Petualangan Manusia Harimau 6
Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra Bagian 6 "Memang ada. Kita sedang berhadapan dengan orang atau mahluk yang punya ilmu itu," kata Karnadi. Dan Margono jadi gelisah lagi. Tetapi untuk menjaga wibawa ia berdaya upaya dan berhasil menyembunyikannya. Kemudian ia berkata: "Saya rasa sudah cukup jelas. Kapten dan Letnan saya minta berhasil menangkap pelarian itu kembali." Begitu Kolonel Margono selesai bicara ruangan itu terasa bergoncang-goncang dan kemudian terdengar suara auman harimau. Margono jadi pucat. Dia tJak mampu mencegah kepucatan. Beberapa saat lamanya tidak seorang pun dari mereka buka mulut. Masing-masing dengan pikirannya. Tetapi semuanya meminta dalam hati agar selamat. Agak lama kemudian barulah Siregar memberanikan diri bicara: "Masih akan ditangkap Pak Kolonel?" Margono tidak menjawab, la merasa letih dan ingin istirahat. Tetapi apakah pikirannya bisa istira hat" la minta Kapten Siregar mengantarkan Sabrina pulang, yang segera dilaksanakan. Mendadak http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Karnadi berkata: "Pak Kolonel, mahluk halus itu telah menyebabkan kelainan perasaan pada dirinya itu adalah sang cindaku. Setelah ia pergi bersama Siregar, hilanglah firasat buruk pada diri Karnadi. Kolonel Margono pulang dengan berbagai pikiran dan khayalan menghantui otaknya, la sudah menyaksikan dan mengalami sendiri, bahwa yang gaib-gaib dan tak pernah dipercayanya dulu memang benar-benar ada. Yang mengaum tadi. Sudah pasti harimau yang tidak memperlihatkan dirinya. Sabrina yang begitu jelita jatuh cinta pada seorang dukun miskin. Erwin menghilang dari kandang bertrali besi tanpa ada yang melihat kepergiannya. Betapa gila dan ajaibnya itu semua. Kini jantung Margono berdebar kencang dan dia semakin takut menghadapi berbagai macam kemungkinan. Setiba di rumah Margono bertanya kepada isterinya apakah ada kejadian-kejadian aneh atau tamu yang tidak dikenal. Nyonya Margono heran mendengar pertanyaan itu. Dijawabnya bahwa tidak ada tamu dan juga tidak ada sesuatu yang aneh. Margono merasa sedikit lega, tetapi sesaat kemudian isterinya mengatakan bahwa kalau mau dianggap aneh hanyalah bunyi teipon yang berulang sampai lima kali. Tiap diangkat oleh Nyonya Margono, hubungan diputuskan. Tidak mengatakan apa-apa, bahkan menyebut "hallo" pun tidak. Nyonya Margono menganggap itu hanya sebagai salah sambung, yang amat banyak terjadi dalam hubungan teipon di Jakarta. Walaupun diputar nomor yang benar, selalu nomor lain yang menerima. Mendadak Margono ingat, bahwa ia pernah mengatakan pada Sabrina bahwa ia boleh menelpon saja ke rumah, karena isterinya sedang tidak ada. Tetapi kini Bu Margono sudah kembali, baru dua jam yang lalu, ketika ia mengalami kenyataankenyataan aneh di kantor tadi. Ketika isterinya ke belakang, Margono menelpon ke hotel tempat Sabrina menginap, mengatakan agar ia untuk sementara jangan menelpon dulu. Sabrina tidak kecewa, karena ia memang tidak ada niat untuk menghubungi perwira Polisi itu. SEBAGAI biasa, ketika hari mulai gelap, lampu-lampu dinyalakan, begitu juga di rumah Kolonel Margono. Ada oleh pembantu ada oleh http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ isteri atau anak-anaknya. Tetapi jam 19.30, ketika mereka sekeluarga sedang makan, tiba-tiba lampu padam. Semua. Biasa. Ada gangguan. Pembantu segera ke tempat penyimpanan lilin. Eh, tidak ada. Habiskah" Tidak mungkin, di rumah itu tidak pernah kehabisan persediaan lilin, mengingat kemungkinan adanya gangguan aliran listerik yang datang tiba-tiba. "Mana lilinnya?" tanya dan perintah nyonya Margono. Pembantu mengatakan di dalam gelap itu, lilin habis. Suaranya mengandung rasa takut, karena ia pasti akan dimarahi, walaupun ia tidak lalai menjaga persediaan. Dan memang Nyonya Margono mengomel. Untung pembantu rumah tangga yang bernama Yayah mendapat korek api, disulutnya. Nyala. Dengan gugup ia coba mendapatkan lilin di tempat penyimpanan yang sudah terpakai sebagian. Juga tidak ada. Korek apinya padam, karena sudah hampir memakan jari Yayah. Dia nyalakan satu lagi lalu menuju meja makan, menerangkan rasa herannya dengan maksud membela diri, bahwa lilin bekas pun tidak ada. Tiba-tiba korek api yang memberi sedikit penerangan itu padam. Bukan karena kayunya habis, tetapi seperti ada yang meniupnya. Yayah menyalakan lagi satu, padam lagi. Tiba-tiba ia menjerit lirih, membuat kaget seluruh keluarga Margono yang menghadapi meja makan tanpa meneruskan makan oleh keadaan gelap itu. "Ada apa?" tanya Nyonya Margono. "Ada yang memegangi tangan saya," Yayah masih sempat menjawab dengan suara gemetar, lalu menjadi lemas dan terduduk. Kolonel Margono yang paling terkejut karena ia sudah mengalami sendiri kejadian-kejadian aneh dan menduga, bahwa buntut peristiwa penangkapan dan penganiayaan atas diri Erwin tidak hanya sampai di situ. Tiba-tiba lampu nyala, dan mereka merasa agak lega. Tiba-tiba piring di atas meja terangkat, kemudian diletakkan kembali. Tapi tidak kelihatan tangan yang mengangkat atau meletakkan. Sekeluarga Margono jadi pucat dan tak dapat bicara. DALAM keadaan tegang dan tiap manusia di ruang makan itu http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ merasa amat ketakutan, tiba-tiba lampu mati lagi. Keadaan jadi tambah mengerikan. Kini kedengaran piring-piring beradu. Hampir semuanya menjerit. "Nyalakan lampu," perintah Margono yang tak kalah takutnya, tetapi sebagai kepala keluarga berusaha sedapat daya menyembunyikan. Kalau dia sendiri pun terang-terangan memperlihatkan ketakutan, keadaan akan tambah kacau. Tanpa ada seorang pun yang menghidupkan lampu, tiba-tiba semua lampu menyala kembali. Nyonya Margono kelihatan menggigil. Dia mencapai puncak dari rasa takut. Sebelum menggigil tadi ia sudah terkencing, tak dapat ditahannya. Mereka semua memandang meja makan dengan suatu kenyataan yang tambah menakutkan saja. Tidak ada sepotong ikan atau sedikit sayur pun yang tinggal. Semua lauk pauk sudah habis tanpa kelihatan siapa yang mengambil atau yang memakannya. PADA waktu itu terdengar suara mobil berhenti di depan, mesin dimatikan. Ada orang datang. Margono merasa agak lega. Siapapun yang datang akan merupakan keringanan bagi ketegangan yang sedang mencekam mereka. Karena hari baru sekitar pukul setengah delapan, pintu depan belum dikunci. Tidak ada rasa khawatir. Tidak akan ada penjahat sehebat apa pun yang akan berani masuk ke rumah seorang kolonel Polisi. Walaupun dalam kenyataan, ada penjahat yang sudah tidak pandang mangsa, tidak peduli perwira setinggi apa pun pangkatnya. Ataukah penjahat jenis ini sengaja hanya memasuki rumah-rumah yang VIP untuk memamerkan keberanian dan keunggulan mereka sambil menantang, "Lu liat, gua bisa masuk dan bawa harta benda lu mana yang gua suka. Lu mau apa?" Yang datang itu kiranya adik kandung Nyonya Margono bersama isterinya. Langsung saja ke ruang makan. "Wah, langkah kanan nih, kami memang lapar. Tak seorang pun menyahuti kata-katanya yang mengandung kelakar itu. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ "Kami senang kau datang Djon," kata Nyonya Margono sejenak kemudian. Tetapi suaranya jelas tidak normal, terdengar getarannya. Dan kini adik Nyonya Margono yang dipanggil Djon itu dan isterinya baru melihat bahwa di atas meja tidak ada hidangan apa pun. Hanya piring-piring kosong. "Wah, semua sudah kalian habiskan sampai licin begini,, kata Djon, masih berkelakar walaupun ia merasa aneh dengan apa yang dilihatnya. Kini tampak oleh Djon bahwa Yayah pembantu rumah tangga terduduk lemas di lantai. Kini baru diperhatikannya pula wajah keluarganya satu demi satu. Semua pucat dan membayangkan ketakutan. Dia dan isterinya pun tiba-tiba jadi agak takut, karena tidak mengerti apakah yang sedang terjadi. "Duduklah Djon," kata Margono. "Kami baru mengalami kejadian aneh. Dan sangat mengerikan Djon. Semua makanan lenyap tanpa kelihatan siapa yang mengambil atau siapa yang memakan. Sudah terang bukan kami. Kami baru saja mulai makan, tiba-tiba lampu mati. Yayah merasa tangannya dipegangi, tapi yang memegang tak kelihatan." Tiba-tiba lampu mati lagi. Tapi, kini hanya di ruang makan itu saja. Jadi tidak terlalu gelap, cahaya dari lampu-lampu lain masuk ke sana. Djon suka coba menekan stop kontak gntuk penerangan ruangan itu. Lampu menyala. "Cuma stop kontaknya. Tuh, sudah nyala." Hanya beberapa detik, lampu ruangan itu mati lagi. Djon coba lagi menghidupkan dan lampu nyala. Kini ia merasa heran. Apakah stop kontak itu berubah posisi sendiri. Tadi mati, ditekannya ke bawah, nyala lagi. Lagi mati dan ketika dia mau menghidupkannya ternyata stop kontak itu sudah berubah posisi. Ditekannya lagi ke bawah, nyala lagi. Semua yang duduk mengelilingi meja makan tidak tergerak untuk bangkit, walaupun hati mereka amat gelisah. Sekali lagi lampu ruangan itu mati. Sekali lagi pula Djon hendak menghidupkannya. Tetapi ketika tangannya hampir menjamah stop kontak, ia merasa tangannya dipegang dan ditahan oleh sesuatu yang tidak kelihatan manusianya, la yakin http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ tentu tangan manusia, ataukah tangan hantu. Kalau manusia tentu kelihatan. Tangan hantu atau jin yang tidak kelihatan. Semua memandang ke arah Djon. Tampak ia berusaha membebaskan diri dari entah apa. "Tanganku Kak. Ada yang menahan. Tidak bisa mencapai stop kontak," katanya tabah takut. Nyonya Margono sudah kehabisan akal la tidak mengerti apakah semuanya ini dan mengapa sampai terjadi begitu" Dia, seperti suaminya sering mendengar tentang setan, jin dan hantu, tetapi tidak pernah percaya. Kini ia bertanya pada diri sendiri, apakah cerita-cerita yang dianggapnya tahyul itu sebenarnya sama sekali bukan tahyul" Apakah kejadian yang mengerikan ini sengaja mereka aiami agar ia melihat dan mengalami sendiri bahwa di dunia ini memang banyak hal yang ajaib dan gaib. "Benar," kata suara tanpa manusianya memperlihatkan diri, "Yang Nyonya sangka tahyul itu sebenarnya bukan tahyul. Aku sebenarnya tidak ingin membuat kalian takut atau terkejut. Aku hanya mau mengatakan sekali lagi kepada suami Nyonya, Margono, bahwa anakku yang ditahan dan kini sudah bebas atas usahaku, sama sekali tidak berdosa. Mengapa anakku sampai disiksa begitu rupa?" Aku tidak terima dan ayahku sudah berjanji, bahwa sejumlah orang lagi yang turut menyebabkan penderitaan anakku, harus membayar." Kata demi kata yang diucapkan Dja Lubuk terdengar jelas sekali. Hanya makhluknya tidak kelihatan. "Kami mohon ampun," kata Nyonya Margono spontan karena menurut pendapatnya minta ampunlah satu-satunya jalan untuk menghilangkan amarah makhluk yang empunya suara. "Janganlah ganggu kami yang tidak berdosa. Bapak," sambung Nyonya Margono yang menganggap sebutan Bapaklah yang paling tepat untuk menunjukkan rasa hormat. Mereka semua menunggu, apakah lagi yang akan terjadi. Tetapi tidak terjadi apa pun lagi. Ada sepuluh menit mereka diam dengan perasaan tegang tetapi juga mengandung harapan untuk dimaafkan. Setelah senyap sekian lama, barulah Nyonya Margono bertanya kepada suaminya apakah sebenarnya yang telah terjadi. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Kolonel itu menceritakan seluruh peristiwa. Hanya tentang Sabrina tidak disebutnya barang sepatah kata pun. Margono bimbang di dalam hati mengenai perintahnya kepada Kapten Sahata Siregar untuk menangkap Erwin kembali karena ia melarikan diri dari tahanan. Kemudian ia mengambil keputusan. la menelpon bawahannya itu. "Mengenai Erwin, Kapten. Saya rasa benar apa yang Anda katakan. Dia akan kita bebaskan, ketika kita ketahui dia telah melarikan diri. Tak usah dicari lagi. Anggap saja dia sudah mengetahui lebih dulu lalu pergi. Sama saja, dia sudah bebas!" Kapten Sahata Siregar merasa heran dengan perubahan sikap atasannya, tetapi bagaimanapun dia merasa lega. Menangkap Erwin berarti mencari-cari bahaya, la tak sempat bertanya kepada Margono, alasan apa yang membuat dia mengubah sikap, karena setelah member perintah, kolonel itu lantas meletakkan telpon. Jauh di hati kecilnya ia merasa dikalahkan, la yang biasanya berpegang pada hukum, sekali ini merasa dikalahkan, la yang biasanya berpedang pada hukum sekali ini merasa tidak sanggup bertindak sesuai dengan hukum yang berlaku bagi seorang pelarian, tidak peduli siapa. Kalaulah sampai tersiar keluar bahwa ia membiarkan seorang tahanan melarikan diri, akan merosotlah namanya sampai ke titik nol. Dia merasa malu sekali, tetapi dia harus memilih yang terbaik di antara berbagai jalan yang semuanya buruk. Dengan membiarkan Erwin ia berharap akan bebas dari kejaran makhluk yang mengatakan dirinya kakek dan ayah Erwin. la tidak menyukai sikapnya itu, tetapi ia tidak ada pilihan lain. Semalam malaman itu mereka tidak dapat tenang. Tetapi Dja Lubuk atau Raja Tigor tidak lagi datang. DJA LUBUK yang dengan ilmu perabunnya masuk ke kantor Polisi dan membawa anaknya dari sana telah membaringkan Erwin di gubugnya, tanpa ada orang yang melihat ia masuk. Dibelainya rambut anaknya sambil membiarkan air mata mengalir di pipinya, ia kembali merasa sedih sekali atas nasib yang ditakdirkan atas diri mereka. Ayahnya, dirinya dan kini anaknya. Karena tak dapat http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ mengelak dari menerima warisan sebagai manusia harimau, maka macam-macam duka telah menimpanya. "Jangan menangis Ayah," kata Erwin yang sudah sadar tetapi merasa seluruh tubuhnya sakit. "Derita ini akan membuat aku jadi lebih tabah dan kian mengenal manusia. Adanya orang-orang kejam yang menyiksa diriku membuat aku melihat sendiri, bahwa kita yang dinamakan manusia harimau masih jauh lebih baik daripada mereka. Kita tidak akan pernah berlaku sadis terhadap siapapun yang belum tentu bersalah. Aku bangga ayah, bahwa kita lebih baik daripada mereka yang katanya pembela kebenaran dan penegak keadilan!" Erwin terharu sekali melihat ayahnya menangisi dirinya yang malang. Adakah ayah lain yang menyayangi anaknya seperti Dja Lubuk menyayangi Erwin" "Apakah aku masih akan dikejar-kejar lalu ditangkap lagi Ayah?" tanya Erwin. Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Ayah rasa tidak, tetapi kalau ada yang berani menangkap kau yang tak bersalah, aku tidak akan beri ampun kepada mereka. Aku akan bunuh mereka dan kukeluarkan semua isi dada dan perut mereka. Kulihat zaman sekarang ini orang ganas harus dibalas dengan keganasan yang berlipat ganda. Kejahatan dibalas dengan kebaikan sudah lewat zamannya. Orang-orang bermental dan moral bejat itu akan menertawakan orang lemah. Kalau aku tak mampu, akan kubawa sembilan harimau piaraanku kemari untuk menghabiskan mereka." Dja Lubuk akan melaksanakan apa yang dikatakannya kalau Erwin sampai dikejar-kejar dan ditangkap lagi. Memang ia masih punya sembilan harimau piaraan yang sampai kini pun akan tunduk pada segala perintahnya. Harimau-harimau ini raja hutan biasa yang bisa berkembang biak dan mencari mangsa mereka di hutan-hutan dari Mandailing, Tapanuli Selatan sampai ke Sawahlunto, Sijunjung dan daerah Kerinci di bagian selatan Sumatera Barat, yang lebih dikenal dengan nama daerah Minangkabau. Harimau piaraan akan selalu patuh pada panggilan tuannya, walau di mana pun ia berada, la akan lakukan sembarang perintah tuannya, selama majikan ini memenuhi kewajibannya. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Salah satu di antara kewajiban ini ialah memberi harimau-harimau piaraan itu hidangan telur ayam, bubur merah putih dan minuman air putih dari tiga telaga. Dan kalau harimau piaraan terpojok atau lapar'karena ketiadaan makanan yang biasanya berupa rusa, babi hutan dan binatang liar lainnya, maka ia akan minta makan kepada yang menguasai dirinya. Si majikan terpaksa memberinya makan. Entah ternak piaraannya seperti kambing, kerbau dan lembu atau ternak yang dibelinya. Bagaimanapun ia harus memberi harimauharimau itu makan. Kalau tidak, maka keluarga sang majikan akan diterkamnya, satu demi satu, akhirnya majikannya sendiri pun akan dimakannya. Itulah pula beratnya kewajiban seseorang yang punya ilmu mistik atau ilmu gaib memelihara binatang buas. Bukan hanya harimau. Boleh jadi ular, kecil berbisa mematikan, atau besar pemakan orang, juga mematikan. Tiga hari Erwin terbaring tanpa ada orang yang tahu. Tiga hari dan tiga malam Dja Lubuk datang mengobatinya. Para tetangga sama sekali tidak tahu bahwa di gubug itu ada makhluk yang sewaktu-waktu berubah menjadi harimau. Erwin mereka kenal sampai ketika ia ditangkap. Mereka mendengar bahwa ia terlibat pembunuhan. Sebenarnya mereka sukar percaya, karena Erwin yang biasa mereka kenal adalah anak muda yang baik budi dan selalu bersopan santun, walaupun ia hanya seorang miskin. Tiga hari setelah dirawat oleh ayah tersayang, yang bangkit dari kuburan demi keselamatan dan karena cintanya kepada sang putra, maka sembuhlah Erwin. Dan ia keluar rumah, seolah-olah tak pernah terjadi suatu apa pun atas dirinya, la menyapa para tetangganya yang dikenalnya dan tak ada seorang pun yang tergerak untuk bertanya kepadanya apakah yang telah menimpa dirinya atau bilakah ia kembali. Erwin yang mereka lihat sekarang sama saja dengan Erwin yang telah mereka kenal. Ramah, tetapi tak suka banyak cerita. Ada di antara mereka yang sudah mendengar bahwa anak muda itu sesungguhnya seorang dukun besar yang telah menyembuhkan beberapa orang penting dari penyakit yang tidak tertolong oleh ilmu dan kepandaian seorang dokter. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Tidak terkesan keluar, bahwa Erwin sedang menyimpan dendam yang amat hebat terhadap tiga orang penyiksa dirinya yang satu persatu dikenal dan diingat sungguh-sungguh olehnya. Tatkala ia dipukuli dan diinjak-injak sudah putus niat dalam hatinya, bahwa kalau ia tidak sampai mati ia akan membalas. Bahkan kalau mati pun ia akan minta bangkit kembali dari kuburannya untuk mendatangi manusia-manusia yang bernafsu buas melebihi harimau lapar di Tiumang, Sumatera Barat. Malam itu, petang Kamis malam Jumat. Hanya suatu kebetulan. Andaikata Sabtu malam Minggu pun, Erwin akan melaksanakannya. Acara pertama dalam sejumlah pekerjaan yang akan dilaksanakannya. Hujan turun dengan amat derasnya. Ini pun suatu kebetulan. Sekiranya bulan empat belas hari bersinar terang, membuat malam laksana siang, Erwin akan mengerjakannya juga. Dalam hujan lebat itu seekor harimau turun dari gubug Erwin. Muka manusianya kelihatan tegang. Tiap orang yang pandai membaca wajah mengetahui, bahwa si manusia harimau saat itu mengandung niat bulat untuk mengerjakan sesuatu yang amat serius dan banyak resiko. Kalau sampai dikeroyok orang ramai, dia bisa mati. Walaupun dia manusia harimau. Hujan lebat itu ditempuhnya. Dia tidak mempergunakan ilmu perabun mata. Beberapa orang yang berpapasan dengannya dalam hujan lebat itu melihat seekor harimau besar berjalan tenang. Dengan langkahlangkah mantap. Mereka terkejut dan sangat takut tetapi anehnya, harimau itu tidak mengganggu. HARIMAU itu berjalan terus dengan langkah-langkah pasti. Sedikit pun tidak menghiraukan orang-orang atau kendaraan yang datang dari jurusan lain. Akhirnya ia masuk ke suatu jalan yang agak kecil, tetapi dapat dilalui dua mobil yang datang dari arah berlawanan. Kemudian, tanpa ragu-ragu ia masuk pula ke jalan lain. Harimau itu tiba di tempat tujuannya. Sebuah pekuburan cukup luas tempat lebih dari seribu orang telah istirahat untuk selama-lamanya. Entah istirahat tenang entah selalu gelisah oleh banyaknya dosa yang telah diperbuatnya semasa hidup. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Di sana pulalah dikuburkan mayat Saiman dan Maladi yang masing-masing dibunuh oleh Raja Tigor dan Dja Lubuk di kantor Polisi. Harimau bermuka manusia itu tidak segera mendapat kuburan baru yang dicarinya. Setelah ditemukannya kuburan Saiman dengan membaca baik-baik papan nama yang ditanamkan di bagian kepala mayat, tanpa ragu-ragu ia mulai menggali dengan kedua kaki depannya yang kuat berkuku tajam. Namun demikian, pekerjaan itu memakan tempo yang lumayan lama juga karena tidak mempergunakan cangkul atau sekop. Tanah galian ditimbunnya di pinggir lubang, tempat Saiman menemukan rumahnya yang terakhir. Setelah lebih satu jam menggali, dan setengah badannya bergelimang lumpur, Erwin merasakan apa yang dikehendakinya, la bekerja kian keras dan akhirnya mayat diangkatnya ke luar lubang. Diletakkannya di atas tanah, memanjang seperti ia tadinya berkubur di dalam lubang itu. Dihadapinya sambil berpikir apa lagi yang akan dilakukannya. Membuka kain kafan sehingga tubuh kaku Saiman telanjang di sana" Tidak, itu keterlaluan, pikir akal sehat manusia harimau itu. Begitu saja pun sudah lebih daripada cukup. Itu pun dilakukannya bukan semata-mata sebagai membalas akan sakit hatinya tetapi sebagai peringatan keras bagi manusia-manusia yang hidup, apalagi yang punya kekuatan atau kekuasaan, jangan sekali-kali berbuat sekehendak hati terhadap sesama manusia. Walaupun orang yang sedang bernasib buruk menjadi tahanan. Karena benar-benar bersalah, atau atas dasar prasangka semata-mata. Oleh rasa letih, Erwin istirahat di bawah sebatang pohon rindang. Pekerjaannya belum selesai. Dan tanpa sadar ia terlena. Ketika ia beberapa jam kemudian terjaga, ia mendengar suara ayam jantan bersahut-sahutan menandakan tengah malam telah berlalu. Mungkin sudah jam dua atau tiga menjelang subuh, la bergegas bangkit dan dengan perasaan agak gugup mencari kuburan yang satu lagi, kuburan Maladi. Tidak terlalu susah rupanya. Letaknya tak berapa jauh dari kuburan bekas rekannya semasa hidup. Sengaja http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ didekatkan rupanya, karena selain rekan juga senasib. Sama-sama dibinasakan dengan cara yang tidak terpecahkan oleh Polisi. Sama dengan tanah kuburan Saiman, masih basah merupakan lumpur, karena baru berumur tiga hari. Erwin mulai menggali lagi. Yang ini harus lebih cepat selesai, jangan sampai hari terang mayat belum tercapai dan dapat diangkat ke luar lubang. Erwin berpacu dengan waktu. Napasnya terengahengah, ia ingin pekerjaannya jangan sampai terlihat oleh siapapun, tapi masyarakat akan tahu bahwa penggalian itu dilakukan oleh harimau. Erwin berhasil. Walaupun pada saat itu ufuk timur mulai menunjukkan tanda hari akan siang, tetapi tidak ada orang akan masuk ke kawasan kuburan pada waktu sepagi itu, karena hari itu bukan hari Jumat. Hanya pada hari Jumat saja ada orang-orang datang di waktu subuh ke pemakaman yang dikhususkan bagi pemeluk agama Islam itu. Dan orang ini adalah mereka yang amat sayang dan selalu sayang pada kerabat, anak, isteri, suami, ibu, ayah atau kekasih yang telah pergi untuk tak pernah kembali lagi. Karena dunia yang mereka datangi itu merupakan tempat abadi. Akhirat. Dunia terakhir. Dunia yang kita tempati ini hanya sementara. Ada orang menamakannya tempat kita numpang lalu. Menjelang tiba di alam fana. Debar jantung si manusia harimau yang bekerja memburu waktu itu ternyata berhasil. Mayat Maladi diangkatnya ke luar lubang dan diletakkannya dalam posisi seperti mayat Saiman tadi. Dan ketika ia selesai dengan pekerjaannya itulah tanpa dipintanya ia menjadi manusia kembali. Dipandangnya tubuhnya. Dari pinggang ke bawah, begitu pula kedua tangannya penuh lumpur. "Kau dan kawanmu itu pantas menerima perlakuan ini. Karena kalian adalah manusia yang jadi hewan oleh jabatan kalian. Banyak orang semacam kalian ini. Orang yang tidak pantas jadi aparatur negara apalagi orang yang dinamakan penegak hukum. Tahu, apa kalian sebenarnya" Hewan, hewan yang memperkosa hukum dan membuat rakyat semacam aku ini jadi selalu dalam ketakutan!" kata Erwin. Nada suaranya yang mendesis menunjukkan dendam yang http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ amat sangat. Tetapi satu suara memhuat Erwin tertegun. Suara ayahnya, "Sudahlah anakku. Mereka sudah menerima balasannya. Dan masih akan menerima hukumannya lagi di akhirat. Pulanglah. Pakai ini!" Erwin menoleh. Ayah tercintanya berdiri di sana dalam wujud manusia. Tua memang dengan misainya yang memutih. Tetapi ia kelihatan be"f~" gagah. "Ayah," kata Erwin dan ia berlutut memeluk ayahnya. Ayah yang teramat cinta pada anaknya dan selalu mendampinginya pada waktu-waktu amat gawat memegang kepala Erwin yang malang. "Sudah selalu kukatakan, hidupmu akan penuh dengan derita. Kau harus tabah menerima dan menyingkirkannya. Deritamu karena nasib atau karena takdir. Bukan karena ulah tingkahmu. Pernah ayah katakan kepadamu bahwa derita ada dua macam. Karena nasib. Karena takdir. Yang lainnya adalah derita oleh perbuatan manusia sendiri. Derita hanya akibat dari perbuatan mereka. Entah kejahatan, kelalaian atau kemalasan. Hindarilah derita karena perbuatan, yang sesungguhnya dapat dihindari! Ayah ulangi, masih banyak tantangan dalam hidupmu. Berbuat baiklah sebanyak mungkin!" kata Dja Lubuk, tenang. Erwin tak dapat menahan isak tangisnya. "Berpakaianlah dan pulang. Hari mulai terang!" Erwin mencium kedua tangan ayahnya. Dja Lubuk melangkah perlahan kemudian hilang dari pandangan. Setelah mengenakan pakaian yang dibawakan ayahnya, Erwin keluar dari pekuburan itu. Tiada lagi lumpur di muka, di tangan dan di kakinya. Sudah dicucinya di suatu bencah berair. Tetapi ia berjalan dengan kaki telanjang. Ayahnya tidak membawakannya sandal. Ketika ia hampir tiba di gubugnya beberapa kenalan menyapanya. Ada yang bertanya, "Dari mana sepagi ini Erwin?" http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ "Jalan-jalan, menghirup udara segar. Baik untuk jantung," jawabnya. Tetapi jam 9 pagi cerita itu menyebar luas dari mulut ke mulut. Sampai juga ke telinga Erwin. Dimulai dari beberapa puluh manusia yang ke pekuburan pada hampir jam 9 pagi. Mengusung jenazah yang akan dikuburkan. Seorang pedagang keliling yang meninggal gantung diri pada jam dua kemarinnya. Tak sempat dikuburkan pada hari itu juga, sehingga mayat terpaksa menunggu sampai keesokan harinya. Sebaiknya dikuburkan sedini mungkin. Itulah makanya diantarkan ke pemakaman pada pagi hari. Lubang sudah tersedia sejak kemarin petangnya. Melihat mayat berbungkus kain kafan terbaring di sisi kuburan, bergelimang lumpur dan kuburan yang digali, mereka terkejut dan menjadi takut bukan kepalang. Masih syukur mereka tidak sampai melepaskan jenazah yang mereka usung. Berbagai macam ayat mereka baca untuk menenangkan diri dan menabahkan hati. Rasa takut mereka jadi memuncak ketika seorang di antara para pengantar ada yang punya keberanian untuk memperhatikan keadaan di sekitar mayat yang dikeluarkan itu. Telapak kaki harimau dalam jumlah yang cukup banyak. Jelas benar membekas pada tanah yang lembab. Juga telapak kaki manusia tanpa alas. Mereka semua tambah panik ketika tak jauh dari sana ada lagi satu mayat dalam keadaan serupa. Sudah tidak perlu diragukan lagi. Dua mayat digali dari kuburannya dan diangkat lalu diletakkan di sisi lubang. Tetapi siapa atau apakah yang melakukan pembongkaran itu" Lalu apakah sebab dan tujuannya" Karena berita kematian misterius kedua polisi itu tidak disiarkan, maka tak seorang pun di antara mereka mengetahui, bahwa papan nisan yang memperlihatkan nama Saiman dan Maladi itu kuburan petugas hukum yang mati secara amat mengerikan. Peristiwa itu segera dilaporkan kepada Polisi yang tanpa buang tempo langsung pergi ke sana. Di antara yang melakukan pemeriksaan termasuk Letnan Polisi Karnadi yang mempunyai sedikit ilmu dan Husin yang komandan di kantor Polisi tempat Erwin http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ ditahan beberapa hari yang lalu. Melihat bahwa kedua kuburan yang dibongkar dengan mayatnya dikeluarkan itu tak lain daripada kuburan Saiman dan Maladi, Husin yang menyandang pistol di pinggang jadi lemas kemudian pingsan. Sebenarnya pingsannya itu disebabkan telapak-telapak harimau yang jelas membekas di sekitar kedua kuburan itu. Karnadi mengetahui, bahwa yang datang ke tempat itu pastilah manusia dengan harimaunya. Harimau piaraan. Atau manusia dengan orang yang mengaku ayah Erwin. Jadi menurut analisa Karnadi, pembongkaran kuburan itu pasti ada hubungannya dengan siksaan yang dilakukan Saiman dan Maladi atas diri Erwin yang kemudian lenyap dari tahanan tanpa ada yang melihatnya ke luar. Pada saat itu pula Karnadi telah berpikir sampai ke diri Ismail yang juga turut menyiksa Erwin. Sampai detik itu ia masih selamat. Karnadi Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo cenderung berpikir, bahwa orang itu pun pada waktunya akan didatangi lalu diambil oleh ayah atau kakek Erwin. Ketika Ismail mendengar bahwa kuburan Saiman dan Maladi telah dibongkar harimau, padahal di Jakarta pasti tidak ada harimau yang berkeliaran, maka tanpa sanggup menahan diri ia menjeritjerit dan seluruh tubuhnya gemetaran "Tolong aku, tolong. Aku tidak mau perutku dirobek. Kalian harus dapat melindungi diriku. Kalian harus dapat membunuh setan-setan itu!" jerit Ismail. Kemudian ia menutupi muka dengan kedua belah tangannya dan menangis bagaikan anak kecil yang kehilangan ibunya di tengah orang ramai. Polisi-polisi lain juga ketakutan tetapi merasa bersyukur tidak turut ambil bagian dalam menganiaya tersangka Erwin. Kolonel Pol Margono yang menerima laporan tentang peristiwa di pekuburan itu tidak memberi reaksi, sekurang-kurangnya tidak segera, la diam terduduk di kursinya dengan muka yang menjadi amat pucat, la dan keluarganya belum merasa bebas dari cekaman rasa takut oleh kejadian di ruang makan rumahnya. Hal itu tidak diceritakannya kepada siapapun. Karena malu. Juga tidak kepada Kapten Siregar. Peristiwa di pekuburan membuktikan, http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ bahwa makhluk-makhluk tak mau memperlihat kan diri yang menamakan diri mereka ayah dan kakek Erwin belum selesai dengan pembalasan yang mereka lancarkan. Terhadap yang sudah dikubur pun mereka masih penasaran! Bagaimana terhadap dirinya yang masih hidup. Apakah ia akan didatangi lagi di rumahnya" Ataukah di kantornya" Atau ia akan dicegat di tengah jalan" "Bagaimana Pak?" tanya Letnan Karnadi yang menyampaikan laporan, la telah menceritakannya dengan lengkap, karena dia turut melakukan pemeriksaan di pemakaman, la melihat jejak-jejak harimau bercampur dengan jejak-jejak manusia. "Bagaimana apanya?" Kolonel Margono balas bertanya. Rupanya dalam kebingungan, ia tidak tahu harus mengatakan atau menjawab apa. "Langkah-langkah selanjutnya Pak," kata Letnan Karnadi. "Ya, kuburkan kembali mayat mayat itu." "Setelah itu Pak?" "Kita lihat saja bagaimana nanti!" "Maksud saya tentang Erwin yang pernah disangka dan disiksa itu! Apakah Bapak memastikan dia tidak bersalah, sehingga tidak perlu ditangkap kembali?" "Sudah kukatakan bahwa dia harus dibebaskan, karena pada waktu terjadinya pembunuhan dia berada di tempat lain. Ada saksi yang menguatkan ketidak-terlibatannya," jawab Kolonel Margono. "Jika demikian kita harus menangkap pembunuh yang sebenarnya," kata Karnadi. "Ya, kita harus menangkapnya. Kau tentu akan naik pangkat kalau kau dapat mencari dan menangkapnya! Apakah sudah ada petunjuk-petunjuk?" "Belum ada Pak, tetapi saya akan berusaha sekuat tenaga. Boleh saya menanyakan sesuatu Pak?" http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ "Tentu saja. Apa?" "Tentang' jejak-jejak harimau di sekitar kuburan Saiman dan Maladi. Juga bekas telapak kaki manusia. Bukan cuma itu Pak. Saya telah menelitinya dengan seksama. Jejak harimau dimulai dari pintu kuburan. Harimau itu meninggalkan jejak sewaktu ia masuk pekuburan. Tidak ada jejaknya keluar." "Bagaimana kau memastikannya?" tanya Kolonel yang gugup itu. Dalam keadaan biasa ia tentu tahu bagaimana bawahannya itu sampai mengambil kepastian begitu. "Jejak-jejak itu semua menghadap ke dalam kuburan. Jadi, harimau itu memang masuk. Tetapi dia tidak keluar. Saya sudah periksa kemungkinan ia keluar dari tempat lain, tidak dari pintu ia masuk. Tidak ada. Tidak ada jejak-jejak harimau meninggalkan pekuburan, itu sudah pasti." Kolonel Margono jadi semakin bingung. Ada masuk lalu tidak ke.luar. Secara wajar harimau itu mestinya masih ada di pekuburan itu. KOLONEL Margono telah banyak berhasil dalam memecahkan berbagai macam kejahatan yang dilakukan oleh penjahat-penjahat ahli. Baik perkara perampokan, penipuan lihay, maupun pembubuhan. Tetapi kenyataan yang dihadapinya sekali ini berbeda dari segala apa yang pernah dihadapi dan dialaminya. Pengrobekan perut dan pembunuhan manusia tanpa kelihatan pelakunya di hadapan sekian banyak mata Polisi, tentu tak pernah diajarkan dalam ilmu penyelidikan di kepolisian. Juga tentang ada jejak-jejak harimau masuk pekuburan, tetapi tiada jejaknya keluar lagi dari sana. Dalam ilmu sulap juga tidak ada. Letnan Karnadi bertanya pada diri sendiri, apakah tidak mungkin yang meninggalkan jejak kaki manusia itu Erwin dan yang berkaki harimau ayah atau kakeknya atau kedua-duanya lalu raib di pekuburan itu. Kalau begitu kejadiannya, maka keluarga harimau dan manusia ini dapat melakukan apa saja sebagai membalaskan sakit hati mereka. Lalu, berbagai macam pikiran terlintas di dalam http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ benak Letnan Karnadi. Atasannya, Kolonel Margono dinilainya sedang amat kebingungan dan bahkan sangat takut, hanya berusaha menyembunyikan rasa takut tanpa mampu menutupi kebingungannya, la menganggap kolonel itu sebagai seorang di antara jutaan manusia yang bukan saja tidak percaya, tetapi bahkan seringkah mencemoohkan kekuatan gaib dan ilmu mistik. Bila berhadapan dengan kenyataan begitu barulah mereka merasa ngeri setengah mati, tetapi demi gengsi palsu masih berdaya upaya menutupinya. Kesombongan memang masih selalu menjadi lagak bagi mereka yang munafik. Tetapi Letnan Karnadi juga sangat mengetahui, bahwa di samping mereka yang syok hebat itu, ada banyak pula yang diam-diam pergi ke dukun yang mereka percayai punya kekuatan gaib. Bukan hanya sekali pergi minta perlindungan, tetapi bahkan ada yang memelihara dukun sebagai penasehat dan pengawal utamanya di dalam kehidupan. Bukan hanya untuk menjauhkan iblis dan setan, tetapi ada pula yang ingin perlindungan bagi segala kejahatan-kejahatan besar dan dusta yang mereka lancarkan di belakang kedok patriotisme, pembangunan dan keutuhan persatuan dan kesatuan. Karnadi yang hanya letnan itu mengetahui betul, betapa banyak bangsanya sedang dilanda penyakit kepalsuan dan kemunafikan. Pada petang hari itu, selepas sembahyang Ashar, ketika ratusan ribu penduduk ramai membicarakan peristiwa menakutkan dan meresahkan itu, ribuan di antara mereka berduyun-duyun mengunjungi pekuburan mau melihat dengan mata kepala sendiri apakah benar cerita yang disiarkan surat-surat kabar terbitan petang. Memang benar. Mereka bisa melihat jejak-jejak harimau itu. Mestinya tentu sudah lenyap sama sekali oleh injakan sekian banyak manusia, tetapi sejumlah orang yang selalu cepat dapat akal untuk mempergunakan keanehan begitu menjadi sumber rezeki telah memagari kawasan di sekitar kuburan Saiman dan Maladi dengan menyediakan pedupaan yang terus ditambahi arang dan kemenyan. Asap mengepul-ngepul menyebarkan bau yang membuat suasana jadi serem. Tidak segansegan pula para pengawal jejak ini berkata: "Nenek berpesan supaya manusia jangan berbuat kejahatan di http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ dalam hidup. Supaya suka bersedekah agar rezeki kian melimpah. Supaya selalu kasihan antar sesama manusia." Para penonton yang ingin mendapat tambahan rezeki itu lalu memasukkan uang ke dalam dua buah kaleng minyak tanah yang sudah disediakan di sana. Polisi pun tidak ada yang melarang. Tidak ada ketentuan yang melarang orang memagari jejak harimau di pekuburan. Orang-orang yang datang' itu tidak dianjurkan atau dikerahkan oleh kekuatan politik untuk mendengarkan i pidato. Mereka cuma mau lihat jejak harimau, padahal di Jakarta, selain harimau hidup di dalam kandang Ragunan tidak ada harimau. Kalau ada pun cuma di sejumlah rumah orang kaya atau orang-orang yang dinamakan Very Important Persons (Manusia-manusia teramat penting) yang sudah dicabut nyawanya agar dapat diopzet guna menghias gedung-gedung yang penghuninya bisa beli dan suka berteman dengan raja hutan yang sudah dilumpuhkan. Kasihan itu hewan yang menurut undangundang harus dilindungi. Lebih daripada itu, orang-orang yang jadi polisi itu juga dalam hal-hal yang begini benar-benar jadi manusia biasa. Punya rasa takut. Salah-salah larang atau langkah bisa mati seperti Saiman dan Maladi dan akan dikeluarkan pula dari kuburannya. Lebih aman, biarkan saja. Pihak yang bertugas menjaga ketenangan, keamanan dan stabilitas politik guna lancarnya pembangunan menyadari bahwa pembongkaran kuburan dengan mengeluarkan mayat itu menimbul kan keresahan dan kegoncangan hati. Mengganggu ketenangan. Tetapi mau menindak siapa" Harimau yang meninggalkan jejak itu" Coba saja cari. Tetapi bagaimana mencarinya, ia cuma masuk ke pekuburan lalu tak pernah keluar lagi dan di pemakaman itu juga tidak kelihatan. Apa dia benar-benar bisa bersembunyi di balik lalang atau rumput sehelai" Apa pembongkaran ini punya latar belakang atau tujuan politik" Apa ini perbuatan ekstrim kiri atau ekstrim kanan" Kenapa pakai harimau segala" Sukar membuktikan, bahwa ini merupakan usaha dari pihak anti Pancasila yang mau menggagalkan pemilihan umum. Lebih baik wait and see, tetapi kewaspadaan harus ditingkatkan. DI perempatan jalan yang berlampu lalu lintas penjaja koran http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ berteriak, "dua kuburan dibongkar harimau." Yang tidak berpikir bahwa teriakannya bisa menyinggung perasaan Polisi dan mau mengatakan yang sebenarnya agar lebih seru dan korannya tambah laku berseru: "Dua kuburan polisi digali harimau. Mayatnya dikeluarkan!" Dan memang benar, hampir tiap orang di dalam mobil memanggil tukang koran, sampai dia kewalahan. Ini memang berita segar walaupun amat mengerikan. Erwin juga. sedang membaca koran di gubugnya ketika pintu diketuk seseorang dan ia segera membukakannya. Dia kaget juga melihat yang datang itu Letnan Karnadi, orang yang memimpin pasukan Polisi ketika mengepung tempat tinggalnya kemudian menangkapnya. "Mau menangkap aku lagi Letnan?" tanya Erwin. la bicara datar dan memandang pendatang itu dari atas ke bawah. Karnadi jadi gelisah. "Tidak Pak," kata Karnadi. "Mohon maaf, karena kedatangan saya tentu mengganggu Bapak!" "Hai, mengapa pula Letnan memanggil bapak padaku" Mau berkelakar ya! Aku baru saja sembuh dari luka-lukaku. Badan masih merasa ngilu-ngilu oleh sepak terjang rekan-rekan Letnan!" "Saya menyesal atas kejadian itu. Saya tidak turut dalam kebiadaban itu. Memerintahkan juga tidak!" kata Karnadi. "Apa" Letnan menamakan kebuasan rekan-rekan Letnan itu biadab?" "Ya. Mereka lebih ganas daripada hewan. Saya sendiri merasa sedih atas adanya kawan-kawan semacam itu. Kalau kebuasan mereka hanya menimbulkan akibat buruk bagi mereka saja, masih lumayan. Tetapi keganasan mereka itu merusak nama kepolisian dan menimbulkan antipati masyarakat kepada polisi," kata Karnadi. "Hm, Letnan mengetahui itu ya. Baguslah! Tetapi hukuman bagi orang-orang yang buas itu tidak pernah sesuai dengan harapan masyarakat. Banyak yang malah tidak menerima imbalan atas http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ kekejamannya. Yang dihukum, ya tindakan ad-ministratiplah, beberapa bulan kurunganlah. Tidak ada arti dibanding dengan kekejaman mereka. Mereka itu kan jadi besar kepala. Kalau menurut pendapat saya, keganasan mereka itu sama saja dengan mengejek Kapolri." Karnadi diam. Erwin bukan orang bodoh. Sebagaimana banyak rakyat yang tidak punya kedudukan sebenarnya tidak bodoh. Salahnya, kalau mau dinamakan salah, mereka tidak punya wewenang. "Saya mohon maaf Pak. Saya mau menyampaikan suatu maksud. Kalau Bapak tidak keberatan," kata Karnadi. "Maksud apa?" tanya Erwin, heran. Karnadi lalu dengan amat hati-hati menerangkan, bahwa ia ingin belajar dari Erwin. Belajar ilmu kebatinan. Erwin tertawa. "Ha, ini betul-betul cerita. Letnan salah sangka, saya tidak punya ilmu apa pun. Kalau saya berilmu, masakan hidup saya begini." "Justeru karena hidup Bapak beginilah makanya saya mau belajar. Guru-guru yang benar-benar berisi selalu merendah. Lain dengan yang omong kosong. Pengetahuan sekuku lagaknya seperti punya kemampuan segunung. Menipu kiri-kanan. Saya tahu. Bapak orang berilmu yang suka merendah diri*. Terimalah saya Pak," kata Letnan Karnadi. la bersungguh-sungguh, tetapi juga beriba-iba. "Sekali lagi saya katakan, Letnan keliru/' kata Erwin. Lama Karnadi terdiam. Erwin juga diam. la teruskan membaca koran. "Bapak sudah mendengar tentang kejadian yang menghebohkan itu?" tanya Karnadi. "Sudah. Sudah mendengar dan sudah membacanya. Tetapi tidak pergi ke sana melihat. Letnan melihatnya?" tanya Erwin. "Ya, saya yang dikirim ke pemakaman itu dan saya melihat. Jelas http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ sekali. Harimau itu menunjukkan jejak-jejak kakinya ketika masuk ke sana. Tetapi tidak ada jejaknya keluar lagi dari sana!" kata Karnadi. "Kalau begitu tentu ia masih ada di sana. Barangkali masuk salah satu kuburan. Sudah diperiksa. Apakah tidak ada kuburan yang berlubang?" "Semua kuburan sudah kami periksa. Tidak ada yang berlubang." "Aneh. Kalau di kampung saya ada kuburan yang berlubang. Semua penduduk di sana mengetahui, bahwa mayat yang dikuburkan di situ menjadi ular. Dia selalu keluar pada malam hari. Pergi ke sebuah rumah, di mana tinggal beberapa anaknya. Masa hidupnya ia dikenal sebagai ayah yang amat mencintai anakanaknya. Dia tidak pernah mengganggu," kata Erwin. "Apakah di kampung Pak Erwin ada juga harimau yang seperti ular itu?" "Di kampung saya tidak ada. Tetapi di sebuah desa daerah Penyabungan, di pinggir hutan ada sebuah kuburan yang selalu ditunggui harimau. Kata orang harimau itu kepunyaan wanita yang dikuburkan di situ. Harimau itu amat sayang pada pemiliknya. Yang dapat dilakukannya setelah wanita itu meninggal, hanyalah Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo menunggui kuburannya di malam hari. Suatu contoh dari kasih sayang hewan. Tak banyak manusia yang punya rasa sayang yang sampai sekian besarnya terhadap sesamanya." "Hebat sekali keadaan di daerah Bapak," kata Karnadi. "Apanya yang hebat. Daerah kami itu miskin. Hampir pula tak terjangkau oleh pembangunan," ujar Erwin. "Maksud saya, banyak kenyataan yang aneh. Saya dengar di sana banyak harimau." "Kalau itu yang Letnan maksudkan, memang benar. Kalau Letnan mau berguru ke sana, silakan. Saya yakin akan bertemu dengan orang yang bersedia untuk itu. Tetapi jangan sekali-kali coba mempergunakan ilmu dari sana untuk kejahatan. Nyawa http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ tantangannya. Kalau mau belajar pencak silat dari harimau, juga bisa di sana." "Belajar dari harl.nau?" "Ya. Belajar dari harimau. Kalau dibaiki, harimau sebenarnya kawan manusia. Mereka yang membunuh babi-babi hutan kebun. Mereka pula bisa disuruh menjaga kebun." "Harimau di sana tidak makan orang?" tanya Karnadi. "Kalau terpaksa atau oleh sebab-sebab tertentu, mereka mau juga menerkam manusia. Kadang-kadang diterkam hanya untuk membunuhnya. Ada juga yang menerkam untuk memakannya. Terutama isi kepala dan perutnya. Tetapi ini hanya dilakukan oleh harimau lapar yang sudah tidak bisa mendapat makanan yang wajar." "Kalau saya umpamanya ke sana apa bisa bertemu dengan harimau?" "Bisa saja. Carilah orang yang memelihara harimau. Jangan Letnan kira harimau itu dikandangkan. Harimau itu bebas berkeliaran sama dengan harimau liar lainnya. Cari makan di hutan. Tetapi mereka tunduk pada tiap kemauan atau perintah seseorang yang menguasai mereka. Tentu saja orang itu punya ilmu tinggi. Kalau Letnan ke Muara Sipongi, Ranjau Batu, Rao, Panti, Palupuh dan banyak lagi kota kecil atau desa lain, Letnan bisa bertanya kepada penduduk di mana tinggal dukun yang punya harimau. Anda pasti akan diberitahu atau bahkan diantarkan ke dukun itu. Menginaplah di rumahnya, la akan memanggilkan harimaunya. Mungkin hanya seekor tetapi ada pula yang memelihara sampai sepuluh ekor, bahkan lebih," kata Erwin. Dan ia mengatakan yang sebenarnya. Karnadi mendengarkan dengan asyik sekali. Dalam hati ingin ke Mandailing dan ke Rao. Dia berdiam diri. Agak lama. la membayangkan apa yang diceritakan Erwin, yang semua dipercayainya. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Setelah itu baru ia berkata lagi: "Saya yakin Bapak orang berilmu. Ajarilah saya. Saya kagum sama Bapak!" "Kagum apanya?" tanya Erwin. "Bapak tidak marah" Saya bukan mau menyelidiki. Demi Tuhan, biar saya disambar petir kalau saya ada niat menyelidiki. Kunjungan saya ke mari untuk kepentingan saya sendiri." Erwin punya firasat, bahwa tamunya itu berkata benar, la menjelaskan bahwa ia bukan manusia yang mudah marah. Rasanya tidak punya alasan pula untuk marah. Bertanya Letnan Karnadi: "Saya mengetahui Bapak punya ilmu sejak saya ditugaskan ke mari untuk membawa Bapak. Waktu itu saya sudah tahu. Kemudian ketika Bapak sedang sakit berat di dalam sel tiba-tiba hilang. Ajarilah saya Pak," pinta Karnadi. *** ERWIN mengatakan, bahwa dia tidak berbuat suatu apa pun waktu itu. Berdiri pun dia tak sanggup. Tetapi ia merasa dirinya diangkat dan kemudian sudah berada di gubugnya dalam keadaan sakit cukup parah. "Siapa yang mengobati Bapak?" tanya Karnadi. Erwin mendapat bisikan agar berkata yang sebenarnya, karena pendatang itu bukan manusia berhati jahat. "Yang membawa saya itu," kata Erwin. "Ayah saya." "Di mana Beliau tinggal?" tanya Karnadi. "Jauh, di Mandailing. Letnan tahu Mandailing" Di Tapanuli sana, bagian selatan." Karnadi tidak bertanya dengan apa ia datang, sebab ia tahu bahwa orang yang berilmu tinggi, bisa saja tiap waktu tiba di mana saja dikehendakinya. "Berapa sudah umur Beliau?" tanya Karnadi. "Ada enam puluh?" http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ "Ayah saya sudah tiada. Sudah lama wafat," suaranya mengandung kesedihan. Ingatannya jauh ke daerah asalnya. Tempat kebanyakan manusia masih sangat polos, lugu, tetapi juga penuh misteri. Mendengar itu Karnadi menjadi heran tak ter hingga. Belum pernah ia setakjub ini. la mendengar banyak tentang berbagai macam ilmu mistik dan sihir. Tetapi tentang kedatangan orang yang sudah meninggal dari Sumatera ke sebuah kantor polisi di Jakarta, barulah sekali ini didengarnya. "Saya turut bersedih atas nasib Bapak. Semua kita yang hidup pada suatu kali akan dipanggil Nya pulang. Ayah Bapak sangat hebat. Sampai setelah ia wafat. Dan beliau sangat cinta pada Bapak. Cinta ayah kepada anak. Bapak tentu sangat bahagia mendapat kasih sayang yang tak pernah tiba di titik henti' "Ya, betul kata Letnan. Tak tahu saya bagaimana mengimbangi kasih sayang ayah saya itu," kata Erwin dan ia membiarkan air mata membasahi pipinya. Karnadi turut terharu. "Tetapi nasib saya selalu buruk Letnan. Seperti ketika saya ditahan itu. Padahal saya tidak tahu menahu dengan pembunuhanpembunuhan itu. Memang saya kenal almarhum Sabaruddin. Dia malah sahabat saya. Begitu pula almarhumah Juariah. Saya kenal mereka sekeluarga. Tidak tahu, bala apa lagi yang akan menimpa saya." "Mari kita sama berdoa agar dari sini ke masa depan diri Bapak dijauhkan dari segala bencana," kata Karnadi. Dia mengatakan itu setulus hati. Erwin pun merasakannya. Apakah orang yang anggota kepolisian ini akan jadi sahabat baiknya yang baru" Pada saat itulah pintu gubug yang setengah terbuka diketuk dan tanpa menunggu jawaban tamu itu masuk. Darah Erwin tersirap sementara si Letnan jadi heran bagaikan tak percaya pada apa yang dilihatnya. Sabrina. Cantik menarik seperti biasa. Dia memberi seulas senyum. Erwin kuat menahan emosi, bertanya kabar Sabrina. "Baik-baik saja Er. Kalau saya tak salah, ini Pak Letnan. Saya tak http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ tahu namanya, tetapi pernah saya lihat di kantor Pak Margono," ujar Sabrina. "Ya, benar. Daya ingat Nona hebat sekali. Waktu tu saya berseragam," kata Karnadi. "Nama saya Karnadi/' katanya sambil mengulurkan tangan. Sabrina menyambutnya. "Tentunya ada pembicaraan penting," kata Sabrina, "Lebih baik saya pergi." "Tidak, tidak. Saya yang sudah terlalu lama di sini. Saya harus pergi Pak Erwin," kata perwira Polisi itu sambil memberi salam. Sabrina heran mendengar Letnan itu - berbapak kepada Erwin yang pernah ditahan. "Baiklah Let. Terima kasih atas kedatangan Anda," kata Erwin mengantarkan tamunya sampai ke pintu. Tinggal berdua dengan Sabrina di gubug itu, kini bangkit berbagai macam perasaan dalam dada Erwin. Karena cindaku itu maka ia sampai ditangkap dan disiksa. Sabrina yang melakukan kedua pembunuhan itu. "Apa maumu kemari," ujar Erwin tanpa nada bertanya, la juga memandang ke arah lain. Tidak menentang muka wanita harimau itu. "Mengapa kau buang muka Erwin?" Sabrina balas bertanya. "Jawab, mengapa kau kemari," kata Erwin. Suaranya tegas. "Menyerahkan diri," jawab Sabrina. "Hmrhh. Mengapa kepadaku. Mengapa tidak kepada Polisi!" "Aku ingin kau yang mengadili diriku. Karena padamulah aku punya dosa terlalu banyak. Meng-khianatimu dengan berbagai cara." "Pergilah dari gubugku ini." "Kau hanya menyuruh aku pergi Erwin?" http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ "Apa lagi yang kauharapkan daripadaku7" "Aku minta kau menghukum aku. Lakukanlah apa saja yang kau kehendaki." "Tidak! Aku minta kau pergi dari sini." "Itu namanya kejam, terlalu kejam!" Kini Erwin berpaling menghadapi wanita yang kejam tetapi juga pernah amat dicintainya itu. la pernah merana oleh cinta. Tetapi dia juga pernah tersiksa oleh kejahatan wanita itu. Perempuan cindaku itu pernah berkali-kali melakukan keganasan. Juga terhadap bayibayi yang tidak berdosa. Memang bukan oleh kemauan yang dibuatbuat, tetapi apa bedanya" Dua bayi hampir tewas karena Sabrina mengisap darah mereka. Dua manusia tewas karena ia bukan perempuan wajar. Walaupun cantik jarang bandingan, ia tetap seorang perempuan yang sewaktu-waktu dapat membunuh. Apa lagi bedanya, atas kehendak sendiri atau oleh dorongan nafsu harimau yang bangkit di dalam dirinya, la berbahaya, amat berbahaya. Palsu pula lagi. Karena kepalsuan dan kepengecutannya maka Erwin sampai jadi tersangka dan hampir mati di dalam tahanan. Perempuan ini harus dibunuh, demi keselamatan orang banyak. Yang beberapa di antaranya masih akan jadi korbannya lagi. Tetapi kemudian kenyataan itu ditentang oleh perasaan lain dalam diri Erwin. Siapa dia maka menimpakan seluruh kesalahan pada perempuan itu. Bukankah dia tidak berbeda dengan Sabrina. Dia juga manusia harimau. Kalau begitu dia juga pantas dibunuh. Demi orang lain yang mungkin masih akan dibunuhnya pula. Tetapi toh ada perbedaan di antara dia dan wanita itu. Perempuan itu punya selera darah tanpa terlawan olehnya. Jika sudah begitu, bayi pun dia tidak peduli. Lain halnya dengan dia sendiri. Dia tidak pernah menyakiti orang, kalau orang itu tidak menyakiti dia atau merupakan ancaman maut bagi dirinya. Dia tidak haus darah. Dia bukan cindaku. Dia manusia harimau. "Apa lagi. Bunuhlah aku Erwin. Aku pantas kau -bunuh. Aku pun http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ rela menerimanya," ujar Sabrina. "Aku bukan algojo. Aku tak mau tanganku dilumuri darah wanita." "Kalau aku laki-laki, kau mau membunuhku?" tanya Sabrina. "Tanpa kau suruh. Aku akan merobek-robek perutmu dan mengeluarkan isinya. Aku pasti akan melakukannya!" "Aku percaya. Kau sebenarnya pendendam dan kau tak akan puas sebelum dendammu terbalas. Sampai mati pun kau tidak akan melupakan orang yang menyakiti dirimu." Tertegun sejenak, Erwin bertanya, "Mengapa kau berkata sejauh itu?" "Kuburan kedua orang polisi yang menyiksa dirimu itu, kau yang membongkar dan mengeluarkan mayatnya. Bukankah begitu!" kata Sabrina. "Memang aku. Lalu mau apa kau. Adukan pada Margono-mu." "Mengapa kau menyebut-nyebut dia?" "Mengapa" Mengapa tanyamu" Dia mencintaimu. kau pun tahu. Dia tidak bisa percaya bahwa kau seorang pembunuh bernafsu darah. Karena apa" Karena kau cantik. Dan karena ia terpesona oleh kecantikanmu. Adukanlah aku kepadanya. Biar aku ditangkap lagi. Biar aku disiksa lagi. Biar kau puas!" "Jangan berkata begitu lagi Erwin. Jangan kira aku senang melihat kau masuk tahanan, padahal aku yang membunuh. Andaikata kau pun yang membunuh, aku tidak rela kau disiksa!" "Hmmh, kau memang pemain watak nomor satu!" "Tidak Erwin. Tidak selalu. Aku datang ke mari bukan untuk bersandiwara. Aku datang minta kau hukum. Kau hanya mengenal diriku sebagai wanita kejam. Cindaku busuk, pengisap darah bayi, pembunuh pacar dan pembunuh ibu perempuan yang cinta setengah mati padamu. Nah, bunuhlah aku Erwin. Supaya si pemain http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ sandiwara ini lenyap dari dunia ini. Supaya ia jangan mengisap darah bayi lagi. Supaya dia jangan membunuh pacarnya dan perempuan tak berdosa lagi," kata Sabrina. Sabrina tidak menceritakan, apa yang dilakukannya untuk membebaskan Erwin dari tahanan. Bahwa Erwin ada bersamanya pada waktu pembunuhan Sabaruddin dan Juariah. Oleh keterangannya yang amat menyakiti hati Margono itu sebenarnya Erwin akan dibebaskan dari tahanan, tetapi ia telah lebih dulu dibawa pergi oleh ayahnya tanpa dilihat oleh siapapun di kantor polisi itu. la tidak merasa perlu menceritakan itu. Keterangannya itu hanya sesuatu yang wajar, karena dialah yang melakukan kedua pembunuhan itu. Kasihan Erwin. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya, la tidak sanggup memenuhi permintaan Sabrina agar nyawanya dicabut. Karena ia tidak mau dinamakan algojo atau main hakim sendiri. Ataukah ada unsur-unsur lain yang jadi penyebab. Kini dia yang jadi pusing. Wanita yang disuruhnya pergi itu tidak mau beranjak dari sana. "Pergilah kau Sabrina. Jangan perlihatkan lagi dirimu padaku. Aku minta kau pergi. Ini gubugku. Aku tidak menghendaki kau di sini. Aku usir kau! Kau tidak malu" Aku usir kau!" kata Erwin dengan napas yang mulai mendengus. "Aku tidak mau pergi. Aku datang minta kau hukum. Mengapa kau tidak melaksanakannya. Kau takut" Padahal kau pasti berniat mencari aku untuk membunuhku bukan" Kini aku datang. Aku bukan menyindir Erwin. Aku benar-benar akan puas mati di tanganmu!" kata Sabrina. "Aku mohon Erwin. Hidupku lebih lama di dunia ini hanya akan membawa bencana bagi orang lain." Erwin jadi kian bingung. "Kalau begitu aku yang pergi," katanya dan ia bergegas ke luar, tidak memberi kesempatan lagi kepada Sabrina untuk ngomong. Akan ke mana" Entah! Tiada tujuan karena tak tahu apa yang akan dilakukan. Sabrina telah mengatakannya tadi. Bahwa ia punya maksud untuk mencari Sabrina dan membuat perhitungan dengannya. Setelah wanita itu datang, mengapa ia http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ tidak sanggup melakukannya" Kasihan, karena kemanusiaan atau ada sebab lain" Tak terjawab olehnya. Sabrina tahu, bahwa dia yang membongkar kuburan Saiman dan Maladi. Perempuan cindaku itu memang hebat. Siapa lagi yang tahu selain Sabrina" Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Erwin dibawa kakinya ke kantor polisi tempat ia ditahan beberapa hari yang lalu. Padahal bukan tempat itu yang jadi tujuannya. Setelah tiba di sana baru disadarinya dan ia langsung masuk. Komandan jaga masih Husin. la terkejut, sekaligus takut bukan kepalang ketika melihat bekas tahanan itu tiba-tiba ada di sana. Mukanya berubah, begitu pula beberapa orang polisi yang sudah mengenal Erwin. Yang tampak oleh mereka bukan hanya Erwin, tetapi juga muka Saiman dan Maladi yang dibunuh makhluk tak pernah kelihatan itu. Mayat kedua rekan mereka itu digali harimau kembali. Kini Erwin mendadak saja ada di sana. Mau apa dia" Oleh karena takutnya tak ada seorang pun yang menyapa manusia harimau itu. Sehingga Erwin yang bertanya, "mana Kolonel Margono?" "Tidak datang hari ini. Bapak agak demam Pak," jawab Husin gugup. Dia pun kini memper-bapak Erwin. Begitulah kenyataan yang menggelikan di dunia ini. Hari ini memaki monyet, babi, anjing kepada seseorang. Besok orang yang sama disebut "bapak". Tanpa malu-malu. Kalau dinilai, maka orang semacam itu benar-benar kelas murahan. "Jadi Kolonel Margono ada di rumahnya!" kata Erwin. Husin mengiyakan. Erwin berkata "permisi" lalu pergi. Kepergian itu melegakan hati Husin dan kawan-kawannya, la menelpon Kolonel Margono tentang kedatangan Erwin yang mungkin sedang menuju rumah perwira itu. Kepada Kapten Sahata Siregar yang datang tak lama setelah itu pun, Husin menceritakan kedatangan Erwin. Orang dari Sipirok itu lalu teringat pada mayat-mayat yang dibongkar kembali dari kuburan mereka. Adakah kaitan Erwin dengan peristiwa itu" Jejak harimau itu! Dja Lubuk atau Raja Tigor. Siregar merasa pasti bahwa jejak kaki manusia tentulah Erwin: http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Tetapi apa yang dipikirnya disimpan saja di dalam hati. Lebih baik untuknya. Kolonel Margono memang sedang merasa kurang enak badan. Meriang. Bukan tak mungkin oleh rasa takut dan gugup yang masih saja membayangi dirinya, la tahu Erwin tentu akan mendatanginya. Semula ia hendak minta beberapa anak buahnya datang menghadapi segala kemungkinan. Tetapi kemudian diurungkannya. Dia sudah mengalaminya. Orang-orang bersenjata tidak akan ada gunanya. Ketika pembantu mengatakan ada tamu, Kolonel Margono sendiri menerimanya di ruang tamu. la mempersilakan Erwin duduk. Ditolak dengan mengatakan, seorang yang disangka membunuh dan telah disiksa tidak pantas duduk di kursi empuk seorang berpangkat seperti Margono. Sindiran. Margono tahu, tetapi mau berbuat apa" "Salah tangkap bisa saja terjadi. Pak Erwin," kata Margono. Dia pun latah berbapak kepada bekas tahanan yang hampir mati itu. "Tetapi penganiayaan itu memang perbuatan jahat. Saya minta maaf." "Saya datang mau bertanya, apakah saya mau ditangkap pula. Saya dengar ada dua kuburan polisi dibongkar," kata Erwin memandang perwira itu. KOLONEL Margono merasa terpukul. Orang muda di hadapannya itu betul-betul luar biasa. Rupanya ia marah sekali atas apa yang pernah dilakukan anak buahnya. Walaupun dia bertanya begitu, jelas di dalamnya terkandung tantangan. Dan dia menantang bukan karena kurang waras, tetapi karena yakin akan ketangguhannya atau kemampuan ayah dan kakeknya. Yang mematikan lampu dan memegangi tangan pembantu dan adik isterinya pasti ayah atau kakek Erwin. Bukankah ia pernah merasakannya. Ketika Dja Lubuk yang tidak kelihatan meletakkan kedua tangannya di atas bahunya dan dia merasa berat tekanannya bukan alang kepalang. "Yang menggali kuburan itu harimau Pak Erwin. Maafkanlah mereka yang sudah mati. Tidak ada tuduhan apa-apa atas diri Pak http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Erwin." Kolonel itu bicara setenang mungkin. Kemarahan Erwin dapat dimengerti. Tetapi bahwa ia orang berisi juga tidak diragukannya lagi. Dalam hal kekuatan ilmu seseorang Margono kini sudah punya penilaian lain. Sudah percaya, karena tidak dapat lain daripada percaya. "Saya bukan dibebaskan, tetapi hilang begitu saja dari tahanan. Tentunya saya harus ditangkap kembali bukan?" "Tidak perlu lagi. Sebab Pak Erwin hari itu memang akan dibebaskan karena ternyata tidak bersalah. Kami yang salah duga dan salah tangkap dengan segala akibatnya yang amat menyedihkan itu." "Bagaimana pula Polisi yakin saya tidak bersalah?" tanya Erwin. "Ada saksi yang datang mengatakan, bahwa pada waktu kedua pembunuhan itu terjadi Pak Erwin ada bersamanya! Dan kami percaya pada keterangannya," kata Kolonel Margono. "Siapa yang mengatakan begitu?" "Seorang wanita. Katanya sahabat baik Pak Erwin. Namanya Sabrina." Mendengar jawaban ini Erwin kaget, la tidak menyangka akan mendapat keterangan begitu, la baru saja bertemu dengan Sabrina. la tidak mengemukakan itu. "Baik juga dia," kata Erwin. Sekedar menutupi keheranan atau kegugupan. "Dia memang sahabat akrab saya." Setelah itu ia permisi untuk pergi. Kini timbul pikiran-pikiran lain di dalam benaknya. Sabrina memang banyak menyakiti dirinya, tetapi dia juga bukan wanita yang ingin mengemukakan apa yang dilakukannya dalam usaha membebaskan dirinya yang teraniaya. Jadi, tidak selalu jahat. Kini Erwin bergegas ke rumahnya. Kini ia ingin bertemu dengan Sabrina. la naik sebuah Bajaj yang dirasakannya lari begitu lambat. Sebenarnya ia ingin naik taksi, tetapi dihitung-hitung uangnya tidak akan cukup. Turun dari Bajaj ia bergegas masuk gubugnya. Sudah http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ kosong. Sabrina telah pergi. Tentu dengan perasaan amat kecewa. Dan Erwin yang pernah sangat sakit hati pada cindaku itu dan pernah ingin membunuhnya, kini mendadak jadi rindu padanya. Perubahan dalam hati manusia memang bisa begitu cepat. Kadangkadang. Dari kebencian dan dendam berbalik jadi rindu dan sayang. Ke mana akan dicari" Bersamaan dengan sesal dan kesal itu, ia mendengar suara yang sudah lama tidak datang dalam kehidupan Erwin. Tetapi ia masih kenal betul suara itu. Dan dia tidak akan pernah dapat melupakannya. Oleh banyak sebab. Suara Ki Ampuh. "Dia sudah pergi Erwin. Aku telah coba menahannya. Tak berhasil. Dia sangat kecewa. Tetapi sebenarnya kau tidak bersalah dalam cara menghadapinya tadi. Bahkan kau telah terlalu baik hati. Kalau ditimbang-timbang dengan kejahatannya terhadap dirimu memang dia pantas kau bunuh. Apalagi mungkin dia masih akan mengambil korban-korban lain. Tetapi kau jadi mundur, karena dia sendiri datang menyerahkan diri. Kadang-kadang hatimu terlalu lembut Erwin. Sungguh mati, kau jauh lebih baik dari aku," kata Ki Ampuh yang telah jadi babi oleh kutukan sumpahnya sendiri. "Kau juga kadang-kadang baik Ki Ampuh," kata Erwin. "Ini lagi suatu tanda kebesaran jiwamu. Aku telah menimbulkan banyak kesengsaraan dan penderitaan di dalam hidupmu, masih saja kau katakan, aku kadang-kadang baik Kau memang aneh Erwin. Di samping kebaikanmu, aku belum pernah melihat orang seganas engkau dalam membalas dendam. Aku menyaksikan engkau membongkar kuburan dua polisi yang menyiksa kau. Kulihat kau berlomba dengan waktu. Kulihat kau tertidur di bawah pohon rindang itu. Tapi aku tidak masuk pekuburan itu. Makanya tidak meninggalkan jejak. Dan kau masih berniat untuk membunuh yang satu lagi, bukan?" "Jangan bicarakan itu Ki Ampuh. Aku lagi bingung. Aku ingin bertemu dengannya," kata Erwin. "Tadi kau usir dia. Berulang kali, kau katakan dia tak punya http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ malu!" kata Ki Ampuh. "Kurasa kau jatuh cinta kembali kepadanya Erwin. Memang susah berhadapan dengan wanita-wanita cantik. Laki-laki mudah memaafkan dosa perempuan jelita. Walaupun dia tahu bahwa perempuan itu mungkin akan mencelakakannya kembali. Sebelanga kepahitan dari seorang wanita cantik dapat dilupakan dengan setetes kesenangan yang diberikannya atau seulas senyum." "Kata-katamu itu benar Ki Ampuh. Kau telah mengalaminya. Banyak laki-laki pernah merasakannya dalam hidup." "Sekarang Polisi harus mencari siapa pembunuh yang semula dituduhkan atas dirimu. Kasihan Kolonel Polisi itu. Dia telah berhadap-hadapan dengan pembunuhnya, tetapi oleh kecantikan, ia mudah sekali dikelabui oleh cindaku itu. Kau marah kusebut dia cindaku?" tanya Ki Ampuh. "Tidak Ki Ampuh, dia memang cindaku. Kejahatannya telah banyak sekali." "Dan dia masih akan melakukan kekejaman kekejaman. Kau percaya atau tidak?" tanya' Ki Ampuh lagi. "Lungkin saja. Karena dia sewaktu-waktu dihantui keinginan minum darah," jawab Erwin. "Toh kau masih tidak sanggup menyingkirkannya. Kau katakan bahwa kau bukan algojo. Bahwa kau tidak mau dikatakan main hakim sendiri sebagaimana banyak dilakukan oleh manusiamanusia sadis di masa ini. Yang sebenarnya kau tidak sampai hati melakukan, karena kau masih sayang padanya. Padahal kau sebenarnya sudah berkali-kali membunuh musuhmu. Dalam hai yang begitu kau menamakannya membalas dendam. Kejahatan dibalas dengan kejahatan. Kau tidak menamakannya "main hakim sendiri". Kau tidak menamakannya tindak algojo," kata Ki Ampuh. "Itu penilaianku. Dan aku pun seperti kau." Erwin diam. Apa yang dikatakan Ki Ampuh memang benar dan ia mengakuinya. Tetapi apakah benar ia masih cinta atau jatuh cinta kembali kepada wanita yang selalu haus darah itu" Wanita yang http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ pernah meninggalkannya dan menerima Sabaruddin sebagai penggantinya. Mungkinkah" Begitu lemahkah ia" la takut menjawabnya. "Terima kasih atas kedatanganmu Ki Ampuh!" kata Erwin. "Aku rasa hanya suatu kewajiban biasa bila seorang kawan mengunjungi kawannya yang ditimpa musibah," ujar Ki Ampuh. "Pikirkanlah apa yang kukatakan tadi kalau patut dipikirkan." Erwin jadi terharu, seolah-olah tidak pernah terjadi permusuhan amat besar di antara mereka. Seolah-olah melupakan segala macam kejahatan dan pengkhianatan yang sudah berkali-kali dilakukan Ki Ampuh atas dirinya. "Sekali-sekali aku akan datang melihatmu. Kau tidak keberatan'"tanya Ki Ampuh, la sendiri amat terharu pula atas sifat Erwin yang begitu pemaaf. Erwin menjawab bahwa ia akan senang sekali kalau Ki Ampuh datang lagi manakala ada waktu senggang baginya. Ki Ampuh pergi. *** SEMULA Erwin hendak keluar mencari Sabrina, tetapi kemudian diurungkannya. Biarlah dulu. Lebih baik dipikirkannya kembali, sebagaimana dianjurkan oleh Ki Ampuh. Jangan cuma mengikutkan kata hati. Jangan selalu lekas tunduk pada kelemahan diri. Kelemahan selalu membawa bencana atau ulangan bencana. Sudah banyak kali terjadi dalam sejarah. Sudah jutaan manusia mengalami kepahit getirannya. Pada saat itu ia teringat pada Sagita anak dukun intelek yang sudah tidak berayah karena' bunuh diri. Ibunya sudah lama tiada, sehingga Sagita yang punya paras termasuk cantik telah menjadi yatim piatu, ia ingat, pernah menegur Sagita di pinggir jalan tanpa memperlihatkan diri. la ingat pula pada Amalia yang sudah kehilangan ibunya karena dicekik lalu dihisap darahnya oleh Sabrina. Wanita yang pernah jatuh cinta padanya tetapi tak pernah mendapat balasan. Sehingga ia menuduh Erwin sebagai pembunuh ibunya, karena Sabrina menceritakan kepadanya bahwa Erwin sebenarnya manusia harimau yang pada http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ suatu saat akan memakan ibu dan dirinya. Perjalanan hidupnya yang diwarnai beberapa wanita terbayang kembali. Termasuk pengalamannya di Surabaya, tatkala isteri majikannya jatuh cinta padanya. Huh, wanita wanita itu! Hati bisa sebesar gunung memandang senyumnya yang cerah, tetapi mereka juga orangnya yang bisa membuat diri tenggelam di darat dengan hati hancur, lebih daripada jadi berkeping-keping! SABRINA telah kembali ke hotel tempatnya menginap, mengemasi pakaiannya dan pindah, la tidak segera tahu apa yang baik dilakukan, la pun tidak marah kepada Erwin yang bersikap begitu menyakitkan hati pada dirinya, karena ia sadar betapa sudah seringnya ia menyebabkan penderitaan atas orang yang pernah digilainya itu. Tetapi di dalam pikirannya yang bergejolak tak menentu ia masih bertanya pada dirinya mengapa Erwin tidak mau membunuhnya, padahal ia benar benar ke sana untuk minta dimatikan sebagai imbalan atas dosa-dosanya. Kepergian Erwin dari gubug itu pun menimbulkan tanda tanya. Karena terlalu bencikah" Ataukah karena sebab lain" Tetapi mustahil ada sebab lain. Pada diri lelaki itu mestinya hanya kebencian yang tak akan pernah bisa padam yang tersisa. Erwin pendendam, mungkin juara dalam hal itu. Kalau tidak karena dendamnya yang teramat sangat, tentu dia tidak bersusah payah menggali kembali kuburan dua polisi yang telah menyiksanya. Kematian musuh saja kadangkala tidak cukup baginya, la ingin membalas lebih dari itu. Dan ia telah membuktikannya. Setelah hotel dibayar ia mengambil sebuah taksi. Supir bertanya akan ke mana, Sabrina menjawab supaya jalan saja dulu, nanti diberitahu. Dari kaca spion supir itu melihat bahwa wanita cantik yang jadi penumpangnya sedang kusut pikiran. Siapa dia" Dia bertanya dan menjawab sendiri dalam hatinya. Isteri seseorang lalu bertengkar dan pergi. Ataukah menginap di hotel dengan pacar penambat hati, lalu terjadi percekcokan dan ia meninggalkan si laki-laki. Ataukah seorang perempuan panggilan yang ditipu oleh lelaki yang diharapnya akan membayar paling http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ sedikit sesuai dengan tarif. Jangan-jangan lelaki hidung belang merangkap penipu itu bukan saja telah menidurinya dan pergi ketika ia sedang terlelap, tetapi juga membawa serta perhiasannya. Lelaki yang begitu cukup banyak di Jakarta ini. Kadangkala kegantengan jadi modalnya. Dan wanita-wanita dungu cukup banyak pula yang menyediakan diri untuk jadi makanan buaya darat semacam itu. Ah, tetapi kalau ia perempuan panggilan, masa iya bawa koper segala. "Ke mana nona?" tanya supir dengan sopan setelah agak lama berjalan tanpa tujuan. "Jalan sajalah dulu, kamu akan saya bayar dua kali angka meteranmu. Saya mau keliling-keliling dulu," jawab Sabrina datar. Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Si supir jadi malu. Dalam hatinya masih timbul tanya jawab. Entah apa gunanya. Tetapi begitulah banyak manusia di permukaan bumi ini. Selalu mau tahu urusan orang lain. Akhirnya supir usil, tetapi barangkali berhati baik itu tak dapat menahan tanya: "Maafkan saya, menurut penglihatan saya nona sedang kusut pikiran. Apakah saya dapat menolong" Saya sadari bahwa saya hanya seorang supir saja. Tetapi andaikata diperlukan dan saya dapat, saya suka menolong. Maafkan, kalau kata-kata saya ini menyinggung perasaan atau nona merasa urusan nona saya campuri!" Wanita yang sedang bingung itu jadi terhibur. Walaupun hanya amat sedikit. Supir itu barangkali orang baik. Kan mereka manusia juga. Ada pengemudi nakal atau bahkan kurang ajar, tetapi tentu ada yang sopan dan baik. Sama saja dengan manusia-manusia berprofessi lain. Polisi, tentara, pegawai sipil, pejabat tinggi. Dari golongan mana saja sama. Ada yang baik dan ada pula yang jahat atau sedikitnya berkelakuan tengik. "Memang, pikiran saya kusut," kata Sabrina spontan. "Terima kasih atas perhatian Anda. Tetapi Anda tak dapat menolong saya. Sudah lama membawa taksi?" tanya Sabrina sekedar basa basi. "Sudah hampir setahun nona. Sudah letih cari pekerjaan, tak pernah berhasil. Apa boleh buat," kata supir itu. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ "Dulu sekolah di mana?" "Hanya SD, itu pun tidak tamat!" Padahal ia sebenarnya putus kuliah setelah menduduki tingkat empat jurusan hukum. "Antarkan saya ke Hotel Borobudur," kata Sabrina. Setiba di sana ia membayar supir itu sepuluh ribu. Dua setengah kali mestinya. Supir itu tentu saja senang dan keinginan tahunya siapa nona itu kian besar. Tetapi taksinya dijalankan terus. Dan kini ia tidak tahu mau ke mana. ia tidak tahu sama sekali, bahwa selama di taksi tadi Sabrina telah mengambil suatu keputusan. la mau mendatangi Ismail, polisi menyiksa Erwin yang masih hidup. Setelah menentukan acara, ia tersenyum getir. Matanya yang indah menjadi liar. TIDAK sulit bagi Sabrina mengetahui alamat rumah Ismail. Telah ditanyakannya melalui telpon kepada kantor polisi tempat ia bertugas. Dikatakannya bahwa ia saudara misan Ismail. Baru datang dari Palembang. Sekitar jam delapan malam ia tiba di alamat yang dituju. Ternyata rumah itu bukan rumah kecil atau petak sebagaimana yang diduganya semula, la telah mengetahui, bahwa Ismail masih bujangan, dan ia telah punya rencana yang dipikirkannya matangmatang. Tidak akan sulit, karena anggo% Polisi yang masih berpangkat rendah itu tentunya tinggal di rumah kecil, seorang diri. Kenyataan yang dihadapinya kini" membuat rencananya tidak akan mudah dilaksanakan, la mau kembali, tetapi pada saat itu datang sebuah mobil yang hendak masuk pekarangan rumah Ismail. Pengemudinya, seorang laki-laki sekitar empat puluhan dengan seorang wanita di sampingnya bertanya, apakah ia mencari seseorang. Tak sempat memikirkan jawaban yang lebih baik, Sabrina katakan saja bahwa ia mencari rumah Ismail yang polisi. "Mari masuk," kata laki laki yang kemudian ternyata bernama Halim. "Ismail tinggal di sini, kami paman dan tantenya." Lalu masuklah Sabrina. Dalam keadaan mendadak orang toh akan dapat akal, apa yang akan dikatakan atau dilakukan, la dipersilakan duduk oleh suami isteri Halim yang punya sifat ramah. Kepada anak http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ perempuannya yang keluar menyambut dan diperkenalkan kepada Sabrina, Nyonya Halim menyuruh pangilkan Ismail kaiena ada tamu untuknya. Ternyata yang dicari sedang tak di rumah. Dan gadis pemilik rumah menambahkan, bahwa kakak misannya itu di waktu-waktu yang belakangan ini memang selalu menginap di rumah kawannya. Gadis itu, Yenny tidak mengatakan, bahwa Ismail selalu kelihatan gelisah. Sebenarnya mereka semua di rumah itu heran melihat perubahan sikap Ismail sudah beberapa hari. Atau termenung atau mendadak terkejut. Dia tidak mau menceritakan apa penyebab sebenarnya, la merasa tidak tenteram. Selalu diburu rasa waswas dan takut. Pernah tiga hari yang lalu ia tertidur siang, la bermimpi kemudian menjerit-jerit, "Jangan, jangan, ampun." Yenny dan ibunya kebetulan mendengar dan membangunkannya pelan-pelan supaya ia jangan terus disiksa oleh mimpinya itu. Atas pertanyaan Nyonya Halim yang tantenya ia mengatakan, bahwa ia merasa dirinya akan digantung di sebatang pohon tanpa daun oleh seekor ular amat besar. Sebuah mimpi yang sangat aneh. Masa iya ada ular mau menggantung manusia. Tetapi apa yang tidak mungkin tersua dalam kenyataan, bisa saja terjadi dalam mimpi. Ismail pucat dan basah oleh keringat, la bukan lagi takut pada ular yang mau menggantungnya itu, tetapi pada Saiman dan Maladi, kawan-kawannya yang mati oleh makhluk tak kelihatan dengan isi perut terburai. Ismail merasa nasib serupa akan menimpa dirinya, la coba menghalau rasa takut dengan meyakinkan dirinya bahwa itu hanya khayalan. Kalau iblis-iblis itu mau membunuh dia kan dapat dilakukan bersama-sama dengan kedua kawannya. Tetapi usaha itu selalu gagal. Saiman dan Maladi dalam keadaan yang amat mengerikan selalu saja terbayang di depan matanya. Yenny memandangi Sabrina bukan saja amat simpatik tetapi punya kecantikan paras yang kian dipandang jadi kian menyenangkan. Ada apa wanita ini mencari saudara misannya" Untung Yenny tidak menaruh hati pada Ismail. Jadi tidak perlu cemburu. "Sudah lama kenal dengan Kak Ismail?" tanya Yenny. Tamunya http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ menjawab baru sebulan. Ditambahkannya bahwa ia senang berkawan dengan Ismail.- Dan ia lalu mohon diri dengan meninggalkan alamat Hotel Borobudur. Yenny heran, kenapa wanita itu tinggal di hotel, tetapi ia tak sempat menanyakannya. Sabrina harus segera pergi. Kalau kebetulan Ismail datang akan terbuka bohongnya, la sama sekali belum pernah kenal dengan orang yang dicarinya. Dan dia bernasib baik. Kira-kira lima menit saja setelah ia pergi, Ismail kebetulan datang dengan dua orang temannya sesama polisi. Sejak peristiwa misterius yang merenggut nyawa dua rekannya, memang Ismail tidak pernah lagi berani jalan sendiri." "Kau rugi besar," kata Yenny. la lalu menceritakan tentang kedatangan seorang wanita kawan baik Ismail yang bernama Ermina. Baru saja lima menit pergi. Secara polos Yenny mengatakan, bahwa ia sangat mengagumi kecantikan Ermina, "Mana orangnya simpatik lagi," tambah Yenny. "Pandai kau memilih." Ismail yang biasanya doyan sekali ngomong dengan cewekcewek, apalagi yang cantik, tidak begitu tertarik karena pikirannya dihantui rasa takut. Tetapi dicobanya mengingat-ingat siapa gerangan wanita ini. Kemudian timbul rasa heran. Sepanjang ingatannya, ia tidak punya kenalan yang bernama Ermina. "Kau salah dengar barangkali Yen. Aku memang punya kenalan yang namanya Ervina. Orang yang hitam manis. Orangnya simpatik memang," kata Ismail. "Yang ini kuning langsat, cantik. Manis dan cantik kan lain. Dan aku tidak salah dengar. Namanya Ermina. Sudah kuberi dia nomor teipon kita," kata Yenny. Rupanya cerita Yenny tentang Sabrina cantik yang mengaku bernama Ermina mampu membuat Ismail jadi ingin tahu, siapakah orang yang mengaku kenalannya sejak sebulan yang lalu. Lagi pula wanita itu tinggal di Hotel Borobudur yang mewah dan selalu ramai itu. Tidak ada yang perlu disangsikan. Kawannya yang dua orang bisa menanti di lobby nanti. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ SABRINA baru hendak berganti pakaian, ketika telpon berdering dan orang yang memperkenalkan dirinya dengan Ismail mengatakan bahwa ia telah ada di lobby. la bertanya apakah Ermina hendak menemuinya di bawah ataukah ia yang mendapatkan gadis rupawan itu. "O, Tuan Ismail. Adduh, susah-susah kemari, padahal saya yang amat berkepentingan," kata Sabrina dengan suara mengandung rasa terima kasih. "Saya akan .senang sekali, kalau Tuan sudi ke kamar. Kita bisa ngomong lebih leluasa." Pada saat itu Ismail lupa pada peristiwa atas dua rekannya. Yang ada hanya kemungkinan kesempatan yang begitu bagus. Seorang wanita cantik mencarinya dan kini mengundangnya ke kamar. Huh, durian runtuh begini pantang ditampik. Ismail diterima Ermina dengan uluran tangan. "Maafkan," katanya. "Saya mengatakan pada Nona Yenny tadi, bahwa saya sudah mengenal Tuan atau bahkan lebih daripada itu, saya katakan tadi kita sudah bersahabat sejak sebulan yang lalu. Tapi saya tidak punya niat jelek." "Tentu, saya tahu. Adakah sesuatu yang dapat saya lakukan untuk Nona Ermina?" tanya Ismail. Mata dan hati ditambah seleranya kagum melihat wanita cantik yang amat ramah itu. Buat perempuan seperti ini, ia mau lakukan apa saja. Nyerempetnyerempet bahaya sedikit juga dia berani. "Saya malu menyampaikan, karena berkenalan pun baru sekarang. Tetapi harap Tuan tidak keberatan mendengarkan kesulitan kami," kata Ermina. Ismail menyatakan bahwa bukan saja sebagai petugas penegak hukum, tetapi sebagai manusia biasa saja pun ia selalu merasa terpanggil untuk memberikan bantuan apa saja yang mungkin kepada sesama manusia. Itulah yang menjadi tujuan hidupnya dan untuk itulah dia hidup. "Apa artinya hidup ini kalau kita memikirkan orang-orang lain yang hidup di dalam masyarakat. Yang kaya menolong si miskin dan yang kuat harus menolong yang lemah," http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ kata Ismail. Sabrina memperlihatkan sikap kagum atas prinsip dan cara berpikir Ismail kemudian menambahkan, "Sayang, tidak banyak lagi orang sekarang yang berpikir seperti Tuan. Kalau saja jumlahnya banyak, tentu hidup manusia akan tenteram tidak perlu takut pada tindak sewenang-wenang. Tuan kan tahu, banyak orang mengatakan, sekarang susah sekali mencari keadilan. Harus dengari duit. Mau cari perlindungan harus dengan duit pula. Orang benar, kalau tidak punya uang bisa dinyatakan salah sementara orang jahat bisa dikatakan baik, kalau ia bisa beli etiket "baik" itu. Inilah makanya saya berhubungan dengan Tuan pribadi saja. Ada beberapa kawan memberi advis begitu kepada saya." "Ah, cerita tentang susah cari keadilan itu hanya dibesarbesarkan. Kita kan punya Polisi, punya jaksa, punya hakim. Yang perlu pembelaan bisa pakai pengacara. Negara kita ini kan negara hukum. Memang ada satu dua yang suka menyeleweng. Itu orangorang munafik. Pinter ngomong padahal dia sendiri bandit yang sudah tidak ketolongan," kata Ismail. "Kata orang lagi, kalau sampai mengadu kepada Polisi, biasanya yang mengadu harus keluar duit supaya pengaduannya diurus. Dan yang dituduh bisa mati dalam tahanan! Apa itu betul?" Sabrina bertanya dengan cara orang yang benar-benar hanya ingin tahu dan begitu tertarik dengan berbagai cerita yang didengarnya itu. "Ah, itu semuanya bohong. Orang-orang yang mau merusak citra Polisi saja yang menyiarkan berita bohong begitu. Masa orang kesusahan dimintai duit. Dan orang yang ditahan sama sekali tidak boleh disakiti. Orang tahanan semua dianggap tidak bersalah, sebelum Pengadilan membuktikan dan memvonis dirinya sebagai orang yang pasti bersalah. Kan Kapolri selalu mengingatkan, jangan sekali-kali menyakiti para tahanan. Kalau tersangka dipukuli kan bisa orang tidak bersalah juga mengaku saja seperti yang dikehendaki tukang pukulnya. Kalau saya terus terang saja menamakan polisi yang begitu tukang pukul, walaupun saya sendiri juga polisi," kata http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Ismail. "Orang tahanan semua manusia seperti kita ini. Harus diperlakukan secara manusiawi. Tidak bolah ada diskriminasi. Yang dituduh menjambret sama yang mencuri harta negara milyar-milyar harus diperlakukan sama." Sabrina mengangguk menunjukkan kepuasan hatinya. Lalu katanya, "Yang dalam kesulitan ini sebenarnya paman saya, paman kontan. Dia diperas. Tapi tidak mau dihebohkan. Makanya minta bantuan secara pribadi." "Diperas. Bajingan. Memang pemerasan jadi mode sekarang. Siapa orangnya yang kurang ajar itu!" Ismail kelihatan marah. Kalau pemeras itu ada di sana pasti akan dia hajar sampai tidak bisa bilang "mak". Orang-orang begitu harus berhadapan dengan Ismail. "Besok kita ke rumah paman saja. Malam ini saya kepingin nonton pertunjukan terakhir. Di President. Filmnya tentu bagus. Pemeran Franco Nero. Saya suka film-film keras! Penuh kejantanan, walaupun tak masuk akal. Cerita-cerita begitu kan ngibuli kita. Tetapi enak!" kata Sabrina. "Ya, memang ada pengibulan yang dirasa enak oleh yang dikibuli," kata Ismail menguatkan. "Apakah saya boleh menemani" Itu pun kalau Nona Ermina tidak keberatan. Kalau ada yang akan marah, lebih baik jangan!" "Siapa pula yang akan marah! Saya ini ibarat barang tidak bertuan. Sekiranya tidak menawarkan diri, saya yang akan minta dikawani. Ngeri jalan sendirian sekarang. Terlalu banyak penodong dan penjambret Tidak dapat pula dibedakan mana orang jahat dan mana yang baik!" ujar Sabrina. Girang hati Ismail bukan main. Betul-betul rezeki. Dia yakin seratus persen, wanita ini pasti akan dia dapat. Dia permisi pada teman barunya untuk turun sebentar guna menyuruh pulang kedua sahabatnya. Dalam hal begini, seorang teman akan merupakan hambatan saja. Tak kalah girang hati Sabrina. Orang dari kepolisian itu berperawakan tegap dan ganteng lagi. Jauh lebih ganteng daripada http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ yang diduga atau dikhayalkannya. Pandai ngomong lagi. Atau lebih tepat dikatakan pemain watak. Tetapi apalah herannya kalau seorang kecil Ismail yang ganteng pandai munafik. Sedang orang-orang penting dan gedean ada banyak yang pantas mendapat gelar "character actor" kelas satu. Pemain watak kelas atas. Layak mendapat academy award. Sayang para figuran terdiri dari orang-orang kecil yang fungsinya boleh dikata semata-mata sebagai pendukung. Tak lama antaranya Ismail sudah kembali di kamar wanita yang dikenalnya sebagai Ermina. Mereka turun. Dari lantai ke sepuluh ke lobby. Orang ramai. Seperti biasa. Yang sudah jadi tamu atau yang baru mau check in. Semua orang berduit, berkedudukan tinggi, pedagang sukses atau penipu kawakan. Tentu saja juga banyak wanita. Isteri pembesar, isteri orang kaya, wanita yang Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo belum punya atau sudah tidak punya ikatan. Ada juga paras-paras cantik yang cari rezeki di sana. Apa" Anda pandang rendah pada mereka" Jangan! Mereka tidak mencuri uang negara dan kalau pedagang pasti hanya mau jual barang miliknya sendiri. Anda tidak dirugikan, jadi tidak perlu benci padanya. Ismail merasa bangga jalan berdampingan dengan nona secantik Ermina. Banyak mata memandang, ada yang kelihatannya kagum, tetapi juga ada yang kelihatannya ngiler. Biarlah! Tidak ada undangundang atau ketetapan siapapun yang melarang orang kagum atau ngiler. Antara Ismail dan Ermina ada pemerataan kesenangan. Sebabsebabnya berlainan tetapi yang penting kan pemerataannya. Ismail menikmati kehadiran Ermina di sisinya Ermina juga menikmati turut sertanya Ismail bersama dia. Ismail yang beli karcis. Tahu etiket dia. Walaupun kedudukannya hanya anggota polisi pangkat rendah. Tapi soal menguasai cara bergaul bukan ditentukan oleh kedudukan. Yang pintar dan berkedudukan tinggi juga banyak yang kelihatan konyol. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Ismail lihat di peta kursi yang semuanya bernomor. Dia pilih dua tempat yang strategis. Di sekitarnya belum ada orang. Pintar si Ismail ini. Begitu mereka duduk iklan-iklan selesai dan film dimulai. Kira-kira seperempat jam kemudian tangan Ismail sudah meraba lengan Sabrina. Waduh, halus dan empuk. Dan gadis rupawan bertubuh indah itu membiarkan. Rupanya dia juga menaksir Ismail dan rabaan itu rasanya enak! -ooo0dw0ooo- 4 ISMAIL mengatur rencana. Apa yang akan di lakukan setelah bioskop bubar. Dia yakin tidak akan meleset. Dia belum pernah gagal dalam soal-soal begitu. Kegantengannya selalu membuktikan keampuhan. Ini bukan kenyataan yang aneh. Ada banyak wanita, baik gadis maupun janda, bahkan ada yang sudah berstatus isteri, mudah tertarik dan takluk pada wajah-wajah ganteng menawan. Ada pula yang punya cara lain dalam menilai. Bukan rupa tetapi kemampuan materil. Selain itu ada juga yang mengutamakan kedudukan dalam jabatan atau di tengah masyarakat. Yang berpangkat tinggi atau yang punya nama terkenal. Kelompok orang terkenal ini belum tentu punya duit. Ada yang hidup pas-pasan. Tapi nama selangit, dikenal di mana-mana. Entah karena suara, karena kehebatan dalam olahraga, entah karena lukisan atau tulisannya. Ini'boleh juga dinamakan pemerataan pembagian kasih sayang. Kalau mau diromantisir boleh dibilang pembagian cinta. Orang kaya yang mau mengandalkan serta memamerkan uangnya untuk memikat hati wanita mungkin jadi ejekan dan tertawaan kalau ia berhadapan dengan perempuan yang tidak pandang duit. Yang maunya lelaki punya nama. Sebaliknya lelaki punya nama yang menyangka dirinya tentu dicintai oleh semua insan yang jenisnya perempuan bisa jadi malu setengah mampus kalau mencoba-coba wanita yang mata duitan. Memangnya bisa hidup dari nama terkenal. Mengagumi prestasinya sih boleh saja, tetapi mencintai http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ manusianya, nanti dulu! "Nona Ermina asal mana?" tanya Ismail tanpa menghentikan kegiatan tangannya. "Mau Tuan asal mana?" balas Sabrina. "Nona suka berkelakar," kata Ismail. Kini tangannya berpindah ke bahu sahabat barunya. "Apakah Tuan lebih menyukai orang yang serius?" "Tidak, tidak. Keseriusan memakan energi. Rileks, itulah yang nyaman!" "Sama kita kalau begitu. Dengan menyebut nona segala orang tidak bisa santai. Bagaimana kalau menyebut namaku saja!" "O, saya senang sekali. Kusebut kau Ina dan kau cukup mempergunakan Is padaku," kata Ismail dan tangan yang sudah berbentuk setengah lingkaran merapatkan tubuh Sabrina ke dirinya. Kepala Ismail pun didekatkan ke kepala Sabi ina sampai bersentuhan. Sabrina menarik kepalanya perlahan. Biasa, pikir Ismail. Perempuan kan begitu. Biarpun hati mau, tetapi jangan perlihatkan terlalu mudah dong. Gengsi bisa merosot. Ada wanita yang lebih suka celananya melorot daripada gengsinya merosot. "Minyak harum apa yang Ina pakai. Aku belum pernah mengenalnya!" "Ah biasa-biasa saja. Kau terlalu banyak mencium berbagai macam parfum yang dipakai wanita, sehingga tak dapat mengingat baunya satu demi satu. Iya kan?" kata Sabrina seolah-olah cemburu. Ismail jadi senang. Seperti kebanyakan lelaki merasa senang kalau seorang wanita mengatakan dirinya laris. Sama saja dengan wanita yang juga mengembang lubang hidungnya kalau dikatakan banyak sekali pria yang mengagumi diri dan ingin merebut hatinya. "Tidak, aku tidak seburuk itu!" kata Ismail. Sabrina lantas menyela, "Siapa bilang buruk" Lelaki toh tak akan http://ceritasilat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ jadi buruk kalau banyak wanita kepingin memilikinya!" Hati Ismail tambah senang. "Aku pernah kenal satu dua wanita. Tapi itu dulu." "Maksudmu, sekarang tidak lagi" Sedang menduda dong, kalau begitu," kata Sabrina. "Ah, kau ini bisa saja. Aku belum pernah dengar istilah begitu. Kau cerdas sekali. Tapi aku masih kepingin tahu, kau asal mana dan apa nama parfum yang kau pakai. Kau belum mengatakannya." "Baiklah kalau itu begitu penting bagimu. Aku asal Kalimantan. Parfum yang kupakai namanya Shocking You. Ada lagi pertanyaan lain?" "Kau betul-betul humoris Ina. Kawan-kawanmu tentu senang sekali padamu. Shocking You itu apa sih artinya lna?"tanya Ismail. Berkata Sabrina, "Kalau kau bilang aku humoris, maka kau benarbenar orang yang sangat pandai belagak bodoh." "Tidak, terus terang aku lemah sekali dalam bahasa Inggris. Younya aku tahu, tetapi shocking itu apa?" "Baiklah, aku p -pura percaya bahwa kau bodoh," kata Sabrina, "Shocking itu artinya mengejutkan." "Hebat sekali namanya. Tapi parfummu itu memang benarbenar mengejutkan," kata Ismail yang memang tidak tahu apa artinya shocking. "Kau besok mau menolong pamanku, bukan?" tanya Sabrina. "Tentu, itu sudah menjadi kewajibanku. Ina, bolehkah kita jadi teman baik?" Pertanyaan sopan. "Kenapa tidak. Asal teman-temanmu yang banyak itu tidak marah." "Sudah kukatakan, aku kini tidak punya teman lagi. Tapi aku ini hanya seorang polisi pangkat rendahan!" Ismail berkata seadanya. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ "Kau menghina aku Ismail. Kau kira aku ini bangsa yang mau cari tingkat atas atau yang banyak duit. Kau menghina Ismail. Jangan kau kira semua perempuan punya sifat sama. Aku tidak kaya, tetapi tidak mata duitan." "Kau baik sekali Ina." "Jangan buru-buru memuji. Apa yang kajj ketahui tentang diriku. Baru dua jam berkenalan, kau bilang aku baik. Penilaian begini bisa menyesatkan. Bahkan bisa membahayakan." "Betul. Sekali lagi kau menunjukkan kecerdasan. Tapi aku bisa merasakan, bahwa wanita seperti kau ini pasti orang baik dan berbahagialah lelaki yang bisa mempersunting kau nanti." "Semoga saja apa yang kau katakan itu benar semua. Aku ingin mengatakan, bahwa kaulah yang pasti baik sekali. Akulah yang mujur kalau kau mau jadi sahabatku." Ismail merapatkan kepala Ina lagi. Dan kali ini Sabrina membiarkan. Ismail merasa ada kemajuan dalam usahanya. Perempuan ini pasti akan dapat dinikmatinya nanti. Dia belum pernah gagal. Kali ini pun ia tidak akan gagal, la merasa menang, sama dengan Sabrina yang juga merasa menang. Dengan cara halus, tetapi tangan terus meraba-raba, Ismail berdaya upaya mengambil hati Sabrina. Semuanya ini perlu dilaksanakannya demi untuk mempermudah jalan ke ranjang. Itulah keinginan Ismail, la sudah tahu bahwa Sabrina sangat menyadari kemauannya itu dan gadis itu juga sedang berharap agar petualangan cinta kilat ini sampai ke sana. Ismail boleh dikata tidak mengetahui jalan cerita, sementara Sabrina masih dapat mengikutinya sambil merencanakan apa yang akan dilakukannya nanti. Bagi orang Polisi itu film sudah tidak penting, bagaimanapun indah atau tegang ceritanya. Lain kali masih dapat dilihat. Tetapi kesempatan emas yang seperti ini belum tentu akan berulang pada hari atau malam lain. Maka tak baik dibiarkan berlalu tanpa kesan. Sehabis pertunjukan, pasangan baru yang kelihatan cukup ideal itu masih sempat ke sebuah restoran. Ismail menawarkan minuman http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ yang enak tetapi lumayan keras yang tidak ditampik oleh Sabrina. la yakin bahwa minuman semacam itu yang katanya untuk pembangkit selera makan akan mempengaruhi keseimbangan Ermina-nya yang nanti tanpa banyak protes akan menyerah saja pada kemauannya. Dari restoran mereka pergi ke sebuah hotel terkenal pilihan Ismail. Setelah omong-omong sebentar, laki-laki itu menarik Sabrina ke ranjang. Gadis itu memberi reaksi lemah seperti tidak menyetujui, tetapi tak lama kemudian ia membiarkan. Biasa, pikir Ismail lagi. Hampir semua wanita begitu. Pura-pura menolak, sekedar memperlihatkan kewanitaannya. Di situlah seninya. Kalau langsung saja menyerah, keindahannya akan hilang. Ismail menggeluti dan menciumi seluruh muka, leher dan kuduk Sabrina yang setelah membiarkan lalu membalas dengan kehangatan yang sama. Ismail merasa bahwa tujuan utama sudah boleh dilakukan. Sabrina memohon dan memanggil-manggil ayahnya di dalam hati agar ia dijadikan harimau. Kalau tidak terkabul akan berantakanlah rencananya. Malah, dialah yang akan jadi mangsa Ismail. Dalam keadaannya sebagai wanita biasa yang cantik menarik tak mungkin ia dapat melawan keinginan Ismail. "Kau takut?" tanya Ismail yang pakaiannya sudah tidak selengkap tadi. Ermina diam, dipandangnya laki-laki itu. Pada saat itulah ia merasakan, bahwa apa yang diharapkannya akan jadi kenyataan. Kini Ismail mulai membuka pakaian Sabrina tanpa mendapat penolakan sedikit pun. Mendadak laki-laki itu jadi terkejut dan hendak melompat, tetapi terlambat. Tangan Sabrina yang sudah berbulu dan bertenaga harimau telah memegang batang lehernya dan menekan daging empuk itu dengan kuku-kuku tajamnya. "Jangan bersuara," kata suara Sabrina yang menjadi parau. Wajah yang tadi begitu ayu telah berubah jadi tegang, walaupun masih tetap wajah manusia. Lehernya berbulu, begitu pula sekujur http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ tubuhnya yang telah dilucuti Ismail dari pakaiannya tadi. "Mengapa kau Ermina, mengapa kau?" Ismail setengah berkata dan setengah bertanya dengan suara gemetar. Sabrina tertawa perlahan. "Geluti dan ciumilah aku. Bukankah kau tadi sudah siap untuk meniduri aku. Ayolah!" kata Sabrina. "Ampunilah aku, Ermina," pinta Ismail. "Mengapa minta ampun" Bukankah kau menyukai aku dan aku juga membalas cintamu" Sekarang aku yang minta. Tidurilah aku. Aku ingin merasakan kenikmatannya. Kau juga bukan?" Seluruh tubuh Sabrina telah mengharimau. "Aku mengaku salah Ermina." "Husy, jangan bilang Ermina lagi. Namaku Sabrina, si wanita harimau. Aku yang membunuh Sabaruddin dan aku juga yang membunuh Juariah. Kalian menuduh Erwin yang tidak bersalah itu," kata Sabrina. Hati orang Polisi yang biasanya tak kenal perikemanusiaan terhadap tahanan itu kini menjadi amat kecut, la tidak menanggapi. Tak kuasa untuk menanggapi. Semua telah berjalan dengan terlalu cepat. Sejak mulai di Hotel Borobudur, pada saat pertama kali ia bertemu dengan orang yang memperkenalkan diri dengan nama Ermina, sampai melalui lobby dengan mengundang semua mata memandang penuh kekaguman. Sehingga ia dan gadis tercantik dalam riwayat hidupnya duduk berdampingan dan tangannya merabai wanita itu. Tangannya yang diberi kebebasan oleh Ermina akhirnya membuat kepala indah dengan rambut harum merangsang bersandar ke bahunya. Kemudian sampai ke kamar ini, meningkat sampai pada saling peluk dan cium mencurahkan rasa kasih dan ia mempersiapkan diri untuk melaksanakan adegan berikutnya. "Kau dengan dua orang kawanmu kemudian menyiksa Erwin semau hati dan sepuas sadisme yang bersarang dalam hati kotormu," desis Sabrina. "Kau ingat, laki-laki buas yang oleh orang http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ luar disangka penegak hukum dan keadilan?" Ismail hanya bisa berdiam diri dengan perasaan yang lebih daripada takut. "Kini kau akan menerima giliran. Sama dengan Maladi dan Saiman yang telah dibinasakan oleh kakek dan ayah Erwin. Kau bagianku. Kau akan mati di tangan wanita yang beberapa jam telah menjadi orang yang hendak kau jadikan pemuas seleramu." "Jangan, aku mohon ampun," kata Ismail terengah-engah karena ia merasa dikejar maut. "Perkara mohon ampun sih boleh saja, orang sadis! Kau puluhan atau ratusan kali mendengar korban-korbanmu meminta ampun. Tetapi tidak pernah kau hiraukan. Kau senang mendengar mereka menjerit-jerit dan minta dikasihani. Kini kau yang minta ampun. Hampir tiada jarak antara keganasan dan rasa takut hah! Sekarang kau mengalami apa yang biasa dialami korban-korbanmu. Banyak di antaranya tidak bersalah. Kau paksa mengakui saja apa yang kau dan kawan-kawanmu ingini. Aku lebih baik daripada kau, bukan. Aku tidak paksa kau mengakui apa yang tidak benar! Aku lebih baik, bukankah begitu" Katakan iya?" "Iya Ermina," kata Ismail patuh pada bekas sang kekasih. "Bagus! Kau benar-benar menganggap aku lebih baik daripada dirimu?" "Iya Ermina, kau lebih baik!" "Kenapa aku lebih baik?" "Karena kau memang baik Ermina!" "Cantik lagi. Katakan!" "Cantik lagi Ermina!" "Dan aku bukan penegak hukum!" "Dan kau bukan penegak hukum Ermina!" Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ "Lalu, apa aku ini?" "Kau orang baik Ermina! Cantik lagi." "Tadi aku cantik. Sekarang menakutkan. Mengapa begitu?" Ismail diam. Mau bilang apa" "Karena aku wanita harimau. Sama dengan Erwin. la laki-laki harimau. Dan aku akan menyelesaikan pekerjaan kawanku itu. Bersiaplah untuk mati Ismail." Ismail coba minta ampun lagi, tetapi Sabrina menekankan kukukuku tajamnya lebih kuat, sehingga darah mengucur dari leher Ismail. Darah segar. Saat itu bangkit haus Sabrina. Darah minuman segar. Sesegar darah itu sendiri. *** SABRINA melonggarkan cekikannya. Ismail dapat bernapas kembali, la sadar apa yang telah dan sedang terjadi. Lehernya luka oleh kuku si wanita harimau dan makhluk itu sedang menyedot darahnya, la pun masih sempat mengetahui apa lagi yang akan terjadi, la akan mati menyusul kedua orang rekannya. Namun begitu ia masih berkata perlahan, supaya dirinya diampuni. Jangan dibunuh. Pada waktu itu pula ia menyesali perbuatannya terhadap Erwin yang rupanya mempunyai begitu banyak keluarga yang mempunyai kesanggupan dan kekuatan tak terimbangi oleh tenaga manusia. Sabrina berhenti mengisap darah korbannya sejenak dan memandangi muka orang itu. Dengan perasaan puas. Pandangan Ismail yang sudah loyo itu jelas-jelas mohon iba kasihan. Dan Sabrina sama sekali tidak menaruh iba, sama halnya dengan Ismail yang tak pernah menaruh kasihan pada korban-korbannya yang tidak berdaya. "Sebetulnya kita tadi bermain judi, laki taki ganteng yang ganas," kata wanita cindaku itu. "Salah seorang di antara kita akan kalah. Tatkala engkau membuka pakaianku tadi untuk selanjutnya kau nikmati tubuhku sepuas hatimu, aku sudah hampir putus asa. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Jikalau aku tidak mengharimau, maka kau akan keluar sebagai pemenang. Aku akan kau perkosa sebagaimana banyak wanita barangkali sudah jadi korban kekejamanmu. Tapi tentu banyak pula wanita yang menyerah begitu saja padamu, bahkan merasa senang kau cumbui. Karena kau benar-benar laki-laki ganteng. Aku hanya berkata bahwa kau ganteng. Bagaimana kemampuanmu di bidang yang lain masih tanda tanya. Mungkin kau tergolong lelaki yang hanya bisa memuaskan diri sendiri tanpa kemampuan menyenangkan partnermu. Orang yang sadis semacam kau ini biasanya egois. Menyangka kau hebat dalam segala hal, padahal sebenarnya dalam hal-hal tertentu kau bukan apa-apa!" Tibatiba pintu kamar diketuk orang. Sabrina terkejut. Siapa! Pelayan" Ismail tidak pesan apa-apa. Sebaliknya Ismail memperoleh kembali sedikit dari seluruh semangat yang tadinya telah hilang. Ketukan itu berulang lagi. Sabrina berpikir cepat. Pura-pura tidak dengar. Tidak membukakan pintu dan membiarkan pendatang itu masuk. Pada saat itu Ismail menjerit minta tolong. Wanita harimau itu menampar korbannya dengan keras lalu membuka pintu, la bersembunyi di belakangnya. Pelayan masuk. Membawa baki dengan sebotol minuman dan dua gelas seloki. Sabrina secepat kilat menutup dan mengunci pintu. Pelayan terkejut melihat lelaki terkapar di ranjang dengan leher mengeluarkan banyak darah. Bawaannya terlepas, jatuh berantakan. la berpaling mau keluar tetapi dihadang dan lehernya disergap oleh dua tangan tanpa menekankan kuku. Karena terlalu terkejut dan takut, pelayan itu tak dapat melawan, bersuara pun tidak, la jatuh terkulai ke lantai. Tak sadar lagi sehingga tidak tahu apa yang seterusnya terjadi di kamar itu. Sabrina kesal, mengapa pelayan itu harus pingsan. Dia toh tidak akan disakiti. Dia hanya orang kecil. Tidak pula punya dosa. Kalau dia tidak pingsan, Sabrina hanya akan menyumbat mulutnya dan menyuruh dia menyaksikan apa yang dilakukannya atas diri Ismail. Bukankah laki-laki itu menganiaya Erwin di hadapan kawankawannya. Jadi, ada yang menyaksikan. Namun begitu Sabrina masih teringat untuk memberi sesuatu kepada pelayan yang sial itu. Dibukanya tas Oroton pemberian Sabaruddin, dikeluarkannya lima lembar sepuluh ribuan, dimasukkannya ke dalam saku si pelayan. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Buat sementara orang itu akan tidur dan ia dapat meneruskan rencana dengan tenang. Sabrina mengambil segelas air putih dari kamar mandi, mengguyurkan ke muka Ismail. Orang itu sadar kembali. Masih hidup dia kiranya. Tadi ia mimpi mati. Mengapa tidak mati saja sekalian, supaya tidak usah mengalami derita lagi. Mula pertama yang tampak olehnya, Sabrina. Dia tidak membunuh korbannya sewaktu masih pingsan tadi, karena yang demikian dianggapnya terlalu erfak bagi orang yang pernah amat sadis terhadap Erwin. "Kini aku akan meneruskan pekerjaan yang belum selesai, Ismail. Tak baik membunuh orang sewaktu ia tidak sadarkan diri. Dalam hal ini kita sama. Kau juga selalu menyiram korbanmu yang pingsan. Setelah sadar baru kau siksa lagi. Jerit dan permohonan ampunnya yang amat menyenangkan telinga dan matamu. Kau suka melihat darah, akan kutambah darah di lehermu," kata Sabrina. Wanita harimau itu kembali menanamkan gigi-gigi tajamnya dan kini darah menyembur dari lubang-lubang baru. Tetapi sebelum ia selesai dengan missionnya, ia merasa bahwa dirinya akan berubah jadi manusia lagi. Dan ia menjadi wanita cantik sebagaimana Ismail tadi mula pertama melihatnya di kamarnya di Borobudur. Lebih daripada itu, ia kini dalam keadaan bugil seluruhnya. Sebatang tubuh yang teramat indah bebas daripada noda apa pun. "Hei, buka matamu," kata Sabrina kepada Ismail. Saat itu dia luar biasa memang. Dalam keadaan begitu ia masih sanggup menggoda korbannya dengan ketenangan yang tak akan ada imbangnya. Dan laki-laki yang menghadapi akhir hidupnya itu membuka mata. "Pandangilah aku. Indah, bukan Sayang kau tak sempat menikmatinya. Padahal aku pun amat terangsang oleh kegantenganmu. Lihatlah sepuas hati. Dan bawalah nanti sebagai Kemelut Di Cakrabuana 4 Dewa Arak 29 Ilmu Halimun Kemelut Hutan Dandaka 1