Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung Bagian 8
Berapa lama ia bisa hidup" menyelak Seng giok Cin.
Dia dapat hidup dalam beberapa jam saja. jawab si nenek.
Aaaaa locianpwee keliru"
Mana lohu bisa keliru "
Tiong Jong tidak bisa mati, Aku tidak percaya ia bisa mati..
Sebabnya " Kalau dia memang harus mati, tempo hari saja ketika kena Ceng ciauw Ni Kouw
punya Tok-Kim chi. Senjata rahasianya itu amat berbisa, aku tidak percaya jarum maut
cianpwee ada lebih berbisa dari Ciauw Nikouwpunya Tok-Kim chi.
Bisa jarum yang lohu tusukan di tubuhnya itu termasuk diantara Lima Bisa sedang
Ceng Ciauw punya Tok kim chi termasuk juga dalam itu Lima Bisa , Kalau Tiong Jong
tidak mati oleh Tok-kim-chi tentu dia bakalan mati oleh jarum mautku, itulah rupanya,
Tiong Jong memang sudah nasibnya akan binasa dengan racun kesianSudahlah, menyelak Kim Toa Lip. sekarang lekas kau keluarkan itu anak yang kau
tahan, Dan kami akan berlalu dari sini"
Ilmu Golok Keramat - Halaman 334
yoza collection Si kakek delikin matanya akan tetapi ia tidak kata apa-apa, ia ngeloyor pergi sekian
lamanya, kemudian datang lagi dengan Tan Kie Seng, cu Coan Liang dan Kong soe Tek.
Mereka kegirangan dapat berjumpa kembali dengan paman dan kawan-kawan,
terutama Kong soe Tek yang kegarangannya paling besar karena telah dapat berjumpa
kembali dengan Kong Soe Jin, engkonya.
Kedua saudara itu, yang mendapat julukan im yang Siang kiam, telah berpelukan
kegirangan dengan berlinang-linang air mata.
Kim Toa Lip sendiri tenang-tenang saja, karena puterinya telah diselamatkan oleh
Ho Tiong Jong. Meskipun anak muda itu sudah kena tusukan jarum beracun si kakek, ia
percaya Ho Tiong Jong dapat membawa putrinya ketempat yang selamat, Mereka lantas
pada meninggalkan tempat itu, karena orang-orang yang hendak ditolong nya sudah
beres dan kembali dengan selamat. Hanya Seng Giok Cin yang tidak turut mereka
pulang. Seng Eng yang percaya puteri-nya bisa membawa dirinya, tidak berkata apa-apa,
ketika si nona menolak untuk turut pulang dengan alasan hendak bercakap-cakap
sebentar dengan si kakek, ia hanya memesan supaya si nona berlaku hati-hati.
Seng Giok Cin hiburkan sang ayah dengan kata-kata yang menentram bati, maka
ayahnya telah meninggalkan ia dengan hati lega.
Meskipun dimulut tidak mengucapkan apa-apa, tapi dihati Seng Eng sudah menebak
seratus persen bahwa puterinya tidak turut pulang bersama sama tentu hendak
menyelidiki Ho Tiong Jong.
Sebagai orang tua yang menyayang pada putrinya, Seng Eng mengerti bahwa
puterinya telah jatuh hati kepada pemuda yang gagah berani itu.
souw Kie Han heran melihat si nona tidak turut pergi, maka ia lalu menanya. Hei
nona mengapa kau tidak turut kepada mereka"
Seng Giok Cin tersenyum manis, Pelahan-lahan ia mendekati si kakek dan berkata
pelahan cia npwee, aku tidak turut berlalu dari sini karena aku ada sedikit urusan
dengan cianpwee. Hei, urusan apa lagi " menentang si kakek dengan heran.
Soal Tiong Jong. jawabnya.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 335
yoza collection Si kakek buka lebar matanya, Pikirnya, si cantik Kim Hong Jie telah menyintai Ho
Tiong Jong begitu rupa, kini kembali satu nona elok menaruh perhatian begitu besar
kepada si pemuda, Betul-betul Tiong Jong sangat beruntung, hanya sayang dia pendek
umur, sudah kena jarum mautnya dan tidak bisa tertolong jiwanya.
Tiong Jong kenapa, tanya si kakek.
Kalau Tiong Jong sudah mati, dimana kuburannya "
Kau mau bersembahyang "
Ya, jawab si nona telengas..Souw Kie Han mengelah napas, ia mengawasi paras
muka si nona yang cantik menarik, yang saat itu mengandung kedukaan.
Hatinya kasihan, akan tetapi apa mau di kata, ibarat beras sudah jadi bubur ia
sendiri tak dapat menolonGi Ho Tiong Jong, Tapi ia bisa menghiburi si nona, katanya.
Nona, Tiong Jong masih belum mati, sebentar malam kira-kira jam dua baru dia
mati.. Setelah berkata demikian, kembali si kakek mengawasi wajah yang cantik menarik
nona didepannya, pikirannya saat itu melayang kepada istrinya yang telah
meninggalkan dunia. Maka sambil menghela napas ia pelahan lahan angkat kakinya meninggalkan Seng
giok cin berdiri sendiri.
Seng Giok Cin tak tahu, ia harus berbuat bagaimana sekarang.
Mau menyusul Ho Tiong Jong, menyusul kemana" ia tak tahu kemana perginya si
pemuda yang membawa Kim Hong Jie.
Ia jadi berdiri menjublek sekian lamanya, pelahan napas terdengar beberapa kali,
wajahnya menunjukkan rasa duka.
Ho Tiong Jong barusan mendengar Souw Kie Han memuji-muji dirinya, diam-diam
ia merasa bangga, Kalau saja pujian itu pada beberapa waktu berselang, tentu ia sudah
keluar dari tempat sembunyinya dan mengunjuk diri sambil tepuk-tepuk dada.
Tapi kini Ho Tiong Jong sudah ada pengalaman, ia tidak mau unjukkan dirinya
sewaktu dirinya diangkat tinggi-tinggi, meskipun sang hati kepingin menonjolkan
mukanya didepan orang banyak. terutama diiepan gadis jelita seperti nona Seng. seban
saat ia tidak bisa wajahnya yang cantik dan kebaikannya.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 336
yoza collection Kini tegas ia menyaksikan bagaimana nona Seng begitu memperhatikan dirinya. ia
tidak turut pulang dengan ayah dan pamannya karena ingin mengetahui hal kematian
dirinya, pembicaraan yang dilakukan antara nona Seng dan Souw Kie Han tertangkap
nyata dalam telinga si pemuda, hingga diam-diam ia berkata kepada dirinya sendiri.
Dia juga menyintai diriku, bagaimana ini jadinya" Hong Jie dan giok Cin dua nona
cantik jelita pada menyintai aku, kenapa "
Ia sendiri tak tahu, Apakah lantaran wajahnya cakap cakap" Atau karena sikap dan
pengawakannya gagah" Aaaa.. . mustahil, sebab tak kurang-kurang pemuda pemuda
lain yang lebih tampan dan gagah, malah mereka ada dari tingkatan atas, sedang ia
sendiri hanya seorang muda dari kalangan gelandangan saja, IHemn, ia tidak habis
mengerti. Tiba-tiba ia teringat bahwa dirinya hanya tinggal beberapa jam lagi saja, hatinya
menjadi cemas. Diwaktu ia mengelah napas, matanya melihat nona Seng dengan perlahan lahan
angkat kakinya menuju lembah. Cepat cepat ia keluar dari tempat sembunyinya dan
dengan tindakan ringan yang tidak menerbitkan suara ia menghampiri si nona. Dari
belakang nya ia berkata perlahan.
Adik Giok, kau jangan berduka, aku ada disini.
Kaget bukan main Seng giok Cin, cepat ia berbalik dari depannya berdiri Ho Tiong
Jong dengan muka berseri seri, wajahnya yang tampan menawan yang selalu menjadi
buah matanya. Tapi herannya Seng Giok Cin bukannya mengunjuk wajah girang melihat si pemuda
saat itu, sebaliknya air mukanya tampak dingin.
Ya, bagaimana sekarang setelah kau ada disini" katanya ketus. Ho Tiong Jong jadi
berdiri bengong. Sama sekali ia tidak mengira bahwa akan mendapat jawaban begitu ketus dan air
muka yang dingin, Aneh, pikirnya.
Kau kira dirimu seorang gagah perkasa, bukan" Hm.. . tidak tahu malu.
Kegirangan dan kemesraan Ho Tiong Jong seketika itu lenyap tak berbekas. ia
seolah-olah diguyur air dingin dengan mendadak saja badannya dirasakan menggigil.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 337
yoza collection Tadinya ia menduga Seng giok Cin menyambut ia dengan mesra, karena ia
menyaksikan sendiri, bagaimana gelisah dan benar perhatian Seng giok Cin terhadap
dirinya yang dikatakan sudah kena racun dan akan menemukan ajalnya. Heran kenapa
sikapnya demikian dingin" Ah, dasar hati wanita sukar diduga. Ketika Seng giok Cin
perlakukan Ho Tiong Jong demikian"
Soalnya adalah karena si nona merasa malu. Tadi perbuatan dan percakapannya
dengan si kakek pikirnya telah diketahui oleh sipemuda, itulah berarti bahwa rahasia
hatinya telah diketahui semua oleh Ho Tiong Jong.
Ia merasa malu sendiri, maka juga ketika mataaya kebentrok dengan matanya
sipemuda, lantas saja selebar mukanya menjadi merah jengah. Untuk menebus rasa
malunya ia coba unjukkan muka dingin dan ucapan perkataan ketus, tapi ia salah hitung,
karena justeru demikian sipemuda yang beradat angkuh lantas mengambil jalannya
sendiri. Ho Tiong Jong bukannya itu pemuda yang gampang menekuk lutut didepannya
wanita cantik, boleh diinjak injak kepalanya, asal si nona untuk sikap manis pemuda she
Ho itu adatnya angkuh dan dapat menghargai dirinya sendiri.
Mukanya lantas berubah, ia tidak unjuk senyumannya lagi dan menjawab
ucapannya si nona. Ya, nona Seng harap kau suka maafkan, kalau karena kedatanganku ini ada
mengganggu ketentramanmu. Budimu yang telah kuterima, aku tidak akan
melupakannya. Nah, selamat tinggal.
Setelah berkata demikian Ho Tiong Jong lantas berlalu dari depan si cantik. seng
Giok Cin jadi kebingungan.
Barusan kedengarannya enak sekali ketika Ho Tiong Jong mengucapkan kata kata
adik giok, sekarang sudah berubah lantas dengan Nona Seng, inilah ada tanda bahwa
pemuda itu menolak sikapnya yang barusan di unjuk itu. ia tidak menduga sama sekali
kalau pemuda itu berkepala batu dan tidak tunduk oleh kecantikan.
Maka cepat-cepat ia memburu, Eh, Engko Jong, kau tunggu dahulu. teriaknya. Ho
Tiong Jong hentikan tindakannya.
Ada urusan apa lagi" tanyanya.
Kau sekarang hendak pergi kemana"
Ilmu Golok Keramat - Halaman 338
yoza collection Ho Tiong Jong tidak menjawab, ia harus angkat bahunya dan gelengkan kepala.
Pikirnya betul-betul hati wanita sukar di tebak arahnya. Barusan ia begitu ketus dan
dingin, kini ramah tamah dan menanyakan pula tentang dirinya hendak pergi kemana,
tak pernah mau tahu urusan orang, mau pergi ke mana itulah ada urusannya sendiri.
Meskipun ia akan menghadapi kematian, tapi untuk di hina seseorang wanita, nanti
dahulu, Maka ia segera melangkah lagi hendak meninggalkan si nona, yang kini sudah
jinak dan lunak. Seng Giok Cin gelisah menghadapi kepala batu, maka ia cepat memegang
tangannya dan menanya pula dengan suara halus merdu dan tidak lupa mulutnya yang
mungil menyungging senyuman.
Bab 17 : ANTARA SUKA DAN DUKA. Engko Jong harap jangan marah, barusan aku
berlaku kurang sopan, Harap kau suka maafkan, sebenarnya bagaimana rencanamu
kau mau pergi kemana"
Aku sendiri tidak tahu, tapi aku harus lekas meninggalkan tempat ini. Ho Tiong
Jong menjawab sambil berjalan. Si nona mengintil disampingnya. Engko Jong menurut
pikiranku sebaiknya kau mengikuti aku, buat aku coba menyembuhkan racun yang ada
di tubuhmu. Ho Tiong Jong ketawa getir.
Kau baik sekali nona Seng, jawabnya, terima kasih kau tak usah repot-repot karena
diriku, sebab aku sendiri bisa mengatasinya. Perih hatinya Seng Giok cin, kembali ia
mendengar si pemuda memanggil, nona lagi padanya bukannya adik, itu tandanya
masih marah kepadanya. Seumurnya Seng Giok cin belum pernah begitu merendah pada orang, juga belum
pernah mendengar kata-kata yang acuh tak acuh seperti Ho Tiong Jong, maka hatinya
sangat perih dan ia kepingin menangis oleh karenanya. Ia melihat si pemuda
meninggalkan kepadanya. Terpaksa ia memburu pula, sambil menyekal lengannya pula
ia berkata. Engko Jong kau benci padaku "
Kenapa aku harus membenci kau "
Kau kelihatannya acuh tak acuh terhadapku.
Ya, diantara kita tidak ada hubungan lain, Kita hanya sebagai kenalan sepintas lalu
saja dan itu mudah dilupakan, Budimu yang aku terima, selama aku masih hidup tentu
aku tidak akan melupakannya. Kembali Seng Giok Cin hatinya merasa di tusuk-tusuk.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 339
yoza collection Perih sekali hatinya ia menyintai sipemuda, tapi ternyata pemuda itu tidak mengerti
akan cintanya. Tapi itu bukan salahnya Tiong Jong, salahnya sendiri barusan membuat
sakit hatinya sipemuda yang beradat tinggi. ia menyesal, bagaimana akalnya supaya ia
dapat baik kembali" mari kita bicara. mengajak si nona sambil menarik lengannya sipemuda pergi
kebawahnya pohon yang rindang. Kedua-nya buat sejenak lamanya tinggal membisu.
Seng Giok Cin tundukan kepala, sedang Ho Tiong Jong saban saban mendongak
melihat kelangit seolah-olah ada apa-apa disitu yang dicari. Suatu saat ia memandang
sinona yang menundukkan kepala sambil bakal main ujung bajunya.
Nona Seng ada urusan apa kau ajak aku kesini" tiba-tiba sipemuda membuka
pembicaraan. Seng Giok Cin tidak menjawab, hanya dari sepasang matanya yang jelita tiba-tiba
mengeluarkan air mata. Ho Tiong Jong kaget melihat Seng Giok Cin menangis.
Kau kenapa" tanyanya heran.
Engko Jong. kata si nona sambil terisak-isak Apa kau masih marah padaku "
Kenapa aku mesti marah padamu "
Engko Jong, kau tak tahu isi hatiku terhadapmu. Ho Tiong Jong melengak. Sebelum
ia membuka suara menanya, si nona sudah mulai melanjutkan kata-katanya secara
blak blakan ia bukan seorang nona pemaluan atau pingitan, ia tidak tedeng aling-aling
untuk mengatakan isi hatinya didepan pemuda pujaanya.
Engko Jong, seumur hidupku selain ayah yang aku amat pikiri, tidak ada lain orang
lagi. Tapi sejak hari itu, waktu kau menolong diriku tanpa menghiraukan diri sendiri
telah menempur Sepasang Orang Ganas hatiku terus memikir padamu. Ho Tiong Jong
berdebaran hatinya mendengar pengakuan si nona, ia tidak menyangka bahwa si nona
berani secara terang terangan membuka rahasia hatinya, ia terus mendengarkan
lanjutannya si nona bicara.
Malah, aku lebih berat memikiri dirimu dari pada ayahku sendiri, Pikirku. setelah
kau mati, aku akan mencukur rambut masuk menjadi nikouw untuk melayani suhu di
Ilmu Golok Keramat - Halaman 340
yoza collection Ta san. Setiap hari aku akan tetap mengenangkan dirimu, mendoakan supaya arwah
mu dialam baka mendapat tempat yang lapang.. .
Seng Giok Cin sampai disini sudah tidak dapat menahan rasa sedihnya lagi, maka
ia telah menangis makin sedih danjatuhkan dirinya dalam pelukannya Ho Tiong Jong.
Ia menangis terisak-isak didadanya sipemuda yang lebar dan kuat.
Ho Tiong Jong sementara itu sudah tak dapat berkata-kata saking kagetnya. Kaget,
Karena ia tidak menyangka si nona ada demikian besar cintanya terhadap dirinya, ia
menyesal akan perlakuannya tadi, yang membuat si nona merasa tidak enak hatinya,
Perlahan-lahan ia memenangkan hatinya.
Sambil mengusap-ngusap rambutnya si nona yang hitam mengkilap dan tumbuh
subur ia menghibur. Adik Giok. kau jangan berkata demikian. Aku hanya seorang pemuda gelandangan,
tidak punya rumah tangga yang tentu, malah orang tua sendiri belum tahu dimana
adanya. Masih terlalu banyak pemuda-pemuda pantaranku, yang lebih tampan, gagah
dan tinggi kedudukannya maupun ilmu silatnya, maka bagimu masih mudah saja untuk
memilihnya bukan" Kau..
Engko Jong. memotong si nona dengan air mata masih berlinang-linang, memang
tidak salah ucapanmu barusan, banyak yang lebih cakap dan cerdik dari pada kau. Tapi
kau adalah kau, mereka adalah mereka, Mereka bukannya kau. Engko Jong, kau tidak
tahu, meski sekarang badanku belum menjadi milikmu, tapi hatiku telah lama menjadi
milikmu. Maka kalau kau mati, hatiku juga berarti mati, mengikuti kau dikubur,
Selanjutnya aku akan hidup dengan semangat melayang-layang dan mungkin, setelah
suhu menutup mata aku juga akan menyusul rokhmu ketempat baka.
Adik Giok.. suara merdu menyelusup ditelinga si nona, sedang mulutnya ditekap
oleh sipemuda pujaannya, Kau jangan berkata demikian, aku seram mendengarnya,
Nah, sekarang coba dongakkan wajahmu yang cantik.
Seng Giok Cin menurut, dengan air mata masih berlinang-linang, ia dongakkan
mukanya menatap wajahnya Ho Tiong Jong yang bersenyum kepadanya. Sejenak
lamanya keduanya saling memandang dengan tidak merasa puas.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 341
yoza collection Tangannya Ho Tiong Jong yang kiri dipakai menunjang dagunya si nona, sedang
yang kanan dipakai mengusap-usap jidat, rambut, pipi dan mulutnya sinona yang
mungil, Matanya terus menatap seolah olah tidak mau berkedip.
Si nona diperlakukan demikian, tinggal mandah saja malah merasa sangat bahagia.
Adik Giok. kata sipemuda dengan suara pelahan, Aku cinta padamu, aku ingin
memandang wajahmu sepuas puasnya, supaya kalau aku nanti mati dapatlah aku
mengenangkan wajah yang elok jelita dari kekasihku daiam-dunia..
Suara Ho Tiong Jong parau kedengaran-nya, karena menahan rasa sedih yang
mencengkeram hatinya. Tampak pada kedua belah matanya ada meneteskan butiian
Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
air mata, sedang sepasang matanya Seng Giok Cin yang barusan baru berhenti
menangis, kini mendengar kata kata itu. kembali mengeluarkan air mata dengan
derasnya. Keduanya jadi saling peluk dengan sangat mesra seakan akan tidak ingin
berpisahan pula, keduanya saat itu merasa sangat bahagia, melupakan untuk sesaat itu
atas kematiannya sipemuda yang sebentar lagi akan terjadi.
Suaranya Ho Tiong Jong yang memanggil adik Giok terus berkumandang dalam
telinganya si nona, jasanya seperti suara musik yang merdu, ia bersenyum, diam-diam
dan balas memeluk erat-erat pada sipemuda yang memeluk kencang tubuhnya seakanakan sudah tak mau melepaskannya lagi.
Tiba-tiba Ho Tiong Jong mendorong dengan perlahan tubuh sinona yang harum
semerbak, pikirannya kalut perasaannya cemas meluap-luap dan ia menyesal bahwa
umurnya akan demikian pendek. Kalau saja ia diberi panjang umur, alangkah
bahagianya ia hidup di dampingi seorang wanita elok seperti nona Seng Eng yang
mencintai setulus hati. Adik Giok,sudah waktunya kita berpisahan-.. terdengar sipemuda pelahan sambil
mendorong tubuhnya si pemudi pelahan.
seng Giok Cin berkeras tidak mau dipisahkan dari tubuhnya.
Engko Jong.. . ia berbisik, Biarkan aku ikut kemana kau pergi temponya ada sangat
singkat untuk kita akan berpisahan selama-lamanya, dengan begitu dapatlah nanti aku
mengenangkan wajahmu dibawah sinarnya lampu sang Buddha.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 342
yoza collection Ho Tiong Jong kaget, ia tidak tega untuk mendorong sinona yang memeluk eraterat tubuhnya.
Adik Giok. semestinya aku tidak boleh berbuat begini, aku harus bersikap dingin
padamu, memancing kebencianmu, supaya kau dapat melupakan aku. Tapi, ya, barusan
kau kata hendak mengikuti aku sampai aku..
IHussstt.. kata Seng Giok Cin, sambil menekap mulutnya sipemuda dengan jari-jari
tangannya yang halus mulus, jangan teruskan bicaramu, aku seram mendengarnya,
sebaiknya kita bicarakan hal hal yang membahagiakan hati saja.
Ho Tiong Jong menatap wajah cantik dari Seng Giok Cin, kerlingkan matanya yang
menjalin hati, membuat Ho Tiong Jong lemas karenanya, maka ia bersenyum dan
berkata dengan pikiran lega. Baiklah, aku menurut saja padamu.
Seng Giok Cin berseri-seri, air matanya yang barusan berlinang linang telah
menghilang entah kemana. Perlahan-lahan ia keluar setangannya, hendak menyeka bekas menangis tadi.
Ho Tiong Jong cepat merebutnya setangan yang harum semerbak ini, ia sendiri
yang menyeka pelahan-lahan air yang masih mengeram ditelakupan dan bulu matanya
yang halus lentik, oh bagaimana bahagia Seng Giok Cin pada saat itu. Keduanya saling
menatap dengan bersenyum-senyum.
Tangannya nona Seng yang halus memegang tangannya sipemuda, diajaknya untuk
berduduk pada sebuah batu besar yang tidak jauh dari situ.
Engko Jong. kata sinona, setelah mereka duduk berendeng, semula aku tidak
memperdulikan segala kejadian. Kini aku merasakan akan kedatangannya malaikat
elmaut. Setelah aku menyaksikan perbuatanmu menolong si lemah memberantas si
jahat, hatiku jadi tergerak. Aku berjanji akan membuang perangaiku yang sudah-sudah
dan selanjutnya akan menjalankan kebenaran seperti kau"
Bagus itu, bagus adik Giok, Setelah aku.. dia tidak dapat melanjutkan bicaranya
karena mulutnya kembali dibekap oleh tangan yang mungil Seng Giok Cin matanya
melotot kepadanya seolah-olah menegur kenapa ia hendak berkata pula yang
menyeramkan itu. Ho Tiong Jong merasa bersalah, maka ia berseri-seri kemudian
berkata. Adik Giok, maafkan aku barusan aku kelupaanIlmu Golok Keramat - Halaman 343
yoza collection Aku harap kan jangan timbulkan soal demikian pula, yang membikin hatiku sangat
pilu dan kepingin menangis. apakah kau senang melihat aku menangis terus-terusan"
demikian si nona menyesalkan.
Iyah dah. aku tidak berani lagi. jawab sipemuda bergurau.
Seng Giok Cin ketawa, Suasana menjadi gembira lagi, keduanya meneruskan
percakapannya. Seng Giok Cin menyatakan pikirannya.
Engko Jong meski betul katanya kau tak iapal ditolong lagi, tapi apa salahnya
sebelumnya waktunya sampai, kita berdaya untuk mencari pemunah racun yang ada
ditubuhmu. Siapa tahu Tuhan memberkahkan kita dapat hidup bahagia nanti" Ho Tiong
Jong diam saja. Tapi otaknya bekerja, ia pikir, tubuhnya sudah tiga kali kena racun. Pertama karena
goresan kukunya Tok-kay, kemudian Toat-kim chi dari ceng ciauw Nikow yang ia gigit
dengan giginya, lantas belakangan diinjeksi oleh jarum mautnya si kakek aneh dari
Lembah Pasir Berjalan. Tiga macam racun sudah mengaduk dalam tubuhnya, mana mungkin dirinya
ketolongan dari bahaya kematian.
Melihat sipemuda diam saja. Seng Giok Cin meneruskan bicaranya.
oo, ya.. . sekarang aku baru ingat, Locianpwee Kong Yat Sin sering-sering datang ke
gunung Po kay san menyambangi seorang sahabatnya untuk bercakap-cakap. Dari sini
gunung itu jaraknya hanya seratus lie saja. Aku kira, dalam waktu dua jam kita sudah
bisa sampai, Siapa tahu peruntunganmu panjang umur, dengan Tuhan Yang Maha Esa
kau dapat di tolong. Dia ada mempunyai hubungan baik dengan ayahku, maka aku akan
minta supaya bagaimana juga ia dapat menolong dirmu. Eh bagaimana kau pikir"
Ho Tiong Jong terbuka sedikit harapannya, ia menyetujui usulnya si nona untuk
pergi kesana. Disaat mereka pada bangun berdiri dari duduknya, tiba tiba muncul Souw Kie Han
dihadapan mereka. Hei, kalian lagi merundingkan apa lagi bukan lekas pergi" tegurnya kasar.
Ho Tiong Jong beringas, Agaknya ia sangat marah pada si kakek yang menginjeksi
dirinya dengan jarum mautnya. Tapi sebelum pemuda membuka suara, Seng Giok Cin
Ilmu Golok Keramat - Halaman 344
yoza collection menalangi padanya menjawab. Hii, kau ini orang tua bawel benar, sekarang juga kira
memang hendak meninggalkan tempatmu
Souw Kie Han melihat sepasang matanya si nona merah seperti habis menangis,
hatinya menjadi lemas. Tidak tega berlaku keterlaluan, ia hanya menyuruh supaya
mereka buru buru meninggalkan tempat itu.
Matanya Ho Tiong Jong mendelik, IHm.. . ia menggeram, kalau kepandaianku
diatasmu, aku akan membereskan kau kakek serakah ini mengangkangi seluruh
gunung. Souw Kie Han berubah wajahnya, ia tidak senang mendengar perkataan Ho Tiong
Jong. Bccah, kau jangan banyak omong. Sekali lagi kau berani berkata begitu awas
demikian ia mengancam. Ho Tiong Jong meluap amarahnya.
Ia nekad dan hendak menempur lagi si kakek, meskipun ia sudah dipecundangi dan
tahu bahwa kepandaiannya belum nempil untuk melayani si kakek. Pikirnya, sudah
kepalang, tokh dirinya bakalan mati, Takut apa sama si kakek yang kejam itu.
Tapi Seng Giok cia lebih sabar, ia tahu meski ia berdua bersatu juga mengerubuti
si kakek masih bukan tandingannya, apa lagi Ho Tiong Jong seorang diri
menghadapinya, maka ia sudah kasih isyarat kepada sipemuda dengan kerlingan
matanya. Sabar Locianpwee, jangan berbuat sekasar itu kepada kami, Tokh kami hanya
menginjak Liu soa-kok hanya untuk sekali ini saja, untuk apa kau jadi marah"
Si kakek mendengar tata bahasanya demikian halus dan merendah, hatinya lemas,
Terdengar ia menghela napas, kemudian berkata.
Ya, kalian tidak tahu kesusahan hati lohu. Sebenarnya, lohU tidak punya maksud
memberlakukan kalian kasar.
Ho Tiong Jong mendengar perkataannya si kakek, lantas terlintas dalam ingatannya
suatu penemuannya tempo hari. Aku tahu kau punya kesusahan hati , katanya Souw
Kie Han berubah wajahnya, ia mengawasi si pemuda sejenak. Bagaimana kau tahu
kesusahan lohu " Kau tentu sedang memikirkan benda wasiat yang kau cari tak ketemu, bukan "
Ilmu Golok Keramat - Halaman 345
yoza collection Si kakek tergetar hatinya, ia heran kepada pemuda ini dapat menebak dengan tepat
kesusahan hatinya" Apa artinya perkataanmu itu, tanya sikakek.
Sekarang kau terangkan dahulu kesusahan hatimu, nanti aku akan kasih tahu apa
apa yang membuat terhibur kesusahanmu"
si kakek terheran heran mendengar bicaranya Ho Tiong Jong.
Ya. lohu sudah puluhan tahun lamanya-tapi selama itu belum juga dapatkan benda
yang lohu maksudkanHo Tiong Jong ketawa, Aku tahu kesusahan ini, kau lentu mencari itu patung yang
melukiskan tubuhnya satu wanita elok. benar tidak"
Hei bocah teiiak si kakek, Kau bohong mana bisa jadi kau dapat menemukan benda
itu digunung Sie ban-leng ini, tentu kau menemukannya diluar gunung.
Aku sudah memegangnya, aku sudah melihatnya, bahkan sudah membaca apa
bunyinya tulisan yang diukir pada patung sicantik itu. jawab Ho Tiong Jong. souw Kie
Han terbelalak matanya, ia mengawasi si pemuda tanpa berkesiap.
Bocah, kau lekas beritahukan pada lohu, dimana letaknya dan apa patung itu sudah
di ambil olehmu. Bicara lekas, kalau sedikit, membohong lohu tidak perkenankan
meninggalkan tempat ini. Mungkin lohu akan membuka pantangan membunuh dan
hilangkan jiwa kalian. Seng Giok Cin terkesiap hatinya, ia jerih juga menghadapi si kakek yang sedang
kalap mendengar berita tadi dari Tiong Jong.
Tapi sebaliknya Ho Tiong Jong tidak takut, ia tertawa bergelak-gelak. Kakek kejam,
aku Ho Tiong Jong tidak nanti takut dengan ancamanmu sekarang mati dan nanti mati,
untukku sama juga bukan"
Souw Kie Hanjadi melongo. Memang benar juga kata-katanya sipemuda, ia sudah
kena jarum injeksi mautnya lagi beberapa jam menemui kematiannya, kalau sekarang
ia membunuhnya sama juga, tidak banyak bedanya ada terlebih cepat ia menemui
kematiannya. Ilmu Golok Keramat - Halaman 346
yoza collection Ia menyesal sendiri tidak dapat memunahkan racun jarum mautnya, kalau tidak
boleh ia memunahkan dahulu racun yang pada ditubuhnya si pemuda untuk mengorek
rahasia yang diketahui oleh sipemuda itu dengan jalan menyiksa dirinya.
Kini gertakannya tidak mempan. Maka dengan mendongkol ia sudah tinggalkan
pergi sepasang muda mudi itu.
Mereka juga tidak ambil perduli si kakek dan lantas angkat kaki dari situ. Tapi tidak
dinyana si kakek kemudian balik lagi dan menegasi, katanya. Hei bocah, apa patung itu
kau sudah ambil" Tidak jawab Ho Tiong Jong sambil terus berjalan, hingga si kakek menjadi tidak
senang pertanyaan dianggap sepi. Dalam gemasnya, ia sudah keluarkan kepandaiannya
menotok dari jarak jauh, sebentar lagi Ho Tiong Jong dan sinona pada jatuh rubuh.
He he he, si kakek tertawa aneh, ketika melihat korbannya rubuh, ia datang
menghampiri lalu keluarkan rantai wasiatnya, dan merantai muda mudi itu diikatnya
pada pohon masing-masing sejarak kira kira satu tumbak.
Mereka diikat berhadap hadapan, Setelah mana ia lalu membuka pula semua
totokannya, sehingga saling susul Seng Giok Cin dan Ho Tiong Jong mendusin, Si nona
merasa girang, ketika siuman melihat Ho Tiong Jong tak kurang suatu apa hatinya lega,
sebaliknya sipemuda, ketika membuka matanya bukan main gusarnya pada Souw Kie
Han, ia mencaci maki si kakek.
Kau ini tua bangka tidak tahu diri, kejam dan tidak punya peri kemanusiaanBagaimana tidak hujan tidak angin mau berlaku sewenang-wenang lagi pada kami"
Apa belum puas dengan jarum mautmu yang ditusukkan kepadaku.
Tapi Souw Kie Han tidak jadi marah, malah ia ketawa terkekeh kekeh.
Kau sayang pada dia" tanyanya kemudian sambil menunjuk pada nona Seng.
Tentu, kan mau berbuat apa" sahut Ho Tiong Jong beringas.
He he he, kalau kau sayang padanya, lekas cerita terus terang, lohu tidak akan mau
mengganggu seujung rambutnya"
Tidak. kau jangan kena digertak olehnya, Engko Jong, kalau kau menuruti
kemauannya aku akan membenturkan kepalaku mati disini demikian si nona berkata
dengan suara gemas dan pasti.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 347
yoza collection He he, dia cerita juga boleh kenapa"
Tidak. aku tidak suka menyenangkan hatimu, Kau kakek kejam.
Bocah, kau jangan bikin lohu jadi marah bentak Souw Kie Han pada nona Seng.
Tidak. aku tidak takut kau marah, Eh, Engko Jong kalau kau memberitahukan
kepadanya aku akan menggigit lidahku untuk mati disini.
Souw Kie Han benar benar marah, ia angkat tangannya menampar pipinya si nona
hingga bersuara nyaring, Sinona sangat malu di hina demikian rupa seumur hidupnya
ia baru mengalamkan kejadian itu. Dengan air mata bercucuran ia memaki si kakek
kalang kabut, tapi tidak diladeni oleh Souw Kie Han.
Di lain pihak Ho Tiong Jong perih hatinya melihat kekasihnya diperhina demikian
rupa oleh si kakek. tapi apa daya" ia tidak mempunyai tenaga untuk melawannya, ia
hanya menyesalkan dirinya yang tidak punya guna.
Tapi Souw Kie Han juga sesudah menampar si gadis harinya merasa sangat
menyesal ia terburu napsu bukannya ia punya maksud untuk menghina seorang wanita,
ia berbuat demikian karena tidak tahan oleh perasaan gusarnya. Ia lalu menghadapi
Ho Tiong Jong dan berkata.
Bocah lohu sudah mengambil ketetapan untuk melepaskan kau dan dia. Tapi
dengan syarat, yalah ke satu kalau kalian sudah merdeka kau menjamin dia tidak akan
membikin pusing lohu, kedua kau harus bersumpah bahwa benda itu masih dipuncak
gunung ini tidak dibawa olehmu. Bagaimana kau sanggup"
Si kakek rupanya merasa kuatir juga si nona kalau sudah dimerdekakan akan
ngamuk dan merangsak dirinya, Meskipun ia sendiri tidak takuti Seng Giok Cin tapi biar
bagaimana juga ia merasa sungkan melayani seorang anak perempuan yang pantas
menjadi buyut-nya. Ho Tiong Jong pikir-pikir syarat-syaratnya itu dapat diterima sebab kalau ia terus
membandel, dikuatirkan si nona akan mendapat tambah penghinaan yang tak ada
perlunya dari si kakek. Maka ia lalu mengawasi pada Seng Giok Cin, seakan-akan yang
meminta persetujuaanya.. Seng Giok Cin mengerti, ia pikir memang tidak ada gunanya membandel. Paling
perlu lekas-lekas mereka dapat kemerdekaannya, supaya Ho Tiong Jong cepat-cepat
Ilmu Golok Keramat - Halaman 348
yoza collection mendapat pertolongan dari Kong Jat Sin. Maka ia lantas mengasih isyarat dengan
matanya, bahwa ia mupakat sipemuda menerima baik syaratnya slkakek.
Bagaimana" si kakek mendesak.
Ya, aku terima syaratmu itu. Kalau aku membawa patung itu, biarlah langit dan
bumi menghukum diriku"
Souw Kie Han tertawa gelak-gelak.
Ia percaya perkataan sipemuda, maka seketika itu ia telah melepaskan mereka lagi.
Seng Giok Cin cepat-cepat mengajak Ho Tiong Jong meninggalkan tempat itu.
Mereka menuju ke gunung Po-kay san. Di sepanjang jalan, mereka bercakap-cakap
meskipun di wajah mereka kelihatan gembira, tadi dalam hati masing-masing cuma
Tuhan yang tahu, Mereka kuatir akan gagal racun pada tubuh sipemuda tak dapat
ditolong karena tidak dapat menemui Dewa obat Kong Yat Sin-Mereka beli seekor kuda
naiki berdua, Gunung Pokaysan itu tidak seberapa jauh mereka hanya memerlukan
setengah jam saja berkuda sudah sampai ditempat yang dituju. Ketika mendaki gunung
tersebut sampai ditengah-tengahnya Seng Giok Cin telah menangis, karena hatinya
sangat sedih memikirkan nasib sendiri dan Ho Tiong Jong, pemuda pujaannya, ia
berkata pada sipemuda. Ya, Engko Jong hatiku merasa takut sekali.
Kau takuti apa" tanya sipemuda heran.
Kalau-kalau kita tak dapat menjumpai orang yang akan diminta pertolongannya,
bagai mana baiknya, ya" Kau jangan meninggalkan aku.. Ho Tiong Jong mendengar
kata-kata si nona, hatinya sangat pilu.
Kau jangan takut, jiwa manusia di tangan Tuhan- menghibur Ho Tiong Jong, tapi
berbareng ia sudah menotok jalan darah si nona hingga ia ini jatuh lemas.
Ho Tiong Jong cepat menahan tubuhnya si nona yang hendak rubuh, perlahanlahan si jelita diturunkan dan kuda dan diletakkan diatas rumput dibawah satu pohon
siong yang rindang. Matanya si nona mengawasi sipemuda dengan sayu, seolah-olah mau menanya,
kenapa menotok dirinya" Kemudian memeramkan matanya tidur pulas.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 349
yoza collection Adik Giok. jangan kecil hati. Aku terpaksa menotokmu, supaya kau jangan turut aku
kesana, Sebab kalau benar tidak menemui orang yang dicari, repotlah nanti aku karena
kau putus asa. Kau beristirahatlah sebentar disitu, aku segera akan kembali^
la boleh dikata telah berkata-kata sendirian, karena Seng Giok Cin saat itu sudah
tidak sadarkan dirinya, ia sudah pulas karena totokannya tadi. Ia menghampiri kudanya
dan ditambat pada sebuah pohon-Cepat Ho Tiong Jong gerakan kakinya naik keatas
gunung. Sesampainya dipuncak. benar saja ia dapatkan rumah yang dimaksud.
Ia tampak mencil sendirian, hingga tidak sukar untuk Ho Tiong Jong mencarinya.
setelah berada didepan rumah, ia lalu mengetuk pintunya.
ooOOoo Ketika ketukannya tidak mendapat jawaban, ia lalu membentak. Numpang tanya,
Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
apa Kong Jat Sin lo cianpwee ada didalam rumah "
Siapa di luar " terdengar jawaban dari sebelah dalam.
Aku Ho Tiong Jong bersama nona Seng Giok Cin ingin berjumpa.
Sayang sekali terlambat sedikit, Kong Jat Sin sudah pergi dari sini.
Mencelos rasa hatinya mendengar ia terlambat datang tak dapat menjumpai Kong
Jat sin. pikirnya jiwanya sudah tak dapat tertolong lagi, habislah pengharapannya.
Tiba-tiba ia mendengar dari sebelah dalam dari suara tadi, yang menanyakan apa
nona Seng itu ada putrinya Seng Eng" Muridnya dari Kok Lo-lo dari Rumah Es Tay-peksan"
Pertanyaan mana dijawab oleh Ho Tiong Jong Ya
Hei, untuk apa sebenarnya kamu berdua datang kemari" Apakah sekiranya dapat
diwakili olehku" demikian kata-kata orang dari sebelah dalam.
TERIMA kasih, tapi urusan rasanya sulit untuk diwakili. jawab Ho Tiong Jong.
Mari masuk. kita bicara didalam ada lebih leluasa. mengundang orang tadi.
Ho Tiong Jong terus masuk kedalam rumah, Ternyata didalamnya ada lebar dan
resik, di tengah-tengah ada kursi dari batu diatas mana ada duduk seorang tua yang
sedang bakal main biji-biji catur, sikapnya gagah dan bersemangat. Ho Tiong Jong lantas
menjura sambil berkata. Ilmu Golok Keramat - Halaman 350
yoza collection Boanpwe Ho Tiong Jong menghadap didepan Lo cianpwe.
orang tua ini memandang pada sipemuda sejenak lamanya, lantas anggukanggukan kepalanya, Anak muda mukamu tampan dan gagah, tentu kepandaian
silatmu ada tinggi, Mari datang dekat sini. mengundang si orang tua.
Ho Tiong Jong menurut, Kiranya si orang tua mengundang sipemuda datang lebih
dekat hendak menatap lebih leluasa lagi, Dalam hatinya memuji tulang tulang bakat
yang sempurna dari Ho Tiong Jong untuk menjadi jago silat ternama.
Melihat sikapnya si orang tua, yang memperkenalkan namanya Kie Hia San,
penghuni dari rumah itu, diam-diam si anak muda berpikir bahwa orang tua itu tentu
bukan orang sembarangan. Ia tentu ada salah satu jago tua yang telah mengasingkan
diri, makanya juga ia menjadi sahabat baiknya Kong Jat Sin, si Dewa obat yang suka
keluyuran menyambangi sahabat-sahabat karibnya.
Memikir kesitu lantas Ho Tiong Jong menjatuhkan diri berlutut dan berkata.
Li-cianpwee, kedatangan boanpwe adalah hendak minta pertolongan dari Kong Lo
cianpwee, hanya sayang sekali tak dapat menjumpainya, kini boanpwee beruntung
dapat berhadapan dengan Lo-cianpwee, mohon pertolongan cianpwee supaya dapat
menolong boan pwee yang ditimpa kesulitanOrang tua itu kaget menyaksikan kelakuannya Ho Tiong Jong.
Anak muda kau jangan pakai banyak peradatan, Lekas bangun dan ambil tempat
duduk. katanya, sambil mengunjuk pada sebuah kursi dari batu.
Ho Tiong Jong menurut, ketika diminta menuturkan hal pertolongan yang hendak di
mintanya, telah dituturkan jelas oleh sipemuda tentang dirinya menghadapi bahaya
kematian karena kena racun Tok kay, Tok-kim chi Ceng cianw Nikow dan paling
belakang jarum mautnya Souw Kie Han-Orang tua itu geleng-geleng kepala.
Ya, memang hanya Kong Iaote saja yang dapat menolong kau. Nona Seng baik
kepadamu, tapi kau jangan lupa pada nona yang kau sudah tolongi. Ho Tiong Jong baru
ingat lagi tentang Kim Hong Jie. Ia lalu minta supaya orang tua itu sebisanya dapat
menolong dirinya. Kie Hia sianjin geleng-geleng kepala, Aku bukannya tidak mau menolongi, tapi
memang aku tidak punya kemampuan untuk menawarkan racun dari dalam tubuhmu
itu. Ilmu Golok Keramat - Halaman 351
yoza collection Habislah pengharapan Ho Tiong Jong.
Maka, setelah minta diri dari tuan rumah, ia lalu keluar lagi dari rumah itu berjalan
dengan pikiran kalut menuju ketempatnya Seng Giok Cin yang barusan ia tinggalkan.
Ketika ia sampai dan hendak membuka totokan si gadis, tiba tiba ada seorang
dibelakangnya berkata. Nanti dahulu.
Ho Tiong Jong kaget, cepat ia membalik. Kiranya orang itu ada Khi Hia Sianjin, yang
telah menguntit dirinya, ia memuji kepandaiannya orang tua itu, yang ia tidak dapat
dengar sama sekali kedatangannya kesitu.
Dia tokh harus dibuka totokannya, supaya siuman kembali, kata Ho Tiong Jong.
Aku tahu, tapi sebelumnya kau telan dahulu ini pil buatanku, Aku membuatnya
dalam tempo sepuluh tahun dari embun pohon siong tua. orang biasa kalau memakan
bisa tambah umur seratus tahun, sedang untuk orang yang berilmu silat dapat
membuat badan segar dan tambah semangat dalam tempo satu jam saja. Meskipun pil
ini tak bisa menghilangkan racun, tapi ada sangat berfaedah untukmu.
setelah berkata Kie Hia Sanjin serahkan pil itu kepada Ho Tiong Jong.
Bermula sipemuda tidak mau menerimanya karena merasa sayang Pil yang sangat
berharga itu ditelan olehnya yang tidak lama lagi akan mati, Tapi Kie Hia Sanji mendesak. katanya, Memang sayang akan pil yang mujarab ini kau telan karena tokh kau
bakal mati, akan tetapi kau harus ingat, kalau sebentar nona Seng sudah siuman dan
melihat mukamu begitu lesu guram, apa nanti jadinya"
Ho Tiong Jong terperanjat, ia baru ingat akan kepentingannya nona yang dicintainya
maka ia lantas menyambuti pil tadi dan segera ditelannya.
Nah, sekarang kau sudah menelan pilku, sama saja kau menelan pilnya Kong Laote.
Ho Tiong Jong merasa bekerjanya pil itu, lebih dulu masuk dalam tenggorokannya
sangat harum kemudian dirasakan sekujur badannya segar betul, semangatnya
berbareng terbangun, ia sangat heran, diam-diam sangat memuji kemujaraban obat itu.
Ia memandang Kie Hia Sianjin dengan penuh terima kasih. Cianpwee, kau sangat baik,
aku sangat berterima kasih kepadamu. katanya.
Anak kau jangan kata begitu, Aku memberikan pil itu karena terdorong oleh
perasaan simpati kepadamu. Orang muda yang seperti kau, hormat dan memandang
Ilmu Golok Keramat - Halaman 352
yoza collection tinggi pada orang tua, sungguh jarang sekali, Lain dari itu, aku kuatir kedukaannya nona
Seng kalau sebentar dia siuman melihat kau dalam keadaan lesu tidak bersemangat
karena putus asa, dia tentu akan sangat berduka dan perih hatinya. Maka itu, sekarang
kau sudah menelannya, aku lihat obat itu mulai bekerja karena air mukamu sekarang
sudah berubah bersemangat.
Ho Tiong Jong hanya menjawab. Cianpwee.. terima.. . kasih.. Kemudian ia duduk
bersemedi disisinya nona Seng.
Ia merasakan bekerjanya obat Kie Hia Sianjin lebih jauh dalam tubuhnya. perutnya
dirasakan panas, kemudian hawa panas itu beredar keseluruh tubuhnya membuka jalan
darah yang kurang baik bekerjanya. tulang tulangnya pun mendapat pengaruh
kemujarabannya itu obat tadi.
Dalam sekejapan saja Ho Tiong Jong merasakan sekujur badannya menjadi sangat
segar dan tenaganya bertambah kuat, semangatnya juga terbangun.
Bukau kepalang girangnya sipemuda, sayang ketika ia buka matanya yang barusan
di pejamkan sekian lama merasakan menyelusupnya hawa panas disekujur badannya,
ternyata Kie Hia Sianjin sudah tidak ada dihadapannya pula. Orang tua itu entah sejak
kapan telah meninggalkan padanya. Matanya lalu memandang pada nona Seng yang
masih rebah seperti orang pulas Mukanya elok dan putih seperti salju, bibirnya kecil
mungil seolah-olah menantang di cium, Ho Tiong Jong menyaksikan keelokannya si
gadis, terpesona sekian lamanya. Dadanya dirasakan berontak. pelahan-lahan
tangannya di ulur untuk mengusap-usap itu pipi yang halus, jari telunjuknya mengkutikkutik bibirnya yang merah menantang. Hatinya semakin bergoyang karena kelakuannya
itu. Pikirnya. Aku tokh bakal mati dalam beberapa jam lagi, apa halangannya kalau aku
akan mencium dia. Karena pikiran ini ia merebahkan dirinya disisinya si gadis, muka didekati pada
mukanya nona Seng dengan sangsi-sangsi, tapi.. tapi.. akhirnya perasaan sangsi itu
lenyap dan si nona dalam keadaan tidak sadar mendapat ciuman mesra dari pemuda
pujaan-nya. oh.. kalau saja itu dilakukan dalam keadaan nona Seng sadar, entah bagaimana
besar rasa girang dan bahagianya.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 353
yoza collection Diiain saat Ho Tiong Jong sudah membuka totokannya nona Seng.
Pelahan-lahan Seng Giok Cin siuman, ia nembuka matanya dan mengawasi pada
HoTiong Jong yang sedang duduk disisinya sambil bersenyum-senyum.
Eh, Engko Jong, kenapa kau tadi menotok aku " tanyanya.
Ho Tiong Jong tertawa, Nah, coba kau tebak, dari sebab apa aku barusan menotok
padamu " Seng Giok Cin membuka lebar-lebar matanya. ia dapatkan Ho Tiong Jong begitu
bersemangat dan segar sekali. Hatinya menjadi sangat girang, Pikirnya, apakah Tiong
Jong sudah ditolong oleh Kong Yat Sin"
Aku tahu. kata si nona bersenyum, Kau tentu sudah ditolong oleh Kong locianpwee
betul tidak " Sipemuda geleng-geleng kepala.
Hei, kau jangan menggoda aku. Keadaan mu begini seger dan bersemangat terang
kau tentu sudah dapat ditolong oleh si Dewa obat itu, kenapa kau masih geleng-geleng
kepala Adikku, kau keliru menebak.
Habis bagaimana" Sabar dahulu, jangan tergesa-gesa, nanti engkomu menuturkan duduknya perkara,
adikku.. au.. kenapa kau nyubit" Ho Tiong Jong mengusap-usap lengannya sambil
bersenyum. Seng Giok Cin sebenarnya seorang gadis yang bersifat serius dan bertindak tegas,
tapi belakangan ini ia galang gulung dengan sipemuda yang selalu gembira. Jenaka
hatinya menjadi lembek dan banyak berubah adanya.
Mendengar kata-katanya sipemuda yang berkelakar, hatinya sangat geli, tidak tahan
kalau ia tidak memberikan cubitan mesra.
Rasakan terdengan si gadis berkata, Kalau kau masih mau berbelit-belit lagi
bicara, nanti adikmu akan mencubit lebih sakit lagi" mengerti"
Si nona berkata sambil kerlingkan matanya diiring oleh senyuman memikat, hingga
Ho Tiong Jong berdebar keras hatinya. Dia betul-betul cantik.. katanya dalam hati sendiri.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 354
yoza collection Baiklah, akan kuceritakan- lantas ia berkata pula pada si nona, supaya jangan kena
dicubit, kenapa adik Giok jadi kaya kepiting bisa..
Nona Seng tidak sabaran karena Ho Tiong Jong kembali berkelakar bicaranya, maka
ia sudah mencubit lagi, hingga sipemuda berjengit pura-pura.
Ini baru seperti kepiting, nanti cubitan berikutnya seperti kalajengking, kau boleh
rasakan-.. hihihi.. Ho Tiong Jong tertawa gembira sekali.
Dua orang muda itu berkelakar penuh bahagia untuk sementara melupakan saat
genting yang tengah menanti.
Adik Giok. kau masih belum menebak dari sebab apa aku menotok padamu, kata
Ho Tiong Jong. si nona berpikir, Aku tahu, kau menotok aku supaya aku tidak turut naik gunung,
karena disana kalau tidak menjumpai Kong lo-cianpwee pikiranmu tentu aku akan
bersusah hati, Kau terlebih dulu melihatnya kesana, begitu bukan"
Setelah berkata sinona tundukkan kepalanya, mukanya kemerah-merahan.
Adik Giok. tebakanmu tepat sekali. Betul-betul kau pintar tidak percuma menjadi
anak masnya pocu dari Seng kee-po.
Awas, ya sinona mengancing tangannya diulur hendak mencubit lagi, tapi Ho Tiong
Jong pegang tangan yang halus dan ketawa gembira. Tapi kemudian ia lepaskan
cekalannya dan sodorkan tangannya untuk di cubit seraya berkata.
Biarlah, lebih banyak mendapat cubitanmu, lebih banyak aku mengenangkan
wajahmu yang elok ditempat baka.. .
Engko Jong, si gadis berseru, sambil menekap mulutnya sipemuda, Kau jangan
cerita yang begituan, seram aku.. Ho Tiong Jong ketawa nyengir.
Habis bagaimana selanjutnya" Kau mendapat pertolongan siapa jadinya" tanya
nona seng. Ho Tiong Jong lantas menceritakan pertemuannya dengan Kie Hia Sianjin, oleh ia
di beri pil yang mujijat, hingga tubuhnya dirasakan segar bugar dan semangatnya
menyala. Ilmu Golok Keramat - Halaman 355
yoza collection Aku seumur hidupku, belum pernah berlutut d ihalapan orang. sipemuda menutup
ceritanya, Akan tetapi ketika ketemu dengan Kie Hia Sianjin entah bagaimana pikiranku
lantas aku menekuk lutut meminta pertolonganSetelah mendengar penuturannya sipemuda, Seng Giok Cin kerutkan alisnya yang
lentik, seakan-akan yang berpikir la bengong sejenak.
Aku mau menemui Kie Hia Sanjin.. katanya berbareng ia lompat bangun dan lari
mendaki gunung menuju kearah rumahnya si orang pandai. Ho Tiong Jong mengejar
dan menghalang halangi perjalanannya si gadis.
Hei, kenapa kau mencegah aku kesana" teriak Seng Giok Cin.
Ho Tiong Jong, Kiranya ia hanya main-main saja, menggoda nona Seng, sebab
setelah itu ia lepas lagi sinona untuk meneruskan perjalanannya.
Awas kau tunggu ya sebentar kau akan mendapat cubitan kalajengking terus si
nona sambil lari naik gunung.
Ho Tiong Jong hanya tertawa dan mengawasi bayangan si nona yang semakin
lama semakin jauh dan lenyap dari pemandangan-nya.
Kembali kedukaan mengaduk dalam hati-nya setelah nona Seng tidak ada
didampingnya. Dengan lesu ia menghampiri kebawahnya pohon, dimana ia sambil melamun
menantikan baliknya Seng Giok Cin.
Tidak lama ia menanti, dari atas gunung meluncur turun Seng Giok Cin laksana
bidadari saja. Dengan berseri Ho Tiong Jong datang menghampirinya. Tapi heran,
wajahnya si nona tidak segembira seperti tadi ketika ia naik gunung.
Bagaimana" tanya Ho Tiong Jong. Seng Giok Cin hanya gelengkan kepala.
Mari kita turun gunung saja. kata Ho Tiong Jong.
Kita pergi kemana" Hidupku tinggal beberapa jam lagi saja, pikirku hendak mengadakan perjamuan
berduaan dengan kau pikir"
Seng Giok Cin tertawa tidak wajar.
Ya sesuka hatimu saja, kau mau ajak kemana aku juga menurut saja.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 356
yoza collection Ho Tiong Jong bercekat hatinya, ia melihat perubahan sikap Seng Giok Cin, maka
lalu ia menanya, Hei kenapa kau ini" Apa ada hal-hal yang tidak menyenangkan
hatimu" Mungkin. jawab sinona singkat, sambil terus putar tubuhnya jalan pelahan-lahan
turun gunung. Ho Tiong Jong menyusul. Mari aku antar kau pulang. katanya.
Tangannya diulur hendak menyekal tangannya Seng Giok Cin, tapi sinona berkelit
kemudian berkata dengan suara, Bahwa kau akan datang kerumahku, memang aku
sudah menduganya. Aku tidak ingin melihat kau membuang-buang tempomu yang
berharga.. Ho Tiong Jong heran mendengar kata katanya Seng Giok Cin yang
membingungkan. Kenapa si nona mendadakan saja jadi berubah sikapnya.
Pikirnya, perempuan itu memang sukar diraba kemauannya, ia seperti menyesal
sudah mengikuti padanya, Giok Cin memang anak manja dan dari kalangan atas, tentu
saja tidak betah melayani dirinnya yang sudah dekat mati, ia bukan satu tingkatan
dengan-nya, bagaimana juga susah diciptakan pergaulan yang akrab.
Selagi Ho Tiong Jong terbenam dalam lamunannya, tidak terasa sudah mendekati
kudanya yang dicancang pada sebuah pohon.
Mereka datang kesitu dengan naik seekor kuda, tatkala mana disepanjang jalan
mereka bercakap-cakap dengan gembira. Tapi sekarang ketika hendak meninggalkan
tempat itu mendadak si nona sikapnya berubah dingin.
Betul betul Ho Tiong Jong tidak habis mengerti.
Si nona loloskan tali kuda yang melihat dipohon kemudian berkata pada Ho Tiong
Jong. Nah, sekarang begini saja, kalau kau datang kerumahku. tentu tidak begini enak
hati, Lebih baik aku sampaikan padanya supaya dia datang menjumpai kau, dengan
begitu kau berdua bisa leluasa.
Sampai disini ia tidak bisa melampiaskan bicaranya, disambung oleh mengucurnya
air mata, ia menangis sesenggukan, entah karena apa ia sampai demikian sedih dan
semua kata-katanya masih belum dapat mengerti oleh Ho Tiong Jong.
Adik Giok.. Ho Tiong Jong berkata pelahan, apa artinya perkataanmu itu"
Ilmu Golok Keramat - Halaman 357
yoza collection Sambil berkata sipemuda datang lebih dekat dan hendak menyekal lengannya si
gadis, tapi Seng Giok Cin mengelakan tangannya, kemudian dengan kegesitannya ia
sudah lompat keatas pelana kuda, Dengan satu kali cambukan saja sang kuda sudah
lari terbang.. Ho Tiong Jong mengejar, ia tidak puas dengan sikapnya si nona yang aneh.
Kuda dilarikan dengan kencangnya, akan tetapi Ho Tiong Jong dengan
menggunakan ilmu lari cepatnya yang istimewa, dengan mudah sudah dapat
menyandak. Kemudian dengan sekali enjot tubuhnya melayang dan sebentar lagi
tampak ia sudah duduk nangkring dibelakangnya Seng Giok Cin.
Sambil peluki tubuhnya sijelita, ia berbisik Adikku, kau kenapa ngambek" Kau
anggap aku ini orang macam apa" Ada apa-apa urusan sebaiknya kau bicarakan blakblakan, jangan bikin aku menebak-nebak..
Kau.. kau.. si nona meronta-ronta dari pelukannya si pemuda, akan tetapi
berontaknya itu hanya separuh hati saja, sebab biar bagaimana juga ia merasa bahagia
di peluk rapat-rapat oleh pemuda pujaannya itu.
Aku kenapa, adik yang baik.. . Ho Tiong Jong berbisik pula dikupingnya.
Kau senantiasa tidak melupakan dirinya, sehingga kau berani menaruhkan jiwamu
Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
untuk dia.. si gadis menjawab sambil terisak-isak.
Demi kau adikku. aku berani mengorbankan jiwaku dengan ikhlas.. jawab si
pemuda yang masih belum mengerti kemana juntrungannya perkataannya si gadis.
Seng Giok Cin menjadi sengit karena Ho Tiong Jong masih belum mengerti akan
bicaranya, IHm.. ia menggeram. mungkin aku tidak demikian baik nasibnya. Dengan
alasan apa kau dapat berkorban untukku" jiwamu sudah ditukar dengan jiwanya, mana
ada jiwamu lagi dan bersedia berkorban untukku.
Kini baru Ho Tiong Jong dapat merabah-rabah kemana arahnya perkataan si nona.
Ia sekarang sudah tidak bingung terhadap perubahan sikapnya si gadis.
Seng Giok cin cemburuan karena Kim Hong Jie, rupanya ketika ia naik ke Po kaysan, menemui Kie Hia Sanjin,disana ia sudah mendapat keterangan tentang Ho Tiong
Jong sudah mempertaruhkan jiwanya kepada Souw Kie Han guna menolong nona Kim.
Kie Hia Sanjin tentu menasehati pada Seng Giok cin, untuk ini mempertimbangkan
matang-matang sikapnya terhadap si pemuda, karena Ho Tiong Jong sudah punya Kim
Ilmu Golok Keramat - Halaman 358
yoza collection Hong Jie, yang telah ditolongnya dari tangan si kakek aneh denganpertaruhkan jiwanya
ditusuk dengan jarum mautnya si kakek.
Tidak heran, barusan ketika turun gunung Pok-kay-san ketemu lagi dengan Ho Tiong
Jong parasnya si nona tampan lesu dan tidak gembira lagi. ooh, urusan adik Hong yang
bikin kau ngambek" kata sipemuda.
Seng Giok Cin tidak menjawab. Adik Giok, kau jangan keliru membedakan urusan.
Kalau aku berani pertaruhkan jiwa ku untuk menolong adik Hong dari tangan si kakek,
itulah karena terdorong oleh perasaan membalas budi, Adik Hong banyak menolong
aku bagaimana baik ia ketika pada lima tahun berselang aku berada dirumahnya belajar
silat. Pengorbanan untuknya karena disebabkan membalas budi, Tapi, misalnya aku rela
mengorbankan diriku untukmu, adik Giok, ini lain lagi sifatnya.
Lainnya" tanya si nona pelahan.
Lain, bukan karena budi, tapi karena cintaku besar terhadap dirimu.. .
Engko Jong, kau.. hanya ini perkataan yang meluncur dari mulutnya, sementara air
matanya berlinang-linang bahna sangat girang dan bangga hatinya.
Seng Giok Cin tidak sempat menyeka air matanya karena kedua tangannya repot
memegangi tali kendali kuda^ Pelahan lahan dengan sapu tangannya, Ho Tiong Jong
menyeka air mata kegirangan itu dari mata dan pipinya si jelita.
Begitu telaten perlakuan Ho Tiong Jong, hingga si nona merasa sangat berterima
kasih dan memuji Tuhan, bahwa pilihannya tidak keliru. Awan kedukaan dan perasaan
cemburu yang meluap-luap tadi telah lenyap entah kemana.
Kini kembali tampak wajahnya yang ramai dengan senyuman Kerlingan matanya
yang memikat, senyumannya yang menawan, semua itu tak dapat dilupakan oleh si
pemuda, Tidak heran kalau ia, setelah menyeka kering air mata yang berlinang-linang
tadi, lantas pererat pelukannya. Adik Giok, kau marah aku memeluk tubuhmu" bisiknya
pelahan. Ah, Engko Jong, aku bahagia. jawabnya hampir tak kedengaran-Keduanya
bersenyum, Dengan begitu perjalanan diteruskan dengan sangat gembira.
Untuk sementara mereka melupakan bayangan malaikat elmaut yang akan
mengambil jiwanya Ho Tiong Jong dalam tempo beberapa jam saja saja.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 359
yoza collection Tahu-tahu mereka sudah sampai di Po-hong, sebuah distrik yang hanya Seng Giok
cin yang mengenalnya. sementara itu perutnya Ho Tiong Jong sudah keroncongan.
Adik Giok. omong-omong perutku kini sudah minta diisi, bagaimana kalau kita
mampir disebuah rumah makan dalam kota"
Bagus, akupun lapar. jawab si jelita ketawa. Tapi..
Tapi apa " Bagaimana, tempomu sangat singkat sekali.
Ah.. . adik Giok, kau jangan mengingatkan itu, biarlah sang tempo lewat, kita anggap
saja seperti tak akan ada kejadian apa-apa.
Sesuatu detik yang lewat sebaiknya disia-siakan untuk kita beromong-omong
dengan gembira, Aku ingin tempoku yang singkat ini di gunakan untuk hidup berkumpul
bersama-sama kau disuatu tempat. Tapi oh, adik Giok maafkan ucapanku ini ada
melanggar batas kesopananHati Seng Giok cicperih mendengar perkataan pemuda pujaannya.
Engko Jong, seumurku aku belum pernah tunduk kepada siapapun juga, Belum
pernah aku melayani dengan penuh kesabaran, tapi terhadap kau.. entahlah, aku sendiri
tidak mengerti, kenapa aku bisa jinak..
. itulah cinta, adik Giok.^ bisik sipemuda dengan mesra.
Hati Seng Giok cin tertegun, perasaan bahagia yang belum pernah dialamkan
sebelumnya telah meliputi dirinya, ketika mendengar kata-katanya sipemuda diiring
dengan pelukan yang erat dan ciuman pada pipinya.
Seketika itu wajahnya sinona menjadi merah jengah, tangannya bergemetar dan
hampir tali kendali kuda terlepas dari cekalannya.
Pipinya dirasakan panas dengan tiba-tiba, tangannya kepingin merabah pipi bekas
ciuman tadi, tapi tak berani karena malu. Kuda terus berjalan.
Adik Giok. hidupku mungkin hanya tinggal dua jam lagi, Aku ingin serahkan padamu
tempo ini untuk kau memilih saat-saat kita bergembira, bagaimana "
Kembali Seng Giok cin merasa hatinya seperti disayat pisau, perih rasanya
mendengar ucapan sipemuda, Engko Jong.. . suaranya hampir tidak kedengaran karena
Ilmu Golok Keramat - Halaman 360
yoza collection menahan sedihnya, aku tak dapat menetapkannya. aku serahkan padamu dan aku
hanya menuruti saja. Ho Tiong Jong mengelah napas.
Segera mereka sudah masuk kedalam kota pik-hong yang ramah Didepannya satu
rumah makan si gadis hentikan kudanya, mereka pada turun dan masuk kedalam
rumah makan tersebut. Waktu itu keadaan sudah melatih Seng Giok Cin memesan makanan yang lezatlezat guna menjamu pemuda pujaannya untuk penghabisan kali.
Wajahnya dipaksa bergembira, tapi tak dapat mengelabui matanya Ho Tiong Jong,
yang mengawasi padanya dengan penuh kasih, bahwa diwajah yang cantik itu ada
tersembunyi kesedihan luar biasa.
Meskipun hidangan yang dihadapi semua ada terdiri dan hidangan pilihan dan arak
yang paling bagus, ternyata Ho Tiong Jong tidak bernapsu makannya ia hanya terusterusan menenggak araknya.
Pikirannya sangat kalut, Dan nona yang dikasihi akan ia tinggalkan dalam tempo
singkat ini, karena malaikat elmaut rupanya sudah tak mengasih kelonggaran lagi.
Tanpa terasa arak itu sudah banyak setali ditenggaknya, hingga mukanya menjadi
merah. Seng Giok Cin tidak berani mencegahnya ia tahu karena saat itu adalah untuk
penghabisan kalinya Ho Tiong Jong menenggak ajak.
Ia terus melayani sipemuda dengan telaten, beberapa kali ia minta Ho Tiong Jong
makan, tapi sipemuda hanya ganda ketawa saja.
Sinona sendiri paksakan makan, tapi hidangan yang demikian lezat itu tak mau
masuk ke perutnya, seolah-olah mandek ditenggorokannya. Hatinya sangat pilu, mana
dapat makanan masuk dengan mudah.
Adik Giok.. . terdengar sipemuda berkata, sebaiknya kita mencari rumah
penginapan supaya kita bisa bercakap-cakap dengan leluasa, bagaimana apa kau..
Baik, mari kita pergi memotong sigadis.
Berbareng ia bangun dari duduknya, lantas panggil pelayan untuk perhitungkan
makanan yang masih utuh restannya itu. Kemudian ia mengajak Ho Tiong Jong, ke satu
rumah penginapan yang tidak banyak tetamu-nya.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 361
yoza collection Ketika mereka sudah berada dalam kamar Ho Tiong Jong lantas rebahan diranjang
karena kepalanya dirasakan agak pusing.
Ia minta teh panas pada sinona, Kebetulan teh masih panas betul ketika dituang
dicangkir, Sambil meniup teh supaya agak dingin, si nona duduk ditepi pembaringanSeumurnya Seng Giok Cin baru kali ini melayani lelaki, ia lebih banyak dilayani dari
pada melayani orang. Betul-betul cintanya sinona sangat murni, ia mengasih pelayanan yang
menyenangkan sekali hatinya Ho Tiong Jong, selagi sinona meniupi teh yang masih
mengebul sipemuda mengawasi mukanya yang cantik tapi dirundung duka. Hatinya
sangat pilu, sebab tidak lama lagi akan meninggalkan nona yang dikasihinya ini.
Nah, teh ini sudah agak dingin, mari bangun-.. terdengar sinona berkata. Ho Tiong
Jong bangun, berduduk menghadapi si nona.
Sambil menyodorkan cawan teh ke bibirnya untuk diminum, air matanya Seng Giok
Cin tampak bercucuran deras sekali.
Tangannya bergemetaran dan hampir tak kuat memegang cawan yang sedang
diirup oleh Ho Tiong Jong. Teh itu sangat harum ketika masuk dicenggorokannya
dirasakan enak sekali dan segar. Rasa pusingnya pelahan-lahan hilang, kini ia
mengawasi si nona yang sedang menangis sesenggukan.
Ho Tiong Jong dekati duduknya pada si nona, lalu ular tangannya memegang
pundaknya si gadis, katanya Adik Giok, buat apa kau menangis. Aku seorang yang
bernasib celaka, tidak ada harganya ditangisi, Kau sangat cantik, banyak pemuda yang
ingin mendekatimu, maka tidak susah untuk kau dapati satu pemuda yang unggul
segala-galanya dari.. Ho Tiong Jong, karena mulutnya di tekap tangannya si gadis yang mungil, Dengan
air mata berlinang-linang, si nona berkata Engko Jong, hatiku sudah menjadi
kepunyaanmu.. Meski ada pemuda yang seratus kali lebih unggul darimu juga tidak
akan menggerakan hatiku yang sudah dingin, mana kala kau sudah tidak ada lagi
didalam.. ah, engko Jong.. kau..
Seng Giok cin tidak tahan dengan kesedihannya, maka ia sudah menangis keras.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 362
yoza collection Ho Tiong Jong datang memeluk dan membisikannya, Adik Giok kau sadar, Di sini
tempat apa, jikalau kau nangis keras-keras nanti orang punya dugaan ada keliru tentang
kita berdua. Tapi Engko Jong, aku tidak ingin berpisah dengan kau, jawabnya terisak-isak. ia
menurut juga pelahan nangisnya.
Ho Tiong Jong dongakan mukanya sigadis yang tengah mendongakan kepalanya
menangis, hingga dua pasang mata saling pandang, Air mata berlinang dikedua belah
pipinya, membuat Ho Tiong Jong perih hatinya.
Demikian besar kecintaan hati sinona terhadap dirinya yang bernasib celaka.
Setelah sejenak saling pandang, tiba-tiba sipemuda memeluk lebih erat dan
mencium bibirnya si cantik, Adik Giok.. . maafkan aku..
Berbareng si gadis tubuhnya menjadi lemas, karena kena totokan urat tidurnya. Si
nona jatuh pulas, dengan pelahan-lahan direbahkan di atas pembaringan-Ho Tiong Jong
memandang wajah nona Seng dengan hari seperti diiris-iris pisau.
Air matanya bercucuran tak tertahan, seumurnya Ho Tiong Jong belum pernah
mengalami kesedihan demikian hebat.
Ia sangat kasihan pada si nona, tak mau nona Seng menyaksikan dalam kematian,
maka sengaja ia menotok urat tidurnya supaya si nona pulas dan ia sendiri dapat
meninggalkannya.. Kalau totokannya nanti terbuka sendirinya si nona mendusin, ia sudah tidak ada
pula disitu dan mayatnya berada dilain tempat, Demikian maksudnya sipemuda
menotok si gadis. Setelah sekali lagi ia memandang parasnya si nona yang cantik, ia sudah berjalan
keluar dari kamar itu pelahan-lahan dengan saban-saban menyeka air matanya yang
lantas mengalir dengan lengan bajunya. kemudian mengunci pintu dan padamkan
penerangan Belum lama ia berjalan keluar, tampak ada satu bayangan berkelebat dan
dengan berindap-indap masuk kedalam kamar.
Pintu lantas dirapatkan dan sebentar kemudian peneranganpun telah padam.
Aaaa.. .siapa dia" Berani nyelonong masuk kedalam kamar justru si jelita Seng Giok
Cin tengah rebah dipembaringan dalam keadaan tertotok"
Ilmu Golok Keramat - Halaman 363
yoza collection Kejadian ini akan dituturkan kemudian sekarang marilah kita ikuti jago kita, Ho Tiong
Jong yang jalan dengan pikiran kalut. Kemana ia menuju ia juga tidak tahu, ia hanya
menuruti kakinya saja berjalan pikirnya lebih jauh jaraknya dengan rumah penginapan
ada lebih baik ia menemui kematian-nya.
Dengan begitu, Nona Seng yang ia kasihi tak usah menyaksikan dimana mayatnya
berada. jalan punya jalan akhirnya sang kaki membawa ia keluar kota dengan masuk
ke daerah pegunungan. IBA-TIBA ia hentikan kakinya dan berdiri sekian lamanya dan memandang
kesekitarnya tempat, keadaan sangat sunyi hanya terdengar suaranya
burung hantu dan binatang binatang liar yang menyeramkan.
Ia jalan lagi beberapa lamanya, lantas ia menghadapi sebuah gunung, entah gunung
apa ini namanya. Tidak jauh ia nampak ada satu pohon siong tua yang tinggi cepat ia
menghampiri dan memanjat pohon itu, ia melihat dari terangnya suasana malam dan
berbintang, dijalan untuk mendaki gunung itu ada sangat licin.
Dari pohon siong itu, pikirnya ia dapat melompat kejalanan gunung itu, akan
kemudian mendaki lebih jauh, jaraknya mungkin tidak seberapa jauh untuk sampai ke
puncaknya. Pikirnya tempat dipuncak gunung itu ada sangat cocok untuk tempat
mayatnya, tidak mudah diketahui orang.
Mungkin ada orang yang nanti menemukannya, akan tetapi tentu pada saat itu ia
sudah berubah menjadi tulang belulang dan tidak dapat dikenali dirinya siapa.
Ia tidak menghiraukan licinnya jalanan, yang membuat ia terpeleset dan jatuh mati,
karena ia pikir, sebentar mati sekarang mati sama saja. Memikir ini maka ia
menggunakan ilmu mengentengi tubuhnya melompat dari pohon siong tadi dan
sebentar saja ia sudah berjalan mendaki gunung.
Benar hebat ilmu mengentengi tubuhnya karena jalanan yang demikian licinnya
dapat dilalui oleh Ho Tiong Jong dengan selamat sampai dipuncaknya.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 364
yoza collection Tiba-tiba matanya Ho Tiong Jong dibikin heran, karena ia melihat dipuncak gunung
itu ada sebuah rumah kecil mungil bertingkat. Gentengnya berwarna biru, sedang
dindingnya merah, sekitarnya dipagar oleh batu batu putih, didepan rumah ada satu
pekarangan yang cukup lebar, jalanan yang menuju kepintu meriah ditanami pohon
pohon bambu dikedua sisinya, tampaknya indah sekali dan senang untuk yang
mengasingkan diri tinggal disini.
Di pekarangan rumah kelihatan ada dua orang sedang tarik urat, yang satu hweshio
dan yang lain ada orang biasa berbaju kuning. si hweshio pengawakannya kurus kering
dan orang tua berbaju kuning sebaliknya ada tinggi besar dan keren sekali kelihatannya.
Dengan menggunakan ilmunya jalan tanpa bersuara, Ho Tiong Jong diam-diam
menghampiri dua orang yang sedang tarik urat itu, ia sembunyi dibalik sebuah pohon
yang rindang yang cukup aman untuk dirinya tidak sampai diketahui oleh mereka. Tibatiba ia mendengar si baju kuning berkata.
Hm.. dengan tegas kukatakan, aku tak kenal hal kebencian Bagaimana, apa masih
belum mau menyerah kalah "
Berbareng ia menyerang hingga si hweshio jatuh meloso.
Keduanya kira-kira berumur enam puluh tahun, Entah apa sebabnya mereka
bertengkar dan sibaju kuning menyerang hingga si hweshio jatuh meloso " Ho Tiong
Jong jadi terbengong. Ternyata si hweshio tidak mau bangun lagi, ia tetap berbaring ditanah.
Tiba-tiba si orang tua baju kuning lompat menghampiri pohon bambu, ia poteskan
sebatang pohon bambu panjang, kemudian ia menghampiri lagi si hweshio yang sedang
rebah di tanah dan memukuli dengan bambu tadi, hingga si kepala gundul bergulingan
menahan sakit, akan tetapi sekalipun ia tak mengeluarkan suara merintih.
Ho Tiong Jong tidak senang menyaksikan keganjilan ini pikirnya orang tua baju
kuning benar-benar kejam. hweshio yang berbadan kurus kering itu dipukuli demikian
hebatnya, Mana ada itu aturan orang tidak melawan dihajar pergi datang, Maka dalam
tidak teganya, ia sudah hendak melompat dari tempat sembunyinya guna menolong si
hweshio tapi mendadak ia mendengar si orang baju kuning berkata pula.
Hnm.. kau bisa berbuat apa sekarang padaku" Lima kali aku berpindah tempat,
meskipun sebenarnya hendak menyingkir dari gangguanmu adalah yang penting
Ilmu Golok Keramat - Halaman 365
yoza collection karena aku tidak merasa cocok ditempat ini. Kini aku sudah berdiam dipuncak Pit seng
hong ini merasa betah, tapi mendadak kau datang mengadu biru lagi, Kau selamanya
mengganggu aku saja, apakah kau kira aku tidak berani membunuh kau.
Mendengar bicara si orang tua baju kuning membuat Ho Tiong Jong heran, ia tidak
jadi lompat keluar untuk bantu menolongi si hweshio karena ia ingin mendengarkan
lebih jauh duduknya perkara.
Ia tidak menunggu lama, karena si hweshio terdengar berkata.
Ya, aku sudah duapuluh tahun menderita siksaannya, apa itu belum cukup untuk
menggerakkan hatimu jadi sadar.
Si baju kuning ketawa terbahak-bahak. Urusanku adalah urusanku sendiri, untuk
apa kau hendak turut campur" katanya.
Kita ada saudara sekandung, apalagi kita ada saudara kembar, maka tahu kau
berbuat kejahatan mana aku bisa tinggal peluk tangan melihatinya"
Si baju kuning marah besar, Secepat kilat ia menendang tubuhnya si hweshio,
sehingga terbang setengah tumbak tingginya dan kemudian jatuh ditanah pula dengan
mendapat luka parah. Napasnya tampak sudah empas-empis.
Melihat keadaannya si hweshio, orang tua batu kuning itu tampak yang sangat
menyesal atas perbuatannya tadi, Tatkala ia menghampiri, matanya si hweshio
kelihatan dipentang lebar-lebar mengawasi kepadanya, Dengan suara perlahan ia
berkata. Sebetulnya aku semestinya sudah matj, tapi sukur masih diberi tenaga oleh Tuhan
Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
untuk berbicara pula dengan kau. Aku lihat kau agaknya sudah insyaf melihat
kedudukanku membuat aku teringat pada 20 tahun berselang, Kau dengan aku ada
begitu akur dan bersatu hati, Tapi sejak kau meyakinkan itu ilmu celaka, Diluar kemauan
hati sejati dari in Kie Lojin, pikiranmu lantas berubah dan hubungan kita seperti sudah
terputus. Mengingat kita ada bersaudara sedarah sedaging, maka atas kelakuanmu
yang jahat saban malam aku berdoa didepan sang Budha supaya kau sadar dari
perbuatanmu itu dan kembali menjadi orang baik-baik.
Persetan sama kau punya doa-doa menyelak si orang tua baju kuning.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 366
yoza collection Ya, aku hampir saban malam mendoakan supaya kau insaf dan kembali menjadi
orang baik-baik. Tutup mulutmu memotong si orang tua baju kuning. Aku sebal mendengarnya
bukan ratusan kali tapi sudah ribuan kali kau mengatakan demikian. Siang-siang
sebenarnya aku hendak membunuhmu
hweshio itu ketawa getir. Napasnya sudah sengal-sengal tampaknya seperti yang
kecapaian. Melihat dari bajunya yang tambalan disana sini, orang mengira ia ada satu
hweshio pengemis yang harus dikasihani.
Tidak halangan kau membunuh aku, asal kau bisa insaf akan perbuatan yang jahat
dan kembali menjadi o.. .
Bicaranya tidak sampai lampias, sebab satu tendangan dahsyat mampir lagi pada
tubuhnya, hingga ia melayang-layang diudara, Sesudahnya jumpalitan sebentar ia
sudah jatuh kedalam jurang yang curam.
Ho Tiong Jong yang menyaksikan kejadian itu dengan kecepatan kilat sudah
melesat dan menjambret si hweshio sebelum tubuhnya nyungsep dijurang yang curam.
Si orang tua baju kuning tidak melihat perbuatannya Ho Tiong Jong karena saat itu
ia sedang menundukkan kepalanya dan berpikir akan perbuatannya yang kejam itu.
Semakin dipikir hatinya menjadi pilu, ia bersaudara kembar dengan sihwesio
kakaknya, kenapa ia yang menjadi adik demikian kejamnya" Apalagi mengingat usia
mereka yang sudah sama-sama tua. membikin hatinya sangat menyesal dan
mengembang air mata. Justru ia sedang berdiri menjublek memikirkan perbuatannya yang tidak
selayaknya terhadap saudaranya yang hendak bermaksud baik, tiba-tiba dihadapannya
muncul Ho Tiong Jong sambil memayang tubuhnya si hweshio yang sudah jadi mayat.
Locianpwee, aku menyerahkan saudara kandungmu ini. kata Ho Tiong Jong
dengan sangat hormat. Matanya si orang tua baju kuning terbelalak dan menatap wajahnya sianak muda
yang tampan dan gagah. Ilmu Golok Keramat - Halaman 367
yoza collection Tapi ia tidak sempat untuk menanya siapa anak muda itu karena hatinya yang
sangat berduka, ia maju dua tindak menyambut mayatnya sang kakak dari tangannya
Ho Tiong Jong, sambil bercucuran air mata.
Ia peluki mayat saudara tuanya itu, dengan suara ditenggorokan ia berkata, Engko,
adikmu sangat berdosa.. oh perbuatanmu sangat baik, tahan sengsara karena perlakuan
adikmu yang tidak berbudi, Semua itu kau hendak meng insafkan adikmu supaya
kembali kejalan yang benar, Tapi ah.. adikmu yang tidak berbudi sebaliknya sadar telah
membuat kau menderita dan sekarang oh sekarang kau sudah mati.. mati tidak bisa
hidup kembali, oh, engko..
Si orang tua baju kuning telah menangis meng gerung-gerung.
Ho Tiong Jong yang menyaksikan telah te-turutan mengucurkan air mata, karena
tidak tahan merasa pilu hatinya.
Melihat si baju kuning terus-terusan nangis tidak menghiraukan kehadirannya di
situ, maka Ho Tiong Jong sudah meninggaikan tempat itu. Tapi siorang tua sambil
memayang tubuh kakaknya terus mengejar padanya dan minta ia hentikan langkahnya.
Sipemuda hentikan tindakannya dan ketika sudah berhadapan, orang tua tadi
menanya, Laote, kakak lohu tidak sampai jatuh kejurang, cara bagaimana kau dapat
menolongnya, oh, kau baik sekali sudah menolongnya.
Ah, itu boanpwe hanya keluarkan sedikit kepandaian yang tidak berarti.
Kenapa kau menolong dia "
Karena boanpwee mendengar pembicaraan kedua cianpwee dan tahu bahwa
kakak cian-pwee ada seorang yang berhati mulia, maka dengan melupakan kepandaian
boanpwee yang rendah sudah coba menolongnya jangan sampai tubuhnya menjadi
hancur lebur jatuh ke dalam jurang.
Orang tua baju kuning itu memandang wajahnya sipemuda.
Laote perbuatanmu itu sungguh membuat lohu sangat berterima kasih, sebab kalau
tidak kau datang menolong niscaya mayatnya kakak lohu kini sudah menjadi
makanannya binatang liar.
Ah, itu tidak ada artinya, pertolongan boanpwee itu hanya disebabkan merasa
simpati kepada kakak cianpwee dan boanpwee beruntung sudah dapat menolong
Ilmu Golok Keramat - Halaman 368
yoza collection dirinya, hati boanpwee sudah merasa sangat girang, Boanpwee tidak mengharap
cianpwee punya ucapan terima kasih, Tapi boanpwee ingin juga tahu sedikit urusannya,
kenapa cianpwee berbuat demikian kejam kepada saudara sendiri
si orang tua baju kuning unjukkan roman sedih.
Lohu bernama Ie Boen Hoei, orang tua itu menutup Pada duapuluh tahun yang
lampau lohu sangat akur dengan kakak. tapi setelah lohu mendapatkan ilmu yang
dinamai Diluar kemauan hati sejati tabeat lohu berubah menjadi penjahat besar sangat
ditakuti. Kecuali lima tokoh, dalam rimba persilatan semua jago dikalangan hitam maupun
putih jerih terhadap lohu. Nama lohu dalam dua puluh tahun belakangan ini menjadi
sangat busuk. Kakak lohu yang mendengarnya merasa tidak tega saudaranya
melakukan perbuatan-perbuatan kejam dan jahat, maka dia sudah berulang kali datang
menasehati pada lohu dan terus-terusan berdoa supaya lohu kembali menjadi orang
baik-baik. Hal mana membuat lohu menjadi jemu dan akhirnya dia mendiamkan
kematian ditangan lohu menjadi adiknya yang tidak berbudi.
Ho Tiong Jong diam-diam mengutuk perbuatan si orang tua baju kuning.
Lalu terdengar pula Ie Boen IHoei berkata, Laote, lohu sangat menyesal atas
perbuatan lohu tadi, Kakak lohu sebenarnya ada calon kepala dari gereja Siauw lim sie,
tapi dia tidak mau memangku jabatan itu karena terus-terusan dia mengikuti lohu
sebagai bayangan, maksudnya yalah hendak mengincarkan perbuatan lohu yang tidak
punyaperi kemanusiaan, syukur sebelumnya dia mati, dia tahu bahwa lohu sudah
menyesal. Ya, tidak apa, menyelak Ho Tiong Jong cianpwe sekarang sudah menyesal, maka
kakak Cianpwee juga abahnya tentu sudah merasa senang dialam baka.
Lote, perkataanmu tepat betul. Kau sebenarnya hendak kemana" Kalau tidak
keberatan marilah mampir dahulu dirumah lohu. demikian mengundang Ie Boen IHoei.
Waktu itu keadaan sudah lewat tengah malam, Pikirnya, semestinya jam sembilan
tadi jiwanya sudah melayang, tapi kenapa sampai sekarang ia belum mati"
Ho Tiong Jong terima baik undangannya si orang rua baju kuning. Sesampainya
didalam rumah, tampak mukanya Ho Tiong Jong sangat pucat. Ia merasakan terus
terusan eneg kepingin muntah.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 369
yoza collection Ie Boen Hoei yang melihat demikian lantas menanya, IHei, laote, wajahmu kelihatan
pucat sekali, kenapa apa kau kurang enak badan "
Ho Tiong Jong hanya anggukkan kepala, ia sudah tidak tahan kepingin muntah tapi
tidak berani muntah dalam orang punya rumah, kelakuannya itu membuat Ie Boan Hoei
merasa heran, maka ia setelah meletakan mayat kakaknya dipembaringan, lantas
menghampiri sianak muda dan dipandangnya dengan teliti, Diam-diam ia merasa kaget,
tanpa berkata baa biii bu lagi, lantas saja menyekal baju Ho Tiong Jong dibagian tengkuk
dan sebelah bawah pinggangnya, kemudian diangkat ditunggingi, celaka pikir Ho Tiong
Jong ia menyaksikan kekejaman si orang tua baju kuning ini, pikirnya, mungkin saat itu
ia sudah timbul hati jahatnya dan hendak membunuh dirinya, makanya ia angkat
tubuhnya diterbaliki demikian.
oleh karena itu, maka sipemuda itu sudah berontak-rontak, Kakinya menendang
tangannya menyerang dengan hebat, Tiba-tiba Ie Boan Hoei membentak. lantas
tubuhnya si pemuda dilempaikan keluar rumah hingga jatuh duduk. Bukan main sakit
pantatnya, matanya dirasakan berkunang-kunang.
Ia merangkak bangun lagi, ketika ia terdiri dihadapannya sudah berdiri Ie Boan Hoei
dengan muka bengis. Kemudian ia merasakan mau muntah tapi ia terus menahannya.
Pikirnya, sebelumnya mati ia hendak menunjukkan kepandaiannya yang istimtwa
kepada orang tua dihadapannya. maka seketika itu ia telah mencabut goloknya Maentian-to . Dengan senjata mana ia lantas bergerak menyerang pada Ie Boen Hoei.
Ilmu golok keramat yang dua belas jurus telah diperlihatkan oleh si pemuda, akan
tetapi ternyata tidak dapat menyentuh meskipun ujung bajunya saja si orang tua.
Ternyata kepandaiannya sangat lihay, semua gerakan goloknya seperti yang sudah
diketahui lebih dahulu kemana arahnya.
Ho Tiong Jong menjadi jengkel, makanya rasa nak semakin menjadi jadi saja, ia
lantas keluarkan ilmunya Tok-liong ciang-hoat warisan Tok-kay Kang clong, ilmu ini
sangat bagus dimainkan olehnya, akan tetapi sayang sekali ia tidak tahan lama
bertempur. Karena rasa nak semakin tak tertahan dan akhirnya ia muntah-muntah.
Menggunakan kesempatan ia sedang muntah, Ie Boen IHoei menghampiri dan
menepuk punggungnya dan satu benda segede kepalan keluar dari mulutnya.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 370
yoza collection Ha ha ha.. demikian terdengar Ie Boen IHoei ketawa, Selamat, selamat, kau kini
sudah baik dari penyakitnya.
Ho Tiong Jong terbelalak matanya. ia heran melihat kelakuannya Ie Boen Hoei sebab
tadi melek-melek ia melihat orang tua itu demikian beringas dan menyerang kepadanya
dengan tanpa sungkan-sungkan dalam pertempuran barusan, tapi kini mendadak saja
sudah berubah sikapnya menjadi ramah tamah sebagai seorang sahabat. Ie Boen Hoei
mengerti apa yang dipikirkan oleh sipemuda maka ia lalu berkata.
Laute, maafkan lohu sengaja seperti yang benar-benar mau mengambil jiwa mu,
supaya kau dengan sungguh-sungguh menempur lohu. Dengan begitu perasaan nak
kepingin muntah lebih hebat lagi, ini ada maksud lohu supaya oleh karena racun yang
mengeram dalam tubuhmu dapat terdorong keluar.
Barusan, ia sudah hendak keluar kau masih mau tahan. Mesti lohu jadi tidak sabaran
dan menepuk punggungmu sehingga ia mencelat juga keluar. Kau tahu itu benda yang
bergumpal dari mulutmu itu ada racun yang sangat berbisa, yang membuat dan jadi
merasa hidupmu. Mendengar keterangan ini, barulah Ho Tiong Jong mengerti sikapnya siorang tua
baju kuning yang sebenarnya bermaksud baik untuk dirinya.
Berbareng ia rasa nak hilang, malah seluruh badannya dirasakan sangat segar
dan bukan main bersemangat setelah benda yang bergempal sebesar kepalan tadi
sudah dikeluarkan dari mulutnya.
cianpwee, boanpwee tidak tahu dengan apa boanpwee dapat menyatakan terima
kasih baonpwee atas pertolongan Cianpwe ini. kata Ho Tiong Jong hormat.
Ie Boan Hoei tertawa bergelak-gelak.
Laote. katanya, seperti barusan kau bilang, pertolongan pada kakak lohu tidak
memerlukan terima kasih, maka lohu juga tidak perlu terima kasihmu, Lohu merasa
senang telah berbuat suatu untuk kebaikanmu.
Ho Tiong Jong melongo. orang tua ini benar-benar kocak. masih ingat saja
perkataannya tadi. Kemudian dengan bersenyum ia menanya.
cianpwe, cara bagaimana cianpwee tahu bahwa dalam tubuh boanpwee ada
mengeram racun" Ilmu Golok Keramat - Halaman 371
yoza collection Laote, itu mudah sekali, Lohu yang sudah banyak pengalaman dalam kalangan
kangouw sekali lihat saja keadaanmu, lantas sudah dapat menebak seratus persen apa
yang diderita olehmu, Tadi, kalau lohu mengatakan terus terang, tentu kau tidak akan
percaya, maka juga lohu sudah berpura-pura seperti orang jahat menghendaki jiwamu,
hingga kau menempur lohu dengan mati-matian.
Ini perlu karena dengan keluarkan banyak tenaga, rasa kepingin muntah semakin
menjadi-jadi dan akan mendorong racun lebih lekas keluar. Buktinya kau lihat sendiri
barusan-.. Ho Tiong Jong kembali membuka mulutnya hendak mengucapkan terima kasih,
akan tetapi urung, karena si orang baju kuning geleng-gelengkan kepala sambil goyang
tangannya. cianpwee, boanpwee sudah menerima budimu, demikian Ho Tiong Jong rubah
perkataan yang mau diucapkan tadi, biar bagaimana boanpwee tidak akan
melupakannya. Nah sampai disini kita berpisahan, karena ada mempunyai urusan lain
yang meminta perhatian boanpwee.
orang tua itu tidak bisa menduga karena urusan Ho Tiong Jong itu, hanya ia
memesan kalau seandainya Ho Tiong Jong ada urusan apa apa yang memerlukan
pertolongan lupa datang kepadanya di gereja Siauw lim-sie di gunung Ko-san.
Terima kasih. jawab Ho Tiong Jong. boanpwee akan perhatikan ini.
Kemudian dia angkat kaki berlalu, tapi belum berapa tmdak. mendadak dipanggil
balik oleh Ie Boen Hoei dan kemudian diajak masuk pula kedalam rumah.
Ie Boen IHoei menghampiri mayatnya sang kakak. dari sakunya ia mengeluarkan
sebuah gelang dari batu kumala berwarna hijau, lalu disertakan kepada Ho Tiong Jong
sambil berkata. Laote, kau terimalah ini barang wasiat sebagai warisan dari kakek lohu yang sudah
meninggal dunia. Sejak kakek sebagai murid Siauw lim sie, menerima gelang kumala
hijau ini terus-terusan dibawa di badan-nya. Gelang ini merupakan benda kepercayaan
dari Siauw lim pay, siapa saja orang-orang dari Siauw lim-pay melihat ini akan tunduk
dan menghormat seperti juga ketemu dengan ketuanya.
Benda kepercayaan ini ada berbagai warna, yang termulia adalah warna putih, lalu
merah, kemudian hijau, hitam dan lainnya. Semua ada lima warna untuk membedakan
Ilmu Golok Keramat - Halaman 372
yoza collection tingkatan, sekarang dikalangan hweshio Siauw lim-pay yang memegang benda
kepercayaan itu, kecuali kakak lohu adalah Beng Ti Taysu, seorang yang berilmu silat
tinggi dan ilmu Budha-nya juga sangat dalam.. .
Beng Ti Tay-su ada mempunyai gelang warna hitam, dia ada sutit (keponakan
murid) dari kakak lohu, Yang memiliki gelang batu kumala tingkatannya paling atas,
lainnya gelang demikian terbikin dari emas, perak dan selanjutnya. Semua ada benda
benda kepercayaan yang harus di hormati.
Ho Tiong Jong pandang bulak-balik gelang dari batu kumala hijau itu.
cianpwee, benda ini ada miliknya Taysu yang telah meninggal tidak seharusnya
berada pada boanpwee, juga boanpwee tidak memerlukan, maka boanpwee harap
cianpwee suka menyimpannya saja,
Kau keliru, laote jawab Ie Boen Hoei, Dalam kalangan Kang ouw itu, tidak sedikit
bahayanya. Soal sedikit bisa ditiup-tiup menjadi besar maka dalam perjalananmu
sebagai seorang Kang-ouw yang masih belum berpengalaman perlu memiliki benda
serupa itu. Bukan saja lohu, tapi kakak lohu yang sudah jadi orang halus tentunya akan
merasa senang memberikan itu untuk melindungi dirimu. Misalnya dalam bentrokan
karena salah paham, kau tak dapat mengatasinya karena lawan ada jauh lebih kuat,
mudah saja kau perlihatkan benda itu kepada Beng Ti Taysu dari gereja Siauw-lim si,
bilang padanya kau dapat itu dari kakak lohu, pasti dia akan membuang waktunya untuk
mengurus urusanmu. Kalau kau ada dipihak betul, kau akan mendapat perlindungan
dari semua orang Siauw lim-pay.
Sebagai jago muda yang belum berpengalaman menuruti hatinya yang polos, maka
tadi Ho Tiong Jong sudah mau mengembalikan barang berharga itu kepada Ie Boen
IHoei. Kini setelah mendengar keterangannya si erang tua baju kuning, bagaimana
berharganya benda itu ada dalam badannya, maka hatinya sangat kegirangan Ia tahu
Sauw-lim-pay ada satu partai terbesar diantara partai-partai lainnya, orangnya sangat
banyak dan ilmu silatnya juga sangat tinggi termashur dalam duni persilatan. Kalau
dalam menjelajah dunia kangouw, berbuat banyak kebenaran, ia tidak usah kuatirkan
dirinya, pasti mendapat perlindungan partai besar itu.
Sambil memasukan benda berharga itu ke dalam kantongnya ia berkata pada Ie
Boen Hoei, cianpwee, terima kasih, Nah, sampai ketemu lagi..
Ilmu Golok Keramat - Halaman 373
yoza collection Setelah berkata Ho Tiong Jong sudah hendak bertindak keluar, akan tetapi kembali
telah di cegah oleh Ie Boen Hoei yang menanya kepadanya. Eh, laote sudah lama kita
bicrp. tapi lohu lupa menanyakan namamu "
ouw, boanpwee bernama Ho Tiong Jong.
Siapa suhumu yang mulia. Boanpwee tidak mempunyai suhu.
Tapi ilmu silatmu barusan boleh juga, malah kau ada keluarkan itu ilmu golok
delapan belas jurus dari Siauw-lim-pay. Hanya sayang kau cuma dapat meyakinkan
dua belas jurus saja, enam jurus lagi kau tidak yakinkanBetul, memang boanpwee hanya belajar dua belas jurus saja.
Dari siapa kau belajar"
Maaf, boanpwee tidak bisa kasih tahu namanya siapa"
Ie Boan Hoei, sebagai murid dari siauw-lim-pay, tentu saja tahu ilmu golok
termasyhur itu dari partay ia, maka tadi ketika Ho Tiong Jong mencecar padanya
dengan golok Lam thian to, sama sekali tidak dapat menemui sasarannya karena Ie
Boan Hoei sudah yakin dengan bagaimana memusnahkannya.
Sayang. kata Ie Boen Hoei setelah sejenak ia terdiam, Kalau kau mendapat
Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
didikannya seorang pandai seperti In Kie Lojin, kau pasti akan menjadi jago tanpa
tandingan dalam kalangan Kangouw, Kau ada mempunyai bakat yang baik sekali,
dengan meyakinkan ilmu dari kitab Kumpulan ilmu silat sejati.
Eh, cianpwe, menyelak Ho Tiong Jong.
Ada apa" tanya siorang tua.
Itu kitab yang barusan cianpwe sebut ada pada boanpwee. sambil mengeluarkan
kitab tersebut dari saku babunya. Ie Boen Hoei menyambuti dan periksa.
lni benar ada kitabnya, kau dapat dari mana" tanyanya.
Boanpwe dapat dari Tok-kay Kang ciong jawabnya.
Ia menuturkan dengan singkat pertemuannya dengan Tok kay dikuil bobrok dan
kitab itu sudah disambit nyangkut diatas pohon dan kemudian diambil olehnya karena
merasa sayang kitab itu dipatuki burung.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 374
yoza collection Sambil mendengarkan Ho Tiong Jong cerita Ie Boen Hoei telah bulak balik
lembarannya kitab tersebut, Ini memang kitab tulen, hanya sayang bagian kedua yang
menceritakan keistimewaannya berbagai ilmu silat, sedang pelajarannya dan
bagaimana mempraktikkan ilmu silat yang tersebut didalamnya tidak ada, sebab itu
dimuat dalam jilid kesatu. Sayang, tapi dalam buku ini juga ada disebut ilmu yang lohu
yakinkan yalah Diluar kemauan hati sejati sayang kau tidak memiliki yang ke satu.
IHo Tiong Jong berpikir sejenak. setelah mendengar bicaranya si orang tua baju
kuning. cianpwee, katanya, kitab itu boleh cianpwee ambil, boanpwee senang kasih,
cuma boanpwee mohon bantuan cianpwee suka menurunkan ilmu golok keramat
Siauw-lim-sie. semuanya ada delapan belas jurus, boanpwee hanya paham dua belas
jurus saja, yang enam jurus lagi ini yang boanpwee mohon cianpwee suka menurunkan
pelajarannya untuk mana boanpwee merasa sangat berterima kasih sekali. Ie Boen
Hoei ketawa ngakak mendengar perkataannya si pemuda.
Ho Laote, katanya gembira sekali, permohonanmu aku terima dengan baik, tapi
buku ini kau terima kembali saja, sebab ada pada lohu juga tidak ada gunanya. Lohu
sudah tua, otaknya sudah macet untuk belajar ilmu kepandaian lebih tinggi lagi, apalagi
dalam buku ini semua yang tertulis dari berbagai partai punya ilmu silat rasanya lohu
sudah cukup paham. Kau simpan saja, untuk kau ada gunanya, diwaktu ada tempo
lowong kau boleh meyakinkannya, lohu percaya otak mu yang encer dapat belajar
dengan sempurna. Ho Tiong Jong tidak menyangka bahwa orang tua itu menolak dikasih kitab
Kumpulan ilmu Silat Sejati. Ketika ia ulangi lagi maksudnya hendak memberikan kitab
dengan setulus hati ditolak. maka ia lalu sisipkan lagi dalam sakunya.
Mari, kau boleh belajar itu enam jurus lagi dari ilmu golokmu. Ie Boen Hoei
mengajak sipemuda hingga Ho Tiong Jong bukan main girangnya.
Ie Boen Hoei telah menurunkan kepandaiannya dengan sungguh-sungguh,
tambahan otaknya Ho Tiong Jong mudah menerima pelajaran yang orang berikan
dengan beberapa pengujuknya saja, maka enam jurus kekurangannya itu Ho Tiong Jong
sudah dapatkan, Dengan mana ilmu golok keramatnya Ho Tiong Jong sekarang sudah
menjadi lengkap delapan belas jurus. saking tekunnya ia belajar hingga lupa sama sang
waktu, tahu-tahu hari sudah menjelang pagi.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 375
yoza collection Tiba-tiba Ho Tiong Jong hentikan latihannya dan berdiri bengong. Hal mana
membuat Ie Boen Hoei menjadi heran, ia lalu menanya, Laote kenapa kau" Apakah ada
apa-apa yang tiada beres lagi"
Ho Tiong Jong bengong berdiri, karena saat itu sudah hampir pagi, tapi kenapa
racun dalam tubuhnya belum juga bekerja dan merenggut jiwanya" inilah yang ia buat
pikiran tidak habis mengerti, maka ia sudah berdiri bengong. cianpwee, memang ada
yang tidak beres, aku telah kena keracunan..
Selanjutnya ceritakan tentang kena racun Tok kay, kemudian ceng ciauw
Nikouwpunya Tok-kim-chi, lalu paling belakang jarum mautnya sikakek aneh dari Liu
soa-kok juga tentang hubungan Seng Glok cin dan Kim Hong Jie, ia telah ceritakan
dengan terang kepada Ie Boan Hoei.
Dengan tenang siorang tua baju kuning mendengarkan ceritanya Ho Tiong Jong.
Boanpwe heran, kenapa racun itu sampai sekarang belum ada reaksinya" tanya
Ho Tiong Jong sebagai penutup ceritanya. Terdengar Ie Boan Hoei tertawa terbahakbahak.
Ho laote, kau benar-benar ada seorang yang sangat beruntung, Dua jelita sudah
berbareng sudah menyintai dirimu, rasanya tak akan sia-sia pengharapannya.. .
cianpwee, boanpwee bakalan mati, bagai mana bisa bilang demikian "
Anak muda, kata pula Ie Boan Hoei dengan ketawa girang, kau kini sudah selamat,
kesananya kau hanya akan menempuh bahagia saja..
cianpwe, kenapa bisa begitu"
Barusan, ketika lohu menepuk punggungmu dan kau memuntahkan benda sebesar
kepalan, itulah ada racun yang bergempal dan akan membinasakan dirimu kalau saja
tidak bisa dikeluarkan dari perutmu. Kini ia sudah keluar, maka dalam tubuhmu sudah
tidak ada racun lagi. Umurmu bisa jadi seratus tahun, percayalah kepada lohu Ho Tiong
Jong terbengong mendengarkan keterangan si orang tua baju kuning.
Laote. kata pula Ie Boan Hoei, lohu sudah banyak pengalaman dalam dunia Kang
ouw, kejadian apa saja sudah tahu, Bahwa dalam dirimu akan mengeram racun lohu
juga sudah tahu siang-siang, Melihat air mukamu, lohu tidak perca yakau bisa mati
karena racun. Kau mestinya panjang umur, bukan mustahil kau nanti mengangkat
namamu termashur dalam rimba persilatanIlmu Golok Keramat - Halaman 376
yoza collection Ho Tiong Jong kegirangan mendengar kata-katanya si orang tua baju kuning.
Tidak dinyana ia bisa sembuh dari keracunan dengan cara kebetulan ketemu Ie
Boen IHoei, ia percaya omongannya si orang tua karena ia merasakan sendiri tubuhnya
merasa sangat segar dan kuat sekali, pertolongan gaib.
Laote, Ie Boen Hoei berkata pula. racun ketemu racun dalam tubuhmu telah
berhantam dan saling bergempal, sukur kau ketemu lohu, kalau tidak rasanya sukar
ketolongan jiwamu kalau tidak ada si Dewa obat Kong Jat Sin yang memberikan
pertolongan dengan obatnya yang istimewa. Tapi Laote, lohu sudah mendapat
keyakinan, bahwa ilmu tenaga dalammu sangat hebat sekarang, jalannya darah sudah
ncrmal kembali, semangatmu juga sudah berubah, bagaimana apa kau tidak merasakan
itu semua" Mau tidak mau Ho Tiong Jong telah anggukan kepalanya, memang benar apa yang
di katakan oleh orang tua itu Dengan suara terharu saking berterima kasih dan
kegirangan Ho Tiong Jong telah berkata. cianpwee, boanpwee tidak tahu dengan apa
boanpwee harus membalas budi cianpwee yang sangat besar ini, hingga jiwa
boanpwee terluput dari kematianHo laote. memotong Ie Boen Hoei, pertolongan yang keluar dari hati yang tulus
tidak memerlukan terima kasih, bukankah kau ada mengatakan demikian"
Ho Tiong Jong tidak bisa menjawab, hanya matanya memandang si orang tua
dengan mengembang air mata terima kasih.
Dilain saat Ho Tiong Jong sudah riang gembira. Mereka satu dengan lain cocok
pikiran, maka tidak heran mereka telah mengikat tali persahabatan.
Ketika sudah terang tanah, Ho Tiong Jong dan Ie Boan Hoei jalan sama-sama sampai
sepuluh li jauhnya, kemudian mereka berpisahan, Ie Boan Hoei meneruskan
perjalanannya ke barat daya dengan membawa jenazah nya sang kakak. selang Ho
Tiong Jong telah mengambil jurusan lain.
Sepanjang jalan Ho Tiong Jong pikirkan, sekarang ia harus menuju kemana"
Menemui Seng Giok cin" Menyambangi Kim Hong Jie"
Dua nona yang sekaligus menyintai dirinya sungguh ia harus merasa bangga, tapi
ia tidak berani untuk mengunjungi salah satu diantara nya.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 377
yoza collection Pikirnya, sekarang masih belum waktunya, paling baik sekarang ia menuju ke Yangce untuk menemui sahabat tuanya co Kang cay. Siapa tahu orang tua sudah bersiapsiap dengan rencananya untuk menyelidiki gunung-gunungan yang mengandung
riwayat istimewa ialah didalamnya ada tersimpan baskom ajaib yang bisa membuat
uang yang sedikit ditaruh didalamnya bisa berubah banyak dan satu patung wanita
cantik, kalau dapat tidur bsrsama-sama dengannya akan merasakan kehangatan dan
semangat segar serta kekuatan tenaga dalam juga dapat bertambah.
Demikianlah setelah mengambil keputusan, ia telah membeli pakaian baru dan
seekor kuda untuk perjalanannya. Dalam pakaian yang baru, tentu saja Ho Tiong Jong
punya paras yang tampan semakin menyolok saja.
Roman cakap. pengawakan gagah, dengan sebilah golok digantung diatas kuda. Ho
Tiong Jong telah menarik banyak orang yang mengagumi dirinya. Setelah menangsel
perutnya, pemuda gagah itu telah melanjutkan perjalanannya.
Disepanjang jalan ia mengenangkan dua jelita, yang saat itu entah bagaimana
keadaannya, karena mereka menganggap dirinya akan mati karena racun, sekarang ia
tidak sampai mati maka seandainya ketemu dengan mereka, bagaimana girangnya
mereka itu, sukar untuk dapat dibayangkan.
Rumahnya co Kang cay ada dalam sebuah desa termasuk bilangan kota jang-ce.
Jauh juga perjalanan yang ditempuh oleh Ho Tiong Jong, akhirnya ia sampai juga
ke-desanya co Kang cay. Kebetulan sekali ketika ia sampai, didepan sebuah rumah
tampak berdiri seorang tua dan ia bukan lain dari co Kang cay sendiri.
Sambil melambai-lambaikan tangannya orang tua itu agaknya hendak
menyongsong kedatangannya belum leluasa dan masih pakai tongkat, maka Ho Tiong
Jong agak terkejut. Ia bedal kudanya dan sebentar saja sudah berada di muka rumahnya co Kang cay.
cepat-cepat ia turun dari kudanya dan menubruk si sahabat tua. Mereka saling peluk
dengan penuh kegirangan. co lopek. memang tidak salah dugaanku, kau sedang membangun rumah kata Ho
Tiong Jong dengan roman girang.
Tiong Jong, kita bicara didalam. kata co Kang cay, sambil menarik tangannya si
pemuda. Ilmu Golok Keramat - Halaman 378
yoza collection Eh, nanti dahulu, bagaimana dengan kudaku" kata Ho Tiong Jong Jenaka.
Ah, itu mudah saja, kasihkan saja orangku yang urus.
co Kang cay berkata demikian sambil panggil orangnya, disuruh merawat kudanya
Ho Tiong Jong. Mereka kemudian berjalan masuk kedalam rumah.
Kan bagaimana tahu aku selang membangun rumah" tanya co Kang cay. ketika
mereka sudah pada ambil tempat duduk di-pertengahan rumah.
Ah, lopek mudah saja. Tadi aku melihat banyak orang yang mengangkuti batu ke
rumah lopek. Kau pintar menebak, Tiong Jong. Memang tidak hentinya aku berusaha membangun
rumah tapi sama sekali tidak menduga kalau penemuan kita kembali ada begini cepat,
sungguh menggirangkan sekali hatiku.
co Kang cay ajak sahabatnya melihat rumah yang sedang dibangun.
Masih tinggal dindingnya saja dalam taraf penyelesaian, lainnya boleh dikatakan
rumah co Kang cay sudah beres, Rumah itu besar dan lebar, cuma tidak mewah, hanya
seperti rumah biasa saja rumah desa.
Lopek, kau benar lihay, Rumahmu dibangun dengan sederhana sekali. Meskipun
ada besar dan luas. Bagus, karena dengan demikian tidak menyolok dan
membangunkan orang punya rasa curiga.
co Kang cay ketawa nyengir dipuji si anak muda.
orang tua itu memang membangun rumahnya selain sederhana juga ada banyak
rahasianya disebelah dalam, inilah untuk menyelamatkan dirinya dari cengkeramannya
orang-orang dari Perserikatan Benteng Perkampungan yang menghendaki jiwanya.
Setelah diajak melihat-lihat kebeberapa bagian, dimana jalannya berbulak biluk
membingungkan, lalu Ho Tiong Jong dibawa ke ruang tetamu yang cukup lebar, tinggi
dan menyenangkan hati. Lopek benar-benar kau sudah siap sedia menghadapi mereka, sebab bicara terus
terang kalau orang tidak diberi pengunjukan, masuk kedalam banyak ruang tadi, bisa
masuk orang tidak bisa keluar lagi.
Ha ha ha.. orang tua itu tertawa bergelak-gelak.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 379
yoza collection Mereka lalu pada mengambil tempat duduk.
Lopek setelah kau mengalami banyak penderitaan memang seharusnya kau hidup
dengan tentrem dan bahagia, Bagaimana dengan kakimu yang separuh lumpuh apakah
sudah sembuh" ooOOoo KARENA pertolonganmu Tiong Jong, sehingga aku dapat selamat, Belum tahu budi
ini aku dapat balasnya dengan apa"
Lopek tidak ada soal budi diantara kita, kita berdua mengalami satu nasib dalam
penjara Seng Eng, apa halangannya kalau kita satu sama lain saling tolong, bukan"
Ya, tentang kakiku, meskipun tidak sembuh betul, aku masih bisa jalan dengan
menggunakan tongkat, Tapi, eh, Tiong Jong bagaimana dengan racun yang mengeram
dengan dirimu, apa sudah dapat disembuhkan"
Ho Tiong Jong ketawa, ia lalu tuturkan dengan ringkas pada sang sahabat tua,
tentang pengalamannya sejak mereka berpisahan.
Pertolongan pada Kim Hong Jie, diinjeksi dengan jarum mautnya si kakek aneh,
perjalanannya dengan Seng Giok Cin. Tapi soal mencium bibir orang tentu saja tidak
menceritakan. Pertemuannya dengan Ie Boen Hoei satu penjahat ulung yang sadar dari
kejahatannya setelah membunuh kakaknya sendiri. oleh siapa ia telah disembuhkan
keracunan didalam tubuhnya diluar dugaan.
Setelah mendengar habis bicaranya si pemuda, co Kang cay tampak kerutkan alis.
Tiong Jong, aku sangat girang tentang dirimu sudah sembuh dari bahaya kematian
karena racun racun yang mengeram dalam tubuhmu, akan tetapi kau sudah berbuat
gegabah dengan meninggalkan nona Seng dalam keadaan tertotok dipenginapan- Ho
Tiong Jong terkejut. Tapi totokanku itu hanya untuk sementara waktu saja dan akan terbuka sendirinya.
katanya pada sahabat. Ya, itu betul. Tapi harus curiga juga, dalam keadaan pulas demikian kalau ada orang
jahat masuk kedalam kamarnya, bagaimana" Haa, kalau kehormatannya kena
Ilmu Golok Keramat - Halaman 380
yoza collection dicemarkan orang" Nona Seng tentu tidak mau mengerti terhadapmu dan akan mencari
kau untuk mencuci malunya
Lopek. ah, masa sampai ada kejadian begitu" menyelak Ho Tiong Jong dalam
terkejutnya, mukanya seketika telah berubah pucat dan dadanya berombak keras,
karena pikirnya, memang ada kemungkinan ada kejadian demikian.
Ya, mudah-mudahan tidak sampai ada kejadian demikian, menghibur si orang tua.
Ho Tiong Jong tidak menjawab, Diam-diam dia memikirkan juga akan dirinya nona
yang dicintanya itu. Kalau benar seperti katanya si orang tua kejadian, celaka sama
juga ia mencelakakan dirinya si gadis pujaannya itu.
Tengah ia menjublek. Co Kang cay sudah berkata pula dengan air muka berseri seri.
Ah, Tiong Jong, itu hanya dugaan saja. Tapi masa bisa jadi, nona Seng ilmu silatnya
tinggi. Tentu dalam sedikit waktu ia sudah bisa mendusin. Lagi pula ia ada puterinya
Seng Eng, Pocu dari benteng Seng-kee-po yang sangat ditakuti, betul tidak" Nah, mari,
kita minum teh. co Kang cay suguhkan secangkir teh pada kawan mudanya itu, sambil berkata pula.
Tiong Jong legakan hatimu, apa yang aku kata barusan hanya dugaan saja dan rasanya
tak mungkin kejadian- Kembali si orang tua.
Ho Tiong Jong merasakan, tapi kejadian sudah berjalan begitu rupa, ia kobarkan
hatinya dengan kata-kata si orang tua tadi.
Hatinya mulai lega dan tak percaya si nona akan mengalamkan malapetaka yang
tidak enak atas dirinya. Dengan begitu, pembicaraan diantara dua sahabat yang senasib tempo hari dalam
penjara air, kini dapat berjalan dengan gembira.
co lopek, bagaimana halnya dengan gunung-gunungan itu, apakah kau sudah dapat
menemukan kuncinya untuk masuk kedalamnya" tanya Ho Tiong Jong sewaktu ia ingat
akan riwayat menarik dari gunung-gunungan di kota Jang-ce itu.
Belum. jawab Co Kang cay, rumah ku baru saja jadi, mana aku ada tempo untuk
pergi kesana" Kebetulan kau sudah datang di sini, maka baiklah kau beristirahat saja
dahulu dalam rumahku dua tiga hari, nanti kita bersama-sama kesana, bagaimana kau
pikir. Ilmu Golok Keramat - Halaman 381
yoza collection ow, tentu saja aku dengan senang hati ikut melihatnya. jawab Tiong Jong, Bagus,
bagus.. . . Bicaranya co Kang cay belum lampias, sudah dibuat berhenti dengan muncul satu
pelayannya yang mengabarkan bahwa diluar ada seorang nona yang hendak ketemu
dengan Ho Tiong Jong. Seorang nona" kata co Kang cay, Eh Tiong Jong apa kau ada membawa teman
perempuan kesini" Tidak. -jawab Ho Tiong Jong.
Tapi katanya ada satu nona yang ingin ketemu denganmu bagaimana pikiranmu"
Ho Tiong Jong terdiam sejenak.
Baik, silahkan dia masuk ketemu aku, akkirnya ia berkata.
co Kang cay tampak berduka romannya, ia kuatirkan bahwa yang datang itu ada
orangnya Perserikatan Benteng perkampungan yang hendak mencari onar. Ho Tiong
Jong mengerti akan kedukaan nya si orang tua, maka ia lalu menghibur.
co Lopek, kau jangan kuatir, Aku bukannya sombong, asal ada orang datang hendak
Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
mengganggu ketentramanmu, aku si orang she Ho yang nanti akan mengusirnya.
Legakan hatimu, dan percayalah padaku^
Ya aku juga tidak takut. cuma saja kalau benar nanti terjadi pertempuran pasti akan
mengambil banyak korban jiwa. inilah yang membikin aku tidak tega hati. jawab si
kakek sambil menghela napas.
Sebentar lagi tampak sipelayan muncul mengantarkan si nona tetamu masuk
diruangan tamu. Hei, enci Ie. seru Ho Tiong Jong, ketika melihat tetamunya itu masuk. Memang
benar ada Li-lo-sat ie Ya yang datang.
Ya, aku yang datang. jawab si nona sambil kerllingkan matanya yang tajam.
Enci ie. bagaimana kau tahu perjalananku dan datang kesini, silahkan duduk.
mengundang Ho Tiong Jong, sambil menyodorkan sebuah kursi.
Kemudian sipemuda berkata pada co Kang cay. co lopek. apa kau sudah tidak
mengenali lagi pada nona ie"
Ilmu Golok Keramat - Halaman 382
yoza collection Siapa dia, Tiong Jong" siorang tua balik menanya.
Enci ie masa kau lupa" Dengan pertolongannya pada itu malam, selamatlah kau
Penghuni Rimba Gerantang 2 Animorphs - 24 Perang Melawan Helmacron Matahari Esok Pagi 16
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama