Sang Penjaga Hati Karya Gembel Sakti Bagian 6
"Iya kak...saya pamitan dulu Om dulu..." ucapku
"Dah gapapa...Papah lagi di Masjid...ntar aku sampaiin..." jawab Sari
"Ya udah...aku pamit pulang ya Sari..." ucapku
"Ati ati ya Met...makasih oleh olehnya...makasih juga udah mau anter Saddam pulang..." jawab Sari
"Buruan Om...pacaran mulu ih..." ucap Saddam menarik bajuku
"Iya bang..." jawabku sambil berjalan mengikuti Saddam
Aku mengantar Kak Sinta dan Saddam ke daerah rawasari, setelah turun di depan rumahnya dan mengucapkan terima kasih aku segera melanjutkan perjalankan ke bekasi...di tengah jalan aku melihat ada pesan di terima di ponselku
Kemarin Papah yang berubah...sekarang Saddam yang tiba tiba nurut dan lengket sama kamu...padahal sebelumnya saddam paling susah makan dan paling anti sama orang yang baru kenal....aneh..aneh...aneh...
Episode 65 BERJUMPA LAGI _________________________
Langit tampak merah merekah di ujung batas langit sore ini, udara panas khas ibukota masih saja membakar kalori dan menghasilkan keringat...aku masih terduduk diam di depan ruang tunggu di bandara Soetta...banyak sekali pikiran menari nari di ruang kosong dalam otakku...apa yang harus aku lakukan ya....
Besok Adhis berencana ke jakarta untuk test masuk kerja di salah satu kantor kementrian di sini...malam ini Adhis memintaku menjemput di bandara...
Ring...Ring...Ring... suara ponselku berbunyi cukup nyaring, aku ambil ponsel dari kantong saku celana jeansku dan aku melihat nama Adhis di sana....
"Halo Dhis...sampai mana ?" tanyaku
"Baru sampai Surabaya Met...transit dulu...ntar baru ke Jakarta..." jawab Adhis
"Owh masih lama ya..." tanyaku
"Emang kamu udah di bandara ?" tanya Adhis
"Udah...15 menitan yang lalu..." jawabku
"Maaf ya Met...delay soalnya pesawatnya..." jawab Adhis
"Ya udah ndak papa...aku tunggu aja di sini..." jawabku
"Iya Met...Makasih ya sebelumnya..." jawab Adhis
"Sama sama Dhis..." jawabku
Panggilan berakhir dan aku kembali duduk terdiam sambil menikmati secangkir kopi hitam dari sebuah kedai kopi yang berada di bandara ini...
Hampir 2 jam lebih aku duduk di sini, tanpa bisa berbuat banyak hal karena suasana bandara malam ini lumayan padat, sudah 2 cangkir kopi aku habiskan untuk membunuh waktu ini...
"Met...." terdengar suara dari wanita yang khas dan sangat aku rindukan
"Hey...Dhis.." jawabku
"Maaf ya udah buat kamu menunggu..." ucap Adhis sambil duduk di sampingku
"Ndak kok...mau langsung atau mau duduk dulu ?" tanyaku
"Langsung aja yah...aku udah booking hotel di daerah cikini..jadi ke sana aja ya Met.." ucap Adhis
"Ya udah ayo jalan..." ucapku sambil mengandeng tangannya Adhis
Adhis hanya mengangguk pelan dan mengikuti langkahku tanpa banyak kata terucap...Sampai di parkiran aku menyalakan mobil dan aku jalankan mobil ini menyusuri jalanan menuju cikini...
"Met...kamu kok diem aja...kenapa " marah sama aku ?" ucap Adhis sambil memeluk lengan kiriku
"Ndak Dhis...aku ndak marah kok...cuma lagi banyak pikiran aja..." jawabku sambil tersenyum
"Aku kangen kamu Met..." ucap Adhis
"Aku juga kangen kamu..." jawabku sambil mengusap pelan kepala Adhis dan menciumnya pelan
"Udah lama aku ga peluk kamu Met..." jawab Adhis
"Kamu ndak berubah ya Dhis..." ucapku tersenyum
"Aku masih sayang dan cinta kamu Met...meski aku tau kemungkinan kita bersama ga lebih dari 50%..." ucap Adhis
"Apa reaksi Papah kamu setelah tau kamu mau wawancara kerja di sini ?" tanyaku
"Awalnya Papah menolak Met...cuma aku tetep bersikeras mau kerja di sini...toh masih test belum tentu di terima..." jawab Adhis
"Oh iya kamu belum makan kan " cari makan dulu aja sebelum ke hotel..." pintaku
"Boleh Met...mau makan apa ?" tanya Adhis
"Aku apa aja Dhis...Kamu mau apa makan apa ?" jawabku
"Ya udah makan di deket hotel aja...yang penting sama kamu Met..." jawab Adhis sambil menyandarkan kepalanya di lenganku
"Kamu udah booking hotel di Cikini mana ?" tanyaku
"Di formula 1 situ.." jawab Adhis
"Owh kalo gitu makan di resto AH aja...satu komplek kok sama hotelnya..." jawabku
"Okey Met...mau dibawa kemana aku mau asalkan sama kamu " jawab Adhis
"Hehehehe...bisa aja kamu Dhis..." jawabku sambil mencubit pelan pipinya
Sepanjang perjalanan Adhis hanya memeluk lenganku erat, seolah olah ndak mau di pisahkan lagi...
"Met...kamu pesen makan dulu aja...aku mau check in dulu....ntar aku nyusul..." ucap Adhis begitu turun dari mobil
"Iya Dhis...kamu mau makan apa ?" tanyaku
"Apa aja...samaain aja sam kamu Met..." jawab Adhis
"Okey.." ucapku sambil menaiki tangga masuk
Aku duduk di dalam sebuah resto yang berdekatan dengan kolam renang cikini yang cukup ramai...setelah memesan makanan dan minuman aku duduk di meja agak di pojok kanan...hampir 10 menit akhirnya Adhis datang dengan membawa kunci hotel dan duduk di sampingku
"Belum datang makanannya Met ?" tanya Adhis
"Belum Dhis...agak lama katanya..." jawabku
"Ya udah ga papa...pesen apa emang Met ?" tanya Adhis
"Nasi goreng spesial sama es teh manis..." jawabku
"Owh...ya udah sabar aja..." jawab Adhis sambil memegang jari tanganku erat
"Kamu nginep sini aja Met...besok pagi baru ke bekasi..." pinta Adhis
"Ga ah...takut..." jawabku sambil tersenyum
"Takut apa " emang hotel sini serem " " tanya Adhis
"Takut sama kamu Dhis...hehehehe.." jawabku
"Hahahaha...tenang aja Met...aku ga gigit kok...paling njilat doang.." ucap Adhis
"Hahahaha...bisa aja kamu..." jawabku
Pesanan kami datang dan segera kami makan sambil ngobrol ringan, Adhis banyak bercerita tentang suasana di sana yang cukup panas di banding Jakarta dan cerita tentang teman teman kerjannya di sana...
"Om Met...." teriak anak kecil yang berlarian ke arahku
"Abang...kok di sini...sama siapa ?" tanyaku kepada Saddam
"Abang abis berenang...tuh sama mamah sama mamih Om...tuh lagi pesen makan..." jawab Saddam
"Siapa Met " " tanya Adhis
"Keponakannya temenku Dhis..." jawabku
"Owh...kok deket sama kamu...temen apa temen...?" tanya Adhis
"Temen Dhis...dia udah punya cowok...anak gubernur di Sumatra..." jawabku
"Mamih...sini ada Om Met..." teriak Saddam kepada Sari yang sedang memesan makanan di meja depan
"Kenapa Bang ?" tanya Sari
"Tuh ada Om Met di ujung lagi pacaran sama tante cantik.." jawab Saddam
"Ya udah gapapa bang...abang makan sini aja..." jawab Sari
"Abang mau makan sama Om Met..." teriak Saddam
"Dah di sini aja ga papa kok...iya kan Met..." ucap Adhis
Aku hanya mengangguk pelan tanpa menjawab pertanyaan Adhis
"Maaf lho Met...gangguin..." ucap Sari yang berdiri di sampingku
"Sari...kenalin ini Adhis....Adhis...ini Sari..." ucapku
"Salam kenal...saya Adhis..." ucap Adhis sambil mengulurkan tangan
"Salam kenal juga...saya Sari temennya Slamet..." jawab Sari sambil berjabat tangan dengan Adhis
"Abang udah salim sama Tante Adhis ?" ucap Sari
"Udah ya tadi bang...sini duduk deket tante..." ucap Adhis sambil menggeser tempat duduknya
"Maaf lho udah gangguin makan malam nya..." jawab Sari dengan senyuman manis nya
"Ga kok Sari...rame rame malah seru..." jawab Adhis
"Iya malah rame..." jawabku singkat
Kak Sinta datang dan duduk di depanku, terlihat rambutnya masih basah dan matanya merah...mungkin sehabis berenang sama Saddam
"Maaf ngrepotin ya Met..." ucap Kak Sinta
"Ndak papa kok Kak...kenalin ini Adhis...Adhis...ini Kak Sinta...Mamahnya Saddam..." jawabku
"Saya Sinta..." ucap Kak Sinta sambil mengulurkan tangannya
"Saya Adhis Kak..." jawab Adhis menjabat tangan kak Sinta
"Udah pesen Sar ?" tanya Kak Sinta kepada Sari
"Udah Kak...spaghetti aja kan ?" tanya Sari
"He em..." jawab Kak Sinta
Tak lama pesanan Sari dan Kak Sinta datang, kami melanjutkan makan dengan obrolan ringan dan aku lihat Saddam meminta di suapin oleh Adhis...dan nampaknya Saddam mulai dekat dengan Adhis...
"Met...kami pulang dulu ya...makasih udah temenin Saddam makan..." ucap Sari sambil berpamitan
"Sama sama..." jawabku
"Om..Tante...Abang pulangnya...salim..." ucap Saddam sambil mencium punggung tanganku dan Adhis
"Ati ati ya Bang..." ucap Adhis
"Iya...Daah Om Met...Dah Tante..." jawab Saddam sambil melangkah pergi bersama Sari dan Kak Sinta
"Daah Abang..." jawab Adhis sambil melambaikan tangannya kepada Saddam
"Saddam lucu ya Met...wajahnya arab banget..." tanya Adhis setelah Sari dan Kak Sinta pergi
"Iya...anaknya heboh" jawabku
"Sari juga cantik banget ya...kalem dan baik kayaknya..." ucap Adhis
"Iya cantik..." jawabku singkat
"Aku bakal cemburu nih kalo kamu ga cerita masalah sari dan saddam sama aku..." ucap Adhis
"Iya...ntar aku ceritain semuanya sama kamu..." jawabku
"Ya udah ceritanya di kamar aja yuk...capek duduk mulu..." pinta Adhis sambil menarik tanganku untuk segera beranjak dari kursi
Aku duduk di ujung kasur kamar hotel ini dan Adhis tiduran di kasur berbantalan pahaku
"Sekarang kamu cerita sama aku ya Met..." ucap Adhis
"Iya..." jawabku
Aku pun menceritakan semua hal dan apa yang terjadi selama aku kenal sari tetapi aku lihat wajah Adhis menjadi memerah entah karena marah atau cemburu....
"Makasih udah cerita semua Met...aku percaya sama kamu kok..." ucap Adhis sambil duduk mencium tipis bibirku
"Sama sama Dhis..." jawabku
"Aku mandi dulu ya Met..." ucap Adhis
Hampir pukul lima pagi aku terbangun dan aku melihat Adhis masih terlelap di sampingku...aku melihat ada sebuah notifikasi pesan di ponselku
Adhis cantik ya Met...kamu ga salah pilih pacar...tetapi kenapa sampai sekarang aku merasa sakit hati melihat kamu sama adhis ya.... aneh... aneh... aneh...
Episode 66 Andai Saja _________________________
Matahari masih malu malu menampakkan wajahnya saat aku lihat dari jendela kamar hotel ini, hembusan angin dingin dari AC kamar ini masih membuatku kembali berlindung di dalam selimut setelah aku mandi...Tampak Adhis masih terlelap dibuai mimpi di sampingku...aku usap pelan rambut yang menutupi wajahnya...
"Dhis...bangun sayang..." ucapku
"Mmmm...masih ngantuk Met..." jawab Adhis sambil masih memejamkan mata
"Katanya mau test kerja...udah jam 6 lebih lho..." ucapku
"10 menit lagi Met...aku test jam 8 kok.." jawab Adhis yang kembali menutup tubuhnya dengan selimut
"Ya udah ntar aku bangunin lagi..." jawabku sambil menyalakan TV dan merebus air untuk membuat kopi
Aku duduk di kursi dan menikmati secanhkir kopi hitam yang aku taruh di dekat meja...Aroma kopi hitam yang masih mengepul panas perlahan membagunkan Adhis dari tidurnya...
"Enak bener bau kopi nya...bagi dong Met..." ucap Adhis sambil berdiri di sampingku berbalut selimut yang masih menutupi tubuhnya
"Eh udah bangun...sini..." jawabku
"Enak juga ya Met...bangun tidur langsung ngopi..." ucap Adhis setelah menyesap kopi sedikit demi sedikit
"Abisin aja kalo suka Dhis..." jawabku sambil mengganti channel TV
"Ga ah kebanyakan...nih kamu minum.." ucap Adhis sambil duduk di pangkuanku
"Makasih ya Dhis..." ucapku setelah meneguk sedikit kopi yang di pegang Adhis
"Kamu udah mandi Met ?" tanya Adhis
"Udah wangi gini masa belum mandi sih..." jawabku sambil mencium tubuhku
"Hehehehe karena udah wangi maka nya aku nanya Met...Aku suka wangi parfum kamu...apan sih " " tanya Adhis
"Owh ini Aigner Blue Dhis...enak ya ?" ucapku
"Iya aku suka wanginya...seger..." jawab Adhis sambil memelukku dan mencium wangi tubuhku
"Mandi dulu Dhis...abis itu sarapan..." ucapku sambil memainkan rambutnya yang berada di dadaku
"Iya Met..." jawab Adhis sambil beranjak ke kamar mandi
Hampir 10 menit akhir nya Adhis keluar dari kamar mandi dengan memakai handuk yang terlilit di kepalanya....
"Hair Dryer di mana ya Met ?" tanya Adhis
"Coba di dalam lemari situ..." jawabku sambil merapikan bajuku
"Ga ada Met...Tunggu bentar ya Met...aku ganti baju dulu...rambutku juga masih basah..." jawab Adhis
"Iya..." jawabku singkat
Adhis pun terlihat cantik dengan celana panjang kain berwarna hitam di padu dengan atasan warna putih tulang dan ditutup dengan blazer warna hitam senada dengan celana kainnya...Adhis juga sepatu high heels model lilit berwarna hitam yang menambah Adhis tampak anggun dan cantik sekali...
"Kamu cantik bener Dhis...." ucapku dengan takjub
"Biasa aja deh Met...kayak ga pernah liat aja..." jawab Adhis sambil berjalan ke arahku
"Hehehehe...Duh dah kayak majikan ama sopir nya nih..." ucapku
Kami duduk di pojok mendekat dinding setelah kami memasuki restoran hotel ini untuk sarapan...aku mengambil nasi putih dengan omelet dan sedikit sayuran sedang Adhis mengambil roti panggang dengan selai buah buahan san segelas orange jus...
"Kamu langsung ke bekasi Met ?" tanya Adhis
"Iya..gimana Dhis " " jawabku sambil meminum teh hangat
"Aku test sampai siang paling...trus pesawatku baru besok..." ucap Adhis
"Kamu book kamar berapa malam ?" tanyaku
"Semalem doang...hehehehe..." jawab Adhis sambil tertawa kecil
"Lha trus ntar malem gimana " " tanyaku lagi
"Nginep di rumah kamu aja boleh Met ?" jawab Adhis
"Ya udah ntar kamu kalo udah selesai test kabarin aja...ntar aku jemput..." jawabku
"Emang kamu ga kerja ?" tanya Adhis
"Ya kerja, ntar aku tuker ama yang lain...cari yg daerah deket jakarta timur aja biar ga jauh ke sini nya..." jawabku
"Okey...Makasih ya Met...berarti pagi ini sekalian check out..." jawab Adhis
"Iya...tas kamu masukin mobil aja..."
"Kamu mau aku masakin apa buat ntar malem " aku udah belajar masak lho..." jawab Adhis
"Di rumah cuma ada mie instan, telor, makanan kaleng ama beberapa makanan beku.." jawabku
"Hahahaha khas anak kost banget ya..." jawab Adhis
"Hehehehe iya...simple make perfect" ucapku
Aku jalankan mobil ini menuju sebuah kantor kementrian di daerah sekitar monas untuk mengantarkan Adhis test kerja...setelah Adhis turun di depan area kantor aku segera kembali ke arah bekasi untuk bekerja...
Sesuai rencana aku bertukar area dengan Mas Rudi, dengan alasan mau jemput teman nanti siang...hampir pukul 1 aku masih bekerja di daerah jatiwaringin
Tut...Tut... sebuah notifikasi pesan masuk dari ponselku berbunyi...segera aku buka dan membacanya
Met...sms aku semalem jangan di ambil hati ya...aku ga mau merusak suasana saat kamu bersama Adhis...
Segera aku membalas nya saat itu juga...
iya Sari...Maaf baru sempat balas sms nya...
Hampir 5 menit aku tunggu balasan Sari tetapi sepertinya tak ada lagi balasan apapun dari Sari, aku segera melanjutkan kerjaanku kembali...
Pukul 2 lebih dikit Adhis meneleponku karena test sudah selesai dan minta aku menjemputnya...segera aku merapikan laptopku dan bergegas kearah mobil untuk segera menjemput Adhis
Satu jam lebih waktuku untuk menjemput Adhis, tampak Adhis berdiri di depan lokasi yang sudah kami tentukan sebelumnya dengan membawa dua buah plastik berukuran besar...
"Bawa apa itu Dhis ?" tanyaku setelah Adhis masuk ke dalam mobil
"Aku mau masakin kamu Met...tadi daripada nungguin kamu lama aku belanja di supermarket deket deket sini dulu..." jawab Adhis
"Ya udah yuk jalan...sebelum macet jalanan..." ucapku
"Iya Met...ntar sampai rumah aku masakin ya...jadi ga usah beli makanan..." jawab Adhis
"Iya...tapi belum masak nasi lho...beras sih ada..." ucapku
"Pokonya beres deh..." jawab Adhis
"Siyap lah..." ucapku sambil menyetir
Sepanjang perjalanan Adhis memeluk lenganku dengan erat, lama kelamaan Adhis terlelap karena memang sore ini jalanan ibukota cukup padat...hampir 2 jam lebih waktu yang aku tempuh untuk sampai di rumah bekasi...
"Masuk Dhis..." ucapku sambil membuka pintu rumah
"Rapi juga kamu Met..." ucap Adhis sambil melihat sekeliling
"Ya mau ndak mau kan aku sendiri yang nyapu plis ngepel..." jawabku
"Kalo aku jadi istrimu pasti aku yang rapiin Met..." jawab Adhis sambil memelukku dari belakang
"Semoga ya Dhis..." jawabku sambil memegang erat tangannya
"Dah sekarang kamu duduk manis aja di depan TV...aku mau masak buat kamu..." ucap Adhis sambil membongkar plastik belanjaan yang di bawa tadi
"Beneran ndak mau di bantu ?" tanyaku
"Hmmm...kamu masak nasi aja Met...bisa kan ?" ucap Adhis
"Masak nasi sih gampang, tinggal cuci beras trus masukin ke rice cooker... kelar deh hehehehe" jawabku
"Ya udah kalo udah bisa..." ucap Adhis
"Biasanya aku juga masak nasi sendiri tapi lauknya yang simple simple..." jawabku
Aku segera mencuci beras dan memasak nasi, sedangkan Adhis tampak memotong sayuran dan daging...karena badanku mulai gerah maka aku mandi duluan dan duduk di depan TV sambil menunggu masakan Adhis matang
"Met...nih sambil nunggu sayur nya mateng...icipin tempe goreng dulu" ucap Adhis sambil membawa sepiring tempe berukuran sedang
"Iya Dhis...mmm...enak juga tempe goreng buatan kamu..." jawabku sambil menggigit tempe goreng yang masih panas
"Aku mandi bentar ya Met...ntar kalo air nya mendidih matiin aja apinya..." ucap Adhis
"Okey siyap..." jawabku sambil beranjak ke dapur
Owh ternyata Adhis memasak sop daging dan tempe goreng, tak lupa Adhis membuat sambal terasi untuk pelengkap nya...setelah sayur sop mendidih segera aku matikan kompor....
"Udah mendidih Met " " tanya Adhis yang terlihat memakai kaos oblong dan celana pendek sambil mengikat rambutnya ke belakang
"Udah barusan...udah aku matiin..." jawabku
"Siip...dah kamu duduk di depan aja..biar aku rapiin... ucap Adhis
"Iya...aku buat minum aja yah...kamu mau es syrup ?" tanyaku
"Boleh Met...es nya agak banyak ya...panas juga ya meski baru selesai mandi " jawab Adhis
"Siyap..." jawabku
Masakan Adhis pun terlihat sudah tertata di karpet depan TV, semangkuk sop daging, tempe goreng, telor dadar dan sambal terasi sudah tersaji dan siap di nikmati...
"Makan Met...maaf cuma bisa segini doang masaknya..." ucap Adhis
"Lah..ini udah lebih dari cukup...biasanya cuma telor dadar sama mie instan hehehehe..." jawabku
"Nasinya seberapa ?" tanya Adhis
"Dikit aja...lauknya yang banyak hehehehe.." jawabku
"Segini ya...biar gemukan dikit kamu Met..." ucap Adhis sambil menyerahkan piring berisi nasi
Kami menikmati makan malam ini berdua sambil becanda tawa...tak lupa aku tanya tentang test kerja tadi siang...Selesai makan Aku dan Adhis memilih menonton TV sambil tiduran berdua
"Met...kapan ya kita bisa hidup serumah kayak gini..." ucap Adhis lirih
"Kapan ya Dhis...aku sih mau nya secepetnya...cuma...gimana sama syarat dari Papah kamu ?" jawabku
"Kenapa Papah keras kepala ya Met...harusnya kan sebagai orang tua cukup mendoakan anaknya aja ya...bukan mencampuri urusan anaknya..." ucap Adhis
"Mungkin Papah sayang banget sama kamu...secara kamu anak perempuan satu satunya..." jawabku
"Kalo nanti aku dapet kerja di kantor tadi, aku mau minta ijin Papah untuk ganti agama dan nikah sama kamu...please bantu aku nanti ya Met...bimbing aku..." ucap Adhis
"Pasti Dhis...mudah mudahan di berikan jalan yang mudah ya...Aamiin..." jawabku sambil mencium keningnya
"Makasih ya Met...aku sayang banget sama kamu..." ucap Adhis sambil mencium tipis bibirku
"Oh iya besok pesawat jam berapa ?" tanyaku
"Pagi Met...jam 9 pesawatnya.." jawab Adhis
"Ya udah besok abis subuh kita berangkat biar ndak kejebak macet..." jawabku
Tiit...Tiit...Tiit....Tiit... alarm ku berbunyi tepat pukul 4 pagi...mataku masih terasa berat tapi aku paksakan untuk membuka mata karena harus mengejar pesawat pagi...aku lihat Adhis masih mendengkur pelan di sisiku...
"Dhis...bangun...mandi trus jalan yuk sayang..." ucapku sambil membelai rambutnya
"Eh iya Met...aku mandi dulu ya..." jawab Adhis sambil mengucek matanya
"Iya Dhis..." jawabku sambil melipat selimut yang kami pakai berdua
Selesai mandi Adhis memakai kaos dengan motif garis tiga adidas warna hitam yang di padukan jeans belel berwarna biru agak gelap dan tak lupa sepatu adidas neo runner warna pink yang membuat tampilan Adhis tampak sporty...
Selesai aku sholat subuh aku bantu membawa tas koper yang akan di bawa pulang Adhis...aku menunggu di dalam mobil sementara Adhis mengunci pintu depan dan garasi...
"Semua udah masuk Dhis ?" tanyaku
"Udah Met...ini kunci rumahnya..." jawab Adhis
"Ya udah ayo berangkat..." jawabku
Aku jalankan mobil ini dengan kecepatan sedang menyusuri jalan toll menuju bandara soetta...di sepanjang jalan Adhis banyak cerita tentang rencana jika nanti benar benar di terima kerja di kantor kementrian itu...
Pukul 7 lebih sedikit kami sudah sampai di bandara soetta...kami sempatkan sarapan di sebuah gerai fastfood yang ada di bandara ini...selesai makan Adhis tampak mengecheck tiket dan koper yang akan di bawa untuk check in pesawat
"Udah semua Dhis ?" tanyaku
"Tiket udah, koper udah masuk bagasi...tas udah aku pakai....tapi masih ada yang kurang..." ucap Adhis
"Hah " kurang apa lagi ?" tanyaku panik
"Kurang kamu Met..." jawab Adhis tersenyum
"Aku akan selalu ada untukmu Dhis..." jawabku
"Aku masuk ya Met...makasih untuk dua malam yang bikin aku bahagia..." ucap Adhis sambil memelukku
"Ati ati ya Dhis...baik baik di sana...kabarin hasil test nya nanti ya..." ucapku sambil mencium keningnya
"Pasti Met...I'll be missing you.." jawab Adhis sesaat sebelum berjalan menuju ruang tunggu pesawat
"Mee too..." jawabku sambil melambaikan tanganku
Episode 67 TEMAN SAJA _______________________
Sang Penjaga Hati Karya Gembel Sakti di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Teriknya Matahari hangatkan jiwaku yang membeku, Ramainya jalanan ibukota perlahan penuhi pikiranku yang kosong...hampir 2 minggu lebih tidak ada kabar dari Adhis...kamu lagi apa di sana Dhis " aku kangen....
Ring...Ring...Ring... suara dering ponselku berbunyi, segera aku ambil ponselku dari saku celanaku...aku lihat nomer 021-XXXXXXXX di sana...seperti nomer rumah atau kantor...siapa yah " segera aku angkat panggilan ini
"Halo selamat siang..." ucapku
"Selamat siang Mas...kami dari pihak universitas XXX sedang klarifikasi perihal pendaftaran mahasiswa baru untuk program extension...apakah Mas Slamet bisa ke kampus besok atau paling lambat akhir minggu ini " ada beberapa persyaratan yang harus di lengkapi..." jawab suara seorang pria
"Iya Pak, kemungkinan saya ke sana hari sabtu Pak, apa saja yang harus saya siapkan ya " " jawabku
"Cukup fotokopi ijazah terakhir yang sudah di legalisir, transkrip nilai, foto...detailnya ada di lembar yang sudah di jadikan satu di dalam formulir pendaftaran..." jawabnya
"Baik pak...terima kasih infonya..." ucapku
"Sama sama Mas...Selamat Siang.." jawabnya
"Siang Pak.." jawabku mengakhiri percakapan ini
Akhirnya aku bisa kuliah lagi...kali ini dengan hasil keringatku sendiri...sesuai saranmu Dhis....mudah mudahan kuliahku lancar dan karirku bisa maju...tapi kenapa kamu susah di hubungi Dhis....
Tuut...Tuut.... nada pesan masuk dari ponselku
Met...bisa jemput aku ga sore ini...ada yang mau aku omongin sama kamu...
Aku segera balas sms dari Sari
Bisa Sari...ntar sore aku jemput ke kantor kamu, sekalian pulang...
Tak lama kemudian datang balasan dari Sari
Okey...kabarin kalo udah deket kantor ya...langsung ke lobby aja nanti...
Aku segera menyelesaikan pekerjaan agar bisa segera menjemput Sari...hampir pukul setengah 5 lebih sedikit aku sudah berada di exit toll kuningan...tinggal sebentar lagi aku akan ketemu Sari setelah sekian lama kami hanya sms atau telpon saja...
Aku parkirkan mobilku di depan kantor nya, aku lihat jam di tangan kiri ku masih menunjukkan pukul 5 kurang 5 menit... alhamdulillah belum telat jemputnya... segera aku sms Sari untuk memberi tau posisiku dan aku akan menunggu di dalam mobil...
Sari, aku udah di parkiran...
Hampir 10 menit lebih tidak ada balasan dari Sari, mungkin Sari masih sibuk bekerja yang penting aku sudah memberi tahu posisiku sekarang...Tak lama kemudian aku melihat Sari keluar dari lobby sambil berbicara dengan seseorang lewat telepon...
Aku berniat keluar untuk menemui Sari tetapi aku urungkan niatku karena aku melihat seorang cowok dengan perawakan agak gemuk mendatangi Sari dan tampak berbicara berdua...apa mungkin itu pacarnya Sari ya "
Kemudian Sari berjalan bersama cowok tadi dan masuk ke dalam mobil mercy E class warna hitam yang terparkir tak jauh dari mobilku...tampak wajah Sari menengok ke kanan kiri seperti mencari sesuatu...
Sorry Met...kamu di mana " aku ga tau tiba tiba cowokku datang jemput aku...
Aku hanya terdiam membisu setelah membaca sms dari Sari...entah kenapa perasaanku agak sakit melihat Sari bersama dengan cowoknya...padahal aku sudah tahu bahwa Sari sudah punya cowok...apakah rasa ini yang Sari rasakan saat melihatku bersama Adhis kemarin "
Aku segera membalas sms Sari dengan sms Sari sebelumnya yang pernah di kirim tetapi aku ubah sedikit
Ndak papa kok Sari, aku lihat kamu masuk mobil mercy tadi...kamu ga salah pilih pacar...tetapi kenapa aku merasa sakit hati melihat kamu sama cowokmu ya....aneh...aneh...aneh...
setelah sekian detik sms aku terkirim aku liha langsung ada balasan sms masuk ke inbox ku
Maafin aku ya Met....aku ga ada niatan kecewain kamu atau membalas sikap kamu waktu itu...sekali lagi aku minta maaf... ini di luar perkiraanku...
Aku ndak membalas sms Sari lagi...aku hidupkan mesin mobil kantor ini dan memilih pulang ke Bekasi....sepanjang perjalanan kenapa aku tidak bisa fokus dan beberapa kali aku dengar klakson dari mobil dari belakang yang menyadarkanku bahwa mobilku terkadang oleng ke kanan atau ke kiri...kenapa perasaanku kalut kayak gini ya....
Malam ini aku tak berhasil memejamkan mataku...hampir 4 jam lebih aku berbaring di kasur tetapi hanya bisa bergeser ke kanan dan ke kiri tanpa bisa tertidur...aku ambil ponselku...aarrrgh udah hampir jam 2 pagi....
Aku segera beranjak ke kamar mandi dan aku ambil air wudhu...aku putuskan untuk sholat hajat...mudah mudahan di berikan petunjuk dan di mudahkan jalanku...
------------------------------------------Pagi ini aku terbangun setelah semalam aku ketiduran di atas sajadah selepas aku sholat...aku segera ambil wudhu dan aku tunaikan kewajibanku menghadap Sang Maha Kuasa...selesai sholat aku mempersiapkan data data yang di butuhkan untuk ke kampusku hari ini...
Ring...Ring...Ring... suara dering ponselku berbunyi dan aku lihat nama Sari di sana...aku hanya bisa diamkan saja panggilan ini tanpa aku menjawabnya...Maaf...sepertinya aku harus mulai menjauhi kamu Sari...
Aku taruh ponselku di dalam kamar dan aku alihkan pikiranku untuk mencuci mobil kantor ku yang mulai terlihat buluk sepertiku...saatnya kamu mandi ya...siapa tau di kampus nanti ada yang mau deket deket sama kamu...
Hampir setengah jam akhirnya cukup bersih juga mobil kijang kapsul ini...lumayan lah di banding sebelumnya...dan cukup wangi setelah aku semprotkan pengharum ruangan di dalamnya...aku ambil handuk untuk mandi....
Selesai mandi aku ambil ponselku di kamar, aku melihat ada 8 panggilan tak terjawab dan semuanya dari Sari...dan ada beberapa sms yang di kirimkan kepadaku...aku baca satu persatu sms dari Sari yang intinya Sari menanyakan apakah aku marah dan kenapa tidak mau angkat telpon nya...aku taruh ponselku tanpa aku membalasnya...Maaf Sari....tekadku sudah bulat untuk belajar menjauhi kamu...demi kebahagiaan kamu...
Aku memacu mobil ini menuju kampusku di daerah jakarta selatan, hampir 1 jam akhirnya sampai juga aku di kampus ini, kampus yang nanti akan menghabiskan waktu weekend ku...cocok lah untuk membunuh waktu sendirian seorang jomblo low quality sepertiku...
Selesai melengkapi persyaratan dan membayar uang masuk aku segera ke Bekasi...tapi mau ngapain ya...mau ke kantor tetapi sepertinya temen kantor sedang menikmati waktu kebersamaannya dengan keluarganya...mau ngapain ya....
Ring...Ring...Ring... ponselku berbunyi lagi dan aku lihat nama Sari di layarnya....baiklah aku akan bicara baik baik saja sama Sari...awali dengan baik dan aku akan akhiri dengan baik juga...
"Halo Assalamu'alaikum..." ucapku
"Wa'alaikumsalam...kamu kenapa sih Met " aku telpon ga diangkat, aku sms ga di bales " " ucap Sari begitu mendengar suaraku
"Maaf Sari...bukannya aku ndak mau angkat telpon dan bales sms kamu...tapi...." jawabku
"Tapi apa " " tanya Sari
"Tapi entah kenapa aku ndak punya nyali untuk berbicara dan dekat sama kamu lagi..." jawabku
"Sekarang kenapa kamu mau angkat telpon ku " " tanya Sari
"Aku cuma mau minta maaf saja...biar sama sama enak aja..." jawabku lirih
"Kamu ndak perlu minta maaf Met...aku juga salah sama kamu...maafin aku yang udah memberikan sedikit harapan ke kamu..." ucap Sari
"Ndak kok...aku yang ndak tau diri aja...aku berbeda dengan kamu...aku juga jauh di banding dengan cowok kamu..." jawabku
"Tapi kita masih bisa berteman kan Met " kamu kan juga udah punya Adhis..." ucap Sari
"Iya Sari..." jawabku
"Adhis gimana kabarnya Met " " tanya Sari
"Sampai sekarang ndak ada kabarnya...terakhir sms kalo udah sampai di sana..." ucapku
"Status kalian gimana sih " " tanya Sari
"Ndak tau Sari...udah jelas jelas aku di tolak sama keluarganya karena aku berbeda keyakinan tetapi aku dan Adhis sama sama masih suka..." jawabku
"Owh gitu...trus rencana kalian gimana " " tanya Sari
"Ndak tau..." jawabku singkat
"Kamu sekarang lagi di mana " " tanya Sari
"Masih kalibata arah pancoran...kenapa Sari " " tanyaku
"Kamu bisa ketemuan sama aku di Atrium sekarang juga...aku tunggu di resto XXX ya...." jawab Sari
"Emang ndak ganggu kamu " " tanyaku dengan ragu
"Denger ya Met...posisi sekarang kita temenan...jika kamu butuh temen curhat atau cerita masalah kamu aku siap jadi pendengar dan telinga yang baik...begitu juga sebaliknya kamu..." jawab Sari
"Iya..aku langsung ke sana...Assalamu'alaikum.." ucapku
"Wa'alaikumsalam...Aku tunggu ya Met...ati ati..." jawab Sari
Aku segera menuju tempat yang Sari pilih...hampir 30 menit aku sampai di lokasi...aku melihat Sari duduk di kursi deretan belakang sambil memainkan ponselnya...aku segera mendekatinya...
"Assalamu'alaikum..." ucapku sambil berdiri di depan Sari
"Wa'alaikumsalam...duduk Met....mau minum atau mau makan apa " " tanya Sari menyodorkan kertas menu
"Ntar aja...udah makan tadi di kampus..." jawabku sambil duduk di kursi berhadapan dengan Sari
"Kamu kuliah lagi Met " di mana " " tanya Sari
"Iya, di Univ XXXX situ...ambil S1 nya.." jawabku
"Bagus dong...biar karir kamu lebih baik..." ucap Sari
"Aamiin...baru minggu depan mulai kuliahnya kok..tadi resigtrasi ulang..." jawabku
"Biasanya berapa tahun lagi " " tanya Sari
"Ya kalo lancar 2 tahunan lah..." jawabku
"Oh iya...kamu sama Adhis gimana rencana nya..?" tanya Sari serius
"Adhis kemarin datang ke sini untuk test kerja...rencana nanti kalo dapet dan mulai kerja di sini Adhis mau bilang ke orang tua nya untuk pindah agama dan nikah sama aku..." jawabku
"Trus hasil test nya gimana ?" tanya Sari
"Ndak tau...sampai sekarang saja Adhis ndak bisa di hubungi...." jawabku
"Hmmm....susah juga ya...kemungkinannya 50-50 sih rencana itu..." ucap Sari
"Iya...aku juga tau itu Sari...Aku pernah melamar Adhis sebelumnya dan aku di tolak....aku juga udah siap jika memang Adhis bukan jodohku..." jawabku sambil menunduk
"Kamu cinta banget sama Adhis ya Met " " tanya Sari
"Iya Sari...Adhis cinta pertamaku..." jawabku
"Tapi harus di coba lagi Met...meski konsekunsinya cukup berat..." ucap Sari
"Iya Sari...tetapi kenapa aku ndak begitu yakin ya...aku ndak siap untuk sakit hati lagi Sari...aku ndak sanggup..." tanyaku
"Sama saja kok kasusnya sama aku Met..." jawab Sari lirih
"Maksudnya " " tanyaku
"Aku pacaran kan backstreet...dan Papahku ga setuju sama cowokku sekarang..." ucap Sari
"Emang gimana ceritanya " " tanyaku
"Pas sore itu kita janjian dan ternyata aku di jemput sama cowokku itu..." ucap Sari
"Iya trus " " tanyaku penasaran
"Nah malemnya kan cowokku anterin aku pulang dan ketemu sama Papah...tapi reaksi Papah beda dan agak kurang welcome sama cowokku..." jawab Sari
"Emang baru ketemu Papah sekali itu " " tanyaku
"Iya...itu juga aku yang paksa...selama ini cowokku ga pernah mau masuk ke rumah..." jawab Sari
"Setiap orang pasti punya masalah sendiri sendiri ya Sari..." ucapku
"Iya Met...makanya karena aku dan kamu nasibnya hampir sama dan kita berteman baik...jadi kalo bisa kita saling menguatkan satu sama lain ya Met..." jawab Sari
"Iya Sari...makasih udah mau dengerin curhatku..." ucapku
"Sama sama Met..." jawab Sari tersenyum manis
"Owh iya sampe ndak sempet pesen minum..." ucapku mencairkan suasana
"Hehehe keasyikan cerita ya..." jawab Sari
"Kamu mau makan apa Sari " atau nyemil aja " " tanyaku
"Nggak Met...kamu aja...aku masih kenyang kok..." jawab Sari
"Abis ini mau ke mana " " tanyaku
"Ga tau...ga ada rencana kemana mana..." jawab Sari
"Emang ndak jalan sama cowok kamu " " tanyaku
"Cowokku lagi pulang kampung...udah 3 hari ini...kamu sendiri mau ke mana Met " " jawab Sari
"Lah...kalo aku sih udah jelas ndak ada yang mau aku ajak jalan...." ucapku
"Owh jadi sama sama jomblo nih sekarang " gimana kalo kita jalan jalan aja Met " daripada suntuk kayak gini..." jawab Sari
"Mau kemana Sari " " tanyaku
"Jam berapa sekarang Met " " ucap Sari
"Jam 5 kurang dikit...kenapa emang ?" jawabku
"Kita ke ancol aja yuk...liat matahari terbenam..." ucap Sari
"Boleh...yuk jalan..." jawabku
Tak butuh waktu lama kami sudah berada di sekitar pantai festival ancol...aku lihat Sari duduk di geladak kayu yang berada tak jauh dari parkiran mobil...tatapan matanya terfokus sama langit senja yang mulai memerah di ujung laut sebelah barat...wajah cantiknya terbias sinar jingga yang memberi kesan akan keteduhan hatinya....
Episode 68 BINTANG _________________________
Merahnya langit sore ini perlahan mulai menghitam sekelam perasaan hatiku ini...meski sekarang di hadapanku berdiri dengan anggun sesosok bidadari dengan aura berjuta warna yang bisa membuat hidup ini lebih berarti dan penuh makna....tetapi sayangnya saat ini mungkin aku hanya bisa menikmati keindahannya dari kejauhan tanpa pernah bisa aku gapai apalagi aku sanding....
"Met...pulang yuk...udah gelap..." ucap Sari mengagetkanku
"Eh iya Sari....mampir masjid depan situ dulu aja...udah masuk maghrib..." jawabku
"Iya Met..." jawab Sari yang berjalan berdampingan
"Abis sholat kamu mau makan dulu ndak Sari " " ucapku ragu
"Hmmm...gimana yah " " jawab Sari
"Kamu ada janji sama cowok kamu yah " " tanyaku lirih
"Iya Met...maaf ya..." jawab Sari dengan senyuman manisnya
"Hehehehe kenapa minta maaf Sari...kan aku juga bukan siapa siapa kamu kok..." jawabku sambil memaksakan senyuman
"Kamu temenku Met...sesuai janji kita...meski kita hanya teman tapi kita harus saling mengingatkan dan menguatkan satu sama lain...jadi jangan pernah bilang kamu seperti orang asing di depanku..." jawab Sari sambil memegang pundakku
"Iya Sari...Makasih ya..." jawabku tersenyum Kami segera menuju parkiran mobil untuk menuju sebuah masjid yang letaknya di dalam komplek ancol ini, aku memilih memarkirkan mobil ini di depan wahana seaworld karena cukup banyak pengunjung di waktu weekend ini...Selesai sholat aku memilih menunggu Sari di dalam mobil sambil bersenandung sebuah lagu berjudul bintang dari mp3 player mobil ini...
"Met...udah sholat " " tanya Sari saat masuk ke dalam mobil
"Udah Sari..." ucapku sambil mengecilkan volume mp3 player nya
"Ga usah di kecilin Met...aku suka lagu itu kok..." ucap Sari sambil tersenyum
"Kamu tau lagu ini Sari " " tanyaku sambil menambah volume lagu ini
"Iya...ulang dari depan bisa Met " " tanya Sari
"Bisa...bentar ya..." ucapku sambil memutar kembali lagunya anima
"Makasih ya Met...coba deh kamu dengerin baik baik liriknya....aku berharap ada seseorang nyanyi lagu ini buat aku..." ucap Sari
"Siapa tuh " cowok kamu jago nyanyi Sari " " tanyaku sambil menjalankan mobil ini keluar dari komplek ancol
"Kan kuabaikan segala hasratku...Agar kau pun tenang dengannya...Ku pertaruhkan semua ragaku...Demi dirimu Bintang..." senandung Sari tanpa menjawab pertanyaanku
Aku hanya bisa diam nikmati moment jarang ini karena memang aku ndak pernah mendengar Sari bernyanyi apalagi sepertinya Sari menikmati lagu ini dengan sepenuh hatinya...aku pacu mobil ini menuju sebuah tempat yang udah Sari tentukan untuk ketemuan dengan cowoknya...
"Met...bisa di ulang lagi ga " " tanya Sari setelah lagu ini selesai
"Bisa Sari...aku setting repeate lagu ini aja ya..." jawabku sambil menekan tombol repeat
"Makasih Met..." jawab Sari sambil tersenyum manis
"Sama sama Sari..." jawabku sambil fokus menyetir
Kembali terdengar senandung dari bibir Sari saat lagu ini kembali berdengar untuk ke tiga kalinya...entah apa yang Sari rasakan dengan lagu Anima yang berjudul Bintang ini...hanya Tuhan dan Sari yang tau...
"Met...kayaknya aku mau balik aja deh...kamu main ke rumah aja yah..." ucap Sari
"Lah...ga jadi jalan sama cowokmu Sari " " tanyaku
"Tiba tiba males Met hehehe..." jawab Sari
"Ya udah aku puter balik dulu..." ucapku sambil mencari jalan untuk putar arah
"Ga usah Met...lurus aja..." jawab Sari
"Lho bukannya kalo lurus malah menjauhi rumah kamu " " tanyaku
"Iya gapapa kan jalan jalan dulu sama aku ?" ucap Sari dengan tatapan masih ke arah depan
"Eh iya boleh kok..." jawabku sambil terus berjalan pelan
Sari masih saja terdiam dan tanpa sedikitpun menolehkan wajahnya...tatapannya tajam lurus ke depan...entah apa yang sedang Sari pikirkan saat ini...aku hanya bisa pasrah mengikuti apa kemauan Sari....
"Nanti di depan belok kiri ya Met...ambil arah Tebet..." ucap Sari
"Iya Sari..." jawabku ikutin perintah Sari
"Nah nanti sebelum fly over situ ambil jalur kiri...berhenti di deket masjid..." ucap Sari
"Maaf Sari...kita mau kemana sih " " tanyaku ragu karena wajah Sari ga berubah sama sekali sedari tadi
"Dah kamu nurut aja Met..." jawab Sari
Aku parkirkan mobilku di depan Masjid At-Tahiriyah sesuai permintaan Sari...Sari pun turun dari mobil tanpa menjawab dan memberitahuku apa apa yang akan aku dan Sari lakukan di sini...
"Met...sini masuk..." ucap Sari sambil melambaikan tangannya
"Lha ini kan warung makan Sari...kamu mau makan " " tanyaku
"Tadi siapa yang ngajak aku makan malam ?" ucap Sari
"Eh aku yah tadi..." jawabku sambil menggaruk kepalaku meski ndak gatel
"Udah pernah makan nasi kebuli Met " " tanya Sari setelah kami duduk di meja dan saling berhadapan posisinya
"Belum pernah...kayak apa sih " " tanyaku
"Nasi khas timur tengah Met...pake rempah rempah gitu...lauknya bisa daging kambing atau ayam...kamu mau coba yang mana " " tanya Sari
"Yang kambing boleh deh.." jawabku
"Okey..." jawab Sari
"Mas, kebuli kambing 1, kebuli ayam 1 ya...minumnya teh manis aja 2..." ucap Sari kepada pegawai warung ini
"Iya Mbak...sebentar ya..." jawab pegawai itu dan berlalu ke dalam untuk menyiapkan pesanan kami
"Mmmmm Sari...boleh aku tanya " " ucapku
"Boleh Met...kenapa " " tanya Sari
"Kamu udah ngomong sama cowok kamu kalo ndak jadi ketemuan " " tanyaku lirih
"Owh...Belum...ntar aja gampang..." jawab Sari
"Kasihan lho...nanti nungguin kamu..." ucapku
"Udah deh Met...kamu urusin masalah kamu aja sendiri...biar aku urus sendiri masalahku..." ucap Sari dengan nada agak tinggi
"Maaf Sari...aku cuma kepikiran seandainya aku yang di posisi cowok kamu aja kok...menunggu hal yang ndak pasti tanpa kejelasan itu ndak enak..." ucapku
"Maaf Met...aku kebawa emosi...iya ntar aku sms dia aja..." jawab Sari
"Sekali lagi aku minta maaf bukan maksud aku mencampuri urusan kamu...cuma..." jawabku
"Cuma apa Met ?" tanya Sari dengan wajah penuh tanya
"Cuma mau kasih tau aja klo menunggu tanpa kepastian itu ndak enak Sari...aku udah lama berada di posisi kayak gitu...dan itu sakit..." jawabku
"Iya Met...aku tau kok..." jawab Sari lirih
"Silahkan Mbak..Mas...pesanannya...." potong pegawai warung makan ini sambil menaruh pesanan di hadapan kami
"Makasih Mas..." jawabku dan Sari hampir bersamaan
"Selamat makan ya Sari..." ucapku sambil tersenyum
"Iya Met...cobain ya...enak kok..." jawab Sari dengan senyuman manisnya
"Mmmm...enak ya...baru kali ini aku coba...dagingnya juga empuk..." ucapku sambil mengunyah nasi kebuli
"Nenek ku sering bikin kalo lagi ada acara...ga semua acara sih karena masaknya ribet dan cukup lama..." jawab Sari
"Owh gitu...trus kapan ada nasi kebuli di rumah kamu " mau ngicipin hehehehe..." tanyaku
"Yeee...ya ga tau...kalo kamu mau tinggal beli ke sini aja Met...udah tau tempatnya kan " " jawab Sari
"Hehehehe makasih ya udah ajakin ke sini dan temenin aku makan..." jawabku
"Kembali kasih Met...Dah di makan lagi...kalo dingin ga enak..." ucap Sari
"Iya Sari...." jawabku
Aku menikmati waktu kebersamaan dengan Sari malam ini dengan bersendau gurau dan obrolan ringan...entah kenapa perlahan lahan perasaanku menjadi sedikit bahagia melihat ekspresi wajah cantik Sari yang tertawa lepas karena dengar banyolanku yang sebenarnya terdengar sangat biasa aja...dan entah kenapa di dalam hatiku ada perasaan lebih kepada Sari...meski aku tau perasaan Sari kepadaku hanya sekedar teman biasa dan tidak lebih dari itu...
Episode 69 KANGEN _________________________
Hawa dingin udara malam ini tak menyurutkan niatku untuk bersujud kepadaMu...Aku tengadahkan kedua tanganku...ku panjatkan doa yang terbaik untukku saat ini dan masa depan...Ya Rabb...jika memang Adhis jodohku maka luluhkanlah hati kedua orang tuanya...jika memang Adhis bukan jodohku berikanlah jodoh yang terbaik untukku dan untuk Adhis...hamba yakin rencanaMu jauh lebih indah...Aamiin...
Pagi ini aku mendapat jadwal untuk standby dari kantor, jadi aku putuskan untuk tidak kemana mana...aku mencuci mobil, cuci baju dan aku rapikan rumah secukupnya...sekilas aku lihat jarum jam dinding di atas ruang tamu masih pukul 8 pagi...hmmm biasanya jam segini Adhis masih di gereja...bentar lagi aja aku telponnya...
Air bak mandi pagi ini terasa begitu menyegarkan jiwaku yang terlanjur kering dan dahaga akan kasih sayang....selesai mandi aku duduk di depan TV dan mencoba menghubungi Adhis...
Telkomsel Veronica....anda terhub.. beberapa kali aku dengar suara khas mbak veronica saat aku mencoba menghubungi Adhis...huff...masih sama saja seperti sebelum sebelumnya...
Aku langkahkan kakiku menyusuri jalanan sekitar komplek untuk mencari sesuatu yang bisa buat mengisi perutku yang memang belum terisi sedari pagi...
Ring...Ring...Ring... suara dering telponku berbunyi...segera aku lihat di layar terdapat nomer asing yang tidak pernah aku simpan...ah paling sales...
Ring...Ring...Ring... ponselku berdering lagi masih dengan nomer yang sama tadi...dengan perasaan males aku terima saja panggilan ini...
"Halo..Selamat Pagi..." ucapku
"Slamet....sombong banget kamu...ga mau angkat telponku... ucap seorang wanita di ujung sana
"Adhis " kok ganti nomer ga bilang bilang ?" ucapku
"Hp ku ilang Met...dah gitu aku lupa nomer kamu..." jawab Adhis
"Ndak sekalian lupa ama orangnya ?" jawabku agak tinggi
"Kamu marah Met " aku minta maaf ya..." ucap Adhis lirih
"Ndak kok...cuma aku kangen dan khawatir aja ama kamu..." jawabku
"Iya maaf baru kasih kabar sekarang..." jawab Adhis
"Trus kamu tau nomerku dari siapa ?" tanyaku
"Dari Rina...itu juga setelah aku buka facebook setelah sekian lama deactivate akunnya..." jawab Adhis
"Ya udah aku save nomer ini ya....oh iya gmn kabar kamu Dhis " test nya gmn ?" tanyaku
"Aku baik Met...test nya lolos tapi masih harus medical test dulu..." jawab Adhis
"Alhamdulillah...mudah mudahan rejeki ya Dhis..." ucapku sambil duduk di warteg depan komplek
"Kamu lagi apa Met ?" tanya Adhis
"Ini baru masuk warteg...mau sarapan...kamu udah sarapan ?" jawabku
"Udah tadi sebelum ke gereja...ini baru pulang trus kangen kamu..." ucap Adhis
"Bentar aku pesen makan dulu ya..." ucapku
"Kamu makan dulu aja Met...nanti klo udah di rumah telpon aku ya..." pinta Adhis
"Okey Dhis..." jawabku
"Daah Slamet...makan yang banyak ya...biar ga sakit...jangan lupa minum vitaminnya...masih ada kan di kulkas ?" tanya Adhis
"Ini yang bikin aku kangen kamu Dhis...perhatian kamu..." jawabku
"Hehehehehe love you Met..." ucap Adhis
"Love you too.." jawabku
Aku segera menghabiskan makanan yang telah aku pilih untuk sarapan ini, sudah tidak sabar untuk segera menghubungi Adhis lagi...
Sampai di rumah aku rebahkan badanku di kasur dan aku ambil ponselku untuk menghubungi pujaan hatiku...
"Halo Met...udah slese makannya ?" ucap Adhis setelah menerima panggilanku
"Udah...ini udah di kamar...lagi rebahan..." jawabku
"Abis makan kok rebahan...duduk dulu..." ucap Adhis
"Eh iya lupa hehehehe..." jawabku sambil duduk bersandar tembok kamar
"Udah minum vitaminnya " " tanya Adhis lagi
"Ntar dulu...vitamin itu bau ikan banget soalnya..." jawabku
"Namanya juga minyak ikan Met...masa bau jengkol...hehehehe..." ucap Adhis
"Hahahaha kali aja bau ikan bakar " ucapku
"Ya udah ntar tetep di minum ya...di habisin...kan udah aku beliin..." jawab Adhis
"Iya bu dokter...bawel bener aah..." ucapku
"Hehehehehe pasiennya bandel sih..." jawab Adhis
"Trus rencana medical kapan Dhis ?" tanyaku
"Bulan bulan ini sih...belum di hubungi lagi soalnya" jawab Adhis
"Owh gitu...oh iya aku udah daftar kuliah Dhis...di univ XXXX situ..." ucapku sambil berjalan menuju kulkas
"Hore...jadi anak kampus lagi...kuliah yg pinter ya Met...jangan ganjen ama mahasiswi situ..." ucap Adhis
"Iya...curigaan aja kamu..." jawabku sambil meminum vitamin
"Wajar dong curiga...kan jauh jauhan jaraknya..." jawab Adhis
"Kayak aku laku aja Dhis....ndak bakat jadi playboy..." ucapku sambil duduk lesehan di depan TV
"Siapa tau ada yang khilaf Met...Hahahaha..." jawab Adhis tertawa lepas
"Puas bener ketawanya..." jawabku lirih
"Becanda doang Met...aku ga khilaf kok suka dan sayang kamu...meski aku tau kamu seperti itu adanya...aku ikhlas..." jawab Adhis dengan suara serius
"Lama ga ketemu tapi semakin kejam aja kamu....dah ah matiin aja telponnya...." ucapku
"Hahahahaha becanda sayang...gitu aja ngambek ah...sini sini cium dulu...muah...muah...muah..." jawab Adhis
"Ndak aah...ngambek beneran..." jawabku
"Yaah...jangan gitu dong Met....kalo deket juga bakal aku samperin...ini jauh pake banget lagi..." ucap Adhis
"Apa aku yang kesitu aja " sekalian ngelamar lagi ?" tanyaku
Sang Penjaga Hati Karya Gembel Sakti di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Nunggu hasil test dulu aja Met...biar aku ada alasan kuat untuk pindah kerja sekaligus pindah agama..." ucap Adhis
"Kira kira Papah kamu gimana ya Dhis " " ucapku
"Ga tau Met...Papah orangnya keras kepala..." ucap Adhis
"Ya udah ndak papa...yang penting aku sama kamu udah yakin dulu...dan mudah mudahan di berikan jalan terbaik ya Dhis..." ucapku
"Aamiin..." jawab Adhis singkat
"Emmm...Dhis...." ucapku
"Iya Met..." jawab Adhis
"Ndak jadi deh...." ucapku
"Kenapa sih kamu Met ?" tanya Adhis
"Ntar klo medical test nginep rumah aja ya..." ucapku
"Hahahahaha kirain apaan sih Met...iya sayang...aku bakal nginep situ kok..." jawab Adhis
"Hehehehehe...makasih sebelumnya ya Dhis..." ucapku
"Iya Met....oh iya kamu masih sering ketemu Sari " " tanya Adhis
"Baru kemarin ketemuan pas abis dari kampus...trus di ajak makan nasi kebuli..." jawabku
"Kamu ga berpaling kan Met ?" tanya Adhis lirih
"Mmmm...gimana yah..." jawabku menggoda Adhis
"Aku emang jauh di sini...tapi aku punya sejuta cinta dan maaf buat kamu..." jawab Adhis
"Ndak lah Dhis...cuma sebatas temen aja kok...toh Sari juga udah punya cowok...dan yang lebih penting Sari mana mau sama aku hehehehe..." jawabku
"Terkadang cinta datang karena terbiasa bersama lho Met....kata kamu Sari backstreet pacarannya..." jawab Adhis
"Even Sari backstreet... tetep aja ga merubah keadaan bahwa Sari ndak bakal suka sama cowok jelek, bau, bulukan, item, hidup lagi..." ucapku
"Tapi Met....ini ngomong doang ya bukan doa...kalo misal nanti aku bukan jodoh kamu dan Sari mau sama kamu...gimana " " tanya Adhis
"Ndak tau lah Dhis....aku ndak mikir sampai sejauh itu....aku cuma mikirin gimana cara luluhin hati orang tua kamu..." jawabku
"Hehehehe...makasih sayangku... love you so much muah muah muah..." ucap Adhis
"Love you so much too..." jawabku
"Ntar di sambung lagi ya Met....Papah ngajak jalan ke mall..." ucap Adhis
"Iya Dhis....ati ati ya...salam buat Papah sama Mamah kamu..." jawabku
"Iya Met...Daah Slametku sayang.." ucap Adhis
"Daah bidadari surgaku..." jawabku
"Lebay deh...hahahaha...udah yah...udah di tungguin di depan..." jawab Adhis
"Iya iya..." ucapku sambil mengakhiri panggilan ini
Bagaimana caranya yah luluhin hati orang tuanya Adhis....ntar aku coba konsultasi ama Papahnya Sari deh...siapa tau dari sudut pandang orang tua lebih bisa kasih masukan yang baik...
Episode 70 KAU CANTIK HARI INI ________________________ Senin Pagi adalah waktu di mana waktu berjalan semakin cepat tetapi perjalanan ke kantor seolah olah ndak sampai sampai...waktu di mana semua orang merasa malas untuk berangkat beraktivitas setelah libur akhir pekan dan yang bisa di pastikan adalah di mana kemacetan terjadi di setiap sudut jalanan ibukota...sama sepertiku yang menikmati setiap meter jalanan yang aku tempuh menuju kantor pusatku...
Hampir 2 jam lebih perjalanan ini aku tempuh, dan sepanjang waktu itu hanya bisa bernyanyi lagu lagu slow rock dari mp3 yang sempat aku download dan aku simpan dalam usb...mulai dari white snake, skid row, white lion, mr.Big sampai ke meatloaf aku ikutin meski dengan suara yang ala kadarnya...
Aku parkirkan mobil ini sejajar dengan mobil yang lain, di ruang receptionist tidak aku dapati senyuman khas dari Lena tetapi ada senyum lain yang menggantikannya...
"Pagi Pak....Mau ketemu siapa ?" ucap gadis dengan rambut hitam sebahu itu menyapaku saat mendekati meja receptionist
"Mau ke Ruang Meeting lantai 3 Mbak..." jawabku
"Owh silahkan Pak...beberapa sudah ada yang hadir" jawabnya
"Baik Mbak...ngomong ngomong baru ya " Lena kemana ?" tanyaku
"Mbak Lena resign Pak, Saya Dahlia penggantinya..." jawabnya
"Owh udah resign...udah lama " kok ndak ada kabar kabar nya..." ucapku
"Belum Pak, baru seminggu ini kok..." jawab Dahlia
"Owh gitu...makasih ya...saya naik dulu..." jawabku
"Silahkan Pak..." jawab Dahlia
Aku sengaja naik lewat tangga karena aku akan mampir ke ruangannya Mbak Yanti...dah lama juga ndak ketemu semenjak Mbak Yanti nikah...
"Assalamu'alaikum...." ucapku sambil menepuk pundak Mbak Yanti yang sedang sibuk bekerja
"Eeh...Wa'alaikumsalam....iiih kebiasaan deh...bikin kaget aja kamu Met..." jawab Mbak Yanti dengan muka cemberut
"Hehehehe pagi pagi udah serius kerja aja Mbak..." ucapku
"Biasa Met...sok sibuk...kamu apa kabar Met " udah lama ga ke sini.." tanya Mbak Yanti
"Ya kayak gini Mbak...Alhamdulillah masih hidup....oh iya gimana keponakanku sehat ?" tanyaku
"Alhamdulillah sehat dan udah mulai bergerak gerak neeh..." sambil mengelus perutnya yang sudah mulai membuncit
"Udah gede juga ya perutnya...Cowok apa cewek Mbak ?" tanyaku
"Ga tau Met...ga kelihatan monas nya sih...kemungkinan cewek..." jawab Mbak Yanti
"Oh iya kabar Adhis gimana Met " " tanya Mbak Yanti
"Adhis baik Mbak...cuma kan semenjak lulus kuliah tinggal di Sulawesi sana..." jawabku
"Tapi kalian masih pacaran kan ?" tanya Mbak Yanti dengan muka serius menatapku
"Ya kayak gini Mbak...Aku udah di tolak sama orang tuanya pas aku lamar..." jawabku lirih
"Bentar bentar...gimana ceritanya..." ucap Mbak Yanti sambil menggeser kursinya
Aku ceritakan semua yang terjadi diantara aku, Adhis dan Papahnya...aku juga ceritakan perihal syarat dari Papahnya Adhis termasuk rencana Adhis untuk pindah agama....tampak wajah Mbak Yanti menatapku serius dan sesekali terlihat seperti memikirkan sesuatu...
"Hmmm....ribet juga ya Met....jadi bingung sendiri..." ucap Mbak Yanti
"Menurut Mbak Yanti gimana "Apa yang harus aku lakukan ?" tanyaku penuh harap
"Kalo aku sih ya Met....coba sekali lagi, siapa tau sekarang orang tua nya Adhis berubah pikiran...tapi jika hasilnya sama aja ya mending mundur teratur aja Met...." jawab Mbak Yanti
"Trus plan kedua perlu di jalankan ?" tanyaku
"Ya balik lagi ke Adhis kalo itu Met...konsekuensinya kan pasti ada, misal Orang tua nya marah, bisa mungkin di putus hubungan keluarga, bisa juga ikhlas dwmi kebahagiaan anaknya...." jawab Mbak Yanti sambil memainkan ujung rambutnya
"Iya sih Mbak....Aku juga ndak mau Adhis jadi durhaka....apalagi Adhis anak perempuan satu satu nya..." jawabku sambil menunduk lesu
"Tapi ga ada salahnya di coba dan di diskusikan dengan orang tua nya Adhis Met....Aku yakin akan di berikan jalan terbaik buat kamu sama Adhis... Kamu sama Adhis orangmya baik...Bismillah aja...semangat..." ucap Mbak Yanti sambil memegang kedua bahuku
"Iya Mbak...doain ya Mbak...ya udah aku meeting duluan ya Mbak...ntar maen maen lagi ke sini....salam buat Edwin..." jawabku sambil merapikan kembali kursi yang aku pakai
"Okey Met....Edwin lagi di London...Ntar aku sampaiin..." ucap Mbak Yanti
"Wooh ibu hamil di tinggal kerja mulu...siaan...." ucapku
"Resiko istri pemburu dollars... Hehehehe" jawab Mbak Yanti
"Hahahahaha...makasih sarannya ya Mbak..." ucapku sambil berlalu meninggalkan Mbak Yanti
"Semangat Met...." jawab Mbak Yanti sambil memperlihatkan kepalan tangan kanannya kepadaku
Aku hanya bisa tersenyum melihat tingkah laku calon ibu muda seperti Mbak Yanti....tapi benar juga saran Mbak Yanti, aku harus mencoba lagi siapa tau keadaannya berubah...entah lebih baik atau lebih buruk lagi....biarlah waktu yang menjawabnya....pasrah aja...
Aku fokuskan meeting kali ini karena mulai minggu depan load pekerjaan akan semakin banyak dan mungkin akan banyak menyita waktu kerjaku dan waktu senggangku...
Menjelang pukul 11 siang akhirnya meeting berakhir dan setiap cabang sudah di berikan load pekerjaan yang harus selesai bulan ini, aku langkahkan kakiku menuju pintu keluar sambil membawa beberapa document pekerjaan yang sudah di bagikan oleh Manager kami...
Ring....Ring....Ring.... dering ponselku berbunyi, segera aku ambil dari saku celanaku dan aku dapati nama Sari di layar ponselku.... eh tumben... ada apa yah"
"Assalamu'alaikum...." ucapku setelah menerima panggilan ini
"Wa'alaikumsalam....lagi apa Met " " tanya Sari
"Baru aja selesai meeting di kantor pusat Sari...tumben jam segini telpon...ada apa ?" tanyaku sambil berjalan ke arah parkiran mobil
"Hahahaha...di tumbenin...ya udah ga jadi deh..." jawab Sari
"Lah...malah ngambek.." ucapku
"Biarin...lagian di telpon bukannya seneng malah di tumbenin..." ucap Sari
"Seneng sih cuma kan jarang banget jam segini telpon...biasanya malem menjelang tidur..." jawabku
"Hahaha mayan buat temen ngobrol kalo ga bisa tidur sih..." tanya Sari
"Lah...buat obat nyamuk doang dong..." jawabku
"Ya gitu deh....oh iya abis ini mau balik bekasi " " tanya Sari
"Ya iyalah, kan kantor di bekasi masak balik ke tangerang..." jawabku ngasal
"Hahahaha...makan siang bareng yuk...bisa ga " " tanya Sari
"Wah boleh tuh...pas banget emang belum makan...ya udah aku ke situ ya...paling 30 menitan..." jawabku sambil mulai menjalankan mobilku keluar parkiran
"Okey Met...aku tunggu yah...ati ati..." ucap Sari
Aku coba menerobos jalanan ibukota yang mulai padat karena mulai banyak yang akan makan siang di luar kantor menggunakan mobil atau sepeda motor...beberapa traffic light nampak mulai mengular antriannya...aku lihat jam di tangan kiriku menunjukkan pukul 11.45...hmmm....udah menjelang istirahat siang...wajar sih macet....aku sms Sari untuk kasih tau posisiku sekarang...
Sari...kamu siap siap di lobby ya...aku udah deket...
Tak lama datang sms balasan dari Sari
Okey Met.... Aku belokkan mobilku memasuki kawasan kantornya Sari dan aku lihat Sari berlarian ke arah mobilku begitu mobilku masuk di pelatarannya...Aku bukakan pintu samping dan segera Sari duduk di sebelahku...terlihat Sari sangat cantik hari ini...setelan warna coklat muda di padu dengan wedges warna coklat gading dan rambut indahnya di biarkan tergerai...
"Mau makan di mana Sari " " tanyaku sambil menjalankan mobil keluar dari komplek kantornya Sari
"Mbah Jingkrak aja yuk Met...pengen yang pedes pedes..." jawab Sari
"Okey...mudah mudahan parkirnya dapet ya..." jawabku
"Siap Pak..." jawab Sari sambil memainkan ponselnya
Tak butuh waktu lama untuk mencapai rumah makan mbah jingkrak ini karena memang posisinya ndak jauh dari kantornya Sari, segera aku parkirkan mobilku di depannya persis, aku lihat Sari masih sibuk dengan ponselnya dan belum ingin turun....
"Ndak jadi makan Bu " udah sampai lho..." ucapku pelan
"Ehh maaf lagi tanggung bentar ya..." jawab Sari tanpa mengalihkan pandangan dari layar ponselnya
"Siap...bangunin kalo udah mau makan ya..." jawabku sambil menyenderkan jok mobil ke belakang
"Hahahaha yuk udah...kita makan..." jawab Sari
"Lah baru juga nyender...5 menit lagi deh...." jawabku malas malasan
"Ya udah aku duluan ya..." jawab Sari sambil membuka pintu dan segera turun
"Lah di tinggalin...." ucapku sambil mematikan mesin dan turun dari mobil
"Hahahaha...buruan sini masuk...." ucap Sari sambil melihat menu yang tersedia di meja
"Tega bener sih...dah ditungguin malah abis itu ditinggalin..." jawabku sambil cemberut
"Dah ga usah ngambek...mau makan apa " tuh ada ikan, ayam, telor ama macem macem sambel..." ucap Sari
"Mangut ikan pari aja...sama mendoan...plus tuh kikil yang pedes aja..." jawabku
"Aku pilih ini aja deh...ayam sama bakwan udang pake sambel tempe ya..." jawab Sari kepada Mbak pelayan
"Yuk masuk aja...kita duduk di deket taman dalem aja...biar adem..." lanjut Sari sambil menarik lenganku
Aku hanya bisa berjalan mengikuti Sari dan duduk di berhadapan di meja dekat akuarium...Sari mulai mengeluarkan beberapa peralatan kosmetik dari tas kecil yang selalu dia bawa selain dompet guess nya....aku perhatikan Sari mulai sibuk dengan bedak dan terakhir menyapu bibirnya dengan lipstik berwarna merah tetapi tidak begitu mencolok...Cantik sekali kamu Sari....
Episode 71 MENDOAN NIKMAT _________________________
Aku masih terpaku akan indahnya ciptaan Tuhan yang sekarang berada tepat di hadapanku...Sayangnya aku hanya bisa menikmati indahnya seperti aku melihat indahnya senja yang perlahan di telan gelapnya malam...Sungguh beruntung lelaki yang bisa bersanding denganmu di pelaminan kelak....akankah itu aku "
"Kenapa Met " bengong aja daritadi " " ucap Sari memecah lamunanku
"Ndak kok...lagi lihat malaikat yang turun dari langit yang lagi duduk di depanku..." jawabku
"Mana " Mana " aku mau dong di kenalin...siapa tau ada yang ganteng..." ucap Sari sambil melihat ke sekeliling
"Huuu....ngaco..." ucapku sambil melempar gumpalan tissue ke arah Sari
"Hahahahaha....lagian siang siang udah gombalin cewek orang..." jawab Sari
"Eh cewek orang yah " ya udah pamit dulu deh kalo gitu...takut ada yang marah..." jawabku sambil pura pura beranjak pergi
"Sebelum pergi bayar ke kasir dulu ya Met..." jawab Sari sambil tersenyum
"Hahahaha mau ke toliet tau..." jawabku sambil berjalan ke toilet
"Hmphmphmphmp...." tawa Sari sambil menutup mulutnya
Sekembalinya dari toilet aku lihat pesanan makanan dan minuman sudah datang tetapi Sari masih belum mulai makan, tetapi masih sibuk dengan ponselnya...aku duduk dan meminum teh manis hangat yang aku pesan tadi....
"Kok belum di makan Sari " " tanyaku sambil mengambil secarik tissue untuk mengelap sendok dan garpu
"Kan tadi aku bilangnya mau makan siang bareng...jadi ya aku nungguin kamu..." ucap Sari sambil menaruh ponselnya di samping piring makannya
"Hehehehe ya udah yuk makan...mau nyobain ikan pari nya " " ucapku sambil memberikan piring kecil berisi mangut ikan pari
"Enak ga Met " belum pernah makan mangut soalnya..." tanya Sari
"Enak sih kalo aku...biasanya di kampung mangut ikan lele soalnya ikan pari susah di cari..." jawabku
"Icipin dikit yah..." jawab Sari mengambil sedikit daging ikan parinya
"Enak ndak " " tanyaku
"Enak sih tapi kok kayak bau asep gitu ya..." tanya Sari
"Iya, namanya mangut itu biasanya ikannya bukan di rebus atau di goreng tapi di asap dulu baru di masak..." jawabku sambil memotong mendoan dari piring
"Share mendoannya dong Met..." ucap Sari
"Nih aku suapin aja biar tangan kamu ndak berminyak...aaak..." ucapku pelan dan mendekatkan tanganku yang memegang sepotong mendoan ke mulutnya Sari
"Nah ini enak...nyam..nyam...." jawab Sari sambil mengunyah mendoan
"Dulu awalnya aneh lho aku makan mendoan...tapi pas sekolah kadang terpaksa makan mendoan tiap hari siang sore malam...hehehehe..." jawabku
"Oh iya kamu dulu sekolah di sana ya...emang ga ada menu lain Met " ayam atau telor gitu.... " tanya Sari
"Ada sih cuma uang bulanan cuma cukup buat beli mendoan...kalo buat beli ayam cuma cukup buat makan 1 kali doang jatahnya..." jawabku
"Masa sih Met " emang dulu uang bulanan kamu berapa " " tanya Sari
"Sebulan dikasih 400 ribu, udah termasuk buat bayar kost 50 ribu, SPP 75rb dan sisanya buat makan sebulan..." jawabku sambil mengingat jaman sekolah dulu
"Hah " serius Met " ga sampai 300 ribu sebulan " kalo buat sebulan katakanlah 30 hari jadi sehari cuma 10 ribu " " tanya Sari
"Hehehehe iya sehari 10 ribu buat 3 kali makan...kadang jatuhnya cuma makan 2 kali sehari...tergantung mau lauk apa..." jawabku sambil tersenyum
"Trus kalo butuh buat beli peralatan sekolah " " tanya Sari
"Ya kerja...dulu aku mulai kelas dua STM kerja serabutan kayak jaga warnet atau jaga rental playstation...lumayan buat jajan lah..." jawabku tersenyum
"Kalo aku sih kayaknya ndak sanggup deh sebulan 300 ribu..." ucap Sari
"Hahahaha klo bisa milih sih ya ndak mau...kamu ini lho aneh..." jawabku
"Hehehehe...dulu aku kost di bogor juga sering balik ke rumah daripada ke kost...sepi..." jawab Sari sambil meminum es jeruknya
"Aku dari lulus SMP sampai sekarang udah bosen kost mulu...kadang kangen juga sama simbok...sama bapak di kampung..." ucapku lirih
"Kampung kamu deket Jogja kan " ajakin maen ke sana dong Met...mau liat borobudur..." jawab Sari
"Lah Borobudur " batu di tata gitu doang..." jawabku ngasal
"Yeee...belum pernah kesana soalnya...paling liat dari tv atau gambar doang..." ucap Sari
"Ya udah kalo aku mau mudik aku ajak...dengan catatan jangan kaget ya kalo liat kondisi rumahku yang ala kadarnya..." jawabku sambil tersenyum
"Asyik...emang kenapa sama rumah kamu di kampung Met " " tanya Sari
"Ya kayak gitu lah...ntar kalo ke sana kamu juga tau keadaannya...makanya aku lagi nabung buat perbaiki dikit dikit..." jawabku
"Hehehehe ya udah ga usah di bahas...makan lagi yuk..." ucap Sari tersenyum
"Iya...mau mendoan lagi " biar aku ambil di depan..." tanyaku
"Boleh Met..." jawab Sari
Kami melanjutkan makan siang tanpa banyak bicara...entah kenapa ada yang lain dengan Sari setelah membaca beberapa pesan yang masuk melalui ponselnya...Tak terasa hampir pukul 1 siang ketika aku melihat jam di tangan kiriku...
"Mau balik sekarang atau masih mau duduk dulu ?" tanyaku pelan
"Balik aja yuk Met...?" jawab Sari sambil tangannya sibuk mengetik di keypad ponselnya
"Okey...aku ke kasir dulu yah...." jawabku sambil berjalan ke arah kasir
"Pake ini aja Met..." ucap Sari sambil memberikan dua lembar uang gambar tokoh proklamasi
"Ndak usah...next time aja kamu yang bayar ya..." jawabku sambil mengembalikan uangnya Sari
"Ya udah, ingetin ya...next aku yang bayarin..." ucap Sari sambil menenteng tas kecil dan dompetnya
Aku jalankan mobil ini menuju kantornya Sari, hampir 10 menit akhirnya sampai juga di lobby kantornya Sari...
"Makasih ya Met...udah mau luangin waktu dan bayarin makan siang..." ucap Sari
"Sama sama...makasih juga udah temenin makan siang...." jawabku sekenanya
"Jangan lupa aku ikut kalo mudik...kamu ati ati ke bekasinya...." jawab Sari sesaat sebelum turun dari mobil
"Siyap Bu...Aku balik ya...Assalamu'alaikum..." jawabku
"Wa'alaikumsalam..." ucap Sari sambil melambaikan tangannya
Perjalanan ke Bekasi cukup padat volume kendaraannya siang ini...terlihat sepanjang jalanan tol dalam kota sampai ke pondok gede antriannya mulai terlihat...hampir pukul 2 lebih aku baru sampai kantor bekasi dan segera naik ke lantai 3 untuk melanjutkan pekerjaan...
"Met...document nya mana " " tanya Pak Agus
"Ini Pak...cukup banyak juga targetnya..." jawabku sambil menyerahkan document yang tadi aku bawa
"Wah bisa lembur mulu nih Met....kamu jangan ambil cuti dulu ya...kasih tau yang lain juga..." jawab Pak Agus
''Okey Pak...belum ada rencana mau kemana juga kok..." jawabku sambil membuka laptopku
"Jomblo ya..." tanya Pak Agus
"Jomblo karena keadaan hahahahaha...." jawabku
"Yo wis...aku makan dulu...tadi belum sempet makan..." jawab Pak Agus
"Silahkan Pak..." jawabku sambil mulai menyusun pekerjaan yang harus selesai akhir bulan ini
Aku mulai mengolah beberapa data dan menyamakan dengan data dari document yang sedang aku pegang ini agar bisa di susun jadwal tiap harinya..Zrrrtt....Zrrrtt....Zrrrrtt..... ponselku bergetar....aku lihat ada sebuah pesan di layar ponselku
Met....besok aku ke jakarta...dapet pesawatnya agak malem...jemput ya... :-*
Episode 72 PERSIAPAN MEDCHECK _________________________
Lalu lalang orang di dalam area bandara malam ini cukup ramai, entah menjemput rekan atau keluarga atau sekedar menawarkan taxi untuk mengantar ke tempat tujuan...sama sepertiku yang sedang menunggu pesawat yang Adhis naiki mendarat...
Aku urungkan niatku untuk duduk di kedai kopi yang ada di sekitar pintu kedatangan karena aku lihat sudah lumayan penuh kursinya, akhirnya aku memilih berdiri di dekat pagar pintu kedatangan sambil membawa sebotol air mineral dingin untuk membasahi kerongkonganku yang sedari tadi terasa kering...
Sekilas aku melihat Adhis berjalan di antara penumpang lain yang sama sama baru mendarat di bandara ini, Adhis terlihat memakai kaos berwarna putih bertuliskan quicksilver dipadu dengan celana jeans belel berjalan ke arahku dengan senyuman yang mengembang..
"Met....kangen..." ucap Adhis dan langsung memelukku
"Aku juga kangen Dhis...tapi pelukannya nanti aja...banyak yang liatin...malu..." jawabku lirih
"Hehehehe iya...maaf " jawab Adhis sambil melepas pelukannya
"Cuma bawa tas ini aja Dhis ?" tanyaku sambil membawakan travel bag yang Adhis bawa
"Kan cuma 2 hari Met..." jawab Adhis sambil berjalan beriringan
"Jam berapa medical test nya besok ?" tanyaku
"Jam 8 an pagi...kamu bisa anter kan ?" jawab Adhis
"Berangkatnya bisa tapi pulangnya kayaknya ndak bisa soalnya kerjaan lagi banyak...ndak papa kan ?" jawabku
"Ga papa dong...kan prioritasin kerjaan kamu dulu...aku bisa kok naik umum..." jawab Adhis tersenyum manis
"Makasih pengertiannya ya Dhis..." ucapku sambil membelai rambutnya
"Iya sayangku..." ucap Adhis sambil memelukku dari samping
"Oh iya kamu belum makan kan " mau makan di mana ?" tanyaku sambil membuka bagasi Mobil
"Belum Met...makan apa aja terserah..." jawab Adhis setelah duduk di kursi depan
"Makan capcay seafood mau ndak ?" tanyaku
"Boleh...di rumah makan Chinese food ?" jawab Adhis
"Iya...deket kantor ada yang enak...ada menu lain juga kok kayak kwetiau, bihun, nasi goreng juga ada..." jawabku sambil menjalankan mobil keluar dari parkiran bandara
"Okey Met...asal ama kamu makan apa aja terasa enak..." jawab Adhis sambil mencium pipi kiriku
"Hehehehe bisa aja kamu Dhis..." ucapku
"Aku kangen banget sama kamu Met..." jawab Adhis sambil kepalanya bersandar dan memeluk lengan kiriku manja
"Aku juga kangen kamu Dhis..." jawabku sambil mencium keningnya
Lalu lintas tol bandara menuju tol dalam kota cukup padat dan harus banyak antrian menjelang pintu keluar atau gerbang pembayaran toll...hal yang sudah lazim di temui di ibukota...terdengar suara Mike Tramp menyanyikan lagu kesukaanku...perlahan aku ikuti irama dan bersenandung pelan untuk mengusir kebosanan akibat kemacetan jalanan ini....
"Judulnya apa itu Met ?" tanya Adhis
"Till death do us part... " jawabku singkat
"Dalem juga liriknya....kayak kondisi kita ya Met..." jawab Adhis
"Iya Dhis...enakan lagu gini daripada lagu anak sekarang hehehehe..." ucapku
"Kamu masih simpan kaset nirvana yang kita beli bareng dulu ?" tanya Adhis
Masih Dhis...kenapa " kamu mau ?" tanyaku
"Boleh aku bawa ya...buat obat kangen kamu..." jawab Adhis
"Ndak bawa orangnya aja ?" godaku
"Kebalik dong...bawa aku ke KUA Met...Hahahahaha..." jawab Adhis sambil memelukku manja
"Hahahaha ayo sekarang aja...eh udah malem emang masih buka KUA " " jawabku ngasal
"Kita samperin penghulu di rumahnya aja...udah ga tahan hahahaha..." jawab Adhis
"Eh kalo lagu ini judulnya apa Met ?" tanya Adhis setelah mendengar suaranya Matt Kramer
"Ini judulnya Love is on the way...saigon kick yang bawain..." ucapku
"Sekilas dengernya Love is underwear... hahahaha " jawab Adhis tersenyum bahagia
"Yeee...pikirannya jorok iih..." jawabku
"Hahaha tapi kamu suka kan ?" goda Adhis
"Banget hehehehe..." jawabku
"Aku juga suka banget sama kamu Met...meski kamu kurus, item, bulukan dan sedikit bau keringat..." ucap Adhis sambil mencium pipiku
"Hahahaha kok ndak ada manis manisnya ?" tanyaku
"Ntar Diabetes hahahaha..." jawab Adhis
Hampir 2 jam akhirnya kami sampai di exit toll bekasi barat, segera aku menyerahkan tiket toll dan membayarnya...
Aku parkirkan mobil ini di depan sebuah warung makan bergaya Chinese food dengan logo angka 99 langgananku...Aku dan Adhis duduk di meja paling ujung dalam...
"Pesan apa Mas Slamet " Mbak ?" tanya Mas Aji yang berjualan
"Mas, Aku pesan capcay goreng ya...tambah telor dadar sama teh tawar panas...kamu apa Dhis..." jawabku
"Mmmm....aku pesan kwetiau kuah...minumnya es teh manis..." jawab Adhis yang berkali kali membolak balik kertas menu
"Ada lagi pesanannya ?" tanya Mas Aji
"Itu dulu aja Mas...ndak pake lama lho ya..." jawabku
"Beres mas...tunggu bentar ya..." jawab Mas Aji sesaat sebelum meninggalkan kami
"Kamu udah sering ke sini Met ?" tanya Adhis
"Lumayan sering, masakannya enak dan porsinya cukup banyak..." jawabku
"Owh gitu...pantesan kok akrab bener sama mas nya....hampir aja aku cemburu..." jawab Adhis
"Aku masih normal Dhis.." ucapku sedih
"Hahahaha becanda ah...ngambekan sih kamu..." jawab Adhis
"Mungkin bisa jadi kayak video klip nya base jam yang hujan tanpa awan lho klo misalnya Papah kamu masih ndak restuin kita...." godaku
"Ih amit amit Met..." jawab Adhis sambil mengetuk meja dan jidatnya bergantian
"Hahahaha...makan aja yuk...tuh udah datang..." jawabku setelah melihat Mas Aji datang membawa nampan berisi pesanan kami
Sang Penjaga Hati Karya Gembel Sakti di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Enak Met...kuahnya berasa kaldu nya...gurih..." ucap Adhis setelah mencicipi kwetiau kuahnya
"Kan tadi udah di bilang enak, nih icipin capcay goreng nya..." jawabku sambil menggeser mangkok berisi capcay
"Iya capcay nya juga enak..." ucap Adhis sambil mengunyah sayuran dari capcay
Selesai makan kami segera pulang karena badan kami sudah terasa lengket karena belum sempat mandi dan berkeringat karena makan malam barusan....
"Masuk Dhis..." ucapku sambil membuka pintu dan menyalakan lampu dalam
"Iya Met...capek juga ya..." jawab Adhis langsung tiduran di depan Tv
"Aku mandi dulu ya Dhis...kamu kalo mau minum syrup ada tuh di kulkas..." ucapku sambil mengambil handuk dari jemuran dalam
"Okey Met...mau rebahan bentar..." jawab Adhis
Selesai mandi aku dapati Adhis tertidur pulas di depan TV, segera aku ambil selimut untuk menghangatkan badannya...kasihan kamu Dhis...capek ya...
Aku berjalan ke arah dapur dan membuat kopi hitam kesukaanku...aku duduk di samping Adhis sambil menikmati segelas kopi hitam yang masih panas mengepul...aku pandangi wajah Adhis yang sedang tertidur lelap...
"Sini Met..." ucap Adhis yang terbangun
"Ngantuk ya Dhis ?" jawabku sambil rebahan di samping Adhis
"Hehehehe iya..." jawab Adhis lirih
"Ya udah bobo aja yuk, besok berangkat subuh biar kamu ndak terlambat..." jawabku sambil memeluk Adhis
"Iya Met...met bobo ya Met...love you..." ucap Adhis sambil mencium tipis bibirku
"Love you too..." jawabku
Ring...Ring...Ring.... suara alarm dari ponselku berbunyi nyaring, aku buka mata dan mencoba mematikan alarm itu...aku lihat sudah hampir pukul 4 pagi...
"Dhis...bangun...udah pagi..." ucapku sambil membelai pelan pipi Adhis
"Iya Met...aku mandi duluan ya...lengket.." jawab Adhis perlahan beranjak ke kamar mandi
"Iya..." jawabku singkat sambil merapikan selimut dan bantal yang kami pakai tidur semalam
Selesai mandi dan berganti baju kami segera berangkat ke tempat Adhis akan mengikuti medical test, lalu lintas pagi ini masih terasa sepi...aku lihat Adhis masih berdandan di kursi samping
"Sarapan bubur ayam aja ya Dhis...beli di deket masjid agung..." ucapku
"Kamu aja Met...kan aku harus puasa 10 jam..." jawab Adhis sambil memakai bedak dan maskara
"Owh iya lupa...ga jadi beli deh..." jawabku sambil fokus menyetir
"Beli aja buat kamu Met...ntar aku suapin sambil kamu nyetir..." jawab Adhis
"Okey..." jawabku sambil memberhentikan mobil di dekat gerobak bubur di dekat masjid
Aku segera turun dan membeli seporsi bubur ayam komplit berikut sate ampela dan sate ususnya...kemudian kembali melanjutkan perjalanan menuju jakarta melewati jalan toll...
"Sini aku suapin...aku udah slese dandan..." ucap Adhis sambil membuka bungkus bubur ayam
"Bisa emang ?" tanyaku
"Bisa lah...seperti biasa kan ga di aduk buburnya ?" tanya Adhis
"Iya Dhis..." jawabku singkat
Adhis mulai menyuapi sesendok demi sesendok bubur ayam ke dalam mulutku sambil tetap aku menyetir...
Zrrrrtt.....Zrrrttt....Zrrrtt... ponselku bergetar di dalam dashboard mobil...entah siapa yang pagi pagi udah sms aku...
"Mau aku bukain Met ?" pinta Adhis
"Buka aja Dhis...Dari siapa ?" jawabku
"Lihat aja Met...." jawab Adhis sambil cemberut mukanya dan memperlihatkan layar ponsel itu ke arahku
Met...besok malem minggu ke rumah ya.... :-)
Episode 73 BERTAMBAH RUWET _________________________
Aku masih terdiam setelah membaca sms dari Sari itu...maksudnya Sari apa yah " di saat Adhis bersamaku kenapa Sari seolah mencoba memasuki celah kecil di dalam hatiku....Raut muka Adhis sepertinya masih terlihat marah atau mungkin juga cemburu....
"Bales aja Dhis...Kalo ndak jaga insyallah ke rumah..." ucapku pelan
"Iya..." jawab Adhis sambil mengetik sms balasan
"Udah di kirim ya Met... " lanjut Adhis dan meletakkan ponsel di dashboard kembali
"Makasih ya..." ucapku ragu ragu
"Nih makan lagi Met...tanggung dikit lagi..." ucap Adhis sambil menyuapiku
"Iya..." jawabku sambil mengunyah sisa bubur ayam
Tak banyak pembicaraan setelah Adhis selesai menyuapiku, Adhis tampak sibuk dengan ponselnya...entah apa yang Adhis ketik di layar ponselnya....Segera aku alihkan pikiranku untuk tetap fokus pada jalanan ibukota yang mulai padat di setiap sudut jalanannya...
Butuh hampir 1 jam lebih akhirnya aku sampai di tempat yang di tentukan untuk medical check up...aku parkirkan mobil ini di parkiran mobil yang berada di samping gedung ini...
"Met...doain aku ya..." ucap Adhis sambil merapikan tas dan dompetnya
"Iya Dhis...ini bawa aja kunci serepnnya...nanti kabarin kalo udah mau pulang ya..." jawabku
"Iya...ntar aku naik taxi dari sini aja...langsung ke rumah aja...ntar aku siapin makanan buat kamu..." jawab Adhis sambil tersenyum manis
"Asyik....mudah mudahan lancar dan bagus hasilnya ya Dhis...jangan lupa makan klo udah diambil darahnya.." ucapku sambil mencium keningnya
"Iya Met...makasih doa dan supportnya ya Met...love you..." ucap Adhis sesaat sebelum turun dari mobil
Adhis tampak melambaikan tangan sebelum masuk ke dalam gedung ini, dan aku perlahan menjalankan mobil ini keluar untuk kembali ke Bekasi...sepanjang perjalanan pikiranku bertambah ruwet setelah melihat sms yang Adhis kirim ke Sari...
Sari...Besok malam minggu Slamet bisa ke rumah kamu...tapi maaf 2 hari ini Slamet sama aku dulu yah...
thanks -Adhis- Aku lihat di inbox tidak ada sms jawaban lagi dari Sari, mungkin belum terbaca sms yang Adhis kirim atau mungkin juga Sari enggan menjawabnya...Entahlah....
Seharian ini aku bekerja dengan setengah hati, antara memikirkan nasibku dan memikirkan perasaan Adhis...mungkin benar juga masukan dari Mbak Yanthi bahwa aku harus mencoba lagi berbicara dengan Papahnya Adhis...
Ring...Ring...Ring... dering ponselku berbunyi dan menyadarkan ku dari lamunan ini...terlihat nama Adhis di layar ponselku...
"Hallo Dhis...gimana test nya ?" ucapku setelah menerima panggilan ini
"Met...aku udah slese...temenin sampe aku dapet taxi ya..." ucap Adhis di seberang telpon sana
"Alhamdulillah...trus hasilnya kapan " " tanyaku
"Belum tau...nanti di kabarin lagi katanya..." jawab Adhis
"Owh ya udah di tunggu aja...mudah mudahan yang terbaik buat kamu dan buat kita Dhis..." ucapku dengan penuh keyakinan
"Aamiin...oh iya aku udah di taxi ya...ntar aku kabarin klo udah di rumah...Daaah Slamet..." jawab Adhis
"Ati ati ya....Daah Adhis..." jawabku sambil mengakhiri pembicaraan ini
Aku lanjutkan kerjaku di daerah pondok rangon, sudah hampir makan siang tetapi pekerjaanku belum juga selesai...huuff...aku harus fokus agar lekas selesai dan bisa makan siang...
"Zrrrtt...Zrrrttt....Zrrrttt...." ponselku bergetar karena ada sebuah pesan yang masuk, paling juga dari Adhis...segera aku buka di inbox ponselku...
Aku sampai rumah ya Met...pulang kerja jangan sore sore...semangat kerjanya...
segera aku balas sms dari Adhis
Alhamdulillah...istirahat aja dulu...nanti aku kabarin kalo udah jalan pulang...
Hampir pukul 4 sore aku sudah berada di kantor, aku turunkan peralatan yang aku pakai tadi dan segera bergegas pulang karena au ndak ingin Adhis kesepian di rumah...
"Kok buru buru Met...." tanya Mbak Lia yang sedang membuat teh di pantry
"Iya Mbak...ada urusan...ntar kalo di cari Pak Agus biang aja aku ijin ya hehehehe..." jawabku
"Okey...tapi besok bawain gemblong ya..." jawab Mbak Lia sambil tersenyum
"Siyap..." ucapku sambil berlalu ke arah mobil
Aku susuri jalanan ini menuju rumah kontrakanku di mana di sana sudah ada Adhis yang menungguku pulang...tak lupa aku sms Adhis untuk memberitahukan kalau aku udah di perjalanan pulang...
"Assalamu'alaikum...." ucapku sambil membuka gerbang rumah
"Yey...udah pulang...sini masuk Met..." ucap Adhis sambil membuka pintu depan
"Girang bener sih..." tanyaku sambil mengacak rambutnya Adhis
"Namanya juga belajar jadi istri yang baik...menyambut suami pulang kerja dengan senyuman..." jawab Adhis manyun
"Hehehehe iya..." jawabku sambil menggandeng Adhis masuk
"Mau minum apa Met " Teh apa kopi " " tanya Adhis sambil berjalan ke arah dapur
"Kopi item aja Dhis...aku mandi dulu ya...gerah..." jawabku sebelum masuk kamar mandi
Selesai mandi aku duduk di depan TV, di situ sudah ada segelas kopi item dan sepiring tempe goreng yang di goreng kering...Adhis tampaknya sedang berada di dapur....
"Dhis..." panggilku
"Iya Met...bentar lagi goreng telor..." ucap Adhis dari dapur
"Owh ya udah..." jawabku sambil menyesap kopi yang masih terasa panas
"Kenapa Met " mau makan sekarang " " tanya Adhis yang datang dari arah dapur
"Nanti aja abis maghrib makannya...sini duduk dulu..." jawabku sambil menepuk permadani di sebelahku
"Iya Met...ada apa sih ?" jawab Adhis sambil duduk di sampingku
"Kayaknya aku harus segera ketemu Papah Mamah kamu lagi Dhis..." jawabku
"Ga nunggu hasil test ini dulu " " tanya Adhis
"Menurut kamu gimana enaknya Dhis " " tanyaku serius
"Aku sih udah siap kapanpun dan apapun yang terjadi Met...aku cuma bisa berdoa yang terbaik buat kita aja...aku udah pasrah ..." ucap Adhis sambil menunduk
"Aku juga pasrah Dhis...tapi paling ndak aku mau berjuang untuk meyakinkan Papah kamu terlebih dulu..." jawabku
"Kita maju bersama ya Met...dengan semua konsekuensi nya..." ucap Adhis
"Iya Dhis...dengan semua konsekuensinya..." jawabku sambil memeluk Adhis
"Aku sayang dan cinta kamu Met...." ucap Adhis sambil meneteskan air matanya
"Aku juga sayang dan cinta kamu Dhis..." jawabku
Episode 74 KUNJUNGAN KEDUA _________________________
Siang ini aku baru saja turun dari pesawat yang membawaku dari jakarta menuju salah satu bandara kota kecil di Sulawesi, Di tempat ini sekilas terlihat di depan mata hamparan luas lautan dan di belakangku terdapat barisan pegunungan...Panasnya kota ini tak menyurutkan niatku untuk bertemu dengan orang tua Adhis...
"Met...kamu udah siap ?" tanya Adhis
"Iya Dhis...apapun yang akan terjadi aku siap..." ucapku sambil menggandeng tangan Adhis
"Apapun yang terjadi ya Met..." ucap Adhis
"Hu um..." jawabku sambil menganggukkan kepala
Perlahan Taxi ini mengantarku ke rumahnya Adhis...udara di sini sungguh sangat menguras keringatku...
Hampir 20 menit akhirnya aku sampai di depan rumah yang belum lama aku datangi...masih segar dalam ingatan beberapa waktu yang lalu...saat aku pergi dari rumah ini karena tolakan orang tua Adhis... Kali ini apakah akan sama " Entahlah....Bismillah aja...
"Masuk Met..." ucap Adhis sambil membuka pintu rumahnya
"Iya Dhis..." jawabku lirih
"Maah....Mamah....Adhis pulang...." setengah teriak Adhis memanggil Mamahnya
"Masuk Nak....Mamah lagi di dapur..." ucap Mamahnya Adhis
"Duduk sini Met...aku buatin es jeruk ya...haus kan " " ucap Adhis sambil berjalan ke arah dapur
"Ndak usah repot repot Dhis..." jawabku sambil duduk di ruang tengah
Aku pandangi sekeliling ruangan ini, masih sama dan ndak banyak perubahan berarti...jam segini biasanya Adiknya Adhis masih sekolah...masih ingat saat Adiknya memintaku mengajarinya bermain gitar dan menemani bermain playsation di kamarnya...ya selama di sini aku numpang tidur sekamar dengan Adiknya Adhis...
"Nak Slamet sehat " " ucap Mamahnya Adhis yang datang bersamaan dengan Adhis yang membawa sebuah nampan berisi makanan ringan dan minuman dingin
"Alhamdulillah Tante... Tante dan Om sehat juga kan ?" jawabku sambil mencium punggung tangan Mamahnya Adhis
"Semua baik baik di sini...gimana kerjaan di sana lancar lancar aja kan Nak Slamet ?" tanya Mamahnya Adhis yang duduk di hadapanku
"Slamet kuliah lagi lho Mah ..." ucap Adhis yang duduk di samping mamahnya
"Ya beginilah Tante...mudah mudahan lancar kerja dan kuliahnya..." jawabku
"Ambil S1 nak Slamet ?" tanya Mamahnya Adhis
"Iya Tante...cari yang sabtu minggu kuliahnya..." jawabku
"Bagus deh...biar karirnya berkembang ya Nak Slamet...Silahkan di minum..." ucap Mamahnya Adhis
"Aamiin Tante...Om masih kerja ya ?" tanyaku
"Iya jam segini Om masih di kantor...makan dulu aja Nak Slamet...belum makan kan tadi " " ucap Mamahnya Adhis
"Yuk Met...mama masakin ikan bakar buat kamu lho..." ajak Adhis
"Ngrepotin aja Tante..." jawabku
"Nggak lah...seadanya aja kok" jawab Mamahnya Adhis
"Mari sekalian Tante..." ucapku
"Tante udah tadi...Adhis...temenin Nak Slamet ya..." ucap Mamahnya Adhis
"Iya Mah....ayuk sini makan Met..." jawab Adhis sambil menarik tanganku
"Iya Dhis....Mari Tante..." jawabku mengikuti langkah Adhis menuju meja makan
"Met...kamu yakin malam ini mau ngomong sama Papahku ?" ucap Adhis sambil mengambilkan nasi dan lauk buatku
"Klo ndak sekarang kapan lagi Dhis...umur kita semakin bertambah...dan masa depan kita juga masih panjang..." jawabku sambil meneguk air putih
"Iya Met...aku juga mau kejelasan tentang hubungan ini...meski sebenarnya ada sedikit ketakutan di hatiku..." ucap Adhis
"Sebenarnya aku juga gitu Dhis...tapi mau sampai kapan kita berada di situasi kayak gini terus..." jawabku
"Iya juga sih Met...ya udah makan aja dulu ya..." ucap Adhis sambil memberikan piring berisi nasi dan lauk kepadaku
"Iya Dhis..." jawabku sambil mengunyah makanan ini
Selesai makan aku dan Adhis memilih duduk di kursi belakang untuk sekedar mengobrol ringan, menatap hamparan laut di kota yang terlihat sangat indah meski suasana kota ini sangat panas menjelang sore hari...
Tak terasa matahari perlahan mulai menghilang di balik pegunungan kota ini, sinar semburat berwarna jingga nampak indah di langit kota kecil ini...
"Indah ya Met..." ucap Adhis sambil melihat pemandangan sore ini
"Iya Dhis...meski ternyata di sini panas banget..." jawabku
"Aku cuma bisa berharap semua bakal berakhir indah Met..." ucap Adhis
"Rencana Tuhan akan selalu indah Dhis..percaya lah..." jawabku
"Misalnya nih Met....kalo Papah setuju, trus kapan kita nikah ?" tanya Adhis
"Nunggu aku lulus S1 dulu lah...biar klo di tulis di undangan sama kayak kamu...pake ST " jawabku sambil tersenyum
"Owh iya juga yak...tapi kan ga di tulis juga gapapa kan " " tanya Adhis
"Ya ndak papa...yang penting kan sah nikahnya..." jawabku
"Ntar aku mau anak 2 aah....sepasang cowok sama cewek...seru kayaknya..." jawab Adhis
"Hehehehe udah sampai sana aja Dhis...." ucapku sambil mengacak rambutnya
"Hehehehe namanya juga rencana Met...ga salah kan ?" tanya Adhis
"Ndak sih..." ucapku singkat
"Kak Adhis....Papah udah pulang tuh...nunggu di ruang tengah..." teriak Adiknya Adhis dari dalam rumah
"Ayo Met...kita maju bersama..." ajak Adhis
"Ayo Dhis...Bismillah...." ucapku sambil menggandeng tangan Adhis
EPISODE 75 TETAP SAMA _________________________
Perlahan aku dan Adhis berjalan menuju ruang tengah di mana Papahnya Adhis sudah menunggu, tangan kami saling menggenggam erat, tekad dalam hati kami sudah bulat untuk menghadapi semua resiko bersama...Bismillah.....
"Sore Om..." ucapku sambil mengulurkan tanganku
"Sore Nak Slamet...silahkan duduk..." jawab Papahnya Adhis sambil menjabat tanganku
"Terima kasih Om..." jawabku sambil duduk di hadapan Papahnya Adhis
"Pah..." ucap Adhis sambil mencium pipi kanan dan kiri Papahnya
"Gimana perjalanan kalian tadi " " tanya Papahnya Adhis
"Alhamdulillah lancar Om..." jawabku pelan
"Dari Jakarta jam berapa " Delay nggak " " tanya Papahnya Adhis
"Dari jakarta jam 9an...terlambat beberapa menit saja kok..." jawabku
"Owh klo itu sih biasa...gimana kerjaan Nak Slamet ?" tanya Papahnya Adhis
"Masih sama Om...kemarin sempat ada tawaran ke luar negeri tetapi ndak jadi saya ambil..." ucapku
"Owh gitu...tawaran kerja ke mana Nak Slamet ?" tanya Papahnya Adhis
"Kemarin dapat tawaran dari partner kantor untuk handle project di Papua New Guinea tapi homebase nya di Australia..." jawabku
"Kenapa ga kamu ambil saja " kan lumayan dan biasanya gampang dapat kerja lagi di sini..." tanya Papahnya Adhis
"Sebenernya lumayan sih Om...kemarin di tawarin salary nya sekitar 5ribuan dollar sebulan dan kontraknya per 6 bulan...tapi mau gimana lagi Simbok ndak kasih ijin..." jelasku
"Wah lumayan juga kalo 5ribu sebulan...di kali 6 bulan bisa dapat 30 ribu...kalo kurs dollar 9000 ya hampir 270juta ya..." jawab Papahnya Adhis
"Ya kurang lebih segituan Om...Tiket dan Visa kerja juga sudah di urusin sama agen nya...tapi ya sudah Om..udah lewat juga kok hehehehehe..." jawabku tersenyum
"Tapi ya ada bagusnya juga kamu nurut sama simbok kamu Nak Slamet...apapun itu kalo dapat restu dan doa dari orang tua itu jalannya mudah dan berkah...." ucap Papahnya Adhis
"Iya Om...." jawabku singkat
"Pah....maksud kedatangan Slamet ke sini terkait apa yang Papah barusan bicarakan..." ucap Adhis sambil melihat ke arahku
"Iya Om...Maksud kedatangan saya ke sini pertama saya ingin bersilaturahmi kepada Om dan Tante..."ucapku
"Iya...trus " " potong Papahnya Adhis
"Yang kedua saya mohon ijin dan doa restunya dari Om dan Tante untuk meminang Adhis sebagai istri saya..." jawabku tegas
"Hmmm....sebentar.....Adhis...panggilin Mamah kamu ke sini...biar enak ngomongnya...." Ucap Papahnya Adhis
"Iya Pah...sebentar..." jawab Adhis sambil beranjak menuju kamar Mamahnya
"Ada apa Pah " " ucap Mamahnya Adhis yang baru saja keluar dari kamar bersamaan dengan Adhis
"Sini Mah...duduk sini dulu..." jawab Papahnya Adhis sambil menepuk sofa di sebelahnya
"Iya..." jawab Mamahnya Adhis sambil duduk di samping Papahnya Adhis
"Jadi gini Mah...barusan Nak Slamet meminta ijin dan restu kita untuk meminang Adhis lagi..." ucap Papahnya Adhis
"Nak Slamet serius " " tanya Mamahnya Adhis dengan nada penuh keraguan
"Iya Tante...Saya serius untuk meminang Adhis lagi...." jawabku dengan muka serius
"Jadi begini Nak Slamet, maaf saya potong lagi...sebenarnya kami...Om dan Tante suka sama Nak Slamet...Nak Slamet anak yang sangat baik, tanggung jawab dan mandiri...dan kami yakin Adhis pun juga akan menilai sama...tetapi Nak Slamet mohon pahami sekali lagi bahwa Nak Slamet dan Adhis itu berbeda...." ucap Papahnya Adhis
"Saya sangat paham tentang hal itu Om..Tante...tapi hati saya dan Adhis sudah saling mencintai dan ndak mungkin berpisah lagi..." jawabku lirih
"Pah...Mah...Adhis mohon sekali ini saja sebagai Anak Papah dan Mamah...Adhis udah nurut Papah sama Mamah selama ini...Adhis mohon Papah dan Mamah kasih doa dan restu untuk Adhis dan Slamet menikah...Please..." ucap Adhis yang duduk di sebelahku dengan air mata berlinang
"Dhis...Papah tau kamu suka sama Nak Slamet...Papah juga akan kasih doa dan restu jika Nak Slamet bisa penuhi syarat yang Papah kasih sebelumnya..." ucap Papahnya Adhis
"Mohon Maaf sebelumnya Om...untuk syarat itu mohon maaf saya ndak bisa penuhi...sekali lagi mohon maaf..." jawabku sambil menunduk
"Adhis yang akan pindah keyakinan Pah...Mah..." ucap Adhis sambil memegang erat tanganku
"Maksudnya Dhis ?"?" " ucap Papahnya Adhis
"Iya Pah...Adhis mau pindah keyakinan dan menikah sama Slamet...." jawab Adhis
"Dhis...kamu udah ga sayang Papah sama Mamah " " ucap Mamahnya Adhis sambil menangis karena terkejut dengan keputusan Adhis
"Adhis sayang dan cinta sama Papah dan Mamah...tapi Adhis juga sayang dan cinta Slamet....jadi Adhis mohon kali ini ikhlaskan Adhis untuk hidup bersama Slamet...." ucap Adhis
Plakkkkk..... tangan Papahnya Adhis mendarat di pipi Adhis setelah mendengar ucapan Adhis barusan....seketika Adhis menangis dan memelukku sambil sebelah tangannya memegang pipi kirinya yang terlihat memerah karena tamparan Papahnya Adhis...
"Maksud kamu apa Dhis " kamu sudah berani melawan orang tua mu sendiri " " ucap Papahnya Adhis sambil menahan amarah
"Maaf Om...saya buk..." ucapku terpotong
"Nak Slamet lebih baik diam dulu...ini urusan saya dan keluarga saya..." potong Papahnya Adhis
"Maaf Om..." jawabku singkat
"Papah ingin Adhis bahagia kan " Mamah ingin Adhis bahagia kan " Adhis cuma bahagia jika menikah sama Slamet...please Pah...Mah..." ucap Adhis sambil menangis
"Papah udah susah payah besarin kamu...Mamah kamu udah berbulan bulan mengandungmu dan menjagamu sampai sekarang kamu dewasa Dhis...apa ini balasan kepada orang tua kamu sendiri Dhis ?" ucap Papahnya Adhis
"Papah sama Mamah tolong ngertiin perasaan Adhis...kali ini aja Adhis mohon..." jawab Adhis dengan wajah mengiba
"Maaf Dhis..Nak Slamet...Papah sama Mamah masih sama jawabannya..." jawab Papahnya Adhis
"Maaf Om...bisa di pertimbangan lagi kah " untuk kebahagiaan Adhis..." ucapku lirih
"Lebih baik mulai dari sekarang Nak Slamet mulai menjauh dari anak saya..." jawab Papahnya Adhis sambil menatapku tajam
"Papah jahat....Papah ga sayang sama Adhis...Adhis ga mau sayang sama Papah...lebih baik Adhis ikut Slamet ke jakarta dan ga akan kembali..." ucap Adhis sambil berlari ke arah kamarnya
"Dhis...Anak Mamah sayang..." ucap Mamanya Adhis mengejar Adhis
Aku hanya bisa duduk terdiam, rasa percaya diri di dalam hatiku sudah hancur berkeping keping, mulutku terkunci dan tak kuasa berucap...lidahku kelu...tenggorokanku tersekat...jiwaku serasa tak berada di dalam tubuhku sendiri....
"Nak Slamet...Om mohon untuk jauhi Adhis...Nak Slamet ga ingin Adhis jadi anak durhaka dan keluarga Om hancur berantakan kan " " ucap Papahnya Adhis
"I-I-Iya Om..." jawabku lirih sambil menunduk menahan tangis dan luka hati ini
"Bagus...Om yakin Nak Slamet akan mendapat yang jauh lebih baik dari Adhis..." ucap Papahnya Adhis sambil berdiri dan menepuk pundakku
Tak lama kemudian Adhis mendatangiku dengan wajah penuh air mata dan memelukku sangat erat...aku hanya bisa terdiam tanpa bisa berbuat lebih banyak lagi...segala usaha dan perjuanganku berakhir sudah...segala daya dan upayaku untuk bersanding dengan Adhis di pelaminan luluh lantak di ruang tengah rumah ini...
"Met....maafin aku...maafin Papah dan Mamahku...." ucap Adhis
"Ndak papa Dhis...kamu sama orang tua kamu ndak salah...aku yang salah...." jawabku sambil tetap memeluknya
"Sampai kapanpun aku akan tetap sayang dan cinta kamu Met...meski mungkin aku ga di sampingmu lagi..." ucap Adhis sambil mencium keningku
"Kamu juga akan selalu ada di dalam relung hatiku yang paling dalam Dhis...kamu ikutin kata orang tuamu...dan semoga kamu bahagia Dhis..." jawabku sambil membalas mencium keningnya
"Met..." ucap Adhis
"Iya Dhis..." jawabku sambil mengusap air mata di pipi Adhis
"Kamu masih mau berteman dan bersahabat denganku kan " " tanya Adhis
"Kamu ndak perlu bertanya soal itu Dhis...aku akan selalu ada untuk kamu kapanpun kamu butuh aku..." jawabku dengan senyuman yang aku paksakan
"Terima kasih untuk semuanya ya Met...aku ga akan pernah lupain kamu Met..." jawab Adhis
"Sama sama Dhis...terima kasih untuk semua waktu, perhatian dan cinta kamu dari semenjak dulu sampai sekarang...maaf aku ndak sempat bahagiain kamu..." ucapku lirih
Episode 76 KEMBALI KEPADA KENYATAAN _________________________
Pagi ini aku duduk terdiam di pojok ruang tunggu pesawat di bandara kota kecil ini...suasana masih tampak sepi karena memang sengaja aku berangkat lebih pagi...masih teringat kejadian kemarin di mana untuk kedua kalinya aku gagal menyanding Adhis...
"Met..." ucap Adhis yang sedari duduk di sebelahku
"Iya Dhis..." jawabku singkat
"Kamu menyesal atas semua yang udah terjadi ?" tanya Adhis lirih
"Ndak Dhis...aku ndak pernah menyesal atas semua pilihan hidupku...dan aku juga ndak pernah menyesal karena cinta dan sayang kamu Dhis...kenapa kamu tanya itu Dhis ?" jawabku
"Maaf Met...aku salah udah mendekati kamu lagi setelah sekian lama kita terpisah...aku yang salah..aku minta maaf..." ucap Adhis yang kembali menitikkan air matanya
"Kamu ndak salah Dhis...yang salah adalah keadaan...paling tidak kita udah berusaha semampu kita tetapi mungkin rencana Tuhan berkata lain....kita ndak di takdirkan bersama meski kita saling cinta dan sayang..." jawabku sambil mengusap air matanya
"Tapi Met...Tapi..." isak Adhis
"Dhis...inget janji kita sebelum kita ke sini " " tanyaku
"Iya aku inget...apapun yang terjadi kita harus terima dengan lapang dada..." jawab Adhis lirih
"Dan semua sudah terjadi...memang terasa berat Dhis...tapi ini bukan akhir hidup kita..." ucapku
"Iya Met...tapi aku masih belum bisa terima keadaan ini...." jawab Adhis
"Sama Dhis...saat ini akupun masih belum bisa terima kenyataan ini...entah sampai kapan..." ucapku
"Tapi kamu ga akan benci sama aku kan Met " " tanya Adhis dengan muka sedih
"Aku ndak akan pernah benci kamu atapun orang tua kamu...kamu akan selalu menjadi Adhis yang aku kenal...aku sayangi..." ucapku
"Makasih ya Met...kamu baik baik di jakarta..." jawab Adhis
"Kamu juga baik baik di sini...kalo kamu butuh bantuan aku kapan saja aku siap bantu semampuku..." jawabku
"Iya Met..." jawab Adhis
Pesawat dengan nomor penerbangan JTXXX tujuan Jakarta akan segera di berangkatkan.. terdengar sayup sayup dari pengeras suara bahwa pesawat yang akan aku gunakan untuk kembali ke jakarta akan segera berangkat...
Sang Penjaga Hati Karya Gembel Sakti di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Dhis...aku pamit ya...pesawatnya udah mau berangkat..." ucapku lirih
"Ati ati ya Met..." ucap Adhis sambil memelukku erat
"Makasih untuk semuanya ya Dhis...salam buat Papah dan Mamah kamu..." jawabku sambil mencium keningnya
"You're the best I ever had...." ucap Adhis sambil membalas mencium keningku
Aku berjalan menuju gerbang menuju pesawat yang akan membawa semua kenangan indah dan manis bersama Adhis...setiap langkahku terasa sangat berat dan perih jika mengingat semua kejadian diantara aku dan Adhis...
Tampak Adhis masih saja melambaikan tangannya sambil sesekali mengusap air matanya ke arahku...aku hanya bisa membalas lambaian tangan dengan sebisa mungkin aku paksakan tersenyum hingga aku masuk ke dalam kabin pesawat...
Perjalanan pesawat ini begitu membosankan karena hampir lebih dari 5 jam waktu yang aku harus tempuh menuju ke jakarta...aku coba paksakan untuk tidur tetapi bayangan Adhis selalu hadir di setiap mataku terpejam...beberapa kali aku mencoba mengganti channel musik di mp3 playerku untuk menghilangkan kejenuhanku...tetapi justru malah membuat aku jenuh karena beberapa lagu sesuai dengan perasaan hati saat ini....aarrrgggghhhhh......
Sampai di bandara Soetta aku segera mengirimkan sms kepada Adhis untuk memberitahukan bahwa aku sudah sampai di jakarta dengan selamat...aku memilih untuk bergegas pulang ke rumah dengan menggunakan Taxi meski biasanya aku memilih naik Bus Damri tapi kali ini suasana hatiku sedang tidak nyaman untuk berlama lama di jalanan...
Ring...Ring...Ring.... ponselku berbunyi saat aku berada di dalam taxi...aku lihat nama Adhis tampak di layar ponselku
"Halo Dhis...." ucapku setelah menerima panggilan telpon ini
"Masih di jalan Met " " tanya Adhis
"Iya, masih di dalam Tol...kamu di mana Dhis kok suaranya rame bener di belakang..." tanyaku
"Aku lagi jalan jalan Met...bosen aku di rumah...inget kamu mulu..." jawab Adhis
"Sendirian " " tanyaku
"Iya...lagi pengen sendirian aja..." jawab Adhis
"Dhis..." ucapku pelan
"Iya Met " " jawab Adhis
"Ndak jadi...." jawabku
"Kamu kangen aku ya Met " aku tau kok...karena aku juga kangen kamu..." ucap Adhis
"Iya..." jawabku lirih
"Aku tau kiita sama sama kangen, sama sama cinta dan sama sama sayang...tapi sayangnya kita ga bisa bersama...itu yang bikin aku sedih..." jawab Adhis
"Ntar aku telpon aja lagi ya Dhis...low batt soalnya..." ucapku berbohong karena aku mencoba untuk tetap tegar dan menahan tangis di depan Adhis
"Iya Met...ati ati ya mantan terindahku...my best ever had in my life..." ucap Adhis
Pagi ini aku terbangun dengan kondisi drop, mungkin karena efek pikiranku yang kalut sehingga badanku merespon dengan tidak baik...sudah beberapa hari ini hampir setiap malam aku tidak bisa tertidur pulas dan baru bisa tertidur menjelang subuh karena begitu banyak pikiran yang menganggu...kuliahku agak berantakan karena aku lebih sering memilih bekerja di kantor atau sekedar bermain game...
Zrrrttt.....Zrrrrrtttt......Zrrrtttt...... ponselku bergetar karena ada sebuah pesan masuk, segera aku raih ponsel yang aku letakkan di atas meja kecil di ujung kamarku...
Hai Met....gimana kabar kamu " aku di jakarta lho....bisa ketemuan "
Episode 77 LUKA LAMA _________________________
Aku masih belum tau mau membalas apa sms dari Via ini...entah kenapa perasaan hati ini masih belum bisa membuatku bersemangat seperti sebelum sebelumnya...aku juga sudah berjanji untuk bertemu Sari malam ini juga...
Aku beranjak dari kamar dan berjalan menuju dapur untuk menjerang air untuk segelas kopi hitam dengan harapan bisa mengembalikan dan membuat rilex pikiranku yang semakin hari semakin kusut...
Harumnya aroma kopi aceh gayo ini cukup membuat pikiranku agak tenang, aku duduk di depan TV dan aku buka ponselku untuk membalas sms dari Via
Bisa Via...posisi di mana " siangan dikit ya...baru bangun soalnya...
Tak lama datang jawaban dari Via masuk dalam ponselku
Aku di Kelapa Gading, kebetulan ada project untuk interior design di sini...kabarin aja klo udah jalan ya Met...
Aku tak menjawab sms Via lagi karena aku segera bergegas mengambil handuk dan berjalan menuju kamar mandi, tetapi entah kenapa perasaanku agak kurang nyaman setelah sekian lama aku ndak ketemu dengan Via...
Selesai mandi aku segera memanaskan mesin mobil kantor ini, selama aku ke sulawesi mobil ini aku titipkan di kantor, agak lumayan bersih karena malam sebelum aku pulang aku sudah mengirim pesan ke helper kantor untuk mencuci ini di cucian mobil dekat kantor...
Ring...Ring...Ring... ponselku berbunyi, segera aku ambil ponsel yang aku taruh di dekat meja TV, terlihat nama Via di layar ponselku
"Assalamu'alaikum...Via..." jawabku setelah menerima panggilan ini
"Wa'alaikumsalam...Met..." jawab Via di sebrang sana
"Apa kabar Via " " tanyaku singkat
"Baik Met...jadi kesini " aku kangen kamu..." ucap Via
"iya Via...ini aku udah mau jalan...mau ketemuan di mana " " tanyaku
"Di resto XXX aja yah...aku tunggu di sana...kamu belum sarapan kan Met " " jawab Via
Badai Awan Angin 19 Pendekar Rajawali Sakti 48 Genta Kematian Hantu Wanita Berambut Putih 1
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama