Gaijin Karya Marc Olden Bagian 6
meminta maaf, tetapi lain dengan rasa jika tas itu
kembali lagi. Dan perjalanan dengan bus, yang
pernah juga ia naiki bersama Victor Pascal. Ia menuju
ke garasi bandar udara, tempat ia meninggalkan
mobilnya, tetapi tidak akan cepat sampai di situ. Nora
Bart akan beruntung jika dapat mengambil mobilnya
jam sembilan pagi. Sehabis itu masih perjalanan satu
setengah jam melalui Pasific Coast Highway menuju
ke rumah pantai Victor di Malibu Beach. Nora Bart
akan mengambil pakaian di situ. Dan mobil Victor. Ia
tidak akan menggunakan mobilnya sendiri lagi dan
mempunyai rencana untuk itu. Di lapangan terbang
Kennedy ia membeli tiket satu jalan dari Los Angeles
ke Toronto, berangkat malam ini. Sambil mengemasi
barang ia akan menjual mobil Ferarinya dan
menggunakan mobil Victor untuk kembali ke bandar
udara. Berapa lama ia akan tinggal di Kanada"
Sebulan. Selamanya Saat ini ia tidak tahu. Yang ia
ketahui ia tidak mendapatkan nasib terlalu buruk di
New York, sehabis ditendang ke luar. Jika ia harus
memisahkan dari orang Yakuza ia harus pergi dari Los
Angeles. Ia dikatakan perlu dipukuli sampai memar,
sebab kalau tidak, orang di dalam toko itu tidak akan
menggubrisnya, dan curiga Pilihan apa yang ia
punyai" Ia mengalaminya dan mengharap waktu itu
tidak mereka bunuh. Ia mencoba melindungi mukanya,
tetapi yang jago angkat besi itu menarik tangan yang
menutupi mukanya dan menghajar mukanya itu, sambil
Ketika Cinta Harus Bersabar Nurlaila Zahra m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
mengatakan agar Nora Bart tidak berteriak-teriak,
sebab jika berteriak akan justru lebih buruk baginya.
Nora percaya bangsat-bangsat itu berhasil. Segalanya
jauh lebih baik daripada nasib Molly January. Nora
Bart tidak menyaksikan ia mati, tetapi orang tidak
perlu menyaksikan orang-orang Yakuza memperlakukan
Molly January seperti terhadap Teriko atau yang lain.
Nora Bart paling tidak di tepi kuburan waktu itu. Ia
merasa orang-orang Yakuza itu akan
membersihkannya. Ternyata sesudah mereka selesai
dengan Molly January, Nora Bart dilepaskan untuk
bebas pergi ke Los Angeles. Ia tidak diperlukan lagi.
Ketika ia mencoba melihat wajahnya di kaca, matanya
biru memar, yang ia tutupi dengan kacamata hitam.
Pipi kiri yang bilur-bilur ia tutup dengan makeup.
Syukur bibirnya tidak terlalu membengkak. Di kapal
terbang pramugari memberikan es batu untuk
mencegah bibirnya makin membengkak. Apakah di Los
Angeles ataukah di Toronto ia memerlukan waktu
untuk memulihkan diri kalau ia harus buru-buru.
Mungkin ia dapat beristirahat dan berobat jika di
Kanada. Saat ini ia tidak memusatkan pikiran, terlalu
tegang dan tanpa keseimbangan diri, sehabis
pengalamannya di New York. Terlalu banyak energi
negatif di kota itu. Ia harus mencoba membentuk
dirinya sebagai kenyataan diri, tanpa ada kewajiban
kepada orang-orang Yakuza. Lututnya sakit karena
kegiatan berdansa dan menari. Sekarang para
koreograf, penata tari, banyak tuntutannya,
menciptakan gerak dan langkah yang sukar dan
memerlukan banyak perhatian. Ia terkantuk-kantuk
karena kurang tidur juga di samping boyak karena
C-bus jalannya lambat sekali karena pembangunan
jalan. Perutnya lapar karena memang kosong. Ia turun
paling akhir dari bus, ketika bus berhenti. Ia melihat
ada penumpang orang Jepang, kurus, memakai
kacamata hitam, baju sutra berwarna kerem, dengan
rantai emas dan rambutnya sepanjang bahu berwarna
kehitaman. Hidungnya pesek, seperti pernah ditinju
hidungnya beberapa kali dan ia rupanya
memperhatikan Nora Bart. Nora Bart mengenal dia Ya
Allah, mengenalnya Jimmy Haito. Beberapa tahun yang
lalu ia petinju kelas layang di Los Angeles dan ketika
di Hawaii bernama Jimmy Hiho. Dia sekarang menjadi
penyelenggara Yakuza Ia membunuh dua orang yang
diketahui Nora Bart. Ia tahu mengapa Jimmy Hiho
ada di bandar udara Rasa cemas di New York kembali
lagi Orang Yakuza tidak pernah akan membiarkan Nora
Bart hidup. Ia akan menerima gilirannya sebagai
Victor Pascal dan Molly January, dan segera juga
Ketika Cinta Harus Bersabar Nurlaila Zahra m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
anak laki-laki Bendor dan ibunya Victor benar. Mereka
semua itu tusukan, gangguan hati. Frankie, Kisen,
Jimmy Hiho. Terutama gaijin, Jimmy Hiho membetul
Bidadari Pendekar Naga Sakti
kan kacamatanya dan berseru, "Hei, Nora, hei, mama,
mengapa pergi ke Kanada" Apakah tidak tahu di sana
dingin?" Ia mencakung, "Kemari sehingga kita dapat
berbicara." Nora Bart berdiri di gang dan sopir
bertanya, "Anda akan turun atau tidak?" Nora
memikirkan bagaimana Victor mati, kemudian ia
merogoh tasnya dan memegangi senjatanya. Sopir bus
melihatnya dan berkata, "Ya Allah." Kemudian
melompat dan keluar melalui pintu, jatuh di trotoar
dan mengerdip-ngerdip kesakitan. Nora Bart
membidikkan senjatanya ke arah Jimmy Hiho dan
menarik pelatuknya tiga kali, yang pertama mengenai
jendela, yang kedua tempat duduk dan yang terakhir
mengenai lantai. Jimmy Hiho segera meniarap di
bawah, sambil berseru bahwa Nora Bart gila karena ia
tidak membawanya, sedang yang ia inginkan hanya
berbicara Nora Bart tidak mempercayainya dan
menembak lagi menerpa tempat barang di atas. Jimmy
Hiho masih berlindung berseru, "Turunkan itu dan kita
bicara." Nora Bart mendengar suara sirene,
mendengar orang-orang berteriak-teriak ketika mereka
berlari menjauhi bus itu, dan Nora menjadi merasa
muak, merasa terlalu banyak yang harus ia hadapi.
Terutama tanpa Victor yang mengurusi segala
sesuatunya Ia duduk di tempat duduk yang habis
diduduki seorang ibu Meksiko, melepaskan sepatunya
dan memandangi pangkuannya, kemudian memasukkan
laras senjata ke mulutnya dan menarik pelatuknya.
Saat senjatanya meletus ia rebah ke belakang. ***
DUA PULUH TIGA Honolulu Agustus 1983 Alexis
Bendor menyukai anduk-anduk untuk tamu di rumah
Paul Anami di lembah Nuuanu. Setiap anduk memiliki
warna tersendiri dan berbau bunga Hawaii secara
khusus, masing-masingnya. Paul memiliki selera
hebat, pikirnya. Karena Alexis tahu bunga bunganya,
ia mengidentifikasikan anduk menurut baunya Paul
yang baik. Ia menyukai Paul sejak ia menarik Simon
dari air laut di Banzai Pipeline, karena Simon
mengalami kecelakaan dalam berselancar di tempat
yang sangat berbahaya itu. Malam ini sehabis ia
membersihkan muka ia membilasnya dengan air
hangat. Kemudian mengeringkannya dengan anduk
yang berbau bunga yang paling ia sukai, ia merasa
mukanya makin berkeriput juga Kamar Alexis di
Ketika Cinta Harus Bersabar Nurlaila Zahra m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
tingkat dua dan berseberangan dengan kamar tuan
rumah. Langit-langitnya tinggi Ia kemudian duduk di
tempat tidur membaca catatan harian Kasumi Sebuah
gelas berisi sari jeruk terletak di meja, terpisahkan
dari Alexis oleh kelambu. Sebuah radio jam dekat
gelas berbunyi dengan lagu Bach. Apakah Kasumi
berumur enam belas ketika menulis semuanya itu" Dia
benar-benar anak cerdas, penuh rasa humor dan
memiliki bakat analisa-diri. Memang ia terluka hati
karena dijual orang tuanya, tetapi memaafkan mereka,
dan memutuskan sebagai kewajiban melaksanakan
kehendak mereka. Alexis menganggap cinta Kasumi
kepada Rupert De Jongh naif dan serius sekaligus.
Tidak mengherankan karena dia ketika itu masih
remaja, karena De Jongh itu penyelamatnya, seperti
dewa yang membebaskannya dari kehidupan yang
menjijikkan. Rupert tidak dapat bersalah baginya. Ia
pun tidak takut kepadanya, tidak seperti orang pada
umumnya. Ia dengan bebas menuliskan lelucon tentang
gaijin, tentang ia tidak setuju tentang sesuatu yang ia
katakan, untuk selalu hati dan bibirnya padu. Lebih
baik bungkam daripada berbohong, tulisnya. Ketika
romantika perang berjalan, itulah saatnya. Mereka
mempertahankan saling memberikan hadiah. Tidak
rumit. Sisir. Pulpen. Buku puisi. Kipas. Dan setiap
kali yang satu terharu karena hadiah oleh yang lain,
karena perhatiannya. Tidak ada rasa terima kasih itu
dianggap sebagai suatu beban. Andaikan Alexis tidak
dijadikan korban oleh Rupert De Jongh, mungkin ia
menganggap peristiwa cinta antara Kasumi dan De
Jongh itu sangat mengharukan. Tetapi setiap kali ia
baru akan bersimpati, ia teringat bekas luka dan
merabatnya pada telinganya yang dikorbankan oleh De
Jongh dulu. Dalam catatan harian terdapat
ungkapan-ungkapan Inggris yang dikutip oleh Kasumi
karena ketegaran De Jongh agar melakukan itu.
Secara keseluruhan gadis itu tidak menyukai bahasa
itu, karena tidak terlalu lembut. Ketika De Jongh
terpaksa meninggalkan Bidadari Pendekar Naga Sakti
nya seorang diri, Kasumi menulis: "Aku takut
kehilangan apa yang aku miliki, aku takut tidak akan
memperoleh apa yang paling aku inginkan." Apa yang
ia inginkan dan apa yang ia takutkan kehilangan
adalah gaijin. Dan apakah De Jongh tidak membunuh
demi dia" Rasa cinta mereka cukup benar-benar.
Alexis meraba-raba matanya agar tetap jaga,
kemudian memeriksa janji De Jongh akan membawa
Ketika Cinta Harus Bersabar Nurlaila Zahra m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
segumpal rambut Kasumi ke Jepang jika ia mati. Ia
melakukan janji itu sebagai samurai, dan sumpah
semacam itu tidak akan pernah dianggap enteng.
Menjaga pelaksanaan sumpah itu akan berarti
keluhuran dan kejayaan dalam kehidupan selanjutnya
berkali-kali. Mengingkari janji bina dan memalukan
selamanya jika ia melakukan keluhuran budi. Rupert
De Jongh mempunyai dua alasan untuk memenuhi
sumpahnya, sebab ia lebih Jepang daripada orang
Jepang sendiri. Dan Kasumi pernah sekali
menyelamatkan nyawanya. Alexis melihat De Jongh
dalam Bon Festival di Honolulu, sehingga tidak
mungkin De Jongh melupakan Kasumi. Ia akan muncul
untuk menghormatnya. Gaijin itu laki-laki yang sukar
dilupakan. Orang Jepang mentakzimkan kematian. Bon
Festivel itu diselenggarakan antara Juli sampai
Agustus, dengan nyanyian, tarian, makanan dan
cahaya - Ulin, lentera dan kembang api. Alexis telah
mencoba membicarakan Kasumi dan De Jongh dengan
Paul, tetapi Paul Anami tampak lebih tegang daripada
biasanya, lebih sering berobat dibandingkan
waktu-waktu yang lalu. Rupanya Paul Anami
mengalami depresi. Gaya bicara yang menyengat
seperti biasanya hilang, dan kebijaksanaannya yang
keiblisan itu pun tidak ada Apakah dia demikian
karena kekasihnya yang baru membuatnya sangat
menderita" Alexis yang menjadi terbiasa dalam urusan
cinta Paul Anami tidak mendesak masalahnya. Paul
akan berbicara dengannya kemudian dan bisa juga
tidak. Terserah ke-putusan dia saja sendiri. Tegang
ataupun tidak Paul Anami masih pandai memasak juga
Ia sendiri suka menyiapkan makanannya. Ketika
Alexis menanyakan apakah Paul Anami seorang diri,
Paul bimbang, dan akhirnya menjawab tidak ada yang
perlu dikhawatirkan. Alexis berpikir apakah mungkin
Paul Anami menyimpan kekasih di dalam rumah itu"
Tetapi Alexis terlalu lelah untuk memikirkan itu.
Sesuatu harus segera dilakukan agar De Jongh dan
Kasumi bersama-sama, karena hidup Kasumi mungkin
tinggal beberapa hari lagi. Jika Kasumi mati sebelum
ia dapat mempergunakannya . . . Sungguh terkutuk
Simon tidak memenuhi janjinya. Foto itu akan
merupakan umpan pancingan bagi De Jongh sehingga
ia memasuki daerah yang dapat terjangkau olehnya.
Pancingan untuk membawa gaijin ke kematiannya.
Alexis terlalu letih untuk bersikat gigi atau mele-pasi
jepitan rambutnya. Dalam waktu singkat Alexis
tertidur. Raymond Manoa duduk seorang diri dalam
kegelapan di serambi tingkat dua rumah Paul Anami.
Ia menatap ke timur ke Koolau Mountains, tempat ia
Ketika Cinta Harus Bersabar Nurlaila Zahra m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
selalu berjalan-jalan di bekas medan pertempuran
nenek moyangnya, untuk memperoleh kekuatannya
Bagi Manoa itulah Hawaii yang sesungguhnya dan
abadi. Kemudian ia memandangi ke kiri, ke jendela
kamar Alexis Bendor, yang bersebelahan dengan
kamarnya Lampunya baru saja dipadamkan, yang
berarti ia pergi tidur. Tidak perlu terburu-buru. Beri
waktu untuk tertidur nyenyak. Kemudian ia membuka
tas untuk mengambil "macada mia nuts". Sehabis
memakannya ia mengambil tiga pisang, sebungkus
keripik kentang dan sekantong plastik stantan. Ia
mengunyahnya perlahan-lahan, duduk tegak di kursi
bambu, dan tangan kanan dan kirinya bergantian
memasukkan makanan ke mulutnya. Setelah selesai ia
mengusap mulutnya, kemudian bangkit berjalan ke tepi
se-rambi untuk memasang telinga. Sepi di sekitar
rumah dan halaman, kecuali suara jengkerik, nyamuk
dan merpati. Dari hutan terdengar suara burung. Di
serambi terdengar suara kumbang di dekat pintu.
Setiap orang dapat mendengar suara itu, tetapi ada
Gaijin Karya Marc Olden di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
satu suara yang hanya Manoa dapat mendengarnya
Suara "mana" yang memberitahu kepadanya agar
datang ke Koolau Mountains dan membawa wanita
haole untuk korban. lakukan itu sekarang. Manoa
sudah berpesan kepada Paul Anami agar Paul Anami
tidak mengatakan bahwa ia d
Bidadari Pendekar Naga Sakti
i dalam rumah itu kepada Alexia Alasannya agar tidak
membuat Alexis ketakutan, dan lebih baik
diberitahukan besok, tetapi malam ini tidak. Ia pun
menyuruh Juan, pembantunya, agar disuruh pergi
malam itu. Percayalah kepadaku, katanya kepada Paul
Anami. Ia katakan agar orang yang biasa mengganggu
Paul Anami mengira seorang diri dapat dijebak oleh
Raymond Manoa Itu dalihnya agar Paul Anami tidak
memberitahu Alexis tentang kehadiran Manoa di situ.
Kemudian Manoa akan menanyakan tentang wanita
Kasumi yang rupanya dalam rencana Nyonya Bendor
itu. Manoa segera berjalan sambil berpikir bahwa
menurut Nyonya Bendor wanita Kasumi itu akan segera
mati. Kasumi tinggal di Los Angeles, jantungnya
sangat buruk. Menurut Nyonya Bendor, oyabun, gaijin,
sangat mencintai wanita itu. Dan perlu tahu bahwa
wanita itu masih hidup. Rupanya Nyonya Bendor akan
menggunakan Kasumi untuk memancing gaijin agar
pergi ke Los Angeles. Itu tidak aneh kalau Gaijin
minta agar Nyonya Bendor dihapuskan dari bumi ini.
Ia teringat kembali Gaijin bertemu Nyonya Bendor
Ketika Cinta Harus Bersabar Nurlaila Zahra m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
ketika ada pesta kembang api di Honolulu. Ketika itu
Nyonya Bendor tidak menimbulkan kesulitan.
Benarkah wanita Kasumi itu akan mati" Yang bisa
memastikan hanya gaijin jika ia terbang sendiri ke Los
Angeles. Tetapi apakah gaijin mau melakukan hal yang
gila semacam itu" Mungkin ia akan melakukan itu jika
Nyonya Bendor tidak akan menimbulkan kesulitan.
Kiranya oyabun akan sangat berterima kasih jika ia,
Manoa, memberitahu oyabun itu tentang Kasumi itu.
Akan sangat berterima kasih kepadanya. Manoa,
mengenakan celana jeans, baju halola dan sepatu
untuk berlari, membawa tasnya dan meninggalkan
serambi. Ia meninggalkan ruang tamu dan menutup
pintunya perlahan-lahan. Ia menjenguk ke kamar Paul
Anami dan tampak tidur nyenyak seperti bayi.
Kemudian ia menuju ke kamar Alexis Bendor. Mamanya
segera berbisik kepada Manoa: lakukan segera.
Manoa segera masuk ke kamar Alexis Bendor dan
menutup pintu lagi perlahan-lahan sebelum berjingkit
ke tempat tidur Alexis. Alexis berbaring telentang
dengan mulut terbuka. Aku datang kepadamu, mama
Manoa memasukkan tangannya ke dalam tas dan Alexis
bergerak. Alexis berguling tengkurap. Manoa yang
menahan napas menjadi mengembuskan napas
panjang. Manoa segera mengambil tali dari tas dan
meletakkan tas itu di lantai. Tali itu sudah berumur
tidak kurang dari seratus tahun, peninggalan nenek
moyangnya Tali kakeknya yang pernah menjadi
pengawal pribadi ratu Liliuokalani, penguasa terakhir
Hawaii sebelum Amerika Serikat merebut pulau itu
dari tangannya dengan kekerasan. Manoa menunggu
beberapa detik lagi, memastikan bahwa Alexis tidak
bergerak-gerak. Kemudian ia dengan secepat kilat
melompat ke arah wanita itu. Ia segera melilitkan tali
ke leher Alexis dan menekankan lututnya pada bahu
wanita tua itu dan menarik tali itu pada dua ujungnya
erat-erat. Wanita itu terbangun megap-megap
tangannya berusaha menarik tali itu dan kakinya
menendang ke sana ke mari seperti berenang. Ia
mencoba bangkit untuk melemparkan Manoa, tetapi
sia-sia. Alexis makin lemah karena ia sudah hampir
mati. Mana meminta agar wanita itu tetap hidup untuk
dijadikan korban hidup-hidup. Paul Anami segera
mengeluarkan belenggu dari tasnya dan membelenggu
tangan Alexis. Kemudian ia mengangkat wanita itu dan
ia panggul di bahunya tanpa kesulitan. Ia mampu
memanggul wanita tua itu dua puluh mil jika
diperlukan. Ketika Alexis Bendor mengerang kecil,
Manoa memukulnya untuk mendiamkannya, dengan
membuatnya pingsan lagi. Ia segera meninggalkan
Ketika Cinta Harus Bersabar Nurlaila Zahra m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
rumah Paul Anami dan setelah jauh ia bersenandung,
"Just a closer walk with Thee". Manoa membawa
Alexis Bendor ke sebuah luakini heiau, yang telah
ditinggalkan selama 150 tahun. Kuil kuno yang sudah
tidak pernah dikunjungi orang. Ma noa ke tempat itu
melalui jalan tikus, jalan setapak, berkarang-karang.
Dengan Alexis Bendor dipanggulnya ia terus berjalan.
Manoa tidak merasa takut di karang-karang berbahaya
itu. Ia berteriak seperti orang gila di tempat terpencil
itu dan membuat tikus-tikus di situ ketakutan.
Akhirnya ia sampai di sebuah lembah tersembunyi
Ternyata bekas Bidadari Pendekar Naga Sakti
pabrik gula Sekarang tanah itu milik negara federal,
dan di sekitarnya sekarang penuh hutan belantara.
Manoa memerlukan tempat sepi, tempat yang bebas
untuk urusan pribadinya. Heiau terletak di dasar
karang, sebuah tempat semacam gua selebar 150 yard
dan sepanjang 50 yard. Di situ terdapat eltar batu,
semacam di sebuah serambi. Sebelum kuil itu hidup
kembali secara spiritual harus diberikan korban,
darah harus tertumpah di situ. Manoa meletakkan
Alexis Bendor di altar, kemudian ia menyalakan obor.
Manoa menyanyi dengan bahasa Polinesia dan
berjongkok di depan altar. Setelah melakukan upacara
menurut nenek moyangnya, terdengar Alexis menjerit
dan mengerang karena kesakitan disuruknya dan
bagian-bagian tubuhnya. Manoa telah
mencucuk-cucukkan api pada tubuh wanita tua itu.
Alexis minta agar itu jangan dilakukan, tetapi Manoa
tidak mendengarnya lagi. Manoa hanya mendengar
suara mana, sampai ia menghunjamkan pisau di dada
Alexis yang terbuka. *** DUA PULUH EMPAT
Honolulu Agustus 1983 Simon Bendor berjalan
menuju ke serambi Paul Anami beberapa menit
sebelum jam sebelas pagi. Erica duduk
merenung-renung, rupanya memikirkan Molly. Simon
duduk di kirai besi. Simon mengisi gelasnya dengan
sari buah papaya, ia meneguknya sambil menatap Paul
Anami. Paul sangat jengkel tetapi berusaha tenang. Ia
berusaha keras menerjemahkan rekaman yang dibawa
Paul sebaik-baiknya Paul berkonsentrasi, mungkin
mencoba tidak terganggu oleh peristiwa yang terjadi
dua hari yang lalu. Gaijin memainkan permainan keras
terhadap Manoa untuk sampai ke situ. Simon
menanyakan apakah ada sesuatu yang baru. Paul
menjawab, "Negatif." Rupert De Jongh masih juga
menentukan hukum terhadap anak asuhnya Frankie
Ketika Cinta Harus Bersabar Nurlaila Zahra m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
Odori, menegaskan bahwa oyabun harus dipatuhi
tanpa bantahan. Suka atau tidak suka, Frankie Odori
harus ada di Lauhala Hotel, tidak boleh lewat dari
hari Rabu, hari ini. Dua hari kemudian, hari Jumat,
Frankie harus menerima kiriman seharga $ 50 juta
dalam bentuk perangko yang langka, kekayaan
beberapa orang sangat penting di Taiwan. Frankie
harus melakukan semua itu tanpa dalih dan permaafan
apa pun. Sir Michael Marwood akan memesan tempat
di Lauhala Hotel pada hari Jumat membawa
perangko-perangko langka itu. Waktu: sekitar jam
sepuluh malam. Frankie harus tetap di hotel sampai
detektif polisi Raymond Manoa membawa
perangko-perangko itu untuknya. Sesudah menunggu
dua puluh empat jam, Frankie harus segera keluar
dari hotel Lauhala itu dan berangkat ke Los Angeles.
Dari sana ia harus terbang ke Mexico City, kemudian
ke Cayman Islands, yang di sana para bankir akan
mengubah perangko langka itu menjadi uang tunai.
Paul mengatakan bahwa Gaijin bersikap keras
terhadap Frankie, karena semula menolak ke Hawaii,
sedang seorang anak asuh oyabun justru harus
memberi teladan kepada para Yakuza. Sikap tidak
patuh Frankie dapat diikuti yang lain. Gaijin selalu
menegaskan bahwa ayah Frankie, Omuri, yang kenal
De Jongh sejak di Oxford tidak pernah membantah
perintah. Dan ia mengharapkan Frankie mengikuti
jejak ayahnya yang patuh dan setia tanpa membantah.
Simon memandangi Paul mengambil pil dari jasnya
dan segera menelannya dengan air pepaya. Paul
berkata, "Oyabun memelihara gaya lama dengan keras
dan tegas. Ia sangat menyukai samurai feodal itu,
yang pada zaman lama akan membelah tubuhmu
menjadi dua jika berani menginjak bayangannya."
Paul menepuk cassette recorder, "Sekarang De Jongh
menjelaskan kepada Frankie mengapa ia tidak ingin
Frankie mendekati Marwood. Rupanya kedudukan
Marwood sebagai diplomat itu menjadi kurir Yakuza
yang amat penting artinya bagi Yakuza, sangat
berharga dan tanpa rintangan. Karena itu tidak baik
jika kelihatan Frankie berbicara dengannya, karena
Frankie sudah dicurigai sebagai Yakuza oleh polisi
Amerika Serikat." Simon mengatakan bahwa De
Jongh orang yang dapat memandang Jauh ke depan
dan bertanya apakah sesuatu lagi tentang Manoa
membawa perangko itu kepada Frankie. "Itu yang
tidak jelas. Hanya dilakukan pada hari Jumat itu,
sesudah Manoa bertemu dengan Marwood. Marwood
diperhitungkan akan bertemu sejam atau dua ja
Bidadari Pendekar Naga Sakti
Ketika Cinta Harus Bersabar Nurlaila Zahra m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
m dengan orang-orang konsulat Inggris dan beberapa
reporter. Manoa akan hadir sebagai anggota panitya
penyambutan. Gaijin memberikan wewenang ia
memutuskan kapan penyerahan perangko itu. Frankie
harus menunggu sampai ada telepon untuknya"
"Frankie akan menyukainya." "Marwood berharap
dapat ke Honolulu. Menurut rekaman ia akan di
Honolulu untuk beristirahat selama lima hari sesudah
pembicaraan penting di Hong Kong menyangkut masa
depan koloni itu. Lady Marwood diharapkan bergabung
dengannya pada hari Sabtu." "Setiap orang ingin
menikmati cahaya matahari di Waikiki" Simon merasa
lengan Erica dirangkulkan kepadanya Simon mencium
telapak tangan kanan Erica dan menariknya agar
duduk di sampingnya Erica tampak letih seperti akan
pingsan. Simon berkata kepada Paul, "Bagian tentang
Kasumi Coba terjemahkan lagi yang bersangkutan
dengan itu untukku." Paul memasang tape-recorder,
"Ini permulaan. De Jongh berbicara tentang hal lama,
upacara lama, festival, upacara, tentang betapa
pentingnya hal itu dan betapa anak-anak muda Jepang
makin melupakannya Terlalu banyak pengaruh Barat
menurut De Jongh. Musik lama dimainkan dengan alat
musik elektronik, musik direkam diperdengarkan di
kuil-kuil. Menurut De Jongh hal semacam itu
menjijikkan." Simon mematikan kaset dan
menghidupkannya lagi. Paul tampaknya syarafnya
baik-baik saja. Simon belum tahu apa yang ada di
dalam diri orang itu. "Baik," kata Paul, "Di sini
Frankie menggoda ayah asuhnya. Ketika De Jongh
mencapai koki, atau orang Jepang menyebutnya uzur
yang jarang, mencapai tujuh puluh tahun, Frankie
akan kembali ke Jepang mengadakan pesta besar yang
belum pernah terjadi di negeri Jepang. Ia katakan,
"Perayaan gaya saya" Tentu saja itu hanya meledek
ayah asuhnya saja. Erica mematikan sigaretnya di
asbak, "Frankie yang hebat. Ia benar-benar kartu
bagus." Paul mengangkat tangan sebagai isyarat
menghentikannya, "Nah ini. De Jongh mengatakan ia
merencanakan menerangi okuri-bi Sabtu ini Itu suatu
adat Jepang secara khusus memasang bunga api di
depan rumah yang bersangkutan dengan O-Bon
Festival Api itu memberikan cahaya kepada mereka
yang sudah mati untuk menemukan jalannya kembali
ke surga Bunga api De Jongh itu akan diperuntukkan
bagi Kasumi ia akan melakukan itu pada hari Minggu
malam di depan rumahnya di Yokohama" Erica meraih
tangan Simon, "Kukira Bon Festival itu sudah dua
Ketika Cinta Harus Bersabar Nurlaila Zahra m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
minggu yang lalu," katanya, "Itu pada saat Alexis
melihat De Jongh di sini, di Honolulu." Paul berkata,
"O-Bon, nama lain bagi mereka, sesungguhnya
berlangsung hampir sebulan. Mulai pertengahan Juli
sampai pertengahan Agustus Berbagai masyarakat
Jepang di berbagai propinsi memiliki festivalnya
masing-masing dengan waktu yang berbeda-beda." Ia
mengulum ibu jarinya, "Kau harus tahu bahwa orang
Jepang memuja orang yang sudah mati, seperti
memuja dewa-dewa. Yang hidup dan yang mati
seakan-akan saling bergantung satu sama lain. Yang
hidup terus mengingat yang mati seperti masih hidup,
dan sebaliknya yang mati akan menolong mereka yang
hidup. Kukira itu yang diharapkan De Jongh dari
Kasumi." Ketika Simon menanyakan apakah itu pasti,
Paul memastikannya, Gaijin akan memuja secara
khusus, pribadi, di suatu altar sesudah api
dinyalakan. De Jongh minta agar Frankie pada Minggu
malam memuja untuk ayahnya sendiri. Pada malam itu
agar Frankie berpikir tentang api yang menyala di
depan rumah ayah asuhnya di Yokohama Simon
Gaijin Karya Marc Olden di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
mengambil kacamata Alexis, "Kau katakan bahwa
Alexis menghilang malam hari. Pergi tanpa
memberitahu ke mana ia pergi." Simon melihat Paul
mengerutkan kening menggigiti kuku ibu jarinya, "Aku
tidak mengerti itu," kata Paul, "Ketika aku
menyebutkan itu kepada detektif polisi Manoa pagi itu
yang ia katakan begitulah." "Ketika ia ada itu terjadi
dan ia tidak mendengarnya?" "Ia mengatakan tertidur
beberapa jam dan tidak mendengar apa pun." "Ia
datang ke mari dengan taksi, bagaimana dikatakan
Manoa ia pergi dari lembah ini malam hari?" Paul
menggelengkan kepalanya dan menutup mukanya Ia
kebingungan untuk memberi jawaban yang masuk akal.
Terlalu mendesaknya, pikir Simon, dan ia dapat
berantakan sya Bidadari Pendekar Naga Sakti
rafnya. Simon menjaga suaranya tenang tidak
mengandung ancaman, "Dompetnya masih di sini,
demikian juga barang-barangnya, kunci ke rumahnya,
kunci ke toko bukunya," Simon mengambil buku
catatan Kasumi, "Sukar dipercaya ia meninggalkan ini.
Ia bertahun-tahun tidak pernah berpisah dengannya.
Hampir selama empat puluh tahun." Simon
membuka-buka halaman catatan harian itu. "Manoa
tahu tentang buku catatan harian ini?" Simon
memandangi wajah Paul, mencoba melupakan Manoa
dan teringat pembicaraannya dengan Manoa tadi pagi.
Ketika Cinta Harus Bersabar Nurlaila Zahra m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
Ketika Simon menerangkan bahwa Ma-noalah yang
menjadi orang dengan kedok labu itu, Paul
benar-benar berantakan. Ketika ia dikompres dengan
es batu di tengkuknya ia siuman lagi. Simon berjanji,
"Manoa tidak akan menyakitimu lagi. Dapat kujamui
demikian." Namun masih diperlukan beberapa waktu
agar Paul dapat mendengarkan rekaman lagi. Paul
berkata, "Kukira aku tidak berkata apa pun tentang
buku catatan harian itu. Sukar mengingatnya." "Aku
tahu." "Sebelum kau dan Erica datang ia menanyakan
tentang Kasumi dan Gaijin. Ia katakan ia mendengar
pembicaraanku dengan Alexis tentang mereka itu
semalam dan kedengarannya seperti kisah yang
menarik. Manoa penasaran ingin tahu, katanya. Kukira
tidak bicara soal buku harian itu. Tidak
menyebutkannya" "Kau mendengar rekaman dan tahu
bahwa Manoa bekerja untuk gaijin dan diperintahkan
untuk membunuh ibuku." Paul membuang muka dan
mulai goyang maju mundur di kursinya, "Dan ia
mengatakan akan menggunakan salah searang
temanmu untuk melakukan itu." Simon mengambil
kacamata hitam dan mengenakannya, "Seperti aku
katakan, jangan terlalu memikirkan detektif polisi
Manoa lagi." Erica bertanya, "Di mana foto Kasumi
yang dikirimkan kepadamu?" "Di lantai atas, di meja
kamar Alexis. Biar Manoa menemukannya di situ."
Paul memegangi lengan Simon, "Kau tidak mengenal
dia." Simon menunggu. Paul berkata, "Aku katakan
aku akan pergi beberapa hari kepadanya, seperti yang
kau inginkan." "Kau menyebutkan namaku?" Paul
menggeleng-gelengkan kepalanya, "Tidak, tidak.
Tetapi ia tidak membolehkan aku pergi. Maksudku ia
tidak memaksa dengan kekerasan kepadaku, tetapi ia
menguasai aku. Hanya itu yang aku dapat katakan
halnya. Ada sesuatu pada dirinya, memiliki kekuatan
tertentu. Sangat primitif, Simon, jika aku harus
menghadapi dia lagi. Ya Allah." Simon bangkit, "Kau
tidak. Kami akan pergi. Kita semua Yakuza mungkin
tahu tidak di New York. Lambat atau cepat mereka
akan memperhitungkan aku di sini" Paul tersenyum,
"Kau berpakuan seperti tukang pengantar surat pos.
Aku akan membayar telah melihat itu." Simon
menyerahkan rekaman kepada Erica dan Erica
memasukkannya ke dalam tas. "Kukira aku tampak
tampan dengan uniform ini Ketika aku keluar dari
apartemenku pasti tidak dikuntit, kemudian melompat
naik taksi ke Kennedy Airport. Dua jam kemudian Joe
muncul dengan Erica dan kami berangkat. Joe juga
memastikan ia tidak dikuntit orang." Ketika di bandar
udara Honolulu, Simon ke ruang laki-laki dan muncul
Ketika Cinta Harus Bersabar Nurlaila Zahra m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
lagi dengan kumis, rambut dikepang dan kacamata
hitam. Kemudian dengan taksi terpisah kami sampai di
sini" Ketika telepon berdering, Paul Anami menjadi
gugup sampai menendang gelas berisi sari papaya
sampai tumpah di meja. Tidak seorang pun bergerak.
Simon berkata, "Manoa." "Bagaimana kau tahu?" kata
Paul. "Aku tahu." Telepon tenis berdering, Simon
bertanya tentang Juan, pembantu rumah tangga Paul.
"Pergi beberapa hari," kata Paul, "Gagasan Manoa Aku
tampak sangat rentan." Simon berkata akan ke lantai
atas untuk mengembalikan kacamata dan dompet
ibunya Sesudah itu akan pulang ke rumah untuk
mengambil beberapa barang. Telepon terus berdering.
Simon meletakkan tangannya di bahu Paul, "Jika kau
tidak menjawabnya ia akan datang ke mari mencarimu.
Ia harus demikian. Kau merupakan kunci menemukan
keluarga Bendor." Ia menggerakkan kepala ke garasi,
"Ambil mobil Aku akan segera datang." "Kukira aku
perlu mengambil beberapa barang dan menelepon
kepada beberapa orang." "Tidak ada waktu. Manoa
harus menghabisi aku secepat mungkin. Perintah
gaijin. Ingat" Kau dapat menelepon dari rumahku.
Kuharap Bidadari Pendekar Naga Sakti
kau menelepon Juan. Katakan kepadanya kau berubah
pikiranmu dan minta agar ia datang hari ini. Jangan
berkata apa pun yang lain. Katakan saja dan ia akan
melakukannya sebagaimana biasanya Ayo, sahabat
lama, mari cepat." Ketika Paul berjalan ke garasi,
Simon mengambil jepitan rambut yang berwarna merah
tua, "Tidak tampak bagus," katanya kepada Erica
Erica mengambilnya dan mengamatinya, "Aku tidak
mengerti." "Aku hanya menemukan sebuah saja di
kamarnya di atas. Hanya satu. Sisanya yang lain
hilang. Alexis tidak akan pergi ke mana pun dengan
jepitan rambut itu, di kepalanya Jika ia pergi dari sini
dengan jepitan rambutnya, tentu karena ada orang
yang memaksanya. Rambutnya akan tetap terurai
demikian rupa untuk menutupi cupingnya yang hilang
dipotong De Jongh empat puluh tahun yang lalu."
"Manoa." "Orang gaijin nomor satu di sini di surga."
Simon kembali dan telepon berdering, "Segera
bertemu denganmu, perwira," gumam Simon. *** DUA
PULUH LIMA Queens Agustus 1983 Joe D'Agosta
meletakkan cangkir kopi dan memandangi ke luar
jendela Olly's Lounge dan seberang jalan Corona
Subway Yards. Sekarang dilingkungi pagar yang
ujungnya tajam dan penjaga keamanan terus-menerus
Ketika Cinta Harus Bersabar Nurlaila Zahra m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
berkeliling dengan bantuan anjing gembala Jerman.
Jake Otto menerangkannya di sebuah bar kecil kepada
Joe D'Agosta. Juga Tuckerman dikatakan mengintai
nyawa pedagang uang logam itu dan ingin
membuktikan bahwa ia itu busuk. Juga diterangkan
penjaganya ada bekas polisi dan menerangkan juga
sistem keamanannya Feighen. D'Agosta menerangkan
bahwa orang itu pimpinan penyidik dan juga
kadang-kadang menjadi pengawal pribadi. Jake Otto
menerangkan ia berhubungan dengan Tuan Birnbaum
di seberang. Birnbaum lima tahun yang lalu dipaksa
mengundurkan diri karena informasi dapat sampai di
komplotan. Dengan jaminan seorang pengacara
penting, Birnbaum mendapatkan pekerjaan bagus di
sebuah city transit system dan ada harapan
memperoleh pen-shin, asalkan ia terus bungkam
mulutnya. "Birnbaum tidak menyukaimu," kata Otto,
"Ia segera menceritakan tentang dirimu dan
Tuckerman. Tuckerman rupanya ingin tahu apakah kau
ada urus-au sebagai tukang tadah barang curian.
Darimana ia dapat gagasan semacam itu?" Karena ia
ingin tahu mengapa Molly sampai di tempatku, pikir
D'Agosta. Sebab Yakuza menghubungkan Simon
dengan aku, dan jika Tuckerman dapat membuktikan
bahwa aku penadahnya atau pelindungnya, maka ia
dapat memastikan bahwa Simonlah pencurinya. Sudah
lama Tuckerman berpendapat untuk melacak barang
curian, melalui toko barang antik, tukang loak, toko
perhiasan dan penjual uang logam kuno. D'Agosta
berpikir, mungkin Tuckerman menyaksikan kematian
Molly, seperti ketika Teriko mereka bantai. Jadi
Mollylah menjadi alasan Tuckerman mengintai
kehidupan Joe D'Agosta. Molly tidak tahu Simon itu
pencuri, tetapi Molly tahu Simon beroperasi di Jepang
dan bukan orang sembarangan. Sekarang Yakuza dan
Tuckerman mengetahuinya. Hilangnya Molly membuat
D'Agosta ekstra hati-hati. Jika polisi muncul lagi
karena tubuh Molly ditemukan, ia harus siap
menghadapinya Itu sebabnya ia perlu bertemu Jake
Otto di situ, bukan di Astoria Dan sehabis ia diserbu
Yakuza dua hari yang lalu ia harus sangat waspada Ia
menyampaikan penghargaannya atas berita dari Jake
Otto itu. Ia pun memberikan uang kepada Jake Otto
tidak kurang dari $ 100 sebagai imbalan informasinya
itu. Long Island City. Di sebuah ruang bawah tanah
pabrik permen karet, Irwin Tuckerman berdiri dalam
kegelapan, membelakangi tangga. Pabrik yang sudah
berantakan hampir roboh. Tidak ada lagi barang yang
layak dicuri di situ. Tempat itu milik Frankie Odori
yang memilih kehidupan yang lebih lembut. Orang
Ketika Cinta Harus Bersabar Nurlaila Zahra m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
tidak menyukai melihat pelaksanaan pembantaian,
tetapi Tuckerman menyukainya Ia pernah menyaksikan
gadis Meksiko berumur dua belas tahun mati. Gadis
itu dijual oleh germo kepada orang kaya. Tuckerman
tidak pernah secara seksual dibangkitkan dalam
hidupnya, tetapi sesudah membunuhnya, semua
melepaskan pakaiannya dan seperti berpesta, di ruang
yang sama dengan gadis yang sudah mati itu.
Tuckerman sebenarnya ingin melompat kepada Molly
Jan Bidadari Pendekar Naga Sakti
uary, tetapi di depan orang-orang Jepang ia harus
bertingkah baik. Yang ia lakukan menyaksikan empat
orang Yakuza memperkosa Molly berulang kali. Sampai
akhirnya Molly berhenti berteriak dan hanya menangis
terisak-isak. Sehabis puas memperkosanya,
orang-orang Jepang mengambil catut untuk mencabuti
gigi Molly, kemudian menyundutkan api sigaret ke
kemaluan Molly. Sebagai pembalasan kematian
laki-laki di Tokyo. Itulah yang terjadi jika masuk
daftar hitam gaijin. Kemudian orang-orang Jepang
menggunakan gergaji mesin untuk memotongi kaki dan
lengan Molly dan Tuckerman hanya dapat membuang
muka Tetapi Tuckerman ingin memandangi mata Molly
pada saat tepat kematiannya. Tetapi ia harus hati-hati
karena darah di mana-mana sedangkan ia memakai
sepatu seharga $ 300. Orang-orang Jepang itu akan
menyunati ruang bawah tanah itu sehabis
pekerjaannya selesai. Tuckerman siap membawa
kamera polaroidnya pada saat Molly January tidak
dapat mempertahankan hidupnya lagi, dan pada saat
semacam itu ia menjadi asyik dan lupa sepatunya kena
darah. *** DUA PULUH ENAM Yokohama Agustus
1983 Rupert De Jongh merasa kalut, terdiam dan
puyeng, yang tidak biasa demikian pada diri seorang
gaijin dan oyabun. Beberapa saat yang lalu ia
menerima foto Kasumi dan suaminya, Arthur Kuby,
yang sekarang menyebut dirinya Oscar Koehl. Detektif
polisi Manoa melukiskan foto itu melalui telepon, dan
De Jongh tidak siap mental membayangkan wajah
Kasumi. Hal itu merupakan pukulan terhadap
keseimbangan dirinya. Menurut Manoa ia masih hidup.
Informasi itu ia beroleh dari apa yang ia dengar dari
pembicaraan Alexis Bendor dan Paul Anami di rumah
Paul Anami. Reaksi pertamanya: semua itu omong
kosong belaka. Laporan Manoa itu seperti ucapan
orang gila dan tidak perlu ditanggapi
bersungguh-sungguh. Gaijin berkata kepada Manoa:
Ketika Cinta Harus Bersabar Nurlaila Zahra m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
Jangan meneruskan mempermainkan apa yang
kuanggap suci sebab kau tahu konsekuensinya Tetapi
Manoa bersikeras. Ia jelas mendengar pembicaraan
Alexis Bendor merencanakan membunuh gaijin dengan
bantuan Kasumi Koehl sebagai umpan pancingan, yang
sekarang sakit keras dan menghadapi mautnya.
Nyonya Bendor tahu sumpah De Jongh untuk
menguburkan rambut Kasumi di Jepang. Jika De Jongh
datang, Alexis menunggu untuk membunuhnya. Tidak
masuk akal" Sangat masuk akal. Alexis Bendor itu
bukan wanita biasa. Jika benar ia benar-benar ahli
sandi terbaik melebihi De Jongh. Ia dapat
mengalahkan Alexis Bendor atau ketika itu Alexis
Waycross, hanya karena dengan bantuan
pengkhianatan Michael Marwood. Alexis memang luar
biasa. Sebenarnya ia menang dalam urusan sandi dua
kali, waktu perang dunia dan sekarang. Baru ketika
Manoa menyebut nama Arthur Kuby, nama yang tidak
mungkin ia mengetahuinya dalam keadaan biasa, De
Jongh segera memerintahkan agar foto Kasumi
dikirimkan ke Jepang. Begitulah kurir khusus
dikirimkan untuk membawa foto itu ke Yokohama. De
Gaijin Karya Marc Olden di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Jongh sekarang dalam kebunnya yang dilingkari
tembok merenung-renung. Jadi Kasumi masih hidup.
Dan akan mati. Foto ia amati untuk mengamati Oscar
Koehl yang dulu Arthur Kuby intel Jerman dalam
perang dunia kedua. Sekarang memang agak botak,
tetapi memang Arthur Kuby juga. Tentu Alexis Bendor
sudah lama tahu adanya Kasumi itu dan bersama
Arthur Kuby berkomplot, menipu De Jongh sehingga
kehilangan kebahagiaannya. Tentu karena bantuan
Alexis Bendor, Kasumi dan Arthur Kuby memperoleh
persembunyian yang aman di Amerika itu. Alexis
Bendor yang sudah mati tidak menjadi faktor lagi
Manoa sudah membunuh wanita hebat itu dan
menempatkan mayatnya di suatu tempat di pegunungan
Hawaii. Tentu ia tidak akan lagi menunggu di Los
Angeles, jika De Jongh muncul di samping tempat
tidur Kasumi. De Jongh mondar-mandir di kebun. Ia
sudah memastikan di mana alamat Arthur Kuby, alamat
rumah dan alamat bisnisnya, serta alamat rumah sakit
tempat Kasumi dirawat. Juga harus diatur untuk
membereskan Simon Bendor. Ia menghilang dan tidak
mungkin sudah melakukan hubungan dengan ibunya.
Dia memang laki-laki muda yang kurang ajar, pikir De
Jongh- Dan berbahaya sekail Bayangkan jika Simon
Bendor juga mengetahui keadaan Kasumi itu, dan
menungg Bidadari Pendekar Naga Sakti
Ketika Cinta Harus Bersabar Nurlaila Zahra m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
Kemarin Hari Ini dan Esok Risnawati Tambunan m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
Bidadari Pendekar Naga Sakti
u De Jongh muncul di tempat Kasumi Mengapa anak
laki-laki yang berbakti kepada ibunya tidak akan
membunuh De Jongh demi ibunya" Simon Bendor tanpa
ragu-ragu melakukan pekerjaan berbahaya yang
diminta oleh Erica Styler pula. Tentu ia akan
melakukan juga demi ibunya. De Jongh harus
memperhitungkan tindakan Simon membalaskan
kematian ibunya. Satu generasi membuat jalan dan
generasi selanjutuya melaluinya. Teki ni yotte tenka
seyo. Jumpai musuhmu. Gunakan taktik dan teknik
musuhmu mencoba menggunakan caramu. Kekuatan
berhadapan dengan kekuatan, keuletan bertanding
dengan keuletan. Serangan mendadak harus dihadapi
dengan serangan mendadak. Bendor muda percaya
melakukan pertarungan untuk wanitanya Dan tidak
mungkin ia tidak mengetahui rencana ibunya. Tetapi
aku yang akan menjebaknya, pikir De Jongh. De Jongh
sangat membanggakan kemampuan dirinya Suatu hari
Baron Kanamori memerintahkan kepadanya untuk
mempraktekkan kendo, menghadapi laki-laki yang
kelihatannya kurus dan tua, tanpa gigi lagi Orang tua
itu tampak tidak mampu memegang tongkat bambu
sebagai perisai melawan pedang, apalagi dalam suatu
pertarungan. De Jongh yang muda berpikir bagaimana
mungkin tidak akan melukai atau menyakiti orang tua
itu. Tetapi pertarungan itu membuka mata De Jongh,
ia tidak dapat menyentuh orang tua itu sedikit pun.
Dan justru ia mengalahkannya, kekalahan yang paling
buruk ia alami dalam hidupnya. Sungguh seperti
penghinaan sehingga De Jongh akan mengeluarkan air
mata Ketika pertarungan selesai, De Jongh babak belli
r tubuh dan jiwanya Setelah minum sake, Kanamori
menjelaskan maksud perintahnya itu dengan
tersenyum, "Kekuatan fisik bukan yang paling penting
sebagai faktor ilmu perang," katanya, "Dalam setiap
peperangan di dalam tubuh yang kuat dan jiwa yang
kuat, pikiran akan menang untuk menemukan titik
lemah lawannya Simon Bendor memiliki tubuh kuat,
tetapi gaijin memiliki jiwa yang kuat. Sekarang segala
persoalan dengan Uraga ia sisihkan dulu, bahkan ia
tidak memikirkan perangko seharga $ 50 juta itu yang
dibawa Sir Michael Marwood ke Hawaii. Masalah
mendesak sekarang bagaimana berurusan dengan
Simon Bendor, yang pasti menunggui De Jongh di Los
Angeles. Gaijin berpikir. Ia mengharapkan aku datang
kepadanya atau datang ke tempat Kasumi. Yang tidak
ia harapkan Kasumi tidak datang kepadaku. De Jongh
mencelupkan tangannya ka kolam, mengelusi ikan,
yang biasa ia elusi. Itu dapat dilaku, kan. Pertama
Kemarin Hari Ini dan Esok Risnawati Tambunan m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
periksa apakah Kasumi benar-benar masih hidup
sesudah itu merencanakan cara melakukan serangan.
Diperlukan sebuah ambulans, bersama seorang dokter
yang dapat menyimpan rahasia dan sangat ahli dalam
bidangnya, sebab De Jongh menginginkan untuk
membawa Kasumi keluar dari rumah sakit itu.
Membawanya ke tempat De Jongh menungguinya Dan
di situ akan cukup Yakuza tiap untuk menghibur Simon
Bendor jika ia muncul. Minggu malam rencana
upacara O-Bon diteruskan sebagaimana direncanakan
sebelumnya, bukan untuk memuja Kasumi yang mati,
tetapi untuk memujikan agar Kasumi tetap hidup
sampai ia bertemu dengannya Kalau keterangan
Yakuza di Hawaii situasi Kasumi sudah gawat ia harus
cepat pergi ke Amerika Serikat sehabis upacara
O-Bon. Hanya Simon Bendor, anak laki-laki harimau
betina itu, menjadi bahaya bagi pertemuan kembali
itu. Harimau yang sudah mati, sama saja dengan anak
kambing yang tidak berdaya *** DUA PULUH TUJUH
Honolulu Agustus 1983 Erica Styler duduk di
kantor, di belakang toko benda antik dimiliki bersama
oleh Paul Anami dan Simon dan membolehkan Simon
membuat Erica menjadi seseorang yang tidak dikenal.
Simon menyebutnya tabir asap. Penyamarannya harus
sempurna, kata Simon, sebab jika tidak kata Simon,
"Kita harus membayar segalanya" Mendengar itu Paul
Anami segera menelan pil. Kecuali jika Erica dapat
memasuki Lauhala Hotel dua jam sejak sekarang tanpa
dikenali, kemungkinan Simon untuk mencuri
perangko-perangko gaijin sangat tipis sekali.
Kemungkinannya untuk menangani Raymond Manoa dan
Michael Marwood akan sama halnya. Bagaimana
perasaan Erica tentang usaha Simon membunuh kedua
orang itu" Manoa dan Marwood termasuk kelompok
yang Bidadari Pendekar Naga Sakti
telah mengambil Molly, sehingga Erica tidak peduli
apa yang dilakukan Simon terhadap mereka.
Penyamarannya, Erica harus membodohi mereka.
Frankie Hollywood, para reporter menunggui untuk
berbicara dengan Marwood. Yakuza yang melihat
fotonya, penjudi yang giat waktu berlibur mungkin
pernah berjudi dengan Erica. Dan paling penting, ia
harus memasuki kamar Marwood, yang berarti harus
lolos dari pengawal pribadinya, Alan Bruce.
Ketakutan" Rasa takutnya demikian tebal, rasa mual
dari kaki sampai perut. Dapat dikatakan demikian.
Kepala puyeng, perut mual, telapak tangan
Kemarin Hari Ini dan Esok Risnawati Tambunan m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
berkeringat, syaraf. Simon tahu itu dan berhenti
memegangi tangan Erica dan berkata, bahwa muslihat
ditakuti dan tetap maju terus. Erica berkata,
"Semacam Alexis?" Simon mengangguk, "Semacam
Alexis." Erica terharu karena perhatian Simon atas
ibunya seperti ia terhadap Molly. Kemarin, bersama
Paul Anami mereka meninggalkan Nuuanu Valley dan
menuju ke Mount Tantalus, untuk mengambil
barang-barang yang diperlukan Simon untuk beberapa
hari mendatang. Erica melihat Simon memasuki kamar
Alexis dan mondar-mandir tanpa kata-kata, tangannya
menyentuh meja tulis, lemari, foto mereka berdua,
medali senam yang diperoleh Simon yang ia hadiahkan
kepada ibunya beberapa tahun yang lalu. Sungguh
terlalu berat bagi Erica menyaksikan itu, sehingga ia
membuang muka, airmatanya meleleh ke mukanya.
Mereka sangat rapat, kata Paul kepada Erica,
seakan-akan hati mereka satu dibelah dua. Ketika
meninggalkan rumah, Simon membawa foto Alexis.
Simon menemukan tempat bagi mereka untuk
bermalam: Honolulu Health Club-nya Simon. Mereka
makan malam buah-buahan malam hari dan tidur di
ruang manager. Fajar Simon membangunkan Erica dan
Paul, mereka harus keluar dari situ sebelum dibuka
untuk umum dan lebih baik bergerak pada saat jalanan
masih sepi. Sebelum meninggalkan Club Simon
menelepon ke rumahnya dan rumah Paul untuk
menanyakan berita Alexis. Alexis tidak menelepon dari
mana pun. Di belakang toko benda antik Simon
mengurusi Erica sambil mendengarkan rekaman
pembicaraan Raymond Manoa dengan Frankie tentang
pembunuhan Alexis. Rekaman itu membuat Erica makin
nervus, tetapi ia tidak tega berkata kepada Simon
untuk me matikan rekaman itu. Akhirnya Simon
mematikan juga, karena rupanya ia tidak tertarik dan
mencari siaran berita dari berbagai radio. Tetapi
kemudian ia matikan juga. Simon mencari berita
tentang Alexis. Erica melihat warna kulitnya berganti
Simon mengerjakan itu dengan apa yang ia sebut
"Semir lembut". Singkatnya Simon telah mengubah
wajah dan segalanya. Akhirnya Simon berkata kepada
Erica, "Katakan apa kiranya yang akan kau lakukan di
Lauhala Hotel." Erica memejamkan mata dan mencoba
mengucapkan kembali instruksi-instruksi yang
diberikan Simon kepadanya sebelumnya Ketika selesai
Simon mengatakan: bagus. Kemudian berpaling kepada
Paul "Pergantian rencana," katanya, "Kau
meninggalkan Hawaii" Paul Anami memegangi
lehernya berkata, "Aku tidak mengerti, kukira kau
mengharapkan aku di sini, kalau-kalau Alexis
Kemarin Hari Ini dan Esok Risnawati Tambunan m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
menelepon." Simon menunduk memandangi lantai
Erica membacanya bahwa Simon dalam hati menerima
kenyataan ibunya sudah mati Simon berkata, "Setan
dapat mengamuk jika Mauoa mati. Aku tidak
menginginkan kau di sekitar sini jika itu terjadi."
Simon tersenyum kepada Paul, "Tidak tahu mengapa
ketika itu kau menarik aku dari laut, bukan?" Mereka
berpelukan. Erica memikirkan riasnya berusaha untuk
tidak menangis sebab dapat merusaknya *** Sejam
kemudian, Simon berdiri di depan pintu kamar
"presidential suite" di Lauhala Hotel. Ia mengenakan
uniform polisi, wig merah dan kumis merah pula
Topinya ditarik ke bawah hampir menyentuh bagian
atas kacamata hitamnya. Pada satu tangannya ia
memegang perlengkapan mirip dengan sebuah
tape-recorder dan ada tas attache di dekat kakinya. Ia
memandangi ke kanan dan ke kiri. Gang sebelah kanan
kosong, tetapi di bagian kiri ada orang-orang, hanya
untungnya di ujung dan tidak memperhatikannya Simon
mengetuk pintu untuk keempat kalinya untuk
memastikan. Tidak ada jawaban. Baiklah sekarang.
Kunci. Ada sistem tanda bahaya. Soalnya tahu t
Bidadari Pendekar Naga Sakti
idak nomor, tanpa ada kunci hilang atau dicuri. Simon
harus mengetahui nomor itu secepatnya Di tangannya
sebuah komputer, suatu "random digital selector". Ia
memandangi ke kiri dan orang-orang masih menunggu
elevator, dan berpikir bagaimanapun harus bertindak
lebih lanjut. Manajemen hotel dan petugas keamanan
mungkin segera melakukan pemeriksaan untuk
menjamin agar Michael Marwood mendapat pelayan
terbaik. Tidak boleh melupakan jiwa aloha, sambutan
terkenal kepada semua tamu. Juga tidak boleh
melupakan Alexis Bendor juga. Simon bertindak
cepat dengan selectomya itu dalam waktu lima belas
detik ia sudah memperoleh lima angka Ia segera
membuka pintu dan masuk. Ia mengenakan sarung
tangan kulit. Kamarnya memang sangat mewah. Simon
memeriksa setiap ruangan, seperti juga dilakukan
pengawal pribadi Marwood, Alan Bruce. Ia perlu
memeriksa untuk memastikan majikannya aman. Simon
harus menghilang entah di mana dalam kamar itu dan
harus dengan cerdik sekali. Ia memandangi ke barat
laut ke arah Koolau Mountains. Ia lama
memandanginya, entah mengapa demikian, dan dalam
hatinya menjadi penuh kepedihan. Beberapa detik
kemudian ia menemukan tempat persembunyian,
tempat yang sangat kecil kemungkinannya diperiksa
Kemarin Hari Ini dan Esok Risnawati Tambunan m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
oleh Alan Bruce. *** Sir Michael Marwood berdiri
berhadapan dengan Raymond Manoa di dalam
"presidential suite" Lauhala Hotel. Mereka minum gin
dan tonic sambil mengobrol. Marwood tampak letih dan
sedih. Beberapa menit yang lalu Marwood menyatakan
letih, menghadapi sambutan tidak resmi dan resmi,
serta para wartawan. Ia datang ke Hawaii bukan untuk
menyelamatkan bumi yang berdarah, tetapi untuk
beristirahat, ditambah bisnis sedikit untuk Gaijin, dan
makin cepat selesai urusannya ia dapat sepenuhnya
bebas seorang diri. Alan Bruce di kamar lain
membukai barang-barang begasi, mengeluarkan
perangko-perangko agar dilihat Manoa, karena
desakan detektif itu, yang tentu saja menyembunyikan
persediaan heroin Marwood. Marwood sekarang di
balkon menikmati pemandangan, lautan dan
gunung-gunung bersama Raymond Manoa
Pengalamannya sebagai diplomat membuat Marwood
terus mengikuti nuansa perubahan wajah detektif
kepolisian itu. Dan Marwood makin waspada Dan
dalam membicarakan Alexis Bendor bernada tanda
Gaijin Karya Marc Olden di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
kesayangan, yang dibunuh Manoa beberapa hari yang
lalu. Marwood menganggap Manoa manusia tanpa
perasaan sedikit pun. Orang yang biadab dan tahu
kesopanan tidak akan pertama-tama berbicara tentang
hal itu. Marwood pun berkesan Manoa bertingkah
sebagai seorang politikus dalam berjabat tangan,
tersenyum dan berbicara dengan orang-orang.
Marwood berusaha memindahkan pembicaraan soal
Alexis Bendor, dan mencoba bertanya tentang hotel,
tentang tingkat kejahatan di Honolulu, restoran di
atap gedung dan istri Manoa. Manoa berbicara tentang
Pearl Harbor, hotel mewah yang dibangun Rupert De
Jongh berpatungan dengan La Serra Brothers. Manoa
menambahkan, "Pegunungan Koolau itu, tempat Alexis
Bendor dikubur." Marwood bergumam, "Apakah Anda
perlu menyebutkan itu lagi. Biarlah dia damai tanpa
gangguan lagi" "Dia tidak akan pernah damai,
persetan. Dan ia pon tidak akan beristirahat, andaikan
Anda tidak membantu mengistirahatkannya. Dia itu
wanita tegar dan ulet. Lihat ini, ia melakukan ini."
Manoa menunjukkan pipi yang membengkak, "Ia
memukul aku dengan belenggu yang kupasangkan
sendiri. Aku benar-benar menjadi jengkel sesudah
itu." "Aku dapat membayangkannya," kata Marwood
menelan minumannya. Ia memandangi Koolau Mountain
berbisik, "Aku mengenal dia sangat lama. Demikian
lama. Wanita yang sangat kuat. Ia di sana, bukan?"
"Oh ya Tidak akan ada seorang pun dapat
menemukannya, berapa pun lamanya mencarinya. Di
Kemarin Hari Ini dan Esok Risnawati Tambunan m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
sana ada kuil khusus orang Hawaii, dekat sebuah
pabrik yang sudah ditutup dan perkebunan yang sudah
ditinggalkan." "Sebaiknya aku tidak perlu
kauceritakan rinciannya Lebih baik aku tidak
mengetahuinya." "Banyak hal Anda tidak tahu." Manoa
tersenyum lagi. "Misalnya?" "Tentang gaijin akan
datang ke Amerika. Apakah kau mengetahuinya?"
Marwood memegangi balkon untuk menopang dirinya
lebih kuat, "Omong kosong. Tidak ada alasan
samaseka Bidadari Pendekar Naga Sakti
li baginya untuk melakukan itu." Sikap angkuh Manoa
menjengkelkan Marwood, dan dengan sombong
berkata, "Anda pernah mendengar wanita bernama
Kasumi?" Manoa menerangkan tentang Kasumi yang
sekarang tinggal di Los Angeles dan kawin dengan
sahabat gaijin ketika perang dunia kedua. Seseorang
bernama Arthur Kuby. Marwood tersentak, "Dan kau
katakan Alexis tahu di mana tempat Kasumi" Sungguh
wanita itu sangat menakjubkan." "Memang dia hebat.
Wanita itu memang bersejarah atau sejarah itu
sendiri. Apakah sudah kukatakan saya akan memasuki
dunia politik" Ada hal ingin aku tanyakan bagaimana
kiranya tindakan Anda?" Marwood berjalan
menjauhinya Tentu Alexis sudah mati dan sebagian
dari diri Marwood mati bersama dengannya. Sukar
memikirkan Alexis dalam waktu lampau. Dia itu penuh
daya hidup dan anergitik. Salah seorang wanita yang
ia hormati dan ia tidak banyak menaruh hormat
terhadap wanita pada umumnya. Ia tidak senang terus
diingatkan tentang kematian Alexis dan juga tentang
Manoa memasuki dunia politik. Marwood ingin lepas
dari orang tidak waras pikirannya itu. Di ruang duduk
Marwood memanggil Alan Bruce, keras-keras. ***
Simon bersembunyi di bawah balkon dengan
menggunakan tali sebagai penahannya. Tentu saja
badannya terasa pedih karena tali itu, dan harus
menahannya Tetapi Simon mendengar setiap kata
dalam pembicaraan mereka. Ia mengusap airmatanya
diam-diam memikirkan Alexis. Ia segera turun dengan
diam-diam dan menghubungi Erica dengan radionya,
"Sekarang," katanya Kemudian ia mengaitkan radionya
di pinggangnya lagi, dan memandangi Koolau
Mountains di kejauhan. Ia mengusap airmatanya lagi.
Kemudian ia memandangi ruang duduk. Kosong. Ia
menunggu. Kemudian terdengar ketukan pada pintu.
Ketukan kedua dan ketiga Beberapa saat kemudian
Alan Bruce memasuki ruang duduk dari sebelah kiri
Kemarin Hari Ini dan Esok Risnawati Tambunan m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
tempat Simon, masih memakai jas dan dasi dan makan
sisa makanan kecil. Di pintu ia memasukkan makanan
terakhir ke dalam mulutnya dan melepaskan kancing
jasnya Tangannya memegangi senjatanya ketika
bertanya siapa yang di depan pintu itu. Simon
mengenakan sarung tangan hitamnya, kemudian
berjalan ke ruang duduk. Dengan perlahan ia berjalan
ke kamar, berusaha tidak diketahui Alan Bruce. ***
Erica memasukkan radio kecil ke dalam tasnya,
berjalan menuju ke pintu ke luar. Ia memakai label
nama pekerja hotel, IDA RUBY, dan ia seakan-akan
tampak bekerja di situ. Matanya ditutup kacamata
hitam, terus mengerdip-ngerdip. Seperti dalam
nyanyi-an tidak ada tempat berlari dan tidak ada
tempat bersembunyi Itu seperti dalam permainan
poker, dan yang perlu ia harus tenang dan dapat
menggertak. Ia berjalan menuju pintu "presidential
suite" dan mengetuk satu, dua, tiga kali, sebelum
seseorang memberikan jawaban. "Ida Ruby," sahut
Erica kepada pertanyaan Bruce, "Aku dari kantor Tuan
Berlin. Manager?" "Aku tahu siapa dia itu, matahari
terbit. Yang aku tanyakan siapa kau itu
kemungkinannya?" "Nona Ruby, asistennya. Ia ingin
memberikan kode baru untuk kunci Anda jika ia di
sini, tetapi rupanya ia terlupa. Dan ia tidak ingin
menyampaikannya melalui telepon. Saya yakin Anda
mengetahui dan mengerti halnya. Ia - mengatakan
agar aku menyampaikannya langsung kepada Tuan
Marwood." Erica mengambil amplop dan menunjukkan
ke arah lubang pintu, "Kami ingin mengubah kombinasi
untuk setiap tamu. Itu tindakan keamanan yang kami
lakukan sebagai kebijakan kami." "Itu bisnis yang
lamban jika ditanyakan kepadaku. Seharusnya sudah
dilakukan sebelumnya. Aku ingin menemuinya dan
memberitahu apa seharusnya yang ia lakukan." Erica
memejamkan mata dan membukanya kembali ketika
pintu dibuka. Alan Bruce muram, tanpa senyuman,
berhadapan dengan Erica, mengulurkan tangannya,
"Berikan kepadaku." "Saya harus memberitahu Anda,
bagaimana melakukannya." Erica memberikan
amplopnya. Dan menjatuhkannya ketika hampir
dipegangnya. Bruce menyumpah dan membungkuk
untuk mengambilnya. Erica dengan cepat mencucukkan
jarum pada tengkuk Bruce. Ia ingat kata-kata Simon,
"Tusukkan dalam-dalam, jika tidak dapat tengkuknya,
usahakan perut-nya." Bruce, jarum menonjol di
tengkuknya, menangkap l Bidadari Pendekar Naga Sakti
Kemarin Hari Ini dan Esok Risnawati Tambunan m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
engan Erica dan menariknya ke dalam kamar hotel
yang khusus itu. Erica memukul muka Bruce dengan
papan jepitan dan menendang pergelangan kakinya,
ketika Bruce menarik Erica Bruce terjongkok dan Erica
dengan cepat mengambil senjata Bruce, kemudian
menutup pintunya. Dan Erica segera melihat Alan
Bruce tertelungkup di lantai menubruk meja sehingga
jambangan bunga menimpanya. Suara dari kamar.
Marwood, "Alan ada apa itu" Alan?" Erica kembali ke
pintu, menekankan tangannya pada tas di
punggungnya, mengambil senjata magnum-nya. ***
Simon menuju ke kamar, ke tempat suara Marwood.
Marwood memanggil pengawal pribadinya lagi. Simon
memepetkan dirinya pada dinding. Ia menunggu.
Tetapi tidak lama. Ia tidak membawa senjata,
senjatanya pendadakan dan syaraf. Alexis biasa
berkata, "Kau memiliki waktu. Mucho panache."
Alexis. Simon bergerak dari dinding dan masuk ke
kamar. Marwood dan Manoa membelakanginya. Mereka
sedang mengamati jajaran perangko yang ditempatkan
pada kertas dilapisi plastik pada album foto. Marwood
menerangkan kepada Manoa tentang suatu jajaran
perangko khusus dan Manoa mengangguk. Simon
memusatkan pikiran dengan telapak tangan
ditangkubkan, ia menyiapkan tali, isyarat keempat
dari kuji no in. Untuk memperkuat tenaga pertarungan,
untuk memusatkan pikiran pada perkelahian. Ketika ia
melukiskan sembilan baris di udara, ia menginginkan
agar tidak kelihatan oleh siapa pun. Membisu, menjadi
penuh kekuatan. Kemudian ia memikirkan ibunya dan
ia pun melangkah. Marwood dan Manoa, kedua orang
masih memandangi ke tempat tidur, penuh perhatian
pada perangko-perangko itu. Simon berjalan tanpa
suara di kamar itu, berhenti ku-rang dari dua kaki dari
kedua orang itu, dan kedua orang itu masih belum
berpaling juga. Simon berpikir. pertama kali Manoa,
sebab dia yang paling berbahaya. Dengan cepat Simon
mengayunkan kakinya dengan sasaran rendah, ke arah
pupu kanan Manoa, diikuti hantaman pada urat tendon
keting dan merobeknya, membuat Manoa menjerit, dan
ketika Manoa terduduk Simon segera mengantam pada
tengkuknya. Pukulan kuat, menghentikan teriakannya.
Tetapi belum membunuhnya, belum, meskipun sudah
tidak sadarkan diri. Simon membungkuk mengambil
senjata Manoa .38 Smith & Wesson, kemudian
memandangi Marwood. Marwood mundur beberapa
langkah bergumam, "Ya Allah, jangan." Kemudian ia
memanggil Alan Bruce. Simon bangkit, "Alan tidak
akan datang. Telungkup!" perintahnya. "Kau bukan
polisi, aku tahu. Aku akan memanggil bagian
Kemarin Hari Ini dan Esok Risnawati Tambunan m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
keamanan hotel," "Telungkup!" perintah Simon lagi
Marwood berpaling ke arah pintu dan Simon berkata,
"Erica?" Erica masuk dengan senjata magnum
diarahkan kepada Marwood. Diplomat segera tampak
tua melebihi umurnya dan segera menelungkup di
samping Manoa Simon segera mengambil tas atache
yang sudah ia siapkan. Ia kemudian melepasi sepatu
dan kaos Manoa serta ikat pinggangnya. Manoa
mencoba berlawan tetapi tidak berdaya, jatuh
terbaring lagi. Simon melepasi celana Manoa
kemudian membuka tasnya mencari-cari jarum.
Kemudian ia menusukkannya di atas penisnya,
menghunjam dalam ke daerah bulu kemaluannya
Detektif polisi itu menjerit. Marwood mengangkat
kepalanya sebentar, menutup matanya dan kemudian
kembali meletakkan kepalanya pada karpet. Simon
menelanjangi Manoa sepenuhnya, dan tanpa
perlawanan lagi Simon berkata, "Injeksi ini tidak akan
membunuhmu. Tetapi akan melumpuhkan kau. Kau
tidak akan mampu bergerak selama sekitar delapan
jam. Kemudian lebih buruk lagi. Itu akan
mempengaruhi otak. Segera tidak dapat berpikir lagi."
Manoa mengerjap-ngerjapkan mata mencoba berkata
memandangi Simon sampai akhirnya bertatapan mata:
"Aku anak Alexis Bendor." Marwood bergumam, "Ya
Allah." Dan membuang muka. Simon menyeret Manoa
yang bugil ke kamar mandi Ia membaringkannya di
tempat berbaring untuk mendapatkan sinar ultraviolet,
dan segera memutar tombol. Sejenak Manoa seperti
berpikir kemudian seperti mengerti, mengangguk. Itu
benar, begitulah caranya tidak sadarkan diri. Simon
berdiri menjauh dan pembaringan itu menjadi memerah
dan terasa panas. Ia menyaksikan Manoa
menggunakan seluruh tenaganya untuk memaksa
Bidadari Pendekar Naga Sakti
mulutnya terbuka, tetapi tidak keluar kata-kata apa
pun. John Kanna memberi pelajaran kepada Simon
tentang racun. Berbagai cara penggunaan racun,
melumpuhkan saja, merusak otaknya, atau membuat
buta. Racun senjata yang tidak kalah ampuhnya
dibandingkan pisau atau pedang. Simon telah
menggunakannya dengan berhasil baik di Vietnam.
Simon menyaksikan kulit Manoa menjadi penuh
keringat, menjadi berwarna kemerahan, dan
menyaksikan Manoa memohon dengan pandangan
matanya. Simon meninggalkannya. Di kamar ia
berjongkok di dekat Marwood dan menelentangkannya.
Diplomat itu menangis, "Aku sangat menyesal tentang
Kemarin Hari Ini dan Esok Risnawati Tambunan m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
ibumu, sungguh. Aku sangat menyukainya, kami
berjumpa pada waktu perang dan bergaul dengan
baik." Marwood tidak melawan Simon membuka jasnya,
melonggarkan dasinya dan menggulung lengan
bajunya, "Wanita hebat," kata Marwood, "Sangat
hebat. Aku memperkenalkan dia dengan ayahmu, kau
tahu." Simon mendorong Marwood ke lantai lagi dan
mengambil kotak hipodermik. Diplomat itu tidak
berlawan tetapi terus berbicara, "Tidak ada pilihan,
sungguh tidak ada pilihan. Kau tidak tahu De Jongh.
Orang itu kejam sekali, seperti bukan manusia dari
dunia ini, sungguh. Iblis seperti singa meraung,
mencari siapa saja yang dapat ia mangsa" Simon
menginjeksi pada lengan kiri Marwood. Marwood
memandangi langit-langit menjadi kaku. Simon
membuat lagi tusukan, kemudian mendorong Marwood
dalam posisi duduk, kemudian memandangi lengannya
dan kepada Simon. "Heroin," kata Simon, "Ibuku
mengatakan kau menggunakan itu." Marwood
mengerutkan kening, kemudian tersenyum, "Betulkah"
Bagaimana ia mengetahui itu, sungguh menakjubkan.
Tidak mengapa, ia selalu terlalu pintar." Marwood
Gaijin Karya Marc Olden di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
tersenyum, "Beium pernah mencoba begini sebelumnya
Aku -." Ia menggeliat, dan memegangi jantungnya,
kemudian megap-megap. Simon mengambil heroin dari
Hotel Street semalam. Simon tidak peduli apa
campurannya. Ia menambahkan strychnine ke
dalamnya Alexis menyimpan itu untuk membunuh tikus.
Beberapa menit lagi itu akan membunuh Marwood.
Simon mengambil pakaian Manoa dan membawanya ke
kamar mandi, dan menaruhkannya dengan rapi di kursi
di depan cermin. Dan ia meninggalkan senjata detektif
kepolisian itu di situ. Kulit Manoa mulai terbakar dan
berasap. Simon memeriksa ukuran pembaringan untuk
pencoklatan kulit itu dan masih tetap maksimum
panasnya Kemudian ia pergi. Kemudian ia
membaringkan Marwood di tempat tidur, sedangkan
Erica mengatur kertas-kertas perangko dibalut plastik.
Sekitar dua lusin jumlahnya, dan memasukkan ke
dalam tas kecil Simon. Simon mengenakan topi
polisinya lagi, kemudian menarahkan tas heroin,
geretan api, di atas meja dekat tempat tidur Marwood,
yang dalam jarak jangkauan tangannya Kemudian ia
memindahkan ikat pinggang Marwood pada otot lengan
sebelah kiri. Orang Inggris itu berbaring tidak
bergerak di tempat tidur, mata terpejam, tangan kanan
tergantung, "Empat puluh tahun terlambat," gumam
Simon. Di ruang duduk Erica memandangi Simon
menyeret Alan Bruce ke dipan dan menuangkan vodka
ke mulutnya. Pengawal pribadi itu tidak mati dan tidak
Kemarin Hari Ini dan Esok Risnawati Tambunan m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
lumpuh. Jika ia sadarkan diri, vodka itu paling sedikit
akan memecahkan masalahnya. Simon menuju ke
tempat telepon dan menelepon ke meja penerima tamu,
mengatakan bahwa ia Alan Bruce, mengatakan bahwa
Tuan Marwood tidak ingin diganggu siapa pun sampai
ada pemberitahuan selanjutnya. Karena itu jika ada
telepon supaya dibatalkan dulu. Simon kemudian
berjalan ke tempat Erica, memegangi tangannya
erat-erat dan- mengangguk memberikan isyarat ke
pintu. Simon menunggu sepuluh menit sebelum
mengikutinya. *** DUA PULUH DELAPAN Los
Angeles Agustus 1983 Joe D'Agosta dan Simon
Bendor berdiri di bawah sebuah pohon palem Meksiko.
Mereka memandangi ke arah rumah sakit tempat
Kasumi terbaring menghadapi ajalnya. D'Agosta
mengenakan baju putih dan celana biru. Simon
memakai jeans putih dan mengenakan jaket hijau.
D'Agosta menatap langit, mengatakan malamnya sejuk,
yang seharusnya membawa sweater agar tidak
kedinginan nanti. Ia membawa jaket tetapi ia
pinjamkan kepada Erica Erica berdiri dengan Paul
Anami di puncak tangga r Bidadari Pendekar Naga Sakti
umah sakit. Simon mengelus tangannya berkata,
"Erica tampak demikian tenang selamanya Bukan untuk
dirinya, aku tidak dapat melepaskannya." D'Agosta
menggelengkan kepalanya, "Kau membuat aku percaya,
membunuh mereka demikian indah. Sungguh sayang
tentang Alexis. Dia itu orang pelawan. Seharusnya
tidak melakukannya seorang diri. Dan ia tidak
tanggung-tanggung harus menghadapi banyak orang."
D'Agosta melihat airmata Simon menambahkan,
"Mulutku terlalu besar, maafkan aku. Seharusnya
menutup mulut." Simon menggelengkan kepala,
"Tidak. Mungkin itu masalahnya, seperti apa yang
habis kau katakan itu. Kau tidak dapat hidup sendiri,
seperti apa yang kulakukan. Suatu waktu kau harus
berbuat untuk orang lain. Aku menginginkan hal-hal
semacam itu kulakukan lebih dulu sebelumnya. Seperti
ketika Alexis pertama kali datang kepadaku -." Ia
memandangi tanah dan berkata, menggelengkan
kepalanya, "Harus melakukan itu lebih dulu
sebelumnya-." D'Agosta menunggu, kemudian berkata,
mengira mereka telah menemukan Molly di New York.
Sebuah perahu nelayan menemukan mayat mengapung,
tanpa kepala, lengan dan kaki. Umur antara dua puluh
dan dua puluh lima. Tidak ada identifikasi positif,
tetapi D'Agosta menduga itu Molly. Simon
Kemarin Hari Ini dan Esok Risnawati Tambunan m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
memandangi Erica, "Jika kita tidak pasti, jangan
katakan kepadanya." D'Agosta menghela napas
dalam-dalam, "Mungkin kau benar. Satu hal lagi.
Mungkin kau anggap menarik. Tuckerman kemarin
terbakar sendiri. Dua dalam jantung dengan dua puluh
dua." D'Agosta menerangkan, rupanya penembaknya
menangkap Tuckerman di Staten Island Ferry. Tidak
seorang pun mendengar suara dan tidak seorang pun
melihatnya. Tuckerman duduk di ujung perahu,
membaca Wall Street Journal. Dalam keadaan
semacam itulah ia ditemukan. "Apakah Tuckerman
tidak mempunyai pengawal pribadi?" D'Agosta
mengangkat bahu, "Hanya setengah waktu, tidak
penuh. Kau tidak dapat membawa pengawal pribadi ke
mana saja. Tidak praktis. Polisi menduga yang
melakukan salah seorang sahabat Tuckerman atau
rekanan usaha atau kliennya, yang semuanya tidak
dapat dikatakan orang yang tekun ke gereja."
D'Agosta melihat sebuah Buick berhenti di pinggir
jalan. Seorang laki-laki Meksiko dan seorang wanita
muda membantu wanita hamil keluar dari mobil,
D'Agosta sesudah melihat ketika orang itu menaiki
tangga rumah sakit berkata bahwa rupanya sebab
Tuckerman dibunuh itu karena ia bertanya ke
mana-mana tentang tukang tadah dan pencuri yang
terlibat dengan wanita muda yang baru-baru ini
diculik. Cara D'Agosta mendengarnya, Tuckerman
mendekati menghubungkan pencuri merampok ke
rumahnya Pencuri juga dikaitkan dengan wanita yang
diculik dan itu merupakan pendapat D'Agosta, bahwa
jika Tuckerman terus menggali masalahnya, ia dapat
berhasil. "Seperti kau katakan itu menarik," kata
Simon, "Satu hal: senjata Tidak terdapat di mana pun,
bukan?" D'Agosta menggelengkan kepalanya, "Lama
hilang, rusak dan ditemukan di dasar sungai Astoria"
Simon tersenyum, "Bagus sekali." "Terima kasih
kembali. Di samping itu kau tahu kita dalam
pengawasan, bukan?" Simon memijit tengkuknya
sendiri dan melambaikan tangan kepada Erica dan
Paul, "Dua mobil. Toyota di sudut belakangmu. Sebuah
Ford sudut-menyu-dut berseberangan tidak jauh dari
tempat perhentian bus." "Tidak buruk. Tidak buruk.
Orang-orang De Jongh sedang bermain." "Sudah pasti,
sebagai mereka katakan di luar sini. Kau kemasi?"
D'Agosta menepuk-nepuk senjatanya di baju depannya,
"Jangan pergi tanpa ini. Harus mendapatkan pengganti
baru, dua puluh dua yang di dasar sungai itu. Itu
dapat menunggu." Simon melebarkan lengannya, "Mari
kita lakukan pertunjukan di jalanan." Simon masuk ke
rumah sakit dengan saling berangkulan. Paul dan
Kemarin Hari Ini dan Esok Risnawati Tambunan m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
D'Agosta mengikutinya. Di luar Yakuza memandangi
rumah sakit diam-diam. *** Di lantai dua Simon dan
Arthur Kuby memandangi melalui jendela ke halaman
yang gelap. Di belakang mereka kasumi terbaring
dengan bantuan oksigen. Kuby berkata, "Ia datang" Ia
benar-benar ke Amerika?" Simon berkata, "Ya. Ia tahu
ia masih hidup dan kawin denganmu." "Mengapa kan
berpendapat ia akan membunuhku?" "Karena kau
mengambil sesuatu Bidadari Pendekar Naga Sakti
yang seharusnya miliknya. Ibuku tahu benar tentang
De Jongh daripada siapa pun, dan mengatakan De
Jongh akan mendatangi Kasumi bagaimana pun juga."
"Dan kaukatakan bahwa Alexis sudah mati?" "Ya"
Kuby berbalik memandangi Simon, "Dengan segala
hormat, kau dan ibumu tidak berhak mencampuri hidup
kami." Suara Simon berdesis, "Kau mencampuri hidup
ibuku empat puluh tahun yang lalu. Dan kau tidak
diminta atau diundang olehnya. Aku tidak ingin
mendengar tentang hak apa yang harus kulakukan. De
Jongh datang ke mari untuk mengambil istrimu dan
membunuhmu. De Jongh masih hidup. Dan ia tahu di
mana kau berada Sekarang, berapa lama kiranya kau
harus hidup?" Bahu Kuby menjadi merosot, "Ibumu
wanita hebat. Aku mengucapkan ikut berduka cita. Ia
yang paling kuat dari kami semua, terbaik
dibandingkan kami semua." Orang Jerman itu
memandangi istrinya yang sedang tidur, "Sejarah yang
tidak terelakkan. Kembali ke perkalian satu, bukan"
De Jongh, Kasumi, dan aku. Dan aku sama
ketakutannya seperti dulu." Ia menatap Simon, "Apa
yang harus kulakukan?" *** DUA PULUH SEMBILAN
Yokohama Agustus 1983 Rupert De Jongh memasuki
butsuma, altar kecil di lantai dasar rumah besar
Victorian dan menutup pintunya. Ia berjalan melintasi
lantai ditutup permadani ke sebuah sudut dan
menempatkan kipas Kasumi di situ, kepala boneka,
dan foto yang dikirimkan Manoa, di atas altar
keluarga. Ia memakai kimono musim panas. Hidungnya
yang bergerak-gerak menunjukkan kemarahannya. Ia
menghadapi masalah perangko yang dicuri, ditambah
kematian Marwood dan Manoa yang tidak dapat
diterangkan. Telepon De Jongh terus berdering sejak
orang-orang Cina Taiwan tahu benda seharga $ 50
juta itu lenyap, sehingga para bankir di Cayman
Island tidak bersedia mendepositokan uang atas nama
orang-orang Cina Taiwan itu. Seorang Jenderal di
Akademi Militer daerah Fuzou, mengatakan kepada De
Kemarin Hari Ini dan Esok Risnawati Tambunan m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
Jongh bahwa ia mengharapkan uangnya sudah masuk
dalam buku deposito banknya di Cayman tiga hari
sejak hari itu. Banyak lagi yang melalui pemerintah
Jepang, sehingga pejabat Jepang mendesak kepada De
Jongh. Sebab masalah perangko itu dapat
mempengaruhi hubungan Jepang dan Cina. Untuk
mengatasi itu gaijin harus mendapatkan kembali
sebagai gantinya secepatnya, atau ia akan kehilangan
dukungan dari orang-orang Jepang yang berkedudukan
tinggi. Dikatakan lebih tegas, hal itu dapat diartikan
hidup De Jongh sendiri dapat menjadi tebusan. Ia
tidak berkata pasti siapa yang menguasai
perangko-perangko itu. Tentu dia yang keluar dari
rahim Alexis Bendor. Hanya Simon Bendor yang
cukup cerdik untuk melakukan perampasan semacam
itu. Demikian juga yang dapat membuat kematian
Marwood dan Manoa seperti kebetulan. Marwood mati
karena heroin dan Manoa mati membakar diri di meja
pencoklat kulit. Semuanya kejadian berlebihan seperti
bukan dilakukan oleh siapa pun selain mereka
sendiri. Semula gaijin mencurigai Alan Bruce
melakukan itu dan meminta Frankie agar
memeriksanya. Tetapi Alan Bruce membantah terlibat
melakukan kematian majikannya dan detektif
kepolisian Manoa Sebaliknya pers Hawaii dan dunia
menggambarkan peristiwa itu sebagai misteri hebat
dan hanya Agatha Christie yang dapat menguraikannya
Memang tidak disebutkan Yakuza dalam peristiwa itu,
tetapi De Jongh yang pragmatis, mengetahui hal
semacam itu tidak akan berjalan sangat lama
Darimana Simon Bendor mengetahui adanya perangko
itu" De Jongh bangkit memandangi dari jendela
kuburan asing. Di kuburan ada api. Bukan api kecil
tetapi berbahaya, mungkin dinyalakan oleh orang
gelandangan di Yokohama Banyak orang mabuk selama
waktu perayaan O-Bon, Turis pun akan lebih banyak
berdatangan. Perayaan O-Bon menjadi dalih
pemaafan bagi mereka yang tidak bertanggung jawab.
Dan kuburan itu di belakang rumahnya. Masih ada dua
orang berjaga, di depan rumah, tetapi ia telah
terpaksa mengirimkan tiga orang pengawal ke kuburan
untuk menghentikan tingkah orang-orang tidak
bertanggung jawab itu. Orang yang riuh membawa
tape-recorder, sehingga mengganggu meditasi De
Jongh di depan altar. Api yang besar itu dapat
menjalar pula ke rumahnya. De Jongh telah meng
Bidadari Pendekar Naga Sakti
irim orang menyuruh menutupi jendela rumah-rumah di
Kemarin Hari Ini dan Esok Risnawati Tambunan m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
sekitar rumahnya, agar waktu ia keluar dari altar
tidak diketahui dan orang sibuk memperhatikan suara
tape-recorder. Kasumi masih hidup. Orang-orangnya di
Los Angeles memastikan kebenaran Kasumi di rumah
sakit di sana dan bahwa benar-benar kawin dengan
Arthur Kuby atau Oscar Koehl. Dan memastikan bahwa
Simon Bendor menunggui kedatangan De Jongh ke
tempat Kasumi. Tuan Bendor dengan rekan-rekannya,
satu Joe D' Agosta, satu lagi Erica Styler dan satu
lagi Paul Anami, yang semuanya ada di rumah sakit.
Arthur Kuby mempersiapkan diri demi dirinya dan
istrinya. Ambulans yang akan membawa Kasumi
diharapkan memancing Simon Bendor ke tempat
Bendor. Selalu dekat dengan Kasumi hanya
satu-satunya kemungkinan bagi Simon Bendor untuk
dapat bertemu dengan De Jongh. De Jongh akan
meninggalkan Jepang malam ini. Datang di California
besok petang, dan urusan hilangnya perangko akan
dibereskan segera sesudah itu. Ia akan membawa
Kasumi atau segumpal rambutnya ke Jepang, sesuatu
yang harus ia lakukan sendiri, sebab itulah
sumpahnya Menepati janji akan merupakan keluhuran
dan kejayaan dalam hidupnya yang akan datang
Gaijin Karya Marc Olden di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
(sebagai perputaran karma). Ia sudah tua dan harus
memikirkan kematian. Ia mendapatkan kesempatan,
hidup kembali dalam kebesaran yang akan datang.
Membawa kembali rambut Kasumi adalah suatu
keluhuran. Ia tidak boleh gagal. Dengan tindakan itu
ia akan harum namanya dalam waktu lama. Itu akan
layak dikenang hi-dupnya sebagai samurai. Uang $ 50
juta tidak dapat membeli hal semacam itu. Kasumi
merupakan kunci keabadiannya, untuk bertemu kembali
sahabat lama seperti Kanamori di dunia lain daripada
dunia ini, Dan ia akan melakukan keluhuran demi
Kanamori Yakuza dan Kasumi. Zazen. Meditasi. De
Jongh duduk di zafu, sebuah bantal kecil berwarna
biru dan bersila menurut tradisi badan tegap, lengan
di atas pupu, ibu jari menyentuh sedikit. Ia
melambatkan pernapasannya, menghela lembut tetapi
mengembuskan dengan kuat. Ia menjaga
pernapasannya wajar, konsentrasi kuat, membuang
segala kecuali Kasumi dari pikirannya Tidak ada lagi
yang terdengar, kalaupun musik dan keriuhan di
kuburan. Jiwanya akan meraih Kasumi Dalam jiwa nya
terasa muda kembali dan daya penglihatannya
menghangatkannya, membuatnya setengah terlelap.
Beberapa menit kemudian ia membuka matanya dan
menatap altar. Ia lihat kue beras, teh dan selei, yang
ia tempatkan dekat foto sebagai sajian. Ia melihat
kepala boneka, kipas Kasumi, foto mereka berdua di
Kemarin Hari Ini dan Esok Risnawati Tambunan m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
sebuah kuil Shinto di Swiss sebelum nasib buruk
menimpa mereka Dan ia melihat catatan harian dan
segumpal rambutnya. Ia menggelengkan kepalanya
sukar mempercayainya, dan mengusap-usap matanya.
Ia tersentak mendadak. Tangannya gemetaran ketika
mengulurkan tangannya untuk mengambil buku catatan
harian. Nyata Ia membuka buku catatan harian itu,
lembar demi lembar dan airmata menetes di pipinya
Sesuatu terjatuh dari buku catatan itu" dan De Jongh
mengambilnya. Sebuah foto. De Jongh dengan dua
anak Frankie. Di belakang De Jongh suara berbisik,
"Aku menggunakan dia untuk mendapatkan kau." De
Jongh berpaling dan menyaksikan sosok tubuh dengan
pakaian kehitaman berdiri mencakung ke arahnya.
Oyabun melihat dengan matanya, tetapi pikirannya
menolak adanya seorang penyelundup ke dalam
rumahnya. Tidak seorang pun seberani itu. Tidak
seorang pun. ia melihat, mendengar, tetapi menolak
mempercayainya dan saat itu refleksnya tidak tajam
lagi. Simon berkata, "Api dan suara riuh. Suatu
pengalihan perhatian yang bagus." ia meraih Kimono
De Jongh dan menyentakkannya sehingga jatuh ke
lantai, tertelungkup. Dan segera Simon sudah di atas
punggung De Jongh, lututnya menekan bahu De Jongh
dan tangan kirinya menekan kepala De Jongh ke lantai
dan dengan tangan kanannya Simon menekankan
beliung es ke telinga kanan De Jongh. De Jongh
gemetar dan menjadi seperti santai. Kemudian Simon
menarik beliung itu dan mengamati apakah ada darah
keluar dari telinga De Jongh. Ketika tidak tampak
darah ia bangkit berdiri. Ia menuju altar mematikan
lilin-lilin kemudian menuju ke pintu. Ia membukanya,
melihat gang Bidadari Pendekar Naga Sakti
kosong dan menyelinap ke luar. Ia segera ke bagian
belakang rumah dan melompat ke arah asap dan api,
yang tampak dari jendela. Ia mendengar orang
Jepang mengutuk ngutuk ketika mereka mengusahakan
memadamkan api dan mematikan casette recorder yang
dipasang dengan loudspeaker di sebuah nisan
kuburan, dan di atas pohon. Kemudian sebagaimana
biasa ia lakukan dalam hidupnya ia berlari menuju ke
api dan asap, ke arah orang-orang Jepang yang
berteriak satu sama lain di antara nisan-nisan
kuburan. Simon berlari menuju ke bahaya. ***
EPILOG Koalu Moungains, Oahu September 1983
Badai mengamuk, bergalau, bersama hujan. Hujan
yang menerpa karang-karang terjal. Di situ ada bekas
Kemarin Hari Ini dan Esok Risnawati Tambunan m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
pabrik gula tua dan juga bekas perkebunan. Di situ
juga terdapat sebuah lembaran koran kumal, yang
sudah terkena hujan dan angin berisi kisah tentang
seorang pemimpin kelompok Yakuza Kisah itu sudah
berumur seminggu. Yang pertama koran menerangkan
pemakaman yang rumit, terinci seorang tokoh dunia
hitam bernama Yamaga Razan, juga terkenal dengan
sebutan gaijin. Lebih dari seribu orang Yakuza
menghadiri pemakaman itu. Orang mengabarkan Gaijin
mati karena pendarahan otak. Ia dikenal sebagai
pemimpin "gang" terbesar sehabis perang dunia
kedua. Berita angin apa kah Razan itu benar-benar
orang Barat tidak pernah dipastikan. Ia dimakamkan
dengan pengawalan seribu Yakuza, Shinanui-Kai, yang
beranggotakan sepuluh ribu orang, membuat semacam
keluarga terbesar di Jepang. Diduga akan segera
terjadi perang antar-gang sesudah kematian Razan
memperebutkan perdagangan heroin, perjudian,
pelacuran dan penipuan serta pemerasan, serta
berbagai cara lain untuk merampas uang, yang dulu
dikontrol oleh Razan. Yang kedua mengisahkan
Yakuza, menghubungkan Shinamu-Kai dengan suatu
keluarga penjahat di New York, seorang bekas pejabat
CIA dan seorang diplomat Inggris serta polisi detektif
Honolulu, yang belum lama itu mati di Hawaii secara
misterius. Menurut polisi Jepang kematian diplomat
dan polisi Honolulu itu diperkirakan ada kaitannya
dengan perangko langka seharga $ 50 juta, yang
kemudian ternyata ditemukan sampai ke alamat yang
berhak menerimanya Karena itu urusan perangko
langka itu menjadi masalah yang dianggap selesai.
Karena hilang dan sudah ditemukan kembali sampai
pada alamatnya. Menghilangnya Frank Shiba Odori,
seorang yang diduga Yakuza, tinggal di New York,
diduga karena penolakannya dalam urusan itu. Hujan
makin lebat. Seseorang berjalan dan berhenti di
depan Heiau. Ia menutupi mukanya dengan satu
tangan agar tidak terganggu hujan, mengamati altar,
kemudian mendekatinya Di serambi, tempat altar ada
bekas mayat seseorang ditemukan sebuah surat dari
Sunday Times di London, dialamatkan kepada Nyonya
Alexis Bendor. Yth. Nyonya Bendor, Ini jawaban
kepada surat Anda tertanggal 16 Juli 1983, yang
secara tepat Anda meminta agar kami memperbaiki
beberapa kekeliruan tentang laporan kami
bersangkutan dengan Kasparov ketiga. Permainan
catur Korchnoi: 5-P-Q 3 seharusnya P-QR 3; 20 Q-Q 4
seharusnya 20 Q-Q 4 ch; 34 PXR. Kami menyesal
karena kekeliruan itu dan sangat menghargai
perhatian Anda, serta mengagumi ketelitian Anda
Kemarin Hari Ini dan Esok Risnawati Tambunan m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
serta kemampuan melihat kekeliruan itu, dan atas
koreksi Anda yang sepenuhnya benar. Sekali lagi kami
minta maaf sebesar-besarnya. Wasalam Philip Tibber
Feauters Editor Sunday Times of London. Simon
Bendor melipat surat itu dan menyusup-kannya ke
bawah altar, "Kau selalu benar, Alex," kata Simon,
"Selalu." Simon menyentuh altar dan menundukkan
kepalanya, dan menangis lama di situ. *** TAMAT
Bidadari Pendekar Naga Sakti
Warning: fopen(book130.dat): failed to open stream: No such file or directory in
/home/u671123140/public_html/manager/011/001.php on line 18 Warning:
stream_get_contents() expects parameter 1 to be resource, boolean given in
/home/u671123140/public_html/manager/011/001.php on line 19 Warning: fclose()
expects parameter 1 to be resource, boolean given in
/home/u671123140/public_html/manager/011/001.php on line 20
Bidadari Pendekar Naga Sakti
Warning: fopen(book131.dat): failed to open stream: No such file or directory in
/home/u671123140/public_html/manager/011/001.php on line 18 Warning:
stream_get_contents() expects parameter 1 to be resource, boolean given in
/home/u671123140/public_html/manager/011/001.php on line 19 Warning: fclose()
expects parameter 1 to be resource, boolean given in
/home/u671123140/public_html/manager/011/001.php on line 20
Bidadari Pendekar Naga Sakti
Warning: fopen(book132.dat): failed to open stream: No such file or directory in
/home/u671123140/public_html/manager/011/001.php on line 18 Warning:
stream_get_contents() expects parameter 1 to be resource, boolean given in
/home/u671123140/public_html/manager/011/001.php on line 19 Warning: fclose()
expects parameter 1 to be resource, boolean given in
/home/u671123140/public_html/manager/011/001.php on line 20
Bidadari Pendekar Naga Sakti
Warning: fopen(book133.dat): failed to open stream: No such file or directory in
/home/u671123140/public_html/manager/011/001.php on line 18 Warning:
stream_get_contents() expects parameter 1 to be resource, boolean given in
/home/u671123140/public_html/manager/011/001.php on line 19 Warning: fclose()
expects parameter 1 to be resource, boolean given in
/home/u671123140/public_html/manager/011/001.php on line 20
Bidadari Pendekar Naga Sakti
Warning: fopen(book134.dat): failed to open stream: No such file or directory in
/home/u671123140/public_html/manager/011/001.php on line 18 Warning:
stream_get_contents() expects parameter 1 to be resource, boolean given in
/home/u671123140/public_html/manager/011/001.php on line 19 Warning: fclose()
Kemarin Hari Ini dan Esok Risnawati Tambunan m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
expects parameter 1 to be resource, boolean given in
/home/u671123140/public_html/manager/011/001.php on line 20
Bidadari Pendekar Naga Sakti
Pendekar Super Sakti 12 Fear Street - Bayangan Maut Sunburn Tokoh Tokoh Kembar 3
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama