitulah, ibunya telah menutup mata di tengah perjalanan.

   Selama diejawentah oleh sang ibu itu, pikiran anak itu makin terbuka.

   Dia tahu akan asal-usul keluarganya dan tahu pula bagaimana harus hidup seorang diri.

   Yang paling mengesankan sanubarinya ialah ajaran mendiang ibunya bahwa hidup dalam dunia ini orang harus "teguh kuat".

   BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
36 Pdf Maker .

   Oz Ternyata walaupun melalui berbagai penderitaan, anak itu tetap bisa mempertahankan hidupnya.

   Memang dalam usianya yang sedemikian muda itu dia sudah menjadi "masak".

   Namun ada kalanya kalau berada seorang diri, dia masih belum terlepas dari sifat kanak2nya.

   Ini memang sudah wajar.

   Tapi sekalipun terancam siksaan hebat, sedikitpun dia tak gentar mempertahankan satu2nya benda yang disayangi dalam hidupnya.

   Rela dia korbankan jiwanya daripada menyerahkan benda itu kepada Oey Hiau.

   Kalau tadi dia menangis, itu bukan karena tak tahan menderita siksaan orang she Oey itu, tapi karena menampak pusakanya dibanting hancur.

   Biar orang mengatakan dia tolol tak tahu mati, tapi dia tetap "teguh kuat"

   Mempertahankan haknya, warisn satu2nya dari mendiang ayah bundanya. Maka setelah kini dldapatinya pula kyai kelincl itu _walaupun sudah menjadi kepingan_ girangnya sukar dilukiskan.

   "Nak, apakah khasiatnya benda itu sehingga kau rela menerima siksaan daripada menyerahkannya?"

   Tiba2 kedengaran suara orang berkata.

   Sekalipun nyalinya besar, tapi tak urung anak itu terkejut serasa terbang semangatnya.

   Dengan ketakutan dia memandang ke arah suara itu, siapa ternyata adalah si kajem buta yang berpakaian compang-camping itu.

   Dikenalnya si buta tua itu sebagai kajem yang hampir kebentur dengan Oey Hiau di rumah makan siang tadi.

   "Pak tua, mana cici kecil itu?"

   Balas bertanya si bocah tanpa menghiraukan pertanyaan orang. BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
37 Pdf Maker . Oz "Dia? Ah, dia sudah kena dirampas oleh bangsat itu...."

   Anak itu terkesirap kaget, kemudian mengelah napas panjang, katanya.

   "Di dunia ini, mengapa selalu orang jembel yang diperhina orang? Pak tua, dengan kehilangan cici kecil itu, kau tentunya menderita sekali!"

   "Ya, dia merupakan tongkat pengunjuk jalanku, aku masih memerlukan padanya. Sungguh kasihan dia di sini......"

   Sambil mengemasi kepingan tanah liat itu, si bocah menghiburnya.

   "Kalau aku tak sekecil dan selemah ini, apalagi menderita sakit, pasti aku suka menjadi tongkat pengunjuk jalanmu!"

   "Memang sebenamya aku hendak minta bantuanmu, entah kau keberatan tidak?"

   "Sayang aku sedang luka berat, mungkin tak kuat berjalan bersamamu, pak! Tapi tak menggapalah......"

   Setengah bulan yang lalu anak itu dihajar Oey Hiau dengan hebatnya.

   Lukanya maslh belum sembuh, ketambahan lagi lagi tadi dicambuk dengan jwanpian cui- kau-ciat yang maha ganas itu.

   Ya, sekalipun tulangnya tak sampai remuk namun lukanya cukup memperhentikan peredaran darahnya.

   Dan luka2 itu menjadi koreng busuk.

   Kalau hanya mengandal kekerasan hati saja, mungkin anak itu sudah remuk dalam.

   Tapi syukurlah, selain berhati keras, dia juga dikarunai tulang belulang yang kokoh.

   Dalam keadaan begitu, masih dia menyanggupi untuk menggantikan si anak perempuan kecil menjadi pengunjuk jalan si tua yang buta tadi.

   BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
38 Pdf Maker .

   Oz Kalau tadi dia sedihkan kyai kelincinya yang hilang, kemudian tangisi keadaan sang kyai yang sudah menjadi keping2an tanah liat itu, kini hal itu secepat kilat sudah terkikis di dalam pikirannya.

   Satu2nya hal yang sangat menjadikan perhatiannya ialah, mudah2an sakitnya berkurang agar dia dapat menolong bapak tua itu.

   Ya, pak tua yang buta itu harus dibantunya........

   Haripun makin larut malam.

   Tiada seorangpun yang akan datang ke biara rusak situ.

   Dulu adalah si kajem muda, pelepas senjatai rahasia cing-hong yang tiap hari datang menjenguk ke situ dan membawakan sisa2 makanan.

   Tapi dia sendiri tadi telah kebentrok dengan Biau Kong Hiong, jadi kini tentu sedang menyembunyikan diri jauh2.

   Maka malam itu, si anak tentu harus tidur dengan perut kosong.

   Tapi syukurlah, pak tua buta itu masih mempunyai makanan kering dan dengan rela membaginya.

   Bermula anak itu menolak, tapi tiba2 pak buta itu tertawa nyaring, serunya.

   "Nak, seperti katamu tadi, di dunia ini selalu orang jembel yang diperhina orang. Nah, kalau si jembel tak saling membantu dengan si jembel, apa jadinya dengan dunia ini?!"

   Terbukalah hati si bocah mendengar kata2 emas dari pak buta itu.

   Tanpa sungkan lagi, dia sambuti pemberian pak buta itu sembari menghaturkan terima kasih.

   Malah sehabis makan, pak buta itu menawarkan guci minumannya.

   Kini anak itu sudah tak mau main sungkan lagi.

   Ditengaknya arak dalam guci, hampir2 giginya bergemerutuk karena arak yang sudah mendingin itu.

   Tapi BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
39 Pdf Maker .

   Oz begitu masuk ke dalam perut, badannya menjadi panas.

   Rasanya seperti pada saat itu dia tengah ber-main2 di luar dengan senang sekali.

   Tapi tahu2 kepalanya pening dan pada lain saat dia jatuh pulas tak ingat apa2 lagi.

   Begitu si bocah sudah pulas, pak buta itu segera berbangkit menghampiri untuk meng-urut2 tubuhnya.

   Jangan orang mengira dia itu hanya sepert! orang buta kebanyakan.

   Karena buta sekalipun dia itu, tapi ternyata lebih awas dari orang melek.

   Kalau orang mengerti, pastilah akan menjadi kaget melihat kenyataan bahwa pijatan si pak buta itu ternyata menggunkan ilmu penyalul darah "thian hian cap sa si", suatu ilmu penotok darah yang tiada bandingannya di dunia persilatan.

   Ilmu mujarab untuk menolong jiwa dari cengkeraman maut.

   Di tangan sakti dari seorang ahli silat sebagai si pak buta itu, maka seluruh hawa busuk dan kotoran darah si bocah selama ber-tahun2 diarak perasaian itu (menderita), ya, bahkan semua rasa nyeri di tulang sungsumnya, dalam waktu semalam itu saja, sudah dipulihkan kembali.

   Dasar anak itu mempunyai peruntungan yang bagus! Ya, walaupun hal yang sebenarnya, pak buta itu se-mata2 ketarik akan sifat2 keutamaan dari anak itu.

   Begitulah, malam itu, bocah yang malang nasibnya itu dapat tidur dengan nyenyaknya...........

   Ketika itu tampak si pak buta memeriksa pernapasan hidung si anak, lalu meng-urut2 jalan darah induk, kemudian ber-ulang2 mengangguk dan berseru seorang diri.

   "Anak yang sukar dicari keduanya!"

   BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
40 Pdf Maker . Oz Menjelang tengah malam, pak buta itu tampak meng-hembus2kan hidung membaui udara, kemudian menggerutu seorang diri.

   "Malam sudah larut, mengapa Siu Sian belum kembali? Adakah terjadi sesuatu dengan dirinya?"

   Tiba2 dari kejauhan terdengar suara anjing melolong.

   Mendadak si pak tua berbangkit, sembari masih mencekal tongkatnya, tahu2 dia melesat seperti angin cepatnya, menuju ke ruangan muka.

   Benar juga, pada saat itu tampak seorang dengan ter-huyung2 menobros masuk ke dalam biara situ.

   Sikapnya ber-gegas2, seluruh tubuhnya berlumuran luka, wajahnya mengunjuk kekuatiran hebat.

   Dia makin terkejut ketika di ruangan tengah tampak sesosok tubuh tegak berdiri.

   Tapi hatinya segera lega ketika diketahui bahwa orang itu bukan lain ialah si pak buta yang berada di rumah makan "Siong Gwat Lau"

   Siang tadi.

   Kiranya orang itu tengah dikejar oleh musuh.

   Dia masih punya barang2 yang ketinggalan di biara situ.

   Pikirnya, hendak dia ambil dulu barang2 itu, kemudian akan menyingkir selekas mungkin.

   Maka tanpa menghiraukan lagi pada si pak buta, dia terus melesat hendak menobros masuk ke ruangan tengah.

   Tapi bukan kepalang terkejutnya, ketika tiba2 ada sebuah benda hitam menghadangnya.

   Benda itu ternyata sebatang tongkat, tongkat dari pak buta siapa kedengaran menegurnya dengan nada yang mengibakan.

   "Tuan siapakah yang datang ini? Kasihanilah aku seorang buta, supaya dibawa keluar dari tempat angker ini........"

   BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
41 Pdf Maker .

   Oz Sebenarnya orang itu hendak menjelaskan, tapi dari arah belakang sana kedengaran suara orang ketawa! Kalau pak buta itu tetap tenang2 saja, adalah orang itu makin gelisah tampaknya.

   Dan benarlah, begitu dia berpaling, ternyata pintu reyot dari biara itu sudah terpentang lebar.

   Empat orang yang bertubuh tinggi besar muncul berbareng.

   Orang tadi segera mengenal mereka sebagai kawanan yang telah mencegatnya tadi sehingga dirinya sampai terluka parah.

   Syukur tadi ada seorang di belakang layar yang menolongnya, hingga dia dapat meloloskan diri.

   Hanya yang dibuatnya heran, tadi dia sudah lari se- kencang2nya, serta diapun sangat faham akan lika-liku jalanan di situ.

   Tapi mengapa secepat itu mereka sudah dapat mengejarnya sampai di tempat itu? Adakah mereka itu tergolong ahli2 lari cepat yang sukar dicari tandingannya? Kalau begitu naga2nya, bukan saja dendamnya tak dapat dia balas, bahkan dirinya pun akan binasa di sini...........

   Kini dia mengambil putusan bulat.

   Daripada mati sia2, lebih baik dia.

   "berpantang dulu sebelum ajal datang". Begitu berpikir, begitu dia terus hendak kembali menyambut musuh. Saat itu kedengaran salah seorang berempat itu berkata.

   
Dendam Kesumat Kaum Persilatan Bu Lim Ki Siu Karya Wen Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   
"Dugaan Saudara Biau memang tepat sekali, tak kira kalau kaum Swat-san-pay mengutus seorang jagonya yang lihay! Saudara Gwat, berlakulah hati2!"

   Wajah pak buta tetap tenang, hanya hatinya serasa tergetar.

   Diam2 dia men-duga2, kalau2 orang telah mengenal dlrinya.

   Namun dia tak mau berlaku buru2, hendak dia nantikan keterangan yang lebih jelas.

   Kalau BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
42 Pdf Maker .

   Oz memang orang yang di-buru2 itu berada di fihak benar, dia tentu turun tangan membantunya.

   Belum selesai ucapan keempat orang tadi, si orang muda itu sudah melesat masuk ke dalam ruangan besar.

   Bahwa sekalipun buta tapi lebih awas dari orang melEk, ini terbukti dari sikap si pak buta itu.

   Sejak tadi memang dia sudah menduga bahwa orang muda itu adalah seorang sahabat, bukan musuh.

   Maka dibiarkannya saja dia melesat lewat di sampingnya.

   Keempat orang tadi sudah ada dua yang segera memburu.

   Tapi begitu lewat di sisi si buta, yang disebut belakangan ini terus saja menotokkan tongkatnya.

   Kedua pengejar itu adalah ahli2 yang ternama.

   Sebenarnya mereka sudah lama menyembunyikan diri, tapi karena menerima kimcian (titah rahasia), terpaksalah turun ke gelanggang lagi.

   Tugas yang per-tama2 ialah mencari sisa2 dari kaum penentang pemerintah dari gunung Kun-lo-san yang dapat meloloskan diri.

   Salah satu di antaranya yakni murid kesayangan dari raja gunung Ong Thing Kau yang bernama Wan Seng Ho.

   Tapi sampai sekian tahun, buronan penting itu dapat menyembunyikam diri.

   Mereka tak mengira barang serambutpun kalau orang yang dicari itu ternyata sudah menyaru menjadi seorang kajem di muka rumah makan Siong Gwat Lau.

   "Pucuk dicinta ulam tiba,"

   Kali ini mereka betul2 tak mau melepaskan sang korban.

   Tapi di luar dugaan ada seorang pak tua buta mengadu biru.

   Sebenarnya dalam beberapa tahun ini Seng Ho sudah banyak mendapat kemajuan dalam ilmu silatnya.

   Sekalipun dalam adu kepandaian dia tak dapat mengatasi, tapi dalam BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
43 Pdf Maker .

   Oz adu lari untuk menyembunyikan diri, dia dapat melampaui keempat musuhnya.

   itu.

   Hanya saja dia lupa, bahwa kini kota Siangyang itu sudah penuh jaring2 perangkap, di mana pelosok terdapat kaki tangan musuh.

   Sejak dia berhasil lolos dari kejaran Kong Hiong, di tengah jalan sudah dicegat dengan seorang musuh.

   Syukur orang itu bukan tandingannya.

   Sekalipun demikian orang itu segera lekas2 memberi kabar pada seorang atasannya yang lebih lihay.

   Dan atasannya itu bukan lain ialah keempat orang tinggi besar tadi.

   Mereka adalah salah empat dari 8 harimau propinsi Siamsay, ialah Nyo Ing, Gwat Ki, Ang Sin Jee dan To Kiu Bi.

   Yang mengejar Seng Ho tadi ialah To Kiu Bi dan Ang Sin Jee.

   Kedua jago tua ini mahir dalam ilmu pukulan toa pat kwa sin ciang.

   Tenaganya dahsyat sekali.

   Melihat si orang buta menyerangnya, mereka berdua segera maju berbareng.

   Pikir mereka, betapapun kelihayan si buta itu, namun mempunyai ciri kekurangan.

   bermata buta.

   Kalau salah seorang melayani si buta dan yang seorang mengejar buronan tadi, tentu berhasil.

   Tapi gerakan tongkat dari si buta itu sedemikian lihaynya sehingga mau tak mau kedua orang itu harus merandek.

   Cepat2 keduanya bertindak.

   Yang seorang gerakkan tangan merabu dan seorang lagi gunakan gerakan kaki.

   Jadi si buta terancam dari dua fihak.

   muka dan kakinya.

   Kedua serangan itu memang merupakan imbangan, dilancarkan secara kilat dan ganas.

   BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
44 Pdf Maker .

   Oz Tapi si buta itu ternyata lihay sekali.

   Sedikitpun dia tak unjuk gerakan apa2.

   Begitu kedua serangan itu sudah mendatangi dekat, baru dia angkat tongkatnya untuk menotok dan menghalau.

   Terang gerakan itu bukan gerakan menangkis, juga bukan serangan.

   Tapi toh telah memaksa kedua jago dari Siamsay itu mundur beberapa tindak.

   "Memalukan!"

   Sampai Ang Sin Jee keluarkan jeritan gemas.

   Sebaliknya, To Kiu Bi pun tak kurang kagetnya.

   Siapakah pak tua yang buta itu? Sedemikian luar biasa gerakannya, tenang tapi meyakinkan kemenangan.

   Itulah ilmu silat istimewa "thian hian hian yang chiu hwat"

   Yang sifatnya "dengan ketenangan menyambut segala perobahan lawan". Saat itu kedengaran si buta berkata dengan napas memburu.

   "Tak kusangka kalau yang datang ini adalah tuan2 dari fihak Pat-kwa-mui, maaf...... Dan entah dari golongan manakah kedua tuan yang itu?"

   BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
45 Pdf Maker . Oz "Saudara Nyo, apa yang diucapkan saudara Biau memang tak meleset. Memang benar inilah Bok si buta yang sudah menghilang berpuluh tahun itu!"

   Salah seorang yang berada di ambang pintu kedengaran berseru sambil ketawa.

   "Saudara Gwat, kali ini benar2 harapan saudara Biau akan dapat terpenuhi. Tigabelas Ilmu pusaka dalam dunia persilatan sebentar lagi akan sudah terkumpulkan!"

   "Ho. masakan kalian ini adalah sahabat2 dari bangsat yang membelakangi perguruannya itu?"

   Seru si buta dengan nada gemetar.

   Saat itu di sebelah luar sana terdengar suara seruan, dan telinga si buta yang tajam itu segera dapat menangkap bahwa di sana telah terjadl pertempuran.

   Dan dia makin tercengang, ketika didengarnya bahwa gemerincing senjata dalam pertempuran itu agak istlmewa.

   Ya, tak salah lagi, itulah gemerincingnya senjata istimewa "tok liong so", tali naga berbisa.

   Si buta tampak men-duga2, siapakah gerangan kajem muda itu? Dan pada lain saat dia berseru dengan kerennya.

   "Tuan yang memainkan senjata tok-liong-so dari fihak Ong Thing Kau di Hunlam, katakanlah, lawan atau kawan? Biar aku si tua ini dapat jelas!"

   Memang yang tengah bertempur di ruang sebelah timur itu ialah kajem yang menobros ke ruang besar tadi.

   Setelah mengambil barangnya, dia segera ber-gegas2 hendak molos, tapi segera dihadang oleh Gwat Ki.

   Sebenarnya pemuda jembel itu siang2 sudah dapat lolos.

   Tapi terpaksa harus mengambil dulu dua buah barangnya yang berharga.

   Pertama, senjatanya tok-liong- BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
46 Pdf Maker .

   Oz so (tali bandul naga berbisa).

   Tadi karena dia tak membekal senjata apa2, maka sampai kena dihajar lawan sampai parah.

   Dan kedua, adalah sebuah peta rahasia yang secara kebetulan saja dia ketemukan pada 3 hari yang lalu.

   Peta itu merupakan tempat simpanan suatu pusaka di sekitar gunung Siao-si-san.

   Entah pusaka apa, belum diketahuinya, tapi yang pasti tentu suatu pusaka yang luar biasa.

   Begitulah, setelah mengambil kedua barang itu, dia terus akan ber-gegas2 lolos.

   Rencananya.

   cari dulu pusaka itu, baru nanti tetapkan langkah pembalasan lebih lanjut.

   Dia sadar, dengan kepandaian yang dimilikinya sekarang ini tak mungkin dia dapat membalas lawan itu.

   Apalagi dengan cara pembokongan gelap sudah tak mungkin lagi, karena musuh yang lihay itu sudah mencium bau.

   Begitulah, ketika Gwat Ki menghadang terpaksa dia layani dengan tok-liong-so.

   Tiada dinyananya kalau senjata itu telah dikenal oleh si buta yang me-nyebut2 tentang diri gurunya.

   Tanpa terasa air matanya bercucuran, sahutnya.

   "Siapakah gerangan bapak ini? Mohon dimaafkan, aku Wan Seng Ho, guruku Hunlam Ong............"

   Belum lagi selesai nama itu disebut, terdengarlah si buta tertawa nyaring. Sekali tubuhnya bergerak, bagaikan kilat menyambar dia sudah melesat ke muka Gwat Ki, terus menyerangnya dengan salah satu jurus ilmu tongkat "thian han cap sa ciang."

   Begitu cepat, seru dan tepat setiap gerak serangannya itu, sehingga Gwat Ki, salah seorang "harimau"

   Siamsay, telah menjadi keripuhan dibuatnya. BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
47 Pdf Maker .

   Oz Mungkin pembaca tak percaya, karena mustahil seorang buta kedua matanya dapat berkelahi begitu hebat dan sempurna.

   Baiklah, penulis berikan sedikit uraian yang mudah-mudahan dapat bantu menghilangkan kesangsian pembaca.

   Pertama.

   orang buta itu lebih cermat dan halus panca inderanya.

   Kedua.

   alat pembauannya (indera penciumannya) pun lebih tajam.

   Ini disebabkan karena dengan kerugian indera penglihatannya itu, mereka lalu melatih sungguh2 keempat indera lainnya.

   Dan alhasil, pada umumnya indera2 (kecuali mata) dari orang buta itu lebih tajam dari orang melek.

   Dan pak tua buta itu bukan sembarang orang.

   Dia adalah satu2nya orang angkatan tua dari kaum Swat-san-pay.

   Ketika perguruan Swat-san-pay telah dikhianati oleh seorang muridnya yang murtad, kebetulan si buta itu sedang menjalani hukuman disiplin perguruan.

   harus mengembara selama 7 tahun.

   Pada waktu dia kembali ke gunung, kaum perguruannya sudah musnah! Belasan tahun dia sembunyikan diri.

   Mengembara dari satu ke lain tempat untuk menyelidiki musuhnya itu.

   Dan sembari begitu, tak henti2nya dia bertekun meyakinkan ilmu kepandaian yang disebut "dari sambaran angin dapat membedakan suara, dari hembusan napas dapat mengenal orang dan dari sentuhan tangan dapat mengetahui benda."

   Jerih payahnya itu telah menghasilkan suatu ilmu yang luar biasa lihay baginya! Pertama kali Seng Ho datang dengan bermandikan darah, hidung pak buta itu sudah dapat menciumnya dari siliran angin yang berbau amis.

   Begitu pula suara kajem BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
48 Pdf Maker .

   Oz muda itu, lekas sekali dikenalnya sebagai salah seorang kajem yang berkerumun di rumah makan Siang Gwat Lau.

   Apalagi gemerincing tok-liong-so, senjata pemakaian seorang sahabat karibnya, bagai penunjuk jelas bahwa dia harus berfihak pada kajem muda itu.

   Mengapa pak tua itu dapat menggempur Gwat Ki dengan serunya, ini disebabkan karena kembang kempis hidung Gwat Ki mengeluarkan napas, se-olah2 sudah memberi petunjuk ke arah mana pak tua itu harus menotokkan ujung tongkatnya.

   Tengah Gwat Ki dilibat sambaran tongkat, tiba2 pak buta itu merasa ada serantai gelombang besar tenaga menyerangnya.

   Kiranya itulah ketiga kawan Gwat Ki yang dengan sigapnya datang menolong.

   Mereka sama keluarkan ilmu pukulan pat-kwa sin-ciang.

   "Oho, klranya murid2 dari Pat Kwa si imam tua. Ber- tahun2 tak berjumpa, tak tahu kalau imam tua itu diam2

   "mencetak‟ sekawanan murid jempol!"

   Pak tua bergelak tawa seraya memutar tongkatnya makin deras.

   Ya, hanya beberapa gebrak saja, keempat harimau itu sudah terpental setombak jauhnya.

   Di antara keempat orang itu, Gwat Ki yang ternyata paling tangguh.

   Serangan gerak "ular ajaib melibat tubuh"

   Dari pak buta.

   Dendam Kesumat Kaum Persilatan Bu Lim Ki Siu Karya Wen Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   

   tadi hampir2 telah membabat kedua sikunya.

   Kalau dia memang tak selihay itu, tentu sepasang lengannya sudah kutung! Yang per-tama2 menjerit kaget adalah Nyo Ing, Ang Sin Jee dan To Kiu Bi tadi sudah pernah merasakan kelihayan si buta, nyali mereka sudah kuncup.

   Tapi dengan keroyokan empat orang, mereka sangka akan dapat BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
49 Pdf Maker .

   Oz membalas.

   Siapa tahu, dua ditambah dua, tetap tak dapat berbuat apa2, tetap terkurung.

   Jeritan dan terpaksanya Gwat Ki berloncat menolong diri sampai setombak jauhnya, merupakan jawaban tentang jalannya pertempuran itu.

   Dalam beberapa jurus lagi, sudah dapat dilihat kesudahannya.

   Dalam terdesak, Nyo Ing segera lepaskan senjata rahasia hwat-liu-sing (pelor api).

   Tapi berbareng dengan itu, tiba2 sesosok bayangan warna hijau secepat kilat menyambar ke arah Nyo Ing, siapa buru2 berbalik tubuh untuk menghantamnya.

   Sebuah suara mendengung terdengar, dan berhamburan hwat-liu-sing yang dilepas Nyo Ing itu.

   Nyoo Ing ter-mangu2 tak dapat me-ngira2kan cara bagaimana tadi orang telah memunahkan senjata hwat-liu-singnya itu.

   Hendak dia tegaskan lihat siapa gerangan lawan itu, atau tiba2 dari arah belakang terasa ada sambaran angin meniup.

   Tahu dia apa artinya itu.

   suatu pukulan lweekang (tenaga dalam) yang sukar ditangkis.

   Karena curahkan perhatian ke muka, sampai2 dia lalai akan bahaya dari belakang.

   Namun Nyo Ing pun bukan seorang jago lemah.

   Dengan gerak "angin meniup ke tanah datar"

   Dia melejlt ke sebelah kiri.

   Tapi di situ, telinga segera bising dengan suara yang men-desing2.

   Astaga, kiranya dia telah masuk dalam lingkar perputaran tok-liong-so Seng Ho.

   Seng Ho tak mau hilangkan kesempatan itu.

   Senjatanya makin gencar diputarnya sehingga kinu Nyo Ing seperti terkurung dalam sebuah sangkar hitam yang bergelombang deru angin dahsyat.

   Nyo Ing berlaku nekad.

   Dengan menggerung keras dia bergelundung menerobos BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
50 Pdf Maker .

   Oz keluar.

   Di situ adalah tempat yang penuh dengan kotoran burung dan tahi tikus, sudah tentu tubuh Nyo Ing berlumuran kotoran.

   Dan sudah barang tentu kulitnyapun banyak yang lecet luka2, namun hal itu tak sampai membahayakan jiwanya.

   Seng Ho tak mau lepas korbannya.

   Sekali melejit kemuka dia terus menghantamnya lagi.

   Tapi tepat pada saat itu, sesosok bayangan melesat ke belakang Seng Ho.

   Seng Ho benci setengah mati pada keempat harimau itu.

   Tak mau dia hiraukan pembokangnya itu, dan tetap dia merangsek Nyo Ing untuk memberi hajaran lagi.

   Sekali tangannya mengayun, tok-liong-so melayang ke arah batok kepala Nyo Ing, siapa terpaksa bergelundungan lagi sehingga kini pakaiannya habis berlepotan kotoran.

   Satu tak berhasil, Seng Ho berniat menyusuli lagi sebuah serangan ke arah betis Nyo Ing.

   Tapi pada saat itu terasa ada sambaran angin dari belakang.

   Terpaksa dia batalkan serangannya, berbalik ke belakang dah hantamkan tok-liong-so kepada pembokongnya itu, yang bukan lain adalah Ang Sin Jee adanya.

   Seng Ho kertak glginya, dia merangsang musuh itu dengan gunakan ilmu istimewa dari suhunya, yakni "serangan sakti dari angin mega".

   Begitulah, keduanya segera terlibat dalam pertempuran yang seru.

   Partai Gwat Ki, To Kiu Bi lawan pak buta pun tak berimbang.

   Setelah nampak Nyo Ing terdesak keluar, kedua orang itu makin terdesak.

   Buru2 mereka lepaskan hwat-liu-sing.

   Tapi senasib dengan Nyo Ing, tiba2 berkelebatlah sesosok bayangan hijau dan tahu2 berhamburanlah hwat-liu-sing itu terus padam! BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
51 Pdf Maker .

   Oz Ang Sin Jee yang ber-gegas2 menolong Nyo Ing tak mau banyak menghiraukan, lain halnya dengan Gwat Ki dan Kiu Bi yang segera memandang tegas2 pada bayangan lihay itu, siapa ternyata adalah seorang anak perempuan sekira berumur 14 tahun.

   Sudah tentu hal itu menimbulkan kegusaran harimau2 tua itu, namun menegurlah anak perempuan itu dengan seenaknya.

   "Ayah, bangsat itu rupanya sudah memiliki 12 macam ilmu pusaka kita, baiklah kita berlalu untuk merencanakan lagi!"

   Pak buta melengak kaget, sambil mulutnya mengia, dia perhebat desakan. Rupanya dia masih mau memberesi kedua lawannya itu.

   "Lekas, ayah, kita pergi dari sini selagi bangsat itu sedang dihadang orang........."

   Seru si dara lagi. Pak buta merangsek hebat sehingga kedua lawannya itu terpencar jauh, kemudian dia berseru keras pada si jembel muda.

   "Saudara Wan, lekas ikut padaku, jangan ber-lambat2 di sini. Ingat. seorang ksatria yang hendak menuntut balas, sekalipun menunggu sampai 8 tahun, masih tak terlambat.....!"

   Setelah itu dia berseru kepada kedua lawannya. tadi.

   "Sayang kita tak berjodoh, tapi lain kali masih bisa berjumpa lagi. Tolong kau sampaikan berita pada bangsat itu, si buta Bok dari Swat-san-pay 3 tahun lagi akan minta balik 12 macam pusaka dari kaum kita. Nah, sampai berjumpa lagi!"

   Gwat Ki dan To Kiu Bi tahu diri. Paling perlu tolong diri dan kedua kawannya tadi. Soal ancaman pak buta itu, serahkan saja pada Biau Kong Hiong, tentu beres. Maka menyahutlah mereka. BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
52 Pdf Maker . Oz "Sahabat, memang "tak lari gunung dikejar", penyelesaian tentu terjadi kelak. Sampai ketemu pula!"

   Habis mengucap itu ber-gegas2 mereka mendapatkan Ang Sim Jee den Nyo Ing.

   Dan tak berapa lama kemudian, dalam malam yang kelam itu tampak empat sosok bayangan berlari cepat meninggalkan biara rusak itu.

   Sedang Seng Ho yang bermandikan darah, hendak minta keterangan lebih lanjut pada bapak buta, tapi telah dicegah oleh si buta, katanya.

   "Lekas panggul bocah itu, jangan banyak unjuk penghormatan kosong, nanti saja kujelaskan lagi........."

   Walaupun dilamun keheranan, namun Seng Ho tak mau membantah.

   Terus dia melesat ke ruangan besar.

   Anak itu ternyata masih tidur menggeros.

   Tanpa hanyak bicara, anak tsb terus dipanggulnya.

   Hendak dia membawanya pergi, tapi tiba2 matanya tertumbuk akan beberapa kepingan tanah liat rerangka kyai kelinci.

   Tahu betapa kecintaan bocah itu terhadap kyainya, Seng Ho perlukan memungutinya, kemudian baru berangkat.

   "Keluar dari samping kanan!"

   Perintah pak buta.

   Seng Hopun menurut, terus menuju ke tempat luar sebelah kanan.

   Tapi sebaliknya, si pak buta menuju ke sebelah kiri.

   Begitu Seng Ho sudah loncat keluar dari tembok pagar, tiba2 dari arah belakang terdengar suara jeritan yang menyeramkan.

   Seng Ho melengak dan kendorkan langkahnya.

   Tak antara lama, tampaklah gadis cilik itu tengah memimpin bapaknya yang buta.

   Namun yang aneh, pada belakang mereka terdengar suara benda terseret di tanah.

   Makin Seng Ho menjadi heran ketika diketahuinya BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
53 Pdf Maker .

   Oz bahwa suara itu ternyata seorang tubuh manusia yang sudah setengah mati, diseret si pak buta.

   Di bawah cahaya sang dewi malam, tahulah Seng Ho bahwa yang diseret itu adalah kaki tangan si durjana Oey Hiau, ialah si The Ing, orang yang bantu majikannya menyiksa bocah itu.

   Muka The Ing sudah tak berwujud orang lagi karena tertutup seluruhnya dengan darah merah.

   Pelupuk matanya complong karena biji matanya sudah tak ada lagi.

   Ketika Seng Ho hendak menanyakan, telah didahului oleh pak Bok, katanya.

   "Mengapa berhenti? Nanti toh akan kujelaskan............."

   Seng Ho tak mau berayal lagi, terus lari dengan pesatnya menuju ke dalam hutan kecll di sebelah muka.

   Memang anak muda itu boleh juga dalam ilmu lari cepat.

   Sekalipun dia sendiri terluka dan memanggul seorang anak tanggung, namun kecepatan larinya tak menjadi kurang.

   Sekejap saja dia sudah menyusup ke dalam hutan.

   Dan karena hutan kecil tak berapa luasnya, pada lain saat dia sudah keluar ke sebelah sana.

   Dan pada saat itulah dia menjadi kaget karena di atas batu karang di sebelah muka sana tampak ada sesosok benda putih dan benda tengah hijau tengah ber-cakap2 dengan asyiknya.

   Begitu dekat, baru diketahuinya bahwa mereka itu tak lain adalah si gadis cilik dan si pak buta.

   Tanpa terasa, Seng Ho menjerit kagum.

   Menggeletak di dekat ayah dan anak itu, adalah si The Ing.

   Begitu Seng Ho sudah tiba, segera pak buta menyambutnya dengan sebuah perintah.

   "Kembali ke tempat tadi!"

   Habis memberi perintah, ayah dan anak itu sudah mendahului melesat pergi. Seng Ho buang pandangannya BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
54 Pdf Maker .

   Oz sebentar ke arah The Ing, dengan penuh pertanyaan dalam hati, diapun mengikuti jejak mereka.

   Dan tak berapa lama kemudian kembalilah mereka ke dalam biara tua tadi.

   Tiba2 Seng Ho mengerti akan maksud pak buta itu, diam2 dia memuji kecerdikan si buta yang dianggap sebagai "orang tua yang berperhitungan masak".

   Sekalipun Seng Ho tahu bahwa si buta sedang menjalankan siasat "memikat penjahat supaya bingung", tapi sebagai seorang muda yang cerdas dan kritis dia memberi ulasan begini.

   andaikata Biau Kong Hiong mengetahui siasat itu, bukantah hal itu seperti ."harimau mencari perangkap"? Mereka berjumlah banyak, tambahan pula dengan seorang pimpinan macam Biau Kong Hiong yang begitu tangguh, rasanya mereka bertiga tak mempunyai banyak harapan lagi.

   Jadi hanya sebagai "ular cari penggebuk"

   Sajalah! Begitu memasuki ruang besar, si gadis cilik segera jejak kaki meloncat ke arah penglari kemudian bersembunyi di situ.

   Bok buta pun mengikuti teladannya.

   Dengan kecekatan macam kucing hutan, gadis cilik itu ajak ayahnya menyusur tiang penglari untuk bersembunyi di balik papan nama-merk yang tergantung di atas ruangan besar.

   Keduanya se-olah2 tak menghiraukan Seng Ho lagi, juga tak memberikan petunjuk apa2 cara bagaimana dia harus bertindak.

   Sudah tentu hal itu menimbulkan keheranan Seng Ho.

   Hendak dia berkaok menanyakan, tapi tiba2 di atas udara yang kelam itu tampak ada sinar api yang me-layang2.

   Kalau Seng Ho was2 tak keruan, adalah bocah dalam panggulannya itu sudah bangun.

   Demi melihat dirinya dipanggul Seng Ho, berkatalah bocah itu BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
55 Pdf Maker . Oz dengan herannya.

   "Ai, bukankah kau paman Go (kelima)......? Hendak Seng Ho mencegahnya, tapi sebuah tertawa nyaring telah mendahului melayang di udara. Dan malah disusul dengan berkelebatnya sebuah bayangan. Daun pintu terpentang lebar, dan muncullah di situ seorang yang tubuhnya tinggi, tindakannya gesit. Dalam keremangan malam, tampak biji mata orang itu tajam ber-api2. Dia tampak berjelalatan mengawasi ke sekeliling ruang biara itu, kemudian tertawa tawar sekali, katanya.

   "Saudara2 Ho dan Kim, kalian jaga empat penjuru ruang ini, jangan sampai si tikus dapat keluar dari lubangnya...."

   Sambil berkata begitu, dengan langkah yang tetap dia menuju ke ruang besar.

   Nampak siapa adanya orang itu, Seng Ho seperti terpagut ular.

   Tapi hanya sepintas saja dia sudah dapat menguasai detak jantungnya, raut mukanya menjadi tenang.

   Malah dengan tertawa sabar dia menegur.

   "Setan Tanpa Bayangan betul2 tajam pancainderanya......"

   Ya, memang yang datang itu bukan lain adalah si Setan Tanpa Bayangan, momok yang paling ditakuti di seluruh gelanggang persilatan.

   Dan kalau selama ini orang hanya mendengarnya sebagai tokoh mythos yang tiada pernah terlihat orang, kini ternyata bukan lain adalah Biau Kong Hiong adanya.

   Diakah gerangan si Setan Tanpa Bayangan itu? Benar! Memang Biau Kong Hiong adalah si Yamadipati yang telah mencabut nyawa sekian banyak pendekar2 dan pahlawan2 rakyat yang hendak BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
56 Pdf Maker .

   Oz menggulingkan kekuasaan pemerintah Ceng.

   Dia adalah tiang penglari dari kubu2 kekuasaan asing di bumi Tiongkok.

   Kepandaian ilmu silat yang tinggi, ketangkasan bicara, kelicinannya bertipu muslihat, serta.

   rapihnya mengatur jerat telah menjadikan dirinya menjadi seorang kepercayaan pemerintah Ceng.

   
Dendam Kesumat Kaum Persilatan Bu Lim Ki Siu Karya Wen Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   
Sekalipun tempat tlnggalnya di kota Siangyang, tapi dia tetap berhamba pada junjungannya! "Kalau aku berada di Siangyang, tentu mereka akan mencari aku, dengan begitu cukuplah aku yang melayani, tak usah baginda menjadi sibuk2........"

   Demikian Kong Hiong.

   Dan hal itu memang benar, karena banyaklah sudah jiwa dari kaum pergerakan penentang kekuasaan asing yang karena hendak menyatrui ke dalam istana, telah binasa di tangan pasukan bayangkari, atau begitu pemerintah Ceng mencium bau gerak-gerik mereka, telah kirim jago2 bayangkari untuk menumpasnya.

   Kesemua rencana ini diorganisir oleh Biau Kong Hiong, si Setan Tanpa Bayangan itu.

   "Hutang jiwa, bayar jiwa", demikian hukum kaum persilatan. Tumpas dulu si Setan Tanpa Bayangan itu, baru nanti bikin perhitungan pada kaisar Ceng. Demikian permufakatan kaum persilatan pencinta negeri, untuk itu mereka akan mencarinya ke Siangyang. Dan karena Siangyang jauh dari kotaraja, maka bahaya yang mengancam keselamatan istana pun menjadi berkurang. Sepuluh tahun yang lalu, tiada seorangpun yang tahu akan gerak-gerik Kong Hiong. Baru setelah sepeninggal Ong Thing Kau, orang mulai mencium bau jejaknya. Dan ini atas jasa murid dari jago tersebut yang bernama Giok-bin BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
57 Pdf Maker .

   Oz Sin-eng Tian Yan Jing.

   Namun sekian banyak sudah orang coba mencari balas, tapi kesemuanya dapat dikalahkan oleh Kong Hiong.

   Begitulah, selekas diketahui akan tanda kedatangannya beberapa musuh, cepat sekali si Kong Hiong yang cerdas keji itu segera bertindak.

   Pada gelombang pertama, Seng Ho sudah terus dikurung oleh empat harimau Siamsay.

   Tapi di luar dugaan, anak muda itu dapat lolos.

   Gelombang kedua pun segera muncul, yang berupa sepasang pria dan wanita.

   Kedua orang itu merupakan duri yang keras bagi Kong Hiong.

   Sekalipun ilmu tombak Kong Hiong "kun-kwan-cap- sa-jiang"

   Sakti, dan tambahan pula dia memiliki ilmu sakti "thian han sin kang", timpalan dari ilmu "bu heng cin bu" (yang kosong berisi, yang berisi kosong), namun dia tak mampu melukai lawannya yang ternyata lihay juga ilmu pedangnya.

   Jadi sekalipun menang, tapi dia tak dapat mengejar jejak kedua orang yang telah meloloskan diri itu.

   Tentang kelihayan si Setan Tanpa Bayangan, tak perlu disangsikan lagi.

   Tapi ternyata sepasang pria-wanita itu mempunyai senjata gaib.

   Begitu tahu dirinya dalam bahaya, mereka segera lepaskan senjata rahasia dan tanah seluas 3 tombak di sekeliling tempat pertempuran itu segera tertutup dengan asap tebal, sehingga kaburlah mata Kong Hiog.

   Setelah asap buyar, maka sepasang pria- wanita itu sudah lenyap.

   Bagaimana kemarahan Kong Hiong ketika itu, sukarlah dilukiskan.

   Kemarahan Kong Hiong makin me-luap2 ketika pada saat itu dia diberi laporan bahwa keempat pembantunya utama (Nyo Ing cs) telah menderita kekalahan di tangan seorang tua buta.

   Cepat Kong Hiong mengetahui siapa BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
58 Pdf Maker .

   Oz adanya si tua buta itu.

   Baginya, orang merupakan bisul penyakit maut.

   Si buta itulah satu2nya sisa kaum Swat- san-pay yang berkepandaian dalam, dan pada diri si buta itulah terdapat kitab pusaka nomor 13 dari induk persilatan Swat-san-pay.

   Ber-tahun2 Kong Hiong sebar mata2 untuk mencarinya, tapi tak berhasil.

   Jadi teranglah kalau keponakannya tadi (Oey Hiau), tentu dilukai oleh si buta lihay itu.

   Teringat dia akan kata2 sang adik seperguruan (sumoay), apabila kitab pusaka "Khun-gwan-capsa-poo"

   Keluar dan mempersatukan diri dengan kitab pelajaran Thay-it-hian-kang, maka di situlah nanti datangnya orang yang akan menumpas dirinya! Dengan adanya hal itu, Kong Hiong tak dapat dengan tenteram menikmati kesenangan hidup atau jasamya menjadi kaki tangan pemerintah Ceng.

   Dia selalu mencemaskan peristiwa itu.

   Biar bagaimana, dia harus dapat merampas kitab pusaka nomor 13 itu.

   Maka demi didengarnya orang yang menyimpan kitab itu sudah berada di dekat hidungnya, tanpa ber-lambat2 lagi dia segera menuju ke sana.

   Dalam pengejaran, dia segera dapat mengenali ciri2 siasat pak buta.

   Tanpa banyak pikir, segera dia balik menuju ke arah biara rusak.

   Dan benar kiranya dugaannya tadi, disitu dia berjumpa dengan Seng Ho dan si bocah, tapi si buta tak tampak.

   Sekalipun kecewa, dia tetap tak mau gampang2 melepaskan Seng Ho begitu saja.

   Karena hal itu berarti suatu bencana di kemudian hari.

   Tahu maksud siasat pak buta, Seng Ho tampak tenang2 saja menghadapi Kong Hiong yang dia tahu pasti bukan lawannya.

   BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
59 Pdf Maker . Oz "Paman Go, mengapa seluruh badanmu terluka?"

   Tiba2 si bocah bertanya. Dia tak mengerti kalau sang "paman"

   Itu tengah menghadapi bahaya besar.

   "Ha, bocah kecil..... luka itu belum seberapa, karena aku masih menghendaki jiwanya! Hanya kau........."

   Itulah Kong Hiong, tapi sebelum dia menyelesaikan kata2nya, bocah tersebut sudah menukasnya.

   "Memang di dunia ini selalu orang jembel yang di-sia2 dan dihina. Paman Go, lepaskan saya, biar kuikut tempur dia!"

   Tertawa saja si Kong Hiong melihat tingkah si bocah sebagai anak kambing yang tak takut kepada harimau, katanya.

   "Tuh, macammu masa mau unjuk tingkah tengik di hadapanku........? "

   "Bagaimana kalau aku si tua yang menempurmu?"

   Tiba2 terdengar suara nyaring berkumandang. Malah seketika itu segera tampak sesosok BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
60 Pdf Maker .

   Oz bayangan putih berkilat menotok ke arah alis Kong Hiong.

   Dan berbareng itu, ada lagi sesosok bayangan hijau yang melepaskan benda2 berkemerlapan melayang dari atas terus menghujani Kong Hiong........

   Betapa Kong Hiong mahir dalam pelbagai ilmu silat, namun menghadapi serangan ber-tubi2 yang datangnya secara mendadak itu, diapun kaget tak terkira.

   Apalagi si penyerang pertama itu telah menggunakan gerak serangan fatal (maut) dan pula taburan senjata rahasia itu rapat dan deras bagai hujan mencurah dari langit.

   Semestinya, sekalipun Kong Hiong mempunyai 3 kepala dan 6 lengan serta mempunyai ilmu lindung (dapat menghilang), juga takkan dapat menghindar.

   Namun ternyata Kong Hiong si Setan Tanpa Bayangan itu betul2 dapat membuktikan dirinya dengan apa yang disohorkan orang sebagai "orang yang tiada lawannya di kolong dunia".

   Ketangkasan dan kemahirannya menguasai setiap gerak perubahan ilmu menjaga diri itu telah dapat menolong dirinya dari cengkeraman maut.

   Sesaat perdengarkan suara tertawa yang keras, tubuhnya segera bergerak memutar-mutar dan terdengar beberapa kali suara gemerincing dari benda2 logam yang tertampar jatuh.

   Dan pada lain saat, dia sudah menerobos keluar terus menyerang ke arah bayangan putih dan hijau tadi! Bok Buta tak menyangka sama sekali kalau Kong Hiong sampai setingkat begitu kepandaiannya.

   Dia lalu kerahkan seluruh jurus ilmu tombak "thian-han-capsa- jiang"

   Yang dahsyat mengerikan. Walau si bangsat Kong Hiong kenal akan permainan itupun, namun masih ada anak perempuannya yang bergerak menyerang dengan BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
61 Pdf Maker . Oz ilmu taburan berantai "han kim capsa jwan"

   Sebagai keseimbangan.

   Jadi biar bagaimana, tentunya si bangsat itu tak nanti dapat lolos.

   Bahwa kenyataan Kong Hiong dapat memecahkan serangan2 maut itu telah menyebabkan pak buta hilang faham.

   Benar2 dia tak habis mengerti, ilmu apa yang digunakan si bangsat ini! Kiranya Kong Hiong tadi telah bergerak dengan ilmu tombak "han kim liancu jiang"

   Disertai dengan pengerahan tenaga dalam "thian hian cin bu".

   Pada hakekatnya, kedua macam ilmu itu adalah serumpun, berasal dari perguruan Swat-san-pay.

   Mungkin si Bok buta lupa bahwa ilmu tombak itu adalah salah satu ilmu pusaka dari gaya Khun- gwan (Swat-san-pay).

   Dan justeru ilmu tombak "han kim jiang"

   Tersebut adalah memang diperuntukkan memunahkan serangan ilmu menabur senjata rahasia "han kim capsa jwan"

   Itu.

   Maka ibarat keris pulang ke kerangkanya, musnahlah senjata2 rahasia yang dilepas oleh bayangan hijau tadi atau gadis cilik anak pak Bok.

   Meskipun Kong Hiong dapat lolos dari taburan senjata rahasia, tapi tak dapat lolos dari totokan tongkat pak Bok.

   Sayang pak tua ini buta matanya, suatu handicap besar.

   Meskipun dalam pertempuran dia berhasil menotok jalan darah "in ciang hiat"

   Si bangsat, tapi tak sampai menyebabkan kematiannya.

   Karena Kong Hiong telah mahir dalam ilmu "thian han cin bu", ilmu sakti pelindung diri dari Swat-san-pay.

   Totokan pak Bok itu hanya dapat memecahkan pengerahan tenaga dalam untuk menutup lubang jalan darah saja, tapi tak sampai membinasakan jiwa si bangsat.

   Andaikata pak Bok tidak buta, dapatlah dia mendesakkan tongkatnya rapat2 untuk mengurung Kong BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
62 Pdf Maker .

   Oz Hiong sehingga dia tak sempat untuk meloloskan diri dan menggunakan ilmu tombaknya.

   Dapat dipastikan, si bangsat tentu akan mati konyol karena kecapean.

   Tapi apa mau dikata, memang kenyataannya si Bok itu buta.

   Sekalipun Kong Hiong tadi terlempar beberapa meter dari kedudukannya, tapi dia tak menderita kerugian besar.

   Kong Hiong pun menginsyafi kekalahannya itu, dia sangat kecewa sekali.

   Terang kalau kitab pusaka nomor 13 dari ajaran Khun-gwan (Swat-san-pay) sudah di depan mata, begitu dia berhasil dapat memilikinya, maka akan sudah lengkaplah senjatanya.

   Dia sudah menguasai 12 macam ilmu pusaka Khun-gwan, itu saja sudah dapat dia malang-melintang tanpa tanding di dunia persilatan.

   Kalau ditambah lagi dengan kitab pusaka nomor 13 itu, dia pasti dapat merajai kaum persilatan.

   Tapi dia tak menyangka kalau sampai kena dibokong oleh si buta yang sedemikian lihay ilmu totokannya sehingga dia kena tertotok pecah pemusatan tenaga dalam "thian han cin bu".

   Kini bukan saja dia harus lepaskan hasratnya memiliki pusaka itu, pun dirinya menghadapi tekanan berat dari hajaran tongkat Bok buta dengan dibantu anak gadisnya yang menyerang dengan giok-tiok (seruling kumala).

   Benar masih ada dua orang pembantunya yang menunggu di luar, tapi mereka itu terang bukan tandingannya si buta dan anaknya itu.

   Tengah dia me- nimbang2 pikirannya itu sambil bertempur mati2an melayani desakan si buta dan anaknya, tiba2 terdengar tombaknya tergetar keras ditimpa oleh sebuah benda yang berat.

   Bukan main terkejutnya sewaktu diketahui bahwa benda itu ternyata adalah senjata bandul tok-liong-so.

   Dan BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
63 Pdf Maker .

   Oz kagetnya makin men-jadi2 demi tampak si pemain tok- liong-so itu bukan lain yakni si jembel muda.

   Kini yakinlah dia sudah, bahwa ternyata Ong Thing Kau itu masih mempunyai ahli waris murid...........

   Begitu serangan lawan dapat Kong Hiong tangkis, tahu2 seruling kumala dari gadis cilik itu sudah memagutnya.

   Tapi Kong Hiong tetap dapat menguasai permainannya.

   Dengan gerakan kaki yang ber-pindah2, dia miringkan tubuhnya ke samping untuk menghindar.

   Tapi pada saat itu, dari arah muka tongkat pak Bok ber-kilap2 seperti halilintar menyambar.

   Mau tak mau dia geleng2 kepala karena kagum.

   Kaum persilatan yang dapat menggunakan tongkat seperti menggunakan jwan-pian (ruyung lemas) dan dapat pula menggunakannya sebagai alat penotok macam senjata pedang, hanya boleh dihitung dengan jari jumlahnya.

   Benar2 pak buta itu bukan sembarang ahli, malah2 yang nomor wahid rupanya! Cepat Kong Hiong bungkukkan tubuh, sambil ulurkan tangan kirinya untuk menekan ujung tongkat, dia hantamkan tombak di tangan kanan dengan se- kuat2nya....

   trang! Sesaat itu kedengaran pak buta menggeram dan dua sosok bayangan putih dan hitam (si Bok dan Kong Hiong) masing2 sama terpental mundur beberapa tindak.

   Kong Hiong dengan cepat dapat memperbaiki posisinya dan terus putar tombaknya untuk menyerang dada lawan.

   Tapi pada saat itu, dari samping kanan berkelebat sebuah benda hitam dan dari samping lain melesat sesosok bayangan hijau, menotok bahu Kong Hiong.

   BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
64 Pdf Maker .

   Oz Sebenarnya Kong Hiong tak menghendaki dirinya terlibat lama2 dalam pertempuran itu.

   Dalam detik2 yang mengancam itu dia perdengarkan suara ketawanya yang panjang lantang, tombaknya diputar untuk menangkis dan menahan serangan2 itu, lalu bagaikan ikan meletik dia melesat ke ambang pintu.

   Lagi2 dia ketawa panjang lantang dan berseru.

   "Malam ini kutangguhkan kematianmu sekalian. Hal ini karena aku masih mengingat hubungan sekaum dengan kalian. Tapi ingat, lambat laun kalian pasti takkan lolos dari tanganku............."

   Karena mengkal, si gadis berpakaian hijau itu terus akan mengudaknya tapi segera dicegah oleh pak buta, siapa tampak memandang ke muka dengan mimik yang berkesan dalam. Tiba2 dia membungkuk dan tempelkan telinganya ke tanah, kemudian berseru.

   "Hayo, kita lekas berangkat......"

   BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
65 Pdf Maker .

   Oz Hendak si gadis pertanyakan halnya, tapi si buta memberi isyarat supaya berangkat dengan segera! Kini Seng Ho takluk benar pada pak buta.

   Karena diapun bingung hendak mencari tempat perlindungan, maka dengan adanya seorang pelindung seperti pak Bok itu, kiranya tak perlu dia berbanyak pikiran lagi.

   Dengan tak bertanyakan apa2 lagi, dia terus menghampiri si bocah untuk dipanggulnya.

   Juga bocah ini baru terbuka matanya, siapakah gerangan ketiga pelindungnya itu.

   Diapun tak mau banyak bicara lagi dan rela dibawa.

   Pak Bok tampak letakkan tangannya di bahu anak gadisnya, hanya sekali kakinya bergerak, dan bergerak kedua anak beranak itu dengan cepatnya menuju keluar biara.

   Dendam Kesumat Kaum Persilatan Bu Lim Ki Siu Karya Wen Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   

   Seng Ho mengikutinya darl belakang.

   Hari sudah terang tanah, di jalan pun sudah tampak ada orang.

   Tiba2 pak Bok berpaling kepada Seng Ho, katanya.

   "Baik kau ganti pakaianmu yang berlumuran darah itu. Kita cari tempat mengaso dulu untuk berunding........."

   Begitulah, tak berselang berapa lama mereka sudah jauh dari kota Siangyang.

   Tiba di sebuah desa, mereka mencari sebuah rumah penginapan.

   Disewanya dua buah kamar, satu untuk pak Bok dan puterinya dan yang satu untuk Seng Ho dan si bocah.

   Syukur tempat itu agak sepi, jadi sedikit ada apa2 tentu mereka dapat mendengarnya.

   Waktu akan beristirahat, pak Bok pesan agar Seng Ho dan bocah itu mengaso baik2 untuk memulangkan kesegaran badan.

   Syukur Seng Ho banyak membekal uang, karena sebenarnya dia itu seorang pedagang.

   Hanya karena untuk BU LIM KI SIU - WEN LUNG Aditya Indra Jaya & Awie Dermawan
Kolektor E-Book
66 Pdf Maker .

   Oz menyembunyikan dirilah, maka dia telah menyaru sebagai pengemis.

   Disuruhnya pelayan hotel membelikan beberapa stel pakaian untuk mereka berempat.

   Demikian p


Pertarungan Dikota Chang An Karya Wen Rui Ai Taruna Pendekar Karya Liang Ie Shen Durhaka Karya Boe Beng Tjoe

Cari Blog Ini