Cinta Maya Karya Bois Bagian 1
1 Cinta Maya Sebuah cerita fiksi yang ditulis oleh Bois, penulis copo
yang masih harus banyak belajar. Cerita ini hanyalah
sarana untuk mengilustrasikan makna di balik
kehidupan semu yang begitu penuh misteri. Perlu
anda ketahui, orang yang bijak itu adalah orang yang
tidak akan menilai kandungan sebuah cerita sebelum
ia tuntas membacanya. e-book ini gratis, siapa saja dipersilakan untuk
menyebarluaskannya, dengan catatan tidak sedikitpun
mengubah bentuk aslinya. Jika anda ingin membaca/mengunduh cerita lainnya
silakan kunjungi : Salurkan donasi anda melalui:
Bank BCA, AN: ATIKAH, REC: 1281625336
2 Bagian I click! Click! Click! Suara mouse terdengar saat
Maya sedang mengaktifkan menu status
karakter game online miliknya. "Asyik" kini level
karakterku sudah memenuhi syarat untuk memasuki
dunia gaib," kata Maya bersorak dalam hati.
Sungguh wanita itu betul-betul gembira karena
perjuangannya di dunia game selama ini ternyata tidak
sia-sia, dan tak lama lagi dia sudah bisa memasuki
alam gaib yang lebih seru dan menegangkan. Namun
sebelum dia bisa memasuki alam itu, ternyata dia
harus mempunyai mantra perpindahan lebih dulu.
"Sial" ternyata untuk mendapatkan mantra itu
tidaklah mudah," Maya mengeluh.
Maklumlah, syarat untuk mendapatkan mantra itu
adalah mengumpulkan 3 macam jenis bebatuan, yaitu
merah delima, jambrut, dan safir. Masing-masing
harus berjumlah 500 buah. "Huh, ini sih nyiksa diri
C 3 namanya. Masa harus sebanyak itu. Ampun deh?"
Maya lagi-lagi mengeluh. Kini wanita itu tampak mendudukkan karakternya
di bawah pohon yang lebat, saat itu dia mulai putus
asa lantaran harus menjalankan tugas yang baginya
begitu berat. Di tengah keputusasaannya, tiba-tiba dia
mendengar derap kaki kuda mendekat.
"Hmm.. siapa kesatria itu" Tampaknya dia sudah
level tinggi," duga Maya dalam hati sambil terus
memperhatikan karakter kesatria berkuda di layar
monitornya. Tak lama kemudian, si kesatria berkuda sudah
berdiri di hadapan karakter milik Maya. Dia berdiri
dengan gagah sambil memamerkan pedang yang
baru didapatnya. "Lihatlah pedangku ini, bagus tidak"
Tadi aku mendapatkannya ketika melawan monster
Unggara," tanya kesatria berkuda itu.
"Mmm" Bagus juga. Ngomong-ngomong, kakak
level berapa?" tanya Maya pada kesatria yang
ternyata bernama Harsya. "Baru 120," jawab kesatria itu.
4 "Bohong" Jika melihat dari pakaianmu kau pasti
sudah lebih dari 140."
"Hehehe"! Aku level 142. O ya, ngomong-ngomong
kenapa tidak berburu?"
"Wah, males?" jawab Maya sekenanya.
"Kok males?" "Iya nih. Masak aku harus mengumpulkan 1500
buah batu." "Hehehe"! Syarat untuk mendapat mantra
perpindahan kan?" Maya menganggukkan karakternya.
"Kalau begitu, mau kubantu?"
Mengetahui itu, Maya langsung bersorak dalam
hati, sungguh kesempatan ditolong oleh level yang
lebih tinggi adalah peluangnya untuk lebih mudah
mendapatkan mantra perpindahan.
"Tentu saja, Kak. Aku mau sekali," jawab Maya
bersemangat. "Sudah kuduga, kau memang salah seorang
kesatria yang manja. Maaf! Aku tidak bisa
5 membantumu, sebab akan membuatmu semakin
manja" Mengetahui itu, Maya langsung memasang
tampang geram, "Dasar pembohong" teganya kau
mempermainkan aku. Padahal, tadi aku sudah begitu
senang karena kau mau menolongku. Sungguh aku
membencimu!" "Kok ngambek?""
"Sudah sana pergi! Aku tidak mau melihat
tampangmu lagi." "Idih" Ngambek betulan."
"Huh, kalau kau tidak pergi, biar aku yang pergi,"
kata Maya seraya melangkah menjauh.
"Non"! Mau kubantu tidak?" panggil Harsya tibatiba.
Mengetahui itu, Maya langsung menghentikan
langkahnya, kemudian segera menghampiri kesatria
tampan itu. "Betul kau mau membantuku?" tanyanya
penuh pengharapan. Saat itu Harsya bukannya menjawab, tapi malah
cengengesan. 6 "Huh! Lagi-lagi kau telah mempermainkanku, dasar
penipu?" ucap Maya semakin jengkel seraya kembali
menggerakkan karakternya untuk melangkah
menjauh. "Eh, Non! Tunggu"!" tahan Harsya tiba-tiba.
Saat itu Maya tidak mempedulikannya, dia terus
menggerakkan karakternya melangkah semakin jauh.
Mengetahui itu, Harsya segera naik ke pelana kuda
dan buru-buru mengejarnya.
"Eh, Non"! Jangan ngambek dong! Tadi itu aku
cuma bercanda. Ketahuilah, kalau aku memang mau
membantumu." "Au ah, aku tidak peduli."
"Please, Non! Kau jangan marah padaku!
Sungguh aku memang mau membantumu."
Mendengar itu, Maya pun menghentikan langkahnya.
"Awas ya"! Kalau kau berani mempermainkanku
lagi," ancamnya kemudian.
"Hehehe"! Ternyata kau ini wanita yang
gampang marah ya. Aku janji tidak akan
mempermainkanmu lagi. Ketahuilah, sebetulnya aku
7 tidak mau terlibat dengan membantumu mencari
bebatuan itu. Tapi karena suatu sebab, terpaksa aku
mau melakukannya," jelas Harsya seraya turun dari
atas kudanya. "Kenapa?" tanya Maya heran.
"Sebab RP-ku bisa turun karenanya."
"Apa itu RP, dan kenapa bisa begitu?"
"Tahu kenapa aku memilih karakter kesatria RWarrior
ini?" "Tidak. Aku juga heran, kenapa kau memilih
karakter itu" Setahuku karakter itu tidak bisa
menggunakan atribut sihir, dan karenanyalah tidak
banyak orang yang memilihnya, sebab karakter itu
tidak akan hebat." "Siapa bilang tidak akan hebat. Ketahuilah, pada
karakterku ini selain ada yang namanya KP (Karomah
Point) juga ada yang namanya RP (Religion Point).
KP-ku bisa terisi jika RP-ku sudah berada di atas
75%. Kekuatanku sangat bergantung pada RP-ku ini,
jika aku mampu mempertahankan RP-ku di atas 75%
maka siapa pun sulit untuk bisa melukaiku. Sebab,
8 KP-ku tentu akan senantiasa terisi. Jika sudah begitu,
ketika aku sedang terdesak di dalam sebuah
pertempuran, maka KP-ku akan bekerja, yaitu dengan
mengeluarkan sebuah kekuatan dasyat yang bisa
melindungiku. Tapi jika RP-ku lagi turun, maka
dengan mudahnya aku bisa di bunuh. Dan untuk
mengisi RP ini tidaklah mudah, sebab aku harus
sering menolong orang yang mengalami kesusahan.
Selain itu, RP-ku bisa juga terisi dengan melakukan
berbagai ritual yang sudah ditentukan. Namun RP ini
bisa juga turun, tentunya jika aku melakukan tindakan
yang bertentangan dengan atribut yang ada di
karakterku." "Hihihi...! Karaktermu itu seperti orang yang
beragama saja. Tidak seperti karakterku, yang MPnya
(Mana Point), bisa diisi dengan mudah."
"Ya begitulah. Sebab, atribut R pada R-Warrior adalah
singkatan dari Religion. Ketahuilah! Permainan di
game online yang satu ini memang agak unik, sebab
dibuat oleh seorang programmer muslim yang ulung,
dia membuatnya sendiri tanpa bantuan siapa pun, dari
9 pembuatan engine-nya sampai ke-art game-nya, baik
itu mesh modelnya, skin texturenya, dan masih
banyak lagi. Dia membuat game online ini dengan
tujuan untuk memahami arti kehidupan."
"Memahami arti kehidupan" Maksudmu?"
"Subhanallah" Ternyata sistem komputerisasi
yang kita kenal sekarang adalah bagian dari skenario
Allah guna memberi pemahaman kepada manusia
mengenai kitab Lauhul Mahfuzh, dan dengan adanya
sistem komputerisasi yang diilhami kepada manusia
itu pula, akhirnya manusia bisa memahami berbagai
takdir yang mana memang sudah ditetapkan di dalam
kitab itu. Karena itulah, si programmer muslim
mencoba membuat sebuah perumpamaan yang bisa
memudahkan manusia dalam mencerna perihal takdir
dengan baik sehingga manusia bisa memahami arti
kehidupan. Walaupun aku tahu si programmer tidak
mungkin bisa tahu pasti bagaimana dan seperti apa
Lauhul Mahfuzh itu sebenarnya, apakah memang
bentuk seperti listing pemprograman komputer yang
kita kenal sekarang atau tidak. Sebab, listing program
10 yang kita kenal sekarang adalah ciptaan Allah juga,
yang mana telah diilhamkan kepada manusia demi
kemaslahatan manusia itu sendiri. Wallahu"alam"
An Naml 75. Tiada sesuatupun yang ghaib di
langit dan di bumi, melainkan (terdapat) dalam kitab
yang nyata (Lauhul Mahfuzh).
Al Hadiid 22. Tiada suatu bencana pun yang
menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri
melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh)
sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang
demikian itu adalah mudah bagi Allah.
Al An'aam 38. Dan tiadalah binatang-binatang
yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang
dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga)
seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun
dalam Al-Kitab[472], kemudian kepada Tuhanlah
mereka dihimpunkan. [472]. sebahagian mufassirin menafsirkan Al-Kitab itu dengan
Lauhul Mahfudz dengan arti bahwa nasib semua makhluk itu sudah
dituliskan (ditetapkan) dalam lauhul mahfudz.
11 Al An'aam 59. Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci
semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya
kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di
daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun
yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan
tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan
tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan
tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)"
Demikianlah kitab Lauhul Mahfuz itu, mirip sekali
dengan Listing Program Komputer yang kita kenal
sekarang, walaupun Lauhul Mahfuzh itu jelas sangat
jauh, jauh, jauh lebih kompleks," jelas Harsya Panjang
lebar. "Duh, aku masih belum mengerti, Kak," kata Maya
terus terang. "Baiklah?" kata Harsya seraya menarik nafas
panjang, kemudian dia segera melanjutkan katakatanya.
"Begini saja, untuk lebih mempermudah
pemahamanmu, marilah kita bandingkan Listing
Program Lauhul Mahfuzh itu dengan Listing Program
12 Game Online yang dibuat oleh si programer muslim
ini, yang mana setiap objek yang ada di dalam game
online ini jelas sudah ditentukan oleh programmernya.
Dari keadaannya dunianya, waktunya, skenarionya,
berbagai karakternya, hingga sampai ke berbagai
perlengkapan karakternya. Dan si programmer-lah
yang mengendalikan sepenuhnya mengenai apa yang
ada di dunia game, apakah ia akan menambahkan
karakter baru, membuat dunia baru, atau membuat
skenario baru. Sesungguhnya banyak sekali yang bisa
dilakukan oleh seorang programmer guna bisa
membuat dunia game seperti yang diinginkannya.
Karena itulah, sebagai penguasa di dunia game,
tidak mustahil seorang programmer bisa mengetahui
apa yang sudah terjadi. Sebab, semua yang telah
terjadi di dunia game akan selalu tersimpan di dalam
data basenya. Selain itu, dia juga bisa mengetahui
apa akan terjadi kemudian. Sebab, dialah yang
Cinta Maya Karya Bois di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
membuat data base skenarionya. Namun sayangnya,
seorang programmer tidak mungkin bisa mengetahui
isi hati seorang gamer (manusia yang memainkan
13 program game buatannya). Sebab, memang bukan
programmer yang menciptakan manusia, sehingga
mustahil baginya untuk bisa mengetahui isi hati
manusia. Itulah hal mendasar yang membedakan
antara Dunia Game Online buatan programmer, dan
Dunia Kita ciptaan Allah. Karena itulah kita tak usah
heran, kalau Allah itu adalah Tuhan yang Maha Kuasa
dan Maha Mengetahui segalanya, termasuk isi hati
setiap manusia. Sebab, Allah-lah yang telah
memprogram dunia kita beserta isinya, termasuk kita,
dan semuanya itu telah ditulis-Nya di dalam sebuah
kitab yang bernama Lauhul Mahfuzh," jelas Harsya
lagi panjang lebar. "Wah, jadi si programmer itu seperti Tuhan saja.
Tuhannya para gamer di dunia game." Maya
berkomentar. "Ya, seperti itulah. Karena itu, para gamer yang
bermain game online pun mirip sekali dengan wujud
gaib kita yang bernama Roh. Di dalam dunia game,
gamer hanya bisa berkuasa sebatas mengendalikan
karakter miliknya guna menaikan level karakter yang
14 dimainkannya, yaitu dengan cara mengemban misi
pada setiap skenario yang sudah ditetapkan oleh sang
programmer. Begitupun dengan diri kita di dunia yang
fana ini, yang mana telah ditugaskan untuk menjadi
khalifah guna menaikkan level kemuliaan kita, yaitu
dengan cara bertakwa kepada Allah.
Al Anfaal 17. Maka (yang sebenarnya) bukan
kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah
yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang
melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah
yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk
membinasakan mereka) dan untuk memberi
kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan
kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Jelas sekali diterangkan dalam ayat tersebut,
kalau manusia memang tak berkuasa apa-apa.
Sebab, segala aktifitas manusia memang sudah
terprogram, termasuk aktifitas yang ada pada ayat itu,
15 yaitu membunuh dan melempar, yang mana keduanya
adalah bagian dari ciptaan Allah. Karenanyalah
memang sudah sepantasnya Allah berbicara begitu,
dengan maksud agar manusia jangan
menyombongkan diri terhadap "kemampuan fisik yang
dimilikinya", karena sesungguhnya kemampuan itu
semata-mata karena Allah yang menggerakkannya.
Selain itu, Allah juga telah membantu memenangkan
skenario itu dengan mengirimkan malaikat-Nya
lantaran adanya usaha manusia yang telah meminta
pertolongan-Nya. Karenanyalah, pantaskah manusia
menyobongkan diri padahal kemenangan itu sematamata
karena pertolongan Allah" Untuk lebih jelasnya,
coba kau perhatikan karakter milikmu itu. Apakah
karakter itu bisa bergerak karena digerakkan
olehmu?" tanya Harsya pada Maya
"Tentu saja, sebab jika aku diamkan tidak
mungkin karakterku ini bisa bergerak," jawab Maya
yakin. "Aku sudah menduga, orang awam sepertimu
pasti akan menjawabnya begitu. Namun bagiku, yang
16 mana telah sedikit memahami dunia pemprograman
tentu saja akan menjawabnya bukan, sebab pada
kakekatnya bergeraknya karakter itu disebabkan
adanya program pergerakan interaktif yang dibuat
oleh si programmer. Jika programmer tidak membuat
program pergerakan interaktif itu, mustahil gamer bisa
menggerakkan karakternya. Karena itulah, di dalam
dunia kita ini, kita sama-sekali tak berkuasa untuk
menggerakkan seluruh anggota badan kita.
Jangankan untuk menggerakkan seluruhnya,
membuka kelopak mata saja pada hakekatnya kita
tidak akan sanggup. Sesungguhnya kekuasaan yang
Allah berikan kepada manusia hanyalah sebatas
mengendalikan perangkat akal, yaitu manusia diberi
hak istimewa untuk menentukan pilihannya sendiri.
Dan oleh sebab itu pula, hakikat kehidupan di dunia ini
hanyalah memilih takdir, yang mana telah ditetapkan
oleh Allah sebelum manusia diciptakan. Jadi jelas
sekali, apapun pilihan manusia merupakan takdir yang
memang harus dijalaninya," jelas Harsya panjang
lebar. 17 "Wah, jadi apa yang kita lakukan di dalam
kehidupan sehari-hari ternyata sudah diprogram, dan
semua itu tak ubahnya seperti kita melakukan
berbagai pilihan di dalam permainan game online ini,"
komentar Maya atas penjelasan Harsya tadi.
"Ya, begitulah kira-kira. Sebab, kehidupan kita di
dunia nyata pada hahekatnya memang sebuah
permainan." "Wah wah wah" Jadi, kehidupanku yang selama
ini kuanggap nyata ternyata hanya sebuah permainan
yang sudah terprogram, dan Tuhan-lah yang
memprogramnya." "Tepat sekali. Karena itulah, peraturan dalam
game online ini pun dibuat menyerupai kehidupan
nyata, sehingga setiap karakter yang beratribut R tidak
bisa seenaknya bertindak, sebab bisa mempengaruhi
RP." "O, kini aku mengerti kenapa pada mulanya kau
tidak mau membantuku. Lalu, kenapa tadi kau bilang
mau membantuku?" 18 "Entahlah... aku juga tidak mengerti. Kenapa aku
mau saja membantumu yang dari golongan penyihir.
Mungkin itu karena..." Kesatria tampan itu tak
melanjutkan kata-katanya, dia malah melangkah
menghapiri sebuah pohon besar dan duduk di
bawahnya. "Karena apa, Kak?" tanya Maya penasaran seraya
duduk di bawah pohon yang sama.
"Sudahlah, aku tak mau mengungkapkannya."
"Kau menyukaiku, ya?"
"Wuih, GR! Maaf ya! Kau itu bukan tipeku."
"Sudahlah"! Aku tidak peduli apakah kau
menyukaiku atau tidak, yang terpenting adalah kau
mau membantuku mencari bebatuan itu," kata Maya
terus terang. "Kalau begitu, ayo kita berangkat!" ajak Harsya
seraya naik ke atas kudanya. "O ya, biar lebih cepat
sebaiknya kau membonceng bersamaku," ajak
kesatria itu lagi seraya menjulurkan tangannya
membantu Maya naik ke pelana."
19 "Kita akan pergi ke mana, Kak?" tanya Maya yang
kini sudah duduk di belakang Harsya.
"Kita akan pergi ke Lembah Hijau, setahuku di
sana banyak terdapat batu zambrut," jelas Harsya
seraya menghentakkan kekang kendali kudanya.
Kini kuda yang mereka tumpangi tampak mulai
menyusuri jalan setapak yang berada di lereng bukit.
Kuda itu tampak begitu bersemangat, terus berlari
dengan kecepatan tinggi melintasi tebing yang kian
mendaki. Beberapa menit kemudian, kuda yang mereka
tumpangi akhirnya tiba di tempat tujuan. Kini Harsya
dan Maya sedang asyik menikmati pemandangan
indah yang ada di tempat itu. Sungguh pemandangan
di tempat itu memang begitu indahnya. Kabut tipis
tampak membayang di sela-sela pepohonan yang
menghijau dan membuat suasana terasa begitu
menyejukkan mata, sedang di kejauhan tampak aliran
sungai yang berkelok-kelok, dengan airnya yang
tampak jernih menyegarkan. Ditambah lagi dengan
20 kicauan burung yang bernyanyi riang, semakin
lengkaplah suasana yang terasa menentramkan jiwa.
Setelah puas menikmati pemandangan lembah
yang indah itu, mereka pun segera turun ke dasar
lembah. Beberapa menit kemudian, "Itu dia, para
Monbahi! Biasanya batu zambrut di pegang oleh
mereka. Kalau begitu ayo kita habisi mereka!" ajak
Harsya seraya turun dari atas kuda dan segera
membantu Maya turun dari pelana.
Tak lama kemudian, kesatria R-Warrior itu sudah
bergerak menyerang Monbahi, yaitu monster batu
hijau yang bertubuh tambun. Pada saat yang sama,
Maya pun tak mau ketinggalan, dia segera ikut
menyerang hingga akhirnya beberapa Monbahi
berhasil dibunuhnya. Kedua kesatria itu terus
bertarung dengan gagah berani, hingga akhirnya.
"Berikan item itu padaku!" pinta Harsya ketika
mengetahui sebuah item bagus terlontar dari salah
satu monster yang dibunuhnya.
"Enak saja, kan aku yang mendapatkannya,"
"Iya" tapi aku yang membunuh monsternya,"
21 "Tidak bisa, item ini milikku."
"Dasar" Apa kau tidak tahu etika satu team,
kalau item bagus itu harus diberikan kepada leader
team." "Tidak," jawab Maya pura-pura bodoh.
"Dasar" kalau tau begitu mending aku tidak
membantumu," ucap Harsya jengkel.
"Hallo manis"!" sapa seorang kesatria tiba-tiba.
Dia tampak duduk di atas kuda hitam dengan
mengenakan baju zirah berjubah hitam dan perak.
"Hallo kakak!" balas Maya pada kesatria yang kini
berdiri dihadapannya. "Boleh aku ikut denganmu?" tanya kesatria yang
ternyata bernama Rider. "Eng" Memangnya Kakak level berapa?" tanya
Maya menyelidik. "Aku level 150."
"Wah, kalau begitu dengan senang hati, Kak.
Dengan ikutnya Kakak, itu artinya pekerjaan kami
akan menjadi lebih mudah."
"O ya, leader-nya temanmu itu kan?" tanya Rider.
22 "Benar, Kak. Leader-nya si Harsya," jawab Maya,
"Kalau begitu, keluar dari teamnya! Biar kau saja
yang menjadi team leader-nya!"
"A-aku sebagai leader-nya?"
"Ya, dengan demikian kalau ada item bagus bisa
menjadi milikmu. Bukankah itu yang dikatakan
temanmu tadi?" "Kau benar, Kak," kata Maya segera keluar dari
team Harsya dan membuat team yang baru.
Setelah memasukkan Rider ke dalam teamnya,
lantas ia pun segera memasukkan Harsya ke dalam
teamnya. Tak lama kemudian, Maya dan Raider
tampak mulai berburu. Entah kenapa, pada saat yang
sama, Harsya bukannya ikut berburu, tapi malah
melangkah menuju sebuah pohon besar.
Beberapa menit telah berlalu, saat itu Maya dan
Rider masih terus berburu dan berburu, mereka
tampak bersemangat membantai para monster
dengan gagah berani. Sementara itu Harsya masih
juga belum ikut berburu, kini dia malah asyik tidur23
tiduran di bawah pohon besar tadi. Mengetahui itu,
Rider pun tampak jengkel dan tidak tinggal diam.
"May, kenapa dengan temanmu itu" Dari tadi
kulihat dia tidur-tiduran saja, dia sama sekali tidak
membantu kita. Kalau begitu, sebaiknya kita
tinggalkan dia, biar kita berdua saja. Sebab, percuma
saja mengajak orang seperti dia."
"Ja-jadi. Aku harus bagaimana, Kak?" tanya Maya.
"Hmm" Bagaimana kalau sekarang kau kick dia!"
"Ta-tapi, Kak?"
"Sudahlah! Cepat kick dia! Jika tidak, terpaksa
aku yang keluar." Mendapat ancaman itu, Maya pun takut bukan
kepalang. Sebab jika Raider tidak lagi bersamanya,
bagaimana mungkin dia bisa mengumpulkan batu dan
naik level dengan cepat. Maklumlah, Raider memang
lebih jago ketimbang Harsya. Dia itu bisa membunuh
tiga monster batu hijau sekaligus hanya dengan
menggunakan sekali saja ilmu petir berantai yang
keluar dari tongkat sihirnya. Sedangkan Harsya, harus
menggunakan tiga kali sabetan pedang untuk bisa
24 membunuh satu monster. Sungguh perbandingan
yang lumayan jauh. Karena pertimbangan itulah,
akhirnya Maya mau menuruti apa yang dikatakan
Raider. "Baiklah, kalau begitu aku akan kick dia," kata
Maya setuju. Sementara itu, Harsya yang ternyata masih kesal
lantaran itemnya di ambil Maya tampak terkejut ketika
mengetahui dirinya dikeluarkan dari team.
"A-apa! Di-dia memang wanita yang sangat
keterlaluan, sudah dibantu bukannya terima kasih
Cinta Maya Karya Bois di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
malah memperlakukanku begini. Awas kau, jangan
mentang-mentang sudah ada kesatria lain yang mau
membantu lantas kau bisa memperlakukanku dengan
semena-mena," gerutu Harsya dalam hati. Lantas
dengan amarah yang meluap-luap kesatria itu
menghapiri Maya yang saat itu baru saja berhasil
membunuh satu monster dengan 20 kali hujaman
panah. "Kenapa, May?" tanya kesatria itu pada Maya.
"Siapa suruh kau diam saja," jawab Maya ketus.
25 "Aku diam karena?" Harsya tidak melanjutkan
kata-katanya. "Karena apa, Kak?"
"Ti-tidak. Aku tidak mau bilang?"
"Aku tahu, kau pasti masih kesal karena tadi aku
mengambil item bagus itu! Iya kan?"
"Eng" tidak kok."
"Sudahlah" ayo mengaku saja!"
"Baiklah" Kau memang benar, May. Aku ini
masih kesal lantaran kau mengambil item yang
seharusnya menjadi milikku."
"Huh, dasar tukang ngambek, pendendam. Kau itu
seperti anak kecil tahu."
"A-apa?"" A-ku aku seperti anak kecil. Ketahuilah
May! Sesungguhnya kau-lah yang seperti anak kecil.
Kau itu betul-betul egois dan tak tahu terima kasih."
"Tuh, kan. Baru dibilangan anak kecil saja sudah
sekesal itu." "Ups"! Iya, ya" jika dipikir-pikir aku ini memang
seperti anak kecil. Hmm" Sungguh aku betul-betul
26 tidak mengerti. Kenapa aku bisa seperti itu ya"
Padahal aku tahu, kalau semua ini cuma permainan."
"Wajar saja kalau kau kesal, Kak. Sebab, kau itu
punya perasaan. Dan menurutku yang membuat
permainan ini menjadi mengasyikkan karena adanya
perasan itu." "Ha ha ha"!" Tiba-tiba Harsya tertawa terbahakbahak.
"Kini aku mengerti, hal itulah yang membuat
permainan ini menjadi menarik dan membuat kita
ingin terus bermain."
"Atau malah kepingin berhenti," Maya
menambahkan. "Ya, kau benar. Jika kita dapat memahami perihal
perasaan kita, tentunya kita ingin terus bermain
karena bisa menikmatinya. Namun jika tidak, tentu
kita ingin lekas berhenti. Hmm" barusan aku bisa
tertawa karena sebelumnya aku sudah dibuat kesal
olehmu." "Hihihi"!" Maya ikut tertawa. " Kau itu aneh, Kak.
Di buat kesal, eh ujung-ujungnya malah tertawa.
Memangnya apa yang lucu sih?"
27 "Gimana tidak lucu, May. Masa aku bisa kesal
hanya gara-gara item yang cuma gambar belaka, dan
kau pun begitu ngotot cuma buat item yang gambar
belaka." "Eh, Kak. Biar pun cuma gambar belaka, tapi item
itu berguna di dalam permainan ini."
"Ya, kau benar. Tapi, bukan itu yang kumaksud."
"Lalu" Apa, Kak?" tanya Maya penasaran.
"Begini May, seandainya penyelenggara game ini
tiba-tiba tutup, lantas untuk apa lagi item yang tadi kita
perebutkan tadi" Di bawa pulang juga tidak bisa,
semuanya akan hilang begitu saja. Contohnya seperti
game online yang sebelumnya pernah kumainkan,
saat itu aku sudah menjadi kesatria tangguh yang
kaya raya, dan ternyata penyelenggaranya menutup
game itu begitu saja, alias game itu sudah dinyatakan
kiamat. Katanya sih ada kebakaran yang
menyebabkan data gamer tidak bisa diselamatkan.
Karena itulah tadi aku tertawa, aku mentertawakan
kebodohan kita yang telah begitu ngotot
28 memperebutkan item yang tak ada artinya di dunia
kita." "Kau benar, Kak. Aku pun sebelumnya pernah
memainkan game tersebut. Saat itu aku sudah level
tinggi dan kesatria kaya pula. Tapi, semuanya hilang
begitu saja, tidak ada yang bisa kubawa pulang,
melainkan hanya kekesalan belaka."
"Kasian sekali kau, May. Untung saja saat
memainkan game itu aku sempat menjadi gamer yang
baik, yang senantiasa membantu orang, bahkan tidak
segan-segan aku memberikan uangku untuk gamer
lain yang membutuhkan. Jadi, ketika tutup masih ada
yang bisa kubawa pulang, yaitu perasaan bahagia
karena sempat berbuat baik bisa menyenangkan
gamer lain." Mengetahui itu, Maya langsung merenung. "Kak,
maafkan aku karena telah membuatmu kesal. Dan ini,
aku kembalikan item yang sebetulnya memang
menjadi hakmu." "Sudahlah, item itu untukmu saja. Mungkin kau
memang lebih membutuhkannya."
29 "Be-benarkah! Ka-kalau begitu, terima kasih,
Kak." Pada saat itu, Rider tampak sudah berdiri di dekat
mereka. "Weleh weleh" Kenapa kau malah ngobrol
dengan dia, May?" tanya kesatia itu pada Maya.
"Maaf, Kak. Eng" boleh ya Harsya aku masukkan
kembali dalam team!" pintanya pada kesatria tangguh
itu. "Tidak bisa, May. Biarlah orang malas seperti dia
mendapat pelajaran."
"Tapi, Kak"."
"Sudah"! Biarkan saja dia. Kalau kau terus
memaksa, terpaksa aku akan meninggalkanmu."
"Baiklah, Kak. Aku tidak akan memasukkannya,"
kata Maya seraya menghampiri Hasya. "Maaf kan
aku, Kak. Aku terpaksa tidak bisa menerimamu
kembali," ucapnya pada Harsya.
Saat itu Harsya sempat kecewa. Namun karena
dia memahami semua itu cuma permainan, akhirnya
dia pun bisa menerima . "Sudahlah, May. Tidak apa30
apa, Kok. Sampai bertemu lagi ya, May," ucap Harsya
seraya naik ke atas kudanya.
"Kau mau kemana, Kak?"
"Aku mau kembali ke kota membeli beberapa
keperluan," jawab Harsya seraya memacu kudanya
menuju kota. Pada saat yang sama, Maya sudah
kembali berburu bersama Rider. Keduanya tampak
bersemangat membantai para Monbahi guna
mendapatkan 500 buah batu zambrut.
31 Bagian I I letak! Kletuk! Kletak! Kletuk! Di suatu siang yang
cerah, terdengar langkah seekor kuda yang
berjalan santai menyusuri jalan setapak di sebuah
lembah yang bernama Lembah Babi. Penunggangnya
adalah kesatria cantik yang senantiasa menggenggam
busur panahnya. Dialah Maya yang sedang
melanjutkan petualangannya guna mendapatkan
matra perpindahan. Tiba-tiba Maya menghentikan
langkah kudanya, saat itu kedua matanya tampak
memperhatikan seorang kesatria tampan yang
sedang berburu sendirian. Dilihatnya kesatria tampan
itu tampak begitu gagah melawan Monkeba dengan
sabetan pedang bulannya yang mematikan.
Mengetahui siapa si kesatria tampan itu, lantas Maya
pun segera ikut bertempur melawan monster-monster
buas berkepala babi itu dari atas kudanya. Dengan
K 32 cekatan dia melepaskan beberapa anak panahnya
hingga mengenai sasaran. "Hah, apa-apaan ini?" Kesatria tampan yang
ternyata Harsya tampak terkejut ketika menyadari
monster di sekelilingnya tampak bergelimpangan.
"Huh, siapa sih yang usil ikut membantai monstermonster
buruanku?" tanyanya jengkel.
"Hallo Kak Harsya!" sapa Maya seraya turun dari
atas kudanya. "O, kau rupanya. Apa kabar?"
"Baik, Kak" "Awas, May!" kata Hasya tiba-tiba seraya
mengayunkan pedangnya ke arah Monkeba yang
hendak menyerang Maya. "Nanti saja kita lanjutan
bicaranya, May. Sekarang ayo kita habisi dulu para
Monkeba ini!" ajaknya kemudian.
Lantas tanpa buang waktu, Maya pun segera ikut
membantai para Monkeba yang menyeramkan itu.
Anatomi tubuh mereka tampak seperti manusia,
namun mereka mempunyai tubuh yang kekar dan
ditumbuhi dengan bulu yang begitu lebat. Hanya
33 kepala mereka saja yang sangat jauh berbeda, kepala
mereka persis seperti babi hutan yang begitu buas.
Senjata mereka pun cukup menakutkan, yaitu dua
buah gada berduri yang terbuat dari baja. Dan ada
juga yang menggunakan panah-panah berapi yang
bisa membakar apa pun yang dikenainya. Bahkan
beberapa panah itu sempat mengenai Maya dan
membuat HP-nya terus turun dengan sangat drastis.
Untunglah saat itu ia membawa cukup banyak
minuman penambah HP sehingga ia bisa bertahan
hidup. Setelah semua monster habis terbunuh, Hasya
tampak menghampiri Maya sambil tersenyum puas.
"Wah wah" Kini panah-panahmu semakin
mematikan saja. Kau pasti sudah naik beberapa level
karena bantuan Rider. Iya kan?"
"Kau benar, Kak. Kini aku sudah level 120."
"Uedan" kau hampir bisa menyusulku," kata
Hasya kagum. "O, ya. Ngomong-ngomong, apa kau
sudah mendapatkan mantra perpindahan?" tanyanya
kemudian. 34 "Belum, Kak. Kemarin aku cuma online sebentar
karena ada keperluan penting. Pada kesempatan
online kali ini, aku cuma baru bisa menukar bebatuan
yang kukumpulkan itu dengan sebuah kunci peti tua
ini. Eng, apa kau tahu dimana petinya?" tanya Maya
seraya menunjukkan kunci yang dimaksud.
"Hmm" Setahuku peti itu ada di Gunung Harimau,
yaitu di dalam goa yang bernama Goa Taring
Harimau." "Kau pernah ke sana, Kak?"
"Tidak, aku sama sekali belum pernah ke sana.
Kau kan tahu, aku ini R-Warrior, jadi aku tidak
memerlukan mantra perpindahan itu?"
"Jadi, selama ini Kakak belum pernah
berpetualang ke alam gaib?"
"Pernah. Cuma aku tidak menggunakan mantra
itu. Melainkan menggunakan special skill yang
kudapat ketika mencapai level 100."
"Benarkah kau bisa ke alam gaib tanpa perlu
repot-repot seperti yang kulakukan selama ini. Kalau
35 begitu enak juga jadi R-Warrior, begitu mudahnya
mendapatkan skill tanpa perlu bersusah payah."
"Siapa bilang mudah" Walaupun karakter Rwarrior
secara otomatis akan mendapat skill baru
setelah mencapai level tertentu, tapi untuk
mendapatkannya tetap saja sulit. Kau tahu kan betapa
sulitnya mencapai level 100, dan untuk mendapatkan
skill perpindahan itu pun aku harus mempertahankan
RP-ku di atas 80% selama tiga bulan penuh.
Ketahuilah" Selama tiga bulan itu aku harus berbuat
baik dan melaksanakan ritual yang sudah ditentukan
dengan bersusah payah."
"Kalau begitu, berarti semua karakter yang ada
permainan ini mendapat kesulitan yang sama agar
bisa mendapatkan kemampuan yang hebat, dan itu
artinya semua karakter yang ada di permainan ini bisa
hebat dong." "Ya, begitulah. Karenanyalah, sebaiknya kau ganti
atribut S-Archer-mu itu dengan R-Archer. Dengan
begitu, kita bisa sama-sama meningkatkan
kemampuan tanpa saling merugikan."
36 "Enak saja. Aku ini sudah terlanjur basah tahu!
Kau pikir mudah untuk bisa mengganti S-Archer
dengan R-Archer. Ketahuilah! Ada syarat berat yang
harus kulakukan, tahu?"
"Menurutku sih, mudah saja. Tentunya jika kau
mau bersungguh-sungguh menggantinya."
"Tidak, ah. Aku tidak mau, sebab aku memang
sudah terlanjur basah."
"Ketahuilah, May. Karakter dengan attribut S itu
akan sulit menang. Sebab setelah level 200 nanti,
atribut S-mu akan ditambahkan dengan atribut baru,
yaitu B dan W (Black and White). Jika kau condong ke
Black Magic, maka karaktermu akan menjadi S-BArcher.
Begitu pun sebaliknya. Perlu kau ketahui pula,
mendapatkan White Magic lebih sulit ketimbang
mendapat Black Magic. Jadi kalau orang malas
sepertimu, sepertinya akan lebih condong ke Black
Magic. Jika sudah begitu, bagaimana mungkin
karaktermu bisa masuk daftar peringkat terbaik yang
Cinta Maya Karya Bois di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
hanya dikhususkan untuk golongan putih."
"Benarkah begitu?" tanya Maya ragu.
37 "Makanya, baca dong web sitenya!"
"Males, ah. Biarlah aku tetap menjadi S-Archer
saja, sebab semua ini cuma permainan. Mau jadi S-B
atau S-W bagiku sama-saja, yang penting aku bisa
bersenang-senang di dalam permainan ini. Kelak jika
aku kalah atau menang, bukanlah hal yang begitu
penting buatku." "Ya, kau benar. Coba kalau di dalam permainan
ini yang kalah akan dieksekusi mati tentu kau akan
berpikir seribu kali untuk mengucapkan itu."
"Ya, kalau memang seperti itu. Tentu aku akan
berusaha untuk menang, sebab aku ini memang tidak
mau dieksekusi mati."
"Eng" Apa di dunia nyata kau juga melakukan
pilihan seperti itu?"
"Maksud, Kakak?"
"Maksudku, apa kau akan memilih takdir
sembarangan juga seperti itu, yaitu tanpa peduli mau
menang atau kalah" Kau tahu kan, kalau di dunia
nyata jelas ada sangsinya, yang menang akan masuk
surga dan yang kalah akan masuk neraka. Perlu kau
38 ketahui juga, May. Di dunia nyata, manusia tidak
mungkin bisa mengelak dari takdir, dan jika manusia
melewati takdir yang buruk itu adalah karena
pilihannya sendiri. Sebab, dari awal Allah memang
telah menyediakan berbagai pilihan yang bebas untuk
dipilih oleh manusia, baik itu takdir yang baik maupun
yang buruk. Dan selama di dunia, manusia hanya bisa
meminta petunjuk-Nya agar bisa memilih takdir yang
baik, yaitu takdir yang akan membawanya kepada
kebahagiaan. Jika tidak, dia hanya mengandalkan
keberuntungan. Beruntung jika dia benar dalam
memilih. Namun jika tidak, tentu dia akan menderita.
Karena itulah, manusia wajib memilih berdasarkan
petunjuk Allah, yaitu Al-Quran dan Hadits Rasul. Dan
jika dia mau melakukannya, maka nilainya adalah
ibadah. Namun jika tidak, maka nilainya adalah
durkaha. Buah dari ibadah adalah pahala, dan buah
dari durkaha adalah dosa. Dan hasil timbangan dari
keduanya itulah yang akan menentukan takdir
manusia masuk surga atau neraka.
39 Ketahuilah, bahwa sesungguhnya manusia dan jin
itu telah dipersilakan untuk memilih berbagai takdir
yang sudah tersedia dan tertulis jelas pada kitab
Lauhul Mahfuzh. Dan bukankah kau sudah tahu kalau
kitab itu adalah "Listing Program" mengenai kehidupan
manusia di alam semesta, dan juga keadaan alam
semesta itu sendiri. Sebab, dari awal penciptaan
hingga kematiannya, segala tingkah laku dan
perbuatan manusia memang sudah ditentukan di
dalam kitab tersebut, baik itu segala yang baik
maupun segala yang buruk. Begitu pun dengan
keadaan alam semesta ini, yang dari awal
penciptaannya adalah bermula dari sebuah ledakan
dahsyat (Big Bang) hingga akhirnya menjadi alam
semesta yang sempurna dan terus mengikuti Hukum
Sunatullah (Hukum ketentuan Allah) yang semuanya
sudah ditentukan pada kitab Lauhul Mahfuzh. Bahkan
dari partikel debu hingga keadaan Jagad Raya
seluruhnya, semua sudah ditentukan. Juga dari
sebuah huruf hingga ensiklopedia, semuanya juga
sudah ditentukan. Subhanallah... Sebuah daun kering
40 yang gugur tampak terbang melayang dengan berliukliuk,
kemudian jatuh di atas aliran sungai, lalu hanyut
bersama aliran air yang terus mengalir, hingga
akhirnya tenggelam di dasar sungai, kemudian
membusuk dan terurai. Sungguh semua peristiwa
itu"dari mulai gugurnya daun hingga sampai
mengurainya sudah tertulis jelas di kitab Lauhul
Mahfuzh. Karena itulah, agar manusia bisa memilih dengan
baik, lantas Allah pun membekali manusia dengan
akal dan hati nurani yang berguna melindungi
manusia dari pilihan yang salah. Karena keduanya
masih belum cukup, lantas Allah juga menurunkan
Nabi dan Rasul yang membawa petunjuk agar diikuti
oleh umat manusia. Hingga akhirnya petunjuk itu
menjadi kitab-kitab suci yang kita kenal sekarang,
yaitu Zabur, Taurat, Injil, dan yang telah
disempurnakan yaitu Al-Quran, yang diturunkan
sebagai Mukjizat untuk Rasul yang paling dicintai-Nya
yaitu Muhammad S.A.W. 41 Al Baqarah 151. Sebagaimana (Kami telah
menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah
mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang
membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan
mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al
Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu
apa yang belum kamu ketahui.
Ketahuilah, May" Sesungguhnya Al-Quran itu pun
sebenarnya ada di dalam kitab Lauhul Mahfuzh. Dan
Allah menjamin, tidak ada seorang pun yang bisa
merubah Al-Quran lantaran tidak ada seorang pun
yang bisa menyentuh Lauhul Mahfuzh itu, kecuali
orang-orang yang disucikan. Karena itulah, Al-Quran
di dunia ini pun akan terus terpelihara karena perkara
pemeliharan Al-Quran jelas sudah ditetapkan pada
Lauhul Mahfuzh. Intinya adalah AL-Quran memang
sudah ditakdirkan untuk tetap terpelihara, tidak seperti
kitab-kitab lainnya yang telah ditakdirkan untuk tak
terpelihara, alias sudah ditakdirkan untuk bisa diubah
oleh manusia. 42 Al Waaqi'ah 77. Sesungguhnya Al-Quran ini
adalah bacaan yang sangat mulia,
Al Waaqi'ah 78. pada kitab yang terpelihara
(Lauhul Mahfuzh), Al Waaqi'ah 79. tidak menyentuhnya kecuali
orang-orang yang disucikan.
Sebetulnya Al-Quran itu bukanlah petunjuk yang
ditujukan untuk manusia saja, melainkan juga untuk
bangsa jin yang hidup di alam gaib agar tak
mengulangi kesalahan para leluhurnya.
Al jinn1. Katakanlah (hai Muhammad): "Telah
diwahyukan kepadamu bahwasanya: telah
mendengarkan sekumpulan jin (akan Al Quran), lalu
mereka berkata: Sesungguhnya kami telah
mendengarkan Al Quran yang menakjubkan,
Bukhari Muslim 251. Diriwayatkan daripada Ibnu
Abbas r.a katanya: Rasulullah s.a.w belum pernah
membaca al-Quran dan mengajar agama kepada jin
43 dan belum pernah pula melihat mereka. Kisahnya,
baginda berangkat bersama dengan rombongan para
Sahabat menuju ke pasar Ukaz Pada ketika itu, tipu
muslihat antara syaitan dan berita dari langit dihalangi
dan mereka dilempari dengan panah api. Maka
mereka pun kembali kepada kaum mereka, lalu
berkata: Antara kami dan berita dari langit ditipu daya
dan kami dilempari dengan panah api. Kaum mereka
berpendapat: Keadaan itu adalah karena ada sesuatu
yang luar biasa berlaku. Pergilah ke bumi di sebelah
timur dan barat. Telitilah apa yang menghalangi antara
kita dan berita dari langit. Mereka pun pergi ke bumi di
sebelah timur dan barat. Sekumpulan jin dari mereka
menuju ke arah Tihamah yaitu mengikuti Nabi s.a.w.
Baginda berada di bawah pokok tamar dalam
perjalanan ke pasar Ukaz. Pada saat itu, baginda
sedang sembahyang Subuh bersama para Sahabat.
Ketika mereka mendengar al-Quran, mereka
memerhatikannya, lalu berkata: Inilah yang
menghalangi antara kita dengan berita dari langit.
Maka mereka pun kembali kepada kaum mereka lalu
44 berkata: Wahai kaumku. Sesungguhnya aku telah
mendengar bacaan yang mengkagumkan, yang boleh
menunjukkan kita kepada kebenaran, maka aku
beriman kepadanya dan tidak akan menyekutukan
Tuhanku dengan siapa pun. Maka Allah s.w.t
menurunkan kepada nabi-Nya Muhammad s.a.w ayat
Katakanlah, telah diwahyukan kepadaku, bahwasanya
sekumpulan jin telah mendengar bacaan al-Quran
Ketahuilah, sebelum manusia, Allah telah
mempercayakan kalau dunia yang diciptakan-Nya
agar ditempati dan dirawat baik-baik oleh bangsa jin,
yaitu untuk menguji akal mereka. Namun ternyata
bangsa jin justru merusaknya, dan itu karena akal
mereka tak mampu mengambil keputusan yang baik.
Karena itulah lantas Allah menciptakan manusia untuk
menggantikan peran jin di dunia, yaitu dengan
menciptakan Adam dan Hawa yang dengan perantara
Iblis akhirnya harus tinggal di dunia. Begitulah cara
Allah bekerja, yaitu dengan menciptakan berbagai
takdir yang harus dipilih oleh makhluk ciptaan-Nya.
45 Perlu kau ketahui pula, bahwa sewaktu di alam
roh, setiap jiwa sudah menandatangani kontrak
perjanjiannya dengan Allah, yaitu manusia bersedia
untuk menjadi khalifah di muka bumi ini"yaitu
menjadi seorang pemimpin yang bisa membuat
kehidupan di dunia menjadi seperti keinginan Allah,
dengan maksud menguji akal manusia. Jika setiap
jiwa tidak melanggar perjanjian itu, maka ia akan
dihadiahkan Surga. Namun jika melanggar, jelas akan
mendapat sangsinya, yaitu Neraka. Itulah salah satu
hakikat tujuan diciptakannya manusia, yaitu menjadi
khalifah yang bertakwa kepada Allah"Tuhan
Semesta Alam, yang mana manusia dituntut untuk
senantiasa beribadah hanya kepada-Nya dan
menjauhi semua larangan-Nya, dengan tujuan untuk
menguji akalnya. Hakikat lain diciptakannya manusia adalah agar
manusia bisa mengenal-Nya dan juga bisa memahami
kenapa Allah menciptakan semua yang ada di alam
ini, baik yang nyata maupun yang gaib. Allah
menyukai manusia yang bisa mengenal-Nya dan juga
46 bisa memahami tujuan penciptaannya, sehingga
manusia menjadi tersadar dan akhirnya mau berbuat
baik semata-mata karena-Nya.
Al Baqarah 195. Dan belanjakanlah (harta bendamu)
di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu
sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah,
karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang berbuat baik. Kembali ke masalah takdir. Pada awalnya, takdir
manusia sudah di tentukan sama. Namun akan
menjadi berbeda setelah dia mulai memilih. Manusia
hidup kaya bisa bahagia dan juga bisa menderita,
manusia hidup sederhana bisa bahagia dan juga bisa
menderita, manusia hidup miskin bisa bahagia dan
juga bisa menderita. Semuanya tergantung kepada
pamahaman manusia itu sendiri tentang agama dan
juga nilai ketakwaannya kepada Allah. Itulah yang
akan menentukannya hidup manusia bahagia atau
menderita. Sebab dengan adanya pemahaman
47 agama yang baik dan juga nilai ketakwaan yang baik,
maka manusia bisa mengambil keputusan dengan
cara yang baik dan benar pula. Pemahaman agama
yang baik berguna untuk bahan pertimbangan akal
(pengambil keputusan), sedangkan takwa berguna
untuk membersihkan nurani (cahaya mata hati) yang
mana akan melindungi akal dari pengaruh ego
(keinginan). Takwa itu adalah mau mengamalkan
semua perbuatan baik (Perintah Allah) dan mau
menjauhi semua perbuatan buruk (Larangan Allah).
Akal manusia membutuhkan yang namanya petunjuk
(hidayah), dan petunjuk yang lurus itu adalah Al-Quran
dan Hadits, yang mana telah Allah karuniakan kepada
para hamba-Nya. Pada mulanya akal bertanya, manakah yang
terbaik dari ketiga pilihan ini, hidup kaya, sederhana,
atau miskin. Lantas akal segera menimbangnya.
"Hmm... yang mana ya?" tanya akal bingung. Saat
itulah ego bermain, ia menganjurkan akal untuk
memilih berdasarkan kesenangan dunia. Mengetahui
itu, Nurani pun tidak tinggal diam, ia menyarankan
48 untuk memilih berdasarkan pertimbangan akhirat.
Saat itu Ego dan Nurani bertarung membenarkan
pendapatnya masing-masing. Dari pertarungan
pendapat antara Ego dan Nurani itulah, akhirnya akal
kembali melakukan penimbangan. Dan disaat itu pula
dibutuhkan petunjuk yang berdasarkan kepada AlQuran dan Hadits. Jika saat itu nilai ketakwaan manusia masih
kurang, maka akal akan lebih condong menuruti ego.
Dan jika saat itu nilai ketakwaan manusia baik, maka
akal akan lebih condong menuruti nurani. Jika
manusia menuruti ego risikonya lebih besar ketimbang
menuruti nurani. Sebab jika menuruti ego karena
bisikan syetan tentu ia akan celaka, namun jika
Cinta Maya Karya Bois di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
menuruti ego dan masih dilindungi oleh Allah tentu ia
masih bisa selamat. Karenanyalah, lebih aman adalah
dengan mengikuti nurani. Namun sayangnya,
kemampuan nurani dalam upaya memberi petunjuk
tergantung kepada kebersihannya. Ia bisa diibaratkan
dengan gelas bening yang berisi air jernih yang secara
otomatis bisa menjadi kotor. Jernih dan kotornya air
49 dalam gelas tergantung tingkat ketakwaaan
seseorang. Semakin tinggi nilai ketakwaan manusia,
maka akan semakin jernih air dalam gelas. Begitu pun
sebaliknya, semakin rendah nilai ketakwaan manusia,
maka akan semakin kotor air dalam gelas. Jika air
dalam gelas sangat jernih, maka setitik pasir pun akan
mudah terlihat. Namun jika air dalam gelas kotor,
maka segenggam batu pun tak mungkin terlihat. Hal
ini berlaku untuk semua manusia, baik muslim
maupun non muslim. Karenanyalah, seorang non
muslim yang nuraninya bersih sudah barang tentu
akan memilih Islam sebagai agamanya. Namun
kejernihan nurani non muslim yang baik, masih kalah
jauh dengan kejernihan nurani seorang muslim yang
baik. Bukhari Muslim 86. Diriwayatkan daripada Huzaifah
r.a katanya: Saidina Umar r.a pernah bertanya aku
ketika aku bersamanya. Katanya: Siapakah di antara
kamu yang pernah mendengar Rasulullah s.a.w
meriwayatkan tentang fitnah" Para Sahabat
50 menjawab: Kami pernah mendengarnya. Saidina
Umar bertanya: Apakah kamu bermaksud fitnah
seorang lelaki bersama keluarga dan tetangganya"
Mereka menjawab: Ya, benar. Saidina Umar berkata:
Fitnah tersebut dapat dihapuskan oleh sholat, puasa
dan zakat. Tetapi, siapakah di antara kamu yang
pernah mendengar Nabi s.a.w bersabda tentang fitnah
yang bergelombang sebagaimana lautan
bergelombang" Huzaifah berkata: Para Sahabat
terdiam. Kemudian Hudzaifah berkata: Aku, wahai
Umar! Saidina Umar berkata: Engkau. Lantas Saidina
Umar memuji dengan berkata ayahmu adalah milik
Allah. Huzaifah berkata: Aku dengar Rasulullah s.a.w
bersabda: Fitnah akan melekat di hati manusia
bagaikan tikar yang dianyam secara tegak-menegak
antara satu sama lain. Mana-mana hati yang
dihinggapi oleh fitnah, niscaya akan terlekat padanya
bintik-bintik hitam. Begitu juga mana-mana hati yang
tidak dihinggapinya, akan terlekat padanya bintik-bintik
putih sehingga hati tersebut terbahagi dua: Sebagian
menjadi putih bagaikan batu licin yang tidak lagi
51 terkena bahaya fitnah, selama langit dan bumi masih
ada. Manakala sebagian yang lain menjadi hitam
keabu-abuan seperti bekas tembaga berkarat, tidak
menyuruh kebaikan dan tidak pula melarang
kemungkaran, segala-galanya adalah mengikut
keinginan. Bukhari Muslim 99. Diriwayatkan daripada Anas bin
Malik r.a katanya: Rasulullah s.a.w telah didatangi
oleh Jibril a.s ketika baginda sedang bermain dengan
kanak-kanak. Lalu Jibril a.s memegang dan
merebahkan baginda, kemudian Jibril a.s membelah
dada serta mengeluarkan hati baginda. Dari hati
tersebut dikeluarkan segumpal darah, lalu Jibril a.s
berkata: Ini adalah bahagian syaitan yang terdapat
dalam dirimu. Setelah itu Jibril membasuh hati
tersebut dengan menggunakan air Zamzam di dalam
sebuah bekas yang diperbuat dari emas, kemudian
meletakkanya kembali ke dalam dada baginda serta
menjahitnya sebagaimana asal. Dua orang kanakkanak
segera menemui ibunya yaitu ibu susuan
52 Rasulullah s.a.w dan mereka berkata: Muhammad
telah dibunuh. Seterusnya mereka mengusung
baginda, ketika itu rupa baginda telah berubah. Anas
berkata: Aku benar-benar pernah melihat kesan
jahitan tersebut di dada baginda
Karenanyalah, seorang muslim yang nuraninya
bersih, ia akan mudah untuk membedakan mana
perbuatan baik dan mana yang buruk, mana yang
menguntungkan dan mana yang merugikan, mana
yang jujur dan mana yang bohong, mana yang jahat
dan mana yang baik. Begitu pun sebaliknya, jika
nurani kotor maka dia akan sulit untuk bisa
membedakan. Jika sudah begitu, nurani tidak bisa
diandalkan untuk memberitahukan akalnya. Hanya
kasih sayang Allah saja yang bisa menyelamatkan
manusia dari nurani yang kotor, yaitu Allah
menundukkan ego dan memberi kesempatan pada
nurani agar mau menasihati akal guna mencari
hidayah-Nya. 53 Nah... begitulah proses akal manusia menentukan
pilihan. Jika manusia tidak mau menggunakan
akalnya dengan baik dan benar jelas ia akan tersesat.
Karenanyalah, jika manusia yakin kalau ia bisa
menjadi kaya tanpa menghalalkan berbagai cara dan
dengan tujuan yang mulia untuk membantu sesama,
maka ia boleh menjadi kaya. Namun jika sebaliknya,
maka kaya bukanlah sebuah pilihan yang baik.
Begitupun dengan pilihan miskin, jika ia miskin dan
menyusahkan orang lain maka pilihan miskin pun
bukanlah yang terbaik. Dan sebaik-baiknya pilihan
adalah hidup sederhana, sebab Rasullullah pun
memang menganjurkan demikian. Sebaik-baiknya
pilihan adalah yang pertengahan.
Ketahuilah, jika suatu saat ia sudah siap menjadi
orang kaya, maka ia akan menjadi orang kaya yang
bertakwa dan sangat dermawan. Kenapa bisa begitu"
Sebab biarpun dia memiliki harta yang berlimpah
ruah, ia tetap akan memilih untuk hidup sederhana
dan bersahaja. Dan secara otomatis harta yang
berlebihan itu tentu akan ia hambur-hamburkan untuk
54 tujuan yang mulia. Begitupun jika suatu saat dia sudah
siap untuk menjadi orang miskin, maka ia akan
menjadi orang miskin yang zuhud, yang senantiasa
bertakwa kepada Allah dan tidak pernah
menyusahkan orang lain," jelas Harsya lagi panjang
lebar. "Hmm" jadi menjadi orang kaya, sederhana, atau
miskin itu adalah pilihan takdir" Dan itu artinya, kita
sendiri yang menentukan kita mau kaya, sederhana,
atau miskin." Komentar Maya yang kian mengerti.
"Benar sekali, sebab Allah menghargai setiap
usaha yang manusia lakukan. Karena itulah sistem
takdir yang sudah Allah tetapkan adalah, setiap
manusia yang mau berusaha memilih takdir dengan
baik, maka akan mendapat hasil yang baik pula. Tapi
jangan lupa, bahwa pilihan seseorang juga
dipengaruhi oleh pilihan orang lain. Contohnya adalah
kesalahan seorang presiden dalam mengambil
keputusan, bisa mempengaruhi hasil pilihan yang
dilakukan oleh rakyatnya, yaitu hal yang sebetulnya
mudah bisa menjadi sulit, dan karena kesulitan itulah
55 sehingga membuat orang tidak sabar dan akhirnya
terpaksa menghalalkan berbagai cara. Oleh sebab itu,
tanggung jawab presiden sangatlah besar. Jika ia
salah dalam mengambil keputusan, maka kelak ia
akan dimintai pertanggungjawabannya."
"Wah, benarkah yang kau katakan itu?" tanya
Maya seakan tak percaya, kemudian dia segera
melanjutkan kata-katanya. "Hmm" jika benar begitu,
tidak enak dong jadi seorang presiden, sebab jika dia
salah mengambil keputusan, itu artinya dia pun harus
ikut menanggung dosa setiap rakyat yang telah
melakukan dosa akibat dari kebijakannya."
"Tepat sekali. Jika orang sudah betul-betul
menyadari hal itu, maka ia tidak akan terobsesi
menjadi presiden. Apalagi jika harus mengeluarkan
banyak uang dan menghalalkan berbagai cara, tentu
dia tidak akan mau. Dia hanya mau menjadi presiden,
jika ia didesak oleh rakyat yang memang sangat
menginginkan kepemimpinannya. Jika saat itu ia
memang mampu, namun menolak keinginan rakyat
adalah pilihan yang salah, sebab bisa mematikan
56 harapan banyak orang. Dan pemimpin yang seperti
ini, Insya Allah" akan mendapat petunjuk Allah pada
setiap keputusan yang diambilnya, dan setiap
keputusan yang diambil atas petunjuk Allah tentu tidak
akan keliru. Apapun yang terjadi tentu tidak akan
diminta pertanggungjawaban, sekalipun keputusan itu
bisa saja salah dimata manusia, namun tidak salah
dimata Allah. Dan pemimpin yang demikian, tentunya
akan mendapat ganjaran pahala yang berlipat ganda.
Contohnya jika ada seorang pemimpin yang berani
mewajibkan hijab misalnya, tentu dia akan mendapat
pahala yang banyak karena sudah membantu banyak
orang untuk tidak melakukan dosa lantaran tak
mampu menjaga pandangan. "
"Wah, ternyata memilih itu tidaklah mudah. Sebab,
setiap pilihan pasti akan diminta pertanggungjawaban
dan bisa berdampak pada diri sendiri."
"Benar sekali. O ya, ada sebuah contoh lagi
mengenai pilihan, yaitu seandainya dihadapanmu ada
dua buah jembatan gantung yang melintasi jurang,
yang satu masih baru dan tampak kokoh, sedangkan
57 yang satunya lagi sudah lama dan tampak lapuk. Nah,
dari kedua jembatan itu manakah yang kau pilih untuk
disebrangi?" tanya Harsya menambahkan.
"Tentu saja jembatan yang baru itu pilihan
terbaik," jawab Maya.
"Hmm" Jika kau mengira demikian, maka
pilihanmu adalah kurang tepat. Sebab, apa yang
tampak baik lewat pandangan manusia, belum tentu
baik di mata Allah. Coba kau pikirkan, bagaimana jika
jembatan yang menurut pengelihatanmu itu kokoh
ternyata menyimpan sebuah kelemahan, ada pengikat
tali yang kendor, atau dibuat dengan bahan
berkualitas rendah misalnya, sehingga saat jembatan
itu dilewati, bisa saja tali jembatan itu terlepas dan
akhirnya membuat kau celaka. Dan siapa yang
mengira kalau jembatan yang tampak sudah lapuk
ternyata justru masih kuat lantaran dibuat dengan
bahan yang berkualitas tinggi. Karena itulah,
sebaiknya tidak menilai sesuatu dengan
mengandalkan perangkat indra manusia saja, namun
yang terbaik adalah juga dengan berdoa, memohon
58 petunjuk Allah agar bisa memilih dengan baik.
Sesungguhnya sikap kehati-hatian itu tidaklah
menjamin manusia akan selamat, namun petunjuk
dan pertolongan Allah-lah yang bisa membuatnya
selamat. Begitulah takdir. Sebenarnya semua pilihan sama
saja. Lantas kenapa semua itu bisa menjadi begitu
sulit dan membuat kepala jadi pusing tujuh keliling.
Sebab, manusia terkadang memang lebih condong
kepada ego dan lebih suka menyombongkan diri.
Karena itu, sebaiknya berhati-hatilah dalam memilih!
Dan sebaik-sebaiknya pilihan adalah yang
berdasarkan petunjuk dari Allah, yaitu Al-Quran dan
Hadits. Selain itu, tak lupa untuk selalu bertakwa
kepada Allah agar nurani senantiasa bersih sehingga
ia mampu menjadi penasihat akal yang bisa
diandalkan. Terakhir, tak lupa untuk selalu berdoa
memohon petunjuk dan keselamatan hanya kepada
Allah, kemudian bertawakal hanya kepada-Nya," anjur
Harsya pada Maya. 59 "Wah wah wah" jika apa yang kau jelaskan itu
memang benar, tentu saja di dunia nyata aku tidak
akan memilih sembarangan. Sebab, aku tidak mau
apa yang kupilih itu salah dan akhirnya membuatku
masuk neraka." "Hmm" baguslah kalau begitu. O ya, May.
Ngomong-ngomong, apa boleh aku ikut denganmu ke
Gunung Harimau!" "Lho, apa kau tidak merasa rugi jika RP-mu turun
karena membantuku?" "Aku tidak akan membantumu, May. Aku cuma
mau menemanimu saja. Sebab kalau cuma
menemani, tidak akan membuat RP-ku turun.
Sekalian aku mau tahu suasana di Gunung Harimau,
sebab aku memang belum pernah ke sana."
"Baiklah... kalau kau memang mau ikut, aku sama
sekali tidak keberatan. Bukankah dengan demikian
aku punya teman ngobrol selama perjalanan?"
"O, ya ini ada item untukmu," kata Harsya seraya
menyerahkan sepasang sarung tangan dengan
defend point lebih tinggi dari yang dikenakan Maya.
60 Harsya memberikan itu karena kebetulan saat itu lagi
pas event Valentine. "Terima kasih ya, Kak. Kau baik sekali," ucap
Maya haru. Sungguh dia tidak menyangka kalau di
dunia game pun ternyata ada orang yang mau
Cinta Maya Karya Bois di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
memberi perhatian padanya. Lantas dalam hati dia
pun berkata, "Kau itu sungguh pria yang baik, Kak.
Tapi anehnya, orang-orang pada memberikan bunga,
eh kau malah memberiku sarung tangan."
Kini Maya tampak sedang mengenakan sarung
tangan yang baru diberikan itu, tak lama kemudian dia
sudah menunggangi kudanya. "Ayo Kak, kita
berangkat sekarang!" ajaknya pada Harsya.
"Ups! Sial," keluh Harsya tiba-tiba.
"Kenapa, Kak?" "Aneh, kenapa tiba-tiba RP-ku turun lima point."
"Apa itu karena?"
"Sudahlah" Lupakan saja! Sebaik ayo kita
berangkat!" Lantas kedua muda-mudi itu segera berangkat
bersama menuju ke Gunung Harimau. Saat itu
61 mereka terus memacu kuda masing-masing dengan
penuh semangat, hingga akhirnya Gunung Harimau
sudah kian bertambah dekat. Karena merasa lelah,
Maya dan Harsya pun beristirahat dengan duduk di
atas sebuah batu besar yang cukup tinggi, sebuah
batu besar yang menjadi tanda perbatasan antara
Gunung Babi dan Gunung Harimau. Saat itu dari atas
batu besar, mereka dapat melihat jelas ke setiap
sudut hutan yang ada di lembah Harimau. Sungguh
pemandangan yang tampak begitu indah dan
menyegarkan mata. Sejauh mata memandang
terbentang hutan yang menghijau, berhiaskan latar
belakang Gunung Harimau yang berdiri kokoh.
"Lihat Kak! Mereka datang lagi," unjuk Maya tibatiba
ketika melihat monster-monster berkepala babi
datang mendekat. "Gawat! Padahal HP kita kan belum penuh. Jika
harus melawan mereka sebanyak itu, tentu kita tidak
akan sanggup. Apa lagi minuman penambah HP kita
sudah habis tak tersisa."
62 "Kalau begitu, ayo cepat kita lari!" ajak Maya
seraya berdiri dan melompat turun dari atas batu,
kemudian bergegas naik ke atas kuda dan
memacunya menjauhi gerombolan Monkeba yang
sudah kian mendekat. Harsya pun segera turun dan menaiki kudanya,
kemudian dengan segera memacunya mengikuti
Maya. "Kita mau ke mana, May?" tanya Harsya yang
kini sudah berada di samping Maya.
"Kita lari ke lembah Harimau!"
"Tapi, May. HP kita kan belum penuh, bagaimana
jika bertemu monster kepala Harimau."
"Bukankah dalam perjalanan kita bisa rehat
sejenak untuk memulihkan HP. Aku yakin, para
Monkeba itu tidak akan berlari lebih cepat dari kita.
Lagi pula, setelah kita sampai di Lembah Harimau
mereka tidak akan mengejar lagi."
"Tapi, May. Bagaimana jika lembah itu kita dicegat
oleh gerombolan Monkeha, dan saat itu gerombolan
Monkeba juga masih mengejar. Bukankah kita akan
semakin bertambah kewalahan."
63 "Tidak akan, percayalah padaku! Para Monkeha
pasti tidak akan mengejar sampai ke lembah."
"May! Sebaiknya kita istirahat sejenak! Para
Monkeba itu pasti sudah tertinggal jauh di belakang."
"Iya, ayo kita beristirahat di bawah pohon besar
yang ada di depan itu."
Tak lama kemudian, keduanya sudah sampai di
pohon besar itu. Kini mereka sedang beristirahat
sambil terus memandang ke arah jalan yang semula
mereka lalui, khawatir kalau-kalau gerombolan
Monkeba sudah kembali mendekat. Benar saja, baru
juga mereka beristirahat sejenak dan HP mereka baru
naik sedikit, tiba-tiba di kejauhan para Monkeba sudah
menampakkan batang hidungnya. "Ayo, Kak! cepat
kita lari lagi," ajak Maya seraya menunggangi kudanya
dan berlari menjauh. Tanpa buang waktu lagi, Harsya pun segera
menunggang kudanya dan memacunya mengikuti
Maya. Kedua kesatria itu terus berpacu dan berpacu,
hingga akhirnya mereka tiba juga di lembah Gunung
Harimau. "Nah, benar kan. Di sini pasti aman," kata
64 Maya seraya turun dari atas kudanya dan segera
melompat ke atas sebuah batu besar setinggi tiga
meter. Harsya pun segera mengikuti jejak wanita itu.
"Kau yakin Monkeba tidak akan mengejar sampai ke
mari?" "Tentu saja, bukankah biasanya para monster
tidak sampai melintasi perbatasan."
Kini kedua muda-mudi itu kembali beristirahat
hingga akhirnya HP mereka pulih kembali.
"Lihat itu! Para Monkeba. Sungguh aku betul-betul
heran, kenapa mereka terus mengejar kita sampai ke
sini?" tanya Maya heran.
"Itulah yang sejak tadi kukhawatirkan, sebab
setahuku permainan ini adalah program terbaru yang
dilengkapi dengan Artificial Intelligent yang cukup
canggih. Dengan adanya Tracking System yang
dimiliki oleh setiap monster, tentu saja tidak sulit bagi
mereka untuk menemukan kita. Sebab, semakin kuat
mosternya, semakin hebat pula Tracking System yang
dimilikinya." 65 "Kalau begitu. Ayo cepat kau turun, Kak! Biar aku
tetap di sini melindungimu dengan panahku."
"Apa?"" Kau enak-enakan aman di sini,
sedangkan aku harus berhadapan langsung dengan
mereka." "Kak, dengarkan aku. Dari atas sini aku bisa
membidik dengan lebih baik."
"Benarkah itu?"
Maya mengangguk. "Hmm" Baiklah, kalau begitu lindungi aku dengan
baik!" pinta Harsya seraya melompat turun.
Setibanya di bawah, Harsya langsung di sambut
oleh serangan-serangan monster yang begitu
membabi buta. Sementara itu dari atas batu, Maya
tampak menyerang monster-monster yang berada di
belakang Harsya, hingga akhirnya satu per satu
monster-monster itu jatuh bergelimpangan. Belum
habis semua monster mereka bunuh, tiba-tiba "Gawat
Kak! Gerombolan Monkeha juga sedang mendekat!"
teriak Maya memperingati.
66 Harsya pun segera melihat apa yang
diberitahukan Maya, dilihatnya monster-monster yang
berkepala Harimau sudah kian mendekat. Anatomi
tubuh mereka hampir sama dengan para Monkeba,
hanya saja bulu-bulu mereka mempunyai belang
berwarna hitam putih, dan kepala mereka persis sama
dengan kepala Harimau Benggala. Sungguh mereka
monster yang lebih kuat daripada Monkeba. Senjata
mereka pun lebih canggih, yaitu kapak besar bermata
dua yang terbuat dari baja. Beberapa dari mereka ada
juga yang membawa panah es yang jika mengenai
sasaran akan membuatnya beku.
Karena jumlah mereka terlalu banyak, Harsya pun
segera naik kembali ke atas batu. "Bagaimana ini,
May?" tanya Harsya panik.
"Kenapa kau malah naik, cepat turun dan lawan
mereka!" "Apa kau bilang" Enak saja, HP-ku sudah
setengah tahu." "Awas, Kak!" Teriak Maya ketika beberapa panah
mengarah ke tubuh Harsya. Panah api dari para
67 Monkeba dan panah es dari para Monkeha
berbarengan meluncur dengan cepat dan sepertinya
tidak mungkin untuk dihindari. Jika semua panah itu
mengenai Harsya maka tamatlah riwayatnya.
"Aahhh!" teriak Harsya tak mampu berbuat apaapa
karena panah-panah itu tinggal satu jengkal saja
mengenai tubuhnya. Ajaib, belum sempat panah itu mengenai tubuh
kesatria tampan itu, tiba-tiba seberkas sinar terang
tampak keluar dari tubuh Harsya dan membuat
selubung pelindung tipis yang melindunginya dari
serangan panah-panah tadi. "Syukurlah, KP-ku telah
bekerja. Tapi... Gawat May, KP-ku terus turun. Jika
terus begini aku pasti mati. Sebab selubung pelindung
ini pasti akan lenyap dengan sendirinya."
"Aduh, Kak. HP-ku pun sudah tinggal setengah
dan masih terus menurun. Terus terang, aku tak
sanggup menghadapi mereka semua. Sepertinya kita
memang akan mati di tempat ini."
68 "Duh, bagaimana ini. Jika kita mati, level karakter
kita akan turun setengahnya. Dan itu artinya kita harus
mengulang jauh," keluh Harsya panik.
"Ya, padahal kita sudah bersusah payah
menaikkannya," timpal Maya tak kalah panik.
Di saat yang genting itu, tiba-tiba dari atas langit
tampak turun hujan es runcing yang amat dasyat.
Bukan hanya hujan es runcing, tapi juga hujan bola
api yang juga amat dasyat, terus menghujani para
monster itu hingga akhirnya semua monster
bergelimpangan tak bergeming lagi.
"Kita selamat, May. Ada orang yang telah
membantu kita dengan ilmu hujan es dan hujan bola
api. Kira-kira siapa orang yang telah membantu kita
itu?" "Di-dia itu Raider, Kak. Lihatlah! Dia sedang
berdiri di atas batu besar yang ada di sebelah sana
itu!" "Raider" Sungguh aku tidak menduga, ternyata
ilmu sihirnya sudah sehebat itu."
69 "Ayo Kak, cepat kita hampiri dia," ajak Maya
seraya melompat turun dan berlari menghampiri
Raider. Harsya pun tak mau ketinggalan, dia segera
melompat turun mengikuti jejak Maya. Hingga
akhirnya, "Terima kasih, Raider. Kau sudah
membantu kami," kata Maya senang seraya memeluk
kesatria tampan yang sudah membantunya.
Pada saat itu perasaan Harsya tampak tidak
karuan, sungguh dia benar-benar cemburu melihat
wanita yang diam-diam telah dicintainya tampak asyik
berpelukan dengan pria lain. Baginya apa yang
dilakukan Maya itu sudah sangat berlebihan, sebab
ucapan terima kasih yang tadi dilontarkannya
menurutnya sudah lebih dari cukup.
"Hmm... jadi kalian mau ke Goa Taring Harimau?"
tanya Raider kepada Maya dan Harsya.
"Betul, Kak," jawab Maya.
"Kalau begitu, boleh aku ikut bersama kalian.
Barangkali saja aku bisa membantu."
70 Mengetahui itu, Harsya langsung angkat bicara,
"Terima kasih, Raider. Kau sudah banyak membantu
kami. Terus terang, kami tidak mau merepotkanmu."
"Eng, kalau begitu baiklah... Aku yakin, kesatria
tangguh sepertimu pasti bisa melindungi Maya. Nah,
sekarang sebaiknya aku pamit saja. Aku doakan
semoga kalian berhasil," kata Raider seraya mulai
melangkah pergi. "Tunggu, Kak!" tahan Maya tiba-tiba.
"Ada apa, May?"
"Kak, aku tidak yakin kalau Harsya bisa
melindungiku. Bukankah tadi kami hampir saja mati"
Terus terang, sebetulnya kami sangat memerlukan
kesatria tangguh sepertimu."
"Benarkah?" tanya Raider seolah tak percaya.
"Betul, Raider. Karenanyalah, aku sangat senang
jika kau mau ikut bersama kami," jawab Maya.
"Eng... kalau begitu baiklah. Dengan senang hati
aku akan ikut dengan kalian."
Mengetahui itu, Harsya pun kembali angkat bicara.
"May... percayalah! Aku pasti bisa melindungimu.
71 Janganlah kita merepotkan Raider! Mungkin saja saat
ini dia sedang ada misi penting yang harus segera
diselesaikan." "Benarkah yang dikatakan oleh Harsya itu, Raider.
Kalau kami akan merepotkanmu?" tanya Maya.
"May, ketahuilah! Terus terang, aku sama sekali
tidak merasa direpotkan. Dan aku malah senang jika
bisa membantu kalian," jawab Raider meyakinkan.
"Nah, Kak. Kau dengar sendiri kan. Kalau Raider
tidak merasa direpotkan. Dia justru merasa senang
karena bisa membantu kita."
"Eng... kalau begitu baiklah. Sepertinya memang
tidak ada salahnya jika dia ikut bersama kita. Lagi
pula, dia itu kan sudah pernah ke sana. Jadi dia bisa
menjadi petunjuk jalan yang baik," kata Harsya mati
kutu. "Har... Sebetulnya aku belum pernah ke sana.
Ketahuilah! Hingga saat ini aku pun belum pernah ke
dunia gaib. Maklumlah, pada saat aku memulai
Cinta Maya Karya Bois di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
permainan ini belum banyak orang yang hebat. Jadi,
syarat untuk mendapatkan ilmu perpindahan itu
72 sungguh menyulitkanku. Karenanyalah, baru sekarang
aku berkeinginan untuk mengambil mantra itu.
Bukankah ketika membantu Maya waktu itu, secara
tidak langsung aku sudah mendapatkan apa yang
kucari guna memenuhi syarat-syaratnya. Lihatlah, kini
aku pun sudah mendapatkan kunci untuk membuka
peti itu." "O, jadi karena itu kau bisa sampai berada di
tempat ini. Kini aku mengerti, tujuan utamamu adalah
mau mencari mantra perpindahan itu, bukannya
mau..." Harsya tidak melanjutkan kata-katanya.
"Sudahlah... lupakan saja!" pintanya kemudian.
"Mau apa, Har?" tanya Rider.
"Kan sudah aku bilang, lupakan saja!"
"Hmm... aku mengerti. Pantas saja sikapmu selalu
ketus padaku. Rupanya kau mengira aku naksir sama
Maya ya" Dan kau merasa aku menyaingimu, iya
kan" Hehehe...! Ternyata dugaanku benar, kalau kau
itu mencintai Maya. Ayo mengakulah!"
73 "Kau bicara apa, Raider" Sungguh dugaanmu itu
keliru. Ketahuilah, aku hanya mau berteman dengan
Maya. Tidak lebih dari itu."
"Terserahmu, Har. Mulutmu memang berkata
begitu, tapi dari gelagatmu aku bisa membaca kalau
kau itu memang mencintai Maya."
Maya yang sejak tadi diam, tiba-tiba ikut bicara,
"Benarkah yang dikatakan Raider itu, Kak?" tanya
Maya menyelidik. "Tidak, itu tidak benar. Mana mungkin aku bisa
mencintai wanita sepertimu. Kau itu kan S-Archer,
sedangkan aku ini R-Warrior. Pokoknya selama kau
belum menjadi R-Archer, aku tidak mungkin bisa
mencintaimu." "Itu artinya, kau akan mencintaiku seandainya aku
mau mengikuti anjuranmu untuk menjadi R-Archer.
Iya, kan" Kalau begitu, jangan sampai kau
mencintaiku, Kak. Sebab, aku tidak akan pernah mau
untuk menukar atribut karakterku ini."
"Kau dengar sendiri kan, Raider. Aku memang
tidak mungkin bisa mencintainya, sebab"."
74 "Tapi, Kak." Potong Maya tiba-tiba. "Jika kau
memang tidak mencintaiku, lantas kenapa kau begitu
perhatian padaku" Buktinya saat event Valentine kau
telah memberikan hadiah sarung tangan padaku."
"Lho, apa seorang teman itu tidak boleh memberi
perhatian kepada temannya."
"Benarkah perhatianmu itu hanya sebatas
teman?" Harsya mengangguk. Namun pada saat itu, Maya
tidak percaya kalau anggukan itu adalah sebuah
kebenaran. "Kau memang pandai berkelit, Kak. Tapi
ketahuilah, saat itu aku justru tidak merasa demikian.
Dari tingkahmu aku bisa membaca, kalau
perhatianmu itu lebih dari sekedar seorang teman,"
kata Maya kemudian. "Wew! GR. Dasar wanita, baru diberi sedikit
perhatian saja sudah menyangka yang tidak-tidak.
Sudahlah, kau tidak mau membahas soal itu lagi.
Sebaiknya, ayo kita lanjutkan perjalanan!"
Tak lama kemudian, ketiga kesatria itu tampak
sudah berkuda"bersama-sama menuju ke Goa Taring
75 Harimau. Di dalam perjalanan, mereka tampak
berbincang-bincang mengenai gosip terbaru yang
disampaikan oleh Raider, yaitu mengenai busur
pusaka yang bernama Busur Halilintar. Sebuah Busur
yang bisa melepaskan anak panah yang disertai
dengan halilintar dan bisa mengenai lima orang
musuh yang berada di dekatnya sekaligus. Busur itu
berada di dalam goa yang ada puncak Gunung
Halilintar. Mengetahui gosip itu, Harsya sama sekali
tidak tertarik. Namun tidak demikian halnya dengan
Maya, dia yang seorang S-Archer justru sangat tertarik
sekali. Andai dia bisa memiliki busur itu, tentu dia
akan menjadi seorang pemanah yang ditakuti banyak
kesatria. 76 Bagian III dredep! Dredep! Dredep! Terdengar langkah
kaki kuda milik Maya, Harsya, dan Raider yang
baru saja tiba di lokasi Goa Taring Harimau. Keadaan
di sekitar tempat itu sungguh sangat menyeramkan, di
mana-mana tulang-belulang manusia tampak
berserakan. Maya sempat merinding melihat semua
itu, dalam hati dia sempat menduga-duga mengenai
penyebab kematian mereka. Belum sempat Maya
mendapat jawaban, tiba-tiba dari dalam goa terdengar
suara auman harimau yang menyeramkan, kemudian
disusul dengan munculnya seekor monster sebesar
truk tronton. Monster itu persis seperti harimau,
berwarna hitam putih dengan sepasang sayap di
punggungnya. "Itu Monhaber. Ayo cepat kita naik ke atas tebing
itu!" Seru Raider seraya berkelebat naik.
D 77 Bersamaan dengan itu, Harsya dan Maya pun
segera menyusul naik, kemudian bersembunyi di balik
pilar-pilar yang meruncing. Pada saat yang sama,
Monhaber tampak sudah mengepakkan sayapnya,
kemudian terbang mendekati ketiganya.
"Ayo cepat serang dia!" Seru Raider kepada Maya
dan Harsya. Saat itu Maya langsung melepaskan anak
panahnya ke dada Monhaber, sedangkan Raider
tampak menggunakan ilmu bola api yang juga
diarahkan ke dada Monhaber.
"Har, kenapa kau tidak ikut menyerang?" tanya
Raider kesal melihat Harsya yang cuma menonton
saja. "Bagaimana mungkin aku bisa menyerang dia,
aku kan tidak punya senjata atau ilmu jarak jauh."
"Kalau begitu, pakai busur api-ku ini," kata Raider
seraya memberikan busur itu kepada Harsya.
"Apakah aku bisa menggunakannya?" tanya
Harsya ragu. 78 "Tentu saja, sebab syarat penggunaannya hanya
memerlukan nilai DEX dan STR saja, dan level
setinggimu pasti sudah mempunyai nilai DEX dan
STR yang mencukupi."
Mengetahui itu, lantas dengan segera Harsya
mengambil busur yang dimaksud dan
menggunakannya untuk menyerang Monhaber. Pada
saat itu, panah-panah api tampak melesat mengenai
dada monster yang menakutkan itu.
"Gawat... RP-ku terus turun," kata Harsya tibatiba.
"Raider, aku tidak bisa menggunakan busur ini,
sebab mengandung unsur magis," sambungnya
kemudian. "Benarkah" Kalau begitu, berikan saja pada Maya!
Sebab, busur itu lebih hebat ketimbang busur yang
digunakannya. Biarlah kau menjadi penonton saja."
Mengetahui itu, Harsya pun segera memberikan
busur tadi pada Maya. Tak lama kemudian, Maya
sudah kembali menyerang Monhaber dengan
menggunakan busur api milik Rider yang memang
lebih dasyat dari miliknya.
79 "Raider, bagaimana kalau Harsya kita jadikan
umpan?" saran Maya menemukan ide.
"Kau benar. Jika Harsya bisa memancing Monster
itu ke tempat yang lebih terbuka, tentu aku bisa
menggunakan ilmu hujan bola api dan hujan es
runcing untuk menyerangnya."
"A-apa?"" Kalian mau mengorbankan aku. Tidak,
aku tidak mau," tolak Harsya.
"Har! Apa kau hanya mau menjadi penonton saja"
Hanya dengan cara itulah kau bisa membantu kami,"
kata Raider meyakinkan. "Betul, Kak. Dengan demikian kau juga akan ikut
berjasa, dan aku akan bangga sekali mempunyai
teman sepertimu. Sebab aku yakin, kau pasti mampu
melakukannya," timpal Maya memberi semangat.
"Hmm... Kalau begitu baiklah. Demi kalian berdua,
aku rela mengorbankan jiwa ragaku," kata Harsya
seraya melompat turun. "Aduh, bagaimana ini"
Padahal KP-ku baru naik 45%, apakah itu cukup
untuk melindungiku. Andai waktu itu RP-ku tidak turun
karena sebab menolong Maya, tentu KP-ku akan lebih
80 cepat naik. Aku bertekad, jika nanti selamat aku akan
lebih rajin menjalani ritual. Dengan begitu, tentu RP-ku
bisa penuh seperti semula," keluh Harsya dalam hati
seraya berlari ke arah lokasi terbuka.
Saat mengetahui ada mangsa empuk, Monhaber
pun langsung mengejarnya. Mengetahui itu, Harsya
semakin mempercepat larinya menuju lokasi terbuka.
"Cepat serang dia, Raider!" pinta Maya cemas
karena melihat Monhaber sudah begitu dekat dengan
Harsya. "Sebentar lagi, May. MP-ku masih belum cukup,"
kata Raider sambil terus berusaha memulihkan MPnya
karena telah terpakai untuk mengeluarkan ilmu
bola api. "Cepat Raider!" pinta Maya semakin cemas
lantaran sebentar lagi Monhaber sudah akan
menerkam Harsya. "Iya, May. Sebentar lagi," kata Raider masih juga
belum menyerang." "Awas, Kak!" teriak Maya ketika Monhaber tampak
begitu buas hendak menerkam Harsya.
81 Saat itu Maya hanya bisa pasrah, dia mengira
Harsya pasti langsung mati jika sampai terkena cakar
Monhaber. Sungguh ajaib, ketika cakar besar
Mohaber hampir mengenai Harsya, tiba-tiba tubuh
kesatria tampan itu kembali dilindungi oleh sinar putih
yang waktu itu juga pernah melindunginya dari panahpanah
Monkeba dan Monkeha. Akibat dari menerkam
perisai pelindung itu, membuat tubuh Monhaber
langsung terjengkang dan terhempas ke bumi.
Mengetahui itu, Raider pun tak mau menyia-nyikan
kesempatan. Dia segera menyerang monster itu
dengan ilmu hujan bola api dan hujan es runcing
dengan kekuatan penuh. Tak ayal, saat itu tubuh
Monster yang belum sempat bangkit itu langsung
dihujani oleh ratusan bola-bola api dan juga ratusan
es-es runcing yang begitu dasyat sehingga membuat
HP-monster itu langsung terkuras hingga tinggal 10%.
Karena mengetahui dirinya sudah lemah, lantas
monster besar itu segera melarikan diri.
"Horeee!!! Kita menang," teriak Maya senang
seraya melompat turun dan berlari menghampiri
82 Harsya. Pada saat yang sama, Raider tampak
mengikuti Maya, hingga akhirnya kedua kesatria itu
sudah berhadapan dengan Harsya. Saat itu Harsya
tampak marah pada keduanya. "Kalian ingin aku mati
ya" Untung saja tadi KP-ku masih bisa diandalkan,
kalau tidak aku pasti mati," kata Harsya kesal.
"Maaf, Kak. Tadi Raider memulihkan MP-nya
dulu," jelas Maya. "Betul yang dikatakan Maya, Har. Kalau tidak
begitu, seranganku tidak akan maksimal," tambah
Raider. "Ah, itu paling cuma alasanmu saja, Raider. Aku
yakin, kau menginginkan kematianku kan" Untung
saja tadi persentase KP-ku masih cukup untuk
membuat perisai pelindung, kalau tidak pasti aku
sudah mati. Dan akibat dari itu, kini KP-ku sudah
betul-betul tak tersisa, dan jika ada bahaya lagi aku
pasti akan mati." "Sudahlah, Kak. Kau jangan marah padanya! Kau
lupa kalau dia pernah menolong kita, dan tanpa
pertolongannya kita pasti sudah mati."
83 "Aku yakin, saat itu sebetulnya dia cuma mau
menolongmu, May. Andai saat itu kau tidak berada di
sana, aku rasa dia tidak akan mau menolongku,"
"Kau bicara apa, Har" Waktu itu, aku memang
berniat menolong kalian berdua."
"Benarkah begitu?" tanya Harsya meragukan.
"Tentu saja. Aku heran, kenapa kau bisa
berpikiran serendah itu padaku?"
"Kak Harsya, apa mungkin... semua itu karena
kau cemburu?" tanya Maya.
"Ya aku rasa begitu," timpal Rider.
"Tidak, itu tidak benar. Ketahuilah" Sebetulnya
aku pasti masih kesal padanya lantaran waktu itu dia
menyuruhmu mengeluarkan aku dari team," elak
Harsya. "Apa! Kau masih kesal padaku hanya karena aku
berbuat begitu" Ketahuilah, Har. Semua itu karena
kesalahanmu sendiri yang menjadi orang malas."
Cinta Maya Karya Bois di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Kau kenapa, Kak Harsya" Bukankah kau tidak
mempermasalahkan hal itu karena menyadari kalau
semua ini cuma permainan?"
84 "Ya, sebetulnya aku memang sudah tidak
mempermasalahkannya, namun karena tadi Raider
telah membuatku kesal, lantas aku pun terpaksa
mengungkitnya kembali. Hmm... baiklah, kali ini aku
memaafkannya. Tapi awas, lain kali jangan seperti itu!
Nah... sekarang ayo kita masuki Goa Taring Harimau
itu!" Lantas dengan segera ketiga kesatria itu mulai
memasuki Goa Taring Harimau yang tampak agak
gelap. "Hmm" Tempat ini ternyata cukup
menyeramkan," gumam Harsya sambil melihat
dinding gua yang ditumbuhi lumut dan dipenuhi oleh
kerangka manusia yang membentuk relief di dinding
goa, juga stalagtid dan stalagmit yang terus
meneteskan darah." Ketiga kesatria itu terus melangkah dan melangkah
semakin dalam, hingga akhirnya, "Lihat itu! Di sebelah
sana ada cahaya matahari," unjuk Maya tiba-tiba.
"Ya, itu pasti perut goanya," timpal Harsya.
"Kalau begitu, ayo lekas kita ke sana," ajak Rider
penuh semangat seraya berlari menuju tempat itu.
85 Kini mereka telah tiba di perut goa yang
berdiameter kira-kira 20 meter dan mempunyai tinggi
5 meter, dari bagian atas gua tampak berkas-berkas
cahaya yang memancar hingga memenuhi perut gua
yang ditumbuhi oleh berbagai tumbuhan yang
menyegarkan mata, sedangkan di bagian tengah
perut gua terdapat sebuah kolam dengan airnya yang
jernih dan berwarna kebiruan. Di tengah kolam itulah
terdapat sebuah pulau kecil yang di tengahnya berdiri
sebuah altar batu. Dan di atas altar itulah peti mantra
perpindahan berada. Sungguh pemandangan indah
yang berbeda dengan jalan masuknya.
"Hmm" bagaimana cara menyeberang ke pulau
kecil itu" Lihatlah kolam itu dipenuhi dengan ikan
piranha" tanya Maya bingung.
"Kau benar. Andai kita mempunyai ilmu
meringankan tubuh atau ilmu yang bisa membuat kita
terbang, tentu menyeberang ke sana bukanlah hal
yang sulit," timpal Raider.
86 "Aneh... Kau itu kan sudah level tinggi, Rider.
Masa sih tidak mempunyai ilmu seperti itu," komentar
Harsya heran. "Har, syarat untuk bisa mengusai ilmu itu tidaklah
mudah. Salah satunya adalah harus sudah mencapai
level 200." "Benarkah" Kalau begitu, pasti ada cara lain."
"Maksudmu?" tanya Raider ingin tahu
kejelasannya. "Mmm... bukankah mantra perpindahan itu untuk
mereka yang baru mencapai level 100. Jadi, tidak
mungkin kan dengan mengandalkan ilmu seperti itu.
Aku rasa pasti ada jalan rahasia."
"Jembatan rahasia maksudmu?" tanya Maya tibatiba.
"Ya, mungkin saja. Coba kalian perhatikan
keempat tugu yang ada di sekeliling kolam ini. Tadi
aku sempat memperhatikan kalau pada masingmasing
tugu mempunyai simbol yang berbeda-beda.
Kalau begitu, ayo kita selidiki salah-satu tugu itu," jelas
Harsya seraya menghampiri sebuah tugu yang
87 terdekat. Tugu itu berbentuk obelisk dengan warna
hitam pekat. "Nah, lihatlah! Sepertinya simbol ini
adalah sebuah tombol," lanjut Harsya seraya
menekan simbol itu. "Nah, benar kan. Simbol ini
memang sebuah tombol, buktinya simbol ini bisa
ditekan layaknya sebuah tombol. Aku yakin, pada
ketiga tugu yang lainnya pasti juga seperti ini."
"Kau benar, Kak. Jika kita berhasil menekannya
sesuai dengan urutan yang benar pasti akan terjadi
sesuatu," timpal Maya.
"Kalau begitu, apalagi yang kita tunggu. Mari kita
pecahkan teka-teki simbol-simbol itu!" ajak Harsya
bersemangat. Lantas ketiga kesatria itu segera mempelajari
simbol-simbol itu dengan antusias. "Hmm... ini mudah
sekali," kata Harsya dengan mata berbinar. "Ya, tidak
salah lagi. Semua simbol itu merupakan simbol empat
musim. Aku rasa urutannya adalah musim panas,
musim gugur, musim dingin, dan musim semi. Atau
bisa juga musim semi, musim panas, musim gugur,
88 dan musim dingin. Pokoknya tinggal ditukar-tukar saja
hingga urutannya benar-benar pas."
"Ya, aku rasa memang demikian. Sebab teka-teki
ini adalah teka-teki pertama yang harus dipecahkan
oleh golongan penyihir yang ingin ke dunia gaib, jadi
tidak mungkin dibuat sulit. Bukan begitu, Kak Raider?"
tanya Maya. Raider tidak menjawab, saat itu dia tampak seperti
orang kebingungan. "Kau kenapa, Kak Rider?" tanya Maya lagi setelah
melihat gelagat Rider yang demikian.
"Hmm" Aku tahu kenapa Rider bersikap begitu,
May," kata Harsya tiba-tiba. "Ya, aku yakin sekali
kalau Raider tidak tahu menahu soal teka teki itu.
Bukan begitu Raider?"
Lantas dengan agak malu, akhirnya Raider mau
juga mengakui. "Kau benar, Har. Aku memang tidak
familiar dengan teka-teki. Itulah alasan yang
sebenarnya kenapa aku belum pernah mengunjungi
tempat ini, sehingga sampai saat ini aku masih belum
mempunyai mantra perpindahan. Ketahuilah"
89 Setelah mendengar gosip kalau untuk mendapatkan
mantra perpindahan harus memecahkan sebuah teka
teki, maka aku pun menjadi putus asa. Maklumlah,
kalau aku ini memang tidak pandai dalam
memecahkan teka-teki."
"Jika benar begitu, kenapa kau tidak meminta
tolong dengan gamer lain, Rider?" tanya Harsya
bingung. "Itulah susahnya. Kebanyakan para gamer yang
sudah berhasil memecah teka-teki ini tidak mau
memberitahu. Andai pun ada yang mau memberitahu,
pasti akan meminta bayaran yang tinggi sekali."
"Hmm" kini aku semakin mengerti kalau
tujuanmu menyelamatkan kami waktu itu sebenarnya
karena kau membutuhkan kami untuk memecahkan
teka teki itu. Iya, kan?"
"Benarkah itu Raider. Ja-jadi" kau
menyelamatkan kami waktu itu karena" ada
maunya?" "Tidak! Itu tidak benar. Jujur saja, walaupun
sebenarnya aku memang memerlukan bantuan kalian
90 untuk mendapatkan mantra perpindahan itu, namun
niatku menyelamatkan kalian waktu itu bukanlah
semata-mata karena itu, tapi lebih kepada rasa ingin
membalas budi." "Membalas budi. Apa maksud kata-katamu itu,
Raider?" tanya Harsya heran.
"Har. Setelah kejadian di Lembah Hijau, dan
setelah aku ingat-ingat, ternyata kau adalah orang
yang telah menolongku. Sungguh kau itu gamer yang
suka menolong sesama gamer, dan karenanyalah
sejak di Lembah Babi sebetulnya aku sudah
mengikutimu dengan keyakinan kalau kau pasti akan
memecahkan teka-teki itu untuk Maya. Eng.. Masih
ingatkan kau ketika kita pernah bertemu di kota
Misteri." "A-apa" Kita pernah bertemu di Kota Misteri?"
Tapi, kenapa aku tidak ingat?"
"Wajar saja kalau kau lupa. Soalnya itu sudah
lama sekali. Ketahuilah, Har. Saat itu kau pernah
memberitahuku perihal teka-teki kamar rahasia di
91 Istana Naga Tidur. Kalau tidak salah, saat itu kau
sedang dalam misi mencari pena emas."
"O" kini aku ingat. Kau adalah orang yang tak
tahu terima kasih itu" Kau tinggalkan aku begitu saja
di tempat terpencil tanpa membantuku mencarikan
kuda lebih dulu. Padahal saat itu kudaku mati karena
sebab membantumu." "Maaf, Har. Saat itu aku terpaksa
meninggalkanmu. Sebab, saat itu aku tidak mungkin
bisa menolak keinginan Wina yang saat itu minta
segera diantar untuk menyelesaikan misinya. Karena
itulah, tadi aku mau menyelamatkan kalian berdua,
demi untuk membalas kebaikanmu dulu. "
"Benarkah begitu?" tanya Harsya ragu.
Raider mengangguk. "Baiklah kalau begitu. Walaupun saat itu
sebetulnya aku kesal sekali lantaran kau
meninggalkanku dalam keadaan susah. Sungguh aku
tidak menyangka, hanya demi gadis yang bernama
Wina itu kau sampai tega melakukan itu."
"Kau tidak mengerti, Har. Sebab Wina itu?"
92 "Sudahlah" kau tak perlu mengatakannya. Aku
paham kok, Wina itu pasti orang yang kau cintai, dan
karenanya kau lebih mementingkan dia daripada aku.
Seperti halnya diriku, yang entah kenapa mau saja
menemani Maya hingga kemari. Ups! Lupakan katakataku
barusan, Rider!" Raider tersenyum. "Hmm" Kini aku semakin
yakin. Rupanya memang karena itu kau selalu tampak
kesal jika Maya berada di dekatku. Hehehe"!
Rupanya kau memang betul-betul cemburu. Eh, Har"
Aku harap, mulai sekarang kau tidak perlu khawatir
lagi. Bukankah kini kau sudah semakin bertambah
yakin kalau tujuan utamaku sebenarnya bukan untuk
mendapatkan Maya melainkan untuk mencari mantra
perpindahan itu." Mengetahui itu, Hasya segera berbisik pada Rider.
"Kau benar, Rider. Sebetulnya aku memang
mencintai Maya. Kini aku sudah bertambah yakin
kalau kau bukan mau mengejar dia. Namun, siapa
tahu masih ada udang di balik batu."
93 "Ya sudah kalau memang masih mau terus
mencurigaiku. Kini aku sudah tidak mau ambil pusing
lagi. Hmm.. bagaimana sekarang kita aktifkan obeliskobelisk
itu!" Tak lama kemudian, Maya mulai mengaktifkan
obelisk itu satu per satu, dan setelah simbol pada
obelisk terakhir ditekan, tiba-tiba dari dasar kolam
tampak menyembul bebatuan yang berbentuk persegi
empat hingga akhirnya bebetuan itu membentuk
sebuah jembatan. "Kita berhasil, Kak!" seru Maya bersorak
kegirangan. "Wah, akhirnya aku bisa juga mendapatkan
mantra perpindahan itu," kata Rider tak kalah senang.
"Sial" kenapa RP-ku kini turun lima point"
Padahal bukan aku mengaktifkan obelisk itu."
"Aku tahu, Kak. RP-mu turun karena kaulah yang
memecahkan teka-tekinya, yang mana secara tidak
langsung sudah membantu kami."
"Uedan"! Sungguh aku tidak menyangka, kalau
program permainan ini mampu mendekteksi ucapan
94 gamer sebagai triger rutin penilaian. Kalau begitu,
mulai sekarang aku tidak akan berucap sembarangan,
sebab segala ucapan yang bertentangan dengan
atribut karakterku bisa mengurangi RP. "
Setelah berkata begitu, Harsya pun tidak berkatakata
lagi. Saat itu dia hanya menyaksikan kedua
temannya mengambil apa yang mereka cari. Tak lama
kemudian, ketiganya sudah berangkat untuk kembali
ke kota. Semenjak Maya memiliki mantra perpindahan, wanita
itu sering sekali berkelana di alam gaib yang begitu
menyeramkan. Seringkali andrenalinnya terpacu
karena harus berhadapan dengan monster-monster
alam gaib yang dua kali lebih kuat. Saat ini pun Maya
sedang bertarung dengan monster merah bertanduk
yang begitu menyeramkan. Tubuh monster itu dua kali
lebih besar dari tubuh manusia, matanya berwarna
merah menyala. Dan jika dia menyeringai, maka
95 tampaklah gigi-giginya yang runcing dan panjang.
Sedang pada lengan dan betisnya terdapat duri-duri
tajam yang mematikan. Jarinya pun tampak panjang,
berkuku lancip seperti cakar harimau.
"Inneka talia faste de gora!" teriak Maya
mengeluarkan ilmu tali es yang langsung mengikat
monster itu dan membuatnya beku. "Fi sense bajia
druka nemo!" teriak Maya lagi mengeluarkan ilmu
jarum baja yang jumlahnya ratusan dan langsung
menghujam ke tubuh monster yang sedang membeku
itu. Tak ayal, seketika itu tubuh si monster langsung
hancur berkeping-keping. "Berhasil!" teriak Maya senang seraya mengambil
Cinta Maya Karya Bois di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
sebuah item yang terlontar dari monster itu. "Asyik...!
Ini kan sarung tangan api," kata Maya senang karena
sarung tangan itu dapat meningkatkan kemampuan
busur panah apinya. Ketika Maya hendak melangkah pergi tiba-tiba,
"Harsya..." kata wanita itu senang karena mengetahui
Harsya baru saja online. "Kak, kau sedang di mana?"
96 tanyanya dengan memanfaatkan fasilitas komunikasi
whisper. "Aku sedang di gerbang hutan bidadari, mau
mengambil apel cinta," jawab Harsya.
"Benarkah" Kalau begitu, tunggu aku ya! Aku juga
mau mengambil apel cinta."
"Baiklah... Aku akan menunggumu di sini."
Beberapa menit kemudian, Maya sudah tiba di
gerbang hutan bidadari. "Wah, cepat sekali kau tiba di sini," komentar
Harsya kagum. "Ya itu karena kudaku sudah kulengkapi dengan
tapal kuda kilat yang kudapat dari lembah petir yang
ada di dunia gaib." "O, pantas saja kalau begitu."
"Kak, kau mau kudamu pakai tapal kuda itu"
Kebetulan aku masih punya empat,"
"Terima kasih, May. Kau lupa ya kalau aku ini RWarrior,
RP-ku bisa terkuras kalau aku memakai
benda seperti itu." "Hihihi"! Iya, ya Kak. Kau benar."
97 "O ya, kalau kau mau tahu, RP-ku saat ini sudah
berada di bawah 75%, dan dengan begitu KP-ku tidak
akan pernah terisi."
"Kenapa kau tidak segera mengembalikannya,
Kak?" "Entahlah... aku juga tidak mengerti. Ketahuilah,
belakangan ini aku malas sekali melakukan ritual.
Karena itulah aku berniat mengambil apel cinta guna
mempercepat mengembalikan nilai RP-ku. Hmm...
mungkin selama ini kau menjadi malas karena..."
Harsya tidak melanjutkan kata-katanya.
"Karena apa, Kak?" tanya Maya penasaran.
"Sudahlah lupakan saja! Sebaiknya ayo kita
berangkat sekarang!" ajak Harsya seraya memacu
kudanya memasuki Hutan Bidadari.
Mengetahui itu, Maya pun segera mengikutinya,
hingga akhirnya kedua muda mudi itu sudah berada di
tengah hutan yang begitu lebat. Rimbunnya
pepohonan yang ada di tempat itu sungguh tampak
menyejukkan mata, kicauan burung dan suara
serangga pun terdengar begitu menentramkan,
98 bahkan di sepanjang jalan yang mereka lalui tampak
ditumbuhi oleh berbagai macam bunga yang begitu
indah. "Aku senang sekali berada di Hutan Bidadari ini,
Kak. Tempat ini adalah tempat paling indah di antara
tempat yang pernah aku kunjungi."
"Ya, ini adalah tempat terindah yang ada di dunia
gaib. Apa lagi jika berada di perkampungan bidadari,
sungguh aku betah berlama-lama di sana."
"Dasar... kau pasti suka melihat para bidadari
yang ada di kampung itu kan?"
"Kau betul, May. Soalnya mereka semua cantikcantik.
Namun bukan hanya itu saja, dari tempat itu,
aku bisa melihat pemandangan yang sangat indah.
Hamparan hutan hijau dengan latar belakang
perbukitan yang diselimuti kabut emas sungguh
tampak menyejukkan mata."
"Lihat itu"!" unjuk Maya tiba-tiba.
"Aha" para monster kupu-kupu beracun. Kalau
begitu, ayo kita habisi mereka!" Ajak Harsya seraya
99 turun dari kuda dan segera menyerang Monkuber
yang jumlahnya puluhan. Maya pun tak mau ketinggalan, dengan panah
berapi dia menyerang monster-monster itu dari atas
kudanya. "Awas, Kak! Di belakangmu!" teriak Maya
memperingati. Terlambat. Seketika itu juga Harsya langsung
terkena semburan ludah beracun. "Gawat, May! HPku
terus menurun," teriak Harsya panik.
"Kalau begitu, cepat minum anti racun!" teriak Maya
sambil terus menyerang para Monkuber yang sudah
tinggal sedikit. "Aku tidak punya!" teriak Harsya sambil terus
menyerang hingga akhirnya semua Monkuber
terkapar tak bergerak lagi.
Pada saat itu Maya tampak melompat dari kuda
dan berlari menghampiri Harsya. "Kak, kau serius
tidak mempunyai anti racun?" tanya Maya kepada pria
itu. "Betul, May. Kupikir aku bisa mendapatkannya
selama perburuan," jawab Harsya meyakinkan
100 "Dasar Bodoh. Aku kan pernah bilang kalau mau
ke mana-mana jangan lupa beli anti racun sekedar
untuk berjaga-jaga. Untung saja saat ini aku masih
mempunyai cukup anti racun. Kalau tidak, mau beli di
mana kita?" "Aduh, May. Mana aku ingat?"
"Wah, ternyata memorimu payah juga ya. Berapa
Mega Byte sih?" "Tidak tahu, May. Mungkin cuma 32 Mega Byte."
"Wah, memang payah sekali. Memorymu kalah
sama komputer. Komputer saja sudah sampai Giga
Byte" "Kau jangan salah, May. Memoryku memang
payah. Tapi harddisk dikepalaku ini mampu
menyimpan data yang banyak sekali."
"Iya, tapi tetap saja masih kalah sama komputer.
Sekarang aku tanya, berapa banyak kau bisa
mengingat no telepon, berapa banyak kau bisa
mengingat lagu, berapa banyak kau bisa mengingat...
ah, sudahlah. Pokok kalah."
101 "Iya deh aku kalah, tapi prosesor di kepaku jauh
lebih cepat daripada pentium terbaru."
"Masih kalah, Kak. Sekarang seberapa cepat kau
bisa menghitung matrix" Aku yakin lambat sekali,
bahkan lebih lambat dari PC 286."
"Iya deh aku kalah lagi, tapi software yang ada
dikepaku jauh lebih hebat dari windows terbaru
sekalipun." "Tetap masih kalah, Kak. Logikamu yang hanya
sendirian saja mana mungkin bisa menang melawan
logika para programmer yang dijadikan satu."
"Kau benar, May. Aku memang tidak mungkin bisa
menandingi komputer yang tak pernah lupa dan setiap
saat semakin bertambah cerdas. Sebab, kecerdasan
komputer itu karena logika orang-orang cerdas yang
digabungkan dan terus-menerus diperbaharui."
"Hihihi... akhirnya kau mau mengaku kalah
juga...." "O ya, May. Ngomong-ngomong, bagaimana soal
anti racunnya." "O ya, maafkan aku Kak! Aku lupa."
102 "Tidak apa-apa, May. Aku memakluminya kok,
memory-mu kan cuma 16 mega byte. Tidak seperti
aku yang mempunyai memory 32 mega byte."
"Iya, biarpun 16 mega byte tapi masih bagus.
Ketimbang milikmu yang 32 mega byte tapi sering
error." "Aduh... May. HP-ku tinggal 10% lagi. Kalau tidak
buru-buru diobati bisa mati nih."
"Kamu sih yang mulai duluan. Kalau bagitu, ini
cepat diminum?" Lantas dengan segera Harsya meminum Anti
racun yang diberikan Maya. Begitu efek anti racun itu
bekerja, HP Harsya yang berwarna hijau kini sudah
kembali merah. Lalu dengan sangat perlahan, HP-nya
tampak mulai berangsur naik.
Setelah mengambil item-item yang sempat
terlontar dari Monhaber yang mati, kedua kesatria itu
lantas beristirahat di atas sebuah batu hitam tak jauh
dari jembatan gantung yang menyeberangi sebuah
anak sungai. Mereka duduk di bawah sebuah pohon
besar yang begitu rindang, merasakan kesejukan
103 angin sepoi-sepoi yang terus bertiup. Sesekali mata
mereka tampak memandang ke arah sungai,
memperhatikan riak air yang begitu jernih dan
terdengar menentramkan hati. Sungguh
pemandangan di sekitar tempat itu tampak begitu
indah, bunga-bunga yang berwarna-warni tampak
tumbuh dimana-mana. Bahkan dari tempat mereka
duduk hingga jauh menghiasi padang rumput yang
menghijau, dan di sekeliling padang rumput itu
ditumbuhi pohon-pohon yang berjajar begitu teratur
membentuk komposisi yang menyejukkan mata.
"May, terimalah bunga ini!" ucap Harsya seraya
memberikan setangkai bunga mawar yang baru
dipetiknya. Sejenak Maya terpaku seraya memandang kedua
mata pria itu. "Ha-Harsya. Ka-kau memberiku bunga,"
kata wanita itu dengan wajah bersemu merah.
"Kenapa" Apa aku tidak boleh memberi perhatian
padamu?" "Te-terima kasih ya, Kak. Aku sungguh tidak
menduga, ternyata kau itu orang yang romantis juga."
104 "Romantis..." Apa iya aku ini orang yang
demikian?" tanya Harsya seakan tak percaya.
"Tentu saja. Soalnya selama ini kau begitu aneh
dan menyebalkan, kau selalu mau menang sendiri
dan sama sekali tidak mau mengerti perasaanku. Dan
aku masih ingat betul, saat event valentine kau malah
memberiku sarung tangan. Seharusnya saat itu kau
memberiku bunga atau coklat. O ya, Kak. Ngomongngomong,
apa RP-mu turun setelah memberiku
bunga?" "Tidak, kini malah bertambah lima point."
"Lho, kenapa malah bertambah. Bukankah waktu
itu turun lima point. Eng, apakah itu karena kali ini kau
memberiku bunga." "Bukan, bukan karena itu. Saat itu RP-ku turun
karena saat itu aku memberimu sarung tangan dalam
rangka event Valentine. Sebab, menurut web site
game ini, karakter beratribut R memang akan
kehilangan RP-nya jika ia berpartisipasi mengikuti
event Valentine." "Kenapa bisa begitu, Kak?"
105 "Entahlah" Mungkin penyelenggara game ini
ingin memberi pesan kalau hari Valentine itu tidak
layak dirayakan oleh orang yang beragama,
khususnya orang yang beragama Islam. Sebab,
setahuku Valentine itu cuma adopsi kebudayaan sesat
bangsa romawi, yaitu Lupercalia atau kebudayaan
berzinah bangsa romawi, yang mana dipercaya
sebagai ritual untuk menjadi lebih kuat. Sebetulnya
hari Valentine itu adalah hari kasih sayang untuk
menggalakkan pernikahan, sebagaimana yang dulu
telah diperjuangkan oleh Santo Valentinus. Karena
itulah, untuk meneruskan perjuangan Santo
Valentinus, akhirnya pihak gereja sengaja
mengadopsi Lupercalia menjadi hari Valentine, yaitu
hari kasih sayang bagi pasangan yang sedang
kasmaran untuk segera menikah. Nama Valentine
sengaja digunakan untuk menghormati Santo
Valentinus yang dihukum mati lantaran menentang
Lupercalia. Perjuangan Santo Valentinus adalah
menandingi upacara sesat itu dengan cara
menikahkan pasangan muda yang sedang kasmaran.
106 Namun sayangnya, lama-kelamaan makna peringatan
hari kasih sayang yang semula baik itu kini telah
diselewengkan dari tujuan awalnya, yaitu menjadi hari
kasih sayang yang justru mengarah ke perzinahan.
Karena itulah, kini hari Valentine sudah tidak layak lagi
untuk dirayakan, sebab sudah kembali bergeser
kebentuk aslinya, yaitu perayaan perzinahan.
Sesungguhnya percintaan yang hak itu adalah setelah
terjadinya pernikahan, dan itulah kasih sayang yang
sebenarnya. Coba saja kau pikir, apakah saling
berbagi dosa itu adalah kasih sayang. Hanya orang
bodohlah yang berpikir demikian."
"Benarkah begitu, kak" Kenapa kasih sayang
hanya untuk mereka yang sudah menikah, dan
apakah orang belum menikah tidak boleh berkasih
sayang kepada orang yang dicintainya?" tanya Maya
meragukan. "Pikir saja sendiri deh! Apakah jika kau dan
pacarmu merayakan hari Valentine dengan disertai
ciuman dan pelukan itu yang namanya kasih sayang,
padahal jelas sekali Tuhan membenci perbuatan itu.
107 Apalagi jika kalian sampai berhubungan intim dan
membuatmu hamil, apakah itu yang dinamakan kasih
Cinta Maya Karya Bois di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
sayang. Sudah dibenci Tuhan, masa depan hancur
pula, apakah itu yang namanya kasih sayang?"
"Maksudku, apa tidak boleh saling berkasih
sayang dengan memberi perhatian kepada orang
yang kita cintai hanya sebatas memberi bunga atau
coklat misalnya." "Kalau begitu sih, boleh-boleh saja. Tapi hal
seperti itu tidak perlu menunggu hari Valentine kan,
contohnya seperti yang baru kulakukan tadi.
Dengarkan aku, May"! Tidak mungkin pihak gereja
pada saat itu sampai mengadopsi Lupercalia jika yang
dimaksud adalah kasih sayang yang kau maksudkan
itu. Ketahuilah, sesungguhnya kasih sayang yang
dimaksud pada saat itu adalah mengenai hubungan
intim dua insan yang berbeda jenis. Lagi pula, apa iya
kau merayakannya hanya dengan saling memberi
bunga atau coklat, tidak ditambah dengan hal lain
yang dibenci Tuhan."
108 "Hihihi"! Paling cuma dicium pipi atau kening,
dan itu sebagai ungkapan kasih sayang, bukannya
nafsu." "Wah, kalau dalam agama Islam, hal seperti itu
jelas berdosa. Jangankan hal seperti itu, saling
berpandangan saja sudah dianggap mendekati zinah.
Al Israa' 32. Dan janganlah kamu mendekati zina;
sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang
keji. Dan suatu jalan yang buruk.
Jelas sekali, pada ayat di atas Allah telah melarang
manusia untuk mendekati zina. Dan ayat tersebut
diturunkan sebagai pencegahan agar manusia tidak
sampai terjerumus ke perzinahan. Pikirkanlah, apa
mungkin seseorang akan melakukan perbuatan zina
jika mendekatinya saja ia takut mendapat murka
Allah." "Hmm" tampaknya kau benar, Kak. Kini aku
mengerti kenapa saat itu RP-mu bisa turun, rupanya
karena event Valentine itu adalah hal yang
109 bertentangan dengan atribut karaktermu. Sebab
sejatinya Valentine itu adalah moment untuk
mengingatkan betapa pentingnya arti pernikahan,
yang mana pasangan muda yang sedang kasmaran
dianjurkan untuk segera menikah agar tak sampai
melakukan perzinahan, yang mana pada zaman dulu
memang sangat efektif lantaran mampu mencegah
para muda-mudi untuk tidak ikut Perayaan Lupercalia.
Namun karena kini makna sejatinya sudah
bergeser, maka Valentine sudah tak layak lagi di
rayakan lantaran sekarang justru dipakai sebagai
moment mendekati zina. Maklumlah, kebanyakan
pasangan muda cenderung ingin memberi kesan
khusus pada hari yang dianggapnya istimewa. Dan hal
istimewa di dalam percintaan dua insan yang
berlainan jenis tentunya lebih dari sekedar memberi
bunga atau coklat, yaitu melakukan kegiatan seks,
baik hanya saling berpandangan hingga sampai ke
perzinahan." "Tepat sekali, May. Sungguh aku tidak
menyangka, kalau kau itu memang wanita cerdas. O
110 ya, May. Ngomong-ngomong, tadi kau bilang aku ini
orang aneh yang begitu menyebalkan, mau menang
sendiri dan tidak mau mengerti perasanmu. Tapi, jika
kupikir-pikir, kaulah yang aneh dan menyebalkan, mau
menang sendiri dan tidak mau mengerti perasaanku.
Apalagi jika sudah ada Raider, kau semakin tambah
menyebalkan." "Hihihi... kau cemburu rupanya. Ayo, Kak"!
Katakanlah! Kau cemburu kan?"
"Cemburu...! Huh, untuk apa aku cemburu. Kau
jangan ke GR-an deh."
"Iya, kan. Kau memang menyebalkan. Dengarkan
aku, Kak! Kalau kau memang mencintaiku katakan
saja, janganlah kau memendam perasaanmu itu.
Ketahuilah, sebetulnya a-aku pun mencintaimu, Kak."
"Ma-Maya" Be-benarkah yang kau katakan itu?"
tanya Harsya hampir tak mempercayainya.
Maya mengangguk dengan wajah yang tampak
merona. 111 "May... Eng" se-benarnya a-aku memang
mencintaimu. Eng... Ma-maukah kau menjadi
pacarku?" Maya tidak segera menjawab, dia tampak
memandang mata pria itu dengan wajah yang
semakin merona. Tak lama kemudian, dia sudah
menganggukkan kepala dengan disertai sebuah
senyum mengembang di bibirnya. "A- aku bersedia,
Kak. Sebetulnya aku sudah lama menunggu kau
mengatakan ini," ucapnya terbata.
"Sungguh?" tanya Harsya hampir tak
mempercayainya. Maya mengangguk, kemudian dengan segera dia
memeluk pria itu dan merasakan kehangatannya .
"Hentikan, May!" pinta Harsya tiba-tiba seraya
melepaskan pelukannya dan duduk agak menjauh.
"Kenapa, Kak?" tanya Maya heran.
"RP-ku terus menurun, May..." jelas Harsya heran.
"Ke-kenapa bisa turun?" tanya Maya tidak
mengerti. 112 "Hmm... aku sungguh tidak menyangka, ternyata
di permainan ini masalah cinta pun bisa
mempengaruhi karakter yang kita mainkan. Sungguh
aku heran, kenapa hal penting seperti ini tidak di
jelaskan di web sitenya. Wah, kini RP-ku tinggal 25%.
Gawat betul kalau begitu, kini aku akan semakin
bertambah sulit untuk bisa mengembalikannya seperti
semula. " "Eng... apakah RP-mu turun karena sebab kita
saling mencintai." "Bukan, bukan karena itu, namun karena barusan
kita telah berpelukan tanpa ikatan suci yang
semestinya." "I-ikatan suci?"
"Ya, agar RP-ku tidak turun lagi sebaiknya kita
segera menikah." "Apa?"" Kak, ini kan cuma permainan, kenapa
harus menikah segala?"
"Permainan ini begitu kompleks, May... Agar
karakter R-Warrior-ku ini tidak binasa, rasanya
memang harus begitu. Jika tidak, maka mau tidak
113 mau aku harus menjaga diri agar tidak melakukan
perbuatan seperti yang kita lakukan tadi."
"Wah, repot juga kalau begitu."
"Repot?" May ini kan cuma permainan. Kenapa
mesti merasa repot. Kita kan hanya tinggal menikah
saja. Dan setelah menikah kita bebas melakukan apa
saja yang berhubungan dengan cinta kita. Ini kan
bukan dunia nyata, menikah di sini aku rasa tidak
sesulit di dunia nyata, yang mana harus melibatkan
banyak orang untuk terjadinya suatu pernikahan,
apalagi jika di dunia nyata melibatkan banyak orang
yang tak memahami agama tentu akan semakin
bertambah repot. Dan aku rasa, di permainan ini pun
tidak ada tanggung jawab seperti halnya di dunia
nyata. Sebab di sini tidak mungkin kita bakal
mempunyai anak yang harus kita biayai
kehidupannya, yang mana jika di dunia nyata akan
semakin bertambah sulit saja lantaran adanya pihakpihak
yang begitu mencintai materi."
"Hmm... bagaimana kalau ternyata kita bisa
mempunyai anak?" 114 "Kalau itu benar, berarti aku harus lebih serius
memainkan permainan ini. Sebab jika aku main-main,
tentu aku akan kalah. Ah, sudahlah" itu kan baru
perkiraan kita. Lagi pula, di web sitenya sama sekali
tidak menjelaskan tentang hal itu."
"Tapi... bukankah perkara cinta yang tadi kita
alami juga tidak ada di web sitenya, namun ternyata
kita bisa mengalaminya?" tanya Maya ragu.
"Kau benar May, memang tidak mustahil kalau
pasangan gamer yang menikah bisa juga mempunyai
anak." "Itulah yang aku khawatirkan, Kak. Permainan ini
penuh dengan misteri, dan pengelolanya aku rasa
memang sengaja tidak memuatnya di website.
Dengan tujuan mereka mau memberi kejutan kepada
para Gamer." "O ya, May. Ngomong-ngomong, apa kau pernah
melihat ada Gamer yang sudah mempunyai anak?"
"Belum, Kak. Eng... bukankah permainan ini
masih baru. Aku rasa baru kita saja karakter yang
saling mencintai. Sebab, selama ini aku melihat para
115 Gamer kerjanya hanya berburu dan mencari
kesaktian, mereka sama sekali tidak mempedulikan
soal cinta. Kak... ketahuilah, sebetulnya aku pun
merasa rugi jika harus mengurusi soal cinta. Pikirkan
saja, dari tadi kerja kita cuma ngobrol saja.
Seharusnya kan kita sudah kembali berburu mencari
item. Kalau begini terus, rasanya kita akan lama naik
levelnya." "Kau betul, May. Tapi... aku mencintaimu. Terus
terang, aku lebih senang begini daripada harus
berburu dan berburu."
"Kau enak bicara begitu, Kak. Sebab kau mungkin
punya uang banyak yang tak membebanimu dalam
membayar permainan ini. Tapi aku, selama ini aku
harus bekerja keras mencari uang agar bisa terus
mengikuti permainan ini. Sekarang aku tanya padamu,
apa sebetulnya tujuanmu mengikuti permainan ini?"
"Tujuanku adalah untuk membunuh rasa sepi
yang selama ini melanda lantaran aku tidak bisa
menyikapi hidup dengan benar. Terus terang, aku
sudah bosan hidup di dunia nyata. Setiap harinya yang
116 kukerjakan hanya itu-itu saja. Bayangkan saja, setiap
harinya aku harus mengurusi urusan kantor yang
membosankan itu. Walaupun aku banyak uang, tapi
aku tidak mendapat kesenangan seperti ketika
memainkan permainan ini."
"Kak... Apakah di dunia nyata kau tidak
mempunyai kekasih?" Harsya tidak segera menjawab, dia tampak
enggan untuk menjawab pertanyaan itu.
"Katakanlah, Kak. Jika kau memang mempunyai
kekasih di dunia nyata, cintaku padamu di dunia maya
ini tak akan pernah berubah."
"May, sebetulnya di dunia nyata aku masih sendiri.
Sebab kekasihku telah pergi meninggalkan aku. Hal
itulah yang sebetulnya membuatku kesepian.
Ketahuilah, kalau selama ini aku sulit menemukan
wanita seperti dia, namun setelah aku mengenalmu
aku merasa kau itu seperti dia. Sebab tabiatmu itu
sama seperti dia, dan karenanyalah aku
mencintaimu." 117 Mengetahui itu, Maya pun jadi berpikir," Hmm...
jangan-jangan dia itu Haris mantan kekasihku?" tanya
Maya dalam hati. "Eng... kalau boleh kutahu. Siapa
nama wanita itu?" tanyanya kepada Harsya.
"Sudahlah, May. Jangan kau mengingatkan aku
lagi dengannya. Terus terang, setelah bertemu
denganmu aku memutuskan untuk melupakannya.
Sekarang hanya kaulah satu-satunya wanita yang ada
di hatiku." "Kak, ingatlah! Ini hanya permainan. Kau jangan
mencintaiku seperti kau mencintai kekasihmu di dunia
nyata. Kau kan belum melihat aku seperti apa, janganjangan
setelah melihat aku kau malah tidak suka."
"Aku yakin, kau itu pasti wanita yang cantik. Sebab
dari caramu bersikap selama ini semakin membuatku
yakin kalau kau memang wanita yang cantik. Bahkan
kau begitu percaya diri kepada setiap pria yang kau
temui, layaknya wanita yang cantik."
"Kau betul, Kak. Kata orang aku ini memang
cantik, bahkan mantan kekasihku seringkali memuji
kecantikanku." 118 "O ya, ngomong-ngomong kenapa dia sampai
memutuskanmu?" "Bukan dia yang memutuskan, tapi akulah yang
memutuskannya. Sebab, dia itu begitu menyebalkan.
Sama persis seperti dirimu yang menyebalkan, namun
entah kenapa justru hal itu yang membuatku
mencintaimu." "Hmm... kejadian yang kita alami betul-betul
sama. Eng... kalau begitu, boleh kutahu nama pria
itu?" "Sudahlah, Kak. Jangan kau mengingatkan aku
lagi dengannya. Terus terang, setelah bertemu
denganmu aku memutuskan untuk melupakannya.
Sekarang hanya kaulah satu-satunya pria yang ada di
hatiku." "Wah, mau membalas nih ceritanya. Baiklah"
kalau begitu aku pun tak mau kalah. May, ingatlah! Ini
Cinta Maya Karya Bois di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
hanya permainan. Kau jangan mencintaiku seperti kau
mencintai kekasihmu di dunia nyata. Kau kan belum
melihat aku seperti apa, jangan-jangan setelah
melihat aku kau malah tidak suka."
119 "Aku yakin, kau itu pasti pria yang tampan. Sebab
dari caramu bersikap selama ini semakin membuatku
yakin kalau kau memang pria yang tampan. Bahkan
kau begitu percaya diri kepada setiap wanita yang kau
temui, layaknya pria yang tampan."
"Kau betul, May. Kata orang aku ini memang
tampan, bahkan mantan kekasihku seringkali memuji
ketampananku." "Sudahlah" Kini aku sudah tidak peduli kau itu
tampan atau tidak, kini yang menarik perhatianku
adalah kenapa perkara cinta yang kita alami bisa
sama" Jangan-jangan kau itu..."
"A-aku apa, May...?"
"Kau itu Haris mantan pacarku kan" Kak Haris,
aku ini Maya Angelina"mantan pacarmu."
Mendengar itu, Harsya seketika menjawab,
"Syukurlah...! Semula kupikir kau itu dia, tapi ternyata
bukan. Kau adalah Maya... Eng... siapa tadi nama
lengkapmu?" "Maya Angelina."
120 "Ya itu. Ketahuilah! Nama mantan pacarku adalah
Winda Saleha bukannya Maya Angelina. Kini aku
benar-benar lega dan yakin sekali, kalau kau bukanlah
dia. Sebab memang tidak mungkin jika dia
memainkan permainan ini. Dia itu kan gaptek, alias
gagap teknologi." "Benarkah yang kau katakan itu, Kak?" tanya
Maya hampir tak mempercayainya.
"Betul, May. Kejadian yang kita alami di dunia
nyata memang sama, tapi untungnya kita bukan orang
yang sama." "Kak, aku betul betul-betul senang mengetahui
semua ini. Semula aku juga sempat berpikir kalau kau
itu adalah mantan kekasihku, namun sekarang aku
benar-benar lega." "O ya, kau punya FS kan. Untuk lebih
meyakinkan, apa boleh kutahu FS-mu?" tanya Harsya.
"Eng, tapi aku juga boleh lihat FS-mu ya!" kata
Maya bersemangat. "Tentu saja. Ini FS-ku," kata harsya setuju.
121 "Dan ini FS-ku," balas Maya. "Sebentar ya, aku
mau mengecek FS-mu dulu!" lanjutnya kemudian.
"Aku juga mau segera mengecek FS-mu ah," kata
Harsya tak mau kalah. Tak lama kemudian, Maya sudah kembali di dunia
game. "O, jadi nama lengkapmu Harsya Iskandar.
Tapi, kenapa fotonya ada tanda tanya. Kau itu
curang." "Maafkan aku, May! Aku belum sempat upload.
Tapi jangan khawatir, kau pasti bakal melihat wajahku
juga, dan aku yakin kau tidak akan kecewa. Seperti
hal diriku yang kini benar-benar bahagia lantaran bisa
melihat fotomu yang memang seorang wanita cantik.
Nah, duhai kekasihku. Bagaimana kalau sekarang kita
melanjutkan perjalanan ke Kampung Bidadari!
Bukankah kau bilang, kau merasa rugi jika hanya
berdiam tak melakukan hal-hal yang bisa
meningkatkan kemampuan karakter kita."
Mengetahui ajakan itu, Maya pun langsung setuju.
Lantas dengan segera sepasang kekasih itu
menunggangi kuda masing-masing dan segera
122 memacunya melewati jembatan gantung, hingga
akhirnya keduanya tampak saling berkejaran melintasi
pandang rumput guna sampai ke Kampung Bidadari.
123 Bagian IV rik! Krik! Krik! Suara jangkrik terdengar merdu
mengiringi malam berbintang. Saat itu, Harsya
dan Maya baru saja tiba di gerbang Kampung
Bidadari. Keduanya tampak berhenti di bawah gapura
mawar, memperhatikan kelap-kelip lampu kunangkunang
yang tampak menerangi jalan-jalan di
perkampungan, juga menerangi rumah-rumah kayu
yang menempel di batang-batang pohon raksasa.
Sungguh semuanya itu adalah pemandangan yang
tampak begitu romantis. Kini sepasang kekasih itu
sudah berada di tengah perkampungan, di dalam
sebuah pasar yang ramai. Saat itu di jalan utama
tampak para bidadari cantik yang sedang berlalu
lalang, dan di beberapa sudut pasar terlihat beberapa
kesatria sedang bertransaksi, memperjualbelikan item
yang didapat selama perburuan.
K 124 "Jangan lupa beli anti racun, Kak!" kata Maya
mengingatkan di saat mereka mampir di sebuah toko
yang menyerupai jamur raksasa.
"Iya, aku pasti beli. O ya, kau mau kubelikan
berapa, May?" "Tidak usah, Kak. Aku punya uang kok."
"Ayolah, May. Itung-itung untuk mengganti anti
racunmu yang kuminum."
"Aku ikhlas, kak. Kau tidak perlu menggantinya."
"Hmm... Bagaimana kalau untuk berjaga-jaga.
Seandainya aku lupa membeli anti racun lagi, aku kan
tinggal memintanya padamu."
"Aduh, Kak. Kenapa kau mau menjadikan aku
sebagai tempat penitipan barang."
"Aduh... Ternyata susah juga ya mau memberi
perhatian padamu. Eng.... May, sebetulnya aku ingin
sekali membelikanmu anti racun, sebab dengan
begitu aku merasa telah menolongmu jika suatu saat
kau terkena racun dan meminum anti racun yang
kubelikan itu." 125 "Jika memang itu tujuanmu, kenapa tidak bilang
dari tadi. Kenapa harus pakai berbelit-belit seperti
tadi." "Hehehe... Entahlah" Kenapa harus berbelit-belit
Senopati Pamungkas I 8 Hantu Pegunungan Batu Karya Karl May Misteri Pulau Tengkorak 2
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama