Pengelana Rimba Persilatan Jiang Hu Lie Ren Karya Huang Yi Bagian 11
Di dalam lingkungan seputar tiga zhang, kekuatan tenaga semacam ini sangat mengejutkan orang, jika dia tidak bisa menahannya, dalam sekejap bisa kehilangan tenaga dan menjadi lumpuh, malah bisajadi satu mayat.
Fu Ke-wei bisa menahan tekanan yang menakutkan ini, hati semangat dan tubuhnya telah mengkristal jadi sebuah gunung yang tidak tergoyahkan.
Rambut si wanita yang basah kuyup, karena acak-acakan, rambutnya mulai melayang-layang, otot di wajahnya nampak mengerut, mengendur, tegang, memelintir dan lain-lain bentuk terus-menerus, membuat orang melihatnya didalam hati jadi ketakutan, kecantikan telah hilang semuanya.
Sesaat, otot di wajah dia juga nampak garis-garis memelintir.
Dua kupu-kupu yang sedang kejar-kejaran, terbang mendekati sisi kanan Fu Ke-wei, terbang menari sangat enak dipandang.
Terbang mendekati kira-kira delapan che, mendadak hancur berkeping-keping, kepingan yang berwarna warni terbang keluar, terbang sejauh delapan che baru jatuh ke bawah, menjadi hujan yang berwarna warni, melayang jatuh ke rumput seperti menebarkan kertas warna warni.
Dalam mata macannya Fu Ke-wei, saat ini bersinar tajam, otot diwajahnya juga berhenti bergerak-gerak.
Si wanita mendadak membuka mata, sepasang tangan melontar keluar.
Satu hawa putih dengan samar samar suara geledek, menerjang kearah Fu Ke-wei. Orang yang penakut jika mendengar suara begini, pasti mengira sedang terjadi setan mengamuk, iblis menangis, dewa berteriak.
Sepasang telapaknya Fu Ke-wei juga di lontarkan keluar, ke kiri kanan seperti mendorong tentara kadang membuka kadang membagi, hawa putih mendekat hingga tiga che lebih, yang tadinya menembak lurus tiba-tiba berubah arah tumpah ke samping.
Satu teriakan dingin, sepasang jari tangan kanan Fu Ke-wei menotok dari kejauhan.
Tubuh si wanita berkelebat, mendadak menghilang.
Tubuhnya Fu Ke-wei juga sekelebat berbalik.
Diantara taman bunga dan bangunan yang sepi tenang, sering terdengar suara aneh yang mengerikan, kadang di timur kadang di barat, kadang di selatan kadang di utara.
Orang yang matanya tajam, pasti bisa melihat dari sudut mata, melihat bayangan yang bentuknya aneh-aneh, kadang seperti bayangan kadang menghilang tidak bisa terlihat bentuknya, seperti meteor, seperti sinar listrik, seperti setan bergerak, juga seperti binatang, samar-samar terlihat, mendadak menghilang.
Di vila teratai, Guan Mei-yun sedang pelan-pelan sadar.
Si wanita menyandar di satu rak bunga, memegang tiang, wajahnya putih pucat, baju menempel ketat di tubuh seksi memancing orang melakukan perbuatan kotor. Keberaniannya sudah hilang tidak berbekas, tingkah yang genit tersapu habis, diganti dengan wajah yang kelelahan, tidak berdaya.
Fu Ke-wei berdiri disatu zhang lebih, dingin menatap lawannya.
Nafasnya sedikit tidak stabil, tubuhnya basah dengan keringat, baju hijaunya juga menempel ketat ditubuh, penampilan putra pelajar yang sopan santun juga telah hilang, seperti seekor macan yang ganas, menatap anak kambing gemetaran dibawah cakarnya.
Sesaat, matanya yang menyorot tajam telah hilang.
Si wanita ingin bicara, tapi tidak bisa mengeluarkan suara.
Dia benar-benar ketakutan, asalkan Fu Ke-wei bergerak pada dia, dia......
Fu Ke-wei juga ingin bicara tapi tidak jadi, akhirnya menghembus nafas panjang, membalikan kepala pergi dengan langkah yang besar, tidak pernah sekali pun membalikan kepalanya.
Si wanita seperti hancur lebur, dengan lega melemaskan kaki dan tangan, seperti melepaskan beban berat menghembus nafas panjang, menutup sepasang mata yang kelelahan beristirahat.
"Orang macam bagaimana dia?" di dalam hati dia bertanya pada diri sendiri.
"Apa yang terjadi?" tanya Guan Mei-yun yang telah sadar tidak tahu menahu.
Dia melihat Fu Ke-wei sedang membopong dia, menelusuri jembatan sembilan belokan menuju daratan.
Tubuh Fu Ke-wei basah oleh keringat dan air, tampak kelelahan.
"Bertemu dengan seorang wanita gila." Fu Ke-wei tertawa, tawanya terpaksa.
"Kau......tubuhmu......"
"Aku dipukul jatuh ke danau......"
Sebelumnya sengaja dia meloncat ke dalam danau, membasahkan diri.
"Aduh!" "Kau dipukul pingsan oleh dia, aku maju berdebat dengan dia, akibatnya aku dipukul dia jatuh kedanau. Ooo! Kau tidak apa-apa kan?"
"Kepala masih sedikit pusing."
"Tidak apa-apa, sebentar juga akan baik. Mei-yun, kita tidak bisa tinggal di taman Qing-feng lagi, aku takut wanita gila itu bisa datang lagi." Fu Ke-wei sengaja menakut-nakuti, sebenarnya juga ada kekhawatiran, "kerumahmu saja bagaimana?"
"Jangan, aku......aku temui kau di penginapan saja."
Guan Mei-yun lupa diri, dia memeluk bahu Fu Ke-wei, memberi ciuman hangat.
"Kau sungguh tebal muka." Fu Ke-wei setengah serius setengah pura-pura mendorong dia, "di penginapan banyak orang, keberanianmu selingkuh lebih besar dari pada langit, aku tidak ingin merusak harga dirimu, juga aku takut pelayan Yung-ling pulang ke rumah melaporkan pada ayahku."
"Kalau begitu kerumah kakak perempuan ku saja."
"Apakah kau tidak bisa melihat tujuan dia padaku" Kau sudi dengan dia bersama-sama......"
"Bagaimana kalau kerumah kakakku saja?"
"Dia pasti mengutus orang menunggu aku di penginapan, dia sangat berharap dengan kedudukanku sebagai putra terpelajar dari ibu kota mengangkat kedudukannya!"
Masuk kerumah keluarga Guan, adalah tujuannya, jika tidak bisa menyelidiki dari dalam, masuk begitu saja terlalu bahaya, dan tuan besar Guan rumahnya besar usahanya juga besar, pegawainya banyak sekali, siapa yang bisa menyelidik satu persatu sekelompok besar orang, menyelidik asal-usul setiap orang"
Yang penting, dia tidak bisa melibatkan orang tidak berdosa.
Hingga sekarang, dia masih belum mendapatkan bukti nyata tuan besar Guan berhubungan dengan ketua benteng Xi. Walau pun ketua benteng Xi dan anaknya bersembunyi di rumah keluarga Guan, juga tidak ada hubungannya dengan keluarga Guan, dia tidak ada alasan menginterogasi sampai mati orang-orang keluarga Guan, untuk mendapatkan ketua benteng Xi dan anaknya, dia tidak bisa bekerja menggunakan cara yang tidak ada aturannya seperti ini.
Di dunia orang yang berkuasa menyembunyikan buronan banyak sekali. Orang-orang ini bukanlah semuanya orang jahat yang tidak bisa diampuni.
Ada orang yang tidak bisa menolak karena eratnya hubungan, atau berdasarkan kebenaran, demi teman atau famili menyediakan tempat perlindungan yang aman. Tidak sama dengan benteng Zhang-feng yang melakukan kejahatan sendiri, di kota Wu-chang keadaannya sama sekali tidak ada kesempatan melakukan kejahatan seperti yang dilakukan benteng Zhang-feng.
Putra-putrinya keluarga Guan walau sedikit tidak tahu aturan, tapi mereka putra putri orang kaya yang tidak punya rekor kejahatan besar, tidak mungkin sampai berani membunuh orang atau mencelakakan orang.
Bagaimana dia bisa menggunakan cara yang dahsyat dan tanpa ampun menghadapi orang orang keluarga Guan"
Rupanya, tujuan Guan Mei-yun hanya ingin bermain asmara saja, tidak ada niat mengundang dia masuk ke rumah keluarga Guan, siasat Fu Ke-wei jadi sulit terlaksana.
"Aku bisa membuat kakak tidak bisa menempelmu." Guan Mei-yun dengan bangga menciumnya, "jika perlu aku suruh kakak Lan-yin menempel dia."
"Ilmu silatmu pasti cukup bagus." Katanya sambil berjalan melepaskan tangan dari tubuh seksi yang memikat itu, "sampai berani melawan seorang wanita gila yang ilmu silatnya tinggi, aku tidak ada keberanian ini."
"Aku tidak percaya dia orang gila, dia datang pasti ada tujuannya." Guan Mei-yun dengan benci membereskan bajunya, "selanjutnya jika dia masih berani datang lagi, Henmm...! Aku akan membuat dia benar-benar jadi orang gila."
Di dalam hati Fu Ke-wei tahu, wanita baju putih memang datang dengan tujuan, tapi dia tidak mengerti kata-kata wanita baju putih itu, apa maksudnya 'Kau lebih memalukan lagi, datang kesini untuk bersembunyi dari bahaya, malah menggaet wanita.'
Dia bukan datang untuk bersembunyi, tapi datang untuk memburu orang, jelas wanita baju putih itu salah melihat orang. Lalu siapa sebenarnya orang yang bersembunyi menghindar dari bahaya"
"Sudahlah, jangan dibicarakan lagi." Fu Ke-wei menepuk-nepuk bahu dia, "kau pergi beritahu nona Du, supaya dia hati-hati, wanita gila itu mungkin akan datang lagi. Aku akan kembali kepenginapan untuk mandi dan ganti baju."
Wanita cantik baju hijau, dengan wanita baju putih bersamaan muncul di vila teratai didalam taman Qing-feng.
Orang-orang keluarga Du lebih banyak wanita dari pada laki-lakinya, tamannya terlalu besar, orang yang tinggal disini kebanyakan pelayan wanita, hanya beberapa orang laki-laki yang bertugas menjaga pintu, jika ada pesta, baru mengutus banyak orang dari rumah untuk membantu.
Para pelayan wanita jadi ketakutan begitu mendengar di vila teratai muncul seorang wanita gila yang berilmu tinggi, semua jadi sembunyi dirumah utama yang ada dibagian depan, tidak berani lagi jalan-jalan ke tempat lainnya.
Taman Qing-feng yang luas ini, sekarang jadi sepi seperti kota mati.
0oo0 "Katamu orang ini juga memiliki ilmu batin yang hebat?" tanya wanita cantik baju hijau pada wanita cantik baju putih, "Ilmu Pengendali Roh juga tidak bisa menguasai dia?"
"Benar, dia hanya sebentar terpengaruh."
"Ilmu Liu-he-da-qian-neng (enam aliran bergabung jadi satu) juga tidak bisa melukai dia?"
"Aku telah melihat kemampuannya, dia bisa membelokan Qian-neng hingga menghancurkan rak bunga."
"Ilmu Liu-xuang-jun-yin (sinar mengalir menghindar bayangan.) mu juga tidak bisa meloloskan diri dari pengejaran dia?"
"Malah sebaliknya di tengah jalan aku dicegat dia, tanpa sempat bersiap dipukul sebelah telapaknya sampai salto dua kali."
"Sampai begitu" kakek juga tidak bisa mencapai taraf ini!"
"Kenyataannya begitu."
"Aku pikir orang ini pasti bukan satu kelompok dengan orang itu, jika tidak dia tidak akan seperti anjing di rumah duka melarikan diri dari kota kabupaten, lari sampai kesini." Wanita cantik baju hijau berkata, "berarti, kau tidak menemukan bajingan yang hina itu bersembunyi di rumahnya keluarga Du. Tapi apakah pesilat hebat yang misterius ini orangnya keluarga Du?"
"Tidak tahu. Begitu aku masuk kesana, disana baru ada orang, tidak diduga malah dua orang ini sedang bermain asmara."
"Selanjutnya kita harus perhatikan orang ini, jika keluarga Du punya seorang pesilat hebat yang seperti ini, kita akan mengalami kesulitan, orang-orang kita harus hati-hati mengawasinya, supaya tidak terjadi kerewelan yang tidak perlu."
"Orang ini tampaknya bukan anggota keluarga Du atau pengawalnya, sebelum dan sesudah kejadian, dia tidak menyelidiki masalah aku menorobos masuk, dan juga......" wanita cantik baju putih menceritakan kejadiannya.
0-0-0 Restoran Jia-bin adalah restorang paling mewah diluar kota, karena lokasinya didaerah pelabuhan yang ramai, maka menjadi tempat berkumpulnya para putra hartawan, diatas loteng di setiap ruang sekatan ada ruang kosong yang luas, bisa dipergunakan untuk pertunjukan tarian atau musik, juga boleh memanggil para penjaja sek yan g ternama menemani pesta untuk bergembira.
Saat sore hari, tiga bersaudara Guan, dan Du Lan-yin, membawa dua orang pelayan, beramai ramai menemani Fu Ke-wei naik keatas loteng restoran Jia-bin yang mewah itu, duduk didalam ruangan sekatan yang telah dipesan sebelumnya.
Dua orang pelayan menjaga diluar ruang sekatan, tamu restoran lainnya tidak diizinkan masuk.
Pesanan masakannya sangat melimpah, setelah sedikit mabuk, yang laki-laki suaranya semakin keras, yang wanita mengimpit Fu Ke-wei ditengah, semakin bebas tidak beraturan, alis dan sudut mata tampak bergairah, dengan alasan sedikit mabuk sedikit pun mereka tidak merasa malu.
Wanita yang cantik dan bebas, sedikit mabuk adalah saat yang paling memikat orang.
Tapi mereka tidak tahu, saat mereka memesan tempat pada restoran Jia Bin sudah menimbulkan perhatian orang lain.
Orang yang seharusnya datang, semua sudah datang, diantaranya termasuk Xie-shen yang berpakaian mewah, dia menyamar jadi seorang hartawan peminum arak, Hoa-fei-hoa dan Ouw Yu-zhen, semua menyamar jadi hartawan setengah baya, tingkahnya cocok dengan kedudukkan dirinya.
Semua ruang sekatan model tertutup, didepan ada satu ruangan besar yang mewah, tersedia dua puluh lebih meja makan mewah yang disediakan dinding penyekat yang dapat digerakan, jika dinding penyekatnya disingkirkan, bisa dijadikan tempat pesta besar bagi hartawan besar.
Xie-shen bertiga memesan ruang sekat bersebelahan, suara diruang sebelah samar-samar bisa didengar.
Di ruang sekat lainnya, menjadi ruang makan empat orang, dua laki-laki dan dua perempuan.
Dua wanitanya, adalah wanita cantik baju hijau dan wanita cantik baju putih yang bermarga Jin.
Dua wanita ini tidak berdandan lagi, mereka menyamar menjadi kakak beradik keluarga menengah, wajahnya menggunakan obat perubah wajah, tidak jelas lagi wajah aslinya, yang tadinya cantik menawan sudah tidak ada lagi.
"Saudara He, dengarlah." Kata Guan Ji-zhong setelah minum tiga gelas arak, suaranya keras dan lantang sekali, "besok malam aku bawa kau ke suatu tempat, kau bisa main dengan sepuasnya, bersamaan juga bisa mengangkat harga diriku, jujur saja kukatakan, di kota ini berbicara harta kekayaan keluargaku adalah nomor satu, tentang ilmu silat juga kelas satu. Dengan sebutan aku tuan muda besar Guan, siapa pun tidak bisa dibandingkan denganku, hanya..."
"Hanya apa?" "Hanya soal bakat, dibandingkan dengan orang dari keluarga Shi yang di gerbang selatan, aku hanya kalah sedikit, sehingga aku selalu berada dibawah angin, aku justru takut pada nona nona di Hong-yuan itu......"
"Kau ingin mati yaa! Kak." Guan Mei-yun marah, "ternyata kau tidak berniat baik, bukannya membujuk saudara Xian-wei pergi berlatih silat, tapi malah menipu dia pergi ke Hong-yuan tempat kotor itu, kau ingin memakai kepintaran saudara Xian-wei mengadu dengan putranya keluarga Shi, ingin mengangkat gengsi di hadapan para sastrawan kotor. Puuih...! Jangan harap kau..."
Sambil berteriak-teriak, tangan dibawah meja malah memegang erat tangan besarnya Fu Ke-wei mengusap-usapkan ke dadanya. Kata-kata seperti ini keluar dari mulut putra-putrinya hartawan besar, sungguh membuat orang jadi mual.
Fu Ke-wei sedikit kelabakan, Du Lan-yin yang di sisi lain, tidak perdulikan pertengkaran Guan bersaudara, jari mulusnya menujuk bahu Fu Ke-wei, sebelah tangan mengangkat gelas arak, langsung menawarkan minum di mulutnya, tawa genitnya sangat memikat sekali, tubuhnya yang panas hampir menempel di tubuhnya.
"Lan-yin, kau jangan menawarkan arak saja, bantu aku bicara, baik tidak?" Guan Ji-zhong mengulurkan tangan dari bawah meja, mencubit Du Lan-yin di pahanya sambil tertawa cabul, "bujuklah adik kesayanganku, aku hanya mengajak saudara Xian-wei bersandiwara saja, setelah merebut gengsi langsung pulang, tidak akan meninggalkan dia disana, jika terjadi sesuatu, aku yang tanggung jawab."
"Kak, jangan kata adik Mei-yun tidak setuju, aku juga merasa keterlaluan." Guan Yue-yun mengjulurkan kaki, disentuhkan beberapa kali ke paha Fu Ke-wei, "tuan muda He adalah tamu, kau melakukan ini orang lain nanti akan mengatakan apa."
"Saudara Guan, Hong-yuan itu tempat apa?" Fu Ke-wei pura-pura bodoh, dengan bersemangat bertanya.
"Kau jangan pura-pura suci! Saudara He." Guan Ji-zhong tertawa keras, "kau adalah putra terhormat dari ibu kota, seharusnya mengerti keadaan ibu kota. Seratus tahun yang lalu raja kita Zheng-de, di ibu kota membuka usaha untuk raja, di antaranya ada Hong-yuan, sekarang kau mengerti kan" Hong-yuan nya kota Wu-chang dengan yang di ibu kota adalah sama, tempat yang bagus, ha ha......"
"Kalian ini semakin bicara semakin tidak benar." Guan Mei-yun seperti tawa tapi seperti tidak melihat dengan mata putih pada Fu Ke-wei, "kau malah bersemangat sekali! Kakak Xian-wei ku, kau paling baik jangan anggap kata-katanya kata-kata manusia, jangan mau diatur dia, tempat yang dia kunjungi tidak ada satu pun yang bersih, apa kau bisa ikut dengan dia?"
"Masalah laki-laki, wanita jangan ikut campur." Kata Guan Ji-zhong sambil minum segelas arak, tampak sangat semangat sekali, "aku katakan sekali lagi, saudara He! Kau bersama dengan nona-nona ini, tidak akan bisa bermain ke tempat yang luar biasa. Asal ikut dengan aku, di jamin kau di kota Wu-chang bisa hidup senang dan gembira, malah saking senangnya sampai lupa pulang!"
"Kak, jangan bicarakan hal yang menghilangkan semangat seperti ini, hal-hal demikian seharusnya tidak dibicarakan di depan adikmu, tidak pantas." Guan Mei-yun dengan tegas mencegah kakaknya bicara lagi, "Xian-wei adalah tamuku, kau jangan bujuk dia lagi baik tidak" Xian-wei, kau maha pengampun, aku bersulang dengan kau......"
Mereka berkelakar, saling bersulang arak.
Sebenarnya, tiga wanita ini tidak mengerti apa tujuan sebenarnya Guan Ji-zhong menempel Fu Ke-wei.
Empat orang itu mulai bersatu menyerang Fu Ke-wei, satu gelas satu gelas arak masuk ke dalam perut.
Di dalam hati Fu Ke-wei diam-diam tertawa, setiap permintaan yang datang tidak ditolak.
Tidak lama, Guan Ji-zhong yang pertama tumbang.
Hoa-fei-hoa yang berada di ruang sebelah, semakin mendengar semakin marah, beberapa kali dia ingin keluar melabrak, tapi selalu dicegah oleh Xie-shen dan Ouw Yu-zhen.
"Bagaimana dia bisa bergaul dengan putra-putri anjing ini?" Hoa-fei-hoa mendengar tawa genit kata-kata cabul dari tiga wanita yang mengajak minum arak, dia hampir meledak, "oh langit! Apakah dia mampu berperan jadi putra romantis" Kebanyakan dia akan terjerumus ke tangan tiga wanita jalang ini, hemm..!"
"Seluruh penduduk kota juga bisa jadi saksi, dia adalah putra romantis yang datang dari ibu kota, kau tidak mengakuinya juga tidak bisa." Xie-shen sedikit pun tidak terganggu, orang sudah tua tentu pintar, terhadap romantika sangat mengerti, "dia menutup semua wajah aslinya, bukan begitu" Kau lihat saja nanti."
"Tapi......" "Aku sedikit pun tidak khawatir pada tiga wanita jalang itu." Xie-shen meneguk seteguk arak, dengan nada penuh pengalaman, "tidak salah, seluruh laki-laki didunia, kecuali orang suci yang hanya sedikit, kebanyakan sulit menolak daya tarik wanita, apalagi wanita yang cantik, muda, dan dengan susah payah diam-diam menyatakan perasaannya."
"Omong kosong!"
"Benarkah?" Xie-shen tertawa tawar, "tidak salah, memang tiga wanita jalang ini cantik, genit membuat orang sulit menolak."
"Memang begitu, aku tahu daya tariknya wanita." Kata Hoa-fei-hoa tidak bisa marah.
"Tapi sudah kau pikirkan belum?"
"Pikirkan apa?"
"Di Shan-xi, beberapa wanita cantik yang berhubungan dengan dia, misalnya, kau, Xiao Zhen, Xiao Ling, dan juga Shi-tu Yu-yao, tiga wanita jalang ini apa bisa dibandingkan dengan kalian" Akhirnya bagaimana" Dia dengan santainya naik kuda, melambaikan tangan pergi jauh, hanya mengatakan sampai jumpa, sampai berita dan jejak pun tidak ditinggalkan. Xiao Ji, jangan khawatir dia bisa terjerumus di tangan tiga wanita jalang ini, tujuan dia, mungkin aku bisa bocorkan sedikit rahasia."
"Kau bukan ulat di dalam perut dia." Hoa-fei-hoa berkata, "menurut dugaan mu......"
"Pasti ada hubungannya dengan Yu-shu-xiu-shi."
"Kata-kata setan! Aku dengan adik Zhen mengikuti jejak Yu-shu-xiu-shi beberapa hari, dari Zhen-jiang mengikuti sampai Nan-jing, lalu mengikuti sampai kota kabupaten Wu-chang. Jika bukan karena dua wanita dari Jin-she-dong itu muncul, Yu-shu-xiu-shi pasti tidak akan bersembunyi di kota Wu-chang." Hoa-fei-hoa membantah pendapatnya Xie-shen, "dan dia, sudah tiba dari Nan-jing beberapa hari sebelumnya. Kau kira dia itu dewa, bisa tahu sebelumnya, tahu dulu, tahu yang akan datang, sebelumnya sudah menunggu disini si bocah penakut itu?"
"Apa berani bertaruh?"
"Aku tidak pernah bertaruh dengan orang, apalagi bertaruh dengan manusia yang penuh pengalaman seperti kau, walau taruhannya hanya satu sen pun, aku tidak mau."
"Kau cukup pintar, bisa tahu diri." Kata Xie-shen dengan bangganya, "tiga wanita jalang ini yang satu marga Du, Yu-shu-xiu-shi bersembunyi di sebuah tempat di goa rahasianya. Tidak perduli apakah dia dewa yang tahu segalanya sebelum kejadian, atau kebetulan, pokoknya ada sebab musababnya. Jika aku katakan keluarga Guan dengan keluarga Du dan juga Yu-shu-xiu-shi, semua berhubungan dengannya, kali ini dia datang dengan sabar sebagai seorang putra terhormat, untuk menggaet tiga wanita jalang ini. Malah aku curiga dua wanita dari Jin-she-dong, adalah teman dia! Apa kau merasa aneh?"
"Aku jadi bingung mendengar kata-kata mu." Kata Hoa-fei-hoa tidak mengerti.
"Paman Tu, aku pikir tuan melakukan ini, sangat mungkin ada hubungannya dengan ketua benteng Xi dan anaknya." Kata Ouw Yu-zhen tenang.
"Ooo..! Kau punya dasar apa?"
"Saat berpisah di Shan-xi, tuan membawa kakak Chao disisinya, tujuannya adalah supaya dia menunjukan siapa saja orang persilatan yang pernah ada hubungan rahasia dengan Xi Zhangfeng. Jika pelayan kecil yang ada disisi tuan adalah kakak Chao yang menyamar, sasaran tuan mungkin adalah ketua benteng Xi dan anaknya."
"Mmm! Masuk akal." Xie-shen merasa analisanya Ouw Yu-zhen dekat dengan kenyataan, "Kenapa kita tidak mulai dengan menyelidik dulu dasar keluarga Guan dan keluarga Du" Paling sedikit saat diperlukan kita bisa membantu dia!"
"Betul!" kata Hoa-fei-hoa gembira. "Kita tentukan begitu saja. Aku tahu kau adalah ahlinya menyelidik, aku dan Xiao Zhen juga tidak lemah, kita sekarang berpencar melakukannya, jika tidak perlu, kita hanya melakukannya diam-diam saja, menjaga agar jangan terjadi hal yang tidak diduga, jangan sampai kau tidak bisa menahan diri, sekali marah dan bertindak liar akan merusak seluruh pekerjaan! Banyak-banyak mendengar pendapat Xiao Zhen, dia orangnya lebih tenang." "Baik! Aku menurut dia saja."
Dua wanita dan dua orang laki-laki dari Jin-she-dong yang berada di sebelah lain di ruang sekatan, reaksinya berbeda.
Wanita cantik baju putih, seperti telah makan sesuatu benda yang mudah terbakar.
"Dia dengan wanita marga Guan itu bukan suami istri, malah terang-terangan di vila teratai di taman Qing-feng melakukan hal yang memalukan." Kata Wanita cantik baju putih marah, "pesilat tinggi yang ilmunya begitu sempurna, mana boleh memanfaatkan kedudukan sebagai sastrawan romantis, dengan segala cara menggaet wanita baik-baik" Dia sangat jahat! Dia justru melakukan hal yang hina."
"Mmm! Hal ini sangat mencurigakan." Kata laki-laki setengah baya, "Ying-ying, putra terhormat dari ibu kota yang hanya tampangnya saja putra terhormat tapi kelakuannya berlawanan, apa yang kau katakan itu, apa benar orangnya sama dengan orang yang kau temui siang hari tadi?"
"Sedikit pun tidak salah," kata wanita cantik baju putih, nadanya sangat pasti, "membakar dia sampai jadi abu pun, aku masih bisa mengenal dia."
"Aneh." "Paman, apanya yang aneh?"
"Tiga wanita muda ini semuanya bunga bekas, sejak lahir tabiatnya memalukan, tidak terhitung wanita hebat di dunia persilatan," wanita setengah baya memberi komentar pada kata-kata suaminya, "dia datang dari ibu kota, gengsi putra terhormatnya pasti tidak akan rendah. Ying-ying, dirimu dibandingkan dengan tiga wanita iblis ini, tidak perduli wajah atau ilmu silat, sama sekali tidak bisa dibandingkan, betul tidak?"
"Ini......" "Wen-wen pernah menceritakan kejadiannya padaku. Saat itu, kau sebenarnya telah berada dalam kekuasaannya, dia mau berbuat apapun tidak ada yang bisa menghalanginya, tapi hasilnya, menurut apa yang kau ceritakan, dia adalah seorang pria sejati. Kau beruntung bisa lolos, dia sampai tidak mau melihat juga tidak sudi melakukannya. Lalu, kenapa dia menyembunyikan keadaannya sebagai seorang pesilat tinggi yang memiliki ilmu silat hebat, dan mau bergaul dengan putra-putri orang kaya yang tidak tahu malu ini?"
"Dia pasti mempunyai tujuan yang tidak boleh diketahui orang." Wanita cantik baju hijau berkata, "tangkap saja dia maka akan ketahuan tujuannya. Jika kita tidak mau mengurus masalah dia terlebih dulu, dan membiarkan dia tinggal di keluarga Du, pasti akan menggagalkan pengejaran kita terhadap pelaku kejahatan."
"Kita tidak boleh ceroboh, tunggu sampai masalahnya jelas baru bergerak, mungkin dia tidak ada maksud jahat pada kita." Pria setengah baya mencegahnya.
0-0-0 Meski Nie-sha-yin-hoa tidur, dia sangat waspada, memang sebenarnya dia tidak benar-benar tidur.
Tempat tidur dia terletak di ruang luar, lampu minyak di atas mejanya hanya dinyalakan satu sumbu.
Satu lampu seperti kacang, menyinari remang-remang seluruh kamar.
Dia sedikit pun tidak mengkhawatirkan keadaan Fu Ke-wei.
Dengan menyamar sebagai pelayan kecil yang setia, dia tidak menanyakan gerak-gerik majikannya, memang perbuatan majikan bukanlah hal yang harus diatur oleh seorang pelayan, jadi dia hanya dengan sabar menunggu perubahan.
Dia sudah tahu ada orang yang diam-diam mengawasinya.
Pintu kamar diam-diam terbuka, di dalam kamar sudah ada dua orang.
Dia dalam keadaan sadar, dia tidur tidak membuka baju seperti pelayan biasanya, dengan setia dia menunggu majikan pulang dan harus siap setiap saat diperintah.
Dia merasa aneh, malam ini kenapa orang yang diam-diam mengawasi sudah tidak sabar lagi" Pasti telah terjadi perubahan diluar dugaan, orang yang mengawasi tidak ragu-ragu lagi menampakan diri, mulai mengorek dirinya.
Di dalam kamar sinarnya remang-remang, dia menyipitkan matanya pura-pura tidur, dia sudah melihat keadaan di dalam kamar dan telah melihat dengan jelas tamu yang tidak diundang.
Ternyata bukan mata-mata yang telah dia di ketahui dia, adalah dua bayangan langsing yang cantik.
Di dalam hati dia timbul pertanyaan"
Api lampu dikamar tiba-tiba diperbesar hingga ruangan menjadi terang, tapi dia tetap terbaring diatas ranjang pura-pura tidur.
"Kau pasti sudah tahu ada orang yang datang." Wanita cantik baju putih Jin Ying-ying menepuk-nepuk tiang ranjang, "majikanmu berilmu hebat, kau tentu juga tidak lemah, jika tidak bangun, aku akan menghancurkan ranjang ini, paling baik kau percaya aku bisa mengatakan juga bisa melakukannya."
Chao Yung-ling tidak bisa berpura-pura tidur lagi, tapi sengaja pura-pura terkejut dan bangkit duduk.
Dia jadi tertegun! Dua wanita yang satu berbaju hijau dan yang satu berbaju putih, di bawah sinar lampu kecantikannya membuat mata silau, kecantikannya tidak dibawah dia. Maka tahulah dia wanita yang bertemu dengan Fu Ke-wei di taman Qing-feng telah datang.
"Kalian ini memang keterlaluan?" dia tidak bisa pura-pura jadi pelayan yang tidak bisa silat, "majikanku tidak ada permusuhan tidak ada dendam dengan kalian, jika masing-masing ada perselisihan kecil, setelah masalahnya berlalu, bukankah lebih baik jangan di ungkit lagi" Sedikit salah paham saja, jika di taruh di dalam hati tidak akan ada habis-habisnya, hidup ini akan jadi susah."
"Ih...! Kau seorang wanita." Wanita baju hijau Jin Wen-wen tertegun.
"Ini......ini apa ada yang salah?"
"Kau sudah berapa besar?"
"Kau bertanya ini ada maksud apa?"
"Jawab pertanyaan aku!" Jin Wen-wen berteriak dingin dengan nada dalam.
"Tidak lebih kecil dari padamu, aku sudah dua puluh empat tahun."
Nie-sha-yin-hoa berpikir di dalam hati, jika wanita ini marah, benar-benar ada sedikit hawa menakutkan.
"Kau menyamar jadi pelayan."
"Putra terhormat melancong memperdalam ilmu, tentu saja harus ada pelayan baru cocok dengan kedudukannya."
"Kau satu kamar dengan dia?"
"Ih...! Kau ini aneh, kamar kan ada luar dan dalam, aku adalah pelayan yang bertugas melayani majikan, apakah ada yang salah?"
"Kau adalah wanita yang sudah dewasa, katakan! Kau ini sebenarnya siapanya dia" Budak" Atau......"
"Baiklah! Aku akan beritahukan padamu sejelas-jelasnya." Nie-sha-yin-hoa sedikit sadar, dia sadar lawan telah salah berpikir, "aku sebenarnya memang adalah salah satu budaknya, tapi tuan muda tidak pernah memandang kami sebagai budaknya, tapi memandang kami sebagai teman atau saudaranya."
"Bagaimana ceritanya?"
"Kami adalah orang yang pernah mati sekali atau beberapa kali, tuan muda telah menyelamatkan kami, maka kami dengan suka rela jadi budaknya, namun dia telah memberi kami persahabatan dan harga diri. Dia pernah berkata padaku, kalian bukan musuhnya, terhadap orang yang bukan musuhnya, dia tidak mau perduli. Tapi jika kalian melukai aku, walau kalian bersembunyi di bawah singgasananya kaisar, dia tanpa rasa takut akan menangkap kalian keluar. Aku pikir, apa yang telah aku katakan sudah cukup jelas, kalian pergilah!"
"Kalian benar datang dari ibu kota?"
Sikap Jin Wen-wen tambah ramah, tidak tampak sikap permusuhan lagi.
"Itu tidak penting, nona." Nie-sha-yin-hoa tetap dengan tersenyum, "raja dan para pejabat tinggi, di ibu kota sering melakukan tindakan yang merugikan masyarakat, makanya orang yang datang dari ibu kota buat masyarakat kota Wu-chang kecuali takut, selebihnya adalah benci dan memaki, orang persilatan biasanya tidak menanyakan asalnya dari mana."
"Dia mencintaimu?"
"Dia mencintai semua temannya, lebih-lebih cinta pada kami para pelayan wanita dan laki-laki. Jika kalian benar-benar ada perselisihan yang belum bisa didamaikan dengan tuan mudaku, paling baik langsung dibereskan dengan dia, jangan berpikir apa-apa padaku, nanti masalah akan lebih kacau, dan tidak bisa diselesaikan."
"Dia meninggalkan kau seorang diri tidak memperdulikan, seharusnya tahu orang yang menagih hutang tidak pandang caranya."
"Dia tahu aku mampu melindungi diriku."
"Ooo..." Kalau begitu kau adalah salah seorang pesilat tinggi di dunia persilatan" Bisakah beritahukan sebutannya?"
"Sebutan dulu sudah dikubur, sekarang aku hanya pelayannya tuan." Nie-sha-yin-hoa menolak menyebutkan julukannya.
"Baiklah! Jika kau tidak mau mengatakannya, aku juga tidak memaksa. Malam ini tuanmu di undang oleh nona kedua Guan, dan juga sudah mabuk sekali, saat ini di atur tinggal di taman anggrek nona besar Guan, kau tidak khawatir?"
"Hal yang dia lakukan, orang lain tidak perlu mengkhawatirkannya, dia juga tidak mengijinkan aku terlibat. Sekalian kukatakan, jangan melukai mata-mata yang diutus itu, mereka hanya melakukan tugas, sebenarnya mereka tidak ada pengaruh apa-apa."
"Tuanmu, apakah tahu orang yang dijuluki Yu-shu-xiu-shi dari perkumpulan Cun-qiu itu?" Jin Wen-wen memperkeras suara, seperti sengaja supaya para mata-mata itu mendengar dengan jelas.
"Aku pernah dengar dia mengatakan orang ini, orang ini sangat jahat."
"Kalian bukan temannya, apa betul?"
"Teman" Tuanku tidak akan punya teman semacam dia, menjinjing sepatu tuanku saja dia tidak pantas."
"Kau tahu asal-usul kami?"
"Pernah kudengar tuan menyebutnya, kalian adalah orang dari Jin-she-dong."
"Jika tahu asal-usul kami, maka seharusnya tahu aturan kami, orang Jin-she-dong melakukan sesuatu hal, tidak mengizinkan orang ikut melibatkan diri." Sikap Jin Wen-wen tambah ramah lagi, "Yu-shu-xiu-shi dan kawan-kawannya, lima orang adalah musuh kami, mereka saat ini sedang bersembunyi didalam taman Qing-feng keluarga Du, tolong beritahukan pada tuanmu harap jangan pergi ke taman Qing-feng, supaya tidak mengganggu pekerjaan kami."
"Baik, aku akan beritahukan dia." Nie-sha-yin-hoa menganggukan kepala, "tapi aku juga ada satu hal yang ingin memberitahukan pada nona, tuanku tidak pernah melibatkan diri mengurus urusan orang lain, tapi juga tidak senang orang lain mengurusi urusannya. Biasanya Jin-she-dong tidak terlibat dalam urusan dunia persilatan. Maka, harap nona-nonajuga tidak mengganggu pekerjaan tuanku, supaya tidak terjadi perseli-sihan yang tidak ada gunanya."
"Asal tuanmu tidak mengganggu gerakan kami mengejar penjahat, kami tidak akan mengurusi urusan tuanmu."
"Baik, kalau begitu aku jadi tenang."
"Maaf telah mengganggumu, kami pamit."
"Silahkan," Nie-sha-yin-hoa dengan sopan mengantar tamu.
0-0-0 Guan Ji-zhong mabuk, beberapa saat dia dibopong oleh dua pelayannya pulang kerumah, baru saja minum satu mangkuk kuah penyadar arak, mata-matanya dengan terburu-buru datang.
Didalam kamar rahasia berkumpul lima orang, mendengarkan laporan mata-mata.
Setelah Guan Ji-zhong selesai mendengar laporan mata-matanya, mabuknya telah setengah hilang.
"Orang-orang perkumpulan Cun-qiu, tanpa alasan bersembunyi di kota kita, sebenarnya ada tujuan apa?"
Orang setengah baya yang wajahnya kurus kering dengan tidak tenang berkata, "pantas mati! Gerakannya pasti ditujukan pada kita. Keluarga Du diam-diam menampung musuh kita, sungguh keterlaluan, sangat tidak setia kawan, sangat mungkin dimuka bersahabat, diam-diam sedang menbuat siasat mencelakai kita, pantas mati!''
"Pengurus Yan, ja......jangan sem......sembarangan menerka." Meski Guan Ji-zhong masih mabuk tapi hatinya sadar, dia mencegah anak buahnya sembarangan menduga, "keluarga Du sama sekali tidak tahu kita ada permusuhan dengan perkumpulan Cun-qiu. Dulu ketika Du Jin-yuan berkelana di dunia persilatan, memang ada berhubungan dengan Shen-li-jin-gang (dewa bertenaga Jin-gang = orang yang bertenaga hebat), menampung Yu-shu-xiu-shi, bukan salah dia."
"Aku tetap merasa curiga." Pengurus Yan mempertahankan pendiriannya, "tamu baru datang beberapa hari, musuh diam-diam telah tiba, aku tidak pernah percaya kata-kata kebetulan ini, musuh yang datang malah orang orangnya Jin-she-dong......"
"Begini sajalah! Cepat utus orang lapor pada tuan besar, lihat apa kata ayahku."
Guan Ji-zhong sepertinya juga merasa masalahnya tidak biasa, terpaksa mundur selangkah.
"Terima perintah." Seorang setengah baya yang ada dibawah menyahut.
0oo0 Bab 23 "Kalian berdua tidak seharusnya kembali semua, seharus tinggalkan meninggalkan satu orang mengawasi, cepat kembali!" pengurus Yan membentak dua orang mata-matanya.
"Tempat tinggalnya tuan muda He, beberapa hari sedikit pun tidak ada gerakan, jadi tidak perlu siang malam mengawasinya." Salah seorang mata-mata berkata tidak senang.
"Bagaimana pun dia adalah putra orang kaya dari ibu kota, dia sedikit pun tidak ada yang mencurigakan. Sekarang tanpa alasan dia terlibat perselisihan antara Jin-she-dong dengan keluarga Du, sebenarnya kita juga tidak perlu terlibat didalam air keruh ini. Jika kita berdua tidak kembali, jika sampai dicurigai oleh orangnya Jin-she-dong sebagai orangnya keluarga Du bukankah kami akan menjadi korban sia-sia?"
"Jangan omong kosong!" pengurus Yan membentak, "setiap orang asing yang berhubungan dengan keluarga Guan kita, semua harus diawasi dengan ketat dan diselidiki. Tidak usah takut sepuluh ribu hanya takut seper sepuluh ribu, setiap orang yang datang harus dicurigai berniat menyelidik dan merusak, tidak terkecuali dia putra orang kaya dari ibu kota, siapa yang bisa mengutus orang pergi jauh keibu kota menyelidiki asal-usul dia" Cepat kembali kesana dan lanjutkan pengawasan, jika ada gerakan yang mencurigakan, harus utus satu orang kembali melapor, sekali lagi mencari alasan meninggalkan tempat, pasti dihukum berat, pergi!"
Guan Ji-zhong sudah tengkurap diatas meja, hampir tertidur.
Dua mata-mata itu segera keluar kamar, dengan hati berdebar-debar kembali kepenginapan.
Setelah tuan besar Guan Tian-fu menerima laporan bahwa Yu-shu-xiu-shi dan kawan-kawannya sembunyi di rumah keluarga Du, reaksinya sangat marah.
Jam satu malam, secara darurat orang-orang dikumpulkan, berturut-turut orang-orang itu berkumpul menunggu perintah, sampai orang yang penting tiba, mereka segera dibagi beberapa kelompok berangkat.
Kelompok pertama delapan orang, berangkat dari pekarangan timur.
Diatas atap rumah diseberang jalan, bersembunyi Xie-shen, Hoa-fei-hoa dan Ouw Yu-zhen yang datang dari rumahnya tuan muda Guan Ji-zhong. Tiga orang itu dirumahnya tuan muda Guan, menyelidik gerakannya Fu Ke-wei, tapi sedikit pun tidak mendapat hasil, seluruh rumah tenang seperti biasa, tidak ada orang yang keluar masuk, tidak terjadi sesuatu perubahan.
Tiga orang itu hatinya bergerak, mereka menduga Fu Ke-wei pasti tidak ada dirumahnya tuan muda Guan, sangat mungkin pergi ke pekarangan besar keluarga Guan, maka mereka segera mendatangi tempat itu.
Benar saja, dipekarangan besar keluarga Guan ada gerakan.
Tiga orang itu berunding sebentar, lalu menguntip dibelakang kelompok pertama dengan hati-hati.
Setelah Fu Ke-wei dibopong ketaman anggreknya nona besar Guan, diatur dikamar tamu ruang timur. Kakak beradik Guan sudah mabuk tidak sadarkan diri, sudah diantar oleh pelayan kepekarangan dalam.
Menunggu pelayan yang melayani meninggalkan ruang tamu, Fu Ke-wei segera bangkit dari ranjang.
Sedikit pun dia tidak terlihat mabuk"
Dia mendengar dibelakang jendela sebentar, lalu membuka jendela, seperti asap menghilang diudara malam.
Saat dia tiba dipekarangan besar keluarga Guan, kelompok terakhir pas berangkat.
Didalam hatinya tergerak, bagaimana pun hari sudah malam, menyusup kedaiam rumah Guan untuk menyelidik waktunya tidak cukup, buat apa terburu-buru" Maka dia menguntip dibelakang kelompok terakhir, di keluarga Guan jelas terjadi peristiwa besar, tepat waktunya untuk menyelidik perbuatan apa yang akan dilakukan tuan besar Guan.
Mengikuti keluar dari gerbang timur sampai diluar kota, dia jadi bengong.
"Mengapa mereka pergi ke taman Qing-feng?" Dia berguman tanya pada dirinya sendiri, "hubungan kedua keluarga ini sangat erat, namun orang-orang ini memakai baju ringkas membawa senjata, situasinya tampak tidak bersahabat, gerakannya tidak seperti datang untuk bertamu!"
Dugaan dia memang tidak salah, berturut-turut empat kelompok orang berkumpul diluar taman Qing-feng, banyaknya ada sekitar tiga puluh lima orang.
Melihat pengaturannya, Fu Ke-wei sedikit sadar.
Dua keluarga Guan dan Du telah berbalik jadi bermusuhan, orang-orang keluarga Guan banyak, tujuan masuk ingin melabrak sangat jelas, dan juga bermaksud mengepung, hingga tidak ada orang yang keluar, seluruh arah sudah dikurung rapat, begitu hari terang, orang-orang di taman Qing-feng jangan harap mengandalkan kegelapan malam melarikan diri! Celaka!
Jika menunggu hari terang baru melakukan gerakan, maka dia tidak bisa menyaksikan keramaian! Karena sebelum hari terang dia harus kembali ketaman anggrek, padahal saat ini dia masih belum ada rencana membuka diri!
Taman Qing-feng adalah tempat bermain anggota wanita keluarga Du, biasanya lebih banyak wanita dari pada laki laki, jika pihak keluarga wanita tidak datang, siang hari juga tidak akan melihat banyak orang.
Tapi malam ini, sepertinya lebih banyak orang, ditimur baru saja memutih, penjaga taman baru saja bangun akan berlatih silat, tiba-tiba menyadari ada orang membuka pintu, masuklah sembilan bayangan hitam, dengan sendirinya penjaga taman terkejut!
Penjaga taman segera mengeluarkan siulan tanda bahaya, membawa pedang menghadang dijalan kebun bunga.
"Siapa?" Penjaga taman mencabut pedang berteriak, "dilarang masuk!"
Sepuluh orang dengan langkah besar mendekat, mendekat hingga dua puluh langkah tetap masih tidak bisa terlihat wajahnya dengan jelas.
"Saudara tua Wang, suruh pengurus Liang keluar." Bentak orang yang memimpin didepan, "mengertilah sedikit, simpan pedangmu, supaya tidak terluka, peristiwa yang terjadi tidak hubungannya dengan kalian, para bawahan."
"Ih...! Ternyata adalah pengurus Zhong dari keluarga Guan" kata penjaga bermarga Wang merasa tidak mengerti, menyimpan pedang segera bertanya, "Kalian ini sedang apa?"
"Ini....ini.. "
"Tidak lama lagi kau akan tahu." Pengurus Zhong tidak mau membocorkannya.
Tidak lama, lima orang membawa golok dan pedang tiba, lalu pengurus taman Qing-feng, pengurus Liang Yung-diao membawa empat orang yang mengurus taman Qing-feng datang.
Lima orang yang tiba duluan, biasanya tidak bertugas ditaman Qing-feng, mereka adalah pengawal keluarga Du yang sementara ditugaskan menjaga taman, dikota mereka cukup ternama.
Kedua belah pihak sama-sama sudah saling kenal, malah ada yang teman baik, sekarang berhadapan membawa senjata, situasinya sangat tidak enak.
"Saudara Liang, masing-masing punya majikan, maaf aku kurang sopan." Pengurus Zhong tidak bertingkah angkuh lagi, dengan tenang memberi hormat, "aku harap tidak merusak persahabatan, masing-masing dengan pikiran dingin menyelesaikan masalah."
"Saudara Zhong, apakah begini caramu menyelesaikan masalah dengan pikiran dingin?" pengurus Liang tertawa pahit, "Hubungan kedua keluarga majikan kita sangat erat, seperti famili saja, kau membawa senjata datang kemari, kau mau aku bagaimana bertanggung jawab pada tuan besar Du" Katakan saja! Sebenarnya ada masalah apa, sehingga kalian membawa banyak orang kemari, apakah ini diperintah oleh tuan besar Guan?"
Pengelana Rimba Persilatan Jiang Hu Lie Ren Karya Huang Yi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Tunggu setelah pengurus Liang tiba, kau akan tahu." Pengurus Zhong dingin berkata, "kau tidak perlu banyak tanya"
"Pengurus Liang tentu datang tapi dia harus berpakaian dulu dan perlu waktu. Pengurus Zhong, kalian sepertinya datang untuk berkelahi!"
"Mungkin benar." Pengurus Zhong terus terang.
"Apakah taman anda menyembunyikan seorang yang namanya Yu-shu-xiu-shi?" pengurus Zhong balik bertanya, tidak menjawab pertanyaan penjaga bermarga Liang.
"Ini......aku tidak bisa menjawabnya......"
"Apakah saudara Liang tahu asal-usulnya Yu-shu-xiu-shi ini?"
"Ini......" "Apakah saudara Liang tahu, sejak dua bulan yang lalu, dia membawa lima puluh lebih pesilat tinggi perkumpulan Cun-qiu, jauh pergi keperbatasan Shan-xi, menjalin hubungan kentut anjing, apa yang telah mereka lakukan?"
"Saudara Zhong, aku sedikit pun tidak tahu......"
"Kalau begitu, aku beritahu. Dia pada benteng Zhang-feng meminta orang yang minta perlindungannya benteng, menimbulkan gejolak yang besar sekali, mengakibatkan hancurnya benteng Zhang-feng. Dan saat mala petaka terjadi, dia bukan saja tidak membantu benteng Zhang-feng, malah disaat kritis melarikan diri, membiarkan ketua benteng Xi sendirian menghadapi mala petaka, menyaksikan kematian tidak menolong."
"Aku sudah mendengar sedikit gosipnya...."
"Bukan gosip, itu kenyataan, orang macam dia, kemana-mana mencelakakan orang, lebih menakutkan dari wabah penyakit, begitu datang kemari, sudah mendatangkan musuh kuat Jin-she-dong, ini akan mendatangkan malapetaka besar bagi kedua keluarga kita. Saudara Liang, sebelum terjadi mala petaka, kita harus mengusir dia keluar dari wilayah ini, menghindarkan mala petaka buat kita semua. Panggillah mereka berlima keluar, usir mereka pergi."
"Saudara Zhong, aku tidak tahu apa sebenarnya yang kau katakan?" pengurus Liang dengan wajah tidak berdosa, "dan juga, aku serius katakan padamu, aku tidak kenal Yu-shu-xiu-shi, hanya mendengar sedikit tentang dia. Kau tanpa bukti tanpa saksi membawa senjata datang kerumah meminta orang, ini kau yang salah. Taman Qing-feng adalah tempat tuan besar Du melayani anggota keluarga wanita, kau malah mengatakan disini menyembunyikan laki-laki asing, hal yang tanpa bukti, kau ingin aku bagaimana mengatakannya?"
"Saudara tua Liang, kau masih belum mengerti seriusnya masalah?" Pengurus Zhong menekan wajah, nadanya berubah jadi keras, "si brengsek itu telah menimbulkan kemarahan dimana-mana, terakhir sampai orangnya Jin-she-dong juga jadi marah, ada banyak orang menunggu kesempatan mengambil nyawanya, walau pun dia tidak berniat jahat pada kota Wu-chang, juga harus menjaga dia tidak membawa musuh ketempat ini, menjadikan tempat ini tempat pertarungan. Jika tidak mengusir dia keluar dari wilayah ini sebelum mala petaka datang, orang-orang kita dikota Wu-chang akan terlibat, mati tidak ada tempat untuk mengubur, kau juga akan jadi salah satu korban, saat itu menyesal sudah tidak keburu, apakah kau mengerti?"
"Kau ini bicara tanpa ada kenyataan......"
"Betulkah" Saudara tua Liang, aku ingin memeriksa, mendapatkan orang ini, apakah kau akan menolaknya?"
"Kau ingin memeriksa" Kau terlalu sombong, "kata pengurus Liang tidak tahan, sikapnya berubah jadi keras, "aku maafkan sikapmu yang tidak sopan ini, bagaimana pun kita adalah teman lama. Tapi jika kau tidak tahu diri ingin melanjut masuk memeriksa, semua akibatnya kau harus bertanggung jawab. Aku melakukan tugas aku, tidak bisa menerima hinaan kau yang keterlaluan ini, kau pergilah! Pergi!"
"Untuk menghindarkan mala petaka, aku harus berbuat ini. Saudara tua Liang, maafkan."
Sepuluh orang segera mencabut senjata, bersamaan menerjang kedepan.
Dipihak pengurus Liang juga ada sepuluh orang, malah lebih satu orang penjaga taman bermarga Wang.
Penjaga taman yang bangun pagi-pagi berlatih silat, ditangannya ada pedang, tentu dia bukanlah penjaga tua yang lemah, tapi seorang pesilat yang menyembunyikan ilmunya.
Pertarungan tidak bisa dihindarkan, masing masing demi majikannya bertarung semampunya.
"Minggir!" Seorang pengawal pengurus Zhong, sambil berteriak menerjang pengurus Liang yang menghadang jalannya, pedang panjangnya mengeluarkan suara samar-samar, menyerang dari tengah, tenaga dan kecepatannya sangat mengejutkan orang, buat seorang pengawal jelas mempunyai kemahiran hebat tapi digunakan ditempat kecil.
Ini yang disebut pesoraknya maju duluan, burung bodoh terbang duluan, kelakar yang tidak benar, tidak bisa dianggap sungguh-sungguh.
Biasanya jika bertarung ramai-ramai pasti pasukan intinya yang maju duluan, orang yang kemampuannya lebih rendah mengikuti dari belakang, mengambil kemudahan memukul orang yang sudah terdesak, jika tidak sekali maju tentu sudah kalah, hingga bisa mempengaruhi semangat tempur kawan.
Pengawal ini tentu saja pasukan inti, pertama menerjang membuka jalan, jurus pedangnya dahsyat bertenaga.
Pengurus Liang tertegun, terkejut! Dengan serangan yang dahsyat begini, mana layak sebagai pengawal biasa" Dalam keadaan terkejut, dia tidak berani sembarangan menangkis, dia menghindar kesamping membuat jalan jadi terbuka.
Salah satu dari lima pengawal taman Qing-feng yang tiba pertama, mendadak masuk dari samping, pedangnya diangkat, sinar pedang menerjang, traang...suara menangkis serangan dahsyat dari pengawal keluarga Guan, dalam percikan kembang api, pengawal keluarga Guan mundur satu zhang lebih, posisinya jadi kacau.
Pengurus Zhong juga jadi terkejut, dia segera menghalangi orang dipihaknya yang maju menerjang.
"Kau bukan orang keluarga Du." Pengurus Zhong menatap pengawal yang berdiri tegap memegang pedang, tingkahnya ganas, "kelihatannya pasukan inti perkumpulan Cun-qiu sudah datang, kalian yang pantas mati! Kalian ada tujuan jahat apa" Ingin menguasai kota Wu-chang kedalam kekuasaan kalian" Kau kira kota Wu-chang tidak ada orang?"
Dari dalam kebun bunga tidak jauh dari sebelah kanan, keluar tiga orang baju hitam.
"Pengurus Zhong, serahkan dia padaku." Orang yang memimpin berkata dengan nada dalam, "dia adalah salah satu dari dua belas ketua bintang perkumpulan Cun-qiu...Pedang Setan Zuo-liang, baru datang petang kemarin, masih ada sekelompok pesilat tinggi laki-laki dan perempuan yang menyebar diseluruh kota, tidak perduli apa tujuan mereka datang kemari, terhadap kita tetap ada ancaman yang tersembunyi, harus diurus dengan tegas, biar aku yang hadapi dia."
"Kami jamin sedikit pun tidak ada ancaman terhadap orang-orang didaerahmu." Wajah Pedang Setan Zuo-liang heran, kenapa sekali bergerak dia sudah bisa dikenali orang" Buru-buru dia merendah menjelaskan, "kami menerima kabar minta tolong dengan segera dari orang-orang kami, hingga terpaksa buru-buru datang membantu, tidak ada hubungannya dengan orang-orang setempat kalian."
"Kau ingin aku percaya?" Orang baju hitam tertawa dingin.
"Kenyataannya begitu. Saudara, apakah tahu orang orang yang mengejar Yu-shu-xiu-shi dari mana?"
"Tahu, orang-orangnya Jin-she-dong."
"Jika kau tahu, tentu akan memaklumi, orang-orang perkumpulan kami meminjam taman Qing-feng untuk sembunyi, sama sekali tidak ada niat tidak baik pada orang-orang setempat anda. Saudara tua, aku jamin setelah menjemput orang, orang-orang perkumpulan kami, pasti tidak akan tinggal lagi dikota anda, bisakah kami mohon pertimbangan ini pada kalian?"
"Justru karena kalian membuat marah orang-orangnya Jin-she-dong, jadi akan menimbulkan mala petaka pada orang-orang disini, sebelum hari belum terang, kalian ambillah kesempatan ini segera tinggalkan kota!" kata pengurus Zhong tertawa pahit.
"Tidak bisa." Pedang Setan dengan tegas menolak, "kami sudah ada persiapan yang sempurna, sanggup menjaring habis mereka semua."
"Tapi, bagaimana selanjutnya" Orang-orang Jin-she-dong pasti akan mengerahkan seluruh orangnya datang kemari, teman mereka juga akan......"
"Tidak ada selanjutnya, kami akan mengerjakan sampai tuntas." Pedang Setan Zuo-liang berkata dengan tegas dan sangat percaya diri.
"Kami orang-orang kecil juga bisa tahu, apa yang disebut tuntas" setelah kejadian ini kalian langsung meninggalkan tempat, tapi kami yang akan celaka, tuan."
"Itu harus melihat apakah kalian mampu menutup beritanya, saudara Zhong, keadaannya sudah terjadi, sudah tidak bisa dikendalikan, tidak ada jalan kedua. Kau harus tahu, orang persilatan siapa pun tidak perduli pembalasan Jin-she-dong, tapi tidak bisa tidak mereka akan memperhatikan dengan serius pembalasan perkumpulan Cun-qiu, alasan dan sebabnya seharusnya kau tentu mengerti."
Seorang berandalan kecil tidak takut pada pembalasan orang-orang golongan putih, tapi pada perkumpulan Cun-qiu yang dari golongan aliran hitam, kejamnya pembalasan sangat membuat orang ngeri, maksud terselubung kata-kata Pedang Setan Zuo-liang, pengurus Zhong tentu saja bisa mendengarnya.
"Pengurus Zhong, jika kalian tidak ingin bergabung dengan kami, masih sempat meninggalkan tempat ini." Pengurus Liang menambah tekanan, "terhadap ancaman orang-orangnya Jin-she-dong siapa pun tahu, ini hanya ancaman yang terpendam, membantu kami diam-diam menguburkan beberapa orang yang datang dari jauh, itu ada untungnya buat kalian, perkumpulan Cun-qiu juga akan berterima kasih pada kalian, dan pasti akan ingat budi."
"Masalah ini terlalu besar, harus tuan besar Guan yang menentukannya, aku tidak bisa menentukan." Pengurus Zhong menyiapkan jalan mundur, tentu saja juga tahu masalahnya serius sekali, mana berani dia menentukan sendiri" Lalu dia mengangkat tangan memberi aba-aba untuk mundur, "saudara Liang, silahkan kalian melibatkan diri! Aku harap kau tidak akan menyesal. Jika tuan besar Du memang punya keinginan, dia mungkin juga tidak akan menyesal. Maaf sudah mengganggu, aku pamit."
Aba-aba telah dikeluarkan, orang-orang disekeliling yang siap masuk ke taman semua mundur kembali, kepala harimau ekor ular dengan memalukan keluar dari tempat peristiwa.
Hari sudah terang benderang, Xie-shen, Hoa-fei-hoa dan Ouw Yu-zhen menunggu diluar penginapan tua Jiang-han, dengan sabar menunggu Fu Ke-wei kembali ke penginapan, mereka berencana menemui dia dan langsung melaporkan berita yang didapat, tidak lagi diam-diam menunggu kesempatan membantunya.
Tiga orang yang mengikuti dari belakang para pengawal keluarga Guan pergi ke taman Qing-feng, sembunyi dikegelapan menonton, menyaksikan dengan jelas pembicaraan kedua belah pihak. Tidak saja tahu Yu-shu-xiu-shi memang betul sembunyi di taman Qing-feng, juga tahu Jin-she-dong telah mengutus tidak sedikit orang datang membantu, situasinya semakin jadi kacau. Tidak perduli keluarga Guan memihak siapa, semua akan membuat semangat diri Fu Ke-wei, dengan terencana dia menggaet Guan Mei-yun, tidak perduli apa tujuannya, pasti tidak akan berdiam diri.
"Jika tuan membantu keluarga Guan, dan keluarga Guan terpaksa membantu keluarga Du melakukan tindakan serupa, itu akan merepotkan, tuan akan berselisih hebat dengan orang-orang Jin-she-dong, akibatnya sangat serius sekali!" wajah Ouw Yu-zhen tampak gelisah.
"Makanya kita terpaksa muncul memberi laporan! Aku benci pada wanita jalang itu." Kata Hoa-fei-hoa dengan kesal.
"He he he! Aku mencium bau cuka." Xie-shen tertawa aneh.
"Kau......" Hoa-fei-hoa meloncat, dia marah! Di benteng Zhang-feng, dia sudah membuka hatinya pada Fu Ke-wei, dan terus menerus berusaha menarik perhatiannya Fu Ke-wei, tapi tidak berhasil. Saat berkelana di dunia persilatan, dengan wajah cantik yang diberi langit, ditambah ilmu silat hebat yang dilatihnya, siapa yang tidak memuja dia" Orang yang mengejar dia entah ada berapa banyaknya, dia seperti ratu yang dipuja orang, dewi cantik yang dikejar-kejar orang.
Tapi, Fu Ke-wei adalah satu-satunya orang yang tidak tertarik pada daya tariknya.
Kemudian mereka berdua menjalin hubungan sebagai kakak beradik seperguruan, Fu Ke-wei sangat sayang dan melindungi dia, tapi didalam perasaannya, itu hanyalah hubungan perasaan kakak beradik seperguruan, bukan perasaan hubungan cinta.
Dia benar-benar tidak bisa menerimanya, Guan Mei-yun dibandingkan dengan dia, sungguh kalah jauhnya sampai seratus delapan puluh li, wanita jalang ini, malah terpikat oleh Fu Ke-wei" Sungguh tidak masuk di akal.
Walau dia tahu Fu Ke-wei menggaet Guan Mei-yun, pasti ada tujuan lain, tapi tetap saja membuat dia tidak enak, ini sudah menunjukan cintanya pada Fu Ke-wei, semakin bertambah kadarnya, hampir sampai ketitik mengharapkan sekali.
Setelah Xie-shen membuka rahasia hatinya, dia jadi malu dan gelisah, dia menjadi marah.
"Sudah sudah, kak Ji jangan marah, tuan sudah kembali!"
Ouw Yu-zhen sambil tertawa, menahan sikut dia yang akan memukul orang, menunjuk kearah sebelah barat jalan.
Penginapan tua Jiang-han berada didaerah pelabuhan diluar gerbang barat kota, begitu hari terang, dipelabuhan orang-orang seperti ikan mas, tidak saja tamu pelayaran sibuk naik turun, orang-orang di kampung yang masuk kekota, juga tidak henti-hentinya.
Fu Ke-wei menyusup diantara orang kampung yang banyak, tanpa mencolok melangkah masuk ke penginapan.
"Kita tunggu didalam penginapan."
Hoa-fei-hoa tidak sabar segera masuk kepekarangan penginapan.
Para tamu penginapan sedang ramai bersiap-siap berangkat, diluar penginapan ramai dengan orang kuda dan kereta, mengambil kesempatan sedang ramai masuk kedalam penginapan, siapa pun tidak perhatikan, ada tiga orang kaya setengah baya, masuk kedalam penginapan.
Tiga orang dengan perkiraan orang biasa, menunggu Fu Ke-wei mandi, ketika mereka tampil dipekarangannya kamar Fu Ke-wei, mereka jadi bengong.
Pintu kamarnya Fu Ke-wei terbuka lebar, seorang pelayan sedang melangkah keluar kamar, dengan santainya mengunci pintu kamar, dengan jelas menyatakan Fu Ke-wei dengan pelayannya sudah tidak ada didalam kamar, mungkin sudah membayar kamar.
Dua orang laki-laki besar setengah baya buru-buru jalan ke koridor.
"Tuan muda He sudah pergi?" tanya seorang pria besar menghadang pelayan.
"Tidak tahu." Pelayan penginapan menggelengkan kepala, "aku hanya tahu dia dikasir meninggalkan pesan, menyuruh orang mengunci pintu."
"Pelayan kecilnya juga tidak ada?"
"Tidak ada." "Pergi kemananya?"
"Aku benar-benar tidak tahu, tuan." Pelayan itu menggeleng-gelengkan kepala, "pagi-pagi semua orang sedang sibuk, siapa pun tidak perhatikan keluar masuknya tamu, tuan muda He tidak mengundurkan kamarnya, juga tidak berpesan apa-apa, sungguh tidak bisa memperhatikan aktifitas dia dengan pelayannya, apakah tuan mencari dia?"
"Sudahlah." Laki-laki besar putus asa, segera pergi dengan temannya.
"Mereka adalah mata-mata, pulang pasti dimarahi, karena tidak baik melaksanakan tugas." Xie-shen berkata, "kita tiga orang persilatan tua juga terjungkal."
"Celaka! Kita harus bagaimana?" Hoa-fei-hoa sangat gelisah, "harus kemana mencari dia?"
"Tuan diam-diam pergi, juga membawa pelayannya, pasti tahu telah terjadi hal yang tidak diduga, dia telah merasakan keadaannya telah lepas kendali." Kata Ouw Yu-zhen.
"Apa pergi kerumah Guan?"
"Guan dan Du, dua keluarga ini sedang sibuk. Begini sajalah! Tunggu di sekitar taman Qing-feng lihat keadaannya. Pergi menunggu ketempat yang mungkin akan terjadi peristiwa, lebih praktis dari pada mencari kemana-mana, ada satu hal yang harus diingat, kita ini adalah orang luar." Kata Ouw Yu-zhen dengan tenang.
"Aku tahu, mari jalan," Kata Hoa-fei-hoa mengangguk kepala.
Tiga orang itu buru-buru keluar penginapan, berjalan melintas alam liar, segera menuju ke taman Qing-feng yang berada di luar gerbang Bin-yang.
Taman Qing-feng sepi seperti biasanya, jam sepuluh pagi bukan waktunya untuk melancong, taman Qing-feng biasanya juga sedikit orang yang keluar masuk.
Wanita baju hijau Jin Wen-wen dan wanita baju putih Jin Ying-ying, muncul didepan satu vila kecil sebelah timur taman Qing-feng.
Vilanya kecil, bagus, diatas pintu digantung satu papan merk, dua huruf besar merah Chao-yang', seperti naga terbang Feng menari, sepertinya tulisan seorang ternama.
Di ruang tamu di bawah loteng, seorang pelayan setengah baya sedang konsentrasi, sedang membersihkan dan mengelap pajangan antik, pot bunga, alat rumah tangga yang dipajang, wajahnya selalu menghadap kedalam, sepertinya tidak tahu diluar sudah datang dua orang wanita cantik.
Dua wanita hari ini membawa pedang, datang dengan persiapan, siap bertarung.
Jelas niatnya harus berhasil, jika tidak berhasil maka akan menggunakan kepandaian menyelesaikannya.
Tapi, setelah memeriksa setengah lebih taman Qing-feng, ternyata penjaga taman juga sudah menghilang, semua pelayan wanita sepertinya sudah ditarik keluar!
Akhirnya, mereka menemukan jejak orang digedung Chao-yang.
"Melakukan siasat kota kosong menipu orang," Jin Ying-ying berdiri didepan pintu, suaranya seperti bel perak merdu sekali, "bermimpi kami tidak menemukan lalu pergi, siasatnya tidak akan berhasil."
"Belum tentu!" kata Jin Wen-wen, "setiap bangunan kosong semua, apakah kau dan aku bisa satu persatu memeriksanya" Dengan berani membiarkan kita memeriksanya, setelah tidak berhasil menemukan apa-apa, apakah tidak akan meninggalkan ?"
Pelayan wanita yang sedang membersihkan barang membalikan tubuh melihat, dia terkejut hingga gemetar bersembunyi dibelakang lemari.
"Akhirnya menemukan seorang juga." Jin Ying-ying belakangan masuk keruangan, "nasib tidak terlalu buruk, hanya kurang satu orang saja dibandingkan waktu dulu."
Waktu dulu di vila teratai, dia mendapatkan dua orang yang sedang bermain asmara, akhirnya dipermainkan oleh Fu Ke-wei hingga mendapat malu.
"Hati hati!" Jin Wen-wen berteriak pelan diluar pintu, "orang ini wajahnya pura-pura ketakutan, tapi mahir kepandaian mengerutkan tulang, sayangnya setelah merubah bentuk dia tidak bisa menggunakan tenaga dalamnya, dia gemetar karena tidak bisa menggerakan sesuatu benda, bukan karena ketakutan."
Pelayan wanita yang bersembunyi disudut lemari, telah mengecil satu kali lipat lebih, tapi gerakannya tidak bisa lolos dari pengamatannya, sepertinya sorot matanya bisa berbelok.
Sambil bicara dia menggoyangkan tangan tiga kali.
Di dalam pepohonan sebelah kiri, keluar paman dan istrinya dan tiga orang setengah baya, semua memakai baju dao membawa pedang, memakai mantel besar berwarna hijau.
"Di sekeliling ini, bayangan setan pun tidak ada, tidak terlihat ada yang mencurigakan." Orang setengah baya dengan nada dalam berkata, "sepertinya orang-orangnya benar-benar telah di tarik, tapi kita harus bertambah hati-hati jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan. Keluarga Du adalah keluarga sangat kaya, mereka bisa meminta pemerintah mengutus orang melindunginya, tidak ada alasan karena ketakutan lalu menarik seluruh orangnya, aku merasa sangat curiga."
"Kenyataannya, kita tidak bisa lama-lama, kita tinggal membalikan kulit bumi memeriksanya, tindakan orang kaya ini sungguh lihay, kita tidak bisa berbuat apa-apa pada dia." Perempuan tua tertawa pahit.
"Aku akan keatas loteng melihat-lihat," kata orang setengah baya.
"Kau harus hati hati."
Orang setengah baya melayangkan tangan, membawa seorang setengah baya, dengan jurus bangau menerjang langit dia naik keatas, terbang setingi satu zhang lebih lalu melayang melewati pagar loteng, gerakannya ringan seperti kapas melayang, tampak tidak seperti ilmu meringankan tubuh.
Dua orang setengah baya lainnya dan bibi Qing, berdiam diluar bertugas menjaga.
Pelayan wanita sedang menggoyangkan bata yang menempel ditembok dibawah lemari, sayang setelah melakukan ilmu mengerutkan tulang, bentuk tubuhnya setelah berubah, dia tidak bisa menggunakan banyak tenaga, jarinya walau bisa masuk kedalam celah bata, tapi tidak bisa menggerakan bata hijau yang besarnya sekitar satu setengah che.
Dua wanita berdiri disatu zhang lebih, dengan dingin menunggu lawan menggerakan bata hijau, mereka merasa sangat terhibur dengan sabar menunggu perubahan.
"Apakah sedang berusaha mengangkat tombol untuk menggerakan jebakan?" tanya Jin Ying-ying dingin, "biar aku bantu."
Pelayan wanita itu membatalkan gerakan mengangkat bata, tubuhnya digetarkan kembali kebentuk semula, kemudian sambil membentak dia melempar sebilah pisau terbang, tangan kanannya bersamaan diulurkan kebawah, bata itu terangkat kesisi.
Dalam keadaan terdesak dia menyerang menggunakan senjata gelap, kewaspadaan dua wanita hilang setengah, mengira ini adalah reaksi yang normal.
Didalam pajangan antik didalam ruangan, dimana-mana menyebarkan semacam gas yang tidak berwarna tidak berasa, gas memenuhi ruang diatas dan dibawah loteng.
Pintu dan jendela tertutup rapat, hanya satu daun pintu yang terbuka.
Saat gas beracun keluar, adalah saat dua wanita terbang melewati benteng taman disebelah utara, gas telah menyebar dari tabung ungu khusus yang disembunyikan didalam pajangan antik, atau dicelah yang tersembunyi, dengan pelan-pelan menyebar. Sampai mereka tiba di gedung Chao-yang, diatas dan dibawah loteng telah tersebar dengan merata gas semacam ini.
Tangan mulusnya Jin Ying-ying dikeluarkan dari lengan baju, dengan tangkasnya menangkap pisau terbang, seperti sedang memetik bunga, gerakannya indah sedikitpun tidak ada kemarahan.
Gerakan dari depan menangkap senjata gelap tanpa menghindar adalah sangat berbahaya, sedikit saja kesalahan maka akan kehilangan nyawa. Jin Ying-ying seperti pamer, sebenarnya terhadap gerakannya menangkap senjata gelap dia sangat yakin.
Pelayan wanita itu telah menangkap ring yang ada dibawah bata, dengan kuat ditariknya, rak lemari dengan mengeluarkan suara menggelinding, pelan-pelan bergerak kekanan menelusuri tembok.
Ternyata ditembok ada satu pintu rahasia kecil yang sehari hari ditutup oleh lemari.
Pintu rahasia itu sulit melihat celahnya, pelayan wanita itu segera menyelinap masuk kedalam.
"Kau tinggallah disini!"
Jin Ying-ying berteriak, jarinya menotok dari kejauhan.
"Ngek......" Pelayan wanita itu berteriak tertahan, jatuh kebawah pintu rahasia, tubuh atasnya baru setengah masuk kedalam, sudah tidak mampu bergerak lagi, tidak bisa berguling masuk kedalam lu bang yang muncul disisi.
"Jangan masuk." Jin Wen-wen segera berteriak, mencegah adiknya Jin Ying-ying masuk kedalam, "buka dulu jalan darah dia, paksa tunjukan jalan."
Mereka mengira itu adalah ruang rahasia, atau pintu masuk jalan kebawah tanah, tapi begitu lihat mereka jadi kecewa.
Ruangan itu hanyalah tembok berlapis yang bisa menyembunyikan lima-enam orang, dilubangi beberapa lubang kecil, bersembunyi didalamnya, bisa mengawasi gerak-gerik didalam ruangan, juga bisa mendengar pembicaraan didalam ruangan.
Didalam bangunan orang kaya, hampir semua ada tembok berlapis, saat terjadi bahaya bisa digunakan untuk bersembunyi, diperpanjang bisa dijadikan jalan penghubung rahasia, sama gunanya dengan ruang bawah tanah untuk menghindar mala petaka. Ada beberapa keluarga juga tidak sayang mengeluarkan banyak uang, dalam membangun tembok berlapis dibawahnya menggali ruang bawah tanah, malah menyiapkan makanan dan minuman terlebih dulu, supaya terjamin keselamatannya.
Diatas ada tembok berlapis dibawah ada ruang bawah tanah begitu mencari orang, itu adalah tindakan bodoh yang tidak ada gunanya, menyia-nyiakan waktu. Makanya dua wanita ini beberapa kali keluar masuk taman Qing-feng, seperti orang buta, kuda tidak bermata sembarangan lari, tidak tahu harus dimulai dari mana mencarinya, didalam atau diluar ruang setiap bangunan, semua tidak bisa melihat satu bayangan orang pun.
Tembok lapis ditempat ini, jelas bukan tempat untuk bersembunyi, tapi mengutus orang kesini untuk mengawasi atau mencuri dengar gerak-gerik diruangan ini, orang orangnya keluarga Du pasti sering menggunakan bangunan ini, merundingkan hal penting dengan orang lain, tapi kurang yakin mengutus orang sembunyi didalam tembok lapis mengawasi dan mencuri dengar.
Sekali tertahan, wajah pelayan wanita tiba-tiba tampak gembira.
Jin Wen-wen memeriksa kesekelilingnya, mendorong pelayan wanita itu duduk di kursi.
"Aku ingin tahu tempat sembunyinya para penjahat perkumpulan Cun-qiu." Tanya Jin Wen-wen dingin pada pelayan wanita, "jika kau menolak menjawab, aku terpaksa membunuhmu. Para penjahat itu pantas mati, kau tidak pantas menggunakan nyawa membela mereka. Apakah kau mau menjawabnya?"
"Waktunya hampir tiba, hampir tiba......"
Pelayan wanita itu melototkan sepasang mata tidak perdulikan, dia berguman sendiri, bukan menjawab yang ditanyakan.
"Kau bicara apa?" Jin Wen-wen dengan nada dalam bertanya.
"Aku kata waktunya hampir tiba." Kali ini pelayan wanita itu menatap dia dan bicara.
"Waktunya hampir tiba?"
"Benar, waktunya hampir tiba."
"Kau ingin aku mengantarmu ke akhirat?" dia jadi bingung oleh tingkah pelayan wanita yang tidak takut mati.
"Jiwaku tidak seberapa, yang aku maksud adalah waktu kalian hampir tiba."
"Kau malah masih ingin mengancamku?"
"Kau bisa periksa pajangan antik yang ada diatas rak kayu ditengah ruangan, maka akan tahu ancamannya atau bukan."
Jin Wen-wen berjalan ke rak kayu, mengeluarkan benda-benda yang ada didalam pajangan antik.
"Perhatikan tabung tembaga ungu itu." Kata pelayan wanita.
Tabung tembaga ungu yang besarnya satu cun panjangnya empat cun semacam ini bukanlah barang aneh, yang aneh adalah tutup diatasnya, dibagi dua bagian, atas dan bawah, masing-masing ada empat lubang kecil, jika lapis atas diputar, lubang kecil akan tertutup oleh lapis bawah. Jika diputar kembali, delapan lubang atas dan bawah saling berhadapan, gas atau cairan di dalam tabung jadi bisa keluar, pembuatannya sangat hebat.
"Seluruh bangunan atas dan bawah ini, semuanya ada delapan tabung semacam ini." Pelayan wanita dengan bangga berkata, "ketika kalian menginjakan kaki di taman ini, penjaga gelap mengeluarkan aba-aba, maka dibukalah lubang tabung itu, diatas dan dibawah loteng menyebarlah gas beracun......"
"Apa Lima Racunnya Du-xin-lang-jun?" Jin Wen-wen sedikit pun tidak terkejut atau gelisah, "tidak perlu! Kalian ingin melakukan teknik lama" Aku beritahu, kami sudah makan obat khusus penawarnya dulu, tidak akan tertipu lagi."
"Apa benar" Lihat saja, tidak lama lagi kalian akan tahu sendiri."
"Makanya kau mau tidak mau harus menjawab." Jin Wen-wen pelan-pelan mendekat.
"Pertama-tama aku akan membuka dulu pintu hawa murnimu, lalu memusnahkan dulu ilmu silatmu."
"Aku sudah katakan, nyawaku ini tidak ada harganya, bagaimanapun ada kalian untuk di jadikan lapisan peti mati. Dengarlah! Waktunya sudah tiba."
Diluar terdengar suara siulan panjang, lalu suara tawa yang keras menggetarkan telinga!
Bersamaan dalam sekejap, Jin Wen-wen bersuara yang tajam aneh.
Suara teriakan yang menggetarkan telinga, dengan sebuah suara aneh lainnya semakin menjauh.
Wajah Jin Wen-wen bersama adiknya jadi lega, dengan dingin menatap pelayan wanita.
"Mereka mengutus kau jadi umpan, kau melakukannya dengan berhasil baik." Kata Jin Wen-wen dingin, "karena kau tidak takut mati, sungguh membuat diluar dugaan kami, tentu saja aku tidak akan begitu saja melepaskanmu."
"Aku sudah bilang, hidup matiku tidak ada artinya," Pelayan wanita itu sedikit pun tidak takut, seperti memandang kematian sebagai kepulangan saja, "asalkan siasatnya berhasil, mati juga ada gunanya, dengan satu nyawaku, ditukar beberapa nyawa orangnya Jin-she-dong, sungguh berharga sekali! Aku akan jadi pahlawannya perkumpulan Cun-qiu."
Paman dengan seorang setengah baya lainnya, turun dari loteng.
"Mari kita keluar!" Paman berkata, "orang-orang mereka sudah hampir semuanya tiba."
"Orang-orang kita sudah pergi?"
"Sudah. Ooo! Bagaimana kau bisa tahu?"
"Dari nada bicara orang ini, katanya di dalam gedung telah disembunyikan obat racun." Jin Wen-wen menunjuk pada pelayan wanita, "untuk berjaga-jaga, aku terpaksa memutuskan untuk menghadapi perubahan."
"Tidak salah kau melakukannya, sedetik saja terlambat, maka tidak akan tertolong lagi." Paman itu menarik pelayan wanita, dengan seorang setengah baya lainnya membopong membawanya keluar, "keluarlah!"
Di luar pintu ada dua puluh empat orang menanti, sepertinya sedang menunggu orang yang mengejar kembali lagi, tampak Yu-shu-xiu-shi yang memimpin, wajahnya tampak ada sedikit khawatir.
"Kalian tidak akan bisa mengejar tiga orang kami yang mundur." Jin Wen-wen dengan tenang berkata, "tidak perlu waktu lama, orang-orangnya Jin-she-dong akan melakukan pembalasan tanpa ampun di Wu-chang, taman Qing-feng milik keluarga Du mungkin tidak seorang pun akan disisakan."
Di samping Yu-shu-xiu-shi berdiri Du Jin-yuan dan putrinya Du Lan-yin, mereka mendengar sampai bergidik.
Walau Yu-shu-xiu-shi adalah pemimpinnya, tapi yang benar-benar mengendalikan adalah seorang baju hijau berusia lima puluh tahun lebih, dia membawa pedang, wajahnya dingin.
Di belakangnya ada dua orang pria besar berperawakan tegap seperti pengawalnya, di pinggangnya terselip golok.
"He he he......" Orang baju hijau dengan angkuh tertawa dingin, "ada kalian empat orang penting Jin-she-dong di tangan kami, walau kakek guru kalian pendeta dao Zi-xu datang, juga harus menuruti kehendak kami, he he he.......kalian sudah di takdirkan jadi pihak yang kalah, menyerahlah!"
"Aku masih belum berencana mengaku kalah!" paman itu melemparkan pelayan wanita, pelan-pelan mencabut pedangnya, "orang yang keluar dari Jin-she-dong, tidak pernah menyerah."
"Saat kau menggerakan tenaga dalam, hawa murnimu segera akan hilang." Orang baju hijau dingin tertawa, "menggunakan tenaga biasa menggerakan pedang, berandalan kelas tiga pun tidak bisa menghadapinya, kalau tidak percaya kau boleh mencobanya."
"Sekarang aku sudah tahu kau ini dari mana." Paman itu wajahnya berubah.
"Orang ternama di dunia persilatan, siapa yang tidak tahu aku Mi-hun-tai-sui (dewa Tai-sui menyesatkan roh)?" Orang baju hijau dengan sombongnya tertawa, "cerita tentang pukulan atau pedang, orang yang keluar dari Jin-she-dong, di dunia persilatan namanya menggemparkan setiap orang, di dunia persilatan kedudukannya terhormat. Tapi dihidang lainnya dibandingkan aku, yang punya keahlian khas di dunia persilatan, masih kalah jauh, hanya sedikit melakukan siasat kecil, kalian empat orang pesilat tinggi yang bisa membalikan lautan ini, sudah jadi makanan dimulut ku, terserah aku mau berbuat apa. Walau ada tiga orang yang lolos, juga tidak akan merubah kenyataan apa-apa, menunggu kedatangan orang-orangmu dari Chuan-xi, itu sudah lewat dua bulan kemudian."
"Markas perkumpulan kau di Zhen-jiang, orang-orangku pasti bisa menemukannya."
"Ha ha ha! Aku beritahu lagi, Mi-hun-tai-sui selamanya tidak takut diancam, perkumpulan Cun-qiu juga punya kekuatan menjadi penguasa dunia persilatan, kami sangat menyambut kau datang menantang. Perkumpulan kami beruntung bisa mendapat nama satu dewa, satu diantara Satu Dewa Tiga Budha, sekali tersebar keluar, namanya pasti akan meningkat tiga kali lipat. Sekarang lemparkan pedang kalian dan ikut dengan kami."
"Kau kira puder Xiao-yao mu, pasti bisa mengendalikan hawa murniku?"
"Tentu" Kata Mi-hun-tai-sui dengan sombong, "walau Guru Obat Yue-tong datang kesini, juga tidak dapat berbuat apa-apa. Menghirup sedikit saja Xiao-yao-san, setelah hitungan ke seratus, juga sudah tidak bisa ditolong. Jika tidak ada obat penawar khusus dariku seumur hidup ini kau akan terbaring diatas ranjang, selamanya jadi orang tidak berguna, menyerahlah! Baik-baik lemparkan pedang menyerah, aku tidak berharap kalian memaksakan diri melawan, sekali menggerakan tenaga dalam maka kaki dan tangan menjadi lumpuh, hingga harus menggotong kalian, merepotkan sekali."
"Aku......" "Aku telah peringatkan, jangan sekali-kali menggerakan tenaga dalam. Ooo! Siapa nama mu" Apa hubungan mu dengan Pendeta dao Zi-xu?"
"Aku Leng-gang, aku punya sedikit nama di dunia persilatan, kau pasti tidak asing."
"Sungguh kita beruntung, teman-teman." Kata Mi-hun-tai-sui pada temannya, dengan tubuh sedikit bergetar, "Tian-xie-jian Leng-gang (Pedang langit sesat) Jurus pedangnya sudah mencapai tingkat sempurna, dalam sepuluh jurus pernah mengalahkan Satu Pedang Utara Chen Ruo-yi, yang menempati posisi tertinggi di sembilan jago pedang terbesar dunia, tapi jarang berkelana di dunia persilatan, hari ini tanpa diduga kita bertemu dengan dia. Jika tidak menggunakan siasat mengalahkannya, paling sedikit ada separuh orang kita akan tergeletak ditanah."
"Memang berbahaya," Yu-shu-xiu-shi tidak bisa sombong lagi, wajahnya berubah, "tuan Huang, kita harus segera sembunyikan dia!"
"Betul, kita harus bersiap terhadap tiga orang yang lolos, yang akan membawa teman temannya datang menolong." Mi-hun-tai-sui tentu saja setuju, "dengan adanya mereka ditangan kita, walau Jin-she-dong mengerahkan seluruh kekuatannya, juga harus baik-baik menuruti kehendak kita. Cepat bawa mereka pergi!"
Tiba-tiba Tian-xie-jian Leng-gang tertawa dingin, mendadak dia mengangkat pedang menerjang.
Mi-hun-tai-sui sangat yakin terhadap puder Xiao-yao nya, dia tetap berdiri ditempatnya sambil tertawa dingin!
Tiga langkah, empat langkah, lima langkah..
Wajah Tian-xie-jian Leng-gang tidak berubah, dengan tenang selangkah demi selangkah maju mendekat.
Dari dua puluh orang lebih, ada setengahnya tidak bisa menahan rasa takutnya dan mundur kebelakang.
Keyakinannya Mi-hun-tai-sui mulai goyah, dengan sendirinya dia mundur selangkah, selangkah lagi.
Tian-xie-jian Leng-gang sudah melangkah sembilan langkah, sorot matanya tiba-tiba berubah, dia mengeluarkan suara hmmm... sekali, pada langkah kesepuluh baru melangkah setengah, tubuhnya bergoyang.
"Kau kira Mi-hun-tai-sui bisanya hanya menakut-nakuti orang?" Mi-hun-tai-sui sangat senang, keyakinannya pulih kembali, dengan gembira dia berkata lagi, "puder Xiao-yao tidak bisa cepat bereaksi, tapi setelah lewat batas hitungan seratus, obatnya akan masuk kehati, sekali terpancing reaksinya, dewa pun tidak bisa lolos dari maut, robohlah!"
Sepasang lutut Tian-xie-jian Leng-gang jadi lemas, pedang terlepas dari tangan, tubuhnya berbalik jatuh ketanah.
"Ying-ying, jangan sembarang bergerak!" Jin Wen-wen mencegah adiknya yang hendak lari menolong, "tidak boleh menggunakan tenaga dalam, tetap tenang."
Jin Ying-ying dengan putus asa melemparkan pedangnya, mengeluh sekali dengan panjang.
"Kak, aku......aku sungguh menyesal." katanya menggigit gigi.
"Harusnya menyalahkan aku yang ceroboh." Jin Wen-wen juga melemparkan pedang, "prilaku pelayan wanita itu sangat yakin, kita sendiri juga terlalu percaya diri."
Majulah lima orang, dua orang menggotong Tian-xie-jian Leng-gang yang marah dan gelisah seluruh tubuhnya lumpuh, ingin melawan tidak ada tenaga, tiga orang lainnya satu orang mengawal satu, pergi kegedung lainnya.
0-0-0 Bab 24 Xie-shen, Hoa-fei-hoa dan Ouw Yu-zhen, bersembunyi di sebelah utara Taman Qing-feng.
"Didalam samar-samar terdengar suara orang," Xie-shen adalah seorang persilatan tua, pemikirannya teliti, dugaannya tepat, "Jelas telah terjadi sesuatu."
"Apakah orang-orangnya keluarga Guan sudah kembali lagi?" kata Hoa-fei-hoa, "sepertinya di dalam ada banyak orang, berbeda sekali dengan yang dulu."
"Keluarga Guan tidak ada alasan berbalik menjadi musuh dengan keluarga Du karena hal yang tidak ada sangkut pautnya." Ouw Yu-zhen dengan teliti menganalisa, "alasan takut Yu-shu-xiu-shi membawa mala petaka terlalu dipaksakan, dalam hal aturan sama sekali tidak masuk akal. Jika orang-orangnya keluarga Guan kembali lagi kesini, pasti datang beramai-ramai, tapi didalam sepertinya tidak terjadi pertarungan, itu bisa diketahui bukan orang-orang keluarga Guan yang datang kembali mengusir Yu-shu-xiu-shi."
"Perlu tidak kita melihatnya?" kata Hoa-fei-hoa.
"Di siang hari, tidak ada tempat untuk bersembunyi, jadi jangan masuk. Kakak Ji, kau mengkhawatirkan tuan sudah masuk ke dalam, sebenarnya kau tidak perlu khawatirmu, dia tidak akan melibatkan diri pada masalah yang tidak ada gunanya, jangan berpikir bukan bukan!"
Ketika sedang berunding, tiba-tiba mereka melihat dua laki-laki dan satu wanita setengah baya berbaju hijau, terbang keluar dari hutan tidak jauh dari sebelah kanan, gerakannya cepat laksana kilat.
"Mereka orang-orangnya Jin-she-dong." Kata Hoa-fei-hoa pelan, "mereka terus keluar masuk taman Qing-feng, terlalu tidak memandang tuan rumah."
"Itu karena dikejar orang." Ouw Yu-zhen juga berusaha bersembunyi dengan baik, "dibelakang-nya ada orang yang mengejar, tidak aneh didalam ada gerakan."
"Jika bisa mengusir orang-orang Jin-she-dong, tentu didalam taman Qing-feng sudah ada pesilat tinggi hebat yang sembunyi." Xie-shen sedikit terkejut, "untung kita ini orang luar yang sedang menonton, jika terlibat didalamnya maka akan celaka."
Sudah ada sembilan orang yang keluar, masing-masing mengerahkan ilmu meringankan tubuh yang sudah tinggi sekali, kecepatannya tidak jauh berbeda dengan tiga orang baju hijau dari Jin-she-dong itu, sepintas saja sudah terlihat mereka adalah pesilat tinggi yang ternama, tidak aneh tiga orang baju hijau yang dikejar sampai lari sekuat tenaga.
"Tuan pasti tidak ada didalam, kedudukan dia tidak pantas terlibat dalam balas dendam yang biasa terjadi. Mari kita jalan! Kita pergi kekota mencari jejak mereka berdua, menunggu disini juga bukan satu cara yang bagus."
Tiga orang itu memutuskan tidak akan meneruskan tinggal disana, lalu diam-diam pergi.
Sembilan pesilat tinggi itu tidak bisa mengejar tiga orang Jin-she-dong, meski disiang hari bolong.
Semua orang berkumpul di gedung Wang-yue tempat paling sepi ditaman Qing-feng.
Ini adalah tempat tuan besar Du Jin-yuan mengatur keluarga wanita tinggal disini, saat bermain di taman.
Yu-shu-xiu-shi dengan sekelompok orang dari perkumpulan Cun-qiu, semuanya ada enam belas pesilat tingi.
Dalam kedudukannya, Yu-shu-xiu-shi adalah wakil ketua, dibawah satu orang diatas puluhan ribu orang, kedudukannya tinggi. Tapi Mi-hun-tai-sui Huang-ji adalah tamu agung perkumpulan itu, kedudukannya beda, dia adalah tamu atas undangan ketua perkumpulan, sampai wakil ketua perkumpulan pun tidak bisa memerintahnya.
Sehingga, saat ini yang jadi pemimpinnya, adalah Mi-hun-tai-sui bukan Yu-shu-xiu-shi.
Setengah orang lainnya, adalah pengawalnya keluarga Du, dipimpin oleh Du Lan-yin, dia melayani tamu agung dari perkumpulan Cun-qiu, menunggu perintah dan membantu tamu agung.
Gedung Wang-yue dikelilingi oleh rak dan pot bunga, diatas dan dibawah loteng juga di pajang pohon bonsai, pemandangnya memang indah.
Dilingkaran luar penjagaannya sangat ketat, pelaksanaannya diserahkan pada perkumpulan Cun-qiu dibantu oleh pengawalnya keluarga Du, mereka melakukan penjagaan ketat, karena tiga pesilat tinggi Jin-she-dong yang lolos tentu akan kembali lagi, makanya penjagaan didalam juga dibentuk oleh orang-orang kedua belah pihak.
Mengenai pelayanan tamu, semua diserahkan pada orang-orangnya keluarga Du.
Didalam kamar rahasia dibawah loteng, beberapa orang penting sambil makan, sambil merundingkan rencana selanjutnya.
Dengan lolosnya tiga orang musuh, jadi mengacaukan rencana semula.
Orang yang paling merasa tidak bisa tenang, adalah Du Lan-yin.
Orang perkumpulan Cun-qiu bisa pergi begitu saja, tapi keluarga Du bagaimana bisa lari" Bagaimana bisa menghadapi orang Jin-she-dong yang bakal datang membalas dengan kekuatan besar"
"Kalian tidak bisa menangkap tiga orang yang melarikan diri, begitu beritanya tersebar, tidak diragukan lagi, di kemudian hari pasti seluruh pendekar akan bergabung." Du Lan-yin tampak tidak bisa tenang, wajahnya gelisah, "oh...! bagaimana aku harus menjelaskannya pada ayahku?"
"Kau tenang saja." Wajah Yu-shu-xiu-shi tampak senang, tampak jelas wajah seorang pemenang besar, "Jin-she-dong menyebut diri sebagai orang diluar dunia, perbuatannya selalu menurut aturan kebenaran, mereka tidak akan sembarangan bertindak musuhnya sudah jelas, mereka akan pergi ke Zhen-jiang mencari aku minta pertanggung jawabkan. Jika mereka berani datang mencari ayahmu, ayahmu bisa minta bantuan pemerintah, tanpa bukti mereka bisa apa" Di jamin mereka akan pergi dengan perasaan malu."
"Malam ini kita akan langsung pergi dengan membawa orang, kembali ke Zhen-jiang menyiapkan jebakan untuk orang-orang Jin-she-dong." Sorot matanya Mi-hun-tai-sui, dengan tajam melihat pada Yu-shu-xiu-shi, "wakil ketua Gao, kau dengan kepala cabang Xiao dan kawan-kawan, tetap mengikuti rencana semula pergi ke Xiang-yang, bertemu dengan Pedang Pemutus Arwah Li
Yung-tai membicarakan masalah penangkapan Sepasang Cantik Jin-ling."
"Aku pikir aku tidak perlu lagi pergi ke Xiang-yang." Kata Yu-shu-xiu-shi dengan yakin, "situasinya sudah ada perubahan, aku harus merubah rencana menghadapinya."
"Alasanmu......"
"Menurut laporan ketua bintang Ji, Pedang Pemutus Arwah sudah hilang semangatnya, sepertinya sudah tidak perduli lagi akan masalah setempat, perkumpulan kita mungkin akan sulit mendapatkan bantuannya lagi, itu satu.
Dua wanita yang muncul di kota Fan, apakah benar Sepasang Cantik Jiang-nan, masih sulit dipastikan, hanya mengandalkan berita yang belum pasti, langsung mengerahkan banyak orang, sepertinya itu tidak baik.
Jika di kemudian hari dimana-mana tempat muncul orang yang dicurigai, bukankah kita akan kelelahan sendiri" Apalagi saat ini hal yang terpenting adalah menghadapi pembalasannya Jin-she-dong, perkumpulan kita tidak ada alasan mengerahkan tenaga manusia pada hal yang belum bisa dipastikan."
"Kau adalah wakil ketua, tentu berhak menentukan," Mi-hun-tai-sui tertawa dingin, "ada satu hal aku terpaksa menjelaskan sebelumnya, di sepanjang jalan kau harus menurut aturan."
"Ih...! Tuan Huang apa maksudmu?" wajah Yu-shu-xiu-shi berubah.
"Di dalam hati kau tentu mengerti." Mi-hun-tai-sui tertawa dingin lagi, "tiga orang yang lolos itu telah mengacaukan langkah kita. Artinya kau telah meninggalkan penyakit di kemudian hari. Jika orang-orang Jin-she-dong yang datang ke Zhen-jiang belum puas, dan terjadi hal yang tidak diduga pada empat orang ini, coba pikir, bagaimana akibatnya?"
"Ini......" "Aku tahu kau ingin sekali mencari semangkuk air, sekalian menelan ke dalam perut dua wanita itu," Mata elang Mi-hun-tai-sui bersinar dingin, "aku peringatkan, begitu terjadi keributan, orang yang pertama terkena serangan adalah aku, mereka adalah sanderaku, juga pelindungnya perkumpulan kita, kau mengerti, bukan?"
"Ini......" wajah Yu-shu-xiu-shi dan telinganya menjadi merah.
"Demi menjaga keamanan, paling baik kau berusaha menahan diri." Mi-hun-tai-sui tidak perdulikan malunya Yu-shu-xiu-shi, lalu melanjutkan peringatannya, "aku tidak ingin terjadi hal yang tidak diduga, kalau tidak, aku hanya akan tanya padamu saja. Malam ini kita harus pergi secara diam-diam, supaya tidak ada kabar yang bocor, nona Du! Harap orang-orang ditamanmu juga tidak bergerak keluar."
"Aku akan mengekang semua orang." Du Lan-yin tidak berani tidak menurut.
"Terima kasih. Oh ya! Di pihak keluarga Guan, apakah ada gerakan?"
"Tidak ada, mereka sudah tidak perduli sama sekali." Kata Du Lan-yin, "hanya saja hubungan kedua keluarga, mungkin sudah tidak bisa kembali seperti dulu."
"Liu Pei-yan yang bertugas menyambut, apakah sudah siap?" Mi-hun-tai-sui bertanya pada Yu-shu-xiu-shi.
"Perahu kecil sudah disiapkan, perahu cepat sudah menunggu ditengah sungai siap menjemput orang." Yu-shu-xiu-shi dengan hati tidak puas menjawab, "dia mengatakan jika aku tidak menggunakan perahu, dan membawa orang melalui jalan darat, itu akan menarik perhatian orang yang mungkin mengejar, dia ingin perahunya diserahkan pada kalian untuk digunakan, dan ikut dengan aku melalui jalan darat."
"Bagaimana nanti saja." Mi-hun-tai-sui tidak mengiyakan juga tidak membantah, "jika kau menggunakan jalan darat, walau jaraknya jauh tapi bisa lebih cepat, hingga bisa tiba segera di Nan-jing. Jika melihat orang-orang pendeta dao Zi-xu mengejar, segeralah kembali ke Zhen-jiang menghadapi perubahan."
"Baik," kata Yu-shu-xiu-shi dingin, "tampaknya, aku harus menempuh jalan yang paling bahaya."
Pengelana Rimba Persilatan Jiang Hu Lie Ren Karya Huang Yi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Masalahnya kau yang membuat gara-gara nya, bukan begitu?"
Mi-hun-tai-sui tertawa dingin, maksudnya adalah: masalah yang ditimbulkan olehnya harus ditanggung sendiri, kenapa masih mau menyalahkan orang lain"
Yu-shu-xiu-shi bukan menyalahkan orang lain, tapi hatinya merasa tidak puas.
Dengan susah payah dia bisa mendapatkan dua wanita cantik yang mendebarkan hatinya, tapi setelah mendapatkan malah dia hanya bisa melihat tidak bisa menikmati, sungguh tidak enak rasanya.
Dia tidak bisa menyalahkan semua pada Mi-hun-tai-sui yang kurang mengerti, lolosnya tiga orang bukan salahnya Mi-hun-tai-sui. Mereka hanya telat satu langkah, juga tidak menduga Jin Wen-wen yang melihat keadaan bahaya, bisa segera memberi aba-aba pada temannya untuk segera meninggalkan tempat, hingga meninggalkan penyakit, Mi-hun-tai-sui sangat hati-hati alasannya masuk akal, dia ingin membantah juga tidak bisa.
Tapi dia tidak putus asa, dimulut dia tidak membantah, diam-diam dia punya rencana lain, dia tidak ingin membiarkan Mi-hun-tai-sui diam-diam membawa dua wanita cantik itu.
Sebenarnya didalam hati dia mengerti, empat orang itu adalah sandera untuk mengancam orang-orangnya Jin-she-dong.
Jika terjadi hal tidak terduga pada sandera, Jin-she-dong pasti dalam keadaan sangat marah, tidak akan memperdulikan akibatnya, mereka akan menyerang dengan sekuat tenaga, perkumpulan Cun-qiu pasti akan banyak jatuh korban, sangat mungkin dalam waktu singkat namanya terhapus di dunia persilatan, tentu saja Mi-hun-tai-sui tahu akan akibatnya, maka melarang dia bertindak sekehendak hati, alasannya kuat sekali.
Tadinya, dia membawa orang melarikan diri dari ke kota kabupaten Wu-chang, bersiap siap bersembunyi di kota Wu-chang, kebetulan dia bertemu dengan Mi-hun-tai-sui yang membawa orang-orang perkumpulannya, sehingga bersama-sama datang ke taman Qing-feng tuan besar Du, mendirikan jebakan.
Semula rencananya adalah diam-diam membunuh orang-orangnya Jin-she-dong, bagaimana membunuhnya juga sudah direncanakan, tentu saja dia ingin minta disisakan dua wanita cantiknya, setelah dinikmati baru dibunuhnya.
Saat ini, orang yang berani terang-terangan bermusuhan dengan Jin-she-dong sangat sedikit, walau perkumpulan Cun-qiu banyak pesilat tingginya, tapi tetap tidak berani bermusuhan dengan Jin-she-dong, diam-diam membunuhnya adalah cara yang paling aman.
Tapi setelah tiga orang Jin-she-dong lolos, maka akan terjadi kerepotan besar.
Mi-hun-tai-sui memang orang yang mempunyai bakat, dia bisa memutuskan merubah rencana, mengawal membawa orang-orangnya ke Zhen-jiang, ke markas perkumpulan Cun-qiu, menunggu orangnya Jin-she-dong datang membicarakan syarat, dengan ada sandera di tangannya, dia pasti bisa memaksa lawannya.
Begitu orang Jin-she-dong menyerah, nama perkumpulan Cun-qiu pasti melonjak setinggi langit.
Tidak perduli apakah rencananya Mi-hun-tai-sui berhasil atau tidak, bagaimana pun ini adalah rencana yang paling baik.
Tapi buat Yu-shu-xiu-shi, dua wanita cantik itu tidak mungkin bisa jadi miliknya.
Semakin dipikir semakin tidak rela, begitu terpikir dua wanita cantik ini, hatinya jadi gatal sulit ditahan, dimulut dia tidak berani membantah kata-kata Mi-hun-tai-sui, didalam hati bencinya setengah mati.
Bersamaan itu juga, didalam hati dia mengerti betul. Mi-hun-tai-sui adalah seorang gila sek yang ternama, setelah melihat dua wanita cantik itu, dia merubah rencana, pasti ada sebabnya, jelas juga sedang memikirkan cara jahat pada dua wanita cantik ini, makanya dia ingin membagi dua jalan kembali ke Zhen-jiang, jalan terang dan jalan gelap, dia yang membawa tawanan, naik perahu pergi jauh.
"Walau memang aku yang membuat gara-gara, tapi juga demi memperkuat kekuasaan dan nama besar perkumpulan, hingga timbul gejolak ini, tujuannya tidak salah." Yu-shu-xiu-shi dengan hati tidak rela membela diri, "tentu, aku pun pernah menanggung resiko kekalahan. Jika kita semua bersama-sama naik perahu, diam-diam meninggalkan tempat, harapan berhasilnya bukan kah akan lebih banyak?"
Dia tetap ingin bersama dengan dua wanita cantik, disepanjang perjalanan dia masih ada kesempatan melakukan kegiatan, paling sedikit juga bisa mengawasi Mi-hun-tai-sui, mencegah dia memakan daging angsa terlebih dulu.
"Tidak, dibagi dua jalan lebih aman." Mi-hun-tai-sui dengan tegas menolak, "hal ini sudah diputuskan, kalian semua baik-baiklah istirahat, menjaga tiga orang itu datang menempuh bahaya, begitu hari gelap kita langsung berangkat."
Tidak menunggu Yu-shu-xiu-shi mengajukan usul lainnya, Mi-hun-tai-sui sudah mendorong kursi, bangkit berdiri keluar dari kamar.
Mi-hun-tai-sui punya enam orang kepercayaan, sudah tahu rencana majikannya, sehingga dia mengutus dua orang menjaga ketat empat orang sandera yang dikurung di kamar bawah tanah, orang yang mendekat jangan harap bisa bergerak leluasa.
Orang-orangnya keluarga Guan, tiba-tiba seperti menghilang, didepan beberapa pekarangannya sepi, jarang terlihat ada orang keluar masuk, jelas sengaja menutup pintu menghindar bahaya, berita putus hubungannya dengan keluarga Du juga sudah tersebar.
Xie-shen bertiga yang mencari berita dikota, merasa putus asa, Guan dan Du, dua keluarga sedikit pun tidak ada reaksi, sedikitpun tidak terlihat ada gerakan.
Melewati sebuah gang kecil, mereka keluar ke jalan melintang kecil, mereka berhadapan dengan salah seorang tiga dari orang baju hijau, tapi telah berganti baju dengan baju kain kasar orang kota biasa, juga tidak membawa pedang.
Hoa-fei-hoa adalah ahlinya penyamaran, begitu melihat dia sudah tahu siapa orang ini.
Orang baju hijau juga mengenal dia, dia tetap berdandan seorang pedagang kecil.
"Kalian bertiga masih tinggal dikota?" Orang baju hijau tampak banyak pikiran, tapi dengan ramah menyapa, "sebagian orang-orang perkumpulan Cun-qiu, sedang berturut-turut meninggalkan kota, sudah sulit menemui orang yang punya kedudukan, apakah kalian bertiga ada kabar" Aku sengaja datang ingin tahu."
"Kami juga tidak tahu dasarnya mereka." Xie-shen tertawa pahit, "apa lagi kami sejak semula sampai akhir, tidak ingin menyia-nyiakan waktu pada mereka. Makanya tidak perhatian. Ooo...! Kalian ada rencana apa?"
"Orang-orang kami......"
"Aku tahu, sudah terjebak didalam taman Qing-feng."
"Benar, terjebak didalam taman Qing-feng. Temanku sudah pergi keselatan ke Yue-zhou minta bantuan......"
"Air yang jauh tidak bisa menolong api yang dekat, saudara tua."
"Bagaimana pun harus berusaha! Aku disini mencari kabar, mengawasi gerakan mereka, malam hari ini siap masuk kembali ke taman Qing-feng, bisa berjalan selangkah ya jalan selangkah."
"Dengar nasihatku, saudara tua." Kata Xie-shen dengan tulus.
"Maksud saudara......"
"Desak keluarga Du, dijamin mereka akan meloncat-loncat." Kata Xie-shen dengan suara dalam, "menghadapi masalah luar biasa, harus menggunakan cara geledek menyelesaikannya, walau darah akan mengalir seperti sungai juga tidak mengeluh, aku justru menggunakan cara khusus ini menghadapi masalah luar biasa, sepuluh ribu kali dicoba sepuluh ribu kali berhasil.
Aku beritahu, didunia ini orang yang benar-benar tidak perduli darah mengalir seperti sungai tidak ada berapa orang, dia membunuh seribu orangmu, kau bunuh orang dia sepuluh ribu......"
"Tapi......kita tidak bisa......tidak bisa melakukan ini." Orang baju hijau wajahnya berubah sekali, terkejut oleh cara keji yang dilakukan Xie-shen.
Jika dia tahu asal usulnya Xie-shen, maka dia tidak akan merasa ini menakutkan; membalas membunuh orang adalah prinsipnya Xie-shen, tidak perduli darah mengalir seperti sungai, makanya sebutannya disebut Xie-shen.
"Kalau begitu sulit." Xie-shen menggelengkan kepala, "aku sedang bermain kecapi didepan kerbau, kami akan perhatikan gerakan orang-orang itu, mungkin akan pergi ke taman Qing-feng lagi. Ooo! Kau sungguh-sungguh tidak tahu bagaimana temanmu bisa terjebak?"
"Tidak tahu," kata orang baju hijau, "hanya ketika menerima aba-aba segera meninggalkan tempat, kami menurut perintah secepatnya meloloskan diri. Mengenai perkumpulan Cun-qiu telah mendatangkan siapa saja pesilat tinggi yang menakutkan, saat ini masih belum mendapatkan kabarnya."
"Di perkumpulan Cun-qiu orang yang bergerak diam-diam banyak sekali, kecuali bisa menggunakan tindakan geledek mendesak mereka keluar, diam-diam mencari kabar tidak akan ada hasilnya, bagaimana pun kami akan memperhatikan untukmu." Hoa-fei-hoa juga sedikit khawatir, "Teman kami mungkin juga ada kesulitan."
Tiga orang itu sambil mengeluh lalu pergi, sungguh mereka ingin membantu tapi tidak bisa.
0-0-0 Gedung Wang-yue adalah milik keluarga Du, orang-orang Cun-qiu tidak mungkin hafal, sehingga, Du Lan-yin dengan sepuluh lebih pengawal penjaga taman, tinggal ditaman melayani mereka.
Anak buah perkumpulan Cun-qiu dengan pengawalnya keluarga Du, baru hari ini bertemu, mereka saling tidak mengenal, tahunya hanya dibedakan oleh pakaian mereka"
Pintu rahasia ruang bawah tanah adalah satu ruangan kecil didalam, kamar dikedua sisi ruangan sementara dihuni oleh orang-orang perkumpulan Cun-qiu.
Pengawal keluarga Du tinggal disatu kamar diluar ruangan, mereka sering mengantarkan makanan dan minuman kepada dua orang penjaga dari perkumpulan Cun-qiu yang ada didalam ruangan.
Dua orang penjaga duduk disisi meja bundar yang ada ditengah ruangan, sambil minum teh sambil mengawasi dinding diruang tengah. Itu adalah pintu masuknya jalan bawah tanah, pengendali jebakan berada disisi yang ada diruangan itu, jika tidak mendekati maka tidak bisa membuka pintu rahasia jalan bawah tanah.
Seorang pengawal masuk mengantarkan sepiring cemilan.
Xie-shen, Hoa-fei-hoa dan Ouw Yu-zhen, semua bukan orang yang taat, menyuruh mereka bekerja dengan aturan, sama juga dengan memukul bebek naik ke tangga.
"Terima kasih! Siapa nama saudara?" kata salah satu penjaga.
"Aku marga Cui, dipanggil Cui-ming." Kata pengawal yang mengantar cemilan, "cemilan ini adalah nona sendiri sengaja menyuruh dapur membikinnya, harap kalian menyukainya."
"Ooo! Nona Du memang orang yang ramah." Penjaga pertama tertawa, "setelah saudara Cui kembali, tolong sampaikan terima kasih kami."
"Saudara jangan terlalu sungkan! Tuan besarku segera akan menjadi anggota perkumpulan anda, dikemudian hari kita akan jadi orang sendiri, tidak perlu berterima kasih!" Cui-ming mencari pembicaraan lain, "oh... betul, kalian mengurung orang diruang bawah tanah, tidak mengikatnya juga tidak menotok jalan darahnya, apakah tidak takut mereka berontak?"
"Berontak" Itu lelucon." Kata penjaga pertama dengan bangga, "mereka sudah dilumpuhkan oleh puder Xiao-yao nya tuan Huang, dewa pun tidak bisa melarikan diri, jika tidak ada obat penawar khusus dari tuan Huang, mereka seumur hidup sudah habis."
"Ooo...! Jadi hanya tuan Huang yang punya obat penawarnya?"
"Benar, obat penawar satu-satunya, walau mendatangkan Guru Obat Yue-tong yang ternama, juga hanya bisa melotot saja. Apakah kau pernah melihat wajah sialnya Tian-xie-jian Leng-gang" Nama Tian-xie-jian sangat ternama! Tadi dia mencoba menggunakan tenaga dalam berniat melawan, malah jadi segumpal daging mati, bagaimana bisa berontak?"
"Tidak diduga orang-orangnya Jin-she-dong, sampai sebuah pukulan juga tidak bisa menahannya."
"Kau jangan salah," Kata penjaga pertama dingin, "jika perhitungan tuan Huang tidak hebat, yang tidak tahan sebuah pukulan adalah kita-kita ini, ooo...! Kau sudah berapa lama berada di keluarga Du?"
"Dua tahun lebih."
"Kulihat kau orangnya tenang, diantara teman-teman kalian, ilmu silatmu tampaknya yang paling mantap." Kata penjaga pertama, "ingin tidak kau pergi dengan kami?"
"Aku kan orang yang dipekerjakan oleh keluarga Du!"
"Orang berjalan menuju ketempat tinggi, kau saudara tua bukan orang bawahan, buat apa bekerja di keluarga Du" Asalkan ada satu kata dari tuan Huang, keluarga Du pasti akan melepaskan orang."
"Mungkin suatu hari, aku akan meninggalkan, apa tuan Huang kalian akan menyetujuinya?"
"Aku kira dia akan menganggukan kepala, nanti saat dia datang, aku akan bantu kau mengatakan yang baik-baik pada dia."
"Dia akan datang?"
"Pasti." Penjaga pertama menunjuk pintu rahasia jalan bawah tanah, "dua wanita cantik itu di bawah."
"Apa hubungannya dengan wanita cantik?"
"Tuan Huang pasti akan datang, dia sangat hobbi wanita. Tunggu sampai dia selesai, aku akan bantu kau mengatakan yang baik-baik pada dia."
"Terima kasih banyak saudara......"
Derap kaki terdengar, Mi-hun-tai-sui dengan angkuh masuk kedalam ruangan kecil.
"Tetua baik," kata Cui-ming menghormat menyambut.
"Tuan baik," Dua penjaga buru-buru bangkit berdiri menyambut.
"Aku akan menginterogasi tawanan," kata Mi-hun-tai-sui dengan bangga, "buka pintunya." "Yaa." Penjaga menurut. Dua penjaga itu berjalan menuju ruangan, memegang sanderan tangan kursi, pelan-pelan menggerakannya keluar.
Gambar yang digantung diruangan, pelan pelan menggulung keatas, lalu dinding tengah tampak retak, dinding yang tingginya enam che lebar tiga che pelan-pelan bergerak kedalam, bergerak sekitar satu che berbelok ke kanan meluncur masuk kedalam dinding lapis.
"Tutup pintu ruangan, siapa pun tidak boleh masuk, juga tidak boleh mengganggu aku, terutama wakil ketua Gao, dia tidak boleh masuk." Mi-hun-tai-sui memerintahkan.
"Turut perintah." Dua penjaga bersama sama membungkuk menjawab.
Mi-hun-tai-sui masuk kedalam pintu rahasia, penjaga segera menutup pintu rahasia, tanpa disadari dewa kematian telah berada dibelakangnya, tanpa suara tanpa gejala.
Sepasang tangan besarnya Cui-ming telah menekan kepalanya dua penjaga, batok kepala itu langsung pecah, dua orang itu tanpa bersuara roboh kebawah.
Cui-ming merampas sebilah pedang, lalu berjalan menuju kamar sebelah kiri mendorong pintu masuk kedalam, sekejap keluar lagi dari kamar itu, lalu dengan cepat berjalan menuju pintu ruangan, setelah menutup pintu, dia kembali lagi ke ruangan, menggerakan lagi sanderan tangan kursi. Pintu rahasia kembali terbuka, didalam terlihat ada sinar lampu keluar.
Dia mematahkan sanderan tangan kursi, ditancapkan ke celah pintu, hingga pintunya tidak bisa bergerak lagi karena dijepit mati didalam dinding membuat hilang kegunaannya.
Dia segera melepaskan obat yang menempel di wajahnya, dan menampilkan wajah aslinya, sedikit menggerakan wajahnya yang telah berubah, kembali lagi ke bentuk tuan muda He, hanya pakaian saja yang tetap seperti semula, pedangnya disembunyikan dibelakang tubuh diam-diam masuk ke jalan bawah tanah.
Gedung Wang-yue besar dan tinggi, ruang bawah tanah juga luas sekali, ruang utama dibagi tiga kamar, kamar ditengah diatas rak panjang ada dua buah tempat lilin setiap tempat ada lima lilin, bisa dibawa berjalan, sepuluh lilin besar menerangi ruangan seperti siang hari. Di dinding juga digantung empat lentera besar.
Tiga kamar bawah tanah pintu nya terbuka lebar, didalamnya juga ada sinar lampu, setiap kamar dihias dengan mewah, ranjang dari tulang dan selimutnya mewah semua, dibandingkan kamar pejabat tingkat atas, atau kamar wanitanya hartawan besar, sepertinya ini lebih mewah.
Tuan besar Du menggunakan taman Qing-feng sebagai tempat cocok untuk melayani keluarga wanita, juga bermaksud tertentu, para tamu wanita yang pernah dihina, setelah meninggalkan tempat itu, mana berani membong-kar perbuatan dosa nya"
Tian-xie-jian Leng-gang berempat, dikurung didalam kamar kecil kamar pertama. Dia sudah lumpuh, sampai tidak mempunyai tenaga untuk menggerakan sepasang tangannya, dia tampak tersiksa sekali, dia dilayani oleh seorang setengah baya lainnya.
Jin Ying-ying juga tidak berdaya, nafas dan darahnya berjalan-perlahan, kaki dan tangannya tidak bertenaga, dia masih bisa memaksakan berjalan. Karena dia pernah menggerakan tenaga dalam, ingin menolong Tian-xie-jian Leng-gang, tanpa sadar dia menggerakan tenaga dalam, sehingga menimbulkan racunnya berreaksi.
Jin Wen-wen dan seorang setengah baya lainnya, walau bisa bergerak seperti orang biasa, tapi mereka tahu jika menggunakan tenaga dalam, mereka juga akan roboh, maka mereka hanya bisa menerima nasib sambil diam-diam gelisah.
Empat orang yang ditawan, walau hatinya gelisah sekali, tapi tidak merasa takut, mereka tahu orang-orang mereka ada yang telah meloloskan diri, jadi tentu perkumpulan Cun-qiu tidak berani meremehkan pembalasan dari Jin-she-dong, dalam waktu singkat mereka tidak akan mencelakainya.
Tapi mereka tidak memikirkan bahaya yang terselubung.
Saat Mi-hun-tai-sui dengan tertawa keji muncul diluar kamar, empat orang itu sama-sama hatinya tergetar, mereka tahu akan mendapat celaka.
"Kalian ini yang lahir di perguruan ternama, seharusnya mengangkat dan membantu beberapa angkatan muda dunia persilatan?" Mi-hun-tai-sui sambil tertawa keji melangkah masuk kamar, seperti seekor srigala lapar menghadapi anak kambing, "perkumpulan Cun-qiu berdiri belum lama, sangat memerlukan dukungan dari orang-orang perguruan besar dan ternama. Dan cara mendapatkan dukungan dari perguruan besar dan ternama, adalah dengan cara menjalin keluarga atau bergabung, aku percaya kalian pasti ada perasaan yang sama, betul kan?"
"Kau pantas mati!" Jin Wen-wen memaki dengan keras, "jangan harap kau bisa menggunakan cara keji dan hina memaksa kami, Jin-shedong akan membalas kalian dengan cara yang paling dahsyat, kau akan membayar dengan harga yang menakutkan......"
"Betulkah?" Mi-hun-tai-sui tertawa keji, "He he he......siapa orangnya yang tahu aku pernah menghina kalian" Apa kalian akan mengumumkan pada dunia" Hehehe......aku Mi-hun-tai-sui berani berbuat cabul, tentu bisa menutupi langit, kalau kalian tidak malu mengatakan keluar, aku juga tidak akan menyangkal, aku juga tidak akan perduli, orang persilatan berharap kalian perguruan besar dan ternama mendapat malu, orang yang bersorak pasti akan lebih banyak dari pada orang yang menyayangkan, aku tahu ini adalah kenyataan."
"Kau......" "Kalian dua wanita cantik marga Jin, betul tidak cucu nya pendeta dao Zi-xu?" Mi-hun-tai-sui mengulurkan tangan mengusap wajah Jin Wen-wen, dengan tertawa cabul berkata, "kau pasti Jin Wen-wen, aku dengar, baru saja kau bertunangan, calon suamimu sudah meninggal dunia, ini artinya dia tidak beruntung, juga sialnya dirimu, sebelum mencicipi dirimu yang segar sudah menemui raja akhirat, membuat kau menjadi janda. Aku Mi-hun-tai-sui tidak pantang bau anyir, sudah pasti mau menerimanya!"
"Kau......" "Ini pasti Jin Ying-ying." Mi-hun-tai-sui mengulurkan tangan besar, menangkap Jin Ying-ying yang tidak keburu menghindar, dengan telak dipeluknya, "kalian kakak beradik berdua harus mengajukan permintaan pada Jin-she-dong, membantu perkumpulan Cun-qiu, memimpin pendekar diseluruh dunia, kalau orang Jin-she-dong tidak mau, paling sedikit juga tidak akan campur tangan pada gerakan perkumpulan kami. Apa kalian mau membantu aku mohon pada famili dan teman kalian?"
Seruling Samber Nyawa 9 Mestika Golok Naga Karya Kho Ping Hoo Naga Naga Kecil 5
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama