First Love Never Die Karya Camarillo Maxwell Bagian 2
. 56 I 1st Love Never Die" sarna pelet!!!" Alinda langsung melempar kulit harimau
yang hanya seukuran penghapus kecil ke Maya.
"Kata sepupu gue, kalau 10 pegang ini sambi! nyebut
p.ama dia, dia bakal melihat aura 10 yang semakin terang
dan dia naksir 10." terang Maya.
"Gue enggak percaya sarna sekali." Alinda menolak.
"Lo coba aja, siapa tahu berhasil... Nah, itu dia, duduk
di seberang kita. Cepetan nih ambil, terus sebut nama dia!"
Maya menyerahkan lagi kulit haririlau itu ke Alinda. Alinda
akhirnya menurut saja. Dia memegang kulit harimau itu
dan membayangkan Bagas dan menyebut namanya.
"Ngapain juga si Dono itu duduk di sebelah Bagas sih"
Gimana" Udah be1um?" tanya Maya. Alinda hanya diam.
"Eh, gimana?" tanya Maya lagi.
"Feeling gue enggak enak deh ..." kata Alinda.
"Apanya yang enggak enak?" Tuh, dia mau ke sini...
Wah, bener juga yang dibilang sepupu gue." Maya terus
melirik Bagas yang sedang mengarah ke tempat mereka.
Alirida udah kegeeran melihatnya.
"Linda ... " sapa Bagas
"I-iya, ada apa Mas Bagas?" kata Alinda terbata.
"Kamu dicari sarna Mas Yusar dan Mas Henry. Katanya
file Glucose sama kamu ya" Mereka lagi nyari tuh."
"Oh iya, tadi udah aku balikin ke meja mereka."
"Oh, ya udah deh... duluan yaW Bagas langsung pergi
meninggalkan mereka berdua.
"Excuse me ... T hat's all"!" tanya Maya bingung sambil
menatap Bagas yang sudah ber1alu. Alinda mengelu rkan". keringat dingin, dia tidak bisa berkata apa-apa lagi.
"Lin, 10 bener enggak sm, tadi udah nyebut nama dia?"
"Udah... Tapi, kayaknya sebelum nyebut dia, gue
nyebut nama orang lain deh ... Gara-gara 10 nyebut na a
"seseorang pas gue 1agi konsentrasi." Alinda menggaruk
garuk kepalanya yang tidak gatal.
"Maksud 10" C)-OW ... Jangan bUang.. ,," Maya seakan-akan
menebak isi pikiran Alinda. Alinda hanya mengangguk pelan.
Tiba-tiba ada seseorang yang sudah ada di belakang mereka
1st Love Never Die" I 57 berdua. Terlihat seorang cowok separuh baya, mulutnya
agak maju ke dep n, ditarnbah giginya yang ikut maju ke"depan. Kulitnya berwarna hitarn gelap dan badannya sangat
gernuk. Alinda dan Maya tahu kalau dia adalah-pegCJ.wai yang
bernarna Dono. "Hai, Lin ... Ntar kamu mau kencan sarna aku enggak"
Aku kayaknya suka banget sarna kamu deh ..." Dono langsung
rnenernbak Alinda. Gelas yang ada ditangan Alinda dan Maya .
harnpir aja jatuh mendengar kalimat yang keluar dari mulut
Dono. "Lin, gue mau ke toilet dulu ya!" Maya kabur dari sana
secepat mungkin . . "Eh, MAYA TUNGGU. TANGGUNG JAWAB LO!!!!"
protes Linda. '1\.pa yang terjadi setelah itu?" tanya Maya hati-hati
"Gue langsung kabur."
"Setelah itu?" "Gue langsung bakar tuh kulit harimau. Setelah itu dia
enggak ngejar gue lagi" Gue sarnpai sujud syukur;.:"
"Ya udah, ntar gue bawain lagi deh kulir hari ..."
"EH, DENGAR YA... MAU lT U KUUT HARIMAU,
KUUT DINOSAURUS ATAU P UN KULIT GORILA. GUE GAK AKAN MAU LAGI, MENGERT I?"" APA LO
ENGGAK TAHU BETAPA TAKUT NYA GUE TADI DIKEJAR
GORILA?" "Tapi, Linda ..."
"Gue mau istirahat. Gue capek!" Alinda rnenutup
teleponnya dan langsung merebahkan diri. Kenapa sih
sernuanya berakhir kacau seperti ini" Alinda jadi teringat
sarna Bagas lagi. Saat ini ia benar-benar menangis karena
tak tahan rasa sakit dalarn dadanya. Bahkan, sekarang tidak
hanya hatinya saja yang sakit, matanya juga ikut sakit.
58 I 1st Love Never Die"
110 It Starts Confusing! ALINDA KELUAR DARI SEBUAH T OKO OPTIK. Ada
yang berbeda dengan penampilannya hari ini. 1a merasa
sedikit tidak ny-aman sih... Pasti Maya bakal ketawa ngakak
atau jatuh dari tempat duduk begitu tahu dia memakai
aksesoris aneh ini. Alinda akhirnya sampai juga di restoran
Hoka-Hoka Bento tempatnya janjian ketemu Alinda. Dia
mendatangi meja Maya dengan ragu-ragu. Tampak Maya
sibuk dengan nasi, teriyaki, dan tempura di hadapannya.
"Hey, May ... " sapa Linda.
"Linda, kemana aja 10" Lama banget sih ... Gue udah
hampir berkarat ilUnggu 10 di sini, H,
sambil makan dan tiba-tiba terkejut setelah melihat
penampilan Alinda. Maya sampai menjatuhkan sumpimya
dan langsung ketawa ngakak.
"Tenis aja ketawa ... Sebal!!!" Alinda langsung duduk
sambitmendengus kesal. "Sorry ... Sorry .... Habis 10 lucu sih pakai kacamata
kayak begitu. Penampilan 10 kayak Nobita. Cocok banget!!!
Kenapa sih 10 tiba-tiba mau pakai kacamata, kontak lens 10
diapain?"?" Maya menahan tawa. Sebenarnya kacamata itu
cocok pada Alinda, sesuai dengan benttik mukanya. Tapi
eritah kenapa, Alinda kelihatan culun dengan kacamata
itu. "Kemarin gue nangis, tapi lupa nyopot kontak lens gue.
Akibatnya mata gue jadi merah dan iritasi begini. Gara-gara
itu nyokap gue marah berat, sampai-sampai buang seluruh
kontak lens gl"-e. Dia nyuruh gue pakai kaca ata lagi.?"1st Love Never Die"
I 59 "Kontak lens 10 yang satu koper begitu dibuang sarna
Nyokap lo?"" Gila!!! Lagian, kenapa beli kacamata enggak
bilang sama gue, kan gue bisa bantu cari kacamata yang
lebih pas buat 10. Mana kelihatan lebih tebal lagi ... Emang
sekarahg 10 minus berapa sih?"
"Hiks, sekarang gue udah minus tujuh... " jawab Linda
dengan polos. '1\PA ?"" MINUS T UJUH?"" LO ENGGAK BERCANDA
KAN?"" Maya hampir jatuh dari kursinya.
"Iya ... gue sebel banget!"
"Ya, udah ... Lo Sabar ya .... Gue juga enggak tahu
mau ngomong apa lagi. Tapi gue juga takut kalau 10 pakai
kacamata setebel itu, si Bagas malah ilfil sarna 10 ..
.. Dan terus ..." belum sempat Maya menyelesaikan kata-katanya,
tangis Alinda malah meledak.
Alinda masuk ke kantor dengan kacamata barunya.
Hampir semua orang tidak rriengenalnya. Tiga orang yang
ada di ruangarinya langsung ketawa melihat Alinda pakai
kacamata, apalagi Mas Felix. Alinda jadi semakin malu.
"Lin, wajahmu kayaknya lebih bundar kalau pakai
. kacamata itu. Lebih mirip Nobita."
'1\pa-apaan sih, Mas Felix!!!!!!!!!!!!!!" Alinda iseng
langsung menginjak kaki Mas Felix.
'1\duhhh!!! Sakit nih."
. "Syukurin! Aku kan lagi sebal karena dipaksa pakai
kacarriata ini. Biasanya pakai kontak lens."
"Enggak apa-apa, Mbak. Pede aja lagi... Mbak tetap
menarik dan cantik kok, meski pake kacamata yang mirip
paritat botol begitu. Eh, salah ... maksudnya kacamata yang
tebal begitu." kata Mas Henry sambil tertawa.
"Iya, aku tahu kalau makin jelek kan kalau pakai
kacamata ini?" "Enggak... siapa juga yang bilang begitu. Percaya deh,
pasti ada yang suka sarna Mbak meski Mbak Linda pa
. 60 I 1st Love Never Die"
kacamata begitu ... " hibur Mas Yusar.
"Aku enggak yakin ... " jawab Alinda palos.
"Mau taruhan ... ?" tantang Mas Yusar sambil tersenyum
penuh kemenangan. Alinda hanya diarn. Dia tidak mau
menarnbah resiko. Kemarin sudah taruhan sarna Kasandta, dia
tidak mau taruhan lagi sarna siapap n sebelum taruhannya itu"kelar.
Alinda sudah berusaha sekeras mungkin bisa bekerja di
sini. Apalagi keluarganya, terutarna Neneknya, mengharapkan
dia bekerja di perusahaan di bawah bendera Inggris.? Setidaknya; selarna ini keluarga Alinda memang hidup dan
bekerja di perusahaan Inggris. Ayahnya bekerja di perusahaan
minyak Inggris. Kakak laki-lakinya yang pertarna satu perusahaan dengan Ayahnya. Kakak keduanya juga bekerja
di perusahaan manufaktur mobil Inggris. Kakak iparnya dan
Kakak perempuannya yang ketiga pun bekerja di perusahaan
oil service Inggris. Karena itu, mereka ngotot sekali dan
berharap penuh agar Alinda bisa bekerja di sini.
"KRRIINNGGG ... " bunyi telepon memecah lamunan
Alinda. Telepon itu sudah diangkat oleh Mas Henry..
"Halla ... Selarnat Pagi ... Oh iya, 'ada ... sebentar ya ...."
Mas Henry melirik Alinda yang sedang sibuk mengetik.
"Mbak ada telepon nih ... "
"Dari siapa?" tanya Alinda curiga. T idak biasanya ada
yang telepon dia pagi-pagi begini. .
"Ada deh ... terima aja dulu. " Mas Henry tersenyum
mencurigakan. "Halla ... " "Linda ya ... iili Mas Januar. Masih ingat kan" Kamu
kan selalu datang ke Ware House, kok akhir-akhir ini
enggak pernah ke sini lagi?"
"Oh iya, Mas Januar. Aku belum ke sana lagi karena
enggak ada lagi MR yang mau kukasih ke sana."
"Yah, enggak apa apa... ke sini aja. Soalnya ada yang"kangen sarna kamu. Harnpir tiap hari dia bicarain karnu terus."
"Siapa Mas Januar?"
"Si Tony, dia kangen banget sarna kamu. Dia bHang
1st Love Never Die" I 61 katanya pengen banget ketemu sarna kamu. Kamu pengen
ngomong sarna dia enggak" Nih dia mau ngomong." .
"Aduh ... Oh iya ... Dia kan kemarin ngasih surat. .. Sampai
sekarang belum dibaca lagi karena sibuk sam a si Bagas itu.
Fbsti dia minta jawaban atas surat itu. Gimana irli" Gimana..."!"
bisik hati Minda panik. "Hai Lin ... Ada yang mau aku sampein. Apa kamu
udah ... " suara Tony kini di ujung telepon. Belum
. selesai kalimatnya keburu dipotong Alinda.
"So-sorry aku belum sempat baca surat itu, jadi belum
. bisa kasih jawabannya sekarang... " Alinda tidak sadar
kalau berbicara dengan suara yang cukup keras sampai
terdengar oleh satu ruangan.
"Cieee... surat cinta ya" Keren tuh!" goda orang-orang.
Kini suara Tonny terdengar
. lagi dan cukup membuat Alinda merah banget. "Lin, maksudku bukan itu ... Tadi, aku ditelepon sarna
Mbak Dini, katanya laporan dan file yang dia kemarin
titipin di sini harus kamu ambil dan diketik ke program.
Kamu bisa enggak ambil ke sini?"
Astaga... 'Alinda malu banget! Ternyata dia membicarakan
masalah pekerjaan ya" Ya iyalah, stupid banget sih .... Mana
mungkin di kantor membicarakan masalah pribadi. Lagipula
bel urn tentu juga isi suratnya tentang cinta, Alinda udah
enggak tahu lagi mau bicara apa. Tapi dia tahu apa yang
pertama-tama dia harus lakukan, secepatnya mengambil
1aporan itu dan secepat itu pula dia kabur dari Ware House.
Alinda sudah sampai di depan pintu masuk Ware
House. Dia ragu-ragu untuk masuk ke sana. "asti di dalam
sana ada Tony. Sudah pasti juga dia digodain kalau masuk
ke sana, tapi dia harus bagaimana" Sudah capek-capek juga
dia datang ke sini, masa dia harus balik lagi sih" Udah jarak
antara Departemen Produksi dan Ware House itu jauh lagi.
Sudah tidak ada jalan lain lagi selain mas uk ke dalam sana.
62 I 1st Love Never Die" Dengan modal nekad akhirnya Alinda masuk ke sana.
"Eh Linda ... : Akhirnya ke sini juga .... Ayo masuk
masuk ... Duduknya di sini aja ya" Di depan Tony." god a
Mas Januar. " Iya... Tapi aku duduknya di sini aja." Alinda memilih
First Love Never Die Karya Camarillo Maxwell di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
temp at duduk yang rada jauh dari meja Tony.
"Lho kenapa" Dia pengen banget bicara sarna kamu
lho" Ayo sana?" suruh Mas Januar didukung banyak orang.
Akhirnya pasrah Alinda mau juga, lagipula dia kan harus
mengambil laporan itu. "Tunggu sebentar ya, Lin ... Aku masukin program ini
dulu ya?" kata Tony sambil tersenyum.
"Oh iya, enggakapa-apa kok." jawab Alinda.
Entah Tony' sengaja atau tidak, dia masih belum selesai
mengerjakan pekerjaannya. Dia bukannya cuek pada Alinda,
dia sempetin juga mengobrol sarna Alinda. Tapi, entah
kenapa dia belum juga ngasih laporannya. Alinda melirik
jam tangannya, sudah lewat dari 20 menit. Memang encik .
sih, bisa istirahat dari pekerjaan yang menyebalkan, tapi
kalau mengingat wajah Mbak Dini yang sedang marah, jadi
' menakutkan. "Tony, laporan dari mbak Dini mana ya?" tanya Alinda
tanpa basa-basi. . "Eng .. Maaf Lin... " "Haa ... kenapa kamu minta maaf?" tanya Alinda
balik. "Sebenarnya, tadi setelah aku menelepon kamu, tiba
tiba saja Mbak Dini mengambillaporan itu..."
"A-AP-APA" Jadi laporannya sudah diambil Mbak
Dini?"?"" tanya Alinda tidak percaya: 'Kalau begitu, buat
apa juga dia capek-capek datang ke departemen yang
paling jauh dari kantbrnya ini.
"Begitulah ..." jawab Tony polos.
"Ke-kenapa kamu enggak ngasih tahu aku dari tadi"
Kenapa kamu enggak nelpon aku lagi?"" Jadi kan aku
enggak. perlu datang ke sini?" tanya Alinda kesal sambil
segera bangkit dari tempat duduknya menuju pintu.
1st Love Never Die" I 63 "Maaf, habisnya kalau kamu diberitahu laporannya
sudah diambil, kamu enggak bakalan datang ke sini kan?"
kata Tony sambil mengikuti Alinda dari belakang.
DEG! Alinda jadi enggak tahu harus ngomong apa, dadanya berdebar keras. Aduh, kayaknya kalimat
selanjutnya bakal berbahaya nih... Alinda jadi terhenti
begitu mau membuka pintu keluar.
"Ya, tentu saja ... Aku ... " Alinda jadi salah tingkah.
'l\ku senang kalau kamu datang ke sini.. Aku tahu
kalau aku ini aneh. Masa menyatakan perasaan saja
melalui suraL.. Wajar aja kalau kamu belum membaca
surat itu karena kamu merasa aneh kalau ada cowok yang
men yatakan perasaannya lewat slirat kan" Habis ini pertama
kalinya aku rnenyukai cewek." ucap Tony panjang.
Jadi benar ya kalau itu surat cinta ..." Astaga ... Tahu
gitu, dia beneran enggak datang ke sini. Sudah jelas lah
dia ingin tahu perasaan Alinda yang sebenarnya... Dia
ing n tahu jawabannya. Tapi, gimana mau ngasih tahu"jawabanl1ya kalau baca aja belum?"" Gimana ini" Alinda
sudah tahu kalimat Tony yang selanjutnya ... Aduh, rasanya
hawa di ruangan yang full AC ini panas sekali. Mungkin
karen a suasana hati Alinda sedang panas, grogi ada yang
nembak. Masa dia enggak malu sih sarna pegawai lain"
Alinda melirik sekelilingnya. Lho, sejak kapan di J.:uangan
ini enggak .ada orang" Kemana pegawai-pegawai tadi yang
ramai itu?"" "Lin ... Maaf ya kalau aku bicara seperti ini. Tapi, aku
sudah tidak tahan lagi untuk bilang ini. Lin, sebenarnya
aku su ... " "Eh, sepertinya aku harus cepat balik ke kantor. Mbak
Dini pasti sedang mencariku. Maaf ya, lain kali aja ..."
Alinda memotong pembicaraan Tony. Ia tidak siap untuk
ditembak hari ini. Dia masih bingung dengan perasaannya
pada Bagas. Lebih bail. untuk sementara ia menghindar
saja.. Itu jauh lebih baik.
Untungnya Tony mengerti, dia hanya diam dan mengangguk perlahan. Alinda hendak membuka pintu,
64 I 1st Love Never Die"
tapi kenapa susah dibuka" Aduh, kenapa enggak bisa
dibuka saat seperti ini sih?"!
"Kenapa Lin?" Pintunya enggak bisa dibuka ya?" tanya
Tony khawatir. "Iya... kenapa ya" Enggak biasanya kan sepertiini" Kok
bisa macet seperti ini?" Alinda berusaha? untuk menarik
pintu itu. Tapi tetap saja tidak bisa terbuka. .
''Aneh... Enggak biasanya seperti ini. Coba aku bantu... "
Tony ikutan membuka pintu itu, tapi tetap tidak terbuka
sedikit pun. Pintu itu seperti tertahan oleh sesuatu.
Toy!y masih sibuk membuka pintu, sedangkan Alinda
sudah pasrah. Karena tidak ada yang dikerjakan, diam-.
diam Alinda menarik mini blind pintu itu ke atas. Betapa
kagetnya ia begitu melihatMas Ja.nuar dan beberapa orang
menahan pintu itu sambil tertawa-tawa. Untung akhirnya
mereka menyerah juga dan membiarkan pintu itu terbuka.
Alinda mau pings an saja rasanya.
''Ah, gila 10 ya" Anak orang 10 kurung!" teriak Tony
kesal. "Tapi, 10 senangkan Ton?" kata mereka sambil ketawa
ketawa. Tony hanya tersenyum malu-malu, sedangkan Alinda
bingung harus berekspresi apa. Ingin sih sedikit saja
tersenyum setidaknya. untuk menghargai lelucon mereka.
Tapi, kalau mengingat wajah Mbak Dini yang sedang
marah karena pekerjaannya belum selesai, jadi lebih
menyeramkan ... . "Gh ya, Lin ... Pintu masuk ke Ruang Produksi yang
biasanya kamu sering lewat sedang ditutup. Sepertinya
ada proyek," kataMas Yusar dengan wajah yang serius.
''APA"Masa sih?" tanya Alinda tidak percaya.
"Iya benar ... Kalau kamu mau, cari jalan lain aja ...."
"Tapi, lewat mana" Aku enggak tahu jalan lain selain
jalan yang itu ... " jawab Alinda sambil mengurut dahinya.
Mas Januar dan yang lain melirik dengan tatapan menggoda
ke arah Tony. 1st Love Never Die" I 65 WWW.DINOSPREAD.US . Yah... sudah tidak ada jalan lain lagi...
Mungkin rnernang harus begini. Daripada Alinda kesasar seperti
dulu lagi, saat ini ia rnernilih berjalan bersarna Tony.
Sebenarnya Alinda pun rneragukan Tony. Tony kan juga
pegawai baru... Mana urnur mereka sarna lagi. Hanya
bedanya dia lebih cepat rnasuk sekolahnya, jadi dia cepat
rnasuk kerja. "Ton... ngornong-ngornong
rnasih jauh ya?" tanya Alirida curiga. ''Jangan-jangan si Tony sengaja lama-lamain
nih." Alinda tarnbah curiga .
. "Sebentar lagi ... Tenang aja, emang kalau lewat sini
kita agak muter dan agak lama. Tapi, ntar lagi sarnpai
kok:" "Oh begitu ya ..."!"
"Lin, aku tunggu jawaban suratku itu tiga hari lagi ya?"
tanya Tony tiba-tiba. "Iya deh ... tapi, Ton ... Sebenarnya aku udah dapet
jawabannya sih." jawab? Alinda ragu-ragu. Ya,
Alinda tahu kalau dia tidak bisa rnenyukai Tony, walaupun harus
dicoba karena ia benar-benar sangat rnenyukai Bagas.
"Oh ya, kalau begitu jawabannya apa" Kamu tahu
kah kalau aku suka sarna kamu ... Aku ingin rnendengar
jawaban kamu." Ya.:. tanpa mernbaca surat itu pun
Alinda tahu perasaan Tony padanya, tapi ia tidak bisa rnenerirnanya.
Alinda sudah rnemutuskan saat ini, di perusahaan besar ini
dia hanya menyukai satu orang saja. Hanya satu orang...
Alinda menarik nafas dalam-dalam, dia bertekad untuk
mengatakan sernuanya pada Tony.
"Tony, sebenarnya aku.. aku suka sarna ... " Linda
tidak berani rnenatap Tony, dia rnenatap ke depan. Oh My
God... Alinda setengah tidak percaya dengan yang ada di
depannya.... Masa sih?"" Di depan rnatanya sekarang ini
dia melihat... BAGAS?""! IMPOSIBLE!!!
66 list Love Never Die" ------- --- "T ON!!!! KE SINI!!!" Alinda menarik kerah baju Tony
untuk menghindar dari pandangan Bagas.
. ' duduh .... Lin... Ada apa sih?"?" Tony membenarkan"kerah bajunya.
"Tunggu sebentar .... Apa tidak ada jalan lain selain
itu?"" Kita lewat tikungan kanan kan" Kalau lewat tikungan
kiri bisa kan?"?" tanya Alinda panik. Saat ini ia tidak ingin
bertemu Bagas, apalagi kalau dia terlihat sedang jalan
. bersama Tony. Alinda takut nanti Bagas salah paham.
"Bisa sih ... Cuma, kalau lewat tikungan kanan kita
lebih eepat sampai, kalau lewat tikungan kiri lebih lama.
Jalannya juga enggak bagus. Kita lewat tikungan kan
, ya?" "Enggak ... Enggak .. Aku enggak mau ...Sebentar aku
mau ngeeek agendaku sebentar." Alinda membuka agenda
sakunya. Masa sih hari ini dia masuk shift -satu ya?""
Alinda melihat jadwal shift keeengannya:, Bagas. Ternyata
benar kalau hari ini dia masuk shift 1, alias masuk pagi.
"Sial, pantas aja dia ada sekarang." Alinda menutup
agendanya sambil menepuk dahinya.
"Kenapa Lin" Dia itu siapa?" tanya Tony penasaran.
"Oh enggak... Tony kita lewat tikungan yang kiri
yuk ..." "Kenapa sih?"" Ya udah deh ... kita lewat tikungim
yang kiri." jawab Tonypasrah.
Ketika Alinda dan Tony memasuki tikungan kiri,
mereka melihat dari kejauhan seorang wanita separuh
baya yang memakai eel ana kulot warna hijau tua dan baju
T-shirt warna - hitam. Alinda dan Tony hampir pingsan
melihatnya; karena mereka tahu orang itti. Siapa lagi kalau
bukan BU RISKA!!! Bu Riska terlihat sedang' memarahi
beberapa pegawai. ' duuhhhh ... kenapa sih dia hams ada di sini?"?"
"Kenapa sih gue hari.Is menghadapi ujian berat hari ini?"?"
Alinda sudah benar-benar stres. , 1st Love Never Die" I 67 "Lin... kamu aja deh yang lewat sana. Aku enggak mau
cari gara-gara ... Dadagh ... " Tony langsung hendak kabur
. dan ambil gerak cepat. "Tony sadis amat sih, ninggalin aku sendirian sarna
dia" Thnggu ..." Alinda dengan sangat terpaksa memilih
jalan bersama Tony ke tikungan kanan. Alinda berharap
Bagas sudah pergi secepatnya dari sana. Untungnya
mereka sarna sekali tidak dilihat sarna Bu Riska kalau
mereka menghindar dari dia. Tapi....
"Hallo Linda ... Tony... Kalian lagi ngapain?" Sapa
seseorang dari belakang mereka. GLEK, Alinda men elan
air ludahnya s. itu ...Alinda berharap bukan dia, bukan dia ...
"Mas... Ba ... Gas ...".
Ternyata . benar Linda dugaannya menoleh kalau ke ada belakang. Bagas di belakangnya. "Ini... Aku nganterin dia nih ... Dia enggak tahu jalan
lain ke tempatnya selain lewat yang tempat. biasanya
itu ... " "Wah, kok pakai acara nganter-nganter segala. Jadi
curiga nih, jangan-jangan kalian pacaran ya?"
"Yah, sebentar lagi kayaknya ... doain aja ya"!" Tony
menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal, terlihat kalau
dia sedang malu-malu. Alinda hanya diam dan bengong.
"Beneran nih" Wah, iya deh aku doain .... Mending
kalau pacaran jangan di sini, ntar ketahuan Bu Riska lho."
"Mas Bagas ... Jangan salah paham ... Aku . . ." suara
Alinda terde gar begitu pelan, sampai-sampai ia telan"sendiri.
First Love Never Die Karya Camarillo Maxwell di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Udah dulu ya, aku masih ada kerjaan nih.; .." kata
Bagas sambi! berlalu. "Yah ... Yah ... Mas Bagas tunggu ...." Alinda ingin
sekali mencegahnya pergi, tapi suaranya enggak sampai.
Kenapa keadaannya seperti ini" Padahal dia tidak ingin
Bagas salah paham sampai menyangka kalau si kunyuk
ini pacarnya. Alinda merasa Bagas akan semakin menjauh
68 I 1st Love Never Die" kalau keadaannya seperti ini. Apakah dia harus secepatnya
menyerah ... atau dia masih tetap ingin bertahan?"" Alinda
semakin bingung. Tapi, kalau dia harus menyerah, kalau dia
harus mundur, apa dia langsung melarikan perasaannya ini
ke Tony, walau dia sebenarnya tidak menyukainya. Alinda
benar-benar tidak mengerti, sangat tidak mengerti...
1st love Never Die" I 69 111 Date Session 1 ALINDA mengerjakan pekerjaannya hari ini dengan mulus.
Sudah pukul16.00, sudah saatnya untuk pulang. T iba-tiba
saja HP-nya berdering, Alinda melihat di layar HP-nya
siapa yang menelponnya. Tapi nomor itu terlihat asing,
dengan cuek Alinda menerima panggilan tersebut.
"Hallo..." sapa Linda.
"Lin, ini gue, Yoyo... Lo dimana?" Terdengar suara
yang begitu familiar di telinganya. Alinda yakin ini suara
Yoyo. _ "Hai, Yo... gue lagi di ruang admin."
"Pekerjaan 10 udah beres semua belum?"
"Ya, pekerjaan gue udah selesai semua. bentar lagi gue
mau pulang." "Eh, tunggu.... Lo - jangan pulang dulu. Please, jangan
pulang dulu!' "Lo kenapa sih?"?"
"Please, pokoknya jangan. Pokoknya 10 enggak boleh
pulang duhi. Ada yang mau gue bicarain sarna 10. Penting
banget!!" "Emang 10 mau ngomong apa?""
"Gue mau ngomong ama 10 secara langsung. Gue mau
ke ruangan 10 sekarang. Tapi, ngomong-ngomong
di sana ada siapa sih?""
' da Mas Henry... " Alinda melirik ke arah Mas Henry"yang terlihat masih sibuk dengan komputernya. Seketika
itu juga Yoyo langsung tertawa ngakak.
"Kenapa sih 10 ketawa?"?"
"Enggak ... Soalnya mana mungkin gue bicara ama 10
di depan dia.... Ya udah... gue tunggu 10 di luar sekarang
70 list Love Never Pie"
ya. Kalau enggak, gue enggak bakalan ngasih bahan buat
skripsi 10." Telepon itu langsung terputus saat itu juga.
Alinda benar-benar bingung dengan sikap Yoyo yang aneh
ini. Sebenarnya apa sih yang mau dia bicarakan?"" Alinda
jadi tambah penasaran. Alihda keluar dari ruangannya lengkap dengan tasnya.
Dia akan langsung pulang setelah ketemu Yoyo lebih dulu.
Alinda melirik ke kanan dan ke kiri,. Yoyo belum juga
terlihat. Dimana sih dia"
Akhirnya, ia melihat Yoyo berdiri di sebuah halaman
yang cukup luas. Tanpa pikir panjang ia langsung menghampiri Yoyo yang terlihat sedang termenung.
"Hey, Yo... ada apa" Apa yang mau 10 bicarain sarna
gue?"?" "Lin, em ... gimana ngomongnya ya" Em... gini, gue...
gue... terus terang gue jatuh cinta sarna 10 sejak paridangan .
pertama.Lo mau enggak jadi pacar gue?" Meski bicaranya
mendadak gagap Yoyo menatap Linda dengan pandangan
yang begitu serius. ' -APA?"?"" Alinda benar-benar tidak percaya dengan"yang barusan ia dengar.
"Gue seriusLin. Gue suka banget sarna 10. Gue enggak
bisa menahan rasa ini. Gue pengen 10 jadi pacar gue. Lo
mau kan ngasih gue kesempatan untukmembuktikan rasa
. '?" llll. "Yoyo ... gue enggak tahu man ngomong apa. Sejak awal
gue ketemu sarna 10, kenalan sarna 10, gue udah anggap 10
sebagai ternan, bahkan .... sampai sekarang."
"Lin, maaf kalau hanya karena perasaan gue yang
egois ini bakal merusak pertemanan kita. Tapi, gue enggak
bisa menganggap 10 sebagai ternan apalagi sobat. Gue suka
sarna 10. Gue benar-benar suka ...
" Kata-kata yang Yoyo katakan membuat Alinda 1st Love Never Die" I 71 teringat Bagas. Kenapa harus Yoyo yang mengatakannya"
Seharusnya sih Bagas. Alinda ingin sekali kalau Bagas
yang mengatakan kalimat ini.
"Lin .. 10 mau enggak mencoba jalan sarna gue. Sekali
. aja ... " kata Yoyo dengan wajah yang begitu memelas.
. Sekarang ini Alinda dan Yoyo berada di Mall Taman
Anggrek. Alinda sengaja memilih tempat ini karena mall
ini paling jauh dari kantor atau pabrik itu... Ya, ini benar
b nar pilihan yang tepat untuk kencan dan tidak kepergok"oleh orang-orang kantor.
Kencan di malam Minggu bersama Yoyo lumayan enak
juga. Dia mengajak jalan-jalan, nonton, sampai melihat.
barang-barang di departemen store, toko kaset dan tempat
tempat lainnya. Akhirnya Yoyo dan Alinda masuk ke
sebuah toko buku. Sebenarnya Alinda tidak nlau mengajak
Yoyo ke sini, tapi Yoyo bilang ada sebuah buku yang ingin
dia beli,karangan Sidney Sheldon dan John Grisham.
Akhirnya Minda mau juga diajak ke sana.
"Lo suka baca novel juga Lin?" tanya Yoyo sambil
melihat novel-novel yang bertebaran di rak-rak buku itu.
"Ya, lumayan suka. Gue paling suka novel karangan
Danielle Steel." jawab Alinda sambil tersenyum. Sebenarnya apa Tony tahu kalau Alinda juga menulis
novel dan buku-buku ya" Alinda hanya diam saja, daripada
bikin Yoyo pingsan di tengah-tengah toko buku ini. Atau
dia menghabiskan seluruh uangnya untuk membeli semua
buku-bukunya. "Eh, Lin .... Lihat deh novel ini. Nama pengarangnya
sarna dengan nama kamu. Alinda Hamilton ... Kayaknya
dia pengarang luar negeri deh." Yoyo menunjukkan sebuah
novel. Alinda diam dan menahan tawa karena sebenarnya
itu memang novelnya. "Eh, iya-ya. Aku pernah baca novel itu, ceritanya bagus
banget." 72 /lst Love Never Die" "Ya udah,gue beli aja deh. Habis nama pengarangnya
sarna kayak 10. Yuk, kita ke kasir." Yo yo mengambi! novel
itu dan mengambil novel-novel kesukaannya.
Aduh!!! Dia jadi ngambil tuh novel ya"! Enggak apa
apa sih, karena Alinda sarna sekali tidak memasukkan
profil dan riwayat hidupnya ke dalam buku dan novel
novelnya. Alinda dan Yoyo menuju sebuah toko roti yang cukup
terkenal di mall itu. Alinda ingin membeli roti yang
beraroma kopi kesukaan orang tuanya. Tidak sengaja,
ketika Alinda sedang membayar di kasir, ia bertabrakan
dengan seorang cewek. "Maaf Mbak ... Enggak sengaja." sahut Linda.
"Maaf... Maaf... Mata 10 ditaruh dimana sih?" sahut
cewek itu ketus. Rasanya Alinda pernah mendengar suara
cewek itu. Jangan-jangan....
"LINDA" NGAPAIN La DI SIN!?"?" tanya Kasandra
sambi! memperhatikan Alinda dari atas sampai bawah.
"La JUGA NGAPAIN DI SINI, KASA NYAMUK ... ?"?""
tantang Alinda sambil ikut memperhatikan Kasandra dari
atas sampai bawah. "Ya, jelas jalan-jalan dan beli roti untuk pembokat gue
yang ada di rumah. Eh, 10 sarna siapa nih" Tangkepan baru"
Dapat dimana nih" Lumayan juga. Akhirnya 10 udah enggak
lesbi lagi ya" Oopss.. sorry!" Kasandra memperhatikan
Yoyo dari atas sampai bawah dan dia menutup mulutnya
untuk menunjukkan kalau dia keceplosan ngomong. Alinda
hanya bengong dan tidak tahu harus berbicara apa.
"Kasandra, gue ada satu kalimat buat 10."
' pa tuh?" tanya Kasandra memasang wajah tanpa"berdosa.
"Lo go to hell aja deh .. kata Alinda sambi! berlalu.
. /1 ' PA?"" Beraninya 10 ngomong begitu. Eh, Lin ...."1st Love Never Die"
I 73 jangan lupa perjanjian kita ya" Ingat lho, yang kalah dalam
taruhan harus tunduk sarna yang menang."
"Gue gak akan lupa ... "
"Bagus deh kalaubegitu, ingat satu bulan lagi..." sahut
Kasandra sambi! tertawa, yang bagi Alinda ketawanya
seperti suara nenek lampir.
"Dia siapa sih?" Enggak sopan banget. Kok bisa ada
cewek yang menakutkan seperti itu?" tanya Yoyo penasaran
sambi! memperhatikan Kasandra dari jauh.
"Dia satu sekolah sarna gue dan selalu menganggap gue
saingannya. Kita taruhan, kalau salah satu diantara kita
diterima jadi karyawan di tempat kita magang sekarang,
dia menang. Dan? yang kalah harus
tunduk sarna yang . menang." "APA?"" Lo serius taruhan seperti itu?"" P lease deh ...
kenapa sih 10 mau aja?" Gue enggak setuju. Bagaimanapun
: 10 pasti kalah taruhan. Lo pasti enggak akan diterima jadi
karyawan di sana. Pasti ujung-ujungnya 10 keluar juga
dari perusahaan itu." kata Yoyo dengan y'!kin seakan-akan
dia seorang pengacara. Mungkin Hotman Paris aja kalah.
Alinda bengong melihat Yoyo yang sewotnya mungkin
melebihi cewek.? "Yoyo... 10 kenapa sih" Kok 10 yakin kalau gue enggak
bakal diterima atau pasti bakal keluar dari perusahaan
itu?" Alinda memandang Yoyo dengan tatapan aneh.
"Ya iyalah ... Gue dan 10 kan bakal menikah. Kan 10
tahu kalau pegawai yang suami-istri tidak boleh bekerja
satu perusahaan, apalagi di FJI." Alinda hampir menabrak
tempat sampah di dekatnya karena tidak menyangka
jawaban Yoyo barusan. Kenapa sih semua cowok di sekitar
dia GR-an begini?"" Jangan-jangan semua cowok di seluruh
dunia ini memang tukang GR. Alinda benar-benar tidak
habis pikir. "Yoyo... please deh... Kayaknya alasan 10 enggak
tepat banget. Kok 10 yakin banget sih gue dan 10 bakalan
married" Jadian aja enggak, tapi 10 udah mikir married.
. P lease deh...." Alinda mengurut-urut dahinya.
74 I 1st Love Never Die"
"Ya, andai kata mungkin bukan sarna gue, tapi bisa jadi
10 jadian sarna orang FJI kan" Gue merasa 10 bakal jadian
sarna orang FJI. Sekarang gue mau nanya terus terang sarna.
10, apa alasan 10 nolak gue" Pasti ada seseorang yang 10
taksir kan?"?" Yoyo menatap Alinda dengan tajam.
Alinda sudah tidak bisa menghindar lagi. Tebakan
Yoyo benar seratus persen ... Dia harus menjawab apa nih"
Masa dia jawab kalau dia naksir si Bagas sih" Wah, bakal
jadi gosip paling heboh di FJI. Sudah bisa dipastikan ...
"Yoyo, 10 jangan nanya yang macam-macam deh...
Kepala gue tambah pusing tahu enggak?"?"
"Eh, Lin ... 10 harus jawab dulu. Akhir-akhir ini gue
suka ngeliat 10 bengong. Gue tahu lagi ciri-ciri orang yang
lagi jatuh cinta. Bengang-bengong kayak 10 itu... Lo pasti
jatuh cinta sarna orang yang ada di FJr kan" Yang pasti sih
kayaknya bukan gue... Apa jangan-jangan 10 naksir si Tony
lagi ya?" { ? ' . "Yoyo ... please... gue itu enggak ada rasa sarna dia."
"Oke, kalau memang bukan gue atau Tony, terus siapa
cowok yang 10 taksir itu?"?"
"Yoyo, please ... Kalau pun ada, gue enggak akan bisa
"bilang dia itu siapa?" Gue enggak bisa. Apalagi ke orang
yang bocar ?kayak 10." kata Alinda sambil menatap Yoyo
ragu-ragu. "Siapa yang 10 taksir" Pasti bukan orang-orang yang
First Love Never Die Karya Camarillo Maxwell di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
ada di ruangan kantor lo kan?"" Mas Yusar, Mas Henry, Mas
Felix... mustahil karena mereka sudah punya istri. Jangan
jangan pegawai baru itu ya"! Si Bagas jangan-jangan ...."
GLEK!!! Alinda menelan ludahnya sendiri. Kenapa lagi
nih kunyuk bisa tahu kalau dia naksir cowok itu. Aduh,
Alinda memang tidak bisa berbohong, dia hanya terdiam
seribu bahasa. Dia tidak tahu harus berbicara apa lagi,
tapi masa dia harus bilang 'iya' sih?"" Bagaimana dong?""
Alinda udah hampir mau nangis.
"Lo kok diam" Berarti benar ya, 10 naksir si Bagas ya?""
Tepat dugaan gue. Kenapa sih 10 harus naksir dia" Kenapa
harus dia?" tanya Yoyo sewot.
??lst Love Never Die"
I 75 Alinda benar-benar tambah pusing. Dia sendiri tidak
tahu kenapa dia bisa menyukai Bagas. Di kantornya
banyak juga yang tidak kalah keren,tapi herannya hanya
Bagas yang ada dalam hatinya. Sekarang, hatinya serasa
ditusuk. ''Apaan sih 10, udah deh ... Sekarang gue mau nanya
balik sarna 10... " kata Alinda sambil terus berjalan. Tapi,
. kok enggak ada jawaban dari Yoyo"? Alinda melirik ke
sebelahnya. Yoyo menghilang... Kemana tuh anak?"" Alinda . melihat ke belakangnya. Ternyata Yoyo sedang
bengong melihat sesuatu di salah satu counter. Alinda
tidak memperhatikan counter
itu dan siapa saja yang ada
. di dalamnya. "Yoyo,? 10 lagi lihat apaan sih?" tanya Alinda penasaran. "Oh,enggak ... Yuk, kita pergi sekarang." ajak Yoyo.
sambil mempercepat jalannya. Alinda pun mengikutinya.
Emang cowok ini agak aneh sedikit ya,pikir Alinda.
76 I 1st Love Never Die" 112 Ketahuan Deh... PAGI INI Alinda bangun Iebih cepat dari biasanya. Padahal
tadi malam dia pulang setelah lewat jam sebelas malam
dan cuma bisa tidur kurang dari dua,jam saja. Sebenarnya,
itu belum cukup untuk menghabiskan rasa lelahnya. Tapi,
sudahlah ... saat ini dia harus bersiap-siap untuk berangkat
ke kantor. Seperti biasanya Bi Nina sudah menyiapakan sarapan
roti panggang dan segelas susu. Ayah dan Ibunya sudah
di meja makan. Mereka biasa sarapan sambi! melakukan
kegemarannya masing-masing, membaca koran dan menonton berita di televisi. Alinda menghampiri mereka,
mengambil sehelai roti panggang dan melahapnya.
. "Lin, tadi malam kamu habis dari mana" Kok malam
banget pulangnya?" tanya Ayah curiga.
"Hm ... habis jalan sarna temanku, Yah..."jawab Alinda
sambi! melirik koran. Ayahnya yang masih. tetap mem aca
. "Kamu 'tidak boleh pulang malam Iagi. Kamu seharusnya baca koran-koran ini. Banyak cewek sepertimu
yang jadi sasaran copet. Nih, coba baca berita yang ini...."
Ibunya memperlihatkan koran itu pada Alinda.
"Iya-iya ... tenang aja ... Aku kan sudah dewasa Bu...jadi
bisa menjaga diri baik-baik kok. Udah ya, aku berangkat
clulu...." "Tunggu Linda... Sebenarnya Ayah dan Ibu ada
kejutan buat kamu. Kamu pasti senang ... " kata Ibunya
sambi! tersenyum. "Ntar aja deh Bu,'aku harus pergi ke kantor sekarang.
Aku pergi duIu ..." jawab Alinda cuek. Dia merogoh isi
kantongnya. Dia mengambi! HP-nya, sarna sekali tidak
.,' 1st Love Never Die" I 77 ada pesan atau pun missed call yang masuk. Mungkin
Maya masuk ke kantor hari ini, tapi dia pergi sendiri.
Kemudian ta merogoh kembali kantongnya mencari-cari
kunci mobilnya di situ. Tapi, kok tidak ada ya?"" Kayaknya
dia yakin banget udah masukin kunci mobilnya ke dalam
kantong. Aduh, jangan bilang kalau hilang deh. Gimana
mau ngomong sarna Ayah dan Ibu kalau kunci mobil
hilang?"" Bisa ditinju nih.
Alinda pura-puracuek dan dia pun segerakeluar rumah,
berharap kalau kunci mobilnya mimgkin ketinggalan di
mobil. Begitu Aiinda membuka pintu dan melihat ke luar,
ia: benar-benar takjub melihat sesuatu di luar. Pertama
yang ia lihat adalah mobilnya, dan yang membuat dia
benar-benar takjub adalah Pak Rudi - sopir keluarganya
berdirl di sebelah mobilnya sambil meimnjukkan sebuah
kunci mobil. Kunci mobil itu sudah jelas-jelas punya dia.
Astaga, apa maksudnya ini" Jangan bilang kalau dia ke
kantor harus dian tar pakai sopir"! Alinda rilelirik kedua
orang tuanya yang sedang tersenyum melihat Alinda.
"Gimana Lin, surprise-nya" Kamu sEmang kan" Mulai
sekarang kamu enggak perlu capek-capek lagi menyetir
mobil, kan udah ada sopir. Jadi mulai sekarang kamu pergi
dan pulang diantar pakai sopir ya... Oke ..."!" Alinda hampir
mau pingsan mendengar kata-kata orang tuanya. Masa dia
ke kantor pakai sopir" Aduh... benar-benar bencana!!!
"HAAAA.... LO DIANTAR PAKAI SOPIR SELAMA
SATU BULAN PENUH INI?"?" teriak Maya histeris. Alinda
menjauhkan HP itu dari telinganya karena suara Maya
. terdengar sangat keras. "Iya, bete kan?"" Ini gara-gara Nyokap dan Bokap gue
itu kemakan berita-berita kriminal di koran. Makanya
mereka langsung nyuruh gue pakai sopir selama gue
magang di sini karena khawatir... "
78 I 1st Love Never Die"
"Ya elah... ampun deh. Bokap dan Nyokap 10 aneh
bangat sih?" Lo kan udah 20 tahun."
"Enggak tahu tuh... Bayangin aja kalau semua orang
satu kantor dan pabrik lihat gue diantar sopir. Cue kan
tengsin banget. Mereka pasti ngira gue anak manja. Cue
kan bete dibilang seperti itu ..."
"Kayaknya lebih baik suruh sapir 10 itu parkir di
tempat yang jauh dari kcintor kita deh ..."
"Cue usahain parkir di tempat lain deh. Pokoknya gue
enggak mau kalau mereka tahu gue dianter sopir."
"Eh Lin ... udah ya, ada kerjaan yang harus gue selesein
nih... " Begitu merasa yakin Maya sudah menutup teleponnya,
Alinda langsung menaruh HP itu ke dalam tas. Alinda masih
bingung harus parkir mobil ini dimana. Apa dia parkir di
mall aja at au parkir di halaman sebelah itu. Masa dia harus
parkir di kantor sih" Alinda masih terus berpikir, begitu ia
sadar dia merasa pemandangan di luar betul-betul daerah
yang ia kenaI betu!. ASTACA, INI KAN SUDAH MASUK
'KANTOR FJI?"?"
"Pak.. Pak... Kok udah langsung masuk ke kantor
sih?"?" protes Alinda.
"Lho kan katanya Neng mau ke kantor .... Saya kan
mau nurunin Neng di kant{)r...
" "Iya, tapi aku enggak mau kalau Bapak riurunin aku di
sini. Aku enggak mau Bapak parkir mobilnya di sini."
"Tapi, saya disuruh orang tua Neng begitu. Nurunin
Neng di kantor, tidak ke tempai lain,"
"Ya udah deh ... parkir rada jauhan ya. Jangan dekat
pintu inasuk. P lease... Pak... " Alinda berkata sambil
s.etengah sembunyi karena dia merasa tadi Yoyo dan rekan
sekantornya sedang jalan mentiju halaman parkir.
' duh, Neng... Di dekat pintu masuk ada parkiran"yang kosong. Mending di sini aja ya?"
"Yah, Pak ... please dong ... Jangan..."
"Tapi, satpamnya nyuruh kita parkir . di sana. Cimana?" 1st Love Never Die" I 79 "Ya udah ..." Alinda terlihat pa?srah. Benar-benar pasrah. 1a keluar dari mobilnya, sepertinya tidak ada siapa
siapa yang melihC).tnya. Paling cum9. satpam doang. Baru
keUka Alinda jalan lima meter, ada sebuah bus yang besar
yang sudah terisi begitu banyak karyawan. Astaga, kalau
enggak salah sebagian kan karyawan ikut training hari ini.
Aduh, bener-bener lupa. "Nona Linda. Semoga Anda bisa bekerja dengan
baik, semoga sukses." kata Pak Rudi, sopir Alinda itu,
sambilmembungkuk sebagai tanda hormal.
''l\duh... Pak. Jangan pakai acara hormat-hormat begitu.
Pokoknya kalau kerja sama aku, jangan terlalu formi! seperti
itu. Jangan samakan aku dengan Nenek dan Ayah.Udah
Pak, Bapak sarapan aja dulu."kata Alinda panik sambil
melirik ke arah bus karyawan yang ada di hadapannya.
"Bener nih Neng" T9.pi, saya disuruh nungguin
Neng sampai se1e.. "
"Enggak Pak. Beneran, enggak apa-apa... Bapak sarapan aja dulu. Beneran enggak apa-apa. Syuh.. Syuh ... "
kata Alinda sambi! mengibas-ngibaskan tangannya. Berharap kalau Pak Rudi segera pergi untuk makan. Alinda
jadi tambah panik karena sepertinya dia diperhatikan oleh
banyak orang. Sete1ah yakin kalau sopirnya sudah pergi,
Alinda baru melanjutkan perjalanannya menuju kantor.
Tentu saja melewati bus itu, tidak peduli kalau pun mereka
melihat kejadian tadi. Alinda saat ini sedang mengerjakan pekerjaannya
sambil melihat isi HP-nya. Berhar.ap kalau ada pesan
penting yang masuk. Minimal dari Maya tentang pegawai
yang terus inenggodanya itu, atau Kyo yang katanya mau ke
Jakarta. Atau lebih baik lagi dari orang tuanya, menyuruh
sopirnya pulang dan membiarkan Alinda pulang sendiri.
That's better. 80 I 1st Love Never Die" Setelah pekerjaannya selesai, Alinda melihat isi agendanya. Sepertinya si Sagas mas uk malam ini, syukuriah jadi
Allnda tidak periu menyetor tampang ke dia. Pokoknya
kalau nanti ketemu dia, seminimal mungkin Alinda harus
. berusaha untuk tidak berpapasan dengan Bagas. Alinda
takut kalau Bagas tahu ia menyukainya. Apalagi kalau Bu
Riska dan orang-orang satu pabrik dan kantor ini tahu ..
Benar-benar mimpi buruk. Tenang saja, Alinda kan magang di sini sekitar satu
bulan Iagi. Jadi, Lebih baik dia menyimpan perasaan ini
dalam-dalam. Kalau sampai terbongkar, tidak tahu apa yang
bakal terjadi nanti pada dirinya. Mungkin dimulai dengan
diceramahin habis-habisan sarna Bu Riska atau digosipin
yang tidak-tidak, dan yang paling terakhir, gimana mau
pasang muka di depan Bagas. Aduhhh... Alinda tidak bisa
membayangkan kalau itu semua benar-benar terjadi.
"Mbak Linda, kok melaJ:l!un aja. Kayaknya lagi jatuh
cinta ya?" tanya Mas Felix curiga.
"Enggak kok ... Emang kelihatannya aku kayak lagi
jatuh cinta ya?" tanya Alinda sambi! tertawa.
First Love Never Die Karya Camarillo Maxwell di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Iya... habis melamun terus. Kelihatan tahu cewek itu
jatuh cinta atau enggak. Hayoo, jangan-jangan
ada yang . Mbak Linda taksir ya?"
"Enggak kok.. Aku... enggak ada yang aku taksir
kok ... " "Masa sih" Udah ngaku aja, Mbak. Siapa tahu kita bisa
bantu, iya enggak?" tanya Mas Yusar sambil mendekati
Alinda. "Enggak ... UdahIah, bagaimana pun itu tidak mungkin,
Aku tidak bisa mengatakan siapa orangnya, Tidak bisa ..."
Alinda langsung menutup rn.ulutnya,
tahu kalau dia keceplosan ngomong. "Haaa ... berarti beneran ya, kalau Mbak Linda naksir?
pegawai di PT FJI ini" Wah, jadi pengen tahu siapa
nih?"?" 1st Love Never Die" I 81
"Enggak... Aku... Aku ... Pokoknya aku tidak akan
bilang itu siapa." "Ayolah, siapa sih yang Mbak Linda taksir ... " Ayo
bilang ..." Mas Henry penasaran.
"Enggak mau. Pokoknya aku sudah janji, sampai aku
. keluar dari sini nggak akan bilang siapa yang aku taksir."
''Aduh keras kepala juga nih. Emang siapa sih yang dia
taksir?" tanya Mas Felix ke Mas Henry.
"Kayaknya sih orang-orang kita juga. Tapi siapa ya?"
Alinda terus diam, dia berusaha untuk tidak keceplosan
lagi kali ini. Pokoknya jangan sampai ...
"Eh, ngomong-ngomong, para supervisor dan foreman
ada rapat di ruang sebelah ya?" tanya Mas Yusar sambi!
melirik ke ruang sebelah. Ruang sebelah dengan ruang irii
hanya dibatasi jendela kaca, jadi mudah untuk melihat.
Tenang Alinda.. Tenang... Rahasiamu tidak
akan terbongkar kok, tidak akan terbongkar. Setidaknya hari ini
tidak akan terbongkar. Karena dia kan masuk malam. Ya... si .
. Bagas kan masuk malam, jadi pasti ddak akan ketahuan.
"Mbak Linda, tolong bantuin aku mengetik laporan ini
ya?" tanya Mas Felix.
"Boleh, dengan senang hati."
"Biar aku yang mendiktekan, Linda tinggal mengetik .
saja." Alinda pun mengetik laporan itu. Tiba-tiba saja pintu
ruang admin terbuka. "Mas Henry laporan absen mana ya?" tanya seseorang. Glek... Suara itu... Suara itu... Perasaan Alinda semakin tidak enak, masa sih" Ia melihat ke arah orang
itu. BAGAS"n Aduh, kok bisa sih dia ada di sini?"" Dia
kan masuk malam, kenapa' dia bisa ada di sini sekarang"
Oh iya, hari ini kari rapat supervisor dan foreman ya-"
seperti yang dibilang Mas yusar. Pantas aja dia ada di sini
sekarang. Alinda panik bukan kepalang.
"Oh ini Mas... " Mas Henry menyerahkan laporan itu
82 I 1st Love Never Die"
ke Bagas yang saat ini berada di belakang Alinda. Alinda
grogi, laporan yang dia ketik salah semua.
"Mbak Linda, kok salah ketik semua sih" Gimana sih?"
Mas Felix menjitak kepala Alinda.
"I-iya ... sebentar, ini lagi diperbaiki. .. " Alinda berusaha
meinperbaiki ketikannya. Aduh, jadi tambah salah ketik.
Alinda semakin gragi. Mas Yusar, Mas Henry, dan Mas
Felix bengong melihat tingkah Alinda saat iilL? Mereka
memperhatikan Alinda dengan tatapan curiga. Bora-boro
mereka, Alinda sendiri saja tidak mengerti kenapa dia bisa
seperti ini. Benar-benar tidak mengerti kenapa bisa terjadi
hal seperti ini?"! lni baru pertama kalinya terjadL .Perasaan
yang tidak menentu, dada yang berdebar-debar kencang,
dan keringat dingin yang mengalir. Semuanya terjadi pada
saat yang bersamaan. Masa cuma karena satu orang ini saja
sudah membuat dia seperti ini sih"
"Oh ya, Linda. Aku boleh minta file yang selalu
ditangani oleh Dini enggak" Bisa diantarkail ke ruangan
sebelah enggak?" tanya Bagas sambil mendekati Linda.
"I-iya ... Mas Bagas. Ntar a-aku kasih ke sana ... " jawab
Alinda dengan grogi. "Oke deh ... T hank u ya.. " katanya sambil tersenyum.
"I-iya." jawab Alinda sambil tersenyum. Tanpa Linda
sadari, para pegawai yang. ada di sana memperhatikan
Alinda sejak tadi. Begitu Alinda menyadari hal itu, ia
berusaha menutupi semualfya dengan kembali bekerja.
"Kayaknya ada yang senang nih?" sindir Mas Felix.
"Wah, begitu ya... Kalau begitu sih enggak usah dikasih
tahu siapa orangnya ... Karena aku sendiri sudah tahu dia"siapa." kata Mas Yusar sambil ketawa dan meninggalkan
ruangan. "Yang Mas maksud siapa sih" Mas jangan salah paham
dulu." Alinda semakin salah tingkah. Mukanya semakin
merah. Aduh, apa benar sampai segitunya dia kelihatan
suka sarna si Bagas. Sebel. .. kenapa bisa ketahuan begini
sih?"" 1st Love Never Die" I 83 "Mbak Linda , yang namanya suka itu adalah hal yang
wajar... Kalau menyukai orang yang urimrnya cuma beda
tujuh-delapan tahun saja sih itu bukan masalah." kata Mas
Felix sambil ikut ketawa.
"Udah ah, aku mau pulang dulu. Aku pulang dulu ya
Mas"!" Alinda bum-buru mengambil tasnya, ia tidak mau
kalau kelihatan grogi banget hari ini.
"Tunggu, Mbak... Aku mau nanya _ laporan yang kemarin, udah Mbak ketik belum?" tanya Mas Henry
sambil menahan pintu. "Udah Mas. Aku letakkan di folder yang biasanya."
"Oh gitu. Oke deh... Btw, mbak... aku udah tahu lho
siapa yang Mbak taksir." kata Mas Henry sambil tertawa dan
menarik alisnya ke atas. Tanpa banyak bicara lagi Alinda
yang sedang grogi itu langsung menutup pintu mang
admin dan segera pulang. Daripada mukanya memerah,
. lebih baik dia segera pulang.
84 I 1st Love N ver Die?"
113 Sabat Istimewa . ._. SEPERT I BIASANYA hari ini Alinda mengetik laporan di
komputernya. Hari ini memang bukan hari yang istimewa.
Tapi, sejak diperhatikan tadi Alinda merasa oleh seseorang. jengah Akhirnya, karen a terus kesabarannya habis juga. "Mas Yusar, kenapa sih dari tadi ngeliatin mukaku
,terus?"" Apa ada yang aneh?"
"Enggak, enggak ada yang aneh. Ngomong-ngomong
Linda, siapa sih cowok yang kamu taksir?"
"Mas Yusar . .. P lease,
jangan pura-pura gak tahu
deh.. , " "Sebenarnya, memang aku sudah tahu dari dulu sih.
Soalnya setiap mendengar nama Bagas aja, kamu udah
salah tingkah begitu. Tapi, waktu itu aku kurang yakin...
Pas melihat kejadian kemarin, aku jadl gak ragu lagi.
Cuma, sekarang ini aku ingin mendengar langsung aja daTi
kamu ... " "Iya deh, sekarang aku ngaku. Saat ini aku menyukai
Bagas Kurniawan yang jaraknya tujuh tahun, lebih tua
dariku. Sl,ldah cukup?"
"Oh begitu ... terus nanya nih. Apa yang kamu sukai
dari dia?" 'l\ku enggak tahu..."
"Kok bisa enggak tahu?"
Alinda hanya terdiam... Sungguh dia sendiri tidak
tahu...kenapa dia bisa menyukai cowok itu. T pi, bagaimana"mungkin orang lain tahu apa alasan dia menyukai cowok
itu kalau dia sendiri tidak tahu a,pa jawabannya"
1st Lov Never Die" " I 85 Kalau pun dia tahu jawabannya, mungkin sebaiknya ia
menahan rasa inL Ya... itu yang paling tepat. Lebih baik dia
bisa menahan rasa ini karena ini benar-benar membuatnya
lelah. Bahkan, rasa cinta ini membuat dia benar-benar
merasa bodohsekarang... "Tapi, Mbak Linda ... Mbak ini kok ceroboh sekali.
' Sebelum menyukai seseorang, seharusnya selidiki dulu
apa dia sudah punya anak atau istri. Jangan langsung
naksir begitu"!" kata Mas Yusar sambil menatap layar
komputernya. ' -APA?"" Alinda benar-benar kaget, entah saat ini"dia sedang memasang wajah yang seperti apa. Wajahnya
mungkin tampak bego atau apapun yang posenya tidak
mengenakkan untuk' dilihat. Rrasanya dia tidak ingin
mempercayai kata-kata yang barusan ia dengar.
"Maksudku. Seharusnya Mbak selidiki dulu, jangan
' membiarkan rasa suka itu berkembang. Kan enggak enak
kalau hanya karena rasa suka kita, tapi membuat rumah
tangga seseorang berantakan. Tapi, sekarang akl!l mau
nanya ... Kalau misalnya nih dia udah punya istri, Linda
masih mau pacaran sarna dia?"
JGERRR!!! Kalimat yang sangat menusuk sekali, rasanya saat ini Alinda baru saja disambar geledek. Ti,dak
mungkin", Itu tidak mungkin kan" Katakan kalau itu
hanya bercanda... Mana mungkin" Masa dia sudah punya
istri sih, anak lagi" Mana mungkin?"" Bukannya apa-apa,
rasanya dia merasa stupid banget kbk bisa naksir
cowok . yang udah berkeluarga, Kesannya kayak dia itu sudah menjadi cewek perampas
suami' orang. Perasaan Alinda saat ini seperti teriris ...
Harapan yang tinggi melesat, kini begitu saja menghilang.
Ia berusaha menahan emosinya: Alinda hanya terdiam
berusaha mengontrol dirinya.
. "Mbak kok diam aja. Jawab dong?"?"
"Enggak ... " jawab Alinda dengan suara yang pelan
dan menggeleng-geleng kepalanya.
86 I 1st Love Never Die" "Eh-eh.. Jangan nangis.Enggak kok ... dia itu masih
bujangan,. udah gitu jomblo lagi. Udah, ntar aku bantuin
deh." gadaMas Yusar.
"Siapa yang nangis?"" Mas Yusar aneh! Jangan melakukan yang macam-macam
. deh ... Aku enggak mau semuanya tambah kacau."
"Tenang saja ... Aku enggak bakal membuatnya tambah
kacau.Tapi, aku ingetin nihMbak.Kalau ntar jadi nih...
pasti bakalan serius Iho."
"Maksudnya?"?" Alinda menatap Mas
Yusar dengan . pandangan curiga. "Ya married . lah... Hahaha... Jangan main-main sarna karyawan FJI ya?" kata Mas Yusar sambi! ketawa.
Hampir aja dahi Alinda 'menabrak layar komputer begitu
First Love Never Die Karya Camarillo Maxwell di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
mendengarnya. "Oh, please .... Mas Yusar jangan berpikiran terlalu
jauh seperti itu dong.Menakutkan tahu?"?"
"Lho kok menakutkan" . enggak mau menikah" Ya, konsekuensi naksir cowok yang
umurnya 27 ya begitu ... Terimalah konsekuensi itu."kata
Mas Yusar sambil tersenyum seakan-akan dia masih ingin
terus menggoda Alinda. "Kalau aku bisa memilih, aku juga enggak mau naksir
dia.Tapi..Tapi aku sendiri juga tidak mengerti...." Rasanya
nafas ini habis. Rasanya Alinda sudah tidak bisa bernafas
lagi.Kalau sampai semua pegawai di pabrik dan kantor ini
tahu, mungkin dia tidak bisa betnafas beneran.
"TenangMbak Linda. Aku bantuin deh. Jadi sekarang
nyantai saja. Serahkan serrtuanya padaku.Oke...
" "Iya deh..." jawab Alinda ragu-ragti sambil ?menatap
Mas Yusar dengan pandangan yang curiga.
Setelah menyelesaikan pekerjaannya di ruang admin,
Alinda harus mengambil data di lapangan. Ketika mau
1st Love Never Die" I 87
mengambil data itu, tiba-tiba saja HP-nya berdering. Alinda
segera menerima panggilan itu.
"Hallo." "Lin... 10 udah cek email be1um?""
"Belum ... Emang napa May?"
"Gimana sih" Hari gini belum cek email. Ya sudah,
Gue kasih tahu deh... Katanya, 10 sarna gue disUfUh ikut
test masuk sini minggu depan."
"Serius 10?"?" tanya Alinda enggak percaya.
"Iya... gue serius ...
" "Yes ... akhirnya .... kesempatan terbuka lebar. Mogamoga aja kita diterima biar
gue bisa menang tamhan sarna
si Kasa Nyamuk Uu ..."
"Pokoknya kita persiapkan diri aja dengan bener. Tapi,
sejujurnya gue masih bingung. Kita kan juga ada niat untuk
mengambil beasiswa ke Jepang itu kan?"
"Bener sih. Tapi, begini aja ... Kita tetap ikut kedua test
itu. Pokoknya bagaimana hasilnya, itu1ah yang terbaik."
Alinda senang mendengar kabar itu, tapi ia' harus
menye1esaikan pekerjaannya juga. Data yang belum dia
ambil ada di Ruang Filing, Alinda pun segera menuju
ke sana. Ketika hendak masuk ke ruangan itu, Alinda
langsung kaget karen a di dalam ternyata ada Bagas dan Mas
Yusar. Aduh, perasaannya jadi tidak enak. Jangan sampai
Mas Yusar bilang macem-macem deh. Alinda berusaha
menguping pembicaraan mereka berdua.
"Wah, Mas Yusar aku senang banget Iho Mas Yusar
mau bantuin aku ... Kalau enggak ada Mas Yusar, aku pasti
bingung menyelesaikan masalah mesin ini. Aku pasti
dikejar Bu Riska terus." kata Bagas.
"Oh tenang saja Mas. Ka1au ada masalah, aku bisa
bantuin kok... Santai saja ...
" "Oh ya, Linda sudah rrienitipkan data yang aku minta
enggak ya?" "Wah, kalau masalah itu aku kurang tahu. Gimana
kalau Mas Bagas aja yang nanya langsung ke? orangnya.
88 I 1st Love Never Die"
Oh iya, ngomong-ngomong menurut Mas Bagas, Linda itu
anaknya gimana?" "Wah, bagaimana ya" Menurutku sih anaknya manis ...
baik.. .. Dan rasanya seperti adikku sendiri."
A-APA?"" Alinda rasanya mau pingsan mendengarnya.
Bagas mengatakan kalau dia menganggap Alinda sebagai
adik saja" Itu sarna saja kalau Bagas menolaknya kan"
Alinda memunggungi pintu ruang masuk Filling dengan
punggungnya, tanpa sadar dia sudah terjatuh ke bawah.
Jadi ... Jadi ... Mas Bagas tidak suka padaku" Kalau begitu,
aku benar-benar bertepuk sebelah tangan dong" Alinda
sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi. Dia harus menerima
kenyataan ini. Tanpa banyak bicara lagi Alinda bangun dan
pergi dari sana secepatnya. Ia melirik jam, sudah saatnya
pulang. Lebih baik dia pulang sekarang daripada dia harus
merasakan kekecewaan seperti ini.
Tepat jam 4 sore, Alinda sudah mengambil tasnya dan
pamit pulang. Kata-kata yang barusan clia dengar masih
tetap terngiang-ngiang di kepalanya. Rasanya membuat .
kepala ini tambah pusing saja. Kenapa harus begini jadinya"
Kenapa harus begini?"" Tanpa sadar air matanya menetes.
Tiba-tiba saja ada yang memegang bahu Alinda dari
belakang. Tanpa membuang waktu lagi, Alinda memiting
tangan orang itu dan segera membantingnya dengan jurus
judonya. "WAWWW!!!" teriak cowok itu. Tubuhnya langsung
terbanting ke lantai. "KYO?"" KOK ADA Dr SIN!?"?" tanya Alinda kaget.
Alinda pun segera membantu Kyo untuk berdiri.
"EH, JANGAN ASAL MAIN HAJAR BEGITU DONG?"!"
Kyo segera membersihkan debu yang masih menempel di
bajunya. " Sorry deh, habis 10 pakai acara megang bahu sih.. . Gue
pikir orang yang mau aneh-aneh... Ngomong-ngomong, kok
1st Love Never Die" I 89 . enggak ngasih kabar kalau mau datang ke sini sih" Telepon
dulu dong, kan siapa tahu gue dan Maya bisa jemput Kyo
ke bandara." "Kan aku mau ngasih kejutan... Aku dengar dari
Maya kamu ada masalah. Apaan sih" Siapa tahu aku bisa
bantu." "Gimana ya?" Alinda langsung terdiam. Apa dia harus
menceritakan semuanya ke Kyo"
'Ada masalah apa?" tanya Kyo penasaran ..
"Maaf Kyo, gue emang? ada masalah. Tapi ...
" "Yah, kelihatan sill dari wajah kamu yang bego itu.
Kalau kamu punya masalah, wajah kamu jadi kelihatan
tambah bego tahu ..." jawab Kyo dengan cuek.
'APA MAKSUD LO?"?" Alinda langsung menarik kerah
. baju Kyo, sampai Kyo tercekik.
"EH, LEPASIN. AKU ENGGAK EISA NAFAS NIH!!!"
"Huh, gue pikir setelah 10 pulang dari Jepang, sikap
10 berubah sedikit... T idak tahunya... tetap saja ?enggak
berubah..." Alinda segera melepaskan kerah baju Kyo.
"Sudahlah . .. . K ita
makan yuki Aku yang traktir deh.:." "Boleh ... gue bilang ke supir gue ?dulu ya. Gue suruh
dia pulang duluan." "Eitss ... nggak perlu. Aku tadi sudah menyuruh dia
pulang duluan.... Yuk kita cabuL" Kyo segera memberi
aba-aba dengan tangannya ke sopirnya. Sopirnya langsung
membawa Ferari merah dengan atap terbuka itu menuju
mereka. Alinda hanya bengong melihatnya.
"Kyo, enggak bisa ya kalau enggak pakai mobil yang
mencolok seperti ini?" sindir Linda.
"Mencolok" mencolok?"?" Menurutku . biasa aja lagi" Emang "Males deh, kalau udah ngomong sarna anak borju."
Alinda segera mas uk ke mobil itu diikuti Kyo.
90 I 1st Love Never Die"
Di meja makan itu, Alinda dan Kyo terlihat santai makan
shabu-shabu. Kyo baru menghabiskan satu mangkuk, tapi
Alinda sudah mau mangkuk yang ketujuh. Kyo memandang
Alinda ciengan aneh. Baru kali ini Alinda makan sebanyak
itu. Alinda dengan euek masih tetap makan.
"Sorry ya Kyo ... Gue laper banget hari ini ... "
"Beda banget sih kamu sa.ma si Maya, Lin. Kalau ada
. \ masalah Maya biasanya enggak mau makan. Kalau kamu,
kalau ada masalah makan enggak nanggung-nanggung.
Mungkin panei sarna gentong juga kamu lahap, ya?"
"Yak tepat sekali. Gue kalau lagi frustasi ya begini...
Pasti makan banyak."
"Frustasi sih boleh-boleh aja. Tapi, JANGAN NGAMBIL
UDANG DAN DAGING TERUS DONG!! 1" Kyo kesal karena
di panei shabu-shabu itu, yang ada hanya sayur saja.
Udang, daging, semuanya sudah dihabisi Alinda.
"Kyo pelit amat sih. Tem[!.n 10 lagi frustasi nih,
seharusnya jangan pelit-pelit begitu ..."
. "Iya, tapi kira-kira dong.... Aku kan juga laper. .. "
Alinda tetap euek dan masih tetap menghabisi sisa
shabu shabu yang ada di dalam panei itu. Kyo hanya"menghela nafas.
. . "MbaL. Mbak... Tolong shabu-shabunya lagi. .. Tolong
letakkan di panei yang terpisah dari dia ..." pesan Kyo ke
. salah satu pelayan restoran.
Sepuluh menit kemudian Alinda . pun akhirnya kenyang juga. K ini mereka minum soft drink. K alau sudah
begini, mereka pasti membicarakan segala hal. Karena
Alinda tidak ingin meneeritakan tentang masalahnya, ia
memilih untuk diam. "Lin kamu kenapa sih" Sebegitunya enggak mau bicara
tentang masalahmu?" . "Bukannya gue gak mau eerita, Kyo". Gue rasa gue
belum siap untuk nyeritainnya."
"Jujur, aku benar-benar penasaran. Gimana caranya
agar kan1U mau eerita?"?"
1st Love Never Die" I 91
"Oke gue akan cerita, tapi ada syaratnya... "
"Syarat" Apa itu?"
. Sabtu yang cerah ini Alinda dan Kyo sudah mengganti
baju mereka dengan baju balap dan tangan kiri memegang
helm balap Ya, saat ini mereka sudah berada di arena untung
_ bertanding balap. Alinda sama sekali' tidak menyangka
kalau arena balap ini lumayan besar juga. Katanya arena
balap ini kepunyaan pribadi, milik temannya Kyo, yang
ayahnya seorang politikus dan pengusaha terkenal. Tapi,
sekaya apapun seorang pengusaha, kok bisa ya mempunyai
arena balap seluas ini. Apal-agi Ietaknya cukup strategis di
pusat kota. "Hebat juga teman-lo, Kyo. Dia punya arena balap seluas
_.' ini ..." puji Alinda sambi! tetap melihat ke sekelilingnya.
' h, biasa aja ... D-ia enggak kaya-kaya banget kok."Sebenarnya aku bisa saja membuat arena balap yang lebih
luas dari ini." "Sombonggg ...." sindir Alinda.
"Bukan begitu ... Itu memang kenyataan kok."
"Ngomong-ngomong siapa temanmu itu" Sampai- sampai dia mengizinkan kita boleh memakai arena balap
ini selama dua jam. K alau enggak salah arena balap ini
banyak dipakai sama pembalap-pembalap terkenal kan?"
"Namanya Alvin. Dia satu kampus sama aku. Dia
bukan anak J epang, dia asli Indonesia. Dia anak Pak Budi
Rajawali itu, Iho. Pengusaha terkenal itu."
"Mas a sih" Dia anaknya Pak Rajawali, pengusaha
terkenal itu" Yah, wajar aja sih kalau dia bisa punya arena
balap seperti-ini." "Btw, Lin bener ya... kalau aku hisa menartg dalam
beberapa game yang kita rancang hari ini, kamu akan
menceritakah semuanya?" . "Tentu saja... Kita lihat
saja nanti apa 10 bisa mengalahkan gue Kyo... Eh, itu ya temanmu yang bernama
921 1st-Love Never Die" Alvin itu?" Alinda menunjuk? seorang cowok yang memakai T-shirt warn a putih dan berkacamata hitam yang
menghampiri mereka.
First Love Never Die Karya Camarillo Maxwell di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Eh, iya itu dia... Hey, Alvin!" sapa Kyo sambil berlari
mendekati temannya itu. Alinda bengong melihat ternan Kyo yang bernama
Alivin itu. Wow ... dia itu keren juga. Terus terang Alinda
terpana. Tapi, sekeren apapun Alvin itu, dia masih tetap
menyukai Bagas. lni menyebalkan memang ... Seharusnya
dia bertemu dulu dengan cowok ini, mungkin dia bisa
menyukainya dan meninggalkan Bagas.
"Hey, Lin ... sini... Kenalin nih, ini Alvin." Kyo menarik
tang an Alinda. ''Alinda.'' ''Aku Alvin, senang ketemu kamu." Mereka berdua
bersalaman. ''Alvin, kamu udah nyiapin semuanya kan" Aku
sarna dia lagi taruhan nih... Tolong ya berikan dia mobil
yang paling jelek mesinnya. Jadi aku bisa memenangkan
pertandingan. inL" Alinda langsung menjitak kepala Kyo
yang mengaduh kesakitan. "Tenang aja, aku udah menyiapkan semuanya kok.
Ada Ashton Martin dan, Chevrolet. Terserah kalian mau
pilih yang maha ... "
Alinda dan Kyo hanya saling pandang dan tersenyum,
seakan mereka sudah siap bertanding hari ini. Meteka
segera memasang helm dan masuk ke dalam mobil pilihan
mereka. Sebelum meluncur ke arena balap, di dalam
mobil mereka saling pandang, menunjukkan kalau mereka
akan mengeluarkan kemampuan mereka hari ini untuk
bertanding dalam arena balap iilL
"Hari ini aku pasti menang..." sahut Kyo dari mobil
sebelah. "Kita lihat saja nanti ... Katakan itu setelah pertandingan
ini selesai ... " Setelah lampu berwarna hijau menyala, langsung
di atas aspal. Mereka berdua langsung berteriak saking .
. 1st Love Never Die"
I 93 bersemangatnya mengebut di jalan itu. Rasanya semua
beban hilang. Mengebut seperti ini membuat semuanya
seperti melayang, mengomeli. inginkan. tidak ada beban, tidak ada yang Mereka bebas melakukan apa yang mereka
. "YAHOOO!!!!!"teriak Kyo dan Alinda.
Kyo merasa percaya diri bahwa dia pasti bisa memenangkan pertandingan rally ini. Tapi, begitu' dia
hampir menyentuh garis finish, tiba-tiba mobil Ashton
Martin berwarna perak yang dikendaraiAlindamenyaliimya
dari belakang dan melun cur dengan cepatnya. Kyo kalah
telak pada pertandingan rally ini.
"Kok bisa sih ?"" Padahal kan aku yang ngajarin kamu...
Kok aku bisa kalah ya?"
:'Itu karena 10 tidak pernah latihan lagi Kyo ... " kata
Alinda sambil membuka helmnya. Ia dan Kyo memutuskan
menghilangkan lelah di rumah tempat istirahat keluarga
Alvin kalau ada di tempat itu.
"Wah, ada piano dan biola. Keren banget!!! Gue boleh
mainin Kyo?" Alinda menghampiri piano dan biola yang
ada di sebelah mereka. "Boleh, tapi jangan dirusakin ya" Itu kesayangan
Alvin ... " "Beres ... "Alinda mulai memainkan biolanya.
Kyo terpana begitu mendengar musik yang dimainkan
Alinda. "Lagu ini lagunya Elthon John kan" Ya.. aku hafal
lirik lagunya... "Kyo pun menghampiri piano dan mulai
mengiringi musik yang dimainkan Alinda.
What I got to do to make you love me"
What I got to do to make you care"
What do I do when lightning strikes me"
And I wake to find that you're not there"
It's sad, so sad It's sad, sad situation 94 I 1st Love Never Die"
And it's getting more and more absurd
It's sad, so sad Why can't we talk it over"
Oh it seems to me That sorry seems to be the hardest word
(Sorry Seems to Be T he Hardest Word - Blue)
. Tanpa Kyo tahu, air mata Alinda mengalir begitu saja.
Dia tidak bisa bermain lagi. Lagu ini benar-benar menusuk
dan menyentuh hatinya. Seperti perasaannya saat ini. Iill
benar-benar menyedihkan ... Kyo tersadar kalau Alinda
menghentikan permainannya.
"Kyo... gue ... gue nggak bisa ..." Air mata Alinda sudah
mengalir dengan deras. "Haaa?"" Apa" Enggak bisa apaan?"" tanya Kyo bingung. "Gue enggak bisa main lagu ini...". Alinda langsung
melempar biola yang ada di tangannya.
"WAAAA.... BIOLA HARGA SEPULUH JUT A!!!!!!!!!"
teriak Kyo sambi! menghampiri biola kesayangan Alvin
ya'ng baru saja dilempar Alinda. Kyo menarik nafas lega
. karena sepertinya biolanya tidak rusak.
"Gue enggak bisa memainkan lagu ini... Lagu ini terlalu
menyentuh dan menyiksa... Gue .... " Alinda berusaha
menghapus air mata dipipinya.
"Iya.. .iya... TAPI JANGAN BIOLANYA YANG DILEMPAR DONG!!!!" "Maaf ... Tapi gue ..." Alinda sudah tidak bisa berbicara
lebih banyak lagi. . "Sebenarnya apa yang terjadi Lin?" tanya Kyo sambil
mendekati Alinda yang sedang nangis tersedu-sedu.
"Sebenarnya gue.... menyukai cowok. Gue ingin dia
juga menyukai gue. Gue sangat ingin.... Tapi semakin
gue berharap. rasanya dia semakin menjauh saja. Ini
benar-benar sangat menyiksa dan gue nggak sanggup
menahannya. .?"Sejak kapan kamu menyukainya?" tanya Kyo
?lst Love Never Die"
I 95 "Kira-kira sebulan yang lalu... Gue sendiri nggak
ngerti. ... Rasanya sulit banget nahan rasa ini. Gue ngerasa
gue dan dia terlalu banyak perbedaan. Bagaimana pun
rasanya mustahil... Dia itu cowok dewasa, sedangkan
gue masih anak-anak.' Beda usia kami saja tujuh tahun...
Jadi mana mungkin dia menyukai cewek seperti gue. Tapi,
kalau memang kenyataannya seperti itu, perasaanku ini
hams dikemanakan" Gue sendiri nggak ngerti ... "
"Sudahlah, aku ngerti. Aku ini kan sobatmu... Aku
hanya bisa memberimu sedikit saran. Aku sendiri tidak
pernah melihatnya secara langsung. Tapi,kalauaku jadi
kamu, aku akan memastikan perasaanku sendiri, aku harus
menuntaskan perasaan ini ..."
"Tapi, Kyo itu tidak mungkin... Gue merasa kalau pun
? harus mencoba menjalani itu, pasti akan berakhir sia-sia.
Untuk apa kita melakukan sesuatu yang pasti akan berakhir
sia-sia." Kalau pun dipaksa, pasti hanya akan membuat
salah satu dari kami terluka."
"Lin, tidak pernah ada yang sia-sia dalam kehidupan
inL Kamu hams menjalaninya ... Dengar ya, yang namanya
rasa suka atau? cinta itu bukanlah sesuatu yang mudah
untuk didapatkan dan dirasakan Contonya kamu... Selama"dua puluh tahun ini, baru kali ini kamu merasakan yang
namanya cinta kan" Itu berarti kamu hams menjalani dan
menghadapinya. Tapi, kamu harus ingat satu hal...Kalau
kamu sudci.h berani untuk jatuh cinta, itu berarti kamu
sudah harus siap untuk terluka ...
" Alirida hanya terdiam mendengar kata-kata Kyo.
"Lin, hadapilah cinta yang kamu rasakan sekarang
walau harus melewati kesedihan. Tapi aku yakin kamu
pasti bisa mengambil hikmahnya... Lagipula, rasanya
mustahil kalau sahabatku yang cantik dan katanya banyak
ditaksir cowok ini enggak bisa mEmggaet satu cowok ini
saja... " "Gombal banget sih!!! By the way... thanks ya Kyo ...
Hari ini gue lega banget.. Akhirnya gue dapat jawaban dari
kegelisahan gue selama sebulan inL"
96 I 1st Love Never Die"
"Sudahlah ... aku ini kan sobat istimewamu ... Kalau
karnu dan Maya ada rnasalah, itu jadi rnasalahku juga. Aku
sarna sekali tidak ingin sobatku sedih, apalagi kalau pasang
wajah bego seperti karnu saat ini." Kyo langsung menutup
rnulutnya begitu ia rrielihat Alinda sudah mulai berusaha
menghajarn ya. "Tenang Lin ... Kalau kamu ada masalah, katakan saja
langsung. Aku pasti akan membantumu. Aku kan sobat
istirnewa mu ... " kata Kyo sambil tersenyurn, Alinda pun
ikut tersenyum. 1st Love Never Die" I 97
114 Mak Comblang HARI TNI Alinda masuk pagi sekali, lebih pagi dari biasanya.
Entah kenapa .hari ini perasaannya tidak enak. Mungkin
hanya perasaannya saja. Sebelum para pegawai yang
lain datang, dia sudah datang duluan..
kalender yang terpajang di ruangan kantornya. Dia menatap
kalender itu ragu-ragu. "Tangga112 dan 13 masuk siang, 14 dan 15 malam, 16
dan171ibur. Ta ... tanggal...18 masuk...pa ...pagi ..." Alinda
menghitung dengan kedua jarinya untuk memastikan kalau
hitungannya tidak salah. Dia sarna sekali tidak percaya
dengan hitungannya. Dia kembali menghitung lagi.
"Masa sih.... Hari ini dia masuk pagi. Enggak mungkin ...." Alinda menghitung lagi dari awal. Ternyata
hitungannya tidak meleset.
Ya, hari ini Bagas masuk pagi. Di satu sisi Alinda senang
15.arena dia bisa ketemu dengan leluasa, tapi di sisi lain dia
bingung sendiri. Enggak tahu nanti harus pasang muka
kayak apa kalau berhadapan dengan dia. Kebiasaan Alinda
yang paling buruk adalah PAST I GROGI kalau berhadapan
dengan orang yang dia suka. Itu penyakit bawaan atau
udah jadi kebiasaan, enggak ngerti deh. Pokoknya Alinda
berusaha jangan sampai si Bagas tahu perasaannya. Jangan
sampal.... "BRAKKK!!!!" Suara pintu ruangan kantornya terbuka
dengan lebar. Perasaan Alinda tidak enak.
"HAl MBAK LINDA?"" APA KABAR HARI INI?"?"
tanya Mas Yusar dengan wajah yang ceria. Tentu saja dia
ingin menggoda Alinda sekalian..
"Mas Yusar jangan ngagetin d,ong ... Kaget nih ..."
"Eh, sini deh aku bisikin ..."
98 I 1st Love Never Die"
' paan?"?" Alinda mendekati Mas Yusar.?"Hari
ini dia masuk pagi lho. Dia lagi ada di bawah ... " "Terus... mau ngapain?" tanya Alinda.
"Yah, mau ngasih tahu aja ... kali mau ketemu. Kangen
sarna dia ... " Mas Yusar ketawa ngakak.
Alinda hartya terdiam dan wajahnya bersemu merah.
Benar-benar deh, hari ini Alinda kayaknya harus sp rL
"jantung. Tidak lama Mas Henry masuk. Dia juga tersenyum
mencurigakan sambil menggoda Alinda. Aduh, ampun
deh ... Kayaknya pegawai di sini benar-benar bocor abis ...
Alinda sudah bdak mampu lagi berkomentar. Sudahlah,
sebaiknya ia
First Love Never Die Karya Camarillo Maxwell di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
siap-siap menyiapkan persiapan test masuk hanti.
alat tulis untuk "Mbak Linda mau test masuk ya hari ini?"
"Iya, Mas... Janjinya jam 9. Sekarang udah jam 8.45."
"Ya udah, tak doain sukses kerja di sini ya. Biar bisa
ketemu terus sama dia." kata Mas Henry.
"Mas Henry, sebelum aku naksir dia, aku sudah
bertekad masuk sini kok. Aku ikut test ini bukan demi
dia." "Kan bisa jadi faktor' pendukung. Sudahlah Mbak
enggak usah khawatir ... Tenang aja, siapa tahu dia ada rasa
sarna Mbak. Kalau dia suka sarna Mbak, terus dia ngelamar,
mau kan kamu jadi istrinya?"
"Mas Henry.... Aku ini masih berumur 20 tahun,
terlalu cepat untuk membahas begituan." Alinda menarik
nafas panjang. "Lho Mbak... kalau udah umur segitu, sudah separitasnya memikirkan pernikahan. Lagi pula, enggak rugi
lho punya suami kayak dia ... Walau umur beda tujuh tahun,
tapi masih bisa lah. Terus, wajahnya lumayan, setidaknya
enggak bikin malu undahgan. Pegawai di perusahaan FJI
kan'gak malu-maluin, karen a ini perusahaan besar. Selain
. . itu, dia juga: supervisor. Udah, kurang apa coba?"
1st Love Never Die" 199
"Iya apa lagi. Kalau itu sih dici sudah menyadarinya dari dulu.
Tapi yang jadi masaJah adaJah, dia itu ada rasa enggak
sama gue?"" SEBEL. Alinda membatin.Ia mengaktifkan
komputernya dan mengerjakan beberapa pekerjaan yang
harus diselesaikan pagi ini.
"Mas Henry ... ada yang mall aku tanyakan." kata
seseorang sambi! membuka pintu. GLEK! Perasaan Alinda
tidak enak. Masa sih?"" Alinda sampai tidak bisa menatap
atau melihat siapa orang yang barusan masuk itu.
"EH, Mas Bagas ...." sapa Mas Yusar sambil tersenyum
lebar. ' duh Mas Bagas .... Mas Bagas kalau di dekatku bikin"jantungku berdebar-debar nih." goda Mas Henry
sambil ' melirik Alinda. Mas Henry kurang ajar ... ! Alinda seJ;llakin grogi dan
tidak bisa mengontrol dirinya. Entah' kenapa seluruh
tubuhnya berkecamuk begitu saja. Jantungnya berdebar
debar, mukanya memerah. Aduh, dia benar-benar tidak
bisa mengontrol dirinya. Mas Yusar memperhatikan Alinda
dengan seksama, tentu saja sambi! tersenyum mesam
mesem. Alinda berusaha menenangkan perasaanya dengan
menarik nafas dalam-dalam, tapi itu pun tidak berhasil.
uTahan... Mbak ... Tahan ya ... " goda Mas Yusar.
' h, "gue keluar aja lah ..." Alinda bangkit daTi kursinya. "Hihihi ... enggak tahan dia..." Mas Yusar menahan
tawanya. Bagas hanya bingung sendiri karena tidak tahu
kejadian yang sebenarnya. Tanpa membuang waktu Minda segera pergi dari ruangan itu. Alinda mengambil
minuman di'water dispenser dan memjnumnya beberapa
gelas. Tenang ... dia harus tenang .... Alinda menarik nafas
dalam-dalam. Bener-bener deh, hari in{ ia sport jantung.
Hanya ini yang Alinda takutkan ... Ya, hanya ini....Inilah
'akibatnya kalau orang kantor tahu kalau dia suka sarna
seseorang satu kantor lagi. Ampun deh ...
100 I 1st Love Never Die"
I " Alinda kini berada da1am sebuah ruangan yang hanya
berisi beberapa orang saja, dan dihadapannya disediakan
beberapa test. Baru melihat isi testnya saja Alinda sudah
mual. Tersedia test psiko dan test menghitung yang benar
benar membuat Alinda pusing.Tapi untungnya.,. akhirnya
ia bisa juga mengerjakan test-test kemampuan itu. walau
rasanya kepala jadi pusing dan panas.
Dua jam te1ah ber1alu, rasanya ini adalah waktu yang
tepat untuk ke1uar. Syuk."ur1ah... test itu te1ah berakhir ...
Keluar dari ruangan itu, Alinda dan Maya merasa sudah
tidak berwujud 1agi karena energl. mereka habis diperas
oleh test yang bisa membuat kepala pecah itu.
"May, 10 masih hidup?" tanya Alinda sambi! me1irik
ke arah Maya yang terus memijat dahinya.
"Sementara ini sih.masih ... Lo sendiri girnana?"
"Gue masih, tapi gak tahu nih kayaknya kepa1a gue
udah redup ..." Tiba-tiba saja HP Alinda berdering, dengan lemas
Alinda menerima panggilan itu.
"Hallo ..." "Eh, Lin ... aku ingin kamu secepatnya datang ke sinL"
"Baik1ah Mbak Dini ..." jawab Alinda 1emas.
Alinda akhirnya sampai juga di ruangan Mbak Dini.
Kayaknya banyak kerjaan nih hari ini. Alinda enggak tahu
harus gimana. Tapi, sudah1ah dia harus menghadapinya.
LC).gipula, tidak sampC).i sebu1an lagi dia ada c:ii sinL Nikmati
aja pekerjaan di sin1. Sesampainya di ruangan mbak Dini,
kok enggak ada orang? ya" Mbak Dini kemana, Alinda
sendiri tidak tahu. Mungkin ada di rl.langannya. Alinda
langsung pergi ke mangan? kantornya. Tepat, Mbak Dini
ada di sana. 1st Love Never Die" I 101
"Hey, Lin... hari ini kita ada rapat. Tolong ambil
laporan supervisor untuk bulan lalu ya"!"
"Oke ... Tapi, minta ke supervisor yang mana ya Mbak?"
Perasaan Alinda semakin tidak enak.
"Minta ke Bagas aja. Oh ya, sekalian bilang ke dia ada
. rapat di ruangan rapat lantai tiga yaH"
'1\aaa ... aku yang harus menghadap ke dia?" Alinda
benar-benar tambah gugup. Aduh ntar aku harus gimana
menyampaikan pesan itu ke dia ya" Alinda tidak siap
untuk menghadap Bagas hari ini. T iba-tiba saja ia punya
ide cemerlang. Begitu Mbak Dini pergi, Alinda segera
me'nghampiri Mas Yusar. "Mas Yusar nanti mau ke ruang filing kan?"
"Iya, terus?"?" tanya Mas Yusar curiga.
, "Begini .... Kalau ketemu sama Bagas, tolong dong aku
minta laporan... " "Wah sorry deh... Yang disuruh untuk ngambil laporan
kan Mbak Linda. Jadi, maaf ya ... Lagipula aku juga banyak
kerjaan." "Yah.:. tapi... " Alinda membuka pintu ruangan kantor
dengan ragu-ragu. "Udahlah gak apa-apa kan" Lagiptila kan mau ketemu sarna AA Bagas. Bukannya ini kesempatan untuk
pedekate?" "Justru karena itu aku enggak mau." Alihda membuka
pintu ragu-ragu untuk pergi.
"Udah sana pergi..." Mas Yusar langsung mendorong .
Alinda hingga keluar dari ruangan. Ketika Alind'a mau
masuk lagi, Mas. Yusar sudah menutup pintu ruangan
dengan keras dan menguncinya hingga ia tidak bisa masuk
lagi. Alinda merasa sudah tidak ada pilihan. Akhirnya
d' dan Sealing, mencari seseorang yang bernama Bagas itu.
Pokoknya, langsung minto laporan,? setelah itu langsung
pergi. Yap.:. hanya itu saja. Jadi, tidak usah khawatir.
Batinnya. Setelah merasa yakin Alinda benar-benar sudah pergi,
1'02 list Love Never Die"
_ diam-diam Mas Yusa,r mengambi! HP-nya. Dia sudah siap
untuk melaksanakan adegan skenario mak comblangnya.
Sudah sepuluh? menit lima puluh detik, Alinda menghabiskan waktunya hanya untuk mencari makhluk
yang bernama Bagas. Kemana lagi tuh kuya" Kok enggak
ada sih" Dari tadi dicariin, tapi enggak ketemu. Selalu saja
begini, pada saat dia enggak ingin ketemu sarna Bagas,
malah ketemu. Tapi pas pengen ketemu, dia malah gak
. tahu pergi kemana. Aduh, mupgkin emang enggak jodoh
kali nih. Lagipula, kalau dipikir-pikir, nih pabrik luas juga.
Buktinya, baru jalan separo dari pabrik aja, nafas udah
ngos-ngosan begini. Kemana sih supervisor Bagas itu?"?"
Alinda melirik jam tangannya, nggak terasa udah lima
belas menit berlalu. Aduh, kalau sampai berada di sini
setengah jam-an, nyerah aja deh. Bodo. amat kalau nanti
Mbak Dini mau ngasih nilai E, F, atau G sekalian, batin
Alinda. Eh, tunggu ... apa enggak lebih baik dia nanya buruh
pabrik ini aja ya" Atau operator mes,in ini" Mereka mungkin
tahu kemana si Bagas itu. Tapi, takutnya mereka curiga
lagi. Aduh... gimana nih" Alinda enggak mau nambah
gosip. Tunggu, kalau enggak salah, Bagas kan masuk pagi,
kalau masuk siang Pak Sunarto kan" Alinda melirik jam
tangannya, pukul 15.00. Sudah jelas pasti si Pak Sunarto
ada nih ... Kemungkinan besar mereka pasti lagi bersama.
Membahas jalan produksi hari ini sambil survey. Ya sudah,
tanya aja ke operator itu kemana Pak Sunarto, bisa jadi dia
sarna Bagas kan"! Yap!!!
"Permisi, mau nanya Mas Bag... Eh, supervisor Pak
Sunarto kemana ya?" tanya Alinda
sambi! buru-buru ' meralat pertanyaannya. "Gh, kalau enggak salah Pak Sunarto dan Pak Bagas
sedang berada di gudang. Nah, itu mereka ..." tunjuk salah
satu operator !tu. Alinda mengikuti arah yang ditunjuk
1st Love Never Die" I 103
oleh operator itu. Ternyata benar, Pak Sunarto dan Bagas
ada di sana.. Fiuh ... gimana ini" Masa langsung nyamperin sih"
Udahlah, lebih baik nyamperin dan setelah itu minta
laporan itu secepatnya. Akhirnya Alinda membulatkan
tekad untuk menghampiri Bagas.
"Hallo Mas Bagas... Hallo Pak Sunarto ..." sapa Alinda. "Oh hai. .. Ada apa Lin" Kok tumben kamu ada di sini?"
tanya Bagas sambil memasang senyum lebar.
"Enggak itu ... " Alinda jadi bingung sendiri. Kok
tumben ya, si Bagas mengeluarkan senyumnya yang begitu
lebar hari ini. Apa ini hanya perasaannya saja. Tapi, kok
firasatnya enggak enak sama sekali.
"Ada apa Lin... Kok wajah kamu kayak orang bingung
begitu?" tanya Pak Narto heran.
. "Enggak kok Pak Narto. Itu... aku disuruh sama Mbak
Dini. Dia minta laporan bulan lalu." .
"Oh itu, kalau enggak salah yang megang laporan itu
kamu kan Bagas?" "Iya aku yang pegang ... Kamu butuh sekarang?"
"Iya sih ... Oh iya, katanya Mas bagas nanti harus ikut
rapat di lantai tiga."
"Rapat ya" Rapat apaan emangnya?"
' duh, aku sendiri juga kurang tahu ... Oh, itu ada"Mbak Dini ... Tanya aja ke Mbak Dini, dia lebih tahu."
Mbak Dini menghampiri mereka, bersama seorang
laki,laki yang kelihatannya tamu penting kalau dilihat dari
penampilannya. "Lin ... Kamu udah minta laporannya?" tanya Mbak
. Dini. "Iya Mbak, ini lagi diminta. Oh iya, Mbak. Mas Bagas
nanya tentang rapat."
First Love Never Die Karya Camarillo Maxwell di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Apa benar ada rapat hari ini, Din?" tanya Bagas
penasaran. "Iya, pokoknya aku butuh kamu sama Pak Narto untuk
ikut rapat nanti. Kita mau membahas tentang masalah
104 I 1st Love Never Die" kontaminasi di mesin filing." kata.Mbak Dini tegas.
" Terus kamu sendiri bagaimana Lin" Kamu butuh aku
enggak?" tanya Bagas dengan polos sambil melirik Alinda
yang masih bengong dengan kata-kata Bagas barusan.
Mbak Dini, Pak Narto, dan tamu itu pun ikut bengong.
Entah apa maksud Bagas ngomong barusan. Alinda sarna
sekali tidak percaya dengan apa yang barusan ia dengar.
' Mas ... Ba ..gas ..." Alinda enggaktah\l mau ngomong"apa lagi.
"Halah .... Kamu kayak sok butuh aja. Ayo Lin, ikut
aku... Bantu aku untuk menyiapkan bahan rapat nanti."
kata Mbak Dini?sambil mengajak Alinda dan tamu penting
. itu menuju ruangan atas. "Thanks Mbak... Aduh, kok bisa sih Bagas ngomong
kayak begitu" Kenapa ya?" Dalam hati Alinda merasa
bersyukur. Kalau seandainya dia masih terus berada di
sana, mungkin Alinda sudah jadi kepiting rebus... Tapi,
diam-diam Alinda merasa sangat senang. Kalau Bagas
ngomong begitu, berarti Alinda masih ada harapan dong.
Kata-katanya barusan, secara enggak langsung nembak
kan" Wah, seru juga nih.... Tapi, kayaknya untuk sementara
ini jangan stor tampang dulu deh. Minimal jangan hari ini.
Entah apa lagi yang bakal Bagas katakan kalau nanti Alinda
ketehlu dia lagi. "Nih, Mbak bahan rapat untuk nanti. Enggak ada yang
kurang ... " "Eh, tunggu... laporan supervisornya mana?" tanya
Mbak Dini sambil memeriksa tumpukan file-nya.
'Astaga .... belum diambil." Alinda menepuk dahinya.
Haduh .... Tadi lupa minta. Saking gugupnya Alinda sampai
lupa ngambil laporan dari Bagas. Haduh masa harus balik
lagi sih?"" "Lin kok bengong" Cepat ambil laporannya"! Kenapa"'
Kamu sakit?" "Enggak, bukan begitu...." Alinda sedikit menggeleng. .
"YA UDAH SANA CEPAT AMElL!!! SEBEN TAR LAGI
RAPAT NIH." 1st Love Never Die" I 105 "I-iya Mbak ..." jawab Alinda sambi! bergegas pergi.
"Aduh gawat nih, masa horus ketemu soma dia lagi sih?"!
Ntar, kalau dia GR gimana"'Berbagai macam prasangka
buruk memenuhi kepala 'Alinda yang melangkahkan kakinya mencariBagas . . Alinda melihatBagas yang' sedang mengecek mesin
yang ada di dekat sana. Rasanya ia ingin mengurungkan
niat untuk menghampirinya. Tapi, mengingat wajah Mbak
Dini kalau lagi marah, syerem ... ! Mbak Dini bisa lebih
parah daripadaBu Riska kalau sedang marah. Ya, sudah...
tidak ada pilihan l,ain.,.
Alinda akhirnya memutuskan
mendekatiBagas yang sedang memeriksa mesin itu. ,
"MasBagas, maaf mengganggu..." Alinda basa-basi.
"Eh, Linda. Ada apa?" Raut wajahnya sarna seperti
tadi. Senyumnya terbuka'lebar dan kayaknya lebih lebar
dari yang tadi. "Itu laporannya ... Mbak Dini minta dari tadi ... "
"Oh? iya.;. aku sampai lupa ... Ayo kita ambil di
mejilku yuk." ajakBagas. Alinda mengangguk perlahan.
Dia berjalan bersamaBagas menuju mejanya .. Rasanya
saat ini dia seperti jadi pusat perhatian, tapi Alinda segera
menghapus pikiran itu. Bagas Ia langsung mengambil memeriksa sebuah file lSI berwarna laci mejanya., kuning dan membeiikannya ke_ Alinda.
"Makasih ya MasBagas, aku pergi dulu ya"!" Alinda
hendak cepat-cepat kabur dari sana.
"Eh, tunggu Lin, Ada yang mau aku tanyain."
Deggg! "Iya, ada apa?" "Cepetan ngomongnya, Kalau enggak aku bisa salah tingkah nih." tanya Alinda sambil
membafin. "Kamu udah punya pacar belum?"
Duarr .... Aduh apa maksudnya nih?"" Alinda masih
bengong. Kayaknya dia salah dengar deh. Masa sihBagas
nanyain itu" Maksudnya 'apa coba?"" Alinda udah GR,
' enggak tahu harus mau jawab apa.
106 list Love Never Die"
''A-apa" Mas Bagas tadi nanya apa?"
"Kamu udah punya pacar belum?"
. "Belum. Kenapa memangnya?" tanya Alinda sambil
memancing. "Oh, belum ya. Oh ya udah... Cuma nanya aja kok."
jawab Bagas dengan cuek. Excuse me... Only that" Dia cuma nanya gitu doang"
Dia gak nanya yang lain apa" Yah, maksudnya sih ... ada
kalimat selanjutnya. Misalnya, "Mau enggak jadi pacarku?"
Wah, kayaknya emang enggak mungkin deh ...
"Begitu ya... udah ya kalau begitu aku pergi dulu."
kata Alinda sambil bergegas pergi.
"Eh, tunggu Linda... "
"Apa lagi sih?"" Dia mau ngamang apa lagi sekarang"
Oke Aliilda, caba tenangkan dirimu dan tatap dia dengan
serius. Usahakan untuk tenang,jangan sampai salah tingkah
dan mempermalukan diri sendiri." Alinda merasa sudah
siap sekarang. 1a menghadap ke arah Bagas sekarang.
"Ya, ada apa Mas Bagas?"
"Eh, boleh minta nomor HP kamu enggak" Siapa.tahu
kalau nanti kita kangen-kangenan kan bisa saling telepon."
kata Bagas sambil sedikit tertawa. Mendengar kalimat
. Bagas barusan, hampir aja file laporan di tangan Alinda
lepas. Entah dia harus senang atau sebaliknya. Seharusnya
sih sekarang Alinda senang banget, tapi kalau kalimat tadi
dicerna, seharusnya bikin ia i1?il. Tapi, ya sudahlah...
"Eng ... Boleh ... nomorku 085218504***"
BRAK!!! Pintu ruang admin terbuka dengan lebar.
Membuat para staf di sana kaget,'termasuk Mas Yusar, Mas
Felix, dan Mas Henry. Mereka menerka-rierka siapa yang
datang. Apa mungkin Bu Riska yang datang, melakukan
inspeksi m.endadak. Ternyata bukan, itu Alinda.
. ''Aduh, ngagetin aja. Kirain siapa. Mbak Linda, kok
1st Love Never Die" I 107 tamparigmu kayak kepiting rebus begitu sih?"" Whats
happened?"?" tanya Mas Felix penasaran.
"Enggak... Enggak ada apa apa"kok.. .."
Alinda memegang kedua pipi dengan tangannya. Dia merasa sangat
panas sekali, mungkin karena dia terlalu lama berada di
dekat si Bagas, makanya jadi begini. .Aduh, ampun deh
hari ini dia sport jantung habis. '
"Kayaknya ada yang berbunga-bunga nih, Hayo ngaku
tadi habis nemuin siapa?" tanya Mas Yusar sambil terus
menggoda Alinda, ' da deh ... Mau tahu aja ....
?" "Gimana ada perkembangan enggak?"?"
. ' da yang nanya nomor HP sib'." .
?"Cieee .... Siapa tuh?"?" goda Mas Felix.
Alinda hanya diam dan tersipu malu. Alinda terus
berpikir, ,kenapa semuanya berjalan begini lancar ya" Apa
dia juga diam-diam punya rasa terhadapku" Kayamya
enggak mungkin sih:" Tapi, apa jangan-jangan ... Alinda
menatap curiga ke arah Mas Yusar yang diam-diam melirik
dia dengan senyuman mencurigakan. Tapi masa sih?"?""
108 lIst Love Never Die"
115 SMS Misterius JAM DINDING di ruangan kerja Alinda sudah menunjuk
pukill 09.30. Alinda masih mengerjakan deadlinenya.
Apalagi editornya terus menanyakan naskah terbaru yang
sedang dibuatnya itu. Tapi, Alinda merasa bersyukur,
paling tidak penderitaannya akan selesai. T inggal tiga bab
lagi dan setelah itu semuanya akan berakhir.
Tapi, lama-lama mengerjakan pekerjaan ini capek juga.
Hiburannya cuma dengerin lagu. Seharusnya ada hiburan
lain. Tapi, masa ngemil keripik kentang sih?"" Ntar tambah
gendut lagi. .. Sekarang aja Kyo dan Maya udah mulai protes
tentang penampilannya yang katanya tambah gendut lah,
tambah bulat lah. Entah apalagi yang mereka katakan.
Kalau cuma sekali-sekali dengerin sih, enggak apa-apa.
Tapi, kalau denger sampai berkali-kali, bete juga kan?"
Seharusnya, sebagai sobat kan mereka bisa menerima dia
apa adanya ... Tapi, mereka malah sewot sana sewot sini.
Sahabat apaan tuh" Sudahlah. kadang-kadang Alinda juga
. pernah nyewotin mereka juga sih. Jadi impas lah...
T iba-tiba saja terdengar lagu Because of You - Keith
Martin. Alinda segera mengambil HP-nya dan ada sms
mas uk. 1a segera membukanya.
Hai, lagi ngapain?"" Udah sampai rumah belum?"?" Alinda bingung, karena nomornya sarna sekali tidak
terdaftar di HP-nya. Berarti orang asing dong. Tapi, siapa
ya" Kalimatnya basa-basi banget. Sekarang kan udah jam
09.30 malam. Yah, jelas sudah sampai rumah lah.
1st Love Never Die" I 109 Iya, aku udah di rumah. Btw,. ini siapa ya" Lima menit kemudian sms balasan sudah masuk.
Aku siapa ya?"" kamu sedang pikirin. Aku adalah Siap"orang yang coba?"" Ya elah ... siapa lagi ini ...?"" Alinda berusaha menerka
nerka. Apa mungkin si Bagas ya" Tapi, masa sih dia.bocor
abis kayak begini" Terlahi nyeplos kalau bisa dibilang. Atau
jangan-jangan si Mas Yusar ngerjain lagi nih ... Awas ya,
kalau dia berani ngerjain. Ya sudahlah ... kalau dia berniat
untuk ngerjain, dia layani...
Siapa sih ini?"" Kok kamu tahu kalau aku sedang mikirin seseorang?""
Yak, sms norak harus dibalas dengan sms norak kan?""
Walau sebenarnya dia sendiri ma l pingsan membalas
"sms itu. Tapi, Alinda jadi penasaran siapa sih yang lagi
ngisengin dia?""
Ya Aku j elas siapa kamu tahu
First Love Never Die Karya Camarillo Maxwell di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
ya" pikirkan. Akti dong, aku adalah Coba siapa kan orang paranormal. yang sedan"orang yang sedang kamu pikirkan itu" Setelah itu aku baru ngaku
deh ... Aduh, gaswat ini .... Siapa sih?"" Alinda jadi tambah
penasaran. Sms-nya kok semakin norak aja. Pasti dia ingin
mancing nih. Hooh... belum tahu Alinda Hamilton ya"
Boleh, kalau mau berusaha main-main sih ...
Siapa 110 I coba?"" Masa kamu enggak tahu sih?"
1st Love Never.Die" Orangnya gagah lho, baik dan keren lagi ... Linda menahan tawa sewaktu. mengirim sms itu.
Siapa" Pasti mikirin karyawan FJI
ya?""' Tepat dugaannya, pasti orang FJI. Qke ... kita lakukan
ronde selanjutnya ... Inisialnya RHS. RHS" Apaan tuh" Siapa RHS"
Rahasia dong... nih. Hahaha... Eng, aku mau tidur Lelah bariget ... Boleh"
Oke, engga apa-apa."Met Bobak ya"
Alinda Jangsung menutup layar HP-nya. Diam-diam
ia menebak-nebak siapa yang meng-smsnya. Tapi, dia
berusaha untuk tidak terlalu berharap dulu. Alinda tidak
tahu apa yang akan terjadi besok.
Hari ini Alinda datang cukup pagi. Ia menyurnh
sopirnya mengantarnya lebih cepat karena tidak ingin ada
pegawai FJI yang melihatnya diantar sopir.
Ketika Alinda menuju ke ruangan kantornya, ia berpapasan denganBagas yang terlihat sedang burn-burn.
Karena tidak terlalu ngeh dengan keberadaan masing
masing; tidak sengaja mereka bertubrukan, sampai-sampai
HPBagas terjatuh; 'l\duh... sorry Lin ... kamu enggak apa-apa kan" Aku
sedang buru-buru nih."Bagas membantu Alinda berdiri.
"Qh, enggak apa-apa kok Mas .. .lni HP-nya." Alinda
mengambil HP Bagas yang terjatuh.
1st Love Never Die" \ I 111 '1Vsekarang nih ... Sudah ya... " Bagas sudah berlalu pergi.
Alinda yang memegang HP Bagas hanya bisa bengong.
Gimana sih?"" Apa ada trouble dengan mesin di pabiik ya"
Sampai-sampai Bagas bum-bum begitu...
Eh, ngomong-ngomong nih HP Bagas ya" Alinda jadi
semakin penasaran nih, pengen buka barang sebentar aja.
Tapi, jangan.. HP kan termasuk privacy seseorang. Tapi,
. Alinda benar-benar penasaran ... Ia ingin menuntaskan
. pertanyaan yang dari kemarin membayangi pikirannya.
Akhirnya Alinda nekad juga, ia langsung membuka inbox
sms. Alinda hanya tersenyum simpul. Ternyata tepat
dugaannya. Kemarin itu memang dia. Tapi, oops ... apa
ini. ... Ada sms yang bertuliskan atas nama Yusar FJI"
Berarti Yusar yang satu ma.ngan denganku dong" Tanpa
pikir panjang lagi Alinda langsung membuka sms itu. Mata
Alinda hanya bisa melotot dan hampir mau pings an begitu
membacanya. From Mas, ya" Mas belum : Yusar aku FJI mau nanya punya pacar, jadi calonnya nih. ada Tolong list Love Never Die" yang dijawab belum" Kalau berminat untuk Mau tahu enggak siapa" Ya,
cewek yang magang i tu 112 nih. 8agas udah punya pacar tuh... =p WWW.DINOSPREAD.US 116 Date Session II DRAP...DRAP ... DRAP ....!!!
Terdengar suara derap kaki terburu-buru. Alinda terlihat berjalan tergesa-gesa, seakan
akan sedang dikejar gorila. Alinda sarna sekali tidak rnenuju
ke ruang kantornya, tapi ke ruang operator di bawah.
Terlihatlah sebuah tulisan di pintu bertuliskan "Operator
Glucose". Yak, ini' pasti ternpatnya. Alinda melirik ke jendela
dan sepertinya hanya _ tinggal dia sendiri. 1a Iangsung
nyelenong masuk. "Hallo Mas YUSAR!!!" sapa Alinda sambil,menekankan
nadanya. "Eh, hallo Mbak... Kok tahu kalau aku ada di sini" Ada
apa?" tanya Mas Yusar basa-basi.
' ku tahu dari Mas Henry kalau Mas Yusar dipindah ke"sini ya" Begini, aku mau tanya sesuatu nih... Kemarin Mas
Yusar sms kemana aja ya?" pancing Alinda ..
"Sms" Kemarin aku sms ke anak dan istriku... terus ke
siapa ya" Ke orang tuaku juga.. Terus siapa ya?" Mas Yusar?
rnemasang muka pura-pura bego.
"Pasti ada sms Ke B AGAS kan?"?"?" tembak Alinda.
"Haah" Lho kok" Kok kamu tahu"'" Mas Yusar tampak
bingung. "NIH LIHAT !!!!!!! Sudah jangan mungkir Iagi,
sms ini buktinya!!!" Alinda langsung memperlihatkan HP Bagas ke
arah Mas Yusar. "Hehehe... ketahuan deh .... Sebenarnya aku juga mau
ngaku sih dari kemarin. Tapi gak sempet."
"Mas Yusar ... P lease.. : Aku kan malu. Pantas aja dari
kemarin dia' mesam-mesem sarna aku. Rupanya dia udah
tahu kalau aku suka sarna dia. Aku tuh enggak mau dia
1st Love Never Die" I 113 sampai tahu. Aku enggak mau nanti jadi tambah heboh.
Bertepuk sebelah tangan aja juga enggak apa-apa kok..."
Alinda tampak memelas. "Yah, jangan dong Mbak ... Kalau bisa diusahain, ya
jangan sampai bertepuk sebelah tangan dong.... Udah
teI1ang aja, pasti lancar deh... Tapi, ngomong-ngomong, itu
kan HP Bagas, kok bisa ada-sarna kamu?"?"
"Eng... anu... ini... Tadi Mas Bagas yang nitipin ke
aku." "Eh-eh...kayaknya ada kemajuan nih..." goda Mas
Yusar. 'l\panya yang ada kemajuan?"" Udah deh, aku balik
dtilu ya... Awas lho Mas Yusar kalau sms macam-macam
lagi, aku kan malu ...."
"Udah nyantal aja. Percaya deh sarna aku, tinggal
tunggu beres dah.'"Alinda menatap dengan tatapan tidak percaya. Tapi,
sudahlah ... Kita lihat saja episode berikutnya..
Dua hari telah berlalu sejak saat itu. Sebenarnya sms
dari Bagas tetap berlanjut. Mulanya sih Bagas enggak
ngaku, tapi akhirnya setelah didesak dia ngaku juga.
"Mbak Linda ... tahu enggak penyebab aku bete hari
ini?" tanya Mas Felix tiba-tiba, membuyarkan lamunan
AliFlda. "Kenapa Mas Felix bete hari ini?" Alinda penasaran.
"Habisnya Mbak Linda kan tinggal seminggu lagi
_ magang di sini. Kalau enggak ada Mbak Linda, bakalan
sepi dong." Oh iya-ya... kan tinggal seminggu lagi Alinda berada
di sini. Setelah itu ya ... good bye. Tapi, bagaimana pun
juga, Alinda masih penasaran dengan hasil test itu. Kalau
dia keterima kerja di sini, dia bisa ngalahin si Kasandra,
setelah itu bisa lihat Bagas tiap hari.
114 I 1st Love Never Die" "Iya sih Mas. Ya, doain aja aku bisa kerja di sini. Jadi
kan bisa ketemu sarna Mas tiap hari, sampai bosan kalau
perlu." jawab Alinda sambil ketawa keeil.
"Pengen tahu nih alasannya pengen kerja di sini...
karena kita atau ada faktor lain?" goda Mas Yusar sambil
mesam-mesem. "Maksudnya?" tanya Alinda pura-pura bego.
. "Pakai aeara enggak tahu lagi... " goda Mas Yusar lagi
sambil membuka pintu dan keluar dari. ruangan admin.
Seeara enggak sengaja dia bertemu dengan Bagas di depan
pintu ruang admin. "Eh, Mas Bagas mau pulang ya" Kok enggak mampir
dulu ke ruang admin" Monggo masuk dulu Mas ... " kata
mas Yusar sambil mempersilakan Bagas masuk.? Bagas
hanya tersenyum dan segera masuk ke ruang admin.
Haduuh ... dia ke sini lagi. Alinda kelihatan panik,
enggak tahu harus mau ngapain. Sialan tuh Mas Yusar,
main asal tembak aja lagi. Padahal dia kan belum siap.
"Eh, Mas Bagas ... Kok tumben mampir ke sini?"" tanya
Mas Henry. "Iya nih ... aku disuruh sarna Mas Yusar masuk ke sini
dulu." kata Bagas sambil melirik ke arah Alinda. Tapi,
Biang Biang Iblis 3 Golok Sakti Karya Chin Yung Yang Lain Other 2
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama