Ceritasilat Novel Online

Dibatasi Dua Kamar 1

Dibatasi Dua Kamar Karya Panjang Kaki Bagian 1


panjang.kaki Kaskuser Join: 06-08-2015, Post: 429 06-02-2016 00:19
Dibatasi Dua Kamar... Original Posted By panjang.kaki %
Untuk tanya jawab bisa kalian tanya lewat Instagram ataupun twitter..
Bisa di lihat di pageone Saya tidak bisa quote satu-satu karena saya login melalui HP..
Terimakasih sudah menemani saya sampai detik ini.. Untuk pembaca setia saya sangat berterimakasih.. Special thanks to..
Allah S.W.T (Yang telah mengizinkan saya menyelesaikan cerita ini) Orang Tua (Yang telah mensupport saya sampai sekarang) Pasangan Hidup (Karena telah mengizinkan saya menulis cerit ini) Sahabat dan teman-teman (Karena kalian telah mendengarkan curhat saya, selalu) Indomie, Marlboro, Nissan dll (maaf ngiklan)
Dan untuk haters saya juga berterimakasih karena kalian lah yang membuat trit saya tetap ramai...
'Kau tidak akan paham kenapa cinta begitu rumit, karena cinta tidak bisa di jelaskan oleh logika ataupun ilmu pengetahuan'
Salam manis dari saya panjang.kaki aka Hadi (D2K) aka ALF (RL) --------Invite my instagram : Panjang_Kaki Invite my Twitter : Panjang_Kakialf --------Klarifikasi morelisa hanya akan ada di novel dan ebooknya... Untuk penerbitan novelnya akan saya beritahukan lebih lanjut...
See You Next Time..... Prologue..
Nama gua Hadi, gua tinggal di sebuah desa kecil di Provinsi Lampung tepatnya Lampung Selatan. Ini cerita di mulai tahun 2007 Ketika gua lulus SMA, dan gua di suruh mencari kerja ke kota Bandar Lampung, Dan Alhamdullilah gua di terima kerja di perusahaan swasta, bengkel mobil . Gua kerja sebagai mechanic di situ dan dengan terpaksa gua harus mencari kossan di daerah bandar lampung. Tapi menurut orang tua gua, gua lebih baik tinggal di rumah kawannya, karena masih ada satu kamar kosong disitu. Gua datangi rumag kawab orang tua gua tersebut.
"Permisi, Om Basuki"" Tanya gua ke bapak-bapak yang sedang duduk baca koran "Iya dek" Siapa"" Tanyanya sopan
"Saya Hadi Om, Dari Kalianda." Ucap gua sambil menyalimi tangannya "Anaknya Suto"" Tanyanya
"Iya om" "Duduk-duduk sini," Dia mempersilahkan gua duduk "Mau minum apa ya Hadi"" "Gak usah repot-repot om"
Baik juga pikir gua yang punya rumah ini, Bapak gua gak mungkin mau ngecewain , best deh Bob
"Ini minum dulu di Tehnya, kamu kerja di bengkel ya"" "Iya"
Percakapan santai pun belanjut di antara kami berdua sampai jam 12 Siang, dan terdengar suara azan.
"Om mau nanya, kiblat dimana"" Tanya gua karena gua ingin menunaikan perintah allah
"Barat ya""
Lah" yah kiblat barat, kenapa dia nanya hal itu
"Iya om, ada sajadah"" tanya gua halus
"Oh maaf dek, kami non-muslim" Ucapnya sambil tersenyum
Pantas saja dia bingung bahwa kiblat itu barat, gak masalah deh agama nya apa yang penting orangnya baik sama gua.
Akhirnya gua mencari mushola terdekat, dan seusai sholat gua pulang ketempat pak Basuki, dan menanyaka letak kamar gua dimana, gua mau rebahan sejenak dan tidur, karena perjalanan dari kalianda tadi gua subuh banget.
"Om kalo boleh tau nanti saya tidur di kamar mana"" Tanya gua "Oh kamu tidur di kamar yang paling depan ini dek"
Dia mengajak gua masuk ke kamar depan, dan gua lihat perabotannya sangat lengkap. komputer, Playstation, Tv, Kulkas, Ac, Kamar mandi, wow ini mah gua tinggal di hotel.
"Ini kamar anak saya, kamu tidur disini aja ya Hadi" Ucapnya Sopan "Oh iya om, anak om nya mana""
"Udah meninggal, 1Tahun lalu"
Asli gua panik, gua langsung gak enak hati ngomong gitu ke Pak Basuki.
"Maaf ya om" "Iya gak apa-apa, anggep aja ini rumah kamu sendiri" "Iya om"
Akhirnya gua masuk kamar, kunci pintu kamar gua. Dan memejamkan mata untuk mengistirahatkan tubuh gua..
Last edited by: panjang.kaki 2016-03-15T02:29:56+07:00 Multi Quote Quote
#11 panjang.kaki Kaskuser Join: 06-08-2015, Post: 429 06-02-2016 08:27
Part 1 Sorenya gua bangun dan duduk-duduk di kamar baru gua, gua beresin baju-baju gua dari tas dan memasukkan nya ke dalam lemari, lalu gua ambil handuk gua dan mandi. seusai mandi gua keluar kamar untuk ngerokok di depan rumah , dan gua lihat sesosok perempuan berambut panjang duduk di ayunan , di rumahnya pak basuki memang ada taman yang ada ayunannya. gua perhatikan wanita itu, kulitnya putih, rambutnya panjang. Cantik. Itu yang pertama kali gua bayangkan, lalu pak basuki dari dalam membuat gua kaget.
"Sendirian aja Di"" "Eh, iya om"
Dan ketika gua lihat lagi ke ayunan, wanita itu gak ada. Waduh, penampakan tah.
"Kenapa bengong gitu di"" Tanya Pak Basuki
"Saya ngeliat ada perempuan duduk di ayunan pak" Gua memberitahu pak basuki "Oh itu anak saya, Rahma"
Huuuu, gua pikir setan. ternyata anaknya pak Budi. Budi memanggil anaknya Rahmah tersebut.
"Rahmah !" Pak basuki memanggil Rahmah "Iya pah"
Rahmah keluar dan gua melihat Rahmah, Cantik. Tapi, Bajunya beda.
"Hadi" Gua menyalimi tangan Rahmah "Rahmah" katanya
"Ini anaknya om Suto, akrab-akrab sama dia ya ma, papah mau masuk dulu" Kata pak basuki meninggalkan kami.
"Kerja dimana kak""
"Oh saya, di bengkel swasta ma. kamu kegiatan apa"" "Oh aku masih kelas 3 Sma kak"
"Wah mau UN Dong"" Tanya gua "Heheh, iya kak"
"Tadi kamu duduk di ayunan ya"" Tanya gua Wajah rahmah mendadak pucat..
"Iya kak, aku tadi duduk di ayunan"
"Kok bajunya ganti"" Tanya gua makin menilisik "Eh, tadi baju nya robek kak"
"Oh gitu" gua tahu Rahmah bohong, wajahnya memang sangat mirip dengan Rahmah. tapi dalam batin gua yang tadi duduk di ayunan bukan Rahmah.
"Kamu berapa saudara ma"" Tanya gua
"2 Saudara kak, Abangku ninggal kecelakaan di bypass" Ucapnya sedih "Jadi sekarang kamu sendirian"" Tanya gua
"Iya kak, aku sisa sendiri."
Pak Basuki, memanggil kami masuk ke dalam untuk makan malam. Awalnya gua Malu, tapi ternyata mereka sangat bersahabat.
Seusai makan malam gua masuk ke kamar gua, dan gua tidur-tiduran sambil membaca buku almarhum anaknya Pak Basuki, sampai sebuah tangisan membuat gua penasaran. Tangisan seorang wanita yang suara tangisannya sangat lirik, dan dia mengucapkan.
"Tolong bebasin saya, tolooong"
Part 2 Gua gak memperdulikan tangisan itu dan gua berusaha tidur. Akhirnya pagu datang, dan ini hari pertama gua di tempat kerja, gua harus baik-baik hari ini. Gua keluar kamar dan melihat Rahmah ingin berangkat sekolah.
"Mau nebeng kak"" Ucapnya Ramah "Memang satu arah""
"Iya kak satu arah, kakak nanti pulang kerja jam berapa"" "Oh, gua pulang sekitar jam 4an kenapa""
"Kakak bawa aja motor aku ke tempat kerja ya kak, nanti kakak susul aku di sekolah" gimana""
"Jam 4 gak kesorean""
"Gak kok kak, aku ada kegiatan osis disekolah" "Oke deh"
Gua pergi nganter Rahmah pergi kesekolah, dan gua langsung ketempat kerja. Di hari pertama gua, gua cuma di ajarin sama senior-senior yang udah lama disini, mereka ramah-ramah, dan gua di kenalin ke beberapa karyawan-karyawan di sana juga.
Seusai kerja gua langsung nyusul Rahmah disekolahnya, gua ngeliat Rahmah nangis.
"Kenapa ma"" Tanya gua "Ayo kak, langsung pulang"
Dari jauh ada seorang pria yang lari dan menghujamkan tinjuannya ke arah gua, apa-apaan ini.
Lalu dia menampar Rahmah dan menggila. "Jadi ini cowo baru lo ! dasar lonte !" Teriak pria itu
Gua yang di tinju tanpa sebab masih terima dengan perlakuannya, tapi dia nampar rahmah gua gak terima.
"Jangan sok jagoan mas" ucap gua "Terus lo mau apa""
gua turun dari motor dan gua langsung menerjang pria itu dengan keras, tepat di dadanya. Gua lihat pria itu kesakitan. Dan kawan-kawannya dari jauh dateng. Ada 1 orang kayanya pentolan disekolah tersebut memanggil gua untuk berbicara.
"Maaf mas, masalahnya apa" kenapa kawan gua di pukul"" Tanyanya sopan "Jadi gini, saya kan nyusul adek sepupu saya disini, dia lari dari jauh langsung ninju saya, udah itu dia nampar adek sepupu saya, jelas saya gak terima mas"
Pentolan itu memanggil kawannya yang lain, dan membisikka sesuatu yang gua gak denger..
"Oke nama gua Ronald, kalo adek sepupu lo ada apa-apa disekolah ini gua yang tanggung jawab" ucapnya
"Iya mas, makasih ya"
Gua melihat Rahmah menangis dari jauh, dan gua melihat dia menangis, gus usap air matanya dengan tangan gua yang penuh oli.
"Lo gak apa-apa kan"" Tanya gua
Rahmah diem aja, gua rangkul dia, mungkin dia masih down atas perlakuan cowo tadi..
"Selama gua ada di deket lo, lo gak akan kenapa-kenapa kok ma, gua janji" Ucap gua
"Makasih ya kak" "Ayok pulang"
Kaki berdua langsung pulang, dan gua langsung masuk ke kamar dan mandi, abis menunaikan sholat maghrib gua keluar ke teras rumah, dan lagi-lagi gua lihat wanita itu di ayunan .
Gua mencoba mendekati wanita itu, gua perlahan dan gua dapat melihat wajahnya. "Rahmah"" Tanya gua
Dia menatap gua aneh, dan mencoba melarikan diri. gua kejer dia, dan sampai gua di sebuah gudang. ketika gua masuk ke gudang, alangkah kagetnya gua. Wanita itu yang wajahnya sangat mirip dengan Rahmah tidur di gudang ini.
"Lepasin saya" Katanya pelan "Kamu kenapa"" Kata gua pelan
Gua mendengar suara pintu belakang terbuka, gua lari dan kembali menuju taman. Gua duduk di ayunan itu dan Rahmah keluar dari rumah.
"Sendirian aja kak"" Tanya dia "Iya nih"
Rahmah duduk juga di ayunan itu.
Sebenernya gua mau nanya tentang wanita itu, tapi gua takut ada yang gak beres. Lebih baik gua gak tau terlalu banyak. Bahkan wajahnya sangat persia dengan Rahmah.
"Kok melamun kak"" Rahmah mengagetkan lamunan gua "Eh, kakak pengen jalan-jalan bandar lampung aja sih" Ucap gua asal "Masih jam 7 Nih, yok keluar" Ajak Rahmah
Senyumnya, gua gak bisa nolak senyumannya. "Ayok"
Gua sama Rahmah jalan-jalan ke PKOR , di pkor banyak sekali hal-hal yang gak pernah gua liat di kalianda. Banyak anak nongkrong, motor drag, Grafitty.
"Keren kan kak"" tanya Rahmah "Ya ya keren kok"
"Kakak pernah makan kebab"" "Belum"
"Yok makan, aku suka kebab kak"
Gua diajak kesebuah kios kecil , kios itu jualan kebab, dan Rahmah membelikan gua kebab. Kami malam itu mengobrol panjang lebar hingga gua lupa tentang siapa wanita di gudang itu.
Dan gua menatap wajah Rahmah, matanya polos, hidung mancung, bibir tipis. Cantik sekali. Jantung gua degdegan, ah gua jatuh cinta sama Rahmah. Part 3
Malam itu gua menghabiskan waktu dengan Rahmah, gua jatuh cinta dengan Rahmah, dan selain kebab Rahmah juga suka sama Eskrim Cornetto, malam itu rahmah ngajak gua ke Supermarket cuna untuk nyari eskrin Cornetto, gua kabulin permintaan dia, waktu udah nunjukin jam 10 dan saatnya kami untuk pulang, Rahmah memeluk gua di atas motor, dia terlihat sangat lelah. sesampainya di rumah gua langsung ngerebahin diri di kamar. sampai ada yang mengetuk pintu kamar gua.. gua ngebuka untuk ngecek, ternyata yang mengetuk pintu kamar gua Rahmah. Bukan, wanita gudang itu , dia terlihat sangat kusam.
"Sembunyikan saya" Ucapnya pelan "Ada apa sebenarnya"" Tanya gua
"Saya mohon sembunyikan saya" Ucapnya sangat membuat gua iba "Yaudah kamu disini aja" Kata gua
Gua mempersilahkan dia masuk, dan gua menyuruh dia bersembunyi di balik tempat tidur gua, badannya bau, tapi wajahnya tetap cantik. tiba-tiba pak Basuki mengetuk pintu kamar gua
"Hadi"" Panggilnya
"Iya om, kenapa"" Tanyanya
"Rahmah masuk kamar kamu gak" dia pura-pura jadi orang gila. udah malem juga"" Tanya pak Basuki
Wanita itu mengisyaratkan agar gua diam dan tidak bilang bahwa dia di kamarnya..
"Enggak om, Rahmah gak kesini. coba cek di kamarnya" "Oh yaudah, maaf ya om ganggu"
Terlihat di luar sudah aman, gua memberikan handuk yang gua dapat dari hotel dan gua memberikan dia sebuah kaos dan celana pendek gua untuk dia pakai.
"Mandi sana" Perintah gua
"Jangan ngintip" Ucapnya sambil tersenyum "Ya ya"
Gua melanjutkan rebahan di kasur gua, gua menyalakan playstation dan menghidupkan peredam suara di kamar ini, agar suara playstation gua tidak terdengar sampai keluar, tapi bukan suara playstation sebenarnya, suara wanita gudang ini yang sebenarnya ku takuti.
Wanita itu selesai mandi dan langsung membuka kulkas di kamar ini.
"Kalo mau roti ada di lemari, di kulkas cuma ada air putih" Ucap gua sambil asyik memainkan playstation
"Makasih" Dia duduk di sebelah gua dan merebahkan kepalanya di pundak gua, dia mengunyah roti itu sangat lahap, gua matikan playstation nya dan mulai menyalakan tv.
"Aku Sarah" ucapnya sambil tersenyum
Gua sebenarnya penasaran, tapi gua gak mau terlibat terlalu dalam dengan ini semua.
"Kenapa kamu ke kamar aku" kamu kembaran Rahmah"" Tanya gua "Iya aku kembaran Rahmah" Kata dia sambil tersenyum lagi
"Dah ya gua mau tidur, besok kerja. kalo lo mau tidur, tidur di sofa itu" Sambil gua menunjuk sofa yang ada di kamar gua
"Jahat !" Bentaknya
"Terus lo mau apa"" Tanya gua
dia lompat ke kasur gua,wajah gua dekat sekali dengan wajahnya, dia berbicara depan wajah gua, mulutnya harum, jangan-jangan dia pakai sikat gigi gua.
"Aku mau tidur sama kamu" Katanya "malem ini aja ya""
"Tolong, aku gak mau balik ke gudang" "Terus gua harus ngapain""
"Sembunyiin aku ya"
Gua melihat wajahnya, dia terlihat sangat tertekan.
"Sarah kan"" "Iya"
"Besok aku pulang kerja, kamu aku beliin baju, peralatan mandi, makanan, tapi inget satu hal kamu jangan keluar dari kamar ini, apapun keadaanya" janji"" "Iyah aku janji, makasih ya" Dia mengecup kening gua
"Night" Ucap gua
"Nama kamu siapa" aku belum tau" Tanyanya "Hadi" Jawab gua singkat
Akhirnya dia tertidur di samping gua, dan gua pun akhirnya terlelap menunggu cerita baru hari esok.
Multi Quote Quote #32 panjang.kaki Kaskuser Join: 06-08-2015, Post: 429 07-02-2016 00:46
Part 4 Paginya gua bangun, subuh gua bangun. Sarah juga bangun ketika gua bangun. Gua mengambil wudlu di kamar mandi dan menunaikan ibadah sholat, Sepertinya Sarah memperhatikan gua sholat, seusai sholat dia menghampiri gua dan menjulurkan tangannya..
"Ngapain kamu"" tanya gua
"Kan kalo cowo abis sholat harus di salimin sama yang cewe" Katanya polos
Hahaha , lucu juga cewe ini. seusai sholat subuh gua keluar nyari nasi uduk, gua beli satu untuk gua satunya lagi untuk Sarah.
"Makan nih nasi uduk"
"Bang Jon yah yang jual"" Tanyanya
"Aku gak tau Sarah, aku baru 2 Hari 3 Malem disini, dan kamu udah nanya anehaneh"
"Lah aku kira kamu udah berbulan-bulan disini" "Yaudah makan dulu, nanti keselek loh."
Selesai Makan gua mandi dan langsung keluar kamar, gua kunci kamarnya dari luar. tapi bukan hanya Kunci. Gua gembok kamarnya agar tidak di buka oleg orang rumah ini. Gua menyuruh Sarah diam di kamar, memainkan komputer, bermain PS, terserah dia.
ketika gua keluar Rahmah langsung menyapa gua
"Pagi kakak, yok berangkat" Katanya "Ayok"
"Aku buatin kakak nasi goreng pake ati loh, buat bekel kakak untuk makan disana" "Makasih yah, eh kamu berangkat sendiri ya hari ini. soalnya kakak bakalan lembur gak apa-apa kan""
Wajah Rahmah sedikit kecewa, tapi gua malam ini harus memilihkan baju untuk si Sarah. pusing kepala gua di kelilingin hal aneh disini.
Gua berangkat kerja naik angkot, sesampainya di tempat kerja gua kaget karena gua ngedenger bahwa manager gua meninggal, dan hari ini bengkel bakalan tutup, dan semua ngelayat ketempat Manager gua.
Cuma satpam yang gak ikut melayat.
Gua juga males sebenernya, tapi gak ada alasan lain, mau gak mau gua harus ikut ngelayat.
pulang dari rumah almarhum manager gua, gua minta anterin sama kawan kerja gua untuk beli baju-baju cewe, BH cewe sama celana dalem cewe. Rekan kerja gua nanya-nanya gak jelas, untuk siapa lah, segala lah. Itu sebabnya gua ajak dia. Nama dia Toni.
"Ton, kawanin gua ke pasar ya" "Ngapain ""
"Beli baju cewe, BH sama celana dalem cewek"" "Untuk mak lo"" Tanyanya
"Bukan, untuk umuran 18 Tahun" "Pk lo ini Di"
"Terserah" Sesampainya gua di pasar gua di buat bingung, gua bingung berapa ukuran BH dia, kalo untuk ukuran baju sama celdam bisa kira-kira. Lah BH"
"Ukuran berapa mas BHnya"" Tanya mba-mba toko "Waduh bingung saya juga mba"
Toni cuma tahan ketawa aja ngeliat tingkah gua kaya gini
"Memang untuk siapanya mas"" Tanya mbambanya lagi "Calon istrinya mba" Toni ngucap asal
"Wah masnya masih muda udah mau nikah, ukuran badannya semana"" Tanya mbambanya
"Pokoknya lebih besar dari punya mba" jawaban gua sebenernya gagal paham dengan pertanyaan mba mbanya.
Wajah mba itu memerah, dan langsung memberikan BH itu ke gua. Gua buru-buru geser dari toko mba itu sebelum punggung gua ditikam pisau dari belakang. Toni dan gua sepulangnya dari pasar ketawa gak berenti-berenti, udah Jam 1, Toni pamit duluan katanya, kalo gua pulang duluan gak enak sama Pak Basuki, tapi kalo gua nyusul Rahmah , jadi pertanyaan baju ini punya siapa.
akhirnya gua memutuskan pulang dulu, dan Pak Basuki nanya kenapa gua pulang cepet, gua jelasin semuanya. dan gua langsung masuk kamar.
Gua lihat Sarah lagi tidur siang, gua taro baju-baju itu di samping dia, gua selimutin dia.
Gua keluar untuk mencari makan siang, dan gua ngeliat Rahmah di pintu gerbang. Kebetulan gua mending nebeng sama dia.
"Eh kakak" katanya lembur" kok udah pulang" Tanyanya "Oh, managerku ninggal dek"
"Ya ampun, terus sekarang kakak mau kemana"" Tanya dia lagi "Cari makan aja sih"
"Aku ikut" Yes, rencana gua berhasil. Tapi"
Kalo gua ajak dia masa gua mau beli 2 Bungkus, nanti jadi pertanyaan. gua mencari alasan yang masuk akal kenapa gua beli 2 Bungkus..
Gua dah Rahmah memutuskan membeli nasi padang, gua milih ayam bakar dua, dan Rahmah memilih Rendang.
"Kok 2 kak"" Tanyanya
"Oh untuk nanti malem, biar sekalian gak keluar lagi" Kata gua meyakinkan "Oh, Yaudah yok pulang"
Gua dan Rahmah pulang, gua langsung masuk kamar. dan gua melihat Sarah sedang "Nude"
God, Save me. Sarah tidak menjerit sama sekali, gua berusaha menutup mata gua. Gua masuk dan gua kunci lagi pintu kamar gua.
"Ngapa lo bugil gitu wey" Kata gua "Lagi coba baju-baju baru aja kak" "Pake cepetan, gua bawa makanan nih"
"Kakak itu kadang-kadang pake aku, kadang-kadang pake kamu. Jangan plinplan kak"
"Dah pake bajunya dulu !" Teriak gua "Udah"
Gua menengok dan alangkah terkejutnya gua. Dia sangat cantik.
"Kok kakak tau ukuran BH aku" semalem di raba-raba ya" Katanya nakal "Nih dada, makan . raba-raba tuh dada sampai puas" Kata gua
selesai makan, kami berdua nengobrol santai. dia pintar, sangat pintar, dia tahu halhal yang menurut gua gak penting untuk di ketahui.
"Sarah" "Iya kak" kenapa""
Gua menatap wajahnya terus menerus, dia berbeda dengan Rahmah. Sarah lebih cantik dari Rahmah.
Part 4 Paginya gua bangun, subuh gua bangun. Sarah juga bangun ketika gua bangun. Gua mengambil wudlu di kamar mandi dan menunaikan ibadah sholat, Sepertinya Sarah memperhatikan gua sholat, seusai sholat dia menghampiri gua dan menjulurkan tangannya..
"Ngapain kamu"" tanya gua
"Kan kalo cowo abis sholat harus di salimin sama yang cewe" Katanya polos
Hahaha , lucu juga cewe ini. seusai sholat subuh gua keluar nyari nasi uduk, gua beli satu untuk gua satunya lagi untuk Sarah.
"Makan nih nasi uduk"
"Bang Jon yah yang jual"" Tanyanya
"Aku gak tau Sarah, aku baru 2 Hari 3 Malem disini, dan kamu udah nanya anehaneh"
"Lah aku kira kamu udah berbulan-bulan disini" "Yaudah makan dulu, nanti keselek loh."
Selesai Makan gua mandi dan langsung keluar kamar, gua kunci kamarnya dari luar. tapi bukan hanya Kunci. Gua gembok kamarnya agar tidak di buka oleg orang rumah ini. Gua menyuruh Sarah diam di kamar, memainkan komputer, bermain PS, terserah dia.
ketika gua keluar Rahmah langsung menyapa gua
"Pagi kakak, yok berangkat" Katanya "Ayok"
"Aku buatin kakak nasi goreng pake ati loh, buat bekel kakak untuk makan disana" "Makasih yah, eh kamu berangkat sendiri ya hari ini. soalnya kakak bakalan lembur gak apa-apa kan""
Wajah Rahmah sedikit kecewa, tapi gua malam ini harus memilihkan baju untuk si Sarah. pusing kepala gua di kelilingin hal aneh disini.
Gua berangkat kerja naik angkot, sesampainya di tempat kerja gua kaget karena gua ngedenger bahwa manager gua meninggal, dan hari ini bengkel bakalan tutup, dan semua ngelayat ketempat Manager gua.
Cuma satpam yang gak ikut melayat.
Gua juga males sebenernya, tapi gak ada alasan lain, mau gak mau gua harus ikut ngelayat.
pulang dari rumah almarhum manager gua, gua minta anterin sama kawan kerja gua untuk beli baju-baju cewe, BH cewe sama celana dalem cewe. Rekan kerja gua nanya-nanya gak jelas, untuk siapa lah, segala lah. Itu sebabnya gua ajak dia. Nama dia Toni.
"Ton, kawanin gua ke pasar ya" "Ngapain ""
"Beli baju cewe, BH sama celana dalem cewek"" "Untuk mak lo"" Tanyanya
"Bukan, untuk umuran 18 Tahun" "Pk lo ini Di" "Terserah"
Sesampainya gua di pasar gua di buat bingung, gua bingung berapa ukuran BH dia, kalo untuk ukuran baju sama celdam bisa kira-kira. Lah BH"
"Ukuran berapa mas BHnya"" Tanya mba-mba toko "Waduh bingung saya juga mba"
Toni cuma tahan ketawa aja ngeliat tingkah gua kaya gini
"Memang untuk siapanya mas"" Tanya mbambanya lagi "Calon istrinya mba" Toni ngucap asal
"Wah masnya masih muda udah mau nikah, ukuran badannya semana"" Tanya mbambanya
"Pokoknya lebih besar dari punya mba" jawaban gua sebenernya gagal paham dengan pertanyaan mba mbanya.
Wajah mba itu memerah, dan langsung memberikan BH itu ke gua. Gua buru-buru geser dari toko mba itu sebelum punggung gua ditikam pisau dari belakang. Toni dan gua sepulangnya dari pasar ketawa gak berenti-berenti, udah Jam 1, Toni pamit duluan katanya, kalo gua pulang duluan gak enak sama Pak Basuki, tapi kalo gua nyusul Rahmah , jadi pertanyaan baju ini punya siapa.
akhirnya gua memutuskan pulang dulu, dan Pak Basuki nanya kenapa gua pulang cepet, gua jelasin semuanya. dan gua langsung masuk kamar.
Gua lihat Sarah lagi tidur siang, gua taro baju-baju itu di samping dia, gua selimutin dia.
Gua keluar untuk mencari makan siang, dan gua ngeliat Rahmah di pintu gerbang. Kebetulan gua mending nebeng sama dia.
"Eh kakak" katanya lembur" kok udah pulang" Tanyanya "Oh, managerku ninggal dek"
"Ya ampun, terus sekarang kakak mau kemana"" Tanya dia lagi "Cari makan aja sih"
"Aku ikut" Yes, rencana gua berhasil. Tapi"
Kalo gua ajak dia masa gua mau beli 2 Bungkus, nanti jadi pertanyaan. gua mencari alasan yang masuk akal kenapa gua beli 2 Bungkus..
Gua dah Rahmah memutuskan membeli nasi padang, gua milih ayam bakar dua, dan Rahmah memilih Rendang.
"Kok 2 kak"" Tanyanya
"Oh untuk nanti malem, biar sekalian gak keluar lagi" Kata gua meyakinkan "Oh, Yaudah yok pulang"
Gua dan Rahmah pulang, gua langsung masuk kamar. dan gua melihat Sarah sedang "Nude"
God, Save me. Sarah tidak menjerit sama sekali, gua berusaha menutup mata gua. Gua masuk dan gua kunci lagi pintu kamar gua.
"Ngapa lo bugil gitu wey" Kata gua "Lagi coba baju-baju baru aja kak" "Pake cepetan, gua bawa makanan nih"
"Kakak itu kadang-kadang pake aku, kadang-kadang pake kamu. Jangan plinplan kak"
"Dah pake bajunya dulu !" Teriak gua "Udah"
Gua menengok dan alangkah terkejutnya gua. Dia sangat cantik.
"Kok kakak tau ukuran BH aku" semalem di raba-raba ya" Katanya nakal "Nih dada, makan . raba-raba tuh dada sampai puas" Kata gua
selesai makan, kami berdua nengobrol santai. dia pintar, sangat pintar, dia tahu halhal yang menurut gua gak penting untuk di ketahui.
"Sarah" "Iya kak" kenapa""
Gua menatap wajahnya terus menerus, dia berbeda dengan Rahmah. Sarah lebih cantik dari Rahmah.
Part 5 "Kenapa di kening kamu ada luka"" Gua menyingkapkan poni dari keningnya "Oh ini waktu kecil aku jatuh kak, kena batu.. biar aja pembeda juga dengan kak Rahmah" Katanya


Dibatasi Dua Kamar Karya Panjang Kaki di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Kak Rahmah" kamu adiknya ya"" "Iya aku yang adik, dia yang kakak"
Aku terus menatap sarah, ada apa dengan dia, dia mempunyai aura yang sangat berbeda, memang dia sama cantiknya dengan Rahmah, tapi aku lebih tertarik kepada Sarah..
"Kak maen ps yuk"" ajaknya "oke"
"Aku dulu sama bang Billy sering main ps berdua" Ucapnya "abangmu ya""
"Iya" "kok cuma berdua" Rahmah gak diajak"" Tanya gua
"Rahmah gak asik kak, kalo kalah ngadu ke papah, ujungnya aku sama bang billy yang kena marah juga"
"Ooooh gitu" "Kenapa kamu tidur di gudang"" Tanya gua
Dia menatap gua serius, tatapannya kali ini tanpa senyum, lalu dia menangis.. gua bingung apa yang harus gua lakuin, gua peluk dia.
"Kenapa kamu nangis" cerita aja" Ucap gua "Bang Billy ninggal karena Sarah kak" "Hah " Maksudnya""
"Waktu itu," Sarah mulai bercerita "Hujan, aku maksa ngajak Bang Billy untuk pergi ke tempat kawan aku, lebih tepatnya Pacar, dan Pacar aku ini mantannya Rahmah, Bang Billy awalnya gak mau, tapi karena ajakan aku yang maksa akhirnya dia mau" "Terus ""
"Udah itu kami lewat Jl.By pass (soekarno-hatta) dan bang Billy kepleset, aku kepental ke arah pinggir jalan, tapi naasnya Bang Billy di tengah-tengah jalan dan dia langsung di tabrak sama truck"
"Terus alasan kamu dimasukin gudang apa""
"Hal pertama karena aku selalu ngerebut hak milik rahmah, tapi sebenarnya kepunyaan Rahmah lah yang maunya deket sama aku, pertama anjing, terus Bang Billy, terus mantan dia"
"Oh gitu, kenapa gak adil"" gua makin kepo dan terus bertanya
"Aku gak tau, dan kesalahan terakhir aku karena aku lah Bang Billy meninggal, dan aku dengan terpaksa tidur di gudang samping kamar Rahmah, dan aku boleh keluar kalo siang doang, maen di ayunan itu juga aku dijagain" Jelasnya "Gimana kamu bisa sampai kesini"" Tanya gua
"Papah sering lupa ngunci pintu gudang kak, kalo aku keluar rumah pasti ketauan sama papah, makanya aku kabur ke kamar kakak" Ucapnya
"Yaudah kamu tidur sini aja terus ya"
dan gua lupa ngunci pintu kamar, sampai Rahmah tiba-tiba masuk ke kamar gua dan melihat gua sama Sarah
"Kak, bisa kerjain pr aku.. ga"" Tanyanya sambil kaget melihat gua dan Sarah
gua langsung lari ke arah pintu, dan mengunci pintu kamar. Rahmah sangat kaget melihat gua dan sarah.
"Apalagi Sarah ! yang mau lo rebut dari gua ! apalagi !" Rahmah teriak dan bentakbentak
"Bukan gitu loh Rahmah, aku gak maksud ngerebut itu semua" Kata sarah "Sampe kak Hadi juga mau lo milikin ! cukup ! pergi kalian berdua dari rumah gua !
Pergi !" Teriaknya gua cuma bisa bengong, sejahat ini kah Rahmah" gua langsung mengepack bajubaju gua dan baju Sarah ke dalam tas, dan gua keluar dari kamar. untungnya pak Basuki saat itu tidak sedang ada dirumah, dan gua sama Sarah langsung pergi dari rumah tersebut, kami berdua ngalor ngidul, gua nyari kossan, dan akhirnya ketemu sebuah kossan kecil dengan kamar mandi di dalam, gak mewah sih, tapi cukup untuk kami berdua. setelah negosiasi dengab pemililnya , hari itu juga kami sudah bisa tinggal di kamar itu.
"Sarah, kamu tunggu sini dulu ya, aku mau ke pasar beli kasur untuk tidur" "Aku ikut ya"" Wajahnya memelas
"Ayok lah" Kami berdua keluar dari kamar, dan gua melihat wanita tetangga gua, lokasi kamarnya 2 kamar di sebelah kamar gua
"Hai, orang baru"" Sapanya "Iya, gua Hadi"
"Oh gua Mega" katanya halus
Mega memakai hijab, kulitnya tidak putih, hidungnya mancung, standar orang jawa. Manis.
"Aku sarah" kata Sarah "Pacarmu"" Tanya Mega "Adikku" ucap gua
Akhirnya gua sama Sarah meninggalkan Mega , dan kami mencari kasur. setelah mencari kasur, gua bersih-bersih kamar baru gua, dan Sarah langsung tertidur setelah bersih-bersih.
Gua keluar untuk mencari angin dan menghisap rokok, gua juga mau kenalan sama penghuni kossan ini, gua lihat mega duduk di depan kamar kossnya sambil nemegang gitar
"Memang lo bisa maen gitar"" Sapa gua ke mega
"Michelle. ma belle , these are words go together well my michelle" Mega bernyanyi sambil memainkan gitarnya
"The Beatles"" Tanya gua "Ya"
gua dan Mega saling berkenalan, kamar gua letaknya paling pojok, sebelah kamar gua ada pria namanya Angga, dan sebelahnya lagi wanita namanya Ratih, baru sebelah Ratih ada Mega.
Malam itu Angga dan Ratih pun berkenalan dengan gua dan ternyata penghuni kossan ini ramai, gua gak mungkin kenalin semua. Dan inilah dimana semua cerita itu dimulai, petualangan gua dengan Sarah, Angga, Ratih dan terutama gua dengan Mega.
Part 6 (Beatles dan sebuah cerita)
Pagi gua di bangunin Sarah, dia udah nyiapin sajadah dan alat sholat untuk gua. "Wudlu sana, abis itu kakak sholat" Kata Sarah sambil tersenyum aaaaaaaah senyumnya memang ngebuat semua orang jadi gila. termasuk gua. "Makasih ya"
gua langsung ke kamar mandi dan ngambil wudlu lalu sholat, selesai sholat gua keluar dan ternyata Sarah udah buatin gua teh, dan nyediain roti gabin untuk gua
"Dapet dari mana"" Tanya gua
"Minta sama kakak Mega roti sama tehnya kak"
gua mendengar alunan musik di kossan ini, musik yang sangat familiar di kuping gua. Imagine John Lennon
"Siapa yang nyetel lagu subuh-subuh gini"" Tanya gua "Kak Mega" Ucap Sarah lagi
untung hari ini sabtu, jadi gua libur untuj kerja. gua keluar kossan dan ngeliat Anggha lagi ngobrol sama Ratih. Sepertinya mereka berdua pacaran, dari cara ngobrolnya romantis.
"Romantis banget sih" Sapa gua "Eh Hadi, sini gabung" Ajak Anggha
gua gabung sama mereka, dan Sarah mengintip dari pintu kamar. hahah kelakuan Sarah emang absurd banget
"Sarah sini" Panggil gua
dia datang dan langung nempel ke gua
"Pacar lo di"" tanya Anggha
"bu.." gua baru ngomong, omongan gua di potong Sarah "Iyaa.." Kata sarah dengan lantang
waduh buset, gua ngeliat sarah. dan Sarah melotot ke gua.
tiba-tiba Mega keluar dari kamarnya..
"Kemaren katanya bukan"" Mega sambil menatap gua "Gak mengakui lo ini di" Anggha tertawa
Mega duduk di kursi sebelah Ratih, sepertinya Ratih kurang suka dengan Sarah, mungkin Ratih takut Angga suka sama Sarah.
"Sarah gak duduk"" Kata gua
"Aku kedalem dulu beres-beres kamar" Sarah langsung masuk kamar
Kami mengobrol panjang, lalu Anggha dan Ratih izin masuk kekamar, tapi Ratih bukan masuk ke kamarnya, dia masuk ke kamar Angga.
Tinggal gua dan Mega yang ada diluar.
"Lo suka beatles meg"" Tanya gua
"Panggil gua jangan meg, panggil gua Ga, nanti kalo lo manggil gua Meg, kalo di ulang kan gak enak. Meg Meg"
gua langsung tertawa lepas disitu juga, iya juga sebenernya. kalo panggilannya diucapkan berulang jadinya. Meg Meg.
"Lo belum jawab pertanyaan gua" kata gua "Iya gua suka beatles"
"Kenapa"" "Musiknya gak pernah bosen di dengerin" "Lagu apa yang paling lo suka"" "I Want To Hold Your Hand"
Sarah dari dalam yang gak tau apa-apa tiba-tiba keluar, dan dia sama sekali tidak mengetahui Beatles, langsung marah-marah.
"Kak Mega ! gak boleh pegang tangan kak Hadi !" Teriaknya "Lah"" Kata Mega
"Tadi kata kakak, i want to hold your hand"
Gua langsung berdiri dan mengusek-usek rambut Sarah..
"Duduk sini" Gua menyuruh sarah duduk di samping gua "Kenapa""
"Itu lagu the beatles loh Sarah, judulnya i want to hold your hand" Kata gua "Gimana lagunya""
Mega langsung menuju kamarnya, dan menyetel lagu i want to hold your hand. Sarah menatap gua.. dan mengucapkan
"I Want To Hold Your Hand"
gua panik, gua ngeliat Mega dari kamarnya melihat kami, dia tersenyum dan memperbesar volume Tapenya..
Gua detik itu juga memegang tangan Sarah. kami bertatapan lama. wajah kami mendekat, dan sesuatu yang basah menyentuh bibir gua, hangat dan basah.
Semua itu terjadi begitu saja, baru ini gua merasakan hal itu. Sangat indah. Part 7
"Mulai detik ini aku bakalan suka sama The Beatles" ungkap Sarah
Lalu sarah ke kamarnya Mega. wow, tadi apa yang gua rasain,.
Setelah kejadian itu gua dan Sarah semakin dekat.
Sorenya gua ke toko elektronik untuk beli tv, karena di kamar gua belum ada tv. Pengeluaran gua udah lumayan besar, tabungan gua juga udah menipis. dan nunggu gajian masih lama.
gua duduk di kamar sambil nonton tv, sarah di samping gua juga nonton tv, lalu Angga dan ratih pun ke kamar gua . untuk nontob tv, dan mega juga ikut-ikutan cuma untuk nonton tv..
"Memang dikamar kalian gak ada tv"" tanya gua ke mereka "Gak !" jawab mereka serempak
dan mereka tertawa semua, gua ngeliat sarah berdiri dan bangun menuju kasur. "Ngantuk" Ucap sarah
gua liat dia langsung tiduran di kasur, dan sarah menarik tangan gua untuk memeluknya.
yah gua gak nolak, gua meluk sarah dari belakang, walaupun disitu ada Angga, Ratih dan Mega. Gua gak perduli.
Sampai sarah tertidur , gua bangun dan nyelimutin dia. Angga Ratih dan Mega pun izin pamit ke kossan mereka. Gua kunci pintu kamar, dan gua juga mau nyoba tidur. Walaupun besok minggu, gua gak boleh begadang.
gua cium kening sarah, alangkah beruntungnya gua atau sialnya gua karena gua telah nemuin sarah. gua dekatkan wajah gua ke wajahnya yang sedang tidur.
"Aku gak berani ungkapin , tapi aku sayang kamu. Aku bakal jaga kamu , sampai kapanpun" Ucap gua ke sarah
sarah tetap diam dalam tidurnya
"Kamu mau kan jadi pacar aku, untuk sekarang dan mungkin selamanya" gua memang lebay dengan mengucap selamanya, tapi inilah cinta. "Mau" Ucap sarah
gua kaget, ternyata Sarah belum tidur.
"Beraninya ngomong pas aku lagi tidur" kata sarah "Laaah"
"Yaudah buruan bobo, aku ngantuk" Sarah langsung memejamkan matanya "Goodnight"
"Night" kami berdua tertidur terlelap, sampai tengah malam gua mendengar sarah menangis. gua terbangun.
"Kamu kenapa kok nangis"" Tanya gua "....."
dia berhenti menangis dan terus menatap gua. "Siapa kamu !"" Ucapnya
hah" dia gak kenal siapa gua"
"Dimana saya !" Teriaknya
"Kamu Sarah, aku pacar kamu Hadi"
tiba-tiba dia menangis lagi, dan tertidur. gua liatin dia, dia kenapa. dan dia terbangun.
"Sayang, kok bangun malem-malem gini" Ucap Sarah "eh, kamu tadi gak kenal siapa aku"" Tanya gua
"ah mana mungkin aku gak kenal siapa kamu, udah tidur lagi gih" ajaknya
gua naik ke atas kasur dan memeluknya dari belakang, lalu dia membalik dan wajah kami saling berhadapan.
yah hal itu terjadi lagi, sentuhan basah di bibir gua, hangat. dan tangan gua di bimbing ke suatu tempat. tempat yang sangat lembut, dan malam itu kehangatan menghiasi kamar kami.
Part 8 Pagi gua nya duduk di teras kossan, ngerokok dan memandang langit, yah Sarah masih tidur. mungkin dia lelah tadi malam..
Mega datengin gua membawakan teh dan roti gabin , mungkin ini akan menjadi kebiasaan dia.
"Mau makan apa lo di"" Tanya Mega "Wih, omelet aja dah gua mah" "Oke"
Mega kembali ke kamarnya, dan Angga keluar dari kamarnya.
"Semalem gua denger suara kucing kimpoi tau di" ejeknya "Dimana tuh"" Gua pura-pura penasaran
"Gak tau berisik banget"
sumpah gua gak sadar kalo semalem suara Sarah berisik..
"Pertama ya"" tanya Angga "Iya" Ucap gua pelan
"Pantes suara kucingnya jerit gitu" Sambil nahan ketawanya "Asu dah"
"Bukan Asu di, tapi kucing" Akhirnya dia tertawa terbahak-bahak lalu penghuni kamar atas juga menghampiri kami
"ngga ada kucing kimpoi ya semalem"" Tanyanya "Iya, biasa kucingnya pengalaman pertama" Ucap Angga "Hahahhaa" penghuni atas meninggalkan kami dan pergi entah kemana "Memang seberisik apa ngga"" Tanya gua
"Bergema" Mega keluar sambil membawa omeletnya
anjir, berisik banget tah.
sampe 1 kossan tau, waduh nama gua udah jelek di kossan ini, baru juga dateng.
"Tenang aja di, kossan ini mah bebas" Ucap Angga "Iya-iya"
lalu sarah keluar dari kamar..
"Jangan dibahas" ucap gua
"Kak Hadi ngapain di luar "" tanya Sarah
"Oh ini, Mega buatin omelet untuk kamu , sini" ajak gua ke Sarah Sarah ngegusek-gusek matanya, sepertinya dia masih ngantuk
"Makasih ya kak Mega" Ucap Sarah "Okee" Kata mega
Sarah memakan omelet itu dengan lahap, wah laper nih anak. Sarah menatap gua.
"Makasih ya kak Hadi" ucap sarah
lalu dia memeluk gua, dan menempelkan kepalanya di punggung gua. Gua sayang dia, Gua sayang Sarah..
lalu sarah menangis.. dan berdiri, lalu dia berusaha lari ke luar kossan dan menjerit-jerit. gua dan Angga berusaha mengejar sarah, Sarah tertangkap, dan kami membawanya ke kamar.
"Kenapa kamu sarah"" Tanya gua "Siapa kalian"" tanyanya
"Kenapa dia Di"" tanya Angga
akhirnya kami saling bertanya sampai goku menememukan 7 Bola Dragonball..
"Kalian siapa !"" Sarah menjerit "Aku pacar kamu !" teriak gua ke Sarah "Aaaaah, kemaluan gua sakit !" Teriak Sarah
Mega melihat dari pintu dan mengisyaratkan gua dan Angga keluar. Gua dan angga duduk , lalu Ratih keluar.
"Pagi-pagi udah buat berisik, kampung" Ucap Ratih hah" ada apa dengan Ratih..
"Masih kurang semalem udah ribut"" Ratih meneruskan ucapannya "Ratih !" Teriak Angga
lalu Angga masuk ke kamar Ratih, gua mendengar pertengkaran mereka. Gua tetap duduk di teras, Mega keluar dan memanggil gua.
"Dia lagi tidur, mending lo cari psikolog untuk ngobatin dia" Ucap Mega "Kenapa si Sarah"" Tanya gua
"Gua kurang tau, tapi masa lalu nya kayanya berat" Ucap Mega gua bengong..
"Lo mau kawanin gua cari psikolog gak ga"" Tanya gua "Ayok"
Pagi itu kami keliling Bandar Lampung dan menemukan seorang psikolog di jl.pulau morotai.
dan kami menyuruh ibu psikolog itu memeriksa Sarah. ibu psikolog itu masuk ke kamar.
Gua dan Mega berbincang santai.
lalu ibu psikolog itu keluar dan memanggil gua.
"Dia memiliki kepribadian ganda" Ucap Psikolog "Hah"" Tanya gua
"Iya, setiap dia menangis kepribadiannya berubah, tapi tidak selalu" "Lalu saya harus gimana""
"Kepribadian yang satunya sedikit keras, dan tidak mengenal siapa kamu, jadi kamu harus mencoba dekat juga ke kepribadian satunya" Ucap Psikolog itu "Gimana cara sembuhinnya ""
"Setiap pasien berbeda-beda, tetap beri kasih sayang ke semuanya" "Jadi saya seperti pacari 2 orang"" Tanya gua
"Mungkin" Gua membayar psikolog itu dengan meminjam uang Mega, karena uang gua sudah habis. Lalu psikolog itu pergi dan gua masuk kamar.
saat ini gua gak tau kepribadian mana yang ada di dalam diri sarah.
"Siapa lo"" Tanya Sarah
"Gua Hadi, gua yang bakal jaga lo, gua yang sayang sama lo, dan gua pacar lo" Ucap gua
"Oh" Oh tidak. ini kepribadian yang satunya, kita sebut saja Sirih. Part 9
Lalu gua mendekati Sirih dan duduk di sebelahnya. "Sirih tenang, gua gak akan nyakitin lo" Ucap gua
Sirih memandang gua, gua harus buat dia nangis biar dia berubah jadi Sarah "Sirih lo tunggu sini, jangan kemana-kemana"
Lalu gua keluar dan menuju ke kamar Mega, gua lihat mega sedang asik dengan Handphone Nokia N-Gage Miliknya.
"Lagi sibuk gak ga"" Tanya gua "Kenapa di""
"Minta bawang sih, yang bisa buat nangis" "Ambil aja bawang merah di belakang"
Gua menuju ke dapur mega, lalu gua mencari bawang merah di kulkas. Yes gua menemukannya..
"Makasih ya" "Iya"
Lalu gua tinggalin Mega dan kembali menuju kamar gua.. "Sirih !" panggil gua
Sirih sedang menonton tv, dia sedang menonton Gosip ternyata
"Doyan Gosip"" tanya gua "Jangan sok kenal deh"
Gua langsung mengeluarkan senjata ampuh gua, bawang merah dan segera mendekatkan ke arah wajahnya Sirih. Sirih menangis, lalu dia menjerit-jerit. Berubah kau menjadi Sarah !
Tapi, ternyata dia tidak berubah menjadi Sarah. Dia menatap gua seperti tatapan membunuh.. "Apa-apaan lo"
Lalu dia mengambil remote dan menimpuk ke arah gua, Headshot lemparan Remotenya tepat melayang di kepala gua, Sakit memang. Ternyata Bawang Merah tidak bisa di kalahkan dengan Bawang Merah juga.
Gua berfikir keras, lalu gua keluar dan duduk di teras, gua lihat Sirih keluar dari kamar.
"Ngapain lo sendirian duduk di depan"" Tanya Sirih
"Gua mau ketemu sama Sarah yang baik, bukan yang ini" Ucap gua ke Sirih "Memang gua gak baik ya"" Tanyanya
"Lo kasar" "Hehehe, jangan ngambek gitu dong" Lah bisa ketawa juga nih jenglot.
"Gua cuma mau ketemu Sarah yang lemah lembut" "Tenang aja, gua juga lembut kok tapi gua gak lemah" Ledeknya "Kalo memang gak lemah, baru 2 Ronde aja udah ngosngosan" Ledek gua balik "Eh, kalo lo sampe keluar 2 Menit, mau tarohan apa lo"" Tantangnya Gila sadis nih cewek, 2 Menit emang dia pikir gua cowok apaan..
"Dah lah, mending lo duduk sini. terus kita ngobrol" "Oke lah"
Lalu sirih duduk di sebelah gua, gua menghidupkan Rokok gua dan terus memandang langit. Siang menuju sore di hari minggu ini penuh dengan cerita cerita yang aneh.
"Nama lo siapa tadi"" Tanya Sirih "Gua Hadi" Ucap gua pelan
Sirih memandang gua, tatapan nya kali ini bukan tatapan membunuh. tatapannya adalah tatapan penasaran.
"Kok Kepribadian gua satunya mau ya sama lo"" Tanya Sirih "Lah " emang lo sadar kalo lo 2 kepribadian"" Tanya gua balik "Hahaha, Kalo Si Sarah mah enggak"
"Memang nama lo bukan Sarah""
"Gua bukan sarah ! gua gak mau di samain sama cewek lemah kaya dia !" "Lo itu satu orang ! jadi yah pantes gua sama-samain lah" "Terus Sarah dengan Rahmah sama" Beda kan"" tanyanya balik "Terus bedanya lo sama Sarah apa""
"Panggil gua Gita"
"Gua manggil lo Sirih" "Oi, Gita !"
"Sirih" "Gita" Dan perdebatan ini tidak akan selesai sebelum negara api berhasil di kalahkan.. Akhirnya Gita (Sarah) Mengalah, dan gua tetap memanggil dia Sirih
"Udah ceritain apa bedanya lo sama Sarah""
"Kalo gua gak pernah mau di tindas sama siapapun !" Ucapnya "Gini-Gini, kenapa lo pura-pura gak kenal gua dan lari ketika gua deket lo" dan kenapa lo pura-pura gak tau nama gua"" Tanya gua mendetail Dia hanya tersenyum kecil
"Gua gak mau kaya Sarah yang selalu di injek-injek sama semua orang !" Ucapnya "Tapi kan gua sayang sama Sarah !" Bentak gua
"Kalo lo sayang sama Sarah, lo jagain dia sampai kapanpun. Gua bakal ada terus di dalem diri Sarah, dan gua bakal balik ketika lo buat dia nangis, dan ketika lo nyakitin dia, dan jangan harap lo bakalan bisa untuk ketemu sarah lagi ! Paham !" "Memang lo bisa balikin diri lo ke Sarah""
Gila gua kira ini cuma di film-film doang, ternyata kasus seperti ini beneran terjadi, bahkan kasus ini menimpah pacar gua.
"Bisa" Dengan seketika, Sirih menghilang. Lalu Sarah muncul.
"Eh" Ucap Sarah "Eh kenapa"" "Kok aku disini"" "Kamu tadi pingsan"
"Aku sering kehilangan kesadaran secara tiba-tiba loh kak, dan kesadaran aku muncul secara tiba-tiba juga" Ucap sarah bingung
"Mungkin kamu sering lelah kali, makanya kaya gitu" "Hmm"
"Oh iya, jangan panggil aku kak, panggil aku sayang yah"
Gua tersenyum menatap sarah.
Dari jauh gua mendengar alunan musik, Beatles. Anna.
Dan gua mulai mengikuti Nyanyian dari alunan musik tersebut.
"Denger yah sayang," Ucap gua ke Sarah, dan gua mulai bernyanyi "Sarah, You Come And Ask Me Girl, To Set You Free Girl"
Dari dalam kamar Mega meneruskan nyanyian lagu tersebut, lalu dia beridiri di pintu kamarnya..
"You Say He Loves You More Then Me, So I Will Set You Free" Mega bernyanyi
Lalu gua dan Mega menyanyikan lagu itu sampai Habis dan Sarah hanya memandang kami berdua Berduet..
Sarah melihat kami sambil tersenyum, karena memang dia tidak mengerti apa yang kami nyanyikan..
Part 10 Hari senin telah datang, dan gua kembali bekerja seperti biasa.
Gua berangkat ke tempat kerja gua, dan hari ini seseran gua lumayan, karena gua udah mulai paham trik-trik kerja disini.
Pulang kerja gua bisa bawain makanan ke anak-anak kossan, dan masalah Sarah, gua percaya Mega bisa jaga dia.
Sesampai gua di kossan abis maghrib, karena hari ini gua memang agak lembur. Gua ngeliat Mega, Sarah dan Ratih lagi ngobrol-ngobrol di teras kossan.. gua cariin Angga" gak ada, lalu gua nanya mereka dan mereka juga gak ada yang tau.
Lalu Angga pulang dan langsung masuk ke kamarnya. Ada apa dengan Angga" Gua masuk ke kamar Angga, dia lagi duduk sambil ngeliatin guling.
"Addictive"" Tanya gua "LSD" Ucapnya
"Wow" Gua lalu duduk di sebelah angga
"Berapa lama"" "12 Jam"
"Mulainya"" "Jam 5 Tadi" "Masih ada"" "Ada 1 nih"
Gua ambil sebuah perangko dari Angga dan mulai melakukan percobaan.. Warna" Kuning sepenglihatan gua, jarak pandang" Cembung Cekung..
"Dapet dari mana"" "Bawaan kawan aja Di"
Sarah mengetuk pintu kamar Angga..
"Sayang" Lagi apa sama Angga"" tanya Sarah dari luar.. "Ngobrol" Ucap gua singkat
Sarah juga sepertinya sedang asyik berbincang dengan Mega dan Ratih. Malam ini gua merasakan hal yang udah lama banget gak pernah gua rasain.. "It Took You So Long, To Find Out, I Found Out"
Angga mengambil buku gambar dari lemarinya, persiapan sepertinya dia.. Dia mengambil Pensil Warna, gua gak tau dia ngebayangin apa intinya semua imajinasi dia di tuangin ke buku gambar kosong itu.
Dan gua.." Gua keluar dan nyuruh Mega main gitar , Karena gua gak bisa main gitar.
"Lagu apa"" Tanya Mega "The Beatles" Ucap gua "Judulnya"" "Day Tripper"
Mega menatap gua, lalu menaruh gitarnya, Ratih sudah masuk ke kamarnya, Sarah bingung kenapa Mega menatap gua dengan tatapan aneh. Imajinasi gua berlebihan, gua ngeliat Mega ada banyak, dan mereka buat Band lalu nyanyi untuk gua.. "Sarah kamu masuk kamar dulu" Ucap Mega
Sarah cuma mengangguk iya..
"Dapet dari mana lo barang gituan"" tanya Mega "Angga"
"Jangan sampe lo pikiran mesum sama gua di" Kata Mega
Mendengar ucapan Mega, di otak gua langsung berubah, Imajinasi di otak gua liar gak bisa di tahan.
Mega sepertinya tahu apa yang gua pikirkan.. "Pegang tangan gua" kata Mega
Gua memegang tangan Mega , gua juga gak sadar apa yang gua lakukan..
"Kita nyanyi lagu yang romantis"" ucap Mega "Apa itu""
"Love Me Do" Dan Sarah tiba-tiba keluar..
Dia menatap Mega dengan tatapan tajam, lalu Sarah menendang mega. Dan mereka bergulat layaknya macan memperebutkan daerah kekuasaan.. Lalu gua kembali Normal, dan penglihatan gua kembali di kamar Angga. ! Gila dari tadi itu semua cuma Ilusi, Nyata.
Tidak beberapa lama Sarah masuk ke kamar Angga, dia mengajak gua kembali ke kamar..
Jujur saat ini gak tau ini Ilusi atau Nyata..
Gua ngikutin aja mau Sarah, gua masuk kamar gua sendiri dan mencoba untuk memejamkan mata gua, tapi itu semua sia-sia. gua ngeliat sosok dia ! Bukan Sarah ! Bukan Mega ! Dia..
Dia udah terlalu lama pergi dalam hidup gua, kenapa Dia muncul lagi, Bahkan dia sekarang ada di kamar gua, aaaaaah ini Ilusi..
Gua memejamkan mata sekali lagi, lalu gua membuka mata gua, dan gua saat ini ada di kelas ketika gua masih SMA, dan dia sedang tersenyum menatap gua, ini sangat Nyata.
Gua berusaha melawan Ilusi gila ini, tapi siasia, Ilusi ini terlalu kuat. Tidak mungkin dia kembali lagi,
Gua dekati dia, gua pegang halus wajahnya, terasa nyata di kulit tangan gua. ini ingatan ketika gua kelas 2 SMA, kenapa kembali lagi.
Lalu dia mengucapkan kata itu lagi, kata yang sampai saat ini gak pernah gua lupain.
"Kalo ada yang lebih baik, aku rela kok ngalah" Ucap Dia


Dibatasi Dua Kamar Karya Panjang Kaki di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Dan sialnya gua mengucapkan kata yang sama persis ketika gua kelas 2 SMA
"Memang kamu kenapa"" "Aku gak apa-apa"
Dan ketika pulang sekolah, gua sedang berdiri depan gerbang. dia melambai dari seberang jalan, dia menyebrang jalan dan ingin menghampiri gua, tiba-tiba sebuah Sedan melesat dengan sangat cepat dan tabrakan tak dapat di hindari.. Kejadian ini terulang lagi dalam ingatan gua, bahkan sangat nyata ! nyata ! Part 11
Ilusi gua terus berlanjut belum sampai disitu, semua ini sangat nyata, ingatan masa lalu gua kembali, ketika Dia meninggal di hadapan gua.. Yah dia.. 11 Januari 2005
Gua sedang asik belajar hingga anak baru itu datang dan memperkenalkan dirinya.. "Halo nama Saya Cella" Ucapnya
Gua melihat ke arah depan kelas, yah gua melihat sesosok wanita, putih, tinggi, mancung, berjilbab, Perfect.
Setelah perkenalan selesai dia duduk tepat di depan gua, karena memang di depan gua ada bangku satu bangku kosong..
"Hai, Hadi" Ucap gua "Cella" Katanya manis
Gua menatap dia, sangat cantik. wanita impian semua pria.
"Pindahan dari mana "" "Saya dari Manado"
"Wah jauh juga Manado, ke kalianda ngapain"" "Orang tua dinas di lampung"
"Oh emang orang tua lo kerja apa"" "Polisi"
Widih polisi, mantap juga..
"Dia mau pensiun disini kayanya" Ucapnya lagi
"Salam kenal yah, gua orang baik kok" Ucap gua sambil nyengir "hehehe iya"
lalu gua berbincang hangat dan ringan dengan Cella. orangnya loyal, friendly dan murah senyum.. perfect asli perfect.. Lalu gua mendengar azan dan ini adalah waktunya istirahat, gua menuju kantin dan gua mengajak Cella..
"Ke kantin gak Cell"" "Sholat dulu"
Gua hanya bisa diam melihat Cella pergi ke mushola untuk sholat gua ke kantin dan makan kesukaan gua, uduk mak kantin dengan menu es teh manis di samping gua dan di temani kawan-kawan kelas gua, bercanda gurau hingga lupa waktu..
Cella tidak lama datang..
"Kalian gak sholat apah"" Tanyanya
kami semua hanya diam kami semua menahan malu, lalu dia izin ke kelas duluan . Sholehah, itu kata yang tepat untuk Cella.
Gua kembali ke kelas diikuti kawan-kawan kelas gua lainnya, mulai pelajaran. Jam 2 gua pulang dan tidak lupa mengeluarkan jurus ampuh embelebe, meminta nomor hp..
"Cella, boleh aku minta nomor hp kamu, siapa tau nanti kamu mau nanya pr atau apa"" Ungkap gua
"Oke deh, nomorku 08127921xxxx" "Makasih Cella"
Gua melihat dia melangkah keluar sekolah. Yes, gua dapet nomornya. Setelah itu gua langsung pulang kerumah, ganti baju, makan setelah itu rebahan di kasur, gua sms Cella dengan ramah.
"Sudah Sampai rumah"" Isi sms gua ke Cella
Lama tidak ada balasan, lalu gua tertidur. gua terbangun jam setengah 5 langsung bergegas mandi, tidak lupa nengosok gigi dan membereskan tempat tidurku. selesai mandi gua ngecheck hp gua, dan kalian tahu" Cella membalas sms gua jam 3, 32 Menit dia membalas sms gua..
dengan hati gembira gua sms dia lagi, dan kali ini dia membalas dengan cepat. kami smsan sampai malam bahkan sampai gua ketiduran.
Kesokan pagi nya gua berangkar sekolah dan melakukan rutinitas gua di sekolah, semakin hari gua semakin dekat dengan Cella, semakin hari gua semakin suka sama dia, semakin hari gua semakin sayang dengan dia, semakin hari gua semakin cinta sama dia. Hingga akhirnya hari penembakan dia tiba.
23 April 2005 Gua ngajak Cella ke laut, lalu gua ambil sebuah kayu dan mulai menulis di pasir .. "Aku sayang kamu, kamu mau gak jadi pacar aku"
Lalu cella diam dan menatap gua..
"Kamu serius"" "Aku serius"
Dan dia pun akhirnya menerima gua, dan kami tidak pernah berpegangan tangan.. 12 Mei 2005
Hari naas itu tiba, Cella tertabrak Sedan. dia terpental ke atas, dan saat itu gua ada di depannya. sakit.
plok.. Sebuah tamparan keras mendarat di pipi gua..
"Kamu aku dari tadi ngomong gak dengerin yah"" Tanya Sarah "Denger kok" Ucap gua sambil menahan ilusi.
"Kamu mabok ya"" Ucap Sarah
"Enggak" Dia menatap gua aneh, tatapannya kali ini seperti ingin membunuh. oh tidak jangan sirih, gua gak mau ketemu sirih pada saat gua masih tripping. ini bakal jadi malam yang panjang untuk gua
Part 12 Tripping gua masih berjalan hingga Sirih menganggu tripping gua..
"Lo sirih ya"" Tanya gua
"Bukan aku Sarah" ucapnya lembut Gua agak ragu ini Sirih atau Sarah, kalau Sarah kenapa bisa menampar gua dan matanya itu menatap gua dengan tatapan membunuhnya yang khas ala Jason..
"Alah lo itu Sirih" Gua masih kurang yakin "Sirih lagi gak disini sayang, aku Sarah"
"Oke, lo sirih, karena kalau lo memang Sarah lo gak akan tau Sirih itu siapa" Sirih menatap gua lagi-lagi dengan tatapan membunuh..
"Dasar, Lo mabok apa" kalo sampe Sarah tau yang ada lo diputusin bego" Ucapannya sadis
"Dah lo disitu dulu, gua mau lanjut Tripping" "Serah lu"
Untung Sirih baik sama gua, gua tiduran dan khayalan aneh lain muncul di kepala gua. ini berlaku lama, apa gua sampe pergi kerja masih tripping ya" Khayalan aneh itu datangnya alien lah, dan lain-lain. pada akhirnya gua tertidur.. pagi nya gua di bangunin oleh Sarah, ya Sarah bukan Sirih..
"Sayang bangun !" Teriaknya
Gua bangun agak kaget karena dia menjerit
"Apaan sih lu rih"
"Rih Siapa !" Teriaknya lagi Gua menatap Sarah
"Ini loh si Bahrih kawan Sma ku, tadi dia ada di mimpi aku sayang" "Bener gak bohong kan""
"Bener lah sayangku"
gua liat jam, ternyata masih setengah 6.. Gua mandi dan bersiap untuk berangkat kerja..
Tidak lupa mencium kening Sarah dengan lembut sebelum gua berangkat kerja.. Ketika gua berangkat kerja semuanya normal seperti tidak terjadi apa-apa, sampai Mega menghubungi nomor gua. entah dari mana dia tau itu.
"Halo Hadi"" "Ya, siapa""
"Mega, Sarah kecelakaan" Deg.. Nafas gua memburu cepat, jantung gua berdebar kencang.. hati gua resah, kepala gua sakit, dan ingatan itu kembali lagi, ingatan ketika Cella mati di hadapan gua, dan ini terulang lagi.. Jangan lagi..
"Sekarang Sarah dimana""
"RS Abdoel Moloek, Buruan lo kesini, ada gua, Angga sama ratih" "OTW"
Gua izin kerja alasan adik gua kecelakaan, dan akhirnya diizinkan. dengan cepat gua menuju ke rumah sakit, gua ke UGD dan melihat Sarah terkapar..
"Kapan kejadiannya"" Tanya gua ke Mega "tadi sekitar jam 2"
Gua bingung" Sarah gak pernah punya baju yang dia pakai sekarang.. Baju siapa yang dia pakai, gua langsung melihat keningnya, yah ini Sarah ada luka di keningnya..
gua melihat dokter masuk, dan kami semua disuruh keluar, tidak sampai 15 menit dokter keluar dan menemui kami diluar.
"Gimana dok"" Tanya gua
"Dia kehilangan banyak sekali darah, maaf kamu siapanya"" "Saya kakaknya"
"Dia meninggal"
Deg.. air mata dengan sendiri nya menetes di pipi gua, rasa ini . Sakit . Gua baru semalem ngebayangin ingatan gua ke Cella, dan kali ini semua itu terulang, orang yang gua sayang kehilangan nyawanya ketika bersama gua. Mega mencoba menenangkan gua, disitu gua gak bisa nerima kenyataan yang ada, ini semua mustahil terjadi, kenapa harus gua" kenapa gua harus ngerasain rasa sesakit ini.
Tangisan gua gak bisa berenti, dan banyak sekali orang yang melihat gua dengan wajah penasaran.
Setelah kejadian itu, gua membawa kembali Sarah ke rumah pak basuki. gua bilang ke Pak Basuki dengan sejujur-jujurnya, dan Pak Basuki dapat menerima itu, lagian juga dia sepertinya tidak memiliki rasa kasih sayang dengan Sarah, dan disitu gua melihat Rahmah juga.
Tapi kali ini Rahmah berbeda, dia tidak seperti Rahmah sebelumnya. Dan Pak Basuki memakamkan Sarah dengan layak, gua juga hadir di pemakamannya, Sarah menggunakan gaun putih, dia sangat cantik hari ini. Setelah itu Rahmah menghampiri gua..
"Sabar ya kak, mungkin ini takdirnya dia memang seharusnya gak pernah di lahirin di duni" Ucap Rahmah
Gila nih cewek, adiknya sendiri meninggal dia bisa-bisa nya ngomong gitu.. Setelah pulang dari pemakaman, gua ke kantor polisi dan menanyakan mobil apa yang menabrak Sarah.
Sedan Merah, gua terus mencari Sedan Merah di bandar lampung, tapi nomor Polisinya tidak dapat di ketahui, kejadiannya tepat di Jl.Kedaton . Yah semua itu sepertinya sia-sia.
1 Bulan berlalu dari kematian Sarah, akhirnya gua bisa menerimanya juga. dan gua saat ini kembali ke kehidupan gua seperti biasanya, kerja, pulang kerja langsung tidur, rutinitas.
Hari itu sabtu pagi artinya gua libur kerja, gua mendengar alunan lagu dari kamar Mega , yah The Beatles.
Tapi lagu ini tidak pernah gua dengar sebelumnya, lalu gua mampir ke kamarnya Mega.
"Lagu apa meg"" Tanya gua "Kebiasaan lo ini manggil gua meg" Gua hanya tertawa..
"Judul lagu ini This Boy, coba gua mau nyanyi. tapi Boynya dirubah jadi Girl" Kata Mega
"Coba nyanyi" Ucap gua
Gua mulai mengartikan arti lagu ini.. Romatis Dan mega mematikan musiknya, lalu mengambil Gitarnya. dan merubah kata Boy menjadi Girl..
"That girl took my love away Though he'll regret it someday But this girl wants you back again
That girl isn't good for you Though he may want you too This girl wants you back again
Oh, and this girl would be happy Just to love you, but oh my That girl won't be happy Till he's seen you cry
This girl wouldn't mind the pain Would always feel the same If this girl gets you back again This girl This girl This girl"
Gua hanya terdiam mendengar Mega bernyanyi,
"Suara lo bagus ga" "Makasih"
Tidak, jangan lagi. jangan lagi, jangan sampai gua suka sama Mega. ini mustahil.
Part 13 Jika kamu suatu saat kembali, aku tetap mencintaimu seperti dulu. -------------Setelah mendengar Mega selesai bernyanyi , gua bilang bahwa gua ingin di ajari bermain gitar ..
"Ajarin gua main gitar""
"Lo cowo gak bisa main gitar"" "Enggak"
Lalu mega memegang tangan gua, hangat mengalir di seluruh tangan gua.
"Gini, mau di ajarin kunci atau langsung ke lagu"" "Kunci aja dulu"
Mega mengajari gua dengan sangat serius..
"Ini kunci C" "oh iya iya"
Gua mengikuti apa yang di perintahkan mega.. "Ini kunci G"
dia terus mengajari gua, dari pagi sampai menuju siang dia terus mengajari gua.. Siang nya gua lelah lalu Mega menggoreng kentang, tidak lupa dengan Sambalnya.
"Makan nih" Gua memakan kentang yang Mega siapkan, lalu Angga melihat gua berduaan sama mega
"Cieilah" Gua hanya tertawa kecil..
Angga masuk dan ikut memakan kentang yang mega buatin. gua tidur-tiduran di kasurnya Mega, dan tanpa gua sadar gua terbawa ke alam mimpi.
ketika gua bangun, ternyata sudah jam 4. gua melihat jam yang menggantung di dinding, gila gua tidur 3 Jam.
Lalu gua melihat Mega hanya memakai handuk dan mengambil baju di lemari lalu dia kembali ke kamar mandi, pintu kossan tertutup. gua pura-pura tidur lagi. Rambutnya" tau Dian Sastro" nah rambutnya mirip Dian.
Gua pura-pura tidur, dan setelah Mega keluar memakai Jilbab, gua baru bangun..
"Widih nyaman kasur gua"" "Haha iya"
Mega kembali membuka pintu kamarnya.
"Gua balik ke kossan gua lah, gak enak nanti di liat anak-anak" "Hahaha nyantai aja sih, buru-buru amat"
Akhirnya niat gua kembali ke kossan gua tidak jadi.
"Mau makan gak di"" "Makan apa""
"Ada sayur, tadi siang baru gua masak" "Oke deh"
Mega mengambilkan sayur dan gua memakannya..
"Enak"" Tanyanya "Banget"
"Alah lu bisa aja buat orang ngefly" "Hahaha"
Gua memakan masakan Mega sampai abis..
"Ini gitar dari gua Sma kelas 1" Mega mulai bercerita "Siapa yang ngebeliin""
"Bokap" "Lo suka main gitar ga"" "Dari SMP"
"Siapa yang ngajarin memang" "Otodidak aja gua"
gua memegang gitar Classic itu dengan pelan-pelan, Yamaha. Merknya.
"Lo tau gak arti dari sebuah musik itu bagi gua gimana"" Tanya Mega "Lah kok nanya ke gua"
"Hahaha, bagi gua Musik itu kaya kehidupan" "Kenapa gitu""
"Semua persoalan kehidupan bisa di jelaskan dengan musik" "Hmm, kenapa lo suka beatles" karena ganteng""
"Haha gak lah, gua mulai suka beatles setelah denger lagu dia Yesterday" "Gimana lagunya memang""
"Gitu lah, pokoknya artinya kemarin gak ada masalah, kemarin penuh cinta, kemarin baik-baik, tapi sekarang semuanya penuh dengan beban"
"Kaya kisah hidup gua dong""
"hmmm, mungkin"
tiba-tiba sore itu ada tukang pos yang mengantarkan surat ke mega" hari gini masih pake pos"
"Mr . postman" Teriak mega "Nih neng" Ucap tukang pos itu "Makasih yah"
"Oke" Mega sangat senang mendapat surat itu, gua gak tau itu surat dari siapa. tapi sepertinya dia sangat bahagia menerimanya.
"Dari siapa ga"" Tanya gua
"Cowo gua, dia lagi dinas ke daerah terpencil gitu di jambi, jadi gak ada sinyal, dia ngirim surat"
cowonya" kenapa gua gak pernah tau. "Bacain dong, mau tau gua" Ucap gua Mega mulai membacakan suratnta
"Dear Mega, aku kangen sama kamu, 1 minggu lagi aku kesana, jangan nakal yah. oh iya aku udah siapin semua rencana pernikahan kita, jadi kamu siap-siap, selesai wisuda kamu langsung aku nikahin"
dan bla bla bla lainnya, gua gak inget isi suratnya.. "Gua gak mau langsung nikah" Ucap mega
gua cuma bisa diam, entah apa lah yang gua rasain ini. Aneh. "Menurut lo gimana"" Tanyanya
Gua bingung ga ! damn damn.. gua coba tenangkan diri gua, dan mulai memberi pendapat..
"Kalo itu yang terbaik kenapa gak"" "Hmm, gak tau gua juga Di, bingung" "Yaudah mending lo pikirin mateng-mateng"
Mega duduk menyender di dinding, gua hanya bisa melihat dia. dia mengambil gitarnya dan memainkan sebuah lagu.
"Imagine All The People, Living Life In Peace" Imagine, John Lennon.
"You may Say i am Dreamer, But i am not the only one" "Memang apa mimpi lo"" tanya Mega
"Iseng aja gua nanyi"
"Lagu apa yang mengungkap kan hati lo saat ini"" "I Want To Hold Your Hand" "Tangan siapa""
"Seseorang yang bisa menenangkan gua"
Gila kode parah, tapi begonya gua saat itu gak megang tangan Mega. Kebegoan gua yang amat sangat !
Gua cuma bisa diam, dan memandang mega mengalunkan lagu yang gua gak tau itu judulnya apa.
"Ga, gua balik ke kamar gua" "Iya Di"
Gua langsung menuju kamar gua, menyetel tv. tapi Mega menyusul gua ke kamar gua.
"Nonton bareng ya"" "Iya"
"I want to hold your ha-a-and" Mega bernyanyi
Gua cuma menatap dia, gak ada keberanian sama sekali gua untuk memegang tangannya, dia sama seperti Cella. Gua gak ada keberanian untuk nyentuh dia. Yah gua cuma pengecut.
Malam nya gua melihat Rahmah datang ke kossan gua, gimana dia tau. Mega yang pertama kali melihat Rahmah dan menyangka itu Sarah karena Mega belum pernah ketemu Rahmah.
"Kak Hadi, sini" Panggil Rahmah
"Sarah yah di"" Mega dengan wajah ketakutan "Kembarannya"
Lalu gua menghampiri Rahmah.. "Tau dari mana kossan ku""
dia gak jawab, dia malah nyerahin kunci motor dia.
"Kemana"" "Ayok, bawa aja" Gua membawa motor Rahmah.
"Aku Sarah" Ucapnya ketika kami dalam perjalanan "What the""
"Ya, aku Sarah"
lalu dia menunjukkan luka di keningnya
"Lalu yang meninggal""
"Itu Rahmah, aku yang membuat lukanya. kami bertengkar hebat, dia melarikan diri ke jalan Raya dan langsung tertabrak mobil"
"Gak mungkin" Ini semua masih gak masuk akal, gua bener-bener bingung..
"Ingat malam itu ketika kita melakukannya"" "Ya"
"Aku masih sayang sama kamu kak"
"Apa rasanya punya kehidupan normal" apa maksud kamu ngucap gitu ketika di pemakaman""
"Aku gak sadar ketika aku datang ke pemakaman Rahmah"
"Gini Sarah, denger aku tau kamu. Dan kamu gak mungkin berani nyakitin Rahmah" "Memang bukan aku yang nyakitin"
"Terus siapa""
"Sirih" deg. dia tau siapa Sirih"
"Kamu tau siapa Sirih""
"Iya, dia nulis surat ketika abis ngebunuh Rahmah, dan aku ngebacanya" Sirih bener-bener parasit, dia harus disingkirin.
"Oke oke, udah masuk akal. Jadi kamu saat ini tau bahwa ada kepribadian lain di dalam diri kamu"" Tanya gua
"Iya" "Kamu mau ikut aku ke kossan atau pulang kerumah"" Tanya gua "Aku udah bilang sama papah mau nginep tempat kawan, jadi aku tidur sama kakak"
"Ayok" Gua kembali menuju kossan, dan ternyata Mega masih ada di kamar gua..
"Eh udah pulang, nama kamu siapa"" Tanya Mega "Sarah"
Akhirnya gua ngejelasin semuanya ke Mega, Angga dan Ratih menyusul untuk di jelaskan.
malam itu gua ngerasa kehidupan gua kembali, orang yang gua sayang. kembali ke pelukan gua, hangatnya.
Dan malam itu berlalu dengan cepat. Part 14
Minggu Pagi ketika gua bangun, Sarah sudah tidak ada di kamar gua, gua keluar dan mencari motornya. ternyata motornya juga tidak ada.
gua tanya Mega, kata Mega sarah tadi pamit pulang kerumahnya.. Secepat itu dia datang dan pergi..
Seperti rutinitas roti gabin dan teh dibawakan oleh Mega ..
"Mana Angga sama Ratih, tumben pagi-pagi mereka gak ganggu pagi yang tenang""
"Pulang kampung"
"Memang 1 kampung" mereka disini ngapain sih"" "Mereka buka usaha di pkor, iya mereka 1 kampung" "Usaha apa""
"Burger, lo udah lama disini masa gak tau sih"" "Gua gak mau banyak tanya sih"
Ternyata Angga dan Ratih membuka usaha burger di pkor..
"Jadi lo sendirian nih"" Tanya gua
"Siapa lagi yang mau nemenin gua kalo bukan lo" "Lo masak apa pagi ini""
"Cuma telor dadar, mau di ambilin"" "Ih baik banget sih"
Mega masuk ke kamarnya dan membawakan gua sarapan ..
"Cuapin" Ucap gua meniru anak kecil "Cini cini, cekalin cendoknya" "Mamah jahat"
Kami tertawa bersama, senyumannya. hmm.
Gua langsung memakan sarapan itu dengan lahap, tapi ada keanehan, kenapa Mega gak pernah sarapan.
"Lo kok gak pernah sarapan ga"" "Eh, gak apa-apa diet"
"Badan lo udah kurus gitu, diet apaan""
"Dah makan aja, kalo udah taro aja di dapur, gua mau ke pasar, beli sayur untuk makan siang"
"Iya" Gua ngeliat Mega pergi kepasar, setelah gua selesai makan, gua langsung menuju ke dapur mega.
tapi ternyata hp nya mega ketinggalan.
Karena gua penasaran, gua buka kunci hp nya dan mengecek isi di dalam hpnya (jangan ditiru)
pertama gua buka folder sms..
ada sms dari Ayah, gua buka smsnya, gua bacain smsan Mega dengan Ayahnya. gini isi smsnya
"Kamu kok akhir-akhir ini sering kehabisan duit sih"" Tanya ayahnya "Aku butuh uang untuk makalah"
isi smsnya ke ayahnya hanya ketika dia meminta uang, lalu gua buka Memonya. disitu ada tulisan tulisan kecil, mungkin diary nya.
gua bacain dan deg. gua gak percaya dengan isi memonya.. dia bilang..
"Semenjak kehadirannya muncul, namanya Hadi, gua gak bisa ngelepasin tatapan gua dari dia"
dan bla bla bla lalu gua baca lagi di bawahnya "Tapi dia udah punya Sarah, gua cuma bisa ngasih perhatian seadanya" gua baca terus memo selanjutnya
"Uang gua akhir-akhir ini sering habis , tapi ini perjuangan gua supaya dia paham kalo gua suka sama dia"
ternyata dia sering ngebawain roti gabin, ngasih gua makan, uang yang dia minta dari bokapnya.
gua baca terus memonya "Gua sengaja ngirim surat untuk diri gua sendiri, apa reaksi dia ketika gua dapet surat dari pacar"
Anjing. Rekayasanya keren banget, sampe segininya tah ga"
sampe dia ngirim surat untuk diri dia sendiri, memang ga waktu gua tau surat itu dari cowo lo di hati gua kaya ada yang janggal..
ah gua tolol, gua masih punya Sarah, kenapa gua terus mikirin Mega. dan gua baca Memo terakhir.
"Tapi kamar gua dan Hadi gak sebelahan, yah memang gua agak kecewa. karena kamar kami, dibatasi 2 kamar"
Mega ! Mega ! kenapa lo buat gua jadi bimbang gini.
gua mendengar langkah kaki, gua kunci hpnya dan gua taruh lagi di tempatnya, lalu gua duduk sambil memegang gitar.
"Ngapain lo di kamar gua"" Tanya Mega "Maen gitar"
"Coba gua mau denger" "Kunci lagu This Boy apa"
gua lupa kuncinya, pokoknya waktu itu di kasih tau sama Mega.. gua nyoba maenin gitarnta, tapi acak-acakan.
"Ga sini gua mau ngomong" Gua memanggil Mega "Apa""
"Mulai besok gua yang beli sayur, lo yang masak" "Kenapa""
"Gak enak gua sama lo, cuma numpang makan doang" "Ish udah sih, nyantai aja"
gua tetap berdebat sampai nobita menjadi dewasa, dan akhirnya Mega kalah dalam perdebatan itu.
Mulai besok gua yang beli sayur dan dia yang masak.
Gua lihat jam, waktu menunjukan pukul 10 pagi, gua minta buatin kopi sama Mega. Gua duduk depan kossan dan ngerokok.
Mega datang membawa kopinya.
"Enak "" Tanya Mega "Enak kok"
gua masih gak abis pikir setelah baca isi memo itu, ini mustahil.
Ketika gua sedang berkhayal, lalu Sarah datang dengan motornya, dia menghampiri kami berdua dan dia menganggu keharmonisan gua dengan Mega. Part 15
MORELISA MORELISa MORELIsa MORELisa MORElisa MORelisa MOrelisa Morelisa morelisa Part 16
Jika kau tidak percaya sihir itu ada anda salah besar, di zaman nabi Musa pun banyak penyihir. dan ini yang terjadi disini. Sekarang .
-------- Sarah pulang kerumahnya dan gua kembali berdua Mega.
"Ga, gua gak nyangka lo bisa sulap"" Ungkap gua "Ilmu dari babe, dan itu bukan sulap"
"Hahahaha, ini rahasia kita berdua ya, Sarah juga jangan sampe tau" "tapi Sirih tau"
gua terdiam, Ya sirih yang menyaksikannya, gua masih gak nyangka Mega bisa ngelakuin hal itu. Morelisa .


Dibatasi Dua Kamar Karya Panjang Kaki di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Besoknya gua pergi kerja dan gua gak nyangka bisa ketemu seseorang, Yah Ronald.
"Eh lo, gimana kabar Sarah di sekolah"" Tanya gua ke Ronald "Sarah" siapa tuh" nama lo siapa" lo sepupunya Rahmah kan"" "Eh maksud gua Rahmah, panggilan sayang keluarga ke dia Sarah, nama gua Hadi"
Hampir gua keceplosan, gua lupa kalo di sekolahan itu namanya Rahmah, bukan Sarah.
"Eh iya di, lo gawe sini"" "Iya gawe sini"
"Rahmah baik-baik aja kok, tapi kayanya nambah cantik deh, gua sir sama dia di, comblangin ya"
Anjing nih Ronald ! Sarah itu pacar gua , awas lo sampe deketin dia.
"Eh gimana ya nald. dia udah di jodohin tau"
"Iya tah" sama siapa di, kemaren gua baru ngobrol sama dia. katanya dia single" Tai ! Sarah Tai ! terus gua di anggep apa sama dia" monyet"
"Yah mungkin dia gak mau ngakuin aja kali nald, kan masih sekolah" "Yaudah deh di, gua bagi nomor lo"
"0812 sekian sekian sekian" "Oke deh gua misscall ya" "Oke"
Gua masih gak habis pikir, gua gak di anggep sama Sarah ! Sakit njing ! sepulang dari kerja gua tidur-tiduran di kossan gua, Mega dateng ke kossan gua numpang nonton tv.
"Ga, gua curhat boleh"" "Curhat aja di"
Gua ceritain tentang kejadian tadi siang. Mega cuma bengong..
"Jadi menurut lo gimana""
"Mungkin dia harus berperan sebagai Rahmah kali di, makanya dia bilang gitu"
Gua cuma diam, rasa sakit masih menjalar di hati gua, entah kenapa omongan ronald sangat dalam di hati gua.
tiba-tiba Ronald menelpon gua.
"Halo , ada apa nald""
"Gua jadian di sama Rahmah, barusan aja !"
Anjing ! Rasa sakit nambah dalem di hati gua, air mata gua netes, gua lebih baik kehilangan Sarah selamanya dari pada harus ngeliat dia sama orang lain. gua matiin telpon Ronald gitu aja, Mega hanya melihat gua.
"Kenapa lo nangis""
"Sarah jadian sama Ronald"
Gua nangis malam itu, mengambil gitar mega. Anna, lagu yang pas untuk malam ini. "Sarah, You come and ask me girl"
Alunan gitar mengandrungi kegalauan gua malam ini, malam yang dingin, malam yang membuat diri gua penuh kebencian. malam yang membuat gua gak percaya apa itu namanya Cinta.
Malam yang seharusnya tidak terjadi. Baru kemarin malam gua memeluk dia dalam dingin, dan hari ini gua memeluk angin yang berhembus pergi membawa hati gua untuk menjalani rasa sakit ini.
"To set you free, girl," Air mata menetes di pipi gua hingga turun ke bibir gua, asin. "You Say He Loves you more than me, so i will set you free. Go with Him (Sarah)" Dalam lagu ini di hati gua, sangat dalam..
Mega hanya bisa diam menatap gua, mungkin ada rasa senang di hati dia, mungkin juga ada rasa sedih di hati dia.
Mulai malam ini gua gak akan pernah maafin Sarah, baru kali ini gua di sakitin sama seorang wanita, dan dia ternyata wanita yang gua sayang.
"Udah nangisnya di"" Tanya Mega
"lo gak liat air mata gua masih netes nih, mana ketelen lagi. asin tau" "Hahaha, udah lah, mumpung masih jam 9 kawanin gua cari makan yok, cuci muka sana" Ajak Mega
"Ayok" gua cuci muka dan meminjam motor kawan kossan gua, lalu kami keliling bandar lampung dan mencari makan, kami malam ini makan mie aceh di deket pasar way halim. gua ngobrol panjang lebar sama Mega dan gua mulai melupakan bahwa gua baru di sakitin oleh Sarah.
Makasih Ga.. Makasih .. Sorry update part 16 pendek, dan sorry kemaren2 gak update.. sering lembur gan, part 16 memang pendek kok gan, dan part 15 itu tetap menjadi rahasia gan. Makasih semuanya udah mau baca dan rate 5 + Coment di cerita saya.
Saya sangat menghargainya. Terimakasih.
Mungkin mulai malam ini update akan di lakukan normal lagi. Terimakasih.
Part 17 Saat yang di tunggu-tunggu datang. Sarah dateng ke kossan gua. dia dateng langsung meluk-meluk gua.
"Ada apa lagi Sarah" apa lagi mau lo"" "Maksudnya sayang""
"Bisa agak ngejauh gak"" "Kamu kenapa""
"Lo yang kenapa ! apa maksudnya lo jadian sama Ronald"" "Oh Ronald.. hihihi"
"Kenapa ketawa"" "Ini bulan apa sayang"" "Februari"
"Aku pulang" Sarah ngidupin motornya dan pulang gitu aja, keren tuh cewek buat gua sakit hati terus !
"Sabar di" Mega datang menenangkan gua
"Gimana mau sabar coba, dia datang dan pergi gitu aja" Mega bisa ngerasain sakit hati gua juga kalo gua rasa..
"Sekarang gak usah di pikirin di, besok kan lo kerja, mending tidur .. udah malem juga"
"Makasih ya ga"
Gua mencoba memejamkan mata gua, tapi sia-sia, gua masih mikirin apa yang di lakuin Ronald sama Sarah, pikiran gua melayang..
Gua gak mau Sarah di pegang-pegang sama Ronald, gua gak terima. Gua liat jam di dinding gua udah jam 11.30 tapi tetep aja gua gak bisa tidur. Gua nyoba mejemin mata gua tetep aja gak bisa, sakit hati nya gak bisa diilangin. gua maenin hp dan nyari contact Angga..
gua telpon Angga "Kapan lo balik"" "Besok, ngapa di"" "Bawa ya"
"Oke" Barang titipan gua bakalan di bawa sama Angga. Gua liatin hp butut gua, apa gua harus telpon Ronald dan bilang sejujurnya, atau gua harus telpon Sarah dan nanyain apa maksud dia jadian sama Ronald.
gua urungkan niat gua untuk nelpon Sarah dan nelpon Ronald, biarin lah mereka bahagia, mungkin bakal ada yang terbaik untuk gua lain waktu. gua mencoba tidur, dan akhirnya gua tiba di alam mimpi.
Belum sempat gua tidur lama tiba-tiba ada yang menggedor pintu kamar gua dengan keras dan dia menjerit-jerit memanggil nama gua.
gua bukain pintunya ternyata Angga.
"Lah katanya lo balik besok ngga""
"Gak usah banyak bacot lo ! keluar lo sini" dia menarik kerah baju gua dan berusaha menarik gua keluar
"Apa-apaan lo"" "Bacot lo ya !"
"Bacot apaan woy !"
"Apa maksud lo grepe-grepe Ratih waktu tidur hah"" hah" Grepe-grepe " kapan"
"Udah sakit jiwa lo ini ngga !"
Ratih datang dan membuat suasana makin panas disini "Ini sayang, tadi dia grepe-grepe aku"
tai juga ratih nih, fitnah parah. Mega cuma ngeliatin dari pintu kamarnya, dan tanpa berbuat apa-apa.
"Lo salah paham ngga, gua gak ngapa-ngapain Ratih" "Udah lagi"
Tiba-tiba angga ngeluatin beceng (pistol Rakitan) dari dalem celananya. gila down abis gua disitu, itungannya mati nih.
"Selau weh!" "Niku !! (kamu, lo, anda)" Angga menjerit dan menodongkan becengnya ke kepala gua ..
gua merem, dan dor. gua gak ngerasa apa-apa, tapi gua denger suara pistol di lesatin. gua melek, dan Angga ketawa-tawa kaya orang gila, Gua liat Ratih senyumsenyum, Mega juga.
apa apaan nih.. "Liat kebelakang" Ucap Angga
gua nengok kebelakang ada Sarah di belakang gua..
gua liat Sarah megang kue, 21. "Happy Birthday" Ucap Sarah gila... gila... gila...
"Cie sayang aku udah ada perasaan sama kak Mega"
gua cuma diem, Gua aja lupa kalo hari ini ulang tahun gua. mereka bisa inget" tau dari mana"
"Tiup lilinnya sayang"
gua tiup lilinnya dan gua berharap, Sarah akan selalu ada di samping gua, jangan sampai ada orang lain yang menganggu hubungan kami lagi, dan gua di beri rezeki dan kesehatan selalu
"Doa apa kamu sayang"" Tanya Sarah "Kalo di sebutin gak terkabul"
gua duduk di teras kossan dan memotong kuenya, penghuni kossan mulai berkumpul dan ramai disini.
Sarah udah nyiapin semuanya, kami masak ayam bakar disini. lalu gua masih penasaran masalah Ronald.
gua panggil sarah masuk ke kamar gua.
"Kamu bener-bener jadian sama Ronald"" "Itu untuk suprise aja sebenernya sayang" "Maksudnya""
"Aku bilang ke Ronald kalo kakak sepupu aku mau ultah, tapi dia suka sama aku, aku pura-pura jadian ya sama kamu.. aku bilang gitu ke Ronald"
gua diam, gimana seorang Sarah tau kalo gua pernah bilang ke Ronald kalo gua kakak sepupunya Rahmah"
"Kamu tetap jadi Rahmah kan di sekolah"" "Iya lah sayang"
"Jadi cuma untuk surprise"" "Iya"
gua rasa dia bukan Sarah, yah gua ngerasa gitu..
"Aku mau nanya 1 hal lagi boleh"" "Mau nanya apa sayang""
"Gimana kamu tau aku pernah bilang ke Ronald bahwa aku sama Rahmah sepupuan, padahal disitu cuma ada Rahmah , aku dan Ronald dan disitu gak ada kamu Sarah, jika kamu memang Sarah pasti kamu gak akan tau.. Atau kamu ini bukan Sarah" Tapi Rahmah"
Sarah diam ketika gua ngomong gitu, dia kena skak. "Jawab !" Gua agak meninggikan suara gua
dia tetap diam, gua masih menunggu alasan apalagi yang akan keluar dari mulut dia. sampai sebuah telor, terigu, tepung dan belao mendarat di kepala gua.. Part 18
Telor amis ini sangat menjijikan, kenapa kalian pecahin di atas kepala gua.. dan ini bakal jadi tugas gua malam ini, menjemur kasur dan tidur di lantai, Besok gua kerja woy !
"Kena kasur angga kaaampang !" "Hahahaha, sorry sih"
gua keluar dari kamar gua dan lagi-lagi hujaman telor menimpah kepala gua, sudah berapa kali telor itu menimpah kepala gua , gua juga gak inget.
"Mending kalian buat untuk omelet dari pada di pecahin di pala gua" "Hehehe 1 tahun sekali" Ucap Mega
pertanyaan gua belum di jawab sama Sarah, lalu tiba-tiba Sarah izin untuk pulang.
"Aku pulang yah, aku izin sama papah bentar" Ucap Sarah "Ya"
Lalu Sarah menghidupkan motornya dan pergi dari kossan..
"Lo gila ini jam 1 malem !" Angga berteriak "Susul dia" Sambung Ratih
gua kejar dia, ternyata dia belum keluar dari gerbang kossan. "Sarah !"
Dia nengok dan gua hampiri dia "Udah malem, sini aja"
Sarah tersenyum.. "Makasih yah"
Gua ajak dia masuk ke kossan, setelah pesta gila itu usai gua langsung mandi dan minjam kamar angga, biar angga tidur sama ratih..
dan lagi-lagi gua nanya hal yang masih mengganjal di kepala gua.. "Siapa kamu sebenarnya, Sarah atau Rahmah""
dia diam, dia memeluk gua dengan keras. gua masih gak ngerti, dan gua masih belum tau siapa dia sebenarnya.
"Jawab !" Gua agak meninggikan suara gua "Rahmah" Ucapnya pelan
"Tau dari mana bahwa gua manggil kepribadian lain Sarah itu Sirih, bukan Gita"" dia diam lagi.. Gua tatap mata dia dengan tajam, gua angkat poni di atas kening dia. "Kamu Sarah"
gua peluk dia erat, dia membalas pelukan gua. asli gua sayang banget sama dia, entahlah gua harus ngomong apa saat ini, intinya gua gak mau kehilangan Sarah..
"Ceritain, gimana kamu bisa ketemu Ronald" Ronald cerita yah kita sepupuan"" "Iyah dia waktu itu nanya, sepupu lo mana" , Aku bingung terus aku jawab aja dirumah baik-baik aja.. terus dia bilang lagi, hadi kan namanya" Iya kata aku, gitu" "Bener kamu gak bohong kan Sarah""
"Bener" "Terus kenapa tadi kamu ngaku Rahmah"" "Kalo aku bilang aku Sarah pasti kamu gak percaya"
Gua masih ragu dan bingung , gua berpura-pura percaya bahwa dia Sarah, tapi pasti bakal gua buktiin. Dia Sarah atau Rahmah..
"Yaudah bobo sayang" Gua mengajak Sarah tidur "Iya"
Malam itu gua tidur dengan nyenyak, sampai jam 4 gua denger ribut-ribut di kossan..
gua kebangun, dan gua ngeliat Sarah masih tidur.
Lalu gua keluar dari kamar gua, gua ngeliat angga di angkut. di angkut sama polisi.
"ada apa pak"" Tanya gua ke polisi yang menangkut angga "Anda siapanya""
"Kawannya" "Kamu juga ikut"
lalu dari jauh Mega langsung menjauhkan polisi itu dari gua..
"Kan yang masalah Angga pak ! Kenapa dia juga harus ikut !" Mega teriak ke arah polisi itu
"Tapi dia harus jadi saksi mba !"
"Mana ada ! kalau bapak gak ada surat penangkapan untuk dia jangan asal bawa dong"
Gua cuma diam mendengar perdebatan Mega dan Polisi itu..
"Gini pak, saya kenal sama Om Iwan, dia Bripka Kalianda, biar saya telpon dia dulu kalo mau bawa saya pak" Ucap gua ke salah satu polisi, Om Iwan adalah bapakny Cella.
"Yaudah gak usah, kamu aja besok dateng ke kantor untuk ngasih keterangan" "Iya"
gua ngeliat Angga di masukkin ke Cruiser, dan Ratih cuma bisa nangis. Angga kena Razia, dia lagi pake ganja . Kalau gua kena juga dan cek urine mungkin gua gak kena (tahun itu LSD belum ada pasalnya)
lalu Sarah bangun dari tidurnya. "Kenapa sayang""
gua senderkan kepala Sarah dan gua cium keningnya "Gak apa-apa sayang, tidur lagi sana"
Sarah masuk dan melanjutkan tidurnya, gua ngeliat Mega..
"Makasih yah" "Iya"
"Kawanin gua ngobrol sini" gua mengajak mega ngobrol di depan kamar gua.
"Kenapa angga"" "Weed"
"Kapan"" "Dari jam 11 udah TO (Target Operasi)" "Siapa yang bilang""
"Kambing" Gua gak nyangka angga di makan sama kawannya sendiri.. itu lah kalau hidup di kelilingi dengan narkoba, gak akan tenang. makanya jangan coba sekali-sekali narkoba..
"Ratih gimana tuh""
"Belum tau gua, tadi dia masuk ke kamarnya langsung di tutup pintunya" "Gua ngeliat Ratih depresi banget ya""
"Iyaa" "Kapan mulai makenya""
"Abis ngerayain ultah lo di lantai 2 mereka pake" "Yang gak kena cuma gua""
"Sama anton alim , tuh yang di atas pojok kanan kamarnya" "Huft.. allhamdulilah gua tadi tidur sama Sarah" "dah lah gua ngantuk, gua duluan ya di" "Iya"
Allhamdulilah gua selamet malem ini, asli bawaan gua down banget.
gua masuk ke kamar gua melihat sarah tidur, gua selimutin dia, dan memeluk dia dari belakang.. sampai alarm jam 6 pagi membangunkan gua untuk pergi kerja.. Part 19
Hari ini gua menjadi saksi untuk kejadian Angga, gua berikan keterangan sejujurjujurnya, Angga bisa di kenakan kurungan 4 Tahun penjara, yah semuanya karena Narkoba.
lalu gua berangkat kerja dan membawa surat terlambat dari kepolisian, manager baru gua dapat menerimanya.
sepulang kerja gua membawakan martabak ke anak-anak kossan, Ratih masih terlihat depresi dengan kejadian Angga.
Sebulan setelah Angga masuk penjara gua jarang ngeliat Ratih pulang ke kossan.
"Kemana Ratih kok jarang muncul ga""
"Entahlah, dia kalo pulang jam 4 subuh kadang gak pulang"
Gua juga kangen sama Sarah karena udah 1 minggu gak dateng ke kossan gua. Mungkin sibuk LUN, wajar aja dia udah kelas 3 mungkin persiapan belajar apalagi dia juga gak pernah sekolah sebelumnya, gua duduk di teras berdua Mega ngeliatin bintang.
"Gitar lo mana ga"" "Di dalem"
"Tumben gak di maenin" "Senarnya putus di"
Hahahaha, pantes aja dia bengong.
"Mau buat teh" dingin nih" "Oke aja sih"
Mega masuk ke dalem, gua keluarin hp gua lalu nelpon ibu gua di kampung.
"Mak"" "Iya siapa""
"Hadi mak, mamak lupa sama anak sendiri"
"Gimana kabar kamu di bandar lampung di" kok gak pernah kabarin mamak" "Sehat mak, baru sempet mak, gimana Anang disekolah""
"Baik, anang dapet beasiswa masuk SMA favorite di balam di" "Sma apa mak""
"Sma 2 di" Allhamdulilah gua bersyukur adek gua satu-satunya bisa ngewujudin mimpinya masuk SMA favorite.
"Tapi mahal mak setau hadi, memang mamak bisa bayarnya" bapak tahun depan kan pensiun mak"
"Mamak dah jual tanah yang di liwa, insyallah bisa di" "Hadi nanti bantu dananya ya mak"
"Eh di kata pak basuki kamu ngekoss sekarang"" "Iya mak, gak enak nyusahin orang terus" Deg.. gua takut pak basuki cerita masalah sarah. "Pak basuki juga cerita tentang kamu di" Jantung gua deg degan parah, waduh cerita apa ni
"Cerita apa mak""
"Katanya kamu baik, kamu izin ngekoss sama dia , dia juga gak enak maksa kamu terus tinggal sama dia , katanya"
Gua kan gak izin" makasih pak basuki makasih.
"Hehehe iya mak, eh mak udah dulu ya besok hadi telpon mamak lagi" "Iya di, baik-baik ya disana"
"Oke mak" gua matiin telpon dari mak gua, berbarengan Mega keluar bawa teh yang udah dia buatin..
"Ibu lo"" "Iya ga"
"Gua juga kangen sama ibu gua" "Telpon lah ga"
"Udah meninggal" Waduh salah ngomong lagi gua..
"Sabar ya ga" "Hehehe biasa aja kali di," Mega menangis dan mengusap air matanya "Gua mau curhat boleh di""
"Curhat apa" boleh kok" "Masalah bokap gua" "Kenapa bokap lo""
"Setelah kematian ibu gua, dia jarang pulang kerumag terus nitipin gua ke om gua" "Lah""
"Iya, dia nikah lagi, gua sebenernya gak setuju tapi mau gimana lagi di" "Hmm, sekarang bokap lo dimana ga""
"Jakarta di" Mega menangis lagi dan mulai bercerita banyak hal, malam itu mendung seperti ingin turun hujan, gua liat kamar angga kosong, barang-barangnya di sita polisi. Sampai ibu kos dateng ke kossan kami.
"Eh nak Hadi sama nak Mega, ada orang baru nih, ajak ngobrol ya"" "Siapa mam"" Tanya gua
lalu orang itu muncul, dia turun dari mobil , membawa tasnya. dia melihat kamar Angga.
dan berkenalan dengan kami.
"Laura" Ucapnya memperkenalkan diri kepada kami
Tatapan gua gak berpaling dari wajahnya, cantik. Putih, indah. Badannya. wow . Gadis impian gua.
"Hadi" "Mega"
lalu tiba-tiba ada seorang pria, yah lebih ganteng dari gua turun dari mobil itu juga, lalu menghampiri kami dan memperkenalkan dirinya kepada kami. "Fikih, salam kenal gua pacarnya laura"
Jiah gak taunya dia adalah seekor cihuahua yang dimiliki oleh Laura.
Part 20 Setelah kedatangan Laura hari-hari gua di kossan bertambah bersemangat, dan hari itu malam sabtu tepatnya karena besok gua libur, gua liat Ratih pulang , dari jauh gua cium bau alkohol menyengat, dan gua liat Ratih jalan sempoyongan masuk ke kamarnya, gua segera menuju kamar Mega, dan memanggilnya.
"Ada apa di""
"Ratih pulang, badannta bau alkohol" "Serius""
"Iya" Gua dan Mega segera menuju kamar Ratih, gua lihat dikamarnya banyak sekali muntahan .. baunya hoex gak bisa di bayangkan..
"Lo beli susu beruang ke warung depan, biar gua yang jagain"
Mega segera menuju ke warung untuk membeli susu beruang, gua melihat Ratih terkulai lemas.
gua menuju dapurnya dan mengambil ember berisi air, dan lap pel. gua segera membersihkan kamar Ratih yang banyak sekali bekas muntah. tidak lama kemudian Mega datang membawa susu beruangnya.
"Ini di" "Kasih ke Ratih, gua ngepel dulu"
Mega segera membangunkan Ratih dan membujuk Ratih untuk minum susu beruang itu. Susu beruang itu aneh, susu nya sapi, lambangnya beruang, iklannya Naga. Kembali ke topik, Ratih akhirnya mau meminum susu itu, selesai gua bersihin kamarnya lalu gua duduk samping mega dan melihat ratih, dia tampak frustasi.
"Lo kenapa tih"" tanya gua "....."
Dia hanya diam dan duduk terkulai lemas.. "Mau curhat tih"" Ucap mega
dia tetap diam tak bersuara, gua keluar mungkin butuh privasi untuk mereka berdua.
gua duduk di teras Ratih, lalu gua melihat Laura keluar dari kamarnya.
"Sendirian di "" Dia menyapa gua duluan
"Berdua, kan sama lo, hahahaha" gua mencoba melawak, tapi hanya senyum tipis di wajahnya.
"Biasanya lo berdua Mega"" "Mega lagi di kamar Ratih" "Siapa Ratih""
"Penghuni kamar ini"
lalu Laura masuk dan mengambil cangkir berisi coklat panas, dan duduk di sebelah gua.
"Mau"" "Gak deh" "Lo gawe apa kuliah di"" "Gawe gua, lo nya""
"Gua gawe di chandra, SPG"
What the... cewek secantik dia cuma SPG"
"Lo bercanda kan"" "Haha, serius gua"
"Cowok lo gawe apa kuliah""
"Oh dia, dia punya toko baju di bambu kuning"
Anjir.. orang kaya, apalah daya gua yang hanya seorang karyawan..
"Kok lo ngekoss disini Lau""
"Iya nih, kossan yang lama abis, biayanya naek makanya gua cari kossan laen, ketemu lah disini"
"Lo asli mana"" "Pringsewu" "Tepatnya""
"Deket Pendopo"
kami berbincang ringan sampai Mega keluar. "Gimana Ratih"" Tanya gua ke Mega "Tidur di."
"Masalahnya"" "Nanti gua ceritain"
Mega ikut berbincang dengan kami, lalu gua ada ide yang cukup seru untuk mengisi malam ini.
"Lo besok gak gawe kan lau"" "Gak kok, besok off"
"gimana kalo kita begadang malem ini ber 3" "Oke aja sih"
gua mengajak mereka main ToD, Truth or Dare.
"Maen ToD yok"" ajak gua
"Oke ayok, gak takut gua" Ucap Mega "Hehehe, boleh sih" lanjut Laura
"Gini, jawab sejujur-jujurnya kalo memang lo bilang Truth , dan kalo lo bilang Dare, lakuin tantangan apa aja yang penting itu masuk akal"
"Oke" Jawab mereka serempak
"Siapa duluan" gua ya"
lalu mereka mengangguk iya, gua pertama nanya ke Mega.
"ToD"" "T" Ucap Mega "Lo beneran punya pacar apa gak""
Skak mat lo ga, kalo lo sampe bohong gua gak akan pernah percaya lagi sama lo. dia diam agak lama, dan akhirnya menjawab.
"Enggak" Ucapnya
Anjir, beneran jujur.. "Terus surat dari siapa kemaren"" "Just 1 Question"
hahahaha, cuma 1 pertanyaan. lupa gua. giliran gua bertanya ke Laura.
"ToD"" "T" Ucap Laura asli gua bingung mau nanya apa ke Laura" gua berfikir agak lama dan gua menemukan pertanyaanya.


Dibatasi Dua Kamar Karya Panjang Kaki di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Ada berapa pacar lo""
dia diam agak lama, walaupun dia bohong pun gua gak tau, karena gua belum kenal lama sama dia.
"Ada 3" Ucapnya "Serius""
"Cuma 1 Pertanyaan"
anjrit, tiga" itu pacar apa kawanan Heyna di Lion King. "Giliran gua" Ucap Mega
Mega menatap gua.. "ToD di""
gua berfikir agak lama, kalo sampe gua D pasti tantangan gila yang bakal mega lakuin ke gua.
"T" "Waktu gua nanyi I Want To Hold Your Hand, apa lo pengen pegang tangan gua""
Pertanyaan macam apa ini, blak blakan banget dia sama gua.. waduh harus jawab jujur lagi, waduh kacau. waduh waduh.
"Jujur Gua pengen banget megang, tapi.."
"Cukup," Potong Mega "Gua udah tau alesannya" Lalu Mega tersenyum ke gua damn... hati gua berdesir, dia beneran suka sama gua.
"Lo Lau, ToD""
"T" ucap Laura "Dari ketiga pacar lo , mana yang paling lo sayang"" "Gak ada"
Anjrit nih cewe, woi ada cowo di depan lo. jadi lo anggep cowo itu apaan ! "Oke cukup, giliran lo Lau"
Laura pertama nanya Ke Mega,
"ToD"" "T"
"Lo suka gak sama Hadi""
Laura gila, cewe gila gua pikir.. pertanyaan nya normal dikit ngapa
"Gua suka pas awal ketemu, cukup kan"" "Oke Cukup"
"Lo Di" "Oke" "ToD"" "D"
Yeah tantangan, gak ada lagi rahasia gua yang harus terungkap.. "Tembak Mega sekarang"
Gila !!!!!!! Laura !! Muka lo memang cantik , tapi..... aaaaaah !
"Oke Oke" "Yang serius nembaknya"
gua liat jam, udah jam 9 malem.. bakal panjang malem ini nih..
"Ga" "Iya" "Lo mau gak jadi pacar gua"" "Kurang menghayati" Potong Laura
mau lo gimana , greget gua lama-lama sama ini cewe.
"Mega, jujur gua juga sebenernya suka sama lo, dari hati gua yang paling dalam, dari awal ketemu. tapi maaf gua udah ada Sarah, tapi gak bisa di pungkiri gua juga suka sama lo, lo mau gak jadi pacar gua""
"Lalu Sarah gimana, lo mau mutusin sarah demi gua"" "Hmmm"
"Hahaha becanda di, gua gak mau, gua gak mau ada hati yang tersakiti, gua gak mau takluk pada keegoisan gua, intinya walaupun gua juga suka sama lo, bahkan sayang . tapi gua masih punya hati, gua masih mikirin hati Sarah, jika memang allah mengizinkan kita bertemu pada saat ini, mungkin ini jalannya, tapi.. untuk saat ini gua gak bisa"
Gua diam, ini jawaban serius dari dalam diri dia, entah mengapa air mata gua netes, gua memang cengeng. ah sial, dalem banget kata-kata itu ke dasar hati gua, ternyata lo memang suka sama gua Ga.
Lalu mega meneruskan kata-katanya.
"Gua tetep sayang sama lo, apapun alasannya, siapapun yang ada di hati lo, biarin ini mengalir gini aja, ada saatnya tulisan tulisan yang telah di takdirkan mungkin akan bersatu, dan jika memang bukan takdirnya, gua berterimakasih karena allah nemuin gua dengan orang kaya lo"
Laura cuma bisa diam, tangisan gua makin menjadi.
"Cowok jangan nangis" Ucap Mega "Sorry ga"
"Dah gak apa-apa"
Malam itu Mega telah mengajarkan gua, malam itu Mega membuka hati gua. Cinta yang tulus memang tidak seharusnya memiliki, Cinta yang tulus adalah ketika membiarkan orang yang dicintainya untuk mencintai orang lain dan dia ikut senang ketika orang yang dicintainya bahagia bersama orang lain.
Part 21 Setelah bermain ToD sampai subuh, laura dan mega pergi tidur ke kamarnya, gua tetap duduk di teras ratih, dan tidak lama dari itu Ratih keluar.
"Di"" panggil ratih "Eh , kenapa tih""
"Nanti siang jenguk Angga yok"" "Oke sih, gua tidur dulu ya" "Oke"
Lalu gua bergegas ke kamar gua dan memejamkan mata.
Gua terbangun sekitar jam 11 Siang, lalu yang buat gua kaget di sebelah gua ada nasi goreng.
gua keluar dari kamar gua untuk mencari sang pembuat nasi goreng. gua tanya laura yang ternyata sedang duduk di halaman rumahnya bersama pria, dan yang pasti bukan fikih.
"Siapa yang buatin gua nasgor lau"" "Mega"
gua bergegas ke kamar mega, gua liat dia lagi masang senar gitar.
"Lo buatin gua nasgor ga"" "Iya" dia masih fokus ke gitarnya "Oke deh gua makan dulu ya" "Oke"
gua kembali ke kamar gua dan makan nasgor buatan Mega. Setelah makan gua dan Ratih menuju ke lp untuk menjenguk Angga. Lapas Way Hui. Sesampainya disana gua melihat angga sangat kurus dan rambutnya sangat gondrong.
"Oi ngga" "Weh Hadi, api kabar niku"" "Sehat weh, gimana disini enak"" "Pala lo enak"
gua dan ratih tertawa, lalu gua membiarkan Ratih berdua angga, dan gua mengobrol bersama sipir yang berjaga..
Gua melihat Ratih menangis, gua gak tau apa yang mereka bicarakan. Tapi gua rasa itu pembicaraan yang sangat dalam.
Jam besuk habis lalu gua dan Ratih pulang ke kossan. di jalan ratih hanya diam, gua mencoba membuka pembicaraan.
"Lo udah makan siang"" "Udah kok tadi di kossan di" "Oke deh kalo gitu"
dan diam menyelimuti kami berdua lagi, sampai gua ketika di jalan melihat Sarah di gonceng oleh seorang cowo, gua gak salah liat, itu Sarah.
gua memutar balik kan motor yang gua pinjam dari kawan kossan dan mengejar motor itu, gua gak gegabah gua ikuti perlahan dan jaga jarak dari motor itu.
"Kemana kita di"" Tanya ratih "Itu kayanya Sarah"
"Yang sama cowo itu"" "Iya"
gua ikutin dia sampe motor itu masuk ke sebuah kossan, kossan cowo, gua parkirin motor gua agak jauh dari kossan itu..
kossan siapa itu" pikiran gua meracau, ngapain Sarah kesitu. lalu gua coba telpon Sarah, agak lama dia mengangkat telpon gua.
"Kamu dimana sarah""
"Lagi mau les nih sayang" Suaranya pelan seperti menutupi sesuatu "Kok suara kamu pelan gitu""
"Ada guru" Oke dia bohongin gua.. "Motor tornado GS yang kamu naekin itu motor siapa""
Dia diam agak lama, lalu gak lama dia keluar kossan itu, dan dia melihat gua yang parkir agak jauh dari kossan itu.
"Congrats for your boy" "Aku kesana"
Dia matiin telpon gua dan lari menuju ke arah gua, gua memutar balik motor gua , dan langsung caw dari sana. Gua udah gak perduli mau Sarah ngapain juga, berkali-kali dia nyakitin gua kaya gini, gua segera menuju kosaan, dan puluhan kali Sarah menelpon gua, sesampainya di kossan gua angkat telpon dia.
"Mau apa lagi" les aja sana" les sex sama mereka" hah"" "Apaan sih kamu itu""
"Kita putus" gua langsung matiin telpon dari sarah, dan langsung mematikan telpon gua. gua duduk di depan teras rumah. gua buat kopi, gua jarang buat kopi dan hari ini gua buat kopi..
Gua idupin rokok gua, dan memandang kosong. Mega menghampiri gua yang melamun.
"Tumben ngopi""
"Lagi mau aja ga, kawanin gua sini" "Kenapa di" ada masalah""
Gua cuma diam, lalu Ratih keluar dan menjelaskan semuanya. "Gua gak bisa ngomong apa-apa di"
Gua memegang tangan Mega,
"Gua rasa dia bukan sarah" "Lalu""
"Dia Rahmah" Gua, Mega dan Ratih terdiam, yah gua rasa dia bukan Sarah. Dia memang Rahmah.
Part 22 Gua ngerasa itu bener-bener Rahmah, sifat berbeda dengan Sarah. tapi luka dan keningnya" dan 1 Hal jika dia Rahmah kenapa waktu kami melakukan itu " dia juga sudah tidak ...........
Mega terus menatap gua yang terus memegang tangannya..
"Di" Ucap Mega pelan
Gua baru sadar dari tadi gua megangin tangan dia.. gua cuma nyenyir kuda setelah melepas tangan Mega..
"Ga, gimana kalo itu bener-bener Rahmah"" "Kita liat aja nanti, gimana kalo lo pancing aja di"" "Pancing gimana""
"Dia gak akan tahu apa yang gua buatin setiap pagi untuk Sarapan"" "Teh sama Roti Gabin""
"Yup" Bener juga ide Mega, kalo itu Rahmah dia gak akan tau sarapan gua pagi-pagi apa, tapi kalo itu bener Sarah" Sumpah sakitnya gak akan hilang Sampai Aang menjadi Avatar. Ratusan tahun man..
Gua idupin handphone gua, dan gua coba telpon Sarah aka Rahmah.. Lama ... akhirnya dia ngangkat..
"Halo Sarah""
"Aku lagi on the way ke kossan kamu" "Ya"
Gua matiin telponnya dan ngidupin rokok lagi nunggu kedatangannya.. Mega dan Ratih menemani gua mengobrol, Ratih sudah semakin akrab dengan kami. tidak lama dari itu Laura juga keluar dari kamarnya bersama cihuahuanya, cihuahuanya pamit pulang juga ke kami.. Gila gua di kelilingin 3 cewe.. Akhirnya yang ditunggu-tunggu datang..
"Siapa di"" Tanya Laura "Mantan" Ucap gua selau
Sarah lalu duduk di depan gua, dan dia berkenalan dulu dengan Laura.
"Aku mau jelasin semuanya sayang"" "3 Menit" ucap gua
Dia memegang tangan gua, dingin.. entahlah gua gak merasakan apa-apa.. "Aku ke kossan cowo itu ada kawan ku ulang tahun disana juga rame kok, ini anaknya aku bawa, dia kawannya yang ulang tahun"
Lalu anak yang menggoceng sarah muncul, ya ampun tampangnya cupu banget.. kaya kanebo kering..
disitu gua lihat Laura nahan ketawanya, gokil emang.. gua tatap mata cowo itu dan dia mendekat..
"Ini kawan kelasku, nah yang ulang tahun itu kawannya dia, kawan aku juga, kawan sekelas" Sarah ngejelasin
"Aku boleh nanya""
"Apaa"" "Makanan apa yang setiap pagi di bawain Mega untuk aku, untuk sarapan"" "Teh sama Gabin kan""
"Iya" "Cung makasih udah nganterin, gua disini aja, lo balik aja sana" "Oke rahmah" kata cung cung itu
"Sini ke kamar" Sarah narik gua ke kamar, gua ngikutin dia aja. "Ada apa""
"Gini, kamu pegang hp aku kalo memang aku aneh-aneh, aku gak mungkin anehaneh sayang sama kamu"
"Kenapa tadi kamu bohong " kok bilang les"" "Aku takut kamu marah kalo aku jujur"
"Sarah bentar lagi kamu kan ujian, aku harap kamu lulus dan tinggal disini" mau"" "Itu bisa di atur loh, intinya sekarang kamu percaya gak sama aku, jangan putusin aku, aku sayang sama kamu"
gua diam, gua tatap matanya, hmm entahlah hati gua bimbang, gua takut yang akan gua peluk bukan Sarah, sudahlah siapapun dia, gua ngerasa saat ini gua sayang sama dia, gua peluk Sarah, dia menangis di baju gua, air matanya basah di baju gua.
"Jangan putusin aku Hadi" Dia tetap menangis "Boleh aku main ke kossan tadi""
"Boleh kok, ada Ronald juga, rame ceweknya juga" gua menghapus air matanya Sarah, gua cium keningnya.
"Kamu salin Sarah, aku mandi dulu" "Kok salin"
"Baju kamu jelek"
dia mengangguk dan gua menuju kamar mandi untuk bersiap-siap, selesai mandi gua cari baju yang paling bagus yang gua punya, gua keluar tiba-tiba ada Fikih yang datang, gila nih Laura baru tadi ada cihuahua, ini dateng yang laen.. ide bagus, gua pinjem aja mobilnya..
"Eh Fikih dari mana"" "Kantor di"
gua melihat Laura keluar dan segera memanggilnya, gua bisikkan Laura bahwa gua mau minjem mobilnya Fikih..
"Oke" Ucap Laura
gua lihat Sarah sudah rapih, dia memang seperti anak kecil. Tapi itu sebabnya gua sayang sama dia.. bukan berarti gua suka anak kecil loh..
Laura datang membawa kunci mobilnya Fikih..
"Lama gak apa-apa kan"" "Pake aja"
"Oke" Gua dan Sarah naik mobil itu, dan langsung menuju ke kossan kawannya itu.. Setelah sampai gua agak ragu mau masuk, tapi gua paksain aja kaki gua ngelangkah masuk, setelah masuk , gua di sambut hangat oleh teman-temannya Sarah, benar disini ada acara ultah, banyak cewenya juga, huh gua udah pikiran aneh-aneh aja sama Sarah..
Gua duduk dan Ronald menghampiri gua, kami ngobrol santai disitu, gua lihat Sarah bersama teman-teman wanitanya..
setelah acara kongkow kongkow selesai, gua dan Sarah pamit pulang.. gua idupin mobil punya fikih lalu pergi dari kossan itu..
"Mau makan dulu sayang"" Tanya gua "Mau"
"Besok minggu kan" kamu nginep ya"" "Aku telpon papah dulu"
"Iya" Gua menuju warung makan terdekat, Sarah menelpon ayahandanya, dan dia diizinkan nginap, tapi dia ngakunya nginep di tempat kawannya.. Selesai makan gua ke kossan, dan gua liat Fikih masih ngobrol sama Laura di depan teras, gua pulangin kuncinya dan menuju kamar.
Gua salin pake baju Santai, begitupun Sarah, ah lagi-lagi gua liat dia "nude".. gua tangkap dia dari belakang, skip
. skip.. kalian tau apa yang kami lakukan..
sekitar jam 11, gua dan Sarah keluar dan duduk-duduk di teras, dia menyender di bahu gua..
gua liat Ratih , Mega dan Laura lagi ngobrol di depan kossan..
"Mana fikih lau""
"Dah pulang dia, maen tod yok di" "Gak deh"
gua menolak alasannya karena dia cewe gila yang mengajukan pertanyaan pertanyaan gila..
"Pada mau ngeteh gak"" Mega menawari kami teh "Mau" Jawab kami serempak
Dan malam itu diisi dengan ketenangan, kehangatan, dan penuh persahabatan.. ---------------"Jangan langsung menuduh seseorang itu tidak baik jika kita belum memiliki bukti yang jelas, buktikan dulu baru kita bisa berbicara" Hadi Tidore (nama ngarang banget)
Part 23 Awal gua masuk SMA gua di kenal dengan anak yang Pendiam, tak banyak omong, jarang ada kawan, yah begini lah gua Hadi.
Gua agak pemalu dengan wanita Sampai gua bertemu Cella.. cinta pertama gua.. Cella anak dari orang yang terhormat, dia adalah wanita yang tak akan pernah gua lupakan sampai kapanpun juga..
Hingga suatu saat tuhan sayang dengannya, dan merelakanya pergi untuk selamanya..
gua cerita itu ke Mega , Laura, Ratih dan Sarah..
"Lalu " ketemu penabraknya"" Tanya mega penasaran "Gak ga"
"Wah, biarin aja tuh pembunuh nya dapet hukuman setimpal"
Gua diam dan memandang bintang, Sarah menggeser posisinya dan tiduran di paha gua.
Laura diam tanpa suara, lalu tiba-tiba dia menangis.
"Kenapa lo nangis laur"" Gua penasaran "Lampung ini kecil di"
Gua bingung apa yang di maksud Laura, Sarah bangun dari tidurnya dan langsung menatap Laura.
"Maksud nya laur"" Tanya gua "Mobil Merah""
"Iya"" "Jenisnya""
"Civic kayanya Laur" "Itu City di, bukan Civic"
Gua diam, kok si Laura bisa tiba-tiba bilang kalo itu City, bukan Civic"
"Lah kok lo tau"" "Itu bokap gua"
Deg... Gua cuma diam , Ratih , Mega dan Sarah pun kaget, bahkan mereka hampir koma. Entah apa yang gua rasakan sekarang, tapi jujur gua gak ada rasa benci sedikitpun dengan Laura, itu bukan kesalahannya..
"Siapa tau salah orang kali laur"" Ucap gua meyakinkan
"Gak mungkin, waktu gua ke Kalianda sama bokap gua, dia nabrak anak SMA jilbab, gua awalnya suruh bokap gua berenti, tapi dia gak ngehirauin apa kata gua" "Hmmm, udah lama juga lah, gak usah di bahas" Ucap gua mengalihkan pembicaraan
"Bokap gua 3 Hari kemudian ninggal, kena serangan jantung di" Lalu gua Liat Laura nangis lagi, astaga nih cewek bisa juga nangis.. kisah kisruh di kossan, itu yang gua ambil disini..
gua lihat Mega membelai kepala Laura, dia mencoba menenangkan Laura.. Sarah hanya terdiam, bengong seperti penjaga pintu Inggris dan Ratih" gua lupa ekspresi dia.
"Udah laur, gua juga udah maafin penabrak nya sejak lama kok"
walaupun di dalam hati gua masih kesal, tapi gua menangkan Laura, lagian juga setelah tau faktanya, gua sekarang bisa maafin penabraknya.
"Maafin bokap gua ya di"" "Iya Laura"
kami semua setelah itu diam dalam keheningan, hanya suara binatang malam yang tersisa, lalu gua izin untuk pamit tidur ke mereka, karena gua lihat Sarah juga udah menguap berkali-kali kaya kereta batubara.
malam itu di lewati dengan berbagai pertanyaan, setelah sekian lama , allah pasti akan menunjukan siapa orangnya, gua agak lega malam itu dan gua terlelap. gua terbangun sekitar jam 10, gua lihat Sarah sudah tidak ada di kossan gua, gua cek hp ternyata dia sms pamit pulang.
gua keluar kamar gua, gua liat Mega lagi bawa cucian mau jemur pakaian di lantai atas.
"Nyuci"" "Minggu di" Gua duduk depan teras kossan, gua lihat pintu kamar Laura dan Ratih masih terkunci, gua masuk ke kamar mega dan nyari makanan, seperti biasa makanan di rumah Mega banyak.. hahaha jangan ditiru ya.
"Masuk itu permisi" Mega mengagetkan gua "Laper meg"
"Ga ! Jangan meg" "Hahahaha"
Gua comot beberapa sayur dari kamarnya, dan makan sayur buatan mega. "Ngopi apa ngeteh""
"Nyusu" Ucap gua
"Semalem kan sama Sarah udah"
"Kacau lu, yaudah kopi aja kalo gak ada susu mah"
Mega bergegas merebus air dan gua menghabiskan makanan gua.. lalu gua duduk di depan kossan, tidak lama dari itu pintu kamar Laura terbuka..
"Baru bangun lu" gak gawe"" Tanya gua "Shift Malem" ucapnya pendek
Mega keluar membawa kopi pesanan gua..
"Makasih ya istriku" Ucap gua meledek "Iya peliharaanku"
"Hahahaha, lu pikir gua apaan"" "Simpanse"
Bisa juga nih orang ngelawak, hahahaha.. Laura duduk dan gabung dengan kami..
masalah semalam tidak ada yang mau mengungkitnya, gua tau perasaan Laura gimana merasakan itu..
"Ratih mana"" Tanya gua
"Kebo dia mah, nanti bangun-bangun jam 2" "Gila dah, kerjain yok"
"Ayook dah" Mega antusian
Kami gedor kamarnya berkali-kali tapi tetap tidak ada jawaban, kami gedor terus..
"Waduh kenapa nih"" Gua panik "Minta kunci cadangan sama mami"
Gua langsung berangkat menuju ibu kos dan meminta kunci serep dari ibu kos. dia memberikannya..
Gua bergegas membuka pintu kamar Ratih, setelah pintu kamar terbuka gua lihat dia terbaring lemas , Busah membasahi mulutnya, di kasurnya pun basah.. Gua lihat di meja kamarnya ada puluhan pil obat , gua baca jenis obatnya. Trama**l Dia over dosis, Mega gua lihat menangis , gua lihat Laura pun kaget. Gua dekati, dia masih bernafas, dengan gerak cepat gua lari ke arah jalan raya dan memberhentikan mobil yang lewat, jangan sampe telat untuk kali ini.. untungnya ada seorang bapak2 yang baik dan memberhentikan mobilnya..
gua langsung menggotong Ratih ke mobil dan segera menuju rumah sakit terdekat. DKT, itu pilihan kami.
Setelah sampai di rumah sakit gua lihat Ratih masih bernafas, tuhan jangan cabut nyawa dia.. jangan ..
Dengan sigap dokter langsung memasukannya ke IGD, Gua , Mega dan Laura menunggu di luar dalam kecemasan..
Dokter keluar.. "Siapa yang bertanggung jawab"" "Saya pak!" Ucap gua tegas
"Urus berkasnya, dia gak akan kenapa-kenapa, cuma keracunan obat, mungkin di rawat 2-3 Hari"
"Iya pak, makasih"
Gua segera menuju ke Receptionis dan mengurus berkasnya, Laura pamit duluan karena dia ingin kerja..
Setelah gua selesai menyelesaikan berkas, Perawat membawa Ratih menuju kamar pasien, gua dan Mega yang menunggu Ratih untuk sementara..
Tidak lama kemudian Fikih datang dan menghampiri kami..
"Mau minjem mobil gak""
"Wah makasih banyak nih" Ucap gua
Gua lupa, mobil yang menolong kami langsung pulang. gua tidak lupa mengucapkan terimakasih kepadanya.
Misteri Kereta Api Biru 2 Perfume The Story Of A Murderer Karya Patrick Suskind Pendekar Gila 4

Cari Blog Ini