Ceritasilat Novel Online

Pendekar Sejagat 3


Pendekar Sejagat Karya Wen Rui Ai Bagian 3



Pendekar Sejagat Karya dari Wen Rui Ai

   

   Shi Tu ke 12 tidak bisa menjawab.

   "ini...hai...."

   Tiba-tiba dia teringat sesuatu dan berkata.

   "Tuan Muda Fang, ilmu silatmu tinggi, kau adalah orang yang pantas pergi ke sana tapi Tuan Muda Fang, jangan lupa besok kau akan bertarung dengan Wo Shi Shui. Kalau tidak beristirahat dengan cukup, ini akan cukup menyulitkan."

   Fang Zhen Mei tertawa dan berkata.

   "malam ini aku ingin mencari apakah Wo Shi Shui adalah orang yang berwajah dua? Kalau betul dia orang seperti itu, besok aku akan bertarung dengannya secara bebas. Kalau dia bukan orang seperti seperti itu, besok aku tidak bisa bertarung dengannya. Karena itu urusan pribadiku, aku pun harus pergi ke Chang Xiao Bang. Keahlian apa yang tidak dimiliki Fang Zhen Mei? Yang ada hanya keberanian. Jika Ketua menolak lagi, aku akan menganggap Ketua meremehkanku."

   Shi Tu ke 12 masih berpikir dan berkata.

   "ini tidak boleh...."

   Tiba-tiba Guo Ao Bai berkata.

   "menjaga keadilan, wajib dilakukan semua orang. Kalau Ketua terus menolak, ini benar-benar membuat orang marah. Jika ilmu silatku berada di atas Kakak Fang, aku juga akan mewakili Ketua pergi ke sana. Sekarang ilmu silatku hanya seperti ini, kalau aku yang pergi akan mencelakai putra putrimu dan juga akan mencelakai Kakak Fang. Aku mohon Ketua jangan ragu-ragu lagi."

   Akhirnya Shi Tu ke 12 berkata.

   "baiklah. Aku berharap Tuan Muda beristirahat dulu. Sesudah makan malam, baru pergi ke Chang Xiao Bang. Bila malam ini kita bisa menepati janji kepada mereka, itu sudah cukup."

   Kata Fang Zhen Mei.

   "aku merasa hal ini sudah dekat dengan mata. Menolong orang seperti menolong api, lebih baik sekarang juga pergi."

   Shi Tu ke 12 tetap mempertahankan kata-katanya.

   "sekarang sudah siang, Tuan Muda pergi ke Chang Xiao Bang pun masih terlalu pagi. Aku akan menyiapkan sayur dan arak untukmu, supaya kau lebih berani menghadapi Chang Xiao Bang."

   Fang Zhen Mei melihat ke langit, akhirnya dia berkata.

   "Baiklah!" ---ooo0dw0ooo--- BAB Ketua Chang Xiao Bang Di Chang Xiao Bang. Dalam markas Chang Xiao Bang. Di halaman markas para pengawal sebaris demi sebaris menjaga Chang Xiao Bang, tetapi di dalam ruangan sangat sepi sepertinya tidak ada satu orang pun di sana. Tapi...tidak. Ada seseorang, ada satu orang. Orang ini mengenakan baju putih yang panjang, berdiri di tengah-tengah halaman. Matahari menyinari tubuhnya tampak seperti cahaya bulan. Sepertinya dia tidak takut kepada panasnya matahari, tapi dia pun menyukai gelap. Sinar matahari membuat bayangannya menjadi panjang. Orang ini meletakkan tangan di belakang badannya. Dia seperti memandang langit juga melihat bumi tapi juga seperti tidak melihat apa pun. Dia memandang semua yang ada di sekelilingnya. Misalnya ada seorang penjaga Chang Xiao Bang yang mengantuk sewaktu piket, hukumannya adalah jari kelingkingnya dipotong. Seperti sekarang di halaman tampak sebuah pohon tua yang tumbang kemudian ditanam sebuah pohon kecil di tempat itu. Dia sedang berpikir, Chang Xiao Bang sudah berkecimpung selama puluhan tahun di dunia persilatan dan selalu menepati apa yang dikatakan, termasuk terhadap orang-orangnya sendiri, dia harus sama kejam dan sama galaknya. Dengan begitu anak buahnya baru bisa takut dan tunduk kepadanya, seperti penjaga yang sudah dipotong jarinya jika sedang piket dia pasti tidak akan tertidur lagi. Orang lain juga tidak akan berani tidur sewaktu piket jaga. Sambil berpikir, dia merasa sangat senang. Dia membalikkan badan dan tertawa. Terlihatlah orang ini kurang lebih berumur 50 tahun, jenggot hitamnya panjang mencapai dada, sehelai kain terikat di kepalanya dan tertiup angin seperti bendera yang sedang berkibar. kemudian wajahnya dengan cepat berubah menjadi berat lagi karena dia teringat akan Wisma Shi Jian. Begitu teringat Wisma Shi Jian, hatinya menjadi tidak tenang. Sekarang di dunia persilatan, satu-satunya yang bisa melawan Chang Xiao Bang adalah Wisma Shi Jian dan Biao Feng Yun. Tapi Biao Feng Yun letaknya sangat jauh dari sini, mereka tidak merupakan ancaman bagi Chang Xiao Bang. Hanya Wisma Shi Jian yang letaknya berada di kota Chang An dan Shi Tu ke 12 adalah seorang yang berwibawa dan ternama di dunia persilatan, hal ini sudah berlangsung selama beberapa tahun Anggota Chang Xiao Bang semakin banyak tapi Wisma Shi Jian pun semakin kuat dan besar. Hal ini bisa mengancam posisi Chang Xiao Bang karena itu Wisma Shi Jian harus dimusnahkan, sesudah musnah Chang Xiao Bang baru bisa menguasai dunia persilatan. Orang ini berpikir terus, tiba-tiba dia berkata.

   "Qu Lei?"

   Tiba-tiba dari belakangnya datang seseorang. Dia seperti sebuah paku besar, terpaku di tanah dan memberi hormat.

   "aku menghadap Ketua!"

   Zheng Bai Shui tidak membalikkan badan tapi kedua alisnya mengerut kemudian berkata.

   "apakah tangan kirimu putus?"

   Dengan hormat Qu Lei menjawab.

   "betul!"

   Tapi dalam hati dia merasa kaget. Bagaimana ketua Zheng bisa mengetahui tangan kirinya putus meskipun dia berada di belakangnya. Tanya Zheng Bai Shui.

   "semua perbuatan siapa?"

   Dengan marah Qu Lei menjawab.

   "Fang Zhen Mei, Wo Shi Shui dan Guo Ao Bai."

   Tanya Zheng Bai Shui.

   "mereka mengeroyokmu seorang diri? Tidak mungkin."

   Jawab Ou Lei dengan marah.

   "bukan! Mereka bertiga tidak berjanji menyerang bersama-sama tetapi mereka sama-sama mengeluarkan serangan serentak. Guo Ao Bai mengalihkan perhatianku, Fang Zhen Mei mencengkram tanganku dan Wo Shi Shui satu kali mengeluarkan telapak...."

   Zheng Bai Shui segera membalikkan badan. Kedua matanya seperti mengeluarkan api. Walaupun Qu Lei sudah lama berkelana, melihat keadaan Ketua Zheng seperti itu dia merasa kaget. Terdengar Zheng Bai Shui bertanya.

   "apakah Wo Shi Shui juga berani melukaimu?"

   Qu Lei berkata.

   "Dia masih mengatakan kepada Feng Zhen Mei bahwa dia akan memusnahkan Chang Xiao Bang!"

   Sepertinya tulang-tulang Zheng Bai Shui berderak, kedua matanya mengeluarkan api kemarahan, tapi itu hanya sebentar, api itu sudah menghilang. Dia berkata lagi.

   "tidak apa-apa, orang seperti mereka pasti ingin menjadi pahlawan, mereka pasti tidak akan menepati janji. Besok dia akan bertarung dengan Fang Zhen Mei, pasti dia tidak akan kembali hidup-hidup."

   Qu Lei terpaku dan bertanya.

   "Ketua tahu dari mana bahwa Fang Zhen Mei dan Wo Shi Shui akan bertarung?"

   Zheng Bai Shui dengan santai berkata.

   "bagaiman dengan orang yang akan kau tangkap?"

   Qu Lei segera berkata.

   "aku harus mati untuk ini, karena...."

   Zheng Bai Shui tertawa dan berkata.

   "kau tidak perlu menjelaskannya lagi, aku sudah tahu semuanya. Putra putri Shi Tu ke 12 sudah berada dipenjara di Tie Xue Tang (nama tempat). Malam ini Shi Tu ke 12 dan Fang Zhen Mei akan datang mengantarkan kematian mereka!"

   Qu Lei merasa aneh, dia berkata.

   "Ketua, bukankah putra putri Shi Tu ke 12 baru diantar pulang oleh Fang Zhen Mei ke Wisma Shi Jian? Mengapa sekarang...."

   Dengan dingin Zheng Bai Shui berkata.

   "kau kira Wisma Shi Jian adalah tempat paling aman bagi Shi Tu ke12?"

   Qu Lei baru mengerti dan tertawa.

   "ternyata ini semua karena dia. Kali ini jasanya sangat besar. Pak tua itu sungguh kasihan, dia masih tidak tahu."

   Tiba-tiba di luar ada suara yang berkata.

   "Fang Zhong Pin ingin bertemu dengan Ketua Bang!"

   Belum Zheng Bai Shui menjawab. Terlihat seorang berbaju putih melayang masuk. Begitu melihat Qu Lei, dia terkejut dan berkata.

   "Wakil ketua, tanganmu kenapa...."

   Qu Lei dengan cepat menjawab.

   "selama setahun aku terus membunuh burung, kali ini burung mematuk mataku, jangan katakan lagi!"

   Tiba-tiba Zheng Bai Shui bertanya.

   "selama beberapa hari ini, orang-orang yang datang dari Wisma Shi Jian dan Han Ying Bao sudah berhasil membunuh berapa orang Chang Xiao Bang?"

   Jawab Fang Zhong Pin.

   "menurut penyelidikan, Ma Er sudah membunuh ketua panji hijau, Sun Yu Tang, ketua panji putih, Zhao Kun, ketua panji merah Shen Si. Guo Ao Bai berhasil membunuh panji biru, Xiu Chao Yuan, ketua panji hitam, Xie An Zheng, dan ketua panji putih Ni Xiang Tian. Masih ada murid-murid Chang Xiao Bang sebanyak 70 orang lebih, murid panji putih pun ada yang mati dan terluka."

   Zheng Bai Shui berkata.

   "Musuh yang datang hanya satu tapi dia berhasil membunuh dan melukai banyak orang kita, apa tanggung jawabmu?"

   Fang Zhong Pin menunduk dan menjawab.

   "betul, aku harus mati. Kalau bukan karena Fang Zhen Mei yang datang menolong, Guo Ao Bai pasti sudah mati di tanganku."

   Zheng Bai Shui berkata.

   "bila bukan kau yang kalah di tangan Fang Zhen Mei, aku sudah menuruti peraturan Chang Xiao Bang yaitu menghukummu."

   Hati Fang Zhong Pin bergetar. Zheng Bai Shui berkata lagi kepada Qu Lei.

   "dalam radius ratusan kilometer dekat sini apakah ada perkumpulan yang tidak menurut kepada kita? Dan apakah ada perkumpulan yang mendukung Wisma Shi Jian? Coba katakan!"

   Kata Qu Lei.

   "Mereka adalah Han Ying Bao, Han Bi Lou dan markas Biao Qing Yun."

   Kata Zheng Bai Shui.

   "teruskan!"

   Qu Lei berkata lagi.

   "di bagian timur adalah Han Ying Bao. Ketua Bao nya adalah Guo Tian Ding. Ilmu pedang Qi Chong Tian Jian Fa sudah sangat sempurna. Kemampuannya melebihi semua orang yang menguasai ilmu pedang ini. Setiap kali Wisma Shi Jian berada dalam kesulitan, Han Ying Bao -pasti akan membantu dengan sekuat tenaga. Setiap kali Han Yirig Bao berada dalam kesulitan, Wisma Shi Jian juga akan menyuruh orang untuk membantu mereka. Jika ingin memusnahkan Wisma Shi Jian, harus memusnahkan Han Ying Bao terlebih dahulu."

   Zheng Bai Shui dengan santai berkata.

   "baik."

   Kata Qu Lei lagi.

   "yang berada sebelah selatan adalah Han Bi Lou. Kelihatannya Han Bi Lou seperti rumah biasa, tapi kemampuannya sangat kuat. Yang mengurus rumah ini adalah Ou Yang Sao Yue. Dia seorang perempuan dan dia pun seorang pendekar perempuan. Dia melindungi semua pelacur lemah.. Dia adalah teman baik Shi Tu ke 12. walaupun mereka jarang saling berkunjung tapi mereka selalu saling mendukung. Kedua anak angkat putri Gong Sun Yue Lan dan Gon Sun Yu Lan, sangat cantik dan terpelajar. Walaupun dalam bidang sastra dan ilmu silat mereka sama-sama mahir, teman baik Gong Sun Yue Lan adalah Wo Shi Shui...."

   Setelah menceritakan ini, wajah Qu Lei tampak marah sekali. Kata Zheng Bai Shui.

   "teruskan!"

   Kata Qu Lei.

   "di sebelah utara adalah markas Biao Qing Yun. markas Biao Qing Yun adalah antara satu cabang dari merkas Biao Feng Yun. Cabang lainnya adalah markas Biao Fei Yun dan markas Biao Chi Yun. Kedua markas Biao ini sudah kita musnahkan, yang tersisa hanya markas Biao Qing Yun. Ketua Biao Yan Yi Ding, dijuluki Jin Bian Wu Di (Pecut Emas Tidak Terkalahkan). Dia tinggal bersama dengan ketua Biao Fei Yun yang sudah kita hancurkan, dia bernama Xue Zheng Ying dijuluki Fei Yun Shi Ba Zhang (Pukulan 18 Telapak Awan Terbang). Dan anak satu-satunya yang tersisa dari ketua markas Biao Chi Yun adalah Jiang Qing Feng dijuluki Xue Hua Shen Jian (Pedang Sakti Bunga Es). Di antara mereka bertiga, Jiang Qing Feng memiliki ilmu silatnya yang paling tinggi. Bila ketiga orang itu bergabung, kekuatan Biao Qing Yun sangat sulit untuk dimusnahkan. Apalagi Yan Yi Ding dengan Shi Tu ke 12 berteman baik. Jika di wisma terjadi sesuatu maka markas Biao Qing Yun pasti akan datang untuk membantu. Kami sudah menghancurkan markas Biao Fei Yun dan markas Biao Chi Yun secara berturut-turut. Xue Zheng Yin dan Jiang Qing Feng sudah lama ingin berbalik menyerang Chang Xiao Bang, karena itu jika ingin menguasai Zhong Yuan (Tionggoan) harus memusnahkan markas Biao Qing Yun, Han Bi Lao, dan Han Ying Bao."

   Kata Zheng Bai Shui.

   "betul, sekarang adalah waktunya untuk menghancurkan mereka."

   Qu Lei dan Fang Zhong Pin bergetar. Zheng Bai Shui dengan dingin berkata.

   "kita sudah menyiapkan semua rencana ini sejak lama. Sekarang adalah waktunya untuk bergerak. Tiga tempat yang menghalangi rancana ini, harus dimusnahkan. Guo Ao Bai datang terlebih dulu membunuh orang-orang kita, sekarang kita akan menghancurkan sarangnya. Di Han Ying Bao, semua yang berada di sana harus dibunuh. Ayam dan anjing pun tidak boleh tertinggal. Wo Shi Shui sudah memutuskan tanganmu. Kau bunuh orang yang paling dia cintai, kita musnahkan Wisma Shi Jian dan bertarung dengan kantor Biao Feng Yun."

   Tiba-tiba Zheng Bai Shui tertawa terbahak-bahak dan berkata.

   "Wo Shi Shui besok akan bertarung dengan Fang Zhen Mei, malam ini dia pasti berada di Han Bi Lao. Hari baru terang, dia pasti sudah berangkat. Kejadiannya akan berlangsung seperti itu. Qu Lei, sekarang kau bawa pasukan ke Han Ying Bao, bunuh semua orang di sana dan jangan tertinggal apa pun di sana. Fang Zhong Pin, kau bawa iorang musnahkan markas Biao Qing Yun. Kemudian kalian berdua, begitu Wo Shi Shui meninggalkan Han Bi Lao, kalian bergabung untuk musnahkan Han Bi Lao."

   Qu Lei, Fang Zhong Pin dengan senang hati menjawab.

   "kami menurut perintah Ketua!"

   Zheng Bai Shui tertawa panjang and berkata.

   "malam ini aku akan menunggu Shi Tu ke 12 atau Fang Zhen Mei, Wisma Shi Jian tidak bisa kehilangan mereka. Apalagi Shi Tu ke 12 tidak bisa kehilangan Fang Zhen Mei yang sudah seperti tangan kanannya. Siapa pun yang datang ke sini, bisa datang tapi tidak bisa pulang."

   Qu Lei dan Fang Zhong Pin bersama-sama berkata.

   "Chang Xiao Bang nomor satu di dunia persilatan dan akan menguasai dunia persilatan."

   Diiringi tawa Zheng Bai Shui, Qu Lei dan Fang Zhong Pin mundur dari hadapan Zheng Bai Shui. Begitu berhenti tertawa, Zheng Bai Shui bertanya kepada Ou Lei.

   "apakah tangan kirimu masih terasa sakit?"

   Qu Lei menjawab.

   "terima kasih atas perhatian Ketua. Asal ada musuh yang bisa kubunuh dan ada hal yang harus kukerjakan, aku pasti akan melupakan sakitnya!"

   Zheng Bai Shui tertawa dan berkata.

   "baiklah kalau begitu! Kau memang selalu kuat."

   Kemudian dengan sombong Zheng Bai Shui berkata.

   "dalam satu hari kita harus bisa menghancurkan Han Ying Bao, merusak Han Bi Lao, memusnahkan markas Biao Qing Yun, membunuh Wo Shi Shui, cingcang Fang Zhen Mei, memotong tangan Shi Tu ke 12, menghancurkan Wisma Shi Jian. Aku akan menguasai dunia persilatan dengan segera. Dan aku adalah pemimpin dunia ini. Ha...ha...ha...."

   Suaranya seperti setan yang keluar malam, bergaung hingga ke mana-mana.

   ---ooo0dw0ooo--- BAB Datang ke Chang Xiao Bang Malam jam 12, bulan terang seperti air.

   pada malam hari dimusim semi semua tampak begitu indah.

   Tapi malam ini begitu sepi.

   Di markas Chang Xiao Bang yang megah, di atas atap sepi dan tidak terdengar suara apa pun.

   Kucing pun tidak ada apalagi penjaga.

   Tiba-tiba ada seseorang yang berbaju putih dengan tenang dan diam lewat di sana.

   Dia berlari, kemudian setelah menentukan arah dan posisi dia berhenti sejenak.

   Orang ini tak lain adalah Fang Zhen Mei.

   Dari sarang yang penuh macan dan naga, di atap markas Chang Xiao Bang dia melihat ke atas langit.

   Bulan terang seperti air.

   angin berhembus membuat awan bergerak, semua ini benar-benar indah.

   Dia melihat ke bawah, halaman sangat sepi dan sunyi.

   Fang Zhen Mei melihat ke atas langit.

   Dia menarik nafas dan berpikir ini adalah malam yang paling tidak menyenangkan.

   Tiba-tiba ada angin yang berasal dari suara senjata datang dan terdengar.

   "lihat pedangku.'*. Senjata itu sudah memecahkan angin menuju ke arahnya. Fang Zhen Mei membalikkan badan untuk melihat. Terlihat di bawah sinar bulan, pedang panjang yang dimainkan dengan lancar seperti air terjun, terus menyerang ke pundak kirinya. Ilmu pedang orang itu sangat bagus, cepat dan gerakannya pun bagus. Fang Zhen Mei menarik nafas. Di dunia persilatan, dia jarang melihat orang yang begitu bagus memainkan pedang. Orang itu kemudian menarik pedangnya tapi tidak bisa, malah dia ditarik oleh Fang Zhen Mei naik ke atas atap ternyata pedangnya telah di cengkram oleh lawannya. Sinar bulan seperti air, seperti air danau terus menyebar begitu lembut dan ringan. Fang Zhen Mei melihat di depannya ada seseorang yang memakai baju hitam dan memainkan pedang, dia adalah seorang perempuan yang cantik. Gadis itu dengan ringan naik ke atas atap. Wajahnya takut, kedua matanya seperti air, mengeluarkan sorot kaget. Kulit yang putih seperti salju, bahkan lebih putih daripada salju. Tapi itu pun tidak bisa menyaingi salju karena di dalam putih yang seperti salju ada sedikit warna merah. Tangannya yang putih memegang pedang, karena terlalu kencang, tangannya tampak gemetar. Fang Zhen Mei menarik nafas, tangannya pun dilonggarkan. Dan gadis itu kemudian menarik pedangnya, hampir terjengkang ke belakang. Fang Zhen Mei tertawa dan berkata.

   "apakah Anda adalah Nona Zheng?"

   Gadis itu sama sekali tidak ? menyangka orang yang berada di depannya akan bersikap sikapnya begitu ramah, tubuhnya sehat dan masih muda pula.

   
Pendekar Sejagat Karya Wen Rui Ai di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   
Orang itu tersenyum melihat dia.

   Hatinya bergetar, wajahnya memerah.

   Segera dia pura-pura bersikap sinis dan berkata.

   "siapa dirimu yang berani bertanya?"

   Kata-kata ini membuktikan bahwa dia adalah Zheng Dan Feng. Fang Zhen Mei tertawa dan berkata.

   "di Chang Xiao Bang tidak sembarangan orang boleh masuk? Nona begitu cantik, di dunia ini siapa yang tidak akan iri kepadamu? Kecantikan Nona tidak ada duanya di Chang Xiao Bang?"

   Kata-katanya begitu memuji kecantikan Zheng Dan Feng, menjadikan Zheng Dan Feng sangat senang mendengarnya tapi dia tetap berpura-pura sinis dan berkata.

   "kata-kata yang manis, kau adalah orang yang tidak tahu malu! Kau Shi Tu ke 12 atau Fang Zhen Mei?"

   "Menurutmu, aku siapa?"

   "Aku sengaja menunggu di sini, menunggu kedatangan kalian."

   Dengan aneh Fang Zhen Mei berkata.

   "Oh?"

   Kata Zheng Dan Feng lagi.

   "kau jangan turun, ayahku sudah memasang perangkap jala di bawah, kau bukan tandingan ayahku, cepat kembalilah! Kalau tidak, kau tidak akan mempunyai kesempatan lagi!"

   Kata Fang Zhen Mei sambil tertawa.

   "ilmu silat ayahmu tinggi begitu pula dengan cita-citanya, aku tidak berani bersaing dengan beliau tapi kali ini aku datang untuk menolong orang. Aku tidak memikirkan keselamatanku. Aku sudah tahu ayahmu memasang perangkap di sekitar sini. Apakah aku akan selamat itu sudah diatur oleh Tuhan!'' Zheng Dan Feng dengan marah berkata.

   "tidak bisa! Malam ini sengaja aku menunggu di sini untuk menunggu kedatangan Shi Tu ke 12 atau kau. Aku ingin kalian kembali, aku juga tahu bagaimana kelakuan ayah, semua orang membencinya. Aku pun tahu orang-orang Wisma Shi Jian adalah orang yang menjaga kebenaran dan keadilan di dunia persilatan, karena itu aku tidak ingin kalian terbunuh dengan sia-sia di sini. Baiklah, silahkan kembali. Masalah putra putri Shi Tu ke 12, aku akan mencari cara menolong mereka. Sedangkan Pedang Sakti Xue He bisa kucuri. Aku akan mengembalikannya kepada kalian."

   Kata Fang Zhen Mei.

   "Nona Zheng, terima kasih atas kebaikanmu. Walaupun kau hidup di Chang Xiao Bang, tapi kau sangat mengetahui kebenaran, ini membuatku kagum. Tapi masalahnya kau tidak bisa membantu kami. Coba kau pikir, dengan ketelitian Ketua Zheng, apakah kau bisa menolong putra putri Shi Tu ke 12 lolos dari mata Ketua Zheng? Dengan kepintaran ayahmu menjaga Pedang Sakti Xue He, apakah kau sanggup mencurinya? Ketua Zheng tidak mempunyai perasaan, bila kau sudah berbuat hal yang dianggapnya salah, kau juga tidak akan luput dari kemarahan beliau. Apakah kau akan melakukan perbuatan yang sangat tidak berarti ini? Aku pikir bila dilakukan oleh orang lain seperti malah tidak akan ada beban dan malah lebih pantas."

   Kata-kata ini benar-benar masuk ke hati Zheng Dan Feng. Membuat Zheng Dan Feng ingin menangis. Dia berkata.

   "aku tidak mau tahu,', apakah ayah berani membunuhku? Dia berlatih ilmu silat hingga hampir menjadi gila, dia ingin menguasai dunia persilatan. Ibuku yang memberi nasehati pun sudah tidak didengar. Suatu kali ibuku berpura-pura menjadi pembunuh, tidak disangka dia selalu bersikap waspada dan ibuku pun akhirnya terbunuh. Sejak itu ayah memang merasa menyesal, tapi hatinya tetap ingin menguasai dunia persilatan, dan tidak berkurang sedikitpun. Ayahku memang baik kepadaku, apa pun keinginanku pasti dia akan mengabulkannya. Apakah dia akan tega membunuhku? Sedang aku adalah putrinya!"

   Fang Zhen Mei menarik nafas. Dalam angin malam itu dengan suara yang kecil dia berkata.

   "karena kau adalah putrinya, kami malah lebih tidak ingin bila kau sampai bermusuhan dengan ayahmu. Keruwetan yang terjadi di dunia persilatan mana boleh mengganggu hubungan antara anak dan ayah? Demi kebenaran membasmi erang yang ada hubungannya dengan kita adalah sangat dipuji. Tapi jika orang yang berada di sisi masih sanggup, untuk apa harus membunuh orang yang memiliki hubungan darah? Aku pikir bila ada Ketua Shi Tu ke 12 di sini, dia pasti akan mengambil keputusan sama seperti keputusanku."

   Akhirnya Zheng Dan Feng menangis. Angin malam yang dingin, badannya gemetar, punggungnya menghadap ke arah Fang Zhen Mei. Fang Zhen Mei tampak ragu tapi dia tetap berjalan ke arah Zheng Dan Feng dan berkata.

   "Nona Dan Feng, putra putri Shi Tu ke 12 berada di penjara mana? Apakah aku boleh mengetahuinya?"

   Zheng Dan Feng terus menangis. Setelah lama dia baru berhenti menangis dan berkata.

   "mereka berada di sebelah timur, melewati kolam, melewati jembatan kecil. Ada 7 rumah kecil yang letaknya paling ujung adalah Tie Xue Tang. Ayah memenjarakan mereka di sana. Sepertinya Pedang Sakti Xue He pun berada di sana."

   "Terima kasih untuk informasinya."

   Kemudian dia menepuk pundak Zheng Dan Feng dan berkata.

   "jaga dirimu."

   Dia sudah melayang ke arah timur. Zheng Dan Feng membalikkan kepala. Di bawah sinar bulan, mata yang dipenuhi dengan air mata, membuatnya bertambah cantik. Dengan suara gemetar dia berkata.

   "Tuan Muda, jaga dirimu!"

   Tapi Fang Zhen Mei sudah menghilang.

   ---ooo0dw0ooo--- BAB 10 Han Ying Bao Bulan masih sama, malam musim semi pun sama dengan malam yang lainnya.

   Tapi ada tempat yang tidak sama dan terlihat penuh dengan hawa pembunuhan.

   Bulan masih terlihat di antara gunung seperti berwarna hijau muda.

   Awan pun ikut menjadi hijau, membuat perasaan membunuh yang tebal.

   Gunung yang satu menyambung dengan gunung yang lain.

   Puncak gunung diliputi oleh salju berwarna putih.

   Walaupun sekarang sudah memasuki musim semi tapi salju di Ying Zhao Yan (nama tempat) selama 4 musim berturut-turut tidak pernah mencair.

   Batu yang berbentuk aneh tergeletak di mana-mana.

   Di Ying Zhao Yan (Batu Elang Ketakutan) bila tidak berhati-hati akan terjatuh ke dalam jurang yang curam.

   Orang-orang yang lewat di sana merasa khawatir, begitu pun dengan elang.

   Tapi dengan ilmu pedang Qi Chong Tian Jian Fa yang menggegerkan dunia persilatan, Han Ying Bao berkedudukan di sana.

   Beberapa tahun ini banyak perkumpulan jahat yang ingin menyerang Han Ying Bao, tetapi karena tempat itu berbahaya, letaknya berada di tengah-tengah gunung.

   Yang bisa mencapai ke sana pun belum tentu bisa melawan orang-orang Han Ying Bao.

   Ketua Han Ying Bao, Guo Tian Ding bersifat gampang marah dan keras.

   Sekarang dia sedang berpikir, semakin dipikir dia merasa semakin senang.

   Han Ying Bao sudah berdiri selama 25 tahun, perkumpulan ini sudah memiliki dasar.

   Qi Chong Tian Jian Fa ( Jurus Tujuh Cara Pedang Terbang )sudah dia latih dengan sempurna dan dia telah menciptakan lagi 2 jurus Chong Jian Fa, karena itu jurus andalannya berubah menjadi Jiu Chong Tian Jian Fa (Jurus Sembilan Cara Pedang Langit), bagaimanapun musuh yang datang pasti bisa dikalahkannya.

   Putranya yang bernama Guo Ao Bai tidak mengecewakannya.

   Di dalam perkumpulan Han Ying Bao yang berjumlah 317 orang, tua atau muda semua bisa ilmu silat.

   Tapi yang menguasai Qi Chong Tian Jian Fa hanya Guo Ao Bai saja.

   Kelihatannya Guo Ao Bai pun akan segera menguasai Jiu Chong Tian Jian Fa dengan cepat.

   Guo Tian Ding merasa walaupun dia sudah tua tapi Guo Ao Bai tidak pernah mengecewakan dia, hal ini membuatnya tidak merasa bersalah kepada ibu Guo Ao Bai yang sudah meninggal.

   Dia mengingat umurnya yang sudah lewat setengah abad.

   Istrinya sudah meninggal terlebih dulu, mungkin dalam waktu dekat dia juga harus mengundurkan diri dari dunia persilatan dan memulai hidup tenang selama beberapa tahun di dunia ini.

   Sebenarnya Guo Tian Ding adalah orang yang mempunyai cita-cita tinggi tapi selama beberapa tahun ini dia sudah berniat untuk mengundurkan diri dari dunia persilatan, dia sendiri pun tidak bisa menjelaskan alasannya.

   Yang paling membuatnya senang adalah selama puluhan tahun berkelana di dunia persilatan, dia sudah memiliki nama dan juga mempunyai teman seperti Shi Tu ke 12, dan yang lainnya.

   Hidup ini tidak sia-sia, tiba-tiba dia teringat kepada anak yang keras kepala dan pintar itu.

   Sedang apa dia di Wisma Shi Jian? Merpati pos yang datang dari Wisma Shi Jian mengabarkan bahwa saat ini masalah yang menyulitkan sedang terjadi di sana, apakah Guo Ao Bai bisa membantu mereka memecahkan masalah itu? Walau bagaimana pun dia berharap dengan kepergian Guo Ao Bai ke sana sambil melihat-lihat bagaimana keadaan dunia luar, apalagi ada Shi Tu ke 12, teman lamanya ini tidak akan merugikan anaknya, dia sangat mempercayai Shi Tu ke 12.

   Malah dia merasa malu, karena kabar yang dibawa oleh merpati pos, Shi Tu ke 12 berharap dia sendiri yang datang ke Wisma Shi Jian, tapi dia malah menyuruh anaknya turun gunung, semua ini dia lakukan karena dia menginginkan Guo Ao Bai banyak melihat keadaan luar dan menambah pengalamannya, tetapi setelah dipikir-pikir kembali, dia sungguh egois.

   Dia merasa malu kepada teman lamanya.

   Tapi dia berusaha menenangkan dirinya, karena selama beberapa tahun ini, Chang Xiao Bang benar-benar telah berbuat kurang aajar, hal yang disampaikan oleh merpati pos pasti menyangkut tentang Chang Xiao Bang.

   Guo Tian Ding yakin Wisma Shi Jian pasti bisa menahan serangan Chang Xiao Bang karena di dalam pikiran Guo Tian Ding, Chang Xiao Bang adalah sebuah perkumpulan sesat dan juga rapuh, dengan mudah Wisma Shi Jian bisa mengalahkan mereka, Guo Tian Ding menganggap Shi Tu ke 12 terlalu membesar-besarkan masalah sehingga memusingkan dirinya.

   Chang Xiao Bang tidak sehebat yang dibicarakan oleh orang.

   Perkumpulan yang menjadi besar dan telah berdiri lama, dia sendiri melihat semua, melihat perkumpulan seperti itu berdiri dan juga musnah.

   Pada akhinya yang jahat tetap tidak bisa mengalahkan yang benar.

   Chang Xiao Bang hanya satu dari sekian banyak perkumpulan.

   Apalagi beberapa puluhan tahun lalu dia pernah berlatih cakar harimau.

   Karena selama musim semi dia kedinginan maka penyakit rematiknya pun kambuh lagi.

   Dia tidak bisa meninggalkan Han Ying Bao, maka dia tidak bisa pergi ke Wisma Shi Jian.

   Karena dia merasa banyak alasan yang membuatnya tersenyum.

   Tangan kirinya memegang alat untuk merokok.

   Tangan kanan memegang 2 lempengan besi.

   Dengan tenang dan nyaman dia berbaring.

   Dari asap rokok yang mengepul, dia seperti melihat kehidupannya yang dulu, seperti yang baru saja lewat.

   "Lapor Ketua!'' Tiba-tiba ada suara yang membuatnya terbangun dari lamunannya. Dengan cepat dia berdiri, ternyata ada murid Han Ying Bao yang melapor. Guo Tian Ding segera memarahi dirinya sendiri mengapa dia sangat terkejut. Dia bertanya.

   "ada apa?"

   "Lapor Ketua, di kaki gunung datang 3 orang yang meminta ingin bertemu dengan Ketua!"

   "Siapa mereka?"

   "Wakil ketua Chang Xiao Bang, Qu Lei, ketua panji hitam dan Ye Chang Zhou."

   Guo Tian Ding tertawa dingin.

   "ada apa mereka datang kemari? Apakah mereka pantas bertemu dengan Guo Tian Ding?"

   "Lapor Ketua. Mereka mengatakan bahwa ketua harus menemui mereka!"

   "Apa?!"

   "Karena mereka bertiga membawa satu orang lagi."

   "Siapa orang itu?"

   "Kata yang marga Qu, orang itu adalah...adalah Tuan Muda Guo."

   "Apa?!"

   "Mereka berkata seperti itu."

   "Apakah kau melihat sendiri bahwa orang itu adalah Tuan Muda? "Tidak, aku tidak bisa melihatnya! Kepalanya ditutup, tangannya pun diikat di belakang, sepertinya dia ditotok."

   "Mengapa Shi Tu ke 12 membiarkan mereka menangkap anak Bai?"

   Guo Tian Ding merasa aneh, tapi dia sangat menyayangi anaknya, membuat dia tergesa-gesa bergerak. Segera dia memerintahkan anak buahnya itu.

   "suruh mereka masuk!"

   Mereka berempat seperti ikan yang berenang masuk ke dalam ruangan, dengan cepat mereka berdiri di hadapan Guo Tian Ding.

   Bila mereka ingin menyerang ke Han Ying Bao sepertinya masuk ke gunung Ying Zhou Yan pun akan mendapat kesulitan.

   Tapi karena ada perintah dari atasan, maka mereka berempat dalam waktu singkat sudah berada di markas Han Ying Bao dan berada di tengah-tengah ruangan itu.

   Guo Tian Ding sangat mengkhawatirkan keadaan putranya, dia melihat putranya ditutup oleh kain hitam.

   Kedua tangannya diikat di belakang, dia pun ditotok.

   Hatinya terasa sakit melihat keadaan putranya, dia marah dan berkata.

   "kalian apakan putraku?"

   Dengan dingin Qu Lei berkata.

   "putramu telah berbuat kejahatan!"

   Guo Tian Ding menenangkan hatinya dan bertanya.

   "dia telah melakukan kejahatan apa?"

   Jawab Qu Lei.

   "putramu mengumpulkan murid-murid Wisma Shi Jian kemudian menyerang Chang Xiao Bang dan membunuh murid-murid Chang Xiao Bang 60-70 orang. Ketua Ni, Ketua Xie dan Xiu pun dibunuh oleh anakmu. Ketua Guo, bagaimana kau bertanggung jawab terhadap semua ini?"

   Sebenarnya Guo Tian Ding ingin marah, tapi melihat putranya berada di tangan mereka, terpaksa dia menahan diri dan berkata.

   "aku sudah mendengar hal ini, aku akan menghukum dia sesuai dengan aturan dunia persilatan!"

   Kata Qu Lei dengan dingin.

   "putramu berhasil ditangkap oleh kami tapi kami tidak segera membunuhnya karena kami masih melihat muka Ketua Guo. Sekarang kami mengembalikan putramu tapi Ketua Guo, kau juga harus membayar semua ini kepada Chang Xiao Bang, kami minta keadilan."

   Dengan tegas Guo Tian Ding menjawab.

   "baiklah."

   Qu Lei berkata kepada Wan Man Tang.

   "kita ada jaminan dari-kata-kata Ketua Guo, kita bisa melepaskan orang ini!"

   Jawab Wan Man Tang.

   "baik!"

   Dia membuka totok nadi Guo Ao Bai dan mendorong Guo Ao Bai ke arah Guo Tian Ding dan berkata.

   "sana!"

   Guo Tian Ding melihat Wan Man Tang membuka totok nadi Guo Ao Bai, tapi Guo Ao Bai tidak langsung menyerang mereka, ini bukan sifat asli Guo Ao Bai.

   Dia merasa sedikit ragu, tapi dia segera berpikir mungkin Guo Ao Bai mengalami kesulitan dan tidak bisa melawan mereka.

   Pada waktu itu karena didorong Guo Ao Bai, dia berjalan dengan sempoyongan rriendekat ayahnya.

   Tangan kanan Guo Tian Ding memegang alat pengisap rokok, sedangkan tangan kirinya sedang memegang lempengan besi.

   Dia mendengar Guo Ao Bai berteriak.

   "ayah!"

   Pendekar Sejagat Karya Wen Rui Ai di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   

   Panggilan ini membuat hati Guo Tian Ding seperti diiris pisau.

   Ini adalah panggilan dari putranya.

   Guo Ao Bai jatuh ke tangan Chang Xiao Bang, dia pasti mengalami banyak kesulitan.

   Karena dia sendiri yang menyuruh Guo Ao Bai turun gunung maka bisa terjadi hal seperti itu.

   Guo Tian Ding dengan tangan kanannya berusaha memapah Guo Ao Bai.

   Dia ingin menghibur Guo Ao Bai tapi orang yang tangannya diikat di belakang itu sudah terbuka ikatannya.

   Guo Tian Ding terkejut ternyata orang itu hanya memiliki telapak dan tidak memiliki jari.

   Jari itu terpotong bukan karena dipotong oleh senjata tapi karena berlatih ilmu silat.

   Ini bukan telapak Guo Ao Bai! Guo.

   Tian Ding terkejut, tapi dia sudah tidak sempat bereaksi, orang itu sudah mendekat.

   Dia mengeluarkan serangannya.

   Kedua tangannya sudah menusuk dan mengarah ke tulang rusuk Guo Tian Ding juga memotong suara Guo Tian Ding yang dengan penuh perasaan memanggil putranya.

   "anak Bai...."

   Orang itu berhasil membunuh Guo Tian Ding dan terlihat kedua matanya melotot, dia segera menarik tangannya dan mundur ke belakang Qu Lei.

   Dia tertawa dan membuka tutup kepalanya.

   Dia adalah seorang pemuda yang mirip dengan Guo Ao Bai.

   Dengan bangga dia berkata.

   "Pak Tua, lihat siapa aku? Aku adalah ketua panji kuning, Zhan Yu Chan."

   Begitu Guo Tian Ding melihat dengan jelas, dia segera mundur dan terjatuh di dekat meja makan, membuat benda-benda yang berada di meja jatuh berantakan. Dengan dingin Qu Lei berkata.

   "ini adalah hadiah besar yang diberikan oleh Chang Xiao Bang kepadamu. Kami tahu kau sangat mahir ilmu pedang dan mempunyai sepasang lempengan besi. Jika dilepaskan 100% pasti akan mengenai sasaran. Tidak ada orang yang bisa mendekatimu. Kau pun memiliki ilmu sakti Tempurung Kura-Kura, sehingga senjata pun tidak bisa menusukmu. Tapi ketua panji kuning Zhan Yu Zhan berlatih ilmu Telapak Tanpa Jari merupakan jurus telapak tangan beracun. Jarinya sendiri pun hampir putus semua. Pak Tua Guo, sekarang kau sudah terkena racun Telapak Tanpa Jari, apa yang ingin kau katakan?"

   Semua anggota Han Ying Bao dengan marah menyerang Qu Lei dan si Telapak Tanpa Jari, Zhan Yu Chan.

   Tiba-tiba terlihat api menyala di mana-mana dan secara beruntun meledak di Han Ying Bao.

   Wan Man Tang sambil melemparkan senjata rahasia dia tertawa sinis dan berkata.

   "baiklah, kalian bisa melihat kelihaian obat peledakku!"

   Hanya dalam waktu singkat orang-orang yang berada di dalam ruangan banyak yang mati dan terluka.

   Tapi mereka yang belum mati tetap maju dan menyerang mereka.

   Zhan Yu Chan dan Wan Man Tang secara bersama-sama keluar dari ruangan, terdengar suara orang yang sedang bertarung.

   Guo Tian Ding tergeletak dilantai, tempat untuk membakar dupa terjatuh dari atas meja.

   Asap dupa menyengat mata.

   Asap obat peledak di mana-mana.

   Dalam asap yang berubah-ubah itu, dia seperti melihat dirinya di masa lampau, seperti sangat dekat, dan bisa dipegang oleh tangan, sepertinya anak kesayangannya, Guo Ao Bai sedang berjalan ke arahnya.

   Tapi dia, dimana putranya sekarang? Guo Tian Ding berteriak dengan suara keras dan berdiri.

   Tapi dia merasa langit seperti berputar dan dia hampir terjatuh.

   Terdengar Ye Chang Zhou tertawa dan berkata.

   "Pak Tua, aku akan membantumu kau supaya cepat mati!"

   Jarinya berubah seperti kaitan, dia siap mencakar kepala Guo Tian Ding.

   Tiba-tiba Guo Tian Ding melambaikan tangan, dengan alat pengisap rokok dia memukul wajah Ye Chang Zhou.

   Ye Chang Zhou terkejut.

   Dengan cepat dia menundukan badannya dan pada saat yang tepat dia bisa menghindar.

   Tapi dia tidak melihat pada waktu itu pula 2 lempengan besi sudah dilempar oleh Guo Tian Ding.

   Begitu Ye Chang Zhou tahii gerakan Guo Tian Ding, dia segera menghindar.

   Lempengan besi itu tidak mengenai sasaran dan saling beradu.

   Tapi lempengan sudah besi dilempar kembali oleh Guo Tian Ding ke kiri dan kanan kepala Ye Chang Zhou, dan tidak bisa dihindarinya lagi.

   Ye Chang Zhou pun mati.

   Guo Tian Ding berdiri dan mulai mencabut pedangnya.

   Qu Lei mendekati Guo Tian Ding dan berniat memukul.

   Pukulan pertama berhasil menghancurkan tulang bahu Guo Tian Ding, pukulan kedua mengenai kepala Guo Tian Ding hingga hancur seketika.

   Pukulan ketiga membuat tubuh Guo Tian Ding melayang dan menancap ke tembok.

   Mata Guo Tian Ding tampak melotot, sampai mati pun matanya tidak terpejam.

   Qu Lei tertawa dingin dan berkata.

   "Ketua Wan, keluarkan peluru api, supaya murid-murid Chang Xiao Bang tahu bahwa kita akan secara bersama-sama menyerang Han Ying Bao dari dalam dan luar. Bunuh semua orang, bahkan ayam dan anjing pun tidak terkecuali. Wan Man Tang tertawa dengan senang dan menjawab.

   "aku menuruti perintah!" ---ooo0dw0ooo--- Tie Xue Tang, (Ruang Besi Berdarah) ketiga huruf ini seperti darah yang melayang di atas papan itu. Di bumi tidak ada suara, bulan pun terdiam. Tiba-tiba terdengar suara seruling. Di atas atap ruang Tie Xue Tang ada seseorang yang sedang meniup seruling, walaupun suara seruling itu kecil tapi dalam jarak 2.5 kilometer, terdengar dengan jelas. Orang itu duduk di atas atap, berbaju putih. Seusai meniup satu lagu, dia membaca puisi . Tanah seluas ribuan hektar sepi seperti ini. Tapi bila tiba-tiba ada gelombang datang, akan ada yang keluar untuk merebut kemenangan. Kemudian dia berjalan-jalan di bubungan atap ruangan Tie Xue Tang. Di dalam atau di luar markas Chang Xiao Bang sepi seperti tempat mati. Tidak ada orang yang terbangun untuk melihat-lihat, akhirnya Fang Zhen Mei sambil berjalan dia tertawa dan berkata.

   "teman-teman, kalian sudah tahu aku datang, mengapa masih harus bersembunyi?"

   Begitu mengucapkan kata-kata itu, tetap tidak ada orang yang keluar. Di sudut-sudut ruangan Tie Xue Tang terlihat banyak bayangan yang bergerak. Kata Fang Zhen Mei.

   "bila kalian tetap tidak mau keluar, aku akan turun.'' Terdengar ada yang menjawab.

   "aku sudah menunggu kedatangan Tuan Muda. Tuan Muda hanya datang sendiri dan membaca puisi di atas bubungan atap, tidak masuk ke ruangan menjadi tamu, apakah merasa takut?"

   Fang Zhen Mei tertawa dan berkata.

   "apakah di ruangan sana ada arak? Tidak ada orang tidak menjadi jaminan, tidak ada arak bagaimana bisa menjamu tamu?"

   Orang itu tertawa dan berkata.

   "arak ada, pedang pun juga ada."

   Tanya Fang Zhen Mei.

   "apakah itu adalah Pedang Sakti Xue He?"

   Orang itu menjawab.

   "masih ada Shi Tu Qing Yan."

   Fang Zhen Mei tertawa dan berkata.

   "semua ini adalah kemauanku. Walaupun ada gunung, pisau, dan wadah berisi minyak mendidih, sepertinya aku tetap harus turun."

   Selesai bicara, dia sudah berada di tengah-tengah Tie Xue Tang.

   Ruang yang berada tengah-tengah Tie Xue Tang, memiliki dinding yang bukan terbuat dari batu melainkan dari besi.

   Ruangan itu berbentuk persegi empat, sangat luas, tapi di dalamnya tidak ada satu benda pun.

   Di bagian depan ada 2 orang, kaki dan tangan mereka orang diborgol.

   Dengan sorot mata yang sangat dikasihani terus melihat dia.

   Karena sudah ditotok mereka tidak bisa bersuara.

   Mereka adalah Shi Tu Qing Yan dan Shi Tu Tian Xin.

   Di dalam ruangan itu berdiri seseorang mengenakan baju berwarna merah; Tidak, sebenarnya orang ini memakai baju panjang berwarna putih, tapi terlihat ada semu kemerahan, ini disebabkan karena pedangnya berwarna merah.

   Pedang yang tergantung di pinggangnya adalah sebuah pedang pendek, pedang berwarna merah, membuat hati orang yang melihatnya merasa tidak enak.

   Orang itu tertawa dengan tenang, jenggotnya yang panjang, membuat dia terlihat lebih luwes lagi.

   Pembawaan penuh dengan wibawa, membuat orang-orang yang melihatnya tidak berani melihat langsung kepadanya.

   Terdengar orang ini tertawa dan berkata.

   "apakah yang datang ini adalah orang terkenal di dunia persilatan, Fang Zhen Mei?"

   Jawab Fang Zhen Mei dengan tertawa.

   "betul. Hari ini aku bisa bertemu dengan ketua Chang Xiao Bang yang terkenal merupakan suatu kebanggaan."

   Kata Zheng Bai Shui dengan serius.

   "Tuan Muda Feng, aku mendirikan Chang Xiao Bang sampai saat ini, sekarang perkumpulanku maju pesat, kau pasti sudah melihatnya aku tidak perlu banyak bicara lagi. Hanya saja Chang Xiao Bang sangat membutuhkan orang seperti Tuan Muda Fang. Bila Tuan Muda Fang ingin masuk menjadi anggota Chang Xiao Bang, kecuali harus menuruti tujuh peraturan perkumpulan kami, yang lainnya tidak perlu dan aku akan memberikan kedudukan ketua kepadamu, posisimu berada di bawah wakil ketua Bang. Apakah Tuan Muda berminat? Perlu diketahui walaupun kita menolong yang lemah dan membasmi kejahatan, kita akan mendapatkan nama baik. Tapi kehidupan hanya berlangsung sebentar dan akan lewat begitu saja. Nama hanyalah sekedar nama, bila kau membela orang lain demi nama, bagaimana bila kau terbunuh? Lebih baik selagi kau masih muda, buatlah masa depan yang lebih berkilau, menguasai dunia hingga terkenal ke mana-mana, bukankah itu lebih baik? Tuan Muda harus memikirkannya lebih seius."

   Fang Zhen Mei dengan sangat serius berkata.

   "ini adalah pujian dari Ketua. Sebenarnya orang berbakat seperti ikan yang berada di dalam sungai, sangat banyak. Ketua sayang kepadaku, tapi aku tidak bisa melakukan kehendak Ketua, aku tidak berani menerima ajakan Ketua. Sifatku tidak bisa diam di suatu tempat dan selalu berkelana. Aku tidak ingin menjadi terkenal. Seperti yang Ketua katakan, orang hidup di dunia hanya beberapa puluh tahun, hanya dalam sekejap sudah lewat. Kalau begitu mengapa tidak mengambil kesempatan ini, bukan karena nama, bukan juga karena jasa, tapi karena untuk orang-orang yang berada di dunia ini, kita melakukan hal yang lebih berarti? Bila kita sudah melakukan hal seperti itu kita baru bisa mengatakan, aku pernah hidup di dunia ini, bila tidak mau tahu hidup atau mati karena orang lain, semua hanya untuk mencari nama dan mengambil usaha orang lain. Aku adalah orang kecil di dunia persilatan, aku selalu merasa kekurangan. Ketua adalah tetua di dunia persilatan pasti lebih mengerti hal ini dibandingkan denganku."

   Kata-kata ini membuat Zheng Bai Shui tidak bisa menjawab. Dengan tertawa dingin dia tertawa.

   "mulut Tuan Muda sangat tajam!"

   Kata Fang Zhen Mei.

   "lebih baik tangan kita yang keras dari pada mulut kita yang tajam. Tangan Ketua Zheng sudah menguasai hidup dan mati dunia persilatan!"

   Zheng Bai Shui tertawa dan bertanya.

   "apa maksudmu?"

   Fang Zhen Mei tertawa dan menjawab.

   "bila Ketua mau mengembalikan pedang yang sekarang terselip di pinggang Ketua kepada Wisma Shi Jian. Bencana selama ratusan tahun yang belum pernah terjadi akan segera berubah kering menjadi kain sutra."

   Wajah Zheng Bai Shui berubah dari putih menjadi hijau. Ketahuilah kata-kata ini sangat membuat Zheng Bai Shui marah. Setelah lama dia baru berkata.

   "apakah Tuan Muda menganggap bahwa aku adalah anak yang berumur 3 tahun?"

   Kata Fang Zhen Mei.

   "Ketua terlalu berat mengatakan semua itu!"

   Zheng Bai Shui dengan dingin berkata.

   "bila Tuan Muda tidak segera sadar dan masih berani menginginkan pedang yang berada di pinggangku, terimalah Chang Xiao Ji (pukulan ]ku."

   Jawab Fang Zhen Mei.

   "baiklah, Chang Xiao Ji yang Ketua miliki tidak pernah ada orang yang bisa menerima hingga jurus keempat. Aku Fang Zhen Mei, merasa beruntung mendapat kesempatan kepada Ketua mencoba pukulan ini. Walaupun nanti aku mati, aku akan merasa sangat beruntung. Pedang sakti Xue He akan kembali ke pemilik asalnya, aku Fang Zhen Mei sampai mati pun tidak akan merasa menyesal.'' Dengan dingin Zheng Bai Shui berkata.

   "kalau begitu kau sudah siap menerima serangan?"

   Dengan serius Fang Zhen Mei berkata.

   "walaupun ini seperti seekor belalang yang mencoba menahan kereta yang lewat, tapi tetap harus dicoba."

   Zheng Bai Shui menatap Fang Zhen Mei, matanya mengeluarkan hawa membunuh.

   Tiba-tiba terdengar suara perempuan, dengan suara lantang dan panjang, dia menyerang Fang Zhen Mei.

   Fang Zhen Mei dengan tenang menjepit pedang yang menyerang ke arahnya, dengan menggunakan 2 jari.

   Ternyata yang menyerangnya adalah Zheng Dan Feng.

   Dengan cepat Zheng Dan Feng berkata.

   "cepat totok aku, dan tukar dengan pedang!"

   Tangan kiri Fang Zhen Mei bergerak, dia sudah memegang tangan kanan Zheng Dan Feng dan berkata.

   "tidak, itu terlalu berbahaya!"

   Kata-katanya belum habis, lengan baju Zheng Bai Shui sudah dilambaikan, seperti ada angin besar yang menyerangnya.

   Fang Zhen Mei tidak bisa berkata apa-apa lagi, terpaksa dia menggendong Zheng Dan Feng untuk menghindar.

   Terdengar suara gemuruh, ruangan itu bergetar dan berbunyi.

   Benar-benar tenaga dalam Zheng Bai Shui begitu dasyat hingga mengejutkan orang.

   Satu kali serangan Zheng Bai Shui tidak mengenai sasaran, dia sudah bersiap-siap akan menyerang lagi.

   Tiba-tiba Zheng Dan Feng berteriak.

   "Ayah, dia menyanderaku, jangan menyerang lagi!"

   Ada pepatah yang mengatakan . harimau galak pun tidak akan tega melukai anaknya. Begitu Zheng Bai Shui mendengar teriakan Zheng Dan Feng, dia menarik nafas dan berhenti menyerang. Dia berkata.

   "Dan Feng, mengapa kau begitu bodoh? Mana bisa kau melawannya?"

   Kemudian Zheng Bai Shui berkata, Tuan Muda Fang, tidak kusangka, kau pun menggunakan jurus ini. Baiklah, aku akan mengembalikan pedang ini kepadamu, kembalikan putriku."

   Fang Zhen Mei segera melepaskan tangannya dan berkata.

   "Nona Zheng, silakan kembali ke tempatmu."

   Kata Fang Zhen Mei.

   
Pendekar Sejagat Karya Wen Rui Ai di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   
"sekarang aku sudah mengembalikan Nona Zheng, harap kembalikan pedang kepadaku."

   Dengan suara berat Zheng Bai Shui berkata.

   "aku memang sudah berjanji, aku pasti akan mengembalikannya padamu."

   Belum selesai dia berkata, pedang yang diselipkan di pinggangnya sudah melayang keluar, seperti pelangi merah yang terus mengarah kepada Fang Zhen Mei.

   Dengan tenang Fang Zhen Mei menyambut pedang ini.

   Pelangi merah segera padam.

   Dengan dingin Zheng Bai Shui berkata.

   "pedang ini bisa membelah borgol tangan Shi Tu bersaudara. Bila kau bisa memutuskan borgol di depanku, aku akan membiarkan kalian bertiga keluar hidup-hidup dari Chang Xiao Bang."

   Kata Fang Zhen Mei tertawa.

   "maaf, aku sudah melampaui permintaanku."

   Tiba-tiba dia sudah terbang ke dinding besi yang berada di sebelah kiri.

   Zheng Bai Shui terpaku karena di sebelah kirinya tidak ada orang.

   Dengan cepat Fang Zhen Mei tiba di dinding itu.

   Tiba-tiba dia mengikuti dinding terus naik hingga ke atas, kemudian dia meluncur ke tempat Shi Tu Qing Yan.

   Zheng Bai Shui pernah mendengar ilmu Cecak Bermain di Dmding, tidak menyangka ada ofang bisa berlatih ilmu seperti itu dengan begitu bagus.

   Dia marah dan dengan cepat terbang menyusulnya Fang Zhen Mei.

   Zheng Bai Shui baru saja bergerak, Fang Zhen Mei tiba-tiba sudah turun dan secepat seperti kilat sudah terbang ke arah Shi Tu Qing Yang.

   Segera Zheng Bai Shui menyusul, tapi Fang Zhen Mei seperti segumpal awan putih melayang keluar.

   Zheng Bai Shui menyerang kembali dengan telapaknya.

   Tenaga telapaknya hanya setengah meter di belakang Fang Zhen Mei, dari arah pintu ruangan sampai ke dinding seberang, telapak Zheng Bai Shui setengah meter berada di belakang Fang Zhen Mei.

   Tapi Fang Zhen Mei tetap berada di depan.

   Dia meloncat ke arah Shi Tu Qing Yan dan Shi Tu Tian Xin.

   Dalam waktu yang sangat singkat pedangnya sudah menggores.

   Pedang dikeluarkan dengan terburu-buru, sangat tepat dan cepat.

   Sebuah pedang memutuskan 2 pasang borgol.

   Shi Tu Qing Yan dan Shi Tu Tian Xin berhasil dibebaskan dari borgolnya.

   Dalam waktu singkat Fang Zhen Mei melihat sorot mata Shi Tu Tian Xin dan Shi Tu Qing Yan.

   Mereka tidak bisa bicara, tapi sorot matanya begitu ketakutan, sedikit pun mereka tidak terlihat senang karena bisa terlepas dari bahaya.

   Hati Fang Zhen Mei terasa berat, tapi keadaan tidak mengijinkan dia berpikir banyak.

   Begitu pedang sudah berada di tangan, dengan cepat dia memanjat naik ke dinding besi, dia tidak bisa berhenti karena telapak Zheng Bai Shui berada setengah meter di belakangnya! Kemudian dengan cepat Fang Zhen Mei menekan putra-putri Shi Tu ke bawah, dia ikut berjongkok, tubuhnya baru saja turun, telapak tangan Zheng Bai Shui tidak mengenainya, tapi mengenai dinding besi.

   Begitu tenaga telapak Zheng Bai Shui mengenai tempat kosong.

   Dia segera menarik tenagannya kembali tapi tenaga sudah berkurang sebanyak 70%.

   Walaupun begitu, tenaga telapak yang mengenai dinding suaranya bergemuruh seperti gempa bumi.

   Walaupun dinding itu mengeluarkan suara keras, tapi sama sekali tidak ada bekas telapak tangan.

   Dari kejadian ini dapat diketahui bahwa dinding besi itu sangat kokoh.

   Tenaga telapak Zheng Bai Shui sudah menghabiskan banyak kekuatannya, tapi pukulan ini tetap bukan jurus Chang Xiao Ji.

   Begitu Fang Zhen Mei melihat ke arah dinding, dia langsung mengerti.

   Dia ingin segera mundur dari sana tapi Zheng Bai Shui sudah membuat dirinya tergetar.

   Dengan cepat Fang Zhen Mei meloncat, tangan kiri menjepit Shi Tu Qing Yan tangan kanannya menenteng Shi Tu Tian Xin.

   Dia ingin segera keluar dari sana, tapi semua sudah terlambat! Sebuah pintu besi yang berbentuk seperti pagar dan dinding besi membuat jalan menjadi buntu.

   Setiap jeruji pagar sebesar tangan.

   Pagar besi menghalangi mundurnya Fang Zhen Mei bertiga.

   Begitu pagar besi diturunkan, tubuh Fang Zhen Mei berhenti melangkah.

   Dia meletakkan Shi Tu Qing Yan dan Shi Tu Tian Xin.

   Dengan santai dia berkata.

   "kalian jangan cemas, kita bertarung bukan berarti harus mati, betul kan?"

   Zheng Bai Shui tertawa dan berkata.

   "betul apa yang dikatakan oleh Tuan Muda Fang, terkurung di sini bukan berarti mati juga tidak berarti bisa hidup, apakah benar?"

   Fang Zhen Mei tersenyum dan menjawab.

   "aku tidak menyangka bahwa Ketua Zheng yang memiliki ilmu silat begitu lihai masih harus menggunakan perangkap."

   Zheng Bai Shui berkata.

   "sudah kukatakan, kalau kau bisa memutuskan borgol, kau boleh keluar hidup-hidup dari Chang Xiao Bang, tapi yang menjadi masalah adalah kau sudah memutuskan borgol, aku pun tidak akan melepaskanmu. Sekarang kalian akan terkurung di sini."

   Fang Zhen Mei malah menepuk tangannya memuji dan berkata.

   "cara yang ipagus dan tepat. Pertama, Ketua Bang menyuruhku memutuskan borgol tapi ternyata borgol ini merupakan tombol. Begitu borgol diputuskan maka pagar besi pun akan turun. Bila kami memiliki sayap pun belum tentu bisa terbang meloloskan diri, dan Ketua sedang menertawakan kami yang patut dikasihani."

   Zheng Bai Shui sama sekali tidak marah, dia berkata.

   "Tuan muda benar-benar sangat pintar berbicara. Tapi sayang orang yang hanya mengandalkan ketajaman lidah tidak bisa membereskan masalah. Sekarang Tuan Muda masih bisa memilih untuk masuk ke perkumpulanku, bagaimana?"

   Dengan sangat senang Fang Zhen Mei tertawa.

   "Ketua benar-benar suka bercanda. Tadi aku tidak setuju untuk masuk ke perkumpulanmu, sekarang setelah terkurung aku baru merasa menyesal, bukankah harga diriku akan turun? Bila Ketua ingin mengajakku masuk, harus menunggu hingga aku bisa keluar dari penjara ini, baru Ketua dengan leluasa bertanya."

   Kata Zheng Bai Shui dengan marah.

   "Tuan Muda, sampai akan mati pun kau masih tidak sadar. Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Pagar ini terbuat dari besi yang bagus dan kuat. Borgol terbuat dari kuningan yang sangat kuat, dinding besinya pun begitu. Walaupun ilmu silatmu tinggi, kau tidak akan sanggup memotongnya dan keluar dari sana. Tempat kalian berdiri hanya berjarak satu pagar. Di bawah sana adalah kobaran api. Di atas kepala kalian ada kompor panas yang bisa melumerkan kalian. Bila aku memberi perintah, api akan segera dikobarkan. Tidak sampai 3 jam, kalian akan menjadi bebek panggang. Waktu itu Tuan Muda Fang pasti tidak akan bisa tertawa lagi."

   Fang Zhen Mei tertawa.

   "Oh? Bebek panggang, apakah itu bebek panggang Shu Zhou atau bebek panggang Bei Jing?"

   Tapi wajah Shi Tu Qing Yan dan Shi Tu Tian Xin sudah sangat ketakutan. Zheng Bai Shui membalikkan badan dan memerintah.

   "segera pasang api!"

   Dia berkata lagi kepada murid-murid Chang Xiao Bang.

   "tutup semua pintu Chang Xiao Bang. Waspada bila ada orang yang masuk, bunuh semua tidak ada pengecualian. Aku akan mengawal sendiri."

   Di luar segera terdengar suara.

   "kami menuruti perintah!"

   Zheng Bai Shui dengan kuat memegang tangan Zheng Dan Feng. Zheng Dan Feng berkata.

   "Ayah...."

   Dengan tertawa dingin Zheng Bai Shui berkata.

   "jangan mengatakan apa-apa lagi. Tadi kau sengaja melakukan semua itu supaya Fang Zhen Mei bisa menyanderamu, jangan kira ayah tidak tahu."

   Dengan wajah yang penuh amarah Zheng Bai Shui berkata.

   "ikut aku! Kau harus ada di sisiku, semenit pun tidak boleh pergi."

   Kemudian dengan langkah besar Zheng Bai Shui keluar dan berkata.

   "Tuan Muda Fang, selamat tinggal! Kalau kau sudah berubah menjadi bebek panggang matang, kau baru mengerti terkurung di sini berarti tidak bisa keluar hidup-hidup dari sini."

   Fang Zhen Mei juga tertawa dan berkata.

   "baiklah. Ketua Zheng, kau pun harus berhati-hati. Aku sudah mengatakannya, orang yang terkurung di sini bukan berarti orang itu sudah mati." ---ooo0dw0ooo--- Bila kau bertanya kepada seorang pemuda kaya dengan masa depan cerah.

   "tempat apakah yang paling kau sukai?"

   Jawabannya pasti.

   "Han Bi Lou (nama rumah)". Bila kau bertanya kepada seorang pemuda miskin.

   "tempat apa yang paling kau sukai?"

   Jawabannya pasti "Han Bi Lou."

   Bila kau bertanya kepada pendekar yang berpengalaman.

   "kau paling suka tinggal di mana?"

   "Han Bi Lou."

   Kalau kau bertanya kepada orang setengah baya dan terpelajar.

   "kau ingin pergi ke mana?"

   "Lebih baik aku tinggal di Han'-Bi Lou"

   Kalau kau bertanya kepada ibu-ibu yang penuh dengan rambut putih, jawabannya tetap.

   "Han Bi Lou." ---ooo0dw0ooo--- BAB 11 Han Bi Lou Han Bi Lou tempat apakah itu? Apakah Han Bi Lou adalah rumah bordil? Mengapa semua lapisan masyarakat hormat kepada Han Bi Lou? Benar, Han Bi Lou adalah sebuah rumah yang dipenuhi oleh perempuan muda dan cantik, tapi tempat itu tidak seperti rumah bordil lainnya. Pertama di sana hanya menjual kepintaran tidak menjual tubuh molek. Di Han Bi Lou banyak perempuan cantik dan juga berbakat. Ada yang berpengetahuan luas, ada juga yang mahir bernyanyi atau bermain alat musik, atau pandai meciptakan lagu dan menari. Ada yang mahir memanah, mahir menyulam, membuat arak atau yang lainnya. Tamu-tamu yang datang ke sana ada yang seperti bertemu dengan teman baik, ada yang hanya ingin sekedar melihat kecantikan para gadis di sana, ada yang bersenda gurau dengan mereka. Nona-nona di tempat itu hanya menjual kepintaran mereka dan tidak menjual tubuh. Mereka tidak akan mau meladeni tamu-tamu iseng, tapi untuk berpacaran akan cliijinkan. Kadang-kadang setelah menikah mereka tetap kembali ke Han Bi Lou untuk mencari nafkah. Tapi kebanyakan perempuan di sana adalah gadis-gadis yang cantik dan bersih. Kedua, di sana tidak menghina kalangan miskin dan menjilat orang kaya. Ini adalah perbedaan yang nyata dengan rumah bordil. Orang kaya bisa datang, orang miskin juga seperti itu. Bila dia adalah seorang pendekar, dia akan lebih disambut dengan baik, begitu pula dengan pelajar. Tapi jika kau mempunyai pikiran yang tidak benar, biasanya kau akan mendapatkan 2 akibat, kalau tidak diusir dari sana, kau pasti akan dipukul, semua ini dilakukan dengan tidak memandang bulu dan tidak terkecuali. Dari mana Han Bi Lou mendapatkan uang yang untuk membiayai hidup? Orang miskin yang datang ke sana sama sekali tidak dipungut biaya, sedangkan orang kaya yang datang pasti akan dimintai sumbangan. Bila ada yang berpura-pura menjadi miskin, semua ini tidak akan lolos dari mata jeli Qu Yang Sao Yue. Orang miskin memiliki beban pikiran yang sangat berat. Mereka datang ke Han Bi Lou dalam keadaan strees berat mereka sering diberi nasihat atau diberi motivasi hidup. Mereka bisa menjadi sukses atau berubah dari jahat menjadi baik. Orang yang berasal dari kalangan miskin sampai yang kaya, tidak ada yang melupakan kebaikan nona-nona yang berada di Han Bi Lou, mereka juga sangat berterima kasih kepada Han Bi Lou. Di antara mereka bahkan ada yang menjadi jenderal kerajaan, menjadi orang terkenal, polisi atau bahkan menjadi pegawai pemerintahan. Istri-istri yang lain selalu menghalangi suami mereka pergi ke rumah bordil tapi sikap mereka terhadap Han Bi Lou bila melihat suami atau putra mereka berbuat tidak baik, mereka malah berusaha mendorong suami atau putra mereka ke Han Bi Lou untuk belajar sesuatu di sana sehingga mereka berubah menjadi orang baik. Han Bi Lou sangat luas, pemandangan di sana pun sangat bagus. Han Bi Lou menghadap gunung dan laut, benar-benar tempat yang bagus untuk bertamasya, karena itu banyak juga orang yang datang untuk bertamasya. Orang yang memiliki Han Bi Lou bernama Qu Yang Sao Yue. Umu silatnya lihai, kemampuan menjahit, menyanyi, dan kemampuan lainnya pun sama mahirnya. Dulu dia sangat terkenal sekarang dia sudah memasuki usia setengah baya, tapi dia tetap dihormati oleh orang-orang dunia persilatan. Banyak perempuan-perempuan lemah yang meloloskan diri dari sarang penjahat, lolos dari bencana kelaparan atau melarikan diri dari tempat bordil lain, mereka akan mendatangi Han Bi Lou. Yang sudah ditolong oleh Han Bi Lou terhitung sudah ratusan orang. Dua orang anak angkat Qu Yang Sao Yue yaitu Gong Sun You Lan, dan Gong Sun Yue Lan yang tercantik di antara mereka berdua. Orang tua mereka sudah meninggal. Qu Yang Sao Yue lah yang membesarkan mereka, kakak beradik ini sangat senang membaca puisi, ilmu pedang, menyanyi, dan menari. Gong Sun You Lan sangat mahir bermain Pi Pa (alat musik Tiongkok yang dipetik). Gong Sung Yue Lan mahir bermain Gu Zheng (alat musik Tiongkok yang dipetik, seperti kecapi). Mereka menyimpan senjata mereka di dalam Gu Zheng dan Pi Pa, karena itu sewaktu alat musik dimainkan terdengar seperti suara naga dan lirik musiknya pun begitu bagus. Di dunia tidak ada yang bisa menyaingi kemampuan mereka. Di Han Bi Lou kecuali mereka bertiga yang merupakan pesilat tangguh, kemampuan orang yang lain hanya biasa-biasa saja. Perkumpulan-perkumpulan yang ada di dunia persilatan jarang membuat keributan di tempat ini karena hal ini akan menyebabkan orang-orang menjadi marah. Apalagi Qu Yang Sao Yue dan kakak beradik Gong Sun akan dengan sangat mudah mengatasi mereka. Karena itu semua perkumpulan tidak ada yang ingin bermusuhan dengan Han Bi Lou. Han Bi Lou tidak banyak ikut campur dengan masalah-masalah yang tidak ada hubungannya dengan mereka juga tidak pernah merebut kekuasaan dari tangan orang lain. Bagi orang-orang dunia persilatan pasti ada hari-hari di mana mereka mengalami kesialan, mereka akan dihibur oleh gadis-gadis Han Bi Lou. Mereka sangat akrab dengan Wisma Shi Jian dan markas Biao Feng Yun. Ketika tiga perkumpulan ini bersahabat dan bergabung, siapa pun tidak akan bisa mengalahkan mereka. Mereka pun tidak bisa dijilat oleh perkumpulan mana pun. Tapi tidak termasuk dengan perkumpulan paling besar di dunia persilatanChang Xiao Bang. ---ooo0dw0ooo--- Begitu lampu dinyalakan, Han Bi Lou mulai ramai didatangi orang. Banyak pendekar yang muncul tapi situasi di sana sama sekali tidak terlihat kacau, malah boleh dibilang sangat teratur. Tapi tiba-tiba terdengar jeritan perempuan yang datang dari pintu. Qu Yang Sao Yue sedang mengobrol dengan 3 orang tamunya di ruang dalam. Mereka bukan tamu biasa, mereka adalah Ketua Kong Dong Pai, si Kaki Seribu Terbang, Cui Yi Zhi, ketua perkumpulan Dan Feng, si Kapas Terbang, Shen Fei Fei dan orang markas Biao Feng Yun si Naga Melewati Sungai, Yang Ku Wei. Mereka sedang asyik mengobrol, begitu terdengar suara perempuan yang berteriak, Qu Yang Sao Yue sudah berada di pintu depan. Dia sudah terbiasa, bila ada keributan seperti itu dia dengan cepat menuju sumber keributan. Di depan pintu tampak tiga orang. Yang berada di tengah adalah seorang pak tua dengan perawakan tinggi dan besar, tapi dari wajahnya terlihat bahwa dia adalah orang licik. Yang berada di sisinya adalah seorang pelajar, wajahnya putih tidak berjenggot, dia terlihat cabul. Yang satu lagi adalah seorang laki-laki kasar, dia berdiri di sana seperti sebuah gunung kecil. Kedua mata orang tua itu mengeluarkan sorot galak. Tangan kirinya sedang menarik tangan seorang gadis. Gadis itu ketakutan, tapi dia tidak bisa meloloskan diri dari cengkraman orang itu. Wajahnya yang putih mulus ditampar beberapa kali hingga bengkak. Orang-orang sudah berkerumun dan mengelilingi mereka, bertanya.

   "ada apa? Ada apa?"

   Orang tua galak itu berkata.

   "perempuan jalang, meladeni tamu pun tidak bisa!"

   Ada tamu yang bertanya.

   "dia sudah melakukan kesalahan apa kepada Tuan?"

   "Salahnya apa? Aku memiliki uang banyak terserah aku ingin dia berbuat apa, dia harus menuruti perkataanku!"

   "Kawan, kau sudah salah tafsir, bila kau ingin bersenang-senang, pergilah ke tempat bordil yang lain, di sini bukan tempat yang kau duga."

   Orang itu baru saja selesai bicara, gigi-giginya sudah rontok karena dipukul dan langsung melayang keluar.

   "Kau berani memukul orang, kau berani memukul!"

   Ada yang datang, kali ini yang datang adalah laki-laki kasar tadi, dia menenteng kedua orang itu kemudian dilempar keluar. Orang yang berkumpul semakin banyak, ada yang berkata.

   "pukul dia, pukul dia, biar dia tahu bagaimana aturan di sini!"

   Terdengar orang terpelajar itu berkata.

   "apakah kalian ingin bertarung, kami datang dari markas Biao Xue Hun, kami tidak mudah dihina!"

   Orang yang datang segera mundur lagi, ada yang segera ditarik oleh temannya dan berkata.

   "jangan cari mati!"

   "Kenapa?"

   "Karena mereka adalah orang-orang markas Biao Xue Hun, dia adalah ketua Biao Xue Hun, si Telapak Sakti Xue Hun, Luo Tian Chi, wakil ketua Shen Qi dan orang yang tinggi dan kuat adalah Ma Zhou Fu, kita tidak bisa mendekati mereka."

   Banyak orang yang mundur teratur tapi tampak beberapa orang yang masih marah, mereka berkata.

   "orang-orang Biao Xue Hun begitu jahat, kita harus memberi pelajaran kepada mereka."

   Ada yang mengatakan.

   "jangan lupa, pendukung Biao Xue Hun adalah Chang Xiao Bang."

   Begitu kata-kata ini diucapkan, hampir semua orang serentak mundur, hanya ada seorang yang mengenakan pakaian mewah masih berdiri di sana, dengan cepat dia membuka jubah panjangnya, dia membentak.

   "kalian semua takut kepada Chang Xiao Bang, tapi Dan Qing Feng tidak takut kepada mereka! Lihat kepalan tanganku!"

   Dua kepalan tangan menyerang ke arah Luo Tian Chi, Ma Zhou Fum dari samping juga menyerang dan terjadilah pertarungan.

   Jurus yang dipakai oleh Dan Qing Feng adalah Fu Hu Quan (Kepalan Macan Telungkup).

   Ilmu silat Dan Qing Feng berada di atas Ma Zhou Fu, tapi kekuatan Ma Zhou Fu sangat besar, tubuhnya pun lebih tinggi dari Dan Qing Feng, satu kepala lebih, maka Dan Qing Feng tidak bisa mendekatinya, tapi karena serangan Dan Cjing Feng sangat berani, hal itu membuat Ma Zhou Fu agak kewalahan juga.

   Shen Qi tiba-tiba masuk ke arena pertarungan, hal ini mengejutkan Dan Qing Feng, dia menyerang lagi.

   Kata Shen Qi sambil melambaikan kipas lipatnya dan tertawa.

   "hentikan! Pahlawan Kecil, jangan menyerang lagi, dengarkan perkataanku."

   Dan Qing Feng menghentikan gerakannya, dia siap mendengarkan apa yang akan dikatakan oleh Shen Qi, Shen Qi malah menotoknya dengan cepat. Dan Qing Feng tampak marah dan berkata.

   "kau....."

   Dia sudah roboh dan Ma Zhou Fu mendekat, kepalan tangan sudah mengenai hidung Dan Qing Feng. Orang yang di pinggir berteriak.

   "mana boleh seperti itu...."

   Tanya Shen Qi tertawa.

   "mengapa tidak boleh? Siapa yang berani menghina markas Biao Xue Hun, aku akan mencabut semua giginya!"

   Pendekar Sejagat Karya Wen Rui Ai di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   

   Segera kipas Shen Qi memukul mulut Dan Qing Feng.

   Tiba-tiba ada bayangan yang meloncat, secepat kilat mengenai mulut Shen Qi, masuk dan menancap ke dalam mulut Shen Qi.

   Shen Qi kaget, dengan cepat dia mengeluarkan barang yang berada di dalam mulutnya, ternyata itu adalah paha ayam dan 3 buah giginya yang copot! "Tidak perlu semua, cukup 3 saja aku meminta gigimu, tiga sudah cukup karena gigimu tidak ada gunanya."

   Terlihat seorang gadis berbaju hijau muda dan rambutnya terurai hingga ke pinggang, dia sangat cantik, sambil memeluk Pi Pa dia berjalan pelan-pelan dan keluar dari kerununan orang. Ada yang berteriak.

   "Nona Besar Gong Sun!"

   Gadis cantik itu tertawa.

   Entah sejak kapan di lapangan1 muncul seorang gadis cantik, berbaju biru muda, poni yang tebal menutupi dahinya, kulitnya putih, jarinya lentik, senyum yang menawan.

   Dengan jentikan jarinya, dia sudah membuka nadi Dan Qing Feng dengan cepat.

   Dan Qing Feng segera meloncat berdiri, dengan hormat dia berkata.

   "terima kasih, Nona!"

   Gadis itu tertawa, tawanya seperti bunga musim semi yang baru mekar, membuat terpesona orang-orang di sana. Dengan suara kecil dan lembut"

   Dia berkata.

   "Tuan Muda tidak perlu merasa berterima kasih, sikapmu yang membela kebenaran membuatku kagum sehingga aku tidak pantas menerima rasa terima kasihmu."

   Dan Qing Feng menarik nafas dan berkata.

   "Aapakah anda adalah nona kedua, Nona Gong Sun?"

   Gadis itu tertawa dan berkata.

   "benar, itu adalah kakakku."

   Kata Dan Qing Feng dengan kagum.

   "aku datang dari tempat jauh hanya ingin melihat wajah nona-nona yang cantik, tidak kusangkal tadinya mempunyai bermaksud tidak baik. Ada pepatah yang berkata . tuan menginginkan jodoh cantik itu biasa, tapi begitu melihat nona aku merasa malu, tidak pantas mempunyai pikiran seperti itu. Baiklah, aku pamit dulu."

   Dia ingin pergi tapi Gong Sung Yue Lan berkata.

   "Tuan Muda tunggu sebentar, siapa yang telah melukai Tuan Muda? Aku akan membalaskan untukmu."

   Kata-kata baru selesai, tangannya yang putih sudah melambai.

   Dia memainkan Gu Zheng dalam beberapa nada.

   Orang yang berada di sana merasa nada yang dimainkan oleh Nona Gong Sun sangat bagus, membuat orang-orang menjadi bersemangat.

   Tapi hanya Ma Zhou Fu merasa hatinya kacau dan bergetar.

   Telinganya seperti akan menjadi tuli, langkahnya pun tidak bisa seimbang.

   Gong Sung You Lan meloncat, dengan cepat kepalan tangannya memukul hidung Ma Zhou Fu.

   Ma Zhou Fu adalah orang yang tinggi dan besar, dia sudah melayang keluar, bersamaan waktu itu terdengar suara tulang hidung yang patah.

   Gigi Shen Qi baru saja dipukul hingga rontok, dia merasa malu.

   Dia mencari sasaran untuk melampiaskan kemarahannya.

   Melihat Gong Sung You Lan melancarkan serangan, dia membentak.

   "perempuan jalang, biar aku yang membereskanmu!"

   Gong Sun You Lan menghindar. Dia menghadang di depan Gong Sun You Lan dan berkata.

   "kau sangat cantik"

   Hanya berkata 3 kata, dia merasa pipinya ditampar 3 kali.

   Entah sejak kapan lawannya bergerak, Shen Qi belum sempat melihatnya.

   Karena pipinya tampak bengkak dan terlihat sangat jelek, membuat semua orang di sana tertawa terbahak-bahak.

   Luo Tian Chi marah besar, dia dihina oleh 2 orang perempuan muda.

   Dia berteriak.

   "suruh tuan rumah keluar!' "Tidak perlu berteriak, bukankah aku sudah berada di depanmu?"

   Seorang perempuan cantik setengah baya sudah berada di depan Luo Tian Chi. Luo Tian Chi kaget dan mundur beberapa langkah, kemudian dia menenangkan diri dan berkata.

   "apakah kau adalah Qu Yang Sao Yue? Lihat budakmu, dengan cara seperti ini mereka meladeni tamu!"

   Qu Yang Sao Yue berkata.

   "harus dilihat dulu, dengan sikap bagaimana kelakuan kalian terhadap tuan rumah?"

   Kemudian Qu Yang Sao Yue menunjuk gadis yang dicengkram oleh Luo Tian Chi. Wajah si Telapak Sakti Xue Hun memerah. Dia melepaskan perempuan itu dan menunjuk Qu Yang Sao Yue. Dia berteriak.

   "perempuan jalang, kali ini kau cari mati! rasakan Telapak Sakti Xue Hun milikku!"

   Di sisi Qu Yang Sao Yue ada si Kaki Seribu Terbang, Cui Yi Zhi dan si Kapas Terbang, Shen Fei Fei serta si Naga Melewati Sungai, Yang Ku Wei, mereka siap bertarung. Qu Yang Sao Yue menahan mereka dan tertawa.

   "Anda bertiga istirahatlah dulu, biar aku yang menghadapi pak tua ini. Bila dia bisa menerima 5 jurus pedangku, aku yang akan mencopot papan nama Han Bi Lou. Bila dia tidak bisa lolos dari 3 jurus pedangku, dia akan kembali ke markas Biao Xue Hun dengan pincang."

   Akhirnya seperti yang dikatakan sebelumnya.

   Membuat keributan di Han Bi Lou bila bukan diusir ya orang itu akan dipukul sampai keluar dari sana.

   Ma Zhou Fu termasuk orang yang dipukul keluar.

   Shen Qi Shan termasuk yang diusir, bagaimana dengan ketua Biao Xue Hun? Dia sudah mengeluarkan Telapak Sakti Xue Hun, tapi kakinya bertambah satu lubang tusukan pedang.

   Kalau bukan karena Qu Yang Sao Yue dengan sengaja menusuk dengan miring, mungkin sekarang bukan bukan hanya pincang mungkin dia tidak akan hidup lagi.

   ---ooo0dw0ooo--- Zheng Bai Shui menarik Zheng Dan Feng keluar.

   Di ruangan itu sudah tidak ada satu barang pun dan keadaan di sana sangat sepi seperti mati.

   Tapi di dalam ruangan itu udara terasa semakin panas, apalagi di tempat mereka berdiri papan besi yang berada di atas kepala mereka, terasa semakin panas.

   Tapi Fang Zhen Mei tetap tertawa, dia berusaha mengajak ngobrol Shi Tu Cdng Yan dan Shi Tu Tian Xin.

   Dia sengaja membuat kedua anak itu merasa senang, dia bertanya.

   "mengapa kalian bisa ditangkap?"

   "Kami pun tidak tahu."

   Jawab Shi Tu Qing Yan.

   "pada saat kami berjalan di depan tiba-tiba dari belakang ada yang menotok kami. Sejak itu kami sama sekali tidak tahu apa-apa lagi."

   "Kami ditotok di bagian Qu Chi Xue. Walaupun aku tidak bisa bergerak, tapi aku masih sadar. Hanya pada saat aku jatuh dengan posisi tengkurap, aku tidak bisa melihat apa-apa."

   Kemudian Shi Tu Tian Xin kemudian teringat sesuatu.

   "tapi penjaga yang berjalan bersama-sama dengan kami sepertinya tidak sempat bertarung dan langsung roboh saat itu. Berarti ilmu silat orang itu sangat tinggi."

   "Apakah sama sekali tidak memberontak?"

   Tanya Fang Zhen Mei.

   "Betul!"

   Shi Tu Tian Xin takut Fang Zhen Mei tidak percaya dengan perkataannya karena itu dia menjawab dengan tegas.

   "Oh?"

   Fang Zhen Mei berpikir dan terdiam.

   "Sekarang kita harus bagaimana?"

   Shi Tu Qing Yan sangat gelisah. Tanya Fang Zhen Mei.

   "apa yang kau maksud?"

   Kata Shi Tu Qing Yan.

   "dia ingin membakar kita hingga mati, apakah benar kau ingin menjadi bebek panggang?"

   Fang Zhen Mei tertawa dan berkata.

   "Sekarang kita kan belum matang, betul kan? Bila belum matang, rasanya tidak akan enak."

   Shi Tu Qing Yan mondar mandir di sana, akhirnya matanya memerah dan dia mulai menangis.

   "Tuan Muda Fang, kami berdua lah mencelakakanmu, sekarang kau harus mati bersama-sama dengan kami."

   Papan besi tempat mereka berpijak sudah mulai terasa panas. Shi Tu Tian Xin meloncat dan berkata.

   "aku akan membelah pagar besi ini!"

   Beberapa kali dipukul pun keadaan pagar besi tetap sama, tidak bergoyang sama sekali, malah telapak tangannya terasa sakit. Fang Zhen Mei tertawa dan berkata.

   "bila pagar besi ini bisa dengan mudah dibelah atau dipotong, Zheng Bai Shui tidak akan bersusah payah mengurung kita. Ketua Chang Xiao Bang ini kecuali galak juga banyak akalnya. Dia menggunakan Pedang Sakti Xue He sebagai umpan, supaya kita masuk ke dalam perangkapnya. Dia mengurungku di sini tidak perlu membunuhku dengan bersusah payah, dia juga tidak perlu khawatir karena kita tidak akan bisa lolos dari sini. Dia hanya menggunakan api, dengan cara lambat dia akan membakar kita sampai mati."

   Hati Shi Tu Tian Xin bergetar dan bertanya.

   "Kalau begitu, sekarang kita harus bagaimana?"

   Shi Tu Qing Yan berkata.

   "Adik, apakah kau takut mati?"

   Shi Tu Tian Xin menegakkan dadanya yang kecil dan berkata.

   "takut mati? Keluarga Shi Tu tidak takut mati!"

   Tapi sepasang kakinya tetap gemetaran. Fang Zhen Mei tertawa dan berkata.

   "bila tidak mau mati, lebih baik kita mengobrol saja."

   Tanya Shi Tu Tian Xin.

   "apakah kita akan menunggu kematian di sini?"

   Fang Zhen Mei tertawa dan bertanya.

   "bila tidak menunggu kematian, apa yang bisa kita kerjakan?"

   Jawab Shi Tu Tian Xin.

   "paling sedikit kita berusaha berpikir mungkin masih ada cara lain?"

   Fang Zhen Mei mengerutkan dahi dan bertanya.

   "cara?"

   Kata Shi Tu Tian Xin.

   "benar, ada cara kan?"

   Jawab Fang Zhen Mei.

   "cara, ya memang sudah ada."

   Kakak beradik ini sangat senang dan secara bersama-sama mereka mendekat juga bertanya.

   "cara apa? Coba Paman katakan!"

   "Tapi masih belum terpikir."

   Shi Tu Qing Yan sangat kecewa, tapi mata Tian Xin berkilau menatap Fang Zhen Mei. Tiba-tiba dia merasa tertarik.

   "Paman Fang, apakah kau tidak takut mati?"

   "Siapa bilang?"

   Tanya Fang Zhen Mei mengerutkan dahi.

   "Semua orang berkata seperti itu. Paman Fang, aku ingin menjadi seorang pendekar, ajarkan kepadaku bagaimana cara supaya tidak takut mati?"

   Shi Tu Qing Yan juga dengan aneh mendekati Fang Zhen Mei untuk mendengar jawaban Fang Zhen Mei. Fang Zhen Mei tertawa terbahak-bahak dan berkata.

   "mereka hanya sembarangan bicara. Pendekar lebih menyayangi nyawanya, tapi nyawa orang lain lebih penting. Banyak nyawa lebih penting dibanding dengan nyawa sendiri. Boleh mengorbankan nyawa sendiri untuk melindungi nyawa orang lain."

   "Kalau begitu, Paman sebenarnya juga takut mati?"

   Shi Tu Tian Xin seperti tidak mempercayainya.

   "Takut, takut bukan main."

   Shi Tu Tian Xin terpaku dan berkata.

   "aku tidak percaya, Paman bohong kepadaku. Paman, harus bagaimana supaya tidak takut mati?"

   Fang Zhen Mei marah tapi juga ingin tertawa, terpaksa dia berkata.

   "seperti saat ini kau harus belajar supaya tidak takut mati dan belajar menempuh bahaya. Agar pikiranmu tidak kacau dan juga tidak mudah kaget."

   Shi Tu Tian Xin tertawa dan berkata.

   "Paman bisa merasa tenang dan tidak kaget, berarti Paman tidak takut mati? Aku tidak takut mati, tapi aku takut setan. Paman takut apa?"

   Anak ini usianya masih kecil, dia terus bercerita sepertinya dia sudah lupa dengan keadaan akan dipanggang hingga mati.

   Fang Zhen Mei seperti tertawa tapi sepertinya juga tidak.

   
Pendekar Sejagat Karya Wen Rui Ai di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   
Melihat Shi Tu Qing Yan yang terus melihat dirinya, dia tertawa kecut dan menjawab.

   "belalang." ---ooo0dw0ooo--- Malam semakin larut. Sekeliling tempat itu sangat sepi. Sinar bulan seperti air menyiram ke halaman Han Bi Lou. Puluhan gadis sedang berjalan naik ke loteng dan kembali ke kamar mereka masing-masing. Hanya tinggal 2 orang gadis cantik. Yang satu sedang memeluk Pi Pa, dia berbaju hijau. Yang satu membawa Gu Zheng, dia berbaju biru muda. Mereka adalah kakak beradik Gong Sun You Lan dan Gong Sung Yue Lan. Begitu naik ke loteng lantai 3 dari pagar yang tinggi mereka melihat bulan yang menggantung di atas lanngit. Bulan terlihat tenang sehingga membuat hati menjadi tenang. Sinar bulan seperti sehelai sutra tipis menutupi halaman. Kakak beradik ini melihat bulan yang terlihat begitu sedih, mereka terpaku menatap langit. Gong Sun You Lan berkata.

   "sinar bulan begitu indah!"

   Tanggap Gong Sung Yue Lan.

   "sekarang sudah bulan purnama lagi."

   Gong Sun You Lan tertawa dan berkata.

   "Adik, kau mengira aku tidak tahu apa yang sedang kau pikirkan?"

   Wajah Gong Sung Yue Lan memerah dan berkata.

   "apa maksudmu?"

   Dengan senang Gong Sun You Lan berkata.

   "sudah bulan purnama, mengapa pendekar yang bernama Wo Shi Shui, belum berkunjung ke sini?"

   Wajah Gong Sung Yue Lan segera memerah dan berkata.

   "jangan menertawakanku, aku tidak sedang memikirkan dia."

   Kata Gong Sun You Lan.

   "ternyata kau tidak menaruh hati kepada Wo Shi Shui. Lain kali jika dia bertanya seperti ini . Kak You Lan, apakah Adik Yue Lan ada? Aku akan menjawab . adikku tidak ingin bertemu denganmu. Dia mengatakan bahwa dia tidak rindu kepadamu."

   Gong Sung Yue Lan segera berkata.

   "Kakak jangan bercanda dan mempermainkanku."

   Sambil berjalan sambil mengangkat Gu Zhengnya. Gong Sun You Lan dengan cepat mengambil Pi Pa nya dan berlari.

   "aku tidak berani bermain Gu Zheng denganmu. Bila tadi kau berhasil menghancurkan hidung orang itu, aku tidak mau hidungku hancur. Belum menikah kau sudah berani memukul kakakmu. Bila sudah menikah pasti kau memukul suamimu. Ha! Ha! Bila Wo Shi Shui datang, aku akan memberitahukan hal ini kepadanya."

   Sambil tertawa dia masuk ke dalam kamar dan menutup pintu.

   Tapi suara tawa terdengar dari luar.

   Begitu Gong Sun You Lan kembali ke tempatnya.

   Wajah marah Gong Sun Yue Lan langsung hilang.

   Sinar bulan menyinari wajahnya.

   Begitu tenang, begitu putih.

   Gong Sung Yue Lan menarik nafas dan senar Gu Zheng dipetiknya.

   Kemudian dia kembali ke kamar tidurnya.

   Dari jendela kamarnya terlihat bulan.

   Angin sepoi-sepoi bertiup dengan pelan.

   Gong Sung Yue Lan menarik nafas dan tiba-tiba ada sesosok bayangan yang masuk.

   Gong Sung Yue Lan tiba-tiba merasakannya, dia membentak.

   "siapa!"

   Hanya dalam waktu singkat dia sudah mengeluarkan 7 serangan.

   Tujuh kali memukul berhasil mengenai orang itu.

   Orang itu berbaju hitam.

   Di tengah-tengah udara, dia bersalto tapi tetap terkena 7 pukulan.

   Dia tertawa dan dengan ringan mendarat.

   Terdengar suara yang dikenal.

   Dia terpaku, dengan kaget sekaligus senang dia berteriak.

   "kau datang juga?"

   Orang berbaju hitam itu membalikkan badannya. Dia adalah Wo Shi Shui. Wo Shi Shui tertawa dan berkata.

   "Yue Lan, maaf, aku masuk dengan lancang sehingga membuatmu terkejut."

   Dengan penuh perhatian Gong Sun Yue Lan berkata.

   "aku tidak tahu yang datang adalah kau, apakah terasa sakit?"

   Wo Shi Shui tertawa dan berkata.

   "aku terkena pukulanmu, itu sudah pantas, karena memang aku yang mencari penyakit sendiri."

   Karena senang wajah Gong Sun Yue Lan memerah. Dengan tertawa dia bertanya.

   "mengapa tidak masuk melalui pintu? Kau seperti pencuri."

   Wo Shi Shui tertawa dan berkata.

   "tadinya aku memang ingin masuk dari pintu. Kemudian aku mendengar percakapan kalian...."

   "Apakah kau sudah mendengar semuanya?"

   Tanya Gong Sun Yue Lan. Wo Shi Shui mengangguk sambil tertawa. Gong Sun Yue Lan memukulnya dengan lembut dan berkata.

   "Kau jahat telah mendengarkan obrolan kami...."

   Bulan masuk ke balik awan. Mengapa? Apakah bukan tidak ada jodoh untuk bermesraan? Atau bulan tiba-tiba teringat dengan matahari? Gong Sun Yue Lan menarik nafas dan bertanya.

   "mengapa kau datang kemari?"

   Wo Shi Shui menjawab.

   "aku datang untuk berpamitan."

   "Berpamitan?"

   "Besok pagi aku akan bertarung antara hidup dan mati dengan Fang Zhen Mei."

   "Fang Zhen Mei, pendekar berbaju putih dan orang berbakat dari Jiang Nan?"

   "Betul."

   "Mengapa kalian harus bertarung?"

   "Karena aku sudah berjanji dengannya."

   "Berjanji?"

   "Benar. Lima tahun yang lalu ibuku sakit berat. Ibuku dirawat oleh paman. Sewaktu aku pulang ibu sudah hampir meninggal.. Dia ingin aku berjanji sesuatu kepadanya, aku harus membalas budi besar paman (adik ibu). Waktu itu paman tidak jahat seperti sekarang."

   "Kau sudah berjanji apa kepadanya?"

   "Demi menghibur ibuku, aku menyetujuinya. Waktu itu Zheng Bai Shui tidak menyuruhku melakukan sesuatu. Dia hanya berkata, balas budi satu kali saja sudah cukup. Sekarang aku baru tahu, itu adalah akal dia saja. Karena aku setuju melakukan satu hal untuknya, sekarang apa yang diminta olehnya termasuk semuanya."

   "Oh!"

   "Tiga bulan yang lalu, Fang Zhen Mei masuk ke Zhong Yuan, Zheng Bai Shui ingin aku segera membunuhnya."

   "Fang Zhen Mei adalah orang yang dalam beberapa ratus tahun ini hanya satu-satunya pendekar yang tangannya tidak pernah ternoda darah. Apakah kau tega membunuh dia?"

   Tanya Yue Lan.

   "Tidak tega. Tapi aku juga malu kepada ibuku yang sudah meninggal."

   Hati Wo Shi Shui sangat sedih. Dia menarik nafas nematap langit dan berkata.

   "apalagi beberapa kali aku bertarung dengannya, aku lebih banyak kalah daripada menang. Karena itu, aku mengambil keputusan bila aku mati di tangannya, aku akan menerima semuanya dengan senang hati. Bila aku bisa membunuhnya, aku akan memusnahkan Chang Xiao Bang untuk menghibur dia yang berada di surga."

   "Itu bukan cara yang baik."

   Kata Gong Sung Yue Lan. 'Tapi itu adalah satu-satunya cara yang ada,"

   Kata Wo Shi Shui tidak ada ekspresi.

   "aku adalah laki-laki. Kata-kataku yang sudah kuucapkan, aku harus menepatinya."

   Bulan muncul lagi dari balik awan. Demi apa? Apakah dia ingin bersinar dengan terang? Di dunia ini banyak hal yang tidak diinginkan yang harus dilakukan. Wo Shi Shui menepuk pundak Gong Sun Yue Lan yang masih berdiri di depan jendela dan berkata.

   "Yue Lan, karena inilah maka aku pamit kepadamu."

   Gong Sung Yue Lan tidak membalikkan badannya. Dia bertanya.

   "apakah kau harus bertarung?"

   "Benar!"

   "Tolong beritahu kepadaku, di mana kalian akan bertarung?"

   "Tidak!"

   Jawab Wo Shi Shui dengan tegas.

   "Mengapa?"

   Tanya Yue Lan.

   "Aku tidak ingin kau melihat pertarungan ini. Jangan khawatir, jika kau masih hidup, aku pasti akan datang ke sini untuk menengokmu."

   Gong Sun Yue Lan membalikkan badan, kedua matanya sudah bersimbah dengan air mata. Sinar bulan menyinari air mata ini. Dengan suara gemetar dia bertanya.

   "mengapa kau harus pergi? Mengapa kau harus bertarung?"

   Wo Shi Shui menarik nafas panjang. Dengan penuh kasih sayang dia mengusap wajah Gong Sun Yue Lan. Dan berkata.

   "Yue Lan...."

   Bulan masuk lagi ke balik awan. Apa sebabnya? Apakah bulan pun tidak mau melihat perpisahan ini? "...ini adalah malam terakhir sebelum bertarung."

   "Karena itu kau harus istirahat yang cukup."

   "Tidak, aku akan bersamamu sampai besok pagi."

   "Kapan kau akan pergi?"

   "Sebelum hari terang."

   "Sebelum hari terang?"

   "Ya."

   "Ah!"

   "Jangan merasa sedih, sebenarnya orang yang tidak bersalah adalah Fang Zhen Mei."

   "Sekarang dia sedang apa?"

   "Entahlah...mungkin...aku sangat kagum kepadanya. Dia sering menolong orang tapi tidak sombong, dia sangat setia tapi tidak ingin berkuasa...sekarang dia sedang apa?"

   "Mungkin dia seperti kita...mungkin juga sedang menatap bulan, mungkin juga sedang makan bebek panggang...."

   Nafas mereka semakin berat.

   Bulan muncul lagi dari balik awan.

   Bulan bersinar terang, bumi pun terang, cinta memenuhi bumi dan langit.

   ---ooo0dw0ooo--- Bebek panggang? Makan bebek panggang adalah hal yang paling menyenangkan tapi bila dia dianggap bebek oleh orang lain dan dipanggang, itu sungguh tidak menyenangkan.

   Kakak beradik Shi Tu beranggapan demikian.

   Anehnya Fang Zhen Mei masih terlihat sangat santai.

   Dia seperti sedang makan bebek panggang dengan araknya dan juga seperti sedang menikmati cahaya bulan.

   Terkurung di sini, sedikit cahaya bulan pun tidak terlihat.

   Shi Tu Tian Xin mencoba mendobrak pagar besi.

   Malah badannya yang sakit.

   Dengan marah dia berkata.

   "kandang burung, akan kuhancurkan kau!"

   Shi Tu Qing Yan tertawa dan berkata.

   "kalau ini adalah kandang burung, apakah kita akan menjadi burung?"

   Tapi dia tahu besi pagar ini mulai panas. Dia tidak tertawa lagi. Dia meloncat ke depan Fang Zhen Mei dan berkata.

   "Paman Fang, sekarang kita harus bagaimana?"

   Fang Zhen Mei tersenyum, 'aku sedang mencari akal."

   Suhu semakin memanas. Baju mereka mulai basah. Kata Shi Tu Tian Xin.

   "Paman Fang, begitu idemu keluar, kami sudah matang dipanggang."

   Shi Tu Oing Yan marah dan berkata.

   "jangan ganggu Paman! Pikir cara yang baik."

   Pendekar Sejagat Karya Wen Rui Ai di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   

   Shi Tu Tian Xin meminta.

   "Kakak, kau juga bantu mencari akal."

   Shi Tu Qing Yan menjawab.

   "baiklah, aku akan membantu...."

   Tiba-tiba dia berteriak.

   "Oh!"

   Shi Tu Tian Xin dengan senang bertanya.

   "apakah sudah ada?"

   Jawab Shi Tu Qing Yan.

   "aku tidak punya!"

   Dia balik bertanya.

   "Paman Fang, apakah kau sudah terpikir cara lain?"

   Fang Zhen Mei tersenyum dan menjawab.

   "belum."

   Suhu semakin panas.

   Pagar dan ubun-ubun kepala semakin panas membuat baju mereka makin basah, duduk pun tidak bisa.

   ---ooo0dw0ooo--- BAB 12 Markas Biao Qing Yun Markas Biao Qing Yun berada di dalam kota Chang An.

   markas Biao Qing Yun adalah Biao terbesar di kota itu.

   Sekarang sudah malam jam satu.

   Pintu markas Biao sudah tutup, tapi di dalam markas Biao masih ada 3 orang sedang minum arak.

   Mereka adalah ketua Biao Qing Yun, Hu Yan Yi Ding dan ketua Biao Fei Yun, Xue Zheng Yin dan Biao Chi Yun, Jiang Oing Feng.

   Terdengar Xue Zheng Yin dengan tertawa berkata.

   "Hari ini aku sudah pergi ke Han Bi Lou..."

   Yan Yi Ding tertawa dan berkata.

   "Apakah Kakak Xue ingin memberitahu kepada kami bahwa dia berkenalan dengan seorang wanita cantik..."

   Xue Zheng Yin dengan cepat berkata.

   "bukan, bukan. Hari ini aku ke Han Bi Lou untuk mencari Qi Yang Sao Yue untuk menanyakan masalah Chang Xiao Bang, yang dekat-dekat ini sudah membunuh beberapa orang-orang dunia persilatan, tidak disangka, baru sampai di Han Bi Lou sudah ada 3 orang dilempar keluar dari Han Bi Lou..."

   Hu Yan Yi Ding dengan aneh berkata.

   "Oh?"

   Hu Yan Yi Ding tertawa dan berkata.

   "Sudah lama orang-orang tidak berani membuat keributan di Han Bi Lou. Kali ini siapa yang diusir itu?"

   Xue Zheng Yin dengan senang tertawa.

   "Mereka adalah ketua Biao Xue Hun Luo Tian Chi dan Shen Qi Shan. Masih ada si kasar Ma Zhou Fu."

   Hu Yan Yi Ding tertawa dan berkata.

   "Ternyata adalah mereka bertiga, ha...ha...ha"

   Jiang Qing Feng tertawa dan berkata.

   "Biao Xue Hun didukung oleh Chang Xiao Bang. Mereka selalu menghina yang lemah, itu sudah melewati batas. Dia harus menerima pembalasan."

   Xue Zheng Yin juga terus berbicara karena dia sudah tua maka sedikit terbatuk. Kemudian dia berkata.

   "Kalian tunggu sebentar, aku akan ke kamar kecil."

   Dengan tergopo-gopo dia berjalan keluar ruangan tamu.

   Mungkin dia sudah mabuk begitu keluar ditiup angin, dia merasa dingin dan gemetar.

   Begitu melihat bulan, bulan purnama terasa sangat aneh, warnanya kuning dan hijau.

   Dia gemetaran juga merinding.

   Pada waktu itu juga paling sedikit 60 senjata rahasia sudah ditujukan kepadanya.

   Xue Zheng Yin sudah tua.

   Begitu dia tahu keadaan, sudah terlambat.

   Dia berteriak dengan suara keras.

   Dua telapak digerakan.

   Tapi tetap sudah ada 7-8 macam senjata rahasia menancap di badannya.

   Xue Zheng Yin berteriak dan berlari ke depan.

   Dia berusaha kembali ke ruangan tamu itu.

   Tiba-tiba di dalam kegelapan, ada cahaya pedang dan dalam cahaya pedang itu, Xue Zheng Yin melihat orang itu.

   Pemuda yang gagah dan kejam.

   Xue Zheng Yin berteriak.

   "Fang Zhong Pin!"

   Dia merasa dadanya sakit dan roboh tidak bisa bangun lagi.

   Di ruangan, Hu Yan Yi Ding dan Jiang Qing Feng masih terus minum.

   Tiba-tiba mendengar di luar ruangan ada yang marah dan berteriak.

   Mereka terpaku, kemudian ada suara yang sangat keras masuk dari luar.

   Mereka berdua sudah mengenal itu adalah suara Xue Zheng Yin.

   Segera mereka berdiri.

   Dari suara Xue Zheng Yin terdengar dia berkata nama Fang Zhong Pin.

   "Fang Zhong Pin?"

   Badan Jiang Qing Feng bergetar. Nama Fang Zhong Pin untuk dia terlalu dia kenal. Dulu sewaktu ayahnya memimpin Biao Chi Yun selalu aman dan makmur. Pada suatu hari tengah malam, semua orang di dalam pekarangan bertarung, mereka berteriak.

   "Chang Xiao Bang sudah menyerang."

   "Fang Zhong Pin aku akan membunuhmu!"

   Dia melihat paman guru satu persatu roboh di dalam cahaya api.

   Dia dengan sekuat tenaga berlari ke arah lain.

   Sesudah membunuh puluhan murid Chan Xiao Bang, dia baru bisa melarikan diri.

   Sesudah keluar dari sana dia baru tahu dalam Biao Chi Yun, hanya dia sendiri yang beruntung bisa kabur.

   Yang lain seekor anjingpun tidak bisa lolos.

   Kemudian dia berlari ke markas Biao Fei Yun.

   Xue Zheng Yin masih terus berkata ingin membalas dendam untuk Biao Chi Yun.

   Tapi belum satu tahun, pada suatu pagi hari di dalam suatu gang, Biao Fei Yun dan Chang Xiao Bang bentrok.

   Yang terluka dan mati sangat banyak.

   Tapi Chang Xiao Bang tetap menyerang Biao Fei Yun.

   Biarpun orang Biao menahan serangan ini tapi orang semakin banyak tumbang.

   Tiba-tiba ada seorang pemuda yang berbaju merah berjalan sambil membunuh.

   Begitu pemuda itu masuk, segera 4 guru Biao tumbang.

   Kekuatan Biao Fei Yun segera hancur.

   Pemuda itu masih tertawa dan berkata.

   "Ingat budiku, namaku adalah Fang Zhong Pin."

   Xue Zheng Yin dengan marah menyerang, hanya beberapa kali menyerang dia sudah roboh.

   Dengan susah payah dia memapah Xue Zheng Yin bisa keluar dari sana dan lari ke markas Biao Qing Yun.

   Dalam Biao Fei Yun hanya dia sendiri yang masih hidup.

   Sekarang yang bernama Fang Zhong Pin datang lagi ke markas Biao Qing Yun? Orang-orang di sini yang berilmu silat paling tinggi adalah 'pecut emas tanpa musuh' Hu Yan Yi Ding.

   Tapi apakah dia bisa menahan serangan Fang Zhong Pin? Biarpun Jiang Qing Feng sangat berpengalaman, tapi dia terpaku dan badanpun bergetar.

   Hu Yan Yi Ding sudah marah, dengan cepat dia sudah seperti seekor bangau terbang keluar dari ruangan.

   Begitu Hu Yan Yi Ding terbang keluar ruangan, sudah ada satu jala yang besar dari atap turun menutup Hu Yan Yi Ding.

   Ternyata di atas atap, 4 sudut sudah ada orang berbaju hitam bersembunyi di sana.

   Hu Yan Yi Ding ingin menghindar, tapi sudah tidak sempat.

   Dia sudah terkurung di dalam jala.

   Tapi Hu Yan Yi Ding bukan memutuskan jala, sebaliknya dia loncat ke atap sambil membawa jala.

   Kemudian pecut emas keluar dari jala.

   Terdengar sudah ada yang terkena pecut dan roboh.

   Segera Hu Yan Yi Ding berputar dan menyerang, ada yang roboh lagi.

   Karena dua orang roboh, jalapun tidak kuat dipegang lagi.

   Hu Yan Yi Ding sudah lolos dari jala itu.

   Tapi bersamaan waktu itu juga 40-50 senjata rahasia sudah dilepaskan dari atap rumah.

   Hu Yan Yi Ding turun lagi, senjata rahasia itu malah membuat mati orang yang tersisa di atas atap.

   Tapi kaki Hu Yan Yi Ding belum berdiri benar, seorang berbaju merah dengan cepat dan tergesa-gesa sudah datang dan dua telapak tangan sudah keluar.

   Satu Yin dan satu Yang, menyerang Hu Yan Yi Ding.

   Dia adalah ketua panji merah Tie Jiao Jiao.

   Hu Yan Yi Ding di tengah udara, segera kembali lagi loncat ke atap dan berteriak.

   "Anah buah markas Biao cepat bangun! Chang Xiao Bang sudah datang menyerang"

   Kata-kata dia belum habis, di depan sudah ada kilauan pedang.

   Cepat, tidak bisa dilukiskan lagi.

   Karena Hu Yan Yi Ding masih di udara dan tenaganya terkuras, dia tidak bisa menghindar lagi, pedang sudah menusuk ke dalam perut.

   Badan Hu Yan Yi Ding pun di tengah-tengah udara turun kemudian dengan keras jatuh ke bawah.

   Pemuda itu tangannya memegang pedang menusuk ke perut Hu Yan Yi Ding.

   Dia juga ikut turun.

   Hu Yan Yi Ding dengan suara serak berteriak.

   "Kau"

   Pemuda itu tertawa dingin dan berkata.

   "Aku adalah Fang Zhong Pin."

   Kemudian pedang dicabut.

   Darah seperti hujan bermuncratan.

   Diapun kembali terbang ke atap membiarkan Hu Yan Yi Ding jatuh ke bawah.

   Jiang Qing Feng dan puluhan guru Biao keluar dari ruangan, tiba-tiba sudah melihat benda yang terjatuh.

   Itu adalah mayat Hu Yan Yi Ding yang sudah mati dengan mata tidak dipejam.

   Semua orang kaget.

   Terdengar di atas atap ada suara tawa seperti setan dan berkata.

   "Bunuh! Satupun tidak boleh tersisa!" ---ooo0dw0ooo--- Di dalam kurungan semakin panas, dudukpun sudah tidak bisa, berdiripun sudah tidak, bisa lama. Udara panas datang dari telapak kaki juga datang dari atas kepala membuat 3 orangyang di dalam berkeringat. Shi Tu Tian Xin berteriak.

   


Duri Bunga Ju -- Gu Long Delapan Kitab Pusaka Iblis Karya Rajakelana Rahasia Iblis Cantik -- Gu Long

Cari Blog Ini