Lima Jago Luar Biasa 9
Lima Jago Luar Biasa Karya Sin Liong Bagian 9
Lima Jago Luar Biasa Karya dari Sin Liong Tanya Loo Boan Tong. "Sudah kukatakan, jika engkau menerima dua permintaanku, maka aku akan segera memberitahukannya ! sekarang kau katakan dulu, mau menerima kedua permintaanku atau tidak?!" "Permintaanmu itu terlalu berat! Coba sekarang kau beritahukan padaku permintaanmu yang kedua itu merupakan permintaan apa pula!" "Permintaanku yang kedua ini jauh lebih mudah dari permintaanku yang pertama tadi!" Menyahuti Auwyang Hong. 276 "Coba kau katakan....!" Kau belum menjelaskan sanggup atau tidak memenuhi permintaanku yang pertama, mana mungkin pula aku bisa memberitahukan permintaanku yang kedua, bukankah akan sia-sia belaka?" Menyahuti Auwyang Hong. "Katakan dulu apa permintaanmu yang kedua itu, mungkin jika tidak telalu berat, aku bisa menerimanya.!" Mendesak Ciu Pek Thong. Auwyang Hong Ragu-ragu, tapi kemudian dia mengangguk. "Baiklah, aku akan menjelaskan! Permintaanku yang kedua itu hanya menginginkan kau mengajakku ke sebuah tempat!" "Mengajakmu ke sebuah tempat? Tempat apa?!" Tanya Ciu Pek Thong Heran. "Tempat itu tidak terlalu sulit untuk didatangi oleh kita berdua, engkau tentu mengenal jalan dengan betul, karena itu aku menginginkan engkau mengajakku ketempat itu!" Menjelaskan Auwyang Hong. "Engkau terlalu bertele-tele seperti itu. cepat katakan tempat apa yang ingin kita datangi itu?!" Ciu Pek Thong tidak sabar. "Aku meninginkan engkau mengajakku ke kuburan "Mayat Hidup! Kau tentu mengetahui jalan untuk masuk kedalam kuburan "Mayat Hidup itu.!" "Apa kau bilang?!" Teriak Ciu Pek Thong tercekat hatinya, kemudian tertawa. "Kau tengah bermimpi Bisa Bangkotan! Mana mungkin kita bisa memasuki kuburan "Mayat Hidup itu, 277 sedangkan Suhengku, yang pernah memiliki kuburan itu saja tidak pernah memasuki kuburan "Mayat Hidup itu selama beberapa tahun belakangan ini, setelah menyerahkannya kepada manusia she Lim itu "Tapi sekarang justru aku menghendaki agar kau mengajak aku memasuki kuburan "Mayat hidup itu jika memang engkau bisa memenuhi permintaanku yang pertama dan yang kedua itu, maka aku akan memberitahukan padamu cara permainan yang sangat menarik sekali!" Ciu Pek Thong jadi duduk menjublek. Dia diam tidak berkata sepatah katapun. "Mengapa engkau termenung menjublek begitu?!" Tanya Auwyang Hong ketika melihat Loo Boan Tong. "Engkau mengajukan permintaan yang tidak-tidak!" Menyahut Ciu Pek Thong. Permintaan yang pertama itu sulit untuk dipenuhi olehku, juga permintaan yang kedua ini jauh lebih sulit lagi. Suhengku pernah berpesan, baik kepadaku maupun kepada ketujuh muridnya, tidak boleh selangkahpun mendekati kuburan "Mayat Hidup itu.. apalagi memasuki kuburan "Mayat Hidup itu!" Auwyang Hong memang licin, dia segera menyahuti. "Ciu Pek Thong.! Dasar engkau si bocah tua bangkotan yang tolol! Tahukah engkau mengapa suhengmu itu melarang kau dan murid-muridnya untuk memasuki kuburan "Mayat Hidup itu?!" Ciu Pek Thong menggeleng perlahan. Tanyanya,. "Kenapa?" "Di dalam kuburan itu terdapat semacam benda yang sagat menarik sekali, siapa yang bisa memperoleh benda itu, tentu 278 akan memiliki kepandaian tertinggi di daratan Tionggoan, menjadi jago nomor satu di kolong langit ini!" "Benda apa itu?" Ciu Pek Thong jadi tertarik sekali. "Itulah se Jilid kitab yang luar biasa!" Menjelaskan Auwyang Hong. "Jika hanya se Jilid kitab Ilmu silat, tentunya tidak mungkin lebih hebat dari kitab Ciu Im Cin Keng yang dimiliki suhengku!" Menyahuti Ciu Pek Thong. "Kau salah memiliki pandangan seperti itu. Justru Suhengmu waktu mendirikan kuburan "Mayat Hidup telah membuat beberapa ruangan khusus yang luar biasa hebatnya. Didalam ruangan itu diperlengkapi dengan bermacam-macam alat bermain yang jika kita berdiam disana bisa bermain sepuas hati, sehingga merasa seperti berada di sorga.!" "Ohhh, begitu menarikkah permainan-permainan yang terdapat didalam kuburan "Mayat Hidup itu?" Tanya Ciu Pek Thong. Auwyang Hong mengangguk. "Itulah sebabnya Suhengmu demikian betah untuk mengurung diri terus menerus didalam kuburan "Mayat Hidup itu, demikian juga halnya dengan Lim Tiauw Eng, dimana diapun demikian senang untuk berdiam terus-menerus didalam kuburan "Mayat Hidup itu. tidakkah kau berpikir sedikit, mengapa dan apa sebab-sebabnya kedua orang itu, Suhengmu dan Lim Tiauw Eng senang untuk mengurung diri didalam kuburan "Mayat Hidup itu?!" Ciu Pek Thong menepuk-nepuk pahanya, dia kemudian melompat berdiri. 279 "Benar juga perkataanmu memang sering sekali aku menanyakan pada Ong Suheng sebab-sebab Ong Suheng dulu pernah menutup diri didalam kuburan "Mayat Hidup nya itu, namun Ong Suheng selalu mengatakan bahwa urusan itu telah lalu dan tidak perlu dibicarakan lagi!" "Karena itu sesungguhnya, di dalam kuburan "Mayat Hidup itu terdapat banyak sekali ruangan-ruangan yang dibuat khusus untuk bermain. Siapa saja yang berada di ruangan- ruangan tempat bermain itu, tidakkah itu akan menggembirakan sekali?" Ciu Pek Thong termenung ragu, antara tertarik ingin melihat permainan-permainan yang menarik menurut Auwyang Hong, juga dia ragu-ragu harus membacakan kouwhoat dari Coan Cin Sin Kang maupun Coan Cin Kiam Hoat. Disamping itu juga yang membuat Ciu Pek Thong ragu-ragu adalah ajakannya Auwyang Hong untuk memasuki kuburan "Mayat Hidup. Menurut Suhengku, kepandaian Lim Tiauw Eng, yang sekarang menjadi majikan kuburan "Mayat Hidup itu sangat tinggi sekali dan sulit untuk dihadapi.!" Ragu-ragu sekali waktu Ciu Pek Thong berkata seperti itu. Auwyang Hong tertawa terbahak-bahak. "Loo Boan Tong! Loo Boan Tong, engkau ini benar-benar tidak dapat berpikir dengan baik! Dengan kita berdua apakah yang bisa diperbuat Lim Tiauw Eng?" "Tapi jika nanti timbul keonaran, tentu Ong Suheng akan memberikan hukuman kepadaku lagi.!" Kata Ciu Pek Thong, dan dia menceritakan bagaimana di istananya Toan Hongya dia telah melakukan suatu perbuatan yang 280 menimbulkan keonaran yang hebat. Dan akhirnya diapun memperoleh hukuman dari Ong Tiong Yang. Cuma saja Ciu Pek Thong tidak menjelaskan sumber keonaran itu disebabkan dia menggauli selirnya Toan Hongya. Auwyang Hong tertawa keras, katanya. "Mengapa engkau harus takut dihukum, memasuki ruangan kuburan "Mayat Hidup itu bukan suatu perbuatan dosa, kita hanya ingin melihat saja bukan? Dan Ong Tiong Yang tidak berhak untuk menghukum jika hanya memasuki kuburan "Mayat Hidup belaka.! Engkau tidak perlu kuatir, Ciau Siehang. Jamin Ong Suhengmu tidak marah. Jika dia menggusarimu, biarlah nanti aku yang bicara dengannya.!" Ciu Pek Thong yang digosok pulang pergi oleh Auwyang Hong, hatinya semakin tertarik dan pendiriannya jadi goyah. "Jika engkau menjamin akan memberikan pengertian pad Ong Suheng, jika memang nanti dia memarahiku disebabkan kita memasuki kuburan "Mayat Hidup itu? Auwyang Hong mengangguk. "Ya. engkau tidak perlu kuatir.!" Menyahuti Auwyang Hong girang bukan main. "apakah engkau bersedia untuk memenuhi kedua permintaanku itu?!" Ciu Pek Thong mengangguk, sahutnya. "Ya, aku akan memenuhi kedua permintaanmu itu! sekarang kau beritahukan padaku, permainan menarik apa yang kau miliki untuk kita berdua bermain dengan gembira?" "Itulah permainan didalam kuburan "Mayat Hidup! Bukankah tadi kujelaskan, didalam kuburan "Mayat Hidup itu terdapat banyak sekali ruangan-ruangan yang dibuat khusus 281 untuk bermain dengan gembira, yang keadaannya sama seperti di sorga!" Ciu Pek Thong jadi menjublek lagi. "Kouwhoat Coan Cin Sin Kang dan Coan Cin Kiam Hoat. memasuki kuburan "Mayar Hidup . Oohhh, apakah ini akan membuat Ong Suheng bergusar?" Melihat Ciu Pek Thong bimbang lagi, Auwyang hong telah menarik muka, katanya dengan mendongkol. "Teserah padamu segalanya, tadipun engkau telah menyanggupi untuk memenuhi kedua permintaanku, maka jika sekarang engkau mengingkari dan tidak mau memenuhi janjimu untuk meluluskan kedua permintaanku itu, akupun tidak akan menyesalimu.!" "Oh mana bisa begitu. Ciu Pek Thong bukan sebangs manusia yang gemar menelan ludah yang telah dibuang!" "Jika demikian kau jadi mau memenuhi kedua permintaanku itu?" Tanya Auwyang Hong. Ciu Pek Thong tidak segera menyehuti, sedang dihatinya dia berpikir. "Hemm, bisa bangkotan ini sangat licik dan beracun sekali, jika memang apa yang dikatakannya tadi benar, inilah menggembirakan sekali. Tapi bagaimana jika ternyata nanti dia hanya mendustai aku, hanya mengepuli aku?!" Karena berpikir begitu, Ciu Pek Thong telah menoleh pada Auwyang Hong, tanyanya. "Jika nanti setelah kita masuk kedalam kuburan "Mayat Hidup itu, dan ternyata didalam kuburan itu tidak terdapat ruangan-ruangan bermain yang menarik seperti yang kau katakan tadi, beranikah kau mempertanggung jawabkannya?!" 282 Jika memang tokoh persilatan lainnya seperti Oe Yok Su, Ang Cit Kong maupun Lam Te, tentu akan berpegang teguh pada kegagahan dan nama besar, mereka tidak akan menarik pulang janji dan kata-kata yang pernah mereka ucapkan. Namun Ciu Pek Thong kali ini justru berurusan dengan Auwyang Hong, dedengkotnya si Bisa dari Barat yang sangat licin dan licik yang tak segan-segan melakukan perbuatan yang paling hina sekalipun asalkan untuk memperoleh keuntungan buat dirinya. Auwyang Hong waktu itu telah mengangguk sambil tertawa. "Itu sudah jelas! Jelas aku akan bertanggung jawab! Jika memang Tiong Yang Cinjin nanti memarahimu, maka aku akan memberitahukan padanya bahwa engkau tidak bersalah, karena aku yang mengajak! Dengan demikian, urusan akan menjadi beres kan?" Ciu Pek Thong kena dilagui oleh Auwyang Hong, dia mengangguk beberapa kali. Sampai akhirnya Ciu Pek Thong berkata. "Jika begitu, baiklah.. kau dengarkan aku akan membacakanKouwhoat Cian Cin Sin Kang dan Coan Cin Kiam Hoat! Setelah berkata begitu, Ciu Pek Thong dengan suara nyaring telah menghafal kouwhoat Coan Cin Sin Kang dan Coan Cin Kiam Hoat. Auwyang hong mendengarkan dengan seksama, dengan sepadang alis yang berkerut dan juga penuh perhatian walaupun dia hanya mendengarkan utnuk satu kali, namun dia seorang yang cerdas bukan main. Karena itu kouwhoat Coan Cin Sin Kang dan Coan Cin Kiam Hoat telah terpatri didalam oraknya. 283 Ketika Ciu Pek Thong telah habis membacakan seluruh kouwhoat Coan Cin Sin Kang dan Coan Cin Kiam Hoat, Auwyang Hong menanyakan beberapa bagian yang tidak dimengertinya. Memang agak sulit untuk menangkap seluruhnya kouwhoat Coan Cin Sin Kang maupun Coan Cin Kiam Hoat Cuma sekali dengar, terutama sekali memang teori ilmu silat Coan Cin Kauw tersebut merupakan ilmu silat kelas tinggi, begitu pula banyak bagian-bagiannya yang dulit. Dengan mengandalkan kecerdasan dan kecerdikannya, Auwyang Hong berusaha mengingat sebanyak mungkin dari teori ilmu silat itu, karena yang diutamakannya adalah Coan Cin Sin Kang, dimana dia menghendaki kunci dari ilmu tenaga dalam Coan Cin kauw yang lurus dan bersih itu. Sebagai seorang yang senang bermaik dengan racun, dan juga telah memiliki kepandaian yang sempurna, namun dari aliran yang sesat, tentu hawa murni yang telah dilatihnya itu akan memperlihatkan kesesatannya dan menyeret dirinya jadi menderita luka dalam yang tidak tingan. Karena dari ancaman kesesatan inilah yang membuat Auwyang Hong bermaksud untuk mengetahui kouwhoat Coan Cin Sin Kang karena dia bermaksud untuk nanti mencari kunci kelurusan tenaga dalamnya, untuk menggantikan kedudukan tenaga dalamnya yang sekarang ini, dari sesat menjadi lurus. Setidak-tidaknya tentu dengan mempergunakan Coan Cin Sin Kang dia akan dapat membendung kesesatan yang ada padanya dan memperkecil ancaman bencana akibat kesesatan itu. Ciu Pek Thong sama sekali tidak mengetahui bahwa dirinya telah dikibuli dan diperalat oleh Auwyang Hong. Dia membaca habis seluruh kouwhoat Coan Cin Sin Kang dan Coan Cin Kiam Hoat. dengan demikian justru menimbulkan 284 keonaran yang tidak kecil kelak dikemudian hari oleh Auwyang Hong! "Bagus!" Kata Auwyang Hong setelah dia merasa cukup menerima keterangannya Ciu Pek Thong. "Sekarang mari kita pergi masuk ke dalam kuburan "Mayat Hidup untuk melihat- lihat ruangan bermain yang sangat menarik itu!" Ciu Pek Thong tidak segera menyahuti, tampaknya dia bimbang. Karena, pertama dia memang mengetahui bahwa majikan kuburan "Mayat Hidup itu, Lim Tiauw Eng memiliki kepandaian yang ditak berada disebelah bawah kepandaian Ong Tiong Yang. Memang Auwyang Hong telah menyetakan bahwa dengan mereka berdua bisa menghadapi Lim Tiauw Eng. Namun kebimbangan lainnya buat Ciu Pek Thong untuk memasuku kuburan "Mayat Hidup it ialah Ong Tiong Yang memang telah berpesan dengan keras pad semua muridnya maupun Ciu Pek Thong, jangan sekali-sekali berusaha memasuki kuburan "Mayat hidup. Siapa yang melanggar akan menerima hukuman yang seberat-beratnya. Auwyang Hont telah melompat sambil serunya. "Ayolah Ciu Sieheng, mengapa harus melamun begitu saja.!" Ciu Pek Thong ikut melompat menyusul Auwyang Hong, namun sejauh itu dia masih diliputi keraguan. Perasaan ingin tahu dan tertariknya untuk melihat ruangan-ruangan yang dikatakan oleh Auwyang Hong merupakan tempat bermain yang benar-benar sangat menarik, telah membuat Ciu Pek Thong melupakan ancaman yang dikeluarkan oleh Ong Tiong Yang bagi seorang murid Coan Cin Kau yang berani memasuki kuburan "Mayat Hidup tersebut. 285 Dasar memang Loo Boan Tong yang jika tidak berandalan bukannya sibocah tua bangkotan yang berandalan, akhirnya perasaan tertariknya itulah yang telah menang. Dan dia bersedia untuk memasuki kuburan "Mayat hidup tersebut. Begitulah bersama-sama dengan Auwyang Hong mereka berdua telah mendekati kuburan "Mayat hidup itu. Namun belum lagi mereka berada dekat dengan kuburan tersebut, masih terpisah belasan tombak, saat itulah dari belakang Auwyang Hong berkesiuran angin yang kuat dan tajam menikam pada pundaknya. Auwyang Hong terkejut, dia berusaha berkelit. Waktu itu juga dan mendengar bentakan berupa makian seorang wanita. "Manusia hina tidak tahu malu, rupanya engkau begiitu beracun.!" Auwyang Hong yang berhasil mengelakkan tikaman pedang telah menoleh. Dihadapannya berdiri Lim Tiauw Eng dengan muka yang merah padam. Wanita ini mengawasi Auwyang Hong can Ciu Pek Thong bergantian dengan suara yang dingin. "Bisa bangkotan, tidak salah apa yang pernah dikatakan Tiong Yang Cinjin bahwa engkaulah satu-satunya diantara lima jago luar biasa itu yang paling beracun dan licik! Hemm, tadi kau telah menyerangku dengan Ha Mo Kongmu, tapi diam-diam kau membokongku dengan mempergunakan racun bisamu! Jika hari ini aku tidak membinaskanmu, hemm, hemm tidak ada gunanya lagi perkataan Lam Lim Peng Ong, Im Seng Ie Yang! Terimalah kematianmu.!" Waktu itu Lim Tiauw Eng memang telah murka bukan main, rupanya tadi waktu dia kembali ke kuburan "Mayat hidup nya, dia telam memperoleh kenyataan dirinya telah 286 memperoleh terluka oleh semacam racun yang todak diketahuinya, entah racun apa namanya. Sebagai seorang yang memiliki Iwekang yang telah mencapai tingkat sempurna, tentu saja racun tersebut tidak bekerja dengan cepat. Itulah luka yang halus berupa satu titik kecil dilengannya. Rupanya waktu Auwyang Hong menyerang dia dengan mempergunakan Ha Mo Kongnya, dia telah menyerang secara diam-diam, yaitu dengan membokong dengan jarum beracunnya. Dengan demikian, diluar sadarnya, waktu tadi dia menyambuti serangan Ha Mo Kong nya Auwyang Hong, dia telah terluka. Memang Lim Tiauw Eng telah sering mendengar Auwyang Hong merupakan See Tok, Racun dari Barat. Dengan demikian, jelas racunnya sangat sempurna. Hanya yang tidak disangkanya dia bisa dilukai tanpa dia sendiri menyadarinya. Memang sebenarnya waktu tadi Auwyang Hong bertempur dengan Lim Tiauw Eng secara diam-diam dia telah mempergunakan jarum beracunnya, dia memasang alat rahasia pada kipasnya, maka begitu dia memijit tombol rahasianya, alat rahasia itu bekerja dengan cepat sekali menyemburkan jarum beracun. Dan salah satu jarum beracunnya telah mengenai sasaran dengan tepat, yaitu dijalan darah didekat pergelangan tangan Lim Tiauw Eng. Memang dasarnya Auwyang Hong seorang yang licik dan licin disamping hatinya kejam, dia bermaksud untuk merubuhkan Lim Tiauw eng secara diam-diam yaitu dengan mempergunakan racunnya. Jika memang mereka bertempur mengadu kepandaian, tentu saja Auwyang Hong tidak mungkin 287 bisa merubuhkan Lim Tiauw Eng, maka dengan mengandalkan jarum beracunnya dia menghendaki kematian Lim Tiauw Eng. Dan ajakan Auwyang Hong pada Ciu Pek Thong untuk memasuki kuburan "Mayat Hidup itu untuk pergi melihat apakah Lim Tiauw Eng telah terbinasa oleh bekerjanya racunnya, jika memang Lim Tiauw Eng telah menemui kematiannya, waktu itulah Auwyang Hong akan merebut kuburan "Mayat hidup yang akan dijadikannya sebagai tempat berdiam. Walaupun nanti Ong Tiong Yang ikut campur, jelas hal itu sudah tidak mungkin dilakukan oleh Ong Tiong Yang mendesak Auwyang Hong meninggalkan kuburan Mayat Hidup trsebut karena dia tentu tidak akan memberikan kesempatan sedikitpun pada Ong Tiong Yang untuk memasuki kuburan Mayat Hidup ini. Namun diluar dugaan Auwyang Hong, Lim Tiauw Eng masih sehat dan segar bugar, dimana tampaknya tenaga Iwekang dari wanita ini masih kumpul dan penuh, sama sekali tidak memperlihatkan tanda-tanda bahwa ia dikuasai oleh racun yang mengendap ditubuhnya. Auwyang Hong mau atau tidak memang harus mengakui akan kehebatannya Lim Tiauw Eng. Waktu itu, dalam keadaan murka setelah mengetahui perbuatan curang Auwyang Hong, Lim Tiauw Eng segera keluar dari kuburan Mayat Hidupnya. Dan betapa terkejutnya waktu secara kebetulan dia mendengar percakapan antara Auwyang Hong dengan Ciu Pek Thong, dimana Auwyang Hong tengah membujuk Ciu Pek Thong agar membacakan Kauwhoat Cian Cin Sin Kang dan Coan Cin Kiam Hoat, disamping itu juga mengejak Ciu Pek 288 Thong untuk bersama-sama untuk memasuki kuburan mayat hidupnya. Semula Lim Tiauw Eng sudah mau menerjang keluar untuk menerjang Auwyang Hong. Namun mendengar Ciu Pek Thong bersedia membacakan Kauwhoat Cian Cin Sin Kang dan Coan Cin Kiam Hoat, hatinya jadi tertarik dan batal menerjang keluar. Perlu diketahui, Lim Tiauw Eng sangat mencintai Ong Tiong Yang, walaupun Ong Tiong Yang telah menjadi Tosu, tokh dia masih tetap mencintainya. Dan juga, diantara mereka berdua memang terdapat pertentangan, selalu meributkan tentang tinggi rendahnya kepandaian diantara mereka berdua, karena mereka berdua masing-masing memiliki adat yang aneh dan keras, sama-sama angkuh dan luar biasa. Karena itu tidak pernah ada kecocokan diantara mereka, walaupun keduanya saling mencintai. Dan terakhir kali, merekapun berlomba-lomba untuk memiliki kepandaian tertinggi diantara mereka berdua. Lima Jago Luar Biasa Karya Sin Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Jika Ong Tiong Yang memang setingkat kepandaiannya dari Lim Tiauw eng, maka Lim Tiauw Eng akan berlatih diri dengan giat dan menciptakan sebuah ilmu baru yang luar biasa dahsyatnya sehingga kembali Ong Tiong Yang dapat ditindih satu tingkat lagi. Kemudian Ong Tiong Yang berhasil memecahkan ilmu setelah sekian lama, kembali Ong Tiong yang berada satu tingkat diatas Lim Tiauw Eng. Keadaan seperti itu tidak habis-habisnya. Dan sekarang Lim Tiauw eng mendengar Ciu Pek Thong Hendak membaca Kauwhoat Cian Cin Sin Kang dan Coan Cin Kiam Hoat, akan membuat Lim Tiauw Eng mengetahui rahasia dasar ilmu silat Cian Cin Kauw? Bukankah dengan demikian kelak dia bisa 289 menciptakan semacam ilmu yang dipergunakan untuk menindih ilmu silat Cian Cin Kauw, tentu Lim Tiauw Eng lebih mudah untuk dapat segera menciptakan semacam ilmu yang kelak bisa dipergunakan untuk menindih ilmunya Ong Tiong Yang. Namun racun yang mengendap ditubuh Lim Tiauw Eng tidak bisa mencurahkan seluruh perhatiannya pada hafalannya Ciu Pek Thong dimana sebagian dari Kouwhoat itu tidak bisa tertangkap jelas olehnya. Dan ketika melihat Ciu Pek Thong telah selesai membaca Kauwhoat Cian Cin Sin Kang dan Coan Cin Kiam Hoat, lalu bersama-sama dengan Auwyang Hong ingin pergi memasuki kuburan Mayat Hidupnya, maka dia sudah tidk bisa menahan diri. Dengan pedngnya itu Lim Tiauw eng menyerng Auwyang Hong. Muka auwyang Hong jadi merah ketika melihat Lim Tiauw Eng melompat padanya dengan pedang yang terhujam kepadanya. Dengan gesit ia mengelakkan derangan lawannya itu. Memang Lim Tiauw Eng menyerang dengan tikaman Ciok Lie Kiam Hoat yang hebat, dalam keadaan gusar, dia menghendaki kematian Auwyang Hong. Waktu itu tampak Auwyang Hong sambil mengelakkan diri beberapa kali telah berseru- 290 seru. "Tahan.tahan! aku hendak bicara.!" "Aku tidak perlu bicara lagi dengan manusia keparat dn rendah hina seperti kau.!" Berseru Lim Tiauw Eng, pedangnya telah bekerja dengan cepat sekali, dimana dia telah menyerang bertubi-tubi sehingga angin berkesyuran dengan tajam dan keras sekali disekitar tubuh Auwyang Hong karena pedang itu telah berkelebat dengan hebat sekali. Sedangkan Auwyang Hong dengan melompat kesana- kemari telah berseru lagi. "Lim Kouwnio, dengarlah dulu keterangan, mungkin engkau salah paham.!" Lim Tiauw Eng menahan juga meluncur pedangnya, dengan bengis ia membentak. "Salah paham bagaimana?!" "Justru itulah aku sedang heran, mengapa Lim Kopuwnio menyerang aku?" "Hemm, justru terlalu percaya padamu manusia berbisa yang hina dina, sehingga aku telah kau celakai dengan jarum beracunmu! Sesungguhnya engkau manusia yang paling rendah di dunia ini, dan tidak pantas engkau disejajarkan dalam barisan Lim Jago Luar Biasa!" "Mengapa begitu?" Jika memang engkau mempunyai keberanian mengadu kepandaian dengan jujur tentu engkau tidak akan menggelap mempergunakan jarum beracun itu menyerangku!" Auwyang Hong tertawa, dia tidak memperlihatkan sikap yang gugup, malah dengan lagak yang agak mendongkol dia telah menyehuti. "Jika begitu, Lim Kouwnio telah salah menuduh orang! Sama sekali aku tidak pernah mempergunakan jarum beracun, bagaimana mungkin Lim Kouwnio mengatakan 291 bahwa aku ini telah melukai kau dengan jarum beracun itu? Hemm, dengan demikian engkau hanya mencari-cari alasan kosong belaka!" "Manusia beracun, tadipun aku sudah mendengar pembicaraanmu dengan Loo Boan Tong, kau telah membujuknya untuk memasuki kuburan Mayat Hidup ku dengan demikian apakah kau masih menyangkal bahwa kedatanganmu kemari mengandung maksud tidak baik?!" Ditanggapi begitu, muka Auwyang Hong jadi berubah merah lagi, dia menyadari bahwa sudah tidak ada jalan lain lagi untuk mengelakkan pertempuran antara dirinya dengan Lim Tiauw Eng. Namun dia memang licik dan lihay lidahnya, karena dari itu dia menoleh pada Ciu Pek Thong, dia bilang. "Ciu Sieheng, orang she Lim ini memang sengaja hendak mencuri dengar pembicaraan kita! Dia selalu mengawasimu dan kakak seperguruanmu! Hemm, hemm, dengan lagaknya seperti itu, apakah masih pantas disebut sebagai wanita baik- baik?!" Muka Lim Tiauw eng jadi berubah merah padam karena murka, dadanya serasa ingin meledak. Dengan mengeluarkan suara bentakan yang bengis, pedangnya telah berkelebat lagi, gerakannya sangat cepat bukan main. Dan angin yang berkesyuran tajam telah menuju kebeberapa tempat yang mematikan di tubuh Auwyang Hong. Namun Auwyang Hong juga hanya mengelakkan saja berulang kali tanpa balas menyerang. Otaknya saja yang bekerja keras. Disini selain ada Lim Tiauw Eng yang lihay, juga ada Loo Boan Tong si bocah tua bangkotan yang berandalan namun yang tolol itu. Jika sampai Loo Boan Tong berdiri di pihak Lim Tiauw Eng, celakalah Auwyang Hong. 292 Sebab untuk menghadapi Lim Tiauw Eng saja dia belum tentu sanggup, apalaaagi jika memang harus menghadapi Loo Boan Tong dan Lim Tiauw Eng. Itu sebabnya Auwyang Hong telah berpikir keras mencari jalan yang sebaik mungkin untuk menguasai Loo Boan Tong. Sambil berkelit kesana kemari, berulang kali Auwyang Hong telah berseru. "Ciu Sieheng, pergi kau masuk trlebih dahulu ke kuburan itu, biarrlah aku membereskan dulu orang she Lim ini, untuk memberikan hajaran padanya, nanti aku akan menyusulmu ke dalam!" Namun Ciu Pek Thong tidak bergerak dari tempat berdirinya, dia hanya berdiri menjublek saja bingung mengawasi pertempuran yang tengah berlangsung antara Lim Tiauw Eng dengan Auwyang Hong. Bicara soal kepandaian, Auwyang Hong memang masih kalah satu tingkat dari Lim Tiauw Emg. Waktu tadi mereka piebu, Auwyangpun telah menyadari akan hal itu dan dia mengetahui juga, jika antara dia dengan Lim Tiauw Eng terjadi pertempuran yang lama, yang memakan ribuan jurus akhirnya dialah yang nantinya jadi pihak pecundang dan dirubuhkan oleh Lim Tiauw Eng. Namun sekarang ini Lim Tiauw Eng memang tengah terluka oleh jarum beracunnya, dengan demikian, segesit- gesitnya dan sehebat-hebatnya kepandaian Lim Tiauw Eng namun dia tidak bisa bergerak dengan leluasa dan tidak bisa sepenuhnya mempergunakan untuk membendung menjalarnya racun. Untuk inilah Auwyang Hong memperoleh keuntungan yang tidak kecil. Dimana dia bisa menyerang lebih hebat dan gencar. Dan selama itu pula Auwyang Hong telah mengelak 293 kesana kemari dengan gerakan yang gesit, memaksa Lim Tiauw Eng harus memaksa Lim Tiauw Eng menyusulnya untuk menyerang lebih lanjut. Dengan melompat, Lim Tiauw Eng terancam keselamatannya, karena berlompat-lompat dan bergerak-gerak terus menerus, peredaran darah Lim Tiauw Eng jadi jauh lebih cepat, berarti racun akan bekerja lebih cepat. Hanya sebentar saja Lim Tiauw Eng melompat kesana kemari dengan gusar. Namin dia bukan sebangsa manusia tolol, karena seketika dia menyadari kelemahannya itu, yang telah melakukan suatu kesalahan yang tidak kecil. Cepat dia membatasi diri, dia menyerang tanpa banyak bergerak atau melompat. Auwyang Hong melihat perubahan cara menyerang lawannya, telah memperdengarkan suara tertawa mengejek, malah berbalik menyerang bertubi-tubi dengan mempergunakan Ha Mo Kongnya. Setiap serangan yang dilakukan mengandung kekuatan yang dahsyat sekali. Lim Tiauw Eng mengeluh juga, dia berseru panjang ketika suatu kali memperoleh kesempatan, tubuhnya dengan ringan telah melayang ketengah udara, dan pedangnya berkelebat dengan cepat sekali menyambar ke arah ulu hati, perut dan paha Auwyang Hong. Tapi Auwyang Hong cepat sekali telah menekuk kedua kakinya. Tahu-tahu dia telah berjongkok sambil mengeluarkan suara "krook, krookk! dan kedua tangannya telah didorong kedepan dengan kuat sekali. Bukan main kagetnya Lim Tiauw Eng, hatinya tercekat karena dia merasakan dorongan yang dahsyat sekali. 294 Dia berusaha untuk menguasai dirinya, memperkokoh kuda-kuda kedua kakinya. Tidak urung dia masih terhuyung0huyung dua langkah dan waktu dapat berdiri tetap tubuhnya masih bergoyang-goyang seperti akan rubuh. Betapa gusarnya Lim Tiauw Eng, dengan mengeluarkan suara seruan yang mengandung kenekatan, dia telah menggerakkan pedangnya, menyerang lagi dengan dua tikaman. Cara menyerang ini meruppakan serangan yang bisa mematikan mereka berdua. Dalam keadaan nekat seperti itu Lim Tiauw Eng seperti sudah tidak memperhatikan keselamatan dirinya lagi. Auwyang Hong telah melompat ke pinggir dengan gerakan yang ringan, kemudian tubuhnya juga bergulingan ditanah untuk lebih menjauhi wanita itu, waktu dia melompat berdiri, dia menepuk tangannya. Lim Tiaue Eng melihat lagak lawannya yang tengah menepuk-nepuk tangannya namun itu hanya sebentar saja, sebab diwaktu itu tampak dua sosok tubuh telah menerjang ke arah dirinya. Untuk kagetnya Lim Tiauw Eng segera melihat jelas, yang satu adalah seekor kodok besar, sedangkan yang satunya lagi adalah bangau putih yang memang besar juga. Kedua binatang raksasa ini telah menerjang pada tubuh Lim Tiauw Eng dengan hebat, karena kedua binatang ini memang tidak mempedulikan keselamatan mereka. Tenaga dorongan kodok raksasa itu kuat dan sampokan dari sayap bangau putih itu bukan main dahsyarnya, disamping ancaman patukannya. Lim Tiauw Eng mengeluh, dia telah memutar pedangnya, menjalankan Giok Lie kiam Hoat, dia berusaha melindungi tubuhnya dengan sinar pedangnnya itu yang bergulung-gulung. Namun kodok raksasa itu dasarnya binatang yang tidak 295 mengenal bahaya, walaupun lawannya telah memutar pedangnya dengan cepat sekali, dia tetap melompat sambil menghantamkan kesua kaki depannya. Pedang Lim Tiauw Eng yang tengah berputar itu telah menancap dibenda yang empuk dan cairan merah segera muncrat kemana-mana mengenai mukanya juga. Ternyata kodok raksasa itu waktu melompat, kebetulan pedang Lim Tiauw Eng bergerak kedepan dan seketika itupun perutnya tertikam, tidak ampun juga kodok itu rubuh terjungkal! Tadi kodok itu telah sempat menggerakkan kedua kakinya kedepan mendorong dengan kekuatan tenaga yang dahsyat dan membuat Lim Tiauw Eng terhuyung. Syukur tenaga dorongan kodok tersebut tidak mengenai dengan telak, hanya menyerempet sehingga tidak menyebabkan Lim Tiauw Eng terluka berat. Kodok raksasa itu mengeluarkan suara "krookk, krookkk" Yang lemah kemudian berkelonjatan, lalu diam tidak bergerak lagi, mati! Luka yang diderita pada perutnya ternyata luka yang lebar sekali, yang telah robek oleh tajamnya pedang Lim Tiauw Eng sebingga sebagian isi perut kodok raksasa itu berhamburan keluar. Bangau putih yang berjambul merah melihat kawannya mengalami kematian seperti itu talah mengeluarkan suara pekikan yang panjang nyaring, dia terbang diatas Lim Tiauw Eng, kemudian menggunakan kedua sayapnya untuk menyampok Lim Tiauw Eng, dan diapun telah menggerakkan paruhnya untuk mematok kepala Lim Tiauw eng. Tapi Lim Tiauw Eng mempunyai kepandaian yang tinggi. Dia tahu, jika dia menggunakan pedangnya , tantu tidak mudah buatnya merubuhkan bangau putih peliharaan Auwyang Hong, 296 karenanya dia telah melemparkan pedangnya, dia telah mempergunakan telapak tangannya yang dipukulkannya bergantian. Terdengar pekik yang nyaring dari bangau putih itu, tubuhnya terpental hebat sekali, dan tulang-tulang didalam tubuh bangau itu telah hancur remuk, diapun telah menggelepar-gelepar ditanah kemudian tubuhnya berkelenjatan dn mati! Muka Auwyang Hong sebentar merah sebentar pucat menyaksikan kedua sahabatnya, Cengjie dan Pekjie telah menemui kematian ditangan Lim Tiauw Eng seperti itu. Dengan gesit dia melompat kedekat Lim Tiauw Eng, dia telah menggerakkan kedua tangannya menghantam dengan kuat sekali pada Lim Tiauw Eng. Saat itu keadaan Lim Tiauw Eng sesungguhnya tidak begitu baik, dia sangat lelah, tengah terluka oleh jarum beracun, daj juga tadi telah menggunakan tenaga yang sangat besar sekali untuk merubuhkan kedua binatang peliharaan Auwyang Hong. Sekarang Auwyang Hong telah menyerang dengan hebat seperti itu, dalam murkanya Auwyang Hong telah menyerang dengan Ha Mo kongnya disertai kekuatan tenaga dalam sepenuhnya, angin pukulan itu berkesyuran sangat dahsyat dan tampak Lim Tiauw Eng tidak sanggup untuk menerima serangan itu. dia berusaha mengelak namun pundaknya kena serempet oleh tenaga serangan Auwyang hong, dengan begitu tubuh Lim Tiauw Eng terhuyung-huyung beberapa langkah, hampir dia terjerembab karena tidak bisa mempertahankan kuda-kudanya, Cuma saja, karena disamping kebetulan ada sebatang pohon yang bisa dipegang dengan cepat dia tidak perlu sampai terguling. 297 Ciu Pek Thong kaget melihat keadaan Lim Tiauw Eng seperti itu. karena Loo Boan Tong mengetahui bahwa Lim Tiauw Eng adalah wanita yang dicintai oleh suhengnya. Cepat- cepat dia melompat kedepan Auwyang Hong, dia berseru sambil ulap-ulapkan tangannya. "Jangan melukai Lom Kouwnio jangan melukai Lim Kouwnio.!" Berseru Ciu Pek Thong. Auwyang Hong tertawa dingin. "Dia telah membinasakan kedua binatang peliharaanku.!" Katanya bengis. "Hmm, dia harus membayar jiwa kedua binatang peliharaanku itu dengan jiwanya!" Tapi Ciu Pek Thong tetap menghalanginya. "Jika memang engkau mencelakai Lim Kouwnio, tentu akan berbuntut panjang, serta tidak enak buat kau! Berseru Ciu Pek Thong dengan gugup. "Kenapa?" Tanya Auwyang Hong bengis. "Karena Suhengku tidak akan menyudahi urusan sampai disini saja!" Menjelaskan Ciu Pek Thong. Auwyang Hong segera dapat dikasi mengerti, diapun segera tersadar dari kemarahannya itu, karena jika memang dia mencelakai Lim Tiauw Eng, jelas Ong Tiong Yang tidak akan mau sudah sampai disitu saya. Tentu dia akan dicari, untuk mengadakan perhitungan. Waktu itu Lim Tiauw Eng degan nafas memburu telah berkata lemah. "Laki=laki hina dina kau ingin membunuhku, bunuhlah!" Auwyang Hong hanya mendengus mengejek. 298 "Hemm, suatu waktu engkau tentu akan mampus juga wanita rendah!" Kata Auwyang Hong. "Aku See Tok, suatu saat kelak, tentu akan mengadakan perhitungan denganmu! Dengan memandang muka terangnya Ciu Sieheng dan Tiong Yang Cinjin aku bersedia menitipkan jiwamu sementara ditubuhmu!" Setelah berkata begitu, Auwyang Hong mengulurkan tangannya menarik tangan Ciu Pek Thong, katanya. "Ciu Sieheng, mari kita masuk ke dalam kuburan itu!" Tapi barusaja Auwyang Hong berkata sampai disitu, berkesyuran angin yang kuat sekali, karena Bu Lian telah muncul dan segera menyerang dengan pedangnya dengan kekuatan yang tidak lemah. Pelayan Lim Tiauw Eng memang telah memperoleh didikan yang baik sekali, kepandaiannya tinggi sekali, walaupun tidak setinggi dan sesempurna Lim Tiauw Eng. Melihat gurunya terluka seperti itu, dan juga melihat Auwyang Hong ingin mengajak Ciu Pek Thong memasuki kuburan Mayat Hidup, Bu Lian tidak berdiam diri terus. Walaupun majikannya tadi telah berpesan padanya, biar terjadi urusan hebat bagaimanapun diluar kuburan, dia tidak boleh keluar memperlihatkan diri. Auwyang Hong tertawa dingin, dia menyampok tangan Bu Lian, dan benterokan yang terjadi itu membuat Auwyang Hong terhuyung satu langkah kebelakang, sedangkan Bu Lian terpental sampai lima langkah. Namun gadis itu tak sampai terjungkal. Ciu Pek Thong melihat itu jadi berkata gugup. "Ohhh, kita menimbulkan keonaran jika kita berdiam lebih lama lagi ditempat ini, tentu Ong Suheng akan datang kemari.!" 299 Auwyang Hong tertawa dingin. "Biarlah Tiong Yng Cinjin juga datng ditempat ini untuk ikit meramaikannya!" Kata See Tok dengan tawar. "Kau.?! Bukan main terkejutnya Ciu Pek Thong. "Hemm, Loo Boan Tong, mengapa kita harus menyingkirkan diri, bukankah kita, bukan kita yang memulai, dia yang telah menyerang diriku terlebih dahulu, disamping itu dia telah membinasakan kedua binatang peliharaanku! Jika memang Ciong Yang Cinjin datang disini, aku akan menjelaskan duduk persoalannya dan meminta pertimbangannya untuk keadilan, kukira tentu Ciong Yang Cinjin tidak akan berdiri dipihaknya hemm, tentu Tiong Yang Cinjinpun akan menuntut keadilan dari perempuan hina dina she Lim itu.!" Rupanya Auwyang Hing memang masih penasaran dan marah sekali, sehingga dia masih memaki kalang kabuttan. Dia memang sangat sayang sekali pada Cengjie dan Pekjie, tapi sekarang kedua binatang peliharaannya itu, yang telah dijadikannya sahabat-sahabat yang selalu setiap hari bergaul dengan rapat telah menggeletak ditanah menjadi bangkai yang tidak bergerak sama sekali. Ciu Pek Thong jadi sibuk bukan main, berulang kali dia menarik-narik tangannya Auwyang hong, mengajaknya meninggalkan tempat itu. Bu Lian waktu itu memandang Auwyang Hong dengan sorot mata yang bengis sekali. Auwyang Hong telah berdiam diri sejenak, khirnya mengangguk, dia telah ikut dengan Ciu Pek Thong, melangkah keluar meninggalkan hutan itu. 300 Lim Tiauw Eng waktu itu telah berdiri dengan pedang masih tercekal ditanganya, dia melangkah satu-satu dengan tindakan yang berat. Bu Lian cepat-cepat menghampiri, untuk bantu memayang majikannya itu masuk ke dalam kuburan mayat hidup. Ribut-ribut yang terjadi di dalam hutan itu memang sudah terdengar oleh penghuni kuil Tiong Yang Kiong, karena waktu Ciu Pek Thog dan Auwyang Hong tengah keluar dari hutan itu, mereka melihat tiga Tojin muda yang tengah berlari-lari gesit mendatangi ke arah mereka. Lima Jago Luar Biasa Karya Sin Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Mereka tida orang murid Ong Suheng tida diantara Coan Cit Cin Cu!" Menjelaskan Ciu Pek Thog waktu Auwyang Hong menanyakan padanya siapa ketiga Tojin itu. Sedangkan ketiga orang Tojin, yang tidak lain adalah Tam Cie Toan, murid kedua dari Ong Tiong Yang, lalu yang datang belakangan adalah Khu Cie Kie, murid keempat, menyusul Ong Cie It, murid kelima Tiong Yang Cinjin. Ketiga Tojin muda itu telah lari menghampiri Ciu Pek Thong, menjura memberi hormat. "Ada kejadian apakah susiok, tampaknya kau begitu gugup?" Tanya Kiu Cie Kie. Loo Boan Tong memang tengah gugup, karenanya dia geleng-gelengkan kepala beberapa kali. "Tidak,tidak ada apa-apa, aku hanya tengah main-main dengan See Tok Auwyang Hong ini..!" Mendengar disebutnya See Tok Auwyang Hong, muka Khu Cie Kie dan kedua saudara seperguruan yang lain, jadi terkejut, mereka telah mengawasi tajam sekali pada Auwyang Hong. Memang waktu diadakan pertemuan di Hoasan, Khu Cie 301 Kie pernah bertemu dengan Auwyang Hong, karena dia turut dengan gurunya hadir di Hoa San. Sekarang setelah mengawasi sekian lama dan mengenali bahwa orang itu memang tidak lain dari Auwyang Hong, maka Khu Cie Kie segera memberi hormat. "Apakah selama ini Auwyang Locianpwe baik-baik saja?" Auwyang Hog hanya mendengus saja, dia menarik tangan Ciu Pek Thong. "Mari kita pergi bermain!" Dan tanpa mempedulikan Khu Cie Kie bertiga, Auwyang Hong bersama Ciu Pek Thong meninggalkan permukaan hutan itu. Khu Cie Kie dan kedua saudara seperguruannya telah saling pandang, dan kemudian mereka mengangguk, karena mereka yakin didalam hutan itu telah terjadi suatu keributan, yaitu antara Ciu Pek Thong, Auwyang Hong dengan Lim Tiauw eng, majikan kuburan Mayat Hidup itu. mari kita beritahukan pada suhu.!" Kata Tam Cie Toan. Khu Cie Kie dan Ong Cie It setuju, mereka cepat kembali berlari-lari dengan gesit ke Tiong Yang Kiong, untuk melaporkan segala apa yang mereka saksikan pada guru mereka. Ong Tiong Yang juga terkejut bukan main mendengar sutenya ditenteng-tenteng oleh Auwyang Hong. Tentu Ciu Pek Thong menimbulkan keonaran, terlebih lagi dengan berada bersama-sama Auwyang Hong, si Bisa dari Barat. Maka dari itu, Ong Tiong Yang begitu menerima laporan dari murid-muridnya segera pergi keluar pergi dari kuilnya untuk mencari Ciu Pek Thong. Dia menemukan Ciu Pek Thong bersama Auwyang hong didekat bawah sebuat bukit, dimana keduanya tengah asik 302 bermain kelereng. Auwyang hong memang memiliki Iwekang yang sempurna, demikian juga halnya dengan Ciu Pek Thong, maka mereka bermain kelereng dengan cara yang menarik, seperti sulap saja, karena kelereng-kelereng yang mereka sentil itu selalu dapat dikendalikan oleh suatu tenaga yang tidak terlihat. Ong Tiong Yang cepat menghampiri mereka, waktu Auwyang Hong melihat Ong Tiong Yang, dia memberi hormat sambil tersenyum, sikapnya tenang sekali. Sedangkan Ciu Pek Thong jadi salah tingkah, terlebih lagi Ong Tiong Yang menanyakan apa yang telah terjadi didalam hutan dekat kuburan Mayat Hidup. Ciu Pek Thong paling menghormati kakak seperguruannya ini, karenanya diapun tidak berani berdusta, dia telah menceritakan hal yang sebenarnya. Muka Ong Tiong Yang jadi berobah garang, dia menoleh pada See Tok, katanya. "Dengan berkeliaran disekitar Ciong Lam San ini kau telah menimbulkan keonaran yang tidak kecil saudara Auwyang.!" Aueyang Hong merangkapkan tangannya membungkuk memberi hormat, dengan tertawa lebar, katanya. "Inilah yang sesungguhnya memang tidak dikehendaki olehku juga hanya saja sungguh harus disesalkan sikap dan sambutan yang diberikan oleh majikan kuburan Mayat Hidup itu, karena begitu tiba-tiba dia menyerang tanpa memiliki persoalan apapun juga dan diapun telah membinasakan kedua binatang peliharaanku apakah Tiong Yang Cinjin bisa mengambil kesimpulan untuk sebuah keadilan buatku?" 303 Muka Ong Tiong Yang semakin suram,Lim Tiauw Eng memang memiliki adat yang aneh. Tapi Ong Tiong Yang juga mengenal baik sekali jiwa Lim Tiauw Eng menyerang Auwyang Hong dan membinasakan kedua binatang peliharaan auwyang Hong. Karenanya tidak bisa sepenuhnya mempercayai cerita auwyang Hong, terlebih lagi Ong Tiong Yang juga mengetahui siapa adanya Auwyang hong ini. "Lalu apa yang kalian lakukan didalam hutan itu?!" Tanya Ong Tiong Yang. Aku tidak mengetahui bahwa hutan itu merupakan tempat yang terlarang, karenanya aku telah mengajak Ciu Sieheng untuk pergi bermain-main didalamnya!" Menyehuti Auwyang Hong sambil tersenyum lebar. "Dan apakah itu merupakan suatu perbuatan yang salah, sehingga harus diserang demikian hebat oleh Lim Tiauw Eng dan juga kedua binatang peliharaanku itu harus terbinasa ditangannya? Dapatkah Cinjin memberikan petunjuk yang berharga?" Auwyang Hong merupakan salah seorang tokoh rimba persilatan salah seorang Guru Besar diantara empat Guru Besar lainnya seperti Tong Shia, Pak Kay dan Lam Te. Justru belum lama yang lalu Ong Tiong Yang sengaja melakukan perjalanan yang jauh ke Tayli hanya untuk menemukan Toan Hongya dan mewariskan kepandaian It Yang Cie dan ilmu-ilmu luar biasa lainnya pada kaisar tersebut dengan harapan agar Toan Hongya lah yang kelak dapat mengendalikan Auwyang Hong sebab Ong Tiong Yang menyedari Auwyang Hong merupakan manusia yang licik dan busuk disamping jiwanya sangat kejam. Tapi siapa tahu Auwyang Hong sekarang berada dihadapannya, malah telah menimbulkan keonaran di hutan 304 dekat kuburan Mayat hidup yang masih merupakan daeran Tiong Yang Kiong. Alasan yang dikemukakan Auwyang Hong bahwa dia tidak mengetahui hutan itu merupakan tempat larangan, dan telah mengajak Ciu Pek Thong masih bermain di dalam hutan itu, sampai dipergoki oleh Lim Tiauw Eng, merupakan alasan yang tidak bisa diterima oleh Ong Tiong Yang. Mustahil Ciu Pek Thong yang berada bersama dengan Auwyang Hong waktu itu pun tidak mengetahui larangan untuk siapapun juga memasuki hutan itu? bukankan Cu Pek Thong sutenya Ong Tiong Yang?. Setelah berdiam sejenak, Ong Tiong Yang menoleh pada Pek Thong, katanya dengan sikap yang tegas dan wajah yang guram. "Sute, kau ceritakan yang sebenarnya, satu patah katapun tidak boleh ada yang kau sembunyikan.!" Ciu Pek Thong ragu-ragu, namun dia merasa segan dan hormat pada kakak seperguruannya, tidak berani dia berdusta, tia telah menceritakan prihal ajakan Auwyang Hong untuk masuk ke dalam kuburan Mayat Hidup. Disamping itu diapun telah menceritakan bagaimana Auwyang Hong telah meminta dia membacakan kauwhoat Coan Cin Sin Kang dan Coan Cin Kiam Hoat. **** 305 Jilid 9 MENDENGAR semua itu Ong Tiong Yang jadi terkesiap, kaget bukan main. Inilah hebat. Auwyang Hong telah mengetahui Kauwhoat Coan Cin Sin Kang dan Coan Cin Kiam Hoat, dengan demikian, tentu urusan dibelakang hari jauh lebih hebat, karena dengan berhasilnya Auwyang hong memperoleh Kauwhoat Coan Cin Sin Kang dan bersama dengan Coan Cin Kiam Hoat berarti Auwyang Hong telah memperoleh petunjuk yang sangat berharga, dimana dengan meneliti bunyinya Coan Cin Sin Kang dan Coan Cin Kiam Hoat Auwyang Hong jelas akan memperoleh kesempurnaan kepandaiannya. Tapi Ong Tiong Yang cepat sekali bisa mengendalikan dirinya, dia telah menoleh pada Auwyang hong, dia berkata dengan suara yang dingin. "Saudara Auwyang, ternyata engkau telah menipu Ciu Sute, dan kaupun memiliki maksud yang tidak baik pada Lim Tiauw Eng Kouwnio. Hemm, apa maksudmu sebenarnya dengan mengajak Ciu Suteku untuk bersama-sama memasuki kuburan mayat hidup?" Muka Auwyang Hong waktu itu telah berubah agak pucat, sebentar kemudian berobah menjadi merah lagi, lalu pucat lagi. Dia jadi serba salah. Karena Ong Tiong Yang memang orang yang disegani. Dialah orang yang memiliki kepandaian diatas kepandaian Auwyang Hong. Sekarang rahasia jahatnya telah terbongkar, dengan demikian dia jadi tidak bisa berkutik lagi. Namun karena auwyang Hong seorang yang licik, dia tidak mau mengakui begitu saja kesalahannya, masih mencoba untuk 306 membela diri. "Aku baru pertama kali datang ke Ciong Lam San, akupun tidak mengetahui bahwa hutan itu merupakan daerah tertutup dan terlarang untuk orang luar, karena aku tertarik melihat bentuk kuburan yang berukuran besar itu, aku telah mengajak Ciu Sieheng untuk masuk kedalamnya guna bermain-main ! Prihal Coan Cin Sin Keng dan Coan Cin Kiam Hoat, itu hanya didorong oleh perasaan ingin tahu dan rasa kagumku kepadamu. Tiong Yang Cinjin, seperti telah kita putuskan dalam pertemuan pertama di Hoa San, engkau diakui sebagai jago nomor satu di kolong langit ini, dengan demikian aku kagum sekali terhadap kemurnian Sinkang Coan Cin Kauw dan juga demikian halnya dengan Coan Cin Kiam Hoat, merupakan ilmu pedang mengagumkan sekali .! Itulah sebabnya aku minta pada Ciu Sieheng untuk membacakan Kauwhoat Coan Cin Sin Kang dan Coan Cin Kiam Hoat tersebut untuk kudengar. Hanya untuk satu kali saja dan akupun tidak ada maksud-maksud tertentu apapun untuk mempelajari ilmu Coan Cin Kauw hanya untuk membangingkan kehebatan ilmu Coan Cin Kauw dengan ilmuku! Tiong Yang Cinjin, atau memang engkau memandang aku terlalu rendah, sehingga engkau menduga aku menyerakahi ingin mempelajari Ilmu Coan Cin kauw? Atau memang engkau beranggapan kepandaian yang telah kumiliki sekarang ini merupakan kepandaian yang tidak ada gunanya dan tidak berarti apa-apa dimatamu?!" Ong Tiong Yang tertawa dingin. "Hemm engkau bicara kesana kemari tidak karuan, tapi jelas dan pasti engkau telah memperdaya Ciu Sute, dengan demikian engkau berusaha untuk mengetahui pada kelemahannya Coan Cin Sin Kang dan Coan Cin Kiam Hoat! Tetapi saudara Auwyang, ketahuilah olehmu, walaupun engkau telah mengetahui Kauwhoat Coan Cin Sin Kang dan Coan Cin Kiam Hoat, engkau tetap tidak 307 akan memperoleh manfaat apa-apa, karena cara berlatih kami sangat berbeda dengan pintu perguruan silat lainnya, karena dari itu, sia-sia saja engkau menipu adik seperguruanku ini .!" Auwyang Hong tersenyum mengejek. "Justru memang tidak ada maksudku untuk menipu adik seperguruanmu itu, Tiong Yang Cinjin, memang akupun tidak bermaksud untuk mengorek keterangan mengenai kepandaianmu itu. tapi kukira, sejak kita berpisah beberapa tahun yang lalu di Hoa San apakah tidak ada baiknya jika sekarang kita coba-coba sampai seberapa jauh kepandaian yang telah kita capai selama ini?!" Ong Tiong Yang berdiam diri dengan wjah yang guram. Memang auwyang Hong lah yang dikuatirkan kelak akan membawa lagaknya sekehendak hati menimbulkan keonaran didalam kalangan kangouw. Dan memang auwyang Hong pula satu-satunya merupakan orang yang memiliki sifat licik dan kejam dari ketiga jago luar biasa lainnya, Pak Kay, Thong Sia dan Lam Te, karena See Tok selain licik juga beracun sekali, lidahnya maupun tangannya. Sekarang See Tok telah menantangnya, tapi Ong Tiong Yang tidak mau melayaninya. @Pertemuannya kedua kalinya di Hoa San tidak akan lama lagi. Nanti saja jika telah berkumpul di Hoa San, kita akan melihat seberapa jauh kemajuan yang telah kita peroleh! Sekarang silakan saudara Auwyang meninggalkan tempat ini, dan diwaktu-waktu selanjutnya janganlah kau menimbulkan keonaran pula di tempat ini, karena jika terjadi keonaran seperti tadi, tentu aku tidak akan segan-segan mengambil tindakan keras kepadamu!" 308 Sesungguhnya Auwyang Hong memang jeri pada It Yang Cie Ong Tiong Yang. Tapi dia tidak memper-lihatkan perasaan jerinya itu dimukanya, dia telah berkata dengan tawar. "Jika memang Ciong Yang Cinjin menghendaki begitu, akupun tidak bisa membantahnya. Bukankan Ciong Yang Cinjin telah kami tetapkan sebagai jago nomor satu di kolong langit? Mana berani aku orang she Auwyang membangkang terhadap perintah Cinjin? Baiklah, karena sekarang Cinjin tidak mau memberikan petunjuk padaku, sampai bertemu di Hoa San di tahun mendatang!" Setelah berkata begitu, Auwyang Hong mengeluarkan suara tertawa terbahak-bahak yang keras sekali, diapun telah memutar tubuhnya, kemudian dia berlari dengan gesit sekali menuruni gunung Ciong Lam San. Melihat kepergian See Tok, Ong Tiong Yang menghela nafas. Bisa saja dia mempergunakan It Yang Cie nya untuk menundukkan Auwyang Hong, namun hal itu tentu saja tidak bisa dilaksanakannya, karena Auwyang Hong tidak secara berterang melakukan kesalahan pada Coan Cin Kauw Dan yang jadi sasaran kemarahan Ong Tiong Yang adalah Ciu Pek Thong yang telah ditegur keras dan telah dikenakan hukuman larangan keluar kuil. Sebab dihari pertama dia memperoleh kebebasan keluar kuil, telah menimbulkan onar yang tidak ringan. Ketika berada di kamar semedhinya, Ong Tiong Yang jadi berfikir keras. Menurut cerita Ciu Pek Thong, Lim Tiauw Eng telah terluka oleh Auwyang Hong dan juga jika memang Ciu Pek Thong tidak berusaha menghalangi dan mencegah Auwyang Hong meneruskan serangannya, berarti Lim Tiauw Eng akan celaka ditangan si Bisa dari Barat itu. kepandaian Lim Tiauw Eng sangat tinggi, bahkan tidak berada dibawah kepandaian Ong Tiong Yang sendiri. Sekarang dia bisa 309 dirubuhkan seperti itu oleh Auwyang Hong maka mambuktikan bahwa Auwyang Hong telah berhasil memperoleh kemajuan yang pesat atas ilmu kepandaiannya, berarti dalam pertemuan yang kedua di Hoa San nanti Ong Tiong Yang akan mengalami kesulitan yang tidak kecil. **** Waktu beredara dengan cepat, dan tanpa terasa telah lewat satu tahun lagi sejak Auwyang Hong menimbulkan keonaran dihutan dekat Kuburan Mayat hidupnya Lim Tiauw Eng. Pada pagi itu, tampak sebatang pohon yang tumbuh tinggi, tergantung sepotong kain putih yang berkibar-kibar tertiup oleh hembusan angin. Seorang Tosu dari Cin Kauw yang melihat kain putih dipermukaan hutan tersebut, jadi terkejut dan menduga sesuatu telah terjadi di dalam kuburan Mayat Hidup itu. segera dia melaporkan pada Khu Cie Kie dan Khu Cie Kie meneruskan laporan itu kepada Ong Tiong Yang. Bukan main berdukanya Ong Tiong Yang, karena segera dia dapat menduga bahwa Lim Tiauw Eng telah meninggal dunia. Dan meninggalnya Lim Tiauw /eng mungkin berhubungan dengan peristiwa setahun yang lalu, dimana Tiauw Eng telah dilukai secara curang oleh Auwyang Hong mempergunakan jarum beracunnya. Lama Ong Tiong Yang merenaung berduka dikamarnya. Sampai menjelang malam hari hatinya semakin tidak tenteram, diliputi oleh berbagai kenangan yang kacau sekali dalam 310 benaknya. Segala perasaan yang berada dihatinya pada waktu itu merupakan siksaan yang tidak ringan. Sedih, marah, benci, kasihan, mencintai, kecewa dan merasa bersalah, semua itu telah bercampur aduk menjadi satu dalam otak Ong Tiong Yang. Memang Ong Tiong Yang pernah bersumpah tidak akan masuk kembali kedalam kuburan Mayar Hidup itu walaupun untuk satu langkah. Namun sekarang, mendengar Lim Tiauw Eng meninggal dunia, walaupun sudah bersumpah seperti itu, tokh secara diam-diam akhirnya Ong Tiong Yang pergi juga ke kuburan Mayat Hidup itu. malam demikian sunyi. Waktu dia memasuki hutan itu, dia melihat kain putih yang terpasang cukup tinggi berkibar-kibar terhembus angin malam yang dingin. Dan diatas kain putih itulah tertulis nama Lim Tiauw Eng dan usianya. Ong Tiong Yang menghela nafas dalam-dalam, dengan hati berduka ia telah memasuki hutan itu. waktu sampai di depan kuburan Mayat hidup, kuburan yang dibangun olehnya dan telah diserahkan pada Lim Tiauw eng, tampak begitu sunyi. Perintah Maut Karya Buyung Hok Legenda Pendekar Ulat Sutera Karya Huang Ying Si Angin Puyuh Tangan Kilat Karya Gan Kh