Lima Jago Luar Biasa 11
Lima Jago Luar Biasa Karya Sin Liong Bagian 11
Lima Jago Luar Biasa Karya dari Sin Liong Dan percintaan yang terjalin antara Ong Tiong Yang dengan Lim Tiauw Eng pun merupakan jalinan percintaan yang luar biasa sekali, suatu jalinan percintaan yang aneh. **** 345 Jilid 10 KARENA dari itu, dengan demikian membuat Ong Tiong Yang teringat akan nasibnya sendiri, melihat keadaan Eng Kouw, yang tampaknya begitu sengsara hanya disebabkan cintanya. Memang Tuilian pigura bersyair yang dipasang di ruang depan kuil itu, yang berbunyi. "MANUSIA DI KOLONG LANGIT INI MEMANG SANGAT TOLOL." Telah ditulis sendiri oleh Ong Tiong Yang, hasil buah kalamnya, ditulis dalam kedukaan ketika mendengar berita kematian Lim Tiauw Eng. Sekarang, dihadapannya terdapat seorang terombang- ambing, perjalanan cintanya yang luar biasa juga, sehingga Ong Tiong Yang mau atau tidak jadi memperbandingkan, tidakkah sama juga nasib Eng Kouw dengan Lim Tiauw Eng? Bukankah mereka berdua merupakan dua orang wanita yang patut dikasihani nasibnya? Karena berfikir begitu, Ong Tiong Yang menghela nafas dalam-dalam, dan Tosu ini yang menjadi Coan Cin Kauwcu, yang menjadi cikal bakalnya CoanCin Kauw, telah menggumam dengan suara bersenandung. "Burung terbang dapat dipanah, Ikan berenang dapat dijala, Binatang lari dapat dijebak, Namun cintaku hanya siliran angin belaka.!" 346 Hati Eng Kouw jadi tergoncang mendengar senandung Ong tiong Yang, mukanya pucat pias, sepasang matanya terbuka lebar-lebar, mengawasi Ong Tiong Yang bagaikan melihat sesuatu yang tidak dimengertinya, dan tubuhnya menggigil, keadaannya waktu itu benar-benar harus dikasihani sekali. Diapun telah mengikuti senandung Ong Tiong Yang dengan bibir yang gemetar, dan yang terdengar jelasnya hanya kalimat dari akhir syair itu, yang berbunyi antara lain. "Namun cintaku, hanya siliran angin belaka.. ya, cintaku bagaikan siliran angin belaka. Dan, benarkah itu? benarkah itu?" Sambil menggumam begitu tidak henti-hentinya telah memandang takjub pada Ong Tiong Yang. Ong Tiong Yang setelah bersenandung seperti itu, akhirnya bisa menguasai dirinya. Dia tersenyum sambil merakgkapkan sepasang tangannya, katanya. "Maaf, maaf.!" Eng Kouw juga menghela nafas, diapun telah menjura memberi hormat para Ong Tiong Yang, dia berkata. "Terima kasih atas petunjuk Ong Cinjin.!" Lalu tanpa berkata lainnya lagi dan tanpa menoleh pula, Eng Kouw telah melangkah pergi meninggalkan ruangan tersebut. Ong Tiong Yang juga tidak menahannya, dia hanya mengawasi kepergian wanita itu. Eng Kouw sendiri menyadari, memang tidak mungkin dia mengejar-ngejar cintanya Ciu Pek Thong, karena bukankah hatinya laki-laki itu tidak berada padanya, dan bukankah cintanya bagaikan siliran angin belaka? Dengan demikian sia- sia belakalah dia hendak memperoleh cintanya Ciu Pek Thong. Dapatkah dia untuk merangkul dan menangkap angin? Oohh, 347 angin hanya akan menyampaikanisi hatinya pada Pek Thong. Angin pula yang akan menyampaikan rintihan jiwa dan hatinya atas semua peristiwa yang telah dideritanya.! Ong Tiong Yang sendiri, yang melihat kepergian Eng Kouw, sesungguhnya dia ingin sekali untuk mempertemukan wanita itu dengan Pek Thong. Bukankah Pek Thong tidak menganut penghidupan sebagai seorang Tosu? Bukankah Pek Thong bebas? Karena memang sejak menjadi adik seperguruannya, Pek Thong telah memperlihatkan sikap yang berandalan dan begitu bersungguh-sungguh dan kukuh mempelajari ilmu silat, sehingga nampaknya seperti orang tolol, maka Ong Tiong Yang telah menganjurkan agar Pek Thong tidak mempelajari ilmu agama, karena agama memerlukan kesungguhan dan ketekunan, harus dengan hati yang tawar, dan bertolak belakang dengan sifat yang dimiliki oleh Pek Thong yang jauh lebih menggemari pelajaran ilmu silat. Karenanya, berarti Pek Thong tidak sesuai untuk menjadi seorang Tosu, itulah sebabnya Ong Tiong Yang telah menganjurkan pada Ciu Pek Thong lebih mencurahkan perhatiannya menekuni pelajaran silat saja dan tidak menjadi Tosu. Dan dengan bebas seperti Ciu Pek Thong, bukankah dia bisa saja menikah dengan Lauw Kuihui yang sekarang ini telah "dilepas dan dibebaskan oleh Toan Hongya? Bukankah Pek Thong dan Eng Kouw bisa terpadu cinta kasih mereka?. Namun justru tadi telah perintahkan Ma Giok untuk memanggil Pek Thong. Ma Giok memperoleh kesulitan. Pek Thong telah mengunci diri dalam kamarnya. Walaupun Ma Giok telah mengetuk-ngetuk pintu kamarnya puluhan kali, tokh dia tidak memperoleh jawaban, 348 dan Pek Thong tetap mengurung dirinya didalam kamarnya. Maka Ma Giok jadi tidak berdaya untuk bertemu dengan Ciu Susioknya itu. Akhirnya Ma Giok menyampaikan dari luar kamar bahwa Ong Cinjin memanggil Ciu Susioknya tersebut. Tetap saja Pek Thong tidak mau membuka pintu kamarnya, bahkan Pek Thong juga tidak melayani perkataan Ma Giok sepatah katapun juga. Perintah dari Coan Cin Kauwcu jelas tidak boleh dilalaikan, walaupun tidak memperoleh jawaban dan tidak dilayani oleh Pek Thong, namun Ma Giok tetap telah mengetuk pintu kamat Pek Thong dan berusaha untuk memanggil dan memberitahukan pada Pek Thong bahwa Coan Cin Kauwcu mereka telah perintahkan Pek Thong untuk menerima tamu. Akhirnya, rupanya Pek Thong kewalahan juga, Ma Giok memanggil-manggilnya begitu, dan juga mengetuk-ngetuk pintu kamarnya. Diwaktu itulah Ciu Pek Thong telah berkata. "Anak bandel, mengapa kau menggangguku terus menerus, heh! Pergi. aku tidak mau diganggu olehmu, akupun tidak mau menemui siapapun juga!" Ma Giok tidak berani berlalu, dia berkata. "Ciu Susiok, Suhu memanggil Ciu Susiok keluar untuk melayani tamu.inilah perintah dari suhu, tidak berani Titjie melalaikannya!" Ciu Pek Thong mendongkol sekali. "Oh, kentut bau.ayo pergi. Melayani tamu apa? ayo pergi jangan ganggu aku.!" Teriak Ciu Pek Thong berulang kali. 349 Ma Giok menghela nafas berulang kali dan dia telah berdiam diri beberapa saat lagi membujuk Ciu Pek Thong. Karena Ciu Pek Thong tetap tidak mau membuka kamarnya, malah telah memaki Ma Giok sebagai keponakan murid yang kurang ajar, membuat Ma Giok tidak berdaya dan telah meninggalkan kamar itu. Sedangkan Ciu Pek Thong tetap mengurung diri dalam kamarnya. Eng Kouw baginya benar-benar merupakan momok yang sangat menakutkan sekali. Dengan demikian Pek Thong sama sekali tidak ingin bertemu dengan Eng Kouw. Nahkan menurut pendapatnya, disebabkan Eng Kouw pula, dia telah melakukan dosa dan kesalahan besar pada Toan Hongya, karenanya jika dapat, dia tidak ingin bertemu lagi seumur hidupnya dengan Eng Kouw. Itulah sebabnya, mengapa tadi waktu dia melihat Eng Kouw, segera juga Ciu Pek Thong telah memutar tubuhnya dan berlari meninggalkannya bagaikan dikejar setan dan meminta Ong Tiong yang untuk menemui Eng Kouw dan menjelaskan bahwa dia tidak mau keluar menemuinya.! Itulah percintaan dari dua pasang manusia yang berbelit dengan segala keanehan. Dan justru kebetulan . yang mengalami terdiri dari kakak dan adik seperguruan, dimana keduanya mengalami cinta yang kandas dan penuh dengan pergolakan yang aneh, mengalami perjalanan yang berliku-liku dengan cintanya. Dengan demikian, Ong Tiong Yang pun tidak bisa terlalu mempersalahkan Ciu Pek Thong, sama halnya seperti dia menghadapi Lim Tiauw Eng, tentunya Ciu Pek Thong pun memiliki kesulitan yang sukar dijelaskan olehnya. **** 350 DENGAN langkah yang lesu, tampak Eng Kouw telah berjalan menuruni jalan kecil di gunung Ciong Lam San tersebut. Mukanya muram dan dia melangkah dengan kepala tertunduk. Diwaktu itu tampak berulang kali dia menghela nafas. Keadaan disekelilingnya, alam yang indah, burung-burung yang berwarna-warni bulunya dan elok sekali, dengan kicau yang merdu, tidak dipedulikan oleh Eng Kauw. Dia terus juga menyusuri jalan itu dengan hati yang tidak menentu, seperti juga semangat dan arwahnya tidak dimilikinya lagi, bagaikan badannya itu hanya merupakan badan kasar yang kosong belaka tidak berperasaan lagi. Cahaya matahari yang cukup terik, karena sang pagi telah diganti oleh siang yang memiliki keterikan cahaya matahari yang menyengat kulit, namun Eng Kouw sama sekali tidak mempedulikannya, karena dia melangkah terus, walaupun butir-butir peluh telah membasahi pakaiannya dan sekujur tubuhnya. Ketika tiba didepan sebuah lembah yang tidak begitu luas, dimana pohon-pohon bunga banyak bertumbuhan disitu, juga binatang-binatang gunung kecil lainnya banyak terdapat di lembah tersebut, Eng Kouw menghentikan langkahnya, dia mengawasi sekitanya. "Ha," Dia menghela nafas, dan kemudian menggumam dengan suara yang perlahan. "Sebuah tempat yang seharusnya indah dan menyenangkan jika saja dia mau menemui aku!" Yang dimaksudkan oleh Eng Kouw dengan perkataan "dia adalah Ciu Pek Thog. Lama Eng Kouw berdiri mengawasi sekitar tempat itu, sampai akhirnya dia melangkah perlahan 351 memasuki lembah tersebut. Dia menghampiri sebatang pohon yang rimbun daunnya dan penuh disekelilingnya dengan bermacam-macam pohon bunga. Eng Kouw duduk menyender di batang pohon itu, dia memandang awan-wan yang betebaran di langit, tengah beriring-iringan. Seekor burung kecil telah beterbangan didepan Eng Kouw, mengeluarkan suara cicitan yang nyaring dan merdu, seakan-akan binatang kecil itu ingin mengajak Eng Kouw untuk bermain riang bersamanya. Eng Kouw ersenyum sedih. "Jika saja anakku bisa hidup sampai detik ini , tentu dia sudah dapat bermain denganmu.!" Mengumam Eng Kouw, berkata pada burung kecil itu. Burung kecil itu seperti mengerti perkataan Eng Kouw, dia mengeluarkan suara cicitan yang panjang, lalu terbang pergi. Kembali Eng Kouw dalam kesunyian, dan lembah yang sunyi itu tidak terlihat seorang manusiapun dan juga rumah penduduk. Hanya Eng Kouw seorang yang duduk mematung menyender dibatang pohon itu. Tapi dikala Eng Kouw duduk mematung seperti itu, kehilangan semangat dan dengan wajah yang pucat, dalam kesunyian itu dia seperti mendengar suara yang aneh sekali, suara "krokkk, krraakkk, krrookk" Yang samar samar sekali berasal dari dalam lembah. Semula Eng Kouw tidak memperhatikan suara aneh tersebut, yang dianggapnya suara dari sejenis binatang yang jadi penghuni lembah itu. namun lewat beberapa saat, suara "krakk krookkk" Itu masih terdengar terus dan semakin keras, disertai juga dengan suara menderu-deru, bagaikan didalam lembah itu ada angin topan yang bergulung-gulung. Yang lebih menarik perhatian Eng Kouw diselingi suara "krakkk, 352 kroookkk, krakk, kroookkk" Tersebut dengan suara gemuruh bagaikan ada batang pohon yang tumbang. Sebagai seorang yang gemar ilmu silat, dimana sejak dibotong ke dalam istana Toan Hongya, Eng Kouw selalu merengek minta Toan Hongya mengajarinya jurus-jurus ilmu silat. Juga dalam istana dia selalu berlatih diri dengan tekun dan giat, peristiwa yang hebat dan keonaran yang timbul antara dia dengan Ciu Pek Thong yang mengadakan hubungan gelap, berpangkal karena keinginan terhadap ilmu silat juga, maka waktu itu, Eng Kouw telah mendengarkan beberapa saat, mengetahui bahwa suara menderu-deru itu adalah angin pukulan dari seseorang yang tengah berlatih ilmu pukulan. Namun yang membuat Eng Kouw tidak mengerti, mengapa tenaga pukulan tersebut demikian kuat, sampai menimbulkan angin yang menderu-deru seperti itu. disamping itu juga memang terdengar suara yang gaduh seperti tumbangnya batang-batang pohon, dan suara "kraakk, krookkk" Itu suara yang aneh dan Eng Kouw tidak mengetahui entah suara apakah itu. Akhirnya Eng Kouw telah bangun berdiri dari duduknya, dia memasuki lembah itu. Semakn dalam memasuki lembah itu, semakin jelas dia mendengar suara "kraakk, krookkk" Itu, juga suara tumbangnya batang-batang pohon disamping suara menderu- deru dari angin pukulan. Eng Kouw mempercepat langkah kakinya, dan ketika dia sampai di ujung jalan yang menikung, Eng Kouw berdiri tertegun disana dengan mata yang terpentang lebar-lebar, dia menyaksikan sesuatu yang luar biasa. 353 Dilihatnya di depan jalan menikung itu terdapat lapangan rumput yang tidak begitu besar, disekeliling tampak tumbuh banyak sekali pohon-pohon yang berukuran besar dan tinggi. Tapi ditengah-tengah lapangan rumput itu berjongkok seseorang, dengan kedua tangannya sebentar-sebentar diangkat dan didorong. Dia inilah yang selalu mengeluarkan suara "kraakk, krookkk!" Tidak hentinya dan menderu-deru angin pukulan dar orang inilah yang didengar oleh Eng Kouw. Karena setiap kali orang tersebut menggerakkan kedua tangannya yang didorong kedepan, maka dari kedua belah telapak tangannya itu telah meluncur keluar serangkum angin yang menderu-deru dahsyat sekali. Dan setiap kali menggerakkan sepasang tangannya itu, selalu pula orang itu menghantam salah satu batang pohon disekatnya, maka batang pohon itu terhatam tumbang. Dan suara gemuruh yang didengar Eng Kouw adalah suara gemuruh tumbangnya batang-batang pohon tersebut. Untuk sesaat lamanya Eng Kouw berdiri mematung mengawasi takjub. Hatinyapun berpikir. "Jika saja aku bisa memiliki kepandaian sehebat dia, tentu dengan mudah aku bisa membalas sakit hati membinasakan Toan Tie Hin.ah, ah, kapankah aku bisa memiliki kepandaian yang setinggi itu.!" Dan Eng Kouw memang sangat kagum sekali dengan kepandaian orang yang sedang berlatih diri dengan berjongkok seperti sikap seekor kodok itu. Waktu itu orang yang tengah berada dilapangan rumput dan tengah berlatih ilmu pukulannya yang aneh itu, telah menyelesaikan latihannya, dia melompat berdiri sambil tertawa. 354 "Oh, oh, hiranya ada tamu!" Serunya sengan suara yang nyaring. "Siapakah nyonya? Ada keperluan apakah menonton latihanku? Tentunya bukan ingin mencuri lihat ilmu Ha Mo Kongku bukan?" Eng Kouw melihat laki-laki ini berusia sekitar tigapuluh tahun lebih, mungkun hampir empat puluh tahun, namun tubuhnya tinggi besar dan tegap sekali. Eng Kouw yang waktu itu sebetulnya tidak memiliki selara untuk menghadapi hidupnya lebih jauh karena disebabkan kecewa, kali ini melihat pukulan yang luar biasa dari orang itu, jadi terbangun semangatnya. "Tayhiap.maafkan kelancangan Siauwmoay. sesungguhnya .sesungguhnya .!" "Sesungghnya kenapa?" Tanya laki-laki itu ketika melihat Eng Kouw bicara tidak lancar. "Sesungguhnya Siauwmoay sangat kagum sekali melihat kehebatan ilmu pukulan Tayhiap. Bolehkah siauwmoay mengetahui siapa adanya Tayhiap yang mulia.?" Laki-laki itu tertaw, dia menyahut. "Aku she Auwyang yang bernama tunggal Hong, dan orang-orang memberikan gelaran yang menarik sekali padaku yaitu See Tok.!" "Akhhh," Berseru Eng Kouw dengan suara tersendat girang sekali. "Kiranya salah seorang dari kelima Jago Luar Biasa itu! tentunya Auwyang Tayhiap yang terkenal sekali itu, yang kepandaiannya berimbang dengan Tong Shia, Pak Kay dan Lam Te?" Auwyang Hong tertawa dingin. 355 "Apa itu Tong Shia, Pak Kay dan Lam Te? Hu, hu, jika memang dalam pertemuan kedua kali di Hoa San kelak, sekali hantam saja aku akan merubuhkan mereka.bukankah tadi engkau telah melihat betapa hebatnya Ha Mo Kongku?" Eng Kouw girang bukan main. Dia mengetahui bahw Auwyang Hong memang merupakan salah satu dari keempat tokoh besar yang terdapat di daratan Tionggoan, kepandaiannya malah berimbang dengan Toan Hongya, kemungkinan besar juga, Toan Hongya tidak bisa menghadapinya. Maka jika memang dia bisa mengangkat Auwyang Hong menjadi gurunya, bukankah kesempatan untuk membalas sakit hatinya kelak kepada Toan Tie Hin, Toan Hongya itu, akan jauh lebih mudah? Karena berfikir begitu, segera juga Eng Kouw menekuk kedua kakinya, dia telah berlutut dihadapan Auwyang Hong, sambil menangis terisak- isak. Auwyang Hong heran dan kaget, cepat-cepat dia melompat kesamping, menyingkir tidak mau menerima penghormatan dari Eng Kouw, dia bertanya dengan suara ragu-ragu. "Apa maksudmu dengan memberi penghormatan besar seperti itu?!" "Jika memang Auwyang Tayhiap mau menaruh belas kasihan padaku yang hina dina ini, maukah Tayhiap menerima aku menjadi murid Tayhiap..?" Kata Eng Kouw sambil menyeka air matanya. Auwyang Hong tertegun, dia mengawasi Eng Kouw yang masih berlutut tersebut. "Siapakah engkau sebenarnya dan apa maksudmu ingin mengangkat aku menjadi gurumu?" Tanya Auwyang Hong kemudian. 356 Eng Kouw bimbang sejenak, namun dalam keadaan masih berlutut seperti itu dia telah menyahut. "Sesungguhnya aku yang hina dina ini she Eng dan bernama Kouw.aku telah diperhinakan oleh seseorang, aku menaruh dendam dan sakit hati pada seseorang dan sakit hati yang sedalam lautan itu akan kubalas walaupun dengan mempergunakan jalan apa saja.! Tapi orang yang menjadi musuhku itu memiliki kepandaian yang tinggi sekali, karenanya aku harus mencari guru yang pandai dan benar-benar memiliki ilmu yang tangguh! Karena dari itu, mengetahui Tayhiap adalah salah satu dari keempat Tokoh Besar yang terdapat didaratan Tionggoan, dengan demikian aku ingin memohon pada Tayhiap agar mau menerimaku menjadi muridmu.!" Auwyang Hong tidak segara menyahut, dia telah mengawasi Eng Kouw beberapa saat lamanya, dan kemudian telah berkata dengan suara yang tawar. "Jika memang engkau memiliki seorang musuh, mudah saja engkau membalas sakit hatimu, biarlah nanti kau ajak aku pergi bersama menemui musuhmu itu, karena sekali hantam aku akan membinasakan musuhmu itu, sehingga sakit hatimu terbalas.!" Tapi Eng Kouw menggelengkan kepalanya. "Itulah tidak dapat kulakukan!" Kata Eng Kouw. "Karena aku telah bersumpah, aku hendak membinasakannya dengan mempergunakan tanganku sendiri, musuhku itu harus binasa ditanganku. barulah sakit hati dan dendamku terlampiaskan!" "Hemm, Auwyang Hong mendengus. Lima Jago Luar Biasa Karya Sin Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Mengapa harus rewel dengan segala syarat kosong seperti itu?" Eng Kouw berdiam diri saja, dengan kepala tertunduk dia menangis terus. 357 Dia kuatir kalau-kalau Auwyang Hong menolak permohonannya untuk menjadi murid See Tok ini, sedangkan See Tok sendiri telah mengawsi Eng Kouw, dilihatnya wanita ini menunduk menangis berdiam diri saja. Dia melihat Eng Kouw sangat cantik, bahkan padanya nampak keagungan seorang wanita bangsawan. Lalu sakit hati apa dan peristiwa hebat apakah yang dialaminya sehingga dia bertekad hendak berguru padanya. "Siapa musuhmu itu, apa gelarannya dan siapa namanya?!" Tanya Auwyang Hong. Ditanya begitu, Eng Kouw jadi ragu-ragu lagi. Kemudian dengan suara tidak begitu lancar dia menyahuti juga. "Orang itu dikenal baik oleh Tayhiap. dia. memang merupakan salah seorang yang sering bertemu dengan Tayhiap.!" "Aku bukan bertanya aku kenal atau tidak dengannya, aku bertanya siapa namanya dan apa gelarannya?!" Suara Auwyang Hong tidak sabar. "Dia. she Toan!" Menyahut Eng Kouw dengan suara yang perlahan. "She Toan? Apakah yang kau maksudkan itu Toan Hongya, Kaisar Tayli?!" Berseru Auwyang Hong. Eng Kouw mengangguk. "Ya, dialah Toan Tie Hin atau Toan Ceng!" Kata Eng Kouw kemudian. "Musuhku itu memang Toan Hongya itu, Kaisar Tayli..!" Mendengar perkataan Eng Kouw itu, Auwyang Hong tiba- tiba mengangkat kepalanya, dia tertawa terbahak-bahak. 358 "Hebat! Hebat! Luar biasa sekali! Aku tidak menduga bahwa musuhmu itu adalah seorang hebar seperti Toan Hongya! Sungguh mengejutkan! Disebabkan oleh apa sehingga kau bisa bermusuhan dengan Toan Hongya? Inilah aneh sekali, engkau seorang wanita, tapi kau bisa mengikat permusuhan dengak Kaiwar Tayli itu, yang merupakan seorang tokoh persilatan juga, yang memiliki ilmu dan kepandaian yang tidak berada dibawahku.!" Eng Kouw telah menghela nafas. "Sebetulnya aku adalah selirnya, yang telah dibebaskannya!" Menyahut Eng Kouw. "Lalu permusuhan apa yang terdapat diantara kalian? Bukankah jika memang engkau dibebaskan menjadi selirnya, engkau tidak usah bersakit hati seperti itu? atau memang hanya disebabkan engkau dilempar keluar dan ditendang jauh oleh Toan Hongya engkau jadi bersakit hati dan ingin membunuhnya?" Eng Kouw menggelengkan kepala. "Diantara kami terdapat urusan yang jauh lebih menyedihkan!" Menyahut Eng Kouw. "Dialah sumber dari penderitaan dan kesengsaraan yang kualami. Dan juga disamping itu, memang dia pula sumber dari kematian anakkua.!" "Kematian anakmu? Jadi anakmu itu bukankah anaknya Toan Hongya?" Tanya Auwyang Hong. Eng Kouw mengangguk. "Ya, memang anakku itu bukan anaknya Toan Tie Hin!" Menyahut Eng Kow. 359 "Apakah waktu engkau diboyong kedalam istananya, engkau telah memiliki anak?!" Tanya Auwyang Hong sambil nyengir. Eng Kouw menggeleng. "Waktu Toan Tie Hin memboyongku ke istananya, aku masih perawan. Dan anak itu kuperoleh setelah aku beberapa tahun berdiam diistananya..!" Mendengar perkataan Eng Kouw, Auwyang Hong tertawa terbahak-bahak. "Sekarang aku tahu dan mengerti!" Kata Auwyang Hong. "Setelah engkau diboyong ke dalam istana, Toan Hongya tidak memuaskan dirimu, engkau ditelantarkan, dan engkau kesepian. lalu engkau berhubungan gelap dengan seorang pengawal istana laki-laki, dan lahirlah si anak haram itu. bukan begitu?!" Eng Kouw menggelengkan kepalanya beberapa kali. "Bukan, bukan!" Katanya membantah dugaan Auwyang Hong, diaun tidak tersinggung atau marah mendengar anaknya yang telah tiada itu disebut oleh Auwyang Hong dengan sebutan si Anak Haram, karena memang sesungguhnya, anak yang telah tiada itu memang seorang anak haram karena Ciu Pek Thong sendiri tidak pernah mau mengakui bahwa itulah anaknya dan juga Ciu Pek Thong pun belum mengetahui, atas hubungan gelap mereka bisa meninggalkan hasil seorang anak! "Jika bukan seperti yang kuduga," Kata Auwyang Hong jadi tertarik, karena justru wanita dihadapannya ini adalah seorang wanita yang memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Toan Hongya, bekas selirnya, dengan demikian jelas Auwyang Hong dapat mengorek keterangannya mengenai 360 lawnnya yang deorang itu. memang kepandaian Auwyang Hong dengan Toan Hongya berimbang. Justru dengan berbagai jalan Auwyang Hong ingin merubuhkan Toan Hongya karena Auwyang Hong berkeinginan enjadi orang nomor satu di kolong langit! "Tentunya didalam persoalan ini memang masih terdapat urusan lainnya! Dengan siapa kau berhubungan gelap diluar tahunya Toan Tie Hin?!" Eng Kouw menggertakkan giginya, sulit buat dia menyehuti, namun keinginan untuk berguru pada Auwyang Hong lebih kuat, hasrat itu terus berontak dihatinya, karenanya dia telah menyahutinya. "Sesungguhnya, waktu itu di istana Tayli telah menerima kunjungan dua orang terkemuka dari Tionggoan, yaitu Ong Tiong Yang Cinjin, CoanCin Kauwcu juga sutenya, yaitu Ciu Pek Thong mereka telah tinggal selama setengah tahun diistana Toan Tie Hin dan kebetulan aku bisa berhubungan rapat dengan sute dari Coan Cin Kauwcu itu.!" "Oh, oh, si Loo Boan Tong, Ciu Pek Thong, situa yang tolol dan lagaknya seperti bocah itu?@ teriak auwyang Hong terkejut bukan main. Eng Kouw mengangguk. "Tayhiap kenal dengan Ciu Toako?" Tanyanya. "Oh tentu, kami pernah bertemu. Lalu bagaimana dengan ceritamu selanjutnya?" Tanya Auwyang Hong. Sedangkan didalam hatinya Auwyang Hong berfikir. "Bagus, inilah kesempatan yang baik sekali." Tapi perasaannya itu tidak diperlihatkan pada parasnya. Eng Kouw waktu itu telah meneruskan ceritanya, dimana mereka berdua telah main belakang pintu dari Toan Hongya, 361 akhirnya terlahirlah si anak haram itu dan Ciu Pek Thong meninggalkan Tayli tidak mau mempertanggung-jawabkan perbuatannya itu. Auwyang Hong kaget dan girang. Dia tidak menyangka bahwa adik seperguruan dari Ong Tiong Yang, si manusia berkepandaian paling tinggi dan nomor satu di kolong langit, telah menimbulkan keonaran hebat seperti itu di istananya Toan Hongya, salah seorang lawan terberatnya juga. Dengan demikian, bukankah Auwyang Hong dapat menjadi seorang pemancing, untuk mengeruk keuntungan yang tidak kecil di air keruh dan bergolak itu? Maka Auwyang Hong mengangkat kepalanya, dia mendongak mengawasi gumpalan awan dilangit sambil tertawa terbahak-bahak. Setelah puas tertawa Auwyang Hong bertanya. "Jadi maksudmu mengangkat aku menjadi gurumu hanya untuk mempelajari ilmu silat tingkat tinggi yang kelak akan dipergunakan olehmu untuk membinasakan Toan Hongya?!" Eng Kouw kuatir permohonannya itu ditolak oleh Auwyang Hong, dia segera menekuk kedua kakinya berlutut lagi, dia menangis sambil menyahut. "Benar Auwyang Tayhiap, kuharap engkau berkasihan dan mau menerimaku menjadi murid, agar aku kelak bisa membalas perasaan sakit hati ini. membinasakan Toan Hie Tin dengan tanganku!" Auwyang Hong tertawa dingin, dengan tawar dia berkata. "Untuk menjadi muridku sebenarnya bukanlah urusan yang terlalu sulit, hanya saja.!" Eng Kouw mementang matanya lebar-lebar, dengan hati berdebar, dia memang mengharap-harap dengan cemas bisa 362 diterima menjadi murid Auwyang Hong, sekarang melihat Auwyang Hong berbimbang hati seperti itu, tidak meneruskan perkataannya, dia bertanya dengan suara bergetar. "Hanya saja kenapa Auwyang Tayhiap? Jika memang kau bersedia menerimaku menjadi murid, seumur hidup aku tidak akan melupakan budi kebaikanmu yang begitu besar, apa saja yang kau perintahkan, akan kulakukan, walaupun tubuhku harus hancur lebur, walaupun harus menemui kematian diujung seribu golok dan pedang, asalkan dapat membalas sakit hatiku membunuh Toan Tie Hin dengan tanganku sendiri, aku puas!" Auwyang Hong nyengir, dia seorang yang memiliki hati berbisa. Dia sama sekali tidak memiliki rasa kasihan, walaupun dihadapannya ini Eng Kouw menangis begitu sedih. Tapi yang di tengah pikirannya adalah bagaimana caranya yang terbaik menguasai dan mengendalikan Eng Kouw yang akan diperalatnya. Pertemuan kedua di Hoa San akan segera tiba, dimana dalam pertemuan kedua di Hoa San nanti dia akan berhadapan dengan Tong Sin Thong, Oey Yok Su, Ang Cit Kong dan Toan Hongya. Maka jika salah seorang diantara keempat orang lawan beratnya itu bisa disingkirkan sebelum terjadinya pertemuan kedua di Hoa San, bukankah itu berarti memperingan dan juga mempermudah dia nanti merebut kedudukan sebagai seorang yang ilmu silatnya nomor satu dikolong langit ini? Terlebih lagi memang yang diinginkan sekali adalah memperoleh Ciu Im Cin Keng. Sekarang kesempatan mencelakai Toan Hongya memang terbuka luas. 363 Dengan memperalat Eng Kouw, tentu dia akan dapat mencelakai Toan Hongya dengan seribu akal yang keji. Memang antara Auwyang Hong dengan Toan Hongya tidak terdapat permusuhan, tetapi untuk kemenangannya kelak didalam pertemuan kedua di Hoa San, maka kematian Toan Hongya berarti suatu hal yang berharga sekali buat Auwyang Hong, karena jelas berkurangnnya seorang lawan tangguh. Terlebih lagi, belum lama yang lalu diapun telah berhasil mencipta-kan Ha Mo Kong yang telah dipelajarinya dari setiap gerakan-gerakan Cengjie, yaitu kodok raksasa yang besar sekali dan gerakan-nya aneh, yang akhirnya binasa ditangan Lim Tiauw Eng itu. Dengan demikian ilmunya itu yang luar biasa, Ha Mo Kong (yang biasa disebut Kap Moa kang). Auwyang Hong bercita-cita untuk menjagoi seluruh permukaan bumi ini, sebagai jago nomor satu di kolong langit. Eng Kouw mengawasi Auwyang Hong dengan sorot mata guram, mengandung kedukaan dan kekuatiran kalau-kalau Auwyang Hong menolak permintaannya. Tapi waktu Auwyang Hong juga telah berkata. "Eng Kouw, engkau memiliki wajah yang cantik, memiliki usia yang belum begitu lanjut, apakah engkau demikian nekat mengadu jiwa membalas sakit hati pada Toan Hongya?" 364 Eng Kouw kembali berlutut sambil memanggut- manggutkan kepalanya empat kali. Jika memang Toan Tie Hin dapat kubunuh dengan tanganku sendiri, walaupun selanjutnya aku harus terbinasa dengan tubuh yang dicincang menjadi ribuan potong, aku puas. maka aku memhon agar Auwyang Tayhiap mau bermurah hati untuk menerimaku menjadi muridmu!" Auwyang Hong tertawa dingin, dia menghela nafas, sepasang alisnya yang gomplok hitam itu telah mengkerut, diapun telah berkata dengan suara perlahan. "Sesungguhnya aku memang bersedia untuk menolongmu sepenuh tenagaku, bersedia menerima-mu menjadi muridku! Tapi yang mempersulit keadaan kita, pertama-tama engkau seorang wanita, sehingga sulit buatku memberikan warisan kepandaian, karena ilmu silatku itu tidak akan cocok dan sesuai dipergunakan seorang wanita. Walaupun engkau berlatih smpai uluhan tahun, hasilnya tidak akan memuaskan.! Hal kedua dari kesulitanku itu, ilmu silat dari Pek To San (Gunung Onta Putih) tidak pernah diwariskan kepada orang luar, karena itu aku hanya bisa menurunkan kepandaianku ini kepada sanak famili, anak ataupun kerabatku belaka! Tapi kau tidak perlu kecewa, aku berjanji akan membantu sekuat kemampuanku agar cita-citamu untuk dapat membalaskan sakit hatimu, guna membinasakan Toan Tie Hin dengan tenagamu itu tercapai dengan baik!" Eng kouw jadi lesu dan mukanya guram, dia berduka sekali, sampai dia tidak bisa menahan menitik air matanya dan menangis terisak-isak. "Tanpa memiliki kepandaian yang tinggi, bagaimana mungkin aku bisa berhasil membinasakan Toan Tie Hin 365 dengan tanganku sendiri?!" Kata /eng Kouw dengan suara menggumam. Walaupun Auwyang Tayhiap bersedia untuk membantu, tokh tidak secara keseluruhannya dapat mengandalkan waktu dan tenaga Auwyang Tayhiap, sehingga kemungkinan besar usahaku untuk membalas sakit hatiku itu akan gagal sama sekali, karena memang Toan Tie Hin memiliki kepandaian yang sangat tinggi, apalagi sejak kedatangan Coan Cin Kauwcu ke Tayli dimana dia menurunkan beberapa ilmu hebat pada Toan Tie Hin.! Mendengar perkataan Eng Kouw yang terakhir, muka Auwyang Hong jadi berubah pucat, tampaknya dia terkejut sekali, sampai dia tertegun dan bertanya tergagap. "Apa kau bilang?" Eng Kouw mengangkat kepalanya, dia melihat sikap Auwyang Hong, dan sebagai seorang yang cerdik, diapun merasa bisa menarik kesempatan ini untuk keuntungan dirinya. Dia tidak segera menjawab pertanyaan Auwyang Hong, dia hanya menggumam perlahan seperti berkata pad dirinya sendiri. "Sudah!, sudahlah! Memang sudah karma dan menjadi suratan nasibku, bahwa aku akan terhina seperti..seperti ini, anakku harus terbinasa dalam penasaran yang besar. tapi aku tidak berdaya untuk menuntut balas semua sakit hati itu.!" Auwyang Hong tidak mempedulikan gumaman Eng Kouw itu, dia hanya berkata dengan tidak sabar. "Tadi kau mengatakan bahwa Coan Cin Kauwcu datang ke Tayli untuk menurunkan ilmu-ilmu hebat pada Toan Hongya, ilmu-ilmu apa yang diturunkannya? Sebagai bekas selirnya engkau tentunya mengetahuinya dengan jelas, cepat kau ceritakan padaku!" 366 Eng Kouw menggelengkan kepalanyabeberapa kali, wajahnya yang pucat guram itu telah memancarkan keputus- asaan. "Akan percuma saja walaupun kuceritakan, karena tokh seumur hidupku aku tidakakan berhasil dengan cita-citaku untuk membalas dendam membinasakan Toan Tie Hin dengan tanganku sendiri!" Dan Eng Kouw menghela nafas, dia bangkit untuk memutar tubuhnya berlalu. "Tunggu dulu!" Kata Auwyang Hong mencegah kepergian orang. Diapun telah melompat menghalangi didepan Eng Kouw. "Kau ceritakan ilmu apa saja yang telah diturunkan oleh Coan Cin Kauwcu Ong Tiong Yang kepada Tpan Hongya?, jika memang kau menjelaskan dengan terang semuanya itu aku akan memberikan imbalan dengan mengajarkan semacam ilmu yang hebat, tentunya sedikit banyak dapat kau pergunakan kelak menghadapi Toan Hongya! Juga aku berjanji akan membantu kau mencapai cita-citamu membalas sakit hati itu!" Eng Kouw berdiam diri sambil menghela nafas berulang kali. Auwyang Hong jadi tidak sabar, dia berkata dengan bengis. "Sekarang kau jangan banyak pikir segala sesuatu, kuperintahkan kau beritahukan padaku, ilmu-ilmu apa saja yang telah diturunkan oleh Tong Sin Thong pada Toan Hongya! Cepat katakan!" Eng Kouw melirik pada Auwyang Hong, dia melihat sikap tidak sabar dari auwyang Hong, dan Eng Kouw menghela nafas lagi. Dengan lesu dia berkata. "Sekarang kau katakan dulu, apakah engkau bersungguh-sungguh dengan janjimu, bahwa engkau akan membantu aku membalas sakit hatiku, agar kelak 367 aku bisa membinasakan dengan tanganku sendiri Toan Tie Hin, melampiaskan dendamku?!" Auwyang Hong mengangguk cepat. "Ya, aku akan membekuk Toan Hongya, menyerahkannya padamu dan engkau bisa membinasakannya dengan tanganmu! Walaupun engkau belum bisa mempelajari ilmu yang tinggi, tapi dengan berhasilnya engkau membinasakan Toan Hongya dengan tanganmu sendiri, itupun berarti sama saja kau mendapatkan kepuasan dihatimu? Cepat kau beritahukan padaku ilmu-ilmu apa saja yang diberikan Tong Sin Thong dan apa saja yang dibicarakan Tong Sin Thong bersama Toan Hongya?!" Rupanya urusan pertemuan Toan Hongya dengan Ong Tiong Yang sangat penting sekali buat Auwyang Hong, karena kedua orang itu merupakan lawan berat dari kedua lawan lainnya. Eng Kouw menghela nafas, diapun berpikir memang Auwyang Hong mau membantu sehingga Toan Hongya dapat dirubuhkan dan dibekuknya, berarti dia bisa leluasa untuk membinasakan Toan hongya, bukankah itu berarti sama saja dia bisa melampiaskan sakit hatinya. "Baiklah, aku akan menceritakan seluruhnya apa yang aku ketahui!" Kata Eng Kouw. "Sesungguhnya kedatangan Coan Cin Kauwcu Ong Tiong Yang ke Tayli mengunjungi Toan Tie Hin untuk mewariskan kepandaian ilmu It Yang Cie dan beberapa ilmu hebat lainnya. Menurut Ong Tiong Yang, jika memang kelak dia menutup mata dan Auwyang Tayhiap masih malang melintang dengan perbuatan-perbuatan yang kejam, tentu Toan Tie Hin tentu dapat merintangi dan mengendalikan setidak-tidaknya bisa membatasi perbuatan dan tindakanmu!" 368 "Hemmm!" Auwyang Hong mendengus saja, sedangkan hatinya kebat-kebit mendongkol dan kaget. "Juga menurut Ong Tiong Yang, jika Toan Tie Hin telah berhasil mempelajari ilmu It Yang Cienya itu, didalam pertemuan kedua di Hoa San, kesempatan untuk muncul sebagai orang yang memiliki kepandaian silat nomor satu di kolonng langit, tentu berada ditangannya." "Hemm!" Auwyang Hong mendengus lagi lalu apa lagi?" Eng Kouw wktu itu telah berpikir. "Dia tidak bersedia mengajarkan aku ilmunya, tidak bersedia menerima aku menjadi muridnya, biarlah kuusahakan untuk membakar hatinya, aku akan berikan dia cerita bohong, agar dia panas dan bersedia menerima aku menjadi muridnya!" Karena berpikir begitu, maka Eng Kouw telah meneruskan perkataannya. "Dan Toan Tie hin telah mempelajari It Yang Cie dan ilmu-ilmu hebat lainnya yang diwariskan oleh Ong Tiong Yang dengan amat giat. Selama setengah tahun Ong Tiong Yang berdiam di istana Toan Tie Hin dimana dia menurunkan ilmu-ilmunya itu dan mengawasi latihan-latihan yang dilakukan oleh Toan Tie Hin. Dengan demikian, sekarang ini menurut Ong Tiong yang, Toan Tie Hin telah mencapai tingkat yang paling sempurna!" Bukan main kaget dan mendongkolnya Auwyang Hong. "Hemm, hidung kerbau Ong Tiong Yang rupanya begitu licik sampai kedudukan orang yang memiliki ilmu silat paling tinggi di kolong langit ingin dihadiahkan kepada orang she Toan itu! hemm, hemm, memang dulu aku tidak bisa menghadapi It Yang Cie, tapi sekarang, hemm, hemm, 369 walaupun Ha Mo Kongku belum lagi rampung dan sempurna, namun jika pertemuan kedua di Hoa San telah tiba, jelas aku akan dapat menghadapi mereka, disamping itu pula, memang dalam hal ini akupun bukan manusia tolol, dapat saja aku mempergunakan ratusan atau bahkan ribuan akal keji untuk mencelakai mereka! Hemm, lalu apalagi yang dibicarakan oleh Ong Tiong Yang dengan Toan Hongya?" Sesungguhnya dalam urutan kelima Jago Luar Biasa yang ada dijaman itu, Ong Tiong Yang Yang tertinggi kepandaiannya, dimana boleh dibilang satu tingkat berada diatas kepandaian See Tok, Tong Shia, Pak Kay maupun Lamte, keempat jago lain itu memiliki kepandaian yang berimbang satu dengan lainya dan memiliki keistimewaan dan kekurangan masing-masing. Juga Auwyang Hong memang sangat jeri dan segan pada It Yang Cienya Ong Tiong Yang. Sebelum pertemuan pertama di Hoa San diselenggarakan, dalam kalangan Kangouw telah terjadi kekalutan yang hebat karena jago-jago rimba persilatan memperebutkan se Jilid kitab yang bernama Ciu Im Cin Keng, dan karena memperebutkan kitab-kitab tersebut, jago-jago kalangan Kangouw sudah tidak mempedulikan keselamatan jiwa masing-masing, karena mereka berlomba-lomba untuk memperoleh kitab tersebut. Juga dalam hal ini, memang kitab Kiu Im Cinkeng yang merupakan kitab pusaka ilmu silat merupakan kitab yang langka dan juga istimewa sekali. Jika seseorang bisa mempelajari satu aatau dua bagian saja dari isi kitab tersebut, orang itu sudah boleh malang melintang dalam kalangan Kangouw tanpa kuatir menemui tandingan lagi, akan menjadi kosen dan lihay sekali. Inilah daya tarik yang terdapat didalam 370 Kiu Im Cin Keng, karenanya hampir semua jago-jago kalangan Kangouw telah memperebutkan kitab itu. Lima Jago Luar Biasa Karya Sin Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Telah ratusan bahkan ribuan jiwa yang melayang sebagai korban memperebutkan kitab Kiu Im Cin Keng, karenanya ketika diadakan pertemuan pertama di Hoa San, Ong Tiong Yang telah memaklumkan kepada semua jago-jago yang berkumpul disitu, siapa nanti dapat muncul keluar sebagai orang yang memiliki ilmu silat tertinggi di kolong langit ini, dialah yang berhak untuk memperoleh Kiu Im Cin Keng. Untuk itu telah disetujui oleh semua jago-jago yang berkumpul disitu dan perundingan ilmu silatpunpun segera dimulai dengan piebu berbagai cara. Dan terakhir sekali, hanya tinggal lima orang, yaitu Ong Tiong Yang, Oey Yok Su, Ang Cit Kong, Toan Hongya dan Auwyang Hong. Kelima orang inilah yang telah berhasil bertahan sebagai lima orang pemenang yang memiliki kepandaian tertinggi, dan sampai akhir dari pertemuan di Hoa San bisa mempertahankan kedudukan mereka. Setelah berunding selama beberapa hari, mereka letih sekali dan beristirahat, karena waktu berikutnya mereka berlimapun harus merundingkan ilmu silat lagi untuk menentukan siapa diantara mereka berlima yang benar-benar sebagai jago silat nomor satu di kolong langit ini. **** Begitulah, keesokan harinya mereka melanjutkan pertemuan itu, perundingan ilmu silat di Hoa San dan Ong Tiong Yang yang ilmunya tertinggi, keempat orang lawannya tidak bisa mengimbangi ilmunya. Dengan demikian diputuskan Ong Tiong Yang yang diakui sebagai jago silat nomor satu yang tidak ada tandingan di kolong langit. 371 Sedangkan kitab Ciu Im Cin Keng jatuh ditangannya dan berhak untuk memilikinya. Sedangkan Oey Yok Su, Ang Cit Kong, Toan Hongya dan Auwyang Hong memiliki kepandaian yang berimbang. Mereka masing-masing memiliki keunggulan-keunggulan tersendiri dengan ilmu andalan mereka, namun keempatnya itu tidak bisa merubuhkan lawan juga tidak bisa dirubuhkan lawan. Maka telah membuat mereka dalam kedudukan yang seimbang. Tapi keempat jago ini, Tong Shian, See Tok, Pak Kay dan Lam Te tetap penasaran, mereka ingin menjadi jago silat nomor satu dikolong langit. Mereka memang gemar ilmu silat melebihi kegemaran mereka terhadap wanita. Dengan demikian, seluruh waktu mereka lebih banyak dihabiskan untuk memikirkan dan menciptakan ilmu silat yang hebat dan meyakinkan ilmu silatnya agar mencapai tingkat yang paling sempurna. Oleh karena itu mereka berempat telah berlomba- lomba untuk menciptakan ilmu silat mereka yang baru dan jauh lebih hebat, juga berusaha meyakinkan kepandaian mereka yang sudah ada itu jauh lebih sempurna lagi. Hanya saja yang disegani dan dimalui oleh Auwyang Hong, sama halnya dengan Tong Shia, Pak kay dan Lam Te, mereka menghormati Ong Tiong Yang karena Tosu ini memang memiliki kepandaian yang luar biasa sempurnanya, ilmu silatnya murni dan Iwekangnya luurus. Keempat Jago Luar Biasa itupun menduga dengan memperoleh Kiu Im Cin Keng, berarti Ong Tiong Yang akan lebih hebat lagi. Dia memang telah terpilih sebagai jago nomor satu, maka kini Kiu Im Cin Keng jatuh ditangannya. Berarti akan selamanya dia menjadi jago nomor satu. Harapan keempat jago luar biasa itu adalah Ong Tiong Yang menutup 372 mata sehingga antara Pak Kay, See Tok Tong Shia dan Lam Te bisa mengadu ilmu lagi untuk memperebutkan jago nomor satu dan kitab Kiu Im Cin Keng. Tapi sekarang mendengar Ong Tiog Yang telah mengunjungi Toan Hongya, mengunjungi kaisar itudinegaranya, yaitu di Tayli dan juga dari Eng Kouw dia mendengar bahwa Toan Hongya telah menerima warisan ilmu hebat luar biasa It Yang Cie dari Ong Tiong Yang, inilah yang benar-benar mengejutkannya dan membuat dia jadi mendongkol bukan main. dengan memperoleh warisan ilmu dari Ong Tiong Yang, Toan Hongya akan menjadi jago nomor satu yang kepandaiannya sangat hebat sekali. Jika sampai pertemuan kedua di hoa San telah diselenggarakan , walaupun seumpama Ong Tiong Yang telah menutup mata tentu sulit dan berat buat Auwyang Hong merubuhkamn oan Hongya yang telah diwarisi It Yang Cie dan ilmu-ilmu silat lainnya. Malah waktu itu Auwyang Hong mau menduga Ong Tiong Yang telah ewariskan kepandaian yang terdapat dalam kitab Kiu Im Cin Keng kepada kaisar tayli itu!" Auwyang Hong jadi mengeluh, jika dugaannya itu benar, jelas kesempatan buat dia angkat nama sebagai manusia yang memiliki kepandaian ilmu silat nomor satu di kolong langit ini akan kandas, dan dia tidak memiliki harapan untuk menjadi Te It Enghiong (jago nomor satu). "Lalu apa saja yang kau ketahui?" Tanya Auwyang Hong kemudian. "Apakah diantara mereka disinggung -singgung pula soal kitab Kiu Im Cin Keng?" Eng Kouw menggelengkan kepala perlahan, dia berkata. "Soal itu aku tidak tahu jelas, namun yang kuketahui bahwa ilmu silat yang diturunkan Ong Tiong Yang banyak yang 373 berasal dari se Jilid kitab dan menurut Toan Tie hin itu ilmu didalam kitab itu malah lebih hebat dari It Yang Cie, karena ilmu-ilmu hebat didalam kitab itu adalah warisan dari Tat Mo Cauwsu, cikal bakalnya Siauw Lim Sie. Auwyang Hong mengeluh. "Benar-benar hidung kerbau itu menurunkan ilmu silat yang terdapat dalam kitab Kiu Im Cin Keng pada orang she Toan itu!" Dia merendeng. Diwaktu itu Eg Kouw yang melihat sikap Auwyang Hong telah menghela nafas. "Apakah Auwyang Tayhiap melihat bahwa dengan diturunkannya kepandaian Ong Tiong Yang kepada Toan Tie Hin maka Auwyang Tayhiap sulit untuk menghadapi Toan Tie Hin?" Auwyang Hong tertawa dingin beberapa kali, dia bilang dengah suara yang dingin. "Hemm, walaupun dia menerima ilmu Dewa, See Tok tidak pernah jeri pada langit dan takut pada bumi!" "Tapi Auwyang Tayhiap.. apakah sekiranya Auwyang Tayhiap akan dapat membekuk dan berubuhkan Toan Tie Hin?" Tanya Eng Kouw lagi. "Engkau tidak perlu kuatir, walaupun dia telah menerima warisan kepandaian Ong Tiong Yang, tapi kukira akupun tidak kekurangan akal untuk membinasakannya.! Aku akan membantu sekuat tenaga, agar cita-citamu yang ingin membalaskan sakit hatimu pada orang she Toan itu tercapai!" Eng Kouw mengawasi Auwyang Hong. 374 "Dengan cara bagaimana Auwyang Tayhiap bisa merubuhkan dan membekuk Toan Tie Hin?" Tanya Eng Kouw kemudian tampak benar kebimbangannya. "Hemm, engkau tahu beres saja, serahkan semuanya padku, nanti kau boleh lihat bagaimana orang she Toan itu akan kubekuk.!" Dan setelah berkata begitu karena terlalu mendongkol mendengar Ong Tiong Yang telah mewariskan kepandaian pada Toan Hongya, Auwyang Hong tertawa terbahak-bahak untuk melampiaskan kemendongkolannya itu dan dihatinya telah bertekad, walaupun bagaimana dia hendak membinasakan kaisar Tayli itu. Memang diantara mereka berdua tidak terdapat permusuhan apapun juga, tapi demi kedudukan sebagai jago nomor satu di kolong langit, Toan Hogya yang telah menerima warisan kepandaian Ong Tiong yang harus disingkirkan. Dan waktu itu Auwyang Hong yang licik dan kejam telah terpikir sebuah jalan untuk membinasakan Toan Hongya dengan satu cara yang kejam dan licin sekali, dia yakin pasti akan dapat memperalat Eng Kouw untuk mencapai keinginannya itu. Setelah puas tertawa terbahak-bahak seperti itu, Auwyang Hong menoleh pada Eng Kouw, katanya. "Apakah engkau bersedia ikut bersamaku ke Tayli? Aku akan mengajakmu untuk menyeksikan bagaimana orang she Toan itu kubekuk dan kuserahkan kepadamu untuk dibinasakan." Eng Kouw girang, dia mengangguk cepat. "Terima kasih Auwyang Tayhiap! Budi kebaikan-mu yang besar ini tak akan kulupakan seumur hidupku!" Sambil berkata 375 begitu, Eng Kouw telah menekuk kedua kakinya berlutut dan menangis terisak-isak. Begitulah, Auwyang Hong bersama dengan Eng Kouw telah meninggalkan Ciong Lam San untuk melakukan perjalanan menuju Tayli guna berusaha membinasakan Toan Tie Hin atau Toan Hongya itu. Demi menyingkirkan seorang lawan beratnya itu, Auwyang Hong memang rela tidak kembali ke Pek To San, gunung tempat kediamannya di wilayah barat. Dia hendak ke Tayli untuk membinasakan Toan hongya, jika usahanya itu berhasil, kemudian dari Tayli dia akan kembali ke Ciong Lam San untuk mencuri kitab Kiu Im Cin Keng dari tangan Ong Tiong Yang. Memang selama kitab Kiu Im Cin Keng berada di tangan Ong Tiong Yang, tidak ada seorangpun yang memiliki nyali untuk mencurinya. Demikian juga halnya dengan Auwyang Hong, sesungguhnya dia masih menyegani It Yang Cienya Ong Tiong Yang. Jika hanya menghadapi Ciu Pek Thong, berurusan dengan Loo Boan Tong atau juga Coan Cin Cit Cu, dia tidak jeri. Justru It Yang Cie Ong Tiong Yang itulah yang membuatnya gentar bertindak sembarangan. Dengan berdiamnya dia di lembah Ciong Lam San selama lebih dari setahun, sesungguhnya dia tengah menantikan kesempatan ini akan digunakan sebaik mungkin untuk mencuri atau merampas kitab Kiu Im Cin Keng. Karena dengan demikian, baik Ciu Pek Thong maupun Coan Cin Cit Cu yang kepandaiannya masih berada dibawah kepandaiannya tidak mungkin bisa menghalangi maksudnya. Begitulah, bersama dengan Eng Kouw, Auwyang Hong telah melakukan perjalanan ke Tayli. Selama dalam perjalanan, 376 banyak yang ditanyakan See Tok mengenai keadaan dan diri Toan Hongya. Juga yang paling utama diperhatikan dan ditanyakan pada Eng Kouw adalah ilmu sillatnya Toan Hongya itu, sebab menurut pengakuan Eng Kouw diapun pernah menerima didikan Toan Hongya. Disamping itu Ciu Pek Thongpun yang memiliki hubungan gelap dengannya pernah menurunkan ilmu Cian Cin Kauw. Dengan demikian Auwyang Hong terus juga mengorek keterangan dari Eng Kouw. Dia hendak mencari kelemahan yang terdapat didalam ilmu Toan Hongya maupun ilmu silatnya Coan Cin Kauw. Namun sayang sekali justru yang diketahui oleh Eng Kouw sangat terbatas sekali sehingga tidak banyak yang dapat dijelaskannya mengenai kedua macam ilmu silat dari kedua pintu dan aliran itu!" **** SEJAK berakhirnya pertemuan di Hoa San antara Lima Jago Luar Biasa untuk mengadu pedang dan ilmu, yang akhirnya dimenangkan oleh Ong Tiong Yang yang diakui sebagai orang yang memiliki ilmu silat nomor satu dikolong langit, Oey Yok Su lebih banyak mengurung diri di Tho Hoa To. Selama itu dia memperdalam ilmunya, meyakinkan dengan tekun dan berusaha untuk meneliti kelemahan-kelemahannya, sehingga dia gagal dalam mem-perebutkan gelar sebagai jago nomor satu di kolong langit, dan gagal pula memperoleh Kiu Im Cin Keng. Pulang pergi dia meneliti ilmunya, tetap saja dia tidak memperoleh kelemahan dari ilmu Ong Tiong Yang, sebab setelah dia berusaha satu tahun untuk memecahkan rahasia kekalahannya ditangan Ong Tiong Yang namun 377 akhirnya dia mengakui juga sejujurnya bahwa kepandaian dan ilmu yang dimiliki Ong Tiong Yang masih menang satu tingkat dengannya karena begitu sempurnanya kepandaian Ong Tiong Yang sehingga walaupun dia telah setahun lebih bolak-balik berusaha mencari kelemahan dari Ong Tiong Yang dengan meneliti juga seluruh kepandaian dan ilmunya disamping mengingat seluruh jurus dan gerakan ilmu silat yang pernah dipergunakan oleh Ong Tiong Yang namun tetap dia gagal untuk dapat menindih ilmu Oang Tiong Yang, tidak berhasil Oey Yok Su untuk menggubah semacam ilmu yang sekiranya bisa dipergunakan untuk menindih keampuhan ilmu Ong Tiong Yang. Dengan demikian, Oey Yok Su juga sangat menghormati Ong Tiong Yang. Walaupun pertama kali dia menderita kekalahan dan terpaksa mengakui Ong Tiong Yang sebagai jago silat nomor satu tanpa tanding di kolong langit, dia memberikan pernyataannya itu dengan perasaan tertekan. Itupun terpaksa sekali diberikan mengingat memang dia tidak sanggup untuk merubuhkan Ong Tiong Yang. Namun sekarang setelah dia berusaha mencari kelemahan Ong Tiong Yang, namun tidak berhasil, dia jadi tambah menghormati kepada Jago Nomor Satu tanpa tanding dikolong langit itu. Oey Yok Su adalah seorang yang cerdas dan memiliki otak yang sangat terang, baginya tidak ada persoalan yang sulit dan diapun bisa memiliki kepandaian lainnya dengan sempurna. Namun dengan gagalnya dia mencari kelemahan ilmu Ong Tiong Yang, hal itu membuktikan betapa sempurnanya 378 kepandaian Ong Tiong Yang dan Oey Yok Su memang harus mengakui dengan sejujurnya kenyataan tersebut. Sebagai seorang yang gemar sekali mempelajari ilmu, Oe Yok Su pun bukan hanya memperdalam ilmu silatnya belaka, dia mengerti bermacam-macam ilmu, malah ada yang mengatakan bahwa Oey Yok Su, tocu dari Tho Hoa To ini pandai sekali ilmu gaib. Malah pulaunya itu telah diatur dan disusun dengan keadaan dan menurut barisan rahasia Pat Tin Touw dri Gu Kat Bu Houw, seorang panglima terkemuka di jaman dahulu. Oey Yok Su bukan main cerdasnya, otaknya encer dan tidak ada hal yang sulit buatnya, pekerjaan apapun dapat dilakukannya dengan mudah dan diapun pintar sekali. Jika memang bicara soal kecerdikan, mungkin didalam lima jago luar biasa, Oey Yok Su merupakan satu-satunya yang paling cerdik, hanya saja adatnya "kukoay dan aneh sekali, bahkan agak sesat, dia melakukan segala apa menurut kehendaknya sendiri, tanpa mempedulikan peradatan yang lazimnya. Disamping memiliki ilmu silat yang tinggi dan sempurna, juga Oey Yok Su pandai memainkan alat tabuh- tabuhan, bermain catur, menulis indah dan melukis. Diapun mengerti ilmu obat-obatan, tentu saja bukan obat-obatan yang sembarangan, karena obat yang diramu oleh Oey Yok Su merupakan obat istimewa. Dan bagaikan ada perkataan bahwa obat Oey Yok Su merupakan obat yang bisa merebut arwah dari tangan malaikat elmaut! Dengan adanya perkataan seperti itu, bisa dimengerti betapa mendalam dan hebatnya ilmu pengobatan Oey Yok Su. Dan bukan itu saja. Masih ada kepandaiannya yang lain. Oey Yok Su juga mengerti ilmu alam, tidak terkecuali ilmu pertanian serta ilmu memeriksa keletakan tempat yang indah, ilmu perbintangan. Oey Yok Su ini juga paham ilmu 379 perusahaan, ilmu perang, pendek kata tidak ada satupun ilmu yang tidak dipelajarinya. Hanya sayang sekali, karena adatnya yang memang aneh dan sulit sekali diterka hatinya dan keinginannya. Oey Yok Su selalu bertindak dengan sekehendak hati dan agak sesat. Itulah sebabnya dia telah diberikan gelar Thong Shia (si Sesat dari Timur) Memang Oey Yok Su telah memiliki berbagai macam kepandaian, seharusnya dia sudah merasa puas. namun menurut pendapatnya, seetiap orang yang mempelajari ilmu, semakin dia belajar, semakin banyak yang ingin diketahuinya. Itulah sebabnya semakin tinggi kepandaian ilmu silat Oey Yok Su, semakin sempurna Iwekangnya, maka semakin hebat pula desakan-desakan dihati dan ikiran Oey Yok Su untuk memperoleh ilmu kepandaian yang jauh lebih tinggi lagi. Dan yang membuat dia penasaran, serta selalu menjadi pemikirannya ialah Kui Im Cin Keng yang telah menjadi milik dari Coan Cin Kauwcu Ong tiong Yang. Persekutuan Pedang Sakti Karya Qin Hong Pedang Karat Pena Beraksara Karya Tjan ID Sepasang Pendekar Perbatasan Karya Chin Yung