Ceritasilat Novel Online

Tongkat Sakti Berbulu Domba 1

Tongkat Sakti Berbulu Domba Karya Mike Simons Bagian 1


"PERHATIAN Sebelum anda membaca e-book ini lebih jauh, diharapkan bagi anda untuk membaca doa terlebih dahulu sesuai agama dan kecepatan masing-masing Agar terhidar dari godaan untuk melakukan tindakan dan adegan konyol yang terdapat di dalam e-book ini.
Bagi anda yang menderita penyakit jantung, diharapkan meletakkan obat jantung anda dekat dengan jangkauan. Jika memungkinkan sediakan juga tabung oksigen dan alat pacu jantung guna mengantisisapi hal yang tidak diinginkan.
Singkirkan juga segala obat perangsang, Viagra, maupun gambar-gambar
Miyabi, Sora Aoi, Natt Chanappa maupun gambar seronok lainnya baik diam dan bergerak serta dalam bentuk dan format apapun dari jangkauan anda, Saya tidak mau dianggap bertanggung jawab atas kasus kematian mendadak yang diakibatkan anda membuka e-book ini sementara gambar bugil artis-artis diatas anda minimize dan tempatkan di pojok kiri atas screensaver anda...
Sediakan juga snack dan minuman ringan untuk menghindari anda dari dehidrasi dan keinginan mengisap jempol selama membaca...
SELAMAT MEMBACA...! Kao, Tobelo. Maluku Utara
Januari 2011 Mike Simons Pendekar Sempak Maut 212 CAHSABLENG Tongkat Sakti Berbulu Domba
Oleh: Mike Simons hazeman_neverdies@yahoo.co.id, www.padepokan212.com
Bab I Hukum Ayam Mentari". Oh Mentari" Aku selalu tersenyum setiap kali melihat mentari menggeliat bangkit dari peraduannya...
Bagaimana dengan diri mu kawan?"
Apakah kau turut merasakan kegembiraan yang kurasakan?"
Tidak usahlah kau jawab"
Aku sudah tahu jawabannya"
Bagaimana bisa?" Tentu saja bisa"! Karena aku lah yang paling tahu siapa dirimu".
Tidak bisa dipungkiri, dan harus kuakui" dibalik senyum manismu yang menawan dan sanggup membuat orang selalu lengket bak kena pelet tersebut pada hakekatnya tersembunyi naluri hidup dan kebiasan tidur seekor kampret"
He.he.he" Jangan dulu tersinggung kawan"
Tidak ada salahnya menjadi kampret"
Malah bagus itu"! Cobalah kau tengok saja di luar negeri"
Dari sekian banyak jenis binatang pengisap darah seperti
kampret, nyamuk, lintah, Pacet dan sebangsanya, hanya kampret saja
yang dipuja dan diabadikan sebagai pahlawan super"
Apa kau pernah dengar soal manusia super yang bernama
NyamukMan" Kalau LintahMan?" PacetMan?" LaronMan?"
KambingMan?" NgepetMan?"
Tidak ada bukan?" KampretMan?"
He.he.he. biarlah tidak ku sebut karena kalian juga pasti sudah
mengerti siapa Jagoan super yang ku maksud ya toch?"
Yang jelas kampret itu terkenal dan fenomenal" mungkin satusatunya
yang bisa menyaingi kepopularitasan si kampret hanyalah
Pembalut wanita" Sama-sama bersayap dan menghisap darah"
Apa"!!!?" Oladalah"!! Dasar Kurang ajar"!!
Biar begini aku masih bisa membaca isi pikiranmu"!
Melihat kesamaan fungsi dan kegunaan, kau pasti bepikir apakah mungkin kerja sebuah pembalut bisa digantikan secara Representatip dan Proporsional dengan hanya menggunakan seekor kampret yang notabene tidak perlu dicuci dan lebih efisien karena bisa dipakai ulang?"
Ha.ha.ha.ha" sudahlah, aku tidak mau berpikir sejauh itu"
Marilah kita jauhkan saja topik tentang kampret tersebut"
Bukan apa-apa, Cuma kasihan saja sama kampret beruntung nan malang itu"
Tinggal Di Surga Dunia, Namun Hidup Dalam Rimba Gulita"
Ha.ha.ha".! Cukuuup"!!!! Sudah"!!! Aku sudah tidak kuat tertawa lagi".!!!
Pada dasarnya aku pun sebenarnya sama seperti dirimu kawan, suka terlelap dikala siang dan ngelayap di waktu malam"
Makhluk Nocturnal sejati"
Namun berbeda denganmu, seberapa larutpun ku terlelap, ku kan
tetap berusaha bangun di waktu pagi tuk menatap indahnya bola
kuning itu merayap perlahan"
"Walaupun setelah itu aku kan tertidur lagi hingga sore"
Tak apalah"! Namun satu hal yang bisa kupastikan kala menatap bola bulat
keemasan tersebut menyembul di pagi hari, yaitu Gusti Allah ternyata
masih sayang dan masih memberikan aku kesempatan bernafas dan
mengucap syukur" Seperti pagi ini, begitu mentari bersinar, kegembiraaan dan keriangan
nampak menyebar ke seantero jagat"
Burung-burung dengan kicau yang riang gembira" bunga-bunga yang
bermekaran" tawa para petani yang sedang mempersiapkan cangkul
dan aritnya sebelum kesawah" lenguhan kerbau yang kebelet
kawin" Semuanya nampak gembira menyambut datangnya mentari pagi"
Namun bertolak belakang dari keriangan yang ditimbulkan oleh
terbitnya mentari tersebut, di satu tempat terpencil di kaki Gunung
Welirang, atau lebih tepatnya lagi di satu sudut sebuah kandang ayam
yang cukup besar yang terletak di satu rumah yang cukup terpencil
dan tersembunyi nampak satu pemandangan yang cukup
mengenaskan" Seorang bocah kurus yang tak berbaju nampak terpekur memeluk
lututnya di salah satu sudut kandang"
Sepasang matanya yang sembab nampak terpejam sementara
mulutnya yang membiru nampak mengatup rapat.
Tubuh sang bocah nampak kotor oleh debu, jerami dan kotoran ayam
dan yang membuat hati menjadi miris adalah berkas jalur-jalur merah
membiru yang bisa dipastikan terjadi akibat cambukan lidi yang
membekas disekujur tubuhnya"
Sungguh amat mengenaskan nasib sang bocah"
Namun jika kau merasa penderitaan si bocah hanya sampai disitu
saja, maka kau salah besar kawan..!
Coba kau perhatikan baik-baik tumpukan jerami yang berada di
bawah tubuhnya" Apakah kau melihatnya?"
Benda-benda bulat dibawah sana"."
Ya kawan, kau tak salah lihat"
Yang kau lihat itu adalah benar-benar telur ayam"
Bukan telur si bocah"
Asli"! Astaga?"?"..! Benar kawan" sang bocah bukan hanya sekedar duduk memeluk
lutut dan menahan nyeri tubuhnya"
Sang bocah juga harus duduk diatas tumpukan telur dan
menjaga berat tubuhnya agar tidak memecahkan telur-telur
tersebut"! Benar-benar edan"! Sang bocah ternyata sedang mengerami telur ayam"!
Apa anak ini sudah gila?"
Tidak kawan, ini tidak seperti yang kau bayangkan".
Kalauku jelaskan, Kau pasti takkan percaya kalau ada hal yang seperti
ini" Namun percayalah kawan"
hal ini memang benar terjadi"
Bisa kau bayangkan sendiri, dengan tubuh babak belur dan menahan
nyeri yang amat sangat, sang bocah diharuskan berlutut sembari
menjaga berat badannya agar tidak sampai memecahkan telur-telur
yang "dieraminya" tersebut"
Selama sehari semalam pula"!
Sungguh keterlaluan"!
Penderitaan si bocah ini belum lagi ditambah dengan gangguan dari
para ayam yang nampaknya belum bisa menerima kehadirannya
sebagai "Penghuni" baru di kediaman mereka.
Sesekali nampak seekor bahkan beberapa induk ayam beranjak
mendekat dan dengan kurang ajarnya mematuki kepala dan tubuh
sang bocah yang malang. Seekor yang rupanya adalah sang pejantan bahkan dengan amat
tidak sopannya selalu hilir-mudik hinggap dan bertengger pada kepala
dan pundak sang bocah hanya untuk sekedar berkotek keras seraya
menghimpun daya tekan dan kemudian "menodai" tubuh sang bocah
dengan sisa-sisa pakan dalam pencernaannya atau yang lebih dikenal
dengan istilah ilmiah "fescescus tembelecus?"alias" Tembelek
Ayam"! Sialan"! Kurang ajar betul..!
Betul-betul tidak pernah sekolah ini ayam"!
Memangnya ayam mana yang pernah sekolah?"
Sudahlah, jangan kau permasalahkan hal sepele seperti itu, ada
hal lain yang jauh lebih penting untuk kau ketahui wahai kawanku
yang baik. Kau pasti bertanya-tanya apa gerangan yang sebenarnya terjadi pada
diri anak kecil tersebut"
Aku juga sebenarnya tidak terlalu mengatahuinya, namun satu hal
yang bisa ku sampaikan kepadamu wahai kawan, apa yang kau
saksikan didepan matamu ini adalah salah satu bentuk hukuman yang
paling kejam yang pernah diingat dan ditulis di dalam sejarah setelah
Hukum Picis dan Hukum Ngipri Monyet"
Ya, benar".. Inilah yang selama ini disebut dengan HUKUM AYAM"!!!
Lihat"! Kau sampai merinding mendengarnya"
Aku pun juga begitu" semua buluku tak terkecuali serasa berdiri
melambai akibat merinding melihat penderitaan bocah kecil nan
malang tersebut" Sebenarnya siapa orang yang begitu kejamnya melakukan hukuman
seperti ini kepada anak sekecil itu"
Entahlah kawan, aku pun sama butanya seperti dirimu"
Yang jelas jawabannya pasti terdapat pada rumah kecil disamping
kandang ayam tersebut"
Jadi tunggu apalagi?" bagaimana kalau kita tengok saja ke dalam
rumah kecil tersebut agar kita tidak semakin penasaran, Selain itu aku
pun tadi lamat-lamat masih sempat mendengar ada suara perempuan
menangis" Rumah itu sesunguhnya kecil saja, cukup sederhana bahkan terkesan
reot karena hanya terdiri dari sebuah kamar dan sebuah ruang tamu.
Tak nampak ada barang berharga di dalam rumah tersebut.
Aku mengira-ngira orang seperti apa yang kiranya mendiami tempat
seperti ini". Sebenarnya rumah itu biasa saja seperti rumah kebanyakan, namun
ada keanehan yang bisa dilihat jelas, keanehan yang pertama adalah
meskipun mentari sudah beranjak naik namun tak sebuah jendela pun
nampak terbuka Apakah karena tidak ada orang di dalam rumah itu"
Tidak juga kawan, karena aku jelas-jelas mendengar suara wanita
menangis dari dalam kamar.
Dan kau tahu" Jika saja kau melihat apa yang terjadi di dalam kamar kaupun niscaya
pasti akan terhenyak seperti diriku"
Kamar itu gelap, karena jendelanya juga tertutup rapat. Hanya ada
sebuah ranjang reot dan sebuah kursi di sudut kamar.
Kamar itu pun pengap, tapi bukan saja karena tidak adanya udara
yang masuk, melainkan pengap karena adanya asap tebal yang
nampak mengepul dari sebuah pedupaan yang ditempatkan tepat
dibawah kaki kursi" Dan kalau itu kau rasa belum cukup, disamping pedupaan juga
nampak sebuah gantang besar yang berisi air, bunga setaman,
cermin dan sebuah pelita kecil yang menyala..!
Astaga"! Benar-benar menyeramkan"!
Untuk apa semua barang-barang klenik tersebut?"
Aku juga tidak tahu"
Aku pun merasa seram kawan"!
Namun dibalik semua keseraman tersebut terselip satu keganjilan"
Di kamar tersebut ternyata benar-benar terdapat seseorang"!
Seorang wanita nampak duduk dilantai dan memeluk kaki kursi"
Dan dia nampak bercakap-cakap sesekali disertai isak tangis sembari
menengadah kearah kursi di depannya"!
Sungguh ganjil"! "Kangmas Tungga?" desis sang wanita
Eiits"!!! Tunggu dulu kawan".!!!!
Kaupun pasti berpikiran sama denganku" Aneh"! Namun yang lebih
aneh lagi, tiba-tiba saja terdengar satu suara yang berat dan dalam
membalas isak tangis sang wanita"!
"Diajeng Sawitri?"
Benar-benar gila"! Kalau tidak melihat sendiri mana bisa aku
mempercayainya" suara itu jelas-jelas berasal dari atas kursi, namun
anehnya sosoknya sendiri benar-benar tidak nampak"!
Siapa sebenarnya sosok tak kasat mata yang diajak bicara oleh sang
wanita?" Aku benar-benar penasaran kawan, jadi kuputuskan saja
untuk menyimak terus pembicaran mereka"
"Maafkan aku Kangmas" aku sungguh sudah tidak kuat lagi harus
menyiksa anak kita setiap hari hingga seperti itu" batinku amat
tersiksa" kasihan dia?" isak sang wanita sembari memeluk kaki kursi
di hadapannya. "bersabarlah Diajeng" semua yang kita lakukan ini adalah jalan satusatunya
bagi kita untuk dapat berkumpul kembali" hanya anak kita
itulah tumpuan harapan kita satu-satunya untuk dapat membebaskan
ragaku dari cengkraman Sang Maharaja Jengger Telu, Raja Diraja
Siluman Ayam Di Negeri Bunian"kau yang paling tahu akan hal itu"
jadi seharusnya kau harus bisa pula menahan hatimu diajeng?"balas
suara tanpa wujud "tapi harus sampai kapan lagi Kang ?" Aku khawatir anak kita tidak
akan bisa bertahan dari semua penderitaan yang telah kita berikan
selama ini kepadanya" sungguh kasihan dia Kang?" isak sang
wanita semakin keras Terdengar helaan nafas berat
"aku mengerti perasaanmu Diajeng, akupun sesungguhnya amat
berat meminta dirimu menyiksa anak kita sedemikian rupa" namun
hanya inilah cara satu-satunya bagi anak kita untuk dapat
membangun kekuatan mentalnya dalam menghadapi Raja Siluman
Ayam kelak" tapi jika kau memang benar-benar sudah tidak sanggup
melihatnya harus terus menderita seperti itu, aku rasa memang kini
sudah saatnya untuk kau serahkan saja dia pada Kakang Abdul Madjid
untuk di didik dan di godok menjadi satria yang Prigel dan waskita?"
Sang wanita nampak mengangguk sembari menyeka air mata di
pipinya "aku mengerti kang, namun dengan semua penderitaan yang aku
berikan kepadanya, akankah dia nantinya membenci dan tidak
mengakui aku sebagai ibunya?" Aku sungguh khawatir akan hal
tersebut?" "kuatkanlah hatimu Diajeng, aku percaya anak kita adalah anak yang
baik dan juga berbakti" dan aku pun percaya Kakang Abdul Madjid
pasti bisa membentuknya menjadi seorang pendekar yang bukan saja
perkasa namun juga berbudi luhur" sampai nanti pada akhirnya
kebenaran akan tersingkap dan kita bisa berkumpul kembali, dia pasti
akan bisa menerima semua yang kita lakukan saat ini?"
Sang wanita akhirnya mengangguk
"matahari sudah semakin tinggi wahai istriku yang terkasih" aku
harus segera kembali ke Negeri Bunian sebelum Raja Jengger Telu dan
para prajuritnya menyadari akan kepergianku" jagalah dirimu baikbaik"
aku pergi sekarang?"
"tapi Kang?" Kapan lagi kita bisa dapat bertemu?" Jangan terlalu
lama kang" aku sungguh sangat merindukanmu" aku masih belum


Tongkat Sakti Berbulu Domba Karya Mike Simons di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

puas bicara dengan dirimu kang"!"
"lain waktu Diajeng" lain waktu aku pasti akan menemuimu lagi"
selamat tinggal diajeng, jaga anak kita dan buat dia semakin kuat"
restuku akan selalu menyertai kalian?"
"Kakang".!"
Angin berhembus tiba-tiba meniup padam pelita di dalam gantang"
Bukan main"! Bagaimana mungkin kamar yang tertutup bisa ada
angin yang masuk?" Ah benar-benar memusingkan kepala"
Sang wanita menyadari bahwa angin yang berhembus tersebut
merupakan pertanda kepergian sukma sejati sang suami terkasih
Wanita yang dipanggil dengan sebutan diajeng ini akhirnya tersimpuh
di lantai dan kembali menangis mengguguk"
Beberapa lama dirinya menangis, tiba-tiba terdengar suara ribut
kotekan ayam dan benda jatuh dari arah kandang ayam"
Sontak sang wanita mengusap mata dan membuka pintu kamar serta
berlari keluar memburu kearah kandang ayam
Hatinya serasa teriris kala melihat anak lelaki yang semenjak kemarin
di cambuki dan dijatuhi hukum yang rasanya tidak berkeprimanusiaan
tersebut nampak terguling pingsan diantara tumpukan jerami dan
kotoran ayam. Hebatnya walaupun terjatuh pingsan, sang anak seolah mengatur
jatuh tubuhnya agar tidak memecahkan telur-telur ayam yang
dieraminya" Kini suara berkeciap terdengar dari telur-telur tersebut"!
Semua telur berhasil ditetaskan tanpa satupun yang pecah"!
Benar-benar anak hebat"!
Baru sekali ini ada orang yang bisa melewati hukum ayam dengan
sempurna"! Seorang bocah pula"!
Salut" benar-benar salut".!
"Anakku?" desis sang ibu sembari memburu dan memeluk tubuh
anaknya" Diusapnya wajah yang sembab dan tubuh yang lebam dan belepotan
kotoran ayam tersebut Hatinya teramat sakit kala mengingat sejak kemarin anak semata
wayangnya ini dipukuli dan diperlakukan dengan kejamnya seperti
ini" Dan yang membuatnya paling merasa sakit karena pada
kenyataannya dialah sendiri yang harus melakukan semua kekejaman
itu"! "anakku" maafkan ibu nak?" isak sang ibu sembari memeluk dan
merengkuh erat anaknya yang pingsan itu"
Dibersihkannya bekas kotoran ayam serta debu dan jerami yang
mengotori wajah anaknya tersebut dengan kedua telapak
tangannya" Melihat pemandangan di hadapanku hatiku benar-benar seakan teriris,
aku sampai menitikkan air mata kawan"
Apapun alasan mengapa sampai sang ibu berbuat kejam kepada sang
anak aku tak akan mempertanyakannya lagi"
Aku dapat memakluminya dan aku percaya pasti ada alasan yang
teramat kuat mengapa dia harus melakukan semua itu"
Karena seekor harimau saja takkan memangsa anaknya sendiri"
Apalagi seorang ibu"
Air mata itu sebagai bukti perlambang sucinya hati"
Seorang ibu tetaplah seorang ibu"
Aku percaya, suatu saat nanti semua pasti akan tersingkap"
Sebab itu aku belum mau menceritakan kepadamu siapa perempuan
serta anak yang pingsan dalam pelukannya ini kawan"
Karena aku ingin mengajarkan satu pelajaran penting kepadamu"
"Surga itu berada di telapak kaki ibu" dan kasihnya selalu
besertamu sepanjang jalan" apapun yang terjadi" bagaimanapun
perlakuannya terhadapmu" semua itu dilakukan karena dia amat
mencintaimu".."
Setuju kawan?" Sekejam-kejamnya ibu tiri"
Masih lebih kejam ibu guru"!!! (gak nyambung"!!!!)
Gajah mati meninggalkan gading"
Harimau mati meninggalkan belang"
Banci mati meninggalkan kutang"!!!!
(Walah"! Lebih gak nyambung lagi"!!!)
Sudahlah Kawan" Ceritanya sudah semakin ngawur".!
He.he.he" Aku memang tidak pandai menasihati"
Apalagi memberikan sebuah pelajaran.. pasti jadi gak bener
seperti diatas"! Namun satu hal yang pasti sebelum kututup bab ini kawan, aku
ingin kalian semua menyadari dan mengerti bahwa ada begitu banyak
anak yang berusaha dengan segala cara dan usaha, mendirikan
monumen yang megah, membuat gedung dan prasasti bahkan
yayasan terkenal hanya untuk mengenang dan membalas jasa orang
tua mereka yang sudah meninggal, yang sementara saat mereka
masih hidup selalu mereka sia-siakan"
Aku beritahu kawan, semua itu tidaklah berguna dan sia-sia"!
Sayangi mereka saat mereka ada" cintai mereka saat mereka masih
bisa tersenyum dan membelai rambutmu" karena sesungguhnya ada
berjuta orang yang ingin menempati posisimu namun mereka
terlambat untuk semua itu"
(This Chapter I Dedicate To My Beloved Mom")
* * * Bab II Si Tampan Penguasa Jamban
Ditempat lain" Lima belas tahun kemudian"
Mentari itu masih sama"
Dan kegembiraan itupun masih ada"
Kicau burung-burung" bunga yang bermekaran" tawa para petani
dan lenguhan manja kerbau yang sedang berahi"
Semua masih tetap sama" dan aku pun masih bangun di pagi hari
untuk menikmati secangkir kopi dan menikmati sensasi terbitnya
mentari" Namun kali ini tanpa si kampret"
Aku senang kau masih bersamaku kawan"
Karena tanpa dirimu, apalah artinya cerita ini"
Kau sudah mendengarkan kesukaanku menyambut mentari pagi"
Dan tahukah kawan" Aku bukanlah satu-satunya orang yang
menyukai hal ini" Nun jauh di satu tempat di kaki gunung gede, Seorang kakek gagah
juga nampak berdiri tegak menyambut datangnya mentari pagi"
Angin pagi yang lembut membelai untai sorban dan jubah putih
gading yang dikenakan sang kakek
Rambutnya yang putih keperakan dan sinar mata yang mencorong
tajam ini menambah wibawa sang kakek
Tangan kiri sang kakek nampak selalu mengelus janggutnya yang juga
berwarna putih keperakan, sementara tangan kanannya nampak
bertumpu pada sebuah tongkat bambu kuning beruas tujuh yang
dihiasi hiasan berbentuk kepala rajawali hitam berkilat diujung
pegangannya. Sang kakek tidak sendiri"
Dibelakangnya nampak berdiri lusinan pria tegap berperawakan kekar
dan bertampang sangar Siapakah kakek gagah dan orang-orang dibelakangnya ini?"
Wah, berat juga kawan menjelaskannya"
Karena untuk itu nampaknya aku harus membawamu kembali ke
masa lalu" Di masa silam tersebutlah seorang pendekar sakti nan gagah berjuluk
Pendekar Pedang Maut Naga Merah 212"
Pendekar sakti tersebut sendiri sebenarnya adalah seorang pangeran
yang bernama asli Raden Adiama Padma, Putra Terkasih Susuhunan
Kanjeng Ratu Rakai Prameswari Dyah Lokananta".
Sang Maharaja Mataram"
kesaktian sang pendekar amatlah tinggi dan juga luhur budi, berbekal
pedang sakti pemberian sang guru yang bukan lain adalah Pendekar
kapak maut naga geni 212, sang pendekar kemudian melanglang
buana membela keadilan dan kebenaran hingga jauh ke utara bahkan
sampai ke Negeri Campa, Cepu, Tiongkok, bahkan hingga ke
perbatasan Bhutan dan Tibet.
Sekembalinya dari perantauannya, sang pendekar yang sudah
semakin tua dan tidak ingin mengurusi masalah keraton kemudian
merubah namanya menjadi Kiai Gede Sidik Panjalu dan kemudian
mendirikan sebuah Padepokan silat di kaki gunung gede tempat
dirinya dulu diajar dan di gembleng oleh sang guru yakni Pendekar
Kapak Maut Naga Geni 212...
Padepokan itu kemudian diberi nama"
"PADEPOKAN 212"
Dan kini ratusan tahun kemudian"
Seorang kakek berdiri gagah di halaman belakang Padepokan 212"
Dialah Ki Abdul Majid"
Pemimpin, sekaligus Cucu buyut dan pewaris terakhir Kiai Gede
Sidik Panjalu sang pendiri padepokan 212"!
Aku semula berpikir bahwa kakek sakti dan orang-orang di
belakangnya ini pasti sama dengan diriku yang sangat menyukai
mentari pagi" Namun saat melihat rona muka dan keseriusan yang terpampang
jelas di raut wajah mereka, aku pun merasa sangsi kawan"
Sikap mereka yang serius dan siap tempur ini hanya berarti satu
hal"! Ada musuh hebat yang sedang menyatroni padepokan 212 lewat
halaman belakang"! Siapa sesungguhnya lawan hebat nan nekat ini?"
Apakah seorang lawan berilmu sesat dengan pukulan-pukulan
maut layaknya iblis?"
Ataukah Raja Diraja Biang Racun yang mampu menebar racun tanpa
bau dan wujud seperti dalam legenda?"
Entahlah kawan" Ada baiknya kita ikuti saja terus perkembangannya"
Ssst" lihatlah kawan"! Sang kakek Nampaknya sudah mulai
bergerak" Ah" ini tentu akan menjadi semakin menarik"!
"Cahsableng anak setan".!!! Cepat keluar"!!! Kau sudah lama
berada di dalam sana"!!! Gantian"! Guru dan Yang lainnya juga
sudah tidak tahan"!!!" teriak sang kakek tiba-tiba kearah bilik kecil
yang berada di tengah kolam kecil sebelah belakang bangunan
padepokan ini Teriakan si kakek serempak langsung diikuti oleh makian dan
cacian lusinan pria-pria berbadan tegap yang sebelumnya nampak
berdiri di belakang sang kakek
"orang gila"! Cepat keluar"! Pake perasaan donk"! Yang antri
banyak nih"!" "benar-benar setan"! Jamban dikuasai sendiri"!"
"Cahsableng"! Woooiii"! keluar lu kampret"!
Wah, dugaanku rupanya meleset besar kawan "! Sang kakek dan
lusinan orang berbadan tegap yang berada dibelakangnya rupanya
bukan sedang menghayati datangnya mentari pagi seperti halnya
diriku" Mereka pun rupanya juga bukan sedang menunggu musuh tangguh
dengan ilmu-ilmu iblis sesat setinggi langit maupun raja diraja racun
sakti yang akan mengacau padepokan mereka"
Mereka rupanya seperti juga kebiasan setiap orang normal yang harus
menunaikan Panggilan alam di pagi hari"
Nyetor alias bongkar muatan"
Beginilah yang terjadi setiap pagi di halaman belakang padepokan
212, kawan" Keributan seperti ini selalu terjadi setiap pagi, dan ini hanya ulah satu
orang" Cahsableng". "Si Tampan Penguasa Jamban?"
Begitulah orang ini menyebut dirinya"
Benar-benar kurang waras"!
Pagi ini pun seperti yang sudah-sudah"
Setiap penghuni padepokan termasuk sang guru Ki Abdul Majid,
kembali harus bersua dengan murid gila yang mengaku tampan ini,
yang entah sejak kapan sudah kembali menghuni "istana" nya untuk
menunaikan panggilan alam selayaknya manusia normal lainnya"
Namun celakanya, makhluk satu ini termasuk model orang yang amat
betah berlama-lama di dalam jamban"!
Dan ini jelas saja mengusik ketentraman dan kenyamanan para
penghuni lainnya yang juga ingin menunaikan panggilan yang
sama"! Tambah celaka lagi di padepokan ini bilik jamban yang tersedia hanya
sebuah"! Dan yang sebuah itu pun kini sudah di kuasai secara mutlak dan
absolut oleh Si Anak Setan"!!! "sebutan yang diberikan oleh Ki
Abdul Majid--- Sudah banyak kali para murid mengeluhkan ulah Cahsableng yang
tidak ubahnya seorang Diktaktor Jamban ini kepada Ki Abdul Majid"
Beberapa diantaranya juga bahkan menyarankan agar sang guru
membuat jamban lain agar tidak menyulitkan murid-murid yang lain"
Namun sayangnya sang guru adalah orang yang masih memegang
teguh adat istiadat lama" "sebuah rumah atau tempat tinggal hanya
boleh memiliki sebuah jamban?" tuturnya
"Pamali"!" tutup sang kakek kala menjawab setiap keluhan muridmuridnya
Dan inilah hasilnya"!
Setiap pagi mereka harus berjibaku dengan si penguasa jamban
yang kejam dan tirani ini"!
Semua orang semakin lama semakin tidak sabaran memandang
kearah bilik jamban"
Beberapa diantaranya bahkan sudah ada yang menimangnimang
sandal dan batu bata"!
Seandainya saja jamban itu tidak terletak ditengah-tengah kolam
sudah dari tadi Cahsableng yang berada didalam sudah mereka seret
paksa" Memang jamban satu-satunya tersebut dibuat di tengah kolam dan
tidak di berikan jembatan penghubung oleh Ki Abdul Majid dengan
maksud agar tidak dipakai sebagai sarana bolos latihan oleh muridmuridnya
yang memang sebagian besar agak tidak beres ini.
Untuk mencapai bilik jamban, seseorang harus melompat sekuat
tenaga atau mengunakan peringan tubuh untuk berjalan diatas air
kemudian masuk melalui pintu bilik yang terbuka
Jika pintu bilik tertutup, maka otomatis orang yang melompat atau
beranjak menuju jamban akan langsung terperosok kedalam kolam
karena tidak memiliki tempat tumpuan untuk berpijak.
Dan hal inilah yang membuat Ki Abdul Majid dan yang lainnya menjadi
senewen karena tidak bisa berbuat banyak terhadap orang yang
berada di dalam bilik jamban yang mereka yakini adalah Cahsableng
ini. Berkali-kali mereka berteriak dan menyumpah-nyumpah sembari
menahan rasa yang amat menyiksa ini"
Namun bilik kecil tersebut tetap sunyi"
lengang" "Bagaimana kalau Kita dobrak saja guru?"" ujar salah seorang murid


Tongkat Sakti Berbulu Domba Karya Mike Simons di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sambil memegang-megang perutnya yang terasa melilit.
"jangan"!!! Kalau biliknya rusak malah nanti tidak bisa digunakan
lagi" Ah, memang benar-benar kelewatan"!" ucap sang kakek
gegetun. Dipandangnya kembali bilik bambu yang berada di tengah kolam kecil
di belakang padepokan tersebut dengan penuh harap sekaligus gusar
"guru"! Mengapa kita tidak numpang pinjam saja jamban milik Mbok
Tukijem?"" ucap seorang murid kearah Ki Abdul Majid
Mata sang kakek langsung berbinar terang
"benar katamu"!!! Mengapa tidak terpikirkan olehku?" Kau
pintar"!! ayo cepat kita pergi?"ucap sang guru sembari berkelebat
kearah barat Sang murid yang dipuji sang guru merasa mengembang dadanya,
dengan cepat dirinya dan lusinan orang lainnya melesat cepat
mengejar kearah jurusan perginya sang guru"
Ah kawan, aku lupa menceritakan kepadamu tentang Mbok Tukijem"
Mbok Tukijem adalah seorang nenek tua yang menjalankan rumah
atau kedai makan di kaki gunung gede"
Sang mbok sendiri hanya tinggal berdua dengan anaknya semata
wayang yang bernama Nadia"
Kedai Mbok Tukijem ini selalu ramai oleh para petani dusun dan
terlebih oleh anak-anak padepokan 212"
Selain karena makanannya yang cukup enak dan murah, juga tentu
karena adanya Neng Nadia yang cantik dan manis ini.
Mbok Tukijem dan Neng Nadia merupakan tetangga terdekat dengan
padepokan 212 dimana Ki Abdul Majid melatih murid-muridnya.
Dan kesinilah akhirnya rombongan ki abdul majid dan murid-muridnya
menuju" Untuk meminjam jamban"
Namun wajah kekecewaan terlihat jelas di wajah Ki Abdul Majid dan
murid-muridnya kala sampai di jamban yang dimaksud nampak kain
butut yang mereka ketahui milik sang mbok tersampir diatas pintu
jamban" Sang mbok pun ternyata juga sedang menunaikan tugas mulianya"
Memenuhi panggilan alam"
Namun kekecewaan mereka sedikit terobati manakala melihat di
samping jamban berdiri seorang gadis yang nampaknya sedang
menunggui sang mbok di luar jamban.
Wajahnya tidak terlalu nampak karena posisinya yang agak
menyamping dari sudut dimana Ki Abdul Majid dan para muridnya
berada Dialah Neng Nadia" Sang pemimpin padepokan 212 dan para murid-muridnya yang
semula terbungkuk-bungkuk menahan hajat sontak berdiri
membusung mengangkat dada"
Sang kakek nampak mengelus janggut berusaha menunjukkan
wibawanya" Sementara para muridnya macam-macam kelakuannya"!
Ada yang berlagak mengusap-ngusap muka"
Menyisir rambut dengan tangan"
Merapikan baju dan celana"
Sampai membasahi sepasang jempol dengan ludah dan
mengoleskannya ke kedua alis dan sudut mata"!
Benar-benar kelakuan yang aneh"!
Nanti dulu kawan"!!!
Sebenarnya aku bukan bermaksud untuk mendramatisir keadaan atau
memaksamu membangkitkan hal lain dalam dirimu yang memang
sudah dari sononya suka "membangkitkan" diri semaunya di pagi hari
itu" Aku hanya ingin menggambarkan "Panorama" yang dilihat oleh Ki
Abdul Majid dan murid-muridnya di pagi hari di samping jamban, yang
membuat mereka sampai berkelakuan aneh dan macam-macam
seperti itu" Seorang wanita" Dengan rambut panjang yang agak kusut masai dan basah oleh
keringat" Wajah yang menunduk dan tidak nampak karena kemalu-maluan"
(ingat"!!! kemalu-maluan" Bukan kemaluan"!!!)
Kemudian" kain ketat yang sempit dan agak kekecilan yang membelit tubuh
sang dara dari bagian dada sampai kebatas paha yang putih gempal
itu" kemudian lagi" Kulit putih kemerahan yang membuat urat-uratnya membayang
jelas" Kemudian lagi dan lagi"
Oh My Gosh..! Bulu"!!!
Ya bulu" Bulu-bulu halus kemerahan yang menyebar di sepanjang lengan si
gadis" Sepanjang Tengkuk" Cegluk.. ( sambil menelan ludah")
Sepanjang paha" Ehmm" ( sambil memperbaiki posisi duduk")
Dan kumis itu" ooh" ooh" ouuchhh"
Tu"tungu dulu"!!!
Ku"kumis?" Kumis apaan?"
Tiba-tiba sebuah jendela yang kebetulan menghadap kearah jamban
terbuka, Seraut wajah yang manis dan terlihat segar layaknya
sekuntum melati di pagi hari menyeruak dan tersenyum manis"
Dialah Neng Nadia"! Yang sesunguhnya"! "eh kang Usep"! Masih disini ?" Oh jambannya masih dipakai si
mbok" si mbok mah gitu" kalo di jamban emang suka lama ateuh"
eh rame pisan"! Ada ki guru pula"! aya naon ki?"" ucap si gadis
dengan logat yang kental kearah Ki Abdul Majid dan yang lainnya
yang sontak tergagap dan memandang pulang balik kearah nadia dan
"gadis" yang berada di pinggir jamban.
"ti" tidak ada apa-apa neng nadia" Cuma mutar-mutar keliling
saja?" ucap Ki Abdul Majid dengan suara tergagap
"oh bagus itu"! biar aman nyak.." kalau gitu neng mau kedepan dulu
ya ki" nyiapin dagangan warung" sok ateuh?" ucap si gadis
sembari menutup daun jendela
"jadi bagaimana guru?"" ucap salah seorang murid sembari
memandang kearah Ki Abdul Majid dan bilik yang terlihat tertutup
rapat Sang guru mengerutkan kening sembari berpikir keras
"kita kembali"! Mau tidak mau kita keluarkan saja si anak setan itu
secara paksa dari jamban"! Benar-benar kapiran"!" ucap sang guru
sembari melesat kearah padepokan dan diikuti oleh yang lain.
Namun tidak semua murid beranjak pergi, satu orang yang tadi
terlihat mengusap jempol beriler ke alis ini nampak berjalan mendekat
kearah "si gadis" yang sebenarnya adalah Si Usep tukang pijat keliling
ini" Dirinya benar-benar merasa di tipu mentah-mentah"!
Si Usep yang memang potongannya hampir menyerupai wanita
dengan kulit putih bersih dan ditambah rambut hitam tergerai ini
nampak tersenyum menampilkan kumis baplang kesayangannya ini"
"aya naon kang?" Ngantri berak juga?""Tanya Si Usep polos
Sayang disayang jawaban si polos ini malah dibalas dengan tamparan
di wajahnya yang kontan memerah"!
"Ooouuch"." Si Usep memekik keras
Benar-benar seperti perempuan"!
"hik.hik.hik" salahku apaaa?" Salah ku apAAAAA".?"jerit Si
Usep keras sembari bersimpuh di tanah dan menutup kedua
tangannya ke muka dan menangis mengguguk"!
Sementara lelaki yang menamparnya telah melesat meninggalkannya
tak berdaya dan rapuh di sudut jamban"!!!
Inilah tamparan yang pertama dalam hidupnya"
Tamparan yang menggores dalam dan mengubah arah
hidupnya" Oh Usep" malang nian nasibmu Sep"
Sesampainya di jamban padepokan suasana masih terlihat lengang,
pintu jamban pun masih tertutup rapat"
Hanya yang membedakan sekarang adalah dari atap bilik jamban
nampak mengepul asap tipis tak berkeputusan"!
"guru" Cahsableng pasti sedang merokok di dalam jamban"!!" ucap
salah seorang murid sembari menunjuk kearah jamban di tengah
kolam. Mata sang guru langsung mendelik gusar
"benar-benar anak setan"!!!" maki sang kakek sembari mengusapusap
kepalan tangannya yang perlahan berubah menjadi keperakan
dan mengumbar hawa panas"!
Benar-benar gila"! Sang kakek rupanya hendak mengeluarkan
ilmu pukulan yang paling pamungkas dan mematikan yang ada dalam
padepokan 212"! Apalagi kalau bukan pukulan matahari"!
Rupanya kakek satu ini tidak main-main"!
Sementara itu melihat apa yang dilakukan oleh sang guru, beberapa
murid juga nampak melakukan hal yang sama"
Setidaknya ada lebih dari selusin tinju yang terkepal yang
memancarkan cahaya keperakan diarahkan kearah bilik jamban"!
Dan bukan hanya itu saja, sisa-sisa murid lainnya yang agak dibawah
tingkatan ilmunya mulai merapal bacaan ilmu-ilmu lainnya seperti
Benteng Topan Melanda Samudera, Dinding Angin Berhembus Tindih
Menindih, sampai ilmu pukulan Kunyuk Melempar Buah"! Jelas semua
ilmu itu bukan ilmu main-main"! Beberapa diantaranya bahkan ada
yang merapal bacaan Ajian Angin Es..! hendak membuat Cahsableng
beku mencret rupanya"!
Hawa panas menyengat dan hawa dingin silih berganti mulai
melingkupi dan menyambar-nyambar wilayah kolam, dan hawa ini
juga tentu saja dirasakan oleh makhluk yang berdiam di dalam
jamban" Betapa terkejutnya sang makhluk kala mengintip dari celah-celah bilik
jamban, dilihatnya sang guru dan lusinan anak murid lainnya sudah
bersiap melancarkan pukulan-pukulan jarak jauh yang mematikan
kearah jamban"!! "saya keluar"!!! hoooiii"!!! Jangan serang"!!! Saya keluar"!!!!!!!"
Pintu jamban pun sontak terbuka dan dari dalamnya melesat seorang
pemuda gondrong bertampang konyol yang sedang memegang
sebatang tembakau linting di tangan kiri dan menahan celananya
yang kedodoran di tangan kanan"
Ki Abdul Majid mendelik lebar kearah pemuda di depannya ini seakanakan
hendak memakannya mentah-mentah, namun karena rasa
mulas yang benar-benar tak tertahankan lagi niat untuk mengetuk
kepala si anak setan ini akhirnya diurungkan.
Sang kakek langsung melesat kearah jamban sembari sebelumnya
melontarkan kata-kata penyejuk iman".
"dasar anak setan"! Kau"#"*?"@!!...!#*?"!"
Cahsableng sampai melongo mendengar kata-kata yang tidak jelas
itu" Dirinya langsung berbalik kearah para saudara-saudara
seperguruannya yang kala itu sedang memandangnya seakan
hendak menelannya bulat-bulat.
"ada apa ya?" Tumben pagi-pagi rame?"" Tanya sang pemuda
dengan wajah polos dan pandangan tak bersalah"
Kontan saja pertanyaan ini seakan minyak yang disiram ke tengah
api"! Tanpa menunggu banyak waktu lagi, mereka serempak
menyerbu dan menghadiahi si pemuda sableng ini dengan "bingkisan
ala kadarnya" kontan saja pemuda satu ini langsung menjerit-jerit minta ampun"!
Tidak lama kemudian Ki Abdul Majid akhirnya keluar dari dalam
jamban yang kemudian diikuti oleh yang lainnya dengan tertib.
Tidak seperti pemuda yang kini nampak lebam dan awut-awutan
pakaiannya karena dijadikan pelampiasan kekesalan para saudaranya
ini, para murid yang lain rupanya memiliki saluran pencernaan yang
jauh lebih baik dan lebih "sopan" sehingga tidak lama kemudian
antrian di depan jamban itu akhirnya habis.
Melihat sudah tidak ada orang yang menggunakan jamban,
cahsableng kembali hendak beranjak masuk namun langkahnya
sontak terhenti karena Ki Abdul Majid sudah terlebih dahulu
membembeng telinganya tinggi-tinggi"!
"ampun guru"sakit".! Ampun guruuuuu".!"desis Cahsableng
"Dasar anak Setan...! kamu mau ngapain lagi balik ke jamban?"
Kamu sudah disana sampai nyaris kiamat"!!!!"
"saya" Perut Saya masih mules guru...! saya tadi belum sempat
tuntas guru" baru mau pembukaan satu" belum sempat sampai di
gerbangnya guru?" mata si kakek sontak membesar memandangi tubuh cahsableng atasbawah
dengan pandangan gusar "mustahil"! Sudah hampir mampus di dalam jamban masih melilit
juga..." Jangan mengada-ada"!! Hayo cepat jalan" sekarang waktu
ujian sudah hampir lewat" semua ini gara-gara kamu anak setan"!
Hayoh...! jangan pakai alasan lagi atau ku tendang sampai mencret
pantat tepos mu itu...!" bentak si kakek sembari terus menarik dan
membembeng telinga Cahsableng sehingga membuat sang pemuda
terus mengaduh kesakitan"
Cahsableng akhirnya hanya bisa pasrah diperlakukan seperti itu"
Salahnya sendiri" * * * Bab III Delapan Belas Lohan Emas (Shaolin"s Wanna Be)
Beberapa purnama yang lalu, Padepokan 212 mendapat kunjungan
kehormatan seorang tamu agung yang berasal dari dataran
Tiongkok" Dialah Thian Lam Hwesio, seorang Biksu Ketua Biara Shaolin
cabang pusat. Sang biksu datang atas undangan Ki abdul Majid yang
merupakan sahabat lama sang biksu ketua.
Dalam pertemuan ini ki abdul majid dan sang biksu membicarakan
situasi dunia persilatan sekaligus saling berbagi ilmu dan bertukar
pikiran mengenai perkembangan serta macam ragam ilmu silat yang
terdapat di tanah jawa. Maka terbukalah pikiran masing-masing akan keaneka ragaman serta
macam ragam ilmu beladiri yang terdapat pada masing-masing
perguruan. Setelah lebih dari dua pekan mengunjungi Padepokan 212, Biksu
Thian Lam Hwesio kemudian meminta diri untuk kembali pulang ke
Tiongkok. Sebelum pulang biksu berhati emas ini masih menghadiahkan
beberapa ilmu silat shaolin kepada Ki abdul Majid dan berharap agar
sang kakek bisa sewaktu-waktu mengunjungi biara shaolin.
Sang kakek hanya bisa mengangguk dan melepas kepergian
sahabatnya ini dengan titik air mata"
Namun Selepas kepergian sang biksu, tiba-tiba penyakit lama sang
kakek kembali kumat"
Si kakek yang biasanya Traditional Minded tiba-tiba saja tertular
penyakit "Shaolin"s wanna be?"
tergila-gila dengan berbagai hal yang berbau kuil shaolin...
dari sekedar kesukaan memakai jubah kuning kotak-kotak sampai


Tongkat Sakti Berbulu Domba Karya Mike Simons di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kebiasaan baru Si kakek yang tiba-tiba saja suka berjalan mondarmandir
keliling padepokan dengan wajah tertunduk, mengelus janggut
dan sembari melafal"
"amitabha". amitabha" amitabha" amitabha" amitabha" "
Seperti kebiasaan Sang Biksu Thian Lam Hwesio"!
Murid-murid yang lain hanya bisa melihat kelakuan guru mereka
dengan kening berkerut tanda tak mengerti.
Namun berbeda dengan "si anak setan" Cahsableng"!
Setiap kali sang guru berjalan mondar-mandir di koridor aula
padepokan sambil mengumam tidak jelas, sang murid sedeng ini pun
selalu mengikuti sang guru tepat di belakangnya"! Menunduk
terbungkuk-bungkuk sembari mengelus dagu dan mengerutkan
kening serta turut bergumam"
"amit-amit"amit-amit"amit-amit"yang di depan kayak dedemit?"
Dan ini tentu saja berbuah sabetan tongkat bambu kuning tujuh ruas
di seluruh tubuh si anak setan..
Hal lainnya.... Tidak ada angin topan dan tidak ada hujan badai, sang kakek tiba-tiba
saja meminta delapan belas orang murid seniornya untuk
menggunduli kepala mereka sampai licin"!
Keputusan ini tentu saja berbuah protes keras"! Namun siapa yang
bisa membantah?" Disamping itu yang membuat kedelapan belas murid senior ini sedikit
terhibur adalah karena sang guru kemudian rupanya mengajarkan
jurus tongkat yang amat lihai yang diturunkan oleh Thian Lam Hwesio
kepada mereka. Jurus tongkat yang diturunkan oleh ketua shaolin ini adalah jurus toya
delapan belas lohan emas yang harus dimainkan oleh delapan belas
orang dalam satu barisan serangan dan bertahan yang amat
menakjubkan Konon seorang murid shaolin yang sudah tamat belajar sebelum
diperkenankan turun gunung harus bisa melewati barisan ini
Dan kini" Di tengah-tengah lapangan di depan padepokan yang biasa di
gunakan sebagai tempat berlatih para murid, Cahsableng nampak
berdiri setengah membungkuk sembari meringis memandang ke arah
delapan belas orang seniornya yang kini nampak berdiri tegak dan
memandangnya dengan wajah buas"!
Ya benar kawan" Hari ini si anak setan akan turun gunung"
Dan dirinya memang sedang apes-seapes-apesnya"!
Jika dulunya kalau ada anak murid yang akan turun gunung, ki abdul
majid biasanya hanya melepas sang murid dengan memberikan
sekedar wejangan dan nasihat ala kadarnya, sekarang sudah lain
lagi"! Harus melewati ujian menghadapi delapan belas lohan emas"!
Semuanya gara-gara "Shaolin"s wanna be?"
Tentu saja sang pemuda memaki panjang pendek di dalam hati"
Teringat pula bahwa dirinyalah yang tertawa paling keras manakala ke
delapan belas orang seniornya itu di cukur habis rambut kepalanya"
Tidak heran kedelapan belas orang di depannya ini kini memandang
dirinya tak ubahnya melihat cendol di bulan puasa"
Tanpa sadar sang pemuda menenggak ludah dan mengeluarkan
keringat dingin" "kang" damai kang" semuanya bisa kita bicarakan baik-baik
kang?"ucap sang pemuda lirih sembari memandang dengan
pandangan memelas kearah delapan belas orang di depannya yang
kini nampak terkekeh senang.
Sebenarnya tampang kedelapan belas orang ini juga jauh dari kesan
sangar dan angker layaknya barisan lohan emas shaolin yang
sesungguhnya". Ini semua gara-garanya ki abdul majid yang ingin mereka tampil
serealistik mungkin kemudian menyuruh orang untuk melabur kunyit
keseluruh tubuh kedelapan belas orang itu agar seolah-olah memiliki
kulit terbuat dari emas"!
Kontan saja kedelapan belas orang ini jadi gelagapan kepanasan"!
Cahsableng pun sebenarnya hendak tertawa sedari tadi melihat
tampang mengenaskan kedelapan belas orang yang wujud dan
baunya sudah seperti tumpeng kemerdekaan ini"
Namun dia tahu kalau dirinya tertawa, kedelapan belas orang itu pasti
akan menghajarnya habis-habisan"!
Oleh karenanya ditahannya suara tawanya sedapatnya sembari
terbungkuk-bungkuk menahan perutnya yang sebenarnya masih
terasa melilit"! Bukan main"! Berjam-jam di dalam jamban ternyata masih belum
cukup"! Tak tahulah aku apa yang akan terjadi sebentar"!
"Cahsableng..."ucap ki abdul majid dengan penuh wibawa dari atas
pendopo Padepokan "hari ini genap lima belas tahun sudah kau menimba ilmu di
padepokan 212... sudah saatnya kau membaktikan diri kepada bangsa
dan nagari serta mengamalkan setiap ilmu yang telah kau dapatkan di
tempat ini dengan sebaik-baiknya..."ucap keren sang guru
"wah bakalan panjang nih..."batin sang pemuda sembari meringis
"tentunya setiap ilmu yang kau pelajari merupakan ilmu yang puilih
tanding dan merupakan harta tak ternilai yang harus kau gunakan
sebagaimana mestinya dengan tetap menjunjung tinggi akhlak,
martabat, serta keharuman nama perguruan yang kita cintai ini..."
"tuh kan..." apa kataku...!! panjaaaaang...!!!" umpat sang pendekar di
dalam hati. "namun untuk dapat mengarungi bahtera dan mahligai dunia
kependekaran diluar sana maka dirasa perlu untuk menguji seberapa
besar kepandaian yang telah kau serap dan telah kau resapi selama
ini..."lanjut sang guru sembari mengelus janggutnya yang panjang
dan menatap jauh keangkasa.
"oleh karena itu..."ucapan sang guru sontak terputus oleh teriakan
cahsableng yang tiba-tiba...
"GURUUUUUU...!"
mata sang kakek kontan mendelik besar kearah si bengal
"guru...! ini mau ujian atau kutbah nikah..." pakai bawa-bawa bahtera
dan mahligai segala...! bisa dipercepat tidak guru..." soalnya saya..."
kali ini ucapan cahsableng lah yang diputus oleh teriakan
menggelegar dahsyat yang keluar dari mulut sang guru secara tibatiba
dan tanpa disangka oleh cahsableng ini....
"Seraaaaannggg......!!!!!!!" teriak ki abdul majid sekuatnya
dengan telunjuk tepat mengarah langsung ke hidung cahsableng...!
mendengar aba-aba teriakan ini kontan saja kedelapan belas orang
yang memang sudah siap sedari tadi langsung melayang menyerang
kearah cahsableng dengan dahsyat...!
"tu... tunggu dulu...!!! saya belum siap-siap...!!!" panik cahsableng
kena batunya sekarang pemuda konyol yang satu ini...!
inilah upah orang yang tidak sabaran dan suka memotong
pembicaraan orang yang lebih tua...
siap dijadikan perkedel oleh delapan belas orang botak berbau Jamu...
serangan yang dilakukan oleh para Manusia Kunyit ini memang tidak
tangung-tanggung dan benar-benar membingungkan lawan yang
tidak siap secara mental dan spiritual
dan sayangnya si anak setan ternyata termasuk dalam kumpulan
manusia jenis tersebut diatas...
sudah sakit mental, jarang pula berdoa kecuali saat makan dan buang
hajat... Jurus lohan emas ini terdiri dari tiga barisan berbentuk dinding
manusia yang terdiri dari susunan enam orang lohan emas yang
saling memikul dan menunjang dalam posisi 3-2-1 sehingga
menghasilkan dinding manusia berbentuk segitiga sama sisi...
Dan masing-masing sisi kini telah mengepung si anak setan dalam
tiga jurusan dan mengakibatkan cahsableng kini terjebak didalam
satu bentuk kurungan segitiga yang amat kokoh dan mematikan...!
Memang harus diakui bahwa ilmu kedudukan dalam barisan yang
terkandung dalam ilmu delapan belas lohan emas ini memang cukup
hebat, Langkah-langkahnya yang diambil dari teori patkwa yang
mengedepankan penjagaan di delapan penjuru gerbang angin saja
sudah cukup menyulitkan apalagi serangan tongkat yang dalam
kedudukan barisan segitiga ini sangat ampuh dalam menghadapi
musuh setangguh apapun....!
serangan pertama datang dari dua orang pada tingkat pertama sisi
gerbang utara, dua orang dari tingkat kedua dan satu orang dari
tingkat pertama dari sisi gerbang barat daya, dan dua orang tingkat
pertama dan satu orang tingkat kedua serta satu orang pada posisi
puncak pada barisan sisi sebelah tenggara...!
bisa dibayangkan sendiri bagaimana dahsyatnya serangan sembilan
buah tongkat yang menyerang secara bersamaan dan dari berbagai
arah dan sudut ini... Namun cahsableng bukanlah cahsableng kalau tidak bisa memberikan
perlawanan yang mengagumkan...
dua tongkat pertama dari sisi utara di hadang dengan gagahnya
dengan sapuan tangan kiri dalam Jurus Ular Menari di Awang-awang,
kemudian tiga tongkat berikutnya dari sisi barat daya disapu dengan
indahnya dengan hantaman tangan kanan yang menyapu dua tongkat
pertama dan lalu meliuk indah keatas memapak tongkat ketiga dalam
gerakan mengagumkan dari Jurus Bangau Menari Liar Ditengah
Sawah, Sementara empat tongkat lainnya yang menyerang dengan
hebat dari arah barisan tenggara di hadapi Cahsableng hanya dengan
derai dan cucuran air mata...
empat tongkat tak bisa dihindari lagi, langsung bersarang dengan
telak di tubuh si anak setan...!
Mengenaskan...! andai saja cahsableng memiliki tiga buah tangan, tak nanti dirinya
berderai-derai air mata seperti itu dalam menghadapi serangan aneh
nan ganjil yang yang dilakukan oleh gerombolan Lohan Kunyit
tersebut.... jurus peninggalan biksu Thian Lam Hwesio ini memang terbukti benarbenar
dahsyat...! dengan menahan sakit pada punggung dan bahunya yang terkena
serangan tongkat, pemuda satu ini kembali bangkit seraya
memandang kearah delapan belas orang senior di depannya yang kini
nampak terkekeh senang...
kapan lagi punya kesempatan menggebuk si biang kerok selain hari
ini..." batin para lohan kunyit ini di dalam hati...
amarah mulai menjalari dada si pemuda...!
namun biarpun hati cahsableng mulai memanas, tapi kepalanya
masih tetap dingin... dia tahu menghadapi serangan yang amat tertutup rapat ini amatlah
mustahil menggunakan pukulan sakti ataupun pukulan jarak jauh...
satu-satunya cara yang tiba-tiba terpikir olehnya adalah merampas
tongkat yang dipegang oleh para lohan emas tersebut sebelum
mereka sempat memukuli dirinya...
berpijak pada gagasan tersebut, setelah menghirup nafas panjang
cahsableng pun segera melesat menggunakan peringan tubuh untuk
membetot lepas tongkat-tongkat yang kembali berdatangan
menyerang dirinya... namun melakukan tidaklah semudah merencanakan...
setiap kali cahsableng hendak merampas sebuah tongkat pasti segera
di susul serangan tongkat lainnya yang menghadang cengkeraman
kedua tangannya disusul hantaman belasan tongkat lainnya yang
mendera sekujur tubuhnya...!
kembali pemuda gondrong ini terhempas keras di atas tanah dengan
sekujur tubuh ringsek laksana di hantam godam...!
dengan sekujur tubuh serasa luluh lantak cahsableng kembali
mencoba berdiri... disekanya lelehan darah yang menetes dari sudut bibirnya tersebut...
"semangat bleng...! jangan mau kalah...!"
"hantam bijinya...!pelintir anunya..."
"di kuntauw...! di kuntauw saja matanya bleng...! itu pasti
kelemahan mereka...!"
"jangan biarkan orang-orang botak itu merajalela...!"
begitulah teriakan-teriakan dari para penghuni padepokan guna
memberi semangat pada si anak setan...
teriakan para sahabatnya ini seolah menjadi pemacu semangat di
dalam darah pemuda gondrong satu ini.
tiba-tiba sebersit gagasan muncul dalam benak pemuda ini...
dengan terlebih dahulu berteriak keras guna mengempos semangat,
cahsableng kembali meluruk berusaha menembus kurungan barisan
para lohan emas, tidak dipedulikannya serangan tongkat yang
berusaha menghantam tubuhnya kecuali yang hendak bersarang di
kepalanya itupun hanya di elakkan saja, konsentrasi cahsableng kini
terpusat pada gerak langkah segi delapan yang digunakan oleh tiga
orang pada barisan pertama yang menjadi pondasi barisan.
Cahsableng mulai bersilat menggunakan ilmu silat orang gila untuk
mencoba meresapi inti dari ilmu langkah yang didasari dari teori
patkwa ini, dirinya tadi sempat menghitung bahwa dalam satu kali
serangan setiap orang pasti menggubah kedudukan kaki sebanyak
delapan kali sesuai dengan arah mata angin, sehingga total ketiga
orang melakukan perubahan langkah sebanyak duapuluh empat kali
dan total keseluruhan barisan melakukan tujuh puluh dua perubahan
langkah dalam satu kali serangan.
Sepintas saat dirinya dipukul habis-habisan cahsableng
memperhatikan bahwa sebenarnya dari ketiga orang yang bertugas
sebagai pondasi barisan hanya orang ditengah saja yang dapat
melakukan delapan langkah sesuai arah gerbang angin yang
sesungguhnya, sementara kedua orang disamping kiri dan kanan
hanya melakukan gerak tipuan atau gerakan semu seolah-olah
bergerak sesuai dengan kedudukan delapan gerbang penjuru mata
angin. Ini bisa ditarik kesimpulan mengingat gerakan yang sesuai dengan
arah delapan gerbang mata angin hanya bisa dilakukan oleh posisi
poros...! Jadi kalau di buat perhitungan total langkah yang digunakan oleh
bangunan segitiga yang digunakan untuk mengurung cahsableng
adalah hanya duapuluh empat langkah saja, sementara ke empat
puluh delapan langkah semu yang dilakukan oleh enam orang pada
sisi tiap bagian hanya digunakan untuk mengecoh dan membuat
lawan menjadi bingung. namun yang hebatnya. justru perubahan tongkat yang paling ganas
justru terletak pada keenam orang ini...!
jika satu orang di sisi barat menggerakkan kakinya secara semu
seolah-olah menghadap ke timur, maka orang disisi tenggara akan
menggerakkan kakinya kearah barat dan mengunakan tongkat
menyerang kearah barat begitu juga sebaliknya.
Dan ini baru satu lapisan...! belum lagi formasi barisan serangan
tongkat pada baris kedua dan barisan puncak...!
kungfu shaolin memang benar-benar dahsyat...!
namun bukan berarti tak terkalahkan...
sebersit ide yang terlintas dalam pikiran cahsableng tadi yaitu
mengunakan ilmu silat orang gila yang memiliki langkah-langkah yang
juga ajaib dan mengagumkan ini seharusnya dalam perhitungan si
anak setan seharusnya mampu mengatasi langkah barisan yang
dilakukan oleh kedelapan belas lohan emas...
karena langkah-langkah ajaib dalam ilmu silat orang gila yang
dimainkannya walaupun hanya memiliki tiga puluh perubahan gerak,


Tongkat Sakti Berbulu Domba Karya Mike Simons di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

namun masih lebih unggul sedikit dari faktor kecepatan dan jumlah
varian langkah dari barisan lohan emas yang langkah nyatanya cuma
memiliki dua puluh empat perubahan.
sayang ada satu hal yang tidak diperhitungkan oleh cahsableng...
cahsableng bergerak kesana kemari menggunakan ilmu silat orang
gila yang di pelajarinya dari ki abdul majid dengan begitu lincahnya,
ilmu peninggalan pendekar kapak maut 212 ini sesungguhnya
memang cukup ampuh dalam menghadapi barisan lohan emas,
namun karena para lohan emas juga memepelajari ilmu silat tersebut,
maka tak susah bagi mereka untuk beradaptasi dengan ilmu tersebut
dan menyerang cahsableng habis-habisan...
cahsableng menyumpah sejadi-jadinya, entah sudah berapa puluh kali
pukulan tongkat kembali menghantam tubuhnya...
keadaannya yang patut dikasihani ini masih ditambah dengan kondisi
perutnya yang semakin lama semakin melilit sehingga jagoan kita ini
terpaksa bersilat sembari terbungkuk-bungkuk menahan hajat.
Melihat keadaan cahsableng yang mengenaskan ini, Serangan para
lohan pun kian hari kian gencar, para lohan ini bahkan ada yang mulai
tertawa keras karena merasa diatas angin...
tapi tiba-tiba... suara keras laksana Kambing siap kurban terdengar manakala
cahsableng tiba-tiba saja merubah caranya bersilat...
jika sebelumnya dengan menggunakan ilmu silat orang gila
cahsableng nampak bergerak aneh dan kocar-kacir, kini gerakan
cahsableng menjadi lebih hebat lagi walaupun agak terlihat ganjil.
Tubuh jagoan satu ini terlihat terbungkuk-bungkuk dengan kaki dan
tangan bergerak luar biasa cepatnya menyapu ke segala arah...! dan
hebatnya lagi, tak sekalipun sepasang kaki si anak setan ini nampak
menginjak tanah...! benar-benar luar biasa...! cahsableng kini bergerak ibaratnya sebuah
bola yang menerjang para lohan dengan serangan tapak, kaki, perut,
pundak, bahu, kepala dan buseet...! bahkan menggunakan pantat...!
pendeknya seluruh bagian tubuhnya kini dipergunakan untuk
menyerang lawan...! setiap kali tubuhnya akan menyentuh tanah, kedua tangannya atau
kakinya nampak berputar sedemikian rupa menotol bagian tubuh
lohan terdekat untuk dijadikan pijakan dan kembali melenting
menyerang kearah lohan yang berada di depan, atas, atau sebelah
kiri maupun kanan...! benar-benar gila...! namun juga ganas...!
bahkan sang guru yaitu Ki abdul majid sampai terlonjak bangkit dari
duduknya dengan pandangan melotot...!
"benar-benar gila...! dari mana anak setan ini belajar ilmu silat
sehebat itu...?"ucap sang guru sembari terus memperhatikan gerakan
cahsableng. "he.he.he... tidak salah rupanya pilihanku... rupanya memang
muridmu yang satu ini memiliki bakat yang jarang dipunyai oleh
orang-orang lainnya... kau memang tidak salah memilih murid
adikku..." ucap satu suara dari sudut aula padepokan yang agak
gelap... "Kakang Begawan Alfarizi..."desis ki abdul majid sembari memandang
ke sudut padepokan dimana suara yang begitu akrab di telinganya
tersebut terdengar. Seorang kakek yang perawakan, serta wajahnya bagaikan pinang
dibelah dua dengan Ki Abdul majid nampak berdiri asyik sembari
memandang aksi cahsableng dari sudut yang gelap di aula
padepokan... rambut dan kumis sang kakek juga berwarna putih keperakan dengan
sepasang mata mencorong tajam, dirinya benar-benar serupa dengan
Ki abdul Majid...! namun serupa bukan berarti tiada perbedaan, Hal yang membedakan
mereka berdua adalah kalau ki abdul majid memakai surban dan
jubah berwana putih gading, maka kakek satu ini membiarkan
rambutnya tergerai jatuh diatas pundak. Pakaian kakek inipun
hanyalah sehelai kain putih sederhana yang dililitkan ke sekujur tubuh
seperti pakaian yang dikenakan oleh para resi atau para pertapa.
Sang kakek pun nampak memegang sebatang tongkat bambu tujuh
ruas dan berkepala hiasan kepala rajawali seperti tongkat milik ki
abdul majid, hanya saja kepala rajawali yang berada di ujung tongkat
sang kakek berwarna putih mengkilat, berbeda dengan kepala rajawali
di tongkat ki abdul majid yang berwarna hitam
kawan, kau pasti bertanya-tanya siapa kakek kosen yang satu ini...
biar ku beritahukan kepadamu kawan...
dia adalah Begawan Alfarizi...
saudara kembar ki abdul majid...
puluhan tahun yang lalu mereka berdua dikenal sebagai sepasang
pendekar kembar yang sangat terkenal di dunia persilatan...
orang-orang rimba hijau dan sungai telaga mengenal kedua pendekar
kembar ini dengan julukan Sepasang Rajawali Dari Gunung Gede...
bersenjatakan tongkat bambu tujuh ruas, kedua pendekar muda ini
pernah menjungkir-balikkan rimba persilatan dengan menghancurkan
berbagai sarang penjahat dan golongan hitam...
dan yang paling terkenal dan sensasional adalah peristiwa
penyerbuan sepasang pendekar ini ke lembah tengkorak yang kala itu
menjadi markas partai Nujum Tengkorak yang diketuai oleh seorang
gadis cantik bernama Nujum Hitam...
entah apa yang terjadi dalam peristiwa penyerbuan itu, yang jelas
kedua pendekar itu tiba-tiba saja memutuskan untuk mundur dari
dunia persilatan dan kembali ke gunung gede tanpa alasan yang
jelas... Ki abdul majid kemudian memutuskan untuk meneruskan memimpin
padepokan 212 sesuai wasiat dari ayahandanya, sementara saudara
kembarnya kemudian memutuskan untuk menjadi seorang pertapa
yang menghabisi waktu dengan bersemadhi dan mensuci diri di
puncak gunung gede. Kilas balik selesai "muridmu ini walaupun konyolnya minta ampun namun amat
berbakat dan merupakan generasi penerus padepokan 212 yang bisa
dijadikan tumpuan harapan..."ucap sang begawan sembari mengelus
janggutnya yang putih keperakan.
"apa selama ini kakang begawan diluar pengetahuanku telah
mengajar si anak setan ini secara menggelap dan melanggar
perjanjian kita...?"terdengar nada kurang senang dari teguran ki abdul
majid kepada saudaranya ini.
"he.he.he... masih saja suka kumat angotmu itu jid...! juangan kuatir,
aku sama sekali tidak menurunkan ilmu apapun kepada muridmu itu
selain membantu menguatkan tubuh dan jalan darah diotaknya
dengan mengajarinya cara semadhi yang sesuai dengan kebiasaan
anehnya itu... he.he.he... jangan kau kira si anak setan itu hanya
berak melulu selama berjam-jam diatas jamban... kau lihat sendiri
sekarang hasilnya... dengan otak yang encer dan lebih terang karena
meditasi khusus di atas jamban, muridmu ini dengan menakjubkannya
bisa menggubah ilmu silat orang gila warisan leluhur kita dan
menurunkan ilmu yang sangat hebat... benar-benar bocah ajaib...!"
ki abdul majid menganggukan kepalanya, dirinya sebenarnya sangat
berterimakasih atas kebaikan saudaranya kepada muridnya ini namun
dirinya entah mengapa tidak mau menyampaikannya secara
langsung... memang diantara dua orang kakak beradik kembar ini sebenarnya
ada satu ganjalan atau permasalahan yang belum terselesaikan
sehingga hubungan keduanya terlihat agak renggang...
aku belum bisa menceritakannya kepadamu kawan mengenai perihal
serta sebab musabab renggangnya hubungan mereka berdua...
tapi aku janji suatu saat pasti akan kuceritakan kepadamu...
"ilmu yang dikeluarkan si anak setan ini memang benar-benar bagus
dan aku masih bisa melihat dasar-dasar gerakan ilmu silat orang gila
dalam setiap gerakan dan langkah kakinya. Apakah dia pernah
memberi tahu nama ilmu yang diciptakannya ini...?" tanya ki abdul
majid setelah terdiam beberapa saat.
"ha.ha.ha... pernah...! sejujurnya kami berdua memang belum pernah
bertemu muka secara langsung, karena aku biasanya hanya
membimbingnya dari atas jamban dan itu pun hanya sebentar. Dia
pernah menceritakan kepadaku kalau setelah bersemadhi sesuai
dengan apa yang ku ajarkan, kini pikirannya serasa sangat jelas dan
bukan hanya itu, dirinya pun pernah berkata kalau dia sudah
menciptakan satu ilmu silat baru yang didasari dari ilmu silat orang
gila... ilmu itu dinamakannya Ilmu silat Orang Kebelet...! ha.ha.ha...
Muridmu yang satu ini benar-benar lucu adikku..."tutup sang begawan
sembari terkekeh geli. "ilmu silat orang kebelet... hemmm.. orang kebelet...."gumam ki abdul
majid sembari mengerutkan kening dan memandang cahsableng yang
memang bersilat agak seperti orang menahan hajat ini
terbungkuk-bungkuk dengan pantat agak tertungging...!
sementara itu semakin lama serangan cahsableng semakin
menghebat. Ini bukan karena dirinya terlalu bersemangat, melainkan
rasa mulas di perutnya semakin menghebat dan ini membuat Tangan
serta kakinya bergerak cepat laksana kilat...
begitu juga pantatnya... beberapa orang pada posisi puncak dan lapis kedua sudah ada
beberapa yang roboh terkena hajaran bokong sang pemuda...!
melihat sudah ada beberapa lohan yang terjatuh, para murid yang
sebelumnya membela dan menyoraki cahsableng kini tiba-tiba saja
berpindah haluan... "ayo Mas Arno... Kang Kabul...! bangkit...! jangan mau kalah sama si
anak setan...! semangat kang...!
"jambak rambutnya kang... tendang udelnya...!
"plorotin celananya... sentil bijinya yang kiri...! disitu ada
susuknya...! tempat kelemahannya...! disentil saja biar susuknya
keluar kang...! pasti mustajab...!
bukan main...! sorakan mereka malah lebih kuat ketimbang saat cahsableng dihajar
habis-habisan tadi...! mulut cahsableng bahkan sampai nampak memanjang mendengar
teriakan para pendukungnya yang sudah membelot ini...
"dasar kalian semua pengkhianat...! biji kalian yang ada
susuknya...!"maki cahsableng seraya terus melancarkan pukulan.
Sementara itu melihat keberingasan cahsableng, Ki abdul Majid tibatiba
saja mengempos tubuhnya dan didahului suara teriakan laksana
rajawali murka, sang kakek melesat tinggi jauh keangkasa...!
bukan main...! mendengar teriakan ini kedelapan belas lohan emas yang sebelumnya
nampak kepayahan, tiba-tiba saja menjadi cerah mukanya...
inilah yang mereka tunggu-tunggu...!
kedelapan belas lohan emas ini secara tiba-tiba melakukan gerakan
perubahan yang sangat mengagumkan dan tak terduga...!
para lohan emas ini nampak turut melesat keangkasa dimulai dari
posisi puncak yang melesat dari bantuan lontaran dua orang pada
posisi kedua, kemudian diikuti melesatnya dua orang yang dilontarkan
dengan menggunakan tenaga lontaran tiga orang pada posisi
pondasi... sementara kesembilan orang yang tidak turut meloncat tiba-tiba saja
berputar sangat cepat seperti gasing mengarah kearah Cahsableng...!
bukan main...! serangan dahsyat kesembilan orang ini ditambah
dengan serangan sembilan orang lainnya yang telah melesat
menyambut sang guru dan kemudian bersama-sama sang guru yang
sudah mengacungkan tongkat tujuh ruasnya, turun dan meluruk
dahsyat kearah cahsableng dalam satu serangan pamungkas...!
inilah jurus pamungkas dari ilmu delapan belas lohan emas...
"Lohan Kesembilan Belas: Menutup Pintu Gerbang Selamanya...!!!"
sementara itu, cahsableng yang diserang secara hebat ini, juga telah
sampai pada titik kulminasi tertinggi yang bisa ditahannya. Perasaan
mulas dan daya tekan hidrodinamik dalam saluran pencernaannya
telah merangsang sel darah putih untuk naik tanpa permisi sampai ke
pembuluh darah yang ada di otak...!
mata sang pendekar tiba-tiba saja terbeliak keatas sehingga hanya
nampak putihnya saja...! dibarengi teriakan keras, cahsableng tiba-tiba saja berjungkir balik
dan berputar cepat laksana gasing diatas tanah dengan bertumpu
pada kepalanya...! bukan main...! benar-benar luar biasa...! dari
sepasang tangan, kaki, bahkan pantatnya tiba-tiba saja mengeluarkan
angin pukulan dahsyat yang menerjang langsung kearah sembilan
belas tongkat yang menyerangnya dengan dahsyat...!
inilah jurus pamungkas dalam ilmu silat orang kebelet yang diciptakan
oleh Cahsableng... "Dewa Kakus Menyapu Kutu Busuk...!"
VS "Lohan Kesembilan Belas: Menutup Pintu Gerbang Selamanya...!!!"
Pamungkas kontra Pamungkas...!!!!!!
terdengar suara dahsyat menggelegar manakala kedelapan belas
tongkat yang bertemu angin serangan yang dikeluarkan oleh
cahsableng ini hancur dan bertebaran di tengah udara...!!!
hanya tongkat ki abdul majid yang masih utuh, namun itupun
terlempar dan melesat jauh dari pegangan si empunya tongkat...!
terdengar jerit dan teriakan kaget dari kedelapan belas lohan dan
sang guru yang senjatanya berhasil di tepis secara luar biasanya oleh
cahsableng ini... jelas-jelas para lohan emas ini beserta sang guru telah terluka
walaupun tidak terlalu berat akibat serangan aneh dan menakjubkan
yang dilakukan oleh Cahsableng tadi, Namun sesungguhnya mereka
semua bukan berteriak karena luka dalam tersebut...
mereka berteriak keras karena pada saat benturan keras tadi terjadi,
bukan hanya angin pukulan yang bertebaran dari tubuh cahsableng,
melainkan juga.... ah... Aku sungkan menjelaskannya kawan....!
yang bisa ku katakan padamu hanyalah kalau saat ini cahsableng
nampak berdiri diam dan tersenyum seraya menatap jauuuuh kearah
angkasa... tubuhnya terasa ringan seakan melayang di batasan mega...
awan gelap dilihatnya bahkan bagaikan berpelangi...
suara cacian dan makian para lohan kunyit dan Ki Abdul majid yang
sebagian besar tubuhnya terkena "Tebaran seperti dimaksud
diatas..." malah didengarkannya bagaikan simfoni kicauan ratusan
burung surgawi... tidak dipedulikannya bau aneh yang menyeruak serta beberapa murid
yang sampai jatuh pingsan kelengar akibat mencium atau terciprat
"barang larangan" tersebut...
tidak... dia tidak mempedulikan semua itu... hanya kelegaan yang
amat sangat yang dirasanya...
perutnya kini sudah tidak mulas lagi... lega...! Ploooong...!
"sempurna...." desis cahsableng dengan mata berbinar...
"DASAR ANAAAKKK SETAAAAAAANNN..!!!"
* * * BAB IV WARISAN YANG TAK TERNILAI HARGANYA..
Matahari telah naik semakin tinggi...
Cahsableng terlihat duduk terpekur di hadapan Ki Abdul Majid yang
kini nampak sudah duduk bersila dengan gagahnya di pendopo aula
padepokan. Dibelakang cahsableng nampak semua penghuni padepokan yang
merupakan murid-murid padepokan 212, termasuk para "lohan emas"
juga sedang bersila dalam barisan yang rapi dan teratur


Tongkat Sakti Berbulu Domba Karya Mike Simons di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Tak henti-hentinya mereka ini mendelik dan menyumpah habishabisan
kearah cahsableng walaupun dengan jalan berbisik-bisik
Dihadapan sang kakek kini terlihat sebuah bungkusan kuning berhias
huruf Njawi kuna yang terletak di atas sebuah nampan beludru indah.
Beberapa jumput bunga kantil dan kemboja nampak tersebar diatas
bungkusan tersebut. Sebagaimana cahsableng dan para manusia kunyit, sang kakek juga
kini telah berganti pakaian yang baru setelah mandi bebersih sampai
tujuh kali lamanya... jurus pamungkas si anak setan ini memang benar-benar berdampak
luar biasa... setelah hening sejenak, sang kakek kemudian mulai membuka suara...
"Cahsableng..."
"ya guru..." "sudah lima belas tahun kau belajar di tempat ini, seperti yang sudah
ku ucapkan di awal sebelum ujian kelulusan, sudah saatnya bagimu
untuk turun gunung dan membagi ilmu yang kau miliki kepada bangsa
dan nagari..." cahsableng nampak menganggukkan kepala
"tentunya untuk menjaga diri, selain bekal ilmu silat yang sudah
kaudapatkan, layaknya setiap murid padepokan yang sudah
menyelesaikan pelajarannya dan siap untuk turun gunung maka
dirimu pun akan diberikan bekal berupa sebuah senjata pusaka..."
jantung cahsableng mulai berdebar...
inilah saat yang paling ditungu-tunggunya selama ini...
senjata pusaka miliknya sendiri...!
"setiap senjata tentunya menjadi berarti jika dipergunakan dengan
baik oleh si empunya senjata. Senjata akan menjadi baik jika
ditujukan untuk kebaikan namun juga akan menjadi jahat jika
digunakan untuk tujuan jahat dan tidak mulia. Apakah kau bisa
mengerti dan menyelami apa yang kusampaikan ini wahai muridku
cahsableng...?"tanya sang guru
"murid mengerti guru... murid akan menggunakan sebaik mungkin
senjata apapun yang diberikan dengan menjunjung tinggi kebenaran
dan keadilan..." ucap cahsableng dengan nada bergetar
ki abdul majid nampak tersenyum dan memandang cahsableng
dengan pandangan puas. "bagus muridku...! jawabanmu benar-benar menyenangkan hatiku...
senjata yang baik harus pula digunakan untuk tujuan yang baik...
selain itu dirimu juga harus bisa menjadi panutan dan contoh bagi
para murid yang lain sebagaimana petuah yang disampaikan oleh
guru sepuh kerajaan kita yakni Ki Hajar Dewantoro... "ING MADYA
MANGUN KARSO... ING NGARSO SUNG TULUDO... TUT WURI
HANDAYANI..." ini harus kau perhatikan baik-baik..."ucap sang kakek
sok bijaksana "baik guru... akan saya selalu perhatikan nasihat guru..."sembah
cahsableng dengan khidmat.
"bagus... sekarang coba ulangi..."
cahsableng terhenyak "u...ulangi apa guru...?"
"Guoblok...! itu yang tadi di omongin oleh Ki Hadjar Dewantoro..."ucap
si kakek dengan mata mendelik gusar.
"i..iya guru..."
"iya...iya... cepat sebutkan...!"omel sang kakek
"ing...ing... ing..."ucap sang pemuda seraya berpikir keras
" ing.. ing apaan..." jangan terbata-bata...! yang jelas ngomongnya...!
"ING MADYA MBAUREKSO..."
Mata Sang guru kontan mendelik besar...
"MBAH NGARSO SONTOLOYO..."
sang guru pun sontak terlonjak kaget...
"TUT WURI TAK' PATENI...."
benar-benar kurang ajar...!
sebuah sendal kontan langsung melayang ke jidat cahsableng...!!!
"ampun guru... bukan salah saya...! saya kan tidak hapal..."bela
cahsableng sembari memegangi jidatnya yang kena timpukan sendal.
Ki Abdul majid akhirnya hanya bisa mendelik dan mengurut dada
menahan sabar sambil memandang miris kearah si bengal satu ini.
Cahsableng memang benar-benar cobaan hidup...
"memang lebih mudah mengajar Jin kiprit dari pada si Anak
setan..."batin sang guru dalam hati
sang kakek akhirnya hanya bisa angkat tangan...
pasrah... Setelah menghela nafas sejenak, ki abdul majid akhirnya kemudian
mengangkat nampan beludru di hadapannya dan menjunjungnya di
atas kepala beberapa saat sembari berkemak-kemik entah mengucap
mantra atau berkumur kurang jelas juga maksudnya apa...
semua gerak-gerik sang guru diikuti oleh cahsableng dengan hati
berkebat-kebit setelah menyelesaikan "ritualnya", sang kakek kemudian
menyerahkan bungkusan yang berada dalam nampan beludru
tersebut kepada cahsableng yang segera menerimanya dengan
tangan bergetar "senjata sakti apa gerangan yang sekiranya ada dalam bungkusan
ini...?" batin sang pemuda sembari bertanya-tanya dengan jantung
berdegup kencang. Setelah menyembah beberapa kali dihadapan ki abdul majid dan
nampan beludru, cahsableng mulai menggerakan jemarinya menarik
simpul pembungkus kain. Kain pembungkus pertama dibuka...
mata cahsableng nampak berbinar cerah...
Pelarian Istana Hantu 2 Pendekar Bloon 15 Api Di Puncak Sembuang Pedang Golok Yang Menggetarkan 24

Cari Blog Ini