Sang Penjaga Hati Karya Gembel Sakti Bagian 7
"Hehehehe tau aja...Okey...tunggu ya.." jawabku singkat
"I know you so well Met...ya udah ati-ati ya Met.." ucap Via sesaat sebelum memutus panggilan ini
Perjalanan ini terasa sangat lama meski sebenarnya jarak rumah sampai kelapa gading ga lebih dari 30 menit lewat cakung - pulogadung...Via sudah menungguku di salah satu resto di dalam sebuah mall yang ada di kelapa gading...
Zrrrtttt....Zrrttt....Zrrrrttt.... ponselku bergetar, sepertinya ada sms masuk lagi...mungkin Via udah kelamaan nunggu...aku buka inbox ponselku dan aku lihat ada nomer asing...hmmm...siapa yah "
Met...ini Sari...nanti jadi ke rumah kan " kalo iya ntar jemput ke rumah Kak Sinta aja yah...aku lagi di sini tapi hp ku low batt jadi pinjem punya Kak Sinta...
Segera aku membalas sms dari Sari dengan senyuman di wajahku
Jadi Sari...agak sorean gpp kan " soalnya lagi mau ketemuan sama Via...
Tak lama datang balasan dari Sari
Owh...Have fun aja... Setelah membaca jawaban dari Sari, aku memilih tidak membalasnya lagi karena aku tahu Sari ndak begitu biasanya...hmmmm...apa aku yang terlalu pede...aarrrgghhh...mbuh lah....
Parkiran mall siang ini agak penuh, maklum di hari sabtu seperti ini biasanya memang padat sekali...setelah mendapatkan parkiran segera aku berjalan menuju sebuah resto yang Via janjikan...setelah hampir 5 menit akhirnya aku berada di depan sebuah resto dan aku melihat kearah dalam mencari Via dan tampak di ujung resto Via berdiri melambaikan tangannya ke arahku...
"Hai Met..." ucap Via sambil menjabat tanganku erat
"Hai Via...tambah cantik aja kamu..." jawabku
"Kamu masih gombal aja Met...duduk sini..." ucap Via sambil memberikan ruang untuk ku duduk di hadapannya
"Maaf ya Via...udah kelamaan nunggu..." ucapku sambil duduk dan melihat wajah cantiknya
"Ga papa kok Met...belum abis segelas kok minumnya hehehehe...oh iya mau pesen apa " " tanya Via sambil memberikan buku menu kepadaku
"Hmmm...apa yah..." jawabku sambil membuka buka menu yang isinya sudah dimengerti karena menunya ndak familiar
"Kayaknya menu Nasi goreng komplit pake extra telor sama Teh manis anget deh... " tanya Via
"Hehehehe tau aja kamu Via..." jawabku sambil menutup buku menu
"Siapa dulu dong...Via....tapi kayaknya selera kamu ga berubah ya Met...hehehehe.." ucap Via
"Hehehe sekali lidah kampung ya tetep selera kampung" jawabku ngasal
Via melambaikan ke arah pelayan yang berdiri tak jauh dari meja kami untuk memesan makanan dan minuman untuk kami...sepeninggal pelayan tadi Via sibuk dengan ponselnya...entah sedang mengetik pesan atau apa aku ndak tau...
"Oh iya..gimana kabar Adhis Met " " tanya Via sambil meletakkan ponselnya di atas meja
"Baik sih kayaknya..." jawabku singkat
"Kok kayaknya " maksudnya Met " " tanya Via
"Iya...aku sama Adhis udahan..." jawabku lirih karena membuatku teringat kejadian kemarin
"Maaf ya Met....Udah lama emang " " tanya Via
"Ndak papa kok...belum lama sih..." ucapku singkat
"Emmm.....kalo boleh tau Met...karena hal yang sama kah " " tanya Via
"Iya Via...masih hal yang sama kita memilih berpisah dan jalani hidup ini masing masing..." jawabku
"Kamu yang sabar ya Met...mudah mudahan kamu dapat yang lebih baik lagi...kamu layak kok..." jawab Via sambil tersenyum
"Ndak tau deh Via...lagi males soalnya..." jawabku
"Ya udah kamu emang butuh istirahat dulu Met...kamu lakuin hal hal yang bikin kamu seneng dulu aja..." ucap Via
"Iya...oh iya kamu berapa lama di sini " " tanyaku
"Besok balik kok...cuma ada klien minta di dekor ulang rumahnya...tadi udah aku survey dan konsepnya udah setuju..." ucap Via
"Kamu sendirian aja Via " " tanyaku
"Nggak...berdua sama Nino...Temen kerjaku Met..." jawab Via dengan wajah yang berbeda
"Silahkan Mas..Mbak...pesanannya...ada lagi " " potong pelayan sambil menaruh pesanan kami di atas meja
"Ndak Mas...Terima kasih ya..." jawabku dan Via hampir bersamaan
Aku dan Via hanya bisa terdiam setelah pelayan itu pergi dari meja kami...kenapa wajahnya Via berubah " pasti ada hal yang di tutup tutupin...aku sudah paham sikap Via seperti apa jika sedang menutupi sesuatu masalah...tapi itu bukan masalah buat aku...toh aku juga bukan siapa siapanya Via...hanya teman biasa saja...
"Yuk di makan Via..." ucapku sambil tersenyum
"Iya Met..." jawab Via agak kaku
"Oh iya jam berapa kamu pulang Via " " tanyaku
"Besok pesawat jam 8 pagi..." jawab Via
"Owh...Nginep di mana " " tanyaku sambil mengunyah nasi goreng
"Nginep di hotel XXX situ..." jawab Via singkat
Sedang asyiknya kami mengobrol tiba tiba datang seorang lelaki yang menghampiri meja kami...seorang lelaki dengan pakaian rapi, sudah mirip seperti eksekutif muda dan langsung duduk di samping Via...mungkin ini yang namanya Nino temen kerjanya Via
"Hai Via...maaf terlambat..." ucap cowok itu
"Ga kok...oh iya perkenalkan ini Slamet...Met..ini Nino..." ucap Via
"Saya Slamet..." ucapku sambil mengulurkan tanganku
"Saya Nino...tunangannya Via..." jawab Nino tersenyum
"Owh...selamat ya...kok Via ga cerita kalo udah tunangan " " tanyaku
"Biasa lah Met...malu kali...." tanya Nino
"Via malu " sejak kapan " hehehehe..." jawabku tersenyum
Via tampak diam dan ndak banyak ngomong selama obrolan ini...hampir 10 menit aku ngobrol dengan Nino dan karena aku merasa Via kurang nyaman segera aku pamitan dengan alasan karena ada kerjaan...
Zrrrtttt...Zrrrttt....Zrrrtttt.... ponselku bergetar saat aku berjalan ke arah parkiran, aku buka inbox dan aku dapati nama Via di sana...hmmm...kenapa lagi nih...
Maafin aku Met...Nino rusak suasana makan siang kita...dia memang tunanganku...terpaksa aku terima Nino karena lagi lagi Papahku yang memaksa...next bisa ketemuan lagi kan Met "
Episode 78 ULANG TAHUN _________________________
Langit siang ini terlihat berwarna kelabu meski tidak terlalu pekat, mungkin benar apa yang orang bilang bahwa perasaan hati terkadang dipengaruhi oleh suasana yang terjadi di sekitar kita...ya perasaanku saat ini memang sedang tidak nyaman atau bisa di katakan bad mood...bagaimana tidak dalam waktu seminggu banyak kejadian yang bertubi tubi memecahkan keseimbangan otak kecilku...seakan tidak memberikanku ruang dan waktu untuk mengambil nafas...hmmm...jodoh pasti berlalu...
Tapi selama kita percaya bahwa di dalam hidup ini semua tidak ada yang di sebut kebetulan...semua sudah di atur dan di rencanakan oleh Tuhan...manusia hanya bisa menjalankan semua skenario yang sudah Tuhan buat jauh sebelum kita di ciptakan...dan karena aku juga percaya bahwa setiap manusia di ciptakan dalam berpasang pasangan maka aku percaya bahwa di luar sana masih ada jodoh untukku...yang mungkin saja saat ini jodohku sedang di jagain oleh orang lain...hmmm.....
Aku jalankan mobilku keluar dari parkiran mall ini untuk menuju rumahnya Kak Sinta, di mana ada Sari menunggu di sana...sebelum ke rumah Kak Sinta aku mampir ke sebuah tempat di sekitar Rumah Sakit Persahabatan yang di sana ada tempat yang menjual asinan buah dan sayur yang cukup ramai oleh pembeli, aku sengaja membawa untuk sekedar buah tangan dan yang pasti aku tau bahwa Sari sangat suka asinan buah atau sayur...
"Assalamu'alaikum..." ucapku sambil mengetuk pintu gerbang rumahnya Kak Sinta
"Wa'alaikumsalam..." terdengar jawaban dari dalam rumah
"Eh abang...mamih ada di sini " " ucapku setelah melihat Saddam membukakan pintu
"Iya Om...masuk sini Om..." jawab Saddam sambil mencium punggung tanganku
"Iya bang...bentar om parkirin mobilnya dulu..." jawabku sambil berjalan ke arah mobil
"Mamih....ada Om Met nih...." teriak Saddam memanggil Sari
"Iya Bang...suruh Om Met masuk dulu aja...Mamih lagi di dapur sama Mamah..." ucap Sari
Tak lama Saddam kembali pintu depan dan mengajakku masuk ke dalam rumahnya...
"Om Met...maen ps lagi ama abang aja yuk...Mamih sama Mamah lagi masak..." ajak saddam
"Boleh Bang...emang mau ada acara apa kok masak masak " " tanyaku sambil mengikuti saddam dari belakang
"Abang kan ulang tahun Om..." jawab Saddam
"Lah...kok ndak ngasih tau...kan Om ndak bawa kado buat abang..." jawabku dengan sedikit perasaan menyesal
"Kado nya nyusul juga ga papa kok Om...." jawab Saddam sambil menyalakan TV dan PS di ruang tengah
"Siyap...Abang mau kado apa " jangan yang mahal mahal ya...Om belum gajian..." ucapku
"Hehehehe beliin mobil remote aja ya Om...." jawab Saddam sambil tersenyum
"Abang kok minta yang mahal mahal sama Om Met...." potong Sari yang datang dari arah dapur
"Ya udah ntar Om beliin...toss..." ucapku sambil mengangkat tanganku "Asyik...Toss" ucap Saddam sambil menepuk telapak tanganku
"Bilang apa dong bang sama om Met ?" tanya Sari
"Makasih ya Om..." ucap Saddam polos
"Sari, kok ndak kasih tau kalo abang hari ini ulang tahun...kan aku ndak sempet bawa kado..." tanyaku
"Rencana emang tadinya ga di rayain kok...lagian kamu juga lagi kusut kayaknya Met..." jawab Sari sambil tersenyum
"Hehehehe...keliatan kusut ya " " tanyaku
"Banget hehehehe...." jawab Sari
"Udah dong Mih ngobrolnya...kan abang mau maen ps ama Om Met...." potong saddam sengan muka cemberut ke arah Sari
"Iih abang bawel deh...ya udah Mamih ke belakang dulu...mau minum apa Met " " tanya Sari
"Apa aja Sari..." jawabku sambil tersenyum
"Ya udah...ajak abang maen dulu yah sambil nunggu yang lain datang..." jawab Sari sesaat sebelum berjalan menuju dapur
Hampir 15 menit lebih aku bermain PS dengan Saddam, sekilas dari ujung mataku melihat Sari datang kembali membawa segelas es syrup berwarna merah muda dan sepiring sambosa untuk ku dan saddam...
"Minumnya Met...maaf lama karena nunggu sambosa mateng sekalian..." ucap Sari dan duduk di sebelah saddam
"Iya Sari....ngrepotin aja..." jawabku sambil meneguk es syrup rasa coco pandan ini
"Ga kok Met...Abang menang apa kalah lawan Om Met " " tanya Sari
"Kalah mulu Mih...Om Met jago..." jawab Saddam dengan muka masam
"Sama anak kecil aja ga mau ngalah..." ucap Sari lirih sambil mencubit lenganku
"Hehehehe...maaf keasyikan soalnya..." jawabku sambil meringis karena cubitan Sari
"Tapi abang seneng kok Mih...Om Met ngajarin teknik teknik maen nya...jadi ntar abang bisa kalahin temen abang..." jawab Saddam
"Syukur deh...lain kali kalo Om Met menang mulu bilang ama Mamih ya bang...ntar Mamih cubit Om Met nya..." jawab Sari sambil tesenyum ke arahku
"Iya Mih..." jawab Saddam sambil melanjutkan permainan PS nya
Aku hanya bisa terdiam melihat sikap Sari yang lebih sering tersenyum manis ke arahku...duh Sari...apa maksud dan arti senyuman manis itu kepadaku....
"Assalamu'alaikum...." ucap beberapa orang dari arah pintu depan
"Wa'alaikumsalam...." jawabku hampir bersamaan dengan Sari
"Lho Sari udah di sini...di tungguin di rumah dari tadi..." ucap seorang ibu dengan jilbab besar
"Iya Mah...hp Sari batterenya abis jadi ga bisa kasih tau..." jawab Sari sambil bersalaman dan mencium pipi kanan dan kiri Mamahnya
"Makanya kalo maen bawa charger..." ucap salah seorang cowok yang mungkin sebaya denganku kepada Sari
"Iya...gitu aja sewot..." jawab Sari
"Oh iya Mah...kenalin ini Slamet...temen Sari...kalo Papah sih udah kenal..." lanjut Sari memperkenalkanku
"Saya Slamet Tante...Om..." jawabku sambil bersalaman satu persatu "Owh ini toh yang namanya Nak Slamet...maaf ya kalo ke rumah jarang ketemu..pas kerumah pas ada pengajian..." jawab Mamahnya Sari
"Iya Tante..." jawabku sambil tersenyum
"Met...ini adikku namanya Reza...agak nyebelin tapi baik kok..." ucap Sari
"Saya Slamet..." ucapku sambil bersalaman
"Reza...bisa ikut bentar ga..." " jawabnya sambil menarikku ke arah depan
"Slamet mau di bawa kemana Za " mulai deh...." ucap Sari
"Udeh...ini urusan cowok...mau tau aja..." jawab Reza
Aku hanya bisa diam dan berjalan mengikuti Reza menuju garasi depan...
