Ceritasilat Novel Online

Tamu Aneh Bingkisan Unik 3

Tamu Aneh Bingkisan Unik Karya Qing Hong Bagian 3


Gui Zhao Po Po sangat menyayangi senjata rahasianya,
prinsipnya sekali dia menyentil Tan Hun Zhu harus bisa mengenai
musuh dan melumpuhkannya, sekarang dia melihat si pengemis
bisa menghindar, dia marah dan membentak, "Pengemis bau, aku
jarang gagal dalam membunuh, malam ini kau harus mati!" sambil
berkata dia sudah menyerang pengemis tua itu.
Pengemis tua itu tidak mau melayaninya, dia kembali me loncat
jauh, kemudian lari ke jembatan dan dengan cepat menggendong
Xin Suan" "Mau ke mana kalian?"
Gui Zhao Po Po seperti bayangan yang terus menempel dan
mengikuti mereka terus, meloncat dari jembatan yang sudah putus,
kedua telapak tangannya menyerang ke punggung si pengemis.
Tiba-tiba si pengemis membalikkan tangan dan memukul dengan
tongkatnya, terdengar suara PAK, pukulan itu mengenai
pergelangan tangan Gui Zhao Po Po, kemudian pengemis itu
membawa Xin Suan meloncat masuk ke dalam sungai.
Mungkin si pengemis bisa berenang begitu masuk ke dalam air
dia langsung menghilang. Gui Zhao Po Po tidak bisa berenang, begitu melihat mereka kabur
kedalam air, dia hanya bisa marah dan berteriak, "Cepat kejar! Hayo
kalian berdua turun dan tangkap mereka!"
Kedua penggotong tandu palsu itu menyahut dan dengan
tergesa-gesa terjun ke dalam air, tapi begitu masuk ke dalam air,
mereka baru ingat kalau mereka tidak bisa berenang, segera
mereka berteriak, "Shi Gu, kami tidak bisa berenang! Tolong!
Tolong...." http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mereka berdua menggapai-gapai dan berpelukan, karena mereka
berdua ingin menjadikan teman mereka sebagai tempat untuk
pegangan, semakin mereka bergerak mereka semakin tenggelam,
akhirnya mereka benar-benar tenggelam terbawa oleh arus sungai
yang deras. Dengan kaget Gui Zhao Po Po berteriak, "Ada apa dengan kalian"
Cepat naik! Cepat... cepat!"
Gui Zhao Po Po sekarang tampak kebingungan.
Kedua orang itu tidak terapung lagi, mereka sudah terbawa oleh
arus air. Dia terpaku lama melihat semua itu, kemudian dia menghibur
diri, "Sudahlah, di dunia ini banyak pembantu lain, aku semakin
tidak suka dengan mereka, kalau mereka mati aku bisa mencari
yang lain!" Dia segera kembali ke kereta membuka tirai dan melihat peti besi
itu, sambil tertawa senang dia berkata, "Hilang satu, tapi mendapat
pengganti yang lain."
Sambil tertawa dia naik ke atas kereta dan membawa kereta itu
pergi. 0-0-dwkz-0-0 Bab 4 Pengemis tua itu keluar dari dalam air, kira-kira jarak dari
jembatan putus itu kurang lebih 150 meter, dia membuka totokan
Xin Suan, kemudian menelungkupkan Xin Suan ke bawah dan
menekan punggungnya. Membuat air yang berada di dalam perut
Xin Suan keluar semua. Akhirnya Xin Suan sadar kembali. Melihat
matanya terbuka, si pengemis berkata, "Hayo cepat bangun, tidak
ada waktu untuk beristirahat!"
Xin Suan bangun dan bertanya, "Apakah tadi aku sempat
pingsan?" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Betul! Aku terpaksa membawamu terjun ke dalam air, karena
situasi sangat mendesak...."
Dia menceritakan kejadian tadi, akhirnya dia menarik nafas dan
berkata, "Aku kira Gui Zhao Po Po, Liu Shi Gu, pasti telah membawa
peti itu pergi." Dengan tidak senang Xin Suan berkata, "Kau harus bertarung
dengannya, jangan lepaskan kereta itu dibawa lari!"
"Tidak! Ada pepatah yang mengatakan : Selama gunung masih
menghijau, tidak perlu khawatir tidak ada kayu bakar. Aku harus
menolongmu dulu, baru mencari cara untuk merebut kembali peti
besi itu, kalau hanya mengandalkan diriku sendiri, rasanya tidak
akan berhasil." "Asal kau bertahan me lawannya, aku bisa membuka totokanku
sendiri, kita tidak perlu takut kepadanya."
Pengemis itu tertawa kecut dan berkata, "Sudahlah! Jangan
mengomel lagi, kita harus cepat kembali untuk melihat keadaan
yang telah terjadi."
Sewaktu mereka kembali ke jalan di dekat jembatan, kereta
mereka sudah tidak ada di tempatnya. Si pengemis marah dan
berkata, "Nenek tua yang jahat, dia benar-benar serakah, ternyata
kereta itu juga dibawanya!"
"Itu lebih baik!"
"Lebih baik?" pengemis tua itu terpaku.
"Benar! Dia membawa keretanya, kita bisa mencarinya dengan
melihat jejak roda kereta yang tertinggal," jelas Xin Suan sambil
tersenyum. Pengemis tua itu mendengar penjelasan Xin Suan, segera dia
melihat di permukaan jalan yang licin itu ada jejak roda kereta, dia
merasa sangat senang dan berkata, "Benar! Kita ikuti saja jejak roda
ini!" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sambil berjalan Xin Suan bertanya, "Sebenarnya Gui Zhao Po Po
itu perempuan seperti apa?"
"Dulu dia adalah seorang perempuan genit, dan hatinya sangat
kejam, galak seperti harimau, ilmu silatnya juga sangat tinggi.
Apalagi jurusnya yang bernama Gui Zhao Kai Hua sangat lihai, aku
saja tidak bisa mengalahkannya!"
"Seperti apa lihainya jurus Gui Zhao Kai Hua?"
Pengemis tua itu menceritakan khasiat dan kehebatan dari Tan
Hun Zhu kepada Xin Suan. "Apakah bau wangi itu bisa membuat orang menjadi mabuk?"
"Benar! Lebih lihai dari bau wangi biasa, bahkan kehebatannya
lebih hebat beberapa kali lipat. Bila kau menghirup sedikit saja maka
kau akan segera mati."
"Ini tidak terlalu sulit bagi kita, begitu melihat dia mulai bergerak,
kita bisa dengan cepat menahan nafas!"
Pengemis itu tampak menggelengkan kepalanya dan berkata,
"Itu tidak akan ada gunanya, karena wangi-wangian itu pada saat
terkena baju, harus menunggu satu jam baru bisa hilang wanginya,
apakah kau bisa menahan nafas selama satu jam lamanya?"
"Kalau begitu hal ini benar-benar menakutkan, menurutmu
apakah aku bisa menang darinya?"
"Dalam hal ilmu s ilat kemampuannya lebih rendah dari Pan Long
Da Xia, ingin mengalahkan dia rasanya bukan menjadi masalah,
hanya saja serangan Tan Hun Zhu sulit dihindari."
Sambil mengobrol mereka terus mengikuti jejak roda kereta yang
ternyata sudah keluar dari jalan besar dan masuk ke daerah
terpencil, di depan mereka hanya terlihat kegelapan, Xin Suan
berkata, "Sepertinya Gui Zhao Po Po tidak membawa keretanya ke
kota, tapi kearah mana dia berjalan?"
"Kalau arahnya tidak berubah, kereta itu akan tiba di Dong Ting
Hu (danau Dong Ting)," jawab si pengemis itu.
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Apakah Gui Zhao Po Po tinggal di sana?"
"Dia sering keluar masuk daerah sini, apakah dia tinggal di sana,
aku sendiri tidak tahu."
Mereka berdua terus mengikuti jejak roda, untung malam itu
terang bulan, maka sekeliling mereka terlihat lebih jelas.
Mereka terus mengejar, di tempat yang letaknya beberapa puluh
meter dari mereka, terdengar tawa seorang perempuan.
Xin Suan berhenti melangkah dan bertanya, "Apakah itu adalah
suara Gui Zhao Po Po?"
"Sepertinya memang dia, hayo cepat kita ke sana untuk melihat!"
ajak si pengemis. Baru saja mereka berjalan beberapa puluh langkah, mereka
melihat ada sebuah kereta. Kereta itu sedang berhenti, terdengar
Gui Zhao Po Po sedang bicara dengan seseorang yang ada di dalam
kereta, "Pendekar Huo, aku tidak menyangka kau begitu pelit,
biarkan aku membuka peti ini untuk melihat isinya."
Pan Long Da Xia menjawab, "Liu Shi Gu, kita adalah orang
terkenal, kita harus bisa menepati janji, lebih baik kau bawa 10 ribu
tail perak ini dan pergi dari s ini!"
Xin Suan dan pengemis tua mendengar kata-kata itu, mereka
merasa aneh, mereka tidak tahu mengapa Pan Long Da Xia bisa
begitu cepat tiba di tempat itu. Dan tahu bahwa peti besi itu sudah
dirampas oleh Gui Zhao Po Po bahkan tahu bahwa tempatnya
adalah di sini. Terdengar Gui Zhao Po Po tertawa, "pendekar Huo terlalu
menganggap remeh kepadaku, walaupun aku tidak kaya tapi aku
tidak mau uang 10 ribu tail ini!"
"Kalau begitu, mengapa semalam kau setuju untuk membantuku
merebut kembali peti besi itu?" tanya Huo Ru Feng.
Mendengar percakapan ini Xin Suan baru mengerti, dia segera
berbisik kepada si pengemis, "Ternyata Huo Ru Feng yang
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menyuruh Gui Zhao p0 Po membantunya, sekarang karena Gui Zhao
Po Po menginginkan semuanya, dia tidak mau menyerahkan peti itu
kepada Pendekar Huo!"
Pengemis tua itu mengangguk, diapun berbisik kepada X in Suan,
"Kita jangan keluar dulu, mungkin mereka akan bertarung, bisa saja
kedua-duanya terluka."
Terdengar Gui Zhao Po Po tertawa lagi, "Pendekar Huo, kita
sudah lama berkelana di dunia persilatan, kau jangan
menganggapku anak kecil, mana mungkin?"
"Sejak kapan aku menganggapmu anak kecil?"
"Barang yang ada di dalam peti besi itu sangat sangat berharga,
tapi kau malah membayarku 10 ribu tail perak saja, bukankah rtu
sama seperti menipu anak berumur 3 tahun?"
"Kau salah, barang yang ada di dalam peti besi ini bukan emas
ataupun barang perhiasan lainnya."
"Aku tidak percaya, kalau barang yang ada dalam peti besi itu
tidak berharga lebih dari 10 ribu tail perak, mana mungkin kau akan
membayarku hanya 10 ribu tail?"
"Memang benar barang itu harganya lebih dari 10 ribu tail tapi itu
bukan emas atau perhiasan, kau mendapatkannyapun tidak akan
ada gunanya." "Kalau begitu, biarkan aku membuka peti itu untuk melihat
isinya, kalau bukan emas atau perhiasan, aku akan
mengembalikannya lagi padamu, bagaimana?"
"Tidak! Kau tidak boleh membukanya!"
"Kalau begitu aku tidak butuh uang 10 ribu tail itu. Kau pergi
saja!" "Apakah kau menginginkan peti besi itu?"
"Betul!" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Liu Shi Gu, kau jangan keterlaluan. Apakah kau kira aku tidak
sanggup membunuhmu?"
"Ilmu pedang Pendekar Huo sudah sangat terkenal, tapi bila kau
mau membunuhku harus menunggu beberapa hari lagi. Sekarang ini
apakah tanganmu bisa memegang pedang?"
"Untuk menghadapimu tidak perlu menggunakan pedang. Jika
kau ingin terus bertahan dengan keinginanmu, silakan!"
Kata-katanya baru selesai, dia sudah loncat dari kereta dan
mendarat di padang rumput.
Gui Zhao Po Po tertawa dan berkata, "Baiklah! Akupun ingin
mencoba jurus-jurus dari Pendekar Huo!"
Di bawah sinar bulan terlihat kedua tangan Pendekar Pan Long
dibalut dengan kain putih. Sepertinya racun yang mengenai
tangannya sudah berhasil ditawarkan. Karena tangannya sudah
mulai membusuk maka sekarang dia tidak bisa memegang apapun.
Tapi ilmu silatnya sangat tinggi. Ilmu silatnya bukan hanya
mengandalkan sepasang tangannya.
Sekarang begitu dia mendekati Gui Zhao po Po, sikapnya terlihat
serius dan berwibawa. Sedap otot di tubuhnya seakan-akan bisa
membunuh musuh. Kedua telapak tangan Gui Zhao Po Po menjaga di bagian dada
dan siap siaga. Walaupun Gui Zhao Po Po menginginkan peti besi itu tapi bukan
berarti dia tidak takut kepada Pan Long Da Xia. Jika bukan karena
kedua tangannya dibalut, mungkin Gui Zhao Po Po tidak akan berani
melawannya seperti sekarang.
Pan Long Da Xia berkata, "Silakan kau yang terlebih dulu
mengeluarkan serangan!"
"Baik, maafkan aku!" seru Gui Zhao Po Po.
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tubuh Gui Zhao Po Po bergerak, kelima jarinya yang berbentuk
seperti cakar membawa angin besar dan siap mencakar wajah Pan
Long Da Xia. Pan Long Da Xia tidak bergerak, dia hanya tertawa dan
berkata, "Bertarung denganku jangan menggunakan jurus macammacam!"
Serangan Gui Zhao Po Po tadi memang adalah jurus tipuan.
Tujuannya hanya mengacaukan penglihatan dan konsentrasi lawan.
Begitu tahu siasat Gui Zhao Po Po, Pendekar Pan Long segera
mengubah jurusnya. Tangan kanan Gui Zhao Po Po melayang, kedua jarinya menotok
ke tulang rusuk kanan pan Long Da Xia.
Ini adalah jurus yang sangat lihai dan JUrus ini adalah jurus
untuk membunuh orang. Pan Long Da Xia tidak menghindar, juga tidak menyerang. Begitu
kedua jari Gui Zhao Po Po hampir mengenai tubuhnya, dia baru
mengangkat lutut untuk menahan jari Gui Zhao Po Po, setelah itu
dia mengangkat kaki kanannya dan siap menendang ke dada Gui
Zhao Po Po. Tendangan itu merupakan serangan yang sangat lihai dan
tarafnya sangat tinggi. Gui Zhao Po Po segera menghindar kemudian dengan telapak
tangannya dia berusaha menahan tendangan lawan. Dia tertawa
dan berkata, "Kasihan! Kekuatannya Pendekar Huo hanya bisa
menendang karena tangannya sudah cacat!"
Kata-kata Gui Zhao Po Po belum selesai, telapak tangan kiri Pan
Long Da Xia datang membawa angin kencang dan telapaknya
memukul ke belakang leher Gui Zhao Po Po.
Pukulan ini mengandung tenaga yang sangat besar. Gui Zhao Po
Po terkejut karena dia sama sekali tidak menyangka kalau Pan Long


Tamu Aneh Bingkisan Unik Karya Qing Hong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Da Xia masih bisa menggunakan tenaga telapaknya. Dengan cepat
dia menundukkan kepala. Tangannya terangkat untuk menahan. Gui
Zhao Po Po tergetar dan mundur beberapa langkah.
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pan Long Da Xia tidak mengambil kesempatan untuk menyerang.
Dia hanya berkata, "Liu Shi Gu, aku beri kesempatan terakhir
kepadamu, apakah kau tidak menginginkan lagi uang 10 ribu tail
perak?" Gui Zhao Po Po tertawa, "Sekarang yang aku inginkan hanya
kepalamu!" Kata "kepala" baru saja diucapkan, Gui Zhao Po Po seperti seekor
harimau bergerak, kedua telapak tangannya dibuka dan dia terus
enyerang. Kedua telapak tangannya dikeluarkan. dibuka, semua jurus cakarnya Gerakan cakarnya kelihatan seperti tidak teratur dan kacau, tapi
semua adalah jurus-jurusnya yang aneh yaitu 38 Jurus Cakar setan,
pan Long Da Xia adalah pesilat terkemuka di dunia persilatan. Ilmu
silatnya boleh dikatakan sudah sangat matang dan tinggi, tapi
karena kedua telapak tangannya mulai membusuk, maka gerakan
kedua telapaknya tidak begitu lincah lagi. Karena itu ketika jurus
yang seharusnya menggunakan telapak untuk menyerang, selalu
dihindarinya atau menggantikannya dengan kaki. Walau begitu, dia
tetap bisa menahan serangan Gui Zhao Po Po yang keras, dia tidak
tampak terdesak sama sekali.
Hanya dalam waktu singkat 38 Jurus Cakar setan, telah habis
dilancarkan oleh Gui Zhao Po Po, tapi serangannya sama sekali tidak
bisa membuat Pendekar Huo terlukai.
"Apakah kau masih ingin terus bertarung?" tanya Pan Long Da
Xia dengan dingin. Tiba-tiba tubuh Pan Long Da Xia berputar. Sikunya secepat kilat
menyodok. Terdengar, PENG!
Pundak kiri Gui Zhao Po Po tersikut, dia melayang dan terjatuh.
Kali ini Pan Long Da Xia tidak memberi kesempatan lagi kepada
Gui Zhao Po Po. Dia segera mendekat dan menendang Gui Zhao Po
Po yang masih melayang di udara.
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tapi tiba-tiba tampak ada asap berwarna merah muda
menghadang didepannya, Pan Long Da Xia pernah mendengar kalau
di dalam kuku jari Gui Zhao Po Po tersimpan senjata racun yang
sangat lihay yang disebut Tan Hun Zhu, dia tidak pernah melihatnya
dan tidak mempunyai bayangan sama sekali akan terjadi serangan
seperti itu. Begitu terkena sodokan, Gui Zhao Po Po belum sempat
mendarat, tapi Gui Zhao Po Po masih bisa mengeluarkan senjata
Tan Hun Zhu. Pada saat merasa kalau dia harus menghindar, semua
itu sudah terlambat. Terlihat Pan Long Da Xia terpaku. Dia seperti kehilangan rohnya
kemudian pelan-pelan tubuhnya tersungkur ke depan. Akhirnya
roboh! Gui Zhao Po Po meloncat ke bawah kemudian tertawa terbahakbahak, "Huo Ru Feng, sekarang aku akan mengantarkanmu
pulang!" Tangan kanannya baru saja diangkat dan berniat akan menebas.
"SETT!" Sebuah pisau datang dan mengenai telapak tangan bagian
belakang Gui Zhao Po Po hingga menembus keluar dari telapaknya.
"Aduh!" Gui Zhao Po Po berteriak kesakitan. Dia segera
berjongkok. Tangan kirinya memegang tangan kanannya yang
terkena pisau dan berteriak dengan marah. "Siapa yang diam-diam
telah menyerangku, cepat keluar!"
Xin Suan muncul. Melihat Xin Suan yang datang, wajah Gui Zhao Po Po segera
berubah dan berkata, "Ternyata kau..."
Xin Suan tersenyum, "Betul! Ini aku!"
Pengemis tua itupun ikut keluar dari balik semak-semak. Sambil
tertawa dia berkata, "Hei nenek genit, masih ada aku!"
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tangan kanan Gui Zhao Po Po terluka oleh pisau Xin Suan. Dia
tahu dia tidak sanggup bertarung lagi. Melihat Xin Suan dan
pengemis tua itu datang, dia segera mundur. Dengan marah dia
berkata, "Nyawa seorang pengemis benar-benar panjang, kau tidak
dibawa oleh setan air!"
Pengemis tua itu tertawa dan berkata, "Mata setan air sangat jeli,
dia tidak mau menangkapku karena aku adalah seorang pengemis
yang miskin." Melihat telapak tangannya yang terluka oleh pisau, wajah Gui
Zhao Po Po menjadi pucat. Dia menarik nafas dan berkata, "Kalau
tahu akan terjadi seperti ini, harusnya sejak tadi aku menerima 10
ribut tail dari Huo Ru Feng!"
"Betul. Makanya jadi orang jangan terlalu serakah!" kata
pengemis. Sambil menahan sakit Gui Zhao Po Po berkata, "Mohon ijinkan
aku mengambil cek 10 ribu tail dari badan Huo Ru Feng, dan kalian
boleh membawa kereta itu pergi! Bagaimana?"
"Tidak bisa!" jawab Xin Suan.
"Aku hanya mengambil uangnya, apa hubungannya dengan
kalian?" tanya Gui Zhao Po Po.
"Kalau bukan karena usiamu sudah tua, sudah sejak tadi aku
membunuhmu, hayo cepat Pergi sekarang juga!"
Gui Zhao Po Po menarik nafas dan berkata, "Hitung-hitung aku
sedang sial, ayam tidak bisa dicuri, beras untuk memancing ayam
malah hilang...." Sambil berkata seperti itu dia langsung pergi tapi tiba-tiba dia
membalikkan tubuhnya. Tangan kirinya diangkat, kelima jarinya
tampak siap menyentil, 5 butir Tan Hun Zhu keluar dari kukunya
dan dia tertawa, "Lihatlah! Ini jimatku!"
Sejak awal Xin Suan dan pengemis sudah berhati-hati dalam
menghadapi Gui Zhao Po Po. Melihat dia membalikkan tubuh
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dengan tiba-tiba, mereka berdua langsung meloncat ke pinggir
sejauh 10 meter lebih. Di tempat mereka berdiri tadi terlihat asap berwarna merah
muda. Begitu meletus, asap segera menyebar ke mana-mana.
Hingga radius kurang lebih 15 meter. Xin Suan dan pengemis tua itu
meloncat lebih jauh lagi untuk menghindari serangan asap berwarna
merah muda itu. Gui Zhao Po Po melihat serangan terakhinya tetap tidak bisa
membuat mereka berdua bertekuk lutut. Segera dia membalikkan
tubuh dan dengan cepat sudah menghilang di dalam kegelapan.
Melihat dia melarikan diri, Xin Suan dan pengemis tua itu tidak
mengejar, karena tujuan mereka adalah merebut kembali peti besi
itu. Sekarang tujuan mereka sudah tercapai, mengejar musuh bukan
hal yang penting lagi bagi mereka.
Asap sudah tertiup oleh angin malam hingga menyebar dan
menjauh, mereka berdua baru berani mendekati kereta. Xin Suan
naik ke dalam kereta untuk melihat keadaan peti besi. Dia berkata,
"Huo Ru Feng terkena asap beracun, jika tidak ditolong apakah dia
bisa sadarkan sendiri?"
"Bisa, kira-kira satu jam lagi dia akan sadar."
"Kalau begitu, mari kita pergi sekarang juga," kata Xin Suan.
"Apakah kita akan membiarkan dia begitu saja di sini?" tanya
pengemis itu. "Bukankah tadi kau mengatakan kalau dia akan sadar satu jam
lagi?" "Bagaimana kalau Gui Zhao Po Po kembali lagi?"
"Betul juga! Jika Gui Zhao Po Po kembali, Huo Ru Feng pasti
akan mati. Sekarang kita harus bagaimana?" tanya Xin Suan.
"Pindahkan saja dia ke tempat lain supaya Gui Zhao Po Po tidak
bisa mencarinya." http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Xin Suan setuju dengan ide si pengemis, segera dia
menggendong Pan Long Da Xia dan berjalan kira-kira ratusan
langkah, lalu meletakkan dia di balik semak-semak, kemudian Xin
Suan berkata, "Sekarang kita kembali dulu ke kota uuntuk membeli
papan dan menyambung jembatan yang putus itu."
"Aku rasa sekarang hari sudah terlalu ma lam, untuk kembali ke
kota dan membeli Papan bukan hal yang mudah, lebih baik kita
mencari papan di sekitar sini, bagaimana?" tanya si pengemis.
"Dari mana kita bisa mendapatkan Papan?" tanya Xin Suan.
Pengemis tua itu menunjuk ke arah selatan dan menjawab, "Di
sana adalah hutan, kita bisa melihat apakah di sana ada pohon yang
bisa ditebang dan papannya bisa digunakan untuk menyambung
jembatan yang putus?"
Xin Suan mengangguk, mereka membawa kereta ke arah hutan,
begitu mendekati hutan, mereka baru tahu itu bukan hutan kayu
melainkan hutan bambu. Pengemis tua itu menganggap bambupun
bisa digunakan untuk membuat papan jembatan, maka merekapun
mulai menebang puluhan batang bambu untuk membuat papan
jembatan. Kemudian bambu-bambu itu dinaikkan ke atas kereta,
dan kereta kembali ke jembatan tadi....
Begitu tiba di jembatan itu, mereka mulai memasang bambubambu itu di bagian yang terputus. Bambu pendek dipasang secara
simetris. Setelah mengira-ngira papan penyambung jembatan yang
putus itu bisa menahan beban sebuah kereta, Xin Suan segera
menurunkan peti besi dan berkata, "kau bawa kereta melintasi
jembatan, aku yang akan menggotong peti besi ini."
Akhirnya kereta dengan selamat bisa melewati jembatan itu.
Xin Suan duduk dengan tangan yang masih terbungkus oleh
handuk, dia menghindari telapak tangannya terkena peti besi itu,
kemudian dia menaikkan peti besi itu ke atas pundaknya, selangkah
demi selangkah dia berjalan menyebrangi jembatan, akhirnya
diapun dengan selamat tiba di seberang.
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kemudian dia me letakkan peti besi itu ke dalam kereta dan
mereka siap meneruskan perjalanan.
Pengemis tua itu menarik nafas panjang dan berkata, "Setelah
selesai mengantarkan barang ini sepertinya kita bisa membuka
kantor Biao." "Benar! Sepertinya semua kantor Biao tidak akan ada yang
mengalami perjalanan seperti kita, melewati perjalanan begitu sulit,
kalau kita dengan lancar bisa mengantarkan barang ini sampai ke
tempat tujuan, tentunya kita akan merasa bangga," kata Xin Suan.
"Apakah kita akan bertemu lagi dengan hal aneh lainnya?"
"Walau bagaimanapun kita harus bisa mengatasi kesulitan yang
akan terjadi, semua ini untuk mendapatkan uang 100 ribu tail."
0-0-dwkz-0-0 Hari kedua, siang hari. Mereka tiba di kota keempat yaitu kota Y i
Xing. Mereka merasa lelah, dan berniat ingin menginap semalam di
kota itu. Setelah mendapatkan penginapan mereka segera
memindahkan peti besi itu ke dalam kamar dan berpesan kepada
pelayan supaya mengantarkan sayur dan nasi ke kamar mereka.
Mereka tidak ingin meninggalkan peti besi itu begitu saja.
Sewaktu hari mulai malam, mereka bersiap naik ke ranjang untuk
tidur" TOK! TOK! TOK! Ternyata ada seseorang yang mengetuk Pintu!
Xin Suan segera bertanya, "Siapa?"
"Aku." Suara itu ternyata suara seorang perempuan, suara itu terdengar
manis dan jernih! http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Xin Suan merasa aneh dan bertanya, "Kau mencari siapa?"
Gadis itu menjawab, "Aku mencarimu!"
Xin Suan dan pengemis itu saling bertukar pandang keheranan
dan bertanya lagi. "Siapa kau?"
Gadis itu menjawab, "Shui Xian Hua."
Xin Suan baru saja berkelana di dunia persilatan dan sebelum ini
dia tidak pernah mendengar nama Shui X in Hua, dia memberi sorot
bertanya kepada si pengemis, pengemis itu mendekat dan berbisik
kepada Xin Suan, "Shui Xian Hua adalah perempuan paling cantik di
dunia persilatan"Aku tebak kau pasti akan mendapatkan nasib
bagus!" Begitu mendengar bahwa gadis itu adalah gadis tercantik di
dunia persilatan, hati X in Suan berdebar-debar dan bertanya, "Nona
mencariku, apakah Nona tahu siapa aku?"
Sambil tertawa Shui Xian Hua menjawab, "Bukankah namamu
adalah Xin Suan?" "Ada keperluan apa Nona mencariku?"
"Apakah kau tidak akan membukakan pintu supaya aku bisa
masuk?" Shui Kian Hua tertawa manis.
Xin Suan segera dia membuka pintu dan me lihat Shui Kian Hua
berdiri di depan pintu kamarnya, dia merasa jantungnya berdegup
dengan kencang, dia berpikir, "Benar! Ternyata dia adalah gadis
yang sangat cantik!"
Usia Shui Xian Hua kurang lebih 20 tahun, wajahnya lonjong,
matanya besar, bulu matanya sangat panjang, rambutnya panjang,
bola matanya hitam dan sangat jernih, matanya seperti bisa bicara,
dadanya membusung, pinggangnya kecil, benar-benar membuat
seorang laki-laki menjadi mabuk dan tidak bisa menahan diri!
Matanya yang indah tampak berputar, tawanya membuat jantung
orang berdebar-debar, suaranya seperti burung kenari yang
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
berkicau lalu berkata, "Apakah kau tidak akan mempersilakan aku
masuk ke dalam kamar?"
Xin Suan bukan pohon dan rumput, tanpa terasa dia sudah
berkata, "Silakan masuk!"
Sambil me langkah perlahan diapun masuk ke dalam kamar,
langkahnya ringan dan indah. Semua kecantikan seorang
perempuan sepertinya sudah terwakili olehnya.
Segera Xin Suan menarik sebuah kursi dan berkata, "Silakan
duduk!" Shui Kian Hua pun duduk, wajahnya seperti sekuntum bunga
yang baru saja mekar, sangat cantik dan indah.
Walaupun Xin Suan tertarik dengan kecantikan Shui Xian Hua,
tapi dia tetap bersikap waspada, sambil tertawa Xin Suan bertanya,
"Apakah musuhku yang menyuruhmu datang ke sini?"
Dengan terbuka Shui X ian Hua menjawab, "Tebakanmu benar."
"Apa yang ingin kau sampaikan kepadaku?"
Shui Kian Hua menatap ke arah si pengemis lalu bertanya,


Tamu Aneh Bingkisan Unik Karya Qing Hong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Apakah kita bisa bicara empat mata saja?"
"Pengemis tua itu bukan orang terkenal ada persoalan apa
katakan saja sekarang!" kata Xin Suan.
"Tidak! Aku hanya akan bicara padamu saja, secara pribadi!"
jawab Shui Xian Hua. Xin Suan mengerutkan dahi tampak berpikir.
Shui Xian Hua tertawa dan berkata, "Ilmu silatku berada di
bawahmu, akupun tidak bisa berbohong ataupun melukai orang
dengan racun seperti Gui Zhao Po Po, apa yang perlu kau
khawatirkan?" Xin Suan merasa kalau dia adalah seorang laki-laki sejati, mana
bisa dia takut kepada seorang perempuan" Segera dia membalikkan
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tubuhnya dan berkata kepada si pengemis, "Bisa tolong tinggalkan
kami sebentar?" Pengemis itu tertawa dan menjawab, "Baiklah, kali ini biar kau
yang mengatasinya sendiri, aku akan menunggu di luar."
Setelah itu diapun keluar dari kamar.
Shui Xian Hua melihat pengemis itu keluar dari kamar, pintupun
ditutupnya dan berkata, "Kuncilah pintu itu!"
Xin Suan menurut dan mengunci pintu kamar, lalu dia berkata,
"Seharusnya namamu diubah menjadi bunga mawar (mei gui) saja."
"Mengapa?" Shui X ian Hua tertawa.
"Karena bunga mawar banyak yang liar."
"Apakah kau menganggap aku liar?" tanya Shui Xian Hua sambil
tertawa. "Aku hanya bisa melihat saja!"
"Apakah kau tidak menyukai perempuan liar?"
"Sebaliknya aku menyukai perempuan yang sedikit liar."
"Apakah benar?"
"Ya." "Aku takut kau tidak akan berani."
"Mengapa kau bisa berkata seperti itu?"
"Karena aku lebih liar dari bunga mawar, keliaranku tidak akan
membuatmu bertahan!"
"Aku tidak akan mengecewakanmu!"
"Apakah kata-katamu bisa dibuktikan?"
"Boleh saja!" kata Xin Suan sambil mengangguk.
Shui Xian Hua berdiri dan mulai membuka bajunya Xin Suan
terkejut dengan mata melotot dia bertanya, "Kau mau apa?"
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Shui Xian Hua tetap membuka bajunya dengan tertawa dia
menjawab, "Kenapa" Apakah kau takut" Bukankah tadi kau
mengatakan tidak akan mengecewakanku?"
Wajah Xin Suan memerah tapi dia tetap bertahan dan menjawab,
"Baiklah, aku akan mencobanya"
"Nah itu baru seorang laki-laki sejati!"
Shui Xian Hua masih tetap membuka bajunya, dia menganggap
Xin Suan adalah suaminya, dia sama sekali tidak merasa malu!
Hanya dalam waktu singkat baju yang melekat di tubuhnya
sudah terlepas semua. Tubuhnya putih seperti giok putih, begitu lembut. Dia berdiri di
depan Xin Suan, lehernya benar-benar indah tidak bisa terlukiskan
dengan kata-kata. Tapi Xin Suan masih berusaha menahan diri, dengan serius Xin
Suan berkata, "Untuk apa kau melakukan semua ini?"
Dengan ringan Shui X ian Hua berjalan ke arah ranjang kemudian
diapun berbaring di atas ranjang itu, katanya, "Sekarang
buktikanlah kepadaku!"
Jantung Xin Suan berdebar dengan kencang, rasanya jantungnya
seperti dibakar oleh api, tapi dia tetap berusaha menahan dirinya
supaya tidak meledak, dengan suara rendah dia bertanya, "Apakah
kau melakukan semua ini hanya karena menginginkan peti besi itu?"
Mata Shui Xian Hua tampak terpejam tapi dia masih bicara,
"Sekarang kita tidak sedang membicarakan tentang peti besi,
sekarang aku sedang membutuhkanmu...."
Dengan sekuat tenaga Xin Suan menggigit bibirnya dan berkata,
"Sepertinya kau bukan seorang gadis genit, mengapa kau
melakukan semua ini?"
Dengan pelan Shui Xian Hua menjawab, "Anggaplah ini sebagai
rejekimu." http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tidak, kalau kau me lakukan semua ini karena peti besi itu,
usahamu akan sia-sia!"
Tiba-tiba Shui Xian Hua marah dan berkata, "Sudah kukatakan
tadi, jangan bicarakan tentang peti besi itu!"
"Kalau begitu, untuk apa kau melakukan semua ini?"
"Jangan terus bertanya, asalkan kau me lakukan apa yang
seharusnya dilakukan oleh seorang laki-laki, itu saja sudah cukup!"
Xin Suan mendekat, kedua matanya menelusuri tubuh telanjang
Shui Kian Hua yang indah, hatinya terus berperang, akhirnya Xin
Suan menarik nafas panjang dan berkata, "Kau benar-benar cantik,
aku benar-benar berharap kau adalah istriku...."
"Asal kau mengatakan, 'aku mau menikah denganmu' maka aku
pasti akan menjadi istrimu."
Xin Suan duduk di sisi ranjang, membelai rambut panjang Shui
Kian Hua, kemudian dengan pelan dia berkata, "Semenjak aku
berkelana di dunia persilatan, baru satu tahun ini, aku sudah
bertemu dengan pesilat-pesilat tangguh dan mengalami berliku-liku
perjalanan, aku belum pernah kalah ataupun bertekuk lutut di
hadapan orang lain...."
"Bagaimana kali ini?"
"Kali ini aku mengaku kalah."
Xin Suan naik ke tempat tidur, dia adalah seorang laki-laki tulen,
tiba-tiba Shui Xian Hua menghalanginya dan berkata, "Tidak perlu
terburu-buru." "Mengapa?" Xin Suan terpaku.
"Aku ingin bicara dulu...."
"Bicara mengenai apa?"
Kedua tangan Shui Kian Hua yang putih sudah memeluk Xin Suan
dan menarik tubuhnya, pelan-pelan dia bertanya di telinga Xm
Suan, "Apakah kau benar-benar menyukaiku?"
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tubuh Xin Suan terasa terbakar, kedua matanya sepertinya bisa
mengeluarkan api, dia terus bicara, "Benar dan itu sudah pasti!"
Shui Xian Hua tidak mau Xin Suan mendapatkan keinginannya
dengan cepat, dengan mata yang indah dan genit dia bertanya,
"Apakah benar kau akan memperistriku?"
"Benar! Benar!"
"Kalau begitu kau harus memberiku sebuah hadiah."
"Kau menginginkan apa?"
"Uang 100 ribu tail perak!"
"Jangan bercanda!"
"Aku tidak bercanda!"
"Aku tidak mempunyai uang sebanyak itu."
"Kalau tidak ada uang sebanyak itu, benda seharga 100 ribu tail
perakpun boleh kau berikan!"
Kepala Xin Suan seperti disiram air dingin, pikirannya segera
terfokus dan bertanya, "Bukankah tadi kau mengatakan tidak ingin
membicarakan tentang peti besi?"
Shui Xian Hua tertawa dan menjawab, "Aku ingin tahu apakah
kau benar-benar suka kepadaku dan berniat untuk memperistriku?"
"Apakah kau tidak sadar bahwa permintaanmu ini keterlaluan?"
"Tidak! Karena aku mempertaruhkan kebahagiaanku seumur
hidup." "Kalau aku memberikan peti besi itu, apa yang akan kau
lakukan?" "Setelah kau memberikan peti besi itu, akan kubuang peti itu ke
sungai, setelah itu kemanapun kau pergi aku pasti akan selalu
mengikutimu." "Kalau begitu kau menginginkanku?"
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku menginginkan suami yang tidak ikut campur dengan
masalah dunia persilatan dan tidak selalu dikejar-kejar oleh orang
lain!" "Baiklah, biarkan aku berpikir dulu!"
"Benar, pikirkanlah dengan baik dan matang."
Xin Suan tampak berpikir, tapi tangannya tidak bisa diam,
tangannya mulai meraba-raba tubuh Shui Xian Hua dengan pelan....
Tubuh Shui Xian "Jangan...jangan...."
Hua mulai bergetar dan merintih, Tapi Shui Xian Hua tidak menolak rabaan Xin Suan, dia sudah
mabuk dan kalah oleh rabaan Xin Suan.
Jiwanya serasa melayang, "Jangan...jangan...jangan!"
melayang, dan berteriak, Tiba-tiba dia memeluk Xin Suan dengan erat seperti ingin
menggencet Xin Suan sampai mati dan berkata, "Cepatlah, cepat...."
Xin Suan melihat keadaan menjadi seperti itu, dia segera
memberontak dan keluar dari pelukan Shui Xian Hua, dan
mengenakan bajunya kembali.
Mata Shui X ian Hua yang besar tampak melotot lalu dia bertanya,
"Ada apa denganmu?"
"Aku merasa kita bukan suami istri maka kita tidak boleh
melakukan hal ini...."
Shui Xian Hua marah dan berkata, "Kalau kau pergi dari sini,
kubunuh kau!" Kemudian dia menarik Xin Suan dan memeluknya dengan erat.
0-0-dwkz-0-0 Hujan telah berhenti dan awan hitampun sudah menghilang,
mereka berdua berbaring dengan diam. Tidak ada seorangpun yang
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
berniat bicara. Setelah merasa cukup beristirahat Xin Suan bangun
untuk memakai baju. Dengan pelan Shui Xian Hua bertanya, "Apakah kau sudah
memikirkannya"'' "Sudah!" "Bagaimana keputusanmu?"
"Maaf, aku tidak bisa mengikuti permintaanmu!"
"Apa" Kau tidak akan memberikan hadiah untukku?"
Pelan-pelan Xin Suan berkata, "Walaupun kau sudah bukan
perawan lagi, tapi bila kau berubah menjadi perempuan baik-baik,
aku tetap akan memperistrimu."
"Bagaimana dengan peti besi itu?"
"Kau menginginkan suami atau peti besi itu?"
Shui Kian Hua marah dan berteriak, "Tubuhku sudah kuberikan
kepadamu kau masih tetap tidak mau melepaskan peti besi itu, kau---"
Xin Suan juga marah dan berkata, "Kau menginginkan suami
atau peti besi itu?"
"Aku menginginkanmu tapi aku tidak mau kau selalu menghadapi
bahaya!" "Aku tidak menganggap kalau aku selalu berada dalam bahaya."
"Apakah sepanjang perjalananmu kemarin ini bukan termasuk
bahaya?" "Tapi aku bisa selamat melewati semuanya."
"Kau jangan terlalu percaya diri, aku katakan kepadamu, kalau
kau tidak mau melepaskan peti besi itu, kau tidak akan bertahan
hidup sampai di Jin Ling."
Xin Suan tersenyum, "Sepanjang perjalanan kemarin aku sudah
melewati dua peristiwa yang paling menyulitkan, pertama adalah
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pan Long Da X ia, Huo Ru Feng dia adalah pesilat nomor satu dunia
persilatan, tapi akhirnya aku bisa lolos darinya. Sedangkan yang
satunya lagi adalah kau, di dunia ini hal yang menyulitkan adalah
menghadapi perempuan cantik, tapi akhirnya aku bisa lolos juga.
Apakah masih ada bahaya lainnya?"
Shui Xian Hua tampak melotot dan berkata, "Kau----"
"Aku katakan sekali lagi, apa yang telah terjadi hari ini menjadi
tanggung jawabku, kalau kau mau menikah denganku, akhir tahun
di bulan November, tunggulah aku di Penginapan An Fu di kota Ji
Nan"aku hanya akan berkata sampai di sini, sekarang kenakan
bajumu dan pulanglah!"
Shui Xian Hua terus melihatnya, air matanyapun menetes, lalu
dia berkata, "Kau...benar-benar orang yang tidak punya perasaan!"
Xin Suan mengangguk. Shui Xian Hua menangis dan berkata, "Aku benci kepadamu."
Sambil mengenakan bajunya, Shui Xian Hua masih terus
menangis, dia berkata, "Aku beritahu kepadamu, aku pasti akan
membalas dendam kepadamu!"
Xin Suan menggelengkan kepalanya dan berkata, "Lebih baik
jangan kau lakukan, bila kau membalas dendam, malah kau yang
akan rugi." 0-0-dwkz-0-0 Hari kedua, kereta keluar dari kota Yi Xing dan mereka
melanjutkan perjalanan Pada sore hari mereka sudah tiba di kota Piao Yang, mereka
beristirahat sebentar di kota itu, kemudian melanjutkan perjalanan
lagi.... Malam hari kereta tiba di sebuah kuil. Kuil itu bernama Tian
Wang. Mao Shan sudah terlihat dari kejauhan, pengemis tua itu
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menarik nafas dan berkata, "Kalau kita berjalan sehari lagi maka
kita akan tiba di Jin Ling."
Xin Suan dengan senang menjawab, "Benar!"
Pengemis tua itu tertawa sambil berkata, "Ada pepatah yang
mengatakan: pahlawan sulit me lewati perempuan cantik, tapi kau
bisa melewatinya, tampaknya jalan ke depan nanti kita tidak akan
mengalami kesulitan lagi."
"Belum tentu, aku lihat setiap bahaya bisa muncul di depan kita,"
kata Xin Suan. "Tidak, tidak akan ada bahaya lagi!"
"Semakin mendekati kesuksesan, maka hal yang ditemuipun
semakin berbahaya, kita harus tetap waspada."


Tamu Aneh Bingkisan Unik Karya Qing Hong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Tapi aku menganggap akal-akalan mereka sudah habis, dan
mereka tidak mempunyai cara lain lagi."
"Aneh, mengapa kau menjadi begitu optimis?" tanya Xin Suan.
Pengemis itu tertawa lalu me lihat ke kiri dan ke kanan, katanya,
"Kita sudah berjalan selama 3 jam, bagaimana kalau kita berhenti
dulu untuk beristirahat?"
Xin Suan mengangguk, segera dia menghentikan keretanya di sisi
jalan dan dari dalam kereta dia megeluarkan rumput untuk memberi
makan kudanya. Pengemis itu dari dalam tasnya mengeluarkan beberapa bakpao
dan berkata, "Makanlah bakpao ini, aku membelinya di Piao Yang!"
"Aku tidak merasa lapar, kau sendiri saja yang makan," kata Xin
Suan. "Mengapa kau tidak merasa lapar?"
"Aku sudah makan cukup kenyang di Piao Yang tadi."
"Tapi sekarang sudah 3 jam lewat dari Piao Yang."
"Oh...." jawab Xin Suan.
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Makanlah beberapa buah, bakpao ini sangat enak." Pengemis itu
memberikan bakpaonya kepada Xin Suan. Terpaksa Xin Suan
memakan satu bakpao. Sambil makan pengemis itu bertanya, "Sepanjang perjalanan tadi
kau jarang bicara, apakah kau merindukan Shui X ian Hua?"
Xin Suan mengangguk. "Apakah kau merasa dia menarik?"
"Benar, dia benar-benar si cantik dari dunia persilatan, membuat
laki-laki rindu kepadanya."
"Tapi sayang, dia bukan seorang gadis yang baik."
"Dia baik, walaupun dia menggunakan tubuhnya untuk
memikatku tapi dia bukan perempuan genit dan sembarangan."
Pengemis itu tertawa dan berkata, "Aku rasa, kau semakin
tertarik kepadanya!"
"Benar, aku harap dia bisa menikah denganku," Xin Suan
mengangguk. "Sudahlah, walaupun dia cantik, tapi dia bukan gadis yang baik."
"Akupun bukan orang yang baik!"
Pengemis itu memberikan sebuah bakpao lagi kepada Xin Suan
dan berkata, "Makanlah satu lagi."
Xin Suan mengambil satu dan memakannya lagi.
"Mengapa kau menganggap kalau kau bukan orang baik-baik?"
"Demi uang 100 ribu tail perak aku sudah membunuh banyak
orang supaya tujuanku tercapai apapun tega kulakukan."
"Tapi kau melakukannya demi orang yang terkena bencana, itu
bukan kesalahanmu." "Demi menolong orang, tapi membunuh orang sepertinya...."
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Orang yang kau bunuh adalah orang-orang jahat, dapat
dikatakan kau membantu masyarakat membasmi orang jahat di
dunia persilatan!" Xin Suan tertawa dan tidak bisa berkata apa-apa lagi.
Pengemis itu memberikan sebuah bakpao lagi dan berkata,
"Makanlah!" Baru saja dia akan memasukkan bakpao ke dalam mulut, tibatiba wajah Xin Suan berubah, dia bertanya, "Kenapa ya?"
Pengemis tua itu terpaku dan bertanya, "Ada apa?"
Xin Suan memegang perutnya dan berkata, "Aneh, mengapa
perutku tiba-tiba saja menjadi sakit?"
Pengemis tua itu terkejut dan berkata, "Mengapa bisa seperti
itu?" Xin Suan mengerutkan dahi dia jongkok ke bawah dan berteriak,
"Perutku sakit... sepertinya aku telah terkena racun."
"Apa kau keracunan" Mengapa bisa terkena racun" Apakah
bakpao ini beracun" Tidak, tidak mungkin kalau bakpao ini beracun,
aku juga memakannya, mengapa aku tidak merasakan apa-apa?"
Karena sakit Xin Suan sampai jatuh ke bawah dan bergulingguling, kemudian merintih, "Aku...bukankah tadi aku sudah
mengatakan, semakin mendekati kesuksesan, maka... akan semakin
berbahaya...." Pengemis tua itu melihat dia roboh, wajahnya tertawa dengan
licik dan berkata, "Perkataanmu memang benar!"
Xin Suan tertawa kecut dan berkata, "Musuh yang paling
menakutkan adalah...musuh dalam selimut."
"Apa maksudmu?"
Xin Suan menahan sakit dan berkata, "Jangan pura-pura,
Pengemis! Kau yang membubuhkan racunnya!"
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pengemis tua itu tertawa terbahak-bahak, "Xin Suan, maaf
seumur hidupku aku belum pernah melakukan kejahatan, tapi
godaan uang 100 ribu tail itu terlalu besar buatku."
"Susah bisa dipikul bersama, senang tidak bisa dihadapi bersama,
kata-kata ini sama sekali tidak salah...."
Pengemis itu tertawa sinis, "Kata-katamu tidak benar, kau akan
menyerahkan uang 100 ribu tail untuk menolong orang yang
terkena bencana, mana boleh mengatakan kita senang bersamasama menghadapinya?"
"Kau...kau benar-benar pintar, kau menunggu sampai hari ini
baru...baru meracuniku."
''Benar, kalau tidak begitu mana mungkin aku sanggup
menghadapi orang-orang yang berilmu silat tinggi?"
Kelihatannya Xin Suan sudah tidak bisa menahan rasa sakit lagi,
tiba-tiba dia berteriak dan berguling-guling di tanah.
Pengemis itu berjalan ke kereta, dari dalam kereta dia mengambil
pedang dan berkata, "Kau adalah orang baik, aku tidak tega
melihatmu tersiksa....."
Sambil bicara seperti itu dia mengangkat pedang panjang itu, dia
ingin membebaskan rasa sakit Xin Suan. Xin Suan segera berguling
ke pinggir dan berkata, "Pengemis, aku sama sekali tidak
menyangka kau adalah orang yang sudah melihat uang segera
melupakan teman!" Pengemis itu tertawa dan menjawab, "Benar, aku sendiripun
tidak menyangkanya, tapi aku tidak rela kalau uang 100 ribu tail
perak itu diberikan kepada orang lain, selama hidupku aku sangat
miskin, sekarang aku ingin menikmati hidup."
Pedang siap ditusukkan ke arah Xin Suan.
Xin Suan berguling ke sisi lagi.
Pengemis itu me lihat sudah dua kali dia tidak berhasil mengenai
sasaran, dia mengerutkan dahinya dan berkata, "Aku beritahu
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kepadamu, kau pasti akan mati, daripada sakit seperti itu terus
menerus dan menyiksamu, lebih baik biarkan aku membantumu
melepaskan diri dari rasa sakit itu."
Kata-katanya selesai dan dia menusuk lagi.
Xin Suan meloncat dengan sekuat tenaga dengan nada memohon
dia berkata, "Jangan bunuh aku, bagaimana kalau 100 ribu tail itu
semua menjadi milikmu?"
Pengemis itu tertawa dan berkata,
membunuhmu, tapi kau tetap harus mati!"
"Aku tidak akan Xin Suan berusaha bangun dan berkata, "Ingatlah selama
beberapa bulan ini kita adalah teman, berikanlah...aku obat
penawarnya!" Pengemis itu tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Kau bergurau
bukan" Kalau aku memberikan obat penawar kepadamu, bukankah
sama dengan aku mengangkat batu dan memukul kakiku sendiri?"
Hawa membunuh si pengem is terasa meningkat, dia mengangkat
pedang dan siap untuk menusuk, tapi sudah beberapa kali tidak bisa
mengenai sasaran, dia mulai marah, "Bocah tengik, kau sudah mau
mati, tapi masih sulit dihadapi!"
Pengemis itu menyerang lagi!
Xin Suan terus berguling-guling di bawah tapi itupun hanya
beberapa kali! Sepertinya sekarang dia sudah tidak bisa menghindar
lagi" "PUSH!" Tiba-tiba Xin Suan membuka mulut dan makanan yang tadi
dimakannya disemburkan keluar dari mulutnya, makanan itu seperti
panah keluar dari mulutnya dan menyembur ke wajah si pengemis.
Si pengemis berteriak dan menutup wajahnya lalu diapun
mundur beberapa langkah! Wajahnya seperti terbakar api, tangan
dan kakinya terus bergerak-gerak.
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tiba-tiba Xin Suan bergerak dengan lincah, dia meloncat dan
tertawa, "Pengemis, akhirnya aku bisa mengenali s ifat aslimu!"
Tubuh si penngemis bergetar dengan cepat dia membersihkan
wajahnya dari muntahan Xin Suan, dia melihat Xin Suan masih
seperti biasa, tidak terlihat ciri-ciri kalau dia terkena racun. Dia
kaget dan berteriak, "Kau----"
Xin Suan tertawa dingin, "Benar, aku tidak terkena racun, dua
bakpao yang kumakan tadi ada di wajahmu!"
Wajah si pengemis tampak pucat dan bertanya, "Kau memakai
tenaga dalammu untuk menahan racun itu?"
"Benar!" Si pengemis itu hanya bengong lalu dia bertanya, "Mengapa kau
bisa tahu kalau aku membubuhkan racun di bakpao itu?"
"Tadinya aku tidak tahu, tapi kau terus menerus menjelaskan
tidak akan ada gangguan lagi dan nada bicaramupun berbeda dari
biasanya. Selain itu kau terus menerus menyuruhku makan bakpao,
aku langsung tahu bahwa kau mempunyai rencana jahat kepadaku."
Xin Suan menarik nafas dan berkata lagi, "Tadinya aku mengira
kau bisa dipercaya, tidak disangka kaupun tidak tahan dengan
godaan uang 100 ribu tail perak. Hal ini benar-benar membuatku
sakit hati!" Wajah si pengemis menjadi merah dan dia tertawa kecut sambil
berkata, "Entah kau percaya atau tidak sebelumnya aku tidak
pernah melakukan hal yang jahat...."
"Aku percaya." "Aku selalu hidup susah tapi hidupku sangat tenang, tapi
mengapa... Hheehh! Sepertinya aku memang sudah tua, aku sudah
tidak berguna lagi, maka timbul keinginan serakah dari dalam
hatiku!" "Kau menginginkan uang 100 ribu tail perak, selain itu kaupun
ingin membunuhku!" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pengemis itu tertawa kecut dan berkata, "Kalau aku tidak
membunuhmu mana mungkin aku bisa mendapatkan uang itu?"
"Orang lain berniat membunuhku, itu tidak aneh, tapi kau sendiri
juga ingin membunuhku, benar-benar membuatku sedih!"
"Sekarang kau tidak perlu bersedih lagi."
"Tidak, aku masih merasa sangat sedih!"
"Aku bisa membuatmu tidak merasakan sedih."
"Tidak, selamanya aku tidak akan bisa melupakan peristiwa ini."
"Walaupun aku harus mati, apakah kau tetap tidak akan bisa
melupakannya?" "Aku tidak akan membunuhmu!"
"Tapi aku akan membunuh diriku sendiri!'' Setelah bicara seperti
itu pedang yang masih dipegangnya ditusukkannya ke perutnya
sendiri. Xin Suan terpaku dan hanya berkata, "Kau----"
Sambil tertawa pengemis itupun roboh
0-0-dwkz-0-0 Kereta berjalan lagi, hari hampir subuh, kereta sudah hampir tiba
di Ju Rong. Di kota itu Xin Suan beristirahat selama setengah hari
lalu berangkat lagi.... Sepanjang perjalanan tidak terjadi sesuatu. Hari kedua siang,
kereta sudah tiba di Jin Ling dan perjalanan sangat lancar!
Setelah kereta tiba di sebuah perempatan jalan, Xin Suan baru
teringat bahwa dia tidak tahu ke mana dia harus menyerahkan
barang bawaannya, karena itu dia berhenti di sisi jalan.
Hari itu saat dia menerima barang itu dari Wang Ye dia pernah
bertanya, "Kalau barang antaran sudah tiba di Jin Ling, harus
diserahkan kepada siapa?"
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Serahkan langsung kepadaku, aku akan menunggumu di sana!"
Sekarang Xin Suan sudah tiba di Jin Ling, mengapa dia belum
melihat kedatangan Wang Ye"
Sewaktu Xin Suan sedang berpikir, ada seorang gadis muncul di
hadapannya. Ternyata gadis itu adalah Shui X ian Hua!
Xin Suan me lihat Shui Xian Hua, hatinya bergetar dan bertanya,
"Shui Xian Hua, kau.... Mengapa kau bisa berada di sini?"
Shui Xian Hua tertawa, "Apakah kau merasa aneh?"
"Aku berharap kau tidak mempunyai keinginan untuk mengambil
peti besi ini lagi walaupun di sini termasuk wilayah ibu kota, kalau
perlu aku akan tetap membunuhmu."
"Aku datang bukan untuk merampok peti besi itu."
"Lalu untuk apa kau datang ke sini?"
"Aku ingin memberitahumu satu hal."
"Apa?" "Aku sudah mengambil keputusan untuk menikah denganmu."
Xin Suan tertawa, "Apakah benar perkataanmu itu?"
"Benar!" "Mengapa bisa seperti itu?"
"Karena kau adalah pemuda hebat di antara orang-orang yang
pernah kutemui." Xin Suan tertawa dan berkata, "Akupun harus memberitahu
sesuatu." "Katakan saja."
"Hari ini mungkin aku bisa mendapatkan uang 100 ribu tail perak
sebagai honorku, aku sudah mengambil keputusan, dengan uang ini
aku akan membelikan beras dan keperluan lainnya lalu
mengirimkannya ke Shan Dong untuk menolong orang-orang yang
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
terkena bencana. Kalau kau mau menikah denganku karena uang
100 ribu tail ini, kau salah besar!"
"Mungkin kau belum tahu, aku Shui Xian Hua adalah gadis kaya
di dunia persilatan, harta bendaku paling sedikit bernilai 500 ribu tail
perak, karena itu honormu yang sebesar 100 ribu tail perak tidak
ada artinya bagiku!"
"Oh ya?" "Aku ingin menikah denganmu karena kau adalah seorang
pemuda berbakat dan menonjol, aku tidak mau kehilangan
kesempatan ini." "Kata-katamu benar-benar membuatku terkejut."
"Apakah kau tidak percaya kepadaku?"
"Sedikit."

Tamu Aneh Bingkisan Unik Karya Qing Hong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Dengan cara apa aku bisa membuatmu percaya?"
"Ceritakan dengan jelas, apa alasan yang membuatmu berubah
pikiran?" "Waktu itu aku telah mengorbankan tubuhku untuk ditukar
dengan peti besi itu, aku melakukan semua ini karena diperintahkan
oleh Pan Long Da Xia, aku pribadi tidak menginginkan peti besi itu."
"Untuk membantu orang lain, apakah kau tidak merasa apa yang
telah kau korbankan itu terlalu banyak?"
"Sebenarnya aku ingin membunuhmu, tapi aku...tidak tahu,
mengapa aku tidak bisa membunuhmu. Mungkin ini adalah...."
"Terakhir bagaimana?"
"Terakhir aku berpikir dengan lama. Aku ingin pergi ke
Penginapan An Fu di Ji Nan dan menunggumu, tapi itu harus
menunggu beberapa bulan lagi, karena itu aku sengaja ke Jin Ling
supaya bisa bertemu langsung denganmu."
"Oh...." http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kau masih tidak percaya?"
"Setengah percaya setengah tidak."
"Aku tahu, kau masih belum bisa percaya sepenuhnya kepadaku,
tapi bila kita sudah benar-benar menikah, aku akan membuktikan
perasaanku." "Bagaimana caramu membuktikannya?"
"Pertama. Aku akan pergi ke penginapan dan menunggumu di
sana, setelah kau menyerahkan barang itu kau bisa mencariku.
Kedua, kalau honormu sebesar 100 ribu tail perak kau belanjakan
untuk menolong orang yang terkena bencana, aku akan
menyumbangkan 100 ribu tail perak sebagai tambahan."
"Apakah benar?"
Shui Xin Hua mengangguk. "Baiklah, tunggulah aku di penginapan."
Shui Xin Hua tertawa dan masuk ke penginapan yang ada di
depan jalan. Melihat Shui Xin Hua masuk ke dalam penginapan, Xin Suan
merasa sangat senang, diam-diam dia berpikir, "Mengapa bisa
seperti itu" Di mana letak kebaikanku" Apa yang dia suka dari
diriku" Apakah ini adalah anugrah dari T uhan?"
Tiba-tiba datang seseorang menunggang kuda, lalu berhenti di
depannya. Orang itu memakai baju prajurit, dia me lihat kereta Xin
Suan dan bertanya, "Apakah kau adalah Xin Suan?"
Xin Suan mengangguk dan menjawab, "Benar!"
"Apakah peti besi itu sudah ada di sini?"
"Benar." Segera prajurit itu berkata, "Silakan ikuti aku."
"Apakah Tuan adalah...."
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Prajurit itu berkata, "Aku diperintahkan oleh Wang Ye untuk
menjemput Anda, cepat ikuti akui"
Dia sudah berjalan di depan. Xin Suan membawa keretanya
mengikuti dari belakang, sambil bertanya, "Permisi, sekarang Wang
Ye berada di mana?" "Di rumah Wang Ye sendiri," jawab prajurit itu.
"Di mana letak rumah Wang Ye."
"Dekat Jin Zhuan Men."
Kecurigaan Xin Suan mulai mereda, dengan tenang dia mengikuti
prajurit itu dari belakang. Kurang lebih 30 menit kemudian mereka
tiba di Jin Zhuan Men, berhenti di depan sebuah rumah mewah.
Prajurit itu turun dari kuda dan berkata, "Harap Anda menunggu
sebentar di sini, aku akan melapor dulu."
Xin Suan mengangguk, prajurit itu masuk, kira-kira
seperminuman teh, prajurit itu baru keluar dan berkata, "Bawalah
kereta itu masuki" Xin Suan membawa keretanya masuk dan
berhenti di depan sebuah rumah yang bentuknya seperti istana. Di
depan rumah itu berdiri seorang pak tua. Xin Suan mengenalnya,
dia adalah orang yang tempo hari ditemui di Nan Ping Shan, dan
orang yang mempertemukan dia dengan Wang Ye. Xin Suan tahu
bahwa orang itu adalah orang terdekat Wang Ye. Dia turun dari
kereta dan langsung memberi hormat. Pak tua itu tertawa dan
berkata, "Xin Suan, aku kagum kepadamu, kau benar-benar
mempunyai kekuatan yang hebat!"
"Terima kasih untuk pujian Anda, Tuan adalah...."
Pak tua itu menjawab, "Aku bermarga Xu, aku adalah penasihat
Wang Ye." "Ternyata Anda adalah Penasihat Xu, sewaktu di Nan Ping Shan
aku belum mengenal T uan, aku mohon maaf."
"Tidak perlu merasa sungkan, apakah benda itu sudah sampai?"
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Benar! Ada di dalam kereta."
"Baiklah, tolong diturunkan!"
"Wang Ye berada di mana?"
"Pagi ini raja memanggilnya ke istana."
"Oh...." Penasihat Xu tertawa dan berkata, "Tenanglah, Wang Ye
memerintahkan kepadaku untuk mencarimu, honormu sebesar 100
ribu tail sudah dipersiapkan untukmu."
Mendengar perkataan Penasihat
menurunkan peti besi itu dari kereta.
Xu, Xin Suan segera Racun yang dioleskan di peti besi itu sudah dibersihkan semenjak
pengemis tua itu mati. Penasihat Xu menuruni tangga, berjalan mendekati peti besi itu
dan berkata, "Apakah peti ini pernah dibuka?"
"Tidak pernah, Penasihat Xu boleh memeriksanya kalau tidak
percaya dengan omonganku."
Penasihat Xu tertawa dan berkata, "Tidak Perlu, sebenarnya peti
besi itu tidak berharga, dibuang ke jalanpun tidak akan ada yang
mau!" "Apakah benar?"
Penasihat Xu tertawa, "Benar, kalau kau mau aku akan
membukakannya supaya kau bisa melihat isinya."
"Oh ya?" Dari balik baju bagian dada Penasihat Xu, dia mengeluarkan
sebuah kunci dan membuka gembok besar itu, kemudian sambil
tertawa dia berkata, "Bukalah!:"
"Apakah boleh?"
"Sudah pasti boleh!"
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sewaktu Xin Suan akan membuka peti itu, tiba-tiba dia
mengurungkan niatnya dan berkata, "Tidak, yang membuatku
tertarik adalah honornya, bukan isi peti ini."
"Apakah kau tidak ingin tahu apa isi peti ini?"
"Kalau aku melihat isi peti ini aku tidak dapat mengambil
honornya...." Penasihat Xu tertawa terbahak-bahak, "Tidak akan, kalau kau
masih merasa khawatir, aku akan memberikan honornya dulu
kepadamu." Dari dalam lengan bajunya, Penasihat Xu mengambil selembar
cek dan berkata, "Ini adalah uang 100 ribu tail, kau bisa
mencairkannya di bank Jing Shan di kota bagian barat."
Dengan teliti Xin Suan melihat cek itu, sepertinya tidak ada
masalah, dia menyimpan di balik bajunya kemudian bertanya,
"Kapan Wang Ye akan pulang?"
"Aku tidak tahu, sekarang semua sudah selesai, kaupun tidak
perlu bertemu dengan beliau lagi!"
"Kalau begitu aku pamit dulu."
Xin Suan memberi hormat dan naik ke atas kereta. Penasihat Xu
tiba-tiba memanggil, "Xin Suan!"
"Apakah Anda masih ada petunjuk lain?"
Penasihat Xu menunjuk peti besi itu dan bertanya, "Apakah benar
kau tidak mau melihat isi peti besi itu?"
"Aku tidak tertarik."
"Kau menjaga benda ini dengan nyawamu, apakah benar kau
tidak ingin tahu?" "Tanpa melihatnyapun aku sudah tahu apa isinya."
"Oh ya" Coba kau katakan apa isinya?"
"Dokumen, apakah benar?"
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Penasihat Xu tertawa terbahak-bahak, "Bukan! Bukan!"
Xin Suan terpaku, "Bukan?"
"Bukan." "Kalau bukan dokumen, pasti suatu barang bukti bukan?"
"Juga bukan." "Perhiasan?" "Lebih-lebih bukan."
Xin Suan merasa aneh dan bertanya, "Kalau begitu apakah isinya
adalah mayat?" Penasihat Xu tetap menggelengkan kepalanya, "Mayat tidak akan
berharga 100 ribu perak!"
Karena merasa aneh akhirnya Xin Suan membuka tutup peti itu,
begitu melihat benda ada di dalam peti, wajahnya berubah dan
berteriak, "Ini?"
Ternyata benda yang ada di dalam peti itu benar-benar bukan
barang berharga. Benda itu hanya tanah berwarna kuning.
Sebuah peti yang dipenuhi dengan tanah Wang Ye memberikan
honor 100 ribu tail hanya untuk mengantar benda ini, ada apakah
sebenarnya di balik semua kejadian ini"
Orang-orang yang muncul sepanjang perjalanan berusaha
merebut peti besi ini apakah semua itu hanya karena tanah kuning
ini" "Tidak mungkin, di bawah tanah ini pasti ada benda lainnya!"
Terpikirkan hal itu, Xin Suan segera membalikkan peti besi itu
dan menumpahkan semua tanah kuning itu keluar dari peti, begitu
melihat hasil perbuatannya, dia lebih terpaku lagi.
Karena di dalam tanah itu tidak ada benda apapun, semua hanya
tanah berwarna kuning. http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Melihat wajah Xin Suan begitu terkejut, Penasihat Xu tertawa
terbahak-bahak. Xin Suan terpaku, akhirnya diapun ikut tertawa kecut dan
berkata, "Sekarang aku sudah mengerti."
"Kau sudah mengerti?"
"Benar, ini hanya akal-akalan saja, benar kan?"
"Benar." "Sedangkan barang yang aslinya sudah sampai di tempat
tujuan?" "Benar!" Xin Suan mengangkat bahu dan berkata, "Wang Ye memang
banyak akal, aku benar-benar kagum kepada beliau."
"Ini adalah rencana yang kususun untuk Wang Ye."
"Ternyata seperti itu, ternyata ini adalah rencana yang disusun
oleh Penasihat Xu?" "Benar." "Kalau ini adalah rencana Penasihat Xu, aku ingin mengeluarkan
kemarahanku dulu." "Apa?" baru saja kalimat ini selesai diucapkan, dagu Penasihat Xu
sudah terkena pukulan, dan Penasihat Xu melayang ke tempat
jauh.... 0-0-dwkz-0-0 Xin Suan membawa keretanya kembali ke penginapan di mana
Shui Xian Hua menginap. Dengan cepat seorang pelayan keluar untuk menyambutnya lalu
bertanya, "Tuan, Anda hanya sekedar beristirahat atau mau
menginap?" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku belum pasti, aku ingin mencari seorang seorang gadis yang
bernama Shui Xian Hua."
"Oh, dia ada di kamar nomor lima, apakah Anda ingin menyuruh
Nona itu keluar?" "Boleh, tolong panggilkan dia keluar."
Hanya dalam waktu singkat Shui X ian Hua sudah keluar.
Dia tertawa seperti sekuntum bunga, "Apakah urusanmu sudah
selesai?" "Benar!" "Di mana uang 100 ribu tail perakmu?"
"Ada di dalam kereta."
"Benarkah beliau memberikannya Padamu?"
"Kalau beliau membunuhnya!" tidak memberikannya Padaku, aku akan "Peti besi itu...."
"Jangan bicarakan tentang peti besi itu lagi!"
"Apakah kau tahu apa isi peti besi itu?"
"Aku tahu!" "Apakah itu?" "Kelicikan." "Apa?" "Kelicikan." "Kau tertipu?" Shui Xian Hua tertawa.
"Tidak, aku tetap mendapatkan uang 100 ribu tail, tujuan
semulaku memang hanya ingin mendapatkan uang 100 ribu tail itu."
"Apakah kau tidak mau masuk?"
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kalau kau mau, aku ingin segera meninggalkan tempat ini, pergi
dari kota ini untuk mencari udara bersih."
"Lalu bagaimana?"
"Mengikuti rencana semula."
"Di mana kau akan membeli beras dan makanan?"
"Beli di sepanjang Ji Nan pun tidak apa-apa."
"Aku akan menambahkan 100 ribu tail perak, mungkin dengan
sejumlah uang itu bisa menolong banyak orang."
"Sebisa mungkin kita tolong mereka."
Shui Xian Hua mengeluarkan uang dan memberikan kepada
pelayan supaya dia membayarkan biaya penginapan. Kemudian
diapun naik ke atas kereta dan berkata, "Ayo kita pergi!"
Kereta sudah keluar dari Jin Ling mereka berjalan menuju tempat


Tamu Aneh Bingkisan Unik Karya Qing Hong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

yang lebih jauh dan lebih sulit.
Xin Suan menarik nafas dalam-dalam dan berkata, "Udara di luar
kota lebih bersih daripada udara di dalam kota."
"Apakah ada yang membuatmu kesal?"
"Ya...." "Bukankah tadi kau mengatakan tujuanmu hanya mencari uang
100 ribu tail" dan sekarang tujuanmu sekarang sudah tercapai."
"Benar!" "Kalau begitu mengapa kau masih belum merasa puas?"
"Tidak, aku sudah merasa puas."
"Jangan berbohong, aku bisa melihat situasi hatimu, saat ini
hatimu sedang tidak enak!"
Xin Suan melihatnya dan berkata, "Coba kau tebak, mengapa
hatiku tidak enak?" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kau merasa telah diperalat oleh orang lain, dan merasa telah
melakukan hal bodoh, apakah tebakanku benar?"
"Aku sudah memukulnya."
"Apakah setelah memukulnya kau bisa melampiaskan kekesalan
hatimu?" "Sudahlah, tidak usah dibicarakan lagi!"
"Apa isi peti itu?"
"Sudah kukatakan itu adalah sesuatu licik!"
"Apakah isi peti itu adalah benda yang tidak berharga?"
Xin Suan tidak menjawab. "Wang Ye itu tidak mengerti tentang dirimu, kalau beliau tahu
kau sanggup mengantarkan peti itu sampai di Jin Ling, dia tidak
perlu menggunakan cara seperti ini."
Xin Suan mengerutkan dahi dan berkata "Shui Kian Hua, kalau
kau terus bawel, aku akan mengusirmu turun dari kereta!"
Shui Xian Hua tertawa dan berkata "Baiklah, aku tidak akan
bicara lagi, tapi mungkin ada satu hal yang membuatmu ingin tahu."
"Tentang apa?" "Seseorang yang lainnya yang Wang Ye pakai."
"Kau mengatakan apa tadi?"
"Kau harus tahu, Wang Ye memang mempunyai peti besi yang
harus diantar sampai ke Jin Ling, beliau menyewamu dan juga
menyewa orang lain untuk mengantarkan peti yang asli."
"Siapakah orang itu?"
"Wu Xing Jian Ke Gu Shi!" Xin Suan terpaku kemudian dia
tertawa terbahak-bahak. http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kata Shui Xian Hua, "Jangan tertawa ini adalah hal yang
sebenarnya, Wang Ye benar-benar telah memberikan barang aslinya
kepada Gu Shi, dan menyuruh yang mengantarkannya"
Xin Suan tetap tertawa terbahak-bahak.
0-0-dwkz-0-0 BAB 5 Pedang tanpa tandingan Kata Shui X ian Hua, "Wang Ye menganggap Wu Xing Jian, Ke Gu
Shi (Pendekar pedang tanpa wujud, Ke Gu Shi) mempunyai ilmu
silat lebih tinggi dibandingkan dengan dirimu, maka bingkisan yang
asli dijaga dan diantar olehnya, karena Gu Shi memang seorang
pendekar terkenal sedangkan kau hanya seorang pemuda yang
tidak memiliki nama."
Suara tawa Xin Suan berubah menjadi rendah dan dia bertanya,
"Bagaimana kau bisa mengetahui hal ini"
"Dua hari yang lalu, kami baru mendapatkan kabar sebenarnya."
"Kami?" tanya Xin Suan sambil mengerutkan dahinya.
"Benar, yang termasuk kami di sini adalah Pan Long Da Xia, Huo
Ru Feng dan puluhan teman lainnya, dan aku adalah salah satu dari
mereka." Sambil tertawa dingin Xin Suan berkata, "Sepertinya kau tidak
benar-benar mau menikah denganku, kau masih tetap
menginginkan peti besi itu bukan?"
"Dua keinginan itu tetap ada, aku memang benar-benar ingin
menikah denganmu sekaligus juga ingin merebut peti besi itu dari
tanganmu." Dia membalikkan badan dan dengan serius memandang Xin Suan
lalu berkata, "Xin Suan, sebenarnya kau yang orang seperti apa"
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Apakah di dalam hatimu kecuali uang sejumlah 100 ribu tail, tidak
ada hal yang lainnya?"
Xin Suan terpaku, dengan bingung dia bertanya, "Apakah kau
ingin meminta sesuatu kepadaku?"
"Benar," jawab Shui X ian Hua dengan tegas.
"Aku tidak mengerti."
"Apakah kau akan mendengar perkataanku ?"
"Baiklah, katakan saja."
"Sekarang aku tanya padamu, apakah kau berasal dari suku
bangsa Han?" "Benar." "Sekarang kau hidup di bawah kekuasaan suku bangsa apa?"
Wajah Xin Suan bergetar dan dengan suara kecil dia menjawab,
"Suku bangsa Man Zhou."
"Benar, sekarang jarak kematian raja terakhir Dinasti M ing sudah
berlangsung selama 60 tahun lebih, banyak orang sudah melupakan
sebenarnya dia berasal dari suku bangsa apa."
"Benar, aku sendiripun jarang memikirkan hal ini."
"Pantas, sebelum kau berkelana di dunia persilatan, waktumu
pasti dihabiskan untuk berlatih ilmu silat dan kau tidak memiliki
waktu untuk memikirkan hal lain."
"Benar, memang seperti itu."
"Tapi di dunia persilatan banyak orang yang ingin menggulingkan
Dinasti Man Qing lalu mendirikan kembali Dinasti M ing, mereka tidak
peduli dengan hidup dan mati mereka sendiri, apakah dia untung
atau rugi, mereka terus melakukan hal ini."
"Siapakah otak semua gerakan ini"
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Sekarang aku tidak bisa memberitahumu, yang ingin
kusampaikan kepadamu adalah bahwa kami sedang melakukan
sebuah rencana, kalau sukses, keadaan akan berubah."
"Teruskan ceritamu."
"Raja sekarang sudah tua, dia sudah tidak bisa lebih lama lagi
menguasai kerajaan, menurutmu, setelah dia wafat, siapa yang
berhak untuk menjadi raja selanjutnya?"
"Aku tidak tahu."
"Raja mempunyai banyak putra, sekarang mereka terbagi
menjadi 3 kelompok, yang satu adalah kelompok pangeran ke-2,
didukung oleh pangeran ke-3, yang satu lagi adalah kelompok
pangeran ke-8, didukung oleh pangeran-ke 1, ke-9, ke-10, dan ke14. Sedangkan yang satunya lagi adalah kelompok pangeran ke-4,
didukung oleh pangeran ke-13 dan ke-17, di antara kelompokkelompok itu, pangeran ke-8 lah yang paling kuat, tapi kami melihat
pangeran ke-4 lah yang paling memiliki harapan. Karena pangeran
ini sangat pintar dan berbakat, beliau bukan orang sembarangan.
Kalau posisi raja diduduki olehnya, maka keadaan akan menjadi
kacau." "Mengapa dia tidak disingkirkan saja?"
"Kami sudah beberapa kali mencobanya tapi selalu saja gagal. Di
satu pihak, istana sangat sulit dimasuki pihak luar, di pihak lain ilmu
silat pangeran ke-4 sangat tinggi, membunuh pangeran ke-4 bukan
hal yang mudah." "Kalau begitu, apa rencana kalian selanjutnya?"
"Berdasarkan hasil perundingan, kami akan membantu pangeran
ke-14 untuk merebut posisi raja."
"Bukankah pangeran ke -14 mendukung pangeran ke-8?"
"Benar, tapi kami ingin membantu beliau mendapatkan posisi
raja." "Apa maksudmu?"
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Pangeran ke-14 sangat lemah juga tidak berguna, dia tidak
memiliki pendirian, bila beliau menjadi raja, kerajaan Man Qing akan
kacau, kita baru memiliki kesempatan untuk memberontak."
"Apakah kalian yakin dia bisa berhasil?"
"Benar, raja sangat menyukai pangeran ke-8, karena itu raja
memerintahkan pangeran ke-8 menjadi jenderal dan menguasai
banyak prajurit, dan dengan jasa-jasanya, dia akan mendapatkan
banyak dukungan, itu artinya raja memiliki maksud tertentu, ingin
memberikan kedudukan raja kepadanya."
"Bagaimana dengan pangeran ke-14, seperti apakah dia?"
"Dia tidak mempunyai ambisi, tapi setelah kami terus
mendorongnya, beliau baru mengambil keputusan untuk tidak
mendukung pangeran ke-8 dan bermaksud mendirikan kelompok
sendiri." "Apakah beliau tahu tujuan kalian?"
"Tentu saja tidak tahu."
"Sekarang rencana kalian sudah mencapai tahap mana?"
"Tadinya semua berjalan dengan lancar, tapi karena ada yang
membocorkan rahasia kami dan diketahui oleh mata-mata pangeran
ke-4, akhirnya catatan pangeran ke-14 jatuh ke tangan mata-mata
pangeran ke-4." "Catatan mengenai apa?"
"Semua daftar orang-orang yang mendukungnya."
"Dalam peti besi itu berisi daftar nama orang-orang itu?"
"Benar." "Setelah pangeran ke-4 mendapatkan daftar nama itu, apa yang
akan terjadi nantinya?"
"Dia akan me laporkan semuanya kepada raja dan menuduh
pangeran ke-14 berniat memberontak dan menggulingkan kerajaan.
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dia juga akan menangkap orang-orang yang namanya tertulis di
dalam daftar itu." "Bagaimana dengan Wang Ye yang tinggal di Hang Zhou...."
"Dia adalah pangeran ke-13. Semenjak mata-mata pangeran ke-4
berhasil mendapatkan daftar nama itu, dia lari dan bersembunyi di
wisma pangeran ke-13. Kami sudah beberapa kali berniat untuk
mencuri tapi tidak pernah berhasil. Pangeran ke-13 takut daftar
nama itu akan direbut kami, maka dia menyewa orang Untuk
mengantarkan daftar itu ke ibukota, lalu Memberikannya kepada
pangeran ke-4." "Tapi Jin Ling bukan ibukota!"
"Benar, pangeran ke-13 menyuruhmu mengantarkan peti besi itu
ke Jin Ling hanya untuk menutupi keadaan sebenarnya, setelah au
berangkat, dia menyuruh Wu Xing Jian Ke, Gu Shi secara diam-diam
berangkat ke utara membawa daftar nama itu. Ternyata kami baru
mengetahuinya dua hari yang lalu."
"Sekarang kita harus bagaimana?"
"Tentu saja kita harus merebut kembali daftar nama itu dari Gu
Shi!" "Daftar nama itu sudah jatuh ke tangan pangeran ke-13, apakah
dia tidak menyuruh agar memperbanyak daftar nama itu?"
"Mungkin saja, karena itu orang-orang kami dengan ketat
mengepung wisma itu" Siapapun yang masuk dan keluar dari wisma
itu tidak akan kami lepaskan."
"Dimana sekarang Wu Xing Jian Ke Gu Shi berada?"
"Katanya sekarang dia ada di kota Huai Yin."
"Apakah orang-orang kalian sudah mengejarnya sampai ke
sana?" "Benar, kami saling memberi kabar dengan bantuan merpati pos
kepada Guan Shi Shuang Xiong (Sepasang laki-laki marga Guan)
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
yang ada di Propinsi Shan Dong, menyuruh mereka dengan segala
cara menghalangi Gu Shi, tapi aku yakin Guan Shi Shuang Xiong
tidak mungkin bisa menahannya, orang yang mengejarnya juga
tidak akan sanggup melawan Gu Shi...."
"Siapa yang mengejar ke sana?"
"Dong Hai X ian Niang Nian Cai Xia dan Jin Dao Wang (Raja golok
emas) Hong Jiu." "Di mana Pan Long Da Xia?"
"Kedua tangannya yang membusuk belum sembuh."
Xin Suan menghentikan keretanya di sisi jalan, diam-diam dia
berpikir, setelah itu baru berkata, "Apakah kau berharap aku pergi
ke sana untuk menghadapi Gu Shi?"
Shui Xian Hua mengangguk, "Benar, maksud Pendekar Huo
adalah bila kau membutuhkan honor sebesar 100 ribu tail perak,
aku akan memberikannya kepadamu."
Xin Suan dengan pelan berkata, "Aku tidak membutuhkan uang
100 ribu tail, aku hanya membutuhkan seekor kuda yang bagus dan
sehat!" Shui Xian Hua merasa sangat senang, segera dia turun dari
kereta dan melambaikan tangannya, dalam waktu singkat terlihat
ada seekor kuda datang beserta dengan penunggangnya, dan dia
membawa seekor kuda yang lain, dengan cepat datang ke arah
mereka. Melihat keadaan itu Xin Suan tertawa dan berkata, "Sepertinya
kau sudah mempersiapkan semua ini, hanya menunggu aku setuju
saja!" "Benar, karena waktunya sudah sangat mendesak."
Dari dalam kereta Xin Suan mengeluarkan sebuah peti besi yang
kelihatan berat dan berkata, "Aku sudah menukar uangnya dengan
emas...." http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Sulit membawannya bila naik kuda, serahkan saja kepada
orang-orang kami." Xin Suan tampak begitu tenang dan berkata, "Menyerahkannya
kepada orang kalian?"
Dari baju bagian dadanya Shui X ian Hua mengeluarkan selembar
cek dan memberikannya kepada Xin Suan sambil berkata, "Ini
adalah cek seharga 100 ribu tail, kau bisa menukarnya antuk
mengambil uang di Ji Nan."
Xin Suan melihat cek itu kemudian berkata, "Baiklah, emas yang
ada di dalam peti besi ini menjadi milik kalian."
Orang yang membawa kuda sudah sampai di depan mereka.
Shui Xian Hua berkata kepada si penunggang kuda itu, "Wang
Yong, bawalah kereta ini, di dalam kereta ada peti besi, serahkanlah
kepada Pendekar Huo."
Segera penunggang kuda itu turun dan membawa kereta itu
pergi. Shui Xian Hua membawa dua ekor kuda yang dibawa oleh
Wang Yong dan salah seekor kuda itu diberikan kepada Xin Suan
sambil berkata, "Mari kita berangkat sekarang!"
Setelah menaiki kudanya, mereka segera memacu kudanya
supaya berlari dengan kencang.
0-0-dwkz-0-0

Tamu Aneh Bingkisan Unik Karya Qing Hong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Seekor kuda putih yang gagah berlari dengan cepat. Kuda itu
sedang berlari di sebuah jalan kecil di Shan Dong.
Penunggangnya adalah seorang pemuda berusia kira-kira 27
tahun. Alisnya panjang, matanya seperti ular, hidungnya seperti
paruh burung, dan mengenakan baju putih. Di pinggangnya terselip
sebuah pedang panjang yang dimasukkan ke sebuah sarung yang
terbuat dari kulit ular. http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sewaktu kuda sedang berlari dengan cepat tiba-tiba me luncur
sebuah panah dari hutan dan diarahkan ke perut kuda putih itu.
Kuda itu meringkik kemudian kaki depannya diangkat tinggitinggi dan hanya dalam waktu sebentar kuda itu langsung ambruk
ke tanah. Pemuda berbaju putih itu bergerak dengan lincah, begitu kaki
depan kuda itu terangkat, dia sudah melepas sadel dan seperti
sebuah awan putih dengan ringan meloncat turun dari kudanya.
Menghadapi perubahan secara tiba-tiba ini dia sama sekali tidak
merasa kaget atau takut, dia tampak tenang seperti tidak pernah
terjadi sesuatu. Dia menghampiri kuda putihnya dan melihat ada
anak panah yang menancap di perut kuda itu, dia menggelengkan
kepalanya dan berkata, "Sungguh sayang...."
Kemudian dia berjongkok dan mengelus kepala kudanya.
Kuda putih yang dielus kepalanya oleh pemuda itu langsung
bergetar tubuhnya, kedua matanya membuka dengan besar
kemudian mati. Pemuda itu berjongkok dengan diam, melihat kuda putihnya
sudah mati, agak lama dia baru mencabut panah itu. Dia
membalikkan tubuhnya dan tangannya tampak melempar sesuatu--Panah bergerak secepat kilat masuk kembali ke dalam hutan.
"Aduh!" dari dalam hutan terdengar ada yang berteriak
kesakitan. Begitu panah dilempar, diapun ikut meloncat, terlihat pemuda itu
sudah masuk ke dalam hutan dan menghilang.
Hanya sekejap. Hu!! Sesosok bayangan keluar dan terbang keluar dari dalam hutan.
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tidak! Bukan terbang tapi dilempar keluar dari dalam hutan,
seperti melempar suatu benda berat kemudian terjatuh dengan
bunyi berdebum ke bawah. Kemudian pemuda berbaju putih itu menyusul keluar dari dalam
hutan, kembali ke jalan tadi, kakinya menginjak orang yang tadi
dilemparnya. Orang itu seorang laki-laki berbadan tegap.
Tapi dilengannya terlihat ada sebuah panah yang menembus
tangannya. Yang paling membuatnya tidak tahan adalah kaki yang menginjak
dadanya, kaki itu menekan dadanya sehingga sulit baginya untuk
bernafas. "Aduh... aduh.. .aduh...."
Laki-laki tegap itu seperti seekor sapi yang siap disembelih, kaki
dan tangannya terus bergerak-gerak, dari tenggorokannya keluar
suara rintihan yang memilukan!
Pemuda berbaju putih itu menatap langit dan dengan dingin
berkata, "Kau bukan perampok biasa, cepat katakan siapa kau
sebenarnya?" Laki-laki berbaju tegap itu tidak mau menjawab.
Kaki pemuda itu semakin keras menginjak dadanya.
"Aduh... aduh... aduh...."
Suara laki-laki itu semakin besar dan semakin memilukan, wajah
coklatnya sekarang berubah menjadi pucat seperti kertas!
Pemuda berbaju putih itu mengurangi jnjakannya dan berkata,
"Kuberi kesempatan bicara dan ini adalah terakhir kalinya!"
Tapi laki-laki itu malah menjawab,
"Bunuh saja aku!"
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pemuda berbaju putih itu berkata, "Tentu saja aku akan
membunuhmu, tapi mati ada beberapa macam, ada yang mati
dengan cepat, ada yang mati dengan tidak nyaman, kau mau
mencoba yang mana?" Laki-laki itu berkata, "Bocah, lakukan saja!"
Pemuda berbaju putih itu tersenyum dan berkata, "Baiklah!"
Tangannya terarah ke belakang pundaknya dan mencabut
pedangnya yang panjang, dia meletakkan pedang di telinga kiri lakilaki tegap itu, lalu memotong telinga tersebut.
Sakit sebentar dengan sakit yang berlangsung lama beda
rasanya, dibandingkan pada saat telinganya dipotong, ini adalah
cara menyiksa yang paling kejam!
Tubuh laki-laki itu gemetar karena menahan sakit, teriakannya
seperti seekor babi yang disembelih.
Akhirnya telinga itu terlepas dari tempatnya.
Kemudian pemuda itu meletakkan lagi pedangnya di telinga
kanan laki-laki tegap itu, dia tertawa dan berkata, "Kapan kau akan
bicara katakan kepadaku."
Kemudian dia siap memotong telinga satunya lagi.
Laki-laki tegap itu sudah tidak tahan dan dia berkata, "Baiklah,
aku akan memberitahumu!"
"Katakan sekarang!: "Tolong geser kaki dan pedangmu, baru aku akan bicara."
Kaki digeser dan pedangpun disimpan.
Laki-laki itu membalikkan badan dan berkata, "Margaku Guan,
namaku adalah Ren...."
"Kau adalah Lao Er dari Guan Shi Shuang X iong?"
"Benar." "Apakah di antara kita ada dendam?"
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tidak." "Tapi mengapa kau berbuat seperti itu kepadaku?"
"Karena kau pantas mati!"
Kata-katanya baru selesai, kedua tangannya sudah menyerang ke
tubuh bawah pemuda berbaju putih.
Ini adalah serangan antara hidup dan mati.
Tapi sayang, baru saja telapaknya mengenai tangan pemuda itu,
kepalanya sudah terlepas, melayang membawa darah yang
berceceran seperti air hujan!
Ini adalah akibat tebasan pedang panjang milik pemuda berbaju
putih itu, gerakan pedangnya benar-benar cepat, hanya sempat
terlihat kilauan pedang, kepala Guan Ren sudah berpindah tempat
dan di permukaan pedang sama sekali tidak terlihat ada noda
darahnya. Tapi kedua tangan dan kesepuluh jari Guan Ren masih
mencengkram bagian bawah tubuh pemuda itu, walau kepalanya
sudah melayang tapi kedua tangannya masih dengan erat
mencengkram alat vital pemuda berbaju putih itu.
Cengkraman itu membuat pemuda berbaju putih itu kesakitan
wajahnya tampak pucat, dia tertawa dingin, kakinya terangkat dan
menendang ke dada Guan Ren, menendangnya ke tempat yang
jauh. Sesudah semua dibereskan, dengan mata dingin pemuda itu
melihat ke sekeliling, kemudian dia memasukkan pedangnya ke
dalam sarung dan pergi....
Menjelang malam pemuda berbaju putih itu sudah tiba di kota
Chi Y ang, dan memasuki sebuah penginapan.
"Pelayan, aku ingin memesan sebuah kamar yang paling bagus."
"Ya. Ya." "Bantu aku untuk mencari sesuatu."
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ya, silakan T uan katakan."
"Ini ada uang 50 tail perak, bantu aku untuk mencari seekor kuda
yang bagus, besok aku akan menggunakannya!"
"Ya. Ya." "Apakah kau tahu di mana tempat tinggal Guan Shi Shuang
Xiong?" "Guan Shi Shuang X iong?"
"Apakah kau tidak tahu?"
"Aku tidak pernah mendengar nama itu."
"Dua bersaudara Guan sangat terkenal di Slni, mengapa kau bisa
tidak tahu?" "Aku benar-benar tidak tahu."
"Kalau begitu tolong cari tahu alamat mereka di mana, aku akan
memberikan uang kepadamu!"
"Ya, ya, baiklah Tuan. Terima kasih."
Dengan cepat dia mendapatkan kamar utama, kemudian diapun
mandi di dalam kamar, makan, kemudian naik ke atas ranjang siap
untuk tidur.... Pagi-pagi, setelah sarapan, pelayan masuk ke dalam kamarnya
dan menyapa, "Selamat pagi, Tuan."
Pemuda berbaju putih itu menyahut dan bertanya, "Di mana
kudaku?" Pelayan menjawab, "Sudah ada di depan baru saja sampai,
sekarang sedang menunggu Tuan di luar, kudanya sehat dan kuat."
"Di mana alamat Guan Shi Shuang Xiong?"
"Di Meng Shan bagian barat, bernama Desa Guan."
"Di mana letak Meng Shan?"
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Dari s ini T uan berjalan ke arah timur, kira-kira dalam waktu satu
hari akan bisa sampai di sana."
Pemuda itu mengeluarkan uang dan meletakkannya di atas meja,
berkata, "Ambillah!"
Pelayan itu sudah bekerja selama puluhan tahun di penginapan
itu, baru pertama kalinya dia bertemu dengan seorang tamu yang
begitu royal, dia memang berharap mendapatkan uang yang besar,
tapi dia tidak berani langsung mengambilnya, karena itu dia merasa
sangat tidak tenang, tangannya tampak berputar-putar dan berkata,
"Tuan, ini...terlalu banyak, kuda anda hanya seharga 45 tail perak,
aku malah harus mengembalikan s isa uangnya!"
"Sisa uang itu untuk membayar sewa kamar, uang yang ada di
atas meja bisa kau ambil-"
Kata-kata pemuda itu membuat pelayan tidak berani menolak
lagi, sebenarnya pelayan itu tidak berani mengambil, tapi sewaktu
tangannya terulur untuk mengambil uang itu, pemuda itu tiba-tiba
berkata, "Tapi...."
Segera pelayan itu menarik tangannya kembali dan bertanya,
"Apakah Tuan masih ada pesan lain?"
Pemuda berbaju putih itu tampak berpikir sebentar, dengan
dingin dia berkata, "Apakah alamat pemberianmu bisa dipercaya"
Kalau salah aku malah akan terkena masalah di sana."
Wajah pelayan itu tampak sedikit pucat tapi dia tetap berkata,
"Alamatnya tidak salah, Tuan."
Pemuda itu segera bersiap-siap berangkat, begitu keluar dari
kamar dia bertanya, "Aku akan berangkat sekarang, mana kudaku?"
Segera pelayan memasukkan uangnya dan dengan cepat keluar
dari kamar, dia berjalan di depan.
Setelah pemuda itu berada di depan penginapan, datanglah
pelayan itu sambil membawa kudanya dengan tersenyum pelayan
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
itu bertanya, "Tuan, apakah Anda merasa cocok dengan kondisi
kuda ini?" Pemuda itu tidak menjawab, tapi dia Segera me loncat ke atas
kuda. Hari kedua, siang. Dia sudah tiba di Meng Shan bagian barat,
berhenti di depan sebuah rumah. Pelayan itu tidak salah di atas
rumah itu tertulis 'Rumah Keluarga Guan'.
Pemuda itu turun dari kuda dan mengikat kudanya di sebuah
pohon. Ada seorang pelayan yang keluar menghampirinya dan memberi
hormat, dengan sopan dia bertanya, "Permisi, apakah Tuan
adalah...." Dengan dingin pemuda itu menjawab, "Apakah di sini adalah
tempat tinggal Guan Shi Shuang Xiong?"
Pelayan itu menjawab, "Benar, siapa nama T uan" Ada keperluan
apa Tuan datang kemari?"
Dengan dingin pemuda itu berkata, "Aku ingin bertemu dengan
Guan Yong." "Silakan T uan menyebutkan marga dan nama Tuan, biar aku bisa
melapor." "Namaku adalah Gu Shi!"
"Gu...apa?" "Wu Xing Jian Ke Gu Shi!"
Pelayan itu tampak terkejut dan berkata, "Harap Tuan menunggu
sebentar." Segera dia masuk kc dalam rumah.
Hanya dalam waktu sebentar datang dua laki-laki setengah baya
keluar dari rumah itu, yang satu wajahnya mirip dengan Guan Ren,
sedangkan yang satunya lagi gagah dan wajahnya dipenuhi dengan
cambang. http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dengan cepat mereka berjalan ke depan pintu dan bersamasama memberi hormat kepada Wu Xing Jian Ke Gu Shi, dengan
ramah salah satu dari mereka berkata, "Aku tidak tahu kalau
Pendekar Gu akan datang ke sini, aku minta maaf!"
Wu Xing Jian Ke Gu Shi sangat angkuh, dia tidak membalas
memberi hormat, dengan dingin dia bertanya, "Di antara kalian
berdua siapa yang bernama Lao Da Guan Shi Shuang X iong?"
Laki-laki yang wajahnya mirip dengan Guan Ren segera
menjawab, "Aku adalah Lao Da."
Dia menunjuk laki-laki yang wajahnya penuh dengan cambang,
"Dia adalah adikku Guan Ren'."
Wu Xing Jian Ke, Gu Shi terkejut dan bertanya, "Apa?"
Jawab Guan Yong, "Ini adikku Guan Ren."
Wu Xing Jian Ke Gu Shi terus melihat ke arah Guan Ren
wajahnya diliputi dengan keanehan dan bertanya, "Kau memiliki
berapa orang adik?" Jawab Guan Yong, "Teman-teman dari dunia persilatan yang
kenal denganku pasti tahu bahwa aku hanya mempunyai seorang
adik." Wu Xing Jian Ke, Gu Shi mengerutkan alisnya dan berkata
dengan dingin, "Ini sangat aneh...."
Guan Yong bertanya, "Mengapa Pendekar Gu merasa aneh?"
"Kemarin saat aku berada di Chi San aku telah membunuh
seseorang dan dia mengaku kalau namanya adalah Guan Ren!"
Guan Yong tertawa dan berkata, "Mungkin hanya secara
kebetulan marga dan namanya sama."
Wu Xing Jian Ke Gu Shi berkata lagi, "Tidak, dia dengan jelas
mengatakan bahwa dia adalah Guan Shi Shuang X iong, Lao Er Guan
Ren." http://dewi-kz.info/

Tamu Aneh Bingkisan Unik Karya Qing Hong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Guan Yong tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Sangat lucu,
kami Guan bersaudara walaupun hanya mempunyai sedikit nama
tapi kami bukan pesilat tangguh tidak disangka ada yang
memalsukan nama Guan bersaudara!"
Guan Ren tertawa dan bertanya, "Pendekar Gu, apakah orang
yang telah memalsukan namaku telah membuat Anda marah?"
Wu Xing Jian Ke Gu Shi mengangguk dan berkata, "Dia
melepaskan panah ke perut kudaku dan kudaku mati."
Tanya Guan Ren, "Mengapa bisa terjadi seperti itu?"
Wu Xing Jian berkata dengan dingin, "Dia menghalangiku?"
Tiba-tiba dia tidak melanjutkan kata-katanya, dia berjalan ke
arah pohon dan membuka ikatan tali kudanya.
Tanya Guan Yong, "Apakah Pendekar Gu akan pergi?"
Wu Xing Jian Ke Gu Shi mengangguk.
Kata Guan Y ong, "Pendekar Gu sudah jauh-jauh datang ke sini,
silakan mampir dulu ke rumahku untuk sekedar minum teh."
Wu Xing Jian Ke menjawab, "Terima kasih."
Guan Yong tertawa dan berkata, "Kami dua bersaudara sangat
mengagumi Pendekar Gu, sekarang Pendekar Gu telah datang
kesini, pada kesempatan yang langka ini kami mengundang anda
mampir untuk sekedar minum bersama dengan kami, apakah Tuan
bersedia?" Jawab Wu Xing Jian "Aku masih ada keperluan lain."
"Kami tidak akan menghabiskan waktu Anda terlalu lama."
Wu Xing Jian berubah pikiran, dia kembali lagi ke tempat mereka
dengan tersenyum berkata, "Baiklah, aku akan mengganggu waktu
kalian sebentar." Guan Yong segera tertawa dan berkata, "Silakan!"
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Wu Xing Jian Ke Gu Shi berjalan masuk ke kediaman keluarga
Guan, rumah keluarga Guan besar, mungkin kamar-kamarnya
berjumlah 30 lebih. Anehnya rumah itu tampak sepi hanya terlihat
beberapa orang saja. Wu Xing Jian Ke Gu Shi sambil berjalan sambil melihat-lihat
keadaan rumah keluarga Guan Y ong, dia bertanya, "Mengapa tidak
ada orang di sini?" Guan Yong balik bertanya, "Apa?"
Jawab Wu Xing Jian Ke Gu Shi, "Orang yang kumaksud!"
Guan Yong tertawa, "Rumah kami tidak terlalu banyak orang,
semuanya hanya berjumlah 12 orang."
Tanya Gu Shi, "Apakah tidak ada istri?" Guan Yong menjawab,
"Tidak ada!" Wu Xing Jian Ke Gu Shi tertawa dan tidak berkata apaapa lagi.
Mereka bertiga berada di ruang tamu dan duduk di sana. Pelayan
datang membawakan teh. Guan Yong berpesan agar pelayan
menyiapkan makan siang, kemudian dia mengangkat cangkirnya
dan berkata, "Pendekar Gu, silakan diminum tehnya."
Dia minum terinya dulu, ini adalah peraturan dunia persilatan,
artinya teh itu tidak beracun.
Kemudian Wu Xing Jian Ke Gu Shi pun ikut minum seteguk, lalu
dia duduk menyandar ke belakang kursi sambil tersenyum, "Sangat
aneh, aku merasa Guan Ren yang kubunuh lebih pantas menjadi
adikmu!" Guan Yong tertawa, "Begitukah?"
Kata Guan Shi, "Biasanya saudara kandung itu wajahnya lebih
mirip...." Dia menunjuk Guan Ren yang ada di depannya dan berkata,
"Adikmu ini sama sekali tidak mirip denganmu!"
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Guan Yong tertawa terbahak-bahak, "Apakah Pendekar Gu curiga
kalau aku telah menipu Anda dengan adik palsu?"
Gu Shi tersenyum tapi tidak berkata apa-apa, sepertinya dia
memang mengakui kecurigaannya.
Guan Yong tertawa lagi, "Kalau kemarin adikku telah terbunuh
oleh Pendekar Gu, walaupun aku tidak mempermasalahkannya, tapi
aku tidak akan mempersilakan Pendekar Gu masuk untuk minum
teh bersama "Seliris dengan kami."
Gu Shi tertawa dan berkata, "Masuk akal!"
"Karena itu orang yang telah dibunuh oleh Pendekar Gu itu pasti
bukan adikku." Gu Shi tetap tersenym tapi tidak menjawab.
"Apakah Pendekar Gu tidak percaya?" tanya Guan Yong.
"Aku percaya." "Walaupun ilmu s ilat kami tidak terlalu tinggi tapi sifat kami tidak
berputar-putar, kalau Pendekar Gu berniat berteman dengan kami,
hal ini akan membuat kami merasa bangga," kata Guan Yong.
"Temanku tidak banyak, yang paling akrab hanya ada satu..."
kata Guan Shi. "Siapakah dia?" tanya Guan Yong.
"Aku sendiri," jawab Gu Shi.
Guan Yong terpaku, kemudian sambil tertawa dia berkata,
"Pendekar Gu pandai bergurau, bila tidak mempunyai teman,
hidupmu di dunia ini menjadi tidak berarti!"
"Tapi aku hidup dengan senang," jawab Gu Shi.
Guan Yong merasa obrolan mereka menjadi tidak terarah, segera
dia mengganti topik pembicaraan, "Pendekar Gu ada perlu apa
datang ke Shan Dong?"
"Aku hanya kebetulan lewat sini saja," jawab Gu Shi.
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Anda akan pergi ke mana?"
"Aku akan ke ibu kota."
"Aku dengar ilmu pedang Pendekar Gu sangat lihai, tidak
disangka ternyata Anda masih begitu muda!"
"Anda terlalu memuji."
Tiba-tiba Guan Ren bertanya, "Akhir-akhir ini dunia persilatan
telah muncul seorang anak muda hebat, apakah Pendekar Gu
pernah bertemu dengannya?"
"Siapakah dia?"
"Xin Suan," jawab Guan Ren.
Gu Shi menggelengkan kepala dan menjawab, "Aku tidak pernah
mendengar tentangnya."
"Menurut orang-orang, ilmu pedangnya sangat menakutkan,
pedangnya telah membunuh 7 orang pembunuh dari golongan
hitam." "Ke tujuh pembunuh itu selain sadis, ilmu silat mereka tidak ada
apa-apanya bila dibandingkan dengan pemuda itu," jelas Gu Shi.
Guan Ren tertawa dan berkata, "Masih ada satu lagi orang yang
terkenal, mungkin Pendekar Gu pernah mendengar namanya."
"Siapakah dia?"
"Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng," jawab Guan Ren.
Sambil tertawa sombong Gu Shi berkata, "Di dalam pikiranku,
Pan Long Da Xia bukan orang terkenal!"
"Ilmu silat Pendekar Gu sangat tinggi, kalau digunakan dengan
tepat bisa berguna untuk dunia persilatan," kata Guan Y ong sambil
tertawa. "Aku hanya tertarik pada satu macam benda"uang!" kata Gu Shi
dengan pelan. http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Maksud Pendekar Gu, asalkan ada uang apapun akan Anda
lakukan?" tanya Guan Yong sambil tertawa.
"Benar!" Gu Shi mengangguk.
"Kalau begitu, ternyata Pendekar Gu pun seorang...." kata Guan
Yong dengan ekspresi sedikit sedih.
Jawab Gu Shi, "Pembunuh dan juga pengantar Biao."
"Kalau begitu kali ini Pendekar Gu pergi ke ibukota karena disewa
untuk melakukan suatu bisnis?" tanya Guan Yong.
"Benar!" "Apakah kami bisa mendengar sedikit ceritanya?" tanya Guan
Yong. "Tidak, tapi Anda boleh membeli barang yang ada di tanganku,
asalkan cocok harganya, aku akan menjualnya."
Mata Guan Yong langsung terlihat bersemangat, "Apakah
Pendekar Guan Yong membawa barang berharga?"
"Benda itu berupa daftar nama."
"Daftar nama apa?"
"Di dalamnya tercatat nama-nama pemberontak, kalau aku
menyerahkannya kepada raja, mereka pasti akan mati."
"Oh...." kata Guan Yong.
"Aku akan menjual daftar nama ini dengan harga 100 ribu tail
perak, apakah Tuan mau membelinya?"
Guan Yong menggelengkan membutuhkannya." kepalanya, "Aku tidak Gu Shi tersenyum dan berkata, "Kalau Anda membeli daftar
nama ini, bisa menolong banyak orang, termasuk Anda sendiri."
Wajah Guan Yong tampak berubah dan bertanya, "Apa maksud
Pendekar Gu?" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Gu Shi tertawa dan menjawab, "Anda sangat tidak beruntung,
kemarin aku melihat daftar nama itu dan ternyata nama Anda dua
bersaudara tercantum di dalamnya!"
Guan Y ong segera berdiri, wajahnya tampak berubah, sepertinya
dia mulai tidak tenang. Waktu itu datang seorang pelayan memberitahu,
makanan sudah siap dihidangkan."
"Tuan, Guan Yong berusaha menahan gejolak hatinya, dan berkata,
"Tuan Gu, ikutlah denganku..."
Belum habis kata-katanya, Gu Shi sudah tertawa, "Guan Yong,
Anda benar-benar bisa menahan diri, aku telah membunuh adikmu,
kau masih bisa mengundangku makan, apa maksudmu?"
Kedua alis Guan Yong tampak berkerut dan berkata, "Pendekar
Gu, Anda salah, adikku sekarang berdiri di depanmu!"
Gu Shi tertawa lagi dan berkata, "Kita tidak sedang
membicarakan adikmu, hari ini aku telah datang ke sini, aku tidak
mau pulang dengan tangan kosong. Daftar nama yang ada di
tanganku apakah benar Anda tidak mau membelinya?"
Dengan serius Guan Y ong berkata, "Harganya terlalu tinggi. Aku
tidak sanggup membelinya!"
Gu Shi tertawa dan berkata lagi, "Aku kira harga itu tidak terlalu
tinggi, 100 ribu tail perak bisa membeli beratus-ratus nyawa, harga
itu malah terlalu murah menurutku!"
Tiba-tiba Guan Yong menarik nafas panjang dan berkata,
"Pendekar Gu, apakah Anda adalah suku bangsa Han" Kalau kau
masih memiliki s ifat perikemanusiaan, jangan lakukan hal ini!"
"Jangan banyak bicara, apakah kau mau membelinya atau tidak?"
Gu Shi tertawa dingin. "Sepuluh ribu tail perak, kami hanya sanggup membayar
sejumlah itu, selebihnya kami tidak sanggup!" kata Guan Yong.
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Gu Shi berdiri dan bertanya, "Untuk terakhir kalinya aku tanya,
apakah benar Anda tidak mau membalas dendam adikmu?"
Sikap Guan Yong menjadi serius lagi, dia seperti berusaha
menahan gejolak hatinya, tapi kali ini dia tidak berhasil
menahannya. Wajahnya mulai terlihat marah dan sedih, kedua
matanya melotot dia berteriak seperti suara gunung api meletus,
"Bocah tengik, jujur bicara, hari ini kau sudah memasuki kediaman
keluarga Guan, jangan harap bisa keluar hidup-hidup dari sini!"
Kata-katanya baru selesai dia sudah berlari ke depan pintu dari
balik pintu dia mengambil sebuah pentungan besi lalu dengan gagah
dia berdiri di depan pintu!
Gu Shi tertawa terbahak-bahak, "Akhirnya kau sudah tidak bisa
bertahan lagi! Ha ha ha! Kau kira aku mudah ditipu" pergi ke ruang
makan untuk menerima jamuan makan siangmu" Apakah kau kira
dengan arak beracun kau bisa meracuniku" Ha ha ha...."
Guan Y ong melotot dan berkata, "Kau adalah seekor anjing yang
sudah terkena penyakit, hari ini aku harus membalaskan kematian
adikku, aku harus membasmi orang jahat dari dunia persilatan!"
Laki-laki yang memalsukan identitas Guan Ren pun sudah
mengeluarkan pecut bajanya dan siap untuk bertarung.
Wajah Gu Shi dipenuhi dengan hawa membunuh, dia tertawa
dan berkata, "Aku tidak mengerti, menurut daftar nama itu, tertulis
beberapa nama pendekar ternama, mengapa mereka tidak datang
sendiri malah menyuruh kalian yang hanya kucing-kucing tidak
berguna?" Guan Yong tidak menjawab, sekarang keinginannya hanya satu
yaitu membunuh musuh yang ada di depannya, dan berharap
pentungan besi itu bisa memukul Gu Shi sampai tubuhnya hancur
lebur. Dengan perlahan Gu Shi mengeluarkan pedangnya dan berkata,
"Hati-hati, aku akan mengeluarkan jurus pedangku!"
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Guan Yong mengangkat pentungan besinya dia sudah memasang
pcsisi siap bertarung. Laki-laki bercambang itupun mulai memutar pecut bajanya sambil
menunggu pertarungan dimulai.
Dengan tertawa sinis Gu Shi melihat tingkah laku mereka,
wajahnya terlihat angkuh dan kejam, dia berdiri sebentar, kemudian
berteriak seperti binatang, pedang panjangnya tampak berkilau---Hanya dalam sekejap Guan Y ong hanya melihat kilauan pedang
dan kilauan itu datang seperti gelombang yang menggulung, tapi
sejak awal dia sudah memutuskan untuk bertarung hingga titik
darah penghabisan. Maka dia tidak merasa takut dan tidak akan
mundur lagi, diapun mengeluarkan suara seperti guntur, pentungan
besi itu terus bertahan dan menyerang!
"CING!" "TANG!" Dua suara itu saling beradu, terlihat Guan Yong mundur, tubuh
bagian belakangnya menabrak daun pintu sehingga membuat
ruangan itu bergetar. Di dahinya terlihat luka pedang sepanjang 2 inch, darah keluar
dari luka itu dan mengalir ke wajahnya!
Laki-laki bercambang itu melihat semua kejadiannya, dia terkejut,
dia takut kalau Gu Shi akan mengejar Guan Yong lagi.
Segera dia membentak, "Lihat jurusku!" Dia sudah memainkan
pecutnya dan diarahkan kepada kedua bahu Gu Shi.
Gu Shi hanya tertawa, tubuhnya berputar dan tiba-tiba dia
jongkok, membalikkan tangannya dan membentak, "Putus!"
Wu Xing Jian! (pedang tanpa wujud). Benar-benar Wu Xing Jian.
Terlihat cahaya pedang melewati pinggang laki-laki bercambang itu,


Tamu Aneh Bingkisan Unik Karya Qing Hong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

darah segera muncrat dari pinggangnya! Kemudian tubuh laki-laki
bercambang itu terpotong menjadi dua, tidak lama diapun roboh,
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tubuh bagian atas dan tubuh bagian bawah terpisah menjadi dua
bagian, darah keluar seperti air mancur!
Pedang panjang milik Gu Shi tetap terlihat bersih, sama sekali
tidak ada noda darah. Guan Y ong terpaku, matanya menjadi merah, dia berteriak, "Kau
sungguh kejam!" Diiringi teriakannya, dia sudah bergerak seperti orang gila
menyerang Gu Shi dengan pentungan besinya, memukul ke kiri dan
ke kanan! Dengan mudah Gu Shi mengangkat pedangnya menahan
serangan Guan Yong, tiba-tiba dia tertawa dan berkata, "Pergi!"
Terdengar suara BUK, pinggang Guan Yong terkena tendangan
Gu Shi dan terbang ke tempat jauh.
Gu Shi tidak segera mencabut nyawa Guan Yong, pedang
panjangnya malah disimpan, dia tertawa, "Guan Yong, aku akan
membiarkanmu hidup, supaya kau bisa memberitahu semua hal ini
kepada Huo Ru Feng, buian ini pada tanggal 15 siang, aku akan
menunggu dia di Ji Nan di rumah makan Tian Xiang, kalau dia
membutuhkan daftar nama ini, bawalah uang sejumlah 100 ribu tail
perak!" Setelah itu dia pergi dari sana.
Guan Y ong berusaha berdiri tapi mungkin karena luka dalamnya
terlalu berat, baru saja melangkah, dia sudah jatuh tersungkur dan
memuntahkan banyak darah.
Gu Shi hanya tersenyum dan berkata, "Tidak apa-apa, kau masih
bisa bertahan hidup 3-4 bulan lagi."
Guan Yong mengangkat kepalanya dan berteriak, "Saudarasaudara, laksanakan rencana kedua kita!"
Gu Shi sudah masuk ke dalam ruangan, mendengar kata-kata ini
dia segera berhenti melangkah, dia menolehkan kepalanya lalu
tertawa dingin, "Kau masih memiliki rencana apa?"
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kata-katanya baru selesai, terdengar suara panah, lalu disusul
dengan suara FUSH! FUSH! FUSH! Mendekatinya"Hanya dalam sekejap panah api ditembakkan ke dalam ruangan.
Gu Shi terkejut, dia segera bersembunyi di balik pintu.
"CHA!" "CHA!" "CHA!" Puluhan anak panah api masuk ke celah-celah pintu, ada yang
masuk ke dalam ruangan ada yang tertancap di depan pintu. Api
mulai membakar pintu. Mungkin karena di luar ruangan telah disiram minyak tanah
terlebih dahulu, maka kobaran apipun langsung menjalar, pintu
keluar sudah tertutup oleh kobaran api yang besar!
"CHA!" "CHA!" "CHA!" Datang lagi anak panah api dan menancap di dinding ruangan,
api segera membakar ruangan. Ruangan tamu sudah terbakar!
Walau ilmu silat Gu Shi sangat tinggi tapi tubuhnya tetap terdiri
dari daging dan darah. Dia tetap takut kepada api yang berkobar.
Dia melihat ke sekeliling dan dia te lah terkurung oleh api, wajahnya
tampak berubah, dia tertawa dingin, "Guan Yong, kau tidak takut
mati dan berniat mati bersama-sama denganku!"
Guan Yong tertawa dan menjawab, "Benar! Guan Shi Shuan
Xiong orang apa, kau seharusnya sudah tahu!"
Dengan dingin Gu Shi berkata, "Kepala boleh putus, tapi keadilan
harus tetap dijaga, aku kagum kepadamu! Tapi kau terlalu naif,
apakah dengan cara seperti ini kau merasa bisa membuatku mati?"
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jawab Guan Yong, "Ruangan ini sudah disiram dengan banyak
minyak, dan di sekeliling ruangan inipun sudah disiram minyak
tanah, kecuali kau mempunyai ilmu sihir kau baru bisa lolos, kalau
tidak kau pasti akan mati!"
Gu Shi me lihat keluar ruangan, benar saja di luar sudah seperti
lautan api, dan tidak bisa menggunakan ilmu meringankan tubuh
keluar dari ruangan ini. Hatinya langsung terasa berat, tapi dia
segera terpikirkan satu cara untuk me lepaskan diri, dia berkata
dengan dingin, "Kau benar, aku memang mempunyai kemampuan
sihir!" Dia mengeluarkan pedang panjangnya lagi, dan berkata, "Tapi
aku berubah pikiran, sebelum aku keluar dari sini. aku akan
membunuhmu dulu!" Dia berjalan mendekati Guan Yong. "BRAK!"
Tiba-tiba tempat di mana Guan Yong jatuh tadi terbalik, mungkin
itu adalah papan yang bisa dibalikkan. Begitu papan itu terbalik,
Guan Yong sudah menghilang dari sana!
Dan posisi papan sudah kembali seperti semula.
Gu Shi sama sekali tidak terpikir mengapa bisa terjadi seperti itu,
dia marah dan berteriak, segera dia lari ke papan itu, dia terus
menusuk papan tadi dengan pedangnya.
Papan yang bisa terbalik itu, di luarnya adalah batu bata
sedangkan di dalamnya adalah lempengan baja, dengan cara
apapun papan itu tidak bisa dibuka ataupun digali.
Sekarang api besar sudah mengelilingi ruang tamu, asap tebal
sudah memenuhi ruangan itu, udara panas membuat Gu Shi sesak
nafas. Dia tidak berani lama-lama di sana, segera dia membalikkan
badan dan mengayunkan pedangnya, dengan cepat dia memotong
kaki meja. Memasukkan pedangnya ke dalam sarung. Lalu dia
mengangkat meja itu dengan sekuat tenaga dia melempar meja itu
ke atas. http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"HONG!" suara itu sangat keras, meja itu terlempar dan telah
membuat langit-langit rumah berlubang. Genting pecah dan kayukayu berhamburan seperti hujan kayu, meja jatuh mengikuti
serpihan kayu itu. Dia mengangkat lagi meja itu lalu melemparnya kembali ke atas,
terdengar suara HONG lagi, atap rumah berlubang lebih besar.
Begitu meja itu turun lagi dia menyambutnya lalu melemparnya
lagi, kali ini meja keluar dari lubang itu kemudian terjatuh di atap
rumah. Dia segera meloncat melalui lubang itu dan mendarat di
atap rumah. Gu Shi me lihat ke sekelilingnya, ruangan tamu tampak sudah
terkepung oleh kobaran api. Terlihat di bawah masih banyak minyak
tanah dan membuat api berkobar semakin besar, lidah apinya
bahkan sudah mencapai 3 meter lebih!
Dari luar dinding terlihat masih banyak orang yang terus
menyiram minyak ke dalam kobaran api....
Gu Shi tertawa dingin dia mengangkat meja itu dan dengan
sekuat tenaga melemparnya lagi.
Begitu meja itu dilempar, dengan Menggunakan ilmu
meringankan tubuh yang tinggi yaitu Ba Bu Zhan, dia meloncati
papan meja itu, dia seperti naik ke awan lalu terbang keluar dinding.
"Lihat! Dia berhasil keluar dari sana!"
"Ahh...." Pelayan yang sedang menyiram minyak ke dalam api, melihat Gu
Shi menaiki papan meja lalu melayang keluar, mereka terus
berteriak. Hanya dalam sekejap papan meja itu sudah melayang keluar
melalui tembok api, Gu Shi yang berdiri di atas papan meja itu tidak
terluka sama sekali. Dia bersiul panjang kemudian mendarat,
terjadilah peristiwa pembunuhan besar-besaran.
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pelayan-pelayan itu bukan lawannya, hanya dalam waktu s ingkat
sudah terlihat 7-8 orang terbunuh, pelayan lainnya tampak
ketakutan, akhirnya mereka melarikan diri.
Gu Shi mengejar salah satu pelayan, dari belakang mencakar
punggungnya, kemudian mengangkat pelayan itu dan membantingnya, lalu dengan pedang dia menunjuk ke dada si
pelayan itu, dia bertanya, "Cepat katakan, di mana Guan Yong
sekarang?" Pelayan itu tampak ketakutan, wajahnya pucat, tubuhnya
gemetar, dengan gugup dia berkata, "Aku...aku...tidak...tidak tahu!"
" Wajah Gu Shi terlihat tawa kejam, dia berkata, "Kalau kau
mengatakan sekali lagi tidak tahu, aku akan membunuhmu!"
Pelayan itu tampak lebih gemetar lagi dan berkata, "Baiklah,
kau...kau mau membunuhku, bunuh saja aku!"
Gu Shi melihat pelayan itu begitu ketakutan, tapi pelayan itu
bersikukuh tidak mau memberitahu, dia tertawa dan berkata,
"Apakah kau tidak takut mati?"
Pelayan itu menjawab, "Aku...aku takut mati tapi kalau harus
mengatakan di mana Ketua bersembunyi, itu...pasti tidak akan
kulakukan!" Gu Shi tertawa dan berkata, "Kau benar-benar seorang pelayan
yang setia!" "Ketua kami sangat adil dan baik, memandang kami...memandang kami seperti saudara kandung, tentu saja kami
siap mati demi beliau!" kata pelayan itu.
"Baiklah, aku akan membantumu mempercepat kematianmu
demi dia!" kata Gu Shi.
Sewaktu pedang Gu Shi akan menusuk, di belakangnya ada yang
bicara, "Gu Shi, mengapa kau membuat perhitungan dengan
seorang pelayan?" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Gu Shi membalikkan kepalanya untuk melihat siapa yang bicara,
di belakangnya berdiri seorang pak tua yang gagah dan seorang
perempuan cantik, dia tahu kalau mereka pasti orang terkenal,
karena itu dia segera melepaskan pelayan keluarga Guan, lalu
dengan dingin bertanya, "Apakah Anda berdua adalah orang-orang
dari keluarga Guan?"
Pak tua gagah itu kurang lebih berumur 65 tahun, wajahnya
terlihat berwibawa, dia mengenakan baju mewah. Di pinggangnya
terselip sebuah golok. Dia adalah seorang pesilat terkenal!
Perempuan cantik itu kurang lebih berusia 27 tahun, walaupun
kulitnya tidak begitu putih tapi mata dan giginya indah. Tubuhnya
bergerak dengan ringan, kepalanya terbungkus kain hijau, dan
mengenakan baju berwarna biru tua. Anehnya di pundaknya terselip
sebuah dayung! Pak tua itu mulai bertanya, "Aku adalah Hong Qiu dijuluki Jin Dao
Wang (Raja golok emas)."
Gu Shi hanya menyahut, "Oh!" wajahnya tersenyum dan berkata,
"Ternyata Anda adalah Tetua Hong yang terkenal itu, maafkan aku!"
Walaupun dia memanggil tetua tapi sikapnya tetap sangat
sombong, bahkan dia tidak menganggukkan kepalanya untuk
memberi salam, lalu dia melihat perempuan cantik itu dan bertanya,
Badai Laut Selatan 7 Senopati Pamungkas I Karya Arswendo Atmowiloto Mencari Bende Mataram 7

Cari Blog Ini