Ceritasilat Novel Online

Never Too Far 2

Never Too Far Too Far 2 Karya Abbi Glines Bagian 2


"Yeah, benar. Jika kau mengatakan seperti itu." Jace meminum teh
manis yang dibuatkan Bethy.
"Ini bukanlah urusan kita. Tinggalkan dia sendiri, Jace. Kita perlu
memutuskan apa yang harus dilakukan tentang menyewa tempat ini
di akhir minggu." Aku tidak akan lama disini. Aku sudah memberitahu Bethy. Pindah
ke kondo yang lebih mahal bukanlah ide yang bagus. Bagian sewaku
tidak akan bisa diatasi setelah kepergianku dan Bethy akan
membayarnya sendiri Jace mencium tangan Bethy dan menyeringai kearahnya. "Aku
beritahu kau bahwa aku akan mengurus semuanya. Kalau kau
membiarkan aku." Dia mengedipkan mata padanya dan aku
bacabukunovel.blogspot.com
memalingkan kepalaku. Aku tidak ingin melihat mereka. Rush dan
aku tidak pernah seperti itu. Hubungan kita sangatlah sebentar.
Intens dan singkat. Aku bertanya-tanya, bagaimana rasanya kalau
aku memiliki kebebasan untuk meringkuk disisi Rush kapanpun aku
mau. Untuk mengetahui aku aman dan dia mencintaiku. Kami tidak
pernah memiliki kesempatan seperti itu.
"Dan aku beritahu kau, aku tidak akan membiarkan kau membayar
sewaku. Maaf. Rencana baru. Oh, Blaire, kenapa kita tidak pergi
mencari apartemen besok?"
Sebuah ketukan di pintu mengangguku sebelum aku setuju. Lalu,
Grant membuka pintunya dan berjalan masuk.
"Kau tidak seharusnya masuk begitu saja kedalam apartemen wanita
tanpa permisi. Dia bisa saja sedang telanjang," geram Jace pada
Grant. Grant memutar matanya kemudian tersenyum kearahku, "Aku
melihat mobilmu disini, jackass. Aku disini untuk membujuk Blaire
apakah dia mau keluar bersamaku."
"Kau mencoba untuk diusir?" Tanya Jace.
Grant menyeringai kemudian menggelengkan kepalanya sebelum
melihatku. "Ayolah, Blaire, pergi bersamaku dan bersenang-senang."
Apakah Grant pernah berbohong" Tentu dia telah mengetahuinya.
Aku tidak bisa bilang tidak kepadanya. Walaupun jika dia tahu,
dialah orang baik pertama yang aku temukan disini. Dia yang
mengisi tangki trukku dengan bensin. Dia yang mengkhawatirkanku
ketika tidur dibawah tangga. Aku mengangguk dan berdiri. "Mereka
bacabukunovel.blogspot.com
berdua butuh waktu sendiri kurasa," jawabku, menatap kearah Bethy.
Dia mengamatiku dengan seksama. Aku memberikan senyum untuk
meyakinkannya, kemudian dia terlihat lebih santai.
"Jangan lupakan pembicaraan kita. Kita harus memutuskan dimana
nantinya kami akan tinggal untuk seminggu," Kata Bethy saat aku
berjalan kearah pintu. "Kalian bisa membicarakannya nanti, Beth Ann. Blaire sudah pergi
hampir sebulan. Kau harus berbagi," jawab Grant, membukakan aku
pintu untuk berjalan keluar.
"Rush akan mengamuk," Jace berteriak tepat sebelum Grant
menutup pintu, meredam apapun itu ketika Bethy mulai berbicara.
Kami berjalan menuruni tangga dalam diam. Saat aku berada
disebelah Grant, aku melihat kearahnya. "Apakah kau hanya
merindukanku atau ada sesuatu yang ingin kau katakan kepadaku?"
tanyaku. Grant menyeringai. "Aku merindukanmu. Aku telah mengatasi
ketika Rush merajuk. Jadi percayalah kalau aku benar-benar
merindukanmu." Aku tahu dari nada menggodanya kalau ia ingin membuat lelucon.
Tapi berpikir tentang Rush yang akan kecewa tidak membuatku
tersenyum. Itu hanya akan mengingatkan segalanya. "Maaf,"
gumamku. Aku tidak yakin apa lagi yang harus aku katakan.
"Aku senang kau kembali."
Aku menunggu. Aku tahu dia ingin mengatakan lebih. Aku bisa
bacabukunovel.blogspot.com
merasakannya. Ia mengambil waktu dan aku pikir dia sedang
berusaha memutuskan bagaimana caranya untuk mengatakan apa
yang ingin dia katakan kepadaku.
"Aku minta maaf atas apa yang terjadi. Bagaimana itu terjadi. Dan
Nan. Dia bisa saja datang mengaku sebagai jalang paling manja
didunia tapi dia memiliki masa kanak-kanak yang kacau. Itu
menyesatkannya atau apapun itu. Jika kau hidup dengan Georgianna
sebagai ibumu, mungkin kau bisa mengerti. Rush seorang bocah
lelaki, jadi dia tidak menjadi seburuk itu. Tapi, Nan, sial, dunianya
kacau. Itu bukanlah sebuah permakluman untuknya, tetapi sebuah
penjelasan." Aku tidak menanggapinya. Aku tidak tahu harus mengatakan apa.
Aku tidak merasakan simpati apapun terhadap Nan. Sudah pasti pria
dalam hidupnya melakukannya. Pasti baik.
"Terlepas dari semua itu, apa yang dia lakukan adalah kesalahan.
Bagaimana itu dirahasiakan darimu benar-benar kacau. Maaf karena
aku tidak mengatakan apa-apa, tapi jujur, aku bahkan tidak
menyadari kalau kau dan Rush memiliki apapun itu sampai apa yang
terjadi malam itu di klub ketika dia kehilangan segalanya. Aku
melihat dia tertarik padamu, tetapi begitu juga dengan sebagian
besar pria dikota ini. Aku pikir dia satu-satunya pria yang tidak
mengambil langkah karena kesetiaannya kepada Nan...dan baiklah,
apa yang kau tunjukan kepada mereka berdua." Grant menghentikan
langkahnya dan aku memalingkan kepalaku untuk menoleh
kearahnya. "Aku tidak pernah melihatnya seperti ini. Sekalipun. Dia terlihat
kosong. Aku tidak bisa menebaknya. Dia bahkan tidak tersenyum.
Dia tidak pernah berpura-pura untuk tidak menikmati hidupnya. Dia
bacabukunovel.blogspot.com
berbeda semenjak kau pergi. Walaupun dia tidak jujur dan terlihat
seperti melindungi Nan...Kalian berdua hanya tidak memiliki cukup
waktu. Nan sudah menjadi tanggung jawabnya sejak dia kecil.
Hanya itu yang dia tahu. Lalu tiba-tiba kau datang kedunianya dan
mengguncangnya setiap malam. Jika dia memiliki waktu lebih dia
akan memberitahumu. Aku tahu dia akan melakukannya. Tapi dia
tidak. Itu tidaklah adil baginya. Ia jatuh cinta kepada gadis ini, ia
selalu berpikir bahwa ialah alasan adiknya tanpa seorang Ayah.
Sistem keyakinannya sudah berubah, tapi dia juga sulit untuk
melewatinya." Aku hanya melihatnya. Bukan karena aku tidak setuju. Aku bahkan
sudah melewatinya dikepalaku. Aku mengerti apa yang ia katakan.
Masalahnya adalah...itu tidak merubah apapun. Walaupun ia
memberitahuku, itu tidak akan merubah siapa dia atau siapa Nan.
Apa yang mereka tunjukkan kepadaku. Hidup Ibuku tiga tahun
belakangan ini di dunia terasa seperti neraka sementara mereka
tinggal di rumah-rumah mewah, silih berganti dari satu acara sosial
ke lainnya. Keyakinan mereka dalam kebohongan yang mereka
katakan kepadaku adalah satu-satunya hal yang tidak dapat aku
terima. "Sial. Aku mungkin merusak ini untuk omong kosong. Aku hanya
ingin berbicara denganmu dan meyakinkanmu kalau Rush...dia
membutuhkanmu. Dan aku tidak yakin kalau dia akan
menggantikanmu. Jika dia mencoba untuk berbicara besok,
setidaknya dengarlah dia."
"Aku bahkan sudah memaafkannya, Grant. Aku hanya tidak bisa
melupakannya. Apa yang kami akan atau apa yang kami akan tuju
sudah berakhir. Tidak akan pernah lagi. Aku tidak bisa
membiarkannya. Hatiku tidak akan membiarkan aku untuk
bacabukunovel.blogspot.com
melakukannya. Tapi aku selalu mendengarkannya. Aku peduli
padanya." Grant mendesah lelah. "Aku kira itu lebih baik daripada tidak sama
sekali." Hanya itu yang bisa aku tawarkan.
*** *Afhgan: selimut yang dirajut dengan benang wol berwarna-warni dengan bentuk
geometris dan pertama dibuat di Afganistan.
Bab 14 Rush Blaire berjalan keluar dari apartemen Bethy sambil membawa dua
gelas kopi sebelum aku dapat keluar dari mobilku. Aku membuka
pintu lalu berjalan keluar dari Range Rover. Rambutnya digerai dan
menggantung dipunggungnya. Aku menyukai yang seperti itu.
Celana pendek yang dia gunakan nyaris menutupi kakinya dan itu
membuat susah untuk berkonsentrasi saat dia duduk di mobilku.
Mereka akan naik sampai ke pahanya. Aku melihat pada kakinya dan
menemukan dia menatapku tajam. Dia memaksakan sebuah senyum
kecil. "Aku membawakanmu kopi karena kau telah bangun pagi-pagi
untukku. Aku tahu bangun cepat bukanlah kebiasaanmu." Suaranya
seperti tidak yakin dan lembut saat dia bicara. Itu akan menjadi
rencanaku untuk mengubahnya dalam perjalanan ini. Aku ingin dia
merasa nyaman denganku lagi.
"Terima kasih," jawabku dengan tersenyum, aku harap dapat
bacabukunovel.blogspot.com
menghilangkan rasa gugupnya saat aku membukakan pintu
penumpang untuknya. Aku tidak bisa tidur sejak jam tiga pagi ini.
Aku cemas. Aku sangat yakin aku telah menghabiskan dua cerek
kopi sejak tadi. Meskipun begitu aku tidak berencana untuk
memberitahunya. Dia membawakanku kopi. Senyum lebar
tersungging dibibirku saat aku menutup pintunya dan kembali ke
tempatku. Dia mengangkat gelas kopinya hingga ke mulutnya, menyesap
sedikit saat aku menatapnya. "Jika kau ingin mendengar musik, aku
berjanji itu semua terserah kau," aku mengingatkannya. Dia tidak
bergerak tapi tersenyum pada ujung bibirnya.
"Terima kasih. Percaya padaku, aku mengingatnya. Aku baik-baik
saja sekarang. Kau bisa mendengarkan sesuatu jika kau ingin. Aku
butuh untuk bangun terlebih dahulu."
Aku tidak peduli tentang radio. Aku hanya ingin berbicara
dengannya. Apa yang kami bicarakan memang tidak penting.
Berbicara dengannya adalah hal yang aku pedulikan.
"Jadi apa rencananya" Apakah Cain tahu kita akan kesana untuk
mengambil barang-barangmu?" tanyaku.
Dia bergeser pada tempat duduknya dan aku memaksakan diriku
untuk tetap menjaga mataku ke jalan bukan ke kakinya. "Tidak. Aku
ingin menjelaskan kepadanya dan neneknya, Nenek Q, tentang hal
ini. Aku juga butuh untuk meyakinkannnya untuk menjual trukku
dan mengirimkan uangnya padaku. Itu tidak bisa dikendarai. Itu
dalam kondisi buruk."
Truknya sudah tua. Ide dia untuk tidak akan mengendarai truk lagi
bacabukunovel.blogspot.com
adalah melegakan. Bagaimanapun, aku tidak gila tentang dia.tidak
memiliki kendaraan. Bagaimana bisa aku memperbaikinya
sedangkan aku tidak tahu caranya. Dia tidak akan pernah menerima
mobil pemberianku. Mungkin truknya dapat diperbaiki dan
membuatnya aman. "Aku bisa mengambilnya dan mengeceknya sementara kau
mengepak barang. Itu hanya membutuhkan beberapa pasang untuk
menyelesaikannya." Dia mendesah. "Terima kasih tapi jangan repot-repot. Cain sudah
mengambil dan mengeceknya. Dia sudah memperbaiki mereka jadi
aku bisa membawanya ke kota tapi dia bilang itu hanya baik
sementara. Butuh waktu lebih untuk mengerjakan daripada yang aku
biayai." Aku mencengkeram erat setir mobil. Ide tentang Cain menjaganya
telah membuatku gila. Aku benci dia yang memperbaiki truknya.
Seharusnya itu adalah keluarganya yang membantunya ketika Blaire
membutuhkan. Aku telah mengacaukan hidupnya. Aku tidak disana
untuk meneleponnya ketika dia membutuhkan bantuan.
"Jadi apakah kau dan Cain...?" Apa sih yang aku tanyakan" Apakah
mereka" Sial. Aku tidak ingin mendengarnya.
"Kita adalah teman, Rush. Telah begitu sejak lama. Perasaanku
kepadanya tidak akan berubah."
Aku melonggarkan cengkeramanku pada setir mobil dan mengelap
keringat pada telapak tangan di jeansku. Sial, dia membuatku gila.
Jika aku ingin membuatnya kembali nyaman denganku maka aku
harus tetap tenang. Itu akan dimulai dengan aku tidak menghajar
bacabukunovel.blogspot.com
Cain ketika aku melihatnya.
Sebelum aku dapat mengatakan apapun lagi Blaire condong ke
depan dan menyalakan radio. Dia menemukan siaran country pada
radio satelitku dan dia kembali menyandarkan kepalanya di kursinya
dan memejamkan mata. Aku sudah menyelidiki terlalu banyak. Dia
dengan sopan meminta aku untuk diam. Aku bisa membaca
petunjuknya. Tiga puluh menit dalam diam terlewat sebelum ponselku berdering.
Nama Nan muncul di layar dashboardku. Iphone sialan ini sudah
terprogram di mobilku. Biasanya akan muncul saat di genggaman
dan membuatnya bebas untuk mengangkat. Tetapi untuk Blaire
melihat nama Nan muncul tidak bagus. Aku tidak menginginkan
peringatan. Rencanaku untuk hari ini adalah hari tanpa peringatan.
Aku mengklik tombol tolak dan radio kembali memutar lagi.
Aku tidak melihat ke arah Blaire tapi aku merasa matanya
menatapku. Itu benar-benar susah untuk tidak bertemu tatapannya.
"Kau bisa berbicara dengannya. Dia adalah adikmu," Blaire
berbicara dengan lembut, aku hampir tidak mendengarnya karena
musik. "Dia memang adikku. Tapi dia menunjukkan sesuatu yang aku tidak
ingin untuk kau pikirkan hari ini."
Blaire tidak berhenti menatap ke arahku. Itu menguras tenagaku
untuk menjaganya tetap biasa saja. Menepikan mobil dengan kasar
dan menangkup wajahnya dan memberitahunya betapa pentingnya
dia dan betapa aku sangat mencintainya bukanlah apa yang dia
butuhkan sekarang. bacabukunovel.blogspot.com
"Aku baik-baik saja, Rush. Aku memiliki waktu untuk bisa
menerima semuanya. Terimalah hal itu. Aku akan bertemu Nan di
klub. Aku siap untuk itu. Kau membantuku hari ini. Kau bisa
melakukan apapun tapi kau memilih untuk membantuku. Aku tidak
ingin dirimu tidak menerima telepon dari orang-orang yang peduli
denganmu. Aku takkan hancur."
Sial. Begitu banyak untuk menjaga ini tetap biasa saja dan mudah.
Aku menepi ke arah samping jalan dan membanting setir Rover ke
taman. Aku menjaga tanganku untuk tetap pada diriku tapi aku
memberikan seluruh perhatianku pada Blaire. "Aku memilih untuk
menolongmu hari ini karena tidak ada yang bisa lebih aku suka
lakukan daripada berada didekatmu. Aku mengantarmu karena aku
pria menyedihkan yang akan mengambil apapun yang dia bisa ketika
itu berhubungan denganmu." Aku menyerah dan menjalankan
jempolku ke arah tulang pipinya lalu ke rambut halusnya yang aku
kagumi sejak pertama aku menatapnya. "Aku akan melakukan
apapun. Apapun, Blaire, supaya bisa dekat denganmu. Aku tidak bisa
berpikir tentang yang lain. Aku tidak bisa fokus dengan yang lain.


Never Too Far Too Far 2 Karya Abbi Glines di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Jadi jangan pernah berpikir bahwa kau menyusahkan aku. Kau butuh
aku, aku disini." Aku berhenti. Aku terdengar menyedihkan bahkan
ditelingaku sendiri. Memindahkan tanganku dari kepalanya aku
menggeser Rover pada gigi dan menarik gasnya kembali ke jalan.
Blaire tidak mengatakan apapun. Aku tidak menyalahkannya. Aku
terdengar seperti seorang pria gila. Dia mungkin akan takut
kepadaku sekarang. Sial, seperti itu aku.
*** Bab 15 bacabukunovel.blogspot.com
Blaire Jantungku berdetak begitu keras jadi aku yakin dia bisa
mendengarnya. Ini akan jadi ide yang buruk. Dekat dengannya
begitu membingungkan. Mudah melupakan siapa dia. Membiarkan
dia menyentuhku, meskipun hanya di wajahku, membuatku merasa
ingin menangis. Aku ingin lebih dari itu. Aku merindukannya.
Segala tentangnya dan aku berbohong jika pemikiran dekat
dengannya sepanjang hari tidak akan membuatku terjaga sepanjang
malam. Rush menyalakan radio ketika aku tidak berbicara apapun. Aku
seharusnya mengatakan sesuatu setelahnya tapi apa" Bagaimana aku
menjawabnya tanpa membuat kami berdua lebih tersakiti"
Mengatakan padanya aku merindukannya dan aku menginginkannya
tidak akan membuat hal ini lebih mudah. Ini akan menjadi lebih
sullit. Ketika ponselnya berdering layar komputer di mobilnya
menampilkan nama "Grant". Rush menekan sebuah tombol dan
mengangkat panggilannya. "Hey," katanya di telpon. Aku merubah pandanganku padanya ketika
dia tidak menatapku lagi. Garis kerutan keras di wajah nya membuat
ku sedih. Aku tidak ingin mereka disana.
"Yeah, kami sedang di jalan," jawabnya di telpon. "Jangan berfikir
ini adalah ide yang bagus. Aku akan menelponmu saat aku kembali."
Rahang nya mengetat dan aku tahu apa pun yang Grant katakan telah
membuatnya marah. "Ku bilang tidak," Dia menggeram dan
mengakhiri panggilan sebelum melemparkan telepon genggamnya
pada cup holder (aksesoris mobil yangg di gunakan untuk
bacabukunovel.blogspot.com
meletakkan gelas). "Kau baik baik saja?" tanyaku sebelum aku bisa memikirkannya.
Dia menyentakkan kepalanya untuk menatapku. Itu seolah
mengejutkannya bahwa aku berbicara pada nya. "Uh, yeah. Aku
baik-baik saja." jawabnya dengan nada yang lebih tenang kemudian
mengarahkan tatapannya kembali ke jalan.
Aku menunggu selama beberapa menit kemudian memutuskan untuk
mengatakan sesuatu tentang apa yang akan dia katakan padaku. Jika
aku tidak mulai membicarakan ini dengannya kami mungkin saja
akan selalu merasakan kesunyian yang aneh diantara kami.
Meskipun aku akan pergi dalam empat bulan dan tidak pernah
melihat dia lagi...Tidak, aku akan melihatnya lagi. Aku akan
melakukannya, bukan" Bisakah aku sama sekali tidak mengatakan
padanya tentang bayi ini" Aku mendorong pikiran itu kembali. Aku
belum pergi ke dokter. Aku akan melewati semua masalah itu saat
kami mengetahuinya. Meskipun aku muntah lagi ketika aku
membuka tempat sampah dan mencium bau ikan goreng yang
ditinggalkan Jace semalam. Aku tidak biasanya begitu sensitif. Teh
jahe panas telah ku minum ketika Rush menjemput ku telah
membantu ku meredakan perut ku.Aku mengangap seolah tes
kehamilan itu salah atau benar.
"Tentang apa yang kau katakan sebelumnya. Aku, uh, aku benarbenar tak tahu
bagaimana menanggapinya. Maksudku, aku tahu
bagaimana perasaanku dan bagaimanaku berharap semua berbeda
meskipun tidak. Aku ingin kita... Aku ingin kita mencari cara untuk
menjadi teman...mungkin. Aku tidak tahu. Itu terdengar begitu
bodoh. Setelah semuanya," Aku berhenti karena usahaku berbicara
padanya tentang masalah ini terdengar seolah bertele-tele.
bacabukunovel.blogspot.com
Bagaimana kami bisa menjadi teman" Itulah bagaimana ini semua
bermula dan aku jatuh cinta dengannya dan hamil dengan pria yang
tidak bisa membangun masa depan denganku.
"Aku akan jadi apa pun yang kau inginkan, Blaire. Hanya saja,
jangan jauhi aku lagi. Kumohon."
Aku mengangguk. Oke. Aku beri waktu tentang pertemanan ini.
Kemudian...kemudian aku akan mengatakan padanya tentang bayi
ini. Dia akan pergi jauh atau menjadi bagian dari hidup bayi kami.
Yang manapun itu, aku butuh waktu untuk menyiapkan diri. Karena
aku tidak akan membiarkan anakku berhubungan dengan keluarga
nya, tidak akan pernah. Hal itu bukanlah pertanyaan. Aku benci
berbohong...tapi aku akan menjadi seperti itu untuk sementara. Saat
ini waktunya bagiku untuk menyimpan rahasia.
"Oke," jawabku tapi aku tidak berkata apa-apa lagi. Mataku terasa
berat dan kurang tidur dari kemarin malam dan kenyataan bahwa
aku tidak bisa meminum kafein untuk membuat ku tetap terjaga
menyulitkanku. Aku menutup mataku.
"Tenang, Blaire yang manis. Kepalamu terjatuh dan kau akan
mengalami kram yang buruk di lehermu. Aku hanya akan
membaringkanmu di kursi." Sebuah bisikan hangat menggelitik
telingaku dan aku bergetar. Aku berbalik ke arah bisikan itu tapi aku
masih terlalu mengantuk jadi aku tidak bisa benar-benar bangun.
Sesuatu yang lembut membelai bibirku kemudian aku kembali ke
mimpiku. "Kau harus bangun, tukang tidur. Aku disini tapi aku tidak tahu
harus pergi kemana." Suara Rush diikuti dengan tangannya dengan
lembut meremas lenganku membangunkanku. Aku menggosok
bacabukunovel.blogspot.com
mataku dan membukanya. Aku terbaring. Aku menatap Rush dan dia
tersenyum. "Aku tidak bisa membiarkan kau mematahkan lehermu. Selain itu
kau tidur begitu lelap aku ingin kau nyaman." Dia membuka sabuk
pengaman dan meraih di sebelahku untuk menggesek tombol di
samping tempat dudukku. Perlahan tempat dudukku menegak dan
aku bisa melihat salah satu lampu jalan raya di Sumit, Alabama di
depanku. "Aku minta maaf. Aku tidur sepanjang perjalanan. Pasti jadi
perjalanan yang membosankan."
"Aku punya radio jadi tidak begitu sepi," jawab Rush dengan
seringai dan kemudian melihat lagi pada lampu jalan. "Kemana kita
pergi dari sini?" "Lurus sampai kau melihat papan kayu besar bercat merah dan
bertuliskan "Fresh Produce and Firewood for Sale" dan kemudian
belok kiri. Letaknya rumah ketiga dari kanan tapi sekitar satu mil
dan setengah menuruni jalan. Jalannya akan berubah menjadi
bebatuan sekitar seperempat mil."
Rush mengikuti petunjukku dan kami tidak berkata apa apa. Aku
masih tetap terjaga dan perutku terasa mual. Aku belum makan dan
aku tahu itu akan menjadi masalah. Aku punya biskuit asin di tasku
yang tadi di berikan Bethy padaku tapi memasukkan salah satunya
ke dalam mulutku di depan Rush adalah ide yang buruk. Asin adalah
salah satu pembuka rahasia terbesar.
Saat kami memasuki halaman rumah Granny Q aku berkeringat
dingin. Aku akan sakit jika aku tidak memakan sesuatu. Aku
bacabukunovel.blogspot.com
membuka pintu untuk keluar sebelum Rush bisa melihat wajahku.
Wajahku mungkin berwarna hijau atau paling tidak pucat.
"Kau mau aku pergi bersamamu atau lebih baik aku tetap disini?"
tanyanya. "Oh, um... mungkin kau seharusnya di sini saja," jawabku. Truk Cain
ada disini jadi itu arti nya dia mungkin juga ada disini. Aku tidak
ingin Rush dan Cain bertengkar lagi. Aku juga tidak mempercayai
Cain untuk tetap menutup mulut nya tentang tes kehamilan. Aku
menutup pintu mobil dan berjalan menuju rumah.
Cain membuka pintu kasa dan melangkah keluar bahkan sebelum
aku berjalan ke tangga terbawah. Wajahnya bercampur antara
khawatir dan marah. "Kenapa dia disini" Dia membawamu pulang,
sekarang dia bisa pergi." gertak Cain, melihat melaluiku ke arah
Rush. Yeah,ini adalah ide yang bagus karena Rush tetap tinggal di
mobil. Perutku bergulung dan aku menahan mual.
"Karena dia memberiku tumpangan. Tenanglah, Cain. Kau tidak
akan bertengkar dengannya. Kau temanku. Dia temanku. Ayo kau
dan aku bicarakan di dalam. Aku harus mengambil barangbarangku."
Cain mundur dan membiarkan aku melaluinya kemudian dia
mengikutiku ke dalam membiarkan pintu pintu kasa tertutup di
belakangnya. "Apa maksudmu kau akan kembali bersamanya" Tes itu membawa
hasil baik" Kau kembali padanya sekarang meskipun dia
mematahkan hatimu dengan begitu buruk sampai kau kembali ke
sini tiga hari yang lalu dalam kondisi kacau" Aku akan menjagamu
bacabukunovel.blogspot.com
Blaire. Kau tahu itu."
Aku mengangkat tanganku untuk menghentikannya. "Ini bukan
karena aku yang hamil, Cain. Dia adalah teman yang memberikanku
tumpangan. Ya, kami lebih sebelumnya...sesuatu terjadi tapi
sekarang tidak. Aku tidak pergi padanya. Aku mendapatkan lagi
pekerjaanku di Rosemary dan tinggal bersama Bethy untuk
sementara. Kemudian aku akan pergi ke suatu tempat dan memulai
hidup yang baru. Aku hanya tidak bisa tetap tinggal disini."
"Kenapa kau tidak bisa tinggal disini" Sial Blaire, aku akan
menikahimu hari ini. Tidak perlu ditanya. Aku mencintaimu. Lebih
dari hidup. Kau akan mengetahuinya. Aku membuat kekacauan
ketika kita masih remaja dan terjadi sesuatu dengan Callie, dia tidak
berarti apa-apa. Dia hanya gadis yang mengalihkan perhatianku. Kau
adalah apa yang aku inginkan. Aku telah mengatakan padamu
selama bertahun-tahun. Tolong dengarkan aku," dia memohon.
"Cain, hentikan. Kau temanku. Apa yang kita miliki telah lama
berakhir. Aku mengetahui apa yang kau lakukan pada gadis lain
sesuatu yang tidak seharusnya kau lakukan. Malam itu semuanya
berubah. Aku mencintaimu tapi aku tidak jatuh cinta padamu dan
aku tidak akan pernah seperti itu lagi. Aku perlu berkemas dan aku
harus melanjutkan lagi hidupku."
Cain memukulkan tangannya pada dinding. "Jangan bilang seperti
itu! Ini belum berakhir. Kau tidak bisa lari begitu saja sendirian. Ini
tidak aman!" dia berhenti. "Apa kau hamil?" dia bertanya.
Aku tidak menjawab, Alih-alih aku berjalan ke kamar yang
kutinggali sementara selama aku disini dan mulai mengepak
koporku. "Kau hamil." kata nya, mengikutiku ke kamar.
bacabukunovel.blogspot.com
Aku tidak menjawab. Aku hanya terfokus pada barang-barangku.
"Apakah dia tahu" Apakah anak bintang rock itu akan mengambil
tanggung jawabnya" Dia berbohong, B. Bayi itu akan ada disini dan
dia akan lari. Dia tidak akan bisa mengatasinya. Seorang bayi tidak
cocok untuk hidupnya. Kau tahu itu. Sial, semua akan tahu. Dia
mungkin akan menjadi bintang rock juga. Aku melihat rumah
pantainya. Tidak ada seorang pun disana ketika sesuatu menjadi
buruk. Mereka tidak akan peduli. Aku mungkin telah mengacau tapi
aku tidak akan lari. Aku akan selalu ada disini."
Aku berbalik. "Dia tidak tahu, oke. Aku tidak yakin apakah aku akan
mengatakan padanya. Aku tidak ingin seseorang untuk
menyelamatkanku. Aku bisa melakukan ini. Aku tidak putus asa."
Dia mulai membuka mulutnya untuk membantah ketika Granny Q
masuk ke dalam kamar. Aku tidak menyadari dia ada di sini.
"Berhentilah memohon padanya, Cain. Kau telah melakukan
kesalahan, maka tanggunglah. Dia telah melanjutkan hidup. Hati nya
telah melanjutkan hidup. Dia sudah menunjukkan pada kita semua
kalau dia bisa pergi sekolah dan menjaga ibu nya yang sakit dan
dirinya." Dia melihat dari Cain dan aku dan sebuah senyuman sedih
menyentuh bibirnya. "Kau membuatku patah hati karena kau mendapat rintangan seperti
ini untuk dilewati dengan usia yang begitu muda dan kamar ini
selalu mejadi milikmu jika kau membutuhkannya. Tapi jika kau tetap
ingin pergi maka aku merestui. Kau harus tetap hati-hati." Dia
berjalan dan menarikku dalam sebuah pelukan. "Aku mencintaimu
seperti anakku sendiri. Selalu seperti itu," dia berbisik di rambutku.
bacabukunovel.blogspot.com
Air mata menyengat mataku. "Aku mencintaimu juga."
Dia mundur dan bergeser. "Kau tetap harus mengabari," katanya dan
hendak pergi kemudian menatapku. "Setiap pria berhak tahu dia
punya bayi. Meskipun jika dia tidak akan menjadi bagian dari bayi
itu dia perlu tahu tentang itu. Pikirkan lah."
Dia keluar dari kamar meninggalkan Cain dan aku sendirian lagi.
Aku menaruh barang terakhirku di kopor dan menutupnya. Meraih
gagangnya, aku mengangkatnya. Mualku semakin buruk. Aku
menutup mulutku dengan satu tangan.
"Sial, B. Kau tidak bisa melakukannya. Berikan itu padaku. Kau
tidak seharusnya mengangkat barang berat. Lihat, kau tidak bisa
melakukannya" Siapa yang akan memastikan kau dijaga atau
dirimu?" Sahabat baikku yang telah kumiliki sepanjang hidupku telah kembali
dan pria gila yang berfikir dirinya jatuh cinta dan siap
mengorbankan hidupnya telah hilang. "Aku bilang pada Bethy. Dia
tahu dan aku akan berhati-hati. Aku tidak berfikir. Semua ini baru
bagiku. Dan aku pikir aku akan muntah."
"Apa yang bisa kulakukan?" dia bertanya dengan kepanikan di
wajahnya. "Krakers akan membantu."
Dia meletakkan kopor ke bawah dan keluar kamar untuk
mengambilkan krakers untukku. Dia kembali kurang dari beberapa
menit dengan sekotak krakers asin dan gelas. "Granny Q
mendengarmu. Dia punya sekotak dan segelas ginger ale yang telah
bacabukunovel.blogspot.com
di tuangkan. Dia bilang ale akan meredakan perutmu."
"Terima kasih," jawabku dan duduk di ranjang memakan krakers dan
menyesap ginger ale. Tidak ada dari kami yang berbicara. Rasa
mualku mulai berkurang dan aku telah belajar dari pengalaman
untuk kemudian berhenti makan. Terlalu banyak dan aku akan
memakannya lagi segera. Berdiri, aku memberikan kotak dan gelas
pada Cain. "Letakkan saja. Aku akan membereskannya nanti." Dia mengambil
kopor ku. "Berikan juga kotak itu padaku. Kau tidak bisa
membawanya," katanya mengambil kotak yang berisi barang-barang
yang tidak kubongkar dari kepindahan terakhirku. Aku menarik tas
kecil terakhir ke pundakku dan dia mulai berjalan ke pintu tanpa
berkata-kata. Aku mengikutinya berdoa dia tidak akan melakukan
hal bodoh ketika dia bertemu Rush.
Kami sampai di pintu kasa yang terhubung ke beranda depan dan dia
berhenti. Meletakkan koporku ke bawah dia berbalik melihatku.
"Kau tidak perlu pergi bersamanya. Aku bilang padamu aku bisa
mengatasinya. Kau punya aku, B. Kau selalu punya aku."
Cain percaya apa yang dia katakan. Aku bisa melihatnya di
wajahnya. Tapi aku tahu yang lebih baik. Jika aku butuh seorang
teman, Cain ada disana tapi dia bukanlah penyelamat siapapun. Aku


Never Too Far Too Far 2 Karya Abbi Glines di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tidak membutuhkan satu pun penyelamat. Aku punya diriku sendiri.
Aku menarik tasku lebih tinggi ke pundakku dan berpikir hati-hati
bagaimana menjelaskan ini padanya sekali lagi. Aku telah mencoba
segalanya. Dia tidak akan mengerti kenyataan. Mengingatkan
kembali padanya bagaimana dia telah mengecewakanku ketika ibu
bacabukunovel.blogspot.com
ku sakit dan aku yang begitu sendirian hanya akan menyakitinya.
"Aku harus melakukan ini."
Cain mengerang putus asa dan menjalankan tangannya pada
rambutnya. "Kau tidak percaya padaku untuk menjagamu. Itu sangat
menyakitkan." Dia tertawa kalah. "Tapi kemudian, kenapa kau harus
percaya" Aku membiarkanmu sendirian sebelumnya. Dengan
ibumu... Aku masih anak-anak, B. Berapa kaliku harus kukatakan
padamu segalanya telah berbeda sekarang" Aku tahu apa yang aku
inginkan. Aku...Ya Tuhan, B, aku menginginkanmu. Selalu dirimu."
Gumpalan terbentuk di tenggorokanku. Bukan karena aku mencintai
dia tapi karena aku peduli padanya. Cain adalah bagian terbesar
dalam hidupku. Dia ada selama aku bisa mengingat. Aku menutup
jarak di antara kami dan meraih tangannya. "Tolong, mengertilah. Ini
adalah sesuatu yang harus kulakukan. Aku harus menghadapinya.
Biarkan aku pergi." Cain mengeluarkan nafas lelah. "Aku selalu membiarkan kau pergi,
B. Kau pernah meminta padaku sebelumnya. Aku tetap mencoba tapi
itu perlahan-lahan menghancurkanku."
Suatu hari dia akan berterima kasih padaku karena
meninggalkannya. "Aku minta maaf, Cain. Tapi aku harus pergi. Dia
sudah menungguku." Cain mengambil koporku dan membuka pintu kasa dengan bahunya.
Rush keluar dari Rover segera setelah dia melihat kami. "Jangan
bilang apa-apa pada nya, Cain." bisikku.
Cain mengangguk dan aku mengikutinya menuruni tangga. Rush
bertemu kami di bawah dan menatapku. "Apakah ini semua
bacabukunovel.blogspot.com
barangmu?" tanyanya.
"Ya," jawabku. Cain tidak mencoba bergerak untuk memberinya kopor dan kotak.
Otot di rahang Rush mengetat dan aku tahu dia berusaha keras untuk
bersikap baik. "Berikan barang-barang itu padanya, Cain," kataku, menyentuh
punggungnya. Cain mendesah dan memberikan kotak dan kopor pada Rush yang
mengambil keduanya dan berjalan menuju Rover.
"Kau harus mengatakan padanya," gumam Cain ketika dia berbalik
untuk menatapku. "Tentu, pada akhirnya. Aku perlu memikirkan ini secara
menyeluruh." Cain melihat ke arah trukku. "Kau meninggalkan trukmu?"
"Kuharap kau mungkin bisa memperbaikinya dan menjualnya.
Mungkin ribuan bisa di dapatkan. Kemudian kau bisa menyimpan
separuhnya dan menngirimkan separuhnya padaku."
Cain mengerutkan dahi. "Aku akan menjual truknya, B, tapi aku
tidak akan mengambil uangnya. Aku akan mengirim semuanya."
Aku tidak mendebatnya. Dia perlu melakukan ini semua dan aku
akan membiarkan dia melakukannya. "Oke, baiklah. Tapi bisa kah
kau setidaknya memberikannya sedikit untuk Granny Q" Karena
bacabukunovel.blogspot.com
mengijinkan ku tinggal disini dan semuanya."
Alis Cain terangkat,"Kau ingin Granny Q pergi ke Rosemary untuk
memukul pantatmu?" Tersenyum, aku menutup jarak antara kami dan memegang
pundaknya aku berjinjit dan mencium pipinya, "Terima kasih, untuk
segalanya," bisikku.
"Kau bisa kembali jika kau membutuhkanku. Selalu," suaranya
pecah dan aku tahu aku harus pergi. Aku mundur dan mengangguk
sebelum berjalan menuju Rover.
Rush telah membuka pintu penumpang ketika aku sampai disana dan
dia menutupnya di belakangku. Aku melihat saat dia menatap pada
Cain sebelum pergi dan masuk ke tempat duduknya. Aku benarbenar akan melakukan
ini. Meninggalkan semuanya yang aman dan
mengambil langkah awal untuk menemukan tempatku di dunia.
*** Bab 16 Rush Blaire tampak seperti akan menangis dan aku takut untuk bertanya
apakah dia baik-baik saja. Ketakutan ku itu karena kemungkinan dia
akan berubah pikiran dan tinggal di Sumit dan aku bisatenang jika
kami sampai dengan aman keluar dari perbatasan kota. Aku merasa
terganggu melihat dia mengaitkan kedua tangannya dengan erat di
pangkuannya. Aku berharap dia akan mengatakan sesuatu.
"Kau baik-baik saja?" Tanyaku, akhirnya aku tidak dapat menahan
bacabukunovel.blogspot.com
diriku sendiri. Kebutuhanku untuk melindunginya telah mengambil
alih. Dia mengangguk. "Ya. Aku merasa hanya sedikit ketakutan,kurasa.
Kali ini aku tahu aku tidak akan kembali. Aku juga tahu aku tidak
memiliki ayah yang menunggu untuk membantuku. Meninggalkan
sumit kali ini ternyata lebih sulit."
"Kau memiliki aku," sahutku.
Dia memiringkan kepalanya ke samping dan menatapku. "Terima
kasih. Aku perlu mendengar hal seperti itu sekarang."
Sial, aku akan merekamnya agar dia bisa memutarnya berulangulang jika itu akan
membantu. "Jangan pernah berpikir kau
sendirian." Dia tersenyum lemah padaku kemudian mengalihkan perhatiannya
kembali ke jalan. "Kau tahu aku bisa menyetir jika kau ingin tidur
saat ini." Gagasan bisa bebas untuk melihat dia seperti yang aku inginkan
sungguh menggoda. Tapi dia mengharapkan aku untuk tidur dan aku
tidak mau membuang-buang waktu ku bersamanya hanya dengan
tidur. "Aku tidak ngantuk. Meskipun begitu terima kasih."
Aku melewati drive-thru dan ingin mendapatkan sesuatu untuk di
makan di pemberhentian sini. Dia tertidur dan aku tidak ingin
mengganggunya, tapi dia pasti lapar.
"Aku kelaparan. Apa yang ingin kamu makan?" Tanyaku, sambil
memundurkan mobil dari interstate (jalan raya antar kota besar di
bacabukunovel.blogspot.com
US) yang akan membawa kami kembali ke Florida.
"Um...aku...aku tidak tahu. Mungkin sup."
Sup" Permintaan yang aneh. Tapi sial, jika dia ingin sup aku akan
mencarikan sup untuknya. "Sup. Aku akan mencarikan kamu restoran yang menyediakan sup."
"Jika kau lapar silahkan saja berhenti di manapun yang kamu
inginkan. Aku bisa menemukan sesuatu untuk dimakan di mana
saja."Dia terdengar gugup lagi.
"Blair, aku akan mendapatkan sup untuk mu," jawabku sambil
melirik ke arahnya. Aku memastikan diriku tersenyum jadi dia akan
tahu kalau aku ingin mendapatkan sup untuknya.
"Terima kasih," katanya dan menatap tangannya di pangkuannya
lagi. Kami tidak berbicara untuk sementara waktu tapi rasanya begitu
menyenangkan hanya memiliki dia semobil denganku. Aku tidak
ingin dia merasa seperti dia harus berbicara.
Pintu keluar pertama aku mengikuti tanda petunjuk makanan.
"Sepertinya ada pilihan yang bagus di sini. Pilih tempatnya," kataku
padanya. Dia mengangkat bahu. "Tidak apa-apa. Kau tahu jika kamu tidak
ingin keluar dan tetap ingin melakukan perjalanan, aku bisa makan
sesuatu yang kubawa tadi di mobil."
bacabukunovel.blogspot.com
Aku ingin melakukan perjalanan hari ini selama mungkin. "Kita
akan mendapatkan sup," jawabku.
Tawa kecil mengejutkanku dan aku menoleh untuk melihat dia
benar-benar tersenyum. Membuatnya melakukan hal itu lebih sering
lagi adalah tujuan baruku.
*** Blaire tertidur lagi,sudah larut malam ketika kami berhenti di tempat
parkir di apartemen Bethy. Aku sangat berhati-hati untuk menjaga
percakapan kami agar lebih mudah. Setelah beberapa saat kami
terdiam dalam keheningan yang nyaman saat itulah ia tertidur.
Aku memarkirkan Rover di taman kemudian duduk bersandar dan
menatapnya. Aku berkali-kali melihatnya tidur selama perjalanan
pulang. Hanya beberapa menit aku ingin bebas menonton dia
tidur.Lingkaran hitam di bawah matanya membuatku khawatir.
Apakah dia tidak cukup tidurnya" Bethy mungkin tahu. Aku bisa
berbicara dengannya tentang hal itu. Mengajukan pertanyaan itu
pada Blaire mungkin kurang bijaksana sekarang.
Sebuah ketukan lembut di jendelaku mengalihkan perhatianku dari
Blaire ke Jace yang sedang berdiri di luar mobil dengan ekspresi geli
di wajahnya. Aku membuka pintu dan melangkah keluar sebelum
ketukan Jace bisa membuatnya terbangun. Aku ingin
membangunkannya sendiri dan aku tidak ingin ada penonton ketika
aku melakukannya. "Kau berencana untuk membangunkannya atau kau
mempertimbangkan ingin menculiknya?" Tanya Jace.
"Diam, brengsek."
bacabukunovel.blogspot.com
Jace tertawa. "Bethy mencemaskannya,dia ingin Blaire segera masuk
ke dalam jadi dia bisa mendengar tentang perjalanannya. Aku akan
membantumu untuk membawakan barang-barangnya jika kamu
ingin membangunkannya dan membawanya ke dalam."
"Dia kelelahan. Bethy bisa menunggu sampai besok." Aku tidak
ingin dia harus bangun untukmenjawab keusilan Bethy. Dia jelas
membutuhkan lebih banyak tidur dan dia juga membutuhkan lebih
banyak makanan. Dia hampir tidak memakan supnya tadi. Aku
sudah mencoba menawarkan makanan lagi tapi dia bilang dia tidak
lapar. Hal itu harus diubah. Seperti sandwich selai kacang sialan
waktu itu. "Kalau begitu kau yang mengatakannya pada Bethy," jawab Jace
saat aku mengulurkan box di tangannya dan menarik Koper keluar
dari belakang . "Aku bawa koper nya, kau yang membawa box dan
aku akan membangunkannya."
"Moment pribadi?" Jace menyeringai dan aku mendorong box agak
keras ke tangannya. Hal ini menyebabkan dia tersandung kebelakang
hingga membuatnya tertawa terbahak-bahak.
Aku mengabaikannya dan berjalan ke sisi penumpang.
Membangunkan dia dan membiarkan dia meninggalkan bukanlah
apa yang ingin kulakukan. Itu membuat ku sangat ketakutan.
Bagaimana jika ini saatnya" Bagaimana jika Blaire tidak pernah
membiarkan ku dekat dengannya seperti ini lagi" Tidak, aku tidak
bisa membiarkan hal itu terjadi. Aku akan melakukan secara
perlahan tapi aku akan memastikan ini bukan untuk hubungan kami
seperti yang dulu. Meskipun aku telah memilikinya untuk diriku
sendiri sepanjang hari yang membuat semakin nyata, sulit untuk
bacabukunovel.blogspot.com
kembali ke jalan itu. Aku melepaskan sabuknya. Dia nyaris tidak bangun. Sejumput
rambut lepasdi wajahnya membuat aku menyerah pada keinginan
untuk menyentuhnya. Menjangkau keatas sampai aku bisa
menyelipkan rambutnya ke belakang telinganya. Dia begitu cantik.
Aku tidak pernah bisa melupakannya. Rasanya tidak mungkin. Aku
harus menemukan cara untuk mendapatkan dia kembali. Untuk
membantu memulihkannya. Kelopak matanya pelan-pelan terbuka dan tatapannya terkunci
dengan mataku. "Kita sudah sampai," bisikku, tidak ingin mengejutkannya.
Dia duduk dan memberiku senyum malu-malu. "Maaf, aku tertidur
lagi." "Kau pasti membutuhkan istirahat lagi. Aku tidak keberatan." Aku
ingin tinggal di sana dan tetap memilikinya di dalam mobilku, tapi
aku tidak bisa melakukan itu. Aku mundur kebelakang agar ia bisa
keluar. Ingin menanyakan apakah aku bisa bertemu dengannya besok
dan pertanyaan itu sudah ada di ujung lidahku. Tapi aku tidak jadi
menanyakannya. Dia belum siap untuk itu. Aku harus memberinya
ruang. "Aku akan menemuimu besok," kataku dan senyumnya
gemetar. "Oke, eh, ya, sampai jumpa. Dan terima kasih sekali lagi karena
telah membantuku hari ini. Aku akan membayarmu untuk
bensinnya." Persetan. "Tidak, tidak perlu. Aku tidak mau uangmu. Aku senang
bacabukunovel.blogspot.com
bisa membantu." Dia mau berkata lagi tapi tiba-tiba menutup mulutnya. Dengan
anggukan rapat ia berbalik dan berjalan masuk ke apartemen.
*** Bab 17 Blaire Hari pertama kembali bekerja dan Woods menugaskan aku di ruang
makan. Untuk shift sarapan dan makan siang. Tidak baik. Aku
berdiri di luar dapur secara mental mempersiapkan diri untuk tidak
berpikir tentang bau masakan. Bangun pagi disertai mual,aku
memaksakan diriku untuk makan dua biskuit asin dan minum
beberapa Gingerale (minuman jahe), hanya itu yang bisa masuk ke
perutku. Saat aku berjalan memasuki dapur, bau masakan masuk ke
hidungku. Bacon...oh Tuhan, daging babi asap itu...
"Kau tahu rasanya menyenangkan kalau kamu sebenarnya disuruh
bekerja disana," guman Jimmy dari belakangku. Aku berbalik,
terkejut dari konflik di batinku dan melihat dia tersenyum geli
kepadaku. "Para juru masak tidak begitu buruk. Kau akan bisa
mengatasi teriakannya dalam waktu yang singkat. Selain itu, terakhir
kali kau membuat mereka akan melakukan apapun yang kau minta."
Aku memaksakan diri untuk tersenyum. "Kau benar. Aku bisa
melakukan ini. Kurasa, aku hanya belum siap pada orang-orang yang
akan mengajukan pertanyaan kepadaku." Sebenarnya bukan itu
tepatnya namun hal itu juga bukan suatu kebohongan.
bacabukunovel.blogspot.com
Jimmy membuka pintu dan bau masakan menusuk hidungku. Telur,
bacon, sosis, lemak. Oh, tidak. Tubuhku tiba-tiba keluar keringat
dingin dan perutku seperti diaduk-aduk. "Aku, eh, ingin ke kamar
kecil dulu," jelasku dan berjalan menuju toilet karyawan secepat
yang aku bisa tanpa harus berlari. Hal itu akan terlihat lebih
mencurigakan. Aku menutup pintu di belakangku dan suara klik pintu tertutup saat
aku berlutut di lantai keramik yang dingin. Aku meraih toilet ketika
semua yang aku makan tadi malam dan pagi ini kembali keluar.
Aku terus muntah tapi sudah tidak ada lagi yang keluar kemudian
aku berdiri masih merasa lemas. Aku membasahi tisu towel untuk
membersihkan wajahku. T-shirt polo putihku melekat di badanku
karena keringat yang keluar di seluruh tubuhku. Aku perlu
mengganti kaosku.

Never Too Far Too Far 2 Karya Abbi Glines di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Aku berkumur dengan obat kumur yang ada di atas meja dan
meluruskan kaosku sebaik mungkin. Barangkali tak seorangpun
akan memperhatikan. Aku bisa melakukan ini. Aku cukup menahan
napasku sementara aku berada di dapur. Itulah yang akan aku
lakukan. Aku mengambil napas dalam-dalam setiap kali akan
memasuki dapur. Aku harus mengatasi hal ini.
Ketika aku membuka pintu, mataku terpaku pada Woods. Dia berdiri
bersandar di dinding menghadap toilet dengan tangan disilangkan di
dadanya sedang mengamati aku. Aku terlambat bekerja.
"Maafkan aku. Aku tahu aku terlambat. Aku hanya butuh istirahat
sebentar sebelum aku mulai bekerja. Aku berjanji ini tidak akan
terjadi lagi. Aku akan pulang terlambat untuk menebusnya-"
bacabukunovel.blogspot.com
"Kantorku. Sekarang," bentaknya dan berbalik berjalan menyusuri
lorong. Detak jantungku semakin naik dan aku mengikuti dengan cepat di
belakangnya. Aku tidak ingin Woods marah padaku. Aku
menginginkan pekerjaan ini selama beberapa bulan ke depan. Saat
ini aku berbicara pada diriku sendiri ingin tetap tinggal disini dan
memikirkan apa yang harus dilakukan, aku benar-benar tidak ingin
pergi. Belum. Woods membuka pintu untukku dan aku melangkah masuk.
"Aku benar-benar minta maaf. Tolong jangan memecatku. Aku
hanya-" "Aku tidak memecatmu." Woods menyela kata-kataku.
Oh... "Apa kau sudah menemui seorang dokter" Aku menduga itu Rush.
Apakah dia tahu" Karena jika dia sudah tahu dan kau disini bekerja
padaku dalam kondisi seperti ini, aku sendiri yang akan mematahkan
leher sialannya itu."
Dia tahu. Oh tidak, oh tidak, oh tidak. Aku menggelengkan kepalaku
dengan panik. Aku harus menghentikan ini. Woods tidak mungkin
tahu. Tidak seorangpun yang tahu kecuali Bethy. "Aku tidak tahu
apa yang kau bicarakan."
Woods mengangkat sebelah alisnya. "Benarkah?" Ketidakpercayaan
dalam nada suaranya begitu menakutkan. Dia jelas tidak
bacabukunovel.blogspot.com
mempercayai kebohongan ini. Tapi aku memiliki bayi untuk
dilindungi. "Dia tidak tahu." Kebenaran keluar dari mulutku sebelum aku bisa
menghentikannya. "Aku tidak ingin dia tahu, belum. Aku sendiri
yang harus menemukan cara untuk melakukan ini. Kita berdua tahu
Rush tidak menginginkan ini. Keluarganya akan membenci hal
seperti ini. Aku tidak bisa memiliki bayiku yang akan dibenci oleh
siapapun. Tolong mengertilah," pintaku .
Woods mengutuk sambil bergumam dan membawa tangannya ke
sela-sela rambutnya. "Dia layak untuk mengetahui hal ini, Blaire."
Ya, benar. Tapi saat bayi ini dibuat, aku tidak tahu seberapa
tercemarnya dunia kami berdua. Rasanya begitu mustahil bagi kami
untuk memiliki hubungan. "Mereka membenciku. Mereka membenci
ibuku. Aku tidak bisa. Hanya, tolong beri aku waktu untuk
membuktikan bahwa aku bisa melakukan ini tanpa bantuan. Pada
akhirnya aku akan memberitahunya tapi aku harus tenang dulu dan
siap pergi setelah aku mengatakannya. Kali ini aku tidak
mengutamakan keinginanku atau keinginannya. Aku akan
melakukan apa yang terbaik untuk bayi ini."
Cemberut Woods semakin dalam. Kami berdiri tanpa bicara selama
beberapa menit. "Aku tidak menyukainya tetapi itu bukan masalahku untuk
memberitahunya. Cepat ganti kaosmu dan keluar untuk menemui
Darla. Kau bisa membawa troli minuman berkeliling hari ini.
Beritahu aku kapan bau dapur tidak begitu banyak menimbulkan
masalah." bacabukunovel.blogspot.com
Aku ingin mengulurkan tanganku di sekeliling tubuhnya dan
memeluknya. Dia tidak memaksaku untuk memberitahu siapapun
dan dia membebaskan aku tidak perlu menyajikan sarapan. Aku dulu
suka bacon tapi sekarang...Aku hanya tidak bisa menghadapi itu
sekarang. "Terima kasih. Makan malam bukan hal yang buruk.
Hanya pagi dan kadang-kadang sore hari saja aku mual."
"Aku catat itu. Aku akan menempatkanmu pada shift malam di ruang
makan. Minggu ini kau hanya bekerja di Lapangan golf. Tapi jangan
kepanasan. Simpan es atau sesuatu untuk mendinginkan kamu.
Bisakah aku memberitahu Darla?"
"Jangan," jawabku sebelum dia bisa menyelesaikan kata-katanya."
Dia tidak boleh tahu. Tidak ada yang boleh tahu. Please."
Woods mendesah lalu menganggukkan kepalanya. "Oke. Aku akan
menjaga rahasiamu. Tapi jika kamu membutuhkan sesuatu sebaiknya
kau memberitahuku...kalau kau tidak ingin Rush tahu."
"Oke. Terima kasih."
Woods tersenyum kaku ke arahku. "Sampai ketemu lagi."
Aku dibebaskan. Jadwal sisa minggu ini aku ditempatkan bekerja membawa keliling
troli bir. Aku bekerja sehari penuh karena ada sebuah turnamen
dalam seminggu ini dari hari Sabtu. Aku sangat senang tentang hal
itu. Uang tip akan menjadi banyak. Dan meskipun panasnya begitu
menyengat seharian berada di luar di lapangan golf, hal itu lebih
baik daripada berada di AC dengan bau bacon atau daging
berminyak yang membuatku lari ingin muntah.
bacabukunovel.blogspot.com
Hal itu menjadi semakin sibuk sejak aku meninggalkannya. Menurut
Darla, member datang hanya selama liburan musim panas, mereka
semua tinggal disini sekarang. Bethy dan aku menjalankan dua troli
minuman yang berbeda di tempat orang-orang yang kehausan.
Woods jarang di lapangan jadi aku tidak perlu khawatir dia terus
mengawasiku. Dia sibuk bekerja. Jace mengatakan pada Bethy
bahwa Woods berusaha untuk membuktikan kepada ayahnya kalau
ia siap untuk dipromosikan.
Setelah aku mengisi minuman di troli lagi untuk ketiga kalinya hari
ini, aku kembali ke hole pertama untuk melakukan putaranku yang
berikutnya. Aku segera mengenali bagian belakang kepala Grant.
Dia sedang bermain dengan...Nan. Aku tahu hari ini pasti datang,
tapi aku belum siap untuk itu. Aku selalu bisa melewatkan hole ini
dan membiarkan Bethy menangani mereka di putaran yang
berikutnya tapi itu hanya akan menunda sesuatu yang pasti akan
terjadi. Aku menghentikan troliku dan Grant berbalik menghadap ke arahku.
Dia tampak seperti sedang melakukan percakapan serius dengan
Nan. Kerutan di wajah Grant memperlihatkan dia sangat frustrasi
dan tidak nyaman. Dia tersenyum tapi aku bisa mengatakan itu
dipaksakan. "Kami tidak haus, Blaire. Kau bisa pergi ke hole berikutnya," seru
Grant. Kepala Nan tersentak saat mendengar namaku disebut dan
wajahnya cemberut penuh kebencian pada saat aku menggeser untuk
memutar troli. Mungkin insting pertamaku memang benar.
Seharusnya aku tidak berhenti.
"Tunggu. Aku ingin sesuatu." Saat mendengar suara Rush jantungku
bacabukunovel.blogspot.com
berdebar sedikit gila dan hanya dia yang bisa membuat itu terjadi.
Aku menoleh ke arah suaranya dan melihatnya berlari ke arahku
dengan menggunakan setelan celana pendek biru pucat dan kaos
polo putih. Dia tidak pernah berhenti membuatku terpukau karena
dia bisa terlihat begitu luar biasa tampan dengan pakaiannya yang
rapi. Para pemuda di Bama tidak pernah berpakaian seperti ini.
Mereka bermain golf dengan mengenakan jinsnya, topi baseball dan
apapun t-shirt yang ada atau kemeja flanel yang baru keluar dari
pengering saat itu. Tapi Rush membuatnya tampak seksi seperti
sesuatu yang membuat air liur menetes.
"Aku butuh minuman," katanya sambil tersenyum santai setelah ia
mendekati troliku. Dia berhenti tepat di depanku. Dua hari aku tidak
melihatnya. Semenjak perjalanan kami.
"Seperti biasa?" Aku bertanya sambil melangkah keluar dari troli,
hanya saja aku menjadi lebih dekat dengannya. Dia tidak mundur
dan dada kami begitu dekat sampai menyentuh satu sama lain. Aku
melirik ke arahnya. "Ya. Akan terasa menyegarkan," jawabnya tapi tidak pindah.
Matanya juga tetap terkunci kepadaku. Salah satu dari kami harus
ada yang bergerak dan mengalihkan pandangan mata di kontes
saling menatap ini. Aku tahu itu seharusnya aku. Aku tidak bisa
membuat dia mempercayai sesuatu yang berbeda.
Aku bergeser melewatinya dan berjalan ke bagian belakang troli
untuk mengambilkan Corona nya. Aku membungkuk untuk
mengambil satu es dan aku merasa dia bergerak di belakangku.
Sialan. Dia tidak membuat ini menjadi lebih mudah.
Menegakkan tubuh, aku tidak melihat ke belakang atau berbalik. Dia
bacabukunovel.blogspot.com
terlalu dekat. "Apa yang kamu lakukan?" tanyaku dengan pelan. Aku
tidak ingin Nan atau Grant mendengar kami.
"Aku merindukanmu," responnya yang sederhana.
Sambil menutup mataku dengan erat-erat, aku mengambil napas
dalam-dalam dan mencoba menenangkan kegilaan yang dia
kirimkan kedalam ke jantungku. Aku juga merindukannya. Tapi hal
itu tidak membuat kebenaran pergi menjauh.
Mengatakan bahwa aku merindukannya bukan hal yang cerdas. Aku
tidak perlu membiarkan dia mempercayai hal-hal yang bisa kembali
seperti dulu. "Ambil minumanmu dan ayolah," bentak Nan dari belakangnya. Hal
seperti itu sudah cukup untuk membuatku pergi. Aku tidak siap
untuk serangan secara lisan dari Nan. Tidak hari ini.
"Mundur, Nan," Rush menggeram dan aku menyerahkan Corona
kepadanya dan bergerak dengan cepat kembali ke kursi pengemudi.
"Blaire, tunggu," kata Rush, sekali lagi mengikuti aku.
"Jangan lakukan ini," pintaku. "Aku tidak bisa menangani dia."
Dia meringis kemudian mengangguk sebelum mundur untuk
menjauh. Aku mengalihkan pandanganku dari dia dan menjalankan
troli. Tanpa melihat lagi kebelakang lalu aku menuju ke hole
berikutnya. *** Bab 18 bacabukunovel.blogspot.com
Rush "Apa kau tidak ingat apa yang kukatakan kepadamu kemarin, Nan?"
Bentakku setelah Blaire dan trolinya tidak terlihat lagi.
"Kau begitu menyedihkan. Aku mencoba untuk membantumu agar
tidak terlihat seperti pecundang yang dimabuk cinta."
Aku berbalik dan berjalan ke arahnya. Dia mendorongku. Aku tidak
pernah memiliki semua kemarahan yang dimiliki sebagian besar
saudara laki-laki yang secara fisik menyakiti saudara perempuan
mereka ketika kami masih muda. Tapi sekarang aku mengalaminya .
Grant melangkah di depanku menjadi penghalang diantara kami.
"Whoa. Kau harus mundur dan tenang."
Tatapanku bergeser dari Nan ke Grant. Apa sih yang dia lakukan"
Dia membenci Nan. "Menyingkirlah. Ini antara aku dan adikku," aku
mengingatkannya. Dia tidak pernah membela dia sebelumnya.
Bahkan ketika ayahnya menikah dengan ibu kami, ia pada
memastikan kami semua bahwa ia membenci Nan.Tidak pernah
bahkan ada keterikatan saudara jauh di antara mereka berdua.
"Dan kau harus melewati aku untuk mendapatkan adikmu," jawab
Grant mengambil langkah ke arahku. "Karena sekarang kau tidak
memikirkan perasaan siapapun kecuali Blaire. Ingat bagaimana
keberadaan Blaire sangat mempengaruhi Nan. Kau dulu
mempedulikan itu." Apa-apaan ini! Apakah aku berhalusinasi " Kapan Grant mulai
membela Nan" "Aku tahu persis bagaimana pengaruh Blaire
terhadap Nan. Tapi aku sedang mencoba untuk menjelaskan padanya
bacabukunovel.blogspot.com
bahwa tidak ada yang salah dengan Blaire. Nan membenci orang
yang salah begitu lama, dia tidak bisa membuang perasaan itu. Apa
sih yang salah denganmu" Kau sudah tahu ini! Kamu orang yang
membela Blaire ketika dia pertama kali muncul disini. Kau tidak
pernah percaya bahwa ini kesalahannya. Sejak semula kamu melihat
dia tidak bersalah dalam hal ini."
Grant bergeser tidak nyaman kemudian melirik kembali ke arah Nan
yang matanya sudah membulat seperti tatakan cangkir. "Kau
membuatnya rapuh, Rush. Sepanjang hidupnya kau melindunginya.
Dia bergantung padamu. kemudian kau pergi dan melepaskan dan
memusatkan seluruh perhatianmu pada Blaire dan berharap Nan
baik-baik saja. Dia mungkin sudah dewasa tapi dia sudah menjadi
sangat tergantung padamu sepanjang hidupnya, dia tidak tahu cara
lain. Jika kamu tidak begitu fokus ingin mendapatkan Blaire
kembali, kamu akan melihat hal ini."
Aku mendorong Grant keluar dari hadapanku dan tatapanku tertuju
pada adikku. Aku tidak butuh dikuliahi nya bahkan jika ada beberapa
kebenaran disana. Dalam hati aku merasa senang bahwa mereka
berdua akhirnya menemukan kesamaan. Setelah semua ini mungkin
Grant akan mempedulikannya. Kami telah tinggal di rumah yang
sama selama bertahun-tahun. Kami sama-sama saling mengabaikan.
"Aku mencintaimu, Nan. Kau tahu itu. Tapi kamu tidak bisa
meminta aku untuk memilih. Ini tidak adil."
Nan meletakkan kedua tangannya di pinggulnya. Itu posisi
menantangnya. "Kau tidak bisa mencintai kami berdua. Aku tidak
akan pernah menerimanya. Dia menodongkan pistol padaku, Rush!
Kamu melihatnya. Dia gila. Dia akan menembakku. Bagaimana kau
bisa mencintainya dan mencintaiku" Itu tidak masuk akal."
bacabukunovel.blogspot.com
"Dia tidak akan pernah menembakmu. Dia menodongkan pistol pada
Grant juga. Grant bisa melupakannya. Dan ya aku bisa mencintai
kalian berdua. Aku mencintaimu dengan cara yang berbeda."
Nan mengalihkan tatapannya ke Grant dan tersenyum sedih. Itu
bahkan terlihat semakin aneh. "Dia tidak akan mendengarkan aku,
Grant. Aku menyerah. Dia memilih mencintainya daripada aku dan
mengabaikan perasaanku."
"Nan, tolong dengarkan dia. Ayolah. Dia memiliki satu alasan," kata
Grant padanya dengan nada lembut yang tidak pernah kudengar saat
dia berbicara dengan Nan. Aku seperti berada di Twilight Zone*
sialan. Nan menghentakkan kakinya. "Tidak. Aku benci dia. Aku tidak
tahan melihatnya. Dia menyakiti Rush sekarang dan aku lebih
membenci nya karena itu," Nan menjerit. Aku melihat sekeliling
untuk melihat apakah ada yang mendengarnya dan melihat Woods
berjalan ke arah kami. Sial.
Grant berbalik dan mengikuti arah tatapanku. "Ah, sial," gumamnya.
Woods berhenti di depan kami dan melihat dari Nan, Grant
kemudian aku. "Aku tak sengaja mendengarnya tapi cukup untuk
mengetahui yang kalian bicarakan ini tentang apa," katanya,
tatapannya tetap fokus tertuju padaku. "Biarkan aku mengatakan ini
menjadi sangat jelas. Kita semua sudah berteman sejak lama hampir
sebagian besar dari hidup kita. Aku tahu dinamika keluarga kalian."
Dia mengalihkan pandangannya ke Nan dengan geraman muak yang
keluar dari bibirnya kemudian kembali padaku. "Jika ada orang yang


Never Too Far Too Far 2 Karya Abbi Glines di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

memiliki masalah dengan Blaire maka mereka harus berbicara
bacabukunovel.blogspot.com
denganku. Dia memiliki pekerjaan disini selama ia
menginginkannya. Satu dari kalian bertiga mungkin tidak
menyukainya tapi secara pribadi aku tidak peduli sama sekali. Jadi
lupakan tentang hal itu. Dia tidak perlu omong kosong ini sekarang.
Jadi mundurlah. Apakah kalian mengerti?"
Aku mengamatinya. Apa maksudnya dan mengapa ia bertindak
sebagai pelindung Blaire" Aku tidak menyukainya. Darahku mulai
mendidih dan aku mengepalkan tanganku di samping tubuhku.
Apakah dia pikir dia bisa bergerak untuk mendekatinya sekarang"
Muncul ketika Blaire sedang rentan dan menjadi pahlawan " Tentu
saja tidak boleh. Itu tidak akan terjadi. Blaire milikku.
Woods tidak menunggu jawaban. Sebaliknya ia meninggalkan kami.
"Sepertinya kau memiliki saingan," gerutu Nan.
Grant mendekatinya dan menempatkan Nan di belakangnya lagi.
"Cukup, Nan," bisiknya kemudian ia melihat ke arahku.
Aku sudah selesai dengan masalah ini. Aku tidak bisa berurusan
dengan mereka berdua sekarang. Aku melemparkan stik-ku kebawah
dan pergi menyusul Woods.
Dia pasti mendengar atau merasakan kemarahanku juga merebak
karena ia berhenti tepat sebelum ia sampai di clubhouse dan berbalik
lalu menatapku. Salah satu alisnya ditarik ke atas seolah-olah ia
merasa geli. Hal itu hanya membuatku bertambah marah.
"Kita berdua menginginkan hal yang sama. Kenapa kau tidak
mengambil napas panjang dan menenangkan diri?" Kata Woods
sambil menyilangkan tangannya di dadanya.
bacabukunovel.blogspot.com
"Jauhi dia. Apa kau dengar aku" Menjauhlah sialan. Blaire
mencintaiku; dia hanya sedang bingung dan terluka. Dia juga sangat
rentan. Jadi tolong aku ya Tuhan, jika kamu berpikir kau akan
mengambil keuntungan dari kondisinya saat ini, aku akan
memukulmu sampai kau tidak bisa bangun."
Woods memiringkan kepalanya ke samping dan mengerutkan
keningnya. Dia tidak terlalu terpengaruh dengan peringatanku.
Mungkin aku perlu membuatnya terpengaruh. "Aku tahu kau
mencintainya. Aku belum pernah melihatmu bertindak gila seperti
ini dalam hidupmu. Aku memahaminya. Tapi Nan membenci dia.
Jika kau mencintai Blaire maka kau harus melindunginya dari racun
yang menetes dari taring adikmu. Atau aku yang akan
melakukannya." Aku merasa seperti dia menampar wajahku. Sebelum aku bisa
menjawab, ia membuka pintu di belakangnya dan masuk ke dalam.
Aku menatap pintu yang tertutup selama beberapa menit sebelum
bergerak. Aku akan kehilangan salah satu dari mereka. Aku
mencintai adikku tapi seiring dengan berjalannya waktu dia akan
memaafkan aku. Aku bisa kehilangan Blaire untuk selamanya. Aku
tidak akan membiarkan hal itu terjadi.
*** *Twilight zone: suatu daerah ambigu/tidak jelas di antara dua negara yang
berbeda atau kondisi antara kebaikan dan kejahatan
Bab 19 Blaire Bethy mengulurkan tangannya dan meremas tanganku. Dia berada di
bacabukunovel.blogspot.com
sampingku ketika aku duduk menunggu di dalam ruang dokter. Aku
kencing di wadah kecil dan sekarang kami menunggu untuk
mendengar hasilnya. Jantungku berpacu. Ada kemungkinan tapi
sangat tipis kalau aku mungkin tidak hamil. Aku sudah mencari tahu
mengenai hal itu semalam. Tes kehamilan di rumah bisa saja salah
dan bisa saja aku merasa sakit karena di benakku berpikir aku hamil.
Pintu terbuka dan seorang perawat masuk ke dalam. Dia tersenyum
saat melirik dari Bethy lalu ke arahku. "Selamat. Hasilnya positif.
Anda hamil." Bethy meremas erat tanganku. Aku sudah tahu ini jauh di lubuk
hatiku tetapi mendengar perawat mengatakannya membuat hal itu
menjadi lebih nyata. Aku tidak akan menangis. Bayiku tidak perlu
tahu kalau aku menangis ketika aku tahu aku hamil. Aku
menginginkan dia baik laki-laki atau perempuan yang selalu merasa
dicintai. Ini bukan hal yang buruk. Dan tidak akan pernah bisa
menjadi sesuatu yang buruk. Aku ingin memiliki keluarga. Aku akan
segera memiliki satu lagi. Seseorang yang mencintaiku tanpa syarat.
"Dokter akan masuk untuk memeriksamu beberapa menit lagi. Kami
harus memeriksa darahmu juga. Apakah anda pernah mengalami
kram atau perdarahan?"
"Tidak. Sebetulnya aku merasa kesakitan. Karena bau-bauan yang
menyebabkan itu," jelasku padanya.
Perawat itu mengangguk dan menulis di clipboard-nya. "Mungkin
tidak terasa seperti itu tapi hal itu merupakan sesuatu yang baik.
Sakit tapi tidak apa-apa."
Bethy mendengus. "Kau tidak melihat saat dia muntah tapi tidak ada
bacabukunovel.blogspot.com
yang keluar. Tidak ada yang baik-baik saja tentang hal itu."
Perawat itu tersenyum. "Ya, saya bisa mengingat hari-hari seperti itu.
Sesuatu yang tidak menyenangkan." Dia mengalihkan tatapannya
kepadaku. "Maukah anda melibatkan ayahnya?"
Apakah dia mau" Bisakah aku mengatakan ini padanya" Aku
menggelengkan kepalaku. "Tidak, saya tidak berpikir dia akan mau."
Senyum sedih terlihat di wajah perawat itu saat ia mengangguk dan
membuat catatan lain di clipboard-nya sambil mengatakan padaku
kalau dia sudah begitu sering melihat hal seperti ini.
"Apakah anda menggunakan alat kontrasepsi sebelum anda hamil"
Mungkin pil?" Tanya Perawat.
Aku tidak melihat ke arah Bethy. Mungkin aku tidak menginginkan
dia disini setelah semua ini. Aku menggelengkan kepalaku.
Perawat itu mengangkat alisnya. "Sama sekali tidak?" Tanyanya.
"Tidak, sama sekali tidak. Maksudku, beberapa kali dia
menggunakan kondom tapi pernah beberapa kali kami tidak
menggunakannya. Dia menarik keluar saat... tapi sekali dia tidak
melakukannya." Bethy menegang di sampingku. Aku tahu apa yang dia pikirkan.
Bagaimana bisa aku begitu bodoh" Itu sebuah fakta yang
kutinggalkan dari ceritaku.
Perawat itu mengangguk. "Oke. Dokter akan segera datang,"
jawabnya dan melangkah keluar dari ruangan ini.
bacabukunovel.blogspot.com
Bethy menyentakkan lenganku yang membuat aku melihat ke
arahnya. "Dia tidak menggunakan kondom" Apakah dia gila" Sialan!
Dia seharusnya sudah memikirkan untuk menanyakan apakah kau
hamil. Dasar brengsek. Di sini aku merasa kasihan padanya karena
dia tidak tahu kalau dia akan menjadi seorang ayah dan dia tidak
menggunakan kondom sialan. Dia seharusnya sudah menghubungi
kamu dalam empat minggu untuk memastikan apakah kamu hamil
atau tidak. Dasar idiot."
Bethy berjalan mondar-mandir di depanku sekarang. Aku hanya
memperhatikannya. Apa yang bisa aku katakan tentang hal ini" Aku
hanya merasa seperti bersalah dalam situasi ini. Bagaimana aku
benar-benar telanjang, menaiki tubuhnya dan mengacaukan otaknya
malam itu. Dia seorang pria dan berhenti untuk mengenakan
kondom adalah hal terakhir di pikirannya. Aku tidak memberinya
banyak waktu untuk berpikir. Namun, menceritakan secara rinci
pada Bethy tentang kehidupan seks-ku dan Rush, hal itu tidak akan
terjadi. Jadi aku menutup mulutku.
"Dia pantas menerimanya. Dia seharusnya mengecek keadaanmu.
Jangan bilang pada si tolol itu. Dia pikir dia bisa berhubungan seks
dan tidak menggunakan kondom, ia bisa hidup dalam ketidaktahuan
dengan semua yang ku pedulikan. Aku akan berada disini untukmu.
Aku dan kamu.Kita akan mengatasi nya." Bethy tampak siap
menaklukan dunia saat ini. Hal itu membuat aku tersenyum. Aku
tidak akan berada di Rosemary saat bayi ini lahir. Kalau saja aku
bisa. Aku ingin bayiku memiliki orang lain yang mencintainya.
Bethy akan menjadi seorang bibi yang sangat baik. Pikiran itu
membuatku sedih. Senyumku menghilang.
"Maafkan aku. Aku tidak bermaksud membuatmu kesal," kata Bethy
bacabukunovel.blogspot.com
menjatuhkan tangannya dari pinggangnya dengan raut wajahnya
penuh prihatin. "Tidak. Kau tidak membuatku kesal. Aku hanya berharap...Aku
hanya berharap aku tidak harus pergi. Aku ingin bayiku
mengenalmu." Bethy berjalan mendekat dan memeluk bahuku lalu meremasnya.
"Kau bisa memberitahu aku dimana kamu akan tinggal dan aku akan
datang melihat kalian berdua sepanjang waktu. Atau kamu bisa
tinggal dan hidup denganku. Ketika bayi ini lahir, Rush pasti sudah
menghilang. Dia tidak tinggal di Rosemary untuk melewatkan
musim panas. Kita akan punya waktu untuk membuat kalian berdua
hidup menetap sebelum ia kembali. Coba pikirkan tentang hal itu.
Jangan takut atas keputusan terakhirmu sekarang."
Benarkah Rush akan pergi" Apakah dia menyerah padaku dan
meninggalkan Rosemary" Ataukah dia akan tinggal" Hatiku terasa
sakit memikirkan dia meninggalkan aku. Sepertinya aku sangat tahu
hal itu tidak akan berhasil, aku ingin dia berjuang untukku. Aku
ingin dia menemukan cara agar kita bisa bersama lagi meskipun aku
tahu itu sesuatu yang mustahil.
Dua jam kemudian kami kembali ke apartemen Bethy dan aku
memiliki vitamin prenatal dan beberapa brosur tentang kehamilan
yang sehat. Aku menyelipkannya ke dalam koperku. Aku butuh
mandi air hangat dan tidur siang.
Bethy mengetuk pintu kamar mandi sekali dan berjalan masuk ke
dalam. Dia memegang telepon dengan satu tangannya dan tersenyum
seperti orang idiot. "Kau tidak akan percaya tentang hal ini," dia
berhenti sejenak dan menggelengkan kepalanya, sepertinya dia
bacabukunovel.blogspot.com
masih tidak percaya. "Woods baru saja menelepon. Dia mengatakan
kondominium itu akan menjadi milik kita dengan biaya sama yang
aku bayar sekarang untuk apartemen ini. Dia mengatakan hal itu
tambahan pada pekerjaan karena memiliki dua karyawan yang
tinggal di area klubnya akan sangat membantu. Dia juga mengatakan
kita berdua tidak akan memiliki pekerjaan jika kita mencoba untuk
menolak tawaran itu."
Aku merosot ke bawah, duduk diatas toilet yang tertutup dan
menatap ke arahnya. Dia melakukan ini karena aku hamil. Ini adalah
caranya untuk membantuku. Suatu saat aku ingin berteriak
kepadanya dan memeluk lehernya. Air mata menyengat di mataku.
"Apakah dia masih di telepon?" Aku bertanya ketika aku menyadari
Bethy masih memegangnya di dekat telinganya.
"Tidak, ini Jace. Dia mengatakan ini ada hubungannya denganmu.
Kau tidak...seperti menemuinya atau apapun itu?" tanyanya
perlahan. Itu pasti pertanyaan dari Jace. Dia mengulanginya seolah
dia tidak mempercayai hal itu bahkan saat mengatakannya.
"Bisakah kamu mute sebentar teleponnya?" Aku bertanya kepadanya
dengan suara pelan. Matanya melebar dan dia mengangguk. Begitu teleponnya sudah
dinonaktifkan, dia menatapku seolah dia tidak mengenali aku. Apa
yang dia pikirkan" Aku berhubungan dengan Woods disaat aku
sedang mengandung bayi Rush" Tentu saja tidak. "Bethy, dia tahu.
Woods sudah tahu." Kesadarannya muncul dan mulutnya menganga lebar. "Bagaimana?"
Tanyanya. bacabukunovel.blogspot.com
"Dia menempatkan aku shift pagi di ruang makan. Di dapur...baunya
seperti bacon." Bethy membuat huruf "O" besar dengan mulutnya dan mengangguk.
Dia paham. Dia mengangkat tangannya dan menyalakan teleponnya.
"Tidak ada yang terjadi antara Woods dengan Blaire. Dia baru saja
menjadi seorang teman bagi Blaire dan hanya ingin membantunya.
Itu saja." Bethy memutar matanya pada apa yang dikatakan Jace lalu
menyebutnya gila kemudian menutup telepon. "Oke, jadi dia tahu
kamu mengandung bayi Rush dan dia memberi kita sebuah
kondominium dengan harga yang sangat murah" Sepertinya ini hal
terbaik yang pernah ada. Tunggu sampai kamu melihat tempat ini.
Jika saja ia membiarkan kita tinggal setelah bayinya lahir, kamarmu
cukup besar untuk menempatkan sebuah boks bayi! Sangat
sempurna." Aku tidak bisa berpikir sejauh itu. Saat ini aku hanya ingin pergi
mencari Woods dan berbicara dengannya. Jika aku akan
meninggalkan kota ini empat bulan lagi, aku tidak ingin kesepakatan
ini batal untuk Bethy. Aku harus memastikannya sebelum aku
membiarkan dia terlalu bersemangat.
*** Bab 20 Rush Jace menelepon untuk memberitahuku bahwa kedua gadis itu pindah
ke kondominium di properti klub hari ini. Aku tidak melihatnya
sejak insiden di lapangan golf. Bukan karena kurangnya aku
bacabukunovel.blogspot.com
mencoba. Beberapa kali aku telah berusaha untuk menempatkan
diriku di rute pekerjaannya di klub tapi tidak pernah berhasil. Aku
bahkan mampir kemarin tapi dia sudah pulang. Darla mengatakan ia
dan Bethy libur jadi aku menduga mereka pergi untuk melakukan
sesuatu bersama-sama. Aku berhenti di apartemen Bethy dan langsung melihat mobil
Woods. Apa sih yang dia lakukan disini" Aku menyentakkan pintu
terbuka dan berjalan menuju ke apartemennya ketika aku mendengar
suara Blaire. Berbalik arah, aku berjalan menghampiri mobil Woods
sampai aku melihat Woods sedang bersandar di dinding di samping
mobilnya yang dia parkir dan wajahnya terlihat tersenyum saat
mendengarkan Blaire berbicara. Hal itu yang membuatku ingin
membunuhnya. "Jika kau yakin, aku mengucapkan terima kasih," kata Blaire pelan
seolah-olah dia tidak ingin ada yang mendengarnya.
"Positif," jawab Woods saat mengalihkan pandangan matanya lalu
bertemu dengan tatapanku. Senyum di wajahnya langsung
menghilang. Blaire menoleh melirik lewat bahunya. Wajahnya tampak terkejut
saat matanya bertemu dengan mataku yang terluka. Mungkin
seharusnya aku tidak berada di sini sekarang. Aku tidak ingin
kehilangan itu dan menakutinya tapi aku benar-benar dekat dengan
kemarahan, ingin memukulnya tanpa berpikir. Mengapa mereka
berbicara hanya berdua" Apa yang dia maksud dengan positif"
"Rush?" Kata Blaire, berjalan menjauhi Woods dan mendekati aku.
"Apa yang kau lakukan di sini?"
bacabukunovel.blogspot.com
Woods tertawa dan menggelengkan kepalanya lalu membuka pintu
mobilnya. "Aku yakin dia datang untuk membantu. Aku akan pergi
sebelum wajah cemberutnya yang tampak jelek itu membunuhku."
Dia meninggalkan kami. Bagus.
"Apa kau disini untuk membantu kami pindah?" Tanyanya,


Never Too Far Too Far 2 Karya Abbi Glines di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mengamati aku dengan hati-hati.
"Ya," jawabku. Ketegangan meninggalkan aku saat mesin BMW
Woods menyala dan ia pergi.
"Bagaimana kau tahu kami akan pindah?"
"Jace meneleponku," jawabku.
Dia menggeser kakinya dengan gugup. Aku benci bahwa aku
membuatnya gelisah. "Aku ingin membantu, Blaire. Aku minta maaf tentang Nan pada
waktu itu. Aku sudah bicara dengan dia. Dia tidak akan - "
"Jangan khawatir tentang hal itu. Kau tidak perlu meminta maaf
untuknya. Aku tidak berpikiran buruk terhadapmu. Aku mengerti."
Tidak, dia tidak mengerti. Aku bisa melihatnya di matanya bahwa
dia tidak memahaminya. Aku mengulurkan tangan dan meraih
tangannya. Aku hanya ingin menyentuhnya, entah kenapa. Dia
gemetar saat jari-jariku menyentuh telapak tangannya. Dia
menggigit bibir bawahnya, cara yang sama yang aku inginkan.
"Blaire," kataku lalu berhenti karena aku tidak yakin apa lagi yang
bacabukunovel.blogspot.com
harus ku katakan. Sebenarnya sudah terlalu banyak yang ingin
kukatakan sekarang. Dia mengalihkan tatapannya dari tangan kami ke arahku dan aku
bisa melihat ada gairah disana. Benarkah" Apakah aku bermimpi
melihat itu atau apakah dia... dia benar-benar begitu" Aku
menyelipkan satu jari sampai ke telapak tangannya dan membelai
bagian dalam pergelangan tangannya. Dia gemetar lagi. Sial. Dia
terpengaruh oleh sentuhanku. Aku melangkah lebih dekat dan
menjalankan tanganku perlahan-lahan naik ke lengannya. Aku
menunggu dia untuk mendorongku menjauh dan aku berharap dialah
yang membuat jarak diantara kami.
Ketika tanganku sudah cukup tinggi ibu jariku menyentuh sisi
payudaranya dan dia mencengkeram tanganku yang bebas sambil
bergidik. Apa-apaan ini" "Blaire," bisikku, menekan punggungnya
sampai dia menempel ke dinding bata gedung apartemen dan dadaku
beberapa inci bersentuhan dengan payudaranya.
Dia tidak mendorongku untuk menjauh dan kelopak matanya tampak
sayu saat ia menatap dadaku. Napasnya berat. Potongan leher pada
gaunnya yang berwarna merah muda sedikit pucat itu agak rendah
memamerkan tepat disana di bawah hidungku. Naik-turun seolaholah itu sebuah
undangan. Salah satu hal yang mustahil. Ada sesuatu
yang salah disini. Aku meletakkan tanganku yang lain di pinggangnya dan perlahanlahan meluncur naik
ke atas tubuhnya sampai ibu jariku yang lain
terselip di dalam payudaranya. Dia tidak mengenakan bra. Putingnya
keras dan tegak menyembul dibalik bahan tipis gaunnya. Aku tidak
bisa menghentikan diriku. Aku menggeser tanganku dan menutupi
payudara sebelah kanannya lalu meremasnya dengan lembut. Blaire
bacabukunovel.blogspot.com
merintih dan lututnya mulai membuka. Dia membiarkan kepalanya
jatuh kebelakang ke dinding dan menutup matanya. Aku
menahannya dengan menyelipkan kakiku diantara kakinya agar ia
tidak jatuh ke lantai. Dengan tanganku yang lain, aku menutupi payudara kirinya dan
menjalankan ibu jariku di atas putingnya yang keras.
"Oh Tuhan, Rush," erangnya, membuka sedikit matanya dan
menatapku dari balik bulu matanya. Sial. Aku berada pada suatu
bentuk siksaan dari surga. Jika ini adalah mimpi lain, aku akan
marah. Rasanya terlalu nyata.
Apakah rasanya nikmat, sayang?" Tanyaku, sambil menurunkan
kepalaku untuk berbisik di telinganya.
"Ya," desahnya, dia meleleh turun lebih jauh ke lututku. Ketika
pusatnya yang hangat menempel di kakiku, dia tersentak dan
mencengkeram lenganku lebih keras. "Ahhhh," dia berteriak.
Aku akan datang di celanaku. Aku belum pernah merasa begitu
terangsang selama hidupku. Sesuatu yang berbeda. Ini tidak sama.
Dia hampir putus asa. Aku bisa merasakan ketakutannya namun
kebutuhannya lebih kuat. "Blaire, katakan padaku apa yang kau
ingin aku lakukan. Aku akan melakukan apapun yang kamu
butuhkan," Aku berjanji padanya, mencium kulit lembut di bawah
telinganya. Aromanya begitu menyenangkan. Aku meremas
payudaranya dengan tanganku lagi dan dia menghembuskan rintihan
untuk memohon. Blaire manisku sangat terangsang. Ini nyata. Ini
bukan mimpi sialan. Brengsek.
"Blaire!" Panggilan melengking dari suara Bethy seperti seember air
bacabukunovel.blogspot.com
es disiramkan di atas Blaire. Dia menegang kemudian berdiri tegak
melepaskan tangannya dari lenganku dan bergeser menjauh. Dia
tidak mau melihat ke arahku.
"Aku...uh...Maafkan aku. Aku tidak tahu..." Dia menggelengkan
kepalanya dan bergegas pergi menjauh dariku. Aku mengawasinya
sampai dia di pintu dan Bethy berbicara padanya dengan tegas.
Blaire mengangguk. Setelah mereka masuk ke dalam aku
menghantamkan kedua tanganku ke dinding bata dan
menggumamkan serangkaian kutukan sementara aku berusaha matimatian untuk
mengontrol amarahku yang begitu keras.
Setelah beberapa menit pintu terbuka lagi dan aku berpaling lalu
melihat Jace berjalan keluar. Dia melihat ke arahku dan bersiul
pelan. "Sialan man, Kau bertindak begitu cepat."
Aku bahkan tidak menanggapi hal itu . Dia tidak tahu apa yang ia
bicarakan. Blaire begitu kelaparan akan sentuhanku. Dia tidak
mendorongku menjauh.Dia hampir memohon ku meski tanpa kata
kata. Rasanya tidak masuk akal tapi dia menginginkan aku. Tuhan
tahu aku menginginkan dia. Aku selalu menginginkan dia.
"Ayolah. Kita memiliki sofa untuk dipindahkan. Aku butuh
bantuanmu," kata Jace, menahan pintu terbuka.
*** Bab 21 Blaire Apa yang salah denganku" Aku berjalan kembali masuk kedalam
kamar Bethy dan menutup pintunya. Aku membutuhkan waktu untuk
bacabukunovel.blogspot.com
menenangkan diri. Tadi aku telah siap memohon pada Rush untuk
menyetubuhiku disana. Ini adalah akibat dari mimpi bodoh itu. Oke,
mungkin mimpi tadi malam tidaklah bodoh tapi amat sangat intens.
Memikirkannya membuatku harus menekan kedua kaki.
Kenapa aku melakukannya sekarang" Mimpi seksual memang
terjadi namun sekarang jelas dan sangat nyata aku mengalami
orgasme dalam tidurku.Ini gila. Tidak sekalipun di Sumit aku merasa
sedemikian bergairahnya seperti sekarang. Namun, di Sumit tidak
ada Rush. Aku merosot pada kasur Bethy yang telah dia lepaskan spreinya
karena akan pindahan. Aku harus mengendalikan diriku disekitar
Rush. Dia belum mencoba untuk mendekatiku namun aku telah
menjadi wanita liar yang kelaparan saat jemarinya menyentuh
tanganku. Betapa memalukan. Menghadapinya setelah kejadian tadi
akan sulit. Pintu terbuka dan Bethy melangkah masuk dengan sebuah seringai
kecil tersungging pada wajahnya. Mengapa dia menyeringai seperti
itu sekarang" Dia akan meledekku habis-habisan kalau saja dia tadi
menangkap basah diriku di luar. "Hormon kehamilan
mempengaruhimu," ujarnya setelah pintu dibelakangnya tertutup
rapat. "Apa?" Tanyaku kebingungan.
Bethy memiringkan kepalanya ke satu sisi. "Sudahkah kau membaca
pamflet yang dokter berikan untuk kau bawa pulang" Aku yakin
salah satunya menjelaskan hal ini."
Aku masih kebingungan. "Mengenai kenyataan bahwa aku tidak
bacabukunovel.blogspot.com
dapat mengontrol diriku disekitar Rush?"
Bethy mengangkat bahu. "Yeah. Kukira dia satu-satunya yang dapat
membuatmu seperti itu. Tapi kau akan selalu merasa bergairah
selama hamil,Blaire. Aku tahu ini karena sepupuku selalu
menjadikannya bahan lelucon tentang istrinya ketika dia sedang
hamil. Katanya dia mengalami masa sulit untuk melayani kebutuhan
istrinya." Bergairah" Kehamilan membuatku bergairah" Hebat.
"Barangkali yang akan menjadi masalah hanyalah dengan Rush. Aku
rasa dialah satu-satunya yang dapat membuatmu terpikat dan
menginginkannya secara seksual. Jadi akan semakin intens berada
disekitarnya. Mungkin sebaiknya kau memberitahunya dan
menikmati ini semua. Aku tidak ragu dia akan dengan senang hati
membantumu." Aku tidak bisa memberitahunya. Belum saatnya. Aku belum siap dan
begitu pula Rush. Nan akan murka dan saat ini aku tidak mampu
menghadapi Nan. Lagipula, Rush akan memilih Nan dan aku pun
tidak mampu menghadapi hal tersebut. "Tidak. Dia tidak perlu tahu.
Tidak sekarang. Aku akan membaik."
Bethy mengangkat bahu. "Baiklah. Aku telah mengutarakan
pendapatku. Kau tidak ingin memberitahunya, kalau begitu tidak
usah. Namun kalau kau sudah tidak mampu menahannya dan
menyetubuhinya habis-habisan, bisakah kau tidak melakukannya di
muka umum?" tanyanya dibarengi sebuah cengiran, kemudian
membuka pintu dan melangkah keluar.
"Kau harus membungkusnya dengan selimut terlebih dulu! Kau akan
bacabukunovel.blogspot.com
menghancurkan bantalku," Bethy meneriaki para pria.
Aku bisa menghadapi Rush. Dia sama sekali tidak tahu akan hal ini.
Aku akan bersikap seolah-olah tidak terjadi apapun. Lagipula aku
harus membantu untuk melakukan sesuatu. Aku bisa menyelesaikan
mengemas dapur. Rush memperhatikanku. Setiap kali dia kembali ke apartemen untuk
memindahkan sesuatu yang lain matanya menatapku. Aku
menjatuhkan mangkuk, menumpahkan sekotak sereal dan
membuang sebuah dus berisi peralatan makan akibat dari tatapan
membara itu. Bagaimana aku bisa berkonsentrasi dan tidak menjadi
seorang idiot yang kikuk di bawah tatapan matanya yang
memandangiku seperti itu"
Ketika dia berjalan memasuki apartemen lagi kali ini aku
memutuskan untuk mengemas barang-barang yang ada di kamar
mandi. Berikutnya mereka akan akan memindahkan meja dapur dan
kursi dan aku tidak bisa menangani hal tersebut. Kemungkinan aku
akan memecahkan semua gelas yang dimiliki Bethy.
Aku melangkah memasuki kamar mandi dan tiba-tiba ada tubuh
berada di belakangku yang mendesakku masuk lebih dalam. Panas
yang menguar dari dada Rush yang menekan punggungku
membuatku gemetaran. Sialan. Aku tidak akan mampu menghadapi
ini. Pintu kamar mandi tertutup dan suara akrab dari kunci pintu hanya
membuat jantungku berdegup kian kencang. Dia menginginkan lebih
dari apa yang telah terjadi di luar dan aku merasa kepayahan dengan
berada sedemikian dekat dengannya, aku tidak akan bisa berpikir
jernih. bacabukunovel.blogspot.com
Tangannya menyingkirkan rambut yang ada di leherku dan
disampirkannya diatas bahuku. Saat kehangatan dari bibirnya
menyentuh kulitku aku mungkin telah merintih. Kedua tangannya
diletakkan di pinggulku dan dia menarikku hingga makin menempel
padanya. "Kau membuatku gila, Blaire. Gila, baby. Amat sangat
gila," bisiknya pada telingaku. Dibutuhkan seluruh tekadku untuk
tidak membiarkan kepalaku bersandar di dadanya.
"Apa yang terjadi di luar itu tadi" Kau membuatku tidak berdaya
hingga aku tidak bisa berpikir lurus. Yang dapat aku lihat hanya
kau." Tangannya bergerak pada sisi tubuhku lalu bergerak keatas perutku.
Penempatan tangan yang hampir protektif, walaupun dia sama sekali
tidak tahu apa yang sedang dia lindungi membuatku berkaca-kaca.
Aku ingin dia tahu. Namun aku pun ingin dia memilihku... dan bayi
kami. Aku pikir dia tidak akan bisa melakukan itu. Rush mencintai
adiknya. Aku sangat takut dengan penolakan seperti demikian dan
aku tidak akan membiarkan bayiku merasa ditolak.
Aku mulai melepaskan diri dari dekapannya ketika tangannya
bergerak keatas untuk menangkup payudaraku dan mulutnya mulai
menggigit pelan cekungan leherku. Oh sial. Aku mungkin tidak
mempercayainya dengan hatiku tapi aku ingin mempercayainya
dengan tubuhku. Walaupun hanya untuk sekali ini saja.
"Apa yang sedang kau lakukan?" aku bertanya terengah-engah.
"Berdoa pada Tuhan agar kau tidak akan menghentikanku. Aku
adalah pria yang kelaparan, Blaire." Dia berhenti sejenak menunggu
jawabanku. Ketika aku diam saja, dia menurunkan tali dari
bacabukunovel.blogspot.com
sundressku hingga payudaraku terpampang telanjang. Payudaraku
sekarang terasa bengkak setiap saat dan itu menjadikannya sangat
sensitif. Aku hampir selalu tidak menggunakan bra. Brakuku tidak
muat lagi dan aku belum mau mengeluarkan uang untuk sebuah bra
baru jika payudara lebih besar ini tidak bertahan lama.
"Sial, baby. Payudaramu terlihat lebih besar," kata Rush saat
tangannya melingkupinya. Seketika itu juga celana dalamku basah dan lututku melemah. Aku
memegang dinding untuk bertahan. Tidak ada yang pernah terasa
senikmat ini. Sebuah suara penuh kebutuhan menyeruak keluar dari
mulutku dan aku tidak yakin itu apa.
Tiba-tiba saja aku diangkat dan tubuhku dibalik. Kemudian
bokongku didudukkan diatas counter sebelum mulut Rush menutupi
mulutku dan tangannya kembali ke payudaraku. Aku tidak akan bisa
menghentikan ini. Aku menginginkannya seperti aku ingin bernapas.
Sebelumnya aku tidak pernah membutuhkan berhubungan seks jenis
apapun tapi ini merupakan sesuatu yang tidak mampu aku kontrol.
Ciuman Rush liar dan selapar yang aku rasakan. Dia menggigit bibir
bawahku dan menarik lidahku kedalam mulutnya dan menghisap
nya. Kemudian dia menarik puncak payudaraku dan aku tersesat.
Aku membutuhkan t-shirtnya terlepas sekarang. Mencengkeram tshirt kusentakkan
hingga dia melangkah mundur sedikit dan
kuloloskan melalui kepalanya. Lalu dia melahap mulutku.
Tangan Rush melakukan hal-hal yang nikmat di payudaraku dan aku
tidak dapat membuatnya cukup dekat padaku.
Sebuah ketukan terdengar di pintu dan Rush menarikku mendekati
bacabukunovel.blogspot.com
dadanya sehingga payudaraku menempel padanya. Aku menggigil
dan memejamkan mataku karena nikmat. Dia membalikkan
kepalanya kearah pintu. "Enyahlah," bentaknya kepada siapapun
yang ada di luar sana. Gelak tawa tertahan adalah yang kami dengar sebelum Rush
mencium menuruni leherku dan melintasi tulang selangkaku hingga
mulutnya mengambang diatas puncak payudara kananku. Panas dari
napasnya membuatku gemetaran dan aku mencengkeram rambutnya
dan memaksanya lebih mendekati permohonanku dalam diam. Dia
terkekeh, kemudian menarik putingku kedalam mulutnya dan mulai
menghisap. Basah yang ada diantara kakiku semakin membakar atau
setidaknya terasa seperti itu. Kalau saja dia tidak memelukku dengan
tubuhnya aku mungkin telah melesat menembus langit-langit.
"Oh Tuhan!" Aku berteriak, tidak peduli jika ada yang sampai


Never Too Far Too Far 2 Karya Abbi Glines di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mendengarku. Aku hanya membutuhkan ini. Reaksiku
mengakibatkan Rush semakin rakus. Dia berpindah ke putingku
yang satu lagi dan mulai memberikan perlakuan sama saat tangannya
merambat naik di paha bagian dalamku. Pemikiran bahwa dia akan
menyentuh area bengkakku yang basah membuatku ketakutan dan
bersemangat di saat yang bersamaan. Dia akan tahu sesuatu kan"
Bisakah dia mengetahui perbedaanku dibawah sana juga" Kemudian
jemarinya menelusuri bagian luar celana dalamku dan aku tidak
memperdulikan apapun lagi.
"Sial. Kau basah kuyup," Rush mengerang dan menguburkan
wajahnya di leherku. Napasnya kencang dan tidak beraturan.
"Sangat basah." Jarinya menyelinap melalui pinggiran celana
dalamku dan memasuki lipatanku yang bengkak mengakibatkan
seperti tersulutnya kembang api di sekujur tubuhku.
bacabukunovel.blogspot.com
Kucengkeram bahunya dengan erat. Kuku tanganku menorehi
kulitnya namun aku tidak mampu menghentikannya. Dia
menyentuhku. Mulutnya bergerak ke telingaku saat dia menciumku
dan napasnya yang berat menggelitik kulitku. "Vagina yang sangat
manis. Ini adalah vaginaku, Blaire. Ini akan selalu menjadi milikku."
Kata-kata nakalnya ketika jarinya menyelusup keluar masuk padaku
mengirimku mendekati tepian lagi.
"Rush, kumohon," aku mengiba sambil mencakarinya.
"Mohon apa" Kau menginginkan aku menciun vagina manis itu"
Karena itu terasa sangat seksi dan basah aku butuh untuk
mencicipinya." Dia menarik lepas celana dalamku dan aku
mengangkat bokongku untuk memudahkannya. Lalu dia menaikkan
gaunku dan aku mengangkat tanganku untuk membantunya
melepaskan gaun itu. "Duduk bersandarlah," perintahnya, mendorongku sehingga pungga
punggungku menyentuh dinding. Kemudian dia memegang kedua
tungkaiku dan dibengkokkan kearah atas hingga telapak kakiku
berada di counter dan aku terbuka lebar untuknya. "Sial, itu
merupakan hal terseksi yang pernah kulihat seumur hidupku,"
bisiknya sebelum berlutut dan menutupiku dengan mulutnya.
Belaian pertama dari lidahnya dan aku pun mencapai puncak lagi.
"Oh Tuhan, Rush tolong, astaga, ahhhhh," aku menjerit ketika
kupegang kepalanya tidak mampu menghentikannya. Terlalu nikmat.
Belaian lidahnya pada klitorisku sangat luar biasa. Aku
membutuhkan lebih. Aku tidak menginginkan ini berakhir. Jarinya
meluncur memasuki lubang kewanitaanku dan menahannya agar
tetap terbuka saat dia menjilati dan menciumiku disana.
bacabukunovel.blogspot.com
"Milikku. Ini milikku. Kau tidak boleh meninggalkanku lagi. Aku
membutuhkan.ini. Aromamu sangat sempurna. Tidak akan ada lagi
yang akan sesempurna ini untukku," gumamnya, saat dia
merasakanku. Aku siap menyetujui apapun keinginannya.
"Aku harus berada didalammu," katanya, mengangkat matanya
untuk menatapku. Aku hanya mengangguk.
"Aku tidak memiliki kondom," jedanya dan memejamkan matanya
dengan erat, "tapi akan kutarik keluar."
Hal itu tidak menjadi masalah sekarang. Namun aku tidak bisa
mengatakannya. Aku hanya mengangguk lagi.
Rush berdiri dan dengan segera celana jeansnya turun. Dia
mencengkeram pinggulku dan menggeserku kembali ke tepi counter
hingga kepala dari ereksinya menyentuhku. Pertanyaan yang tersirat
dimatanya tidak dapat diragukan walaupun dia tidak
mengatakannya. Aku turun menyongsong dan mengarahkan
ereksinya memasukiku. "Persetan," Rush melenguh ketika dia menekankan sisa
kejantanannya sehingga memenuhiku. Seutuhnya dipenuhi oleh
Rush. Aku membungkuskan lenganku disekeliling lehernya dan
memeluknya. Hanya untuk sedetik aku butuh memeluknya. Ini
bukan tentang hormon-hormon gilaku. Sekarang saat dia ada
didalam aku merasa nyaman. Utuh dan aku akan menangis. Sebelum
aku mempermalukan diriku dan membingungkannya kuangkat
kepalaku dan berbisik di telinganya. "Setubuhi aku."
Itu seperti seakan aku telah menarik pelatuk dari sebuah pistol yang
terisi penuh. Rush mencengkeram pinggulku dengan kedua belah
bacabukunovel.blogspot.com
tangannya dan melepaskan raungan sebelum memompa keluar
masuk di dalamku. Pendakian spiral kearah puncak yang kuhapal
telah mulai terbangun lagi dan akupun menungganginya. Menikmati
saat penyerahan dirinya dan kebebasan yang sepenuhnya ketika dia
membawa kami semakin mendekati klimaks yang kami butuhkan.
"Aku mencintaimu, Blaire. Aku sangat mencintaimu hingga terasa
menyakitkan," Rush tersengal dan merendahkan kepalanya untuk
menghisap putingku. Tubuhku bergejolak karena orgasme dan aku
meneriakkan namanya. Rush mengangkat kepalanya dan menatap
langsung ke mataku, mulai menarik keluar kejantanannya dan aku
menjepitkan kedua kakiku di seputaran pinggangnya. Aku tidak
ingin dia menarik keluar. Kepahaman atas keinginanku
menghantamnya dan dia membisikkan namaku sebelum
menengadahkan kepalanya saat dia memompakan pelepasannya
didalamku. *** Bab 22 Rush Blaire mundur dan turun dari meja sebelum aku bisa menjernihkan
pikiranku dari orgasme. "Tunggu, aku harus membersihkanmu,"
kataku padanya. Aku sebenarnya hanya ingin untuk
membersihkannya. Aku menyukainya. Tidak, aku sangat
menyukainya. Mengetahui aku disana dan aku menjaganya begitu
berarti untukku. "Kau tidak perlu membersihkanku. Aku baik-baik saja," jawabnya
bacabukunovel.blogspot.com
saat dia meraih gaunnya yang di buang dan menyelipkannya kembali
tanpa menatapku. Sial. Apakah aku melakukan kesalahan padanya"
Ku pikir dia menginginkan ini. Tidak. Aku tahu dia menginginkan
ini. Dia sangat lapar untuk ini.
"Blaire, lihat aku."
Dia berhenti dan mengambil celana dalamnya. Aku menelan keras
saat dia memakainya dan menyelipkannya kembali ke tubuhnya.
Aku membutuhkannya lagi. Dia tidak bisa pergi begitu saja dariku
sekarang. Aku tidak bisa melaluinya jika dia melakukannya.
"Blaire tolong lihat aku," pintaku.
Berhenti, dia mengambil nafas dalam kemudian mengangkat
matanya untuk bertatapan denganku. Kesedihan bercampur dengan
sesuatu hal yang lain. Rasa malu" Tentu tidak. Aku mengulurkan
tangan dan menangkup wajahnya dengan tanganku. "Ada apa"
Apakah aku melakukan hal yang tidak kau inginkan" Karena aku
mencoba untuk tidak hilang kontrol. Aku berusaha keras melakukan
apa yang kau inginkan."
"Tidak. Kau...kau tidak melakukan sesuatu yang salah." Dia
mengalihkan matanya dariku lagi. "Aku hanya butuh berfikir. Aku
butuh waktu. Aku tidak ingin. Aku tidak akan.. Kita tidak seharusnya
melakukannya." Tikaman di dadaku mungkin tidak terasa menyakitkan. Aku ingin
menariknya dan melakukan semua yang pria lakukan untuk
menyatakan dia adalah milikku dan tidak bisa meninggalkanku. Tapi
kemudian aku bisa kehilangannya. Aku tidak bisa menjalaninya lagi.
Aku akan melakukan sesuai dengan caranya. Aku membiarkan
bacabukunovel.blogspot.com
tanganku jatuh dari wajahnya dan aku mundur jadi dia bisa pergi.
Blaire mengangkat wajahnya untuk menatapku lagi. "Aku minta
maaf," bisiknya, kemudian membuka pintu dan kabur.
Dia baru saja meruntuhkan duniaku dengan seks panas yang
menakjubkan dan dia minta maaf. Fantastik.
Ketika akhirnya aku keluar dari kamar mandi Blaire telah pergi. Jace
menyeringai dan Bethy meminta maaf untuknya. Aku tidak ingin
berada di sini juga.Setelah aku yakin bahwa semua barang-barang
berat telah dipindahkan dan koper dan kotak Blaire telah tersusun
aku pergi. Aku tidak bisa tetap disini sementara mereka berdua
menatapku. Mereka mendengar kami. Blaire berteriak keras. Aku
tidak malu; Aku hanya lelah karena mereka menatapku dan
menungguku mengatakan sesuatu untuk menjelaskan kepergian
Blaire. Aku memberi Blaire beberapa hari untuk datang kepadaku. Tapi dia
tidak datang. Aku tidak terkejut. Tapi dia meminta waktu dan aku
memberinya semua waktu yang bisa ku atasi.Aku tidak
menghubungi siapapun untuk bermain golf bersamaku. Aku tidak
ingin siapapun ada di sekitarku ketika Blaire muncul. Kami perlu
bicara. Tanpa gangguan atau permintaan untuknya agar pergi.
Semua itu terdengar seperti rencana yang bagus tapi setelah enam
lubang dan tidak ada gadis kereta aku mulai bertanya-tanya. Baru
saja aku akan berjalan ke lubang selanjutnya aku mendengar suara
kereta. Aku berhenti dan berbalik. Darah mulai terpompa di aliran
darahku karena ide untuk bertemu Blaire disini dan memilikinya
sendiri membeku ketika aku menyadari bahwa gadis pirang itu
adalah gadis yang kulihat menjalani pelatihan beberapa kali dengan
bacabukunovel.blogspot.com
Bethy. Sialan. Aku menggelengkan kepala dan memintanya pergi. Aku tidak ingin
minuman darinya. Dia tersenyum cerah dan menuju ke
pemberhentian selanjutnya.
"Disini panas. Kau yakin kau tidak ingin sesuatu?" Suara Meg
bertanya dan berbalik untuk melihatnya memakai rok tenis putih dan
kaus polo. Dia juga penggemar berat tenis sejak sepuluh tahun yang
lalu. "Gadis kereta yang salah," jawabku dan menunggunya
mendatangiku. "Kau hanya membeli dari satu orang, kan?"
"Ya." Meg terlihat berpikir dalam kemudian mengangguk. "Aku tahu. Kau
punya perasaan untuk seorang gadis kereta."
"Rasa" bahkan tidak menggores permukaan. Aku menarik tas golf ke
atas bahuku dan mulai berjalan ke lubang selanjutnya. Aku tidak
akan menjawab komentarnya.
"Dan dia ahli tentang itu," gurau Meg. Kata-kata itu menggangguku.
"Atau ini bukan urusanmu."
Dia bersiul pelan. "Jadi ini lebih dari sekedar rasa."
Aku berhenti dan menatapnya. Hanya karena dia wanita pertama
bacabukunovel.blogspot.com
yang bercinta denganku bukan berarti kami terikat atau bersahabat.
Perkataannya membuatku marah. "Jangan ikut campur," aku
memperingatkan. Meg berkacak pinggang dan ternganga. "Oh Tuhan... Rush Finlay
jatuh cinta. Sialan! Aku tidak pernah berpikir ini akan terjadi."
"Kau tidak bertemu denganku selama sepuluh tahun, Meg.
Bagaimana mungkin kau tahu sesuatu tentangku?" Gertakan
terganggu dari suaraku bahkan tidak membuatnya pergi.
"Dengar, Finlay. Hanya karena kau tidak bertemu denganku selama
sepuluh tahun bukan berarti aku tidak melihat atau mendengar
tentangmu. Aku selalu kembali ke kota ini beberapa kali tapi kau
selalu berpesta di Casa De Finlay dan bersetubuh dengan setiap
gadis dengan tubuh sempurna yang datang padamu.Aku tidak
melihat perubahan terjadi dalam hidupmu. Tapi yeah, aku
mengenalmu dan seperti semua orang di kota ini aku tahu kau kaya,
playboy yang luar biasa yang bisa memilih teman tidurnya."
Aku terdengar dangkal. Aku tidak suka gambaran yang dia tujukan
untukku. Apakah Blaire melihatku seperti itu" Tidak hanya dia tidak
percaya padaku untuk memilihnya dan melindunginya tapi dia pasti
berpikir aku akan berpindah hati saat seseorang yang lain datang.
Tentu saja dia tahu itu tidak benar.
"Dia menakjubkan. Tidak...dia sempurna. Segala hal tentangnya
sangat sempurna," kataku keras kemudian mengarahkan
pandanganku kembali pada Meg. "Aku bukan hanya mencintainya,
dia memilikiku. Semuanya. Aku akan melakukan apapun untuknya."
"Tapi dia tidak merasakan hal yang sama?" tanya Meg.
bacabukunovel.blogspot.com
"Aku menyakitinya. Tidak seperti yang kau pikirkan sebelumnya.
Caraku menyakitinya sulit dijelaskan. Begitu banyak rasa sakit atas
apa yang terjadi yang aku tidak tahu jika aku bisa mendapatkannya
kembali." "Apakah dia gadis kereta?"
Dia benar-benar menggantungkan makna kata gadis kereta. "Yeah
benar," aku berhenti dan bertanya-tanya jika aku seharusnya
mengatakan padanya siapa sebenarnya Blaire. Mengatakannya
dengan keras dan mengakui bahwa ini mungkin akan membantuku
mengerti ini semua, "Dia dan Nan punya Ayah yang sama." Aku
tidak bermaksud mengatakannya seperti itu.
"Sial," gerutu Meg. "Tolong katakan padaku dia tidak seperti adikmu
yang jahat itu." Nan punya beberapa penggemar. Aku tidak akan mengingkari
tuduhan bahwa dia jahat. Dia membawanya pada dirinya sendiri.
"Tidak. Dia tidak seperti Nan."
Meg diam beberapa saat dan aku bertanya-tanya jika pembicaraan
ini lebih jauh lagi apa yang akan terjadi. Kemudian dia
menggeserkan kakinya dan menunjuk ke arah clubhouse. "Kenapa
kita tidak pergi makan siang dan kau bisa mengatakan padaku
tentang keadaan yang sangat aneh ini dan aku akan melihat jika aku
tidak sampai pada kebijaksanaan atau paling tidak saran seorang
wanita." Aku memerlukan semua saran yang bisa aku dapatkan. Tidak ada
wanita dalam hidupku yang bisa kumintai tolong. "Yeah,
bacabukunovel.blogspot.com
oke.Kedengarannya menarik. Kau memberiku saran yang bisa aku
gunakan dan makan sianglah denganku."
*** Bab 23 Blaire Ini adalah hari kedua dimana aku bangun tanpa merasa sakit. Aku
bahkan meminta Bethy memasak bacon untuk mengujiku sebelum
aku datang untuk shift makan siang. Kupikir jika aku bisa bertahan
dengan bacon maka aku dapat melakukan ini. Perutku berputar dan
aku merasa mual tetapi aku tidak muntah. Aku merasa lebih baik.
Aku menelepon Woods dan meyakinkan dia bahwa aku akan baikbaik saja. Dia
mengatakan padaku untuk datang karena kami
kekurangan staff dan dia membutuhkanku. Jimmy berdiri di dapur
tersenyum lebar ketika aku berjalan masuk tiga puluh menit sebelum
shift makan siang. "Ini dia gadisku. Senang virus di perutmu telah pergi. Kamu terlihat
seperti kehilangan berat sepuluh pon. Berapa lama kamu sakit?"
Woods telah mengatakan pada Jimmy dan siapapun yang bertanya
bahwa aku mendapat virus dan aku sedang dalam masa
penyembuhan. Aku hanya bekerja dua shift selama penyajian dan
aku tidak pernah pergi ke dapur staff ketika berada di kereta.
"Aku mungkin kehilangan sedikit berat badan. Aku yakin aku akan
memperolehnya kembali sesegera mungkin," aku menjawab dan
memeluknya.

Never Too Far Too Far 2 Karya Abbi Glines di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Lebih baik kamu begitu atau aku akan memasukkan donat-donat ke
bacabukunovel.blogspot.com
dalam tenggorokanmu sampai aku dapat membungkus tanganku di
sekeliling pinggangmu dan jariku tidak bersentuhan."
Itu mungkin akan segera terjadi kemudian dia menyadari. "Aku
dapat menggunakan donat yang enak sekarang juga."
"Ini kencan. Setelah kerja. Kamu, aku, dan duabelas bungkus.
Setengah dilapisi coklat," kata Jimmy dan menyerahkan celemekku.
"Kedengarannya bagus. Aku bisa datang melihat tempat baruku. Aku
tinggal dengan Bethy di kondo properti klub."
Alis Jimmy terangkat. "Kamu tidak mengatakannya. Baiklah,
baiklah, baiklah, tidakkah kamu merasa angkuh?"
Aku mengikat celemekku dan memasukkan penaku dan pad ke
dalam kantong depanku. "Aku mengambil giliran pertama jadi kamu
menyiapkan salad dan membuat teh manis."
Jimmy berkedip. "Setuju."
Aku berjalan menuju ruang makan dan beruntungnya tamu yang ada
hanya dua orang pria yang lebih tua yang pernah aku lihat
sebelumnya tetapi aku tidak tahu nama mereka. Aku mencatat
pesanan mereka dan menuangkan mereka dua cangkir kopi sebelum
berjalan kembali untuk mengecek salad.
Jimmy telah siap membuat dua salad untukku dan memegangnya
ketika aku berjalan kembali ke dapur. "Ini pesanan panas," katanya.
"Terima kasih tampan," jawabku membawa salad itu ke ruang
makan. Aku mengantarkan salad dan mencatat pesanan minuman
bacabukunovel.blogspot.com
dari tamu baru. Kemudian aku kembali ke belakang untuk
mendapatkan air soda mereka dan air segar dengan lemon. Tidak
seorang pun yang pernah hanya memesan air di sini.
Jimmy keluar dari pintu dapur ketika aku sampai di sana. "Aku baru
saja melihat dua orang wanita yang kelihatannya mereka kembali
dari lapangan tenis. Aku pikir aku melihat Hillary...bukankah dia
penyambut tamu hari ini" Ngomong-ngomong aku pikir aku
melihatnya berbicara dengan beberapa tamu jadi harusnya ada meja
yang menunggu untuk disapa."
Dia memberi hormat padaku dan berjalan kembali ke ruang makan.
Aku menyelesaikan pesanan air spesial dengan cepat dan
meletakkan dua pesanan sup kepiting dari seorang pria yang
meletakkan pesanan pada nampanku kemudian kembali ke ruang
makan ketika ekspresi panik di wajah Jimmy yang mengalihkan
perhatianku. "Aku ambil ini," katanya, meraih nampanku.
"Kamu bahkan tidak tahu dimana itu akan diletakkan. Aku dapat
membawa nampan Jimmy," jawabku memutar mataku. Dia bahkan
tidak tahu aku hamil dan dia menjadi konyol......
Kemudian aku melihatnya...atau mereka. Jimmy tidak bertindak
konyol. Dia melindungiku. Kepala Rush miring ke depan saat dia
berbicara tentang sesuatu yang menyebabkan ekspresi yang sangat
serius di wajahnya. Wanita itu memiliki rambut hitam panjang. Dia
cantik. Tulang pipinya tinggi dan sempurna. Bulu mata yang lebar
dan panjang menghiasi mata gelapnya. Aku merasa sakit. Nampanku
bergetar dan Jimmy mengambilnya dariku. Aku membiarkannya.
bacabukunovel.blogspot.com
Aku hampir menjatuhkannya.
Dia bukan milikku. Tetapi...aku mengandung bayinya. Dia tidak
tahu. Tetapi....dia bercinta denganku, buat dia bersetubuh denganku,
di kamar mandi Bethy hanya 3 hari yang lalu. Ini menyakitkan.
Sangat buruk. Aku menelan ludah tetapi tenggorokanku terasa
hampir tertutup. Jimmy mengatakan sesuatu padaku tetapi aku tidak
dapat mengerti dia. Aku tidak dapat melakukan apapun kecuali
Pendekar Kidal 14 Lima Sekawan 19 Karang Setan Tusuk Kondai Pusaka 1

Cari Blog Ini