Ceritasilat Novel Online

Tiga Kehidupan Tiga Dunia 2

Tiga Kehidupan Tiga Dunia, Sepuluh Mil Bunga Persik Three Lives Three Worlds, Ten Miles Of Peach Blossoms Karya Tangqi Gongzi Bagian 2


upacara yang layak ... "
Dia memegang ke lengan bajuku dan berkata, "Jika
waktu itu kau merasa tersakiti, mengapa kau tidak
bilang kalau kau seorang gadis?"
Aku jadi bingung ketika ia berbalik mendesakku.
Setelah berpikir sebentar, dengan jujur aku
menjawab, "Waktu itu rasanya benar-benar sakit,
meskipun sekarang aku sudah tidak ingat begitu jelas.
Pokoknya, jangan bilang kau menyukai Xuan'nu
karena wajahnya dan bukan kepribadiannya. Karena
kita sudah tidak lagi ada hubungan satu sama lain,
tidak masalah apakah aku mau mengatakan alasanya
atau tidak. " Dia menggigit bibirnya. Malam ini bukan malam yang baik sama sekali. Ketika
aku melihat bahwa dia sudah tidak ada lagi yang
ingin diucapkan, aku berbalik dan menggunakan
mantra 'menghilang'. Hal terbaik untuk mengakhiri
permainan saling tarik-ulur ini sekarang.
Terdengar suaranya memanggil "AH Yin" dari
belakang. Tapi di dunia ini sudah tidak ada lagi yang bernama
Ah Yin. *** Bab 7 Bagian 1 Kakak ke-3 dan istrinya tidak berada di rumah.
Hanya ada beberapa pegawai muda yang sedang
bermain jangkrik di luar pintu gerbang. Yunsheng
pemimpin mereka berlari gembira menghampiriku,
"Lady, Anda jarang berkunjung namun Anda datang
pada waktu yang tidak tepat. Nyonya pergi
meninggalkan rumah sehingga Tuan juga pergi
mencarinya dengan menunggang harimau putih. Jika
Anda suka, aku akan menjadi tuan rumah untuk
menyambut Anda. " Mereka berdua selalu main kejar-kejaran seperti itu,
mereka menganggapnya sebagai suatu kenikmatan
tersendiri. Mereka tidak berubah dari tahun ke tahun. Aku
merasa lapar sekarang, jadi aku minta Yunsheng
untuk menyiapkan beberapa makanan. Setelah
sarapan, aku memberinya dua botol arak lalu kembali
ke Qingqiu mengendarai awan.
Ditengah jalan, tiba-tiba aku teringat bahwa ke
makam Tianwu juga melewati jalan ini jadi aku
sekalian berjiarah. Sebagian besar Imortal kuno berwajah tampan. Tapi
Tianwu bukannya memiliki ketampanan, melainkan
penampilannya itu sedikit unik. Dia menukar kualitas
dengan kuantitas: ia memiliki delapan kepala. Aku
berteman dengan dia saat aku belajar di Kunlun.
Setelah melalui ujian, ia dibakar sampai mati oleh
sambaran petir. Aku berlari dari Qingqiu ke Xiazhou
setelah mendengar berita itu, namun yang tersisa
hanyalah sekerat kerangka putih.
Aku tinggal di Xiazhou selama setengah hari. Ketika
aku tiba di rumah, hari sudah siang.
Begitu kaki ku menyentuh tanah, sesosok bayangan
hijau kecil datang merangkak keluar dari Fox Cave
orangtuaku. Migu menunjukan sisi pemomong-nya, "Yang Mulia,
pelan sedikit, pelan sedikit."
Mataku mulai berputar. Anak itu mengeluh kaget dan melompat memeluk
kakiku. Matanya yang menyedihkan kini dibasahi oleh
air mata. "Bu, ibu tidak memenuhi janji. Ibu tidak
pulang dengan kami ke Istana Langit. "
Migu melirikku dengan rasa ingin tahu yang ditekan.
Aku memelototi dia dan melambaikan tangan sebagai
tanda untuk mengantar tamu keluar.
Dia membungkuk kepada ku dan berkata, "Kau
menyerahkan Qingqiu kebawah perawatan ku. Aku
bisa menolak orang biasa tapi dia adalah Putra
Mahkota Langit, jadi aku tidak bisa menghentikannya.
Dia juga membawa anak mu.
Atas permintaan Pangeran kecil, aku juga harus
mengijinkan Putra Mahkota untuk masuk. Aku
bertindak tanpa seizin mu, silahkan memberi aku
hukuman. " Aku berdiri kaku. Lord Ye Hua juga di sini" Apakah dia
datang secara khusus untuk menghukum aku karena
telah menyabotase pertemuannya dengan sang putri"
Little Dough memegang tanganku dan berkata, "Ayah
bilang ibu tidak akan ikut pulang dengan kami karena
ibu tidak suka berada di Istana Langit. Tapi itu bukan
masalah, kami hanya perlu datang dan tinggal
bersama ibu disini. Tempat apapun pasti baik asalkan ibu berada di sana.
" Kata-katanya membuat kepalaku berputar. "Kau
bilang kau ingin tinggal bersamaku" Ayahmu juga
datang untuk tinggal bersamaku" "
Dough yang lugu mengangguk berulang kali.
Sebagai orang yang perhatian, Migu memapahku
seraya berkata lembut ditelinga ku, "Lady, tetap
tenang." Dulu Tianjun pernah tinggal di rumah bibinya dan
jatuh cinta pada sepupunya. Hidup di bawah atap
yang sama dapat membuat dua orang jadi lebih
dekat. Ye Hua mungkin datang ke sini hanya untuk
meningkatkan kasih sayang diantara kami.
Tapi aku rasa hal ini tidak ada hubungannya dengan
meningkatkan hubungan. Aku pikir dia melakukan ini
hanya untuk menyulitkan ku. Sekarang aku khawatir.
Aku sedikit tenang saat Migu memberitahu ku bahwa
Ye Hua meninggalkan Little Dough di sini dan telah
kembali ke Langit. Little Dough menatapku dengan pandangan
memohon, "Bu, aku lapar ~."
Kami tidak memasak apa-apa selama beberapa hari.
Aku menoleh pada Migu dan bertanya, "Apakah
ditempat mu ada sesuatu untuk dimakan?"
Migu bingung menjawab, "Tidak, tidak pernah."
Aku terkejut bertanya, "Apakah Fangjiu tidak
memasak untuk mu" Apa dia sudah kembali ke
rumah orangtuanya" "
Dia tampak sangat marah, "Setengah tahun lalu dia
bilang dia perlu pergi ke dunia fana untuk membalas
budi. Dia belum kembali sejak saat itu. Hanya Tuhan
yang tahu apakah dia sudah disembunyikan oleh
dermawan nya. Aku hanya berharap dia tidak
membawa rubah kecil ketika ia kembali. "
Little Dough mengerti bahwa ia tidak akan
mendapatkan makanan untuk saat ini dan matanya
mulai tergenang air mata.
Aku sudah bersamanya selama dua hari dan aku
sudah tahu kepribadiannya. Dia akan bertindak
dengan penuh penderitaan tapi air matanya tidak
akan pernah jatuh. Air matanya tetap tinggal di dalam
matanya untuk membuat aku merasa bersalah
karena telah menganiaya dirinya.
Meskipun aku tidak pernah menganiaya dia.
Migu tentu saja tidak tahu bagaimana menangani trik
ini dan dengan cepat meraih tangannya, "Kakak akan
membawa mu untuk pergi mencari makanan. Yang
Mulia, apakah Anda suka buah murad mawar" "
Sudut bibirku berkedut. Little Dough paling usianya
baru beberapa ratus tahun. Sementara Migu sudah
berusia 137.000 tahun pada tahun ini. Bagaimana dia
bisa tidak berkaca dan tanpa malu-malu menyebut
dirinya "Kakak?"
Aku mengikuti mereka ke sisi timur pasar.
Peri-peri kecil dengan hormat menyambut aku,
"Gugu." Little Dough tampak kurang senang saat ia berjalan
ke peri pohon pinus tua dan bertanya, "Ibuku masih
muda dan cantik. Kenapa kau memanggilnya seolaholah dia sudah begitu tua?"
Peri pohon pinus jadi terdiam untuk jangka waktu
yang lama, "Gugu, sejak kapan kau punya anak?"
Aku mendongak ke langit untuk mencari jawaban ,
"Sejak kemarin."
Little Dough datang dan duduk di depanku. Tangan
mungilnya juga meniru kita dalam memilih buahbuahan. Tetapi karena dia terlalu
pendek, semua keranjang menutupi matanya saat ia duduk. Dia
menolak untuk tetap diam dan beranjak ke tempat
berikutnya sehingga ia bisa ikut memetik buah seperti
kami. Saat aku sedang antusias memilih, sebuah tangan
menjulur di depanku. Jari-jarinya yang panjang dan
ramping terlihat indah. Mengira itu Migu, aku hanya
bergeser sedikit untuk memetik yang lain.
Tapi dia terus bersikeras memilih buah yang sama
dengan yang ingin ku petik. Merasa aneh, mataku
bergeser mengikuti lengan baju hitamnya. Ayahnya
Little Dough, Lord Ye Hua yang seharusnya sedang
ada urusan di Jiuchongtian, kini membungkuk di kios
buah. Dia tertawa keras saat menatap aku.
Sungguh berbahaya tawa yang dia tampilkan itu.
"Ah, Lord Ye Hua. Apakah Anda sudah makan" Kami
punya buah murad mawar untuk makan siang, Anda
ingin bergabung dengan kami" "
Senyum di wajah Ye Hua membeku saat ia melihat
buah di tangan aku dengan pandangan tidak setuju,
"Ah Li sudah besar sekarang. Kau hanya akan
memberinya makanan ini" "
Aku mencubit pipi tembem Little Dough dan bertanya
kepadanya, "Apa kau mau makan ini?"
Dia cemberut dan menjawab, "Ya ..."
Ye Hua tidak berkata-kata lagi. Dia meletakkan
tangannya di dahinya dan menatapku beberapa saat,
kemudian meraih tanganku dan bertanya, "Apakah
ada tempat yang menjual daging dan sayuran di
sekitar sini?" Dia menarikku pergi sementara aku masih berpikir.
Migu membawa Little Dough dan berjalan mengikuti
kami, "Lady, kita jadi membeli buah-buahan ini?"
Ye Hua berjalan sedikit terlalu cepat. Aku mencoba
untuk bersaing dengan dia saat menjawab Migu,
"Tentu saja. Kita menghabiskan waktu setengah
harian memilihnya. Apakah kita memilihnya untuk
dibeli orang lain" "
Sudah banyak orang yang berlalu-lalang sekarang.
Segera setelah itu, seluruh kota berkasak-kusuk
tentang seorang pria yang tidak terlalu lusuh yang
membawa seorang anak balita untuk tinggal di rumah
Tuan-nya. Anak balita gemuk itu memanggil nyonya
mereka "ibu" dan memanggil pria itu "Ayah."
Qingqiu sudah terlalu lama damai dan tentram. Hanya
masalah kecil seperti hilangnya burung tunggangan
kakak ke-4 telah menyia-nyiakan air liur mereka
selama 3 tahun untuk bergosip. Sekarang mereka
merasa senang dengan berita ku ini.
Seekor serigala abu-abu dari pasar utara datang
dengan keranjang ikan, "Ikannya hanya ada sedikit.
Anda harus merebusnya untuk memulihkan
kesehatan Anda. " Ye Hua mengambil keranjang dan menjawab,
"Memiliki anak memang merupakan tugas yang berat.
Aku ingin 'memulihkan' diri bersama dengannya. "
Serigala abu-abu itu membelai jenggotnya dan
tertawa bodoh. Perasaan merinding menjalar keseluruh tubuhku.
'Memulihkan' kembali tubuhku yang kaku.
*** Bagian 2 Little Dough sudah makan beberapa buah pada saat
kami kembali ke Fox Cave. Migu tersenyum ramah
dan mengambil sapu untuk menyapu kulit buah.
Ye Hua mengangkat secangkir teh sambil berkata,
"Apakah kau tidak ingin membuat makan siang?"
Aku memberikan Migu sekilas lirikan dingin lalu duduk
untuk mengangkat secangkir teh di tangan ku. Little
Dough menepuk perutnya dan menahan tanganku,
"Ibu, aku juga ingin makan siang." Aku menyodorkan
cangkir teh kearahnya. Migu mengerutkan kening disampingku, "Lady, Anda
juga tahu bahwa ..."
Dengan tenang aku meyakinkannya, "Selalu ada yang
'pertama kali' untuk segalanya. Kau sudah melalui
ujian petir sebelumnya, mengapa kau takut urusan
ini" Aku yakin pada kemampuanmu. "
Dia berjalan ke dapur dengan begitu enggan.
Tiba-tiba terdengar suara berturan dari dalam dapur.
Migu yang kusut berdiri di dekat pintu dengan sebuah
centong di tangannya, menatapku dengan mata
gusar. Aku tertawa tersedak dan berpaling untuk
berkompromi dengan Ye Hua, "Little Dough sepertinya
sudah kenyang. Kita sudah dewasa sehingga tidak
masalah apakah kita makan atau tidak. Anggap saja
makan kita hari ini sudah beres, oke" "
Lalu aku menoleh ke Migu dan berkata serius
padanya," Turunlah ke dunia fana dan jemput Fangjiu.
" Migu bertanya, "Apa alasannya, Nyonya?"
Aku berpikir dan hati-hati berkata, "Katakan padanya
ada keadaan darurat di Qingqiu."


Tiga Kehidupan Tiga Dunia, Sepuluh Mil Bunga Persik Three Lives Three Worlds, Ten Miles Of Peach Blossoms Karya Tangqi Gongzi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Aku masih belum selesai ketika Ye Hua menyeretku
ke dapur, "Kamu bisa menambahkan kayu ke api?""
Baru dua hari sejak aku bertemu dengannya dan
sekarang aku bisa melihat dia memasak di dapurku.
Sesekali dia memberitahu ku, " Apinya terlalu besar,
kurangi kayunya," atau, "Api terlalu kecil, tambahkan
beberapa kayu bakar."
Sekarang aku ingat bahwa ibu Little Dough itu adalah
seorang manusia dari Gunung Junji. Ah, jadi
keterampilan Ye Hua itu mungkin diajarkan oleh
Nyonya yang naas itu. Dia memegang centong di satu tangan dan spatula di
tangan lain, menampilkan berbagai keterampilan
kelas dunia. Aku sangat terkesan hingga tidak bisa menekan katakata hatiku, "istri lama mu
pastilah seorang juru masak yang hebat." Dia terpaku sejenak. Aku baru ingat bahwa istrinya sudah lama meninggal.
Dengan menyebutkan nya berarti aku telah membuka
kembali luka lamanya. Api meletup-letup, menjilati bagian bawah panci.
Aku menelan ludah dan menambahkan lebih banyak
kayu bakar. Ye Hua mengambil piring dan berdiri. Dia menatapku
dengan aneh dan berkata dingin, "Kemampuannya
memasak sama biasanya dengan kemampuanmu.
Ketika aku memasak, dia juga hanya diam di
sampingku untuk menambahkan kayu bakar."
Aku merasa canggung hingga kehabisan kata-kata.
Dia berbalik dan membawa sayur ke meja makan,
lalu dengan lembut menambahkan, "Bagaimana
caramu bertahan hidup sendirian di Gunung Junji
sebelum bertemu aku?"
Ia berbicara pada dirinya sendiri tapi kata-katanya
juga sampai ke telingaku. Tiba-tiba aku merasa
simpatik padanya. Ye Hua membuat tiga macam hidangan goreng dan
satu sup. Aku mengajak Migu untuk makan setelah dia
membersihkan diri. Ye Hua membangunkan Little Dough dan
memaksanya untuk makan. Dough menangis sambil
mengunyah, "Jika ayah terus memaksa ku untuk
makan, aku bisa berubah menjadi bola bulat karena
makan sebanyak ini."
Lord Ye Hua perlahan mengangkat cangkir tehnya dan
berkata, "Bukankah bagus berubah menjadi bola" Jadi
ayah tidak perlu membawamu ke Langit dengan
menunggang awan. Ayah hanya perlu menendangmu
dan kau akan terbang langsung sampai ke Istana
Jingwan. " Seketika Little Dough mengubur wajahnya ke dalam
pelukanku dan berpura-pura menangis, "Waaa ~ ayah
jahat." Ye Hua meletakkan cangkir tehnya ke bawah lalu
menyendok sup ke dalam mangkuk sambil tersenyum
kepada Dough, "Sudah punya sekutu yang kuat, ya?"
Kemudian ia menyodorkan sup kepadaku dan
berkata, "ini Qianqian ~, makanlah lebih banyak . "
Migu hampir tersedak makanan, ia batuk-batuk
nonstop. Pipiku memerah lalu aku mengangkat kepala Little
Dough yang sedang mengantuk dan membujuknya,
"Anak baik, minum sup ini."
Masakan Ye Hua tidak buruk, padahal aku tidak
pernah menyukai sup ikan. Tiga hidangan lainnya juga
sangat enak. Aku memberikan kamar kakak ke-3 pada Ye Hua.
Pada awalnya aku kira dia datang ke sini untuk
membalasku, tapi sudah setengah bulan dan dia
masih belum menyinggung apa-apa tentang kejadian
di Istana Air. Setiap pagi peri kecil bernama Jiajun datang
mengetuk pintu kami. Dia membawa laporan baru
dan mengambil laporan yang lama.
Biasanya, Lord Ye Hua mengunci diri di ruang belajar
untuk mengurus laporannya. Di pagi hari dia akan
menyeretku untuk pergi jalan-jalan. Setelah makan
malam kami jalan-jalan lagi. Pada malam hari ia akan
mengajakku ke ruang kerjanya untuk bermain catur
dengan-nya. Dia mengganggu ku selama beberapa
hari berturut-turut. Ada kalanya aku tertidur di tengahtengah permainan dengan
wajah menempel di mejanya. Dia tidak membangunkan aku dan
sebaliknya ia ikut tidur di meja yang sama dengan ku.
Berpikir bahwa Jiajun telah melihat adegan intim ini,
rumor pasti akan beredar luas.
Hanya karena dia bekerja dengan baik bukan berarti
dia tidak menggosip. Seperti yang diperkirakan, Lady Sujin jauh-jauh dari
Istana Langit telah mengirim pembantunya beberapa
kali untuk menjenguk Ye Hua. Perkiraanku tepat
sasaran. Namun berkat Migu, aku tidak pernah mendapat
kehormatan untuk bertemu dengannya.
Aku hanya mendengar dari para penggosip bahwa
pembantu cantik namun kurang ajar itu dengan
angkuh berkata kepada Migu, "Nyonya kami tidak
begitu cupat sehingga dia tidak menerima orang lain,
terutama Ratu masa depan. Dia hanya memikirkan
yang terbaik. Lady Bai Qian belum resmi menikah
dengan Yang Mulia Putra Mahkota. Jadi tidak tepat
untuk tinggal bersama sepanjang hari, melakukan
hubungan tidak senonoh seperti ini. Bahkan Tianjun
tidak pernah berbuat begitu. "
Pelan-pelan aku merenungkan kata-katanya untuk
waktu yang lama. Kecuali kata "tinggal bersama
sepanjang hari" dan "melakukan hubungan tidak
senonoh" yang palsu, hal-hal lainnya terasa masuk
akal. Aku juga ingin tahu mengapa Lord Ye Hua mau
tinggal di tempatku untuk waktu yang begitu lama.
Jadi aku menggunakan insiden ini sebagai alasan
untuk menanyakannya. Dia sedang bersiap untuk melukis pemandangan
bunga teratai tetapi ketika ia mendengar kata-kataku,
ia mengerutkan alisnya dan berkata, "Kau berada di
sini oleh karena itu aku datang kemari. Lagipula kau
adalah istriku, orang luar tidak berhak untuk
mempertanyakan urusan kita."
Diingatkan olehnya, aku ingat kembali bahwa Ye Hua
yang sedang berdiri sini adalah suami yang telah
Tianjun janjikan padaku. Lebih muda 90 ribu tahun
dariku. Lucu sekali. Suami ku.
Aku setuju tanpa banyak pikir, kemudian berbicara
dengan serius, "Jika aku menikah tepat pada
waktunya seharusnya cucu-cucu ku sudah seumur
denganmu sekarang." Dia berhenti. Aku melirik untuk melihat perkamen di
atas meja. Dia memang memiliki tulisan tangan yang
kuat, kaligrafi yang hebat.
Dia tidak mengatakan apa-apa. Dia meletakkan kuas
ke bawah dan dengan tenang menatapku dengan
pandangan dingin. Aku tertawa canggung dan kemudian mengubah
topik, "kata pembantu surgawi kau telah membawa
Putri Muqing dari Laut Timur ke Langit?"
Temperamen lelaki ini sangat sulit untuk tebak. Dia
masih dalam suasana hati yang buruk beberapa saat
lalu, menatapku dengan pandangan dingin, tapi
sekarang dia mengambil kuas cat dan tersenyum
cerah kepada ku, "Berdirilah di dekat jendela. Ya,
ambil kursi bambu itu. Oke, bagaimana kalau
berbaring" Ya, ya, sandarkan kepalamu dikursi.
Berposelah yang nyaman. "
Dengan kaku aku melakukan apa yang dia katakan
persis seperti boneka. Lalu aku menyadari bahwa dia
ingin melukis potret ku. Belum begitu lama aku di
kursi bambu ketika aku sudah berubah menjadi
"Camellia tertidur di musim semi" tanpa mengatakan
apapun. Dia melukis sebentar sebelum tiba-tiba berkata,
"Muqing merasa lebih baik mati daripada menikahi
Pangeran Kedua Laut Barat. Dia mengurus Ah Li dan
aku di masa lalu jadi aku membawanya kembali
menjadi hamba perempuan di Surga. Aku akan
membiarkan dia pergi setelah dia memikirkan kembali
hal-hal di atas. " Aku sedikit terkejut. Aku tidak menyangka dia akan
menjelaskan seperti itu. Dia mengangkat kepalanya. Wajahnya tampak ramah
saat berkata, "Ada lagi yang ingin ditanyakan"
Sebaiknya tanyakanlah sekarang. "
Dengan penuh rasa terima kasih aku berkata,
"Lenganku mati rasa. Boleh aku mengubah posisi
duduk ku sekarang" "
Dia tertawa. Dia melukis beberapa garis lagi sebelum
mengatakan, "Terserah padamu."
Aku akhirnya tertidur di kursi bambu tanpa
menyadarinya. Ketika aku bangun, langit sudah gelap. Sebuah jubah
hitam menutupi tubuhku. Sepertinya ini jubah yang
dikenakan Ye Hua, tapi aku tidak tau dia ada di mana.
*** Bab 8 Bagian 1 Aku merangkak turun dari tempat tidur dan menjaga
kebersihan pagi ku sesederhana
mungkin. Lalu aku minum teh dan melihat kearah
pintu masuk gua menunggu Ye Hua
untuk membawa ku jalan-jalan. Entah apa yang salah
dengannya. Dia pergi jalan-jalan
setiap pagi dan selalu bersikeras mengajakku untuk
ikut bersamanya. Tidak ada yang luar biasa tentang pemandangan di
sekitar sini. Hanya ada beberapa
rumpun bambu kecil dengan beberapa aliran air yang
jernih. Sesekali terlihat sangat
menarik tetapi terasa membosankan setelah
beberapa saat. Aku harus mengacungkan
jempol padanya karena masih tidak merasa bosan
setelah setengah bulan. Aku berjalan santai ke luar dan mendengar rintik
hujan. Aku menekan kegembiraanku
sambil meletakkan cangkir teh kembali ke atas meja
dan dengan cepat kembali ke kamar
untuk tidur lagi. Belum sempat tertidur aku sudah mendengar suara
langkah kaki mendekat. Begitu kubuka mataku, aku melihat Ye Hua berdiri di
samping tempat tidur. Aku membuat
wajah sedih dan berkata, "Entah dewa air mana yang
membuat hujan hari ini. Maaf kau
harus kehilangan kesempatan untuk jalan-jalan.
Silakan melakukan kegiatan indoor
selama satu hari ini, oke" "
Ye Hua menyeringai tanpa mengatakan apapun.
Little Dough yang seharusnya masih tidur
melongokkan kepalanya dari balik tubuh Ye Hua
dan penuh semangat melompat ke tempat tidur. Dia
mengenakan pakaian bordir cerah
hari ini yang melingkari tangan kecil dan pipi tembem
pink-nya. Aku masih terpukau oleh
pakaiannya yang cerah ketika ia memeluk leherku
dan berkata, "Ayah bilang hari ini dia
akan membawa kita ke dunia fana untuk berjalanjalan. Kenapa ibu masih di tempat
tidur" " Dia membuatku terkejut. Ye Hua mudah mengambil jubah yang tergantung di
pembatas ruangan dan memberikan
kepada ku, "Untungnya di sana tidak hujan."
Sebenarnya apa yang dia inginkan"
Jika dia tidak tahu jalan dan membutuhkan panduan,
ia seharusnya bertanya pada Dewa
Bumi setempat . Meskipun aku pernah pergi ke dunia
fana dan pernah belajar di Kunlun,
sekarang aku sudah tidak lagi ingat arah. Adalah ide
yang buruk untuk bertanya jalan
kepadaku. Tapi mata besar Little Dough menatapku
dengan penuh harapan hingga aku
tidak bisa mencari alasan untuk menolak.
Segera setelah aku melompat ke atas awan, aku
mengubah diriku menjadi peri laki-laki
muda dan memberitahu Little Dough, "Kau panggil
'ayah' pada ayah mu dan panggil aku
'ayah angkat' oke?" Dia tidak benar-benar mengerti mengapa harus
berbuat begitu tapi dia selalu mendengarkan
kata-kataku dan mematuhinya.
Ye Hua tidak terlalu ambil pusing. Dia mengubah
jubahnya agar terlihat seperti umumnya
jubah dari dunia fana dan menatapku sambil berkata,
"Kau terlihat baik juga dengan
penampilan seperti ini."
Aku tertawa dan berkata, "Kau terlalu memuji."
Little Dough menunjuk kesana-sini dan gembira pada
segala sesuatu yang dilihatnya
di jalan. Segala sesuatu tampak baru dan aneh
baginya. Martabat Tianjun tersapu bersih
oleh tindakannya. Tapi Ye Hua tampaknya tidak


Tiga Kehidupan Tiga Dunia, Sepuluh Mil Bunga Persik Three Lives Three Worlds, Ten Miles Of Peach Blossoms Karya Tangqi Gongzi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

keberatan. Dia dan aku berjalan perlahan
di belakang sementara Dough berlari-lari di depan.
Pasar dunia fana ini juga lebih ramai daripada pasar
Qingqiu. Aku mengepakkan kipasku dengan lembut dan
bertanya pada Ye Hua, "Mengapa tiba-tiba
ingin datang ke sini" Bukankah kemarin JiaJun
membawakanmu setumpuk laporan"
Rasanya laporan itu bukanlah urusan yang mudah
dikerjakan. " Dia melirikku sekilas dan berkata, "Hari ini adalah hari
ulang tahun Ah Li." "Ah" aku melipat kipasku, "Kenapa tidak memberitahu
aku sebelumnya. Aku tidak
membawa apa-apa sekarang. Dia memanggil aku ibu
tapi aku tidak punya hadiah
untuk ulang tahunnya. Bukankah itu membuat ku jadi
seperti orang yang tidak berperasaan" " Dia berkata acuh tak acuh, "Hadiah besar apa yang
akan kau berikan kepadanya"
Sebuah mutiara bersinar malam" "
Aku bertanya, terkejut, "Bagaimana kau tahu?"
Matanya berkerut tersenyum, "Penduduk Langit
menyebutkan tentang hadiah
pemberianmu sambil berolok-olok. Katanya hadiah
khas darimu adalah mutiara
bersinar malam dan itu tidak pernah berubah selama
bertahun-tahun. Sebuah mutiara kecil untuk peri kecil, yang besar untuk peri
besar, rupanya kau sangat adil.
Ah Li masih muda sehingga dia tidak akan mengenali
nilai dari mutiara bersinar
malam. Jadi lebih baik membawanya keluar untuk
bersenang-senang hari ini. "
Aku menggaruk hidung dan tertawa, "Aku punya satu
yang ukurannya setengah badan orang. Dari kejauhan akan terlihat seperti bulan
kecil. Jika kita menggantungnya
di istananya, pasti akan terlihat lebih cerah dari
tempat Maori Xingjun (Dewa Pagi).
Mutiara ini hanya ada satu di seluruh dunia ... "
Saat aku sedang menggambarkan ceritaku, aku
mendapatkan diriku tiba-tiba
mundur dan jatuh ke dalam pelukannya. Sebuah
kereta kuda yang sedang mengamuk berlari cepat melewati kami.
Ye Hua sedikit mengernyit. Dua kuda yang sedang
berderap itu tiba-tiba berhenti,
meringkik sambil menepi. Kereta kayu terjungkal ke
tanah dan berhenti mendadak.
Sang kusir berguling keluar dari kursinya dan
menyeka keringat sambil berkata,
"Terima Langit dua kuda gila ini akhirnya berhenti."
Little Dough yang masih melompat-lompat ke depan
beberapa saat lalu merangkak
keluar dari bawah perut kuda. Dia memegang tangan
seorang gadis muda yang sedang trauma. Gadis itu sebenarnya terlihat lebih
tinggi dari Little Dough, dan
sepertinya dia sedang ditarik keluar dari pinggang
kuda. Seorang wanita berlari keluar dari kerumunan dan
menarik gadis itu menjauh
dari Little Dough. Dia meraung mengatakan, "Kau
membuatku takut setengah mati, kamu takut aku setengah mati."
Adegan ini terasa familiar. Bayangan ibu ku sendiri
muncul dalam pikiran aku.
Dia sedang menangis dan penampilannya tampak
menyedihkan, dia memegangku
erat-erat. "Ke mana kau pergi selama dua ratus tahun
ini. Mengapa kau jadi seperti ini ... "
Aku menggeleng merasa itu pasti halusinasi. Ibuku
bahkan tidak bertindak seperti itu ketika aku hampir mati di Goa Yanhua
dengan Moyuan. Lebih-lebih,
aku tidak pernah meninggalkan Qingqiu selama dua
ratus tahun lamanya. Ah, tapi aku tidur selama dua ratus tahun setelah
pertempuran melawan Jingshang
500 tahun yang lalu. Little Dough mendatangi kami dan bertanya polos,
"Ayah, mengapa ayah memeluk ayah angkat?"
Kerumunan yang masih merasa ngeri atas insiden itu
segera mengalihkan pandangan mereka kepada kami. Aku tertawa gelisah
sambil melepas pelukan Ye Hua dan berkata, "Aku terjatuh, aku terjatuh."
Little Dough mendesah lega dan berkata, "Untungnya
jatuh ke pelukan ayah. Jika jatuh ke tanah, wajah cantik mu akan tergores
dan kemudian ayah akan menjadi sedih. Aku juga akan merasa sedih. "
Dia merenungkan sesuatu dan kemudian menanya Ye
Hua," Benarkan, ayah" "
Mata semua orang beralih ke Ye Hua. Dia membelai
dagu dengan santai dan berkata, "Benar."
Aku sangat malu hingga rasanya ingin
menyembunyikan kepalaku ke dalam tanah.
Ketika kami sedang makan siang restoran sisi danau,
seorang biarawati Tao datang dan meminta untuk bergabung dengan kami.
Saat kejadian, dia duduk bersama kusir kereta kuda. Dia mengucapkan
terima kasih karena Ye Hua telah menyelamatkan hidupnya dan
wajahnya terus memerah sambil
memaksakan bahwa dia akan datang berkunjung ke
rumahnya (Ye Hua) suatu hari nanti untuk membalas budi.
Aku ingin tertawa keras. Biarawati ini, dia tidak
sedang bermimpi di musim semi kan"
Sekarang aku tahu mengapa Moyuan tidak mau
menerima murid perempuan.
Dengan wajah mereka (Ye Hua & Moyuan=mirip),
sulit untuk menghindari libatan asmara. Ye Hua meneguk tehnya dan terus bersikap dingin,
"Ada alasan untuk segala
sesuatu. Hasil hari ini secara alami disebabkan oleh
kebaikan di masa lalu. Ini
tidak ada hubungannya denganku. Kau tidak perlu
menyimpannya di dalam hati. "
Miaoyun, biarawati itu tidak tahu harus berkata apa
lagi. Dia melihat aku dan
Little Dough lalu dengan lembut berkata, "Kau juga
merupakan peri muda yang sangat tampan."
Aku dengan rendah hati menjawab, "Aku mungkin
tampan sekarang, tapi siapa yang tahu bagaimana aku akan berubah ketika
aku tumbuh dewasa. Ada peri lain dari kampung halamanku yang luar
biasa eloknya sewaktu masih
kecil. Tapi 3000 tahun kemudian ia berubah jadi biasabiasa saja. " Little Dough menarik lengan bajuku sambil cemberut.
Aku hampir mati tertawa. Sulit mendapatkan
kesempatan untuk mengkritik
seseorang dan masih bisa pura-pura bersikap rendah
hati. Ye Hua mengangkat cangkir dan tersenyum padaku,
"Apa gunanya seorang
pria memiliki penampilan yang baik" Lebih baik untuk
meengandalkan kepalan tangan daripada mengandalkan wajah saat berkelahi.
" Setelah meneguk teh, dia melanjutkan," Aku dengar
anak perempuan menurun ayah dan anak laki-laki menurun dari ibu mereka. Aku
pikir saat Ah Li tumbuh dewasa, dia tidak akan terlihat jelek. "
Little Dough langsung mendapatkan kembali
semangatnya. Dia menatap Ye Hua
dengan perasaan yang mendalam seolah-olah dia
menyesal bahwa dia tidak bisa bergeser lebih dekat dengan ayahnya.
Aku batuk ringan dan berkata sayang, "Tidak peduli
bagaimana dia terlihat saat
ia besar nanti. Karena dia darah dan dagingku, dia
akan selalu ada di hatiku. "
Little Dough segera menoleh ke arahku dengan
matanya yang berair. Dia mendekat lebih erat kepadaku tanpa membuat jarak.
Ye Hua tertawa tanpa mengatakan apa-apa lagi.
*** Bagian 2 Ye Hua mulai membuat ulah ketika makanan kami
disajikan. Dia sengaja mengambil
sedikit dari setiap hidangan untuk diberikan padaku.
Dia bahkan tersenyum ramah dan dengan mesra
berkata, "Kau suka hidangan ini,
ambillah yang banyak." Atau, "Aku tahu kau tidak
suka hidangan ini tapi makanan
ini baik untuk kesehatan mu. Kau terlihat kurus, nanti
bisa jatuh sakit jika tidak
mengurus diri. " Aku tahu dia hanya bermaksud untuk menggunakan
diriku sebagai tameng tapi tetap
saja aku ingin muntah mendengar kata-katanya.
Miaoyun juga merasa tidak nyaman
mendengar kata-kata Ye Hua. Sang kusir makan
dengan tergesa-gesa lalu mengajak
Miaoyun pergi. Ye Hua akhirnya berhenti memberi aku makanan. Aku
mendesah lega. Dia berkata, "Bagaimana jadinya nanti kalau sekarang
kau tidak bisa menerima pengakuanku?" Aku mengabaikannya dan meneruskan makan siang
ku. Kami masih belum selesai makan ketika Jiajun muncul
dan membisikkan sesuatu ke pada
Ye Hua. Ye Hua berbalik dan memberitahu aku,
"Bisakah kau menjaga Ah Li sore ini"
Aku harus kembali ke Langit sebentar. Aku akan
mencari kalian berdua nanti malam. "
Di Surga tidak ada pendongeng jadi aku mengajak
Little Dough untuk menonton
sebuah pertunjukan. Entah bagaimana aku bisa
tertidur di tengah-tengah acara
dan ketika bangun aku menemukan bahwa Little
Dough telah hilang. Ketika aku akhirnya menemukannya melalui cermin
sakti, ternyata dia berada dirumah
bordil. Aku bertanya kepadanya mengapa dia
meninggalkan aku dan datang ke
tempat ini. Ia menjelaskan bahwa tadi dia bermaksud untuk
menyelamatkan seorang wanita
muda dari beberapa orang jahat. Tapi mereka
menghilang ketika dia sampai dibawah,
kemudian seseorang menyuruhnya pergi ke sini. Little
Dough pergi dengan menembus
dinding dan secara tidak sengaja masuk ke ruangan
yang salah. Little Dough menyeka hidung dan cemberut sejenak
sebelum berkata, "Ada dua orang
saling berpelukan erat di tempat tidur. Tampaknya
menarik, jadi aku hanya ingin melihat
apa yang sedang mereka lakukan. "
Jantungku mulai berdetak cepat dan dengan gemetar
aku bertanya padanya, "Apa ... yang kau lihat" "
Dia berpikir dan berkata, "Memeluk, menyentuh.."
Setelah beberapa saat tergagap dan
ia bertanya, "Ibu, mereka sedang melakukan apa?"
Aku menengadah ke langit dan mengatakan
kepadanya dengan wajah serius, "Itu adalah
teknik meditasi yang disenangi manusia. Namanya...
Meditasi Pasangan Harmony, haha,
benar, Meditasi Pasangan Harmony. "
Little Dough menjawab dengan kagum, "Manusia
benar-benar rajin. Mereka juga suka
bermeditasi. " Aku tertawa canggung. *** Bagian 3 Begitu aku berbalik, aku menabrak seseorang. Bau
alkohol yang sangat menyengat
tercium di seluruh tubuhnya.
Aku menutup hidung dengan tanganku dan
melangkah mundur. Di hadapanku berdiri
seorang pria yang sedang marah memegang kipas.
Dia menunjuk kipas kepadaku dan
berkata, "Tuan muda, engkau sungguh tampan. Diriku
(bangsawan) sangat mengagumimu. "


Tiga Kehidupan Tiga Dunia, Sepuluh Mil Bunga Persik Three Lives Three Worlds, Ten Miles Of Peach Blossoms Karya Tangqi Gongzi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Hukk, hukk *batuk*. Ternyata seorang bangsawan
playboy. Aku memaksakan diri
untuk menjawab, "Tidak sama sekali, Tuan" lalu
menarik Little Dough turun kelantai
bawah. Dia berbalik untuk menghalangi jalanku. Secepat kilat
ia meraih tanganku dan menelan
ludah, "Tanganmu begitu lembut dan halus."
Aku tidak bermaksud memberinya pelajaran tapi dia
sudah mendekat ingin meraih
pinggangku. Nah, hal ini merubah keadaan.
Biasanya aku peri yang baik hati, tapi karena mahluk
fana ini tidak memiliki hubungan
apapun dengan Qingqiu, untungnya kebaikan hatiku
bisa ada batasnya. Aku hendak
membaca mantra untuk membungkamnya dan
kemudian melemparkannya ke hutan
terdekat selama beberapa hari lamanya, tiba-tiba
seseorang telah menarikku erat-erat
ke dalam pelukannya. Seseorang yang sangat akrab.
Aku mendongak dan dengan senang hati menyambutnya, "Haha, Ye Hua, Kau
datang pada waktu yang tepat."
Ye Hua menarikku menjauh. Jubah hitamnya berkilau
oleh sorotan cahaya lampu. Dia
menyeringai pada pria yang sedang mabuk itu, "Apa
kau merasa senang menggoda
istri ku?" Little Dough menelan kue kacang hijaunya, menjilat
bibirnya, lalu sambil memegang
tanganku dengan tulus ia berkata kepada pria itu,
"Kau benar-benar berbakat hingga
bisa membuat ayahku marah. Kau akan menuai apa
yang kau tabur. Berhati-hatilah. "
Pria itu berubah dari malu menjadi gusar, "Hmph, kau
tahu siapa aku" Hmph ... "
Dia menghilang sebelum sempat menyelesaikan katakatanya.
Aku tanya Ye Hua, "Kau kirim dia kemana?"
Dia melirikku sekilas lalu berpaling ke arah lampu
minyak dan dengan santai berkata,
"Ada sebuah hutan lebat di dekat sini."
Aku tak bisa berkata apa-apa. Nah, bukankah kami
belahan jiwa" Dia terus memandangi lampu minyak untuk beberapa
saat dan akhirnya berpaling
padaku, "Kenapa kau tidak pergi waktu dia
mengganggumu?" Aku berkata, "Sedikit sentuhan bukan masalah besar."
Dengan santai dia membungkuk dan memberi sebuah
ciuman lembut di bibirku.
Aku terkejut. Dia terus menatapku dengan lembut, "Jadi sebuah
ciuman juga seharusnya bukan
masalah besar, kan?"
Hari ini, aku, hari ini ... Aku telah dilecehkan oleh
seorang bocah nakal yang usianya
90 ribu tahun lebih muda!
Little Dough menutupi mulutnya dan tertawa geli.
Tawanya begitu riang hingga
akhirnya ia tersedak kue kacang hijau yang
dimakannya. Pada malam hari kami mengajak Little Dough keluar
untuk mengapungkan lentera
di sungai. Ye Hua memberiku sebuah lentera.
Manusia meminta kepada para dewa untuk
mengabulkan keinginannya. Tapi kepada
siapa para dewa harus meminta agar keinginannya
dikabulkan" Ye Hua tertawa dan berkata, "Kalau hanya keinginan
(permohonan) biasa. Apungkanlah di atas air dan semuanya akan menjadi
kenyataan. " Aku mendengarkan dia dan perlahan berjalan
mendekati Little Dough, mengapungkan
lentera di atas air. Hari ini semuanya berjalan cukup baik.
Setelah mengapungkan lentera, Little Dough tertidur
dalam pelukan ayahnya. Dalam
tidurnya ia masih berbicara tentang keinginannya
untuk menginap di dunia fana
semalaman. Jadi kami mampir kesebuah penginapan
untuk mencari kamar. Hanya ada tiga penginapan di kota ini dan dua
diantaranya sudah penuh. Hanya
tinggal satu kamar kosong yang tersisa di penginapan
ketiga. Ketika kami sampai ke lantai dua, Ye Hua mendorong
pintu dan meletakkan Little Dough
di tempat tidur. Lalu ia berbalik dan meminta pelayan
untuk membawa air cucian.
Mendengar perutku keroncongan, ia menambahkan,
"Bawakan juga hidangan untuk kami."
Pelayan itu tampaknya benar-benar mengantuk.
Mungkin dia hanya ingin melayani
kami secepatnya dan kembali ke tempat tidur. Jadi
dia membawakan hidangan kami
dengan cepat. Dua gorengan dan hidangan sayuran.
Ada daging sapi masak asin,
hidangan kemiri, dan tahu masak bawang.
Beberapa kali gigit dan aku sudah tidak bernafsu lagi.
Sebenarnya aku bukanlah orang yang suka pilih-pilih.
Tapi karena belakangan aku
sudah makan masakan Ye Hua, sekarang aku jadi
agak ahli memilih makanan.
Aku jadi manja. Ye Hua sedang membaca buku di bawah penerangan,
atau mungkin sedang memeriksa
laporan. Dia mengangkat kepalanya, melirikku lalu
melirik makanan di atas meja,
"Kalau sudah selesai makan, pergilah membasuh diri
dan pergi tidur." Kamar ini adalah kamar biasa dengan tempat tidur
tunggal. Aku melirik ke tempat
tidur dengan ragu-ragu. Aku akhirnya duduk diatas
ranjang dengan pakaian masih
lengkap. Ye Hua belum menjelaskan bagaimana kami akan
membagi tempat tidur ini untuk
kami bertiga... seperti detail yang tidak penting. Aku
tidak ingin menanyakannya
sekarang dan membuat semuanya menjadi semakin
canggung. Little Dough sudah tidur nyenyak. Aku menggesernya
pelan-pelan ke sisi dalam lalu
mengambil bantal dan berbaring di sampingnya. Ye
Hua masih sibuk dengan laporannya di bawah cahaya lilin.
Di tengah tidurku, aku merasa seseorang meraih
tanganku. Orang itu mendesah
lembut saat ia mengatakan, "Aku tahu kepribadianmu,
namun aku tidak pernah berpikir kau akan begitu keras hati. Kau benar-benar
telah menghapus bersih semua
kenanganmu. Sebagian dari diriku ingin kau
mengingatnya namun bagian lain dari
diriku berharap kau tidak akan pernah mengingat
masa lalu itu. " Aku memberi sedikit perhatian. Samar-samar, aku
berbalik dan merangkul Little Dough
dalam pelukanku. Lalu tertidur pulas.
Pagi berikutnya aku bangun dari tempat tidur. Ye Hua
masih duduk di kursi yang sama
dengan yang tadi malam untuk membaca laporannya.
Satu-satunya perbedaan adalah
bahwa tidak ada lilin hari ini.
Apakah dia lembur semalaman" Atau dia tidur
sebentar lalu bangun untuk membaca
lagi laporannya sebelum aku bangun"
Little Dough berpaling dari meja dan mengajakku
sarapan, "Bu, bubur ini benar-benar
enak. Aku menyisakan sedikit untukmu. "
Aku membelai kepalanya dan menyebutnya anak
yang baik. Setelah mencuci muka,
aku mencoba sesendok bubur. Rasanya agak seperti
yang biasa dibuat Ye Hua. Ketika
aku mencoba bertanya padanya, dia terus
menundukkan kepala sambil berkata,
"Makanan dipenginapan ini agak sulit untuk ditelan.
Jadi aku meminjam dapur untuk
membuat bubur, karena aku takut Ah Li tidak terbiasa
dengan makanan mereka. "
Ah Li ragu-ragu berkata, "Ketika kami tinggal di
Gunung Junji, aku tidak bisa makan
makanan yang dibuat putri Laut Timur. Maka, secara
diam-diam ayah memasak sendiri
untukku. " Ye Hua batuk-batuk pelan.
Syukurlah karena itu aku kebagian makanan ini. Aku
kembali pada buburku dan dengan
sepenuh hati memakannya. *** Bab 9 Bab 9 ini berkisah tentang anak Shaoxin yang
bernama Yuanzheng. Dia mabuk di sebuah pesta dan akhirnya
menyinggung Lady Sujin. Jadi Tianjun
menghukumnya untuk satu siklus kehidupan di Bumi.
Shaoxin datang meminta bantuan Bai Qian. Bai Qian akhirnya turun ke dunia
fana untuk memastikan Yuanzheng menjalani takdirnya sebagai manusia.
*Bagian non-OTP untuk 3 bab berikutnya dipotong.*
>.< *** Bagian 3 1 Mei. Seperti biasa aku memutar otak dibawah
penerangan lampu. Setelah dua
jam, aku meyakinkan diri untuk pergi tidur. Aku
membuka mata aku untuk memadamkan
lampu. Begitu mataku terbuka, aku melihat Ye Hua
sedang memegang secangkir
teh di depanku. Aku ragu dan menganggap aku pasti sedang
bermimpi. Dia meneguk tehnya dan tersenyum cerah, "Qianqian,
kita tidak saling bertemu selama
beberapa hari. Aku sangat merindukanmu. Apakah
kau merindukanku" "
Aku terjungkal dari kursi jatuh ke lantai.
Dia menopang pipinya dengan telapak tangan dan
berkata, "Kau terkejut saking girangnya?"
Aku mengabaikannya dan berjalan ke tempat tidurku.
Dia mengulur tangannya untuk menghalangiku dan
tertawa, "Jangan tidur dulu. Aku
datang untuk memberitahumu sesuatu yang penting.
Apa kau tahu siapa yang telah
dilahirkan kembali untuk menjadi ayah Yuanzheng di
dunia fana" " Karena dia menghalangi jalanku, maka aku
menjawabnya, "Memangnya siapa" Tidak
mungkin si raja tua itu sendiri, kakekmu" "
Dia berbalik dan duduk di tepi tempat tidur untuk
mencegah aku berbaring. Dia menepuk
tempat di sampingnya. Aku berpikir sebentar dan ikut
duduk juga. Dia mengangsurkan secangkir teh dan berkata,
"Jangan tidur, bisa kan" dia bukan
kakekku, tapi hampir tepat. Bahkan mungkin kau
mengenalnya. " Aku memfokuskan pikiran ku menantikan kata-kata
selanjutnya. "Dia adalah Shaoyang Jun dari dari Donghuazi Estate."
Teh menyemprot keluar dari hidungku.
Aku tersedak. Ayah Yuanzheng dalam siklus
kehidupan kali ini ternyata adalah Donghua Dijun.
Dia memang seseorang yang aku kenal.
Fangjiu si rase merah memiliki cinta yang tak terbalas
untuk Donghua Dijun. Dia tergila-gila
selama lebih dari 2000 tahun. Setiap kali dia mabuk
dia selalu mengoceh dan tentang
Donghua. Sekarang aku tahu segalanya tentang dia
tanpa bersusah payah mencari tahu.
Fangjiu adalah putri kakak keduaku Bai Yi, jadi dia
adalah keponakanku. Hanya seseorang
seperti Donghua Dijun sajalah yang bisa menyianyiakan dirinya seperti itu. Arak
terbaik buatan Zheyan dihambur-hamburkan begitu saja
untuk meringankan luka hatinya.
Aku bertanya-tanya mengapa seseorang yang benar
(taat hukum) seperti Donghua Dijun
juga dihukum ke dunia fana. Kejahatan mengerikan
apa yang dia lakukan"
Ye Hua menarik jubahnya dan tertawa, "Tianjun tidak
membuang Donghua Dijun ke Bumi.
Dia sendiri yang ingin pergi. Katanya dia ingin
mengalami lagi semua enam siksa derita
dunia fana. Itu sebabnya aku menyelinap keluar


Tiga Kehidupan Tiga Dunia, Sepuluh Mil Bunga Persik Three Lives Three Worlds, Ten Miles Of Peach Blossoms Karya Tangqi Gongzi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

untuk memberimu peringatan. Kau boleh
mengubah nasib Yuanzheng, tapi jangan coba-coba
mengacaukan nasib Donghua Dijun. "
*** Bagian 4 Angin mulai bertiup di luar jendela. Lonceng angin
bergerak-gerak menimbulkan
suara denting. Dengan murung aku melihat keluar
jendela sebelum akhirnya kembali ke tempat tidur. Ye Hua mulai melepas
jubahnya. Mataku terbelalak melihat hal itu.
Dia mengambil bantal dan bertanya, "Kau ingin tidur
disebelah mana?" Aku menatap tempat tidur dan menjawab,
"Bagaimana kalau aku tidur di lantai?"
Dia tertawa, "Jika aku berniat buruk, tidak masalah
apakah kau tidur di tempat
tidur atau di lantai."
Aku menyeka keringat di dahiku dan menarik selimut,
"Apa yang kau ocehkan"
Aku hanya khawatir tempat tidur ini terlalu kecil
untuk mu ... haha ... kau tidur di
sebelah dalam, Aku ingin tidur disisi luar. "
Dia menyeringai dan berkata, "Kalau begitu bisa kau
mematikan lampu?" Akhirnya kami tidur bersama di ranjang yang sama,
masing-masing mengambil sisi yang berlawanan. Saat ini kami tinggal di sebuah tempat bernama
Zizhu'yuan. Seperti namanya,
ada banyak jenis bambu yang tumbuh di luar. Terasa
sangat dingin di musim panas, dan bahkan jauh lebih dingin lagi di malam
hari. Kami tidak hanya berbagi
tempat tidur, aku juga harus berbagi selimut
dengannya. Berbaring di sepanjang
tepi tempat tidur dengan punggungku mengahadap
dia, tangan dan kakiku tidak
tertutup selimut sehingga terasa dingin dan membuat
tubuhku menggigil. Napas Ye Hua halus dan panjang. Dia pasti sudah
tertidur nyenyak. Ada aroma
bunga persik tercium dari tubuhnya. Situasi yang
benar-benar tidak nyaman.
aku tetap terjaga dengan mataku menyapu di sekitar
ruangan. Malam panjang baru saja dimulai. Dia sedikit berbalik. Aku segera bergerak menjauh ke
tepi ranjang. Suara Ye Hua terdengar di belakangku, "Apakah kau
ingin aku memelukmu?"
Dia tidak berbicara lagi dan terus berbalik siap
memelukku. Aku bergeser lagi lebih
jauh sebagai jawaban. Blaam ... aku menemukan diriku sudah berada di
lantai. Dia tertawa gelak dan berkata, "Nah, lihat kan" Aku
pikir kalau aku tidak memelukmu,
kau mungkin akan terjatuh dari tempat tidur. Ternyata
aku benar. " Dengan kesal aku menjawab, "Itu karena tempat
tidur ini terlalu kecil."
Dia membantuku kembali ketempat tidur dan berkata,
"Kau benar. Hanya muat
untuk empat orang lagi di sini. Ini memang terlalu
kecil. " Aku tertawa gelisah. Aku masih merasa tidak nyaman
ketika dia ternyata membalikkan
tubuhku menghadapinya. Aku menatapnya. Dengan santai dia berkata, "Aku baru saja
memikirkan sesuatu."
Aku menahan napas. "Qianqian, kau tahu Siyin Shenjun?"
Aku terkejut dan menarik selimut sampai ke
wajahku, "Ah, murid ke17 maha guru
Moyuan dari Kunlun. Aku pernah mendengar tentang
dia tapi aku belum pernah
bertemu dia sebelumnya. Orang mengatakan Shenjun
ini menghilang bersama dengan Guru Moyuan 70.000 tahun yang lalu setelah
bangsa Iblis membuat kekacauan. " Ye Hua mendesah, "Aku kira kau akan tahu lebih
banyak." Aku menguap, jawabku, "Apa masih ada lagi?"
Dia mengatakan, "Ketika aku menjadi Putra Mahkota,
Tianjun sering berkata bahwa
aku terlihat agak mirip dengan Guru Moyuan."
Aku diam-diam setuju. Bukan hanya agak mirip, tetapi
bisa dibilang seperti saudara kembar. Dia melanjutkan, "Aku dengar Raja Iblis Lijing masih
mencari Siyin Shenjun. Suatu
hari seorang peri memberi ku potret Siyin Shenjun,
katanya itu adalah potret orang
yang sama dengan yang Raja Iblis inginkan. "
Jantungku hampir meloncat keluar dari dadaku.
Seperti yang aku takutkan, katanya, "Qianqian, sekilas
aku pikir dia adalah kau dalam penyamaran laki-laki."
Aku tertawa gelisah, "Benarkah" Kalau begitu ada dua
orang di dunia ini yang terlihat denganku. Meskipun aku tidak kenal Siyin
Shenjun, tapi Ratu dari Raja
Iblis Lijing adalah seorang kerabat keluarga kami. Dia
adik kakak iparku. Kau harus
bertemu dengannya suatu hari. Kami terlihat sama
persis. " "Masa iya" Aku tidak bisa percaya. "
Aku mengiyakan "ehmm."
Dia tersenyum, "Kau terlalu melebih-lebihkan.
Meskipun dia terlihat mirip denganmu,
tapi aku yakin dia tidak memiliki kebahagiaanmu. "
Aku memandang tirai tempat tidur dan menguap
tanpa menjawab. Akulah yang tidak
mendapatkan kebahagiaannya tahun itu.
Ye Hua tertidur lelap. Dia tenggelam dalam
keheningan dalam waktu setengah
cangkir teh. Dia tidur dengan tenang, tidak pernah
mengigau atau mendengkur.
Aku memaksakan diri untuk tetap terjaga selama 2
jam lebih sebelum akhirnya
menyerah pada tengah malam. Selama terkantuk,
aku sadar ada hal penting yang
perlu aku pikirkan dengan hati-hati, tapi akhirnya aku
tidak bisa mengingatnya. Malam itu sepertinya ada tangan dingin yang
membelai mataku. *** Bab 10 Tindakan Ye Hua itu pasti tidak akan meninggalkan
karma yang baik bagi keturunannya. Kami tidak lagi di Qingqiu. Aku tidak perlu bersusah
payah untuk mengikutinya berjalan-jalan pagi, jadi masuk akal kalau aku tinggal
di tempat tidur untuk satu
jam lebih lama. Mengapa ia masih saja
membangunkan aku" Rok yang masih kupakai sejak kemarin tidak begitu
berkerut. Aku juga terlalu
malas untuk salin jadi aku hanya duduk di tempat
tidur dan menutup mulutku
saat menguap. Ye Hua tampak riang dan bersemangat. Dia
meletakkan jubahnya dan duduk didepan
cermin, katanya, "Bagus, kemarilah untuk menyisir
rambutku dan menggelungnya."
Terkejut, aku bertanya, "Kau bicara padaku?"
Dia memegang sisir kayu di rambutnya, "kata Migu
kau cukup pandai menata rambut."
Jujur aku memang pandai menata rambut. Di Fox
Cave tidak ada pembantu dan Kakak
ke-4 tidak tahu apa-apa soal menata rambut, jadi
semuanya mengandalkan aku.
Selain model rambut biasa, aku juga bisa membuat
model gaya lain. Ketika Kakak ke-4
pergi mengunjungi Shi Li Tao Hua. Zheyan selalu
memujiku setiap kali dia melihat model
rambut yang baru. Di sisi lain, Ye Hua belum pernah
menata rambutnya sejak ia tinggal
di Qingqiu. Dia hanya mengikat rambutnya dengan
pita sutra pendek dengan cara yang
paling simpel. Dia tersenyum dan memberiku sisir kayu. "Aku harus
menemui Tianjun hari. Tidak baik
jika aku tidak berdandan rapi. "
Ye Hua memiliki rambut yang sangat indah, lembut
dan berkilau, panjang dan hitam.
Mudah sekali menyisirnya, tapi aku mengalami sedikit
kesulitan ketika aku mencoba
untuk menggelungnya. Hanya ada sebuah jepit rambut giok dan kopiah giok
didalam laci. Setelah mengunci
gelungan dengan jepit rambut, aku pasangkan kopiah.
Hah, sudah lama tidak menata
rambut, tetapi kemampuanku masih mengesankan.
Ye Hua tersenyum kepadaku melalui cermin
perunggu. Aku memeriksa dan merasa bahwa model rambut ini
telah membuatnya terlihat lebih
tampan dan anggun sehingga tidak ada hal lain yang
perlu ditambahkan. Puas, aku
menyimpan kembali sisir kedalam laci.
Bayangan Ye Hua masih tersenyum dalam cermin.
Tangan kananku yang meletakan sisir
dipegang kembali oleh dia.
Dia diam-diam berkata, "Sebelum, kau ..." Ada sesuatu
yang berbeda di matanya, luas
dan semu seperti riak di kolam yang tenang.
Jangan-jangan dia sedang berniat jelek saat ini.
Dia menarik lengan bajuku perlahan untuk
menyingkapkan pergelangan tanganku yang
polos tanpa perhiasan. Dia tersenyum lembut dan
mengambil sebuah gelang dari lengan
bajunya sendiri. Ku akui bahwa gelang itu adalah sebuah gelang
mutiara untuk menolak balah.
Dia berdiri dan berkata, "Kau harus memakai gelang
ini untuk sementara. Tak ada bahaya
yang besar di dunia fana tapi hidup sulit untuk
diprediksi. Sebaiknya berhati-hati. "
Dia menyentuh lembut pipiku dan berkata, "Aku
pergi." *** Cerita selanjutnya adalah kisah tentang kehidupan
Yuanzheng di bumi. Kita akan
melangkahinya sampai ke akhir Bab 11 ketika Bai Qian
meninggalkan dunia fana dan
kembali ke Qingqiu: *** Bab 11 Ketika aku kembali, sampai di pintu masuk Fox Cave,
godaku pada Migu saat aku
melihatnya, "Kau pasti senang karena tidak aku suruhsuruh untuk waktu yang
lama." Migu hanya menyeringai. Tapi kemudian dia bertanya
dengan nada terkejut, "Bukankah
kemarin kau di sini untuk mengurusi beberapa hal"
Mengapa kau berbicara seolah-olah
baru saja pulang dari dunia fana" "
Aku juga terkejut, "Aku masih tinggal di dunia fana
kemarin. Baru sekarang aku pulang. "
Wajah Migu yang mulai putih memucat. "Lalu orang
yang datang kemarin ..."
Aku gemetar. Hanya ada satu orang yang bisa menipu Migu dan
menyamar sebagai diriku. Aku memejamkan mata. Xuan'nu. Bagus. Bagus sekali. Aku tidak menyulitkanmu selama
70.000 tahun terakhir, tetapi sekarang
kau berani datang ke rumahku.
*** Bab 12 Bagian 1 Aku menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Pasti
Xuan'nu yang datang kemarin."
Migu menatapku dan menggigit bibirnya sampai
memutih. Aku melihatnya aneh jadi aku bertanya, "Apa lagi
yang dia lakukan?" Migu gemetar dan berkata, "Kemarin, kemarin dia
bilang dia menemukan cara untuk
merawat mayat Guru Moyuan. Dia bilang padaku
untuk mengantarkannya. Aku, aku
pikir dia adalah kau jadi aku pergi ke Goa Yanhua dan
membawa keluar tubuh Guru


Tiga Kehidupan Tiga Dunia, Sepuluh Mil Bunga Persik Three Lives Three Worlds, Ten Miles Of Peach Blossoms Karya Tangqi Gongzi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Moyuan. Lalu kemudian, Tuan muda mengira dia
adalah kau ketika dia bangun dari
tidur siangnya. Dia juga membawa Tuan muda pergi. "
Kepalaku mulai berputar. Aku menarik bajunya dan
berkata, "Kau bilang dia
mengambil guruku dan Ah Li?"
Disuatu tempat ditengah udara suara guntur
menggelegar keras. Awan gelap mulai
bergulir dan kilatan petir memotong angkasa. Kipas
Kunlun Yuqing muncul dari dalam
danau setelah 500 tahun tidak pernah digunakan.
Dengan panjang 7 meter muncul
didepan mataku yang berapi-api.
Aku menyeringai, "Hari ini kau harus merasakan
kekuatan berdarah kipas ini."
Migu memanggilku dari belakang, "Nyonya!."
Aku berbalik kembali kepadanya dan berkata, "Aku
hanya akan pergi kesana dengan
cepat dan membawa kembali guru dan Little Dough.
Anda tidak perlu takut seperti itu.
Ah, masakkan air untukku. Aku ingin mandi saat aku
kembali. " Aku kemudian menutup mataku dengan pita putih
dan memanggil awan. Aku langsung menuju ke Istana Dasiming.
Xuan'nu duduk nyaman di singgasana. Hadir
dihadapannya adalah para jenderal
setan pada kedua sisi. Dia tersenyum mengatakan,
"Qianqian, aku belum mendengar
kabarmu selama 70.000 ribu tahun. Beberapa hari
yang lalu Yang Mulia bilang Siyin
Shenjun sebenarnya adalah perempuan. Aku segera
teringat padamu. Aku sendiri
terkejut ketika aku bertemu Siyin Shenjun di Kunlun.
Tidak mungkin ada orang lain
yang tampak mirip denganku selain kau. "
Aku menyeringai dan berkata, "Ratu sungguh humoris.
Itu bukan wajah aslimu, benarkan" Ingatanku masih dalam kondisi yang baik.
Aku masih ingat dengan jelas
wujud aslimu, tapi mengapa kau sendiri sudah lupa"
Ah, Master Zheyan dari Shi Li
Tao Hua sedang senggang hari ini. Jika kau lupa, aku
bisa mencapaikan diri dan
mengundang dia kesini untuk membantumu
mengingat kembali. "
Wajahnya yang merah muda berubah dari menjadi
putih, kemudian dari putih
menjadi biru. Kelihatannya cukup menjadi-jadi.
Kemudian dia tertawa dan berkata,
"Katakanlah apa yang kau inginkan, aku akan
membunuhmu hari ini. Maka tidak
akan ada orang lain lagi yang memiliki wajahku di
dunia ini. Sejak aku mengambil
mayat Moyuan dan anakmu pergi, aku tahu kau pasti
akan datang ke sini mencari
aku. Aku tahu tanpa mutiara jiwa, Kau masih bisa
mengawetkan mayat Moyuan itu.
Sesuai dugaan, Kau tidak mengecewakan aku.
Sayang aku tidak menemukannya
lebih cepat. Betapa bahagianya aku mengetahui
anakku akan menempati tubuh
sebaik itu. Qianqian, karena kau telah berbuat baik
maka aku akan memberitahu
mereka untuk memberikanmu kematian yang mudah.
" Saat ia selesai dengan kata-katanya, tahtanya
bergerak mundur dan pasukan
setan maju menyerang. Aku menyeringai dingin, "Dengan kepandaianmu itu?"
Aku menggunakan kipasku dan mulai merobohkan
mereka. Dari siang sampai
sore, aku berhasil menyingkirkan semuanya kecuali
dua atau tiga setan. Aku ditikam sekali di bagian punggung, tetapi hal yang
paling mengkhawatirkan adalah bahwa pita sutraku telah terlempar. Xuan'nu
tiba-tiba mengangkat sebutir
mutiara berkilau, membuat mataku terasa sakit.
Ketika aku menghindar, pedang
telah menikam dadaku. Aku pengibas pedang kembali
ke arah setan itu dan sebelum
ia dapat bereaksi, kepalanya sudah jatuh kelantai.
Xuan'nu mengangkat tinggi mutiaranya dan tergagap,
"Jangan ... jangan mendekat.
Aku akan menghancurkan Moyuan dan anakmu jika
berani mendekat. " Di belakangnya muncul dua buah peti mati. Yang
besar berisi Moyuan, yang lebih
kecil berisi Little Dough. Aku berhenti sejenak dan
mencoba untuk menahan amarah,
"Apa yang kau lakukan pada Ah Li?"
Meskipun masih gemetar, tapi dia sudah lebih tenang.
Dia bersandar di peti mati
dan berkata, "Dia sedang tidur nyenyak sekarang.
Tetapi jika kau datang mendekat,
akan sulit bagiku untuk menjaganya tetap seperti itu.
" Aku terpaku menatapnya, mataku berkedut.
"Lepaskan pedang di dadamu dan berikan kipasmu
padaku." Aku menggunakan kipas untuk menopangku berjalan
mendekatinya, tidak ada niat
untuk menjawab permintaannya.
"Aku bilang jangan mendekat. Aku akan menusuk
anakmu jika kau mendekat. "
Menyeringai, Aku berkata, "Ketika aku datang ke sini
aku tidak berpikir untuk kembali,
jadi silakan. Bunuh dia, dan aku akan membunuhmu
untuk membalas kematiannya.
Aku menunggu Moyuan selama 70000 tahun tapi dia
masih tidak datang kembali.
Apa artinya hidup lagi" Jika aku tidak khawatir
meninggalkan Ah Li, aku akan segera
menyusul Moyuan. Kelahiran dan kematian adalah
sesuatu yang tidak dapat kita hindari. "
Dia mulai berseru menjengkelkan, "Kamu sudah gila.
kau sudah gila. " Aku mengusap darah di mataku dan merasa bahwa
aku memang sedikit gila. Tapi aku
masih belum benar-benar gila. Dia menghina guruku
dan menyakiti orang-orang yang
terdekat. Bagaimana aku bisa menerima penghinaan
ini" Aku membiarkan dia mengoceh sesukanya saat aku
mengumpulkan energi yang cukup ke dalam kipas Kunlun. Sebelum dia memiliki
cukup waktu untuk bereaksi,
sinar terang membelah udara melalui tanganku.
Seseorang tiba-tiba muncul disisi
Xuan'nu dan melemparkan kembali sinar energi itu
kepadaku. Karena ngeri, Xuan'nu
meraih ke lengan orang itu dan dengan gemetar
memanggil, "Yang Mulia."
Pesatnya kipas terbang Kunlun berbalik kepada aku
dengan kecepatan lebih pesat.
Aku tidak memiliki kemampuan untuk menangkis
sehingga aku hanya bisa menutup
mata dan menunggu kematian. Yang mengejutkan,
begitu aku berkedip, seseorang
telah menarikku ke samping hanya dalam sekejap.
*** Bagian 2 Aku berbalik untuk melihat bahwa orang yang
memelukku adalah Ye Hua. Ye Hua,
Ye Hua, seharusnya kau datang lebih cepat jadi aku
tidak akan babak belur begini.
Wajah Ye Hua menghijau oleh rasa cemas. Mata
dinginnya membara gusar. Tubuhnya kaku. Dia menyentuh pipiku yang berlumur
darah dan berkata, "Qianqian, siapa yang melukaimu?"
Aku gemetar saat berbicara, "Orang-orang yang
menyakiti aku semuanya telah
tewas. Aku hendak membunuh yang terakhir tapi
suaminya muncul entah dari
mana dan menghentikan aku. Kendurkan pelukkanmu
sedikit, seluruh tubuhku penuh luka. " Lijing yang memegang Xuan'nu diseberang kami
sekarang mengangkat kepalanya
dan terkejut memanggil, "AH Yin."
Xuan'nu gemetar dalam pelukan Lijing. Matanya tetap
tertuju pada kami sambil berkata dengan kebingungan dan ketakutan, "Guru
Moyuan." Dia mungkin mengira Ye Hua adalah Moyuan.
Aku enggan menjawab Lijing, "Aku tidak mengira kita
akan bertemu lagi secepat ini.
Kau benar-benar lihay. Aku hampir saja kehilangan
nyawaku oleh satu seranganmu. "
Dia mendorong Xuan'nu kesamping dan datang
menghampiriku. Tapi lapisan energi
Ye Hua yang menghentikan langkahnya. Aku harus
memujinya karena mampu mengenaliku dalam keadaan berlumuran darah
seperti ini. Ekspresi Lijing adalah bahkan lebih mengenaskan
dariku. Pucat pasi tanpa warna.
Dia berkata dengan ketakutan, "Ah Yin, Yang Mulia
Putra Mahkota, apa yang terjadi?"
Ye Hua menurunkan suaranya, "Raja Iblis, aku juga
ingin bertanya apa yang sebenarnya sedang terjadi dalam Istana Dasiming
anda." Aku memiringkan kepala untuk menatap Ye Hua, "Kau
bertanya pada orang yang salah. Ratu Xuan'nu itu yang menculik guruku dan
anakmu. Kau seharusnya bertanya pada ratunya. Ah, tapi saat ini Little Dough
baik-baik saja. Kau jangan
terlalu khawatir. " Ye Hua berkata lembut, "Dia juga anakmu."
Aku kira anak tiri juga anak, jadi dengan enggan aku
berkata, "Ya, dia juga anakku."
Lijing bertanya heran, "Anakmu?" Aku menganggukangguk. Matanya menjadi gelap
saat ia mengucapkan, "Kau ... kau," Setelah waktu
yang lama ia masih belum bisa
mengatakan apa-apa. Dia melirik Xuan'nu. Ye Hua
juga melirik Xuan'nu. Aku mengikuti
mereka dan berbalik untuk melihat Xuan'nu juga.
Ketika dia melihat Lijing menatapnya, matanya
dipenuhi dengan kegilaan, "Yang Mulia,
anak kita akhirnya bisa datang kembali. Dengar, aku
menemukan tubuh yang sangat
baik untuknya. Jika aku tahu lebih cepat bahwa tubuh
Moyuan akan berguna untuk
anak kita, seharusnya dulu kau berikan mutiara jiwa
kepada Bai Qian ketika ia datang
ke Istana Dasiming untuk meminjamnya. Ah, tapi luar
biasa. Dia masih bisa menjaga
tubuh Moyuan tetap baik walau tanpa mutiara jiwa.
Yang Mulia, kau cemburu pada
Moyuan saat itu tetapi sekarang tidak perlu lagi. Sejak
ini dia akan menjadi anak kita... "
Lijing berteriak keras, "Diam."
Tampaknya Xuan'nu tidak mengerti dan melanjutkan,
"Yang Mulia, apa aku mengatakan
sesuatu yang salah" Kau tidak ingin memberikan
mutiara jiwa kepada Bai Qian karena
kau cemburui Moyuan. Tapi dia akan menjadi anak
kita sekarang. Ah, kau masih belum
tahu siapa sebenarnya Bai Qian. Bai Qian dari Qingqiu
sebenarnya adalah Shenjun
Siyin dimasa lalu." Lengan Ye Hua sedikit gemetar.
Aku meninggalkan pelukannya dan menopang diriku
sendiri dengan kipas Kunlun.
"Xuan'nu, cobalah menghina guruku sekali lagi. Tubuh
guruku yang berharga itu tetap hidup dengan darahku selama lebih dari 70.000
tahun. Anakmu tidak memiliki
kehormatan itu. " Lijing berbalik. Dengan mata merah, dia mendekatiku,
"Darahmu, katamu ..."
Aku melangkah mundur dan berteriak, "Apa kau tidak
tahu" Bahwa mutiara jiwa mu
itu bukan satu-satunya cara untuk menyelamatkan
guruku" Kau dengar kata Xuan'nu.
Bai Qian dari Qingqiu sebenarnya adalah rubah putih
berekor sembilan. Bisa tanyakan pada ratu mu darah rubah putih berekor
sembilan bisa digunakan untuk apa. "
Aku menunjuk dadaku yang tadi ditikam oleh
jenderal setan dan tertawa sedih," tubuh
Guruku yang terluka parah sehingga aku harus
menggunakan semangkuk darah
selama tiga bulan penuh. Aku juga terluka parah jadi
aku tahu aku tidak akan bertahan selama tiga bulan jika aku menggunakan


Tiga Kehidupan Tiga Dunia, Sepuluh Mil Bunga Persik Three Lives Three Worlds, Ten Miles Of Peach Blossoms Karya Tangqi Gongzi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

darahku setiap hari seperti itu.
Jadi aku pikir dengan persahabatan lama dan
memasang muka tebal untuk
meminjam mutiara jiwa milik mu. Dan apa yang kau
katakan padaku kemudian, Lijing" "
Suaranya menjadi serak, "Ah Yin, aku tidak tahu kau
terluka. Ah Yin, aku tidak tahu,
Ah Yin.." Aku menyeka air mata dan menunjuk peti mati
Moyuan, "Apakah aku tahu mengapa
aku rela menderita untuk mengambil semangkuk
darah dari jantungku setiap malam
selama tiga bulan penuh" Jika ada yang masih
memanggilku sebagai seorang dewa
yang baik, itu karena tindakan berbaktiku terhadap
guru. Dia selalu melindungiku
selama dua ribu tahun. Jika aku tidak membalasnya,
sia-sia saja bagiku untuk
disebut sebagai dewa. Aku benar-benar tidak memiliki
cukup kekuatan. Hanya setelah tujuh hari aku sudah pingsan. Jika ibuku tidak
menemukanku dan memberiku
setengah dari nyawa hidupnya, Siyin Shenjun akan
benar-benar hilang sebagaimana
sejarah mencatat. Aku tidak ingin membuat
permusuhan denganmu karena Surga
dan kerajaan Iblis baru mencapai gencatan senjata
setelah melalui perjuangan keras.
Apa kau kira aku takut padamu" "
Ekspresi Lijing berubah menyedihkan.
Aku batuk beberapa kali dan Ye Hua cepat
menyelimutiku dengan jubahnya. Aku
sibuk bercerita tentang masa lalu dengan Lijing jadi
aku tidak tahu bahwa Ye Hua
telah menyelamatkan Moyuan dan Little Dough dari
peti mati. Mereka sekarang
mengapung di dalam sebuah energi pelindung. Melihat
mereka berdua berdampingan,
dia dan Moyuan benar-benar terlihat persis, dari
rambut sampai pakaian mereka.
Selain wajah pucat Moyuan, semuanya sama persis.
Lijing masih berdiri di sana dengan tenang
menatapku. Setelah beberapa saat,
akhirnya dia berkata, "Ah Yin, tidak seperti itu. Setelah
kau pergi, aku menghabiskan
waktu begitu lama mencarimu. Aku tidak pernah
berhenti mencarimu selama
70.000 tahun terakhir. Ah Yin, Xuan'nu benar. Aku
tidak memberikan mutiara jiwa karena aku tahu kau akan menggunakannya
untuk menyelamatkan gurumu.
Aku cemburu padanya. Ah Yin, jujur aku tidak pernah
melupakan cintaku padamu. "
Kata-katanya "tidak pernah lupa" membuatku
terkejut. "Lijing, kau bukannya tidak
melupakan cintamu padaku. Kau adalah seseorang
yang mengejar hal-hal yang
tidak kau miliki atau yang telah hilang. Setelah kau
mendapatkannya, kau tidak
akan menghargainya lagi. "
Matanya mengembem airmata. Setelah beberapa
saat, ia menyeka air matanya
dan berkata, "Kau mengatakan ini hanya untuk
melepas rasa bersalahmu. Kau
tidak pernah mencintaiku, kan" Itulah mengapa kau
bisa melepaskannya begitu
saja ketika aku bersama Xuan'nu. Kau sudah bosan
padaku, benar kan" "
Darah mendidih yang berusaha keras untuk ku tekan
meledak kembali. Aku mengertakkan gigi, "Jadi kau ingin kami berdua
menikahimu" Lalu bagaimana
dengan aku" Kau bilang kau merasa perlu untuk
melindungi Xuan'nu karena
dia adalah seorang gadis. Tapi meskipun aku seorang
lelaki, aku juga terluka oleh kalian berdua. Aku tenggelam dalam mimpi
buruk setiap malam. Di mana
kau saat itu" Apa yang kau dan Xuan'nu lakukan" "
Warna di wajah Lijing lenyap sirna....
Aku bersandar pada Ye Hua dengan napas berat. Ye
Hua tersenyum dingin, "Jangan terburu-buru pada masa lalu. Haruskah kita
memisahkan kejadian hari ini sebagai urusan pribadi atau menambahkannya
sebagai urusan dinas" "
Xuan'nu gemetar sebelum Lijing bisa menjawab,
"Pribadi atau dinas?"
Ye Hua menurunkan suaranya, "Jika kita
menyelesaikan ini sebagai masalah
pribadi, silakan kuliti Ratu anda dan potong
tendonnya. Lemparkan ke bawah
untuk menjelma sebagai binatang, tidak pernah
kembali lagi sebagai manusia
sehingga aku bisa meredakan kemarahan aku. Jika
kita menyelesaikan ini sebagai masalah publik, aku akan membiarkan
tentara kami menguji keterampilan
mereka kali ini. Sudah banyak tahun sejak terakhir
kami menggunakan apa yang kami pelajari dalam pelatihan. "
Xuan'nu menangis dan memegang kaki Lijing. Dia
menatapnya dan berkata, "Yang Mulia, selamatkanlah aku."
Lijing menatapnya dan berkata, "Alangkah bodohnya
dirimu." Xuan'nu berkata, "Jadi kau benar-benar ingin
memotong tendon dan menguliti
aku" Apa kau sudah lupa" Apa kau sudah melupakan
hal-hal yang aku lakukan untukmu" Tanpa aku, mana bisa kau begitu mudah
duduk di tahta Raja Iblis"
Tapi sekarang kau ingin, sekarang kau ingin ... "
Kemudian dia memohon,"Yang Mulia, dia hanyalah
seorang Putra Mahkota. Surga Raya tidak akan setuju dengan keputusannya
untuk menyatakan perang bagi seorang wanita. "
Ye Hua menggeser posisi dan memegangi aku, "Aku
tidak menyatakan perang bagi seorang wanita. Guru Moyuan adalah Dewa yang
sangat dihormati dari bangsa kami. Bai Qian adalah ratu masa depan kami.
Ah Li adalah pewaris masa depanku. Namun orang-orangmu telah
menghina mereka bertiga. Apakah kau pikir prajurit Surga akan berdiri diam dan
menerima penghinaan ini" "
Lijing mengabaikan Xuan'nu yang memegang
kakinya. Lelah, dia berkata,
"Xuan'nu belum pernah berpikiran jernih. Jika tidak dia
tidak akan melakukan kejahatan seserius ini. Yang Mulia, kumohon
biarkanlah dia hidup. "
Ye Hua berkata lembut, "Qianqian, katakan padaku.
Apa kau ingin membiarkannya tetap hidup" "
Aku merasa sakit sekali hingga aku tidak bisa bicara.
Aku hanya menggelengkan kepala beberapa kali.
Xuan'nu tertawa, "Lord Ye Hua, kau memperlakukan
Bai Qian begitu baik. Tapi apa kau tahu bahwa dia memiliki hubungan
dengan gurunya" "
Aku jadi begitu marah hingga ingin memberinya
beberapa tamparan. Tapi Ye Hua sudah melancarkan sinar kearahnya.
Tanpa perlindungan Lijing, dia terlempar sepuluh meter kebelakang dan
membentur kaki tahta, hingga batuk keluar darah.
Ye Hua berkata, "Aku tidak pernah berniat melukai
seorang wanita. Qianqian bilang wajahmu menyerupai dirinya. Tapi
aku tidak melihat ada kemiripan sama sekali ... "
Aku mendorong Ye Hua kesamping dan mendekati
Xuan'nu. Aku mengamati lekat-lekar wajahnya yang berlumuran darah yang
terlihat persis seperti wajahku. Aku menyeringai, "Hal yang tidak penting ini
(wajah) ... aku berikan kepadamu tanpa banyak pikir. Tapi sekarang aku
tidak terlalu merasa senang
untuk melihat seperti wajah ini di muka mu. "
Takut, dia mundur menjauh dan berkata, "Omong
kosong apa yang kau katakan"
Aku selalu seperti ini. Kau tidak boleh menyentuh
wajahku. Aku tidak takut bahkan meski kau memanggil Zheyan datang
kemari... " Terkejut, aku tertawa sambil merapal mantra dengan
tangan kananku, "Tidak
perlu mengundang Zheyan. Aku hanya bercanda
denganmu. Kau pikir hanya
satu orang saja di seluruh dunia ini yang tahu mantra
merubah wajah" Aku memang tidak berbakat tapi aku sudah belajar sedikit
selama 70.000 tahun. Aku ingin mengulitimu, tapi aku tidak bisa
melakukannya selama kau masih
memakai wajahku. " Pada akhir pidato, aku menggunakan seluruh
kekuatanku untuk mendorong
mantra dari tanganku. Sebuah cahaya putih berkedip.
Xuan'nu menatapku bingung. Aku membungkuk dan menepuk wajahnya. Aku
memberinya cermin dari dalam
lengan bajuku dan mengatakan padanya dengan
suara ramah, "Coba lihat.
Wajahmu ini cukup bagus juga, kan" Inilah wajah
aslimu, ingat itu baik-baik. "
Berdiri di dekatnya, Lijing bergumam, "Mengapa
seperti ini" Mengapa seperti ini" "
Xuan'nu tiba-tiba berteriak. Saat aku berbalik, aku
melihat dia mengorek sendiri
kedua matanya keluar, menangis liar, "Tidak, tidak,
tidak, aku tidak dilahirkan
seperti ini. Aku tidak pernah dilahirkan dengan
penampilan seperti ini. "
Wajahnya yang berlumuran darah sebenarnya
menakutkan. Lijing masih berdiri di sana ngeri.
Aku menggeleng dan menghela napas, "Sungguh
bodoh. Kemampuanmu untuk menerima kenyataan juga buruk. "
Aku berbalik dan berkata kepada Ye Hua," Menurut
pendapatku dia tidak tampak terlalu buruk. "
Darah tumpah keluar dari sudut mulutku.
Ye Hua memegangi aku dengan mata sedih dan
berkata pada Lijing, "Raja Iblis,
lakukan apa yang perlu kau lakukan." Lalu ia berbisik
di telingaku, "Qianqian,
kau baik-baik saja?" Aku berpikir sebentar lalu
menggelengkan kepala. Didepan
mataku hanya ada hamparan warna putih dan aku
jatuh tak sadarkan diri. *** Bab 13 Bagian 1 Kemarin aku jatuh pingsan pada waktu yang salah
jadi aku tidak bisa melihat
Ye Hua membawa kami bertiga pergi. Tapi
seharusnya itu adalah pekerjaan
yang mudah bagi seseorang dengan kemampuannya.
Migu selalu cerdas sehingga aku yakin dia sudah
membawa Moyuan kembali ke
Goa Yanhua. Tapi aku tidak tahu apakah dia
menempatkan guru di posisi yang
sama dengan posisi tidurnya atau tidak. Aku merasa
sedikit khawatir jadi aku
mengangkat selimut ingin pergi memeriksa.
Dengan gerakan kecil, luka didadaku mulai terasa
sakit lagi. Aku mengertakkan
gigi dan bernapas dalam-dalam.
Sesuatu tersangkut pada selimut bersamaan dengan
suara napasku. Aku terkejut
dan membuka mataku untuk melihat. Tepat
didepanku ada sepasang mata
menyala. Pemilik mata itu sedang duduk di samping
tempat tidurku. Dia mengubah
penampilan sedihnya menjadi ceria.
Aku benar-benar terkejut.
Dan aku punya alasan untuk itu.
Biasanya dalam skrip yang pernah kulihat di dunia
fana, ketika gadis dalam kesulitan dan bangun dari pingsan nya, orang pertama


Tiga Kehidupan Tiga Dunia, Sepuluh Mil Bunga Persik Three Lives Three Worlds, Ten Miles Of Peach Blossoms Karya Tangqi Gongzi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

yang ia lihat seharusnya adalah sang pahlawan. Inilah waktu yang tepat untuk
Ye Hua muncul. Sebaliknya,
dari mana munculnya tokoh figuran ini"
Pria itu menatapku dan kemudian berkata,
"Bagaimana perasaanmu?"
"Semangatku jauh lebih baik setelah tidur. Aku pikir
aku sudah banyak pulih. "
Aku berbohong tentu saja. Tapi itu karena orang yang
ada di depanku ini agak sulit
untuk dihadapi. Jika aku bertindak seperti orang
lemah, dia akan mencoba untuk
menyakiti aku - jika tidak serius maka setidaknya
sedikit, sementara aku sedang
terluka. Hal itu tidak baik terjadi sekarang kan.
Ketika Zheyan pergi berburu di Xishan, ia membawa
kembali Bifang dan memberikannya pada kakak ke-4. Bifang menjadi
burung tunggangan Kakak ke-4
dan kita semua menjalin hubungan persahabatan. Dia
biasa mengijinkanku menungganginya pergi ke Shi Li Tao Hua beberapa
kali. Tapi kemudian untuk
beberapa alasan yang tidak diketahui ia berhenti
mengantarku. Setelah 1000 tahun akhirnya aku menemukan
penjelasan. Pada dasarnya dia suka Fangjiu. Tapi Fangjiu hanya
mau mengikuti aku setiap kali
dia datang untuk berkunjung sehingga Bifang tidak
menyukai aku. Meskipun kecemburuannya itu benar-benar tidak
masuk akal, aku tidak peduli untuk
memikirkannya. Di sisi lain, ia tak jemu-jemu. Seolaholah dia tidak bisa hidup
lagi jika tidak berkelahi denganku sehari saja. Aku bahkan
merayakan pesta ketika dia
kabur. Meskipun sinar matahari tidak keras, dengan jendela
yang terbuka lebar mata lemahku mulai sakit. Bifang lekas berdiri dan berkata,
"Aku akan menutup jendela."
Aku hampir melompat kaget oleh perhatian darinya
yang jarang terjadi. Dia berbalik dan merapikan selimutku setelah
menutup jendela. Kemudian dia
bertanya apakah aku ingin minum sesuatu. Bahkan
Migu tidak begini perhatiannya. Aku sebenarnya agak haus, tapi aku curiga pada
tindakan Bifang itu. Ketika ia
menyibukkan dirinya dengan teh, tiba-tiba aku
menyadari sesuatu. "Kakak ke-4" Kau Kakak ke-4 bukan" Apa kau ingin
menggodaku dengan berubah
wujud menjadi Bifang" Penampilannya kelihatan
sempurna, tapi kau salah menilai
kepribadiannya. Kau tahu Bifang tidak akan
memperlakukan aku dengan kelembutan seperti itu. "
Siluet yang sedang menuangkan teh berhenti sejenak.
Dia berbalik dengan ekspresi aneh dan berkata, "Ini
bukan sandiwara. Aku benar-benar Bifang. Master Zheyan dan Yang Mulia
harus pergi ke Laut Barat
untuk suatu hal. Aku merasa senang tinggal di kebun
persik sendirian jadi aku
kembali untuk mencuri pandang padamu. "
Aku tertegun diam sebelum aku tertawa terbahakbahak, "Haha, jangan
pikirkan apa yang barusan aku katakan."
Aku bersin. Dia mendatangi tempat tidurku, "Qianqian, kapan kau
akan berhenti berpurapura menjadi orang bodoh" Kau tahu betul bahwa
kaulah satu-satunya yang aku pikirkan di seluruh kerajaan Qingqiu. Mengapa
kau bersikeras membuatku marah" " Kepalaku sakit. Orang bilang burung adalah binatang yang paling
setia. Tidak apa-apa jika
mereka tidak jatuh cinta, tapi begitu mereka jatuh
cinta mereka tidak akan mau berpisah sampai mati. seharusnya Bifang
mencintai keponakanku dan
menjaga hatinya tetap seperti itu. Sejak kapan
cintanya beralih padaku"
Dia melanjutkan, "Aku tidak punya cara lain kecuali
mengubur cintaku karena kau bertunangan dengan Putra Mahkota Langit. Tapi
dia bahkan tidak bisa melindungimu kali ini. Aku juga mendengar dia
memiliki selir di Istana Langit.
Aku sudah berpikir dengan seksama beberapa hari
terakhir ini. Dengan sifat
asmara nya, aku tidak bisa memberikan dirimu
kepadanya tanpa khawatir.
aku. .. " Dia belum selesai berbicara ketika pintu terbuka
perlahan. Ye Hua berdiri di dekat pintu dengan wajah pucat. Di
tangannya ada semangkuk obat yang masih mengepul. Sejak kapan "Mati untuk
membalas budi Guru" berubah menjadi "Romansa Sang Angin dan
Rembulan?" Kejadian ini telah
berubah menjadi tontonan yang luar biasa.
*** Bagian 2 Bifang melirik Ye Hua sekilas dengan penuh penilaian
dan tidak mengatakan apa-apa lagi.... Ye Hua meletakkan obat di atas meja dan duduk di
sana juga karena Bifang sudah berdiri di samping tempat tidurku. Ia juga tidak
mengatakan apa-apa, duduk tenang di sana. Sejenak ruangan menjadi sunyi.
Bifang bilang dia menyembunyikan perasaannya
karena pertunanganku dengan Ye Hua. Yah dia menyembunyikan
perasaannya dengan cukup baik
saat itu, karena aku tidak mengetahuinya sama sekali
dalam kurun 1000 tahun ini. Aku merasa tidak seharusnya aku menyakiti Bifang
meskipun aku akan menolaknya, jadi aku berkata dengan terbata-bata,
"Yah ... lagi pula aku
bertunangan dengan keluarga surga. Haha ... kau dan
aku .. ditakdirkan tetapi tidak berjodoh. Aku sangat senang bahwa kau
mencintaiku. Tapi apa pun, kita harus menepati janji kita kepada orang lain.
" Mata Bifang berbinar, "Jika kau bisa bersamaku, aku
akan melawan keluarga surga jika aku terpaksa."
Wajah cemberut Ye Hua yang mengerikan itu tidak
sepenuhnya tanpa alasan. Aku mengerti sebagai calon istri, adalah konyol untuk
berbicara tentang asmara dengan pria lain tepat di depannya. Tapi
Bifang dan aku tidak bersalah.
Itu salahnya sendiri yang datang pada waktu yang
tidak tepat. Aku tidak bisa berhenti meladeni Bifang hanya karena dia
datang tanpa bertanya. Lagi pula Bifang dan aku adalah teman lama.
Setelah berpikir hati-hati, aku berkata pada Ye Hua,
"Bisakah kau keluar sebentar?" Dia mengabaikan aku dan menundukkan kepalanya
untuk menatap mangkuk obat yang sehitam tinta. Bifang mendekati aku dan dengan lembut berkata,
"Kau hanya perlu berkata
apakah kau ingin bersamaku atau tidak."
Aku tidak percaya dia cukup berani untuk melakukan
hal ini di depan Ye Hua. Aku canggung berkata, "Kau tahu aku peduli
kebenaran dan kesopanan. Aku
tidak akan melakukan apapun yang bisa menyakiti
baik Qingqiu ataupun keluarga
Surga. Aku bersyukur atas kasih sayanmu, tetapi kita
tidak ditakdirkan untuk bersama. Tidaklah bijaksana bagi mu untuk
menjagaku didalam hatimu. Kau
hanya perlu menghapus itu semua. Tapi aku tidak
akan pernah melupakan perasaanmu padaku bahwa akhirnya sekarang aku
bisa mengetahuinya. "
Rasanya aku berbicara dengan cukup baik. Caraku
menyusun jawaban membantu mereka berdua untuk menjaga harga diri
mereka. Ekspresi Bifang tampak patah semangat saat ia
menatapku. Dia merapikan selimutku dan berbalik meninggalkan ruangan. Ye Hua
masih duduk di meja. Wajahnya tidak jelas di balik uap dari mangkuk obat.
Aku masih ingat bahwa aku harus pergi ke Gua
Yanhua tapi sulit untuk melakukannya dengan adanya Ye Hua duduk di
kamarku. Aku merenungkan alasan apa yang harus aku gunakan untuk
menyuruhnya pergi. Setelah beberapa
waktu aku menghembuskan napas perlahan dan
berkata, "Bisakah kau membawa
obat itu padaku" Tiba-tiba aku lelah dan aku ingin
tidur setelah meminumnya. Kau
boleh melanjutkan dan mengurus urusanmu. "...
Dia mengiyakan dan membawakan obat itu.
Aku tidak tahu ada berapa banyak herbal didalamnya
tapi rasanya pahit sekali. Ini
pastilah obat yang manjur.
Ye Hua meletakkan mangkuk kosong di kursi terdekat
tapi ia tidak pergi. Dia memutar kepalanya dan bertanya, "Kau tahu, kau
selalu bilang kau lelah setiap kali
kau tidak ingin melihat aku. Apa kau benar-benar
merasa lelah sekarang" "
Itu adalah alasan aku yang benar-benar sering ku
gunakan, tapi aku tidak selalu
menggunakannya. Aku hanya tidak bisa menemukan
alasan yang lebih baik untuk
saat ini. Aku masih berpikir ketika ia melingkarkan lengannya
di pinggangku. Aku sudah berubah kembali ke bentuk rase karena luka-lukaku.
Bagaimana dia bisa tahu di
mana pinggang rase" Suaranya lembut dan lambat, "Qian'qian."
Aku "ehmm" kepadanya.
Dia memelukku erat tanpa mengucapkan sepatah
kata. Akhirnya setelah beberapa
lama ia mengatakan, "Kata-kata yang tadi kau
katakan itu semuanya dari hatimu?"
Aku ingin pingsan sekarang. Aku kepada Bifang, hal
itu tidak ada hubungannya
dengan dia. Seharusnya Bifanglah yang bertanya
padaku apakah kata-kataku tulus.
Tampak senyum berkembang di wajahnya tapi aku
tidak yakin ada pikiran apa dibalik
itu, "Beberapa hari yang lalu ketika Little Dough dan
aku datang untuk tinggal di Qingqiu,
Kau selalu membuatkan aku teh dan bermain catur
dengan aku. Apakah karena
pertunangan kita" Jika pertunangan itu dengan orang
lain, apakah kau akan ... "
Dia memelukku erat dan mendesah.
Aku memaksakan diri untuk tertawa dan berkata,
"Aku tidak melakukannya hanya
karena kita bertunangan."
Tubuhnya menegang saat ia mengangkat kepalanya
untuk menatapku. Matanya tampak mengkilat. Aku merasa sadar bawah matanya sedang meneliti
sehingga aku berdehem beberapa kali dan berkata, "Ketika kau berada di Fox
Cave, kau tetap menyempatkan untuk memasak makanan kami
meskipun kau sedang sibuk
dengan pekerjaamu. Aku selamanya tersentuh dan
tidak akan pernah melupakan
semunya. Kau memberiku persik, aku akan
memberimu plum. Atau kalau bukan
plum, maka buah murad mawar. Tidak peduli siapa
yang bertunangan denganku.
Jika dia tidak memperlakukan aku dengan caramu
memperlakukan aku, maka

Tiga Kehidupan Tiga Dunia, Sepuluh Mil Bunga Persik Three Lives Three Worlds, Ten Miles Of Peach Blossoms Karya Tangqi Gongzi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

aku tidak akan pernah memiliki kesabaran untuk
minum teh dan bermain catur
dengannya. " Tiba-tiba ia menyesal mendesah dan membenamkan
kepalanya di bahu aku, "Aku
tidak pernah membuat makanan untuk orang lain.
Aku memasak hanya untukmu. "
Aku menggunakan kakiku untuk menepuk
punggungnya dengan lembut dan berkata,
"Masakkanmu menakjubkan. Kau harus menggunakan
sebagian waktumu untuk memasak bagi orang tua dan kakekmu sebagai rasa
bakti. ". Dia kurang memperhatikan apa yang aku katakan
dan melanjutkan, "Aku juga
tidak melakukan semua itu karena pertunangan kita.
Aku datang ke Qingqiu juga
bukan karena Ah Li merindukanmu. "
Aku menyampaikan pengertianku, "Ah, jadi pergi ke
dapur adalah hobi mu" Hobi
yang sangat berguna. "
Dia masih memegang erat-erat dan mengabaikan
semua yang aku katakan, "Aku mencintaimu, Qianqian."
Meski langit runtuh tidak akan bisa mengejutkanku
lebih dari ini. Dulu aku berpikir kehidupan cintaku seperti pohon
kuno. Bahkan setelah satu juta
tahun sampai selamanya tidak akan pernah berbunga.
Namun pohon yang sangat kuno ini sekarang berbunga. Bukan bunga sebarang
bunga melainkan bunga kelas
satu. *** Bagian 3 Ye Hua mengangkat kepalanya untuk menatapku dan
bertanya, "Apa ... apa
pendapatmu" " Aku tidak tahu harus berkata apa dalam kebingungan
jadi aku bernapas dalam-dalam dan menjawab, "Hei, ini bukan saatnya
untuk bercanda." Dia tersenyum dingin, "Aku tidak dapat menemukan
waktu yang lebih baik untuk
mengatakan ini. Tidak perlu cinta untuk
melangsungkan pernikahan. Tapi aku
masih berharap akan ada kasih sayang yang tulus
antara kita berdua untuk sisa
hidup ini. " "Kau seharusnya bersama dengan seseorang yang
lebih dekat dengan usiamu.
Kau harus melepaskan perasaanmu untukku sebelum
menjadi terlalu dalam. Saat kau memasuki usia sepertiku, kau akan tahu
bahwa cinta tidaklah ada artinya. Aku masih tidak berpikir hal itu adil bagimu
bahwa kita akan menikah hanya karena Tianjun diturunkan dekrit. Tapi jangan
terlalu kecewa, aku akan mencarikanmu beberapa selir setelah kita menikah. "
Namun, dia tidak terlihat senang sedikit pun dengan
pikiranku. Dia sungguh-sungguh
menatapku dengan wajah terperanjat, "Ini adalah
perasaanmu yang sebenarnya?"
Aku memasang ekspresi serius dan berkata, "Ya, itu
lebih tulus daripada emas."
Aku kira dia menyebutkan masalah selir dan ingin
meminta janji dariku. Tapi begitu
aku mengucapkan kata-kata itu, wajahnya yang
pucat menjadi semakin pucat.
"Aku tetap akan mengatakan hal yang sama sampai
akhir zaman. Kita hanya akan
mempertahankan pernikahan murni. Karena memiliki
ikatan kasih antara pasangan
tidak selalu hal yang baik. Bagaimana jika suatu hari
kau ingin mendapatkan selir"
Hanya karena semuanya berjalan baik untuk saat ini
bukan berarti selamanya akan
tetap seperti itu. Kau harus berpandangan jauh dan
berpikir tentang masa depan.
Aihh, kau tidak harus mengerti tentang apa yang aku
katakan sekarang. Tapi kau
akan berterima kasih padaku suatu hari nanti saat
kau jatuh cinta pada seseorang
dan ingin memboyongnya ke Sawu Palace. "..
Dia tetap diam selama beberapa saat kemudian
perlahan-lahan berkata, "Kau
sengaja berkata begini untuk membuatku jengkel
kan?" Aku baru sadar. Dia terlalu tergila-gila padaku
sekarang. Memang benar bahwa aku
mengatakannya dengan maksud baik, tapi mungkin
terlalu cepat untuk mengatakannya
sekarang. Aku tetap tenang dan hanya menatapnya, tidak tahu
bagaimana untuk menghiburnya.
Lebih baik membicarakan hal ini lain kali saja.
Dia memelukku erat-erat didadanya dan berkata
dengan suara serak, "Aku hanya
mencintai kau seorang dan tidak ada yang lain lagi."
Dia berhenti dan kemudian
membisikkan sesuatu yang tidak bisa ku mendengar.
Aihh, dia menghancurkan hatiku. Bocah yang sedang
di mabuk cinta. Ye Hua perlahan mengendurkan pelukannya tapi dia
tidak segera pergi. Ia hanya
merebahkan diriku dan meluruskan empat sudut
selimut. Aku memang terluka, tapi
aku tidak begitu lemah sampai tidak bisa berbaring
sendiri. Tapi melihat ekspresi
sedih di wajahnya, aku membiarkan dia merawatku
sesuai keinginannya. Setelah memperbaiki selimut, ia membawa mangkuk
obat kosong ke meja dan membawa kembali cangkir teh. Dia duduk di samping
tempat tidur dan berkata,
"Ah Li sedikit takut tapi dia tidak terluka. Aku sudah
membawanya kembali ke Langit dan dia akan pulih setelah beberapa hari
istirahat. Aku ingin membawamu
ke Langit juga. Ada air panas di tempat Lingbao
Tiansun yang cocok untukmu. "
Kemudian dia mengerutkan alis," Tapi kemudian
Bifang sialan itu menghalangiku.
Tapi kau hanya perlu memberitahu dia dan aku yakin
dia tidak akan mengatakan
apa-apa lagi. Beristirahatlah sekarang. Kita akan
berangkat ke Langit besok pagi. "
Aku masih ingin menyelinap keluar ke Goa Yanhua
untuk melihat Moyuan. Setelah
berdebat dibenakku, aku perlahan bertanya, "Apa kau
tidak mengerjakan laporan
hari ini?" "Tidak ada yang mendesak saat ini. Sekarang bahwa
kau mengingatkan aku, aku
akan duduk menemanimu di sini sedikit lebih lama. "
Sudut mulutku mulai berkerut.
Dia tidak pernah beralasan seperti itu. Dengan sopan
dia tersenyum, "Kenapa,
kau tidak lelah lagi?"
Aku kecewa menggertak gigi, "Tidak .."
Ye Hua tidak bertindak seperti dirinya saat ini. Sejak
ia mulai tinggal di Qingqiu,
setengah dari waktunya dihabiskan membaca
laporan, bahkan di hari-hari yang
paling luang. Kakinya tidak pernah menyentuh tanah,
itulah betapa sibuknya dia.
Petugas Jiajun tentu tidak akan membiarkan dia
bersantai-santai selama lebih
dari satu hari, meskipun kita sudah mendapatkan
masalah besar kali ini. Laporan
tersebut pasti sudah mengalir turun dari Langit.
Dengan kejadian kemarin dan
laporan hari ini yang menumpuk seperti itu, Ye Hua
yang malang tidak akan bisa
tidur malam ini. Aku berpikir dan merasa bahwa dia tidak bermaksud
membuatku marah dengan duduk di sini di tempat tidurku. Dia pasti ingin sedikit
beristirahat. Jadi aku pura-pura
tidur dan menunggu dia pergi sebelum aku bisa
kembali ke wujud manusia dan
pergi ke Yanhua Gua. Tapi tidak seperti perhitunganku, aku mulai tertidur
hanya setengah cangkir teh
waktu kemudian. Begitu aku hanyut dalam tidurku, aku bermimpi di
dalam mimpi. Mimpi ini tidak pernah menghampiriku selama ribuan
tahun, tapi akhirnya datang hari ini.
Aku bermimpi tentang Moyuan.
*** Bab 14 Skiped.. *** Bab 15 Bagian 1 Matahari condong ke barat ketika aku terbangun dari
mimpi panjangku. Sekarang
sekitar jam 3 atau jam 4.
Aku merasa seperti sudah menjalani waktu 70.000
tahun dalam mimpi itu, dan
entah bagaimana aku telah sedikit bertambah tua.
Ye Hua tidak lagi berada di dalam ruangan. Aku sedih
memandang ke tirai dan dengan hati-hati berguling turun dari tempat tidur
sambil berusaha menghindari
luka di dadaku. Gua Yanhua diliputi tabir kabut. Gambar kabur
Moyuan muncul ditengah udara
tebal. Aku mengubah diri kembali ke wujud manusia
dan berjalan kepadanya selangkah demi selangkah.
Aku terlalu khawatir berlebihan. Migu telah mengatur
tubuh Moyuan dengan hati-hati. Bahkan rambutnya yang kusut kini telah
disisir dan diikat rapi. Mataku
sendiri tidak menemukan sesuatu yang salah.
Hanya tempat ini terasa sedikit dingin.
Aku duduk di sampingnya untuk sementara waktu.
Sepasangan matanya yang belum dibuka selama 70.000 tahun, hidung mancung,
dengan senyum tipis di mulutnya. Namun wajah tampan itu sekarang beku
selamanya. Aku tidak punya
kesempatan untuk melihat dia tersenyum dalam
70.000 tahun ini. Yang bisa ku
ingat sekarang adalah bayangan dirinya berdiri di
antara bunga-bunga persik
merah di belakang Gunung Kunlun.
Gua ini sangat tenang. Aku merasa kedinginan setelah
duduk beberapa lama, jadi
aku merentangkan tanganku dan memeluknya.
Terasa semakin dingin. Aku
meninggalkan gua untuk memetik beberapa kuntum
bunga liar dan meletakkannya
di sisinya. Dengan begitu akhirnya gua ini terasa lebih
hidup. Setelah beberapa saat duduk-duduk, aku kemudian
menyadari bahwa bunga-bunga
akan bermekaran dalam beberapa hari ke depan. Aku
bisa menenun beberapa batang bambu untuk membuat tirai bunga di pintu
masuk gua. Moyuan akan merasa lebih nyaman dengan aroma bunga di sini.
Aku menjadi lebih bahagia
dalam pemikiran ini. Langit semakin gelap sehingga aku buru-buru sujud
kepadanya dua kali dan turun gunung setelah melihat sekeliling gua untuk
terakhir kalinya. Aku tidak yakin siapa yang merawat lukaku saat aku
sedang tak sadarkan diri.
Hanya ada tiga kemungkinan, Ye Hua, Migu, dan
Bifang. Tidak peduli siapa yang
merawatku, mereka pasti tidak akan membasuh
tubuhku karena aku seorang
perempuan. Tadi aku sibuk pergi ke Goa Yanhua tapi
sekarang aku senggang, aku merasa sedikit kotor.
Ada sebuah danau perak kecil di sisi gunung Fangyi.
Jelas bukan air panas Wangtian di Lingbao Tiansun, tetapi masih lebih baik
dari bak mandi biasa. Aku langsung mengubah arah dan pergi menuju
danau itu setelah mengambil
keputusan. Aku melepas jubah luar dan membentuk energi
pelindung di sekitar lukaku. Air
danau ini sebenarnya merupakan akumulasi dari salju


Tiga Kehidupan Tiga Dunia, Sepuluh Mil Bunga Persik Three Lives Three Worlds, Ten Miles Of Peach Blossoms Karya Tangqi Gongzi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

yang mencair dari tahun ke tahun. Airnya dingin sekali meskipun sekarang
adalah awal musim panas. Gigiku gemerutuk keras hingga aku harus
memercikkan sedikit air ketubuhku
terlebih dahulu sebelum menyelam kedalam danau.
Ketika aku sampai ke tempat yang lebih dalam,
pakaian dalamku yang melekat
pada tubuhku terasa tidak nyaman. Dalam air biru
yang jernih bersinar sehelai
sutra merah dan kain putih. Warna pink dan biru
berkilauan terlihat begitu manis.
Aku pikir tidak mungkin ada orang yang berjalanjalan di sekitar danau saat ini,
dan bertanya-tanya apakah sebaiknya aku melepas
pakaian dalam atau tidak.
Aku masih belum memutuskan ketika aku mendengar
teriakan keras, "Bai Qian!"
Aku terkejut saat mendengar nama lengkapku
dipanggil. Ini adalah suara yang familier, tapi ini pertama kalinya
dia memanggilku dengan nama lengkapku. Aku berusaha keras untuk berdiri diam di tengah
danau. Karena takut, tubuhku
goyah dan jatuh ke dalam air. Seketika Ye Hua
meluncur di atas permukaan
danau dan menangkap aku. Dengan hanya sebuah pelukan, aku benar-benar
terbungkus oleh tubuhnya yang
besar. Dia memelukku begitu erat hingga aku hampir
batuk darah karena lukaku.
Karena tergesa-gesa ia gagal membentuk energi
pelindung dan sekarang dia juga
basah kuyup. Rambut hitamnya yang panjang
menggelitik wajahku.... Aku belum pernah sedekat ini dengannya. Dia
memelukku begitu erat hingga aku
tidak bisa melihat ekspresinya sama sekali. Detak
jantungnya berdegub kencang
ditelingaku. Aku hanya tahu pada saat ini tidak melepas pakaian
dalamku adalah tindakan non-aksi yang bijaksana. Aku hampir memuji diri
sendiri ketika tiba-tiba bibirku
dilumatnya. Takut, tanpa berpikir aku membuka mulut dan
lidahnya segera menyerang kedalam.
Aku menatapnya dengan mata terbelalak, tetapi
dengan jarak yang begitu rapat,
aku hanya bisa melihat sepasang mata yang segelap
malam. Meskipun kami terus
saling menatap, dia tidak lupa untuk menggunakan
"kungfu mulut" nya, menggigit
lembut dan mengulum. Bibirku, lidahku, semua serasa
tenggelam, dan seperti ada
rasa asin darah dalam mulutku.
Ada sesuatu yang tinggal dalam tenggorokanku. Air
mata menggenang di mata saat aku mencoba untuk mengingat di mana aku
pernah merasakan ini sebelumnya.
Dengan lembut ia mengulum bibirku dan berkata
cemas, "Qianqian, tutup matamu."
Suaranya menerobos langsung kedalam kepalaku dan
menyadarkanku. Aku cepat-cepat mendorongnya. Segera aku kehilangan
keseimbangan dan lepas dari
genggamannya. Dia merangkulku kembali dan kali ini menghindari
lukaku. Sebelum aku sempat
berkata apa-apa, dia sudah meletakkan kepalanya di
bahuku dan berkata serak,
"Aku kira kau ingin melompat ke dalam danau ..."
Aku tidak tahu harus berkata apa, tapi apa yang dia
pikirkan itu sangat lucu,
sehingga aku tertawa dan mengatakan, "Aku ke sini
hanya ingin mandi." Dia memelukku erat. Bibirnya membara diwajahku,
katanya dengan napas berat,
"Aku kira kau ..."
Sebuah kalimat tanpa unjung pangkal.
Aku pikir berdiri di sini selamanya bukanlah ide yang
baik jadi aku sebut namanya.
Dia tetap diam. Aku merasa sangat malu tapi aku
berusaha untuk mengganti topik
yang lebih aman, "Bukankah kau sedang sibuk
dengan laporan-laporan di ruang
baca. Kenapa kau datang ke sini" "
Napasnya akhirnya stabil. Dengan sedih, ia berkata,
"Migu membawakan makan
malam, tetapi kau tidak ada di sana. Dia
memberitahuku dan aku pergi mencarimu. "
Aku menepuk bahunya dan berkata, "Oh, sudah
waktunya makan malam. Kalau
begitu mari kita pulang. "
Dia tidak berkata apa-apa lagi dan terus memelukku
di dalam air. Aku tidak tahu
apa yang ada dalam pikirannya.
Menurut mereka yang berpengalaman, orang yang
sedang di mabuk cinta biasanya
tidak begitu baik. Lebih baik aku tidak
mengganggunya dan membiarkan dia terus
memelukku. Akhirnya aku bersin lagi. Bersin yang mengingatkan
Ye Hua bahwa aku masih terluka dan tidak boleh berada dalam air dingin terlalu
lama. Dia segera membawaku terbang kembali ke tepi dan
membantuku mengeringkan pakaian.
Ciuman di danau itu hanya membuktikan bahwa aku
masih sangat naif. Aku hanya
ingat bahwa ada sesuatu dalam diriku yang tiba-tiba
bangkit bergairah tanpa bentuk maupun figur. Aku tidak bisa menangkapnya
meskipun aku ingin. Dalam
sekejap mata, sudah menghilang.
Ye Hua berjalan di depan dan aku mengikuti di
belakang. Deru angin dan derik
serangga mengelilingi kami dalam perjalanan pulang.
Karena pikiranku sibuk, aku menubruk Ye Hua, tidak
menyadari bahwa dia telah
berhenti. Dia mengelak dan membuat kepalaku
menyelinap ke samping. Aku meringis dan mengambil alih memimpin jalan.
Di dalam paviliun kecil di bagian bawah gunung
Fengyi ada wajah tersenyum
Zheyan yang tidak ku suka.
Ini bulan Juni tapi dia memegang sebuah kipas di
tangan tanpa membukanya. Dia
hanya menatap kami tajam sambil melingkarkan
tangannya di bahu Kakak ke-4.
Kakak ke-4 memejamkan mata sambil mengunyah
rumput jerami. Dia malas mengangkat kelopak matanya ketika melihatku,
"Xiaowu (adik cilik kelima), apa
kau barusan minum" Kenapa pipimu berwarna merah
terang" " Aku mengabaikannya dan tidak mau tahu mengapa
ia berkata begitu. Tapi Ye Hua
di sampingku batuk-batuk pelan beberapa kali. Mata
gelap Zheyan yang menyapu
sekeliling sambil mengipasi dirinya dengan gaya yang
khas, "Malam ini akan
menjadi malam purnama yang sejuk. Bunga musim
semi juga bermekaran. Ini
adalah kesempatan yang baik untuk bermesraan. "
Aku tertawa canggung dan melirik Ye Hua. Sudut
mulutnya berkerut sedikit.
Matanya bersinar di balik rambutnya yang hitam.
*** Bagian 2 Aku yakin Zheyan dan Kakak ke-4 pulang ke Qingqiu
bukan hanya sekedar ingin berbasa-basi tentang cuaca denganku. Bifang
pasti mengirimi mereka surat yang memberitahukan bagaimana aku dihajar
sampai setengah mati. Mungkin mereka berpikir ini adalah kesempatan yang
baik untuk melihat aku menderita jadi mereka bergegas pulang dengan
semangat. Aku memberitahu mereka, "Sayang kalian tidak
sempat melihatku saat terakhir
kali aku berada di ambang kematian. Aku juga harus
mengecewakan kalian lagi karena lukaku kali ini tidak terlalu parah. ".
Zheyan tertawa gelak dan menyerahkan kipasnya.
"Kalau kami tidak berusaha
sedikit, mana mungkin kami bisa melihatmu marah
seperti ini. Ini, aku harus
meminta pangeran tertua dari Laut Barat untuk
melukisnya. Ini milikmu sekarang. "
Aku menerimanya dengan senang hati, tapi masih
pura-pura menggerutu "hmph."
Waktu kami kembali ke Fox Cave, Zheyan dan Kakak
ke-4 berjalan di depan sementara Ye Hua dan aku mengikuti di belakang.
Ye Hua sengaja menurunkan suaranya dan nada
heran, "Sulit dipercaya kau bisa
marah oleh lelucon kecil seperti itu. Master Zheyan
memang sangat berbakat. "
Aku tertawa dan menjawab, "Ini tak ada
hubungannya dengan bakat. Kami
bertemu satu sama lain sepanjang waktu jadi tidak
apa-apa marah sesekali. Kalau anak-anak nakal yang lainnya yang berbuat
begitu, aku tidak akan peduli
sama sekali. " "Aku harap kau akan cukup peduli untuk marah
padaku sesekali." Aku hendak menguap, tapi kemudian aku menutup
mulutku. Migu sedang menunggu kami di luar pintu masuk gua.
Sekarang sudah lewat 'jam anjing', waktunya bagi semua orang untuk
berada di tempat tidur. Aku
merasa kasihan bahwa dia masih menunggu kami.
Kami belum mendekati pintu ketika dia datang
kehadapan kami dan membungkuk
padaku. Dengan ekspresi abu-abu, ia mengatakan,
"Raja Iblis Lijing ingin
bertemu denganmu. Dia menunggumu untuk waktu
yang lama. " Ye Hua mengerutkan alisnya, "Apa lagi yang dia
inginkan?" Zheyan menahan Kakak ke-4 yang hendak beranjak
dan tertawa, "Katanya kita
tidak akan bisa bertemu Buddha jika tiba terlalu dini.
Tampaknya hari ini waktu kita sangat tepat jadi kita bisa melihat tontonan
bagus. " Aku memasuki gua tanpa berhenti. Aku hanya
memberitahu Migu satu hal,
"Suruh dia pergi."
Migu gemetar dan dengan cepat mengatakan, "Lady,
dia hanya menunggu di luar pintu, dia belum masuk."
Aku mengangguk, "Kalau begitu abaikan saja."
Zheyan merasa sangat kecewa sehingga ia protes,
"Kau tidak boleh memperpanjang urusan ini. Perdamaian tidak
seefektif kekerasan. Mengapa kita
tidak memberinya sebuah 'akhir' malam ini" "
Ye Hua melotot dingin ke arahnya. Aku menopang
dagu dengan telapak tanganku
dan merenungkannya. Akhirnya aku menjawab, "Dia
dan aku tidak perlu mengakhiri
apa-apa lagi. Apa yang perlu diakhiri sudah berakhir.
"... Awal pagi berikutnya Ye Hua datang dan mengetuk
pintu untuk menggusurku ke
Langit. Aku sudah hidup begitu lama dan telah
mendatangi begitu banyak tempat
tapi aku belum pernah pergi ke Jiuchongtian. Berkat
Ye Hua, aku agak senang pada kesempatan untuk kesana saat ini.
Tidak peduli jika kita pergi dengan berjalan kaki atau
dengan awan, hanya ada satu jalan menuju pintu masuk Qingqiu itu. Ye Hua
suka berjalan-jalan setiap hari
jadi aku biarkan dia berjalan pagi ini. Pintu gerbang
adalah tempat di mana dunia
fana dan dunia peri bertemu. Di satu sisi terdapat
energi peri sementara yang
disisi lain terdapat ketidakpastian yang fana.
Keduanya saling berbaur untuk
menciptakan kabut tebal. Dalam kabut tebal, aku melihat sosok bertubuh tinggi
mengenakan jubah perak panjang. Wajahnya yang tampan membawa
kenangan yang tak terukur. Lijing.


Tiga Kehidupan Tiga Dunia, Sepuluh Mil Bunga Persik Three Lives Three Worlds, Ten Miles Of Peach Blossoms Karya Tangqi Gongzi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Dia tampak terkejut ketika melihatku. "Ah Yin, aku
masih berpikir kau tidak akan
pernah mau melihat aku lagi."
Aku juga berdiri di sana terdiam, tidak percaya bahwa
dia masih menunggu di sini.
Dia pernah menungguku selama setengah bulan di
kaki Gunung Kunlun karena dia
adalah seorang pangeran lajang pada saat itu. Tapi
sekarang telah berubah dan
dia telah menjadi raja suatu ras. Sulit dipercaya dia
masih memiliki kemewahan ini.
Ye Hua berdiri tenang di sampingku. Dengan sekilas
pandang, katanya dingin, "Master Zheyan benar. Apa yang perlu berakhir harus
diakhiri secepatnya. Ini bukan sesuatu yang bisa kau selesaikan sendiri.
Kedua belah pihak harus memutuskan hubungan pada saat yang sama agar
berakhir dengan rapi. "
Aku tersenyum dan membalas, "Haruskah aku
mempelajari ini" Tampaknya kau
penuh pengalaman. " Dia berdiri kaku. Untuk beberapa alasan wajahnya
mulai pucat. Aku mengambil tempat duduk di salah satu kursi batu
di luar gerbang. Ye Hua menunjukkan keterbukaannya dan berkata kepadaku,
"Aku akan menunggumu
diluar sana." Dalam waktu yang singkat dia sudah
pergi. Lijing mendekat dua langkah ke arahku dan
memasang senyum paksa di wajahnya, "Aku merasa tenang sekarang setelah
melihatmu. Apa lukamu cukup parah" " Aku melambaikan tangan dan berkata, "Maaf aku
sudah membuatmu khawatir.
Luka kecil itu tidak membahayakan tubuhku yang
kuat. " Ia menghela napas lega dan berkata, "Kalau begitu
bagus, bagus sekali."
Lalu ia mengambil dari lengan bajunya sebuah benda
kecil dan menyodorkannya kepadaku. Aku melirik dan melihat mutiara kecil
berkilau dalam cahaya zamrud.
Ini adalah mutiara jiwa yang tidak bisa ku pinjam
tahun itu. Aku mengepakkan kipas di tanganku dengan lembut
dan mengangkat kepalaku menatapnya, "Apa maksudnya ini?"..
"AH Yin, tahun itu aku berpikir salah, dan akhirnya aku
juga berbuat salah. Semakin aku berbuat semakin aku berbuat salah.
Terimalah mutiara jiwa ini
dan letakkan di mulut Guru Moyuan. Kau tidak perlu
menggunakan darahmu lagi setiap bulannya. "
"Terima kasih atas kebaikan hatimu, tapi guruku
sedah tidak membutuhkan darahku lagi selama lebih dari 500 tahun. Simpanlah
mutiara suci mu kembali. "
Dengan parau ia berkata, "Ah Yin, kita tidak bisa
berbaikan lagi?" Awan gelap menggantung di atas kami. Suaranya
seperti tertelan dalam awan,
aku tidak bisa mendengarnya dengan jelas.
*** Bagian 3 Aku menarik napas pendek dan membuka kipasku.
Aku menyentuh lembut lukisan bunga persik di atasnya dan berkata,
"Percakapan diantara kita berdua
tidak akan terjadi lagi di kemudian hari. Jadi mari kita
perjelas segala sesuatunya sekarang. Tujuh puluh ribu tahun yang
lalu, kau cinta pertamaku.
Tentu saja aku tidak berpengalaman tapi perasaanku
tulus. Ibuku selalu khawatir
aku tidak akan dicintai karena kepribadianku yang
aneh. Dia pikir akan sulit
bagiku untuk menikah tanpa latar belakang keluarga
kami. Tapi kau mencintaiku
tanpa mengetahui latar belakangku atau bahkan
identitas sejatiku. Kau bahkan
mengusir selirmu karena perasaanmu padaku. Aku
bahagia dan bersyukur. Kami
rubah putih mencari pasangan untuk seumur hidup.
Aku benar-benar memperlakukanmu seperti suamiku sendiri. Aku ingin
menjadi istrimu setelah aku
lulus dari sekolah jika bukan karena insiden Xuan'nu.
Kau tahu kerajaan kita berada dalam konflik pada saat itu. Tapi aku bahkan
tidak berpikir tentang kesulitan untuk meyakinkan orang tuaku agar
merestui kita. Yang aku pikirkan
adalah hari dimana kita akan menjadi suami-isteri.
Betapa bodohnya aku. "
Bibir Lijing bergetar sedikit.
Aku terus membelai kipas dan berkata santai, "Segala
sesuatu yang Xuan'nu bisa lakukan untuk membantumu, aku, Bai Qian dari
Qingqiu tentu juga bisa melakukannya. Kau bilang aku melepasmu dengan
begitu mudah tetapi kau tidak tahu betapa sakitnya di balik kemudahan itu.
Lijing, tidak semua orang
bisa membiarkan rasa sakit tampak di wajahnya.
Hanya karena kau tidak melihatnya, bukan berarti kau boleh bilang bahwa itu
adalah rasa sakit yang ringan. Aku selalu bermimpi suatu hari aku akan
menjadi istrmu. Aku tidak
pernah membayangkan hal itu akan berubah menjadi
lelucon seperti ini. Ketika
waktu akhirnya menghapus mimpi burukku dimana
kau bercinta dengan Xuan'nu,
mimpi buruk lain muncul. Yaitu ketika kau
menggunakan empat pasang unicorn
untuk memboyong Xuan'nu ke Istana Dasiming dan
mengadakan perayaan selama 9 hari. Lucu sekali kau mengira aku tidak apaapa. Sudah begitu
namun aku masih menyimpan perasaan yang tidak
pantas kepadamu. Ketika Xuan'nu kau usir, aku bahagia. Aku memaafkanmu
dan berkata pada diriku sendiri bahwa kau tidak benar-benar mencintainya.
Kau tidak akan pernah tahu bagaimana perasaanku ketika aku mengetahui
itu semua adalah bagian dari strategimu. Kau tidak tahu berapa banyak
keberanian yang harus ku kerahkan untuk datang dan mohon mutiara
jiwa ketika guruku meninggal. Dan kau tidak dapat memahami betapa
kecewanya aku terhadap responmu. Kau bilang kau tidak memberiku mutiara
itu karena kau cemburui guruku" Lijing, cintamu yang dalam itu tidak nempil
secuil pun dengan apa yang Guru lakukan untukku. Ketika aku hampir mati
di Goa Yanhua, bayangan yang muncul di depanku bukanlah dirimu. Pada saat
itu, aku menyadari bahwa akhirnya aku telah bebas. "...
Lijing menutup matanya. Ketika ia membuka mata, ia
terisak-isak, "Ah Yin, itu
sudah cukup." Aku menutup kipasku dan sedih berkata, "Lijing,
dalam 140.000 tahun terakhir
kau adalah satu-satunya orang yang pernah aku
cintai. Tapi waktu terus bergerak dan kita tidak bisa kembali lagi. "
Tubuhnya menegang. Akhirnya kristal air mengalir dari
matanya. Setelah beberapa lama ia berkata sungguh-sungguh, "Aku
mengerti ini sudah terlambat, dan kau tidak akan diam menungguku."
Aku mengangguk-angguk. Sekarang aku tidak
memiliki hubungan dengan ras
Iblis lagi. Aku meninggalkannya satu pesan terakhir,
"Kita adalah orang asing
dari sekarang. Tidak perlu untuk bertemu satu sama
lain lagi. " Ketika aku berjalan keluar dari kabur, Ye Hua berdiri
dekat dan berkata, "Teganya kau mengucapkan kata-kata manis seperti
itu untuk menyakiti hatiku."
Aku memaksakan diri untuk tersenyum kepadanya.
Ketika kami tiba di Gerbang Selatan Langit, tidak ada
orang yang berjaga ditempat ini. Hanya ada beberapa ekor harimau yang
tertidur. Aku putar kipasku dan bergurau, "Entah bagus atau
jelek, setidaknya gerbang
Qingqiu kami dijaga oleh Migu. Tapi Langit tingkat 36
cuma dijaga oleh harimau-harimau ini" "
Ye Hua mengerutkan alis, "Taishang Laojun sedang
mengajar hari ini. Mungkin
mereka semua pergi menemuinya. "
Dia kemudian menoleh padaku dan tersenyum," Aku
dengar kau juga berdebat dengan Yuanzheng ketika berada didunia fana. Jadi
kau pasti memiliki banyak
pengetahuan. Sudah bertahun-tahun Laojun tidak
bertemu tandingan. Dia pasti
kesepian menjadi orang tanpa tanding. Mungkin kau
bisa memancing perdebatan
dengannya. " Aku menelan ludah dan tertawa mengelak, "Ahh, kau
terlalu melebih-lebihkan."
Di belakang gerbang selatan adalah warna putih yang
luas. Lebih jauh kesana tampaklah sebuah pemandangan yang sama sekali
berbeda. Lantai yang terbuat
dari lantai, batu giok untuk undak-undakan, cahaya
benderang berputar-putar di sekeliling. Ini lebih baik jika dibandingkan dengan
Istana Air dari empat lautan.
Untungnya aku cukup bijaksana untuk memakai pita
mataku sebelum berangkat.
Jika tidak, mataku yang sakit-sakitan ini mungkin
akan lenyap. Pada waktu ini
Singing Crane (Bangau Bernyanyi") terbang melayang
di atas kepala kami. Aku mendesah emosional dan memegang tangan Ye Hua
untuk mengatakan, "Keluargamu benar-benar kaya raya."
Ekspresi Ye Hua berubah pucat saat ia berkata, "Tidak
semua bangunan di sini seperti ini." Kami berdua mulai berjalan santai.
Aku meluangkan waktu untuk melihat-lihat sekeliling.
Kecemerlangan Jiuchongtian
benar-benar berlawanan dari tanah perdikan Qingqiu
yang luas.... Bahkan yang lebih baik lagi adalah ketika kami
berjalan melewati beberapa
pelayan, mereka tidak takut dengan penutup mataku
dan hanya memberi hormat kepada Ye Hua. Hal itu membuatku benarbenar bahagia.
Aku mendengar bahwa Ye Hua tinggal sendiri ketika
ia berusia 30.000 tahun. Tianjun memberinya istana ini, bernama Sawu Palace.
Sebuah nama yang indah. Aku sekarang berdiri di depan Istana yang disebut
Sawu dan aku merasa agak terkejut. Aku belum pernah ke Jiuchongtian sebelumnya, tapi
aku merasa Istana Sawu tidak seharusnya terlihat melankolis begini. Aku tidak
berharap dinding berlapis
emas atau genting dari giok, tetapi setidaknya sedikit
lebih cerah, sedikit lebih
meriah. Aku masih merenung ketika Ye Hua menarikku ke
pintu belakang. Dia berdiri di depan pintu dan melihat sekitar. Lalu ia
menunjuk dan berkata, "Lompat naik." Aku tidak mengerti jadi aku cepat bertanya,
"Kenapa?" Dia mengerutkan alis sedikit dan merangkul
pinggangku, melompati dinding dan
perlahan mendarat ditanah.
Aku tak mengerti. Apakah semua orang di Surga lebih
suka melompati tembok daripada lewat gerbang utama"
Ye Hua melihat ekspresiku dan malu-malu berkata,


Tiga Kehidupan Tiga Dunia, Sepuluh Mil Bunga Persik Three Lives Three Worlds, Ten Miles Of Peach Blossoms Karya Tangqi Gongzi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Kita hanya akan menarik
perhatian orang-orang jika kita masuk lewat gerbang
utama. Mereka semua akan berbaris untuk menyambut kita. Jadi lebih
nyaman dengan cara ini. "
Sebuah pemikiran berkedip di kepalaku. Aku
menekan bahunya dengan kipasku
dan berkata, "Kita berangkat terlalu pagi. Kau lupa
memberitahu Jiajun untuk tidak membawa dokumen hari ini ke Qingqiu dan
membuatnya menempuh perjalanan sia-sia, bukan" Jika kita masuk lewat
gerbang utama, mungkin akan
repot jika kita bertemu dengannya. Haha, apalagi,
semalam juga kita pulang larut. Apa kau sudah mengurus semua laporan yang
menumpuk selama beberapa hari terakhir ini" "
Seluruh tubuhnya menegang. Wajahnya berubah
merah saat ia batuk perlahan.
Aku selalu khawatir bahwa Ye Hua terlalu serius. Dia
baru berusia 50.000 tahun
dan dia lebih kaku daripada Donghua. Aku senang
hari ini bisa melihat dia tampak
malu-malu seperti anak muda.
Ye Hua tinggal di Zishen Palace, disebelah Qingyun
Palace. Aku hanya akan tinggal di Jiuchongtian selama
beberapa hari. Aku tahu tidaklah
benar untuk mengharapkan Ye Hua mempersiapkan
sebuah rumah bagiku sendiri.
Aku akan katakan padanya tidak masalah jika aku
tinggal di Istana Qingyun
ketika ia membawaku ke perumahan sendiri.
Aku mendongak dan melihat papan dengan empat
huruf, "Yi Lan Fang Hua".
Mata Ye Hua tampaknya menyembunyikan sesuatu
saat ia berkata, "Ini adalah rumah mu."
Aku melambaikan kipasku dengan lembut sambil
merenung. Aku merasa bahwa
Istana Langit yang mewah sangatlah berbeda dari
istana dibumi. Aku diberi
rumah sendiri ketika membantu Yuanzheng dibumi
karena aku harus tinggal untuk waktu yang lama. Tapi aku hanya akan tinggal
selama beberapa hari di sini dan aku mendapatkan satu rumah sendiri. Yang
satu adalah Pangeran di Surga, yang satu lagi adalah raja di bumi. Mereka
berdua sama-sama royal tapi sangat berbeda. Aku menghela napas dan mendorong pintu.
Pintu merah perlahan terbuka lebar. Tampaklah
pemandangan berwarna merah
dari bunga persik. Terkejut, aku terbata-bata, "Apakah kau membawa
aku kesini agar aku bisa membantumu mengurus kebun persik?"
Wajah Ye Hua membeku, sudut mulutnya berkedut
sedikit, "Tidak banyak orang
yang mengerti tentang kebun persik. Sulit untuk
mendapat kesempatan pergi
ke sana. Aku menanam pohon persik ini dua ratus
tahun yang lalu. Sekarang
ini berbunga untuk pertama kalinya. "
Tiba-tiba hatiku merasa pedih untuk beberapa alasan
yang tidak diketahui. Aku perlahan-lahan masuk ke halaman. Dengan
kipasku, aku mengangkat beberapa dahan di depanku. Bunga-bunga yang
mekar tampak cukup menyenangkan. *** Bab 16 Bagian 1 Saat aku hendak menyimpan kipasku, terdengar
suara panggilan dibelakang,
"Nyonya!" Aku berbalik. Ye Hua berdiri di tangga di dalam
taman, matanya tersembunyi
di balik tirai. Di balik pintu tempat ia berdiri adalah
seorang wanita berpakaian
pelayan. Tangan kirinya memegang sebuah vas bunga
yang indah, tangan kanannya menggenggam erat pintu bercat merah. Dia
menatapku dengan penuh perhatian dan air mata mulai menetes dari
matanya. Tanganku gemetar sedikit. Kipas membalik ke atas
dan membuat beberapa putaran, menghembuskan angin di cabang-cabang
pohon hingga kelopakkelopak bunga jatuh berguguran.
Dia terhuyung-huyung ke arahku dan memegangku
erat-erat. "Nyonya, ternyata
benar-benar kau. Nainai telah menunggumu selama
300 tahun. Anda akhirnya kembali ... " Lalu ia tersenyum melalui air matanya dan berkata
kepada Ye Hua," Soul Lantern
Piecing (Jiepo Deng) benar-benar barang pusaka.
Nyonya terlihat masih sama
seperti dulu. ". Melihat dia, aku tahu dia salah mengira. Aku menarik
diri dan berkata, "Aku rasa
kau salah orang. Aku Bai Qian dari Qingqiu, bukan
nyonya yang kau maksudkan. "
Dia tampak bingung tapi dia masih memegangiku
erat-erat. Tidak tahu harus berbuat apa lagi, aku melirik Ye Hua
untuk meminta bantuan. Dia mendekati kami dan membantu nainai berdiri
tanpa memandangnya. Ia menatap pohon persik ke depan dan dengan tenang
mengatakan, "ini adalah
Nyonya Bai Qian dari Kerajaan Qingqiu. Kau tidak
boleh memanggil nyonya padanya, melainkan gelarnya sebagai gantinya. Kau
harus memanggilnya "Nyonya Agung" mulai sekarang, kau mengerti" "
Ye Hua memberitahu nainai untuk mempersiapkan
perlengkapan mandi dan menyuruhku untuk beristirahat sementara ia pergi ke
Istana Qingyun untuk memanggil Little Dough. Little Dough benar-benar merindukanku. Begitu dia
melihat aku, dia melompat
keluar dari pelukan ayahnya dan dengan penuh kasih
sayang memanggil aku "Ibu". Mendengar kata itu membuat hatiku bahagia.
Vas bunga jatuh dari tangan nainai, menerjang
kelantai. Aku tahu pembantu
ini sedang memikirkan ibu Little Dough. Dia pasti tidak
senang bahwa aku mendapatkan semua kasih sayang sebagai ibu tiri
sementara ibu yang sebenarnya selamanya mati.
Benar-benar hamba yang setia.
Ye Hua bilang waktu itu Little Dough hanya sedikit
ketakutan dan tidak mengalami kerugian. Aku memeriksa dengan hati-hati
dan melihat bahwa dia masih terlihat seperti anak gemuk yang lugu
dengan lesung pipi ketika
ia tersenyum, jadi aku sekarang bisa berhenti
khawatir. Dia secara alami ingin menubruk kearah ku tetapi
ayahnya menangkapnya kembali. Setelah berjuang sebentar ia mulai kelihat
menyedihkan karena masih tidak mampu lepas dari genggaman ayahnya.
Aku membelai kepalanya dan berkata, "Aku merasa
kurang sehat sekarang jadi
biarkan ayahmu yang memelukmu sekarang"
Matanya yang bulat berkedip, lalu wajahnya mulai
berwarna saat ia cemberut
dan bergumam, "Aku mengerti. Ibu akan mempunyai
bayi kan" " Aku tersentak dan berkata, "Apa?"
Dia malu-malu menarik jubahnya, "Itulah apa yang
tertulis dalam buku-buku.
Ketika seorang wanita membawa bayi kecil,
keluarganya tidak akan membiarkannya memeluk anak lain karena itu akan
mempengaruhi ... mempengaruhi ... " Ia berpikir untuk waktu yang lama dan akhirnya
berkata dengan penuh keyakinan," benar, kesejahteraan kandungan. "
Ye Hua tertawa dan bertanya, "Di mana kau
menemukan buku-buku seperti itu?".
Little Dough menjawab polos, "Dari Sheng'yu."
Nainai bertanya, "Meskipun benar Nyonya Yang Mulia
sedang mengandung bayi kecil, tapi mengapa wajah anda memerah?"
Little Dough merentangkan tangan dan menarikku
untuk mencium, "Karena aku
senang. Jika ibu memiliki bayi, aku tidak akan
menjadi anak satu-satunya lagi di sini. "
Ye Hua berkata santai kepadaku, "Perlukah kita
membuat bayi setelah pernikahan kita?" "Mungkin dalam kehidupanmu yang berikutnya,"
jawabku dengan sangat serius.
Dia tampak seperti baru menelan seekor lalat mati.
Hari ini Taishang Laojun mengajar. Lingbao Tiansun
adalah guru Laojun, jadi ia
datang untuk menunjukkan dukungannya. Hanya ada
tujuh peri yang tidak ikut.
Kata mereka Tiansun akan menyambutku nanti ketika
dia kembali. Aku mengeluarkan mutiara malam dan
menghadiahkannya kepada para peri. Setelah
itu 18 pelayan langit membentuk dua barisan dan
membawa kami pergi ke sumber air. Aku tahu sedikit tentang istiadat Surga. 18 pelayan ini
adalah jumlah yang diperlukan untuk menunjukkan rasa hormat kepada
dewa agung. "Jika istrimu mandi
di sini, akan ada berapa banyak pelayan yang hadir?"
Dia berhenti dan berkata, "Empat belas, kenapa?"
"Tidak mengapa. Aku hanya merasa sepertinya
rangkingku akan menurun jika
aku menikah. Transaksi ini tidak akan menguntungkan
aku sama sekali. " Dia tetap tenang kemudian mengatakan, "Untuk Ratu
Tianjun, akan ada 24 pelayan yang hadir, ditambah 4 orang lagi yang pintar
untuk menggosok punggungmu." Aku tertawa keras, "Tidak buruk."
Little Dough bersorak gembira dan langsung
melompat ke dalam air begitu
pelayan melepas jubahnya. Dia tidak menyelam
kedalam air tapi tetap berenang
di permukaan, memercikkan air ke mana-mana.
Ye Hua beralih ke buah-buahan dan arak yang
disajikan oleh pelayan dan
memberitahuku, "Itu adalah buah arak. Kau boleh
memberikan Ah Li mencobanya, tapi jangan terlalu banyak. Ini buah
pertama musim ini, dia juga hanya boleh memakan separuh dari masingmasing buah. "
Aku mengangguk setuju karena aku mengagumi
kepeduliannya terhadap sang anak.... Dia tampak sedikit bingung. Lalu tiba-tiba secercah
senyuman menghias wajahnya yang dingin. Dia mengambil kipas dari
tanganku dan mengatakan, "Gambar bunga pada kipas mu cukup indah, tapi tidak
ada puisi di atasnya. Aku akan menambahkan puisi saat kau mandi di sini.
Setelah selesai, datanglah keruang baca menemuiku. "
Senyumnya merekah hingga sampai ke mata,
sehingga kedua matanya melengkung membentuk separuh bulan. Sementara
perhatianku terganggu, ia pergi dengan membawa kipas itu.
Little Dough berhenti memercikan air dan bertanya,
"Mengapa ayah pergi"
Dia tidak mandi dengan kita" "
Aku tertawa terbahak-bahak, "Surga memberi
Terjerat Asmara Mistik 1 Golok Kumala Hijau Serial 7 Senjata Karya Gu Long Teror Macan Putih 3

Cari Blog Ini