First Love Never Die Karya Camarillo Maxwell Bagian 3
Alinda pura-pura enggak lihat.
"Masa" Mau ketemu sarna Mbak Linda ya?" goda Mas
Felix. Alinda langsung nginjak kaki Mas Felix dari balik
meja. ' ueeh .... !!!" Mas Felix mengaduh.".
"Iya nih ... pengen ketemu sarna Linda. Linda kok
akhir-akhir ini jarang turun ke bawah sih. Aku kan pengen
ketemu sama kamu." Oh My God .... Kayaknya Alinda enggak percaya
dengan apa yang barusan dia dengar. Fiuh ... kayaknya
panas banget sih saat ini. Hebat juga Bagas, bisa muka
badak ngomong kayak begitu.
"Oh ya Mas, kata Mbak Linda, dia pengen ditemenin
jalan-jalan di sekitar wilayah sini. Mas mau nemenin
enggak?" tanya Mas Felix tiba-tiba. Tentu saja Mas Felix
1st Love Never Die" I 1 15 bercanda, dia berkata seperti itu sambil tertawa. Alinda
cuma bisa melotot ke arah Mas Felix.
"Boleh, mau enggak aku temenin sekarang" "
"HAAA AHH?"?"
kata Mas Felix dan, Alinda berbarengan, seakan-akan tidak percaya dengan apa yang
barusan Bagas katakan. Enggak.... mungkin.... kalau apa Enggak... Bagaimana pun itu enggak Alinda berusaha untuk tetap mempercayai,
yang dikatakan Bagas barusan itu hanya bercanda. Yup, it's just kidding. Mana mungkin sih dia mau
jalan .sarna Alinda"
Udahlah, ngapain juga itu dipikirin.
Come on Linda, masa sih 10 anggap serius kata-kata Bagas
banisan. Kalau emang dia mau ngajak kencan, buktiin
dong.Pasti setidaknya dia telepon atau minimal... sms ....
Alinda langsung punggungnya di kursi menyandarkan kepala dan mobil yang empu,k itu sambil
menikmati lagu Alicia Keys.
Tenang, Lin ... magangmu akan berakhir seminggu lagi.
Don't worry: .. setelah magang ini selesai, perasaaninu itu
pun akan berakhir. "Non, Linda.... Kita langsung pulang atau Nona mau
mampir ke mana dulu?" tanya Pak Rudi.
"Langsung pulang aja deh Pak. Aku kayaknya enggak
enak badan." Dari tadi sebenarnya kepala Alinda sudah
pusing, mungkin terlalu kecapekan atau migrimnya kambu,h lagi. Pokoknya clia harus segera pulang ke rumah
dan segera istirahat, tidak ada alasan lagi untuk tidak
istirahat... Tiba-tiba saja HP-nya berdering, sepertinya ada
yang telepon. Alinda melirik jam tangannya. Hmmm ...
jam 5. Pasti si Maya atau kalau enggak si Kyo yang telepon.
' Dengan malas Alinda menerima panggilan itu.
"Hallo..." sapa Alinda dengan nada kasar karena
sedang bad mood. 116 I 1st Love Never Die"
"Hallo, Lin. Eh, jadi enggak?"
"Jadi enggak" Maksudnya apa" lni siapa?" tanya Alinda
bingung. Sudah jelas ini suara eowok, tapi siapa" Suara
Kyo bukan, kayak suara Bagas nih" Eh, tunggu ... Masa sih"
Dalam sejarah baru kali ini dia telepon. Ta,pi, suara yang
Jawa banget ini... sudah pasti...
. "lni Bagas. Jadi kan jalan-jalannya" Aku ildah mandi .
dan siap-siap nih ... " jawab Baga:s polos. Alinda hanya
bengong dan mulutnya seakan-akan tidak bisa tertiltup,
saking tidak pereayanya dengan apa yang barusan ia
. dengar. OMG.... Dia ... Dia ... Dia serius!!.! Astaga..... Gimana
ini. Alinda yang saat itu sedang dalam perjalanan pulang
langsung panik inelihat ke jendela mobilnya. Aduh, udah
lewat atas jembatan lagi. Di bawah sana FJI. Gimana ya"
Gimana ini" Tolak-enggak" Tolak-enggak" Tapi kalau diterima, masa harus balik putar haluan sih" Males banget
nih. Udah ?di dalam mobil begini, mana kepala juga nyut
nyutan Iag( Tapi, kalau ditolak, alasanya apa" Lagian jarang
kan ada kesempatan seperti ini" Ntar nyesal pula Iagi...
Huuh ...! Nih eowok nyusahin aja sih ... Alinda tambah
panik . Ia be.r:pikir keras di tengah-tengah kebimbingannya
ini. Akhirnya Alinda memilih keputusan yang sulit.
Alinda menatap ke atas dan ia melihat langit yang
biru dan awan putih. Di kanan dan kirinya tertata runiah
rumah yang tidak terialu besar, tapi juga tidak terlalu keeil.
Apa ini benar komplek Mawar ya"
Alinda sendiri bingung kenapa dia bisa sampai di
sini sekarang" Tidak usah ditanyakan Iagi, karena Alinda
sendiri tidak tahu apa jawabannya. Yang pasti, karena pas
ditelepon tadi dia enggak sengaja bHang 'iya' maka itu
mengubah segalanya, termasuk ketika Alinda harus keh.iar
dari tol dan balik lagi ke sini. Benar-benar good idea kan"
1st Love Never Die" I 117 "Pak Rudi. .. apa benar ini komplek Mawar?" tanya
Alinda ke Pak Rudi sambil menutup pintu mobil.
. "Iya benar Non .. Komplek ini kan tepat di belakang
kantor Non. Jadi, enggak mungkin salah karena saya sering
mampir ke sini ketika Non sedang bekerja."
"Oh begitu ya.:." Pantes saja kalau si Bagas nge-kost
di sini. Tapi, yang mana sih kostan-nya" Alinda berjalan
melewati kompleks itu sambil melirik ke kanan dan ke
kiri. Katanya kostan-nya enggak terlalu jauh dari sini dan
gabung sarna wartel. Kalau sudah begini, tidak ada cara
lain selain harus jalan kaki mencari rumahnya. Lagipula
masa sih dia harus memperlihatkan mobil beserta sopirnya
di depan siBagas?""
"Pak Rudi, Bapak tunggu di sini saja ya" Aku ada
sedikit urusan..." "Lho kenapa enggak sekcilian diantar Non?"
"Enggak, jangan .... Pokoknya Bapak di sini saja. Aku
enggak lama kok... Oke"!." kata Alinda sambi! berlalu.
Untungnya Pak Rudi tidak terlau baiiyak bertanya lagi.
Alinda melihat ke kanan dan ke kiri, berusaha untuk
mencari tempat kost Bagas. T idak sengaja di seb rang"sana Alinda melihat seorang cowok yang memakai baju
berwarna orange dan jins biru. Astaga, itu dia .... Alinda
menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan.
Mata Alinda danBagas saling bertemu. !tu tandanya sudah
tidak bisa lagi Alinda menghindar.
"Hallo Lin ... Susah ya nyari tempatku?"
"Enggak kok... nyantai aja Mas ... "
"Yuk, kita jalan" ajakBagas sambil tersenyum.
. Selama jalan dengan Bagas, Alinda merasa enjoy saja.
Obrolan mereka cukup nyambung dan sepertinya mereka
saling tertarik dengan pembahasan yang mereka bicarakan.
Alinda pun sangat menikmati jalan bersama Bagas. Dia
memang orang yang menyenangkan. Diam-diam Alinda
118 I 1st Love Never Die" enggak menyesal juga menyukai Bagas.
Alinda seperti melupakan keadaan sekitarnya. Mungkin seperti itu ya rasanya jalan bersama orang yang
disukai. Tapi... Alinda merasa sepertinya ada seseorang
yang memperhatikan. Mungkin hanya perasaannya saja
ya" Astaga, YOYO!!!!! Enggak, ini pasti salah lihat... Pasti
salah lihat! Mana mungkin dia di sini?"" Tapi,Alinda sama
sekali enggak salah lihat. Di seberang jalan memang ada
Yoyo dan teman-temannya.Alinda sampai terpaku, tidak
tahu harus bagaimana.. "Mas kita lew-at sebelah sana aja yuk"!" ajakAlinda.
"Lho kenapa?" "Enggak, aku pingin lewat sana. Ayo Mas Bagas ..."
ajak Alinda terburu-buru. Bagas bingung, tapi ia hanya
tersenyum saja sambil tnelirikAlinda.Alinda jadi sedikit
risih karena dipandang demikian oleh Bagas.
"Wah, kamu berani juga pegang tanganku ya?" goda
Bagas. Alinda hanya bengong mendengarnya. Tapi, ia
merasa ada sesuatu yang aneh sih. Oopss ... tanpaAlinda
sadari tangannya sudah memegang tangan-Bagas.Alamak,
Alinda benar-benar malu. Dia sarna sekali tidak sadar kalau
dia memegang tang an Bagas.
"Ma-maaf Mas Bagas .... "Alinda langsung melepaskan
tangan Bagas. "Enggak apa-apa kok, aku malah senang bisa pegangan
tangan sarna kamu." Sudah lima belas menit berlalu, Alinda dan Bagas
hanya berjalan-jalan saja.Alinda berpikir kalau Bagas akan
mengajakanya makan atau minum di mall atim minimal
sekedar jalan-jalan di daerah yang emang enak untuk jalan,
bukan di wilayah perumahan begini. Tapi ya sudahlah,'
kan sesuai dengan kata pepatah, enggak ada rotan akar pun
jadi. Tapi, ngomong-ngomongAlinda bingung, sepertinya
Bagas mau mengajak ke suatu tempat.
1st Love Never Die" I 119
"Kitamampir ke rumah- temanku dulu ya" Enggak apaapa kanT' tanya Bagas. "Ya udah deh enggak apa-apa." jawab Alinda setengah
terpaksa. "Wah aku senang kalian mau datang ke rumahku. lni
siapa, Gas" lstirnya ya?" tanya temannya itu.
"lya begitulah ... "
APA?"" Alinda sepertinya salah dengar dengan apa
yang barusan Bagas katakan. Kenapa dia menjawab seperti
itu" Padahal dia kan belum menjawab apapun?"" SabaT
Lin.. SabaT.... Alinda menarik nafas panjang berusaha
untuk sabar. lya-in aja deh, daripada ntar tambah kacau.
"Siapa nama istrimu iniBagas?" tanya Mas Tarno itu.
. ''Alinda Hamilton... "
''Asalnya dari mana?" tanyanya lagi.
''Aku dari Bali dan Jawa Timur."
"Haa.:. Apa" Kamu Jawa Timur" Hayo, kamu ikut-ikut
aku ya?" tebak Bagas asal-asalan. Alinda hanya bengong.
. "Tapi lebih banyak ke Yogya dan Bali sih ..." Alinda
cepat-cepat meralat daripada Bagas tambah ke-GR-an.
Kenapa sih nih cowok terlalu cepat mengambil kesimpulan
dan terlalu cepat GR" Emang udah lama Alinda tahu kalau
Bagas arang Jawa Timur, tapi Alfnda sendiri emang ada
campuran Jawa Timur juga sih. Kalau ditanya dia berasal
dilrimana, Alinda sendiri bingung ... Ayahnya itu campuran
Yagya dan Temanggung, sedangkan lbunya campuran Bali
dan Surabaya. Jadi, kalau ditanya dia Qerasal dari mana,
mungkin lebih baik dia jawab gada-gada aja kali.
"Baleh tanya tentang keluarga enggak" Misalnya tentang pekerjaan ayah, ibu kakak dan lain sebagainya"
Aduh, kak jadi kayak diinterogasi begini sih" Masa
masalah pribadi begitu Alinda harus menjawabnya. lni
beneran kayak mau dilamar aja ya" Alinda sarna sekali tidak
120 I 1st Lave Never Die" menyangka bakal terjadi yang seperti ini, tapi ia menjawab
pertanyaan itu juga meski sesederhana mungkin.
'i'\pa" Kakakmu kerja di Standerlandive ya" Kalau
begitu; bisa masukin aku kerja di sana enggak?" tanya
Bagas dengan cepat. Hah ... Tadi dia bilang apa" Bagas sarna sekali tidak
menyadari kalau kalimatnya benar-benar menyinggung
First Love Never Die Karya Camarillo Maxwell di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
perasaan Alinda. Dia sarna sekali tidak serius kan" Jangan
bilang kalau dia mau pakai acara aji mumpung. Apa
mungkin Bagas mendekatinya hanya karen a dia ingin
memanfaatkannya agar bisa bekerja di perusahaan itu"!
Tidak kan" Alinda hanya diam saja begitu Bagas berbicara
seperti itu. Setelah sedikit berbasa-basi, Bagas dan . Alinda memutuskan untuk segera pulang. Akhirnya selesai juga
pikir Alinda. SekarangAlinda mulai bingung, bagaimana
caranya agar dia bisa secepatnya pulang tanpa diantar
sarna Bagas .Alinda enggak mau kalau Bagas melihatnya
diantar sopir. Ia tidak mau Bagas menganggapnya cewek
manja yang tidak mandiri.
"Mas Bagas ... enggak usah repot nganterin aku ya ..."
"Enggak apa-apa, aku ingih nganter kamu kok ...
Kenapa meinangnya, enggak boleh?"
"Bukan begitu... " Alinda sampai susah mau ngomong
lagi .... "Kamu mau pulang ke rumah Nenekmu kan?"
"Iya, tapi ...." Gi ana cara ngomongnya ke dia ya?"Masa Alinda harus bUang kalau dia sebenarnya diantar
sopir sih"! Dia memang mau ke rumah Neneknya dulu,
tapi bukan berarti mau pergi sarna Bagas.
'i'\tau kamu enggak mau dianter sarna aku?"
"Enggak, bukan begitu ...
. " Ah, udahlah pasrah aja. Alinda udah enggak mau
ambil pusing lagi. Kalau pun Bagas melihatnya, tidak apa
apa. MungkiJ.i. itu jauh lebih baik. Kalau kita menyukai
seseorang, dia harus mengetahui diri kita yang sebenarnya
1st Love Never Die" I 121 kan" Sebenamya Bagas bingung kenapa Alinda malah
berjalan menuju komplek Mawar dekat dengan kost annya"itu. Begitu ia melihat sedan Altis perak dan seorang pria
separuh baya yang sedang melap mobil itu, baru Bagas
mengerti. "Lho, seharusnya kamu ngomong kalau kamu mau ke
kompleks sini... Kan tadi bisa lewat jalan
. lain yang jauh lebih dekat." kata Bagas:
' nu... Mas Bagas ini..." Alinda sebenarnya mau
"menjelaskan tentang mobil dan sopirnya itu, tapi rasanya
kalimat yang mau ia keluarkan tersangkut di tenggorokan.
' ku tahu, mobil ini kan selalu parkir di FJI kan" Jadi,
"kamu ke sini diantet sopir ya" Masa jaman sekarang masih
dianter sarna sopir sih?"
Aduh ... Kalimatnya barusan ... menohok sekali. Alinda
enggak tahu harus ngomong apa lagi. Dari dulu juga dia
enggak mau kali diariter sarna sopir, tapi dia terpaksa
melakukan ini. "Ya sudah, Mas Bagas aku pergi .... Terima kasih
udah mau nganterin aku." kata Alinda singkat. Bagas
membalasnya dengan tersenyum. Tanpa membuang waktu lagi Alinda langsung masuk ke dalam mobilnya dan
segera berlalu. Ia tidak tahu apa dia menikmati kencannya
tadi atau tidak. Dia hanya tahu kalau dia akan mendapat
jawabannya besok. 122 I 1st Love Never Die" 117 Why He lied to Me?"" ALINDA meras; jengah karena sejak dia masuk ke wil yah"FJl, banyak sekali mata yang melihat ke arahnya. Mereka
menatap sambil senyam-senyum, atau bahkan ada yang
berani menggodanya. Apa mungkin penampilannya hari
ini aneh atau ada yang berubah dengan badannya ya"
Alinda masuk ke ruang admin dengan ragu-ragu.
Begitu ia hendak membuka pintu, tiba-tiba pintu itu sudah
terbuka. Ternyata 'Mas Henry yang membukanya dan
menebar senyum mencurigakan begitu melihat Alinda ..
"Eh, Mbak Linda ... Kemarin dari mana aja?"
Astaga .... Alinda tahu kalau ini memang bakal terjadi,
tapi ia sarna sekali tidak menyangka kalau kabar yang .
beredar secepat ini. "Ke rumah... " ' h, masa.:. Tadi pagi ada yang ngelapor sarna aku
"lho, kalau ada yang melihat Mbak Linda sarna Mas Bagas
. jalan-jalan berdua di komplek Mawar."
"Siapa yang bilang?"" "
' da deh, tapi kayaknya semuanya udah pada tahu
"deh ... " . Alinda udah enggak tahu mau ngomong apa lagi.
' pa" Jadi benar kemarin kalian jadi jalan ya" Kalau
"begitu, tadiBagas bohong dong... "
"Excuse me" Apa" Dia bohong?" tanya Alinda enggak
percaya. "Tadi pagi aku tanya ke dia, kalian jadi jalan apa
enggak. Tapi dia bilang enggak." Alinda hanya terdiam
mendengar apa yang Mas Felix katakan.
1st Love Never Die" 1123 Apa benar dia bilang seperti itu. Kenapa Bagas tidak
mau mengakui kalau sudah jalan sama aku ya" Apa dia
malu" Kenapa ya"
Tiba-tiba saja pintu adrnin terbuka, ternyata Bagas
yang datang. Kalau biasanya Alinda rnerasa senang Bagas
datang, kali ini rnalah sebaliknya, Alinda rnalah sebel.
"Eh, Mas Bagas datang.... Girnana kabarnya?" sapa
Mas Henry. "Baik Mas ..." "Hayo tadi karnu bohong ya sarna aku" Kernarin kalian
berdua jalan kan?" "Siapa yang bilang" Coba tanya sarna Linda. Kernarin
kita berdua jalan enggak?" tanya Bagas ke Alinda yang
hanya berdiri dari tempat duduknya dan rnernbuka pintu
adrnin. "Enggak tahu.BukannyaM s Bagas tahu jawabannya ... ?"jawab
Alinda sarnbil berlalu. Bagas hanya bengong rnendengar jawaban Alinda yang ketus barusan.
"APA" PESTA PERPISAHAN?"?"?" teriak Mas Felix.
"Mas Felix jangan teriak kencang,kencang begitu
dong?"" Iya, aku rnengundang kalian untuk ikut pesta
perpisahan, terrnasuk Mbak Dini sekalian."
"Ernang kapan Mbak Linda?"
"Lusa... Bisa kan sernuanya?"
"Ehrn, sudah pasti dong dia bakal diundang"!" kata
Mas Yusar sarnbil pura-pura batuk.
"Sebentar aku cek dulu di agendaku. Oh, sepertinya
dia rnasuk siang pas hari itu. Baguslah... " kata Alinda
sarnbil rnenutup agendanya.
"Hah" Masa sih" Coba aku periksa ..." Mas Yusar
rnelihat kalender yang ada di dinding.
"Oh iya bener... Aduh girilana caranya ya supaya dia
bisa datang?" 124 I 1st Love Never Die" "Percuma saja, karena dia tak mungkin akan datang.
Sudah ya, aku mau ke tempat Mbak Dini dtilu." Alinda
pamit seolah tidak peduli meninggalkan Mas Felix bengong. Wah, udah jam 4 sore nich. Udah waktunya pulang. Kak
Karin, sepupu Alinda, bakal bawa donat] Co yang terkenal
enak itu. Kalau dia pulang telat, nanti enggak kebagian
dong. Wah, jangan sampai deh! Setelah mengambil laporan
di ruang vitamin, kelar sudah pekerjaannya.
"Hai, Mbak Linda... " sapa Pak Hadi tiba-tiba.
"Hai Pak Hadi.... Hari ini masuk siang ya?" sapa Alinda
balik. "Iya. Oh ya... Mbak aku udah sampaikan lho ke dia."
"Dia" Dia siapa" Apa yang disampaikan?"
"Enggak, tadi aku dikasih tahu Mas Yusar katanya
gimana kalau jadwalku sarna Bagas ditukar. Karl Iusa
. katanya Mbak Linda mau ngadain pesta perpisahan. Jadi
aku sarna Bagas tukar shift. Aku udah bHang ke dia lho."
'1\-APA?" Alinda benar-benar tidak mempercayai apa
yang barusan ia dengar. Ini pasti... sudah sangat pasti ide
aneh si Mas Yusar. Dia lega banget sih .....
Alinda sudah enggak bisa ngomong lagi. Sebenarnya
ia memang ingin Bagas datang, tapi dia enggak mau Bagas
tambah GR. Alinda memang sengaja memilih hari dimana
Bagas masuk siang atau malam. Kalau sudah begini, gimana
caranya ya stor tampang ke dia" Padahal Alinda harus ke
bawah, harus ke ruang produksi untuk mengambil data.
Sudah pasti ketemu Bagas, dia kan masuk pagi haJ) ini.
Tapi, kalau tidak diambil sekarang, bisa berabe ntar. Dan
yang jelas, dia tidak bisa pulang sampai data itu belum
diambil. 1st Love Never Die" I 125 Akhirnya Alinda sampai juga di rumah. Sehabis kerja
seharian, akhirnya ia bisa juga menghirup udara kebebasan
dan istirahat dengan tenang. Sebenarnya hari ini Kyo dan
Maya ngajak clubbing di Kemang. Sekalian ketemu sarna
ternan Kyo, yang bernarna Alvin itu. Pengen sih ketemu,
apalagi kan Alvin cakep banget. Tapi badannya enggak
bisa diajak kompromi, udah capek banget. Rasanya mau
tidur aja deh. Dan ketika Alinda hampir terlelap tiba-tiba
saja HP-nya berdering. Sepertinya ada sms yang masuk.
Hai, sornse lagi sih ngapain" sarna aku" Akhir-akhir Aku punya ini ? kok salah ya sarna karnu" Aduh ... ini pasti dari Bagas. Gimana ya jawabnya"
Emang sih akhir-akhir ini Alinda menjaga jarak dengan
dia. Lagi tidur-tiduran nih. Mas Sagas salah kok. aja kali. Aku sarna Mas Masa Mas" Perasaan Sagas sekali enggak enggak ada ada niat untuk cuekin Mas Sagas. Oh ya udah aku ngerti. yang lagi tingkah jatuh sendiri. cinta Mernang kalau otang begitu, suka salah Iya kan" Alinda hampir saja jatuh dati tempat tidur begitu
membaca sms barusan. Udah mulai deh efek samping dari
ulah si Mas Yusar ini bekerja.
Mas Sagas bisa datang ke acara perpisahanku"
Datang ya, acaranya besok lusa kok. Diusahakan sih
First Love Never Die Karya Camarillo Maxwell di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
bisa. Soalnya udah rnengganti jadwalku dengan Pak
126 I 1st Love Never Die"
Mas Yusar Hadi. "Percuma saja, karen a dia tak mungkin akan datang.
Sudah ya, aku mau ke temp at Mbak Dini dulu." Alinda
pamit seolah tidak peduli meninggalkan Mas Felix bengong. Wah, udah jam 4 sore nich. Udah waktunya pulang. Kak
Karin, sepupu Alinda, bakal bawa donat J Co yang terkenal
enak itu. Kalau dia pulang telat, nanti enggak kebagian
dong. Wah, jangan sampai deh! Setelah mengambil laporan
di ruang vitamin, kelar sudah pekerjaannya.
"Hai, Mbak Linda... " sapa Pak Hadi tiba-tiba.
"Hai Pak Hadi. '" Hari ini masuk siang ya?" sapa Alinda
. balik. "lya. Oh ya ... Mbak aku udah sampaikan Iho ke dia."
"Dia" Dia siapa" Apa yang disampaikan?"
"Enggak, tadi aku dikasih tahu Mas Yusar katanya
gimana kalau jadwalku sarna Bagas ditukar. Kan Iusa
katanya Mbak Linda mau ngadain pesta perpisahan. Jadi
aku sarna Bagas tukar shift. Aku udah bilang ke dia Iho."
'1\-APA?" Alinda benar-benar tidak mempercayai apa
yang barusan ia dengar. lni pasti. .. sudah sangat pasti ide
aneh si Mas Yusar. Dia .tega banget sih.. ...
Alinda sudah enggak bisa ngomong lagi. Sebenarnya
ia memang ingin Bagas datang, tapi dia enggak mau Bagas
tambah GR. Alinda memang sengaja memilih hari dimana
Bagas masuk siang atau malam. Kalau sudah begini, gimana
caranya ya stor tampang ke dia" Padahal Alinda harus ke
bawah, harus ke ruaI1g produksi untuk mengambil data.
Sudah pasti ketemu Bagas, dia kan masuk pagi hari ini.
Tapi, kalau tidak diambil sekarang, bisa berabe ntar: Dan
yang jelas, dia tidak bisa pulang sampai data itu belum
diambil. 1st Love Never Die" I 125 Akhirnya Alinda sampai juga di rumah. Sehabis kerja
seharian, akhirnya ia bisa juga menghirup udara kebebasan
dan istirahat dengan tenang. Sebenarnya hari ini Kyo dan
Maya ngajak clubbing di Kemang. Sekalian ketemu sarna
ternan Kyo, yang bernama Alvinitu. Pengen sih ketemu,
apalagi kan Alvin cakep banget. Tapi badannya enggak
bisa diajak kompromi, udah capek banget. Rasanya mau
tidur aja deh. Dan ketika Alinda hampir terlelap tiba-tiba
saja HP-nya berdering. Sepertinya ada sms yang masuk.
Hai, sornse lagi sih ngapain" sarna aku" Akhir-akhir ini Aku punya salah kok ya sarna karnu" Aduh... ini pasti dari Bagas. Gimana ya jawabnya"
Emang sih akhir-akhir ini Alinda menjaga jarak dengan
dia. Lagi tidur-tiduran nih. Masa MaS" Perasaan
Mas Sagas salah kok. aja kali. Aku sarna Mas Sagas sekali enggak enggak ada ada niat untuk cuekin Mas Sagas. Oh ya udah aku ngerti. yang lagi jatuh cinta tingkah sendiri. Mernang kalau orang begitu, suka salah Iya kan" Alinda hampir saja jatuh daTi tempat tidur begitu
membaca sins barusan. Udah mulai deh efek samping dari
ulah si Mas Yusar ini bekerja.
Mas Sagas bisa datang ke acara perpisahanku"
Datang ya, acaranya besok lusa kok: Diusahakan sih bisa. Soalnya Mas Yusar ,udah rnengganti jadwalku dengan Pak Hadi.
126 I 1st Love Never Die" ''-... ' Betul dug annya. Awas ya Mas Yusar. ." ",
Oke deh. Oh ya, lagi dimana Aku masih di kantor. banget nih... Eng ... sekarang" Pekerjaan lagi banyak Kamu enggak bobok" kayaknya bentar lagi. Aku juga lagi enggak enak badan. Oh, ya udah, tidur aj a... Met bobok yak! Alinda langsung menutup HP-nya. Sudah pukul 9
malam. Alinda sudah tidak bisa menggerakkan badan
nya lagi, dia ingin langsung terlelap. Tapi, sialnya HP .
Alinda berdering lagi. Siapa lagi sih" Sekarang bukan Sms,
melainkan panggilan. Siapa lagi jam segini telepon"
"HALLOO .... " "Eh, Lin ... 10 cepetan ke sini. Lo bisa kan?"?" kata
Maya dengan suara yang terdengar bum-bum.
''Aduh, May... gue enggak bisa. Badan gue udah letoy
banget nih .... Emang 10 lagi dimana sih?" kata Alinda
setengah mengantuk. "Gue lagi di JP-Lounge di Kemang. Udah 10 ke sini
cepetan, ada si Bagas di sini."
"WHATTT ?"?"" Ada si Bagas di sana" Ah, 10 jangan
bohong deh. Dia bHang kalau dia lagi ada di kan ..." Alinda
langsung bangtin dari tempat tidurnya.
"SUER LIN ... DIA .ADA DI SIN!. SEDANG CLUBBING
DAN MAIN BILYARD." "Lo salah lihat kali"!!. Masa anak dusun begitu bisa
mampir ke tempat begituan?""
"Gue enggak bohong Lin. Kalau gue bohong, 10 boleh
tinju gue." jawab Maya penuh keyakinan.
1st Love Never Die" I 127
Alinda akhirnya datang juga ke JP Lounge. Saking
buru-burunya dia sampai enggak sempat dandan. Dia
hanya memakai setelah warna hitam dan biru tua dengan
sepatu hak tingginya. Tiba di sana dia langsung mencari
cari Kyo dan Maya. Rupanya mereka berada di meja paling
sudut. Di sana memang tidak hanya ada Kyo dan Maya,
tapi juga ternan Kyo yang bernama Alvin itu.
"Hai guys ..." sapa Alinda sambil duduk di dekat
mereka. "Hai, Lin ... Cepat juga ke sini.;' sapa Kyo sambi!
meneguk minumannya. .. "Begitulah, soalnya kan lagi enggak macet."
"Mau pesan minum apa" Biar aku yang ambil. K amu
enggak minum minuman keras kan?" tanya Alvin.
"Oh enggak, aku sarna seperti Maya dan Kyo. Enggak
bisa minum minuman keras. Aku pesan,soft drink aja."
"Oke, tunggu ya. Aku pesankan minumannya." kata
Alvin sambil berlalu. Setelah Alvin pergi, Alinda langsung melirik ke Maya
dan Kyo. Maya mengarahkan pandangannya ke arah
sebelah kirL Alinda mengikiiti arah pandangan Maya. Di
sudut sana terlihat ada sebuah meja bilyard dengan lima
orang berdiri di sekelilingnya. Dan Alihda sarna sekali
tidak bisa mempercayai dengan apa yang ia lihat dengan
matanya sendiri. Di tengah-tengah orang itu ternyata ada
Bagas? yang memakai jeans levis dan baju berwarna biru.
Bagas terlihat seperti sudah biasa berada di sana. 1a terlihat
sedang asyik bermain. Alinda sarna sekali tidak percaya, apakah itu benar
benar Bagas yang selama ini ia taksir, ia puja. Memang sih
enggak ada salahnya dia berada di tempat ini, mungkin
dia ingin sedikit refreshing. Tapi satu yang Alinda enggak
bisa terima adalah kenapa dia berbohong?"" Rasanya
urat emosi yang ada di kepala Alinda semakin terlihat
hingga membuat Kyo dan Maya merasa perlu untuk segera
membuat langkah-Iangkah penyelamatan diri.
128 I 1st Love Never Die"
"Tenang.. Lin... Tenang .... Jangan emosi dulu." Kyo
. berusaha menenangkan Alinda.
"Gue sarna sekali tidak menyangka dia berani berbohong sarna gue." Alinda benar-benar marah.
"Udahlah, kan kita sekarang sudah tahu sisi lain dia.
Ada juga gunanya kan 10 ngelihat dia sekarang... " kata
Maya. Alinda hanya diam saja. Ia mengambil HP-nya dan
segera menelpon Bagas. Kyo dan Maya hanya saling
memandang, mereka berharap tidak ada pertumpahan
darah di'sini. "Halla." sapa Bagas yang tidak tahu kalau di depannya
saat ini sudah ada Alinda.
"Halla Mas Bagas, lagi dimana ya?" tanya Alinda
sambil menyindir. ' ku lagi di pabrik nih ... Sibuk banget.?""Oh, lagi di pabrik ya?"" Pasti sibuk dan capek banget
dong ya?" Alinda kini benar-benar terlihat tambah emosi.
Dia bangkit dari tempat duduknya dan sempat berpikir
untuk menghampiri Bagas yang sedang asyik bermain
bilyard. Maya .segera memegang tangan Alinda agar ia
mengurungkan niatnya itu. Untungnya Alinda mengerti.
"Iya sib uk banget. Maaf ya, Lin... aku lagi banyak
kerjaan nih. Udah dulu ya." Bagas langsung mematikan
HP-nya. Alinda pun langsung menutup HP-nya, ia menjatuhkan diri dan duduk di kursi itu.
"Lin, ini pesanan 10. Minum dulu ... Biar sedikit
tenang." Maya menyodorkan minuman pada Alinda.
Tanpa banyak bicara lagi Alinda mengambil minuman
nya dan langsung meneguknya sampai habis. Maya dan
Kyo hanya bengong melihat temannya yang satu ini.
"Kyo, Alvin mana?" tanya Maya sambil berbisik.
"Sepertinya dia ada sedikit urusan. Jadi dia pergi dulu,
ntar lagi mungkin balik." bisik Kyo.
"Syukurlah, lebih baik si Alvin enggak lihat pas Linda
sedang stres begini"
1st Love Never Die" 1129
First Love Never Die Karya Camarillo Maxwell di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Huh... cowok itu.. belum tahu Alinda Hami1ton ya ..."!"
tiba-tiba Alinda bangun dari tempat duduknya.
"Tu...tunggu ... Apa yang mau kamu lakuin?" tany,a
perasaannya tidak enak. "Apa dia enggak tahu kalau gue juga jago bermain
bilyard. Akan gue tantang dia main sampai dia malu."Entah
dari mana Alinda sudah mengambil sebuah stick bilyard dan
bersiap menuju ke Sana. "May... tahan dia ..." sem Kyo.
"Lin, tenang dulu Lin ... Lo sarna sekali enggak berniat
untuk membuat kekacauan kanT' Maya langsung menahan
tubuh Alinda dengan kedua tangannya.
"Justm dia yang memulainya. Lo tahu kan May kalau
gue paling benci banget sama pembohong."
"Iya gue tahu.... Tapi, enggak begini caranya."
. "Tems gimana?" "Tenarig sedikit. Gue enggak mau 10 membuat semuanya
jadi tambah berantakan. Dengar, selain Bagas, di sana itu ada
beberapa karyawan FJI yang lain,kemungkinan besar mereka
pasti kenaI sarna kita. Apa tanggapan mereka melihat kita di
sini" Bagaimana pun kita tidak sampai seminggu akan berada
di sana. Jangan membuat citra kampus kita jadi tambah jelek,
oke..."!" "Gue ngerti... Tapi,gue enggak nyangka dia begitu. Why
he lies to me?"Alinda melepaskan stick bilyardnya.
"Sudahlah lebih baik kita pulang aja ya" Kyo, aku nganter
Linda pulang ya" Kamu masih nunggu Alvin kan?"
"Hati-hati di jalan say. Ntar malam aku telepon."kata
kyo AUnda dan Maya pun segera pulang.
"Lho, Kyo ... kemana si Maya dan Alinda?"tanya Alvin
y.ang bam datang. "Mereka pulang. Soalnya besok mereka hams masuk
pagi ke kantor." "Gh begitu ... "Alvin tampak kecewa.
130 I 1st Love N ver Die?"
118 Broken Heart in .The Last Day HARI INI ADALAH HARI JUMAT dan ini adalah hari
terakhir Alinda berada di sini. Alinda seharusnya merasa
senang karena tidak perlu merasa khawatir lagi harus
berhadapan dengan Bli Riska atau pekerjaan yang, bikin
pusing dari Mbak D,ini. Ya, semuanya sudah berakhir, Dia
akan terlepas 'dari semua siksaan ini. Tapi, entah kenapa
diam-diam Alinda merasa sedih.
o Pagi ini Alinda melihat Bagas inasuk pagi, sudah
pasti dia jadi tukeran shift dengan Pak Hadi. Alinda
senang juga sih Bagas mau tukeran shift hanya demi acara
perpisahannya. Tapi, kenapa ya rasanya ada yang kuran,
Alinda sendiri juga tidak mengerti. .
Pukul 8.30, sebentar lagi saatnya sarapan. Alinda
0 mengambil HP dari sakunyi:1.. la agak bimbang, jadi apa
enggak ya dia sms. Akhirnya setelah membulatkan tekad
Alihda memutuskan untuk meng-sms nya.
Pagi Mas Sagas. di sini, . 0 rrii hari terakhir aku ada
m u nggak kita sarapan bareng?"Lima menit kemudian, datang balasan sms.
Oke, tunggu aku sampai jam 09.00 ya"
Rasanya bersamanya. seperti Tapi, mimpi saja Bagas walaupun 0 mau keinginannya 0 sarapan menjadi kenyataan, entah kenapa perasaan Alinda tidak enak hari
ini. lni bukan hanya karena masalah tempo hari itu, tapi
tentang perasaan Alinda. Apakah perasaannya pada Bagas
1st Love Never Die" I 131 benar-benar sudah tUiltas"Alinda sendiri tidak tahu.
Yang . pasti dia sangat tersiksa.
. Kalau melihat sikap Bagas selama ini, seharusnya
Alinda merasa ilm. Tapi, kenapa ia tidak bisa melupaka nya"ya" Kenapa"Alinda harus tahu sendiri jawabannya hari ini
atau bahkan sebelum acara pesta perpisahan itu dimulai.
"Mbak Linda.. Ayo kita sarapan dulu yuk?" ajak Mas
Henry. "Maaf, Mas Henry.Aku sudah ada janji."
"Gh ya, sarna siapa" Sarna Mbak Maya ya?"
Tiba-tiba saja Bagas sudah lewat di depan pintu admin,
menungguAlinda untuk ikut turun bersamanya.
"Mas, aku duluan ya?" Alinda langsting pamit keluar
dari ruangan admin.. "Gh, sudah ada janji ya sarna Mas Bagas. Ya sudah
sana duluan ... " "Hallo Mas Bagas... Sory ya kalau ngerepotin ..."
"Hallo juga Lin:. Sarna sekali enggak kok...Yuk kita
sarapan'..." ajak Bagas.
"Ya." jawabAlinda sambi! tersenyum.
Alinda harus menikmati saat terakhir kebersamaannya
dengan Bagas saat ini. Mungkin kejadian ini tidak akan
terulang lagi. Yah, mungkin tidak akan terulang ...
Alinda mengambil segelas teh di tangannya.
"Lho, Lin, Bukannya kamu biasa minum kopi?"
' , enggak... lagi ingin minum teh aja Mas."
"Em... ternyata dia juga punya sedikit perhatian
terhadapku ya"! Alinda mulai sedikit berharap, tapi dia
berusaha menahannya karena takut kecewa.
Mereka pun mengambil tempat duduk yang enak.
Setidaknya, jauh dari meja para bos atau atasan yang
menakutkan seperti Bu Riska.
"Lin ... kamu ingat enggak, aku pernah ketemu sarna
kamu di lobby FJI sebelum kamu magang di sini lho."
"Masa sih Mas" Dimana" Kayaknya enggak deh."
'1\ku masih ingat kok ... Waktu itu kalau enggak salah
kamu dlomelin sarna Bu Sally...."
132 I 1st Love Never Die"
Astaga .... Iya dia ingat sekarang. Alinda benar-benar
ingat... Waktu itu, ketika dia diomeli Bu Sally di tengah. tengah lobby, diam-diam dia merasa ada seseorang yang
memperhatikannya dan sangat serius menatapnya. Ternyata, dia adalah Bagas. Jadi... itu penyebabnya kenapa
rasanya dia pernah melihat.Bagas. Apa mungkin pada saat
itu dia sudah jatuh cinta ya" Masa sih" Itu mustahil kan"
"Oh iya, aku ingat. Pantas saja rasanya aku pernah
melihat Mas entah dimana. Rupanya di lobby itu toh ..."
' ku inga:t karena waktu itu aku juga lagi tes penerimaan"masuk untuk kerja di sini."
Astaga, jadi pertemuan kami yang pertama kali itu
dimulai ketika dia melihatku sedang diomelin sarna Bu?
Sally. Aduh, ampun ... malu banget! Padahal pas saat itu
Bu Sally kan lagi histeris dan stres. Kacau banget .deh ...
"Oh ya Mas Bagas ... Waktu hari B.abu kemarin Mas
Bagas sibuk banget ya" Padahal walctujtu aku mau ngajak
Mas Bagas jalan Iho."
. "Iya aku sibuk banget.. Ada troubl dispabrik. Sampai
"bingung ngurusinnya."
"Oh begitu ..."
Alinda . . >:'::,.- . . tidak bisa .grcara " be lebih banyak lagi. Kenapa dia berbohong" Alinda sarna' sekali
tidak mengerti. Padahal kalau Bagas jujur juga enggak apa-.
apa kok. Apa dia ingin terus terlihat baik didepannya ya"
Alinda sarna sekali enggak mengerti.
"Kenapa Lin" Kok bengong?"
"Oh enggak... T idak apa-apa. Jadi, Mas Bagas ikut ke
acara makan-makan ntar malam kanT'
"Tentu saja.. J' jawabnya sambi! tersenyum.
' duh.. kemana sih si Bagas itu" Jadi enggak sih dia iktit"acara ini?" tanya Mas Felix sambil melirik jam. Semuanya
sudah kumpul di depan kantor. Semua kecuali Bagas dan
Mbak Dini. Alinda sempat khawatir juga, apa mereka tidak
. bisa datang" 1st Love Never Die" I 133
Alinda menge1uarkan HP dari saku ce1ananya. la
memeriksa nama Bagas dan berniat mene1ponnya. Tapi,
entah kenapa tersirat keraguan.
' pa 1ebih baik kita lingga1 aja ya?" tanya Mas Henry"sambi! me1irik Alinda.
,- ' ... Tunggu ... Kita tunggu sebentar 1agi ..."
"Bagas kemana sih?"" Kenapa di saat seperti ini maiah
enggak bisa datang?" Kenapa ?"" teriak Alinda da1am
hali. Akhirnya Alinda mene1pon Bagas juga, tapi tidak
diangkat. Alinda ma1ah sem1udn bingung keUka seseorang
menyapanya dari be1akang.
' ku sudah sampai kok Lin ... " kata Bagas yang tiba
"tiba sudah ada dibelakangnya.
"Duh... syukur1ah... Aku pikir Mas Bagas enggak
datang. ' Alinda bernafas 1ega.
"' ku pasti datang kok, kan aku . sudah janji." jawab
"Bagas sambi! tersenyum.
"Sekarang tingga1 si Dini. Kemana dia ya?" tanya Mas
Felix:. _ "Biar aku te1epon aja deh. Tapi pu1saku udah mu1ai
cekak nih... : '. "Pakai HP-ku aja." tawar Bagas.
"Bener nih... bo1eh?" tanya Alinda ragu-ragu. Bagas
mengangguk sambi! tersenyum.
Alinda pun segera menghubungi Mbak Dini yang
ternyata on the way dan katanya dia akan segera sampai.
Alinda menarik nafas lega.
Ketika Alinda hendak mengembalikan HP
Bagas, rupanya ia sedang sibuk berbicara dengan teman-temannya.
Tiba-tiba saja Alinda ingin melihat sesuatu di HP Bagas,
'untuk meyakinkan dirinya apa Bagas benar-benar tidak
punya pacar" Pasti ada sms mesra atau jangan-jangan ada
foto cewek. lni kan HP berkamera. Alinda akhirnya nekad
juga membukanya. Secepat mungkin Alinda memeriksa
simpanan foto Bagas. Oh my God, ada beberapa foto cewek.
Tapi, sebagian besar sih fotoku... hehehe.... Alinda udah
mulai GR. Yap, cukup sampai di sini fotonya. Masih ada
. 134 I 1st Love Never Die"
foto lain, apa Alinda perlu juga melihatnya!
dia perlu melihatnya. Tapi, perasaannya tiba-tiba tidak
enak. Tidak, dia harus memastikannya sekarang, apa
Bagas benar-benar fidak punya ce.wek laill?"" Bagaimana
pun Bagas pernah berbohong padanya beberapa kali...
Akhirnya dengan membuiatkan
tekad Alinda membuka . foto lain. Alinda benar-benar terkejut.
Tangan Alinda yang memegang HP itu terasa bergetar. Tanpa sengaja badannya
menubruk salah satu gerobak pedagang kaki lima yang
selalu nongkrong di depan kantor FJI. Ia sarna sekali tidak .
bisa mempercayai dengan apa yang dilihatnya barusan.
Alinda melihat dua buah foto cewek yang sarna di HP
bagas. Sangat cantik. Rambutnya yang sebahu,kulitnya
yang putih, matanya yang berwarna coklat, hidungnya
yang mancung, bibirnya yang sensual... dia benar-benar
sangat cantik, terlebih rambut sebahunya itu memakai
bandana berwarna putih. Alinda benar-benar bengong,
tidak tahu harus berbicara apa. Begitu melihat foto itu,
harapan Alinda menciut seketika itu juga.
"Hey, Lin... Kok bengong" Ayo kita berangkat. Dini
udah datang tuh." sapa Tony tiba-tiba.
"Oh... I-iya, ayo kita berangkat ..." jawab Alindci buru
buru. "Lin, matamu kenapa sih" Kok berkaca-kaca begitu"
Matamu kemasukan debu ya?" tanya Tony dengan heran
sambil melihat mata Alinda yang sepertinya mau nangis
, itu. "Udahlah, ayo kita berangkat.... " Alinda menghapus
air mata di sudut matanya sambi! b.
P ikiran Alinda saat ini sepertinya benar-benar kosong.
First Love Never Die Karya Camarillo Maxwell di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Padahal sudah lima belas menit empat puluh detik telah
berlalu semenjak dia ?melihat foto cewek cantik itu. Dia
sudah mengembalikan HP itu ke Bagas. Memang lebih
1st Love Never Die" I 135 ba'ik mengembalikan? HP itu secepatnya karena dia tidak
ingin melihat foto cewek itu lama-lama, hanya membuat
kepalanya tambah pusing seperti saat inL
Alinda benar-benar tidak konsentrasi. Suatu keajaiban
jika dalam keadaan seperti ini dia masih bisa mengendarai
mobil. Alinda melirik ke arah sebelahnya, Bagas terlihat
.. sedang sibuk meng-sms entah siapa saat inL Sebenarnya
Alinda memang tidak ingin? tahu, bisa saja dia sms ibunya,
ayahnya, atau bahkan cewekitu. Sudahlah, lagi-Iagi dia
memikirkan cewek itu. Sarna sekali tidak ada gunanya.
Tapi. .. meski Alinda memang tidak menginginkannya,
entah kenapa bayangan cewek itu benar-benar mengganggu.
Alinda sudah benar-benar pasrah. Kalau memang harus
mengalahkan cewek itu untuk mendapatkan Bagas, Alinda
pasti kalab. Pasti kalah!!! Rasanya kesal sekali, kesal...
Apala.gi melihat Bagas yang seakan tidak memperdulikan
dirinya, yang duduk persis di sampingnya. Saking kesalnya, Alinda tiba-tiba menginjak gas dengan kencang
lalu berhentL "Gimana sih ini nyupirnya?""!" Mas Felix langsung
menjitak kepala Alinda dari belakang.
'1\duh .... Mas Felix sakit ...." Alinda mengaduh sambil
memegang kepalanya. "Kamu kenapa Lin" Lagi sakit ya?"?" tanya Bagas.
'.'Iya... aku benar-benar sedang sakit. Sangat sakit
malah ... " jawab Alinda kesal. Dia sehat walafiat hari ini,
tapi hatinya yang sakit. Benar-benar sakit....
"Pantesan ... udah sini biar.. aku yang menyupir." tawar
Mas Felix. "Enggak ... aku bisa kok. Mas Felix dan yang lain enggak
usah khawatir." Makan-makan sudah berlangsung. Alinda sarna sekali
tidak menikmati makan-makan dan kebersamaan itu.
Rasanya benar-benar hari ini dia bete abis. Seharusnya
136 list Love Never Die"
Alinda memang tidak Iangsung mengambil kesimpulan
kalau cewek itu adalah pacarnya. Bisa saja kan dia itu
kakaknya atau adiknya. Tapi seingatnya Bagas enggak
punya adik. Kakak apalagi. Tapi, sudahIah... dia memang
enggak mau terbuka sarna sekali.
"Kok yang punya hajat malah bete sih" Seharusnya
ikut senang dong." sahut Bagas tiba-tiba. Alinda hanya
diam saja. "lni gara-gara 10 tahu!" Inginnya Alinda mengatakan
itu. Sepertinya sudah saatnyaAlindamengatakansegaIanya.
Kalau perIu, semua kekesalannya ini dia tumpahkan saja.
"Mas Bagas cewek di HP itu cantik ya?" kata Alinda
. sambil mengecilkan suaranya.
"Siapa" Foto cewek" Fato kamu?" tanya Bagas pura
pura enggak tahu. "Bukan aku" Buat apa aku memuji diri sendiri" Foto
cewek yang pake bandana putih itu..." Alinda memegang
kepalanya. Aduh kayaknya bakal tambah pusing bicara
sarna cowok ini. "Oh itu, itufoto temanku. Diakirim Iewat MMS. Padahal
; aku sarna sekali belum pernah bertemu dengannya. ' jawab
Bagas dengan cuek sambil makan makanan di atas meja
tanpa berhenti. Foto ternan" Dia bilang itu foto temannya, tapi dia
sarna sekali enggak pernah bertemu dengan dia" Aduh,
sarna sekali enggak masuk logika deh. Entah Alinda yang
terlalu bodoh, entah Bagas yang terlalu pintar.
"Mas Bagas, kalau seandainya aku pergi jauh dari sini,
menurut Mas Bagas bagaimana?"
' ku sih senang saja kalau itu demi kebaikanmu. Kamu"mau tinggal di luar negeri ya?"
"Bisa jadi..." "Bagus kan" Siapa tahu di sana kamu malah ketemu
dengan jodohmu." ' pa maksud Mas Bagas berbicara begitu?" Alinda
"berusaha menahan gejolak emosinya. Seharusnya dia tidak
1st Love Never Die" I 137 perlu menanyakan hal itu. Alinda tahu itu malah membuat
dia terluka. "Kenapa" Aku ingin kamu bahagia. Kamu itu cantik,
cerdas, baik, kaya, dan multi talenta. Apalagi yang kurang"
Pasti banyak cowok yang menyukai kamu dan jauh lebih
baik dariku." '.'Tapi aku tidak secantik cewek berbandana putih itu
kaJ;l ... ?" potong Alinda.
Bagas hanya terdiam begitu mendengar kata-kata
Alinda barusan. "Dia tidak memakai kacamata yang lebal sepertiku,
dia juga sangat cantik, pandai' berdandan lagi. Dilihat
"1' dari wajahnya saja aku tahu kalau dia itu cewek feminin
dan lembut, sedangkan aku ... " Alinda sudah tidak bisa
mengontrol kalimatnya lagi, semuanya mengalir begitu
saja. "Kamu bicara apa sih";'
"Mas Bagas tolong jawab dengan jujur, jangan berbohong lagi. Aku sudah muak mendengar kebohongan
Mas Bagas. Kalau kali ini Mas Bagas berbohong lagi, aku
akan meleIhpar Mas Bagas ke kolam ikan hiu. Cewek cantik
itu pacar Mas Bagas kan?" ,
Untuk beberapa saat Bagas hanya terdiam mendengar
pertanyaan Alinda. Bagas berusaha untuk mengalihkan
pembicaraan, tapi Alinda menatap Bagas dengan serius.
Bagas merasa sudah tidak ada pilihan lain. '
"Ya... sebenarnya dia itu hanya teman kuliahku di
Malang. Tapi, erttah sejak kapan kami saling dekat dan
kami akhlrnya pacaran."
"Sudah berapa lama?" tanya Alinda tanpa menatap
mata Bagas. Dia pura-pura makan" padahal dalam hatinya
sudah kacau balau. "Lima, tahun." "KaHan pasti akan menikah kan?" Sebenarnya Alinda
tidak ingin menanyakan itu. Tapi, dia sudah tidak bisa lagi
menahannya. Walau sakit, Alinda ingin tahu semuanya.
138 I 1st Love Never Die" "Kemungkinan besar.;. Iya ... " jawab Bagas ragu-ragu.
"Begitu ... Hanya itu yang ingin aku dengar." Alinda
bangkit dari duduknya. Rasanya ia ingin segera pergi dari
tempat itu, entah kemana. Pokoknya dia harus pergi.
"Tunggu, Lin ... Mau kemana"
. Duduklah ... T idak enak
sarna yang lain." Untungnya Alinda menuruti kata-kata Bagas. Memang
benar apa yang dikatakan Bagas, acara makan-makan baru
dimulai, tentu mereka curiga kalau tiba-tiba Alinda pergi
begitu saja tanpa alas an yang mereka mengerti."Kamu sudah punya pacar kan"
Pasti sudah punya kan?" tanya Bagas tiba-tiba.
'hlu tidak punya ..."
"Mas a sih" Itu mustahil kan?"
"Apanya yang mustahil?"" Kalau aku punya pacar, aku
tidak akan jalan dengan cowok manapun. Terinasuk jalan
jalan di komplek Mawar."
Bagas hanya diam saja, dia tahu kalau Alinda mel1yindirnya. "Linda kamu pasti mendapatkan cowok yang jauh
lebih baik daripadaku. Kamu pasti bisa ... "
"Mas Bagas ... Apa Mas Bagas benar-benar menyayangi
cewek itu?" Alinda sudah tidak bisa lagi menahannya.
Dari tadi ia memang ingin menanyakannya, dan akhirnya
Alinda bisa juga. "Ya...." jawaban Bagas yang terakhir itu sudah cukup
menyelesaikan semuanya. "Sudah cukup ... Hanya jawaban itu yang aku tunggu
dari dulu dan akhirnya dia mengucapkannya juga ... " Alinda
berbicara sendiri sambil memandang pemandangan langit.
Tadi diam-diam Alinda keluar sebentar dengan alasan mau
ke toilet Dia memang mencuci muka di toilet sebentar,
tapi sekarang ia ada di luar sambil menatap langit. Alinda
1st Love Never Die" I 139 perlu menenangkan perasaannya. Bagaimana caranya agar
semua perasaannya saat ini bisa hilang?"" Alinda akhirnya
tidak bisa menahan air matanya, semuanya keluill' begitu
saja. Ia menangis. "Linda... karnu kenapa?" tanya seseorang tiba-tiba.
Alinda terkejut. Siapa itu" Bukan Bagas kan" Ternyata
Tony... Alinda bewsaha menutup wajahnya agar tony
tidak rnelihatnya menangis:
"Enggak aku enggak kenapa-kenapa."
"Gimana enggak kenapa-kenapa" Mata bengkak kayak bola pirnpong begitu. Kamu nangis kan?"" Kenapa
Lin" Masa di acara selamatan begini 10 malah nangis
sih" Kalau sernuanya tahu kan mereka bakal enggak
enak." Tony rnendekati Alinda yang sedang duduk sambi}
membungkuk. "Sudahlah, lupain aja cowok itu. Buat apa lonangis
curna gara-gar a cowok itu sih?"?" tanya seseorang tiba
tiba, ternyata Yoyo. Aduh kenapa sih semuanya ada di sini?"" Alinda jadi
tambah kesal karena mereka rnelihatnya dalarn keadaan
not good seperti ini. "Memang lebih baik tinggalin 'aja cowok kayak gUu.
Udah punya pacar, tapi malah ngasih harapan sarna cewek
lain, itu kan sarna aja dengan kurang ajar. Malah kebetulan
kalau 10 ditolak sarna dia. Lo bisa cari cowok lain yang
jauh lebih baik..."kata Yoyo panjang.
"Yoyo, kok 10 tahu sih?"?" tanya Alinda bingung.
"Maaf, tadi gue enggak sengaja rnenguping pembicaraan kalian. Lagipula, waktu kita kemarin jalan
ke MTA. Sebenarnya gue melihat dia jalan sarna cewek
lain. Karena gue tahu karnu suka dia, rnakanya aku sengaja
enggak bilang."tambah Yoyo lagi.
"Begitu ya?"?"
"Kamu suka sarna Bagas ya?" tanya Tony dengan
kecewa. Alinda rnengangguk pelan.
"Sudahlah cari cowok lain aja. Kamu pasti bisa
keternu cowok lain yang jauh lebih baik dari dia. Pasti...."
140 I 1st Love Never Die" hibur Tony. Alinda hanya mengangguk perlahan. Ia kesal
dengan dirinya sendiri karena tidak bisa berbuat apa-apa.
Di hari terakhir bersama mereka, seharusnya ia bersenang
senang... Tapi kenyataannya, hari ini dia malah patah hati.
Menyakitkan. 1st Love Never Die" I 141 119 The New B.oyfriend "BAGAS SIALAN!!!!!!!!!!!!!" Alinda langsung memukul
bola tennis yang berwarna kuning itu dengan smash yang
menakutkan. Bola itu langsung meluncur dengan cepat
menuju muka Kyo dan menubruk wajahnya yang tampan
sampai jatuh dan hampir pingsan.
"KYO... SORRY, LO ENGGAK APA-APA KAN?"?""
Alinda langsung, nienuju ke temp at Kyo yang sedang
memegang wajahnya yang sering ia akui jauh lebih tampan
dari Hideaki Takizawa itu. Maya malah tergopoh-gopoh
takut sesuatu yang parah terjadi pada kekasihnya itu.
"GILA!!! K IRA-K IRA DONG KALAU MAU SMASH.
JANGAN SENGAJA MUK UL WAJAH GINI!!!" protes Kyo
pada Alinda sambil memegang pipinya yang lebam itu.
"Kamu gak
First Love Never Die Karya Camarillo Maxwell di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
papa kan honey...?"!" tanya Maya ketakutan. "Sorry ... Habis... wajah 10 itu ngingetin gue sarna si
Bagas." ' ku tahu kalau kamu habis patah hati, tapi jangan aku"yang jadi sasaran kemarahan dong... " Kyo meringis lucu.
Alinda akhirnya bisa tertawa sedikit. Ia tahu Kyo dan
Maya berusaha menghibur dia. Mereka terus menyibukkan
Alinda dengan berbagai kegiatan sehingga setidaknya ia
tidak bersedih terus-menerus.
Mereka akhirnya memutuskan beristirahat sebentar di
kursi taman. Di sana sudah ada chamomile dan green tea
kesukaan Alinda dan Maya.
' h, chamomile tea emang top banget.... Enak ..."
"142 I 1st Love Never Die" Alinda meminum teh itu sambi menyantap biscuit kecil
. yang sudah tertata di atas meja.
Kyo dan Maya menatap Alinda dengan pandangan
kasihan. Merek tahu kalau Alinda masih patah haU,"meski sudah lewat' seminggu setelah kejadian dengan
Bagas di acara perpisahan itu. Mereka tahu Alinda pura
pura bahagia. Tapi, ftu jauh lebih baik daripada melihatnya
terus larut dalam kesedihan.
"Lin... Sekarang apa karim sudah bisa melepaskan
Bagas sepenuhnya ya?" tanya Kyo. Maya langsung menginjak kaki Kyo dengim kuat hingga ia mengaduh
menahan saki t. "Bagaimana ya" Sebenarnya di dalam sini sedih juga sih. Mungkin ini memang yang terbaik untuk kami
berdua ..." kata Alinda sambil memegang dadanya menahan
sakit haU itu lagi. "Jadi intinya 10 ikhlas nih kalau si Bagas direbut sarna
. . itu cewek?" tanya Maya.
"SEBENARNYA NGGAK JUGA SIH!!! Gue kesel... Kesel banget! Kenapa dia lebih memilih cewek itu daripada
gue"!!! Huuh... lihat ya?"" Gue' akan bikin si Bagas itu
nyesal. Kalau dilihat-lihat, cewek itu enggak cantik
cantik banget kok, lebih cantik gue. Lihat aja ya" Akan
gue tunjukin kalau gue lebih baik dari dia. PAST IIIII!!!!"
tiba-tiba Alinda mengayunkan raket tennisnya seolah-olah
mengayunkan pedang dan dengan ganas menghantam
batang pohon hingga patah.
Kyo dan Maya hanya bengong melihat sahabat mereka
histeris seperti itu. "Kenapa sih sobatmu itu May?"" Tadi, kayaknya dia
ikhlas membiarkan si Bagas itu pergi. Tapi, sekarang dia
kelihatannya masih stres ..." kata Kyo. sambi! meminum
tehnya.. "Aku sendiri juga enggak ngerti. Ini kan cinta pertama
Linda Kyo .... Lagipula dia baru kali ini patah hati..."
T iba-tiba saja ada sebuah Jaguar hitam nangkring di
sebelah taman. Kyo dan Maya menerka-nerka siapa yang
1st Love Never Die" I 143 datang. Alinda langsung menampakkan wajahnya yang
ceria dan menghampiri Jaguar hitam itu. Ternyata yang
mengendarai mobil itu adalah Alvin.
"HO NE YYYY ..... KOK? BARU
DATANG SEKARANG SIB?"" Aku kan udah dari tadi nungguin kamu." Alinda
langsung niemeluk Alvin. "Sorry, say. Tadi, kejebak macet. Udah pada selesai main
tennisnya?" . "Iya sudah ....Kamu telat sih." Alinda masih merangkul
Alvin. Kyo dan Maya memang bengong melihat Alinda tadi
histeris, tapi mereka tambah berigong dan terkejut melihat
pemandangan Alinda dan Alvin sekarang. Mereka tidak tahu
sejak kapan Alvin dan Alinda semesra itu.
"Hey, seru sekali. Jangan bilang kalau kalian pacaran
ya ... ," tanyaKyo penasaran.
" Idiihh...Kyo kok baru tahu sih ... jadi malu ... " Alinda
langsung melempar raket tennisnya yang sudah patah itu ke
arahKyo. Untungnya dengan cepatKyo menghindar hingga
cuma mendarat mulus di dinding kayu tepat di sebelah
Kyo. "SorryKyo, gue lupa ngasih tahu. Sebenarnya sudah tiga
hari yang lalu kita jadian." kata Alvin sambil tersenyum.
"Ya... ampun, kalian ini... Kok enggak dari kemarin
kalian bilang. K an bisa kita rayakan harijadi kalian." kata
Maya yang sebenarnya masih enggak percaya.
Alinda sebenarnya tidak ada niat untuk jadian dengan
Alvin. K etika dia patah hati, tiba-tiba saja Alvin sering
nienelponnya, bahkan pernah datang ke rumahnya. Sejak
saat itu Alinda merasa Alvin sangat memperhatikannya.
D an ketika Alvin berani menembaknya, akhirnya Alinda
pun menerimanya. Mungkin ini yang terbaik ... Ya, ini yang
terbaik buatnya ...walau Alinda belum bisa sepenuhnya
melupakan Bagas. 144 I 1st Love Never Die" I 20 Misunderstanding SUDAH dua minggu sejak saat itu. Alinda merasa inbox
sms-nya kini sepi. Bukannya sepi sih, Alvin malah sering
menelpon dan mengirim sms. Mungkin sehari ada sekitar
lima kali. Tapi yang Alinda maksud dari si Bagas itu.
Sudahlah, buat apa ia tetap memikirkan cowok itu. Cowok
jtu, semakin diharapkan, dia malah tidak akan datang.
Hari ini or-ang tua Alinda sedang pergi bersama
kakaknya ke luar kota. Hanya Alinda yang tidak ikut, dia
sedang tidak mood. Apalagi Alinda merriang tidak tahan
dengan perjalanan jauh.? Alinda malah mengundang teman-temannya menginap di rumahnya dan ehm
. ... tentu saja kamar antara cowok dan cewek dipisah.
Alinda, Kyo, dan Maya menonton film terbaru sambi!
. main kartu dan monopoli semalaman. Hanya satu yang
Alinda sesali, Alvin tidak datahg malam ini: Katanya, dia
ada urusan keluarga. Sejak tadi Alinda kalah terus main kartu. Sebagai
hukumannya, ia disuruh untuk membeli pizza . dan martabak. Dengan setengah hati Alinda pergi juga dengan
mobilnya, apalagi di 1 uar sedang gerimis.
Akhirnya Alinda mendapatkan kedua makanan itu
juga meski dengan susah payah. Ketika melihat jamnya,
sudah pukul 9.30 malam, Alinda masuk ke dalam mobilnya
untuk segera pulang ke rumah. Alinda mempercepat
laju mobilnya karen a khawatir terlalu malam sampai di
rumah. .. . Entah perasaannya saja atau tidak, sepertinya dia
melihat seseorang yang sedang berjalan di trotoar. Jam segini
jalan sendirian tanpa memakai payung, padahal hujari
semakin deras, membuat Alinda penasaran untuk melihat .
1st Love Never Die" I 145 siapa orang itu. Alinda sarna sekali tidak menyangka apa
yang ia lihat dengan mata kepalanya sendiri.
"BAGAS?"?"Alinda benar-benar sangat terkejut. Apa
yang dilakukannya di tengah hujan deras seperti ini.
Tanpa pikir panjang Alinda pun keluar dari mobilnya dan
menghampiri Bagas. Saking buru-burunya keluar dari
mobil sampai-sampai ia lupa membawa payungnya.
"Mas Bagas ... Apa yang Mas lakukan di sini?"" Jalan
sendirian tanpa payung, jam segini lagi."
"Linda ... "! Lin.,. Kamu mau jadi istriku?" tanpa
sebab yang jelas tiba-tiba Bagas bertanya seperti itu
sambil menatap Alinda: dengan tatapan yang berbeda dari
biasanya. 'i'\-APA?"?"?"?
dengan apa 'yang a dengar.?"Kamu sayang padaku kan" Kamu pasti mau jadi
istriku kan?"Bagas terus berkata sambil menatap Alinda
dengan tatapan aneh. Alinda sampai-sampai tidak berani
menatapnya lebih lama. "Mas Bagas ini bicara apa sih?"" Sudahlah, lebih
baik masuk dulu ke mobilku. Kalau tetap di sini, nimti
. Mas Bagas sakit." Alinda mengajak Bagas untuk masuk
ke dalam mobilnya, tapi tiba-tiba saja Bagas ambruk dan
langsung pingsan. "MAS BAGAS ... MAS BAGAS KENAPA?"?" Alinda
semakin panik. "BRAKKK!!!!" Pintu masuk rumah Alinda langsung
terbuka lebar. Kyo dan Maya yang sedang asyik nonton film
The Fast and The Furious itu langsung kaget dan bangun
. dari tempat duduk mereka. Mereka lebih kaget lagi begitu
melihat Alinda yang tidak hanya menenteng makanan
yang mereka pesan tapi juga memapah seseorang.
"LIN, LO APA-APAAN ..."
"STOP!!! Gue tahu 10 pade mau ngomong apa... Tapi
146 I 1st Love Never Die" lebih baik kalian bantu gue dulu ngangkat di ya. Berat
banget nih...!!!" Alinda terlihat susah payah menggotong
Bagas. Ia langsung menaruh Bagas ke sofa di ruang tamu
yang terdekat. Mereka enggak bisa berbicara apa-apa melihat orang
yang Alinda gotong itu adalah Bagas. Mereka menatap
Alinda dengan pandangan aneh dan curiga.
"Guys, gue bisa J elasin.... Gue ketemu dia di tengah
jalan habis beli pizza. Dia seperti orang susah, jalan
sendirian di tengah malam dan di tengah hujan deras.
Terus tiba-tiba aja dia pingsan, masa gue tinggalin aja
sih?"?" Alinda coba menjelaskan.
"Sepertinya dia sakit. Coba aku cek. Wah, benar dia
demam, kit a bawa ke kamar aja." Kyo memegang dahi Bagas.
yang mulai panas. Akhirnya mereka membawa Bagas ke
kamar dan menaruhnya di atas tempat tidur.
"Dia pasti masuk angin nih, makanya demam. Bajunya
sampai basah begitu ... " kata Kyo sambil melirik ke arah
Alinda. "Terus... " pancing Alinda sambil ikut menatap Kyo.
"Yah, tunggu? apa lagL Cepat kamu ganti bajunya..."
kata Kyo dengan memasang wajah tanpa dosa.
"YA JELAS ELO LAH ....MASA GUE SIB?"?" Alinda
mendorong Kyo dan langsung keluar dari kamar itu.
*+* Alinda melihat ke sekitarnya, sepertinya si Kyo dan
Maya sedang jogging. Tega sekali mereka meninggalkan
dia sendirian.:. Sudah saatnya dia mengunjungi si . Bagas.
Pukul 07.00, pasti dia udah bangun.
" HA l HONEy...." sapa Alvin yang tiba-tiba datang
sambil memeluk Alinda dari belakang.
'1\LVIN"!!!" Alinda benar-benar terkejut. K enapa Alvin
tiba-tiba aja datang?"" Gawat, bagaimana ini?"" Gilliana
kalau Alvin melihat ada Bagas di kamarnya" Habislah
semuanya .... 1st Love Never Die" I 147 "Sorry ya tadi malam aku enggak bisa nemenin kamu
dan main SaIl1a Kyo dan Maya."
"Eng... enggak apa-apa kok, honey ..." jawab A inda"tergagap-gagap.
"Kamu kenapa" Kok gugup begitu sih" Mana Kyo dan
Maya?" tanya Alvin sambil memperlihatkan senyumnya
yang berseri-seri. . "Kyo dan Maya lagi. jogging. Ya udah kita nyusul
mereka aja yuk ... " ajak Alinda' sambil menarik tangan
Alvin. Alinda sudah mulai panik, taku.t Alvin mas uk ke
kamarnya. Karena kalau Alvin melihat semuanya, habislah
ia. "Oke, eh... tapi aku mau 'mengambil jaketku dulu.
Kalau enggak salah masih ada di kamarmu kan?"?"Alvin
langsung melesat menuju kamar Alinda.
"HONEY, TU-TUNGGU DULU ..... JANGAN MASUK
KE KAMAR ITU!!!!!" teriak Alinda. Tapi terlambat, Alvin
sudah lebih dahulu membuka kamarnya.
Alvin sarna sekali tidak percaya. Ia melihat Bagas yang
sedang tidur-tiduran. Bagas pun ikut terkejut melihat Alvin
yang masih bengong melihatnya. Alinda yang histeris
cuma bisa memegang kepala dengan kedua tangannya.
"HaL .." sapa Bagas dengan wajah tanpa dosa.
BRAAAK AKK KK! Alvin membuka pintu ruang depan
First Love Never Die Karya Camarillo Maxwell di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
dengan keras. Dia pun langsung mengambil kunci mobil
dari saku celananya. Alinda berusah mengejar Alvin yang
terlihat sangat marah melihat kejadian barusan .
. ':Alvin kan tadi udah aku bilang ini semua salah
paham. Aku sarna dia enggak ada apa-apa. Dia kemarin
itu jatuh 'pingsan dan aku membawanya ke rumah. Udah,
cuma itu aja. Kamu bisa tanya Kyo dan Maya kalau enggak
percaya." "Kenapa kamu enggak bilang sarna aku dari kemarin.
Kalau kamu sembunyi-sembunyi seperti ini kan aku curiga.
148 I 1st Love Never Die"
Kalau aja tadi aku enggak masuk ke kamar itu, kamu pasti
enggak akan cerita tentang cowok itu kan?"
_ Alinda hapya terdiam begitu mendengar - apa yang
dikatakan Al-&in barusan.
"Tapi, beneran aku enggak ada apa?apa sarna dia ... "
"Oke aku percaya sarna semua yang kamu bilang.Tapi,
satu yang mau aku tanya, aku ingin kamu jawab dengan
jujur. Kamu menyukainya?"?" Alvin menatap mata Alinda
dengan sungguh-sungguh. '/\lvin, kan tadi aku sudah bilang ......"
"JAwAB!!!!!!!!"
"Ya ... Aku suka dia. Maafkan aku ..." Alinda sudah tidak
bisa berbohong lagi. "Cukup, hanya itu yang ingin aku dengar, Lebih baik
untuk sementara ini kita putus. 5ebenarnya aku datang ke
sini mau memberi kamu dan Maya brosur ini. Tapi, aku
rasa sepertinya sudah tidak ada gunanya lagi. 5elamat
tinggal..." Alvin melempar brosur itu dan dia segera masuk
ke mobilnya yang segera ia larikan dengan kencang. Alinda
hanya bisa terpaku menatap mobil -Alvin yang menjauh. Ia
merasa bersalah. Alindamengambil brosur yang dilempar Alvin. Ternyata
brosur itu tentang program beasiswa 51 ke Jepang. Tanpa
terasa air matanya mengalir. Alinda sarna sekali tidak bisa
menahan air matanya yang semakin deras. Alinda baru
sadari kalau Alvin adalah orang yang sangat penting bagi
dirinya, tapi dia juga tidak bisa membohongi perasaannya
sendiri kalau dia belum bisa melupakan Bagas.
*+* 1st Love Never Die" I 149 I 21 Pilihan yang Sulit SUDAH tidak ada waktu lagi untuk menunggu Kyo dan
Maya. Begitu melihat kondisi Bagas yang sepertinya sudah
sehat, Alinda langsung berinisiatif untuk mengantarnya
pulang secepat mungkin; Alinda mengantar Bagas dengan mobilnya. Entah
kenapa Alinda merasa hari ini emang hari yang benar
benar penuh cobaan arena sejak tadi malam begitu banyak"peristiwa yang terjadi. Dan yang paling klimaks adalah .
kejadian dua puluh meDit yang lalu itu. Alvin langsung
minta putus tanpa meminta persetujuannya terlebih dulu.
"Lin, cowok tadi itu siapa?" tanya Bagas sambil melirik
J\linda yang k!'Jlihatan sedang stre .
?"Pac.." eh, ternan.. " jawab Alinda singkat. Ya, dulu
. memang inereka pacaran. Tapi, s.ekarang. Alinda sudah
tidak bisa mengaku sebagai pacarnya lagi kan"
. ' pa benar dia itu hanya teman kamu" Bukannya
"dia itu pacarmu". Kayaknya tadi kalian bertengkar." tanya
Bagas lag?. "Sudahlah, Mas Bagas... tid&k perlu membaha,s itu.
Sekarang ahi yang mau tanya sarna Mas Bagas, kenapa
tadi malam Mas Bagastnelakukan tindakan bodoh seperti
itu" Jalan sendirian di tengah hujan, malem-malem lagi."
Alinda malah balik bertanya pada Bagas.
"Em ... kamu ingin tahu ceritanya?" tanya Bagas. Alinda
mengangguk pasti. "Oke. Semalam, pacarku meminta aku datang ke
rumahnya." "Terusss ...." Alinda udah mulai kesal mendengar
kalimat yang barusan Bagas katakan.
150 I 1st Love Never Die"
"Ternyata di sana aku malah nemuin kenyataan yang
sama sekali nggak enak. Ada cowok lain yang tiba-tiba datang.
Aku baru tahu kalau pacarku diam-diam sudah punya cowok
lain." Bagas menerangkan pada Alinda panjang lebar.
"Jadi, kaiena itu Mas Bagas langsung kecewa dan jalan
sendirian di. tengah hujan seperti tadi malam itu?" tanya
Alinda. 't\ku benar-benar kecewa berat. .. Padahal kami sudah
janji untuk saling setia. Tapi, dia malah berkhianat. Padahal
aku benar-benar sayang padanya ..." Bagas terdengar sedih.
"Jadi itu penyebabnya Mas Bagas mengatakan hal itu
kepadaku?" tanya Alinda sewot.
"Hal itu?"?" tanya Bagas bingung.
't\pa yang Mas Bagas katakan padaku tadi malam itu
hanya main-main kan?"
"Tidak, itu sarna sekali tidak main-main. Aku sungguh
sungguh ... Aku merasa menyesal telah mengatakan hal itu
kepadamu. Kali ini aku katakan sejujurnya, aku benar-benar
sayang sarna kamu ... "
"Mas Bagas aku katakan sejujurnya, aku sarna sekali
tidak mengerti dengan Mas Bagas. Waktu itu Mas Bagas
mengatakan padaku kalau Mas membalas perasaanku, bahkan
bagas tidak? mugkin menyuruh aku .mencari cowok lain. Sekarang, Mas Bagas bilang sayang sarna aku.
Aku sarna sekali tidak mengetahui apa mau Mas Bagas yang
sebenarnya." "Sudah kukatakan waktu itu aku menyesal. Sekarang
aku sungguh-sungguh ..."
Bagas menyentuh tangan kiri
Alinda. Alinda menarik tangannya.
"Mas Bagas Bagas, bukan berselingkuh, berarti setelah itu kalau Mas pacar ? Mas Bagas langsung mendekatiku." "Linda..." 't\ku bukan cadangan dan aku bukan perempuan seperti
itu ..." "Dengar dulu ... "
1st Love Never Die" I 151 .J "Kita sudah sampai. Turunlah ... "
Alinda langsung mengerem. Ya, saat ini mereka sudah sampai di depan kost
an Bagas. Bagas turun dai mobil, ia tahu Alinda benar-benar
marah padanya. . "Linda, terima kasih atas semuanya. Aku sarna sekali
tidak tahu harus bagaimana membalasnya."
"Tolong jangan menghubungiku lagL .. " Setelah berkata
seperti itu, Alinda langsung melesat pergi meninggalkan
Bagas yang masih bengong karena kata-katanya barusan.
Tapi, kenyataannya Alinda masih belum bisa melupakan
Bagas. Entah kenapa... Rasanya baru saja Alinda pulih daTi patah hati karena
. Bagas, sekarang ditambah lagi dengan masalah ini. Kyo
dan Maya merasa stldah tidak tahu lagi bagaimana cara'
membantu sahabatnya itu. "Terus gimana" Kalian benar-benar sudah putus" Apa
. kalian benar-benar yakin dengan keputusan itu?"
"Gue enggak tahu, apa ini yang terbaik atau tidak..."
Alinda tambah sedih. "Sebenarnya siapa sih yang 10 suka" Bagas atau Alvin?"
tanya Maya. "Gue sendiri juga bingung...
" "Lin, 10 harus memilih salah satu diantara mereka. Kalau enggak, 10 bisa jadi
kehilangan mereka berdua sekaligus."
"Gue sendiri juga enggak tahu gue suka sarna siapa...?"
Alinda benar-benar bingung tentang apa yang diingikannya
sekarang. Sepertinya ini adalah pilihan yang sulit. ' "Lin ... ngomong-ngomong kamu ikut tes penerimaan
beasiswa ke Jepang itu enggak?" tanya Kyo tiba-tiba.
"Lo enggak ikut ya Lin" Waktu itu 10 bHang 10 sarna
sekali enggak berminat kan?"
. "La salah May ... Gue bakalan ikut tes itu." penjelasan
Alinda membuat Maya dan Kyo bengong.
"Jadi, itu tandanya kamu memilih Alvin dong"! Kalau
152 I 1st Love Never Die"
enggak, mana mungkin kamu ikut program beasiswa itu."
kata Kyo. "Kyo apa-apaan sih" Gue ikut program itu karena sejak
dulu gue memang ingin ikut. Itu memang impian gue."
jelas Alinda lagi sambil bangkit.
"Mau ke mana" Pergi" Perlu dianterin enggak?" tanya
Kyo yang melihat Alinda seperti hendak pergi.
"Nope, tidak perlu. Aku mau ke Citos dulu ya." kata
Alinda sambil berlalu. *+* Sudah pukul 14.00, tapi dia belum juga datang. Lagi
lagi datang terlambat, apa maksud dia sih" Padahal dia
yang minta Alinda untuk datang tepat waktu, dianya
sendiri malah datang telat. Alinda enggak betah nunggu
lama-lama di depan pintu gerbang, dia pun pergi ke toko
bUKU dekat tempat itu. Alinda hanya melihat-lihat' saja. Ada sih buku-buku
. yang ingin ia beli, tapi harganya lumayan mahal. Alinda
benar-benar menyesal karena tidak membawa uang lebih.
Dan ketika konsen melihat-lihat buku yang ia inginkan,
. tanpasengaja tubuhnya bertubrukan dengan seseorang
yang ada di belakangnya. Alinda membalikkan badan
hendak meminta maaf, tapi mulutnya tiba-tiba tidak bisa
bergerak. Orang yang baru saja dia tabrak adalah Alvin
yang sarna-sarna terkejut tidak menyangka akan ketemu
Alinda di tempat ini. ' -Alvin.",?"Alinda tidak tahu harus bicara apa.
Mukanya langsung memerah melihat Alvin yang tepat
berada di depannya. "Hai. ,," sapa Alvin singkat dan tanpa ekspresi.
"B-beli buku?" tanya Alinda basa-basi.
"Yah, kalau ada bUku yang cocok. Tapi, kalau enggak,ya
aku enggak beli. ,,"
Alinda hanya diam mendengar jawaban Alvin yang
dingin. Apa Clia masih marah karena kejadian waktu
1st Love Never Die" I 153 ? itu ya" Padahal sudah dua minggu sejak peristiwa salah
paham itu. Apa dia sarna sekali tidak mau memberi Altnda
kesempatan untuk memperbaiki semuanya" Ya, sudahlah ...
memang tidak baik kalau terlalu berharap.
"Alvin aku permisi dulu ya." pamit Alinda sambi!
bergegas akan pergi dari hadapan Alvin, tapi entah sejak.
kapan, di sebelahnya tiba-tiba sudah ada Kasandra. Kenapa
di saat seperti ini dia malah ketemu sarna nenek lampir ini
sih?"" "Hai, Linda ... Apa kabar?"?" sapa Kasandra dengan
senyum dan tawa yang merekah.
"Hai... kabar gue baik..." jawab Alinda tidak bersemangat. Alinda tahu kalimat selanjutnya yang bakal
dilontarkan oleh cewek yang paling menyebalkan ini.
"Masih ingat dengan taruhan kita enggak" Coba lihat
ini. .. " Kasandra memperlihatkan sebuah badge PT lndo
Juicy. Alinda terpana, ternyata Kasandra benar-benar
diangkat menjadi pegawai di perusahaan itu. Padahal
Alinda sendiri tidak tahu kabar hasi! test penerimaannya .
di FJI itu. Diterima atau tidak ya" Tapi, kalau sampai
selama ini tidak ada kabar, berarti dia sarna sekali enggak
diterima. "Lo sendiri gimana Lin" Cue punya ternan di FJI,
katanya sih kalian berdua enggak ada yang diterima tuh. .
Apa itu benar?" "Iya bener, terus kenapa?" tantang Alinda.
"Oh, enggak. .. La kan masih ingat dengan taruhan kita
yang waktu itu, yang kalah harus mau jadi loser kan" Jadi,
gue boleh dong manggi! 10 loser?" kata Kasandra sambi!
First Love Never Die Karya Camarillo Maxwell di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
tertawa. "Terserah 10 .... " Alinda sudah tidak tahu berbicara apa lagi. Memang Hu perjanjiannya.
harus Alinda sekarang benar-benar menyesal karena ikut taruhan yang
sarna sekali tidak berguna ini. Ia. tahu pasti sekarang
Kasandra senang sekali, akhirnya impiannya selama ini
tercapai, bisa mengalahkan Alinda.
154 I 1st Love Never Die" Tiba-tiba saja buku yang dipegang Kasandra jatuh
tepat di depan Alinda. "Oopss ... buku gue jatuh. Loser, tolong ambilin dong."
pinta Kasandra yang sengaJa menjatuhkan buku itu.
"Yang bener aja, gue bukan pembantu 10." Alinda
tampak kesal. "Tapi 10 kan loser, harus menuniti apapun keinginan
si pemenang dong!" Kasandra tidak mau kalah.
Alinda merasa tidak bisa? berdebat lagi dengan Kasandra. 1a memutuskan hendak mengambil buku yang
terjatuh itu ketika tiba-tiba sebuah tangan melarangnya
melakukan hal itu. Alvin sudah ada di depannya, seakan
akan ingin melindungi Alinda dari cewek seperti nenek
lampir ini. "Tolong jangan paksa dia melakukan hal yang lebih lagi
dari ini ... " kata Alvin sambil menatap Kasandra dengan
tajam. "Hey, peraturannya kan yang kalah hams menuruti
. keinginari si pemenang."
"Biar aku yang menggantikan ... " Alvin segera mengambil buku-buku itu dan memberinya ke Kasandara.
"Sudah cukup kan ..." Ayo, Linda... " Alvin langsung
mertarik tangan Al-inda untuk segera keluar. dari sana,
tanpa peduli pada Kasandra yang terlihat sangat kesal.
Alirida mengikuti Alvin. Bagaimana pun ia merasa
terham karen a Alvin tadi mt;lnolongnya. Alvin memang
terlalu baik ... "Eng ... kita beli minum aja ya" Kamu haus kan?" tanya
Alvin tiba-tiba dan tetap memegang tang an kanan Alinda.
"1-iya, boleh... " jawab Linda gugup.
Mereka menghampiri cafe dekat sana dan memesan dua
cake dan dua minuman kaleng. Mereka tidak memakannya
di sana, tapi memutuskan untuk makan sambi! berjalan.
jalan. "Gimana kuenya enak enggak?" tanya Alvin sambil
. melirik Alinda. 1st Love Never Die" I 155 "Ehm... enak. Kue yang itu enak enggak?" tanya
Alinda. "Enak... Kenapa, rnau nyieip?" tawarAlvin.
"Enggak deh, thank u ..."
"Lin, ngornong-ngorn(:mg ada yang mau aku ornongin
sarna kamu sejak lama... " ' pa itu'Alvin?" T iba-tiba jantung Alinda berdebar"debar.
' ku minta maaf kalau waktu itu aku berkata kasar.
"Seharusnya aku tidak bersikap kekanakan seperti itu."
' lvin, justru aku yang seharusnya minta maaf..."
?"Kamu masih jalan sarna dia?" tanya Alvin tiba-tiba.
Alinda kaget mendengar kalimat yang barusan saja Alvin
katakan. Tanpa sengaja kaleng soft drink yang ia pegang
jatuh.Alvin langsung mengambilnya.
"Nih, sayang kalau ehggak diminum ..."
'Buat . kamu "aja Alvin... Aku lagi enggak ingin minum.-. . " "Bener buat akll?" tanyaAlvin lagi.Alinda inengangguk
sambil tersenyum. "Oke deh, kalau begitu aku buka ya?" Alvin bersiap
untuk membuka pembuka minuman kCileng itu. Tiba
Uba saja air yang di dalam .minuman kaleng itu langsung
menyembur mengenai wajahAlvin.
"Hahaha ..." Alinda tertawa. Alvin pun ikut tertawa.
Mereka berdua saling tertawa melihat kejadian lueu-itu.
Mereka berdua jalan di tangga yang mengarah ke
halaman belakang Citos. namun, tepat di tengah-tengah
halaman, mereka berdua melihat seseorang memperhatikan
mereka berdua. Tak urung membuat langkah menika
terhenti. Dan ... "Bagas?"" Aduh, kenapa dia muncul di soot seperti ini
sih?" "Sepertinya kamu sudah ditunggu seseorang. Aku
pulang duluan ya ..." kata Alvin sambi! melanjutkan langkahnya dan 'meninggalkan Alinda sendirian.
156 I 1st Love Never Die" '1\-Alvin ..." panggil Alinda,
tapi percuma karena Alvin tidak menoleh sarna sekali. Pandangannya menuju
ke depan, ke tempat rival cintanya berada. Alvin sarna
sekali tidak ada niat untuk sengaja menghampiri Bagas,
tapi mobilnya memang diparkir di belakang halaman mall
ini. Alvin berpapasan dengan Bagas tanpa saling melihat.
Setelah Alvin pergi, Bagas tetap. tidak bergerak. Dia
hanya memandang Alinda, seakan-akan menyuruhnya
untuk segera turun dari tangga dan menghampirinya.
Alinda pun menuruti keinginan Bagas, ia to.run untuk
menghampiri Bagas. Bagas masih mengenakan seragam kantornya, tapi dia
tetap kelihatan gagah dengan seragam berwarna biru tua
itu. "Sekarang udah jam berapa?" sindir AHnda. Ia kesal
karena Bagas datang telat, padahal dia sendiri yang
membuat janji. Sebenarnya
Alinda sudah' tidak mau berhubungan lagi dengan Bagas, tapi harus AHnda akui
bahwa dia tidak bisa melupakannya. Makanya ketika Bagas
mengajaknya ketemuan, Alinda mau saja..
"Maaf, tadi ada sedikit trouble di pabrik. Tapi, aku
tetap datang kan ... "! " jelas Bagas.
'1\da sesuatu yang sangat penting yang harus Mas
Bagas katakan kep'adaku?"
"Ya, sangat penting.... Linda, aku mohon, tutup matamu sekarang." "Tutup mata" Buat apa?"
"Lakukan saja..."
Alinda melakuk n.apa yang Bagas suruh.?"Nah, sekarang buka ... " Bagas meminta Alinda membuka
matanya kembali. Begitu membuka matanya, Alinda benar-benar terkejut.
Bagas berdiri di hadapannya sambil membuka sebuah
kotak berisi cincin ern as bermata berHan yang indah.
"Mas Bagas.... cincin ini?" Alinda birtgung.
"Kamu bHang aku main-main kan" Aku buktikan'
sekarang kalau aku serius. Demi kamu aku membeli cincin
1st Love Never Die" I 157
ini. Aku ingin melupakan masa lalu. Sudah saatnya aku
melihat masa depan dan mencintai orang yang benar-benar
mencintaiku." J elas Bagas.
"Mas Bagas jangan bercanda ..."
"TIDAl<. Aku sama sekali tidak bercanda.... Linda
Hamilton..." Bagas berlutut di atas sebelah kaki. Alinda
. takjub melihat aksi Bagas saat ini.
"Will you marry me?"?" tangan Bagas menggenggam
tangan Alinda dan matanya bersinar pemih harap. Alinda
benar-benar terpukau tidak percaya. Ketika akhirnya ia tersadar, rasa haru dan tak percaya meledak dalam
dirinya.. Alinda tidak tahu harus berbicara apa. la terdiam. lni
terlalu mendadak. Tapi akhirnya perasaan Alinda terbalas.
lnilah impiannya selama ini. Akhirnya cinta pertamanya
it'u bisa mencintainya, bahkan melamarnya seperti ini.
Tapi, kenapa rasanya ada sesuatu yang mengganjal. Sekilas
bayangan Alvin terlintas dalam pikiran Alinda. T idak
terasa ir matanya menetes ..?"Linda, will you marry me?"?" tanya Bagas lagi.
".... Ya ..." jawab Alinda dengan singkat.
"Syukurlah ..." Bagas menghambur ke pelukan Alinda
dan bahkan semakin mempererat pelukannya.
Diam-diam ada seseorang yang memperhatikan mereka
da:r:i jauh. Alvin. la tidak percaya dengan apa yang ia lihat.
Orang yang paling ia sayangi saat ini sudah menjadi inilik
orang lain. Rasa sedih dan kecewa bercampur aduk. Alvin
benar-benar tidak mempercayai ini semua. lni sangat
konyol. Tapi, ini adalah kenyataan...
Alvin tiaak sanggup melihat pemandangan itu lama
lama, ia pergi secepatnya dari sana. Entah sudah berapa
orang yang ia tabrak, ia tidak perduli. la benar-benar tidak
bisa menahan emosinya saat ini. Benar-benar
tidak bisa . menahan.... 158 I 1st Love Never Die"
Alinda masih tidak percaya dengan cincin yang kini
melingkar di jari manisnya. Ini semua seperti mimpi. Ini
hanya mimpi kan" Alinda terus mengatakan hal itu. Tapi
cincin itu tidal<: menghilang, tetap melingkar di jarinya,
seolah mengatakan kalau ini bukan m4llpi.
Seharusnya Alinda merasa bahagia. Akhirnya orang
yang paling ia cintai melamarnya. Bukankah ini impiannya
sejak dulu" Walau Alinda masih meragukan Bagas, ia tahu
kapan Bagas bohong atau tidak. Dan saat itu tadi Alinda
tahu kalau Bagas sarna sekali tidak bohong. Dia sungguh
sungguh. Apakah ini yang terbaik" Inikah yang terbaik" Alinda
masih bingung. Setiap kali ia mengingat.Bagas, bayangan
Alvin melesat ke dalam pikirannya.
"Linda kamu kenapa?" tanya Kak Karin, sepupunya.
"Enggak . . Aku enggak apa-apa;" Alinda berusaha
. ? menghapus air mata matanya. yang mulai mengalir di sudut
. "Jangan bohong ... Ceritalah.. Mungkin Kakak bisa
bantu ... " Kak Karin memberikan sekaleng soft drink pada
. Aiinda yang langsung meminumnya.
"Em... cowok yang daTi dulu aku suka, melamarku.
Tapi 'kok aku masih. memikirkan cowok lain ya" Aku
enggak tahu sebenarnya aku suka siapa." Alincia memegang
dahinya yang ter<;lsa pusing.
. "Haaaa?"?" Ada yang melamar kamu?"" Serius?"?".
tanya Kak Karin tidak percaya.
Alinda memperlihatkan cincin emas yang melingkar
di jari manisnya itu ke Kakaknya.
"Hm... itu sem).lanya tergantung kamu sendiri seben.arnya. Jujurlah pad a perasaan sendiri, siapa yang
benar-benar sangat mencintaimu dan bisa menerima kamu
apa adanya?" ' ku enggak tahu... Aku menyukai kedua-duanya."Tapi kan nggak mungkin keduanya, aku harus memilih,
1st Love Never Die" I 159
tapi siapa?" Alinda tampak tidak bisa lagi menahan gejolak
emosinya. "Benar, kamu harus memilih dan harus konsekuen
terhadap pilihanmu itu. Kamu harus jujur pad a perasaanmu
sendiri. Kalau tidak, kamu pasti menyesal."
Alinda hanya terdiam mendengar kata-kata sepupunya.
Apa yang dikatakannya itu memang benar, dia tidak bisa
First Love Never Die Karya Camarillo Maxwell di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
terus begini. Ternyata cinta tidak hanya membawa rasa
bahagia saja, tapi kadang kebimbangan dan rasa siksa
seperti ini juga ya"
Tiba-tiba dering telepon mengganggu lamunan Alinda.
"Hallo ... " sapa Linda tidak bersemangat.
"LINNN, LO UDAH LIHAT EM AIL BELU M?"?"",'
"Belum, kenapa memangnya?" tanya Alinda cuek mendengar suara Maya di ujung telepon. Tangan kanannya
meraih kaleng soft drinknya.
"LO DAN GUE DAPAT BEA SISWA LIN!!!! KITA BERDUA DAPAT BEA SISWA KE JEPANG!!!!!!!!!!!!!! KITA
BERANGK AT KE, SANA DUA MINGGU L A GI, TEPAT SETELAH KITA DIWISUDA." teriak Maya dengan histeris.
Alinda kaget, benar-benar sangat kaget. Kaleng soft
drinknya langsung jatuh ke lantai saking kagetnya. Dia tidak
percaya. dengan apa yang ia dengar barusan. Dua minggu
lagi" Dua minggu lagi orang tuanya Bagas bakal datang ...
Astaga, dia harus bagaimana?"" Bagaimana ini" Alinda
?benar-benar bingung. 160 I 1st Love Never Die"
I 22 Sudden Decision SUDAH DUA MINGGU sejak saat .itu. Akhirnya Alinda
memutuskan pergi ke Jepang. Saat ini dia sedang bersiap
siap untuk berangkat. Alinda pergi bersama Maya, Kyot.
dan juga Alvin. Mereka memutuskan untuk pergi ke Jepang
di hari yang sarna. Maklum, Alinda dan Maya takut kalau
pergi sendiri. Akhirnya, terpaksa Alvin dan Kyo menemani
mereka berdua. Banyak juga yang mengantar kepergian mereka. Orang
tua Alinda, Kakaknya, ternan-ternan Alinda, bahkan beberapa pegawai FJI pun ikut datang mengantar.
Alinda senang ternyata? banyak juga yang memperhatikannya, sampai-sampai mereka rela datang
ke airport yang letaknya jauh seperti ini. Namun, rasanya
masih ada yang kurang. Alinda melirik ke kanan dan ke
kiri mencari orang yang ia harapkan datang mengantar.
Sepertinya dia tidak datang. Alinda benar-benar kecewa.
"Mbak Linda, kenapa kok cemberut" Seharusnya
senang dong, kan akhirnya impian Mbak Linda sekolah ke
luar negeri tercapCii."kata Mas Yusar yang sudah berada di
sampingnya. "Mas Yusar, dia enggak datang ya?"tanya Alinda.
"K ayaknya sih enggak. Hari ini dia kan mas uk shift
pagi dan Pak Hadi enggak bisa. menggantikan dia. Jadi,
sulit juga kalau dia datang ke sini."
"Begitu ya . ..?"Alinda tampakkecewa.
"Sudahlah, kalian masih bisa saling berhubungan
kan?"! Aku dengar katanya kamu dilamar ya?"goda Mas.
Yusar sambi! sedikit tertawa ..
1st Love Never Die" I 161 "Kami sudah putus ..."
"PUT US?"" KENAPA?"?"
' Selama terikat dengan' beasiswa aku tidak boleh"menikah.
Belum lagi aku tidak boleh pulang
untuk waktu yang lama. Kayaknya sulit menjalin hl.!-bungan
seperti itu. Kami merriutuskan berpisah. Tapi, aku belum
mengembalikart cincin ini." Alinaa melirik
cintin yang . masih melingkar di jari manisnya.
"Seharusnya kalian tidak langsung memutuskan secepat itu, mungkin bisa dipikirkari kembali. ..
''l\ku tabu .... tapi .... "
" - "LIN, SUDAH SAATNYA BERANGKAT." Alvin sudah
bersiap membawa tas Alinda yang penuh dengan berbagai
barang itu. "I-iya...." jawab Alinda: sambil menghampiri teman
.temannya. "Hati-hati selama di sana ya" Jangan lupa sering
telepon dan kalau ada apa-apa karrlU harus memberitahu
Ibu ya." Ibu Alinda terlihat begitu khawatir..
"Enggak apa-apa kok, Bu .. Aku pasti baik-baik aja."
''l\lvih, Om titip Linda ya. Tapi, awas kamu jangan
macam-macam sama dia ' kata Ayah Alinda.
"''l\YAH!!!'' . Alinda
tidak bisa menyembunyikan wajahnya yang memerah. "Saya pasti akan menjaga Linda Om. Tenang saja. saya
enggak macam-macam sama dia kok."
Macam macam" Maksudnya apa" Emang dia mau
"ngapain Alinda" Alvin benar-benar bingung dan cuma
bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Langkah Alinda terasa begitu berat. Pada saat terakhir
ia masih mengharapkan kedatangan Bagas, tapi percuma
Bagas tidak mungkin akan datang. Rasanya dia masih berat
untuk pergi. "LINDA!!!" panggil seseorang di belakangnya. Alinda
menoleh ke belakang. Ia sama sekali tidak percaya, Bagas
sudah berada di belakangnya. Bagas terlihat kecapekan,
sepertinya, dia habis lari. Dia masih memakai seragam
162 I 1st Love Never Die" pabriknya, bahkan sepatu boot dan masker kepalanya pun
belum dilepas. "YA, AMPUN ... BAGAS, KAMU KABUR DARI PABRIK
YA?" tanya Pak Narto tidak percaya.
Bagas hanya mengangguk mengatur nafasnya yang
hampir habis. Alinda masih takjub melihat Bagas yang saat ini
ada di depannya. Alvin, Kyo dan Maya apalagi. Mereka
bertiga memandang Alinda, mereka takut Alinda berubah
. pikiran. "Ttih kan ... Dari tadi kan aku udah bilang.? Kita
seharusnya mas uk ke dalam. Jadi, Linda enggak perlu
ketemu sarna si Bagas itu." bisik Maya pada Kyo.
Alvin memang sedih dan kesal karen a melihat kedatangan Bagas. Tapi, dia tahu apa yang harus ia lakukan.
la harus menghormati keputusan Alinda.
"Linda ... -sana hampiri dia." kata Alvin.
"Ta ..tapi Alvin ..."
' memberikan kamu kesempatan terakhir untuk"memilih. Aku tidak mau kamu menyesal. .. Pergilah..."
Alinda pun mengangguk perlahan dan menghampiri
Bagas. "Kamu gimana sih Vin" Masa kamu mau cewek kamu
diambil sarna dia?"?" protes Kyo.
"Ini menyangkut perasaan Linda. Aku tidak berhak
atas itu. Aku memang ingin dia meninggalkan cowok itu
dan ikut denganku ke Jepang. Tapi, aku menghormati
perasaan dan pilihannya." jelas Alvin dengan
murung . tatkala melihat Alinda mendatangi Bagas.
"Mas Bagas .... Aku pikir Mas :Sagas tidak datang."
Alinda membuka suara. . . - ' ku pasti datang. Demi kamu aku pasti datang. Linda,"kamu benar-benar akan pergi?" tanya Bagas.
"Ya ... sebenarnya aku bingung ... Apa aku harus pergi
atau tidak." "Kenapa kamu harus bingung" Kalau harus menunggu
selama dua tahun, tiga tahun, atau empat tahun... .aku
1st Love Never Die" I 163
masih bisa menunggu kok." kata-kata Bagas benar-benar
membuat Alinda kaget. "Ta-tapi. .. " Alinda tidak bisa menahan air matanya
dan tak kuasa menolak ketika Bagas memeluknya. Dan di
ujung sana Alvin, Kyo, dan Maya melihat ad egan itu.
"GILE. VIN, LIHAT DIA MELUK LINDA. MASA LO
MASIH TAHAN SIH?"?" Kyo berusaha: memanasi? Alvin
yang sejak tadi udah panas.
"DIEM. GUE LAGI BERUSAHA BERSABAR NIH ... "
Alinda berusaha menahan tangisannya mendapat perlakuan seperti itu dari Bagas. Dia tidak tahu harus
berbuat apa. "Linda... sudah waktunya berangkat!" seru
Maya sambil menunjuk jam tangannya.
Di detik terakhir. itu Alinda sudah yakin dengan
pilihannya. Ya, dia harus memilih pilihannya ini.
"Mas Bagas, aku.... " 164 I 1st Love Never Die"
. I 23' Everything is Fine SUASANA Universital" Tokyo benar-benar sangat ramai
pada jam istirahat seperti ini. Sampai-sampai Alvin susah
mencari ternan -temannya. Padahal ada sebuah paket penting
yang dikirim dari Indonesia. Paket itu diperuntukkan
untuk Alinda, Kyo, Maya, dan tentu saja Alvin. Karena itu
Alvin sarna sekali enggak berani membukanya. Ia berniat
membukanya bersama teman-temannya.
' duh kemana sih mereka?" Alvin mencari teman"temannya
di taman. kampus.? tempat biasa mereka nongkrong. Tepat dugaannya. di sana Kyo dkk sedang
berkumpul membahas tugas yang diberikan Mr. Yamakawa
San, dosen yang suka banget memberi bertumpuk-tumpuk
tugas yang bikin pusing dan stres. Alvin aja hampir nggak
lulus mata kuliah yang diajar oleh dia.
"Hai, langsung guys ... dari tadi aku nyari kalian ... " Alvin
menjatuhkan diri di kursi taman. samping Alinda. "Emang ada apa?" tanya Maya penasaran.
"Nih.. ada paket dari Indonesia ... Buat kita semua.
Aku enggak berani buka sendirian." Alvin memberikan
paket itu ke Maya. "Hmm... coba lihat...Eh, ini kan dari rival cintamu
Vin. Dad Si Bagas." Kyo langsung mengambil paket itu dari
tangan Maya. . "Jangan sebut nama dia lilgi. Seharusnya waktu di
bandara itu aku menghajar dia dengan jurus karateku. Tapi.
1st Love Never Die" I 165 kalau itu aku lakukan, pasti Linda sudah rnernbunuhku
First Love Never Die Karya Camarillo Maxwell di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
dengan jurus judonya." kata Alvin sarnbil rnelirik Alinda.
. "BeneT, kalau dihajar sarna Linda, itu pertanda nggak
selamat lagi. Luka . paling ringan ya paling patah tang an
a au kaki." jawab Maya dengan cuek .". "Wah, lihat ternyata undangan pernikahan Bagas!"
seru Kyo yang berinisiatif mernbuka paket itu.
''l\khirnya dia rnenikah juga ya?" seru Alvin.
"Ya:, pastilah ... Kita aja udah dua tahun di sini. Jadi,
sekarang dia sudah 29 tahun. Masa dia enggak rnenikah?"
"Lihat cincin itu... Tunangannya pakai cincin yang itu
kan" La enggak panas Lin?" tanya Maya rnelirik Alinda..
"Enggak .... rnang "dia pantas rnernakainya kok." Alinda melihat foto di undangan itu; Benar dugaannya,
akhirnya Bagas benar-benar rneriikah dengan cewek yang
fotonya ada di HP Bagas itu.
Mungkin waktu itu ada salah paharn di antara rnereka
berdua. Rasanya rnustahil kan kalau sudah berhubungan
selarna itu, bahkan janji untuk saling setia, tapi rnereka
berselingkuh. Tapi, enggah tahu juga ya, wciktu itu Bagas
sernpat jalan sarna dia juga kan"
"Kenapa" Karnu nyesel katena putus dari dia ya?"
sindir Alvin. "Kenapa honey" Karnu cernburu ya?"
' Siapa yang cernburu" Aku sih bodo atnat. Kalau waktu
"di bandara itu karnu rnernilih dia, aku juga bisa cari cewek
lain ... " kata Alvin so cool sarnbil rnelirik Alinda.
''l\pa karnu bilang"'" Alinda langsung rnencubit perut
Alvin hingga ia berteriak kesakitan.
''l\caranya diadakan serninggu tagi nih. Wah berarti
. pas kita liburan rnusirn panas kan?" tanya Maya ke Kyo.
"lya, bisa sih kita ke sana. Girnana, kita jadi ke Jakarta
enggak?" tanya Kyo ke ternan-ternannya.
. .''l\ku sih enggak keberatan. Aku rnalah udah kangen
166 I sarna Jakarta. Girnana Vin, Lin?"
1st Love Never Die" '1\ku sih pengen. Ayo honey kita pulang yuk"! Please... " Alinda mengeluarkan senyuman mautnya untuk
membujuk Alvin. "Iya deh, tapi awas ya" Kalau kamu selingkuh, terus
balik sarna dia." ancam Alvin.
. "Ya ampun, sayang... Tega amat sih enggak percaya
sarna pacarnya sendiri. Kalau ? dia ?menikah terus mengenalkan istirnya itu, aku juga kan mau mengenalkan
calon suamiku." "Oke, kita pulang ke Jakarta!" seru Alvin.
"Yessss!!!" seru mereka semua.
Diam-diani Alinda melihat kembali undangan itu. Ia
memuji mereka berdua. Mereka benar-benar pasangan
serasi. Lagipula sepertinya cewek itu benar-benar cantik
dan baik. Syukurlah Bagas mendapatkan cewek yang
" terbaik. Jujur, sebenarnya Alinda merasa agak sedih juga
sih. Tapi ia sama sekali tidak menyesil.li masa lalu. Alinda
tahu inilah yang terbaik. Ya, terbaik untuk mereka berdua.
Memang ia tidak bisa mendapatkan cinta? pertamanya,
tapi ia sudah mendapatkan cintanya yang terakhir. Kalau
pas di bandara Hu dia berpikir dia harus memilih antara
impiannya dan cinta pertamanya. Sekarang dia bisa mendapatkan kedua-duanya..
"Honey, kok bengong. Anak-anak ngajak kita main
tennis tuh! Mau ikut enggak"' Kita naik mobil Kyo..." ajak
Alvin semangat. '1\yo!!!" jawab Alinda tak kalah semangat.
*+* T he End halfklingon 1st Love Never Die" WWW.DINOSPREAD.US I 167 Gadis Buronan 1 Roro Centil 26 Sukma Kala Wrenggi Kenangan Kematian 2
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama