Tamu Aneh Bingkisan Unik Karya Qing Hong Bagian 2
"Benar, semenjak aku turun gunung, dia adalah musuh terkuat
yang pernah kutemui."
"Bagaimana dengan lukamu?"
"Luka ringan, tidak apa-apa."
Pengemis tua itu memberikan sebutir obat penawar racun.
"Pedangnya tidak mungkin tidak beracun, lebih baik kau minum
obat ini untuk berjaga-jaga."
Xin Suan meminum obat itu.
"Masalah yang datang semakin banyak," kata pengemis tua itu.
Xin Suan terpaku, "Masalah apa?"
Pengemis tua itu menunjuk ke belakang dengan tongkat
bambunya, "Kuda kita terkena senjata rahasia dan racunnya mulai
menyebar." http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Xin Suan melihat mulut kuda itu mengeluarkan buih putih sangat
banyak, tampaknya kuda itu tidak mampu untuk berdiri lagi. Xin
Suan mengerutkan dahi, "Sekarang, bagaimana?"
"Obat penawarku tidak berguna untuk seekor kuda."
"Jadi kuda itu tidak akan bertahan hidup?"
"Benar, hidupnya tidak akan lama."
Kata-katanya belum selesai kuda itu sudah berlutut dan roboh
begitu saja. "Kita tidak bisa melanjutkan perjalanan kalau tidak ada kuda...."
kata Xin Suan. Pengemis tua itu membawa mayat Qian Shou Du Shu Sheng dan
berkata, "Aku akan coba mencari...."
"Di mana ada kuda?"
"Orang ini tadi menunggang
mengikatnya di dekat sini."
kuda putih, mungkin dia "Benar, ayo kita cari!"
Pengemis aneh itu membawa mayat Qian Shou Du Shu Sheng
masuk ke dalam hutan.... Xin Suan membersihkan darah yang berceceran kemudian dia
menarik kuda yang sudah mati masuk ke sisi hutan itu.
Pada saat dia kembali ke keretanya, terlihat pengemis tua itu
membawa seekor kuda putih keluar dari dalam hutan"kuda itu milik
Qian Shou Du Shu Sheng. Dan merekapun bisa melanjutkan perjalanan.
Pengemis aneh itu menarik nafas dan berkata, "Tampaknya
untuk mendapatkan 100 ribu tail ini benar-benar sangat sulit...."
"Karena sulit didapatkan, maka pekerjaannya juga pasti pantas."
"Ini baru hari kedua, dan yang mati sudah ada 3 orang, masih
ada sisa 7 hari perjalanan."
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kita pasti akan sampai di tempat tujuan."
"Aku mempunyai firasat, orang yang muncul berikutnya, pasti
ilmu s ilatnya lebih hebat lagi."
"Mungkin saja."
"Mungkin pengemis ini tidak akan sampai di Jin Ling dan tidak
akan sempat melihat uang yang berkilauan...."
"Jangan patah semangat."
"Bila pengemis ini tidak sampai di tujuan tidak apa-apa, tapi
untukmu jangan sampai gagal."
"Aku juga mempunyai firasat kalau kita akan berhasil!"
"Apa alasanmu?"
"Di daerah Lu Bei, karena telah terjadi kemarau panjang banyak
orang yang mati kelaparan, roh-roh mereka yang sudah mati tentu
tahu kalau kita akan menolong teman-temannya yang masih hidup,
bahkan sampai rela menjual nyawa kita sendiri, mungkin roh-roh ini
akan membantu kita melewati berlapis-lapis cobaan dan bahaya."
Pengemis itu tertawa dan mengangguk, "Semoga seperti itu!"
Dari dalam kantong kainnya dia mengeluarkan arak dan
meneguknya, kemudian dia berkata, "Coba kita tebak...."
"Menebak apa?" Si tangan terampil pengemis aneh itu berkata, "Apa kira-kira isi
peti besi ini" Mengapa Wang Ye sampai mau mengeluarkan uang
100 ribu tail perak untuk menyewa jasa seseorang mengantarkan
barang ini" Mengapa banyak orang persilatan yang menginginkan
benda ini dan mencoba merebutnya?"
"Jangan coba-coba untuk menebaknya."
"Oh ya?" "Ini masalah kerajaan, kita tidak mungkin bisa menebaknya."
"Apa" Kerajaan?" tanya si tangan terampil pengemis tua itu.
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Xin Suan mengangguk. Dengan kaget pengemis itu bertanya, "Kau menganggap peti besi
itu...." "Kalau kau menyuruhku menebak, aku hanya menebak peti besi
itu berisi dokumen penting dan dokumen itu bisa menghancurkan
seseorang. Dan orang itu adalah orang penting di kerajaan!"
0-0-dwkz-0-0 Pada malam hari kereta sudah tiba di kota Wu Xing.
Baru saja memasuki kota itu, kereta mereka dihadang oleh
seorang pak tua, dia bertanya, "Apakah Anda adalah Xin Suan?"
Xin Suan mengangguk, "Benar."
Pak tua itu dengan suara kecil berkata, "Wang Ye ada perintah
untuk Anda dan menyuruhmu supaya membawa kereta ini
menginap di Shue Jia Fei Y uan."
Xin Suan "Mengapa?" masih menjalankan keretanya dan bertanya, Pak tua itu berjalan mengikuti kereta itu dan menjawab, "Beliau
hanya memberi perintah itu saja."
"Apakah Wang Ye menungguku di Shue Jia Fei Y uan?"
"Malam ini pukul tiga, Wang Ye akan tiba di sini," jawab pak tua
itu. "Siapa kau?" "Kau tidak perlu tahu."
"Di mana letak Shue Jia Fei Y uan?"
"Di sebelah barat kota ini, kalau kau bertanya pada orang, pasti
banyak yang tahu." "Baiklah!" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pak tua itu mengeluarkan sepotong batu
memperlihatkannya kepada Xin Suan, "Lihatlah!"
giok dan Xin Suan melihatnya dengan membolak-balikkan batu itu
kemudian dia mengembalikannya kepada pak tua itu dan berkata,
"Aku mengerti, sekarang aku akan membawa kereta ini ke Shue Jia
Fei Y uan." Pak. tua itu mengambil kembali gioknya dan pergi dari sana.
Tanya pengemis itu kepada Xin Suan, "Apakah kau percaya
kepadanya?" Xin Suan mengangguk. "Mungkinkah ini hanya akal licik lawan, saja!"
"Batu giok itu membuktikan bahwa ini bukan suatu akal-akalan."
"Apa alasanmu berkata seperti ini?"
"Sewaktu meninggalkan Hang Zhou, Wang Ye sempat
memperlihatkan giok itu, kalau di tengah perjalanan ada yang
memberikan petunjuk harus disertai dengan bukti batu giok itu,
batu giok itu membuktikan semua perkataannya adalah benar,
sebaliknya bila tidak ada batu giok berarti keterangannya palsu."
"Oh! Kira-kira apa yang akan ditunjukkannya padamu?" tanya
pengemis itu. "Aku juga tidak tahu..
Tidak lama kemudian kereta itu sudah tiba di kota sebelah barat,
sepanjang jalan Xin Suan bertanya pada orang-orang, "Permisi, ke
mana jalan menuju Shue Jia Fei Y uan?"
Dengan roman aneh pejalan kaki itu melihatnya, setelah itu dia
baru menunjukkan sebuah jalan kecil dan berkata, "Dari jalan itu
kau masuk ke sana kemudian masuk gang kedua."
Dengan sikap curiga dia bertanya, "Apakah kalian akan pergi ke
Shue Jia Fei Y uan?"
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Benar!" jawab Xin Suan.
Orang itu menggelengkan kepalanya dan berlalu dari sana.
Dengan aneh pengemis itu bertanya,
"Mengapa... apa.."
"Kita harus ke sana sekarang."
Setelah itu Xin Suan menjalankan keretanya masuk ke jalan kecil
itu. Setelah memasuki gang kedua, benar saja terlihat ada sebuah
pintu utama Fei Y uan (Taman rusak). Pintunya terlihat sudah usang
dan lapuk, tapi tertutup rapat. Sepertinya sudah lama tidak dibuka.
Shue Jia Fei Yuan adalah sebuah taman milik orang kaya, di
taman itu terdapat gunung buatan, kolam teratai, pepohonan, dan
juga padepokan. Pemandangan di sana seharusnya indah tapi
sekarang tampak padepokannya sudah ambruk, gunung buatan
sudah dipenuhi dengan rumput liar, kolam teratai sudah mengering.
Di bawah terlihat daun-daun yang berserakan dan sudah
mengering. Sebuah taman yang terlihat seram, seperti sarang setan!
Pengemis tua itu gemetar karena merasa dingin, sekarang dia
tahu sebabnya mengapa orang-orang tadi menatap mereka dengan
roman aneh. "Apakah disini tempat tinggal setan?"
"Benar." "Apakah kau pernah melihat setan?"
"Belum pernah."
Xin Suan tersenyum dan berkata, "Akupun belum pernah
melihatnya, malam ini tampaknya kita bisa melihatnya."
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dia melambaikan tangan menyuruh pengemis itu membawa
keretanya masuk dan pintupun ditutupnya kembali. Kemudian dia
berjalan ke arah taman. Mungkin taman itu sudah lama tidak diurus, rumput liar tumbuh
di mana-mana, daun kering bertumpuk setinggi satu kaki. Di sini
tidak terlihat taman yang bersih!
Begitu kereta berhenti di depan sebuah rumah, Xin Suan
memberikan isyarat dan pengemis itupun menghentikan kereta, dan
berkata, "Rumah ini masih lumayan bagus, lebih baik kita menginap
di s ini malam ini."
Pengemis itu turun dari kereta melihat keadaan sekelilingnya,
dengan nada sedih dia berkata, "Taman ini sangat luas berarti
pemilik rumah dan kebun ini pasti orang yang sangat kaya."
"Tapi sekarang keadaannya sudah seperti ini, pepatah
mengatakan : bunga tidak bisa mekar selalu, orangpun tidak akan
selalu kaya, pepatah itu ternyata benar," kata Xin Suan.
Kata pengemis itu sambil tertawa, "Di dunia ini ada orang yang
tidak takut jatuh miskin, apakah kau tahu siapa orang itu?"
"Orang miskin."
Pengemis itu mengangguk, "Benar, apalagi bagi seorang
pengemis, dia tidak takut keluarganya akan menjadi miskin."
"Mungkin itu adalah alasannya mengapa kau lebih memilih untuk
menjadi pengemis?" "Tidak, keluargaku selama 3 generasi sudah menjadi pengemis,
aku hanya meneruskan usaha ayahku."
Xin Suan tertawa, "Tapi kau adalah seorang tetua Gai Bang dan
mempunyai posisi sangat tinggi di Gai Bang, mungkin suatu hari kau
juga akan jatuh!" Pengemis itu tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Tidak,
siapapun yang menginginkan kedudukanku, aku akan langsung
memberikannya." http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Xin Suan menatap langit dan berkata, "Hari mulai gelap,
sebaiknya kau keluar untuk membeli makanan, sudah lama kita
tidak m inum!" Pengemis itu mengangguk, "Baiklah, tapi kalau pengemis tidak
ada di sini, kau harus berhati-hati, jangan sampai ditangkap oleh
setan!" Sambil tertawa dia berjalan keluar dari taman. Dari dalam kereta
Xin Suan mengeluarkan pedangnya dan masuk ke dalam rumah itu.
Rumah itu sudah tua dan kondisinya sudah bobrok, tidak ada
perabot rumah yang masih utuh, dan di mana-mana terlihat kotoran
tikus, tempat itu benar-benar sangat kotor.
Xin Suan mengelilingi ruang lantai satu, kemudian ke tingkat dua,
tangga lotengnya juga terlihat sudah lapuk, setiap kali menginjak
anak tangga pasti akan keluar bunyi berderit, seperti menginjak
tikus saja. Setelah melihat keadaan ruangan di lantai dua, tampaknya
tempat itu dulu adalah kamar Nona Shue, karena masih bisa terlihat
sisa keindahan kamar itu, dan di kamar itu masih ada balkon, dari
sana bisa menikmati pemandangan di luar.
Setelah melihat keadaan kamar itu, Xin Suan berjalan ke arah
balkon, di sana dia tidak menemukan ada sesuatu yang aneh. Dari
atas loteng dia terus melihat keretanya.
Malam semakin larut. Di Shue Jia Fei Y uan dia menantikan tibanya malam, dan suasana
di sana bertambah' seram.
Sebenarnya letak rumah itu ada di dalam kota, di kiri dan kanan
tempat itupun ada tetangga. Tapi di dalam sini seperti berada di
dunia lain, dunia setan. Di taman tidak terdengar suara apapun. Siapapun yang berada di
tempat seperti itu pikiran pertamanya adalah tempat setan.
Sekarang Xin Suan seperti berada di dunia itu, tapi dia tidak merasa
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
takut karena dia merasa selama hidupnya dia tidak pernah berbuat
salah atau merugikan orang lain. Orang yang tidak pernah berbuat
salah, jalannya akan lurus-lurus saja, dan setan juga tidak akan
menyerang orang yang lurus.
Dia berdiri dengan diam selama setengah jam, tiba-tiba dia
mendapat perasaan tidak enak dan berkata pada dirinya sendiri,
Tamu Aneh Bingkisan Unik Karya Qing Hong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Apakah telah terjadi sesuatu pada pengemis itu?"
Benar saja, dia baru sadar bahwa pengemis itu sudah pergi
setengah jam yang lalu dan sampai sekarang belum kembali. Dan
tidak ada kabar beritanya, dia pergi ke toko untuk membeli
makanan tidak membutuhkan waktu begitu lama!
Apa yang telah terjadi" Apakah dia jatuh ke tangan musuh"
Terpikir sampai di sana, Xin Suan tampak mengerutkan alisnya, dia
takut telah terjadi sesuatu, persoalan seperti ini tidak bisa
diselesaikan dengan ilmu silat, kalau sampai lawan menculik
pengemis itu dan dijadikan sandera, dia akan merasa kesulitan!
Sewaktu dia sedang berpikir begitu, tiba-tiba dari arah kebun
terdengar seseorang menarik nafas, suara itu ternyata suara
seorang perempuan. Di tempat dan suasana seram seperti itu, tiba-tiba terdengar
suara tarikan nafas, benar-benar membuat bulu kuduk siapapun
akan merinding. Bulu kuduk Xin Suan sekarang mulai merinding, dia membentak,
"Siapa"!" Setelah tarikan nafas itu terdengar, suasana kembali menjadi
hening. Xin Suan sangat terkejut, tapi dia kembali menenangkan dirinya,
dia mencari sumber suara tadi, tapi tidak terlihat ada yang aneh di
sana. Tiba-tiba dia terpikir. "Apakah pengemis tua itu mencoba
bergurau denganku?" Dia berteriak, "Tangan trampil pengemis aneh, apakah itu
dirimu?" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tidak ada yang menjawab. Xin Suan mengangkat bahu dan tertawa, ma akan pergi dari
sana, tapi pada saat dia membalikkan kepalanya, hatinya berdebardebar, semua bulu kuduknya merinding.
Karena saat itu dia melihat sosok bayangan seorang perempuan.
Seorang perempuan yang mengenakan baju berwarna putih dan
berambut panjang. Dia terb'hat sangat cantik, usianya sekitar 30 tahun, dia berdiri
dengan diam di dekat gunung buatan!
Dia sedang tersenyum! Sepertinya dia sudah lama berdiri di sana dan secara diam-diam
melihat Xin Suan dengan lama!
Xin Suan membentak, "Siapa kau!"
Tubuhnya terbang, melewati pagar lalu mendarat, kemudian dia
lari ke tempat perempuan itu.
Setelah berada di depan perempuan itu, tiba-tiba perempuan itu
lari dan bersembunyi di balik gunung buatan itu. Xin Suan segera
menghentikan larinya, dia mengeluarkan pedang dari sarungnya.
Dia berada dalam keadaan waspada, selangkah demi selangkah
mendekati gunung buatan itu"
Setelah melihat ke balik gunung buatan itu, dia terpaku.
Ternyata perempuan berambut panjang Jtu sudah tidak ada di
sana. Di mana dia bersembunyi"
Di belakang gunung buatan itu hanya ada beberapa pohon Yang
Liu, dan di sebelah gunung itu ada kolam teratai dan sebuah
jembatan kecil tapi perempuan berambut panjang itu tidak ada!
Dalam keadaan bingung Xin Suan naik ke atas gunung buatan dia
melihat ke sekeliling tempat itu, taman tetap terlihat sepi seperti
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tadi. Tidak ada bayangan seorangpun di sana. Dia menghembuskan
nafas panjang dan berpikir, "Apakah di sini benar-benar ada setan?"
Dia selalu curiga kepada setan, dia lebih banyak tidak percaya
dari pada harus percaya bahwa setan itu ada. Dan dia memang
tidak takut kepada setan. Dia selalu merasa bila orang itu berdiri
dengan tegak, setan manapun tidak akan berani mendekati orang
itu. T api sekarang ini rasa percaya dirinya mulai goyah.
Kalau perempuan berambut panjang itu manusia, dia pasti
mempunyai ilmu meringankan tubuh yang tinggi, tapi dia tidak
percaya bahwa seorang perempuan bisa mempunyai ilmu
meringankan tubuh begitu tinggi dan hampir menyerupai seorang
dewi. Karena itu alasan yang masuk akal adalah perempuan tadi adalah
setan perempuan yang bermukim di taman ini!
Dia mengerutkan dahinya, hatinya mulai terasa berdebar-debar,
karena dia sadar bahwa setan adalah makhluk tidak berwujud dan
tidak akan bisa dikalahkan dengan ilmu s ilatnya.
"Mengapa pengemis tua itu belum kembali?"
Dia berharap pengemis itu segera kembali bukan karena dia
butuh teman tapi dikarenakan pengalaman hidup pengemis itu
sangat banyak, dia pasti mempunyai cara untuk menghadapi setan
perempuan itu. Waktu itu dia sedang berpikir.
"Heehhh!" Terdengar lagi suara tarikan nafas dari sebelah kiri, Xin Suan
langsung menoleh untuk melihat, dia melihat di balkon tempatnya
berdiri tadi ada sosok perempuan berambut panjang dan berbaju
putih, dia sedang berdiri di sana dan dia adalah perempuan tadi!
Tapi wajahnya sudah tidak terlihat cantik lagi. Wajahnya penuh
dengan darah, seperti wajah setan yang menakutkan.
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Karena Xin Suan sudah bersiap terlebih dahulu, pada saat melihat
wajah menakutkan itu dia tidak takut.
Dia sudah bertekad untuk mencari tahu siapa sebenarnya
perempuan seperti setan itu, apakah benar dia adalah setan atau
manusia, lalu dia segera terbang dari gunung buatan ke arah balkon
ke tempat perempuan itu berdiri.
Jarak dari gunung buatan ke balkon itu sekitar 12 meter, dalam
jarak yang begitu jauh dia terbang dengan cepat ke arah balkon,
tapi setan perempuan berambut panjang itu pada saat melihat Xin
Suan terbang ke arahnya dia langsung masuk ke dalam kamarl
Xin Suan segera terbang ke atas balkon dan tanpa ragu dia
masuk ke dalam kamar"
Matanya segera mencari, tapi kamar itu kosong,
perempuan berambut panjang itu sudah menghilang lagi!
setan Xin Suan melihat dari depan jendela usang, jendela tertiup angin
dan bergoyang-goyang. Dia segera mendekat ke jendela itu dan ingin melihat keluar, dia
melihat setan perempuan itu sedang berdiri di sebuah pohon Yang
Liu yang berada di bawah loteng.
Berdiri di sebuah cabang pohon dan mengikuti goyangan pohon
yang tertiup angin. Melihat keadaan seperti itu dia merasa kaget, dia telah melihat
ilmu meringankan tubuh perempuan itu. Kalau dia bukan setan
berarti dia adalah seorang pesilat tangguh yang sulit dihadapi.
Xin Suan menarik nafas panjang, dia berkata, "Nona, kalau Anda
mempunyai maksud tertentu datang ke sini katakan saja, jangan
berpura-pura menjadi setan dan mengejutkanku."
Setan perempuan itu tidak menjawab juga tidak bergerak. Dia
hanya melotot menatap Xin Suan, darah yang keluar dari matanya
di bawah cahaya bulan tampak menakutkan.
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dia melihat Xin Suan tapi tidak menjawab, segera xin Suan
meloncat melalui jendela dan menghampiri setan itu.
Kejadiannya terulang seperti tadi sebelum Xin Suan mencapai
tempat perempuan itu, tubuh setan perempuan itu seperti
tenggelam dan menghilang.
Setibanya Xin Suan di pohon Yang Liu itu, sambil terus mencari
dia hanya menemukan pohon Yang Liu yang bergoyang-goyang
tertiup angin, tidak terlihat bayangan setan itu. Xin Suan berpikir,
"Dia benar-benar mempunyai ilmu yang tinggi, aku berharap dia
adalah setan sungguhan...."
Alasan Xin Suan berharap kalau oerempuan itu adalah setan
sungguhan karena bila dia setan sungguhan Xin Suan tidak akan
mati. Tapi kalau perempuan itu adalah pesilat tangguh, nyawanya
akan terancam. "Heehh!" Tiba-tiba dari arah taman terdengar desahan nafas lagi, dengan
cepat Xin Suan maju sepuluh langkah untuk melihat. Terlihat setan
perempuan itu berada di sebuah pohon pisang, wajahnya tampak
sudah berubah, sekarang tampak wajahnya yang cantik lagi.
Dia tersenyum kepada Xin Suan, senyumnya sangat manis.
Xin Suan tertawa dingin dan berkata, "Kau tidak bisa menakutnakutiku, mengapa tidak segera memperkenalkan dirimu saja?"
Perempuan itu tidak bergerak dan tidak menjawab, tawanya
terlihat manis. Xin Suan tidak ingin mengejarnya lagi, dia memungut sebuah
batu sambil tertawa dia berkata, "Kalau kau adalah setan
sungguhan, kau tidak akan takut kepada sambitan batu ini!"
Setelah itu Xin Suan melemparkan batu itu.
Batu itu dengan cepat melesat, hanya dalam waktu singkat sudah
berada di depan setan perempuan itu. Sepertinya setan itu takut
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kepada batu yang dilempar oleh Xin Suan. Dia menggeser tubuhnya
dan dia langsung bersembunyi di belakang pohon pisang.
Xin Suan tertawa terbahak-bahak, dia membalikkan badannya
dan pergi dari sana. Xin Suan sudah tahu kalau perempuan rtu bukan setan
melainkan manusia. Xin Suan juga tahu kalau perempuan itu
mencoba memancingnya menjauhi dari keretanya. Karena itu dia
segera tersadar dan cepat-cepat kembali ke keretanya.
Dia melihat keretanya masih ada, dengan cepat dia membuka
tirai kereta, peti besi itu masih ada. Dia segera naik ke atas kereta
dan duduk bersila. Dia sudah mengambil keputusan, dia akan me lawan setan itu
dengan diam, apapun yang bergerak tidak akan dilayani. Apalagi
terhadap pancingan perempuan itu. Yang terpenting adalah dia
akan menjaga peti besi itu supaya tidak direbut oleh siapapun.
Benar saja, cara ini berhasil, kurang lebih 15 menit kemudian
tanpa diundang setan itu datang sendiri.
Dia muncul di balkon tingkat kedua rumah itu.
Xin Suan melihatnya dan tertawa, "Apakah kau sudah kehabisan
akal?" Setan perempuan itu menjawab, "Kau benar-benar sangat
berani, setiap kali aku berpura-pura menjadi setan aku berhasil
membuat orang ketakutan setengah mati."
Xin Suan berkata, "Aku adalah orang yang sangat miskin, kau
harus tahu tentang itu. Orang miskin tidak akan takut kepada
setan." Setan perempuan berambut panjang itu berkata, "Kau tidak
miskin, sebentar lagi kau akan mempunyai uang 100 ribu tail
perak." Xin Suan tertawa terbahak-bahak, "Kalau begitu kau adalah salah
satu dari mereka yang mengincar peti itu juga bukan?"
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Benar!" "Apakah kau masih menginginkannya?"
"Kalau aku membuka harga bagaimana?"
"Sudah ada yang berani mengeluarkan harga 120 ribu tail perak,
kau berani mengeluarkan berapa?"
Perempuan berambut panjang itu berkata, "Jadi erang tidak
boleh serakah, Qian Shou Du Shu Sheng mengatakan akan
memberimu 120 ribu tail perak, itu belum tentu. Wang Ye yang
katanya akan memberikan 100 ribu tail pun belum tentu."
"Apakah kau bisa dipercaya?"
Perempuan berambut panjang itu mengangguk dan menjawab,
"Benar, aku akan segera membayarmu 50 ribu tail perak sekarang
juga." 0-0-dwkz-0-0 BAB 3 Kuda langit berjalan di atas langit Pedang seperti pelangi
Xin Suan tertawa, "Mengapa harganya menjadi turun ya?"
"Bukan harganya yang turun, tapi kalau T uan mau mendapatkan
uang 100 ribu tail perak dari Wang Ye, kau akan menemui jalan
penuh dengan darah, apakah kau yakin bisa membawa perjalanan
ini dengan selamat dan mengantarkan peti besi ini sampai di Jin
Ling?" tanya perempuan itu.
"Aku ingin mencobanya."
"Kau jangan terlalu percaya diri, bagaimanapun kami harus
mendapatkan peti besi itu!"
"Aku juga tidak ingin kehilangan uang 100 ribu tail perak itu."
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku katakan kepadamu, bila kau mengantarkan peti besi itu
sampai di Jin Ling, maka akan banyak orang yang terkena musibah,
mengapa kau tidak mau mengumpulkan sedikit pahala saja?"
"Mengapa bisa membuat banyak orang terkena musibah?"
"Aku hanya bisa memberitahukan
menjelaskannya secara mendetil."
sedikit, tidak bisa "Aku juga ingin memberitahu padamu, bila aku berhasil
mendapatkan uang 100 ribu tail, aku bisa menolong banyak orang."
"Menolong orang dari bencana alam, bukankan cukup dengan
uang 50 ribu tail perak"."
"Dengan uang lima juta tail perakpun tidak akan pernah cukup!"
"Kalau begitu, kau hanya membawa uang 100 ribu tail perak
bertujuan menolong orang yang terkena bencana, bukankah itu
seperti meneteskan setetes air di sebuah padang pasir yang luas?"
"Aku akan berusaha semampuku."
"Masalahnya kau tidak akan mendapatkan uang 100 ribu tail
perak pada saat kau masih hidup!"
"Aku akan mempertahankan hidupku."
"Apakah kau ingin menjadi pejabat?"
"Apa maksudmu?"
"Bila kau melepaskan peti besi itu kepadaku, aku akan menjamin
selain mendapatkan uang 50 ribu tail itu, kau masih akan
mendapatkan sebuah jabatan di pemerintahan."
"Terima kasih. Aku tidak mempunyai bakat menjadi pejabat!"
Perempuan itu terus menatapnya, kemudian menarik nafas dan
berkata, "Kau memang keras kepala, sebelum melihat peti mati kau
tidak akan meneteskan air mata."
"Benar!" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kemudian dari balik baju bagian dadanya perempuan itu
mengeluarkan sebuah benda seperti bola yang terbuat dari kain, dia
berkata, "Aku akan memberikan benda ini kepadamu!"
Tamu Aneh Bingkisan Unik Karya Qing Hong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Kemudian dia melemparkan bola itu ke bawah balkon.
Xin Suan menyambutnya, begitu hampir tiba di tangannya, dia
terpikir akan sesuatu, segera dia meninggalkan kereta dan meloncat
menjauh. Benda bulat seperti bola itu terjatuh di atap kereta dan terdengar
suara PENG, suaranya terdengar seperti petasan yang meledak,
muncul asap kuning dan menyebar ke mana-mana.
Xin Suan tahu bahwa asap kuning itu bisa menyebabkan orang
mati, segera dia meloncat lagi sejauh sepuluhan meter.
Tapi asap kuning itu terus bergulung-gulung di depannya, dia
meloncat lagi beberapa puluh meter.
Begitu asap kuning itu menyebar sekitar 20 meter, asap berputar
dan naik ke atas. Di bawah sinar bulan terlihat seperti api, dengan
perlahan naik ke atas langit.
Waktu itu Xin Suan melihat ada 2 bayangan dengan cepat
mendekati kereta, tampaknya mereka akan mengambil peti besi
yang ada di dalam kereta. Segera Xin Suan mengeluarkan dua buah
pisau kecil dari pinggangnya lalu diapun melemparnya.
Mungkin karena tegang kedua orang yang wajahnya ditutup itu
tidak merasakan ada pisau yang menyerang ke arah mereka, begitu
pisau sudah berada di depan mereka, tidak bisa berkelit lagi"
"Ahhh!!" "Waaahhh!" Dua suara itu bersamaan keluar, dan kedua orang itupun secara
bersama-sama ambruk ke tanah.
Xin Suan tidak menyangka kalau kedua orang itu begitu mudah
dibereskan, dia merasa sangat senang, tapi tiba-tiba dia merasa di
atas kepalanya ada angin yang berhembus, kemudian terlihat
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
cahaya putih seperti kilat menyerangnya. Xin Suan merasa sangat
terkejut, segera dia berguling-guling untuk menghindar.
"Terima jurus pedangku!"
Dari dalam kegelapan, hanya terdengar suara seorang
perempuan yang berkata seperti itu, berikutnya disusul dengan
cahaya pedang yang terus datang dan menyerangnya.
Xin Suan tidak bisa bangun untuk melawan, dia hanya bisa
mengangkat pedangnya dari bawah untuk bertahan, tangan
kanannya seperti seekor ular yang melingkar, sehingga pedangnya
ikut berputar--"Heeee!"
Karena gagal perempuan itu mengeluarkan suara "Heee',
kemudian tubuhnyapun melayang terbang, kakinya menginjak
ranting dan diapun meluncur seperti sebuah anak panah, berputar
di udara lalu menghilang begitu saja.
Dari atas pohon tiba-tiba jatuh sejumput rambut, mungkin pada
saat dia bertarung dengan Xin Suan, rambutnya berhasil tertebas
oleh pedang Xin Suan. Karena sudah melihat jurus pedang Xin Suan
dengan mata kepalanya sendiri, dia tahu diri dia bukan tandingan
Xin Suan dan dia segera mundur dari sana.
Xin Suan merasa ilmu meringankan tubuh perempuan itu sangat
tinggi, membuat dia teringat pada seseorang, segera Xin Suan
melayang ke atas dahan pohon dan berteriak,
"Xian Niang Nian Cai Xia! Apakah kau adalah Dong Hai Xian
Niang, Nian Cai Xia?" (Dewi laut timur).
Xian Niang Cai Xia (Dewi Cai Xia) adalah seorang perempuan
aneh dari kalangan persilatan, katanya dia sering naik sampan kecil
dan bermain di laut yang luas, dan dia mempunyai ilmu silat di
mana tidak ada seorangpun yang bisa menandinginya.
Kalau perempuan tadi memang benar adalah Dong Hai Xian
Niang Nian Cai Xia, Xin Suan merasa bersalah, karena menurut
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
orang-orang, Cai Xia adalah seorang perempuan yang sangat baik,
dia sering menolong orang-orang yang berada di seberang samudra.
Dan dia juga adalah seorang pendekar perempuan yang pantas
untuk dihormati. Tapi sekarang perempuan itu sudah pergi entah ke mana!
Xin Suan berdiri di dahan pohon untuk me lihat lebih jelas, tapi
perempuan itu tidak tampak lagi, terpaksa Xin Suan pun turun dari
pohon dan berkata pada dirinya sendiri, "Kalau perempuan tadi
memang benar adalah Dong Hai Xian Niang Nian Cai Xia, mengapa
dia melakukan hal ini" Apakah benar keadaan yang sedang terjadi
seperti yang dikatakannya tadi" Begitu peti besi itu tiba di Jin Ling
maka akan mencelakakan banyak orang, sehingga dia ingin
merampas peti besi ini" Apakah semua itu sekedar untuk menolong
banyak orang?" Xin Suan berpikir dengan lama, kemudian tampak dia
menggelengkan kepalanya, dan berkata lagi, "Siapa yang benar dan
siapa yang salah suUt diketahui, lebih baik aku menjalankan tugasku
saja!" Asap kuning sudah tidak terlihat, keadaan di sana sudah bersih,
dan dia kembali lagi ke keretanya, naik ke atas kereta dan duduk
bersila di sana. Secara otomatis dia teringat kembali kepada pengemis tua itu,
lalu dia menarik nafas, "Kemungkinan 80% dia jatuh ke tangan
musuh, anehnya mengapa mereka tidak menggunakan dia untuk
mengancamku?" Baru saja berpikir seperti itu, dari belakang terdengar suara
langkah kaki, dari suara itu dapat diketahui bahwa yang datang
sekitar 7-8 orang. Jantung Xin Suan berdetak, "Ada yang datang lagi!"
Sebuah lampion terlihat bersinar dari dalam rumah, dari cahaya
itu dapat diketahui orang yang datang berjumlah 8 orang, 7 orang
pengawal dan seorang adik raja.
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Orang itu tidak lain adalah Wang Ye yang datang dari Nan Ping
Shan. Dia mengenakan baju berwarna merah, walaupun dia
berdandan seperti rakyat biasa tapi wibawanya sebagai keluarga
kerajaan tetap terasa. Ketujuh pengawal itu walaupun berpakaian mewah tapi dari
wajah mereka terlihat kalau mereka adalah para pesilat tangguh.
Setelah kedelapan orang itu tiba di balkon, Wang Ye tidak
melihat Xin Suan yang ada di dalam kereta, dia berteriak ke arah
balkon, "Xin Suan, apakah kau ada di dalam?"
Xin Suan menjawab dari arah kereta, "Hamba berada di sini."
Xin Suan berada di atap kereta, Wang Ye terlihat terkejut dan
berkata, "Ternyata kau berada di sana, hayo cepat turun!"
Xin Suan tidak segera turun, dia malah berkata, "Wang Ye
datang terlalu awal!"
Wang Ye tampak terpaku dan hanya bisa berkata, "Oh?"
"Menurut berita yang kudengar, Wang Y e akan datang malam ini
pukul 3, sedangkan sekarang baru pukul 1 malam."
Wang Ye tertawa, "Benar, rencanaku memang datang pukul 3
malam, malah datang terlalu awal"turunlah sekarang!"
Xin Suan berdiri, lalu dengan ringan dia terbang dan mendarat,
dia memberi hormat, "Wang Ye datang dengan terburu-buru ke sini,
pasti ada hal yang sangat penting dan mendesak!"
"Benar, ada perubahan...." Dari balik baju bagian dadanya dia
mengeluarkan sehelai cek dan memberikannya kepada Xin Suan,
"Ambillah!" Xin Suan tidak menerimanya dia malah bertanya, "Apakah ini?"
"Honormu, 100 ribu tail perak," jawab Wang Ye.
"Wang Ye sendiri yang mengatakan setelah tiba di Jin Ling, uang
itu baru akan diberikan, mengapa sekarang sudah memberikannya
kepadaku?" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kau tidak perlu mengantarkan peti itu sampai di Jin Ling lagi!"
kata Wang Ye. "Mengapa?" tanya Xin Suan.
"Kau tidak perlu tahu alasannya, setelah, mendapatkan uang ini,
pergilah!" r, Xin Suan tersenyum dan berkata, "Wang Ye ingin membawa peti
besi itu ke Jin Ling, sepertinya hal ini sudah lama direncanakan.
Mengapa sekarang rencana itu tiba-tiba bisa berubah" Apakah ada
kesulitan?" Wang Ye marah dan berkata, "Kau tidak perlu tahu apa
alasannya." Xin Suan tersenyum dengan berlama-lama melihat Wang Ye,
setelah itu dia mengambil cek tersebut dan dia melihat angka yang
tertera di atas cek, dia tertawa, "Mengapa cek ini tidak diberi
stempel?" "Tidak usah, bawa saja cek ini ke bank, kau pasti akan segera
mendapatkan uang 100 ribu tail perak."
Xin Suan masih tetap tersenyum, "Belum tentu...."
Sambil bicara Xin Suan merobek cek itu menjadi serpihan kecil
dan dilempar ke bawah. Wang Ye tampak marah, "Apa-apaan kau?"
Xin Suan tersenyum, mengambilnya?" "Cek ini palsu, untuk apa aku "Kata siapa cek ini palsu?"
Xin Suan tertawa terbahak-bahak, "Cek ini adalah cek kosong,
Anda juga bukan Wang Ye yang sebenarnya!"
Wang Ye tampak terpaku kemudian diapun tertawa terbahakbahak, "Bocah, kau sangat pintar."
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kemudian tubuhnya tampak bergoyang-goyang dan diapun
meloncat beberapa meter tingginya lalu membentak, "SaudaraSaudara, laksanakan sekarang!"
Ketujuh pengawal itu dengan cepat mengepung Xin Suan.
Kemudian mereka mengeluarkan senjata masing-masing, ada
golok, pedang, pecut, bajak, pentungan, pena, dan lainnya.
Begitu melihat dengan teliti bagaimana wajah mereka, terlihat
wajah mereka yang bengis dan perilaku mereka tidak sopan,
tampaknya mereka adalah para perampok yang sudah
berpengalaman. Xin Suan berdiri dengan tenang dan terus menatap mereka dia
tertawa, "Apakah kalian ingin bertarung?"
Orang yang membawa pedang berkata, "Kami adalah Ping Ming
Qi Lang." "Apakah yang kalian maksud adalah Yun Meng Ping Ming Qi
Lang?" "Benar!" "Aku sudah lama mendengar nama besar kalian."
"Katanya namamu adalah Xin Suan."
"Benar!" "Kau baru terjun ke dunia persilatan?"
"Benar." Pengawal berbaju merah itu berkata, "Kau baru berkecimpung di
dunia persilatan, tapi sudah berani mati."
"Orang yang berani mati yang baru bisa terkenal di dunia
persilatan," jawab Xin Suan sambil tersenyum.
"Tapi sayang, malam ini kau harus mati dan cita-citamu tidak
akan tercapai." http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Apakah kau adalah Lao Da Ping Ming Qi Lang, Qiu Qiu An?"
tanya Xin Suan. "Benar!" "Kalian datang ke s ini karena disewa untuk bertarung atau kalian
disewa untuk beromong-omong?"
Qiu Qiu An tertawa, dia mengangkat ujung pedangnya dan
mendekatkannya ke jantung Xin Suan, dengan lama ujung pedang
itu mengarahkan ke jantung Xin Suan, tiba-tiba dia seperti terbawa
angin dan mulai menyerang Xin Suan.
Bertarung dalam jarak 5-6 kaki orang harus menunggu dan
waspada dalam menyerang, karena musuh akan bisa berbalik
menyerang. Tapi Lao Da Ping Ming Qi Lang berbeda dengan orang
lain. Setelah jarak yang tersisa sekitar 5-6 kaki lagi, dia masih saja
tenis menyerang dan tidak berhenti melangkah.
Seakan-akan Xin Suan adalah musuh bebuyutannya dan dia siapsiap mati bersama dengan Xin Suan.
Ini adalah keistimewaan dari Ping Ming Qi Lang, setiap kali
bertarung dengan musuh, mereka tidak peduli dengan hidup dan
mati mereka, karena itulah mereka mendapat julukan Ping Ming Qi
Lang (Tujuh laki-laki berani mati).
Hal yang paling menakutkan adalah sewaktu Lao Da menyerang
dengan pedang sedangkan Lao Er, Lao San, dan yang lainnya ikut
menyerang. Tujuh macam senjata sekaligus dikeluarkan, mereka
seperti ingin mencincang Xin Suan menjadi daging halus.
Ketujuh orang mengepung satu orang dan saat itu Xin Suan
menjadi bulan-bulanan mereka, mereka mengepung dan semakin
merapat. Pada saat ketujuh macam senjata Ping Ming Qi Lang hampir
mengenai tubuh Xin Suan, tiba-tiba Xin Suan bersiul, kemudian
terlihat lingkaran pedang yang berkilau"
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Terdengar suara senjata yang berdentang dan beradu, Ping M ing
Qi Lang seperti air yang berceceran, dan terbang ke segala penjuru,
tapi Xin Suan hanya diam seperti gadis pemalu, lalu bergerak
secepat kilat, dia seperti bayangan yang menempel di tubuh Lao Da
Qiu Qiu An, sewaktu tubuh Qiu Qiu An masih berada di udara,
dengan pedangnya Xin Suan bergerak ke atas. "Wah!"
Qiu Qiu An berteriak kesakitan, tubuhnya sudah terbelah menjadi
dua dari atas kepala hingga ke kaki, setelah terbelah menjadi dua,
terlihat organ dalam Qiu Qiu An yang masih tampak berdenyut!
Ping Ming Oi Lang adalah orang-orang berani mati selama
puluhan tahun merajalela di dunia persilatan, sekarang kelompok
mereka sudah kehilangan satu nyawa anggotanya, sekarang mereka
baru tahu apa yang disebut dengan kematian, ternyata sangat
menakutkan, melihat Lao Da Qiu Qiu An dari keadaan hidup-hidup
terbelah menjadi dua, lalu mereka melihat darah yang keluar seperti
air mancur, mereka berenam menjadi terpaku.
Xin Suan tertawa dingin dan bertanya, "Siapa lagi yang berani
mati menghadapiku, ayo maju!"
Lao Er Nan Kun dengan sedih melihat mayat Lao Da yang
wajahnya terlihat kram dan penuh dengan kemarahan. Dia
mengeluarkan suara raungan yang sangat besar dan mulai
menyerang Xin Suan lagi. Kali ini dia sudah tidak ingat lagi pada hidupnya sendiri, dia
sudah bertekad harus mati bersama-sama dengan Xin Suan.
Keganasan dan kebengisan Lao Er cukup membuat hati Pin M ing
Qi Lang bergetar, tapi walaupun Xin Suan masih berusia sekitar 20
tahun lebih, karena lahir dari keluarga yang miskin, dia sudah
Tamu Aneh Bingkisan Unik Karya Qing Hong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
merasakan pahitnya hidup di dunia, ditambah telah berlatih ilmu
silat selama 10 tahun lebih di gunung, tubuhnya sangat kuat, dan
sifatnyapun terlihat tenang, tidak mudah terpancing emosi. Maka
walaupun terjadi sesuatu padanya atau ada kejutan di hadapannya,
dia tetap menghadapinya dengan tenang.
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Melihat Lao Er Nan Kun dengan marah terus menyerangnya, dia
tidak ikut emosi, sebaliknya dia bisa melihat lowongan serangan Lao
Er Nan Kun, begitu golok Nan Kun hampir mengenai wajahnya, dia
memiringkan tubuhnya dan pedang yang masih tergenggam erat di
tangannya dikeluarkan secepat kilat lalu ditusukkannya di pinggang
Nan Kun. Sewaktu Nan Kun menebas ternyata tidak mengenai sasaran, dia
langsung merasakan pedang Xin Suan yang panjang berada di
Pinggangnya. Dia merasa sangat terkejut, segera dia menurunkan goloknya
bermaksud menghalangi pedang Xin Suan, tapi semua itu sudah
terlambat, terdengar suara PUSH, pedang Xin Suan sudah menusuk
ke pinggangnya, diapun berteriak, kepalanya menunduk, kemudian
tubuhnya terasa lemas, kedua lututnya langsung menekuk.
Wajahnya pucat seperti kertas, keringatnya keluar dengan deras
seperti air hujan. Xin Suan menarik pedang dari pinggang Nan Kun dan berkata
kepada lima orang yang tersisa, "Cepat tolong dia, mungkin
nyawanya masih bisa diselamatkan."
Kelima orang yang tersisa melihat Xin Suan begitu gagah dan
berilmu s ilat tinggi, sekali pedang digerakkan nyawa seseorang akan
melayang. Sifat ganas dan bengis mereka sudah hilang entah ke
mana, mereka berlima hanya bisa saling memandang, Lao San Gao
Peng berteriak, "Xin Suan, katakan siapa namamu sebenarnya!"
Dengan dingin Xin Suan menjawab, "Sekarang aku menggunakan
nama Xin Suan, berarti Xin Suan adalah namaku, kalau kalian ingin
mengetahui identitasku, lihatlah ini!"
Tiba-tiba dia melemparkan pedang panjangnya ke udara, pedang
itupun berputar di udara, lalu segera turun dengan lurus, Xin Suan
membuka mulutnya dengan lebar, dia membiarkan pedang
panjangnya masuk ke dalam mulut dan terus masuk ke dalam perut.
Dia benar-benar menelan pedangnya.
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Gao Peng dan keempat saudaranya melihat semua kejadian itu,
terlihat wajah mereka berubah dan berteriak, "Tian Shan Tuan Jian
Xian (Dewa Tian San menelan pedang)!"
Kemudian reaksi mereka seperti melihat setan yang menakutkan,
segera mereka membopong mayat Lao Da Qiu Qiu An dan
memapah Lao Er Nan Kun lalu segera melarikan diri dari sana.
Hanya Wang Ye palsu saja yang tidak lari dari sana, dengan
tenang dia berdiri di balkon.
Xin Suan diam-diam memutar tubuhnya menghadap orang itu,
dia berteriak, "Apakah Wang Ye masih akan memberikan petunjuk?"
Sambil tertawa licik Wang Ye palsu itu berkata, "Benar!"
"Hamba ini s iap mendengarkan," kata Xin Suan.
"Apakah kau sudah bertekad tetap akan mengantarkan peti besi
ini ke Jin Ling?" "Benar," jawab Xin Suan.
"Apakah tidak ada yang bisa mencegahmu?"
"Benar!" "Sampai temanmu sendiripun tidak bisa mencegahmu?"
"Temanku juga tidak akan bisa mencegah sepak terjangku."
"Demi kebersihan kukumu dan membahayakan nyawa temanmu,
apa begitu menurutmu?"
Begitu mendengar perkataan itu, Xin Suan tahu bahwa pengemis
itu ternyata jatuh ke tangan musuh, hatinya langsung terasa berat,
dia bertanya, "Apakah temanku yang Tuan maksud itu adalah si
pengemis tua itu?" "Betul!" "Dimana sekarang dia berada?"
"Perlu kau ketahui, dia masih hidup, dan itu sudah cukup."
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Xin Suan tampak berpikir sebentar, tiba-tiba dia tertawa dan
berkata, "Maksud T uan, ingin menukar peti besi itu dengan nyawa
pengemis itu?" "Betul!" "Baiklah, silahkan T uan bisa membawanya kemari."
Wang Ye tidak menyangka kalau tawarannya akan dengan cepat
disetujui, dia malah merasa aneh, "Apakah kau setuju untuk
mengadakan petukaran?"
Xin Suan mengangguk. "Lebih baik aku perjelas lagi, aku akan memberikan pengemis tua
itu dan kau akan menukarnya dengan peti besi itu, betul seperti
itu?" "Benar." "Seorang laki-laki bila sudah mengeluarkan kata-kata, tidak boleh
menariknya kembali!"
"Itu sudah pasti!"
Wang Ye palsu itu terlihat sangat senang dan berkata, "Baiklah,
kau tunggu sebentar di sini, aku akan segera membawa pengemis
itu ke s ini." Baru saja dia selesai bicara, dia sudah meloncat pergi.
Kira-kira setengah jam kemudian, tampak dia membopong
pengemis tua itu ke tempat Xin Suan. Dia datang bersama dengan
dua laki-laki tegap dan tampak bengis.
Dia meletakkan si pengemis itu ke bawah dan berkata, "Aku
sudah menyerahkan pengemis ini dan kuletakkan dia di sini."
Xin Suan melihat pengemis itu tidak bisa bergerak, dia bertanya,
"Bagaimana dirinya?"
"Tidak apa-apa, kami hanya menotoknya, bila sudah dibuka
totokannya tidak akan terjadi apa-apa," jelas Wang Ye palsu.
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sambil tersenyum dia berkata, "Apakah sekarang kami bisa
membawa kereta itu pergi?"
"Kalian hanya boleh membawa peti besi itu saja."
"Apakah kau ingin mempermainkan kami?"
"Kau tidak mengatakan menginginkan peti besi itu berikut
dengan keretanya." Sambil tertawa dingin Wang Ye itu berkata, "Baiklah, kami hanya
akan membawa peti besi itu."
Kemudian dia membalikkan badan dan memberi kode kepada
kedua laki-laki tegap dan bengis itu.
Mereka berdua segera menaiki kereta lalu menurunkan peti besi
itu. Peti itu ternyata sangat berat dan sewaktu diturunkan, kedua
laki-laki itu langsung merasa kelelahan.
Xin Suan tersenyum, "Karena peti besi itu aku telah membunuh
banyak orang, tapi kalian dengan cepat dan mudah bisa
mendapatkannya." "Berarti kau adalah orang yang setia kawan dan demi teman kau
rela mengorbankan semuanya," kata Wang Ye sambil tertawa
senang. "Sekarang berikan pengemis tua itu kepadaku!"
"Tidak usah terburu-buru, setelah peti besi itu berhasil digotong
keluar dari kereta, aku baru akan melepaskan pengemis tua itu!"
Kemudian dia melambaikan tangannya memberi kode kepada
kedua laki-laki itu supaya bergerak lebih cepat dan membawa peti
besi itu dari sana. Dengan cepat mereka keluar dari taman itu.
Wang Ye palsu ternyata takut kalau Xin Suan akan menghadang
kedua laki-laki itu, dia berdiri dengan lama di depan Xin Suan,
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
setelah kedua laki-laki itu berjalan menjauh, dia baru tertawa sambil
terbang, "Aku memberikan pengemis tua itu kepadamu, sekarang
aku permisi dulu!" Hanya dalam waktu singkat dia sudah menghilang di dalam
kegelapan taman. Xin Suan tidak mengejar mereka, dia membuka
totokan nadi pengemis tua itu. Pengemis tua itu berkata sambil
menarik nafas, "Kali ini aku telah menyusahkanmu!"
"Tidak apa-apa, kau tunggu saja di sini, aku akan merebutnya
kembali," jelas Xin Suan.
Satu kali meloncat dia segera berlalu dari taman itu.
0-0-dwkz-0-0 Pukul dua dini hari, sebuah kereta usang membawa rumput
keluar dari kota bagian selatan. Kusir kereta itu mengenakan baju
seperti seorang petani. Walaupun kereta itu membawa satu kereta penuh dengan
rumput, tapi hal ini terasa sangat aneh, tapi untung jalanan sangat
sepi, tidak ada pejalan kaki di sana maka tidak ada yang
memperhatikan keretanya. Setelah keluar dari kota, kereta dipacu dengan cepat.
Tiba-tiba kuda yang menarik kereta itu seperti dihalangi oleh
sesuatu sehingga kaki kuda itu terangkat tinggi-tinggi dan terus
meringkik. Kusir itu terkejut dan membentak, "Siapa?"
"Aku!" Suara itu sangat dingin. Orang itu ternyata adalah Xin Suan, tangannya memegang kereta
membuat kereta itu tidak bisa berjalan!
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Begitu si kusir melihat dengan jelas bahwa orang itu adalah Xin
Suan, segera dia berkata, "Xin Suan, apakah kau akan mengingkari
janjimu?" "Tidak!" Xin Suan tertawa dingin.
Kusir itu dengan marah berkata, "Kalau kau tidak melanggar
janji, mengapa kau menghalangi jalanku?"
"Aku menginginkan peti besi itu," jawab Xin Suan.
Dari dalam tumpukan rumput muncul dua orang, yang satu
adalah laki-laki tadi sedangkan yang satu lagi adalah Wang Ye
palsu! Wang Ye palsu meloncat keluar dari tumpukan rumput, dia
mengeluarkan sebuah Pedang kecil, dengan marah dia berkata,
"Bocah, apakah kau bicara seperti kentut?"
Laki-laki itu sudah menyiapkan senjata, siap untuk bertarung.
"Apakah kau menganggap bahwa aku telah melanggar janjiku
sendiri?" "Bukankah seperti itu?"
"Ada dua hal yang tidak sama di sini!"
"Apakah itu?" "Setuju untuk menukar sandera itu adalah salah satunya,
merebut kembali peti besi adalah hal yang lain!"
"Apa alasanmu?"
"Peti besi itu bukan milik kalian, tapi kalian merebutnya dariku,
sekarang aku akan mengambilnya kembali."
"Benar-benar kurang ajar!" seru Wang Ye palsu.
"Dan satu lagi, sewaktu menukar sandera di Shue Yuan, aku
belum berjanji tidak akan merebut kembali peti besi itu."
"Apakah kau akan merebutnya dengan paksa?"
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Bukan merebut dengan paksa, tindakanku lebih sopan dari
kalian." Wajah Wang Ye palsu itu terlihat merah dan berkata, "Kau masih
muda dan juga mempunyai ilmu silat tinggi. Kau harus menyayangi
nyawamu sendiri!" "Anda tidak perlu mengkhawatirkan keadaanku," kata Xin Suan.
Tiba-tiba Wang Ye palsu dengan ramah berkata, "Apakah kau
adalah murid Tian Shan Tuan Jian Xian?"
"Benar." "Aku pernah bertemu dengan gurumu satu kali."
"Sembar angan mengatakan mengenal guruku, tidak akan ada
gunanya." Wang Ye palsu itu tertawa dan berkata, "Apakah kau tahu siapa
aku ini?" "Aku tidak ingin tahu."
"Kau tidak ingin tahu, tapi aku harus memberitahukannya
kepadamu, nanti gurumu akan menyalahkanku karena tidak
memiliki perasaan." "Anda tidak meninggal." perlu mengkhawatirkan guruku yang sudah "Apakah gurumu sudah meninggal?" Wang Ye palsu itu terpaku.
"Sudah tiga tahun yang lalu."
"Aku kira kau pasti sering mendengar gurumu menyebut Pan
Long Da Xia, Huo Ru Feng?" tanya Wang Ye palsu.
"Apakah Tuan adalah Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng?" Xin Suan
merasa sedikit terkejut. Wang Ye palsu itu mengangguk.
"Aku dengar selama hidupnya Pendekar Besar Huo sangat jujur
dan adil, mengapa sekarang melakukan hal seperti ini?"
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kapan aku telah melakukan hal yang memalukan?"
Wang Ye palsu itu terlihat sedikit marah.
"Menculik pengemis tua, memaksaku menyerahkan peti besi itu,
bukankah itu adalah perbuatan yang memalukan?"
"Aku melakukan membunuhmu." semua ini karena aku tidak ingin "Dari Hang Zhou sampai di sini, yang Menginginkan kematianku
sangat banyak, mengapa Pendekar Besar Huo begitu peduli
kepadaku?" Wang Y e palsu itu mengerutkan dahi, dia mulai tidak sabar dan
berkata, "Kelihatannya kau tetap bersikukuh, bukankah semalam
Dong Hai Xian Niang Cai Xia sudah mengatakan alasannya
kepadamu" Apakah kau masih belum mengerti juga" Kalau peti besi
ini diantar sampai di Jin Ling, akan banyak orang yang terbunuh!"
"Kalau aku tidak mengantarkan peti besi ini, akan lebih banyak
orang yang mendapatkan bencana!"
Tamu Aneh Bingkisan Unik Karya Qing Hong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Bagaimana penjelasanmu?" Wang Ye palsu itu terlihat sedikit
terkejut. "Ini adalah firasatku, sekarang sepertinya situasi aman bila ada
orang yang ingin memberontak, itu bukan hal yang baik. Jelaskan
kepadaku, mengapa jika peti besi ini tidak sampai di Jin Ling, bisa
menghindari bencana, bukankah itu lebih baik?"
"Apa yang kau katakan"!" Wang Ye palsu itu mulai marah.
"Aku bicara berdasarkan bukti."
Wajah Wang Ye palsu itu terlihat mulai dingin, tapi sorot matanya
terlihat tajam, seperti tidak ada toleransi lagi bagi Xin Suan.
Tampaknya dia harus membereskan semuanya hanya dengan jalan
bertarung. Xin Suan memegang pedangnya, posisinya sudah siap siaga,
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Semenjak dia tahu bahwa lawannya adalah Pan Long Da Xia, Huo
Ru Feng, dia sadar bahwa malam ini akan terjadi pertarungan
sengit, maka diapun sudah siap sejak awal.
Sebelum dia lulus belajar ilmu s ilat, gurunya T ian Shan Tuan Jian
Xian pernah berkata, "Di dunia persilatan banyak pesilat, satusatunya orang yang tidak boleh kau ganggu adalah Pan Long Da
Xia, Huo Ru Feng!" Sekarang dia telah bertemu dan bertarung dengan orang yang
dimaksud gurunya. Tapi Xin Suan tidak merasa takut, dia percaya dia tidak akan
kalah dari Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng.
Dengan dingin Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng melihatnya, lalu
bertanya, "Apakah kau sudah siap?"
"Silakan T uan menyerang dulu."
"Apakah kau menyuruhku mengeluarkan serangan dulu?"
"Kalau Anda tidak mau, tidak apa-apa, aku yang akan
memulainya dulu!" Pedang diletakkan di depan dadanya kemudian diapun berputar,
dia menusuk ke depan! Pan Long Da Xia mana mungkin akan memberikan kesempatan
bagi pedang Xin Suan mendekatinya, begitu pedang Xin Suan
mendekat, dia sudah melambaikan pedangnya yang lemas dan
menggulung pedang Xin Suan, lalu ditekannya ke bawah.
Xin Suan merasa ada sebuah gunung besar yang menekan ke
tubuhnya, dia kaget lalu segera memutar tubuhnya, dia menarik
Pedangnya kemudian mundur.
Baru saja dia menarik pedangnya, matanya melihat ada kilauan
pedang, kilauan Pedang itu siap membelah bahunya!
Kali Xin Suan merasa dia benar-benar bertemu dengan lawan
tangguh, walaupun perasaannya sedikit tegang tapi sekaligus juga
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
membangkitkan perasaan ingin menangnya. Dia segera membentak
dan tubuhnya berputar, dia bisa menghindari pedang lawan,
mengikuti gerakan tubuhnya, diapun menyerang tubuh bagian
bawah lawan. Gerakan tubuhnya sangat cepat dan lincah, pedang lemas milik
Pendekar Besar Pan Long baru saja melewati sisi pundaknya,
pedang panjang Xin Suan sudah berada di kaki Pendekar Pan Long!
Pendekar Pan Long tertawa terbahak-bahak, kedua kakinya
dibuka, pedang lemasnya dibalikkan, dia sudah menyerang ke wajah
Xin Suan! Pedang lemas itu sangat tipis tapi setiap kali bergerak selalu
bersuara, gerakan pedangnya lincah seperti Liong dan selalu
berubah-ubah, perubahan gerakan senjata itu sulit ditebak.
Xin Suan pun tidak mau kalah, tubuh bagian atasnya berusaha
menghindar, kakinya menendang ke perut bawah lawan, caranya
menghindar dan menyerang pada saat bahaya adalah untuk
mencari kemenangan cepat, bila menggunakan serangan pada saat
yang tidak tepat, malah akan membahayakan dirinya sendiri.
Pendekar Pan Long tidak menyangka pada saat mulai bertarung dia
menggunakan jurus yang begitu berbahaya, semuanya berlangsung
dengan tiba-tiba membuatnya tidak mempunyai cara lain untuk
menghadapi lawannya, terpaksa kedua kakinya diluruskan lalu
meloncat setinggi 5 kaki, kemudian di tengah udara, pedang
lemasnya dimainkan kembali. Pedang itu mengarah kepada kepala
Xin Suan- Serangan ini benar-benar sangat ... berbahaya!
Mereka berdua bertarung di tengah jalan, masing-masing
mengeluarkan jurus yang aneh dan hebat. Pedang dima inkan
seperti pelangi, benar-benar membuat orang menjadi pusing dan
berkunang-kunang. Pertarungan ini berlangsung selama setengah jam, kedua orang
itu seperti tidak bisa dipisahkan, selalu rapat dalam bertahan dan
menyerang! http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kedua laki-laki tegap tadi karena belum pernah melihat
pertarungan yang begitu sengit mereka hanya bisa berdiri terpaku
dan bingung. Begitu bertarung 40 jurus lagi tiba-tiba Xin Suan meloncat sejauh
beberapa meter, sambil tertawa dia berkata, "Pendekar Huo, dalam
keadaan seperti ini, apakah kau bisa membawa peti besi itu pergi
dari s ini?" Maksudnya adalah keadaan ilmu silat mereka yang seimbang,
untuk apa diteruskan lagi pertarungan ini"
Sebenarnya dia ingin berhenti hanya karena merasa lelah dia
mengambil kesempatan untuk beristirahat sebentar.
Pendekar Besar Pan Long tertawa dan menjawab, "Bagaimana
dengan kau sendiri?"
"Kalau Anda mau meneruskan pertarungan, akupun akan sulit
membawa pergi peti besi itu, tapi Anda adalah pendekar terkenal di
dunia persilatan, kalau berita mengenai Pendekar Pan Long
merampok peti besi milik Wang Ye, bukankah peristiwa itu akan
memalukan Tuan sendiri?"
Mata Pendekar Besar Pan Long mengeluarkan hawa membunuh,
dia tertawa, Tidak akan ada seorangpun yang tahui"
"Mengapa tidak akan ada seorangpun yang tahu?"
"Karena mulai malam ini di dunia persilatan tidak akan ada orang
yang bernama Xin Suan lagi!"
Baru saja selesai bicara, dia sudah mendekati X in Suan, dia mulai
menyerang dengan pedang lemasnya.
Terpaksa Xin Suan harus berhati-hati memegang pedang pada
saat bertarung. Dia tahu bahwa Pendekar Pan Long ilmu pedang ataupun
tenaganya lebih kuat dari dirinya, tapi dia mencoba untuk tetap
percaya bahwa dia masih mempunyai kesempatan untuk menang.
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sewaktu gurunya Tian Shan Tuan Jian Xian memberitahu
kepadanya tentang Pan Long Da Xia, dia mengajarkan sebuah jurus
kepadanya, gurunya berharap dengan jurus ini dia bisa
mengalahkan jurus-jurus Pan Long Da Xia, tapi jurus itu belum ada
kesempatan untuk dikeluarkan, walaupun tadi terjadi pertarungan
yang begitu sengit, tapi jurus itu tetap sulit dikeluarkan.
Pertarungan kedua sudah dimulai lagi, dia lebih memusatkan
konsentrasinya, dia berharap ada kesempatan untuk mengeluarkan
jurus andalannya. Tapi jurus-jurus Pan Long Da Xia sangat rapi, seperti gelombang
dahsyat selapis demi selapis dikeluarkan tidak terlihat ada celah
sama sekali. Mereka sudah bertarung sebanyak 80-90 jurus, pendekar Pan
Long mulai tidak sabar, tiba-tiba dia bersiul dan dia meloncat tinggi,
di tengah udara dia bersalto kemudian turun dengan cepat, pedang
lemas yang masih dipegangnya sudah tidak berbentuk seperti
pedang lagi, melainkan berbentuk seperti bola api besar yang turun
dan siap menutupi Xin Suan.
Xin Suan sudah me lihat jurus yang siap membunuhnya, hatinya
bergetar, segera dia berlutut, memiringkan rubuhnya dan
mengangkat pedangnya"
Kedua pedang itu beradu lagi, terdengar suara sangat keras!
Xin Suan merasakan pundaknya sakit, dia sadar bahwa bahunya
telah terkena pedang lawannya, dengan cepat dia berguling-guling
beberapa puluh meter jauhnya.
Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng tidak ingin melepaskan
kesempatan yang ada, kembali dia mengejar, Xin Suan yang belum
berdiri dengan benar, Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng sudah
menusuk. "Hei!" Xin Suan membentak, kemudian dia mengangkat pedangnya
dengan sekuat tenaga untuk menahan serangan pedang lemas
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
lawannya, kemudian Xin Suan maju lagi, posisinya
bertabrakan dengan Pan Long Xia, Huo Ru Feng.
hampir "PENG!" Telapak kiri Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng dijulurkan dan diapun
menepuk dada Xin Suan. Menggetarkan Xin Suan hingga mundur
beberapa langkah. Setelah itu Xin Suan baru bisa berdiri dengan
tegak. Kali ini Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng tidak mengejar Xin Suan
lagi, sepertinya Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng menemui kesulitan,
wajahnya terlihat kram! Bagaimana dengan keadaan Xin Suan
sendiri" Pundak bagian kanannya Xin Suan menjadi merah, dia terluka
lagi oleh tusukan pedang Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng, darah
masih terus mengalir, tapi anehnya adalah di tangannya terlihat ada
sebuah pisau kecil! Pisau itu berlumuran darah! Ternyata jurus
ajaran gurunya telah berhasil melukai lawannya!
Jurus yang diajarkan oleh gurunya. Jurus itu tidak terlalu
istimewa tapi membuat orang tidak siap menghadapinya.
Siapa yang menyangka pada saat bertarung dengan sengit, tibatiba bisa muncul sebuah pisau kecil"
Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng yang hanya memperhatikan jurusjurus pedang Xin Suan, dan memperhatikan bagaimana menghindari
jurus pedang Xin Suan. Dalam mimpipun dia tidak pernah
membayangkannya bahwa Xin Suan tiba-tiba bisa mengeluarkan
pisau dan menggores kulit perutnya!
Walaupun goresan itu tidak sampai membuatnya mati, tapi telah
membuatnya kehilangan semangat untuk bertarung lagi. Dia sadar
kalau dia terus bertarung dia pasti tidak akan menang, mungkin
malah bisa mati. Dia me lihat luka yang digores oleh Xin Suan di bagian perutnya
kemudian dia menarik nafas, "Mengapa kau bisa terpikirkan jurus
ini?" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ini adalah jurus pisau," jelas Xin Suan.
Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng tertawa kecut, "Benar!"
"Apakah sekarang aku bisa membawa peti besi itu pergi?"
Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng hanya bisa mengangguk.
"Termasuk dengan kereta itu?"
Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng kembali mengangguk.
Kedua laki-laki tegap itu sudah siap menghalangi Xin Suan.
Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng berkata, "Kalian bukan
tandingannya, biarkan dia pergi!"
Sebenarnya kedua laki-laki itu tidak percaya diri, begitu
mendengar perkataan Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng, mereka
segera mundur. Xin Suan naik ke atas kereta dan dia melarikan kereta itu kembali
ke kota. Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng berteriak. "Xin Suan, kita pasti
akan bertemu lagi!" Xin Suan menjawab, "Baiklah, aku pasti akan menunggumu!"
0-0-dwkz-0-0 Pada saat kereta kembali ke Shue Jia Fei Yuan waktu sudah
menunjukkan pukul 4 dini hari. Pengemis tua itu melihat
kedatangan Xin Suan, dia merasa sangat senang dan berkata, "Kau
berhasil merebut keretanya kembali!"
Xin Suan mengangguk, "Benar!"
"Bagaimana caranya?"
Lalu Xin Suan menjelaskannya.
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pengemis itu berkata, "Ya T uhan, ternyata dia adalah Pan Long
Da Xia, pantas hanya dengan lengan bajunya saja dia bisa
membereskanku dan aku langsung tidak bisa bergerak saat itu."
"Apakah kau memiliki obat luka?" tanya Xin Suan.
"Ada, duduklah, aku akan membantumu menempelkan obat
itu...." Dia mengeluarkan obat itu dari dalam tasnya dan dia mulai
mengobati Xin Suan. "Apakah Wang Ye asli tidak jadi datang?" tanya Xin Suan.
"Kau mengira kalau Wang Ye akan datang bukan?" tanya
pengemis tua itu. "Kalau begitu di s isi Wang Ye ada pengkhianat," kata Xin Suan.
"Oh ya?" "Di malam seperti tadi, pada saat kereta memasuki kota ada
seorang pak tua yang mengeluarkan giok yang pernah diperlihatkan
oleh Wang Ye, aku pernah melihat giok itu di kediaman Wang Ye,
kalau pak tua itu tidak memperlihatkan. giok itu kepadaku, aku tidak
akan tertipu dengan mudah."
"Berarti giok itu telah dicuri, di sisi Wang Ye pasti ada
pengkhianat," kata pengemis tua itu.
"Mungkin di depan sana jalan kita akan lebih mudah," kata Xin
Suan. "Mengapa bisa seperti itu?"
"Aku percaya, tidak ada seorangpun yang lebih lihai dari Pan
Long Da Xia." "Benar juga, itu adalah suatu bukti yang kuat."
"Tapi, sekarang aku malah menjadi bingung, aku tidak tahu
apakah kali ini tugasku mengantarkan barang ini adalah benar atau
salah...." http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Maksudmu kau bingung s iapa yang salah di s ini" Dan ingin tahu
siapa yang benar?" Xin Suan mengangguk. Pengemis itu tertawa, "Ingat! Kita hanya bertugas mengantarkan
benda ini, siapa yang salah dan siapa yang benar, kau tidak perlu
tahu dan tidak perlu bertanya-tanya."
"Tapi masalahnya sampai-sampai Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng
dan Dong Hai Xian Niang, Cai Xia sendiri yang turun tangan
membantu lawan kita berarti peti ini tidak boleh diantar sampai ke
Jin Ling...." "Apa kau sekarang kau ingin melepaskan tanggung jawabmu?"
"Tidak...." "Lebih baik kau jangan terlalu banyak berpikir, kalau benda yang
Tamu Aneh Bingkisan Unik Karya Qing Hong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
ada di dalam peti besi itu memang tidak pantas untuk diantar ke Jin
Ling, maka resiko selanjutnya ditanggung oleh Wang Ye sendiri,
bukan kau dan aku!" Xin Suan mengangguk. Pengemis itu sudah selesai menutupi luka Xin Suan, diapun
bertanya, "Apakah peti besi itu berada di dalam tumpukan rumput
itu?" "Benar, tolong pindahkan peti itu ke kereta kita, setelah itu kita
harus segera berangkat."
"Apakah kau pernah memegang peti itu sebelumnya?" tanya
pengemis itu. "Kalau kita memegangnya sebentar" bagaimana menurutmu?"
tanya Xin Suan. Pengemis itu hanya tertawa tapi tidak menjawab. Dia sudah naik
ke atas kereta dan bertanya, "Apa ada yang salah di s ini?"
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Jahe tua pasti selalu lebih pedas, walaupun kau berhasil
mengalahkan Pan Long Da X ia, tapi kau telah tertipu oleh rubah tua
itu!" seru pengemis tua itu.
"Apakah benda itu palsu?" tanya Xin Suan dengan terkejut,
dengan terburu-buru dia naik ke atas kereta dan dengan teliti
melihat ke dalam tumpukan rumput. Wajahnya segera berubah!
"Benar, peti besi itu besarnya sama persis dengan yang asli, tapi
ini bukan peti yang asli."
Berarti peti itu telah ditukar!
Berarti Pan Long Da Xia sudah tahu kalau Xin Suan pasti akan
merebut kembali peti besi itu, maka diapun sengaja menukarnya
dengan yang palsu. Dengan marah Xin Suan berkata, "Seharusnya aku membunuh
rubah tua itul" Tapi sikap pengemis tua itu tetap tenang, dia tersenyum, "Tidak
apa-apa, masih ada kesempatan untuk merebut kembali peti yang
asli." Dengan marah Xin Suan berkata, "Sekarang kita tidak tahu
mereka bersembunyi di mana, mana mungkin ada kesempatan
untuk merebut kembali peti itu!"
Pengemis tua itu menepuk-nepuk pundak Xin Suan dan tertawa,
"Adik, kali ini kau mencariku untuk bekerja sama, dan tindakanmu
sangat tepat, walaupun ilmu silatku tidak setinggi dirimu tapi aku
mempunyai banyak ide."
"Apakah kau mempunyai ide bagaimana caranya untuk merebut
kembali peti besi itu?"
"Aku tanya kepadamu, kalau sudah menemukan peti yang asli,
apakah kau akan membuka peti itu lalu mengambil isinya atau kau
akan sekaligus mengambil semuanya beserta dengan petinya lalu
dibawa ke sini?" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Xin Suan tampak berpikir kemudian dia berkata, "Kalau
dalangnya tidak datang bersama dengan Pan Long Da Xia, aku kira
Pan Long Da Xia tidak akan berani membuka peti itu, dia akan
menyerahkan benda itu beserta dengan petinya kepada si dalang."
"Coba kau tebak, siapa dalangnya" Orang dunia persilatan atau
orang kerajaan?" tanya pengemis itu.
"Pasti pejabat kerajaan," jawab Xin Suan.
"Kalau dalangnya adalah pejabat kerajaan, dia tidak akan datang
bersama dengan Pan Long Da Xia, dengan begitu Pan Long Da Xia
akan menyerahkan peti itu kepada orang itu?"
"Sepertinya memang seperti itu," kata Xin Suan.
"Kalau begitu, semuanya akan lebih mudah, kalau perkiraanku
tidak salah sebentar lagi Pan Long Da Xia akan ke sini dan mencari
kita berdua." "Untuk apa dia mencari kita?"
"Untuk mengambil obat penawar."
"Apa" Apa maksudmu...."
Dengan senang pengemis itu tertawa, "Kau tahu akupun sama
seperti dirimu sangat berharap bisa mendapatkan uang 100 ribu tail
perak, dengan tujuan membantu orang-orang yang terkena bencana
alam di kampung halamanku, supaya tujuan ini tidak meleset satusatunya cara adalah kita menjaga agar peti besi ini tidak dirampok,
orang jujur selalu berkata, ilmu s ilatmu sangat tinggi, tapi kau tetap
tidak bisa bertahan terhadap banyak serangan...."
Dengan tidak sabar Xin Suan berkata, "Jangan berputar-putar
lagi, cepat katakan apa yang telah kau perbuat kepadanya?"
Pengemis tua itu tertawa, "Di dalam peti besi itu aku telah
membubuhkan racun, racun itu tidak berwarna dan tidak berbau,
tapi begitu terkena racun itu tangan akan menjadi busuk, terakhir
akan menyebar ke seluruh tubuh dan perlahan-lahan akan mati."
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Mengapa kau tidak memberitahukan masalah ini kepadaku?"
"Kau orang yang sangat lurus, kalau aku memberitahumu dulu,
kau pasti tidak akan setuju, karena itu terpaksa aku
membohongimu." "Apakah kau tidak takut kalau akupun bisa terkena racun?"
"Aku tahu kau tidak akan memegang peti besi itu, sekalipun kau
terkena racun itu aku pasti akan segera memberikan penawarnya."
"Apa nama obat itu?"
"Aku sendiri yang meramu dan membuatnya, aku belum memberi
nama, bagaimana kalau dinamakan Ma Feng Nu (ma feng=kusta,
nu=perempuan)" Apakah nama ini bagus menurutmu?"
Xin Suan tertawa, "Mengapa harus diberi nama Ma Feng Nu?"
"Orang yang terkena Ma Feng Nu akan mengalami penyakit
seperti kusta, maksudnya adalah seperti itu."
"Kau mengira Pan Long Da Xia pasti akan kembali ke sini dan
meminta obat penawarnya kepadamu?"
"Belum tentu juga, kalau dia tidak sayang kepada nyawanya
sendiri, dia tidak akan datang ke sini, akupun tidak bisa berbuat
apa-apa, tapi...-" Dia tertawa lagi, "Dia adalah seorang pesilat pedang, kalau
tangannya busuk dia tidak akan bisa memegang pedang lagi, dia
pasti akan merasa sedih, apakah benar menurutmu?"
Kata Xin Suan, "Kalau aku terkena racun itu, aku akan
membiarkan dagingku menjadi busuk sekalian."
"Kau adalah kau, dia adalah dia, kalian tidak sama."
Xin Suan menatap langit dan berkata, "Hari hampir terang, kita
ke loteng itu untuk beristirahat."
Mereka naik ke atas loteng, membersihkan lantainya dan siapsiap untuk beristirahat.
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tidak lama kemudian haripun mulai terang.
Xin Suan merasa sangat khawatir, dia terus menerus menghela
nafas. Pengemis tua itu sepertinya sangat kelelahan, dia berkata,
"Jangan terus menarik nafas, tidurlah dulu!"
Xin Suan tidak bisa tidur dan berkata, "Kalau mereka tidak
datang untuk mengambil obat penawarnya, apa yang harus kita
perbuat?" "Kalau begitu anggap saja kita gagal dan kita tidak jadi menerima
uang 100 ribu tail perak."
"Tapi aku tidak mau kehilangan uang 100 ribu tail perak begitu
saja...," kata Xin Suan.
"Akupun sama seperti dirimu, di dunia ini bila kita melakukan 10
pekerjaan, 8-9 mungkin tidak akan sejalan dengan keinginan kita,
apa boleh buat!" "Berat peti besi itu kurang lebih 150 kilogram, kalau digotong
tentunya akan mengalami kesulitan, karena itu harus menggunakan
kereta kuda...." "Benar!" jawab pengemis itu. "Walaupun menggunakan kereta
kuda mereka tidak akan bisa berjalan dengan cepat, aku perkirakan
kereta itu masih dalam radius 40 kilometer...."
"Benar...," jawab pengemis tua itu.
"Radius 40 kilometer ditempuh dalam waktu setengah hari, kita
bisa menyusulnya, apakah kau tahu jalan mana yang mereka
tempuh?" tanya Xin Suan.
"Ini sedang kupikirkan!" jawab pengemis itu.
Xin Suan menarik nafas lagi.
"Jangan terus menarik nafas, ikutlah aku menjadi pengemis,
kalau kau menjadi pengemis dalam waktu tiga tahun?"
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kata-katanya belum selesai, di luar taman terdengar ada yang
berteriak, "Xin Suan, hay, keluar!"
Itu adalah suara Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng.
Xin Suan merasa sangat senang, dia segera bangun dan berjalan
keluar, tapi pengemis tua itu menarik tangannya dan dengan suara
kecil dia berkata, "Jangan terburu-buru, biar aku yang mengatasi hal
ini!" Dia berbaring lagi. Xin Suan tahu kalau pengemis tua itu akan melakukan sesuatu
kepada Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng, karena itu dia kembali
berbaring. Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng tidak melihat Xin Suan keluar dari
taman, dia berteriak lagi, "Xin Suan, hayo keluar!"
Suaranya terdengar seperti orang panik.
Pengemis tua itu tetap tidak meladeni teriakan Pan Long Da Xia,
Huo Ru Feng. Terdengar Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng berkata, "Celaka,
sepertinya mereka telah meninggalkan tempat ini!"
Seorang laki-laki berkata, "Tidak mungkin karena keretanya
masih ada di sini." "Coba kau cari dia," kata Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng.
"Aku?" tanya laki-laki itu.
"Apakah kau takut?" tanya Pan Long D a Xia, Huo Ru Feng.
Dengan gagap laki-laki itu menjawab, "Tidak...aku kira mereka
tidak berada di loteng itu, kalau ada mengapa mereka tidak
mendengar?" "Coba kau ke atas untuk melihatnya!" Perintah Pan Long Da Xia,
Huo Ru Feng. http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Baiklah, aku akan mencoba mencarinya...." Laki-laki itu seperti
tidak berani membantah perintah Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng.
Terdengar suara, "Hei!" laki-laki itu sudah berada di balkon"dia
adalah salah satu dari kedua laki-laki tegap yang pernah ditemui X in
Suan! Sekali me loncat dia sudah berada di balkon dan melihat ada
pengemis tua itu dan Xin Suan yang sedang berbaring di lantai, dia
terkejut dan segera berteriak kepada Pan Long Da Xia, Huo Ru
Feng, "Pendekar Huo, mereka ada di sini!"
Dengan sikap ma las-malasan pengemis itu bangun dan
menyalahkan laki-laki tegap itu, "Kurang ajar, apakah kau tidak bisa
mengecilkan suaramu" Aku baru tertidur dan kau sudah ribut-ribut
hingga membuatku terbangun!"
Laki-laki itu sangat takut kepada Xin Suan, melihat Xin Suan baru
bangun dari tidurnya, dia segera berlari ke bawah loteng.
Pengemis tua itu pura-pura berjalan ke arah balkon melihat ke
bawah, sambil menguap dia berkata, "Oh...aku kira ada siapa,
ternyata adalah Pendekar Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng! Ada apa"
Apakah Pendekar yang sudah mendapatkan peti besi dan masih
belum merasa puas" Apakah Anda mau mengambilnya kembali dari
kami?" Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng sangat marah dan berteriak, "Di
mana Xin Suan" Cepat suruh dia menemuiku!"
"Semalam saudaraku merasa sangat lelah, dia kurang tidur,
apakah ada pesan yang ingin Tuan sampaikan" Katakan saja
kepadaku biar aku yang akan menyampaikannya nanti," kata
pengemis itu. Kemudian pengemis tua itu tertawa dan berkata lagi,
"Sebenarnya yang harus kalian cari adalah aku, walaupun ilmu silat
saudaraku lumayan tinggi tapi dia bukan orang yang tahu
segalanya, aku lebih pintar darinya dalam soal penyakit."
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng adalah orang dunia persilatan dan
pengalamannya sudah banyak. Begitu mendengar perkataan
pengemis itu dia sudah tahu bahwa racun yang dibubuhkan di peti
besi itu adalah si pengemis itu yang mengoleskannya, dengan
marah dia berkata, "Baiklah, aku cari kau saja, cepat berikan obat
penawarnya!" Si pengemis itu berlagak bodoh, dan bertanya, "Obat penawar"
Obat penawar apa?" Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng marah dan berkata, "Jangan
pura-pura, cepat berikan obat penawar racun yang telah kau
oleskan di peti itu, bila kau tidak mau memberikannya, kau akan
kucincang menjadi daging cincang!"
"Apakah Pendekar Pan Long terkena racun?"
Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng dengan marah mengeluarkan
sepasang tangannya dan berkata, "Lihat, semua ini adalah hasil
perbuatanmu!" Sepasang tangan itu tampak hitam dan basah, sudah terlihat
tanda-tanda akan membusuk!
Setelah melihat keadaan itu, si pengemis itu malah tertawa
terbahak-bahak dan berkata,
"Kalau tangan Pendekar Besar Huo membusuk, kelak bagaimana
bisa menggunakan pedang lagi" Tapi tak apalah, penyakit kecil
seperti ini aku jamin bisa ditangani, hanya saja.... Aku adalah
pengemis yang sangat miskin, bagaimana kalau kita merundingkan
sesuatu dulu?" Dengan tegas Pan Long Da X'\a, Huo Ru Feng berkata, "Kalau
kau menginginkan uang aku akan memberikannya, kalau kau
menginginkan peti besi itu, jangan harap aku akan
memberikannya!" Pengemis tua itu tertawa lalu berkata, "Kalau begitu, kita tidak
usah meneruskan pembicaraan ini lagi."
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Wajah Pendekar Huo tampak berubah dan diapun berkata lagi,
"Jadi kau tidak mau memberikan penawarnya?"
Dengan tegas pengemis tua itu berkata.. "Tidak ada peti besi, hal
lainnya tidak perlu dibicarakan lagi!"
"Apakah kau benar-benar sudah bosan hidup?"
"Aku hanya seorang pengemis, aku tidak akan mati di tanganmu
karena aku mempunyai beberapa alasan, pertama tanganmu sedang
sakit dan kelihatannya cukup serius, kedua goresan senjata tajam di
perutmu masih belum sembuh karena itu kau tidak akan bisa
bertarung dengan baik, alasan ketiga adalah saudaraku tidak akan
berpangku tangan begitu saja kalau aku dibunuh."
Dia membalikkan kepalanya dan berkata kepada Xin Suan,
"Saudaraku, apakah perkataanku benar?"
Tamu Aneh Bingkisan Unik Karya Qing Hong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Dengan pelan Xin Suan menjawab, "Benar! Siapa yang berani
menghinamu, pedangku tidak akan mengijinkan orang itu
melakukannya!" Wajah Pendekar Pan Long berubah lagi dia membentak, "Xin
Suan, keluar kaul" Xin Suan dengan pelan keluar, "Pendekar Huo, Anda ingin
memberikan petunjuk apa?"
Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng dengan marah berkata, "Aku
tanya kepadamu, kalian begitu ngotot ingin mengantarkan peti besi
itu apa maksud di balik semua itu?"
"Tentu saja untuk mendapatkan uang."
"Apakah tidak ada alasan lain?"
"Tidak ada." "Kalau begitu, aku akan memberikan uang 100 ribu tail perak
kepadamu!" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Xin Suan tertawa dan menggelengkan kepala, "Pendekar Huo,
Anda adalah seorang yang sangat pengertian, Anda sudah tahu
kalau orang persilatan pasti akan selalu menepati janjinya!"
Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng berkata, "Aku sudah
memberitahumu kalau peti besi itu sampai di Jin Ling, pasti akan
banyak orang yang menjadi korban, apakah kau tega melihat akan
banyak korban yang berjatuhan?"
"Aku juga akan memberitahu kepada Anda, kalau peti besi ini
tidak sampai dengan tepat di tempat tujuan, korban yang jatuh
akan lebih banyak lagi."
Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng melotot, tiba-tiba dia menarik
nafas dan berkata, "Xin Suan, mengapa kau tidak mau mengerti?"
"Sekarang aku mempunyai sebuah cara Yang bagus, Anda
kembalikan peti besi itu kepadaku dan aku akan mengantarkan peti
itu ke Nan Ping Shan dan mengembalikannya kepada Wang Ye.
Bagaimana?" Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng terpaku, "Apa maksudmu?"
"Maksudku adalah aku akan mengantarkan peti itu sampai di Jin
Ling, supaya bisa mendapatkan uang 100 ribu tail perak, kalau tidak
aku akan melepaskan pekerjaan ini dan mengantarkan kembali peti
ini kepada Wang Ye, aku tidak akan memberikan peti besi itu
kepada kalian, kalau kalian menginginkan peti besi ini, kalian bisa
menunggu peti itu tiba di tempat Wang Ye dan kalian bisa merebut
kembali peti itu." Pan Long Da X ia, Huo Ru Feng tampak berpikir dan berkata, "Itu
tidak mungkin." "Mengapa?" tanya Xin Suan. "Karena bila peti besi itu sudah
berada di Wisma Nan Ping, kami tidak akan mempunyai kesempatan
unutk merebutnya." "Mengapa?" tanya Xin Suan. Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng
hanya menggelengkan kepalanya tapi tidak menjawab.
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kalau Pan Long Da Xia tidak setuju dengan ideku, kita tidak
akan mencapai kata sepakat," kata Xin Suan.
Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng tampak berpikir, tiba-tiba dia
tertawa dan berkata, "Baiklah, biarlah tanganku menjadi busuk dan
hancur saja" Dia membalikkan badannya dan membentak kepada
kedua laki-laki itu, "Ayo, kita pergi dari s ini!" Dia berjalan keluar dari
taman itu. Kedua laki-laki itu terlihat sangat cemas dan berkata, "Pendekar
Huo, kami tidak ingin tangan kami membusuk dan hancur."
Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng berhenti melangkah dan dengan
pelan dia membalikkan kepalanya, tertawa dingin, "Apakah kalian
ingin menukar peti besi itu dengan obat penawarnya?"
Kedua laki-laki itu secara bersama-sama mengangguk, "Benar!
Kami harap Pendekar Huo bisa mengerti kondisi ini, kami tidak
mendapatkan hasil yang banyak, tidak pantas karena hal ini maka
tangan kami menjadi cacat."
Pengemis tua itu tertawa dan berkata, "Bukan hanya akan terjadi
pada sepasang tangan kalian, terakhir racun itu akan menjalar ke
seluruh tubuh dan lama kelamaan badan kalian akan hancur lalu
kalian akan mati." Hati kedua laki-laki itu bertambah kacau, segera mereka
meminta-minta kepada Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng, "Kami harap
Pendekar Huo bisa mengerti kondisi kami!"
Dengan marah Pan Long D a Xia, Huo Ru Feng berkata, "Tidak
disangka Lu bersaudara begitu takut mati!"
Ternyata kedua laki-laki itu adalah Lu bersaudara yang terkenal
di Si Zhuan, nama mereka adalah Lu Tong dan Lu Shuen,
mendengar penghinaan Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng, wajah Lao
Da Lu Tong menjadi merah dan dia berkata, "Pendekar Huo, mati
ada dua macam cara, yang satu berat seperti gunung sedangkan
yang satunya lagi ringan seperti bulu, hanya karena sebuah peti
kami harus sampai kehilangan nyawa, apakah itu pantas!"
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kalau kalian Lu bersaudara sudah tahu apa isi peti besi itu,
maka kalian pasti akan beranggapan bahwa kalian memang pantas
untuk melakukannya!"
"Benda apa yang ada di dalam peti itu?" tanya Lao Da Lu Tong.
Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng tampak berpikir sejenak, tapi dia
tetap menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku tidak bisa
memberitahukan rahasia ini."
Lao Er Lu Shuen tertawa kecut dan berkata, "Pendekar Huo, aku
kira benda apapun yang tersimpan di dalam peti itu, kami tidak
pantas bila harus sampai mati!"
Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng marah dan berkata, "Kalau
begitu, mengapa kalian mau menerima tawaran itu?"
Lao Er Lu Shuen menjawab, "Awalnya kami dua bersaudara tidak
tahu bahwa tugas ini akan begitu sulit dan kami setuju untuk
membantu Anda, tapi tidak pernah setuju untuk..."
Pendekar Pan Long bertambah marah lagi dia membentak,
"Jangan teruskan perkataan kalian! Aku tidak akan membiarkan
kalian mengkhianatiku dan menyerahkan peti besi itu kepada
mereka!" Lao Er Lu Shuen tertawa, "Kalau kami tidak menuruti kata-kata
Anda, apa yang Anda lakukan?"
Mata Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng mengeluarkan cahaya
kemarahan dan dia bertanya, "Apakah kalian sudah bulat
mengambil keputusan ini?"
Lao Er Lu Shuen menjawab, "Benar, kami sudah sepakat."
Pendekar Pan Long segera berjalan mendekati kedua bersaudara
Lu itu, tiba-tiba tampak cahaya pedang keluar dari pinggangnya,
cahaya itu bergerak secepat kilat ke arah Lu Shuen!
Lu Shuen sama sekali tidak memiliki persiapan, karena dia tidak
menyangka akan terjadi hal seperti itu, dia tidak menyangka kalau
Pendekar Pan Long akan membunuhnya, karena itu dia tidak bisa
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menghindari serangan Pendekar Pan Long. Kepala Lu Shuen
terlepas dari lehernya dan jatuh menggelinding!
Lu Tong kaget dan membentak, "Huo Ru Feng, kau benar-benar
kejam!" Melihat adiknya terbunuh, segera dia menyerang ke arah Pan
Long Da Xia. Dia ingin menyerang Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng tapi ilmu
silatnya tidak setinggi Pan Long, baru saja dia mendekat, pedang
lemas milik Pendekar Pan Long sudah menusuk ke jantungnya.
"Aduh!" Terdengar suara teriakan dan diapun roboh, tidak bernafas lagi!
Dua bersaudara Lu mati seketika, Xin Suan dan pengemis tua
yang tadinya ingin menolong Lu Tong pun sudah tidak sempat.
Mereka menyaksikan kedua bersaudara Lu mati di tangan Pan Long
Da Xia, mereka hanya bisa terpaku.
Setelah membunuh dua bersaudara Lu, Pan Long Da Xia segera
berlari keluar dari taman.
Xin Suan tahu kalau Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng akan
melarikan diri, segera dia meloncat dari balkon dan berteriak, "Cepat
kejar" Tubuhnya bergerak seperti burung walet yang sedang terbang,
keluar dari taman. Pengemis tua mengikutinya dari belakang.
Mereka mengikuti Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng keluar dari
Shue Jia Fei Yuan, dari jauh mereka melihat Pendekar Pan Long
berlari ke atas genting, Xin Suan ingin mengejar tapi pengemis itu
melarangnya dan berkata. "Jangan kejar lagi, mengikuti dia dari
belakang saja itu sudah cukup!"
Xin Suan mengerti apa yang dimaksud oleh si pengemis itu,
karena itu diapun mengurungkan niatnya untuk mengejar Pan Long
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Da Xia, Huo Ru Feng, dan bersama-sama dengan pengemis tua
menguntit dari belakang. Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng lupa kalau dia takut dikuntit oleh
Xin Suan, dengan ilmu meringankan tubuh yang begitu
mengejutkan orang, dia lari seperti sebuah anak panah!
Hanya dalam sekejap dia sudah berada di bawah tembok
perbatasan kota, kemudian diapun meloncat dan sudah berada di
atas dinding. Hanya dalam waktu singkat sosoknya sudah menghilang.
Xin Suan dan pengemis tua itu masih terus mengejarnya dari
belakang. Karena hari masih siang, maka penglihatan mereka sangat jelas,
mereka berusaha menjaga jarak sekitar 100 meter hal ini dilakukan
supaya gerakan mereka tidak diketahui oleh musuh.
Pendekar Pan Long sudah berlari sekitar 1 - 2 kilometer, dia tiba
di sebuah hutan, dia hanya terlihat ragu-ragu sebentar, masuk ke
dalam hutan lalu menghilang.
Xin Suan berteriak, "Cepat, kita kejar dia!"
Tapi pengemis tua itu menarik tangannya sambil tertawa dia
berkata, "Jangan kejar, jangan terkena tipuannya...."
Xin Suan terpaku, "Tipuan apa?"
Pengemis tua itu tersenyum dan menjawab, "Kelihatannya dia
sudah tahu kalau kita menguntitnya dari belakang, maka dia masuk
ke dalam hutan, tujuannya tidak lain adalah mengubah posisi,
membuat posisi kita dari gelap menjadi terang, membuat posisinya
yang terang menjadi gelap!"
"Kalau kita tidak mengejarnya, kita akan kehilangan jejaknya!"
Kata pengemis tua itu, "Menurut perkiraanku, sebentar lagi dia
pasti akan keluar dari dalam hutan."
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Xin Suan tidak percaya, "Semua perkiraan harus didasarkan pada
bukti, sekarang bukti apa yang kau miliki?"
Jawab pengemis itu, "Buktiku masih ada di kota, dia pasti akan
kembali ke kota." "Mengapa kau tahu bahwa peti besi itu masih ada di kota?"
"Semenjak mereka merampok besi itu, kau sudah
memperkirakannya sejak kemarin ma lam. Pada malam itu mereka
keluar dari kota, dan kaupun bisa mengetahui mereka berjalan
melewati pintu utara, karena itu kau keluar dari kota dan menunggu
mereka di sana, berapa lama kau menunggu mereka?"
"Kurang lebih 45 menut."
"Kalau begitu, apakah mereka dalam waktu 45 menit membawa
peti besi yang asli keluar dari kota kemudian kembali lagi ke kota
untuk membawa keluar peti palsu?"
"Tidak mungkin," jawab Xin Suan. "Karena itu peti besi yang asli
masih berada di kota dan sekarang dia me larikan diri keluar kota
dengan tujuan supaya dia terlepas dari kuntitan kita, tapi dia pasti
akan kembali lagi ke kota."
"Itu masuk akal," jawab Xin Suan. "Dan dia tidak akan lama di
sana, karena tangannya mulai membusuk, dia harus bisa mengatur
keadaan sebelum semua tangannya membusuk, peti besi itu harus
sudah sampai di tangan si dalang."
Xin Suan mengangguk. "Jalan ini adalah jalan menuju kota,
sebaiknya kita tunggu di s ini, dia pasti akan lewat sini."
"Baiklah, kita tunggu di s ini!" Mereka menunggu selama setengah
jam, tapi tetap tidak terlihat Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng keluar
dari hutan. Xin Suan mengerutkan dahi dan berkata, "Kali ini, sepertinya
perkiraanmu salah!" "Tunggulah sebentar lagi!"
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kalau kita menunggu lagi, dia tidak akan terkejar."
"Tapi dia pasti akan tetap kembali ke kota."
"Kalau dia sudah menyerahkan peti besi itu kepada orang lain,
bagaimana?" "Tidak akan!" "Tapi aku yakin pasti terjadi hal seperti itu."
Kata-kata Xin Suan cukup masuk akal, maka si pengemispun
menjadi tidak percaya diri, dia bertanya, "Kalau begitu, sekarang
kita harus bagaimana?"
"Apakah di kota Wu Xing ada murid-murid Gai Bang?"
"Mungkin aku bisa mencari beberapa orang."
"Kalau begitu kau segera kembali ke kota dan carilah mereka,
mintalah bantuan ke penginapan untuk mencari tahu, aku akan
masuk ke dalam hutan itu untuk melihat-lihat, nanti kita tetap akan
bertemu kembali di Shue Y uan, bagaimana?"
"Baiklah!" jawab si pengemis.
Segera dia berdiri dan bersiap akan pergi dari sana.
Tapi tiba-tiba Xin Suan menarik tangan si pengemis dan
menyuruhnya menunduk dia berkata. "Lihat, ternyata akhirnya dia
keluar juga!" Sewaktu pengemis itu akan keluar dari hutan ternyata ada
seseorang yang keluar dari hutan, orang itu tidak lain adalah Pan
Long Da Xia, Huo Ru Feng!
Pengemis itu merasa sangat senang dan berkata, "Ternyata aku
tidak salah tebak!" Xin Suan merasa sangat senang dia tertawa, "Dia sudah terkena
racun, tapi masih begitu tenang."
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Begitu Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng keluar dari hutan, dia
berlari ke arah Xin Suan dan pengemis tua itu bersembunyi.
Sepertinya dia akan kembali ke kota.
Xin Suan dan pengemis itu segera masuk ke dalam semaksemak, terdengar suara kelepak baju yang tertiup angin, suara itu
dari semak-semak di mana mereka bersembunyi. Begitu mereka
melihat ternyata Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng sudah berlari
menuju kota. 0-0-dwkz-0-0 Melewati 3 rintangan Membawa pulang si cantik
Tamu Aneh Bingkisan Unik Karya Qing Hong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Setelah kembali ke kota, tampak Pan Long Da X ia berputar-putar
di jalan-jalan kota juga gang-gangnya. Setelah tahu tidak ada orang
yang menguntit di belakangnya, dia memasuki sebuah penginapan,
mungkin disana dia sudah memesan kamar, begitu masuk ke
penginapan itu, segera ada seorang pelayan yang datang
menyambutnya, berkata sambil tersenyum, Tuan Huo, Anda sudah
kembali." Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng hanya menyahut, "Ya!" dan
segera bertanya, "Apakah ada yang mencariku?"
"Tidak ada, bukankah dua Tuan yang datang ke sini, juga ikut
pergi dengan Tuan?" Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng menyahut, "Oh!" lalu dia berkata
lagi, "Aku lapar dan ingin makan, tolong nanti antarkan makanan ke
kamarku." "Baiklah, aku akan segera menyiapkan makanan untuk Tuan."
Si pelayan berlalu dari sana untuk menyiapkan makanan.
Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng segera masuk ke dalam kamar,
melihat peti besi yang kemarin dibawanya masih tersimpan dengan
baik, dia merasa lega. Pintu ditutupnya dengan rapat kemudian dia
duduk di sisi tempat tidur.
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tapi hanya sebentar dia telah mengerutkan dahinya karena dia
merasakan kalau sepasang tangannya mulai membusuk, rasanya
panas seperti ada api yang membakar".
Dia membuka sepasang tangannya ternyata di tengah-tengah
telapaknya sudah mulai membusuk, garis tangannya sudah tidak
terlihat jelas, dia berkata, "Racun apa ini, begitu cepat reaksinya?"
"Itu adalah racun Ma Feng Nu (perempuan kusta)!"
Diiringi suara itu, Xin Suan membuka pintu dengan tenaga besar
dan masuk ke dalam kamar!
Pan Long Da Xia berteriak dengan kaget dan berkata, "Kau?"
"Benar, ini aku, Pendekar Huo, sandiwara ini sepertinya harus
berakhir sampai di s ini!"
Tangan Pan Long Da Xia masuk ke pinggangnya, dia ingin
mencabut pedang lemasnya tapi begitu telapak tangannya terkena
pedang dia merasakan sakit yang tidak tertahankan.
Xin Suan menggelengkan kepala dan berkata, "Sudahlah,
Pendekar Huo, tidak perlu menghabiskan tenaga lagi!"
Tubuh Pendekar Huo sudah menghalangi Xin Suan di depan peti
besi itu dan berkata, "Kalau kau menginginkan peti besi ini, kau
harus membunuhku dulu!"
Xin Suan tersenyum dan berkata, "Tidak perlu harus sampai
seperti itu, Anda sendiri tidak akan bisa mempertahankan dan
melindungi peti besi itu lagi."
"Kurang ajar kau, Xin Suan! Aku benar-benar tidak mengerti
mengapa Tian Shan Tuan Jian bisa memiliki murid yang tidak
berkeperi-kemanusiaan seperti dirimu!"
"Anda salah, guru menerimaku menjadi muridnya karena dia tahu
kalau aku mempunyai sifat seperti itu, karena guruku sendiri
mempunyai sifat tidak peduli kepada orang lain, maka beliaupun
bisa menelan pedang, maka beliau juga ingin mencari murid seperti
dirinya untuk meneruskan ilmu menelan pedangnya."
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dari balik bajunya dia mengeluarkan dua butir obat dan berkata,
"Ini adalah obat penawarnya, setengah diminum sedangkan
setengahnya lagi dioles, setelah mengambil obat ini, pergilah dari
sini!" Dengan tegas Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng menjawab, "Jangan
harap!" "Kau benar-benar tidak tahu diri!" Xin Suan mengerutkan dahinya
dia merasa aneh. "Aku Huo Ru Feng tidak akan bertekuk lutut di depan siapapun!"
"Ini sudah bukan masalah bertekuk lutut atau tidak, semua ini
karena Anda sudah tidak mampu lagi."
"Selama aku masih hidup, jangan harap kau bisa mengambil peti
besi inil" Xin Suan menarik nafas dan berkata, "Sifat Pendekar Huo sangat
keras dan juga lurus, aku kagum kepada Anda, hanya saja kita
memiliki Tuan yang berbeda, maka akupun tidak mau namaku
tercemar...." Dia me letakkan dua butir obat penawar itu di atas meja dan
berkata, "Temanku sudah membawa kereta ke depan penginapan,
harap Pendekar Huo jangan mengganggu perjalananku lagi!"
Sorot mata Xin Suan sangat dingin, dia menunggu keputusan
terakhir dari Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng.
Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng tetap berdiri di depan peti besi itu
dan dengan serius berkata, "Bunuhlah aku dulu baru kau bisa
membawa peti besi ini!"
Segera Xin Suan menjawab, "Siap!" tangannya mengeluarkan
pedang dan siap menusuk. Tapi Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng sama sekali tidak berusaha
untuk menghindar, kelihatannya dia sudah siap mati bersama
dengan peti besi itu. http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Melihat Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng tidak melawan, pedang
Xin Suan yang hampir sampai di tubuh Pan Long Da Xia, Huo Ru
Feng segera dibelokkan arahnya, dan dengan tangannya dia
memukul tulang rusuk Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng.
Perubahan yang terjadi begitu cepat dan aneh juga tidak
disangka-sangka, tapi Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng tetap berdiri
dan tidak bergerak! Terdengar suara PENG tangan Xin Suan sudah memukulnya, dan
Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng langsung pingsan!
Nadi di bagian bawah dada, di bagian kiri adalah hati, sedangkan
bagian kanan adalah paru-paru, biasanya kalau dipukul dalam waktu
satu hari orang itu pasti akan mati, tapi X in Suan dengan tepat bisa
memperhitungkan semuanya, hingga Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng
hanya pingsan saja. Segera dia membopong Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng ke
ranjangnya, dua butir obat itu dihancurkan dan dimasukkan ke
dalam teh, setelah diaduk dengan rata, separuh teh itu dicekok
masuk ke dalam mulut Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng dan
separuhnya lagi dioleskan pada kedua tangannya yang mulai
membusuk. Kemudian Xin Suan merobek handuk menjadi dua bagian untuk
membungkus kedua telapak tangan Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng.
Setelah selesa i melakukan pekerjaannya dia mengangkat peti besi
dan membawanya. Begitu keluar dari kamar, ternyata pelayan yang datang
membawakan sayur dan nasi masuk ke dalam kamar, dia terpaku
dan berkata, "Tuan, Anda...."
"Temanku sedang sakit, dia berpesan kepadaku untuk
membawakan peti besi ini, letakkan saja makanannya di atas meja,
setelah itu pergilah dari kamar ini jangan mengganggu dia dulu!"
Dengan langkah besar dia keluar dari kamar, pengemis tua sudah
menunggu di depan penginapan beserta dengan keretanya. Dia
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
memasukkan peti besi itu ke dalam kereta, tiraipun diturunkan,
setelah itu Xin Suan naik ke atas kereta dan berkata, "Ayo, kita
pergi dari sini!" Setelah keluar dari kota Wu Xing, pengemis tua itu baru berkata,
"Bagaimana keadaan Pan Long Da Xia?"
Xin Suan menceritakan apa yang telah terjadi tadi, akhirnya dia
menarik nafas dan berkata, "Sekarang, aku menyesai telah
menerima pekerjaan ini!"
"Jangan merasa menyesal, kita terima pekerjaan mengantar
barang ini dengan tujuan untuk menolong orang!"
"Memang maksud kita seperti itu, tapi...."
"Aku merasa, bila mendapatkan uang 100 ribu tail perak dengan
tujuan menolong orang yang terkena bencana, itu sangat besar
artinya!" "Tapi...." "Jangan ada tapi-tapi lagi, kita melakukan semua ini asa l tidak
mencelakakan orang, itu saja sudah cukup!"
Xin Suan terdiam. "Kau pernah mengatakan, kita tidak perlu mengetahui mana
yang benar dan mana yang salah dalam perebutan kekuasaan di
kerajaan, walaupun Pan Long Da Xia adalah orang yang pantas
dihormati tapi diapun belum tentu benar."
Pelan-pelan Xin Suan berkata, "Aku mencium sesuatu yang
harum, harum apakah itu?"
Pengemis tua itu tertawa dan menjawab, "Itu adalah sayur asin
dan 10 buah bakpao daging, ada di belakang tempat dudukmu!"
0-0-dwkz-0-0 http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hari itu kereta berjalan dengan lancar sejauh 25 kilometer,
setelah tiba di kota Chang Xing, hari sudah sore, mereka hanya
beristirahat sebentar sambil memberi makan kuda mereka, setelah
itu mereka segera melanjutkan perjalanan lagi.
Kota berikutnya adalah kota Yi Xing jaraknya dari kota Chang
Xing adalah sekitar 50 kilometer. Mereka berencana pada hari kedua
siang, harus sudah tiba di kota Yi Xing, menginap satu hari di sana
setelah itu baru melanjutkan perjalanan.
Tapi rencana tidak berjalan sesuai dengan perkiraan.
Begitu malam tiba kereta berhenti di depan jembatan, mereka
melihat ternyata jembatan itu telah terputus!
Lebar sungai di bawah jembatan itu sekitar 50 meter dan airnya
sangat deras, tampaknya jika ingin menyebrangi sungai juga tidak
akan bisa. Jembatan itu terbuat dari kayu, sekarang jembatan itu rusak.
Apakah dirusak oleh seseorang atau memang roboh sendiri, tidak
ada yang tahu. Karena di tengah-tengah jembatan tidak ada papan
pengumuman yang memberitahu bahwa kereta tidak akan bisa
melintasi jembatan itu. Orang yang tidak bisa menyebrangi sungai itu ada sekitar 8
orang, 5 di antaranya adalah pejalan kaki, sedangkan 3 orang
lainnya adalah dua orang penggotong tandu, dan seorang yang
duduk di atas tandu. Mereka tampak sedang berunding
menggunakan cara apa mereka bisa menyebrangi sungai itu.
Xin Suan naik ke jembatan yang sudah terputus itu, dia melihatlihat keadaan di sana, jembatan itu hanya putus sepanjang 15-16
kaki, kalau tidak membawa kereta, orang bisa dengan mudahi
meloncatinya tapi sekarang yang terpenting adalah bagaimana
menyebrangkan kereta itu, dia bisa menyebrang sekalipun tidak
akan ada gunanya. Diapun tidak mempunyai ide bagaimana caranya supaya bisa
menyebrangi jembatan itu, dia membalikkan badan lalu berjalan ke
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
depan jembatan dan bertanya kepada para pejalan kaki yang
sedang berkumpul di sana, "Mengapa jembatan ini bisa rusak?"
Ada yang menjawab, "Tidak tahu, tadi s iang sewaktu aku datang
dari sebelah sana, keadaan di sini masih baik-baik saja, tapi
sekarang jembatan ini bisa terputus begitu saja."
Xin Suan kembali bertanya, "Apakah kau adalah orang daerah
sini?" "Benar," jawab orang ini.
"Berapa dalamnya sungai itu?"
"Kurang lebih 10 kaki," jawab orang itu.
"Apakah di sekitar sini ada jembatan lainnya?" tanya Xin Suan.
"Tidak ada," jawab orang itu.
"Apakah di sini ada perahu penyebrang?" tanya Xin Suan lagi.
"Tidak ada," jawab seorang tua.
"Lalu kita kebingungan. harus bagaimana sekarang?" tanya Xin Suan
"Benar, keadaanku paling parah, ibuku sedang sakit dan aku
pergi ke kota untuk membeli obat, sekarang aku tidak bisa kembali.
Hhehhh!" keluh orang itu.
"Tempat yang terputus kurang lebih ada 15-16 kaki, apakah
kalian sanggup meloncatinya?" tanya Xin Suan.
Orang-orang di sana secara bersamaan menjawab, "Tidak, kami
tidak sanggup meloncat begitu jauh."
"Apakah kalian sedang terburu-buru ingin penyebrang ke sana?"
tanya Xin Suan. "Benar! Sekarang hari mulai gelap, kami ingin pulang tapi
jembatan terputus." Seorang nenek tua berkata, "Kalau kalian tidak mau menyebrang
tidak apa-apa, tapi aku tetap harus menyebrang ke sana!"
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Xin Suan melihat nenek itu memakai baju begitu mewah dan
bertanya, "Apakah Nenek adalah orang yang tadi berada di atas
tandu?" "Benar! Aku adalah dukun beranak, aku harus menyebrang ke
sebelah sana untuk membantu orang bersalin, sekarang aku harus
bagaimana?" tanya nenek tua itu kebingungan.
Begitu Xin Suan mendengar bahwa si nenek harus menyebrang
untuk membantu kelahiran anak, diapun ikut merasa cemas dan
berkata, "Ini adalah hal penting, apakah aku boleh menggendong
Nenek supaya bisa menyebrang ke sebelah sana?"
Nenek tua itu dengan marah menjawab, "Anak muda, kau jangan
terlalu sombong, kau sendiripun tidak bisa menyebrang, sekarang
kau malah harus menggendongku!"
"Aku bisa meloncat ke seberang sana, coba Nenek perhatikan
baik-baik...." kata Xin Suan.
Xin Suan kembali lagi ke jembatan yang terputus, hanya sekali
melakukan lompatan kecil, dia bisa menyebrang ke sana, dan
dengan cepat dia kembali ke tempat semula lalu tertawa,
"Nenek sudah melihat sendiri, apakah Nenek mau kugendong
dan kusebrangkan?" Nenek tua itu tetap menggelengkan kepalanya dan menjawab,
"Tidak, kalau sampai jatuh ke sungai, bagaimana?"
Xin Suan berkata pada orang-orang yang ada di sana, "Siapa
yang mau kugendong untuk menyebrangi sungai ini?"
"Coba kau gendong aku dulu, karena ibuku sedang sakit dan dia
harus segera minum obat."
"Baiklah, kau naik ke atas punggungku!" kata Xin Suan.
Benar saja, Xin Suan dan orang itu berhasil menyebrangi sungai
dengan selamat dan dia berkata pada orang itu, "Cepatiah pulang,
ibumu sedang menunggu."
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Orang itu merasa sangat berterima kasih, dengan cepat dia
berlalu dari sana. Xin Suan kembali ke tempat dukun beranak tadi dan berkata,
Tamu Aneh Bingkisan Unik Karya Qing Hong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Nenek, Anda tidak perlu merasa khawatir sekarang!"
Dukun beranak itu tetap menggelengkan kepalanya dan berkata,
"Aku tidak mau!"
"Mengapa?" Dengan seius nenek itu menjawab, "Kau adalah laki-laki
sedangkan aku perempuan!"
Xin Suan tertawa, "Nenek, Anda sudah berusia 60 tahun lebih,
apakah----" Dukun beranak itu melotot dan berkata, "Apakah karena aku
berusia 60 tahun lebih maka kau boleh bertindak sembarangan?"
Xin Suan mengangkat bahunya dan berkata, "Baikiah, kalau
Nenek tidak mau menyebrang tidak apa-apa, sebenarnya aku
mengkhawatirkan keadaan ibu yang akan bersalin itu."
Jawab dukun beranak itu, "Membantu orang bersalin memang
sangat penting tapi menjaga nama baik juga sangat penting!"
Xin Suan tidak mau meladeni lagi si nenek, maka dia bertanya
kepada yang lainnya, "Apakah kalian masih ada yang ingin
kugendong untuk menyebrang?"
Akhirnya semua orang berhasil disebrangkan, hanya tersisa si
dukun beranak itu beserta dengan dua penggotong tandunya.
Xin Suan kembali ke keretanya dan bertanya kepada si pengemis
tua, "Biasanya idemu sangat banyak, apakah sekarang kau tahu
bagaimana caranya menyebrangi sungai ini?"
"Ada." "Bagaimana caranya?"
"Membuat jembatan baru lagi."
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Xin Suan marah dan berkata, "Aku tidak mempunyai waktu untuk
bergurau!" "Akupun tidak ada waktu untuk main-ma in."
"Apakah kau tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
membuat jembatan itu?"
"Kira-kira setengah jam saja sudah cukup."
"Apakah kau bisa bermain sulap?"
Pengemis itu tertawa terbahak-bahak dan menjawab, "Tidak
bisa, sebenarnya ini masalah sangat sederhana, asalkan kau mau
kembali ke kota membeli beberapa papan tebal setelah itu
menyusunnya di atas jembatan itu, maka kitapun bisa menyebrang."
Xin Suan menjawab, "Sebenarnya ini adalah ide yang bagus, tapi
apakah kau tahu mengapa jembatan ini bisa putus?"
"Tentunya dirusak oleh seseorang."
"Benar, kalau sekarang aku kembali lagi ke kota untuk membeli
papan, bukankah musuh akan mengambil kesempatan ini untuk
merebut peti besi itu, sebenarnya ini adalah akal-akalan mereka
saja!" "Kita berdua bisa secara bersama-sama membawa kereta ini
kembali ke kota." "Benar juga, terpaksa kita melakukan hal seperti itu."
Sewaktu dia akan menaiki kereta, dukun beranak itu tiba-tiba
berkata, "Bocah, coba kau ke sini sebentar!"
"Ada apa, Nek?" tanya Xin Suan.
Dukun beranak itu menghembuskan nafas dan berkata, "Setelah
dipikir-pikir, aku kira lebih baik aku menyebrang saja, coba kau
gendong aku untuk menyebrang ke sana!"
"Apakah setelah menyebrang Nenek akan berjalan kaki ke
tempat orang bersalin itu?"
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Sepertinya memang harus seperti itu." jawab nenek itu
"Kalau begitu, silakan Nenek naik ke atas punggungku."
Kemudian dengan cepat Xin Suan sudah menyebrang ke bagian
sebelah sana. Tapi baru saja kedua kakinya mendarat di bagian sebelah sana,
Xin Suan terjatuh dan tidak bisa bergerak. Pengemis itu terkejut dan
berteriak, "Xin Suan, ada apa?"
"Ternyata diriku sangat berat, hingga temanmu ini tidak kuat
menggendongku!" Diiringi suara itu tubuhnya sudah loncat dan menyebrangi sungai
itu, ternyata dia adalah seorang nenek yang mempunyai ilmu silat
tinggi! Wajah pengemis itu tampak berubah, dia berteriak sambil
membawa turun tongkatnya, "Nenek jahat, ternyata kau sendiri
yang memutuskan jembatan ini!"
Kedua penggotong tandu itupun ternyata bukan penggotong
tandu biasa, dari balik tandu mereka mengeluarkan senjata masingmasing, senjata mereka adalah dua buah golok, di kiri dan kanan,
mereka siap membacok si pengemis. Wajah mereka dipenuhi
dengan hawa membunuh, dan berkata, "Pengemis busuk, kau juga
harus mati mengikuti jejaknya!"
Mereka menyerang dari kiri dan kanan. Tongkat pengemis itu
dima inkan dan dipukul, pukulan itu mengenai pundak mereka
berdua, pengemis itu membentak, "Pergi! Kemampuan ilmu silat
kalian masih jauh!" Kedua penggotong tandu itu karena sudah terkena pukulan si
pengemis, mereka mundur beberapa langkah.
"Kalian mundur, biar aku yang membereskan dia," kata si dukun
beranak itu. http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Begitu mendekati pengemis itu, kesepuluh jarinya sudah
dijulurkan, kukunya sangat panjang, jarinya berbentuk seperti
cakar, siap mencakar ke wajah pengemis tua?"
Pengemis tua itu mundur beberapa meter, dia terkejut melihat
tangan si nenek, katanya, "Apakah Anda adalah Gui Zhao, Liu Shi
Gu (Cakar setan) Kuku Liu Shi Gu panjang, lancip, dan berwarna hitam serta
tampak kotor, sepertinya kuku itu sudah diolesi oleh racun. Kuku itu
terlihat sangat seram dan menakutkan.
Nenek tua itu tertawa dan berkata, "Baru sekarang kau tahu
kalau aku adalah Gui Zhao Liu Shi Gu, sayang sudah terlambat."
Pengemis tua itu sangat takut kepada cakar setannya, segera
tongkatnya menyapu ke arah kedua kaki Liu Shi Gu.
Gui Zhao Po Po, Liu Shi Gu mengangkat kaki kirinya, menendang
tongkat bambu si pengemis, kemudian telapak tangannya terbuka
dan kelima jarinya menekuk dan menyentil---Lima buah benda kecil keluar dari kukunya dan dilepaskan ke
wajah dan dada si pengemis.
Tapi sebelumnya si pengemis sudah ada persiapan, pada saat
melihat jarinya dilipat kemudian dibuka, kakinya sudah siap untuk
meloncat. Begitu jari-jarinya membuka, tubuh si pengemis sudah
seperti seekor ikan terbang yang meloncat jauh, dan dia bisa
menghindari jurus Gui Zhao Kai Hua (Cakar setan membuka bunga).
Jurus Gui Zhao Kai Hua adalah sebuah jurus yang sangat
menakutkan, senjata rahasia yang tersimpan di balik kuku yang
bernama Tan Hun Zhu (Mutiara meminta nyawa). Tan Hun Zhu
sangat kecil hanya sebesar biji kacang hijau, tapi pada saat disentil,
butiran itu akan hancur dan bubuknya akan mengeluarkan bau
wangi, jika lawan menghisap bau wangi itu, mereka akan segera
pingsan dan roboh. Senjata ini sangat jarang dipakai oleh Gui Zhao
Po Po tapi sekali dipakai, 100% pasti akan berhasil.
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sekarang dia sekaligus menyentil 5 butir Tan Hun Zhu, dia siap
mencabut nyawa si pengemis tua itu. Untung saja si pengemis
terhadap serangan Gui Zhao Po Po sudah tidak asing lagi, dan dia
sudah mengetahui jurus dan teknik Gui Zhao Po Po, maka diapun
bisa menghindari, tidak sampai pingsan dan roboh.
Payung Sengkala 5 Pedang Golok Yang Menggetarkan Karya Wo Lung Shen Tujuh Pendekar Pedang Gunung Thian San 11
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama