Rajawali Sakti Langit Selatan 20
Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Karya Sin Long Bagian 20
Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Karya dari Sin Long Muka Pangcu Tiauw Pang dan wakilnya jadi berobah hebat, karena mereka terkejut sekali. Sedangkan anggota-anggota dari Tiauw Pang juga telah menjerit kaget, karena melihat kepandaian yang dikeluarkan oleh Kwee Siang, mereka yakin bahwa mereka bukan merupakan lawan dari si gadis yang hebat ini. Namun Pangcu dari Tiauw Pang dengan cepat telah dapat menguasai goncangan hatinya. Dia telah bertepuk tangan. "Bagus.. Bagus !" Kata Pangcu dari Tiauw Pang itu dengan suara yang nyaring, diiringi kemudian dengan suara tertawanya. "Engkau bisa merubuhkan Bun Tiong Yang, orang kami yang cukup pandai, menunjukkan kepandaianmu lumayan. Pelayan cepat berikan hadiah arak satu cawan kepada nona Kwee !!" Terdengar suara mengiyakan dari si pelayan, saat itu Kwee Siang telah duduk kembali dikursinya, dia hanya mengawasi Pangcu dan wakilnya dengan sorot mata yang sangat tajam. Kemudian dengan suara yang dingin dia telah berkata . "Aku tidak mau hadiah arak..... arak kalian bau dan asam tidak sedap!!" Kata Kwee Siang mengejek.651 Tetapi Pangcu itu benar-benar hebat, walaupun dia kelihatannya masih berusia muda, namun ternyata dia bisa menguasai diri dan keadaan. Sambi! tertawa dia telah bertanya . "Hadiah apa yang dikehendaki oleh nona Kwee ?" "Kepalamu .....!" Kata Kwee Siang, Muka Pangcu itu berobah hebat, sedangkan wakil pangcu dan anak buah. Tiauw Pang yang lainnya jadi mengeluarkan suara seruan marah mendengar perkataan si gadis yang dianggapnya sangat kurang ajar sekali. "Nona Kwee keterlaluan sekali ! Jika kelak memang nona Kwee ber hasil mengalahkan seluruh orang-orangku, tentu aku rela menyerahkan batok kepalaku...!" Kata Pangcu muda itu dengan suara yang dingin sekali. "Hemm, orang-orangmu tidak punya guna, lihat saja orang kepercayaanmu si gemuk pendek itu, hanya dalam beberapa jurus saja telah dapat kurubuhkan ! Lebih baik engkau saja yang turun kegelanggang untuk melayaniku!" Si gadis telah menantang begitu karena dia melihat pangcu ini masih terlalu muda, mungkin dia menjabat kedudukan Pangcu itu hanya sebagai boneka saja. Tetapi tidak terduga, justru Pangcu itu telah mengangguk, sambil katanya . "Baik ! Baik ! Tetapi terimalah penghormatanku ini dulu !". Dan setelah berkata begitu, dengan cepat tangan kanannya mengibas, maka dari telapak tangan kanannya meluncur angin yang kuat sekali. Saat itu si pelayan yang tadi masuk, telah membawa secawan arak, yaitu sebuah tengkorak kepala manusia, didalamnya terisi arak yang penuh didalam tempurung kepala manusia itu ..... itulah 'cawan' yang sangat aneh dan juga mengerikan. Dan bertepatan dengan itu, angin serangan dari652 kibasan tangan Pangcu itu telah menyampok tengkorak manusia ditangan si pelayan, sehingga 'cawan' yang mengerikan itu telah tersampok 'terbang dan hinggap tepat dihadapan Kwee Siang, tanpa tumpah setetespun arak didalamnya. Kwee Siang menyambuti 'cawan' mengerikan itu, tetapi dasarnya dia memang memiliki adat yang aneh, melihat 'cawan' yang aneh ini, dia jadi tertarik, sambil mengeluarkan suara tertawa keras, dia telah berkata . "Terima kasih ! Terima kasih !" Lalu tanpa ragu-ragu dia telah mengangkat cawan aneh itu dan telah meneguk arak didalam cawan kepala tengkorak manusia itu ! Yo Him dan Phang Kui In yang melihat keadaan itu hampir saja muntah karenanya. Tetapi Kwee Siang telah meneguk habis isi 'cawan' mengerikan itu sampai kering. "Terima kasih !" Dia bilang setelah mengeringkan arak didalam tempurung kepala manusia itu, kemudian membarengi dengan selesainya perkataannya, Kwee Siang telah melemparkan 'cawan' mengerikan itu, sehingga cawan itu telah terlontarkan dan tepat sekali memasuki kepala si pelayan yang tadi membawanya, sehingga tampaknya pelayan itu memakai topi yang terbuat dari tengkorak kepala manusia ! Melihat kejadian ini, walaupun dalam keadaan tegang, Phang Kui In dan Yo Him jadi tertawa bergelak-gelak, karena mereka merasa lucu atas kejenakaan si gadis. Sedangkan muka Pangcu cilik itu dan orang-orangnya jadi berobah tidak sedap dipandang, mereka telah mengeluarkan suara seruan marah. Kemudian Kwee Siang telah berkata lagi dengan suara yang dingin . "Sekarang siapa yang engkau ingin majukan kedepan ? Apa kah memang benar-benar engkau ingin maju sendiri ?" Waktu bertanya begitu. Kwee Siang telah berlaku hati-hati,653 karena dia tadi merasakan betapa hebatnya kibasan tangan Pangcu itu" Yang memiliki kekuatan tenaga dalam luar biasa dahsyatnya. Diam-Diam Kwee Siang juga jadi heran, mengapa dalam usia semuda itu Pangcu tersebut bisa memiliki lwekang yang dahsyat, seperti juga lwekangnya itu telah mengalami latihan selama tiga puluh tahun ..... Saat itu wakil Pangcu telah melompat berdiri, dia menjura kepada Pangcunya, katanya . "Memotong bebek, mengapa harus mempergunakan golok babi ?" Katanya dengan dingin. "Maka ijinkanlah aku yang turun tangan menangkapnya!" Pangcu cilik itu mengibaskan tangannya. "Biar aku saja yang menangkapnya, karena dia meminta aku yang menghadapinya, jika tidak tentu dia akan penasaran sekali, bukan ?" Dan sambil berkata begitu, Pangcu cilik ini telah bangkit berdiri, dia mengawasi si gadis dengan sorot mata yang sangat tajam, kemudian katanya dengan suara yang dingin. "Apakah kita mulai sekarang saja ?" Tanyanya dengan suara yang dingin. "Boleh ! Boleh ! Jika bukan sekarang. apakah engkau menantikan sampai engkau berusia empat puluh tahun ?" Mengejek..Kwee Siang dengan suara yang dingin. Mendengar ejekan itu, Pangcu Tiauw Pang telah mengeluarkan suara tertawa yang keras sekali. "Oh, oh, engkau menduga aku ini masih berusia sangat kecil, bukan ? Hahahaha sungguh lucu, engkau memiliki mata, tetapi engkau tidak memiliki bijinya...! Aku telah berusia enam puluh tahun ! Siapa yang mengatakan aku masih kecil ?". Mendengar perkataan Pangcu itu, tentu saja Kwee Siang jadi kaget bukan main. Bukan hanya Kwee Siang saja. sedangkan Phang Kui In dan Yo Him juga jadi kaget sekali. Jelas-Jelas mereka melihat654 Pangcu itu berusia paling tidak tiga belas tahun, bentuk tubuhnya juga pendek kecil ! Tetapi menurut pengakuannya itu. dia telah berusia enam puluh tahun ! inilah hebat !. "Apakah pangcu itu awet muda ?" Memang jika dilihat dari kekuatan lwekang yang telah diperlihatkan tadi, boleh jadi juga Pangcu itu telah berusia tinggi dan tubuhnya hanya pendek tidak bisa tinggi atau memang dia memiliki ilmu awet muda, sehingga tampaknya dia masih seperti anak-anak. "Nah, silahkan engkau dari golongan muda melancarkan serangan kepadaku ! jika tidak nanti orang-orang persilatan akan menuduh aku telah menghina simuda !" Mendengar perkataan Pangcu itu, tentu saja Kwee Siang jadi geli. Bahkan dia tidak bisa menahan rasa lucunya dan telah tertawa terpingkal-pingkal. Kata-Kata yang diucapkan Pangcu itu seperti sikap seorang dari tingkatan cianpwe, tetapi nyatanya tubuh dan mukanya memperlihatkan dia seperti baru berusia diantara tiga belas tahun ! Maka tidak bisa ditahan lagi Yo Him juga ikut tertawa, karena dia menyaksikannya jadi lucu seperti tengah menonton sandiwara anak-anak yang membawa peran sebagai orang tua.....! Saat itu Pangcu dari Tiauw Pang tampak-tampaknya jadi gusar sekali, dengan mengeluarkan suara bentakan yang keras, tahu-tahu dia telah menggerakkan tangan kanannya. "Wuttt...!" Angin serangan dari telapak tangan kanannya itu telah menyambar dengan kuat sekali kediri Kwee Siang. Tetapi Kwee Siang tidak takut atau berkuatir, dia sama sekali tidak gugup. Bahkan dengan cepat sekali dia telah mengibaskan tangan kanannya untuk menangkis, karena Kwee Siang bermaksud untuk mempergunakan keras dilawan keras.655 Maka bisa dibayangkan, apabila kedua kekuatan itu saling bentur tentu akan memekakkan anak telinga orang-orang yang menonton pertempuran itu. Namun waktu kedua tenaga itu saling bentur, Kwee Siang jadi terkejut sekali, dia sampai mengeluarkan seruan tertahan dan telah melompat mundur, karena dia merasakan desakan tenaga serangan yang dilancarkan oleh Pangcu Tiauw Pang itu sangat dahsyat sekali, hampir saja kuda-kuda kakinya itu tergempur. Cepat-cepat Kwee Siang memusatkan tenaga dalamnya dikedua kakinya, kemudian disaat serangan tenaga lawannya menyambar datang lagi, Kwee Siang telah mempergunakan ilmu Tan Cie Sin Thong, dimana hawa halus telah mengalir dengan cepat menerobos masuk kedalam tenaga gempuran dari Pangcu itu. Tentu saja Pangcu Tiauw Pang tadi sangat terkejut, cepat-cepat dia telah menarik pulang tangannya, karena dia mengerti bahaya yang mengancam dirinya. Kemudian dia mengeluarkan suara bentakan penasaran dan melanjuti pula serangannya. 000odw^kzo000 Gerakan yang dilakukan Pangcu Tiauw Pang kali ini sangat cepat luar biasa, juga serangannya itu disertai oleh tenaga lwekang yang dahsyat sekali. Terlihatlah serangan-serangan itu datang menyambar saling beruntun dalam sekejap mata saja Kwee Siang telah terdesak oleh Pangu Tiauw Pang tersebut. Tetapi Kwee Siang sama sekali tidak merasa takut atau gugup, dia memandang sinis kepada serangan-serangan yang datang menyambar kearah dirinya. Dengan gerakan yang sangat cepat, Kwee Siang telah mempergunakan Tan Cie Sin Thong yang sering dicampurkan dan diseling dengan serangan-serangan It Yang Cie ilmu jari tunggal sakti itu, maka hebat cara dia membalas serangan-serangan yang dilancarkan oleh Pangcu Tiauw Pang itu. Beberapa kali Pangcu656 itu juga harus membatalkan serangan-serangannya kalau dia tidak ingin menemui maut, karena kedua ilmu sakti itu, yaitu It Yang Cie dan Tan Cie Sin Thong selalu menuju kejalan-jalan darah mematikan ditubuh lawannya. Pangcu Tiauw Pang itu berusaha untuk mengimbangi serangan-serangan Kwee Siang, dia telah mengeluarkan seluruh ilmu simpanannya untuk mempertahankan diri dari rangsekan-rangsekan Kwee Siang. Begitulah kedua orang ini jadi bertempur dengan seru sekali, karena setiap serangan yang mereka pergunakan selalu menuju bagian-bagian yang mematikan ditubuh lawannya. Dalam keadaan seperti ini Phang Kui In jadi bimbang dan berkuatir sekali. Dia takut kalau-kalau nanti Kwee Siang tidak sanggup menghadapi Pangcu itu, berarti mereka bisa menghadapi bencana. Jika memang Pangcu itu bisa dirubuhkan, berarti Pangcu itu bisa ditekan dan diancam untuk mengundurkan anak buahnya. Namun bagaimana kalau Kwee Siang yang dirubuhkan. Bukankah didalam Tiauw Pang banyak sekali anak buah yang sangat tangguh dan rata-rata memiliki kepandaian yang sangat tinggi. Sedangkan anak buah Tiauw Pang dikapal yang satunya lagi belum muncul dan Phang Kui In tidak mengetahui entah berapa banyak jumlah anak buah dari kapal itu, yang tentunya terisikan anak buah dari Tiauw Pang juga. Kelihatannya Kwee Siang memang agak sibuk juga menghadapi serangan-serangan balasan yang dilancarkan Pangcu itu. Namun Kwee Siang telah melatih diri dalam ilmu ciptaannya, sebagai pendiri Go Bie Pay tentu saja dia memiliki kepandaian yang bisa diandalkan untuk menghadapi musuh yang tangguh. Ilmu pedang Go Bie Kiam Hoat nya juga belum dipergunakannya, dia menghadapi Pangcu itu dengan tetap bertangan kosong,657 Wakil Pangcu dan Tiauw Pang telah memandang dengan sorot mata yang sangat tajam sekali. Dalam keadaan demikian, kalau memang wakil Pangcu itu tidak takut nanti akan ditegur Pangcunya, tentu dia sudah akan melompat maju, karena dia sudah tidak Sabar ingin cepat-cepat membekuk Kwee Siang. tetapi karena Pangcunya tengah terjalin dalam pertempuran yang sangat seru dan masing- masing saling melancarkan serangan dengan cepat sakali, sehingga wakil Pangcu itu jadi ragu-ragu untuk melancarkan serangan kepada Kwee Siang. Disaat itu, dengan mengeluarkan suara bentakan yang sangat keras sekali, tampak Pangcu dari Tiauw Pang. telah melancarkan serangan yang sangat kuat sekali dengan telapak tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya telah bergerak cepat akan mencengkeram tulang piepe dibahu si gadis. Kwee Siang melihat cara menyerang lawannya, telah mengeluarkan suara tertawa mengejek, dia tidak takut sedikitpun juga, bahkan dengan cepat sekali dia menangkis telapak tangan kiri Pangcu itu dengan tangan kirinya pula, sedangkan tangan kanan dari Pangcu itu yang telah meluncur akan mencengkeram pundaknya tidak dielakkannya, hanya dengan jari telunjuk tangan kanannya, Kwee Siang telah mengancam akan menotok pergelangan tangan lawannya. Gerakan yang dilakukan Kwee Siang itu sangat ganas sekali karena jika jalan darah utama dipergelangan tangan Pangcu itu, yaitu jalan darah Ma Liang Hiatnya kena ditotok, niscaya akan menyebabkan Pangcu itu menemui kematiannya. Dalam keadaan demikian, dengan cepat sekali tampak Pangcu dari Tiauw Pang itu telah menarik pulang tangannya, dia telah melompat mundur dan dengan gerakan tubuh yang sangat gesit dia menjauhi diri dari Kwee Siang, tetapi hatinya penasaran dan mendongkol sekali. Kembali dengan gencar Kwee Siang telah melancarkan serangan susulan. Kali ini serangan yang dilancarkannya658 mempergunakan delapan bagian tenaga lwekangnya, juga meluncurnya bagaikan kilat saja kediri Pangcu itu, sehingga kali ini Pangcu dari Tiauw Pang itu jadi sibuk sekali untuk menangkisnya. "Bukk....!" Dua kekuatan itu telah saling bentur dengan dahsyat sekali. Tampak tubuh kedua orang yang saling bertempur itu telah tergetar, lalu terdorong mundur beberapa langkah oleh getaran tenaga tangkisan lawan masing-masing. Ketua dari Tiauw Pang jadi terkejut dan heran. Semula dia menyangka bahwa kepandaian Kwee Siang biasa saja. Dia tidak menyangka bahwa kepandaian Kwee Siang memang benar-benar tangguh. Maka dia tidak berani berlaku ayal lagi, dengan mengerahkan seluruh kekuatan dikedua telapak tangannya dia telah melancarkan serangan yang lebih kuat lagi. Sebentar terdengar suara "wutt" Dan "dukk", dan tubuh kedua orang yang tengah saling bertempur ini juga telah saling tergoncang keras sekali, sampai terhuyung-huyung mundur kebelakang beberapa langkah. Terlihat Kwee Siang juga telah membalas melancarkan serangan-serangan yang gencar sekali, setiap serangannya mengandung tenaga maut yang mengincar jiwa lawannya. Tetapi Pangcu Tiauw Pang yang tampaknya seperti anak kecil belasan tahun itu, ternyata lebih matang pengalaman dan latihan lwekangnya. Waktu melihat Kwee Siang ber-usaha mendesaknya, tiba-tiba dia tertawa keras katanya . "Cukuplah kiranya aku mengalah!!" Dan membarengi dengan habisnya perkataannya itu, dengan cepat sekali terlihat Pangcu dari Tiauw Pang itu telah menggerakkan tangan kanannya, dia menekuk sedikit sikut tangannya itu, lalu dia telah mengulurkan tangan kanannya untuk mencengkeram pergelangan tangan Kwee Siang. Dan dengan gerakan yang sangat cepat, tangan kirinya juga telah diulurkannya untuk menotok.659 Hebat sekali cara menyerang Pangcu dari perkumpulan Tiauw Pang itu, sehingga Kwee Siang tidak sempat untuk menangkis atau mengelakkan diri. Pergelangan tangan Kwee Siang telah berhasil dicekalnya dan dengan cepat sekali totokan jari tangannya telah mengenai jalan darah Pai-tu-hiat nya, sehingga seketika itu juga Kwee Siang mengeluarkan suara keluhan perlahan dan tubuhnya terkulai rubuh tidak dapat bergerak lagi. "Bawa dia kesamping...!" Perintah Pangcu dari Tiauw Pang sambil melangkah menuju ke kursinya kembali. Phang Kui In dan Yo Him waktu melihat Kwee Siang dapat dirubuhkan oleh ketua Tiauw Pang, jadi terkejut bukan main, dengan mengeluarkan suara bentakan marah, tampak Phang Kui In telah melompat kesamping Kwee Siang, maksudnya akan melindungi si gadis yang dalam keadaan tertotok itu. Tetapi tahu-tahu dipunggungnya telah menempel dua mata golok, yang ditekankan agak keras.660 Phang Kui In menyadarinya bahwa dirinya tidak bisa bergerak lebih jauh, sebab kalau dia meneruskan gerakannya, niscaya akan menyebabkan dia terluka oleh kedua golok milik anak buah Tiauw Pang itu. Disaat itu juga telah terdengar bentakan perlahan dari kedua anak buah Tiauw Pang itu . "Jangan bergerak, kembali kekursimu...!" Phang Kui In jadi mengeluh, dia telah kembali kekursinya, sedangkan disaat itu, tampak dua orang anak buah Tiauw Pang yang lainnya telah menghampiri Kwee Siang dan mengangkat tubuh si gadis yang dibawa kepinggir ruangan. Phang Kui In hanya bisa menyaksikan saja tanpa berdaya untuk memberikan pertolongan. Tetapi yang cukup melegakan hati Phang Kui In dan Yo Him, justru dia melihat bahwa Kwee Siang tidak dibawa pergi keluar dari ruangan itu, hanya diletakkan dipinggir ruangan untuk menantikan, keputusan berikutnya dari ketua Tiauw Pang tersebut. Kemudian ketua Tiauw Pang yang mukanya seperti anak belasan tahun itu, dengan bentuk tubuhnya yang pendek kecil, telah duduk kembali dikursinya, dia telah berkata dengan suara yang dingin . "Nah, sekarang giliranmu !" Katanya sambil menunjuk kearah Yo Him. Muka Yo Him kala itu merah padam, karena dia gusar sekali melihat encie Siangnya itu telah ditawan oleh ketua Tiauw Pang dalam keadaan tertotok seperti itu. "Engkau membawa sikap seperti seorang Kaisar saja !" Bentak Yo Him dengan mendongkol. "Sesungguhnya apa yang kau kehendaki ?".661 Ditanya begitu oleh Yo Him, ketua Tiauw Pang itu telah tertawa ber gelak-gelak dengan suara yang nyaring sekali, suaranya mengandung nada mengejek. "Hahahaha, seumur hidupku, selama aku hidup enam puluh tahun, aku Ciong Lam Cie baru kali ini mengalami ditegur orang sampai dua kali ! Pertama-tama tadi oleh perempuan tidak tahu diri itu, sekarang oleh seorang bocah ingusan ! Sungguh membuat aku tidak mengerti, mengapa hari ini aku apes benar?" Dan setelah berkata mengejek begitu, dia telah mengeluarkan suara tertawa bergelak-gelak yang sangat keras sekali, dan telah bertanya dengan suara yang dingin . "Siapa namamu ?". "Namaku Yo Him, dan kini engkau telak mendengar dan mengetahui namaku, bebaskan kami, karena kami masih memiliki urusan penting dan harus melanjutkan perjalanan kami!" "Sabar...!" Kata ketua Tiauw Pang itu dengan sikap yang mengejek. "Tidak perlu terlalu tergesa-gesa. Dalam hal ini engkau tidak perlu terburu-buru ! Kita bercakap-cakap dulu dengan sikap yang manis dan baik-baik, bukankah itu jauh lebih baik dibandingkan kita, harus bicara dengan mata saling mendelik ?". Mendengar perkataan ketua Tiauw Pang itu, Yo Him telah tertawa dingin. "Hemm, engkau mengakui dirimu sebagai seorang ketua dari sebuah perkumpulan, tetapi cara-caramu benar-benar memperlihatkan bahwa engkau hanya merupakan seorang manusia rendah tidak memiliki budi pekerti...". Mendengar perkataan Yo Him yang nadanya keras, seketika itu juga Ciong Lam Cie telah tertawa bergelak-gelak dengan suara yang sangat keras, diapun telah berkata dengan suara yang nyaring . "Baik ! Baik ! Engkau telah berani memakiku662 begitu kasar ! Apakah engkau memiliki kepandaian yang tinggi sehingga engkau berani berlaku demikian kurang ajar ?". Yo Him telah tertawa dingin. "Walaupun aku tidak memiliki kepandaian, tetapi terhadap manusia seperti engkau, perlu apa aku takut? Apakah engkau kira dengan mempergunakan kekerasan bisa menindas seseorang menjadi takut ? Ingat, didalam dunia, manusia hanya takut kepada perasaan malu, karena jika seseorang telah merasa malu, maka dia akan takut untuk melakukan pekerjaan yang dilarang oleh keadilan. Tetapi jika manusia itu hanya tertekan oleh perasaan takut, suatu waktu dia bisa nekad jika memang telah dalam keadaan tertindas, dan dia bisa saja menjadi nekad dan berontak untuk memberikan perlawanan. Seperti sekarang aku, walaupun aku sebagai seorang anak kecil yang tidak mengerti ilmu silat, tetapi sedikitpun juga aku tidak merasa takut kepadamu ! Engkau bisa saja membinasakan diriku, tetapi justru aku tidak merasa takut !" Ketua Tiauw Pang itu, yaitu Ciong Lam Cie, telah memandang Yo Him sejenak, tampaknya dia tertegun, tetapi kemudian dia telah tertawa lagi. "Sungguh seorang anak yang ajaib !" Katanya dengan suara yang dingin. "Baiklah! Baiklah ! Sekarang justru aku jadi ingin mengetahui, apakah jika engkau menghadapi kematian, engkau akan merasa takut atau tidak ...!". Dan Ciong Lam Cie, ketua Tiauw Pang yang potongan tubuhnya kate itu, telah melompat dengan gerakan lubuh yang sangat cepat sekali, dia telah melompat sambil menghadiahkan Yo Him satu pukulan yang tidak begitu keras. Yo Him berusaha mengelakkan diri, tetapi karena dia memang tidak menguasai ilmu meringankan tubuh dengan sempurna, begitu tubuhnya terserang, segera dia terjungkel rubuh bergulingan diatas lantai.663 Tetapi tenaga dalamnya, yang telah terpusat diseluruh otot-otot disekujur tubuhnya, dimana semua jakan darahnya telah dibuka itu, telah bekerja sendirinya. Waktu tubuhnya akan terbanting, justru tenaga itu telah menolak juga, sehingga tubuh Yo Him tidak sampai terbanting keras, bahkan telah meletik dan berdiri lagi ! Tentu saja Ciong Lam Cie jadi tertegun sejenak, dia melihat anak kecil dihadapannya ini seperti tidak mengerti ilmu meringankan tubuh, tadi saja waktu diserang, dia sudah tidak keburu mengelakkan diri.tetapi mengapa kini waktu tubuhnya terbanting dilantai, dia telah bisa melompat dengan gesit sekali untuk berdiri kembali ?. Ciong Lam Cie jadi mengawasi Yo Him dengan sorot mata yang sangat tajam. Kemudian dia telah berkata "Tadi kau mengatakan namamu kalau tidak salah Yo Him benarkan itu ?" Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Karya Sin Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Benar" "Jadi engkau she Yo ?" Tanya Ciong Lam Cie lagi. "Benar" "Apakah kau memiliki hubungan dengan Yo Ko si buntung celaka itu ?" Muka Yo Him jadi berobah merah padam. "Engkau jangan menghina ayah kandungku itu !" Bentaknya dengan penuh kemarahan. Ciong Lam Cie jadi tertegun sejenak. Dia mengawasi Yo Him dengan sorot mata yang tajam, kemudian meledak suara tertawanya yang bergelak-gelak. "Jadi engkau putera dari si buntung celaka Yo Ko itu ?" Tanyanya. "Jangan kau menghina ayahku ! Sekali lagi engkau menghina, walaupun aku tidak memiliki kepandaian, aku akan664 mengadu jiwa denganmu!" Mengancam Yo Him dengan kemarahan yang meluap-luap. Tentu saja ancaman itu dianggap sepi oleh Ciong Lam Cie, dia telah tertawa bergelak-gelak dengan suaranya yang sangat keras sekali, dia telah tertawa terus, suara tertawanya itu seperti ingin memecahkan ruangan kamar kapal ini. "Sungguh kebetulan ! Sungguh kebetulan ! Belasan tahun aku mencari-cari jejak dari si buntung celaka itu ! Tidak tahunya disini aku bisa bertemu dengan anaknya ! Hemm, sejak tadi waktu melihat mukamu, aku telah menduganya bahwa engkau tentu ada hubungannya dengan Yo Ko, si buntung celaka itu. Mukamu memang mirip dengan dia! Tetapi, Hahahaha, memang inilah namanya rejeki yang diantarkan oleh Tuhan ! Baik ! Baik! Engkaupun harus kutahan agar kelak Yo Ko datang sendiri kemari, untuk menggantikan dirinya sebagai tawananku dan engkau baru ku bebaskan!" . Mendengar perkataan Ciong Lam Cie, Yo Him jadi gusar bukan main, karena berulang kali dia harus mendengar ayah kandungnya itu disebut si buntung celaka, maka waktu Ciong Lam Cie baru saja menyelesaikan perkataannya dengan cepat sekali Yo Him telah melompat dan dia telah melancarkan gempuran dengan kuat sekali kearah dada Ciong Lam Cie. Tetapi bagi seorang ahli silat kelas utama seperti Ciong Lam Cie, dimana Kwee Siang saja dia bisa rubuhkan, tentu saja Ciong Lam Cie tidak memandang sebelah mata terhadap serangan Yo Him. "kau beristirahatlah !" Katanya seenaknya, sambil mengibaskan lengan bajunya. Dia mengibas dengan mempergunakan dua bagian tenaga dalamnya, tenaga itu meluncur akan membuat Yo Him terpelanting. Namun saat itu Yo Him juga tengah melancarkan serangan, sehingga otot-otot ditubuhnya dalam keadaan bersiap-siap dan tegang, maka begitu angin serangan dari665 kibasan lengan baju Pangcu itu mengenai tubuh Yo Him, bukannya tubuh Yo Him yang terhuyung, justru tubuh Ciong Lam Cie yang terserang oleh tenaganya yang berbalik menghantam dirinya jadi terhuyung-huyung kebelakang, Tentu saja hal ini telah membuat Ciong Lam Cie jadi terkejut bukan main, dia telah merasakan angin serangan itu menghantam tepat sekali kearah dadanya. Walaupun tenaga serangan. itu tidak kuat, tetapi justru menyambarnya kebagian yang sangat tepat sekali dibagian jalan darah Tai Tiong Hiatnya, sehingga terpaksa Ciong Lam Cie jadi harus mengelakkannya. "Kau ...?' katanya dengan suara tergagap, karena dia heran, mengapa Yo Him yang diserang, tetapi serangan itu berbalik menghantam dirinya. Yo Him yang tidak mengetahui peristiwa tersebut telah mengeluarkah suara makian dan telah berteriak . "Aku akan mengadu jiwa dengan manusia buruk dan rendah pribudi seperti engkau...!" Dan sambil berteriak begitu, tampak Yo Him telah melompat melancarkan serangan dengan cepat sekali, kepalan tangannya telah bergerak dan menghantam lagi. Gerakan yang dilakukannya itu tidak begitu bertenaga, karena memang Yo Him belum memiliki kekuatan atau tenaga yang bisa dikendalikan. Seperti lwekang yang telah dimilikinya secara mujijat namun disebabkan Yo Him belum melatih diri dan belum bisa mengendalikannya, telah membuat dia terpaksa harus menyerang dengan mempergunakan tenaga yang biasa saja. Dalam keadaan demikian, tampak Ciong Lam Cie jadi penasaran sekali, dia telah mengeluarkan suara bentakan lagi, dan mengibaskan lengan bajunya. Kali ini sengaja Ciong Lam Cie telah mengibas dengan mempergunakan delapan bagian tenaga dalamnya.666 Bisa dibayangkan betapa hebatnya tenaga serangan itu, karena dengan delapan bagian tenaga dalam dari seorang tokoh persilatan seperti Ciong Lam Cie itu, walaupun batu kali tentu akan dapat dihancurkannya dengan mudah. Phang Kui In yang melihat dahsyatnya serangan tersebut, telah mengeluarkan suara seruan berkuatir, keringat dingin juga telah mengucur deras dari kening dan tubuhnya, karena dia menguatirkan sekali keselamatan Yo Him. Tetapi disebabkan dibelakang tengkuknya itu tertandel dua mata golok, Phang Kui In tidak bisa berbuat apa-apa, dia hanya bisa menyaksikan Yo Him terancam oleh serangan tenaga kibasan tangan Ciong Lam Cie itu. Dalam keadaan seperti ini, tampak Ciong Lam Cie bersungguh-sungguh waktu mengibaskan tangannya, karena kali ini dia sudah tidak memikirkan perihal usia Yo Him yang masih terlalu kecil, Ciong Lam Cie hanya dikuasai oleh perasaan penasaran. Maka dia telah melancarkan serangan dengan tidak mengenal perasaan kasihan lagi. Tetapi Yo Him yang tidak menyadari bahaya yang tengah mengancam dirinya, telah menerjang maju terus, dia sudah memukul sekenanya dengan ilmu-ilmu yang pernah diperolehnya. Serangan-serangan itu tidak mengandung tenaga yang berarti, dan disaat itulah tenaga serangan Ciong Lam Cie telah tiba, namun dengan cepat sekali tenaga tersebut telah memperoleh reaksi dari otot-otot disekujur tubuh Yo Him. Sehingga tenaga serangan yang dahsyat itu tahu-tahu telah membalik menghantam kearah Ciong Lam Cie. Tentu saja Ciong Lam Cie jadi terkejut setengah mati, dia sampai mengeluarkan suara teriakan kaget dan cepat-cepat berusaha mengelakkan diri.667 Tetapi gerakannya itu terlambat, karena kuatnya tenaga serangan yang berbalik itu menerjang dirinya, dengan disertai oleh suara teriakan yang tertahan, tampak tubuh Ciong Lam Cie telah terpental, hanya saja tidak sampai terguling dilantai, dan dia telah bisa berdiri kembali dengan muka yang agak pucat. Dia memandang Yo Him dengan sorot mata yang mengandung perasaan heran dan aneh, seperti juga dia tengah memandang hantu disiang hari tampak sinar matanya memperlihatkan perasaan takut yang luar biasa, dihatinya juga dia berpikir . "Hemm, tidak percuma dia menjadi puteranya Sin Tiauw Taihiap ternyata sekecil ini dia telah memiliki kepandaian yang luar biasa, yang bisa menolak tenaga serangan lawan ! Inilah sulit ! Jika setiap kali menyerang tenaga seranganan akan berbalik, tentu akan merepotkan penyerangnya! Hebat ! Sin Tiauw Taihiap Yo Ko ternyata telah berhasil menciptakan ilmu semacam itu untuk puteranya...!". Tetapi dimukanya Ciong Lam Cie tidak memperlihatkan perasaan kagumnya itu, bahkan dia memperlihatkan mimik muka yang bengis sekali. Sedangkan wakil Pangcu dan anak buah yang lainnya waktu melihat Pangcu mereka terpental begitu rupa, semuanya jadi terkejut dan berkuatir sekali. Tetapi waktu mereka memperoleh kenyataan Pangcu mereka tidak mengalami suatu cidera apa-apa, dengan sendirinya telah membuat mereka menjadi tenang kembali. Saat itu, Pangcu Tiauw Pang telah berkata dengan suaranya yang dingin "Hemm, pantas saja engkau berkepala besar dan bertingkah! Tidak tahunya engkau memiliki sedikit ilmu ! Baik ! Baik ! aku ingin melihat apakah engkau bisa menghadapi serangan-seranganku berikutnya. !" Sambil berkata begitu Ciong Lam Cie telah menghampiri Yo Him lebih dekat dengan sikap yang mengancam.668 Phang Kui In waktu itu sesungguhnya tengah girang bukan main, dia melihat dua kali Ciong Lam Cie telah melancarkan serangan kepada Yo Him bahkan yang terakhir dia telah melancarkan serangan dengan tenaga yang hebat sekali, dan nyatanya Yo Him bisa menolak kekuatan tenaga serangan itu. Tetapi waktu melihat ancaman dari Ciong Lam Cie yang akan melancarkan serangan berikutnya, Phang Kui In jadi tergoncang lagi hatinya. Dia telah mementang kedua matanya lebar-lebar, karena dia ingin memperhatikan baik-baik apakah Yo Him akan bisa melindungi dirinya dari serangan Pangcu Tiauw Pang itu, jika memang Yo Him terancam bahaya kematian, tentu saja Phang Kui In tidak akan memperdulikan ancaman golok kedua anak buah dari Tiauw Pang itu, dia pasti akan menerjang Pangcu dari perkumpulan itu, untuk mengadu jiwa dan melindungi Yo Him. Yo Him sendiri yang menduga tadi ketua Tiauw Pang itu terhuyung akibat serangan-serangan tangannya, maka dia jadi tambah berani dan girang, bahkan semangat bertempurnya jadi terbangun. Dengan berani dia menantikan serangan yang akan dilancarkan oleh ketua Tiauw Pang, sepasang matanya telah dipentang lebar-lebar. Disaat itu tampak Ciong Lam Cie telah melangkah semakin dekat, dia mengangkat kedua tangannya keatas, tahu-tahu tangan kanannya telah bergerak. "Serr...!" Tetapi serangan tangannya itu menimbulkan angin gempuran yang halus sekali, tidak keras seperti tadi. Muka Phang Kui In seketika jadi pucat pias, karena dia jadi terkejut sekali waktu melihat cara menyerang dari Pangcu Tiauw Pang itu.669 Ternyata ketua Tiauw Pang itu telah mempergunakan gempuran dengan mempergunakan tenaga serangan. Im (lunak), sehingga dia melancarkan gempuran tanpa menimbulkan angin serangan. Inilah berbahaya tenaga serangan itu memang sama besarnya dengan tenaga serangan yang dipergunakan dengan gempuran tenaga Yang (keras), tetapi dalam keadaan demikian, berarti otot dan urat ditubuh Yo Him, yang seharusnya dapat menolak setiap tenaga yang menyerang dirinya, tidak akan berfungsi lagi, sebab ketua Tiauw Pang itu melancarkan serangan tanpa mempergunakan tenaga kekerasan bahkan lunak seperti kapas. Tampak Yo Him yang tidak merasakan desakan tenaga serangan lawannya, jadi tambah berani, dengan mengeluarkan suara tertawa dingin, Yo Him telah melangkah maju, dia telah mengayunkan telapak tangan kanannya melancarkan serangan dengan cepat sekali. Tentu saja hal ini telah membuat Phang Kui In jadi mengeluarkan seruan tertahan, karena Yo Him tentu akan terserang oleh tenaga gempuran yang dilancarkan ketua Tiauw Pang itu. Ciong Lam Cie sendiri jadi girang, dia mengempos semangatnya, didalam gempuran Yang lunak itu ternyata mengandung tenaga serangan yang mematikan. Dia menduga, dengan Yo Him tidak mengetahui sifat-sifat pukulannya yang seperti ini tentu Yo Him tidak akan keburu melakukan penangkisan. Tetapi ketua Tiauw Pang itu sama sekali tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Yo Him tidak memiliki ilmu untuk menolak tenaga serangan lawan. Hanya secara kebetulan saja seluruh jalan darah dan otot Yo Him telah berhasil dibuka oleh Kwee Siang, sehingga otot-670 otot dan urat-urat ditubuhnya itu memiliki daya menolak setiap tenaga yang mendesak kearah tubuh Yo Him. Maka walaupun ketua Tiauw Pang itu melancarkan serangan dengan mempergunakan gempuran tenaga yang lunak, dan serangan itu Tidak terlihat membawa angin serangan yang kuat, tetapi waktu tiba disasarannya, serangan itu memiliki kekuatan tenaga dalam yang sangat hebat sekali. "Bukkkk !" Kuat luar biasa, tenaga itu menggempur tubuh Yo Him. Tetapi inilah suatu kesalahan besar yang dilakukan oleh Ciong Lam Cie, karena dia tidak mengetahui bahwa otot dan urat ditubuh Yo Him justru baru bekerja jika terserang oleh tenaga dari luar. Begitu tenaga serangan dari Ciong Lam Cie menghantam dengan keras, disaat itulah tenaga menolak dari otot dan urat besar ditubuh Yo Him mulai bekerja. Betapa terkejutnya Ciong Lam Cie waktu merasakan tenaga serangannya itu tertolak dan menghantam dirinya lagi. Karena tidak menduga akan terjadi demikian lagi, Ciong Lam Cie jadi terperanjat bukan main, dia sampai mengeluarkan seruan tertahan dan mati-matian menggerakkan tangan kanannya, dia harus dapat menangkis tenaga serangannya sendiri yang berbalik menghantam dirinya. "Bukk '" Tenaga serangan itu telah menghantam dengan kuat sekali, tetapi telah berhasil ditangkis oleh Ciong Lam Cie, dan begitu tertangkis, segera dia melompat mundur dengan muka yang pucat. Benar-benar Ciong Lam Cie jadi tidak mengerti, mengapa Yo Him bisa memiliki ilmu seaneh itu, dimana setiap serangan- serangan yang dilancarkannya bisa ditolaknya oleh anak itu tanpa terlihat Yo Him menggerakkan tangannya.671 Itulah yang membingungkan Ciong Lam Cie. Dengan cepat Ciong Lam Cie telah membentak . "Anak setan, ilmu apa yang engkau pergunakan ?". "Anak setan ? Hemm, engkau yang siluman ! Usiamu telah enam puluh tahun, tetapi ternyata engkau kate dan mirip seorang anak belasan tahun ! Bukankah itu berarti engkau merupakan manusia siluman ?". Disanggapi begitu oleh Yo Him, tentu saja tubuh Ciong Lam Cie jadi gemetar menahan marah. "Kau...kau benar-benar ingin mampus !" Katanya dengan suara yang dingin. "Hemm. mungkin juga !" Kata Yo Him. "Kalau memang engkau memiliki kesanggupan untuk membinasakan diriku, mungkin aku akan mampus ditanganmu ! Tetapi yang jelas, beberapa kali engkau melancarkan serangan, tetapi engkau sendiri tidak berhasil dengan serangan-seranganmu itu...!". Berulang kali diejek oleh Yo Him, keruan saja darah Ciong Lam Cie naik sampai kekepala. Tetapi dia teringat, jika dia melancarkan serangan kepada Yo Him, berarti dia akan menyerang dengan tenaga yang kuat dan tenaga itu jika berbalik menghantam dirinya, niscaya akan menyebabkan dia terserang sendirinya. Maka dari itu, Ciong Lam Cie telah berdiam diri saja, dia tidak melayani ejekan dari Yo Him. Kemudian Pangcu dari Tiauw Pang ini telah menoleh kepada wakilnya. "Ciu Toako, kau majulah !" Perintahnya. Orang yang dipanggil Ciu Toako itu, wakil Pangcu, yang nama lengkapnya Ciu Ie Ling, telah mengiyakan dengan suara yang serak. "Baik Pangcu, aku akan membereskan bocah siluman itu !" Katanya dengan bersemangat sekali.672 Dan dia telah melompat menghampiri Yo Him, dan "Srengg !" Cepat sekali dia telah mencabut keluar sebatang pedang. "Cabut senjatamu l'" Perintah wakil Pangcu itu dengan suara yang sangat bengis, matanya memandang mengancam. "Tidak perlu engkau mempergunakan senjata tajam ! Jika memang engkau memiliki keberanian, majulah, mari kita bertempur dengan tangan kosong ! Aku tidak biasa mempergunakan senjata tajam !" Mendengar perkataan Yo Him, Ciu Ie Ling telah tertawa mengejek. "Hemmm ! Kalau engkau tidak mau mempergunakan senjata, baiklah ! Terpaksa aku tidak segan-segan akan menikammu dengan pedangku ini untuk melenyapkan ilmu silumanmu!" Dan membarengi dengan perkataannya itu, Ciu Ie Ling berlagak ingin melancarkan serangan. Yo Him jadi berpikir keras. Dia telah berpikir, jika dia melawan dengan tangan kosong, dia tidak memiliki kesanggupan apa-apa, sedangkan bertempur dengan mempergunakan pedang, diapun tidak memiliki ilmu pedang. Memang dia telah mempelajari seluruh kouwkoat (teori) dari ilmu pedang Go Bie Kiamhoat yang diturunkan oleh Kwee Siang, tetapi belum sempat dilatihnya. Namun Yo Him jadi nekad juga, dia telah berteriak "Tahan !" "Apalagi ? " Tanya Ciu Ie Ling. "Baiklah ! Akupun akan mempergunakan pedang menghadapimu " Dan setelah berkata begitu Yo Him telah melangkah menghampiri Kwee Siang, dia berkata . "Encie Siang, maafkanlah, aku ingin meminjam pedangmu !".673 Dan setelah berkata begitu, dia mencabut pedang Kwee Siang, sedangkan Kwee Siang tidak bisa berkata-kata, karena dia dalam keadaan tertotok. Saat itu, dengan cepat sekali, Yo Him telah melangkah kembali kehadapan Ciu Ie Ling. "Mulailah!" Tantangnya dengan suara yang dingin. Ciu Ie Ling sebagai wakil Pangcu dari Tiauw Pang sebetulnya sangat dihormati oleh orang-orang rimba persilatan, karena kiam-hoatnya, ilmu pedangnya memang dahsyat sekali. Tetapi sekarang, anak lelaki kecil seperti Yo Him berani memandang remeh kepadanya dengan sendirinya telah membuat dia jadi gusar bukan main. Karena kemarahannya telah meluap-luap, dia mengeluarkan suara bentakan yang sangat keras sekali, dan telah melancarkan tikaman dengan pedangnya. Yo Him menangkis serangan itu sekenanya saja, dengan mempergunakan salah satu jurus ilmu pedang Go Bie Kiam Hoat. Tetapi hasilnya luar biasa, pedang ditangan Yo Him bukannya menangkis serangan yang dilancarkan lawannya, justru telah meluncur akan menikam tenggorokan lawannya. Tentu saja Ciu Ie Ling jadi terkejut sekali, karena untuk melindungi tenggorokannya dari tikaman mata pedang Yo Him, terpaksa Ciu Ie Ling harus melompat kebelakang. Harus diketahui waktu menciptakan ilmu pedang Go Bie Kiamhoat, Kwee Siang telah memikirkan berbagai kelemahan yang ada di bagian-bagian tubuh lawannya. Karena dipersiapkan ilmu pedang Go Bie Kiamhoat khusus untuk kaum wanita, maka diutamakan adalah kegesitan, bukan kekuatan.674 Sehingga Kwee Siang telah berusaha mencari kemungkinan tidak melayani serangan lawan dengan kekerasan, dan dia telah menciptakan setiap serangan lawan dilawan dengan serangan lagi. tetapi setiap serangan Go Bie Kiamhoat selalu mengincar bagian-bagian yang berbahaya ditubuh lawan sehingga bisa mematikan. Dengan demikian, tentu lawannya akan terdesak dan serangannya akan gagal. Cepat sekali gerakan dari serangan-serangan ilmu pedang Go Bie Pay itu, maka dengan sendirinya tanpa mengadu kekuatan tenaga, bisa saja murid Go Bie Pai mendesak lawannya. Sedangkan Ciu Ie Ling yang melihat cara bersilat Yo Him dengan pedangnya yang bergerak-gerak aneh itu, tentu saja telah membuat dia terkejut sekali. Dia jadi berpikir keras, entah siapa sebenarnya Yo Him, mengapa memiliki ilmu pedang yang demikian aneh ? Dengan penasaran Ciu Ie Ling telah melancarkan serangan- serangan lagi dengan tikaman-tikaman pedangnya, gerakan yang dilakukannya itu sangat cepat sekali dan juga mengandung kekuatan yang dahsyat. Tetapi Yo Him tidak memperhatikan datangnya serangan lawannya, karena dia jadi sibuk melakukan penyerangan- penyerangan juga dengan ilmu pedang Go Bie Kiam Hoat. Setiap pedang Ciu Ie Ling menyambar datang, maka Yo Him bukannya menangkis, justru dia menggerakkan pedangnya itu mengincar bagian-bagian yang mematikan ditubuh lawannya. Dengan sendirinya, telah membuat Ciu Ie Ling selalu harus menarik pulang pedangnya membatalkan serangannya. Semakin lama Ciu Ie Ling jadi semakin sengit. sehingga dia berjingkrak beberapa kali dengan gusar.675 Kemudian disertai suara bentakan yang sangat bengis sekali, Ciu Ie Ling telah melancarkan serangan lagi dengan tikaman-tikaman yang gencar sekali. Gerakan-gerakan yang dilakukannya selain cepat sekali, juga mengincar bagian- bagian yang mematikan ditubuh Yo Him. Dalam sekejap mata saja, tampak sinar pedang Ciu Ie Ling telah berkelebat-kelebat dengan kecepatan luar biasa, membuat Yo Him jadi kewalahan untuk menghadapi serangan-serangan itu, karena dia hanya mengerti teori ilmu pedang Go Bie Pai dan belum pernah melatihnya. Dengan sendirinya, jadi sangat repot menghadapi serangan-serangan seperti itu, dia telah mengeluarkan suara bentakan yang nyaring sekali, dan memutar pedangnya dengan gerakan "San Hoa Kiam Sut" Atau "Ilmu pedang menyebar bunga". Gerakan-gerakan yang dilakukan oleh Yo Him ternyata bisa menyelamatkan juga diri dan jiwanya, karena pedang ditangannya telah berputar-putar dengan sangat cepat sekali, telah mengancam kebagian-bagian tempat yang berbahaya ditubuh Ciu Ie Ling. Tentu saja Ciu Ie Ling dibuat terkejut lagi oleh serangan- serangan Yo Him itu. Berulang kali Ciu Ie Ling telah mengeluarkan suara teriakan gusar dan membatalkan serangannya, karena dia harus menyelamatkan jiwanya dari ujung pedang Yo Him. Dalam keadaan demikian, tampaknya Yo Him juga tidak tinggal diam, dia memang memiliki latihan ilmu pedang Go Bie Pai, tetapi dia memiliki hati yang tabah, sehingga dia bisa saja berlaku nekad dengan melancarkan serangan-serangan yang sangat cepat dan gesit sekali, dengan jurus-jurus Go Bie Pai yang luar biasa anehnya. Go Bie Kiamhoat baru saja diciptakan oleh Kwee Siang, dengan sendirinya ilmu pedang itu jarang sekali yang lihat, dan merupakan ilmu pedang yang baru, maka Ciu Ie Ling676 sendiri jadi sibuk sekali, dia sampai mengeluarkan suara seruan-seruan kaget setiap kali hampir terserang oleh tikaman-tikaman yang dilancarkan Yo Him. Yo Him dengan beruntun telah mempergunakan jurus-jurus ilmu pedang Go Bie Pai, dan gerakan-gerakan yang sangat cepat itu tambah membingungkan diri Ciu Ie Ling saja. Tetapi, setelah lewat sepuluh jurus, akhirnya Ciu Ie Ling telah melihatnya bahwa Yo Him sesungguhnya tidak menguasai ilmu pedangnya itu, karena dia hanya bisa menggerakkan pedangnya itu dengan gerakan-gerakan biasa saja, walaupun aneh, kenyataannya ilmu pedang itu tidak mengandung tenaga yang cukup dahsyat untuk menjatuhkan musuhnya. Tentu saja Ciu Ie Ling jadi heran melihat keadaan seperti itu, karena Yo Him tampaknya memiliki tenaga yang tidak berarti, namun dia bisa memiliki bermacam-macam ilmu silat dan ilmu pedang yang sangat aneh-aneh. Tadi Ciu Ie Ling memang telah mendengar bahwa Yo Him adalah puteranya Yo Ko, maka diam-diam dia jadi berpikir . Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Karya Sin Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Hemm, pantas saja dia memiliki iimu-iimu yang demikian hebat, memang jelas dia putera dari si buntung keparat itu ! dan setelah berpikir begitu, Ciu Ie Ling mengawasi lagi kepada serangan-serangan dan tikaman-tikaman pedang Yo Him. "Tetapi...mengapa dia tidak memiliki kekuatan lwekang sedikitpun juga ? Setiap tikamannya selalu kosong dan tidak mengandung tenaga yang mematikan ?". Karena berpikir begitu, dengan cepat Ciu Ie Ling telah mengeluarkan suara bentakan yang keras, waktu suatu kali pedang Yo Him menyambar kearahnya, tampak pedang itu telah dikibas oleh pedang Ciu Ie Ling. Gerakan itu mengandung kekuatan tenaga mengibas yang sangat kuat sekali, karena Ciu Ie Ling telah mengibas dengan677 maksud untuk menjatuhkan pedang itu terlepas dari cekalan tangan Yo Him. o0o^d!w^o0o Jilid 20 "TRANGG....!" Memang pedang ditangan Yo Him berhasil ditangkis oleh Ciu Ie Ling dan tampak sebatang pedang meluncur terbang ke tengah udara terlepas dari cekalan namun pedang itu adalah pedangnya Ciu Ie Ling. Sedangkan Ciu Ie Ling telah melompat keluar gelanggang pertempuran dengan muka yang berobah pucat. Saat itu rupanya waktu Ciu Ie Ling menabas dengan pedangnya menangkis pedang Yo Him, telah terjadi suatu peristiwa aneh lagi bagi Ciu Ie Ling, begitu pedangnya menangkis pedang Yo Him karena dia mempergunakan kekuatan tenaga yang sangat kuat disaat itu otot di telapak tangan Yo Him telah bekerja dengan sendirinya dan menolak dengan kuat, berimbang dengan tekanan-tekanan gempuran atau tangkisan pedang Ciu Ie Ling sendiri. Maka bukannya pedang Yo Him yang terlepas dari cekalannya, justru pedang Ciu Ie Ling yang telah terpental dari cekalannya dan telah terlempar ketengah udara. Keruan saja hal ini telah membuat Ciu Ie Ling dan jago-jago Tiauw Pang yang lainnya jadi terkejut sekali mereka jadi takjub dan menganggap Yo Him benar-benar luar biasa sekali. Sedangkan ketua Tiauw Pang juga jadi kaget bukan main, dia tidak menyangka sama sekali, bahwa sekecil itu Yo Him benar-benar telah memiliki bermacam-macam ilmu mujijat Tadi dia telah melancarkan serangan berulang kali kepada Yo Him dengan mempergunakan tangan kosongnya, tetapi678 selalu pula tenaga serangannya itu berbalik menghantam kepadanya. Dan sekarang Ciu Ie Ling telah gagal menghadapi Yo Him dengan pedang, maka peristiwa ini merupakan peristiwa yang jarang sekali terjadi dan belum pernah dialami oleh orang- orang Tiauw Pang itu. Apa lagi Pangcu dari Tiauw Pang dan Ciu Ie Ling juga bukan manusia-manusia yang lemah sehingga dengan adanya peristiwa seperti ini, telah membuat mereka tidak mengerti, anak sebesar Yo Him bisa memiliki kepandaian yang demikian tinggi. Kemudian Pangcu dari Tiauw Pang ini telah mengerahkan seluruh tenaga, lwekangnya dia telah mengulurkan tangannya, dengan maksud akan mencengkeram bahu dari Yo Him. Gerakan yang dilakukan oleh Pangcu dari Tiauw Pang ini sangat cepat sekali, di samping itu angin serangan yang ditimbulkan oleh telapak tangannya itu mengandung kekuatan tenaga yang sangat hebat sekali. Dalam keadaan demikian Yo Him juga tidak bisa berdiam diri. Lawannya bukan melancarkar serangan dengan memukul atau menghantam, justru lawannya itu telah melancarkan serangan dengan mempergunakan cengkeraman tangan. Jika sampai bahunya atau tubuhnya bagian yang lain kena dicengkeiam oleh ketua dari Tiauw Pang, niscaya akan menyebabkan dia mengalami kecelakaan yang tidak kecil, karena sepuluh jari-jari tangan itu memiliki kekuatan yang sangat dahsyat yang dapat niencengkeram hancur tulang-tulang di tubuh Yo Him. Tetapi Yo Him tidak merasa takut, dengan cepat dia telah menyingkir kesamping.679 Gerakan yang dilakukan oleh Yo Him memang tidak begitu cepat, sehingga Pangcu dari Tiauw Pang itu telah sempat mengulangi serangannya lagi untuk mencengkeram punggungnya Yo Him. Dan kali ini Yo Him tidak bisa mengelakkan diri dari serangan tersebut, karena itu dengan hebat punggungnya telah kena dicengkeram oleh ketua Tiauw Pang itu. "Brettt ...!" Pakaian dibagian punggung Yo Him telah robek kena dicengkeram, karena Yo Him masih sempat untuk menjauhi diri. dengan sendirinya dia bisa selamat dari terluka ditangan ketua Tiauw Pang itu. Namun bajunya yang telah robek itu menyebabkan Phang Kui ln yang menyaksikannya jadi mengeluarkan seruan tertahan karena terkejut. Tetapi Yo Him dengan cepat telah menghadapi ketua Tiauw Pang itu lagi. Berani dan tabah sekali anak ini. Sedangkan Ciong Lam Cie tambah bersemangat waktu melihat dia telah berhasil merobek pakaian Yo Him. Dengan cepat dia telah melompat dan melancarkan serangan pula, dia mengulurkan tangannya untuk mencengkeram lagi. Gerakannya kali ini dilakukannya lebih cepat dari pada gerakan yang tadi dan tangannya telah diulurkan untuk mencengkeram dengan kuat sekali Yo Him akhirnya melihat bahwa dirinya tidak mungkin bisa menghadapi tokoh persilatan seperti Ciong Lam Cie, karena walaupun dia telah memiliki lwekang yang mujijat dan aneh, tetapi Ciong Lam Cie telah mengetahui kelemahannya itu, sehingga dia telah melancarkan serangan-serangannya dengan hanya mempergunakan jari tangan belaka, yang dipergunakan untuk mencengkeram.680 Maka tenaga yang meluncur dari jari tangannya itu hanya berseliweran perlahan sekali, menyebabkan tenaga memantul dari otot maupun urat jalan darah ulama ditubuh Yo Him tidak berarti apa-apa untuk Ciong Lam Cie, Dengan mengeluarkan suara bentakan yang sangat keras, berulang kali Yo Him telah diserang oleh Ciong Lam Cie. Walaupun dalam keadaan tertotok, tetapi Kwee Siang bisa melihatnya bahwa keadaan Yo Him sangat terancam oleh serangan-serangan yang dilancarkan oleh Ciong Lam Cie. Tetapi dia dalam keadaan tertotok, tidak bisa dia memberikan bantuan maupun pertolongannya. Sehingga Kwee Siang jadi berkuatir dan bingung sekali. Dengan mempergunakan kekuatan tenaga dalamnya, beberapakali Kwee Siang berusaha membuka toiokan ditubuhnya, namun gagal. Tampaknya cara menotok yang dilakukan oleh Ciong Lam Cie merupakan totokan yang aneh dan luar biasa sekali, sehingga sulit sekali untuk dibuka dengan kekuatan sendiri. Dengan gagalnya Kwee Siang berusaha membuka totokan ditubuhnya, gadis ini jadi mengeluh beberapa kali dan benar- benar berkuatir sekali, karena dia tidak berdaya untuk menolong Yo Him, walaupun dia melihat Yo Him dalam tekanan dan ancaman bahaya yang tidak kecil di tangan ketua Tiauw Pang. Disaat itu, angin serangan ketua Tiauw Pang telah berseliweran kuat dan lunak bergantian, untuk mengelabuhi lwekang aneh yang dimiliki Yo Him. Sampai akhirnya Yo Him tidak berdaya waktu pergelangan tangannya dicekal oleh ketua Tiauw Pang. Tubuhnya telah dilontarkan ketengah udara. Waktu tubuhnya meluncur turun, justru jari tangan ketua Tiauw Pang itu telah bergerak menotok jalan darah Yo Him,681 maka tubuhnya segera terbanting dilantai tanpa bisa bergerak lagi, karena Yo Him telah dalam keadaan tertotok. Phang Kui In waktu melihat apa yang telah dialami oleh Yo Him jadi mengeluarkan suara seruan tertahan dan telah melompat ketengah gelanggang tanpa nemperdulikan lagi ancaman mata golok dari kedua anggota Tiauw Pang itu. Tetapi ketua Tiauw Pang itu telah tertawa bergelak-gelak dengan suara yang nyaring sekali, dia telah berkata dengan suara yang bengis. "Engkau mana bisa melayani aku ? Lebih baik engkau kembali duduk ditempatmu agar engkau tidak mengalami peristiwa dan penderitaan seperti mereka berdua itu. Kembali kekursimu!!". Tetapi Phang Kui In telah nekad benar, dengan mengeluarkan bentakan . "Aku akan mengadu jiwa dengan kau !" Dia telah melompat dan melancarkan serangan- serangan dengan mempergunakan kedua tangannya. Tubuhnya telah meluncur menerjang ketua Tiauw Pang itu, gerakannya sangat cepat sekali, juga kedua telapak tangannya yang dipergunakan untuk menghantam itu mengandung kekuatan yang cukup dahsyat. Tetapi Ciong Lam Cie telah mengeluarkan suara tertawa mengejek, dia telah menggerakkan kedua tangannya untuk menangkis serangan yang dilancarkan oleh lawannya itu. "Takkk !" Kedua telapak tangan Phang Kui In telah ditangkis oleh ketua Tiauw Pang dan tubuh Phang Kui In telah terpental keras sekali terbanting dilantai perahu. Phang Kui In merasakan pergelangan tangannya itu sakit sekali. Dada sebelah kiripun dirasakan nyeri dan ngilu sekali, mungkin dia telah terluka didalam. Tetapi dengan penasaran dan nekad sekali, Phang Kui ln telah melompat dengan gerakan yang sangat gesit sekali, dia telah mengeluarkan suara bentakan mengguntur dan telah682 menerjang maju lagi. sambil menerjang kedua tangannya disilangkan, dia telah melancarkan gempuran yang sangat kuat sekali, karena Phang Kui In dalam nekadnya itu telah memusatkan seluruh kekuatan tenaga dalamnya di kedua tangannya itu. Dia bermaksud akan mengadu jiwa dengan Ciong Lam Cie, maka Phang Kui ln melancarkan gempuran itu tanpa memikirkan keselamatan dirinya lagi Angin serangannya itu berkesiuran dengan keras sekali, dan juga angin serangan tersebut telah menggempur kuda- kuda Ciong Lam Cie. Tetapi Ciong Lam Cie walaupun muka dan bentuk tubuhnya yang kecil itu seperti seorang anak kecil, namun Pangcu Tiauw Pang ini merupakan seorang ahli silat yang telah berpengalaman sekali. Sama sekali kuda-kudanya tidak tergoyahkan oleh serangan yang dilancarkan oleh Phang Kui In, bahkan Ciong Lam Cie menantikan sampai tenaga serangan yang dilancarkan Phang Kui In telah dekat dengannya, disaat itulah dengan, mengeluarkan suara seruan yang sangat panjang sekali, Ciong Lam Cie telah menangkis gempuran Phang Kui In. "Brukkk....bukkk !" Dua kekuatan tenaga dalam yang dahsyat sekali telah saling bentur dengan keras, dan dengan tenaga saktinya Ciong Lam Cie telah membuat tubuh Phang Kui In terpental dan terbanting dilantai perahu, terus tidak bergerak lagi, karena Phang Kui In telah pingsan tidak sadarkan diri. Ciong Lam Cie telah tertawa dingin, sikapnya angkuh sekali. "Bawa mereka kekamar tahanan...!" Perintahnya dengan suara yang congkak sekali.683 "Kami menerima perintah !" Teriak beberapa orang pengawal ruangan, yang segera menggotong tubuh Kwee Siang, Yo Him dan Phang Kui In kekamar tahanan. Ketiga orang tawanan Tiauw Pang itu telah dibawa keruangan bawah kapal itu, dan kemudian dimasukkan kedalam sebuah ruangan yang gelap tidak memiliki penerangan sedikitpun juga. Kwee Siang walaupun dalam keadaan tertotok, matanya bisa menyaksikan segala apa. Dia melihat, bahwa mereka bertiga telah tertawan oleh pihak Tiauw Pang, berarti sulit sekali bagi mereka untuk melarikan diri, terlebih lagi dirinya bersama Yo Him dalam keadaan tertotok, sedangkan Phang Kui In dalam keadaan pingsan, mungkin juga tengah terluka didalam yang parah sekali.... Saat itu, Yo Him juga telah tersadar dari pingsannya, tetapi tubuhnya dalam keadaan tertotok seperti Kwee Siang, dia tidak bisa menggerakkan tubuhnya. Pedang Darah Bunga Iblis Karya GKH Pedang Darah Bunga Iblis Karya GKH Goda Remaja Karya Kho Ping Hoo