Pedang Pusaka Dewi Kahyangan 15
Pedang Pusaka Dewi Kahyangan Karya Khu Lung Bagian 15
Pedang Pusaka Dewi Kahyangan Karya dari Khu Lung
Sahutnya berani. Hue leng senbu langsung berdiri dari tandunya.
"Apakah kau kira aku tidak sanggup menngkusmu?"
Bentaknya marah. Sikao Tiong Hui Ciong tetap tenang.
"Mungkin saja Senbu memiliki kesanggupan itu Tapi aku Tiong Hui Ciong juga tidak akan berdiam diri dinngkus begitu saja '. Hue leng senbu langsung melangkah keluar dari tandunya.
"Budak cilik, kau berani benar membantah ucapanku".
"Ciang bunjin, kita harus menjadi penengah di antara mereka,"
Bisik Wi lam cu dengan nada rendah. Hui Kin siau menganggukkan kepalanya Dia melangkah maju dengan perlahan lalu merangkapkan sepasang tangannya menjura.
"Senbu harap padamkan hawa amarah,"
Katanya.
"Urusan ini tidak ada hubungannya dengan Wi Yang pai kalian"
Bentak Hue leng senbu dengan suara keras. Hui Kin Siau tersenyum simpul.
"Kata-kata Senbu tidak dapat diterima "
Sahutnya tenang. Wajah Hue teng senbu berubah merah saking marahnya.
"Maksudmu, kalian dari Wi Yang pai tetap ingin mencampuri urusan ini'?".
"PerdebataiT antara Senbu dan Tiong kouwnio berawal dan diri Yok Sau Cun Se dangkan Yok siangkong ini terluka karena membela siau |i Lagipula Tiong kouwnio membawa Yok siangkong ini dan Kui Hun ceng kami Oleh karena itu parlai kami sedikit banyaknya harus bertanggungiawab mengenai masalah ini,"
Sahut Hui Kin Siau Dia rnelink sekilas ke arah Tiong Hui Ciong "Sedangkan Yok siangkong datang ke Kui Hun Ceng adalah mengemban tugas dari ipar lohu yakni Song loya cu untuk mengan tarkan pedang Sit Kim kiam.
Dan anak muda ini juga merupakan ahli waris dan Tian san Seandainya dia tidak dapat disembuhkan, maka kami dan Wi Yang pai akan kehilangan pamor karena dianggap tidak dapat mehndungi seorang anak muda.
"Siapa guru Yok Sau Cun Wi Yang taihiap tahu dengan jetas Dia sengaja mengatakan bahwa anak muda itu adalah ahti waris dan Tian san karena dia paham Hue leng sen bu masih menaruh beberapa bagian hormat kepada parlai tersebut. Maksud kata kata Hui Kin Siau ini garn blang sekali Perlama dia menyatakan bahwa urusan ini masih ada kaitannya dongan pihak mereka mau tidak mau Wi Yang pai harus turut campur Kedua, dia tadi juga menyebutkan nama Song Ceng San karena setidaknya orang tua itu pernah men|abat sebagai bengcu dan delapan partai besar yang disegani Apabila urusan ini dibesarkan maka delapan partai besar mungkin akan ikut turun tangan. Ketiga, dia menyebutkan Yok Sau Cun sebagai ahli waris Tian san karena Hue leng senbu menganggapnya demikian Tentu saja Hue leng senbu harus berpikir dua kali apabila ingin memperpanjang urusan ini. Wi Yang pai hanya sebuah partai sebuah wilayah yang tidak seberapa besar Tentu Hue leng senbu tidak memandang sebelah mata Tetapi hari ini Wi Yang sam kiat semuanya berkumpul di tempat im Setidaknya ketiga orang ini tidak dapat dianggap remeh. Hue leng senbu juga tidak ambil hati terhadap Song Ceng san. Pertemuan Ce po tan goan yang akan datang memang sengaja diselenggarakan untuk rnenghadapi delapan partai besar. Masalahnya justru "Ahli wans Tian san"
Yang dikatakan Hui Km Siau tadi.
Sejak dia mengenali Yok Sau Cun sebagai mund Tian San, dia sudah merasa bimbang Namun ketika Yok Sau Cun mengatakan berani menyambut tiga buah serangannya, hatinya menjadi panas dan lupa diri sejenak Hawa pembunuhan mulai memenuhi hatinya dan dia bermaksud menghabiskan nyawa Yok Sau Cun dengan sekali hantaman Hue Yan to miliknya.
Ketika dia sudah melancarkan ilmu ter sebut, Cu Kiau Kiau menjent mencegahnya Kesadarannya tergugah kembali sehmgga dia sempat menarik tangannya pada saat yang kritis Apabita tidak nyawa Yok Sau Cun tentu sudah melayang pada saat itu juga.
Kemudian Cu Kiau Kiau mencun tiga butir Hue leng tannya dan mengantarkan ke Kui Hun Ceng.
Pada saat itu juga dia sudah mempunyai rencana tersendiri di dalam hati Kalau saja dia bisa memenuhi keinginan putrinya yang dia tahu sudah jatuh kepada Yok Sau Cun, bukankah hal ini sekaligus rnemberikan keuntungan kepadanya? Dengan dennkian dia dapat menarik Tian San pai menjddi komplotannya Memperoleh seorang rnenantu yang merupakan ahli waris Tian San pai pasti menambah kekuatannya sehingga dia dapat menguasai dunia bulim dengan mudah.
Itulah sebabnya kali ini dia datang sendiri dcin mendesak Tiong Hui Ciong menyerahkan Yok Sau Cun kepadanya Dia bermaksud rnenyumbuhkan luka Yok Sau Cun sehmgga anak muda itu merasa berhutang budi kepadanya Sebagai seorang laki laki sojati Yok Sau Cun tidak dapat menolak apabila dia menjodohkannya dengan Cu Kiau Kiau.
Kembali pada suasana panas yang sedang berlangsung Mendengar ucapan Hui Kin Siau, tanpa sadar Hue leng sen bu melirknya sekilas.
"Kalau menurut pendapat Hui taihiap, apa yang harus kulakukan?"
Tanyanya dingin. Meskipun nada suaranya dingin tapi kesan yang ditampilkan sudah tidak sekeras sebelumnya.
"Sebelum Sen bu datang kemari tadi. Lohu mendengar Tiong kouwmo mengatakan bahwa Yok siangkong sudah menelan obat Soat som wan buatan kakeknya Racun api dalam tubuhnya sudah punah, tetapi aliran darahnya terbalik Luka dalamnya cukup parah juga Tiong kouwmo bergegas menuju ke Soat san, mungkin karena ingin memohon kakeknya menyembuhkan tuka Yok siangkong "
Sahut Hui Kin Siau. Wajah Hue leng sen bu menyiratkan rasa kurang percaya.
"Tidak mungkin' Aku masih ingat bahwa tenaga yang kutancarkan ketika mengerah kan Hue Yan to hanya sebanyak tiga bagian Kalau bocah she Yok itu sudah menelan Soat sam wan,. maka dia akan memperlihatkan perubahan yang menuju kesembuhan Tidak mungkin aliran darahnya membalik".
"Apa yang boanpwe katakan' tidak sepatah pun merupakan dusta Aliran darah Yok Sau Cun memang terbalik Dia tidak sadarkan diri sampai sekarang "
Sahut Tiong Hui Ciong. Hui Kin Siau tersenyum simpul.
"Luka yang Yok siangkong denta adalah karena serangan Hue Yan to Sekarang Sen bu sendiri sudah datang kemari Meskipun luka akibat racun api yang diderita oleh Yok siangkong lebih parah lagi, dengan adanya Senbu tentu tidak perlu dikhawalirkan lagi Lagipula saudara Gi Hua to sedikit banyaknya sudah punya nama juga di dunia kangouw dalam ilmu pengobatan. Mengenai luka dalam yang Yok siangkong denta maksud lohu .. Apabila Tiong kouwnio memang berruat menyembuhkan Yok siangkong dengan hati tulus, tidak perlu berdebat parijang lebar. Biar Sen bu dan suheng lohu memeriksa keadaannya sebentar agar dapat diketahui sampai mana keadaan lukanya Seandainya suheng lohu bisa menyembuhkan, Tiong kouwnio toh tidak perlu membuangbuang waktu menempuh perjalanan ke Soat san yang demikian jauh. Entah bagaimana pendapat Tiong kouwnio dan Sen bu berdua?". Kaiau mendengar ucapannya, Tiong Hui Ciong pasti tidak mempunyai kesempatan bergegas pulang ke Soat san lagi Sedangkan bagi Hue leng senbu. apabila Gi Hua to dapat menyembuhkan luka Yok Sau Cun, tentu merupakan sebuah keuntungan bagi putrinya Dengan membawa pikiran demikian, Hue leng senbu langsung mengangguk setuju.
"Baiklah, aku setuju dengan usul yang dikemukakan oleh Hui taihiap,"
Katanya. Tiong Hui Ciong tidak mempunyai pilihan lain. Dia terpaksa ikut menganggukkan kepalanya.
"Boanpwe hanya berniat menolongnya agar bisa sembuh Siapa pun yang mengobati tidak menjadi persoalan Itulah sebabnya karena pikiran buntu, boanpwe bergegas ingin kembali ke Soat san Apabila Senbu bersedia mengobatinya, tentu saja boanpwe juga setuju sekali". Gi Hua to langsung mengembangkan senyuman lebar.
"Kalau kalian berdua sudah setuju, harap Tiong kouwnio menggendong Yok siangkong keluar dan kereta ". Tiong Hui Ciong menganggukkan kepalanya.
"Hu momo, bawa Yok siangkong turun dari kereta,"
Perintahnya.
Dari dalam kereta tidak terdengar suara afiutan seorang pun Tiong Hui Ciong memanggil sekali lagi.
'Hu momo, aku suruh kau gendong Yok siangkong kemari.".
Entah Hu toanio yang ada di dalam kereta tidak mendengar atau karena alasan lainnya, pokoknya tetap tidak terdengar sahutan dan seorang pun Tiong Hui Ciong merasa hal ini di luar dugaan.
"Yu Kim Piau, coba kau lihat Apakah Hu momo tertidur di dalam kereta sehingga tidak mendengar panggilanku?". Sebetulnya berdasarkan ilmu silat yang dimiliki Hu Hamo, tidak mungkin dia tertidur sementara siocianya menghadapi beberapa musuh besar Tapi Yu Kim Piau langsung mengiakan dan menghampiri kereta lalu menyingkapkan tirainya.
"Hu toanio' Baru saja memanggil dia segera merasakan sesuatu yang tidak beres Cepat cepat dia membalikkan tubuh dan berkata "Ji siocia di dalam kereta telah terjadi sesuatu Yok siangkong lenyap entah kemana dan Hu toanio tampaknya tertotok oleh seseorang. Mendengar keterangannya Tiong Hui Ciong jadi terkejut.
"Mengapa bisa terjadi demikian'?"
Tanyanya bingung.
Tanpa menunda waktu lagi dia langeung melesat ke arah kereta dan memperhatikan keadaan di dalamnya Tampak Hu toanio bersandar di dinding kereta dengan mata terpejam dan seakan tertidur pulas.
Tidak syak lagi dia telah tertotok jalan darahnya Tadinya dia sedang menggendong Yok Sau Cun Sekarang anak muda itu sudah tidak ada lagi dalam pangkuannya Melihat keadaan itu Tiong Hui Ciong tangsung tertegun.
Kereta itu berhenti di tengah jalan Di depan kereta berkumpul orang-orang Kong Tong pai dan Wi yang pai Bagaimana Yok Sau Cun bisa menghilang begitu saja? Mata Tiong Hui Ciong beralih ke jendela yang terdapat di belakang kereta Lubang jendela itu sangat kecil Seandainya ada yang me'nyelinap dan celah itu pasti orang itu harus mengulurkan tangannya dulu untuk merangkak ke dafam Bagaimana mungkin orang itu bisa melankan Yok Sau Cun tanpa diketahui seorang pun?.
Sementara otaknya berputar memikirkan kejadian tersebut, Hue leng sen bu Cu Kiau Kiau, Hui Fei Cin, Hui hujin dan yang iainnya segera menghambur mengerumuni kerela Mereka ingin menyaksikan apa yang telah terjadi.
Tiong Hui Ciong mengulurkan tangannya menepuk jalan darah Hu toanio yang tertotok Setelah itu dia mengguncangguncang tubuh perempuan tua itu.
"Hu momo, sadarlah. Terdengar suara keluhan dan mulut Hu toanio Dia membuka matanya perlahan lahan.
"Ji siocia, ada urusan apa kau memanggil Lao pocu!".
"Di mana Yok siangkong? Siapa yang menculiknya?"
Desak Tiong Hui Ciong. Tampaknya Hu toanio masih belum menyadan apa yang telah terjadi.
"Yok siangkong' ' Siapa yang menculik nya?"
Dia malah mengulangi pertanyaan Tiong Hui Ciong dengan termangu mangu Matanya sampai terbelalak dan mulutnya melongo 'Yok siangkong dicullk orang? Dia "
Sebetulnya dia ingin mengatakan bahwa Yok Sau Cun ada dalam gendongannya. Namun begitu dia menundukkan kepalanya, dia kembali terpana.
"Apakah kau tidak menyadarinya sama sekali'?". Hu toanio begitu terperarijat sampai tidak dapat mengatakan apa-apa dalam waktu sesaat Dia berusaha mengmgatingat kembaii kejadian yang dialaminya.
"Terangterangan Lao pocu sedang menggendongnya Aneh sekali Apakah Ji siocia sempat melihat siapa yang menculiknya?"
Tanya Hu toanio. 'Kalau aku sempat melihat siapa yang menculiknya untuk apa aku bertanya lagi kepadamu?"
Kata Tiong Hui Ciong kesal. Hu toanio menjadi kelabakan.
"Lao pocu patut menenma hukuman mati Lao pocu benar benar tidak menyadan sama sekali Tadi Lao pocu masih mendengar Ji siocia bercakap cakap dengan Senbu kemudian tiba tiba aku merasa terserang rasa kantuk dan menguap lalu . Aih, siapa kira kira yang menculik Yok siangkong?". Hue leng senbu terlawa dingin.
"Aku tahu "
Tiba tiba tubuhnya melesat ke udara dan sekejap mata sudah melayang. turun iagi di hadapan Wi Yang taihiap. Tangannya langsung menuding ke orang itu "Hui Kin Siau, kau yang menculik Yok Sau Cun bukan'?"
Tuduhnya langsung. Hui Kin Siau terkejut sekali Kakinya sampai mundur satu langkah.
"Mengapa Senbu bisa berkata demikian? Sejak tadi kami semua ada di sini, bagaimana kami bisa menculik Yok siangkong'?". Sekali lagi Hue leng senbu terlawa dingin.
"Kalau bukan kau menyuruh anggota partaimu yang menculiknya lalu perbuatan siapa lagi yang paling masuk akal". Hui Fei Cin mendengus marah.
"Terangterangan pihak kalian yang menculiknya, sengaja menggunakan akal melempar batu sembunyi tangan'?"
Sindirnya tajam. Sinar mata Hue leng senbu beralih kepada Hui Fei Cin.
"Budak cilik, kau berani berkata sepertt itu di hadapanku?"
Bentaknya garang.
"M ngapa tidak berani?"
Sahut Hui Fei Cin. Hue leng senbu tertawa sumbang.
"Kau berani berkata sepatah kata tagi saja, aku akan menghajar mulutmu yang lancang itu". Hu hujin takut terjadi apa-apa pada diri putrinya Dia segera maju ke depan dan menghalangi di depannya.
"Cu Leng Sian. apakah kau tidak takut ditertawakan oleh orang-orang sebagai orang yang lebih tua menghina angkatan muda'? Orang lain boleh takut kepada kau Hue leng senbu Aku masih tidak memandang sebelah mata kepadamu,"
Katanya ketus. Hue leng senbu tertawa gusar.
"Bagus sekali"
Dia membalikkan tubuhnya dan berteriak "Bawa pedangku keman!". Baru sa'ja ucapannya selesai, salah seorang dari keempat pelayan wanitanya segera membawakan pedang pusakanya dan menyodorkan dengan penuh hormat. Cu Kiau Kiau langsung melesat ke depan.
"Biar aku yang menghadapi budak Hui Fei Cin itu!"
Katanya.
"Trang'?! Pedang panjangnya langsung dicabut Sekejap kemudian dia sudah menghambur ke hadapan Hui Fei Cin dan menudingkan pedangnya ke depan 'Keluarkan pedangmu'' bentaknya lantang. Hui Fei Cin mana sudi kalah dengannya Dia tertawa dingin.
"Aku memang ingin melihat sampai di mana kehebatan ilmu Kong Tong pai kalian sehingga tingkah kalian begitu sombong!"
Sahutnya Sinis. Tangannya mengibas Sebatang pedang panjang sudah dihunus Dia langsung memasangnya di depan dada.
"Silahkan!' tantangnya. Meskipun kata-katanya sangat sopan namun nada suaranya justru tidak sungkan sama sekali. Pergelangan langan Cu Kiau Ktau langsung diputar.
"Hati-hatilah". Hue leng kiam digetarkan Tubuhnya langsung melesat ke udara dan menimbul kan cahaya pedang yang berkilauan Dalam sekejap mata terasa hawa dingin memancar dari pedang yang seperti seekor kupu kupu yang sedang menan Tanpa sungkan lagi dia langsung menyerang. Hui Fei Cin juga menggerakkan tubuhnya. Pedangnya yang melintang di depan dada langsung dilancarkan ke depan menyambut serangan Cu Kiau Kiau Tampak sekelebatan sinar pedang berkilauan di depan mata gadis itu Dan serangan Hui Fei Cin terasa adanya tenaga yang kuat Seakan ada arus yang menyedot luncuran pedangnya sendiri Cu Kiau Kiau terkejut sekali Hatinya ter getar. Jangan jangan pedang yang digunakannya adalah Sit kim kiam yang tersohor itu?' katanya dalam hati. Dengan membawa pikiran demikian, gerakan Cu Kiau Kiau menjadi lebih waspada Tubuhnya bergerak dengan perlahan Jurus yang digunakannya sudah pasti berasal dari ilmu Kong Tong kiam hoat Dia merasa jurus serangannya ini sudah lumayan Siapa sangka gerakan yang dilakukan Hui Fei Cin membuatnya terperanjat Gadis itu seperti nekat melawan serangannya dengan kekerasan. Keduanya langsung terlibat pertarungan yang seru. Sementara itu Hu toamo mendekati Tiong Jiui Ciong dan berbisik di telinganya.
"Ji sioacia, ada sesuatu yang mengganjal di hati Lao pocu,"
Katanya. Sinar mata Tiong Hui Ciong yang sejak tadi memperhatikan jalannya pertarungan iangsung beralih kepadanya.
"Coba kau katakan apa yang mengganjal di hatimu itu Yok siangkong sedang terluka parah Dan dalam keadaan seperli ini tiba tiba dia diculik orang Bagaimana perasaanku tidak menjadi kacau?".
"Ji siocia, coba kau bayangkan. Kedua belah pihak yang hadir di smi justru datang karena Yok siangkong Siapa pun di antara mereka pasti ingiri membawa Yok siangkong pulang, bukan?". Tiong Hui Ciong menganggukkan kepalanya berkali-kali.
"Apa yang ingin kau katakan sebetulnya'? Langsung saja, dalam keadaan seperli ini, jangan plintat plintut Kau membuat pikiranku bertambah kalut". Hu toanio tersenyum simpul Suaranya semakin direndahkan.
"Wi Yang sam kiat semuanya sudah berkumpul di sini Sampai sampai Hui hujin juga datang Boieh dibilang para jago Wi Yang pai sudah ada di sini semuanya ". Jago-jago Wi Yang pai sudah berkumpul di tempat ini Hal ini berarti, meskipun Hue leng sen bu sendiri juga sudah ada di sini tetapi para jago Kong Tong pai belum terlihat Memang tidak salah. Dalam partai Kong Tong pai banyak terdapat jago- jago yang menguasai berbagai ilmu. Kemungkinan besar dia yang menyuruh orang secara diam-diam mencuiik Yok Sau Cun. Dan rasanya tidak mungkin perbuatan orang Wi Yang pai. Sekarang Hue leng senbu menuding orang Wi Yang pai yang menculik Yok Sau Cun, tentunya semua ini hanya kepalsuan agar kelicikannya tidak terbongkar! Tiong Hui Ciong langsung menganggukkan kepalanya berkali-kali.
"Aku sudah mengerti maksudmu "
Katanya. Perlahan-lahan dia berjalan ke hadapanHue leng senbu.
"Senbu !"
Panggilnya dengan nada datar.
Sementara itu, pertarungan antara Hui Fei Cin dan Cu Kiau Kiau sudah bertambah seru Kenngat sudah membasahi kening dan tubuh kedua gadis itu Gerakan Hui Fei Cin tampak lebih mantap Beberapa buah serangan Cu Kiau Kiau dapat ditangkisnya de ngan baik Pergelangan tangannya memutar dengan gencar Siat kim kiam di tangannya memutar ke kiri dan ke kanan.
Cu Kiau Kiau terkejut sekali melihat setiap serangannya dapat ditangkis oleh Hui Fei Cin.
Otomatis bagian dadanya lowong dan pada saat itu dia melihat jan tangan kin Hui Fei Cin meluncur datang untuk menotok bagian dadanya Hatinya panas sekali Hampir sa|a dia terkena totokan gadis tersebut Tubuhnya langsung melayang ke udara lalu berjungkir balik sebanyak dua kali Ketika melayang turun terlihat tangannya menggenggam benda yang mengeluarkan titiktitik sinar Sudah tentu dia ingin melancarkan senjata rahasianya yang disebut Hue leng piau (Senjata rahasia naga api).
Hui hujin yang bermata ta|am terkejut sekali.
Dengan panik dia mempenngatkan putrinya.
"Fei ji, hatihati!". Sebetulnya tanpa penngatan dan ibunya, Hui Fei Cin sendiri sudah melthat Dia segera menyapukan pedang Sit kim kiamnya dan menghisap ketiga batang Hue leng piau tersebut. Hue leng senbu mengerling sekilas ke arah Hui hujin dan mendengus dingin.
"Untuk apa kau berteriak-teriak?". Hui hujin marah sekali mendapat teguran sedemikian rupa.
"Apakah aku tidak boleh mengeluarkan suara untuk mempenngatkan putriku sendiri?".
"Ketika putrimu mengulurkan tangannya untuk menotok Kiau Kiau, apakah aku juga berteriak memperingatkannya?"
Sahut Hue leng senbu dengan nada dingin. Mendengar sindirannya, kemarahan di hati Hui hujin tambah meluap.
"Fei ji, kembali Aku ingin meminta peiajaran dan Hue leng senbu yang terkenal ini'". Hui Fei Cin segera mengiakan. Dia menghentakkan pedang panjangnya dan ketiga batang Hue leng piau yang disambitkan Cu Kiau Kiau tadi langsung terlempar di atas rerumputan Setelah itu dengan tenang dia berjalan ke arah ibunya. Tiba-tiba terdengar suara.
"Blam!"
Hui Fei Cin menolehkan kepala nya Ternyata ketiga batang Hui leng piau yang dilemparkannyatadi langsung meledak begitu membentur tanah Telihatlah api yang berkobar-kobar membakar rerumputan dan bahkan bebatuan yang terhampar di tempat tersebut.
"Ternyata senjata rahasianya bisa meledak "
Kata Hui Fei Cin dalam hati Diamdiam dia meleletkan lidahnya. Hui leng senbu menggenggam pedang pusakanya di tangan.
"Kau ingin bergebrak denganku? Bagus1"
Tangan kanannya digetarkan Baru saja dia berrnat menghunus pedangnya, tiba-tiba ter dengar panggilan dari mulut Tiong Hui Ciong.
"Senbu'". Hue leng senbu dapat merasakan mimik wajahnya yang berbeda dengan sebelum nya Meskipun usia gadis ini masih sangat muda, tetapi dia adalah cucu Soat san lojin yang benlmu tinggi Hue leng sen bu tidak berani menganggap enteng gadis lersebut Diam diam dia menghimpun tenaganya un luk bersiapsiap Wajahnya sengaja dibuat seserius mungkin.
"Tiong kouwmo ada urusan apa?".
"Boanpwe ada urusan yang hendak ditanyakan kepada Senbu,"
Kata Tiong Hui Ciong.
"Katakan saja".
"Kalau menurut pikiran boanpwe, menghilangnya Yok Sau Cun dan dalam kereta boanpwe tidak ada hubungannya dengan Wi Yang pai,"
Kata Tiong Hui Ciong. Hue leng sen bu agak tertegun mendengar ucapannya.
"Apa maksud ucapanmu itu?".
"Meskipun para anggota Wi Yang pai banyak tersebar di daerah sekitar sini, letapi para jago mereka seperti Wi Yang sam kiat bahkan HUI hujin sendiri semuanya ada di sini Sedangkan Hu momo kami yang menjaga di dalam kereta bukan orang yang dapat dianggap lemah Andaikata ingin menculik seseorang dan gendongannya lanpa disadannya sama sekali bahkan sempat menotok talan darahnya, kemungkinan bukan perbuatan yang sanggup dilakukan oleh para mund Wi Yang pai". Wa|ah Hue leng sen bu berubah semakin tidak enak dipandang.
"Lalu, kalau menurut anggapanmu, siapa kirakira yang menculik Yok Siau Cun'?". Sinar mata Tiong Hui Ciong mengedar sekilas.
"Apakah Senbu benarbenar ingin boanpwe mengatakannya'?".
Pedang Pusaka Dewi Kahyangan Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Coba kau katakan. Memangnya aku yang menyuruh orang mencuhk Yok Sau Cun?".
"Apakah dugaan boanpwe salah""'. Hue leng senbu langsung tertawa dingin.
"Tentunya kau bisa memberikan alasan yang masuk akal, bukan?".
"Bila ingin menotok jalan darah Hu momo tanpa disadari olehnya, bukan hal yang dapat dilakukan sembarang orang Paling tidak orang ini harus mempunyai ilmu totokan jari yang cukup tinggi dan harus dilakukannya dalam jarak sepuluh langkah ". Hue leng sen bu langsung mencibirkan bibirnya.
"Menotok Hu momo saja tidak mudah Apalagi kalau melakukannya lewat sebuah jendela yang bercelah kecil lalu membawa pergi Yok Sau Cun tanpa dikelahui oleh seorang pun Orang ini tentu saja harus memiliki ilmu silat yang tinggi". Hue leng senbu hanya tertawa terkekeh-kekeh mendengar keterangannya.
"Oleh karena itu, boanpwe merasa ..
".
"Tidak usah berleletete. Katakan saja langsung apa maksudmu,"
Kata Hue leng senbu dengan sikap tenang.
"Hanya para bawahan Senbu yang terdiri dari tokoh-tokoh yang memiliki berbagai macam jenis ilmu silat dan kebanyakan tergolong tokoh-tokoh keias atas ". Sekarang Hue leng senbu malah tertawa terbahak-bahak.
"Oleh karena itu kau anggap aku yang menyuruh orang menculiknya.
"Pikiran boanpwe memang demikian,"
Sahut Tiong Hui Ciong gambling.
"Lalu apa yang akan kau lakukan sekarang?"
Tanya Hue leng senbu tenang.
"Bagus sekali' Rupanya kalian yang menculik Yok siangkong' teriak Hui Fei Cin yang tidak dapat menahan perasan hatinya lagi. Mendengar perdebatan di antara mereka, wajah Cu Kiau Kiau langsung berserisen .Di mengira memang ibunyalah yang menyuruh orang menculik Yok Sau Cun.
"Kalau memang benar. apa yang kau inginkan'?"
Tantangnya sinis. Tiong Hui Ciong tidak memperdulikan kedua gadis yang saling adu mufut itu Dia menatap Hue leng senbu dengan pandangan tajam Wa|ahnya masih tenang seperti tadi.
"Entah apa maksud Senbu menyuruh orang menculik Yok Sau Cun'?". Rambut Hue leng sen bu yang mulai memutih hampir berdiri tegak saking marahnya.
"Apa pun yang aku lakukan, apakah kau berhak ikut campur?"
Bentaknya keras. Wajah Tiong Hui Ciong langsung berubah.
"Sen bu menculik orang dari dalam kereta boanpwe, mengapa boanpwe tidak boleh menanyakannya?". Cu Kiau Kiau merasa bingung melihat situasi yang mereka hadapi. Hatinya menjadi bimbang.
"Ibu. Yok siangkong ...".
"Tutup mulutmu!"
Bentak Hue leng senbu marah. Cu Kiau Kiau mengatupkan mulutnya rapat-rapat Dia tidak berani berkata apa-apa lagi Sementara itu, Tiong Hui Ciong men dongakkan kepalanya dengan gaya angkuh.
"Senbu sudah tahu bahwa Yok Sau Cun adalah adik angkat boanpwe bukan?". Hue leng senbu tertawa dingin.
"Seiak tadi aku sudah tahu!".
"Kalau begitu harap Sen bu pandang muka boanpwe dan kembalikan Yok Sau Cun kepadaku ".
"Enak sekali kau berkata'"
Hue leng sen bu mendengus marah.
"Bukankah kau sudah yakin bahwa aku yang mencuhk Yok Sau Cun? Kalau aku memang menyuruh orang menculiknya masa aku bersedia mengembalikannya kepadamu?". Mimik wajah Tiong Hui Ciong semakin lama semakin dingin.
"Jadi Sen bu tidak bersedia menyerahkan orangnya'?". Hue leng sen bu tertawa dingin.
"Anggap saja memang aku tidak sudi menyerahkannya?".
"Bagusi"
Suara Tiong Hui Ciong sangat dingin "Peristiwa ini Senbu sendiri yang memulainya Apabila karena masalah ini lalu terjadi pertentangan anlara kedua belah pihak, kesalahan bukan ada padahu'".
"Cring"
Pedangnya langsung dihunus Sepasang matanya yang indah tiba-tiba me nyorotkan smar yang teramat dingin sehing ga menggidikkan hati siapa pun yang me mandangnya Perlahan-lahan dia menarik nafas dalamdalam 'Sen bu silahkan cabut senjatamu!'.
Wajah Hue leng sen bu hijau membesi.
"Budak she Tiong kau benar benar ingin bergebrak denganku'?'.
"Aku melakukannya karena terpaksa!' sahul Tiong Hui Ciong. Baru saja ucapannya selesai, tampak empal sosok bayangan berlari mendatangi dengan kecepatan kilat. Rupanya Cun Hong Sia Ho, Ciu Suang dan Tung Soat yang su dah menyusul tiba Tiong Hui Ciong tertegun melihat kedatangan mereka Dia membalik kan tubuh dan bertanya.
"Mengapa kalian juga ikut datang kemari?". Cun Hong melihat Ji siocianya sudah menghunus pedang, sedangkan orang yang berdiri berhadapan sebagai lawannya ter nyala adalah Hue leng senbu dia menjadi terpana Untuk sesaat dia tidak sanggup mengalakan apa-apa.
"Ji siocia "
Dia hanya menyapa dengan lermangumangu Pada dasarnya nafas mereka juga sedang tersengal sengal sehingga sulit mengucapkan kala kata.
"Sebetulnya apa yang membual kalian datang ke lempat ini?' tanya Tiong Hui Ciong sekali lagi. Cun Hong maju salu langkah Dia mendekat ke arah telinga Tiong Hui Ciong dan membisikkan beberapa palah kata.
"Dia mengatakan bahwa dia seorang tukang ramal nasib'?"
Lanya Tiong Hui Ciong dengan suara berbisik pula. Cun Hong menganggukkan kepalanya.
"Betul". 'Dia tidak mengatakan siapa nama yang sebenarnya?"
Tanya Tiong Hui Ciong kembali.
Kali ini Cun Hong menggelengkan kepalanya Tiong Hui Ciong segera mengerti.
Orang yang menculik Yok Sau Cun dan daiam kereta ternyata adalah Kim Ti jui Orang ilu mengatakan bahwa hanya dia yang dapal menyembuhkan luka Yok Sau Cun, tentu dia tidak berdusla Tetapi dia tidak dapat mengatakannya kepada siapa pun karena kedatangan mereka, baik pihak Wi Yang pai rnaupun Kong Tong pai, adalah untuk Yok Sau Cun.
Kalau dia mengatakannya, mereka lentu akan meninggalkannya dan mengejar Kim Ti jui.
Kemungkinan saat ini Kim Ti jui berada di daerah sekitar sini dan sedang mengobali luka yang diderita adik Cunnya Mengobati seseorang dengan menyalurkan hawa murni, sama sekali tidak boleh terganggu sedikit pun Tiong Hui Ciong merasa sudah kepalang langgung Salah ya salah Apa mau dikata lagi'? Terpaksa dia mengulur waktu.
Pikirannya lergerak, dia langsung memberi perinlah kepada Cun Hong.
"Kalian boleh mengundurkan diri sekarang''. Cun Hong segera mengiakan Setelah membungkukkan tubuhnya, dia mengajak ketiga rekannya mengundurkan diri Tepal pada saat itu, Cian Poa Teng maJu menghampiri Hue feng senbu dan menjura dengan hormat.
"Harap Sen bu padamkan hawa amarah dalam hati Mohon dengarkan dulu kata-kata hamba".
"Apa yang ingln kau sampaikan? Cepai katakan saja'"
Sahul Hue leng senbu.
"Soat san pai dan Kong Tong pai adalah mitra kerja sama Apabila Senbu dan Tiong kouwnio sampai bergebrak tentu akan lerjadi persehsihan di kedua pihak Lagipula Yok siangkong ". Hue leng sen bu mengibaskan tangannya.
"Tidak perlu banyak cakap Ketika mereka tiga saudara turun gunung, apa yang dipesan oleh Soai san lojin? Mereka seharusnya menuruli pthak Kong Tong pai dalam ffiengambil tindakan apa pun Mereka bertiga harus mengikuti petunjuk yang aku benkan Sekprang demi seorang pemuda bernama Yok Sau Cun dia malah membela pihak luar danpada kita Tindakannya sudah kelewat batas Apabila aku tidak memberinya pelajaran, dia lenlu tidak memandang sebelah mata kepada pihak Kong Tong pai kita"
Matanya langsung beralih kepada Tiong Hui Ciong dan berkata "Budak Tiong Aku mengalah kepadamu Silahkan mulai menyerang!".
"Plaki Plaki Plaki". Tibaliba dan arah jalan raya terdengar suara berderak derak Suara Sersebut aneh seperti langkah kaki yang diseretseret Tam pak seseorang berlan mendatangi dengan nafas tersengalsengal Namun dalam sekejap mata dia sudah sampai dp hadapan mereka. Kedua belah pihak sedang bergontok gontokan Sebentar lagi pasti akan terjadi pertarungan yang sengit Tiba-tiba muncul suara berderak derak yang aneh maka perhatian mereka langsung teralih Kepala mereka langsung menoleh. Tampak seorang lakilaki berusia kurang lebih lima puluhan Kepalanya mengenakan topi dan kulit labu yang dikeringkan. Kalau dilihat sepinta lalu seperti orang yang kurang waras Pakaiannya sudah lusuh karena terlalu senng dicuci Tubuhnya kurus tmggi Kalau berjalanJebih mirip seekor kera yang kelaparan. Tampang orang mi sangat jelek Matanya kecil sipit seperti mata ayam Hidungnya seperti burung betet. Di atas bibirnya yang tebal terjuntai dua jumput kumis yang tipis dan panjang Pokoknya dan atas kepala sampai ke ujung kaki tidak ada sedikil pun yang enak dipandang. Orang-orang yang ada di tempat itu, kecuali Tiong Hui Ciong sama sekali tidak ada yang mengenalnya Sekali lihat saja Tiong Hui Ciong sudah mengenalinya sebagai Kim Ti Jui si tukang ramal nasib Dia langsung tertegun melihal kehadirannya. Barusan setelah mendengar centa Cun Hong dia yakin orang yang menculik Yok Sau Cun adalah si lukang ramal nasib im Beban dalam hatinya sudah jauh lebih nngan Tetapi kalau melihat keadaan yang berlangsung sekarang hatinya menjadi bimbang kembali Kim Ti jUi bergegas menyusul keman Meskipun kedalangannya lebih lambat sedikit dan Cun Hong berempal tetapi tidak mungkin dia mempunyai waktu untuk menculik Yok Sau Cun Janganjangan memang bukan orang ini yang membawa Yok Sau Cun dari dalam kereta. Tepat pada saat hatinya sedang kalut itulah, tiba-tiba telinganya mendengar suara bisikan yang lirih namun jelas. Aduh, nyonya besarku Kau benar-benar membuat siau loji ketabakan menyusulmu ke sana ke mari Kalau saja aku terlambat sedikit, bukankah nyawa saudaraku itu sudah melayang di tanganmu? Ada persoalan apa-apa, mengapa tidak merundingkan lebih dahulu denganku? Langsung saja kau cari Jit kong dan pat kong untuk mengobati lukanya Akhirnya lihal apa yang terjadi Perlu kau ketahui bahwa ilmu yang saudaraku pe lajan ttu memang sangat istimewa Aliran darahnya memang mengalir dan arah yang ber lawanan Sekarang kau ingin memaksa agar aliran darahnya seperti biasa Coba bayangkan penderitaan yang dialaminya? Tetapi kau tidak perlu khawatir Sekarang semua nya sudah beres ". Sudah tentu suara Kim Ti jui yang dide ngarnya Orang itu berkata sambil bsrlan ke arah mereka Hanya Tiong Hui Ciong seorang yang bisa mendengarkan suaranya karena dia menyampaikan kata katanya dengan ilmu Coan im jut bit. Tiong HUi Ciong terkejut sekaligus gembira Dia terkejut mendengar keterangan Kim Ti jui tentang ilmu khas yang dipelajari Yok Sau Cun Dia malah salah tanggap mengira aliran darah anak muda itu membalik karena penyakit yang didentanya Dia bahkan ingin mencan kakeknya agar aliran darah anak muda itu dapa! kembali normal seperii biasa. Untung saja Jit kong dan Pal kong yang sedang berusaha mengembalikan aliran da rahnya iiba Siba dibokong orang sehingga maii sekettka Benar benar suatu keberuntLingan dalam bencana Kalau tidak, apakah nyawa adik Cun masih bisa lertolong pasii akan menjadi masalah besar. Sedangkan dia merasa gembira mendengar kata-kata terakhir dari Kim Ti jui yang menyatakan bahwa semuanya sudah beres Meskipun dia tidak mengatakan di mana adik Cunnya sekarang leiapi dan keterangannya, dia dapal merasakan bahwa kesehatan Yok Sau Cun sudah pulih kembali. Di hadapan orang sebanyak ini, Kim Tim jui tidak meneruskan kata-katanya Tentu sa|a dia tidak enak menanyakan lebih lanjut Semeniara itu, Cun Hong cepalcepat mendekaii Tiong Hui Ciong dan membisikinya.
"Ji siocia, diatah orangnya yang hamba kaiakan ladi.". Tiong Hui Ciong mendelik kepadanya sekilas.
"Cepal mundur!". Cun Hong tidak beram banyak bicara Sambil menundukkan kepalanya dia meng undurkan diri. Pada saat ilu, dengan langkah kaki lerseretseret, Kim Ti jui sudah sampai di hadapan mereka Dia tidak menghampin Tiong Hui Ciong Bahkandiatidak melinknya sedikit pun Tetapi dia langsung mendekali Hue leng senbu dan merijura dalam dalam Bibirnya seperti biasa langsung mengem bangkan senyuman.
"Ini tentu Hue leng sen bu yang namanya sudah menggetarkan kolong langit. Siau loji di sini memberi hormat". Hue leng senbu merupakan seorang ma nusia yang angkuh Biasanya saja dia tidak pernah memandang sebelah mata pada. Siapapun juga Sekarang melihat lampang Kim Ti jui yang jelek dan cengarcengir, halinya langsung sebal Apalagi mendengar ucapannya yang mengatakan 'Namanya sudah menggetarkan kolong langit, dia tambah gusar Mululnya langsung mengeluarkan suara dengusan dingin.
"Siapa kau?". Kim Ti jui mengangkat sepasang bahunya sambil cengar-cengir.
"Siau loji adalah lukang ramal nasib Se betulnya memang she Kim karena ramalan siau loji yang selalu tepal, maka temanleman memberi julukan Ti jui (Mulut besi) sedangkan nama asli Siau loji sebenarnya Hok km Hok dan huruf rejeki sedangkan Kin dari akar tumbuhlumbuhan Orang tua siau loji memberikan nama ini agar rejeki diri siau loji terus berakar sampai tua Aih tetapi sampai usra setua ini, siau loji tetap saja jadi tukang ramal nasib. Untung saja orang-orang sudah terbiasa memanggil siau loji dengan nama Kim Ti jui Kalau tidak, tentu akan ditertawakan orang karena kenyataannya rejeki siau loji tidak berakar sama sekali ". Dia berkata dengan panjang lebar Mana setiap kali berbicara dia tidak lupa memamerkan sebaris giginya kekuning-kuningan Sedangkan dan muluinya terpancar bau arak murahan yang menyengat hidung Sehingga siapa pun tidak sanggup berlama lama di dekatnya. Hue leng senbu sendiri hampir kehabisan rasa sabarnya.
"Kau tidak perlu meneruskan lagi kata katamu".
"Baik. baik "
Sekah lagi Kim Ti jui membungkukkan lubuhnya Bibirnya kembali ter senyum "Tetapi letapi Siau loji harus mengatakannya ". Salah seorang pelayan wanita yang berdiri di samping Hue leng senbu langsung maju ke depan satu langkah.
"Kau masih belum mau menggelinding dari sim?"
Bentaknya keras. Wa|ah Kim Tim jui langsung menampilkan kesan sepeni orang yang ketakutan.
"Toaso ini ". Wanita setengah baya ini sudah meng ikuli Hue leng senbu selama puluhan tahun Dia belum pernah memkah Sekarang tiba-tiba Kim Ti jui menyebulnya Toaso, yailu panggilan unluk orang yang sudah menikah, tenlu saja hatinya marah sekali "Kau can mati!"
Benlaknya kesal "Tidak' Tidak'"
Kim TI jui menggoyanggoyangkan tangannya sambil mundur saiu langkah Setelah itu dia menjura dalamdalam "Hue Senbu lima aliran air, kayu, api, emas maupun lanah, semuanya dikumpulkan menjadi satu adalah kehidupan manusia Berarli kau dan siau loji terdiri dari salu golongan Kedalangan siau loji kali ini adalah untuk mengantarkan surat untukmu Lao cici (Kakak lua)'.
Dengan berdalih lima unsur yakni api, kayu, emas, air dan tanah, dia malah menyebul Hue ieng sen bu meniadi Lao cici Tiong Hui Ciong ndak mengerti permainan apayang sedang dijalankannya Tetapi mendengar ucapannya ilu, hampir saja dia lertawa terbahak bahak.
Pelayan wanila yang tadi membentaknya kesal mendengar ocehannya yang sembarangan.
"Tua bangka tidak lakut mampusi Kau..."
Mendengar bahwa kedatangannya adalah unluk mengantarkan surat, Hue leng senbu segera mengibaskan tangannya kepada pefayan wanilanya tadi.
"Siapa yang menyuruh kau mengantarkan surat untukku?"tanyanya.
"Siapa'? Siau . dan menunjuk ke meja yang biasa bertanya apakah loji menanyakan siau loji tidak mengenalnya,"
Kim Ti jui mengulurkan jempol tangan nya bagian belakang punggungnya "Tadi pagi kelika siau lop baru membereskan dipakai un luk meramal, tiba-tiba datang seorang foya Siau loji dia ingin menyusun kartu meiihat nasib Dia bilang 'tidak mau ' Siau lagi apakah dia ingin melihat raut wajah Dibilang 'semuanya tidak mau.' Siau loji langsung merasa heran Lalu apa maksudnya mendatangi Siau loji, pikir Tiong Hui Ciong dalam hati Tetapi loya itu mengeluarkan beberapa kepmg uang perak dan menyodorkannya ke langan siau loji Dia bilang meminta siau loji mencari seseorang yang bernama Hue leng senbu dan mewakilinya mengantarkan sepucuk surat.
Siau loji langsung gemetar, siau loji bilang Oh, Thian.
Hue teng senbu adalah seorang dewa yang dijunjung tinggi dalam dunia kangouw Orang ilu sudah mali ratusan tahun yang lalu dan sudah menjadi dewi api alias (Hue leng sen bu artinya Dewa api) di atas langit Bagaimana siau loji bisa pergi men carinya kalau siau loji sendiri masih hidup di dunia'?.
Wanita setengah baya yang tadi semakin marah mendengar ucapannya.
"Kau beram mengoceh sembarangan dt hadapan Sen bu?' bentaknya. Saking terkejutnya Kim Ti jui sampai mundur salu langkah.
"Jangan cegah dia Biar dia teruskan kata-katanya ' tukas Hue leng sen bu.
"Loya ilu menggoyang goyangkan langannya dia bilang bukan Hue leng senbu yang sudah naik ke atas langit ilu yang dimaksudkan Dia juga suruh siau lojt jangan banyak berlanya Asal mengikuli pelunjuk yang diberikan siau loji pasli akan benemu dengan seorang perempuan tua yang duduk dalam landu berwarna hitam Itulah Hue leng senbu yang dimaksudkan ".
"Apakah dia tidak memberi tahu siapa namanya?"
Tanya Hue leng senbu. Tidak "
Sahut Kim Ti jui.
"Kalau begitu, coba kau ben gambaran bagaimana rupa orang itu Teniu kau dapat menjelaskannya bukan?". Kim Ti jui tampak merenung sejenak.
"Loya itu berusia kirakira tujuh puluhan lahun. Jenggotnya panjang dan sudah me mutih Wajahnya sudah berkenput Tampaknya bukan dari keluarga miskin Karena pa kaiannya cukup mentereng Sepasang alisnya juga panjang dan berwarna putih. Meskipun dia sudah berkata panjang lebar, tetapi sama saja dia belum mengatakan apa apa Orang tua seperti yang dikata ini tentu terdapat di mana mana.
"Tidak perlu menjelaskan lagi Mana sural yang harus kau aniarkan?"
Tukas Hue leng sen bu yang merasa percuma mendengai kata-katanya lebih lanjut.
"Oh surat itu? Surat vang harus siau lon sampaikan sebetulnya surat lisan ".
"Apa yang dinyalakan dalam surat lisan tersebut". Kim Ti jui mengetuk-ngetuk kepalanya sendiri.
"Barusan siau loji melakukan perjalanan dengan tergesa-gesa Jadi lupa apa yang harus disampaikan ".
"Kau benar benar tidak takut mati"
Bentak pelayan wanita di samping Hue leng sen bu. Wajah Hue leng sen bu juga langsung berubah menjadi kaku.
"Kau benar benar tidak mengingatnya sediki! pun'?'. Kim Ti Jui masih menggaruk-garuk topi kepalanya yang terbuat dari kulit labu. 'Dua patah ucapan itu bagus sekali Tapi mengapa siau foji bisa lupa? Oh Ya ya aku ingat sekarang. 'Cepat katakan'"
Bentak Hue leng sen bu.
Kim Ti jui maju salu langkah dan tertawa terkekeh kekeh.
'Loya itu mengucapkan dua bans perkaiaan yang seperti syair Sayang siau loji tidak pernah bersekolah sehingga tidak tahu apa artinya Dia mengatakan Lautan ttdak bertepi berpaling barulah daratan'.
". Mendengar kata kalanya, Hue leng senbu marah sekali Kata kata yang diucapkan oleh Kim Ti jui merupakan sabda Buddha yang menghirnbau agar manusia bertobat selagi masih bisa.
"Tua bangka tidak tahu diri' Kau berani mempermainkan aku?"
Bentaknya.
Tangannya langsung mengulur dan tela pak tangannya menghantam Jarak di antara mereka memang tidak seberapa jauh Serangan Hue leng senbu ini dilancarkan dalam keadaan marah.
Cara lurun langannya olomalis tidak kepalang langgung Oleh karena Hu, Kim Ti jui sama sekali tidak mempunyai kesempalan untuk menghindar.
Tiba liba lerdengar suara "Blam!"
Yang keras Sesosok tubuh langsung terpental di udara dan lalu lerhempas jaluh di atas lanah dan bergulingan beberapa kali Tepat ketika tubuh Kim Ti jui terhempas itulah, liba liba lelinga Hui Kin Siau menangkap suara seperli dengungan nyamuk.
"Perlemuan Ce po lan goan sudah dekat Kalian harus mempersiapkan diri sebelum nya Ajak para rekan yang lain merunding kan masalah genting ini. Buat apa kalian beclamatama di sini Teiapi pertemuan ilu bukan pertemuan yang jujur Lebih baik juga tidak usah hadir'". Hui Kin Siau sampai tertegun mendengar kata kata itu Siapa yang membisikkan kalakata lewat ilmu Coan irn jut bil kepadanya'? Sinar mata Hui Kin Siau langsung mencari can Sementara itu, Kim Ti jUi bergufmgan dua kali Setelah itu, dia merangkak bangun kembali dan menepuknepuk bajunya yang kotor.
"Hue Sen bu, kau juga jangan kelerlaluan Siau loji hanya demi beberapa keping uang perak menyampaikan surat lisan kepadamu Biarpun kau tidak senang mende ngarnya juga tidak boleh mengumbarkan hawa amarah seenak perutmu Kalau siau loji tidak tahan pukulan hantaman lelapak tanganmu itu pasli sudah mengantarkan nyawa siau loji ke alam baka Meskipun dua negara yang sedang berperang leiap tidak boteh melukai ulusan yang dikirimkan Mengapa kau langsung lurun langan memukulku? Apakah kau tidak lahu orang dulu mengatakan apabila seorang laki-laki dipuku! oleh perempuan maka dia akan sial tiga turunan'?"
Gerutunya panjang lebar.
Kali ini, orang orang Kong Tong pai dan orang dan pihak Hue teng sen bu sendiri sampai lertegun kelika melihatnya Tentu saja dan orang-orang yang hadir di tempat ilu hanya Tiong Hui Ciong seorang yang lahu asal usul Kim Ti jui Tahu bahwa dia memiliki ilmu silat yang tinggi.
Sudah pasti hantaman Hue leng senbu tadi tidak dapat melukainya.
Tetapi bagi orang lain yang mana tidak lahu siapa Kim Ti jui sebenarnya, terkeju! sekali rnelihat Hue leng sen bu turun iangan Mereka sadar bahwa serangan Hue leng sen bu tadi paling tidak mengerahkan empa! lima bagian lenaga dalamnya.
Tidak disangkasangka, orang tua yang jelek ini ternyata hanya bergulingan di tanah sebanyak dua kali kemudian bangkit lagi Malah lampaknya dia iidak terluka sedikit pun Bagaimana mereka tidak meniadi ter pana menyaksikan kejadian yang langka itu?.
Sedangkan orang yang paling terkejul sudah tentu Hue leng senbu sendiri Dia sen diri sadar sekali bahwa orang lua beriubuh kurus ini sengaja mempermainkannya Halinya semakin benci dan hawa pembunuhan langsung memenuhi kepalanya Itulah se babnya tadi dia mengerahkan.
tenaga sebanyak tujuh bagian Dia bermaksud menghantam mati Kim Ti jui dalam sekali gebrak Teiapi terang terangan orang tua ilu sudah Sermakan serangannya Mengapa dia bisa merangkak bangun tanpa mengalami luka sediki! pun?.
"Siapa sebetulnya orang ini?"
Hatinya bertanya-tanya.
Sedangkan Cian Poa Teng yang ikut menyaksikan kejadian lersebul adalah Yu huhoat dan Kong Tong pai yang sudah banyak pengalaman Dia segera dapat menduga bahwa Kim Ti |ui bukan orang biasa Oleh karena itu dia maju menghampin dengan perlahan lahan dan mululnya mengetuarkan suara lertawa dingin.
"Saudara ini pandai sekali berpura pura Ternyata ilmu silatmu tinggi sekali Entah saudara ini dan golongan mana'' Dan apa sebabnya berbentrok dengan Kong Tong pai'? Tentu boleh menyebutkan nama agar krta dapa! saling mengenal"
Katanya.
"Apa yang Lao koanke ucapkan siau loji sama sekali tidak mengerti ". Mata Kim Ti Jui yang seperti mata ayam itu menalap Cian Poa Teng Dia langsung merangkapkan sepasang tangannya menjura "Rasanya Lao koanke salah lihat Siau loji adalah seorang tukang ramal nasib Sudah hampir dua puluh tahun berkeiana ke mana mana mencari se suap nasi Kalau hanya menyampaikan sural saja sih, bukan baru pertama kali ini ". Orang yang dihadapinya adalah Yu huhoat dari Kong Tong pai Dia malah menyebulnya sebagai Lao koanke (Pengurus atau kepala rumah tangga yang memimpin para pelayan) Dan Lao koanke tidak ada bedanya dengan seorang bawahan alau pelayan. Saking marahnya Cian Poa Teng sampai mendelik lebar-lebar. Wajahnya pucat pasi.
"Tulup mulut! Lohu Cian Poa Teng adalah Yu huhoat dari Kong Tong pai Meskipun saudara belum pernah bertemu denganku, setidaknya pasti pernah mendengar nama julukan Lohu ini!". Kim Ti jui langsung maju salu langkah Kepalanya mengkeret seperti orang yang ketakutan.
Pedang Pusaka Dewi Kahyangan Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Oh? Siau loji kira kau adalah teman serombongan dengan Lao cici itu ". Wajah Hue leng senbu semakin kelam.
"Cian huhoat, cepat mundur'"
Bentaknya kesal. Cian Poa Teng tidak berani membantah Dia segera mengiakan dan mengundurkan diri ke tempatnya semula. Kim Ti jui mengangkat kedua bahunya. Tampaknya dia sudah mulai berani. Bibirnya mengembangkan senyuman.
"Lao cici,surat lisan yang disuruh Loya itu sudah siau loji sampaikan, Di sini tidak ada urusan siau loji lagi. Siau loji ingin mohon diri.,."
Dia membalikkan tubuhnya lalu melangkah pergi. Begitu dia membalikkan tubuh, telinga Tiong Hui Ciong kembali mendengar suara seperti dengungan nyamuk.
"Di sini tidak ada urusanmu lagi. Kalau tidak pergi sekarang, mau tunggu apa lagi?. Siau sute berada dalam sebuah kuil dua belas li dari sini. Cepat kau kesana , biar siau loji yang membereskan urusan di sini ".
"Berhenti!"
Saat itu juga terdengar teriakanHue leng senbu. Kim Ti jui cepat-cepat membalikkan tubuhnya. Dia meraba-raba hidung betetnya dan terseyum.
"Lao cici, ada urusan apa lagi?". Tiong Hui Ciong yang mendengar suara lewat itmu Coan im jut bit menjadi gembira seketika. Oia sudah tahu di mana adik Cunnya sekarang. Mana mau dia berdiam di situ lamalama. Oleh karena itu dia langsung membalikkan tubuh dan menggapai kepada keempat pelayannya.
"Mari kita berangkat!"
Katanya. Keempat gadis itu segera mengiakan. Seperti beberapa ekor kupukupu. mereka berpencaran dan sejenak kemudian semuanya sudah naik ka atas kereta.
"Tiong Hui Ciong, kau mau pergi bagitu saja?"
Bentak Hue leng senbu. Tiong Hui Ciong membungkukkan tubuhnya menghormat.
"Oi sini tidak ada urusan boanpwe lagi, boanpwe mohon diri".
"Tunggu dulu!"
Bentak Hue leng senbu sekali lagi. Kim Ti jui segera membalikkan tubuhnya.
"Betul, betul. Nona cilik, di sini tidak ada urusan lagi. Kau boleh pergi saja. Urusan Lao cici di sini, biar siau loji yang membantumu menyelesaikannya....". Mendengar ucapannya, hati Hue leng senbu marah sekali.
"Kau kira siapa dirimu?"
Tangannya bergerak dengan kecepatan kilat.
Sekali lagi dia menghantam ke arah Kim Ti jui.
Tadi dia menggunakan tenaga sebanyak tujuh bagian, tetapi Kim Ti jui hanya bergulingan di tanah dua kali Serangannya kali ini, otomatis menggunakan tenaga yang tebih berat.
Serangan serangkum angin yang kencang dengan suara yang menderu-deru menerpa Kim Ti jui.
Lancaran serangan Hue long senbu ini juga diselimuti hawa amarah yang meluap.
Kim Ti jui langsung mencelat ke atas soperti seekor kera yang meloncat ke atas pohon.
Sekaii gorak dia mencelat sejauh beberapa cun dapat menghindari serangan Hue leng senbu yang dahsyat.
Wajahnya tampak kurang senang.
"Lao cici, kali mi kau yang salah Tadi kau sudah memukul siau loji satu kali Siau loji menganggapnya sebagai imbalan beberapa keping uang perak yang diberikan loya tersebut. Maka dan itu, sjau loji menahan hati menerima hinaan dan tidak ingin mengungkitnya kembali. Benar sekali kata-kata orang tua dulu "
Sekali berbuat kesalahan, jangan sampai terulang lagi.
"Sedangkan kau sudah turun tangan dua kali. Berarti kan kau yang salah?". Tiong Hui Ciong tidak banyak bicara lagi. Cepat-cepat dia naik ke atas kereta Yu Kim Piau juga tidak menunggu perintah darj Ji siocianya lagi. Pecut di tangannya langsung disentak dan terdengariah suara.
"Tar! Tar!"
Kereta kuda pun berlari dengan kencang.
Sedangkan Cian Poa Teng pada saat itu masih be!um tahu asalusul orang tua bertubuh kurus itu Lagipula dia tidak mendapat perintah dan Hue leng senbu, itulah sebabnya dia tidak mencegah kepergian Tiong Hui Ciong.
Oibiarkannya kereta kuda itu melintas di depan matanya.
Hue leng senbu melihat Tiong Hui Ciong pergi seenak perutnya.
Hatinya menjadi ma"
Rah sekali.
Tanpa sadar, seluruh kemarahan yang memenuhi hatinya tertumpu pada diri Kim Ti jui yang dianggapnya sebagai biang keladi.
Apalagi serangannya barusan tadi mencapai sasaran.
Tampaknya Kim Ti jui dapat mengelak dengan mudah.
Rasa panas dalam dadanya seakan hampir meledak.
"Aku ingin lihat berapa kali kau sanggup menghindar dari seranganku?"
Katanya dengan nada tajam.
Tanpa berbasabasi lagi, dia menghantamkan telapak tangannya kembali.
Barusan Kim Ti jui melesat ke arah kiri.
Melihat datangnya serangan Hue leng senbu, kali ini dia mencelat ke sebelah kanan.
Namun ilmu yang dimiliki Hue leng senbu memang sangat tinggi Oia sudah mencapai taraf dl mana dia dapat melancarkan atau menarik serangannya sesuka hati.
Serangannya yang sudah mencapai setengah Jalan tiba-tiba ditarik kembali dan menghantam ke arah kanan karena Kim Ti jui mengelak ke sebelah sana.
Sepasang kaki Kim Ti jui baru mencapai tanah ketika serangan telapak tangan Hue leng senbu sampai.
Kim Ti jui begitu terkojutnya sehingga mengeluarkan suara je"
Ritan kecil. Tetapi dengan mendadak dia mencelat mundur sejauh beberapa cun. Otomatis serangan Hue leng senbu lewat di sampingnya. Tarnpak dia melayang turun di tanah sambil menggoyanggoyangkan tangannya.
"Lao cici, tunggu dulu... tunggu d.ulu .. Siau loji masih ada perkataan yang ingin disampaikan..."
Teriaknya kalang kabut. Sebetulnya hati Hue leng senbu sangat marah Namun dia tidak ingin kehilangan pamor yang te!ah dipupuknya selama puluhan tahun. Terpaksa dia menahan serangannya dan mendelik lebarlebar kepala Kim Ti jui.
"Apa lagi yang ingin kau sampaikan?". Kim Ti jui menunjuk ke arah Wi Yang sam kiat.
"Kalau Lao cici tetap ingin bergebrak dengan siau loji, seharusnya membiarkan mereka meninggalkan tempat ini terlebih dahulu,"
Katanya. Hue leng senbu melirik ke arah Wi Yang sam kiat sekilas.
"Apakah kehadiran mereka mengganggu dirimu?"
Tanyanya dingin. Kembali Kim Ti jui merabaraba hidung betetnya. Dia maju satu langkah dan tersenyum lebar.
"Bagaimana pun kau Hue leng senbu adalah Lao cici siau loji Siau loji tidak berani menutupi. Sebetulnya sejak kecil siau loji mendapat sebuah kitab dari seorang tua sakti Dari kitab tersebut siau loji berhasil mempelajari semacam ilmu yang dinamakan Ma jui hoat (Tangan sakti pemutus sukma). Sedangkan Ma I jui hoat ini, lebih baik kalau tidak turunan yang sudah berlangsung selama ribuan tahun.
"Ketika berbicara, air liurnya muncrat ke manamana. Wajahnya tampak berserisen seperti bangga sekali dengan ilmu yang dikatakannya. Kemudian dia melanjutkan kembali kata-katanya.
"Pepatah mengatakan 'penonton dapat melihat dengan jelas.' llmu langka siau loji ini apabila sampai dipelajan secara diamdiam oleh orang lain, kan bisa kacau? Oleh karena itu . Oleh karena itu Ehem... ehem.... Kakau siau loji sedang bertarung dengan se seorang, tidak boleh ada yang menyaksikan. Berkata sampai ke situ, dia membalikkan tubuhnya dan mengangkat bahu "Hei, Hu taihiap, kau adalah seorang Ciang bunjin dai Wi Yang pai. Tentu kau tidak akan mencur ilmu sakti siau !oJi bukan? Lebih baik kalian perg! saja sekarang."
Baru saja ucapannya habis, di telinga Hu Kin Siau kembali mendengar suara sese orang yang disampaikan dengan ilrnu Coar im jut bit.
"Kalian cepat tinggalkan tempat ini Tolonc sampaikan kata-kata siau ioji kepada Sons loya cu. Pertemuan Ce Po tangoan mengandung rencana yang Hcik. Sebenarnya iti sebuah perangkap Lebih baik berhati-hati!". Mendengar kata-kata itu, hati HUI Kin Sia penasaran sekali Betapa tingginya ilmu orang ini sampai dia sulit membayangkan nya. Mulutnya sedang berbicara dengan Hui, leng senbu, tapi dia dapat menggunaka ilmu Coan im Jut bit berbicara dengan piha lain. Bagaimana Hui taihiap tidak menjadi te mangu-mangu?.
"Dia menyuruh kami meninggalkan tempat ini. Pasti ada alasan yang tidak dapat dikemukakan olehnya,"
Pikir Hui Kin Siau dalam hati. Akhirnya dia menjura dalam-dalam.
"Kalau Kim taihiap sudah membuka mulut meminta kami pergi, masa kami berani tidak menurut perintahmu?"
Katanya sembari membalikkan tubuh menghadap Wi Lam cu dan Gi Hua to "Toa suheng, Ji suheng, mari kita pergi!".
Sejak semula Wi Lam cu sudah menduga kalau Kim Ti jui.ini seorang tokoh yang menyembunyikan identitasnya.
Oleh karena itu dia hanya menganggukkan kepala tanpa membantah sepatah katapun.
Sedangkan Hui hujin merasa heran melihat tingkah laku suaminya yang mendengar ocehan seorang lakilaki yang tampak kurang waras Sampaisampai urusan Yok Sau Cun pun tidak di tanyakan lagi.
Oia merasa tidak mengerti.
Malah sekarang suaminya mengajak mereka meninggalkan tempat tersebut begitu saja.
"Loyacu..
". Hui Kin siau tidak memberi kesempatan baginya untuk berbicara,.
"Jangan banyak tanya. Ada urusan kita bicarakan nanti saja katau sudah meninggalkan tempat ini!"
Tukasnya. Bersamasama dengan Wi Lam cu dan Gi Huato,Wi Yangtaihiap langsung mendahului melangkah pergi, Hui hujin menarik tangan putrinya,.
"Fei Cin, kita juga berangkat,"
Katanya. Mereka langsung mengikuti di belakang ketiga orang tadi. Hue leng senbu rnemperhatikan kepergian Hui taihiap dan rombongannya Kemarahannya tidak terbendung lagi dia menatap Kim Ti jui dengan mata menyorotkan hawa pembunuhan yang tebal.
"Sekarang aku sudah boleh turun tangan bukan?"
Tanyanya sinis. Kim Ti jui kembali menggoyang-goyangkan sepasang tangannya.
"Tunggu dulu, tunggu dulu . Siau loji sudah mengatakan bahwa ilmu silat yang aku miliki ini sangat ajajb, Tidak boleh ada yang melihat. Lebih baik kau suruh putri kesayanganmu, Lao koanke serta empat toaso itu menyingkir agak jauh,"
Ocehnya sembarangan. Hue leng senbu merasa dadanya hampir meledak menghadapi orang seperti Kim Ti iui.
"Kau ingin mereka menyingkir kemana?". Kim Ti jui mengangkat sepasang bahunya seperti tidak perduli.
"Paling tidak mereka harus menyingkir sejauh sepuluh depaan ". Hue leng senbu benarbenar tidak sang"
Gup membendung kemarahan dalam hatinya.
"Betapapun hebatnya [Imu yang kau miiiki itu, silahkan keluarkan semuanya Tidak ada orang yang sudi mencun belajar ilmumu itu!" . Tanpa menunggu jawaban dari Kim Ti jui, dia langsung mengulurkan tangannya menghantam ke depan Kali ini, Kirn Ti jui tidak menghindar. Dengan menggunakan gaya yang sama, dia rnenghantam telapak tangannya menyambut serangan Hue leng senbu.
"Lao cici, tidak bisakah kau bicara baikbaik? Jangan sedikitsedikit marah!"
Katanya seperti tidak terjadi apa-apa.
Terang-terangan Hue leng senbu yang turun tangan lebih dulu.
Tetapi entah bagaimana tiba-tiba tangan lawannya yang kurus seperti tengkorak tahutahu meluncur mendahului sehingga dirinya terdesak sampai tidak dapat melancarkan serangannya.
Sementara itu, Kim Ti jui yang sudah berhasil mendesak serangannya berkata lagi ...
"Sebetulnya tindakan siau loji ini juga demi kebaikan Lao cici sendiri. Kau adalah Hu Ciang bujin (wakil ketua) dari partai besar seperti Kong Tong pai Namamu sudah menggetarkan dunia kangouw selama puluhan tahun. Kewibawaanmu terpancar kemanamana Kalau sampai.... He.. he... he ... Kalau sampai dikalahkan oleh Ma 1 jui hoat yang ajaib dari siau loji ini, dan kejadian ini juga disaksikan oleh para bawahanmu, maka kau akan kehilangan muka^ untuk selamanya..
". Mendengar ucapannya, hampir saja Hue leng senbu semaput saking marahnya.
"Tua bangka, sampai di mana sebetulnya kehebatanmu sehingga berani membuka ba cot sembarangan?"
Bentaknya kesal. Telapak tangannya yang sudah ditarik kembali melindungi di depan dada dalam waktu yang bersamaan telapak tangan kirinya meluncur sebuah serangan. Kecepatannya bagaikan kilat,. Kim Ti jui masih tertawa terkekeh-kekeh.
"Tidak berani, tidak berani Siau loji hanya bisa semacam ilmu Ma 1 jiu hoat itu saja,"
Ocehnya semban cengar cengir.
Tangan kanannya langsung ditarik melindungi dada.
Telapak tangan kirinya meluncurkan sebuah serangan Gaya yang dilakukannya tidak berbeda sedikit pun dengan Hue leng senbu Pada dasarnya dia memang hanya mengikuti gerakan perempuan tua itu.
Namun, entah bagaimana, meskipun dia mengikuti secara serampangan dan belakangan, serangannya justru mendahului Hue leng senbu.
Ketika hantaman telapak tangan perempuan tua itu sudah hampir mencapai dirinya, mendadak gerakannya tertahan Bagai lorong kecil yang disumbat dan tid v ada jalan tembusnya lagi.
Hue leng senbu otomatis tambah gusar.
"llmu apa yang kau gunakan?"
Tanyanya dengan suara keras. Kim Ti jui menggerakkan sepasang bahunya. Dengan bangga dia tertawa terkekehkekeh Sebaris giginya yang kekuningan epertr sengaja dlpamerkan.
"Inilah yang siau loji maksudkan dengan Ma 1 jiu hoat, Lao cici, jangan kau anggap remeh ilmu yang satu ini Kalau kau sampai terkena serangannya. maka anak cucumu terpaksa berkabung empat puluh han empat puluh malam!". Saking jengkelnya, Hue leng senbu tectawa terbahak-bahak.
"Bagus sekali!"
Tiba-tiba tubuhnya menerjang ke depan dan sekaligus melancarkan sembilan kali serangan berupa pukulan telapak tangan.
Kiu gi ciang atau Telapak sembilan pusaran merupakan sebuah ilmu pukulan yang ajaib dan Kong Tong pai.
Terkenal karena dapat membmgungkan orang yang terkena serangan tersebut.
Begitu Kiu gi ciang dikerahkan, orang yang diserangnya tidak dapat menangkis kecuali menerima pukulan Sebab pukulan mi seperti bayangan namun nyata, biar nyata tetapi gerakannya seperti tipuan, Setiap pukulan seperti tipuan juga serangan nyata Hal ini membuat orang yang menerimanya ragu-ragu untuk menghindar dan biasanya selalu terkena telak.
Jusiru karena dua kati serangannya berturut-turut dapat dihindari oleh Kim Ti jui dengan baik, maka Hue leng senbu menjadi kesal.
Apaiagi Kim Ti jui sengaja meniru gerakannya kemudian berhasil mendahului Maka sekarang dia sengaja mengerahkan ilmu pusaka Kong Tong pai yakni Kiu gi ciang yang tidak dapat sembarangan dipelajari,.
Kali mi memang terlihat perbedaan yang menyolok Tampak langkah kakinya yang sudah maju seperti mundur kembali.
Telapak tangannya yang sudah menghantam ke depan seakan batal digerakkan kemudian ditarik kembali Gerakannya sungguh aneh.
Membuat orang yang melihatnya kebingungan dan tidak mengerti maksudnya yang se"
Benarnya. Kim Tl jui mengeluarkan suara keluhan. Kakinya mundur dua langkah berturutturut. Melihat keadaannya diamdiam Hue leng senbu tertawa dingin.
"Meskipun kau mundur seratus langkah juga jangan harap dapat meloloskan diri dari seranganku kali ini,"
Katanya dalanp hati,. Justru ketika pikirannya tergerak, terdengar teriakan tantang keluar dari mulut Kim Ti jui....''.
"Lao cici, kau tertalu mendesak siau loji. Sekarang siau IOJI terpaksa membalas seranganmu."
Sepasang tangannya mendadak meluncur ke depan. Terdengar suara.
"Blam! Blam! Beberapa kati. Rupanya dia sudah saling mengadu pukulan dengan Hue leng senbu sebanyakdetapan kali. Benturan kedua pasang tangan itu terjadi berturutturut. Seakan tidak pernah terlambat sedikit pun. Rupanya ketika Hue leng senbu melancarkan serangannya yang pertama, dia melangkah mundur dua langkah Dan dengan mundurnya itu, dia sudah berhasil mengelakkan serangan Hue leng senbu yang pertama. Di sini pula letak keanehan orang ini Kalau ditilik dan tampangnya, kelihatannya dia tidak memiliki ilmu silat yang tinggi Sinar matanya Juga tidak bersinar tajam sebagai mana tokohtokoh tingkat atas lainnya. Dia seperti tidak pernah mempelajari ilmu silat secara sungguh-sungguh. Setiap gerakannya hanya mengikuti gaya lawan. Karena kali ini Hue leng senbu mengerahkan ilmu Kiu gi ciang yang aneh, dia.tidak lagi bisa mengikuti gayanya. Dengan demikian dia sengaja mundur dua langkah untuk menghindari serangan Hue leng senbu yang pertama. Sebetulnya tindakan Kim Ti |uj itu untuk melihat jelas bagaimana lawan melakukan gerakannya. Oteh karena itu, ketika serangan kedua dari Hue leng senbu tiba, dia sudah bisa mengikuti cara lawannya. Namun justru karena gerakan yang dilakukan oleh Hue leng senbu terlalu cepat, dia terpaksa ketinggalan satu jurus. Dengan jurus Hue leng senbu yang pertama, dia menyambut serangannya yang kedua Dengan jurus kedua dia menyambut jurus serangan yang ketiga Begitulah seterusnya sampaijurusyangkesembilan. Tentusajadia menyambutnya dengan lurus kedelapan. Kiu gi ciang memang hanya dari sembllan jurus. Setelah sembilan jurus dikerahkan semua, maka berarti ilmu itu sudah selesai dimamkan. Sedangkan kedelapan serangan Hue leng senbu semuanya disambut baik oleh KiiTi Ti Jui sehingga menimbu kan suara.
"Blam! B!am!"
Sebanyak deEapan kali Tampaknya kekuatan kedua orang itu seimbang.
Mereka samasama terdesak mundur sejauh tiga langkah.
Kali ini hati Hue leng senbu menjadi ciut melihatnya.
Orang tua yang tidak dipandang1 nya sebelah mata ini, ternyata mempunyai ilmu silat yang tidak di bawah dirinya sendiri.
Pedang Pusaka Dewi Kahyangan Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Tentu saja yang membuatnya semakin terperanjat adalah cara pihak lawan menggunakan Kiu gi ciang yang didapatkan dan hasil mencontoh untuk melawan Kiu gi ciang yang dikerahkannya.
Hue leng senbu mempelajarf ilmu Kiu gi ciang ini sudah puluhan tahun Boleh dibilang dia sudah mengenalnya sampai mendalam Dan menurut apa yang diketahumya Jurus yang pertama tidak mungktn dapat digunakan untuk menyambutJurus yang kedua.
Sedangkan jurus kedua juga tidak mungkin menyambutjurus yang ketiga, begitu seterusnya.
Pokoknya setiap jurus ilmu Kiu Gi ciang tidak dapat dikerahkan untuk menyambut jurus yang selanjutnya Tetapi Kim Ti jm Justru dapat menggunakannya dengan baik.
Bagaimana mungkin dia dapat menggunakan jurusJurus yang tidak mungkm menyambut serangan jurus dari ilmu yang sama? Hue leng senbu benarbenar tidak habis pikir Meskipun hatinya merasa penasaran tetapi Kiu gi ciang bukan satusatunya ilmu andalan Hue leng senbu.
Apalagi dia sudah dapat menerka bahwa tenaga dalam lawan hampir sebanding dengan dirinya.
Tapi pasti tidak di atasnya Oteh karena itu hatinya tidak merasa takut Dia mengetuarkan suara tertawa dingin.
"Tidak disangka kau mempunyai sedikit kebisaan juga!". Kim Ti jui mengangkat sepasang bahunya dan tertawa terkekeh-kekeh.
"Lao cici terlalu memuji Siapapun di antara kita tidak ada yang kalah ataupun menang Bagaimana kalau kita sudahi saja pertarungan ini'?".
"Tidak bertarung boleh saja "
Rainbut Hue leng senbu yang sudah berwarna putih berkibaran tertiup angin Dia tertawa menyeringai sehingga mengesankan perasaan yang seram "Asal kau tinggalkan dulu selembar nyawamui". Tampaknya Kim Ti lui terkeiut sekali men dengar kata-katanya.
"Lao cici, apakah kau serius?".
"Apakah kau kira orang tua seperti aku in masih mau bercanda denganmu?"
Sahut Huel leng senbu dingin. Kim Ti jui merabaraba hidung betetnyal dan tertawa terkekeh-kekeh.
"Jadi niat baik siau loji menyampaikan su ' rat lisan kepadamu jadi urusan nyawa siauj loji sendiri?". Mata Hue leng senbu bersinar tajam met nusuk Dia menganggukkan kepalanya.
"Tidak salah!". Kim Ti jui membalas tatapan mata Hue leng senbu.
"Lalu bagaimana caranya baru Lao cici mau melepaskan siau loji?".
"Sederhana sekalt Asal kau dapat me nerima satu kali pukulanku, maka kau boleh meninggalkan tempat ini tanpa mendapat kesulitan sedikit pun,"
Sahut Hue leng senbu. Kim Tijui menggarukgaruk kulit kepalanya.
"Tampaknya pukulan yang akan dilancarkan ini pasti lebih hebat dari dua pukulan yang sebelumnya. Sedangkan dua pukulan yang tadi saja sudah membuat mata Siau loji berkunangkunang. Hampir saja Siau loji tidak sanggup mempertahankan diri. Kalau kau ingin memukul juga, Siau loji harap kurangi sedikit tenagamu.".
"Baik,"
Sahut Hue leng senbu sambil tersenyum.
Namun di balik senyumannya tersirat hawa pembunuhan yang tebal.
Dia lalu 'menepuk ke depan dengan tangan kirinya, sedangkan tangan kanan diangkat ke atas secara perlahan-lahan.
Dalam sekejap mata, teriihat seluruh telapak tangannya berubah warna menjadi ,merah membara Serangkum hawa panas langsung terasa.
"Hue Yanto'"
Seru Kim Tijui sambil meng[angkat sepasang bahunya. Setelah itu dia juga menepuk tangan kinnya ke depan lalu j tangan kanannya diangkat perlahan-lahan ke atas. Mulutnya malah tertawa terkekehkekeh.
"Api melawan emas. Kebetulan Siau IOJI she Kim, (emas) sedangkan emas tidak takut api. Kalau tidak percaya, ayo coba ^saja!"
Tantangnya sembari cengar-cengir.
Kim Tijui masih mengikuti gerakan Hue leng senbu.
Gaya persis sama tetapt telapak tangannya masih berwarna kuning kepucatan, tidak merah membara seperti telapak tangan Hue leng senbu.
Tentu saja dia belum pernah mempelajan Hue Yanto, karena ilmu ini terdapat dalam kitab Cu Pitkeng yang aslinya merupakan ilmu pusaka Ciong sam pai.
Terdengar Hue leng senbu tertawa dingin.
"Can mati'"
Bentaknya marah.
Kali ini dia tidak merasa khawatir lagi Melihat Kim Tijui mengikuti gerakannya dengan asalasalan Memangnya Hue Yanto bisa ditiru begitu saja?.
Justru karena dia tadi sudah menguji tenaga dalam Kim Tiiui yang diduganya tidah lebih tinggi danpadanya, maka serangan Hue Yanto miliknya kali ini tidak secepat ketika dia menyerang Yok Sau Cun.
Malah telapa^ tangannya yang merah membara bergeral' dengan perlahantahan Namun tentunya mengandung tenaga yang lebih dahsyat.
Gerakan yang semakin perlahan mengan dung kekuatan tenaga yang lebih dalam.
Ini' lah cin khas ilmu Hue Yanto tersebut!.
Kim Ti jui masih melakukan gerakan seperti sebelumnya Serangannya lebih cepat dari Hue leng senbu karena pada dasarnya dia memang tidak menguasai ilmu Hue Yanto.
Telapak tangannya meluncur ke depan mendahuiui menghantam serangan Hue leng senbu.
"Apabila sudah turun tangan, jangan kepalang tanggung Buat apa lambatlambat begitu seperti semut yang sedang merayap...."
Mututnya juga masih sembarangan mengoceh seperti orang tolo! yang tjdaktahu kedahsyatan ilmu Hue Yanto.
Kemarahan Hue leng senbu sudah naik ke atas kepala.
Mulutnya mengeluarkan suara dengusan dingin, telapak tangannya yang bagaikan golok tiba-tiba meluncur dengan cepat.
Sedangkan telapak tangan Kim Tijui sejak tadi sudah teculur ke depan menunggu.
Tampaknya sebentar lagi kedua telapak tangan itu akan saling beradu.
Tiba-tiba Hue leng senbu merasa telapak tangannya yang telah dipenuhi unsur api dihalangi oleh serangkum kekuatan yang tidak berwujud.
Dia tldak sanggup melancarkan serangannya lebih lanjut.
Diamdiam hatinya tercekat.
"Apakah orang ini sudah berhasil mempelajari ilmu Sit Tian cikang?"
Tanyanya kepada diri sendiri.
Sit Tian cikang adalah sejenis ilmu pernapasan yang dapat menyedof semua kekuatan yang dipancarkan iawan.
Tetapi sekarang dia sudah melancarkan serangannya dengan kekuatan sebanyak sepuluh bagian.
Apabila pihak lawan tidak menarik kembali serangannya, dia Juga tidak bisa menarik kembali tangannya.
Mau tidak mau kedua telapak tangan pasti akan saling beradu.
Keadaan mereka seperti dua orang yang sedang mengadu tenaga dalam Apabila kedua telapak tangan berbenturan, maka mereka harus saling mempertahankan diri untuk melihat siapa yang lebih kuat Seandainya pada saat seperti ini dia menarik tangannya kembali, maka gelombang dua rangkum tenaga akan membalik kepadanya dan biarpun tidak mati, dia akan terlukaj parah.
Telapak tangan Kim Tijui tegak lurus Sepasang matanya yang sipit kecil seperti mata ayam terus mendelik.
Dia tidak berkedip sekalipun.
Wajah Hue leng senbu mafah kelam sekali.
Rambutnya yang sudah berwarna pubh berkibarkibar tertiup angin..
Meskipun telapak tangan kedua orang ini belum sampai saiing beradu dan jarak di antara mereka masih ada kurang lebih dua cun, tetapi sebetulnya mereka sudah mengerahkan tenaga dalam dan mulai mengadu kekuatan dan jarak yang terpisah.
Orang-orang dan rombongan Hu leng senbu yang berdiri di belakangnya memperhalikan dengan hati yang tegang Mata mereka sampai tidak beram berkedip karena takut kehtlangan tontonan yang langka itu,.
Perlahan-lahan Cu Kiau Kiau berialan ke samping Cian Poa Teng.
"Yu huhoat, coba kau lihat, apakah Ibu bisa mengalahkan tua bangka jelek itu?"
Tanyanya cemas. Cian poa Teng menggelengkan kepalanya lambat-lambat.
"Menurut pendapat Lao siu, tenaga dalam Senbu dan orang tua itu hamprr seimbeng. Untuk sementara sulit menentukan siapa yang akan meraih kemenangan.".
"Masa ilmu Hue Yan to itu juga tidak sanggup merobohkan orang itu?"
Tanya Cu Kiau Kiau penasaran.
"Orang ini sejak tadi tidak membocorkan sedikit pun asalusulnya Meskipun sekarang Senbu sudah melancarkan ilmu Hue Yanto, tetapi orang itu masih menyambutnya dengan ilmu yang biasa'biasa saJa. Entah ilmu apa sebenarnya yang digunakan olehnya Sebab itulah Lao Siu tidak dapat menduga bagaimana akhir pertarungan ini,"
Sahut Cian' Poa Teng.
Cian Poa Teng adalah seorang tokoh yang sudah banyak pengalaman di dunia kangouw.
Dari keadaan yang berlangsung di depan mata, dia mengatakan sulit menentukan siapa yang akan meraih kemenangan Hanya saja dia tidak mau berkata secara terus terang kepada Cu Kiau Kiau bahwa kesempatan Hue leng senbu untuk meraih kemenangan Juga tidak besar.
Dia sadar sekali, Hue Yanto adalah ilmu yang mengandung, unsur api di mana lawan yang terkena'i hawanya saja akan tertuka.
Kalau ilmu biasa saja, mana mungkin sanggup menyambut serangan sedahsyat itu.
Apabila pihak Hue leng senbu yang akan meraih kemenangan, pada gerakan pertama saja lawannya sudah akan terkapar.
Sebagaimana halnya yang dialami oleh Yok Sau Cun.
Sementara itu, Cu Kiau Kiau yang mendengar keterangan Cian Poa Teng langsung mendengus dingin.
"Hm, apa sih kehebatan tua bangka itu? Biar aku ke sana membantu Ibu!". Cian Poa Teng terkejut sekali.
"Toa siocia, jangan'"
Teriaknya panik.
Mana mungkin Cu Kiau Kiau sudi mendengar penngatannya Dta segera maju dua langkah Tangannya mengibes Tiga batang Hue lengpiau segera meluncur secepat kilat dan menyerang ke arah Kim Ti Jui.
Tiba-tiba Kim Tiim menolehkan kepalanya.
Mulutnya tertawa terkekeh-kekeh.
"Nona cilik, apa yang kau lakukan? Siau loji hanya sedang mainmain dengan Lao cici. Ketiga batang pisaumu itu, apabila menancap di tubuh Siau Loji. kemungkinan jantung tua ini bisa tertembus!"
Sembari berbicara, tangannya bergerak secara sembarangan Tidak tampak dia sedang memainkan suatu ilmu yang biasa digunakan untuk menangkis datangnya s"njata rahasia, tahu-tahu ketiga batang pisau yang disambitkan oleh Cu Kiau Kiau sudah tertangkap oleh tangannya.
Melihat Kim Tijui menolehkan kepalanya, Hue leng senbu mana sudi kehilangan peluang bagus.
Dia segera menghimpun hawa murni dalam tubuhnya dan menambah beberapa bagian tenaga pada telapak tangannya dan langsung mendorong ke depan.
Cu Kiau Kiau yang melihat Kim Tijui menyambut Hue leng piau miliknya dengan gaya yang aneh, diamdiam merasa senang.
"Tua bangka tidak tahu mampus, dikiranya Hue lengpiau milik Nona iru boleh disambut begitu saJa. Rasakan' Anggap saja dirimu sedang apes!"
Makinya dalam hati.
Periu diketahui, meskipun Hue lengpiau disebut sebagai senjata rahasia, sebetulnya lebih pantas dikatakan senjata peledak.
Tadi Hue Fei Cin menyampok piaunya dengan Sit kimkiam lalu dikibaskan ke atas tanah.
Dalam sekejap mata saJa, senjatanya itu langsung meledak Bahkan ledakannya itu cukup besar sehingga batubatu rerumputan yang terdapat di sekitar [angsung terbakar oleh api yang berkobarkobar.
Sekarang Kim Ti jui menyambutnya dengan keras Sebentar lagi tangannya pasti akan terbakar!.
Tiba-tiba terdengar teriakan Ki.m Tljui yang seperti cacing kepanasan.
"Bagus, ya' Lao cici, kalian Ibu dan anak menyerangku dan depan belakang. Untung saja Siau IOJI im emas murni yang tidak takut api Perlu kalian ketahui, emas mengandung unsur air Sedangkan air memang khusus untuk memadamkan api Coba kalau Siau lo]i bukan she Kim, pasti tulang belulang di tubuh yang kurus im sudah terbakar menjadi abu He. he .. he. Mana ada kayu kenng yang tidak termakan api? Kalau pun ada pasti langka sekali. Dan Siau loji ini justru termasukjenis yang langka Lao cici, aku rasa lebih baik kau tidak usah melelahkan diri sendiri. Hentikan saja seranganmu itu!". Selesai mengoceh panjang lebar, dia langsung menarik kembali telapak tangannya yang sedang beradu kekuatan dengan Hue leng senbu. Tampaknya dia seakan tidak perduli dengan tambahan tenaga yang dikerahkan oleh perempuan tua itu. Saking marahnya, selembar wajah Hue leng senbu jadi pucat pasi Terpaksa dia menarik kembali serangan Hue Yantonya. Kim Tijui segera merangkapkan sepasang kepalan tangannya menjura dalamdalam. Bibirnya masih tersenyum simpul.
"Surat lisan sudah disampaikan oleh Siau loji. Sekarang juga Siau IOJI ingin mohon diri dari hadapan Senbui"
Selesai berkata dia menoleh kepada Cu Kiau Kiau sambil memamerkan sebans giginya yang berwarna kekuningan. Senyumnyasemakin lebar.
"Ketiga batang piau pona cilik ini terpaksa Siau loji simpan sebagai kenangkenangan.". Dia memasukkan ketiga batang Hue lengpiau yang disambutnya tadi ke balik pakaian Setelah itu dia membalikkan tubuh dan meninggalkan tempat tersebut dengan langkah kaki diseretseret seperti datangnya tadi. Dia mengambil jurusan jalan raya. Cu Kiau Kiau sampai termangumangu sesaat memikirkan mengapa senjata rahasianya tidak meledak. Kemudian dia menoleh kepada Hue leng senbu.
"Ibu, mengapa kau melepaskannya begitu saja?"
Tanyanya penasaran. Hue leng senbu mempechatikan bayangan Kim Tijui sampai menghilang di kejauhan.
"Orang ini sudah mempelaJari Sit tian cikang. Sampaisampai Hue Yanto Ibu juga tidak sanggup melukainya. Kalau orang semacam dia tidak ditumpas, kelak tentu akan menjadi duri dalam mata kita,"
Sahutnya sambil menarik nafas panjang. Cian Poa Teng segera majU satu langkah dan membungkukkan tubuhnya menghormat.
"Urusan ini lebih baik jangan ditunda lagj Kita harus segera melaporkannya kepada Kaucu'". Hue leng senbu menganggukkan kepalanya sedikit Setelah itu dia membalikkan tubuh dan masuk ke dalam tandu. Salah seorang pelayannya segera menutup kembali tirai tandu tersebut Lakilaki yang mengusung tandu itu tidak menunggu perintah lagi Mereka segera mengangkat tandu itu serentak dan menmgalkan tempat tersebut dengan berlanlan kencang. Mendengar suara Kim Ti jui yang dipancarkan lewat ilmu Coan im Jut bit, hati Tiong Hui Ciong senang sekali Begitu naik ke atas kereta, dia segera memerintahkan kepada Yu Kim Piau untuk menempuh pecialanan secepatnya. Kira-kira senja hari mereka sudah sampai di Cap ji libio (Kuil sejarak dua belas li). Cap ji li bio terletak di tengah pegunungan. Meskipun gunung itu sendiri tidak terlalu tinggi, namun jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tempat tersebut berkelok- kelok dan penuh dengan bebatuan. Belum lagi rumput ilalang dan pohon serta semak-semak yang menghalau pandangan mata. Menurut legenda, tempat itu dahulunya merupakan persemayaman seekor naga siluman Sedangkan panjang tubuh naga itu mencapai dua belas li Asal naga itu dari langit, tetapi karena berbuat kesalahan maka la dibuang ke bumi Di tempat tersebutlah naga siluman itu menemui ajalnya Entah tahyul atau bukan, tetapi menurut orang kampung yang ada di sekitar daerah itu, apabila seseorang menguburkan leluhurnya di gunung tersebut, maka seumur hidupnya la akan selalu menemui kesialan. Memang suatu kenyataan yang memang tidak dapat dielakkan, yakni musnahnya sebuah perkampungan yang tadinya berada di bawah kaki gunung tersebut Konon penduduk desa itu tiba-tiba terserang wabah penyakit yang tidak dapat terobati sehingga tidak ada satu pun yang berhasil meloloskan diri dan maut Menurut penduduk yang sekarang tinggal dalam batas kurang lebih seratus li dan gunung tersebut, naga siluman itu marah karena wilayahnya dijadikan tempat tinggal Karena musibah ini, para penduduk di desa tetangga lalu mengumpulkan rekan-rekan mereka dan membangun sebuah kuil yang dijadikan tempat pemujaan naga siluman tersebut Mungkin karena cerita dan naga siluman itu sendiri, maka akhirnya kuil tersebut pun dinamakan Cap ji libio. Sebetulnya penduduk yang membangun kuil itu sendiri menamakannya Yung Cengsi (Kuil perkampungan abadi). Dan selain 'memuia naga siluman mereka juga menyembah dewa bumi Untuk menuju kuil itu ada tiga pintu pada setiap tanjakan Diiihat darl bawah bagai penjaga pintu yang gagah. Justru karena kuil itu terdapat di tengah pegunungan yang banyak bebatuan maka Yu Kim Piau menghentikan keretanya di kaki gunung tersebut Tiong Hui Ciong mengajak| Hu toanio, Cun Hong, Sia Ho, Ciu Suang dan Tung Soat naik ke kuil yang terdapat di tengahtengah pegunungan itu. Ternyata untuk naik ke kuil tersebut telah disediakan undakan batu seperti tangga Tingginya mencapai seribu undakan lebih i Namun karena jalannya yang berkelok dan ada Juga celah yang sempit, maka tidak mudah Juga memanjat ke atas. Tetapi Tiong Hui Ciong dan Hu toanio serta keempat pelayannya memiliki itmu silat yang tinggi Rintangan itu tidak menjadi masalah bagi mereka. Baru saja Tiong Hui Ciong sampai di depan pintu gerbang kuil, dia melihat seorang hwesio berpakaian abuabu berdiri di sana dengan merangkapkan sepasang telapak tangannya didepan dada. Melihat kadatangan Tiong Hui Ciong, hwesio itu langsung menyongsongnya. Sampai di hadapan gadis itu dia membungkukkan tubuhnya sedikit.
"Apakah Li sicu ini yang dipanggil sebagai Tiong kouwnio?". Tiong Hui Ciong merasa heran Mengapa hwesio im tahu namanya?? Padahal, Tiong Hui Ciong bukan she Tiong Tetapi karena mereka tiga bersaudara selalu menggunakan sebutan Beng Tiongkiat (Sulung, tengah dan bungsu) di depan nama mereka sebagai panggilan sehanhari, maka orang yang tidak tahu langsung mengira Tiong itu sebagai shenya. Dengan perasaan terkejut Tiong Hui Ciong menganggukkan kepalanya.
"Betul, aku memang Tiong Hui Ciong Bagaimana Taisu dapat mengetahuinya?". Hwesio berpakaian abuabu segera merangkapkan sepasang telapak tangannya sambil tersenyum lembut.
"Siau ceng menenma perintah dan Lao fangciong (Ketua kuil) Dan Siau ceng sudah menunggu di sini cukup lama ". Semakin didengarkan, perasaan heran Tiong Hui Ciong semakin dalam Ketua kuil itu seakan bisa meramal apa yang belum terjadi. Rupanya kedatangannya telah diduga sejak dirii oleh ketua kuil di sana Tiong Hui Ciong segera menjura dalam-dalam.
"Kalau begitu. terpaksa merepotkan taisu membawa kami menemui Lao fangciong.". Hwesio berpakaian abu-abu membungkukkan tubuhnya sedikit.
"Harap Li sicu ke dalam dulu untuk minum secawan teh sebagai pelepas lelah.". Tiong Hui Ciong menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.
"Taisu, silahkan.".
"Mari Siau ceng tunjukkan jalannya,"
Kata hwesio tersebut sambil membalikkan tubuh berjalan ke dalam,.
Tiong Hui Ciong dan rombongannya mengikuti dari belakang Setelah melewati sebuah lapangan terbuka yang luas, mereka masuk ke sebuah pintu besar yang terdapat pada bagian kiri bangunan tersebut Di sana terdapat tiga deretan ruangan.
Yang paling ujung merupakan tempat untuk menerima para tamu.
Hwesio berpakaian abuabu segera mempersilahkan Tiong Hui Ciong dan rombongannya masuk ke dalam ruangan itu.
Kembati dia merangkapkan sepasang telapak tangannya.
"Li sicu, silahkan duduk.". Tiong Hui Ciong tidak sungkansungkan lagi Dia segera duduk di atas sebuah kursi yang memang disediakan di dalam ruangan itu. Dia mengedarkan pandangannya sekilas.
"Hu momo, kau juga duduk,"
Perintahnya. Hu toanio segera mengiakan, Dia langSLing mengambil tempat duduk di bagian bawah Tiong Hui Ciong. Seorang pelayan masuk ke dalam ruangan dengan nampan yang di atasnya terdapat sebuah teko teh lengkap dengan beberapa cawan.
"Li sicu, silahkan diminum tehnya,"
Hwesio berpakaian abuabu itu mempersilahkan para tamunya. Tiong Hui Ciong mengangkat cawan yang ada di meja sampingnya dan minum seteguk. Kemudian dia meletakkan cawan itu kembali pada tempatnya dan memandang ke arah tiwesio berpakaian abuabu itu.
"Kami terpaksa merepotkan taisu untuk melaporkan kedatangan kami kepada Lao fangciong.". Hwesio itu segera merangkapkan sepasang telapak tangannya sambil membungkuk sedikit.
"Lapor'kepada Li sicu, Lao fangciong sekarang sedang bersemedi untuk memulihkan kesehatan tubuhnya yang sudah tua. Terpaksa Li sicu sekalian menunggu di sini sejenak lagi.".
"Entah kapan Lao fangciong baru menyelesaikan semedinya?"
Pedang Pusaka Dewi Kahyangan Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Tanya Tiong Hui Ciong. Hwesio berpakaian abuabu menggelengkan kepalanya.
"Mengenai hal ini, Siau ceng tidak berani memastikan. Hanya tadi Lao fangciong berpesan untuk menunggu Li sicu di depan pintu dan mengantar ke dalam sini ".
"Kalau Lao fangciong sedang bersemedi, tentu kami tidak enak mengganggu Tetapi ada suatu hal yang ingin kutanyakan kepada taisu,"
Kata Tiong Hui Ciong,. Hwesio berpakaian abuabu itu segera merangkapkan sepasang telapak tangannya.
"Li sicu, silahkan katakan saja ".
"Kenalkah taisu dengan seseorang yang bernama Kim Ti jui?". Hwesio berpakaian abuabu langsung mengembangkan seulas senyuman.
"Kim sicu barusan datang ke mari Tentu saja Siau ceng kenal dengannya.". Ini dia! pikir Tiong Hui Ciong dalam hatinya Setelah mempunyai pikiran demikian, dia langsung mengajukan pertanyaan lagi.
"Tadi Kim Tijui menggendong seseorang yang sedang terluka parah .,".
"Orang yang Li sicu maksud pasti Yok Sicu,"
Tukas hwesio berpakaian abu-abu itu. Tiong Hui ciong segera menganggukkan kepalanya.
"Benar, benar. Apakah taisu kenal juga dengan Yok Sau Cun?". Hwesio berpakaian abu-abu itu menggelengkan kepalanya.
"Tidak kenal Tapi Kim Sicu mengatakan bahwa Yok Sau Cun adalah Siau sutenya. Kalau tidak, mana mungkin Lao fangciong bersedia mengobati lukanya'?".
"Oh, jadi Lao fangciong taisu yang mengobati luka Yok Sau Cun?"
Tanya Tiong Hui Ciong senang sekali. Hwesio berpakaian abuabu kembati menganggukkan kepalanya.
"Yok Sau cun adalah adik angkatku. Di mana dia sekarang? Dapatkah taisu mengantarku untuk melihatnya?"
Tanya Tiong Hui Ciong dengan nada gembira. Hwesio itu menggelengkan kepalanya.
"Soal ini, Siau ceng .
".
"Aku datang ke tempat ini atas petunjuk Kim Tijui,"
Tukas Tiong Hui Ciong,.
"Siau ceng tahu,"
Sahut hwesio berpakaian abuabu itu sambil merangkapkan sepasang telapak tangannya.
"Lao fangciong me merintahkan Siau ceng menunggu di depan pintu gerbang, justru karena keadaan han ini yang istimewa Tanp'a adanya Siau ceng sebagai penunjuk jalan, orang luar yang mempunyai ilmu setinggi apa pun, jangan harap dapat melangkah ke dalam kuil Siau ceng ini.". Tidak disangka mulut hwesio ini cukup besar juga, pikir Tiong Hui Ciong dalam hatinya.
"Li Sicu adalah orang yang diiJinkan masuk oleh Lao fangciong Siau ceng tidak beraru berdusta Saat ini Lao fangciong sebenarnya sedang mengerahkan ilmu Ciap yin sinkang dari aliran Buddha untuk menyembuhkan luka dalam yang didenta Yok Sicu Oleh karena itu keadaannya sangat genting. Tidak boteh terganggu sedikit pun.". Tiong Hui Ciong terperanjat mendengar keterangannya.
"Oh! Rupanya begitu.". Sekali lagi hwesio tersebut merangkapkan sepasang tangannya dan tersenyum lebar.
"Harap Li sicu bersedia memaafkan. Untuk isementara terpaksa menunggu saja dalam ruangan ini sambil beristirahat. Apabila Yok Sicu sudah sadarkan diri, tentu Li sicu sudah boleh masuk untuk melihat keadaannya.".
"Terima kasih, taisu,"
Sahut Tiong Hui Ciong sambil menjura.
Meskipun wajahnya tenang sekali, tetapi sebetulnya hati Tiong Hui Ciong sedang kalut Perlu diketahui bahwa dua urat nadi Yok Sau Cun telah tertembus oleh Jitkong dan Patkong, namun tiba-tiba kedua orang tua itu dibokong musuh sehingga menemui ajal.
renaga dalam mereka berkumpul di dalam tubuh Yok Sau Cun dan bersimpang Siur tidak teratur Sedangkan seorang tokoh kelas tinggi seperti Gokong Cuang Kong Yuan saja mengakui bahwa dirinya tidak sanggup mengobati Yok Sau Cun.
Tiong Hui Ciong sama sekali tidak tahu siapa ketua kuil ini Mungkinkah ilmu yang dia miHki malah lebih tinggi daripada Jitkong, patkong dan Gokong? Tetapi otaknya berputar lagi Meskipun lagaknya seperti orang yang kurang waras, tetapi Tiong Hui Ciong tahu Kim Tijui sebenarnya seorang tokoh berilmu tinggi yang tidak ingin menonjolkan diri.
Apabila dia tidak mempunyai keyakinan bahwa ketua kuii ini bisa menyembuhkan Yok Sau Cun, dia pasti tidak akan membawanya ke tempat ini.
Sebuah ingatan langsung berkelebat di benak Tiong Hui Ciong.
"Maaf, aku masih belum tahu siapa nama besar |_ao fangciong kuil ini.". Hwesio berpakaian abuabu segera merangkapkan sepasang tangannya dengan gaya penuh hormat.
"Gelar Lao fangciong kami adalah Tai Ciok.". Tai Ciok taisu? Di dunia kangouw belum pernah terdengar adanya seorang tokoh bernama demikian. Tiong Hui Ciong masih merasa penasaran.
"ilmu silat Lao fangciong pasti tinggi sekali. Entah dari perguruan mana orang tua itu tadinya?". Hwesio berpakaian abu-abu itu tertawa datar.
"Usia Lao fangciong sudah di atas sembilan puluh tahun Seumur hidup, orang tua itu belum pernah tecJun ke dalam dunia kangouw Juga bukan murid dari perguruan mana pun. Siau ceng sendiri tidak tahu danmana orang tua itu memiliki itmu silat seperti sekarang ini.". Pada saat mereka berbicara itu tampak dua orang kacung masuk ke dalam ruangan dengan baki bensi hidangan di tangan. Mereka meletakkan berbagai macam hidangan tersebut di atas meja kemudian keluar dan ruangan itu. Hwesio berpakaian abuabu itu segera merangkapkan sepasang telapak tangannya dan tersenyum.
"Hari sudah meriJelang malam Li sicu sekalian telah melakukan perjalanan yang cukupjauh untuk sampai ke kuil ini. Tentunya perut katian sudah lapar Di sini hanya ada beberapa macam hidangan yang terdiri dan sayuran saja. Kalau para Li sicu tidak keberatan, silahkan menyantap hidangan^ yang disediakan ". Tiong Hui Ciong melakukan perjalanan dengan tergesa-gesa karena mengkhawatirkan keadaan Yok Sau Cun. Sebetulnya dalam beberapa hari ini dia memang tidak pernah makan secara baikbaik. Sekarang dia sudah mendapat kabar bahwa Yok Sau Cun sedang diobati oleh Lao fangciong, perasaannya menjadi agak lega P rutnyayang keroncongan pun segera terasa.
"Terima kasih atas kebaikan taisu,"
Sahutnya cepat. Hwesio berpakaian abuabu segera merangkapkan tangannya.
"Li sicu tidak perlu sungkensungkan Siau ceng permisi sebentar"
Dia membungkukkan tubuhnya sedikit kemudian berbalik mening1 galkan tempat itu.
"Ji siocia, sudah beberapa han perutmu jarang terisi makanan. Kita tidak perlui sungkan-sungkan lagi,"
Kata Hu toanio. Tiong Hui Ciong menganggukkan kepalanya.
"Bukan aku saja, kalian semuajugajarang mengisi perut. Mari kita duduk di sana."
Ajaknya sambil mendahului berjalan menuJU meja makan dan duduk di bagian dalam.
Hu toanio dan keempat gadis pelayannya langsung mengikuti tindakannya.
Hidangan yang disediakan terdiri makanan bagi orang yang berpantang daging Meskipun hanya terdiri dan sayurmayurdan tahu goreng serta kuah sayur bening, tetapi tampaklebih menggiurkandaripadafkanataupun ayam Semua orang makan dengan lahap.
Mungkin hal ini disebabkan oleh perut mereka yang sudah tidak tensi selama beberapa han Memang benar ucapan 'Perut lapar apapun terasa enak'.
Selesai bersantap, dua orang kacung tadi masuk lagi membereskan mangkok serta piring kotor yang berserakan di atas meja Tidak lama kemudian mereka keluar dan balik lagi dengan membawa seteko teh yang harum baunya Sampai saat itu, hwesio berpakaian abuabu yang menyambut kedatangan mereka masih belum kelihatan juga.
Mereka terpaksa duduk melepas rasa lelah sambil menikmati teh yang disediakan.
Waktu berlalu perlahan-lahan.
Malam sudah mulai merayap Sampai hari gelap, mer^ka masih betum mendapat kabar apa-apa, Setelah duduk sekian lama, Tiong Hui Ciong mulai merasa jenuh.
Dia tidak tahu apakah luka yang didenta Yok Sau Cun sudah berhasil disembuhkan atau belum.
Beberapa kali dia duduk lalu berdiri lagi.
Hatinya semakin tegang menunggu kabar dari hwesio tadi.
Beberapa jenak kemudian, kedua orang kacung tadi masuk lagi dengan membawa beberapa macam hidangan keci! seperti bakpao dan kue.
Tiong Hui Ciong langsung berdiri dan menghampin mereka.
"Numpang tanya kepada kedua taisu, tadi ada seorang hwesio berpakaian abuabu yang menyambut kedatangan kami. Di mana dia sekarang?"
Tanyanya. Kedua hwesio itu meletakkan hidangan yang dibawa ke atas meja. Mereka segera merangkapkan sepasang telapak tangannya.
"Kong cik suhu sedang sibuk. Mungkin sebentar tagi dia akan ke man Silahkan Li sicu sekalian makan hidangan ini,"
Sahut salah satunya yang bertubuh agak tinggi.
"Terima kasih atas keterangan Liong wi suhu,"
Sahut Tiong Hui Ciong.
Kedua orang kacung itu keluar dari ruangan tersebut.
Tiong Hui Ciong dan rombongannya juga tidak sungkansungkan lagi.
Mereka segera duduk kembali di dekat meja dan menyantap kue serta bakpao yang disediakan.
Hari sudah mulai gelap.
Seorang kacung masuk ke dalam ruangan dan menyatakan dua batang lilin di atas meja Setelah itu dia membawakan lagi teh untuk para tamu itu.
Tetapi hwe&io berpakaian abuabu yang menyambut kedatangan mereka masih tidakterlihat batang hidungnya.
Kurang lebih sepeminuman teh kemudian telah berlalu.
Tampak hwesio berpakaian abuabu itu masuk dengan tergopohgopoh, Dia segera merangkapkan sepasang telapak tangannya dan tersenyum.
"Maaf kalau Li sicu sekalian terpaksa agak lama menanti Sekarang Yok Siacu sudah sadarkan diri. Harap Li sicu ikut dengan Siau ceng,"
Katanya. Mendengar keterangannya, Tiong Hui long gembira sekali.
"Apakah lukanya sudah sembuh?"
Masalah ini yang paling mengganggu hatinya,.
'Luka Yok Sicu tidak terlalu parah Hanya aliran darah dalam tubuhnya yang bersimpang siur.
Sejak tadi Lao fangciong sudah mengobatinya sampai sembuh.
Tetapi karena keadaan tubuhnya yang masih sangat lemah, maka Lao fangciong menyalurkan hawa murni ke dalam tubuh Yok Sicu agar dapat membantu kesehatannya supaya pulih segera.
Hal ini malah membuat Li sicu terpaksa menunggu sampai dua kentungan lebih..
"
Selesai berkata, dia merangkapkar lagi sepasang telapak tangannya "Yok Sicu sekarang berada di kamar tamu dan menyantap hidangan.
Kamar tamu itu tidak terlalu besar.
Para Li sicu yang lain harap tunggu saja di sini sebentar".
Tiong Hui Ciong menganggukkan kepalanya.
"Benar. orang yang baru sembuh juge tidak boleh dikerumuni oleh terlalu banyak orang Hu momo, kalian tunggu saja di sini Biar aku saja yang masuk."
Selesai berkata dia membalikkan tubuhnya ke arah hwesio tadi.
"Taisu, silahkan.".
"Mari Siau ceng tunJUkkan jalan,"
Sahut si hwesio berpakaian abu-abu.
Dia membawa Tiong Hui Ciong keluar dari ruangan tersebut dan menyusuri sebuah kondor panjang Mereka iangsung menuju ke bagian belakang bangunan tersebut.
Di sana terdapat sebuah bangunan yang didirikan di tengah pegunungan Suasananya sangat tenang.
Mereka berjalan terus sampai di pintu kayu.
Hwesio berpatman abuabu menghentikan langkah kakk'ya dan mendorong pintu kayu tersebut.
"Li sicu, silahkan,"
Katanya. Tiong Hui Ciong segera masuk ke dalam kamar tamu tersebut Dia langsung dapat melihat Yok Sau Cun yang sedang duduk bersandar sambil mengisi perut Hatmya gembira sekali Langkah kakinya diparcepat.
"Adik Cun, ternyata lukamu memang sudah sembuh!"
Serunya dengan nada riang. Yok Sau Cun yang melihat kehadiran Tiong Hui Ciong jadi tertegun. Cepat-cepat diletakkannya mangkok dan sumpit yang di tangannya ke atas meja dan berdiri.
"Ciong cici, kapan kau datang ke tempat ini?". Tiong Hui Ciong menatap Yok Sau Cun lekat-lekat, Gadis itu bagai terpesona. Meskipun tubuh Yok Sau Cun agak kurus dan ada rona keunguan di keningnya, namun sepa$ang matanya bersinar semakin tajam. Dia langsung menyadari bahwa Lao fangciong kuil ini benarbenar telah mengobati luka datam yang dtdentanya. Bahkan orang tua itu juga sudah metancarkan darah dan hawa murni di dalam tubuh anak itu sehingga mengalir dengan normal. Dan sudah pasti tenaga dalam Jitkong dan Patkong yang tersalur di dalam tubuh anak muda itu telah disatukan dengan tenaga dalamnya sendiri. Kalau didhat dan sinar matanya yang demikian tajam, hati Tiong Hui Ciong langsung curiga. Janganjangan tenaga dalam adik Cun sudah bertambah menjadi berapa kali lipat dari sebelumnya. Seandainya kecungaannya benar, maka ini merupaken suatu kabar yang menggembirakan sekali Tanpa sadar, bibirnya langsung mengembangkan seulas senyuman.
"Senja tadi aku sudah ada di sini. Aih, kali ini semua merupakan kesalahanku. Aku tidak tahu kalau kau mempelaJan tenaga dalam yang istimewa dan darahmu memang menga|ir dari arah yang berfawanan. Aku kira aliran darahmu membalik sehingga keadaan jiwamu sangat berbahaya Cici benar-benar membawa kesulitan bagi dirimu ".
"Hal ini bukan atas kesalahan Cici, Kau kan bermaksud baik. Ketika Cici menyatuckan hawa murni membantu agar urat nadi dalam tubuhku ini dapat tertembus, sebetulnya siaute sudah ingin menjelaskan kepada Cici mengenai keadaan yang sebenarnya Sayangnya, mulut siaute saat itu susah sekali digerakkan sehingga terjadi..
".
"Aku menyesal sekali Waktu itu aku sembarangan mengambil keputusan sendiri. Tidak merundingkan dulu dengan dirimu Eh, kau duduk dan habiskan makananmu.".
"Siaute sudah kenyang."
Sahut Yok Sau Cun. Mulutnya tertawa lebar.
"Tadi siaute dengar dari lao suhu bahwa di dalam tubuh siaute mengahr dua tenaga dalam yang dahsyat sekali Dua arus tenaga dalam ini paling tidak sudah memakan latihan selama tiga puluh lima tahunan ke atas. Sekarang, atas petunjuk Lao suhu, dua arus tenaga dalam itu sudah disatukan dengan tenaga dalam siaute sendiri. Tenaga dalam yarvg siaute miliki saat ini paling tidak sepuluh kali lipat sebelumnya. Kata Lao suhu, hal ini merupakan keajaiban bagi siaute, boleh dibilang juga rejeki dalanl kemalangan. Tetapi, entah siapa yang menyalurkan tenaga dalam ini? Apakah Ciong Cici yang melakukannya?".
"Cici mana mempunyai tenaga dalam sehebat itu?"
Kata Tiong Hui Ciong. Mendengar sebutan "cici"
Yang keluar dari mulut Yok Sau Cun demikian mesra, hati Tiong Hui Ciong jadf berbungabunga.
Senyumannya semakin merekah "Cici membawamu menemui dua orang locianpwe Ketika mereka sedang menyalurkan tenaga dalam ke tubuhmu, tiba-tiba mereka dibokong orang Jahat sehingga menemui ajalnya Oleh karena itu, tenaga dalam mereka yang tersalur ke dalam tubuhmu tidak dapat ditarik kembali.".
Yok Sau Cun terkejut sekali.
"Apakah kedua Cianpwe itu tidak tertolong lag,?". Tiong Hui Ciong terpaksa menceritakan dari awa! M mana Yok Sau Cun terkena serangan Hue Yanto oleh Hue leng senbu Kemudian dia melihat Hui HuJin dan Hui Fei Cin membawanya ke Kui Hunceng Secara diam-diam dia mengikuti jejak mereka dan mencuri dengar apa yang mereka percakapkan. Setelah itu, dia juga melihat Gi Huato yang merupakan salah satu dari Wi Yang samkiat bergegas datang dan memeriksa lukanya Menurutorangtua itu, tidakadacara lain untuk mengobati dirinya kecuali dengan tusukan jarum emas Sementara itu dia pa ham sekali bahwa dengan cara pengobatan tersebut, meskipun nyawa Yok Sau Cun bisa tertolong, tetapi dia juga akan cacat seumur hidup. Mendengar keterangan Gi Huato tersebut, hati Tiong Hui Ciong menjadi panik sekali Dia fangsung mencan akal untuk menyelamatkan Yok Sau Cun dan Kui Hunceng. Dibawanya anak muda itu ke penginapan di mana mereka bermalam dan berusaha melancarkan tenaga dalam untuk membantu penyembuhannya yang mana sebelumnya Yok Sau Cun sudah diminumkan pil 'Soat somwan' buatan kakeknya Tentu saja Tiong Hui Ciong tidak menceritakan bagaimana caranya dia menyuapkan obat itu Yok Sau Cun yang sudah sadarkan diri tiba-tiba jatuh pingsan lagi Tiong Hui Ciong sangat terkejut Dia segera memenksa seluruh tubuh anak muda tersebut. Dan dia semakin terkejut ketika mengetahui bahwa aliran darahnya mengalir dari arah yang berlawanan. Dia menceritakan sampai bagaimana Jitkong dan Patkong dibokong oleh seseorang sehingga menemui ajalnya. Dia sendiri akhirnya mengambil keputusan untuk segera membawanya ke Soat san. Tetapi rombong an Hue leng senbu dan Wi Yang samkiat mengejarnya dan berhasil menghadang perjalanannya. Kemudian Kim Ti jui melarikannya dari kereta Tiong Hui Ciong dan membawanya ke Cap Ji libio ini. Yok Sau cun mendengarkan cerita Tiong Hui Ciong sampai terkesima.
"Rupanya ketika dalam keadaan terluka, siaute sudah mengalami banyak keJadian tanpa disadan Oh ya, ke mana Lao koko sekarang?". Tiong Hui Ciong merasa bingung.
"Siapa itu Lao koko?"
Tanyanya. Yok Sau Cun tersenyum simpul.
"Lao koko itu Kim Tijui.".
"Ketika aku berangkat, dia sedang bersiapsiap untuk bergebrak melawan Hue leng senbu,"
Sahut Tiong Hui Ciong. Yok Sau Cun merasa khawatir sekali mendengar keterangan gadis itu.
"llmu silat Hue leng senbu itu tinggi sekali. Sedangkan Lao koko sampai saat ini masih belum sampai. Entah bagaimana akhir pertarungan mereka?". Tiong Hui ciong tertawa lebar.
"Jangan khawatir, Lao kokomu jtu tidak mungkin kalah . !".
"Betul sekati! Kalau Siau loji sampai dikalahkan seorang nenek, bukankah sama saj'a mengalami sial selama tujuh tucunan?"
Terdengar suara sahutan seseorang.
Ucapannya selesai, orangnya pun muncul.
Siapa lagi kalau bukan Kim Ti JUI, Dia mengangkat bahunya dan cengarcengir Kemudian dia berbicara dengan suara yang direndahkan, Sebetulnya Siau loji bisa datang lebih cepat.
Tetapi setelah Siau loji hitunghitung, dua urat nadi siau hengte yang tertembus tentu tidak mudah dibalikkan kembali seperti semula Setidaknya menierlukan waktu selama satu atau dua kentungan Apalagi setelah sembuh tentu masih harus menghimpun hawa murni agar seluruh peredaran darah berjalan dengan [ancar Tentu harus menghabiskan sedikit waktu lagi.
Pedang Pusaka Dewi Kahyangan Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Siau IOJI jarang mempunyai waktu senggang Begitu hati merasa gembira, langsung saja nongkrong di kedai arak yang ada di dusun sebelah ini.".
"Masa minum sampai sekarang baru datang ke rnari?"
Tanya Tiong Hui Ciong. Kim Ti jui merabaraba hidung betetnya. Dia langsung tertawa getir.
"Sebelum mulai minum arak, Siau loji tidak memikirkan apa-apa Sampai sudah cukup puas, Siau loji baru teringat bahwa Siau loji bukan hendak menuju ke tempat yang lain, tapi naik ke atas kuil ini Celaka!". Tiong Hui'.Ciong tidak mengerti maksud ucapannya.
"Apa bedanya?".
"Aduh, nona besarku Masa kau tldak berpikir demi Siau loji Memangnya kau kira ini tempat apa? Masa Siau loji boleh datang ke tempat ini dengan sempoyongan karena mabuk berat Terpaksa Siau !oji mencan sebuah tempat yang nyaman di kaki gunung dan tidur pulas sejenak sampai pengaruh arak hilang, baru setelah itu Siau loj'i naik ke atas gunung ini ".
"Apakah Lao koko jadi bergebrak dengan Hue leng senbu tadi?"
Tanya Tiong Hui Ciong. Gadis itu Jadi ikut-ikutan Yok Sau Cun memanggil Kim TIJUJ dengan sebutan Lao koko.
Keajaiban Negeri Es -- Khu Lung Anak Naga -- Chin Yung Pedang Tetesan Air Mata -- Khu Lung