Ceritasilat Novel Online

Puteri Es 2


Puteri Es Karya Wen Rui Ai Bagian 2



Puteri Es Karya dari Wen Rui Ai

   

   "...kalau kau tidak mau berlutut berarti kau tidak tunduk kepada perintahku, kau datang untuk tunduk kepadaku, tapi kau sudah melanggar aturanku, untuk apa kau hidup?...lebih baik kau mati saja."

   Kata-katanya terdengar sangat lembut, dia berjalan mendekati Wo Shi Shui, tangan kanannya diangkat hingga setinggi dada, tangannya putih seperti salju, telapak tangannya seperti ada es yang membeku.

   Wo Shi Shui masih tampak kebingungan dan ragu-ragu dia masih berpikir.

   "Berlututlah...."

   Tapi kekuatan yang datang dari luar terus berteriak di telinganya memerintahkan dia supaya jangan berlutut! Dia tidak boleh berlutut.

   "Aku adalah Wo Shi Shui, kalau aku berlutut lebih baik aku mati...."

   Begitu pikiran mati terlintar di kepalanya, dia segera mengangkat tangan kanannya, siap memukul dirinya sendiri. Begitu melihat Wo Shi Shui mengangkat tangannya mata Si Kou Xiao Dou memancarkan cahaya senang. Di dalam otak Wo Shi Shui hanya berpikir.

   "Lebih baik mati, lebih bagus memilih mati...."

   Hatinya masih sedikit sadar, pikirannya bergejolak dan memberontak.... Waktu itu tiba-tiba di tengah udara ada yang membentak.

   "Beruang besar, kau sedang apa?"

   Masih terdengar suara seorang gadis kecil yang berteriak.

   "Kakak, kau tidak boleh mati...."

   Setelah mendengar suara itu, Wo Shi Shui seperti disambar geledek, tangannya berhenti di tengah udara.

   Terlihat dari atas turun seseorang dengan rambut dan kumis berwarna putih.

   Dia menggendong seorang gadis kecil.

   Gadis itu menurut seperti seekor kucing yang lincah dan cantik.Si Kou Xiao Dou marah.

   "Siapa kau...."

   Orang itu tertawa dan menjawab.

   "Aku bapakmu!"

   Dia membalikkan tubuh, ditamparnya Wo Shi Shui kemudian dia menendang Si Kou Xiao Dou yang telah datang menghadangnya.

   --ooo0dw0ooo-- Ternyata orang yang datang adalah Shen Tai Gong dan Xiao Xue.

   Setelah Shen Tai Gong mengeluarkan 'guna-guna dingin' dari tubuh Xiao Xue, gadis itu merasa tubuhnya lebih enak, ternyata Shen Tai Gong telah memindahkan sebagian tenaga dalamnya ke tubuh Xiao Xue.

   Xiao Xue melihat Shen Tai Gong kelelahan hingga nafasnya terengah-engah dan wajahnya merah.

   Hatinya merasa tidak tenang, dia tahu kalau kakek ini sangat baik kepadanya.

   Shen Tai Gong mengatur nafasnya, begitu dia membuka matanya, dia melihat Xiao Xue yang juga sedang menatapnya.

   Matanya sudah penuh dengan air mata, hatinya merasa terhibur sekarang.

   Shen Tai Gong tertawa kepadanya, dia berusaha membuat keadaannya jauh lebih baik.

   "Siapa namamu, gadis kecil?"

   "Namaku adalah Xiao Xue."

   "Xue apa yang dimaksud?"

   "Xue yang artinya salju."

   "Apa nama margamu?"

   "Dulu kakekku bermarga You."

   "Kalau begitu namamu You Xiao Xue?"

   "Benar!"

   "Nama yang bagus, orang yang memiliki nama yang indahjanganlah terus bersedih, ayo, aku akan menggendong mayat nenekmu. Kita ke atas mencari temanku yang bernama beruang besarKalau tempat ini adalah kuil yang baik, kita akan menguburkan nenekmu di sini, kalau kuil ini jahat, kita akan bakar kuil ini setelah itu baru menguburkan nenekmu, bagaimana?"

   "Baiklah!"

   Xiai Xue tetap menundukkan kepalanya, karena itu Shen Tai Gongpun menggendong gadis itu, tangannya mengangkat mayat nenek itu, lalu merekapun naik tangga menuju Ling Yin Si.

   Karena para pesilat tangguh melihat Wo Shi Shui naik menuju Ling Yin Si, maka merekapun berkumpul di dalam kuil.

   Jejak kaki Shen Tai Gong yang menggendong Xiao Xue tidak ada yang memperhatikan.

   Dia mencari Wo Shi Shui tapi tidak menemukannya, karena itulah Shen Tai Gong berteriak memanggilnya.

   Setelah sampai di atas pagoda dia melihat Wo Shi Shui berada dalam keadaan setengah sadar, dan pastinya sedang berada dalam keadaan berbahaya.

   Segera Shen Tai Gong meletakkan mayat nenek Xiao Xue dan hanya dengan menggendong Xiao Xue dia lari ke arah Wo Shi Shui.

   Dia bertekad akan membuat Ling Yin Si terguling.

   --ooo0dw0ooo-- Tendangan Shen Tai Gong ke belakang benar-benar tepat, membuat tubuh Si Kou Xiao Dou menabrak kakinya! Tapi tubuh Si Kou Xiao Dou yang melaju tiba-tiba berubah seperti menjadi sehelai kertas yang melayang dengan ringan, dia tampak melayang-layang di tengah udara.

   Tendangan Shen Tai Gong tidak mengenai sasaran.

   Si Kou Xiao Dou sudah berada di tengah udara, dia turun sambil membawa kemoceng yang berbentuk seperti jala dan menutup ke bawah.

   Sebenarnya bisa saja Shen Tai Gong bergeser ke depan atau ke belakang untuk menghindarinya tapi karena dia takut kalau Xiao Xue yang berada di punggungnya akan terluka, maka diapun berganti posisi menjadi telentang.

   Kumisnya yang putih dilempar keatas dan membelit kemoceng yang sedang turun itu.

   Shen Tai Gong membentak dan menarik, dia berniat menarik Si Kcu Xiao Dou turun, karena saat itu Si Kou Xiao Dou sedang berada di tengah-tengah udara, Shen Tai Gong tidak bisa mengeluarkan tenaga, karena dia tidak ada pertahanan maka diapun ditarik turun oleh Shen Tai Gong.

   Shen Tai Gong dengan kumis putihnya tampak berputar-putar, Si Kou Xiao Dou bergerak seperti kincir angin mengikuti gerakan Shen Tai Gong.

   Si Kou Xiao Dou tahu dengan jelas kalau Shen Tai Gong berhenti, maka dia akan terlempar jauh, karena itu dia mulai melonggarkan tangannya.

   Hal ini seperti tangan seseorang yang memegang tali dengan ujung tali diikat pada sebuah bola, dan bola itupun berputar, kalau ujung tali yang berada pada bola itu terlepas, maka bola tersebut akan terlempar jauh.

   Walaupun Si Kou Xiao Dou bisa terbang ke atas, ke bawah, atau melayang, tapi secara tiba-tiba dia membalikkan badan dan dengan cepat lari ke belakang Shen Tai Gong.

   Begitu Shen Tai Gong merasa kalau janggutnya menjadi ringan, dia tahu kalau Si Kou Xiao Dou sudah terbang keluar, dia segera menghentikan tubuhnya yang berputar.

   Waktu itu Shen Tai Gong merasakan kalau di belakang tubuhnya ada angin kencang yang datang.

   Kalau dalam keadaan biasa dia akan membalikkan tubuh dan menyambutnya, tapi sekarang Xiao Xue berada di punggungnya, tubuhnya tidak bisa bergerak selincah biasa.

   Kesepuluh jari Si Kou Xiao Dou siap menusuk belakang tubuh Shen Tai Gong bagian kiri dan kanan.

   Xiao Xue berada di punggungnya, tapi sisi kiri dan kanan tidak tertutup oleh tubuh Xiao Xuekesepuluh jari dengan kuku panjang yang dikutek merah, panjangnya mencapai hampir 25 sentimeter seperti 10 pisau tajam! Kuku Si Kou Xiao Dou bukan senjata untuk membunuh orang tapikalau Shen Tai Gong tertusuk, walaupun dia tidak mati tapi hidupnya akan lebih sengsara daripada mati.

   Karena Shen Tai Gong akan terkena guna-guna Si Kou Xiao Dou, guna-guna ini bisa membuat seorang laki-laki akan setia seumur hidup kepadanya.

   --ooo0dw0ooo-- BAB Seruling di gunung terpencil Pada saat senggang Si Kou Xiao Dou sangat menikmati dan merawat kukunya.

   Dia menyukai kutek berwarna merah darah.

   Bentuk jarinya panjang dan kuat.

   Sekarang kesepuluh jarinya sudah dikeluarkan, dia ingin membuat sepuluh lubang darahtapi kesepuluh lubang berdarah ini tidak jadi dibuat, yang ada hanya sehelai kain berwarna hitam.

   Kain hitam itu dengan cepat membungkus tangan Si Kou Xiao Dou, kemudian ada dua tangan kuat memegang kain itu.

   Karena merasa sakit air mata dan ingus Si Kou Xiao Dou tampak keluar, dia bisa mendengar suara tulang jarinya yang patah.

   Wo Shi Shui tampak terbuka bagian atas tubuhnya, bajunya dibuka untuk membungkus tangan lawan, kemudian tangannya dengan erat memegang kain hitam ituseperti dua tangan beruang yang menindih sebuah jeruk.

   Si Kou Xiao Dou tidak menangis juga tidak berteriak, dia hanya meniup Wo Shi Shui.

   Wo Shi Shui pernah mencium banyak jenis wewangian bunga, dari bunga mawar hingga bunga melati, atau bunga yang lainnya.

   Semua pernah dirasakannya, tapi sekarang dia di udara mencium bau yang begitu harum seperti wangi semua bunga yang disatukan, malah lebih wangi, wangi ini benar-benar membuat orang mabuk.Wo Shi Shui tidak mabuk, dia segera melepaskan tanganya dan diapun melenting ke belakang sejauh 8 kaki, kemudian kakinya berputar dia mundur ke pinggir 7 langkah 6 kaki.

   Setelah dia dihipnotis oleh Si Kou Xiao Dou hingga hampir bunuh diri, dia terus waspada terhadap perempuan seperti ular beracun itu.

   Si Kou Xiao Dou tertawa, tawanya seperti ayam betina yang sedang bertelur.

   Shen Tai Gong sudah dikelilingi oleh 30 orang biksuni, mereka membuat jala pedang yang tampak terang benderang.

   Ujung pedang seperti gerakan ular yang lincah.

   Semenjak Shen Tai Gong memukul kemoceng Si Kou Xiao Dou dengan janggutnya, maka janggutnya menjadi senjata yang panjang, umpama kepala ular itu menggigit, dia akan segera memukul ular itu tanpa ampun.

   Karena itu ketiga puluh biksuni itu tidak dapat mendekatinya begitu juga dengan senjata mereka.

   Tawa Si Kou Xiao Dou berhenti, dia memejamkan matanya seperti sebuah patung dewa, dan mulutnya mulai komat-kamit.

   Waktu itu ketiga puluh biksuni itu tiba-tiba berhenti menyerang, mereka berdiri dengan diam seperti patung tanah liat dan kedua mata dipejamkan.

   Tangan memegang kertas, mulut merekapun ikut komat-kamit, mereka terlihat sangat berkonsentrasi, terlihat nadi mereka seperti sudah ditotok.

   Shen Tai Gong dan Wo Shi Shui terpaku, mereka sedang bertarung dengan pesilat tangguh mengapa tiba-tiba terjadi hal seperti itu, benar-benar kejadian yang tidak menguntungkan.

   Shen Tai Gong dan Wo Shi Shui tidak terpikir para biksuni itu sedang melakukan apa.

   Saat itu Xiao Xue yang berada di punggung Shen Tai Gong tiba-tiba merintih.

   Suara rintihan itu terdengar sangat kecil, sepertinya Xiao Xue sedang merasakan kesakitan yang amat sangat.

   Terlihat dia sedang berusaha menahan rasa sakit ini supaya konsentrasi Shen Tai Gong dan Wo Shi Shui tidak terpecahkan.

   Tapi suara rintihan kecil ini walaupun kecil tapi tetap mengejutkan kedua orang itu.

   Hati merekamenjadi bergetar, bersamaan waktu itu jantung mereka seperti tertekan oleh suatu benda berat dan tepat berada di jantung mereka.

   Dan benda itu semakin lama semakin besar.

   Shen Tai Gong dan Wo Shi Shui merasa ingin muntah, tapi tidak bisa keluar, waktu itu mereka merasa nafas mereka semakin kencang, debar jantung mereka semakin cepat, seperti ada sebuah genderang besar ada di dalam jantung mereka.

   Genderang itu terus ditabuh, iramanya semakin cepat dan suara genderang itu semakin kuat.

   Mereka berdua memegang dada mereka, merasa dalam jantung mereka seperti ada suatu benda yang saling bertabrakan.

   Mereka seperti ingin memuntahkan semua yang ada di dalam tubuh mereka, termasuk organ bagian dalam.

   Wajah Si Kou Xiao Dou dan ketiga puluh biksuni itu pucat seperti kertas.

   Urat-urat nadi mereka bertonjolan terlihat dengan jelas.

   Tubuh mereka gemetar seperti tirai yang tertiup angin dan kelebihan berat.

   Kedua mata mereka setengah terbuka tapi hanya terlihat bagian putih matanya saja.

   Tapi mantera yang mereka baca semakin lama semakin cepat, semakin terburu-buru, dan diucapkan dengan nada yang rendah.

   Bersamaan waktu itu jantung Shen Tai Gong, Wo Shi Shui, dan Xiao Xue meloncat semakin cepat dan kencang.

   Xiao Xue sudah terjatuh dan tergeletak di tanah, Wo Shi Shui berusaha berdiri, tapi kukunya sudah menancap ke dalam daging tubuhnya.

   Shen Tai Gong yang sudah tua, janggut dan alisnya terus bergetar, seperti bunga Pu Gong Ying yang tertiup angin (Pu Gong Ying=bunga putih yang sudah kering sering tertiup angin hingga beterbangan).

   Mantera yang dibacakan oleh Si Kou Xiao Dou dan ketiga puluh biksuni itu terdengar semakin cepat, tubuh mereka sudah seperti bulu ayam yang berada dalam tiupan angin dingin, terus melayang- layang dan berkibar dengan kencang.

   Detak jantung Shen Tai Gong, Wo Shi Shui, dan Xiao Xue seperti genderang yang dibunyikan dari tempat terpencil, setiap kali genderang berbunyi, jantung mereka seperti siap meloncat keluar dari mulut.

   Pada keadaan yang begitu menyulitkan, dari jauh terdengar adasuara seruling.

   --ooo0dw0ooo-- Tadinya tempat itu sudah dipenuhi dengan aura membunuh yang pekat.

   Detak jantung mereka bertiga seperti ada orang yang memukul ke dalam jantungnya.

   Suara seruling yang begitu jelas, seperti air sungai bening yang membawa seekor udang yang hampir sekarat di darat karena kekeringan, lalu dibawa masuk ke dalam air, seperti matahari yang terang mengusir awan gelap, mengembalikan semua kehidupan makhluk hidup.

   Irama seruling itu seperti orang dari gunung membawa pedang untuk pergi jauh, juga seperti seorang perempuan yang mendapatkan surat dari kekasihnya, juga seperti suasana habis hujan di sebuah gunung, padang rumput yang luas, gunung yang jauh, burung kecil, berkicau dengan senang hati menyambut hari setelah hujan.

   Begitu terdenga suara seruling, detak jantung Wo Shi Shui, Shen Tai Gong, dan Xiao Xue kembali seperti biasa dan kembali menjadi tenang.

   Tapi tubuh ketiga puluh biksuni itu semakin gemetar, tiba-tiba Si Kou Xiao Dou membuka matanya dia tidak akan membiarkan keadaan si tua dan muda itu kembali seperti tadi.

   Karena itu dia menjulurkan kesepuluh jarinya, dia terbang dan menerjang ke arah tenggorokan Wo Shi Shui dan Shen Tai Gong.

   Walaupun gerakannya cepat, tapi di tengah udara tampak turun seseorang.

   Terdengar suara TAK! TAK! TAK! Si Kou Xiao Dou kaget kesepuluh jarinya menjadi gundul, kukunya tidak tersisa sedikitpun.

   Orang itu tersenyum, dia tampak menumpahkan sesuatu dari dalam serulingnya, panjang seruling itu ada setengah kaki.

   Seruling itu berwarna hijau, dari dalam lubang seruling itu tampak jatuh beberapa buah benda ke tangan Si Kou Xiao Dou.Ternyata yang keluar dari seruling itu adalah kuku Si Kou Xiao Dou.

   Karena kaget, Si Kou Xiao Dou hanya bisa melihat orang itu, orang itu memandangnya seperti memandang orang biasa.

   Sama sekali tidak terlihat ada permusuhan.

   Yang paling menarik matanya adalah baju putihnya yang panjang dan longgar.

   Baju panjang putih.

   --ooo0dw0ooo-- Orang itu tersenyum, dia mempunyai alis panjang berbentuk seperti dua pedang, masing-masing berada di kiri dan kanan dahinya.

   Kalau dia tertawa, alisnya akan berbentuk seperti dua ekor naga.

   Orang itu tertawa dan berkata.

   "Aku benar-benar ingin menolong mereka, kalau aku telah berbuat kesalahan, mohon Tetua bisa memaafkanku."

   Sekali mengeluarkan jUrus, dia bisa langsung memotong kesepuluh kuku Si Kou Xiao Dou. Dia masih memanggil orang yang telah dipotong kukunya itu dengan sebutan Tetua, benar-benar membuat Si Kou Xiao Dou bingung. Dengan gugup dia bertanya.

   "Kau...siapa kau...."

   Terdengar Shen Tai Gong berteriak.

   
Puteri Es Karya Wen Rui Ai di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   
"Dewa uang yang tidak punya baju salin telah datang!"

   Si baju putih membalikkan badan, kedua tangannya diletakkan di pundak Shen Tai Gong, lalu memukul punggung Wo Shi Shui yang telanjang.

   Karena waktu itu Wo Shi Shui sedang mengatur nafas untuk menahan serangan mantera itu, begitu dipukul hampir saja Wo Shi Shui terjatuh, dia berjongkok.

   Dengan kepalan tangannya dia memukul tanah sehingga menjadi sebuah lubang besar.

   Melihat rasa senang mereka, benar-benar seperti seorang pengemis yang mendapatkan uang banyak. Bagi mereka para laki-laki dunia persilatan, hal yang paling menyenangkan adalah bertemu dengan teman lama yang sudah lama dirindukan.

   Maksud Shen Tai Gong dengan 'Dewa uang yang tidak mempunyai baju salin' pasti adalah Fang Zhen Mei, Jiang Nan Fang Zhen Mei.

   --ooo0dw0ooo-- Tiba-tiba Si Kou Xiao Dou mengeluarkan teriakan tajam, bersamaan dikeluarkannya teriakan itu, kedua matanya mengeluarkan cahaya seperti setan perempuan.

   Para biksuni yang tubuhnya sedang gemetar itu seperti baru terbangun dari mimpi.

   Mereka seperti orang telanjang yang berada di bawah salju, wajah mereka pucat, giginya gemeletuk, kedua tangannya bersidekap di depan dada.

   Mereka dengan tergesa-gesa mundur beberapa langkah, mereka saling memapah supaya tidak ambruk ke tanah.

   Fang Zhen Mei tertawa.

   "Tetua benar-benar mempunyai ilmu yang hebat."

   Si Kou Xiao Dou melihat Fang Zhen Mei dan berkata.

   "Tidak sehebat ilmu seruling Tuan pada saat seruling itu berada di bibir Tuan."

   Kata Fang Zhen Mei.

   "Aku mengira di gunung terpencil seperti ini, aku berniat meniup seruling hanya sekedar untuk menghibur diri sendiri, tidak disangka sudah dianggap mengganggu kalian, aku mohon maaf."

   Dengan dingin Si Kou Xiao Dou berkata.

   "Tiupan seruling Tuan Muda Fang sangat tepat pada waktunya."

   Shen Tai Gong marah.

   "Siluman, dengan ilmu guna-guna yang sesat, kau ingin membunuhku secara diam-diam, kalau bukan karena aku kuat bertahan...."Dengan dingin Wo Shi Shui berkata.

   "Sudahlah!"

   "Apa yang sudah?"

   Tanya Shen Tai Gong dengan marah.

   "Menurutku kau memiliki pertahanan yang kuat, kalau bukan karena Cai Shen Ye datang pada waktunya dengan meniup seruling, kau pasti...sudahlah!"

   Shen Tai Gong tidak bersuara lagi. Si Kou Xiao Dou menarik nafas dan berkata.

   "Untuk apa kau datang? Mula-mula hanya mereka berdua, dan mereka datang bukan untuk bersembahyang, mereka telah memasuki tempat terlarang, kami berusaha untuk menasihati tapi laki-laki ini sudah tidak sopan kepada kami dan mengatakan di dalam kuil kami ada pembunuh yang bersembunyi. Selain itu ada orang lain yang bersembunyi di sini...kemudian pak tua ini datang dan menendang kami...kami adalah para perempuan yang memeluk agama Budha dan tinggal di gunung terpencil. Pastinya kami bukan lawan kalian, kalau kalian tidak tahu aturan, apalagi didukung oleh Tuan Muda Fang, kami tidak bisa berbuat apa-apa...."

   Dia seperti menyimpan kekesalan dan selalu menghembuskan nafas. Dengan terpaksa Fang Zhen Mei melihat Wo Shi Shui dan Shen Tai Gong, Shen Tai Gong tampak marah dan berkata.

   "Mengapa biksuni kuil kalian membunuh orang?"

   Si Kou Xiao Dou hanya menjawab.

   "Oh."

   Kemudian dengan sorot mata setajam silet melihat ke sekeliling dan berkata.

   "Apakah biksuni yang telah membunuh orang ada di sini?"

   Sejak tadi Shen Tai Gong sudah melihat semua biksuni yang ada di sana, tapi keempat biksuni yang membunuh nenek itu tidak ada di antara mereka. Dia menggaruk-garuk kepalanya dan berkata.

   "Sepertinya mereka tidak ada di sini."

   Tapi dia segera berkata lagi.

   "Tapi mereka pasti bersembunyi di dalam kuil!"

   Si Kou Xiao Dou melihat Fang Zhen Mei dan berkata.

   "Tuan Muda Fang, kau lihat apakah semua ini benar?"

   Dia berkata lagi.

   "Kuil kami Ling Yin Si jumlah biksuninya hanya ada 30 orang. Orang-orang dunia persilatan memberi julukan kepada kami adalah You Ling San Shi (hantu gentayangan 30 orang). Belum pernah lebih dari satu orang juga belum pernah kurang dari satu orang, sekarang semua muridku berjumlah 30 orang, semua ada di sini, tapi pak tua ini bersikukuh mengatakan kalau di kuil kami masih ada biksuni lain, aku tidak bisa berbuat apa-apa, aku akan mengijinkan dia memeriksa kuil kami yang sudah tua ini."

   Shen Tai Gong terus bicara.

   "Kalian adalah orang-orang yang taat kepada Budha juga tak makan daging, mengapa...mengapa memasang api aneh juga memanjangkan rambut, sikap dan cara bicara kalianpun seperti itu. Hhhh!"

   Si Kou Xiao Dou tertawa dan berkata.

   "Pak tua ini mungkin orang Zhong Yuan? Budha yang kami sembah walaupun sama-sama Budha, tapi kami diperbolehkan makan daging. Walaupun tempat ini disebut kuil, tapi kami boleh memanjangkan rambut dan tidak perlu diberi nama secara agama Budha. Ini adalah peraturan di sini. Jika pak tua tidak menyukai peraturan kuil kami, mengapa datang ke sini?"

   Shen Tai Gong tidak bisa menjawab pertanyaan itu. Dia menunjuk Wo Shi Shui dan berkata.

   "Bukan aku yang ingin datang kemari...kalian berniat mencelakainya, maka mau tidak mau aku harus membantunya!..."

   Si Kou Xiao Dou membalikkan kepala bertanya kepada Wo Shi Shui.

   "Aku ingin tanya, untuk apa kau masuk ke dalam kuil kami? Apa tujuanmu? Dan mengapa mengatakan kalau kami menyembunyikan seseorang...sebenarnya siapakah dia?"

   Wo Shi Shui pernah masuk ke dalam kuil dan memeriksa setiap kamarnya, tapi tidak ada yang patut dicurigai. Dia tahu dia tidak mempunyai alasan lain, tapi di dalam kamar gelap itu benar-benar ada orang sedang menari.

   "Aku melihat di dalam kamar ini ada seorang laki-laki yang sedang bermain kecapi, dan seorang perempuan sedang menari...."

   Si Kou Xiao Dou sedikit terkejut dan berkata.

   "Ini sangat aneh.Walaupun peraturan kuil kami agak berbeda dan aneh, tapi di sini bukan tempat untuk menari. Mengapa bisa ada...."Tiba-tiba dia seperti teringat sesuatu. Hal ini benar-benar membuatnya terkejut. Walaupun dia adalah seorang yang sangat tenang, sekarang dari raut wajahnya muncul rasa curiga dan terkejut. Wo Shi Shui melihat lagi ke dalam kamar yang gelap itu. Di sana benar-benar tidak ada seorangpun. Dia berpikir sebentar dan berkata.

   "Aku yang telah berbuat ceroboh, jika telah melakukan kesalahan, mohon Anda mau maafkanku."

   Si Kou Xiao Dou tertawa, 'Tidak apa-apa...."

   Wo Shi Shui telah mengaku salah, jika dia telah berbuat salah dan meminta maaf, dia tidak akan menyimpan dendam. Tapi melihat sikap Si Kou Xiao Dou, sepertinya dia tidak tenang. Dia bertanya lagi.

   "Kedua orang itu...apakah benar kau melihatnya? Mereka seperti apa?"

   Jawab Wo Shi Shui.

   "Mungkin aku telah salah lihat."

   Si Kou Xiao Dou masih ingin bertanya lagi, tapi Fang Zhen Mei sudah menepuk pundak Wo Shi Shui. Dia tertawa kepada Si Kou Xiao Dou.

   "Kali ini kami telah berbuat tidak sopan dan masuk ke dalam kuil Anda setelah itu malah membuat keributan di sini...harap kalian mau memaafkan kami. Sekarang kami akan pergi dari sini."

   Dia memberi hormat kepada ketiga puluh biksuni itu dan pergi bersama-sama dengan Shen Tai Gong, Wo Shi Shui dan Xiao Xue. --ooo0dw0ooo-- Mereka berempat turun dari gunung. Di dalam kegelapan Fang Zhen Mei bertanya kepada Wo Shi Shui.

   "Kau melihat orang itu seperti apa? Sepertinya orang itu berhubungan erat dengan Si Kou Xiao Dou dan You Ling San Shi, dan masih ada hubungan dengan masalah ini."

   Wo Shi Shui terkejut dan bertanya.

   "Masalah apa?"Fang Zhen Mei bercerita.

   "Aku datang ke sini bukan secara kebetulan. Ceritanya begini, tahun lalu penguasa dunia persilatan Yun Nan dan Gui Zhou, yang bernama You Ming Wang, putrinya yang sudah meninggal waktu itu telah mengalami sesuatu di jalan bercabang. Ketua Tang Shi Wu yang bernaung di bawah Long Hui Ji yang sedang melakukan perjalanan ke Zhong Yuan untuk mengunjungi daerah di sana. Karena melihatnya mengalami kesulitan dia segera membantu. Itu membuat Xi Xue Xiang Fei Qing Qing marah. (Ratu pengisap darah dari He Bei). Qing Qing dan anak buahnya ingin membunuhnya, saat itu tepat aku melihatnya. Dia berjuang sendiri menahan puluhan pesilat tangguh yang mencoba membunuhnya, tapi dia tetap melindungi seorang pejalan kaki yang tidak bersalah. Aku melihat sikapnya adalah sikap seorang laki-laki sejati, maka akupun menolongnya, sejak itulah kami bersahabat."

   Shen Tai Gong dan Wo Shi Shui tetap tidak mengerti dengan cerita Fang Zhen Mei, lalu apa hubungannya dengan Si Kou Xiao Dou? "Aku berteman dengan Tang Shi Wu, dan sering mendengar Tang Shi Wu bercerita tentang Long Hui Ji.

   Tang Shi Wu sangat mengagumi Long Hui Ji.

   Tadinya aku memang sudah mendengar kalau di perbatasan Yun Nan Gui Zhou Yi Tiao Long, Long Hui Ji adalah seorang laki-laki sejati.

   Aku ingin bertemu dengannya karena itu Tang Shi Wu mengajakku ke pesta ulang tahun Long Hui Ji.

   Aku menyetujuinya, tapi tahun kemarin aku bertarung dengan Da Tan Jiang Jun (Jendral pemberani) dan tidak bisa pergi ke pesta ulang tahun Long Hui Ji.

   Tahun ini burung merpati Tang Shi Wu mengirimkan kabar kepadaku dan dia berharap aku bisa datang ke tempatnya tahun ini.

   Aku merasa karena saat ini aku sedang tidak memiliki kesibukan maka akupun memutuskan pergi ke barat sambil melihat pemandangan bunga-bunga dan menikmati teh terkenal, juga melihat pemandangan yang indah.

   Tidak disangka...."

   Dia berhenti sejenak dan melanjutkan lagi.

   "....tidak disangka Tang Shi Wu dibunuh orang dan mati sangat mengenaskan. Tang Shi Wuadalah orang yang sangat membela keadilan, sekarang dia telah dibunuh. Aku tidak akan berpangku tangan begitu saja. Apalagi banyak orang Qu Nuan Bang yang dipimpin oleh Long Hui Ji terus mati keracunan dan banyak rakyat kecil yang mati dengan sia- sia...Banyak gosip tidak enak yang tersebar. Semua itu tidak menguntungkan Long Hui Ji. Setahuku, Long Hui Ji adalah seseorang yang sangat terbuka dan jujur. Sewaktu dia berkuasa, dia telah memimpin dunia persilatan bagian barat dengan baik. Tidak ada yang saling menyerang, tidak terjadi keributan...kecuali aku pernah mendengar ribut-ribut mengenai hubungannya dengan Putri You Ming Wang. Orang itu tidak melakukan kesalahan besar, mengapa begitu banyak hal aneh yang menimpanya?"

   Shen Tai Gong dan Wo Shi Shui baru mengerti apa yang dimaksud Fang Zhen Mei.

   "Karena itu untuk sementara aku akan menutup identitasku. Aku akan memeriksa secara terang-terangan atau secara sembunyi- sembunyi. Long Hui Ji memang pernah berbuat banyak kebaikan di daerah ini, tapi sekarang terus terjadi banyak kejadian aneh. Orang selalu mengingat keburukan seseorang dibandingkan dengan kebaikannya, dan selalu menyalahkannya. Sampai anak buahnyapun menjauh...karena ingin mengetahui hal ini lebih detil, aku mendengar secara langsung dari 2 mulut korban yang tidak mati secara langsung. Sebelum mati mereka selalu berteriak, 'ada setan perempuan', kelihatannya mereka telah terkena guna-guna, sehingga membuat pikiran mereka tidak sadar. Karena itu aku ingin mencaritahu mulai dari San Si. Orang yang meletakkan guna-guna ini sangat profesional cara kerjanya, karena itu murid-murid Qu Nuan Bang yang menguasai ilmu guna-gunapun mati terkena guna- guna orang itu. Ilmu guna-guna di dunia persilatan bagian barat adalah 'San Chong Yi Long'. Yi Long adalah seekor naga bernama Long Hui Ji. 3 Chong adalah 'Si Kong Tui', 'Si Wu Qiu', ' Si Kou Xiao Dou'. Si Kou Xiao Dou adalah seorang perempuan, Si Wu Qiu, belum pernah ada yang melihatnya. You Ling San Shi yang dipimpin Si Kou Xiao Dou semua adalah perempuan karena itu aku memilih Ling Yin Si sebagai target utamanya."Fang Zhen Mei tertawa dan berkata lagi.

   "Setelah tiba di Ling Ying Si ternyata tidak mendapatkan informasi apapun dan waktu itu aku mendengar Shen Lao Da memanggil-manggil nama A Shui (Wo Shi Shui). Aku segera datang dan kalian mulai bertarung saat itu...."

   Dia berhenti sebentar kemudian melanjutkan lagi.

   "Ilmu silat Si Kou Xiao Dou tidak lebih tinggi daripada Shen Lao Da. Kira-kira dalam 100 juruspun bisa terlihat siapa yang menang dan siapa yang kalah. Di dunia persilatan Zhong Yuan tidak banyak yang bisa bertarung dengan Shen Lao Da hingga 100 jurus...."

   Shen Tai Gong mendengar Fang Zhen Mei memujinya. Mulutnya tidak bisa menutup karena kegirangan. Dia mengelus rambut Xiao Xue dan berkata.

   "Xiao Xue, apakah kau sudah mendengar kata- kata Paman Fang? Di Zhong Yuan Paman Fang adalah orang yang bicara paling jujur dan juga paling berbobot."

   Xiao Xue mengangguk.

   "Kakek, aku memang sedang mendengarkan."

   Shen Tai Gong berkata, 'Teruskan kata-katamu."

   Fang Zhen Mei menggelengkan kepala.

   "Tapi jika kalian terus bertarung dengan mereka, kalian tetap akan sulit untuk menang, apalagi ada You Ling San Shi. Kalian pasti akan kalah karena mereka memakai ilmu guna-guna. Awalnya dia memakai ilmu guna- guna untuk menguasai hati A Shui, memaksanya berlutut. Untung pikiran A Shui sangat kuat dan juga secara kebetulan Shen Lao Da datang...tapi setelah Si Kou Xiao Dou tahu dia tidak bisa menang melawan kalian, maka dia segera menggunakan wewangian ilmu guna-guna kemudian menggunakan ilmu menekan hati. Ilmu ini disebut 'guna-guna hati', yaitu dia bisa menyatukan pikiran dari 31 orang, membuat detak jantung bertambah cepat. Akhirnya jantung kita akan terasa terlalu berat dan tidak sanggup menanggung beban, terakhir akan membuatmu syaraf pecah dan mati"

   "Apakah ada ilmu begitu aneh..."

   Tanya Wo Shi Shui. Fang Zhen Mei pelan-pelan berkata lagi.

   "Ada. Kita sering mendengar ada hal aneh seperti itu. Di suatu desa, ada seoranganak berbakat. Dia bisa membuat sekuntum bunga yang tumbuh di luar jendela menjadi mekar atau layu...bahkan ada orang yang bisa dengan hati membuat kuas menulis di atas kertas. Ada seseorang dengan mata penuh kemarahan membuat katak mati seketika... masih ada sebagian orang menguasai 'Mao Shan Shu'. Dia bisa membuat gelas bergerak di tengah-tengah udara dengan pikirannya dan ada juga yang bisa membuat menulis dengan sumpit di atas pasir.... Si Kou Xiao Dou memimpin biksuni-biksuni yang sudah terlatih. Dia bisa menyatukan 31 pikiran. Dengan tujuan untuk menguasai detak jantung musuh, sebenarnya ini bukan hal aneh.. .tapi jika kalian tidak mempunyai cara untuk mengatasi situasi seperti ini, kalian pasti akan kalah. Tadi aku melihat dengan jelas, Xiao Xue belum pernah belajar ilmu silat karena itu dialah yang pertama kali dikuasai ilmu itu. Dia merasa sakit tapi gadis kecil ini sangat baik hati. Dia bertahan supaya tidak berteriak, dia hanya merintih, tapi kalian tetap bisa mendengar. Begitu kalian tidak berkonsentrasi, kalian juga terkena guna-guna itu...pada saat bertarung dengan orang-orang dunia persilatan di Yun Nan dan Gui Zhou, kalian tidak boleh bertindak ceroboh. Jika tidak, kalian tidak akan bisa menang."

   Shen Tai Gong sangat kagum kepada Fang Zhen Mei, tapi dia mengangkat bahu dan tertawa kecut kepada Xiao Xua.

   "Hhhh! Sepertinya orang ini tidak bohong tapi dia terlalu memuji musuh."

   Xiao Xue menundukkan kepala, dia merasa sedih.

   "Ini memang salahku."

   Fang Zhen Mei dan Shen Tai Gong bertanya.

   "Apa salahmu?"

   Kepala Xiao Xue menunduk lebih dalam lagi, dengan sikap tidak tenang dia memainkan bajunya.

   "Jika aku bersuara, membuat kakek dan kakak...."

   Dia merasa sedih dan hampir menangis. Wo Shi Shui dan Shen Tai Gong secara bersama-sama meloncat dan menghentakkan kaki.

   "Oh, tidak!"

   Kata Shen Tai Gong.

   "Bukankah keadaan kita sekarang baik-baik saja? karena apa kau bersedih?"Kata Wo Shi Shui.

   "Meskipun kau tidak berteriak, kami tetap tidak bisa menahan 'guna-guna jantung' yang dipakai oleh You Ling San Shi."

   Setelah Xiao Xue mendengar perkataan mereka, hatinya baru merasa agak tenang. Wo Shi Shui sudah menceritakan apa yang telah dilihatnya di Ling Yin Si. Setelah mendengar kata-kata itu Fang Zhen Mei tampak terus berpikir. Tiba-tiba dia bertanya.

   "Apakah kau merasa mengenal wajah Si Kou Xiao Dou?"

   Wo Shi Shui dengan serius mengangguk.

   "Benar!"

   Fang Zhen Mei bertanya lagi.

   "Apakah kau belum pernah bertemu dengan dia sebelumnya?"

   Wo Shi Shui dengan yakin mengangguk. Fang Zhen Mei bertanya lagi.

   "Perempuan penari dan laki-laki yang berrhain kecapi itu, mereka memiliki ciri khas apa?"

   Shen Tai Gong sudah tidak sabar lagi. Dia terus berteriak.

   "Tampaknya A Shui sudah melihat setan, bagaimana langkah kita selanjutnya? Kuil itu bukan hanya ingin membunuhku. Nenek gadis inipun sudah mereka bunuh. Kita tidak boleh membiarkannya begitu saja."

   Fang Zhen Mei merasa aneh.

   "Membunuhmu? Bagaimana cara mereka membunuhmu? Siapa nenek gadis kecil ini, mengapa dia bisa mati?"

   Shen Tai Gong dan yang lainnya telah memakamkan nenek itu.

   Mereka turun ke kaki gunung, begitu sampai di dermaga, dia menceritakan apa yang telah terjadi kepada Fang Zhen Mei.

   Perahu masih berada di tengah-tengah sungai.

   Shen Tai Gong membentuk corong dengan kedua tangannya dan berteriak.

   "Hei perahu! Bibi, Paman!"

   Gelombang air di malam hari agak besar, pendayung di seberang tidak bisa mendengar teriakan Shen Tai Gong. Wo Shi Shui berteriak.

   "Wei! Perahu...."Pendayung itu sudah mendengar dari kejauhan, dia melambaikan tangannya dan mendayung perahu mendekati mereka. Fang Zhen Mei melihat air sungai tampak berkilau dan bulan sabit terpantul di atas permukaan air sungai. Dia berkata.

   "Aku kira surat darah itu bukan bermaksud ingin meracuni dan membunuhmu, mungkin itu adalah salah satu korban yang dibunuh. Dia menulis surat dengan kata-kata terakhir yang sanggup ditulisnya.Dia berharap temannya bisa membalaskan dendamnyatapi sayang racun itu sudah menyerang hingga ke jantungnya. Saat itu juga racun sudah sampai di ujung koas. Burung itu lalu bertemu dengan Shen Lao Da yang mempunyai hobi mengejar burung, maka racun itupun mengenaimu...hal apapun yang terjadi di daerah Yun Gue bukan hal sederhana, sepertinya di balik semua ini tersimpan banyak rencana jahat."

   Shen Tai Gong berpikir lalu berkata.

   "Lawan langsung meracuninya, artinya dia adalah orang penting. Jika keadaan menjadi seperti sekarang, aku malah menjadi bingung. Kalau begitu lebih baik kita mencari Long Hui Ji, dan melindungi dia supaya jangan sampai dia dibunuh orang!"

   Fang Zhen Mei mengangguk.

   Puteri Es Karya Wen Rui Ai di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   

   "Betul! Besok adalah hari ulang tahun Yi Tiao Long. Siapapun siluman itu, dia pasti akan menunggu sampai esok tiba, malam ini kita masih mempunyai waktu."

   "Kemana malam ini kita akan pergi?"

   Begitu mendengar ada pekerjaan, Shen Tai Gong menjadi bersemangat lagi. Perahu telah mendekati darat. Mata Fang Zhen Mei tampak bercahaya seperti bintang.

   "Kita naik dulu baru membuat rencana berikutnya."

   Wo Shi Shui melihat mata Fang Zhen Mei yang hitam dan bercahaya, dia sangat kagum kepada Fang Zhen Mei.

   Dia mengenal Fang Zhen Mei sudah lama, tapi cahaya bintang mengingatkannya pada Fang Zhen Mei, walaupun umur mereka hampir sama dan sama-sama orang dunia persilatan, tapi dia tidak memancarkan cahaya kepintaran....--ooo0dw0ooo-- BAB Lagu sedih tukang dayung Orang-orang yang berada di atas rakit mulai bercerita.

   "Aku teringat pada jaman dahulu, dengan sebuah kail ikan aku bertarung dengan 2 pesilat tangguh dari perkumpulan Tang. Mereka bernama Tang Bing dan Tang Jun. Tang Jun dijuluki sebagai 'senjata rahasia tidak ada tandingannya' dan Tang Bing dijuluki sebagai 'tidak mengeluarkan jurus, begitu mengeluarkan tidak ada yang bisa menahannya'. Dalam pertarungan itu, dengan keranjang dan jala ikan aku menerima 84 macam senjata rahasia. Dengan senar kail aku mengikat mereka dan mempermainkan mereka seperti bola kapas.... Semenjak pertarungan itu terjadi sampai hari ini mereka masih bersembunyi di dalam perkumpulan Tang dan tidak berani keluar lagi!"

   Wo Shi Shui berkata.

   "Kau melupakan satu orang lagi, yaitu Tang Yue Liang."

   "Siapa itu Tang Yue Liang...dia tidak penting,"

   Kata Shen Tai Gong. Malam itu Wo Shi Shui sangat banyak bercerita.

   "Kau jangan mengira Xiao Xue tidak tahu apa-apa, kau sembarangan mengaku- aku sebagai pahlawan, kau memang memukul Tang Bing dan Tang Jun hingga mereka seperti anjing yang jatuh ke dalam air, tapi begitu Tang Yue Liang keluar, dengan 13 batang sutranya dia berhasil membuatmu terjatuh dan dengan senjata rahasianya dia mencabut rambut dan jenggotmu untuk membalaskan dendam kedua adiknya. Kau telah dipukulnya, kau berlari ke pasar dan tidak ada tempat bersembunyi di sana!"

   Dengan khawatir Xiao Xue bertanya.

   "Apakah akhirnya kakek bisa melarikan diri...."

   Dengan malu Shen Tai Gong berkata.

   "Aku? Aku tidak melarikandiri, aku tidak bisa mengalahkannya, terpaksa aku hanya bisa marah kepadanya, kemudian dia berkata, jika aku memanggilnya buyut, maka dia akan memaafkanku, tapi aku sudah tua bagaimana mungkin bisa memanggilnya dengan sebutan buyut. He, he, he!"

   Shen Tai Gong melihat Xiao Xue. Dia berharap Xiao Xue setuju dengannya. Xiao Xue terlihat terus mengangguk.

   "Siapa yang memukul kakek, dia pasti orang jahat."

   Dia selalu berpihak pada kakek ini. Shen Tai Gong melihat Xiao Xue mengangguk. Dia sangat senang.

   "Karena itulah aku tidak mau memanggilnya dengan sebutan buyut. Kemudian Tang Yue Liang menyuruhku menangis. Aku bertanya untuk apa aku harus menangis? Katanya dia suka melihat laki-laki sejati di dunia persilatan menangis. Aku marah dan mengatakan, 'jika kau senang melihatku menangis, aku sengaja tidak akan menangis'. Kemudian dengan senjata rahasia yang sangat beracun yang bernama 'Meng Shang' diapun rhenghadapiku. Aku mengatakan, jika aku kalah dari lawan, dan aku bisa kabur, aku akan berteriak, mengaku kalah, tapi tidak akan pernah menangis atau menyerang orang secara diam-diam. Juga tidak akan memanggil bantuan.... Kau lihat, aku tidak pernah memanggil Cai Shen Ye dengan nama sebenarnya, mengapa aku harus memanggilnya buyut? Itu hanya mimpi!"

   Xiao Xue bertanya.

   "Kalau Kakek tidak mau memanggilnya buyut, apakah dia akan berbuat ganas kepada Kakek?"

   Wo Shi Shui segera menjawab.

   "Waktu itu aku tepat sedang lewat dan bertemu dengannya, aku membantu Shen Tai Gong memukul perempuan itu."

   Dengan senang Xiao Xue berkata.

   "Pasti Kakak berhasil mengusirnya!"

   Kali ini giliran Shen Tai Gong yang tertawa terbahak-bahak.

   "Dia? Dia juga dipukul oleh Tang Yue Liang sampai jatuh bangun. Perempuan jahat itu masih memanggilnya dengan beruang besar. Julukan itu memang datang dari perempuan itu!"

   Shen Tai Gongbenar-benar merasa senang, dia lupa kalau dia juga kalah.

   Xiao Xue benar-benar tidak percaya, kakek yang menggendongnya terbang ke sini dan ke sana seperti dewa dan kakak yang tinggi, besar juga gagah bisa kalah dari orang itu.

   Dia bertanya.

   "Kalau begitu, apakah perempuan itu berhasil dipukul hingga lari oleh kalian?"

   "Belakangan,"

   Shen Tai Gong menunjuk hidung Fang Zhen Mei dan berkata.

   "dia datang."

   Begitu mendengar Fang Zhen Mei datang, Xiao Xue berpikir.

   "Tadi begitu Fang Zhen Mei datang, bisa membuat biksuni itu terkejut dan terpaku. Kali ini Fang Zhen Mei pasti berhasil mengusir perempuan jahat itu."

   Dia bertepuk tangan dan tertawa.

   "Paman Fang datang, 3 lawan satu, pasti menang."

   Pada saat dia bicara seperti itu, wajah mereka bertiga berekspresi malu.

   Orang-orang dunia persilatan paling tidak senang main keroyokan, banyak orang mengeroyok seorang musuh, apalagi lawan mereka hanya seorang perempuan.

   Walaupun menang tapi menang tidak dengan hasil bagus.

   "Jangan memanggilku Paman Fang, panggil aku seperti mereka memanggilku dengan sebutan Cai Shen Ye. Itu lebih enak didengar."

   Mata hitam Xiao Xue tampak terus berputar, dia tidak mengerti, gambar Cai Shen Ye yang biasa dilihatnya apa miripnya dengan Fang Zhen Mei? "Aku datangpun sudah tidak ada gunanya,"

   Fang Zhen Mei tertawa kecut.

   "Bukan begitu lahir aku sudah bisa ilmu silat, aku sama dengan yang lain, setahap demi setahap kemampuan ilmu silatku naik. Walaupun waktu itu ilmu silatku sudah lumayan tinggi, tapi aku tidak berpengalaman, apalagi bertemu dengan pesilat tangguh seperti Tang Yue Liang...."

   "Karena itu,"

   Wo Shi Shui dengan susah payah baru mendapat kesempatan menyindir Fang Zhen Mei.

   "Dia tidak bisa mengalahkanTang Yue Liang, tapi dia malah mendapatkan sebuah cara jitu"

   "Cara jitu apa?"

   Tanya Xiao Xue. Dengan malu Fang Zhen Mei berkata.

   "Sudahlah, jangan menertawakan orang lain!"

   Kata Shen Tai Gong sambil tertawa, 'Yang namanya Fang Zhen Mei, dia lari ke tempat ayam, bebek, dan babi buang air besar.

   Dia berguling-guling kemudian bertarung lagi dengan Tang Yue Liang.

   Ternyata Tang Yue Liang paling benci dengan yang kotor-kotor, apalagi dia takut dengan hawa laki-laki.

   Katanya dalam sehari dia 5 kali mandi dan harus menggunakan 7 macam bunga merendam badan, dia tidak pernah mau memegang benda yang sudah dipegang oleh laki-laki walaupun benda itu sudah dipegang ayahnya.

   Karena bau Cai Shen Ye yang sangat memuakkanmembuat Tang Yue Liang ketakutan dan melarikan diri!"

   Xiao Xue ingin tertawa, dia melihat Fang Zhen Mei yang terlihat sangat bersih, tidak terbayangkan jika dia sampai berguling-guling di tempat begitu kotor.

   Mereka berempat tertawa terbahak-bahak sampai pada saat Fang Zhen Mei dan Wo Shi Shui sudah berhenti tertawa, sedangkan Xiao Xue masih belum berhenti tertawa.

   Akhirnya diapun berhenti tertawa.

   Tapi begitu teringat cerita tadi, dia tertawa lagi sampai mengeluarkan air mata.

   Wo Shi Shui, Shen Tai Gong, dan Fang Zhen Mei melihat Xiao Xue bisa tertawa, mereka merasa sangat tenang.

   Sebenarnya mereka sengaja memilih kejadian dulu yang lucu yang bisa diceritakan, maksud mereka tidak lain adalah untuk membuat gadis kecil ini merasa senang dan berharap untuk sementara waktu bisa melupakan kesedihannya karena telah kehilangan neneknya dan tinggal sebatang kara di dunia ini.

   Wo Shi Shui melihat ada air yang berkilau, dengan penuh perasaan dia berkata,"..

   .waktu itu kita belum saling kenal...."

   Sebenarnya Fang Zhen Mei dan Wo Shi Shui karena bertarunglah baru bisa saling mengenal. Xiao Xue mendengar Wo Shi Shui menarik nafas. Dia berpikir,"Mengapa orang-orang ini belum saling kenal tapi bisa bertarung?"

   Dia berpikir lagi, perlakuan mereka kepada dirinyapun demikian. Nenek telah dibunuh, mereka melindunginya.... Mengingat nenek lagi, dia merasa sedih. Fang Zhen Mei dengan tenang berjongkok, melihat aliran air sungai dan berkata.

   "Kata orang-orang dulu, jika kaki sudah menginjak air, maka dia harus mengikuti arus air dan terus berjalan ke depan...dulu kita tidak saling mengenal tapi sekarang kita menjadi sahabat...,"

   Tiba-tiba kedua tangannya diangkat. Dia mengangkat 2 orang dari bawah air seperti mengangkat 2 ekor ayam kecil. Fang Zhen Mei bertanya.

   "Apakah kalian berdua juga ingin berkenalan dengan kami?"

   Kedua orang ini diangkat ke atas perahu.

   Mereka tidak bisa bergerak karena Fang Zhen Mei sudah menotok nadi mereka.

   Wo Shi Shui dan Shen Tai Gong melihat mereka berbaju hitam, pandangan mata mereka sangat dalam.

   Kelihatannya mereka bukan orang Zhong Yuan.

   Tangan mereka memegang pisau pemenggal sapi.

   Mereka sepertinya ingin memutus tali pengikat rakit.

   Di sungai dengan gelombang begitu besar, walaupun mereka bertiga mempunyai ilmu silat tinggi tetap sulit untuk bertahan hidup.

   Shen Tai Gong sangat marah.

   Dia mengangkat salah satu orang dan bertanya.

   "Siapa yang menyuruh kalian melakukan ini?"

   Tapi setelah ditanya beberapa kalipun dia tetap tidak mau menjawab, hal ini membuat Shen Tai Gong bertambah marah. Shen Tai Gong menampar orang itu berkali-kali! Kata Wo Shi Shui.

   "Apakah kau tidak melihatnya dia ditotok?"

   Shen Tai Gong ingin membukanya, tapi Fang Zhen Mei berkata.

   "Tidak perlu, masih ada seseorang yang belum ditotok."

   Tidak ada yang mengerti dengan maksud Fang Zhen Mei. Setelah lama Fang Zhen Mei baru bertanya.

   "Pendayung rakit, kau akan membawa kami ke mana?"

   Kata-kata ini membuat Wo Shi Shui dan Shen Tai Gong terkejutdan segera tersadar.

   Ternyata sungai ini bukan sungai yang mereka seberangi tadi, sekarang mereka berada di tengah-tengah sungai.

   Di kejauhan ada sebuah perahu layar berwarna hitam dan di atas tiang perahu terpasang panji berwarna hitam juga.

   Di atas panji hitam disulam sesuatu, tapi di bawah cahaya bulan sabit yang redup tidak bisa terlihat dengan jelas.

   Perahu layar berwarna hitam itu dengan cepat mendekati rakit.

   Pendayung itu berhenti mendayung.

   Pelan-pelan dia meletakkan dayungnya dan sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu, semua gerakan dilakukannya dengan sangat perlahan.

   Sambil main-main Fang Zhen Mei sebenarnya bisa mengalahkan musuh, kata-kata ini tidak salah, kedua orang yang ditotok oleh Fang Zhen Mei adalah dua marga Man ular ini sangat paham dengan keadaan air.

   "Aku sudah mendayung selama bertahun-tahun, entah bagaimana caranya supaya bisa membuat Pendekar Fang lengah."

   Kata pendayung itu Xiao Xue ingin melihat orang yang berbicara dengan suara rendah itu tapi Wo Shi Shui dan Shen Tai Gong sudah berada di depan dan di belakangnya, apalagi tubuh Wo Shi Shui yang tegap seperti seekor sapi menghadang di depannya, sedikit celah untuk melihatpun tidak ada.

    Yang penting bisa menghindar orang yang akan menyerangnya.

   "'Pembunuh perahu', Zhang Hen Shou adalah pembunuh nomor satu di sungai dan laut. Sedang dua ular marga Man ini sangat menguasai keadaan air, aku tidak bisa melihat ada tanda-tanda yang patut dicurigaihanya saja tadi ketika Tuan berada di tengah- tengah sungai sengaja tidak ingin terburu-buru membawa kami menyeberangi sungai, ketika Shen Tai Gong berteriak, kau berpura- pura tidak mendengar teriakannya. Pada saat Wo Shi Shui memanggil untuk kedua kalinya kau baru mendengar. Tenaga dalam Shen Tai Gong memang tidak sekuat A Shui, tapi panggilannya lebihpanjang dari A Shui. Seharusnya meskipun jauh Tuan tetap bisa mendengar...jadi Tuan kelihatan berpura-puranya, akupun jadi memperhatikan keadaan sekitar ini. Maka sebelum dua ular marga Man itu memotong tali rakit, aku sudah melakukan apa yang harus kulakukan."

   "Baiklah,"

   Pendayung itu pelan-pelan membuka bajunya yang berbentuk seperti jas hujan.

   Di bawah baju itu tampak sebilah pedang.

   Pedang itu sangat aneh, besar, kasar, lebar, panjang.

   Pedang dibawa dengan aneh.

   Orang normal biasanya meletakkan pedang di sebelah kanan di pinggang atau digantung di belakang punggung, tapi pedang lebar milik orang itu hanya diselipkan di tali pinggang di tengah.

   Sarung pedang lurus menempel dari dada hingga ke perut bawah.

   Bagian atas pedang hampir mengenai dagu.

   Pedang digantung dengan cara seperti itu, tentu akan sulit untuk mencabutnya.

   Shen Tai Gong melihat cara orang itu menggantung pedang, dari kiri merasa tidak nyaman, dari karian melihatpun tidak nyaman.

   Dengan tertawa dia berkata.

   "Mengapa pedangmu digantung di tenggorokan, seperti kain penutup perut saja"

   Kata-kata Shen Tai Gong belum habis, pendayung itu sudah melenting ke belakang.

   Gerakannya sangat aneh karena bagian belakang kepalanya hampir mengenai tanah dan terdengar suara CHANG.

   Di dalam kegelapan terlihat cahaya berkilau.

   Kilauan itu meluncurk ke arah Shen Tai Gong.

   Hanya dalam waktu singkat orang itu sudah mencabut senjatanya.

   Cepat seperti kilat dan sudah menyerang.

   Wo Shi Shui yang berada di depan, Xiao Xue berdiri di tengah.

   Shen Tai Gong berada di belakang.

   Tapi begitu orang itu mengeluarkan jurus, dia bisa melewati Wo Shi Shui, menghindari Xiao Xue dan menyerang Shen Tai Gong! Tiba-tiba Shen Tai Gong terdiam dan melayang keluar! Baju panjangnya yang berwarna abu tampak berkibar sebentar di atas permukaan air, setelah itu Shen Tai Gong kembali turun ke atasrakit.

   Cahaya sudah tidak terlihat, cahaya itu sudah kembali ke dalam sarungnya.

   Pedang tetap tergantung di dalam baju ketat itu, hampir mengenai tenggorokan dan tepat di bawah lutut.

   Shen Tai Gong melayang kemudian kembali, tapi pembawaannya yang selalu bercanda sekarang tidak terlihat lagi.

   Janggutnya yang mencapai panjang 3 kaki lebih, terpotong hingga satu kaki, waktu kilauan itu terbang, dia melenting ke belakang, dia menghindari pedang yang akan menusuknya dengan cara meloncat, tapi senjata lawan yang keluar bukan sebuah pedang melainkan sebuah golok.

   Beruntung Shen Tai Gong bisa terhindar dari tusukan itu tapi punggung Shen Tai Gong sudah berkeringat dingin.

   Tiba-tiba Fang Zhen Mei berkata dengan dingin, tidak seperti biasanya dia yang sangat ramah dan sopan.

   
Puteri Es Karya Wen Rui Ai di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   
"Zhang H eh Shou, untuk apa kau datang ke sini?"

   Siapapun orang yang telah menghina temannya dia tidak akan berbuat sopan dan sungkan kepada orang itu. Di dalam kegelapan, nada bicara Zhang Hen Shou membuat orang teringat pada wajahnya yang selalu datar.

   "Kau tahu bukan kalau aku adalah seorang pembunuh?"

   "Akupun tahu kalau kau seorang manusia,"

   Kata Fang Zhen Mei. Zhang Hen Shou berkata dengan pelan.

   "Tujuanku...."

   Dia menunjuk dua ular marga Man yang berada di rakit dan berkata lagi.

   "Sama dengan mereka."

   "Membunuh?"

   Tanya Fang Zhen Mei. Zhang Hen Shou menggelengkan kepalanya. Walaupun Shen Tai Gong masih kaget tapi dia tetap tertawa.

   "Sangat aneh, pembunuh Zhong Yuan yang bernama Zhang HenShou datang bukan untuk membunuh, apakah dia mau menjadi mak comblang?"

   Kedua mata Zhang Hen Shou tampak bercahaya menyeramkan. Segera Fang Zhen Mei bertanya.

   "Apakah kau bisa memberitahu tujuanmu?"

   "Untuk membeli barang,"

   Jawab Zhang Hen Shou.

   "Kau akan membeli apa?"

   Tanya Fang Zhen Mei.

   "Dengan sebuah perahu Cai Lian, sebilah pisau Qie Ming, 100 butir batu mata kucing, ditambah lagi dengan tempat yang ada di Gu Shan Duan Qiao dengan luas kurang lebih 45 kilometer persegi."

   "Perahu Cai Lian juga disebut Xiao Jin Ku (xiao=hilang jin=emas ku=lubang), gadis cantik yang ada di perahu Cai Lian sangat banyak, kecantikan, uang banyak susah dibeli dalam waktu semalam. Perempuan yang ada di perahu itu adalah perempuan tercantik juga tercabul, apalagi biasanya barang yang susah didapat, makin banyak orang berusaha untuk mendapatkannya. Mendapatkan sebuah perahu Cai Lian berarti mendapatkan 30 orang perempuan cantik dan genit, masih ada sebuah golok Que Meng. Golok ini adalah pusaka yang paling diinginkan oleh orang dunia persilatan. Karena orang yang memiliki Que Meng Dao ilmu silatnya akan bertambah beberapa kali lipat dan masih ada mitos yang mengatakan, 'barang siapa yang memiliki Que Meng Dao ini maka perempuan-perempuan cantik yang berperasaan lembut akan jatuh cinta kepada si empunya Que Meng Dao, sekalipun dengan golok itu tidak akan bisa memutuskan cinta yang lembut ini." Bukankah hal ini adalah hal yang paling diinginkan oleh seorang laki-laki muda? 'Mata kucing' adalah berlian dengan kualitas tinggi, biasanya 10 butir berlian biasa tidak akan bisa ditukar dengan setengah 'mata kucing' ini. Tapi sekarang 'mata kucing' ini berjumlah 100 butir! Mengenai tanah dengan luas 45 kilomter persegi, tanah dansawah selalu melambangkan kekayaan dan kemakmuran. Lebih hebat daripada emas atau cek. Apalagi tanah ini terletak di Gu Shan Duan Qiao, tempat itu adalah tempat wisata di Shui Zhou dan Hang Zhou, kalau di sana dibangun sebuah rumah, cukup membuat hati orang lain menjadi iri, kalau bisa membangun sebuah usaha di sana, benar-benar seperti membangun tempat untuk naga. Perahu Cai Lian, Que Meng Dao, mata kucing, Gu Shan Duan Qiao Fang Zhen Mei tertawa.

   "Siapa yang bisa mengeluarkan uang begitu banyak?"

   Zhang Hen Shou melihatnya, di dalam kegelapan wajahnya tidak bisa terlihat jelas tapi dia bisa melihat pandangan matanya yang kuat, membuat hati orang dingin hingga menusuk ulu hatinya.

   "Apakah kau ingin tahu?"

   "Perahu Cai Lian, mata kucing, ditambah lagi dengan tanah di Shu Zhou, harta yang begitu melimpah terdengar seperti mimpi, kalau tidak memberitahu siapa pembelinya, kami tidak tahu apakah itu nyata atau sekedar ilusi?"

   "Baiklah, aku akan mengatakannya,"

   Kata Zhang Hen Shou.

   "Setelah aku memberitahu kalian harus menjualnya."

   Dia tidak membalikkan tubuh tapi dia menunjuk dan berkata.

   "Ren Tou Fan."

   Kemudian dia menunjuk ke belakang, perahu berwarna hitam itu sudah mendekat, panji yang berada di atas tiang perahu itu semua berwarna hitam kadang terlihat kilauan berwarna hijau.

   Gambar tengkorak yang berada di layar perahu berwarna hitam itu mulai terlihat.

   Xiao Xue terkejut hingga hampir berteriak.

   Fang Zhen Mei melihat, layar perahu terus berkibar tertiup angin, tapi di atas perahu tidak terlihat ada seorangpun.

   "Apakah Ren Tou Fan yang datang dari Si Kong Tai?"

   Zhang Hen Shou tidak menjawab, dia balik bertanya.

   "Apakah kau akan menjualnya?"

   "Menjual apa?""Seseorang."

   "Siapa?"

   "Dia."

   Zhang Hen Shou menunjuk seseorang. Xiao Xue terkejut dan bersembunyi di balik tubuh Shen Tai Gong. Ternyata yang ditunjuk oleh Zhang Hen Shou adalah dia. Fang Zhen Mei tertawa.

   "Dia?"

   "Bagaimana? Kau antar dia ke atas perahu, maka kau akan menjadi pemilik perahu Cai Lian, Que Meng Dao, 100 butir mata kucing, dan Gu Shan Duan Qiao."

   Fang Zhen Mei berkata.

   "Terima kasih. Sampai bertemu lagi!"

   "Apa maksudmu?"

   Zhang Hen Shou marah.

   "Artinya aku tidak akan menjualnya!"

   Jawab Fang Zhen Mei. Tangan Zhang Hen Shou pelan-pelan mulai memegang pegangan pedang, gerakannya sangat lambat, tapi terlihat kalau dia sedang berusaha menguasai emosinya, dia bertanya.

   "Apa hubungan antara dia dan dirimu?"

   "Kami bukan saudara juga bukan kenalan lama, dia hanya seorang teman, kenalanku berarti temanku juga."

   Shen Tai Gong tertawa.

   "Aku menjual ikan juga menjual udang, kadang-kadang menjual burung, tapi aku tidak menjual teman. Yang tua dan muda, laki-laki atau perempuan, bisa ilmu silat atau tidak, semua tidak akan kujual."

   Wo Shi Shui hanya dengan dingin berkata.

   "Pergi kau!" --ooo0dw0ooo-- Zhang Hen Shou tertawa dingin. Angin yang berhembus di atas sungai sangat kencang, dia hanya mengatakan satu kalimat.

   "Kalau kau tidak mau menjual teman, kau harus menjual barangmu satu macam lagi."

   Dia berkata kepada Fang Zhen Mei."Apa?"

   Tanya Fang Zhen Mei dengan tertarik.

   "Jarimu,"

   Zhang Hen Shou dengan pelan.

   "jari tengah tangan kananmu, aku hanya ingin jari itu."

   "Bila kau mau menjual jari itu, semua barang itu tetap menjadi milikmu."

   Semua menjadi terdiam. --ooo0dw0ooo-- Kemudian suasana hening pecah karena Wo Shi Shui tertawa terbahak-bahak. Suara tawanya menggetarkan air sungai, dan sepertinya gelombang air sungai bertambah tinggi.

   "Semua orang tahu ilmu silat Fang Zhen Mei yang paling lihai adalah jari tengah tangan kanannya, kalau kau membeli jari itu, artinya kau membeli nyawa kami semua."

   "Benar!"

   Suara Zhang Hen Shou berat seperti lonceng besar.

   "aku memang ingin membeli nyawa kalian."

   Fang Zhen Mei berkata.

   "Di dunia ini tidak ada benda hidup bisa dibeli dengan benda hidup lainnya, nyawa adalah milik kita sendiri, kita berhak untuk hidup!"

   Zhang Hen Shou berkata.

   "Sekarang kau hanya seekor tikus, sedangkan aku adalah seekor kucing, aku akan sekaligus menggigitmu atau menangkapmu, lalu melemparmu, atau menjadikanmu mainan. Yang kuat memakan yang lemah, yang kuat akan tetap hidup sedangkan yang lemah akan mati, ini adalah hukum alam, dari dulu memang seperti itu."

   Shen Tai Gong tertawa dingin.

   "Aku takut kau malah yang menjadi tikus, dan kamilah yang kucing----"

   Kata-kata Shen Tai Gong baru selesai, Zhang Hen Shou mengangkat kepalanya, pedang sudah dikeluarkan menjadi kilauan golok dan menyerang Shen Tai Gong! t Golok bergerak sangat .cepat, hanya dalam sekejap sudahberada di depan dada Shen Tai Gong, goloknya bergerak dengan cepat, walaupun tubuh Shen Tai Gong bergerak terus tapi ujung golok terus menempel dekat dengan bajunya.

   Waktu itu terdengar suara TANG, golok Zhang Hen Shou patah menjadi dua bagian.

   Jari tengan Fang Zhen Mei mengetuk golok Zhang Hen Shou seperti es lilin yang terkena api maka dengan sendirinya akan putus.

   Zhang Hen Shou terpaku, di tangannya hanya tersisa sepotong golok.

   Dia melihat golok yang masih berada di tangannya, wajahnya tampak datar.

   Shen Tai Gong tertawa, dia menyipitkan matanya dan berkata.

   "Walaupun kau adalah seekor kucing, kali ini kau sudah bertemu dengan anjing----seekor anjing pemburu yang bagus..."

   Fang Zhen Mei menarik lengan baju Shen Tai Gong dan memberitahu.

   "Jangan bergurau lagi."

   Terdengar Zhang Hen Shou membuka mulut dan menyanyikan sebuah lagu, nada lagu itu sangat rendah dan kuat, tapi juga terdengar sedih. Tiba-tiba Wo Shi Shui berkata.

   "Hati-hati, setelah dia bernyanyi dia akan bunuh diri."

   Dia mengerti di dunia ini ada semacam orang, sekalipun dia adalah seorang pembunuh atau pendekar, mereka tidak mau dikalahkan, kalau sekali memukul tidak mengenai sasaran, cahayanya akan seperti bintang jatuh, golok terakhir pasti akan diarahkan kepada dirinya sendiri.

   Shen Tai Gong sudah tidak sabar dan berkata.

   "Kalau kucing di dunia ini sudah digigit anjing, dia akan malu bertemu dengan kucing-kucing lainnya, dan dia akan bunuh diri, dan sepertinya kucing di dunia ini akan musnah."

   Zhang Hen Shou tidak meladeni ucapannya, dia masih terus bernyanyi, lagunya sudah separuh dinyanyikan. Kata Fang Zhen Mei.

   "Kalau menyuruhnya jangan mati masih ada cara lain.""Cara apa?"

   Tanya Shen Tai Gong. Fang Zhen Mei menunjuk ke perahu hitam yang semakin mendekat dan berkata.

   "Kita harus dengan cepat naik ke sana, sebelum dia selesai bernyanyi, kita tangkap majikannyakalau majikannya tidak bisa melawan kita, untuk apa anak buahnya mati?"

   Kata-kata Fang Zhen Mei yang terakhir dikatakan dengan jelas karena suararrya besar.

   "Kalau dia adalah majikan yang baik, dia tidak akan membiarkan anak buahnya yang baik ini mati dengan sia-sia."

   Terdengar suara tawa yang seram dan berkata.

   "Rencana yang bagus, supaya dia tidak mati, satu-satunya cara adalah kalian naik ke atas perahu ini dan bertarung." --ooo0dw0ooo-- BAB Jari yang lembut Wo Shi Shui dan Shen Tai Gong saling memandang. Mereka tidak berbicara apa-apa langsung meloncat bangun. Walaupun jarak antara perahu besar dengan perahu kecil sudah dekat, tapi jaraknya ada sekitar 5-6 meter. Ditambah lagi perahu itu lebih tinggi 10 kaki dari rakit kecil itu. Wo Shi Shui dan Shen Tai Gong meloncat seperti bola yang dengan cepat meluncur. Fang Zhen Mei menarik nafas, sekarang hanya ada Xiao Xue yang berada di rakit. Dia tidak mungkin meninggalkan Xiao Xue sendirian di rakit ini dan ikut naik ke perahu besar itu. Terpaksa dia tinggal di rakit itu untuk menj aga Xiao Xue. Wo Shi Shui dan Shen Tai Gong bergerak seperti elang terus naik dan naik ke bagian depan perahu. Begitu naik mereka merasakan ada angin besar yang berhembus, dari dalam perahu yang gelap berhembus angin aneh.Wo Shi Shui dan Shen Tai Gong sangat berpengalaman. Mereka secara bersamaan membentak dan berteriak.

   "Guna-guna!"

   Begitu meneriakkan kata 'guna-guna', Wo Shi Shui dan Shen Tai Gong langsung menahan nafas.

   Mereka dengan cepat menggunakan tenaga dalam untuk melindungi tubuh mereka dan dengan cepat masuk ke dalam perahu! Dari tempat mereka naik sampai masuk ke dalam perahu masih berjarak beberapa meter.

   Wo Shi Shui dan Shen Tai Gong meloncat kemudian berlari masuk, tapi begitu kaki mereka menginjak papan perahu, mereka seperti sebongkah batu yang terjatuh ke dalam sumur lalu tenggelam.

   Hati mereka bergetar.

   Ternyata tempat di mana mereka berlari masuk ke dalam perahu tidak ada papan, hanya ada sebuah lubang gelap, besar, dan dalam! Wo Shi Shui dan Shen Tai Gong ingin naik lagi dengan cara mengumpulkan tenaga, tapi tubuh mereka masih terus tenggelam.

   Tenaga mereka semakin habis.

   Apalagi saat itu mereka masih menahan nafas.

   Mereka mulai merasa sesak.

   Baru saja mulai menghisap, tercium bau busuk keluar dari lubang besar itu, dan tersedot masuk ke dalam paru-paru mereka.

   Walaupun ilmu silat mereka sangat tinggi, tapi begitu menghisap udara bau itu, paru-paru mereka seperti tersumbat banyak lumut, membuat tubuh mereka lemas.

    Di dalam lubang gelap itu bukan berisi air laut melainkan air mati yang membuat orang ketakutan! Fang Zhen Mei yang masih berada di atas rakit melihat bayangan yang satu berwarna abu, dan satu lagi berwarna hitam tiba-tiba tenggelam.

   Dia berteriak.

   "Guna-guna!"

   Suaranya terdengar serak. Dia berteriak kepada Zhang Hen Shou.

   "Tolong urus gadis kecil ini!"

   Zhang Hen Shou sudah selesai menyanyikan sebuah lagu sedih, dia langsung terpaku.

   Fang Zhen Mei bergerak seperti seekor burung berwarna putih dan terbang melesat keluar.

   Sewaktu Wo Shi Shui dan Shen Tai Gong hampir tenggelam,Fang Zhen Mei sudah berada di atas perahu besar itu.

   Fang Zhen Mei mulai merasakan udara di sana beracun dan pekat dengan guna-guna! Lawan memancing mereka naik ke sana! Fang Zhen Mei juga tahu bahwa lubang besar dan gelap itu berisi racun keras! Fang Zhen Mei segera mengeluarkan nafas dan juga mengeluarkan suara.

   Dia membentak.

   Bentakannya ini seperti sebuah palu besar yang siap memukulnya.

   Hal ini membuat kecepatan turunnya menj adi 10 kali lipat lebih cepat! Dia melewati Shen Tai Gong tapi dia tidak berhenti.

   Diapun melewati Wo Shi Shuikarena tubuh Wo Shi Shui lebih berat dibandingkan dengan Shen Tai Gong, maka dia lebih cepat jatuh ke dalam lubangmereka sudah berjarak sangat dekat dengan 'air kematian' yang berada di bawah perahu yang jaraknya kurang lebih 3 kaki! Fang Zhen Mei membalikkan telapaknya, mencengkram kaki Wo Shi Shui.

   Dengan tenaga besar dua mengangkat tubuh Wo Shi Shui.

   Dia mendorong Wo Shi Shui naik ke atas! Wo Shi Shui segera meloncat naik ke atas.

   Pada saat bersamaan, Shen Tai Gong yang sudah terjatuh turun dan mendekati Fang Zhen Mei! Fang Zhen Mei memiringkan tubuhnya.

   Dia membiarkan kaki Shen Tai Gong menginjak pundaknya.

   Dengan sekuat tenaga Fang Zhen Mei mendorong Shen Tai Gong dengan pundaknya.

   Shen Tai Gong meminjam tenaga ini untuk meloncat ke atas.

   Sedangkan tubuh Fang Zhen Mei semakin tengeglam.

   Jaraknya dengan 'air kematian' tinggal 1 kaki lagi.

   Air berbau amis dan bercampur dengan bermacam-macam bau aneh itu membuat Fang Zhen Mei merasa pusing.

   Puteri Es Karya Wen Rui Ai di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   

   Tiba-tiba kedua lengan baju Fang Zhen Mei seperti papan memukul ke bawah.

   Kedua lengan bajunya menghasilkan angin besar dan memukul ke permukaan air.

   Sebuah aliran udara terasa berhembus, tubuhnya bergerak seperti sehelaikertas dengan cepat naik! Karena dia naik dengan sangat cepat, air hitam dan bau itu tidak sempat menciprat ke bajunya.

   Jarak antara dalam perahu dan sisi perahu masih ada beberapa meter.

   Jarak itu tidak lain adalah lubang gelap dan besar.

   Di dalam perahu ada sebuah pagar untuk berpegang.

   Ada 3 orang di sana.

   Di dalam perahu sangat gelap, hanya ada sebuah lampu kecil.

   Api tampak terus bergoyang-goyang seperti akan padam.

   Lampu ini seperti lampu yang berpindah-pindah di laut, itulah lampu yang dinamakan dengan 'api setan'.

   Ketiga punggung orang iu menghadap api.

   Di kiri dan kanan karena gelap kedua orang itu tidak bisa melihat dengan jelas wajah mereka.

   Orang yang berada di tengah-tengah, di dalam kegelapan kedua matanya seperti ada 2 titik api berwarna hijau.

   Dia seperti bukan manusia melainkan binatang buas yang tinggal di hutan.

   Ketiga orang ini menyaksikan Wo Shi Shui, Shen Tai Gong, dan Fang Zhen Mei, yang satu persatu terjatuh ke dalam lubang.

   Tapi hanya dalam waktu sebentar mereka melihat Wo Shi Shui, Shen Tai Gong, dan Fang Zhen Mei berhasil meloncat keluar.

   Mereka bisa mengambil kesimpulan bahwa ketiga orang itu sudah tenggelam, setelah terjatuh masih bisa meloncat keluar.

   Ini tentu karena perbuatan seseorangFang Zhen Mei! Karena itu mereka merasa hanya perlu membunuh orang itu saja.

   Orang itu adalah orang yang terakhir naik dan tenaganya hampir habis Fang Zhen Mei.

   --ooo0dw0ooo-- Walaupun singa disebut raja hutan, ada saatnya dia akan lemah.

   Seekor harimau masuk ke dalam perangkap dengan seekor tikus yang terkurung, tidak ada bedanya.Sekarang Fang Zhen Mei berada dalam perangkap karena menolong teman, sekarang saatnya Fang Zhen Mei berada dalam posisi paling lemah.

   Di bawah pengawasan musuh setiap kelemahan sekecil apapun yang muncul akan membuat nyawanya terancam.

   Api hijau yang berada di tengah tidak bergerak.

   Sewaktu Wo Shi Shui naik ke atas, dia menggeser tubuhnya dan naik ke ruangan sebelah kiri.

   Sewaktu Shen Tai Gong naik, dia juga melipat tubuhnya dan masuk ke ruangan sebelah kanan.

   Ketiga orang yang berada di dalam kegelapan tidak bergerak sama sekali.

   Begitu menunggu si baju putih Fang Zhen Mei naik, api hijau yang berada di tengah tetap tidak bergerak tapi orang yang berada di kiri dan kanan sudah meloncat.

   Mereka berdua meloncat keluar membawa suara angin pedang yang besar.

   Karena kedua orang itu sudah mencabut pedangnya mereka mencabut pedang pada saat bersamaan.

   Dua bilah pedang di dalam kegelapan seperti 2 ekor ular panjang berwarna hijau, tapi lebar pedang mereka tidak melebihi lebar sayap nyamuk.

   Hanya sebentar mereka sudah berada di belakang Fang Zhen Mei dan bergerak sebanyak 21 kali.

   Tapi tubuh Fang Zhen Mei bergerak seperti seekor burung walet melewati air sungai dengan kencang, mengepak-ngepakkan sayapnya, dengan gerakan yang sangat indah ini dia terbang dibawah serangan 42 jurus pedang, dan jurus pegang itu tetap tidak bisa mengenai dia sama sekali.

   Hanya saja tubuh Fang Zhen Mei terpaksa harus terbang ke tengah perahu.

   Mereka bertiga di tengah-tengah udara lewat, tapi mereka sudah berjtarung selama puluhan jurus.

   Kedua kaki Fang Zhen Mei turun ke bawah, dia tiba di depan orang yang mempunyai 2 lampu hijau.

   Lawan tidak bisa melukainya dan dia juga tidak bisa lepas dari jala pedang yang sangat padat.

   Kedua orang itu tetap berjaga, satu di depan dan satu di belakang.Begitu Fang Zhen Mei turun lagi ke bawah, sebuah pedang dari dalam kegelapan berwarna merah seperti api mengarah pada tenggorokannya! Tubuh Fang Zhen Mei tetap diam ditempat.

   Pedang merah itupun ikut diam.

   Jarak pedang dengan tenggorokan tidak lebih dari 3 sentimeter.

   Api hijau itu berkedip dan tertawa.

   "Ilmu silat yang hebat!"

   Fang Zhen Mei tidak bergerak tapi juga berkata.

   "Ilmu pedang yang hebat!"

   Sepasang api hijau itu tertawa terbahak-bahak, tapi ujung pedang sama sekali tidak terlihat bergetar.

   "Tadinya aku hanya ingin membeli sebuah jari Fang Zhen Mei, ternyata sepeserpun tidak perlu kukeluarkan, dan aku bisamembeli nyawa Tuan."

   Fang Zhen Mei tersenyum.

   "Ilmu Ketua Ren Tou Fan, Si Kong Tui yang bernama Bi Huo Xue Jian Ren Tou Gu, akhirnya bisa kujajal." (Api hijau, pedang darah, guna-guna kepala manusia) Sepasang api hijau itu tampak lebih terang lagi. Dia tertawa terbahak-bahak.

   "Satu jurus saja sudah cukup. Jika Xue Jian, ke depan sedikit lagi, kau pasti sudah mati."

   Tapi Fang Zhen Mei terus melihat ke kiri dan kanan. Dia berkata.

   "Kalau tidak salah, kedua orang ini adalah 2 pembunuh Ren Tou Fan yang bernama Yi Mai dan Mai Mei?"

   Si Kong Tui tertawa.

   "Yi Mai, Mai Mei, Zhang Hen Shou adalah pesilat tangguh dari Ren Tou Fan."

   Alis Fang Zhen Mei terangkat dan dia berkata.

   "Tapi setahuku 4 pembunuh Ren Tou Fan, Huo Yen Ya yang ilmu silatnya paling tinggi, dimana sekarang dia berada?"

   Pedang Si Kong Tui mulai keluar cahaya merah lagi.

   "Untuk apa kau mencarinya? Kondisimu sekarang sudah seperti daging di dalam mangkuk, atau seperti seekor kura-kura yang berada di dalam gentong. Bila tanganku bergerak, seumur hidup kau tidak akan bisabergerak lagi."

   Fang Zhen Mei tertawa, tapi dia hanya berkata satu kata.

   "Aneh!"

   Dengan dingin Si Kong Tui bertanya.

   "Apa yang aneh?"

   "Aku tidak mempunyai dendam apapun dengan Ren Tou Fan, kenapa kau ingin membunuhku?"

   Tanya Fang Zhen Mei.

   "Karena kau terlalu banyak ikut campur "

   Jawab Si Kong Tui. Sorot mata Fang Zhen Mei terlihat seperti tertawa.

   "Karena aku sudah banyak ikut campur, apakah karena itu aku harus dibunuh? Tapi sepertinya yang ingin kalian bunuh bukan aku."

   Wajah Si Kong Tui mulai terlihat kencang.

   "Oh ya?"

   Fang Zhen Mei masih terus bicara.

   "Awalnya kau tidak seperti ingin membunuh."

   Sorot mata Si Kong Tui dingin seperti es. Dia mengeluarkan suara 'He yang dingin.

   "Awalnya kau hanya ingin mencengkram orang dan mencengkram seorang gadis kecil yang sama sekali tidak bisa ilmu silat,"

   Kata Fang Zhen Mei. Si Kong Tui terdiam. Dia hanya mentap Fang Zhen Mei. Sepertinya dengan mata melotot, matanya bisa mengebor lawan dan keluar 2 lubang berdarah. Senyum Fang Zhen Mei tampak di mulutnya.

   "Aku merasa aneh mengapa Ren Tou Fan bisa berubah profesi? Bukan melakukan suatu bisnis besar malah menculik seorang gadis yatim piatu? Demi gadis kecil itu, dengan segala cara kau ingin membunuh kami bertiga."

   Wo Shi Shui yang berada di sisi Fang Zhen Mei sudah tidak sabar lagi. Dia marah-marah sambil meloncat.

   "Kentut! Siapa yang bisa membunuh kami sembarangan?"

   Kepalan tangannya mulai ingin dilayangkan. Dengan dingin Si Kong Tui berkata.

   "Kalau kau maju selangkahlagi, kau masih bisa kentut tapi Fang Zhen Mei tidak bisa kentut lagi."

   Pedangnya seperti seekor ular lincah maju 2 sentimeter lagi.

   Ujung pedang berwarna merah seperti jengger ayam.

   Jarak pedang itu dengan tenggorokan Fang Zhen Mei hanya tersisa satu sentimeter lagi.

   Wo Shi Shui seperti paku yang sudah dipaku masuk ke dalam papan kayu, dia hanya berdiri dengan kaku.

   Dahi Shen Tai Gong juga mulai berkeringat dingin.

   "Si Kong Tui, tua bangka ada masalah apa. bicaralah!"

   Perahu. Tiang perahu itu terlihat panji bergambar kepala tenggorak itu berkibar. Di sisi panji tenggorak itu berdiri seseorang berbaju putih, baju putihnya dengan luwes berkibar. Si KongTui marah dan berteriak.

   "Jari raja menotok jenderal, semua golok dan semua pedang berubah menjadi jari lembut...kau, kau berhasil menguasai ilmu Tian Shi Cheng Jin?" (Menotok batu menjadi emas). Terdengar Fang Zhen Mei berkata di suara angin, 'Tapi sayangnya yang kutotok batu tetap batu, emas tetap emas, tidak bisa menotok batu berubah menjadi emas." --ooo0dw0ooo-- BAB Menari lewat Jiang Nan dan Chang An Mei Mai dan Yi Mai segera mengejar tapi mereka segera merasa situasi tidak memungkinkan. Shen Tai Gong dan Wo Shi Shui, yang satu melihat Mei Mai sedangkan yang lain melihat Yi Mai, mereka seperti sedang berbisnis. Fang Zhen Mei berada di atas kepala mereka. Keadaan menjadi seperti itu, bagi Si Kong Tui, Mei Mai, atau Yi Mai, keadaan ini sangat tidak menguntungkan bagi mereka.Si Kong Tui berteriak.

   "Mundur!" Mereka mundur ke dalam perahu. Tapi dari dalam perahu saat itu mendadak muncul dua orang. Kedua orang ini yang satu mengenakan baju polos, wajahnya kuning, dia mengempit sebuah kecapi berwarna merah menyala. Sedangkan yang satu lagi, pada saat Wo Shi Shui melihatnya, dia langsung terpana, dia merasakan panas terus naik ke wajahnya dan jantungnya terasa berdebar-debar. Kedua pipinya seperti membengkak. Perempuan yang mengenakan baju kuno itu pelan-pelan berjalan ke arah mereka. Dari dalam kegelapan dia terlihat begitu putih, kedua matanya yang indah memancarkan sorot anggun, membuat Wo Shi Shui tidak berani melihat. Perempuan itu melihat ke sekeliling dan bertanya.

   "Ada apa ini, Si Kong?"

   Si Kong Tui melihat perempuan itu muncul, dia terlihat sedikit ragu, lalu dengan hormat dia menjawab.

   "Rencana kita semua telah dikacaukan oleh bocah-bocah ini, hari ini mereka muncul di Ling Yin Si, mereka pasti berhubungan erat dengan You Ling San Shi."

   Perempuan itu hanya menjawab.

   "Oh."

   Tapi dia tidak melihat ke arah Wo Shi Shui dan Shen Tai Gong, dia hanya mengangkat sedikit kepala dan berkata lagi.

   "Teman mereka yang berada di atas, kalau tidak ada hubungannya dengan masalah ini, harap segera turun."

   Dia tidak bicara dengan suara besar tapi nadanya terdengar tegas, di dalam hembusan angin benar-benar enak didengar.

   Dagunya sedikit terangkat, begitu indah dan putih.

   Di bawah sinar bulan, perempuan itu terlihat sangat cantik, di dalam kelembutannya terlihat bahwa diapun memiliki wibawa.

   Shen Tai Gong segera bertanya.

   "Siapakah kau? Seorang perempuan meneriakkan apa? Cepat pulang!"

   Shen Tai Gong marah karena perempuan itu tidak melihat dan mempedulikannya. Perempuan itu tersenyum.

   "Janggut kakek yang putih terlihatsangat indah, tidak disangka orang yang terlihat 'begitu baik, memiliki sifat pemarah!"

   Shen Tai Gong tidak menyangka walaupun perempuan itu tidak melihatnya tapi dari kata-katanya tadi, sepertinya perempuan itu sudah lama menelitinya. Shen Tai Gong merasa malu, dia berkata pada dirinya sendiri.

   "Pantas Long Hui Ji pada saat-saat sekarang ini mengalami hal-hal aneh, seperti terkena kekuatan gaib, ternyata perempuan-perempuan Yun Nan dan Gui Zhou di belakang tubuhnya, mereka memiliki mata."

   Sebenarnya kata-kata Shen Tai Gong ini hanya ditujukan untuk dirinya sendiri, tidak disangka ucapannya baru selesai, laki-laki yang membawa kecapi merah itu sudah meraung dengan marah.

   Suara raungannya serak dan rendah, sama sekali tidak bergetar, tapi baju hitamnya tampak berkibar.

   Laki-laki berwajah kuning itu sudah berada di depan Shen Tai Gong, dengan cepat dia menyerang Shen Tai Gong! Setiap tendangan dan kepalan laki-laki berbaju hitam itu sangat aneh, sangat berbeda dengan ilmu silat Zhong Yuan.

   Serangan kepalan terdiri dari 10 jurus, 9 jurus kepalan dari pinggang ke bawah, kepalan tengah menghadap ke atas, tendangan terdiri dari 5 kali, 4 kali tendangan berasal dari pergelangan kaki yang menonjol hingga ke bawah.

   Shen Tai Gong bisa meladeni sebanyak 7-8 jurus, tampak dua bayangan, yang satu berwarna kuning yang satu berwarna hitam, mereka tampak terus bergerak.

   Shen Tai Gong tampak mundur beberapa langkah.

   Tiba-tiba terdengar suara.

   "SHU!"

   Tangan Shen Tai Gong sudah memegang sebuah pancingan, setiap jurus kail ikan, tenaganya sangat besar, membuat kayu kadi terus berbunyi, senar kail terus bergoyang dan mengeluarkan suara SHU SHU SHU! Kali ini giliran lak-laki berbaju hitam itu yang terus mundur.

   Tiba-tiba laki-laki berbaju hitam itu mengeluarkan suara rendah,kemudian memutar kepalanya, rambutnya yang sepanjang pinggang terurai, dia berputar seperti angin puting beliung berwarna hitam, juga seperti selembar panji besi berwarna hitam, dan terus menggulung ke arah Shen Tai Gong! Shen Tai Gong pun mulai mengeluarkan jurus sebenarnya, dia menjepretkan janggutnya yang sudah putih.

   Terlihat rambut hitam dan janggut putih berkelebat membuat keadaan di sana menjadi putih dan hitam, mereka bertarung dengan sengit.

   Tiba-tiba mereka mengeluarkan suara raungan.

   Raungan laki-laki berwajah kuning itu terdengar serak dan rendah, tapi Shen Tai Gong dengan sepenuh tenaga mengeluarkan suara yang besar dan kuat.

   Laki-laki berwajah kuning itu dengan terburu-buru mundur, terlihat pukulan dari batang rambut berwarna hitam, tampak jatuh kemudian melayang, wajah laki-laki berwajah kuning itu bertambah kuning.

   Tapi tiba-tiba saja laki-laki berwajah kuning itu tertawa licik.

   Fang Zhen Mei membentak.

   "Hati-hati!"

   Dia seperti sebuah payung pelan-pejan turun dari atas.

   Shen Tai Gong merasa dia berhasil memenangkan satu jurus, dan dia merasa sangat senang.

   Tapi tiba-tiba dia merasa dagunya sedikit sakit, lalu dia memencetmencet dagunya.

   Ibu jari dan jari telunjuk memencet mati seekor kutu loncat.

    Datang dari mana kutu loncat itu? Begitu pertanyaan itu terlintas dalam pikiran Shen Tai Gong, dia tidak bisa bicara lagi.

   Karena lidahnya sudah membengkak dua kali lipat.

   
Puteri Es Karya Wen Rui Ai di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   
Daerah di bagian dagu terasa mati rasa.

   Fang Zhen Mei dengan cepat turun, dan menotok Shen Tai Gong di 7 titik.

   Dan diapun berbalik berkata pada laki-laki itu.

   "Mana obat penawarnya?"

   Laki-laki itu tertawa dingin.

   "Siapa yang telah bersalah kepada putri lidahnya harus putus atau tuli seumur hidup, itu memanghukumannya!"

   "Kalau dia bersalah, akulah yang bertanggung jawab, dan akan meminta maaf kepada kalian berdua, tapi dia sudah terkena seranganmu, menghukumnya menjadi tuli, itu tidak adil,"

   Kata Fang Zhen Mei. Laki-laki berwajah kuning itu tertawa dingin.

   "Kalau kau sanggup ambillah obat penawar ini!"

   Wo Shi Shui sudah meraung, kepalannya sudah dikeluarkan.

   Laki-laki berwajah kuning itu sama sekali tidak terlihat takut, diapun menyambut kepalan Wo Shi Shui.

   BUG.

   Laki-laki berwajah kuning itu mundur beberapa langkah, wajahnya bertambah kuning, Wo Shi Shui berteriak.

   "Mana obat penawarnya?"

   Dia ingin memukul lagi. Laki-laki berwajah kuning itupun tidak mau kalah, dia maju untuk menerima pukulan Wo Shi Shui lagi, tapi tiba-tiba datang sepasang tangan mencengkram tangan mereka berdua! "Kepalan tangannya bervariasi, jangan sampai tertipu!"

   Kata Fang Zhen Mei. Begitu Wo Shi Shui melihat dia baru sadar jari laki-laki berwajah kuning itu sudah terpasang sebuah cincin yang memiliki duri tajam. Wo Shi Shui marah dan berkata.

   "Benar-benar licik...."

   Laki-laki itu dengan dingin menjawab.

   "Aku licik apa? San Si di Yun Nan Gui Zhou, ilmu silat aslinya memang seperti itu."

   Kata Si Kong Tui.

   "Hanya saja karena kalian bukan orang Yun Nan Gui Zhou, kalian tidak akan tahu bagaimana ilmu silat kami sebenarnya."

   "Dua orang keluarga Si Kong adalah dua orang pesilat tangguh, benar-benar lihai,"

   Kata Fang Zhen Mei. Laki-laki itu marah dan berkata.

   "Lepaskan tanganku----"

   Tapi tangan kanannya tetap dicengkramoleh Fang Zhen Mei sehingga tidak bisa terlepas, karena merasa malu dia menjadi marah. Kemudian tubuhnya bergerak dan terdengar.

   "HUA!"

   Rambut panjangnya yang hitam menyapu ke arah Fang Zhen Mei! Akhirnya Fang Zhen Mei -melepaskan tangannya! Laki-laki berwajah kuning itu merasa tangannya terlepas, rambutnya terasa kencang ternyata Fang Zhen Mei melepaskan tanganya tapi dia mencengkram rambut.

   Kali ini terasa lebih sakit, dia benar-benar merasa sakit.

   Fang Zhen Mei membentak lagi.

   "Mana penawarnya?"

   Tangan Fang Zhen Mei memegang sebelah tangan laki-laki yang siap menyerang Fang Zhen Mei lagi. Terpaksa laki-laki berwajah kuning itu terdiam. Fang Zhen Mei membentak kepada Si Kong Tui.

   "Kau lihat saudara kandungmu kesakitan, mengapa kau tidak mengeluarkan obat penawarnya?"

   Si Kong Tui terkejut.

   "Mengapa kau tahu kalau dia adalah...?"

   Fang Zhen Mei berkata.

   "Di Yun Nan ada San Si, yang terkuat dan terbesar adalah Ren Tou Fan, yang bertanggung jawab adalah Si Kong bersaudara, kau adalah kakaknya, dia adalah adikmu, kau bernama Si Kong Tui, dan dia bernama Si Kong Tiao. Kemudian katanya semenjak meninggalnya You Ming Wang, Si Kong Tiao dalam sebuah pertarungan melindungi Putri Yin Huo, dia gugur, tapi ilmunya yang bernama Yi Zhang Qing Si Qian Dian Yu Wu Shi Xuan Qin Wan Si Ci (seribu kelompok sutra hijau, lima puluh titik air hujan kecapi, sepuluh ribu mati) tidak ada seorangpun yang sanggup menirunya.... Kalau Nona ini adalah Putri Yin Huo, Xue Zhu Qing...kalau Nona Xue belum meninggal, Si Kong Tiao pun pasti belum mati...lebih baik kau serahkan obat penawarnya, aku tidak akan melukai saudaramu sedikitpun."

   Wajah Si Kong Tui terlihat ragu, dia membalikkan kepala melihat nona cantik itu.Nona cantik itu tertawa, tawanya terlihat seperti lelah tapi juga sombong, diapun seperti telah melihat jelas keadaan ini dan berkata.

   "Jiang Nan baju putih, Fang Zhen Mei?"

   Fang Zhen Mei mengangguk.

   "Tidak disangka kali ini datang ke Yun Nan dan Gui Zhou bisa bertemu dengan Nona Xue yang kecantikannya seperti cerita dewa dewi dalam legenda, aku benar- benar merasa sangat beruntung, tapi sayang...ada seorang pasien yang tidak bisa bicara, harap Putri mau menolongnya."

   Dengan lembut putri itu berkata.

   "Di sinipun ada seorang teman yang kepalannya tidak bisa digerakkan, harap Tuan Muda mau melepaskan tangannya."

   Fang Zhen Mei segera melepaskan tangannya dan mundur ke sisi, dengan tersenyum dia melihat Xue Chu Qing.

   Wajah Si Kong Tiao terlihat marah, dia ingin memukul lagi, tapi Xue Chu Qing terlihat melambaikan tangannya, entah kapan obat penawar yang tersimpan di dadanya sudah berada di tangan Putri Yin Huo yang indah.

   Xue Chu Qing tersenyum dia memberikan obat penawar itu kepada Fang Zhen Mei, jari putri yang lentik dan putih seperti terbuat dari giok putih.

   Fang Zhen Mei berkata.

   "Terima kasih."

   Dia mengambil obat penawar itu dan memberikannya kepada Shen Tai Gong, tapi tiba- tiba terlihat ada bayangan yang berkelebat, ternyata Xue Chu Qing yang tadinya berada di belakang sekarang berada di antara Fang Zhen Mei dan Shen Tai Gong, dia berjalan seperti menari dan gerakannya sangat indah.

   "Kau sudah melepaskan Si Kong Tiao dan aku sudah memberikanmu obat penawar, hanya saja kalau kau akan memberikan obat penawar kepada pak tua ini, kau harus benar- benar mempunyai ilmu yang kau kuasai,"

   Kata Xue Chu Oing. Fang Zhen Mei melihat wajah Shen Tai Gong, segera dia berkata.

   "Maaf, menolong orang lebih penting."

   Dengan cepat tangan kiri ibu jari, telunjuk, dan jari tengahnya sudah memegang dagu Shen TaiGong, Shen Tai Gong membuka mulutnya, jari tengah tangan kiri Fang Zhen Mei sudah menyentil dan HAP, obat itu sudah masuk ke dalam mulut Shen Tai Gong.

   Jarak obat itu dengan mulut Shen Tai Gong kurang lebih 1.5 sentimeter, sepasang tangan indah itu sudah menyentil obat itu.

   Xue Chu Qing tertawa dan berkata.

   "Maaf...."

   Kata-katanya belum selesai, CES, sudah ada obat masuk ke dalam mulut Shen Tai Gong! Ternyata Xue Chu Qing dalam waktu singkat sudah mengganti obat itu, yang pertama disentil adalah obat biasa untuk menghentikan pendarahan.

   Begitu Putri Yin Huo sedang merasa senang karena berhasil mengambil kembali obatnya, Fang Zhen Mei sudah menembakkan butiran obat lain, dan Xue Chu Qing benar- benar tertipu! Wajari Xue Chu Qing tampak berubah, dia menutup mulutnya dan dengan terkejut dia berteriak.

   "Maaf, obat yang kuberikan tadi adalah Shi Xin Shang Hun Bu Huan Dan (obat perusak j antung penghilang roh tidak kembali)!"

   Fang Zhen Mei yang mendengarnya, wajahnya tampak berubah, dia segera menotok leher, tenggorokan, hidung, dan mulut Shen Tai Gong, dengan cepat Shen Tai Gong memuntahkan semua makanan yang ada di dalam perutnya, termasuk obat tadi.

   Fang Zhen Mei membentak.

   "Untung belum tertelan, aku memberimu orang yang masih hidup, tapi kau malah memberikan racun kepadaku...."

   Xue Chu Qing menggulung lengan bajunya, ternyata obat itu terhisap masuk ke dalam lengan bajunya, dia tertawa.

   "Ini adalah obat sebenarnya, aku tidak berbohong, siapa yang suruh kau memberikan dan menyuruhnya minum, lalu dikeluarkan lagi. Kau sendiri yang tidak percaya kalau itu adalah obat yang asli."

   Fang Zhen Mei sudah memasang kuda-kuda dan berkata.

   "Maaf!"Fang Zhen Mei dengan cepat sudah berada di depan Xue Chu Qing, dan setiap ada kesempatan dia ingin merebut obat itu, tapi Xue Chu Qing seperti dewi dari kahyangan, seperti lukisan dewa dewi yang terpasang di dinding, dia bergerak dengan lincah dan indah. Serangan Fang Zhen Mei seperti mengimbangi gerakannya. Semakin melihat gerakan mereka wajah Wo Shi Shui semakin berat, kedua tangannya terkepal, dahinya berkeringat. Dia sudah cukup lama ikut dengan Fang Zhen Mei, belum pernah sekalipun dia melihat Fang Zhen Mei gagal. Walaupun lawan mempunyai ilmu silat tinggi tapi Fang Zhen Mei selalu mempunyai cara mengatasinya dan berhasil mengalahkan lawan serta memenangkan pertarungan. Seperti pada saat bertarung dengan Tang Xue Liang, walaupun Fang Zhen Mei mengalahkannya dengan cara memalukan tapi akhirnya dia tetap menang. Sekarang keadaannya sama sekali tidak sama dengan keadaan- keadaan sebelumnya. Pertarungan ini membuat jantung berdebar- debar, gerakan lincah Fang Zhen Mei sering berubah-ubah, karena serangan dari Putri Yin Huo. Gerakan Fang Zhen Mei seperti mengimbangi gerakan Putri Yin Huo yang bergerak seperti seorang penari, dan dia menarikan bermacam-macam tarian, dan Fang Zhen Mei hanya seperti pasangannya dalam menari atau kasarnya seperti layar pertunjukannya saja. ----Xue Chu Qing adalah seorang penari, Fang Zhen Mei adalah baju tariannya. Satu melayang satu mengikutinya. Semua ini seperti tarian. Api kuning yang berada di perahu tampak bergerak-gerak, baju putih (Bai) semakin gelap, baju Xue Chu Qing yang indah seperti dewi yang tinggal di bulan dan terbang ke atas sungai. Si Kong Tui, Si Kong Tiao, Mei Mai, Yin Mai, wajah mereka terlihat berseri-seri. Semenjak You Ming Wang meninggal, orang yang memiliki ilmu silat tinggi hanya Putri Yin Huo yangkeberadaannya misterius, sekarang benar-benar telah terbukti. Waktu itu orang yang sedang menari tiba-tiba berubah. Fang Zhen Mei mundur, sebelum Si Kong Tiao berekspresi Fang Zhen Mei sudah mengambil kecapi yang ada di tangannya. Si Kong Tiao marah dan maju, tapi tarian Xue Chu Qing seperti jala yang tidak nyata, dia sama sekali tidak bisa masuk ke dalam arena pertarungan. Setelah Fang Zhen Mei berhasil merebut kecapi, dia tidak melakukan apa-apa, hanya saja setiap kali mengeluarkan jurus, dia akan mendentingkan kecapi. Suara kecapi ini bagi orang lain seperti tidak bermakna apapun, tapi bila didengar oleh Putri Yin Huo seperti ada perubahan yang menggetarkan. Ternyata nada kecapi yang dimainkan oleh Fang Zhen Mei adalah mengubah tariannya menjadi ilmu silat. Dengan ilmu silat dia memasukkan ke dalam lirik kecapi tarian. Kalau memainkan lirik lain tidak akan berpengaruh bagi Xue Chu Qing, tapi Fang Zhen Mei sudah memperhitungkan setiap ketukan lagu tarian ini. Kadang-kadang tepat di satu bagian, dimasukkan tenaga dalam. Putri Yin Huo akan memgimbangi ketukan itu. Setiap kali lirik kecapi itu didentingkan, tarian Xue Chu Qing akan mengalami perubahan. Tapi pada saat Fang Zhen Mei memainkan kecapi itu sering terjadi perubahan dalam satu atau dua lirik, kadang-kadang dipercepat ketukannya atau mengganti liriknya. Atau sengaja mengurangi satu ketukan. Maka tarian Xue Chu Qing pun menjadi kacau, otomatis perasaannyapun ikut menjadi kacau, dan ilmu silatnya mulai tampak kelemahannya. Sampai saat terakhir Fang Zhen Mei tidak menyerang, dia hanya menggeser tubuhnya. Satu lagu demi satu lagu terus dimainkan. Putri Yin Huo tetap mengikuti irama menaritapi tariannya sudah tidak mengancam Fang Zhen Mei lagi. Semua ini karena Fang ZhenMei sudah berhasil menguasai keadaan. Sekarang tarian Xue Chu Qing sudah mencapai puncak, terlihat gerakan tangannya seperti pohon Yang Liu yang tertiup angin, kakinya seperti dewa yang sedang menyebrangi gunung. Wajahnya bila dilihat dari sisi seperti Tao Hua (bunga Tao). Tubuhnya berputar seperti burung walet yang terbang masuk ke dalam hutan. Tarian ini seperti melambangkan keindahan Jiang Nan dan Chang An. Benar- benar sangat indah. Fang Zhen Mei dengan sepenuh hati memainkan kecapi mereka seperti sudah menciptakan sebuah lagu indah di dunia ini. Lagu sudah berakhir. Lama...... Sinar bulan menyinari air sungai. Gelombang terus menggulung, gelombang mengikuti aliran air. Pelan-pelan Xue Chu Qing berkata.

   "Ternyata Tuan Muda pandai memainkan kecapi."

   "Aku tidak pandai memainkan kecapi, tapi Putri benar-benar seorang penari hebat, kalau bukan karena kehebatan Putri, mana mungkin aku bisa memainkannya."

   Pelan-pelan Xue Chu Qing berkata lagi.

   "Sewaktu aku sedang menari, kalau kau mau membunuhku, itu akan sangat mudah."

   "Mengapa aku harus membunuh Putri?"

   Fang Zhen Mei tertawa. Xue Chu Qing tampak berpikir dan berkata.

   "Orang yang memainkan lirik Kecapi begitu ramah, seperti matahari dan angin yang berhembus lembut, orang ini pasti bukan orang yang berhati jahat...."

   Dia membalikkan kepala melihat Si Kong Tui dan bertanya.

   "Apa yang telah terjadi, Si Kong Tui?"

   Si Kong Tui tidak dapat menjawab, Xue Chu Qing berkata lagi.

   "Obat penawar pak tua ini berada di tanganku, ambil dan minumkanlah kepadanya...."

   Kedua jarinya mengeluarkan obat dari lengan bajunya, tiba-tiba dia bersuara.

   "Eh?"

   Fang Zhen Mei tersenyum dan berkata.

   "Putri tidak perluterkejut, obat yang berada di tangan Putri adalah obat biasa, obat penawar aslinya sudah diminum oleh Pak Shen."

   Xue Chu Qing membalikkan kepalanya melihat Shen Tai Gong, terlihat wajah Shen Tai Gong segar bugar, dia berdiri di sana dan tampak marah.

   "Kau bergurau, apakah racun sebesar ini bisa membuat aku, Shen Tai Gong terkena racun?.. .walaupun tidak ada penawarnya, aku tetap harus hidup dengan baik!"

   Xue Chu Qing tertawa.

   "Kau takut aku akan mengganggunya memakan obat penawar, maka kau mengajakku bertarung?"

   Fang Zhen Mei tertawa.

   "Obat yang bagus, tapi juga membutuhkan waktu untuk memulihkan diri."

   Bulu mata Xue Chu Qing yang panjang tampak berkedip-kedip, dia membereskan rambutnya dan menarik nafas, dengan tertawa diapun bertanya.

   "Apakah kau tidak takut aku akan memberikan racun kepada temanmu?"

   Dengan santai Fang Zhen Mei menjawab.

   "Setahuku, para pahlawan Yun Nan Gui Zhou, pada saat menghadapi musuh mereka selalu jujur dan terang-terangan."

   Fang Zhen Mei sama sekali tidak menyebut nama orang lain, hal ini membuat wajah Si KongTui, Si KongTiao berubah warna. --ooo0dw0ooo-- BAB Di laut ada tengkorak Shen Tai Gong memelototi Xue Chu Qing dan berkata.

   "Apakah kau adalah Putri Yin Huo?"

   Xue Chu Qing bertanya balik.

   "Apakah pak tua tidak mempercayainya?"

   Shen Tai Gong berkata pada dirinya sendiri.

   "Bukankah Putri Yin Huo sudah lama meninggal?"Xue Chu Qing menarik nafas tapi tidak menjawab, di tengah alisnya terdapat kerut kesedihan.

   "Semua orang pasti memiliki kesedihan tersendiri, kesedihan yang dialami Putri sudah diketahui oleh semua orang,"

   Kata Fang Zhen Mei. Xue Chu Qing dengan sedih berkata.

   "Kalau kesedihanku diketahui oleh semua orang itu masih lebih bagus, kalau kesedihan seseorang tidak diketahui, itu paling menyulitkan."

   Alis kiri Fang Zhen Mei tampak terangkat dan dia berkata.

   "Hal sebenarnya yang tidak diketahui orang jangan disimpan di dalam hati.... Kalau Putri mengalami kesulitan lebih baik diucapkan saja, mungkin ketiga orang bodoh ini walaupun tidak bisa membagi kesulitan tapi bisa mengurangi beban hidup Putri."

   Xue Chu Qing pelan-pelan berkata.

   "Aku sudah menutupi hal ini selama bertahun-tahun, untuk apa aku mengatakannya lagi? Asalkan aku tahu kalau Tuan Muda adalah teman dan bukan musuh, itu saja sudah cukup."

   Tiba-tiba Wo Shi Shui bertanya.

   "Kami akan membantu Long Hui Ji, apakah kami ini musuh atau teman?"

   Xue Chu Qing tertawa dengan sedih dan balik bertanya.

   "Apakah kalian mengira...gosip yang tersebar bahwa Long Hui Ji yang meninggalkanku dan membuatku meninggal?"

   Shen Tai Gong melotot dan berkata.

   "Semua orang berkata seperti itu."

   Xue Chu Qing tertawa, dia tertawa keras dan berkata.

   "Ada satu hal yang harus diketahui, Long Hui Ji tidak tahu kalau aku masih hidup, kalau dia tahu, dia bisa mati, dan dia tidak akan melepaskanku begitu saja...."

   Perkataan Xue Chu Qing terlihat sangat sedih, dan dengan tegas dia berkata lagi.

   "Di dunia ini hanya akulah yang paling memperhatikan dirinya, dan dia juga orang yang paling memperhatikanku Dia tertawa dan berkata kepada Si Kong Tiao.

   "Ambil kotak."Si Kong Tiao dengan hati-hati mengeluarkan sebuah kotak yang penampilan luarnya sangat bagus, dengan sikap hormat dia memberikan kotak itu dengan kedua tangannya kepada Xue Chu Qing. Wajah Si Kong Tui berubah, kedua matanya seperti burung hantu yang bertengger di atas kuburan. Xue Chu Qing menerima kotak itu, melihat surat itu, matanya seperti menyayangi kotak itu juga terlihat sedih.

   "Benda ini adalah pemberiannya...."

   Pelan-pelan dia membuka kotak itu.

   Karena tutup kotak itu menghadap ke arah Fang Zhen Mei dan kawab-kawan maka Fang Zhen Mei, Shen Tai Gong, dan Wo Shi Shui tidak dapat melihat isinya dengan jelas.

   Tampak sebuah benda berkilau, Xue Chu Qing berteriak karena terkejut.

   Dia terjatuh, kotaknyapun ikut terjatuh.

   


Pahlawan Gurun Karya Liang Ie Shen Pendekar Panji Sakti Karya Khu Lung Pahala Anak Berbakti Karya Siao Shen Shien

Cari Blog Ini