Ceritasilat Novel Online

Lembah Berdarah 15

Lembah Berdarah Karya Tjan Bagian 15


hijau itu mulai kehabisan sabar, tiba-tiba ia merubah gerak
serangannya dan melejit setinggi tiga kaki lebih ke tengah
udara. Kemudian setelah meloloskan diri dari lingkaran
pengaruh angin serangan yang dilepaskan Ho Cing-soat, dia
melayang turun kembali ke atas tanah sambil bentaknya:
"Apa hubunganmu dengan Hee Kang?"
"Kau tak berhak untuk mengetahui!"
"Kalau aku memaksa ingin tahu?"
"Nona muda melarangmu banyak bertanya!"
Nona berkerudung hijau itu segera tertawa dingin:
"Heeehhh....... heeehh..... heeehh..... bila kau enggan
berbicara lagi, jangan salahkan hatiku keji dan
membunuhmu secara kejam......."
"Hmmm!" Ho Cing soat mendengus dingin, "bila
merasa punya kepandaian, hayo gunakan semua, nyonya
muda ingin tahu sampai dimanakah kemampuan yang kau
miliki!" Perlu diketahui Ho Cing soat yang sekarang sama sekali
berbeda dengan Ho Cing-soat dulu, semenjak ia peroleh
kitab pusaka dan mempelajarinya secara tekun, ilmu
silatnya telah memperoleh kemajuan yang amat pesat.
Kepandaian yang dimilikinya sekarang boleh dikata
sudah termasuk nomor wahid dalam dunia persilatan, tak
heran kalau serangan-serangan yang digunakan olehnya
amat dahsyat dan gencar. Nona berkerudung hijau itu amat berang, sambil
membentak keras dia menggerakkan kelima jari tangan
kanannya yang tajam bagaikan kaitan baja, sementara
cahaya hijau memancar keluar dari sela jari tangan itu.
1103 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Diiringi suatu lejitan keras, dia menerjang ke muka dan
menyabet tubuh lawan. Terkejut sekali Ho Cing-soat setelah menyaksikan
serangan tersebut, pikirnya tanpa terasa:
"Jurus serangan apaan ini" Mengapa bisa muncul lima
jalur cahaya hijau yang berkilap" Jangan-jangan inilah yang
disebut pukulan api hijau pembunuh naga?"
Belum habis ingatan tersebut melintas lewat, bayangan
tubuh nona berkerudung hijau itu telah tiba didepan mata.
Tak terlukiskan rasa kaget Ho Cing soat waktu itu,
cepat-cepat dia berkelit kesamping berusaha meloloskan diri
dari ancaman tersebut, namun kelima titik cahaya hijau itu
telah mengurung seluruh tubuhnya dengan cepat.
Hee Kang turut terkesiap setelah menyaksikan kejadian
ini, buru-buru dia berteriak:
"Tahan..." Nona berkerudung hijau itu tertegun dan cepat-cepat
menghentikan langkahnya, sementara serangan mautnya
ikut ditarik pula mentah-mentah..
Dengan tatapan yang tajam nona berkerudung hijau itu
mengawasi Hee Kang tanpa berkedip, lalu tegurnya sewot:
"Ada apa?" "Kau tak boleh membunuhnya!"
"Kenapa?" "Sebab dia adalah biniku dulu!"
"Haah..haah...haaah..aku tahu, dulu kau memang
punya bini, tapi bukankah hubungan kalian sudah putus
dan berakhir..?" seru nona berkerudung hijau itu sambil
tertawa terbahak-bahak. 1104 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Hee Kang segera mengangguk.
"Yaa, benar!" "Kalau toh hubungan kalian sudah putus, apa salahnya
kalau kubunuh orang itu?"
"Tapi"tapi...aku masih..."
"Kau masih mencintainya bukan?" nona berkerudung
hijau itu tersenyum dingin.
"Masih cinta atau tidak, apa urusannya dengan dirimu"
Siapa suruh kau mencampurinya?" seru Ho cing soat
marah. "Hee Kang," nona berkerudung hijau membentak keras,
"sekarang aku hendak bertanya kepadamu, sebetulnya kau
masih mencintainya tidak.....?"
"Apa artinya kau pertanyaan tersebut?"
memaksaku untuk menjawab "Andaikata kau masih mencintainya maka dia akan
segera kubunuh, jika kau sudah tak mencintainya lagi, aku
bersedia mengampuni selembar jiwanya......."
Hee Kang menghela napas sedih :
"Aaaai lantas apa mesti kujawab?"
"Sampai dimana sih kehebatanmu?" teriak Ho Cing soat
penuh amarah, "katakan saja engkoh Hee, bahwa kau
masih mencintaiku, hayo cepat katakan!"
Hee Kang cukup mengetahui kemampuan dari nona
berkerudung hijau ini, selain berilmu silat sangat hebat,
perempuan itupun sangat mencintainya disamping rasa
benci. 1105 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Ia mengerti, andaikata ia mengaku masih cinta dengan
Ho Cing soat, sudah pasti Ho Cing soat akan menemui
ajalnya ditangan nona berkerudung hijau itu.
Tapi didalam kenyataannya dia memang masih
mencintai Ho Cing soat, ia tak ingin memberi jawaban yang
bertentangan dengan jalan pikiran serta isi perasaannya
yang benar. Itulah sebabnya untuk beberapa saat dia menjadi serba
salah dan tak tahu apa yang mesti diperbuat.
Mendadak nona berkerudung hijau itu memancarkan
sinar mata yang tajam dan menggidikkan hati dari balik
matanya, kemudian membentak lagi keras-keras:
"Hee Kang, hayo cepat jawab!"
"....!" Hee Kang tetap tergagap dan tak mampu
menjawab. Sambil tertawa dingin Ho Cing soat berseru pula :
"Hee Kang, terhadapku?" sesungguhnya masih cintakah kau Hee Kang menghela napas panjang :
"Aaaaai, dahulu aku pernah berbuat salah padamu, tapi
rasa cintaku kepadamu tak pernah berubah untuk
selamanya." Berubah hebat paras muka nona berkerudung hijau itu,
ia segera mendengus dingin:
"Hmm, mengapa tidak kau katakan saja secara tegas,
sebetulnya masih cinta atau tidak?"
"Aku tak ingin berbicara terus terang, sebab kau
akan......" Mendadak nona berkerudung hijau itu tertawa tergelak :
1106 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
"Haah..haah..haah...sungguh hebat, ternyata kau tak
pernah melupakan kekasih lamamu, baiklah, sekarang aku
tak akan membunuhnya!"
Perubahan yang mendadak dan sama sekali tak terduga
dari nona berkerudung hijau ini bukan cuma membuat Hee
Kang tercengang, begitu juga dengan Ho Cing-soat sendiri.
Mendadak seperti menyadari akan sesuatu, Ho Cing
soat segera berseru: "Hey nona berkerudung hijau, apakah kau pun
mencintai engkoh Hee..?"
Cepat-cepat nona berkerudung hijau itu melengos
kearah lain, namun seluruh tubuhnya gemetar keras, jelas
dia sangat emosi. Tapi sejenak kemudian ia telah berpaling kembali,
kemudian bentaknya penuh amarah.
"Siapa yang menyuruh kalian menanyakan soal ini?"
Sementara itu, butiran keringat sebesar kacang kedelai
telah bercucuran membasahi kain kerudung yang
dikenakan, tapi bisa jadi bukan keringat, melainkan air
mata.. Sambil membalikkan badan, dia menatap Hee Kang
lekat-lekat, lalu bisiknya agak tergagap:
"Aku pasti akan mempersatukan kalian kembali, nah
selamat tinggal..." Selesai berkata, dia segera menjejakkan kakinya dan
melejit pergi, dalam sekali lompatan saja ia telah berada
puluhan kaki jauhnya dari tempat semula.
Menyaksikan kepergiannya itu, tiba-tiba saja Hee Kang
merasakan hatinya bimbang dan kosong.
1107 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
"Beberapa kali dia telah menolongku," gumamnya lirih.
"tapi apa yang pernah kuberikan kepadanya" Aaaai?"
Tiba-tiba.... Sebuah lengan yang halus dan lembut menepuk
bahunya, lalu terdengar seseorang berkata:
"Engkoh Hee, apakah kaupun sedang mencintainya?"
Hee Kang segera tertawa getir.
"Sudah beberapa kali dia menyelamatkan jiwaku dari
ancaman maut, tapi tak sekali pun kubalas budi
kebaikannya, aku benar-benar merasa malu kepadanya........" Ho Cing-soat tertawa: "Kalau dilihat dari sikapnya,
mencintaimu, benarkah begitu?"
dia seperti amat "Yaa, siapa tahu....."
Sementara itu Ho Cing-soat makin lama telah semakin
mendekati tubuh pemuda tersebut, tiba-tiba Hee Kang
membalikkan badan lalu memeluk tubuhnya erat-erat.
Dengan suara yang lembut Ho Cing-soat segera
bertanya: "Engkoh Hee, benarkah kau masih mencintaiku ?"
"Mengapa kau ajukan pertanyaan setolol itu?"
Bibirnya segera bergeser lalu menekan ke-atas bibir Ho
Cing soat yang merah merekah itu.
Maka kedua orang saling berpelukan dengan eratnya,
mereka saling mencium dengan penuh kehangatan dan
kemesraan... 1108 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Tak perlu penjelasan atau pembicaraan yang lebih
serius, karena apa yang mereka lakukan sekarang sudah
merupakan jawaban paling jelas.
Sementara Hee Kang masih berpelukan dan berciuman
dengan suasana amat panas, mendadak pemuda itu seperti
mendengar sesuatu... Ketika diperhatikan dengan lebih seksama lagi, ternyata
suara tersebut adalah suara nyanyian putus cinta, lagu yang
sangat dikenal olehnya selama ini...
Yaa tak salah, lagu tersebut memang lagu putus cinta,
lagu ciptaan kekasihnya....Kho Siok tin....
Tak terlukiskan rasa kaget Hee Kang setelah mendengar
ke semuanya itu. Mendadak ia mendorong tubuh Ho Cing soat yang
berada dalam pelukannya itu kuat-kuat.
Sebenarnya Ho Cing soat masih terbuai dalam sungai
cinta yang memabukkan, dorongan Hee Kang yang terjadi
sangat mendadak ini tak urung mengejutkan hatinya.
Dengan cepat dia membuka matanya dan menatap
wajah Hee Kang lekat lekat, kemudian tanyanya :
"Engkoh Hee, apa yang terjadi?"
Hee Kang menghela napas panjang :
"Aku telah mendengar suara lagu yang amat kukenal
dan selalu melumat hatiku itu...."
"Suara lagu" Lagu apa" Mengapa aku tak mendengar?"
Hee Kang menggelengkan kepalanya berulang kali :
"Selamanya kau tak pernah akan mendengar suara lagu
tersebut...." 1109 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Ho Cing soat segera menyandarkan tubuhnya kembali
kedalam pelukan Hee Kang, katanya :
"Engkoh Hee, jawablah yang tegas, sebenarnya masih
cintakah kau kepadaku?"
"Yaa, aku masih mencintaimu."
Dengan wajah berseri-seri karena gembira Ho Cing soat
memeluk tubuh pemuda itu erat-erat, lalu serunya :
"Kalau begitu, marilah kita hidup bersama lagi seperti
dulu hidup sebagai suami istri......"
"Bukankah kau pernah berkata bahwa hal tersebut tak
mungkin bisa terjadi lagi?" tanya Hee Kang dengan kening
berkerut. Ho Cing soat menghela nafas panjang: "Selama
beberapa hari belakangan ini, aku memang berusaha untuk
melupakan dirimu tapi aku gagal, karenanya aku pun
datang mencarimu lagi..."
Sementara Ho Cing soat berbicara Hee Kang
memejamkan matanya rapat-rapat, tampaknya diasedang
merasakan penderitaan batin yang tak terlukiskan dengan
kata-kata. Melihat pemuda itu membungkam diri dalam seribu
bahasa, cepat-cepat Ho Cing soat menggoyangkan bahunya
seraya berseru :

Lembah Berdarah Karya Tjan di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Hey, mengapa kau hanya membisu?"
Hee Kang menggeleng. "Hatiku kalut, perasaanku kacau, aku tak tahu apa yang
mesti kuperbuat." "Apakah hatimu telah berubah kembali kau tidak
mencintaiku lagi......?" tegur perempuan itu berang.
"Tidak ! Aku masih tetap mencintaimu !"
1110 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
"Kalau memang begitu, mari kita segera kawin lagi !"
desak Ho Cing soat sambil tertawa, meski keningnya
berkerut. "Oooh tidak! tidak! Berilah waktu kepadaku untuk
mempertimbangkan kembali usul tersebut....."
Kemudian setelah mendongakkan kepalanya memandang cuaca, dengan perasaan terkejut bercampur
tercengang, pemuda itu berkata lagi :
"Aaaah, waktu sudah makin larut, aku harus segera
pergi!" Dengan wajah berubah hebat tiba-tiba Ho Cing soat
memeluknya erat, lalu berseru :
"Kau tak boleh pergi dari sini....... kau tak boleh
meninggalkan aku........"
"Kenapa?" "Sebab dulu kau pernah membohongi perasaan cintaku,
kemudian kaupun membinasakan suamiku, sekarang kau
tak boleh membohongi aku untuk kesekian kalinya!"
"Lalu apa yang kau inginkan?" dengan perasaan apa
boleh buat akhirnya Hee Kang bertanya.
"Aku minta kau menyanggupi permintaanku sekarang
juga, kita segera kawin!"
"Cinta dan kawin tak boleh kau campur-adukkan
menjadi satu persoalan yang sama," teriak Hee Kang
dengan suara nyaring, "pokoknya sepanjang masa aku pasti
akan mencintaimu." "Hmmm, kau tentu masih mempunyai kekasih lain,"
teriak Ho Cing-soat berang, "betul-betul kejam hatimu, kau
manusia tak berperasaan, lelaki yang suka mempermainkan
wanita....aku...aku hendak membunuhmu...."
1111 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
"Bunuhlah bila kau ingin membunuhku !" kata Hee
Kang kemudian sambil menghela napas sedih.
Tiba-tiba... "Plaaak.....!" Diiringi suara yang amat nyaring, sebuah tamparan
yang sangat keras telah bersarang telak diatas pipi anak
muda tersebut. Selesai menampar pemuda itu dengan penuh emosi, Ho
Cing soat segera membalikkan tubuh dan menutupi
wajahnya dengan kedua belah tangan sambil menangis
tersedu-sedu. Mendengar isak tangis yang memilukan hati itu Hee
Kang tidak memberi komentar apa-apa, dia tetap
membungkam diri dalam seribu bahasa, pelan-pelan
matanya dipejamkan rapat-rapat dan menghela nafas
panjang. Selanjutnya yang terdengar olehnya adalah isak
tangis yang kian lama kian menjauh sebelum akhirnya
lenyap dari pendengaran. Saat itulah dia membuka matanya
kembali dan mengalihkan pandangan matanya ke sekeliling
tempat.... Kakek sakti penggaet sukma, nona berkerudung hijau
maupun jago asap dari lima telaga sekalian telah pergi
entah kemana. The Siau ling masih menangis didepan jenasah gurunya,
isak tangisnya seakan-akan tak ada habisnya.
Hee Kang menghela nafas dan mengangkat kepalanya
melihat cuaca, waktu itu sudah mendekati tengah hari,
jaraknya tinggal setengah jam lagi.
1112 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Maka diapun melompat bangun dari atas tanah
menggunakan gerakan tubuh paling cepat menotok bebas
jalan darah orang-orang yang tak sadarkan diri itu.
Kemudian sambil menarik tangan The-Siau-ling, mereka
berlarian menuju ke puncak bukit.
oodowOokozo SETELAH menempuh perjalanan sekian waktu,
akhirnya puncak bukit itu secara lamat-lamat sudah berada
didepan mata. Awan tebal menyelimuti puncak tersebut
menyelimuti hawa pembunuhan yang sangat tebal.
dan Sambil menarik tangan The Siau-ling, dengan suatu
gerakan yang sangat cepat Hee Kang meluncur naik ke atas
puncak bukit itu. Mendadak... Ditengah keheningan yang mencekam seluruh jagad,
terdengar beberapa kali bentakan nyaring berkumandang
datang membelah angkasa. Menyusul kemudian, terlihatlah beberapa buah titik
cahaya tajam yang membawa serta desingan angin tajam
yang menusuk pendengaran, secepat petir meluncur datang
dan menyambar ke wajah Hee Kang.
Menghadapi datangnya ancaman tersebut Hee Kang
segera menarik tangan The Siau-ling untuk mengigos
kesamping, lalu dengan suatu gerakan yang ringan dan
cekatan dia merendahkan tubuhnya kebawah.
Membawa suara desingan yang mengerikan hati,
beberapa buah titik cahaya tajam itu melintas lewat persis
diatas bahunya. 1113 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Menanti mereka berdua berdiri tegak kembali, ternyata
lebih kurang dua kaki dihadapannya telah bertambah tiga
orang manusia aneh yang berdandan luar biasa. Ketiga
orang tersebut dengan tubuh yang berdiri tegap berdiri
berjajar didepan jalan menghalangi jalan pergi si anak muda
tersebut... Menyaksikan kemunculan ketiga manusia berdandan
aneh itu Hee Kang tersentak kaget, serunya tertahan:
"Aaaah, perkumpulan iblis darah......"
Kakek cebol berbaju merah darah yang berdiri ditengah
segera mendesis sinis: "Hmmm, tepat sekali dugaanmu."
"Jadi kalianpun ikut datang untuk
kematian?" seru Hee Kang penuh amarah.
menghantar Si kakek cebol itu segera tertawa terbahak-bahak:
"Haaahh....haaahh.....haaah......hey bocah
mungkin kau yang bernama Hee Kang?"
keparat, Sementara berbicara, sepasang mata tikusnya yang
bersinar serigala tiada hentinya mengawasi tubuh The Siauling dari ujung kepala hingga telapak kakinya.
Hee Kang sangat geram menyaksikan ulah musuhmusuhnya itu tanpa banyak berbicara ia segera mencabut
senjatanya yang tersoren dipinggang, seketika itu juga
cahaya berwarna merah darah memancar sejauh lima depa
lebih disekitar sana. Ternyata pemuda tersebut telah meloloskan toya
mestika Liong hou hong im pian andalannya. "Hey
bajingan tua, kalian mau menyingkir tidak ?" hardik Hee
Kang dengan suara menggeledek.
1114 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Tapi baru saja bentakan itu berkumandang memecahkan
keheningan, saat itulah mendadak terdengar suara desingan
angin tajam bergema membelah angkasa.
Seeeet! Sreeeet! Seeeeet!
Empat sosok bayangan manusia dengan kecepatan yang
luar biasa hebatnya, tahu-tahu sudah meluncur masuk
kedalam arena. Ketiga manusia aneh yang muncul pertama-tama tadi
segera berdiri serius dan memberi hormat bersama-sama.
Dengan pandangan yang tajam Hee Kang segera
berpaling dan menyapu sekejap wajah keempat orang
pendatang itu...... Ternyata pemimpin rombongan tersebut tak lain adalah
wakil ketua perkumpulan Hiat-mo kau Tiau Thi, yang
pernah bersua dengannya ditengah jalan raya bulan
berselang. Sementara ketiga orang yang mengikuti dibelakang Tiau
Thi, seorang adalah lelaki setengah umur berpakaian
pendek, dia adalah Tongcu nomor satu Wan Bun-lim,
kemudian seorang kakek berjenggot panjang berjubah hijau,
orang ini merupakan Tongcu kedua Ho Hong bu.
Orang terakhir adalah lelaki berusia lima puluh tahunan
yang bertubuh kurus dan berjubah kuning, wajahnya sangat
bengis dan membawa sepasang ruyung, orang ini
merupakan Tongcu ketiga Wan Hong-bu.
Ketiga orang tongcu dari Hiat-mo kau amat termasyur
akan kelihayannya, kehebatan ilmu silat mereka hanya
setingkat di bawah ketuanya dan merupakan tulang
punggung dari perkumpulan Hiat-mo kau.
1115 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Ketika bertemu dengan Hee Kang, paras muka Tiau Thi
segera berubah sangat hebat.
Sebaliknya Hee Kang sendiripun segera mengawasi Tiau
Thi dengan pandangan setajam sembilu, katanya kemudian
dengan suara sedingin salju:
"Antara diriku dengan perkumpulan anda tak pernah
terjalin hubungan permusuhan atau dendam sakit hati,
setelah tempo hari kau merampas anak istri orang, apakah
sekarangpun ingin mencari keuntungan di-air keruh"
Hmmm, kalian betul-betul bedebah semua!"
"Bocah keparat, kau tak usah ngebacot lagi," tukas wakil
ketua Hiat-mo-kau Tiau Thi tak kalah berangnya, "setelah
peristiwa tempo hari, sekarang juga akan kutuntut semua
hutang piutang diantara kita berdua !"
"Hmm, yakinkah kalian bahwa kemampuan yang
dimiliki masih diatas enam partai besar ?" dengus Hee Kang
dengan angkuh dan sinisnya.
"Bocah keparat, kau jangan tekebur lebih dulu, buktikan
saja nanti sampai dimana kemampuan yang kumiliki."
"Bagus sekali, kalau begitu mari kita buktikan sekarang
juga !" Mendadak..... terdengar bentakan berkumandang memecahkan keheningan :
menggeledek "Bocah keparat, sambutlah seranganku ini."
Baru saja suara bentakan itu selesai bergema, sepasang
ruyung telah menyambar datang disertai tenaga serangan
yang maha dahsyat. Ketika Hee Kang berpaling, ia segera kenali penyerang
tersebut sebagai Tongcu nomor tiga dari Hiat-mo-kau,
yakni Wan Hong bu. Sementara itu Wan Hong bu telah
1116 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
melancarkan serangkaian serangan yang maha dahsyat,
sepasang ruyungnya bagaikan dua ekor ular sakti
menyambar kian kemari dengan hebatnya.
Menghadapi ancaman seperti ini, Hee Kang segera
menghindar ke samping dengan suatu gerakan yang ringan
menyusul kemudian tongkatnya melancarkan sapuan
balasan diiringi bentakan nyaring..
"Enyah kau dari sini..."
Duuuuk, duuuuk, duuk.. Tangkisan yang begitu keras membuat sepasang ruyung
Wan Hong bu mencelat kebelakang, kuda-kudanya
tergempur seketika dan tak ampun tubuhnya mundur
beberapa langkah lebar dengan sempoyongan.
Bukan cuma begitu......Bluumm"akhirnya dia tidak
sanggup mempertahankan diri dan jatuh terduduk diatas
tanah, pucat pias selembar wajahnya, peluh dingin sebesar
kacang kedele jatuh bercucuran tiada hentinya.
Pada saat itulah mendadak terlihat kembali sesosok
bayangan hijau berkelebat lewat, disusul deruan angin
serangan yang menderu, bentakan keras menggelegar
diangkasa : "Bocah keparat, rasakan juga kehebatan ilmu jari CuSeh-Ci-ku...!"
Belum selesai bentakan itu menggema, jari tangan kanan
Ho Hong bu yang dipentangkan lebar-lebar bagaikan cakar
setan telah memancarkan lima gulung sinar merah yang
langsung menyambar ke tubuh si anak muda tersebut.
Cepat-cepat Hee Kang mengeluarkan ilmu gerakan
kelitan untuk menghindarkan diri dari ancaman tersebut,
1117 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
sekali berkelebat bayangan tubuhnya telah lenyap dari
pandangan mata. Dengan demikian maka cengkeraman yang dilancarkan
Ho Hong-bu pun mengenai sasaran yang kosong, baru saja
dia akan membalikkan badan sambil melepaskan serangan
lagi, mendadak... "Roboh kau bedebah...!" bentakan
berkumandang dari belakang tubuhnya.
keras telah Mengikuti bentakan tersebut....Suara jeritan ngeri yang
menyayatkan hati pun bergema memenuhi seluruh angkasa,
tubuh Ho Hong-bu seketika roboh terjungkal ke atas tanah
dan memuntahkan segumpal darah segar.
Sungguh tak terlukiskan rasa terkejut kelima jago
lainnya telah menyaksikan peristiwa ini, mimpi pun mereka
tak mengira kalau Hee Kang sanggup merobohkan dua
orang jago lihay cukup dalam dua gebrakan saja.


Lembah Berdarah Karya Tjan di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Diam-diam Tiau Thi mulai berpikir.
"Waaah, kehadiran keparat ini membahayakan
kesejahteraan hidup perkumpulan kami, baru bulan
berselang kami bersua, tak disangka kepandaian silat yang
dimilikinya telah peroleh kemajuan yang begini pesat,
ehmmm manusia seperti ini tak boleh dibiarkan hidup terus
didunia ini." Berpikir sampai disini, hawa nafsu membunuhnya
segera berkobar menyelimuti seluruh benaknya. Dengan
cepat ia memberi kode rahasia, kemudian tanpa
memperdulikan lagi peraturan dunia persilatan tentang
pertarungan, mereka berlima serentak maju bersama-sama.
Menghadapi kerubutan itu Hee Kang segera tertawa
tergelak. 1118 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
"Haaahh"haaahhh".haaahhh".bagus sekali, bagus
sekali ! Paling baik kalian memang maju bersama-sama!"
Dengan cepat sepasang bahunya bergetar lalu dengan
suatu gerakan cepat dia menerjang masuk ke balik deruan
angin pukulan yang dilancarkan kelima orang itu.
Bisa dibayangkan betapa hebatnya serangan gabungan
yang dilancarkan ke lima orang jago lihay dari Hiat-mo-kau
ini, dalam waktu singkat angin pukulan yang menderu-deru
bagaikan amukan ombak ditengah samudra telah
menggulung ke tubuh Hee Kang secara berlapis-lapis..
Hee Kang sama sekali tak gentar, toya mestikanya ibarat
naga sakti yang menari di angkasa sebentar meluncur ke
atas, sebentar menyapu kebawah, ditengah kurungan angin
pukulan musuh yang bertubi-tubi, ia melancarkan pula
serangkaian serangan balasan.
Mendadak". Wan Bu-lim, si lelaki setengah umur berpakaian pendek
itu menjerit kesakitan, tubuhnya tersapu oleh sambaran
toya hingga mencelat ke tengah udara..
Ditengah jeritan ngeri yang memilukan hati, percikan
darah dan isi benak berhamburan kemana-mana. Wan Bulim, tongcu dari Hiat-mo kau yang dihari-hari biasa
tersohor karena kebuasan dan kekejaman hatinya kini harus
menemui ajalnya dalam keadaan yang mengerikan sekali.
Tubuhnya mencelat sejauh tiga kaki lebih dari posisi
semula, kemudian.... "Bluuukkk !" Mayatnya terbanting keras-keras diatas tanah.
Ke empat jago lihay Hiat-mo-kau lainnya lagi-lagi dibuat
terperanjat. 1119 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Belum habis ingatan pertama melintas didalam benak
mereka, Hee Kang telah membentak keras, toyanya sekali
lagi melancarkan sebuah sapuan kilat.
Kali ini Tiau Thi tak berani pandangenteng musuhnya,
cepat-cepat ia meloloskan pedangnya untuk menghadapi
ancaman musuh yang sangat hebat itu.
Begitu pula dengan ketiga jago lainnya, masing-masing
meloloskan senjata tajam masing-masing, ada yang berupa
golok, ada pula yang berupa sekop dan pit.....
Dalam waktu singkat bayangan pedang berlapis-lapis
seperti bukit cahaya golok berkilat menyilaukan mata, angin
toya menderu-deru bagaikan gelombang laut dan sinar api
menyebar bagaikan berkuntum-kuntum bunga.......
Suatu pertarungan yang amat sengit segera berkobar
ditempat tersebut, kedua belah pihak sama-sama mendesak
dan meneter musuhnya dengan segenap kemampuan yang
dimilikinya... Mendadak..... "Tahan!" bentakan menggeledek bergema memecahkan
keheningan. Suara bentakan yang amat keras dan menusuk
pendengaran itu ibarat martil berat yang menghantam
didada setiap jago membuat mereka semua jadi terperanjat
dan tanpa sadar bersama-sama menarik kembali
serangannya kebelakang. Ketika berpaling kearah mana berasalnya suara
bentakan itu, tampak seorang kakek bertopi lebar yang
membawa sebuah huncwee dan seorang nenek bermata
tunggal, secara beruntun telah melayang turun ditengah
arena. 1120 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Kemunculan sijago asap dari lima telaga serta Soat-koh
membuat situasi dalam arena pertarungan mengalami
perubahan yang sangat besar.
Seketika itu juga Hee Kang merasakan semangatnya
makin menyala-nyala......
Sebaliknya Tiau Thi yang melihat kemunculan Soat koh
yang amat tiba-tiba disitu seketika menjadi terkejut, gusar
bercampur ngeri. Sambil tertawa Soat Koh segera berseru.
"Haa...haa...haa....Tiau Thi, rasanya dunia ini memang
berbentuk bulat, nyatanya dimana-mana akhirnya kita
berjumpa kembali. Setelah bersua sekarang, kita harus baikbaik membereskan hutang piutang diantara kita."
Dengan sepasang mata berapi-api penuh amarah, Tiau
Thi balas membentak: "Aku memang sedang berusaha untuk membuat
perhitungan denganmu, tak nyana kau menghantarkan diri
kehadapanku !" "Tunggu sebentar," buru-buru si Jago asap dari lima
telaga berseru, "aku tahu, kedudukan Hiat mo-kau didalam
dunia persilatan tidak lebih rendah daripada kedudukan
enam partai besar, bila ingin bertarung seorang melawan
seorang, aku si jago asap tua pasti tak akan turut campur,
tapi bila kalian mencoba akan melakukan pertarungan
dengan main kerubut, jangan salahkan kalau aku si asap tua
akan turut mencampurinya."
"Bagus sekali, hari ini aku akan berduel melawan nenek
bermata tunggal ini untuk membereskan hutang piutang
yang telah dibuatnya ketika membunuh ayahku dulu...."
1121 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
"Hmmm, tapi sayang aku tak punya waktu untuk
menunggu lagi..." dengus Hee Kang dengan suara dingin.
Dengan cepat dia menggerakkan tubuhnya melejit ke
tengah udara, tapi mendadak".
Si kakek cebol yang berbaju merah darah itu telah
menggerakkan tubuhnya dan menghadang jalan pergi Hee
Kang. "Hey, mau apa kau ?" dengan mata melotot penuh
amarah Hee Kang membentak keras-keras.
Kakek cebol itu tertawa dingin tiada hentinya.
"Heehh...heeehh..heeehh....bocah keparat, apakah kau
yakin bisa menembusi pertahanan kami secara mudah?"
Hee Kang mendengus dingin.
"Hmmm, aku justru sengaja akan mencoba untuk
menembusi pertahanan kalian, mau apa kau?"
"Bagus sekali, silahkan saja maju untuk dicoba!"
Tanpa banyak bicara lagi Hee Kang segera melejit ke
tengah udara, telapak tangan kanannya langsung diayunkan
ke depan melancarkan sebuah serangan dahsyat.......
Dengan cekatan kakek cebol berbaju merah darah itu
mengigos ke samping untuk menghindarkan diri, kemudian
dengan senjata-penanya dia melepaskan serangan totokan
yang tak kalah hebatnya. Semuanya itu berlangsung dalam kecepatan yang
mengerikan.... Hee Kang kembali berkelit ke samping, kemudian
tangannya digetarkan keras-keras.
Diiringi suara mendengung yang keras dan memekikkan
telinga, cahaya merah segera memancar keempat penjuru.
1122 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Dengan mempergunakan jurus "harimau ganas turun
gunung" dia melancarkan sebuah sapuan kedepan.
Melihat ancaman tersebut, kakek cebol berbaju merah
darah itu berniat menahan serangan itu dengan keras lawan
keras, siapa tahu...... "Traangg....!" Diiringi suara dentingan yang amat nyaring, senjata
pena yang berada digenggamannya tergetar keras hingga
terlepas dari cekalannya.
Tak terlukiskan rasa terkejut kakek cebol berbaju merah
darah itu melihat peristiwa tersebut.
Belum sempat ingatan kedua melintas lewat benaknya,
cahaya merah yang memancar keluar dari sapuan toya anak
muda tersebut telah mengurung batok kepala kakek cebol
tersebut bagaikan sebuah jaring laba-laba.
Jago asap dari lima telaga yang menyaksikan peristiwa
ini segera berseru lirih :
"Habis sudah riwayat kakek cebol ini?"
Benar juga, diiringi dengusan tertahan, tubuh kakek itu
terjerembab ke atas tanah.
Hee Kang segera mendesak lebih kedepan sebuah
tendangan kilat membuat tubuh kakek cebol tersebut
mencelat setinggi tiga kaki lebih, kemudian terjatuh dari
tengah udara. "Praaakkk.....!"
Diantara debu dan pasir yang beterbangan diangkasa, isi
benak kakek itu hancur berantakan dan tersebar dimanamana, keadaannya mengerikan sekali.
1123 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Dalam pada itu, Tiau Thi dan Soat Koh sedang terlibat
dalam suatu pertempuran yg amat sengit.
Ketika mendengar suara benturan keras, dengan
perasaan terkejut Tiau Thi berpaling ke samping, ia menjadi
lebih terkesiap lagi setelah melihat paman gurunya, si pena
pengejar nyawa Lu Seng Kwan telah tewas secara
mengerikan ditangan Hee Kang.
Begitu pikirannya bercabang, otomatis jurus serangan
yang digunakan pun menjadi lebih lamban.
Memanfaatkan kesempatan yang sangat baik inilah,
Soat Koh melancarkan serangkaian desakan yang bertubitubi memaksa Tiau Thi menjadi keteter hebat dan berada
dalam posisi yang sangat berbahaya.
Dua orang anggota Hiat mo kau lainnya yang
menjumpai wakil ketua mereka terancam bahaya, segera
saling bertukar pandangan sekejap, setelah itu satu
mencabut golok yang lain menyiapkan senjata sekop,
serentak mendesak ke muka mengerubuti Soat Koh.
Tiga gebrakan kemudian, Tiau Thi telah berhasil
memperbaiki posisinya, jurus aneh demi jurus aneh segera
dilontarkan secara beruntun, desakan yang dilancarkan
semakin membabi buta. Jago asap dari lima telaga yang melihat kejadian tersebut
kontan saja membentak dengan penuh amarah.
"Aku si asap tua paling benci kalau melihat cara kalian
semacam ini..." Dengan suatu gerakan cepat dia mendesak kemuka,
sepasang telapak tangannya segera dilontarkan kedepan
menyerang kakek berbaju merah darah serta lelaki setengah
umur itu. 1124 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Menyusul kemudian terdengar jeritan ngeri bergema lagi
memecahkan keheningan.....
Ternyata golok panjang yang berada ditangan lelaki
setengah umur itu sudah terlepas dan cekalannya,
sementara tubuhnya mencelat sejauh satu kaki lebih dari
posisi semula. Bruuukkk...! Tubuhnya yang besar itu terbanting keras-keras diatas
tanah. Dengan terbantingnya tubuh tersebut, darah segar pun
segera menyembur keluar dari mulutnya.
Untuk kesekian kalinya Tiau Thi merasa sangat terkejut.
Sebagai seorang manusia yang licik dan mempunyai
pandangan jauh, ia segera sadar akan posisinya yang sangat
berbahaya setelah melihat situasi didepan mata, apalagi dari
tujuh orang yang menyertainya kini sudah tinggal dua
orang, jelas bila pertarungan tersebut dilanjutkan, selembar
jiwanya akan terancam bahaya.
Berpendapat begini, diapun berpekik nyaring kemudian
bersiap-siap untuk melarikan diri dari situ.
Tiba-tiba....... Jeritan aneh lagi-lagi berkumandang dari samping
tubuhnya. Ketika dia berpaling, jago tersebut segera menghela
napas sambil bergumam: "Habis sudah riwayat hidup si sekop sakti Thio Pek
thian!" Gumaman tersebut lagi selesai diucapkan, senjata yang
digunakan Thio Pek thian telah patah menjadi dua bagian,
1125 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
menyusul kemudian tubuhnya mundur sejauh satu kaki
lebih dengan sempoyongan, akhirnya ia terduduk di tanah
dengan lidah meluncur keluar.
Hee Kang melompat kedepan sambil mengirim sebuah
tendangan kilat, bagaikan sebuah bola karet saja tubuh si
sekop sakti itu mencelat lagi sejauh beberapa kaki.
Seketika itu juga tubuhnya hancur berantakan penuh
lumuran darah, ia tewas dalam keadaan yang sangat
mengerikan. Berada dalam keadaan begini Tiau Thi betulbetul sudah pecah nyalinya dan tidak memiliki keberanian
lagi untuk melanjutkan pertarungan sambil membentak
keras pedangnya segera digetarkan...
Serentetan sinar tajam yang menyilaukan mata langsung
menyambar ketubuh Soat Koh. Buru-buru Soat Koh
menghindar ke samping, memanfaatkan kesempatan inilah
Tiau Thi melompat keluar dari arena pertarungan dan
cepat-cepat melarikan diri dari situ.
Soat Koh segera membentak nyaring: "Bocah keparat,
hendak kabur kemana kau?"
Dengan gerakan tubuh yang tak kalah cepatnya ia segera


Lembah Berdarah Karya Tjan di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mengejar dari belakang...
Tiau Thi sadar bahwa ilmu meringankan tubuh yang
dimilikinya masih belum mampu mengungguli Soat Koh,
cepat-cepat ia berhenti berlari membalikkan badan seraya
membentak: "Aku akan beradu jiwa denganmu !"
"Bagus sekali"!"
Sebuah sapuan angin langsung dilontarkan Soat koh ke
tubuhnya... 1126 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Tiau Thi tak berani menghadapi dengan kekerasan,
dengan suatu gerakan yang cekatan buru-buru dia
menghindar ke samping. Dengan begitu Soat koh menjadi menguasai seluruh
lapangan, makin bertarung ia makin bersemangat, jurusjurus serangan yang digunakan makin aneh dan angin
pukulan pun semakin menderu-deru....
Berbicara sesungguhnya kepandaian silat yang dimiliki
Tiau Thi terhitung cukup tangguh, sayang nyalinya sudah
pecah dan perasaannya diliputi kengerian yang luar biasa,
ditambah lagi melihat Hee Kang dan ja go asap dari lima
telaga mengawasi gerak-geriknya dari tepi arena, sadarlah
dia bahwa sulit baginya untuk meloloskan diri dari tempat
tersebut. Dalam gugupnya, jurus pedang yang digunakan pun
makin lama bertambah kalut.
Mendadak.... "Enyah kau dari sini," Soat Koh membentak dengan
suara amat nyaring. Sebuah sapuan maut dilontarkan
kemuka. Tiau Thi segera menjerit kesakitan, tubuhnya
tergulung oleh angin pukulan dan mencelat sejauh satu kaki
dari posisi semula. Tiba-tiba terdengar lagi suara bentakan nyaring, lalu
tampak sesosok bayangan manusia meluncur kedepan
dengan kecepatan tinggi dan menyambar tubuh Tiau Thi
yang masih terus meluncur itu.
Dengan perasaan tertegun Soat Koh segera berpaling.
Ternyata orang yang menyambar tubuh Tiau Thi yang
sedang meluncur itu tak lain adalah Hee Kang, dengan
begitu terhindarlah orang tersebut dari kematian.
1127 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Soat Koh memandang sekejap kearah pemuda tersebut,
kemudian tegurnya dingin:
"Apa hubunganmu dengannya?"
Pelan-pelan Hee Kang menurunkan tubuh Tiau Thi ke
atas tanah, dengan cepat Tiau Thi jatuh terduduk dilantai.
Pelan-pelan anak muda tersebut
kepalanya dan menjawab pelan:
menggelengkan "Dia adalah musuhku!"
Soat Koh semakin tertegun, segera diawasinya wajah
Hee Kang dengan perasaan tercengang dan tidak habis
mengerti. Hee Kang maju lebih kedepan, kemudian setelah
memberi hormat katanya: "Boanpwee ingin mengajukan satu permohonan harap
cianpwee sudi mengabulkannya."
"Katakan saja !"
"Tempo hari Tiau Thi telah melarikan seorang sahabat
wanitaku, hingga kini jejaknya belum ketahuan...."
Soat Koh seperti memahami maksud hati pemuda
tersebut, sambil tertawa dia segera berkata:
"Kalau begitu biar kuserahkan dia kepadamu!"
Buru buru Hee Kang mengucapkan terima kasih,
kemudian selangkah demi selangkah berjalan menuju
kehadapan Tiau Thi. Sementara itu Tiau Thi telah membuka matanya
kembali, melihat pemuda tersebut mendekatinya, ia segera
menghela napas seraya berkata:
1128 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
"Hee sauhiap, terima kasih banyak atas pertolonganmu
yang telah menyelamatkan jiwaku."
Hee Kang tidak menanggapi ucapan tersebut, tapi secara
langsung bertanya: "Kalian telah melarikan Kho Siok-tin, dimanakah ia
sekarang" Hayo jawab sejujurnya."
"Sejak nona itu dibawa kembali ke markas besar
perkumpulan kami dibukit Tay soat san, dia telah mogok
makan sebagai protes, biarpun kami telah membujuk
dengan pelbagai cara namun ia tak pernah mau menyerah,
tak lama kemudian kami pun mengurungnya didalam
sebuah gua dibelakang bukit Tay-soat-san........"
"Jika dia mogok makan terus menerus, bukankah
akhirnya akan mati kelaparan?" seru Hee Kang dengan
wajah murung dan amat sedih.
Tiau Thi segera menggeleng.
"Kemudian setelah kami tidak mendesak lagi, diapun
mulai bersedia untuk makan kembali.........."
Berbicara sampai disitu, dia segera merogoh ke dalam
sakunya dan mengeluarkan sebuah anak kunci yang segera
diserahkan ke tangan Hee Kang, katanya lagi:
"Dengan anak kunci tersebut kau dapat membuka pintu
besi didepan gua, cuma gua tersebut penuh dengan alat
jebakan, jadi sauhiap perlu berhati-hati setelah tiba
disitu......." "Baiklah, sekarang kau boleh pergi dari sini, aku akan
mengampuni jiwamu untuk kali ini saja......" ucap Hee
Kang sambil mengulapkan tangannya.
1129 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Pelan-pelan Tiau Thi bangkit berdiri, kemudian setelah
memberi hormat kepada Hee Kang, pelan-pelan dia berlalu
dari situ. Tiba-tiba saja Hee Kang merasakan hatinya masgul,
murung dan tak terlukiskan lagi perasaannya.
Kenangan lamapun satu demi satu melintas lewat
kembali didepan mata... Dia seolah-olah menyaksikan kembali peristiwa lama
yang pernah dialaminya bersama, dia pun seperti
mendengar kembali lagu putus cinta yang amat
mengharukan perasaan. Benarkah nasib mereka seperti bait syair yang tercantum
dalam lagu putus cinta" Benarkah mereka akan mengalami
nasib yang begitu tragis"
Berubah hebat paras muka Hee Kang. Bait lagu tersebut
ibarat sebaskom air dingin yang diguyurkan keatas
kepalanya, seperti pula ajimat dari kehidupannya.
Untuk berapa saat ia hanya berdiri termangu-mangu,
seluruh badannya gemetar keras. Bagaikan sedang
mengigau, dia berbisik lirih :
"Adik Tin, aku telah menghancurkan kehidupanmu...
Benarkah kita tak pernah akan bisa bercinta kembali..."
Oooh adik Tin...aku ingin mencintaimu...Aku akan segera
berangkat untuk menolongmu....aku tak ingin mencintai
anak gadis lain lagi selain kau...."
Tapi dalam kenyataan, begitu banyak gadis yang pernah
mencintainya selama ini, adik misannya si Dewi maut matimatian mencintainya. Gadis samudra yang banyak
melepaskan budi. Seng Ciu lian yang telah menolongnya,
Kok Kee giok....kemudian bininya dulu Hoo Cing soat,
kakak seperguruannya Phang Yan-hoa...ditambah lagi nona
1130 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
bermuka jelek yang sudah lima kali menyelamatkan
jiwanya........semua gadis tersebut mencintainya sepenuh
hati, apakah dia akan meninggalkan mereka dengan begitu
saja " Pikiran Hee Kang bagaikan terombang-ambing ditengah
gelombang samudra yang luas, dia tak tahu bagaimanakah
dia harus membereskan semua masalah cinta tersebut
dikemudian hari.... Pelan-pelan pemuda itu mendongakkan kepalanya
kemudian menghela napas panjang..
Tanpa terasa dua titik air mata jatuh berlinang
membasahi wajahnya... Saat itulah, tiba-tiba dari atas puncak bukit
berkumandang datang suara pekikan yg amat nyaring....
Kebetulan saat itulah The Siau ling muncul
mendekatinya, lalu dengan wajah murung dia berkata:
"Adikku, mari kita segera berangkat, bila terlambat, bisa
jadi ibumu akan mati di tangan mereka!"
Bagaikan tersentak bangun dari impian, Hee Kang
segera sadar kembali dari semua lamunannya.
Tanpa membuang waktu lagi dia mengerahkan segenap
tenaga yang dimilikinya untuk lari meninggalkan tersebut,
kemudian secepat sambaran petir meluncur keatas puncak
bukit itu. Tak selang berapa saat kemudian, Hee Kang telah tiba
diatas puncak bukit Tay-ang-san.
Sejauh mata memandang, ia saksikan diatas sebuah
tanah lapang seluas berapa ratus kaki, kini telah didirikan
sebuah panggung besar yang tinggi dan sangat megah.
1131 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Panggung tersebut terdiri dari tujuh tingkat, kecuali pada
tingkat teratas, pada setiap tingkat yang lain telah penuh
dengan pendeta, tosu dan berbagai orang preman yang duduk disitu.
Pada tingkat teratas dari panggung itu tersedia delapan
buah tempat duduk, ditengahnya terdapat sebuah hiolo besi
yang amat besar, asap dupa mengebul keluar tiada hentinya.
Sedangkan dikedua belah sisi panggung dibangun dua
buah barak yang khusus disediakan untuk menonton
keramaian. Waktu suasana di dalam barak penonton sangat ramai
karena banyak penonton yang turut berdesakan di situ.
Sudah sekian lama Hee Kang menunggu namun belum
nampak juga Kok Cing nian munculkan diri apa lagi
bayangan tubuh dari ibunya.
Sementara dia masih melamun, tiba-tiba tubuhnya
terasa ditarik seseorang, ketika dia berpaling, ternyata orang
yang menariknya adalah seorang manusia berkerudung.
Dengan perasaan terkejut Hee Kang segera berpaling.
Terdengar manusia berkerudung itu berkata:
"Hey anak muda, mengapa kau tidak cepat-cepat
menerobos ke atas pohon besar untuk menyembunyikan
diri ?" Hee Kang segera sadar kembali dengan posisinya,
dengan cepat dia menarik tangan The Siau ling dan
diajaknya melompat naik ke atas pohon besar.
Setelah berada diatas pohon, manusia berkerudung itu
baru melepaskan kain cadarnya seraya berkata sambil
tertawa : 1132 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
"Hee Kang, coba lihatlah siapa aku?"
Hee Kang jadi terkejut, ternyata orang itu adalah si nona
jelek berbaju hijau. Dengan pandangan mata yang murung bercampur
sedih, nona jelek berbaju hijau itu menatap wajah Hee
Kang sekejap, kemudian bertanya:
"Engkoh Hee, apakah kau masih keberatan kepadaku?"
"Keberatan soal apa?" sela Hee Kang keheranan.
"Keberatan karena wajahku jelek?"
Dengan cepat Hee Kang menggelengkan kepalanya
berulang kali. Sambil tertawa nona berbaju hijau itu segera berkata :
"Kalau begitu kau sedang mencintaiku ?"
Mendengar pertanyaan ini, Hee Kang segera menghela
napas panjang.... Nona jelek berbaju hijau itu segera berpaling kearah lain,
kemudian tiba-tiba bertanya :
"Engkoh Hee coba kau tebak siapakah aku?"
"Kau adalah manusia berbaju hijau yang sangat
misterius !" "Bukan !" Mendadak nona itu berpaling kembali, tapi kali ini
muncul dengan wajah yang lain..
Dengan perasaan terkejut Hee Kang segera berseru :
"Gadis samudra.....!"
"Engkoh Hee, kau tak pernah menduga tentang diriku
bukan ?" seru gadis samudra sambil tertawa.
1133 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
"Kenapa kau..."
Sebelum pemuda itu sempat menyelesaikan katakatanya, gadis samudra telah berkata kembali.
"Kalau aku tidak melepaskan topeng itu lagi, mungkin
kau akan keberatan sekali untuk menerimaku.."
Tiba-tiba Hee Kang merentangkan sepasang lengannya
yang besar dan kuat itu untuk merangkul tubuh Gadis
samudra serta memeluknya erat-erat...
Gadis samudra tidak menampik, diapun merentangkan
sepasang tangannya serta balas memeluk tubuh Hee Kang.
Dua lembar bibir yang membara bagaikan kobaran api
itu segera saling menempel satu sama lainnya..
Ciuman yang kemudian berlangsung benar-benar amat
hangat dan panas, empat lembar bibir saling menempel
menjadi satu dan seakan-akan susah untuk dilepaskan
kembali. Bagaimanapun juga manusia memang amat sukar untuk
mengendalikan napsu dan perasaan. Perasaan cinta yang
membara seperti kobaran api, akhirnya meletus juga tanpa
bisa dicegah. Ciuman menghangatkan perasaan sang pemuda akan
semua persoalan yang ada.
Sementara mereka masih terbuai dalam mabuk cinta,
saat itulah terdengar suara bunyi genta yang amat keras
bergema memecahkan keheningan..
Seketika itu juga suasana dalam arena berubah menjadi
sangat hening, yang terdengar hanya suara gaung genta


Lembah Berdarah Karya Tjan di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

yang bergetar tiada hentinya di tengah udara.
Buru-buru Gadis samudra mendorong tubuh Hee Kang
dan melepaskan diri dari pelukannya.
1134 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Dengan penuh bernapsu Hee Kang segera berbisik.
"Ceritakanlah kepadaku pengalamanmu semenjak kau
terjun ke dalam telaga dingin."
"Nanti saja persoalan itu kuceritakan kepadamu,
sekarang lebih baik kita menonton sandiwara dulu."
Waktu itu semua jago baik yang berada diatas panggung
maupun dalam barak, semuanya telah bangkit berdiri
dengan wajah serius dan sikap yang menghormat.
Dari belakang panggung bertujuh tingkat itu segera
muncullah beberapa orang manusia. Sebagai orang pertama
adalah seorang pendeta berjubah merah yg beralis mata
tebal, mata tajam dan jenggot putih sepanjang dada orang
ini tak lain adalah ketua angkatan ketiga puluh dua dari
Siau lim pay, Ci huan taysu.
Orang kedua adalah seorang imam berjubah hijau,
bermuka kuning, hidungnya mancung, berumur lima
puluhan tahun dan membawa sebuah senjata kebutan,
orang ini adalah ketua angkatan kedua puluh dari Bu tongpay, It-tim cinjin.
Orang ketiga adalah seorang kakek berjubah panjang
warna hitam, wajahnya penuh bercambang, matanya bulat
besar, dan membawa sebuah tongkat besi, dia adalah ketua
angkatan kedua puluh satu dari Tiam cong pay, Li Seng
khong. Orang keempat berjubah pendeta dengan mata yang jeli
dan jenggot lebat berwarna putih, diapun membawa sebuah
senjata kebutan. Orang ini merupakan ketua angkatan
kedua puluh lima dari Go bi pay, Ti sim cinjin.
))dw+kz(( 1135 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Jilid 33 ORANG KE LIMA MEMAKAI BAJU sastrawan
berwarna hijau pupus, mukanya bulat seperti bulan
purnama, alis matanya panjang dan membawa sepasang
pedang dipunggung, orang ini adalah ketua angkatan kedua
puluh tujuh dari Hoa-san-pay, Hoa Ji-hong.
Orang keenam adalah seorang pendeta bertubuh kekar
yang bermuka merah bercahaya, bermata tajam dan sangat
gagah, orang ini adalah ketua angkatan kedua puluh empat
dari Thong-tong-pay, Gho-huan Cinjin.
Orang ketujuh adalah seorang lelaki berjubah hijau,
berjenggot panjang, mata tikus dan muka menyeramkan,
ternyata orang ini adalah ketua Hiat-mo-kau Wu Liongpoo.
Secara beraturan sekali ketujuh orang itu mengambil
tempat duduknya masing-masing dengan membiarkan kursi
utama di tengah panggung tetap dalam keadaan kosong.
Waktu itulah" Dari belakang ketujuh orang itu secara beruntun muncul
kembali puluhan orang manusia, ada pendeta, ada imam,
ada pula kaum preman, semuanya memakai pakaian
ringkas, bersenjata lengkap dan keningnya rata-rata
menonjol tinggi, sudah jelas rombongan tersebut terdiri dari
jago-jago yang berilmu tinggi.
Kawanan manusia tersebut berdiri dibelakang masingmasing ketuanya.....
Mendadak terdengar kembali genta dibunyikan amat
nyaring sebanyak tiga kali.
Dengan berkumandangnya suara genta tersebut, wajah
para jagoyang hadir disana pun segera berubah menjadi
1136 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
amat serius, ketujuh orang ciangbunjin yang berada diatas
panggung bertingkat tujuh pun serentak bangun berdiri
dengan sikap menghormat. Suasana waktu itu amat hening, sepi sehingga suara
daun yang rontok ke atas tanah pun dapat kedengaran amat
jelas........ Menyusul kemudian.... Dari belakang panggung muncul kembali empat orang
nona berwajah cantik, delapan buah lengan mereka
memegang selembar panji merah yang amat besar, mereka
melangkah masuk ke dalam arena dengan langkah yang
lemah gemulai. Setibanya ditengah panggung, keempat nona cantik
yang membawa panji besar berwarna merah itu segera
menggoyangkan panji tersebut pelan-pelan diudara.......
Seketika itu juga para ciangbunjin dari Siau-lim-pay, Butong-pay, Hoa-san-pay, Go bi pay, Khong tong pay dan
Tiam-cong-pay sama-sama menjatuhkan diri berlutut ke
atas tanah. Hee Kang yang bersembunyi diatas pohon dan
menyaksikan kejadian tersebut menjadi amat terperanjat,
serunya kemudian keheranan :
"Hey apa yang telah terjadi ?"
"Mereka takut dengan panji tersebut !" sahut si Gadis
samudra sambil tertawa. Ketika Hee Kang mencoba untuk mengamati dengan
lebih seksama, benar juga di ujung panji besar berwarna
merah itu masing-masing tertancap sebuah lencana panji
kecil dari enam partai besar.
Dengan gusar Hee Kang segera berseru :
1137 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
"Mari kita rebut kembali keenam panji dari enam partai
besar tersebut!" "Tunggu sebentar," buru-buru si gadis samudra
mencegah, "lebih baik kita saksikan dulu bagaimanakah
perkembangan selanjutnya dari permainan sandiwara ini."
Dalam pada itu Kok Cing nian telah ditengah panggung
menghadap kearah para ketua dari enam partai besar.
Kemudian dengan suara nyaring ia berkata, "Dengan ini
aku akan mewakili cousu dari enam partai besar untuk
memberi perintah kalian: Mengingat situasi didalam dunia persilatan dewasa ini
sangat kacau, dan terdiri dari aneka ragam manusia... maka
hari ini kami akan meresmikan berdirinya perkumpulan
Ceng bu sinkau dengan Kok Cing nian sebagai ketua dan
ketua Hiat mo kau Wu Liong poo sebagai wakil ketuanya,
adapun panji besar ini merupakan panji kebesaran dari
perkumpulan Ceng bu sin kau kita.
Sejak saat ini kalian semua harus mendengarkan semua
perintah dari Ceng bu sin-kau, bersama-sama berjuang
untuk menumpas kaum sampah masyarakat dan
menegakkan keadilan dan kebenaran dalam dunia
persilatan." Keenam ciangbunjin dari enam partai besar tersebut
hanya mengiakan berulang kali tanpa membantah, sebab
mereka tak berani banyak berkutik karena panji kebesaran
partainya sudah berada ditangan Kok Cing nian, hal mana
memaksa mereka harus tunduk pada semua perintahnya.....
Kok Cing nian yang cerdik pun tidak berdiam diri saja,
ia segera menggantungkan keenam panji kebesaran tersebut
diatas enam panji besar berwarna merah tersebut dengan
menyuruh keempat nona tadi membawanya, maka dengan
1138 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
ditetapkannya panji tadi sebagai panji kebesaran
perkumpulan Ceng bu sin kau, secara otomatis keenam
Ciangbunjin dari partai besar pun harus taat pada perintah
panji tadi, sebab bagaimanapun juga yang mereka hormati
adalah panji kebesaran mereka masing-masing yang berada
diujung panji besar tersebut.
Begitulah, setelah memperoleh wejangan, keenam
ciangbunjin itu baru berani duduk kembali menunggu
setelah Kok Cing nian duduk dikursi kebesarannya.
Paras muka mereka semua kelihatan sangat serius,
kepalanya tertunduk dan mulutnya membungkam dalam
seribu bahasa..... Sementara itu Kok Cing-nian duduk di kursi
kebesarannya dengan sikap yang angkuh, mukanya dingin
kaku, matanya bersinar tajam dan memandang sekejap ke
seluruh arena dengan jumawanya, sementara selapis hawa
pembunuhan telah menyelimuti wajahnya.
Hee Kang menjadi amat gusar setelah menyaksikan
peristiwa tersebut... Dalam pada itu, si Gadis samudra
mengenakan kembali topeng kulit manusia...
pun telah "Heran kenapa tak nampak kehadiran ibuku?" tanya Hee
Kang kemudian dengan suara lirih.
Gadis samudra segera tertawa.
"Kau tak usah terburu napsu, pertunjukan yang menarik
toh belum dimulai !"
Pada saat itulah tiba-tiba genta raksasa yang berada
diatas panggung dibunyikan sebanyak lima kali.
1139 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Mendadak Kok Cing nian mendongakkan kepalanya
lalu tertawa terbahak-bahak, sikapnya betul-betul sangat
jumawa. Hee Kang yang mengikuti semua kejadian tersebut dari
atas pohon menjadi gusar sekali, kontan saja dia
mengumpat: "Bajingan tengik, kalau mau tertawa sekaranglah
tertawa sepuasnya, nanti aku akan menyuruh kau menangis
!" Sementara itu Kok Cing nian telah berhenti tertawa dan
berkata : "Hari ini merupakan saat awal dari perkumpulan kami,
untuk sediklt menghibur hati para hadirin yang jauh-jauh
telah datang berkunjung kemari, segera akan kuperintahkan
kepada anak buahku untuk mempertunjukkan sesuatu yang
menarik...." Tangannya segera diulapkan kebelakang. Dari belakang
panggung bertingkat tujuh itu segera muncul empat orang
gadis berpakaian ringkas yang menggusur seorang perempuan amat cantik, mereka langsung naik ke atas
panggung tersebut. Sepasang tangan perempuan itu diikat dengan selat besi
yang sangat kuat, demikian juga dengan sepasang kakinya,
kendatipun rambutnya kusut dan pakaiannya compangcamping, namun tidak menutupi kecantikannya. Begitu
perempuan tersebut tampil diatas panggung, suasana dalam
arena pun menjadi gempar.
Ternyata perempuan itu tak lain adalah Ang Pek-hap,
perempuan tercantik didunia saat ini.
1140 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Berbicara yang sesungguhnya, sebagian besar hadirin
yang datang berdesak-desakan disitu tak lain bermaksud
untuk melihat kecantikan Ang Pek-hap.
Sebagaimana diketahui, Ang Pek hap adalah istri Gakyang-it-kiam atau ibu kandung Hee Kang.
Biarpun sudah belasan tahun dia disekap oleh Bu-sang
Cuncu didalam benteng kuno namun umat persilatan tak
pernah melupakan kecantikan wajahnya.. kecantikan yang
tiada taranya didunia ini...
Saat itu meskipun seluruh anggota badan Ang Pek-hap
telah dibelenggu kencang-kencang, namun sikapnya masih
kelihatan santai dan seolah-olah tak pernah terjadi sesuatu
apapun, dia malah melemparkan senyuman manisnya
kepada setiap orang yang ditemuinya.
Kecantikan dan daya tariknya ternyata tidak berkurang
daripada kecantikannya dimasa lalu.
Sekali lagi suasana didalam arena itu menjadi sangat
gempar dan gaduh. Ada diantara mereka yang tak dapat
melihat kecantikan perempuan tersebut, segera berebut
bangkit berdiri. Dalam waktu singkat orang pada berebut melihat
kecantikan wajah perempuan itu.
Bukan begitu saja, bahkan ke enam ketua partai yang
dihari-hari biasa mempunyai iman yang sangat tebal pun
tak urung tergiur juga setelah melihat senyum manis Ang
Pek-hap. Buru-buru ketua Siau lim-pay Hui-hud-taysu memejamkan matanya sambil membaca doa.
Mendadak terdengar suara gelak tertawa yang amat
keras bergema memecahkan keheningan, menyusul
1141 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
kemudian nampak Kok Cing-nian berkata dengan suara
dingin : "Oleh karena perkumpulan kami kekurangan korban
sebagai penghormatan panji, maka telah diputuskan akan
menggunakan Ang Pek-hap sebagai korban untuk sesaji
penghormatan panji nanti."
Sekali lagi suasana didalam arena menjadi gempar,
helaan napas sayang bergema dari sana sini.
Sebaliknya paras muka Ang pek-hap juga berubah
sangat hebat. Saat itulah dari belakang panggung telah muncul empat
orang lelaki berbaju ringkas berwarna hitam, mereka
muncul dengan golok terhunus.
Kemudian dengan cepat mereka mendorong tubuh Ang
Pek hap kedepan panji perkumpulan, lalu mengayunkan
goloknya memenggal batok kepala perempuan cantik itu.....
Ketika mata golok lelaki berpakaian ringkas itu hampir
mencapai diatas kepala Ang Pek hap, mendadak....
Terasa segulung desingan angin tajam menyambar
lewat, kemudian terlihat golok yang berada didalam
genggaman orang itu mencelat ketengah udara dan jatuh
keatas tanah. Bersamaan waktunya terdengar pula dua kali dengusan
tertahan, kedua orang lelaki berpakaian ringkas itu segera
roboh terjungkal keatas tanah, berkelejitan beberapa kali


Lembah Berdarah Karya Tjan di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dan akhirnya menghembuskan napas penghabisan.
Kok Cing-nian yang menyaksikan peristiwa itu menjadi
amat terkejut. 1142 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Ia mencoba untuk memperhatikan sekejap keadaan
disekeliling tempat itu, namun tak sesosok bayangan
manusiapun yang kelihatan.
Kenyataan tersebut semakin mengejutkan lagi hatinya.
Ketujuh orang ciangbunjin yang sedang duduk diatas
panggung tingkat ketujuh pun turut tertegun setelah melihat
kejadian ini. Boleh dibilang mereka bayangan tubuh lawan serta
dipergunakan, tahu-tahu saja
yang hendak membunuh Ang lebih dulu. tak sempat melihat jelas kepandaian apa yang telah
kedua orang lelaki bergolok
Pek-hap telah mati terbunuh
ooooodwoOookzooooo Setelah berhasil menenangkan kembali
hatinya, Kok Cing nian segera membentak lagi :
perasaan "Segera maju dua orang lagi, akan kulihat sampai
dimanakah daya kemampuan yg dimiliki tokoh silat
tersebut untuk menyelamatkan jiwanya.."
Sambil membentak, secara diam-diam Kok Cing nian
telah mengerahkan pula tenaga dalam ke dalam tangan dan
bersiap sedia melancarkan serangan.
Sementara itu paras muka ke tujuh orang ciangbunjin
dari tujuh partai pun telah berubah menjadi sangat serius,
dengan sepasang matanya yang bersinar tajam, mereka
memperhatikan sekejap ke sekeliling tempat itu, sedangkan
para hadirin lainnya sama-sama menahan napas sambil
memperhatikan perubahan yang mungkin terjadi ditengah
arena. Untuk beberapa waktu lamanya, suasana didalam arena
dicekam dalam keheningan yg luar biasa.
1143 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Keadaan yang tegang mencekam seluruh arena
membuat suasana disana penuh diliputi kegemparan dan
hawa napsu membunuh..... Dua orang lelaki berpakaian ringkas segera mengiakan
dan munculkan diri dari belakang panggung dengan pedang
terhunus, selangkah demi selangkah mereka mendekati Ang
Pek hap dan bersiap-siap melancarkan serangan kilat.
Tiba-tiba....... Dengan suatu gerakan yang amat bagaikan sambaran
petir, kedua bilah pedang itu menusuk ke tubuh Ang Pek
hap secara bersama-sama...
Tapi bersamaan dengan dilepasnya serangan tersebut,
lagi-lagi terdengar desingan angin tajam berkelebat lewat
menembusi angkasa...... Menyusul suara desingan tersebut, terdengar dua kali
jeritan ngeri yang menyayat hati berkumandang membelah
keheningan, tampak kedua orang lelaki berpakaian ringkas yang siap memisau Ang Pek hap dengan pedangnya itu
tergetar mundur sejauh tujuh delapan langkah dari posisi
semula, kemudian pedangnya terlepas dari genggamannya
dan tubuhnya roboh terjungkal keatas tanah.
Peristiwa ini benar-benar mengejutkan hati Kok Cing
nian, saking kagetnya paras mukanya berubah menjadi
pucat pias seperti mayat.
Ke tujuh orang ketua dari tujuh partai besar pun untuk
kedua kalinya dibuat tertegun.
Sesaat kemudian, Hui-hud thaysu dari Siauw lim pay
baru berseru memuji keagungan sang Buddha seraya
berkata : 1144 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
"Omintohud, sudah enam puluh tahunan lolap tak
pernah menyaksikan kelihayan dari ilmu sentilan jari Yaukhong tan-ci sinkang hari ini sepasang mataku benar-benar
telah terbuka lebar."
"Ilmu sentilan jariYau-khong-tan ci sinkang ?" bisik Kok
Cing-nian serta keenam ketua partai lainnya dengan
perasaan tertegun. "Benar !" Kok Cing-nian menjadi terkejut sekali sehingga tanpa
sadar bangkit berdiri, katanya lagi.
"Aku dengar hanya dewa pedang dari luar langit yang
menguasai kepandaian sakti tersebut, apakah taysu tidak
salah melihat ?" Hui hud taysu menggelengkan kepalanya berulang kali :
"Aku rasa penglihatanku tidak bakal salah, jauh pada
enam puluh tahun berselang, waktu itu loolap masih berusia
dua puluh satu tahun, pernah mengikuti guruku pergi ke
tebing Liok eng hong, waktu itu kami bertemu dengan
seorang kakek berbaju putih yg memelihara jenggot
sepanjang dada berdiri dipuncak itu dengan sepasang
pedang tergantung dipunggungnya, dua sinar hijau yang
amat menyilaukan mata memancar keluar dari sepasang
pedangnya itu........"
"Apakah kakek berbaju putih itu adalah Dewa pedang
dari luar langit.....?" tanya Thi-sim Cinjin dari Go-bi pay
dengan perasaan tak sabar.
"Benar, waktu itu disekelilingnya terdapat seratusan
jago lihay yang sedang mengerubuti kakek berbaju putih itu,
akan tetapi tak seorangpun diantara mereka yang berani
mendekatinya, selang berapa saat kemudian, akhirnya
kakek berbaju putih itu tertawa tergelak, dengan jari tengah
1145 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
tangan kanannya ia segera melepaskan serangkaian totokan
berantai ke arah kawanan jago yang mengerubutinya,
alhasil kawanan jago itupun roboh di atas tanah. Waktu
itulah suhu lolap baru memberitahukan kepadaku bahwa
ilmu yang dipergunakan kakek berbaju putih itu adalah
ilmu sentilan jari Yau-khong tan-ci-sinkang."
"Apakah ratusan orang jago lihay itu sama-sama tewas
diujung jari tangan kakek berbaju putih itu" Cara kerjanya
benar-benar kelewat kejam," seru Hoa Ji hong dari Hoa san
pay sambil berkerut kening.
Dengan cepat Hui hud taysu menggelengkan kepala
kembali. "Tidak, mereka tidak terbunuh, setelah pingsan beberapa
saat, merekapun sadar kembali."
Berbicara sampai disini, diapun segera mengalihkan
pandangan matanya kearah keempat sosok mayat yang
tergeletak diatas panggung itu dengan kening berkerut, dia
kelepasan bimbang dan ragu-ragu terhadap kejadian yang
berada didepan mata.... Tetapi Hoa Ji hong dapat menebak apa yang sedang
dipikirkan Hui hud taysu, sambil tertawa hambar segera
katanya: "Apakah taysu merasa ragu setelah melihat tewasnya ke
empat ini, karena tidak mirip dengan tindakan yang pernah
dilakukan si kakek berbaju putih itu dengan ilmu sentilan
jari Yau khong-tan ci-sinkangnya.........?"
"Benar !" Hui hud taysu segera manggut-manggut.
Mendadak terdengar suara seruan yang lembut tapi jelas
bergema ditengah udara! 1146 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
"Siapa yang mengatakan tidak benar" Hwesio tua, tak
ada salahnya kalau kau ingin mencoba sendiri !"
Ucapan tersebut entah datang dari mana, tapi semua
yang hadir diatas panggung tingkat tujuh itu dapat
mendengar dengan jelas sekali..........
Puluhan pasang mata serentak beralih ke sekeliling
tempat itu sambil melakukan pemeriksaan namun tak
sesosok bayangan manusia pun yang kelihatan.
Sungguh aneh sekali, hanya terdengar suara tanpa
melihat orangnya, dari sini terbukti sudah kalau tenaga
dalam maupun ilmu meringankan tubuh yang dimiliki
orang itu benar-benar telah mencapai tingkatan yang amat
sempurna. Satu hal yang membuat mereka keheranan adalah
suaranya, ternyata suara orang itu mirip sekali dengan suara
seorang wanita...... Perempuan manakah di dunia persilatan dewasa ini
yang pandai mempergunakan ilmu sentilan jari Yau khong
tan ci sinkang ?""
Siapa pula perempuan itu ?"
Kok cing nian segera melompat bangun dari kursi
kebesarannya, lalu berseru dengan lantang :
"Jago lihay dari manakah yang telah berkunjung datang
" Harap tampil kedepan untuk memperlihatkan diri, tak
usah main sembunyi terus macam cucu kura-kura....."
Suara yang lembut tadi segera bergema lagi :
"Hmm, kau masih belum pantas untuk bertemu
denganku !" 1147 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Kok Cing nian menjadi naik pitam, kembali dia
berteriak keras: "Hey apa hubunganmu dengan Ang Pek
hap" Mengapa kau harus mencampuri urusan ini?"
"Kalau aku sengaja akan mencampuri urusan ini, mau
apa kau?" dengus suara lembut tadi dengan dingin, "bila ada
yang berani mengganggu Ang Pek hap barang seujung
rambut saja, jangan salahkan kalau aku akan segera
membunuhnya !" "Hmm, aku sengaja akan membunuh, mau apa kau?"
belas Kok Cing nian tak kalah berangnya.
"Kalau memang begitu tak ada salahnya untuk
dicoba?" Kok Cing nian segera berpaling ke arah Hui hud taysu
dan serunya keras: "Taysu harap kau perintahkan jagomu untuk segera
membunuh Ang Pek hap."
Hui hud taysu segera merangkap tangannya didepan
dada sambil memuji keagungan sang Budha, setelah itu
sambil berpaling ke-arah Ci sin taysu, murid angkatan
kedua yang berada dibelakangnya, pendeta itu berseru :
"Majulah kau untuk menghantar Li sicu itu pulang ke
alam baka !" Perintah tersebut disampaikan dengan wajah yang amat
serius, sementara matanya mengawasi terus setiap langkah
Ci sin taysu yang berjalan mendekati Ang Pek hap itu tanpa
berkedip. Tiba-tiba.... Suara yang lembut halus itu berkumandang kembali,
kali ini berseru dengan suara sedingin es :
1148 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
"Kok Cing nian! jika kau merasa jantan dan seorang
lelaki sejati, mengapa tidak turun tangan sendiri" Buat apa
kau menyuruh orang lain menjual nyawa bagimu?"
Merah padam selembar wajah Kok Cing-nian karena
jengah, tapi dari malunya dia menjadi gusar, segera
teriaknya : "Bila kau menganggap dirimu jagoan, hayo cepat
menggelinding keluar, aku pasti akan menghadapimu
sendiri !" Suara yang lembut itu segera tertawa terbahak-bahak :
"Haaahh.... haaaa.... haaaa.... bagus sekali sampai
waktunya kau jangan mencoba untuk mungkir !"
Baru saja seruan tersebut selesai diucapkan, mendadak
Ci sim taysu bertindak cepat, secepat sambaran kilat dia
melepaskan sebuah pukulan dahsyat ke tubuh Ang Pek hap.
Didalam serangannya ini dia telah sertakan tenaga
pukulannya sebesar sepuluh bagian, ia berharap di saat
lawan sedang berpikiran cabang karena berbicara, serangan
tersebut dapat menghabisi nyawa Ang Pek hap secepat
mungkin. Perlu diketahui, Ci sim taysu adalah murid angkatan
kedua Siau lim pay yang berilmu paling tinggi, lagi pula
terhitung jagoan yang cerdik.
Serangan yang dilancarkan kali ini telah disertakan
segenap tenaga dalam yang dimilikinya, ketika ancaman
maut itu hampir mengenai tubuh Ang Pek hap....
Disaat yang kritis inilah segulung hembusan angin
dingin yang lembut berkelebat lewat dan menangkis angin
pukulannya itu. 1149 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Menyusul kemudian muncul segulung tenaga pantulan
yang sangat kuat, melemparkan tubuh Ci Sim taysu ke
belakang. Bagaikan layang-layang yang putus benang tubuhnya
segera terlempar jatuh dari atas panggung....
"Braaakk....!" Tubuh pendeta itu terpelanting dan jatuh terjerembab
tiga kaki dari sisi gunung.
Seketika itu juga batok kepala hancur berantakan, isi
benaknya berceceran di mana-mana, ia tewas dalam
keadaan yang sangat mengerikan.....
Dalam keadaan beginilah, tiba-tiba terdengar seseorang
menghela napas sembari berkata:
"Aaaaai... apalah gunanya
kepentingan orang lain?"
menjual nyawa buat Hui hud taysu yang melihat kejadian tersebut menjadi
sangat terperanjat, dengan suara lirih dia segera memuja
keagungan Sang Buddha: "Omintohud.....!"
Sementara itu, segenap hadirin telah dibuat kaget dan


Lembah Berdarah Karya Tjan di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

terkesiap oleh kejadian mana. Berbicara soal tingkatan ilmu
silat yang dimiliki Ci sim Taysu, seharusnya ia sudah
mencapai tingkatan yang luar biasa, tapi kenyataannya
dalam sekejap mata telah menemui ajalnya secara
mengenaskan dibawah panggung, bagaimana para hadirin
tidak dibuat terperanjat oleh peristiwa ini"
Saat itulah, Ang Pek hap dengan sepasang matanya
yang jeli memandang sekejap sekeliling tempat itu,
kemudian katanya sambil tertawa manis :
1150 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
"Hey, kenapa kalian" Apakah secara tiba-tiba menaruh
belas kasihan sehingga tak tega membunuhku" kalau
memang begitu, bebaskan saja diriku secepatnya."
Tiba-tiba Kok Cing nian mendengus dingin.
"Hmmm, tak akan semudah itu!"
Tapi saat itu pula suara yang dingin kaku dan lembut
merdu itu sekali lagi berkumandang datang :
"Jikalau tidak puas, silahkan mencari orang untuk
mencoba-coba lagi!" Kobaran hawa amarah yang membara di dalam dada
Kok Cing nian saat ini sungguh tak terlukiskan dengan kata,
dengan berangnya dia membentak keras:
"Empat pelindung hukum dari Tee-leng-poo, segera
gusur Ang Pek-hap ke belakang panggung dan laksanakan
hukuman mati, cincang tubuhnya hingga hancur berkepingkeping."
Dari belakang panggung segera bergema suara sahutan
dan muncullah empat orang lelaki kekar yang masingmasing mengenakan pakaian berwarna kuning, putih, biru
dan hitam. Ke empat orang ini tak lain adalah keempat pelindung
hukum dari Benteng Tee-leng poo.
Secepat sambaran kilat ke empat orang itu berlarian
menuju kedepan panggung, tapi baru saja akan mendekati
Ang Pek-hap, tiba-tiba............
"Rupanya kalian pun sedang mencari mati !" bentakan
nyaring berkumandang memecahkan keheningan.
"Sekali lagi terdengar desingan suara tajam membelah
keheningan angkasa.. 1151 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Hui hud taysu yang menyaksikan kejadian ini cepatcepat memejamkan matanya sambil bergumam:
"Habis sudah riwayat hidup keempat orang itu....."
Benar juga menyusul desingan tajam tadi terdengarlah
jeritan ngeri yang menyayat hati bergema memecahkan
keheningan, tampak ke empat orang itu mundur ke
belakang beberapa langkah kemudian roboh terjungkal di
bawah panggung. Berubah hebat paras muka Kok Cing nian setelah
melihat peristiwa yang sama sekali tak terduga olehnya ini.
Dengan melompat bangun kembali dari tempat
duduknya, dia lalu membentak dengan suara menggeledek:
"Harap ciangbunjin sekalian turun tangan bersamasama, kuberi batas waktu sebanyak lima jurus untuk
membinasakan Ang Pek Hap."
Mendapat perintah ini keenam ciangbunjin dari enam
partai besar segera bangkit berdiri dari tempat duduk
masing-masing dan pelan-pelan berjalan mendekati Ang
Pek hap. Paras muka mereka waktu itu sudah dicekam oleh
perubahan yang serius bercampur tegang.
Dalam waktu singkat, suasana dalam arena berubah
menjadi sangat tegang, segenap jago yang hadir disitu pun
ikut bangkit berdiri tanpa terasa.
Pandangan mata mereka bersama-sama tertuju kearah
ke enam ciangbunjin dari enam partai besar itu.
Setiap orang tahu, keenam ciangbunjin ini memiliki
ilmu silat yang amat hebat dan tinggi, mereka ingin melihat
apakah orang-orang itu pun bakal terluka oleh sentilan ilmu
jari Yau khong tan ci sinkang tersebut "
1152 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Ke enam orang itu selangkah demi selangkah berjalan
mendekati Ang Pek hap....
Dalam pada itu Ang Pek hap telah memandang sekejap
ke wajah para ciangbunjin dari enam partai itu, dia sadar
bila keenam orang jago itu sampai turun tangan bersama,
niscaya dia tak akan lolos dari musibah tersebut.
Tanpa terasa ia menghela napas sedih dan segera
memejamkan matanya rapat-rapat.
Pada saat itulah, tiba-tiba dari atas sebuah pohon besar,
persis diseberang panggung, berkumandang suara pekikan
nyaring yang menggetarkan seluruh angkasa.
Suara pekikan itu tak ubahnya seperti pukulan martil
seberat berapa ribu kati yang menghantam dan menindih
diatas dada setiap jago yang hadir disitu.
Tanpa terasa lagi semua orang bergidik dan tercekat
hatinya. Ke enam orang Ciangbunjin dari partai-partai besar
itupun turut terkesiap oleh bunyi pekikan yang
menggetarkan sukma itu, untuk sesaat mereka sampai
menghentikan langkahnya. Tiba-tiba........... Tampak sesosok bayangan manusia berwarna hijau
meluncur turun kebawah bagaikan segulung asap ringan.
Dalam waktu singkat bayangan tersebut sudah tiba
dimuka panggung, kemudian setelah berputar berapa kali
ditengah udara persis didepan panggung, bayangan hijau
tadi melayang turun diatas panggung tingkat tujuh,
gerakannya indah, manis dan amat sedap dipandang.
Bukan hanya gerakannya saja yang indah dan menarik,
lagi pula ilmu meringankan tubuh tersebut begitu
1153 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
sempurnanya sampai membuat para hadirin terbelalak
matanya dengan mulut melongo.
Manusia berbaju hijau itu mempunyai perawakan tubuh
yang kecil mungil, memakai cadar hijau dan mengenakan
pula pakaian berwarna serba hijau...
Begitu melayang turun dihadapan ke enam orang
ciangbunjin dari partai-partai besar itu, dengan sinar mata
yang tajam bagaikan sembilu dia perhatikan sekejap wajah
orang-orang itu kemudian berseru dengan suara dingin :
"Baik buruk kalian adalah ciangbunjin dari suatu
perguruan atau partai besar, tidak malukah kalian untuk
turun tangan bersama guna membunuh seorang perempuan
yang tak mampu memberi perlawanan " Apakah kalian
tidak kuatir perbuatan tersebut akan menurunkan pamor
kalian didepan mata orang ?"
Sejak pertama kali tadi, ke enam ciangbunjin tersebut
sudah dibuat kaget dan tercengang oleh kehebatan ilmu
meringankan tubuhnya, lalu dibikin terkesiap oleh
dandanan lawan yang istimewa, dan sekarang setelah
mendengar beberapa kata tersebut, ternyata mereka
terbungkam dalam seribu bahasa dan tak sanggup berkatakata lagi.
Ditengah keheningan yang mencekam,
terdengar lagi suara bentakan nyaring
memecahkan keheningan : tiba-tiba bergema "Ketua Siau lim si angkatan ketiga puluh dua, Ci-huan
taysu dengarkan perintah !"
Mendengar perintah tersebut, Ci huan taysu segera
membalikkan tubuhnya, tampak Kok Cing nian dengan
membawa panji perguruannya telah berdiri menyeramkan
disitu. 1154 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Ci-huan taysu memandang sekejap kearah panji
kebesarannya, kemudian setelah menghela napas panjang,
dia memberi hormat kepada panji tadi dan membungkam
diri dalam seribu bahasa.
Dengan suara dingin Kok Cing-nian segera berseru :
"Kuperingati kepadamu agar segera turun tangan,
dengan batas tiga jurus gerakan, kau harus bisa
membinasakan manusia berkerudung hijau itu....."
"Terima perintah!" jawab Ci-huan taysu pelan.
Selesai berkata dia mendongakkan kepalanya dan
memandang sekejap kearah manusia aneh berkerudung
hijau yang berada di hadapannya, setelah itu berseru
memuji keagungan sang Budha:
"Apakah sicu yang telah menyerang orang dengan ilmu
Yau-khong tan-ci sinkang tadi?"
"Benar !" jawab manusia berkerudung hijau itu sambil
tertawa dingin. "Apakah si Dewa pedang dari luar langit yang
mewariskan kepandaian tersebut kepadamu ?" tanya Cihuan taysu lagi dengan kening berkerut.
Manusia berkerudung hijau itu tertegun, lalu sahutnya :
"Ada apa kalau benar ?"
"Apa pula hubungan antara sicu dengan Ang-li-sicu ini
?" "Soal ini tak usah kau tanyakan, hey hwesio gede,
mengingat tidak mudah kau melatih diri hingga mencapai
ke tingkatan seperti ini, lebih baik pergilah secepatnya dari
sini." Ci huan taysu tertegun, lalu ucapnya tergagap :
1155 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
"Tapi.......lolap sedang menjalankan perintah......"
"Menjalankan perintah siapa
berkerudung hijau itu dingin.
?" dengus manusia "Hmmmm....... kalau toh kau anggap sedang
melaksanakan perintah, silahkan saja untuk turun tangan
lebih dulu !" Sekali lagi Ci huan taysu berseru memuji keagungan
sang Buddha : "Omintohud ! Orang yang menganut agama harus
mengutamakan belas kasihan, silahkan sicu turun tangan
lebih dulu." Manusia berkerudung hijau itu segera terkekeh-kekeh :
"Haaah...haaah...haaah...tak nyana kau si hweesio gede
memiliki hati yang penuh belas kasihan, baiklah, akupun
bersedia memberi mayat yang utuh bagimu."
Sehabis berkata, dia segera menggerakkan tangan
kanannya dan melancarkan sebuah totokan kearah Ci huan
taysu dari kejauhan. Berubah hebat paras muka Ci-huan
taysu seketika itu juga. Buru-buru dia mengangkat sepasang tangan untuk
melindungi dada dan lambungnya dengan untaian ujung
lengan bajunya, pertahanan tersebut dilakukan amat
tangguh bagaikan selapis dinding beton.......
Tiba tiba...... Suatu bentakan nyaring berkumandang memecahkan
keheningan : "Hwesio gede, hebat benar tenaga dalammu, coba
sambutlah sebuah pukulan ini sekali lagi !"
1156 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Suara tersebut datangnya dari belakang tubuh Ci-huan
taysu membuat pendeta itu sangat terkejut dan buru-buru
membalikkan tubuhnya. Sayang sekali tindakannya ini masih tetap terlambat satu
langkah. Tahu-tahu jalan darah Leng-tay hiat ditubuhnya terasa
kaku, kemudian seluruh langit dan bumi terasa berpusing
tujuh keliling, "Braaakkk.......!"
Tak ampun lagi tubuhnya segera roboh terjengkang ke
atas panggung. Peristiwa tersebut berlangsung amat mendadak dan
sama sekali diluar dugaan siapa pun, kontan saja pada
hadirin dibuat terperanjat sekali.
Dalam kenyataan, manusia berkerudung hijau itu hanya
membutuhkan dua jurus serangan saja untuk merobohkan
Ci huan taysu, tokoh sakti dunia persilatan yang memiliki
tenaga dalam amat sempurna, tingkat kepandaian sedahsyat
ini tak heran kalau membuat segenap hadirin menjadi kaget
dan amat terkesiap. Pelan-pelan manusia berkerudung hijau itu berjalan
mendekati Kok Cing nian. Dengan wajah berubah hebat Kok Cing nian berseru.
"Hey apakah kau hendak bertarung melawan diriku?"
Manusia berkerudung hijau tertawa sinis:
"Kau" Heeeehh..... heeeee...... heeeee... kau anggap
kepandaian yang kau miliki sangat hebat" Coba
dibandingkan saja dengan kemampuan dari si hwesio gede
tadi." Kok Cing-nian adalah manusia licik, sesudah berhasil
menenangkan hatinya, diapun bertanya :
1157 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
"Antara diriku dengan anda tak pernah terikat dendam
sakit hati apapun, mengapa sih kau selalu memusuhi aku ?"
"Tutup mulut anjingmu !" bentak manusia berkerudung
hijau itu dengan suara keras, "asal kau membebaskan Ang
Pek-hap dan mengembalikan keenam panji kebesaran dari
enam partai besar, hari ini akupun bersedia mengampuni
selembar jiwamu!" Begitu ucapan tersebut diutarakan, suasana dalam arena
menjadi sangat gempar. Dengan pandangan mata penuh rasa kaget ciangbunjin
dari ke enam partai besar beserta segenap anak buahnya
bersama-sama memandang kearah manusia berkerudung
hijau itu. Hampir pada saat yang bersamaan pula mereka berpikir
: "Aneh, siapakah manusia berkerudung hijau ini yang
sebenarnya " Kenapa dia memiliki ilmu silat sedemikian
hebatnya " Mengapa pula dia mendesak kepada Kok Cingnian agar menyerahkan panji kekuasaan enam partai besar
kepada pemiliknya " Jangan-jangan dia memang khusus
datang untuk membantu enam partai besar ?"
Serangkaian pertanyaan yang muncul secara beruntun


Lembah Berdarah Karya Tjan di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

ini kontan saja membuat semua anggota enam partai
menjadi tertegun dan tidak habis mengerti...
Mendadak Kok Cing nian mendongakkan kepalanya
kemudian tertawa terbahak-bahak.
Suara gelak tertawanya amat keras dan bergema sampai
lama sekali ditengah udara.
Tiba-tiba manusia berkerudung hijau itu membentak
nyaring : 1158 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
"Hey, apa yang perlu ditertawakan " Hayo cepat
serahkan panji kebesaran tersebut dan lepaskan Ang Pekhap dari belenggu, kalau berani terlambat sedikit saja,
hmmm... aku tak akan berlaku sungkan-sungkan lagi..."
Kok Cing-nian segera menarik kembali senyumannya,
dan berseru dengan lantang :
"Kau tak usah mencari simpati dari orang-orang enam
partai besar, bagaimana kalau kuajukan sebuah syarat
kepadamu " Asal kau setuju, Ang Pek hap akan kubebaskan
dengan segera." "Apa syaratmu ?"
"Cukup asal kau tidak mencampuri
persekutuanku dengan pihak enam partai besar...."
urusan Dengan suara nyaring manusia berkerudung hijau itu
segera menukas perkataan Kok Cing nian yang belum
selesai diucapkan itu, katanya :
"Tidak bisa !" "Lantas apa maumu?" bentak Kok Cing-nian dengan
penuh kegusaran. "Aku menghendaki selembar jiwamu!"
Begitu ucapan tersebut meluncur keluar dari mulutnya,
dia segera melejit ke depan sambil melancarkan sebuah
cengkeraman maut. Agaknya Kok Cing nian sudah membuat persiapan yang
cukup matang, begitu manusia berkerudung hijau itu melejit
ke depan, delapan orang jago lihay dari benteng Tee leng
poo yang berada dibelakang Kok Cing-nian serentak
melancarkan serangan bersama-sama ke arah manusia
berkerudung hijau itu. "Blaammm....!" 1159 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Suara bentrokan yang menggeledek pun menggelegar di
angkasa, begitu kerasnya suara bentrokan tersebut sampai
menggetarkan panggung tujuh tingkat itu serta bergoncang
tiada hentinya. Di tengah gulungan angin pukulan yang menderu-deru
seperti amukan gelombang itu, Manusia berkerudung hijau
tersebut bergerak kian kemari dengan gerakan yang ringan
dan aneh. Menyusul gerakan tadi... Beberapa kali jeritan ngeri yang memilukan hati pun
bergema silih berganti, delapan orang jago lihay tersebut
pada roboh terjungkal diatas panggung.
Selesai membereskan musuh-musuhnya, dengan angkuh
manusia berkerudung hijau itu memandang sekejap ke
sekeliling arena, kemudian bentaknya lagi:
"Siapa lagi yang punya keberanian untuk maju
mencoba?" Dalam pada itu, paras muka Kok Cing nian telah
berubah menjadi pucat pias seperti mayat sesudah
menyaksikan peristiwa tersebut.
Tapi jelek-jelek begitu, dia masih tak malu menjadi
seorang pemimpin dari sebuah benteng besar, dalam waktu
singkat ia sudah berhasil menenangkan kembali hatinya.
Dengan suara nyaring segera ujarnya: "Manusia ini tak
boleh dibiarkan hidup terus dalam dunia persilatan, harap
saudara sekalian segera turun tangan untuk membunuh.....!"
Hawa napsu membunuh telah menyelimuti seluruh
wajah manusia berkerudung hijau itu, dia segera
mendengus dingin dengan suara yang amat sinis:
1160 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
"Hmmm, kalau memang berani, silahkan saja untuk
maju mencoba...!" Melihat para ciangbunjin dari partai-partai besar tak
seorangpun yang berani bertarung melawan manusia
berkerudung hijau itu, Kok Cing nian mulai berpikir dalam
hatinya: "Kenapa aku tidak meminjam tangan manusia
berkerudung hijau ini untuk membasmi para tokoh sakti
dari dunia persilatan" Yaa inilah kesempatan yang sangat
baik bagiku." Berpikir demikian dia segera memandang sekejap kearah
para ciangbunjin enam partai besar, setelah itu bentaknya
keras-keras, "Silahkan ketua Go bi pay Thi sim Cinjin
untuk segera turun tangan membinasakan orang ini !"
Mendengar seruan itu manusia berkerudung hijau
tersebutsegera menjengek sambil tertawa dingin.
"Kok Cing nian ! Jika kau merasa punya nyali silahkan
untuk maju sendiri, kenapa mesti menyuruh orang lain
yang menjual nyawa bagimu...?"
Baru selesai manusia berkerudung hijau itu
mengutarakan kata-katanya, Thi sim Cinjin, ketua angkatan
kedua puluh lima dari Go bi pay telah maju mendekati
manusia berkerudung hijau itu dengan langkah perlahan.
"Haaah... haaah.. haaah..!" manusia berkerudung hijau
itu tertawa tergelak, "hey tosu tua, tak nyana kau rela
menuruti perintah dari Kok Cing nian, kalau begitu jangan
salahkan kalau aku akan bertindak keji."
Thi sim Cinjin tersenyum.
"Pinto bersedia mencoba beberapa jurus serangan dari
anda!" 1161 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Senjata Hud timnya segera digetarkan dan pelan-pelan
melancarkan sebuah totokan ke tubuh manusia
berkerudung hijau itu. Dalam waktu singkat, bulu-bulu dari kebutan tersebut
berubah seperti beribu batang jarum kecil yang berkilauan
tajam dan serentak menyerang tubuh manusia berkerudung
hijau itu. "Hebat benar kepandaian silatmu hey tosu tua," bentak
manusia berkerudung hijau itu dengan suara keras, "tapi
coba rasakan dulu sebuah serangan jariku!"
Dengan mengeluarkan gerakan tubuh yang paling cepat
manusia berkerudung hijau itu memutar badannya dan
tahu-tahu bayangan tubuhnya sudah lenyap tak berbekas.
Thi sim cinjin menjadi amat terperanjat setelah melihat
kejadian ini, cepat-cepat dia bermaksud membalikkan
badan tapi saat itulah dari belakang tubuhnya sudah terdengar seseorang membentak dengan suara sedingin es :
"Hey hidung kerbau, roboh saja kamu !"
Bersama dengan selesainya perkataan itu Thi-sim Cinjin
mendengus tertahan lalu roboh terjengkang ke atas tanah.
Sekali lagi semua jago yang hadir dalam arena dibuat
terperanjat oleh peristiwa tersebut.
Paras muka Kok Cing-nian segera berubah menjadi
pucat pias bagaikan mayat, tubuhnya gemetar keras dan
giginya saling beradu gemerutukan tiada hentinya, dia
mengalihkan pandangan matanya ke arah para ciangbunjin
yang berada diatas panggung. Dengan langkah cepat
manusia berkerudung hijau itu maju tiga langkah ke depan,
kemudian sambil menuding kearah Kok Cing nian dan
tertawa dingin tiada hentinya dia berseru keras.
1162 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
"Bagaimana" Bersedia tidak membebaskan Ang Pek
hap" Kalau tidak bersedia kuharap kau sendiri saja yang
maju ke depan untuk menerima kematian tidak usah
menyuruh orang lain yang menghantar nyawa mewakili
dirimu!" Belum lagi perkataan dari si manusia berkerudung hijau
itu selesai diutarakan bayangan manusia telah berkelebat
lewat, suara bentakan gusar pun bergema tiada hentinya.
Dengan suatu gerakan cepat manusia berkerudung hijau
itu membalikkan tubuhnya, ternyata dari bawah panggung
telah meluncur datang tujuh sosok bayangan manusia.
Ke tujuh orang itu tak lain adalah ketiga orang tongcu
dari Tee leng poo dan keempat thamcunya.
Waktu itu mereka semua duduk di panggung tingkat keenam.
Kini, mereka menyerbu ke atas panggung ke tujuh
secara bersama-sama dan melakukan pengeroyokan.
Sebagai pemimpinnya adalah seorang kakek berjubah
hijau, begitu tiba disana, segera bentaknya keras-keras:
"Manusia keparat, kau benar-benar tekebur aku si kipas
besi yang menggetarkan Kang-lam pingin mencoba, sampai
dimanakah kehebatan ilmu silat yang kau miliki itu...."
"Makhluk aneh berbaju hijau," seru yang lain pula,
"kalau aku tak mampu membunuh, aku bersumpah tak
akan menjadi tongcu lagi dari benteng Tee leng Poo...."
"Manusia keparat, aku si thamcu dari panji biru akan
beradu jiwa denganmu..."
Suara bentakan demi bentakan yang dikumandangkan
ketujuh orang itu bergema silih berganti ditengah udara....
1163 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Ketika Kok Cing nian menyaksikan ketujuh orang jago
andalannya telah maju bersama untuk mengerubuti
manusia aneh berkerudung hijau itu, hatinya menjadi
terkejut bercampur girang.
Dengan sinar mata yang tajam manusia berkerudung
hijau itu memandang sekejap ke sekeliling arena, tapi
hatinya segera dibuat tertegun.
Ternyata semua orang yang maju mengerubutinya
sekarang tak lain adalah jago-jago lihay dari golongan
hitam. Tapi dia tidak menjadi gentar karenanya dia percaya
kepandaian silat yang dimilikinya amat tangguh dan masih
mampu untuk mengatasi kerubutan mereka.
Dengan ketenangan yg luar biasa ia tertawa dingin, lalu
katanya : "Jadi kalian semua bersedia untuk menjual nyawa buat
Kok Cing-nian....?" Kipas besi yang menggetarkan Kanglam merentangkan
kipasnya lebar-lebar serta menggoyangkannya beberapa
kali, sahutnya ketus : "Makhluk aneh, kau tak usah tekebur lebih dulu !"
"Hmmm !" manusia berkerudung hijau itu mendengus
dingin, "kalian akan maju satu persatu ataupun akan maju
bersama-sama?" "Sesuka hati !"
Bersama dengan selesainya perkataan ini, hembusan
angin kipas dari si Kipas besi yg menggetarkan Kanglam
telah menyapu datang dengan dahsyatnya.
1164 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Disusul kemudian, keenam jago lainnya pun ikut
meloloskan senjata masing-masing, ada yang mengeluarkan
pedang, golok, toya, ada pula bersenjata pena....
Ditengah bentakan nyaring bayangan kipas segera
membukit, angin toya bagaikan gulungan ombak, sinar
pedang berkilat-kilat dan cahaya pena berkelip....
Bagaikan hendak beradu jiwa saja ketujuh orang itu
menyerang secara nekad dan mengurung manusia
berkerudung hijau itu ditengah-tengah arena.
Pada mulanya manusia berkerudung hijau itu hanya
bergerak kesana menghindar kemari diantara sambaran
senjata musuh-musuhnya, dia tidak melancarkan serangan
tapi malah mengejek sambil tertawa terkekeh-kekeh.....
Dalam situasi yang tegang inilah, tiba-tiba terdengar
suara bentakan yang amat memekikkan telinga
berkumandang membelah angkasa.
"Tahan..." Bentakan ini seperti suara guntur yang menggelegar
ditengah hari bolong, menggetarkan seluruh panggung dan
menusuk pendengaran setiap orang...
Baik si manusia berkerudung hijau mau pun ketujuh
jago pengerubutnya serentak dibuat kaget dan tertegun
sehingga tanpa terasa sama-sama menghentikan pertarungan. Menanti mereka berpaling, maka terlihatlah sesosok
bayangan hitam sedang meluncur naik keatas panggung
dengan kecepatan bagaikan sambaran kilat.
"Hee Kang, rupanya kau?" Kok Cing nian segera
menjerit kaget. 1165 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Dengan angkuhnya Hee Kang berdiri di tengah
panggung, matanya melotot besar dan keningnya berkerut,
segera jawabnya: "Yaa betul, memang aku !"
Sebagian besar hadirin yang berada disitu turut dibuat
kaget, gelagapan dan berubah pucat wajah mereka setelah
melihat kemunculan Hee Kang yang secara tiba-tiba ini.
Ang Pek-hap membuka matanya kembali begitu bersua
dengan Hee Kang, tanpa terasa dua titik air mata jatuh
berlinang membasahi pipinya, dengan suara gemetar dia
berbisik: "Oooh anakku, mungkinkah kita ibu dan anak telah
bersua kembali dalam alam impian ?"
Hee Kang berlutut dihadapan Ang Pek-hap, sahutnya
dengan diiringi isak tangis:
"Ananda telah datang terlambat sehingga membuat ibu
terkejut, untuk itu ananda minta maaf yang sebesarbesarnya...."
"Nak, cepatlah pergi dari sini!" buru-buru Ang Pek-hap
berseru, "semua yang hadir diatas panggung adalah jagojago berilmu tinggi, kau tak usah mengurusi diriku lagi


Lembah Berdarah Karya Tjan di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

cepatlah pergi dari sini !"
Berkilat sinar mata Hee Kang dengan sinar yang
menggidikkan hati, katanya:
"Harap ibu menunggu sebentar di sini, biar ananda
menghabisi dulu nyawa dari Kok Cing nian !"
Kemudian sambil membalikkan badan menghadap ke
arah para jago yang berada di atas panggung, ia berseru
dengan lantang : 1166 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
"Kok Cing nian mempunyai dendam kesumat
denganku, dia telah membunuh ayahku dan menyiksa
ibuku, karenanya bagi kalian yang tak ada hubungan
permusuhan denganku harap jangan mencampuri persoalan
ini." "Dimanakah tujuh jago dari Tee-leng-poo, kenapa kalian
tidak segera ringkus bocah keparat itu?" seru Kok Cing-nian
dengan penuh amarah. Hee Kang segera tertawa :
"Heeehh....... heehhh...... heeehh". kematianmu sudah
berada didepan mata, apa gunanya berlagak sok hebat lagi?"
Baru saja kata-kata terakhir meluncur keluar dari
mulutnya, dari atas panggung telah berkumandang tujuh
kali bentakan keras yang menggeledek dan amat
memekikkan telinga. Disusul kemudian tampak ketiga
Tongcu dan keempat Tham cu dari benteng Tee leng poo
telah menerjang ke arah Hee Kang secara bersama-sama.
Pada saat yang bersamaan terdengar pula bentakan
nyaring berkumandang diudara.
"Tampaknya kalian semua sudah pingin mampus !"
Kelima jari tangannya secepat kilat diayunkan kedepan
melancarkan serangkaian totokan.
Beberapa kali suara dengusan tertahanpun segera
bergema diantara ke tujuh orang jago lihay dari benteng Tee
leng poo itu tahu-tahu sudah roboh terjengkang ke atas
lantai panggung. Menyaksikan hal tersebut Gho huan cinjin dari Khong
tong pay segera menghela napas panjang, katanya :
"Benar-benar sebuah ilmu sentilan Yau-khong tan ci
sinkang yang hebat dan luar biasa..."
1167 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Mendengar itu, manusia berkerudung hijau tersebut
segera berpaling dan berkata sambil tertawa hambar:
"Ehmmm....tak nyana kau si hidung kerbau lumayan
juga, benar-benar tahu kehebatan!"
Sementara itu paras muka Kok Cing nian telah berubah
hebat. Baru saja dia bermaksud akan turunkan perintah untuk
menyuruh para jago lihay dari pelbagai perguruan turun
tangan bersama-sama, mendadak terdengar Hee Kang
membentak keras: "Bajingan tua, serahkan nyawamu!"
Begitu selesai membentak, sebuah pukulan yang sangat
dahsyat telah dilontarkan ke depan.
Buru-buru Kok Cing nian berkelit kesamping kemudian
melarikan diri kebelakang panggung.
Tentu saja Hee Kang tidak membiarkan musuhnya
kabur dengan begitu saja, sambil membentak keras dia
berkata lagi dengan suara menahan geram:
"Kok Cing nian, yakinkah kau dapat lolos dari
cengkeramanku......?"
Dia melompat kedepan lalu melakukan pengejaran
secara cepat dan hebat. Saat inilah tiba-tiba...........
Blaaamm". Mendadak terjadi ledakan dahsyat yang memekikkan
telinga bergema dari atas panggung tingkat tujuh itu.
Dengan perasaan terkejut Hee Kang segera berpaling
kebelakang dan menghentikan usahanya untuk mengejar
Kok Cing nian. 1168 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Setelah itu dia mendengar manusia berkerudung hijau
itu berseru dengan suara lantang:
"Engkoh Hee, cepat kembali !" Suara tersebut penuh
dicekam perasaan gelisah, kaget dan sedikit gugup.
Cepat-cepat Hee Kang melesat ke depan dan meluncur
kebelakang panggung. Tapi apa yang kemudian terlihat segera membuatnya
tertegun. Ternyata seluruh panggung tersebut telah diliputi oleh
asap tebal berwarna hitam yang menutup seluruh angkasa,
sehingga suasana disitu menjadi gelap gulita dan susah
untuk melihat kelima jari tangan sendiri.
Suasana diatas panggung sangat kalut, suara
pertarungan dan bentakan nyaringpun bergema tiada
hentinya...... Perubahan yang terjadi sangat mendadak ini sama sekali
diluar dugaan dan tak pernah disangka Hee Kang
sebelumnya. Waktu itu manusia berkerudung hijau itu masih terlibat
dalam pertarungan yg amat seru melawan kawanan jago,
jeritan ngeri terdengar berulang kali membuat suasana
terasa kalut dan kacau. Tiba-tiba Hee Kang teringat kembali dengan ibunya.
Cepat-cepat dia lari kembali ketempat semula dimana
ibunya berada, tapi kembali pemuda tersebut dibuat
terperanjat. Ternyata jejak ibunya saat itu sudah lenyap tak
berbekas. (dw-kz) 1169 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Jilid 34 HEE KANG MENCOBA mengerahkan seluruh
ketajaman matanya untuk lakukan pemeriksaan dari balik
asap tebal yang menyelimuti sekitar sana, namun bayangan
ibunya Ang Pek-hap sudah lenyap entah kemana.
Hee Kang menjadi terperanjat sekali sampai terbelalak
matanya dan mulutnya melongo untuk beberapa waktu
lamanya, dia tak sanggup mengucap sepatah katapun.
Pelan-pelan asap tebal yang menyelimuti sekitar tempat
itu mulai membuyar dan menghilang.
Tampaklah diatas panggung penuh dengan mayat
bergelimpangan, darah yang berceceran keluar telah
menganak-sungai. Hee Kang masih tetap berdiri ditengah panggung
dengan wajah termangu-mangu, keadaannya tak berbeda
seperti orang yang kehilangan ingatan..
Nampaknya ia sudah dibuat berdiri bodoh karena
perubahan situasi yang sama sekali tak terduga ini.
Tiba-tiba terlihat sesosok bayangan manusia berkelebat
naik ke atas panggung. Dengan perasaan terkejut Hee Kang segera bersiap sedia
menghadapi segala kemungkinan yang terjadi, tapi setelah
diamati lebih seksama, ternyata orang itu tak lain adalah
manusia berkerudung hijau, yakni si gadis samudra.
Sambil tersenyum Gadis samudra berkata: "Anak murid
dan seluruh anak buah Kok Cing-nian telah nona kirim
semua pulang ke akhirat."
1170 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
"Yaa, mereka memang pantas dibunuh.." Hee Kang
manggut membenarkan. Tiba-tiba si gadis samudra menyaksikan perubahan
wajah Hee Kang yang tidak beres cepat-cepat dia bertanya.
"Hey kenapa kau?"
Hee Kang segera mendongakkan kepalanya dan tertawa
bergelak. "Haaaaah... haahh" haaahh.... ibuku" ibuku telah
lenyap." "Siapa yang telah menolong bibi ?"
Hee Kang menarik kembali gelak tertawa kemudian
menggeleng sambil menghela napas: "Aaai entahlah!
Mungkinkah takdir menghendaki agar kami ibu dan anak
tak pernah bisa berkumpul ?"
"Jadi siapa yang telah menculik bibi?" tanya Gadis
samudra lagi dengan wajah tertegun.
"Aku sendiripun tidak tahu !"
Gadis samudra kembali berkerut kening.
"Dan kemana pula lenyapnya ke enam panji kebesaran
dari enam partai besar?"
"Aku semakin tak tahu," Hee Kang menggeleng
kembali. Gadis samudra segera termenung dan berpikir beberapa
saat lamanya kemudian baru berkata:
"Sewaktu kau sedang mengejar Kok Cing nian tadi kami
telah mengalihkan semua perhatian kebelakang panggung,
tiba-tiba terjadi ledakan keras dari depan panggung dan
akupun segera berpaling, kusaksikan asap tebal telah
menyelimuti seluruh angkasa, tidak kujumpai sesosok
1171 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
bayangan manusia pun, kemudian pertarungan massal yang
amat seru.." "Oooh.... kalau begitu ibuku dan ke enam panji
kebesaran dari enam partai besar telah dilarikan oleh orang
yang melepaskan kabut hitam tersebut!"
Gadis samudra segera menghentakkan kakinya berulang
kali, serunya kemudian: "Kalau begitu mari kita kejar
secepatnya, mengapa kau masih berdiri melongo seperti
orang bodoh saja disitu ?"
Hee Kang mendongakkan kepalanya sambil memandang angkasa bebas, lalu keluhnya sambil menghela
napas panjang : "Dunia begini luas, kemanakah kita harus mengejar ?"
Mendengar itu, si Gadis samudra segera tertawa
cekikikan : "Tapi kita kan lebih baik berusaha melakukan pencarian,
daripada berdiri termangu-mangu saja sambil memandang
angkasa ?" Nona itu segera menarik tangan Hee Kang maka
berangkatlah kedua orang itu meninggalkan tempat
tersebut. Dengan mengerahkan ilmu meringankan tubuhnya yang
sempurna mereka bergerak menuruni bukit.
Lebih kurang seperminum teh kemudian kedua orang
itu sudah meninggalkan bukit Tay-ang san.
Waktu itu hujan angin telah mereda, waktu
menunjukkan sekitar sore hari, sementara mereka berdua
masih melanjutkan perjalanan, tiba-tiba terdengar suara
bentakan-bentakan nyaring berkumandang datang dari
kejauhan sana. 1172 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Baik Hee Kang maupun si gadis samudra sama-sama
mempunyai pendengaran yang tajam sekali, sekalipun suara
bentakan tersebut berasal dari suatu tempat yang berjarak
beberapa li, namun secara lamat-lamat masih kedengaran
jelas. Hee Kang segera menghentikan langkahnya seraya
berkata : "Mari kita tengok kesana, siapa tahu dari tempat
tersebut akan kita temukan sesuatu jejak yang terang?"
Gadis samudra segera manggut-manggut.
Maka berangkatlah kedua orang itu mengerahkan ilmu
meringankan tubuh pat poh kan can yang amat hebat itu,
dalam waktu singkat kedua orang tersebut telah tiba
disekitar tempat bentakan tadi. Si gadis samudra segera
melompat naik keatas pohon diikuti Hee Kang
dibelakangnya, dari atas dahan pohon inilah mereka
mencoba melongok keluar. Ternyata ditengah arena terdapat lima orang kakek serta
seorang pemuda. Kelima orang kakek itu berdiri
membelakangi Hee Kang sehingga tidak diketahui siapakah
mereka, tapi ada tiga orang diantaranya mempunyai
bayangan punggung yang sangat dikenal olehnya,
sebaliknya dua orang yang lain berperawakan tinggi kekar
bayangan punggungnya terasa sangat asing.
Sebaliknya pemuda tersebut berkerudung kain hitam
sehinggga tak nampak jelas raut mukanya namun dia
menggoyangkan kipas berbaju kuning yang kelihatan amat
rapi dan bersih. Baru saja Hee Kang bersiap-siap akan melompat turun
kebawah, si gadis samudra segera menarik tangannya
seraya berbisik : 1173 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
"Mari kita saksikan dulu perkembangan didalam arena
sebelum munculkan diri."
Gadis samudra memang jauh lebih berpengalaman
daripada Hee Kang, tak heran kalau selama ini pemuda
tersebut sangat mengagumi dan mentaati semua
keputusannya. Pada saat itulah, mendadak terdengar pemuda yang
berada ditengah arena itu membentak keras :
"Aku akan memberi waktu tiga menit yg terakhir kepada
kalian untuk mempertimbangkan diri, jika kalian enggan
menuruti perintah dari tocu kami, tiga hari kemudian
segenap anggota perguruan kalian akan kami tumpas
sampai keakar-akarnya."
Dari antara lima orang kakek yang membelakangi Hee
Kang, terdengar salah seorang yang sedang berdiri lalu
maju kedepan dan meloloskan pedang dari punggungnya,
lalu sambil digetarkan keras-keras dia membentak :


Lembah Berdarah Karya Tjan di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Hey bocah keparat, serahkan nyawamu.."
Sembari mengayunkan pedangnya, ia segera maju
melancarkan serangan. Dengan suatu gerakan yang cepat pemuda itu
merapatkan kembali kipasnya sambil mengetuk pelan diatas
pedang si kakek yang menusuk datang, seketika itu juga
terdengar jerit kesakitan berkumandang memecahkan
keheningan. Tahu-tahu pedang yang tergenggam kakek itu sudah
terpental sejauh satu kaki lebih dan......
"Traang !" Senjata tersebut terjatuh keatas tanah, dengan suatu
gerakan yang sangat cepat pemuda itu menggerakkan
1174 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
tubuhnya mendesak kebelakang punggung kakek itu
kemudian sambil mementangkan kembali kipasnya, dia
melancarkan sapuan ke punggung kakek tersebut!
Deruan angin pukulan yang sangat kuat pun seperti
gulungan ombak ditengah samudra langsung menyambar
tubuh kakek tersebut. Si gadis samudra yang berada diatas pohon berseru
kaget : "Habis sudah riwayat hidup kakek itu!"
Belum selesai perkataan itu diutarakan, terdengar jeritan
ngeri yang memilukan hati telah bergema memecahkan
keheningan, tubuh kakek tersebut tersapu oleh gulungan
angin kipas dan mencelat kebelakang...
Menyusul kejadian tersebut, tampak seorang kakek
mencelat maju kedepan untuk menyambar tubuh rekannya
yang terpental tadi, semburan darah segar segera
menyembur keluar dari mulutnya.
Ketiga orang kakek lainnya serentak membentak keras,
sambil meloloskan senjata masing-masing menyerang
pemuda itu bersama-sama....
Sambil tertawa dingin pemuda itu segera berseru :
"Ya, memang paling bagus kalau kalian maju bersama,
daripada tocumu mesti membuang waktu dengan
percuma." Diantara gerakan kipasnya yang sebentar membuka
sebentar menutup, ia tak gentar menghadapi kerubutan dari
ketiga orang itu. Dalam waktu singkat kedua belah pihak telah saling
bertarung sebanyak dua puluh gebrakan lebih, bukan saja
pemuda itu tidak memperlihatkan kekalahan, malah
1175 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
sebaliknya berhasil mendesak ketiga orang kakek itu
menjadi kelabakan dan cuma mampu mempertahankan diri
belaka. Kakek yang membopong rekannya yang terluka tadi,
segera menurunkan tubuh orang itu keatas tanah, kemudian
sambil meloloskan pedang, ia terjun pula dalam
pengeroyokan itu. Hee Kang dapat menyaksikan betapa lihaynya ilmu silat
yang dimiliki pemuda tersebut dan betapa sempurnanya
tenaga dalam yang dimiliki, sekalipun dibawah kerubutan
empat orang kakek, namun nyatanya sama sekali tidak
memperlihatkan gejala akan kalah.
Tanpa terasa terkejut, pikirnya: diam-diam hatinya menjadi sangat "Heran, siapakah dia" Mengapa mempunyai ilmu silat
yang begitu hebat " Berasal dari manakah kelima orang
kakek itu......?" Untuk beberapa saat lamanya Hee Kang tidak
mengetahui asal usul dari mereka semua, sehingga diapun
merasa kurang leluasa untuk turun tangan secara
sembarangan. Paras muka si gadis samudra juga ikut berubah menjadi
amat serius setelah menyaksikan kejadian ini.......
Mendadak........ Asap tebal muncul dari tengah arena dan sekejap mata
kemudian telah menyelimuti wilayah seluas tiga kaki lebih,
suasana menjadi gelap gulita dan susah untuk melihat
kelima jari tangan sendiri.
Hee Kang dan gadis samudra serentak meluncur masuk
kedalam arena dengan kecepatan luar biasa. Namun setelah
1176 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
melihat jelas apa yang terjadi dalam arena Hee Kang
menjadi terkejut sekali. Waktu itu sang pemuda telah hilang tak berbekas
sebaliknya ke lima orang kakek tadi sudah tergeletak diatas
genangan darah segar. Menanti Hee Kang memperhatikan
kelima orang kakek itu dengan lebih seksama, pemuda kita
makin terperanjat lagi dibuatnya. Ternyata salah seorang
diantara kelima orang kakek itu adalah ketua Thian seng
pay Lau pin sementara keempat orang lainnya adalah
keempat sesepuh dari Thian seng pay.
Setelah mengetahui secara pasti bahwa orang itu adalah
gurunya, cepat-cepat Hee-Kang maju mendekatinya sambil
berseru dengan isak tangis yang tertahan:
"Oooh suhu, siapakah yang telah melukai kau orang
tua" Cepat beritahu kepada tecu."
Napas dari Lau Pin, ketua Thian seng pay itu sudah
memburu sekali, dengan suara yang lemah dan terputusputus dia berkata:
"Musuh besar kita adalah tocu dari Bu-khek to di Lam
hay, pengaruh mereka sudah.......sudah mendesak masuk
kedaratan Tionggoan....... muridku....... balaskan dendam
gurumu.......cepat hubungi.....hubungi jago silat dari
daratan Tionggoan dan berusaha untuk membasminya......"
Ketika berbicara sampai disini, Lau Pin segera menelan
napasnya yang penghabisan.
Hee Kang menjadi sedih sekali, sambil memeluk mayat
gurunya, dia menangis tersedu-sedu.
Si gadis samudra yang menyaksikan kejadian tersebut,
buru-buru berseru : 1177 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
"Dia kan sudah mati, apa gunanya kau tangisi" Lebih
baik kita lakukan pengejaran secepatnya !"
Sambil menyeka air matanya Hee Kang manggutmanggut, dia segera memberi hormat kepada jenasah
gurunya seraya berbisik: "Suhu, tecu pasti akan balik kembali ke sini setelah
membalas dendam bagimu."
Kemudian selesai mengubur jenasah gurunya,
berangkatlah pemuda itu bersama gadis samudra menuju
keselatan. Entah berapa lama sudah mereka melakukan perjalanan
cepat, lambat laun gerakan tubuhnya bukan semakin cepat,
sebaliknya justru makin lambat, lagipula darah didalam
tubuhnya serasa bergolak dengan hebatnya...
Dengan cepat gadis samudra berpaling, ia saksikan paras
muka Hee Kang telah berubah menjadi pucat pias bagaikan
mayat, peluh sebesar kacang kedele bercucuran keluar
dengan derasnya, bahkan sekujur tubuhnya mulai gemetar
keras.... Gadis samudra menjadi terkejut bercampur keheranan,
tanyanya : "Engkoh Hee, kenapa kau ?"
Hee Kang menghela napas panjang : "Aaaai....
kemungkinan besar racun pemberian Setan diantara setan
yang kutelan mulai bekerja."
Gadis samudra menjadi gelisah sekali, segera serunya
lagi : "Aku membawa beberapa macam obat penawar racun,
hanya tidak diketahui manjur atau tidak ?"
Hee Kang menggeleng. 1178 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
"Aku telah menelan pil Liat hwee coat-tok dari Setan
diantara setan, racun itu sangat keji dan tiada taranya,
paling banter aku cuma dapat hidup tiga bulan, dan
sekarang tinggal tiga hari lagi sudah mencapai tiga
bulan......" "Apakah tiada obat mustajab yang dapat menawarkan
racun itu?" tanya gadis samudra terkejut bercampur panik.
"Obatnya sih ada."
"Obat apakah itu?"
"Obat itu dimiliki Setan diantara setan, tapi manusia
diatas manusiapun memilikinya."
Selintas perasaan girang segera menghiasi wajah si gadis
samudra yang gelisah, segera ujarnya :
"Kalau begitu aku segera akan pergi mencari setan
diantara setan....!"
Sekali lagi Hee Kang menggeleng.
"Dunia begini luas, kemanakah kita harus mencari Setan
diantara setan" Lagipula sekalipun berhasil ditemukan,
belum tentu dia akan memberikan pil tersebut kepadaku."
"Bukankah kau ada hubungan sebagai guru dan murid
dengan si Setan diantara setan ?"
"Benar, tapi gara-gara peta sam-coat-toh, sudah berapa
kali dia hendak membunuhku....."
Gadis samudra segera menghela napas panjang :
"Aaaai, dunia persilatan memang penuh dengan
kelicikan serta kebusukan hati, banyak manusia yang tak
tahu perasaan serta setia kawan, tak ada yang bisa
dipercaya, semuanya ini cuma membikin hati orang
bergidik...." 1179 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
"Yaa benar," sambung Hee Kang, "aku selalu
menghormatinya, tapi dia justru bersikap sebaliknya
kepadaku, setiap saat berusaha keras untuk mencelakaiku,
membunuhku.." Gadis samudra termenung beberapa saat, setelah itu
berkata lagi : "Kalau toh Setan diantara setan susah ditemukan, lebih
baik kita pergi mencari Manusia diantara manusia."
Hee Kang menghela napas panjang : "Aaaai, hawa
darah didalam tubuhku sekarang sudah bergolak keras, tak
sempat lagi bagiku untuk menanti lebih lama, apa lagi
dendam kesumat guruku belum dibalas, aaai?"
"Tidak, aku bertekad akan kesana," seru Gadis samudra
menegaskan, "dengan kecepatan lariku, aku dapat balik
kembali lebih kesini, aku bisa membantumu juga untuk
menemukan musuh besarmu itu."
"Lima kali budi pertolongan yang kau berikan kepadaku
100 Tahun Setelah Aku Mati 7 Rahasia Dewi Purbosari Karya Aryani W Sepasang Ular Naga 28

Cari Blog Ini