Ceritasilat Novel Online

Rajawali Sakti Langit Selatan 14


Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Karya Sin Long Bagian 14


Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Karya dari Sin Long   Tidak lama kemudian dari balik tirai muncul orangnya Wie Kauwcu, diikuti beberapa orang gagah.   Ternyata beberapa Orang yang muncul itu tidak lain dari Kwee Ceng, Oey Yong, Ciu Pek Thong, It Teng Taisu dan dua orang pengawal Pek Liong Kauw.   Setelah mereka memberi hormat kepada kauwcu Pek Liong Kauw, masing-masing mengambil tempat disamping kauwcu itu.   "Nah para locianpwee, seperti yang telah boanpwe katakan, bahwa hari ini kebetulan sekali kita telah menerima kunjungan452 seorang tamu luar biasa, yaitu puteranya Yo Taihiap .."   Kata kauwcu dari Pek Liong Kauw itu dengan suara yang nyaring.   Muka orang-orang gagah itu jadi berobah.   mereka telah mengikuti jari telunjuk kauwcu she-Wie itu menunjuk kearah Yo Him dan memperhatikan anak itu baik-baik.   Namun tidak ada seorangpun diantara Oey Yong dan yang lainnya yang membuka mulut, semua diam saja sambil mengawasi sehingga membuat Yo Him jadi tidak enak hati, segera Yo Him bangkit berdiri, dia telah menghampiri ke empat orang gagah itu, kepada mereka dia telah memperlihatkan hormatnya.   "Apakah locianpwe semuanya dalam keadaan baik ?"   Tanyanya. Tiba-tiba Ciu Pek Thong telah berkata sambil tertawa "anak yang manis, anak yang manis"   Oey Yong bertiga dengan It Teng Taisu dan Kwee Ceng hanya mengangguk-menganggukkan kepalanya !. Tiba-tiba Ciu Pek Thong telah menoleh kepada Wie Kauwcu "mana ayahnya apa belum pulang ?"   Wie Kauwcu menyahuti sambil menggelengkan kepalanya "belum "   "Hemm, anak mana ibumu ?"   Tanya Oey Yong.   Ditanya soal ibunya, tentu saja Yo Him jadi kelabakan.   Orang-Orang gagah itu masih mau mempercayai bahwa Yo Him adalah puteranya Yo Ko karena wajahnya memang mirip dengan Yo Ko, apalagi Kwee Ceng dan Oey Yong yang pernah merawat Yo Ko.   Mereka hampir delapan tahun mencari- mencari siauw Liong Lie yang lenyap tidak ada kabar beritanya itu.   Namun hasilnya nihil.   Yo Ko selalu diliputi kedukaan yang bukan main.   teringat pula bahwa isterinya itu tengah hamil.453 Maka sekarang, ada seorang anak berusia di antara tujuh delapan tahun mengakui dirinya sebagai anak Yo Ko, tentu saja orang-orang gagah itu menduga mungkin Siauw Liong Lie telah melahirkan seorang anak lelaki dan menceritakan kepada si anak siapa ayahnya sehingga kini Yo Him mencari ayahnya itu.   Itulah sebabnya mengapa Oey Yong telah menanyakan ibu si anak ini.   Melihat Yo Him gugup, Oey Yong jadi heran.   "Apakah telah terjadi sesuatu didiri ibumu ?"   Tanyanya lagi. Yo Him menggelengkan kepalanya.   "Bukan...!"   Sahutnya kemudian.   "Lalu dimana ibumu ?"   "Aku sendiri tidak mengetahuinya ..."   "Ihhh !"   Berseru kaget orang-orang gagah itu.   "Maafkanlah Locianpwe, sesungguhnya aku telah berdusta, Boanpwe bukan puteranya Sin Tiauw Taihiap Yo Ko !"   Mengaku Yo Him berterus terang karena anak ini berpikir, jika dia berdusta terus maka rahasianya akan terbongkar juga.   "Hmmmm. lalu siapa kau ?"   Tanya Oey Yong sambil mengerutkan alisnya.   Sedangkan muka Wie Kauwcu telah berobah diliputi kemendongkolan yang sangat.   Song Lu Wuan juga kaget bukan main.   berulang kali dia memperdengarkan suara tidak jelas.   Karena Song Lu Wuan yang telah mengajak anak ini kemarkas mereka dan memberitahukan kepada kauwcunya bahwa anak ini adalah putranya Yo Ko.   Maka sekarang disaat si anak itu mengakui terus terang.   Bahwa dia bukan anaknya Sin Tiauw Taihiap.   bisa membayangkan perasaan kaget dari orang she Song tersebut.454 Yo Him telah memberi hormat kepada orang-orang yang berada disitu, dia memberi hormat dengan tiada hentinya.   "Sesungguhnya aku memang pantas menerima hukuman mati karena telah berani mengakui diriku sebagai puteranya Yo Ko Tayhiap. Sebenarnya akupun tidak mengetahui siapa ayahku dan siapa pula ibuku !"   Oey Yong dan iainnya jadi tambah heran.   "Mengapa begitu ?"   Tanya Oey Yong.   "Karena sejak kecil aku tidak pernah melihat mereka, yaitu kedua orang tuaku!"   "Lalu siapa yang membesarkan engkau?"   "Rajawali ... seekor rajawali!"   Mendengar itu muka Oey Yong jadi berseri-seri sejenak, diapun telah berseru .   "Sintiauw ... !"   Kemudian Oey Yong menanyakan bagaimana bentuk rajawali yang telah merawat Yo Him. Dengan sejujurnya Yo Him menceritakan keadaan burung rajawali itu.   "Benar dia ! Benar dia !"   Berseru Oey Yong sambil melirik kesuaminya.   "Tetapi ... dimana Sintiauw itu kini berada ?"   "Akupun tidak mengetahui, karena sejak dia terbang turun kejurang itu. maka selamanya aku tidak pernah melihat lagi ..."   Kata Yo Him, Dia telah menceritakan bagaimana dia ditinggal oleh Sin Tiauw dipintu kampung dikaki gunung Kun Lun, dan rajawali itu telah terbang berputar-berputar ditengah udara, kemudian menukik kejurang yang biasa mereka tempati.   Kemudian Sintiauw itu tidak pernah muncul lagi.   "Apakah kau tidak memiliki sesuatu barang yang ditinggalkan ibumu ?"   Tanya Oey Yong.455 Yo Him menggeleng.   "Tidak! Sejak kecil akupun tidak pernah melihat ibuku, hanya Sintiauw telah memberikan, bermacam-macam barang- barang kepadaku!"   Dan setelah berkata begitu, Yo Him membuka buntalannya, dia telah mengeluarkan barang-barang milik Siauw Liong Lie yang telah diberikan oleh Sintiauw disaat burung rajawali itu akan menghembuskan napasnya yang terakhir, Melihat barang-barang itu, muka Oey Yong dan ketiga orang gagah lainnya, jadi berobah.   Mereka mengenali itulah barang-barang milik Siauw Liong Lie.   "Akhh, jika demikian, memang benar-benar engkau puteranya Yo Ko !"   Berseru Oey Yong sambil melompat dan telah merangkul Yo Him.   "Dimana ibumu nak? Dimana dia?"   Yo Him menggeleng saja dengan heran.   "Itulah barang milik ibumu, apakah mungkin dia, telah...   "   Dan berkata sampai disitu, Oey Yong tidak meneruskan perkataannya.   "Doa telah kenapa. Yongjie?"   Tanya Kwee Ceng ingin tahu.   "Apakah dia telah dicelakai seseorang? Apakah Tiat To Hoat ong yang mencelakainya? Bukankah barang-barangnya ini sudah berada disini?"   Muka Kwee Ceng, It Teng Taisu dan Ciu Pek Thong jadi berubah muram. Merekapun berpikir begitu.   "Sayang Kojie tidak berada disini"   Menggumam Kwee Ceng perlahan.   "Besok pagi dia akan tiba kembali"   Kata Wie Kauwcu yang sejak tadi berdiam diri sajal456 Oey Yong menuntun tangan Yo Him katanya dengan lembut dan sabar.   "Anak, engkau harus menunggu ayahmu sampai kembali ditempat ini. Nanti kita tanyakan, jika memang benar barang-barang ini adalah milik Siauw Liong Lie, yang tentunya masih menjadi ibumu itu maka disaat itu kita akan berangkat ke Kun Lun San untuk melihat apakah disana ada sesuatu yang bisa dipergunakan untuk membuka rahasia dirimu ! Tetapi jika memang engkau bukan puteranya Yo Ko, kau juga tidak perlu takut, karena kalau kau benar-benar anak yatim, kami pun tidak keberatan merawatmu !"   Senang Yo Him mendengar itu.   Demikian juga dengan In Lap Siansu, sambil mengucapkan kata-kata yang memuji sang Buddha, dia telah mengangguk- anggukan kepalanya.   Karena gembiranya, In Lap Siansu telah mengucurkan air mata.   Saat itu Yo Him telah menjura sambil mengucapkan terima kasih kepada Oey Yong.   setelah itu dia kembali kekursinya.   Pesta makan minum itu telah dilanjutkan terus, kemudian Oey Yong berempat telah mengajak Wie kauwcu untuk berunding.   Mereka membicarakan persoalan Yo Him dan merundingkan bagaimana caranya menyelidiki tempat, beradanya Siauw Liong Lie.   Hampir delapan tahun mereka berkelana di dalam rimba persilatan untuk mencari Siauw Liong Lie, dengan meminta bantuan orang-orang rimba persilatan juga tetapi usaha mereka nihil dan kosong.   Sejak diculiknya Siauw Liong Lie oleh Tiat To hoat-ong, baik Siauw Liong Lie maupun pendeta itu telah lenyap tidak meninggalkan bekas.457 Dan hanya jago-jago Mongol lainnya yang telah muncul didaratan Tionggoan Maka Yo Ko dan jago-jago lainnya tidak pernah turun tangan ringan kepada mereka.   Jago-Jago Mongol itu selalu dibinasakan atau dibikin bercacad berat untuk memperoleh keterangan dari mereka.   Tetapi walaupun banyak orang-orang Mongol yang telah mereka tangkap dan menanyai perihal Tiat To Hoat ong, namun mereka tidak pernah memperoleh keterangan yang mereka inginkan.   Waktu setahun yang lalu mereka mendengar bahwa Tiat To Hoat-ong ada yang lihat berkeliaran di Utara.   Maka jago-jago itu telah berangkat keutara.   namun tetap saja mereka tidak berhasil mencari pendeta mongol yang kepandaiannya hebat itu.   Akhirnya dengan putus asa mereka telah kembali keselatan dan disaat itulah Oey Yong menganjurkan kepada Yo Ko agar mereka meminta bantuan Pek Liong Kauw, untuk mencari jejaknya pendeta mongol itu.   Saran yang diberikan oleh Oey Yong disetujui oleh Yo Ko, maka mereka ramai-ramai telah pergi kemarkas besarnya Pek Liong Kauw dan kepada Wie Kiam Kauwcu mereka menyampaikan keinginan mereka yang hendak meminta bantuan Pek Liong Kauw untuk mencari jejak Tiat To Hoat ong yang telah menculik Siauw Liong Lie.   Pihak Pek Liong Kauw menyanggupi untuk membantu, dan telah menggirimkan orang-orangnya ke pelbagai pelosok didaratan Tionggoan untuk menyelidiki dimana bersembunyinya Tiat To Hoat ong.   tetapi hampir setahun itu tetap saja mereka belum memperoleh hasil apa-apa, sehingga selama itu pula Sin Tiauw Taihiap dan jago-jago lainnya berdiam dipulau Ang-hwa-to tersebut, pulau bunga merah....458 Dan kini tiba-tiba sekali muncul Yo Him, yang mengaku sebagai puteranya Sin Tiauw Taihiap.   Bukankah hal itu merupakan urusan yang menggembirakan sekali ? Song Lu Wuan sendiri bersyukur sekali dia bisa bertemu dengan putera Sin Tiauw Taihiap Yo Ko, yang tentunya akan membuktikan bahwa Pek Liong Kauw telah berhasil membantu pendekar besar untuk jaman ini.   Apa lagi Song Lu Wuan juga telah melihat Yo Him membawakan jurus-jurus dari Kiu Im Cin Keng dan Giok Lie Kiam-hoat, tentu saja dia tambah yakin dan girang...! Wie Kiam Kauwcu juga girang waktu Song Lu Wuan menyampaikan bahwa dia telah berhasil menemukan puteranya Sin Tiauw Taihiap Yo Ko.   Karena dengan berhasilnya pihak Pek Liong Kauw membantu Sin Tiauw Taihiap Yo Ko berarti kelak Pek Liong Kauw memiliki tulang punggung yang kuat sekali, sebab pihak Pek Liong Kauw telah melepas budi kepada Yo Ko dan pasti jika kemudian kelak pihak Pek Liong Kauw mengalami suatu ancaman dari pihak lain, Sin Tiauw Taihiap Yo Ko juga tidak akan tinggal diam.   Diwaktu Yo Him masih duduk termenung, dia tidak mengerti sepenuhnya perkataan Oey Yong sedangkan barang- barang peninggalan Siauw Liong lie yang diberikan oleh Sin Tiauw rajawali sakti yang telah meninggal itu, disimpannya kembali baik-baik.   Yo Him sama sekali tidak mengetahuinya bahwa sesungguhnya ibunya, siauw Liong Lie telah lenyap dilembah gunung Kun Lun san itu oleh desakan Tiat To Hoat Ong berempat dengan Chilaon, Talengkie dan Turkichi.   Setelah Oey Yong beruntun dengan Kwee Ceng It Teng Taisu, Ciu Pek Thong dan Wie kiam Kauwcu mengundurkan diri maka pesta itupun telah dibubarkan.459 Yo Him dan tamu-tamu lainnya ditempatkan disebuah ruangan yang besar, sedangkan untuk kamar tidur mereka masing-masing diberi sebuah kamar untuk setiap orangnya...   Sebelum meninggalkan ruangan tengah itu, Oey Yong telah menarik tangan Yo Him, lalu katanya dengan suara yang sabar.   "Tidurlah yang nyenyak, jangan kau memikirkan yang tidak-tidak Dalam waktu yang tidak lama lagi ayahmu tentu pulang dan kalian bisa bertemu...!". Yo Him yang sejak kecil belum pernah memperoleh kasih sayang seorang ibu, kini mendengar nada suara Oey Yong yang begitu lembut dan sabar, mengandung kasih sayang dan penuh pengertian akan jiwa seorang anak, hatinya jadi tergoncang dan terharu Tanpa disadarinya disaat dia mengangguk, dua butir air mata telah menitik turun membasahi pipinya. Oey Yong tersenyum, dia mengusap rambut anak ini.   "Ayahmu tidak secengeng engkau !"   Katanya kemudian.   "Bahkan ayahmu merupakan seorang pendekar besar yang gagah perkasa dan tabah, menghadapi penderitaan hidup...!". Yo Him jadi merasa malu sendirinya, dia hanya mengiyakan perkataan Oey Yong. Di dalam kamarnya, Yo Him jadi terpekur saja, sama sekali dia tidak bisa mententeramkan hatinya, dia tidak bisa tidur dengan nyenyak. Akhirnya dia keluar dari kamarnya dan mencari In Lap Siansu untuk diajak bercakap-cakap. Ternyata In Lap Siansu tengah bercakap-cakap dengan Siang koan Lin Lie, dengan nyonya Siang koan dan puterinya yang baru belasan tahun, yang akhirnya diketahui oleh Yo Him bahwa gadis yang biasa dipanggilnya dengan sebutan Encie itu ternyata bernama Peng. Dengan Siang koan Peng, Yo Him memang merasa senang dan menyukainya, kerena gadis itu460 lincah dan periang. Bahkan Siangkoan Peng sering mengajak Yo Him main-main dengan dia ditaman bunga, karena bosan juga baginya mendengari terus pembicaraan diantara kedua orang tuanya dengan In Lap Siansu yang tidak dimengerti olehnya. o0o^d!w^o0o Pulau Ang Hwa To merupakan sebuah pulau yang sangat luas, dimana markas besar Pek Liong Kauw menancapkan kaki dan kekuasaannya karena disana telah dibangun ratusan gedung untuk perumahan seluruh anggota perkumpulan tersebut. Belum lagi beberapa kota didaratan Tionggoan terdapat berbagai cabang dari perkumpulan tersebut. Pek Liong Kauw juga memiliki jago-jago yang sangat hebat kepandaiannya. Banyak yang memiliki ilmu dan kesaktian yang hebat, sehingga nama Pek Liong Kauw terangkat sendirinya berkat hasil kerja dari orang-orangnya yang liehay-liehay itu. Tetapi sebagai tokoh-tokoh persilatan, anggota-anggota dari perkumpulan tersebut memiliki sifat-sifat yang aneh dan bermacam-macam tabiatnya. Walaupun kepandaian Kauwcu perkumpulan tersebut, yaitu Wie Kiam, tidak sehebat Sin Tiauw Taihiap, namun dia memiliki ilmu pedang yang sangat luar biasa sekali, sehingga mengentarkan orang-orang kalangan rimba hijau, baik lawan maupun kawan, karena kauwcu ini paling benci kejahatan. Dan namanya yang sangat terkenal itu menggetarkan rimba persilatan sehingga dia sangat dihormati. Bahkan Wie Kiam Kauwcu telah diberikan gelaran "Hui Thian Sin Kiam"   Yaitu Pedang Sakti Dari Langit.   In Lap Siansu juga sering menganjurkan Yo Him agar pergi bermain bersama dengan Siangkoan Peng, puterinya Siangkoan Lin Lie, karena In Lap Siansu mengetahui Yo Him perlu hiburan juga agar dia tidak merasa kesepian.461 Bukankah Siangkoan Peng lincah dan periang ? Setidak- tidaknya bisa mengurangi kesedihan dihati Yo Him atau mengurangi juga ketegangan-ketegangan yang selama ini meliputi hati dan jiwanya anak dari pendekar besar Yo Ko itu.   In Lap Siansu sendiri telah dipanggil oleh Kwee Ceng dan Oey Yong, yang menanyakan banyak sekali perihal Yo Him.   In Lap Siansu menceritakan apa yang diketahuinya dan diapun menyatakan bahwa Yo Him telah diangkat sebagai adik oleh Wie Tocu dari Kaypang, serta memperoleh sebuah Kimpay dari toakonya itu.   Tentu saja pemberitahuan In Lap Siansu itu telah mengejutkan, bahkan menggirangkan sekali hati Kwee Ceng dan Oey Yong.   Dia membayangkan, betapapun juga Yo Him telah memiliki suatu keluarbiasaan lain jika di bandingkan dengan pemuda-pemuda lainnya yang sebaya dengan dia.   Misalnya saja Bu Heng-te (dua orang saudara Bu), diwaktu mudanya, mereka sama sekali tidak berarti apa-apa dan tidak mengalami sesuatu yang luar biasa didalam persilatan, sampai akhirnya salah seorang dari Bu Hengte itu telah menikah dengan Kwee Hu, anak dari Kwee Ceng - Oey Yong.   Tetapi Yo Him, justru dalam usia demikian muda ternyata telah berhasil untuk mengangkat tali persaudaraan dengan seorang tokoh persilatan seperti Wie Tocu dari Kaypang Kwee Ceng dan Oey Yong memang mengetahui dan sering mendengar bahwa Wie Tocu adalah seorang tokoh persilatan yang sangat hebat sekali kepandaiannya, dia merupakan orang terkemuka dalam persilatan.   Wie Tocu sesungguhnya bernama Wie Liang, merupakan wakil pangcu dari Kaypang.   Maka dari itu agak luar biasa jika Kimpay miliknya itu justru telah diberikan kepada Yo Him karena Kimpay Wie Tocu merupakan lambang dari kekuasaan yang luar biasa tingginya.   o0o^d!w^o0o462   Jilid 14 Setiap Kimpay itu dikeluarkan, maka seluruh anggota pengemis yang berada didaratan Tionggoan harus tunduk siapa saja yang memegang Kimpay dari Wie Tocu itu adalah merupakan wakil langsung dari Wie Tocu.   tiap pengemis dari tingkat mana saja yang menghadapi Kimpay tersebut harus menganggap bahwa wakil Wie Tocu itu sebagai Wie Tocu sendiri.   Tidak mengherankan jika berita yang didengar oleh Kwee Ceng dan Oey Yong sangat mengejutkan sekali hati mereka.   Setelah lewat satu hari, ternyata Yo Ko tidak muncul seperti yang telah direncanakan, sehingga orang-orang, gagah itu menantikan lagi beberapa hari lamanya dipulau Ang Hwa To tersebut, dengan hati diliputi oleh berbagai dugaan.   Karena Sin Tiauw Taihiap memang telah berjanji bahwa dia akan berkunjung kepulau Ang Hwa To bersama-sama dengan beberapa orang gagah lainnya.   Dan jika kedatangannya itu tidak terlaksana, tentu didirinya terdapat suatu persoalan atau urusan yang agak luar biasa.   Yo Him juga tidak sabar ingin melihat, sesungguhnya bagaimana rupa dan wajah dari Sin Tiauw Taihiap, pendekar besar dijaman ini.   Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Karya Sin Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo      Walaupun sering terlihat Yo Him tengah bermain dan bergurau dengan Siangkoan Peng ditepi pantai dipesisir pulau tersebut, namun pikiran Yo Him sering melayang-layang membayangkan wajah dari Sin Tiauw Taihiap....   Siangkoan Peng memang seorang gadis kecil yang lincah, diapun sering memperlihatkan senyum dan tawanya.   Sikapnya yang periang sekali, selalu cerah dan ramai oleh gelak tawa463 memaksa Yo Him untuk melenyapkan pikiran kesal dan jengkelnya.   Sebagai seorang gadis yang periang, tentu saja dia dapat menghibur Yo Him, walaupun tidak keseluruhannya.   Yo Him memang merupakan seorang anak lelaki yang sejak kecil mengalami banyak sekali tekanan-tekanan pada jiwanya, sehingga seringkali dia bersikap murung dan bersedih hati.   Tetapi Siangkoan Peng telah dapat menghiburnya, karena dia telah mengetahui Yo Him memiliki sifat-sifat yang pendiam dan menghadapi sesuatu persoalan selalu dengan bersungguh-sungguh dia tekun sekali.   Suatu hari, disaat mereka tengah bermain-main dipesisir pantai disebelah selatan dari pulau itu, tampak sebuah perahu berukuran kecil tengah meluncur cepat sekali mendekati pantai, menghampiri pulau tersebut.464 Tentu saja Yo Him yang melihat perahu itu lebih dulu, hatinya jadi terguncang keras, karena dia menduga bahwa yang datang itu tentunya Yo Ko, pendekar besar yang tengah dinantikan semua orang, yang menurut orang-orang gagah yang berada dipulau tersebut, Sin Tiauw Taihiap itu adalah ayahnya.   Dalam waktu yang sangat singkat sekali, perahu itu telah merapat dipantai dan tampak dari dalam perahu melompat turun seorang lelaki bertubuh tinggi tegap, hanya saja jalannya agak pincang, karena kaki kanannya lebih pendek dari kaki kirinya.   Yo Him jadi heran dan telah mengawasi orang itu.   sedangkan Siangkoan Peng yang juga tidak mengenal orang itu, telah mengawasi juga dengan hati yang menduga-duga.   Orang yang berjalan pincang itu tampaknya, telah melihat Yo Him dan Siangkoan Peng, dia telah menghampiri sambil mengangguk tersenyum, katanya dengan suara yang sabar.   "Anak-Anak, apakah Wie Kiam Kauwcu berada ditempat...?". Siangkoan Peng yang periang telah berkata dengan suara yang cepat, menyahuti pertanyaan itu.   "Ada ! Ada ! Siapakah Lopeh (paman) ?".   "Lohu (aku orang tua), she Phang dan bernama Kui In. Aku bermaksud menemui Wie Kiam Kauwcu untuk memberitahukan sesuatu kepadanya...!".   "Oh...jika demikian, silahkan Lopeh langsung pergi kemarkas besar itu saja, tentu Lopeh akan menemui Wie Kiam Kauwcu...!".   "Terima kasih anak-anak...!"   Kata Phang Kui In.   Dan dengan langkah kaki yang terpincang-pincang dia telah menyusuri pantai itu.   Tetapi, yang membuat Yo Him dan Siangkoan Peng jadi terkejut, justru jalannya Phang Kui In begitu cepat dan lincah465 sekali.   Memang tampaknya dia berjalan dengan kaki yang terpincang-terpincang, namun kenyataannya tubuhnya dapat bergerak dengan sangat cepat sekali, tubuhnya seperti juga melayang-layang dan kakinya bagaikan tidak menginjak pasir.   Yo Him jadi memujinya tanpa dikehendakinya.   "Itulah ilmu meringankan tubuh yang sangat hebat sekali ! Sungguh mengagumkan sekali ! Sungguh menakjubkan sekali !". Mendengar perkataan Yo Him yang cukup nyaring, yang merupakan pujian, rupanya Phang Kui In telah mendengarnya, dia lalu menghentikan langkah kakinya dan menoleh kebelakang, kemudian menghampiri Yo Him dan Siangkoan Peng lagi.   "Anak, tampaknya engkau mengerti ilmu silat...!"   Katanya sambil tersenyum.   Dan Siangkoan Peng jadi terkejut, karena tahu-tahu tangan orang she Phang itu telah bergerak, dia telah mengulurkan tangannya itu untuk mencengkeram pergelangan tangan Siangkoan peng.   Cepat-cepat Siangkoan Peng berkelit dan dia dapat menghindarkan diri dari cekalan tangan orang itu.   "Hahahahahaha ..."   Tertawa orang she Phang itu dengan suara yang nyaring sekali.   "Tampaknya engkau mempunyai kepandaian yang lumayan, sungguh baik ! baik ! usia kalian masih muda tetapi kalian telah dapat memiliki ilmu meringankan tubuh yang cukup tinggi". Yo Him tidak senang melihat Phang Kui In memperlakukan begitu kepada siangkoan Peng, Dia telah menegurnya dengan suara yang tidak senang.   "   Mengapa harus turunkan tangan kasar begitu lopeh ?"   Ditegur Yo Him, orang she Phang itu jadi melengak, dia sampai memandang dengan tatapan mata tertegun.   Tapi dengan cepat dia telah berkata lagi "ha ha ha, aku tidak466 bermaksud buruk, adik kecil ! sungguh ! aku hanya ingin melihatnya, apakah kalian memiliki ilmu meringankan tubuh dan kepandaian.!"   Dan setelah berkata begitu, dengan cepat sekali Phang Kui In telah bergerak lagi, dia telah mengulurkan tangan kanannya dengan cepat luar biasa kearah Yo Him.   Serangan yang dilancarkannya sangat cepat berbeda dengan gerakan yang dilakukannya tadi terhadap Siangkoan Peng.   Yo Him terkejut, tetapi kepandaian yang dimiliki Yo Him juga tidak lemah.   Walaupun dia tidak mengerti ilmu silat secara mendalam, namun dia memiliki kepandaian yang merupakan ilmu yang dahsyat sekali, sehingga dia selalu dapat bergerak dengan sangat ringan dan cepat sekali.   Setiap serangan-serangan yang dilancarkannya itu sangat hebat dan gesit sekali, maka tidaklah terlalu mengherankan, disaat tangan orang tersebut tengah menyambar datang, dan belum lagi jari tangan dari Phang Kui In mengenai pergelangan tangannya, justru Yo Him telah memutar tangannya, dan telah berhasil meloloskan diri dari cekalan tangan Phang Kui In.   Gerakan yang dilakukan oleh Yo Him sangat lincah dan manis sekali.   Tetapi karena Yo Him jadi penasaran oleh sikap Phang Kui In yang seperti ingin menguji kepandaiannya.   dia telah meneruskan dengan membalas menyerang.   Phang Kui In mengeluarkan suara seruan tertahan karena terkejut, karena tadi waktu dia mengulurkan tangannya untuk mencekal pergelangan tangan Yo Him, dia telah melakukannya dengan cepat sekali, dan jika memang serangan tersebut dilancarkan kepada jago-jago dari tingkatan yang keempat atau kelima, tentu jago-jago itu tidak mungkin bisa meloloskan diri,467 Tetapi Yo Him kini ternyata berhasil mengelakkan diri dari cekalannya itu, dan juga berhasil untuk membarengi dengan melancarkan serangan membalas.   tentu saja hal itu merupakan suatu kejadian yang sangat aneh sekali.   Cepat sekali Yo Him telah mengeluarkan suara bentakan dan kembali dia telah melancarkan serangan dengan mengerahkan tenaga dalamnya sehingga Phang Kui In mau tidak mau harus bergerak cepat.   Walaupun tenaga serangan dari Yo Him belum mengandung tenaga menyerang yang bisa mematikan, tetapi serangan-serangan itu telah menimbulkan angin yang cukup dahsyat, Phang Kui In lekas-lekas berkelit, karena terlambat sedikit saja, tentu ia akan rubuh ditangan Yo Him.   Dalam waktu yang sangat singkat, tampak serangan- serangan Yo Him telah menyambar datang dengan gencar sekali, dan silih berganti Yo Him melancarkan serangan- serangan dengan lincah dan gesit luar biasa.   Tetapi Phang Kui In telah mengeluarkan suara tertawa dan pujian kagum berulang kali.   "Bagus ! Bagus ! Tampaknya engkau memiliki bakat untuk mempelajari ilmu yang sangat hebat, anak yang baik !"   Dan setelah berkata begitu, dengan cepat Phang Kui In telah mengelakkan serangan jari telunjuk tangan Yo Him, dia telah mengelakkannya sambil mengayunkan tangan kanannya yang mengibas dengan keras.   Kibasan tangannya telah mengeluarkan suara mendesir dan samberan angin yang kuat.   Dengan mengeluarkan seruan tertahan, tampak tubuh Yo Him telah terpelanting diatas pasir.   "Bukk !"   Bukan main kerasnya tubuh Yo Him yang terbanting diatas pasir.468 Untung saja serangan yang dilakukan oleh Phang Kui In memang telah diperhitungkan, maka serangan itu tidak membahayakan diri Yo Him.   walaupun dia telah terbanting dipasir tetapi bantingan itu tidak menimbulkan perasaan sakit apa-apa.   Dengan muka yang berobah merah, tampak Yo Him telah melompat berdiri.   Baru saja YoHim ingin menegur, Phang Kui In telah berkata.   "Dengan adanya kenyataan seperti ini, ternyata Pek Liong Kauw memang bukannya memiliki nama kosong belaka ! Hebat sekali, Hebat sekali ! Anak seusia seperti engkau ini ternyata memiliki kepandaian yang sangat hebat sekali, dan benar-benar menimbulkan perasaan kagum dihatiku". dan setelah berkata begitu Phang Kui In telah bertepuk-tepuk tangan beberapa kali. Tanpa menantikan jawaban Yo Him ataupun Siangkoan Peng, dia telah membalikkan tubuhnya, dan telah berlari-lari cepat sekali, gerakannya seperti terbang. Phang Kui In telah meninggalkan Yo Him dan Siangkoan Peng, dimana gadis kecil itu berdiri diam tertegun dengan membisu. Tetapi waktu mereka telah tersadar dari terkejutnya itu, dengan cepat Yo Him dan Siangkoan Peng telah melompat berlari untuk mengikuti Phang Kui In, karena mereka jadi ingin mengetahui apa yang akan dilakukan oleh Phang Kui In, dan siapakah orang yang berkaki pincang itu. Tetapi, rupanya suara teriakan, atau yang lebih tepat lagi adalah pekik kaget dari Yo Him telah menyebabkan beberapa orang-orang Pek Liong Kauw mendengarnya, dan mereka telah berdatangan dengan cepat. Gerakan mereka memang gesit dan dalam waktu yang singkat lima orang anak buah Pek Liong Kauw yang bertugas untuk menjaga keamanan ditempat bagian tersebut, telah menghadang dihadapan Phang Kui In.469   "Berhenti !"   Bentak salah seorang diantara mereka dengan suara yang cukup nyaring.   Phang Kui In telah menghentikan larinya, dia berdiri mengawasi sejenak kepada kelima orang yang menghadang dirinya dengan bibir yang tersenyum, dan kemudian dia telah berkata dengan suara yang cukup nyaring dan ramah.   "Maafkan, maafkanlah, atas kelancanganku ini ...... Sesungguhnya kedatanganku ini memang sangat ceroboh sekali, tanpa meminta ijin telah menginjakan kaki dipulau ini ...... ! Semua ini disebabkan aku membawa suatu berita sangat penting sekali untuk Wie Kauwcu ........"   "Siapakah Hengtai ?"   Tanya orang yang tadi menegur, suaranya lebih ramah dari tadi, karena dia melihat sikap Phang Kui In cukup ramah dan tidak memperlihatkan tanda- tanda behwa kedatangannya itu mengandung maksud buruk.   "Untuk keperluan apakah ingin menemui Wie Kauwcu kami........?"   Phang Kui In telah tertawa lagi, dia telah berkata dengan suara yang lembut.   "Sesungguhnya dalam keadaan demikian sulit untuk kujelaskan persoalan itu, sebab urusan ini aku harus sampaikan kepada Wie Kauwcu dengan empat mata.........!"   Kelima orang yang menghadang Phang Kui In jadi berdiri ragu. Lalu salah seorang yang tadi telah menegur Phang Kui In, telah bertanya kepada temannya.   "Sesungguhnya, apakah dia bermaksud baik atau tidak ?"   Bisik orang itu kepada temannya.   "Kita belum bisa menentukan""   Jawab kawannya dengan suaranya yang perlahan.   "atau kita Laporkan saja perihal orang ini kepada Wie Kauwcu "   Kawannya mengangguk.470   "Begitupun baik engkau saja yang pergi melaporkan !"   Kata kawannya. Orang itu mengiyakan, kemudian dia telah menoleh lagi kepada Phang Kui in, katanya dengan suara yang cukup ramah.   "Jika memang demikian, tunggulah sebentar disini. aku ingin memberitahukan kedatangan Hengtai kepada Kauw cu..!". Phang Kui In mengangguk mengiyakanm dia telah berkata "Baik ! Baik ! hanya saja aku telah merepotkan kalian !"   Dan orang itu telah meninggalkan keempat orang kawannya, dia telah berlari-lari untuk melaporkan perihal kedatangan Phang Kui In kepada kauwcunya. Disaat itu Phang Kui In telah bertanya kepada keempat orang anggota Pek Liong Kauw tersebut.   "Apakah selama ini kalian belum menerima kedatangan tamu ?"   Tanyanya dengan suara yang ramah Keempat orang itu telah menggelengkan kepala perlahan seperti juga mereka segan untuk ber cakap-cakap dengan Phang Kui In, karena mereka memang belum mengetahui siapakah adanya orang yang di hadapan mereka ini, Apakah kawan ataukah lawan ? Maka dari itu keempat orang anggota dari Pek Liong Kauw tersebut bermaksud ingin berdiam diri saja dahulu.   Tidak lama kemudian dari arah markas besar Pek Liong Kauw telah datang serombongan orang, yang jalan dimuka adalah Wie Kiam Kauwcu diiringi oleh In Lap siansu dan beberapa orang anggota Pek Liong Kauw.   Sedangkan orang yang tadi pergi melapor, telah menunjuk kearah Phang Kui In, samar-samar telah terdengar suaranya471 yang cukup nyaring.   "Orang itulah yang ingin bertemu dengan Kauwcu !"   Wie Kiam sejak melihat Phang Kui In. Telah mengerutkan alisnya, dia tidak mengenal orang she Phang itu.   "Siapakah dia ?"   Pikir Wie Kiam didalam hatinya, dia heran bukan main.   "Mengapa dia ingin menemuiku ?"   Dan setelah berpikir begitu, saat itu dia telah tiba dihadapan Phang Kui In. Phang Kui In telah melihat Wie Kiam, cepat-cepat dia merangkapkan kedua tangannya, dan telah menjura memberi hormat, katanya.   "Tentunya yang ada dihadapan Siauwte (adik) adalah Wie Kiam Kauwcu yang sangat terkenal sekali bukan?"   Wie Kiam mengangguk sambil cepat-cepat membalas penghormatan tamunya itu, walaupun dia masih belum mengetahui siapa adanya tamunya itu.   "Benar.......!'"   Dia telah membenarkan.   "Dan siapakah Hengtai ? Ada urusan apakah Hengtai mencariku ?"   "Siauwte she Phang dan bernama Kui In, dan sesungguhnya memiliki suatu urusan yang cukup penting, yang akan Siauwte sampaikah hanya empat mata dengan Wie Kiam Kauwcu.....   "   Wie Kiam tampak jadi heran dan bimbang.   Dia bukan kuatir nanti orang she Phang ini melakukan tipu daya untuk mencelakai d'irinya, karena Wie kiam juga memiliki kepandaian yang sangat tinggi dan tentu bisa mengatasinya jika sampai Phang Kui In bermaksud tidak baik.   Tetapi yang mengherankan sekali, mengapa Phang Kui In telah meminta agar mereka berbicara empat mata saja dengan dia.   Tetapi sebagai seorang kauwcu yang memiliki kebijaksanaan, maka dia telah berkata dengan suara yang472 sabar "Apakah urusan yang akan disampaikan oleh Hengtai merupakan urusan yang sangat penting ?"   Phang Kui In telah mengangguk sambil mengiyakan "Urusan itu hanya bisa dibicarakan dengan anda dibawah empat mata, Wie Kauwcu"   Kata Phang Kui In kemudian.   "Hemm, jika memang demikian, aku tidak keberatan !"   Kata Wie Kiam Kauwcu.   "Tetapi sekarang katakanlah dulu, menyangkut persoalan apakah urusan yang ingin disampaikan oleh Heng tai"   Phang Kui In tampak ragu-ragu tetapi kemudian dia telah berkata dengan suara yang perlahan Menyangkut masalah keselamatan pulau Ang Hwa To...!".   "Menyangkut keselamatan pulau Ang Hwa To ?"   Tanya Wie Kiam kauwcu dengan suara terkejut, karena walaupun bagaimana perkataan yang dinyatakan oleh Phang Kui In merupakan suatu pernyataan yang sangat lancang sekali.   "Hemm...memang agak luar biasa, apakah ada seseorang yang bermaksud akan melanggar pulau Ang Hwa To kami ? Melanggar Pek Liong Kauw ?"   Tanyanya kemudian dengan suara yang dingin sekali.   "Bukan begitu, bukan begitu."!"   Kata Phang Kui In cepat; ."Tetapi masalah ini menyangkut urusan yang sangat besar sekali, dan termasuk keselamatan Pek Liong Kauw...!'Akhh, urusan demikian penting, tidak bisa aku menyampaikannya dihadapan banyak orang ! Jika memang kauwcu bersedia mendengar laporanku hanya dibawah empat mata, maka aku akan menyampaikannya.   tetapi jika kauwcu keberatan, biarlah aku tidak akan mengatakannya...!".   Wie Kiam Kauwcu jadi agak ragu-ragu, dia telah berdiam diri sejenak, tetapi kemudian sambil menghela napas dia telah berkata.   "Baiklah ! Mari silahkan ikut denganku !".473 Dan setelah berkata begitu. Wie Kiam menoleh kepada seseorang yang disampingnya, dia bicara bisik-bisik, kemudian melangkah meninggalkan rombongannya agak jauh. Sedangkan Phang Kui In setelah melihat kauwcu itu telah melangkah akan meninggalkan rombongannya, dia telah mengikutinya dari belakang. Setelah berjalan puluhan tombak, Wie Kiam menoleh dan bentaknya kepada Phang Kui In ;   "Apakah sekarang dapat engkau bicara dengan tenang disini ?". Phang Kui In telah memandang kesekelilingnya, dia telah melihat keadaan disekitar tempat itu memang sepi dan tidak terlihat seorangpun juga. Maka akhirnya Phang Kui In telah mengangguk dengan cepat, dia telah berkata dengan suara yang sabar sekali "Benar ! Memang tempat ini cocok untuk kita bercakap- cakap !".   "Sekarang katakanlah, apa yang ingin kau bicarakan ?"   Tanya Wie Kiam Kauwcu kemudian.   "Urusan ini sesungguhnya Urusan yang sangat penting sekali, jika disaat sekarang ini kauwcu belum mendengarnya, karena urusan ini sangat dirahasiakan sekali, maka walaupun Pek Liong Kauw memiliki banyak orang-orangnya yang tersebar didaratan Tioaggoan, tetapi perihal peristiwa ini tentunya tidak didengar oleh Kauwcu........... !"   "Urusan apakah itu ?"   Tanya Wie Kiam Kauwcu dengan suara yang tidak sabar.   "Urusan ini merupakan urusan yang sangat penting sekali, yaitu urusan dengan munculnya seorang tokoh dipersilatan yang diperalat oleh pemerintah Mongolia ...... !"   Kata Phang Kui In kemudian dengan suara yang sabar.   "Tokoh persilatan itu memiliki kepandaian yang sangat hebat sekali. Jika sampai sekarang Kauwcu belum mengetahuinya, karena tokoh474 persilatan itu bekerja secara diam-diam, dan juga mengatur orang-orangnya dengan segala kepandaiannya yang ada secara sembunyi-sembunyi, untuk memberantas orang-orang gagah didalam rimba persilatan......... ! Dan yang kuketahui, justru Pek Liong Kauw merupakan salah satu nama yang terdaftar, dimana harus dibasmi habis. Karena jika orang- orang gagah berdiri dipihak pemerintah, tentunya waktu orang-orang Mongolia itu melakukan penyerbuan, dengan sendirinya akan mempersulit mereka. Karena itu mereka ingin membasmi dulu orang-orang gagah didaratan Tionggoan, baru kelak melakukan penyerangan dan menyerbu masuk ketapal batas...!". Kauwcu dari Pek Liong Kauw itu jadi terkejut juga mendengar perkataan Phang Kui In. dia sampai memandang tertegun. Sama sekali dia tidak menyangka bahwa urusan menyangkut masalah pemerintahan. Tetapi sebagai seorang kauwcu yang telah seringkali mengalami banyak peristiwa dan urusan-urusan yang sangat penting dan besar, maka dia cukup tenang untuk menghadapinya. Dengan tersenyum sabar, kemudian Wie Kiam Kauwcu telah bertanya.   "Sesungguhnya, darimanakah mereka itu mengetahui perihal Pek Liong Kauw ?". Phang Kui In tertawa bergelak-gelak dengan nada yang tinggi, katanya kemudian.   "Lucu ! Lucu sekali !"   Katanya.   Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Karya Sin Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo   "Mungkin kauwcu memang meragukan perkataanku itu dan mengira keteranganku itu hanyalah suatu keterangan yang palsu belaka."   Wie Kiani Kauwcu telah menggelengkan kepalanya, dia telah berkata.   "Bukan, bukan begitu !"   Katanya cepat.   "Sesungguhnya didalam persoalan ini yang dipentingkan adalah fakta dan kenyataan dari bukti-bukti yang harus kau kemukakan, jika tidak terdapat bukti-bukti, bagaimana aku bisa mempercayai keteranganmu itu ?".475 Mendengar perkataan "Wie Kiam Kauwcu, sejenak Phang Kui In berdiam diri, kemudian dia telah berkata.   "Baiklah Jika memang kauwcu hendak meminta bukti dariku, aku tidak akan keberatan, aku akan mengeluarkannya ! Di samping itu, jika kauwcu masih ingat! tentu kauwcu akan membenarkan perkataanku. Semuanya harus dilakukan dengan jujur ! Pertama-tama, kauwcu harus mengiyakan jika memang pertanyaanku itu benar, dan menolak jika tidak benar ! Bagaimana, apakah kauwcu bersedia untuk melakukannya ?".   "Bersedia..!"   Mengangguk Wie Kiam Kauwcu.   "Kau tanyakanlah...!". Mendengar perkataan Wie Kiam Kauwcu yang tampaknya begitu yakin, Phang Kui In menjadi senang sekali, dia telah berkata.   "Nah, kini katakanlah yang jujur, Wie Kauwcu, bukankah Sin Tiauw Taihiap berjanji akan datang berkunjung ke Ang Hwa To ini ?". Mendengar perkataan dari Phang Kui In yang terakhir ini, tentu saja Wie Kiam Kauwcu jadi tertegun, kembali dia jadi ragu-ragu, karena walau pun bagaimana dia memang tidak dapat mengatakan "Ya !"   Atau "Tidak".   Pertama-tama, jika dia mengatakan Ya, berarti dia membongkar suatu urusan yang sangat penting karena persoalan Sin Tiauw Taihiap Yo Ko akan berkunjung ke Ang Hwa To merupakan urusan yang dirahasiakan sekali.   Dan jika dia membenarkan, bukankah hal itu melancangkan Sin Tiauw Taihiap Yo Ko ? Tetapi jika dia mengatakan tidak, tentu saja dia pun tidak bisa melakukannya, karena memang Wie Kiam Kauwcu tidak biasanya berdusta.   Kenyataan seperti ini telah membuat Wie Kiam Kauwcu jadi berada dalam posisi yang serba sulit.   Tetapi setelah berdiam diri sejenak dia telah berkata dengan suara ragu-ragu.   "Dalam hal ini, tidak bisa aku membicarakannya...karena memang persoalan ini bukan merupakan masalah yang biasa......!476 Sedangkan aku belum lagi mengenal benar siapa diri anda ! Maafkan, untuk ini aku tidak bisa menjawabnya.......!"   Mendengar perkataan Wie Kiam Kauwcu, tentu saja hal ini telah membuat Phang Kui In tertawa bergelak-gelak.   "Bukankah tadi Kauwcu telah berjanji, akan bicara dari hal yang sejujurnya ?"   Tanyanya.   "Benar....... tetapi jika memang masalahnya menyangkut perihal keselamatan Ang Hwa To."   Jawab Kauwcu dari Pek Liong Kauw ini.   "Jika memang dalam masalah lain, itu bukan wewenang ku !"   Mendengar perkataan terakhir dari Wie Kiam Kauwcu, tentu saja Phang Kui In jadi memperoleh sedikit kesulitan, dia telah berkata lagi dengan suara ragu-ragu.   "Dalam persoalan ini, walaupun menyangkut orang luar dari Pek Liong Kauw, tetapi juga akhirnya memiliki sangkut paut dengan Pek Liong Kauw ! Maka dari itu, jika memang Kauwcu memberikan jawaban yang meyakinkan dan jujur, aku akan menjelaskan seluruhnya dengan benar dan jelas....... !"   "Tetapi masalah Sin Tiauw Taihiap Yo Ko, pendekar agung itu, bukanlah merupakan suatu persoalan yang mudah untuk dijadikan bahan percakapan yang tidak ada artinya...!". Mendengar perkataan Wie Kiam Kauwcu, Phang Kui In telah berkata lagi.   "Kenyataannya memang Sin Tiauw Taihiap Yo Ko bermaksud akan datang berkunjung ke Ang Hwa To ini, tetapi sekarang sampai detik ini. bukankah Sin Tiauw Taihiap Yo Ko belum lagi terlihat batang hidungnya..?"   Mendengar perkataan Phang Kui In seketika itu juga semangat Wie Kiam Kauwcu seperti terbang meninggalkan raganya, mukanya telah berobah menjadi pucat, bahkan dia telah berkata lagi dengan suara yang dingin.   "Apakah didalam persoalan ini, memang benar-benar engkau datang untuk menyampaikan persoalan yang memiliki sangkut paut dengan diri Sin Tiauw Taihiap Yo Ko ?".477   "Tepat ! Sejak tadi aku telah mengatakan, bahwa urusan ini malah menyangkut keselamatan pulau Ang Hwa To !"   Menyahuti Phang Kui In.   "Tetapi... tetapi..!".   "Yang jelas kini, jika sampai Sin Tiauw Taihiap Yo Ko tidak menepati janjinya untuk berkunjung kepulau ini, lalu dalam persoalan tersebut apakah tidak terdapat kejanggalan ? Tentu saja ada ! Karena Sin Tiauw Taihiap sendiri tengah menghadapi suatu kesulitan yang sukar dihadapi olehnya........!"   Wie Kiam Kauwcu tampaknya jadi agak bingung, dia menghela napas beberapa kali, kemudian tanyanya.   "Jadi dalam persoalan ini tampaknya engkau bersungguh-sungguh ingin menyampaikan masalah yang jauh lebih penting dari urusan Sin Tiauw Taihiap, dan juga engkau tidak terdesak oleh tekanan-tekanan untuk membuktikan akan keadaan dirimu dan kebenaran dan keteranganmu itu, yang tentunya engkau tidak akan meminjam nama Sin Tiauw Taihiap Yo Ko. Bukankah begitu ?"   "Tentu saja..... tentu saja ..... !"   Mengangguk Phang Kui In.   "Memang dalam persoalan ini tentu saja akupun memiliki suatu kepentingan yang saling berpegangan erat dengan persoalan yang menyangkut dengan keadaan yang dihadapi Pek Liong Kauw kelak ......."   Kauwcu dari Pek Liong Kauw telah mengerutkan sepasang alisnya, dia telah bertanya dengan suara yang dingin dan tatapan mata yang sangat tajam sekali.   "Sesungguhnya, darimanakah engkau memperoleh sumber-sumber seperti itu?".   "Maksud kauwcu sumber keterangan-keterangan yang telah kuberikan, bukan ?"   Tanya Phang Kui In kemudian.478 Wie Kiam Kauwcu telah mengangguk cepat, dia telah ber tanya lagi dengan suara yang tetap dingin dan tatapan mata yang tetap tajam.   "Nah dalam persoalan ini, jika engkau dapat membuktikan dan meyakinkan diriku, tentu aku akan mempercayai penuh akan keteranganmu itu...!". Mendengar perktaaan Wie Kiam Kauwcu. Phang Kui In jadi tertawa bergelak-gelak dengan suara yang nyaring sekali dan dia telah berkata dengan suara yang lantang.   "Jika dalam persoalan ini kauwcu tetap tidak dapat mempercayai diri dan keteranganku, hal itupun tidak menjadi persoalan, karena akupun tidak akan terlalu memaksanya...! Nah, sesungguhnya kauwcu bermaksud untuk mendengar keterangan dariku atau tidak ?". Wie Kiam Kauwcu telah tertawa dingin "Jika engkau belum bisa membuktikan secara meyakinkan bahwa engkau berasal dari mana dan memperoleh sumber keterangan seperti itu dari siapa, maka aku belum ingin bicara denganmu cara terbuka...!".   "Hemm, tampaknya memang kauwcu masih mencurigai keadaan diriku !"   Kata Phang Kui In kemudian.   "Tetapi dengan melihat saja bahwa aku dapat mengetahui jelas bahwa Sin Tiauw Taihiap telah berjanji akan datang berkunjung kepulau Ang Hwa To, hal itu sudah merupakan suatu persoalan yang cukup mengherankan kauwcu. bukan ? Dan itupun sudah merupakan bukti bahwa aku mengetahui urusan itu dengan jelas sekali...Dan juga, dalam keadaan seperti sekarang, jika persoalan itu merupakan persoalan biasa saja, dari mana aku bisa mengetahui bahwa Sin Tiauw Taihiap akan berkunjung ke Ang Hwa To ?". Mendengar pertanyaan Phang Kui In yang terakhir Wie Kiam Kauwcu jadi bimbang sendirinya.479 Memang apa yang dikatakan oleh Phang Kui In merupakan hal yang sebenarnya, karena dalam persoalan ini tentu tidak akan ada orang yang mengetahui maksud kunjungan Sin Tiauw Taihiap kepulau Ang Hwa To, karena persoalan itu dirahasiakan benar, hanya beberapa orang saja dari orang kepercayaannya yang mengetahui rencana kunjungan Sin Tiauw Taihiap. Dalam persoalan ini mungkin Sin Tiauw Taihiap tengah menghadapi suatu persoalan yang rumit sekali, karena jika memang tidak tentu dia akan tiba tepat dalam waktu yang telah dijanjikannya ....... ! Dan kini sampai sekarang Sin Tiauw Taihiap tidak juga muncul, sehingga Sin Tiauw Taihiap telah gagal dengan janjinya yang telah lewat beberapa hari. Maka Wie Kiam Kauwcu jadi semakin digeluti oleh perasaan ragunya.   "Baiklah ! Memang benar Sin Tiauw Taihiap telah berjanji ingin berkunjung kepulau Ang Hwa To ....... ! Nah, sekarang engkau katakan, dari mana engkau mengetahui persoalan itu?"   "Aku mengetahuinya dari Sin Tiauw Taihiap sendiri !!"   Kata Phang Kui In dengan suara yang nyaring.   "Hah ?"   Tentu saja Wie Kiam Kauwcu jadi terkejut, dan dia memandang tidak percaya kepada Phang Kui In.   "Jika kauwcu masih tidak bisa mempercayai diriku, hal itu juga sulit sekali dibilang..!"   Kata Phang Kui In kemudian.   "Memang dalam persoalan ini terdapat urusan yang penting, keselamatan dari puluhan ribu anggota Pek Liong Kauw...! Dengan sendirinya, jika dalam persoalan ini kauwcu bertindak ceroboh, tentunya akan membuat anak buah dari Pek Liong Kauw itu, secara keseluruhannya akan menerima bencana yang tidak kecil...!".480 Mendengar perkataan Phang Kui In yang terakhir, tentu saja Wie Kiam Kauwcu jadi digeluti oleh kebimbangan yang sangat, karena memang tepat apa yang dikatakan oleh Phang Kui In, jika dalam persoalan ini dia berlaku ceroboh tentu keselamatan dari seluruh anggota Pek Liong Kauw akan terancam ! Karena itu Wie Kiam Kauwcu telah menghela napas.   "Aneh juga, engkau selalu bicara dengan suara yang sangat dirahasiakan sekali, dengan kata-kata yang terlalu berbelit- belit, sehingga sulit untuk aku mempercayai dengan penuh keyakinan seluruh ke teranganmu itu ! Bagaimana aku bisa mengajakmu bicara dengan hati terbuka ?". Phang Kui In telah berkata dengan suara yang berubah menjadi lemah.   "Baiklah...memang dalam persoalan ini aku yang telah bersalah, bicara terlalu berhati-hati ! Sekarang begini saja, aku pernah ditawan, dan justru aku dimasukkan kedalam kamar tahanan, dimana didalam kamar tahanan itu terdapat Sin Tiauw Taihiap Yo Ko ..!"   "Hah..?"   Berseru Wie Kiam Kauwcu dengan suara yang terkejut, karena dia merasa kaget mendengar Sin Tiauw Taihiap Yo Ko telah tertawan oleh seseorang.   sedangkan dalam persoalan tersebut Wie Kiam Kauwcu juga tidak bisa mempercayai sepenuhnya, karena walaupun bagaimana sulit dipercaya Sin Tiauw Taihiap Yo Ko telah tertawan oleh seseorang, sedangkan kepandaian yang dimiliki Sin Tiauw Taihiap Yo Ko sudah mencapai puncak kesempurnaannya, sehingga sulit sekali dipercaya bahwa dia telah berhasil dirubuhkan begitu saja.   Karenanya Wie Kiam Kauwcu jadi memandang dengan tatapan mata yang tidak mempercayai, akhirnya dia telah berkata dengan suara yang tawar.   "Jika memang engkau mengatakan bertemu dengan Sin Tiauw Taihiap, hal itu mungkin masih bisa kupercayai ........ tetapi jika engkau mengatakan bertemu dengan Sin Tiauw Taihiap dalam kamar481 tahanan, dimana Sin Tiauw Taihiap Yo Ko telah tertawan, hal itu merupakan suatu dusta yang menimbulkan tertawa geli dihati...!"   "Tetapi hal ini benar-benar telah terjadi !"   Berkata Phang Kui In dengan wajah bersungguh-sungguh.   "Baiklah, teruskan ceritamu ...... !"   "Aku ditawan oleh salah seorang Mongolia yang memelihara jenggot dan kumis lebat sekali, dia begitu hebat kepandaiannya, hanya dalam beberapa jurus saja aku telah berhasil dirubuhkan ! Aku telah ditawan dan dimasukan kedalam kamar tahanan batu yang rapat sekali, kemudian dia telah mengunci kembali pintu batu itu dengan mempergunakan alat rahasia. Sedangkan dalam saat-saat seperti itu, aku telah mulai biasa dengan keadaan yang gelap pekat, aku mulai dapat melihat seseorang disudut dinding tengah duduk bersemedhi".   "Sin Tiauw Taihiap Yo Ko"   Menyahuti Phang Kui In.   "Tetapi waktu itu aku belum mengetahui bahwa orang itu adalah Sin Tiauw Taihiap Yo Ko...aku telah menghampirinya dan bertanya dengan suara yang ragu-ragu.   "Siapakah engkau ? Apakah engkau ditawan di sini juga ?"   Dan orang itu telah mengawasiku dengan tatapan mata yang sangat tajam sekali, dia telah berkata dengan suara yang dingin.   "Tidak perlu tahu..! Engkau di tawan di tempat ini, karena dalam parsoalan ini engkau tidak gagah !"   Dan perkataan itu mengandung nada yang sangat angkuh sekali, tentu saja telah membuat aku jadi mendongkol sekali. Aku segera berkata.   "Jika memang aku tidak perlu tahu keadaanmu, tentu engkau juga tidak perlu tahu keadaanku"   Mendengar perkataanku itu. nampaknya orang tersebut jadi gusar. Dia telah berkata.   "Aku mengetahui bahwa engkau ditawan, Engkau telah ditangkap dan dimasukkan kedalam kamar tahanan ini! Dan seperti aku katakan, bahwa engkau memang tidak memiliki kepandaian yang tinggi, sehingga engkau telah berhasil ditangkap482 demikian rupa....! Hemm. tetapi sebaliknya, aku justru bukan ditawan, tetapi aku memang hendak berdiam disini tidak mau pergi...!"   Aku jadi heran mendengar perkataan orang itu, sehingga aku mengawasinya dengan tatapan mata yang sangat tajam sekali, aku telah bertanya.   "Mengapa begitu ?"   Dan orang itu telah menyahuti.   "Jika aku sudah mengatakan aku tidak mau pergi dari tempat ini, itupun sudah jauh lebih baik dari segala persoalan yang ada. karena engkau telah mengetahui, maka engkau tidak perlu banyak bertanya. Nasibmu sangat beruntung, karena aku bersedia untuk membantu kau melarikan diri jika memang engkau ingin melarikan diri ! Maukah engkau ?"   Saat itu aku ragu-ragu, karena, walaupun bagaimana memang dalam persoalan ini telah membuat aku kuatir kalau-kalau orang ini justru orangnya dari orang Mongolia yang telah menangkapku, yang sengaja memancingku..! Aku telah mengawasinya dengan tajam dan memperhatikan keadaan orang itu, segera aku telah melihatnya, orang itu duduk bersila dengan tubuh yang tegap, dengan muka yang tampan dan juga dengan tangan kanan kiri yang di turunkan.   Yang mengejutkan, justru tangan kanannya yang buntung, dimana lengan jubahnya itu terjuntai lemas tidak ada isinya...tentu saja hal ini telah membuat aku jadi heran, dan teringatlah aku akan seseorang...sedangkan orang itu telah berkata dengan suara yang dingin.   "Engkau rupanya teringat kepada seseorang, bukan ?"   Tanyanya.   "Ya, memang benar...!"   Jawabku kemudian sambil mengangguk dan telah membenarkan pertanyaannya itu. Sedangkan orang itu telah berkata lagi ;   "Memang benar, aku Sin Tiauw Taihiap Yo Ko. Dan aku ingin membantumu jika memang engkau ingin melarikan diri dari tempat ini...! tetapi saat itu aku masih ragu-ragu, dan hanya memandanginya saja. Dan orang itu, yang mengaku sebagai Sin Tiauw Taihiap Yo Ko telah tertawa dingin. Dia telah berdiam diri saja. Aku jadi serba salah, dan akupun telah duduk disudut. dinding lainnya untuk mengasoh...".483 Wie Kiam Kauwcu telah mendengarkan dengah penuh perhatian.   "Bagaimana wajahnya ?"   Tanyanya kemudian.   "Muda dan tampan sekali, seperti juga seorang pemuda dua puluh lima tahun ...... !"   Menjelaskan Phang Kui In.   Mendengar itu tentu saja Wie Kiam Kauwcu jadi terkejut lagi.   kerena memang Sin Tiauw Taihiap walaupun telah berusia hampir empat puluh tahunan lebih, tetapi masih memiliki paras muka yang tampan dan seperti seorang pemuda yang berusia dua puluhan tahun, karena dia memiliki lwekang yang sangat sempurna sekali, sehingga membuat Sin Tiauw Taihiap Yo Ko jadi awet muda.   Saat itu tampak Phang Kui In telah melanjutkan ceritanya."Aku telah berdiam diri cukup lama, sampai akhirnya aku tidak bisa menahan kesabaranku lagi.   "Menurut cerita orang, Taihiap Yo Ko selalu berada berdua dengan isterinya, yaitu Liehiap Siauw Liong Lie, tetapi engkau hanya seorang diri, bagaimana aku bisa mempercayainya bahwa engkau adalah Sin Tiauw Taihiap Yo Ko ?"   Mendengar itu, Sin Tiauw Taihiap Yo Ko jadi tertegun, dia telah memandang dengan sorot mata yang tajam kepadaku, namun sepatah perkataan juga tidak diucapkannya. Tetapi berselang lama juga, dia telah bertanya dengan suara yang dalam.   "Engkau memiliki kepandaian yang cukup tinggi, jika tadi kukatakan engkau memiliki kepandaian yang tidak sempurna, karena engkau harus menghadapi orang Mongolia itu, yang merupakan jago dari Kublai Khan! Maka dari itu. jika menghadapi jago-jago biasa, engkau tentu dapat menghadapinya dengan baik sekal. Dan jika sekarang engkau masih penasaran, dengan kepandaian yang engkau miliki itu, cobalah engkau serang diriku !"   Dan setelah berkata begitu, orang tersebut, yang mengaku sebagai Sin Tiauw Taihiap, telah bersiap-siap duduk tegak menantikan serangan dariku".484   "Aku ragu-ragu, tetapi kemudian disebabkan aku memang ingin membuktikan bahwa orang ini benar atau bukan merupakan jago nomor wahid masa kini, yaitu Sin Tiauw Taihiap Yo Ko, aku telah bangkit berdiri, aku menghampirinya dan mengulurkan tanganku, dan disaat itulah aku telah menggempurnya dengan mempergunakan telapak tangan kananku, sambil membentak.   "Jagalah serangan...!"   Dan cepat bukan main, telapak tanganku itu telah meluncur dengan cepat sekali, untuk menghantam keras sekali kearah dadanya"   "Tetapi Sin Tiauw Taihiap itu tenang-tenang saja duduk ditempatnya, dia hanya mengawasi datangnya telapak tangan dari seranganku itu, dia telah menatap dengan tatapan mata yang tajam sekali. Dan disaat itulah terlihat ketika telapak tangan ku yang tengah menyambar hanya terpisah beberapa dim, dengan gerakan yang sangat cepat, dia telah menggerakkan telapak tangan kanannya, dia telah mengibas dengan kuat sekali, maka seketika itu juga meluncur angin kibasan yang sangat kuat sekali, dan sekonyong-konyong tubuhku jadi terlempar melayang ketengah udara, dan itupun sangat membingungkan sekali bagiku, karena aku tidak melihat dia menggerakkan tangan kirinya, dan juga aku tidak melihat dia mengibas dengan jubah tangan kanannya yang kosong. Tetapi mengapa tubuhku bisa terpental begitu ?".   "Cepat-cepat aku telah memusatkan tenagaku, dan telah berusaha mengendalikan tubuhku, tetapi disaat-saat seperti itulah, dengan cepat sekali tubuhku telah melayang meluncur terbanting dilantai. Keras sekali bantingan itu, sehingga aku merasakan kepalaku pusing, mata nanar dan gelap. Aku jadi mengeluh dan merangkak bangun."   Ketika itu, Yo Taihiap telah berkata dengan suara yang dingin "ayo seranglah diriku lagi !"   Perkataan itu merupakan ejekan, maka secepat kilat aku telah menggerakan kakiku, wuttttt !"   Cepat bukan main kaki kananku itu telah melayang menyambar kearah dadanya dan dengan segera aku mengincar jalan darah Ma Tung Hiatnya, yang akan kutendang agar segera terbinasa.    Bukit Pemakan Manusia Karya Khu Lung Legenda Pendekar Ulat Sutera Karya Huang Ying Keris Maut Karya Kho Ping Hoo

Cari Blog Ini