Dewi Ular 76 Tamu Dari Alam Gaib Bagian 1
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
Seri Dewi Ular-76-Tara Zagita
Tiga Naga Sakti
Karya : Tara Zagita
Sumber DJVU : NOVO
Editor : Jisokam
Ebook oleh : Dewi KZ
TIRAIKASIH WEBSITE
http://kangzusi.com/ http://dewi-kz. info/
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
TAMU DAR ALAM GAIB
oleh Tara Zagita Serial Dewi Ular Cetakan pertama, 2002
Gambar sampul oleh Fan Sardy Penerbit Sinar Matahari,
Jakarta Hak cipta pada Penerbit Dilarang mengcopy atau
memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin
tertulis dari penerbit .
(Oo-dwkz-234-novo-oO)
1 MUNGKIN karena malam itu adalah malam Jumat Kliwon,
tepat tanggal 13 bulan 9, maka suasana malam menjadi sepi.
Terkesan ganjil. Tak banyak orang bepergian, atau berada di
luar rumah. Hilir mudik kendaraan di jalan raya pun tak
sepadat biasanya. Padahal rnasih pukul sembilan lewat sedikit,
tapi sudah seperti hampir tengah malam,
"Kenapa sih, dari tadi bulu kudukku meremang merinding
sendiri" Seperti ada yang mendekatiku tanpa rupa. Betul kok."
"Ah, itu biasa saja, Jang. Anginnya agak kencang, tanda
mau turun hujan. Makanya, bulu merinding sendiri karena
hembusan angin penghantar hujan ini, Jang."
"Abang juga merasa merinding kayak aku tadi" "
"Iya. Lha, memangnya yang punya bulu kuduk cuma situ
aja?" Percakapan seperti itu tidak saja terjadi antara pedagang
rokok yang mangkal di ujung jalan sana dengan pemuda yang
berprofesi sebagai tukang ojek Tapi di beberapa tempat,
terjadi pula percakapan serupa walau redaksionalnya berbeda.
Angin memang berhemhus agak kencang. Tanda-tanda alam
akan turunnya hujan. Tentu saja udara pun dingin, namun tak
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
membuat orang-orang menggigil. Dan, menurut mereka itu
bukan hal yang wajar.
Ada keganjilan di malam itu. Aroma wangi dupa atau
kemenyan ikut mencekam suasana malam itu. Dupa atau
kemenyam sudah pasti datang dari rumah-rumah yang
penghuninya merasa perlu melakukan ritual magis pada
malam keramat. Mengirim doa untuk sanak keluarga yang
sudah meninggal, misalnya. Atau, memberi sesaji untuk
sebuah pusaka, dan entah untuk keperluan apa lagi. Yang
jelas, malam itu memang terkesan sebagai malam keramat
yang mencekam dan mudah memancing kecurigaan siapa
saja. Hujan memang belum turun, Hanya saja, tadi petang
sempat gerimis sebentar, lalu terang kembali. Tapi sekarang
hujan sedang berkemas-kemas untuk menjadi deras. Suara
gemuruh angin bagaikan membuat kehidupan malam di kota
metropolitan ini menjadi bisu.
"Kita langsung pulang saja, San."
"Nggak jadi mampir dulu ke rumah tante Molly?"
"Nggak usah. Nanti kutelepon saja. Cuaca malam ini nggak
sehat. Sepertinya ada sesuatu yang akan terjadi malam
ini."Sandhi, sopir muda bertampang lumayan itu, menuruti
perintah majikan mudanya, yaitu gadis cantik jelita keturunan
bidadari asli khayangan. Gadis yang punya kelebihan pandai
membaca gelagat alami dan pintar menterjemahkan makna
sebuah cuaca itu tak lain adalah si Dewi Ular. Lebih dikenal
lagi dengan nama buminya: Kumala Dewi. Tentu saja Sandhi
sangat peucaya bahwa akan terjadi sesuatu di ma lam itu,
sebab ia tahu kumala Dewi adalah gadis paranormal berilmu
tinggi. Sebagai putri tunggal dari perkawinan Dewa Permana
dan Dewi Nagadini, tentunya Kumala memiliki kesaktian yang
lebih tinggi dari dukun atau paranormal manapun.
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
Karenanya, hati Sandhi saat itu sempat berdebar lemah,
sebagai responsifitasnya terhadap pernyataan Kumala yang
diucapkan dengan suara mirip orang menggumam tadi. Ia pun
mengemudikan mobil BMW hijau giok dengan sangat hati-hati
dan penuh waspada. Mereka baru saja pulang dari menengok
kelahiran bayi pertamanya Pramuda dan Emafie. Istri kakak
angkatnya Kumala itu hari ini telah melahirkan bayi pertama
mereka. Sebagai saudara angkat yang penuh peihatian
melebihi saudara kandung sendiri, Kumala tak mungkin bisa
sebentar saja dalam kunjungannya. Ada beberapa hal yang
harus ia lakukan menyambut kelahiran bayi pertamanya
Pramudaitu, sehingga pukul sembilan malam baru bisa
meluncur pulang ke rumahnya.
Suara klakson dua kali merupakan isyarat yang sangat
dipahami oleh Buron. Pemuda jelmaan Jin Layon yang
berbadan agak kurus dan berambut kucai itu segera keluar
rumah, membukakan pintu gerbang yang sejak tadi sengaja
dikunci rapat-rapat. Kali ini agaknya si Jelmaan Jin Layon yang
acap kali dijuluki jin usil oleh Mak Bariah itu agak malas
menghampiri ke pintu pagar. Buron hanya berdiri di teras
depan, yang berjarak sekitar 30 meter dari pintu gerbang.
Pandangan matanya tertuju tajam ke arah pintu yang
terbuat dari besi stainless anti karat. Dengan kekuatan
pandangan mata gaibnya pintu itu bisa terbuka sendiri dari
kuncinya, lalu bergerak ke samping lebar-lebar, dan BMW
hijau giok itu pun memasuki halaman rumah. Baron segera
kembali masuk ke dalam. Rupanya ia sedang menyimak acara
kesayangannya di teve layar lebar itu sehingga ia malas untuk
membuka pintu gerbang itu secara manual. Ia tak ingin
kehilangan waktu terlalu banyak untuk acara kesayangannya
itu. "Jin bego itu sok pamer kesaktian lagi, Mala!" kecam
Sandhi bersifat mengadukan kemalasan Buron kepada
Kumala. Mobil masih bergerak pelan-pelan mendekati garasi.
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
Nanti akan berhenti di depan serambi samping, dan kuma la
akan turun lebih dulu sebelum mobil dimasukkan ke garasi.
Kumala hanya menghembuskan napas panjang mendengar
pengaduan Sandhi. Menurutnya hal itu bukan persoalan yang
perlu ditanggapi terlalu serius. Tapi ia tetap memberi teguran
kepada Buron dengan caranya sendiri. Mungkin tidak malam
ini juga. Pintu gerbang belum bisa ditutup kembali. Sandhi akan
menegur Buron, karena tugas Buron jika di rumah adalah
membukakan pintu gerbang saat Kumala pulang dari
bepergian, dan menutupnya kembali. Tugas itu dilakukan Mak
Bariah jika pelayan bagian dapur itu punya waktu untuk
melakukannya. Sandhi sering kesal melihat kemalasan Buron
seperti itu. Dan, ia tak ingin dibuat lebih capek lagi oleh tugas
Buron yang ditangguhkan itu. Maka, setelah ia menutup
garasi, ia pun bergegas ke ruang tengah dan bersuara lantang
kepada Buron. "Hey, pintu depan belum ditutup tuh!"
"Kenapa nggak kau , tutup sekalian sih?"
"Memangnya itu tugasku, apa"!" Sandhi bersungut- sungut.
Buron tak menghiraukan kecaman itu. Ia sibuk memusatkan
perhatiannya kelayar teve.
"Tutup dulu, sana...!"tegur, Sandhi sebelum masuk kamar".
"Cerewet luh!" geram Buron kesal juga. Ia pun bergegas
meninggalkan layar tevenya. Namun langkahnya terhenti
kembali diteras depak Bahkan sebelum kedua kakinya
menginjak teras depan langkah itu sudah berhenti lebih dulu.
Bukan karena ingin mengerahkan kekuatan gaibnya untuk
menutup pintu gerbang dari jarak jauh, tapi karena ada
sesuatu yang membuat Buron agak kaget dan terpaksa
menghentikan langkahnya.
Seseorang telah nekat memasuki halaman rumahKumala
Dewi. Orang tersebut masih berusia remaja, sekitar I7 tahun.
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
Ia masih mengenakan pakaian seragam sekolah sebuah SMU
swasta Anak itu setengah berlari menghampiri teras dengan
wajah tegang sekali. Buron tak jadi menghardik anak itu
setelah melihat wajahnya sepucat mayat. Tubuhnya menggigil
ketakutan Bibirnya bergetar Napasnya pun tampak berat dan
terputus- putus.
"Hey... mau apa kamu?" tegur Buron dengan dahi berkerut,
sedikit bersikap galak demi menjaga wibawanya.
"Baang.. to... tolong saya, Bang...! Sa... saya takuut...!"
"Takut"! Takut apaan"!"
Anak itu tak berani mengjnjak lantai teras Ia berdiri di
depan tangga teras, merapat ke tanaman pohon palem,
sebentar-sebentar matanya melirik ke arah jalanan. Keringat
dinginnya tampak bercucuran membasahi sekujur wajah
pucatnya. "Takut apa maksudmu, hah"! Sini... sini...!" ajak Buron
agak menunjukan kepeduliannya. Anak itu pun menghampiri
lebih dekat lagi Anak itu ingin menjawab pertanyaan Buron,
tapi suaranya bagaikan tenggelam dan bergumul bersama
degup jantungnya. Ia hanya bisa menggerak-gerakan
mulutnya, namun sulit melontarkan kata. Buron membawanya
duduk di kursi teras. Hatinya semakin merasa kasihan, sebab
anak itu benar-benar tersiksa oleh rasa takutnya yang begitu
besar. Bukan sedang berpura-pura menjadi orang ketakutan.
Karenanya, Buron mencoba membujuknya untuk tenang.
"Kama tinggal di mana?"
"Di blok B1, Bang. Di jalan Intan Utara..."
"Dekat lapangan tenis dong?"
"Be...betul,Bang."
"Namamu...?"
"An... Andy, Bang."
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
"Hmmm... kamu pulang sekolah, ya?"
"Se... sebetulnya sudah sejak tadi sore, Bang. Tapi saya...
saya mampir dulu ke rumah teman, jadi baru sekarang bisa
sampai sini, Bang. Hmm,eeh... hmmm..."
Percakapan itu mengalihkan perhaiian Andy sesaat. Dengan
begitu ketegangannya pun menjadi sedikit berkurang. Di
dalam sana, Sandhi sempat curiga mendengar suara Buron
bicara dengan seseorang. Ia menyempatkan melongok
keteras. Lalu, ikut berkerut dahi karena merasa asing dengan
anak yang diajak bicara Buron itu.
"Ada apa, Ron?"
Buron hanya melirik Sandhi sekejap, lalu bicara lagi kepada
Andy. Tak mempedulikan pertanyaan Sandhi.
"Nah, sekarang coba jelaskan, kenapa kamu sampai
ketakutan seperti ini" Apa yang membuatmu ketakutan tadi ! "
"Saya... saya melihat... terbang dan turun ketanah, Bang..."
"Apanya yang terbang"! Siapa yang terbang"!"
"Itu.. anu... manusia... manusia bersayap, Bang. Hiiiihh. !"
"Manusia bersayap"!" Sandhi menyahut dengan nada
terheran-heran. Ia ikut mendekati Andy. Tatapan matanya
bersikap menuntut kejujuran jawaban Andy tadi.
"Be... benar, Bang," anak itu menganggukkan kepala
kepada Sandhi. "Sayata.. takut sekali melihat... melihat
manusia bersayap tadi, Bang, Wajahnya nggak seperti
manusia biasa dan..."
"Di mana kau melihat manusia bersayap"!" desak Buron.
"Di sana, Bang... Di... di... samping gereja yang baru
terbakar tiga hari yang lalu itu, Bang. Di jalan sampingnya
itulah manusia bersayap turun dan mendaratkan kedua
kakinya yang... yang... iiihhh... saya ngeri sekali Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
membayangkannya, Bang!" Andy bergidik menggigil seperti
kedinginan. Gigi-gjginya saling gemerutuk. Sandhi dan Buron
saling beradu pandangan mata. Tegang dan cemas.
"Panggil Kumala...!" perintah Buron Dalam keadaan serius
seperti itu, Sandhi tak berani membantah perintah jelmaan Jin
Layon. Ia bergegas masuk untuk memberitahu kedatangan
Andy kepada Kumala. Tak lama kemudian Kumala Dewi pun
daiang ke teras. Ikut menanyai remaja berwajah imut-imut
penuh ciri-ciri penakut.
"Saya melihatnya setelah menyeberang jalan besar, Kak,"
kata Andy set elah mendapat usapan tangan di punggungnya
dari Kumala. Usapan tangan itu mengandung hawa gaib yang
dapat menenangkan kegundahan hati siapa pun, dan malam
itu terbukti mampu membuat Andy menjadi tidak gemetaran
lagi. "Waktu saya mau menuju jalan samping gereja terbakar
itu, saya masih sangsi dengan pengjihatan saya sendiri, Kak.
Tapi setelah saya pertegas lagi, barulah saya yakin betul
bahwa saat itu saya meiihat ada orang terbang melintasi
reruntuhan gereja, lalu hinggap atau mendarat di jalanan
samping gereja. Orang itu tinggi, dan besar, matanya
memancarkan cahaya merah mengerikan. Sayapnya hitam dan
berhelai-helai seperti bendera umbul-umbul. Saya terpaku di
tempat. Mata saya tak bisa dipejamkan. Orang itu
menghampiri saya sampai berjarak lima meter. Lalu... lalu
sebelum saya jatuh pingsan, orang itu menggeram dengan
suara seperti kera. Ia menyeringai. Saya melihat giginya
runcing-runcing dan bertaring. Persis drakula di film-film
horor, Kak. Kemudian... entah kemana makhluk itu, sebab
saya terkulai lemas dan tak sadarkan diri. Pingsan di tempat
Entah berapa lama saya pingsan sampai akhimya saya siuman
sendiri, dan segeraberlari ketakutan menuju kemari..."
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
"Bagaimana bentuk daun telinganya" Apakah kau sempat
memperhatikan dan mengingat ya?" tanya Kumala setelah
tertegun sesaat.
"Daun telinganya... agak lebar dan meruncing ke atas
Tinggi." Buron dan Sandhi sama-sama menatap Dewi Ular, seakan
Dewi Ular 76 Tamu Dari Alam Gaib di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
mereka ingin mendengar kesimpulan dan reaksi gadis cantik
berbibir ranum itu. Tetapi pada waktu itu Kumala sedikit
menundukkan wajah. Matanya yang indah bak berlian itu
menatap lantai di depannya. Menerawang kosong. Sebentar
kemudian baru mengangkat wajah kembali. la langsung
memandang Buron, sebagai asistennya untuk urusan yang
berbau mistik. Lalu dengan suara tenang, berkharisma dan
enak didengar, Kumala memberi perintah tegas tepada
asistennya itu.
"Cari dia...!"
Buron hanya menganggukkan kepala dengan sikap patuh.
Badannya ditegakkan Kumala tahu apa yang akan dilakukan
Buron saat itu. Ia tak ingin Andy mengetahuinya, karena dapat
membangkitkan rasa takutnya Andy yang sudah dijinakkan itu.
Maka, dengan gerakan kepala tipis, Buron sudah paham
maksud isyarat Kumala itu. Ia pun menjadi sinar kuning
berekor mirip meteor kecil.
Bluug..:! Lenyap.
Malam semakin misterius. Suasana sepi terasa kian
mencekam. Seolah-olah ada kekuatan aneh yang mampu
menghbungkam seluruh kehidupan di muka bumi, membuat
malam benar-benar membisu kaku. Hanya suara lolongan
anjing saja yang sesekali terdengar mengalun meliuk-liuk di
kejauhan sana. Lolongan anjing itu sempat membuat bulu
kuduk orang yang mende ngarnya menjadi merinding. Alunan
lolongannya menyerupai jeritan roh yang tersiksa di alam
kuburnya. Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
Sayup-sayup terdengar percakapan Kumala Dewi dengan
seorang perempuan yang meneleponnya.
"Kenapa mesti pakai begituan segala sih, Tante" Penglaris
atau sejenisnya hanya dibutuhkan oleh pengusaha yang
kurang percaya diri dan kurahg matang dalam perhitungan
bisnisnya. Menurut saya sih.. Tante cukup matang dalam
perhitungan bisnisnya kok. Jadi, rasa-rasanya nggak perlu
minta penglaris pada saya deh."
"Terus terang, Kumala... di Bandung sainganku banyak.
Dan, mereka rata-rata juga pakai penglaris. Jadi, kalau aku
nggak pakai penglaris juga, bisa-bisa belum genap seminggu
restoranku sudah harus gulung tikar, alias bangkrut!"
"Ah, masak sih....?" Kumala tertawa kecil dan pendek.
"lya, Sumpah deh! Jadi, bagaimana... Mau nggak nolongin
aku dengan memberikan penglaris buat restoranku yang
besok kuresmikan" Keberatan kasih penglaris padaku, ya Mal
" " "O, nggak. Keberatan sih nggak, Tante. Cuma... hmm,
baiklah. Kalau memang Tante lebih percaya diri dengan bekal
penglaris macam gituan, akan saya berikan. Tapi dalam
bentuk air, ya" Beli aja sebotol mineral, nanti air itu bisa Tante
bawa ke Bandung dan sebelum segalanya dimulai air
disiramkan dengan rata sekeliling tempat usaha Tante itu."
"Ya, ya... aku mengerti!" jawabnya berapi-api. Girang
sekali. "Aku akan meluncur ke rumahmu sekarang juga, ya?"
"Boleh. Tapi... sekarang sudah malam, Tante. Maksud
saya... memang masih pukul sepuluh lewat sedikit sih, tapi
cuacanya sedang kurang baik, Tante, Apakah..."
"Soalnya besok pagi-pagi sekali aku sudah harus berangkat
ke Bandung bersama-sama beberapa stafku dari sini. Kapan
lagi aku dapatkan penglaris itu kalau nggak malam ini juga?"
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
Kumala Dewi tak bisa mencegah kemauan Tante Munna.
Perempuan berusia sekitar 40 tahun itu memang mempunyai
sifat keras hati. Cenderung egois. Kumala sudah mengenalnya
lebih dari tiga bulan. Ia tahu, janda cantik berperawakan
tinggi, sekal, montok dan gesit itu memang mempunyai nilai
keberanian agak tinggi dibanding perempuan sebayanya.
Bukan hanya penampilannya yang cenderung tomboy saja
yang membuatnya kurang feminim, tapi jiwanya pun memang
berjiwa lelaki, sehingga tak merasa takut jika harus pergi
tengah malam. Kumala mengenal T ante Munna ketika janda berkulit coklat
dan gemar berpetualang di dunia c inta asmara itu menghadapi
kasus misteri, yaitu kehilangan teman kencannya yang kala itu
masih dibangga-banggakan, (Baca serial Dewi Ular dalam
episode "MISTERI PENCULIK ASMARA"). Sejak mengetahui
kehebatan supranaturalnya
Kumala Dewi, ia sering mengbubungi Kumala walau melalui telepon. Hal itu tentunya
bertujuan menjalin persahabatan lebih akrab lagi, sehingga
jika ia membutuhkan pertolongan yang bersifat mistis, maka ia
tak akan sungkan-sungkan memohon kepada Kumala. Dan,
permohonannyayang bersifat familiar itu selalu sulit ditolak
oleh Kumala, seperti halnya pada malam yang bernuansa
misterius ini. "Kok banyak kabut sih" Tumben"!" gumam Tante Munna
sambil mengendarai Espass merahnya sendirian Matany ayang
sedikit lebar bertepian hitam itu menatap lurus ke depan
dengan tajam. Dahinya berkerut kuat, pertanda sedang
berusaha memperjelas pandangannya yang sedikit kabur
sambil hatinya merasa heran melihat jakarta berkabut,seperti
suasana di Puncak atau di dataran tinggi lainnya. Meski
demikian ia masih tetap tenang dann tak berlarut-larut
membahas kabut malam yang sebenarnya sangat ganjil itu.
"Eh, kok makin lama makin tebal sih" Kabul apaan ini"
Jangan-jangan asap dari rumah kebakaran nih"!"
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
Kecepatan mobil berkurang. T ante Munna semakin berhatihati mengendarai mobilnya dalam keadaan pandangan mata
berkabut. Permukaan aspal jalanan tak terlihat lagi. Kendaraan yang
melintas di jalan itu sangat sedikit. Hanya satu-dua saja yang
tampak melintas berpapasan dengan menyalakan lampu
kabutnya. Hati Tante Munna mulai serius menanggapi situasi
ganjil itu. Menurutnya, jalan tersebut biasanya belum sesepi
ini walau sudah pukul sepuluh lewat. Mestinya, paling tidak
beberapa taksi akan dijumpainya sepanjang perjalanan
tersebut. Tapi kenyataannya sejak tadi baru sekitar 3 buah
}aksi yang sempat dilihatnya tadi.
"Lho, kok jadi nyasar ke sini sih"!"
Tante Munna terheran-heran sekali. Kabut memang sudah
tidak setebal tadi. Tidak terlalu mengganggu penglihatan Tapi
menurutnya jalan itu bukan jalan menuju ke rumah Kumala
Dewi. Padahal sudah lebih dari seratus kali Tante Munna
menggunakan jalur jalan itu untuk menuju ke beberapa
tempat rekanan bisnisnya, termasuk menuju ke rumah
Kumala, dan selama ini ia tak pernah salah jalan. Sekarang
justru jalan yang dilaluinya itu adalah jalan menuju ke tempat
lain, bertolak belakang dengan arah yang dituju.
"Gila! Kenapa aku bisa sampai sebodoh ini sih"! Cuma
karena terhalang kabut sebentar masa mobil ini bisa
nyelonong sampai kesini sih" Ini kan jalan Ring Rood menuju
pinggiran kota"!"
Sambil menggerutu kesal sendiri Tante Munna cepat-cepat
banting stir ke kanan begitu tiba di jalur putar balik.
Kecepatan mobilnya ditinggikan. Ngebut. Ia tak ingin buangbuang waktu terlalu banyak, mengingat sebentar lagi sudah
pukul sebelas malam. Tak ada rasa takut atau was-was dalam
hatinya, karena suasana jalanan tak sesepi tadi. Ada biskota
yang masih beroperasi, ada taksi dan kendaraan pribadi yang
berjalan normal seperti malam-malam biasanya. Hati
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
perempuan berambut cepak itu hanya menyimpan rasa heran
dan penasaran atas peristiwa aneh itu, hingga akhirnya ia
semakin bingung dan jengjcel sendiri .
"Sial ! Benar-benar sial nasibku malam ini! Kumala pasti
sudah menunggu-nunggu kedatanganku. Ah, nggak enak juga
jadinya kalau begini. Mengganggu dia yang mungkin sudah
mau naik ke pembaringan. Tapi... peduli amatlah! Yang
penting malam ini juga aku bisa dapatkan penglaris hebat dari
dia, biar besok bisa kubawa ke Bandung. Mungkin memang
harus bersusah-susah dulu seperti ini kalau mau mendapatkan
penglaris hebat dari orang seperti Kumala itu..."
Belum puas Tante Munna berkecamuk dalam hatinya , tibatiba deru mesin mobilnya berhenti secara mendadak. Hilang
begitu saja, tanpa ada tanda-tanda apapun. Buru-buru tangan
Tante Munna meraih kunci kontak dan menstaternya kembali.
Tapi mesin tetap mati. Tak ada getaran kontak listrik sedikit
pun. Kunci itu sepertinya telah dol hingga tak berfungsi sama
sekali. Tante Munna gagal menghidupkan kembali mesin
mobilnya. T ak ada pilihan lain kecuali membawa mobilnya ke
tepian dan berhenti dalam keremangan cahaya mercury.
"Benar-benar brengsek mobil ini! Belum ada enam bulan
keluar dari showroom sudah ngadat begini! Huhh... kalau tahu
kualitasnya menyebalkan begini mendingan beli yang sedan
sekalian deh!"
Tempat yang sepi, jauh dari bengkel, membuat Tante
Munna hanya punya satu pilihan, yaitu menghubungi mobil
derek menggunakan fasilitas handphonenya. Ia sudah
mencobanya berkali-kali sampai hatinya benar-benar jengkel,
toh mobil itu tetap saja tak bisa distarter lagi. Ia mencoba
memeriksa mesin mobil, tak ditemukan kerusakan apapun
pada mesin tersebut, atau memang ia tak mampu menemukan
kerusakannya" Yang jelas, sebelum berhasil menghubungi
pihak jasa mobil derek, hati Tante Munna sedikit berharap
lega. Dilihatnya seorang lelaki berjalan menuju ke mobilnya .
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
Lelaki itu tampaknya masih muda. Usianya masih sekitar 27
tahun. Mengenakan T-shirt ketat dan celana jeans rapi. Ia
tampak sedang mencari taksi kosong untuk ditumpanginya,
terlihat dari jalannya yang sebentar-sebentar menengok ke
belakang. T ante Munna yang, saat itu berdiri di samping pintu
mobilnya berlagak: tak memperhatikan pemuda tersebut.
Namun begitu pemuda tersebut hendak melewatinya segera
saja Tante Munna menegur dengan keramahan agak
canggung. "Maaf, Bung.,, apakah Anda bisa bantu saya sebentar,
Bung?" Dalam keremangan cahaya lampu mercury berjarak 50
meter itu Tante Munna melihat senyum di wajah ganteng
pemuda tersebut cukup menimbulkan kesan bersahabat.
Keramahan senyum tersebut menimbulkan kesan simpati yang
menyenangkan hati. Ditambah lagi dengan penampilannya
yang dandy,berbadan tegap, sedikit berotot, dan berkulit putih
bersih untuk jenis kulit lelaki, maka Tante Munna merasa
sedikit beruntung bisa bertemu dengan pemuda itu. Agaknya
pemuda itu pun menanggapi kesulitan TanteMunna dengankesan sangat peduli, sehingga kejengkelan hati Tante
Munna pun scmakin terkikis habis.
"Kenapa bisa mogok begini, Tante?"
"Mana saya tahu" Anda bisa periksa sendiri mesinnya.
Dan..." "Boleh saya coba menstaternya?"
"Hmm, ya... silakan!" sambil Tante Munna sedikit mundur,
memberikan tempat untuk pemuda itu. Dengan tanpa naik ke
mobil dan tanpa menginjak gas, pemuda itu memutar kunci
kontak pelan-pelan. Dan, gruuuung. .! Ternyata ia berhasil.
Mesin menderum dengan normal, seperti sediakala. Tante
Munna terperangah girang dan heran. Pemuda itu menarik diri
dan mempersilakan T ante Munna duduk di jok sopir.
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
"Silakan Mobil ini tak bermasalah kok, Tante."
"Aneh Padahal tadi... tadi ..."
"Maaf, saya harus buru-buru pulang, mumpung ada taksi
kosong lewat tuh !" sambil bergegas melambaikan tangan,
menghentikan taksi. Tapi dengan cepat niatnya dapat ditahan
oleh suara Tante Munna.
"Ehmm, sebentar... Apa nggak sebaiknya Anda ikut di mobil
saya saja, Bung"!"
"Ah, terlalu merepotkan Tante nanti."
"Tapi saya perlu berterima kasih pada Anda, bukan" Anda
telah bantu saya dan saya pun harus bantu Anda. Naiklah Di
mana Anda tinggal" Biar saya antar sampai rumah Anda,
Bung. Ayolah. "
Setelah saling pandang beberapa saat, saling menukar
senyum persahabatan beberapa desiran, akhirnya pemuda itu
pun menerima tawaran Tante Munna. Ruang ber-AC dalam
mobil itu segera dipenuhi aroma wangi parfum lelaki yang
mengisyaratkan sebentuk kejantanan pria sejati. Tante Munna
sangat menyukai parfum beraroma seperti itu. Tak heran jika
hatinya semakin berdebar-debar indah sete lah melanjutkan
perjalanannya ditemani pemuda berhidung mancung yang
punya wajah mirip Tom Cruise itu. Kebetulan sekali sete lah
Tante Munna lebih dulu memperkenalkan namanya, ternyata
pria muda mirip Tom Cruise itu juga punya nama Tom, yaitu
Tomhans. "Jadi bagaimana aku harus memanggilmu: Tom atau
Hans?" "Apa sajalah. Terserah apa enaknya buat Tante Mun,"
jawabnya bernada lebih akrab lagi, membuat debar-debar hati
Tante Munna mulai berubah menjadi desiran-desiran memicu
gairah asmara. Desiran ersebut mulai memabokkan jiwa, mulai
melenakan harapan, dan tak menutup kemungkinan Tante
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
Munna akan berubah pikiran, sekaligus berubah arah tujuan
semula janda yang memang doyan lalapan daun muda
memang mudah tergoda pendiriannya jika menemukan lawan
bicara seperti T omhans itu.
"Sangat terkutuk kalau aku nggak memanfaatkan
kesempatan emas seperti ini, dan semakin terkutuk lagi kalau
kubiarkan cowok seperti Tom turun dari mobilku tanpa
meninggalkan bekas kehangatan asmara jantannya itu," pikir
Dewi Ular 76 Tamu Dari Alam Gaib di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Tante Munna sepanjang perjalanan menuju ke rumah Tom.
Sesuai dengan janjinya, Tante Munna akan mengantarkan
Tom sampai depan rumah. Namun setelah mereka terlibat
percakapan lebih familiar lagi, dalam benak Tante Munna
segera muncul gagasan untuk mencoba-coba merubah
rencana menggeser janji semula.
Ia ingin tahu apakah Tom menanggapi perubahan janjinya,
atau sama sekali tak memberi sinyal yang berarti T ante Munna
harus kembali menepati janjinya tadi "
"Apakah kau harus cepat-cepat sampai rumah, Tom"
Istrimu sudah menunggu, barangkali?"
"Nggak Saya belum punya istri kok."
"Tapi ada seseorang yang sedang menunggumu di rumah,
begitu?" "Nggak juga. Saya cuma merasa nggak punya acara. lagi
jadi harus pulang dan beristirahat. Soalnya. besok saya harus
berangkat ke Bandung. Menjemput mama yang kepingin
tinggal di Jakarta lagi!"
" Wah, kebetulan sekali kalau begitu. Besok aku juga ! mau
ke Bandung, Tom."
"0,ya..."!"
"Kita bisa barengan deh. Kamu bawa mobil sendiri?"
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
"Berangkat dari sini sih... nggak, tapi pulangnya bersama
mama nanti memang bawa mobil sendiri."
"Kalau begitu kamu bisa berangkat bareng aku. Mau?"
"Boleh saja," Tom tampak berseri-seri.
"Jadi, malam ini kamu nggak harus cepat-cepat pulang,
kan?" "Maksud Tante..."!"
"Kita mampir dulu ke rumahku, karena ada barang yang
harus segera kuberikan pada keponakanku di rumah. Setelah
itu, baru kuantar kau pulang kerumahmu. Bagaimana" Atau...
mau nggak usah pulang sekalan"'" pancing Tante Munna
berlagak canda, padahal sangat berharap ditanggapi secara
serius oleh Tomhans.
Tomhans tidak berkomentar apa-apa. Tak jelas jawabannya
atas tawaran Tante Munna itu. Ketampanannya yang sesekali
tampak tersiram cahaya mobil dari depan hanya menampilkan
senyum maskulinnya yang membingungkan Tante Munna.
Apakah pria muda itu tak keberatan jika harus mampir ke
rumah Tante Munna, atau ia mempunyai rasa keberatan hati
yang tak berani diungkapkan" Semua ketidak pastian tersebut
akhirnya dilupakan oleh Tante Munna. Dianggap tak pernah
ada. Dan, yang jelas-jelas ada dalam diri T ante Munna adalah
keberanian. Nekad membawa Tom pulang ke rumahnya.
Ternyata pemuda itu tak berkomentar apa-apa juga.
Sikapnya masih baik. Masih menunjukan rasa bersahabat.
Tak menolak sewaktu dipersilakan masuk ke rumah Tante
Munna. Tak keberatan ketika dlbawa naik ke lantai atas,
tempat di mana kamar tidur dan ruang santai pribadi Tante
Munna herada. Pada waktu diimintai pendapatnya tentang
suasana rumah janda sekal itu, T om hanya manggut-manggut
seraya menjawab secara diplomatis .
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
"Bagus. Rumah ini terkesan nyaman dan bikin betah tamu
yang datang kemari. Cuma sayang... terlalu dingin untuk
seorang wanita karir seperti Tante Munna ini."
"Dingin yang bagaimana maksudmu " " Tante Munna
segera menangkap makna diplomasi tersebut dengan senyum
penuh arti. Bahkan sempat berlagak bodoh di depan sang
tamu. "Dingin. . karena terlalu besar AC nya, begitu?"
"Bisa saja begitu. T api... bisa saja dingin dalam pengertian
lain. Dan, saya yakin cuma Tante yang bisa merasakannya."
Tawa geli lepas dari mulut Tante Munna yang masih
berbibir sexy dan menantang setiap lelaki itu.
"Wajar saja kalau dingin," katanya. "Habis, sudah
bertahun-tahun tak ada lelaki yang menghaagatkan rumah ini
sih." "Ooo... begitu?" gumam Tomhans sambil berlagak melihatlihat suasana kamar tidur yang pintunya sengaja dibuka lebarlebar oleh Tahte Munna. Ia hanya berani berdiri di pintu,
sementara pemilik kamar sudah berada di dalam, sedang
menghampiri sebuah jaket digantungan baju, seolah-olah la
akan mengenakari jaket itu jika mengantar pulang T om nanti.
"Masuklah, Tom. Jangan berdiri di pintu saja. O, ya... mau
minuman penghangat badan" Aku masih menyimpan
champagne sisa pesta ultahku tempo hari. Mau...?"
"Boleh juga," seraya melangkah masuk, mendekati sebuah
sofa sudut yang memiliki lampu tidur bertiang tinggi. Setelah
duduk di sana Tom menyambung kata-katanya tadi.
"Tapi menurut saya yang layak dijadikan penghangat badan
bukan minuman champagne. Itu masih kurang hangat."
"Ada yang lebih hangat lagi begitu?"
"Ya. Ada yang lebih hangat lagi dari m inuman tersebut."
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
" Apa yang lebih hangat dari champagne?"
"Api...," jawab Tom sambil melebarkan senyum dan
tawanya mirip orang menggumam. Canda itu ditanggapi oleh
Tante Munna dengan tawa lepas, pertanda hatinya semakin
girang menerima tamu yang memiliki selera humor cukup
elite. Bukan humor kampungan. Oleh karenanya, ketika
menghampiri Tom sambil membawa dua gelas minuman
penghangat badan, Tante Munna sengaja memancing arti
kelakar tadi ke arah yang lebih sensitif lagi.
"Memang benar, api lebih hangat dari seteguk champagne.
Tapi... api apa dulu dong " Jelaskan, api apa yang kamu
maksud tadi, Tom?"
"Api apa saja... termasuk api asmara, tentunya."
"Wow...! Itu api yang aku sukai, haah, haaah, haaah...!"
Tante Munna tak sungkan-sungkan me lepaskan tawa
lebarnya dengan suara yang khas; sedikit besar dan agak
serak-serak parau. Bahkan sambil merasa geli dalam tawanya
ia berani memukul lengan Tomhans, seolah-olah memukul dan
mencubit sudah merupakan bagian dari keakraban hubungan
mereka. Lambang kebebasan mereka. lsyarat keterbukaan
Tante Munna terhadap apapun yang ingin disentuh Tom dari
dirinya. Dan, ternyata malam pun benar-benar menjadi lebih
hangat lagi dari sekedar minuman maupun kepulan asap rokok
kesukaan Tante Munna itu.
Janda berkulit coklat ini agak binal. Beberapa orang yang
dekat dengannya menilainya begitu. Tak heran jika kali ini
tangannya sudah berhasil melakukan keisengan nakal di
pangkuan Tomhans, dan bicaranya sudah menjurus pada halhal yang bersifat membangkitkan gairah seseorang lelaki.
"Menurutmu apakah sulit membuat malam ini menjadi
malam yang penuh kehangatan, Tom?"
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
"Nggak. Nggak sulit. Saya sanggup membuat malam ini
menjadi malam yang penuh kehangatan, karena saya memiliki
energi panas yang dibutuhkan oleh setiap wanita."
"O, ya... "!" bisiknya parau. Matanya sudah mulai sayu.
"mungkin Tante belum tahu, bahwa saya adalah penguasa
kehangatan dan cinta, penguasa kemesraan dan kepuasan
bercinta."
"Oooh, benarkah. ."!" Tante Munna seperti merengek.
Tangannya meremas sesuatu dengan geram. Hatinya semakin
bergemuruh karena yang diremas saat itu adalah sesuatu
yang diharapkan hingga berdebar-debar sangat kuat.
"Tante Munna nggak percaya kalau saya penguasa
kehangatan dan cinta?"
"Akan percaya kalau kau membuktikannya, Tom. Buktikan
dulu padaku seberapa indah kehangatan dan cinta yang kau
miliki itu. Bagaimana?"
Tantangan itu pantang dihindari oleh Tomhans. la
menyambut tantangan T ante Munna dengan-sentuhan tangan
yang lembut, tapi membuat api gairah berkobar-kobar dalam
diri T ante Munna.
Bahkan ketika Tante Munna sengaja menatapnya dengan
pandangan mata semakin sayu, Tomhans segera membalas
dengan pandangan sayu pula yang semakin mendekati wajah
cantik Tante Munna. Dengus napas Tomhans membakar
wajah Tante Munna, membuat
ia terpaksa makin memejamkan mata dan sedikit mengangkat dagunya.
Bibir sensual yang sengaja merekah basah itu sempat
menunggu sentuhan beberapa detik. Tak lama kemudian
Tante Munna merasakan bibibirnya disapu lembut oleh ujung
lidah T omhans. Sapuan itu bertambah ganas, sehingga cepatcepat disambut oleh Tante Munna dengan kecupan dan
pagutan liar. Ia melumat bibir Tomhans, sementara tangan
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
Tomhans terbenam di balik blus berleher lebar itu. Tangan
Tante Munna pun tak mau kalah nakal, bergerak menyusuri
bagian-bagian sensitif di tubuh Tomhans.
"Ooouh, Tooom... Tooom, teruskan cumbuanmu. Nikmat
sckali... indah sekali, Toom. Ooohh, aku menyukainya,
Sayang...!"
Entah apa lag coleteh yang berhamburan dari mulut Tante
Munna, Tomhans menyusuri sekujur tubuhnya dengan ciuman
dan jamahan tangan semakin liar. Sampai akhirnya mata
Tante Munna terpejam, ketika menerima sapaan cinta
Tomhans yang paling istimewa, karena Tom memiliki sapaan
cinta melebihi yang dimiliki pria lain. Tante Munna sangat
kegirangan. Ungkapan hati senangnya itu diwujudkan dalam
bentuk pergumulan mesra penuh amukan emosi jiwa. Meski
sekujur tubuhya bermandi peluh, namun ia tetap memacu
Tomhans agar melaju tanpa henti, bagaikan seorang kesatria
yang menunggangi kuda dengan ganas dan beringas.
Ketika ledakan puncak asmara Tomhans terjadi, Tante
Munna memekik keras dengan suara berat dan panjang.
Suaranya itu tak begitu terdengar jelas karena pada saat
puncak asmara Tom tiba, langit seperti ikut merasakan
guncangan kenikmatannya. Guntur menggelegar di angkasa.
Bergemuruh saling bersahutan, hingga menyerupai rangkaian
suara gaib dari alam seberang.
Seandainya Tante Munna tidak menggeliat dalam amukan
emosi kenikmatannya yang paling indah dari sebelumnya,
mungkin ia pun akan merasakan bahwa ranjang tempatnya
bercumbu dahsyat itu ikut bergetar. Begitu pula benda-benda
kecil lainnya, dan derak kaca jendela juga terdengar akibat
bergetar. Getaran itu adalah getaran jiwa Tomhans saat mencapai
puncak kemesraannya. Adakah lelaki lain yang memiliki
keistimewaan seperti itu; membuat bumi bergetar saat
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
mencapai puncak kemesraannya" Jika hanya Tomhans
orangnya, lalu siapa sebenarnya Tomhans itu"
(Oo-dwkz-234-novo-oO)
2 SEMALAM suntuk Buron menjalankan tugasnya. Saat
sarapan pagi tiba Buron baru pulang dari penjelajahannya,
memburu manusia bersayap. Pagi itu Kumala Dewi menikmati
nasi goreng masakannya Mak Bariah bersama tamu mudanya.
Jika biasanya ia ditemani buron dan Sandhi, tapi kali ini ada
seorang lagi yang menemaninya menikmati makan pagi, yaitu
Andy. Remaja bertampang imut-imut itu memang disarankan oleh
Kumala untuk tidak pulang kerumahnya. Bermalam di rumah
Kumala merupakan salah satu alternatif terbaik bagi andy.
Sebab, dikhawatirkan akan terjadi sesuatu yang berbahaya
bagi keselamatan Andy jika tadi ma lam ia harus pulang ke
rumahnya. "Mamamu tadi menelepon waktu kau mandi," kata Kumala
kepada Andy."Setelah mendengar keadaanmu baik-baik saja,
beliau tampaknya sudah tidak mengkhawatirkan lagi."
"Mama memang begitu. Nggak mudah percaya pada orang
Iain. Maafkan saja sikap mama itu, Kak, Walau pun semalam
Kak Mala sudah meneleponnya sampai dua kali, tapi mama
pasti masih kurang percaya dengan pernyataan Kakak yang
akan menjamin keselamatan saya. Sorry aja, ya Kak."
"Nggak apa-apa. Itu wajar Seorang ibu yang mencintai
anaknya memang pantas untuk selalu mengkhawatirkan diri
anaknya. Kita nggak boleh mengecam sikap mamamu itu,
Andy." Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
"Benar," timpal Sandhi. "Apalagi mamamu belum kenal
betul siapa Kak Kumala Dewi ini, wajar saja kalau dia tak
sepenuhnya mempercayai kesanggupan kami dalam menjamin
keselamatanmu."
Pada saat itu percakapan mereka terhenti, dan perhatian
mereka tertuju ke arah lain. Buron muncul, seperti baru saja
keluar dari kamar tidurnya. Padahal Buron baru saja tiba
dalam bentuk cahaya kuning yang segera menjelma diri
menjadi sosok pemuda berambut kucai di dalam kamarnya.
Hal itu ia lakukan untuk inenghindari ketakutan Andy jika ia
tahu-tahu muncul secara gaib di ruang makan.
"Eh, Abang..." Sarapan yuk, Bang?" sapa Andy dengan
ramah dan bersikap hormat, pertanda ia anak yang punya
etika dan tahu sopan santun. Ia menyangka Buron baru
bangun tidur.Setelah menjawab sapaan Andy secara basabasi, Buron langsung duduk di kursi samping Sandhi.
Bersebrangan dengan tempat duduknya Kumala Dewi. Ia
tampak letih dan kurang ceria. Kumala dapat menduga pasti
tak ada hasil yang menggembirakan dari tugas Buron. Maka,
sengaja Kumala hanya memandangi asistennya untuk urusan
gaib itu tanpa bertanya apa-apa. Justru Sandhi yang lebih dulu
mengajukan pertanyaan karena ingin segera mengetahui apa
saja yang didapatkan oleh Buron setelah semalam suntuk
berkelana menjelajahi alam sekeliling mereka.
"Bagaimana" Kau temukan si manusia bersayap itu"!"
Jawaban pertama dari Buron adalah menggelengkan
kepala. "Aku ngak ketemu manusia bersayap."
"Maksudmu, apa yang dikatakan Andy semalam itu
bohong"!"
Andy menyahut agak ngotot, "Nggak kok, Bang. Saya
Dewi Ular 76 Tamu Dari Alam Gaib di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
nggak bohong. Berani sumpah deh!" Anak itu ketakutan kalau
dituduh pembohong, Tapi Buron segera menyambung
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
laporannya yang membuat Andy sedikit lega, walau
sebenarnya ia masih kurang paham maksud kata-kata Buron
itu. "Tapi aku sempat menangkap gelombang energi asing
sebelum tengah malam tiba. Gelombang energi itu jelas bukan
dari alam ini. Aku sempat terpental sewaktu mendekati
radiusnya. Sayang sekali ketika kukejar kembali, gelombang
energi as ing itu lenyap tanpa bisa, kudeteksi lagi. Sampai pagi
ini aku masih melacaknya, tapi gelombang energi asing itu
nggak ada di sekeliling Jakarta, bahkan sekeliling Jawa Barat
nggak ketemu juga energi itu. Maka, aku pulang saja sebelum
tulang-tulangku remuk semua."
"Remuk..."!" Dewi U lar berkerut dahi penuh perhatian pada
Buron. Sandhi juga curiga dengan kata-kata Buron yang
terakhir, sedangkan Andy hanya bengong saja tak mengerti
maksud seluruh laporan Buron. Andy memang tidak
mengetahui bahwa Buron adalah jelmaan Jin Layon yang
mempunyai kesaktian sendiri dalam melacak energi gaib dari
alam lain. Tapi Andy sempat terperanjat juga sewaktu Buron
berdiri dan menyingkapkan kausnya ke atas. Kumala dan Sandhi pun terkejut melihat sekitar tulang rusuk Buron sampai ke
batas pusarnya mengalami luka memar. Biru kehitam-hitaman.
"Kenapa sampai memar begini, Ron"!" tanya Sandhi.
"Energi asing itu yang membuatnya begini. Waktu kudekati,
dan aku masuk dalam radiusnya, tiba-tiba ia menyentak
sangat kuat hingga aku terlempar jauh. Sentakan itu
mengandung racun yang kurasakan bakal meremukan tulang
rusukku, bahkan lama-lama akan meremukan seluruh tulangtulang ini. Makanya aku tak berani tetap memburunya. Aku
harus segera pulang dan kau harus cepat-cepat cegah racun
ini pembusuk tulang ini, Kumala. Aku nggak mampu
mencegahnya!"
"Racun penghancur tulang"!" Kumala menggumam bernada
curiga, Sepertinya ia memiliki kesimpulan sendiri atas luka
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
yang diderita Buron itu. Tapi ia tak katakan kepada siapa pun,
siapa pihak yang dicurigai sebagai pemilik energi gaib yang
mengandung racun penghancur tulang itu. Atau barangkali ia
masih meragukan kesimpulannya, sehingga belum berani
memberi pernyataan di depan mereka. Yang jelas, ia harus
segera tangani luka berbahaya yang dapat. menghaneurkan
seluruh jaringan tubuh dalam seketika, seandainya bukan
Buron yang mengalaminya.
Setidaknya luka yang didenta Buron itu telah menjadi bukti
bahwa cerita Andy bukan cerita bohong. Meski pun orang tua
Andy tetap menganggap kesaksian putranya adalah sebuah
halusinasi dari anak yang memang berjiwa pengecut itu,
namun Kumala Dewi tetap beranggapan lain. Hanya saja,
ketika ia mengantarkan pulang Andy dan menjelaskan kepada
orang tua Andy mengenai kasus tersebut, ia tidak memberi
pernyataan apa-apa terhadap anggapan orang tua Andy.
Menurutnya sangat sulit bagi orang awam untuk mempercayai
kesaksian Andy itu.
"Sebaiknya kurangi saja aktiv itas keluar malam mulai
sekarang." Hanya itu saran Kumala yang ditujukan kepada
Andy dan keluarganya. Tetapi kepada sopir kesayangannya
Kumala memberi pernyataan yang lebih tegas lagi.
"Aku yakin kita te lah kedatangan tamu dari alam sana. Aku
akan melacaknya sendiri kalau urusan kantor hari ini sudah
selesai!" "Apa kira-kira tujuan tamu itu datang kernari?"
"Sebentar lagi kita akan mendengar informasi yang lebih
penting dari kesaksian Andy. Entah siapa yang membawa
informasi tersebut. Tapi firasatku mengatakan, akan ada
seseorang yang menemuiku untuk meminta bantuan atas
kasusnya. Kasus itulah yang kumaksud sebagai informasi
penting. Dari informasi itu barangkali bisa diketahui maksud
dan tujuan tamu gaib tersebut!"
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
Tak sedikit pun Sandhi meragukan kata-kata majikan
cantiknya. Sebab, ia tahu persis bahwa majikan cantiknya itu
selalu berkata benar. Jauh lebih tepat dari ramalan para ahli
nujum mana pun. Sandhi hanya menunggu dan bertanyatanya, siapa orang yang akan datang untuk meminta bantuan
Kumala atas kasus yang dihadapinya" Kapankah orang itu
akan datang menemui Kumala Dewi " Siang atau malam " Di
kantor atau setelah mereka berada di rumah ".
Seperti biasa, selama Kumala dalam jam kerja, Sandhi
tetap menunggu di ruang khusus untuk para sopir, ruangan
bagi para driver itu berada di lantai bawah dekat temppat
parkir mobil para manager. Di sana mereka menunggu
perintah dari atasann.ya sewaktu-waktu Ada yang mengisi
kekosongan dengan bermain atau baca koran, ada pula yang
ngobrol di kantin yang letaknya tak jauh dari tempat parkir. Di
ruang itu juga dilengkapi dengan dua pesawat telepon antar
ruangan, sehingga Kumala Dewi bisa bicara dengan sopirnya
meski dia berada di ruang kerjanya, di lantai delapan.
"San, aku mau rapat dengan para pemegang saham sampai
pukul tiga nanti. Tolong kalau ada yang mencariku
sehubungan dengan informasi yang kubicarakan tadi, kau
handle dulu deh, ya" Tahan tamu itu jangan sampai pulang
sebelum ketemu aku. Jelas?"
"Jelas. Tapi... apakah kau tahu siapa tamu kita nanti?"
"Entahlah. Aku sengaja nggak mau meneropongnya, karena
siapa pun dia itu nggak penting. Yang penting adalah
keluhannya."
Sandhi berani bertanya begitu karena ia tahu bahwa
sebenarnya Dewi Ular bisa mengetahui siapa tamu yang akan
menemuinya melalui teropong supranaturalnya. Tapi ia pun
memaklumi maksud Kumala yang enggan meneropong calon
tamunya itu, karena tidak semua tamu yang akan datang
harus diteropong lebih dulu. Hanya dalam keadaan yang
benar-benar genting saja hal itu dilakukan. Atau manakala
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
konsentrasi gadis
yang menjabat sebagai konsultan
perusahaan itu tidak sedang sibuk oleh urusan kantor, maka
teropong gaibnya sering digunakan sebelum sang tamu
datang. Hanya Sandhilah satu-satunya sopir y ang diperlakukan
secara istimewa oleh majikannya. Sebab, hubungan Kumala
dengan Sandhi selama ini memang sudah seperti keluarga
sendiri. Kumala tidak menganggap Sandhi sebagai sopirnya
yang kedudukannya lebih rendah, melainkan sebagai anggota
keluarganya yang punya kedudukan sejajar dengannya. Buron
pun diperlakukan demikian oleh si anak dewa itu. Maka, ketika
usai makan siang itu seorang tamu benar-benar datang dan
sangat membutuhkan Kumala, sekretarisnya Kumala segera
menghubungi Sandhi. Hanya Sandhilah satu-satunya sopir
yang boleh menggunakan ruang kerjanya majikan manakala
sang majikan tidak berada di tempat. Wewenang Sandhi jauh
lebih tinggi daripada sekretarisnya Kumala.
"Mana tamunya?"
"Sudah ada di dalam. Habis, tadi Zus Mala pesan begitu sih.
Temui saja dia. Mungkin kau sudah mengenalnya, San," kata
sekretaris berwajah mungil itu. Sandhi segera masuk ke ruang
kerjanya Kumala yang terpisah dengan meja kerja karyawan
lainnya itu, tertutup rapat dan sangat eksklusif.
"Hey...?"
"Sandhi ..."! Oh, syukurlah kau Segera datang. Aku harus
bertemu dengan Kumala secepatnya, San. Bisakah kau
membantuku mempertemukan dengan Kumala"! Tolong deh,
San... ini penting sekali!"
"Hmmm, tenanglah dulu...! Jangan panik begitu dong
Duduklah."
Sandhi terpaksa menenangkan tamunya yang tampak panik
dan sangat tegang itu. la berhasil membujuk tamu berwajah
cantik yang sudah dikenalnya cukup akrab sejak lima bulan
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
yang lalu. Gadis itu memang seorang model yang kebetulan
memiliki wajah dan nama hampir mirip dengan penyanyi
barat: Jessica Simpson Rambutnya yang panjang disemir
pirang, postur tubuhnyayang tergolong tinggi itu selalu
dirawat dan dijaga. agar tak menjadi korban kebanyakan
kolestrol, sehingga penampilannya itu sering membuat orang
lain menyangkanya sebagai gadis bule Padahal dia made in
dalam negeri. Jessica menjalin hubungan akrab dengan Kumala dan
orang-orangnya. Buronlah yang menemukan Jessica pertama
kalinya, yaitu ketika Jessica ingin melakukan tindakan nekat:
bunuh diri, akibat kematian pacarnya yang sangat dicintai,
(Baca serial Dewi Ular dalam episode: "GADIS PENUNGGU
JENAZAH"). Sejak ia diselamatkan Buron dari keputus
asaannya dan bergabung dengan Kumala, ia sering
bertandang ke rumah Kumala, sesekali menyempatkan
bermalam di sana. Maka, ketika siang itu ia bertemu dengan
Sandhi, gadis berusia 27 tahun itu tak segan-segan
mengungkapkan keluh kesah dan ketegangannya yang sempat
membuatnya agak panik tadi.
"Sungguh San! Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri
dalam jarak beberapa meter. Jelas dan sangat jelas sekali !
Dia adalah Tommy. Sumpah mampus deh, San! Dia memang
Tommy, pacarku yang dulu."
"Lalu, kenapa kamu jadi tegang sekali kalau benar dia
adalah Tommy pacarmu" Apakah... dia kau lihat sedang
berduaan dengan perempuan lain, begitu"!"
"Bukan itu yang membuatku takut sekaligus senang da
nsedih!" "Jadi...?"
"Tommy itu kan udah mati sekitar delapan bulan yang lalu,
San!" "Sudah meninggal dunia , maksudmu"!"
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
"lya! Kematiannya itulah yang membuatku dulu hampir
bunuh diri, untung segera diselamatkan oleh Buron. Lalu,
tadi... sekitar pukul sepuluh, aku melihat Tommy memasuki
sebuah Mall. Aku sengaja berhenti di Mall itu dan
memburunya. Aku meiihat dia naik ke lantai atas menggunkan
eskalator..."
"Mungkin orang yang mirip Tommy?"
"Nggak! Dia memang Tommy-ku, Sandhi! Aku sempat
berseru memanggilnya: Tom...! Toom...! Dan, ilu berpaling
memandangiku yang ada di bawah eskalator. Tapi dia hanya
tersenyum tipis padaku, tanpa bermaksud menghampiriku.
Maka, aku memburunya ke lantai atas. Dan setelah itu... aku
tak berhasil menemukan dia lagi. Aku mencarinya ke setiap
jengkal lantai Mall itu, tapi tetap tak kutemukan dia di sana,"
Jessica membendung tangis dukanya. Menggigit bibir sendiri
sambil buru-buru menundukkan kepala.
Sandhi sempat bingung menanggapinya. Jika benar apa
yang dilihat Jessica tadi, maka peristiwa itu adalah peristiwa
aneh yang akan menggemparkan masyarakat sekitar tempat
tinggal Tommy. Tapi jika penglihatan itu tidak benar, maka
Jessica perlu memeriksakan diri kepada seorang psikiater dan
harus segera mendapat kepastian atas kekeliruan pandangannya itu.
"Aku ingin Kumala membantuku mencarikan dia saat ini!
Sebab, aku yakin sekali bahwa Tommy telah bangkit dari
kuburnya dalam keadaan sehat, segar, dan tak terlihat seperti
mayat hidup. Dia tampil sebagaimana manusia biasa kok!"
"Kenapa tidak mau cari ke rumah saja" Mungkin dia pulang
ke rumahnya dan...."
"Aku sudah menghubungi keluarganya. Hampir setengah
jam aku bicara di telepon dengan mamanya dan kakak
perempuannya. Tapi pada akhirnya mereka justru marah
padaku. Mereka tersinggung dan menganggapku gila. Sebab,
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
sampai pukul sebelas tadi, pihak keluarga Tommy belum
menerima kedatangan Tommy. Sebelum sampai ke sini tadi,
aku kembali menelepon mamanya. Tapi mamanya justru
membentakku untuk tidak bicara tentang kesaksianku yang
dianggap tak waras, mabuk, mengigau dan sebagainya. Sulit
sekali membuat mereka percaya bahwa T ommy telah bangkit
dari kematiannya! Oleh sebab itulah, San.. Aku ingin Kumala
membanluku mencarikan di manaTommy saat ini berada. Aku
ingin buktikan kepada keluarganya Tommy bahwa..,"
Ketukan pintu dari luar membuat Jessica berhenti curhat,
sementara Sandhi sudah sempat bertanya dalam hatinya,
"Benarkah siang hari bolong begini ada mayat bangkit dari
kubumya?" Karena suara ketukan pintu pula kecamuk di hati Sandhi
terputus. Sekretaris memberitahukan, ada scorang tamu lagi
yang mcndesak ingin bertemu dengan Kumala Dewi. Sandhi
menyuruh sekretaris agar mempersilakan tamu tersebut naik
keruangan itu juga. Dan, tamu itu ternyata juga bukan orang
asing lagi bagi Sandhi. Tapi buat Jessica dia adalah orang
yang belum dikenalnya, sehingga ia buru-buru menyambut
uluran tangan sang tamu saat Sandhi memperkenalkannya.
Tamu itu tak lain adalah Tante Munna. Raut wajahnya |uga
kelihatan menampung segumpal kecemasan yang meresahkan
hati. Senyumnya sangat kaku, pertanda hatinya sulit diajak
untuk tersenyum kepada siapa pun.
"Kemarin malam saya dan Kumala menunggu kedatangan
Tante Munna sampai pukul dua belas lewat, tapi Tante nggak
muncul-muncul juga. Akhirnya kami tinggal tidur deh. Lain kali
kalau nggak jadi datang kasih kabar kami dong, Tante."
"Sorry aku... aku memang bersalah dalam hal ini. Tapi
semua itu ada alasannya dan cukup kuat untuk...."
"Kenapa sih kok nggak jadi datang?" potong Sandhi yang
semakin curiga dengan kemurungan wajah Tante Munna.
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
Sebab, kemurungan itu disertai kegundahan yang cukup
Dewi Ular 76 Tamu Dari Alam Gaib di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
besar, sampai-sampai nada bicaranya pun terkesan gugup dan
sangat datar. "Justru aku segera kemari, karena aku ingin Kumala segera
menangani kasus aneh yang kuhadapi sejak kemarin malam,"
suaranya mulai parau. Sepertinya perempuan itu menyembunyikan perasaan takutnya yang sulit diungkapkan di
depan orang yang baru dikenal, yaitu Jessica. Namun karena
tatapan mata Sandhi terkesan menuntutnya untuk bicara apa
adanya, maka ia paksakan mulutnya melontarkan apa saja
yang terpendam dalam hatinya siang itu.
"Jadi... pada waktu aku sedang menuju ke rumah kalian,
aku sempat bertemu dengan seorang pemuda seusiamu.
Terus terang saja, aku tergiur oleh ketampanan pemuda itu.
Akhirnya dia kubawa pulang. Sebelumnya aku sempat nyasar
sampai ke jalan menuju luar kota. Mobilku mogok, dan
berhasil dibetulkan oleh pemuda itu. Lalu. .. ketika dia kubawa
pulang, kami saling mengakrabkan diri, sampai akhirnya
saling.... saling... sama-sama-tidur seranjang. Tapi..."
"Siapa nama pemuda itu" Tante mengenalnya?"
"Ya Sangat kukenal namanya, bahkan dia berikan alamat
rumahnya segala. Lengkap dengan nomor telepon rumah itu.
Hmmm, oh, ya... pemuda itu bernama Tomhans, dan.."
"Siapa"!" sahut Jessica hampir memekik kaget. Ia beradu
pandangan dengan T ante Munna yang menyebut ulang nama
Tomhans. Lalu, terdengar lagi suara Jessica yang membuat
Sandhi berkerut dahi dan Tante Munna mengeriyitkan
keningnya. "Tomhans itu nama panggilan mantan kekasihku, Sandhi!
Dialah yang kuceritakan tadi. Dialah Tommy... Tommy
Rehansha, yang sering disingkat Tomhans!"
"O, ya..." Nggak salah tuh, Jess?"
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
"Tante, pemuda itu berbadan tegap, gagah, berhidung
mancung dan mempunyai tahi lalat kecil di leher kirinya,
bukan?" "Be... benar...!"
Tante Munna semakin gemetar. Ia selalu mengangguk dan
membenarkan ciri-ciri yang disebutkan Jessica. Akhirnya ia
yakin bahwa Jessica memang sangat mengenal Tomhans.
Begitu pula halnya dengan Jessica, yakin betul bahwa Tante
Munna memang bertemu dengan Tommy yang dikatakan baru
pulang meninggalkan rumah Tante Munna sekitar pukul
delapan pagi lewat. Hampir pukul sembilan.
"Dia bilang padaku, mau kembali lagi sekitar pukul sepuluh
tadi. Tapi sampai pukul sebelas, bahkan hampir ia tengah hari,
dia belum kembali kerumahku," kata Tante Muna dengan nada
sedih. Sambungnya lagi, "Sementara itu aku terpaksa menunda
kepergianku ke Bandung hanya karena menunggu kembalinya
Tomhans. Akhirnya, baru saja tadi aku menelepon ke rumah
Tomhans, dan kudapatkan jawaban dari kakak perempuannya
Tom, bahwa Tom sebenarnya sudah lama meninggal dunia,
bahkan..."
"Memang! Itu memang benar; T om sudah setengah tahun
lebih dimakamkan di T PU Tanah Kusir!" sahut Jessica semakin
seru. "Dan... tadi saya juga melihat Tom masuk ke sebuah
Mall. Dia mengenakan T-shirt ketat warna hitam bergaris putih
di pundaknya, bukan?"
"Ya, benar! Celananya jeans yang belum menjadi belel!"
"Tepat sekali kalau begitu. Oooh... Aku semakin yakin, T om
pasti sudah bangkit dari kuburnya karena ia merindukan
diriku, San! Dia pasti ada di antara masyarakat Jakarta ini!"
Jessica semakin berapi api, hingga Sandhi terpaksa harus
mengingatkan serta menenangkan tangisnya yang tak kuasa
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
dipendam lagi itu. Sandhi sendiri menjadi semakin bingung
menyikapi kedua tamunya. Kini ada dua orang yang telah
menjadi saksi hidup, melihat Tommy atau Tomhans
berkeliaran di alam kehidupan nyata.
Haruskah kesaksian itu tetap dianggap sebagai illusi,
halusinasi, fatamorgana, mimpi dan sejenisnya" Bahkan T ante
Munna sudah berani terangan terangan menyatakan tegastegas bahwa dia semalam tidur seranjang dengan Tommy dan
bercinta penuh keindahan asmara Meski sempat disangkal
Jessica yang menjadi cemburu atas pengakuan itu, tapi Sandhi
tetap berkesimpulan bahwa apa yang dialam i mereka bukan
sekedar mimpi siang hari, dan apa yang dilihat mereka
bukanlah illusi dari gangguan jiwa yang tertekan rindu sekian
lama. Celakanya lagi, ternyata persoalan yang dihadapi Tante
Munna tidak hanya sampai di situ saja Menurut Sandhi,
barangkali Tante Munna itulah tamu yang dimaksud Kumala
sebagai pembawa informasi penting, di mana informasinya itu
dapat dipakai untuk memprediksi apa maksud dan tujuan dari
'tamu dunia lain' datang ke alam kehidupan manusia ini.
Sebab, ketika Jessica telah kembali tenang dari tangisnya dan
ia harus pergi ke toilet untuk keperluan pribadinya, Sandhi
sempat memancing kemurungan duka di wajah Tante Munna
yang sangat mencurigakan itu.
"Jadi, saat ini Tante sangat sedih karena yakin bahwa T om
pergi nggak akan kembali lagi" Tante kepingin ketemu Tom
agar bisa saling bermesraan lagi, begitukah?"
Janda tomboy yang kehilangan separoh dari ketegarannya
itu tarik napas panjang-panjang setelah menggelengkan
kepalanya. "Bukan bermesraan kembali yang kubutuhkan darinya. Saat
ini aku butuh keterangan darinya atas perubahan yang terjadi
pada diriku ini, San: Perubahan ini sangat aneh membuatku
ketakutan sendiri. Dari menit ke menit keteganganku
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
meningkat terus Rasa takutkupun semakin tinggi terhadap
perubahan yang kualami."
"Perubahan apa maksudnya?"
"Lihat perutku..." seraya mengusap perutnya sendiri.
Sandhi yang duduk berhadapan dengan Tante Munna
langsung mengarahkan pandangan matanya ke perut Tante
Munna, Sandhi baru menyadari, bahwa s iang itu T ante Munna
memang tampak sedikit lebih gemuk dari hari-hari
sebelumnya. Tapi ia belum mengerti apa maksud perintah
tadi, sehingga kini ia kembali menatap Tante Munna yang
masih menyeringai tipis. Menahan perasaan ngeri dan waswas terhadap sesuatu yang menurutnya sangat mustahil itu.
"Kau lihat perutku ini menjadi lebih besar dari sebelumnya,
kan?" "Ya. Memang kelihatan lebih gemuk."
"Ini bukan gemuk karena kebanyakan lemak, San. Perutku
menjadi bengkak begini karena aku merasakan tanda-tanda
kehamilan pada diriku."
"Hamil..."!"
"SejakTom pergi, aku sering merasa mual malahan sempat
muntah-muntah dua kali di kamar mandi. Makin siang makin
tak enak sekali rasanya. Selain mual, aku juga merasa pegalpegal dan nyeri di bagian pinggang. Lalu, kuperhatikan
perutku ini makin membengkak dan urat-uratnya mengencang. Sepertinya... hmmm... sepertinya aku telah
menjadi hamil akibat kencan dengan Tom kemarin malam itu,
San! Proses kehamilan ini pernah kurasakan sewaktu aku
bersuami dulu dan melahirkan dua orang anak yang sekarang
dibawa pergi oleh mantan suamiku itu!"
"Tapi, bukankah... bukankah tadi Tante katakan bahwa
Tante baru kemarin ma lam kenal dengan Tomhans dan tidur
seranjang pun baru malam itu juga" Bukankah..."
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
"Itu memang benar! Dan, tanda-tanda kehamilan ini pun
juga kenyataan yang benar, San!" suaranya berbisik tapi
bernada tegas. "Pemuda misterius itu telah menghamiliku secara tak
normal," tambahnya. "Aku merasa sedangmengalami proses
kehamilan yang sangat cepat, yang tak bisa diterima oleh akal
sehat mana pun. Dan, oleh sebab itu... aku ingin Kumala
memeriksa kondisiku, apakah benar aku sedang mengalami
kehamilan gaib, atau ada sesuatu yang berkembang dan
merusak sistem kerja lambungku" Inilah yang kutakuti dan
membuatku sangat cemas, Sandhi!"
"Gawat.."!" gumam Sandhi yang mulai berekspresi tegang
itu. Ia tetap tak dapat berbuat banyak terhadap kedua
tamunya, selain menenangkan hati mereka agar bersabar
menunggu Kumala selesai dengan acara rapatnya nanti. Meski
ia tahu nomor telepon di ruang rapat itu, namun ia tetap tak
berani menghubungi Kumala dan memberitahukan kondisi
Tante Munga saat itu. Kumala akan marah padanya jika
Sandhi melakukan kebodohan tersebut.
Celakanya lagi, sampai pukul tiga sore ternyata Kumala
belum turun dari lantai sembilan, tempat diadakannya rapat
para pemegang saham. Dan, pada saat itu Jessica sendiri
akhirnya mengetahui kasus ganjil yang dialam i Tante Munna,
karena perut Tante Miuina tampak lebih membengkak. Lebih
besar dari saat datang tadi. Janda itu hanya bisa mendesah
dan mengeluh sambil mendesak Sandhi agar segera
memanggil Kumala, sebab ia sendiri mengakui saat itu
perutnya semakin menonjol. Seperti orang hamil lima bulan.
Meski pun Sandhi sendiri juga bertambah tegang, tapi ia
tetap tak mau menghubungi majikan cantiknya di ruang rapat
lantai sembilan. Sandhi berusaha sebisa- bisanya menenangkan kondisi kejiwaan kedua tamunya itu, sampai
akhirnya telepon di meja kerjanya Kumala berdering. Kumala
sendiri yang menelepon dari ruang rapat. Ia memberitahu
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
bahwa rapat sudah selesai, sebentar lagi akan kembali ke
ruang keijanya.
"Sebaiknya lekaslah turun dan lihat sendiri keadaan salah
satu tamu kita ini, Mala! Tante Muna benar-benar
membutuhkan pertolonganmu secepatnya!"
"Ya, aku sudah dengar jerit hati kalian bertiga sejak tadi!
Aku akan segera turun."
Kemunculan gadis anak bidadari kahyangan itu membuat
Jessica dan Tante Munna saling berebut kesempatan lebih
dulu untuk mengungkapkan isi hatinya.
Suara mereka sangat crowded, karena Sandhi yang
membantu menenangkan mereka justru menambah tumpang
tindihnya percakapan tersebut. Menghadapi keadaan seperti
itu, Dewi Ular yang tampil tenang dan berkharisma itu cukup
mengangkat jari tangannya dan menempelkan di mulutnya
sendiri. Tanpa suara apapun, ia telah berhasil membuat ketiga
orang di depannya berhenti bicara secara serentak. Sunyi
sesaat menguasai ruang kerjanya.
"Kita selesa ikan satu persatu masalahnya, okey?" ujarnya
seraya tersenyum penuh keramahan dan keakraban. Jessica
dan Tante Munna manggut-manggut seraya mengendurkan
ketegangan masing-masing. Mereka tak sadar telah terkena
pengaruh kekuatan batin Kumala yang terpancar lewat
pandangan mata dan air mukanya. Kekuatan batin itulah yang
membuat mereka segera menghentikan perkataan dan
memiliki rasa patuh serta rasa hormat kepada si gadis anak
dewa itu. Perhatian Dewi Ular tertuju pada perut Tante Munna.
Dahinya sedikit berkerut pertanda sangat curiga terhadap
ukuran perut yang tak normal itu. Tante Munna dim saja,
menatap sedih disiksa kengerian. Sikapnya tampak jelas
menunggu pengertian dari Kumala agar segera bertindak
menangani keganjilan perutnya itu. Melihat perhatian Kumala
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
tertuju kuat pada perut Tante Munna tanpa diminta Sandhi
buru-buru menjelaskan secara singkat apa yang dialami T ante
Munna dan Jessica sebelum datang tadi. Yang bersangkutan
hanya menggumam
dan mengangguk, membenarkan
penjelasan singkat itu.
"Memang sih... tadi sewaktu T ante Munna datang perutnya
nggak sebesar itu, Mala. Aku melihat sendiri perut itu tak
terlalu menonjol begitu. Jadi, rupanya akibat pertemuannya
dengan pemuda yang mengaku bemama Tomhans itu Tante
Munna sekarang mengalami proses kehamilan tak normal,
sehingga..."
"Ambilkan tissue di mejaku... !" perintahnya kepada Sandhi
tanpa berpaling dari penglihatannya. Hanya tangannya yang
terulur ke samping menunjuk tempat tissue di meja kerjanya.
Sandhi mengambilkan dua lembar kertas tissue tersebut,
lalu diserahkan kepada Kumala yang tetap berdiri di tempat,
tak berusaha menghampiri kedua tamunya yang duduk di sofa
berseberangan. Hanya Sandhi yang mengenali betul sikap
Kumala saat itu. Menurutnya, Kumala memang tampil tenang
dan kalem. Namun sebenarnya gadis cantik jelita itu
mengalami suatu ketegangan yang dipendam rapat-rapat dan
ditahan kuat-kuat agar tak mempengaruhi kedua tamunya.
Ketegangan yang tersembunyi itulah yang kini membuat
Sandhi menjadi berdebar-debar. Jika gadis cantik jelita itu
bersikap demikian, maka dapat dipastikan pada saat itu di
sekeliling mereka ada suatu kekuatan gaib yang cukup
membahayakan. Kertas tissue itu digenggamnya dalam satu gumpalan
setelah diremas-remas dengan dua tangan. Lalu, mereka
menjadi heran melihat Kumala Dewi meniup kertas tissue
dalam genggamannya. Seolah-olah putri tunggalnya Dewi
Nagadini itu menitipkan napasnya ke dalam gumpalan kertas
Dewi Ular 76 Tamu Dari Alam Gaib di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
tissue tersebut. Kakinya melangkah pelan-pelan, Hanya dua
langkah sudah berhenti. Kertas tissue dalam genggamannya
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
dilemparkan dengan hati-hati sekali ke perut Tante Munna.
Wuuut...! Weeesss. ! Kertas tissue itu seperti batu yang dilemparkan ke arah
wajah Dewi Ular. Memantul balik begitu menyentuh perut
Tante Munna. Kekuatan pantulannya disertai gelombang hawa
padat yang menerjang Kumala, sehingga gadis itu terhempas
ke belakang. Jatuh terkapar setelah membentur dinding dan
membuat lukisan yang digantungkan di dinding itu jatuh dari
tempatnya. Braak...! "Malaaaa.."!! " sentak Sandhi kaget sekali.
(Oo-dwkz-234-novo-oO)
3 POLWAN cantik yang kini telah berpangkat Letnan itu
sengaja mampir ke rumah Kumala Dewi, Ia yakin sahabat
mudanya yang cantik dan secara tak resmi menjadi konsultan
kriminil di kepolisian itu ada di rumah, karena hari itu adalah
hari libur nasional. Cuaca pagi pun cukup cerah, dan matahari
belum meninggi. Kecil kemungkinannya Kumala sudah pergi
saat dihampirinya nanti.
Letnan Dua Merina Swastika yang akrab dipanggil Mbak
Mer oleh orang-orangnya Kumala itu sengaja mampir bukan
hanya ingin mengucapkan terima kasihnya kepada Kumala
yang telah membantu tugas-tugasnya selama ini dalam
menyingkap kasus kriminil yang misterius, tapi juga ingin
membawa Kumala ke suatu tempat yang menurutnya sangat
perlu diketahui si konsultan cantik itu. Mbak Mer sengaja
berpakaian preman, tampil trendy bak seorang foto model
yang masih berstatus single, karena hari itu dia pun tidak
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
sedang bertugas. Hanya saja, karena ia ditempatkan di bagian
reserse kriminalitas, khusus wanita, maka ia punya beban
moral untuk hadir di tempat-tempat kejadian perkara meski
sedang berlibur.
"Waah, merdeka sekali tuan putri kita nih.,. sudah pukul
sembilan masih belum mandi juga" Ma lah kelihatannya baru
bangun tidur, ya?" tegurnya dengan nada kelakar yang sangat
familiar. Kumala Dewi yang memang baru bangun tidur itu hanya
tersenyum malu, lalu tertawa kecil sambil menutupi wajahnya
dengan tangan. Padahal meski pun belum mandi, wajah
Kumala tak pernah susut dari nilai kecantikannya yang sangat
mengagumkan itu. Maklum, keturunan bidadari asli, biar tak
mandi setahun pun akan tetap kelihatan cantik di mata
manusia mana pun.
"Sandhi dan Buron apakah juga belum bangun, Mal?"
"Kayaknya sih belum, Mbak. Habis, kami baru tidur pukul
enam tadi sih. Mereka ikut begadang jaga semalaman."
"Ada lemburan, tentunya?"
"Begitulah. Biasa,
Mbak... ada klien yang harus
diselamatkan dari ancaman maut para penghuni alam gaib
sana." Lalu, Dewi Ular pun menceritakan tentang upayanya
menyelamatkan T ante Munna dari kehamilan tak wajar itu Ia
dibantu Buron saat menangani kehamilan Tante Munna yang
terpaksa dibawa pulang ke rumahnya setelah gagal ditangani
di kantor. Usaha itu pun hampir saja gagal, karena kekuatan
gaib yang berada di balik kehamilan Tante Munna itu cukup
tinggi. Dukun dan paranormal biasa belum tentu sanggup
melumpuhkan kekuatan gaib yang dikandung Tante Munna.
Mereka baru berhasil mengeluarkan isi kandungan tersebut
setelah Dewi Ular mengerahkan sebagian besar kesaktiannya
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
yang seharusnya hanya digunakan di alam gaib sana. Pukul
lima pagi mereka barubisa membebas kan Tante Munna dari
ancaman kehamilan gaib itu. Karenanya, Tante Munna belum
sempat pulang dan sekarang masih tertidur di kamar tidur
khusus untuk tamu. Jessica juga ada di kamar itu, karena
Jessica ikut menyaksikan perjuangan Dewi Ular dalam
melumpuhkan kekuatan iblis dalam kandungan tersebut.
"Kalau saya gagal menangani kasus semalam, pagi ini
sudah lahir sepuluh anak iblis dari kandungan Tante Munna
itu, Mbak. Dan, tentunya mereka akan menyusun kekuatan
untuk menguasai alam kehidupan kita ini. Mereka pasti akan
tumbuh pesat, dan cepat menjadi dewasa!"
"Mengerikan
sekali"!"
gumam Mbak Mer sambil menyeringai ngeri membayangkan cerita Kumala itu.
Kemudian ia menyambung kata-kalanya dengan sangat serius.
"Nah, sekarang aku ingin mengajakmu ke suatu tempat
yang penting kau ketahui, atau mungkin saja ada
hubungannya dengan anak-anak iblis itu, Kumala. Apakah kau
bersedia?"
"Kemana sih, Mbak?"
"Pukul tujuh tadi aku mendapat kabar dari Sersan Burhan
tentang ditemukannya sesosok mayat lelaki di dalam sebuah
mobil. Mobil itu diparkirkan di jalanan dekat kuburan pinggir
kota, Mala. Sampai sekarang mobil itu masih dalam penyidikan
untuk diketahui pemiliknya, sedangkan mayat lelaki itu tak
diketahui identitasnya. Dia dalam keadaan tinggal tulang
belulang dan sisa pembusukannya. Tapi kerangka mayat itu
ditemukan dalam keadaan berpakaian lengkap serta utuh.
Pakaiannya seperti masih baru. Begitu pula sepatu yang
dikenakan oleh kerangka mayat tersebut."
"Aneh sekali?" gumam Kumala lirih, walau wajahnya tak
menunjukkan rasa heran yang bersungguh-sungguh.
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
"Itulah sebabnya aku ingin membawamu ke sana. Mobil
dan mayat itu masih ada di Polres setempat. Belum dibawa ke
pusat. Mungkin dengan indera keenammu kau bisa mengenali
siapa sebenarnya mayat berpakaian lelaki itu?"
Kumala Dewi manggut-manggut saat merenungi kata-kata
Mbak Mer. Setelah menunggu dalam kebisuan sesaat, Mbak
Mer bertanya pelan.
"Anda tertarik untuk melihatnya, Nona cantik..."!"
Senyum indah penuh pesona mekar di bibir ranum Dewi
Ular. Ia tetap tampak anggun dan menawan. T ak seorangpun
yang dapat menduga bahwa dia adalah anak tunggal dewa
dari kahyangan, karena penampilannya di pagi itu sangat
trendy. Seperti gadis model yang tampil dengan gaya gaulnya
dalam berbusana. Kumala sengaja pergi tanpa membangunkan yang lain, karena ia tak tega mengganggu
kenyenyakan tidur mereka. Ia hanya berpesan kepada Mak
Bariah bahwa sebelum tengah hari ia sudah kembali. Tante
Munna dan Jessica disarankan untuk jangan pulang dulu
sebelum ia kembali.
Begitu turun dari sedan dinasnya Mbak Mer,pandangan
mata Kumala segera tertuju pada sebuah mobil Espass yang
diparkirkan di kantor Pokes setempat. Ia tampak sedikit kaget
meiihat mobil tersebut. Langkahnya pun buru-buru menghampiri Espass merah dan memperhatikan plat nomor di
belakang mobil tersebut. Mbak Mer mulai curiga meiihat apa
yang dilakukan Kumala, sehingga ia segera menyusul ke
tempat Kumala berada.
"Mbak, saya kenal dengan mobil ini," katanya tanpa ditanya
lagi. "Dari warnanya, plat nomornya, saya tahu kalau mobil ini
adalah mobilnya Tante Munna"
"0,ya..."! "
"Mobil ini dipinjam dari pria teman kencannya kemarin pagi,
seperti yang saya ceritakan tadi. Dan, sejak itu pria tersebut
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
tak pernah muncul lagi Mobil ini pun ikut menghilang
bersamanya."
"Tapi kenapa nggak ada surat-surat penting yang
ditemukan dalam mobil ini maupun pada diri mayat
tersebut"!"
"Tante Munna kemarin juga sempat mengungkapkan
kekhawatirannya, sebab ketika mobil dibawa pergi oleh
Tomhans, dia lupa menyerahkan STNK-nya. Tak ada surat
penting yang disimpan di mobil ini, karena sorenya sebelum
dia tersesat, mobil ini habis dicuci bersih dan sengaja
dikosongkan, karena mau dipakai buat mengangkut para calon
karyawannya ke Bandung. yang jelas..."
"Tengoklah dulu ke dalam kantor sana!" sahut sebuah
suara dari seorang lelaki. Suara itu dikenali betul oleh Kumala
yang segera berpaling ke kanan, dan dugaannya memang
benar. Sersan Burhanlah yang menyahut kata-katanya tadi.
Kumala dibawa ke ruang belakang tempat di mana mayat
berkerangka itu disemayamkan sementara.
"Waah... kurasa sudah jelas, Mbak," ujarnya kepada Mbak
Mer yang ada di sampingnya, ikut memandangi mayat
tersebut. "Jelas bagaimana?"
"T-shirt hitam bergaris putih di pundak, celana jeans yang
belum tampak belel, semua ini adalah ciri-ciri pakaian
Tomhans, sesuai keterangan Jessica dan Tante Munna"
"Jadi, menurutmu mayat yang tinggal kerangka ini adalah
pemuda mantan pacarnya Jessica dan yang disebut-sebut
Tante Mun sebagai Tomhans" Begitu?"
"Benar. Aroma kerangkanya menandakan dia pernah
dikubur dalam tanah selama lebih dari enam bulan, Mbak."
"Tapi... kenapa Jessica dan Tante Munna mengaku bertemu
atau meiihat Tomhans dalam sosok manusia biasa"!"
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
"Hmm, yaa... di situlah letak misteri yang harus kupelajari
lebih cermat lagi, Mbak."
"Apakah menurutmu mayat yang tinggal kerangka ini bisa
hidup kembali seperti kesaksian Jessica dan Tante Mun ?"
tanya Sersan Burhan yang sebelumnya pernah mendengar
cerita mengenai kasusnya Tante Munna dan Jessica sebelum
ini. "Hanya kekuatan gaib kelas tinggi yang dapat menghidupkan mayat ini dalam sosok manusia biasa," jawab
Kumala sambil menatap tak berkedip ke arah mayat tersebut.
Seolah-olah ia sedang mencoba berdialog dengan kerangka
mayat yang masih memiliki s isa kebusukan itu.
Dialog batin tersebut tentunya tak dipahami oleh mereka
yang berkumpul di sekelling mayat sambil menutup hidung
masing-masing, karena kebusukan masih tercium tajam dari
mayat tersebut. Cukup lama Kumala diam di s itu tanpa dialog;
dan berpandangan menerawang. Mbak Mer serta Sersan
Burhari yang sudah hafal betul dengan tanda-tanda seperti itu
mulai mundur pelan-pelan. Mereka membiarkan Kumala dalam
keheningannya. Bahkan. petugas lainnya diingatkan untuk
tidak mengajak bicara Kumala atau mengeluarkan suara yang
mengganggu suasana hening itu.
Pada saat diantar pulang oleh Letnan Merina Swastika,
mereka masih membicarakan masalah kesaksian Jessica dan
peristiwa yang dialami Tante Munna. Polwan cantik itu masih
belum puas dengan keterangan sebelumnya, sehingga ia lebih
banyak bertanya daripada menyimpulkan sebuah perkara.
Barangkali hal itu dimaksudkan untuk mendapat kepastian
mutlak bahwa mayat berkerangka itu memang mayat
almarhum Tommy Rehansha alias Tomhans.
Mbak Mer juga menanyakan tentang hasil wawancara
Kumala dengan roh mayat tersebut. Dan, oleh Kumala
pertanyaan itu hanya dijawab dengan senyum kecil, terkesan
menahan kelucuan dalam hatinya .
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
"Aku belum berkomunikasi dengan roh Tomhans kok,
Mbak." "Jadi, waktu kau diam agak lama tadi, ngapain?"
"Mencoba mengenali tanda-tanda kekuatan gaib yang
membekas pada tulang-tulang mayat itu. Dan, temyata aku
menemukan bekas-bekas radiasi gaib yang berasal dari alam
kegelapan. Aku mengenali ciri-cirinya sebagai radiasi milik
para iblis. Bukan siluman, bukan dari bangsa jin atau dari yang
lainnya. Jadi, dapat dipastikan alam kita ini sudah kedatangan
tamu dari sana!"
"Iblis telah turun ke bumi, maksudmu?"
"Sepertinya begitu, Mbak. Tapi dari jenis yang mana, belum
sempat kusimpulkan dengan tepat. yang jelas, ia memiliki
kesaktian cukup tinggi, sehingga bisa menghidupkan orang
yang sudah lama mati, atau bisa memanfaatkan kerangka
mayat siapa saja sebagai perwujudan dari dirinya di mata
manusia awam. Pantaslah kalau aku dan Buron hampir gagal
menaklukan kekuatan gaib dalam kandungan Tante Munna,
karena rupanya yang dikandung Tante Munna adalah benihbenih iblis kelas tinggi."
"Lalu, kenapa sekarang mayat itu menjadi kerangka
kembali"!"
"Karena kekuatan iblis telah meninggalkannya. Maka, ia
menjadi sosok aslinya kembali. Sayangnya, ia tidak
dikembalikan ke makamnya, sehingga menimbulkan berbagai
pertanyaan menegangkan di masyarakat kita,Mbak."
Dewi Ular 76 Tamu Dari Alam Gaib di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Apa motivasi kedatangan 'tamu gaib' kita itu, Kumala?"
"Belum bisa kujelaskan semuanya, Mbak. Tadi aku sempat
mendeteksi keadaan sekeliling kantor Polres tadi, nggak ada
tanda-tanda gaib yang dapat dikategorikan sebagai energi
gaib iblis kelas atas. Tapi firasatku mengatakan, dia akan
beraksi lagi nanti malam. Atau bahkan siang ini pun mungkin
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
dia sudab beraksi. Sayangnya deteksi gaibku masih belum bisa
menjangkau gelombang gaibnya"
Mereka saling diam sesaat. Kemudian terdengar kembali
suara lembut berwibawa dari mulut Dewi Ular yang bergigi
indah bak barisan mutiara nan elok itu.
"Rasa-rasanya... mulai sekarang kita harus meningkatkan
aktiv itas keamanan di seluruh wilayah Jakarta. Bahkan bila
perlu seluruh negeri ini harus dalam pengawasan yang ketat
dari para aparat, demi menjamin ketenangan dan keamanan
masyarakat kita. Sebab... hati kecilku mengatakan bahwa
sebentar lagi akan muncul kekacauan yang meresahkan rakyat
terutama warga ibukota ini, yang disebabkan oleh kekuatan
gaib kelas tinggi. Entah seperti apa bentuknya, yang pasti
negeri ini akan menjadi kacau balau, kehidupan di dunia akan
terancam hancur akibat teror misterius dari alam kegelapan.
Kasus kehamilan Tante Munna dan ditemukannya kerangka
mayat Tomhans itu hanyalah sebuah awal dari malapetaka
yang akan melanda permukaan bumi kita, Mbak!"
Sempat merinding bulu kuduk Mbak Mer mendengar katakata Kumala yang bernada datar dan pandangan matanya
seperti orang melamun itu. Seingatnya, Kumala tidak pemah
main-main jika sedang meramalkan sebuah kehidupan masa
depan yang mengandung resiko maut bagi para penghuni
bumi. Mbak Mer tak pernah berani menyangkal dengan canda
jika Kumala sudah bicara dengan nada seperti itu. Dan
menurut perwira cantik itu, ramalan Kumala tadi perlu
dilaporkan pada atasannya supaya seluruh aparat keamanan
bersiap siaga menghadapi suasana rawan bencana dan dapat
mengantisipasi lebih dulu sebelum terjadi.
Hati polwan berkulit sawo matang itu diam-diam
menyimpan debar-debar kecemasan. Tapi tidak lebih kuat dari
debar-debar yang dialam i Tante Munna dan Jessica sewaktu
mendengar penjelasan Kumala mengenai mayat Tomhans
serta mobil Espass milik janda sekal itu. Dengan bantuan
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
Mbak Mer dan Sandhi, mereka pergi ke tempat di mana mayat
Tomhans berada, dan mobil Espass menjadi salah satu barang
bukti dari kasus kriminal tersebut.
Hanya Kumala dan Buron yang tidak ikut mereka.
Keduanya mempunyai kesibukan sendiri, setelah masingmasing berunding menyusun rencana gaib. Rencana tersebut
hanya bisa dipaham i dan dikerjakan oleh mereka yang
memiliki tingkat kesaktian melebihi tingkatannya bangsa
siluman. Tetapi sebelum mereka bertindak, sebuah telepon datang
dari seorang teman dekat Kumala Dewi. Begjtu dekatnya
jalinan persahabatan itu, sampai seperti seorang saudara
sendiri. Kumala tak bisa menyampingkan kehadiran telepon
tersebut, karena mengandung informasi yang sangat penting
baginya. "Please, Kumala... datanglah kemari sekarang juga!
Kondisinya semakin mengkhawatirkan Franni benar-benar
butuh bantuanmu, Kumala! Kalau saja dia bisa kubawa ke
Sana, sudah kubawa dari tadi!"
"Siapa itu Franni?"
"Teman SMA-ku dulu. Dia tinggal di seberang rumahku,
Kumala Tak tega aku melihat dia mengalami penderitaan
seperti itu!"
"Aku sedang punya urusan penting juga, jadi..."
"Yaah, kamu kok gitu sih" Datanglah sebentar saja,
Kumala. Kamu kan bisa gunakan kesaktianmu untuk tiba di
sini dalam tempo kurang dari setengah menit"! Dengan
kesaktianmu juga kamu bisa tangani penderitaan Franni dalam
semenit, lalu kembali menyelesaikan urusanmu itu sampai
benar-benar selesai. Tolong deh, Kumala... Franni benar-benar
kritis. Mungkin dia akan kehilangan nyawanya saat bersalin
nanti, sebab menurutku ia ham il dalam keadaan nggak normal
dan sangat..."
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
"Franni temanmu itu hamil"!" sahut Kumala sedikit
terperanjat. "Benar. Padahal kemarin dia masih sehat. Hmm,
maksudku... masih belum tampak hamil. Perutnya masih
kempes. Tapi hari ini dia kelihatan seperti hamil sembilan
bulan. Dia sangat kesakitan, seperti orang mau melahirkan.
Makanya..."
"Aku akan ke sana!" sahut Kumala tegas dan cepat. Tak
mau banyak bicara lagi, telepon segera ditutup.
Wajahnya sedikit tegang ketika beradu pandang dengan
Buron, membuat Buron curiga dan ingin tabu, "Telepon dari
siapa"!"
"Fiora...," jawab Kumala sambil melirik jam dinding yang
menunjukan pukul lima sore kurang sedikit. Setelah
menjelaskan secara singkat kepada Buron tentang kabar dari
Fiora tadi, ia segera.putuskan untuk pergi menemui F iora saat
itu juga. "Ikut aku, Ron! Gunakan jalur gaib!" Perintah singkat itu
sangat dipahami oleh Buron, Jalur gaib adalah jalur perjalanan
menembus dimensi gaib untuk mempersingkat waktu Maka,
dalam sekejap saja Buron sudah melesat setelah berubah
menjadi seberkas sinar kuning mirip meteor kecil, sedangkan
Kumala Dewi sudah lebih dulu melesat. Ia berubah menjadi
seberkar sinar hijau berbentuk menyerupai seeker naga kecil
yang memiliki kecepatan melebihi kilatan cahaya petir.
Claaap...! Dalam beberapa detik saja mereka sudah muncul di rumah
Fiora, di halaman belakang yang sepi itu. Mereka sengaja tak
muncul di depan rumah Fiora, karena di sana banyak orang
berkerumun, termasuk sanak keluarga Fiora sendiri.
Walau pun penjelrnaan mereka dari cahaya menjadi
manusia biasa tidak diketahui orang, tapi kehadiran mereka
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
yang berasal dari belakang rumah telah mengundang
keheranan sanak keluarga Fiora, serta beberapa tetangga
yang ikut berkerumun di teras depan itu. Bagi Fiora sendiri
kemunculan mereka bukar hal yang aneh dain mengherankan.
Gadis berusia 26 tahun yang memiliki mata membelalak indah
dengan bibir sedikit tebal menggoda gairah itu penah
menyaksikan keajaiban yang lebih hebat lagi dari sekedar
kemunculan Kumala dan Baron.
Bahkan ia lebih banyak tahu tentang rahasia pribadi
Kumala dibandingkan teman-teman Kumala lainnya, sebab
Fioralah saut-satunya sahabat yang pernah diajak menembus
alam seberang. Bahkan pernah bertemu dengan para
begundal iblis dan pernah jumpa dengan ayah Kumala sendiri,
yaitu Dewa Permana, ketika ia mengikuti perjalanan gaibnya si
DewiUlar itu, (Baca serial Dewi Ular dalam episode: "DUELRACUN MAUT"). Tentu saja dia menjadi satu-satunya gadis
yang rnemegang teguh janjinya untuk tidak membeberkan
beberapa rahasia alam sana kepada pihak mana pun.
"Syukurlah kau benar-benar datang, Kumala," sambut Fiora
dengan lega. "Yuk, ikut aku ke rumah seberang. Sudah tiga
'orang pintar' yang dipanggil untuk sembuhkan penyakit
anehnya Franni, yaitu kehamilan gaibnya itu, tapi tidak satu
pun ada yang sanggup menanganinya, Aku baru saja datang
setengah jam yang lalu, makanya telat mengabarimu...!"
celoteh Fiora sambil berusaha menembus kerumunan orang di
pintu masuk rumaah Franni. Buron mengikuti dari belakang
sambil mempertajam radar gaibnya, sebagai tindakan berjagajaga penuh kewaspadaan dari gangguan gelombang gaib yang
dapat datang menyerang mereka sewaktu-waktu.
Franni gadis berkulit langsat, bertubuh sekal, padat berisi
dan memiliki dada yang tergolong montok. Namun tak terlalu
seronok dipandang umum. Ia memilki kecantikan setara
dengan kecantikan Fiora, karena usianya pun sebaya dengan
usia Fiora, Hanya saja, dilihat dari bentuk matanya yang
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
sedikit lebar dan bibir agak tebal menantang gairah, Franni
memiliki daya pikat yang lebih menggoda ketimbang Fiora,
Keberaniannya dalam mengoda lawan jenisnya pun tampak
lebih besar, sehingga para tetangganya diam-diam menilai
dirinya lebih nakal dibandingkan Fiora atau gadis-gadis sebaya
di sekitar rumahnya.
"Apakah dia masih kuliah?" tanya Buron kepada Fiora
dengan berbisik pelan sekali. Matanya memperhatikan Franni
yang mengerang dengan memegangi perutnya yang
membengkak besar.
"Dia sudah bekerja, sebagai Sales Promotion Girl
perusahaan rokok yang sekarang sedang buka stand di PRJ,"
jawab Fiora cepat dalam nada berbisik pula. Buron
menggumam dan manggut-manggut.
"Pantas... Kelihatannya dia cukup berani untuk menikmati
kencan dengan seorang pria. Jiwanya cenderung menyukai
petualangan cinta dengan pria mana pun yang ia sukai."
"Ron...," panggil Kumala yang sudah berada di samping
ranjang tempat Franni menggeliat kesakitan, seperti ingin
bersalin. Buron yang semula hanya sampai batas pintu kamar,
kini berani melangkah mendekati ranjang karena panggilan
Kumala tadi. "Pagar sekeliling tempat ini sekarang juga!"
"Baik,"
"Fi... tolong kosongkan kamar ini. Hanya kami dan salah
satu wakil keluarganya saja yang boleh berada di kamar ini,
termasuk kau. Jaga di pintu, ya Fi"!"
"Okey...!" tegas Fiora walau pun dengan suara bergetar
karena debar-debar ketegangan hatinya membuat persendian
tulangnya mulai gemetar. Ia tahu keadaan saat itu sangat
gawat, terbukti nada suara Kumala Dewi tidak selunak
biasanya. Meski sikapnya tampak tenang, tapi nada suaranya
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
cukup tegas dan berwibawa Itu menandakan bahwa Dewi Ular
merasa berhadapan dengan masalah yang tidak bisa dianggap
enteng olehnya. Apalagi jarak Kumala dengan Franni tidak
berani dekat-dekat seperti biasanya, semakin yakin hati Fiora
bahwa Franni mempunyai persoalan yang sangat berbahaya
bagi diri sang anak dewa itu.
Memang demikian kenyataannya. Dewi Ular berusaha untuk
tidak menyentuh perut Franni. Meski ia telah mengerahkan
tenaga sakiinya, namun begitu kakinya menyentuh tepian
ranjang, sebuah kekuatan gaib dari dalam perut Franni
berhasil menghentak kuat dan membuat tubuhnya terpental
hingga membentur dinding. Bruuk...!
"Ohh.."!" pekik Fiora dengan suara tertahan Ia sangal
kaget melihat Dewi Ular terlempar dari tempatnya. la sangat
cemas terhadap keselamatan sahabat karibnya itu. Tapi
segera menjadi sedikit lega ketika dilihatnya Kumala yang
seperti dihempas badai tadi segera bangkit dari posisinya
jatuh berlutut. Kumala tak mengalami cedera. Namun suasana
menjadi lebih tegang lagi, karena Franni berteriak keras-keras,
panjang sekali, seperti serigala sedang melolong, Seluruh
tubuhnya bergetar, urat-uratnya mengeras Franni tampak
ingin melahirkan bayinya.
Zuuub...! Kumala Dewi menahannya dengan melepaskan cahaya
hijau bening dari telapak tangannya. Cahaya itu menghantam
sekitar kedua paha Franni. Seolah-olah sedang menyumbat
jalur jalan bayi. Hal itu membuat Franni mengerang makin
kuat. Kulit wajahnya selain bercucur keringat juga menjadi
kebiru-biruan akibat mengerahkan tenaga pendorong dari
dalam perutnya. Karena tertahan oleh kekuatan Dewi Utar,
maka terjadilah saling dorong dari dua tenaga yang tak bisa
dilihat dengan mata telanjang.
Dinding kamar bergetar. Benda-benda di kamar itu pun
terguncang seperti dilanda gempa. Lampu yang menggantung
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
di atas ikut bergetar. Rumah itu seperti mau rubuh oleh
sebuah getaran yang sangat menakutkan para penghuninya
Fiora berpegangan pada sisi samping sebuah almari pakaian,
berdekatan dengan kakak perempuannya Franni yang
mewakili keluarga di dalam kamar itu. Kedua orang ini saling
berpandangan penuh rasa takut, hingga tak mampu saling
mengucapkan sepatakatapun.
Buron yang sejak tadi merentangkan kedua tangannya ke
samping kanan-kiri sebagai upaya memagari sekeliling tempat
itu dengan kesaktianriya, tiba-tiba terhempas ke belakang.
Braak.! Lalu, terlempar ke kiri menabrak rak buku. Gubraak...!
Secepatnya ia terpental ke depan. Praang...! Tubuhriya
bagaikandibanting kuat-kuat membentur cermin rias. Belum
sempat bangkit sudah terlempar kembali me layang di atas
ranjang. Wuus, gubraaak. !
"Aaaau...!!" kakak perempuan Franni menjerit panik melihat
Buron terbentur-bentur ke sana-sini, sampai akhirnya jatuh di
bawah kakinya dengan hidung berdarah.
"Ada yang datang, Malaa..!" Buron sempat berteriak
demikian sebelum tubuhnya melambung ke atas dan
menjebolkan langit-langit kamar secara tragis.
Guzzrrakss, bruussk...!
" Aaahh..!!" teriak Buron di atas sana.
"Sirna raga!" seru Dewi Ular memberi instruksi kepada
Buron. Claap, bluss...!
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
Buron berubah menjadi sinar kuning. Pada kesempatan itu
Dewi ular juga berubah menjadi s inar hijau seperti naga kecil.
Peristiwa ajaib tersebut membuat kakak Franni mernbelalakan
kedua matanya. Shock di tempat dicekam rasa takutnya.
Cahaya hijau itu memancarkan bias cahayanya semakin
terang, semakin lebar, sehingga sekujur tubuh Franni kini
diliputi oleh cahaya hijau berpendar-pendar. Gadis itu telah
pingsan beberapa detik sebelumnya. Kakaknya pun akhirnya
Dewi Ular 76 Tamu Dari Alam Gaib di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
jatuh terpuruk di lantai karena tak mampu berdiri tegak lag.
Sementara itu, Buron yang kini menggunakan kesaktiannya
secara penuh sedang mengamuk di luar rumah tanpa terlihat
oleh siapa pun. Orang-orang yang berkerumun di luar rumah
hanya melihat kilatan cahaya petir beberapa kali. Seolah-olah
sejumlah guntur sedang menghujani rumah Franni. Suaranya
menggelegar secara beruntun. Mengerikan sekali, sehinga
sebagian besar mereka berlarian masuk rumah siapa saja
yang bisa digunakan untuk bersembunyi.
Blaaar, bllaaar, blegaaar, gleeerr...!
Hanya Fiora yang masih mampu bertahan berdiri dengan
kedua lutut gemetaran la melihat jelas cahaya hijau seperti
seekor naga kecil itu melayang-layang mengelilingi bagian
atas ranjang. Tiba-tiba dari ujung cahaya hijau itu me lesat
sinar putih kebiru-birnan sebesar lidi.
Zlaap...! Sinar panjang itu menuju keatas lurus. Menembus
atap rumah. Tapi tak lama kemudian seperti memantul balik
berupa sinar putih perak yang segera menghantam perut
Franni. Bleess...! Tubuh Franni yang pingsan terguncang-guncang, seperti
cacing kepanasan. Kemudian dari jalur keluarnya bayi tampak
muncul gumpalan kabut menyerupaikapas warna abu-abu.
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
Bluuuss...! Begitu gumpalan kabut itu keluar, cahaya
hijaunya Dewi Ular menyabet dengan cepat bak sabetan ekor
naga sakti. Bledaarr...! Bledaar...! Bledaaarr...!
Sepuluh kali keluar gumpalan kabut abu-abu, sepuluh kali
pula dihancurkan oleh sabetan sinar hijau. Setelah sepuluh kali
terjadi demikian, maka cahaya hijau itu segera berubah
menjadi sosok gadis cantik yang sangat dikenali oleh Fiora.
Karena setelah sepuluh kali terjadi demikian, tak pernah
muncul lagi gumpalan kabut abu-abu dari tubuh Franni perut
gadis itu pun segera normal kembali. Kempes seperti semula.
Suara guntur di luar rumah sudah berhenti. Dan di depan
mata Fiora cahaya kuning mirip meteor itu menembus atap
rumah, masuk ke kamar itu dan berubah menjadi Buron
kembali dalam keadaan berkulit merah, Seperti kepiting rebus.
Hal itu tidak disaksikan oleh kakaknya Franni karena dia sudah
pingsan lebih dulu saat Franni mengeluarkan gumpalan kabut
abu-abu yang pertama.
"Kesepuluh
janin iblis itu sudah berhasil kita hancurkan,Ron!"
"Ya, tap... tapi.... tapi aku terluka, uuhhhk...!" Buron
tersedak. Dari mulutnya keluar darah merah kehitamhitaman. "Hahh..."!" Fiora terpekik lebih tegang lagi me lihat Buron
rubuh di kaki Kumala, yang sempat tersentak kaget melihat
asistennya tumbang.
(Oo-dwkz-234-novo-oO)
4 Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
SEORANG eksekutif muda yang masih lajang menelepon
Kumala Dewi sekitar pukul delapan malam. Dari suaranyayang
tergolong empuk untuk jenis suara pria, Kumala segera dapat
membayangkan siapa pria yang meneleponnya itu. Wajah pria
berusia sekitar 30 tahun itu langsung muncul di benak Kumala
sebagai pria ganteng berkumis tipis dengan penampilan yang
cukup gagah dan eksklusif.
"Dondy ini, ya?"
"Benar, Ini aku, Kumala. Aku perlu bantuanmu sekarang
juga!" Suara Dondy terkesan gugup. Ia dalam ketegangan yang
sangat merisaukan hatinya. Kumala Dewi tak sampai hati
untuk tidak melayani telepon tersebut, sebab Dondy juga
termasuk sahabat baiknya. Dondy pernah diselamatkan
olehnya dari sebuah kasus yang amat misterius, dan hanya
Kumala Dewilah yang mampu menyelesaikan kasus tersebut
secara magis, (Baca serial Dewi Ular dalam episode :
"PERSIDANGAN GAIB").
"Tolong datang kerumahku sekarang juga, Kumala. Adikku
yang sudah setahun lebih meninggal, sekarang hidup lagi, dan
dia ada di rumahku, Kumala. Tapi... tapi aku takut sekali
menghadapinya. Sebab... sebab dia."
"Apakah adikmu itu bernama: Benny?"
"Be... benar! Benar sekali, Kumala. Darimana kau tahu"!"
"Aku akan segera datang!" tegas Kumala tanpa mau
banyak bicara lagi. Apa yang diperkirakan telah menjadi
kenyataan. Ia yakin akan ada pihak yang mengalami kejutan
luar biasa, salah satu anggota keluarganya yang sudah
menjadi mayat sekian lama bangkit kembali. Kumala yakin
orang tersebut pasti bernama Benny. Sebab, dalam
pengakuan singkatnya Franni menyebut-nyebut nama Benny
sebagai pria yang kencan dengannya pada malam sebelum ia
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
mengalami kehamilan gaib itu. Peristiwa tersebut tentunya tak
akan jauh berbeda dengan yang dialami T ante Munna.
Maka, begitu mendapat kabar dari Dondy, anak tunggal
Dewa Permana itu segera pergi menemui adik kandung Dondy
yang sudah lama meninggal dunia. Padahal ia baru saja
pulang dari rumah Franni. Bahkan baru saja selesai mengobati
luka parahnya Buron. Tapi demi memburu tamu alam gaib
yang merasuki mayat Benny, ia tak boleh menunda walau
sedetik pun. "Aku ikut, Kumala!" usuk Buron.
"Jangan. Kau perlu waktu untuk menghimpun energi
gaibmu kembali yang tadi sempat kering dan hampir hilang
semua itu. Lakukan secepatnya. Biar aku sendiri yang
menemui Benny!"
Memang kecewa hati Buron menerima larangan tersebut.
Tapi ia segera menyadari bahwa ia memang butuh waktu
untuk menghimpun kesaktiannya kembali. Pertarungan
melawan kekuatan gaib yang bertujuan menggagalkan misi
Kumala di rumah Franni itu telah membuatnya nyaris
kehilangan energi gaib. Kesaktiannya hampir terbakar hangus
oleh kekuatan gaib yang dihadapinya. Meski pun ia tahu
bahwa gelombang energi gaib tersebut berasal dari tokoh
yang lebih sakti darinya, tapi demi loya litas dan kesetiaannya
kepada Dewi Ular ia tetap mencoba membendung kekuatan
gaib itu. Jika tidak dibendung dengan kekuatan terakhirnya,
Kumala dapat terluka oleh serangan dari jauh itu. Kegagalan
Kumala Dewi dapat membuat Franni melahirkan bayi-bayi
setan yang berjumlah sepuluh kepala itu.
Seperti apa wajah bayi-bayi setan itu, seandainya mereka
berhasil lahir dari rahim Franni " Entahlah. Kumala sendiri tak
bisa menggambarkan. Yang jelas, Buron sependapat dengan
analisa dan prediksinya Dewi U lar tadi, bahwa ada pihak yang
sengaja ingin memproduksi keturunan secara besar-besaran.
Tentunya tak lain adalah menguasai kehidupan dimuka bumi,
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
dan menyingkirkan seluruh manusia yang selamaini menjadi
penghuni bumi. "Supaya anak cucunya menyerupai manusia biasa, maka ia
harus menggunakan rahim seorang wanita, dan untuk itu ia
harus menjalin hubungan badan dengan wanita tersebut. Agar
wanita tersebut tertarik dan bergairah, maka ia harus
menjelma sebagai sosok manusia biasa. Yang digunakan
adalah masa kehidupan kaum lelaki yang sudah meninggal
dunia, yang ganteng, tampan, menawan dan menggairahkan
selera para wanita," ujar Kumala Dewi tadi, sebelum
menerima telepon dari Dondy. Menurutnya, akan menguras
energi kesaktian sangat banyak jika harus dilakukan
pencegahan kelahiran bayi-bay i setan itu dengan cara seperti
yang dilakukan terhadap kehamilan Franni maupun Tante
Munna. "Kita harus bisa melumpuhkan bidang keladinya. Bukan
bayi-bayinya."
tambah Kumala tadi. "Dan, untuk melumpuhkan biangnya, tak ada cara lain kecuali dengan
berhadapan langsung dari si penyebar benih itu, yakni yang
menggunakan sosok orang-orang yang telah lama meninggal
dunia" "Semudah itukah menyelesaikan kasus ini, Kumala?" tanya
Buron yang tadi masih tampak lemah.
Kumala mengakui, memang tidak mudah menyelesaikan
kasus tersebut. Sebab, setidaknya ia harus berhadapan
dengan lawan berilmu tinggi. Tetapi ia akan mencoba untuk
mengadakan semacam bargaiming gaib dengan pihak yang
bersangkutan. Diharapkan bargaiming yang menyerupai
sebuah kompromi gaib itu dapat mengurangi kemuingkinan
timbulnya korban jiwa pada diri orang-orang yang tak
bersalah. Menurutnya, pertikaian secara frontal dengan
lawannya dapat menimbulkan korban jiwa dari pihak orangorang yang kebetulan berada di sekitarnya pada saat terjadi
pertarungan frontal tersebut.
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
Namun, ternyata konsep kompromi gaib itu pun tidak
mudah dilakukan. Kumala Dewi tak dapat melakukan
perundingan apapun dengan lawannya, sebab bertemu
langsung dengan sang penyebar bibit bayi iblis bukanlah hal
yang mudah. Sepertinya pihak lawan sudah mengetahui
rencana dalam otak Dewi Ular, sehingga ia menghindar lebih
dulu sebelum Dewi Ular dapat beradu muka dengannya
Terbukti ketika Kumala Dewi tiba di rumah Dondy, suasana di
sana semakin tegang. Penuh kengerian dan duka. Benny yang
pada waktu itu masuk ke kamar mandi, setelah digedor-gedor
tak keluar juga, maka kamar mandi itu didobrak oleh, Dondy.
Dan, remyata mereka tidak menemukan Benny. Yang mereka
temukan di dalam kamar mandi itu adalah tulang belulang dari
kerangka mayat Benny dalam pakaian seperti yang dikenakan
Benny semula. "Yaaah, terlambat aku...!" keluh hati Dewi Ular saat itu:
Dan, seperti peristiwa yang terjadi pada kerangka mayat
Tomhans, radar gaib Dewi Ular tak dapat melacak ke mana
perginya roh gaib yang tadi telah menggunakan raga Benny
sebagai penyamarannya.
Kumala hanya dapat memastikan roh itu sedang mencari
mayat lain, yang semasa hidupnya berpenampilan tampan,
gagah dan jantan. Lalu, roh gaib itu akan mengajak seorang
wanita untuk bercumbu, dan esoknya wanita itu akan
mengalami kehamilan gaib. Ce lakanya, Kumala Dewi tak dapat
memprediksikan, siapa wanita berikutnya yang akan menjadi
korban kehamilan bayi-bay i setan itu"
Melihat wajah cantik majikannya menjadi lesu, menyembunyikan rasa kecewa atas kegagalannya menemui si
penyebar benih iblis itu, Sandhi menjadi ikut prihatin dan
kasihan terhadap majikannya. Ia coba menghibur hati saudara
angkatnya itu dengan kata-kata yang bersifat membangkitkan
semangat heroik, sesuai julukan yang pernah didapatkan
sebagai Gadis Penyelamat bumi.
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
"Kurasa dia kabur karena takut berhadapan dengan
kesaktianmu, Kumala. Mungkin dia ngeri jika berhadapan
dengan dirimu, sebab dia tabu bahwa kamu adalah Gadis
Penyetamat bumi yang kesaktiannya jauh lebih tinggi dari
kesaktiannya. Dia sengaja kabur karena tak sanggup
menghadapi kesaktianmu, Kumala."
Dewi Ular menggelengkan kepala. Lembut. Bibir ranumnya
menyunggingkan senyum tipis. Agak tawar. Rupanya ia segera
dapat menangkap apa makna kata-kata Sandhi itu. Ia harus
kembali bersikap tenang, kalem, berseri-seri penuh kedamaian, tanpa harus memperlihatkan perasaan hati yang
sebenarnya, sehingga Sandhi tak perlu berusaha menghibumya. "Nggak begitu keadaan sebenarnya, San. Dia kabur bukan
karena takut padaku, tapi karena memang aku terlambat
datang Mestinya aku bisa bergerak lebih cepat lagi, sehingga
sempat memergokinya dalam keadaan menjelma menjadi
seorang pria yang sebenarnya sudah lama meninggal itu."
"Bukan. Masalahnya bukan keterlambatanmu!" Sandhi
tetap menyangkal dan semakin tampak ingin menghapus
kekecewaan majikannya .
"Atau...," kata Kumala. "... ia sengaja mempermainkan
diriku. Ingin menguji kemampuanku sambil unjuk kehebatan
di depanku. Dia bisa jadi sedang melecehkan diriku, San. Tapi
rasa-rasanya aku memang tak perlu merasa terpancing oleh
siasat seperti itu, sehingga mestinya aku tak perlu beremosi,
ya" Kecewa, marah, penasaran dah emosi-emosi lainnya
memang tak seharusnya membuatku gundah atau pun gusar."
"Tapi tampaknya kau akan dibuat sibuk olehnya, yaitu sibuk
memburu siapa dirinya dan di mana keberadaannya setiap
malam. Bukankah begitu?"
"Memang," jawabnya tenang dan bersuara tetap merdu
didengar oleh siapa pun. Sayang, saat ini Kumala hanya
Dewi Ular 76 Tamu Dari Alam Gaib di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
berdua dengan Sandhi. Mereka berada dalam BMW
kesayangan gadis itu. Meluncur dengan kecepatan sedang
menuju arah kota hujan; Bogor. Ada apa di sana ".
Niko Madawi, mantan pria incaran Kumala yang kini berada
di puncak karir sebagai reporter sekaligus pembawa acara
Lorong Gaib di teve swasta itu, baru saja mendapat kabar dari
seorang rekannya tentang kejadian aneh di salah satu wilayah
kota Bogor. la dan beberapa crew liputan Lorong Gaib sudah
sejak tadi meluncur ke sana. Beberapa saat kemudian Niko
merasa perlu memberi kabar kepada Kumala mengenai
kejadian aneh tersebut. Menurutnya, peristiwa misterius yang
terjadi di sana hanya akan tersingkap dan diketahui
kebenarannya oleh Kumala Dewi. Karenanya, ia mengharapkan kehadiran gadis mantan pacar yang kini
menjalin hubungan persaudaraan dengannya itu dapat hadir di
tempat itu. Dengan demikian maka penjelasan Kumala nanti
dapat menjadi pelengkap materi liputan Lorong Gaib-nya.
Sejak pagi masyarakat setempat sudah berkerumunan di
sekitar tempat pemakaman umum. Mereka membentuk
kelompok-kelompok tersendiri yang jumlahnya lebih dari tujuh
kelompok besar. Mereka sibuk membicarakan keanehan yang
terjadi di pemakaman umum itu. Wajah mereka dicekam
kecemasan, ketegangan, tapi juga rasa ingin tahu yang begitu
besar. Hanya beberapa orang saja yang berani berada di areal
pemakaman, termasuk beberapa petugas dari kepolisian
setempat. Niko dan rame-ramenya juga berada di areal
pemakaman, demikian pula Kumala Dewi dan Sandhi yang
baru saja tiba setelah langit menjadi keruh. Ada mendung
membentang di atas sana. Menambah suasana di tempat itu
menjadi lebih seram dan mendebarkan.
Juru kunci makam tersebut bertubuh kurus dan agak
pendek. la akrab djpanggil: Mang Oteb. Usianya sekitar 60
tahun. Rambutnya sudah beruban walau tak rata. Mang Oteb
berkali-kali memberi keterangan pada pihak kepolisian, sampai
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
merasa jenuh. Bibimyacapek bicara. Kering. Tapi ia tetap
harus bicara kepada pihak-pihak yang perlu mendapat
penjelasan darinya, seperti halnya Niko dan Kumala Dewi.
Wajah tuanya tampak lesu, pucat, memprihatinkan sekali.
Tentunya ia mulai letih setelah sejak pagi-pagi tadi hingga
menjelang tengah hari harus bicara terus menerus.
"Kasihan dia...," bisik Sandhi kepada Kumala dengan
maksud supaya Kumala tidak ikut menghujani pertanyaan
kepada Mang Oteb.
Atas seizin pihak kepolisian setempat, Kumala membawa
Mang Oteb ke sebuah warung minuman, letaknya di seberang
jalan. Setelah memberi kesempatan kepada Mang Oteb untuk
minum, merokok dan istirahat sebentar, Kumala Dewi mulai
mengajaknya bicara dengan hati-hati, ramah dan tetap sopan.
Ada kesan hormatnya terhadap orang yang lebih tua, meski
orang tersebut hanyalah penduduk kampung biasa. Tanpa
jabatan apapun selain sebagai seorang juru kunci kuburan
yang tak scberapa luas itu.
"Saya hanya mendengar suara gemuruh sesaat, Non.
Seperti suara pohon pisang rubuh. Saya pikir memang pohon
pisang rubuh, maka saya diamkan saja Nggak saya tengokin.
Apalagi saat itu rasa kantuk saya semakin kuat. Tentu saja
saya memilih lebih baik segera tidur daripada memeriksa
suara gemuruh samar-samar itu."
"Pukul berapa Mang Oteb mendengar suara tersebut?"
"Yaaaah... sekitar pukul satu deh. Hampir pukul dua.
Soalnya, saya pulang dari melek-me lek di tempat hajatan saja
udah pukul dua belas kurang sedikit, Non. Berarti..."
"Selain suara gemuruh, Mamang ada mendengar suara apa
lagi" Coba diingat-ingat dulu deh. Suara apa lagi yang
didengar?"
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
Mang Oteb berkerut dahi, benar-benar mencoba mengingat-ingat suasana pada malam itu. Sesaat kemudian ia
tampak sangat yakin pada pendapatnya sendiri.
"Nggak ada tuh, Non. Kalau toh ada suara lain, barangkali
saya nggak sempat dengar. Habis, saya cepat pules tidur
sih..." "Perasaan Mang Oteb sebelum tidur bagaimana" Resah,
takut, curiga, atau merasa ada sesuatu yang nggak enak di
hati, tapi nggak tahu apa artinya, tegitu?"
"Hmmmm ...." ia diam sebentar, lalu melanjutkan
jawabannya. Sebentar-sebentar saya merasa merinding di
sekujur tubuh. T api saya nggak ngerti apa penyebabnya, Non.
Sampai-sampai hati saya bertanya-tanya hans, dan.."
"Siapa"!" sahut Jessica hampir memekik kaget. Ia beradu
pandangan dengan T ante Munna yang menyebut ulang nama
Tomhans. Lalu, terdengar lagi suara Jessica yang membuat
Sandhi berkerut dahi dan Tante Munna mengeriyitkan
keningnya. "Tomhans itu nama panggilan mantan kekasihku, Sandhi!
Dialah yang kuceritakan tadi. Dialah Tommy... Tommy
Rehansha, yang sering disingkat Tomhans!"
"O, ya..." Nggak salah tuh, Jess?"
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
"Tante, pemuda itu berbadan tegap, gagah, berhidung
mancung dan mempunyai tahi lalat kecil di leher kirinya,
bukan?" "Be... benar...!"
Tante Munna semakin gemetar. Ia selalu mengangguk dan
membenarkan ciri-ciri yang disebutkan Jessica. Akhirnya ia
yakin bahwa Jessica memang sangat mengenal Tomhans.
Begitu pula halnya dengan Jessica, yakin betul bahwa Tante
Munna memang bertemu dengan Tommy yang dikatakan baru
pulang meninggalkan rumah Tante Munna sekitar pukul
delapan pagi lewat. Hampir pukul sembilan.
"Dia bilang padaku, mau kembali lagi sekitar pukul sepuluh
tadi. Tapi sampai pukul sebelas, bahkan hampir ia tengah hari,
dia belum kembali kerumahku," kata Tante Muna dengan nada
sedih. Sambungnya lagi, "Sementara itu aku terpaksa menunda
kepergianku ke Bandung hanya karena menunggu kembalinya
Tomhans. Akhirnya, baru saja tadi aku menelepon ke rumah
Tomhans, dan kudapatkan jawaban dari kakak perempuannya
Tom, bahwa Tom sebenarnya sudah lama meninggal dunia,
bahkan..."
"Memang! Itu memang benar; T om sudah setengah tahun
lebih dimakamkan di T PU Tanah Kusir!" sahut Jessica semakin
seru. "Dan... tadi saya juga melihat Tom masuk ke sebuah
Mall. Dia mengenakan T-shirt ketat warna hitam bergaris putih
di pundaknya, bukan?"
"Ya, benar! Celananya jeans yang belum menjadi belel!"
"Tepat sekali kalau begitu. Oooh... Aku semakin yakin, T om
pasti sudah bangkit dari kuburnya karena ia merindukan
diriku, San! Dia pasti ada di antara masyarakat Jakarta ini!"
Jessica semakin berapi api, hingga Sandhi terpaksa harus
mengingatkan serta menenangkan tangisnya yang tak kuasa
Tiraikasih Website http ://ka ngzusi.com/
dipendam lagi itu. Sandhi sendiri menjadi semakin bingung
menyikapi kedua tamunya. Kini ada dua orang yang telah
menjadi saksi hidup, melihat Tommy atau Tomhans
berkeliaran di alam kehidupan nyata.
Haruskah kesaksian itu tetap dianggap sebagai illusi,
halusinasi, fatamorgana, mimpi dan sejenisnya" Bahkan T ante
Munna sudah berani terangan terangan menyatakan tegastegas bahwa dia semalam tidur seranjang dengan Tommy dan
Kembalinya Sang Pendekar Rajawali 17 Kisah Si Rase Terbang Soat-san Hui-hauw Karya Chin Yung Pendekar Sakti 12
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama