Seruling Haus Darah Hiat Tiok Sian Jin Karya Chin Yung Bagian 10
menjelaskan sesuatu'dalam ulang tahun Lohu yang keenam puluh tujuh, dan agar
426 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
saudara-saudara para orang gagah memberikan penilaian atas peristiwa yang telah
menimpa keluarga Lohu !" Setelah berkata begitu Wong Tie Hian
membungkukkan tubuhnya menjura pada orang ramai untuk menyatakan terima
kasihnya, kemudian baru menyambung perkataannya lagi : "Dan, Lohu kira, para
orang gagah yang hadir pada saat ini akan memberikan pertimbangan yang benarbenar adil bagi Lohu dan bagi orang yang telah mengirimkan surat ancaman pada
Lohu !" kemudian Wong Tie Hian bertepuk tangan, tampak seorang pelayannya
menghampiri dengan cepat, di tangan pelayan itu membawa sebuah kotak, di kala
tutup kotak itu dibuka, jago she Wong telah mengambil sepucuk surat yang
dikeluarkan dan dibukanya.
"Lihatlah saudara-saudara, inilah surat ancaman dari Pek Bwee Kauw, yang
meminta agar Lohu bertekuk lutut dan bekerja sama di bawah perintah Kauw-coe
perkumpulan itu yaitu Thio See Ciang !" teriak Wong Tie Hian dengan muka
merah padam, rupanya dia gusar sekali. Juga sambil berkata, Tie Hian
menggoyang-goyangkan surat yang ada di tangannya.
Terdengar beberapa orang berseru murka, juga tadi pelajar yang duduk di
dekat Han Han suka berguyon, telah menghajar meja di depannya dengan gusar.
"Orang she Thio itu benar-benar tak tahu tinggi langit dan dalamnya bumi !"
teriak pelajar itu. "Mari kita beramai-ramai menghajarnya !"
Wong Tie Hian sendiri telah berseru menenangkan keadaan, kemudian
berkata lagi "Dan, seperti saudara-saudara ketahui, aku orang she Wong telah
hampir sepuluh tahun mengundurkan diri dari rimba persilatan dan menyimpan
pedang ..... dan juga tak ingin mencampuri pergolakan-pergolakan di dunia
persilatan itu ..... tetapi surat ancaman orang she Thio ini keterlaluan, diapun
mengancam, kalau aku tak mau menuruti permintaannya untuk memasuki
perkumpulannya itu, yaitu Pek Bwee Kauw, maka keluarga Lohu seluruhnya akan
dibasmi, dari yang kecil sampai yang besar, dari binatang ayam sampai keanjing,
tak ada satupun yang diberi hidup !" dan waktu mengucapkan kata-katanya itu,
kumis jenggot Wong Tie Hian bergerak-gerak memperlihatkan kemarahan dan
kegusaran yang bergolak di dalam hatinya.
Han Han sendiri yang mendengar bahwa yang mengancam Wong Tie Hian
agar bertekuk lutut dan memasuki perkumpulan Pek Bwee Kauw itu adalah Thio
See Ciang, itu musuh besarnya, maka hati Han Han pun tergoncang, darahnya
bergolak hebat, tanpa disadarinya ia menggebrak meja.
427 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Orang she Thio berikut Pek Bwee Kauwnya itu memang harus dihancurkan
!" teriak Han Han sengit. "Tak guna kita membiarkan mereka hidup terus .....
terlampau banyak kejahatan-kejahatan yang telah mereka lakukan !"
Thio In In terkejut waktu Han Han menggebrak meja, dan lebih kaget lagi si
nona Thio waktu anak muda she Han itu berteriak dengan suara yang kuat.
Ditariknya ujung baju Han Han dan waktu anak muda she Han tersebut menoleh, si
gadis menggelengkan kepalanya sambil mengerutkan alisnya.
"Kenapa, cie-cie ?" tanya Han Han heran, sedangkan tamu-tamu undangan
Wong Tie Hian lainnya masih berteriak-teriak dengan suara yang berisik.
"Mengapa kau ikut-ikutanan berteriak begitu macam ?" tanya Thio In In
dengan roman tak senang. "Bukankah kita datang kemari hanya sebagai tamu
undangan belaka" Untuk apa kita ikut mencampuri urusan mereka "!"
"Tetapi perbuatan Thio See Ciang melampaui batas !" menyahuti Han Han
cepat, tetapi segera dia seperti menyadari sesuatu, dia merasakan ada kejanggalan
dan keganjilan di diri In In, katanya kemudian :
"Dan ..... mengapa cie-cie tak ingin mencampuri urusan ini ?"
In In menghela napas. "Bukan aku tak ingin mencampuri urusan ini, Lao-tee
!" menyahuti si nona Thio. "Tetapi kau harus ingat, persoalan Wong Loo-cianpwee adalah persoalannya sendiri sedangkan orang-orang Pek Bwee Kauw belum
mengganggunya, untuk apa kita menambah suasana bertambah keruh dengan
memanas-manaskan Wong Loo-cian-pwee " Bukankah lebih baik kita memberikan
pandangan-pandangan agar Wong Loo-cian-pwee bisa mengambil jalan keluar
yang damai dan tak manimbulkan pertumpahan darah"!"
Han Han jadi melengak sesaat, tetapi kemudian dia membenarkan perkataan
si gadis dengan menganggukkan kepalanya.
"Kau betul Cie-cie !" katanya dan dia jadi tak ikut berteriak-teriak lagi.
Sedangkan Wong Tie Hian pada saat itu telah berkata lagi: "Dan, di saat
para Eng-hiong sedang berkumpul. Maka Lohu ingin minta pertimbangan para
Eng-hiong untuk menghadapi Thio See Ciang dan anak buahnya, yaitu orangorang Pek Bwee Kauw .....!"
"Kita gempur saja beramai-ramai, Wong Loo-cian-pwee !" teriak salah
seorang. "Kita hajar mampus orang she Thio itu !" teriak salah seorang lagi.
"Terima kasih !" teriak Wong Tie Hian sambil membungkukkan tubuhnya
menjura pada orang-orang ramai. "Lohu merasa terharu melihat kecintaan dari
428 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
saudara-saudara sekalian .....terima kasih !" dan berulang kali orang tua sheWong
itu membungkukkan tubuhnya menyatakan terima kasihnya. "Tetapi Lohu masih
memikirkan, apakah terhadap Thio See Ciang kita perlu menghadapinya dengan
cara berunding untuk memberi pengertian padanya "!"
"Kalau memang dapat diberi pengertian, kita tak perlu mengganggu pihak
Pek Bwee Kauw, tetapi kalau Thio See Ciang berkeras mengancam Wong Loocianpwee, maka mau atau tidak kita harus menggempur orang she Thio itu berikut
perkumpulan Pek Bwee Kauwnya !" dan yang berkata begitu adalah si pelajar yang
dudak di dekat Han Han. "Benar'" gemuruh suara orang ramai yang membenarkan perkataan sisasterawan.
Baru saja Wong Tie Hian ingia membuka mulut lagi tiba-tiba datang seorang
pelayan yang membisikkan sesuatu di tepi telinga Wong Tie Hian. Semua orang
melihat wajah tua she Wong itu berulang kali berubah, sampai akhirnya, tampak
Wong Tie Hian menggebrak meja sambil bertanya pada pelayannya; "Di mana
orang itu sekarang "!"
"Dia menunggu di luar, kalau memang Wong Loo-ya ingin menemuinya,
maka Siauwjin akan segera membawanya menghadap !"
"Suruh dia masuk !" perintah Wong Tie Hian dengan suara yang dingin.
"Aku ingin melihat orang-orangnya Pek Bwee Kauw itu sebetulnya terdiri dari
jago-jago yang bagaimana sih sampai mau mementang sayap begitu lebar ?"
Si pelayan mengiyakan, kemudian dia keluar lagi. Waktu pelayan itu sedang
pergi keluar, orang-orang yang hadir di ruangan tersebut melihat wajah Wong Tie
Hian merah padam, seperti sedang murka benar.
Tak lama kemudian, pelayan itu memasuki ruangan lagi mengiringi dua
orang, dan begitu dua orang tersebut memasuki ruangan, Han Han jadi
mengeluarkan seruara tertahan, matanya menatap bengong kepada kedua orang itu......
Kenapa " *Mukhdan*Dewi Kz*Budi S-Aditya
TERNYATA kedua orang yang diiringi oleh pelayan keluarga Wong adalah
Thian-san Sian-eng, yaitu Auw-yang Boen dan Sung Ming. Kedua orang im
melangkah memasuki ruangan itu dengan langkah kaki yang angkuh dan langsung
429 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
menuju ke tempat di mana Wong Tie Hian sedang berdiri dengan mata mencilak.
Waktu melewati deretan orang banyak yang menjadi tamu undangan Wong Tie
Han, Auw-yang Boen dan Sang Ming memandang mereka dengan tatapan mata
yang meremehkan, Kedatangan kedua orang inilah yang mengejutkan Han Han, berbareng juga
menggembirakan sekali. Karena, Auw-yang Boen dan Sung Minglah yang telah
memerintahkan anak buahnya untuk menyamar sebagai seorang tabib dan
memperdayakan Khu Sin Hoo untuk memburuh Han Han. Maka sekarang, dengan
kedatangan Thian-san Sian seng kepesta Wong Tie Hian, Han Han mempunyai
kesempatan untuk menghajar kedua jago dari Thian-san itu .....!
Karena perasaannya itu, mata Han Han jadi mencilak luar biasa, dia juga
mendengus berulang kali, sehingga In In yang melihat kelakuan anak muda she
Han itu jadi heran. "Kenapa kau, Lao-tee ?" tegur si gadis.
Han Han jadi tersadar dengan cepat dia menoleh sambil tertawa pada In In.
"Kedua orang itu adalah musuhku, maka dengan kedatangan mereka kemari,
berarti aku tak usah bersusah payah mencarinya ! Bukankah hal itu harus dibuat
gembira ?" menyahuti si anak muda.
*Mukhdan*Dewi Kz*Budi S-Aditya
(Bersambung) 430 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
JILID XI W AJAH nona Thio jadi berubah geram, dia tak berkata lagi, hanya
menundukkan kepalanya. Tampak Auw-yang Boen dan Sang Ming telah menghampiri
tempat Wong Tie Hian dengan sikap mereka yang angkuh sekali. Kedua orang Pek
Bwee Kauw ini seperti juga tidak memandang sebelah mata pada orang-orang yang
ada di situ, yang menatap mereka dengan sorot mata memusuhinya.
Dengan mengeluarkan suara mendengus Auw-yang Boen merogo sakunya
mengeluarkan segulungan surat, kemudian diserahkan kepada Wong Tie Hian
sambil katanya tawar : "Kauw-coe Thio See Ciang memerintahkan kepada kami
untuk menyampaikan surat ini kepada Wong Loo-cianpwee!"
Tetapi walaupun Auw-yang Boen memanggil Wong Tie Hian dengan
sebutan Wong Loo cianpwee, namun dia tidak memberi hormat dan sikapnya
kurang ajar sekali. Wong Tie Hian memandang tak senang kepada kedua anak muda anak
buahnya Pek Bwee Kauw tersebuat. Tetapi karena surat telah diangsurkan
padanya, dia juga meberimanya.
Dibukanya gulungan surat itu, dan begitu dia membaca se saat, tampak:
wajahnya berubah-rubah, sebentar berubah merah padam dan sebentar lagi berubah
biru kehijau-hijauan. Janggut dan kumisnya tampak bergerak-gerak
memperlihatkan bahwa dia sedang murka.
"Brakkk !" tiba-tiba dia menghajar meja sebelum dia membaca selesai surat
itu. "Kurang ajar!" teriaknya dengan suara mengguntur, "Suruh orang she Thio
itu datang kemari ! Biar kubunuh dengan tanganku !"'
Sang Ming dan Auw-yang Boen ketawa dingin, tawar sekali sikap mereka,
malah kedua anak buah Pek Bwee Kauw ini tak memperlihatkan sikap tak takut
mereka. "Kami tak mengetahui persoalannya, kami hanya diperintahkan membawa
surat itu kepada Loo-cianpwee, maka jika sekiranya. Loo cianpwee mempunyai
pesan apa-apa kepada Kauw-coe kami, silahkan sebut saja, nanti kami akan
menyampaikannya !" kata Sang Ming dengan suara yang tawar.
431 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Wajah Wong Tie Hian merah padam, dia murka sekali, matanya berulang
kali mencilak. "Hmmm, kalian orang-orang Pek Bwee Kauw terlampau meremehkaa aku
siorang tua she Wong !" katanya dengan suara yang keras yang mengguntur.
"Tetapi kalian jangan harap aku akan bertekuk lutut kepada Kauw-coe-mu itu,
beritahukan kepadanya, kalau memang dia ingin merasakan kelihaian golokku,
datanglah kemari agar nanti dia bisa mengenal adat sedikit .....!" dan berkata
begitu, Wong Tie Hian mendengus berulang kali, mungkin dia saking murkanya
tak bisa berkata banyak-banyak.
Sung Ming ketawa tawar. "Kami kira Thio Kauw-coe mengenal akan adat dan kesopanan, lihatlah,
bukankah Thio Kauw-coe mengindahkan Wong Loo-cianpwee dengan
mengirimkan surat yang mengusulkan agar kita mengambil jalan damai saja "
Kalau memang hal itu tidak memuaskan hati Loo-cianpwee, kami pihak Pek Bwee
Kauw juga tak berkata apa-apa" Dingin sekali suara Sung Ming, malah yang hebat,
dia bersikap angkuh sekali.
Wajah Wong Tie Hian jadi berubah semakin merah padam.
"Kurang ajar!" teriak Wong Tie Hin dengan murka benar. "Kalian anggap
apa aku ini?" "Kami tahu Wong Loo-cianpwee adalah seorang jago yang disegani dan
kami bukan menjadi tandingan Wong Loo-cianpwee, kalau memang Wong Loocianpwee tak puas akan isi surat itu atau usul Thio Kauw-coe, Wong Loo-cianpwee
bisa saja menghubungi Kauw-coe kami!"
Sengaja Auw-yang Boen berkata begitu-karena dia memang mengetahui
bahwa dirinya berdua bukan menjadi lawan Wong Tie Hian, apalagi mengingat
banyak orang-orang gagah yang menjadi kawan Wong Tie Hian, dan lagi
mengingat baayak orang gagah yang menjadi tamu dari jago tua itu.
"Hmmm ..... karena orang-orang Pek Bwee-Kauw hanya merupakan kerakera yang mencari lubang kubur!" kata Wong Tie Hian dengan mendongkol.
"Katakan nanti kepada Kauw-coe kalian, aku orang tua she Thio lebih baik mati
daripada harus bertekuk lutut kepada orang sebangsa dia!"
Sung Ming dan Auw-yang Boen ketawa dingin.
"Jangan Wong Loo-cianpwee mencaci Pek Bwee Kauw." kata Auw-yang
Boen tawar. "Kalau memang Wong Loo-cianpwee mencaci perkumpulan kami,
berarti Loo-cianpwee memang memilih jalan kekerasan dan kami juga dapat
432 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
bertindak dengan jalan lain ! Namun mengingat Wong Loo-cianpwee merupakan
seorang jago yang cukup kosen serta mempunyai banyak pengalaman, maka
Kauw-coe kami telah mengundang Loo-cianpwee untuk menjadi orang kami. Tak
kami duga ternyata tanggapan Loo-cianpwee sangat picik sekali."
"Brakkk!" terdengar orang memukul meja waktu Auwyang Boen berkata,
dibarengi oleh berkelebatnya sesosok tubuh yang gesit sekali.
"Orang-orang Pek Bwee Kauw, selama kalian masih ada, dunia tak akan
aman!" bentak sosok tubuh yang melompat kedekat Wong Tie Hian. Dan waktu
semua orang mengawasi, ternyata anak muda itu seorang pelajar, yang berpakaian
serba putih, yang tadinya duduk di belakang Han Han dan Thio In In. Wajahnya
juga bengis menatap Sung Ming atau Auwyang Boen bergantian. "Wong Loocianpwee, kau mundur saja, biarlah aku Ciang Lie Sioe-chay yang menghadapi
kedua kera ini." Wajah Wong Tie Hian masih merah padam, rasa murkanya belum lenyap.
Tetapi melihat Chiang Lie Sioe-chay yang mau menghadapi kedua utusan Pek
Bwee Kauw itu, dia jadi mengangguk dan duduk di tempatnya kembali!
Pada saat itu Auwyang Boen dan Sung LMing telah mengawasi Ciang Lie
Sioe-chay dengan tatapan mata bengis. Mereka tak senang dan tersinggung melihat
persoalan mereka dicampuri oleh pelajar ini.
"Hmmm ..... kalian orang-orang Pek Bwee Kauw!" bentak Ciang Lie Sioechay pada saat itu setelah melihat Wong Tie Hian duduk kembali di tempatnya.
"Kalian terlalu menghina orang ! Malah kami juga telah mendengar tentang
perbuatan-perbuatan kalian yang melampaui batas dan sering melanggar liang-sim,
maka hari ini biarlah aku Ciang Lie Sioe-chay memberikan sedikit pelajaran pada
kalian, agar lain kali kalian tak terlalu memandang remeh kepada orang lain !" dan
setelah berkata begitu, mata Ciang Lie Sioe-chay mencilak bengis, memang sejak
kedua orang Pek Bwee Kauw itu memasuki ruangan tersebut, Ciang Lie Sioe-chay
telah mendongkol dan murka, apa lagi melihat Wong Tie Hian membaca surat
yang dibawa oleh Thian-san Sian-eng itu dan wajah Wong Tie Hian jadi berubah
merah padam serta murka sekali, maka Ciang Lie Sioe-chay telah dapat menerka
apa isi surat itu. Pada saat itu Auwyang Boen dan Sung Ming juga sangat mendongkol,
mereka merasa seperti tidak dipandang sebelah mata oleh pelajar yang mau
mencampuri urusan mereka. Dengan mendengus, Sung Ming mendelik kepada
pelajar itu. 433 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Kau pelajar bau, apakah kau teiah mengukur kepandaian kau sehingga kau
berani pentang bacot di muka Harimau !" kata Auwyang Boen tawar.
Ciang Lie Sioe-chay ketawa tawar.
"Pada Macan yang sesungguhnya Hak-seng, murid, memang jeri, tetapi
terhadap macam kalian yang ternyata hanyalah Macan ompong, apa yang harus
dibuat jeri " Bukankah dengan sekali membalikkan telapak tangan saja kalian akan
dapat kubunuh dan kubereskan dengan mudah, sehingga tidak merepotkan Wong
Tie Hian " " Wajah Sung Ming dan Auwyang Boen jadi berubah merah padam, tubuh
mereka jadi agak menggigil, saking murkanya.
"Kurang ajar kau pelajar bau !" bentak Auwyang Boen dengan suara
mengguntur. "Apakah kau telah mempunyai cadangan nyawa tujuh sehingga
sekarang kau tak takut mampus" Hmm, kalau memang kau kenal gelagat, lebih
cepat lebih baik lagi kau menggelinding dari hadapan kami, dari hadapan Thiansan Sian-eng! Ini hanya nasehatku, maka cepat-cepatlah kau menggelinding
sebelum kami Thian-san Sian eng menggempur mampus pada kau !"
Ciang Lie Sioe-chay ketawa mengejek, sikapnya tak kalah angkuhnya
dengan Thian-san Sian-eng itu.
Seruling Haus Darah Hiat Tiok Sian Jin Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Kalian adalah bangsa kurcaci, dan sekarang kau mau mementang bacot
selebar-lebarnya, apakah kau tidak takut ditertawakan oleh orang-orang gagah "!"
bentak palajar itu dengan suara yang mengguntur.
Thian-san Sian-eng ketawa dingin, malah Auw-yang Boen telah berkata
dengan suara yang mengandung kemarahan : "Kami adalah utusan Pek Bwee
Kauw, kalau memang kalian mau menghina kami dengan mengandalkan jumlah
yang banyak, silahkan ! Kami tak nantinya takut mati !"
Wajah si pelajar jadi berubah merah.
"Siapa yang akan menghina kalian dengan mengandalkan jumlah yang
banyak"!" tegurnya tak senang. "Aku yang akan menghadapi kalian, bukankah
dengan begitu kalian baru puas "!"
Auwyang Boen dan Sung Ming ketawa dingin lagi.
"Majulah !" bentak Sung Ming. "Mati tak menjadi soal bagi kami, tetapi
apakah semua ini telah dipikirkan matang-matang oleh orang she Wong itu "!" dan
setelah berkata begitu, Sung Ming menoleh menatap Wong Tie Hian yang kala itu
sedang menatapnya dengan mata mendelik. Pandangan Sung Ming jadi bentrok
dengan pandangan Wong Tie Hian, dan Sung Ming jadi gugup tak keruan melihat
434 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
cahaya mata jago tua yang berkilat tajam itu, tetapi untuk menutupi kegugupannya
itu, dia jadi mendengus berulang kali.
Sedangkan Auwyang Boen telah membentak pelajar itu : "Kau terhitung apa
di dalam keluarga orang she Wong ini ?"
"Aku adalah tamu dari Wong Loo-cian-pwee, tetapi karena kalian terlampau
takabur dan menghina Wong Loocian-pwee dengan lagak tengik kalian, biarlah
hari ini aku CiangTie Sioe-chay memberikan sedikit pelajaran kepada kalian !"
menyahuti pelajar itu dengan suara yang tawar.
Wajah Sung Ming dan Auwyang Boen jadi berubah merah padam.
"Hmmm ..... bagus, hari ini Thian-san Sian eng dapat juga berhadapan
deagan pelajar cabul seperti kau !" kata Auwyang Boen dengan suara menghina.
Wajah Ciang Lie Sioe-chay jadi berubah hebat mendengar dirinya dikatakan
sebagai pelajar cabul, maka dengan suatu bentakan, dia melompat untuk
mencengkeram bahu Sung Ming, sedangkan tangan kirinya telah diulurkan untuk
menotok jalan darah Cie-tong-hiatnya Auwyang Boen.
Thian-san Sian-eng juga bukan termasuk manusia-manusia lemah, maka
melihat Ciang-lie Sioe-chay telah membuka serangan, mereka cepat-cepat
berpencar membagi posisi, kemudian memiringkan tubuh mereka sedikit, sehingga
serangan Ciang Lie Sioe-chay menemui tempat kosong.
Tetapi si pelajar tak mau sudah sampai di situ saja, waktu serangannya gagal
dan nencengkeram tempat kosong tak mengenai sasarannya, dia cepat-cepat
membalikkan tubuhnya, kemudian membarengi dengan jejakkan kakinya,
tubuhnya melambung. Di kala tubuhnya berada di tengah udara inilah Ciang Lie
Sioe-chay mengadakan penyerangan berangkai, yang menghantam bahu Sung
Ming dan menotok jalan darah Tie-mie hiatnya Auwyang Boen yang terletak
didekat batok kepala orang she Auwyang ini.
Hebat gerakan pelajar yang menamakan dirinya Ciang Lie Sioe-chay itu,
karena gerakannya itu, yang menyerang dan selalu dua jurusan kepada Thian-san
Sian-eng, membikin Sung Ming dan Auwyang Boen jadi kelabakan dan gugup.
Tetapi biar bagaimana kepandaian Thian-san Sian-eng tidak lemah, dengan
memutar tubuh dan menggunakan gerakan Tia Hay Cut Tong, mereka berhasil
mengegoskan serangan dari si pelajar Ciang Lie.
Pada saat itu, orang-orang gagah yang berkumpul di dalam ruangan itu telah
bersorak dengan suara gemuruh, malah ada yang berteriak-teriak dengan suara
yang berisik agar membunuh Thian-san Sian-eng.
435 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Hal ini membikin nyali Thian-san Sian-eng jadi pecah. Namun, untuk
menunjukkan kelemahannya itu, dia tak mau, maka mereka tetap berusaha berlaku
tenang. Ciang Lie Sioe-chay telah berdiri tegak sambil tertawa mengejek.
"Apakah Thian-san Sian-eng hanya pandai melarikan diri seperti tikus?"
ejeknya. "Hmmm, mana kepandaian yang diagul-agulkan oleh kalian" Mengapa
selalu mengelakkan seperti kucing takut pada macan "! Oh.o, rupanya beginilah
sifat dan watak dari orang-orang Pek Bwee Kauw, hanya terdiri dari orang-orang
pengecut." Wajah Thian-san Sian-eng berubah hebat, mereka gusar sekali.
"Setan !' bentak Auwyang Boen dengan gusar. "Apakah kau pelajar cabul
dapat menandingi kepandaian kami ?" dan dengan penuh kemarahan yang luar
biasa, Auwyang Boen melompat menyerang dengan menggunakan jurus 'Ciang
Liong Pak Hay ' dia menyerang dengan mengincar lambung si pelajar. Sedangkan
Sung Ming juga telah melompat dengan kalap menyerang pelajar itu dengan
menggunakan jurus 'Hek mie Lo-siang', dengan apa tangannya itu mengincer
kepala Ciang Lie Sioe-chay yang mau dicengkeramnya dengan kesepuluh jarinya.
Hebat serangan dari Thian-san Sian-eng yang dilakukan dengan kalap dan
sepenuh tenaga, sehingga kalau Ciang Lie Sioe-chay kurang gesit, pasti dirinya
akan terluka hebat. Tetapi Ciang Lie Sioe-chay sangat kosen, gerakannya juga gesit, di samping
matanya yang tajam luar biasa.
Maka dari itu, dikala melihat Thian-san Sian-eng menyerang dirinya dengan
cara menjepit, dari kiri dan kanan, dari jurusan bawah dan atas, sehingga dirinya
terkurung, Ciang Lie Sioe-chay tak jeri, dia malah mengerahkan tenaga Lweekangnya di lengannya, kakinya tegak bagaikan tertanam di lantai ruangan itu,
kemudian dengan mengeluarkan suara bentakan yang keras sekali, pelajar Ciang
Lie ini menangkis kedua serangan Thian san Sian-eng.
"Dukkk !" terdengar suara benturan beberapa kali yang keras sekali.
Ternyata tangan Thian-san Sian-eng dan Ciang Lie Sioe-chay telah saling
bentrok dengan keras sekali.
Tampak tubuh Ciang Lie Sioe-chay bergoyang-goyang, tetapi tetap tegak
ditempatnya, dan berbeda dengan pelajar itu, walaupun menyerang dengan cara
meegeroyok, tetapi berhubung tenaga Lwee-kang Ciang-lie Sioe-chay lebih kuat
436 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
kalau dibandingkan dengan Thian-san Sian-eng, muka tampak kedua jago Thiansan itu undur beberapa langkah kebelakang dengan wajah yang pucat.
Orang-orang gagah yang berkumpul diruangan itu jadi bersorak-sorak
memuji Ciang Lie Sioe-chay dan malah ada beberapa orang orang gagah yang
mencaci maki Thian-san Sian-eng.
Wajah Thian-san Siang-eng jadi pucat pias waktu dia menyapu orang-orang
yang berada di dalam ruargan itu dengan mata berkilat gusar. Tetapi mereka juga
memaklumi, kalau kali ini dia berkeras, mereka akan mengalami kematian, karena
pihak lawan terdiri dari orang-orang kuat dan tokoh-tokoh persilatan yang kosen
sekali. Maka dari itu, dengan menahan perasaan gusar yang seakan mau
meledakkan dada mereka. Auw-yang Boen maju selangkah dengan wajah yang
menunjukkan kegusaran hatinya.
"Pelajar cabul, kali ini kami tak bisa melawan kau, tetapi tunggulah
beberapa lama lagi ! " dan dia memutar tubuhnya menghadapi Wong Tie Hian,
katanya : "Orang she Wong", apakah kau memang sudah mengambil keputusan
yang tetap untuk menentang Pek Bwee Kauw"!"
Wong Tie Hian mendengus. "Lebih baik kalian menggelinding pergi sebelum kalian dicincang oleh kami
!" kata Wong Tie Hian dengan wajah yang merah padam karena dia sangat murka
sekali. "Kami masih mau mengingat bahwa kalian adalah utusan, dan seorang
utusan tak boleh di ganggu, maka kami masih menghormati peraturan itu. Tetapi
kalau kalian masih juga membandel dan pentang bacot tak keruan di sini, hmmm,
Lohu juga tak sungkan-sungkan membunuh kalian !" dan tegas sekali suara Wong
Tie Hian, yang disambut oleh teriakan-teriakan marah dari para jago-jago yang
berkumpul di situ, yang memaki Thian san Sian-eng.
Auw-yang Boen dan Sung Ming jadi berdiri dengan wajah yang pucat dan
tubuh menggigil saking gusarnya.
"Baik Baik ! Kalian tentu akan merasakan akibat dari pada kelakuan kalian
itu!" kata Sung Ming dengan suara yang tergetar saking gusarnya. "Tetapi ingat,
kalau apa yang telah terlanjur, walaupun nanti disesalkan, toch tak akan berguna !"
dan setelah berkata begitu, dia memutar tubuhnya diikuti oleh Auw-yang Boen.
"Tahan !" tiba-tiba terdengar suara bentakan yang menggeledek keras sekali.
Semua orang jadi heran dan menoleh, begitu juga Auw-yang Boen dan Sung
Ming, mereka menahan langkah kaki dan memutar tubuhnya menghadapi sesosok
tubuh yang baru saja melompat ke gelanggang. Waktu melihat orang itu, Thian-san
437 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Sian-eng jadi mendelik gusar, karena yang membentak itu adalah seorang anak
muda. "Bocah ! Apakah kau masih menghalang-halangi kami ?" bentak Thian-san
Sian-eng gusar. Ternyata anak muda itu Han Han, yang telah melompat dari tempat
duduknya. Semua orang yang berada di dalam ruangan itu jadi heran berbareng
kagum melihat entengnya gerakan Han Han waktu dia melompat tadi. Hal mana
membikin semua orang jadi heran, karena mereka tak mengetahui siapa sebetulnya
anak muda itu. "Hmmm, apakah kalian masih mengenali aku?" bentak Han Han dengan
suara yang dingin. Wajah Thian-san Sian-eng semakin berubah merah padam, mereka murka
sekali. "Sebangsa kau kurcaci cilik mana ada hargaaya untuk dikenal oleh kami?"
bentak Auwyang Boen dengan suara yang mengejek.
Han Han ketawa dingin. "Bagus! Rupanya memang aku tak mempunyai harga untuk dikenal
olehmu!" kala Han Han dingin. "Tetapi kalau menung kau mengetahui siapa
diriku, hmmm, walaupun kau mempunyai kepandaian setinggi langit, toch kalian
akan bertekuk lutut meminta ampun!"
Wajah Thian-sau Sian-eng jadi berubah hebat, mereka gusar sekali.
"Bocih setan, jangan kau terlampau menghina kami!" bentak Sung Ming
dengan suara mengguntur. "Kalau kau memang mau membunuh kami, bunuhlah!"
"Hmmm, tak akan semudah itu untuk mampus!" ejek Han Han. "Bukankah
kalian masih ingat pada Khu Sin Hoo Tay-hiap?" dan Han Han sengaja mendengus
beberapa kali. Mendengar disebutnya nama Khu Sin Hoo, wajah Thian-san Sian-eng jadi
berubah hebat, mereka juga seperti orang yang kesima, dan begitu juga dengan
orang-orang gagah, dan termasuk Wong Tie Hiannya sendiri, mereka jadi berpikir,
apa sangkut pautnya anak muda ini deagan Khu Sin Hoo"
Sedang orang terheran-heran, Han Han telah berkata lagi :
"Hmmm ..... lima tahun yang lalu kalian pernah ditolong oleh Khu Tay-hiap,
kalian diselamatkan dari tangan orang-orang Mo-in-shia, tetapi ternyata kalian
benar-benar tak mengenal budi dan telah menyiksa seorang bocah yang menjadi
kawan dari Khu Tay-hiap. 438 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Wajah Thian-san Sian-eng jadi berubah hebat mendengar anak muda ini
mengingatkan mereka pada peristiwa lima tahun yang lalu, di mana perahunya
telah terkepung oleh perahu orang-orang Mo-in-shia.
Waktu Han Han berkata-kata, Thian-san Sian-eng juga jadi berpikir, siapa
sebetulnya anak muda yang berdiri dihadapannya ini dengan gagah"
"Siapa kau, bocah?" bentak Auw-yang Boen dengan suara yang keras untuk
menutupi kegoncangan hatinya dan menenangkan dirinya.
"Bukankah setelah kalian ditolong oleh Khu Tay-hiap, kalian masih berlaku
kurang ajar sekali dengan menyiksa seorang bocah?" tanya Han Han lagi tanpa
memperdulikan pertanyaan Auwyang Boen.
Wajah Auwyang Boen dan Sung Ming jadi semakin berubah hebat.
"Siapa kau sebenarnya ?" bentak Auwyang Boen lagi dengan suara yang
keras. "Hmm, dengan memerintahkan salah seorang anak buah Pek Bwee Kauw
kau membalas budi Khu Tay-hiap dengan menyiksa bocah yang menjadi sahabat
dari Khu Tay-hiap. Hukuman apa yang harus kalian terima " " bentak Han Han lagi
dengan tetap sikap mengejek.
Wajah Auwyang Boen dan Sung Ming semakin berubah hebat.
"Bocah, sebutkan namamu.'!'' bentak Sung Ming dengan tubuh tergetar
menahan kemurkaannya. Semua orang jadi mengawasi Han Han dengan berdiam diri, mereka juga
heran, siapa anak muda ini sebetulnya yang telah membawa-bawa nama Khu Sin
Hoo " "Namaku tak perlu kalian ketahui, karena kalian adalah orang-orang yang
tak cukup berharga untuk mengetahui namaku !" kata Han Han mengejek.
"Bocih setan, kalau kau tetap tak mau menyebutkan namamu, akan kami
kirim kau ke neraka !" bentak Auwyang Boen dengan murka.
"Apakah kalian yakin mempunyai kepandaian untuk melakukan itu ?" ejek
Han Han. "Dan kukira perlu kuterangkan disini, bahwa bocah yang disiksa oleli
anak buah Pek Bwee Kauw atas perintah kalian itu adalah aku sendiri ! Akulah
bocah yang menjadi sahabat dari Khu Tay-hiap !"
Thian-san Sian-eng jadi mengeluarkan seruan tertahan, begitu juga dengan
orang-orang yang hadir di situ. Malah Wong Tie Hian sendiri sampai berdiri dari
duduknya. 439 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Kau ..... kau ..... kau bocah yang bersama-sama Khu Sin Hoo di perahu
kami, dulu?" tanya Sung Ming dan Auwyang Boen dengan suara tergetar dan
wajah pucat sekali, nyata mereka terkejut sekali. Han Han mendengus.
"Hmm ..... hari ini kalian harus menerima hukuman dariku. Coba kalau
memang aku cak tertolong oleh Khu Tay-hiap lagi mungkin aku telah terbunuh
oleh anak buahmu itu! Hm, hari ini walaupun kau mempunyai kepandaian untuk
terbang kelangit, tak akan kulepaskan begitu saja !"
Pada saat itu, setelah mengalami kegoncangan hatinya, Thian-san Sian eng
dapat menenangkannya dengan cepat.
"Bagus! Ternyata kau bocah bau yang tak mengenal mampus !" bentak
Auwyang Boen dengan suara menggeledek, lalu dengan berbareng, Auwyang
Boen dan Sung Ming menyerang Han Han dengan jurus silat yang telengas sekali.
Sekali terhajar, pasti jiwa Han Han akan melayang menghadap Giam-lo-ong.
Semua orang yang melihat itu. jadi berseru murka dan mencaci Thian-san
Sian-eng yang selalu berlaku curang dan busuk dalam melakukan penyerangan.
Tetapi Han Han sendiri sangat tenang, dia tak mengelakkan kedua serangan
Auwyang Boen dan Sung Ming, malah dia memasang dirinya.
"Bukkk !" kedua tangan dari kedua orang itu menghajar tubuh Han Han
keras sekali, namua tubuh Han Han tak bergeming.
Dan berbeda dengan Han Han, Auwyang Boen dan Sung Ming jadi menjerit
kesakitan sambil melompat mundur beberapa tombak jauhnya, wajah mereka pucat
sekali dan mereka memegangi tangan mereka yang telah membengkak merah.
"Hmmm .....!" Han Han mendengus mengejek. "Bagaimana rasanya ?"
Wajah Sung Ming dan Auwyang Boen jadi bertambah pucat, mereka heran,
mengapa mereka menyerang dengan sekuat tenaganya tak membawa hasil apa-apa
dan anak muda she Han itu tak terluka " Mengapa malah tangan mereka yang
membengkak merah dan menimbulkan perasaan yang sakit sekali" Mengapa" Dan
Thian-san Sian-eng ini menduga Han Han menggunakan ilmu siluman.
"Hmmm ..... kalian adalah manusia-manusia yang tak mengenal budi dan di
dalam kalangan rimba persilatan sangat jahat sekali !" kata Han Han. "Maka dari
itu, kalian harus dilenyapkan dari muka kami !"
Dan Han Han maju setindak-setindak.
Wajah Thian-san Siang-eng jadi tambah pucat dan tubuh mereka jadi
tergetar. Lenyap pula keberanian mereka dan pecah nyali mereka.
440 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Dengan tak terduga, Sung Ming dan Auwyang Boen telah membalikkan
tubuh mereka untuk kabur dan kelakuan mereka ini seperti telah dijanjikan. Semua
orang gagah yang ada di ruang itu jadi murka, karena dengan berbuat begitu Thiansan Sian-eng memperlihatkan kepengecutan mereka dan tak tahu malu sekali,
memalukan orang gagah. Tetapi Han Han gesit sekali, dia dapat bergerak cepat. Waktu melihat orang
membalikkan dirinya untuk kabur, Han Han membentak dengan suara yang keras
tubuhnya mencelat cepat, waktu dia mengulurkan tangannya, dia dapat
mencengkeram punggung kedua jago dari Thian-san itu, kemudian dengan
menyempar, tubuh Thian-san Sian-eng terlempar dan ambruk dilantai dengan
mengeluarkan jeritan yang keras.
Orang-orang jadi bersorak mencaci maki Thian-san Sian-eng.
Han Han telah menghampiri lagi dengan wajah yang guram, dia memang
ingia memberikan pelajaran pada kedua manusia tak berbudi itu. Dihampirinya
dengan langkah yang perlahan-lahan.
Seruling Haus Darah Hiat Tiok Sian Jin Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Thian-san Sian-eng merangkak bangun, darah telah mengucur dari hidung
mereka. Wajah mereka pucat sekali dan mereka duga mereka pasti akan menemui
kebinasaan di sini ......
*Mukhdan*Dewi Kz*Budi S-Aditya
Bab 31 DENGAN mengulurkan tangannya, Han Han bermaksud mencengkeram
bahu Sung Ming dan Auwyang Boen, dia bermaksud untuk membantingnya lagi.
Tetapi telah terdengar bentakan : "Tahan! " dan berkelebat sesosok tubuh. Semua
orang jadi mengawasi dengan mata yang terbuka lebar kepada orang yang baru
datang itu, Han Han sendiri telah menahan kedua tangannya dan memutar tubuhnya
menghadapi orang yang baru datang itu. Dilihatnya yang berdiri dihadapannya
seorang berkedok, yang tak terlihat wajahnya. Dan Han Han "mengeluarkan seruan
tertahan, karena orang itu adalah orang bertopeng yang malam itu mengintai
kamarnya dan kamar pemuda pelajar yang satu hotel dengannya.
"Kau .....?" tanya Han Han gugup.
441 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Orang bertopeng itu mendengus.
"Hmmm ..... lepaskanlah kedua orang ini !" kata orang bertopeng itu dingin.
"Mereka adalah utusan dan seorang utusan tak boleh disiksa begitu macam !"
Han Han jadi lebih gugup lagi. Tanpa disadari, dia melirik ke tempatnya tadi
duduk bersama Thio In In, tetapi nona Thio sudah tak berada ditempatnya itu.
entah ke mana. Dan, dugaan Han Han jadi bertambah keras bahwa orang bertopeng ini
adalah nona Thio itu. Memang sejak di rum ah penginapan beberapa hari yang lalu,
Han Han telah menduga keras bahwa orang bertopeng itu adalah nona Thio In In,
namun belum terbukti, sekarang orang bertopeng itu muncul kembali di rumah
Wong Tie Hian, dan nona Thio In In telah menghilang dari tempatnya duduk tadi,
maka dugaan Han Han jadi tambah keras bahwa orang bertopeng ini adalah In In.
"Cie-cie ..... mengapa kau selalu mau melindungi orang Pek Bwee Kauw
ini?" tegur Han Han kurang senang.
Mata orang bertopeng itu tampak mencilak.
"Siapa cie-ciemu ?" bentaknya tak senang. "Aku hanya minta melepaskan
kedua orang ini, karena mereka adalah seorang utusan belaka. Kalau memang
mereka mengalami sesuatu kecelakaan di tempat Wong Tay-hiap, bagaimana nanti
Wong Loo-cian-pwee itu mau menaruh muka"! Hmm ..... lepaskanlah mereka !"
Han Han jadi berdiri serba salah. Sebetulnya kalau memang dia mau, dengan
mudah dia dapat merabunkan orang bertopeng ini dan menghajar Thian-san Sianeng namun Han Han takut kalau memang orang bertopeng ini adalah cie-cie
Thionya, dan pasti In In akan tersinggung, sehingga hubungan mereka bisa retak.
Maka itu, dengan bingung, Han Han jadi berdiri mematung memandangi orang
bertopeng itu. Wong Tie Hian sendiri yang melihat hal itu sudah lantas menghampiri.
Orang tua she Wong ini memberi hormat kepada si orang bertopeng.
"Siapakah Kie-soe ?" tanya Wong Tie Hian sambil menjura beberapa kali.
"Bolehkah aku si-tua she Wong mengetahui nama besar Kie-soe ?"
Kie-soe ialah orang gagah.
Orang bertopeng itu mendengus, dia tidak membalas memberi hormat orang
tua she Wong itu. "Aku dengan kau tak mempunyai sangkut paut " menyahuti orang bertopeng
itu dengan suara yang dingin. "Juga tak mempun yai hubungan dengan orangorang Pek Bwee Kauw. Namun karena melihat bahwa kedua orang ini hanya
442 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
berfungsi sebagai dua orang utusan, maka mengingat akan peraturan Kang-ouw,
atau peraturan dari segala bidang, aku minta Loo-cianpwee mau menghormatinya
dan membiarkan mereka berlalu tanpa kurang sesuatu. Dan aku yang rendah
percaya bahwa Loo-cianpwe dan para orang- gagah yang terhormat di ruangan ini
tak akan bersikap seperti seorang Siauw-coe-cang tak kenal peraturan !"
Wajah orang-orang gagah yang berada di dalam ruangan itu jadi berubah
merah padam mereka mendongkol sekali, karena mereka mau dipersamakan oleh
orang bertopeng itu sebagai Siauw-coet atau manusia rendah. Tetapi mereka tak
berkutik dan tidak bisa berkoar, karena perkataan orang bertopeng itu sangat tajam
sekali. Wong Tie Hian sendiri jadi kikuk. Cepat-cepat dia memberi hormat sambil
katanya : "Sebetulnya Lohu dan para Ho han yang berada di sini, ingin
membiarkan kedua manusia rendah ini berlalu, tetapi karena dia terlalu mementang
bacot terlampau besar dan angkuh sekali dengan lagak mereka yang tengik, maka
Lohu kira memang perlu diberi pengajaran. Ini bukan dibicarakan mengenai utusan
atau bukan, tetapi mereka dapat dianggap berurusan dengan persoalan pribadi
mereka yang buruk ! Coba kalau mereka memang berfungsi sebagai seorang
utusan yang baik, dan hanya membawa berita untuk kami tanpa menunjukkan
sikap mereka yang tengik, apakah kami akan mengambil langkah begini" Oh,
tidak! Pasti tidak ! Kami pasti akan melepaskan mereka secara baik-baik! Tetapi
berhubung mereka sangat takabur, lagi pula Thian-san Sian-eng terkenal sebagai
manusia rendah di dalam rimba persilatan, maka Lohu kira memang pantas diberi
hajaran ! Tetapi, Lohupun akan melepaskannya dengan segera !"
Orang bertopeng itu mendengus berulang kali selama orang tua she Wong
itu berkata-kata. Sedangkan Han Han hanya menatap dengan pandangan mata yang
tajam, seakan-akan dia mau menembusi kain penutup muka orang itu untuk
mengetahui siapa sebetulnya orang di balik topeng ini !
"Wong Loo-cianpwee berbicara mengenai soal pribadi !' kata orang
bertopeng itu dengan suara yang tawar. "Tetapi apakah Loo-cianpwee tak
menyadari bahwa pada saat itu pada detik ini, bahwa fungsi Thian-san Sian-eng
adalah seorang utusan dan sebagai pihak tuan rumah Wong Loo-cianpwee harus
bisa menguasai tamu-tamu Loo cianpwee untuk memperlakukan utusan ini dengan
baik !" Wajah Wong Tie Hian jadi berubah lagi, dia tak senang berulang kali orang
bertopeng ini menegur dirinya. Apa lagi memang orang bertopeng itu tak mau
menyebutkan namanya memperkenalkan dirinya.
443 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Siapakah nama dan gelar Kie soe yang besar dan harum ?" tanya Wong Tie
Hian sambil menatap tajam pada orang bertopeng itu.
Mata orang bertopeng tersebut mencilak memain, seakan-akan dia sedang
ragu. Tetapi kemudian dia tertawa dengan suara yang nyaring sekali.
"Aku tak mempunyai gelaran dan belum pernah dikenal orang !" kata orang
bertopeng itu. "Kalau memang Loo-cianpwee mau mengetahui juga namaku, maka
aku orang she Thio !"
Mendengar perkataan orang bertopeng itu, Han Han jadi tambah heran, dia
juga bingung sekali. Dengan mengakui dirinya she Thio, bukankah mustahil bahwa
orang bertopeng ini benar-benar Thio In In, karena selain suara dan bentuk
tubuhnya yang sama, lagi pula In In tak berada di tempatnya, tak mungkin dia
lenyap begitu saja. Han Han jadi bingung, pihak mana harus dibelanya. Kalau memang orang
bertopeng itu menang benar In In mau tak mau Han Han harus membantu orang
bertopeng ini, karena nona Thio adalah Cie-cienya, seorang gadis yang telah
menggoncangkan hatinya. Tetapi yang membingungkan Han Han, mengapa In In
membela orang-orang Pek Bwee Kauw itu " Lagi pula Han Han mengingatnya,
tadi sebelum kedatangan Thian-san Sian-eng, di saat Han Han berteriak-teriak
dengan bersemangat bersama orang-orang gagah lainnya mengutuk dan memaki
Pek Bwee Kauw, mengapa In In tampaknya tak senang" Apakah nona Thio ini
mempunyai hubungan dengan Pek Bwee Kauw "!
Sedang Han Han bengong dibawa oleh arus kebingungan yang sangat, Wong
Tie Hian telah berkata dengan suara yang dingin: "Jadi Kie-soe she Thio ?" dan dia
mengerutkan alisnya, suaranya meninggi berwibawa. "Apa sangkutan Kie-soe
dengan Thio See Ciang ?"
Orang bertopeng itu ketawa gelak-gelak dengan suara yang nyaring.
Sudah kukatakan tadi bahwa dengan kalian aku tak mempunyai sangkut
paut, dan begitu juga dengan pihak Pek Bwee Kauw aku tak ada hubungan apaapa, untuk apa kau menanya melit-melit ?" balik tanya orang bertopeng itu.
"Lohu tanya apa hubunganmu dengan Thio See Ciang ?" bentak. Wong Tie
Hian dengan suara yang keras, sikapnya berwibawa sekali, matanya berkilat tajam
luar biasa. Orang bertopeng itu mendengus.
444 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Apakah kau seorang Tie-kwan harus bertan ya semacam itu ?" tegur orang
bertopang tersebut. Tie-kwan adalah seorang hakim. "Sudah kukatakan bahwa aku
tak mempanyai sangkut paut atau hubungan dengan orang-orang Pak Bwee Kauw,
mau apa kau melit-melit "!"
Wajah Wong Tie Hian jadi berubah lagi.
"Hmmm, kalau memang Thio Kie-soe ! mempunyai sangkut paut dengan
orang ini, kuminta kau meninggalkan ruang ini !" kata Wong Tie Hian dingin.
"Sebelum kalian membuktikan bahwa kalian tak akan memperlakukan
orang-orang ini yang menjadi utusan Pek Bwee Kauw dengan baik-baik, aku
sebagai seorang yang menerjunkan diri di dalam kalangan Kang-ouw tak bisa
berdiam diri melihat kalian berlaku semena-mena tak keruan !" kata orang
bertopeng itu lagi. Wajah Wong Tie Hian berubah hebat.
"Apakah Thio Kie soe tak percaya pada kata-kata Lohu ?" tanya Wong Tie
Hian dengan mata mencilak dan jenggot atau kumisnya bergoyang-goyang saking
murkanya. Orang bertopeng itu ketawa dingin.
"Setiap manusia didalam dunia ini memang sulit dipercaya !" katanya
dingin. "Untuk apa Wong Loo-cianpwee bertanya begitu " Soal percaya atau tidak
dipercaya oleh orang, adalah hak dari masyarakat, mau apa Wong Loo-cianpwee
memaksa aku dari pihak yang muda untuk mempercayai Wong Loo-cianpwee "
Bukankah dengan begitu Wong Loo-cianpwee sama saja mau berlaku sewenangwenang " Hmm, kalau memang aku yang rendah dapat melihat kelakuan Wong
Loo-cianpwee dan telah terbukti bahwa kejujuran dan kata-kata Wong Loocianpwee bisa dipegang, aku orang she Thio akan menaruh hormat dan baru
mempercayaimu ! Bagaimana " Kalian mau melepaskan kedua utusan ini atau
tidak" " Wong Tie Hian jadi murka sekali mendengar perkataan orang bertopeng itu,
jenggot dan kumisnya bergerak-gerak dan mukanya merah padam. Ternyata orang
terlalu memandang rendah padanya.
"Kiesoe terlalu tak memandang mata pada Lohu" kata Wong Tie Hian
murka. "Sudah empat puluh tahun Lohu berkecimpung di dalam dunia persilatan
dan belum pernah ada yang berlaku sekurang ajar Kie-soe! Hmm, kalau memang
aku tak ingin melepaskan kedua utusan ini, apa yang akan dilakukan oleh Kiesoe!"
445 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Hebat Wong Tie Hian ini, walaupun dia sedang murka, tokh dia masih
membahasakan orang dengan sebutan Kie-soe, orang gagah, lagi pula dengan
berkata begitu, Wong Tie Hian sengaja ingin memancing agar orang ini jadi
terjerat dan menunjukkan kepandaiannya kalau memang mereka bertempur, dan
dengan melihat ilmu silat orang, Wong Tie Hian akan dapat mengetahui murid
siapa orang bertopeng ini.
Tetapi diluar dugaannya, orang bertopeng itu ketawa dingin dan menyahuti
dengan kata-kata licik sekali : "Kalau memang Wong Lo-cianpwee tak mau
melepaskan kedua utusan itu, akupun tak bisa berbuat sesuatu mengingat
kepandaianku tak mungkin dapat menandingi kepandaian yang dimiliki oleh Loocianpwee, apa lagi ditambah oleh orang-orang gagah yang banyak berkumpul di
sini dan lagi pula kalau kedua orang utusan Pek Bwee Kauw itu mau di bunuh pun
tak menjadi urusanku, aku tak rugi apa-apa, hanya aku akan pergi keseluruh
pelosok daratan Tionggoan ini dan manyiarkan peristiwa ini kepada seluruh orangorang gagah di daratan Tionggoan ini !" dan setelah berkata begitu, orang
bertopeng itu memutar tubuhnya sambil berkata : "Baiklah, aku yang rendah
permisi saja untuk berlalu !"
Wong Tie Hian murka sekali, tubuhnya sampai tergetar. Dengan
mengeluarkan suara bentakan yang keras, dia mengulurkan tangannya akan
menangkap orang. Orang bertopeng itu, yang mengaku sebagai orang she Thio mengetahui Tie
Hian menyerang dirinya, dengan cepat dia menjejakkan kakinya, tubuhnya
mencelat ke depan. Tetapi gerakannya kalah cepat dengan jago tua she Wong itu,
karena dengan suara memberebet, baju didekat pundaknya robek terkena
cengkeraman Wong Tie Hian.
Orang bertopeng itu mengaduh kesakitan sambil memegangi bahunya yang
mungkin terluka kena dicengkeram oleh Tie Hian, dia memutar tubuhnya, sambil
menahan perasaan sakit dia berkata dengan suara yang dingin: "Hmmm..... apakah
Wong Tay-hiap, seorang jago yang ternama dan mempunyai kedudukan tinggi
dalam kalangan Kang-ouw hanya pandai menghina orang-orang lemah dan orangorang dari angkatan muda ?" ejeknya. "Baiklah, bunuhlah aku ! Memang seorang
saksi yang mengetahui kebusukan seseorang, harus dilenyapkan, agar nama harum
tetap dapat dipertahankan !" dan setelah berkata begitu, orang bertopeng itu ketawa
gelak-gelak nyaring sekali.
446 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Wajah Wong Tie Hian jadi merah padam, saking murkanya dia jadi
menghajar meja. "Brakkk !" meja itu ambruk hancur, karena Wong Tie Hian menghajar
dengan menggunakan tenaga Lwee-kangnya. Dia. murka, tetapi tidak bisa
melampiaskan kemurkaannya itu.
"Pergilah !" bentak Tie Hian akhirnya. "Hmmm, kalau memang aku tak
mengingat bahwa besok adalah hari ulang tahunku, pasti akan kubunuh kau !"
"Bagus ! Bagus ! Rupanya hanya disebabkan hari ulang tahun yang
membahagiakan itu aku dapat terlolos dari tangan maut dan terhindar dari
kematian di tangan seorang gagah besar yang mempunyai nama yang harum di
dalam rimba persilatan ! Bagus ! Sekarang ingat, biar bagaimana persoalan ini
akan diketahui oleh para orang gagah, kalau memang kau tak membunuhku,
kebusukan dari jago besar yang menpunyai nama harum Wong Tie Hian akan
didengar oleh setiap kuping orang-orang gagah di daratan Tionggoan !"
"Brakkk !" Kembali Wong Tie Hian menghajar meja itu.
"Pergi!" bentaknya murka.
"Oho, aku bukan anjing yang dapat diperintahkan begitu garang !" kata siorang bertopeng mengejek lagi. "Ayahku sendiri belum pernah memperlakukan
aku begitu macam, apa lagi hanya seorang manusia busuk ! Hmmm, kemana aku
suka aku dapat pergi tanpa ada yang dapat melarangnya !"
Murka sekali Wong Tie Hian, tubuhnya sampai tergetar. Begitu juga orangorang gagah lainnya. mereka sampai berseru marah. Mereka menganggap bahwa
kelakuan orang bertopeng itu keterlaluan sekali.
"Pergi ! Kalau memang kau masih mau mengacau tak keruan, aku tak akan
menggunakan peraturan yang tua atau yang muda, aku akan membunuhmu!"
bentak Wong Tie Hian. "Ha, ha, ha, bunuhlah kalau memang berani melakukan hal itu, tetapi ini
disaksikan oleh beratus pasang mata ! Bunuhlah! Tetapi kebusukanmu pasti tetap
akan tersiar!" kata orang bertopeng itu dingin.
Wong Tie Hian jadi murka sekali, tetapi dia tak bisa melampiaskan
kemurkaannya itu. Dia mendelik kearah Thian san Sian-eng yang telah merangkak
berdiri. Han Han maju menghadapi orang bertopeng itu, di hati anak muda ini telah
mengambil suatu keputusan.
447 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Kau seorang yang betul-betul kurang ajar sekali!" bentak Han Han dengan
suara yang keras. "Hmmm, terhadap orang yang tingkatan lebih tinggi dan lebih
tua dari kau, tetapi kau telah berlaku begitu congkak. Biarlah aku yang
menghadapimu!" dan Han Han memberi hormat kepada Wong Tie Hian: "Harap
Wong Loo-cianpwee mundur dulu, tak perlu bercapai lelah merobohkan seorang
monyet kecil ini!" Wong Tie Hian memang sedang serba salah dia jadi mengangguk dan
kembali ketempatnya. Dan, orang bertopeng itu jadi mencilak matanya, sikapnya jadi agak gugup.
"Kau..... kau mau menjadi tukang pukulnya orang she Wong itu?" bentaknya
dengan suara yang keras. " Hmmm.....aku ingin melihat berapa tinggi kepandaianmu sehingga begitu
berani sesumbar di hadapan Wong Loo-cianpwee?" kata Han Han dengan suara
yang tetap. "Dan aku akan membuka matamu, bahwa dengan hanya menghadapi
aku dari kalangan muda, kau pasti dapat dirobohkan!"
Orang bertopeng itu ketawa dingin, tetapi dengan tidak terduga dia
menjejakkan kakinya untuk kabur.
Han Han memang sudah menduga bahwa orang bertopeng itu akan
melakukan hal tersebut, dengan cepat dia juga menjejakkan kakinya, sekali
mengulurkan tangannya, dia mau menjambret punggung orang.
Tetapi orang bertopeng itu cukup gesit dia mengegoskan dan melarikan diri
pula. Han Han mengeluarkan seruan, dia mengempos semangatnya, lalu dengan
Seruling Haus Darah Hiat Tiok Sian Jin Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
sekali menjejakkan kakinya, tubuhnya telah melambung tinggi melewati orang
bertopeng itu, di saat tubuhnya meluncur turun, dia mengeluarkan tangannya,
menotok jaian darah Wie-tiong-hiatnya orang bertopeng itu, sehingga tidak ampun
lagi, dengan mengeluarkan suara keluhan, orang bertopeng itu rubuh terjungkal di
lantai. Indah sekali gerakan Han Han itu, sehingga semua orang yang menyaksikan
hal itu jadi bersorak dan memuji anak muda she Han tersebut.
Pada saat itu tubuh Han Han telah meluncur turun ke lantai, tetap di samping
orang bertopeng yang terkulai di lantai dalam keadaan tertotok.
Han Han berdiri sambil ketawa dingin, dilihatnya mata orang bertopeng itu
mencilak bengis, tetapi membayangkan kegugupan orang bertopeng tersebut.
448 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
*Mukhdan*Dewi Kz*Budi S-Aditya
HAN HAN memutar tubuhnya menghadapi Wong Tie Hian.
"Wong Loo-cianpwee !" katanya. "Hukuman apa yang harus dijatuhkan
kepada orang takabur ini " "
Wong Tie Hian menghampiri.
"Lepaskanlah dia!" kata Wong Tie Hian. "Biar dia berlalu !"
"Tetapi kita harus mengetahui dulu siapa adanya dia !" kata Han Han.
"Baiklah, sekarang biar aku mengurus kedua utusan tengik itu, nanti baru kita urus
orang bertopeng ini !" dan Han Han memutar tubuhnya menghadapi Thian-san
Sian-eng. Sebetulnya, tadi waktu orang bertopeng itu membela mereka, Thian-san
Sian-eng telah kegirangan, mereka yakin bahwa mereka pasti akan terloloskan dari
tangan orang-orang gagah ini. Tetapi hati mereka jadi ciut dan nyali mereka benarbenar pecah waktu melihat dalam segebrakan saja orang bertopeng itu telah dapat
diringkus oleh Han Han. Mereka jadi ketakutan. Maka dari itu, di saat Han Han
sedang membalikkan tubuhnya, mereka telah mengambil keputusan, dengan
berbareng Auwyang Boen dan Sung Ming menjejakkan kaki mereka dan kabur
dengan cepat dan sekuat tenaganya kearah pintu, untuk kabur.
Tetapi Han Han mana mau melepaskan kedua orang yang pernah menyuruh
orang menyiksanya " Maka dari itu, dengan cepat tubuhnya mencelat dan dua kali
jejakkan saja, anak muda she Han tersebut telah berada di belakang Thian-san
Sian-eng. "Roboh kau !" bentak Han Han sambil menghantam punggung Auwyang
Boen dan dengan telak punggung Auwyang Boen kena terhajar, maka dengan
mengeluarkan suara jeritan yaag menyayatkan, tubuh orang she Auwyang itu
rubuh terjungkel, dari mulut memuntahkan darah segar.
Melihat keadaan Auwyang Boen, Sung Ming jadi lenyap semangatnya,
terbang keberaniannya, dengan tak menoleh lagi dan tak memperdulikan keadaan
Auwyang Boen yang telah rubuh terjungkel, Sung Ming mengeropos semangatnya
dan melarikan diri dengan ketakutan.
Tetapi Han Han bekerja tak mau kepalang tanggung. Setelah berhasil
merubuhkan Auwyang Boen, anak muda ini melompat mencelat tinggi sekali,
dalam waktu singkat dia telah berada di belakang Sung Ming.
449 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Waktu Sung Ming akan keluar dari pintu ruangan itu, dia merasakan
samberan angin yang santer, hatinya jadi mencelos, karena segera juga dia
mengetahui dirinya telah kecandak oleh Han Han.
Dengan mengeluarkan jeritan kalap, Sung Ming tak memperdulikan
serangan Han Han itu, hanya dengan mengerahkan seluruh tenaga Lwee-kangnya
di kaki, dia menjejakkan kakinya dengan ketakutan, tubuhnya mencelat pesat ke
depan. Han Han sendiri jadi memukul tempat kosong.
Tetapi anak muda she Han lihai sekali, deagan mengeluarkan bentakan,
tubuhnya telah mencelat lagi, dia mengulurkan tangannya akan mencengkeram
pundak Sung Ming. Sung Ming sendiri merasakan samberan angin serangan kembali.
Cepat-cepat dia memutar tubuhnya menangkis serangan Han Han.
"Dukkk !" tangan mereka saling bentur.
Tubuh Sung Ming terpental jauh sekali.
Tetapi dengan menggunakan kesempatan sedang tubuhnya terapung itu,
Sung Ming berpoksay, lalu berjumpalitan dan waktu kakinya menyentuh lantai, dia
menjejakkan kakinya untuk kabur.
Han Han mendongkol melihat kelicikan orang, dia mengempos
semangatnya, dengan dua kali jejakkan, dia telah dapat menyusul di belakang Sung
Ming lagi. Pada saat itu mereka telah berada di luar ruang dan orang-orang yang
berkumpul di ruang itu pada keluar untuk melihat keadaan Sung Ming yang masih
dikejar oleh Han Han. Bagaikan burung Elang, Han Han mencelat dan menubruk kearah Sung
Ming. Sung Ming merasakan samberan angin serangan, dia mau menggunakan
kesempatan seperti tadi. Dia membalikkan tubuhnya sambil mengangkat tangannya untuk
menangkis. Tetapi dia jadi kecele dan hatinya mencelos dengan semangat yang terbang.
"Celaka !" keluhnya.
Karena Han Han ternyata bukan menyerang, melainkan mencengkeram.
Waktu Sung Ming membalikkan tubuhnya menangkis, Han Han menarik pulang
tangannya, dia membalikkan telapak tangannya, tahu-tahu jari tangannya berhasil
450 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
menotok jalan darah Kay-tiong-hiatnya Sung Ming, sehingga dengan
mengeluarkan seruan kaget, Sung Ming rubuh ke lantai tanpa dapat berkutik lagi !
Han Han berdiri di samping Sung Ming.
"Hmmm ..... sekarang kau mau melarikan diri kemana " " tegur Han Han
dengan suara mengejek. Tampak Wong Tie Hian dengan diiringi oleh beberapa orang-orang gagah
keluar. Han Han cepat-cepat menhampiri.
Dia membungkukkan tubuhnya memberi hormat.
"Wong Loo-cianpwee, bagaimana menurut pendapat Wong Loo-cianpwee
kalau kepandaian kedua orang Pek Bwee Kauw ini dimusnahkan " " tanya Han
Han. Wong Tie Hian mengerutkan alisnya.
Sedangkan orang-orang gagah yang berdiri di belakang Wong Tie Hian
sudah lantas mendahului jago she Wong itu menyetujuinya.
Akhirnya Wong Tie Hian menghela napas.
"Baiklah !" katanya perlahan. Kita melakukan ini bukan tak memandang
peraturan Kang-ouw, tetapi kedua orang ini, Thian-san Sian-eng sangat jahat sekali
di dalam rimba persilatan, mereka banyak sekali melakukan perbuatan-perbuatan
jahat, maka dengan dimusnahkannya kepandaian mereka, berarti kita mengurangi
kejahatan-kejahatan di dunia ini !"
Han Han mengangguk. "Benar !" katanya.
Dan jago-jago lain juga membenarkan.
"Siapa yang akan turun tangan memusnahkan kepandaian Thian-san Sianeng ini ?" tanya salah seorang jago-jago di belakang Wong Tie Hian.
Wong Tie Hian menghela napas lagi.
"Bagaimana kalau Lohu minta bantuan Siauw-hiap untuk mewakili Lohu
memusnahkan kepandaian kedua orang ini ?" tanya Wong Tie Hian kemudian pada
Han Han. Han Han ragu sesaat. "Benar! Memang Siauw hiap yang cocok untuk memusnahkan kepandaian
kedua orang ini !" beberapa orang jago juga membenarkan.
Akhirnya Han Han menerima saran itu.
"Baiklah !" katanya sambil tertawa. "Aku akan mewakili Wong Tay-hiap "
451 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Dan setelah berkata begitu Han Han membungkukkan tubuhnya memberi
hormat, kemudian dia memutar tubuhnya menuju ke arah Sung Ming.
Walaupun tertotok jalan darahnya, tetapi Sung Ming tak mengalami luka,
dia juga masih tersadar, maka mendengar bahwa Han Han akan memusnahkan
kepandaian ilmu silatnya dia jadi ketakutan sekali. Matanya mencilak berulang
kali, wajahnya pucat sekali.
Lebih-lebih waktu melihat Han Han menghampirinya, dia jadi ketakutan
setengah mati. "Jangan ..... jangan dimusnahkan kepandaianku!" katanya sesambatan. "Aku
berjanji tak akan melakukan perbuatan jahat lagi!"
Han Han ketawa dingin. "Kata-katamu mana bisa dipegang dan di percaya?" kata anak muda she Han
ini. "Sungguh ! Demi Thian, ampunilah aku!" sesambatan Sung Ming.
Han Han mendongkol sekali melihat sikap pengecut dari jago Thian San ini.
Dengan tak berkata lagi Han Han mengulurkan tangannya untuk menotok
beberapa jalan darah jago itu.
"O, jangan ....." keluh Sung Ming.
Tetapi tangan Han Han telah menotok, sehingga seketika itu juga dia
mengeluh kembali dan dirasakan tubuhnya lemas. Habislah ilmu silatnya, untuk
seterusnya dia akan menjadi manusia biasa, malah lebih lebih dari orang-orang
yang tak mengerti ilmu silat.
"Hmmm..... kali ini kami mengampuni jiwa kalian, hanya melenyapkan ilmu
silat kalian!" kata Han Han dingin setelah itu. "Tetapi kalau lain hari kutemui
kalian masih berbuat kejahatan, hmmm, tak ada ampun lagi bagi kalian!"
Dan setelah berkata begitu, Han Han memutar tubuhnya. dia menuju kearah
Auw-yang Boen yang masih menggeletak.
Tadi melihat Sang Ming dimusnakan kepandaian ilmu silatnya Auwyang
Boen telah ketakutan setengah mati, apa lagi waktu melihat Han Han menghampiri
dirinya, dia jadi ketakutan sekali.
"O Siauw-hiap.....ampunilah selembar jiwaku ini!" dia mengeluh minta
dikasihani oleh anak muda she Han itu, matanya juga mencilak ketakutan.
Han Han ketawa mengejek. "Ya, jiwa kalian memang kami ampuni!" kata anak muda she Han ini dingin
sekali. 452 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Tetapi Siauw-hiap..... jangan..... jangan memusnahkan ilmu silatku,
ampunilah aku Siauw-hiap!" sesambat Auwyang Boen, malah dia menangis.
"Untuk selanjutnya aku akan mengasingkan diri dan tak akan melakukan kejahatan
lagi." Han Han muak melihat kepengecutan orang.
"Hmmm. kau tak tahu malu!" kata Han Han dingin. "Apakah begini sikap
seorang jago?" "Ya, Siauw-jin memang pengecut.....!" sesambatan Auwyang Boen lagi."
Ampunilah Siauw-hiap, janganlah melenyapkan ilmu silatku!"
Han Han mendengus mengejek.
Dia meugulurkan tangannya.
"O, jangan Siauw-hiap..... ! " teriak Auwyang Boen ketakutan sekali.
Tetapi Han Han tak memperdulikan teriakan Auwyang Boen, dia telah
menotok beberapa jalan darah dari jago Thian-san ini, sehingga keringat berketelketel dari kening orang she Auwyang tersebut.
Lemaslah tubuh Auwyang Boen. Kepandaian ilmu silatnya telah musnah.
Seorang jago yang menjadi tamu Wong Tie Hian telah membuka totokan
Han Han, lalu mengusir Thian-san Sianeng seperti mengusir anjing.
Dengan lesu, kedua jago yang telah musnah linu silatnya itu ngeloyor pergi.
Han Han dan Wong Tie Hian beserta jago-jago lainnya menghampiri orang
bertopeng yang masih tertotok.
*Mukhdan*Dewi Kz*Budi S-Aditya
Bab 32 ORANG bertopeng yang meringkuk di lantai tanpa dapat bergerak karena
tertotokoleh Han Han, menatap kedatangan jago-jago itu dengan mata mencilak,
tampakuya dia gugup sekali.
Han Han telah menghampiri Wong Tie Hian.
"Wong Loo cianpwee ..... orang bertopeng ini kuserahkan kepada Loocianpwe saja !" kata Han Han.
Wong Tie Hian mengangguk.
Dia menghampiri orang bertopeng itu.
453 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Apakah kau ingin menerima nasib yang sama dengan Thian-san Sian-eng,
dilenyapkan ilmu silatmu?" bentak Wong Tie Hian dengan suara yang keras.
Orang bertopeng itu tidak menyahuti, dia hanya mendelik dengan gusar.
Wong Tie Hian menghampiri lebih dekat, dia mengulurkan tangannya akan
membuka topeng orang. Tetapi belum lagi dia membuka topeng itu, salah seorang pelayan keluarga
Wong ini berlari-lari masuk dengan muka yang pucat.
"Wong Loo ya ..... ! Wong Loo ya !" teriak pelayan keluarga Wong sambil
berlari-lari menghampiri. Wajahnya pucat sekali dan rupanya dia ketakutan sekali.
Wong Tie Hian jadi membatalkan membuka topeng orang, dia membalikkan
tubuhnya dengan mengerutkan alisnya.
"Sam-jie, ada apa?" tanyanya.
"Celaka Loo-ya, orang-orang Pek Bwee Kauw telah mengurung gedung kita
!" kata si pelayan dengan suara gemetar.
"Berapa banyak jumlah mereka ?" tanya Wong Tie Hian sambil
mengerutkan alisnya. "Berjumlah ribuan orang. Loo-ya !" kata si pelayan, napasnya juga
memburu. "Siapkan orang-orang." kata Wong Tie Hian.
Si pelayan mengiyakan. Semua orang-orang gagah juga bersiap-siap.
Mereka mencari tempat yang baik untuk dijadikan tempat penjagaan yang
ketat sekali. Hanya Han Han yang masih penasaran terhadap orang bertopeng itu.
Di kala semua orang berlalu, Han Han menghampiri orang bertopeng itu.
Dia berjongkok di samping orang.
"Cie-cie, maafkan, aku tadi terpaksa melakukan hal kurang ajar padamu !"
kata Han Han. Mata orang bertopeng itu mendelik.
"Siapa cie-ciemu ?" bentaknya aseran.
"Biarlah kubuka totokanmu !" kata Han Han.
"Jangan sentuh diriku !" bentak orang bertopeng itu. Nyaring suaranya.
Han Han jadi melenggak. "Heh, kau tak mau dibuka totokan pada dirimu ?"
tanya Han Han heran. "Jangan sentuh diriku!" bentak orang itu lagi dengan suara aseran.
454 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Cie-cie, mengapa kau selalu harus merahasiakan dirimu "'' kata Han Han
lagi. "Bukalah topengmu !"
"Jangan seutuh diriku t" bentak orang bertopeng itu lagi. "Aku bukan cieciemu ! Kalau memang kau berani membuka topengku, biarlah aku membunuh diri
dengan menggigit lidahku !"
Han Han terperanjat. Inilah hebat! Kalau dia memaksa membuka topeng orang dan benar-benar orang
bertopeng ini membuktikan ancamannya menggigit lidahnya sampai purus, sampai
binasa, bukankah sama juga dengan Han Han yang membunuhnya "
Itupun masih untung kalau ternyata orang lain, tetapi kalau ternyata orang
bertopeng tersebut memang benar-benar cie-cienya, bukankah hal itu akan
menyedihkan dan mendukakannya.
Han Han jadi serba salah. "Bebaskan diriku !" bentak orang bertopeng itu
lagi. "Baik ! Baik !" kata Han Han cepat. Dia mengulurkan tangannya akan
membuka totokan orang. Tetapi orang bertopeng itu telah membentak lagi : "Jantan sentuh diriku !"
Han Han kembali jadi melengak, tetapi dia tersadar dengan mendongkol.
"Bagaimana aku membebaskanmu kalau memang aku tidak mengurut
tubuhmu ?" tanyanya.
"Hmm ..... kalau kau sentuh diriku, akan kugigit lidahku, biarlah aku binasa!
Dan kau adalah pembunuhnya !" kata orang bertopeng itu.
Han Han tambah tak mengerti.
"Mengapa kau menuduh aku yang membunuhmu kalau memang kau yang
membunuh diri " Aturan dari mana kau pakai ?" bentak Han Han mendongkol.
"Hmm ..... bukankah dengan kau menjentuh diriku maka aku akan menggigit
Seruling Haus Darah Hiat Tiok Sian Jin Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
lidahku dan aku binasa. Dan dengan kebinasaanku itu bukankah berarti disebabkan
gara-garamu " Apakah kau masih mau membantah " "
Han Han jadi kewalahan juga menghadapi sikap orang. Dia bangkit berdiri.
"Hei bebaskan aku !" teriak orang bertopeng itu dengan suara yang nyaring.
Han Han jadi tambah mendongkol.
"Kau minta aku membebaskan kau, tetapi kau melarang aku menyentuh
dirimu, mana bisa aku membebaskan kau dari totokan itu ?" kata Han Han
mendelu. 455 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Orang itu jadi mendelik dengan mata mencilak.
"Bebaskan totokanmu itu !" teriaknya.
"Baik ! Baik ! Aku mau saja membebaskan kau dari totokan !" kata Han Han
sambil berjongkok lagi. Tetapi waktu dia mengulurkan tangannya akan membuka totokan itu. Orang
bertopeng itu telah membentak lagi "Jangan menyentuh tubuhku !"
Han Han benar-benar kewalahan, saking mendongkolnya, tanpa
mengucapkan sepatah kata, dia bangkit dan akan berlalu keluar, karena
didengarnya suara ribut-ribut di luar. Dia menduga orang-orang Pek Bwee Kauw
pasti telah menyerbu. Orang bertopeng itu juga tidak memanggilnya lagi.
Begitu sampai di luar, tampak oleh Han Han, para jago undangan Wong lie
Hian telah bersiap-siap akan menerima serbuan dan orang-orang Pek Bwee Kauw.
Suara ribut-ribut itu ternyata berasal dari orang-orang Pek Bwee Kauw yang
mengepung gedung Wong Tie Hian.
Han Han menghampiri orang she Wong itu.
"Sudah Siauw-hiap bebaskan orang bertopeng itu?" tegur Wong Tie Hian
waktu dia melihat Han Han mendatangi kearahnya.
Han Han menggeleng. "Dia tak mau tubuhnya tersentuh !" kata Han Han.
"Hah ?" Wong Tie Hian heran.
"Dia mengancam kalau memang aku menyentuh tubuhnya untuk
membukakan totokannya ini, dia akan menggigit lidahnya dan binasa membunuh
diri ! "Hah ?" Wong Tie Hian tambah heran.
"Ya, aneh sekali adat orang itu !" kata Han Han.
Wong Tie Hian menghela napas.
"Disebabkan diri Lohu maka telah merepotkan banyak orang-orang gagah,
sehingga membikin hati Lohu jadi tak enak." kata Wong Tie Hian.
"Jangan Wong Loo-cianpwee berkata begitu!" kata Han Han cepat. "Kita
sesama saudara kalangan rimba persilatan, mana bisa melihat peristiwa yang tidak
adil terjadi di depan mata?"
Wong Tie Hian menghela napas lagi.
"Ya, sebetulnya Lohu sendiri juga bingung dengan cara apa harus
mengucapkan terima kasih Lohu kepada Siauw-hiap dan orang-orang gagah
456 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
lainnya !" Dan, Wong Tie Hian berhenti sesaat ketika didengarnya suara ribut-ribut
di luar gedung, suara pekik sorak orang-orang Pek Bwee Kauw ymg mengurung
gedungnya. Kemudian sambil menghela napas, dia menoleh kepada Han Han.
"Dengan Khu Sin Hoo Siauw-hiap mempunyai hubungan apa ?" tanya
Wong Tie Hian kemudian kepada Han Han.
Han Han menceritakan segalanya pada jago tua she Wong ini.
"Hebat kau, Siauw-hiap !" kata Wong Tie Hian setelah selesai mendengar
cerita Han Han. "Pantas saja kepandaianmu luar biasa ! Tak heran ! Karena kau
mempunyai beberapa orang guru yang luar biasa sekali!"
Han Han cepat-cepat mengeluarkan kata-kata merendah.
Tetapi, berbareng dengan saat itu, terdengar suara bentakan-bentakan di luar
gedung, disusul kemudian dengan suara seruling yang tertiup nyaring sekali.
"Minggir semua ! Kauw coe mau lewat !" terdengar di luar gedung orang
berteriak. Terdengar suara orang yang hiruk-pikuk itu jadi lenyap, hanya terdengar
suara langkah kaki yang ramai sekali, kemudian sunyi. Yang terdengar hanyalah
alunan seruling yang nyaring sekali, kadang-kadang bernada tinggi, kemudian
berubah menjadi perlahan dan bernada rendah, menyedihkan pendengaran.
"Thio See Ciang telah datang sendiri ! kata Wong Tie Hian berbisik di
telinga Han Han. Han Han mengangguk. Hati anak muda she Han ini jadi berdebar keras, darahnya bergolak, karena
orang she Thio itu adalah musuh besar keluarganya. Dengan tak sengaja
mencarinya, dia bisa menemui musuhnya, maka dari itu dia memasang mata
dengan penuh kewaspadaan. Dia sudah tak memikirkan apapun, yang ada di dalam
ingatannya hanyalah akan membalas dendamnya pada Thio See Ciang!
Di antara kesunyian itu, tiba-tiba terdengar orang berteriak dengan suara
mengguntur : "Wong Tie Hian ! Kauw-coe Pek Bwee Kauw Thio See Ciang, ingin
bertemu dengan kau ! Keluarlah !"
Wong Tie Hian jadi berubah tegang, dia berdiam diri sesaat, tetapi setelah
menoleh kepada Han Han yang mengawasinya, dia menghela napas dan bangkit
berdiri dari tempatnya. Perlahan-lahan dia menuju kearah pintu.
Han Han cepat-cepat mengikuti di belakangnya.
457 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Begitu juga dengan jago-jago lainnya, yang sudah lantas mengikuti di
belakang Wong Tie Hian. Waktu pintu dibuka oleh pelayan keluarga Wong, ternyata di luar telah
berdiri berbaris anak buah Pek Bwee Kauw, dan mata mereka umumnya
memandang dengan kilatan mata yang bengis dan mengandung hawa pembunuhan.
Han Han mengikuti Wong Tie Hian sampai di muka orang-orang itu, di
mana tampak seorang lelaki yang bertubuh tegap dan bermuka bengis berdiri
dengan sikap yang angkuh, di belakangnya, tampak orang-orang berdiri
mengiringinya. Sedangkan pada saat itu Wong Tie Hian telah merangkapkan tangannya.
"Selamat datang Thio Kauw-coe !" katanya dengan suara yang tawar. "Lohu
tak menduga sedikitpun bahwa akan menerima keberuntungan ini mendapat
kunjungan Thio Kauw-coe dari Pek Bwee Kauw !"
Lelaki bermuka bengis itu memang Thio See Ciang.
" Hmm ..... " orang she Thio itu mendengus, sikapnya dingin sekali, seperti
juga tidak memandang sebelah mata kepada Wong Tie Hian. "Kami telah
mengutus dua orang utusan, tetapi mereka tidak menerima perlakuan yang
selayaknya. Sebetulnya Wong Kie-hiap keterlaluan dengan memusnakan
kepandaian mereka ! Apa maksud Wong Kie-hiap sebetulnya "!"
Hebat Kauw-coe ini, sekali bicara sudah lantas menyemprot Wong Tie Hian.
Wong Tie Hian telah ketawa dingin, sikapnyapun dingin sekali.
"Sebetulnya kami telah memperlakukan mereka cukup baik, hanya Kauwcoe salah memilih orang waktu ingin mengirimkan utusan pada Lohu ! Hmm .....
mereka terlalu takabur dan congkak serta kurang ajar sekali, itupun kalau memang
Lohu tak mengingat akan hubungan kita, mungkin telah Lohu mampusi!"
Wajah Thio See Ciang berubah hebat, orang yang berdiri di belakang Kauwcoe itu juga mengeluarkan seruan gusar. Tetapi Wong Tie Hian tidak mau
memperdulikan mereka. Thio See Ciang sendiri dengan cepat dapat menguasai dirinya. Dia
mengangkat tanganaya, maka suara seruan dan makian gusar dari anak buahnya
jadi terhenti. Suasana jadi sunyi, tetapi tegang sekali.
"Jadi Wong Kie-hiap tetap tak mau bekerja sama dengan kami pihak Pek
Bwee Kauw ?" tanya Thio See Ciang kemudian dengan suara yang tawar.
Wong Tie Hian merangkapkan tangannya lagi.
458 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Thio Kauw-coe harus mengerti mengenai penolakan Lohu terhadap maksud
baik dari Thio Kauw-coe." kata Wong Tie Hian dengan sikap yang tenang.
"Pertama mengingat usia Lohu yang telah lanjut dan lagi pula Lohu telah
menyimpan pedang dan menyembunyikan nama untuk beberapa tahun lamanya,
maka Lohu tak ingin mencampuri lagi segala urusau keduniawian!"
Thio See Ciang mendengus dengan muka yang tak enak dipandang.
Wong Tie Hian telah berkata lagi : "Dan, mengingat akan semua itu kuharap
Thio Kauw-coe mau mengerti dan kita bersahabat saja ! Bukankah dengan jalan
begitu kita akan memperoleh jalan yang sama-sama enak untuk kedua pihak "!"
"Hmmm ..... enak sekali kau berkata, Wong Kie hiap !" kata Thio See Ciang
dengan suara dingin. "Sebetuluya aku tak ingin mencari persengketaan dengan kau
orang she Wong, namun kau keterlaluan dalam memperlakukan orang-orang kami.
Utusan kami kau musnakan ilmu silatnya, malah menurut kedua orang utusan
kami, kau orang she Wong telah sesumbar bahwa kau ingin membunuh seluruh
orang Pek Bwee Kauw ! Maka dari itu, kami ingin mendapat pertanggungan jawab
dari kau, orang she Wong !"
Wajafc Wong Tie Hian jadi berubah dia jadi mendongkol sekali mendengar
perkataan Thio See Ciang.
"Jadi Kauw-coe tetap ingin mendesak aku " " tanyanya dengan suara yang
tawar. "Bukan kami ingin mendesak Wong Kie-hiap, tetapi kami ingin meminta
tanggung jawab Wong Kie-hiap terhadap perlakuan yang diterima oleh kedua
orang utusan kami itu !" menyahuti Thio See Ciang cepat. Wong Tie Hian jadi
tambah mendogkol. Dia tahu, alasan itu hanyalah merupakan alasan yang dicaricari belaka.
"Jadi apa maunya Thio Kauw-coe ?" tanya Wong Tie Hian tawar.
"Hmmm ..... sekarang biarpun Wong Kie-hiap ingin bekerja sama dengan
pihak Pek Bwee Kauw, rasanya sulit untuk diterima ! " menyahuti Thio See Ciang
dengan suara yang dingin dan pandangan matanya bengis. "Dan atas penghinaan
terhadap diri kedua anak buah kami yang waktu itu sengaja kami utus sebagai kurir
kami, maka Pek Bwee Kauw akan meminta ganti kerugian !"
"Jadi apa maksud Thio Kauw coe" " tegur Wong Tie Hian dengan suara
yang agak tergetar, karena dia sangat murka sekali dan tubuhnya juga agak
menggigil, karena dia berusaha menindih perasaan gusarnya itu.
459 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Apakah masih perlu juga kami sebutkan keperluan kami kepada Wong Kiehiap " " tegur Thio See Ciang tawar. Dia juga ketawa dingin.
Wong Tie Hian menghela napas untuk menenangkan gejolak hatinya, kalau
memang dia tak mengingat bahwa dia sedang berusaha mencari jalan damai, tentu
dia telah menyerang orang she Thio yang menjadi Kauw-coe Pek Bwee Kauw
tersebut. "Baiklah !" kata Wong Tie Hian akhirnya. "Rupanya Pek Bwee Kauw
memang sengaja mendesak Lohu demikian rupa! Tetapi, walaupun apa yang
terjadi, ingin Lohu katakan disini, persoalan ini adalah-persoalan antara Thio
Kauw-coe, atau Pek Bwee Kauw, dengan Lohu pribadi, jadi tidak ada sangkut
pautnya dengan orang lain atau keluarga Lohu, maka jika sampai terjadi sesuatu
apapun, Lohu minta pihak Pek Bwee Kauw tak menyangkut pautkan persoalan ini
dengan orang lain atau keluarga Lohu !"
Thio See Ciang ketawa tawar,
"Mengapa Wong Kie-hiap mempunyai dugaan sampai begitu jauh ?"
tegurnya dengan suara yang dingin. "Sedikitpua kami tidak mempunyai maksud
jelek kepada Wong Kie-hiap. Pun kami tak akan melukai seujung rambut Wong
Kie-hiap ..... apa lagi keluarga atau kawan Wong Kie-hiap, mana kami berani
untuk melukai atau mencelakainya " Oho, kami hanya mau minta pengertian Wong
Kie-hiap agar mau pindah dari daerah ini !. Daerah Kang-lam kami rasa tidak
sesuai untuk tempat pengasingan Wong Kie-hiap dan kami minta Wong Kie-hiap
mau mengalah sedikit pindah ke daerah lain saja !"
Wajah Wong Kie Tie Hian jadi merah padam.
Perkataan Thio See Ciang merupakan penghinaan yang paling hebat bagi
dirinya. "Hmmm ..... Thio Kauw-coe terlalu memandang rendah pada Lohu orang
she Wong !" kata Wong Tie Hian dingin. "Apakah Thio Kauw-coe mengira bahwa
Lohu takut menghadapi kematian "! Hmmm, walaupun harus mampus, tetapi Lohu
tak akan pindah dari daerah ini !"
Thio See Ciang ketawa besar waktu mendengar perkataan Wong Tie Hian.
"Jadi Wong Kie-hiap mau mengartikan bahwa Wong Kie-hiap tetap tak mau
mengalah sedikitpun atau memberi muka sedikit kepada kami dari pihak Pek Bwee
Kauw ?" tegurnya. Wong Tie Hian mengangguk tegas.
460 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Ya, " dia menyahuti. "Biar apapun yang terjadi, Lohu akan tetap menetap di
daerah ini !" Suasana jadi tegang sekali, karena wajah Thio See Ciang telah berubah
hebat, bengis sekali, pula banjir darah dan pertemputan hebat pasti akan terjadi
serta tak bisa dielakkan lagi.
Han Han sendiri sejak melihat Thio See Ciang, darahnya telah bergolak,
meluap sampai ke kepala, matanya memancar bengis memandang Thio See Ciang.
Dia jadi membayangkan, betapa jahatnya orang yang ada di hadapannya ini, yang
telah menghancurkan keluarganya. Maka waktu melihat Thio See Ciang terlalu
mendesak Wong Tie- Hian, anak muda ini tidak bisa mengendalikan dirinya lagi,
dia maju ke depan dan memberi hormat kepada Wong Tie Hian.
"Wong Loo-cian-pwee, Boan pwee kira untuk menghadapi orang sebangsa
kurcaci ini tak perlu terlalu sungkan." katanya dengan suara yang mengejek, yang
ditujukaa kepada Thio See Ciang. Boan-pwee kira tak perlu sampai orang-orang
sebangsa Pek Bwee Kauw tersebut menerima kehormatan dengan dilayani oleh
Loo cianpwee, biarlah Boan-pwee yang menghadapinya sendiri ..... dan orang she
Thio ini benar-benar tak mengetahui tingginya langit dan tak mengetahui dalamnya
bumi ! Hari ini Boan-pwee akan membuka matanya !" dan setelah berkata begitu,
tanpa menunggu persetujuan dari Wong Tie Hian, Han Han telah memutar
tabuhnya. Sejak anak muda she Han itu maju ke depan, wajah Thio See Ciang sudah
tidak enak dilihat, apa lagi waktu mendengar perkataan Han Han, dia jadi murka
sekali', sampai jenggot dan kumisnya bergoyang-goyang saking gusarnya.
"Orang she Thio!" bentak Han Han waktu dia telah memutar tubuhnya
menghadapi Thio See Ciang. "Rupanya Thian memang adil telah mempertemukan
antara kau dan aku! Hmmm ..... kau tentu ingat peristiwa enam tahun yang lalu, di
mana kau telah menghancurkan sebuah keluarga, yaitu keluarga Han Swie Lim,
bukan"! " Tadinya waktu Han Han menghadap kearahnya, See Ciang ingin
memerintahkan anak buahnya untuk meringkus Han Han, namun mendengar
pertanyaan Han Han, dia jadi melengak, sampai akhirnya dia tersadar dengan
murka. "Benar !" dia menyahuti dengan suara aseran. "Kalau memang keluarga Han
benar dihancurkan olehku, apakah kau memikirkan untuk membalas dendam "!"
461 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Sedikipun tidak salah !" menyahuti Han Han berani. "Hutang uang bayar
uang, hutang nyawa bayar nyawa dan sakit hati harus dibalas! Maka dari itu, tadi
telah kukatakan, Thian maha adil, tanpa kucari susah-susah, kau telah datang
sendiri kemari mengantarkan diri ! Hmmm ..... biar bagaimana hari ini kau jangan
harap dapat meloloskan diri dari kematian di tanganku !"
"Siapa kau bocah?" bentak Thio See Ciang dengan bengis dan wajahnya
berubah pucat. "Apakah masih perlu kusebutkan?" Balik tanya Han Han.
"Hmmm ..... kalau kau tak mau menyebutkan namamu kau akan mati dengan
kuburan tanpa nama!" kata Thio See Ciang mengejek, suaranya sangat bengis
sekali. Han Han tak melayani ejekan orang, dia malah telah mendengus
memandang enteng kepada Kauw-coe Pek Bwee Kauw tersebut.
"Hari ini kau jangan bermimpi dapat merubuhkan aku !" kata Han Han.
"Malah hari inilah kau cepat-cepat berdoa, karena sebentar lagi kau akan menemui
Giam-lo-ong untuk memikul dosa-dosamu yang telah luber melewati, takaran."
"Setan! Bocah setan !" teriak Thio See Ciang gusar sekali. "Apa
hubunganmu dengan Han Swie Lim ?"
"Hmm ..... " Han Han mendengus lagi. "Aku adalah, puteranya !"
Mendengar begitu, Thio See Ciang terkejut, dia sampai undur satu tindak
dan memandang dengan mata mendelong kepada Han Han, seperti juga sinar
matanya itu mau menembusi jantung anak muda she Han tersebut.
Han Han mendengus berulang kali, dia melihat perobahan wajah Kauw-coe
Pek Bwee Kauw itu. Tetapi belum lagi dia berkata untuk mengejek Kauw-coe Pek Bwee Kauw
tersebut dari belakang Thio See Ciang telah maju seseorang bertubuh tinggi besar,
berkepala botak dan memakai jubah sebagai seorang pertapaan, yaitu Hwee-shio.
Seruling Haus Darah Hiat Tiok Sian Jin Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Hwee-shio ini memberi hormat kepada Thio See Ciang.
"Kauw-coe, biarlah Tee-coe yang menghadapinya !" kata Hwee-shio itu.
Thio See Ciang mengibaskan lengan bajunya sambil mengangguk.
"Mampusi bocah kurang ajar itu ! " perintahnya.
Si Hwee-shio mengiyakan, kemudian memutar tubuhnya menghadapi Han
Han. 462 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Bocah, sekarang biarpun kau berlutut meminta-minta ampun kepada Kauwcoe, tetapi jiwamu tetap harus dikirim keneraka, karena kau terlalu kurang ajar !"
kata si Hwee-shio dengan suara yang bengis.
Han Han ketawa mengejek. "Apakah orang semacam kau ini pantas untuk menghadapi aku ?" ejeknya.
"Hu, hu, tak ada harganya sama sekali!"
Hwee-shio itu, yang menjadi anak buah Pek Bwee Kauw, jadi murka sekali.
"Bocah setan, kau tak mengetahui tingginya langit !" teriaknya. "Terimalah
kematianmu ini !" dan Hwee-shio tersebut menyerang dengan mengerahkan
tenaganya. Dia adalah seorang akhli Gwa-khang, akhli tenaga kasar, tenaga luar,
yaitu mengandalkan tenaga jasmani menurut ukuran tubuhnya yang besar, dan
setiap kali dia memukul batu gunung, pasti batu gunung itu akan hancur lebur
menjadi bubuk. Maka itu, di kala dia menyerang dengan sepenuh tenaganya
kepada Han Han, seorang anak muda bertubuh kecil dan kurus, dapat dibayangkan
betapa hebat kesudahannya kalau sampai Han Han tak bisa mengelakkannya.
Tetapi Han Han sangat tenang sekali.
Anak muda she Han ini merasakan sambaran angin serangan si Hwee-shio
sangat keras sekali. Dengan cepat Han Han mengatur posisi kakinya, kemudian dengan
mengeluarkan seruan yang nyaring, dia mencelat keatas, sehingga tangan si Hweeshio mengenai tempat kosong dan menghajar pilar, serta pilar itu berakibat jadi
hancur lebur berantakan. Waktu Han Han meluncur turun kembali, si Hwee-shio
telah membalikkan tubuhnya dan mengayunkan tangannya akan menyerang lagi,
tetapi Han Han lebih cepat dan gesit gerakannya.
Dengan mengebutkan lengan bajunya Han Han membentak:
"Menggelindinglah kau, kerbau gundul!" dan tampak tubuh si Hwee-shio terpental
kena kepretan tangan Han Han, ambruk di lantai dengan mengeluarkan jeritan
yang menyayatkan, karena waktu tubuhnya terbanting, kepalanyalah yang telah
membentur lantai dan disebabkan lemparan Han Han sangat keras sekali,
menyebabkan kepala Hwee-shio itu jadi hancur remuk !
Semua orang yaug menyaksikan hal tersebut jadi mengeluarkan seruan
kaget. Begitu juga Wong Tie Hian dan jago-jago undangannya, jadi menjerit kaget
dan ngeri, tetapi kemudian mereka bersorak memuji kekosenan anak muda she
Han yang luar biasa itu. 463 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Tetapi, Thio See Ciang jadi berubah mukanya jadi pucat. Tadi dia telah
melihat betapa lincahnya Han Han, dan dalam segebrakan telah dapat membunuh
orangnya. Padahal, si Hwee-shio adalah tangan kanannya yang boleh diandalkan,
serta kepandaiannya juga tidak lemah.
Namun, walaupun telah melihat, betapa lihainya anak muda she Han itu,
tokh Thio See Ciang tidak jeri, dan malah murka sekali, sampai tubuhnya tergetar.
"Bocah busuk .!" bentaknya dengan suara yang bengis sekali. " Kau benarbenar manusia yang harus mampus! Jiwa orangku itu harus dibayar pulang
kembali!" Dan sesudah membentak begitu Kauw-coe Pek Bwee Kauw ini melompat
kearah Han Han, di mana anak muda she Han itu berdiri tegak menantikan musuh
besarnya ini. Waktu mereka sudah berhadap-hadapan, mereka jadi saling mengawasi
dengan mata mendelik. Napas Han Han agak memburu disebabkan darahnya yang
bergolak melihat musuh besarnya ini, yang sudah berada di hadapan matanya.
Pula, dia sudah mengambil keputusan, biar bagaimana dia harus membunuh orang
she Thio ini. Thio See Ciang juga memandang Han Han dengan bengis sekali. Di hati
Kauw-coe ini mengetahui bahwa Han Han sangat lihai dan dia harus berlaku
waspada, harus hati-hati menghadapi anak muda yang mengakui dirinya sebagai
putera Han Swie Lim, yang rumah tangganya telah dibikin berantakan oleh Thio
See Ciang. Kedua manusia ini saling berhadapan bagaikan singa yang galak sekali,
bersiap-siap akan menerkam.
Semua orang yang rnenyaksikan jadi menahan napas, karena suasana sangat
tegang sekali. Han Han juga telah bersiap-siap dengan segala tenaga Lwee-kang yang
dimilikinya. Dia bermaksud dengan sekali menghantam saja, Thio See Ciang akan
berhasil dibunuhnya. Thio See Ciang juga mempunyai pikiran begitu, pikiran yang sama dengan
Han Han. Orang she Thio ini juga mengerahkan tenaga dalamnya ke lengan, dia
bermaksud sekali menghantam, maka dia akan dapat membinasakan Han Han.
Kedua orang ini maju setindak-setindak dengan penuh kewaspadaan, karena
kalau mereka lengah sedikit saja, pasti mereka akan terbinasa di tangan lawan.
464 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Keadaan semakin tegang waktu kedua orang ini yang saling bermusuhan
semakin mendekat. Wong Tie Hian sendiri sampai menahan napasnya, dia mementang matanya
lebar-lebar menyaksikan ke arah gelanggang pertempuran itu.
Juga orang-orang gagah lainnya. Dan, Wong Tie Hian berpikir sesaat ketika
didengarnya suara ribut-ribut diluar gedung, suara pekik sorak orang-orang Pek
Bwee Kauw yang mengurung gedungnya. Kemudian sambil menghela napas, dia
menoleh kepada Han Han. Hati orang tua she Wong itu jadi berdebar keras. Dan dia juga segera
menyadari, pertumpahan darah dan pertempuran hebat tak akan dapat diatasinya.
Karena berpikir begitu dan menyadari keadaan semakin gawat, Wong Tie
Hian jadi menarik napas sedih berulang kali.
Han Han telah maju selangkah-selangkah dengan tindakan yang antap,
matanya juga jalang sekali memandang kearah Thio See Ciang.
Thio See Ciang juga maju perlahan-lahan mata mereka jadi saling mendelik
mengawasi lawan masing-masing penuh kewaspadaan.
Tetapi di kala keadaan sedang tegang itu, tiba-tiba terdengar teriakan
seseorang: "Tahan dulu ! "
Han Han sangat heran mendengar teriakan itu, dia menoleh. Begitu juga
Thio See Ciang. Seorang anak muda berpakaian sebagai pelajar berusia di antara dua puluh
empat tahun dan berwajah cakap sekali, mendatangi sambil mengeruti keningnya
dari rombongan Pek Bwee Kauw ..... dialah yang berteriak tadi ......
*Mukhdan*Dewi Kz*Budi S-Aditya
Bab 33 PEMUDA yang berpakaian sebagai sasterawan itu maju menghampiri Thio
See Ciang. "Thia, biarlah anakmu yang membereskan bocah ini !" kata pemuda itu.
"Tak perlu Thia-thia yang turun tangan, karena bocah itu sama sekali tak berharga
untuk Thia layani ! "
Thio See Ciang mengkerutkan alisnya, tetapi kemudian mengangguk.
465 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Baiklah, tetapi hati-hatilah Siang-jie !" kata See Ciang kemudian.
Pemuda berpakaian sasterawan itu mengangguk, kemudian dia menghadapi
Han Han, Sedangkan Thio See Ciang telah kembali, kedekat orang-orangnya dan
berdiri di situ untuk menyaksikan.
Anak buah Pek Bwee Kauw yang melihat anak muda berpakaian sasterawan
itu maju untuk mewakili Thio See Ciang, semuanya jadi bersorak : "Hidup Siang
Kong-cu !" teriak mereka dengan suara yang bergemuruh.
Han Han yang melihat majunya anak muda ini yang dipanggil sebagai
Siang-jie oleh Thio See Ciang, jadi mengkerutkan alisnya. Dia menduga-duga
siapakah anak muda ini. Tetapi kalau didengar percakapan antara anak muda itu
yang memanggil. Thio See Ciang dengan sebutan ayah, Thia, mungkin juga anak
muda ini putera Thio See Ciang.
"Bocah!" bentak Siang-jie dengan suara rnengejek. "Sebetulnya kau harus
menerima hukuman mati ! Tetapi kalau memang kau mau meminta maaf dan
cepat-cepat menggelinding pergi, dengan memandang muka Thia-thiaku, mau juga
kuampuni jiwa anjingmu !"
Wajah Han Han jadi berubah merah padam, dia gusar sekali.
"Hmmm ..... sebetulnya tak pantas kau maju kemari!" ejek Han Han.
"Ayahmu saja belum tentu menjadi tandinganku, apa lagi kau sebagai anak monyet
yang baru lahir kemarin ! Hmmm, apakah kau maju kemari untuk mencari mampus
"!" "Setan kau !" teriak Siang-jie dengan murka, dia tak bisa menahan
menggolak darahnya mendengar perkataan Han Han. Dengan mengeluarkan
teriakan yang mengguntur, dia menubruk sambil membentak ^'Mampus kau !'
Tetapi hanya menggeser kedudukan kakinya saja sedikit dan memiringkan
badannya, Han Han telah dapat mengengoskan serangan Siang-jie, malah dia
menurunkan tangannya sedikit, dengan menggunakan jari telunjuknya dia
mendorong punggung si Siang-jie, sehingga tanpa ampun lagi sasterawan itu
terjerunuk ke depan dan ambruk dengan muka mencium tanah !
Semua orang-orang Pek Bwee Kauw berseru marah waktu melihat nasib si
Siang-jie itu, dan Thio See Ciang sendiri sampai mengeluarkan jeritan tertahan.
Tetapi berbeda dengan itu, Wong Tie Hian dan teman-temannya semua
bersorak memuji kekosenan Han Han, dan hal ini malah menambah kegusaran
Thio See Ciang saja. 466 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Pada saat itu, si Siang-jie telah melompat bangun dengan cepat, tetapi orangorang Wong Tie Hian yang melihat keadaan si Siang-jie yang mukanya telah kotor
oleh debu dan dipenuhi oleh darah yang mengucur dari hidungnya, jadi ketawa
geli. Sampai malah orang-orang Pek Bwee Kauw sendiri, yang melihat keadaan
Kong-coe itu, jadi tak bisa menahan perasaan gelinya dan ketawa tertahan.
Wajah si Siang-jie merah padam.
"Bocah, akan kumampusi kau!" bentak Siang-jie dengan suara yang bengis
sekali. Han Han ketawa mengejek. "Kau jangan pentang bacot saja!" kata anak muda she Han ini. "Kalau
memang mempunyai kepandaian untuk membinasakan aku, bunuhlah ! Tetapi
kalau kau nanti mencium tanah lagi, jangan sesalkan aku!"
Betapa murkanya si Siang-jie itu, dia sampai berteriak kalap, kemudian
dengan menjejakkan kakinya dia maju menubruk lagi.
Han Han memang telah menduga bahwa pelajar muda ini akan membawa
sikapnya yang kalap, dia memang telah bersiap-siap, maka di saat melihat orang
menubruk, c epat-cepat dia mengelakkan ke samping dengan menggunakan jurus
"Tie Kong Pat Koay", tubuhnya melejit dengan cepat sekali, kemudian dengan
sekali memutar tangannya, di kala tubuh si Siang-jie doyong agak ke depan, Han
Han mendorong lagi, dan .....
"Brakkkkk ! Brukkkkk !" tubuh si Siang-jie jadi terjungkal dan malah
sekarang lebih hebat lagi, dia merasakan tulang hidungnya seperti mau patah
akibat terbentur lantai batu !
Thio See Ciang melompat akan menolong putranya itu.
Tetapi gerakkan Han Han lebih cepat lagi.
Belum lagi Thio See Ciang sampai di dekat anaknya, Han Han telah
mengulurkan tangannya mencenykeram baju di bagian punggung dari anak muda
pelajar ini. Yang lalu diangkatnya, daa juga memijit jalan darah Wie-tie-hiatnya si
Siang-jie yang terletak dibagian dekat tengkuk dengan jari telunjuknya, sehingga
lenyaplah tenaga si Sian-jie, yang mandah ditarik bangun oleh Han Han.
Wajah Thio See Ciang jadi pucat pias melihat si Siang-jie, yang memang
benar putranya, kena ditawan oleh Han Han, dia sampai mengeluarkan seruan
berkuatir. Han Han telah memutar tubuhnya menghadapi Thio See Ciang.
467 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Kembali ketempatmu!" bentak Han- Han dengan suara nyaring, mukanya
juga menunjukkan wibawa yang luar biasa sekali.
Thio See Ciang dan anak buahnya jadi merandek, dan orang she Thio ini
mengawasi Han Han dengan mata yang bengis.
"Bebaskan Siang jie!" bentak Thio See Ciang.
"Ingat!" kata Han Han sambil tertawa mengejek. "Aku bukan anak
buahmu!" "Ya, kuminta kau lepaskan puteraku itu!" kata Thio See Ciang agak
mengalah, karena dia sangat menguatirkan keselamatan puteranya itu, apa lagi
dilihatnya muka Siang-jie penuh belepotan darah.
Han Han ketawa mengejek lagi, kemudian dia mendengus dengan suara
yang dingin. " Hmmm ..... pada suaramu itu masih bernada perintah !" kata anak muda
she Han ini. "Mintalah secara baik-baik, nanti aku bebaskan puteramu ini !"
Thio See Ciang murka sekali mendengar perkataan anak muda she Han itu,
harus diketahui dia adalah seorang Kauw-coe, yang biasa memerintah dengan
tangan besi dan anak buahnya semua jeri padanya. Tak ada seorangpun yang
berani kurang ajar padanya. Dan sekarang, seorang anak muda yang masih bau
pupuk seperti Han Han malah berani mempermainkan dirinya dan menawan
puteranya. Maka dari itu dapat dibayangkan betapa murkanya orang she Thio,
dadanya dirasakan seperti mau meledak dan hampir saja dia jatuh pingsan. Saking
murkanya, tubuh Thio See Ciang menggigil.
"Bagaimana " Kau mau meminta secara baik-baik agar puteramu ini
dibebaskan atau kubunuh saja "!" ancam Han Han sambil tertawa mengejek.
Wajah Thio See Ciang jadi pucat.
Lenyap kewibawaaenya. "Ya ..... lepaskan puteraku itu!" katanya akhirnya. "Nanti aku akan
meluluskan satu permintaanmu !"
"Benarkah kau berjanji akan meluluskan satu permintaanku, walaupun apa
saja yang aku pinta !" tanya Han Han pula menegaskan.
Thio See Ciang mengangguk.
Han Han tertawa terkekeh.
"Apakah kau tak takut mampus?" tegur Han Han tetap tertawa, tangannya
masih terus mencekal punggung putera Thio See Ciang itu.
468 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Wajah Thio See Ciang jadi berubah mendengar pertanyaan Han Han. Dia
tidak mengerti dan tidak memahami apa yang ditanyakan oleh Han Han.
"Apa maksudmu?" tegurnya.
"Apakah kau tak takut mampus?" mengulangi Han Han dengan tertawa
gelak-gelak. Tiba-tiba hati Thio See Ciang terkesiap dia jadi menggidik. Harus diketahui,
seorang jago rimba persilatan, selalu memegang kata-katanya benar, dan setiap
patah kata yang telah diucapkan, sukar untuk ditarik kembali. Dan disebabkan oleh
hai itu, maka timbul suatu perkataan di dalam rimba persilatan : "Perkataan
seorang Koag-coe tak akan terkejar oleh seribu kuda !" dan disebabkan itu pula
maka Thio See Ciang jadi menggidik. Kalau memang tadi Han Han meminta dia
membunuh diri, bukankah berarti dia harus melakukannya " Bukankah perkataan
seorang Kong-coe tak akan terkejar walaupun oleh seribu kuda "! Bukankah itu
berarti dia harus mengalami nasib yang konyol " Dan dengan sendirinya, Thio See
Ciang jadi menggidik. "Baiklah! Sekarang aku tegaskan!" kata Thio See Ciang akhirnya. "Aku
akan meluluskan satu permintaanmu dalam bentuk apa saja, asal yang tidak
merugikan pihak kami !"
Han Han ketawa mengejek. "Hmm ..... belum lagi aku mengajukan permintaan, kau sudah memutar lidah
lagi !" kata Han Han mengejek. "Apakah kata-katamu bisa dipegang"!"
Wajah Thio See Ciang jadi berubah merah padam, dia murka sekali.
"Aku belum pernah melanggar kata-kataku sendiri, belum pernah kujilat
kembali kata-kata yang telah kuucapkan !" bentak Thio See Ciang gusar.
"Bebaskanlah puterakku ..... dan kau akan menerima pahalanya !"
"Hmm ..... sayang aku tidak mempercayai kata-katamu !" kata Han Han
dengan suara yang mempermainkan. "Dan maafkan aku tidak bisa membebaskan
puteramu ini!" Wajah Thio See Ciang jadi berubah pucat.
"Kau ..... kau ..... " katanya dengan murka dan saking murkanya dia tak bisa
meneruskan kata-katanya. Han Han ketawa gelak-gelak.
Seruling Haus Darah Hiat Tiok Sian Jin Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Mengapa seorang Kauw-coe dari sebuah perkumpulan yang besar harus
membawa sikap seperti orang tolol ?" ejek Han Han dengan suara yang keras.
469 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Lihatlah, bocah ini akan kumampusi, aku ingin melihat bagaimana perasaanmu
melihat darah dagingmu sendiri terbinasa!"
Thio See Ciang murka berbareng ketakutan. Dia tak bisa menerjang untuk
membebaskan puteranya itu, sebab kalau dia merangsek, tentu Han Han akan
memijit jalan darah puteranya itu dan Siang-jie akan terbinasa di tangan anak muda
she Han itu. "Aku ..... eh jangan ..... aku akan meluluskan apa saja permintaanmu!" kata
Thio See Ciang gugup sekali.
"Aku tak ada permintaan apa-apa padamu!" kata Han Han dingin. "Aku
hanya ingin membinasakan puteramu ini !" dan Han Han hanya menggertak,
karena di dalam hatinya dia telah mempunyai satu rencana untuk menyelamatkan
keluarga Wong Tie Hian. *Mukhdan*Dewi Kz*Budi S-Aditya
(Bersambung) 470 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
JILID XII T HIO SEE CIANG jadi semakin gugup.
"Kalau kau membinasakan puteraku, berarti kaupun akan terbinasa
di tangan kami !" bentak See Ciang gugup,
"Hmm ..... apakah kalian mempunyai kemampuan itu untuk membinasakan
diriku ?" balik tanya Han Han dengan suara yang mengejek.
Thio See Ciang benar-benar kewalahan, dan dadanya dirasakan seperti mau
meledak, karena dia sangat murka sekali. Darahnya dirasakan mengalir lebih cepat
dari biasanya. "Bocah ! Apakah kau benar-benar mau mencari mampus dengan membentur
Pek Bwee Kauw " " bentak Thio See Ciang. "Kau harus mengetahui anak buah Pek
Bwee Kauw tersebar di lima propinsi dan biarpun kau lari ke mana, kau akan dapat
kami cari dan membubuhnya ! Cepat kau bebaskan puteraku, dan jiwamu akaa
kami bebaskan !" Han Han ketawa mengejek. "Aku akan membinasakan puteramu dengan jalan perlahan-lahan." kata Han
Han yang timbul jailnya mau mempermainkan Thio See Ciang. "Pertama tama aku
akan membuntungi kedua kakinya, kemudian seminggu setelah itu, aku akan
membuntungi kedua lengannya, dan terakhir lagi, akan kupotong lidahnya,
kupotong telinganya, kupotong lehernya ..... sehingga dia binasa dengan puas
tentunya !" Thio See Ciang jadi menggidik.
"Bangsat ! " kutuknya dengan suara yang keras dan bengis. Tetapi waktu dia
teringat bahwa puteranya masih berada dalam cengkeraman orang, dia jadi
bersikap lunak sedikit dan menekan perasaan marahnya itu:
"Lepaskanlah puteraku..... aku akan memberikan kau 500 tail emas !"
"Hmmm..... aku tlak membutuhkan uaag ! " kata Han Han sambit mengejek
kembali, kemudian dia mengangkat tubuh Siang-jie tinggi-tinggi "Lihatlah, sekali
banting, akan hancur tubuh puteramu ini !"
Thio See Ciang jadi mengawasi ke arah puteranya yang berada di dalam
cengkeraman Han Han dengan tatapan mata berkuatir.
Wajah Thio See Ciang jadi pucat luar biasa, bibirnya gemetar dan matanya
memain tak hentinya, nyata dia gelisah sekali.
471 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Siauw-hiap ..... siauw-hiap.....dengarkanlah dulu kata-kataku ini!" teriak
orang she Thio dengan gugup.
Han Han ketawa dingin. "Apa lagi yang ingin kau katakan"' bentaknya dengan suara yang tawar.
"Biar kau menjanjikan aku akan memberikan seratus kati emas, puteramu ini tetap
harus binasa ditanganku !"
Tubuh Thio See Ciang jadi gemetar menahan perasaan gusar dan gelisah, dia
ketakutan sekali, karena Siang-jie adalah puteranya, dan kalau sampai anak muda
she Han itu memijit jalan darah kematian Siang-jie, maka jiwa Siang jie tak akan
ada ampunnya lagi. "Siauw-hiap, sebutkanlah permintaanmu, kami pasti akan menyetujui dan
menepati janji kami, asalkan kau mau membebaskan puteraku itu !" kata Thio See
Ciang cepat, parasnya juga pucat sekali. Suaranya agak tergetar.
Han Han ketawa dingin. "Tetapi perkataan kalian dari pihak Pek Bwee Kauw tidak bisa dipegang
kata-katanya !" menyahuti anak muda she Han ini. "Kalian selalu menggunakan
tipu daya untuk menjerumuskan seorang lawan ! Hmm, biarlah, anak muda ini
harus mampus !" Dan setelah berkata begitu, Han Han ketawa gelak-gelak.
Dia mengangkat tangannya akan dihajarkan kebatok kepala Siang-jie.
Hal ini membikin Thio See Ciang dan orang-orang Pek Bwee Kauw lainnya
jadi gelagapan. Tetapi mereka bingung tanpa daya, mereka jadi berdiri mematung dengan
wajah yang pucat menyaksikan bagaimana tangan Han Han meluncur cepat akan
menghajar batok kepala Siang-jie yang sudah tak berdaya tercekuk di dalam tangan
Han Han. Namun, dikala tangan Han Han sedang meluncur dengan disertai oleh tenaga
Lwee-kang, tiba-tiba berkelebat sesosok bayangan.
Terdengar suara benturan yang cukup keras, dan bayangan yang datang
menyelak itu terpental, sedangkan Han Han telah tertawa.
"Siapa yang berani mati menangkis tanganku ?" bentaknya dengan suara
yang bengis. Tetapi, tiba-tiba matanya dapat melihat orang yang terpental itu, dan
Han Han mengeluarkan seruan, kemudian katanya "O, rupanya kau ! Hmm,
rupanya kau sudah dapat membebaskan dirimu sendiri !"
Orang yang tadi menangkis tangan Han Han teiah bangun berdiri.
472 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Ternyata dia adalah orang berkedok yang tadi di dalam ruangan tengah telah
berhasil ditotok jalan darahnya oleh Han Han. Entah mengapa orang bertopeng ini
bisa membuka jalan darahnya, dan ini mengherankaa Han Han serta yang lainnya.
Mata orang bertopeng itu bermain mencilak, rupanya dia gusar sekali,
"Siapa kau ?" bentak Han Han sambil mengerutkan alisnya. "Mengapa kau
selalu menghalangi tindakanku ?"
Orang bertopeng itu ketawa dingin. "Hmm, orang she Han, sebelum kau
membunuh Siang-jie, kau harus membunuh aku terlebih dahulu !" katanya dingin.
"Aku tak duga bahwa kau hanyalah seorang manusia yang tidak tahu malu !"
Han Han bercekat hatinya. Siapakah orang bertopeng ini " Mengapa dia
mengatakan bahwa dirinya tidak tahu malu " Dan Han Han juga jadi mendongkol
berbareng gusar mendengar perkataan orang.
"Kau mengatakan aku tidak tahu malu !" katanya dingin. "Dan bisakah kau
orang terhormat memperlihatkan, di mana kesalahanku dan tidak tahu maluku itu
?" Orang bertopeng itu mendengus, dengan suara yang dingin, matanya masih
memain. "Lepaskan Siang-jie !" bentak orang bertopeng itu dengan suara yang
nyaring. "Bebaskan dia !"
"Tidak biasanya aku diperintah orang !" kata Han Han dingin. "Kalau
memang kau ingin membebaskan bocah ini, kau gunakanlah kepandaianmu !"
Orang bertopeng itu mendengus berulang kali, rupanya dia mendongkol
sekali. "Orang she Han !" bentak orang bertopeng itu kemudian. "Baiklah kalau
memang kau tidak mau membebaskan Siang-jie, aku akan adu jiwa denganmu !"
Dan membarengi dengan perkataannya itu, tubuh orang bertopeng tersebut
mencelat dengan kecepatan yang luar biasa, kedua tangannya diulurkan ke depan
dengan sikap ingin mencengkeram !
Han Han yang melihat cara orang menyerang jadi terkejut. Begitu juga yang
lainnya, malah ada beberapa orang mengeluarkan seruan tertahan.
Itulah serangan untuk mengadu jiwa !
Ternyata orang bertopeng tersebut benar-benar ingin mengadu jiwa dan
binasa bersama-sama dengan lawannya !
Han Han cepat-cepat melemparkan tubuh Siang-jie ke atas, kemudian dia
melompat berkelit. Setelah serangan orang lewat anak muda she Han ini
473 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
menjejakan kakinya melompat ke arah tubuh Siang-jie yang sedang meluncur
turun yang akan dijambretnya lagi.
Tetapi gerakan Han Han kalah cepat, karena dengan mengeluarkan seruan
perlahan orang bertopeng itu telah mengulurkan tangannya dan menjambret
punggung Siang-jie kemudian melemparkan ke arah Thio See Ciang, yang
menyambutinya dengan girang.
Han Han jadi gusar berbareng mendongkol!. Tangannya yang sedang
diulurkan untuk menjambret Siang-jie itu jatuh ketempat kosong, dan saking
mendongkoln ya, dia me? mutar telapak tangannya merabuh wajah Orang
bertopeng itu. Hati orang bertopeng jadi mencelos. Dia sedang melempar tubuh Siang-jin
dan dengan sendirinya, panjagaan diriaya jadi terbuka. Tahu-tahu tangan Han Han
telah berada di dekat mukanya, dan dia juga merasakan serangan anak muda she
.Han itu mengandung tenaga yang kuat sekali.
Tetapi sebagai seorang akhli, yang mempunyai kepandaian tinggi, walaupun
dalam keadaan kepepet, orang bertopeng itu tidak putus asa.
Dengan cepat dia membanting diri kekiri dan bergulingan.
Namun cilakanya, dia terlambat sedikit, waktu dia membuang diri kekiri,
maka tangan Han Han berhasil menjambret topengnya sehingga tertarik terbuka,
Begitu melihat wajah orang, Han Han jadi mengeluarkan seruan tertahan.
Mengapa " Ternyata orang bertopeng itu seorang nona, seorang gadis nona !
Dan yang lebih mengejutkan Han Han lagi, orang bertopeng itu ternyata si
nona Thio In In. "Akh. kiranya benar kau, Cie-cie!" kata Han Han kemudian sambil
melompat menghampiri si nona Thio yang sudah berdiri lagi. Han Han
mengulurkan tangannya untuk mencekal tangan si nona Thio.
Tetapi In In telah mengibaskan tangannya dan 'plakkk !' telak sekali
menghajar pundak Han Han, sehingga anak muda ini jadi kaget dan melompat
mundur sambil mengeluarkan seruan tertahan.
"Cie-cie ..... kau ?" tergugu suara anak muda she Han ini.
Nona Thio ketawa dingin, kemudian sambil membetulkan letak rambutnya,
dia telah membalikkan tubuhnya dan menghampirkan Thio See Ciang berikut
orang-orangnya yang sedang berteriak- girang, karena melihat adanya nona Thio
itu. 474 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Thio See Ciang sendiri setelah membebaskan totokan pada diri Siang-jie,
telah menghampirkan nona Thio itu.
"In-jie, ternyata kau berada di sini !" kata Kauw-coe Pek Bwee Kauw itu.
"Ha, orang she Wong dan berikut pengikutnya ini memang harus dimusnahkan!
Mari kita hajar sampai hancur semua orang-orangnya she Wong itu."
Thio In In telah memberi hormat kepada Thio See Ciang dengan menjura
membungkukkan tubuhnya, Thio Siok-siok," panggil anak gadis itu. "Rupanya kau sedang menghadapi
persoalan di sini !"
Thio See Ciang mengurut-urut jenggotnya.
Dia dipanggil Thio Siok siok oleh si nona, yang artinya paman Thio.
"In-jie, kedatanganku ini kebetulan sekali," kata orang she Thio itu "Dengan
adanya kau di sini, maka pihak kita akan bertambah satu tenaga yang kuat !" dan
Thio See Ciang katawa gelak-gelak.
Han Han sendiri jadi berdiri mematung memandang mereka dengan wajah
yang bingung. Dia tidak tahu harus melakukan apa.
Wong Tie Hian yang melihat perkembangan ini berubah cepat, sudah lantas
menghampiri Han Han. "Siauw-hiap, biarlah kami yang menghadapi orang-orang Pek Bwee Kauw
itu !" kata Wong Tie Hian dengan wajah yang guram. "Dan, mundurlah dulu
Siauw-kiap, mungkin kau letih ....."
Wajah Han Han jadi berubah merah, dia malu sendirinya.
"Jangan berkata begitu, Wong Loo-cianpwee ! " berkata anak muda she Han
ini. "Biar bagaimana aku harus menghancurkan perkumpulan Pek Bwee Kauw
ini!" Belum lagi Wong Tie Hian menyahuti. tampak Thio See Ciang telah
menghampiri dengan langkah yang lebar, sikapnya sekarang telah berubah angkuh
sekali. "Hei orang she Wong ! " bentaknya dengan suara yang keras. "Sekarang
biarpun kau berlutut memanggut-manggutkan kepalamu memohon ampun, tetap
saja kau harus mampus !"
Wong Tie Hian memain matanya, kemudian setelah menghela napas, dia
berkata sabar, "Thio Kauw-coe, kau keterlaluan mendesak aku !" kata orang she Wong ini.
"Dani sekarang juga aku ingin menegaskan kepadamu, walaupun kau ingin
475 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
menghancurkan kami, tetap kami akan menghadapimu ! Ingat, kata-kata
Kongfuchu yang mengatakar "Manusia bisa dihancurkan, tetapi tidak bisa
ditundukkan !'" dan kukira kau mengetahui adanya kata-kata dari Kangfuchu itu !"
Thio See Ciang ketawa dingin, dia mengejek dengan sikapnya yang
sombong. "Hmmm ..... ternyata kau masih merupakan seorang Enghiong yang berani
mampus !" kata Kauw-cu Pek Bwee Kauw ini tawar. "Tetapi kalau nanti kau
menyesali itupun sudah kasep !"
Dan setelah berkata begitu, Thio See Ciang menggerakkan tangannya akan
memerintahkan anak buahnya untuk meayerbu kepada Wong Tie Hian.
Tetapi tampak Thio In In telan menghampiri sambil berkata: "Tahan!"
Thio See Ciang jadi membataikan maksudnya itu, dia memutar tubuhuya
memandang si-nona she Thio itu.
"Ada apa In-jie?" tegurnya.
"Thio Siok-siok, lebih baik kita menghancurkan orang-orangnya she Wong
itu jangan sekarang, kita mengambil ketika yang baik!" kata si nona she Thio
dengan suara yang perlahan. "Dan, kalau memang nanti malam orang she Wong itu
kita beri kesempatan sekali lagi untuk datang menekuk lutut, kalau memang dia
memang masih membandel, hmmm, walaupun siapa yang berdiri di belakangnya,
kita harus mengbancur-kannya tanpa ampun lagi!" dan setelah berkata begitu, si
nona she Thio ini melirik kepada Han Han, yang kala itu sedang memandang nona
ini dengan tatapan mata yang kosong, seperti juga semangat anak muda she Han
itu telah meninggalkan raganya.
Tetapi Thio See Ciang menggelengkan kepalanya,
"Tidak In-jie, biar bagaimana sekarang juga kita harus menghancurkannya !"
kata paman nona In In ini. "Nah, aku juga minta kau mau membantu perkumpulan
Pek-Bwee Kauw ini!" Wajah nona Thio jadi berubah, tetapi akhirnya dia mengangguk juga.
"Baiklah Thio Siok-siok." kata si gadis 'dengan lesu,
Sedangkan Thio See Ciang telah mengangkat tangannya, dan sekali dia
Jodoh Rajawali 19 Badai Di Siauw Lim Sie Lanjutan Tatmo Cauwsu Karya Sin Liong Monk Sang Detektif Genius 4
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama