Ceritasilat Novel Online

Ilmu Golok Keramat 2

Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung Bagian 2


kedalam. Ho Tiong Jong menghela napas.
Begitulah kalau orang ternama, kedatangannya disambut dengan muka berseriseri dan dilayani demikian hormatnya. demikian ia berkata sendirian.
Sebelumnya ia bertindak untuk turut juga masuk, tiba-tiba ia melihat ada dua ekor
kuda lagi mendatangi dinaiki oleh satu pemuda dan satu wanita cantik. Ketika mereka
pada turun dari kudanya didepan pintu benteng sejenak mengawasi keatas pintu yang
tertulis Seng-keepo . .Pemuda itu berpinggang langsing, mukanya merah dan gagah,
sayang agak bengkok badannya. Umurnya kira-kira tiga puluh tahun.
Yang perempuan parasnya cantik sekali perawakannya tidak ada celanya, umurnya
ditaksir duapuluh tahun. Dengan paras bersenyum-senyum ia mengikuti yang lelaki
jalan menghampiri pintu benteng, dimana mereka disambut oleh orang yang jaga disitu
dengan kelakuan hormat. Kepada si penjaga anak muda bengkok itu perkenalkan namanya.
Aku adalah murid dari oey-san-pay bernama Him Toa Ki dan ini ada sumoyku
bernama Tiong Ie. Secara kebetulan lewat di kota Lok-yang ini mendengar bahwa disini
ada berkumpul banyak orang gagah maka kami datang untuk bantu meramalkan
sebagai penonton-oleh sebab kesusu, maka semua antaran tidak keburu disediakan-..
Mengetahui slapa yang datang penjaga benteng dengan kelakuan lebih hormat lagi
telah menyilahkan tetamunya ia masuk ke-dalam setelah dua ekor kudanya diserahkan
kepada pelayan yang sudah ditugaskan untuk itu. Kembali Ho Tiong Jong menghela
napas. Ilmu Golok Keramat - Halaman 48
yoza collection Pikirnya, kalau ia sebentar mau masuk. apakah penjaga benteng akan menyambut
padanya demikian hormatnya pula" Tentu tidak sebab ia ada berpakaian kumel dan
tidak ternama. Habis, bagaimana" Apakah ia bisa masuk ke dalam benteng"
Tengah ia berjalan mundar mandir sambil menggendong tangan, telah dihampiri
oleh seorang yang berbadan tegap. yang sudah lama mengawasi kepadanya. Hei.
sahabat, kau disini jalan mundar-mandir ada urusan apa" tegur orang itu. Ho Tiong
Jong menatap wajah penegurnya sejenak.
oh, aku bernama Ho Tiong Jong. sebagai seorong kang-ouw dimana juga aku
merdeka untukjalan-jalan, untuk apa kau menegurku" orang itu tampak berubah
parasnya. Ho Tiong Jong ada satu nama yang barusan saja terkenal karena mengalahkan
Sepasang orang ganas. Sikapnya orang itu tiba-tiba berubah lunak.
oh, kau yang bernama Ho Tiong Jong, Perkenalkan, namaku Tham-Khek dan orang
telah memberi julukan pa daku si Ular Kumbang.
Ho Tiong Jong tertawa melihat sikap orang itu hormat padanya.
Ia memang sedang mencari sahabat, maka kebetulan sekali ia dapat berkenalan
dengan orang she Tham ini. la sendiri tidak pernah dengar nama si Ular Kumbang, tapi
sengaja ia mengumpak. oh, nama saudara dengan julukan si Ular Kumbang telah lama aku kagumi, apa
Saudara juga ada penghuni dari benteng besar ini " Si Ular Kumbang girang
mendengar namanya di kagumi.
Sebaiknya saudara Ho turut masak ke-dalam benteng, untuk menyaksikan
keramaian, belajar kenal dengan banyak orang gagah yang sudah pada berkumpul,
jawab si Ular Kumbang yang tidak menjawab langsung pertanyaannya si anak muda.
Ya, memang ada maksudku demikian. Cuma dikuatirkan yang menjaga pintu tidak
memperkenankan aku masuk. jawab Ho-Tiong Jong.
Ah, mustahil. Mari aku antar saudara masuk.
Si Ular Kumbang lantas jalanjalan menghampiri penjaga pintu benteng diikuti oleh
Ho Tiong Jong Si Ular Kumbang bicara beberapa patah perkataan dengan penjaga pintu,
ia ini lalu memanggil pelayan dan menyilahkan Ho Tiong Jong masuk.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 49
yoza collection Pelayan antar Ho Tiong Jong ke sebuah rumah berloteng yang bertulisan 'Tempat
berkumpul tetamu'. Dikanan kirinya rumah berloteng itu ada dibangun rumah-rumah
yang bagus bagus. Mengikuti si pelayan Ho Tiong Jong masuk kedalam sebuah kamar yang
diperlengkapi komplit dan menarik hati.
Disinilah ada tempat tidur Ho Siang kong" kata si pelayan, ketika hendak
meninggalkan Ho Tiong Jong. Harap Ho Siangkong perhatikan tanda jam makan tetamu,
yalah bunyi kentongan tiga kali. Tidak akan dipanggil sendiri-sendiri.
Terima kasih. kata Ho Tiong Jong sambil anggukkan kepalanya bersenyum^ Ho
Tiong Jong setelah berada sendirian dalam kamar, pikirannya terkenang pada masa
lima tahun yang telah berselang, makan dirumahnya si orang tua engkongnya Hong Jie
ia juga mendapat kamar seperti itu, yalah kamar ia untuk bersemedhi.
Tingkah lakunya dan romannya yang mungil menarik dari si dara cilik Hong Jie,
yang sekarang entah bagaimana kecantikannya sebab sudah dewasa, saat itu telah
terbayang d ihadapan matanya Ho Tiong Jong. Ia diam-diam menghela napas.
Dalam kamar itu ia tidak tiduran, tiduran terus bersemedhi sampai kemudian
terdengar ada tiga kali suara kentongan.
Perutnya sudah lama minta diisi, maka tidak heran kalau ia sudah tergesa-gesa
meninggalkan kamarnya untuk pergi ke ruangan makan-Beberapa orang yang melihat
dandanannya diam-diam pada bersenyum.
la merasa asing setelah berada dalam ruangan makan, karena tidak ada
seorangpun yang ia kenali.
Untung ada orang yang memanggil padanya untuk diajak sama sama duduk makan,
ia tanpa sungkan sungkan lagi sudah menghampiri dan ambil tempat duduknya. Satu
meja untuk empat orang makan.
Tiga kawannya semeja Ho Tiong Jong memperkenalkan namanya Kiauw Jang, Hoi
Jang dan Soe coe Liang, tiga orang yang Ho Tiong Jong ingat pernah dengar namanya
ada dari kalangan penjahat yang ulung.
Dalam tempo sebentar saja mereka sudah bikin Ho Tiong Jong tidak merasa asing
lagi akan dirinya dan saban-saban menyalahkan ia mengambil makanannya tanpa
malu malu. Ilmu Golok Keramat - Halaman 50
yoza collection Diam diam Ho Tiong Jong menanya pada dirinya sendiri. Apakah mereka kenal
dengan Sepasang orang ganas "
Tapi kemudian ia tidak pikirkan lagi tiga-orang itu dari kalangan jahat atau baik,
sebab buktinya menyenangkan padanya dalam makan minum itu. Mereka bersenda
gurau dengan jenaka sekali seperti juga terhadap kawan lama. Ho Tiong Jong merasa
puas dapat kawan semeja dengan mereka ini.
Setelah selesai makan, Ho Tiong Jong balik lagi kekamarnya untuk tiduran
menghilangkan mabuknya karena banyak menenggak arak. Tapi saat itu sedang
panasnya, mana ia betah tinggal didalam kamar" ia tidak bisa tidur, lalu pergi keluar
untuk mencari hawa adem. Baru saja ia berjalan dipintu luar, tiba-tiba ia berpapasan
dengan seorang wanita yang sangat cantik.
Hatinya Ho Tiong Jong berdebaran ketika matanya berbentrokan dengan mata si
nona yang jeli halus, mulutnya yang mungil menyungging senyuman memikat hati.
Pikirnya, ia tentu ada nona dari Seng-keepo. Tidak baik ia berpandangan dengan
seorang gadis yang belum dikenalnya, maka ia lalu tundukkan kepalanya. Sejenak. ketika
ia mengangkat kepalanya lagi si cantik sudah menghilang entah kemana.
Ia terus berjalan keluar, dimana ia berjumpa dengan nona cing ie yang cantik
didampingi oleh suhengnya Him Toa Ki yang terkenal dengan julukannya cek-bin Thianong (Raja Langit Muka Merah) yang sedang mengobrol dengan Song Boe Ki dan dua
saudara oet ti. Sebenarnya Ho Tiong Jong mau pura-pura tidak melihat mereka, tapi Song Boe Ki
tiba-tiba menegur oh, sahabat Ho juga ada disini" Betul seperti kata peribahasa,
sebegitu lama manusia bernapas satu waktu dapat berjumpah lagi. Bagaimana dengan
sahabat Ho setelah kita berpisahanBerkata demikian manis untuk yang tidak tahu duduknya urusan, tapi pahit untuk
Ho Tiong Jong yang menjadi pecundang dari tiga murid Siluman KhuTok. Ho Tiong Jong
tidak bisa menjawab, ta tebalkan muka untuk tertawa.
Ya. saudara Song. Tiba-tiba Him Toa Ki berkata pada Song Boe Kie, dia siapa
gurunya " Apa kau suka jadi perantara untuk aku belajar kenal dengan-..
Ilmu Golok Keramat - Halaman 51
yoza collection oh, dia ada seorang yang tidak laku di semua kantor Piauwkiok. Banyak kali ia
melamar pekerjaan jadi Piauwsu selalu ditolak. sebelum Song Boe Ki bicara habis. Ho
Tiong Jong menyelak. Aku yang rendah bernama Ho Tiong Jong seorang tidak berguna sudah lama aku
mengagumi nama Him Tay hiap dan sumoy nona..
Sudah, sudah, jangan mengumpak-ngumpak orang. memotong Him Toa Kie.
Menurut saudara song di dekat sebuah gunung Hui cui yang banyak binatangnya itu.
bagaimana kalau kita sama-sama pergi ke sana untuk berburu "
Belum Ho Tiong Jong menjawab, cong Ie menyeletuk.
Hei, bukankah kau bernama Ho Tiong Jong yang menga..
Husst memotong suhengnya, sambil mengedipkan matanya pada sang sumoy
hingga nona cong tak jadi meneruskan kata-katanya. Ho Tiong Jong hanya bersenyum
Mari, mari kita pergi, bagaimana, apa saudara Ho suka turut" Him Toa Ki berkata lagi
pada Ho Tiong Jong Aku mau turut, cuma cuma aku tidak punyaku..
Belum lampias kata-katanya ia dibikin heran dengan munculnya seorang pelayan
menuntun seekor kuda bagus, komplit dengan golok baja kegemarannya.
Ho Siang kong kata si pelayan, karen tentu kau ingin pesiar dengan naik kuda,
maka majikanku sengaja telah mengirim kuda ini untukmu"
Ho Tiong Jong kemekmek. belum ia membuka mulutnya atau pelayan tadi sudah
menghilang dari pandangannya.
Bagus, bagus.. kata Him Toa Ki sambil ketawa terbahak-bahak. Barusan saudara
Ho mau bilang tidak punya kuda eh, mendadak muncul kuda sebagus ini.. Demikian
mereka telah pergi berburu dengan masing-masing naik kuda.
sepanjang jalan Ho Tiong Jong masih memikirkan halnya kuda yang diberikan untuk
ia pakai. Kudanya mungkin tidak mengherankan, sebab mungkin tuan ramah ada
menaruh perhatian akan kepercayaannya sang tetamu, akan tetapi itu golok juga
bukannya golok sembarangan. Betul-betul ia tidak habis mengerti.
Beranjau naik kuda turun dan naik gunung sampai sepuluh li jauhnya.
Sepanjang jalan Ho Tiong Jong selalu digocek dan mau dibikin celaka oleh
musuhnya, akan tetapi selalu ia dapat menghindarkan dirinya.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 52
yoza collection Siluman Khoe Tok dengan oei-san-pay memang ada menaruh ganjalan, maka tiga
muridnya juga anggap dua orang suheng dan sumoy yang berada diantara mereka itu
ada musuh-musuhnya. Kiranya ganjalan bukan saja dibuktikan dengan kekuatan tenaga
orang atau senjata, akan tetapi jaga dengan cara berkuda orang mau mengunjukkan
keunggulannya. Jadi mereka telah berlompat-lompat naik dan turun gunung, untuk membuktikan
siapa diantar mereka yang mahir mengendalikan binatang kaki empat itu.
Nona cong ie mengenakan baju hijau dan kudanya berbulu kuning bagus. Ia mahir
sekali menunggang kuda, ketambahan kudanya bagus maka ia kelihatannya yang
paling hebat berlomba, dibelakangnya ada Ho Tiong Jong yang terus mengintil.
Bukannya tidak tahu disepanjang jalan tiga musuhnya selalu main mata untuk
menyelakakan dirinya, akan tetapi ia tidak berdaya akan menimpanya dengan kekuatan
maka sebisa-bisa ia mencari akal untuk menghindari dirinya dari bahaya.
cong ie yang melihat Ho Tiong Jong terus mengintil dibelakang tidak dapat
merendenginya ia berkuda, maka ia berhentikan kudanya menunggu. Setelah Ho Tiong
Jong sampai meneruskan berkudanya berendeng.
Engko Ho, tiba-tiba cong ie berkata, aku lihat kudamu baik dan larinya tentu hebat,
tapi kenapa kau ketinggalan saja" Ho Tiong Jong tidak menjawab, ia hanya bersenyum.
cong ie ada putrinya Tlong coe Goan, ketua oei-san-pay. Sedang Him Ton Ki apa
murid kesayangannya cong coe Goan, belakang hari yang menggantikan cong coe Goan
tentu Him Toa Ki sebagai ciang bun jin (ketua partai).
Sebagai putri tunggal, cong ie sangat dimanja oleh orang tuanya.Tidak heran kalau
ia kolokan dan adatnya sangat congkak.
Melihat Ho Tiong Jong diam saja atas penanyaanya tadi, maka dengan sengaja ia
sabet kudanya dan dikaburkan. Ia tidak kira Ho Tiong Jong masih bisa mengintil terus
dibelakangnya dalam jarak yang tertentu.
Ketika hendak menaiki gunung. cong ie berteriak. Engko Ho.hayo kita berlomba naik
gunung, siapa yang sampai terlebih dahulu kesana
Ho Tiong Jong tidak menjawab, hanya bedal kudanya menyusul si nona yang sudah
larikan kudanya terlebih dahulu. Banyak selat-selat gunung yang berbahaya telah di
lalui oleh mereka, hampir-hampir diantara-nya masuk jurang. cong ie ternyata tenaga
Ilmu Golok Keramat - Halaman 53
yoza collection dalamnya cukup mahir ia gunakan itu untuk imbangan sehingga kudanya tidak sampai
jatuh kedalam jurang. Ketika sampai disatu tempat, cong ie menanya pada Ho Tiong Jong. Engko Ho, apa
kau berani untuk naik terus"
Ho Tiong Jong sebenarnya sudah tidak mau meneruskan naik gunung, karena
semakin lama jalanan sudah jadi semakin sempit saja, tapi karena ia merasa malu
kalau mesti menyebutkan tidak berani, maka ia berkata.
Nona Tiong, baik aku iringi kehendakmu jikalau kau masih ada minat untuk naik
terus. cong ie bersenyum manis, matanya mengerling galak, hingga Ho Tiong Jong tidak
berani menatapnya wajah yang cantik itu lama-lama. Si nona lalu keprak kudanya lagi
untuk naik terus. Betul betul putri ketua oey-San-pay ini tidak mengenal takut. ia jalankan kudanya
sampai ditempat yang tidak dapat dilalui oleh dua ekor kuda berendeng diteruskan
keselat dimana sang kuda tak dapat memutarkan badannya lagi. Sampai ditempai itu
barulah si nona geleng-geleng kepala.
Dengan Ho Tiong Jong ia mencari akal bagai mana baiknya untuk membalikan
tunggangannya masing masing supaya bisa kembali, Nona cong, kalau tadi kau tidak
nekad, sekarang kita tak akan menemui kesukaran ini. terdengar si pemuda seperti
yang menyesali kawannya. Engko Ho, kalau tadi kau menampik ajakanku tentu kita tidak akan menemui
kesukaran ini. si nona membalas menyesali: Ho Tiong Jong tidak berdaya di-kik balik
oleh cong ie. Melihat anak muda itu membisu si nona berkata lagi. Engko Ho, kau tidak
seharusnya menyesali aku sebab kalau kau tidak mau tentu juga aku tidak akan datang
disini sendirian-Sekarang ibarat beras menjadi bubur mau apa lagi" Selainnya kita
mencari daya bagaimana kita akali supaya kuda kita bisa berbalik badannya, bukan"
Ho Tiong Jong tertawa murung mendengar alasannya si nona. Mereka bercakap-cakap
sambil duduk di atasnya batu besar.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 54
yoza collection Ho Tiong Jong lantas gerakan badannya turun kebawah mencari tali, tapi barang
yang dicarinya tidak diketemukan. Terpaksa ia naik lagi dengan perasaan agak bingung
menghadapi kesulitan diatas selat gunung yang sunyi itu.
Kau turun kebawah mau apa" tanya si nona, ketika melihat Ko Tiong Jong sudah
naik kembali. Aku mencari tali. Tali untuk apa " Mengikat leher kuda untuk ditarik keatas supaya badannya bisa berbalik.
cong ie bersenyum. Kemudian ia mengeluarkan selendang panjang yang
menyiarkan bau harum menusuk hidung. inilah, kau boleh pakai. kata si nona sambil
menyerahkan selendangnya.
Ho Tiong Jong menyambuti sambil tertawa nyengir.
Bau harum selendang itu membuat semangatnya Ho Tiong Jong terbangun, ia
kerjakan akalnya dengan bantuannya cong ie, benar saja ia berhasil memutar badannya
kuda mereka menghadap balik ke ke tempat asalnya Makan tempo juga pekerjaan itu,
tapi berhasil setelah dikerjakan dengan tidak mengenal sulit karena sebelum mereka
melakukan pekerjaannya itu sambil pasang omong dalam soal soal yang menarik dan
menggembirakan hati. ooOOoo BAGAIMANA, apa kau masih menyesalkan aku" tanya cong ie bergurau. Ho Tiong
Jong bersenyum girang tidak menjawab. Sebagai gantinya ia menggeleng-gelengkan
kepalanya.. Hm.. orang bisu.. . menggrendeng si nona, sambil naik pula kudanya.
Selendang cong ie tadi tidak dikembalikan kepada pemiliknya, tapi disesapkan
dalam kantongnya Ho Tiong Jong.
Kali ini dalam perjalanan pulang, mereka tidak melarikan kudanya berlomba, tapi
jalankan kudanya berendeng sambil pasang omong.
Sambil menikmati pemandangan alam yang indah mereka kelihatan gembira sekali.
Setelah sejenak mereka berhenti bercakap-cakap. cong Ie berkata. Engko Ho,
bagaimana pendapatmu hal dirinya itu dua saudara oet-ti"
Ilmu Golok Keramat - Halaman 55
yoza collection Entahlah. Aku benci sekali padanya, Mereka sangat jahat, kalau suheng tidak melarang
supaya aku jangan bikin onar ditempat ini, sudah sejak siang-siang aku ganyang dua
manusia sombong itu.

Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Ow, galak betul kau nona cong
Bukannya galak. memang tabiatku membenci orang yang sombong. Mereka kira
kepandaiannya sudah tak ada taranya makanya sikap angkuh dan menyebaikan itu,
Ho Tiong Jong tidak memberikan pendapatnya.
Tampak ia hanya angguk anggukkan kepala, seolah-olah ia juga merasa setuju
dengan pikiran sang kawan yang merasa sebal dengan sikap oet ti bersaudara.
Sementara Ho Tiong Jong dan cong ie dalam gembira menjalankan kudanya
kembali ke tempat penginapannya, di lain pihak oet-ti bersaudara telah bersepakatan
untuk membunuh mereka. Melihat cek-bin Thian ong Him Toa Ki berada diatas puncak gunung ditemani oleh
si Tangan Telengas Song Boe Ki, maka dua saudara oet-ti telah mengambil keputusan
untuk menyingkirkan jiwanya cong ie dan Ho Tiong Jong berdua. Mayatnya akan
dilemparkan kedalam jurang, supaya Him Toa Ki nanti menyangka kalau dua orang itu
telah binasa dalam suatu kecelakaan.
Demikianlah, mereka telah mencegat jalan pulangnya dua korbannya.
Tempat dimana dua orang itu sedang lewat ada jalanan sempit dan pada kedua
belah tepinya berjurang dalam sekali.
oet ti bersaudara mengintai mereka dibalikpohon dengan pikiran mengiri dan
cemburu melihat kemesraan mereka bercakap-cakap.
Ketika dua calon korban itu datang mendekati mereka. oet-ti Koen berkata perlahan
pada engkonya. Jiko, mari kita dorong saja mereka masuk kedalam jurang, bagaimana pikiran Jiko"
ini adalah kesempatan baik untuk kita melampiaskan dendam.
Itu juga baik. jawab oet ti Kang sambil anggukan kepalanya.
Berdua lantas melihat kesekitarnya, untuk dapat kepastian apakah benar sudah
tidak ada orang yang lihat pekerjaan mereka sebentar" Tapi apakah kagetnya mereka
Ilmu Golok Keramat - Halaman 56
yoza collection ketika menampakkan dirinya di puncak gunung ada Him Toa Ki dan Song Boe Ki yang
tengah memandang kebawah dimana Ho Tiong Jong dan cong ie sedang jalankan
kudanya. Him Toa Ki ada jago kawakan dari oei-san-pay, ia dibuat jerih juga oleh oet-ti
bersaudara maupun suhengnya si Tangan Telengas Song Boe Ki, tidak heran kalau Oetti-Koen saat itu menjadi cemas sendirinya.
celaka, ada dia di atas yang melihat. Sukar untuk kita bekerja menurut rencana kita.
Dasar mereka masih bernasib baik demikian kata oet-ti Koen sambil menghela napas
menyesal oet-ti Kang hanya anggukkan kepalanya ia juga tidak berkata.
Song Boe Ki ketika dengan Him Toa Ki berada dikaki gunung, masing-masing telah
turun dari kudanya. Setelah melihat-lihat pemandangan disitu, tiba tiba Song Boe Ki
berkata. Saudara Him, bagaimana kalau kita naik ke puncak gunung tanpa naik kuda .
Him Toa Ki mengerti maksudnya Song Boe Kie hendak mencoba kepandaiannya,
maka ia anggukkan kepala dan menjawab. Baiklah, sembari kita lihat-lihat
pemandanganSong Boe Ki girang mendengar kesanggupan itu, sebab memang sebenarnya ia
ingin menjajal kepandaiannya jago dari oei-san-pay itu.
Ketika mereka sampai ditengah-tengah gunung, tampak song Boe Ki kalah napas
oleh Him Toa Ki, sebab kalau si orang she Him masih tenang-tenang saja adalah
sebaliknya dengan si tangan Telengas, napasnya sudah sedikit memburu. Hal mana
bukannya tidak dapat dilihat oleh Him Toa Ki, tapi karena hendak menutup orang punya
malu, maka jago dari oei san-pay itu telah jalan bersama-sama saja.
Him Toa Ki dari jarak tiga puluh tombak telah melihat kebawah cong ie dan Ho
Tlong Jong berkuda dijalanan yang berbahaya, maka ia minta Song Boe Ki suka bersama
sama turun gunung untuk menyongsong cong ie dan Ho Tiong Jong. oet-ti bersaudara
juga sudah muncul dari tempat persembunyiannya.
Mereka berenam lalu berjalan pulang. Kalau yang lain-lainnya pulang dengan hati
senang karena selamat, adalah oet-ti bersaudara merasa kecewa dengan akal jahatnya
telah gagal. Tapi diam-diam mereka masih punya pengharapan, lain kali dapat
menganiaya Ho Tiong Jong dan cong ie.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 57
yoza collection Sebelum mereka sampai dibenteng Seng-kee-po ditengah jalan berpapasan dengan
Li-lo sat ie Ya. Semua tidak menaruh perhatian pada wanita galak itu, hanya Ho Tiong
Jong yang terkejut diam-diam ia mengawasi ie Ya dalam hati menanya, kedatangannya
itu apa maksudnya" ie Ya setelah melemparkan senyuman kepada Ho Tiong Tong, lantas menghampiri
cong ie dan berkata padanya.
Barusan aku mendapat kabar si Raksasa in Goei sudah datang ke benteng. Tapi
kau jangan takut, dia datang dengan pendekar kawakan Kong-thong Sian-im Hoei Tok
Tojin-Mereka berdua telah pergi, maka entah sekarang bagaimana keadaan mereka.
cong ie berubah mukanya mendengar bicaranya ie Ya.
Ya, In Goei pada lima tahun berselang pernah diusir oleh ayahku, dia tentu sampai
sekarang ada menendam sakit hati. Ho Tiong Jong merasa heran.
Sambil tertawa, ie Ya berkata padanya. Ya, dua partay itu ada merupakan dua
musuh besar dari dahulu, maka dendaman sakit hati tak habis-habisnya. Mereka
beromong-omong sambil berjalan menuju ketempat penginapan masing masing.
Ho Tiong Jong ketika sampai, segera disambut oleh pelayan yang mengantarkan
kekamarnya dilain bagian, bukan dikamarnya yang semula.
Menurut keterangan pelayan, katanya ditempat itu khusus untuk para pendekar
ulung yang dapat langsung berhubungan dengan Seng-Lo-pocu (kepala benteng).
Kamar kamar disitu dipecah dua baris yang sebelah kiri untuk pria mendapat
pelayan-pelayan pria juga sedang sebelah kanannya untuk kaum wanita yang dilayani
oleh pelayan wanita. Tampak keadaan disitu rapi dan resik sekali hingga menyenangkan
yang menempatinya.. Ho Tiong Jong terbelalak matanya, ketika ia memasuki kamarnya. Perabotan disitu
dihias rapih dan indah, disekitarnya kamar penuh dengan pemandangan yang menarik
hati. Diam-diam Ho Tiong Jong menanya pada dirinya sendiri. Apakah orang tidak keliru
menanggap tentang diriku " Aku bukannya pendekar ulung, akan tetapi mendapat
tempat yang istimewa begini, betul-betul aku tidak habis mengerti .
Selagi ingatannya melayang-layang, pelayan yang mengantarnya tiba-tiba berkata.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 58
yoza collection Ho Siang kong tentu belum tahu, dalam rumah ini mempunyai empat ratus kamar.
Dalam bagian kamar-kamar disini masih belum ada yang datang, maka Ho Siang kong
harus tinggal sendirian dahulu. Hari keramaian yang ditentukan masih ada tujuh hari
lagi, untuk beberapa hari ini pasti Ho Siangkong akan merasa kesepian tinggal sendirian.
Siangkong kalau ada keperluan apa-apa, panggil saja pelayan, ia pasti datang untuk
melayani Siangkong. Tentang makan, sesuka siangkong mau dimana, dibawa kekamar
juga boleh atau mau makan bersama sama teman juga tidak halangan. Pelayan akan
menyediakannya. Sebentar malam, Pocu akan memperkenankan semua tetamunya
yang sudah datang. Terima kasih, jawab Ho Tiong Jong bersenyum, aku sekarang belum mempunyai
teman, maka kalau tidak keberatan aku lebih suka kalau makanan untukku dibawa
kekamarku saja Baiklah kata si pelayan sambil anggukkan kepalanya lalu keluar dari situ.
Setelah sang pelayan berlalu, Ho Tiong Jong otaknya bekerja. ia memikirkan diam
ditempat itu harus berlaku sopan santun, pakaian juga harus pantas enak dilihat orang.
Ia bisa berlaku sopan santun, tapi bagaimana dengan pakaiannya" Diam-diam ia
merasa tidak enak sendirinya.
Selagi pikirannya bekerja sambil jalan mundar mandir dikamarnya, ia kaget ketika
pintu kamar dibuka. Kiranya pelayan tanggung kira kira umurnya sepuluh tahun masuk
kedalam. Dengan hormat ia berkata.
Aku bernama Keng Jie. sengaja datang pada Siang kong untuk menanyakan, apakah
Sian kong tidak ingatan untuk membersihkan badan seulah menempuh perjalanan
demikian jauh" Ho Tiong Jong melengak. la tidak mengira datang-datang pelayan cilik ini
mengajukan pertanyaannya yang tepat sekali. Apakah dia tahu bahwa aku telah
melakukan perjalanan jauh" Kalau tidak siapakah yang memberi tahukan padanya"
Demikian Ho Tiong Jong menanya pada dirinya sendiri.
Kemana ia ingin mandi, tapi bagaimana dengan tukarannya" Apa ia harus pakai
pakaiannya lagi yang buruk itu"
Setelah ia menjawab. Keng Jie sudah membuka lagi mulutnya berkata.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 59
yoza collection Ho Siang kong, mari ikut aku, Akan ku antarkan kau ketempat mandi, setelah mandi
aku tanggung kau akan merasa segar.. ia bersenyum.
Kembali Ho Tiong Jong dibikin heran. Baru saja ia ketemu dengan pelayan cilik ini,
tapi ia sudah dapat bergurau seperti yang sudah lama kenal. Heran pikirnya. Tapi
bagaimana juga memang ingin mandi maka ia lantas menjawab. Baiklah mari antarkan
aku ke tempat mandi. Keng Jie cepatjalan di muka, diikuti oleh Ho Tiong Jong.
Tidak berapa lama mereka berjalan, sampailah pada sebuah kolam yang dikitari
oleh pepohonan yang rindang daunnya. Sejuk sekali keadaan disitu, airnya juga bening
sekali, ketika Ho Tiong Jong melongok kedalam kolam.
Keng Jie yang menghentikan tindakannya sambil menunjuk kekolam tadi ia berkata.
Nah inilah tempat untuk Siangkong membersihkan badanHo Tiong Jong memang senang sekali kalau bisa mandi dalam kolam yang jernih
airnya itu, maka dengan tidak menjawab lagi ia sudah membukai pakaiannya dan
dengan hanya celana pendek. ia nyebur kedalam kolam, berenang kesana sini dengan
gembira sekali, entah berapa lama merendam dirinya ketika matanya mengawasi
kepinggiran, tidak tertampak Keng Jie untuk menantikan ia. Ia lalu berenang kepinggiran,
lalu naik dan hendak mengambil bajunya. Tapi alangkah herannya ia sebab pakaiannya
yang sudah Compang camping tidak ada pula ditempatnya, sebagai gantinya ada
setumpukkan pakaian baru.
Setelah tertegun sebentaran ia lain mendekati pakaian tadi. Diatasnya ada sepotong
surat yang berbunyi singkat saja. Jangan sungkan, pakailah tukaran ini. Tidak ada tanda
tangan siapa yang mengirimnya, tapi tulisan indah sekali.
la ingin tahu menanyakan pada Keng Jie, akan tetapi pelayan cilik itu sudah tidak
kelihatan mata hidungnya. Entah kemana ia sudah pergi" Dengan apa boleh buat Ho
Tiong Jong pakai pakaian sumbangan orang itu. Ternyata pakaiannya itu pas benar
dengan perawakannya, warnanya putih terang. Anak muda itu dalam pakaian ini
tampak menonjol parasnya yang cakap tampan.
Sambil berjalan Ho Tiong Jong memikirkan, siapa gerangannya yang telah menaruh
perhatian padanya demikian besar" Bagaimana juga ia mengerjakan otaknya untuk
menduga-duga, ia tidak dapat menebaknya.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 60
yoza collection Ia jalan terus, melewati sebuah kolam bunga teratai. Disini ia jalan mundar-mandir
sambil menggendong tangan. Tiba-tiba pada suatu tempat tidak jauh dari kolam ia
melihat ada tanah mumbul seperti terdorong dari sebelah dalam.
Matanya terus mengawasi pada tanah yang mumbul itu. kemudian terlihat satu
kepala manusia yang lancip nongol disusul dengan badannya keluar dari tanah.
Apakah ia setan yang muncul disiang hari" ia menanya dirinya sendiri.
Meskipun menduga adanya setan, Ho Tiong Jong tidak takut. Ia terus mengawasi
apa yang orang itu akan lakukan lebih jauh.
orang itu berpakaian hitam, tangannya besar dengan kuku-kukunya yang
meruncing berkilat, hidungnya mancung, matanya sipit dan bibir tebal. Matanya yang
sipit di-pelototkan kearah Ho Tiong Jong, sambil perlihatkan giginya yaug besar.
Sungguh menyeramkan bagi orang penakut yang melihatnya.. Ho Tiong Jong tetap
berdiri tidak bergerak mengawasi orang itu.
Setelah meloloskan pakaiannya yang serba hitam tadi, tampak dimasukkan
kedalam sebuah kantong. Kemudian ia merapihkan lagi tanah yang barusan terbongkar
gara-garanya ia keluar dari tanah, hingga rapih kembali seperti asal mulutnya.
Ho Tiong Jong terus mengikuti segala gerak-geriknya, ia masih terus menduga
bahwa orang itu tentu ada satu jejadian penunggu disitu.
orang itu setelah kembali mengawasipada Ho Tiong Jong tiba-tiba telah tertawa
terbahak-bahak. Hei, lote, kau mengawasi saja kepadaku tentu kau merasa heran barusan aku keluar
dari tanah bukan" Kau jangan takut, sebab aku bukannya setan atau siluman, coba kau
datang kemari untuk kita bersenda gurau.. ha ha ha
Ho Tiong Jong mendengar suaranya orang itu, ia mendapat kepastian bahwa ia
bukannya setan yang ia duga tadi. Hatinya mulai tegar, maka ia lantas menjawab. Betul,
aku kira tadinya kau ada setan yang menggasir tanah.
Kembali orang itu ketawa girang. Laote, kau kemarilah. Aku ada punya rahasia yang
akan kuceritakan padamu, amat penting, sukakah kau mendengarnya " Ho Tiong Jong
bersenyum tidak menjawab.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 61
yoza collection Kembali orang itu tertawa tergelak-gelak sambil menunjukkan giginya yang besar.
Kalau begitu, biarlah aku yang datang padamu
Perkataannya belum lampias, orangnya sudah melesat menghampiri dan sebentar
saja sudah berada di hadapannya Ho Tiong Jong.
Laote, aku mau tuturkan suatu rahasia padamu, kata orang ini, apakah kau suka
mendengarnya" Kali ini Ho Tiong Jong anggukkan kepalanya.
Diam-diam Ho Tiong Jong merasa suka dengan gerak-gerik dan segala ucapannya
orang aneh itu, yang lucu jenaka.
Toako, kau hendak cerita rahasia urusan apa" tanyanya sambil tertawa.
Sekarang kau hendak membuka rahasia itu dibelakang mu ada banyak orang yang
mengawasi kau, kau percaya tidak" jawab siorang aneh.
Ho Tiong Jong cepat berpaling kebelakang nya, benar saja ada beberapa orang yang
mengawasi kepadanya sambil pada bersandaran ditiang jalanan.
Ho Tiong Jong menghadapi lagi si orang aneh katanya. Mereka kira barangkali kita
Sedang main sandiwara. orang itu ketawa lagi. Tidak diduga orang itu ketawanya murah sekali. saban-saban
ketawa, membikin Ho Tiong Jong mau atau tidak terpaksa ikut-ikutan.
Nah, disini kau lihat. kata orang aneh itu sambil menunjukpada dua pemuda yang
edang kasak-kusuk bicara, Mereka ada pemuda sombong dari Go bie-pay, saban hari
jalan ambil menyoren pedang dengan muka angkuh. Aku sebel melihatnya, mereka
namakan dirinya ebagai Im-Yang Siang-kiam , tunggu aku kasih mereka rasa.
Ia berkata sambil memunggut sebuah batu sebesar kepalan.
Sambil mengangkat tangannya ia kemak-kemik mendoa.
Atas nama langit dan bumi, semoga batu ini mengenakan tepat kepada dua orang
sombong itu Ho Tiong Jong melihatnya jadi terkejut. Sambil lompat ia mencegah. Toako, kau mau
berbuat apa " Ilmu Golok Keramat - Halaman 62
yoza collection Aku mau kasih dua orang ini rasai batu ini jawabnya sambil nyengir Ah, tidak baik
berbuat begitu. Tidak baik mencari setori, nah, sekarang kau harus perkenalkan
namamu kalau kau mau mengikat persahabatan aku. orang itu ketawa bergelak-gelak.
Sambil tepok-tepok kepalanya sendiri berkata.
Aku ini memang peluapaan. Maksudku menghampiri padamu adalah hendak
berkenalan, tapi barusan timbul marahku pada dua orang jumawa itu. maka aku jadi
lupa. Harap laote suka maafkan- ia sambil menjura memberi hormat. Ho Tiong Jong
menyambuti hormatnya orang sambil bersenyum geli.
Batu yang hendak ditimpuki tadi, telah dimasuki kedalam kantong bajunya yang
besar pada saat ia hendak memberi hormat pada Ho Tiong Jong.
Laote, sebenarnya kau she apa dan nama mu yang terhormat" tanyanya Jenaka.
Aku she Ho namaku Tiong Jong. Dan toako " Ho Tiong Jong balik menanya.
Laote bicara terus terang, aku sebenarnya barusan didalam tanah telah melihat
kau merasa suka dan ingin bersahabat dengan kau, makanaaku sudah nerobos keluar
untuk berjumpah muka. Hei, bagaimana didalam tanah dapat melihat aku" menyelak Ho Tiong Jong heran.
orang itu tertawa tergelak-gelak.
Laote, memang juga kau akan merasa heran kalau aku belum bercerita tentang
diriku, Aku senang padamu, ingin bersahabat, maka aku akan menceritakan padamu.
Toako kau masih belum menjawab pertanyaanku.
Pertanyaan apa" Namamu yang terhormat jawab Ho Tiong Jong sambil bersenyum. Ow.. namaku
Mudah saja. Aku bernama Kho Kie, suhuku yang menamai aku begitu, Kie, artinya buang,
jadi aku ini anak buang-buangan. Ha ha ha ha..
Dan Kho, apa artinya" tanya Ho Tiong Jong berlaga pilon.
Ah, masa laote tidak tahu. Kho, artinya tinggi, artinya inilah yang menjadikan aku
tidak habisnya menyesal, karena aku bukan nya orang tinggi. Aku pikir hendak merubah
namaku, supaya lebih enak kedengarannya.
Semakin lama Ho Tiong Jong semakin ketarik oleh Kho Kie yang Jenaka dan
menggelikan hati segala gerak-gerik dan perkataannya.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 63
yoza collection Kho toako, aku pikir buat apa kau ganti namamu, sebab itu sudah baik,. Kho Kie
ketawa nyengir. Khotoa-ko, sekarang baik kau ceritakan padaku bagaimana kau dapat belajar ilmu


Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

masuk kedalam tanah. Kepandaianmu itu betul-betul membikin aku tidak mengerti,
demikian kata Ho Tiong Jong pula sambil tertawa.
Kho Kie kelihatannya bangga ilmunya itu dikagumi sianak muda. la beraksi lucu
sekali sebelumnya ia menuturkan kisahnya.
Ya, ia kata, sebenarnya ilmuku ini sangat dirahasiakan, tidak boleh sembarangan
diberitahukan kepada orang lain. Tapi tidak apa aku ceritakan sedikit saja cara
bagaimana aku bisa mendapatkan ilmu itu. Ho Tiong Jong angguk-anggukkan
kepalanya. Bagus, bagus ceritakanlah apa yang boleh diceritakan, katanya tertawa.
Ilmu itu dinamai Tun-te-sut (ilmu masuk tanah) yang aku yakinkan dengan susah
payah baru berhasil. Aku harus melatih kepalaku supaya jadi keras, dibantu oleh alat
yang merupakan topi lancip dari baja murni.
Bermula aku meyakinkan beberapa kali merasa pening kepalaku, tetapi pelahanlahan dengan pengunjukan guruku yang telaten dapat juga mempelajarinya ilmu itu.
Setelah aku dapat masuk ketanah, sering sering aku tidur dalam tanah, hingga guruku
bukannya jarang telah kehilangan diriku: ha ha ha. ia tertawa tergelak-gelak.
Tingkah lakunya Kho Kie yang lucu dan agaknya berhati polos, membuat Ho Tiong
Jong semakin lama semakin menaruh perhatian dan suka kepadanya.
Ia sebenarnya tidak percaya ada orang bisa masuk kedalam tanah, akan tetapi mau
atau tidak ia harus percaya sebab ia sudah menyaksikan dengan mata kepala sendiri.
Mereka bercakap-cakap sambil duduk didepannya jendela kamar.
Kelihatannya dua orang itu akur sekali, seperti juga kenalan lama. Tiap pembicaraan
ditutup dengan suara ketawa, malah terkadang Ho Tiong Jong ketawa nya keterlepasan
hingga merasa jengah sendirinya karena disitu ia seberapa bisa harus membawa
dirinya berlaku sopan santun.
Laote Kho Kie berkata lagi, setelah berhenti ketawa. tempat disini sangat adem,
aku akan pindah disini saja menemani laote, bagaimana"
Ilmu Golok Keramat - Halaman 64
yoza collection Dengan senang hati. jawab Ho Tiong Jong ketawa.
Kho Kie lalu minta pelayan ambilkan barang-barangnya untuk ia pindah kesitu.
Kemudian ia berkata lagi pada Ho Tiong Jong.
Laote, ketika aku berpisahan dengan suhuku beliau telah berkata padaku, bahwa
aku ini sangat nakal. Kalau masih dibawah perlindungannya ada selamat, tapi kalau
tidak dalam perlindungannya lagi aku bisa menemui bahaya karena perbuatanku yang
nakal dan ugal-ugalanAh kalau memang kita tidak mencari onar lebih dahulu, jangan kuatir kita dapat
bahaya. Sebab orang boleh tidak begitu gila akan memusuhi kita tanpa alasan, bukan"
menyelak Ho Tiong Jong. Suhuku bilang lebih jauh, ia meneruskan sambil ketawa nyengir, kalau aku
diserang dari depan aku dapat melawannya, tapi kalau musuh menyerang membokong
cilaka tiga belas aku tidak berdaya. Maka beliau pesan wanti-wanti s upaya aku jangan
nakal dalam perantauanSiapa nama suhu toako" tanya Ho Tiong Jong.
Suhuku Kong Tong Shu alias Sin-yu Lokong. orang di seng-keepo tidak tahu aku ini
ada muridnya karena suhu memesan aku jangan menyebut nama-namanya. Aku
sembarangan saja mengatakan muridnya It Im Lo ni, ha ha ha..
Eh, toako, siapa itu It Im Lo-ni"
It Im Lo ni dari kuil cauw Im Yan di Bu tong-san, musuhnya suhuku, ha ha ha.. ia
tertawa geli sekali kelihatannya.
Ho Tiong Jong sebaliknya menjadi heran, bagaimana Kho Kie dapat menyebutkan
muridnya It Im Lo-ni"
Tapi, toako, ia berkata nyaring, melihat Kho Kie terus-terusan ketawa. Orang tentu
heran, kenapa It Im Lo ni memungut kau sebagai muridnya" Mau juga ia pungut murid
perempuan sebagai nikouw dikuilnya.
Laote, kau memang benar, jawabnya.
sambil menyusut matanya yang mengeluarkan air saking enaknya tadi ia ketawa.
Ada eorang kuasa disini yang menanyakan begitu kepadaku. Aku sudah kibuli padanya,
bahwa Lo-ni itu telah mengingkari janjinya dan telah menerima aku sebagai muridnya.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 65
yoza collection orang itu tidak percaya dan suruh aku mengunjukkan beberapa jurus ilmu silatnya Loni itu dihadapannya.
Habis, bagaimana" menyelak Ho Tiong Jong tidak sabaran.
Aku telah unjukkan ilmu itu untuk membikin yang menanya puas hatinya. Aku tahu
Lo-ni itu senjatanya kebutan yang dinamai Kim-soa Giok-peng in Tipu ilmu silatnya
Lian-hoa-tjat yang sangat terkenal. Aku sudah coba unjukkan itu, sekali aku bergerak
orang yang tidak percaya tadi telah dibikin terpelanting, maka ia baru percaya aku ada
muridnya si nikow tua, ha ha ha
Ho Tiong Jong juga ikut ketawa, diam-diam berpikir. Betul-betul kau nakal, tidak
heran kalau gurumu memesan wanti-wanti Supaya jangan nakal diluaran. Apakah
orang yang begini lucu jenaka akan menghadapi bahaya" Ah. sungguh sayang sekali..
Siapa orang yang kau sengkelit itu toako " Tanya Ho Tiong Jong Setelah aku
berjalan dalam benteng seng kee-po ini baru saja, kalau dia itu ada si Ular Kumbang
yang menjadi pengurus nomor dua dalam benteng ini. Aku tidak takut sama segala ular,
maka juga aku masih hidup sampai sekarang, ha ha ha..
Kali ini ia ketawa keterlepasan, hingga ia dengan kursinya telah terjungkel
kebelakang dan membentur kaca jendela, hingga mengeluarkan suara prang yang
nyaring sekali. Kaca jendela telah menjadi pecah karenanya.
Ketika ditarik mundur, ternyata Kho Ke telah menindih seorang pelayan yang saat
napasnya empas empis karena keberatan kena tertindih barang berat. Pelayan itu
justru bukannya lain dari pada Keng Jie.
Setelah kaca jendela yang pecah ditutup dengan kertas, Ho Tiong Jong dan Kho Kie
meneruskan kongkonya (bercakap-cakapan ) kali ini mereka masing-masing
mengisahkan riwayat dirinya. Diam diem Ho Tiong Jong menyesalkan dirinya yang tidak
bersekolah dan berkepandaian.
Dibandingkan dengan Kho Kie jauh benar pengetahuan surat dan ilmu silatnya. Ia
malu bergaul dengan Kho Kie yang jauh lebih pintar, akan tetapi Kho Kie sebaliknya
merasa suka dan senang bergaul dengan anak muda itu yang dianggapnya ada orang
baik-baik dan tidak sombong.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 66
yoza collection Kho Kie yang ramah tamah dan polos terus mengajak Ho Tiong Jong bergurau,
hingga perasaan malunya si anak muda menjadi lumer sendirinya. Selanjutnya mereka
pasang omong dengan amat gembira sekali.
Selagi mereka sibuk dengan ceritanya masing-masing, tiba-tiba terdengar suara
tindakan kaki mendatangi. Ketika itu Kho Kie sudah siap hendak masuk kedalam tanah,
tapi dilihatnya yang datang terayata adalah si Ular Kumbang. Sebentar saja mereka
sudah hadapan, Ho Tiong Jong sambil menjura telah memohon maaf untuk kaca yang
tadi pecah itu karena tidak disengaja.
oh itu perkara kecil, jangan dibuat pikiran. jawab si Ular Kumbang sambil tertawa.
Ho Tiong Jong merasa lega hatinya.
Kedatanganku adalah hendak memberitahukan kalian, kata pula si Ular Kumbang,
tentang perjamuan menyambut tetamu, besok semua tetamu akan diperkenalkan satu
persatu dalam perjamuan itu, yalah supaya tetamu satu dengan lain mengenali terlebih
dahulu. Ho Tiong Jong anggukkan kepalanya, sedang Kho Kie hanya ketawa saja.
Tengah mereka bertiga bercakap-cakap. terdengar suaranya kaki wanita
mendatangi. Ketika mereka menegasi kiranya yang datang ada si nona in, pelayannya
nona Seng putri kepala benteng dari Seng-kee-po.
Si Ular Kumbang telah menjura dengan hormat kepada nona pelayan itu,
sebelumnya ia membuka suara terdengar nona ln berkata secara bergurau, setelah
sejenak mengawasi kepada jendela yang pecah kacanya. Ho Tiong Jong dan Kho Kie.
Hei, apa kalian sudah berkelahi sampai kaca jendela pecah" Wajahnya berseri-seri
ia meneruskan berkata pada Ho Tiong Jong. Bagaimana" Apa Ho Siang kong senang
tinggal dalam kamar ini"
senang.. senang, jawab Ho Tiong Jong seraya anggukkan kepala.
Nona in ketawa manis hingga Kho Kie yang melihatnya menjadi kesengsem. sambil
tertawa nyengir ia menimbrung.
Nona in,akupun pindah kemari, kalau engkau ada tempo sukalah sekali waktu
datang menyambang kepada kita di sini.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 67
yoza collection Nona in tidak menjawab, hanya matanya mengerling galak. Sambil menekap
mulutnya karena merasa geli melihat gerak-geriknya Kho Kie yang lucu, nona pelayan
itu telah meninggalkan mereka.
setelah nona in berlalu, si Ular Kumbang menegur pada Keng Jie. IHei, Keng Jie.
perlu apa kau memanggil padanya kemari"
Aku bukannya sengaja memanggil. Selagi aku keluar berpapasan dengannya, dia
menanyakan tentang keadaannya Ho Siang-kong, aku lantas ceritakan kejadian barusan
sebab aku kira mereka telah berkelahi. Katanya dia kebetulan mau melihat Ho Siangkong, maka dia bersama-sama aku kesini. Eh perjamuan besok bukannya malam, tapi
jam tiga sore demikian Keng Jie nyerocos bicara.
Ho Tiong Jong tidak perhatikan pelayan itu nyerocos lebih jauh hanya diam-diam
memikirkan, apa perlunya nona in menengoki ia" Hatinya merasa tidak enak berbareng
saat itu pelayan yang disuruh Kho Ki datang membawa barang-barangnya Kho Kie
yang sudah dapat kesitu. Sedang tukang kayu juga sudah muncul untuk membetulkan
kaca yang pecah tadi. Ho laote. buat apa kita tinggal diam saja disini. Mari kita keluar jalan-jalan makan
angin ha ha ha.. Kho Kie kembali dengan suaranya yang Jenaka lucu.
Baiklah. sahut Ho Tiong Jong.
Ia berkata sambil mengikuti, pikirannya terus melayang pada nona in yang sengaja
datang untuk melihat ia, entah apa sebabnya " Maka setengah jalan, ia sudah berkata
pada Kho Kie. Kho Toako, aku mau kembali kekamarku dulu, ada yang hendak kutanyakan pada
Keng Jie, harap kaujalan-jalan sendiri saja. Sebentar kalau urusan sudah beres, aku akan
mencari kau lagi" Ho Tiong Jong berbareng hendak membilukkan kakinya akan tetapi Kho Kie telah
menyegah, katanya. Ho siaocu. kau jangan tinggalkan aku sendirian. Biar saja. sebentar
lagi juga kita ketemu Keng Jie, apa yang perlu kau tanya boleh ditanyakan kepadanya
bukankah sama juga" Ia berkata sambil menarik-narik lengannya Ho Tiong Jong, hingga anak muda itu
kelihatannya apa boleh buat mengikuti si orang aneh tukang nerobos tanah itu. Berdua
terus berjalan jalan sambil ngobroL Tiba-tiba mereka berjumpah dengan nona cong ie.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 68
yoza collection Setelah saling memberi selamat. Ho Tiong Jong telah memperkenalkan Kho Kie
kepada si nona. Engko Ho. kata nona cong pada Ho Tiong Jong Malam ini mungkin aku
meninggalkan tempat ini, aku menyesal sekali tidak dapat menghadiri berkumpulnya
orang-orang gagah dalam benteng ini.
Ho Tiong Jong terkejut. Ia lantas ingat, bahwa nona cong mau meninggalkan tempat
ini tentu lantaran gara-garanya si Raksasa in Goei, maka ia lalu menanya. Apa si
Raksasa in Goei belum pergi dari sini.
cong ie geleng kepala. Hmm Sekarang belum tahu, sebentar malam baru mendapat
kepastian dia pergi atau tidak.
Kho Kie yang mendengar pembicaraan Ho Tiong Jong dan cong Ie lantas mengerti
bahwa nona itu akan meninggalkan benteng sebab takut oleh In Goei, maka hatinya
mendadak sudah menjadi panas dan berkata.
Nona, kau tak usah meninggalkan tempat ini. Biar aku usir si Raksasa itu, aku
mendengar julukannya demikian sudah merasa sebal.
Kho toako. menyelak Ho Tiong Jong kau tidak boleh berbuat begitu. Kalau kau bikin
onar ditempat ini aku tidak mau bersahabat dengan kau lagi. Kho Kie tertawa nyengir.
cong ie kelihatan unjuk paras muka merengut, ia agaknya merasa kesal dengan
soal yang dihadapinya ia mendengar kata-katanya si orang aneh, matanya yang bagus
tiba-tiba melirik. kemudian memandang pada Ho Tiong Jong yang menegur Kho Kie.
Ia masih berdiri sejenak didepan mereka, kemudian telah meninggalkan mereka
dengan tidak berkata apa-apa lagi.
Ho Tiong Jong melongo melihat cong ie begitu ketus.
Ha ha ha.. tiba-tiba terdengar Kho Kie buka suara Ho laote barusan kau keliru
melarang aku tidak boleh membuat onar, sebab dianggapnya oleh si cantik tadi kau
tidak memihak kepadanya ikut membenci kepada orang yang dibencinya. Sebaliknya
kau lebih memandang berat diriku, mana dia tidak jadi marah "
Ho Tiong Jong masih bingung dengan kata-katanya Kho Kie. Kho toako, sebenarnya
kenapa sih dia seperti yang ngambek berlalu dari sini
Ilmu Golok Keramat - Halaman 69
yoza collection Ha ha, kau masih belum mengerti juga orang omong. Dia jengkel, karena kau
menghalang-halangi untuk memberi hajaran kepada musuhnya, kau mengerti " Baru
sekarang Ho Tiong Jong mengerti.
Ia kelihatan geleng-gelengkan kepalanya, tapi ia tidak mau disesalkan.
Biarlah kita jangan pusingkan yang begituan, aku memang lebih menghargai
persahabatan daripada wanita dan-..
Perkataannya belum habis, cong ie tampak sudah muncul kembali didepan mereka.
Ia agaknya mendongkol pada Ho Tiong Jong, pada siapa ia berkata.
Mana itu selendangku, lekas kau kembalikan katanya dengan suara dingin.
Ho Tiong Jong terkejut, mukanya seketika itu juga merjadi merah karena merasa
malu sudah menyimpan selendangnya si nona dan kini telah di tagih.
Ia merogo-rogo sakunya, Sudah tentu saja tidak kedapatan karena selendang itu
ada dalam saku bajunya yang kotor, yang diambil oleh Keng Jie, Entahlah apakah Keng
Jie mencuci bajunya sekalian dengan selendang itu turut dicuci" oh nona cong,
maafkan aku kelupaan membawanya.
Sambil sipitkan matanya dengan kelakuan lucu sekali Kho Kie telah menyelak.
oh, selendang itu kepunyaannya nona cong" celaka tiga belas, sebenarnya aku tak
seharusnya bersenda gurau dengan Ho laote, selendang itu aku telah curi dari Ho laote
dan ada disini. Ia terus meraba raba kantongnya yang besar kemudian dikeluarkan segala isinya
Kira nya didalam kantong itu berisi macam-macam benda seperti baju tipis hiram untuk
keluar masuk tanah, uang perakan beberapa, potong sebuah batu sebesar kepelan, dua
mainan dari kayu, potongan besi bersegi tiga dan empat yang tajam sekali, sebagai
penuntun ia keluarkan handuknya yang sudah dekil dan menyiarkan bau asam, hingga
cong ie yang turut memeriksa apa isinya kantong telah menekap hidungnya.
Ia heran mengapa Kho Kie mengantongi banyak macam barang"
Tadinya ia hendak marah akan tetapi melihat kelakuannya Kho Kie yang lucu diamdiam ia merasa sangat geli, ia ketawa dibalik tangannya yang menutupi mulutnya.
Untuk menahan rasa gelinya, supaya jangan keterlepasan ketawa, cong ie telah
melototkan matanya mengawasi pada Kho Kie.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 70
yoza collection Sambil garuk-garuk kepalanya yang tidak gatal, Kho Kie berkata didepannya si nona:
Nona cong, katanya, betul-betul aku ini orang celaka, aku sekarang ingat betul
selendangmu itu bukan kutaruh dalam kantong ini, tapi..
Tapi dimana" Lekas katakan kata si nona separuh membentak.
Aku taruh di bawah bantal kepalanya Ho laote.. jawabnya sambil nyengir. Ho Tiong
Jong terbelalak matanya. Si nona merah selembar mukanya, akan tetapi diam-diam ia merasa girang.
Biarlah, aku tidak perlu lagi dengan benda itu, katanya agak bersenyum kepada si
pemuda yang saat itu tinggal membisu menyaksikan kawannya menjual aksi.
Tapi nona cong, tidak apa kau sekarang pergi mengambilnya. kata Ho Tiong Jong.
Sudahlah kata si nona, Aku tak memerlukan lagi barang itu. kalau nanti kau
dapatkan boleh buang saja.
Matanya yang jernih menarik mengerling kearahnya si pemuda tampan, setelah
meninggalkan senyumannya ia telah pergi dari situ. Ho Tiong Jong dan Kho Kie jadi
saling pandangan satu dengan yang lain-Keduanya kemudian ketawa terbahak-bahak.
Ah, betul-betul wanita itu aneh.. Ho Tiong Jong menggandeng sendirian.
Ho laote, kala Kho Kie sambil nyengir.
Nona cong itu kelihatannya sangat memperhatikan padamu, cuma sayang kau tak
bisa memikat hatinya, ia cantik sekali parasnya.
Kho toako, kau jangan tertawakan aku, orang semacam aku ini mana dipandang
oleh matanya nona cong yang unggul segala-galanya dari aku. Kalau dia sudah mau
manggutkan kepalanya saja terhadap aku, sudah membikin aku merasa sangat bahagia,
Aku tidak memikirkan hal yang bukan-bukan.
Kho Kie tertawa, Tiba-tiba parasnya tampak menjadi sungguh-sungguh.
Ho laote, kalau untuk aku memilih wanita aku akan memilih nona in itu daripada..
IHusstt Ho Tiong Jong mencegah kawannya meneruskan kata-katanya. Kau
jangan sembarangan berkata, nanti dapat didengar orang tidak baik.
Ho Tiong Jong melihat ada orang yang memperhatikan mereka dalam bercakapcakapnya itu, makanya ia cepat mencegah kawannya berkata lebih jauh.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 71
yoza collection Ia heran, kenapa gerak-geriknya selalu diawasi saja" orang tadi telah mengikuti
terus kemana mereka pergi seperti orang yang sedang menguntit pencuri saja.
Kho Kie juga tahu itu, tapi keduanya seperti yang sudah sepakat, tidak
memperdulikan gerak-geriknya orang yang menguntitnya mereka itu.
Mereka teruskan jalan-jalannya, bercakap tidak putusnya dan sebentar-sebentar
ditutup dengan gelak ketawanya malah Ho Tiong Jong terkadang sampai terpingkalpingkal ketawanya, rupanya tidak tahan dengan omongan-omongan Kho Kie yang
mengitik urat ketawa.

Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

oleh karenanya, tidak heran kalau banyak tetamu dalam benteng itu pada menonton
lagak-lagunya mereka berdua ini.
Tiba-tiba Ho Tiong Jong berhenti bertindak dan berbisik ditelinganya Kho Kie. Kho
toako, coba kau lihat disana, dialah itu si Raksaksa in Goei..
Kho Kie cepat menoleh kearah yang di tunjuk Ho Tiong Jong, Dilihatnya dipinggir
sebelah kiri dari ruangan tamu ada jalan seorang yang berbadan tinggi besar dan
sikapnya gagah sekali, ia berjalan lewat diantara para tamu, Tiba-tiba ia berpapasan
dengan ie Ya dengan siapa ia bercakap-cakap sambil ketawa-ketawa.
Ho laote, bagaimana kalau aku gunakan senjata rahasia untuk bikin sebelah
matanya buta, sehingga dia sebentar malam tidak dapat menghadiri pejamuan. Dengan
begitu nona cong juga tidak harus meninggalkan tempat ini karena gara-garanya, kau
pikir. baik atau tidak. ooOOoo KHO KIE menanya pikirannya sang kawan sambil ketawa nyengir ia tidak berani
sembarangan menuruti hatinya, karena ia kuatir sang kawan nanti ngambek dan tidak
mau bersahabat dengannya. Kho Kie dalam tempo pendek saja hatinya sudah tertawa
oleh kelakuannya Ho Tiong Jong yang jujur dan polos, maka sayang sekali kalau karena
kelakuannya yang ugal-ugalan dapat membikin putus tali persahabatan dengannya.
Ho Tiong Jong ditanya demikian tampak sangsi sangsi, tapi tokh ia anggukkan
kepalanya. Kho Kie lantas siapkan senjata rahasia-nya setelah mendapat
persetujuannya sang kawan.
Senjata gelapnya seperti sebuah batu dilepas dari lengan bajuuya, Dengan
kecepatan luar biasa senjata telah membentur batu besar didepannya in Goei, hingga
Ilmu Golok Keramat - Halaman 72
yoza collection ia ini kaget dan celingukan mencari siapa yang telah melancarkan serangan gelap itu,
justru ia belum dapat melihat terang, matanya telah disamber oleh pecahan senjata
gelapnya Kho Kie yang membentur batu tadi. Tidak ampun lagi matanya yang sebelah
kanan mengucurkan darah, sambil menekap matanya yang luka,. in Goei berteriak
kesakitan dan hampir saja jatuh pingsan karenanya..
Ie Ya yang melihat kejadian itu segera memberikan pertolongan dengan
memberikan totokan dibcberapa tempat jalan darah, sehingga darah tidak sampai
mengucur lebih jauh, Para tetamu yang melihat juga pada kaget, mereka menduga duga
siapa yang telah melancarkan senjata gelap membikin matanya in Goei terluka"
Peristiwa yang tak diduga-duga itu membuat Ie-Ya hatinya merasa tidak enak. cepatcepat ia menghampiri Ho Tiong Jong dan Kko Kie, kemudian menanya.
Hei, kalian apa tahu siapa yang telah melancarkan serangan gelap atas dirinya si
Raksasa in Goei" Aku tak senang dengan perbuatan membokong itu, sebab belakangan
hari orang akan menduga bahwa aku yang berbuat demikianHo Tiong Jong membisu mendapat pertanyaan si nona, tapi Kho Kie sebaliknya
sambil ketawa nyengir telah menjawab Nona le sebenarnya kalau bukan padamu aku
tidak mau bicara terus terang siapa yang telah melancarkan senjata gelap itu.
Jadi kau sendiri yang telah berbuat " memotong Ie Ya.
Bukan, bukan aku. jawab Kho Kie dengan tenang-tenang saja, seraya unjak aksinya
seperti yang benar-benar tahu kemana larinya Sipembokong In Goei. Aku lihat barusan
ada orang lari menerobos ketempat wanita berbareng aku mendengar teriakannya ia
Goei, aku ia tidak meneruskan kata-katanya, karena sudah diselak oleh Ho Tiong Jong,
menanya kepada Ie Ya. Ya, Nona Ie, kalau seandainya orang yang membokong itu diketahui In Goei mau
berbuat apa terhadapnya"
Aku tidak tahu, sahut Ie Ya. lihat saja nanti bagaimana"
Ie Ya berkata sambil bersenyum pada pemuda dihadapannya, pemuda yang cakap
ganteng menawan hati setiap wanita.
Sementara itu si Raksasa In Goei sudah di gotong masuk kekamar untuk diberikan
obat sebagaimana mestinya, orang banyak pada menonton gerak-gerik Ie Ya yang
menarik hati tengah bercakap-cakap dengan Ho Tiong Jong dan Kho Kie.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 73
yoza collection Menyambut senyumannya Ie Ya, diam-diam Ho Tiong Jong berpikir dalam hatinya.
Ie Ya ada begini cantik, maka mudah saja memikat hatinya banyak lelaki dan
mudah membuat dirinya jadi populer, Aku seharusnya juga membikin diriku jadi populer
dimatanya orang banyak. Berpikir kesitu lalu ia berkata, Mari kita masuk kedalam ruangan untuk bercakapcakap.
Li-lo-sat Ie Ya bersenyum manis, Ah, jangan, Aku masih banyak urusan, Pocu
sebentar lagi tentu akan menyuruh orang untuk melakukan penyelidikan atas kejadian
ini. Betul betul hatiku merasa sangat tidak enak, Eh, ya, hampir aku lupa memesan-..
Memesan apa" Tanya Ho Tiong Jong tidak sabaran.
Memesan kau harus berhati hati sebentar malam dalam perjamuan. Muridmuridnya Siluman Khoe Tok tentu akan membikin susah padamu. Ho Tiong Jong
bengong sejenak alisnya di kerutkan, tapi tidak berkata apa-apa.
Ya, paling baik kau mendekati itu orang-orang dari oey san-pay. berkata pula Lilo-sat ie Ya ketika melihat Ho Tiong Jong seperti merasa kebingungan.
Setelah sekali lagi melemparkan senyumannya, Li-lo-sat ie Ya telah meninggaikan
Ho Tiong Jong dengan Kho Kie yang telah saling pandang satu sama lain-sebentar lagi
tampak Kho Kie menggeleng-gelengkan kepalanya, Sayang, sungguh sayang..
Apa yang dibuat sayang" tanya Ho Tiong Jong heran.
Sayang dengan nasibnya wanita telengas itu, ia sangat ditakuti, tapi juga ia harus
dikasihani nasibnya yang buruk.
Nasibnya bagaimana, apa Kho toako dapat menceritakan padaku"
Eh ya, celaka tiga belas. Dia tentu sudah mengetahui..
Siapa yang mengetahui urusan apa Kho toako "
Nona cong. Nona cong kenapa " Laote kau tidak tahu, nona cong ketika melihat aku mengeluarkan isi kantongku
mencari selendangnya, tentu dia dapat melihat juga senjata gelapku, pasir Terbang,
Ilmu Golok Keramat - Halaman 74
yoza collection suatu senjata yang lain daripada yang lain karena hanya suhuku saja yang mahir
menggunakan senjata demikian.
Ho Tiong Jong terdiam. ia jadi memikirkan juga hal itu, karena dengan diketahuinya
rahasia senjata itu pasti orang akan menuduh kepada Kho Kie yang telah membuat si
Raksaksa in Goei terguling.
Mereka kasak-kusuk mencari jalan keluar untuk menyelamatkan diri, akhirnya
diambil putusan buat dengan diam-diam balik ke kamarnya.
Demikianlah, setelah mereka berada dikamar Kho Kie lalu mengeluarkan semua isi
kantongnya untuk Ho Tiong Jong lihat, Diantaranya yang paling menarik adalah itu pasir
besi yang menjadi senjata gelapnya Kho Kie yang ampuh, Bergempal sebesar kepelan,
beratnya luar biasa. Kepada Sang kawan Kho Kie menceritakan kisahnya belajar ilmu Pasir Terbang itu.
suhunya ada seorang baik, meski benar tabeatnya kaku. Entah kenapa oleh dunia
kangouw ia dicap sebagai orang yang jalan hitam (Jahat), Selama dua puluh tahun ia
mengasingkan diri digunung Sam-ju, orang telah memberi julukan padanya Sam-ju Lo
long atau Petani dari gunung Sam ju. ilmunya senjata gelap Pasir Terbang dibuat jerih
oleh lawan maupun kawan. Senjata ini dari pasir besi, dibikin menjadi sebesar kepelan tangan, ia dilepaskan
dari lengan baju, Menggunakannya tidak perlu menuju sasarannya, cukup
membenturkan senjata itu kepada salah satu benda yang berdesakan dengan yang
diarahnya. Segera seketika itu setelah kebentur mengeluarkan reaksinya dan pasir besi
halus menyerang kearah sasarannya.
Hebat betul senjata rahasiamu itu, Kho toako. kata Ho Tiong Jong, diam-diam ia
bergidik juga mendengar bagaimana bekerjanya senjata gelap itu yang tidak mengasih
kesempatan kepada korbannya untuk meloloskan diri. Kho Kie ketawa nyengir lalu
meneruskan kisahnya. Ia telah meyakinkan ilmu itu selama sepuluh tahun dan sekarang cukup mahir
menggunakannya, ia ada mempunyai seorang suheng bernama Kie Gie Seng, siapa
setelah meninggalkan perguruan telah berbuat yang bukan-bukan diluaran, hingga
menimbulkan amarahnya orang-orang dalam dunia persilatan.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 75
yoza collection Mereka mengutuk kepada suhunya dan mereka merencanakan untuk menuntut
balas, Sang suhu mendengar ini, tidak ambil pusing, ia tahu, bahwa semua itu ada garagara muridnya yang nyeleweng dan getahnya dilekatkan padanya.
Belakangan kejadian-kejadian jahat kejam dan telengas itu hilang dengan
sendirinya. Dengan begitu pelahan-pelahan maksud menuntut balas untuk perbuatanperbuatan yang membangkitkan hawa amarah itu, telah lumer dengan sendirinya.
Mereka tidak tahu, kalau suhengnya yang berbuat itu semua, ketika pulang
kegunung menemui suhunya telah dibikin buta matanya dan ilmu silatnya
dimusnahkan. Sejak membikin muridnya yang tersayang menjadi tak berguna sering-sering
suhunya tampak menangis, rupanya sangat menyesal menerima murid yang tak
kebetulan sehingga namanya menjadi jelek dikalangan kangouw.
Sampai disini Kho Kie menutur, tiba-tiba Ho Tiong Jong ingat akan selendangnya
nona cong, maka ia lalu menanya Toako, mana itu selendang nona cong"
Sebelum Kho Kie membuka mulut menjawab, tiba-tiba masuk pelayan Keng Jie
membawa benda itu dan diterimakan pada Ho Tiong Jong.
Ho Siang kong, barang ini aku ketemukan dalam saku baju ketiga pakaian Siankong
hendak dicuci, kata Keng Jie bersenyum, sambil menyerahkan selendang nona cong.
Ho Tiong Jong merah mukanya, ia memesan pada Kebg Jie, supaya kejadian itu
tidak di ceritakan kepada lain orang lagi. Keng Jie berjanji akan perhatikan itu.
Eh. Keng Jie, aku lupa tanya padamu. tiba-tiba Ho Tiong Jong berkata.
Ada pertanyaan apa, Ho Siang kong "
Keng Jie, itu nona in yang kau antar pada kami itu siapa "
Keng Jie bersenyum, Ho Siang kong nona in adalah pelayan yang disayang oleh
puterinya pocu, makanya ia sangat dihormati oleh orang-orang dalam benteng ini. Ho
Tiong Jong jadi bengong, Pikirnya, Nona yang begitu cantik, kedudukannya hanya
sebagai pelayan saja, Sayang.. Saat itu tiba-tiba Kho Kie tertawa, Ho laote. katanya,
pelayannya sudah demikian cantik, entah bagaimana kecantikannya nona yang
dilayaninya, dapatlah kau membayangkannya sendiri, Ha ha ha..
Ilmu Golok Keramat - Halaman 76
yoza collection Ho Tiong Jong hanya bersenyum, Keng Jie sementara itu sudah meninggaikan
mereka dan waktu sudah mengunjuk jam empat sore. Hatinya Ho Tiong Jong merasa
tidak enak. karena bagaimana ia dapat turut dalam perundingan sekarang
kepandaiannya ada sangat terbatas.
Jago-jago yang akan dihadapinya semua, terdiri dari pendekar-pendekar ulung,
Apakah tidak lebih baik ia mengeloyor dengan diam-diam meninggalkan tempat itu
supaya tidak mengunjukkan kejelekannya didepan umum" Sebab kalau misalnya ia
harus bertempur dan mengalami kekalahan bukan saja dirinya merasa malu, tapi juga
hal itu akan memalukan Kho Kie yang sudah menjadi sahabat karibnya.
Melihat kawannya membungkam seperti ada apa-apa yang dipikirkan keras, Kho
Kie lalu menanya. Ho laote kau kenapa"
Ho Tiong Jong geleng geleng kepalanya, tapi kemudian ia minta pikirannya sang
kawan juga, bagaimana baiknya untuk dirinya yang berkepandaian terbatas
menghadapi musuh-musuh yang sudah ulung, Kho Kie terdiam, ia juga rada bingung
memikirkannya. Diam-diam ia ingat dirinya ada mempunyai ilmu silat Kim-ci Gin ciang atau, jari
emas Telapakan perak, yang hanya tiga jurus, tapi untuk membela diri juga ampuhnya
luar biasa, ia ingin turunkan ilmu silat ini kepada Ho Tiong Jong, tapi ia yang takut
kepada suhunya, sebab ilmu silat itu tidak boleh sembarangan di turunkan kepada lain
orang, ia jadi bingung bagaimana dapat menolong kawannya itu. Terdengar Ho Tiong
Jong berkata sambil menghela napas.
Kho toako daripada aku menanggung malu, apa tidak lebih baik aku diam-diam
saja meninggalkan bentengan ini "
Kho Kie merasa kesian, Segera ia ambil keputusan, katanya.
Ho laote, jangan, kau jangan meninggalkan bentengan ini. Aku nanti ajarnya kau
ilmu silat tiga jurus yang lihay untuk melawan musuh. Pemuda itu berubah girang
wajahnya. Ho laote, sebenarnya bakatmu bagus sekali, ilmu tenaga dalammu juga cukup, asal
kau mendapat pimpinan orang pandai dalam sedikit tempo saja kau akan merupakan
seorang yang sangat lihay dalam rimba persilatan. Kini aku mau ajarkan kau ilmu
silatku Kim-cie Gan ciang yang hanya tiga jurus, yalah jurus kesatu menggunakan jari
Ilmu Golok Keramat - Halaman 77
yoza collection kiri telapakan tangan kanan, kedua menggunakan jari kanan telapakan kiri, jadi
sebaliknya dan yang ketiga balik ke yang kesatu yaitu jari kiri dengan telapakan tangan
kanan yang agak sukar adalah bekerjanya tangan kanan dalam jurus ketiga dan tangan
kiri dalam jurus ke-dua sebab ada banyak perubahannya, sekarang aku mulai memberi
petunjuk harap kau perhatikan betul-betul..
Lantas saja Kho Kie menjalankan ilmunya, memberikan petunjuk petunjuk yang
penting. Ho Tiong Jong otaknya cerdik dan memang punya bakat yang luar biasa, maka tidak
heran kalau dalam beberapa kali dimainkan saja ilmu silat tiga jurus tadi telah tercatat
benar dalam otaknya. Kemudian ia diminta oleh Kho Kie untuk menjalankan ilmu yang diberi petunjuk
olehnya barusan. Dengan sungguh-sungguh Ho-Tiong Jong telah mainkan ilmu itu
dengan segala perubahannya, yang membikin Kho-Kie bukan main girangnya, sebab
semuanya tak ada kesalahannya Ho laote, kau hebat sekali. katanya sambil menepuknepuk bahu orang. Waktu-pun saat itu sudah jam lima sore dekat saat perjamuan akan
dibuka. Ho laote, kau diam diam teruskan berlatih, aku mau kekamar kecil sebentar, kata
Kho Kie tiba tiba sambil terus ngeloyor keluar kamar.
Saat Ho Tiong Jong mau memulai lagi dengan latihan ilmunya tiga jurus tiba-tiba
pintu kamar terbuka dan nona in tampak masuk kedalam. Ho Tiong Jong heran, ia
mengawasi nona in yang mukanya tertawa berseri-seri.
Nona in membawa kotak kecil, Sambil menyerahkan benda itu pada Ho Tiong Jong
ia berkata. Aku disuruh oleh nonaku untuk memberikan benda ini kepada Ho Siangsong, tapi..
sambil menyambut kotak kecil itu, diam-diam Ho Tiong Jong berpikir Hei, nonamu
belum kenal denganku, untuk apa ia menyerahkan benda ini padaku"
la berpikir demikian, tapi tidak membuka mulut menanya, Hanya menantikan nona
in menyambung bicaranya. tapi ingat, benda ini ada untuk orang yang bersifat berani
dan baik peruntungannya Apa isinya " menyela k Ho Tiong Jong.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 78
yoza collection Didalamnya ada dua butir pil yang macam dan besarnya sama. Yang sebutir ada
pil bikinannya Tok-sian Kong Jat Sin yang dinamai Siau-hoa-tan, sebuah pil yang sangat
ajaib, Sebab kalau orang memakannya itu dapat bertambah tenaganya seperti sudah
melatih diri puluhan tahun lamanya, sedang yang sebutir lagi..
Nona in merandek. matanya yang bening halus menatap kepada pemuda cakap
didepannya, hingga Ho Tiong Jong merasa kikuk, Tapi toch ia menanya Nona in, kenapa
kau berhenti menutur, apa sih yang sebutir lagi"
Nada suaranya nona ia agak tergetar ketika menerangkan Ya.. yang satunya lagi
adalah pil maut (beracun) orang yang menelannya akan menderita hebat, keluar darah
dari semua bagian tubuh yang berlubang misalnya hidung, mulut, kuping dan
sebagainya sekarang kau diharuskan memilih salah satu diantara dua pil ini. Kalau kau
memang nasibmu bagus, tentu kau akan memilih Siauw hoan tan, tapi kalau sebaliknya
tentu ang membikin jiwamu melayang ke akherat.
Ho Tiong Jong kerutkan alisnya, Barusan ia menerima bingkisan diam-diam merasa
kegirangan sebab itu ada bingkisan dari puterinya Pocu dari seng-ke-po, pikirnya baik
betul nona itu telah menaruh perhatian atas dirinya yang belum dikenal. Tapi kini,
setelah bicaranya nona in, hatinya merasa tidak enak.
Benar soal mati hidup ada ditangan Tuhan Yang Maha Esa, akan tetapi kalau mati
karena makan pil itu, benar-benar ia mati konyol dan penasaran sekali. Meskipun
berpikir demikian, adatnya yang tinggi dan pantang mundur mendorong ia untuk
membukanya juga kotak kecil itu dengan perlahan-lahan.
Begitu terbuka, segera bau wangi menerjang keluar dari kotak itu.
Pil itu diperiksa, keduanya berwarna merah dan sama bentuknya, setelah menatap
wajahnya nona in sebentar, ia berkata.
Nona in, aku akan ambil salah satu pil ini, mati hidupnya ada terserah ditangan
Tuhan, tapi aku ada satu permintaanNona In bersenyum, Ho Siang kong, katakanlah ada permintaan apa "
Justeru aku hendak menerangkan pada Ho Siang kong. jawab nona In kau tentu
masih ingat diwaktu lohor ini gunung Hui-cui ada pesuruh menyerahkan seekor kuda
dan sebilah golok baja padamu, itulah nona Seng majikanku yang memberikannya.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 79
yoza collection Kau tentu heran sebab apa nonaku berbuat demikian" sebetulnya ia sudah tahu Ho
Siang kong ada seorang jujur dan polos sifatnya, ia amat memperhatikan apa-apa yang
dibutuhkan oleh Ho Siang-kong, ia sangat menaruh perhatian kepada seorang yang baik
hati, maka Ho Siangkong jangan salah mengerti padanya.
Dan itu pakaian baru" menyelak Ho Tiong Jong. juga nonaku yang telah
memberikannya jawab nona In.
Ho Tiong Jong tundukkan kepalanya. Diam-diam ia merasa bersyukur kepada nona
Seng yang begitu memperhatikan dirinya tapi siapakah nona itu" ia belum pernah
melihat kenal padanya. Terdengar ia menghela napas. la budi nonamu dan kau sendiri aku tidak bisa


Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

lupakan, sebenarnya dalam hidupku selainnya kau berdua yang menaruh perhatian
begitu baik, hanya toako ada satu-satunya kawan karibku. Nah, kalau sebentar lagi aku
mati juga tidak akan merasa penasaran aku sudah rela.
Nona Seng. menyelak nona In, sudah tahu ilmu silat Ho Siangkong, meskipun tinggi,
tapi latihannya kurang. Jadi, kalau harus bertanding dengan orang-orang yang sudah
berkumpul disini, perbedaannya jauh sekali, Apa lagi mengingat itu Siluman Khoe Tok
punya anak murid yang jahat dan kejam.
Malam itu tentu mereka mencari akal keji untuk mencelakakan pada Ho siang kong.
Nona Seng pikir bulak-balik untuk menolong Ho Siang kong, akhirnya dia telah
mengambil dua butir pil ini sudah disimpan lima tahun lamanya untuk diberikan kepada
Ho Siangkong. Ho Tiong Jong merasa heran sekali, demikian besar ada perhatian nona Seng.
Ya, memang juga aku lebih baik mati makan pil ini daripada menerima hinaan
orang, Hanya aku tidak menduga sama sekali kalau nonamu ada begitu besar menaruh
perhatian atas diriku yang rendah
Sambil berkata, tangannya menjemput salah satu pil dan di telannya seketika. Ia
menatap wajahnya nona In yang tertegun melihatnya pemuda itu menelan pil.
Ho Tiong Jong berseyum. Nona in, sebenarnya aku tidak ingin mati, tapi, ia, karena
hatiku yang angkuh dan pantang menyerah membuat aku memilih kematian dengan
menelan ini daripada menerima hinaan orang.
Nona In merasa terharu mendengar kata-katanya anak muda itu.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 80
yoza collection Sebenarnya pil ini selalu dibawa-bawa oleh nona Seng, tapi ia tak berani menerjang
bahaya untuk menelannya, kata nona In.
Dari mana nonamu mendapat pil mujarab dan beracun ini" tanya Ho Tiong Jong
sambil menyerahkan kembali kotak yang masih terisi satu butir pil lagi. Sambil
menyambuti kotak tadi, nona In lalu menceritakan kisah nona Seng.
Nona Seng pada suatu hari ada menonton gurunya, Kok Lo-lo, bermain catur
dengan si Dewa Racun (Tok-sin) Khong Yat Sin, suatu saat nona Seng merasa kesal
melihat kedua lawan itu terus mengasah otaknya, tak mau menggerakkan biji caturnya,
sedang ia sudah tahu kemana jalannya untuk gurunya dapat memperoleh kemenangan
dalam pertandingan itu. Ia yang berdiri dipinggiran mesem-mesem melihat dua jago tua itu memutar
otaknya, hal mana dapat dilihat oleh Kong Jat Sin. siapa telah berkata, Hei, nona kecil
kau mesem-mesem apakah sudah menemukan jalan untuk gurumu memperoleh
kemenangan" Nona Seng hanya anggukkan kepala sambil melirik pada gurunya tidak berani
membuka mulut. ETELAH gurunya mengijinkan untuk ia menunjukkan jalannya bagaimana
dapat menjatuhkan lawannya, nona Seng baru mau berikan pengunjukan.
Dua orang tua itu merasa heran. Benar saja tidak lama kemudian Kong Jat
Sin kena dikalahkan oleh Kok Lo lo atas bantuannya sang murid.
Ha ha ha.. demikian Kong Jat Sin tertawa bergelak-gelak sambil mengurut-urut
jenggotnya yang panjang, Kau sungguh cerdik nona kecil, Nah untuk Kecerdikanmu aku
si orang tua pecundang menghadiahkan padamu dua pil mustajab dan beracun, untuk
suatu waktu bila diperlukan kau boleh menelannya.
Kong Jat Sin berkata sambil mengeluarkan dari sakunya dua ples kecil,
dikeluarkannya sebutir pil dari masing-masing ples dan diberitahukan khasiatnya,
hingga nona, Seng kegirangan bukan main.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 81
yoza collection Bagaimana selanjutnya kisah pil mustajab dan beracun itu. kata nona in yang
menutup ceritanya itulah Ho Siang kong sendiri dapat menanyakan kepada nonaku
Nona In kemudian minta diri meninggaikan kamar Ho Tiong Jong, Di pekarangan tibatiba ia melihat Kho Kie sedang jongkok sambil memainkan batu-batu"
Melihat nona in mau lewat didepannya, tiba-tiba Kho Kie bangun dan menghalanghalangi sambil cengar-cengir ketawa dan mengucapkan beberapa perkataan bergurau
jenaka.. Nona In sebenarnya suka pada Kho Kie yang Jenaka lucu ini, akan tetapi ia ketika
itu sedang ada urusan penting menyampaikan laporan kepada nonanya, maka hatinya
mendelu juga ketika dihalang-halangi dan diajak bergurau. Nona In, parasmu yang
cantik ada muram sedikit kenapa sih" Nona In menjebikan bibirnya, tidak menyahut.
Ketika ia mau jalan, kembali Kho Kie menghalang-halangi, ia jadi tidak sabarandan
sikutnya sudah membentur dadanya si orang aneh yang bisa masuk dalam tanah.
Benturan itu telak sekali, sebenarnya tidak dirasakan apa-apa oleh Kho Kie, tapi
saat itu ia menemukan jalan rupanya untuk menarik perhatiannya si nona pelayan yang
cantik maka ia sudah pura-pura sempoyongan sambil memegang dadanya, ia
membentur dinding pekarangan dan rubuh.
Nona In matanya membelalak kaget, Apakah pukulannya sangat keras barusan"
Tanyanya dalam hati, cepat ia sudah menghampiri Kho Kie yang pura-pura
menggeletak pingsan. Dirabalah dada si konyol dan diurut-urut. Kau kenapa, apa sakit
kena disikut aku barusan" Makanya jadi orang jangan konyol, ini bagiannya orang yang
suka godain orang. Kho Khie tinggal diam saja, hingga hatinya nona In menjadi lebih
kuatir lagi. Diam-diam sebenarnya Kho Kie merasa sangat bahagia, dadanya diuruti oleh
tangan yang halus mungil, bau wangi dari badannya nona In menusuk hidungnya,
hingga dirasakan seketika itu semangatnya seperti sedang melayang layang
dikayangan. Nona In coba angkat ia bangun, tapi sengaja Kho Kie memberatkan badannya
hingga si nona menjadi kewalahan Kepinginnya ia berdiam terus di uruti oleh si nona
pelayan yang telah menawan hatinya. Tapi nona In rupanya ada cara lain untuk
mengangkat bangun padanya, ia selusupi tangannya yang mungil dalam ketiak orang,
kemudian mengerahkan tenaganya menyeret Kho Kie. MMi 1H1 KM Ml JIW. H I H Kali
Ilmu Golok Keramat - Halaman 82
yoza collection ini, ternyata ia berhasil sebab Kho Kie tidak bisa memberatkan dirinya lagi, karena tidak
tahan merasa geli ketiaknya disodok tangan si nona, ia paling takut kalau ketiaknya
kena dikitik, maka dalam sekejapan saja ia sudah dapat dibawa ke kamarnya untuk
direbahkan. Kamarnya Kho Kie berhadap hadapan dengan kamarnya Ho Tiong Jong. setelah ia
merebahkan Kho Kie, ia tidak mendengar suara apa-apa dari kamarnya Ho Tiong Jong,
ia lupa Ho Tiong Jong telah menelanpil, karena hatinya sedang kusut memikirkan Kho
Kie yang diduganya mendapat luka parah didalam karena sikutnya tadi, ia merasa
simpati pada orang Jenaka ini, terutama ketika sudah mendengar riwayatnya yang
sedih yang ia diam-diam mencuri dengar ketika Kho Kie ngobrol dengan Ho Tiong Jong,
ia memeriksa jalan napasnya Kho Kie, kenyataan sebagaimana biasa, maka hatinya
merasa lega juga. Sebaliknya Kho Kie yang berpura-pura diam-diam merasa tidak enak. karena ia
membuat orang ketakutan. Sambil memejamkan matanya ia memikir jalan bagaimana
untuk bisa menghibur hatinya sinona pelayan cantik ini.
Tiba-tiba nona In ingat Ho Tiong Jong telah menelan pil maka ia cepat-cepat keluar
dari kamar Kho Kie dan masuk kekamamya si pemuda. Apa yang ia lihat"
Hatinya berdebaran keras, ia melihat Ho Tiong Jong rebah dalam keadaan tidak
berkutik Mati, oh dia mati.. pikirnya dengan sangat sedih.
Ia jalan menghampiri ketika ia memeriksa keadaan, Ho Tiong Jong, betut-betul
badannya sudah dingin, maka ia telah mengucurkan air mata karena sedih. Pada saat
hatinya gelisah tiba tiba pintu terbuka dan masuklah Keng Jie.
Nona In cepat-cepat menutupi badan Ho Tiong Jong dengan selimut dan berkata
pada Keng Jie, bahwa Ho Tiong Jong entah kenapa dengan mendadakan saja telah mati.
Setelan berkata, ia terus ngeloyor ke kamarnya Kho Kie, meninggaikan Keng Jie
yang jadi berdiri melongo mendengar kata-katanya nona In tadi.
Nona In mendekati Kho Kie dan menanya Hei, apa kau sudah mendingan sakitnya"
Tidak enak kalau ia tidak memberikan jawaban, maka Kho Kie menjawab: Ya, lukaku
sudah mendingan. it Nona In girang mendengar Kho Kie menyahut, maka ia datang lebih dekat lagi
dan menyampaikan kabar kematiannya Ho Tiong Jong.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 83
yoza collection Kali ini Kho Kie bukan pura-pura lemas badannya, betul-betul ia lemas dan gelisah
halnya mendengar apa yang diceritakan oleh nona In, Sahabat karibnya dengan
mendadak telah mati sebab apa" Ah, tak mungkin, Tapi, kenapa mati"
Kho Kie tidak susah menanti jawaban, sebab nona in sudah menceritakan tentang
dua pil yang diberikan pada Ho Tiong Jong dan satu diantaranya telah ditelan oleh
pemuda itu. Rupanya ia telah menelan yang beracun maka ia telah menemui
kematiannya. Kemudian ia menyerahkan pil yang satunya lagi kepada Kho Kie, berkata:
Nih, sebutir lagi aku serahkan padamu, aku tidak tahu kau akan berbuat apa dengan
pil ini untuk menolong sahabat karibmu itu. Kho Kie menjublek. seolah-olah tidak
mendengar apa yang dikatakan si nona, semangatnya saat itu seperti sudah tidak ada
lagi dalam tubuhnya, terbawa oleh kabar kematian atas sahabat karibnya itu.
Ya, sungguh harus dibuat sayang orang yang demikian baik hatinya seperti Ho
Siang-kong telah menemui ajalnya. kata nona in, sementara itu ia sudah gerakan
kakinya untuk meninggaikan kamarnya Kho Kie.
Melihat nona In sudah berlalu dari kamarnya, Kho Kie jadi melamun.
Pikirnya, Betul-betul peristiwa dalam dunia ini tak dapat diduga-duga, Kawan
karibnya yang segar bugar mengadakan telah mati, bagaimana akan terjadi dengan
dirinya sendiri" Semua kejadian orang alami seperti dalam mimpi saja.
Saat ia dalam berduka demikian, tiba-tiba ia mendengar ribut ribut dikamarnya Ho
Tiong Jong. Kiranya kesitu sudah datang orang-orang yang mengurus kematian, hendak
mengangkut mayatnya Ho Tiong Jong.
Mereka dikepalai oleh seorang bernama Ie Yong dengan julukan si Rajawali Botak.
Kepalanya botak klimis, tapi ia bertenaga besar dan ilmunya ada Eng-jiauw-kang suatu
ilmu mencengkeram yang ganas dan terkenal dalam kalangan kangouw.
Ketika Ie Yong masuk ke kamar Ho Tiong Jong, lantas bikin pemeriksaan mayat,
kemudian menyuruh dua orang sebawahannya mengambil usungan untuk mengangkut
mayat pindah kekuil Po-im-yan yang terletak dibelakang rumah penginapan tamu itu.
Kepada yang lainnya ia menyuruh supaya mengambil peti mati yang belum jadi di
gudang nomor dua, menyuruh tukang kayu untuk menyelesaikannya cepat-cepat.
Ketika Ie Yong mengulurkan tangannya membuka selimut yang menutupi wajah
IHo Tiong Jong, tiba-tiba ia berkata pada dirinya sendiri Ah, sungguh sayang orang
Ilmu Golok Keramat - Halaman 84
yoza collection begini cakap telah mati mendadak Entah apa.yang dia sudah makan sehingga
menemukan ajalnya begini" Betul-betul lucu..
Sampai disini ia berhenti, karena dua orang yang disuruh membawa usungan sudah
tiba untuk mengangkut mayatnya Ho Tiong Jong, Letaknya kuil Po im-yan kira-kira
setengah lie dari rumah penginapan tamu, Disitu terdapat rimba bambu, Menurut
kebiasaan orang yang mati lantas ditanam, malah petinya disiapkan juga ada peti yang
bagus dan mahal harganya, ia betul-betul merasa heran ia hanya menurut perintah
dari nona Seng saja. Sebenarnya ia banyak mengetahui segala rahasia dalam benteng itu, Misalnya
kedatangan Ho Tiong Jong yang mendapat sambutan lain daripada tetamu yang lainnya,
kemudian kamarnya dipindahkan kekamar yang sekarang, juga yang memberi kuda
dan golok serta pakaian baru pada Ho Tiong Jong ia tahu ada perintah nona Seng, tapi
ia tak mau membocorkan rahasia ini kepada yang lainnya.
Hanya kematian Ho Tiong Jong yang mendadak ini benar-benar ia dibikin tidak
habis mengerti, mengingat perhatiannya nona Seng ada demikian besar pada anak
muda itu. Dilain pihak Kho Kie yang sedang dalam kedukaan tiba-tiba dipanggil oleh Keng Jie
untuk menghadiri perjamuan.
Kho Kie mengikuti Keng Jie, ketika sampai diruangan perjamuan, ia nampak banyak
pendekar sudah pada hadir dengan roman yang angker. ia tidak ambil pusing semua
ini, hanya terus nyelonong mencari tempat duduk.
Sebentar kemudian ketika ia mengangkat kepalanya, ia lihat diantara yang hadir
ada beberapa imam dari Kongtong-pay, Im yang Siang-kiam Kong Soe Jin dan Kon Soe
Tek diri Ngo biepay, Kauw Seng Ngo dan Hong Siang Ju dari Kun-lun-pay, kemudian
murid-murid dari Siluman Khoe Tok ialah Song Boe Kie, oet ti Kang dan Oet-ti-kun Li
losat juga tidak ketinggalan, iblis wanita cantik yang banyak menarik perhatian, Yang
duduk dikursi sebelah kanan tuan rumah adalah seorang paderi tua teman karibnya Lo
Pocu ( majikan tua ) Seng Eng yang dikenal dengan nama Pek-Boe Taysu, disebelah
kirinya seorang nikow (paderi wanita) ceng Bice Sian-kow berumur kira-kira empat
puluh tahun, lalu orang-orang dari oei-san-pay Him Toa Ki danTlong le serta dua padri
Tibet bernama Pua Dho Ka dan Li Dho.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 85
yoza collection Selainnya ini, banyak hadir pemuda pemudi yang Kho Kie tidak kenal semuanya
kelihatan gagah, cantik dan tampan, murid-murid dari orang bukan sembarangan.
Boleh dikata para hadirin disitu campur aduk dari golongan jalan putih dan hitam,
jadi ada mengunjukkan luasnya pergaulan Seng Eng sebagai majikan dari benteng Seng
ke-po, cong le yang melihat Kho Kie wajahnya seperti bersedih dan tidak melihat
munculnya Ho Tiong Jong, hatinya berCekat ingin ia menanyakan pada Kho Kie, tapi
sayang ia tidak ada tempo, karena matanya saat itu saling melotot dengan Tok-it Tojin
dari Kong-tong-pay.. Rupanya diantara partai Kong-tong dan oei-san ada terbit ganjelan yang berlarutlarut, makanya juga kehadiran wakil-wakil kedua partai disitu telah menampakkan rasa
bencinya masing-masing. Lo-pocu Seng Eng tampak berseri-seri diantara banyak tetamu yang berisik
bercakap-cakap satu dengan lain, tampaknya ia gembira sekali melihat kehadiran
begitu banyak tetamu. Sayang Seng Giok Cin, puterinya, tidak turut muncul. Kalau tidak. tentu nona yang
sangat cantik itu akan menjadi sasarannya mata semua pemuda yang ada disitu.
Tapi para pemuda itu tidak usah terlalu kecewa karena ada gantinya Kim-Hong Jie
putri kesayangan dari majikan benteng Kim-hong-po.
Usianya Kim Hong Jie kira-kira tujuhbelas tahun, parasnya cantik luar biasa, Yang
menjadi ciri yang menyolok adalah sujennya di-pipinya yang botoh. Semang kin ia
tertawa sujen itu semakin dekik, mempesonakan dan menawan hati yang melihatnya.
Kim Hong Jie adalah nona cilik yang pada lima enam tahun yang lalu menangis
ditepi sawah, menangisi bonekanya yang kecemplung kedalam sawah dan Ho Tiong
Jong yang menolong mengambilkan barang mainannya itu. sebagai jasa untuk
pertolongan itu Ho Tiong Jong mendapat dua belas jurus ilmu golok keramat dari
ayahnya Kim Hong Jie. Hanya sayang anak muda itu tinggi hati, ia tidak mau balik kembali kerumahnya
Kim Hong Jie setelah lewat satu bulan yang dijanjikan, Kalau tidak ia sudah mahir
dengan tiga belas jurus semuanya ia boleh menjagoi dikalangan Kang-ouw.
Para hadirin berhenti bercakap-cakapnya ketika Lo-pocu Seng Eng sebagai tuan
rumah berdiri angkat bicara. Dalam pidatonya ia mengucapkan terima atas perhatian
Ilmu Golok Keramat - Halaman 86
yoza collection para tetamu yang datang hadir, kemudian ia memperkenalkan satu demi satu sekalian
tetamu-nya agar masing masing dapat mengenal satu dengan lain dalampibu (adu
silat) nanti. Ia mohon maaf padapara tamu kalau ada sesuatu pelayanannya yang tidak
menyenangkan Kemudian ia mempersilahkan sekalian tetamunya untuk makan minum
sepuasnya dalam perjamuan itu menjelang esok hari pibu di adakan.
Sebagai penutup bicaranya Seng Eng telah memberitahukan syarat-syarat dalam
pibu nanti. Untuk memimpin pibu ini ditetapkan mengangkat tiga Taycu masing-masing
Teng cu ada wakilnya semuanya menjadi enam orang.
orang yang berminat pibu diatas luithay (panggung berkelahi), pemuda harus
menghadapi wakil Taycu kesatu, bertanding dengan tangan kosong. Kalau kalah boleh
turun panggung, tapi kalau dalam tiga puluh jurus masih belum kalah, boleh maju untuk
menghadapi wakil Taycu kedua dan bertanding dengan menggunakan senjata.
Kalau dalam dua puluh jurus dapat menjatuhkan wakil Taycu itu, seterusnya boleh
maju ketemu dengan Taycu sendiri, Menghadapi Taycu orang boleh sesukanya memilih
pertandingan, dengan tangan kosong atau senjata, juga boleh menggunakan senjata
gelap. Syaratnya, pertandingan dengan tangan kosong atau menggunakan senjata
ditetapkan dalam lima belas jurus berhenti, tak perduli pertandingan masih berjalan
berimbang, Tapi kalau menggunakan senjata gelap. harus berjanji dahulu dalam gerakan
beberapa yang menentukan kalah menangnya.
Pada siapa yang keluar sebagai pemenang, tuan rumah berjanji akan
menghadiahkan apa-apa sebagai tanda kenang-kenangan untuk kegagahan dari orang
yang bersangkutan Semua hadirin paham dengan syarat-syarat yang disebutkan tuan rumah, tapi
mereka menghadapi teka-teki, apakah diantara tiga Taycu itu ada terdapat tuan rumah
sendiri" Lohu pikir, kata pula tuan rumah, semua syarat yang disebutkan tadi dapat disetujuinya oleh para sahabat, cuma yang paling penting adalah pertandingan terakhir,
harap sekalian sahabat suka mengeluarkan kepandaiannya yang istimewa untuk
menggembirakan para kawan yang menontonnya.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 87
yoza collection Pidato tuan rumah mendapat sambutan tepuk tangan riuh rendah dari para hadirinMereka kemudian sambil bersenda gurau melanjutkan pestanya dengan gembira sekali.
Terdengar pula Lo-pocu Seng Eng berkata.
Anak perempuanku saat ini masih ada sedikit urusan maka ia belum dapat datang


Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Baiknya kalian adalah orang-orang sendiri,aku pikir semuanya tidak akan menyalahkan
kepada kami berdua. Kim Hong Jie mendengar ini kelihatan bersenyum manis, sujennya yang menyolok
menggiurkan siapa yang melihatnya, menambah kejelitaannya.
Seng sick-sick, apa tidak lebih baik lekas-lekas panggil encie Seng keluar untuk
menghadiri perjemuan" Sore tadi aku hanya sebentar saja bercakap cakap dengannya
dan mendapat tahu kalau encie Seng berkepandaian sastra dan silat sangat sempurna
sukar orang mencari kepadanya.
Betul, betul. menimbrung nona Lauw Eng dari Kauw ke chung di Kim leng. Sick
sick harap menyurut orang untuk mengundang dia datang tiba aku ingin sekali
berkenalan dengannya. Saat itu tiba-tiba ada orang datang mendekat Seng Eng bicara bisik bisik
dikupingnya. Ha ha ha ha.. . . tertawa Seng Eng, sambil mengurut-urut jenggotnya yang bagus
Kebetulan lohu ada urusan masuk kedalam biarlah lohu akan memanggilnya dia keluar
untuk berjumpa dengan kalianSetelah berkata, ia berbangkit dari tempat duduknya dan ngeloyor masuk.
Melihat tuan rumah tidak ada ditempatnya, ceng Ie dan it Tok Tojin kembali saling
pandang dengan mempelototkan matanya masing-masing. Keduanya kelihatan
bernapsu untuk bertempur, cuma saja tidak baik disitu banyak tetamu dan malu hati
terhadap tuan rumah, yang tentu tidak mengijinkan mereka bertempur begitu saja.
Sebentar lagi tampak cong Ie meninggalkan tempat duduknya dan menghampiri
pada Kho Kie ia menanya. Hei, Kho toako, kau sendirian saja" Mana Tiong Jong"
Kho Kie unjuk muka lesu, ia tak lantas menjawab, hanya menatap wajahnya nona
cong yang cantik. Ilmu Golok Keramat - Halaman 88
yoza collection Toako, kau kenapa" desak si nona. melihat Kho Kie seperti yang ragu-ragu untuk
berbicara. Sebelum Kho Kie dapat membuka mulut menjawab, tiba-tiba terdengar suara
tertawa gelak-gelak diantara tiga muridnya siluman Khoe Tok.
Mereka kelihatan iri hati melihat si nona seperti yang sangat memperhatikan sekali
atas dirinya Ho Tiong Jong, itu pemuda yang ia incar mau dianiayainya.
Nona cong.. kata oet-ti Koen mengejek. itu siorang she Ho sudah mati, apa kau
belum pergi sembahyang didepan peti matinya" Ha ha ha.. ciong Ie terkejut sekali
mendengarnya. Ia tidak ambil perduli kata katanya oet-ti Koen yang mengejek hatinya saat itu
tergetar oleh kabar kematiannya Ho Tiong Jong, Dia mati.. ia mendumel setelah
bengong sejenak. Kemudian ia mengawasi pada Kho Kie. Kho toako, apakah benar
engko Ho ma.. " Ia tak dapat melampiaskan kata penghambisan ti , karena tenggorokannya terasa
seperti tersumbat oleh kesedihan.
Kho Kie hanya anggukkan kepalanya ia mengerti bahwa kabar itu telah
menggetarkan hatinya si nona yang tampaknya ada menaruh perhatian besar kepada
si anak muda. Kho toako, mari antar aku kesana.. kata pula si nona, seraya gunakan setangannya yang harum semerbak untuk menyeka air matanya yang mengembeng. Kho Kie
bangun dari tempat duduknya, Diam-diam dua orang itu telah ngeloyor pergi.
cek-bin Thian ong Kim Toa melihat Su-moynya mau berlalu sudah lantas menanya.
Hei, sumoay, kau mau pergi kemana"
Aku mau pergi sembahyang pada jenazahnya engko Ho, jawabnya. Him Toa Kie
mengkerutkan aslinya. Diam-diam ia berpikir sumoay baru saja berkenalan dengan orang she Ho itu,
ternyata hatinya sudah tertawan olehnya, Buktinya, air matanya berlinang-linang
mendengar kabar kematiannya si pemuda.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 89
yoza collection Dia ada begitu besar menaruh perhatian, mungkin hatinya jatuh cinta pada Ho Tiong
Jong, Untung dia sudah mati, kalau tidak. bagaimana aku harus mempertanggung
jawabkan kelakuannya sumoayku itu didepan ayahnya"
Setelah berpikir demikian, ia pun meninggalkan tempat itu berjalan masuk
keruangan dalam. Kho Kie yang belum tahu jenazahnya Ho Tiong Jong ada ditempatkan dimana, lalu
mencari keterangan pada orang-orang Seng kee-po, kiranya jenazahnya pemuda itu
ditaruh dalam kuil Po-in-yan. Untuk kesana, mereka harus mencari sungai kecil dan
masuk kedalam rimba bambu yang ada di sebelahnya.
Disitu tidak ada jembatan, hingga orang harus lompat menyebrang. cong le yang
sudah tidak sabaran untuk melihat jenazahnya Ho Tiong Jong, sudah enjot tubuhnya
melesat dan sebentar saja sudah berada diseberang, kemudian terus berjalan ke kuil
Po-im-yan. Tinggal Kho Kie yang jadi kebingungan sendiri, karena ia tidak pandai mengentengi
tubuh, ia tidak ungkulan untuk lompat menyebrangi sungai itu yang jaraknya ada
setombak lebih, tapi karena hatinyapun sudah ingin lekas-lekas melihat jenazahnya
sang kawan, ia sudah pejamkan matanya dan paksa lompat menyebrang.
Bagaimana selanjutnya" Apa Kho Kie rupanya lebih pandai masuk kedalam tanah
dari pada lompat menyebrang kali karena saat itu tidak ampun lagi ia kecebur kedalam
sungai dan terpaksa berenang sebentar untuk mencapai kelain tepi, setelah naik didarat
pakaiannya menjadi basah kuyup, ia tidak perdulikan itu, terus menyusul nona cong
yang entah sudah sampai dimana.
Sesampainya dalam kuil ia mencari kesana kemari dimana jenazahnya Ho Tiong
Jong ada ditaruh ia segera menemui kamar yang terang benderang lalu masuk
kedalamnya. Pada dekat dinding sebelah kanan tampak ada satu tempat tidur, dimana
ada diletakkan jenazahnya Ho Tiong Jong.
Dengan badan bergemetar menahan rasa sedihnya Kho Kie datang menghampiri.
Ia membuka kelambu dan menatap wajahnya sang kawan beberapa lamanya.
Wajahnya Ho Tiong Jong seperti masih hidup hingga diam-diam Kho Kie tidak
mengerti mengapa dengan wajah yang begini Ho Tiong Jong dikatakan sudah mati.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 90
yoza collection Ia menghela napas berulang-ulang, Ho laote, melihar air mukanya kau ini seperti
yang tidak rela meninggal dunia, sebab apa kau tidak mau hidup kembali" Ah, sebaiknya
kau hidup lagi, jangan sampai banyak nona-nona itu menjadi sedih karena mu, Ho Tiong
Jong seperti yang yang mendengar kata-katanya Kho Kie, matanya yang tertutup
tampak seperti bergerak terbuka separuh. Kho Kie menjadi terkejut.
Terus ia memegang nadinya, tapi tidak terasa denyutan juga badannya sudah
dingin seperti mayat, Kho Kie benar-benar merasa sangat duka Saat itu, ia merasa
sangat sayang sahabat karibnya ini telah menemui ajalnya dengan cara yang luar
biasa. Dalam termenung-menungnya, tiba-tiba ia mendengar ada suara wanita dan
senjata yang saling bentur seperti orang yang sedang bertempur, ia menjadi heran.
Tapi tanpa memperdulikan siapa wanita yang bertempur itu, ia sudah lantas keluar
melihatnya. Suara pertempuran itu terjadi dibalik tembok pekarangan yang ia tak mungkin
melompatinya karena sangat tinggi, Lantas ia keluarkan topi lancipnya untuk masuk
kedalam tanah. Ia nerobos dan keluar dibalik tembok pekarangan tadi, dilihatnya yang bertempur
itu ada nona in dan cong Ie. Mereka bertempur sengit sekali, nona in menggunakan
pedang dan nona cong berpegangan sepasang golok tajam sudah lima puluh jurus
mereka bergebrak, sudah kelihatan nyata bahwa nona in bukan tandingannya lagi cong
Ie, pikirannya Kho Khie yang sudah menjadi sibuk, apalagi melihat serang-serangan
cong-le ada berbahaya sekali, Mungkin suatu saat nona in kena dihajar oleh sepasang
goloknya yang tajam. Tiba-tiba terdengar suara nona In tertahan pedangnya kena dipukul jatuh goloknya
nona cong yang tersebut duluan ketakutan dan sudah meramkan matanya untuk
menerima nasib, tapi apa mau, ketika goloknya nona cong membabat, mendadak nona
in sudah menghilang entah kemana, hingga goloknya hanya membabat angin.
cong le tertegun sekian lamanya, ia Celingukan mencari-cari musuhnya, akan tetapi
tidak kedapatan disekitarnya.
Meskipun ia penasaran ingin mencarinya, tapi keinginan lekas lekas ingin melihat
wajahnya Ho Tiong Jong ada lebih mempengaruhi hatinya.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 91
yoza collection cepat ia enjot tubuhnya melompati tembok peka rangan, kemudian masuk kedalam
kuil Po-im-yan untuk melihat jenazahnya Ho-Tiong Jong.
Ketika ia memasuki kamar jenazahnya Ho Tiong Jong, dengan airmata berlinanglinang ia membuka kelambu tempat tidur ia menatap wajahnya si pemuda yang cakap
tampan sambil bercucuran air mata.
Ia berlutut ditepi pembaringan dan mengusap-usap pipinya sipemuda yang sudah
menjadi dingin. Hatinya sedih seperti disayat pisau. Belum lama ia berkenalan dengan
pemuda ini, hatinya sudah tertawan dan ia meskipun diluarnya bersikap keras dalam
hatinya sangat memuja kepada pemuda yang sekarang sudah jadi mayat ini.
Ia menangis terisak-isak sekian lamanya, Sambil menatap lagi parasnya Ho Tiong
Jong, ia mengusap-usap lagipipinya danjidatnya si anak muda, Engko Ho, aku tidak
nyana kau sebegini pendek umur, Kau kelihatannya segar bugar, kenapa kau bisa mati
secara mendadakan" oh. Engko Ho kau..
Si nona tidak dapat melanjutkan kata-katanya, karena mendadak ia lihat wajahnya
Ho Tiong Jong seperti yang bersenyum, ke dua matanya yang tertutup bergerak-gerak
seperti hidup, Kejadian mana membuat cong Ie menjadi ketakutan. Kakinya lemas
dibuatnya, hingga hampir saja ia tak dapat berbangkit dari berlututnya dan jatuh lemas.
Untung dia masih bisa tabahkan hatinya, dengan sekali gerakan lututnya ia lompat
mundur kedekat pintu, kemudian tanpa menghiraukan lagi apa yang akan terjadi lebih
jauh dengan jenasahnya Ho Tiong Jong, si nona sudah angkat kaki melarikan diri terbiritbirit.
Dengan napas masih tersengal-sengal ia sudah berada pula di ruangan perjamuan,
dimana banyak orang tengah bercakap-cakap sambil tertawa-tertawa ramah. Rasa
ketakutannya sudah tidak mencengkeram lagi hatinya.
Him Toa Ki yang selalu memperhatikan sumoaynya, melihat wajahnya sang
sumoay datang pula kedalam ruangan demikian pucat dan napasnya tersengal-sengal,
sudah lantas menanya. Hei sumoay, kau menemui apa seperti yang ketakutan dan
wajahmu pucat sekali"
Kiii kata cong Ie sambil bergidik.
Kau kenapa, sumoay" Ilmu Golok Keramat - Halaman 92
yoza collection Si nona tidak lantas menjawab, hanya menatap wajahnya sang suheng seperti yang
sudah tidak sabaran sekali, karena pertanyaannya belum dijawab. Setelah di tanya pula,
cong le lalu menjawab Suheng, apa kau percaya adanya setan dalam dunia ini"
Aku tidak percaya, karena belum melihatnya.
Suheng, mungkin setan itu ada. Hanya orang yang bintang terang saja tak dapat
melihatnya ia.. Hei, ada apa" Him Toa Ki mendengus, Tapi cong Ie tidak menjawab, hanya
kepalanya digeleng-gelengkan dan matanya mengawasi ketempat seorang udna yang
sedang dirubung-rubung oleh banyak tetamu perempuan, kelihatannya mereka riang
sekali bercakap-cakap KlRANYA nona yang menjadi pusat perhatian itu ada nona Seng Giok Cin, puterinya
Pocu dari Seng-kee-po yang cantik luar biasa.
ooOOoo Bagaimana dengan mendadak nona menghilang ketika mau dihajar dengan
goloknya nona Ceng" Mari kita ajak pembaca menengok pada nona In.
Nona In yang mendadak menghilang, adalah perbuatannya Kho Kie didalam tanah.
Kho Kie yang melihat nona In dalam bahaya, sudah lantas menarik masuk kedalam
tanah, Nona In sebenarnya sudah terbang dengan semangat ketika pedangnya di pukul
jatuh oleh goloknya nona Ceng, kemudian ia pejamkan matanya terima binasa, Tak
dinyana ia rasakan dirinya seperti ada yang telah menolongi dan masih hidup dalam
dunia. Saat itu dalam pelukannya Kho Kie.
Apakah aku ini masih hidup atau sudah berada dalam neraka" terdengar ia
berkata-sendirian. Nona In, kau masih hidup, Karena aku tarik kau masuk kedalam tanah, tak sampai
putus batang lehermu dan menghadap Giam-lo-ong. Ha ha ha apa kau kenali aku ini
Kho Kie" Nona In menghela napas. Karena kuatir lama-lama nona In dalam tanah bisa mati pengap. maka Kho Kie
sudah cepat-cepat bawa lagi si nona keluar dari tanah untuk menghirup udara segar
lagi. Ilmu Golok Keramat - Halaman 93
yoza collection Nona In sudah berdiri lagi menginjak tanah. Sambil merapihkan bajunya yang kusut
dan rambutnya yang tidak karuan, matanya telah melirik pada Kho Kie yang dalam
pakaian hitam dan bertopi lancip hitam, persis seperti setan penunggu gunung.
Tidak heran kalau nona In agak kaget dan hampir keluarkan jeritan tertahan, kalau
tidak lekas lekas Kho Kie membuka topi lancipnya dan wajahnya yang asli tampak
didepan matanya si nona. Ah, Kho toako, betul-betul kau bikin aku mati ketakutan-.. kata si nona bersenyum.
Kho Kie tertawa nyengir. Kho toako, kau baik sekali sudah menolongku. coba kau tidak ada, tentu rohku sudah
melayang dan menemui GIaM-lo-ong seperti barusan kau katakan-.
Eh, nona In kau jangan bilang begitu, Aku menolong karena merasa senang kepada
MU.. tapi ah, aku terlalu banyak bicara, nanti kau marah.
Nona In bersenyum manis. Nona pelayan ini selain romannya cantik manis, juga
ramah tamah dan lincah sekali, hingga menarik perhatiannya Kho Kie. ia senang
terkadang suka melamun, kalau boleh ia akan jadikan nona In itu sebagai kawan
hidupnya. Nona In mengerti kemana juntrungannya Kho Kie bicara, maka ia tidak menegur
dan hanya bersenyum manis, Kho toako, atas pertolongan ini aku tidak tahu bagaimana
aku harus membuang terima kasih kepadamu kata si nona sambil matanya
mengerling kearahnya Kho Kie, hingga membuat hatinya Kho Kie berdebaran.
Ah, tidak apa, tidak apa, asal.. Kho Kie berkata tidak lampias, Hei, Kho toako, kau
jelaskan asal apa" Kho Kie ketawa nyengir.
Lagak-lagunya yang Jenaka ini yang membuat nona In suka kepadanya, tambahan
si nona tertarik hatinya oleh riwayatnya Kho Kie yang sedih.
Kho toa ko, jangan main-main, lekas jelaskan, asal apa sih" sambil mengerling.
Tidak, tidak, ah, biarlah lain kali saja..
Nona In kewalahan, ia meng kerutkan alisnya yang lentik bagus dan menatap
wajahnya. Ilmu Golok Keramat - Halaman 94
yoza collection Si Setan tanah hingga yang diawasi menjadi tundukkan kepalanya, sebentar
kemudian Kho Kie mengangkat kepalanya dan menanya. Nona In, bagaimana kau bisa
ketemu nona dan bertempur"
oh, iya, aku belum menuturkan padamu, jawab nona In Aku dengar nonaku
barusan ada dalam kamarnya jenazah Ho Siangkong.Tiba tiba ada pelayan
mengabarkan bahwa Lo-pocu ada mencari nonaku, maka ia dengan terburu-buru sudah
meninggalkan kamar jenazah dan memesan aku menyusul belakangan, justru aku mau
menyusul nonaku, aku telah berpapasan dengan nona cong.
Aku menanyakan maksud kedatangannya ia menjawab angkuh sekali, hingga
hatiku merasa tidak senang, Kita jadi bertengkar kesudahannya telah diselesaikan
dengan pertempuran yang hampir hampir saja..
Ia cukup perkataannya dengan menjura hormat sekali pada Kho Kie, mengucapkan
rasa terima kasihnya, hingga Kho Kie menjadi gugup menyambutnya. Jangan, jangan-..
buat apa mengucapkan terima kasih aku hanya..
Ia berkata sambil tangannya diulur menyekal lengannya si nona, yang menjerit
tertahan karena kesakitan itulah lengan yang terluka barusan bertempur dengan cicng
ie, maka tidak heran kalau tersentuh oleh Kho Kie menjadi kesakitan.
Kho Kie tarik pulang tangannya.
Maaf, maaf aku tidak sengaja menyentuh lenganmu yang terluka, Nona In, mari
kasih aku lihat bagian mana yang terluka aku dapat mengobatinya.
Nona In tidak menjawab, hanya matanya menatap Kho Kie dan selebar mukanya
menjadi merah karena merasa jengah.
Setelah melemparkan senyuman, ia enjot tubuhnya melalui tembok pekarangan
meninggalkan Kho Kie yang jadi melongo dibuatnya. Nona In ketika mampir
kekamamya Ho Tiong Jong dan melihat jenazahnya Ho Tiong Jong bergerak-gerak
seperti mau bangun, bukan main kagetnya. Lantas saja ia melarikan diri tanpa menoleh
lagi kebelakang. Kho Kie yang jadi kebingungan karena tidak dapat melompati tembok pekarangan
lalu mengeluarkan pula topi wasiatnya dan masuk kedalam tanah. sebentar lagi ia
sudah berada pula didalam kamarnya Ho Tiong Jong.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 95
yoza collection Kali ini ia kaget benar-benar, karena Ho Tiong Jong dilihatnya sudah duduk
dipembaringan sambil menggerak-gerakannya tulang-tulangnya yang telah berbunyi
kretek kretek beberapa kali. Diam-diam dalam halnya Kho Kie berkata, Ho laote, kau
mati penasaran makanya juga kau menjadi mayat hidup, Aku adalah sahabat karibmu,
janganlah kau membikin ketakutan sampai mati konyol.


Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Sebuah Kota Banyak Cerita 12 Balada Si Roy 10 Epilog Karya Gola Gong Rajawali Sakti Dari Langit Selatan 15

Cari Blog Ini