Three Lives Three Worlds, Ten Miles of peach Blossoms (3 Kehidupan 3 Dunia, 10
Mil Bunga Persik) Pedang Sakti Cersil Istana Pendekar Dewa Naga Raja Iblis Racun Ceritasilat
Pdf by Saiful B admin http://cerita-silat.mywapblog.com
http://cerita-silat.mywapblog.com
Three Lives Three Worlds, Ten Miles of peach
Blossoms Tiga Kehidupan Tiga Dunia, Sepuluh Mil Bunga Persik
Ceritanya sangat menarik. Kocak dan mengharukan.
karenanya saya putuskan untuk berbagi dengan
teman2 sekalian ^.^ cerita ini saya terjemahkan sendiri secara kasar dari
versi bhs inggris kedalam bhs indonesia, jd mohon
maaf jika bahasanya kurang pas atau terasa janggal.
-------judul asli : ?"?"?"?""
by Tangqi Gongzi. translated to indonesian by rhuchubby.
-resensiBerkisah tentang Bai Qian dari kerajaan Qingqiu,
seorang peri rase (siluman rase") yang menjelma
menjadi manusia karena sebuah segel kutukan dari
raja iblis. Setelah mendapatkan kembali ingatan dan
kekuatan peri nya, Bai Qian memutuskan untuk
menghapus kenangan pahitnya semasa menjadi
manusia, menghapus kenangan bersama dengan
seorang yang paling dicintainya dan memutuskan
untuk melanjutkan kehidupannya sebagai peri dari
Qingqiu. Diceritakan dari sudut pandang Bai Qian itu sendiri,
cerita ini sangat menarik untuk dibaca..
WARNING!! 18+ content, read at own risk!
Three Lives Three Worlds, Ten Miles of peach
Blossoms Tiga Kehidupan Tiga Dunia, Sepuluh Mil Bunga Persik
Ceritanya sangat menarik. Kocak dan mengharukan.
karenanya saya putuskan untuk berbagi dengan
teman2 sekalian ^.^ cerita ini saya terjemahkan sendiri secara kasar dari
versi bhs inggris kedalam bhs indonesia, jd mohon
maaf jika bahasanya kurang pas atau terasa janggal.
-------judul asli : ?"?"?"?""
by Tangqi Gongzi. translated to indonesian by rhuchubby.
-resensiBerkisah tentang Bai Qian dari kerajaan Qingqiu,
seorang peri rase (siluman rase") yang menjelma
menjadi manusia karena sebuah segel kutukan dari
raja iblis. Setelah mendapatkan kembali ingatan dan
kekuatan peri nya, Bai Qian memutuskan untuk
menghapus kenangan pahitnya semasa menjadi
manusia, menghapus kenangan bersama dengan
seorang yang paling dicintainya dan memutuskan
untuk melanjutkan kehidupannya sebagai peri dari
Qingqiu. Diceritakan dari sudut pandang Bai Qian itu sendiri,
cerita ini sangat menarik untuk dibaca..
WARNING!! 18+ content, read at own risk!
Bab Pembuka Tiga ratus tahun kemudian.
Donghai Shuijun (Raja Air Laut Timur) memiliki
seorang putra baru. Dalam persiapan untuk perayaan
usia satu-bulan si anak, dia pergi semua jalan ke
Istana Lengxiao dan meminta cuti beberapa hari.
Tianjun (Raja Langit) setuju dengan satu mata terbuka
dan satu mata tertutup. Duobao Yuanjun menjadi penasaran karna itu hanya
sebuah pesta kecil. Tidak semestinya sampai repotrepot begitu.
Jadi hari itu setelah sidang dibubarkan, ia mengikuti
Nandou Zhenjun (Dewa Bintang Selatan"), Yang selalu
akrab dengan Donghai Shuijun, ingin meminta
keterangan. Jiuchongtian (Surga) adalah tempat yang
membosankan. Bahkan permintaan Donghai Shuijun
untuk cuti selama beberapa hari membuat para
Immortal penasaran. Semua orang mengitari Nandou
Zhenjun di depan istana saat Duobao Yuanjun
membuka topik. Nandou Zhenjun bertanya mengejutkan, "Apakah
kalian semua tidak tahu bahwa Lady of Qingqiu juga
akan hadir pada pesta bulan depan?"
Diseberang Laut Timur terdapat negeri nan jauh yang
disebut Qingqiu. Zhenjun berhenti di sini dan berpaling menghadap
Qingqiu di timur untuk memberi hormat, kemudian
melanjutkan, "Mata Lady lemah, sehingga dia tidak
dapat melihat langsung ke arah cahaya terang. Tapi
Istana Donghai dibuat menggunakan dinding karang
dan batu permata. Emas dan permata terlalu
menyilaukan. Itu sebabnya Donghai Shuijun telah
mengumpulkan rumput laut dari sana-sini untuk
membuat tirai guna menghalangi penyebaran cahaya.
" Begitu ia selesai berbicara, kerumunan didepan Istana
Lengxiao mengeluarkan kata "Oh!"
Lady Nandou Zhenjun yang baru saja disebutkan
adalah putri dari Baizhi Dijun. Bermarga Bai, dengan
satu karakter Qian untuk namanya. Dia berasal dari
garis keturunan Immortal kuno sehingga orang
memanggilnya Gugu (Lady) untuk menunjukkan rasa
hormat. Dari awal mula sampai sekarang, telah terjadi
perubahan yang tak terhitung jumlahnya atas
kekuasaan di Langit dan Bumi sebagai akibat dari
perang antara garis keturunan yang berbeda. Garis
keturunan kuno telah hilang atau tertidur nyenyak.
Yang tersisa hanyalah Tianjun di Jiuchongtian, Guru
Zheyan di Shi Li Hua Dao di sebelah timur Donghai,
dan Baizhi Dijun dari kerajaan Qingqiu *.
(*Masing-masing adalah Naga, Phoenix, dan Rase)
Berbicara tentang Bai Qian, kita tidak bisa
mengabaikan lagi rahasia besar dari keluarga Tianjun.
Menurut cerita, lima puluh ribu tahun yang lalu Bai
Qian dan pangeran kedua Tianjun telah bertunangan.
Suatu pernikahan menyenangkan bagi kedua
keluarga besar tersebut. Tapi karna suatu hal Zang Pi
(atau Zang Ji") jatuh hati kepada pelayan Bai Qian
dan bersikeras membatalkan pertunangan.
Baizhi Dijun tidak tahan atas penghinaan tersebut dan
datang ke Jiuchongtian bersama Guru Zheyan untuk
meminta penjelasan dari Tianjun.
Tianjun demikian marah dan mengusir Pangeran
Kedua ke utara, memberinya gelar Beihai Shuijun
(Raja Air Laut Utara). Ia kemudian membuat dekrit
yang mengikat Raja Langit berikutnya, tidak peduli
siapapun dari garis keturunan langit, akan dinikahkan
dengan Bai Qian. Lebih dari tiga ratus tahun yang lalu, Tianjun
mengumumkan kepada empat lautan dan delapan
daratan bahwa Ye Hua akan menjadi Raja Langit
berikutnya. Semua peri Jiuchongtian mengira mereka akan minum
anggur perayaan untuk Ye Hua dan Bai Qian dalam
beberapa hari. Tapi tiga ratus tahun telah berlalu dan
masih belum ada kabar tentang pernikahan mereka.
Mereka hanya tahu meskipun Tuan Ye Hua memiliki
seorang putra, tapi posisi untuk nyonya rumah masih
kosong. Bai Qian di sisi lain masih tinggal di Qingqiu
dan belum ada yang mampu untuk mengundangnya
keluar dari rumah. Dia (Ye Hua) belum menikah, dan begitu juga dia (Bai
Qian). Tetapi keluarga mereka tampaknya tidak
terburu-buru. Ini adalah sesuatu hal yang aneh.
Para Immortal merasa heran dan iri Donghai Shuijun
yang sangat beruntung karena mampu mengundang
Lady yang belum pernah melangkah keluar dari
Qingqiu lebih dari ribuan tahun itu.
Nandou Zhenjun menganggukan kepalanya dan
berkata, "Ini tentu adalah suatu kehormatan. Tapi
Donghai Shuijun menjadi bingung selama beberapa
hari terakhir karena ia juga mengundang Beihai
Shuijun, kemungkinan Lady tidak akan menghadiri
undangan. Suatu hari saya juga mendengar bahwa
Tuan Ye Hua juga membawa pangeran kecil ke tanah
timur dan mampir ke Donghai untuk berkunjung.
Mereka bertiga pasti akan saling bertemu di pesta.
Donghai Shuijun sekarang takut dia akan
menyebabkan bencana ketika hari itu tiba. "
Sebagian besar peri di Jiuchongtian yang lebih tua
memiliki pengetahuan yang jelas akan kisah antara
ketiga orang ini. Tapi peri muda yang datang ke surga
belum terlalu lama dengan bodoh bertanya, "Siapakah
Lady Qingqiu" Apakah dia, Tuan Ye Hua, dan Beihai
Shuijun memiliki perseteruan mematikan" "
Para Peri menjelaskan sampai air liur mereka semua
kering. Peri muda konyol ini masih tidak memahami
perkara dalam cerita ini dan malah bertanya, "Beihai
Shuijun lebih suka membuat Baizhi Dijun marah
dengan menikahi pelayan Lady. Entah betapa
cantiknya pelayan itu. "
Duobao Yuanjun menutupi mulutnya dan berbatuk,
"Aku pernah bertemu dengannya. Ketika Pangeran
Kedua membawanya kehadapan Tianjun, untuk
memberinya gelar, aku bisa melihat bahwa dialah
sicantik yang langka. Tapi dia masih jauh di bawah
istri Baizhi Dijun itu. Aku belum bertemu Lady, tetapi
rumor mengatakan bahwa dia terlihat sangat mirip
dengan ibunya, bahkan tiga kali sebagai cantik. "
Dewa tertua di antara mereka, Nanji Xianjun (Dewa
Kutub Selatan), membelai janggut putihnya yang
panjang yang menyentuh tanah dan berkata, "Aku
benar-benar telah melihat Lady sekali ketika aku
masih muda. Aku masih menjadi petugas yang
melayani Tianjun pada saat itu. Ketika ia mengunjungi
Guru Zheyan untuk melihat bunga-bunga persik, Lady
itu menari di atas cabang pohon. Dia terlalu jauh jadi
aku hanya bisa melihat gaun merah-nya di antara
bunga-bunga. Adegan itu begitu sangat menakjubkan,
benar-benar menakjubkan. "
Para peri menghela napas dan mengeluh betapa
Takdir itu tak terduga untuk seorang yang demikian
cantiknya ditolak dalam pernikahan. Setelah berolokolok lagi, akhirnya mereka
berpisah. *** Bab 1 Bagian 1 Belum tiga tahun dan putri sulung dari Ruoshui
Shenjun sudah melahirkan seorang putra lagi bagi
Donghai Shuijun. Baik keluarga Ruoshui dan Donghai merasa sangat
gembira. Donghai Shuijun yang bahagia mengirimkan
undangan ke seluruh daratan untuk berpesta. Bahkan
kedua orang tua ku yang tidak berada di Fox Cave
(Gua Rase) juga mendapatkan undangan.
Orang tua ku telah pergi berkelana di awan selama
beratus-ratus tahun. Kakak Ketiga telah menikah dan
sekarang tinggal di negeri yang berbeda. Kakak
Keempat telah pergi ke pegunungan Barat untuk
mencari burung tunggangan yang hilang bernama
Bifang. Aku sendirian di rumah ini, di Fox Cave.
Aku memegang undangan di tangan ku dan
tenggelam dalam lamunan untuk sejenak. Aku ingat
bahwa ketika ibu ku mengalami kesulitan melahirkan
ku, mereka mungkin telah meminta bantuan nenek
buyut Donghai Shuijun sebagai perawat. Jadi aku
akhirnya mengambil mutiara bersinar malam dan
mempersiapkan diri untuk perjalanan ke Laut Timur.
Aku sendiri sangat tidak baik dengan arah tujuan, jadi
sebelum pergi, aku datang ke Lost Valley (Lembah
yang Hilang)* di sebelah rumah dan meminta ranting
kecil kepada Old Migu. (* Migu berarti Maze / Lembah Mimpi)
Pohon Migu memiliki kayu yang berwarna hitam
kelam alami. Pada tubuhnya terdapat beberapa bunga
panca warna. Tapi di samping bersinar dalam gelap, bunga-bunga ini
benar-benar tidak berguna sama sekali. Di sisi lain,
aku suka cabang-cabang pohon Migu. Dengan itu, kau
tidak akan pernah tersesat.
Old Migu sebenarnya sebuah pohon yang telah
tumbuh sejak awal mula di Gunung Zhaoyao di tanah
selatan. Ketika ibu ku mengandung Kakak Keempat dan
meninggalkan rumah karena cekcok dengan ayah, dia
tersesat dan datang ke Gunung Zhaoyao. Ketika ayah
akhirnya menemukan dia, ayah khawatir ibu akan
tersesat lagi dikemudian hari sehingga ia membawa
pulang satu-satunya pohon dari Gunung Zhaoyao ke
Qingqiu, menanam tepat di depan rumah.
Qingqiu merupakan tanah Immortal. Pohon itu
menerima energi baik dari matahari dan bulan
bersama dengan empat musim dan mampu berubah
menjadi manusia setelah tiga ribu tahun. Setelah tiga
ribu tahun, ia telah menjadi dewa tanah.
Ayahku menghadiahkan beberapa tongkat bambu
kepadanya dan ia menggunakan jerami dan bambu
tersebut untuk membuat sebuah rumah dengan tiga
ruangan di sebelah Fox Cave, sehingga menjadi
tetangga kita.
Tiga Kehidupan Tiga Dunia, Sepuluh Mil Bunga Persik Three Lives Three Worlds, Ten Miles Of Peach Blossoms Karya Tangqi Gongzi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Karena dia seorang peri di Kerajaan Qingqiu, seperti
peri kecil lainnya ia juga menyebut ayahku "Tuan."
Kalau dipikir-pikir sebenarnya Old Migu tidak setua itu.
Aku lahir dua ribu tahun setelah ia menjadi manusia.
Seorang dengan bibir merah dan gigi mutiara, alis
tajam dan mata berkilau bagai bintang.
Setengah dari peri perempuan di Qingqiu datang
untuk meminta ibu ku untuk menjadi mak comblang
baginya, tapi tidak satupun dari mereka berhasil.
Old Migu tampak seperti seorang playboy pada
awalnya, tapi dia sangat santun dalam kenyataan.
Setiap kali dia melihat saya, dia akan tunduk dan
hormat memanggilku "Nyonya," cukup memuaskan.
Kali ini ketika Old Migu memberi saya sepotong
ranting, ia tampaknya agak cemberut, seolah-olah ia
tidak rela. Aku tidak repot-repot memikirkannya.
Segera ku panggil segumpal awan dan terbang lurus
ke arah Laut Timur. Disebelah timur Laut Timur adalah Shi Tao Li Hua (10
Miles of Blossoms Peach) Kakak Ketiga mendengar bahwa aku akan pergi ke
Donghai untuk menghadiri pesta, jadi dia meminta
aku untuk mampir ke rumah Zheyan dan meminta
dua botol anggur persik. Zheyan adalah pemilik Shi Li Tao Hua. Dia seorang
Phoenix kuno tetapi orang tua itu sendiri tidak tahu
berapa umurnya. Ibuku mengatakan bahwa Zheyan adalah satusatunya Phoenix yang tersisa yang
usianya setua waktu. Ia dibesarkan secara pribadi oleh Immortal
pertama, jadi tingkatannya bahkan lebih tinggi dari
Tianjun saat ini. Ketika aku lahir, tidak ada lagi jejak legenda Immortal
pertama. Ketika orang tua ku membawa ku untuk bertemu
Zheyan, ia mengelus jenggotnya dan berkata kepada
ayah ku, "Apakah nona muda ini yang baru saja istri
mu lahirkan untuk mu" Terlalu kecil, terlalu kecil. "
Hubungan lama antara Zheyan dan Kerajaan Qingqiu
adalah karena ibu ku. Menurut legenda, Zheyan pernah melamar ibuku
dalam dinikahi beberapa ratus juta tahun yang lalu.
Mahar pernikahan juga sudah diantarkan.
Tapi ibu aku hanya mencintai seorang pria yang keras
kepala yang bukan lain adalah ayahku, jadi dia
menolak tawaran itu. Zheyan dan ayah aku akhirnya
terlibat dalam pertempuran besar. Entah bagaimana
mereka menjadi teman baik setelah pertempuran itu.
Tahun berikutnya ayahku membawa tandu dengan
delapan pengusung untuk membawa ibu ku ke
Qingqiu. Zheyan diundang sebagai officiator.
Menurut hubungan kami, saudara-saudara ku dan aku
harus memanggil Zheyan "Paman."
Tetapi bahkan sampai sekarang si tua dan
memalukan itu bersikeras menganggap dirinya masih
sangat muda. Jika ada yang menyebutnya "Penatua"
di depan wajahnya, dia akan blacklist orang itu
selamanya. Jadi kita semua takut dan memanggilnya
dengan namanya seperti yang orang tua kita lakukan.
Zheyan adalah pembuat anggur yang hebat, tetapi dia
sendiri tidak suka pesta yang ramai.
"Immortal misterius yang meninggalkan tiga alam
tanpa peduli tentang dunia fana. Alam bersifat elegan,
seleranya bahkan lebih halus dibandingkan dengan
alam " adalah cara dia menggambarkan dirinya
sendiri. Setiap kali peri lain meminta dia keluar untuk minumminum, ia hanya tersenyum
mengelak. Setiap orang selalu senang melihatnya, dewa ini
tampaknya terhormat. Mereka berpikir Immortal
malas ini hanya bisa dihormati, tidak bisa di jadikan
teman. Jadi mereka yang ingin mendekati semua
membatalkan niatnya. Zheyan suka ketenangan,
sehingga sejak saat itu ia tinggal di kebun persik dan
menyibukkan diri dengan menanam pohon.
Ketika aku datang ke Laut Timur, aku memperkirakan
bahwa aku masih memiliki waktu satu setengah hari
sampai pesta dimulai. Mengingat permintaan Kakak Ketiga ku, aku pergi
berkeliling ke rumah Zheyan dan meminta seguci
anggur persik. Aku akan membagi nya menjadi 2 botol untuk Kakak
Ketiga, 1 botol untuk hadiah Donghai Shuijun bersama
dengan mutiara bersinar malam, dan sisanya aku
akan menguburnya di depan Fox Cave untuk
simpanan. Aku datang tepat ketika bunga persik mekar. Bunga
bertaburan seluas sepuluh mil. Seluruh area diselimuti
oleh warna merah cerah. Aku mengikuti sepanjang jalan yang familiar sampai
jauh ke dalam kebun persik. Saat mata ku berkedip,
aku melihat Zheyan sedang makan buah persik di
sepetak tanah yang bersih. Dilain kedipan mata buah
persih sudah lenyap, menyisakan tangkai.
Zheyan tertawa dan melambai, "Bukankah kau ini
bocah nakal dari keluarga Bai" Kau semakin cantik
dari hari ke hari. Kemarilah. "
Dia menepuk tempat di sampingnya dan berkata,"
Ayo duduk di sini dan biarkan aku melihat mu lebih
seksama. " Aku segera berpikir tentang semua peri yang ada di
dunia ini dan tidak ada seorang pun yang cukup tinggi
tingkatannya untuk memanggil ku anak nakal.
Panggilan itu membuat aku merasa lebih muda jadi
aku menjadi sangat senang. Aku duduk dan Zheyan
menarik lengan baju ku untuk menyeka tangannya.
Aku tengah berpikir bagaimana caranya meminta
anggur ketika Zheyan tertawa dan berkata, "Kau
sudah berdiam di Qingqiu selama ribuan tahun.
Memang sebaiknya kau melakukan perjalanan ini
sekarang. " Aku menjadi terkejut, dan tidak tahu apa maksudnya,
jadi aku tersenyum dan menjawab, "Bunga persik di
sini juga sangat cantik."
Dia tertawa bahkan lebih sungguh-sungguh, "Beihai
Shuijun membawa istrinya ke sini beberapa hari yang
lalu untuk melihat bunga-bunga persik. Ini adalah
pertama kalinya aku melihat pengantin kecilnya dan
aku dapat mengatakan dia cukup cantik. "
*** Bagian 2 Aku tidak bisa tertawa saat ini.
Pengantin kecil Beihai Shuijun yang disebut Shaoxin.
Aku sendiri yang menamai dia.
Aku tidak tahu berapa lama sudah. Aku melakukan
perjalanan dengan Kakak Keempat keluar ke
Dongtinghu dan kami menemukan kobra kecil sekarat
di dalam rerumputan tinggi. Aku merasa kasihan jadi
aku meminta Kakak Keempat untuk membawanya
kembali ke Qingqiu. Cobra kecil itu telah berubah menjadi Immortal
sehingga meskipun ia berbaring dengan wajah ke
bawah, dia masih bisa berubah menjadi manusia.
Itulah Shaoxin. Shaoxin tinggal di Qingqiu untuk
menyembuhkan tubuhnya selama dua tahun. Setelah
ia sembuh, ia meminta untuk tetap tinggal disini
sebagai balas budi. Pada waktu itu orang tua ku jarang di rumah. Fox
Cave diserahkan dalam perawatan Kakak Keempat
sehingga ia membiarkan dia (shaoxin) menjadi
seorang pelayan. Tidak ada pelayan sebelumnya dan
semua tugas kebersihan adalah milikku.
Aku merasa senang dengan waktu luang ku dan tidak
perlu repot-repot pulang. Aku berpindah-pindah antara
rumah Kakak Pertama, Kakak Kedua, Kakak Ketiga,
dan rumah Zheyan. Semuanya berjalan dengan damai seperti itu selama
200 tahun ketika suatu hari orangtua ku datang
kembali ke Qingqiu dan bercerita tentang
pertunanganku. Tunangan ku adalah Beihai Shuijun
Zang Pi. Pada saat itu Zang Pi adalah putra ke-2 yang paling
dicintai Tianjun. Dia masih tinggal di Jiuchongtian,
belum dibuang ke Laut Utara.
Tianjun mengumumkan pertunangan kami ke seluruh
empat laut dan delapan daratan. Tidak ada
seorangpun yang tidak tahu tentang hal itu.
Teman-teman dan kenalan mengucapkan selamat
kepada ku setiap kali mereka datang. Kakak Keempat
dan aku merasa begitu terganggu, kita berkemas dan
melarikan diri ke kebun persik Zheyan.
Perjalanan bersembunyi ini akhirnya menimbulkan
masalah. Ketika kami kenyang makan buah persik dan kembali
ke Qingqiu, Shaoxin sudah tidak ada lagi. Hanya ada
sepucuk surat dari Zang Pi yang menyatakan bahwa
ia dan Shaoxin telah mengembangkan perasaan dan
dia tidak bisa menikahi orang lain, bahwa dia benarbenar menyesal, dll, dll.
Aku tidak pernah berpikir bahwa itu adalah masalah
besar. Pertama, aku belum pernah bertemu Zang Pi
apalagi memiliki perasaan untuk dia. Kedua, Shaoxin
belum lama tinggal bersamaku. Meskipun ada
hubungan, namun tidak terlalu dalam. Ketiga, bahkan
hewan memiliki hak untuk memilih pasangan mereka.
Semua kehidupan diciptakan sama sehingga kita tidak
boleh merampas hak itu dari Zang Pi.
Tapi hal itu menjadi masalah besar di hadapan
Tianjun. Dan bahkan bukan aku yang membuat ribut-ribut.
Tepatnya, adalah Zang Pi sendiri yang membawa
Shaoxin berlutut di depan Tianjun dan pejabatnya
untuk meminta gelar bagi Shaoxin.
Cerita ini tersebar di seluruh negeri dalam setengah
hari. Semua orang berkata, "Putri keluarga Bai di Qingqiu
benar-benar menyedihkan. Pasangan yang tadinya
cocok sekarang ditinggalkan setelah kurang dari tiga
tahun pertunangan. Bagaimana dia akan menikah
setelah ini" " Ada juga beberapa yang mengatakan, "Entah
bagaimana cantiknya kobra kecil itu, tapi bagaimana
dia bisa dibandingkan dengan Rase Ekor Sembilan
yang cantik?" Saat itulah orang tua ku, saudara, dan Zheyan tahu
aku telah ditolak cintanya. Zheyan segera ikut orang
tua ku langsung ke Jiuchongtian dan meminta
keadilan dari Tianjun. Aku tidak yakin tentang apa yang terjadi secara
terperinci. Aku hanya tahu Zang Pi kehilangan
dukungan Tianjun dan segera dijadikan Beihai Shuijun,
yang sama artinya dengan dibuang ke Laut Utara.
Pernikahannya dengan Shaoxin juga tidak diakui.
Ayah hanya pernah mengatakan satu hal tentang ini,
"Brengsek sialan, terlalu enak baginya."
Zheyan bahkan lebih berwajah tebal. Dia marah, tapi
ia juga ingin terlihat lebih senang. "Mengapa menyianyiakan masa depannya karena
seorang wanita?" Aku masih muda saat itu dan aku tidak mengerti
banyak. Aku hanya merasakan dua bintang utama
Zang Pi dan Shaoxin tidak ada hubungannya dengan
ku dan aku tidak ingin memberi diriku sendiri
kesedihan yang tidak perlu.
Setelah itu Tianjun menurunkan dekrit selama sidang.
Pada dasarnya menyatakan meskipun Pangeran
Mahkota belum diputuskan, tapi Bai Qian dari
keluarga Bai dari Qingqiu ditakdirkan untuk menjadi
menantu keturunan Langit.
Masa depannya adalah sebagai Ratu.
Tidak peduli bagaimana, siapapun yang menjadi
Tianjun berikutnya harus menikahi Bai Qian dari
keluarga Bai di Qingqiu. Hal ini dianggap sebagai mendukung kerajaan,
meskipun hal itu sedikit terlalu besar. Putra-putra
Tianjun ingin menghindari kesan bahwa mereka
berebut kasih sayang ku (berarti tahta) sehingga
mereka tidak pernah menatapku. Tentu saja aku juga
tidak pernah berpikir untuk mengenal mereka. Semua
orang takut menyinggung kedua keluarga kami
sehingga sejak saat itu aku benar-benar tidak
bersosialisasi dengan siapa pun.
Tiga ratus tahun yang lalu Tianjun menobatkan Ye
Hua sebagai Putra Mahkota - sebagai pewaris tahta
berikutnya. Aku harus mengatakan aku tidak tahu apa-apa
tentang Ye Hua. Setelah Zang Pi dibuang, Tianjun
tidak senang dengan sisa putra-putranya yang biasabiasa saja. Untungnya tiga
tahun kemudian, putra sulungnya Yangqian (atau Yangchai") memberinya
cucu yang cemerlang. Saat itulah Tianjun menjadi
senang lagi. Cucu ini bernama Ye Hua. Menurut keputusan Tianjun di masa lalu, Tuan Ye Hua
harus menikah dengan ku. Dikatakan bahwa rumah
tangga Ye Hua itu sudah memiliki seorang gundik
bernama Sujin yang sangat disukai dan telah
memberinya seorang putra.
Jadi tentu saja ia tidak akan memiliki hati untuk
mengingatkan pernikahan kita ini. Seperti juga aku,
meskipun aku tidak terikat pada siapa pun, tapi aku
hampir 100 ribu tahun lebih tua darinya. Berdasarkan
Tiga Kehidupan Tiga Dunia, Sepuluh Mil Bunga Persik Three Lives Three Worlds, Ten Miles Of Peach Blossoms Karya Tangqi Gongzi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
tingkat generasi, ia harus memanggil ku Gugu (bibi /
wanita). Dari perbedaan usia, dia harus memanggil ku
nenek moyang. Jadi jelas aku juga tidak tertarik
untuk mendorong perjodohan ini. Perjodohan kami
secara sembarangan telah menjadi lelucon bagi
semua orang di empat laut dan delapan daratan.
Beihai Shuijun (Raja Air Laut Utara) adalah biang
keladi yang menyebabkan semua ini. Aku mulai tidak
hanya merasa lelah tetapi sangat lelah, dan aku
sangat kesal pada sipembuat onar ini.
Aku tidak berpikir Zheyan disebutkan Beihai kali ini
untuk mengesalkan aku melainkan untuk
merencanakan sesuatu, aku menjadi tertarik dan
mendengarkan dengan seksama.
Senyumnya menjadi lebih lepas, "Baru beberapa ribu
tahun dan dia sudah memberinya tiga anak. Yang
berada dalam rahimnya saat ini seharusnya adalah
yang keempat. Kelihatan kalau dia (Shaoxin) memakai
bantalan pinggul. Isteri kecilnya mengidam buah
persik tapi sekarang masih belum musimnya. Kecuali
dari tempat ku, ditempat lain di Surga dan Bumi tidak
akan ada. Beihai akhirnya datang ke sini. Dia hampir
mengemis jadi aku tidak bisa menolaknya. "
Aku menyimpan pendapat ku sendiri dan bermain
dengan jahitan pakaian ku. Aku juga terganggu oleh
sikap yang wajar. Dia tertawa gelak, "Lihatlah wajah mu. benar-benar
pucat. Bukankah ada Childless Peaches (Buah Persik
Kemandulan)" " Aku mendongak dengan cepat dan langsung
memukul dahinya. Dia mengabaikannya dan menggoda aku, "Lihat, lihat.
Kau langsung melunakkan waktu ku bilang aku
memberi dua sejoli itu beberapa Childless Peaches.
Sejujurnya, persik ini hanya akan membuat mereka
mandul selama beberapa ribu tahun. Tidak akan
membahayakan nasib baik mereka, juga tidak
membahayakan karma ku. "
Jujur apakah Beihai memiliki anak kelima atau tidak,
tidak ada hubungannya dengan aku. Childless
Peaches juga tidak akan membunuh siapa pun. Jika
dia tidak menarik kembali janji kami tahun itu, tidak
akan ada begitu banyak hal yang memusingkan hari
ini. Aku benar-benar setuju dengan pelajaran Zheyan
untuk dia saat ini. Tetapi jika Zheyan mengira aku lembut hati, aku tidak
akan mengatakan apa-apa untuk membela diri. Dia
kemudian menghibur aku dengan mengatakan bahwa
seluruh silsilah Keluarga Langit penuh dengan
bajingan, generasi demi generasi semua keturunan
mereka adalah sekelompok pengecut.
Setelah mengutuk Tianjun, kita mengolok-olok lagi.
Kami belum bertemu satu sama lain dalam waktu
yang begitu lama dan sepertinya dia sedang
membuang kejenuhan keluar dari pikirannya. Dia
bercerita tentang setiap urusan kecil.
Awalnya aku masih ingat tentang anggur persik, tapi
setelah satu atau dua kalimat omong kosong nya,
akhirnya aku lupa. Ketika langit gelap, Zheyan akhirnya berkata kepada
ku, "Xiao San (Saudara kecil ketiga) meminta dua
botol anggur. Aku mengubur mereka dibawah pohon pir disebelah
kolam Biyao dibalik gunung. Gali lah malam ini waktu
kau pergi ke sana untuk tidur. Kau hanya bisa
mengambil dua. Jangan tumpahkan sedikitpun dan
jangan mencurinya. "
Aku menjebirkan bibir, "Dasar pelit!"
Dia berbalik dan membelai rambutku dengan lembut,
"Kau benar-benar tidak bisa minum anggur itu. Kalau
mau, datanglah ke gudang anggur ku di pagi hari. Aku
akan memberikan padamu sebanyak yang bisa kau
bawa. " Aku membungkuk sebagai tanda terima kasih. Tapi
dalam pikiran ku, aku berencana untuk minum dari
botol-botol itu dan juga mengambil seluruh isi gudang
rumahnya. *** Bab 2 Bagian 1 Kakak Keempat lah yang membangun gubuk jerami
ini ditepi kolam Biyao. Setiap kali aku lari ke Zheyan,
disinilah aku akan tinggal.
Terakhir kami meninggalkan kebun ini, pondok ini
sudah begitu bobrok. Tapi aku agak terkesan
bahwa gubuk itu masih berdiri setelah tertimpa hujan
dan terik selama sepuluh ribu tahun.
Aku mengambil mutiara cahaya dan menerangi
sekitarnya. Zheyan yang bijaksana telah mengatur
semua yang aku butuhkan. Aku merasa sangat puas.
Disamping pondok ada sekop. Ini sekop yang sama
dengan yang aku gunakan untuk menanam pohon
persik. Sekarang aku dapat menggunakannya untuk
menggali guci arak itu. Sangat bermanfaat.
Bulan malam ini hampir bulat ... pohon pir yang
Zheyan sebutkan sangat mudah untuk ditemukan.
Aku menginjak-injak sekop ke dalam tanah dan
menggunakan energi ku untuk mencabut pohon itu.
Hanya dengan sekilas pandang aku bisa melihat guci
batu giok mengkilap terkubur di bawah bumi.
Aku mengocoknya dengan gembira dan
membawanya ke atap. Pondok itu bergetar sedikit
tetapi tetap berdiri. Angin terasa dingin di atas atap. Seluruh tubuh ku
menggigil saat aku membuka penutup guci arak itu.
Hanya sekejap, aroma arak telah memenuhi seluruh
kebun. Aku memejamkan mata dan menarik napas
dalam-dalam. Semakin aku mengendus, semakin aku
terpesona oleh teknik menyeduh arak yang luar
biasa dari Zheyan itu. Dalam waktu singkat aku sudah bisa menghabiskan
setengah botol. Angin lembut memberiku perasaan ngantuk.
Biasanya aku tidak banyak bersenang-senang. Minum
arak adalah satu di antara beberapa hal
yang aku sukai. Ketika minum arak, kau harus melakukannya pada
waktu yang tepat, tempat yang tepat,
dengan orang yang tepat. Malam ini bulan bersinar terang di atas air, sehingga
Langit berada dalam perjanjian.
Bunga-bunga persik bertaburan sepuluh mil di
sepanjang pantai Laut Timur, yang dapat dihitung
sebagai lokasi yang menyenangkan. Selain diriku di
atap, ada juga beberapa burung gagak hitam,
kami enggan menyebutnya sebagai tamu yang baik.
Aku menenggak arak. Arak persik ini tampaknya
berbeda dari semua arak lain yang pernah aku minum
sebelumnya. Tapi kalau dipikir-pikir, aku sudah lama tidak minum
arak Zheyan jadi mungkin ingatanku itu kabur.
Satu tegukan kemudian lain. Meskipun tidak ada
makanan ringan yang menyertainya, aku puas
dengan pemandangan yang indah. Malam yang gelap di depan mata ku tampaknya telah
ditutupi oleh selubung tipis merah muda.
Api menyelubungi seluruh tubuh ku dan darah ku
terasa mendidih. Kepalaku berputar saat aku
menggenggam bajuku. Aku berkeringat seolah-olah
sedang demam. Aku merasa seperti ada
banyak serangga merangkak dalam diriku. Pikiranku
menjadi mengantuk namun sensasi ini tidak
seperti perasaan mabuk biasa. Panas tiba-tiba tak
terkendali naik dan aku tidak punya cara untuk
menghalanginya. Tampaknya tidak ada yang mampu
sekarang ini. Aku berdiri sempoyongan, ingin melompat ke kolam
Biyao untuk sedikit mendinginkan diri.
Tapi aku kehilangan keseimbangan dan langsung
jatuh dari atap ke tanah.
Hal yang paling aneh adalah bahwa tidak terasa sakit
saat aku jatuh ke tanah. Aku hanya tahu aku sudah menyentuh sesuatu yang
dingin dan melegakan ku. Aku menggunakan seluruh kekuatan untuk membuka
mata ku. Didepan mata aku adalah bayangan
samar-samar seseorang berpakaian hitam. Dia bukan
Zheyan. Langit tampak berbalik. Sinar bulan perak menyebar
ke seluruh penjuru sepuluh mil kebun persik
menampilkan bunga hidup tak berujung. Air dari
kolam Biyao juga berkilau. Kemudian semuanya
berubah menjadi kobaran api.
Aku memejamkan mata dan merasakan panas yang
menyakitkan di seluruh tubuh ku. Aku mencoba
untuk bergeser menuju udara dingin yang datang dari
orang itu. Ketika aku mengangkat kepalaku
sedikit, pipiku menyentuh kulit lehernya dan rasanya
dingin sedingin es. Jari-jariku tidak bisa
dikendalikan seolah-olah bukan milik ku lagi. Jemariku
gemetar begitu menyentuh sisinya. Dia segera
mendorong aku pergi. Aku menenangkannya, "Jangan
takut. Aku hanya mencari tempat yang sejuk. "
Tapi tolakannnya malah semakin kuat.
Lebih dari 100 ribu tahun aku belum pernah
menggunakan hipnosis pada siapa pun. Tapi aku tidak
bisa menahannya malam ini. Dalam keadaan linglung, aku
berkonsentrasi pada mantra sambil menatap
matanya. Ada jejak khawatir karena sudah sangat
lama aku tidak menggunakan ilmu ini. Aku tidak
tahu seberapa efektif sekarang. Dia tampak curiga
tapi matanya yang gelap mengijinkan di saat ia
perlahan memelukku. Kokok Ayam memecah keheningan. Aku perlahanlahan bangun dan merasa seperti baru
saja mengalami mimpi yang benar-benar menarik. Dalam mimpi ku,
aku seperti seorang gadis kasmaran, mengambil
keuntungan dari seorang pemuda yang lembut. Aku
mencoba mengingat wajahnya tapi aku hanya bisa
mengingat sosok hitam di antara sepuluh mil bunga
berwarna-warni. Kebun persik Zheyan ini tidak jauh dari Laut Timur.
Karena aku tidak terburu-buru, aku pergi ke ruang
bawah tanah ke belakang gunung untuk menggali
tiga botol lagi. Aku menyimpannya dalam botol
setengah penuh di dalam lengan bajuku dan mengucapkan
selamat tinggal kepada Zheyan. Dia mengingatkan
aku untuk meminta Kakak Keempat datang membantunya
membajak sawah di depan gunung.
Hari ini benar-benar hari yang baik. Aku memandang
jauh untuk mencari tempat mendarat. Energi peri
mengapung di segala arah di atas Laut Timur. Awan
mega terbentuk di atas langit, tampaknya peri dari
daratan luas semuanya telah tiba.
Aku mengambil pita sutra putih dari dalam lengan
bajuku. Aku menutup mata aku dan mempersiapkan
diri untuk turun kedalam air.
*** Bagian 2 Segala hal tentang Donghai sangatlah baik, kecuali
Istana Air yang terlalu terang.
Mataku belum mampu menahan sinar terang sejak
tiga ratus tahun yang lalu.
Ibuku mengatakan itu penyakit sejak lahir.
Aku menguji air dengan menutulkan kaki ke air
dangkal. Air Donghai terasa dingin.
Aku sedikit menggigil dan menggunakan kekuatan
peri untuk membentuk batas
pelindung tubuh. Lalu aku mendengar beberapa suara
dari belakang ku memanggil,
"Kakak, kakak."
Orang tua ku hanya memiliki kami lima bersaudara.
Setahu ku tidak ada rubah kecil
yang lain. Saat berbalik, aku melihat di depan ku ada
kerumunan wanita muda dengan
pakaian elegan. Aku bisa menebak bahwa mereka
adalah keturunan dari keluarga peri
bangsawan, yang datang ke sini untuk berpesta juga.
Gadis berjubah ungu di depan ku merasa jengkel,
"Tuan putri kami memanggilmu.
Kenapa tidak menjawab" "
Aku jadi bingung sejenak. Lalu aku melihat seorang
gadis berjubah putih dengan batu
permata diatas rambut dan mutiara di sepatunya. Aku
berpaling padanya dan bertanya,
"Apa yang Anda ingin tanyakan kepada ku, nona?"
Pipi gadis berjubah putih yang seperti giok bersemu
merah, "Karena Anda memiliki
tenaga (Qi) peri di sekitar Anda, aku menduga bahwa
Anda adalah salah satu peri yang
datang ke sini untuk berpesta. Aku ingin bertanya
arah tapi tidak mengetahui bahwa
Tiga Kehidupan Tiga Dunia, Sepuluh Mil Bunga Persik Three Lives Three Worlds, Ten Miles Of Peach Blossoms Karya Tangqi Gongzi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
mata Anda ... " Pita sutra di mata ku tidak benar-benar
mempengaruhi penglihatan ku. Aku juga
memiliki ranting Migu jadi memberi petunjuk arah
bukanlah masalah. Aku menganggukangguk dan berkata, "Memang benar bahwa aku di
sini untuk berpesta. Mataku
baik-baik saja, Anda bisa ikuti aku. "
Berjalan dibawah air benar-benar membosankan.
Untungnya Putri Luxiu dan pelayannya
berbicara tanpa henti. Sebenarnya mereka berbicara
dengan berbisik-bisik, tapi
telinga rase ku membantu ku mendengarkan pada
hal-hal yang cukup menarik.
Seorang dari mereka berkata, "Jelas putri sulung
meninggalkan kita karena dia tidak
ingin kita ikut berpesta. Dia memamerkan
kemampuannya untuk menang, tapi dia
tidak bisa membayangkan kalau kita bisa datang
sendiri kesini. Kita harus
memberitahu Shuijun agar menghukumnya untuk
merenungkan diri di Laut Selatan
selama beberapa ratus tahun. Coba kita lihat apakah
dia masih bisa meremehkan
orang lain lagi. " Jadi mereka anggota keluarga Nanhai Shuijun (Raja
Air dari Laut Selatan). Yang lain berkata, "Meskipun Putri sulung sangat
cantik, tapi Tuan putri (orang yang
diajak bicara) murah hati dan baik. Anda hanya perlu
muncul di pesta dan Putri sulung
tidak akan bisa bersinar. "
Jadi itu adalah perseteruan kakak beradik.
Namun yang lain mengatakan, "Pernikahan itu sudah
pasti. Tapi Lord Ye Hua tentu
tidak akan menyukai nenek dari Qingqiu. Anda adalah
keindahan yang langka di Langit dan di Bumi. Jika Anda dan Lord Ye Hua bisa
jatuh cinta pada pesta ini,
bukankah akan menjadi perayaan sepanjang masa?"
Perlu waktu beberapa saat untuk menyadari bahwa
"Nenek dari Qingqiu" yang
dimaksudkan adalah aku sendiri. Hal ini sejenak
membuat ku merasa tua dan aku
tidak yakin apakah aku ingin menangis atau tertawa.
Putri Luxiu cepat tegur, "Jangan bicara omong kosong."
Semuanya langsung terdiam.
Sekitar setengah jam kemudian kami tiba di Istana
Air, 3000 meter di dasar laut dari
Laut Timur. Aku mulai ragu dan bertanya-tanya apakah aku telah
salah jalan. Istana besar ini tidak
seperti Istana Air dalam ingatanku di masa lalu.
Putri Luxiu juga memperlebar matanya kaget. Dia
menunjuk ke dinding hijau didepan
dan bertanya, "Bukankah itu rumput laut?"?"
Aku lahir dan dibesarkan di daratan jadi tentu saja
pengetahuan ku tentang kehidupan
laut sangat kurang. Aku menjawab datar "Seperti
itulah." Ini benar-benar membuktikan betapa ranting Migu itu
bisa diandalkan. Istana gelap
di depan kami ini memang Istana Air Donghai Shuijun.
Dua pelayan yang berdiri di gerbang istana membuka
tirai dan mengantar kita ketika
mereka melihat Putri Luxiu.
Aku hanya bisa mengeluh. Kenapa Donghai Shuijun
yang satu generasi denganku
menghiasi istananya dengan sangat aneh. Lorong
seharusnya terang benderang,
tapi ini bahkan lebih gelap dari Fox Cave orangtuaku.
Untungnya ada mutiara yang
bersinar lembut di dinding yang membantu ku agar
tidak tersandung. Para peri dari seluruh daratan berkerumun satu jam
sebelum pesta akan dimulai.
Pada saat ayah ku merayakan ulang tahunnya,
semua orang memang datang,
tapi tidak satu jam lebih awal seperti ini. Ini hanya
perayaan usia sebulan untuk
anak bayi Donghai Shuijun dan ternyata semua orang
datang tepat waktu. Sungguh
diluar dugaan. Para generasi muda Immortal benarbenar berpengaruh.
Dua pelayan mengantarkan Putri Luxiu ke pada
Donghai Shuijun. Donghai Shuijun ini dari generasi ku, wajahnya
memang mirip nenek moyangnya.
Aku sengaja bersembunyi di belakang, berbaur
dengan beberapa peri lainnya, dan
bermaksud meminta pelayan untuk membawa ku ke
ruang istirahat. Sudah setengah
harian dan aku agak lelah. Namun seluruh istana saat
ini sedang sedang terpesona
oleh Putri Luxiu. Secara obyektif Luxiu terlihat biasa saja jika menurut
ukuran di masa lalu. Dia tidak
dapat dibandingkan dengan kakak-kakak ipar ku. Tapi
menurut standar sekarang ini,
aku kira dia bisa disebut keindahan yang langka
dibandingkan dengan para peri dari
generasi nya. Aku tidak tega untuk memecahkan perhatian orangorang ini jadi aku diam-diam
pergi ke luar, ingin menemukan tempat peristirahatan.
Ketika pesta memulai nanti, aku akan
menyerahkan hadiah, makan sedikit, dan pulang lebih
awal. Aku melayang kesana kemari tapi masih belum
menemukan tempat yang aku sukai.
Sangat melelahkan. Ketika aku ingin kembali ke ruang utama, tiba-tiba
aku menyadari bahwa aku tidak tahu
ke mana harus pergi. Aku merogoh lengan bajuku
dan ternyata ranting Migu ku telah
hilang. Bagus, dengan indera penentu arah ku, aku
harus bersyukur jika bisa kembali
pada saat pesta bubar, apalagi pada saat pesta
dimulai. Tidak ada cara lain. Aku harus
berjalan mengikuti jalan yang ada.
Dan begitulah aku tersesat di halaman belakang
Donghai Shuijun. Aku tidak dapat menyangkal bahwa taman ini
sempurna melengkapi istananya.
Tumbuhan hijau dan rerumputan menutupi seluruh
tempat. Semuanya diatur secara
mengagumkan seperti sebuah labirin. Dari saat aku
melangkah ke taman sampai waktu
yang lama kemudian, aku masih belum menemukan
jalan keluar dari sini. Sihir ini adalah ide yang baik untuk mencegah
kepergian peri lokal. Tapi itu juga tidak baik.
Aku sangat kecewa memikirkan hal itu. Ketika
keputusasaan meningkat, ide cemerlang
tiba-tiba datang. Aku mencari sebatang kayu dan menutup mata
sambil melemparnya ke udara. Kayu itu
jatuh dan menunjuk ke kiri. Aku bertepuk tangan dan
dengan senang hati berjalan
ke arah kanan. Kenyataan menunjukkan bahwa metode kayu
penunjuk arah merupakan ide yang bijaksana.
Beberapa jam yang lalu ketika aku datang ke sekitar
kebun ini, aku tidak melihat
seorang pun. Bahkan seekor nyamuk air pun tidak.
Kini hanya sekitar 100 langkah dan
aku sudah bertemu dengan Little Dough*. Adonan
bulat dan gemuk, dengan dua
tanduk kecil di kepalanya. Dia memakai jubah hijau
tua, ia sedang menatap tajam pada
karang hijau. Jika tidak memperhatikan dengan
seksama, aku mungkin akan mengira kalau
dia itu hanya sebongkah karang.
(*Tuanzi=Little Dough/Little Dumpling/Adonan Kecil)
Dengan sekilas pandang aku tau bahwa dia adalah
putra dari keluarga peri bangsawan.
Dia menyibak rumput laut di cabang-cabang karang
saat aku datang kepadanya
dan bertanya, "Little Dough, kau sedang apa?"
Dia menjawab tanpa mengangkat kepalanya,
"Menyibak diri rumput. Ayah Baginda
mengatakan bahwa di bawah rumput liar terdapat
karang yang indah dari Laut Timur.
Aku belum pernah melihatnya jadi aku mencoba
untuk melihat. " Ayah Baginda" Oh, jadi dia adalah pangeran kecil dari
keturunan Langit. Dia kesulitan mencabut rumput laut itu jadi aku tidak
bisa tidak menawarkan bantuan.
Aku mengambil kipas dari lengan bajuku dan
memberikan padanya, "Gunakan kipas ini
dan kebutkan perlahan. Begitu semua rumput
tersingkir, karang akan terlihat lebih indah. "
Dia memegang rumput di satu tangan dan kipas ku di
tangan yang lain. Dia mengipas
sekali secara sembarangan dan menimbulkan angin
ribut. Seluruh Istana Air bergetar
saat gelombang meninggi. Hanya satu gerakan kecil tapi Istana Air yang gelap
kini telah berubah menjadi tempat
yang terang benderang. Aku sendiri kaget. Kipas Po'yun (Kipas Menembus Awan) memang
sangat kuat tapi itu tergantung pada
tingkat tenaga peri penggunanya juga. Aku tidak
menyangka Little Dough bisa
sehebat itu. Ia hanya mengipas ringan tapi dekorasi
seluruh Istana Air telah berubah.
Mungkin hal ini kurang etis.
Little Dough jatuh ke tanah dan shock. Dia menatapku
dengan pandangan memohon dan
bertanya, "Apakah aku membuat masalah?"
Aku berbalik menatapnya dan menganggukkan
kepala dengan berat, "Bukan kau seorang
yang bersalah. Akulah yang memberimu kipas angin. "
Little Dough membelalakan matanya memandangku.
Aku berpikir dan menyimpulkan bahwa
hal itu disebabkan pita putih di mata ku terlihat
menakutan. Aku salah menduga pada awalnya, dan tentu saja
tidak dapat menduga apa yang akan
terjadi berikutnya. Little Dough tiba-tiba memeluk kakiku erat-erat,
menyeka kepalanya bolak-balik, dan
memanggil dengan keras, "Ibu."
Sekarang aku merasa pusing.
Dia bahkan tidak peduli tentang kondisi ku dan terus
memegang kaki ku sambil menangis,
begitu menyedihkan, "Ibu, bukankah kau ibu
kandungku" Mengapa ibu meninggalkan
ayah dan Ah Li" "
Air mata dan ingusnya mengenai seluruh pakaian ku
saat ia berbicara. Tentu saja aku menjadi terkejut dan mengingat-ingat
apakah aku pernah meninggalkan
ayahnya dan dia dalam ribuan tahun ini. Tiba-tiba di
belakang ku terdengar suara rendah,
"Su ... su." Little Dough cepat mengangkat kepala dan berkata
pelan "Ayah Baginda" sementara
tangannya masih memegang erat kaki ku.
Aku tidak bisa bergerak sedikitpun karena ia
memegangi ku terlalu erat. Aku juga tidak
tahu apa latar belakangnya, jadi aku tidak bisa
mendorongnya. Jadi aku hanya bisa
berdiri diam sekarang. Sang ayah mempercepat langkahnya dan berdiri di
depanku. Dia datang begitu dekat. Dengan mata memandang
kelantai, aku sekarang melihat
sepasang sepatu hitam dan jubah hitam berbordir.
Dia mendesah dan berkata, "Susu."
Aku terkejut mendengar dua kata 'Susu'. Rupanya dia
memanggil aku. Kakak Keempat bilang aku ini pelupa. Tapi aku hanya
bisa mengingat dalam 100 ribu
tahun terakhir, aku sudah dipanggil Xiaowu, AH Yin,
Shiqi, dan tentu saja Lady.
Tapi tak ada seorang pun yang memanggil aku Susu.
Mengambil kesempatan ketika Little Dough menyeka
matanya, aku mundur beberapa
langkah kebelakang dan mengangkat kepala untuk
tersenyum, "Aku yakin kau salah
orang, Tuan." Begitu aku selesai dengan kata-kata ku, aku menjadi
terpengaruh bahkan sebelum
ia dapat bereaksi apa-apa "Rumput hijau di lapangan.
Tidur nyenyak tidak tahu hari
sudah siang." Ayah Little Dough itu tampak persis
seperti guruku, Moyuan. Aku tidak bisa percaya. Aku hampir salah sangka
bahwa dia itu Moyuan.
Tiga Kehidupan Tiga Dunia, Sepuluh Mil Bunga Persik Three Lives Three Worlds, Ten Miles Of Peach Blossoms Karya Tangqi Gongzi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Iblis menimbulkan malapetaka pada tujuh puluh ribu
tahun yang lalu. Mereka mendatangkan air bah dan menyebabkan kebakaran
di mana-mana. Moyuan mampu
memenjarakan Raja Iblis Jingshang di
Donghuangchong, Ruoshui. Tapi energinya
juga terkuras ke titik di mana jiwanya pergi untuk
selamanya. Aku mempertaruhkan
nyawaku untuk menyelamatkan tubuhnya dan
membawanya kembali ke Qingqiu.
Aku menempatkannya di Goa Yanhua dan
menggunakan semangkuk darah dari
jantungku setiap bulan untuk membuatnya tetap
hidup. Moyuan adalah putra tertua dari dewa pertama.
Legenda menyebutnya Dewa Perang.
Aku tidak percaya akan ada hari ketika ia bisa mati,
dan aku masih tidak bisa percaya.
Jadi aku diam-diam menunggu, memberinya
semangkuk darah setiap bulan sehingga
suatu hari ia mungkin bisa tersenyum dan
memanggilku Xiao Shiqi (Little 17) lagi.
Aku sedih ketika ingatan ini kembali padaku.
Tapi aku tidak dalam situasi untuk bersedih sekarang.
Seperti orang bijaksana mengatakan: ketika terjadi suatu bencana, masih ada
bencana yang lebih besar.
Aku masih belum pulih ketika ayah Little Dough itu
melepaskan pita putih dimataku.
Aku memejamkan mata sebagai refleks alami. Dia
mengangkat tangannya untuk
membelai mataku. Little Dough yang berdiri di samping ku berkata "tidak
senonoh, tidak pantas."
Sepanjang tahun aku selalu sangat tenang. Bahkan
ketika Fangjiu membakar semua
rumput obat saat memasak di depan gua kami, aku
tidak terlalu peduli. Tapi sekarang
urat hijau bermunculan di wajahku.
"Sungguh lancang." Sudah bertahun-tahun sejak
terakhir aku menggunakan kata-kata ini.
Terasa sedikit menyegarkan untuk menggunakannya
lagi sekarang. Little Dough memegang erat rokaku dan berkata, "Ibu,
apakah kamu marah?" Lama kemudian ayahnya masih dalam keheningan.
Beberapa saat kemudian ia menarik
pita sutra kembali untuk menutup mata ku dan
berkata, "Kau benar, aku salah orang.
Dia tidak memiliki penampilan yang kuat namun jiwa
yang lemah sepertimu. Dia juga
tidak memiliki kecantikan yang luar biasa sepertimu.
Aku telah bertindak kurang sopan,
terimalah permintaan maaf ku. "
Pada jarak dekat, sekarang aku bisa melihat lebih
jelas. Pada ujung lengan baju dan
jubah hitamnya semuanya bersulam naga.
Meskipun aku tidak pernah meninggalkan Qingqiu
selama ribuan tahun, aku masih bisa
mengingat beberapa peraturan peri. Kecuali bagi
orang-orang dari keluarga Tianjun,
tidak ada seorangpun dari Langit sampai ke Bumi,
bahkan jika mereka sedang sangat
bosan, bisa menyulam naga pada desain pakaian
mereka. Ketika aku berbalik untuk
melihat, ia sudah menarik Little Dough kembali di
sisinya. Aku menduga pria berjubah
hitam ini pastilah Lord Ye Hua, cucu Tianjun yang
paling dicintai. Aku merasa menyesal. Dia begitu tampan dan muda,
namun ia harus menikahi seorang
nenek tua yang bukan lain adalah aku. Kita hanya
bisa mengeluh. Takdir terlalu kejam,
terlalu kejam. Ketika aku berpikir tentang perjodohan ini, aku masih
merasa bersalah kepadanya.
Jadi meskipun dia sudah bersikap tidak sopan, aku
merasa seolah-olah akulah yang
bersalah kepadanya. Aku tersenyum canggung, "Anda
terlalu sungkan." Dia menatap ke arahku dengan tatapan dingin yang
mendalam. Aku menyingkir dan membiarkan mereka lewat. Little
Dough masih menyeka hidung
dan memanggil aku Ibu. Aku akan menjadi ibu tirinya cepat atau lambat jadi
aku tersenyum padanya. Ye Hua memegang tangan Little Dough dan cepat
menghilang disudut jalan.
Pada saat ini aku tiba-tiba ingat bahwa tanpa mereka,
tidak akan ada orang yang
membawa ku keluar dari sini.
Aku segera mengejar mereka, tapi bahkan bayangan
mereka telah lama hilang.
*** Bab 3 Part 1 Aku berkeliling di sudut tempat Ye Hua dan putranya
menghilang. Setelah beberapa lama, aku melihat seorang wanita
berpakaian elegan berjalan
cepat ke arahku dari utara.
Langkahnya sangat ringan meskipun dia berjalan
dengan perut hamil. Aku mengambil kipas Po'yun keluar dan berpikir sejenak
apakah aku bisa mengirimnya dari Donghai langsung kembali ke Beihai
dengan gelombang kipasku di setiap sisi. Tapi aku menyingkirkan kipasku
saat aku melihat perutnya. Dia berlutut begitu sampai di depanku ..
Aku berhenti sejenak. Dia mengangkat kepalanya untuk menatapku. Air
mata memenuhi matanya. Dia masih terlihat sama, tapi wajahnya jauh lebih
cantik sekarang dibandingkan
dengan lima puluh ribu tahun yang lalu. Mungkin
karna dia hamil, jadi dia
berat badannya bertambah.
Aku mempertimbangkan pilihan apakah orang
sekarang menganggap kurus
itu cantik atau montok itu cantik. Tapi setelah
beberapa saat aku masih tidak tahu. Jadi aku menyimpan catatan mental untuk
tidak mengangkat topik tentang penampilan.
Sudah lama aku tidak bertemu dengannya. Meskipun
aku masih bertentangan dengannya, tapi aku adalah seorang tetua yang dan
harus menjaga martabatku selama dia tetap bersikap hormat.
Matanya masih gemerlap oleh air mata yang berkilau.
Melihat aku, dia menyeka air matanya dan memanggil sedih, "Gugu" (Mistress /
Lady) Aku tidak bisa menahan diri lagi jadi aku berseru,
"Shaoxin, kau semakin gemuk."
(Bwahahaha) Dia agak tertegun. Pipinya merona saat ia membelai
lembut perutnya. Dengan gugup ia berkata, "Aku, aku .."
Lalu dia menyadari apa yang aku katakan hanyalah
basa-basi dan bahwa aku tidak benar-benar ingin bertanya mengapa dia
terlihat bundar. Dia cepat-cepat berlutut dan berkata, "Karena beberapa
saat yang lalu air di taman ini berputar-putar, aku, aku mengira itu
disebabkan oleh kipas Po'yun.
Aku mengira pasti anda, jadi aku langsung datang
untuk melihat. Tepat seperti
yang aku duga ... " dia kemudian menangis lagi.
Aku tidak tahu apa yang dia tangisi, tapi aku tidak
membencinya. Di masa lalu aku memberinya kipas Po'yun untuk
bermain-main. Lukanya baru
saja sembuh dan aku khawatir untuk keselamatan
dirinya. Aku memberikan kipas ini kepadanya dan berkata, "Jika ada
mengganggumu, kipas dia dengan
kipas ini dan dia akan terpental keluar dari Qingqiu."
Meskipun kemudian dia tidak pernah menggunakannya, tapi dia tetap
menganggap kipas ini sebagai
harta yang berharga, dan membawanya setiap
waktu. Hanya ketika dia meninggalkan Fox Cave dia meninggalkan kipas ini.
Jujur, ras kobra biasanya tidak cantik saat mereka
berubah wujud menjadi manusia.
Shaoxin adalah pengecualian. Sejak ia diganggu, ia
takut untuk hidup bahkan sampai dia pulih di Qingqiu. Saat itu, tidak ada
seorang pun selain Kakak Keempat
dan aku yang bisa mendekatinya dalam radius dua
meter. Bahkan Migu yang memperlakukannya dengan cukup baik ia jauhi.
Lalu suatu hari, mungkin karna cinta pertamanya, dia
membuat kantong aroma berbordir dan memberikannya kepada kakak
keempat. Ini dilakukan dengan
rasa sayang yang tak terhitung jumlahnya. Namun
kakak ku yang tolol mengambil
kantong itu dan memberikannya kepada Zheyan.
Ketika ia kembali ia bahkan
menemui Shaoxin dan mengatakan bahwa Zheyan
menyukai bentuk kantong itu,
hanya saja dia tidak suka terlalu warnanya. Dia
bertanya apakah dia bisa membuat
satu lagi yang lebih berwarna. Mata Shaoxin menjadi
merah. Sejak saat itu Shaoxin menjadi lebih menjaga diri,
sampai ke titik yang mudah
ketakutan. Kemudian dia dan Zangpi kabur, Zangpi kemudian
memutuskan pertunangan kami.
Bahkan sekarang aku masih tidak mengerti
bagaimana Shaoxin yang pendiam
bisa berhubungan dekat dengan Zangpi dan akhirnya
kawin lari dengannya. Kakak keempat bilang hal itu sederhana. Zangpi
melihat Shaoxin itu cantik
dan muda, terdorong oleh nafsu sesaatnya ia
memukul Shaoxin dengan gada
hingga tak sadarkan diri. Kemudian ia memasukan
Shaoxin ke dalam karung dan menculik gadis itu. Kakak Keempat dan Zheyan kemudian menulis
sebuah novel berjudul "Ancient
Tale of Love." Buku ini pada dasarnya menceritakan
bahwa cinta mereka mulai tumbuh setelah penculikan.
Aku duduk di kursi batu di dekatnya dan berkata
padanya, "Aku tidak menyangka aku akan bertemu dengan kenalan lama
saat aku melangkah keluar dari Qingqiu. Shaoxin, kau harus tahu bahwa
aku benar-benar tidak ingin
melihatmu. Kau sedang mencari aku karena perlu
sesuatu dariku, kan" Aku tidak
memberikan hadiah pernikahan ketika kau menikah
jadi aku akan memberikan satu sekarang. Aku akan mengabulkan satu
permintaan mu. Katakan padaku,
apa yang kau inginkan" "
Dia bingung menatapku, "Aku bisa menebak bahwa
kau sedang marah, tapi mengapa kau tidak ingin melihat aku?"
Dia mengambil dua langkah ke arahku dan berkata,
"Milady, kau tidak pernah
bertemu Zangpi. Kau juga bilang kau tidak akan
menyukainya. Pernikahan mu
tidak akan membawa kebahagiaan. Tapi Zangpi
mencintaiku dan aku juga mencintainya. Meskipun kau kehilangan Zangpi, tapi
kau mendapatkan orang lain
yang jauh lebih baik. Lord Ye Hua ratusan kali lebih
baik daripada Zangpi. Dia
bahkan calon Raja Langit yang akan datang. Tapi aku,
jika aku kehilangan Zangpi,
aku akan kehilangan segalanya. Aku pikir kau
bijaksana dan murah hati sehingga
tidak akan marah pada kepergianku yang mendadak.
Milady, kau juga tidak ingin
aku hidup dengan baik" "
Cobra kecil ini makin pandai bicara selama beberapa
ribu tahun terakhir. Aku bertanya padanya, "Shaoxin, kau marah pada
orang-orang yang mengganggumu" Beberapa dari mereka juga tidak
Tiga Kehidupan Tiga Dunia, Sepuluh Mil Bunga Persik Three Lives Three Worlds, Ten Miles Of Peach Blossoms Karya Tangqi Gongzi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
ingin menyakitimu. Tapi mereka mengikuti para pengganggu karena mereka
sendiri tidak ingin mendapatkan masalah. Bisakah kau memaafkan
mereka" " Dia mengkatupkan gigi dan menggeleng.
"Jadi sama juga wajar jika aku tidak ingin melihatmu.
Meski aku adalah Immortal,
tapi perasaan tidak ada hubungannya dengan
pengetahuan. Jadi lihat, aku tidak
sebijaksana seperti yang kau katakan. "
Aku bermaksud meninggalkan taman ketika Little
Dough melompat keluar entah
dari mana dan meraih rok ku. Wajah bundarnya
menunjukkan raut tidak setuju,
"Kenapa kau bilang kau bukan peri yang bijaksana"
Kaulah yang paling bijaksana
di dunia ini, ibu. "
Aku memikirkannya sejenak dan akhirnya bertanya
kepadanya, "Apakah kamu
dewa bumi*?" (* yang menjaga wilayah tertentu dan muncul dari
dalam tanah ketika kau memanggilnya untuk menunjukkan arah - mereka
selalu muncul dalam Journey to the West : D) Ye Hua muncul dari balik karang dan mendekati
mereka. Ekspresinya tampak
berbeda dari sebelumnya, ada senyum tipis menghias
bibirnya. Dengan tidak terburu-buru dia berkata, "Nona, tak kusangka
ternyata kau adalah Immortal
Bai Qian dari Qingqiu."
*** Bagian 2 Aku hampir pingsan dan merinding mendengar dia
memanggilku "nona".
Apa dia baru bangun tidur"
Aku cepat-cepat menyangkal, "Aku 90.000 tahun lebih
tua darimu, Lord Ye Hua. Mari kita ikuti tradisi generasi dan memanggil aku
Gugu (Nyonya / bibi). "
Dia menyeringai dan menjawab, " Ah Li
memanggilmu Ibu tapi aku memanggilmu
Bibi. Apakah itu masuk akal, Qianqian" "
Aku ingin pingsan di tempat mendengar dia
memanggil aku Qianqian. Shaoxin tetap tenang saat ia melihat kami.
Adegan ini tiba-tiba membuat aku malu. Perasaan
malu ini belum pernah ku alamai selama lebih dari sepuluh ribu tahun. Namun,
aku harus mengalami sekarang tanpa bisa berbuat apa-apa. Itu membuat
kekolotan ku sedikit tergerak. Aku menghela napas dan mengganti topik, "Kau ingin
berdebat denganku" Lalu apa itu masuk akal bagi kalian berdua untuk
menguping percakapan kami
dari balik karang itu" "
Yang dewasa tidak menjawab tapi Little Dough sudah
memeluk lututku dengan erat.
Dengan cemas menunjuk ke karang di balik jalan
kecil dan menjelaskan, "Kami tidak bermaksud untuk menguping. Ayah bilang
kau mengejar kami, jadi kami kembali untuk mencarimu. Kami melihatmu
sedang berbicara dengan wanita ini ketika kami sampai jadi kami
menyembunyikan diri untuk menunggu. "
Ia menatap lekat-lekat, "Kau mengejar kami karena
kau masih mencintaiku dan
ingin kembali bersama kami ke Langit kan?"
Kesimpulannya sangat jauh dari kenyataan, aku ingin
menggeleng. Tapi ayahnya mengangguk dengan antusias, "Benar. Ibumu sangat
mencintaimu. " Little Dough bersorak dan dengan senang hati
menatapku. Matanya bersinar cerah.
"Bu, kapan kita kembali ke Langit?"
Ye Hua menjawab tanpa berpikir, "Besok."
Little Dough bersorak lagi dan terus menatapku
dengan sukacita. Matanya menjadi
cerah dan terang. "Ibu, apakah kau senang pulang
kerumah setelah begitu lama?"
Ye Hua tidak menjawab saat ini.
Aku mendengar diriku tertawa paksa sambil berkata,
"Sangat senang."
Aku tidak pernah memiliki kesempatan untuk
menjelaskannya. Aku mengejar mereka
agar mereka bisa membawa aku keluar dari kebun
sialan ini. Sekarang aku malah
terjebak dalam kekacauan ini.
Shaoxin masih diam berlutut di lantai sejak
kemunculan Ye Hua. Kebetulan ketika aku
melihat dia menatap Ye Hua, hal ini membangkitkan
amarahku. Jika Zangpi tidak membatalkan pertunangan kami, Ye
Hua bahkan tidak akan menjadi
Putra Mahkota sekarang. Menurut roda retribusi,
Zangpi layak mendapatkan apa
yang ia tabur. Tapi apa yang ia tuai hanyalah bunga.
Menurut pendapatku dia seharusnya sudah mendapatkan buah karma yang
besar. Inilah ketidakadilan yang
membuatku jengkel. Kemurahan hati ku tidaklah terlalu buruk.
Ketika aku akan pergi, aku meletakan kipas Po'yun ke
tangan Shaoxin lagi dan mengatakan padanya, "Aku akan memberimu satu
permintaan. Pikirkan dengan
hati-hati apa yang ingin kau minta padaku. Ketika kau
sudah memikirkannya, temui
aku di Qingqiu. Dengan kipas ini Migu tidak akan
menghentikanmu. " Little Dough memancang matanya pada kipas
tersebut seolah-olah ingin mengatakan,
"Aku juga mau."
Aku membelai kepalanya, "Anak kecil, tidak pantas
memegang senjata berbahaya."
Aku mengambil dari lengan bajuku sepotong permen
dan memasukkannya ke dalam
mulutnya. Ketika kami mencapai pintu keluar taman, aku
berpendapat bahwa bukanlah ide
yang baik untuk tampil bersama-sama dengan Ye
Hua. Jadi aku mengangkat tanganku untuk mengucapkan selamat tinggal, tapi
Little Dough langsung mengungkapkan ketidaksenangannya. Aku merasa
salah sehingga aku terpaksa
meyakinkannya, "Aku urusan sekarang tapi aku pasti
akan datang kepada kalian
besok." Little Dough masih cemberut tetapi tampaknya ia bisa
mengerti sehingga ia mengikat
janji denganku. Ye Hua tertawa disampingku dan berkata, "Bukankah
kau takut tampil bersama-sama
denganku dan menjadi bahan gosip?"
Aku merasa ketahuan jadi aku tertawa untuk
menutupi diri, "Lord Ye Hua, kau terlalu
melebih-lebihkan." Senyumnya tidak bisa dimengerti. Penampilannya
sekarang agak mirip dengan
Moyuan di masa lalu. Aku bingung dengan senyumnya untuk sementara
waktu sebelum ia menarik tanganku dan berkata, "Qianqian, kita sudah lama
bertunangan. Mengapa kita
mesti begitu berhati-hati" "
Jari-jarinya yang indah, panjang dan ramping,
menjabat tanganku. Ekspresinya
yang sopan, sikapnya yang terhormat. Penampilannya
sekarang dibandingkan dengan penampilannya ketika ia melepas pita sutraku
benar-benar berbeda. Aku sudah merasakan semua rasa dalam hidup untuk
mengetahui bahwa ikatan janji antara dua orang tidaklah berarti banyak. Di atas
itu situasiku agak spesial.
Aku mungkin tampak tidak mendiskriminasi, tapi
bagaimana aku bisa menerima
kenyataan bahwa ia lahir ketika aku sudah berusia 90
ribu tahun. Menikahinya adalah suatu kejahatan besar. Tapi kalau aku menarik
tanganku sekarang, itu akan menunjukkan bahwa aku sangat tidak
perhatian. Setelah berpikir sesaat,
aku membelai rambutnya dengan tangan kananku
dan tampak sangat memperhatikannya sambil mengeluh, "Ketika paman
kedua mu dan aku bertunangan,
kau belum lahir. Tapi lihatlah sekarang betapa kau
sudah tumbuh besar. Waktu cepat
berlalu, tanpa meninggalkan siapa pun di luar
cengkramannya ". Sementara ia masih terperangah, aku mengambil
kesempatan itu untuk menarik
tanganku kembali dan berjalan pergi.
Hidup selalu penuh kejutan. Aku belum berjalan tiga
langkah ketika Donghai Shuijan
yang berwajah merah turun dari atas seperti tiang
merah menyala. Dia turun langsung ke arahku dan berteriak, "Berhenti!"
Kata-kata "Berhenti" nya tidak masuk akal. Satusatunya jalan yang ada telah
diblokir olehnya. Bahkan jika aku berubah menjadi
seekor nyamuk pun tidak akan
bisa lolos apalagi aku masih tetap dalam wujud
manusia. Aku mundur dua langkah dan memberinya pujian
tulus, "Tuan ku, Anda memiliki
kepandaian yang hebat. Seandainya aku maju satu
langkah lebih jauh aku pasti
sudah tergencet oleh mu. "
Sekilas pandang wajah persegi panjangnya
menyerupai cabang karang. Ia menyapa
Ye Hua dan Little Dough lalu menoleh ke arahku.
Dengan wajah tua dan matanya
yang gemetar, dia bertanya, "Apa yang telah aku
lakukan terhadapmu" Mengapa
kau melimpahkan kemarahanmu pada kebunku,
terutama selama perayaan kami" "
Aku menjadi benar-benar malu. Akhirnya aku
ketahuan juga. Ye Hua berdiri di dekatku dan menatap dengan mata
yang penyendiri sambil membelai
lembut rambut panjang Little Dough.
Aku biasa berkerja sama menurut keadaan tapi aku
tidak bisa menyerahkan Little
Dough karena ia memanggilku ibu tiri. Jadi aku
menekan keluhanku dan meminta
maaf. Tapi aku menjadi penasaran bagaimana dia
bisa tau kalau akulah yang
merusak kebunnya. Rasa ingin tahu menguasai diriku,
sehingga akhirnya aku bertanya.
Donghai Shuijun menjadi begitu marah sampai
rambutnya berdiri. Ia mengarahkan
jarinya menunjukku, ia tergagap sebentar sebelum
melanjutkan dengan tenang.
"Kau, kau, kau, kau masih ingin menyangkal" Peri
karang di rumahku melihat
dengan mata kepalanya sendiri bahwa angin itu
disebabkan oleh peri kecil
berpakaian hijau. Siapa lagi kalau bukan kamu" "
Aku melihat ke bawah pada pakaian hijauku dan
berbalik untuk melihat pakaian
hijau Little Dough yang sedang memegang tangan Ye
Hua. Donghai shuijun mungkin
telah salah memahami kata-kata "peri kecil" dari satu
makna yang lain. Kecil dapat
berarti 'ukuran kecil' atau bisa berarti 'tingkat rendah'.
Little Dough adalah anak Ye Hua, cicit dari Tianjun. Tentu saja tingkatannya
tidak rendah. Di sisi lain caraku
berpakaian sama sekali tidak terlihat seperti Dewa
Agung (peri tingkat tinggi).
Donghai menunjuk rusa dan menyebutnya kuda
hanya agar dia bisa mencari
kambing hitam. Ini cukup bisa dimengerti.
Lagipula sejak awal itu memang kesalahanku. Aku
hanya memberinya kesulitan
meskipun aku diundang ke sini sebagai tamu.
Donghai tampak habis kesabaran. Kedua matanya
menyala merah. Aku mengingat tingkah keponakanku Fangjiu ketika
dia mendapat kesulitan dan
menyalinnya sama persis. Aku menurunkan mataku
dengan sedih dan berkata,
"Tuan ku benar. Aku biasanya tinggal di Shi Li Tao
Tiga Kehidupan Tiga Dunia, Sepuluh Mil Bunga Persik Three Lives Three Worlds, Ten Miles Of Peach Blossoms Karya Tangqi Gongzi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Hua. Ini adalah pertama kalinya
aku meninggalkan rumah dan sudah aku sudah
menyebabkan begitu banyak
masalah. Tidak hanya aku merusak taman Anda, aku
juga membuat aib bagi Master
Zheyan. Tolong beri aku hukuman karna aku benarbenar merasa malu. "
Ye Hua melirikku dengan kerlingan humor di matanya.
Jika aku ingin mempermalukan seseorang, lebih baik
untuk menggunakan nama Zheyan daripada nama orang tua aku sendiri '.
Ketika kami masih muda, Kakak Keempat dan aku
selalu menggunakan nama Zheyan ketika kami pergi keluar dan membuat
masalah. Zheyan hanya akan
tertawa saja tidak peduli seberapa seriusnya masalah
itu. Tapi kalau ayah ku, ia mungkin akan mengupas kulit rubah kami.
Donghai shuijun menatapku bingung, "Pemilik Shi Li
Tao Hua adalah ..." Ia menahan nafasnya ketika ia mencoba untuk tidak
mengucapkan nama Zheyan. Aku mengeluarkan mutiara malam merah terang dan
botol arak yang aku siapkan
sebelumnya. "Aku tahu Anda sulit percaya. Majikanku
belum pernah berhubungan dengan siapa pun selama ribuan tahun. Kali ini Lady
Bai Qian dari Qingqiu datang
mengunjungi kebun persik dan sayangnya jatuh sakit.
Tapi karena dia sudah menerima undangan Anda, dia memintaku untuk
datang sebagai gantinya. Ini
adalah hadiah. Aku sangat menyesal telah
menyebabkan begitu banyak masalah
bagi Anda... " Air mataku hampir jatuh ketika Donghai Shuijun buruburu menenangkan aku,
"Akulah yang salah tidak menyambut Anda meskipun
Anda telah melakukan perjalanan dari jauh. Ini hanyalah sebuah taman. Apa
yang Anda lakukan hanya membantu membuat tempat ini menjadi terang.
Marilah denganku masuk kedalam
untuk minum arak. " Aku menggunakan segala macam alasan untuk
menolak, dan ia terus bersikeras
mengajakku masuk. Ye Hua mendekati kami dan memegang tanganku
sambil berkata dengan santai,
"Hanya secangkir arak, tidak perlu sungkan-sungkan."
Punggungku berkeringat. Aku menunjuk tangan
kananku yang dipegang erat oleh
Ye Hua dan berkata kepada Donghai Shuijun, "Aku
sebenarnya seorang pria yang
mengenakan pakaian wanita."
Donghai melebar mata dan mulutnya, mencari katakata untuk diucapkan kemudian
berkata, "cinta sesama jenis memang
mendalam." (Rofl) Aku kira dia akan waspada terhadap hubungan
homoseksual. Tapi aku tidak
menyangka bahwa Immortal ini berpikiran sangat
terbuka sekarang. Bahkan jika
aku melompat ke Sungai Kuning aku masih belum
bisa mencuci aib ku kali ini....
*** Bab 4 bagian 1 Donghai Shuijun memimpin jalan, Little Dough
berjalan di tengah-tengah,
dan Ye Hua memegang tanganku mengikuti dari
belakang. Kebohongan kecil itu setengahnya adalah demi Little
Dough. Seharusnya dia (Ye Hua) ikut bersandiwara, tapi dia malah
memilih untuk menentangku.
Dia benar-benar tau bagaimana caranya membuat
orang jengkel. Aku tidak peduli untuk repot-repot menjaga
penampilan lagi jadi aku menggunakan mantra untuk mendorongnya. Ia hanya
menyeringai dan menggunakan mantranya sendiri untuk menghentikan
sihir ku seketika itu juga.
Kami terus berkelahi disepanjang jalan. Dia
tampaknya acuh sementara aku
harus selalu berhati-hati terhadap gerakan Donghai
Shuijun di depan kami. Karena perhatianku terbagi, aku akhirnya kalah total.
Baru-baru ini Kakak Keempat mengatakan bahwa
kepandaian peri saat ini jauh di bawah peri dari zaman kuno. Tidak pernah
latihan, mereka semua menghabiskan waktu mereka untuk bermalasmalasan. Hal ini membuatku
sedih melihat seni ilmu sihir semakin merosot(#). Itu
sebabnya aku tidak pernah
menyangka Lord Ye Hua memiliki bakat yang begitu
besar. Ilmu sihirnya memerosotkan(#) bokongku. (ilmu sihirnya
mengalahkanku) Donghai Shuijun berpaling dengan wajah ceria yang
sama. Matanya masih terfokus pada tangan kami yang saling bergandengan,
"Tuan ku, tamu utusan,
ruang utama berada di depan."
Little Dough bersorak gembira dan datang untuk
memegang tanganku yang lain.
Dia kemudian dengan cepat berubah menjadi
pangeran kecil langit yang
bermartabat saat ia melangkah masuk.
Kalau dipikir-pikir, aku adalah istri Ye Hua di istana
langit jadi aku kira kebesaran
tersebut tidaklah berlebihan.
Sebelumnya hari ini aku meminta Zheyan untuk
meramal. Dia mengatakan bahwa
hari ini bukanlah hari baik ku karena tidak cocok
dengan tanggal lahirku. Istana berlapis emas dan berukir batu giok muncul di
depan mata kami. Aku mulai
merasa sakit kepala. Di dalam, wajah semua orang penuh antisipasi untuk
memulai pesta. Begitu Ye Hua
muncul, mereka serentak berlutut di kedua sisi
membuat jalan di tengah yang
mengarah langsung ke kursi utama. Mereka tidak
berdiri sampai kami bertiga duduk.
Lalu semua orang mengambil tempat duduknya
masing-masing dan pesta dimulai.
Para Immortal yang duduk paling dekat dengan kami
mendekat dan mengajak kami
untuk bersulang. Setelah menuang arak untuk Ye Hua,
ia mendekati aku dan berkata,
"Suatu kehormatan dapat berjumpa dengan Lady
Sujin di sini." Ye Hua yang duduk di sampingku membuat ekspresi
senang di wajahnya seolah-olah
dia sedang menonton drama. Aku agak malu
mendapat panggilan disebut itu.
Wajah Donghai Shuijun berubah pucat. Dia terus
mengedipi Immortal yang menganggap dirinya mendapat kehormatan itu.
Aku tidak bisa menahannya lebih lama lagi jadi
akhirnya aku tersenyum kepadanya
dan berkata pelan, "Aku sebenarnya adik jauh Lord Ye
Hua yang hilang. Saat ini
aku menjadi pelayan di tempat Master Zheyan. "
Ye Hua terus minum. Cangkirnya kini hanya tersisa
satu atau dua tetes arak.
Donghai Shuijun menatapku bingung.
Orang itu (Imortal yang mengajak untuk bersulang)
seolah-olah tampak seperti
baru menelan seekor lalat mati. Cangkir yang ia
pegang masih penuh dan dia
sekarang dalam posisi buntu. Dia bingung untuk
sementara waktu dan akhirnya
berkata, "Aku memiliki pandangan yang buruk. Aku
akan menghukum diri sendiri
dengan secangkir arak. Baiklah, aku akan
menghukum diriku dengan secangkir. "
Aku tersenyum-itu bukanlah masalah besar, dan
minum dengan dia. Hidangan telah disajikan. Karena telinga rase memiliki
pendengaran yang tajam, begitu aku meletakkan cangkir arak aku bisa
mendengar bisikan dari seluruh
ruangan. Seseorang mengatakan, "Sayang sekali kita tidak bisa
melihat Lady (Bai Qian) hari
ini. Tapi Utusan dari Master Zheyan itu juga
memberikan kita banyak topik yang
menarik. Mengapa Lady tidak muncul hari ini" Apakah
karena dia tahu Lord Ye Hua
dan Beihai Shuijun juga datang ... "
Yang lainnya berkata, "Apa yang dia katakan masuk
akal. Dari apa yang aku lihat,
pasti ada yang salah ketika Master Zheyan
mengirimkan Utusan menggantikan Lady.
Apa kalian tidak tau" Zheyan yang aneh itu pasti
tersinggung karena Donghai Shuijun
tidak mengundangnya. "
Yang lain lagi berkata, "Itu masuk akal. Apalagi,
utusan Master Zheyan itu adalah adik
Lord Ye Hua. " Kemudian seseorang tidak setuju, "Perlu
dipertanyakan apakah utusan itu benar-benar
adik dari Lord Ye Hua. Aku bekerja di Istana Langit
selama bertahun-tahun dan aku
belum pernah mendengar apa-apa tentang seorang
adik perempuan dari Lord Ye Hua. "
Seseorang segera menjawab, "Apa kamu tidak lihat
Lord Ye Hua memegang tangan
utusan itu" Aku pikir hubungan persaudaraan ini agak
bisa dipercaya. " Aku telah merencanakan untuk mencari tempat yang
tenang dan menikmati musik
saat pesta ini dimulai. Tapi sekarang aku terjebak
sampai di sini untuk mendengarkan
omong kosong ini. Aku hanya mendengar sedikit dan
aku sudah merasa kesal. Aku menghela napas dan menenggak lagi. Anehnya
Ye Hua mengerutkan alisnya,
"Apa kamu tahan dengan minuman ini" Jangan
minum terlalu banyak atau nanti
kamu mabuk. " Aku mengejek. Arak Donghai Shuijun adalah arak
yang baik, tapi terasa seperti air
hambar jika dibandingkan dengan minuman kelas
satu milik Zheyan. Tapi aku tidak
peduli lagi. Aku sudah kehilangan muka malam ini.
Aku hanya bisa meratapi nasib
buruk ku, karena sungguh, aku sudah lama
membatalkan janji pernikahan kami.
Pesta sudah berlangsung setengah jalan dan aku
tidak merasakan sukacita sedikitpun.
Aku hanya ingin cepat-cepat menyelesaikan makan
malam ini sehingga aku bisa
pulang ke Fox Cave untuk tidur siang.
Pada saat ini, Donghai Shuijun bertepuk tangan
beberapa kali. Aku memaksakan diri untuk memperhatikan. Penari
dengan pakaian tipis melayang
keluar dengan kipas di tangan mereka. Sekarang aku
penasaran. Ini hanya perayaan kecil untuk bayi satu bulan, bukan pesta
ulang tahun besar untuk Dewa
Air sendiri. Kenapa ada hiburan tari-tarian"
Seruling mengalun di telingaku. Aku meraih botol arak
terdekat. Di masa lalu aku pernah ditangkap oleh Raja Iblis
Jingshang dan dibawa ke Istana
Daziming selama beberapa hari. Ada gadis-gadis
cantik dan elegan di antara para
penarinya. Sekarang ini tidak ada yang dapat
dibandingkan dengan apa yang aku
lihat saat itu. Aku melirik Ye Hua dan melihat dia juga sama
bosannya denganku.... Little Dough tiba-tiba mendesah dan berkata,
"Bukankah dia kakak yang sama
dengan yang waktu itu."
Aku mengikuti tatapannya dalam ruangan ini tapi aku
hanya bisa melihat sekelompok
penari berjubah putih membentuk formasi bunga
teratai dan seorang gadis berjubah
kuning di tengah-tengah. Yang satu ini tidak tampak
luar biasa, meskipun ada sedikit
kemiripan dengan Donghai Shuijun.
Aku tidak bisa menahan diri untuk menoleh dan
melihat Donghai beberapa kali.
Dia batuk dan bingung mengatakan, "Dia adikku." Dia
kemudian mendekati Little Dough
dan bertanya, "Yang Mulia, kau mengenal adikku?"
Little Dough melirik ke arahku dan menyeringai,
Tiga Kehidupan Tiga Dunia, Sepuluh Mil Bunga Persik Three Lives Three Worlds, Ten Miles Of Peach Blossoms Karya Tangqi Gongzi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Mungkin aku kenal." Tapi kemudian ia
menggoyangkan tangannya, "Tidak, aku tidak kenal,"
dan mencuri lirik ayahnya.
Tatapan penuh kerinduan dari adik Donghai Shuijun ini
sekarang terkunci pada Lord
Ye Hua yang duduk di sampingku. Matanya terbakar
oleh hasrat yang tenang dan
kebahagiaan yang haru. Ye Hua meneruskan minumnya tanpa peduli. Dalam
sekejap mata dia sudah berubah
kembali menjadi si tuan dingin yang pertama kali aku
temui. Situasi ini agak mirip dengan lirik nyanyian mereka.
"Bunga jatuh tapi air mengalir tak
acuh. Aku mencintainya, tapi dia tetap dingin. Aku
ingin menjadi tanaman merambat
yang menjalin sekelilingnya, tapi hati besinya tetap
tidak goyah. Kesalahan apa yang
telah aku lakukan" "
Aku sungguh-sungguh mengangguk setuju, disini ada
tontonan yang menarik. Aku
menuang secangkir lagi karena kegembiraan ku telah
kembali. Namun begitu minat ku
kembali irama seruling juga berhenti. Adik Donghai
membungkuk kearah Ye Hua dan
dengan lembut terbang pergi dengan para penari
lainnya. Ye Hua menoleh ke arahku dan tersenyum, "Utusan,
Anda terlihat kecewa."
Aku menyentuh wajahku dan tertawa mengelak,
"Begitukah?" Beberapa jam lewat sebelum akhirnya pesta berakhir.
Para Immortal kini mulai meninggalkan tempat. Ye Hua mendorong Little
Dough ke dalam pelukanku dan
berkata, "Tolong aku menjaga Ah Li sebentar. Aku
akan segera kembali. "
Saat aku menyambut salam perpisahan dari para
Immortal, dia telah pergi dalam
sekejap mata. Akhirnya terasa tenang setelah dikekang begitu lama.
Janjiku kemudian terlintas
kembali di kepala aku. Aku mulai berkeringat. Apakah
dia benar-benar ingin membawaku
kembali ke Istana Langit karena apa yang aku
katakan kepada Little Dough tadi"
Pimikiran ini membuat adonan kecil (Little Dough)
yang lembut ditanganku berubah
menjadi kentang panas. Aku berlari keluar untuk mencari ayah Little Dough.
Lebih baik aku mengembalikan
anak itu sekarang.... Aku bertanya pada para pelayan namun tidak
satupun dari mereka yang tahu di mana
Lord Ye Hua berada. Kemudian aku mengambil jalan
memutar dan bertanya tentang
adik Donghai Shuijun sebagai gantinya.
Barusan Ye Hua tampak tergesa-gesa. sepertinya ada
ikatan janji dan hubungan
dekat juga. Melihat dia, dari 100 ribu tahun
pengalamanku aku bisa menduga dia
pergi mencari gadisnya yang cantik.
Para pelayan mengarahkan ku ke kebun belakang.
*** Bagian 2 Aku memegang tangan Little Dough di depan pintu
taman dengan perasaan yang bertentangan. Memang benar aku sudah berumur, tapi aku tidak
memiliki sedikit pun pengalaman
dalam urusan percintaan. Apakah aku harus berusaha
yang terbaik, atau haruskah
aku lari" Tentu saja Little Dough tidak setuju dengan ku. Dia
meringkuk tangan mungilnya
ke dalam kepalan dan dengan penuh semangat
mengatakan, "Bu, jika kau tidak
menyerobot dua sejoli ini sekarang, ayah akan dicuri
oleh Putri Mouqing." Dia
kemudian mengunjuk wajah berduka, "Dari dulu
taman belakang selalu menjadi
tempat skandal. Di tempat ini, berapa banyak
pahlawan yang telah kehilangan
karir mereka dan menderita sepanjang hidup mereka
karena gadis cantik" "
Anak ini membuat aku pusing. Dengan canggung aku
bertanya, "Hey hey hey, siapa
yang mengajarimu tentang hal-hal seperti ini?"
Little Dough kemudian berpikir dan menjawab dengan
polos, "Dua ratus tahun yang
lalu ada seorang peri muda bernama Cheng'yu yang
naik ke Istana Langit. Buyut
memberinya gelar Yuanjun. Dialah yang
mengatakannya kepadaku. "
Aku merenungkan hal itu dan menyimpulkan bahwa
kata-kata Cheng'yu Yuanjun
memang benar. Aku harus berteman dengan orang
bijak ini suatu hari nanti.
Little Dough meraih lengan bajuku erat-erat dan
menarikku ke taman. Aku tidak bisa menggunakan kekerasan pada anak
kecil seperti dia jadi aku
menggunakan kata-kata lembut untuk menjelaskan
kepadanya, "Ayahmu masih
muda dan begitu juga putri Mouqing. Jadi wajar jika
cinta timbul diantara mereka
berdua. Bukankah akan menjadi karma buruk jika
kita mencoba untuk menyerobot
mereka saat mereka ingin bersama" Kau dan Putri
Mouqing juga tidak memiliki
perasaan dendam dan sakit hati, jadi mari kita jangan
mengacaukan cintanya. "
Mungkin aku sudah berkata terlalu jauh karena Little
Dough mulai menangis. Aku
cepat-cepat menghiburnya dengan pelukan. Setelah
menenangkan diri, ia berkata
pelan, "Dia pernah menyelamatkan aku sekali dan
aku sudah mengucapkan terima
kasih berkali-kali. Tapi kemudian ia mulai
memperlakukan ayah secara berbeda.
Setiap kali kita pergi ke Gunung Junji dimana dulu ibu
tinggal, dia terus membuntuti
kami. Hal itu sangat mengganggu. "
Aku tidak bisa menahan diri untuk menasehatinya,
"Budi menyelamatkan jiwa tidak
dapat dibalas dengan ucapan terima kasih yang
sederhana." Jika seseorang bisa hanya dengan mengucapkan
terima kasih dan melupakannya,
aku akan jauh lebih berbahagia sekarang. Berpikir
tentang saat-saat bahagia yang
telah dia (Moyuan) dan aku lalui sebagai guru dan
murid, aku tidak terlalu menyesal.
Adonan gemuk (Chubby dough) mengumpulkan
pikiran dan menghentakkan kaki,
"Dialah yang tidak tahu diri. Dia tahu ayah sudah
berkeluarga namun ia masih
menempel terus. Dia tinggal di kamar mu,
menggunakan dapur mu, dan melihat
suamimu. " Aku tersesat dalam pikiran dan mengingat ketika Ye
Hua muncul, dia tampak persis
seperti Moyuan. Hati ku tidak tahan untuk tergerak.
Mouqing Itu juga aneh. Tentu saja aku
mengunggulinya dengan pengalaman ku
selama bertahun-tahun. Sulit bagi seorang biasa
seperti dia untuk bisa terus
menempel. Dan sejak kapan Gunung Junji di daratan
timur itu menjadi milik Sujin"
Aku agak ragu-ragu, jadi aku bertanya pada Little
Dough dan dia langsung menjelaskannya kepada aku.
Aku menangkap inti dari ocehan yang dia katakan
padaku. Ternyata ibu kandungnya bukanlah Lady Sujin selir Ye
Hua itu, melainkan manusia
dari dunia fana. Tempat kediaman Little Dough masih
memiliki potret manusia itu,
berpakaian hijau, mata ditutup dengan pita putih
seperti aku sekarang. Karena
suatu hal dia melemparkan dirinya ke bawah Zhuxian
Tai tiga ratus tahun yang
lalu setelah melahirkan Little Dough. Aku pernah
mendengar tentang Zhuxian Tai
sebelumnya. Dewa akan kehilangan kekuatan
mereka dan manusia akan kehilangan
hidup mereka jika melompat kebawah sana.
Little Dough tidak tahu tentang hal ini.
Sebelum manusia itu dibawa ke Langit ia pernah
tinggal di Gunung Junji di daratan
timur. Ye Hua menyegel gunung itu dan setiap tahun
membawa Little Dough kesana
untuk beberapa bulan lamanya.
Aku terkesan dengan keberanian Lord Ye Hua itu. Dia
bahkan memberitahukan anaknya tentang persaingan istana tanpa menyimpan
satu urusan kecil sekalipun.
Apakah dia tidak takut hal itu akan menghantui
perasaan si anak" Seratus tahun yang lalu Little Dough yang mengejar
kelinci di puncak gunung.
Energi peri-nya memancing kedatangan siluman ular.
Untungnya pengiring Putri
Mouqing secara kebetulan lewat Gunung Junji dan
menyelamatkannya. Little Dough
membawa Mouqing pulang ke rumah untuk minum
teh sebagai rasa terima kasihnya.
Ye Hua pulang saat Mouqing hendak pergi dan ia
jatuh cinta pada pandangan
pertama. Ye Hua tidak ingin berhutang budi sehingga
ia menjanjikan satu permintaan.
Selama 100 tahun ini Mouqing telah menetap di
Gunung Junji. Setiap kali Ye Hua
dan putranya datang untuk menginap, dia akan
memasak dan mencuci untuk mereka.
Ye Hua berpikir tidak baik untuk seorang putri untuk
melakukan pekerjaan kasar
seperti itu tetapi sang putri hanya berkata, "Inilah
permintaanku. Tolong kabulkanlah.. "
Ye Hua tidak tahu harus berbuat apa lagi sehingga ia
membiarkan saja. Sejujurnya aku yakin adonan telah menyimpang.
Melihat situasi itu, sulit untuk
mengatakan bahwa Ye Hua sang pemikat wanita itu
tidak pernah jatuh hati pada
sang putri. Aku terkejut sendiri. Ye Hua baru berusia sekitar 50
ribu tahun dan dia sudah melalui
begitu banyak kisah cinta. Sungguh berbakat.
Apa yang aku lakukan ketika aku berumur 50 ribu
tahun" Little Dough memiliki perasaan yang bercampur aduk
di wajahnya. Dia menatapku
ingin bertanya tapi kemudian urung sendiri.
Dengan tegas aku katakan padanya, "Seorang pria
tidak boleh menahan ucapannya.
Kau tidak boleh terlalu berhati-hati. Katakanlah apa
yang ingin kau katakan. "
Dia mulai menangis dan menunjuk ke arahku, "Wajah
ibu menunjukkan kalau ibu
tidak mau ayah dan aku lagi."
Aku tidak tahu apakah aku harus tertawa atau
menangis. Meskipun kami bertunangan,
Ye Hua dan aku tidaklah dekat. Sulit untuk
mengatakan pada titik apakah aku ingin
atau tidak menginginkan mereka.
Little Dough mundur menjauh dengan ekspresi
menyakitkan di wajahnya, "Ayah
menikahi ibu tiri, sedang ibu menikah dengan orang
lain, namaku benar-benar menjadi kenyataan (Li berarti berpisah / perpisahan).
Aku akan kesepian tanpa seorangpun sisiku. Kalian semua tidak menyukai aku.
Aku hanya memiliki diriku
sendiri. " Tangisannya membuatku tertegun.
Ibu kandungnya pergi dan melompat kebawah
Zhuxian Tai. Karena dia masih begitu
muda dia akan memiliki banyak pertanyaan yang tak
terjawab. Tidak baik baginya
untuk memendam perasaan itu.
Aku cepat-cepat tersenyum dan menariknya kedalam
pelukan, "Karena aku adalah
ibumu, tentu saja aku akan selalu menginginkanmu."
Tapi dia masih melanjutkan tuduhannya, "Tapi ibu
masih tidak ingin ayah. Jika ibu
tidak menginginkannya, dia akan menikahi Putri
Mouqing. Jika dia menikahi Mouqing,
mereka akan punya bayi lagi. Maka mereka tidak
akan menginginkan aku lagi. "
Tiga Kehidupan Tiga Dunia, Sepuluh Mil Bunga Persik Three Lives Three Worlds, Ten Miles Of Peach Blossoms Karya Tangqi Gongzi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Dan dia terus menangis lagi.
Kepalaku mulai sakit. Aku tidak bisa mengecewakan
dia jadi aku mengucap kebohongan manis padanya, "Ayahmu adalah hati
dan jiwaku, hartaku yang berharga,
selai jeruk ku yang manis (sweet marmalade).
Mengapa aku tidak menginginkan dia" "
Kata-kata ini benar-benar membuat aku ingin muntah.
Little Dough tampak puas dan terus menyeret kakiku
menuju ke taman bunga. Aku mengikutinya karena tidak ada lagi yang bisa
aku lakukan sekarang. Aku
sangat berharap Ye Hua tidak berada ditaman saat ini
jadi aku tidak perlu pura-pura cemburu. Kalau ternyata dia benar-benar bertemu gadisnya,
maka "Ye Hua Jun, Kau tidak
bisa menyalahkan aku karena menyerobot kehidupan
cintamu. Ini semua demi kebahagiaan putra kesayanganmu. "
Setelah melewati tikungan, kami melihat gazebo tidak
terlalu jauh dari sini. Disana berdiri seorang pria berjubah hitam yang pasti
adalah Ye Hua. Wanita berjubah kuning yang duduk di sampingnya pastilah
Putri Mouqing. Aku sudah menebak dengan benar. Dia benar-benar
pergi untuk bertemu dengan wanitanya yang cantik.
Little Dough menggoyang lenganku, "Bu, giliranmu
untuk naik panggung."
Dia tampaknya terlalu senang. Aku merasa sakit
kepala begitu memikirkan tentang apa yang harus aku lakukan selanjutnya.
Dari semua orang yang aku kenal, hanya kakak
pertama ku Bai Xuan yang merupakan seorang pemain besar (tukang selingkuh).
Apa yang kakak ipar lakukan setiap kali dia
menghukum kakak atas perbuatannya"
Aku sekarang mencoba mengingat.
Pertama adalah matanya. Mata harus dingin,
menyapu sang suami dari kepala
sampai ujung kaki sementara memperlakukan si
wanita seperti udara tipis (cuek).
Kemudian baru berbicara. Kata-katanya harus jelas
tetapi harus kamu sendiri
yang mengucapkannya, "Begini pun baik. Jika kau
suka, kau boleh mengambilnya.
Dengan begitu aku bisa mendapatkan seorang adik
perempuan. " Ini disebut melangkah mundur untuk maju kedepan.
Meskipun kakak pertama suka pelesir tapi dia tidak
pernah menginginkan yang lain
selain kakak ipar. Jadi itu membuat tindakkannya
efektif. Tapi situasiku agak sedikit
berbeda. Sementara aku masih bimbang, Little Dough sudah
melangkah maju dan berlutut di
depan ayahnya. "Salam, Ayah Baginda."
Ye Hua mengerutkan alisnya dan pandangannya
melewati anak itu dan menatap
lurus ke arahku. Dengan ceroboh aku menoleh dan menyapa
sekedarnya. Lalu aku mengangkat anak
itu dari tanah dan mengebutkan kotoran dilututnya.
Aku menahannya dalam pangkuanku dan duduk di kursi yang indah.
Aku mengalami kesulitan melakukan semua tindakan
ini karena tatapan Ye Hua
yang menusuk di belakangku.
Putri Mouqing mengambil inisiatif untuk bertanya, "Kau
adalah...?" Aku memaksakan diri untuk tersenyum dengan
wajah dingin dan membelai wajah
Little Dough dengan lembut, "Anak ini memanggil aku
ibu." Dia merasa terpukul. Aku merasa sedikit bersalah. Mouqing tidak jelek. Dia
tidak sebanding dengan Putri Lu'xiu dari Laut Selatan tetapi ia juga masih bisa
dibilang cantik. Adalah suatu karma buruk untuk berbuat begini sementara
kami berdua tidak memiliki
ikatan dendam dan sakit hati.
Aku terus ber-akting meski merasa tidak nyaman.
Senyum diwajah dan tatapan
dingin, aku berkata, "Angin malam yang gelap benarbenar menarik seseorang
untuk datang ke sini menikmati keindahan. Bukan
begitu, meimei *" "
(* Meimei berarti adik perempuan atau perempuan
yang lebih muda) Ye Hua bersandar kolom gazebo dengan santai dan
menonton permainan sandiwaraku. Little Dough benar-benar bingung saat ia menoleh
padaku. Aku mendorong dahinya dengan jariku dan tersenyum, "Langit gelap,
bumi mendung. Bunga mekar ingin melompati pagar. "
Lalu aku memandang Putri Mouqing dan
melanjutkan," Bukan begitu, memei" "
Dia membisu. Dalam sepersekian detik air mata sudah
mengalir dari matanya. Dia segera berlutut di hadapanku, "Nyonya, Anda
jangan marah. Aku tidak tahu anda akan datang ke sini. Aku tidak berani
menerima panggilan adik. Cintaku pada Yang Mulia hanya cinta sepihak. Aku
benar-benar tidak berharap
untuk meminta apa pun darinya. Kakakku ingin
menikahkan aku dengan pangeran kedua dari Laut Barat tapi aku hanya ingin
mengikuti Yang Mulia selamanya, meskipun hanya sebagai pelayan. Aku
tidak mengharapkan sesuatu yang lebih dari itu, mohon kabulkan
keinginanku ini. " Jadi itulah yang terjadi. Aku merasa tersentuh oleh
gairah cinta ini. Air mataku
jatuh beberapa kali sambil memikirkan tentang
bagaimana caranya mengatur
urusan ini ke Istana Langit. Tapi kemudian aku ingat
bahwa ini adalah urusan rumah tangga Ye Hua. Setelah berpikir untuk waktu
yang lama, aku tidak bisa
berbuat apa-apa kecuali menghela napas dan
membawa adonan menjauh. Little Dough tampak kecewa, ia bersandar dikursi, "
Barusan ibu bilang ayah adalah hati dan jiwamu, hartamu yang paling
berharga, selai jeruk mu yang
manis. Dia (Mouqing) menemui ayah dan Ibu
membiarkan dia membawanya
pergi. Kata-kata ibu tidak bisa dipercaya sama sekali. "
Sekarang giliran aku yang kehabisan kata-kata.
Ye Hua tertawa ringan dan melangkah maju untuk
menghadang jalanku. Dia membelai rambutku dan perlahan-lahan membuka
mulutnya untuk berkata, "Apakah aku benar-benar hati dan jiwamu?"
Aku tertawa gelisah dan mengambil satu langkah
mundur. Dia melangkah maju, " Hartamu yang paling berharga,
hmm?" Senyum kini membeku di wajahku saat aku mundur
selangkah lagi. Dia menyudutkanku ke gazebo, "Selai jerukmu yang
manis?" Kali ini aku tidak bisa memaksakan diri untuk senyum
lagi. Mulutku mengering dan aku bertanya-tanya apa yang telah aku lakukan.
Aku menenangkan kedua mata dan hatiku, " Bodoh,
kalau sudah tahu kenapa masih bertanya" Kau jahat. "
Little Dough dalam gendonganku jadi tertegun. Ye
Hua yang berdiri di depanku
juga tertegun. Aku memanfaatkan kesempatan ini untuk menaruh
Little Dough di kursi dan
berlari keluar. Ini adalah suatu keadaan yang sangat tidak nyaman
untuk ku jalani. *** Bab 5 Bagian 1 Aku kehilangan ranting Migu. Selain malam gelap. Aku
harus berterima kasih pada bintang keberuntungan ku
yang masih berada di sekitar Donghai. Jelas sulit
untuk bisa pulang ke Qingqiu sebelum matahari terbit.
Wilayah Donghai seluruhnya merupakan genangan
air. Aku hanyalah seekor rase berkaki empat yang
biasa hidup di daratan kering. Aku sama sekali tidak
bisa membedakan tempat-tempat di dalam air. Pada
saat aku sampai ke permukaan, aku baru menyadari
bahwa aku sudah tersesat sampai keutara dan
bukannya ketimur. Langit musim panas yang cerah dengan cahaya bulan.
Aku duduk sedih di atas batu karang dipantai utara
Donghai. Tidak sulit untuk kembali dan mulai lagi perjalanan
dari Donghai tapi aku benar-benar tidak ingin bertemu
dengan Ye Hua Jun lagi. Aku harus menginap malam
ini pantai utara dan memutuskan apa yang harus
dilakukan besok pagi. Hari di bulan April terasa hangat tapi sangat dingin
ketika malam datang. Pakaian tipis ku membuat ku
bersin berulang kali saat kabut gelap menyebar di
seberang lautan. Akhirnya aku meninggalkan batu
karang dan merangkak menuju ke hutan terdekat.
Hutan ini tidak sebagus kebun milik Zheyan. Rantingrantinya mencolok keluar
tidak rata. Tapi susunannya
yang berlapis-lapis membuatnya bisa memblokir
angin. Meskipun bulan bersinar terang, aku tidak bisa
melihat jari ku sama sekali. Dengan hati-hati aku
melepas pita sutra yang menutup mataku dan
mengeluarkan mutiara malam. Aku menerangi sekitar
ku dan mulai mencari tempat untuk beristirahat
malam ini. Pepohonan sangat lebat. Meski menggunakan mutiara
malam hari, aku masih tidak mampu melihat dengan
baik, tidak ada bedanya dengan binatang biasa.
Setelah berjalan dengan langkah gontai kira-kira tiga
meter jauhnya, tiba-tiba aku terjatuh ke dalam
sebuah gua. Pandangan ku menjadi terang dan jelas. Seseorang
telah menggunakan sihir untuk menciptakan langit
yang dipenuhi bintang. Di bawah, bahkan ada sungai
yang mengalir dengan paviliun sebelahnya. Gua ini
tampaknya sedikit lebih besar dari Fox Cave milik
orangtuaku. Di dalam paviliun adalah seorang pria dan wanita
sedang bercinta. Pria itu membelakangiku jadi aku tidak bisa melihat
wajahnya. Setengah dari wajah si wanita
tersembunyi di balik bahu si pria tapi aku tahu dia
cukup cantik. Dia ketakutan, bisa dimengerti, hal itu
karena dia melihat aku jatuh dari atas secara tibatiba.
Aku cepat-cepat bersenyum ramah menenangkannya.
Dia terus menatapku sampai si pria berbalik dan
suasana pun menjadi aneh.
Sebuah kolam besar memisahkan kami. Dengan satu
tatapannya, aku dibuat merasa seperti sedang
terjebak dalam sebuah film panas selama musim
panas. Kotor dan menakutkan.
Serangkaian cerita lama yang mendalam dari masa
lalu kini mulai timbul kembali.
Matanya seolah-olah sedang menyapu sungai dan
pegunungan sebelum akhirnya menenangkan ia diri.
Dia akhirnya memanggilku, "Ah Yin."
Aku menunduk dan dengan sungguh-sungguh
berkata, "Ah, bukankah kau si Raja Iblis Lijing.
Hubungan kita sudah lama berakhir, jadi mulai
sekarang tolong berhenti memanggil aku Ah Yin
secara sembrono seperti itu. "
Dia menghela napas, "Ah Yin, Kau telah menghindari
aku selama 70 ribu tahun. Apakah kau masih ingin
terus bersembunyi di sana" "
Suaranya begitu asli, seolah-olah dia akan merasa
sangat sedih jika dia tidak bisa melihatku.
Aku penasaran merenungkan kata-katanya.
Hubungan kami jelas sudah putus pada tahap ini.
Bagaimana dia bisa mengatakan sesuatu seperti itu
dengan mudahnya?""
Selain itu, ia berani mengatakan bahwa aku telah
menghindarinya" Aku tahu usia bukanlah pertanda
baik bagi ingatan seseorang, tapi begitu aku memutar
otak aku masih tidak bisa mengingat bahwa aku
pernah mencoba untuk menghindarinya. Kami tidak
bertemu satu sama lain adalah karena kami memang
tidak ditakdirkan untuk bertemu.
Tiga Kehidupan Tiga Dunia, Sepuluh Mil Bunga Persik Three Lives Three Worlds, Ten Miles Of Peach Blossoms Karya Tangqi Gongzi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
70 ribu tahun yang tidak pendek tetapi juga tidak
panjang. Daratan timur paling baru melalui dua puluh
kali bencana selama periode ini.
Suatu hari 70 ribu tahun yang lalu, almarhum Raja
Iblis Jingshang pergi berburu. Dia jatuh hati pada
Lingyu seniorku yang ke-9 dan menculiknya ke Istana
Dasiming untuk dijadikan selir. Karena saat itu aku
sedang bersama Lingyu, aku juga ikut disandera.
Aku menjadi murid Moyuan ketika berumur 50 ribu
tahun. Moyuan tidak mengambil murid perempuan
sehingga ibu ku menggunakan sihir untuk mengubah
ku menjadi pria. Aku juga diberi nama sementara,
Siyin. Semua orang saat itu tahu murid Moyuan ke-17 Siyin
menggunakan kipas dapur sebagai senjata. Siyin juga
merupakan murid kesayangan Guru Moyuan. Tentu
saja tak seorang pun menyangka bahwa ia adalah
seorang dewi (wanita). Meskipun kami berdua dipenjara, tapi aku bukanlah
sasaran utama sehingga mereka tidak mengawasiku
terlalu ketat. Selain makanan kami tiga kali sehari,
mereka juga tidak ambil pusing jika aku berkeliling
istana. Ketika aku pikir-pikir kembali, waktu itu tidak
seharusnya aku makan daging rebus untuk makan
siang pada hari ketiga di Istana Dasiming. Jika saat itu
aku tidak makan semangkuk daging, maka kami
tidak akan mengalami kejadian ini.
Aku sudah makan, daging rebus itu hanyalah
makanan tambahan. Setelah selesai, aku ingin
berjalan-jalan sehingga makanan bisa dicerna. Aku
akhirnya melangkah dua langkah lebih jauh dari
biasanya. Dua langkah takdir yang membawa ku
kepada Pangeran Lijing dan akhirnya mengubah
seluruh hidupku. *** Bagian 2 Bagian 2 menceritakan bagaimana mereka berdua
bertemu dan menjadi teman. Lijing kemudian jatuh
cinta pada Siyin tapi tidak bisa menangani perasaan
homoseksualnya sehingga ia malah menghindarinya.
Akhirnya Moyuan menyelamatkan kedua muridnya
keluar dari Istana Dasiming kembali ke Kunlun.
*** Bagian 3 Aku tidak ingin mengingat malam itu tapi aku tidak
pernah bisa melupakannya.
Setelah kembali ke Kunlun, Moyuan meninggalkan
Lingyu dalam perawatan seniorku yang ke-4 dan
buru-buru membawa aku ke ruang obat. Dia menotok
ku pingsan dan mengurungku di dalam kuali obat.
Ketika aku bangun, aku pikir Moyuan sedang
menghukum ku karena tidak menjaga Lingyu,
menyebabkan dia jatuh sakit selama lebih dari
setengah bulan. Lalu aku tiba-tiba mendengar suara guntur.
Ketika aku berpikir, aku menyadari sidang surga
sedang menungguku. Moyuan menempatkan aku di
sini sehingga aku dapat terhindar dari sidang itu.
Meskipun aku lahir sebagai Imortal, aku masih harus
melewati rintangan untuk mencapai keilahian yang
lebih tinggi. Biasanya Imortal harus melalui 2 percobaan untuk
menjadi Dewa tinggi. Jika mereka lulus, mereka dapat
hidup di antara langit dan bumi. Tapi mereka juga bisa
kehilangan nyawa jika gagal.
Aku telah berada di perguruan Moyuan selama dua
ribu tahun pada waktu itu. Secara teoritis, seseorang
dapat meramalkan kapan dan dalam bentuk apa
sidang surgawi akan datang kepada diri sendiri. Tapi
aku tidak pernah menyukai subjek ramalan ini. Aku
tertidur setiap kali Moyuan mengajarkannya. Jadi
meskipun aku sudah mempelajari begitu lama, aku
hanya bisa meramalkan nasib manusia. Dan aku
masih bisa salah setiap kali melakukannya.
Aku hanya tahu samar-samar bahwa sidang untukku
tiba pada tahun itu. Semua rincian lain tidak aku
ketahui. Aku duduk di kawah obat untuk waktu yang lama
sebelum aku menyadari bahwa jika aku berada disitu,
pasti ada seseorang yang menerima hukuman untuk
ku di luar. Suara gemuruh membangunkan pikiran ku
yang kosong. Aku berbalik untuk meninggalkan dapur,
tapi akhirnya aku tidak bisa melakukannya. Ini adalah
pertama kalinya dalam hidup ku ketika aku
menyadari bahwa seseorang harus berwajah tebal
untuk dapat bertahan hidup.
Senior pertama yang membuka pintu dapur pada hari
berikutnya dan berkata kepada ku, "Adik ke-17, guru
menerima tiga sambaran petir untuk mu kemarin.
Belajar lebih keras dari sekarang sehingga dia tidak
perlu menerima hukuman lebih jauh bagi mu. "
Ketika aku meninggalkan dapur, Moyuan sudah
mengunci diri dalam ruang meditasi pemulihan.
Aku datang dan berlutut di depan kamarnya selama
tiga hari. Air mata ku mengalir seperti hujan. "Guru,
apa kau terluka parah" Aku sungguh tidak tahu malu
telah melibatkan mu. Guru tidak boleh jatuh sakit.
Aku bisa mati jika sesuatu terjadi padamu. "
Itu satu-satunya waktu dalam hidup ku, aku
menangis dengan rasa sakit yang sangat dalam.
*** Bab 6 Bagian 1 Bagian 1 berbicara tentang Lijing datang ke Gunung
Kunlun untuk bertemu Siyin dan menyatakan
perasaannya. Bai Qian akhirnya menerima dia. Sekali
lagi, pria itu bersifat 'menyanjung-nyanjung' dan entah
mengapa Siyin bisa jatuh hati padanya.
*** Bagian 2 Aku benar-benar tidak ingin mengingat kenangan
lama kami lagi. Tapi itu juga sudah lama, dan ada
rincian yang sekarang buram bagi ku. Mari kita ke
waktu dimana Xuan'nu masuk ke dalam cerita.
Xuan'nu adalah adik dari kakak ipar pertamaku.
Ketika kakak ipar masuk kedalam keluarga kami,
Xuan'nu masih bayi. Keluarga kakak iparku memiliki
masalah pada tahun itu sehingga Xuan'nu dibesarkan
oleh kakak pertama ku dan istrinya, dan tumbuh
besar bersamaku. Xuan'nu sangat menyukai penampilan luar. Dia terus
berkata padaku berulang kali bahwa ia ingin memiliki
wajah seperti wajahku. Mengingat hal ini membuatku
sakit kepala tak tertahankan. Ketika hari ulang
tahunnya tiba, aku pergi ke Shi Li Tao Hua dan
meminta ramuan penyamaran kepada Zheyan.
Xuan'nu berubah hampir persis seperti diriku dan ia
sangat gembira karena keinginannya telah
dikabulkan. Aku juga ikut senang karena suasana
menjadi damai dan tenang. Hal itu sama baiknya bagi
kami berdua. Setelah dewasa, Xuan'nu kembali ke orangtuanya.
Kami tidak pernah saling kontak.
Sementara aku bersama-sama dengan Lijing, kakak
ipar mengirimiku surat. Ternyata orangtuanya ingin
menikahkan Xuan'nu dengan beruang buta dan
Xuan'nu kabur dari rumah karena urusan itu. Saudarasaudaraku berpikir bahwa
tempat mereka bukanlah tempat yang paling aman sehingga mereka
memutuskan untuk mengirim Xuan'nu ketempatku.
Setelah menerima surat dari kakakku, aku segera
menyiapkan ruang tamu, dan mengirimkan surat
kepada Senior Pertama mengatakan kepadanya
bahwa akan ada seorang kenalanku yang datang ke
Kunlun. Senior Pertama yang akhir-akhir ini sedang
baik suasana hatinya menjadi lebih bersemangat
ketika ia mendengar kalau kenalan ku itu adalah
wanita, dan dengan gembira menyetujuinya.
Tiga hari kemudian Xuan'nu tiba di Kunlun dengan
menunggang awan. Ketika dia melihat ku dia agak terkejut. Kakak ipar
tidak mengatakan padanya bahwa dia akan tinggal
dengan ku, teman masa kecilnya Bai Qian. Kakak ipar
hanya mengatakan dia akan tinggal dengan seorang
teman keluarga dekat. Senior Pertama mengatakan, "Aku benar-benar tidak
bisa percaya dia bukan adikmu. Kalian berdua persis
sama ... mungkin kecuali untuk feminitas. "
Aku lebih peduli dengan masa depan ku, jadi tentu
saja aku bukan tipe yang suka memandang rembulan
di langit dan teratai di kolam. Mana mungkin ada
feminitas dalam diriku. Xuan'nu tampaknya tertekan sepanjang hari. Sebagai
teman lama, aku ingin menolongnya jadi waktu aku
turun untuk bertemu Lijing, aku mengajaknya.
Ketika Lijing melihat Xuan'nu, ia tertegun untuk
sementara waktu dan ketika pikirannya kembali,
dengan bodoh ia bertanya, "Dari mana datangnya
'Siyin perempuan' ini?"
Xuan'nu tertawa mendengar kata-katanya.
Aku merasa lega ketika aku melihatnya gembira.
Keesokan harinya aku mengajaknya lagi untuk
bertemu Lijing. Suatu hari aku memetik beberapa apel dan ingin
membawanya ke Lijing setelah matahari terbenam.
Senior Pertama yang melayang turun ke atas pohon
dan menggertakkan giginya sambil berkata, "Kau
menyalahkan aku karena memukul anak itu terlalu
keras kemarin. Tapi sekarang aku menyesal bahwa
aku tidak memukulnya sampai mati. Setelah
mendapatkan hati mu, sekarang dia berselingkuh
dengan Xuan'nu. " Aku kehilangan keseimbangan dan mencengkeram
batang pohon. "Senior, apa yang kau katakan?"
Dia memapahku dan berkata, "Tadi di kaki gunung
aku melihat bajingan itu jalan-jalan dengan Xuan'nu
sambil berpegangan tangan. Mereka tampak sangat
intim. " Kaget dengan syok, aku mendorong tangannya
menjauh dan langsung meninggalkan gunung.
Unicorn api tertidur di luar gua.
Aku berubah wujud menjadi kunang-kunang dan
memasuki gua. Memang ada dua orang di tempat tidur batu.
Aku bisa sedikit melihat wajah wanita yang berada
bawah. Napasnya perlahan.
Lelaki yang berada di atasnya dengan rambut kusut
yang hitam panjang, berseru lembut, "Xuan'nu,
Xuan'nu." Hatiku menjadi dingin seketika. Aku jatuh ke tanah
tertiup angin dan berubah kembali ke bentuk
manusia. Lijing dan Xuan'nu bersamaan memalingkan kepala
mereka, keduanya diliputi ketakutan seperti apa yang
ku duga. Aku mengipas Lijing lebih dulu dan hendak mengipas
Xuan'nu tapi Lijing menahanku. Xuan'nu membungkus
erat dirinya dengan selimut dan bersembunyi dalam
pelukan Lijing. Kami saling mendorong dan menarik untuk setengah
peminuman teh lamanya ketika akhirnya dia
menyerah dan sungguh-sungguh mengatakan, "Ah
Yin, aku sangat menyesal. Lagipula aku bukanlah
homoseksual. " "Bukankah itu alasan yang terlalu enak, memilih
kapan harus homoseksual sekehendak hatimu. Jadi
bagaimana dengan aku sekarang" "
Dia terdiam untuk waktu yang lama sebelum
menjawab, "aku salah."
Xuan'nu menangis saat ia berkata, "Tuan Siyin,
restuilah kami. Kami berdua saling mencinta. Tapi
kalian berdua sama-sama lelaki. Itu, hubungan kalian
tidak benar. " Aku mendengus dingin dan berkata, "Lalu apa
sebenarnya yang benar" Mengkhianati cinta dan
kesetiaan" Mencuri cinta orang lain, melanggar
kebahagiaan orang lain" Apakah itu yang benar" "
Wajahnya memucat dan tidak ada lagi yang bisa ia
katakan. Cinta pertamaku berakhir pada hari itu. Setiap kali
aku berpikir tentang Lijing dan Xuan'nu, dan juga diri
ku yang bodoh, aku merasa sangat sengsara.
Ketika aku masih bersama Lijing, ia memberi ku
banyak hadiah yang menggemaskan, atau barang
yang mahal. Aku tidak tidur semalam penuh dan
membakar semua barang pemberiannya. Tapi hatiku
masih mengkal jadi aku pergi untuk minum-minum.
Aku mabuk di gudang arak Kunlun selama tiga hari
berturut-turut. Ketika aku bangun, aku sedang berbaring di pelukan
Guru. Moyuan bersandar pagar. Tangan kanannya
memegang kendi arak, tangan kirinya memelukku.
Saat dia melihat aku, dia hanya mengerutkan kening
dan berkata, "Menagislah jika ingin menangis. Hal itu
tidak baik untuk dipendam didalam hati. Kau hanya
akan membuang-buang arak ku yang bagus kalau
begini terus. " Aku memeluknya erat-erat dan menangis untuk
Tiga Kehidupan Tiga Dunia, Sepuluh Mil Bunga Persik Three Lives Three Worlds, Ten Miles Of Peach Blossoms Karya Tangqi Gongzi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
waktu yang lama. Lalu aku menatapnya dan berkata,
"Guru, akhirnya kau selesai bermeditasi. Apakah
lukamu sudah pulih" Apakah guru sudah bisa
bergerak" " Dia melirik ke arahku dan tertawa, "Sudah jauh lebih
baik. Aku tidak perlu menyeduh mu untuk dijadikan
obat. "
lain. Semua senior ku mengira orang yang aku cintai
adalah Xuan'nu dan bahwa rasa sakit ku disebabkan
karena Lijing mencurinya dariku. Itu adalah
kekacauan besar. Hanya Guru Moyuan yang tahu sebenarnya. Dia
membelai rambutku dan berkata, "Lijing biasanya
bertindak bijaksana. Sayang sekali dia memiliki
pandangan mata yang buruk. "
Segera setelah selesai bermeditasi, Moyuan diundang
oleh Dongshen Xuanming. Guru Xuanming pernah tinggal di tanah utara, sekitar
beberapa ribu mil jauhnya dari kami. Dia ingin
mengadakan konvensi, jadi ia mengirim utusan guna
mengundang Moyuan dari Kunlun untuk datang dan
mengajar. Moyuan melihat undangan dan berkata, "Mengajar
bukanlah masalah besar. Gunung tempat Xuanming
hidup juga merupakan tempat yang indah. Xiao Shiqi
(Little 17th), siapkan perbekalan dan ikut aku. "
Dengan senang hati aku kembali ke kamar untuk
berkemas. Senior Pertama mengikuti aku ke pintu dan berkata,
"Guru tidak akan pernah menerima undangan ini di
masa lalu. Dia hanya ingin membawamu pergi sehingga kau bisa
melupakan kesedihan kesedihanmu. Shiqi, aku tahu
kau masih sakit hati tetapi pasti sangat melelahkan
bagi guru untuk mengurus mu disamping ia harus
menjalankan tugas-tugasnya. Kau sudah dewasa
sekarang, berbaktilah dan berhenti membuat guru
mengkhawatirkan dirimu lagi. "
Aku mengangguk-angguk. Setelah simposium berakhir, Moyuan membawa ku
berkeliling di tanah utara selama tiga hari sebelum
akhirnya kembali ke Kunlun.
Pada saat itu kami juga mendengar berita pernikahan
Pangeran Iblis ke-2. Undangan dikirim ke semua
orang dan kerajaan Iblis mengadakan perayaan
selama 9 hari. Hubungan Istana Dasiming dan Kunlun telah lama
memburuk. Tentu saja mereka tidak mengundang
kami. Aku hanya menerima surat dari kakak ipar
yang mengatakan bahwa ibunya sangat senang
dengan perjodohan itu dan tidak lagi membutuhkan
aku untuk mengurus Xuan'nu.
Aku tidak berkecil hati. Meskipun Lijing telah bersalah
padaku, bagiku itu hanyalah sebuah romansa dimasa
lalu. Berikan beberapa waktu dan mungkin aku akan
bisa minum arak bersamanya.
Seandainya kemudian hal ini tidak terjadi.
Jingshang memberi Lijing selir baru dari garis
keturunan Iblis. Xuan'nu ditendang keluar dari Istana
Dasiming tidak lama setelah itu. Mereka mengantar
Xuan'nu yang berlumuran darah kembali ke Kunlun.
Senior Pertama ku yang baik hati membawanya
masuk setelah melihat kondisinya mengerikan.
Moyuan memandang pada tindakan senior yang
tertua dengan sebelah mata.
Segera setelah itu, Raja Iblis Jingshang mengobarkan
perang terhadap Kunlun dan negeri peri dengan dalih
istrinya diculik (Lingyu). Moyuan memimpin tentara
kerajaan Langit untuk melawan invasi sang Raja Iblis.
*** Bagian 3 Kerajaan Iblis hampir saja hancur ketika Xuan'nu
mencuri peta strategi kami dan memberikannya
kepada Lijing. Saat itulah kami baru mengetahui
bahwa dicampakkannya Xuan'nu merupakan sebuah
"taktik menyiksa diri" belaka. Sayang sekali Senior
Pertama telah menyelamatkan dan membawa seekor
serigala masuk kerumah. Moyuan memerintahkan pasukannya untuk
menyerang sebelum kerajaan Iblis bisa memecahkan
formasi strategi kami. Aku tidak pernah memikirkan
luka Moyuan sebelumnya ketika ia menerima tiga
sambaran petir bagiku. Dia belum bisa pulih
sepenuhnya dalam waktu beberapa bulan.
Seandainya aku sedikit saja memiliki keraguan,
semuanya tidak akan berakhir seperti ini.
Tapi dia bersandiwara dengan baik, dengan sangat
baik. Pada pertempuran terakhir, tentara kami berbaris di
dua tepi Sungai Ruoshui. Awan gelap menutupi langit.
Aku mengira kerajaan Iblis akan mengibarkan
bendera putih, tapi sungguh mengejutkan Jingshang
mengeluarkan Lonceng Donghuang.
Dia tertawa dan berkata, "Selama aku masih menjadi
Raja Iblis, aku tidak akan pernah menyerah. Jika aku
harus mati, aku akan membawa kalian semua mati
bersamaku. " Saat itu aku tidak khawatir. Aku pikir meskipun
Lonceng Donghuang adalah senjata yang destruktif,
tapi Moyuan lah yang membuatnya dan dengan
demikian ia tentu memiliki cara untuk
mengendalikannya. Sampai sekarang aku masih bisa melihat dengan jelas
adegan di mana Moyuan mengangkat pedangnya
Xuanyuan-nya dan terbang menuju Lonceng
Donghuang. Kilatan sinar merah darah berkilau dari
lonceng itu seolah menembus tubuh Moyuan. Dia
tidak mampu melawannya, tetapi sebagai
pembuatnya, dia paling mengerti akan kemampuan
lonceng tersebut. Dia menggunakan kekuatan terakhirnya untuk
menyegel Jingshang kedalam lonceng. Tanpa diduga,
ia berbalik dan samar-samar menggerakkan bibirnya.
Kemudian, Senior ke-7 yang tahu cara membaca
gerak bibir mengatakan kepada kami bahwa ketika
Guru meninggal, dia hanya mengucapkan dua kata,
"Tunggu aku." Dengan dikalahkannya raja mereka, Pangeran Iblis
Tertua memimpin sisa 30.000 tentaranya mendatangi
ke 100.000 tentara kami untuk menyerah.
Kakak Keempat bilang aku menyanggah badan Guru
dalam pelukanku dan mati-matian menolak gencatan
senjata dari kerajaan Iblis. Aku bahkan bilang aku
akan mencabut nyawa mereka semua jika Guru tidak
dapat bertahan hidup. Hal ini hampir menyulut perang
kembali. Senior ke-7 lalu menghibur ku dengan berkata, "Guru
meminta kita untuk menunggunya. Mungkin dia akan
kembali lagi suatu hari nanti jika kita menjaga
tubuhnya dengan baik. "
Aku dengar ada mutiara jiwa di kerajaan Iblis. Jika
mutiara itu disimpan di dalam mulut Moyuan,
tubuhnya akan utuh selamanya. Tapi mutiara jiwa
adalah benda suci oleh karena itu tidak mungkin
kerajaan Iblis akan menyerahkannya.
Aku menyingkirkan semua konflik masa lalu antara
aku dan Lijing, berharap dia akan memandang
persahabatan lama kita dan mau meminjamkan
mutiara jiwa. Dalam Istana Dasiming yang agung, Lijing duduk di
atas takhta yang tinggi dan memandangku untuk
waktu yang lama. Dia tampak jauh lebih berwibawa
sekarang setelah menjadi Raja Iblis.
Dia berkata kepada ku dengan suara yang tergesagesa, "Memandang tentang
persahabatan kita, aku ingin memberikan mutiara itu kepadamu. Sayangnya
istana kami telah menghadapi banyak kekacauan dan
mutiara itu sudah hilang beberapa waktu yang lalu.
Tidak ada yang bisa ku lakukan. "
Begitulah aku meninggalkan Istana Dasiming dengan
perasaan sedih, aku bertemu Xuan'nu yang
mengenakan pakaian mewah. Dia malu-malu
tersenyum kepada ku, "Kamu datang ke sini dari jauh,
kenapa tidak menginap dan beristirahat untuk
beberapa hari" Jika kau pergi begitu saja, orang akan
menganggap kami bukan tuan rumah yang baik. "
Aku sangat membencinya tapi aku tidak punya
tenaga lagi untuk adu mulut dengannya. Maka aku
mengabaikannya dan berjalan terus. Tapi dia tidak
tahu kapan harus berhenti, dia menunjukkan
tangannya kepada ku, "Kau datang untuk meminjam
mutiara ini, aku benar?" Di dalam genggamannya ada
sebutir mutiara yang berkilau.
Aku menatapnya kaku. Dia tertawa dan berkata,
"Yang Mulia memberikannya kepada ku beberapa hari
yang lalu, agar aku bisa menyembuhkan luka ku.
Pukulan Jingshang tidak ringan lho. Bukan hal yang
baik untuk meninggalkan begitu banyak bekas luka
pada tubuh seorang gadis. "
Bukan hal yang baik untuk meninggalkan banyak
bekas luka pada tubuh seorang gadis, memang benar.
Aku menengadah ke langit dan tertawa. Lalu aku
meraup Xuan'nu dibawah lengan bajuku dan terbang
langsung ke istana Lijing. Ketika kami tiba di sana,
aku menariknya ke arah Lijing dan membuka
tangannya di depannya. Wajahnya putih pucat sambil bergumam sesuatu,
tidak bisa berkata apa-apa.
Aku melemparkan Xuan'nu ke dalam pelukannya dan
mundur ke pintu. Aku tertawa sedih, "Satu hal yang
paling membuatku menyesal seumur hidupku adalah
datang ke sini dan bertemu dengan mu. Kalian berdua
memang pasangan yang setimpal, yang satu
berbahaya, yang lainnya tercela. Mulai sekarang aku
tidak ingin berdiri di bawah langit yang sama dengan
kalian orang-orang Dasiming. "
Aku masih muda dan pemarah, aku jadi tidak
menginginkan mutiara itu lagi. Aku langsung pergi dari
Istana Dasiming. Ketika aku kembali ke Kunlun, keadaan Moyuan
semakin parah. Aku tidak punya pilihan lain.
Saat matahari terbenam aku mencuri sedikit obat
tidur dan membubuhkannya ke dalam makanan para
senior ku. Ketika malam datang, sementara semua orang masih
tidur nyenyak, aku membawa tubuh Moyuan keluar
dari Kunlun pulang ke Qingqiu.
Ada sebuah gunung kecil di utara Qingqiu yang
disebut Fengyi Shan. Ada sebuah gua dengan energi
murni yang baik di sekitar gunung. Ayahku
menamakannya Goa Yanhua. Aku meletakkan
Moyuan di atas ranjang batu. Namun, aku khawatir
aku tidak akan memiliki cukup tenaga untuk
memberikan darah ku padanya setelah aku
menuangkannya keluar dari tubuhku, jadi aku
merangkak dan merebahkan diri di sisinya.
Luka Moyuan sangat parah hingga ia membutuhkan
darah ku setiap hari. Aku harus menunggu sampai
luka-lukanya benar-benar sembuh sebelum
mengurangi jangka waktu transfusi darah menjadi
sebulan sekali. Aku tahu aku tidak akan bertahan lebih lama lagi.
Aku pikir jika aku sampai mati, dia juga tidak akan
bisa hidup kembali. Ketika kami berdua mati,
setidaknya kami saling menemani di akhirat. Itulah
alasannya mengapa aku membawanya ke sini, ke
Goa Yanhua. Inilah tempat yang pernah aku pilih
sebagai tempat peristirahatan terakhir ku.
Hal itu berlangsung selama 7 hari.
Aku pikir aku pasti tidak akan hidup lagi. Ketika aku
membuka mata, aku melihat ibu ku dengan matanya
yang merah bengkak. Ibu memberi ku setengah dari energi kehidupannya
dan menyelamatkan hidup ku. Aku juga berubah
wujud kembali menjadi seorang gadis.
Aku sudah hidup terlalu lama dan tidak bisa lagi
mengingat masa lalu dengan jelas sekarang.
Lijing melintasi jembatan bambu dan datang
kehadapanku. Aku tersentak kembali ke ke alam
nyata dan mengingat bahwa aku telah terjatuh ke
dalam sebuah gua. Tempat yang sama dengan
tempat Raja Iblis bertemu pasangan iblis nya.
Dia memegang tangan ku dan berkata sungguhsungguh, "AH Yin, aku telah mencarimu
selama 70 ribu tahun terakhir."
Aku melirik untuk memeriksa si iblis wanita yang
berada di paviliun. Dia masih terlihat bingung sekali.
Tengkulak selalu mengejar orang-orang yang debitur.
Tidak pernah aku melihat debitur memburu pemberi
pinjaman nya setiap hari untuk mengingatkan,
"Kenapa kau tidak meminta aku untuk membayar
hutang?" Bagaimanapun, dia berhutang lebih banyak
daripada pada hutangku padanya.
Aku menarik tanganku dan mundur beberapa
langkah. Dia kemudian melangkah ke depan dan
menatapku, "Kau sudah cantik dengan pakaian lakilaki. Mengapa menyamar menjadi seorang wanita"
Ah Yin, apakah kau masih membenci ku" Kau pernah
Tiga Kehidupan Tiga Dunia, Sepuluh Mil Bunga Persik Three Lives Three Worlds, Ten Miles Of Peach Blossoms Karya Tangqi Gongzi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
bilang kau dan Istana Dasiming tidak akan berdiri di
bawah langit yang sama. Kau tahu aku ... "
Aku mengibas lengan bajuku dan memaksakan
senyum, "Yang Mulia, Anda bisa berhenti
mengkhawatirkan hal itu. Hal itu hanya disebabkan
oleh kemarahan sesaat. Peri dan iblis bergaul dengan
baik hari ini. Aku sudah hidup cukup lama untuk bisa
bersikap wajar. Aku tidak akan menyia-nyiakan
tenagaku untuk marah-marah atas hal-hal yang tidak
berguna dan akhirnya mempengaruhi kedamaian kita.
Kau dan aku ... sebaiknya saling menjaga jarak. "
Dia berkata, "Ah Yin, aku tahu aku bersalah padamu
hanya karena kau bukan perempuan. Aku, aku ... 70
ribu tahun terakhir ini mereka semua mengatakan
kepada ku bahwa kau telah ... bahwa kau ... Tapi aku
masih tidak akan percaya. Aku merindukanmu selama
ini, Ah Yin ... " Panggilannya "AH Yin, Ah Yin" membuatku sakit
kepala. Dengan gusar aku berkata, "Siapa bilang aku
bukan perempuan" Buka mata mu dan lihat baik-baik.
Apakah ada laki-laki yang tampak seperti aku" "
Tangannya melayang di udara. Beberapa menit
kemudian ia berkata, "Kau seorang wanita" Tapi
kenapa kau ... " Aku mengelak kesamping dan menjawab, "Guru ku
tidak menerima murid perempuan, sehingga ibu
mengubah ku menjadi seorang laki-laki. Karena kau
sedang berbicara tentang masa lalu, aku juga
berbicara tentang masa lalu. Tahun itu kau melupakan
aku dan memilih Xuan'nu. Kau menggunakan empat
pasang unicorn untuk menjemputnya ke istanamu.
Perayaannya berlangsung selama 9 hari dengan
Golok Bulan Sabit 4 Pendekar Gila 17 Penghianatan Joko Galing Jodoh Rajawali 33