Ceritasilat Novel Online

Looking For Someone Like 5

Looking For Someone Like You Karya Andyanstefi Bagian 5


tapi akal sehat gw masih menguasai. gw masih bisa mengontrol nafsu gw. kami hanya sekedar meraba saja.
setelah puas gw rebah disampingnya. kami berdua kini bertelanjang dada. clara merebahkan kepalanya di dada gw dan memeluk badan gw
"kenapa ga dilanjutin" tanya clara "ga ah" jawab gw
"kenapa ga mau" cecarnya lagi
"entahlah, aku bingung, cuma aku ngerasa aku ga boleh ngelakuin itu" jawab gw
"dengan begini aja sebenarnya kan sama saja, kenapa berhenti"
"untuk yang satu itu, aku ga bisa, aku cinta sama kamu, aku ga mau ngerusak kamu"
cupp sebuah ciuman dibibir gw
"makasih ya, padahal kalau kamu mau, aku bisa aja serahin semuanya karena aku cinta sama kamu"
"kamu salah, untuk yang satu itu bukan cinta namanya tapi nafsu, kalau misalkan kamu ga lagi sama aku, aku harap kamu ga segampang itu ngasih yang satu itu"
"kok kamu ngomong gitu, kamu ga yakin sama aku terus" "aduh bukan gitu, kan misalnya, aku yakin kok bareng kamu terus, tapi aku cuma mau kamu janji yang tadi, kalaupun nanti kita kelewatan aku juga minta kamu buat ingetin aku" "aku janji" jawabnya sambil menyodorkan jarin kelingkingnya "kaya anak kecil ah, klo janji jari kelingking terus" "ih ikutin ja sih"
"ya ya" ujar gw lalu mengaitkan kelingking kami
"oh iya yang tadi nafsu bangat sih nih sampe merah gini" ujar clara menunjuk beberapa bercak merah didadanya ada sekitar 3 buah" "hehehe" gw hanya bisa tertawa
"untung disini coba kalau ditempat yang ga bisa ditutup kan aku bibgung" ujar clara
"tapi lucu ih merah merah gitu" ledek gw "hehehe" tawa clara.
sekali lagi hubungan gw dan clara telah diuji. entah ujian apalagi kedepannya gw harap kami mampu menghadapinya. dengan aulia", ya semenjak gw curhat kemarin dia ikut ikutan curhat sama gw. komunikasi kami berdua juga sering. clara belum tau perihal aulia. kami berdua saling percaya, kalau hp adalah pivacy.
magang skip.. ga ada yang menarik lagi soal hububgan gw dan clara selama kelas 3. selesai ujian nasional gw langsung menghadap ketua jurusan untuk menanyakan perihal tempat magang. gw sekolah 4 tahun dengan masa magang minimal 10bulan sampai setahun. dan gw mendapatkan tempat magang yang lumayan jauh dari kostan gw. tapi lumayan dekat dengan rumah keluarga gw. gw ditempatkan disalah satu perusahaan farmasi dikawasan industri didaerah bekasi.
clara kini sibuk mencari cari info kuliah.dan sebagainya. gw cuma mendukung apa yang terbaik buat dia. ya semoga dia dapat apa yamg diinginkan. gw juga mendiskusikan masalah kalau gw akan meninggalkan kosan. gw akan tinggal dirumah dan pastinya akan jauh dengan clara walau masih satu kota.
hendro mendapatkan tempat pkl didaerah kerawang. diaalah satu perusahaan otomotif. hendro disana tinggal disebuah mess yang disediakan. sedangkan soraya mendapatkan tempat pkl dikawasan industri dijakarta diperusahaan perakitan panel. kami bertiga kini berpencar. aulia naik kelelas 2. dia mendapatkan kelas ipa. wajar saja mengingat akademiknya aulia merupakan anak yang bisa dibilang cukup pintar.
dari jauh jauh hari gw persiapkan kepindahan gw. gw juga menghubungi ka ryn. kini dia sedang sibuk sibuknya kuliah. bang dion memang sudah bekerja. rencananya setelah lulus kuliah mereka akan melangsungkan pernikahan. sayang juga sih ka ryn kuliah tapi ujung ujungnya jadi ibu rumah tangga.
"ka" ujar gw melalui telepon saat itu "apaan"" tanya dia
"gw dapat magang di daerah xxx lebih deket dari rumah, gw kayanya udah ga bakal ngekos lagi, setahun soalnya disana"
"oh bagus itu, pulang aja dek"
"bilangin bapa dong, sewa mobil buat pindahan" "yaudah nanti gw bilangin"
"eh emang lu udah yakin gamau balik kesono lagi"" tanya ka ryn "Iya kayanya, dah itu doang kayanya" ujar gw
"kebiasaan emang lu nelpon kalau ada perlunya doang" "hehehe"
1 bulan setelah ujian nasional gw dipanggil kesekolah untuk mulai pkl. gw sudah mempersiapkan segalanya mulai dari baju putih dan celana hitam. gw mendapat surat rujukan dari sekolah dan besok gw akan pindah dan lusa gw mulai magang
"yang besok aku pindahnya" ujar gw ke clara. "yah kita jauh dong" ujar clara
"nanti aku sering kok kesini" "kalo kangen gimana" "ya tinggal telepon"
"kamu jangan nakal loh disana".
"nakalnya kaya gimana nih, maen cewe lain gitu"" pancing gw "iya, awas loh ya""
gw colek dagu clara "cemburu nih ye, pasti cantik cantik ya disana kan anak farmasi" ledek fw
"tuh kan" rengek clara
"iya iya engga kok, gw raih tangan clara, disini(tunjuk gw dihati), dan disini(tunjuk gw dikepala), semua sudah terisi penuh soal kamu" gombal gw
"gombal" ujar clara malu malu
"yeh beneran, klo ga liat kamu sehari aja aku tuh pusing, kaya make narkoba" gombal gw lagi
"dah gitu kemarin aku cek ke dokter katanya aku kena diabetes masa" pancing gw
"beneran" tanya clara panik "iya" jawab gw
"kok bisa"" tanya clara..
"iya soalnya deket deket kamu terus yang manisnya luar biasa, hahaha" tawa gw
"hehehe" tawa clara malu malu
"paling bisa deh kamu bikin aku malu" ujar clara
"kenapa malu kamu emang beneran manis kok" ujar gw lagi kemudian menatap wajahnya tanpa henti
"ahhhhh" ujar clara menutup wajahnya karena malu
"yah ditutup, siap siap mendung nih, soalnya matahariku kini tak bersinar, hahaha"
"ahhh, kamu mah" ujar clara mencubit pinggang gw "hahaha" tawa gw
"aku bantuin ya besok pindahannya" "boleh deh"
home keesokan harinya ka ryn dan bang dion datang membawa mobil. gw dibantu dengan clara memasuki barang barang gw kedalam mobil lalu kembali kerumah. rumah yang hampir setahun ditinggali keluarga gw. setelah semuanya masuk kemobil gw pamitan sama clara . gw mengantar clara terlebih dahulu kerumahnya. sementara bang dion dan ka ryn menuju rumah.
"aku pulang ya"
"kabarin kalau sudah sampe rumah" ujar clara "iya" jawab gw
"kapan kapan aku main kesana bolehkan, kayanya kamu ga pernah mau nunjukin rumah kamu"
"iya nanti kapan kapan"
"kapan kapan mulu ah, janji loh" "iya janji, dah ya aku pulang"
gw hampiri clara lalu gw beri ciuman sekilas dibibirnya.gw pacu motor gw menuju rumah. sampai didepannya gw pandangi rumah yang hampir setahun ditinggali oleh keluarga gw.
saat gw kerumah seperti biasa kosong, hanya ada ka ryn dan bang dion, ricky dan donny sekolah, dan ada ayah gw juga yang sedang disofa. kecelakaan waktu itu merenggut kakinya. masih bisa berjalan walau dengan sebelah kaki tapi mengurangi mobilitas dia. gw lewati ayah gw tanpa mengucapkan sepatah kata. "udah pulang" tanya ayah gw
"ya" "tuh kamar lu diatas" "iya" ujar gw lagi
gw langsung menuju kamar gw, barang barang udah sebagian yang diantar kesini. gw kembali kebawah untuk membantu bang dion. sungguh kaka ipar yang baik hahaha mau angkutin barang gw. atau dia hanya sekedar mencari muka, entahlah. setelah semua selesai gw tinggal membereskannya saja. bosan gw pun menelpon clara "yang cape" ujar gw
"kasian, cape banget ya" "iyanih huhuhu" ujar gw
"belum kelar beres beresnya yang" "tinggal rapi rapi sih"
"kangen" ujar clara
"lah baru juga brapa jam" "oh jadi kamu ga kangen gitu"
"ya kangen juga sih heheh" gw ikutin aja kemauan dia daripada panjang urusannya
"besok ketemu yuk"
"wah besok aku mulai kan gimana"
"yah yaudah deh, kirimin foto kamu yang pake putih item ya hehehe, kayanya lucu"
"hahaha iya nih pake hitam putih kaya zebra cross" "kamu beneran ga balik kekosan lagi"" tanya clara "setahun ini sih engga, ga tau deh kalau nanti abis pkl" "yah kita jauhan dong"
"yaelah bekasi jakarta mah deket sayang, aku janji deh tiap sabtu apa minggu aku kesana" ujar gw
"beneran ya" "iya, dah ya yang mau kelarin dulu beres beresnya biar tinggal tidur" "yaudah love you"
"love you too" gw lanjutkan kegiatan bebenah gw. setelah berbemah gw ingin kedapur yang ada dibawah untuk mengambil minum sampai gw melihat seseorang berdiri agak jauh dihadapan gw...
selamat jalan ... bu sum..
gw lanjutkan kegiatan bebenah gw. setelah berbemah gw ingin kedapur yang ada dibawah untuk mengambil minum sampai gw melihat seseorang berdiri agak jauh dihadapan gw...
ya dia ibu gw. saat mata kami beradu ada sekitar beberapa detik dia terdiam. lalu kemudian lari menerjang gw dan memeluk gw dengan eratnya..
"andry" teriak ibu gw
"kamu kenapa sih ga pernah pulang mama kangen sama kamu"
gw melihat ayah gw tersenyum saat melihat ibu gw yang berlari menerjang gw. gw membalas senyuman ayah gw "hehehe, sibuk ma, apalagi kemarin kan un" "kenapa ga bilang mama kalau mau pulang"
"hehehe lupa, tapi udah bilang ke ka ryn kok, emang ka ryn ga ngasih tau" tanya gw
bahagia sekali rasanya gw dimanja seorang ibu seperti ini. walaupun telat yang penting gw sempat merasakannya.
"ga bilang tuh kaka kamu, sibuk pacaran terus dia, sama ngurus pernikahannya"
"oh iya bi sum gimana ma kabarnya, kan dia ga ikut lagi kesini" "kamu belum tau ya, bi sum udah meninggal nak" jawab ibu gw "beneran ma" tanya gw
"iya, kamu mau kesana biar mama antar" "gausah deh ma, aku sendiri aja"
gw langsung keluar rumah mengambil motor gw menuju kediaman bi sum. gw berhutang ribuan terimakasih dengan beliau. dia yang merawat gw dari kecil, dia yang menggantikan sosok orangtua buat gw. dia yang memberikan kasih sayangnya ke gw seperti keanaknya sendiri. gw baru sekali bertemu dengan suami bi sum dan baru sekali kerumahnya. gw memasuki gang rumahnya lalu berusaha mengingat ingat kediamannya.
yap ketemu. gw mengetuk pintu yang membukakan adalah anak tunggal bi sum. ria. saat ini dia sudah menginjak sma. "eh kaka andry yah" ujar ria
"bapa ada dek"" tanya gw "ada didalam ka, ayo masuk"
"eh nak andry, kirain siapa" ujar pa sum
"maaf pak andry telat, turut berduka cita ya pak" ujar gw "ia ga papa kok, bapa udah iklas" "bapak yang kuat ya"
"iya makasih ya nak, keluarga kamu udah banyak bangat ngebantu bapak sama ibu"
"iya pak, kalau boleh saya pinjam rianya ya pak, saya mau ziarah ke makam ibu" ujar gw
"ya gapapa, ria, ini temenin mas andry dulu gih ke rumah ibu" "iya pa" ujar ria
"ayo mas" ajak ria
gw lalu menuju ke pemakaman bermodalkan arahan ria. sampai dimakam ibu sum. gw berjongkok ditanah ditemani ria. "makasih ya bu, buat semuanya"
"ibu udah baik bangat sama andry"
"ibu ngerawat andry dari kecil kaya anak ibu sendiri" "makasih banyak bu" ujar gw
tanpa sadar airmata gw menetes. gw menangis. kini gw kehilangan orang yang sangat berjasa buat gw.
"maafin andry ya bu kalau andry ada salah" "udah ka, ibu udah maafin ka andry kok"
gw menengok ke wajah ria yang kini juga ikut menangis bersama gw. gw rangkul ria
"kamu yang sabar ya, jaga bapa kamu" "iya ka" jawab ria sesenggukan "yaudah yuk pulang" ujar gw
gw pun kembali kekediaman bu sum. gw menghampiri bapak lalu mengeluarkan amplop berisi uang dari tabungan gw yang sempat gw ambil sebelum kesini.
"nih pa seadanya, semoga bisa buat bantu biaya sekolah ria ya" ujar gw ke bapak sambil bersalaman dan menyelipkan amplop itu "eh ini apaan, gausah mending nak andry simpen aja"
"ga ini buat bapak sama ria, ibu udah berjasa banget buat saya pak, semoga nanti berguna buat ria yang baru smaya ria"" tanya gw "iya ka" jawab ria
"aduh makasih banyak nak" ujar bapak
"andry yang harusnya terimakasih sama bapak sama ibu" "yaudah andry pamit ya" ujar gw
"iya hati hati"
"ria belajar yang rajin ya" "iya ka, hati hati ka" ujar ria. Gw pun kembali ke rumah..
mrs.y A.K.A Tika hari pertama magang hari ini gw pertama magang. dan kembali gw harus berhadapan dengan dunia yang asing buat gw. beruntung gw disini bersama 3 orang temen gw. Satu sejurusan gw yang dua beda jurusan. ya hanya sekedar kenal memang,. saat sampai disana kami berempat menyerahkan surat rujukan dari ketua jurusan ke bagian hrd. setelah menunggu beberapa saat baru kami dipanggil untuk diberikan penjelasan soal perusahaan dan bagian kami. lalu pulang ya hanya itu saja agenda hari ini. esok hari kami baru diantar ke bagian dimana kami ditempatkan.
"hmm yang ngebosenin nih" ujar gw setelah sampai rumah "emang kenapa" tanya clara
"yah tadi penjelasan doang mana disuruh nunggu 5 jam dilobby" ujar gw
"eh ga taunya cuma ngejelasin pt sama bagian doang" "kasian, kamu sendirian"" tanya clara
"ngga sih ada 3 org lagi yang disini" "oh, terus besok lagi"
"besok sih baru dibawa ke area kerja" "yaudah kamu hati hati ya" "iya dah sayang"
"dah" esok harinya gw dan 3 orang teman dibawa ke bagian teknik. disini kami dipencar menjadi 2 tim. gw dan Wahyu dibagian maintenance, andi dan burhan di bagian workshop. kami dibawa menuju area kerja kami untuk hari ini. kemudian diberikan tugas rutin melakukan pengecekan setiap pagi.
kami juga hanya menemani dan menjadi kurir saja untuk pertama kali. suruh ambil ini ambil itu sekaligus belajar nama alat alat yang digunakan. ga terlalu banyak masalah dimesin dihari ini jadi gw dan wahyu punya banyak waktu buat berkenalan. seperti biasa gw paling susah beradaptasi. saat wahyu sudah bisa tertawa dengan yang lainnya gw hanya tersenyum karena gw bingung harus bicara apa.
saat pulang baru saja hendak kaluar gerbang gw melihat sosok yang familiar buat gw. karena tidak begitu yakin, gw coba dekati menggunakan motor gw. saat itu dia bersama 2 orang temannya. semakin dekat semakin dekat dan benar gw yakin itu dia. gw hentikan motor gw tepat dihadapan dia..
"lu " ujar dia sosok itu adalah sahabat irma dimasa kecil tika. kini dia berubah menjadi gadis yang manis. kulit yang kuning langsat. rambut pendek sebahu. tinggi yang hampir sama dengan gw.
"lu disini juga tik" tanya gw
"iya ini juga baru mulai seminggu yang lalu, lu kerja dry" "ngga gw magang, nah lu" tanya gw
"sama gw juga, oh iya kenalin dry temen gw annisa sama rani" ujar tika
"andry" sahut gw lalu menyalami mereka satu persatu "Berapa bulan tik" tanya gw
"gw setahun" "Lah sama gw juga setahun pkl disini lu dibagian apa"" Tanya gw lagi "QC" ujar tika
"Barengan semua"" Tanya gw "Ngga dipisah" ujar nisa
"Gw di QA, nah nisa sama tika di QC itu juga dipisah, lu dimana" tanya rani
"Oh gw diteknik" jawab gw
"bareng aja yuk sama gw" ajak gw ke tika "hmmm......" ujar tika
pijat enak "bareng aja yuk sama gw" ajak gw ke tika "hmmm"......
tika sepertinya bimbang lalu dia menatap kedua temannya seolah meminta persetujuan..
"udah ga papa tik" ujar nisa
"beneran nih"" tanya tika masih ragu
"iya beneran, dah sana, jangan lupa pegangan yang kencang ya" goda rina
"apaan sih rina" ujar tika malu malu.
kemudian tika menaiki motor gw. meninggalkan kedua temannya yang berjalan kaku.
"rumah lu masih yang lama kan" tanya gw sambil berkendara "iya, eh rumah lu pindah ya" tanya tika
"iya dibekasi" ujar gw
"dibekasi", yaudah gw sampai depan aja deh, lu muter jauh banget kerumah gw"
"udah ga papa" ujar gw "hendro gimana kabar dry" tanya tika "baek dia, lagi di karawang dia magang juga" "satu sekolahan lagi"" tanya tika kaget "iya" ujar gw
"kaya kembar lu berdua kemana mana barangan" ujar tika sambil tertawa
tika sepertinya perempuan yang sudah terbiasa dengan laki laki.. baru pertama saja dia sudah memeluk gw dengan eratnya tanpa rasa canggung. terasa sangat jelas dipunggung gw. ya sedikit lebih besar mungkin dari clara menurut apa yang gw rasa dipunggung. "hahaha , namanya juga takdir" ujar gw
"udah punya cewe belum dia"" tanya tika "udah, jalan setahunan malah" sahut gw
"kalo lu pasti banyak yang ngantri ya"" goda gw ke tika "ngantri sih bnyak tapi ga ada yang selera tuh" sahut tika "kalau gw masuk ga nih"" tanya gw iseng
"hmmm kayanya engga hahaha" tawa tika "aseemmm kriteria lu macam t*kul kali ya" ujar gw "idih, kriteria gw tuh macam herjunot ali" ujar tika "ngimpi lu ketinggian tik" goda gw.
kemudian kami memasuki jalan yang agak sedikit rusak. ya ciri khas banget kota bekasi selain bantar gebangnya. jalanan yang rusak ini tentu memberi sensasi tersendiri buat gw. ya kaya seperti dipijat rasanya punggung gw . tika juga sepertinya fine fine aja jadi ga masalah hahaha.
"kalau lu pasti jomblo ya" tanya tika
"woh sembarangan, udah punya gw hahaha, kasian yang jomblo" ujar gw
plaakkk helm gw dipukul "enak aja, gw mah gampang cari cowo, cuma belum ada yang sreg aja" ujar tika
kami pun kembali mengobrol sepanjang jalan hingga tiba tiba menyuruh gw berhenti..
ada apa sebenarnya.. a clue about irma kami pun kembali mengobrol sepanjang jalan hingga tiba tiba tika menyuruh gw berhenti
"dry berenti dulu yuk" ujar tika "mau ngapain" tanya gw
"itutuh didepan situ, kita nongkrong dulu" ujar tika menunjuk salah satu rumah makan "yaudah tapi traktir ya" ujar gw
"ih ga modal, yaudah tapi nanti lu upah pertama gantian ya" ujar tika "hahaha iya iya" sahut gw
ya gw pkl diupah atau lebih tepatnya diberikan uang saku sebesar 25 ribu sehari ya kalau diitung itung sama kaya gw jaga warnet selama sebulan jika sabtu minggu gw masuk selama 2 kali.
"Lu pesen apaan dry" tanya tika
"gw jus alpukat aja deh, ga terlalu laper" ujar gw "yah masa gw makan sendiri" ujar tika "beneran belum laper gw"
"bodo lu harus ikut makan" ujar tika
"ini aja mba 2 porsi sama alpukatnya 2 porsi juga" ujar tika "ah aleah nih cewe rese banget"
"ga enak aja gw makan lu cuma nonton" sahut tika sambil menunggu pesanan gw kembali mengobrol "trus trus cewe lu anak mana"" tanya tika
"anak xxx, sekarang sih tinggal nunggu hasil un" jawab gw
"beh nyari anak sma nih, tinggi juga selera lu, oh iya lu ga dapat kabar soal irma" tanya tika
"gw lost kontak sama dia, kalau lu gimana" tanya gw "yah sekali sekali dia sms gw sih" ujar tika
"udah punya cowo dia sekarang nih gw ada fotonya" ujar tika lagi sembari menunjukan foto kekasih hati irma
seketika hati gw panas. gw benar benar belum bisa menghilangkan irma seluruhnya. semua kenangan gw dengan dia tertanam dengan jelas dipikiran gw. yang tambah sakit adalah dia memiliki kekasih hati lain setelah menggantung gw dengan ketidakjelasan hubungan gw dan dia yang belum putus sama sekali. sesekali bayangan clara terngiang dibenak gw disela sela gw memutar ulang kenangan gw dengan irma. dan gw tersadar kalau gw punya seorang clara disisi gw. ga harusnya gw cemburu dengan irma. gw harus mengubur dalam dalam perasaan gw ke irma. ga boleh ada irma lagi.
"dry dry lu kok bengong sih" ujar tika sambil melambaikan tangannya "eh eh iya kenapa ujar gw
"lu diajak ngobrol malah bengong kaya ayam sakit hahaha" tawa tika "hahaha sory sory tadi lu ngomong apaan" tanya gw
"tuh kan pasti lu ga denger" ujar tika
"hehehe maaf maaf""
kemudian makanan datang kami makan terlebih dahulu, seperti yang gw bilang barusan gw memang belum lapar, nasi yang sedikit itu tersisa setengah karena perut sudah penuh..
"haah kenyang banget ga sanggup lagi gw" ujar gw "abisin dong sayang tau"
"lah lu main pesen aja, kan udah gw bilang belum lapar"
makan dilanjutkan. tika makan dengan lahapnya, dan gw menatapnya sambil tersenyum
"kaya anak kecil lu makan aja belepotan, ada nasi tuh" tunjuk gw dibibirnya
kejutan tika makan dengan lahapnya, dan gw menatapnya sambil tersenyum
"kaya anak kecil lu makan aja belepotan, ada nasi tuh" tunjuk gw dibibirnya
dia mengelap bibir sebelah kanannya padahal nasi disebelah kiri. "mana sih" tanya dia
"nih" ujar gw menyodorkan tangan gw lalu mengelap bibir sebelah kirinya dengan ibu jari gw dan mengambil nasi yang ada disana "makasih" ujar dia
gw lihat ekspresi wajahnya berubah..
"eh maaf maaf" ujar gw yang sadar kalau tindakan gw barusan mungkin salah
"gpp kok" ujar tika lalu melanjutkan makannya. gw melanjutkan menonton tika hingga selesai. "ah kenyang" ujar tika
"dah kan pulang yuk" ajak gw "yuk ah " sahut tika
gw lanjutkan perjalanan gw kerumah tika. hingga samapai depan rumahnya gw pun pamit pilang.
"makasih ya dry, jadi ngerepotin" ujar tika "yo, ga papa kok santai aja, gw balik ya" "ya hati hati dijalan" sahut tika
entqh kenapa gw kangen dengan clara. ditengah jalan gw memutuskan buat kerumah clara sengaja ga gw beri kabar terlebih dahulu agar surprise. ditengah jalan handphone gw bergetar. gw berhenti sejenak.
"halo yank" ujar clara "iya kenapa"
"kamu udah pulang belum" tanya clara "baru pulang nih"
"yah aku mau minta temenin cari buku" ujar clara "yaudah nanti aku kesana, nunggu dulu ga papa kan" "gpp deh, kamu dari sana kesini berapa jam"" tanya clara "hmm paling sejam an" ujar gw
"yaudah hati hati ya yang" ujar clara.
hahaha dia ga tau aja kalau gw sudah deket kerumah dia. ya paling sekitar 10 menit lagi sampai. gw pacu kembali motor gw kerumah clara sampai disana gw langsung mengetuk pintu.. lalu seseorang muncul dari dalam dan wajahnya terlihat kaget "sayang" ujar clara
"hehehe" ujar gw
"tadi katanya baru pulang ihh dia mah, tau gitu kan aku siap siap" ujar clara
"hahaha maaf maaf, yaudah siap siap gih" ujar gw "yaudah kamu tunggu dikamar aja" ujar clara
gw pun menuju kamar sementara clara kekamar mandi. ada 15 menit clara pun masuk kekamar menggunakan baju handuk. kemudian duduk dipinggir tempat tidur sambil mengelap rambutnya yang basah.
dan gw cuma memandang dia dari belakang sembari tiduran ditemani pikiran pikiran kotor yang terbayang. gw bangkit duduk tepat dibelakang dia..membiarkan indra penciuman gw sejenak menikmati aroma tubuhnya.iseng gw tiup leher nya clara seperti kaget.. "eh" ujar nya
"kenapa yang" tanya gw
"ih jangan ditiup ih merinding tuh" ujar dia
kemudian clara bangkit berdiri lalu memilih beberapa pakaian dalam dan baju . lalu dia melakukan gerakan seperti melepas ikatan baju handuknya. gw dari belakang cuma menelan ludah menanti adegan selanjutnya. dan ....
curiga kemudian clara bangkit berdiri lalu memilih beberapa pakaian dalam dan baju . lalu dia melakukan gerakan seperti melepas ikatan baju handuknya. gw dari belakang cuma menelan ludah menanti adegan selanjutnya. dan benar saja clara membuka baju handuknya sambil membelakangi gw.
glek gw menelan ludah disuguhi tontonan seperti itu. tanpa membuang waktu gw pandangi bagian belakang tubuhnya yang indah. kulit yang mulus, punggung yang bersih, bokongnya yang bulat sempurna, ahhh istimewa pokoknya. dia lalu mengenakan celana dalamnya. lalu dilanjutkan dengan bra.
ga tahan gw langsung menghampiri clara lalu memeluknya dari belakang saat dia hanya mengenakan pakaian dalam. gw rangkul pinggangnya. gw singkirkan rambutnya kearah kiri dan meletakkan kepala gw disebelah kanan bahunya.
clara kemudian meltakkan tangannya diatas tangan gw, dia menoleh kesamping dan mencium pipi gw.
"dah ah aku pake baju dulu, nanti malah ga jadi berangkat cari bukunya" ujar clara
"bentar dulu ah" ujar gw
kemudian gw melepaskan pelukan gw membiarkan clara menyelesaikan pekerjaannya. setelah rapi lalu dia menghampiri gw.
mengalungkan kedua tangannya keleher gw. dengan sedikit berjinjit dia memberikan sebuah ciuman dibibir gw.
"makan dulu ya, laper" ujar clara
"hmm aku ga ah masih kenyang" ujar gw "katanya baru pulang kok masih kenyang"
"siang makan banyak soalnya hahaha" ujar gw berusaha menutupi kebohongan gw
"yaudah temenin masak aja yuk" ajak clara "masak apaan" tanya gw
"hmmm, mie aja ah males masak yang berat berat" "yaelah mi aja pake ditemenin yaudah ayo" ajak gw..
lalu kami kedapur hendak memasak mie. gw mengeluarkan bahan bahan dari dalam kulkas. sepertinya begus nih buat bereksperimen. "pake sosis kayanya enak nih yang, dibikin omelette aja" "gimana caranya"
"kamu g tau aduh.. masa mau jadi calon istri ga tau" ledek gq "ih, emang aku mau nikah sama kamu, hahaha" tawa clara "oh ga mau yaudah aku cari cewe lain haaa"
"nih, coba kalo berani" ujar clara sambil mengepalkan tinjunya "yaudah rebus dulu mi sama sosis ny" ujar gw
kemudian gw mengeluarkan bumbu mie lalu menuangkannya ke telur. Setelah mi cukup matang gw taruh mi ke dalam telur lalu menggorengnya.
"ini yang namanya omelete, diajarin anak kos itu, katanya kalau bosen sama mi tapi adanya cuma mi doang, ya bikin ini hahaha" ujar gw
"hahaha ada aja aja tuh anak kosan, trus kamu sering dong makan mi"" tanya clara
"ya sering sih" ujar gw
"ih ga boleh tau kebanyakan makan mi, kurangin ya" suruh clara
"kan sekarang udah ga ngekos, makan jadinya ada yg ngurusin hehehe" tawa gw
"yaudah bawa kedepan deh, aku coba omelete nya aja" ujar gw
kami pun makan. lebih tepatnya clara yang makan gw hanya pemandu soraknya saja. selesai makan clara kemudian mengajak gw untuk pergi.
"yuk jalan" ajak clara sambil menggandeng tangan gw.
kami menuju motor. gw siap siap menyalakan mesin itung itung
pemanasan sambil menunggu clara mengunci pintu. saat dia duduk diboncengan dia lalu memeluk gw dengan eratnya dan menyenderkan kepalanya dipunggung gw sampai kemudia dia berkata..
"kamu jujur sama aku tadi abis kemana" ujar clara dengan nada sedikit membentak.
lie again "kamu jujur sama aku tadi abis kemana" ujar clara dengan nada sedikit membentak.
"Eh maksudnya" ujar gw
"ini kenapa bau parfume perempuan di baju kamu ayo jujur" cecar clara
"ehh itu.. tuh.. tadi aku boncengin ka ryn beneran sumpah." jawab gw bohong
"beneran" tanya clara "iya" ujar gw
"awas kalau bohong" ujar clara
kemudian clara mengeluarkan parfum dari dalam tasnya lalu menyemprotnya kebagian punggung kemeja putih gw. "yah makin bau cewe dong aku" ujar gw pasrah "biarin ah aku ga suka sih sama bau parfume nya" "ya deh, terserah kamu" ujar gw pasrah "yaudah langsung jalan" ujar clara
gw pun membawa motor gw menuju g*amedia.
"mau cari buku apaan"" tanya gw "cari latihan soal yang" ujar clara
"oh yaudah kayanya ada dilantai 2 tuh" ujar gw..
setelah berkeliling gw dan clara akhirnya menemukan buku yang dicari. kumpulan soal untuk snmptn. lalu kami menuju rak rak novel dan komik.kami berhenti di rak komik clara punya koleksi komik conan dirumahnya dan berniat menambah koleksinya.


Looking For Someone Like You Karya Andyanstefi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"kamu tau inget ga pas pertama kali kita jalan aku ajak kamu cari buku" ujar gw
"hihi inget kok, waktu itu aku seneng banget kamu ajak jalan tapi malu hihihi, makanya aku ajak soraya"
"kamu tau ga kenapa aku ajak ke toko buku" tanya gw
"ga tau, bukannya kamu emang nyari buku ya waktu itu" sahut clara bingung
"yah yang kemarin mah emang pas aku lagi cari buku cuma sebenarnya aku ngetes kamu doang hahaha" ujar gw "oh jadi ngetes nih, trus hasilnya gimana"" tanya dia
"ya, pikir aja sendiri hasilnya gimana sampe sampe aku berjuang buat kamu" jawab gw
"oh iya ya berarti aku lulus, trus emang kenapa harus buku"" tanya clara lagi
"hmm aku suka aja cewe yang tertarik sama buku, terserah sih buku apaan, soalnya kan kebanyalan cewe sukanya diajak makan, nonton sama yang laen laen dah" ujar gw
"oh hehehe, aku emang suka baca kok, tapi novel doang hahaha" jawab clara
"nih udah semua yuk bayar" ajak clara
"eh tunggu dulu itu komik semuanya"" tanya gw menunjuk kalau ga salah 5 atau 6 komik detective conan dipegang oleh clara "iya kan yang ini aku belum punya, hehehe" tawa clara "fanatik banget sih sama komik"
"seru tau, kamu baca deh nanti" ujar clara
"ga deh nanti klo aku tertarik jadi kaya kamu lagi koleksi hahaha" tawa gw
"ya bagus dong, kalau kamu koleksi aku ga harus beli hehehe" ujar clara
"ogah" jawab gw
kami berdua menuju kasir untuk membayar kemudian pulang. sampai rumah clara sudah ada ayhnya disana.
"malam pak, syalom" ujar gw
"oh ndry, sini duduk dulu" ujar ayah clara "ih udah ayah nonton aja, yuk yang" ajak clara "noh pak anaknya yang minta hahaha" ujar gw "yaudah sono, dasar anak muda" ledek ayahnya clara "biarin daripada ayah tua wekk" ledek clara balik "wah durhaka kamu ra" ujar ayah clara
"heehe maaf yah heheh" ujar clara lalu menarik tangan gw kekamar dan membiarkan pintunya terbuka lebar.
"kamu emang udah dapet universitas mana aja"" tanya gw "udah sih ada 2 pilihan kalo negeri *** kalau swasta***" ujar clara "pengumuman kapan emang nilai unnya"" tanya gw "ih masa kamu ga tau" sahut clara
"yah nilai un aku kan diumpetin sampe abis pkl, jadi kalau nanti pas pkl ga dipanggil lagi kesekolah berarti lulus hahaha" "ih ada ya sekolah kaya gitu"
"ada lah" ujar gw
"un sih nanti bulan depan yang, mudah mudahan lulus sama nilainya gede aminn"
"aminnn" sahut gw.
sekitar se jam gw dirumah clara lalu memutuskan buat pamit. dan pulang kerumah. hari yang melelahkan.. besok sepertinya gw harus pakai jaket dan membawa tas nih...
lulus" hari berikutnya gw dan tika selalu pulang bareng. tapi gw ga pernah lagi antar sampai rumah. capek karena harus bolak balik. gw cuma antar sampai jalan raya. clara belum tau perihal tika. walau kadang gw jalan bareng setelah mengantar tika tapu kali ini kelakuan gw ga terendus oleh clara.
gw selalu bawa tas besar berisi jaket dan jas hujan. saat membonceng tika gw selalu mengenakan jaket dan melepasnya dan memasukkannya ke tas saat bertemu clara.
seminggu kemudian tika dan teman temannya minta bantuan gw buat cari kost kostan yang dekat. saat itu gw dan tika. sedangkan rani dan nisa. kami berjalan beriringan setelah mutar mutar akhirnya ketemu kosan terdekat. jaraknya ga terlalu jauh sekitar setengah jam dari pabrik. mereka ngekos bertiga. patungan istilahnya. kostan khusus perempuan dan hanya 1 petak.
dari tika gw sudah mengorek macam macam info soal irma. mulai dari sekolah, sudah berapa kali pacaran, bahkan nomor handphone irma pun gw sekarang punya. tapi belum ada keberanian dari gw buat menghubungi dia. Kalian bisa bilang gw pengecut. Gw pengen kejelasan hubungan tapi gw ga berani buat hubungi dia.
berawal dari jalan bareng gw dan tika makin dekat. Tika mulai cerita banyak hal sama gw. gw sih menganggap itu biasa toh hanya anter pulang lagian juga searah, tapi ga tau kalau tika menganggap ini hal yang diluar biasa. ga ada niatan sekalipun buat gw menyeleweng dari clara. perasaan gw ga bermain sedikitpun ke tika.
sebulan magang tepat pula waktunya dengan pengumuman ujian nasional. Gw bolos demi clara. pasti momen yang mendebarkan buat clara, tapi ga buat gw, gw yang nilainya dirahasiakan oleh sekolah cuma bisa berharap ga dipanggil dipertengahan pkl buat ujian susulan.
waktu itu gw kerumah clara karena clara meminta gw buat menemani dia melihat hasil ujian.
"aku takut nih" ujar clara
"ngapain takut sih, kamu harus yakin dong" ujar gw "tetep aja deg degan, kalo ga lulus gimana" ujar clara pesimis "tuh kan mulai dah, kamu harus yakin bisa" ujar gw
"kamu yang buka ya aku takut" ujar clara memberikan amplop ke gw "yaudah sini"
gw buka perlahan amplopnya memberikan efek dramatis. disana tertera dua tulisan bercetak tebal lulus dan tidak lulus dengan coretan di kata tidak lulus. niat iseng pun muncul. dengan mengeluarkan efek seolah olah kecewa dan menarik nafas panjang gw pun menengok ke clara
"huhhhh" ujar gw menjatuhkan kepala gw ke kursi seolah olah frustasi clara yang melihat pergerakan gw langsung panik
"gimana yang" tanya clara dengan antusias "kamu harus kuat ya, ini bukan jalan buntu kok, masih ada jalan lain" ujar gw sambil membelai rambutnya
"maksud kamu" ujar clara mulai berderai airmata gw hanya menganggukan kepala
"ada ujian susulan kok, kamu yang sabar ya, nanti aku bantuin deh" ujar gw berusaha menenangkan clara yang kini mulai nangis dipelukan gw
"hiks hiks, ayah pasti marah sama aku" rengek clara
"kenapa harus marah orang nilainya bagus hahahaha" ujar gw menyerah bersandiwara karena ga tahan untuk tertawa "maksudnya" tanya clara kaget mendengar gw tertawa tiba tiba "nih baca, lagian liat ginian doang ga berani" ledek gw
clara membuka kertas dan seketika ekspresinya berubah. terdpat amarah disana hahaha.
"aku pulang ya udah sore nih" ujar gw mulai takut dengan clara. takut dia mengamuk
"ga boleh pulang ga mau tau, jahat kamu mah, kamu harus tanggung jawab"
"lah ngelakuin aja belum masa tanggung jawab, lakuin dulu yuk" ledek gw
"maksudnya apaan hah" bentak clara "hehehe" ujar gw sambil mengedipkan mata
"pokoknya ga boleh megang aku selama sebulan" ujar clara "yah kalo.l kangen gimana" ujar gw
"cium aja tuh tembok" ujar clara
gw lalu menuju tembok, dan menciumnya
"oh clara , jangan lah engkau ngambek, aku hanya bercanda"
lalu gw mencium tembok kembali. gw lihat wajah clara menahan tawa atas kelakuan gw.
"maafkan aku clara, muaachhh" ujar gw
Sedang asiknya bercumbu dengan dinding berwarna putih hanya demi kesenangan seorang clara seseorang datang.. "Andry kamu ngapain""
apapun tuk senyummu sedang asiknya bergumul dengan tembok, sampai sampai gw tidak menyadari kalau dari tadi seseorang memperhatikan gw dan kemudian dia tiba tiba masuk.
"andry kamu ngapain"" tanya orang itu
gw langsung panik dan mengelap bibir gw. sampai kemudian gw mendengar suara tawa yang khas buat gw. sial. bukan main malunya..
"eh bapak" ujar gw
"kamu ngapain cium cium tembok gitu" "eh engga pa ini temboknya harum" ujar gw
gw langsung pura pura kembali mengendus tembok sialan itu "tuh kan harum " jawab gw
"hahahaha" sekali lagi gw dengar suara tawa perempuan itu.. "ada ada aja kamu mah, itu andry kenapa ra"" tanya ayah clara "ga tau yah, gila kali" ledek clara
"pasti kerjaan kamu ini"cecar beliau "ih enak aja, andrynya aja yah yang kurang waras hahaha" ujar clara
tertawalah ra, walau gw harus mempermalukan diri gw, tawamu setimpal untuk itu
"ayah kok pulang cepet" tanya clara
"katanya hari ini pengumumannya jadi gimana lulus ga"
"lulus dong yah nih liat hehehe"ujar clara melambaikan kertas itu dihadapan ayahnya..
gw ga mau mengganggu kemesraan mereka berdua sebagai ayah dan anak. gw iri gw ga pernah seakrab itu dengan ayah gw. walau bibir ini menyunggingkan senyum hati gw meringis kesakitan.
"andry kamu ngapain disana, sini, kamu kan juga ikut bantu clara sini sini" ajak ayah clara
"eh iya pa" jawab gw lalu menghampiri mereka berdua
"nah kita harus rayain nih, bapak mau ajak kamu ke puncak, kamu mau ikut kan" ajak ayah clara
"iya ikut ya ikut dong" rengek clara sambil menarik narik lengan baju gw
"heh clara, jangan dipaksa gitu dong" ujar ayah clara
"gimana dry bisa kan, nanti bapak yang izinin ke orangtua kamu" ujar ayah cara
"bisa pak cuma saya izin ke pabrik dulu mau berapa hari pak kesana" tanya gw
"hmmm 2 hari mungkin" ujar ayah clara
"yes puncak, udah lama bangat ya yah kita ga ke villa" ujar clara
"kapan ya.. kayanya pas kamu kelas satu smp deh kita kesana" ujar ayah
"yaudah besok aja jalannya, ayah juga harus izin ke kantor, kamu mau diizinin juga dry ke orangtua kamu" tanya ayah clara "gausah pa biar saya sendiri aja," ujar gw
"oh gitu kalau mau sih kita berangkat dari sini aja dry, kamu nginep disini sekarang siap siapin barang kamu" usul ayah clara
"oh gitu ya pa, iya sih kalau besok takutnya saya terlambat datang, "ujar gw
"yaudah bapak tinggal dulu ya" ujar ayah clara lalu beranjak masuk kekamaar"
selepas ayahnya pergi gw langsung menggelitik pinggang clara
"seneng banget ya aku ngeledekin aku" ujar gw sambil menggelitik pinggangny
"hahahah aduh ampun hahaha" ujar clara
"udah ketawa kan hehehe berarti dimaafin nih"" tanya gw "huuh, tapi kasian ya temboknya pasti bentar lagi catnya luntur dicium kamu hahaha" ledek clara
"dih hahaha, harum gini hah hah hah" ujar gw sambil menghembuskan nafas didepan clara"
"ih jorok" ujar clara sambil menjauhi gw
"hahaha, emang enak yaudah deh aku pulang dulu mau kemas kemas" ujar gw
"yaudah hati hati dijalan ya"
clara kemudian mendampingi gw menuju pintu "kamu hati hati ya dijalan" sambil meraih tangan gw "iya, aku pulang dulu, jangan kangen loh" ledek gw "nanti juga kesini lagi wekk" ujar clara
puncak 1 skip.. hari ini hari keberangkatan gw kevilla kepunyaan kakek clara. kami bertiga berangkat pukul 7 pagi. sepanjang perjalanan diisi dengan membahas soal pendidikan. dan pastinya gw ga bisa bermesraan mengingat ada ayah clara disana. apalagi gw dipaksa menemani ayah clara duduk didepan sedangkan clara dikursi belakang.
clara memasang wajah cemberut karena dia gagal memaksa ayahnya menempatkan gw dikursi belakang. lucu sekali ekspresinya saat itu. apalagi tak ada habisnya ayah clara menggoda dia. tambah manyun aja wajahnya.
tak terasa kami sampai ditempat tujuan. rumah dua tingkat dengan ornamen kayu yang eksotis dikelilingi taman yang rimbun dihalamannya. gw memandang rumah ini udara sejuk langsung meresap kesekujur kulit.
"ayo masuk" ajak ayah clara "oh iya pa" ujar gw
lalu kami bertiga masuk kedalam rumah. semakin banyak ornamen kayu didalamnya menimbulkan kesan antik.
"ini ga ada yang jaga pa" tanya gw
"ada pa slamet rumahnya dibelakang, dia yang jaga sekaligus ngurusin nih rumah"
"oh" ujar clara
"yaudah ayo bapak antar kekamar kamu, kita istirahat sebentar abis itu keliling daerah sini" ujar ayah clara
pastinya kamar gw dan clara terpisah. ya kali gw sekamar sama clara hahaha. disini ada 4 kamar dibawah dan 4 kamar juga diatas. didalam kmar gw membereskan barang barang gw sekenanya. ya gw cuma bawa 4 asang baju dan 2 pasang celana.
selesai berbenah gw keluar kamar. gw pengen keliling rumah ini. gw naik kelantai 2 dan masuk kesalah satu kamar. kamar ini ada ditengah tengah. ada sesuatu yang menarik. disini. gw coba buka gorden yang menutupi jendela tepat didepan pintu masuk dan gw menemukan pintu lain keluar. gw keluar dan ternyata disana ada 2 buah bangku menghadap keluar. bangku dengan tempat bersandar diatas lalu badan bangkunya yang panjang memungkinkan gw tiduran dibangku ini. hmm udara menjelang siang aja sejuk begini. coba dijakarta keringat sudah bercucuran.
"ayo kamu ngapain" tanya clara mengagetkan gw yang sedang bersandar dibangku ini sambil memejamkan mata.
"eh kamu sini, enak tau tiduran disini, sini temenin aku" ajak gw menepuk bangku seelhnya
"kamu tau ga kakek aku dulu seneng banget santai santai disini, ini tuh kamar kakek dulu" ujar clara
"oh ya"" tanya gw
"iya dia biasanya duduk disini sambil ngopi, emang enak sih aku juga kalau lagi bosen sering kesini" ujar clara
"malam malam disini juga kayanya enak yang, ngeliat bintang dari sini" ujar gw
"dah yuk ayah ngajak keliling tuh" ujar clara "oh ayo" ajak gw sambil menggandeng tangannya
gw dan clara lalu turun kebawah, disana sudah ada ayah yang menunggu kami
"kita mau kemana nih yah"" tanya clara "hmm kemana ya pertama"" ujar ayah clara "berenang aja yah masih siang nih" ujar clara "ah jangan ga bagus" ujar ayah clara
sial umpat gw dalam hati. walau gw ga bisa berenang kan seenggaknya gw bisa melihat tubuh clara dalam balutan pakaian renang yang seksi. trus minta diajarin sama dia dan dapat kesempatan peluk juga..
"hmm ke taman safari yah" ujar clara "nah boleh tuh" yaudah yuk kesana
"oke ayo yang" ujar clara bersemangat menarik tangan gw menuju mobil
"clara itu andrynya jangan ditarik tarik atuh emang kebo ditarik" ledek ayah clara
"biarin aja yah hahaha, dia emang kebo kok" ujar clara
gw kalah kandang man. mau ditaruh mana image gw kalau gw ledek clara balik. dengan terpaksa gw terima semua ledekan dia ke gw.
kami bertiga lalu menuju taman safari. ga ada yang spesial disana hanya bercanda sambil memberi makan hewan hewan yang berkeliaran. ada dua peristiwa yang gw ingat saat itu. kami masih didalam mobil melewati kumpulan rusa clara membuka jendelanya dan mengeluarkan sebuah wortel
"andry ayo sini sini makan sini" ujar clara
"hahaha, masa andry disamain sama rusa sih ra" ledek ayah clara
"hahaha mirip yah tuh liat aja" ujar clara sambil memegang pipi gw dan menghadapkannya ke arah ayah clara
"hahaha" tawa ayah clara
sial gw tertindas disini. gw dijadikan bahan olok olok oleh anak dan ayahnya. salah gw ikut hahaha, ga dapat bermesraan malah dapat ledekan. tahan tahan didepan calon mertua.
"udah ra nanti nangis andrynya diledekin terus" ledek ayah clara "oh sedih ya cup cup cup" ledek clara
"hahaha" tawa mereka berdua dan gw hanya tersenyum melihat ekspresi clara yang lucu saat mengucapkan kata itu "jangan marah dry bapak sama clara bercanda doang" "oh engga pa santai aja" ujar gw sok cool.
setelah puas berkeliling kami menuju baby zoo. disini gantian clara yang jadi korban. dia takut sama ular piton dan akhirnya gw mampu memaksa dia berfoto bersama ular walau dengan paksaan dibantu oleh ayahnya dan sedikit berurai air mata hahaha. ayah clara juga tertawa melihat kelakuan anaknya. muka clara yang panik diabadikan dalam beberapa foto oleh ayahnya.
"lucu ra mukanya hahaha, takut amat sih kamu sama ular" ledek aah clara
"ayah jahat ah kamu juga yang" ujar clara merajuk dan membalik badan dan membelakangi gw dan ayah dengan tangan yang dilipat didepan
"yaudah yuk dry pulang aja tinggalin clara disini bareng ular" "ayahhh, teriak clara"
senangnya hati ini melihat mereka berdua yang sangat akrab. gw bisa merasaan dengan jelas cinta seorang ayah kepada anaknya. sesuatu yang ga gw dapatkan dari ayah gw. clara dengan sifat manja dan kekanak kanakan dihadapan ayahnya sangat lucu. begitu pula dengan ayahnya. dia sudah menjadi ayah, sekaligus ibu sekaligus sahabat buat clara. hubungan mereka sangat erat sungguh keluarga yang sempurna dalam ketidaksempurnaan komposisinya. dan wisata pun berakhir kami pulang ke villa
iri selepas dari taman safari kami langsung memutuskan balik ke villa karena waktu ga memungkinkan buat ke tempat wisata lainnya. begitu sampai semua berhambur kekamar masing masing. gw pun begitu. badan ini lengket sekali rasanya. setelah mandi jam menunjukan jam 6 malam waktu itu. kami semua makan bersama.
"ini siapa yang masak pa" tanya gw melihat sudah anyak makanan dimeja
"istrinya pa slamet sama dibantu clara tuh" ujar ayah clara "udah ayo makan, andry pimpin doa ya"
selesai makan sepertinya enak kalau menikmati kopi sambil memandang langit malam dibalkon. gw kedapur membuat secangkir kopi lalu membawanya ke balkon. ah ternyata memang enak berada disini. angin malam yng dingin ditambah pemandangan langit yang cukup indah saat itu.
lama gw terdiam disaa memandang langit malam, menikmati udara yang semakin malam semakin dingin dengan secangkir kopi sebagai penghangat badan. kemudian seseorang masuk ke balkon. gw menoleh ternyata clara dengan membawa dua buah selimut.
"ternyata benar kan disini, nih pake ini dulu, takutnya ada nyamuk" ujar clara sambik memberikan gw sebuah lotion anti nyamuk. gw oles lotion itu ke tangan dan kaki gw.
"nih selimutnya, ga dingin apa yang" tanya clara "dingin sih hehehe" jawab gq
"bandel, nanti masuk angin loh, pake selimutnya yang" ujar clara "aku temenin ya"sahut clara
"bikinin susu dulu nih udah habis kopinya baru boleh temenin aku hahaha" sahut gw..
"idih bisa aja kamu mah, yaudah mana sini gelasnya kamu mau putih apa coklat" tanya clara
"hmm coklat" ujar gw
clara langsung meninggalkan gw untuk membuat susu coklat dan beberapa saat kemudian dia kembali lagi dengan dua cangkir ditangannya
"wah asik dua" ujar gw "ih satu buat ku" ujar clara
"oh, nah kalau gini kan enak" ujar gw sambil mengambil satu gelas susu coklat dari tangan clara
clara lalu ikut merebahkan badannya dikursi yng satunya. memasang selimut menutupi tubuhnya sambil sesekali menyeruput susu coklat.
kami berdua terdiam dengan fantasi kami masing masing sambil memandang bintang dilangit.
"kamu saya ayah kamu akrab banget ya yang" ujar gw
"kan kamu tau yang ku dari kecil sama ayah, ya ayah udah kaya ibu juga buat ku, sama kaya sahabat juga malah, kadang aku suka curhat sama ayah"
"enak yah punya ayah kaya ayah kamu" ujar gw "kamu ga kenapa napa kan" ujar clara lalu menoleh ke gw "kamu kenapa yang" ujar clara memegang tangan gw
"ga kok ku cuma mikir andai aku punya keluarga kaya ayah kamu mungkin aku bakal bahagia banget" ujar gw
"ih ga boleh gitu ah nanti kan ayah aku jadi ayah kamu juga kalau kita nikah iya ga pah" ujar clara menyebut gw dengan sebutan "pah" "pah"" tanya gw
"kenapa biasanya kan kalau udah nikah panggilannya seperti itu hehehe papah mamah" ujar clara sambil tersenyum lalu kembali memandang langit
"ohhh, gitu ya mah, hahahaha, ga cocok ah geli aku manggilnya" ujar gw
"ih masa gitu kamu ga mau berarti nikah sama aku" ujar clara
"yah masa mikirnya gitu sih, bukan itu maksudnya, aku mau kok nikah sama kamu, sangat mau malah, siapa yang bisa nolak cewe cantik baik pengertian kaya kamu" ujar gw
clara langsung tersipu malu.
panggilan baru Clara langsung tersipu malu.
"tapi sayang manja orangnya, dah gitu masa takut sama ular hahaha mana mukanya lucu banget lagi pas panik" ujar gw meledek dia "ahh rese rese" ujar clara sambil mencubit lengan gw tawa kami berdua mengisi kekosongan malam saat itu
"kamu mau cerita soal ayah kami, apa karena itu kamu ga pernah mau ngajak aku kerumah kamu" tanya clara
"iya, aku malu sama keluarga aku, bukan, bukan soal keluarga aku tapi posisi aku dikeluarga itu" ujar gw
"Kamu mau cerita, biar beban kamu berkurang kasian kalau kamu pendam sendiri yang" ujar lara
akhirnya gw cerita semuanya ke clara perihal keluarga gw, semua kenangan masa kecil gw, bahkan soal gw yang merupakan anak angkat dikeluarga itu, clara meneteskan airmatanya mendengar cerita gw.
"kok kamu nangis sih, kan yang ngalamin aku, jangan nangis ah nanti aku ikut sedih" hibur gw sambil mengelap airmata dipipinya
"kamu kok kuat banget sih yang kalau aku mungkin udah bunuh diri kalau jadi kamu, kamu yang sabar ya" ujar clara
"Oh jadi kamu ngarepin aku bunuh diri gitu yakin"" Goda gw "Ih bukan, ah lagi sedih juga kamu mah ga bisa serius" ujar clara lalu membentangkan kedua tangannya
gw bingung apa maksud clara dengan membentangkan kedua tangannya lebar lebar
"Kenapa ngantuk"" Tanya gw bingung "ih aku mau peluk" ujar clara
"oh peluk hahaha aku bingung aja ngpain buka ngan lebar lebar"
."kan ga nyampe aku pengen peluk kamu, kamu bego ih sqmperin sini kek" ledek clara
"aduh masa aku dikatain bego" ujar gw "Kamu sini aja" ujar w
gw lalu embuka selimut gw dan menepuk nepuk disela sela paha gw menyuruh clara duduk dihadapan gw. clara lalu mnuruti kemauan gw . dia pindh kekursi gw dan duduk diantara kedua paha gw. gw lalu berbaring diikuti clara yang ikut berbaring didada gw. gw lebarkan selimut hingga menutupi tubuh kami bedua. gw peluk tubuhnya dari belakang saling menghangatkan ditengah dinginnya alam.
"malkasih ya udah mau denger cerita aku, beneran rada enakan setelah cerita" sahut gw
"kalau ada masalah cerita ya, aku mau kok berbagi sama kamu" ujar clara
"iya makasih ya" ujar gw lalu mencium ubun ubun clara
kami berdua menikmati kehangatan diantara kami berdua dengan sling berpelukan erat
"Ulang tahun kamu tanggal berapa, kita kan belum pernah kan ngerayain ulang tahun" ujar clara
"Oh ulang tahun aku tanggal ** januari" ujar gw Kami terdiam kembali sampai clara menyeletuk
"Kok aku ga ditanyain sih, kamu ga mau tau ulang tahun aku kapan" rengek clara
"Ga tuh hahaha"
"Ih jahat kamu mah, ulangtahun aku tuh ** april" "Emang aku nanya""
"Aduhhh" teriak gw ternyata clara memberikan sebuah cubitan dari dalam selimut..
"Hmm yang ganti panggilan yuk, kaya hendro gitu bebi atau apa kek kan lucu" usul clara
"Yaudah kamu maunya apaan"" Tanya gw "Hmmm papah mamah" ujar clara lalu menengadahkan kepalanya ke atas
"Ah engga ah nikah aja belum udah mamah mamahan hmm kalai kebo sama sapi gimana", nanti kamu manggil aku kebo nah aku manggil kamu moooo" ujar gw menirukan suara sapi
"Ah masa aku disamain sama sapi sih, ga mau ah ganti ganti" ujar clara
"Terus apaan dong, kakak adek" tanya gw "Hmm kakak adek kayanya lucu, iya ga kak" "Hmmm terserah kamu aja deh"
"Yaudah coba dong manggil aku ade"
"Hmm ade sayang peernya udah dikerjain belum hahaha" "ahhh yang serius kek kamu mah becanda mulu" "Iya iya, ade sayang kakak sayang banget sama ade" "Ade juga sayang sama kaka" ujar clara
"Yaudah dek masuk yuk udah malam" "Hmm ade juga udah ngantuk, yuk ka" ajak clara
hingga malam semakin larut kami memutuskan untulkpergi tidur. hari yang indah..
warteg hari kedua gw bangun sekitar pukul 5 pagi. dan merasakan dinginnya air puncak. ngopi ngopi sebentar dibalkon sampai sekitar pukul setengah 7. saat kebawah gw lihat clara baru bangun dari tidurnya. "kebo juga ya kamu"
"apaan sih ka, jangan kamu dong kan katanya mau manggil ade," "hahaha iya iya dah sono mandi de, kita keliling yuk" ajak gw "boleh tunggu ya ka"
"iya" ujar clara
gak butuh waktu lama menunggu clara mandi. mungkin karena dingin kali ya makanya sekarang lebih cepat waktu mandinya. clara kemudian keluar mengenakan sweater berwarna pink. "ayo dek" ajak gw
"pamit dulu kak, nanti ayah nyariin lagi"
"oh iya yaudah ayo, udah bangun belum ya aku belom liat daritadi" "harusnya sih udah, coba liat dibelakang yuk"
gw dan clara kemudian menuju belakang disana terdapat taman yang cukup luas. juga terdapat sebuah kolam ikan. ayah clara sedang memberi makan ikan saat itu.
"yah aku sama andry keliling dulu gpp kan" tanya clara "oh yaudah, mau naik apaan, itu ada sepeda digarasi" "beneran yah, asikk, ayo ka naik sepeda aja yuk" ajak clara
"ayah ga salah denger kan ra, kok manggilnya ka"" " tanya ayah clara seperti aneh mendengar clara memanggil gw kaka
"ih , sekarang kan aku manggil andry kaka yah dia manggil aku ade, panggilan sayang gitu yah" ujar clara
"aduhhh macam macam aja kalian hahaha, yaudah ka sono berangkat hahaha"ledek ayah clara
"ayah bisanya ngeledek mulu ih, ayo kak tinggalin ayah, rese ayah mah"
"dadah adekk" ujar ayah clara dari jauh "wekkkk : ujar clara menjulurkan lidah.
akhirnya kami mendapatkan sebuah sepeda. sepeda perempuan memang dengan keranjang didepannya dan boncengan dibelakang. "jangan nyasar loh" ujar clara
"sekalian cari sarapan yuk" ajak gw
"ayo, kalau ada sih, udah siang nih ka" ujar clara "iya ya, mudah mudahan ada deh de" ujar gw setelah cukup jauh berkeliling dan memang sudah susah cari makan mengingat jam sudah menunjukan hampir jam 8. ada sih kami melewati beberapa rumah makan sunda atau warteg tapi clara ga terlalu suka, terlalu berat katanya untuk sarapan diwarteg dia pengen yang ringan semacam bubur, atau nasi uduk
"gimana dek, ga ada tuh, warteg aja yuk" "hmm yaudah deh, tapi ade nasinya dikit aja ya" "iya nanti tinggal minta"
akhirnya kami balik arah dan menuju warteg yang paling dekat dengan villa
"bu, nasi pake telur dadar sayurnya hmm sop aja deh bu, sama kasih oreknya ya bu"
"oh iya dek, bukan anak sini ya kok ga pernah ngeliat" ujar obu ini sambil mempersiapkan makanan gw
"iya bu, lagi liburan tuh villa yang dibawah sana" ujar gw "oh yang pa slamet ya, itu ade satunya ga makan"" tanya ibu itu "kamu mau pake apaan dek" tanya gw
"hmmm sama kaya kaka aja deh" ujar clara "satu lagi nasinya sedikit aja ya bu, lauknya samain aja" "minum nya apaan nih" tanya ibu
"hmm teh manis hangat bu, kamu apaan de" tanya gw "sama aja ka"
"yaudah teh manis hangat 2 bu"
akhirnya pesanan kami datang. sebenarnya gw ngerasa cuma alasan clara aja yang bilang makanan warteg berat dan pengen yang ringan ringan, dari raut wajahnya dia seperti canggung, kayanya dia belum pernah makan di warteg. gw ga mau ganggu dia dulu, seperrinya dia juga menikmati masakannya. setelah makan selesai lalu bayar kami pun pulang
"kamu belum pernah makan diwarteg ya" ujar gw saat dalam perjalanan pulang
bersepeda "kamu belum pernah makan diwarteg ya" ujar gw saat dalam perjalanan pulang
"tuh kan lupa, pake ade dong" ujar clara mencoba mengalihkan perhatian gw.
"iya deh iya, adeku yang manis belum pernah makan diwarteg ya" "Hmmmm kok kaka tau sih"
"keliatan tau kamu tuh kaya malu terus canggung gitu, tapi enak kan". "iya enak ka" jawab clara malu
"makanan jangan diliat dari tempatnya dek, biar dipinggir jalan tapi enak juga kan"
"heeh" akhirnya kami sampai divilla. disana ada ayah ang sedang menonton tv. sepertinya dia sadar akan kedatangan kami lalu menolehkan kepalanya.
"udah pulang" tanya ayah
"belum baru mau berangkat, ya iya lah ayah mah" "hahaha iya deh kalah sama ade" ledek ayah "ayah" ujar clara langsung menerjang ayahnya dengan cubitan "aduhh nyubit mulu kamu mah ra, udah sarapan dry" tanya ayah "udah tadi pak, di warteg"
"warteg, kamu beneran makan diwarteg"" tanya ayah clara kaget "huhh" jawab clara sambil mengangukkan kepala
"hebat kamu dry, clara aja sampa bisa makan diwarteg, biasanya mah ogah" ujar ayah clara
clara lalu membisikkan sesuatu ke ayahnya
"wohhh clara emang paling suka makan diwaterg hahaha" ujar ayah clara merubah perkataannya yng barusan
"hahahaha" tawa gw melihat kelakuan clara "kenapa harus malu sih makan diwarteg de" ujar gw
"tuh denger kata kakak mu hahaha, yaudah kita mau kemana nih sekarang, kalau ayah sih pengennya sore kita ke kebun teh" "hmm terus nunggu dong yah" tanya clara
"iya, ayah juga males nih hahaha, mau nonton tv dulu ntar sore aja kita kesana, kalian main kek kemana naik sepeda lagi terserah lah" ujar ayah clara
"percuma dong liburan ayah mah, yaudah deh ke taman aja yuk kak" ajak clara
"noh jagain adenya kak kalo nakal cubit aja hahaha" ledek ayah clara lagi
"ayaaahhhh" teriak clara
"iya iya maaf hahaha" ujar ayah clara
sepertinya ayah clara seneng sekali meledek panggilan baru yang dibuat oleh clara. sebenarnya juga gw geli juga menggunakan panggilan itu. tapi mau gimana lagi wanita pegang kuasa disini. hahaha.
setelah sampai ditaman belakang kami langsung menuju kekolam ikan. ya sekedar memberi makan ikan ikan yang kelaparan.
"bagus bagus ya ikannya, noh yang itu mirip.kamu tuh kalau lagi cemberut mulutnya maju kaya itu tuh " ujar gw menirukan mulut ikan
"ih enak.aja kaka itu tuh kalau lagi tidur mangap" ujar clara membuka mulutnya lebar
"masih mending kamu tidur ngorok ngookkk" ujar gw "kaga ngerasa tuh, ade ga pernah ngorok"
"mana ada orang tidur yang tau ngorok ato ga hahaha aneh kamu" "hahaha, iya juga ya kak, eh keluar aja yuk" ajak clara "udah disini aja udah mau siang" tolak gw
"ade bosen ya ya ya" ujar clara menarik narik lengan baju gw "ya deh naik sepeda lagi"" tanya gw
"ya naik sepeda aja, cape kalo jalan"ujar clara "tapi gantian, masa aku mulu yg gowes" ujar gw


Looking For Someone Like You Karya Andyanstefi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"kaka tega kalo ade yang gowes, kalo kaki ade sakit ginana" ujar clara "iya deh iya" ujar gw
"hehehe" tawa clara
"seneng dah, yaudah ayo" ujar gw
kami pun kembali lagi mengitari daerah setempat menggunakan sepeda. jalan yang sedikit menanjak menghabiskan nafas gw. setengah jam menggowes kami memutuskan buat istirahat dulu disebuah warung
"teh bodrolnya satu mas" ujar gw "ih masa satu doang buat ade kaga"
"kan yang gowes aku ade tinggal duduk hahaha" "bodo dua mas jangan didengerin orang ini" ujar clara "hahaha" tawa gw
ah leganya tenggorokan ini diisi dengan air teh dingin..
"cap ya keringetan gitu ih" ujar clara lalu mengambil sapu tangan dari kantongnya dan mengelap wajah gw
"jelas bawa karung beras haaha" ledek gw. cuuuuttt sebuah cubitan mendarat dipinggang gw. "bawa apaan tadi hah" ujar.clara
"bawa permaisuri hahaha"
"awas aja ngeledek.lagi, emang aku gendut apa"" tanya clara sambil bertolak pinggng
"dikit hahaha" ledek.gw
clara langsung melotot saat mendengar ucapan gw "tapi tetep cantik kok, ga gendut tapi seksi" ujar gw
Hingga tiba tiba mas pedagang itu nyeletuk mengganggu perbincangan kami..
kebun teh "akrab bener ya kalian adek kakak" ujar mas pedagang gw dan clara saling memandang satu sama lain. lalu kemudian "hahaha" tawa kami berdua
"loh kenapa mas" tanya mas itu "kita ga saudaraan mas" ujar gw
"oh maaf lagi manggilnya ade kaka" ujar mas itu lagi "ini pacar saya mas" ujar clara
"pantes kok mesra banget hahaha" ujar mas itu lagi "dari kota ya mas" tanya mas itu lagi
"iya lagi liburan mas" ujar clara
kami kemudian menghabiskan minuman lalu kembali jalan
"kesono yuk" tunjuk gw kesebuah bale berbentuk panggung yang terbuat dari bambu dipinggir jalan
"ayo deh, istirahat dulu, cape" ujar clara
"yang tinggal duduk aja cape ya apalagi yg gowes nih" ledek gw kami pun menuju bale dan langsung rebahan disana. memandang langit siang yang begitu menyilaukan mata.
"Pijitin dong" pinta gw dan langsung membalikkan badan "kakinya aja tapi ya"ujar clara
clara pun memijat kaki gw. enak juga pijatannya. mungkin dia sering memijat ayahnya.
"agak sedikit keatas mbok" ujar gw cutttt sebuah cubitan dibetis gw "aduuuhhhh" teriak gw
"mbak mbok emang aku pembantu"
"habisnya enak pijetannya, yaudah gantian sini ade yang dipijet" ujar gw
"ga ah nanti mijatnya macem macem hahaha" ujar clara
sial tau juga dia apa yang ada diotak lagipula gw juga mana berani pijat yang macem macem ditempat macam ini.
"yaudah klo ga mau nanti nyesel loh" goda gw "kaki aja deh" ujar clara
"aduh tangan kaka tiba tiba keseleo nih hahahah" "bilang aja ga mau huh" ujar clara "hahaha, jam berapa nih" tanya gw
"jam 11 lewat apa kita turun aja ka, belum makan siang" ujar clara "yaudah yuk"
perjalanan ke bawah lebih enak soalnya dibantu jalanan yang agak menurun. gw ga perlu banyak banyak mengeluarkan tenaga jadinya. kmi pun sampai divilla sekitar jam 12. sudah ada ayah yg menunggu disofa.
"darimana aja" tanya ayah
"dari atas keliling keliling aja yah" ujar clara
"ohh, yaudah makan dulu yuk abis itu istirahat nanti jam 3 kita baru berangkat"
kami pun makan siang setelah makan lalu bobo siang biar ga ngantuk hehehe. sedang asiknya tidur siang clara mengganggu gw. dia ketuk pintu kamar gw berulang kali. gw biarkan saja sampai dia bosan. dan benar saja suara ketukan pintu hilang dan gw tidur dengan nyenyaknya siang ini. jam 2 gw terbangun kemudian keluar kamar. ada clara yang sedang menonton tv disana. sendirian. dengan wajah yang tertekuk dan cemberut. gw dekati dia.
"hoamm udah bangun" ujar gw
"bangun apaan orang aku ga tidur kamu dibangunin juga ga bangun temenin ade kek"
"ayah kemana emangnya"
"tuh tidur, dari tadi aku sendirian, pasti kamu pura pura ga denger kan, kaka mah jahat" ujar clara
"hahaha maaf maaf ngantuk banget tadi de jadi aku biarin aja hahah" ujar gw
"au ah" ujar clara dan lanjutemalingkan wajahnya "bangunin ayah dah, katanya jam 3 berangkat" ujar gw "bangunin aja sendiri" sahut clara
"lah mana berani kaka kamu aja de"
"ih... iya iya" ujar clara yang langsung menuju kamar ayahnya.
ga beberapa lama ayah bangun dan kami semua langsung bersiap siap. lumayan jauh saat itu menuju kekebun teh setengah jam lebih perjalanan. dari jauh sudah terlihat hamparan kebun teh yang luas. hijau dan indah. kami turun dari mobil lalu menuju kesana. menyapa beberapa ibu ibu pekerja dengan topi khasnya dan keranjang dibelakang badannya. clara sepertinya begitu tertarik buat memetik daun teh.
clara menghampiri beberapa ibu dan menanyakan cara memetik dan contoh daun yang siap dipetik seperti apa. lalu dia ikut membantu memetik daun teh. setelah puas kami jalan jalan ditengah tengah kebun yang sangat luas. kami sempatkan buat berfoto foto disana. "sini kaka foto kayanya disana bagus tuh" usul gw
"nih nih yang bagus ya" ujar clara lalu menyerahkan handphonenya.
clara kemudian bergaya, salah satu tangan bertolak pinggang dan satu tangannya di samping wajah dengan dua jari membentuk huruf v. lalu berganti gaya lagi sebanyak 5 kali. kini giliran gw. gw mengeluarkan jurus andalan gw. gaya disiplin dengan kedua tangan disamping dan badan tegak lurus..
"gayanya ganti dong masa kaya upacara sih ka" ujar clara "gimana" ujar gw
"kaya gimana kek"
gw pun mengganti gaya gw, gw lebarkan kedua tangan dan kaki gw. jepreett satu foto diambil. ada 3 foto untuk gw. kemudian clara memanggil ayahnya untuk memfoto kami berdua.
"ayah , sini dong fotoin aku" teriak clara "iya tunggu" ujar aah clara
"nih yah pake hp aku juga" ujar clara
kemudian clara memeluk lengan gw dari samping dan menyenderkan kepalanya. ayah clara yang melihat pose kami hanya bisa geleng geleng kepala. ganti gaya lagi. kali ini clara menarik tangan gw lalu meletakkannya dibelakang bahunya. dia ingin gw memeluk dia.sedangkan clara melingkarkan tangannya dipinggang gw salah satu tangannya bergaya dengan jari yg membentuk huruf v dan dia memaksa gw juga untuk melakukannya.
banyak foto yang kami abadikan disini. gw dengan ayah yg berfoto bak tentara karena bingung mau bergaya apa membuat clara tertawa terbahak bahak. ayah dengan clara yang terlihat sangat akrab. dan satu foto kami bertiga dengan dibantu salah satu pekerja disana. puas berada disini kami pun memutuskan pulang ke villa.
diluar rencana kami harus berkemas kemas untuk pulang langsung karena ayah clara mendadak ada urusan kerja. dan kami pulang ke jakarta 12 jam lebih cepat dari rencana. yah kecewa memang tapi 2 hari satu malam di puncak sungguh pengalaman yang sangat menyenangkan buat gw. terutama gw ditemani oleh clara dan ayahnya. ah andai moment ini bisa terulang kembali. akan kubayar berapapun sang waktu untuk memutar kembali roda waktu yang telah jauh bergulir.
traktir seperti janji gw ke tika kini giliran gw mentraktir dia. dari sepulang gw dari puncak dia sudah menagih janji gw.
"pulang jadi ya" ujar dia saat kita berpapasan dikoridor depan QC "iya iya, masih inget aja lagi" ujar gw
"hahaha, sampai ketemu pas pulang"
oh iya ada satu orang lagi yang harus gw bagi kebahagian di hari pertama gajian gw. walau hanya sekedar uang saku. bulan ini gw cuma dapat 625 ribu sedikit memang.gw sms clara buat ngajak dia makan diluar.
"dek makan diluar yuk, gaji pertama nih"
"ga usah ah ka, kaka ke rumah aja, sayang sayangin duit aja"
"oh gitu ya yaudah deh, nanti mau nitip apaan kalau martabak dan sejenisnya ga papa dong" ujar gw
"yaudah deh, martabak aja" ujar clara "jangan boros boros loh" sms clara masuk lagi. "oke boss"
ah beruntungnya gw mendapatkan wanita macam clara. dan kini gw harus merelakan beberapa lembar 50 ribu buat mentraktir tika.
ketika pulang gw menunggu tika didepan pt. tak lama dia pun keluar bersama nisa dan rani.
"aduh yang mau jalan bareng, daritadi ada yang seneng banget tuh dry" goda nisa
"apaan sih nisa, udah dry langsung jalan ga usah dengerin nih cewe dua"
"cie malu tuh" ujar nisa pagi rani hanya cekikikan dibelakang nisa "yaudah nis, ran duluan ya" ujar gw
"iya jagain loh yang dibelakang suka nyasar hahaha" ujar rani
"kaya apaan nyasar aneh kalian yaudah dahhh" ujar gw lalu meninggalkan mereka berdua
"tadi maksud nisa yang dibilang seneng itu kamu ya" tanya gw to the point
"apaan sih siapa juga, geer ye" ujar tika "hahaha" tawa gw
"kemana nih" tanya gw
"ke mall mm aja deh cari disitu" ujar tika
"yo wis selevel kfc aja ya, bisa abis langsung uang gw" ujar gw "iya ga papa" ujar tika
gw pun membawa motor gw menuju mm. dan langsung menuju foodcourt junkfood. setelah memesan kami pun makan sembari berbincang
"dry lu tau ga irma masih sering nanyain lu tau, kemarin kan gw cerita ke dia" ujar tika disela sela makan
"ah ga penting tik, dia aja main ilang gitu aja, buat apa gw peduli" sahut gw
"ga kangen apa lu" tanya tika
"ga lah lagian gw ada cewe masa ngangenin cewe lain" sahut gw "oh, baru putus loh dia" ujar tika
"hahaha trus masalahnya buat gw apaan, lu nyuruh gw deketin lagi gitu, ogah banget mana jauh jauhan" ujar gw
"iya juga sih, ah udah ah ngomongin irmanya, eh cewe lu kaya gimana sih gw belum lihat" tanya tika
gw pun mengeluarkan dompet gw. ada satu buah foto clara disana. hp gw ga memungkinkan buat menyimpan foto.
"cantik juga" ujar tika
"wohh jelas gw gitu"
"trus cowo lu mana betah amat jomblo" ujar gw "ada sih yang lagi gw suka cuma gw bingung dry" "bingung gimana"" tanya gw
"masalahnya sahabat gw sendiri suka sama itu cowo dari pertama ketemu sih sebenarnya gw udah suka tapi gw mundur gara gara sahabat gw ini pacaran sama dia"
"sampe sekarang pacaran"
"udah putus sih tapi sahabat gw ini masih suka gitu makanya gw bingung"
"waduh kalau gitu berat, gw juga bakalan bingung tuh milih sahabat apa cinta" sahut gw
"nah itu tau, lagian tuh cowo udah punya cewe" ujar clara "yah kalau gitu ngapain lu kejar,mau lu rebut gitu" tanya gw
"kalau gw nekat sih bisa aja, mana ada cowo yang nolak kalau sama gw haaha"
"gila hahaha" ujar gw
selesai makan gw mengantar tika dulu kekosannya disana sudah ada rina dan nisa. walaupun kosan putri disini laki laki masih tergolong bebas keluar masuk kecuali diatas jam 9 gerbang bakal ditutup dan dilarang bawa laki laki
"aduh kayanya bakal ada yang curhat nih abis ini" ujar rani tika langsung berlari kearah rani dan membungkam mulutnya "aneh kalian yaudah gw balik ya tik, nis, ran" ujar gw "iya hati hati ya" ujar tika
gw lalu kerumah clara ditengah jalan gw membeli martabak telur. sampai dirumah clara sekitar jam 6 sore.
"lama amat katanya mau kesini ka" tanya clara "oh tadi nraktir temen dulu"
"tuh kan kaka harus hemat loh" "iya iya, nih martabaknya" ujar gw
"makasih ya ka, eh temennya cewe apa cowo" tanya clara
shit gw harus jawab apa masa gw harus bohong ke clara. aduhh gw bingung saat ini.
"temennya cewe apa cowo kaka"" tanya clara sekali lagi dengan menaikkan nadanya
super hot kiss "Temennya cewe apa cowo ka"" Tanya clara "Hmm" ujar gw bingung
"temennya ceqe apa cowo"" tanya clara sekali lagi.. "cewe" ujar gw.
"oh gitu ya, udah bisa nraktir cewe sekarang jangan jangan kaka dibelakang aku selingkuh ya" ujar clara curiga.
"aduh bukan bukan sumpah beneran aku ga ada apa apa" "ah ga percaya" ujar clara
"trus gimana biar percaya, mau telepon orangnya nih" ujar gw menyodorkan hp
"hehehe, becanda kok ka, ade percaya kok, buktinya aja kaka mau jujur kalau nraktir cewe, tapi jangan sampe kelewatan ya" ujar clara "Rame rame apa berdua doang ka" selidik clara lagi.
Dan lagi lagi gw dihadapkan pada keputusan yang sulit. Kali ini kayanya ga mungkin gw bilang kalau gw hanya makan berdua. "Rame rame kok, temen smp dulu" ujar gw
"Oh, yaudah masuk yuk sini aku bawa martabaknya" ujar clara ah leganya untung saja gw jujur kalau gw jalan sama cewe gimana jadinya kalau gw bohong dan ketauan keesokan harinya tapi kalau soal makan berdua tau rame rame lebih baik gw bohong. Urusan bakal panjang kalau gw jujur soal yang ini.
"dah nih makan martabak telornya dingin ga enak" ujar gw
Clara kemudian mengambil satu buah mencocolnya ke saus dan memakan martabak itu. Begitu pula dengan gw.
biasanya kan suap suapan ka hahaha nih ka aaaaa" ujar clara menyuapi gw
Gw ga ada rasa curiga sama sekali.
"happp" gw sambut martabak yang di tangan clara namun tiba tiba.. "haaaaahh pedas pedas air de air haahh haahh" ujar gw
"haahaha, lupa ada cabenya nih ka pelan pelan minumnya" ujar clara sambil menunjukan isi martabak telur dengan cabai rawit yg kini terpotong hampir tiga perempatnya
gw minum beberapa gelas air untuk mengurangi rasa pedas dilidah akibat mengunyah cabe yang dimasukkan clara kedalam martabak telor. gw memang paling ga tahan sama yang namanya masakan pedas.
"tega nya" ujar gw
"itu hukuman gara gara udah berani nraktir cewe hahaha " ujar clara "jadi dendam nih ahh bodo gantian sini" ujar gw lalu mengambil satu buah cabai.
"ga mau ga mau, ah kaka ga mau, kaka tega balas dendam ke aku" ujar clara merubah mimik mukanya menjadi memelas. mimik muka yang buat gw kehilangan semua akal sehat gw dan terhipnotis dengan menuruti kemauan dia. aliass jadi ga tega
"sialan, dah tuh ga jadi" ujar gw sambil melempar cabai itu ke meja "hehehe, kaka baik deh" ujar clara
"bodo ah" gw merajuk
"ih ngambek, nih ade makan cabe deh biar sama pedasnya jangan ngambek dong" ujar clara
"Coba kalau berani" ujar gw
dia kemudian mengambil cabai lalu mengigitnya. dari wajahnya bisa terlihat kalau dia kepedasan. tapi dia tidak mengambil minum malahan mengoles cabai yang terpotong itu ke bibirnya. Gila. Kemudian dia memegang pipi gw lalu mendekatkan wajahnya dan dia melumat bibir gw untuk membagi rasa pedasnya ke gw. dan gw hanya terpaku mengikuti permainan clara
"haahh pedas pedas hahaha" ujar clara lalu mengambil minum "gantian dek pedas ini" sahut gw
setelah bergantian minum rasa pedas pun berkurang bibir kami berdua kini sama sama memerah akibat kepedasan. Air mata keluar dari mata kami berdua. Terutama gw yang sampai keringatan parah "rese kamu de" ujar gw
"ciuman panas itu kak hahaha, beneran panas kan " "gila hahaha, sampe merah itu bibir kamu" ujar gw "kaka juga tuh merah semua hahaha"
"nih abisin kenyang air kaka, tuh masih 5 lagi" ujar gw menunjuk martabak telor yang masih sisa banyak
"sama kembung nih" ujar clara menepuk nepuk perutnya
"kamu sih ada ada aja idenya pake cabe dibagi bagi duit kek apa kek hahha"
"tapi seru kan, itu tandanya ade mau berbagi sakit juga sama kaka" "hahaha udah jago gombal dia"
"ih gombal apaan sih kaka tuh yg suka gombalin cewe pasti" "Masih perih ini bibir aduhh jontor deh" ujar gw
"Iya nih hahaha, kaka bibirnya merah banget ih lucu" ujar clara "Mau lagi ka, biar mirip kaya pake lipstick" tanya clara lagi "Engga engga, ogah ini aja belum sembuh" sahut gw "dah ah kaka balik ya aduh"
"ya hati hati ya kak sampai rumah kabarin"
kemudian clara memegang pipi gw lagi kemudian berbisik ditelinga gw "kali ini ga pake cabe kak"
dan cuppp sebuah ciuman dibibir gw lumayan lama lalu melepaskannya dan tertunduk malu.
"hahaha dah kaka balik ya" ujar gw sambil mengacak acak rambutnya "Iya" ujar clara sampai tersenyum
akhirnya gw pun kembali ke rumah. Didalam kamar gw senyum senyum sendiri sambil memegang bibir gw dan gw yakin clara pun melakukan hal yang sama. Sebuah ciuman yang sangat panas dalam artian yang sesungguhnya.
curhat aulia semenjak gw pkl gw dan aulia hanya berkomunikasi lewat sms atau telepon. seperti saat isemenjak gw pkl gw dan aulia hanya berkomunikasi lewat sms. atau telepon. seperti saat itu dia pernah curhat ke gw tentang ada seorang cowo yang nembak dia. "mas ada cowo yang nembak aku tau"
"orangnya gimana ul, lu suka ga"semua mah terserah lu" "ganteng sih, dah gitu keren, mas kalah deh" "sial gw tutup nih teleponnya malah ngeledek" "hahaha iya iya gitu aja marah emang kenyataan kok" "asemm lu, lu suka ga sama dia, kalo ga suka ya tolak" "hmm suka sih abis dia tuh baik banget mas sama aku"
"yaelah cowo mah kalau lagi pdkt emang kaya gitu ul, pasti mendadak jadi malaikat"
"oh gitu ya mas, terus gimana" tanya dia "ya lu cari tau dulu ul dia aslinya kaya gimana"
"iya ya, yaudah ya mas makasih udah mau dengerin aku curhat" "dikirim ke rekening mas aja ya pembayarannya"
"idih gila dah ah, malam mas" "yo"
dan klik telepon terputus. dua minggu berselang gw belum mendapat kabar dari aulia. gw juga ga mau terlalu ikut campur ke masalah dan kehidupan dia sampai masuk ke minggu ketiga kurang lebih jam 11 malam aulia telepon ke hp gw. tumben banget dia telepon malam malam gini.
"halo mas tolong aulia mas" ujar aulia dari suaranya dia sepertinya menangis
"lu kenapa ul, ngomong gw pasti bantu"
"mas tolongin aku, aku ga tau ini dimana aku ditinggal mas sama pacar aku, mas bisa kan"
"lu dimana ul, gw pasti kesana, coba lu cari dulu ul ada plang nama jalan atau engga"
"disamping ul ada rel kereta api mas, kayanya sih tadi ul aku lewat nama jalan didaerah jati negara mas, tolong mas, aku takut" suara tangisnya makin menjadi jadi
"Lu cari tempat aman dulu ul, mas kesana, kalau bisa ul kasih tau ciri ciri posisi ul dimana, nih mas mau berangkat kasih tau lewat sms aja ya"
"iya mas makasih"
"Lu cari warung atau apa gitu ul, lu diem disitu aja jangan kemana mana"
"iya mas" klik gw putus sambungan telepon dan langsung bergegas menuju motor gw. brengsek cowo macam apa yang tega ninggalin cewenya ditengah jalan malam malam gini. bajingan.
gw kebut motor gw. untungnya kendaraan sudah agak jarang jadi gw bisa ngebut kesana. butuh waktu setengah jam dari bekasi sampai cipinang. ditengah jalan gw menyusuri pelan kendaraan gw sepanjang rel kereta api sembari tengok kiri dan kanan mencari sosok aulia. frustasi gw berhenti dulu sebentar dan mencoba menelpon karena instruksi lewat smsnya kurang jelas.
"lu dimana ul" tanya gw
"dimana mas" ujar aulia seperti sedang bertanya ke seseorang
"mas kata penjaga warung didaerah yang mau masuk ke pisangan mas, aku ga jauh dari situ lewatin yang jalan masuk ke pisangan"
"oh iya iya mas tau tuh tunggu bentar ya,ya sebentar lagi masih lumayan jauh ini"
"iya mas cepetan ya"
gw putus lagi teleponya. dari suaranya sepertinya aulia sudah mulai tenang. sepertinya dia juga sudah menemukan tempat yang aman. gw terus melaju sampai dipertigaan yang berada disebrang jalan tapi belum meemukan aulia. gw putar balik dan berhenti tepat dipertigaan jalan ke pisangan
"ul gw udah jalan yang pisangan nih lu sebelah kiri apa kanan pertigaannya nih"
"aku disebelah kanan mas, ga jauh kok dari pertigaan itu 200 meteran lah"
"yaudah ul lu coba keluar dulu biar keliatan" "iya mas"
dan bemar saja tak jauh dari pertigaan gw melihat seorang perempuan berdiri dipinggir jalan . berarti tadi gw ngelewatin dia. gw langsung melambaikan tangan. dan aulia menghampiri gw "ayo ul pulang".
"iya mas" ujar aulia
gw pun langsung mengantar aulia kembali kerumahnya. dijalan dia hanya diam. mungkin masih trauma sama kejadian tadi "lu ga papa ul"
"ga papa kok mas"
"hmm mas aku boleh nyender kan" ujar aulia "iya" jawab gw
aulia pun memeluk badan gw dengan erat dan menyenderkan kepalanya dipunggung gw. gw dapat merasakan punggung gw basah. sepertinya dia menangis. gw biarkan dia menumpahkan air matanya dipunggung gw. hingga beberapa lama dia ga bergerak tangisnya mulai mereda, dan nafasnya sangat teratur sepertinya dia tertidur. gw perlambat laju motor gw takut dia jatuh. satu tangan gw memegang tangannya agar pelukannya tidak terlepas. untungnya dia tertidur ketika perjalanan tinggal sedikit lagi.akhirnya sampai dirumah aulia. masalah selanjutnya adalah apa yang harus aulia bilang ke orangtuanya.
"ul bangun ul udah sampe" sahut gw sambil menggoyangkan badannya
"eh apa " ujar aulia kaget "udah sampe ul, dah lu masuk" "aku takut mas pasti nanti dihukum"
"hmm gimana ya, yaudah mas aja yang bilang" "jangan mas entar mas yang diomelin" "biarin deh, yuk" ajak gw
gw pun mengetuk pintu kemudian keluar seorang pria the reason
gw pun mengetuk pintu kemudian keluar seorang pria
"darimana kamu hah ditelepon ga diangkat ga tau apa kami khawatir, kamu.." ujar ayah aulia
"maaf pak tadi saya yang ajak"potong gw
"kamu tau ini jam berapa, beraninya kamu bawa nak saya sampai larut malam gini"
"maaf pak saya salah saya ga bakal ulangin lagi"
"kamu aulia masuk, ayah bakal larang kamu buat keluar malam lagi"
"iya pak" ujar aulia lemas kemudian menatap gw. gw anggukan kepala agar dia ga perlu khawatir akan gw
"kalian kemana aja" bentak ayahnya
"tadi ada acara pak, maaf saya juga ga tau kalau sampai larut malam, maaf pak, ga enak soalnya pulang duluan"
"kamu ini bawa anak perempuan, dan kalau sesuatu terjadi sama dia gimana hah, kamu mau tanggung jawab" bentak ayahnya "maaf pak" ujar gw
"pulang sana saya ga mau lagi lihat wajah kamu dirumah ini, aulia saya larang buat ketemu kamu "
"iya pak" ujar gw dan kemudian kembali pulang kerumah.
ah sial jadi gw yang harus tanggung jawab akibat perbuatan cowo brengsek tu. besok bakalan gw cari tuh cowo.
keesokan harinya gw cek hp gw ada sms dari aulia
'mas maaf ya gara gara aku mas dimarahin, tadi aku udah jelasin semuanya kok ke ayah, maaf ya mas, makasih juga soal semalam" gw balas sms aulia tersebut
"kalau boleh tau lu kenapa ditinggalin sih ul"" "aku malu mas ngomongnya"
"kenapa gw janji deh ga bilang siapa siapa"
"nanti aja deh, mas ada waktu ga kita ngobrol dimana gitu"
"yaudah nanti pulang aku kerumah, tapi nunggu didepan gang aja ya, takut sam ayah kamu"
"iya gpp maaf ya soal bapak"
"iya gpp wajar lah namanya anak cewenya keluar malam malam, lagian lu ditelepon ga diangkat"
"aku kan takut mas"
"Kenapa harus takut bukannya kalau telepon bapaklu bisa bantuin lu" "Sebenarnya kemarin saya kabur mas dari rumah, aku ga tahan mas sama kondisi keluarga kaya gitu"
"Oh jadi itu alasan lu bisa sama dia" "Iya mas"
"yaudah nanti sore ya jam 5 an kali" "iya makasih ya mas"
gw pun pkl dulu. pulang pkl seperti biasa bonceng tika sampai kosannya dan langsung cabut ke rumah aulia.
gw sms aulia pas udah didepan gang rumahnya. "masuk kedalam aja mas dirumah lagi ga ada siapa siapa" "ah nanti bapak lu datang lagi pas gw dirumah" "ngga aman kok"
"yaudah" gw pun masuk ke gang dan langsung ke rumah aulia. dia sudah menunggu gw. dia mempersilahkan gw duduk dan membuat minuman buat gw
"tapi mas janji ya jangan bilang siapa siapa" "iya, emang kenapa ul" tanya gw
"sebenarnya kemarin aku kerumah dia, kan ga mungkin aku nginep disitu. nah dia ngajak main gitu mas kekosan temennya katanya. nah pas sampe kosan temennya aku bingung mas kok sepi, eh ga taunya dia ngunci pintu mas dia mau merkosa aku, aku marah sama dia aku tampar. Aku tendang perutnya pas dia kesakitan aku rebut kunci terus kabur keluar. Eh dia nahan aku dia maksa buat nganter aku mas, dijalan dia minta maaf tapi aku ga mau maafin aku minta putus sama dia. eh ga taunya aku diturunin ditengah jalan mas" ujar aulia menjelaskan duduk masalahnya dengn kepala yang menunduk
"brengsek tuh cowo, besok gw temuin orangnya, dia satu sekolah sama lu ul"" tanya gw
"engga mas, beda sekolah dia stm"
"oh besok gw samperin lu temenin gw ya tunjukin orangnya siapa" "gausah mas entar mas malah dikeroyok teman dia banyak mas"" "ah temen banyak bodo amat bencong dia kalo keroyokan" "pokoknya lu harus temenin gw" tambah gw lagi "besok gw tunggu lu didepan sekolah" ujar gw "Trus bapak lu udah tau""
"Belum, bapak cuma taunya aku kabur dari rumah gara gara dia, bapa juga semalam nitip maaf ke mas"
"Oh yaudah gpp, yaudah gw balik ya" "Iya" ujar aulia
aulia hanya menundukan kepala. anjing tuh cowo. gw harus kasih pelajaran sama dia.
keesokan harinya gw izin pulang lebih cepat. untungnya diplomasi di pt ini lumayan mudah. apalagi khusus teknik. gw pulang lebih awal dari biasanya dan langsung ke sekolah clara yang juga sekolah aulia. gw menunggu sejaman lebih saat itu sampai gw melihat aulia keluar. gw panggil dia dan memaksa dia buat ikut.
aulia pun mengantar gw menuju sekolahan cowo brengsek itu dan benar saja mereka bergerombol. akal sehat gw masih waras saat itu. gw yakin bakalan dikeroyok kalau gw keluar sekarang. akhirnya gw lebih memilih buat menunggu tuh cowo didaerah kediaman dia. bermodalkan navigasi dari aulia gw sekarang sudah berada didaerah kediaman tuh cowo. setengah jam menunggu gw melihat motornya. dia hanya berdua sekarang. kalau begini peluang gw buat menang lumayan besar. gw suruh aulia buat bersembunyi. gw ambil kunci motor di jok belakang tanpa sepengetahuan aulia. Saat itu gw berada digang yang cukup besar. Jauh dari pemukiman sepertinya. Ga ada rumah warga disekitar hanya dinding besar disebelah kiri dan selokan dikanan.
Temannya jalan didepan. begitu tuh cowo melewati gw. gw langsung hantam helmnya menggunakan kunci sekeras kerasnya. dia goyang dan akhirnya terjatuh. temannya pun langsung berhenti saat mendengar suara motor terjatuh.
hajar begitu dia terjatuh gw tarik badannya untuk berdiri dan langsung gw tinju dibagian perut.dia masih menggunakan helm saat itu. Temannya yang melihat cowo itu dipukulin berusaha membantu. dia menendang gw. kesal gw hantam kunci ke tangannya. dia merintih kesakitan. gw hampiri tuh cowo lagi selagi temannya merintih kesakitan. gw buka helmnya dengan paksa dan gw hadiahi dia bertubi tubi pukulan ke wajahnya.
diA hanya berusaha menangkis pukulan pukulan gw dengan menutupi wajahnya dengan kedua tangan. gw belum puas gw pukulin lagi sampai dia memohon ampun
"ampun mas salah saya apa"
"lu belum ngerasa salah ba*gsat" gw memukuli dia lagi
"saya ga tau mas ampun ampun" ujar dia sambil mencoba menahan pukulan gw
namun seseorang datang. sepertinya penduduk sekitar dua orang membawa satu motor mendekat ke gw. mereka melihat gw sedang memukuli cowo brengsek ini. mereka turun dari motor. gw ingin banget menghadiahi dia dengan satu pukulan telak sebelum dipisahin atau mungkin dikeroyok.
gw ambil helm dia dan gw pukul kekepalanya dan tiba tiba tangan gw ditahan oleh seseorang
"udah mas udah" ujar salah satu warga "lu jngan ikut campur anj*nk gw ada urusan sama nih baji*gan" ujar gw menepis tangannya yang memegang tangan
gw hampiri lagi tuh cowo gw pukul helm itu dengan cepat sebelum ditahan kembali. dan kini dia tergeletak namun masih sadar
"anj*ng lu jangan macam macam didaerah orang" ujar warga lainnya yang langsung meninju gw.
gw ga mau kalah gw balas tuh warga. namun muncul bantuan lagi. temannya tuh cowo kini bangkit dan ikut memukuli gw. 2 lawan 1 jelas gw kalah. Gw cari senjata namun kunci motor gw sudah entah kemana. Akhirnya gw meringkuk ditendangi dua orang. gw masih belum nyerah gw belum puas. gw tangkap salah satu kaki dan gw tarik
"anj*ng jangan ganggu gw"
gw bangkit dan mengambil helm yang posisinya gak terlalu jauh dan balas menyerang. sementara tuh cowo sudah ga mampu lagi bergerak gw ayunkan helm itu kesegala arah hingga mereka mundur. dengan gerakan yang cepat gw ayun helm sekali lagi namun bukan bermaksud menggertak namun gw lempar helm itu hingga mengenai selangkangan warga dan gw langsung berlari kearah teman tuh cowo dan menghadiahi dia beberapa pukulan sebelum warga itu bangkit. warga yang satunya mungkin takut dia lebih memilih menolong bajingan itu untuk bangun. melihat dua orang itu sudah ga mampu bangun gw hampiri bajingan tengik itu dan seorang warga yang menolongnya.
"minggir lu" ujar gw sambil mendorong warga itu gw cari kunci gw. aha ketemu. mungkin ini persembahan terakhir gw. ya kepala bocor mungkin akan memperjernih otaknya agar bisa lebih hormat sama wanita.
"minggir lu kalau ga mau kena juga" gertak gw "udah mas, jangan main hakim sendiri"
"anj*ng banyak bacot lu" ujar gw menghampiri tuh warga yang langsung lari saat gw mendekat
kini tinggal nih satu cowo
"eh bang*at lain kali lu hargain cewe" bentak gw
gw angkat tinggi tinggi kunci motor itu dan hendak mengayunkannya namun sayangnya tangan gw ditahan seseorang.l yang ternyata aulia "lu diem ul cowo kaya gini lebih baik mati" ujar gw
"udah mas udah"
"ampun mas maaf ul maafin aku plis ul suruh abang lu berhenti" ujar tuh cowo memelas ampun ke aulia
"diem lu bangs*t" ujar gw kemudian menendang badannya"
"udah mas udah dia udah minta maaf, ayo mas pulang sebelum rame nanti mas kena masalah, udah mas" ujar aulia sembari menahan badan gw
"eh *njing sekali lagi gw denger lu ganggu aulia lu berurusan sama gw"
"iya mas ampun saya janji mas ga bakal ganngu aulia lagi, maafin gw ia" ujar tuh cowo
"ayo ul" ajak gw kemudian pergi dari tempat itu sebelum makin ramai "makasih ya mas" ucap aulia saat perjalanan pulang
"Iya" ujar gw

Looking For Someone Like You Karya Andyanstefi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Gw antar aulia sampai rumahnya
"lu bilang ke gw ya ul kalau tuh cowo gangguin lu lagi"
"ga bakalan kayanya mas, sampe bonyok gitu mas pukulin" ujarnya sembari tersenyum
"ya kali dia nekat ul, lu hati hati ya, dah gw pulang" "makasih ya mas"
"iya" Namun ditengah jalan gw bertemu dengan seseorang yang sangat ga ingin gw temui disaat kondisi gw kaya gini.. sial
jelaskan semua saat ditengah perjalanan, baru sekitar 200 meteran dari gang rumah aulia.gw melihat clara yang baru saja keluar dari sebuah minimarket yang berada dikiri gw. sesaat mata kami beradu saat gw mendekat. gw langsung tutup kaca helm gw dan mempercepat laju motor gw. mudah mudahan dia ga sadar sama motor gw dan belum sempat melihat gw. baru beberapa saat gw melewati clara, handphone gw bergetar. nama ade sayang terpampang disana. nama kontak yang dibuat clara dengan paksa beberapa minggu yang lalu. sial, sepertinya dia sadar kalau itu gw. gw angkat telepon dari clara "iya de" ujar gw sambil menepikan motor
"ade yakin itu kaka, kaka abis darimana, kenapa ngelewatin gitu aja" "maksudnya apaan, ade salah liat kali"
"kaka gausah bohong, tadi itu jelas motor kaka, sekarang balik ke ind*maret lagi ade tunggu, ga mau tau kaka harus kesini" bentak clara
sial, gw harus bilang apa ke dia soal gw yang ngelewatin dia. lagipula satu buah luka lebam diwajah akibat ditonjok warga tadi dan kondisi baju yang kotor setelah bergulat pasti bakal mempersulit gw. mau ga mau gw harus jujur sama clara. gw putar balik menuju minimarket tadi. dia sudah menunggu gw ditepi jalan. dia dengan ekspresi marahnya langsung menyebrang jalan dan menghampiri gw. "kenapa tadi lari hah" ujar clara
gw masih menutup kaca helm gw saat itu. clara memaksa untuk membuka kaca helm gw. dengan terpaksa gw mengalah.
"kaka kenapa kok bonyok gitu, kaka harus cerita"ujar clara yang kini menurunkan nada suaranya
"ke rumah kamu aja yuk, nanti kaka ceritain semuanya" "yaudah" ujar clara dan langsung menaiki jok belakang
ga butuh waktu lama gw dan clara telah sampai kerumahnya. gw langsung duduk disofa sementara clara kebelakang. kemudian dia kembali membawa segelas minuman dan kotak p3k. "ayo sekarang kaka cerita, kenapa tadi kabur pas liat aku" "ya gara gara ini" ujar gw menunjuk wajah gw
"kaka abis darimana tadi kok sampai bonyok gini" ujar clara sambil mempersiapkan alkohol dan kapas
"ade ga boleh marah tapi ya" ujar gw
"kenapa harus marah kalau kaka ga ngapa ngapain, tapi kalau kaka berbuat yang engga engga ya ade marah" sambil menempelkan kapas ke luka diwajah gw
"aduuhh" "manja, kalau udah kaya gini aja ngerengek" "nanti aja dah kalau udah kelar ade obatin baru cerita" "yaudah,"
clara kemudian mengobati luka di pelipis gw. dan beberapa luka ditangan gw. setelah semua beres dia pun menagih penjelasan gw. "dah sekarang cerita"
"duh gimana ya mulainya" tanya gw kebingungan "kenapa pasti kaka macem macem kan" tanya clara "aduh bukan bukan, tadi tuh kaka nolong, aduuhh" "ayo cerita"
ah sial kenapa susah banget sih timbang jelasin soal aulia.
"ade baca ini aja deh" ujar gw sambil menyerahkan hp gw dan menunjukkan sms aulia ke dia
"maksudnya apaan, ada hubungannya sama aulia"" tanya clara "gw hanya mengangguk"
"terus kenapa kaka bonyok kaya gini"
"sebenarnya pertama tuh aulia minta jemput kaka, dia diturunin dijalan sama cowonya, ada kan tuh sms yang kaka nanyain aulia posisinya dimana"
"trus"" tanya clara "nah trus sms selanjutnya ada kan tuh alasan dia bisa sama tuh cowo"
"ya" gw jelasin semuanya duduk masalah ke clara. mulai dari alasan kenapa dia diturunin ditengah jalan sampai gw yang berkelahi "kenapa sih kaka baik banget ke aulia"
"apa kaka ga mikir kalau nanti kaka kenapa napa"
"kaka pasti suka kan sama dia, kalau kaka dikeroyok gimana sama warga"
"aku bingung sama kaka, dari dulu aku udah curiga kaka pasti ada hati kan ke aulia" ujar clara panjang lebar, airmata dipipinya menetes kepaha dia.
gw raih tangan clara. gw usap airmatanya.
"de percaya sama aku, aku ga ada rasa sedikitpun sama aulia" "aku cuma nolong de, apa salah"
"kenapa harus dia"
"aduh masa nolong orang milih milih" "kaka kan bisa aja nolak"
"de aulia ditinggal dijalan sendirian masa kaka cuekin aja" "kenapa kaka sampe bela belain berantem sama tuh cowo buat dia, kaka cukup jemput beres kan"
"aduh" ucap gw sambil garuk garuk kepala. gw bingung bagaimana lagi menjelaskannya ke clara
"de, liat kaka"
"ga mau" "liat kaka" ujar gw lagi tapi kali ini memaksa dia buat melihat gw. gw pegang wajahnya agar tetap melihat gw. gw tatap kedua bola matanya dalam dalam.
he only one "De, liat kaka"
"Ga mau" ujar clara memalingkan wajahnya
"Liat kaka" ujar gw kini dengan sedikit paksaan. Gw arahkan wajahnya dengan memegang kedua pipinya. Gw tatap dalam dalam kedua matanya..
"kaka ga pernah ada perasaan sama aulia, kaka berani sumpah ga suka sama dia"
"tapi kenapa kaka sampe bela belain dia"
"dek kaka kaya gitu karena cuma kaka yang bisa, ga mungkin dia ngomong kalau pengen diperkosa sama ayahnya, bisa aja sih tapi nanti pasti aulia juga yang kena"
"kenapa kaka bela belain sampe bonyok kaya gini, ga lebih cuma gara gara pengen ngasih pelajaran ke cowo itu, kaka pengen dia hargain wanita" tambah gw lagi
"kaka sayang sama kamu de, kaka cinta, kalau ke aulia, hmm mungkin kaka cuma anggap dia adek"
"kaka anggap dia adek kaka, kaka juga ga mau dia kenapa napa, kalau ade ga suka kaka jauhin aulia sekarang"
"hiks hiks" clara masih dalam tangisnya
"terserah ade, mau percaya sama kaka atau engga, terserah ade juga mau nyuruh kaka jauhin aulia" "ka,"
"ya" "ade,..." "iya" jawab gw "ade takut kaka kenapa napa, ade takut, kalau besok kejadian kaya gini dan kaka lebih parah gimana, ade mau kaka jauhin aulia, ade ga mau gara gara dia kaka harus kaya gini lagi"
"yaudah nih" ujar gw menyodorkan hpnya clara pun kebingungan dengan maksud gw "kenapa hpnya"" tanya dia
"ade kan suruh kaka jauhin aulia, yaudah nih hp ade yang pegang, hapus nomornya aulia juga ga papa, kalau perlu kaka ganti sim juga boleh, terserah ade kaka nurut, kak ga mau ngeliat ade nangis lagi gara gara kaka"
kemudian clara mengambil hp gw, sedikit otak atik dia lalu mengembalikan hp itu ke gw
"nih udah aku hapus nomornya aulia" "boleh pinjem hp ade" tanya gw "buat"" tanya clara balik
"pinjem bentar ga macem macem kok"
"yaudah nih" ujar clara lalu menyerahkan hpnya ke gw
gw lalu mencatat nomor nomor penting di hp gw, nomor keluarga, temen sekolah, dan senior di pt kemudian gw berikan hp itu ke clara "kaka mau ngapain nyatat nomor telepon dihp aku"
gw ga menjawab, gw buka casing hp gw gw ambil sim cardnya lalu gw belah jadi 4. clara terkejut melihat perbuatan gw barusan "kok dipatahin kak"
"kaka serius sama ade, kaka ga mau lagi ade nangis, kalau cuma hapus nomor, kaka pasti bakalan dihubungan lagi sama aulia, walaupun kaka ga pernah hubungin dia, pastii dia yg bakal hubungin kaka"
"tapi kan ga harus patahin kartu kaka, tanpa kaka patahin juga aku percaya kok kalau kaka bakalan jauhin aulia"
"engga kaka ga bisa dipercaya, kaka udah bikin kamu nangials berkali kali gara gara kaka, air mata kamu de terlalu berharga buat kaka" "kaka" ujar clara mulai berlinang air mata kembali
hupppp clara memeluk gw dengan sangat erat. gw balas memeluk dia.
"kaka ade sayang bnget sama kaka" "kaka jangan tinggalin ade ya"
"ga gaakan kaka ga bakalan ninggalin kamu kaka sayang banget sama kamu"
"makasih ka" kami terdiam lama dengan saling memeluk. erat sangat erat. hah. gw sangat rindu momen ini. saat itu rasa sayang clara ke gw bisa gw rasakan begitu kuatnya. tubuh kami menempel dengan erat seolah olah tak bisa dipisahkan. tangisan clara yang mulai mereda membaur dengan suara deguban jantung kami berdua. berbaur dengan deru nafas kami menjadi suatu harmoni yang indah.
kemudian clara melepaskan pelukannya dan mengelap airmata dipipinya
"ade cengeng ya"
"iya cengeng kamu hahaha"
"ade ga mau cengeng lagi, ade harus kuat , ade mau berubah, pasti nanti kaka bakalan ninggalin ade gara gara ade cengeng"
"aduhh pikiran kamu jauh banget de, kalau kamu berubah itu yang bakalan bikin kaka berubah juga, kaka suka ade apa adanya, ade yang cengeng, ade yang manja, ade yang cerewet, ade yang galak kalau marah hahaha"
"ah kaka mah, nangis lagi nih"
"nangis aja de, kaka bakalan selalu ada buat ade" "ade pinjem pahanya ya"
"ya" "Ka" "Iya"
Kemudian clara berbaring dipaha gw. Menatap lurua ke mata gw. "Nyanyi dong"
"Apaan nyanyi"" Tanya gw kebingungan "Iya"
"Yaudah lagu apaan"
"Nih aja" ujar clara lalu mengeluarkan hpnya dan menyetel satu buah lagu dari yellowcard yang only one
"Ga apal liriknya de"
"Entar ade cariin" "Nih liriknya, ulang ya" "Yaudah"
Broken this fragile thing now And I can't, I can't pick up the pieces And I've thrown my words all around But I can't, I can't give you a reason
I feel so broken up (so broken up) And I give up (I give up)
I just want to tell you so you know
Here I go, scream my lungs out and try to get to you You are my only one
I let go, there's just no one that gets me like you do You are my only, my only one
Made my mistakes, let you down And I can't, I can't hold on for too long Ran my whole life in the ground
And I can't, I can't get up when you're gone
And something's breaking up (breaking up) I feel like giving up (like giving up) I won't walk out until you know
Here I go, scream my lungs out and try to get to you You are my only one
I let go, there's just no one who gets me like you do You are my only, my only one
Here I go so dishonestly Leave a note for you my only one And I know you can see right through me So let me go and you will find someone Here I go, scream my lungs out and try to get to you You are my only one
I let go, there's just no one, no one like you You are my only, my only one
My only one My only one My only one You are my only, my only one "Suara kaka bagus"
"Ah masa" "iya, ulang lagi ya"
"Tapi ade ikut nyanyi ya" "Ya"
Akhirnya kami menyanyikan lagi lagu itu kali ini dengan bersama sama. Setelah itu sedikit berbincang bincang Hingga clara tidur dipaha gw. menjadikan paha gw sebagai bantal. gw elus rambutnya. suara tv sudah ga gw hiraukan lagi. ada yang lebih menarik dari semua hal didunia kini. seorang perempuan yang membuat gw tergila gila. seorang perempuan yang mampu membuat gw jatuh bertekuk lutut di hadapannya. dan perempuan itubl kini sedang tidur dipaha gw. pandangan ga gw lepaskan dari wajahnya. gw terus pandangi dia hingga rasa kantuk menyerang dan akhirnya gw tidur dalam posisi duduk.
nomor baru gw terbangun saat mendengar suara seseorang.
"ra, ra bangun itu si andry sampe tidur duduk kaya gitu, heh ra bangun" ujar ayah clara
gw kucek kucek mata gw berusaha melihat siapa yang berbicara "eh bapak, dah lama" tanya gw
"baru aja, ra bangun ra" ujar ayah clara lagi "heaaahhh" clara menguap
"eh ayah udah pulang" ujar clara
"heh bangun itu andry sampe tidur duduk kaya gitu gara gara kamu" "apaan sih ayah orang aku bentar doang kok"
"bentar doang", coba liat jam"
clara pun menengok ke arah jam dan langsung bangkit duduk karena kaget
"aduh kaka maaf, ade ketiduran ya"
"ya ga papa, aduh baru kerasa kesemutannya sekarang haaha" tawa "aduhh pasti sakit ya"
"udah ga papa ga tega abis bangunin kamu " ujar gw "muka kamu kenapa dry"
"biasa pa anak laki" "menang kalah"
"menang kayanya kalau kalah paling saya dirumah sakit sekarang hahaha"
"gausah lah berantem berantem gitu" "tuh dengerin"
"iya pak" "dah bapak ganti baju dulu"
ayah clara pun meninggalkan kami berdua
"keluar yuk cari makan laper nih, sekalian temenin beli kartu" "yaudah yuk ade juga lapar"
akhirnya kami jalan keluar buat makan. jam menunjukkan jam 8 malam cukup lama kami berdua tertidur. kami berjalan menyusuri jalan sampai menemukan tukang nasi goreng
"itu aja yuk" ajak gw
"yaudah deh" ujar clara
akhirnya kami memesan dua nasi goreng dibungkus lalu kemudian mencari konter hp buat membeli kartu baru buat gw. "bagusan apaan de" tanya gw
"im* aja kak biar sama kaya ade kan murah" ujar clara. ya dulu gw menggunakan xl atau bebas
"yaudah beli itu aja, hmmm yang ini aja mas" ujar gw menunjuk salah satu kartu dengan nomor yang lumayan mudah dihapal "aktifin sekalian aja mas" tambah gw
makan sudah kartu sudah sekarang waktunya kembali kerumah clara buat menghabiskan makanan.sampai dirumah clara mengambil 2 buah piring dan minum buat kami berdua
"wah nasi goreng ayah ga dibeliin nih ra" "yah ayah ga bilang hahaha, kasian deh" "ah tega kamu ra"
"ih itukan ada masakan mba, itu aja yah"
"aduhh ayah kan pengen nasi goreng kamu beli lagi gih yang ini buat ayah"
"ini aja pak" ujar gw mencoba cari simpati
"ih ka gausah ayah mah rese, udah biarin aja yuk makan" ujar clara
"hahahaha" gw tertawa melihat kelakuan ayah dan anak ini seperti seorang sahabat saja
"jahatnya yaudah deh ayah beli sendiri, percuma punya anak cewe" "hahaha, nitip es yah sekalian"
"beli sendiri hahaha"
kemudian ayah clara keluar "lucu kalian berdua"
"hahaha ayah emang gitu kak suka bercanda" "hahaha, kamu ayah sendiri malah dibiarin beli gitu"
"biarin wekk kaka juga sok sokan pengen ngasih cari perhatian ke calon mertua ya" goda clara
"engga lah" "iya juga ga papa kok" ujar clara lalu menyuap makanan kulutnya
kami habiskan nasi goreng ini. setelah habis gw putuskan buat pulang. ayahnya clara belum nongol juga, mungkin dia makan disana. "yaudah deh ayah kamu kayanya makan disana deh, kaka pulang aja ya"
"eh ini nomor telepon dihp ade ga kaka catat"
"ga ah cuma nomor ade yang penting buat kaka" ujar gw lalu memberikan senyum gw ke dia
clara pun tersenyum juga ke gw. gw raih kepalanya kemudian mencium keningnya
"kaka pulang ya" "iya hati hati ya ka"
gw kembali kerumah. sampai dirumah gw melihat ke meja diruang tamu banyak sekli makanan. sepertinya baru saja ada tamu.gw melihat ka ryn baru keluar dari kamarnya
Hmm ada apa sebenarnya tika sakit" "abis ada apaan ka" tanya ka ryn
"hmm tadi keluarga bang dion dateng, ngomongin pernikahan kaka" "wah cepet banget ya, udah ga sabar ya lu ka"
"idih apaan sih lu ga jelas udah bantuin gw beresin nih meja, lagian itu kenapa mukalu kok bisa luka gitu"
"oh kejedot tadi pas kerja"
"lain kali hati hati dek"
"ya, dah suruh si ricky aja bantuin gw cape banget"
"yah lu mah gitu dek, tuh dua orang kan males banget kalau disuruh"
"lu bentak kek sekali kali, lu yang paling tua, gw ga punya kuasa disini, gw bukan siapa siapa" ujar gw lalu langsung meniggalkan ka ryn dan masuk kekamar.
sekilas gw pandangi hp gw. ada sedikit rasa kasian sama aulia. tapi mau gimana lagi. ini adalah bukti kalau gw benar benar serius sama clara. gw cuma bisa berharap dia baik baik aja tanpa gw. ga kembali terjerumus ke cowo yang salah.
dan satu hal lagi yang mengganggu pikiran gw. entah gw harus senang atau sedih mendengar ka ryn yang sebentar lagi akan menikah. yang pasti gw bakalan kehilangan satu orang yang berarti buat gw karena dia harus ikut dengan bang dion. ada rasa ga rela dia pergi. tapi gw juga senang melihat dia bahagia
"ahhhhhhhh" teriak gw sambil mengacak acak rambut gw.
terlalu banyak sepertinya beban pikiran gw. gw trik nafas dalam dalam mencoba buat rileks. hahhhh
kini sudah 4 bulan gw pkl dipt ini. hari ini gw seperti biasa pulang mengantar tika terlebih dahulu. tapi ada yang lain dengan dia hari ini. dia seperti kurang bersemangat.
"lu ga apa apa tik" tanya gw "ga kok cuma lagi ga enak badan" gw pegang dahinya tika
"eh" ujar tika kaget
dan benar saja suhu badannya lumayan panas
"wah lu sakit tik, yaudah pulang yuk, nisa ma rani kemana"" tanya gw "Ga tau tadi katanya mau pergi dulu sebenrtar"
"yaudah pulang yuk"
gw pun mengantar tika sampai kekosannya dan benar saja nisa dan rani belum ada. gw bantu tika masuk kekosannya.
"dah lu istirahat aja tik" ujar gw
"gw temenin deh sampai rani sama nisa dateng" "udah gw ga papa kok"
"ah elah udah istirahat aja, santai gw ga ada urusan yang penting"
akhirnya gw menemani tika. sampai sekitar pukul 6 sore belum ada tanda kemunculan rani dan nisa.
"tik tik lu belum makan kan, gw beliin ya" ujar gw membangunkan tika "hmmm" ujar tika yang tersadar dari tidurnya
"lu mau makan apaan"" tanya gw
"apaan aja deh, maaf ya ngerepotin" "iya, santai aja"
gw pun keluar membelikan nasi bungkus buat tika dan obat.
"nih tika makan" ujar gw mencoba menyuapi dia
"udah gw sendiri aja" ucap tika sembari mencoba duduk "udah makan gw suapin, sakit ga boleh banyak gerak" "aaaa" ujar gw
sesuap demi sesuap nasi masuk ke mulut tika dengan sulitnya. ya nafsu makan orang yang aedang sakit pasti berkurang. tika juga akhirnya harus gw paksa buat makan dibantu oleh dorongan air untuk menelan
"sekali lagi nih" "dikit lagi abis" "satu lagi nih"
"perasaan ga abis abis dry"
"hahaha iya iya deh nih sekali lagi trus minum obat"
gw kasih suapan terakhir untuk tika lalu mengambil minum dan memberikan obat beserta minum itubke tika.
"dah lu istirahat"
"maaf ya ngerepotin"
"gpp kok, lagian itu rani sama nisa temen sakit kok malah pergi" "mereka ga tau kok klo gw sakit"
"apalagi itu kok bisa sampe ga tau" "yaudah lu istirahat"ujar gw lagi
gw pun kembalu sibuk dengan berbaring menatap dinding kost kostan ini. hingga tiba tiba handphone gw berdering
"halo de" sapa gw "kaka udah pulang"
"udah sih daritadi cuma lagi diluar nih" "oh dimana"
"dikostan temen"
"oh gitu yaudah kak hati hati ya, love you" "love you too"
gw masukan kembali hp gw ke saku "siapa dry"
"ooh cewe gw" "aduh nanti salah sangka lagi cewe lu" "udah gpp"
jam 7 rani dan nisa pun pulang mereka kaget melihat gw yang ada disini.
"eh andry" "lu gimana sih temen sakit malah pergi bukannya ditemenin" "lu sakit tik, aduh maaf" ujar rani
"iya tika maaf ya gw ga tau kalau lu sakit" ujar nisa "yaudah tik gw balik ya cepet sembuh ya" "ya makasih ya dry"
"jagain tuh temen lu" "iya maaf dry"ujar rani
gw pun memutuskan pulang kerumah..
coklat.. skip skip.. ini hari keempat semenjak tika sakit. iseng gw menjelajahi area QC. area ini ga pernah dijajaki oleh teknisi maintenance mengingat ga ada satu pun mesin disana. gw lewati koridor QC dan gw dapati tika lewat kaca yang sedang bermain dengan gelas kimia. gw lanjut melewati koridor ini. tampaknya tika sadar ada seseorang dikoridor, dia menatap gw dan gw menatapnya juga. kemudian dia membuang muka. entahlah gw bingung kenapa dia malah buang muka. mungkin malu atau mungkin dia marah sama gw. oke yang pertama bisa aja dia malu sama gw api yang kedua rasanya tak mungkin gw ga pernah bikin dia marah. eh tunggu dulu rani dan nisa dua hari yang lalu menjenguk dia kerumahnya apa gara gara gw ga ikut makanya dia marah..
gw kembali kejobdesk gw. bulan keempat gw sudah diberi kesempaan memegang mesin yang rusak tentunya dengan pendamping. ke3 teman gw pun sama.
skip skip pulang sekolah gw seperti biasa menunggu tika didepan gerbang. kemudian dia datang dengan wajah yang tidak bisa gw tebak. wajahnya datar saja tidak seperti biasanya dia selalu memberikan senyum dari jauh.
"ayo" ajak gw tanpa bicara dia naik ke motor gw "hmm dry gw ga kekostan ya" "oh kerumah"
"iya diomelin kemarin katanya ga boleh kos dulu nanti sakit lagi" "oh yaudah sip"
"gpp kan atau ga gw turun didepan aja naik angkot" "ga ga papa"
ga banyak perbincangan hari ini. dia diam gw pun diam. perjalanan terasa sangat lama dan membosankan. akhirnya kami sampai dirumah tika.
"yaudah gw balik ya" "ya makasih"
"dah" "eh dry tunggu, cegat tika" gw pun balik badan
"ini buat kamu, makasih ya yang kemarin pas aku sakit" ujar tika sambil menyerahkan coklat silverquenn kemudian tika langsung lari masuk kedalam rumah, meninggalkan gw yang kebingungan
ah kerumah clara aja deh.gw masukan coklat ke dalam tas selempang gw dan melaju kerumah clara. sampai disana gw ga mendapati clara.
gw coba ke dapur ga ada juga. gw coba kekamarnya yang tertutup. gw buka pelan pelan pintu kamarnya. gw mendapati clara yang sedang tertidur dikasurnya.
gw dekati kasur clara, gw cium keningnya lalu duduk ditepi ranjang. gw tatap wajah kekasih gw yang sedang tertidur ini. walau dalam keadaan tidur dia sudah cantik. gw senyum senyum sendiri melihat dia yang tertidur. ekspresinya sungguh tenang sekali.
gw ga tega buat bangunin dia. gw kembali ke dapur meletakkan coklat itu dikulkas kemudian merobek secarik kertas dari buku gw dan menuliskan sebuah pesan untuk clara.
Quote: kalau ade baca ini berarti ade udah bangun, kaka ga tega bangunin ade, kayanya nyenyak banget tidurnya. man ngorok lagi hahaha. engga kok becanda, ade lagi tidur aja udah cantik. oh iya kaka punya hadiah tuh buat ade liat dikulkas ya. kaka pulang dulu dah..
gw letakkan surat itu dimeja samping tempat tidur. gw ambil sesuatu yang kira kira bakal menarik perhatian dia saat dia terbangun. gw pandangi sekitar kamar. gw menemukan jam weker dimeja belajarnya. ah kejutan yang sempurna. gw setting jam itu 2 jam dari jam sekarang. dan meletakkannya diatas surat. kemudian gw meninggalkan rumah clara.
satu jam kemudian gw sampai dirumah dan langsung kekamar. sejam kemudian ada telepon masuk dari hp gw dari clara.
"kaka rese, iseng banget sih bangunin ade" "hahahaha, lagi kaya kebo tidurnya"
"makasih ya ka coklatnya, belum ade makan maunya makan bareng kaka, kerumah dong"
"ah males ah barusan juga dari sana, tapi ade malah tidur"
"ahhh siapa suruh kaka ga bangunin, pokoknya ade ga mau makan coklatnya kalau ga barang kaka"
"yah, yaudah deh kaka kesana" "yeeehhh asik, ade tunggu loh ka"
gw lihat jam sudah hampir jam 7 mungkin sampai sana sekitar jam setengah 8 lewat.
dan benar saja hampir jam 8 gw sudah dirumah clara. gw masuk kerumah dan langsung menuju kamarnya. clara sedang bercermin saat itu.
new achievement unlocked: sweet kiss
gw lihat jam sudah hampir jam 7 mungkin sampai sana sekitar jam setengah 8 lewat.
dan benar saja hampir jam 8 gw sudah dirumah clara. gw masuk kerumah dan langsung menuju kamarnya. clara sedang bercermin saat itu.
"aduh udah cantik kok dek ga perlu dandan" "apaan sih kaka, cuma sisiran doang"
gw hampiri dia, gw rangkul lehernya dari belakang
"kaka tadi jam berapa kesini" tanya clara yang melihat gw dari cermin "hmm jam 4 lewat kayanya"
"oh berarti abis setting alarm kaka pergi ya, iseng amat sih kaka" ujar clara sambil mencubit pipi gw
"heehe, mana coklatnya ayo katanya mau makan sama kaka" "iti dikulkas, ayo ka"
kami pun menuju kulkas. kami buka coklat itu. saling bercanda rebutan suap suapan. dan gw kepikiran satu hal. gw ambil satu batang terakhir kemudian gw jepit dikedua bibir gw. gw tunjuk bibir gw yang sedang menjepit coklat ke clara.
"Apaan"" Ujar clara bingung
Gw tunjuk lagi bibir gw dan kali ini sepertinya clara tau apa yang harus dilakukan, dia mendekatkan wajahnya dan menggigit coklat itu sampai bibir kami bertemu dan coklat terbelah dua. belum puas, gw lumat bibir clara yang sedang mengemut coklat. mulut kami beradu, lidah saling berkait diadalam mulut membuat ciuman kali ini begitu manis karena adanya coklat didalam mulut kami. kami terus berciuman hingga coklat habis. saat melepaskan bibir kami kami berdua tertawa. "hahahaha, mulut ade cemong itu"
"mulut kaka juga sama hahaha, kaka ada aja ih idenya" "tapi enakan kaka kan daripada ade pake cabe" "masih inget aja ka yang cabe hahaha"
"masih lah, sini kaka lap bibirnya celemotan gitu ih"..
gw pun mengelap dengan lembut bibir clara yang penuh coklat dengan ibu jari gw. kini coklat itu terkumpul di ibu jari gw dan langsung gw hisap abis ibu jari gw. menghabiskan coklat yang ada disana bekas bibir clara
"ih jorok bekas ade itu" "emang kenapa"


Looking For Someone Like You Karya Andyanstefi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"ga papa sih, sini kaka gantian ade pengen coba"
clarA pu melakukan hal yang sama, dia mengelap bibir gw. kini satiap gerakan dia gw merasa seperti slow motion begitu lambat. saat dia memasukkan telunjuknya kedalam mulutnya ekspresi wajahnya sungguh seksi.
Cakar Maut 2 Lintang Kemukus Dinihari Karya Ahmad Tohari Tabir Air Sakti 1

Cari Blog Ini