Ceritasilat Novel Online

Rajawali Sakti Langit Selatan 31


Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Karya Sin Long Bagian 31


Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Karya dari Sin Long   Talengki dan Turkichi, keduanya melompat menerjang kepada Siauw Liong Lu ditangan mereka masing-masing menggenggam pedang, diwaktu melompat mereka telah mencabut senjata itu.   Kedua batang pedang itu dengan serentak telah meluncur akan menusuk dan menikam Siauw Liong Lie.1029 Yo Ko melihat itu jadi terkejut karena dia kuatir jika dikeroyok seperti itu isterinya nanti teiluka.   Dengan mengeluarkan suara bentakan Yo Ko telah melompat maju.   Lengan baju sebelah kanan yang kosong terjuntai itu disalurkan lwekangnya, sehingga lengan baju itu telah melibat dan melingkari pedang Turkichi, setelah itu Yo Ko mengeluarkan suara bentakan menarik pedang lawan.   Tetapi Turkichi walahpun kaget dan melihat pedangnya telah dilibat oleh lengan baju Yo Ko, dia tidak menjadi takut, atau juga gugup, dengan mengeluarkan suara bentakan, dia menyalurkan tenaga murni dari lwekangnya kepada pedangnya, maka pedang itu tidak bisa direbut oleh Yo Ko, mereka jadi saling tarik.   Tetapi Yo Ko tidak membuang-buang waktu, dengan cepat dia telah menggerakkan lengan kirinya, dengan jurus "Ya Ma Hun Ciang"   Atau "Kuda Liar Membilaskan bulu surinya,"   Disaat itu muka Turkichi telah dihantam keras sekali.   Untung saja Turkichi bergerak cepat dan gesit, sehingga sebelum lengan baju sebelah kiri Yo Ko menghantam mukanya, dia telah melompat kesamping mengelaklan dari lengan baju Yo Ko hanya menyerempet sedikit tetapi karena kuatnya tenaga dalam yang terkandung dipangkal lengan baju itu, menyebabkan Turkichi terhuyung seperti akan rubuh.   Cepat sekali Turkichi membenarkan kedudukan kakinya, dia mengeluarkan suara seruan perlahan dan telah menubruk diri Yo Ko.   Serangan yang dilakukannya dengan mempergunakan tangan kirinya, dia menghantam dengan kepalan tangannya karena pedangnya masih terlibat lengan baju kanan Yo Ko.   Yo Ko mengeluarkan suara dengusan dingin, lalu menggerakkan tangan kirinya.   Kepalan tangan kiri dari lwekang telah disambut dengan kepalan tangan kiri Yo Ko, maka tidak ampun lagi tubuh1030 Turkichi telah terlempar di tanah.   Cekalan pada pedangnya telah terlepas, dan pedang Turkichi yang terlepas itu meluncur dan menancap dalam sekali dibatang sebuah pohon yang terpisah lima tombak lebih.   Turkichi terlempar ambruk di tanah tanpa daya.   karena begitu tubuhnya hampir menyentuh tanah, tangan kanannya telah menghantam bumi, dan tubuhnya meletik lagi dengan gerakan ikan gabus meletik.   Kemudian waktu tubuhnya tengah melayang diudara dengan menggunakan jurus Coa Cu Tong atau Ular keluar dari liang, kedua tangannya itu seperti juga ular yang bergerak cepat sekali menyambar ke dada dan pundak Yo Ko.   Tubuh Yo Ko telah berkelebat-kelebat bagaikan bayangan untuk melepas serangan Turkichi.   Kemudian Yo ko menggunakan tangan kirinya mencengkeram pergelangan tangan Turkichi dan berseru sambil melontarkan Turkichi.   Tubuh Turkichi ambruk di tanah dengan keras.   Kali ini ia sudah tidak bisa mengelak dan waktu dia ingin melompat, tangan Yo Ko bergerak memukul dadanya.   "Bukk"   Dada Turkichi terhantam tepat sekali dan tubuhnya jtuh terguling lagi di tanah.   Tetapi Turkichi memang jago pilihan dari Kublai Khan yang bertugas untuk memupuk kekuatan pasukan Mongolia untuk menyerbu Tionggoan.   Tiat To Hoat ong dengan orang-orang yang berhasil dikumpulkannya akan menyambutnya dari dalam.   Memang Tiat To Hoat-ong telah berhasil menghubungi beberapa orang jago-jago kenamaan didaratan Tionggoan, tetapi banyak yang masih belum bisa dihubungi atau ditundukannya untuk bekerja pada kekuasaan Khan yang agung itu.   Maka dari itu, Tiat To Hoat-ong telah menerima perintah dari Kublai Khan.   jika dia tidak berhasil membujuk jago jago luar biasa didaratan Tionggoan, Tiat To Hoat-ong1031 harus mempergunakan kekerasan untuk membinasakan mereka.   Karena jika tidak, kelak tentara Mongol ia akan mengalami gangguan dan hambatan.   Kelima puluh lebih jago jago yang datang ke Hoa-san memang merupakan kaki tangan Tiat To Hoat-ong, jago jago yang telah menekuk kaki berlutut kepada kaisar Kublai Khan.   Maka kedatangan mereka ke Hoa-san adalah untuk mengacau dan ngeroyok Oey Yok Su dan jago jago utama lainnya, jika saja mereka itu menolak untuk bekerja pida Kublai Khan Sekarang Turkichi telah terguling beberapa kali ditangan Yo Ko, sehingga dia dapat membayangkan berapa tinggi kepandaian Yo Ko.   Jika mau dibandingkan, tentu dia masih berada dibawah tingkat Yo Ko.   Tetapi Turkichi sangat licik dan dia adalah jago yang tidak sembarangan, menghadapi jago sehebat Yo Ko, Turkichi masih bisa mempergunakan otaknya, dia telah bergulingan di atas tanah, kemudian dia membalikan tubuhnya dan menyelusup kedalam rombongan orang banyak.   Yo Ko tidak mengejar.   Turkichi menyadari jika dia bertempur terus dengan Yo Ko, tentu dia yang akan rugi, maka dari itu, dia menyelinap diantara teman-temannya itu untuk mengatur pernapasannya, mempersiapkan diri.   Jika saja jago jago di Hoa-san ini tidak mau menuruti perintah Kublai Khan tentu mereka akan menyerbu dan membinasakan jago jago itu.   Disaat itu Yo Ko telah menoleh melihat kearah Siauw Liong Lie.   Dia melihat istrinya telah mendesak Tiat To Hoat ong dengan gerakan yang mantap dan kuat, sehingga Tit To Hoat ong benar-benar untuk menghadapinya.   Tanpa memperdulikan legi perasaan malu tampak Tiat To Hoat ong telah mencabut keluar golok hitamnya.1032 Dengan mencekal goloknya itu kuat-kuat, dan kemudian diputarnya dengan keras, maka Siauw Liong Lie tidak bisa melakukan penyerangan yang terlalu mendesak dirinya.   Siauw Liong Lie telah merobah cara, bertempurnya, jika tadi dia memang banyak menyerang dengan jarak yang cukup jauh.   Tentu saja cara menyerangnya harus dilakukannya dengan tenaga dalam yang kuat, tanpa memiliki tenaga dalam yang sempurna, niscaya akan menyebabkan Siauw Liong Lie terkena oleh bacokaa atau tabasan golok lawannya.   Tiat To Hoat-ong yang melihat Siauw Liong Lie mulai mengendurkan penyerangannya dia jadi girang dan terbangun semangatnya.   Diiringi suara bentakannya yang sangat keras, tampak Tiat To Hoat-ong telah menggerakan goloknya, dia memutar goloknya secepat titiran sehingga tampak tubuh Tiat To Hoat ong seperti tergulung oleh semacam lingkaran golok yang bergulung-gulung.   Seperti biasanya, To hoat (ilmu golok) harus dipergunakan dengar cara melintang atau juga dengan cara menabas keras boleh ke bawah.   Tetapi berlainan dengan Tiat To Hoat ong, karena dia memang telah meyakinkan ilmu goloknya itu sampai mendalam benar, maka dia tidak menyerang dengan menabas atau-juga memotong, dia hanya menikam bagaikan tengah mempergunakan pedang, dan waktu sudah dekat dengan sasarannya, tampak Tiat To hoat Ong merobah kedudukan tangannya, maka golok itu baru menabas.   Cara menyerang yang dilamarkan oleh Tiat To Hoat ong memang agak membingungkan Siauw Liong Lie, sulit menerka kearah mana serangan itu ditujukan.1033 Dalam keadaan demikian, tampak Tiat To Hoat-ong telah mengeluarkan seruan seruan nyaring beberapa kali dan melancarkan serangan yang beruntun.   Disaat seperti itu Yo Ko tidak bisa ber diam diri.   dia telah berseru.   "Liong-jie, biar aku yang menghadapinya!"   "Jangan!"   Mencegah Siauw Liong Lie sambil membungkukkan tubuhnya mengelakan serangan Tiat To Hoat-ong.   "Biar aku yang . menghadapinya!"   Dan sambil berkata begitu, Siauw Liong Lie telah melepaskan sebatang peniti, dengan peniti yang telah ditekuk menjadi memanjang dia mempergunakan benda tersebut untuk menghadapi serangan serangan golok Tiat To Hoat Ong.   Semua orang yang menyaksikan apa yang dilakukan oleh Siauw Liong Lie jadi terkejut.   "Akh, Liong-jie keterlaluan lagi mengapa dia demikian ceroboh memandang rendah pada lawannya? Bukankah dengan demikian bisa mencelakai dirinya sendiri...?"   Pikir Yo Ko.   Disaat itu, Siauw Liong Lie tengah berkelit dari serangan lawannya.   Dia telah berkelit dengan tubuh yang dimiringkan, dan dalam keadaan demikian peniti ditangan kanannya telah meluncur akan menikam urat nadi dipergelangan lawannya.   Tiat To Hoat ong terkejut, dia mengeluarkan seruan kaget dan cepat cepat menarik pulang goloknya karena jika dia meneruskan serangannya, niscaya dia sendiri yang akan celaka, karena disaat itu jika goloknya baru berhasil menempel dibahu Siauw Liong Lie justru tusukan jarum peniti dari nyonya Yo itu akan sampai lebih dulu, berarti akan melenyapkan tenaga penyerangannya dan juga akan menyebabkan dia menjadi lumpuh.1034 Disaat itu, dengan tidak membuang buang waktu, dengan jurus "Pek Coa Touw Sia"   Atau Ular Putih mengeluarkan Lidah"   Tampak jurus Siauw Liong Lie meluncur lagi menuju urat darah yang terpenting dibawah dagu leher.   Waktu itu memang terlihat gerakan Siauw Liong Lie tidak akan membawa bahaya apa-apa, bukan hanya sebatang peniti saja? Tetapi bagi Tiat To Hoat ong sendiri yang bersangkutan langsung telah mengetahui bahwa tusukan, yang dilakukan Siauw Liong Lie itu akan merupakan serangan mematikan, karena jalan darah Cie tu-hiai yang diincar dileher Tiat To Hoat ong merupakan jalan darah yang mematikan jika kena tertusuk benda tajam.   Tiat To Hoat-ong menggeser kakinya untuk menjauhi diri dari Siauw Liong Lie.   Tetapi gerakannya itu membuat dia hampir terguling digaet kaki Siauw Liong Lie, untuk itu Tiat To Hoat-ong harus mempergunakan gerakan 'Naga Melingkar Ditiang"   Agar dia bisa menguasai tubuhnya tidak sampai terguling ditarah.   Semua orang, jago-jago dan tokoh-tokon persilatan seperti Yo Ko, Oey Yok, Su, Ciu Pek Thong, It Teng Taisu, dan beberapa orang tokoh persilatan kawannya Tiat To Hoat-ong telah mengetahuinya bahwa kepandaian Siauw Liong Lie memang berada diatas Tiat To Hoat ong.   Jika pendeta jubah merah ini terus menerus bertahan diri, tidak sampai seratus jurus tentu dia akan dapat dikalahkan oleh Siauw Liong Lie.   Tiat To Hoat-ong juga menyadari keadaannya yang berbahaya itu dengan mengeluarkan seruan keras, dia memutar goloknya dengan cepat, sehingga dirinya diselubungi oleh sinar hitam dari goloknya yang bergulung-gulung.   Dengan caranya itu, dia bisa mencegah desakan Siauw Liong Lie berikutnya.1035 Tetapi tentu saja Tiat To Hoat-ong tidak bisa melakukan gerakan membela diri itu terus menerus, karena tokh akhirnya dia akan lemas dan kehabisan tenaga sendirinya.   Disaat itu, diantara berkesiuran golok Tiat To Hoat-ong tampak Yo Ko telah melompat kearah Siauw Liong Lie, dia menggerakan pedang hitamnya yang merupakan senjata pusakanya itu.   "Tranggg....!"   Segera terdengar suara benturan yang keras sekali. Yo Ko mencekal pedangnya ditangan kiri, dia menangkis golok Tiat To Hoat-ong dengan tangkisan "Badai1036 Bergelombarg di Laut"   Di mana pedang Yo Ko telah menindih golok Tiat To Hoat ong.   Gerakan yang dilakukan oleb Yo Ko memang membantu banyak pada Siauw Liong Lie.   Karena waktu golok Tiat To Hoat ong tertangkis oleh pedang Yo Ko maka gerakan golok itu menjadi tertunda, berarti juga penjagaan dari Tiat To Hoat ong jadi kendor dan lowong.   Dengan mengeluarkan suara bentakan perlahan.   "Atas serangan....!"   Tangan kanan Siauw Liong Lie bergerak dengan cepat sekali, jarumnya itu telah mengincar jalan darah "Mei tu hiat"   Nya Tiat To Hoat ong.   Pendeta itu jadi terkejut bukan kepalang, dia telah berseru keras sambil menarik goloknya dari tindihan pedang Yo Ko yang berat itu Tetapi usahanya tidak berhasil.   maka hatinya jadi tercekat kaget, apa lagi dia melihat sendiri Siauw Liong Lie hanya terpisah beberapa dim saja, maka jika sampai jarum itu mengenai sasarannya dengan tepat, tentu Tiat To Hoat ong akan menemui ajalnya.   Segera Tiat To Hoat ong melepaskan goloknya dia telah melompat kebelakang.   Dengan demikian dia telah mengorbankan senjatanya untuk menyelamatkan jiwanya.   Yo Ko tertawa dingin.   "Dengan kepandaian serendah itu kau berani datang untuk mengacau didataran Tionggoan ... ?"   Bentak Yo Ko mengejek.   "Ya, ya,"   Berseru Ciu Pek Thong dengan suara yang nyaring.   "Tanganku juga tengah gatal ingin ikut meramaikan keadaan."   Muka Tiat To Hoat-ong telah berobah pucat, dia bimbang sendirinya, karena dilihatnya semua jago-jago yang berkumpul1037 di Hoa-san memiliki kepandaian yang sangat menakjubkan Maka dia telah metigambil keputusan untuk mencari jalin agar dapat membujuk mereka untuk menghentikan pertempuran ini.   Waktu itu tampak Siauw Liong Lie telah melompat kedekat Tiat To Hoat ong, dia menyerang pendeta ini lagi dengan mempergunakan jarum ditangan kanannya, gerakannya dilakukan secepat kilat sehingga membuat dia jadi kelabakan.   Kembali Tiat To Hoat-ong melompat mundur untuk mengelakkan diri dari serangannya Siauw Liong Lie.   Hal itu memang telah diduga oleh Siauw Liong Lie, maka dia tidak menarik tusukan jarumnya itu.   melainkan dia telah melompat kedepan Tiat To Hoat ong dan melakukan tusukan jarumrya lebih cepat lagi.   Tiat To Hoat ong yang sudah tidak memiliki senjata, karena goloknya tadi telah dilepaskannya membuat dia agak gugup juga.   Menangkis serangan jarum Siauw Liong Lie dengan mempergunakan tangan saja, tentu akan membahayakan dirinya, berarti juga Siauw Liong Lie bisa merobah serangannya mengincer jalan darah mematikan ditangannya.   Maka dari itu jalan satu satunya bagi Tiat To Hoat ong hanyalah melompat kebelakang lagi untuk mengelakkan diri dari serangan Siauw Liong Lie.   Yo Ko juga telah melompat kedekat pendeta Mongolia itu, dia menggerakan pedangniya untuk menikam.   Pedang hitam milik Yo Ko itu merupakan pedang istimewa.   Pedang mustika itu memiliki bobot yang berat sekali.   Jika memang seseorang yang memiliki lwe-kang yang tanggung tanggung, tentu tidak akan dapat menggerakkan pedang hitamnya itu dengan ringan.1038 Waktu itu Tiat To Hoat ong telah mengeluarkan suara tertawa mengejek.   "Aku tidak menyangka bahwa jago jago didaratan tionggoan yang disiarkan sebagai tokoh tokoh sakti yang memiliki harga diri, tidak tahunya hanya jago jago berjiwa tahu! Mana mungkin seorang tokoh yang memiliki harga diri mau melancarkan serangan kepada lawannya dengan cara yang mengeroyok?"   Itulah memang sindiran yang sengaja diajukan oleh Tiat To Hoat ong, karena dia telah terdesak sekali.   Dia memang licik, maka dengan meminjam perkataan hohan, pendekar gagah, dia mengejek lawannya.   Yo Ko tertegun sejenak, kemudian melompat mundur menjauhi lawannya, karena Yo Ko berpikir memang ada benarnya juga bahwa dia telah mengeroyok Tiat To Hoat ong.   Walaupun apa saja alasannya, tentu hal itu hanya akan menjatuhkan nama baiknya saja.   Sambil tertawa mengejek, Tiat To Hoat ong telah berkata kepada Siauw Liong Lie.   "Sebetulnya aku tidak sampai hati harus bertempur dengan seorang wanita secantik engkau. Dulu pun di Kun Lun San, kami hanya mendesak meminta engkau untuk meryerah, tetapi engkau sendiri yang menerjunkan diri kedalam lembah itu. Bukankah begitu ?"   Siauw Liong Lie jadi gusar diingatkan peristiwa dipuncak Kun Lun San itu.   Dengan mengeluarkan seruan nyaring Siauw Liong Lie menyambitkan penitinya itu.   Peniti itu meluncur dengan cepat sekali karena disambit dengan disertai oleh tenaga Iwekang yang kuat sekali, tampaknya Siauw Liong Lie juga ingin melayani lawannya dengan bertangan kosong, maka dia telah menimpukkan penitinya.   Memang telah diduganya bahwa peniti itu akan dapat dielakan oleh Tiat To Hoat ong, Maka begitu Hoat ong1039 sedang memiringkan tubuhnya menggelakan diri dari samberan peniti yang runcing itu, dengan cepat sekali tampak Siauw Liong Lie mengeluarkan suara seruan, dia telah menggerakan tangan kirinya menyerang pundak Tiat To Hoat ong dengan jurus-jurus 'Garuda Mencakar pohon Lau"   Jurus itu! merupakan suatu cengkeraman yabg agak aneh gerakannya, karena Siauw Liong Lie melancarkan cengkeram dengari gerakan yang sulit diduga, mana tangan kanannya seperti menyambar bagian kiri tetapi sesungguhnya serangan jang sebenarnya dari sebelah kanan.   Tiat To Hoat ong agak bingung juga menghadapi serangan-serangan seperti itu.   Diantara berkesiuran angin serangan yang.   begitu kuat karena masing masing mempergunakan lwekang tingkat tinggi, maka abu dan daun-daun kering telah beterbangan keudara.   Semakin lama gerakan tubuh kedua orang itu semakin cepat sedangkan Tiat To Hoat ong juga jadi sibuk untuk mempertahankan diri dari serangan serangan gencar yang dilakukan oleh Siauw Liong Lie.   Kepandaian Siauw Liong Lie sekarang memang lebih tinggi dari Tiat To Hoat ong hanya saja pendeta dari Monggolia itu memliki ilmu kebal sehingga tubuhnya menjadi licin sekali.   Diam-diam Tiat To Hoat ong juga memutar otak mencari jalan dengan cara apa dia bisa meloloskan diri dari serangan- serangan Siauw Liong Lie, agar dia bisa memaksa lawannya mundur, tetapi Siau Liong Lie yang tengah marah dan mendongkol karena dulu Tiat To Hoat -Ong pernah bersama- sama dengan Talengti dan Turkichi telah memaksa dia, sehingga ia terjun kedalam jurang dan berpisah dengan anaknya, maka sekarang dia melancarkan serangan tanpa sungkan-sungkan lagi, Siauw liong Lie mengeluarkan seluruh ilmu silat yang dimilikinya untuk merubuhkan Tiat To Hoat- ong.1040 Tubuh kedua orang yang tengah bertempur itu berkelebat- kelebat, Hanya memperhhatkan ujud dari gumpalan warna- warni belaka.   Dalam keadaan seperti ini, dilihatnya oleh para tokoh tokoh sakti yang berada disitu, dalam seratus jurus lagi Tiat To Hoat- ong akan dapat dirubuhkan oleh Siauw Liong Lie.   Tiat To Hoat ong sendiri juga menyadari akan hal itu, jika dia bertempur dengan cara ini lebih lama lagi, tokh akhirnya dia yang akan rubuh sebagai pecundang.   Sebagai seorang yang licik dan memang selalu memakai akal bulus menghadapi lawan-lawannya yang tangguh, maka kali ini juga Tiat To Hoat ong telah memikirkan suatu cara untuk mengalihkan perhatian Siauw Liong Lie.   "Perempuan iblis, engkau hanya berani di kandang saja! Dulu waktu dipuncak Kun Lun San kita bertempur engkau begitu pengecut telah melompat kedalam jurang hanya ingin menghindarkan dirimu dari kami. Hemmm,-hemm, aku tidak heran jika sekarang engkau berani melawan diriku, karena memang engkau telah memiliki pembantu pembantu yang banyak! Hahahaha, jika memang kelak aku terjatuh ditangan kalian, jago jago daratan Tionggoan. yang katanya memiliki nama basar, aku tidak perlu malu.... sungguh gagah sekali jago jago daratan Tionggoan yang hanya bisa main keroyok saja!"   Semula ejekan dari Tiat To Hoat ong tidak diacuhkan oleh Siauw Liong Lie, tetapi lama kelamaan darahnya jadi meluap.   Apa lagi dia diingatkan peristiwa yang terjadi di puncak Kun Lun San, dia jadi marah sekali.   Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Karya Sin Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo      Dengan mengeluarkan suara bertahan kedua tangannya bergerak menuju kesasaran di dada dan perut Tiat To Hoat ong dergan gerakaa "Sian Koan Cee He"   Atau "Sepasang Pembuluh Mancur Berbareng"'.   sehingga siasat mengejutkan Tiat To Hoat ong, sampai pendeta turun itupun mengeluarkan suara jeritan tertahan.1041 Diwaktu itu, dengan mengeluarkan suara bentakan yang nyaring tampak Siauw Liong Lie telah mengulangi lagi serangan "Sepasang Pembuluh Mancur Berbareng"   Itu sebanyak tiga jurus pecahnya, kedua tangannya itu telah bergerak dengan cepat sekali Tiat To Hoat ong yacg melihat serangan Siaw Liong Lie semakin hebat.   dia tidak menjadi takut, karena ia justru merasa girarg telah berhasil memancing kemarahan lawannya.   Harus diketahui, didalam suatu pertempuran seseorang tidak boleh terlalu dikuasai oleh perasaan marahnya, karena justeru persiapan dirinya agak berkurang dan perhatiannya terpecah.   Memang serang-serangan selanjutnya dari Siauw Liong Lie semakin dahsyat, tetapi karena dia dalam keadaan marah, tentu saja perhatiannya untuk penjagaan dirinya jadi berkurang banyak, dan dia tidak bisa mengendalikan dirinya lagi, dimana secara beruntun Siauw Liong Lie telah melancarkan serangan serangan yang sangat cepat sekali, sehingga memperlemah pertahanan dirinya.   Tiat To Hoat-ong telah mementang mulutnya lagi.   "Sayang sekali wanita secantik engkau harus menjadi isteri dari seorang manusia bercacad tangannya buntung! Hemmm, coba kalau engkau belum menikah, tentu Hudya (pendeta agnng) ingin sekali mengambil kau sebagai isterinya! Sayang! Sayang!"   Muka Siauw Liong Lie jadi merah padam dia telah membentak.   "Apanya yang sayang?"   "Sayang sekali engkau telah menjadi nyonya si buntung, kalau belum, tentu aku yang melamarmu!! "menyahuti Tiat To Hoat-ong. Muka Yo Ko yang mendengar itu jadi berobah merah- padam tetapi dia tidak melompat maju sebab kualir nanti lawan mengatakan bahwa mereka main keroyok, apalagi Yo1042 Ko telah melihatnya bahwa kepandaian Siauw Liong Lie berada di atas kepandaian Tiat To Hoat-ong. Hanya yang dikuatirkan Yo Ko dan yang lainnya, Siauw Liong Lie tampaknya lengah dikuasai oleh kemarahan, yang meluap-luap. Tentu saja hal itu akan membuat Siauw Liong Lie sendiri yang menderita kerugian. Begitulah seterusnya sambil berkelit dari serangan- serangan Siauw Liong Lie, Tiat To Hoat-ong terus mengejek dengan kata-kata yang kotor. Kemarahan yang telah memuncak dihati Siauw Liong Lie membuat nyonya Yo itu jadi bertekad untuk mengambil jiwa Tiat To Hoat ong.   "Pendeta bermulut busuk ! Engkau memakai jubah pendeta hanya untuk kedok belaka... topeng dari kejahatanmu yang ditutupi dengan kependetaanmu itu ! Hemm, Hemm. engkau harus dibinasakan, karena manusia seperti engkau tidak ada gunanya untuk dibiarkan hidup terus "   Disaat itu tampak Tiat To Hoal-one telah tertawa bergelak- gelak tubuhnya dimiringkan kekanan doyong ajak kebelakang. karena dia telah mengelakan salah satu serangan Sauw Liong Lie. Kemudian dia berkata dengan suara yang nyaring .   "Nyonya yang manis, jika engkau mau bercerai dari si buntung, aku masih mau menerimamu untuk menjadi selirku kelak jika Khan yang agung telah berhasil menaklukkan daratan Tiojggoan ini......"' Terlalu menyakitkan telinga Siauw Liong Lie kata-kata itu, maka dengan mengeluarkan suara bentakan yang sangat nyaring, tahu-tahu tubuh Siauw Liong Lie telah melompat ketengah udara, dia telah mempergunakan jurus-jurus "Ya Ma Hun Cong"   Atau "Kuda Liar Mengibaskan Bulusurinya"   Maka1043 tangan kirinya bergerak akan menotok jalan darah Pai sie hiatnya Tiat To Hoat ong.   Jalan darah yang diincar Siauw Liong Lie itu bukan merupakan jalan darah yang terlalu penting, tetapi jika jalan darah itu kena di cotok tentu orang yang menjadi kerban totokan itu akan lemas tidak memiliki tenaga untuk sejenak lamanya.   Maka jika sampai jalan darah itu tertotok oleh Siauw Liong.   Lie, tentu saja Tiat To Hoat-otsg akan tewas tidak bertenaga dan dengan mudah pasti Tiat To Hoat-ong akan dapat dibinasakan oleh Siauw Liong Lie.   Maka cepat cepat Tiat To Hoat-ong melompat mundur.   Serangan-serangan Siauw Liong Lie memang semakin lama jadi semakin kuat dan menuju kearah bagian-bagian yang mematikan ditubuh sipendeea Mongolia.   Tetapi Siauw Liong Lie juga bukan tidak menderita kerugian, bahkan dengan cara menyerang seperti itu, pertahanan dirinya berkurang banyak.   Tiat To Hoat-ong memang sengaja memancing kemarahan Siauw Liong Lie dengan ocehan dan makian-makian yang kotor dan hal itu telah merugikan benar Siauw Liong Lie.   Semakin dia marah dan mengikuti hawa penasaran dan mendongkolnya, maka lobang-lobang kelemahan yang ada pada dirinya semakin besar.   Tiat To Hoat ong saat itu telah berkata lagi.   "Jika engkau memang jatuh cinta kepadaku, katakanlah terus terang, .. jika aku mengetahui pasti diriku dicintai olehrnu, maka biarlah si buntung aku binasakan agar tidak menimbulkan kerewelan.'"   Yang dimaksudkan si buntung, adalah Yo ko.   Dada Yo Ko terasa seperti akan meledak Tetapi dia masih berdiri diam ditempatnya dengan tubuh agak menggigil menahan marah.1044 Siauw Liong Lie sendiri merasakan matanya berkunang- kunang karena terlalu dilipiti kemarahannya.   "Jika aku tidak bisa membinasakan dirimu dan merobek mulutmu yang kotor itu hm hmm, aku bersumpah tidak, akan hidup lagi!"   Dan membarengi dengan perkataannya itu tampak Siauw Liong Lie telah mempergunakan tangan kirinya untuk mencengkeram pundak Tiat To Hoat-ong sedangkan tangan kanannya dipakai menggempur kedada lawannya, dengan serangan yang sangat cepat dan mematikan.   Yo Ko yang melihat keadaan ini telah berkata.   "Liong jie kau tidak usah mengejar kemarahanmu! Tadi engkau telah beberapa kali melewatkan kesempatan baik ..!"   Mendengar teriakan Yo Ko, Siauw Liong Lie segera tersadar.   Dengan mengempos semangatnya, Siauw Liong Lie telah melompat kebelakang.   sejauh tiga tombak dari tempat Tiat To Hoat-ong berada.   Waktu itu, Tiat To Hoat ong telah mengeluarkan kata-kata yang mengejek lagi.   tetapi Siauw Liong Lie sudah tidak mau mengacuhkan.   Dengan cepat dia berhasil menindih kemarahannya dan mengembalikan ketenangan.   Dalam keadaan demikian tampak Siauw Liong Lie telah bersiap-siap akan melompat menerjang ke arah Tiat To Hoat-ong lagi.   Tetapi Ciu Pek Thong yang sejak tadi tidak bisa berdiam diri, telah berulang kali berteriak.   "Eh, nona manis, kau minggir, biar aku Loo boan-Thong yang menghajar si gundul itu ....! Yo hujin, cepat engkau mundur, tanganku sudah gatal nih.... !"   Siauw Liong Lie bukannya melompat mundur, bahkan dia menjejakan kakinya tubuhnya telah mencelat dengan cepat1045 sekali ke dua tangannya bergerak menyerang pula kepada pendeta dari-Mongolia itu.   Pendeta dari Mongolia ini benar benar sangat terdesak sekali, dan rupanya dia menyadari jika keadaan seperti ini berlangsung sampai dua puluh jurus lagi, kemungkinan besar dia tidak bisa mempertahan diri pula dari serangan-serangan yang dilancarkan Siauw Liong Lie.   Waktu dia berhasil mengelakan sekali lagi serangan Siauw Liong Lie, Tiat To Hoat-ong telah berseru.   "Maju semuanya...."   Dan kelimapuluh orang orang yang tengah berkumpul itu serentak mencabut senjata mereka masing-masing, ada yang bersenjata golok, ada yang mencekal pedang, toagkat.   poan- koan-pit, sam-cio, dan lain-lainnya.   Mereka telah meluruk akan mengeroyok Siauw Liong Lie.   Tetapi Yo Ko, It Teng Taisu, Oey Yok Su, Loo Boan Tong, Yo Him, Phang Kui In dan Siauw Goat telah mencabut senjata dan menerjang maju.   Seketika terjadi pertempuran yang ramai sekali diantara orang-orang itu.   Tetapi menghadapi tokoh-tokoh persilatan seperti Oey Yok Su, Loo Boan Thong Cui Pek Tong dan yang lain-iainnya mana bisa jago jago yang memiliki nama pertengahan didalam rimba persilatan itu menghadapi mereka ? Yo Ko juga sudah bergerak gesit sekali.   Dia tidak mencekal senjata, tubuhnya dengan lincah sekali telah melempar kesana.   kemari, setiap pukulan kepalan tangannya sampai, selalu rubuhlah seorang lawannya.   Yo Ko yang diam-diam memperhatikan putranya itu, jadi gembira bercampur heran, karena dia gembira melihat putra tunggalnya itu telah memiliki kepandaian yang sangat tinggi.   Heran karena Yo ko menduga duga entah siapa yang telah mengajari Yo Him ilmu-ilmu kelas tinggi itu.   Waktu itu Siauw Goat Lan juga telah menyerang dengan pedangnya.   Dia merupakan murid tunggal Siauw Liong Lie,1046 selama belasan tahun memperoleh gemblengan dan didikan Siauw Liong Lie, maka pedangnya itu menyambar nyambar dengan gesit sekali mengancam lawan lawannya, Oey Yok Su yang memiliki lwekang telah sempurna, setiap kali dia mengebutkan lengan bajunya, maka berjumpalitanlah seorang musuhnya.   Begitu juga dengan Ciu Pek Thong yang nakal, dia telah melompat kesana kemari sambil mencabuti rambut dari lawan-lawannya, maka ramai pulalah suara jeritan-jeritan kesakitan dari rombongan kawannya.   Tiat To Hoat ang yang rambutnya dijenggut begitu keras oleh Ciu Pek Thong.   Dalam pertempuran yang agak kacau balau itu, Tiat To Hoat-ong melihat bahwa pihaknya tidak memperoleh angin, dan dalam waktu yang tidak lama lagi niscaya mereka akan dapat ditumpas habis oleh rombongan Oey Yok Su.   Sebagai seorang yang licik, tampak Tiat To Hoat-ong telah mengeluarkan jurus-jurus simpanannya, sehingga dia memaksa Siauw Liong Lie harus melompat mundur menjauhi diri.   Mempergunakan kesempatan seperti itu! Tiat To Hoat ong telah melompat mundur sejauh mungkin, dan dengan tidak mengeluarkan kata kata apapun juga dia telah memutar tubuhnya, dengan gerakan yang gesit sekali dia telah berlari mempergunakan gingkangnya, meninggalkan tempat itu.   "Mau kubur kemana kau?!"   Bentak Siauw Liong Lie dengan suara yang berang sekali.   Dia telah menjejak kakinya, tubuhnya melambung tinggi sekali dan diwaktu tubuhnya sedang melayang ditengah udara, dengan cepat Siauw Liong Lie telah menggerakkah kedua tangannya dengan jurus"Tiong Coa Cut Tong"   Atau "Ular Keluar Dari Goa", dan kedua tangannya itu telah meluncur ke jalan darah Pai siang hiat dipunggung Tiat To Hoat ong.1047 Tiat To Hoat ong memang sudah memutuskan untuk menyelamatkan diri dari kepungan Siauw Liong Lie dan jago jago lainnya, dia telah berlari terus, hanya jubahnya saja yang dikebutkan kebelakang, dan waktu tenaga mereka saling bentur, Tiat To Hoat ong dengan meminjam tenaga benturan itu, tubuhnya meluncur lebih cepat lagi karena seperti didorong oleh kekuatan lwekang Siauw Liong Lie.   Siauw Liong Lie tidak mengejar terus hanya dengan kesal dia telah mengomel.   "Pendeta pengecut....."   Saat itu Oey Yok Su dan jago jago lainnya tengah terlibat dalam pertempuran yang kalut.   Talengki dan Turkichi juga rnencoba beberapa kali untuk meloloskan diri.   Yang menghadapi mereka berdua adalah Yo Him, pemuda yang gagah perkasa itu.   Dia seperti seekor rajawali muda yang berkelebat kesana kemari melancarkan serangan dengan telapak tangannya.   Gelaran sebagai Sin Tiauw Thian Lam memang sesuai untuk dirinya, karena disaat itu dia telah berkelebat kelebat bagaikan seekor burung rajawali yang menerjang.kesana kemari dengan gerakan yang sangat cepat disamping mengandung kekuatan lwekang yang dahsyat.   Tetapi berhubung lawan lawannya merupakan dua orang jago yang memiliki kepandaian dan pengalaman yang cukup luas seperti Talengli dan Tutkichi dengan sendirinya Yo Hirn tidak bisa memperoleh kemenangan dalam waktu yang singkat sekali.   Siauw Goat Lan telah menggerakkan pedangnya yang berkelebat kesana kemari kediri empat orang lawannya yang mengurung, dirinya.   Tiga orang berpakaian sebagai busu, sedangkan yang seorang berpakaian sebagai To-jin, pendeta agama To yang memelihara konde.   Sebagai murid tunggal Siauw Liong Lie.   memang tidak kecewa Siauw Goat Lan memperoleh didikan dari gurunya itu,1048 karena pedangnya telah berkelebat kelebat dengan cepat, angin serangannya berkesiur dan mendapatkah rasa jerih kepada lawannya.   Siauw Goat Lan telah mengeluarkan ilmu pedang Siauw Liong Lie Kiam hoat, dia memutar pedangnya kekiri dan kekanan dengan gerakan yang cepat sekali.   Sehingga memaksa keempat orang lawannya sebentar sebentar harus melompat mundur untuk menyelamatkan diri mereka dari ancaman pedang si gadis kecil ini.   Sebagai murid Siauw Liong Lie nampak Siauw Goat Lan mewarisi sifat sifat gurunya yang selalu membawa sikap dingin.   Sewaktu bertempur dengan lawan-lawannya ini maka Siauw Goat Lan tidak memancarkan perasaan apapun juga! Sekejap mata saja tampak Siauw Goat Lan telah berhasil mendesak keempat orang lawannya itu dengan bertubi-tubi, bahkan dalam suatu kesempatan, disaat kedua orang lawannya tengah melompat mundur, dengan jurus.   "Pek Ho Ciong Thian"   Atau Burung Bangau Putih menembus Awan"   Tampak pedang Siauw Goat Lan telah menyambar datang dengan gerakan yang cepat sekali menyontek kearah kepala to jin yang ada di sebelah kanannya.   Tojin itu terkejut, dia sampai mengeluarkan suara seruan tertahan saking kagetnya, dengan cepat dia membungkukkan tubuhnya untuk mengelakkan diri dari serangan pedang Siauw Goat Lan, tetapi gerakannya itu terlambat dan tahu-tahu ujung pedang Siauw Goat Lan telah menyontek konde rambut si tojin, sampai rambut itu terpapas putus sebagian.   Muka tojin itu jadi berobah pucat, dia juga telah melompat mundur setelah mengeluarkan jeritan kaget, kemudian dengan marah sekali dia melakukan tendangan berantai kepada Siauw Goat Lan.   Dengan gerakan seperti itu tojin tersebut berhasil menyelamatkan dirinya dari ancaman maut, coba kalau dia1049 tidak melancarkan tendangan berantai seperti itu, berarti mta pedang Siauw Goat Lan akan menyambat menembusi dadanya.   Tendangan-tendangan yang datangnya begitu cepat memaksa Siauw Goat Lan harus menjauhi diri dan membatalkan serangan pedangnya kepada tojin itu.   Disaat itu lawan-lawan yang melayani Oey Yok Su paling parah, Karena setiap kali Oey Yok Su menggerakkan tangan kanannya, segera lawannya itu terjungkel dengan tulang iga atau tulang pergelangan tangan yang pada patah.   Belasan lawan yang mengurung Oey Yok Su itu berguguran rubuh seorang demi seorang, suara rintihan mereka karena terluka parah, walaupun tidak sampai mati, ramai sekali terdengar.   Yo Ko juga telah turun tangan tidak tanggung-tanggung, pedang hitamnya yang merupakan senjata mustika itu, telah bergerak-gerak menabas putus lengan atau kaki dari lawan- lawannya.   Dalam waktu yang sangat singkat sekali, Yo Ko telah berhasil merubuhkan belasan orang lawannya.   Sisa lawannya yang melihat keadaan seperti ini, jadi ciut nyalinya.   Mereka berusaha untuk melarikan diri.   Tetapi menghadapi Yo Ko, mereka mana bisa berbuat sekehendak hati '? Walaupun Yo Ko memiliki tangan kiri saja, tetapi dia merupakan tokoh sakti yang berkepandaian telah sempurna.   Dengan mengeluarkan suara bentakan perlahan, Yo Ko kembali berhasil merubuhkan dua orang lawannya.   Yang lain lainnya seketika menekuk kaki mereka, tanpa malu-malu lagi mereka telah merengek meminta ampun.1050   "Ampunkanlah kami,. kami memiliki anak dan istri, jika kami dibinasakan atau dicelakai. tentu anak istri kami terlantar...!"   Sesambatlah mereka sambil rnenangis meminta ampun dari Sin Tiauw Taihiap Yo Ko. Yo Ko telah mendengus, katanya dengan suara yang perlahan tetapi tegas.   "Kalian telah berusaha untuk menjadi pengkhianat dengan bekerja sama dengan orang orang Mongol, seharusnya kalian dibinasakan! Tetapi kali ini mau aku mengampuni jiwa kalian tetapi jika kelak bertemu kembali denganku dan kalian masih tetap bekerja sama dengan pihak Mongol, hemm, hemmm, disaat itu aku tentu tidak akan berlaku segan segan lagi untuk membinasakan kalian .!"   Dan setelah berkata begitu Yo Ko mengebutkan tangan kirinya memerintahkan orang orang itu berlalu.   Sedangkan sisa orang orangnya Tiat To Hoat ong yang lainnya telah berlutut juga kepada Oey Yok Su atau Ciu Pek Thong, mereka meminta ampun.   Karena melihat mungkin masih bisa merobah watak dan sifat mereka, dan juga memang tidak terdapat permusuhan apa-apa, tokoh-tokoh persilatan membebaskan orang orang itu dari kematian.   Phang Kui In juga telah membiarkan tiga orang lawannya yang tadi mengepungnya itu untuk berlalu.   Turkichi dan Talengki yang siat itu tengah bertempur dengan seru, waktu melihat kawan-kawannya melarikan diri, mereka juga cepat-cepat memutar tubuh dan berlari sekuat tenaga mereka seperti dikejar hantu saja! Siauw Liong Lie telah menghela napas, sambil katanya .   "Mereka merupakan manusia-manusia rendah yang tidak memiliki harga diri, seharusnya pengkhianat-pengkhianat seperti mereka dimusnahkan.....!"   Kata nyonya Yo tersebut.   "Biarlah !"   Kata Yo Ko.   "Kali ini kita mengampuninya tetapi jika mereka masih tetap bekerja kepada pihak Mongol, disaat1051 itu kita harus membinasakan mereka tanpa pandang bulu lagi..... kukira pelajaran kali ini akan menyadari mereka agar tidak menjadi penghianat! Yang penting, kita harus mengadakan pengejaran kepada Tiat To Hoat-ong. Dia bukan merupakan musuh pribadi kita, tetapi justru dia bisa mencelakai kita semuanya, dimana dia bekerja untuk tentara Mongol. Maka dari itu, jika dia tidak' disingkirkan, maka rakyat Tiong goan, bisa mengalami bencana yang tidak kecil."   Oey Yok Su dan yang lainnya telah mengangguk membenarkan.   "Ya, orang orang Mongolia itu yang harus kita musnahkan.....!"   Kata Oey Yok Su.   "Aku tadi sesungguhnya tidak ingin membebaskan mereka.. tetapi apa boleh buat..... aku tidak, tega untuk membasmi dan melakukan pembunuhan begitu banyak jiwa."   "Tetapi demi keselamatan rakyat Tiong goan dan kerajaan Song, kita harus mengejar orang orang Mongol yang telah menyelusup kedaratan Tionggoan ini.....!"   Kata Yo ko "Bagaimana dengan pertemuan di Hoa-san ini? Apakah akan kita langsungkan terus? Jika memang. tidak kita sudah kepalang tanggung berdatangan kemari dari tempat yang cukup jauh ..."   "Pertemuan di Hoa-san akan kita langsungkan terus, nanti setelah pertemuan ini selesai kita melakukan pengejaran kepada orang orang Mongol itu lagi. Yo Ko telah mengangguk angguk dengan sikap yang sabar. Disaat itu Siauw Liong Lie telah berkata lagi.   "Jika memang kita tidak melakukan pengejaran terhadap mereka, tentu orang-orang seperti Tiat To Hoat ong, Turkich maupun Talengkie, akan membuat keonaran didaratan Tionggoan. Kepandaian mereka memang tidak lemah, namun dalam keadaan seperti sekarang ini tidak dapat mereka biarkan1052 berkeliaran di daratan Tionggoan, karena tentu mereka akan menghubungi banyak sekali orang-orang atau penjabat penjabat kerajaan Song untuk berkhianat ..!!"   Yang lainnya mengiyakan.   "Tetapi pertemuan di Hoa-san ini kita lanjutkan saja, setelah itu barulah kita mencurahkan seluruh perhatian kita untuk melakukan pergejaran kepada mereka! Kerajaan Song tengah terancam kemusnahan, sedangkan para menteri dan Kaisar tengah hidup berfoya-foya, sehingga mereka tidak menyadari bahwa kerajaan tengah terancam bahaya. Dalam keadaan seperti ini memang harus kita menggerakkan para orang-orang gagah yang cinta tanah air untuk membendung masuknya musuh kedaratan Tionggoan, Telah enambelas tahun sejak tentara Mongolia itu terpukul mundur dan gagalnya mereka menyerang kota Siangyang, sekarang tentunya mereka telah memupuk kekuatan lagi, menurut berita terakhir, justru Kublai Khan jauh lebih cerdik dari Mangu, kakaknya.   "Tetapi,"   Kata Oey Yok Su.   "Jika dilihat secara keseluruhan, tahun ini kerajaan Song sudah sulit untuk diselamatkan..."   Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Karya Sin Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo   Karena orang-orang pemerintahan dikerajaan Song sudah tidak acuh terhadap ancaman itu, di-samping banyak pengkhianat-pengkhianat yang bekerja untuk kerajaan Mongolia. yang akan menyambut dari sebelah dalam Itulah penyakit yang sulit untuk diobati..."   Yo Ko menghela napas dengan muka yang berduka, dia bilang.   "Ya, jika sampai begitu, dan kerajaan Song sampai jatuh lalu tentara penjajah itu yang berkuasa didaratan Tionggoan aku sudah tidak berselera untuk berkecimpung dalam keduniawian lagi, lebih baik aku mencari tempat yang sunyi dan sepi melewati hari hari tua .." -oo0dw0oo-1053   Jilid 30   "COCOK"   Berseru Ciu Pek Tong dengan suara yang sangat nyaring.   "Akupun ber pikir begitu. Jika memang Kerajaan Song sampai terjatuh kedalam tangan Mongolia, akupun akan mengasingkan diri dan tidak mau mencampuri lagi urusan- urusan duniawi, mengasingkan diri melewati hari hari tua sampai akhir dan aku terbang melayang menghadap Giam Lo Ong "   Berkata sampai disitu, Ciu Pek Tong telah tertawa bergelak gelak. Yang lainnya juga jadi tersenyum mendengar gurauan dari Ciu Pek Tong. Saat ini Siauw Liong Lie telah melambaikan tangannya memanggil Yo Him. Cepat cepat Yo Him menghampiri ibunya.   "Dari mana engkau memperoleh kepandaian yang setinggi itu? Tadi aku menyaksikan engkau telah dapat mempergunakan sekaligus dan berbarengan antara tenaga Yang dengan tenaga Im yang berlawanan itu. Siapa orang yang telah mendidikmu?"   Yo Him segera menceritakan pengalamannya.   Yang lainnya mendengar cerita Yo Him dengan tertarik sekali.   Dan Kwee Siang telah menyatakan juga bahwa Yo Him memiliki kecerdikan yang luar biasa.   Semua orang mengangguk angguk mengakui bahwa Yo Him memang memiliki bakat yang luar biasa dan tulang tulang yang baik untuk mempelajari ilmu silat dan tenaga sakti.   "Julukan yang telah engkau terima yaitu "Sin Tiauw Thian Lam" (Rajawali Sakti dari Langit Selatan) dapat engkau pergunakan terus. Enam belas tahun yang lalu kota Siangyang telah berhasil meloloskan diri dari kepungan orang orang Mongol, dan kini, setelah enam belas tahun justru tentara1054 Mongol itu tampaknya akan segera melancarkan serangan lagi. Kita harus menyelamatkan daratan Tionggoan dari caplokan mereka, tetapi jika melihat keadaan pasukan Tentara Song tentu kerajaan Song tidak mungkin bisa lolos dari kehancuran.....!"   Dan setelah berkata begitu Yo Ko menghela napas berulang kali.   Dihari itu juga mereka mengadakan perundingan ilmu silat.   Perundiugan ilmu silat itu memakan waktu selama enam hari.   Dan Yo Him, Kwee Siang, Siauw Goat Lan, Phang Kui Ih, banyak sekali memetik manfaat yang mereka peroleh dengan mendengarkan perundingan ilmu silat itu.   Terutama sekali Yo Him dimana dia merupakan seorang anak yang cerdas sekali, setiap jurus ilmu silat yang didengarnya dapat disimpannya dalam hatinya.   Apa lagi secara bergantian Oey Yok Su, Ciu Pek Thong, Yo Ko dan isterinya, yaitu Siauw Liong Lie, telah menurunkan ilmu andalan mereka.   It Teng Taisu juga telah menurunkan dan mewariskan kepandaian istimewanya, yaitu It Yang Cie, jari tunggal yang keramat itu.   Walaupun waktu berkumpul mereka sangat singkat.   Sehingga Yo Him hanya menerima teorinya saja.   tetapi dengan memperoleh petunjuk petunjuk seperti itu dari jago jago yang menjadi tokoh di rimba persilatan, telah membuat Yo Him memperoleh kemajuan yang sangat puas.   Disuatu malam kedelapannya, Ciu Pek Tong mengajak Yo Him untuk berlatih.   Mereka telah pergi kesebuah bukit kecil, terpisah dari yang lain lainnya.   "Mengapa kita harus mencari tempat terpencil seperti ini, Ciu locianpwe ?"   Tanya Yo Him.   "Sudah kukatakan bebetapa kali, engkau jangan memanggil aku Ciu locianpwe. Apa itu locianpwe-an ? Hemmmm, panggil saja Loo Boan Tong, seperti ibu dan ayahmu memanggilku.....!"   "Tetapi......"1055   "Apanya yang tetapi ? Lidahmu kaku tidak bisa menyebut Loo Boan Tong ?"   "Locianpwe......"   "Eh, engkau memanggil Locianpwe lagi !"   Ciu Pek Tong.   "tidak dengarkah engkau sudah kukatakan engkau memanggilku dengan sebutan Loo Boan Tong saja ?"   "Baiklah Loo...'Loo Boan Tong,"   Kata Yo Him kemudian.   "Nah begitu baru menyenangkan, bukankah kita bisa bersahabat lebih intim?"   Kata Ciu Pek Tong sambil berkata lebar.   Yo Him juga menyenangi orang she Ciu ini yang sangat jenaka.   Walaupun Ciu Pek Tong telah tua sekali dengan jenggotnya yang telah panjang memutih itu.   namun Ciu Pek Tong memang jenaka dan membawa sikap yang selalu kekanak kanakan saja.   Disaat saat seperti ini, justru dia telah memaksa Yo Him untuk memanggilnya dengan Loo Boan Tong saja dan tidak mau dipanggil dengan sebutan Locianpwe (orang yang tingkatannya lebih tinggi atau tua).   "Nah, sekarang aku mau menjelaskan kepadamu, mengapa aku mengajakmu ketempat yang terpencil ini....."   Kata Ciu Pek Tong kemudian.   "Ya, justru itu yang ingin kuketahui. Loo....Loo Boan Tong...!"   Menyahuti Yo Him.   "Hem, mengetahui? Ingin mengetahui? Jika aku tidak menceritakannya apakah engkau bisa mengetahui ?"   Kata Ciu Pek Thong dengan jenaka.   "Bukan mengetahui, hanya ingin mengetahui,"   Menjelaskan Yo Him sambil tersenyum, karena dia melihat mimik muka Ciu Pek Thong tampaknya lucu sekali.1056 Waktu itu tampak Ciu Pek Thong telah duduk numprah diatas tanah.   "Hayo duduk disini jika engkau ingin mendengar penjelasanku...!"   Kata Ciu Pek Thong. Yo Him jadi kewalahan juga menghadapi sikap yaug kekanak-kanakkan dari Ciu Pek Thong. Sambil tersenyum dia hanya menuruti saja kehendak Ciu Pek Thong, dia telah duduk, di tanah juga berhadapan dengan Ciu Pek Tong.   "Maksudku mengajakmu kemari untuk memberikan penjelasan, yaitu mengenai ilmu silat ...!"   Kata Ciu Pek Thong.   "Kalau untuk urusan itu, tentu saja aku sangat berterima kasih....karena kepandaian Loo....Loo Boan Thong sangat tinggi, tentu aku bisa memperoleh kepandaian yang istimewa dari kau.. !"   Ciu Pek Thong mengangguk.   "Ya .. kepandaian si Loo Boan Tong tidak kalah kalau dibandingkan dengan si gundul It Teng Tausu, juga ayah ibumu belum tentu dapat menundukkan kepandaian. Tetapi aneh sekali, aneh ya, aku mengapa bisa takluk dan tunduk kepada ayah dan ibumu ."..!"   Setelah berkata begitu, Ciu Pek Tong duduk terpekur dia memandarg bengong kearah depan tanpa berkedip matanya.   Yo Him jadi bingung juga melihat sikap Ciu Pek Tong, yang dianggapnya sulit diterka itu.   Lama Ciu Pek Tong bengong begitu tanpa mengacuhkan Yo Him, sampai akhirnya Yo Him habis sabar dan menepuk paha Ciu Pek Thong sambil katanya.   "Mengapa kau diam saja Loo Boan Tong.?"   "Oya ! Oya ! ada engkau disini ! Aku lagi memikirkan mengapa aku bisa takluk kepada ayah dan ibumu, padahal kepandaianku tidak berada di sebelah bawah mereka. Nah sekarang aku ingin bertanya kepadamu, kau harus menjawabnya dengan jujur..!"1057   "O Pasti ! pasti aku akan menjawabnya dengan jujur. Mengapa aku harus tidak jujur sedangkan kau sendiri tampaknya terbuka sekali... !"   "Begini, aku ingin mendengar jawabanmu, jika engkau melihat kepandaianku. dibandingkan dengan kepandaian kedua orang tuamu siapa yang lebih tinggi?"   Yo Him jadi serba salah memperoleh pertanyaan seperti itu, dia berdiam diri seperi berpikir untuk mencari jawaban yang enak didengar oleh Ciu Pek Tong, asal tidak menyinggung perasaan orang she Ciu ini dan juga jangan sampai merendahkan derajat kedua orang tuanya.   Menurut apa yang dilihatnya, bahwa kepandaian kedua orang tuanya, Yo Ko dan Siauw Liong Lie berada diatas Ciu Pek Tong, karena kepandaian Yo Ko dan Siauw Liong Lie selain merupakan kepandaian yang murni, juga mereka telah melatih diri sampai dipuncak kesempurnaannya.   Sedangkan Ciu Pek Tong memiliki kepandaian yang sempurna juga, namun jika dibandingkan dengan Yo Ko dan Siauw Liong Lie, kepandaiannya hanya terpaut sedikit saja, dan yang dimenangkan oleh Ciu Pek Tong adalah latihan tenaga dalamnya yang diperoleh dari kakak sepeguruannya, yang pernah merajai persilatan, yaitu Ong Tiong Yang.   "Hayo jawab!"   Kata Ciu Pek Tong waktu dia melihat Yo Him hanya berdiam diri saja.   "Mengapa engkau bengong begitu saja?"   Ditegur begitu, Yo Him cepat cepat me-nyahutinya.   "Kalau menurut penglihatanku, kepandaianmu Loo Boan Tong sangat tinggi sekali, mungkin berimbang dengan kepandaian kedua orang tuaku....!"   "Celaka! Celaka!"   Tiba-tiba Ciu Pek Tong telah melompat berdiri sambil berjingkrak-jingkrak tidak hentinya.1058 Y o Him jadi terkejut, dia telah bertanya dengan suara tertegun.   "Apa yang terjadi Loo.. Loo Boan Tong?"   Ciu Pek Tong masih berseru seru;   "Celaka! Celaka. Ini bisa celaka!"   "Kenapa, Loo-Boan Tong,"   Yo Him telah mengulangi lagi perkataannya.   "Kau mengatakan kemungkinan kepandaianku dengan kedua orang tuamu itu berimbang. Bukan begitu?"   Tanya Loo- Boan Tong sambil mengawasi Yo Him.   "Benar .. tetapi mengapa justeru kau mengatakan celaka, celaka begitu?"   "Tentu saja celaka ... coba kau bayangkan kau mengatakan 'kemungkinan' bahwa kepandaianku berimbang dengan kedua orang tuamu apakah itu bukan suatu pengadu domba antar, aku dengan kedua orang tuamu?"   "Heh.?"   Yo Him jadi terkejut.   "Benar tidak, coba kau pikirkan, dengan engkau mengatakan 'Kemungkinan kepandaianku berimbang dengan kedua orang tuamu itu, berarti juga engkau ingin mengadu dombakan aku dengan kedua orang tuamu. Tanpa ada kepastian, berarti aku harus piebu dengan kedua orang tuamu..... nah. itu bukannya suatu anjuran agar aku piebu dengan mereka....?"   Mendengar perkataan Ciu Pek Tong seperti itu. telah membuat Yo Him jadi tertegun tetapi kemudian dia berkata.   "Loo Boan Tong engkau jangan salah penafsiran atas perkataanku itu..... ketahuilah, bahwa engkau memiliki kepandaian yang sangat tinggi, maka jika engkau meminta pertimbangan dariku yang tidak memiliki kepandaian yang berarti, mana bisa aku menjawabnya dengan benar? Bukan aku mengatakan kemungkinan kepandaianmu itu berimbang1059 dengan ayah dan ibuku, atau memang engkau memiliki kepandaian yang lebih tinggi dari mereka?"   Mendengar perkataan Yo Him yang terakhir iiu, Ciu Pek Tong jadi mengawasi Yo Him dengan pandangan mata tertegun.   "A ... apa?"   Katanya kemudian dengan suara tertegun.   "Mungkin juga kepandaian yang kau miliki itu jauh berada diatas kepandaian kedua orang tuaku....!"   Menyahuti Yo Him.   Mendengar perkataan Yo Him yang terakhir itu telah membuat Ciu Pek Tong jadi tertawa bergelak-gelak.   Melihat sikap Ciu Pek Tong, yang bisa kaget dan kelabakan, atau sekarang bisa tertawa bergelak gelak kesenangan.   Yo Him jadi tidak mengerti sendirinya, ada seorang jago tokoh persilatan yang telah lanjut usianya bisa memiliki sifat kekanak-kanakan seperti itu.   "Nah, sekarang kita kembali kesoal yang sesungguhnya mengapa aku mengajakmu ketempat ini! Aku ingin mengajari engkau ilmu silat simpananku, tetapi engkau harus tutup mulut tidak boleh menceritakan! kepada siapapun juga ! Cara untuk memperoleh kepandaian itu, engkau harus menemaniku bermain kelereng...... setiap kali engkau memperoleh kemenangan dalam permainan kelereng itu, aku akan menurunkan satu jurus kepandaian kepadamu. begitu seterusnya!"   Yo Him tertawa mendengar syarat dari Ciu Pek Tong itu.   "Yo Him aku yang kalah dalam permainan kelereng itu ?"   Tanya Yo Him kemudian "Engkau harus menggendong aku sejauh satu Lie, engkau jadi kuda-kudaan......! Bagaimana, setujukah engkau ?' tanya Ciu Pek Tong.1060   "Setuju !"   Mengangguk Yo Him sambil tertawa, dia tertarik mendengar permainan yang agak aneh dari tokoh persilatan yang seorang ini.   Ciu Pek Tong telah merogoh sakunya, dia mengeluarkan dua belas kelereng kecil' Diberikannya kepada Yo Him enam butir, kemudian dia melemparkan lima butir kelereng ke tanah.   "Ayo, engkau juga melemparkan kelima kelereng !"   Ciu Pek Tong menganjurkan, Yo Him hanya menuruti saja.   Ciu Pek Tong telah berjongkok dan mempergunakan kelereng yang satu ditangannya itu.   disentilkan kepada kelima kelereng lainnya yang berada berpisah satu dengan yang lainnya.   Tetapi cara menyentil Ciu Pek Tong sangat luar biasa, karena dia menyentil satu kelereng, kemudian dari satu kelereng itu, terpental menyentuh kelereng yang lainnya, begitu seterusnya, sampai empat kali benturan, Dia dengan demikian, Yo Him baru sekali sentil dapat mengendalikan kelereng itu sebanyak lima kali, baru dia memperoleh kemenangan.   Yo Him tersenyum, itulah karena disertai lwekang, maka Ciu Pek Tong bisa mengendalikan kelerengnya saling bersentuhan satu dengan yang lainnya.   Yo Him telah berjongkok dan mengikuti gerakan yang tadi dilakukan oleh Ciu Pek Tong, dia telah menyentil kelerengnya itu, pada jari telunjuknya dia dikerahkan tenaga It Yang Gie jari tunggal yang sakti, yang telah diperolehnya dari It Teng Taisu.   Kelereng itu meluncur, menghantam kelereng yang ada disebelah kanan, tetapi sentuhan itu mencong kekiri, dan menghantam kelereng yang satunya lagi, dan sentuhan itu1061 membuat kelereng itu menyentuh yang lainnya yang ada didekatnya, tetapi gagal untuk menyentuh kelereng yang keempat.   Ciu Pek Tong yang sejak tadi mengawasi dengan tegak telah berlompat-lompat kegirangan, dia bersorak sorak "Aku menang ! Aku menang ! Aku yang menang dan engkau harus menjadi kudaku !!"   Yo Him tersenyum, dia diberi setengah berjongkok, katanya .   "Ayo aku menjalani hukuman itu ........."   Ciu Pek Tong telah menaiki merangkul di belakang Yo Him. Yo Him juga berlari lari sambil menggendong Ciu Pek Tong. Dia dilakukan hukuman tersebut selama dia berlari lari satu lie jauhnya. Setelah satu Lie, Ciu Pek Tong melompat turun sambil tertawa.   "Kau berani bertaruh lagi !"   Tanyanya.   "Berani!"   Mengangguk Yo Him Disaat itu Ciu Pek Tong telah berlari-lari menghampiri tempat dimana tadi dia telah meninggalkan kelerengnya.   Dia telah berjongkok menyentil kelereng itu lagi, dan kembali hanya dia bisa menyentil saling bersentuhan empat kali saja.   Yo Him kemudian menyentil juga.   Dan kali ini tetap hanya tiga kali yang berhasil disentuh oleh Yo Him, kembali dia harus menjadi kudanya Ciu Pek Tong, menggendong sejauh satu lie.   Begitu diulangi terus permainan itu, sampai waktu kelima kalinya, Yo Him bisa menyentil keempat kelereng, sedangkan Ciu Pek Tong hanya bisa mengenai tiga kelereng saja.   Ciu Pek Tong telah banting-banting kakinya dengan sikap yang jengkel.   "Akh, akh!"   Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Karya Sin Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo      Katanya dengan suara seperti menyesal.1062   "Kenapa Loo Boan Tong,"   Tanya Yo Him sambil tersenyum.   "Aku setua bangka bisa kalah dengan seorang anak kecil seperti kau!"   Kata Ciu Pek Tong kemudian.   "Kebetulan saja itu, Loo Boan Tong...!"   Kata Yo Him.   "Aku hanya kebetulan bisa memenangkan engkau ."   Padahal memang Yo Him telah mempergunakan It Yang Cienya berulang kali, dan semakin bisa menguasai teknik menyentilnya, yang membuat dia akhirnya lebih bisa menguasai meluncurnya kelerengnya itu.   Saat itu Ciu Pek Thong memang menepati janjinya dia telah mengajari Yo Him satu jurus ilmu silat bertangan kosong.   Kemudian setelah Yo Him menguasai jurus itu, dia mengajak Yo Him termain kelereng lagi.   Begitulah, setiap kali Yo Him kalah, tentu dia menjadi 'kuda' mcnggendong Ciu Pek Tong.   Tetapi semakin lama semakin jarang Yo Him kalah.   Seringkali mereka sama-sama berhasil menyentil mengenai lima kelereng lainnya, sehingga mereka anggap berimbang dan mengulang-ulangi lagi permainan.    Jaka Galing Karya Kho Ping Hoo Pendekar Satu Jurus Karya Gan KL Keris Pusaka Nagapasung Karya Kho Ping Hoo

Cari Blog Ini