Ceritasilat Novel Online

Ghost Campus 5

Ghost Campus Karya Crimson Azzalea Bagian 5


"eh belum ma kan aku sama Edel belum ada status apa - apa" kata Bastian santai sambil makan
"jadi kapan pernyataannya nih?" tanya tante Lily penasaran
"secepatnya ma. .tapi Edel suka juga gak ya sama Bastian?" kata Bastian cemas
"ya ampun Bas. .kamu gak peka ya ternyata. .Edel is so easy to read like an open book. .keliatan banget dia suka juga sama kamu dari matanya. ."kata tante
Lily "serius nih"mama oke nih aku sama Edel?"kata Bastian girang
"Sebastian sayang. .kalo kamu sama Edel ya pastilah mama oke 1000 persen apalagi kalo kalian emang udah saling cinta. ."kata tante Lily
"aku sebenernya udah rencana mau nembak Edel pas acara ultahnya Angel minggu depan" kata Bastian
"waw. .its so perfect honey. .mama akan bantu dipesta ultah Angel nanti. .don't worry. ."kata tante Lily bersemangat
Di kamar Angel. Nico masuk ke kamar Angel di lantai 2.
"pagi kak Nico. .mau nyamperin kak Angel ya?" sapa Edel yang baru keluar kamar dengan kondisi siap
"hai Del pagi. .iya nih kok blm turun tumben. .Bastian udah dibawah tuh lagi makan. . kamu ke bawah gih. ." kata Nico
"oke kak aku ke bawah ya. ." kata Edel girang mendengar Bastian sudah datang
"tuh anak dua kapan jadiannya sih udah keliatan banget sama - sama sukanya" kata Nico geleng - geleng melihat tingkat girang Edel
Nico masuk dan melihat Angel masih tertidur pulas menggunakan piyama merah muda dan rambut terurai indah.
"yah kok masih tidur sih. ."kata Nico tersenyum menggelengkan kepala melihat wajah cantik Angel yang tertidur pulas
"sayang bangun dong udah mau telat nih ke kampusnya. .kamu ada kelas pagi lho. ."kata Nico sambil mengelus rambut Angel dan membangunkannya
Tapi Angel sama sekali tidak bereaksi.
"Angel sayang kamu kok pules banget sih. .?"tanya Nico mulai menggoyangkan badan Angel dengan lembut
"Ngel. .Angel. .Angel" kata Nico mulai panik menepuk lembut pipi Angel
Angel masih tidak bergeming dari tidurnya.
"Angel. .sayang. .kamu jangan nakut - nakutin aku deh. .gak lucu kayak gini Ngel. .Angel. .Angel. .bangun!" Nico mulai panik memegang bahu Angel yang tidak
kunjung bangun Nico mengangkat tubuh Angel hingga terduduk lemas memeluknya.
"Angel. .kamu kenapa sih sayang. .?" kata Nico panik
Nico menempelkan kepalanya di dada Angel untuk mengecek bunyi detak jantung di dada Angel tapi masih normal.
Memeriksa napasnya masih normal dan memeriksa suhu badannya juga normal.
Nico pun menggendong Angel untuk membawanya ke rumah sakit.
Edel, Bastian dan tante Lily yang duduk sarapan di meja makan langsung berdiri melihat Nico menggendong Angel yang masih menggunakan piyama terkulai lemah
di dekapan Nico. "Angel kenapa Co?" tanya tante Lily khawatir
"Nico juga gak tau ma. .Nico coba bangunin Angel gak mau bangun juga. kita bawa ke rumah sakit aja biar di periksa dokter.." kata Nico panik
"ayo langsung ke rumah sakit aja" kata tante Lily
Edel dan Bastian mengikuti ke rumah sakit.
"kak Angel kenapa ya kak. .?" kata Edel khawatir
"jangan panik Del nanti pasti dokter akan tau Angel kenapa. .kamu tenang aja ya. ." kata Bastian menenangkan Edel
Bastian mengabari Tristan, Chacha dan Bara.
Edel mengabari Irina. Di rumah sakit Angel langsung masuk UGD untuk ditangani segera.
Tristan tiba bersama Chacha dan Bara tiba bersama Irina.
Nico panik mondar mandir depan pintu ruang UGD.
Edel dan Chacha duduk disamping tante Lily menenangkan tante Lily yang menangis panik.
Irina duduk disamping Edel dan Bara
Bastian dan Tristan duduk disebelah Bara dengan wajah cemas.
"Angel dari kemarin sehat - sehat aja gak ada masalah. .kenapa sekarang malah gak bangun - bangun. ." kata tante Lily panik sambil menangis
"tenang tante kak Angel pasti baik - baik aja. ." kata Edel nenangin tante Lily
"sabar ma semua pasti baik - baik aja. ." kata Chacha menghibur tante Lily
Dokter keluar dari ruang UGD.
"gmana dok keadaan Angel?" tanya Nico menghampiri dokter
"Angel mengalami kondisi yang tidak biasa. .saya tidak menemukan kejanggalan atau masalah apapun dalam tubuh dan diri Angel tapi Angel sekarang bisa disebut
dalam kondisi koma. ."kata dokter
"Angel koma dok?" kata Nico kaget
"Anak saya koma dok?" kata tante Lily shock dan lemas langsung dipapah Nico
Angel dipindahkan ke ruang rawat inap kelas VVIP
tante Lily menangis disamping tempat tidur Angel sambil memegang tangan Angel dan dirangkul Nico
"Angel. .bangun dong sayang. ." kata tante Lily menangis memegang tangan Angel
"ma istirahat dulu yuk makan dulu nanti mama sakit"bujuk Nico
"tante makan yuk Edel temenin sedikit aja. ." bujuk Edel
"mama gak mau makan. .Angel gak bangun - bangun gini mama gak tenang" kata tante Lily menangis
"tapi tante harus makan masa kak Angel sakit tante juga sakit" bujuk Edel
"mama makan dulu aja kan ada Nico yang jagain Angel nanti kalo Angel bangun Nico kabarin mama ya" kata Nico
"yaudah mama makan ya. .titip Angel ya Co" kata tante Lily menyerah berjalan keluar menuju kantin rumah sakit
Tante Lily keluar ditemani Edel tapi ditahan Irina.
"Del bisa jangan keluar dulu gak?" bisik Irina
"kenapa emang Rin?" bisik Edel heran
"ada kejanggalan sama kondisi kak Angel"bisik Irina
"tante maaf ditemenin kak Chacha dulu ya. .Irina mau minta tolong sesuatu. ."kata Edel
"iya gak pa2 sayang kamu disini aja nemenin Angel bareng Irina dan yang lain" kata tante Lily
tante Lily keluar ditemani Chacha.
"gmana maksud loe Rin?" tanya Edel
Irina mendekati Angel dan menyentuh dahi Angel.
Nico,Tristan,Bastian,Bara dan Edel memperhatikan apa yang dilakukan Irina
"kenapa Rin?" tanya Nico
Edel yang mulai paham memperhatikan apa yang dilakukan Irina
"kak Angel rohnya gak ada di badan kak Angel" kata Irina panik
"APA?"?"" teriak Nico,Tristan,Bastian,Bara dan Edel
"maksudnya gmana Rin?" tanya Nico bingung
"penyebab kak Angel gak bangun dan koma itu karena rohnya kak Angel gak ada di badannya kayak dulu yang dialamin Edel" kata Irina
"kayak mati suri gt maksudnya?" tanya Tristan
"ya bisa dibilang gt kak" kata Irina
"gmana caranya biar rohnya Angel balik?"tanya Bastian
"aku harus pastiin dulu ini penyebabnya karena diganggu makhluk halus,roh kak Angel yang kesasar atau . . .ada yang sengaja bikin kak Angel begini" kata
Irina "emang bisa orang mengatur hal gini Rin?" kata Bara
"bisa kak kalo orang itu punya kemampuan seperti yang dimiliki keluargaku" kata Irina
Irina mengeluarkan kuas china merahnya dan menuliskan huruf china di tangan Angel.
"Del gw butuh bantuan loe buat liat apa yang keliatan di tangan kak Angel" kata Irina
Edel melihat tangan Angel dan melihat ada garis seperti benang berwarna merah dari tangan Angel menuju ke suatu arah.
"gw liat kayak ada benang merah Rin dari tangan kak Angel dan ada huruf china di dahi kak Angel Rin" kata Edel kaget
"maksudnya apa Rin?" tanya Nico penasaran
"Ada yang menarik paksa roh kak Angel dan menahannya" kata Irina
"APA?"teriak Nico,Tristan,Bastian,Bara,Edel
"bisa ada kejadian gt Rin?"tanya Tristan merinding
"bisa kak" kata Irina
"Edel bisa bantu kita buat mendapatkan roh kak Angel lagi, kalo kelamaan gak balik kak Angel bisa bener - bener meninggal" kata Irina cemas
"oke kalo gt berarti kan ada orang jahat yang berusaha untuk membunuh Angel, gt maksudnya kan Rin?" tanya Nico
"kemungkinan itu bisa aja kak cuma aku gak tau siapa dan apa alesannya" kata Irina
"arah benang merahnya ke sana. ." tunjuk Edel ke arah benang merah itu mengarah
"ayo kita ikutin arah yang ditunjukkin Edel" kata Nico
"tapi kita gak bisa ngebiarin kak Angel disini sendirian" kata Irina
"biar gw telp Chacha biar dia sama mama Lily nungguin Angel" kata Tristan menelpon Chacha
Setelah Chacha dan tante Lily kembali mereka pun pergi mengikuti navigasi Edel
Edel bersama Bastian memimpin di depan.
Diikuti Nico bersama Tristan dan Bara bersama Irina.
mereka sampai disebuah rumah mewah besar yang misterius bernuansa mistis.
"ini rumah siapa?" kata Bastian bingung melihat rumah yang tidak dikenal sama sekali
mereka semua turun dari kendaraannya
"disini Del?" tanya Nico
"iya benang merahnya ngarah ke rumah ini" kata Edel ngeri menatap rumahnya
"ini rumah paranormal jahat bernama Liu Shen Long" kata Irina mengenali
"kamu kenal Rin?" tanya Bara terkejut
"iya dia salah satu keluarga china tua yang sama seperti keluargaku tapi keluarga Liu menggunakannya secara komersial" kata Irina cemas
"gt ya berarti ada kemungkinan dia disewa orang yang mau mencelakakan Angel?" tanya Tristan
"bisa jadi kak karena secara pribadi kak Angel gak punya masalah sama orang ini" kata Irina
"cuma berarti kita harus hati - hati kalo lawannya paranormal secara kita gak ada yang punya kemampuan gini kecuali Irina" kata Bastian
"kakak berempat tenang aja kalian gak bisa dia apa -apain"kata Irina tersenyum
"maksudnya Rin?" tanya Nico
"seperti yang pernah aku dan hantu Ratna bilang kakak berempat punya kelebihan yang bikin kakak berempat kebal sama hal - hal berbau mistis makanya hantu
dan makhluk halus gak akan berani deket - deket kakak" kata Irina
"serius Rin"kita punya kemampuan gt?" kata Bara heran
"iya sedangkan aku dan Edel kebalikannya, kita justru punya kemampuan yang bikin kita justru menarik makhluk - makhluk halus terutama Edel yang gampang
dirasukin" kata Irina
"kalo gt kita aman berurusan sama mereka" kata Tristan
"Edel dan Irina jangan jauh - jauh dari Bastian dan Bara" kata Nico
" iya kak" kata Edel dan Irina
Mereka kemudian masuk diam - diam ke rumah itu.
"ini rumah bener - bener horror banget ya" keluh Tristan
"namanya juga rumah paranormal kalo full colour namanya rumah barbie dong"kata Bastian asal ngoceh
Tristan,Nico,Bara,Irina dan Edel terkikik geli mendengarnya.
Mereka masuk ke rumah besar bertema kayu jati itu.
Edel melihat benang merah menuju ke lantai atas saat mereka menuju lantai atas seorang laki - laki tua tionghoa bersama laki - laki muda tionghoa.
"ada tamu rupanya" kata laki - laki tua itu
"Ming Yue. .kamu akhirnya datang kesini" kata laki - laki muda disebelahnya
"ming yue?"kata Tristan
"nama china ku kak ming yue" kata Irina
"aku kesini bukan mau ketemu kamu Lei, sore om Shen long" kata Irina dengan nada tidak suka
"putri Hong Tao Li, Hong Ming Yue atau dipanggil Irina, sudah lama aku tidak bertemu ayahmu dan kamu, kejutan yang luar biasa kamu datang sendiri bersama
empat pangeran kaya raya dan gadis istimewa"kata laki-laki tua bernama Liu Shen Long
"perkenalkan namaku Liu Shen Long dan ini putraku Liu Chen Lei, aku kenal kalian berempat pewaris kerajaan bisnis Becker,Stafford,Bouvier, dan Van Deventer
suatu kehormatan kedatangan kalian dirumah kami"kata Shen Long
"maaf kami lancang masuk tanpa izin ke rumah om. .kita kesini untuk mengambil roh tunangan saya Angel yang ada disini" kata Nico tanpa ketakutan
"pemuda berani ternyata yang datang untuk mengambil roh tunangannya, dari mana kalian tahu roh tunangan kamu ada disini"oh ya dari Ming Yue kemungkinan
ya" kata Shen Long "Ming Yue. .Ming Yue. .kamu sudah datang jauh - jauh hanya untuk mencari roh yang belum tentu ada disini. .kenapa kamu gak pernah datang hanya untuk menemuiku.
.padahal aku sudah sering mengajak kamu kesini dari dulu" kata Lei
"jangan berpikiran terlalu jauh kamu Lei aku yakin roh yang aku cari ada disini!" kata Irina mulai kesal dengan sikap Lei
Bara memandang kearah Lei dengan kesal.
"oke kalau kalian mau cari silahkan akan kami persilahkan " kata Shen Long
Mereka mencari berpencar sampai naik ke lantai 2 disana banyak benang berwarna warni yang bersumber dari roh yang disekap disana.
Tapi Edel bisa melihat dengan jelas benang merah roh Angel.
Melihat Edel yang mampu melihat arah benang roh Angel, Shen Long dan Lei terkejut dan mulai panik.
saat Edel bisa masuk ke ruangan berisi banyak roh yang terpenjara dibejana - bejana kaca.
mereka semua masuk. Edel mengamati semua bejana dan benangnya.
Akhirnya menemukan bejana kaca milik roh Angel berbenang merah.
"yang itu" tunjuk Edel berjalan menuju bejana di sudut ruangan
Shen Long langsung menghalangi Edel dan menangkap lengan Edel.
"gadis istimewa penglihatan kamu dengan hal - hal mistis luar biasa, kamu bisa jadi aset yang berharga" kata Shen Long menatap Edel penuh minat
"hey lepasin Edel!" teriak Bastian melepaskan cengkraman Shen Long
Shen Long berusaha menggunakan kekuatan mistisnya kertas emas bertuliskan huruf china ke Bastian tetapi tidak mempan.
"iih kertas apaan ini!" kata Bastian melepaskan kertas emas itu dan menempelkannya ke dahi Shen Long
"pemuda istimewa ternyata kebal pada hal - hal mistis" kata Shen Long terkejut Bastian tidak terpengaruh kekuatannya
Nico berlari menuju bejana roh Angel dan mengambilnya dengan gesit lalu mengopernya pada Tristan.
Bastian menarik Edel menjauh dari Shen Long dan mendorong jatuh Shen Long.
Irina menghantam Lei dengan mantra mistisnya berupa kertas merah bertuliskan huruf china agar tidak menyerang Edel
"Ming Yue sepertinya dari dulu kita selalu berakhir dengan pertarungan mantra mistis" kata Lei
"memang seharusnya dan seterusnya akan begitu Lei" kata Irina muak
"oke kalau gitu suatu saat kamu akan datang kepadaku Ming Yue karena kamu dan aku itu sama" kata Lei mencoba menyerang Irina
Bara datang dan menyelamatkan Irina sehingga kertas emas Lei menempel pada lengan Bara.
"kamu kebal dari mantra mistis" kata Lei terkejut karena manteranya tidak berpengaruh saat menyentuh Bara
"gw udah kegedean buat main kertas warna" kata Bara melepas kertasnya dan menendang Lei sampai jatuh
Irina menghampiri Shen Long dan mengambil kumpulan kertas merah di saku baju Shen Long.
Shen Long berusaha menarik kumpulan kertas yang ditarik Irina.
Bara membantu Irina. Tristan mengoper bejana kaca roh Angel ke Nico kemudian membantu Bara dan Irina menahan tubuh Shen Long hingga tidak bergerak.
Bara dan Irina berhasil mendapatkan tumpukan kertas itu.
Edel menghampiri Nico dan mengecek bejana ditangan Nico.
"didalamnya bener ada roh kak Angel" kata Edel melihat roh Angel di dalamnya
Lei berusaha menyerang Irina dan menangkap lengan Irina.
Bara memukul Lei sampai jatuh.
Bastian datang ikut membantu Bara menahan Lei hingga tidak bergerak.
akhirnya kedua Liu itu pun diikat untuk diinterogasi.
"buat apa kalian menarik paksa roh Angel?" tanya Nico
"kami cuma dibayar untuk menarik paksa roh itu" kata Shen Long
"siapa yang menyewa kalian?" tanya Tristan
"Siloh Peregrin saingan bisnis ayah Angel" kata Lei
"gw tau Siloh Peregrin itu emang selalu gak suka sama ayah Angel tapi pake cara kayak gini bener - bener kelewatan!" kata Nico
"kalian jangan berani - berani terima tawaran untuk celakain salah satu dari keluarga kita loe berdua tau berurusan sama kita berempat, ngerti!" bentak
Tristan dengan nada mengancam
"dibayar mahal pun kami gak akan terima setelah tahu kalian berempat berenergi sempurna" kata Shen Long
"apa maksud energi sempurna itu?" tanya Irina pada Shen Long
"Tao Li tidak mengajarkanmu tentang energi sempurna Ming Yue"sangat mengherankan dengan kekuranganmu ayahmu tidak memberitahu solusinya" kata Shen Long
tertawa licik menatap Irina
Irina bingung dan diam. "Gadis istimewa bagaimana kalau kau bergabung dengan keluarga kami, kemampuanmu bisa sangat berguna dalam banyak kegiatan mistis"kata Shen Long pada Edel
"jangan seenaknya ngajak Edel ke dunia setan loe!" kata Bastian kesal
"maaf saya gak tertarik dengan hal - hal mistis terutama kalau digunakan cuma untuk tujuan komersial tanpa memperdulikan nyawa orang lain, kelebihan itu
harusnya digunakan untuk membantu orang lain bukan untuk mencelakakan orang lain" kata Edel dengan tatapan marah
Mereka kembali ke rumah sakit untuk mengembalikan arwah Angel ke tubuh Angel dengan bantuan Irina
Perlahan - lahan wajah Angel yang mulai memucat dan dingin kembali merona dan menghangat kembali.
"wajah Angel mulai merona dan badannya kembali hangat" kata Nico senang
Perlahan - lahan Angel sadar dan membuka matanya.
"Nico. .mama. ." kata Angel melihat Nico dan tante Lily
"Angel!" kata tante Lily sambil memeluk Angel
"mama" kata Angel memeluk tante Lily
Tante lily langsung keluar mencari dokter untuk memeriksa ulang Angel
"Angel" kata Nico memeluk Angel dan mencium kening Angel
"Nico aku takut banget gak bisa bangun!" kata Angel memeluk erat Nico
"tenang sayang. .kamu udah aman sekarang orang itu gak akan bisa ngerjain kamu lagi" kata Nico
"kak Angel!" kata Edel memeluk Angel gantian dengan Nico
"Edel makasih ya udah nolongin kakak" kata Angel
"kakak yang udah biasa nolong aku wajar aku nolong kakak balik" kata Edel
"kak Angel syukur deh" kata Irina memeluk Angel bergantian dengan Edel
"makasih ya Rin udah nolong kakak" kata Angel
"sama - sama kak" kata Irina
"Angel!!" teriak Chacha memeluk Angel
"gw kangen banget sama kebawelan loe Cha"kata Angel
"gw juga kangen sama loe"kata Chacha memeluk Angel
Tristan, Bastian dan Bara bergantian memeluk Angel.
Setelah mendapat pengecekkan ulang dokter menyatakan Angel sehat dan bisa pulang keesokan paginya.
Beberapa hari setelah kepulangan Angel keluarga Angel dan geng Halfblood plus Edel dan Irina sibuk dengan persiapan ulang tahun Angel yang ke 21.
tepat di hari minggunya pesta ulang tahun Angel pun tiba.
geng halfblood, Edel dan Irina menghadiri acara tersebut.
kedua orang tua geng halfblood juga hadir semua.
Acara berlangsung lancar dan meriah.
keempat cwo halfblood seperti biasa selalu menarik seluruh perhatian di pesta.
Tristan mengenakan stelan jas berwarna pitch black berdiri berdampingan dengan Chacha yang mengenakan gaun asimetris selutut berwarna ungu plum.
Nico mengenakan stelan jas berwarna black onyx berdiri berdampingan dengan Angel yang mengenakan gaun asimetris selutut berwarna merah maroon.
Bastian mengenakan stelan jas berwarna hitam keabu - abuan berdiri berdampingan dengan Edel yang mengenakan gaun asimetris sedikit diatas lutut berwarna
angel white Bara mengenakan stelan jas berwarna dark blue berdiri berdampingan dengan Irina yang menggunakan gaun asimetris sedikit diatas lutut berwarna soft pink
kehadiran keempat pasangan ini menarik perhatian seluruh tamu pesta yang mayoritas adalah keluarga dan rekan kerja.
yang paling bahagia dengan pemandangan keempat pasangan itu adalah kedua orang tua Bastian dan Bara karena melihat akhirnya kedua putra tunggal mereka
menemukan pasangan yang bisa meluluhkan mereka.
Bastian mengajak Edel ke taman belakang rumah Angel.
"wah rame banget pestanya ya untung semua lancar" kata Edel lega
"iya pasti lancar lha mama Lily jago ngerancang pesta kok"kata Bastian sambil menatap dalam wajah Edel
"iya ya tante Lily serba bisa sama kayak kak Angel" kata Edel tersenyum
Bastian masih memandangi wajah Edel dengan seksama seperti ingin mengingat setiap detail wajah Edel.
"waktu kemarin roh kak Angel hilang aku ngerasa bener - bener bersyukur aku punya kemampuan anehku ini jadi aku bisa nolong kak Angel. .belakangan ini
aku jadi ngerasa bersyukur sama kemampuan melihat hantuku ini karena bisa banyak nolong. .kayak waktu nolong hantu Allan,kak Devan dan hantu kak Elisha,nolong
kak Chacha,kak Tristan dan hantu Ratna sampe terakhir nolong kak Angel. .aku berharap kemampuanku ini bisa nolong banyak orang kak. .jadi aku bisa ngerasa
hidupku jadi lebih berarti. ."kata Edel sambil menatap langit dengan pandangan sedih
"kamu jangan berpikiran hidup kamu kurang berarti Del. .setiap orang pasti berharga hidupnya untuk orang lain yang sayang sama dia. .kamu juga pasti gt"
kata Bastian "iya kak aku udah ngerti kok sekarang. .kalo kakak sendiri apa yg paling berarti dalam hidup kakak?" tanya Edel sambil tersenyum ke Bastian
"aku"keluargaku. .anak - anak halfblood. .temen - temen. .sama kamu. ."kata Bastian menatap dalam Edel


Ghost Campus Karya Crimson Azzalea di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"aku" wah seneng banget aku dianggap kakak berharga" kata Edel tertawa girang
"kamu berarti buat aku lebih dari yang kamu tahu Del. ." kata Bastian menatap Edel serius dan dalam
"memang seberarti apa aku buat kakak?" tanya Edel menatap dalam Bastian
"kamu sama berartinya sama nyawaku Del. .aku sayang sama kamu bukan sebagai adik Angel atau juniorku Del. .aku sayang dan cinta sama kamu sebagai perempuan.
." kata Bastian menatap lembut Edel sambil menggenggam tangan Edel
"kamu penting buat aku. .aku mau kamu terus ada disampingku Del. .aku mau ngejaga kamu. .kamu mau terus disampingku dan jadi pacarku Del?" tanya Bastian
dengan lembut Edel yang speechless menatap Bastian dengan terpana.
"aku. .aku. .aku juga sayang dan cinta sama kakak bukan sebagai senior atau sahabat kak Angel tapi sebagai laki - laki. .aku mau jadi pacar kakak yang
terus disamping kakak" kata Edel tersenyum lembut menatap Bastian
Bastian langsung tersenyum bahagia dan mencium kening, pipi kanan, pipi kiri, hidung dan mencium bibir Edel dengan lembut.
Edel membalas ciuman Bastian dengan lembut.
saat melepas ciuman mereka menempelkan kedua kening mereka dan saling menatap sambil tersenyum bahagia.
"ini kan ciuman pertamaku kak" kata Edel
"tapi aku udah pernah nyium kamu sebelum ini" kata Bastian tersenyum
"oh ya kapan"kok aku gak sadar?" kata Edel bingung
"sewaktu nyelametin kamu pas tenggelam aku kasih kamu napas buatan 3x" kata Bastian nyengir jail
"berarti kakak pernah nyium aku gak bilang- bilang" kata Edel memukul bahu Bastian
"kan darurat Del jadi ya gak pa2 dong sekarang kita udah jadian juga" kata Bastian
"oohh kalo darurat kakak bisa ngelakuin ke siapa aja dong" kata Edel dengan nada cemburu
"ya gak lha karena kamu aja makanya waktu itu aku mau kasih napas buatan,kamu cemburu ya?" kata Bastian dengan wajah jail dan girang melihat kecemburuan
Edel "siapa yang cemburu" kata Edel
"tuh mukanya ditekuk" goda Bastian sambil mengelus pipi Edel dan memeluk Edel
mereka berdua terus bercanda dan ngobrol di taman dibawah langit penuh bintang.
"Cinta itu memang ajaib
dia bisa membuat manusia paling keras dan dingin sekalipun luluh dan jatuh cinta setengah mati
cinta datangnya dari hati tidak ada yang bisa memaksa atau merekayasanya
cinta juga tidak bisa memilih kepada siapa dia akan tumbuh
cinta sejati adalah yang bisa menerima segala kekurangan pasangannya tanpa peduli seperti apa kekurangannya
manusia hidup perlu cinta
hidup tanpa cinta sama seperti hidup dalam kegelapan
untuk siapapun yang sudah menemukam cintanya jangan pernah lepaskan cintamu
kamu akan menyesal jika kamu melepaskan cinta yang sudah kamu dapatkan"
Sincerely, Edelwiss 12. The Curse Of No.18 Sore menjelang malam di salah satu lapangan basket indoor universitas Acropolis.
terlihat masih ada mahasiswa klub basket yang berlatih sendiri.
"Duk. .Duk. .Duk. . .!" suara bola basket dan suara langkah pemain basket
"gw harus bisa lolos di turnamen kali ini. ."kata pemuda itu
Saat pemuda itu mendrible bolanya ada sesosok hantu yang mengikutinya dan menarik kaki pemuda itu saat akan melakukan slam dunk hingga terjatuh.
Pemuda bernomor seragam 18 itu selamat berkat reflek pemain basketnya.
"apaan tuh tadi kayak ada yang narik gw?" keluh pemuda itu sambil melihat ke sekeliling lapangan
"perasaan gw aja kali. ."kata pemuda bernomor punggung 18
Pemuda itu mencoba lagi melakukan slam dunk dan berhasil melakukannya.
Saat masih melakukan slam dunk ring basket itu tiba - tiba roboh dan membuat pemuda tadi terjatuh lalu tertimpa ring basket yang roboh.
Hantu berwajah hancur dan kepala penuh darah berseragam basket bernomor 18 memandangi pemuda yang tertimpa ring basket itu sambil mendrible bola basket.
Di rumah Megah keluarga Van Deventer.
"Bara sayang!kamu udah bangun blm?" panggil mamanya dari depan pintu kamar Bara
"udah ma ini mau turun kok" jawab Bara dari dalam kamar.
Saat di meja makan. Tante Tissa yaitu mama Bara sedang sarapan sambil menunggu putra semata wayangnya.
Bara akhirnya turun menuju meja makan hanya mencomot roti 1 dan meminum habis susunya.
"Ma, Bara berangkat dulu ya"pamit Bara sambil mengambil roti
"lho kok buru - buru sih sayang?" tanya tante Tissa heran
"iya ma mau ada keperluan basket yang urgent, daa mama" pamit Bara sambil mencium pipi mamanya dan berangkat pergi
"kenapa sih belakangan berangkatnya jadi pagi - pagi mulu?" kata tante Tissa heran
Bara memacu Jaguar hitam kesayangannya menuju rumah Irina untuk berangkat bareng ke kampus.
Sesampainya di rumah Irina.
"pagi om, Irinanya udah siap belum ya?" sapa Bara kepada ayah Irina
"oh Bara, Irina udah siap tapi lagi ke kamarnya ngambil yang ketinggalan, ayo masuk" sapa ayah Irina
Irina muncul dan tidak lama mereka berangkat ke kampus.
"hari ini pagi banget kak?" tanya Irina
"iya tadi ada telp dari pelatih basket katanya ada masalah urgent makanya pagian hr ini, gpp kan Rin?" kata Bara
"gpp kak cuma heran aja, kakak udah sarapan?" tanya Irina
"cuma mnum susu sama makan roti tawar aja tadi dirumah" kata Bara
"aku buatin makanan nih kak kan kakak mau ada turnamen basket jadi harus makan"kata Irina memberikan kotak makanan berwarna pink
"hah ini kamu yg buat"asik enak pastinya"kata Bara girang menerima kotak makan Irina dan memasukkan ke tasnya
"ya dicoba aja kak enak apa gaknya, tapi maaf kotak makannya warna pink gpp kan kak?"kata Irina
"gpp kok biar ketauan dari kamunya"kata Bara tertawa sambil mencubit pipi Irina
"aaw. .kakak hobby bgt nyubit pipi aku!" kata Irina sambil cemberut
"kamu chubby sih jadi gemes tuh apa lagi kalo cemberut gt makin gemes. ."kata Bara mencubit hidung Irina
Mereka sampai di kampus dan parkir di parkiran khusus senat.
"maaf Rin aku gak bisa anter kamu ke kelas soalnya udah ditunggu di lapangan Basket"kata Bara
"gpp kak aku sendiri aja, kakak langsung ke lapangan aja" kata Irina
"oke kamu ati - ati ya kalo ada hantu balik lagi aja ke lapangan basket" kata Bara
"iya kak. .semangat ya!" kata Irina menyemangati Bara
"sip!"kata Bara dan berlari menuju lapangan basket indoor
Sesampainya di lapangan basket indoor sudah terjadi kehebohan disana.
"ada apa sih?" tanya Bara menghampiri kerumunan orang dilapangan.
Terlihat ada mahasiswa yang tertimpa ring basket yang rubuh.
"maaf permisi!"kata Bara mencoba menembus kerumunan orang dan menghampiri mahasiswa tersebut
"eh. .bantu dong jangan nontonin aja!"kata Bara sambil berusaha membantu
beberapa anggota basket lainnya membantu Bara menyingkirkan ring basket yang rubuh.
Mahasiswa bernomor punggung 18 itu langsung dibawa ke rumah sakit.
"bener kan nomor punggung 18 itu emang dikutuk! Alex udah korban yang ke 5 semenjak. .semenjak kejadian itu. .!" kata salah satu anggota basket
"jangan ngomong yang gak ada dasarnya gt. ." kata Bara
"gmana gw gak ngmong gt Bar, udah 5 orang yang celaka karena make nomor punggung 18 itu semenjak kematian Donny" kata anggota basket itu
"gw rasa Bondan ada benernya deh Bar, masa udah 5 orang yang celaka setelah make no 18. .Alex malah celaka dengan sebab yang mirip sama kematian Donny"
kata anggota basket lainnya
"kita jangan ngomongin hal - hal yang kita belum tau pasti takutnya nanti malah nimbulin gosip yang gak enak dikalangan junior dan anggota lainnya, untuk
sementara jangan ada yang pake no 18 dulu sampai jelas sebabnya, kita fokus ke turnamen dulu aja. .masalah Alex pelatih udah disana untuk urus dan pantau
kondisi Alex. .nanti gw rapatin di senat masalah ini biar jadi PR senat"kata Bara menenangkan pengurus klub Basket
Mereka pun memulai latihan untuk persiapan turnamen yang akan diadakan besok.
Para pengurus senat pun sibuk mempersiapkan turnamen tersebut sebagai tuan rumah.
Di kelas Edel dan Irina. "eh kalian denger gak kabar anak basket ada yang ketimpa ring basket yang rubuh di lapangan basket indoor?" kata Rio heboh ke arah Irina dan Edel
"oh ya"gmana ceritanya emang?" tanya Irina
"anggota klub basket yang nama Alex lagi latihan malem kemaren katanya trus ketimpa sama ring basket yang rubuh kemungkinan pas lagi ngelakuin slam dunk,
kalian pernah denger gak tentang kutukan no punggung 18 klub basket?" kata Rio tambah heboh
"kutukan no punggung 18?" tanya Edel bingung
"iya setiap ada anak basket kampus ini yang make no punggung 18 pasti kena celaka, si Alex itu udah korban yang ke 5" kata Rio
"masa sih"jangan gosip deh loe!" kata Irina
"yee ini udah kabar paling hot dikampus ini, katanya sih dulu pernah ada mahasiswa klub basket yang meninggal karena ketimpa ring basket pas lagi slam
dunk di turnamen basket sekitar 2 tahun lalu, katanya sih yang meninggal itu MVP kampus ini sebelum Bara" kata Rio dengan nada kesal saat menyebut nama
Bara Edel dan Irina saling bertukar pandang dengan tatapan curiga.
"Del loe mikir kayak apa yang gw pikirin gak sih?" bisik Irina ke Edel
"iya Rin mungkin aja emang ulah hantu MVP yang dibilang Rio tadi" bisik Edel
"gw takut nih kalo kak Bara yang make no 18 itu kan dia MVP kampus ini sekarang" kata Irina khawatir
"tapi kan loe bilang hantu gak bisa deket - deket kak Bara karena masalah energi kuat mereka itu" kata Edel
"iya deket - deket gak bisa tapi kalo nyelakain gw belum yakin juga Del" kata Irina khawatir
"maksud loe hantu masih bisa nyelakain keempat cwo geng halfblood meskipun gak bisa deketin mereka?" kata Edel
" ya mungkim aja kan hantu juga lain - lain Del ada yg kuat ada yg lemah, kalo yang lemah udah pasti gak bisa ngapa - ngapain kecuali nakutin loe yang
bisa ngeliat mereka tapi kalo yang kuat bisa nyelakain siapa aja meskipun yg gak bisa liat"kata Irina makin cemas
"yaudah sepulang kuliah kita liat latihan anak basket aja gmana?" kata Edel
"oke gw juga janji mau nemenin kak Bara latihan"kata Irina
"ciee. .ada yang janji nemenin segala"ledek Edel
"yee apaan sih loe juga belakangan suka nemenin kak Bastian ngeband sich" kata Irina dengan wajah malu
"ya kalo gw kan emang udah jadian ya wajar dong gw nemenin kak Bastian ngeband" kata Edel
"HAH"serius lho?"sejak kapan?"kok loe gak ngasih tau gw sih?"" kata Irina langsung heboh
"sejak 3 hari yang lalu pas ultah kak Angel"kata Edel
"iih kok loe gak ngasih tau gw sih curang! tapi gpp deh gw seneng dengernya, selamet ya Del"kata Irina tersenyum senang
"makasih ya Rin semoga kak Bara cepet nembak loe deh"kata Edel
"gw ngarepnya juga gt tapi mungkin gak ya"eh ntar dulu gmana tuh ceritanya loe jadiannya?"tanya Irina kepo
"ceritain gak ya?"kata Edel tersenyum jail
"iih ceritain sih Del masa sama sahabat sendiri rahasia - rahasiaan"kata Irina makin kepo
Edel pun menceritakan moment jadiannya dan Bastian saat istirahat di kantin.
"ya ampun sumpah kak Bastian nyium loe?"" kata Irina super heboh
"ssstt Rin jangan kenceng - kenceng sih ntar kedengeran orang berabe ntar!" kata Edel sambil menutup mulut Irina
"ya sory abis gw kaget bgt. .kak Bastian nyium loe dan nembak loe. .cieee ada yg lagi berbunga - bunga dong nih first kiss nya sama kak Bastian pangeran
halfblood yang ganteng maksimal" ledek Irina sambil menggoda Edel
"jangan disebut - sebut mulu ah Rin malu gw" kata Edel dengan wajah merah karena malu
Mereka berdua tertawa dan bercanda di kantin.
Tanpa mereka berdua sadari Theo mendengar pembicaraan mereka dengan wajah sedih dan terluka.
"Edel kamu ternyata udah jadian sama Bastian, aku gak akan ganggu kamu tapi aku akan tetap nunjukkin sayangku ke kamu" dalam hati Theo
Theo menghampiri Edel dan Irina.
"hai Theo. ."sapa Edel dan Irina
"bisa ngobrol sebentar gak Del?"kata Theo dengan wajah serius
"bisa mau ngomong apa?"kata Edel sedikit bingung dengan keseriusan Theo
"gak disini kita ngobrol di taman deket kantin bisa?"kata Theo
"oke, bentar ya Rin" kata Edel
Theo dan Edel pergi ke taman deket kantin.
"yaelah Del,loe polos banget sih gak ngeh juga kalo si Theo suka sama loe apa. .eh tunggu- tunggu. .jangan - jangan si Theo mau nembak Edel juga lagi.
.wah gawat nih kalo kak Bastian tau and liat perang dunia nih!" dalam hati Irina cemas
Geng halfblood minus Bara dan Angel yang sedang latihan basket dan cheerleader memasuki kantin.
"aduh. .gajah makan kawat alias gaswat nih geng halfblood pake tiba - tiba ke sini lagi!" kata Irina panik
melihat Irina makan sendirian di kantin, mereka menghampiri meja Irina.
"hai Rin...kok sendirian Edel mana?" tanya Bastian
"eh. .Edel. .lagi . .ada urusan tadi bentar lagi juga balik lagi" kata Irina salting
"urusan"kemana?"tanya Bastian penasaran
"gak begitu penting kok kak ntar juga balik lagi" kata Irina salting
Bastian mengeluarkan hapenya dan mencoba menghubungi hape Edel tapi hapenya ternyata ditinggal di meja kantin sebelah Irina.
"yah kok hapenya gak dibawa" kata Bastian
"yaudah sih Bas bentar lagi juga balik Edel loe gak bakal ilang" kata Chacha menggoda Bastian
"tau deh yang baru jadian bawaannya mau ketemu mulu" ledek Nico
"iya dong kayak loe gak aja sama Angel, loe gak liat Angel 10 menit aja udah gelisah loe sampe nyeret - nyeret Tristan ngelilingin fakultas komunikasi
nyariin Angel gara - gara hapenya lowbatt"ledek Bastian
"ah sialan loe pake dibahas lagi!" kata Nico melempar kacang ke arah Bastian
"hahaha. .gw inget tuh kejadian sampe gempor gw"kata Tristan tertawa geli mengingat kejadian itu
"loe juga ikut - ikutan lagi Tan!"kata Nico memukul bahu Tristan
"hahahaha. . .!" Chacha ngakak mengingat kejadian yang terjadi karena keisengannya
"gara - gara loe Cha tuh kejadian!"kata Nico
"yee. .gw kan iseng aja nyulik Angel bentaran doang. .eh ternyata loe sepanik itu. .hahahaha. .inget tampang loe gw pas itu. ." kata Chacha terbahak bahak "ah kayak loe gak aja pas acara persahabatan sama kampus Nusa Bangsa juga loe udah kayak radar khusus Tristan. .loe nyeret - nyeret Bastian sama Bara buat
ngawasin cwe - cwe penggemar Tristan yang ngebuntutin Tristan kemana - mana" ledek Nico membalas Chacha dengan senyum jail
"wah iya kupret loe Cha. .gw sama Bara loe ajak main detektif - detektifan pas itu. ."kata Bastian
"yee. .lagian itu cwe - cwe udah kayak semut ngerubunin gula. .ngintilin Tristan mulu. .bikin gw bete!" kata Chacha cemberut
"yaudah sih sayang. .gak usah mikirin mereka. .aku kan sayangnya cuma sama kamu. .jangan cemberut dong" kata Tristan sambil merangkul Chacha yang cemberut
"woy. .woy. .jangan bikin gw sirik dong Edel gak ada nih!" kata Bastian
"iya Angel juga lagi latihan Cheers nih!" kata Nico
"kakak - kakak lucu ya udah deket banget jadi udah tau habit masing - masing" kata Irina
"wah udah tau banget Rin sampe nomor dalemannya masing - masing kita udah pada tau" kata Bastian dengan senyum jail
"hah"serius loe tau nomor daleman gw?"tanya Chacha kaget
"tau lha mau gw sebutin nih?"" kata Bastian jail
"cumi loe tau dari mana?"gw aja gak tau?"" kata Tristan menarik Bahu Bastian
"loe mau gw kasih tau?"kata Bastian tersenyum jail
"eehhhh. .dodol jangan kasih tau!!" kata Chacha membekap mulut Bastian
"gw juga tau nomor daleman Angel mau tau gak Co?" kata Bastian tambah iseng
"udah tau gw" kata Nico santai
"HAH?"serius?"" tanya Tristan,Chacha,Bastian dan Irina kaget
"tau dari mana loe?" tanya Chacha kepo
"waktu dulu pas si geng tawon mau ngerjain Chacha pake air yang kena kan Angel sampe basah kuyup. .trus gw nemenin Angel beli baju ganti karena Angel basah
kuyup gak mungkin kan dia muter - muter butik atau mall buat beli bajunya jadi gw yang nyariin. .termasuk beliin daleman makanya gw tau ukurannya"kata
Nico "wah. .apaan ukurannya Co?"kata Bastian
"loe katanya tau kok malah nanya Nico?" tanya Tristan
"gw becanda tadi godain loe smwa doang" kata Bastian
"ah kampret!ngagetin gw aja loe!" bentak Chacha menjambak rambut Bastian
"eh loe beliin warna apa and ukuran apa Co?" tanya Tristan dan Bastian kepo
"eehh. .malah kepo!" kata Chacha menjewer Tristan dan Bastian
"gak bakal gw kasih tau. . enak aja loe pada mau tau!" kata Nico
Irina tertawa terbahak - bahak melihat tingkah mereka
Di taman dekat kantin. "loe mau ngobrolin apa Theo?" tanya Edel penasaran
"loe udah jadian ya sama Bastian?" tanya Theo
"eh. .iya gw udah jadian sma kak Bastian. .loe tau dari mana?" tanya Edel
"sory gw gak bermaksud nguping tadi gw gak sengaja denger obrolan loe sama Irina di kantin" kata Theo memandang Edel sedih
"ooh gpp. .tapi gw harap loe gak usah hebohin masalah ini kan loe tau kak Bastian populer banget dikampus ini gw gak mau ada kehebohan aja" kata Edel
"loe gak usah khawatir gw gak bakal ngomongin masalah loe sama Bastian karena emang gw gak mau ngebahasnya. .gw cuma mau loe juga tau gak cuma Bastian
yang cinta sama loe. ."kata Theo
"maksud loe?" tanya Edel bingung
"gw juga cinta sama loe Del. .gw udah liat loe dari kita ospek tapi karena kita beda kelompok gw gak punya kesempatan bwt deket dan kenal loe lebih jauh.
.Bastian dan teman - teman geng halfbloodnya juga selalu ada disekitar loe. .gw jadi gak punya celah buat ngedeketin loe. .gw tau loe cinta sama Bastian
dari awal. .gw masih berharap loe bisa ngeliat gw juga gak cuma melihat ke Bastian. .gw gak tau ada masalah apa antara loe dan geng halfblood sampe loe
dan mereka seperti selalu ada keterkaitan tapi yg mau gw kasih tau ke loe sekarang. .gw juga cinta sama loe dan gw harap loe bisa melihat cinta gw ke loe
gak cuma Bastian. ."kata Theo
Edel terpana dengan pengakuan Theo.
"loe cinta sama gw?"tanya Edel kaget
"iya gw cinta sama loe Del. .loe gak bakal ngelarang gw untuk sekedar cinta sama loe kan?" tanya Theo
Edel diam sesaat dan menatap dalam Theo.
"makasih loe udah cinta sama gw. .maaf gw gak bisa balea cinta loe dan maaf gw gak tau selama ini. .gw gak bisa mgelarang loe untuk cinta sama gw. .perasaan
loe adalah milik loe sendiri tapi gw harap loe bisa punya kebahagiaan loe sendiri dan jangan terluka karena gw dan kak Bastian. .gw gak bermaksud untuk
nyakitin loe Theo. .loe temen gw yang baik dan gw sayang sama loe sebagai teman gw. ." kata Edel
"gw sebenernya tau loe bakal bilang gini Del. .makasih loe gak ngelarang dan marah sama gw. .gw juga gak ada niatan buat ngeganggu hubungan loe dan Bastian.
.asal loe bahagia gw ikut bahagia. .gw mau loe inget satu hal Del. ."kata Theo
"apa?"kata Edel
"kalo loe butuh tempat berlari. .lari ke gw. .gw akan jadi tempat berlindung loe yang selalu bisa nerima loe. .sekalipun semua orang gak ada yang bisa
nerima loe. ." kata Theo
Edel memandang Theo dengan pandangan bersalah dan sedih.
"makasih Theo. . .buat pengertian loe" kata Edel
Edel kembali ke kantin dan terkejut sudah ada Tristan,Bastian,Nico dan Chacha bersama Irina.
"hai sayang kamu dari mana aja?" kata Bastian langsung berdiri begitu melihat Edel
"ly tadi ada sedikit keperluan sama Theo. ."kata Edel duduk disebelah Bastian
"Theo?"cwo yang sekelas sama kamu anak klub lukis itu ya"ada urusan apa dia sama kamu?"kata Bastian dengan raut wajah langsung berubah
Tristan,Chacha,dan Nico yang menangkap ekspresi dan nada suara Bastian yang berubah langsung paham kecemburuan Bastian langsung memandang Edel.
Irina langsung memasang wajah cemas memandang ke arah Edel.
"kita omongin nanti aja ya gak enak masalahnya agak pribadi soalnya"kata Edel tersenyum penuh arti ke Bastian
"masalah pribadi"atau masalah tentang kamu sama dia?"tanya Bastian dengan wajah ngambek
"jangan salah paham dulu Bas. .Edel kan bilang mau cerita tapi pas berdua aja mungkin masalahnya sensitif" kata Tristan yang menangkap emosi Bastian yang
sedikit naik "iya yaudah sana ngbrol berdua mungkin lebih enak kalau kalian ngbrol berdua"kata Chacha
"bicarain baik - baik jangan pake emosi"kata Nico menenangkan
"ayo kita ke taman deket kantin" ajak Edel menarik tangan Bastian yang merengut
Edel dan Bastian pergi ke taman samping kantin
Tristan,Chacha, dan Nico saling pandang heran.
"eh Rin, Theo itu siapa?" tanya Chacha kepo
"Theo itu temen sekelas kita yang suka sama Edel kayaknya kak Bastian udah tau deh kalo Theo suka sama Edel" kata Irina jadi cemas
"gak usah khawatir Bastian gak seemosional Bara palingan ngambek dikit doang ngeliat muka polos Edel dikit juga luluh dia"kata Nico
Edel menceritakan semua pembicaraannya dengan Theo ke Bastian.
Bastian makin cemberut tapi berhasil ditenangin Edel.
"jangan cemberut dong kak"kata Edel
"aku gak suka deh kamu ketemu dan ngbrol berdua sama dia. .kamu manggil dia pake nama tapi manggil aku pake kak. .kita kan udah jadian panggil nama aja
sayang" kata Bastian masih merengut
"kebiasaan soalnya kak. .eh. .Bastian"kata Edel malu
"yaudah kalo gt sayang aja. ."kata Bastian tersenyum melihat wajah malu Edel
"tapi gak masalah semua orang jadi tau kita jadian?"tanya Edel
"aku malah pengen seluruh dunia tau kita jadian"kata Bastian
"tapi aku masih malu kak. .eh . .Bas"kata Edel malu


Ghost Campus Karya Crimson Azzalea di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"kamu malu jadian sama aku atau takut dikerjain?" kata Bastian
"aku takut dikerjain sebenernya. .aku ngerasa gak pede. .orang pasti beranggapan kamu harusnya jadian sama cwe yang jauh lebih dari aku. ."kata Edel menunduk
malu Bastian mengangkat dagu Edel hingga menatap ke arahnya.
"aku gak butuh penilaian orang yg ngejalanin aku. .buktinya cwe - cwe kayak model dan artis itu gak ada yang bisa bikin aku jatuh cinta. .kamu yg bisa
bikin aku jatuh cinta sama kamu berarti kamu lebih dari pada mereka. .gak usah pikirin apa omongan mereka yg penting kamu tahu aku cinta kamu dan aku tau
kamu cinta aku. .kalo kamu dikerjain mereka bilang sama aku ya. ."kata Bastian dengan tatapan serius dan lembut ke Edel sambil memegang dagu Edel
"iya Bastian. ."kata Edel tersenyum lembut
"kalo kamu gak mau manggil aku sayang. .aku akan cium kamu di depan orang banyak" kata Bastian tersenyum jail
"hah?"kamu jangan nekat dong. .aku malu. ." kata Edel dengan wajah merah
"haha kamu lucu deh kalo lagi malu gt" kata Bastian sambil memeluk Edel
Mereka kembali ke kantin dengan Edel digandeng Bastian.
"wah. .happy end nih kayaknya"kata Tristan tepuk tangan
"enak aja emang bakal sad ending maksud loe!" kata Bastian
"gw ngiranya bakal gokil ending yang ujungnya loe balik dengan muka cemberut"kata Chacha
"tadinya gt sih kak mukanya tapi dirayu dikit ilang cemberutnya kok" kata Edel tersenyum
"jangan kasih tau mereka dong sayang" kata Bastian
Mereka semua tertawa gembira.
Pulang kuliah Edel dan Irina menuju ke lapangan basket indoor untuk menyaksikan latihan turnamen basket yang akan diadakan besok.
Geng halfblood juga datang untuk menyemangati Bara.
Angel bersama team cheerleadernya ikut menyemangati team Basket.
Geng Honeybee so pasti gak ketinggalan untuk melihat aksi Bara di lapangan.
Edel dan Irina datang agak belakangam dari Geng Halfblood karena jadwal kuliah mereka yang selesai belakangan.
Bara dan teamnya sedang bermain dengan serius dan semangat.
"Del. .keren banget ya kak Bara sumpah!. tuh liat Del dia nyetak angka lagi!!!"teriak Irina semangat melihat Bara bermain cemerlang
"iya Rin kak Bara paling keren secara kan dia MVP di turnamen sebelumnya"kata Edel geleng - geleng melihat reaksi heboh Irina
Geng Honeybee gak kalah hebohnya.
Mereka mendekati tempat geng Halfblood duduk menonton.
"My Honey Bara. .you are the best!!!"teriak Viola histeris melihat permainan Bara
Melody mendekati Tristan dan berusaha memeluk lengan Tristan tapi dihalangi Chacha yang bete melihat tingkah Melody.
Rachel berusaha mendekati Nico dan menggandeng lengan Nico tapi Angel yang menggunakan seragam Cheerleader langsung mendekati Nico dan menarik Nico dari
gandengan Rachel dengan wajah judes.
Astrid berusaha menggandeng Bastian membuat Bastian risih dan menjauh dari Astrid.
Edel melihatnya dan menjadi kesal tapi diam menahan kekesalannya.
Bastian yang melihat Edel langsung menghampiri Edel dan duduk disebelah tempat duduk Edel.
"sayang kamu kok gak ke tempat aku sama yg lain disana. .nontonnya lebih jelas disana lho itu bangku khusus. .Irina juga bisa ketemu Bara pas mereka istirahat
ntar"kata Bastian merangkul bahu Edel
"gak pa2 disini aja. .kalau kesana nanti banyak yg salah paham. ."kata Edel dengan nada sedikit dingin
"kamu kenapa sih"ooh. .cemburu"sama Astrid?" kata Bastian langsung paham
"gak kok. .aku cuma gak mau bikin kehebohan aja" kata Edel masih tidak mau menatap Bastian
"gak mau bikin kehebohan. .aku malah lagi pengen bikin kehebohan nih" kata Bastian tiba - tiba langsung menggendong Edel didepan banyak orang dan membawanya
ke bangku menonton khusus yang diisi geng Hlafblood.
Seluruh yang ada disana langsung heboh dan menunjuk ke arah Bastian yang menggendong Edel.
Geng Honeybee langsung kayak shock melihatnya.
"kak Bastian bener - bener keren. .hahaha!" kata Irina melihat kehebohan yang diciptakan Bastian.
"iihhh my honey Bastian ngapain gendong - gendong tuh cwe cebol depan semua orang sih!!" keluh Astrid kesal
"ya biarin aja sih Edel pacar resminya Bastian ini mau di gendong kek,dipeluk kek, dicium kek bukan urusan loe juga" kata Chacha
"Pacar resmi Bastian?"?""kata geng Honeybee shock tingkat dewa
"iya loe semua baru tau"kasian banget deh ya tinggal tunggu aja kabar resmi dari Bara selanjutnya" kata Angel ikut manas - manasin
"Whatt?"?"my honey Bara jangam sampe jadian sama cwe lain selain gw!!"kata Viola
"yee sapa loe"situ oke?"kata Chacha dengan nada geli
"udah sana pergi loe tawon - tawon!berisik tau!"kata Chacha kesal
"iih suka - suka kita dong..gw kan mau deket sama my baby honey Tristan. ."kata Melody sambil mau memeluk lengam Tristan tapi di halangin Chacha
"eits. .jangan berani - berani loe deket - deket Nico . .gw sumpel pake pom - pom Cheers ini mau loe" ancam Angel ke Rachel saar mau mendekat ke Nico
"udah sana kalian gak tau kan dilapangan ini lagi ada isu kutukan no 18. .yg katanya dari hantu pemain no 18 yg dulunya meninggal dilapangan ini. .biarin
aja ntar kalian dimakan sama hantunya!" kata Tristan menakut - nakuti geng Honeybee
"oia Mel bener tuh gw denger. ."kata Rachel
"udah yuk kabur aja" kata Melody ketakutan
Mereka pun pergi. Bastian tiba disana sambil menggendong Edel lalu menurunkannya
"aman deh gak ada mereka"kata Chacha lega
"waw. .bravo!" kata Tristan, Nico,Angel dan Chacha tepuk tangan atas kehebohan yang di buat Bastian.
"kamu ada - ada aja deh malah heboh banget ini namanya" kata Edel memukul bahu Bastian karena malu
"malah tadinya aku mau nyium kamu di depan semua orang disini biar heboh seheboh hebohnya aja sekalian" kata Bastian tertawa senang membuat Edel memerah
malu wajahnya "wiihhh. .gw aja blm pernah senekat itu nyium Chacha depan banyak orang. .thanks ide bagus itu Bas"kata Tristan tepuk tangan
"kamu serius bakal ngikutin ide Bastian?" tanya Chacha kaget
"kalo iya gmana coba?"tanya Tristan
"gak tau deh. ." kata Chacha mukanya merah
"hahahaha. .bravo bro aksi nekat loe tadi!" kata Bara yang datang ke kursi untuk istirahat sambil toss ke arah Bastian
"yoi dong. ." kata Bastian
Irina merasakan hawa dingin di tengkuknya langsung melihat kesegala arah dan mencari sumbernya disekeliling lapangan basket.
"oia Bar. .yg masalah kecelakaannya si Alex itu gw cek harusnya ring basket itu gak mungkin roboh. .tapi anehnya pas kejadian ring basket itu roboh seakan
- akan kayak ada yg ngelepas pengamannya" kata Tristan
"gw juga heran Tan kenapa bisa ada kejadian gini. .gw udah coba ngelakuin slam dunk di ring itu berkali - kali tapi gak masalah kenapa pas Alex ngelakuin
ring itu bisa roboh. .aneh menurut gw. ." kata Bara
"anak - anak banyak yang ngmongin masalah kutukan nomor punggung 18 itu Bar" kata Nico
"iya itu yg sekarang jadi kekhawatiran semua orang termasuk anggota klub gw. .gak ada yang mau pake nomor itu sekarang. .cuma masalahnya kan loe tau ini
turnamen yg ke 18 jadi harus ada yg pake nomor punggung 18 itu udah aturan khas dari setiap turnamen" kata Bara
"kalo diliat dari historynya emang udah 5 orang yg jadi korban dari nomor 18 ini ya jadi gak heran kalo hampir semua orang berspekulasi bahwa kejadian
ini berhubungan sama kutukan no punggung 18 ini" kata Bastian
"kemungkinan ada hubungan sama hantu gak sih?" tanya Angel
"bener tuh gw juga mikirnya gt " kata Chacha
Mereka semua langsung melihat ke arah Edel.
"sejauh ini aku belum ngeliat apa - apa kak tapi aku dan Irina juga curiga ada ulah hantu disini"kata Edel
"eh Irina mana?" tanya Bara mencari Irina
Irina sedang keliling disekitar lapangan basket mencari - cari sumber hawa dingin yang dirasakannya.
sampai akhirnya didekat ring basket sangat terasa hawa dinginnya.
Saat akan berjalan pergi dari ring basket Irina tersandung hingga jatuh dan ada bola basket yang meluncur kencang ke arah kepala Irina.
"Aaahhh. . .!" teriak Irina sambil memejamkan mata
Bara segera menangkap bola basket itu sebelum mengenai kepala Irina.
"kamu gak pa2 Rin?" tanya Bara sambil memeluk Irina yang terjatuh dilantai lapangan dekat ring basket.
"kak Bara. .gak pa2 kak tadi aku kesandung trus tiba - tiba ada bola basket ke arahku" kata Irina masih kaget
Bara mencari sumber bola basket yg hampir mencelakakan Irina tapi tidak ada siapapun yg kemungkinan bisa jadi sumbernya.
Saat membantu Irina bangun terasa dinginnya tangan Irina.
"tangan kamu dingin bgt Rin. .jangan - jangan tadi itu karena". ."kata Bara kaget
"iya kak tadi aku ngerasa ada kehadiran hantu disekitar lapangan basket ini terutama di deket ring basket" kata Irina menunjuk ke arah ring basket
Bara segera mengajak Irina ke tempat duduk khusus bersama geng halfblood lain dan Edel.
Irina menceritakan apa yg dialaminya barusan.
Irina dan Edel segera menuju belakang ring basket untuk melihat apakah benar ada hantunya.
Sedangkan geng halfblood mengawasi tidak jauh dari Edel dan Irina untuk memastikan mereka tidak dicelakakan hantunya.
Tapi hasilnya nihil hantu tersebut tidak menampakkan wujudnya lagi.
Latihan Basket pun dilanjutkan hingga sore hari.
Sepulang latihan mereka memutuskan untuk berkumpul diruang senat.
"besok turnamen dimulai tapi kita masih bingung siapa yg mau make nomor punggung 18 itu setelah memakan 5 korban" kata Tristan
"kalau memang beresiko ya gak usah aja ada yg make nomor 18 itu sih sampe kita bisa mecahin masalahnya"kata Chacha
"tapi sesuai aturan tradisi turnamen ini angka yg mewakili dari periode turnamen harus digunakan oleh salah satu pemain masing - masing team jadi mau gak
mau harus ada pemain yang menggunakan nomor 18 itu karena sekarang itu turnamen yg ke 18" kata Bastian
"kalau masalahnya hantu biar gw yg pake nomor 18 itu" kata Bara mantap
"HaH?"?"loe serius Bar"ini beresiko dan bahaya lho Bar. .korbannya udah ada 5 dan yg terakhir paling parah hampir terbunuh gak ada jaminan yg selanjutnya
bakal bisa ngebunuh atau gak!" kata Nico kaget dengan jawaban Bara
"kata Irina kan kita berempat kebal sama makhluk halus jadi harusnya kalo gw yg pake aman dong kan gw kebal" kata Bara
"sebenernya sih memang iya kakak berempat kebal makhluk halus tapi tidak ada jaminan mereka gak akan nyelakain kakak. .hantu juga ada macem - macem ada
yg kuat dan ada yg lemah" kata Irina cemas mendengar keputusan Bara
"gt ya tapi berarti gak ada salahnya dicoba, gw yang akan make nomor 18 itu"kata Bara mantap
geng Halfblood, Edel dan Irina memandang Bara dengan tatapam khawatir dan cemas.
"Tuhan lindungin kak Bara jangan biarkan dia dicelakai" kata Irina dalam hati
Hantu bernomor punggung 18 bermuka hancur itu kembali muncul dan mengawasi lapangan basket yg sudah dipersiapkan untuk turnamen besok sambil membawa bola
basket. "duk. .duk. .duk. .!"
13. Unstoppable Dangerous
Keesokan harinya saat acara pembukaan turnamen basket universitas sejakarta dilakukan dengan lancar dan meriah dibuka oleh Tristan selaku ketua senat dan
acara. Seluruh mahasiswa dan mahasiswi universitas Acropolis dihebohkan dengan Bara yang menggunakan seragam no.18.
Geng halfblood,Irina,Edel termasuk anggota team basket memandang khawatir Bara yang menggunakan no.18
Bara justru memasang wajah berani dan yakin bahwa keputusannya sudah benar.
Setelah acara pembukaan selesai dan pembacaan peraturan turnamen, maka dimulailah turnamen basket antar universitas sejakarta.
Turnamen akan berlangsung selama 3 hari di universitas Acropolis sebagai tuan rumah.
Turnamen dilangsungkan di 8 lapangan basket universitas Acropolis, yaitu 4 outdoor dan 4 indoor.
Hasil akhir pertandingan hari pertama team basket Acropolis berhasil melewati hingga masuk 15 besar.
Bara mempertahankan posisinya sebagai MVP sampai pertandingan 15 besar.
Geng halfblood,Irina dan Edel terus mengikuti pertandingan Bara sambil mengawasi apakah ada hantu bernomor 18 itu.
Tristan,Nico,Bastian dan Bara sangat populer dan incaran para cwe dari kampus - kampus lain yang datang bahkan banyak yg datang justru mau bertemu dengan
mereka. Chacha dan Angel sudah terbiasa dengan kondisi seperti itu memasang wajah bosan dan bete.
Angel juga selalu ada di setiap pertandingan team basket universitas Acropolis bertindak sebagai Team Cheerleader.
Para pemain basket dari team universitas lain sangat mengidolakan Angel dan Chacha yang populer dikalangan mahasiswa universitas lain lantaran selalu aktif
disemua acara antar universitas.
"ya elah Del gak cuma dikampus sendiri geng Halfblood lebih populer lagi dikalangan universitas lain. .ampun deh ya"kata Irina terheran - heran
"iya ya mungkin karena mereka kan senat dan sering jadi perwakilan kampus juga jadi mereka dikenal sama kampus lain"kata Edel dengan wajah terperangah
"loe gak cemburu apa liat kak Bastian dikerubunin cwe gt"samperin sana kan loe cwenya kak Bastian!" kata Irina
"cemburu pasti Rin tapi gw gak mau jadi cwe yg sok ngatur and posesif ah nanti Bastian gak nyaman sama gw, lagian gw takut malu - maluin dia Rin. .gak
ah"kata Edel "ya ampun Edelwiss sanoh paillin yang manisnya ngalahin gula jawa, loe itu cwe resminya kak Bastian loe berhak bwt posesif dikit dong. .lagian loe ngapain
minder sih!. .gw kasih tau ya. .loe itu emang sama kayak gw kita mungil dan kecil. .tapi loe gak jelek Edel sayang. .loe itu manis maksimal,lembut,ayu
tenan kalo kata si jawir Rio,berbakat dibanyak bidang,loe sepupu kak Angel dan yg paling penting. .loe adalah cwe yang dicintai dan dipilih kak Bastian
dari cwe - cwe sejagat buat jadi pacarnya. .kurang apa coba loe?" kata Irina dengan nada ngomporin yang expert
"ya loe kan tau gw orangnya gak bisa ngotot apalagi marah sama orang Rin. .mana bisa gw posesif didepan cwe - cwe itu"kata Edel ngeri melihat kerumunan
cwe yang mengikuti Bastian
"yaelah Del. .gak ngerti lagi deh ya gw itu kelebihan apa kekurangan loe ya. . gak bisa marah dan terlalu baik sama orang"kata Irina nyerah
"tapi ngomong - ngomong kok belum keliatan hantunya ya Rin. .gw malah makin nervous jadinya"kata Edel
"sama gw juga. . semakin dicari gw makin takut jadinya. .khawatir sama kak Bara. .jantung gw kayak mau copot tiap kak Bara deket Ring basket atau slam
dunk"kata Irina cemas setengah mati
sampai di pertandingan terakhir berakhir di hari pertama tetap tidak ada tanda - tanda dari hantu nomor 18 itu.
Irina dan Edel berkeliling setiap lapangan basket yang sudah kosong untuk mencari hantu nomor 18 itu.
Sampai di salah satu lapangan Basket outdoor disamping gedung fakultas hukum.
Saat memasuki lapangan Irina langsung merasakan hawa dingin.
Edel langsung melihat sekeliling lapangan mencari sosok hantunya.
tepat di bawah ring basket terlihat sesosok hantu berwajah hancur dan berkepala berlumuran darah.
Edel melihat hantu tersebut mengenakan seragam basket universitas Acropolis berwarna merah hitam bernomor 18 sambil memegang bola basket.
"Rin itu hantunya. .sosoknya ngenes banget Rin. .mukanya ancur. .kepalanya berlumuran darah. .dia pake seragam basket nomor 18. .berdiri tepat di bawah
ring basket"kata Edel dengan wajah takut
"oke ayo kita samperin dan ajak ngomong" ajak Irina dengan wajah pucat
Edel dan Irina menghampiri hantu itu.
Hantu basket itu merasakan kehadiran Edel dan Irina lalu berbalik menatap mereka berdua.
Edel terkejut saat hantu itu menatap mereka hingga menghentikan langkahnya.
"k kkamu..hantu bernomor 18 itu?"tanya Edel ketakutan melihat wajah hancur hantu itu
Hantu itu mendekati Edel dan Irina sambil mengarahkan kedua tangannya yg berlumuran darah ke arah Edel dan Irina.
Edel ketakutan memejamkan matanya sambil memeluk Irina.
"please. .kita gak bermaksud ganggu. .kita cuma mau nanya kenapa loe ganggu semua pebasket yang make nomor 18. .kita akan bantu apa masalah yg msh memberatkan
loe"kata Irina memberanikan diri bicara
Hantu itu berhenti mendekati Edel dan berpaling melihat Irina.
Kemudian hantu itu menghempaskan Irina dan Edel hingga terdorong jatuh saling menjauh.
"aauuuwww. .!!"jerit Edel dan Irina terdorong jatuh ke arah yg saling berlawanan.
Hantu itu memegang bola basket dan melakukan slam dunk dihadapan Edel dan Irina tapi Ring basket tempat hantu itu melakukam slam dunk rubuh membuat Edel
dan Irina terkejut dan hampir tertimpa.
sosok hantu itu hilang saat terdengar suara langkah kaki menuju lapangan.
Geng halfblood minus Bara dan para panitia turnamen lainnya yang sedari tadi masih mempersiapkan dan rapat untuk besok berlari menghampiri suara ribut
yang berasal dari lapangan basket samping fakultas hukum.
Melihat Ring basket yang rubuh tepat di depan Irina dan Edel yang terjatuh di lantai lapangan basket membuat geng halfblood dan para panitia turnamen berlari
panik menghampiri mereka.
"Edel!!Irina!!" teriak Geng Halfblood berlari paling depan
Bastian,Angel dan Nico menghampiri Edel.
Tristan dan Chacha menghampiri Irina.
"kamu gak pa2 Edel sayang?"tanya Bastian panik memeriksa keadaan Edel yang shock dan ketakutan lalu memeluknya
"Rin kamu gak pa2?" tanya Tristan dan Chacha khawatir memeriksa keadaan Irina yang sama shock dan ketakutannya dengan Edel
"kita bawa ke ruang pengobatan aja"kata Angel
Bastian menggendong Edel dan Tristan menggendong Irina.
"Co Ngel tolong pantau sama handle situasi disini dulu ntar kabarin gw"kata Tristan sambil menggendong Irina
"oke ati - ati Tan"kata Nico
"titip Edel sama Irina ya"kata Angel cemas
"Cha kabarin tolong Bara"kata Bastian
"oke gw kabarin Bara dulu"kata Chacha
Tristan dan Bastian membawa Edel dan Irina menuju ruang pengobatan.
Chacha menuju ruangan klub basket untuk memberi kabar.
Nico dan Angel masih di tempat kejadian bersama beberapa panitia untuk mengecek situasi dan kondisi penyebab kejadian.
Diruang klub basket masih melakukan briefing untuk persiapan pertandingan besok.
Chacha mengetuk dan masuk ke ruangan klub basket.
"maaf ganggu pak pelatih dan semuanya cuma mau kasih kabar. .barusan ring basket dilapangan samping fakultas hukum rubuh. .tepat di depan 2 mahasiswi tingkat
1 yang sekarang lagi dibawa ke ruang pengobatan. .kemungkinan besok lapangan untuk pertandingan yg dijadwalin pake lapangan itu akan di jadwal ulang besok
pagi"kata Chacha "siapa Cha yg loe maksud?" tanya Bara langsung berdiri menghampiri Chacha
"Edel dan Irina. .mereka sekarang di ruang pengobatan sama Tristan dan Bastian"kata Chacha
Bara langsung berlari keluar menuju ruang pengobatan.
Chacha dan anggota klub basket lainnya menyusul Bara.
Edel dan Irina hanya menderita luka ringan di betis dan siku akibat hempasan hantu basket itu.
"Irina!"teriak Bara memasuki ruang pengobatan dan langsung menghampiri Irina
"kamu gak pa2 Rin?" tanya Bara khawatir memegang wajah Irina dan melihat luka Irina yang sudah diobati
"gak pa2 kak cuma luka ringan aja"kata Irina tersenyum menenangkan Bara yg panik
Chacha dan anggota basket lainnya tiba dan melihat kondisi Edel dan Irina.
setelah anggota klub basket yg lain pergi,Nico dan Angel tiba di ruang pengobatan.
"ring yg rubuh selesai di cek dan penyebab rubuhnya kemungkinan hentakan yg sangat keras Tan"kata Nico
"aneh ya seharian ini pertandingan disana memang banyak yg ngelakuin slam dunk tapi kondisi terakhir sebelum rubuh kan udah kita cek ulang dan gak ada
masalah"kata Tristan heran
"itu ulah hantu nomor 18 itu kak"kata Edel
"kalian udah ketemu hantu itu?"tanya Chacha kaget
"iya kak. .aku sama Irina tadi keliling lapangan - lapangan basket buat nyari tau hantu itu. .sewaktu ke lapangan tadi aku ngeliat hantu itu"kata Edel
"kamu jangan nyariin hantu tanpa aku dong kan bahaya Del"kata Bastian
"maaf Bas. .tadi sebenernya cuma penasaran aja. ."kata Edel
"penampakan hantunya gmana Del?"tanya Chacha penasaran
"hantunya jangkung anak basket gt,wajahnya hancur,kepalanya berlumuran darah jadi gak jelas,pake seragam basket merah item kampus nomor 18,ada namanya
di seragamnya S.Donny"kata Edel
Geng Halfblood langsung tau dan ingat tentang hantu basket itu.
Angel dan Chacha ngeri mendengar penuturan Edel tentang sosok hantu basket itu.
"Steven Donny MVP basket sebelum Bara yg meninggal karena tertimpa ring basket saat melakukan slam dunk di turnamen basket ke 16"kata Tristan
"anak fakultas hukum semester 6 saat dia meninggal"kata Nico
"senior gw di basket dulu pas kita baru masuk"kata Bara
"kalian udah tau motif kenapa dia nyerang anak - anak basket yg make nomor bajunya?" tanya Angel
"belum kak soalnya dia kayak marah pas kita tanya dan bilang akan bantu masalah yg masih memberatkannya"kata Edel
"hantu yg ini termasuk kuat karena bisa mencelakakan banyak orang dan sulit diajak bicara. .kemungkinan aku akan coba pake cara paksa" kata Irina
"cara paksa"gmana maksudnya?"tanya Bara
"aku bisa manggil hantu itu dan paksa ajak bicara. .dulu waktu masalah hantu Ratna, aku sama Edel pernah manggil paksa untuk ajak bicara hantu Ratna"kata
Irina "bahaya Rin!kata kamu yg ini hantunya kuat mana bisa kamu bandingin sama hantu Ratna yg justru gak berdaya" kata Bara protes berat
"tapi gak bisa dibiarin juga kak. .masa setiap yg make no 18 kena celaka. .sebaiknya diselesaikan"kata Irina
"tapi Bara bener Rin ini bahaya buat kamu dan Edel. .hantu ini bisa nyelakain Edel dan kamu tanpa pandang bulu pake nomor 18 atau gak. .dari kejadian barusan
aja udah ngebuktiin itu"kata Bastian serius
"gak ada jalan lain tapi kita harus coba"kata Edel meyakinkan Bastian
"oke. .oke. .gmana kalo gini. .kita jalanin rencana Irina dan Edel tapi kita akan ngawasin kalian gmana?"usul Tristan
"gw setuju ide Tristan. .emang masalahnya gak bisa didiemin tapi ngebahayain Irina dan Edel juga bukan solusi . .kita sama - sama nyelesaiannya" kata Chacha
"besok setelah turnamen selesai kita coba jangan hari ini Edel dan Irina udah cukup sama kejadian hari ini"kata Nico
"iya jangan hari ini ya. .kakak khawatir sama kalian berdua"bujuk Angel
Bastian dan Bara masih setengah tidak setuju Edel dan Irina menantang bahaya hanya memasang wajah merengut.
Setelah membereskan semua urusan kepanitian Geng halfblood pulang.
Tristan mengantar Chacha,Nico.mengantar Angel,Bastian mengantar Edel dan Bara mengantar Irina.
Diperjalanan pulang Bara hanya diam membuat Irina jadi salting dan bingung.
"kakak marah ya?"tanya Irina ragu
"gak marah. .cuma gak suka aja kamu ngebahayain diri gt Rin"kata Bara
"aku gak bermaksud ngebahayain diri aku atau Edel kak. .aku cuma mau ngelakuin apa yg bisa aku lakuin untuk nolong orang banyak" kata Irina
Bara memarkirkan mobilnya dipinggir jalan lalu menatap Irina.


Ghost Campus Karya Crimson Azzalea di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Rin. .aku gak ngelarang kamu untuk nolong orang atau berbuat baik sama orang. .aku cuma minta kamu juga pikirin diri kamu dan keselamatan kamu. .jangan
bertindak sendirian kayak hari ini. .kalo hantu itu tadi berhasil nyelakain kamu. .gmana coba?"kata Bara
"iya kak maaf aku akan hati - hati selanjutnya. .maaf kakak jadi khawatir"kata Irina sambil tersenyum
"bukan cuma khawatir Rin pas denger kamu dan Edel celaka tadi berasa kayak sesek napas Rin. .jangan gt lagi ya"kata Bara memegang pipi Irina
Irina speechless ditatap Bara sedekat itu.
"i. .iya kak"jawab Irina
Keesokan harinya di hari kedua turnamen memasuki 15 besar.
Pertandingan semakin seru dan meriah.
Team basket universitas Acropolis terus naik ke puncak dengan Bara sebagai MVP tetap.
Geng Halfblood,Irina dan Edel terus mengawasi pertandingan Bara sambil mengawasi keberadaan hantu bernomor 18.
Irina sudah mempersiapkan alat untuk memanggil hantu itu secara paksa.
tiba saatnya pertandingan terakhir team basket Bara menuju 5 besar.
Bara sedang berkumpul bersama Geng Halfblood,Irina dan Edel di ruang khusus panitia setelah selesai briefing bersama team basketnya.
"good job sob. .kita bakal lolos ke 5 besar dan pastiin kita jadi juara lagi taun ini!" kata Tristan toss bersama Bara
"thanks. .berkat semua juga sih"kata Bara
"loe jadi MVP tetap bro. .skor loe jauh dari yg lain. .kita pasti bisa masuk final dan menang. .loe bakal jadi MVP lagi di taun ini. .hore. .hore!"kata
Bastian menggamit kepala Bara
"sapa dulu dong. .Bara!tapi loe gak usah lebay juga keles!" kata Bara sambil berusaha melepaskan cengkraman Bastian dan membalas menggamit kepala Bastian
"selamat - selamat. .smoga team kampus kita menang lagi dan MVP tetap ditangan Bara"kata Nico
"gw semangat nih nyemangatinnya. .kita pasti memang kalo ngeliat permainan Bara dan team kita"kata Angel girang masih menggunakan seragam Cheers
"loe harus tunjukkin kehebatan team kita dan loe Bar. .sikat semua team lawan!"kata Chacha semangat menggebu
"selamat ya kak. .permainan kakak keren banget"kata Edel
"selamat kak. .kakak keren dan hebat banget!"kata Irina sambil mengacungkan kedua jempolnya
"makasih - makasih semua"kata Bara menatap Irina
Geng Halfblood lainnya paham Bara mau berduaan dengan Irina langsung mencari alasan untuk pergi.
"eh. .Tan kita kan mau ada yg dicek ya. .yuk ntar lupa"ajak Chacha sambil menarik lengan Tristan
"oia. .lupa. .bener yuk sayang"kata Tristan sambil cengar cengir
"eh. .aku ada latihan Cheers lagi nih sayang temenin yuk"ajak Angel sambil merangkul lengan Nico dan menariknya keluar
"ya. .iya yuk"kata Nico tersenyum paham
"kita makan yuk sayang laper nih. .ehem. .ehem. ."kata Bastian bingung mau cari alesan apa malah bilang laper dan menarik Edel keluar
"tapi bukannya kita baru makan ya?"tanya Edel polos yg gak paham maksud Bastian
"ya laper lagi perut aku kan ada 2 kanan kiri jadi perlu 2x makannya"kata Bastian mulai asal ngomong
"lho kok pergi semua ya..mereka aneh deh"kata Irina heran melihat semuanya pergi
"ya emang mereka semua alien gak heran suka aneh gt"kata Bara geli mendengar alasan Bastian yg ngawur
"ooh. .gt ya berarti kakak alien juga dong. .hehe?"kata Irina tertawa jail
"iya kamu takut ya sama alien?"kata Bara
"gak kok kalo aliennya kakak aku gak takut"kata Irina tertawa
"beneran?"tanya Bara
"iya kak. .kakak gak nakutin kok. .buktinya malah kakak dikejar - kejar cwe mulu. .hehe"kata Irina
"ya gak lha kalo aliennya seganteng dan sekeren kakak mana aku takut. .pengennya meluk malah. .aduh mulai ngaco loe Rin. .jangan ngarep ketinggian deh"
dalam hati Irina Bara menatap Irina. "eh Rin bentar lagi kan pertandingan terakhir sebelum masuk 5 besar. .aku boleh minta sesuatu gak bwt nyemangatin"kata Bara
"oh ya apa kak yg bisa bikin kakak semangat?"tanya Irina penasaran
"mmm. . .boleh minta cium gak dipipi aja deh sebelum aku tanding?"kata Bara dengan wajah malu
"hah?"kata Irina kaget dengan permintaan Bara
Irina memandang Bara terpana dan bingung.
"kalo kamu gak mau gpp kok"kata Bara langsung cemberut
Pelatih basket tiba - tiba masuk dan memberitahu Bara pertandingan akan dimulai.
"yaudah Rin aku tanding dulu ya.."kata Bara dengan wajah bete dan berjalan menuju pintu
"bentar kak. .!"panggil Irina berlari mengejar Bara
Bara berbalik mendengar panggilan Irina.
Irina meninggikan badannya sambil memegang bahu Bara dan mencium pipi kanan Bara.
Bara menatap terkejut Irina.
"semangat dan hati - hati ya kak. .!" kata Irina malu langsung berlari pergi meninggalkan Bara yang kaget.
Bara tersenyum kesenengan dan berlari menuju lapangan dengan bersemangat.
Irina segera duduk di dekat Geng Halfblood dan Edel dikursi khusus.
"kenapa loe Rin senyum - senyum gitu?"tanya Edel penasaran melihat Irina senyum - senyum
"gak pa2 kok. .cuma semangat aja ngeliat pertandingan kak Bara"kata Irina salting
"eh. .terjadi sesuatu ya sama kamu dan Bara?"tanya Chacha kepo
"sesuatu apa kak" gak kok cuma ngbrol aja"kata Irina salting
"masa?"kok muka kamu merah gt"cerita dong" tanya Bastian ikutan kepo
"Bara nembak kamu?"tanya Tristan kepo maksimal
"ng. .gak kok kak"kata Irina salting makin malu
Geng halblood langsung tersenyum penasaran.
Pertandingan berlangsung berat sebelah untuk Team Basket Acropolis.
"Brruuukkkk!!!"
Saat Bara melakukan slam dunk dibabak kedua Ring basket tersebut rubuh.
Bara selamat dari ring basket yang rubuh berkat reflek dan kesigapan master jiujitsu yang dikuasainya.
Sontak seluruh pemain,panitia dan penonton dilapangan indoor itu heboh dan wasit menghentikan pertandingan sementara.
Team keamanan dan kesehatan langsung berlari mendekati Bara.
Para pemain baik kawan dan lawan menghampiri Bara.
"kak Bara!!Bara!!!"teriak seluruh yg ada di lapangan tersebut
Geng Halfblood,Irina dan Edel berlari menuju tempat Bara di depan ring basket yg rubuh.
kehebohan dan bisik - bisik langsung ribut membahas mengenai Bara yang terkena kutukan nomor 18.
"Bara loe gak pa2"!!"teriak geng Halfblood
"kak Bara gak pa2"!!"teriak Irina dan Edel
"hish. .gak pa2 kok cuma kena dikit ditangan kanan"kata Bara menahan sakit ditangan kanannya
Irina menghampiri sisi kanan kiri Bara memperhatikan tangan kanan Bara yang sedang diberi pertolongan team kesehatan.
Irina merasakan hawa dingin lalu menghampiri Edel.
Edel yg paham langsung melihat kesegala arah mencari keberadaan hantu no 18 itu.
sosok hantu itu terlihat di samping tiang ring yang roboh menatap ke arah Bara.
Melihat Edel dan Irina yang memperhatikannya hantu itu berpaling melihat Edel dan Irina.
Irina menjadi kesal dan marah pada hantu itu karena mencelakakan Bara mengajak Edel untuk menghampiri hantu itu.
Saat Edel dan Irina menghampiri hantu itu, hantu bernama Donny itu berjalan pergi keluar lapangan.
"tunggu!nama kamu Donny kan"panggil Edel bersama Irina
hantu itu berhenti dan berbalik menatap Edel dan Irina
"kenapa loe celakain kak Bara"apa karena dia pake nomor seragam basket loe?"tanya Edel
Hantu itu menatap Edel dan Irina sejenak lalu pergi menghilang.
"tunggu!!"panggil Edel
"hantunya pergi ya Del?"tanya Irina
"iya Rin kenapa sih tuh hantu gak bisa banget diajak bicara"keluh Edel mulai kesal
"gw akan panggil paksa hantu itu dilapangan ini ntar malem sehabis seluruh panitia pulang. .gak bisa ditunda lagi Del. .hantu ini udah keterlaluan!. .gw
gak bisa terima dia celakain kak Bara termasuk orang - orang lain cuma karena make no 18"kata Irina dengan wajah mantap dan marah
"oke gw juga setuju. .loe yakin Rin?"tanya Edel melihat ekspresi dan kemarahan Irina
"yakin banget Del. .gw gak takut sma bahayanya. .dia udah nyelakain kak Bara. .gw akan hadapi apapun resikonya"kata Irina serius
"tapi kak Bara dan yg lain gak akan setuju kita lakuin ini berdua aja. .kita harus bilang mereka"kata Edel
"gw tau Del. .tapi gw takut mereka bakal kena bahaya lagi apalagi sekarang posisinya kak Bara itu yg make no 18. .udah pasti sekarang sasaran hantu itu
kak Bara sampe dia copot nomor 18 nya. .ngajak kak Bara sama aja nyerahin kak Bara ke hantu itu. .gw gak mau Del"kata Irina
"gw ngerti Rin ketakutan dan kemarahan loe. .tapi kita gak bisa ngadepin hantu ini berdua aja"kata Edel
"gw tau Del. .sory gw udah ngajuin ide konyol gini tapi kalo loe gak mau ikut gak pa2 gw ngerti. ."kata Irina
"ya gak gitu maksud gw Rin. .ya kali gw ninggalin loe sendiri ngadepin hantu itu. .yaudah gw ikut"kata Edel
"Irina mana?"tanya Bara menyadari Irina tidak ada
"Edel juga gak ada"kata Bastian mencari Edel
"kamu ngapain malah nyariin cwe cina cebol itu sih sayang?"kata Viola sambil memegang tangan kiri Bara
"terserah gw. .jauh - jauh kenapa sih. .risih gw!"bentak Bara
Bara yg risih melepaskan tangan Viola dan berdiri mencari Irina
Irina dan Edel baru akan kembali.
Bara dan Bastian langsung menghampiri mereka.
"kalian kemana sih"bikin panik. ."kata Bara dan Bastian panik
"lho kak Bara udah gak pa2?"tanya Irina sambil melihat tangan kanan Bara
"gak pa2 cuma luka ringan aja. . pelatih ribet aja nyuruh cek ke rumah sakit buat mastiin gak ada yg retak atau terkilir, kamu kemana sih tadi?"tanya Bara
"jangan bilang tadi kamu liat trus ngejar hantu itu Del?"tanya Bastian
"gak ngejar kok cuma mastiin aja ini kejadiannya karena hantu itu atau bukan"kata Edel
"jangan mastiin cuma berdua Del nanti kalau kalian diserang hantunya gmana?"kata Bastian khawatir menggenggam erat tangan Edel sambil merangkul bahunya
"pokoknya kamu janji gak pake selidik selidikan selama aku check up ke rumah sakit ntar ya Rin. .kalau ada apa - apa kamu dan Edel harus kasih tau dan
ajak Tristan,Nico dan Bastian"kata Bara menggenggam erat tangan Irina meminta Irina dan Edel untuk janji
"iiya janji. . ."kata Irina dan Edel terpaksa berjanji
Bara dan pelatih basket menuju rumah sakit untuk melakukan check up kondisi Bara
Geng halfblood mengadakan rapat panitia dadakan membahas masalah turnamen yg tertunda 1 pertandingan yg akan dilanjutkan besok.
Irina dan Edel menunggu di ruang tamu senat karena sudah terlanjur berjanji dengan Bara dan Bastian mereka tidak bisa mencaritahu berdua saja.
"aduh. .Del bego banget sih gw! tas jinjing gw ketinggalan di tempat duduk penonton dilapangan tadi. .gara - gara panik sih!"kata Irina sambil memukul
kepalanya sendiri "yah. .gmana dong. .ntar aja lha kalo gak penting banget kita kan udah janji gak kemana - mana berdua aja"kata Edel
"aduh super penting Del didalemnya ada papan Hong gw bwt manggil paksa hantu ntar. .kalo ilang atau diambil orang berabe nih"kata Irina panik
"hah?"trus gmana dong?"kata Edel ikut panik
"kita ambil aja buru - buru trus balik lagi ke sini deh gak pake ghost hunteran. .yuk"ajak Irina panik
"yaudah deh yuk buruan"kata Edel
Irina dan Edel berlari terburu - buru menuju lapangan basket indoor untuk mengambil tas jinjing Irina.
"nah ini dia untung gak ilang!" kata Irina mengambil dan memeluk tas jinjing pink kesayangannya.
"yaelah gak usah dipeluk - peluk juga kali Rin. .udah yuk balik ntar ketauan"ajak Edel
"yuk. ."kata Irina
saat Edel dan Irina berlari menuju pintu keluar lapangan tiba - tiba pintu lapangan menjeblak tertutup sendiri.
"Brrraakkkk!!!"bunyi hantaman pintu tertutup
"aahhh. .!!!"teriak Edel dan Irina kaget dan ketakutan
Mereka berlari menuju pintu lainnya tapi tertutup juga.
"Brrraaaakkk!!!"
semua pintu dan jendela lapangan indoor itu menutup sendiri dengan hantaman keras.
Edel dan Irina panik dan berkeliling lapangan indoor mencari jalan keluar tapu semua tertutup sendiri dan tidak bisa dibuka.
"TOLONG!!!!!!"teriak Edel dan Irina yang panik ketakutan terkurung dalam lapangan basket indoor sambil menggedor - gedor pintunya.
14. The Last Hope Di ruang rapat senat. Rapat berjalan dengan serius dan tegang karena geng halfblood memasang wajah serius dan tegang.
Bastian yang biasanya santai juga berwajah serius dan tegang.
Rapat diakhiri Tristan dengan keputusan tetap dilanjutkan dengan pengawasan extra ketat dari panitia dan team keamanan.
Bara juga sudah dikabari tidak ada masalah atau kondisi yang serius dari rumah sakit.
"kenapa perasaan gw jadi gak enak gini ya". .cepet ke tempat Edel deh. ." dalam hati Bastian
Saat semua panitia lain sudah keluar, geng halfblood segera menuju ruang tamu senat tetapi melihat hanya ada tas Irina dan Edel tanpa sosok keduanya.
"lho Edel dan Irina kemana ya?"tanya Angel
"ke kamar mandi mungkin gak?"kata Nico
Angel menuju kamar mandi khusus senat tapi kosong.
Bastian segera menghubungi hape Edel tapi hapenya ditinggal di meja ruang tamu senat.
"kok gak dibawa sih hapenya?"keluh Bastian mulai panik.
"ayo cepet cek takut ada apa-apa!"ajak Tritan
Di lapangan basket indoor.
"Tolong!!!"teriak Edel dan Irina menggedor -gedor pintu aula basket.
"gmana nih Rin?"kata Edel panik
"bentar gw telp kak Angel dan yg lainnya"kata Irina mengeluarkan hapenya dari saku celana jeansnya dan mencoba menelphone Angel.
"hallo. .kak Angel"kata Irina
"Irina!Edel!kalian kemana sih"bikin panik deh!"kata Angel by phone dengan suara panik
"maaf kak aku sama Edel tadi ngambil tas aku yg ketinggalan di aula basket indoor di gedung olahraga tapi kita sekarang kekunci gak bisa kelu . ."Irina
belum selesai bicara tiba - tiba seluruh lampu aula pecah
"Prrraankk. .praaank. .praank. . .!!!!"
"aaaaahhhhhh. .!!!!"jerit Irina dan Edel menunduk sambil melindungi kepala mereka dari pecahan lampu aula.
"Riiin!!Edel!!!kenapa?"?"teriak Angel panik mendengar teriakan dan keributan dari telp
"kak. .tolongin kita...hantu. .!"lagi - lagi pembicaraan terputus karena hantu itu menghempaskan Irina hingga hapenya terlempar
"Iiriina!!"jerit Edel yg panik melihat Irina terlempar
"Hallo. .Irina!!!!Edel!!!"panggil Angel panik mendengar teriakan Edel dan keributan via telp
Geng halfblood lainnya mendengar melalui hape Angel yang di loudspeaker
"gawat Edel dan Irina kayaknya dalam bahaya. .ayo susul kesana!"kata Tristan
Bastian yang sudah langsung berlari panik menuju kesana setelah mendengar teriakan Edel.
Nico segera mengirimkan sms ke Bara mengenai kondisi Irina dan Edel.
Bara yg menerima sms Nico langsung pergi meninggalkan rumah sakit dan memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi kembali ke kampus.
"Irina jangan sampe kamu kenapa - kenapa! kamu gak mikirin aku apa malah nekat gitu" dalam hati Bara cemas setengah mati sambil mengemudi gila - gilaan
Bastian yang sudah berlari duluan sampai di depan pintu aula basket mencoba membuka pintu aula tapi tidak bisa.
"Iiriiina!!!kamu gak pa2 Rin. ."teriak Edel terdengar dari dalam
Bastian semakin panik mendengar teriakan Edel menggedor - gedor dan memaksa membuka pintunya sekuat tenaga.
"Edeeellll!!!kamu gak baik - baik aja kan sayang?"?""teriak Bastian dari depan pintu aula
"Bastiaaannnn!!tolong. .Irina. ."belum selesai Edel bicara dari balik pintu tempat Bastian memaksa membuka hantu itu menghempaskan Edel menjauh dari pintu
"aaaahhhhhh!!!!!"jerit Edel terhempas menjauh dari pintu ke lantai penuh pecahan lampu aula hingga luka - luka
"Eedeeeellllll!!!!sialan pintunya gak ada yg bisa dibuka!!!"keluh Bastian kesal
Tristan,Nico,Chacha dan Angel tiba di depan aula.
Tristan dan Nico segera membantu Bastian mencoba membuka pintu dan jendela sekeliling Aula basket itu tapi tidak ada yg bisa dibuka.
"gak ada yg bisa dibuka pintu atau jendelanya!"kata Tristan kesal memaksa membuka pintu dan jendela aula
"sama yg disini juga gak ada yg bisa!!"keluh Nico kesal
Edel dan Irina yg terluka terkena pecahan lampu aula menahan sakit dan ketakutan melihat sosok hantu nomor 18 itu.
"loe maunya apa sih"kenapa loe selalu celakain orang lain"emang mereka salah apa sama loe?"tanya Edel lemah sambil menahan sakit
Hantu itu menatap Edel dan maju mendekati Edel mencoba mencekik Edel.
Edel yg tercekik hantu itu kesulitan bernapas sambil berusaha melepaskan cekikan hantu itu.
"Jangan!!!please gw mohon jangan sakitin kita!!!loe mau apa kita akan bantu. .jangan sakitin Edel tolong. .gw mohon!!"mohon Irina melihat Edel yg tercekik
kehabisan napas Hantu itu melepas cekikannya pada Edel dan beralih ke Irina.
saat hantu itu mendekati Irina mau mencekik Irina. .pintu salah satu aula terdobrak terbuka oleh Bastian,Tristan dan Nico.
"Edeeelll!!!Iriiinaaa!!"teriak Bastian,Tristan,Nico,Angel dan Chacha yg masuk mendekati Edel dan Irina yang luka - luka di tangan,kaki,dan wajah.
Bastian,Angel dan Nico menghampiri Edel.
Tristan dan Chacha menghampiri Irina.
Bastian memeluk Edel. "Del kamu gak pa2"kamu luka - luka gini!!"kata Bastian panik memeluk Edel
"Edel aduh kenapa jadi gini sih"kata Angel panik
"Irina kamu gak pa2?"aduh. .luka - luka gini"kata Tristan dan Chacha panik memeriksa luka - luka Irina
"hantunya masih ada di sana. .dia yg buat ruangan aula jadi gini. .hati - hati dia bisa nyelakain kita semua" kata Edel menunjuk ke arah ring basket
Bastian dan Angel memeluk Edel untuk melindunginya.
Tristan dan Chacha memeluk Irina melindunginya.
Nico memeluk Angel melindunginya.
Mereka bertujuh saling berdekatan supaya bisa melindungi Edel dan Irina yg terluka.
hantu itu menjadi semakin marah dan menghempaskan kursi - kursi penonton kesegala arah hingga berantakan.
"Aawaaaaasssss!!!!"teriak Bastian,Tristan dan Nico berusaha melindungi Edel,Irina,Angel dan Chacha dari kursi - kursi yg berterbangan.
"Aaaaaahhhhhhh!!!!"teriak Edel,Irina,Angel dan Chacha ketakutan
Bastian,Tristan dan Nico melindungi keempat cwe itu dengan badan mereka sendiri dan berusaha menghindari kursi - kursi yg berusaha mendekati Edel,Irina,Angel
dan Chacha. Untungnya mereka bertiga menguasai bela diri yg diajarkan sejak mereka kecil sebagai pertahanan diri.
Tristan master judo,Nico master karate,dan Bastian master aikido.
Tetapi melindungi dari serangan hantu itu gak semudah memenangkan turnamen beladiri seperti yg sudah mereka lakukan.
Bara tiba - tiba datang dan membantu Tristan,Bara dan Nico.
Melihat kondisi Irina yg luka - luka membuat emosi Bara semakin naik.
"Hantu sialan!!gw gak takut sama loe!!loe maunya apa nyerang dan nyelakain orang lain terus?""emang dengan gini loe bisa hidup lagi dan ngedapetin apa
yg loe mau gt?""teriak Bara sambil mematahkan kursi yg mencoba menghantam ke arah mereka
"kalo ada yg loe mau dan belum selesai jangan melampiaskannya ke orang - orang yg masih hidup!!gak akan ada yg ngerti apa mau loe!!kita akan bantu apa
yg belum loe selesaiin!"teriak Tristan
Mendengar kata - kata Tristan dan Bara kursi - kursi yg berterbangan ke arah mereka berhenti.
"kursi terbangnya berenti"kata Bastian sambil melihat sekeliling
"Aaaawwaaaassss!!!!Ring basketnya!!!!"teriak Nico sambil menggendong dan memeluk Angel menghindari tiang dan ring basket yg rubuh hampir mengenai mereka
Bastian menggendong Edel. Bara menggendong Irina dan Tristan menggendong dan memeluk Chacha.
"jangan lukain siapapun lagi!!!mau loe apa?"gw yg sekarang pake nomor 18 ini dan gw juga MVP di turnamen ini sama kayak loe dulu. .gw Bara junior loe dulu
di basket. .Donny kenapa loe lukain orang - orang dan ngelakuin semua ini"apa masalahnya"loe kenal gw dan gw kenal loe semasa hidup gw mohon berenti dan
kasih tau apa yg loe mau dan gak suka. .gw akan berusaha bantu sebisa gw!!"teriak Bara ke arah tiang ring basket yg rubuh
Hantu Donny terlihat berdiri memandang Bara dari samping tiang ring basket rubuh itu.
"gw gak bermaksud untuk melukai dan menyerang orang - orang. .Bara. .
gw marah sama keadaan. .marah kenapa gw meninggal disaat gw nyaris mendapatkan impian gw. . .
gw marah kenapa bisa ada kesalahan teknis yg menyebabkan gw meninggal saat detik - detik terwujudnya impian gw. ." suara hantu Donny itu menggema di aula.basket
"apa impian loe yg gak sempet terwujud itu?" tanya Bara
"gw pengen jadi MVP di turnamen itu lagi dan mengakhirinya dengan slam dunk sebagai kemenangan gw di turnamen itu
itu adalah turnamen ketiga gw dan harapan gw menjadi MVP 3 tahun berturut - turut. .
gw udah latihan semaksimal mungkin dan ternyata berhasil memenangkan semua pertandingan sampai masuk final.
saat gw yakin bakal menang dan bermaksud menutup kemenangan gw dengan slam dunk ring basket dan tiang itu malah rubuh dan meremukkan gw!!!. .
gw gak bisa terima impian gw kandas diujung tanduk. .
kenapa harus berakhir dengan kematian gw!!!" suara hantu Donny penuh sesal dan tidak terima
"gak ada yg bisa merencanakan nasib dan menolak kematian. .semuanya udah ditakdirin dan diatur Tuhan. ."kata Irina
"jangan melampiaskan kemarahan dan ketidakterimaan loe dengan mencelakakan orang lain. .itu sama aja loe. .membuat orang lain bernasib sama kayak loe"kata
Bastian "loe harus bisa terima kenyataan sekarang loe udah meninggal dan beda dunia. .jangan sesali dan marah atas apa yg udah terjadi. .jangan menyalahkan siapapun
atau apapun. .gak ada yg salah disini. .yg salah itu emosi dan perbuatan loe yg nyelakain orang lain"kata Nico
"kita disini bersedia bantu loe ngewujudin apa yg gak sempet loe lakuin. .tapi kita mohon jangan pake cara yg mencelakakan. .kita yg masih hidup disini
gak akan ngerti maksud dan mau loe apa kalo loe bersikap kayak tadi"kata Tristan
"disini ada Edel dan Irina yg bisa ngeliat dan ngerasain kehadiran loe bersedia bantu loe. .tapi loe malah ngelukain mereka dan bersikap kayak tadi. .gak
akan ngerubah apa - apa. .sekalipun loe bunuh kita semua atau berapa banyak pebasket kampus ini yg make nomor 18 itu gak akan ngembaliin loe jadi hidup
lagi. .gak akan ngembaliin impian loe" kata Angel
"please ijinin kita semua bantu loe untuk nyelesaian ambisi semasa hidup loe. .tapi kita juga mohon loe jangan berbuat kerusakan yg membahayakan siapapun.
.loe harus ikhlas nerima semua keadaan ini . .gak ada yg bisa ngerubah takdir dan membalikkan waktu sesuai keinginannya"kata Chacha
Hantu Donny itu tertunduk menangis meratapi nasibnya.


Ghost Campus Karya Crimson Azzalea di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"impian gw sederhana dan gak banyak. .
gw cuma mau jadi MVP turnamen ini selama 3 tahun berturut - turut sebelum gw lulus kuliah. .
gw pengen mengakhiri dan meraih gelar MVP gw dengan slam dunk terakhir gw seakan - akan gw bisa terbang menggapai impian gw di atas ring basket. .
basket adalah impian gw dan hidup gw. .
tapi ternyata basket juga adalah akhir hidup gw. .
akhir yg harus gw terima dengan pahit dan sakit. . .
gw gak minta jadi pemain basket NBA atau profesional.
gw cuma mau itu aja. . .dan itu adalah harapan terakhir selama hidup gw. . ." kata hantu Donny itu tertunduk sambil menangis sedih
Tristan,Nico,Bastian,Bara,Chacha,Angel,Edel dan Irina mendengar harapan putus asa dan tangisan hantu Donny menjadi terharu dan simpati.
Bara berpikir sejenak dan bertanya pada Edel dimana hantu Donny itu sekarang.
Bara maju memandang ke arah yg di tunjuk Edel tepat ditengah lapangan.
"gw gak tau ini bakal bikin loe puas dan tenang apa gak. .gw tau mungkin rasanya gak akan sama kalo loe sendiri yg ngelakuian. .gw akan jadi penyambung
badan untuk mendapatkan gelar MVP ke tiga loe dan mewujudkan slam dunk kemenangan terakhir loe di turnamen ini. .gw akan pake seragam yg bertuliskan nama
loe dalam turnamen besok. .anggep aja gw sebagai badan baru untuk ngewujudin harapan terakhir loe"kata Bara
Hantu Donny menatap Bara yg persis ada di hadapannya.
mendengar penuturan dan ketulusan Bara, hantu Donny menyetujui usul Bara.
Tristan,Nico,Bastian,Chacha,Angel,Edel dan Irina menatap sedih dan salut kepada keberanian dan kemantapan Bara.
"kak Bara gmana gw gak makin jatuh cinta coba sama loe. .ngeliat loe kayak gini udah fix banget hati gw buat loe kak. .bisa gw yg mati selanjutnya kalo
terus cinta sama loe yg gak mungkin cinta sama gw juga" dalam hati Irina
"loe bakal bener - bener ngelakuin itu buat gw Bara" " tanya Hantu Donny tidak percaya
"iya gw seribu rius bakal ngelakuinnya. .tapi gw mohon satu hal sama loe. tolong jangan celakai atau membuat kerusakan lagi. .satu hal yg paling gw gak
bisa terima adalah loe ngelukain orang lain yg gak bersalah cuma untuk ngelampiasin kemarahan loe atas takdir loe ke orang lain. .apalagi yg sekarang loe
lukain orang - orang yg penting bwt gw. . .sama pentingnya kayak basket buat loe dan buat gw"kata Bara
"maaf gw gak bermaksud untuk melukai dan membahayakan. .
gw bener -bener kebawa emosi jadi gw gak bisa ngontrol kelakuan gw . . .
maaf banget kepada kalian semua yg baik mau membantu ngewujudin harapan terkahir gw. .maaf gw mencelakakan dan melukai kalian..."
seluruh pintu dan jendela terbuka setelah permintaan maaf hantu Donny.
Edel maju di papah Bastian ke hadapan hantu Donny.
"loe harus melihat kak Bara mewujudkan impian loe besok ya. ."kata Edel lembut sambil tersenyum
"terima kasih. .semuanya" kata hantu Donny terharu
Edel dan Irina segera di bawa ke rumah sakit untuk diobati.
Untungnya tidak ada luka yg terlalu serius
Tristan,Nico,Bastian dan Bara juga ada beberapa luka memar karena melindungi Chacha,Angel,Edel dan Irina dari kursi - kursi yg berterbangan.
"huft. . .beres juga masalah hantu no.18 ini shock gw baru pertama kali ngehadepin hal gaib begini. .sampe denger suara gsib juga lagi. ."kata Chacha ngeri
"iya langsung ngeliat hal gaib berbahaya gt. .Del Rin yang kalian selalu hadepin ternyata kayak gini ya. .gak bisa liat hantunya aja udah nyeremin apalagi
bisa liat dan diikutin ya. .salut deh sama kalian. ."kata Tristan
"iya tapi bahaya bgt kalian bener - bener jangan ngadepin hal kayak tadi cuma berdua aja ya lain kali. ."kata Angel menasehati
"maaf kak tadi kita bener - bener gak maksud gt...cuma mau ambil tas Irina yg ketinggalan malah kejebak. ."kata Edel
"maaf kak tadi aku yg ngajak Edel buat ambil tasku...maksudnya buru - buru ngambil malah dikerjain hantunya. ."kata Irina ngerasa bersalah
"yaudah lain kali kalo gt minta temenin aja sama salah satu dari kita ya. ."kata Nico
Bastian dan Bara baru kembali dari beli minuman dan makanan untuk mereka semua.
Setelah makan dan minum mereka pulang ke rumah masing - masing diantar para cwo.
Keesokan harinya hari terakhir turnamen berlangsung.
Seluruh penonton dan pemain disana dihebohkan dengan Bara yang masih menggunakan seragam no 18 bahkan hari ini tertulis nama S.Donny bukan nama Bara.
Hantu nomor 18 itu menyaksikan semua pertandingan yang dilakukan Bara dan melihat Bara menggunakan seragam no 18 dengan namanya membuat dia tersenyum bahagia
dengan kebaikan Bara. Bisik - bisik dikalangan penonton pun tidak bisa dielakkan membicarakan Bara yg menggunakan seragam MVP bertahan di turnamen 2 taun lalu bernama Steven
Donny yang meninggal saat pertandingan final.
yang menambah kehebohan adalah kondisi geng halfblood termasuk Bara,Irina dan Edel yg terlihat luka - luka seperti sehabis melawan kejadian berbahaya.
Team basket Acropolis memenangkan semua pertandingan hingga masuk ke final.
sebelum pertandingan final dimulai Bara berkumpul bersama geng halfblood diruangan khusus bersama Irina dan Edel.
"semangat bro...kita pasti menang dan misi loe bantu Donny sukses. ."kata Tristan menyemangati Bara
"sip. .thanks Tan"kata Bara
Pelatih basket masuk dan memanggil Bara karena pertandingan final akan segera dimulai.
". .kak. .bentar. ."panggil Irina sambil menarik lengan Bara
geng Halfblood lainnya dan Edel keluar membiarkan Bara dan Irina bicara.
"hati - hati kak. .aku takut di slam dunk terakhir kakak kenapa - kenapa. ."kata Irina dengan wajah cemas dan takut
"jangan cemas Rin. .semua bakal baik - baik aja. .kan kamu udah liat sendiri kemarin pas ring roboh aku bisa selamat. .jangan takut ya. ."kata Bara mengusap
pipi Irina dengan lembut menenangkan Irina yg cemas
"aku tanding dulu ya. .doain semua lancar dan aku menang"kata Bara
"iya aku pasti doain kakak menang dan selamat. ."kata Irina tersenyum
Bara mengecup kening Irina dan keluar menuju lapangan basket dengan menggandeng Irina.
Edel melihat hantu Donny tidak jauh dari kursi khusus yang sering digunakan geng Halfblood lalu menghampiri hantu itu.
"ini pertandingan final sama kayak sewaktu loe meninggal kan. .disini kak Bara janji akan ngewujudin impian loe. .jadi loe liat baik - baik dan dukung
kak Bara ya. ."kata Edel menatap lembut hantu Donny
Hantu Donny menatap Edel tersenyum dan mengangguk.
Pertandingan final dimulai. Pertandingan berjalan dengan lancar dan sangat seru.
Seluruh penonton antusias menyaksikan serta memberikan support mereka.
Hingga akhir Team Acropolis tetap memimpin berkat Bara.
Tiba saatnya detik - detik terakhir waktu habis dan Acropolia sudah dipastikan menang.
Bara siap melakukan slam dunk terakhir sesuai janjinya pada hantu Donny.
"ini janjin gw ke loe Don. .kemenangan dan slam dunk terakhir gw di turnamen ini bwt loe sebagai harapan terakhir loe yg belum kewujud. .beristirahatlah
dengan tenang setelah loe liat slam dunk ini!" dalam hati Bara sambil melompat melakukan slam dunk
Hantu Donny menyaksikan dengan terpana dan terharu slam dunk yang dilakukan Bara di detik terakhir pertandingan.
"Braakk!!Tteeeettttt!!!"Bara sukses melakukan slam dunk di detik terakhir kemenangan team Acropolis kemudian waktu pertandingan habis
Seluruh anggota team basket langsung memeluk Bara dengan gembira.
Seluruh supporter team Acropolis bersorak dengan kemenangan team dukungan mereka.
Geng Halfblood gembira sekaligus lega mengetahui kemenangan team mereka dan suksesnya misi Bara.
Edel melihat hantu Donny yg bahagia melihat mimpinya bisa terwujud dengan bantuan Bara menatap Bara dengan pandangan penuh terima kasih.
"sekarang impian loe udah bisa kewujud. .jadi loe bisa istirahat dengan tenang sekarang. .loe harus liat saat kak Bara dinobatkan sebagai MVP nanti"kata
Edel Irina menangis haru dan lega dengan kemenangan Bara dan suksesnya misi Bara.
Bara menghampiri Irina dan memeluk Irina sampai Irina terangkat ke pelukannya lalu berputar sambil memeluk Irina dengan bahagia.
Geng Halfblood dan Edel tersenyum melihat kebahagiaan Bara.
Hantu Donny yg juga menyaksikan kebahagiaan Bara ikut tersenyum bahagia.
Saat penyerahan Piala dan penghargaan kepada para pemenang sekaligus penutupan acara.
Giliran Bara yg dinobatkan sebagai MVP dan kapten team pemenang.
Setelah diberikan medali MVP,Bara memberikan sedikit kata - kata kemenangan.
"saya mau mengucapkan terima kasih kepada pak pelatih,seluruh supporter dan team yg sudah membantu dan mensupport kami. .kepada para panitia yg hebat banget
untuk penyelenggaraan turnamen kali ini yg bisa dibilang penuh kehebohan. .makasih buat sahabat - sahabat saya para Halfblood,Irina dan Edelwiss. .yg terakhir.
.kemenangan dan gelar MVP kali ini saya persembahkan untuk rekan kita almarhum Steven Donny MVP 2 tahun lalu yang meninggal tepat dilapangan ini saat pertandingan
final. .isu tentang kutukan nomor 18 itu semua gak ada...jadi saya minta jangan ada lagi yg membicarakan mengenai kutukan itu atau isu gak benar tentang
Donny. . Donny adalah MVP dan rekan kita yang berjasa pada kampus ini hingga akhir hayatnya pun dilapangan ini adalah untuk membela kampus ini meskipun
harapan terakhirnya belum bisa terwujud saat itu. .hari ini saya telah mewujudkan harapan terakhir MVP abadi kampus ini Steven Donny. .semoga almarhum
Donny bisa beristirahat dengan tentram dalam damai. .Terima Kasih. .From Bara Everhart Van Deventer" pidato kemenangan Bara
Seluruh yang hadirin disana memberikan tepuk tangan salut dan bangga atas apa yg dilakukan Bara.
Geng Halfblood lainnya bersama para panitia tersenyum bangga dan bertepuk tangan untuk Bara.
Hantu Donny menatap dan menangis haru kepada Bara.
Edel menatap hantu Donny sambil bertepuk tangan.
"semua sudah selesai sekarang. .loe bisa pergi dengan tenang dan bahagia kan. ."kata Edel lembut dan tersenyum
"iya sekarang gw bisa tenang dan ikhlas. .terima kasih atas semuanya. .sampaikan terima kasih gw untuk Bara dan yg lainnya. .gw akan pergi. .semoga kalian
semua diberi kebahagiaan dan bisa menggapai semua impian kalian...terima kasih dan selamat tinggal. .selamat tinggal basket. .selamat tinggal Acropolis.
." kata hantu Donny lalu menghilang dicahaya senja yg memasuki ruang aula basket itu dengan wajah bahagia dan damai.
Bara sempat mendengar kata - kata hantu Donny padanya.
"terima kasih Bara untuk semuanya. .selamat tinggal. ." kata hantu Donny
"sama - sama Don. .selamat beristirahat dalam keabadian loe disana. ."bisik Bara menatap langit senja diluar Aula basket.
Setelah selesai seluruh acara dan briefing kemenangan mereka mengadakan acara perayaan kecil yang dihadiri seluruh team dan klub basket Acropolis,Geng
Halfblood,Irina dan Edel di ruang serbaguna senat.
acara berlangsung gembira hingga jam 8 malam.
Mereka semua pulang menuju rumah masing - masing.
Tristan bersama Chacha. Nico dengan Angel. Bastian bersama Edel Dan Bara bersama Irina
Dalam perjalanan pulang Bara dan Irina berhenti di pinggir jalan dekat tepian kota yg tinggi sambil melihat pemandangan kota dari atas.
"huft. .selesai juga ya semuanya hari ini. .lega deh rasanya"kata Irina tersenyum lega
"iya. .berakhir baik semua dan hantu itu udah bisa istirahat tenang. ."kata Bara lega
"iya...aku udah takut banget pas kakak mau ngelakuin slam dunk yg terakhir tadi sampe nahan napas"kata Irina
"oh ya kamu setakut itu?"tanya Bara menatap Irina
"iya kak ngeri gagal atau parahnya ringnya rubuh lagi. .trauma aku ngeliatnya. .emang kakak gak takut?"kata Irina dengan pandangan takut
"aku lebih takut pas dapet kabar kamu dalam bahaya dan ngeliat kamu luka - luka pas kekurung di aula kemaren"kata Bara menatap dalam Irina
"maaf kak aku ingkar janji sama kakak. .tapi sumpah aku gak sengaja kemaren. .aku gak maksud buat nyariin hantu itu. .aku. .Mmmmph"Irina yang sedang berusaha
menjelaskan tiba - tiba di tarik dan dibungkam Bara dengan ciuman dibibir
Bara mencium Irina dengan lembut dan penuh perasaan.
Irina yg awalnya terkejut lama kelamaan luluh oleh ciuman Bara memejamkan matanya dan membalas ciuman Bara.
Bara melepas ciumannya pelan - pelan dan menatap Irina.
"aku tau kamu gak bermaksud ingkar janji tapi untuk selanjutnya aku mau kamu selalu ada disamping aku Rin. .aku akan selalu ngelindungin kamu. .Aku akan
selalu ada buat kamu. .jadi jangan melakukan apapun sendirian. ."kata Bara menatap Irina penuh perasaan
"kak Bara. ."kata Irina terpana mendengar ucapan Bara
"aku cinta dan sayang sama kamu. .kamu mau jadi pacar aku dan selalu ada dideket aku Rin?"tanya Bara sambil memegang kedua tangan Irina
Irina menatap dalam Bara lalu tersenyum lembut.
"aku mau jadi pacar kamu yg selalu ada dideket kamu. ."jawab Irina
Bara yg bahagia mendengar jawaban Irina memeluk erat Irina dengan tawa bahagia.
Bara dan Irina berpelukan dibawah langit malam berbintang dengan wajah penuh kebahagiaan dan cinta.
"takdir, ajal, jodoh dan nasib sudah ditentukan oleh Tuhan. .
kita sebagai manusia hanya bisa menjalankannya dengan ikhlas dan yakin atas apa keputusan Tuhan. .
Jangan pernah menolak takdir yg sudah digariskan untuk kita. .
Jangan pernah menyalahkan atau melampiaskan ketidakterimaan kita untuk hal buruk yg terjadi pada kita. .
melampiaskannya hanyalah pelarian tak berarti yang tidak akan merubah apa - apa. .
ikhlaskanlah dan berlapang dadalah atas hal yg tidak bisa kita gapai. .
Tuhan pasti punya alasan kenapa hal itu tidak bisa kita gapai dan kenapa hal buruk itu terjadi. .
Jangan pernah melihat segala sesuatu hanya dari satu sisi saja. .
Lihatlah segala sesuatu dari segala sisi maka kamu akan melihat dan menemukan arti yang sesungguhnya"
Sincerely, Edelwiss 15. Crazy Lover Siang hari di gedung laboratorium universitas Acropolis.
setiap lab ramai dengan aktifitas belajar dan praktek para mahasiswa.
di salah satu lab bahasa kelas mahasiswa fakultas sastra perancis sedang melakukan praktek listening dan speaking dengan dosennya.
"di kelas praktek hari ini kita akan dibantu dan dipandu langsung oleh orang perancis yg lebih berpengalaman untuk mengoreksi ketepatan pengucapan kalian"kata
ibu dosen perancis Bastian memasuki kelas disambut dengan tatapan terpesona dan histeris para mahasiswi tingkat 3 sastra perancis dikelas itu.
Bastian yang sudah terbiasa dengan kondisi seperti itu hanya menanggapi dengan santai dan biasa saja.
"nah kalian sudah pada kenal dengan mentor kita hari ini untuk artikulasi bahasa perancisnya kan?"tanya bu dosen
"Suuddaaahhh!!kak Bastiaaaannn!!!"jawab para mahasiswi paling keras dan heboh
Bastian hanya menutup kedua telinganya saking bisingnya.
"oke. .kita mulai saja tutorial speaking France nya ya. ."kata Bastian langsung biar gak makin heboh.
" T'es le symbole de mon vrai amour (kamu adalah simbol cinta sejatiku). .
Je n'ai que besoin d'une seconde pour te dire Je t'aime (aku hanya butuh 1 detik untuk mengatakan I love you padamu). .
Mais, j'ai besoin de toute ma vie pour t'oublier (tapi butuh waktu seumur hidupku untuk melupakanmu). .
C'est toi qui m'inspire toujours ma vie (kamulah yang selalu menginspirasi hidupku). .
La seule faute est de te laisser de jouer dans mon c"ur (satu - satunya kesalahan adalah membiarkanmu bermain dalam hatiku). .
Et je ne peux pas te d"truire dedans (dan aku tidak bisa memusnahkanmu di dalamnya). . ." tutur Bastian dengan logat dan bahasa Perancis yang perfect
Seluruh mahasiswi terpana dan terpesona menatap Bastian.
Seluruh mahasiswa paham dan mengerti artinya dari layar monitor yang menampilkan arti ucapan Bastian lalu ada yg mengangkat tangan.
"ya. .mau tanya apa?"tanya Bastian
"itu kata - kata kakak untuk someone ya"romantis dan dalem banget kak?"tanya mahasiswi itu kepo
"iya untuk someone spesial. ."kata Bastian tersenyum
"siapa kak?"tanya mahasiswi kepo lainnya
"seorang cwe yang sangat spesial untuk saya"kata Bastian
"kakak udah punya pacar ya kak?"tanya para mahasiswi heboh
"iya saya sudah punya pacar yg sangat saya cintai. ."kata Bastian santai
"siapa kak?"?"?"teriak para mahasiswi makin heboh
"ayo. .ayo. .jangan menanyakan masalah pribadi di kelas. .ini urusan pribadi Sebastian. .kembali ke pelajaran!" kata bu dosen memotong para mahasiswi yg
Kill Mocking Bird 2 Dewa Arak 88 Puteri Teratai Merah Pendekar Guntur 8

Cari Blog Ini