Ceritasilat Novel Online

Dendam Sejagad 15

Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung Bagian 15 itu suhuku diliputi kesedihan rasa menyesal menghiasi wajah nya, segala sesuatunya itu tak terlukiskan dengan perkataan apapun jua. . Dia orang tua pun berpesan kepadaku: "harap kau bisa membantunya untuk membalas dendam, tapi diapun tahu bahwa kau tak akan mengabulkan, oleh sebab itu pada akhirnya dia hanya minta kepadamu agar sudi menerimaku sebagai muridmu dan mempelajari ilmu Hay jin ciang..." Mendadak paras muka Seng sim cian li Hoa soat kun berubah hebat, bentaknya keras-keras: "Kau si bajingan laknat, tak nyana kalau kau pun mempelajari juga kelicikan dari gurumu itu, kau... cepat kau pergi dari sini! Malam ini lo nio tak ingin membunuhmu." Didengar dari nada suaranya yang gemetar, jelas sekali betapa bergolaknya perasaan perempuan itu kini. Dengan setengah memohon kembali Ku See hong berkata: 846 "Ho cianpwee, musuh besar guruku dan musuh besarku hanya bisa ditaklukkan oleh ilmu Hay jin ciang mu. kumohon kepadamu sudilah kau wariskan kepandaian itu kepadaku!" Ternyata Seng sim cian li Hoa Soat kun waktu itu sudah menaruh salah paham lagi terhadap Bun ji koan su. dia menganggap orang itu tidak benar-benar menyesal, melainkan hanya berpikir demi kepentingan sendiri.. itulah sebabnya dia sengaja mengucapkan kata-kata semacam itu agar hatinya menjadi terharu. Perlu diketahui, bila seseorang sudah menaruh perasaan cinta dan benci terhadap orang lain, seringkali dia menaruh semacam perasaan tak percaya terhadap perkataan dari kekasihnya, apalagi watak Bun ji koan su begitu dingin terhadap cintanya. Maka setelah Ku See hong menyingkap kalau ia diminta mewariskan ilmu Hay jin ciang yang telah didalami dan diselami selama lima puluhan tahun itu, tak bisa dihindari lagi timbulnya perasaan curiga dalam hati kecilnya. Dengan suara keras Seng sim cian li Hoa Soat kun membentak nyaring: "Manusia laknat, mengapa kau tidak segera pergi " Kalau kau tidak angkat kaki, jangan salahkan jika aku menghancur lumatkan pula tulang belulangmu sehingga harus menjadi bubur." Buru-buru Ku See hong merogoh kedalam sakunya dan mengeluarkan sebuah bungkusan yang diletakkan diatas perut Im Yan cu, ketika bungkusan itu dibuka, ternyata isinya hanya sepotong kutungan pedang. Dibawah cahaya sinar rembulan dan bintang, nampak kutungan pedang itu masih memancarkan cahaya tajam. Dengan suara lantang kembali Ku See hong berkata: "Hoa locianpwe, bila kau tidak percaya dengan suhuku, coba kau lihat, Inilah kutungan pedang pada lima puluh tahun berselang, sampai sekarang dia menyimpan nya dengan teliti, sebelum mati dia serahkan kutungan pedang itu kepadaku sambil berpesan: Dulu dia 847 telah mematahkan pedangmu, maka aku diperintahkan untuk menyambung kembali pedang tersebut hingga utuh kembali, agar bisa mengurangi rasa sedih mu dahulu.... Dalam sekilas pandangan saja Seng sim cian li Hoa Soat kun sudah dapat mengenali kembali kutungan pedang itu sebagai miliknya, rasa dendam dan amarahnya yang terpendam selama banyak tahun segera berkobar kembali, selapis cahaya hijau kebiru-biruan segera menyelimuti wajahnya, serentetan cahaya yang tajam dan penuh hawa pembunuhan pun segera mencorong keluar dari balik matanya.. Dia mendongakkan kepalanya lau tertawa seram... Mendadak tubuhnya menerjang kehadapan Ku See hong, lalu telapak tangan kanannya secepat kilat ditekan ke atas dada anak muda tersebut, sementara tangannya yang kiri dengan cepat menyambar ke tubuh Im Yan cu yang berada dalam bopongan anak muda itu. Mimpipun Ku See hong tidak menyangka kalau Hoa Soat kun bakal turun tangan sedemikian kejinya terhadap dia, belum sempat ingatan untuk menghindar lewat dalam benaknya, tahu-tahu dadanya sudah terasa sakit sekali, seluruh kekuatan yang ada dalam tubuhnya menjadi punah hingga tak berbekas, Im Yan cu yang berada di tangannya pun tahu-tahu sudah tidak berada lagi didalam pelukannya. Kembah berkumandang suara gelak tertawa panjang yang memilukan hati, seperti kuntilanak saling mengikik di tengah malam buta... Seng sim cian li Hoa Soat kun sambil membopong tubuh Im Yan cu sudah meluncur ke depan secepat sambaran kilat. Menanti kekuatan yang dimiliki Ku See hong telah pulih kembali, dia baru berteriak keras: "Hoa cianpwe, kau hendak ke mana?" 848 Mendadak dari kejauhan sana berkuman-dang suara seruan sedih yang membawa nada kepiluan: "Bocah cilik, bila lo nio tak dapat menyelamatkan jiwanya, aku pasti akan datang lagi untuk mencari dirimu!" Suara itu berasal dari tempat kejauhan sana dan menggema tiba dengan tajamnya. Setelah itu suasana pulih kembali: Dalam keheningan yang menyeramkan dan menggidikkan hati... Ditambah pula diatas tanah membujur dua sosok mayat dari pelindung hukum Ban sia kau, tanpa disadari telah menambah seram dan ngerinya suasana disitu... Menyaksikan kesemuanya itu, Ku See hong hanya bisa memperdengarkan suara helaan napas panjang yang memedihkan hati. Perasaannya sekarang adalah hampa, kosong dan tak tahu apa yang harus di perbuat, dia memandang ke angkasa menyaksikan awan yang berkuntum-kuntum dilangit, mendadak dari ujung langit, meleset lewat setitik cahaya bintang. Dengan perasaan bergetar keras, dia segera berpikir: "Lebih baik aku mencari wanita kerudung warna warni lebih dulu, coba kulihat apakah dia mampu untuk menyembuhkan keracunan akibat Im hwee si hun wan" Sekalian akau menyelidiki apakah dia adalah Keng C in sin dari istana Huan mo kiong di Lam hay yang sudah mati atau bukan, jika dia bukan Keng Cin sin atau tak dapat menyembubkan keracunan dari Im Yan cu, aku akan mencari rumput Im cu cau tersebut sambil beradu nasib, siapa tahu kalau ucapan dari murid murtad Thi bok sin kiam Cu Pok adalah ucapan yang sebenarnya?" Dengan cepat sekali Ku See hong mengambil keputusan, lalu dengan suatu gerakan yang cepat bagaikan sambaran petir dia 849 melesat menuju kearah puncak tebing yang berlapis-lapis disebelah kiri sana. Kurang lebih seperminum teh kemudian, Ku See hong telah memasuki tanah perbukitan tersebut, kemudian berhenti disebuah lembah dan mulai memperhatiken keadaan disekeliling sana dengan pandangan tajam. Tapi suasana disitu amat sepi, hening dan tak kedengaran sedikit suarapun. Angin malam berhembus kencang mendatangkan perasaan dingin bagi siapa pun yang merasakannya, bayangan pepo-honan yang memanjang ditanah seolah-olah cakar setan yang siap mencengkeram setiap orang yang datang untuk menghantar kematian. Mendadak.... Suatu jeritan ngeri yang menyayatkan hati berkumandang datang dari puncak bukit di sebelah kiri sana. Ku See hong segera mendongakkan kepala dan menghela napas panjang, kemudian sambil mengerahkan ilmu meringankan tubuhnya dia bergerak menuju ke arah mana berasalnya suara jeritan tadi. Berhubung selama berapa waktu belakangan ini dia harus merasakan empat kali siksaan dari ilmu beracun Hou kut jian hun im kang, hal mana membuat hawa darah Tee liong-hiat-poo yang terpendam dalam tubuhnya serta tenaga murni dari Bun- ji-koan su selama ratusan tahun menjadi melumer dan bercampur dengan hawa murninya, kesemuanya itu tanpa terasa telah menambah ketangguhan tenaga dalamnya. Tampak tubuhnya bargerak secepat sambaran kilat, enteng seperti selembar kapas, setiap kali melompat puluhan kaki sudah dilalui tanpa terasa, kehebatannya berar-benar mengagumkan. Kesempurnaan ilmu meringankan tubuh yang dimilikinya kini boleh dibilang tiada keduanya dikolong langit dewasa ini, mungkin 850 orang dalam dunia persilatan yang memiliki ilmu meringankan tubuh seperti itu pun sulit untuk ditemukan. Tentu saja diantaranya termasuk juga jago-jago lihay seperti Seng sim cian li Hoa Soat-kun. Perlu diketahui, Ku See-hong memiliki bakat yang bagus, di tambah pula sudah pernah makan obat mestika pembersih darah, hal ini membuat seluruh tubuhnya sudah berubah seolah-olah menjadi manusia lain, itulah sebabnya kesempurnaan ilmu meringankan tubuh yang dimilikinya sudah tak mungkin bisa ditandingi oleh siapa pun. Dibawah cahaya rembulan dan bintang, tampak dia berkelebat seperti sambaran petir, sebentar melompat sebentar turun, makin lama semakin cepat, sepasang kakinya bagaikan tidak menempel diatas permukaan tanah saja, dengan kecepatan yang luar biasa tubuhnya meluncur terus kearah depan. Dalam waktu singkat Ku See hong sudah tiba di depan sebuah selat yang sempit, ketila sorot matanya dialihkan ke depan. Dilihatnya, seluruh selat sudah dipenuhi oleh bayangan manusia, bahkan di setiap setiap sudut dan tempat kegelapan pun seakan-akan berkumpul bayangan manusia dalam kelompok demi kelompok. Menyaksikan hal itu, Ku See-hong segera berpikir: "Tampaknya orang-orang itu adalah kawanan jago lihay dari berbagai daerah di dunia persilatan, mereka datang berkumpul mungkin saja dikarenakan kitab pusaka serta mutiara sakti Thian-hong-im yang sincu milik manusia berkerudung warna-warni itu, tapi mengapa ada juga sekelompak manusia yang cuma mendekam saja tak berkutik disini..." Berpikir sampai disitu, dia lantas mengalihkan pandangan matanya ke arah lembah sempit tersebut, tak tahan dia segera memuji: 851 "Benar-benar sebuah lembah Yu-cui-kok yang indah menawan hati." Lembah Yu cui kok dikelilingi oleh bukit yang tinggi dari tiga bagian, pepohonan tumbuh dengan suburnya, batuan cadas berserakan dimana-mana, dengan sebuah air terjun yang amat besar, kabut tebal hampir menyelimuti seluruh permukaan lembah tersebut ..... Di sebelah kanan air terjun tampak sebuah bangunan loteng yang dibangun menempel pada dinding bukit, rumput tebal tumbuh dengan suburnya dimana-mana. Jembatan batu dengan pagar bambu, kolam teratai dengan aneka bunga, semua nya menambah keindahan tempat itu. Ketika angin malam berhembus silir semilir, terendus bau harum bunga yang menyegarkan. Di depan sana terdapat sebuah kolam berbentuk separuh rembulan yang luasnya tiga kaki yang persis mengelilingi bangunan loteng tersebut, aneka bunga teratai tumbuh ditepi kolam, air yang jernih dengan riak yang kecil membuat suasana disitu makin mempersonakan hati. Tempat itu, tak malu disebut sebagai sorga dunia. Ditengah-tengah kolam terdapat sebuah jembatan bambu berbentuk setengah busur, pada ujung jembatan terkapar bersosok-sosok mayat yang berserakan dimana-mana, mungkin orang orang itu hendak menyerbu ke dalam jembatan bambu itu tapi berhasil dibinasakan orang. Ku See hong memandang sekejap ke arah mayat-mayat yang berserakan di mana-mana, hatinya amat terkesiap, sebab sebagian besar dari mayat itu tewas dengan batok kepala yang hancur dan isi benak yang berserakan dimanamana, jumlahnya tiga empat puluh orang lebih. 852 Pada saat inilah dia baru mengerti, apa sebabnya kawanan jago persilatan yang berada di sekeliling tempat itu tak berani maju ke depan dan melakukan penyerbuan. Suasana di dalam bangunan berloteng itu amat hening, sepi dan tak kedengaran sedikit suarapun.. Lembah sempit yang penuh diliputi suasana seram ini seakanakan telah dilapisi oleh hawa pembunuhan yang membuat hati orang merasa amat bergidik... Ku See hong merasa terkejut bercampur tercengang, empat penjuru sekeliling bangunan loteng itu sama sekali tak nampak seorang manusia pun yang melakukan penjagaan, tapi anehnya mengapa kawanan jago persilatan itu tak seorang pun yang berani melakukan tindakan secara gegabah.... Disaat Ku see hong masih merasa terkejut bercampur keheranan itulah, mendadak tampak sesosok bayangan manusia berkelebat lewat dan mendekati tempatnya berdiri. Ku See-hong memiliki tenaga dalam yang sempurna dengan ilmu silat yang amat tinggi, pendengarannya tajam sekali, begitu mendengar suara desingan, dia segera tahu kalau ada orang yang secara diam-diam menghampirinya. Dengan suatu gerakan cepat dia segera membalikkan badan, sorot matanya dengan memancarkan cahaya tajam yang menggidik kan hati segera menyapu ke arah depan... Seorang manusia aneh berbaju hitam yang mengenakan topeng berwarna warni berdiri kaku dihadapannya. orang itu nampak berwajah aneh, jelek dan amat tak sedap dipandang. Sewaktu ia menyaksikan Ku See hong membalikkan tubuhnya dengan kecepatan tinggi, dari balik matanya segera memancar keluar serentetan cahaya kaget bercampur tercengang. Manusia aneh itu tidak asing buat Ku See hong, sebab dia pernah berjumpa dengan manusia aneh berkerudung itu setahun berselang, 853 ketika dia baru keluar dari kuil kuno setelah memperoleh pelajaran ilmu silat dari Bun ji koan su. Orang ini tak lain adalah salah satu di antara dua murid murtad dari Bun ji koan su yakni Jian-hun-kim ciang (pukulan emnas pembabat sukma) Tu Pak kim, tapi Ku See-hong sama sekali tidak tahu kalau orang ini bukan lain adalah murid durhaka guru nya yang harus dibunuh. Jian-hun-kim-ciang Tu Pak kim nampak agak tertegun, kemudian sambil tertawa ringan katanya. "Leng hun koay seng Ku See hong, tampaknya kemajuan ilmu silat yang kau peroleh belakangan ini sungguh pesat sekali" Ilmu silat yang dimiliki Ku See hong saat ini memang terhitung nomor wahid dikolong langit dewasa ini, tentu saja dia tak perlu takut lagi untuk menghadapi manusia aneh berkerudung tersebut. Sekulum senyuman yang amat dingin segera tersungging diujung Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo bibirnya, lalu berkata: 'Mana, mana, setahun kita berpisah tentunya kau baik-baik bukan! Mengapa wajahmu masih saja mengenakan topeng kulit manusia" Apakah kau kuatir wajah aslimu ketahuan orang?" Jian hun kim ciam Tu Pak kim tertawa seram. 'Heehh.... Heehh.... Heehh.... Benar, benar sekali, wajahku memang jelek dan kuatir ketahuan orang" "Hmmm, apakah kedatanganmu malam ini hendak mencari garagara dengan aku orang she Ku?" kembali Ku See hong mendengus dingin. Jian hun kim ciang Tu pak kim tertawa ringan. "Tidak berani, tidak berani, oleh karena kulihat kau hanya berdiri kaku di sini dan kuatir kau disergap orang, maka aku datang memberi peringatan untukmu" 854 "Maksud baik anda biar kuterima di hati saja" jawab Ku See hong ketus dan dingin. Mendadak Jian hun kim ciang Tu pak kim bertanya. "Saudara Ku, apa kedatanganmu disebabkan benda mestika dari perguruam Hiat mo bun"'.. "Karena apa pula kau datang kemari?" Ku See hong balik bertanya dengan ketus. Jian hun kim ciang Tu pak kim segera tertawa tergelak. "Haaahhhh.... Haaahhh.... Haaaihhh, kalau begitu sama-sama, sama-sama....." "Kalau toh kedatanganmu disebabkan benda mestika tersebut, dan kini semuanya sudah berada didepan mata, mengapa kalian belum juga turun tangan!?" "Heehh...heeehhhh...heeehh, apa sih salahnya membiarkan orang lain turun tangan lebih duluan" Bagaimana dengan kau?" Tentu saja Ku See hong tahu kalau orang inipun dibikin keder oleh banyaknya mayat yang bergeletakan di atas tanah dan bagi orang ini tampaknya licin dan banyak akal, ilmu silatnyapun amat lihay, ia tak sudi menyerempet bahaya demi orang lain. Maka dengan suara menyindir Ku See hong menjengek. "Waaah, kalau begitu kau benar-benar berjiwa besar, Kalau aku" Hmm, akan ku tunggu sampai semua orang pada mampus, kemudian aku orang she Ku baru menjadi nelayan yang beruntung..." 'Cuma pada akhirnya toh masih ada aku seorang akan saling berebut denganmu"' Ku See hong menjengek dingin. "Hmm, tak ada salahnya bagi aku orang she Ku untuk menghabisi dirimu lebih dulu' 855 Jian hun kim ciang Tu Pak kim segera tertawa dingin. "Mana, mana, aku ingin sekali menyaksi-kan kemajuan yang berhasil kau capai dalam setahun ini, ingin kuketahui seberapa jauhkah kemajuan yang kau peroleh dalam ilmu silatmu sehingga sikapmu sombong dan takabur..." "Bagus sekali!" Ku See hong tertawa, "aku orang she Ku tak akan membuat kecewanya orang." Sembari berkata, mendadak dia mengayunkan telapak tangannya melancarkan sebuah pukulan, segulung angin tajam yang amat dingin dengan cepat meluncur ke depan. "Saudara Ku, tampaknya tenaga pukulanmu benar-benar sudah memperoleh kemajuan yang pesat" jengek Jian hun kim ciang Tu Pak kim sambil tertawa dingin. Dia pun mengebaskan ujung bajunya untuk membendung datangnya ancaman, di ringi benturan nyaring, pukulan dahsyat dari Ku See hong telah berhasil dipunahkan olehnya dengan mudah. "Hmm, aku baru memakai tenaga sebesar tiga bagian saja, ayo sambutlah sebuah pukulanku sekali lagi!" jengek Ku See hong dengan suara amat sinis. Sembari berkata, Ku See hong mengayunkan kembali telapak tangan kirinya dengan jurus serangan yang sama sekali tak berubah. Mendadak terasa getaran yang amat keras, kemudian menyusul munculnya segulung tenaga pukulan yang maha dahsyat menerjang ke depan. Jian hun kim ciang Tu Pak kim tertawa seram. "Heehh.. heehh.. heehh... pukulan inipun tak akan mampu berbuat apa-apa atas diriku" Walaupun dia berkata demikian, akan tetapi sepasang telapak tangannya digetarkan sebanyak tiga kali sebelum berhasil memunahkan tenaga pukulan tersebut. 856 Ku See hong tertawa ringan. "Seranganku barusan hanya menggunakan tenaga sebesar lima bagian saja, berikut ini akan kupakai tenaga sebesar delapan bagian dan kupaksa kau untuk mundur dengan sempoyongan" -ooo0dw0ooo- Jilid 26 SELESAI berkata, Ku See hong kembali mengayunkan telapak tangan kirinya melancarkan serangan. Seketika itu juga terasa deruan angin puyuh yang melanda seluruh angkasa, desingan angin yang dingin dan tajam seperti amukan guntur dan petir yang di sertai amukan angin puyuh, seperti selembar jaringan yang sangat besar muncul dari suatu sudut yang aneh dan mengurung tubuh Tu Pak kim dari empat arah delapan penjuru. Mencorong sinar tajam yang menggidikkan hati dari balik mata Jian hun kim ciang Tu Pak kim, secepat sambaran petir tubuhnya segera berkelit ke samping. Dari balik mata Ku See hong pun sudah terpancar keluar sinar api dendam yang amat benci dan menggidikkan hati, setelah tertawa dingin serunya lantang: "Sekarang sudah tiba saatmu untuk melepaskan topeng palsumu itu. . ." Terkesiap bukan buatan perasaan Jian hun kim cian Tu Pak kim setelah mendengar seruan itu, segera pikirnya: "Jangan-jangan dia sudah mengetahui siapakah aku?" Ku See hong sesungguhnya bukan seorang pemuda yang bodoh, semenjak manusia aneh berkerudung itu meneter dan mendesaknya dengan pelbagai pertanyaan yang menyangkut masalah tentang gurunya di muka kuil kuno dulu, sudah timbul perasaan curiga dari 857 dalam hatinya, apalagi setelah orang itu mampu menyebutkan ke tiga macam kepandaian sakti andalan dari gurunya. hal mana menyebabkan dia semakin menduga kalau antara orang ini dengan gurunya pasti mempunyai suatu hubungan tertentu. Apalagi setelah menyaksikan kepandaian silatnya yang begitu hebat dan luar biasa, Ku See hong segera menduga kalau orang besar kemungkinannya adalah salah satu di antara dua murid murtad gurunya. Sebab malam ini adalah pertemuan mereka yang kedua, bila dia mencoba untuk membayangkan kembali semua jurus serangan yang dipergunakan orang ini dengan Thi bok sin kiam Cu pok, maka akan di jumpai banyak sekali persamaan, itulah sebabnya dia lantas melancarkan tiga pukulan secara beruntun untuk memaksa dia mundur sambil menghindar kan diri. Alhasil gerakan tubuh yang digunakan orang ini sewaktu menghindar tadi tidak jauh berbeda dengan gerakan tubuh Cu pok, kalau tidak bisa dibilang mirip sekali, karenanya Ku See hong pun menjadi sadar dan paham kembali atas semua duduknya persoalan. Mendengar ucapan tadi, Jian hun kim ciang Tu pak kim tertawa licik, kemudian berkata. "Apa sih maksud pembicaraanmu itu" Aku tidak habis mengerti?" Ku See hong segera mendengus dingin dengan suara yang amat sinis dan dingin: "Hmmmm, dihadapan orang yang jujur berbuatlah jujur, aku rasa ada baiknya jika kau melepaskan topeng kulit manusia itu lebih dahulu, agar bisa kulihat bagaimana kah tampang asli dari seorang murid murtad semacam kau, kemudian aku akan menyuruh kau mampus dalam keadaan yang paling mengenaskan!" Melihat semua usahanya sudah terbongkar dan gagal total, Jian hun kim-ciang Tu pak kim segera mendongakkan kepalanya dan tertawa terkekeh dengan liciknya. 858 'Heeehhh.. .heeehhh.....heeehhh .. mana... mana, rupanya Ku sute juga sudah kenal dengan aku sang kakak seperguruan yang tidak becus ini" "Tu pak kim! Malam ini, jangan harap kau bisa meloloskan diri dari kematian nya yang mengenaskan!" seru Ku See-hong lagi dengan suara amat sinis. Sekali lagi Jian hun kim ciang Tu pak kim tertawa terbahakbahak. "Haaahhh...haa...haahh..haaahhh... Ku See hong, pada malam ini kaupun jangan harap bisa meloloskan diri dari jebakan mautku dengan selamat" Seusai berkata, tiba-tiba saja Jian hun kim ciang Tu pak kim memperdengarkan suara pekikannya yang sangat aneh... Dari empat penjuru tempat kegelapan segera bermunculan bayangan manusia, diantaranya ada enam tujuh sosok bayangan manusia yang segera meluncur datang dengan kecepatan luar biasa. Ku See hong mencoba untuk memperhatikan wajah orang itu, tapi dengan cepat hawa darahnya menggelora dengan hebatnya, seluruh darah yang mengalir didalam tubuh nya seolah-olah sudah mendidih semua. . Ternyata ke tujuh orang itu adalah orang-orang dari Thi kiong pang dan Jian khi pang yang telah membinasakan ayah ibunya serta memunahkan perkumpulan Kim to pang.. Dengan sangat bangga Jian hun kim ciang Tu pak kim tertawa licik, kemudian serunya. . "Ku sute, kau kenal dengan orang-orang itu" Mereka adalah ketujuh orang tongcu dari Thi kiong pang dan Jian khi pang, heehhh. heeehhh...." "Ku sute, aku lihat paling baik jika kau membicarakan dahulu nilai dari selembar nyawamu itu dengan kami" 859 "Terima kasih atas kedatangan ketujuh sosok sukma gentayangan tersebut, aku orang she Ku akan mempersilahkan mereka segera berangkat, dan terima kasih juga atas usahamu ini sehingga tak perlu aku berepot-repot lagi mencari mereka." Ucapan mana diutarakan dengan suara yang dingin sekali seperti suara salju. Jian hun kim ciang Tu pek kim tertawa: "Belum tentu begitu! Dengan kepandaian silat yang kau miliki sekarang, untuk mengungguli diriku pun sudah sulit, apalagi ditambah dengan kerubutan mereka bertujuh" Aku lihat lebih baik kita berbincangbincang lebih dulu, daripada masing-masing pihak harus saling menyinggung perasaan masing-masing orang" Ku See hong tahu bahwa apa yang hendak dibicarakan dengannya tetap sama seperti apa yang dibicarakan Thi bok sin kiam Cu pok dengan dirinya tempo hari. Sepuluh hari itu secara diam-diam Ku See hong sudah menghimpun tenaga dalamnya siap melancarkan serangan dengan memper-gunakan ilmu silat sakti Hoo han seng huan, dia berencana untuk menghancurkan beberapa orang musuh tangguhnya dengan suatu serangan kilat yang paling cepat. Dengan paras muka yang sama sekali tak berubah, dia lantas berkata dengan sinis. "Ketujuh orang yang kau undang kehadirannya ini pada hakekatnya merupakan barang rongsokan, kalau tidak percaya silahkan saja dilihat sendiri ....." Berbicara sampai disitu, Ku See hong telah menghimpun hawa murninya sampai sebatas kemampuan yang di milikinya, hawa pempunuhan yang amat tebal pun sudah menyelimuti seluruh wajahnya. Mendadak, pada saat itulah .... "Ting! Tang! Ting! Tang!" 860 Tiba-tiba saja dari balik bangunan loteng itu berkumandang suara genta yang dibunyikan bertalu-talu... Bersamaan dengan bergemanya suara genta tersebut, cahaya lentera segera menerangi seluruh bangunan loteng itu dan menyinari hampir setiap sudut lembah sempit itu, tempat dimana beberapa orang itu berdiri sekarang pun kena di soroti oleh cahaya lentera yang lemah itu sehingga segala sesuatunya terlihat jelas. Begitu mendengar suara genta, ke tujuh orang Tongcu dari Jian khi pang dan Thi kiong pang itu segera melompat mundur ke belakang dan menyembunyikin diri di balik kegelapan. Sesungguhnya Ku See hong hendak membinasakan ke tujuh orang ini diujung telapak tangannya, tapi ke tujuh sosok sukma gentayangan itu seakan-akan sudah dibikin terkejut oleh bunyi genta itu, sehingga kaget dan mengundurkan diri. Dalam keadaan demikian, terpaksa Ku See hong hanya bisa menyumpah sambil mengendorkan kembali hawa murninya. Jian-hun kim ciang Tu pak kim sendiripun segera tertawa sesudah mendengar suata genta tersebut, ujarnya: "Ku sute, persoalan diantara kita lebih baik kita bicarakan lagi di kemudian hari, sekarang maaf kalau aku harus mohon diri lebih dahulu untuk sementara waktu!" Seusai berkata, dengan suatu gerakan tubuh yang aneh sekali, secepat kilat dia menyelinap masuk ke balik kegelapan sana. Dalam keadaan begini terpaksa Ku See hong harus menyembunyikan diri dibawah sebatang pohon siong, kemudian dari situ dia melayang naik ke puncak bukit setinggi lima enam kaki dan mengawasi bangunan berloteng dihadapannya tanpa berkedip. . Suara genta telah dibunyikan sepuluh kali, suaranya yang menggema di seluruh lembah bukit tersebut mendatangkan suara gaung yang sangat nyaring. Mendadak dari balik bangunan rumah tersebut muncul sepuluh orang manusia yang mengenakan topeng tengkorak diatas wajah 861 masing-masing, perawakan tubuh mereka tak menentu, ada yang tinggi ada pula yang pendek, mereka berbaris dalam dua barisan dan pelan-pelan bergerak menuju ke tanah lapang di muka bangunan berloteng tersebut. Kemudian mereka membentuk satu lingkaran disitu dan duduk bersila diatas rumput. Mendadak, pada saat itulah ...... Muncul kembali seorang bocah lelaki berwajah tengkorak, ditangannya memegang sebuah hiolo kemala yang sama sekali tiada cacadnya, hiolo itu berwarna hijau dan memantulkan sinar gemerlapan. Dari balik hiolo itu tersiar bau dupa yang sangat harum dan menyebar diangkasa mengikuti hembusan angin, ketika terpantul Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo oleh cahaya lentera dari baltik bangunan loteng itu, terbentuklah kabut berwarna warni yang pelan-pelan melayang ke udara. Pemandangan semacam itu benar-benar sangat indah. Bocah lelaki yang menggenggam hiolo kemala itu pun pelanpelan berjalan menuju ke tengah lingkaran tadi dan meletakkan hiolo kemala tersebut diatas tanah. Dari arah bangunan berloteng itu berkumadang suara seruan yang amat merdu merayu: Hiat mo menggetarkan dunia persilatan... Tengkorak membuat setan ketakutan.... Sepuluh orang manusia bertopeng tengkorak yang mengelilingi hiolo kemala itu segera bangkit berdiri, kemudian merekapun bersama-sama berteriak: Hiat mo menggetarkan dunia persilatan... Tengkorak membuat setan iblis ketakutan Ucapan yang serius dan berat segera menggema di udara dan mengalun tiada henti nya. Bersamaan dengan berakhirnya suara 862 tadi, dari balik bangunan loteng itu segera melayang turun sesosok bayangan manusia yang berperawakan langsing dan kecil. Orang itu memgenakan baju berwarna putih, dibawah cahaya lentera yang terpancar keluar dari balik bangunan itu, tampak ujung bajunya terhembus angin, keadaannya tidak jauh berbeda dengan bidadari yang baru turun dari kahyangan. Dengan suatu gerakan yang amat lembut perempuan itu melayang turun disamping hiolo kemala tersebut, yakni disisi bocah lelaki yang mengenakan kain kerudung tengkorak itu. Ia memakai sebuah kain cadar warna-warni yang ditengahnya disulami dengan sebuah tengkorak yang sedang menyeringai seram, sementara disekelilingnya dilingkari oleh dua belas kuntum bunga Bwee. Dia tak lain adalah Hiat mo Buncu, yaitu manusia berkerudung warna-warni. Setelah melayang turun dihadapan hiolo kemala tersebut, manusia berkerudung warna-warni itu segera meluruskan sepasang telapak tangannya yang putih halus itu di atas hiolo tersebut. Kemudian suasana menjadi sangat hening, agaknya dia sedang membaca mantera, atau mungkin juga sedang membaca doa. Mendadak . . . Manusia berkerudung itu mengangkat tinggi-tinggi hiolo kemalanya sambil berseru lantang: "Hiolo kemala merubah amisnya darah ! " Menyusul seruan mana, kesebelas orang manusia berkerudung tengkorak itu sama-sama mengangkat sepasang tangannya ke atas sambil berseru pula dengan lantang: "Hiolo kemala merubah amisnya darah!' "Blaaam ....!" pada saat inilah dari dalam hiolo kemala tersebut terdengar suara ledakan keras disusul menyemburnya asap tebal berwarna merah setinggi tiga kaki ke tengah udara dan menyelimuti 863 seluruh angkasa, kemudian bagaikan selapis hujan darah menyebar ke mana-mana. Secara lamat-lamat kawanan jago persilatan yang bersembunyi di sekitar tempat itu segera merasa se akan akan mengendus bau amisnya darah kental. "Pedang bayangan darah penggetar jagat!" kembali manusia berkerudung itu berseru. Entah sejak kapan ditangan ke dua belas anggota Hiat mo bun itu sudah bertambah dengan sembilan pedang sepanjang dua depa lima enam inci yang memancarkan cahaya tajam. Kini sambil mengangkat pedang itu tinggi-tinggi di angkasa, mereka turut berseru lantang. "Pedang bayangan darah penggetar jagad!' Kecepatan mereka dalam meloloskan pedang, sungguh merupakan suatu yang luar biasa sekali. Setelah itu secara beruntun manusia berkerudung itu meneriakkan kembali, beberapa patah kata yang disusul oleh ke sebelas orang manusia berkerudung tengkarak itu. Dunia persilatan menghormati bunga Bwee! Keseraman berubah menjadi ketenangan. Habis gelap terbitlah terang!" Hawa kegagahan menyelimuti angkasa!' Kebersihan melebihi sinar rembulan!" Ketika mereka mengucapkan kelima patah kata itu, pedang ditangan masing-masing diputar menciptakan selapis cahaya pedang yang berkilauan, masing-masing orang membentuk dua belas kuntum bunga bweeditengah udara. Kemudian bersamaan dengan lenyapnya cahaya pedang, tahutahu pedang mereka telah dimasukkan kembali ke dalam sarung.. 864 Kejadian mana dengan cepatnya membuat para jago yang bersembunyi disekeliling tempat itu merasa terkesiap sekali, sebab mereka dapat melihat betapa enteng dan cepatnya ke dua belas anggota perguruan Hiat mo bun itu menggerakkan pedang sambil membentuk gerakan bunga bwee di tengah udara. Ke dua bbelas kuntum budnga bwe itu seaakan-akan dua beblas gerakan jurus pedang yang sakti dan luar biasa. Setiap gerakan jurus pedang itu hampir boleh dibilang mencangkum inti sari dari seluruh ilmu pedang yang ada didunia ini, selain gerak penyerangan juga terdapat gerak pertahanan yang membuat orang sukar untuk mematahkannya, sudah barang tentu hal ini segera membuat semua orang merasa terperanjat sekali. ooo0dw0ooo BAB 40 DI SAAT pedang sudah dimasukkan kembali ke dalam sarungnya, manusia berkerudung itu kembali berseru dengan suara nyaring: "Silahkan saudara sekalian untuk duduk!" Maka kedua belas anggota Hiat mo bun pun bersama-sama duduk bersila diatas tanah. Ku See hong yang berada di puncak dahan pohon siong dapat menyaksikan kesemuanya itu paling jelas, walaupun mereka semua menggunakan topeng tengkorak, namun Ku See hong masih dapat mengenali beberapa orang diantaranya. Seperti misalnya si bocah lelaki itu, dia tak lain adalah Kho It khi yang pernah dijumpai nya dalam bangunan rahasia tersebut, sedang kan tiga orang yang duduk di sebelah selatan hiolo kemala itu bukan lain adalah Pek lui jiu Ho Gi dan Thian kun tee ciang Khong Tang lun. Sedangkan ke delapan orang lainnya sama sekali tidak dikenali olehnya ..... 865 Sedangkan manusia berkerudung itu, jika ditinjau dari potongan tubuh, nada suara serta sepasang biji matanya, dia merasa begitu mengenalinya sehingga pada hakekat nya tidak jauh berbeda dengan Keng Cin sin dari istana Huan mo kiong di Lam hay. Kini, Ku See hong terpengaruh kembali oleh kenangan masa silam yang penuh dengan kepedihan yang tak terlukiskan dengan kata-kata. Keng Cin sin adalah kekasihnya yang paling dicintai dan paling dihormati, walaupun dunia ini sudah mengalami sesuatu perubahan yang amat besar, namun rasa cintanya terhadap gadis itu selamanya tak pernah berubah lagi. Pada saatd inilah, kedua belas orang anggota Hiat mo bun itu sama-sama bangkit berdiri, kemudian terdengar bocah lelaki itu berkata dengan suara lantang: "Saudara sesama Hiat mo bun, pertemuan yang diselenggarakan pada malam ini sebenarnya hendak dilaksanakan pada bulan satu tanggal satu tahun depan dipuncak Kiam hong bukit Hong san, tapi berhubung situasi dalam dunia persilatan belakangan ini telah mengalami perubahan besar dan terancam oleh mara bahaya, pertemuan ini terpaksa dipercepat pelaksanaannya. Tujuan dan cita-cita dari kita Hiat mo bun telah diutarakan melalui kesembilan patah kata tadi, apa yang dirundingkan didalam gedung tadi pun sudah cukup dipahami kalian semua, rasanya kini pun tak usah banyak berbicara lagi. Sekarang yang hendak kuutarakan kepada kalian adalah soal telah bergabungnya kalian dengan perguruan kita ini, aku rasa sebagai seorang anggota yang baik adalah melaksakan peraturan perguruan yang ada dan menjalankan perintah tanpa membantah, barang siapa berani membangkang maka dia akan dijatuhi hukuman mati. 'Tapi perguruan kita selamanya mengutamakan kebajikan dan kebesaran jiwa terhadap orang lain peraturan kami pun tidak membedakan tinggi rendahnya kedudukan setiap anggota dalam 866 parrai, oleh karena tugas perguruan kita sangat berat, maka apabila diantara kalian ada yang merasa dirinya tak mampu menyelesaikan tugas dari perguruan, sekarang masih ada kesempatan bagi kalian untuk mengundurkan diri!" Semua anggota Hiat mo bun yang duduk mengelilingi hiolo kemala itu segera menyahut bersama: "Kami tak usah berpikir panjang lagi, kami akan melaksanakan semua perintah dari perguruan tanpa membantah' Mencorong sinar tajam dari balik-mata kecil Kho It khi yang tertutup oleh kain kerudung tengkorak, katanya lebih jauh. "Kalau toh kalian tidak ada usul lain, maka selanjutnya bila ada yang berani melanggar peraturan perkumpulan atau berhianat, dia akan dihukum dengan memunahkan segenap kepandaian silat yang di milikinya" Perlu diketahui sebagai seorang jago silat, biasanya mereka rmemandang ilmu yang dimilikinya jauh lebih berharga daripada nyawa sendiri, bila kepandaian mereka sampai dipunahkan maka rasanya jauh lebih tersiksa daripada mati. Oleh sebab itu bila hukuman tersebut diterapkan bagi seorang yang belajar silat, boleh dibilang hukuman mana merupakan suatu hukuman yang paling keji dan ditakuti. Manusia berkerudung warna warni itu segera berkata pula dengan suara nyaring. 'Terima kasih banyak atas kesediaan kalian untuk berbakti dengan perkumpulan kami dan bersama-sama kita menyelamatkan umat persilatan dan mencarikan kebahagiaan untuk semua manusia. "Aku tahu kalau kemampuanku terbatas dan tidak mampu berbuat banyak, itulah sebabnya kumohon bantuan dari kalian semua untuk bersama-sama membangun kebenaran didunia ini, moga-moga saja mulai saat ini kalian dapat bersikap ksatria dan menolong kaum lemah. 867 Merupakan manusia-manusia luar biasa didalam dunia persilatan, kalian pasti dapat melaksanakan tugas demi perkumpulan kita ini dengan sebaik-baiknya, kini akupun tak akan banyak bicara lagi, mari kita bersama-sama merundingkan langkah pertama perkumpulan kita terjun ke dunia persilatan." "Seorang manusia berkurudung tengkorak yang mengenakan pakaian perlente segera bangkit berdiri, dia adalah Sastrawan berpakaian perlente Hoa Siong si yang namanya sudah termashur semenjak tiga puluhan tahun berselang. Dengan suara lantang serunya: "Keberaran jiwa bangsa dan kemuliaan hatimu, sungguh membuat kami merasa kagum bercampur hormat" "Langkah pertama yang harus dilakuan oleh Hiat mo bun kita sekarang adalah melakukan suatu tindakan yang tegas, sebab dunia persilatan sudah terlalu dipengaruhi oleh kawanan manusia laknat, yang berjiwa rendah, kawanan laknat tersebut kini sudah bergabung di dalam satu kelompok kekuatan untuk berbuat keja-hatan, seperti misalnya Ban sia kau, Jian khi pang, Thi kiong pang... "Kini mereka telah saling berkomplot untuk bersama-sama melakukan kejahatan meracuni dunia persilatan, apalagi bila kita biarkan manusia semacam itu berkembang lebih besar lagi, bisa jadi keadaan dikemudian hari dapat berubah semakin tidak menguntungkan buat kita" Manusia berkerudung warna-warni itu segera manggut-manggut. . "Perkataan dari Hu buncu memang benar, masih ada siapa lagi yang hendak mengajukan usul, harap segera disampaikan agar kita bisa membicarakannya'" Seorang manusia berperawakan tinggi kurus segera bangkit berdiri lalu katanya dengan suara parau. "Tadi Hu buncu sudah bilang, musuh kita yang terutama adalah orang-orang dari Ban sia kau dan Jian khi pang serta Thi kiong 868 pang, tapi masih ada satu kelompok kekuatan lagi yang tak boleh di biarkan lewat. "Kekuatan yang kumaksudkan adalah orang-orang Huan mo kiong di lautan Lam hay, beberapa tahun berselang, Han thian it kiam Cia Cu kim telah mengutus empat orang thamcu nya untuk melakukan pembasmian terhadap sisa-sisa manusia yang masih setia terhadap Kim to pang, dalam pembasmian mana, konon mereka telah berhasil merampas kembali pedang pendek huan mo kiam dari tangan San tian hanjiu Sangkoan It. "Aku tahu bahwa orang-orang Huan-mo kiong di lam hay sudah lama mempunyai ambisi untuk menyerbu ke daratan Tiong-goan, bahkan banyak sekali sampah masya-rakat yang berhasil mereka jaring agar berpihak kepada mereka, kini pedang Huan mo kiam sudah berhasil direbut kembali, berarti janji Hu hay-it kiam Cia Long-po dengan jago pedang nomor wahid dikolong langit tempo dulu Thio Pak san telah menjadi batal. "Kini satu tahun sudah lewat, kekuatan yang berhasil mereka himpun selama inipun sudah semakin menghebat, bisa jadi cita-cita mereka untuk menyerbu daratan Tionggoan pun sudah akan segera di mulai.. Tentu saja, dengan kekuatan Hiat-mo bun kita tangguh dan luar biasa, kita tak usah takut terhadap manusia-manusia laknat dari Huan mo kiong di Lam-hay, tapi yang paling kita kuatirkan sekarang adalah persekongkolan antara orang-orang Huan mo kiong di Lam hay dengan pihak Ban sia kau, Jian khi pang dan Thi kiong pang untuk melawan kita" Mendadak dari balik mata manusia berkerudung yang jeli secara lamat-lamat terpancar keluar serentetan cahaya dendam dan benci yang luar biasa, tapi sinar kebencian itu tidak diketahui oleh para anggota perkumpulannya, satusatunya orang yang melihat akan hal tersebut hanya Ku See hong, tapi justru karena pula dendam lamanya menjadi Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo berkobar kembali.. 869 "Kongsun sianseng" terdengar manusia berkerudung itu berkata, "aku sangat mengetahui tentang keadaan dalam istana Huan mo kiong, pada sebulan berselang, mereka sudah melakukan penyerbuan secara besar-besaran ke daratan Tionggoan, mungkin didalam beberapa hari belakangan ini mereka sudah akan sampai disini. ?sul dari Kongsun sianseng itu memang pantas diperhatikan oleh perguruan kita serta segera melakukan suatu tindakan dengan cepat. . tapi entah bagaimana pula dengan pendapat saudara sekalian untuk mencegah terjadinya persekongkolan itu?" Thian kun tee ciang Khong Tang-lun segera bangkit berdiri, kemudian menjawab: 'Lapor Buncu, pepatah kuno mengatakan siapa yang turun tangan lebih dulu dia lah yang tangguh, siapa yang turun tangan bela-kangan dia akan celaka, aku rasa kita tak boleh menunggu sampai mereka benar-benar sempurna dan menyerang kita duluan, bahkan kita harus menyerbu dan menghan-curkan mereka, agar bibit bencana di kemudian hari dapat teratasi' "Maksud Khong tayhiap, kita harus membagi-bagi ke dua belas orang anggota perkumpulan kita ini menjadi dua kelompok dan masing-masing kelompok menyerbu dan menghancurkan mereka secara terpisah?" Thian kun tee ciang Khong Tang lun manggut-manggut. "Perkataan Buncu memang betul, itulah yang lohu inginkan" Manusia berkerudung warna-warni itu segera menyapu sekejap ke wajah semua orang, kemudian katanya: "Bun jin (anggota perguruan) sekalian, adakah sesuatu usul dari kalian atas pendapat dari Khong tayhiap itu" Sastrawan berbaju perlente Hoa Siong si bangkit berdiri, lalu sahutnya dengan suara nyaring: "Usul dari Khong Lote itu sangat hebat, cuma hal ini akan menyebabkan kekuatan dari Hiat mo bun kita tak dapat terhimpun menjadi satu kelompok. Tapi, . kecuali dengan cara begini, rasanya 870 memang sukar untuk menemukan cara lain yang lebih baik lagi, tapi tak ada salahnya kalau kita bersama-sama memikirkannya sebentar" "Ucapan Hu-buncu memang benar, persoalan ini menyangkut nasib dari seluruh umat persilatan, lebih baik kalian mempertimbangkan lebih dahulu sebelum mengambil keputusan" ujar manusia berkeru-dung warna-warni pula cepat. Kho It khi yang berada disisinya mendadak bertanya. "Tolong tanya buncu, apakah kau mempunyai pendapat lain?" "Menurut pandanganku yang cetek, lebih baik kita dua belas orang berkelompok untuk bersama-sama, menghancurkan salah satu kekuatan yang ada lebih dulu, kemudian baru berusaha untuk melenyapkap kekuatan yang lain, dengan demikian maka kekuatan kita pun tak akan sampai tercerai berai. "Sebab sebelum kita saling berjumpa dengan kedua kelompok kekuatan ini, kita orang-orang Hiat mo bun masih belum berani mempunyai suatu keyakinan untuk menang, bila kita harus membagi-bagi kekuatan sehingga kekuatan yang ada bertambah lemah, bukankah hal ini justru akan semakin merugikan kita sendiri" Entah bagaimanakah menurut pendapat kalian?" Sastrawan berbaju perlente Hoa Siong.si segera berseru-lebih dahulu: "Bagus sekali, jawaban dari Buncu memang lihay, lohu merasa tak mampu untuk menandinginya." Maka semua orangpun bersama-sama menyetujui usul ini. Menyaksikan hal ini, manusia berkerudung warna-warni itu segera tertawa cekikikan, katanya. "Hoa hu buncu, kau terlalu memuji, apa yang kulakukan sekarang tak lebih hanya merupakan penerus dari gagasanmu tadi" Pada saat inilah, mendadak .... Leng hun koay seng Ku See hong yang berada diatas dahan pohon siong berteriak bagaikan orang gila: 871 "Adik Sin! Kau adalah adik Sin, aku tahu, aku tahu kau adalah ......." Ditengah teriakan-teriakan yantg keras dan memekakkan telinga. Ku See hong melayang turun dari atas pohon siong, kemudian bagaikan sambaran kilat cepatmya meluncur kebawah dan di dalam waktu singkat sudah berada didepan jempatan bambu itu. Disaat dia melayang turun dari pohon itulah, lamat lamat Ku- See liong merasa pula dari atas pohon yang sama melesat keluar sesosok bayangan manusia. Ketika orang itu gagal mencengkeram tubuh Ku See hong, sambil menghela napas sedih gumamnya. "Tiada jago lihay dan orang2 gagah di dunia ini yang bisa lolos dari soal cinta. Aaai.... mungkin orang ini dapat melenyapkan badai berdarah yang kini semakin mengancam keselamatan dunia." Ternyata di atas puncak pohoh itu bersembunyi seorang pendeta tua yang memakai lhasa berwarna kuning, (tentang asal usul orang ini, akan diceritakan pada bagian lain dari cerita yang sama) Tatkala kedua belas anggota Hiat mo bun itu mendengar teriakan yang kalap serentak mereka mengalihkan sorot matanya kedepan. Begitu manusia berkerudung berwarna warni itu tahu kalau yang datang adalah Leng hun koay seng Ku See hong, hatinya terperanjat sekali sehingga sekujur tubuhnya gemetar keras. Kanglam siang hou, Kho It khi maupun Thian kun tee ciang Khong Tang lun berempat kenal dengan Ku See hong, melihat kemunculan si anak muda itu, mereka lantas menghela napas panjang sambil berpikir. "Aaaai, habis sudah! Tampaknya dia akan tewas pula di ujung pedang Jui sim kiam....." "Sreeeet! Sreett ".....desingan angin tajam yang amat memekikkan telinga segera bergema memecahkan keheningan. 872 Ada empat anggota Hiat mo bun yang mengayunkan tangannya bersama-sama, kilauan cahaya putih segera meluncur ke depan dengan kecepatan luar biasa.. Dalam waktu singkat, ke empat cahaya putih tadi sudah mengurung seluruh batok kepala Ku See hong. Kini, ilmu silat yang dimiliki Ku See hong telah mencapai pada puncaknya, walaupun pikirannya sedang kalut, namun setelah menyaksikan datangnya cahaya putih itu, dia segera menyadari apa gerangan yang terjadi, sepasang telapak tangannya diayunkan bersama ke depan melepaskan pukulan-pukulan dahsyat. Rupanya dia dapat merasakan betapa anehnya keempat gulung cahaya putih yang menyambar datang itu, maka ia tak berani menyambut dengan kekerasan, siapa tahu Ke empat gulung cahaya putih itu seakan-akan dikendalikan seseorang saja, "Sreet!" segera menyambar lagi membelah angkasa. Kemudian setelah membentuk segulung gerakan lingkaran busur di angkasa, cahaya putih tadi kembali menyambar ke arah jalan darah kematian di tubuh Ku See hong.. Mendadak Ku See hong berpekik nyaring, tubuhnya melejit kembali ke tengah udara dan meluncur ke muka dengan kecepatan bagaikan sambaran kilat. Untuk ke dua kalinya serangan dari ke empat gulung cahaya putih itu mengenai sasaran yang kosong. Tapi yang paling hebat adalah senjata rahasia tersebut, di ringi suara aneh ternyata benda tadi mengikuti terus dibelakang Ku See hong kemanapun pemuda itu hendak berkelit. Selama hidup belum pernah Ku See hong mienjumpai senjata rahasia yang begitu lihaynya, sebab jago persilatan yang paling lihay pun di dunia ini hanya mampu berputar dua kali di udara setelah melancarkan sergapan, bahkan kekuatannya makin lama semakin bertambah lemah. . 873 Tapi kenyataannya, ke empat senjata rahasia tersebut justru dapat menyerang makin lama semakin bertambah dahsyat. Berpikir sampai disitu, tubuhnya lantas melengking sambil berkelejit, setelah itu melayang turun ke bawah, Pada saat itulah terdengar seorang perempuan berseru dengan perasaan gelisah. "Cepat melayang ke atas!" Begitu mendengar peringatan mana, sepasang matanya segera dapat menangkap empat buah rantai emas yang secara rapat sekali mengancam bawah kakinya, ternyata rantai emas itu merupakan rantai yang mengendalikan senjata rahasia yang digunakan ke empat orang anggota Hiat-mo bun itu. Ku See hong merasa amat terperanjat, sebab bukan saja ke empat rantai emas itu merupakan rantai yang mengendalikan senjata rahasia, bahkan rantai itu sendiri juga merupakan sejenis senjata tajam yang bisa digunakan untuk membunuh orang, apabila pandangan mata korbannya kurang awas, maka jika sampai merosot ke bawah, niscaya dia akan menemui celaka. Maka Ku See hong harus mengikuti suara peringatan yang dikirim dengan melalui ilmu menyampaikan suara itu untuk melejit ke tengah udara, kemudian sesudah berganti napas, badannya sekali lagi melejit setinggi satu kaki lima enam depa ke tengah udara. Tubuhnya yang berada ditengah udara secara beruntun melakukan beberapa kali jumpalitan, suatu demontrasi ilmu meringankan tubuh yang amat lihay pun akhirnya muncul dari tubuh Ku See hong, begitulah, ditengah udara secara beruntun dia menghindari serangan dari ke empat gulung cahaya putih itu sebanyak enam kali. Kontan saja demontrasi ilmu meringankan tubuh ini membuat para jago yang bersembunyi disekitar tempat itu serta para anggota Hiat mo bun menjadi terperanjat sekali. 874 Setelah berhasil menghindari enam sergapan musuh yang secara beruntun, serangan ke tujuh telah menerjang kembali, maka segera pikirnya didalam hati. "Apabila aku diharuskan berjumpalitan terus ditengah udara, maka lama kelamaan akan kehabisan napas juga, bila sampai terperosok ke bawah, bukankah aku bakal tewas juga diujung senjata rahasia tersebut" Sementara dia masih ragu, suara peringatan tadi kembali berkumandang dengan ilmu menyampaikan suara. "Mengapa kau tidak mempergunakan pedang Ang soat kiam mu untuk mematah kan keempat rantai tersebut?" Peringatan itu dengan cepat menyadarkan kembali Ku See- hong dari lamunannya, diam-diam ia mengumpat diri sendiri. ' Aku benar-benar seorang-manusia yang tolol!" Serentetan suara pekikkan nyaring yang membetot sukma pun segera berkumandang memecahkan keheningan.... Seperti seekor burung elang raksasa, Ku See hong melejit lagi ditengah udara, kemudian berputar sebanyak tiga kali. Tiba-tiba saja berkumandang suara gemerincing yang amat nyaring, tahu-tahu pedang Hu thian seng kiam sudah diloloskan dari sarungnya, ditengah udara segera terpancar keluar serentetan cahaya tajam yang sangat menyilaukan mata. Disaat pedangnya melepaskan serangan, tubuh Ku See hong segera bersatu dengan cahaya pedang itu dan seperti naga sakti di angkasa, secepat sambaran kilat segera menerjang kebawah. Kecepatan tubrukannya itu membuat orang lain sukar membedakan mana yang cahaya pedang dan mana yang cahaya pelangi.... Mendadak pedang Hu thian seng kiam tersebut memancarkan berlapis-lapis cahaya pelangi yang berwarna-warni menciptakan 875 selapis cahaya pedang yang membukit dengan secepat kilat menyelundup ketengah udara yang kosong. "Sreeeet....! Sreeeet...." Dari empat penjuru segera berkumandang suara desingan yang pelan. Bayangan cahaya yang amat tajam dan terdiri dari empat jalur putih yang mengejar tubuh Ku See hong itu seketika lenyap tak berbekas, keempat bilah pedang kecil J iu sim siau kiam itu pun segera jatuh dan rontok kedalam kolam. Pada saat yang bersamaan, cahaya pedang berwarna merah darah itu pun sirap dan lenyap dari pandangan mata. Ku See hong tahu-tahu sudah melayang turun dihadapan kedua belas orang anggota Hiat mo bun itu dengan tangan kosong dan wajah dingin membesi. dia berdiri kaku di tempat sambil mengawasi manusia berkerudung warna-warni itu dengan sorot mata setajam sembilu. Ia sedang merasa sedih, ataukah.." Sungguh membuat orang tidak habis mengerti. Ternyata dari balik mata manusia berkerudung warna-warni itu sedang memancar keluar serentetan cahaya bengis yang penuh dengan hawa napsu membunuh. Kesemuanya ini membuat dia tak berani percaya, kalau orang ini adalah sorot mata dari Keng Cin-sin.. kekasihnya yang berhati lembut dan suci bersih itu, diapun tidak percaya kalau dua kali suara bisikan yang dipancarkan melalui ilmu menyampaikan suara tadi berasal dari perempuan misterius ini. Dalam pada itu, kawanan jago dari Hiat mo bun sudah dibikin tertegun dan berdiri kaku karena terperanjat atas ilmu meringankan tubuh Ku See hong yang amat dahsyat serta ilmu pedang dari pedang mestika yang di mpikan oleh setiap orang itu. Pada saat itulah.. 876 Kawanan jago persilatan yang berada disekeliling tempat itu bersama-sama menampakkan diri, banyak manusia berkelebat lewat dan dalam wakku singkat semua orang sudah mengurung telaga tersebut dalam posisi setengah rembulan. Apakah kedatangan mereka untuk menonton keramaian tersebut " Atau untuk menyaksikan kegagahan dari Leng hun Koay seng Ku See hong", Ataukah karena ada rencana busuk lainnya, Tak seorangpun yang tahu dengan pasti. Empat orang anggota Hiat mo bun yang senjata rahasianya kena Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo dibabat kutung oleh ayunan pedang Ang-soat' kiam dari Ku See hong tadi tak lain adalah ke empat orang gembong iblis dari pulau Tang hay to, sifat mereka bengis, licik, sadis dan kejam, banyak perbuatan jahat yang sudah dilakukan olehnya. Bahkan malam ini pun sudah berapa banyak jago persilatan yang telah menemui ajalnya terhajar oleh senjata rahasia mereka yang teramat keji itu, sudah barang tentu mereka tak sudi melepaskan Ku See-hong dengan begitu saja. Ke empat gembong iblis dari lautan Tanghai to itu masing-masing mengenakan jubah panjang berwarna biru, ada yang gemuk, ada yang kurus, ada yang tinggi, ada pula yang pendek.' Sementara itu, gembong iblis yang bertubuh gemuk pendek itu, Hay lo tocu Su siok Cu sedang tertawa dingin dengan raut seramnya, lalu berseru sinis: "Hei bocah kecil, apakah kau yang bernama Leng hun kuay seng Ku See hong"' 'Pada waktu itu Ku See hong sedang memutar otak untuk berpikir apakah manusia berkerudung itu Keng Cin sin atau bukan, mendengar pertanyaan mana segera sahutnya dingin. "Kalau sudah mengetahui akan nama besarku, lebih baik simpanlah kembali sikapmu yang tengik dan amat memuakkan itu!" Sastrawan berbaju perlente Hoa siong-si yang berada didepan sana mendadak tertawa terbahak-bahak, lalu serunya: 877 "Haaah... haahh... haaahh... ternyata adalah Leng hun koay seng (manusia aneh bersukma dingin) Ku See hong yang termashur namanya dalam dunia persilatan itu, kehadiranmu dalam lembah sempit Ya- cui lok pada malam ini sungguh membuat nama Hiat mo bun kami bertambah tenar", Ku See-hong tertawa dingin. "Heeeeehnh... heeehhh.. heeeeehhh, sinar dari kunang-kunang bagaimana mungkin bisa dibandingkan dengan terangnya sinar rembulan dari Buncu Kalian"' Sastrawan berbaju perlente Hoa Siong si segera tertawa: "Aaaaah, mana, mana .... Ku sauhiap, selama ini antara kau dan kami orang-orang Hiat mo bun berasal dari satu aliran, selama nya tak pernah ada sangkut pautnya antara yang satu dengan lainnya, entah dikarenakan persoalan apakah kau datang kemari malam ini" Sastrawan be,baju perlente Hoa Siong si adalah seorang jago kawakan yang sudah lama menggetarkan dunia persilatan, sebelum berbicara dia telah mengatur segala sesuatunya secara teratur, kemudian baru bertanya kepada Ku See hong apa maksud kedatangannya, setelah itulah baru mengambil keputusan lebih jauh. Sebab diapun tahu bahwa Ku See hong adalan seorang jago persilatan yang sudah termashur sebagai seorang jagoan berhati keji, kalau dia bukan datang dikarenakan untuk menuntut balas, anggota perguruan nya juga tak usah mengikat tali permusuhan dengan dirinya, sebaliknya jika dia datang untuk membuat garagara, barulah dia akan segera mengambil tindakan tegas. Paras muka Ku See hong segera berubah kembali menjadi lebih lembut, tapi nada suaranya tetap dingin dan kaku, sahutnya ketus: 'Saudara adalah seorang Hu Buncur dari perguruan Hiat mo bun, tak heran kalau caramu berbicara mencerminkan seorang ketua persilatan, baiklah, aku orang she Ku akan berbicara terus terang 878 kepadamu, benar, malam ini aku memang datang karena membawa maksud-maksud tertentu" "Persoalan apakah itu"' tanya sastrawan berbaju perlente Hoa Siong si cepat, "katakan saja berterus terang, agar setiap anggota perguruan kami tahu dan kemudian menyampaikan kepada Buncu kami agar diambil suatu keputusan" "Urusan ini sama sekali tak ada sangkut pautnya dengan orang-orang dari Hiat mo bun kalian, aku datang hanya untuk mencari manusia berkerudung warna-warni." Bun cu kalian" jawab Ku See hong dengan suara dingin. Manusia berkerudung itu segera melayang maju ke depan dengan gerakan yang enteng dan cepat kemudian tanyanya dengan suara dingin: "Selama ini kita tak pernah saling mengenal satu sama lainnya, entah ada urusan apakah kau datang mencari aku?" Paras muka Ku See hong agak berubah setelah mendengar perkataan itu, tapi sekejap kemudian sudah lenyap tak berbekas, selapis hawa dingin segera menyelimut seluruh wajahnya. "Apakah saudara pernah menyembuhkan seorang manusia yang hampir mati karena terkena pukulan Hou kut jian hun im kang.."' "Tidak pernah!" jawab manusia berkerudung itu dingin, "apa maksudmu mengajukan pertanyaan itu" "Pernah atau tidak kau yakin pasti mengerti, orang yang pernah menerima pengobatan darimu selama hidup tak sudi menerima budi kebaikan dari orang lain, setelah penyakit yang dideritanya itu sudah disembuhkan, dia berusaha menemukan penolongannya itu kemanapun juga, akhirnya ditemukan beberapa buah bukti dan petunjuk yang menunjukkan bahwa orang itu adalah salah seorang di antara kalian anggota Hiat Mo bun.." Manusia berkerudung itu segera mendengus dingin, mendadak tukasnya dengan cepat. "Hei mengapa sih kau cerewet sekali" Sesungguhnya mau apa kau datang kemari malam ini" Mengapa tidak kau utarakan secara 879 terus terang. Kalau ingin berbicara, katakan saja terang-terangan, tak usah berputar kayun kesana kemari lagi, terutama membicarakan apa-apa yang sama sekali tak ada artinya itu" Sambil menahan diri Ku See hong berkata. "Aku orang she Ku hanya memohon kepada anggota Hiat mo bun kalian yang telah menolong orang yang mengidap penyakit Hou kut jian hun im kang tersebut untuk sekali lagi menolong seorang sahabatku dari penyakit parahnya. "Siapakah dia" penyakit parah apakah itu?" tanya manusia berkerudung itu dengan sama dingin. 'Orang yang pernah menyembuhkan orang yang mengidap penyakit Hou kut jian hun im kang tersebut pernah meninggalkan surat kepadanya, maka orang yang akan saya mohon itu tentu saja kenal juga dengannya, sedangkan mengenai penyakit parah apakah itu, berhubung masalahnya tak leluasa untuk ku utarakan, maka aku seorang she Ku hanya memohon kepada tokoh silat tersebut agar bersedia untuk datang kesana" Baik Kho it klti maupun Kanglam Siang hou sudah barang tentu tahu dengan jelas bahwa orang itu adalah manusia berkerudung tersebut, sebaliknya yang lain tetap dibikin kebingungan setengah mati, namun mereka semua tahu bahwa orang yang dapat menyembuhkan penyakit Hou kut jian hun im kang tersebut sudah pasti bukan manusia sembarangan, itulah sebabnya secara lamatlamat mereka sudah menduga kalau orang itu adalah Buncu mereka sendiri. Manusia berkerudung itu termenung beberapa saat, lalu sambil tertawa dingin katanya. "Kalau toh kau sedang memohon bantuan orang lain, mengapa sikapmu begitu angkuh dan tinggi hati'?" "Tentang soal ini, harap kau jangan salah paham" ujar Ku See hong dengan suara lantang, "asalkan tokoh silat itu bersedia untuk menolong sahabatku itu, budi kebaikan mana pasti akan selalu 880 terukir dalam hati kecil aku orang she Ku dan suatu ketika tentu akan kubalas". "Sebenarnya kau hanya memintakan bantuan untuk menyembuhkan sahabatmu itu ataukah masih ada maksud tujuan tertentu, Sebenarnya Ku See hong menganggap perempuan itu sebagai Keng Cirn sin, tapi setelah menyaksikan sinar matanya yang buas dan kejam itu, semua kegembiraan di dalam hatinya kontan tersapu lenyap hingga tak berbekas. Sebenarnya waktu itu, dia memang hanya ingin memohon bantuannya untuk menyem-buhkan keadaan Im-hwee-si hun wan dari tubuh Im Yan cu, namun setelah mendengar ucapan mana, hatinya kontan saja bergetar keras, segera pikirnya. "Baik nada pembicaraannya maupun tindak tanduknya, bukankah kesemuanya itu menunjukkan kalau dia adalah Keng Cing sin'" Sorot matanya yang diperlihatkan tadi sudah jelas dipancarkan keluar secara paksa, aah! Benar, dia sudah pasti adalah Keng Cin sin, bukankah dalam surat tersebut dengan jelas sudah diterangkan bahwa dia tak ingin aku mengetahui akan dirinya..." Perasaan hati Ku See hong kembali terasa bergoncang keras, dengan penuh emosi serunya kemudian. . . "Aku orang she Ku hanya memohon kepada tokoh sakti itu untuk menyembuhkan penyakit yang diderita oleh sahabatku saja" Sinar mata manusia berkerudung itu masih tetap dingin dan tajam seperti cahaya sembilu, tanya nya dengan dingin. "Sekarang sahabatmu itu berada dimana" Cukup kau sebutkan saja, aku akan pergi ke sana untuk menyembuhkan penyakit itu' Mendengar perkataan tertebut, Ku See hong menjadi tertegun, berapa saat kemudian dia baru berkata. "Sahabatku itu sudah diajak pergi oleh gurunya, kedatanganku sekarang hanya ingin bertanya lebih dulu kepada tokoh silat itu, apakah dia mampu untuk menyembuh kan penyakit atau tidak..." 881 Belum habis dia berkata, manusia berkerudung itu telah memperdengarkan suara tertawa dinginnya yang merasuk tulang, tukasnya secara tiba-tiba: "Hmm, rupanya kau memang sengaja menggunakan alasan tersebut untuk mencari gara-gara dengan kami perguruan Hiat Mo bun. . . ." "Bukan! Bukan!" seru Ku See hong cemas, "berhubung penyakit yang diderita oleh sahabatku itu benar-benar amat sukar untuk di sembuhkan maka ........." "Tutup mulut!" bentak si manusia berkerudung itu dengan suara amat dingin. Kemudian sesudah tertawa sinis terusnya: "Malam ini, kau begitu berani mencari gara-gara dengan orangorang Hiat mo bun kami, tampaknya kau menganggap kepandaian silat yang kau miliki sangat hebat maka kau begitu berani memandang rendah perguruan kami." "Hmm, kalau toh memang begitu, pun buncu ingin sekali mencoba-coba kepandaian mu, ingin kuketahui sesunggunnya Leng hun koay seng memiliki kepandaian silat sampai dimana hebatnya.} Ku See hong adalah seorang pemuda yang angkuh dan dingin, menyaksikan Kesombongan dari manusia berkerudung tersebut kontan saja nada amarahnya berkobar dengan hebatnya, dari balik matanya pun memancar keluar serentetan cahaya yang menggidikan hati. "Kalau toh engkau begitu tak tahu aturan dan mendesakku terus menerus, baiklah, aku orang she Ku akan melayani kehendakmu itu dengan mempertaruhkan selembar jiwaku" . Sejak tadi keempat orang gembong iblis dari pulau Tang hay to sudah mendendam kepada pemuda itu, bahkan ingin membinasa kannya oleh karena senjata rahasia andalan mereka telah dihancurkan Ku See hong tapi berhubung ia sedang bertanya jawab 882 dengan Buncunya, maka selama ini pula mereka tak berani bertindak secara sembarangan. Kini setelah menyaksikan Buncu mereka mendesaknya untuk bergebrak, sudah barang tentu merekapun tak akan melewatkan kesempatan tersebut dengan begitu saja. Tiba-tiba saja Hay losu tocu Su Siok cu menampilkan diri ke depan dan berseru kepada manusia berkerundung itu. "Buncu, manusia tak berguna ini jangan dibiarkan bertingkah semaunya sendiri, biar aku orang she Ku saja yang menghabisi nyawanya" 'Kalau begitu berilah pelajaran lebih dahulu kepadanya, orang ini mempunyai banyak rahasia dunia persilatan yang belum terpecahkan dan bisa diselidiki dari mulutnya, tangkap saja dia dalam keadaan hidup-hidup dan jangan biarkan jiwanya terancam" Hawa napsu membunuh segera menyeli-muti seluruh wajah Ku See hong, dia mendengus dingin kemudian katanya dengan suara seram: "Kalian orang-orang dari Hiat mo bun menganggap dirinya jagoan tiada bandingannya didunia ini, hmmm! Malam ini juga aku orang she Ku akan melakukan pembantaian secara besar-besaran terhadap anggota Hiat mo bun kalian, untuk menyingkat waktu lebih baik kalian berdua belas maju bersama-sama saja" Ucapan tersebut selain takebur juga amat tak pandang sebelah matapun terhadap lawannya. Padahal kedua belas orang anggota Hiat mo bun itu merupakan jago-jago kelas satu di dalam dunia persilatan dewasa ini, namun kenyataannya si anak muda itu berani menentang mereka semua, keberanian dan kegagahannya membuat orang merasa amat kagum. Manusia berkerudung itu tertawa dingin. 883 'Asal anggota kami tak sanggup memperta-han kan diri, setiap saat pasti akan maju seorang lagi, asal kau memang punya kepandaian yang hebat, sudah pasti keinginanmu itu akan terwujud' Sementara itu, Hay lou tocu Su Siok cu sudah membentak keras, lengan kanannya yang gemuk penuh daging membuat getaran yang keras, segulung tenaga pukulan yang dingin dan dahsyat secepat sambaran kilat meluncur ke depan dengan hebatnya. Ku See hong segera mengebaskan telapak tangan kirinya, segulung hawa pukulan yang lembek dan dalam seperti samudra tanpa mengeluarkan sedikit suara pun memunah kan datangnya ancaman dari Su Siok cu tersebut. Kemudian menampilkan sekulum senyuman yang amat dingin diujung bibirnya, dia berkata dengan angkuh. "Dengan kepandaian silat yang kau miliki itu masih belum pantas untuk menyembunyi kan indetintas sendiri, lebih baik lepaskan saja topeng tengkorakmu itu agar aku orang she Ku bisa menyaksikan sampai di manakah jeleknya tampangmu itu." Menghadapi kelihaian dari lawannya, sifat buas dan ganas dari Hay lou tocu Su Siok cu segara berkobar, sambil berteriak aneh dengan menghimpun tenaga dalamnya sebesar sepuluh bagian, secepat sambaran petir langsung dilontarkan ke muka. Dimana angin serangan meluncur, angin puyuh serasa meratakan permukaan tanah, sebelum hawa dingin yang ganas dan Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo mengerikan bagaikan ambruknya sebuah bukit karang saja langsung menggulung ke depan dengan membawa suara desingan yang memekikkan telinga. Untuk mendemontrasikan kelihayan dari ilmu silat sendiri, Ku See hong sama sekali tidak menghindar ataupun berkelit, dia malah mendongakkan kepalanya sambil memandang bintang yang bertaburan di angkasa berdiri dengan sikap yang sangat angkuh. Sikap jumawa tersebut kontan saja membangkitkan rasa terperanjat dari semua orang, diam-diam mereka berpikir. 884 Hebat sekali Leng hun koay seng ini ! Rupanya dia sudah bosan hidup lebih jauh. Sebaliknya Hay lou Tocu Sin Siokcu yang menjumpai kejadian mana...diam-diam segera menyumpah. "Bocah keparat. kau begitu sombong dan takabur, rasain sekarang pukulan dahsyatku ini, aku akan membuat tubuhmu remuk rendam hingga tiada wujudnya lagi. Belum habis makian itu dilontarkan, angin pukulan mana yang maha dahsyat itu sudah menghajar diatas tubuh Ku See hong secara telak. Pada saat itulah hawa khikang Kan kun mi siu khangkhi dari tubuh Ku See hong telah menghasilkan kegunaan yang luar biasa. Mendadak. . . . "Blamm" Blaaaam...."'" disekeliling tempat itu sudah berkumandang suara letusan-letusan yang amat memekikkan telinga. Hawa pukulan yang dilancarkan Hay lo Tocu Su Siok cu itu seakan-akan di telan ombak dahsyat saja, segera tersapu lenyap sehingga hilang lenyap tak berbekas. Kenyataan ini kontan saja membuat Su Siok cu yang bengis dan ganas itu menjadi terkesiap sekali, dia mengira seperti sudah berjumpa dengan setan saja. Yaa, berbicara yang sesungguhnya, entah jagoan lihay dari mana pun di dunia ini mustahil bila dia bisa selamat tanpa cedera sesudah terkena oleh serangan yang maha dahsyat itu. Bukan cuma dia yang kaget, kecuali manusia berkerudung serta Jian hun im ciang Tu Pak kim sekalian bertiga, yang lain sama-sama dibikin terkesiap sampai membelalakkan matanya dengan mulut melongo. Ku See hong segera tertawa dingin, ujarnya dengan suara amat sinis: 885 "Nah orang-orang dari Hiat mo bun, sekarang, tentunya kalian sudah tahu bukan kalau di atas langit masih ada langit, dan diatas manusia masih ada manusia yang lain, haha.... Haaaah..... haaahh...." Gelak tertawa yang amat keras itu kontan saja melengking dan menembusi angkasa hingga bergema sampai dimana-mana. Ku See hong dengan menggunakan ilmu gerakan tubuh Mi khi biau tiong sin hoat telah menyelinap ke samping secara aneh kemudian meluncur ke samping tubuh Su Siok cu, setelah itu tangan kanannya meluncur ke depan dan secepat kilat menyambar topeng tengkorak yang menutupi wajah Hay lou tocu tersebut. Bukan begitu saja, bahkan telapak tangan kirinya tanpa ampun segera meluncur ke depan dengan kecepatan tangan bagaikan sambaran kilat. Bagaikan baru sadar dari impian saja, Hay lou tocu Su Siok cu baru terkejut setelah topeng tengkoraknya disingkap orang, saking terkesiapnya dia sampai mundur beberapa langkah dengan sempoyongan. Tapi justru karena tindakannya itu, secara kebetulan sekali dia berhasil meloloskan diri dari sergapan telapak tangan kiri Ku See hong. Ku See hong sama sekali tidak melakukan pengejaran, sembari memperlihatkan topeng tengkorak itu, dia tertawa terbahak-bahak dengan amat nyaringnya. "Haahh... haahh.... haahh... kawan-kawan persilatan sekalian, malam ini aku orang she Ku akan menyuruh kalian semua menyaksikan bagaimanakah raut wajah asli dari kedua belas anggota Hiat mo bun ini. . -ooodwooo- BAB 41 886 BERBICARA sampai disitu, Ku See hong segera mengerahkan tenaga dalamnya ke dalam lengan kanan, lalu meremas-remas topeng tengkorak itu sehingga hancur menjadi bubuk, ketika tangan kanannya di tolak kedepan, bubuk berwarna putih itu pun segera menyambar ke mana-mana.. Tindakannya ini benar-benar merupakan suatu penghinaan bagi Hiat mo bun, suatu perbuatan yang terlalu memandang rendah orang-orang Hiat mo bun... Kontan saja semua anggota Hiat mo bun menjadi marah, dari balik sorot mata mereka segera memancar keluar sinar kebuasan yang penuh diliputi rasa dendam dan benci. Sedangkan manusia berkerudung itu pun memancarkan serentetan sinar yang sukar dilukiskan maksudnya dari balik sepasang matanya yang jeli.... Apakah itu cinta" Apakah itu Kasih" Ataukah kesedihan" Mungkin kemurungan! Mungkin juga keperihan hati yang tak terkirakan. Ku See hong tidak melihat akan perubahan dari sorot matanya itu, lain halnya dengan Kho It khi, si bocah laki-laki itu, dengan melototkan sepasang matanya bulat-bulat dia sedang mengawasi sorot mata perempuan itu tanpa berkedip. Hay lou tocu Su Siok cu yang topeng tengkoraknya kena dihancur lumatkan oleh h Ku See hong merasa malu bercampur gusar, kulit wajahnya yang gemuk dan penuh berdaging itu mengejang keras seperti menahan gejolak emosi yang amat besar. Sepasang lengannya diluruskan ke bawah sepasang matanya memancarkan sinar buas yang penuh dengan rasa benci dan dendam yang membara, tubuhnya yang gemuk pelan-pelan bergerak ke depan mendekati Ku See hong, sementara tiga orang 887 gembong iblis lainnya dari Tang-hay-to juga telah memencarkan diri dan mengurung Ku See hong. Ketika sorot mata Ku See-hong memandang sekejap ke wajah orang-orang itu, dia segera tahu kalau pihak lawan hendak mengeluarkan jurus serangan yang paling ganas dan keji untuk menghadapinya. Tadi, pemuda yang angkuh dan tinggi hati itu hanya memandang musuh-musuhnya dengan angkuh, bahkan sekulum senyuman dingin yang sinis dan penuh dengan pandangan menghina tersungging diwajahnya. "Apalagi kalian memiliki kepandaian simpanan, lebih baik keluarkan saja semua tak usah sungkan-sungkan lagi.." jengeknya dengan suara sinis. Hay lou Tocu Su Siok membentak gusar, sepasang tangannya yang diturunkan kebawah itu mendadak di angkat kedepan dada kemudian setelah membentuk gerakan gangsingan mendadak sepasang telapak tangannya digunakan bersama untuk menyerang musuh. Ternyata, dia telah mengeluarkan ilmu silat andalannya, ilmu pukulan Hay-lou-kang. Rupanya dia tahu kalau Ku See hong memiliki hawa khikang yang amat dahsyat yang melindungi tubuhnya, maka ilmu Hay lou kang nya kini disertai dengan tenaga dalam sebesar dua belas bagian, tampaknya dia bermaksud untuk membinasakan Ku See hong dalam sekali pukulan. Sampai dimanakah kedahsyatannya itu tak bisa dibayangkan dengan perkataan. Begitu serangan dilancarkan, segera muncullah desingan angin berpusing yang berputar seperti gasingan, segulung demi segulung menggulung keluar dengan sangat hebatnya, pepohonan yang berada di sekeliling tempat itu kontan saja bergoncang dengan sangat hebatnya. 888 Seluruh badan Ku See hong kontan saja tergencet dibawah dorongan angin berputar tersebut, sedemikian rapatnya angin serangan mana sehindgga pada hakekatnya tidak dijumpai setitik ruang kosongpun. Mendadak ............ Telapak tangan Hay-lun-tocu Su-Siok-cu yang sedang berputar kencang itu berhenti bergerak, setelah itu ke sepuluh jari tangan nya, dipentangkan dan disentilkan ke muka bersama-sama.. Sreet.... Sreet... serentetan cahaya tajam yang disertai dengan desingan angin pukulan yang rapat meluncur keluar menyambar ke tubuh lawan. Angin serangan jari yang tajam itu segera bergabung dengan tenaga pukulan yang berpusing tadi dan secepat kilat meluncur ke depan mengancam sepuluh buah jalan darah penting di tubuh Ku See hong. Menyaksikan kejadian mana, paras muka Ku Se hong berubah hebat, ternyata kesepuluh gulung angin jari yang berputar itu meluncur datang dengan kecepata luar biasa, sehingga sulit bagi orang untuk menghindarkan diri. Dia segera merasakan datangnya desingan angin tajam seperti tusukan pedang yang mulai menyusup ke dalam tubuhnya. Berada dalam keadaan demikian, dia tak berani bertindak gegabah lagi, terpaksa dengan mengerahkan ilmu Kan kun mi siu khi khang nya yang maha dahsyat menyambung datangnya ancaman tersebut. Mendadak saja tubuhnya berputar seperti amukan ombak di tengah samudra, aliran hawa yang lembekpun segulung demi segulung menyambar ke atas tubuhnya dan menyeret dia ke tengah gulungan angin berpusing tersebut. "Blaaam! Blaaam! Blaaam....!" secara beruntun berkumandang suara benturan keras yang memekikkan telinga. 889 Sekali lagi pukulan Hay lou kang dari So Siok cu yang amat dahsyat itu menemui kegagalan total, tapi Ku See hong sendiri pun merasakan hawa darah di dalam tubuhnya bergolak keras sekali. Dengan secepat sambaran kilat Ku See hong meluncur ke hadapan So Siok Cu kemudian secara keji dia melancarkan sebuah serangan mematikan ke depan. Mendadak pada saat itu.. Tiga orang gembrong iblis lainntya dari Tang Hay to membentak keras, bayangan manusia berkelebat lewat, tiga gulung angin secara berbarengan sudah meluncur ke depan dan menerpa tubuh Ku See hong Ku Sehong tertawa dingin, jengek nya: "Serangan yang bagus sekali, aku toh sudah bilang, lebih baik kalian turun tangan bersama-sama, siapa suruh kalian tidak menurut?" Walaupun dimulut dia berkata demikian, kakinya sama sekali tidak berhenti, dengan suatu kelebatan yang aneh, sepasang telapak tangannya sudah melepas kan beberapa angin pukulan yang memunahkan datangnya serangan gabungan dari ke tiga orang itu. Begitu ketiga orang gembong iblis dari Tang hay to itu melepaskan pukulan, dengan suatu gerakan cepat tubuh meraka pun ikut menerjang ke sisi tubuh Ku See hong, telapak tangan dan kaki mereka di ayunkan bersama melepaskan serangan-serangan secara ganas dan keji. Bagaikan titiran angin puyuh dan hujan badai saja, mereka serentak mendesak Ku See hong dengan pukulan-pukulan yang mematikan. Mimpipun Ku See hong tidak menyangka kalau gerakan tubuh mereka sedemikian cepatnya, dia segera terdesak dan harus mundur lagi ke belakang untuk menghindar kan diri. Sejak gagal dengan seranganya Hay lou kangnya, Su Siok cu merasa gusar sekali, pada saat itulah secara diam-diam ia sudah menyelinap ke belakang tubuh Ku See hong, lalu segenap hawa 890 murni yang dimilikinya disalurkan ke dalam telapak tangannya dan secara tibatiba saja menyerang jalan darah Hian ki hiat dan Siau yau hiat di tubuh Ku See hong. Ku See hong memang memiliki ilmu silat yang sangat lihay, ketajaman pendengaran nya juga mengagumkan, dia segera tertawa sinis, kemudian secara tiba-tiba saja berjongkok ke bawah, kaki kirinya lalu diayun kan ke depan menendang dada So Siok cu. -ooo0dw0ooo- Jilid 27 SERANGAN ini di lancarkan dengan indah sekali, sembari berkelit melancarkan serangan, benar-benar sebuah jurus yang luar biasa... Melihat seragannya mengenai sasaran yang kosong, Hay lou tocu Su Siokcu sudah menyadari bakal celaka, dengan cepat dia menjatuhkan diri berguling kesamping. Tapi..."Sreeeet....!" tendangan dari Ku See hong menyerempet lewat dari sisi bahu kirinya, benar-benar merupakan suatu keadaan yang amat kritis. Tapi pada saat itulah Ku See hong yang berjongkok ditanah kembali menerima serangan dari tiga gembong iblis pulau Tang hay to secara dahsyat. Bayangan kaki, angin pukulan seperti sambaran petir ditengah mega menyapu dan menyambar datang dengan sangat hebatnya. Ku See hong benar-benar memiliki kepandaian silat yang lihay sekali, di saat yarg kritis itulah mendadak tubuhnya melejit ketengah udara, dengan begitu sergapan dari ke tiga orang gembong iblis itupun mengenai sasaran yang kosong. Dalam keadaan begini, ia tidak sudi memberi kesempatan lagi bagi musuhnya untuk berganti jurus, tubuhnya yang melambung ditengah udara mendadak berjumpalitan, lalu dengan kaki di atas kepala di bawah, dia menukik ke bawah sambil melancarkan 891 sergapan, sepasang telapak tangannya secara beruntung melancarkan serangkaian pukulan dahsyat yang mengurung seluruh tubuh ke tiga orang gembong iblis itu. Kepandaian silat yang dimiliki ketiga orang gembong iblis itupun luar biasa sekali, begitu serangan dahsyat tersebut dilontarkan ke hadapan mereka, ke tiga orang itu segera mengundurkan diri sambil berkelit ke samping. Dalam keadaan apa boleh buat, terpaksa Ku See hong harus melayang turun kembali ke atas tanah, tapi saat itulih serangan dari Su Siok cu, Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo kembali menyambar datang dari sisi sebelah kiri Ku See hong. Cara pertarungan bergilir dan bergerilya semacam ini benarbenar merupakan sebuah taktik pertarungan yang sangat luar biasa dan membuat orang susah untuk menahan diri. Sekalipun Ku See hong memiliki kepandaian silat yang sangat tangguh, tak urung dia dibikin kerepotan juga menghadapi kerubutan dari ke empat orang gembong iblis dari pulau Tang hay to itu sehingga keteter hebat dan dibikin apa boleh buat. Pada saat itulah... Dari balik kawanan jago dpersilatan yang mengurung sekeliling kolam tersebut berkumandang suara tertawa geram di susul pujian terdengar seseorang berseru dengan suara lantang: "Sute jangan kuatir, aku datang membantu mu!' Orang itu tak lain adalah Jian hun kim ciang Tu Pak kim, tubuhnya bagaikan sukma gentayangan berkelebat ke depan, Begitu sampai ditengah arena, ujung baju nya segera dikebaskan ke depan segulung angin yang maha dahsyat secara langsung menghantam ke tubuh Hay to tocu So Siok Cu. Agak kaget Hay lou Toucu Su Siok cu merasakan datangnya ancaman, dia segera berpaling, tapi perasaannya semakin bergetar lagi setelah menyaksikan seorang manusia aneh berwajah jelek 892 sudah berada di depan mata, buru-buru dia manyelinap ke samping untuk meloloskan diri. Di saat lain, Thian kun tee ciang Khong Tang lun sudah membentak dengan suara mengeledek. "Jian hun kim ciang Tu Pak kim, lohu akan menemani dirimu untuk bermain-main!" Sambil menerjang datang, telapak tangan kirinya melancarkan bacokan kemuka sementara telapak tangan kanannya melepas kan sebuah pukulan melintang. Dua gulung tenaga pukulan dengan tenaga yang berbeda satu lembut dan satu keras bersama-sama menyergap ke atas tubuh Jian hun kim ciang Tu Pak kim. Maka terkesiap juga, Jian hun kim ciang Tu Pak kim sewaktu namanya kena disebut orang, dengan suatu gerakan yang aneh cepat-cepat dia meloloskan diri dari serangan Thian kun tee ciang Kong Tang lun tersebut, kemudian serunya sambil tertawa seram. "Siapa kau" Tajam amat penglihatanmu ...heeehhh.. heeehhh...heehhh..." "Tu Pak kim!" kembali Thian kun tee ciang Khong Tang lun membentak dingin. "Sekalipun kau tidak kenal dengan lohu, aku justru kenal siapakah dirimu itu, haaahhh... haaahhh... haaahhh... sambutlah sekali lagi seranganku ini!" Tubuhnya secepat kilat menerjang majun ke depan, sepasang lengannya berputar membentuk satu lingkaran bayangan busur, lalu sambil membentak keras sepasang tangan kiri kanannya secara bersilang melancarkan bacokan ke muka. Dua gulung tenaga pukulan yangb sangat dahsyatd dan dalam bagaaikan samudra, lbangsung menerjang ke atas jalan darah Ciang tay hiat dan Ciang bun hiat di atas tubuh Jian hun kim ciang Tu Pak kim, 893 Serangan yang dilepaskan ini, dilakukan dengan kecepatan amat luar biasa. Kehebatannya pun bagaikan amukan ombak ditengah samudra, cukup membuat semua orang amat terkesiap. Mencorong sinar tercengang dari balik mata Jian hun kim ciang Tu Pak kin, sepasang telapak tangannya ikut dilontarkan pula kemuka melancarkan serangan. Begitu pukulan dilepaskan, segulung angin pukulan yang kuat seperti amukan ombak yang besar dan kuat menggulung ke depan, kedahsyatan cukup menggetarkan sukma setiap orang... "Pleeetakkk..!" suara benturan nyaring seperti ledakan guntur pun menggellegar memecahkan keheningan... Akibat dari benturan keras itu, Thian kun te ciang Khong Tang lun mundur sejauh tiga empat langkah dengan sempoyongan. Sebaliknya sepasang bahu Jian hun Kim ciang Tu Pak kim juga turut bergoncang keras. Tiba-tiba ia menjerit kaget: 'Aaaah ! Kau... kau adalah Thian kun tee ciang Khong Tang lun.." Thian kun tee ciang khong Tang lun segera tertawa. "Semua rahasia dari Ban sia kau kalian sudah berhasil kuselidiki dengan jelas sekali.. hingga kini kau baru tahu akan indentitas lohu" Haaahh... haaahhh... kasihan, benar-benar patut dikasihani.." Jian hun kim ciang Tu Pak kim tertawa dingin. "Heeehhh.. heeehhh.. heehhh kagum! Sungguh amat kagum! Tapi nyawamu juga hanya akan hidup sampai pada malam ini juga..!" Begitu selesai berkata, tubuh Jian hun kim ciang segera mendesak ke muka seperti sambaran setan gentayangan, sepasang telapak tangan dan kakinya digunakan bersama menotok tubuh Thian kun tee ciang Khong Tang lun.. 894 Sementara itu, dia pun pada saat yang bersamaan berteriak keras-keras: "Kawan-kawan perrsilatan, mari kita ber-sama-sama menumpas anrggota Hiat mo bun!" Ditengah bentakan nyaring itu, tujuh orang tongcu Jian khi pang dan Thi kiong pang sudah menerjang ke depan dengan melom-pati telaga selebar tiga kaki itu. Tiba-tiba saja dari balik mata manusia berkerudung itu memancar keluar serentetan sorot mata yang menggidikkan hati, kemudian ia membentak nyaring... Tubuhnya bagaikan sambaran petir menyerbu ke muka dan menyangsong datangnya orang pertama dari Jian khi pang. Tampak telapak tangan kirinya yang putih halus itu digetarkan keras-keras ke depan... Mendadak berkumandang suara jeritan ngeri yang memilukan hati... Rupanya didalam satu gebrakan saja Tongcu dari Jian khi pang itu sudah dibikin mampus. Gerakan tubuhnya sama sekali tidak terhenti akibat kematian dari korban pertamanya, dengan gesit dia menyambut pula kedatangan orang ke dua dan orang yang ketiga. Sepasang telapak tangannya segera digerakan ke depan dengan gerakan Pok hok tian ci (burung bangau mengembangkan sayap). Tongcu ke dua dari perkumpulan Jian khi pang kembali menemui ajalnya sebelum berhasil menangkis ancaman mana... Empat orang tongcu dari Thi kiong pang yang menyusul kemudian menerjang tiba itu segera membentak bersama-sama, ke empat pasang telapak tangan mereka diayunkan bersama, segulung angin pukulan yang maha dahsyat bagaikan amukan ombak ditengah samudra pun segera menggulung ke arah depan. 895 Dua orang diantaranya dengan cepat meloloskan busur besi yang tergantung di belakang bahu mereka, setelah itu turut menerjang pula kedepan. Busur baja mereka dengan membentuk dua gulung kabut cahaya berwarna hitam langsung dibacokkan ke atas tubuh manusia berkerudung itu. Kepandaian silat yang dimiliki manusia berkerudung itu benarbenar telah mencapai tingkatan yang luar biasa, tubuhnya tanpa berhenti barang sekejap pun tahu-tahu telah berhasil menembusi lingkaran hawa pukulan yang tajam dan kuat itu. Mendadak tubuhnya melejit ke udara dan melambung setinggi satu kaki lebih dari permukaan tanah, sepasang kakinya secepat kilat melepaskan serangkaian tendangan berantai.. Dua orang Tongcu dari Thi kiong pang yang sedang menerjang tiba itu tak mengira datangnya ancaman mana, tak ampun lagi batok kepala mereka segera kena tertendang sampai hancur berantakan, dua lembar nyawa mereka pun ikut melayang.. Ketika melihat gelagat tidak menguntung kan, dua orang tongcu dari Thi kiong pang lainnya segera membalikkan badan sambil mencoba untuk melarikan diri. Agaknya manusia berkerudung itu sudah dipengaruhi oleh hawa napsu membunuh yang mengerikan, bagaimana mungkin dia membiarkan ke dua orang itu kabur dengan selamat" Berada di tengah udara, tiba-tiba sepasang telapak tangannya melancarkan sentilan ke depan, sepuluh gulung desingan angin tajam secara terpisah menyambar lima buah jalan darah penting di tubuh masingmasing orang. Desingan angin serangan yang tajam segera menyapu ke muka membelah angkasa. Disusul kemudian... 896 Kembali terdengar dua kali jeritan ngeri yang menyayatkan hati berkumandang memecahkan keheningan... Dari atas punggung ke dua orang Tongcu dari Thi kiong pang itu segera menyembur keluar lima buah pancuran darah yang muncrat ke angkasa, sementara tubuhnya yang termakan oleh dorongan sisa kekuatan mana segera mencelat sejauh beberapa kaki dan terlempar ke tengah kolam. Begitulah, hanya dalam waktu yang amat singkat manusia berkerundung itu telah berhasil menghabisi tujuh orang tongcu dari Thi kiong pang dan Jian khi pang. Demonstrasi kepandaian silat yang sangat lihay ini kontan saja membuat semua orang terbelalak dengan mulut melongo. Perlu dikerahui, ke tujuh orang Tongcu itu sesungguhnya bukan manusia sembarangan, mereka merupakan jagoan kelas satu dari masing-masing perkumpulan, juga merupakan jagoan kelas satu dalam dunia persilatan, tapi kenyataannya dalam waktu sing-kat mereka sudah habis dibantai oleh manusia berkerudung itu tanpa ada kesempatan untuk melancarkan serangan balasan. Sedangkan ilmu kepandaian yang digunakan manusia berkerudung itu untuk membunuh lawannya pun cukup membuat para jago terkesiap, tanpa terasa muncul perasaan ngeri dan berdiri semua bulu kuduk mereka. Tentu saja tak seorang manusia pun yang berani mempertaruhkan jiwanya dengan sembarangan. Dalam pada itu, para anggota Hiat mo bun yang semula mengelilingi hiolo kemala itu, sekarang sudah berlarian cepat ke hadapan manusia berkerudung itu dan berdiri berjajar dihadapannya. Dengan suara yang amat dingin dan menggidikkan hati manusia berkerundung itu berkata. "Hiat mo bun adalah sekelompok manusia penegak keadilan dan kebenaran di dalam dunia persilatan, kami khusus membunuhi manusia-manusia jahat yang sering melaku kan kejahatann, apabila 897 kalian sama sekali tidak ada hubungannya dengan kami, paling baik jangan mempertaruhkan jiwa sendiri untuk menyerempet bahaya, tapi jika kalian masih saja tak tahu diri terpaksa anggota Hiat mo bun kami akan membunuh kalian tanpa ampun lagi...." Dalam pada itu Ku See hong dibawah kerubutan ke empat orang gembong iblis dari Tang hay to sudah kena didesak sehingga cuma bisa menangkis dan mempertahankan diri belaka.. Suatu ketika, mendadak tiga orang gembong iblis dari Tang hay to itu menyentilkan jari tangan kirinya melancarkan segulung pukulan berhawa dingin yang disusul dengan gerakan tubuh mereka yang memburu ke depan, enam buah telapak tangan mereka dengan berubah menjadi beribu-ribu bayangan telapak tangan bagaikan titiran angin puyuh dan hujan badai langsung mengurung seluruh tubuh Ku See hong, malah kaki-kaki merekapun sama sekali tidak berhenti, serangkaian tendangan berantai yang amat dahsyat dan keji serentak dilontarkan kemuka. Hay lou tocu Su Siok cu tidak tinggal diam, saat yang bersamaan tubuhnya segera ber-jongkok, kemudian seperti angin berpusing sepasang telapak tangannya menyerang tubuh bagian bawah dari Ku See hong dengan kedahsyatan yang luar biasa. Dengan begitu maka tubuh bagian atas tengah, bawah dan empat arah delapan penjuru Ku See hong telah berada dibawah ancaman musuh yang ganas dan keji. Dengusan tertahan segera berkumandang memecahkan keheningan... Karena kurang cepat sewaktu berkelit, pinggang belakang Ku See hong sudah terkena tendangan dari salah seorang dari gembong iblis itu sehingga tubuhnya bergoncang keras dan mundur sejauh tiga empat langkah. . Melihat musuhnya kena tendangan, ke empat orang gembong iblis dari Tang hay to tersebut makin bersemangat, di ringi bentakan nyaring, jurus-jurus serangan mereka kembali dilontarkan bagaikan 898 titiran air hujan, hawa serangan yang kuat seperti dinding baja pun bagaikan ambruknya bukit karang langsung menekan ke bawah. Tiba-tiba, mencorong hawa pembunuhan yang amat mengerikan dari balik mata Ku See hong, serentetan suara gelak tertawa panjang dan memekikkan telingapun menggema diseluruh angkasa.. Sepasang lengan Ku See hong diputar dengan amat kencangnya ditengah udara, di tengah desingan angin tajam yang memekikkan telinga segera terbias segulung demi segulung bayangan cahaya yang membuat orang merasa pusing kepalanya. Menyusul kemudian... Disaat sepasang lengannya menciptakan cahaya yang berlapislapis, mendadak tubuh nya miring ke samping, lalu secara aneh sekali seluruh badannya bergeser lima depa dari posisi semula. Mendadak.. sepasang kakinya bergetar sebentar ditengah udara lalu melayang turun kembali ke atas permukaan tanah. Bersamaan dengan sepasang kakinya menempel tanah, tiba-tiba Ku See hong menerjang maju ke depan dan menyusup ke tengah gulungan angin pukulan yang dilepaskan ke empat orang gembong iblis itu kemudian sepasang telapak tangannya direntangkan ke kiri dan ke kanan.. 'Sreet! Sreet!' dua desingan tajam bergema.. Disaat yang amat kritis, tiba-tiba terdengar manusia berkerudung itu berteriak keras: "Kalian berempat cepat..." Belum sempat karta "mundur" diutarakan, manusia berkerudung itu sudah melepaskan sebuah pukulan dari kejauhan, segulung Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo angin pukulan yang sangat aneh pun seperti jaring langit langsung mengurung tubuh Ku See hong dan ke empat gombong iblis dari Tang hay to. 899 Disaat inilah dua gulung cahaya putih secepat petir sudah menyergap jalan darah Thian si hiat dibagaian bawah tubuh dua orang gembong iblis. Jurus serangan yang dipergunakan itu tak lain adalah gerakan ke tiga dari jurus Ho han seng huan yang bernama Tee jian hun gi (tanah musnah sukma neraka)' Sekalipun manusia berkerudung itu sudah melancarkan sebuah pukulan aneh dengan cepat untuk memunahkan hawa yang maha dahsyat tersebut, namun tak urung toh mengakibatkan ke dua orang gembong iblis itu menderita luka dalam yang cukup parah. Terdengar dua kali jeritan ngeri yang menyayatkan hati berkumandang memecah kan keheningan... Dua orang gembong iblis itu kena terhantam sampai mencelat sejauh dua kaki lebih dari posisi semula dan jatuh terduduk diatas tanah, sementara gumpalan darah menyembur keluar dari balik lubang kecil dibalik topeng tenggorokan tersebut, lalu tubuh mereka yang terduduk itupun pelan-pelan roboh terjengkang ke tanah. Dua orang gembong iblis lainnya seakan-akan tak tahu diri saja, sambil memutar sepasang lengannya, mereka melancarkan serangan lagi dengan amat dahsyat. Napsu membunuh Ku See hong segera berkobar, tanpa terasa perdengarkan suara tertawa dingin yang amat sinis. Tiba-tiba sepasang lengannya diputar lagi secara aneh, rupanya dia hendak melukai musuhnya lagi dengan gerakan kedua jurus Ho han seng huan. Pada saat itulah manusia berkerudung itu sudah menerjang datang ke arah belakang Ku See hong bagaikan sukma gentayangan, segulung hawa pukulan yang berhawa dingin pun turut meluncurkan ke depan secepat sambaran petir. Ku See hong amat terkesiap, dengan mengeluarkan gerakan tubuh Mi ki biau tiong mendadak saja dia menyelinap ke luar secara 900 aneh, telapak tangan kanannya cepat diulurkan ke belakang punggungnya.. "Cri ing!" dentingan nyaring bergema memecahkan keheningan... Tahu-tahu pedang mestika Hu thian seng kiam sudah diloloskan dari sarungnya.. Kaki kiri Ku See hong segera bertekuk ke belakang sementara kaki kanannya diluruskan ke muka, gagang pedang dalam tangan kanannya diayun ke belakang, sementara jari telunjuk dan jari tengah tangan kirinya melakukan gerakan aneh. Serentetan cahaya tajam yang membetot sukma memancarkan keluar dari balik mata pemuda ini, keningnya berkerut, tanpa terasa tercerminlah suatu kewibawaan yang luar biasa. Sementara itu. kawanan jago dari Hiat mo bun yang sebetulnya berdiri berjajar menghadang dihadapan kawanan jago itu dengan cepat membalikkan tubuhnya setelah mendengar dua kali dengusan mengerikan tadi, Akan tetapi mereka segera merasa bergidik setelah menyaksikan Ku See hong meloloskan pedang mestika bercahaya merah itu sambil melakukan gerak serangan, tak seorangpun diantara mereka yang berani maju untuk melancarkan serangan. Sebab dari balik gaya serangan yang diambil Ku See hong sekarang, terbentuklah segulung hawa pembunuhan yang mengeri kan, barang siapa berani melakukan serangan secara gegabah, niscaya dia akan tewas secara mengerikan ditangan Ku See hong. Dari balik mata sastrawan berbaju perlente Hoa Siong si segera memancar keluar rasa kaget yang tebal, sepasang telapak tanganya segera diangkat sejajar dada kemudian selangkah demi selangkah pelan-pelan berjalan mendekati Ku See hong. "Ho Buncu, jangan bertindak gegabah!" manusia berkerudung itu segera memperingatkan, "orang ini mempunyai riwayat yang luar biasa, coba kau saksikan pedang tersebut..." 901 Pada saat yang bersamaan, kawanan jago persildatan yang berdiri disamping jebmbatan bambu itu sudah terjadi kegaduhan. kemudian terdengar ada orang menjerit kaget: "Pedang Ang soat kiam! Pedang Ang soat kiam, pedang yang berada ditangan Leng hun koay seng adalah pedang Ang soat kiam!" Yaa, pedang Ang soat kiam merupakan pedang yang digandrungi oleh setiap umat persilatan, ketika pedang tersebut berada ditangan Si hong lo jin dulu, senjata itulah yang telah menetapkan nasibnya yang tragis, membunuh istri sendiri, membunuh putra sendiri, membunuh kakak sendiri, membunuh adik sendiri... Dua orang gembong iblis diri Tang hay to yang berhasil lolos dari ancaman maut jurus Ho han seng huan dari Ku See hong tadi, kembali membentak keras setelah mendengar senjata ditangan anak muda itu adalah pedang Ang soat kiam, bagaikan sukma gentayangan saja mereka langsung menubruk ke arah Ku See hong. Serentetan cahaya pedang bergetar keras, dua kali dengusan tertahan segera berku-mandang memecahkan keheningan... Rupanya bahu kiri dari ke dua orang gembong iblis itu sudah kena tersambar robek hingga muncul sebuah mulut luka sepanjang tiga inci lebih, darah segar sedang memancar keluar dengan amat derasnya dari mulut luka tersebut. Ku See hong masih tetap berdiri pada posisi semula, berwajah angker dan sekulum senyuman keji tersungging di ujung bibirnya. Dia seakan akan sedang mengejek, seperti juga... Tapi yang pasti sikapnya pada saat itu sangat angkuh! Waktu itu sudah terdapat belasan orang jago persilatan yang semula mengepung telaga itu berlarian mendekat dan siap merampas pedang Ang soat kiam dari tangan Ku See hong. Tapi setelah menyaksikan jurus pedangnya yang begitu aneh ketika melukai lawan, hati mereka menjadi bergidik dan serentak 902 orang-orang itu menghentikan langkahnya, tak seorang pun diantara mereka yang berani maju lagi. Kembali Ku See hong tertawa sadis, ujarnya kemudian dengan suara yang amat menyeramkan: "Wahai kawanan jago persilatan, dengarkan baik baik! Bila kalian bermaksud untuk merebut pedang ini, jangan salahkan aku orang she Ku akan melakukan pembantaian secara kejam dan tidak mengenal ampun" Selesai memperingatkan kawanan jago silat itu, kembali Ku See hong berpaling ke arah manusia berkerudung itu, kemudian, seru nya: 'Siapa lagi diantara jago jago Hiat mo bun kalian yang ingin menjajal kepandaianku?" Dari balik mata Sastrawan berbaju perlente Hoa Siang si segera mencorong keluar sinar amarah yang tebal, serunya dengan suara dingin dan ketus: `Ku See hong! Tak kusangka kalau kau begitu kasar dan sombong, baik lohulah yang akan mencoba kehebatanmu itu!" Selesai berkata, sastrawan berbaju perlente Hoa Siong si melangkah menuju ke posisi Tiong kiong dan menyongsong ke ujung pedang Hu thian seng kiam tersebut. Tatkala tubuhnya maju ke depan tadi jubah yang dikenakannya nampak bergetar keras, Ku See hong segera merasakan muncul nya gulungan hawa murni yang tak berwujud mendesak dan menekan ke arah dadanya. Sementara si anak muda itu sedang tertegun, sastrawan berbaju perlente Hoa Siong si telah mengebaskan telapak tangan kirinya. "Cri ingg..!" tahu-tahu pedang Hu thian seng kiam yang berada ditangan Ku See hang sudah kena dihantam oleh sebilah pedang kecil Jui sim kiam hingga miring ke samping. 903 Dengan kecepatan bagaikan sambaran kilat itulah, sastrawan berbaju perlente itu sudah mementangkan ke lima jari tangan kanannya dan menyambar ke arah perge-langan tangan kanan Ku See hong yang menggenggam pedang itu. Menghadapi ancaman tersebut, Ku See hong menjadi sangat terperanjat, segera pikirnya "Sungguh tidak kusangka kalau orang ini memiliki tenaga dalam yang begitu lihay" Dalam terkesiapnya, tubuh Ku See hong segera berputar setengah arah, lalu pergelangan tangan kanannya diangkat ke atas secara aneh sekali. tahu-tahu mata pedang tersebut sudah membabat pergelangan tangan kanan Hoa Siong si yang sedang melancarkan serangan mencengkeram. Jurus pedang ittu benar-benar memiliki perubahan yang luar biasa dan sama sekali tak terduga oleh siapa pun. Hampir semua gerakanya merupakan jurus-jurus maut yang tertuju untuk menyerang dan menghabisi lawan secara ganas, keji dan sadis. Sastrawan berbaju perlente Hoa Siong si menggerakkan bahu kanannya ke samping, kemudian tubuhnya mundur setengah langkah ke belakang, agaknya dia bermaksud untuk berganti jurus sembari melancarkan serangan berikutnya. Tapi pada saat itulah pedang Hu thian seng kiam yang berada ditangan Ku See hong telah menggertakan selapis cahaya pelangi yang memeningkan kepala orang, seolah-olah muncul seribu batang bayangan pedang yang bersama-sama mengurung seluruh tubuh sastrawan berbaju perlente Hoa Siang si. Menyaksikan datangnya gerakan pedang tersebut, dengan suatu gerakan yang sangat cepat tiba-tiba saja Hoa Siong si berputar keluar ke sisi sebelah kanan. Tapi pedang Hu thian seng kiam yang berada ditangan Ku See hong itu segera memperdengarkan suara gemerincing yang amat nyaring. 904 Serentetan hawa pedang yang lembut tapi tajamnya bukan kepalang hagaikan sambar-an petir menyambar ke jalan darah Khi hay hiat di tubuh Hoa Siong si. Serangan hawa pedang itu datangnya cepat dan sama sekali belum pernah di jumpai dikolong langit. Mendadak manusia berkerudung itu membentak keras: "Cepat melejit ke atas!" Waktu itu Sastrawan berbaju perlente Hoa song si sedang terkesiap dan berpekik dalam hati: 'Habis sudah riwayatku kali ini!" Maka begitu mendengar suara peringatan itu, serta merta tubuhnya melejit ke tengah udara sejauh delapan sembilan depa lebih. Ku See hong kembali membentak dengan suara dingin: "Siapa yang bisa lolos dari serangan mautku ini?" Ditengah seruan mana, tiba-tiba saja pedang Hu thian seng kiam tersebut kembali berubah arah dan langsung menusuk ke jalan darah Tong suan hiat di dasar telapak kaki kiri Hoa Siong si. Jalan darah yong swan hiat dan Pek hway hiat merupakan dua buah jalan darah mematikan ditubuh manusia, terutama bagi kawanan jago yang ilmu silatnya telah mencapai tingkatan yang luar biasa, asal kedua buah jalan darah tersebut kena terserang orang, niscaya jiwa mereka akan lenyap tak berbekas. Perubahan jurus pedang dari Ku See hong ini diputar secara aneh dan cepat sekali, mimpipun Hoa Siong si tidak menyengka kalau perubahan tersebut bisa dilakukan dengan kecepatan seperti ini, disaat dia hendak berkelit ke samping inilah, segulung desingan hawa pedang yang tajam telah tiba di dasar telapak kakinya. 905 Sastrawan berbaju perlente Hoa Siong si segera tertawa seram, tampaknya dia bermaksud untuk melancarkan jurus ampuh untuk mengajak Ku See hong beradu jiwa. Sewaktu manusia berkerudung itu memberikan peringatan yang pertama kali tadi, dia sudah berada disisi Ku Se hong maka ketika dilihatnya si anak muda itu sama sekali tidak berperasaan bahkan bersiap melancarkan serangan keji, tiba-tiba saja katanya sambil menghela napas sedih: "Ku See hong apakah kau berhati begitu kejam?" Disaat pembicaraan tersebut berlangsung, jalan darah Thian ci dan ciang tay hiat ditubuh Ku See hong telah kena ditekan pelan oleh jari tangan si manusia berkerudung yang lembut dan halus itu. Ketika Ku See hong menyaksikan kedua jari tangannya yang putih halus dan mendengar perkataan itu. hatinya terkesiap buru-buru dia menarik kembali pedangnya sambil melompat mundur sejauh lima enam langkah dengan terkejut, dengan sorot mata yang sedih dan murung dia mengawasi manusia berkerudung itu termangu.. "Kau... kau.. adalah.." Sebelum kata "adik Seng diucapkan, manusia berkerudung itu sudah membentak nyaring: `Ku See hong, barusan kau telah terkena ilmu menotok jalan darahku... Hmm sekarang, kau pun boleh merasakan bagaimana enaknya menghadapi kematian!" Bentakan yang keras serta pancaran sinar matanya yang kejam dab buas ibaratnya guntur yang membelah bumi disiang hari bolong, kontan saja membuat Ku See hong menelan kembali kata "adik Seng" Yang belum sempat diutarakan itu. Serentak sorot mata yang dingin dan mengerikan pun segera memancar pula dari balik matanya, masih tetap mengambil posisi dengan jurus pedang yang tangguh, dia berkata dingin: 906 `Hmmm, kalau kudengar dari kemampuan mu untuk memecah jurus pedangku tadi, nampaknya kepandaian silatmu sangat tinggi pula, mengapa tidak turun tangan sendiri untuk menjajal kemampuanku" Kalau toh aku sudah terkena serangan gelapmu. Baik lah, akan kugunakan sisa nyawaku yang pendek ini untuk membacok mampus dirimu!" Secara diam-diam Ku See hong telah mencoba untuk memeriksa hawa murni dalam tubuhnya, ternyata dia tidak menemu kan sesuatu gejala yang tak beres, maka dia lantas menduga kalau serangan kejinya itu belum sampai menyebabkan luka tersebut kambuh... Manusia berkerudung itu tidak menggubris pertahanan dari Ku See hong lagi, Sembari berpaling ke arah anggota Hiat mo bun nya, dia berseru: "Segenap anggota Hiat mo bun segera mundur dari lembah Yu cui kok! Hoa hu buncu biar aku yang menghadapi orang ini, kau segera pimpin segenap anggota perguruan untuk mundur dari sini!' 'Buncu, kita akan berjumpa lagi dimana?" tanya sastrawan berbaju perlente Hoa Siong si. Manusia berkerudung itu segera berpaling ke arah bocah berkerudung topeng tengkorak itu sembari berseru: 'Adik Khi, bawa semua angggota perguruan menuju ke tempat itu!" Dari balik mata Kho It khi segera terpancar keluar serentetan sinar yang amat lembut, ditatapnya perempuan itu, lalu ujarnya dengan pelan. "Cici, kau harus bekerja dengan berhati-hati!' Selesai berkata, dia menyelinap kembali ke depan hiolo tersebut, lalu sambil membopong hiolo kemala tadi teriaknya: "Kawan-kawan dari hiat mo bun, mari kita mundur!" 907 Sementara itu kawanan jago lihay dunia persilatan yang berada disekeliling tempat itu telah membentak keras. serentak mereka menyerbu ke muka, ada yang mengejar orang-orang Hiat mo bun, ada juga yang mengerubut Ku See hong. Dengan suara nyaring kembali manusia berkerudung itu Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo membentak: "Semua anggota Hiat mo bun mundur, biar aku yang menghadapi keadaan disini!" Ditengah pembicaraan mana, tubuhnya seperti sukma gentayangan telah menerjang masuk ke dalam rombongan manusia tersebut. Serentetan suara jeritan ngeri yang menyayatkan hati pun bergema diseluruh lembah tersebut. Dalam waktu singkat, berapa puluh orang jago persilatan yang sedang menyerbu ke arah orang-orang Hiat mo bun itu sudah menemui ajalnya di ujung telapak tangan manusia berkerudung Bunga Neraka 2 Pendekar Naga Putih 57 Pemburu Nyawa Pasukan Kelelawar 2

Cari Blog Ini