"Duduk Mas..." ucap Reza sambil mengambil kursi plastik dari tumpukan di ujung garasi
"Iya Mas..." jawabku sambil duduk di kursi plastik berwarna hijau
"Mas Slamet udah lama kenal Sari " " tanya Reza langsung
"Belum lama kok, sebelum Sari pindah kerjaan saja..saya temen di kantor lamanya...ada apa ya Mas Reza ?" jawabku
"Sari itu kakak saya yang paling saya sayang dan saya jagain...jadi wajar klo saya nanya nanya sama Mas..." jawab Reza
"Saya cuma temennya Sari kok, bukan siapa siapanya...mungkin Mas Reza salah orang..." ucapku
"Jadi Mas Slamet bukan cowoknya Sari yang selama ini di umpet - umpetin dari saya " " jawab Reza agak sedikit kebingungan
"Bukan hehehehe....setahu saya sih cowoknya Sari tuh anaknya gubernur mana gitu...naiknya mercy bukan kijang kantor kayak saya...lagian mana mungkin juga Sari mau sama saya..." jawabku sambil tersenyum
"Owh kalo gitu saya minta maaf ya...kirain Mas Slamet itu cowoknya yang suka bikin Sari nangis..." jawab Reza
"Hah nangis " Kenapa emang " saya malah baru denger..." tanyaku
"Iya...sering berantem dan kasar orangnya...tapi Sari selalu diem kalo saya tanya...makanya tadi begitu liat Mas Slamet langsung saya ajak ke depan..." jawab Reza
"Coba nanti saya coba tanya Sari pelan pelan...siapa tau mau cerita sama saya..." ucapku
"Makasih ya Mas...maaf saya salah orang..." jawab Reza
"Ndak papa kok...namanya baru kenal..." jawabku
"Za....kamu apain Slamet " " potong Sari sambil berjalan ke arahku
"Ndak kok Sari...Mas Reza cuma nanya nanya doang..." jawabku sambil tersenyum
"Tuh Mas Slamet aja bilang ga papa kok situ yang sewot..." jawab Reza
"Ya udah masuk yuk...acara udah mau di mulai..." ucap Sari sambil berjalan meninggalkan aku dan Reza
"Mas Slamet....nitip Sari ya...." ucap Reza sambil menepuk bahuku dan meninggalkanku yang masih berdiri di pojokan garasi
Acara ultahnya Saddam pun selesai setelah hampir menjelang maghrib...semua keluarga inti Sari berkumpul di sini untuk memeriahkan ultahnya saddam dan hanya aku satu satunya orang lain yang ikut di acara keluarga ini...meskipun aku orang lain dan semua anggota keluarga Sari tau bahwa aku hanya sekedar teman biasa Sari tetapi tetap saja aku di perlakukan layaknya keluarga sendiri....selesai sholat maghrib aku berpamitan karena ada pekerjaan mendadak di Bekasi
"Om..Tante...Kak Sinta...Mas Reza...saya pamit dulu ya...kebetulan ada kerjaan mendadak dari kantor..." ucapku sambil berpamitan dan bersalaman satu per satu
"Makasih udah datang ya Met..." ucap Kak Sinta
"Iya Kak...maaf ndak sempet bawa kado buat Saddam..." jawabku
"Nanti yang plastik merah ini di bawa pulang aja ya...masih ada banyak makanan..." ucap Kak Sinta sambil memasukkan beberapa makanan ke dalam plastik merah ukuran cukup besar
"Ndak usah banyak banyak Kak...cuma sendirian kok..." jawabku
"Sari...Sari...sini bentar..." teriak Kak Sinta
"Iya Kak...." jawab Sari
"Ambilin buah mangga yang di depan situ...trus masukin ke mobilnya Slamet ya..." ucap Kak Sari sambil memberikan plastik itu kepada Sari
"Iya Kak...yuk Met..." ucap Sari sambil memberi kode untuk mengikutinya
"Sari...ndak usah banyak banyak lho...ntar malah ndak ke makan..." ucapku saat melihat Sari memasukkan mangga ke dalam plastik
"Iya..." jawab Sari singkat
"Nah udah nih...yuk aku anter ke depan..." lanjut Sari sambil membawa plastik berisi mangga
"Iya...." jawabku sambil berjalan beriringan dengan Sari
Aku nyalakan mesin mobil dan segera aku keluarkan mobil dari garasi rumah Kak Sinta...tak lupa aku buka kaca untuk berpamitan dengan Sari...
"Aku pulang ya Sari...makasih udah dikenalin ke keluarga kamu...." ucapku
"Iya Met...Makasih juga udah mau datang..." jawab Sari dengan senyuman manisnya
"Assalamu'alaikum..." ucapku
"Wa'alaikumsalam...ati ati ya Met..." jawab Sari sambil melambaikan tangannya
Sepanjang perjalanan aku masih memikirkan ucapan Reza pada saat di garasi tadi...bahwa Sari sering menangis dan berantem dengan cowoknya...dan aku juga berfikir maksud ucapan Reza bahwa Reza menitipkan Sari kepadaku....maksudnya apa yah ?""
Zrrrrttttt....Zrrrttttt....Zrrrtttt..... ponselku bergetar, aku ambil ponselku dari dashboard dan aku lihat ada sebuah pesan masuk ke dalam inbox
Kamu ati ati pulangnya...hari ini aku bahagia banget...semoga kamu juga ikut bahagia ya Met.....
P.S : jangan murung lagi ya... :-)
Episode 79 TIGA TIKET BIOSKOP _________________________
Tiupan sang bayu perlahan berhembus menyusuri celah jendela kamarku...Senyuman hangat sang mentari pagi hadir menyapaku pagi ini...Secercah harapan datang layaknya pagi yang indah dan cerah meski masih ada sebagian yang tertutup gumpalan awan layaknya selimut bumi...
Hidup terasa sepi dan hampa tanpa ada sesosok kehadiran orang yang kita sayang dan kita cinta...rutinitas tiap hari tidak berubah mulai dari bangun tidur, berangkat kerja, main, kuliah, pulang kerja, tidur dan terus berulang dari hari ke hari...jenuh...bosan...monoton...jomblo....nasib...
Bulan ini genap dua bulan setelah aku pulang membawa kekalahan dari Sulawesi...dan hampir dua bulan juga aku lost contact dengan Adhis maupun Via...hanya Sari yang sesekali sms tanya kabar atau sekedar say hello lewat telepon...tapi ya hanya sebatas itu saja ndak lebih...arrrghhhh.....jalan keluar saja lah daripada di rumah bosen dan jenuh...
Aku jalankan mobil kantor ini menyusuri jalan menuju salah satu mall di bekasi yang ada bioskopnya...nonton filam merupakan salah satu cara untuk membunuh waktu kesendirianku...parkiran mobil di mall ini cukup luas jadi aku ndak takut kehabisan tempat untuk parkir meski di akhir pekan seperti ini...aku memilih parkir di pelataran samping dan segera menuju ke lobby bioskop yang ada di mall ini...aku lihat dari jadwal film yang ada rata rata di dominasi oleh filam lokal yang berbau horor....sangat sedikit film luar yang di putar....karena iseng jadi aku memilih salah satu film indonesia bergenre horor entah apa judulnya...buatku ndak terlalu penting mau nonton apa yang penting aku bisa lewatkan hari ini saja....
Sekilas aku melihat dua orang perempuan muda yang sedari tadi sibuk melihat sekitar dan kembali melihat ke arah ponselnya...hmmm kayaknya lagi nungguin orang...lumayan cantik juga sih...segera aku datangi untuk sekedar berkenalan...
"Maaf...kursi ini ada yang pake " " sapaku sambil menunjuk salah satu bangku di ujung yang masih kosong
"Eh nggak ada kok...silahkan..." jawab salah satu dari mereka
"Owh maaf boleh numpang duduk ya..." jawabku
"Silahkan Mas..." jawabnya sambil tersenyum
"Makasih ya..." ucapku sambil duduk di sampingnya
Aku keluarkan ponselku dan mulai bermain game yang ada di ponsel ini sambil menunggu jadwal filam yang akan di putar 10 menit lagi...tak lama terdengar bahwa salah satu dari mereka menerima telpon dan setelah itu mereka berbicara dengan nada kecewa...mungkin gagal ketemuan dengan temannya...
"Ya udah kita balik aja yuk..." ucap salah satu perempuan yang memakai kaos abu abu dengan jeans cukup ketat
"Yaah...ga jadi nonton deh...gimana sih temen lo...janjian tapi ga datang..." jawab perempuan yang duduk di sampingku
"Ya mau gimana lagi...gw ga bawa uang banyak...ada juga uang semesteran..." jawab yang memakai kaos abu abu
"Eh Maaf...boleh ikut ngomong " " potongku
"Kenapa Mas " " tanya perempuan yang di sebelahku
"Tadi kedengeran kalo temen kalian ndak jadi datang ya " " tanyaku
"Iya Mas...emang kenapa " " jawabnya lagi
"Hehehehe sama kalo gitu....padahal saya udah beli tiket lebih...klo kalian mau silahkan diambil saja..." ucapku sambil menyerahkan tiket bisokop kepada perempuan di sebelahku
"Lho kok " ga ngrepotin mas " " tanya nya bingung
"Ya daripada ndak kepake kan sayang....silahkan dipakai...saya masih ada 1 kok..." jawabku
"Makasih ya mas..." jawabnya tersenyum
"Yeey jadi nonton..." ucap perempuan yang pake kos abu abu
"Saya mau beli popcorn dulu ya...permisi ya..." jawabku sambil berjalan meninggalkan dua orang perempuan itu
Kebiasaanku membeli tiket bioskop adalah di bagian tengah agak ke atas karena bisa nonton dengan lurus ke depan tetapi tidak terlalu terang terkena cahaya dari film yang di putar...dan tadi sengaja aku membeli 3 tiket dengan posisi berurutan di baris yang sama...nah tiket yang aku pegang sekarang adalah yang nomer kursinya berada di tengah...paham maksud dan hasilnya nanti kan " hehehehehe
Aku sengaja membeli minuman dan popcorn agak banyak karena nanti pasti akan ada kedua perempuan itu yang duduk di sebelah kanan dan kiriku...tak lama terdengar dari sebuah pengeras suara bahwa film yang akan aku tonton segera di mulai...sengaja aku mengambil jarak dengan yang ingin masuk duluan...santai aja lah...
"Hai...ketemu lagi Mas..." ucap perempuan yang memakai kaos abu abu saat melihatku datang kearahnya
"Eh iya...maaf ya numpang lewat..." jawabku sambil duduk di antara mereka
"Silahkan Mas..." ucapnya
"Makasih ya..." jawabku sambil tersenyum
"Eh iya saya Dewi..." ucap perempuan yang memakai kaos abu abu sambil mengulurkan tangannya
"Oh iya saya Slamet..." jawabku sambil menjabat tangannya
"Saya Ida..." ucap perempuan di sebelah kiriku yang juga mengenalkan dirinya
"Slamet....kalian temen maen " " jawabku setelah menjabat tangannya Ida
"Iya kami temen sekampus...Mas Slamet kuliah atau kerja " " tanya Dewi
"Saya dua duanya...ya kerja sambil kuliah...hehehehe..." jawabku
"Owh hebat dong...oh iya tadi temennya ga jadi datang juga " " tanya Ida
"Iya...tadi janjian sama temen kampus tapi ndak jadi datang..." jawabku berbohong
"Kok bisa samaan ya...jodoh berarti hehehe..." jawab Dewi
"Iya kali..." jawabku pelan karena film sudah mulai di putar
Seperti biasa karena film bergenre horor ada saja yang teriak ketakutan dengan kemunculan setan setan yang tampangnya ancur atau scene yang menakutkan buat beberapa orang terutama kaum hawa...sedangkan aku lebih memilih makan popcorn sambi menikmati adegan demi adegan...oh iya penampakan sekilas dua orang perempuan di samping kanan dan kiriku ini sama sama cukup cantik, Ida terlihat natural dengan wajah khas sunda dengan identik kulit putihnya tetapi badannya agak kurus...sedangkan Dewi terlihat cantik dengan kulit sawo matang khas orang jawa tetapi bentuk badannya cukup padat berisi...
"Mau popcorn " " ucapku kepada Dewi dan Ida
"Boleh...makasih ya..." jawab Dewi dan Ida hampir bersamaan
"Oh iya ini minumannya..." ucapku sambil menyerahkan minuman kaleng kepada Dewi dan Ida
"Kok kamu beli banyak sih Mas " " tanya Dewi
"Aku tau kalian ndak sempet beli camilan kan " ya sekalian aja..." jawabku sambil tersenyum
"Kamu baik banget sih Mas..." ucap Dewi lirih di telingaku
"Kebetulan aja kok..." jawabku lirih ke telinga Dewi
"Kalian apaan sih bisik bisik gitu..." ucap Ida sambil meminum minuman kaleng di tangannya
"Rahasia dong...lo mau tau aja sih..." jawab Dewi sambil mengedipkan matanya ke arahku
"Hehehe mau nonton film atau berantem sih " hehehehe..." jawabku pelan
"Hehehehe nonton lah..." jawab Ida dan kembali fokus ke arah layar bioskop
Kami melanjutkan menonton film yang terkadang agak kurang jelas alur ceritanya...popcorn di tangan kananku sudah berpindah ke tangan kanannya Dewi...dan perlahan lahan kepala Dewi di rebahkan di pundak kananku...aroma wangi dari rambut dan tubuh Dewi mulai tercium karena posisi Dewi yang mulai mendekat ke arahku...
Tangan kananku di pegang erat oleh tangan kiri Dewi...sesekali telapak tanganku di garuk garuk pelan dengan ujung kukunya seakan sedang menggodaku...aku hanya terdiam atas apa yang Dewi lakukan...dalam hatiku hanya bisa menebak kalo Dewi perempuan yang agak agak nakal dalam tanpa petik...Sampai film selesai tangan Dewi masih saja tak mau lepas dari tanganku...
"Oh iya sampe lupa...kalian tinggal di mana " " tanyaku sambil melepas tangannya Dewi karena mau menggambil ponselku
"Aku kost di pekayon mas...klo Ida rumahnya di jatiasih..." jawab Dewi
"Owh gitu...naik apa ke sini tadi " " tanyaku
"Angkutan umum Mas..." jawab Ida sambil melipat bungkus popcorn
"Owh gitu...abis ini pada mau kemana rencananya " " tanyaku
"Pulang aja Mas...males juga sih klo jalan tapi ga rame rame..." jawab Ida
"Ya udah aku anter aja yuk..." ucapku sambil beranjak dari kursi
"Emang ga ngrepotin Mas " " ucap Dewi sambil tersenyum ke arahku
"Ndak kok...lagian di rumah juga lagi suntuk...jalan jalan aja..." jawabku
"Ya udah yuk..." jawab Ida dan Dewi hampir bersamaan
Aku ajak Dewi dan Ida masuk ke dalam mobil kantorku ini...Dewi langsung memilih duduk di depan dan Ida duduk di kursi tengah...
"Jadi mau anter siapa dulu nih " " tanyaku
"Ida aja dulu yang paling jauh..." jawab Dewi sambil mengerlingkan mata kanannya ke arahku
"Boleh deh..." jawab Ida
Sepanjang perjalanan ke arah rumahnya Ida, Dewi da Ida banyak bercerita tentang kuliah dan teman temannya...sedangkan aku fokus menyetir sambil sesekali menjawab pertanyaan dari Dewi atau Ida...hmmm...tidak ada topik pembicaraan yang menarik...
"Aku berhenti di depan situ aja...rumahku ga masuk mobil soalnya..." ucap Ida setelah melewati jalan wibawa mukti
"Di sini aja ndak papa " jauh ndak " " tanyaku
"Nggak kok...3 rumah dari sini...makasih ya Mas...nitip Dewi...ati ati pulangnya.." ucap Ida sambil turun dari pintu tengah
"Iya sama sama..." jawabku
"Tenang aja...Slamet berada di tangan yang tepat kok..." jawab Dewi sambil melirik ke arahku
Aku mencari jalan yang agak luas untuk memutar balik karena memang posisi kostnya Dewi sudah terlewati meski di jalan ini juga...entah kenapa semenjak Ida turun Dewi semakin berani...tangan kiriku di peluknya dan kepalanya di sandarkan di lenganku...maksudnya apa ini...
"Setelah jembatan Kemang Pratama nanti pelan pelan ya Mas...soalnya kost
ku ada di kiri jalan...masuk perumahan..." ucap Dewi manja
"Iya..." jawabku singkat
"Nah nanti perempatan ke dua belok kanan aja...ntar berhenti di rumah bercat putih..." ucap Dewi sambil memberikan arahan
"Di sini " " tanyaku setelah mengikuti arahan Dewi
"Iya...masuk dulu bentar yuk Mas..." ucap Dewi sambil menarik lenganku
Entah kenapa aku hanya bisa menuruti kemauan Dewi...seolah olah pasrah tanganku di tuntunnya memasuki sebuah rumah yang terlihat rapi, bersih dan sepi...
"Masuk sini Mas...mau minum apa " " tanya Dewi
"Apa aja Dewi...ngomong ngomong kok sepi di sini " " tanyaku sambil duduk di dekat pintu kamar Dewi
"Iya..kan yang kost cuma 3 orang...yang 1 lagi pulang kampung yang 1 paling lagi jalan ama pacarnya..." jawab Dewi santai sambil menuang air panas ke gelas
"Owh gitu...kamu kok ndak jalan sama pacar kamu " " tanyaku
"Hehehehe ga punya pacar kok...udah putus sebulan yang lalu...nih di minum teh nya..." jawab Dewi sambil memberikanku segelas teh manis
"Makasih ya..." jawabku sambil meneguk teh manis dari gelas kaca
Sang Penjaga Hati Karya Gembel Sakti di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Mas sendiri kok ga jalan sama pacarnya " " tanya Dewi sambil duduk di sebelahku
"Sama kayak kamu...jomblo..bedanya udah 2 bulan...hehehehe..." jawabku
"Hahahaha bisa samaan gitu...seriusan " " tanya Dewi
"Iya seriusan...emang mukaku ndak meyakinkan ya " " jawabku
"Muka kamu cakep kok Mas.." ucap Dewi sambil memegang wajahku dengan kedua tangannya
Setan apa yang merasuki pikiran kami berdua, dan entah siapa yang mulai terlebih dahulu...yang aku rasakan saat ini hanya hembusan nafas yang lembut mulai terdengar saat bibirku dan bibir Dewi saling beradu dan menyatu...lidah Dewi perlahan memasuki rongga mulutku dan mulai menari nari seakan ingin mengapai seluruh celah dan ruang yang ada di dalam mulutku...
Air liur kami bercampur dan beberapa kali menetes di lantai...deru nafas kami terdengar semakin cepat sejalan dengan detak jantung dan adrenalin kami yang semakin meningkat...tanganku mulai bergerak menjelajahi setiap lekuk tubuhnya Dewi...Tangan Dewi tak kalah juga mulai menjelajahi tubuh kurusku ini...
"Ring...Ring...Ring..." ponselku berbunyi disaat waktu yang tidak tepat... aku diamkan saja bunyi ponselku itu sampai kembali terdiam
"Ring...Ring...Ring..." ponselku berbunyi lagi dan untuk kesekian kalinya panggilan ini aku diamkan saja karena tangan dan bibirku sibuk menjelajahi setiap inci tubuh Dewi
"Ring...Ring...Ring..." untuk kesekian kalinya ponsel ini berbunyi...sampa akhirnya dengan kondisi kesal aku mengambil ponsel dari dalam saku celanaku
"Halo..." jawabku tanpa melihat siapa yang meneleponku
"Kamu di mana sih Met " kok susah banget di hubungi....buruan ke pulang...penting..." jawaban dari ujung sana
Episode 80 TAMU SPECIAL _________________________
Masih dengan perasaan bingung aku melihat nama yang tertera di layar ponselku...Pak Agus Spv Bekasi....lah si Boss ternyata yang telpon....Duuh....modyar aku....
"Iya Pak...Maaf tadi silent mode...ada apa ya Pak " " jawabku sambil duduk bersandar di tembok kamar
"Pokoknya kamu pulang dulu...penting..." ucap Pak Agus sambil mematikan panggilan ini tanpa menunggu jawabanku
"Dewi....Maaf aku harus pulang...ada hal penting sampai boss ku telpon..." ucapku
"Yaah....ya udah ga papa..." ucap Dewi sambil merapikan kembali baju dan celananya
"Kapan kapan aku maen ke sini lagi...maaf ya..." jawabku sambil tersenyum dan berjalan ke arah pintu gerbang
"Iya Mas...Makasih ya Mas...meski tanggung hehehehe..." ucap Dewi sambil memelukku dari belakang
"Hehehehe kapan kapan di lanjut lagi..." jawabku sambil masuk ke dalam mobil
"Iya...ati ati ya..." jawab Dewi singkat dan melambaikan tangannya
Perasaanku semakin ndak jelas setelah bertemu dengan Dewi dan Pak Agus meneleponku tepat sebelum semuanya terjadi...Astaghfirullah...mungkin saja ini peringatan untukku bahwa yang aku lakukan ini salah...
Aku percepat laju kendaraanku menuju kawasan rumahku yang memang tidak begitu jauh...sampai di depan rumah ada beberapa mobil yang sudah terparkir di sepanjang jalan menuju rumahku...eh ada apa ini ?""
Mobil aku parkirkan agak jauh dari rumah karena di depan rumah sudah penuh dengan mobil yang berjejer di sisi jalan
"Nah ini dia tuan rumahnya datang..." ucap Mas Ponco saat melihatku berjalan menuju rumah
"Ada apa sih Mas " " tanyaku
"Bukain pintu dulu lah...udah kepanasan nungguin..." jawab Mas Ponco
"Darimana sih Met...bujang kok kabur kaburan aja..." tanya Mas Musa
"Jalan mas...suntuk di rumah..." jawabku sambil membuka pintu rumahku
"Pasang Ac Met...gerah nih..." ucap Pak Agus yang datang bersama dengan anak istrinya
"Lho lho kok rame gini..." tanyaku bingung
"Dah tenang aja....semua udah siap...kita cuma butuh tempat doang..." ucap Mas Ponco yang membawa sepanci penuh ayam mentah dan ikan
"Daripada bengong mending kamu bantuin nyalain api pake arang kayu tuh Met..." ucap Pak Agus
"Owalah...mau bakar bakaran tho...tapi di sini ndak ada apa apa lho...lum belanja..." jawabku setelah melihat beberapa bahan yang sudah siap olah
"Tadinya mau di rumahnya Mas Ponco...cuma sebelah rumahnya lagi ada lelayu...jadi pindah ke sini aja hahahahaha..." jawab Pak Musa
"Kasus...bikin deg degan aja di suruh balik cepet..." jawabku sambil mulai mengipasi arang untuk membakar sate ayam dan ikan
"Emang lagi di mana sih Met " " tanya Mbak Uni istrinya Mas Musa yang datang membawa es batu dan syrup
"Nonton mbak...daripada bengong di rumah hehehehe..." jawabku tersenyum
"Owh..air galon masih ada kan Met " yang di dispenser sisa separo..." tanya Mbak Uni
"Masih ada 1 lagi kok mbak..di dapur..." ucapku sambil mengusap mata karena perih terkena asap
Hampir 1 jam lebih, kami bekerja sama membakar sate ayam dan ikan...Mbak Uni dan ibu ibu yang lain membantu menyiapkan minuman dan makanan kecil dan di tata di ruang tengah...teman teman kantorku ini memang rata rata sudah menikah dan ada beberapa sudah di karuniai anak...hanya tersisa aku bujang terakhir di kantor ini...
"Met...kalo udah kelar mending kamu mandi dulu...ada tamu spesial lho..." ucap Pak Agus sambil mengunyah beberapa tusuk sate
"Lah...siapa lagi Pak " " tanyaku
"Dah...ntar juga dateng..." ucap Mas Musa sambil membawa sepiring ikan bakar ke dalam
"Ini aja belum kelar..." ucapku sambil menunjuk ikan gurameh yang masih belum di bakar
"Ntar yang itu di goreng aja Met...dah sana kamu mandi dan dandan yang ganteng..." potong Mbak Uni yang tiba tiba datang dari dalam
"Ya udah Mbak kalo gitu...minyak goreng ada di almari ya...tau cukup ndak itu..." jawabku sambil mengambil handuk
"Emang siapa sih Mbak " bikin penasaran aja..." tanyaku
"Bawel...ntar lagi juga datang kok..." jawab Mbak Uni sambil membawa sisa ikan ke dalam
Selesai mandi aku memakai pakaian yang pantas karena seperti yang lain bilang akan ada tamu istimewa yang sebentar lagi akan datang...aku sendiri ndak ngerti siapa tamu itu tapi ndak ada salahnya aku tampil rapi...
"Nah udah mendingan tuh sekarang...duduk sini Met..." ucap Pak Agus nenepuk karpet di sebelahnya
"Udah kayak mau lamaran aja sih Pak...hahahaha..." jawabku
"Hahahaha...sebagai supervisor kamu ya aku ini cuma khawatir...secara kamu paling muda, bujang terakhir di kantor dan yang pasti jomblo..." jawab Pak Agus
"Diperjelas lagi...hahahaha...." jawabku sambil mengambil gelas plastik berisi syrup berwarna orange
"Kok lama ya sampainya...tadi bilang udah arah kesini..." gumam Pak Agus
"Siapa sih Pak " " tanyaku
"Hahahaha...penasaran banget sih Met...ntar jangan kaget lho..." ucap Mbak Mia istrinya Pak Agus
"Assalamu'alaikum...." ucap suara yang sangat aku kenali
"Wa'alaikumsalam..." jawabku hampir bersamaan dengan yang lain
"Lah Mbak Lia....ini tamu istimewanya " " ucapku setelah Mbak Lia datang membawa buah dan tentengan plastik
"Hahahaha...kamu pikir siapa Met " " tanya Pak Agus tertawa
"Lah...rugi amat udah dandan ganteng gini..." ucapku sambil garuk garuk kepala
"Masuk sini...ga usah malu malu..." ucap Mbak Lia
Aku segera berdiri dan berjalan menuju pintu depan....seketika aku hanya bisa berdiri terdiam tak bisa bicara...tampak di depanku seorang gadis yang aku kenal selama ini sedang tersenyum manis dengan balutan kain kerudung berwarna peach....
"Sari...." ucapku lirih
"Assalamu'alaikum Met...." jawab Sari masih dengan senyuman yang mengembang
"Wa'...Wa'...Wa'alaikumsalam....masuk Sari..." ucapku terbata bata
"Gitu aja udah grogi...dah masuk sini Sari..." potong Mbak Lia sambil menepuk pundakku
Sari terlihat begitu anggun, senyumnya terus mengembang dan satu hal yang pasti...Sari memang cantik...meski aku tau Sari masih bersama dengan anak seorang pejabat daerah...huuuufff.....
"Met....mau ngapain di depan " dah sini masuk...Sari udah di dalam kok kamu masih berdiri di situ aja..." ucap Pak Agus
"Eh iya Pak...masih belum kumpul nyawanya hehehehe..." jawabku sambil duduk di dekat pintu
"Sini...masak tuan rumah di depan..." ucap Mbak Lia
"Dah sini aja mbak...ngadem..." jawabku sambil tersenyum
"Lah malu malu dia..." ucap Mbak Lia kepada Pak Agus dan yang lainnya
"Iya deh..." jawabku sambil beranjak dan duduk di samping kanan Sari
"Nah gitu dong..." ucap Mbak Lia yang duduk di sebelah kirinya Sari
Sari hanya tersenyum atas kelakuanku dan teman teman kantorku...sejujurnya aku bingung mau ngomong apa sama Sari di hadapan teman teman dan boss ku yang sudah terang terangan selalu menggoda dan memojokkanku....
"Sari tadi di jemput Mbak Lia " kok ndak ngomong ngomong sih mau ke sini..." tanyaku lirih kepada Sari
"Iya, tadi janjian di YAI...kata Mbak Lia biar surprise..." jawab Sari sambil tersenyum
"Nah kan langsung bisik bisik gitu...ngomong yang jelas Met...hahahahaha..." ucap Mas Ponco yang duduk di dekat pintu
"Hush...kasihan si Slamet...udah kayak udang rebus gitu mukanya..." ucap Mbak Mia
"Dah kita mulai aja makannya...kelamaan nunggu Slamet..." ucap Pak Agus sambil mengambil nasi ke dalam piring berikut lauknya
Makan bersama sama dengan teman teman kantor memang sangat menyenangkan...apalagi ada perempuan cantik yang duduk di sampingku... meski aku tau saat ini Sari milik orang lain tapi ndak ada salahnya aku menikmati moment seperti ini...
"Mau aku ambilin ikan atau sate Sari " " tanyaku kepada Sari
"Sate aja Met...jangan banyak banyak ya..." jawab Sari
"Okey..." jawabku sambil mengambil beberapa tusuk sate ayam berikut sambel kacangnya
"Ini yang bakar kamu atau siapa " " tanya Sari
"Tadi aku sama Mas Musa dan Mas Ponco yang bakar...enak ga " " tanyaku
"Enak kok...kamu ga makan Met " " tanya Sari
"Ntar aja...masih kenyang tadi ngicipin mulu..." ucapku
"nih makan sate nya aja..." jawab Sari sambil memberikan setusuk sate dan mengarahkan ke mulutku
"Nah gitu dong...romantis dikit...Hahahaha..." ucap Mbak Mia dan Mbak Uni yang sedari tadi ternyata memperhatikan aku dan Sari
"Duh jadi malu...hehehehe..." jawab Sari dan memberikan kode kepadaku untuk mengambil alih tusukan di tangannya
Menjelang maghrib acara berakhir...aku merapikan piring piring dan beberapa gelas yang kotor ke dalam dapur...yang lain bersiap untuk sholat maghrib berjamaah di ruang tengah yang tadi di pakai untuk makan...sedangkan Sari sibuk membantuku menyuci piring di dapur...
"Met, minta tolong dibuangin sampahnya yah...udah penuh tuh..." pinta Sari sambil menujuk plastik sampah di pojokan dapur
"Iya.." jawabku singkat sambil membuka pintu samping dekat dapur
"Apalagi yang bisa aku bantu " " tanyaku setelah kembali membuang sampah di bak sampah yang berada tak jauh dari rumah
"Dah kok...udah kelar semua...kamu sholat aja dulu...gantian..." jawab Sari
"Nunggu kamu selesai aja Sari...biar ada temennya sholat..." ucapku sambil membantu Sari mengangkat piring ke almari
"Bilang aja mau imamin Sari Met...hahahaha..." ucap Mbak Uni yang duduk tak jauh dari dapur
"Hahahaha...bisa aja Mbak...Eh Mbak Uni ga sholat " " tanyaku
"Lagi libur..." jawb Mbak Uni singkat
"Owh..." jawabku
"Dah yuk kalo mau sholat bareng Met..." ajak Sari
"Eh iya Sari..." jawabku
Selesai sholat maghrib berjamaah, teman teman satu per satu berpamitan karena memang sudah malam dan capek...hanya tersisa Aku, Mbak Lia, Mas Toni suaminya Mbak Lia dan Sari....
"Met...aku balik dulu yah...nitip Sari..." ucap Mbak Lia
"Lah...emang barang kok di titip titipin..." jawabku
"Aku mau pacaran sama suamiku dulu lah...mumpung anak anak ga ikutan hahahaha..." jawab Mbak Lia sambil menggandeng suaminya
"Dih berasa kayak masih muda aja sih mbak...." jawabku
"Hahahaha....ga mau kalah sama yang masih muda lah....Daah Slamet...Sari..." jawab Mbak Lia sambil melambaikan tangan dari dalam mobilnya
"Yo wis kalo gitu...ati ati mbak..mas..." ucapku
Perlahan mobil mbak Lia hilang di belokan depan...Aku dan Sari yang masih berdiri di depan gerbang rumah ini....
"Mau balik sekarang Sari " " tanyaku sambil menutup gerbang
"Boleh...tapi jalan jalan dulu ga papa kan " mumpung malam minggu...." jawab Sari sambil merapikan tas kecilnya
"Boleh lah...apa sih yang ndak buat kamu Sari...." jawabku sambil mengambil ponsel dan kunci mobil di atas kulkas
"Yuk Met...aku tunggu depan..." ucap Sari
"Iya bentar...mau ambil minum dulu buat di mobil..." jawabku
"Okey..." jawab Sari
Mobil kantor ini mulai meluncur menuju stasiun bekasi...Sari masih diam saja tanpa ada sepatah katapun terucap semenjak masuk ke dalam mobil ini...mungkin aku harus berinisiatif untuk membuka obrolan dengan Sari...
"Jadi mau ke mana kita Sari ?" tanyaku
"Terserah aja Met...yang penting jalan...." jawab Sari lirih
"Ya udah...arah muter muter ke jakarta aja ya..." ucapku lirih
"Oh iya...USB yang ada lagunya anima mana Met " " tanya Sari
"Ada di laci dashboard situ Sari...ambil aja..." jawabku
"Aku ganti ya..." tanya Sari meminta persetujuanku karena saat ini sedang terdengar petikan gitarnya joe satriani
"Silahkan Sari..." jawabku
"Lagu ke berapa sih Met " " tanya Sari setelah mengganti USB ke dalam MP3 player
"Lupa lagu ke berapa...tapi klo ndak salah setelah lagunya ungu yang kekasih gelapku itu deh...di skip skip aja... " jawabku
"Bentar...bentar..." ucap Sari sambil mulai skip beberapa lagu di awal awal
"Nah ini dia..." lanjut Sari sambil tersenyum
Perlahan mulai terdengar intro lagu dari Anima yang berjudul Bintang...bait demi bait mulai terdengar suara dari Lucky vokalisnya Anima dan terlihat Sari mulai menikmati lagu ini dan mulai terdengar sayup sayup suara Sari mengikuti irama lagu ini
"Met...aku mau kamu nyanyi lagu ini spesial buat aku...." ucap Sari
Episode 81 MALAM MINGGUAN _________________________
"Maksudnya Sari " " tanyaku
"Ya udah kalo kamu ga ngerti Met...ga usah di pikirin..." jawab Sari sambil tersenyum
"Maaf otakku bebal kayaknya...hehehehe..." jawabku sambil garuk garuk kepala
"Kamu tuh pinter secara akademis Met...tetapi terkadang aku lihat kamu agak kurang cerdik ya..." ucap Sari sambil memukul pelan bahuku
"Ndak tau juga deh Sari...selama ini aku cuma lakuin apa yang bisa dan ingin aku lakuin aja...mungkin emang aku modelnya ndak kreatif..." jawabku sambil fokus menyetir
"Hehehehe...tapi aku suka liat kamu yang apa adanya sih Met...aku paling ga suka cowok yang tengil...sok kegantengan...meski terkadang emang ada juga yang wajahnya ganteng tapi sikapnya nggak banget..." jawab Sari
"Emang apa yang kamu lihat dari aku Sari " aku kan jelek gini, orang kampung, item, bulukan, kayaknya ga ada nilai lebihnya..." tanyaku
"Orang terkadang melihat orang lain pertama hanya dari fisiknya...tapi fisik itu ga abadi...semua akan berubah dari yang muda menjadi tua...tapi kalo masalah hati, itu jarang berubah meski fisik menua..." jawab Sari
"Ya namanya manusia, pasti carinya yang paket komplit...ya secara fisik menarik dan secara hati baik..." ucapku
"Hehehehehe...iya juga sih...namanya manusia ga pernah ada puasnya...." jawab Sari
"Kamu masih jalan sama dia Sari " " tanyaku lirih
"Nggak tau Met...perasaanku lagi labil dan terlalu banyak pertengkaran di antara kami..." jawab Sari dengan muka sedih
"Maaf bukan maksud aku bikin kamu sedih...sekali lagi maafin mulut comelku ini..." jwabku sambil menepuk mulutku
"Nggak usah minta maaf Met...oh iya kita lewat kuningan aja yuk..." ucap Sari
"Emang mau kemana Sari " " ucapku sambil membayar di pintu tol halim
"Pasfes aja yuk Met..." ucap Sari sambil tersenyum
"Ayo deh..." jawabku singkat
Hampir 15 menit akhirnya aku parkirkan mobil ini di basemen dekat lapangan sepakbola soemantri yang satu komplek dengan pasfes alias pasar festival...aku berjalan di sampingnya Sari yang sebenarnya aku ndak tau mau kemana tujuan kita ke sini...ikutin aja lah..yang penting Sari bahagia...
"Met...kamu makan nggak " Kan tadi kamu cuma makan dikit doang..." ucap Sari
"hmmm...boleh juga sih tapi yang ga ngenyangin ya..." jawabku
"Ya udah aku temenin makan ya..mau apa " " tanya Sari saat masuk ke area pasfes
"Apa yah " males juga sih junk food..." ucapku
"DI food court aja klo gitu Met..." jawab Sari sambil menarik lenganku
"I-Iya..." jawabku mengikuti ajakan Sari
Kami mulai memutari beberapa booth yang ada di food court ini, ada beberapa menu yang menggoda perut tetapi karena masih bingung akhirnya kami memutar ke semua booth melihat menu yang di sediakan...sampai akhirnya aku memilih sebuah booth kecil yang menjual nasi gudeg komplit...
"Duduk di sana aja yuk Met..." ucap Sari sambil menunjuk meja yang kosong
"Iya...kamu cuma minum aja ndak makan Sari " " tanyaku sambil membayar seporsi nasi gudeg komplit dengan teh panas dan es jeruk untuk Sari
"Aku udah kenyang Met...aku temenin kamu makan aja..." ucap Sari sambil tersenyum
"Ya udah yuk kita ke sana..." ucapku sambil membawa sebuah tanda berisi nomer pesanan
Aku duduk berhadap hadapan dengan Sari, tampak sekali Sari sangat cantik malam ini...aku perhatikan gerak geriknya yang menurutku sangat anggun meski Sari sering bilang kalo sifatnya tomboi...
"Met...boleh aku tanya " " ucap Sari memecah lamunanku
"Boleh...mau tanya apa Sari " " jawabku
"Emmm....masih contact ama Adhis " " tanya Sari lirih
"Ndak Sari...semenjak pulang dari sana cuma terakhir balas sms kalo aku udah sampe sini aja..." jawabku datar
"Owh...maaf ya udah tanya tanya..." ucap Sari
"Hehehehe...ndak usah gitu...aku ndak papa kok.." jawabku mencoba tersenyum
"Silahkan Mas pesanannya...." potong Mbak pelayan sambil menaruh pesananku dan Sari
"Makasih Mbak..." jawabku hampir bersamaan
"Makan ya Sari...mau nyobain " " ucapku setelah mbak pelayan itu pergi "Nggak ah udah kenyang...kamu aja yang makan Met..." jawab Sari sambil tersenyum
"Hmmm...nyam nyam..lumayan sih rasanya...cuma kreceknya kurang lezat..." ucapku setelah mencoba beberapa suapan
"Masa sih " coba sini aku penasaran..." jawab Sari sambil menarik piring kecil berisi sambel krecek
"Nih coba aja..." ucapku
"Enak kok...bukannya kayak gini yah krecek " " tanya Sari
"Beda Sari...ini namanya krupuk kulit di guyur kuah...klo krecek agak tebel lagi..." jawabku pelan
"Owh gitu...soalnya kalo di jakarta ya ini yang di sebut krecek hehehehe..." ucap Sari sambil memakan kreceknya lagi
"Besok kalo aku mudik aku bawain krecek yang asli deh...biar kamu tau bedanya..." jawabku
"Emang kapan kamu mau mudik Met " " tanya Sari
"Paling abis gajian ntar...kangen sama simbok..." jawabku sambil meneruskan makan
"Boleh ikutan ga Met " " tanya Sari sambil meminum es jeruk dari sedotan plastik
"Eh mau ngapain di sana " di sana ndak ada mall, ndak ada swalayan, ndak ada minimarket...adanya cuma sawah, kebo, sapi ama bebek..." jelasku
"Ya ikut kamu lah...mau kenalan sama simbok dan bapak kamu...yang pasti sih pengen liat kampung tuh kayak apa..." jawab Sari
"Lah...kampung yan gitu...sepi..gelap...ndak nyaman lah klo udah biasa hidup di sini..." ucapku
"Seru kayaknya tuh...penasaran aja secara dari kecil aku cuma di sini atau ikut papa ke hadramout sana..." jawab Sari
"Ntar cowok kamu marah ndak " " godaku
"Ngapain marah...toh kita nggak ngapa ngapain...cuma maen aja...klo dia emang sayang dan cinta aku harusnya ngerti kok..." jawab Sari
"Trus ijin sama papah kamu gimana " " ucapku lirih karena hati ini agak terasa pedih mendengar Sari membicarakan pacarnya
"Gampang itu...Papahku klo tau sama kamu pasti di kasih ijin..." jawab Sari tersenyum
"Trus alasannya apa ntar kalo di tanyain Papah kamu " " tanyaku
"Kenalan sekalian silaturahmi sama calon mertua..." jawab Sari dengan nada santai tetapi wajahnya serius
"Becanda aja kamu Sari..." jawabku sambil menunduk
"Hahahahaha...suka deh liat muka kamu yang lagi malu gitu..." ucap Sari sambil melempar kertas bekas pembungkus sedotan kearah mukaku
"Hehehehehe...nyebelin..." jawabku tersenyum garing
"Abis ini enaknya kemana lagi ya Met " " tanya Sari
"Terserah kamu aja Sari...aku nurut aja kamu di culik kemana..." jawabku sambil mengelap mulut dengan tissue
"Pulang aja deh Met...udah lama juga kamu ga maen ke rumah kan ?" jawab Sari
"Ya udah ayo aja...mau sekarang ?" tanyaku
"Nanti aja...kita muter dulu sini baru pulang...aku mau beli sesuatu dulu..." jawab Sari
"Owh...ya udah...aku temenin kamu cari sesuatu..." jawabku sambil beranjak dari kursi
"Yuk..." jawab Sari sambil menggandeng tanganku
Kami berjalan melewati beberapa toko yang menjual baju dan beberapa aksesoris untuk perempuan...meski bangunan ini tidak terlalu besar tapi cukup ramai juga kalo menjelang makan siang atau sore hari...setelah hampir 5 menit sampai akhirnya Sari berhenti di salah satu toko yang menjual buku buku dan majalah...
"Mbak...Cosmo yang terbaru ada " " tanya Sari kepada mbak penjaga toko
"Ada kak...yang ini edisi terbarunya..." jawab mbak penjaga sambil meyodorkan majalah tebal yang masih di lapisi plastik
"Okey Mbak...klo Kecantikan ada ?" tanya Sari lagi
"Kosong Kak...paling besok baru ada lagi...atau mau yang lain kak ?" ucap Mbak penjaga toko
"Ini aja deh Mbak..." jawab Sari
"Kamu mau beli apa Met ?" lanjut Sari sambil melihatku
"Ndak begitu suka baca buku hehehe...paling komik tapi barusan aku lihat kebanyakan buat cewek atau teenagers..." jawabku
"Ya udah klo gitu...." ucap Sari sambil membayar majalah yang di pilih
"Pulang yuk Met..." ucap Sari
"Siyap..." jawabku
Pukul 20.43 waktu yang di tunjukkan oleh jarum jam dinding ruang tamu setelah aku masuk ke rumahnya Sari...Suasana rumah ini terlihat lebih sepi dari biasanya...mungkin sedang berpergian kali....
"Mau kopi Met " " tanya Sari
"Boleh...item ya..." jawabku
"Iya tau...kayak baru kenal kamu aja Met..." jawab Sari sambil berjalan masuk ke dalam rumah
Tak lama Sari datang membawa segelas kopi berikut dengan setoples camilan kering
"Kok sepi Sari, pada kemana " " tanyaku
"Mamah sama Papah ada pengajian di rumah Mama Atun..." jawab Sari sambil duduk di sampingku
"Reza mana " " tanyaku lagi
"Paling juga lagi pacaran...cobain ini Met...enak kok..." jawab Sari sambil membuka toples berisi pangsit goreng
"Bikin sendiri ?" tanyaku
"Nggak...beli hehehehehe..." jawab Sari
"Kirain bikin sendiri..." jawabku sambil mengambil beberapa potong pangsit goreng
"Ilmunya belum sampai klo bikin ginian...ntar deh aku belajar kalo waktunya ada..." ucap Sari tersenyum
Zrrrttttt....Zrrrtttt...Zrrrttttt..... ponsel yang aku taruh di atas meja bergetar tanda ada pesan masuk....
"Bentar aku check sms dulu ya..takutnya kerjaan..." ucapku kepada Sari sambil mengambil ponselku dari meja
"SIlahkan aja Met...siapa tau penting..." jawab Sari
Inbox di ponselku aku buka dan terlihat sebuah pesan masuk dari nomer asing
0812XXXXXXX, aku buka dan aku baca perlahan lahan setiap kata demi kata...
Met...gimana kabarmu " oh iya aku dah di jakarta lho sekarang...aku kost di daerah kebon sirih...kalo kamu ada waktu maen aja yah...simpen nomerku yang ini aja... Adhis
Aku memilih untuk tidak membalas sms ini dan segera aku masukkan ponselku ke dalam kantong saku celanaku...
"Sms dari siapa Met " kok muka kamu berubah gitu...ada apa ?" tanya Sari
"Sms dari Adhis..." jawabku singkat
"Hmm...boleh aku lihat " " ucap Sari
"Lihat aja ya..jangan di bales..." jawabku sambil menyerahkan ponselku
"Iya..nggak usah khawatir Met..." ucap Sari sambil membaca sms dari Adhis
"Owh Adhis dah di jakarta toh...deket sini kok kebon sirih...mau ke sana sekarang " aku temenin " " ucap Sari sambil mengembalikan ponselku
"Ndak Sari makasih...aku masih belum bisa terima kenyataan ini..." jawabku
"Ya terserah kamu aja sih Met...ya kalo saranku sih meskipun kamu udah bukan pacarnya Adhis tapi kan kalian udah bertemen lama...ya ga ada salahnya silaturahmi...as a friend..." ucap Sari
"Iya sih...cuma mungkin ndak saat ini...aku masih belum siap..." jawabku lirih
"Inget Met...jangan pernah salahkan diri kamu sendiri, salahin Adhis ataupun orang tua Adhis...karena jodoh udah di atur sama Allah SWT..." ucap Sari sambil mengenggam tanganku
"Tapi kamu ndak ngerasain apa yang udah aku rasain Sari..." jawabku lirih
Sang Penjaga Hati Karya Gembel Sakti di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Iya...Aku tau Met...Aku paham...Aku tau gimana sakitnya perasaan Adhis yang sampai sekarang masih cinta dan sayang kamu tetapi harus membunuh perasaan itu....karena saat ini aku juga ngelakuin hal yang sama..." jawab Sari sambil menatap nanar ke arahku
"Maksud kamu Sari " " tanyaku dengan wajah bingung
"Aku cinta dan sayang kamu Met...Tapi saat ini kondisi aku nggak sendirian..." ucap Sari pelan sambil menyeka air mata yang perlahan mengalir dari pipinya
Episode 82 TIDAK ADA KEBETULAN _________________________
Lebih dari 5 menit kami saling terdiam di ruang tamu ini....meski kedua mata kami saling menatap tetapi tak ada sepatah katapun keluar dari mulut kami....sikap kami saling salah tingkah dan perasaanku saat ini campur aduk setelah mendengar apa yang Sari ucap...
"Sari aku pulang ya...udah malem ndak enak..." ucapku pelan karena aku bingung harus gimana lagi
"Met...kamu ga nyesel kan hari ini ketemu aku " " tanya Sari
"Ndak Sari...bagiku semua kejadian yang ada di dunia ini tidak ada yang kebetulan...sudah ada skenario dari Allah SWT...kita sebagai makhluk ciptaan-Nya hanya bisa jalani saja perannya..." jawabku
"Maafin juga kalo saat ini aku belum bisa jalan sama kamu..." ucap Sari
"Seharusnya aku yang minta maaf Sari...secara tidak sengaja aku udah coba memasuki celah di antara kalian..." jawabku
"Kamu ga salah Met...perasaanku ini tulus tanpa syarat buat kamu...meski aku tau ini salah..." jawab Sari
"Mungkin kita butuh waktu untuk memikirkan hal ini Sari..." jawabku sambil berdiri dari kursi
"Aku harap kamu ga berubah Met...karena aku suka dan sayang kamu yang seperti ini...tulus dan ikhlas tanpa pamrih...dan asal kamu tau Met...kamu adalah satu satunya orang selalu ada di saat aku butuh orang untuk aku berbagi....bukan dia..." jawab Sari
"Aku pulang ya Sari...Assalamu'alaikum..." jawabku sambil berjalan menuju pintu gerbang
"Wa'alaikumsalam...ati ati ya Met..." jawab Sari
Perlahan rintik rintik hujan mulai menetes membasahi keringnya permukaan bumi...aku nyalakan wiper untuk menghalau air hujan yang mulai menutupi jarak pandanganku...Dinginnya di luar ditambah hawa dari AC berhasil menambah runyamnya rasa hatiku...Ya Allah...hidup kok gini banget sih....
Masih teringat kata kata terakhir dari Sari sesaat sebelum aku berpamitan pulang....Apa yang harus aku lakukan dan apa yang harus aku perbuat " menunggu " sampai kapan " atau aku harus menjauh " tapi aku udah janji untuk ndak berubah sikap....Arrrggghhhhh...
Buru buru aku buka gerbang rumah ini, derasnya guyuran air hujan membasahi sebagian badan dan kepalaku yang sukses membuat kepalaku semakin pusing...segera aku parkirkan mobil dan mengambil handuk untuk mandi...
Sehabis mandi aku rebahkan badan kurusku di atas kasur...aku benamkan kepalaku di balik bantal...aku coba pejamkan mata lelah ini untuk sekedar memberikan waktu untuk berisitirahat...
Zzrrrtttt....Zrrrtttttt...Zrrrrttttt.... ponsel yang atku taruh di atas meja kecil di ujung kamar bergetar...hmmm...paling sari yang sms...segera aku ambil ponselku dan kembali rebahan di atas kasur....
Belum nyampe rumah Met " Di sini ujan deres....jadi khawatir...
Aku timang timang ponselku sambil berpikir apa yang harus aku lakukan sekarang...aku coba ketik balasan sms dari Sari...tetapi kembali aku hapus....kemudian aku ketik lagi...dan aku hapus lagi...sampai akhirnya aku memilih untuk menelepon Sari...
"Assalamu'alaikum Met...udah di rumah " " ucap Sari setelah menerima telponku
"Wa'alaikumsalam Sari...iya ini udah di rumah" jawabku
"Alhamdulillah...kirain masih di jalan...soalnya ujan deres..." ucap Sari
"iya di sini juga ujan..." jawabku singkat
"Met...kamu kok beda sih " " tanya Sari
"Beda gimana Sari ?" tanyaku
"Respon kamu beda Met...ga seperti biasanya..." jawab Sari
"Ndak kok biasa aja...mungkin karena pusing aja abis keujanan..." terangku
"Kamu masih mikirin yang tadi Met ?" tanya Sari
"Jujur...iya Sari...kok kamu bisa sih..." jawabku
"Ya ga tau Met...perasaan itu kan ga bisa di atur...mengalir aja..." jawab Sari
"Tapi kan kamu udah punya cowok Sari..." jawabku
"Aku tau aku salah Met...tapi aku ga bisa bohongin perasaan ini..." jawab Sari
"Trus aku harus gimana " " tanyaku pelan
"Ya ga tau...." jawab Sari
"Lah...." jawabku sambil menghela nafas
"Ya udah ga usah di pikirin Met...aku udah lega kok ngomong sama kamu..." ucap Sari
"Iya..." jawabku singkat
"Ya udah kamu istirahat aja ya Met...udah minum obat " " tanya Sari
"Belum...ntar juga sembuh sendiri kok..." jawabku
"Ya udah...get well soon ya Met...." ucap Sari
"Iya Sari...makasih ya..." jawabku
"Janji ga bakal berubah ya Met...tetap jadi kamu seperti sebelumnya...karena aku pun akan sama seperti Sari yang kamu kenal..." ucap Sari
"Iya Sari...tapi..." ucapku
"Ga pake tapi tapian Met...dah yah...Assalamu'alaikum..." pamit Sari
"Wa'alaikumsalam..." jawabku sambil menutup pembicaraan ini
Segera aku bangkit dari kamar dan berjalan menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu...mudah mudahan selesai sholat isya hati ini lebih tenang.....Selesai sholat aku kembali rebahan di kasur...dan aku lihat ada sms yang masuk di inbox ponselku...aku lihat pengirimnya ada nama Sari...
Met...aku ga berharap kamu membalas perasaanku ini...cukup kamu tau perasaanku ke kamu...
meski sebenarnya aku juga tau mungkin kamu juga suka dan sayang aku...tapi please jangan pernah berubah....biar waktu yang menjawabnya....
Malam ini waktu berjalan terasa lambat...mataku masih belum juga terpejam setelah sekian lama aku berbaring dan mencoba untuk menutup hari ini...berharap besok bisa memulai hari dengan lebih baik dari hari hari sebelumnya....meski sampai saat ini aku masih belum bisa menemukan mood booster yang bisa membuat hidupku berwarna kembali....biarlah cinta yang menentukan kemana dia akan bermuara....
Episode 83 PACAR BARU _________________________
Hari berganti waktu berlalu, aku jalani kehidupan normal seperti layaknya manusia lain dengan segudang aktivitas dan rutinitas yang ada...ndak ada yang begitu spesial dan ndak ada juga yang membuatku terpuruk...biasa biasa saja...dan hidup terasa flat juga monoton... Aku masih sering berkomunikasi dengan Sari atau Adhis baik sms atau telpon tetapi yang kita bicarakan sekedar ngobrol biasa atau terkadang saling curhat tentang persoalan masing masing tetapi yang pasti tidak pernah ada bahasan yang menyangkut hati atau perasaan...hanya sebatas teman biasa...
Sampai pada suatu malam di saat aku baru saja pulang kerja dan aku masih terbaring di atas kasur karena kecapekan setelah seharian load pekerjaanku sangat banyak....
Ring...Ring....Ring.... ponselku berbunyi dan aku lihat nomer asing yang tertampil di layar ponselku...entah siapa yang malam malam begini meneleponku....perlahan aku angkat panggilan ini
"Hallo...Assalamu'alaikum...." ucapku ragu ragu
"Wa'alaikumsalam...Met ini Sari..." ucapnya
"Lho kok ganti nomer " ini nomer siapa " " tanyaku
"Ya nomerku juga...yang satunya aku sengaja matiin..." ucap Sari
"Emang kenapa " " tanyaku heran
"Nggak papa...cuma lagi males aja...di teror mulu sama mantanku..." jawab Sari
"Mantan " " tanyaku
"Oh iya lupa...aku udah putus ama cowokku Met...udah beberapa saat lalu sih..." jawab Sari
"Owh gitu...trus mantan kamu kenapa teror kamu " " tanyaku
"Ya karena dia ga mau aku putusin Met...kayak ga terima gitu..." jawab Sari
"Mungkin cara kamu putusinnya bikin dia bisa terima kali..." ucapku
"Klo aku sih klo putus ya putus...udah aku kasih alasannya ya udah...terima syukur nggak juga udah..." jawab Sari
"Tapi ya kamu tetep hati hati...terkadang ada yang suka nekat lho..." ucapku
"Iya Met...oh iya kamu lagi apa Met ?" jawab Sari
"Lagi slonjoran di kamar...capek hehehehe..." jawabku
"Baru pulang " abis jalan ke mana " " tanya Sari
"Tadi muter muter dari kranji trus ke tambun trus ke cibarusah..." jawabku
"Cibarusah itu mana " " tanya Sari
"Cibarusah itu cikarang selatan arah ke jonggol...masih perbatasan sih" jawabku
"Jauh ya " " tanya Sari
"Ya lumayan sih...bisa 2 jam klo dari kantor...jalannya kecil dan cuma satu jalur aja ke sana..." jawabku
"Owh iya kamu udah makan Met " " tanya Sari
"Udah tadi makan capcay di deket kantor...kamu udah makan Sari " " tanyaku
"Belum...ini abis mandi trus tiduran di lantai atas..." jawab Sari
"Owh gitu...aku malah belum mandi hehehehehe..." jawabku
"Ya udah sana mandi dulu...kalo kemaleman ntar sakit...aku juga mau makan dulu...ntar telpon lagi ya..." ucap Sari
"Ya udah aku mandi dulu ya...Assalamu'alaikum..." jawabku
"Okey...Wa'alaikumsalam..." jawab Sari sambil menutup panggilan ini
Aku segera mengambil handuk dan mandi, entah kenapa perasaanku agak sedikit berbeda apalagi setelah mendengar Sari putus dari cowoknya...mungkin kah ada kesempatan untukku berlabuh di hatinya " semoga....
Selesai mandi aku kembali ke kamar untuk berganti baju dan duduk di ruang depan sambil menonton tv...entah tayangannya apa aku ndak terlalu konsen...berkali kali aku ganti channel untuk mencari apa yang bisa aku tonton...
Ring...Ring...Ring..... ponselku berbunyi lagi...segera aku ambil dengan harapan Sari yang menelepon...dan ternyata memang benar Sari yang telepon...tetapi bukan aku angkat tapi aku reject... tetapi aku telpon balik lagi...
"Assalamu'alaikum Met...." ucap Sari setelah menerima telponku
"Wa'alaikumsalam...." jawabku
"Kok tadi di reject Met " " tanya Sari
"Sengaja...biar aku yang telpon aja...biar kamu irit pulsa hehehehe..." jawabku
"Hehehehe tau aja pulsa tiris..." ucap Sari
"Udah slese makan Sari " " tanyaku
"Udah Met...makan ketoprak gimin..." jawab Sari
"Ketoprak gimin " yang mana sih ?" tanyaku
"Itu yang deket perempatan pos RW...ntar klo kamu kesini kamu cobain...enak kok...bisa pake sate usus juga..." jawab Sari
"Boleh tuh di coba kalo ke sana..." jawabku
"Emang kapan mau ke sini Met " " tanya Sari
"Hehehehe kapan ya " " jawabku ngambang
"Kan kamu sabtu minggu kuliah..." ucap Sari
"Ya kuliah tapi kan ndak sampe malem juga...paling sore udah balik..." jawabku
"Ya udah besok sabtu sore aku tunggu di rumah...." ucap Sari
"Insyaallah ya...emang ada acara apa di rumah kamu Sari " " tanyaku
"Emang klo maen ke rumahku harus ada acara ya Met " " jawab Sari
"Hehehehe ya ndak harus sih..." jawabku
"Acaranya ya malam mingguan sama aku lah...mau ga " " tanya Sari
"Hehehehe mau..." jawabku smbil tersenyum sendiri
"Ya kalo kamu mau...mulai sekarang kita coba jalanin aja dulu..." ucap Sari
"Maksudnya Sari " " tanyaku
"Duh kelamaan...kamu mau ga jalan sama aku Met " kan kamu tau aku suka kamu dan aku juga tau kamu suka aku..." ucap Sari
"Hehehehe make sure aja sih...jadi udah resmi nih kita pacaran..." tanyaku
"Ya gitu lah....tapi aku maunya serius lho...bukan maen maen..." jawab Sari
"Aku juga maunya serius kok...capek klo buat maen maen...." ucapku
"Bagus lah kalo gitu....asyik udah ga jomblo lagi hehehehe...." jawab Sari
"Hahahaha ndak enak ya jomblo " baru juga belum lama jomblo nya..." ucapku
"Hehehehe biarin aja...ya udah jangan lupa malam minggu aku tunggu di rumah ya sayang..." ucap Sari
"Sayang " " ucapku
"Lah kan udah resmi masa ga boleh panggil sayang sih..." jawab Sari
"Owh iya lupa...." jawabku
"Dih kelamaan jomblo jadi bego sih Met..." jawab Sari
"Asem...kan sekarang udah ndak jomblo lagi...udah ada kamu..." jawabku
"Hehehehe sama sama ga jomblo yah..." ucap Sari
"Iya...makasih ya Sari..." ucapku
"Makasih buat apa Met " " tanya Sari
"Ya udah mau jalan sama aku..." ucapku
"Hahahaha ngapain terima kasih sih Met...kan kamu tau aku suka kamu dan aku juga yakin kamu suka sama aku...nah sekarang aku jomblo dan kamu jomblo...kita sama sama jalanin aja...mudah mudahan jodoh ya Met..." ucap Sari
"Aamiin...mudah mudahan ya Sari..." jawabku
"Ya udah klo gitu...aku mau tidur dulu ya sayang...ngantuk..." jawab Sari
"Iya Sar...eh sayang...." jawabku kaku
"Hahahaha masih belum terbiasa ya...panggil Sari aja juga ga papa kok..." jawab Sari
"Hahahahaha...maklum pacar baru...." jawabku
"Ya udah ya Met...kamu jangan tidur malam malam...see you on saturday night...love you..." ucap Sari
"Love you too...." jawabku
"Ya udah di matiin telponnya Met...iiih...gimana sih..." ucap Sari
"Eh iya...masih nyambung ya...grogi soalnya hehehehe..." jawabku
"Hahahahaha Assalamu'alaikum..." ucap Sari
"Wa'alaikumsalam..." jawabku sambil menutup pamggilan ini
Masih tidak percaya bahwa malam ini juga aku sudah resmi pacaran sama Sari...akhirnya setelah sekian lama hidup ini flat tanpa warna datang secercah harapan penuh warna yang akan membuat hidupku kembali berwarna...terima kasih Ya Allah...Engkau kabulkan doa hamba...
Sabtu pagi aku begitu semangat untuk kuliah meski perjalanan pagi ini cukup macet, karena aku sudah ndak sabar untuk segera bertemu dengan Sari nanti sore selepas selesai kuliah...maklum pacar baru...
Selesai mata kuliah terakhir aku segera menuju parkiran mobil agar bisa segera ke rumahnya Sari...setelah maghrib aku sampai di rumahnya Sari...Sari terlihat berdiri menungguku di depan rumahnya...kali ini Sari terlihat cantik dengan balutan baju berwarna krem dan tak lupa Sari menguncir asal rambut panjangnya yang berombak....
"Assalamu'alaikum...." ucapku
"Wa'alaikumsalam...akhirnya nyampe juga..." ucap Sari
"Hehehe maaf agak macet tadi di jalan...udah nungguin dari tadi " " tanyaku
"Iya...ga lama setelah kamu sms klo udah arah ke sini...yuk masuk Met..." jawab Sari
"Lah udah 10 menit lebih dong..." jawabku sambil mengikuti Sari dari belakang
"Ga papa demi ketemu yang tercinta...cie cie..." jawab Sari sambil tersenyum manis ke arahku
"Hahahahaha apaan sih..." jawabku
"Mau minum apa Met " Kopi item seperti biasa " " tanya Sari
"Teh anget aja Sari...tadi di kampus udah ngopi soalnya...oh iya numpang sholat maghrib ya..." jawabku
"Masuk aja Met...ntar aku ambilin sajadahnya..." ucap Sari
"Iya..." jawabku
Selesai sholat aku kembali duduk di ruang depan di mana ada Sari yang duduk menunggu sambil membaca majalah...
"Udah sholatnya Met " nih di minum..." ucap Sari setelah melihatku berjalan ke arahnya
"Makasih Sari..." jawabku sambil duduk dan meneguk teh manis yang masih terasa hangat
"Kembali kasih Met...." jawab Sari malu malu
"Oh iya pada kemana kok sepi tadi di dalam ?" tanyaku
"Papah di masjid, Mamah di kamar...lagi ga enak badan..." jawab Sari
"Kok kamu ga temenin Mamah Sari ?" tanyaku
"Tadi udah, sekarang temenin kamu dulu...hehehehe..." jawab Sari
"Hehehehe...bisa aja kamu..." jawabku malu
"Oh iya jadi mau nyoba ketoprak gimin " kayaknya dagang tuh...kamu belum makan kan " " tanya Sari
"Boleh yuk...makan di sana atau gimana " " tanyaku
"Bungkus aja Met...tempatnya sempit soalnya..." jawab Sari
"Ya udah ngikut aja..." jawabku sambil beranjak dari kursi
"Aku bilang Mamah dulu ya...tunggu di depan aja..." jawab Sari
"Okey..." jawabku sambil berjalan ke arah pintu depan
Kami berjalan berdampingan menuju gerobak ketoprak yang letaknya ndak jauh dari rumahnya Sari...kami pun memesan 2 porsi ketoprak untuk kami bawa pulang...
"Kamu pake ketupat kan Met " " tanya Sari
"Iya pake tapi jangan pedes pedes ya..." jawabku
"Iya..." jawab Sari
"Bang Gimin, pesen 2...yang satu pake ketupat cabenya dikit aja...yang satu lagi biasa...pedes banget plus minta bawang putihnya lebihan..." lucap Sari kepada Bang Gimin
"Siyap Neng...yang pedes banget ga pake ketupat kan " " tanya Bang gimin
"Nggak...sate usus aja 4 tusuk tapi di pisah ya..." jawab Sari
"Iya Neng...di tunggu ya..." ucap Bang Gimin
Setelah hampir 10 menit akhirnya pesanan kami selesai dan segera aku membayarnya...
"Kok kamu yang bayar sih Met...pake ini aja..." ucap Sari sambil memberikan uang lembaran berwarna biru
"Udah terlanjur hehehehe..." jawabku
"Ya udah...makasih ya sayangku..." jawab Sari sambil berjalan dan menggandeng tanganku
"Kembali kasih..." jawabku....
Sampai di depan rumah terlihat Papahnya Sari sedang duduk sambil merokok di kursi depan....segera aku bersalaman dan mencium punggung tangannya....
"Malam Om..." ucapku
"Owh sini Nak Slamet...duduk..." jawab Papahnya Sari
"Iya Om...." jawabku
"Abis dari mana " " tanya Papahnya Sari
"Beli toprak gimin Pah...Papah mau " " jawab Sari
"Nggak terima kasih...barusan makan soalnya..." jawab Papahnya Sari
"Met...aku ambil piring dulu ya..." ucap Sari kepadaku
"Iya Sari.." jawabku
"Owh iya Nak Slamet gimana sama anak saya si Sari " " tanya Papahnya Sari
"Iya Om...saya sedang tahap saling pengenalan sama Sari..." jawabku pelan
"Owh gitu...tapi Nak Slamet serius kan sama Sari " " tanya Papahnya Sari
"Insyallah serius Om..." jawabku
"Ya alhamdulillah kalo serius...kalo cuma sekedar main main lebih baik ga usah..." jawab Papahnya Sari
"Saya serius Om...memang saya niat untuk segera berumah tangga...bukan kayak anak sekolah lagi..." jawabku tegas
"Kalo memang Nak Slamet serius sama Sari silahkan di lanjut..." jawab Papahnya Sari
"Iya Om..." jawabku sambil tersenyum
"Ya udah, Om mau ke masjid dulu ya...jagain Sari baik baik...Om cuma bisa berdoa yang terbaik untuk kalian..." ucap Papahnya Sari sambil nenepuk bahuku dan berjalan keluar rumah
Episode 84 WE CAN TRY __________________________
Masih terdiam dalam sebuah tanda tanya setelah aku mendengar ucapan Papahnya Sari barusan....mungkin memang sudah seharusnya kali ini aku harus benar benar serius dalam menjalin hubungan dengan Sari...
"Papah mana Met " " tanya Sari sambil menaruh piring berisi ketoprak di atas meja
"Papa ke masjid...baru aja keluar..." jawabku
"Owh ya udah...yuk makan dulu...mumpung masih anget..." ucap Sari
"Iya Sari..." jawabku sambil mengambil piring berisi ketoprak
"Enak ga Met " " tanya Sari
"He eh enak ya...kok ada usus nya " " jawabku sambil memakan sesuap demi sesuap ketoprak
"Iya kan tadi aku beli 4 tusuk dan aku kasih kamu 2 tusuk...." jawab Sari sambil memberikan kerupuk di atas piringku
"Owh pantes kan tadi aku ndak pesen pake usus hehehehe...." ucapku
"Oh iya besok kamu ke kampus jam berapa Met " " tanya Sari
"Jam 8 udah mulai kuliah sih...kenapa Sari " " tanyaku
"Owh kirain siangan dikit...mau ajak kamu sarapan mie bejo..." jawab Sari
"Mie Bejo itu mie apaan lagi " " tanyaku
"Mie ayam pangsit gitu...ada baksonya juga..." jawab Sari
"Komplit bener hehehehe...eh dimana emang posisinya " " tanyaku
"Deket kok...di deket sekolahan advent situ...cuma klo kamu masuk kuliah jam 8 ya mepet klo harus ke sini dulu....kapan kapan aja klo kamu ga kuliah pagi..." jawab Sari
"Owh gitu...sampe sore ndak dagangnya " " tanyaku
"Ga mesti sih...biasanya siang jam 1 suka udah abis..." jawab Sari
"Lah...ya udah sabtu depan aja yah...ntar kesini dulu sebelum ke kampus..." ucapku sambil tersenyum
"Oh iya kamu jadi pulang kampung ga Met " jawab Sari sambil tersenyum
"Jadi...kenapa kok senyum senyum gitu Sari ?" jawabku
"Hehehehe mau ikutan sekalian maen..." jawab Sari
"Emang mau maen kemana " " tanyaku
"Borobudur...." jawab Sari setengah teriak
"Lah...ngapain juga lihat batu di susun susun gitu..." jawabku sambil menggoda
"Hahahaha kan emang belum pernah ke sana...ya..ya...ya..." jawab Sari
"Ya udah, tapi ijin sama Mamah sama Papah kamu dulu..." jawabku
"Siap...naek apa Met " " tanya Sari
"Pilih mana " cepet tapi mahal atau agak murah tapi lama " " tanyaku
"Klo cepet nyampe naek pesawat " " tanya Sari
"Iya tapi agak mahal dan harus ke bandara dulu...klo mau agak murah tapi lumayan lama ya naek kereta dari gambir atau senen..." jawabku
"Kreta aja deh...tapi pagi ya Met biar bisa menikmati pemandangan..." jawab Sari
"Iya...klo naek kereta taksaka berangkat jam 8 pagi...sampai jogja sekitar jam 4 - 5an sore... " ucapku
"Asyik deh...berarti 2 minggu lagi kan " biar aku siap siap juga...." ucap Sari
"Iya awal bulan..." jawabku
"Eh Met, mau jalan keluar ga " " tanya Sari sambil menaruh piring di meja
"Boleh...mau kemana " " tanyaku
"Hmmm....kemana ya enaknya " " jawab Sari sambil berfikir
"Lha maunya kemana " aku ngikut aja...soalnya lagi ndak ada ide..." ucapku
"Hmmmm....muter muter aja deh Met...bingung juga mau kemana hehehehe..." jawab Sari
"Hahahaha...ya udah yuk..." jawabku sambil merapikan piring dan gelas bekas ketoprak
"Aku ganti baju dulu ya sayang..." ucap Sari sambil berdiri dan berjalan ke dalam rumah sambil membawa piring kotor
"Iya Sayang..." jawabku
Hampir 10 menit menunggu akhirnya Sari datang dan kali ini Sari terlihat sangat cantik dengan baju terusan berwarna gelap di padu dengan jaket jeans yang agak belel...serasi dengan bajuku yang hanya kaos oblong dengan celana jeans belel...
"Yuk jalan Met..." ucap Sari
"Yuk..." jawabku sambil berjalan mengikuti Sari
Mobil ini aku jalankan menyusuri jalanan ibukota tanpa ada tujuan yang jelas...hanya sekedar menikmati waktu bersama dengan Sari...dan sedari tadi Sari hanya duduk sambil memeluk lengan kiriku dan kepalanya bersandar di pundak kiriku...
"Sari..." ucapku memecah kesunyian ini
"Ya Met " " tanya Sari lirih
Sang Penjaga Hati Karya Gembel Sakti di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Mmm....tadi Papah kamu nanya aku..." ucapku
"Hah " Tanya apaan Met " " tanya Sari kaget sambil menatapku
"Ya nanya aku sama kamu mau serius atau ndak...." jawabku
"Trus kamu jawab apa " " tanya Sari
"Aku jawab serius lah....tapi memangnya kamu mau nikah sama aku Sari " " tanyaku
"Hmmm....gimana yah " " jawab Sari dengan wajah bingung
"Hahaha masih belum yakin ya...." ucapku
"Aku sih yakin Met...cuma jodoh atu nggak biar nanti saja...yang penting kita berusaha yang terbaik..." jawab Sari
"Apa yang bikin kamu yakin sama aku Sari " " tanyaku
"Nggak tau...cuma feeling aku tuh kamu yang terbaik buat aku saat ini...nggak tau besok hahahaha..." jawab Sari
"Hahahahaha...bisa aja kamu Sari..." jawabku sambil mencubit pipinya
"Kalo kamu gimana Met " " tanya Sari sambil memegang telapak tanganku
"Bismillah aja Sari..." jawabku
"Alhamdulillah...paling nggak kita sama sama tau kalo emang kita sama sama serius...kamu fokus ama kuliah dulu aja Met..." jawab Sari
"Aku juga harus nabung Sari...nikah di jakarta kan ndak murah...dan aku ndak mau ngrepotin simbok sama keluarga kamu..." jawabku
"Aku juga mau nabung buat bantu bantu kamu Met...tapi kira kira simbok kamu mau terima aku nggak ya " " tanya Sari
"Simbok tuh orangnya terbuka kok...selama terbaik buat aku ya insyaallah simbok setuju..." jawabku
"Makanya besok klo ke sana aku kan harus kenalan sama simbok dan bapak kamu Met..." ucap Sari
"Makasih ya Sari..." ucapku
"Buat apa Met " " tanya Sari
"Makasih udah buat hidupku berwarna lagi...Makasih udah mau serius menjalin hubungan denganku meski kamu tau masa laluku kayak apa ..." ucapku
"Semua orang kan punya masa lalu Met...biarlah masa lalu itu menjadi cambuk untuk kita maju kedepan..." jawab Sari
"Ndak salah deh aku pilih kamu...eh apa kamu yang pilih aku ya ?" godaku
"Hahahahaha kita sama sama memilih dan di pilih lah...." jawab Sari
"Love you Sari..." ucapku sambil mencium keningnya
"Love you too...." jawab Sari
Episode 85 KE KAMPUNG BERSAMANYA _________________________
Suasana stasiun gambir pagi ini sudah cukup ramai, Sari terlihat sangat antusias sekali untuk perjalanan jauh pertamanya menggunakan kereta...mungkin karena selain untuk pertama kalinya Sari jalan jauh dan tidak bersama dengan keluarganya tetapi bersamaku...Sari memakai kaos lengan panjang berwarna abu abu dipadu dengan celana kain dengan warna gelap dan kepalanya di tutup kerudung berwarna gelap....terlihat semakin cantik sekali...
Aku lihat jam di tangan kiriku masih menunjukkan pukul 8.30....kurang lebih masih 15 menit lagi sebelum kereta berangkat tetapi aku dan Sari sudah tiba di stasiun ini setelah tadi pagi aku sempat menitipkan mobil kantor di rumahnya Sari dan beralih menggunakan bajaj ke stasiun ini bersama dengan Sari...
"Met...masih lama ya keretanya " " tanya Sari yang duduk di sampingku
"Bentar lagi kok...kenapa Sari " lama ya " " tanyaku
"Hehehehe iya..." jawab Sari
"Lah...ntar perjalanan masih 8 jam lebih lho...yakin mau ikut ?" tanyaku
"Ikutlah...kan selama ini aku ga pernah ngerasain mudik secara lahir di sini...sekolah sampe kerja di sini aja..." jawab Sari
"Hehehehe kan udah pernah kost di bogor...." ucapku
"Iya tapi lebih sering pulang ke sini daripada ke kost...sepi dan jauh dari warung makan yang enak hehehehehe..." jawab Sari
"Owalah...pantesan rapi bener dulu kostnya...karena ga pernah di huni ternyata hahahaha...." jawabku
"Hahahaha...iya..." ucap Sari yang terlihat sangat cantik
Kereta Api Taksaka pagi tujuan Yogjakarta segera memasuki jalur 3... sayup sayup terdengar dari pengeras suara pertanda bahwa kereta yang akan membawaku pulang akan segera datang...aku rapikan tas ransel dan travel bag nya Sari agar bisa segera aku bawa masuk ke dalam gerbong...
"Ini keretanya Sari...yuk siap siap..." ucapku sambil berdiri dan menenteng tas ransel dan travell bag
"Oh iya Met...gerbong berapa ya " " tanya Sari
"Bentar..gerbong yang di ujung tuh..." jawabku sambil melihat nomer gerbaong dan kursi di tiket yang aku pegang
"Ya udah yuk...sini aku bantu bawa tas nya..." ucap Sari
"Ndak usah...cuma segini doang kok..." jawabku sambil berjalan menuju gerbong kereta paling ujung
"Aku duduk di deket kaca ya Met....biar bisa liat pemandangan..." ucap Sari setelah memasuki gerbong dan mendapati kursi yang sudah di reserve
"Iya Sari...mudah mudahan ndak bosen ya perjalanan kali ini..." jawabku sambil menaruh travell bag di rak
"Hahahaha...kan ada kamu Met...jangan tidur lho..." ucap Sari
"Ndak janji ya...klo ketiduran ndak papa kan hehehehe..." jawabku sambil duduk di sampingnya Sari
"Nggak boleh...ntar aku ganguin klo tidur hehehe..." ucap Sari sambil mencubit pinggangku
"Sakit tau..." ucapku
"Maap hehehehe...oh iya nanti dari statiun ke rumah kamu naek apa Met " " tanya Sari
"Biasanya aku jalan kaki sambil menikmati suasana...tapi kalo sama kamu ya naek angkutan aja..." jawabku
"Jauh apa deket sih kok kamu jalan kaki " " tanya Sari
"Ya lumayan sih...ada kali 6 kilometeran...cuma kan klo aku pulang malam dari jakarta sampe jogja masih subuh jadi sepi..." jawabku
"Owh itu...di kereta ada yang jual makanan kan Met " " tanya Sari
"Ada tapi rasanya gitu deh...makanya aku udah bawa bekel buat kita..." ucapku sambil menujukkan plastik berlogo sebuah makanan cepat saji ala jepang
"Owh tadi kamu beli ini pas aku ke toilte ?" ucap Sari
"Hehehe iya..karena pasti kamu laper siang nanti...aku juga sih hahahaha..." jawabku
Sepanjang perjalanan wajah Sari tampak ceria melihat pemandangan sepanjang jalur rel kereta ini...senyumannya terkembang saat bercerita tentang masa kecilnya dulu dan sesekali menguap karena hampir setengah perjalanan yang lihat hanya sawah sawah...
"Masih lama ya Met...ngantuk nih..." ucap Sari
"Baru juga sebentar...masih setengah jalan lagi...mau tidur " " tanyaku
"Iya deh...ngantuk juga hehehehe..." jawab Sari
"Tadi siapa yang suruh ndak boleh ngantuk hehehehe..." godaku
"Biarin deh..." jawab Sari sambil menyenderkan kepalanya di bahu kananku
"Ya udah tidur aja...ntar klo udah sampai jogja aku bangunin..." ucapku
"Iya Met..." jawab Sari sambil memegang telapak tanganku
Tak butuh waktu lama akhirnya Sari terlelap dalam mimpinya, deru nafas nya terdengar halus dan teratur ndak seirama dengan detak jantungku yang begitu bahagia melihat Sari berada di sampingku...tak lama kemudian aku menyusul Sari masuk ke dalam dunia mimpi....
Sinar matahari mulai menyeruak masuk melalui jendala gerbong yang membuat mataku mulai memicing karena cukup silau...aku lihat jam di tanganku masih menunjukkan pukul 3 sore...dan di sampingku Sari sedang sibuk memainkan ponselnya...
"Sari..." ucapku dengan suara parau
"Eh udah bangun Met....enak tidurnya " " tanya Sari sambil menaruh ponsel ke dalam tas kecilnya
"Kamu udah bangun dari tadi " " tanyaku pelan
"Belum lama kok...ini barusan bales sms dari Mamah..." jawab Sari
"Mamah nanya apa emang ?" tanyaku lagi sambil membetulkan posisi dudukku
"Mamah nanya udah sampai mana...aku jawab nggak tau soalnya liatnya cuma sawah hehehe.." jawab Sari
"Hahahaha...jawaban ngaco....oh iya tadi kamu liat nama stasiun apa terakhir tadi ?" tanyaku
"Kutoarjo klo ga salah...kenapa emang Met " " tanya Sari
"Owh bentar lagi klo gitu...sejam lah..." ucapku sambil meregangkan kaki yang sedari tadi cukup pegal karena posisinya tertekuk
"Capek juga ya hehehe..." ucap Sari tersenyum
"Harusnya naik pesawat tadi...paling ndak nyampe 1 jam udah di jogja..." jawabku
"Ga papa kok kan namanya baru pertama kali jadi biar terkesan dong...meski capek hahahaha...." ucap Sari
Tak kurang dari 1 jam berlalu dan perlahan mulai terdengar pengumuman dari pengeras suara bahwa saat ini sudah memasuki kawasan stasiun tugu jogja...Aku dan Sari mulai bersiap dan segera menuju pintu keluar setelah kereta benar benar berhenti....
"Aku ke toiltet dulu ya Met..." ucap Sari
"Iya Sari...aku tunggu di sini ya..." jawabku sambil duduk di bangku kayu dekat ruang tunggu peron
Stasiun ini lumayan ramai sore hari ini...beberapa turis asing terlihat hilir mudik membawa tas atau koper yang cukup besar...biasanya turis asing itu mengunjungi kawasan keraton, candi prambanan atau sekedar menikmati suasana jogja yang memang istimewa....
"Yuk Met...dari sini masih jauh ga rumah kamu " " ucap Sari
"Paling 1 jam an lah....maklum kampungnya pelosok banget..." jawabku sambil berjalan menuju jalan raya untuk mencari angkutan kota ke arah terminal bus jombor
"Hehehehe namanya juga kampung bukan kota..." ucap Sari yang mengikuti langkahku
Bus kecil ini membawa kami menuju kampung halamanku yang masih jauh dari kata modern...sepanjang perjalanan masih terlihat pemandangan barisan gunung sumbing di ujung barat, gunung merapi dan merbabu di sisi timur dan gunung sindoro di bagian utara...hingga akhirnya kami berhenti di sebuah rumah kecil bercat putih di depan sebuah masjid kampung....
"Sari....ini rumahku....maaf jika berantakan..." ucapku lirih
"Rapi gini kamu bilang berantakan..." ucap Sari
"Yuk masuk aja....Simbok sama Bapak paling lagi sholat maghrib " jawabku
"Oh iya udah maghrib ya...." jawab Sari sambil duduk di ruang tamu rumahku yang hanya ada 3 buah kursi jati dan meja kecil
"Kamu tunggu sini ya...aku buatin minum dulu...tapi adanya teh sama kopi...mau apa " " tanyaku
"Teh anget aja Met..." jawab Sari
Tak lama Simbok dan Bapakku datang dari masjid dan terlihat bingung karena aku datang ndak sendirian seperti biasanya tetapi bersama dengan Sari....
"Assalamu'alaikum Pak...Mbok...." ucapku sambil mencium pipi dan memeluk kedua orang tuaku
"Wa'alaikumsalam....ini siapa Met ?" tanya Simbokku
"Mbok...kenalin...ini Sari....insyaallah calonnya Slamet...." ucapku
"Assalamu'alaikum Tante...Om...Saya Sari..." ucap Sari sambil mencium punggung tangan Bapak dan Simbokku
"Lho kowe ki gimana to Met...kok ndak ngomong ngomong kalo mau pulang bawa tamu istimewa....kan bisa bapak jemput..." ucap Bapakku
"Surprise Pak hehehe...." jawabku
"Lha kok ayu ne kayak gini to Met....duh simbok seneng banget iki..." ucap simbokku sambil memegang tangannya Sari
"Ah tante bisa aja...jadi malu Sari..." jawab Sari pelan
"Belum makan malam to cah ayu " sini ikut simbok siapin buat makan bareng bareng..." ajak simbok kepada Sari
"Iya tante...aku ke dalam ya Met..." ucap Sari sambil digandeng simbok
"Met...kamu serius ama Sari " " tanya Bapak sambil menyalakan rokok kreteknya
"Insyaallah Pak...niat Slamet pulang sama Sari cuma ingin doa restu dari Simbok dan Bapak...." jawabku sambil melihat wajah bapak serius
"Trus kuliahmu gimana " " tanya Bapak
"Rencana Slamet nikahnya setelah Slamet selesai kuliah..." jawabku
"Owh ndak waktu dekat ini kan " soalnya bapak sama simbok belum ada persiapan..." ucap Bapak
"Ndak Pak...insyallah tahun depan kok...kalo soal biaya Bapak ndak usah khawatir...insyallah Slamet ada tabungan buat nikah...Bapak sama Simbok cukup bantu doa saja biar di mudahkan semua urusannya..." jawabku
"Meski kamu ndak minta bapak atau simbok tapi klo bapak ngasih bantua ndak papa to " " tanya Bapak
"Nggih monggo saja Pak...cuma Slamet ndak minta lho...Slamet udah sepakat sama Sari untuk ndak ngrepotin siapa siapa..." jawabku
"Yo wis...mudah mudahan lancar apa yang kamu dan Sari rencanakan....Bapak sama simbok cuma bantu doa saja..." jawab Bapak
"Met...Pak...Makan malem dulu...udah di siapin sama cah ayu..." ucap Simbok yang tiba tibda datang dari ruang tengah
"Ayo Met...biar bisa istirahat..." ajak bapak
"Nggih Pak..." jawabku sambil mengikuti bapak dari belakang
Kami berempat pun duduk lesehan dan mulai makan malam bersama di ruang tengah yang hanya di lapisi karpet warna hijau, kali ini simbok memasak sayur tahu dicampur krecek berkuah santan pedas di tambah lauk telor dadar dan tempe goreng...meski menu makan malam ini sederhana tetapi rasanya sungguh sangat nikmat...karena apapun yang di masak sama simbok di rumah serasa nikmat dibanding beli di warung...
"Cah ayu mau nambah nasi atau lauknya " maaf cuma lauk seadanya soalnya Slamet ndak ngabarin kalo mau pulang jadi ya simbok ndak sempet belanja...." ucap Simbok
"Ini udah cukup kok tante...enak lho masakan tante..." jawab Sari sambil tersenyum
"Panggil simbok aja cah ayu...tante itu klo orang kota..." pinta simbok
"Eh iya tan..eh simbok..." jawab Sari
"Besok mau di masakin apa Met " Cah ayu " biar pagi pagi simbok ke pasar..." tanya simbok sambil merapikan piring kotor
"Apa aja mbok...yang penting bikin sambel yang pedes, soalnya Sari sukanya yang pedes bukan sambel yang manis..." jawabku
"Iih...ga usah ngrepotin simbok lah..." bisik Sari sambil mencolek kakiku
"Ndak papa kok Cah ayu....simbok seneng cah ayu udah mau main kesini...ya kayak gini keadaannya keluarganya Slamet..." ucap Simbok
"Ndak papa kok Mbok...Sari juga seneng jadi punya kampung halaman hehehe..." jawab Sari
"Owalah Met ..Met...kamu kok pinter cari calon istri...simbok ndak nyangka kamu laku..." jawab simbok
"Simbok ki...emang slamet dagangan..." jawabku
"Ya udah nanti cah ayu tidur sama simbok saja, simbok mau kenal lebih jauh sama calon mantu simbok...biar Slamet di sini sama bapak..." ucap Simbok sambil berdiri membawa tumpukan piring kotor bekas makan malam
"Iya tan...eh simbok...lupa mulu hehehehe.." jawab Sari sambil mengikuti simbok ke dapur membereskan piring kotor
"Sari orang mana to Met " " tanya Bapak
"Orang betawi Pak...kenapa emangnya Pak" " tanyaku sambil selonjoran kaki
"Kok wajahnya kayak orang arab..." jawab Bapak
"Iya memang keturunan arab Pak...cuma lahir dan gede di jakarta..." ucapku
"Owalah...bukanya biasanya orang arab dapatnya orang arab yo Met " " tanya Bapak
"Iya sih Pak...rata rata gitu...cuma kan Slamet juga arab...." jawabku
"Arab opo " Jowo toktok..." tanya bapak
"Arab maklum hehehehe " jawabku sambil tertawa kecil
"Dasar....yo wis kono di lanjut istirahat...Bapak mau sholat isya di masjid..." ucap Bapak
"Nggih Pak..." jawabku
Malam ini aku habiskan berjalan jalan dengan Sari untuk melihat sekilas kondisi kampung halamanku di malam hari menggunakan sepeda motor bebek punya bapak...dan besok pagi aku berencana akan pergi jalan jalan bersama Sari menikmati beberapa spot kuliner dan wisata yang ada di kampung halamanku ini...
Episode 86 TIGA BULAN BERLALU _________________________
Suasana Stasiun Gambir dipagi buta ini sudah tampak ramai meski bukan hari pertama kerja...Aku membawakan sekardus oleh oleh dari simbok buat keluarganya Sari setelah kemarin kami sempat berjalan jalan ke ketep pas untuk menikmati gunung merapi dengan jarak dekat, melihat candi borobudur, candi prambanan, pantai parangtritis dan tak lupa kami juga menikmati hidangan khas jawa yang sangat susah di dapatkan di Jakarta seperti mangut, brongkos, bakmi jawa, sate klatak, sop snerek dan masih banyak lagi...
"Met....kamu langsung kerja hari ini " " tanya Sari yang berjalan di sampingku menuju pintu keluar
"Iya Sari...kan kemarin udah ijin tanpa cuti hehehhe..." jawabku
"Oh iya ya...aku sih mau lanjut tidur lagi...capek soalnya hehehe..." ucap Sari
"Tuh mumpung ada Taxi...sini aku bawain sekalian tas kamu..." jawabku sambil menunjuk taxi yang standby di pintu keluar stasiun
"Yuk Met..." jawab Sari mengikuti langkahku
Ndak lebih dari 10 menit akhirnya sampai juga di rumahnya Sari, segera aku memasukkan kardus berisi oleh oleh ke dalam ruang tamu dimana sudah ada Papahnya Sari yang menunggu kedatangan kami...
"Assalamu'alaikum...." ucapku sambil menyalami dan mencium punggung tangan Papahnya Sari
"Wa'alaikumsalam....masuk Nak Slamet...gimana perjalanannya ?" tanya Papahnya Sari
"Alhamdulillah lancar Om..." jawabku sambil duduk di hadapannya
"Met...tunggu bentar ya..jangan balik dulu...." ucap Sari sambil masuk ke dalam ruang tengah
"Iya Sari..." jawabku
"Mau langsung balik Bekasi Nak Slamet " " tanya Papahnya Sari
"Iya Om...kan jatah cutinya abis hehehe..." jawabku
"Klao capek istirahat di sini dulu saja...tuh di kamarnya Reza..." ucap Papahnya Sari
"Terima Kasih Om...alhamdulillah tadi sudah sempat tidur di kereta..." jawabku
"Met...sarapan dulu yuk...udah aku buatin nasi goreng..." ucap Sari yang datang dari ruang tengah
"Wah malah ngrepotin gini Sari..." jawabku pelan
"Udah ayo buruan...biar ga masuk angin..." ucap Sari sambil menarik tanganku
"Wah moment langka lho Nak Slamet...jarang jarang lho Sari masak klo pagi..." ucap Papahnya Sari
"Kan kerja pagi Pah hehehe...Papah mau sekalian " Sari bikin agak banyak kok..." tanya Sari kepada Papahnya
"Nggak Sari, Papah mau ngopi dulu aja..." jawab Papahnya Sari sambil menyalakan sebatang rokok yang terselip di mulutnya
"Mari Om..." ucapku
"Silahkan Nak Slamet..." jawab Papahnya Sari
Sari mengambilkan sepiring penuh nasi goreng beserta telor mata sapi dan menyerahkan kepadaku...
"Ndak usah banyak banyak Sari..." ucapku
"Semalem kan kamu cuma makan dikit Met..." jawab Sari sambil menyerahkan sepiring komplit kepadaku
"aku kan ngalah ama yang lagi kelaperan hehehehe..." godaku
"Hahahaha abis sambel goreng buatan Simbok enak sih..." jawab Sari
"Kamu sekalian makan aja Sari, masa aku sendirian gini..." ucapku
"Aku ntar aja Met, masih eneg perutnya...." jawab Sari
Selesai makan, aku segera pamitan kepada Sari dan Kedua orang tuanya....
"Ati ati di jalan ya Nak Slamet...makasih oleh olehnya...bilang sama bapak dan simbok ya..." ucap Mamahnya Sari
"Iya Tante...Om...Sari...saya pamit pulang..." jawabku sambil menyalami satu persatu
"Ati ati ya Met...kabar kabari ya..." ucap Sari
"Iya Sari...ntar aku kabarin klo udah nyampe kantor..." jawabku sesaat sebelum masuk ke dalam mobil yang sudah aku panaskan mesinnya
Hampir 40an menit perjalanan melewati jalan tol akhirnya sampai juga aku di kantor Bekasi...Aku sms Sari untuk memberitahu bahwa sudah sampai di kantor sambil berjalan menuju lantai 4 di mana bisa mandi dan istirahat sebentar sebelum jam kerja di mulai....
Hari ini aku habiskan waktu dengan bekerja setelah kemarin sempat cuti dan meminta ijin 1 hari...cukup melelahkan juga hari ini...
Ring....Ring....Ring.... ponselku berbunyi dari dalam dashboard mobil, sekilas aku lihat nama Sari di layar ponselku...
"Assalamu'alaikum Sari..." ucapku setelah menerima panggilan ini
"Wa'alaikumsalam Met...lagi di mana ?" tanya Sari
"Ini baru aja lewat rel kereta arah rumah...kamu lagi apa Sari ?" jawabku
"Owh...aku lagi makan Met...pake rempeyek ikan cere yang dari simbok...kamu udah makan Met ?" ucap Sari
"Udah bungkus nasi goreng...enak ndak rempeyeknya ?" tanyaku
"Enak Met...Mamah juga suka tuh rempeyeknya...klo Papah suka wajik nya..." jawab Sari
"Alhamdulillah kalo pada suka...ntar kalo abis bisa minta simbok kirimin lewat paket..." ucapku
"Ya ga enak lah...masa minta orang tua kirimin...ngrepotin aja..." jawab Sari
"Ya udah, ntar kalo balik kampung lagi aku bawain yang banyak..." ucapku
"Ikut lagi...tapi naek pesawat ya hehehehe...." jawab Sari
"Yakin mau ikutan lagi " Ntar di sana bingung cari mini market atau cari makanan yang ndak manis lagi ndak ?" godaku
"Hahahahaha...abis di situ sepi bener sih klo malam...di jakarta kan mau jam 1 pagi juga masih rame...mau beli apa aja juga ada....." jawab Sari
"Ya beda lah...kamu lahir dan gede di Jakarta, terbiasa di kota yang semua ada...sekali ke kota kecil dan semua serba terbatas ya kaget hehehehe..." ucapku
"Hehehehe ya udah aku lanjutin makan ya Met...kamu nyampe rumah nanti langsung mandi, makan trus istirahat...capek kan abis jalan jauh trus kerja..." ucap Sari
"Iya Sari....ntar aku kabarin kalo udah sampai rumah..." jawabku
"Love you...." ucap Sari pelan
"Love you too....kok pelan kenapa ?" tanyaku
"Ada Mamah di sebelah...malu hehehehe..." bisik Sari
"Hehehehehe ya udah ya...salam buat semua di situ...Assalamu'alaikum..." ucapku
"Iya Met...Wa'alaikumsalam..." jawab Sari dan tak lama kemudian panggilan ini berakhir
Malam ini aku rebahkan tubuh kurusku yang memang kurang istirahat setelah perjalanan pulang kampung dan di lanjut dengan pekerjaan di kantor yang menumpuk...berharap besok pagi badanku kembali segar dan fit...
Hari mulai berganti, bulan dan matahari saling bergantian memberikan sinarnya ke dunia ini... detak jarum jam berlari seakan takut terhenti...
Aku mulai hari dengan bersyukur bahwa hari ini aku masih di beri nafas dan di beri kesempatan untuk memperbaiki kehidupanku di dunia...
Tak terasa hampir 3 bulan sudah aku jalani kebersamaan dengan Sari...frekuensi bertemu dengan Sari tidaklah cukup banyak karena di samping aku harus kerja, aku juga sedang mengejar kuliahku agar segera lulus...
Sabtu pagi ini aku sudah berada di jalan tol dalam kota menuju rumah Sari karena semalam aku sudah berjanji untuk bertemu Sari sebelum aku pergi kuliah...
"Assalamu'alaikum..." ucapku sambil mengetuk pintu gerbang rumahnya Sari
"Wa'alaikumsalam...Masuk Nak Slamet....Sari masih di atas..." jawab Mamahnya Sari yang sedang merapikan pot tanaman
"Iya Tante...Tante Sehat ?" jawabku sambil bersalaman dan mencium punggung tangan Mamahnya Sari
"Alhamdulillah sehat...biasa lutut Tante memang sedikit manja...Masuk aja Nak Slamet..." ucap Mamahnya Sari sambil kembali merapikan tanaman hiasnya
"Iya Tante...Makasih...Mari Tante..." jawabku sambil masuk ke dalam ruang tamu
Lumayan lama aku duduk di ruang tamu menunggu Sari datang...entah apa yang Sari sedang lakukan di atas sana...
"Assalamu'alaikum...maaf lama ya..." ucap Sari yang datang sambil membawa tas kecil
"Wa'alaikumsalam...ndak kok Sari...kamu rapi bener...mau kemana emang ?" tanyaku
"Anterin aku ke rumah Kak Sinta ya..." jawab Sari
"Owh...mau sekarang " " tanyaku
"Iya...kan kamu mau kuliah...biar ga terlambat nanti kamu..." jawab Sari
"Ya udah yuk jalan..." ucapku sambil berdiri dan berjalan keluar
"Mah...Sari ke tempat Kak Sinta ya...dianterin Slamet..." ucap Saei sambil menyalami dan mencium pipi Mamahnya
"Ati ati ya Sari...Nak Slamet..." jawab Mamahnya Sari
"Permisi Tante...Assalamu'alaikum..." ucapku sambil menyalami Mamahnya Sari
"Wa'alaikumsalam..." jawab Mamahnya Sari
Aku dan Sari bergegas menuju mobil dan aku jalankan mobil ini menyusuri jalanan menuju rumahnya Kak Sinta di daerah Rawasari
"Met..." ucap Sari
"Iya Sari..." jawabku sambil terus fokus kepada jalanan
"Emmm....boleh tanya sedikit ?" ucap Sari
"Boleh lah...mau tanya banyak juga boleh kok...mau tanya apa Sari ?" ucapku
"Kamu masih kontak sama Adhis ?" tanya Sari pelan
"Ndak Sari...semenjak saat itu aku ndak pernah kontak sama Adhis...bahkan sms nya pun ndak aku bales..." jawabku
"Owh gitu...emm...kamu masih punya perasaan sama Adhis ga Met " " tanya Sari
"Ini dalam rangka apa sih Sari " Kok tumben kamu tanya kayak gini..." jawabku
"Ya kan nanya aja Met...kan kamu bilang udah siap nikah sama aku, aku cuma pengen tau di dalam hati kamu cuma ada aku atau masih ada Adhis... " jawab Sari
"Sari...di dalam hatiku saat ini hanya ada kamu..." ucapku
"Trus kenapa kamu ga bales sms nya Adhis Met " " tanya Sari
"Aku ndak mau bales aja Sari...." jawabku
"Berarti kamu masih ada rasa sama Adhis Met...buktinya kamu masih belum bisa terima kenyataan..." ucap Sari
"Trus aku harus gimana Sari " Aku benar benar membuka lembaran baru bersama kamu..." tanyaku
"Kamu temui Adhis...bilang baik baik tentang semuanya, dan satu lagi Met...jangan pernah kamu bohongin hati kamu sendiri...aku kasih kamu satu kesempatan untuk selesaikan dulu semua urusan yang belum kamu selesaikan..." jawab Sari
Episode 87 MENYELESAIKAN SEMUANYA _________________________
Selesai mata kuliah terakhir tak membuatku segera beranjak dari kursi kelas ini...entah kenapa aku enggan sekali bertemu dengan Adhis...perasaanku campur aduk di mana selama ini aku mencoba untuk membuang perasaan ini tetapi kenapa Sari memintaku untuk bertemu dengan Adhis dan menyelesaikan semua urusanku dengan Adhis...
Ring...Ring...Ring.... dering ponselku berbunyi membuyarkan semua pikiranku...aku ambil ponselku dari saku celana jeans belelku...terlihat nama Sari di layar ponselku
"Assalamu'alaikum Sari..." ucapku sesaat setelah aku terima panggilan ini
"Wa'alaikumsalam Met...udah selesai kuliahnya " " tanya Sari
"Udah Sari..baru aja selesai...ini lagi siap siap..." jawabku
"Ya udah kamu langsung ke tempatnya Adhis aja yah...aku masih di jalan mau ke Inan salon sama Kak Sinta....ntar jemput ya klo kamu udah selesai dari tempatnya Adhis..." ucap Sari
Sang Penjaga Hati Karya Gembel Sakti di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Sari...aku harus ya temuin Adhis " " tanyaku pelan
"Harus...klo memang kamu udah ga ada perasaan harusnya kamu udah ga canggung dan bisa bersikap biasa layaknya temen..." ucap Sari
"Ya udah kalo gitu coba aku ke sana...ntar aku kabarin ya Sari..." jawabku sambil berjalan ke arah parkiran mobil kampus ini
"Ati ati ya Met...love you...." ucap Sari
"Iya Sari...love you too..." jawabku
"Assalamu'alaikum..." ucap Sari mengakhiri pembicaraan
"Wa'aalaikumsalam..." jawabku dan mematikan panggilan ini
Perjalanan kali ini terasa lambat karena beberapa titik sepanjang perjalanan ini mengalami kemacetan dan membuat kepalaku makin terasa penat...hampir 1 jam akhirnya aku masuk ke wilayah sekitar jalan kebon sirih yang memang banyak sekali rumah warga yang di jadikan kost atau guest house...berbekal alamat yang pernah Adhis sms aku perlahan mencari rumah kost Adhis...sampai akhirnya aku berhenti di depan rumah bercat hijau muda dengan tulisan kost wanita tertempel di gerbang depan rumah...
"Assalamu'laikum....Selamat Sore...." ucapku sambil memencet bel listrik di dekat gerbang
"Wa'aalaikumsalam...." ucap seorang ibu yang sudah terlihat berumur yang datang dari dalam rumah
"Permisi Bu...numpang tanya apakah betul Adhis kost di sini " " tanyaku
"Maaf Mas ini siapa yah " kita ga bisa terima tamu kalo tidak kenal..." jawab Ibu itu
"Saya Slamet bu...teman sekolahnya Adhis..." jawabku
"Sebentar ya Mas...saya panggilkan dulu..." jawab Ibu sambil berjalan masuk ke dalam rumah
Cukup lama aku menunggu di balik gerbang yang memang belum di bukakan oleh ibu tadi, mungkin untuk menjaga keamanan dan privasi makanya tidak sembarang orang bisa masuk ke dalam rumahnya...karena tidak ada tempat duduk akhirnya aku memilih duduk di bawah bersandarkan gerbang...
"Met...." terdengar suara khas yang selama ini sering aku dengar
"Dhis..." jawabku sambil berdiri dan melihat ke arah gerbang
"Masuk Met...." ucap Adhis sambil membuka gembok gerbang dengan kunci kecil yang Adhis pegang\
"Makasih Dhis...." jawabku sembari masuk dan duduk di bangku teras
"Kok ga ngabarin dulu Met " gimana kabar kamu " " tanya Adhis yang mengambil kursi plastik dan duduk di hadapanku
"Baik Dhis, kamu sendiri gimana " baik " " tanyaku
"Ya kayak gini aja Met...di bilang baik ya baik...dibilang nggak ya kayak gini...." jawab Adhis lirih
"Maafin aku ya Dhis...." ucapku
"Met...sampai kapanpun kamu ga pernah salah di mataku...jadi kamu ga perlu minta maaf..." jawab Adhis
"Tapi..." ucapku
"Nggak ada tapi tapian Met...hehehehe...udah aah ga usah bahas lagi..." jawab Adhis
"Gimana kerjaan kamu Dhis " " tanyaku mengalihkan pembicaraan
"Ya gitu lah...namanya PNS ya ga sebanyak kerjaan swasta...cuma emang datang lebih pagi tapi pulangnya duluan hehehehe..." jawab Adhis
"Naik apa ke kantor " " tanyaku basa basi
"Jalan kaki tapi kadang naik ojek klo waktunya mepet..." jawab Adhis
"Ga beli motor aja Dhis " " tanyaku
"Ada sih rencana beli motor tapi nunggu gajian aja hehehe..." jawab Adhis
"Kamu ndak pergi pergi Dhis " kan malam minggu..." tanyaku
"Nggak Met...mau pergi juga sama siapa hehehe...kamu sendiri gimana Met " udah punya pacar lagi " " jawab Adhis
"Gimana ya jawabnya...." ucapku sambil menarik nafas dalam dalam
"Ngomong aja ga papa kok Met..." jawab Adhis sambil tersenyum
"Iya Dhis...aku udah punya temen deket yang bisa di katakan pacar..." jawabku lirih
"Hah serius Met " Selamat ya...." ucap Adhis sambil memegang tanganku
"Dhis... " ucapku
"Iya Met " kenapa " " tanya Adhis
"Aku berencana menikah setelah aku lulus kuliah nanti..." ucapku dengan suara parau
"Secepat itu Met " boleh aku tanya siapa pacar kamu saat ini " " tanya Adhis
"Sari...." jawabku pelan
"Sari ?"" " ucap Adhis dengan muka kaget
"Iya Dhis...Sari..." jawabku
"Udah lama Met kamu pacaran sama Sari " " tanya Adhis lirih
"Belum Dhis...baru 3 bulanan..." jawabku
"Owh kirain kamu selingkuh..." jawab Adhis
"Ndak Dhis....ini yang ingin aku bahas biar kamu ndak salah paham...." ucapku
"Maksud kamu Met " " tanya Adhis
"Aku cuma ingin kita temenan baik Dhis...dan aku juga mau jelasin bahwa aku sama Sari bukan selingkuh di belakang kamu selama ini...semenjak pulang dari rumah kamu memang aku sempat jalan dengan Sari itupun sebatas ke rumahnya dan tidak ada apa apa karena Sari memang sudah punya pacar....baru 3 bulan belakangan ini aku jalan sama Sari setelah Sari putus sama cowoknya..." jelasku
Pedang Berkarat Pena Beraksara 10 Pendekar Naga Putih 09 Mencari Jejak Pembunuh Tragedi Sinemata 2
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama