Seruling Haus Darah Hiat Tiok Sian Jin Karya Chin Yung Bagian 12
dingin. Kembali Hian Tiok Sian Jin tertawa gelak.
527 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Aha, selama lima puluh tahun, barulah aku bisa menjumpai kejadian yang
luar biasa ini !" si kakek mangoceh dengan suara yang agak keras. "Bagus ! Hei,
Bocah! Kau benar-benar luar biasa ! Apakah kau mempunyai kepandaian ilmu
silat?" "Hmm ..... tidak perlu kau ketahui hal itu !" bentak Han Han sangat berani.
"Kalau memang kau ingin merasai kelihaian tuan mudamu, majulah !"
Kembali si kakek terkesiap, dia sampai berdiri melengak seperti tidak
mempercayai pendengaran telinganya sendiri.
Seumur hidupnya, barulah kali ada orang yang menantang dirinya.
Akhirnya si kakek tersadar untuk tertawa keras, terpingkal-pingkal, dia
sampai memegangi perutnya dengan keras, dianggapnya hal yang sedang
dihadapinya itu adalah sangat lucu sekali.
"Hebat kau bocah ! Hebat!"' dia kata sambil tertawa. "Kalau begitu kau
pantas menjadi muridnya Hiat Tiok Sian Jin !"
Baru saja Han Han ingin menyahuti dengan kata-kata yang ketus, dia
melihat tangan Hian Tiok Sian Jin telah menyambar kearahnya dengan kecepatan
yang luar biasa sekali. Hal ini mergejutkan Han Han juga.
Karena orang yang menyerang dengan gerakan yang cepat luar bias?, Han
Han tidak melihat cara bergerak orang atau jago tua itu, hanya tahu-tahu tangan
Hiat Tiok Sian Jin hampir menghajar batok kepalanya.
Untung saja Han Han mempunyai kepandaian yang tinggi dan memang
kosen sekali. Maka dari itu, di saat dia melihat tangan si-kakek tua itu hampir mengenai
batok kepalanya, Han Han mengeluarkan seruan yang nyaring, dia melompat ke
belakang. Dan, disebabkan anak muda she Han itu melompat ke belakang, maka
serangan si-kakek meluncur ketempat kosong.
"Ngeeeekk ! " terdengar suara oraag tersendat, disusul kemudian dengan
suara tertawa si-kakek. Han Han baru saja mau memaki melihat kecurangan orang yang telah
menyerang dirinya secara begitu mendadak, atau tiba-tiba dia mendengar suara
robohinya sesosok tubuh !
Cepat-cepat Han Han menoleh ke belakang, dan darahnya jadi tersirap ! Apa
yang di saksikannya "
528 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Ternyata, karena Han Han dapat mengelakkan serangan si kakek, angin
serangan itu jadi meluncur ke arah salah seorang anak buah Pek Bwee Kauw yang
sedang berdiri terpaku menyaksikan kejadian itu.
Anak buah Pek Bwee Kauw yang malang itu tidak dapat menjerit dan juga
dia tidak mengetahui dengan cara bagaimana dia terserang, karena dia hanya
merasakan ada sesuatu seperti godam yang menghajar dadanya, keras sekali, tanpa
disadarinya, dia hanya bisa mengeluarkan suara "Ngeeeekk ! " yang keras, dan
putuslah jiwanya melayang ke akherat !
Itulah hebat ! Han Han yang melihat kejadiaa itu jadi gusar bukan main.
Anak muda she Han ini menyesal, mengapa dia mengelakkan serangan si
kakek sehingga mengakibatkan kematian anak buah Pek Bwee Kauw itu "
Mengapa dia tidak menangkisnya saja "
Karena tidak bisa menahan kegusaran hatinya, Han Han jadi memaki sambil
menunjuk bengis: "Kau .....kau kakek-kakek kejam ! Hmmm .....kau seperti juga
iblis yang tidak mengenal perikemanusiaan !"
Mendengar makian Han Han, si kakek tua itu masih tetap tertawa. Rupanya
dia sangat senang sekali.
"Aha, ternyata kau masih ada isinya juga, bocah !" kata si kakek. "Bagus !
Dengan ditambah kepandaian yang akan kuwariskan kepadamu, kau akan jadi
seorang jago yang luar biasa sekali ! Siapa gurumu sebelum ini ?"
Han Han mendongkol sekali melihat sikap dan lagak kakek itu, yang angkuh
dan sombong sekali. "Hmmm ..... kakek tua renta ! " bentaknya. "Siapa yang kesudian diangkat
menjadi muridmu ?" Wajah si-kakek jadi berubah merah padam, rupanya dia tersinggung
mendengar perkataan anak muda she Han itu.
"Kau ..... kau berani mengeluarkan perkataan semacam itu di hadapan Hiat
Tiok Sian-jin " " bentak kakek itu dengan suara gemetar menahan kegusaran ha
tinya. Han Han ketawa dingin. "Mengapa aku harus jeri padamu ?" dia balas menghentak dengan tawar.
Hiat Tiok Sian Jin jadi mendongkol.
Biar bagaimana dia adalah seorang jago yang luar biasa, yang dengan
serulingnya pernah menggemparkan dunia persilatan dengan ularnya menempur
529 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
tujuh puluh sembilan orang Hwee-shio Siauw-lim-sie, dan dia memperoleh
kemenangan. Selama hidupnya dia belum pernah dikalahkan oleh lawannya, sehirgga
sikap congkak jadi menguasai dirinya.
Sekarang seorang anak muda yang menurut pandangannya masih bau pupuk
berani menantangnya begitu macam, maka hal itu jadi meluapkan darahnya.
Maka dari itu, dengan tidak mengeluarkan sepatah perkataan lagi, tahu-tahu
tubuhnya telah mencelat kepada Han Han.
Kedua tangannya juga bergerak dengan kecepataa yang luar biasa sekali.
Dia menyerang dengan tipu serangan yang mematikan dan bisa
membahayakan jiwa Han Han.
Tetapi biarpun usianya masih muda, tetapi Han Han kosen sekali.
Dia memiliki kepandaian yang tinggi dan dengan mengandalkan
kelihaiannya, maka Han Han bisa melihat kearah mana serangan Hiat Tiok .Sian
Jin itu. Disebabkan itu, dikala dia melihat kedua tangan si-kakek seruling haus
darah itu, menyambar kearah batok kepalanya dan dadanya, jalan darah Tie Mie
Hiatnya, yang terletak di dekat putik dadanya, Han Han cepat-cepat merobah
kedudukan kakinya Dengan berobah kedudukan kakinya itu maka serangan Hiat Tiok Sian Jin
pada kepalanya dapat diloloskan.
Sedangkan serangan yang satunya lagi, yang mengincer dada Han Han,
dipunahkaa oleh anak muda she Han itu dengan menangkis.
Kedua tangan mereka saling membentur dengan keras sekali, karena disertai
oleh Lwee-kaag yang kuat.
Terdengar suara benturan yang keras.
Han Han jadi terkejut waktu merasakan kehebatan tenaga dalam si kakek.
Waktu tangannya menangkis tangan si kakek, dia merasakan tangan Hiat
Tiok Sian Jin seperti juga lempengan besi.
Untung saja dia mempunyai kepandaian yang tinggi, maka dengan
meminjam tenaga serangan Hiat Tiok Sian Jin itu Han Han dapat melompat
mundur ke belakang. Hiat Tiok Sian Jig juga terkejut waktu tangannya kena ditangkis oleh si-anak
muda she Han itu. 530 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Tadinya dia menduga bahwa anak muda she Han itu tentunya akan terbinasa
putus napas disebabkan pukulannya itu, atau setidaknya akan mengalami celaka
yang berat karena dia. telah mengerahkan delapan bagian tenaga dalamnya.
Namun, apa yang dibayangkannya itu berlainan dengan kenyataannya.
Selain Han Han tidak mengalami sesuatu malah dia dapat menangkis dengan
baik. Hanya wajah Han Han tampak agak pucat.
Hanya itu, tidak lebih. Dan, hal ini benar-benar membingungkan si kakek Hiat Tiok Sian Jin.
Kejadian luar biasa ini baru pernah dialaminya, belum pernah ada seorang
jago yang dapat menangkis satiap serangannya yang disertai oleh Lwee kang
delapan bagian itu. Pasti lawannya akan terbinasa atau terluka parah.
Dan Han Han ternyata lain dari jago-jago itu.
Dia masih dapat berdiri dalam keadaan sehat dan tenang, maka hal itu
membikin kegusaran Hiat Tiok Sian Jin tambah meluap.
Pertama-tama Hiat Tiok Sian Jin menyukai Han Han, karena dia melihat ada
sesuatu keluar biasaan di diri anak muda she Han tersebut.
Namun, setelah serangannya dapat dipunahkan oleh Han Han dengan begitu
mudah hal itu menerbitkam kemurkaan yang sangat pada dirinya, dia jadi
mempunyai maksud untuk membunuh dan melenyapkan Han Han dari permukaan
bumi. Dan maksud jahatnya ini terlihat dari cahaya matanya yaag memancar
bengis. Semua orang yang menyaksikan hal tersebut jadi menggidik, lebih-lebih
Wong Tie Hian jago tua she Wong tersebut, sampai mengeluarkan seruan tertahan.
Thio See Ciang sendiri berdiri mengawasi dengan pandangan mata yang
tajam. Biar bagaimana dia sebagai seorang Kauw-coe dari sebuah perkumpulan
yang besar, dia mengetahui dan dapat meraba-raba apa sebenaraya maksud
kedatangan dari Hiat Tiok Sian Jin tersebut ketempat Pek Bwee Kauw tersebut.
Jago tua dari seruling haus darah itu tenta mempunyai maksud-maksud
tertentu. Maka dari itu, walaupun Hiat Tiok Sian Jin sedang bertempur dengan Han
Han, yaeg boleh dihitung sebagai lawaa Pek Bwee Kauw, tohh kauw-coe Pek
Bwee Kauw tersebut tetap tidak tenang, dia berlaku hati-hati serta waspada, malah
531 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
secara diam-diam dia telah memerintahkan pada Siang-ji dan In In untuk
melakukan pengepungan yang ketat untuk berjaga-jaga kalau ada sesaatu kejadian
yang di luar dugaan. Di dalam waktu yang sangat singkat sekali, orang-orang Pek Bwee Kauw
telah mengurung secara diam-diam pada Wong Tie Hian, Han Han dan Hiat Tiok
Sian Jin! Hal itu dilakukan dengan rapih sekali, sehingga tidak tampak sedikitpun
bahwa sebetulnya ketiga orang yang bukan menjadi anggota Pek Bwee Kauw itu
telah terkurung rapat. Hanya Wong Tie Hian seorang diri yang memperhatikan terus keadaan
sekelilingnya. Sebagai seorang jago kawakan, dia mengetahui bahwa mereka telah
terkurung. Namun, jago she Wong ini memang telah nekad, dia bermaksud akan adu
jiwa dengan Thio See Ciang, maka itu dia tidak memperdulikan orang-orang Pek
Bwee Kauw yang mengurungnya itu, dia hanya memperhatikan Thio See Ciang,
Han Han dan Hiat Tiok Sian Jin, sebentar-sebentar Wong Tie Hian
memperdengarkan suara tertawa dinginnya ......
*Mukhdan*Dewi Kz*Budi S-Aditya
Bab 38 HIAT TIOK SIAN JIN atau si Seruling Haus Darah jadi semakin
mendongkol tidak dapat merobohkan Han Han setelah lewat beberapa jurus lagi.
Setiap menyerang, setiap kali juga Hiat Tiok Sian Jin menambah tenaganya,
sehingga Han Han biarpun tampaknya tenang-tenang saja menyambuti setiap
serangan si Seruling Haus Darah itu, tokh dengan sendirinya dia jadi gelagapan.
Malah, setelah lewat dua puluh jurus lebih lagi, Han Han semakin terdesak.
Lebih-lebih Hiat Tiok Sian Jin tidak mau memberikan kesempatan dan
waktu bagi anak muda she Han itu, dia menyarang terus menerus dengan serangan
berangkai dan lagi mematikan, sehingga Han Han jadi gugup tidak keruan.
Namun, tidak percuma Han Han telah di didik oleh beberapa orang guru
yaag lihai, yang kepandaian dan ilmu silat dari berbagai jago-jago silat kelas wahid
532 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
itu digabungkan dan dimiliki oleh Han Han, sehingga biarpun dia keripuhan
menerima setiap serangan Hiat Tiok Sian Jin, tokh si pemuda she Han tersebut
masih bisa mempertahankan diri terus.
Hiat Tiok Sian Jin semakin lama semakin sengit.
Dia benar-benar penasaran tidak bisa menjatuhkan pemuda she Han ini,
yang tadinya dia hanya memandang sebelah mata dan dianggap enteng olehnya.
Maka dari itu, setelah berselang beberapa jurus lagi. Hiat Tiok Sian Jin
mulai tidak sabar. Dengan cepat dia mengerahkan seluruh kepandaiannya kelengannya, dia
mengerahkan sampai keujung jarinya, kemudian dia memukul dengan jurus 'Siang
Tiang Pie Choen', serangan mana mengandung hawa pembunuhan, yang
menyebabkan semua orang yang menyaksikan jadi terkejut.
Lebih-lebih wajah Hiat Tiok Sian Jin pada saat itu sangat menyeramkan
sekali. Han Han juga telah melihat betapa bengisnya wajah Hiat Tiok Sian Jin.
Tetapi anak she Han tersebut tidak jeri dia meagerahan tenaga-dalamnya
juga waktu melihat Hiat Tiok Sian Jin menyerang dirinya dengan jurus yang hebat
itu, Han Han memutar tangannya setengah lingkaran, tangan kirinya dilonjorkan
kemuka, kemudian dengan mengeluarkan bentakan keras Han Han mengayunkan
kaki kanannya menyepak dengan tiba-tiba.
Inilah hebat sekali ! Han Han ternyata kosen luar biasa, biarpun si kakek Hiat Tiok Sian Jin
mempunyai kepandaian yang tinggi, dan menyerang lebih dulu, tetapi dengan
ditangkis oleh Han Han menggunakan cara yang seperti diatas, mau tak mau Hiat
Tiok Sian jin harus menarik pulang kedua tangannya karena kalau tidak tentu kaki
Han Han akan bersarang di selangkangan kakinya, berarti kemaluannya terhajar
telak, dan kalau kena jitu, pasti Hiat Tiok Sian Jin bisa terbinasa atau setidaktidaknya akan mengulun kesakitan hebat!
Begitu melompat kebelakang dan setelah dapat berdiri tetap lagi, mata Hiat
Tiok Sian Jin menatap Han Han dengan mendelik lebar menyeramkan.
"Bocah .....sebutkan gurumu sebelum aku mengirimmu ke Neraka ! " bentak
Hiat Tiok Sian Jin dengan suara meayeramkan.
Han Han juga balas menatap kakek yang bergelar Seruling Haus darah itu.
Sikapnya sangat tawar sakali, seakan juga dia tidak memandang sebelah mata.
533 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Hmm .....apakah orang sepertimu ini pantas menanyakan nama guruku yang
terhormat"!" balik tanya Han Han dengan suara mengejek.
Hiat Tiok Sian Jin merasakan dadanya seperti mau meledak.
Baru pertama kali inilah dia menerima hinaan dari seorang jago muda,
karena biasaaya, setiap jago-jago silat di daratan Tiong-goan, umumnya jeri sekali
terhadap diri kakek ini. Dengan tubuh gemetar menahan perasaan gusarnya, Hiat Tiok Sian Jin
menghampiri selangkah demi selangkah kepada Han Han, matanya memancarkan
nafsu akan membunuh dan mukanya sangat menyeramkan. Bengis.
Han Han cepat-cepat bersiap-siaga dan berwaspada dari segala sesuatu
kemungkinan. Dia bersiap-siap dari segala kemungkinan, karena si-kakek terlalu sering
melagukan gerakan yang tiba-tiba dan bisa membahayakan dirinya.
Maka dari itu, Han Han memasang matanya benar-benar melihat segala
tingkah laku si kakek. Napas Hiat Tiok Sian Jin memburu, mukanya merah padam, tangannya agak
menggigil seperti orang yang terserang hawa udara dingin, sebab dia menahan
marah dan sedang mengerahkan tenaga dalamnya.
Tiba-tiba, dikala dia telah melangkah semakin dekat dengan Han Han dan
jarak mereka hanya tertinggal beberapa langkah saja, Hiat Tiok Sian Jin
mengeluarkan bentakan yang nyaring, dia juga melompat tinggi, kemudian waktu
tubuhnya menukik turun, kedua tangannya bekerja cepat, menyeraag batok kepala
Han Han. Gerakan kakek itu cepat dan bertenaga, seperti juga seekor garuda yang
sedang mengincer mangsanya.
Han Han terkejut juga meayaksikan kehebatan tenaga yang digunakan oleh
kakek yang bergelar Hiat Tiok Sian Jin ini, dia menarik napasnya dalam,
mengumpulkan di Tan-tian, kemudian disalurkan dikedua lengannya, yang lalu
dipakai menangkis kedua serangan Hiat Tiok Sian Jin.
Kedua tangan mereka jadi saling bentur dengan beruntun dan mengeluarkan
Seruling Haus Darah Hiat Tiok Sian Jin Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
suara yang berisik. Hebat dari benturan itu !
Tampak Han Han terpental deagan mengeluarkan seruan tertahan dan kaget.
Begitu juga dengan Hiat Tiok Sian Jin !
534 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Dia lebih hebat lagi. Karena tubuhnya sedang melambung ke udara maka dia
tidak bisa mempunyai pegangan, di kala tubuhnya terdesak ke belakang, dia jadi
terpental dan terapung dengan kecepatan yang luar biasa.
Namun sebagai seorang jago yang kosen dan mempunyai kepandaian yang
tinggi sekali, dengan hanya bergulingan beberapa kali di udara, berpoksay, maka
dia bisa jatuh di tanah dengan kedua kakinya terlebih dahulu !
Itulah kehebatan Hiat Tiok Sian Jin !
Dan Han Han sendiri, dia juga bergulingan di tanah beberapa kali, sehingga
bajunya jadi kotor, namun dengan jalan begitu dia bisa membuang diri dan
menyelamatkan diriaya dari gencetan dua tenaga raksasa yaag tadi terbentur.
Waktu berdiri kembali, Han Han menggunakan jurus Ikan Lee ie meletik, dan
dengan lincah serta gesit sekali, dia telah berdiri lagi !
Kedua lawan jadi saling berdiri berhadap-hadapan lagi dengan penuh
kewaspadaan. Kalau Hiat Tiok Sian Jin mempunyai wajah yang seram, bengis dan
menakutkan, adalah Han Han mempnayai wajah yaag cakap dan penuh
kewaspadaan. Kedua lawan saling maju selangkah demi selangkah dengan penuh
ketegangan. Sedikit lengah, berarti jiwa mereka melayang dan menghadap raja akherat !
Wong Tie Hian yang menyaksikan hal tersebut jadi berdebar keras hatinya.
Kalau dia terjun kegelanggang membantu Han Han menghadapi seruling
haus darah itu, berarti dia mengundang orang-orang Pek Bwee Kauw untuk
mengepungnya. Tetapi nntuk berdiam diri saja terang Wong Tie Hian tidak bisa, apa lagi
dilihatnya Hiat Tiok Sian Jin telah mulai menggunakan seruling mautnya, yang
digoyang-goyangkan kekiri dan kekanan.
Seruling itu yang ditakuti oleh jago-jago di rimba persilatan !
Itulah sebabnya seruling itu diberi nama Seruling Haus Darah, karena setiap
seruling itu bergerak menyerang lawan, pasti selalu lawannya akan binasa atau
sedikitnya luka berat ! Sekarang Hiat Tiok Sian Jin telah menggunakan serulingnya itu untuk
menempur Han Han, dan ini berarti bahwa Han Han akan menghadapi bahaya
yang besar. 535 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Hati Wong Tie Hian jadi tambah berdebar, dia mengawasi dengan mata tak
berkedip. Kegelisahan meliputi diri jago tua she Wong tersebut, dia menguatirkan
keselamatan diri Han Han.
Kalau sampai terjadi sesuatu di diri pemuda she Han itu, dia tentu yang tidak
akan enak hati. Pada saat itu, Thio See Ciang sendiri sedang mengawasi jalannya
pertempuran dengan bermacam-macam akal memenuhi benaknya.
Dia sedang memikirkan cara untuk mengadu Han Han dan Hiat Tiok Sian
Jin Rfimnai kedua"nya terbinasa, dan dengan sen? dirinya dia akan ringan
menghadapi Wong Tie Hian, sebab dengan hilangnya pembantu yang selalu
diandalkan oleh Wong Tie Hian itu, jaso tua she Wong tersebut pasti akaa bertekuk
larut padanya, berarti itu kemenangan untuk dirinya?
Maka dari itu, jalannya pertempuran tak pernah terlepas dari mata Thio See
Ciang. Orang she Thio yang menjadi kauw-coe dari Pek Bwee Kauw tersebut juga
melihat bahwa Han Han dan Hiat Tiok Sian Jin mempunyai kepandaian yang
hampir berimbang, hanya si-kakek Seruling Haus Darah menang setingkat, dan itu
pun disebabkan usia Han Han terpaut jauh kalau dibandingkan dengan kakek tua
yang bergelar Hiat Tiok Sian Jin, dengan sendirinya Han Han kurang latihan dan
kurang pengalaman. Han Han dan Hiat Tiok Sian Jin pada saat itu telah saling berhadap-hadapan
lagi. Mata mereka tidak berkedip memandang lawan masing-masing untuk
bersiap-siap saling tempur lagi.
Han Han sendiri agak kewalahan.
Tadi dia merasakan bahwa tenaga Lwee-kangnya masih kalah satu tingkat
kalau dibandingkan dengan Hiat Tiok Sian Jin tadi dia dapat mengimbanginya
hanyalah disebabkan dia menggunakan tipu meminjam tenaga memukul lawan.
Coba waktu Hiat Tiok Sian Jin tadi menyerang dan Han Han menangkis
dengan jalan kekerasan, pasti anak muda itu akan terluka di dalam.
Atau setidak-tidaknya dia akan memuntahkan darah merah yang segar !
Maka dari itu, selanjutaya Han Han memikirkan cara untuk merobohkan
jago tua yang kosen luar biasa itu.
536 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Dia menghindarkan diri dari ada kekerasan, karena biar bagaimana Han Han
tahu, dirinya tidak akan dapat mengatasi tenaga Lwee-kang si-kakek.
Dari itu, dia mencari jalan lembek untuk merobohkau kakek tersebut.
Hiat Tiok Sian Jin juga tadinya tidak menduga bahwa Han Han mempunyai
kepandaian yang mengejutkan dirinya ! Sedikitpun dia tidak menduganya bahwa si
bocah kecil yang tadinya dianggap masih bau pupuk, ternyata bisa menandingi
dirinya ! Mata Hiat Tiok Sian Jin berkilat-kilat waktu dia memandang Han Han.
"Apakah, kau tetap tidak mau menyebutkan nama gurumu, bocah?" bentak
si-kakek. Han Han tertawa dingin. "Kau tidak mempunyai harga mengetahui siapa guruku!" menyahuti Han
Han dengan tawar, dia sengaja bersikap angkuh begitu untuk memancing
kegusaran si-kakek. Kalau memang si-kakek murka, dengan kegusaran yang meluap-luap, Han
Han lebih mudah merebut kemenangan.
Sebab biasaaya kalau orang sedang marah atau gusar, tentu berpikirnya tidak
sesempurna orang yang tenang.
Dengan sendirinya, akan mudah di jatuhkan, dirobohkan dan
dipecundanginya. Han Han mau mengambil dari segi itu, dan dengan kelembekan itu, dia akan
merobohikan kakek yang bergelar Seruling Haus Darah, yang sangat ditakuti oleh
orang-orang dunia persilatan !
Melihat Han Han masih tidak membuka serangan, Hiat Tiok Sian Jin
menduga Si-anak muda she Han ini jeri kepadanya.
Dia memutar serulingnya semakin cepat, dan suatu ketika dengan
mengeluarkan suatu teriakan yang nyaring, dia melompat dengan kegesitan yang
luar biasa. Serulingnya mengincar jalan darah Pa-Lie Hiatnya Han Han, dan kalau
sampai jalan darah Pa Lie Hiatnya Han Han yang terletak di dekat dada itu kena
tertotok telak oleh serulingnya Hiat Tiok Sian Jin, pasti napas anak muda she Han
ita akan terhenti, dia akan menjadi binasa penasaran, sebab pernapasannya akan
berhenti mendadak ! Han Han melihat ketelengasan dari lawan yang menyerang dengan jurus
yang mematikan itu, hatinya jadi mendongkol.
537 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Hmmm ..... kau selalu menyerang dengan menggunakan serangan-serangan
yang mematikan, pada hal di antara kita tak ada permusuhan apapun !" pikir Han
Han dengan penuh kemendongkolan. "Baiklah ..... aku juga tidak akan berlaku
sungkan-sungkan lagi kepadamu! "
Dan setelah berpikir begitu, maka dengan cepat Han Han mengerahkan
tenaga dalamnya. Dia menunggu sampai ujung seruling Hiat Tiok Sian-jin itu hampir
mengenai kulitnya, dia berkelit dengan kegesitan yang luar biasa,
Juga sambit berkelit Han Han tidak tinggal diam, dia bukan hanya berkelit
saja, jari telunjuk tangan kanannya menyentil seruling itu,
"Takkk !" terdengar suara sentilan itu menyentuh seruling kayu si kakek.
Tampak seruling milik Hiat Tiok Sian Jin patah tiga dan jatuh ke tanah.
Hal ini mengejutkan Hiat Tiok Sian Jin dia sampai mengeluarkan seruan
terperanjat dan cepat-cepat melompat ke belakang dengan wajah yang berubah
pucat. Han telah berdiri tegak. "Hmm ..... hanya sebegitu saja kepandaianmu ! " tegur Han Han mengejek.
"Tidak berarti banyak bagiku !"
Wajah Hiat Tiok Sian Jin yang telah pucat itu berubah jadi merah padam,
tubuhnya gemetar menahan perasaan gusarnya!
"Bocah setan !" bentaknya dengan suara gemetar. "Kau ..... kau telah
merusak seruling pusakaku ! Hmmm ..... biarpun kau lari keujung dunia, tetap kau
harus mampus di tanganku !"
Dan setelah berkata begitu, dengan kalap Hiat Tiok Sian Jin menyerang Han
Han dengan menggunakan beberapa jurus berangkai dan mematikan.
Han Han mendengus mengejek, cepat-cepat dia merobah kedudukan
kakinya, sehingga dia dapat mengelakkan serangan-serangan Hiat Tiok Sian Jin
dengan mudah. Tetapi karena sedang kalap dan gusar, maka Hiat Tiok Sian Jin telah
mengerahkan seluruh kepandaiannya mendesak terus kepada Han Han
menggunakan serangan-serangan yang berbahaya sekali, maka lama kelamaan Han
Han jadi kewalahan dan sibuk mengelaki atau menangkis saja setiap serangan
lawan .....dia seperti juga jadi hanya membela diri belaka .....!
*Mukhdan*Dewi Kz*Budi S-Aditya
538 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
WONG TIE HIAN yang memang sejak tadi sudah gelisah, sekarang waktu
melihat Han Han terdesak hebat, jadi tambah gelisah sekali.
Lebih-lebih waktu melihat Hiat Tiok Sian Jin menyerang dengan tangan
kanannya dan dapat ditangkis oleh Han Han, namun sedang si pemuda she Han
repot menangkis serangan Hiat Tiok Sian Jin itu, tangan dari Seruling Haus Darah
itu telah meluncur akan mencengkeram dada Han Han.
Ini benar-benar mengejutkan Wong Tie Hian dia bukan bUaya
mengeluarkan seman tertahan, tetapi juga telah menjejakan kaki-nya serta
tububnya mencelat dengan cepat kearah si Seruling Haus Darah itu.
Dia bermaksud akan membantui Han Han menghadapi kakek yang ganas itu.
Namun, di kala tubuh Wong Tie Hian sedang mengapung di udara, tiba-tiba
sesosok tubuh lainnya memapakinya.
Wong Tie Hian terkejut, karena orang itu muncul begitu tiba-tiba dan di luar
dugaannya, apa lagi tubuh jago tua she Wong itu sedang mengapung di udara,
maka dia jadi lebih terperanjat waktu orang yang mendadak muncul memapakinya
itu menyerang ke-arah batok kepalanya !
Cepat-cepat Wong Tie Hiau mengempos semangatnya, dia mengangkat
tangannya, dan 'dukkk !' terdengar suara benturan tangan yang keras.
Tubuh Wong Tie Hian dan orang itu roboh di tanah.
Tetapi Wong Tie Hian kosen, dia dapat berpoksay di udara. sehingga dia
tidak sampai jatuh terbanting.
Begitu juga orang itu, yang telah merintangi maksud dari Wong Tie Hian.
Waktu jago tua she Wong itu telah dapat berdiri tetap, maka dia dapat
melihatnya, bahwa orang yang berusaha menghalangi dirinya itu ternyata adalah
Thio See Ciang, itu Kauw-coe dari Pek Bwee Kauw yaag menjadi musuh besaraya
.....! Betapa gusarnya Wong Tie Hian, tubuhnya sampai menggigil menahan
perasaan gusarnya itu. "Kau ..... kau ..... " katanya terputus-putus sambil mendelik kepada See
Ciang. Si Kauw-coe Pok Bwee Kauw tertawa sabar.
"Wong Toako, biarkanlah mereka itu bertempur dengan jajur, tidak perlu
kita mencampurinya ! " kata Thio See Ciang dengan suara setengah menegur. "Tak
539 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
baik kalau kita main keroyok, karena itu akan membawa akibat yang tidak baik
bagi kita sendiri juga !"
Wajah Wong Tie Hian jadi berubah merah padam, dia bergusar tanpa daya.
Dia melirik memandang kearah gelanggang pertempuran lagi.
Dilihatuya Han Han dan Hiat Tiok Sian Jin sedang bertempur dengan
masing-masing mengerahkan kepandaian mereka. Tak ada seorangpun di antara
mereka mau mengalah. Rupanya mereka sedang mengerahkan seluruh kepandaian dan tenaga
mereka itu untuk mengadu jiwa, demi menentukan siapa yang akan keluar sebagai
pemenaug pada akhirnya ! Namun, sebagai seorang jago silat yang telah kawakan, maka sekali pandang
saja, Wong Tie Hian segera juga mengetahui bahwa Han Han terdesak di bawah
angin, dan dia terdesak sekali, agak kewalahan.
Menyaksikan itu, Wong Tie Hian jadi tambah gelisah lagi.
Entah berapa kali dia melirik kearah Thio See Ciang, dia mengharap-harap
orang she Thio yang menjadi Kauw-coe dari Pek Bwee Kauw itu lengah, dan dia
akan bisa menggunakan kesempatan untuk membantu Han Han mengepung si
Seruling Haus darah ! Tetapi Thio See Ciang ternyata licik sekali.
Thio See Ciang bukan saja kepandainnya juga kosen, pun otaknya licin
sekali, cerdas luar biasa.
Pandangan matanya tidak pernah terlepas dari Wong Tie Hian, dan setiap
kali orang she Wong itu melirik padanya, maka Thio See Ciang selalu tersenyum
sambil menganggukkan kepalanya.
Hal ini menambah kemendongkolan Wong Tie Hian, si jago tua she Wong
jadi gusar dan mendongkol. Namun Wong Tie Hian bergusar atau mendongkol
tanpa daya, karena dia memaklumi dan menyadarinya bahwa kepandaiannya masih
berada di bawah Han Han, dan dengan sendirinya dengan terjunnya dia ke dalam
gelanggang pertempuran mungkin hanya akan menambah kerepotan Han Han
untuk melindungi dirinya.
Maka dari itu, dari bersangsi, akhirnya Wong Tie Hian jadi mengambil
kepatusan yang tetap. Dia jadi tenang kembali. Dia telah mengambil keputusan tidak akan turun kegelanggang pertempuran
dulu, dia hanya akan meayaksikan dulu bagaimana perkembangan selanjutnya.
540 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Kalau memang Han Han benar-benar mengalami cidera, mau tak mau dia
akan mengadu jiwa demi membela Han Han.
Maka dari itu, dengan tenangnya pikiran jago tua itu, dia bisa memandang
dan mengikuti jalannya pertempuran dengan baik sekali.
Adalah Han Han yang repot sekali setiap kali mengelakkan setiap serangan
Hiat Tiok Sian Jin. Setiap serangan dari si Seruling Haus Darah itu sangat berbahaya sekali,
mematikan dan bisa membahayakan jiwa.
Sekali saja terserang, pasti Han Han akan terbinasakan di saat itu juga !
Harus diketahui, selain tenaga Lwee-kang Hiat Tiok Sian Jin sangat
sempurna, pun setiap jurus serangannya itu selalu mengincar tempat-empat yang
berbahaya, pula selalu mengiucar jalan darah yang mematikan !
Maka dari itu, Han Han tidak bisa memandang enteng atau membuat main
begitu saja ! Mau atau tidak dia juga harus mengerahkan tenaga dalamnya untuk
menangkis atau mengelakkan setiap serangan dari Hiat Tiok Sian Jin.
Adalah si-kakek yaag bergelar si Seruling Haus Darah itu, dia juga
dicengkeram oleh kebimbangan dan kegelisahan.
Entah sudah berapa ratus jurus dilewatkan, tetapi tetap saja dia tidak bisa
merobohkan Han Han dan tidak bisa merebut kemenangan dari pertempuran itu !
Inilah luar biasa sekali !
Di dalam sejarah hidupnya, Hiat Tiok Sian Jin baru kali ini mengalami hal
serupa ini! Biasaaya tidak pernah lebih dari seratus jurus, pasti lawannya akan dapat
dirobohkannya ! Tetapi sekarang, setelah lewat empat ratus jurus lebih, dia masih tidak dapat
Seruling Haus Darah Hiat Tiok Sian Jin Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
merobohkan Han Han! Malah yang lebih hebat lagi, yang membuatnya jadi malu pada dirinya, malu
berbareng gusar dan mendongkol, Han Han hanyalah merupakan seorang bocah
bau pupuk di dalam pandangan matanya.
Semakin dipikir, semakin mendongkol saja Hiat Tiok Staa Jia dan darahnya
juga semakin bergolak. Maka dari itu, serangan-serangannya jadi semakin hebat dan semakin kuat.
Dia telah mengerahkan seluruh tenaga dalamnya.
541 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Yang repot dan keripuhan adalah Han Han, dia jadi gugup menerima
serangan-serangan yang mematikan dan sangat hebat dari si Seruling Haus Darah
ita. Pernah, Han Han pada suatu kali harus bergulingan di tanah, demi
menghindarkan tendangan berantai dari si iblis tua Seruling Haus Darah tersebut.
Namun, belum lagi Han Han bangun berdiri, Hiat Tiok Sian Jin telah
mengejarnya, telah menyerangnya lagi dengan hebat!
Wong Tie Hian melihat itu, dia menjerit kaget dan akan melompat maju.
Tetapi tiba-tiba dia teringat kepada Thio See Ciang.
Waktu dia menoleh kepada Kauw coe Pek Bwee Kauw itu, maka dilihatnya
See Ciang sedang mengawasi dirinya sambil tersenyum penuh arti.
Dengaa sendirinya Wong Tie Hian mengerti maksud dari senyum orang she
Thio itu. Kalau memang Tie Hian menyerang maju untuk membela Han Han, terang
hal itu akan dihalang-halangi oleh Kauw-coe Pek Bwee Kauw itu.
Maka, alangkah gusarnya Tie Hian.
Tetapi, waktu dia akan berlaku nekad untuk menerjang maju juga, dia
melihat Han Han telah berhasil mengelakkan serangan-serangan Hiat Tiok Sian Jin
yang terakhir, malah anak muda she Han itu telah dapat berdiri lagi dan saling
bertempur dengan hebat dengan si-kakek Seruling Haus Darah !
Wong Tie Hian menarik napas lega.
Dia jadi membatalkan maksudnya akan membantui si-anak muda she Han
itu. Dengan sendirinya Tie Hian jadi berdiri menjublek menyaksikan
pertempuran antara Hiat Tiok Sian Jin dengan Han Han yang semakin lama jadi
semakin hebat ! Kedua beiak pihak belum ada yang kalah hanya baru tampak Han Han agak
terdesak. Tetapi itupun bukan berarti bahwa Han Han akan terjatuh di dalam tangan
Hiat Tiok Sian Jin, karena di dalam pertempuran itu juga, Hiat Tiok Sian Jin
sendiri jadi kewalahan dan was-was akan kalah atau dirobohkan oleh Han Han !
Maka dari itu, tidak pernah Hiat Tiok Sian Jin memberikan kesempatan
kepada Han Han untuk bernapas.
Dia selain meIancarkan serangan berangkai, yang menyebabkan Han Han
harus mengerahkan tenagaaya menangkis atau mau kelit setiap serangan orang.
542 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Tetapi, dengan berbuat begitu, sebetulnya Hiat Tiok Sian Jin telah
melakukan suatu kesalahan, suatu kesalahan yang tidak bisa disebut kecil!
Mengapa "! Karena dengan menyerang secara bernafsu dan secara berangkai terus
menerus, itu memakan banyak tenaganya, apa lagi usia Hiat Tiok Sian Jin sudah
agak lanjut, maka dari itu, tidak heran, semakin lama semangatnya semakin
berkurang, dan juga napasnya telah memburu hebat !
Hal itu disadari oleh Hiat Tiok Sian Jin setelah kasip dan terlambat.
Berbeda dengan Han Han. Semakin bertempur semangatnya jadi semakin terbangun dan keletihan jadi
lenyap pada dirinya. Dia adalah seorang anak muda, yang sedang mempunyai tenaga kuat dan
semangat yang luar biasa.
Maka dari itu, semakin lama semakin tampak, bahwa Hiat Tiok Sian Jin
berbalik jadi terdesak oleh Han Han.
*Mukhdan*Dewi Kz*Budi S-Aditya
(Bersambung) 543 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
JILID XIV S EMUA orang yang berada disitu memandang dengan mata tak berkedip
kearah pertempuran yang seru luar biasa.
Lebih-lebih Wong Tie Hian dan Kauw-coe Pek Bwee Kauw itu, yaitu
Thio See Ciang. Tampak In In juga memandang dengan penuh kekuatiran, biar bagaimana
dia menguatirkan keselamatan diri Han Han.
Pertempuran antara Han Han dengan si kakek Hiat Tiok Sian-jin semakin
lama jadi semakin hebat, luar biasa sekali cara bertempur mereka, sehingga setiap
jurus yang dikeluarkan oleh kedua orang itu adalah jurus-jurus yang mematikan,
angin serangan dari kedua jago yang sedang bertempur itu menderu-deru dengan
hebat, angin dari setiap serangan itu menerbangkan debu di sekitar mereka.
Hiat Tiok Sian-jin sedikit juga tidak menduga bahwa hari ini dia bisa
menemui seorang jago yang dapat menandingi kepandaiannya.
Malah yang luar biasa sekali, Han Han masih berusia muda sekali. Itulah
yang membingungkan Hiat Tiok Sian-jin.
Semakin bertempur Hiat Tiok Sian-jin merasakan bahwa dirinya semakin
terdesak, malah Han Han tampak lebih bersemangat dan perlahan-lahan berada di
atas angin ! Inilah hebat! Kalau sampai dirinya kena dirobohkan oleh Han Han, si bocah yang masih
ingusan menurut anggapan Hiat Tiok Sian-jin, maka nama besar Hiat Tiok Sian-jin
yang telan terkenal dan disegani oleh jago-jago di dalam kalangan Kang-ouw, akan
punah hancur berantakan, dan berarti juga bahwa dirinya tidak akan bisa
menancapkan kakinya di daratan Tionggoan kembali.
Maka dari itu dengan penuh kemendongkolan Hiat Tiok Sian-jin
melancarkan serangan-serangan yang lebih hebat lagi, yang mematikan.
Semakin lama bertempur, Han Han jadi tambah kosen dan bersemangat.
Anak muda ini juga semakin bisa mengendalikan kegugupannya, dia jadi lebih
tenang, dan bisa melihat dimana kelemahan-kelemahan diri kakek yang bergelar
Seruling Haus Darah ini .....!
544 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Han Han juga bukan hanya menangkis setiap serangan dari Hiat Tiok Sianjin, diapun selalu melancarkan serangan-serangan yang membikin Hiat Tiok Sianjin jadi kewalahan.
Saking sengitnya Hiat Tiok Sian-jin menghadapi setiap serangan Han Han
yang membuat jadi terdesak begitu macam, dia jadi mengeluarkan teriakanteriakan yang keras gemuruh sekali, menyatakan kemendongkolan dan kegusaran
hatinya. Juga Hiat Tiok Sian-jin bukan hanya berteriak-teriak begitu saja, dia
melancarkan pula serangan yang nekad, seperti juga akan mengadu jiwa dengan
pemuda she Han tersebut. Han Han terkejut juga melihat kenekadan kakek itu.
Kalau memang dia melayani kenekadan si kakek, maka dia seperti juga akan
binasa berdua, dan hal itu tak diingini oleh si pemuda,
Tetapi, disebabkan Han Han masih memikirkan keselamatan untuk mereka
berdua, maka dia selalu melancarkan serangan menangkis atau mengelakkan
serangan si kakek menyebabkan Han Han jadi bertempur sambil main mundur.
Melihat halnya si pemuda she Han itu, Wong Tie Hian jadi berkuatir benar.
Dan berbeda dengan Thio See Ciang, dia malah tersenyum waktu
manyaksikah Han Han agak terdesak lagi.
Han Han sendiri sambil bertempur sambil memutar otak untuk mencari jalan
keluar yang sebaik-baiknya.
Ketika Hiat Tiok Sian-jin sedang melancarkan serangan 'Pat Pie Tiang Wie '
pada dirinya, dengan gerakan kedua tangan seperti akan mencengkeram kepala
Han Han, juga kaki kirinya menyepak ke arah selangkangan paha Han Han, anak
muda she Han itu cepat-cepat memutar tububnya setengah lingkaran, kemudian
menggeser kaki kanannya, sehingga tubuhnya jadi doyong keselatan dan dengan
begitu cengkeraman kedua tangan si kakek dari seruling Haus Darah itu dapat
dielakkannya. Tendangan Hiat Tiok Sian-jin juga dielakkan dengan jalan menyampok
keras sekali oleh tangan kanannya Han Han, menyebabkan bentrokan yang keras.
"Dukkk!" terdengar kaki Hiat Tiok Sian-jin dan tangan Han Han ierbentur
keras. Tampak keduanya jadi terhuyung mundur.
545 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Rupanya benturan dari kaki dan tangan mereka tadi begitu hebat, sebab
kedua-duanya sedang mengerahkan tenaga raksasa yang terbentur itu
menimbulkan suara yang keras sekali.
Han Han dengan cepat telah dapat menguasai dirinya dan berdiri tetap
kembali. Tetapi keadaan Hiat Tiok Sian-jin agak berbeda dengan Han Han.
Tadi begitu kakinya kena ditangkis oleh tangan Han Han, dia merasakan
kakinya begitu sakit, dan waktu dia terhuyung, hampir saja dia roboh terguling,
sebab kakinya dirasakan begitu nyeri dan sakit sekali.
Untung saja dia sebagai seorang jago yang kosen sekali mempunyai
kepandaian yang tinggi, sehingga setelah terhuyung-huyung beberapa langkah, dia
bisa menguasai dirinya, dan berdiri lagi dengan tubuh yang agak doyong ke
belakang. Dengan meringis menahan rasa sakit di kakinya, kakek itu mendelik ke arah
Han Han. Tadi Hiat Tiok Sian-jin kaget berbareng sakit, sehingga dia jadi seperti
kesima sesaat lamanya. Han Han sendiri telah mendengus.
"Kau kakek tua renta, lebih baik menggelinding dari tempat ini sebelum
kukirim ke neraka !" Kata Han Han dengan suara yang dingin sekali;
Kakek Hiat Tiok Sian-jin jadi semakin gusar.
"Bocah busuk ! Ternyata kau terlalu kepala besar!" katanya dengan bengis.
"Jangan kau bergirang dulu karena selalu dapat mengelakkan setiap seranganku !
Nah, sekarang kau terimalah kematianmu!" Membarengi dengan habisnya
perkataan si kakek, Hiat Tiok Sian-jin telah menjejakkan kedua kakinya, tubuhnya
mencelat ke arah Han Han, tangannya bergerak dengan kecepatan yang luar biasa,
dan selagi tubuhnya melambung begitu, kedua kakinya tertekuk, sehingga
sambaran tubuhnia ke arah Han Han menyerupai sambaran seekor rajawali besar
yang sedang menerjang mangsanya.
Angin serangan dari si kakek juga dapat dirasakan oleh Han Han, walaupun
serangannya itu masih belum sampai pada sasarannya, Angin serangannya Hiat
Tiok Sian-jin itu pedas dan kuat sekali.
Cepat-cepat Han Han memasang kuda-kuda yang kuat dengan mengarahkan
tenaga Lwee-kang-nya yang murni kepada kedua lengannya dan pada kedua
kakinya, sehingga tubuhnya jadi berdiri tegak bagaikan tonggak yang kuat sekali.
546 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Kemudian dengan mengeluarkan seruan yang keras, Han Han mengangkat
kedua tangannya secara mendadak, disaat itu serangan Hiat Tiok Sian-jin telah
tiba. Kedua pasang tangan itu jadi bentrok dengan hebat.
Tubuh Han Han terpental sampai membentur pohon, dan pohon itu roboh
terbentur oleh tubuh si anak muda
Tetapi Han Han tidak mengalami cidera apa-apa, karena sebelumnya dia
memang telah bersiap-siap, telah mengerahkan tenaga murninya keseluruh
tubuhnya, yang menyebabkan punggungnya kebal waktu menubruk batang pohon.
Namun berbeda sekali keadaan Hiat Tiok Sian-jin.
Tadi begitu kedua tangannya kena ditangkis oleh Han Han, Hiat Tiok Sianjin me-rasakan kedua, tangannya itu seperti juga menghajar tembok baja yang kuat
sekali. Juga Hiat Tiok Sian-jin merasakan semacam tenaga panas mengalir
menerobos ke dalam tangannya, kemudian menjalar dengan kuatnya ke dada,
sehingga tanpa disadari oleh Hiat Tiok Sian-jin, dia menjerit tertahan, tubuhnya
terpental, ambruk ke tanah dengan wajah yang pucat pias!
Semua orang yang menyaksikan hal itu jadi mengeluarkan seruan tertahan.
Hiat Tiok Sian-jin adalah seorang jago kawakan yang kosen luar biasa, yang
telah, merobohkan beratus-ratus jago lihai di rimba persilatan. Tetapi sekarang dia
bisa dirobohkan oleh seorang pemuda yang belum mempunyai nama !
Inilah hebat akibatnya bagi Hiat Tiok Sian-jin
Selain dia menderita malu pada saat itu juga, karena dia dapat dirobohkan
oleh Han Han di bawah pandangan beratus-ratus orang Pek Bwee Kauw dan Wong
Tie Hian pula Hiat Tiok Sian jin akan runtuh nama besarnya .....!
Dengan sengit dan wajah yang masih pucat, Hiat Tiok Sian-jin akan
melompat berdiri. Belum lagi dia dapat berdiri dengan tetap dan tubuhnya masih bergoyanggoyang, Han Han telah melompat dan mengulurkan tangannya menotok jalan
darah Cie-ma-hiatnya si kakek.
Hebat totokan Han Han itu.
Hiat Tiok Sian-jin tidak sempat untuk mengelakkan, dia hanya kaget waktu
jalan darahnya itu kena ditotok oleh si pemuda, dan Hiat Tiok Sian-jin hanya bisa
mengeluarkan seruan tertahan, kemudian tubuhnya terguling lagi tubuhnyapun
kaku dalam keadaan tertotok!
547 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Semua orang yang menyaksikan itu juga mengeluarkan seruan kaget.
Hanya Wong Tie Hian yang berjingkrak girang.
Han Han berdiri bengis di sisi si kakek Seruling Haus Darah itu.
"Hmm kakek tua .....tadi sudah kukatakan, lebih baik sebelum mengalami
cidera kau cepat-cepat menggelinding dari tempat ini, namun kau benar-benar
tidak tahu selatan, kau berkeras ingin menempur dan membinasakan aku! Maka,
sekarang jangan harap kau bisa hidup terus ! Kau adaiah seorang kakek jahat yang
harus diienyapkan dari permukaan bumi ini !"
Mata Han Han tajam sekali mengawasi Hiat Tiok Sian jin.
Dilihatnya wajah kakek itu pucat sekali, berobah merah, kemudian berobah
pucat kembali. Rupanya si kakek malu berbareng murka, karena dirinya sampai dirobohkan
oleh Han Han. Tetapi untuk memaki dia tidak bisa, mulutnya kejang, dan begitu juga
tubuhnya yang kaku tertotok, sehingga dia tidak bisa bergerak,
Hiat Tiok Sian-jin berusaha mengerahkan tenaga Lwee-kangnya untuk
membuka jalan darahnya. Tetapi walaupun dia telah mengerahkan sembilan bagian tenaga Lweekangnya untuk membuka totokan Han Han itu, tetap saja dia tidak berhasil.
Han Han melihat lagak orang, dia mendengus dengan suara yang dingin
sekali. "Hmmm .....kakek kepala besar !" bentak pemuda itu. "Bukalah totokanku
itu Kalau memang kau mempunyai kemampuan untuk membukanya !" ejek Han
Han. Wajah Hiat Tiok Sian-jin tampak berobah dari pucat menjadi merah,
kemudian berobah menjadi hijau. kemudian berobah kembali menjadi pucat.
Matanya juga tampak melotot besar, rupanya dia sangat murka berbareng
penasaran sekali. Melihat keadaan si kakek, kembali Han Han mendengus dengan suara
mengejek. "Hmm ..... dengan robohnya kau ini, sebetulnya aku harus menghajar kau
sampai binasa! Tetapi mengingat kau memang seorang jago yang cukup kosen,
maka tentunya dengan dirobohkan secara begini, kau penasaran sekali ....." kata
Han Han dengan suara yang tawar. "Baiklah ! Aku akan memberikan kepadamu
548 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
sekali lagi kesempatan kepadamu melawanku ! Aku akan membuka totokan itu !
Mari kita bertempur lagi secara jantan !"
Mendengar perkataan Han Han, Wong Tie Hian jadi kaget sekali, dia sampai
berjingkrak menghampiri Han Han.
"Han Lao-tee "---!" suaranya penuh kekuatiran.
Han Han mengetahui bahwa Wong Tie Hian menguatirkan keselamatan
dirinya, maka dia jadi berterima kasih kepada jago tua she Wong itu. Han Han juga
mengetahui bahwa Wong Tie Hian tidak menyetujui bahwa dirinya akan
membebaskan si kakek dan mereka bertempur kembali, dan Han Han mengetahui
keinginan Wong Tie Hian, yaitu membunuh si kakek dengan menggunakan saat si
kakek sedang tak berdaya itu, karena si kakek benar-benar berbahaya sekali.
Seruling Haus Darah Hiat Tiok Sian Jin Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Tetapi sebagai seorang pemuda yang berjiwa besar, dan jantan sekali, Han
Han tidak mau melakukan perbuatan semacam itu, yang mungkin akan dikatakan
sangat rendah sekali oleh jago-jago rimba petsilatan, membunuh orang dalam
keadaan tak berdaya seperti Hiat Tiok Sian-jin itu.
Dengan teisenyum Han Han berkata: "Biarlah Wong Loo-cianpwee .....
biarkanlah kakek itu memperoleh kepuasannya dalam menghadapi kematiannya,
kalau tidak dia tentu akan menjadi setan penasaran !" dan setelah berkata begitu
Han Han tertawa agak keras, tertawa mengejek.
Hiat Tiok Sian-jin jadi tambah gusar, dia murka bukan main.
Tetapi Hiat Tiok Sian-jin murka tanpa daya, karena tubuhnya masih kejang
dan totokan Han Han masih belum lagi dibuka oleh anak muda itu.
Wong Tie Hian tidak bisa berkata apa-apa lagi, dia hanya bisa mengangguk
sambil berkata: "Hati-hatilah Lao-tee.....dia seorang kakek yang jahat dan kejam
sekali !" Han Han mengangguk. "Akan kuhadapi dengan penuh ketabahan, percayalah Wong Loo-cianpwee,
dia tidak mungkin bisa menghadapi Chit cie-kun ciptaanku !" kata Han Han
tersenyum. Wong Tie Hian kembali kepinggir gelangHang.
Han Han melirik kearah In .In.
Tampak nona Thio itu juga sedang menatap dia dengan pandangan kuatir
sekali, mungkin nona Thio menguatirkan keselamatan jiwa anak muda itu.
Waktu mata mereka saling bentrok, maka Han Han menunduk, sedangkan
nona Thio telah melengos memandang kearan lainnya,
549 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Han Han kemudian menghampiri Hiat Tiok San-jin. Diambilnya sebutir
batu, kemudian dengan menyentil menggunakan kedua jari tangannya, Han Han
telah menimpukkan batu kecil itu pada jalan darah Hiat Tiok Sian-jin.
Batu itu meluncur dan tepat menghajar jalan darah Hiat Tiok Sian-jin yang
tertotok. Begitu terbuka totokannya, Hiat Tiok Sian-jin melompat bangun dengan
murka. Tetapi, waktu kakinya menginjak tanah, dia roboh lagi ke tanah.
Melihat lagak orang, Han Han tertawa.
"Uruti dulu jalan darahmu yang tadi tertotok, karena darah itu belum
berjalan lancar !" Han Han memperingatinya.
Tetapi Hiat Tiok Sian-jin menganggap bahwa perkataan anak muda tersebut
adalah ejekan. Namun, kalau memang dia tidak menguruti, jelas dia tidak bisa memperoleh
kesegarannya cepat-cepat.
Maka dari itu, biarpun dia gusar sekali, dan juga biar dia merasa malu, toch
dia menguruti juga jalan darahnya yang baru terbuka itu.
Sedang si kakek menguruti jalan darahnya itu, agar aliran darahnya lancar
kembali, Thio See Ciang jadi memandang dengan penuh kebimbangan.Kalau
memang si kakek Hiat Tiok Sian-jin ini yang sudah terkenal akan kekosenan dan
kekejamannya dapat dikalahkan oleh Han Han, maka bisa dibayangkan betapa
tingginya kepandaian anak muda itu.
Thio See Ciang dengan sendirinya jadi jeri juga melihat kehebatan dari
kepandaian Han Han. Kalau sampai Hiat Tiok Sian-jin kena dirobohkan, jelas sekali Thio See
Ciang bukan menjadi tandingan Han Han lagi, dan bisa-bisa nanti pihak Pek Bwee
Kauw akan disapu bersih oleh Han Han.
Maka dari itu, biarpun Thio See Ciang hanya berdiam diri mengawasi kakek
itu menguruti jalan darahnya itu, tokh hatinya terus tergoncang serta otaknya
berputar untuk mencari jalan keluar guna nantinya merobohkan Han Han .serta
Wong Tie Hian. Kalau memang bisa, Thio See Ciang malah bermaksud akan
membunuh Han Han dan Wong Tie Hian.
Sedangkan Han Han pada saat itu sedang memandang Hiat Tiok Sian-jin
dengan mata terpentang lebar dan penuh kewaspadaan, karena dia ingin menjaga
550 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
segala kemungkinan yang terjadi, sebab Han Han jeri juga pada si kakek, takut
Hiat Tiok Sian-jin menggunakan tipudaya liciknya.
Maka dari itu, dia berlaku hati-hati.
Benar saja dugaan Han Han, sedang semua orang memandang dengan
tegang kearah mereka, tiba-tiba Hiat Tiok Sian-jin mengeluarkan suara dengusan,
kedua tangannya juga bergerak, siap-siap untuk menyerang.
"Kau bocah busuk, biar bagaimana kau harus mampus di tanganku !" bentak
Hiat Tiok Sian jin dengan suara yang keras dan mengguntur. "Hmmm..... bersiapsiaplah kau menerima kematianmu ! "
Han Han memang telah bersiap-siap, maka di saat si kakek melancarkan
serangannya dengan disertai oleh suara bentakan yang menggelegar memekakkan
anak telinga, Han Han cepat-cepat mengelakkan dengan menggunakan jurus Chitcie-kun.
Hiat Tiok Sian-jin jadi semakin sengit, dia juga tambah mendongkol serta
murka sekali. Dengan penuh kemarahan yang sangat, dan berjingkrak-jingkrak saking
murkanya, dia melancarkan serangan yang berantai serta bertubi-tubi.
Untung saja Han Han telah mempelajari sempurna ilmu yang diciptakannya
sendiri, yaitu Chit-cie-kun, maka dia dapat mengelakkan dan menangkis setiap
setangan dari si kakek. Semakin lama Hiat Tiok Sian-jin jadi semakin murka, biar bagaimana dia
adalah seorang jago yang lihai luar biasa, yang ditakuti oleh banyak jago kosen
dirimba persilatan, tetapi sekarang ternyata dia tidak berdaya di tangan Han Han,
menyebabkan dia bisa mati berdiri saking gusarnya,
Han Han menghadapi si kakek Seruling Haus Darah itu dengan tenang.
Setiap serangan si kakek selalu dapat dielakkannya dengan gerakan yang
indah dipandang oleh mata, dan juga membuat orang-orang yang meayaksikan jadi
berdiri tercengang, karena setiap gerakan Han Han gesit sekali, menyerupai
gerakan tupai, selalu dapat mengelakkan serangan Hiat Tiok Sian-jin dengan
lompatan dan gerakan tubuh yang benar-benar luar biasa sekali, di luar dugaan
orang-orang itu semuanya.
Chit cie kun yang diciptakan oleh Han Han ternyata berlainan sekali dengan
ilmu silat lainnya yang terdapat di daratan Tionggoan.
Biasanya kalau seorang musuh menyerang dari atas dan di sebelah kanan
secara berbareng, pasti seorang jago silat akan mengelakkannya dengan
551 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
mendoyongkan tubuhnya sedikit sambil menyampok dengan tangannya, atau juga
dengan jalan melompat menggeser kedudukan kuda-kudanya.
Tetapi berbeda sekali dengan Han,Han ini !
Gerakan anak muda she Han tersebut berlainan sekali.
Sering kali Hiat Tiok-Sian-jin melancarkan serangan dari arah atas dan
samping kanan secara berbareng, tetapi Han Han mengelakkan serangan-serangan
itu dengan jalan maju memapaknya !
Semua orang yang menyaksikan benar-benar jadi terkejut, karena dengan
maju memapak begitu, Han Han seperti juga mengangsurkan dirinya untuk dihajar
oleh Hiat Tiok Sianjin ! Namun kenyataannya sangat berbeda sekali dengan dugaan orang yang
menyaksikan pertempuran tersebut.
Di waktu tubuh Han Han maju memapak dia bukan tinggal diam begitu saja,
kedua tangannya bergerak secara berbareng, yang kiri mengincar biji mata Hiat
Tiok Sian-jin, sedangkan tangan kanannya mencengkeram kearah jalan darah Pie
Tian Hiatnya dari si kakek.
Itulah hebat dan luar biasa sekali !
Semua orang jadi tercengang.
Hiat Tiok Sian-jin sendiri sampai membatalkan serangannya dan melompat
ke belakang sambil mengeluarkan seruan kaget bercampur heran.
Kenapa bisa begitu "
Karena kalau memang Hiat Tiok Sian-jin meneruskan serangannya itu, pasti
kedua tangan Han Han akan lebin dulu mengenai sasarannya.
Sebab sebagai seorang jago, yang setiap detik sangat berharga sekali bagi
mereka maka Han Han telah menggunakan detik-detik yang menentukan itu untuk
merebut kemenangannya. Kalau memang Hiat Tiok Sian-jin meneruskan serangannya itu, maka
sebelum serangannya berhasil mengenai sasarannya dengan telak, dia sendiri akan
terhajar binasa atau setidak-tidaknya akan terluka berat oleh Han Han, karena
pemuda she Han itu telah merebut waktu beberapa detik, dan hal itu menyebabkan
Han Han telah memperolek tujuh bagian dari kemenangan yang telah berada di
tahgannya. Betapa gusarnya Hiat Tiok Sian-jin, dia tambah murka, sampai berjingkrakjingkrak karena marahnya.
552 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Dan di saat itu Han Han telah berdiri lagi dengan tenang, dia hanya
tersenyum melihat kegusaran yang menimpa diri si kakek Seruling Haus Darah.
"Bagaimana?" tanya Han Han mengejek. "Apakah kau tidak cepat berlutut di
hadapanku dan meminta ampun bagi selembar nyawa tuamu itu?"
Hiat Tiok Sian-jin gusar bukan main, matanya sampai mendelik lebar, ini
menyatakan bahwa dia benar-benar telah mengumbar hawa amarahnya.
Hampir saja Hiat Tiok Sian-jin pingsan berdiri disebabkan hawa amarahnya
yang meluap-luap itu, tetapi dengan sendirinya Hiat Tiok Sian-jin telah melupakan
pantangan jago-jago di kalangan Kang-ouw, bahwa seorang jigo tidak boleh
mengumbar hawa amarahnya, karena dengan disertai oleh kegusarannya itu, dia
telah dirugikan tiga bagian dari apa yang dimiliki, yaitu kewaspadaan dan
ketenangannya menghadapi lawan !
Dan hal itu telah dialami oleh Hiat Tiok S;aa jin.
Dengan dia mengumbar kegusaran dan kemurkaannya itu, maka dengan
sendirinya Han Han jadi tambah girang, sebab dengan sendirinya Han Han akan
bisa merobohkannya dengan mudah.
Hiat Tiok Sian-jin menatap pemuda she Han itu dengan mata yang
mencorong merah, dia menjerit dengan suara yang mengguntur, kemudian dia
melompat dengan kegesitan yang sangat, dan melancarkan serangan serangan
secara beruntun. Tetapi Han Han memang telah bersiap-siap.
Setiap serangan si kakek selalu dapat dipunahkan dan dielakkannya.
Hal itu menyebabkan Hiat Tiok Siam jin jadi tambah murka.
Tetapi Han Han malah sengaja membikin si kakek tambah gusar.
Pemuda sbe Han ini selalu mengeluarkan ejekan-ejekan yang menyakitkan
hati si kakek. Setiap serangan berangkai Hiat Tiok Sian-jin selalu dapat dielakkan oleh
Han Han karena pemuda she Han ini bersilat dengari tipu Chit-cie-kun, ilmu silat
yang telah diciptakannya sendiri.
Semakin lama Hiat Tiok Sian-jin jadi semakin kalap, dia selalu menyerang
bertubi-tubi kepada Han Han dengan kalap dan nekad sekali.
Tetapi, semakin dia kalap dan nekad, semakin jauh kemenangan untuk
dirinya. Suatu kali, di saat Hiat Tiok Sian-jin sedang menyerang Han Han dengan
jurus Tiauw Pie JiauwAng, Han Han melihat suatu kesempatan ada padanya untuk
553 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
merobohkan lawannya ini, karena Hiat Tiok Sian-jin telah membuka lowongan
pada bagian dadanya. " Maka dari itu Han Han tidak mau membuang-buang kesewpatan baik itu.
Dengan mengeluarkan bentakan "Roboh .....!" yang mengguntur, Han Han
menghajar dada Hiat Tiok Sian-jin.
Hal ini mengejutkan kakek itu, dia sampai menjerit kaget.
Tetapi tangan Han Han bergerak cepat sekali, sudah tidak mungkin
dielakkan oleh Hiat Tiok Sian-jin:
Maka dari itu, saking gugupnya, dan juga untuk berusaha menyelamatkan
dirinya, Hiat Tiok Sian-jin mau membuang dirinya ke belakarg.
Tetapi semua itu telah terlambat !
"Duukkkk !" terdengar suara yang nyaring sekali, disusul kemudian dengan
suara 'krakkkk !' patahnya tulang, dan disertai oleh suara jeritan Hiat Tiok Sian-jin
yang menyayatkan hati. Tampak tubuh Hiat Tiok Sian-jin roboh terbanting dengan keras di tanah,
disertai juga oleh seruan tertahan dan kaget dari Thio See Ciang bersama orangorangnya.
Wong Tie Hian sangat girang melihat Han Han berhasil merobohkan Hiat
Tiok Sian-jin. Dengan mulut meringis, Hiat Tiok Sian-jin merangkak berusaha untuk
bangun. Tetapi belum lagi dia berdiri, tiba tiba "Uaaahhh ! " kakek ini memuntahkan
darah tiitam yang telah menggumpal dan dia roboh terkulai lagi di tanah.
Setelah bernapas dengan tersengal-sengal, akhirnya Kiat Tiok Sian-jin
berusaha untuk bangun lagi.
Tetapi, belum lagi dia berhasil dengan usahanya yang kedua kali ini, dia
telah memuntahkan gumpalan darah hitam kembali, wajahnya pias sekali,
napasnya memburu. Han Han menghampiri. "Hmm.....kau adalah seorang kakek yang jahat, sudah seharusnya hari ini
kau mampus! "' kata Han Han, "Tetapi hatiku tak tega dan tak mengijinkan untuk
membunuh seorang lawan yang telah tidak berdaya.....maka kalau memang kau
mau insyaf, akan kuampuni jiwa tuamu !"
554 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Setelah berkata begitu Han Han menatap Hiat liok Sian-jin dulu sesaat
lamanya, kemudian waktu dia melihat muka si kakek yang pucat pias, dia ketawa
dingin. "Tetapi, sebelum kau pergi, kepandaianmu itu harus dipunahkan dulu, harus
dilenyapkan, agar di belakang hari kau tidak membikin sulit orang-orang lemah.....
aku akan memunahkan kepandaian silatmu ! " kata Han Han.
Sehabis berkata begitu, Han Han menghampiri si kakek yang masih rebah
lemas tak berdaya. Sewaktu Han Han semakin mendekat kepada si kakek, muka si kakek dari
Seruling Haus Darah ini tambah pucat saja, matanya memain dengan cepat,
rupanya dia sangat ketakutan sekali. Namun Hiat Tiok Sian-jm ketakutan tanpa
daya sekali, karena tenaganya seperti juga telah lenyap dari raganya.
Han Han menghampiri tambah dekat, sedangkan yang lainnya, yang
menyaksikan dari luar gelanggang jadi mengawasi dengan hati yang tegang.
Waktu sampai di sisi Hiat Tiok Sian-jin, Han Han berhenti melangkah, dia
mengawasi kakek tua yang telah dalam keadaan lemah dan payah itu.
"Hmm.....kukira dengan kuampuninya jiwa tuamu itu, tentu kau tidak akan
penasaran kalau ilmu silatmu dilenyapkan, bukan"'' kata Han Han dergan suara
yang tawar. Mata si kakek Hiat Tiok Sian-jm jelalatan, dan ketakutan sekali.
Sebagai seorang jago yang kosen, yang sebelumnya sangat ditakuti oleh
jago-jago dari kalangan Hek-to, hitam, atau Pek-to, jalan putih, terang dia akan
menderita malu dan sengsara kalau sampai kepandaian ilmu silatnya dipunahkan
oleh Han Han. Untuk memohon-mohon ampun dengan menyembah-nyembah si pemuda
she Han itu, terang dia tidak mau, karena seorang jago yang kosen sekali, biar
mati, tidak akan menghiba-hiba kepada pemuda she Han tersebut.
Han Han ketawa dingin melihat orang ketakutan sampai begitu macam.
"Apakah kau jeri kepandaianmu itu kupunahkan dengan cara yang kejam "!
Oh tidak, aku hanya akan menotok beberapa jalan darahmu, yaitu jalan darah Pian
Sian Hiat, kemudian menotok dua kali jalan darah Toe Pian Hiat, dan menotok
sepuluh kali jalan darah Ciang Kui Hiatmu, dengan begitu selesailah tugasku !"
Kening si kakek Hiat Tiok Sian-jin jadf bermandikan keringat dingin.
Dia ketakutan bukan main.
555 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Jalan darah yang disebut-sebut oleh Han Han adalah jalan darah terpenting
di tubuh setiap manusia. Lebih-lebih jalan darah Toe Pian Hiat, itu adalah jalan
darah yang memusnahkan ilmu silat seseorang jago silat kalau memang jalan darah
itu sampai terkena tertotok.
Maka dari ilu, hebat rasa takut di diri Hiat Tiok Sian-jin,
Dia lebih baik mati dari pada harus dimusnahkan ilmu silatnya.
Sebab dengan musnahnya ilmu silat yang dimilikinya, berarti juga dia akan
menjadi seorang yang lemah, lebih lemah dari orang yang tidak mengarti ilmu
silat. Waktu dulu-dulu dia sering berbuat kejam dan bengis kepada lawannya,
sehingga Hiat Tiok Sian-jin walaupun dijerikan oleh semua jago-jago di daratan
Seruling Haus Darah Hiat Tiok Sian Jin Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Tioag-goan, tokh diam-diam dia mempunyai banyak musuh yang dendam
kepadanya, ysng sedang menanti-nantikan saat yang baik untuk membalas dendam
mereka kepada kakek tua yang bergelar Hiat Tiok Sian-jin atau Seruling Haus
Darah tersebut. Kalan memang sekarang Hiat Tiok Sian-jin kehilangan kepandaian ilmu
silatnya, dengan sendirinya musuhnya yang menaruh dendam kepadanya itu akan
datang berduyun-duyun untuk melakukan pembalasan.
Dengan punahnya ilmu silatnya, yang telah berubah menjadi manusia biasa,
malah lebih lemah lagi, mana mungkin Hiat Tiok Sian-jin bisa menghadapi lawanlawannya itu "
Maka dari itu, kalau sampai Han Han membuktikan perkataannya jelas hebat
kesudahannya untuk Hiat Tiok Sian-jin.
Maka dari itu, betapa ketakutannya si kakek Seruling Haus Darah, dan di
samping ketakutannya itu, yang bernaung dihatinya, timbul juga rasa nekad untuk
mengadu jiwa dengan Han Han kalau sampai pemuda she Han itu mendesak terus
menerus. Pada saat itu Han Han telah menggerakkan tangan kanannya sambil berkata:
"Bersiaplah untuk kembali menjadi manusia biasa lagi !" dan tangannya itu
menotok ke arah jalan darah Pian Tiauw Hiat dari Hiat Tiok Sian jin.
Tetapi dikala tangan pemuda she Han itu sedang melayang akan menotok
jalan darahnya si Seruling Haus darah itu, tiba-tiba dengan tak terduga, dengan
mengeluarkan jeritan yang keras memekakkan anak telinga, Hiat Tok Sian jin
menerjang ke arah Han Han, kedua tangannya terulurkan untuk merangkul dan
memeluk Han Han. 556 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Han Han jadi terkejut, begitu juga yang lainnya. Lebih-lebih Wong Tie
Hian, lelaki tua itu sampai mengeluarkan jeritan tertahan dengan mengeluarkan
keringat dingin di keningnya.
Perbuatan yang dilakukan oleh Hiat Tiok Sian-jin memang benar-benar
berada diluar dugaannya. Tetapi bagi Han Han hal itu tak begitu berat dan juga tak membuatnya jadi
gugup. Walaupun penuda she Han ini tadi agak terkejut, tokh dia sangat kosen
sekali. Maka dari itu, dengan mudah sekali dia menggeser tubuhnya kedua kakinya
bergerak pindah tempat, maka tubuhnya agak doyong sedikit, dan disaat itulah, di
saat kedua tangan Hiat Tiok Sian-jin lewat di sisi tubuhnya, Han Han mengulurkan
tangan kirinya, "dukkkk ", dia mendorong tubuh kakek itu, sehingga jago tua itu
jadi terjerunuk, lalu terjerembab memeluk batang pohon yang ada di depannya.
Tampak Hiat Tiok Sian-jin memeluk batang pohon itu kuat-kuat.
Terdengar suara yang berisik sekali kemudian disusul dengan robohnya
pohon itu. Semua orang terkejut ! Hebat sekali rangkulan Hiat Tiok Sian-jin, rupanya robon yang kena
dipeluknya itu jadi hancur batangnya, dan roboh, sedangkan di bagian bekas
dipeluk oleh Hiat Tiok Sian-jin tampak pada hancur berkeping-keping..
Maka dapat dibayangkan, kalau Han Han tadi kena dipeluk oleh Hiat Tiok
Sian-jin, biarpun kulit Han Han seumpamanya terdiri dari baja, tetapi tetap saja
terbinasakan oleh kakek tersebut.
Mengapa Hiat Tiok Sian-jin begitu nekad, dengan mengerahkan seluruh
tenaga dalamnya kepada kedua lengannya itu "
Karena dia memang sudah mengambil keputusan untuk binasa bersama
dengan Han Han ! Pada saat itu Han Han telah menghampiri Hiat Tiok Sian-jin perlahan-lahan.
Sedangkan Hiat Tiok Sian-jin telah roboh terkulai di tanah dengan napas memburu
keras, wajahnya semakin pucat.
Han Han sudah tidak mau memberi waktu lagi kepada Hiat Tiok Sian-jin,
karena kakek itu terlalu jahat sekali, Coba kalau tadi dia kena dirangkul oleh kakek
itu, pasti dia akan terbinasa di tangan kakek itu.
557 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Untung saja dia telah mempelajari Chit-cie-kun, sehingga dia dapat bergerak
dengan cepat sekali. Dengan mengulurkan tangan kanannya yang bekerja cepat menotoki
beberapa jalan darah Hiat Tiok Sian-jin, maka musnahlah ilmu silat si kakek yang
kejam itu. Sambil menghela napas, Han Han menghapus butir-butir keringat yang
memenuhi keningnya. Kemudian dia menoleh kepada Thio See Ciang.
"Nah orang she Thio, sekarang marilah kita menyelesaikan urusan kita ! "
katanya, ''Hutang piutang akan kita selesaikan hari ini. Biarpun kau melarikan diri
ke ujung bumi, aku takkan melepaskannya, karena dendam ayah ibuku tak akan
terbalas tanpa binasanya dirimu !"
Wajah Thio See Ciang jadi berobah, dia berusaha untuk tersenyum, sambil
mengawasi Hiat Tiok Sian jin yang kala itu menggeletak lemas tak berdaya di
tanah, seluruh kepandaian kakek yang tadinya begitu kosen, telah musnah
seluruhnya. "Bocah, rupanya kau kosen sekali !" kata Thio See Ciang sambil tetap
tersenyum dengan membawa lagak yang tenang sekali, padahal hatinya agak
tergoncang melihat Hiat Tiok Sian-jin tidak berdaya melawan Han Han. "Kuakui
memang kepandaianmu sangat tinggi sekali ! Tetapi kau jangau takabur dulu,
belum tentu kau bisa menundukkan aku orang she Thio ini !"
Dan setelah berkata begitu, Thio See Ciang mengibaskan tangannya, dan
sambil mengibaskan taogannya begitu, kedua kakinya menjejak dengan kuat.
sekali, sehingga tubuhmya melambung menjauhi Han Han.
Dan, waktu anak muda she Han itu melihat kelakuan lawannya, yang
tampaknya mau melarikan diri itu, dia menjejakkan kakinya juga, tubuhnya
melambung akan mengejarnya.
Namun belum lagi pemuda she Han tersebut bergerak untuk mengejar,
dirinya telah diserang dan dikepung oleh orang-orang Pek Bwee Kauw, yang
meluruk ke arahnya. Begitu juga Wong Tie Hian, dia dikepung oleh orang-orang Pek Bwee
Kauw. Han Han menjadi gusar bukan main, dia juga mendongkol sekali, maka dari
itu dengan mengeluarkan suara siulan yang nyaring, tubuhnya berkelebat-kelebat
dengan cepat. 558 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Di mana tangan Han Han bergerak, disitu pasti terdengar suara jeritan yang
keras dari orang-orang Pek Bwee Kauw.
Gerakan Han Han sangat cepat sekali, sehingga di dalam waktu yang sangat
singkat dia telah dapat memukul roboh berpuluh-puluh orang Pek Bwee Kauw,
yang kena ditotoknya. Begitu juga Wong Tie Hian, dia seperti juga singa tua yang mengamuk
dengan hebat, sehingga akhirnya orang-orang Pek Bwee Kauw terpecah nyalinya.
Dengan cepat sisa dari orang-orang Pek Bwee Kauw mengambil langkah
.seribu. Han Han berdiri tegak mengawasi orang-Pek Bwee Kauw yang banyak
tertotok olehnya. Dia mengawasi ke sekitar tempat itu, tidak tampak lagi Thio See Ciang,
Siang-jie dan juga nona Thio In In.
Dengan hati yang berduka Han Han menarik napas dalam-dalam.
Biar bagaimana baiknya nona Thio itu, tokh tetap saja dia akan berdiri di
belakang Thio See Ciang. Itu pasti, biar bagaimana In In pasti akan membela See
Ciang. Maka dari itu, mengingat semua itu, hati Han Han jadi tambah berduka.
Lebih-lebih waktu Wong Tie Hian menghampirinya, menepuk bahunya,
hampir saja butir-butir air mata membanjir keluar dari kelopak matanya.
Tetapi untung saja Han Han masih dapat menahan perasaan dukanya itu.
Akhirnya setelah berunding dengan Wong Tie Hian, mereka kembali ke
gedung Wong Tie Hian untuk merencanakan bagaimana menangkap Thio See
Ciang. *Mukhdan*Dewi Kz*Budi S-Aditya
Bab 39 Maaf, 31 dan 32 hilang DW KZ.
rapa saat, dia menari-nari, sambil tertawa-tawa dengan suara yang keras sekali.
559 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Gan Hwee-shio telah merangkapkan kedua tangannya memberi hormat
kepada orang itu. "Sian-chay .....Sian-chay, siapakah Sie-coe?" tanyanya dengan suara yang
seramah mungkin, sebab hati Hwee-shio ini agak keder mengawasi muka orang
yang menyeramkan itu, dia agak menggidik.
Orang itu jelalatan sehingga menambah seramnya muka orang itu waktu
matanya bergerak-gerak. "Hmm ..... kau menanyakan namaku, apakah kalau aku menyebutkannya kau
tidak akan ketakutan ?" tanya orang itu dengan suara yang serak menyeramkan.
Gan Hwee-shio tambah terjengkit hatinya.
Sudah wajahnya aneh dan menyeramkan? ternyata adat orang ini juga aneh
pula. Maka dari itu dia merangkapkan kedua tangannya kembali sambil menyebut
kebesaran nama sang Budba.
"Kita manusia hidup di dunia ini hanyalah sekedar untuk menjalani
penghidupaa yang penuh sengsara " kata Gan Hwee-shio dengan cepat. "Untuk apa
Lo-lap harus jeri kepada Sie-coe " "
Sie-coe, ialah tuan. Orang bermuka aneh dan menyerarnkaa iu tertawa lagi dengan suara yang
menyeramkan. "Bagus! Bagus ! Kau rupanya seorang Hwee-shio yang baik ! Nah, kau
dengarlah, namaku Po Po Siat !" dan setelah berkata begitu lagi, orang tersebut
yang ternyata memang Po Po Siat, telah tertawa keras lagi, sampai tubuhnya
tergoncang. Mendengar orang menyebut namanya itu, wajah Gan Hwee shio dan Hweeshio lainnya jadi berubah pucat.
"Oh..... Sian-chay, Sian-chay! Omitohoed !" memuji Gan Hwee-shio.
"Rupanya Sie-coe adalah Po Po Siat Loo-cian-pwee yang tak ada tandingannya !"
Po Po Siat ketawa dingin, dia tidak meladeni pujian dari si Hwee-shio.
Dengan wajah yang menyeramkan, dia menoleh ke arah Han Swie Liem dan
orang-orang gila lainnya, yang kala itu sedang menari-nari sambil tertawa-tawa
dengan keras. "Hu, orang-orang gila yang membikin kupingku jadi tuli dan sangat
memuakkan sekali !" kata Po Po Siat dengan suara yang menyeramkan. "Sungguh
membuat kepalaku jadi pusing !"
560 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Dan setelah berkata begitu, Po Po Siat menghampiri ke arah Han Swie Liem.
Tetapi baru saja dia melangkah beberapa langkah, tiba-tiba dari kejauhan
tampak berlari-lari beberapa sosok tubuh.
Akhirnya sosok-sosok tubuh itu, yang berlari dengan Gin-kang yang cukup
tinggi sampai disitu. Mereka adalah Thio See Ciang, Thio In In dan Siang-jie, putera dari Thio
See Ciang. Po PoSiat jadi menghentikan langkabnya dia mengawasi kearah Thio See
Ciang dengan pandangan yang menyeramkan dan menggidikkan bulu tengkuk.
Thio See Ciang juga terkejut waktu dia melihat Po Po Siat, tetapi untuk
mundur lagi, terang sudah tidak keburu.
Maka dari itu, Thio See Ciang dan Thio In In serta Siang jie maju terus,
Po Po Siat mengerutkan sepasang alisnya.
"Siapa kau?" bentak Po Po Siat waktu Thio See Ciang dan In In serta Siangjie telah berada di depannya. "Sebutkan nama kalian!"
Thio See Ciang segera mengenali bahwa orang ini adalah Po Po Siat,
seorang jago yang bengis dan selalu bertindak kejam kepada lawannya.
Hati jago sheThio yang menjadi Kauw-coe dari Pek Bwee Kauw jadi ciut
dengan sendirinya, dia sampai mengeluarkan seruan tertahan.
"Oh kau Po Loo-cianpwee?" tegurnya dengan suara yang agak tergetar.
Cepat-cepat dia menjura memberi hormat kepada jago tua she Po itu. "Apakah
selama ini keadaan kau orang tua selalu baik-baik saja ?"
Wajah Po Po Siat jadi berubah bengis.
"Apakah kau kira aku ini seorang kakek penyakitan ?" tegurnya dengan
sengit. Wajah Thio See Ciang jadi pucat.
Dia sebelumnya telah mendengar bahwa adat si kakek she Po ini sangat aneh
sekali. Tadi dia menegur dengan maksud untuk berlaku seramah mungkin, tetapi
dengan tidak diduga si kakek malah salah terima.
Maka dari itu cepat2 Thio See Ciang menjura lagi.
"Maafkanlah Loo-cianpwee.....memang Boan-pwee tahu bahwa selama ini
keadaan Loo cianpwee baik-baik saja." kata Thio See Ciang sambil memberi
hormat berulang kali kepada si kakek yang beradat aneh ini, See Ciang menjura
berulang kali. Mata si kakek Po Po Siat mencilak.
561 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Kau lelaki penjilat ! Bukankah kau seorang Kauw-coe dari sebuah
perkumpulan yang bernama Pek Bwee Kauw ?" tegur Po Po Siat bengis!
"Be.....benar Loo-cianpwee!" kata Thio See Ciang tambah gugup lagi.
"Ternyata Loo-cianpwee kenal dengan Boan-pwee!"
"Chisss..... ! Siapa yang mau kenal dengan manusia semacam kau ini ?"
bentak Po Po Siat dengan suara yang luar biasa kerasnya.
Thio See Ciang jadi ketakutan sekali, dia memang telah mengetahui tentang
kepandaian Po Po Siat yang tiada tandingannya di daratan Tionggoan. Maka kalau
sampai dirinya kena diserang oleh si kakek ini, kemungkinan besar dia akan
berjalan-jalan di neraka !
Maka dari itu, cepat Thio See Cang menekuk lututnya, dengan berlutut
begitu See Ciang berkata: "Maafkanlah Loo-cianpwee kalau memang tadi
ada.....ada kata-kata Boan-pwee yang salah.....!"
Po Po Siat ketawa dingin lagi, mukanya semakin tidak sedap dipandang.
"Kau benar-benar lelaki rendah seperti anjing!" kata si kakek bengis.
"Manusia seperti kau ini tidak seharusnya masih hidup di atas dunia ini!"
Dan membarengi dengan perkataannya itu, Po Po Siat mencelat, kedua
tangannya bergerak, dan lengan jubahnya itu meluccur tenaga serangan yang kuat
sekali. Thio See Ciang terkejut waktu dia melihat si kakek menyerang dirinya.
Tanpa memperdulikan rasa malu, dia cepat-cepat melompat berdiri, dan
kemudian melarikan diri dengan pentang kedua kakinya selebar-lebarnya.
Tetapi Po Po Siat yang terkenal sangat aneh itu mana mau melepaskan See
Ciang begitu saja. Dalam beberapa kali menjejakkan kakinya dia telah mengejarnya.
See Ciang jadi ketakutan setengah mati dengkulnya dirasakan lemas sekali.
Tetapi kalau memang dia berhenti berlari, maka dia akan dibinasakan oleh
kakek aneh itu. Maka itu dengan mengerahkan seluruh tenaganya, dia melarikan diri terus.
Po Po Siat masih mengejarnya terus.
Semakin lama jadi semakin dekat dan See Ciang jadi ketakutan sekali.
Lebih-lebih pada saat itu hujan turun menyiram bumi.
Tanpa memperdulikan hujan itu, Thio Shee Ciang terus juga melarikan diri.
562 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Tetapi, waktu dia sampai disebuah tikungan jalan yang akan menuju keluar
kota, Thio See Ciang jadi berhenti berlari, dia berdiri menjeglek sambil mengawasi
dengan mata terpentang kearah depannya.
Apa yang dilihatnya, sehingga tampaknya Thio See Ciang begitu ketakutan "
Ternyata di situ, dibawah sebuah pohon yang besar, di antara rintiknya air
hujan, tampak Han Han dan Wong Tie Hian berdiri mengawasi See Ciang dengan
mata yang berapi-api. Setelah tersadar dari kagetnya, See Ciang mengeluarkan suara jeritan
ketakutan, dia menoleh, dilihatnya Po Po Siat sudah dekat sekali.
Dengan cepat dia melompat ke samping, mengambil arah kekanan.
Tetapi dengan kecepatan yang luar biasa Han Han telah menghadang lagi
dihadapannya. Saking ketakutannya, See Ciang telah menerjang dengan kalap.
Tetapi di dalam keadaan kalap seperti begitu, apa lagi disertai oleh rasa
ketakutan yang sangat, See Ciang berbuat sembrono sekali, sehingga dengan
Seruling Haus Darah Hiat Tiok Sian Jin Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
mudah Han Han mengelakkan serangannya, dan mengulurkan tangannya menotok
jalan darah See Ciang. Kepandaian See Cisng masih berada di bawahnya Hiat Tiok Sian-jin, maka
begitu Han Han mengulurkan tangannya untuk menotok dirinya, walaupun See
Ciang mengetahui datangnya serangan dari si pemuda she Han itu tokh tetap saja
dia tidak bisa mengelakkannya.
Seketika itu juga See Ciang roboh tertotok oleh Han Han.
Pada saat itu Po Po Siat telah sampai di tempat itu juga.
Matanya jadi inencilak melihat See Ciang dirobohkan oleh Han Han, dia jadi
mendongkol luar biasa. "Bocah, benar-benar kau berani mampus dengan membentur buruanku !"
bentaknya. Han Han mengangkat kepalanya, dia memandang kearah Po Po Siat, atau
seketika juga dia jadi tetperanjat, karena dia mengenali bahwa kakek itu adalah Po
Po Siat, yang memang akan bertemu tahun ini untuk bertempur.
"Po Loo-cianpwae, ternyata kita bisa bertemu di sini!" kata Han Han
kemudian setelah menenangkan goncangan hatinya, "Aku adalah Han Han, murid
dari Khu Sin Hoo dan kawan-kawan ..... yang akan menghadapi Po Loo-cianpwee
!" Po Po Siat mengawasi Han Han dengan matanya yang juling meletos itu,
563 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Apakah kau benar-benar si bocah yang akan menghadapiku bertempur?"
tegurnya dengan suara yang bengis,
Han Han menganggukTetapi belum lagi dia menyahuti tampak Siang-jie dan nona Thio sedang
berlari-lari kearahnya. Dan untuk girangnya Han Han, dia melihat di belakang In In dan Siang jie
juga berlari-lari kearah dia itu adalah ayahnya, ibunya ! Yaitu Han Swie Liem dan
Han Hoe-jin ! Dan juga tampak keempat murid ayahnya itu!
Dengan tidak memperdulikan Po Po Siat lagi, Han Han berlari-lari memapak
kearah Han Swie Liem sambil berteriak-teriak kegirangan saking meluapnya
perasaan gembira si pemuda, she Han itu: "Ayah .....ibu .....oh Thia ..... "
Waktu dia berpapasan dengan In In dan Siang-jie yang berlari ke arah See
Ciang,, Han Han hanya melirik saja, dilihatnya In In juga melirik ke arahnya.
Kemudian dengan berteriak-teriak gembira, Han Han memapak kearah Han
Swie Liem. Dipeluk ibunya, tetapi dengan tidak terduga Han Hoe-jin mendorongnya
sambil tertawa-tawa dan suara perempuan yang menjadi ibu Han Han
menyeramkan sekali. Seketika itu juga Han Han teringat bahwa ibu dan ayahnya itu masih gila!
Juga keempat murid ayahnya, semuanya tampak dalam keadaan yang
menyedihkan sekali. Kegusaran Han Han jadi meluap lagi, rasa dendamuya kepada See Ciang
jadi meluap-luap. Dengan cepat dia membalikkan tubuhnya akan menghajar binasa See Ciang,
Tetapi Po Po Siat telah menghadangnya.
"Eb, bocah, mari kita bertempur !" seru Po Po Siat
Han Han menoleh kepadanya.
"Tunggu dulu, aku masih mempunyai urusan dengan orang she Thio itu !"
kata Han Han sambil menghampiri terus kearah See Ciang, yang kala itu sedang
diuruti oleh In In dan Siang-jie, rupanya kedua muda-mudi itu sedang berusaha
membuka totokan Han Han pada jalan darah See Ciang, tetapi mereka tidak
berhasil. Tetapi Po Po Siat tidak mau mengarti, ia tetap menghadang Han Han malah
dia telah melancarkan serangan-serangan yang berbahaya.
564 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Hal ini membuat Han Han jadi gusar sekali, dia sampai mengeluarkan suara
bentakan yang mengguntur, dan menangkis serangan Po Po Siat.
Tetapi si kakek benar-benar luar biasa.
Belum lagi tangannya itu kena ditangkis oleh Han Han, dia telah menarik
pulang kembali dan melakukan serangan lagi. Malah serangannya kali ini lebih
hebat lagi. Terpaksa Han Han jadi melayani kakek tua yang galak dan kosen ini.
Tetapi Han Swie Liem berenam, telah menghampiri kearah See Ciang
dengan mata yang bengis sekali.
Mereka menari-nari sambil menghampiri kearah In In dan Syang-jie.
Sedangkan Hie Beng dan Hie Lay bersama Tang Siu Cauw dan Soe Niang,
telah menghampiri See Ciang yang masih menggeletak,
WongTie Hian juga menghampiri kearah See Ciang.
In In dan Siang-jie jadi ketakutan, mereka jadi nekad.
Malah Siang-jie akan mengangkat tubuh ayahnya yang kaku tertoiok itu
untuk dibawa kabur. Tetapi punggung Siang-jie sudah kena dijambret olen Han Swie Liem,
sehingga dia dan tubuh See Ciang jadi terguling-guling di-tanah.
Di kala Siang-jie menghadapi Han Swie Liem, adalah In ln harus
menghadapi Han Hoe jin. Mereka bertempur dengan seru sekali.
Hie Beng dan ketiga saudara seperguruannya maju mendekati See Ciang.
Hie Beng mencekal tangan kiri See Ciang Sedangkan Hie Lay mencekal
lengan kanan See Ciang, Tang Siu Cauw memegang kaki kiri Kauw coe Pek Bwee
Kauw ini dan Soe Niang mencekal kaki kanan dari Kauw-coe Pek Bwee Kauw
tersebut, mereka menggoyang-goyangkan sambil mengangkat tubuh See Ciang.
Orang she Thio yang menjadi Kauw-coe Pek Bwee Kauw itu ketakutan
sekali, dia sampai menjerit-jerit.
Tetapi berhubung tubuhnya kejang kaku tertotok, maka dia tidak berdaya
dan tidak bisa bergerak. "Satu..... dua ..... tiga ....." Tang Siu Cauw menghitung juga yang lainnya
menghitung pula. Dan pada hitungan ketiga itu, dengan tidak terduga keempat murid Han
Swie Liem telah menarik tubuh See Ciang secara berbareng.
565 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Breeeettttt!" tubuh See Ciaag terbelah empat tanpa dapat menjerit lagi,
tubuh ketua dari perkumpulan Pek Bwee Kauw telah tertarik oleh keempat murid
Han Swie Liem, isi peiutnya berhamburan dan darah berceceran menyiram bumi !
In In dan Siang-jie yang menyaksikan hal itu jadi menjerit menyayatkan.
Dan, mereka jadi tidak menyadari bahwa Han Hoe-jin dan Han Swie Liem
tengah menyerang mereka lagi.
Maka tanpa ampun, kedua muda-mudi itu terhajar, mereka roboh secara
berbareng dan pingsan tak sadarkan diri ......
Wong Tie Hian menghampiri dengan wa-jah yang berduka. Biar bagaimana
dia agak ngeri melihat cara kebinasaan dari Thio See Ciang.
Kemudian jago she Wong itu mendekati pertempuran antara Han Han
dengan Po Po Siat, dia berpikir, kalau memang Han Han membutuhkan tenaganya,
bantuannya, maka dia akan membantunya, walaupun nantinya akan berakibat jelek
baginya atau terbinasa di tangan Po Po Siat.
Tetapi dengan tidak terduga, waktu Po Po Siat melihat cara kebinasaan See
Ciang yang mengerikan itu, dia jadi melompat ketepian kelanggang.
"Tahan..... !" serunya dengan suara yang bengis.
Han Han juga tidak meneruskan serangannya.
"Siapa mereka ?" bentak Po Po Siat lagi sambil menunjuk Han Swie Liem
berenam yang sedang menari-nari mengelilingi mayat Thio See Ciang, tubuh In In
dan Siang-jie. Han Han memandang penuh kewaspadaan kepada Po Po Siat, karena dia
takut lelaki tua ini menggunakan siasat jahat.
"Mereka adalah ayah ibuku!" kata Han Han dengan suara yang ragu.
"Mereka lelah dibuat gila oleh orang she Thio keparat itu .....maka sudah pantas
orang she Thio itu menerima kebinasaannya secara begitu !"
Mendengar keterangan Han Han, Po Po Siat menghela napas.
"Ya, selalu saja, ombak yang di belakang mendorong ombak yang di muka,
generasi muda telah muncul dan si tua harus mengundurkan diri! Baiklah bocah,
tentang per janjian kita untuk saling bertempur kita habiskan saja sampai di sini,
sebab kalau kita teruskan, aku takut kau terbinasa dan itu harus dibuat sayang,
karena kau mempunyai bakat yang baik sekali!"
Mendengar perkataan Po Po Siat, Han Han jadi gembira sekali.
Cepat-cepat dia menjnra kepada kakek tua bermuka menyeramkan itu.
566 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Terima kasih Loo-cianpwee..... memang Boarpwee dan guru-guru
Boanpwce juga tidak bermaksud sungguh-sungguh dengan pertandingan itu !"
Po P? Siat hanya mendengus.
Tahu-tahu tubuhnya telah mencelat ke atas Han Swie Liem dan orang gila
lainnya. Han Han terpcranjat melihat gerakan P? Po Siat, dia duga kakek tua itu akan
menggunakan tipu jahat untuk mencelakai orang tuanya itu.
Maka cepat-cepat Han Han juga menjejakkan kakinya untuk menghadang di
depan Po Po Siat. Namun gerafean Po Po Siat benar-benar cepat dan gesit sekali, di dalam
waktu yang singkat tampak tubuhnya berkelebatan di antara keenam orang gila itu,
tangannya juga bekerja, menotok jalan darah keenam orang gila itu.,
Han Swie Liem jadi berdiri menjublek sesaat, begitu juga orang-orang gila
lainnya. Mereka seperti juga baru terbangun dari tidur.
Han Han cepat-cepat menghampiri, dia berlutut di hadapan ayah dan ibunya
"Ayah ..... ibu ..... panggilnya dengan penuh kegembiraan, karena ternyata gerakan
Po Po Siat tadi adalah menotok jalan darah Han Swie Liem dan Iain-lainnya untuk
menyembuhkan dari kegilaannya.
Han Swie Lim mengerutkan sepasang alisnya, dia menatap Han Han dan
yang lain-lainnya dengan bingung.
"Siapa kau ....." " akhirnya dia bertanya juga dengan suara yang serak.
Han Han cepat-cepat menceritakan segala kejadian yang telah menimpa
keluarga mereka hal ini membuat Han Swie Liem menghela napas berulang kali.
Kemudian katanya dengan suara yang sabar waktu dia selesai mendengar
cerita Han Han; "Puteranya dan nona Thio itu tidak bersalah ..... ampunilah mereka
!" katanya, Han Han mengangguk, kemudian dengan terharu dia saling berpelukan
dengan ke empat murid ayahnya.
Setelah itu barulah Han Han memperkenalkan Wong Tie Hian kepada ayah
ibunya dan keempat murid ayahnya. Juga memperkenalkan Po Po Siat.
Han Han merghampiri In In dan Siang-jie yang masih pulas.
Dia menotok salah satu jalan darah kedua muda-mudi itu, sehingga mereka
tersadar. "Cepatlah kau pergi dari tempat ini ! " bentak Han Han kepada Siang-jie,
567 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Siang-jie jadi menangis menggerung-gerung waktu melihat cara binasa
ayahnya di tangan Han Han sekeluarga, dia menatap Han Han dan yang lainnya
penuh dendam, kemudian dibawah hujan rintik-rintil yang masih turun, Siang-jie
menuntun tangan In In meninggalkan tempat itu,
Han Han mengantarkan kepergian kedua orang itu dengan hati yang
berduka. Waktu In In menoleh sesaat, pemuda she Han ini malah melambailambaikan tangannya, seperti juga menyampaikan selamat berpisah,
Han Han masih berdiri bengong sampai Siang-jie dan Thio In In lenyap dari
pandangannya. Akhirnya dia tersadar waktu Po Po Siat menepuk pundaknya.
"Bocah ..... akupun ingin menjadi gurumu !" kata Po Po Siat. "Dan mulai
hari ini aku akan mengundurkan diri dari kalangan Kang-ouw. Mana ketujuh gurumu " "
Han Han cepat-cepat menekuk lututnya menyatakan terima kasih, dia juga
sudah lantas memanggil Po Po Siat dengan sebutan Soe-hoe guru, kemudian
menceritakan bahwa keiujuh gurunya sudah mengasingkan diri dari segala
keramaian duniawi .....! Dengan gembira Wong Tie Hian menyampaikan kata-kata selamat kepada
Han Han karena telah dapat berkumpul dengan ayah ibunya dan ke empat murid
ayahnya itu ..... Betapa gembira dan terharunya orang-orang ini .....mereka meninggalkan
tempat itu dengan, segenggam harapan bernaung di hati mereka masing-masing
.....sedangkan Gan Hwee-shio yang tiba di tempat itu paling akhir, hanya
menemukan mayat Thio See Ciang yang hancur berkeping-keping.
Gan Hwee-shio dan Hweeshio-hweeshio lainnya merangkapkan tangannya
memuji nama besar sang Budha ..... mereka menyesalkan ke enam orang gila itu
terlalu kejam turun tangan, karena Gan Hwee-shio tidak mengetahui persoalan
yang pertamanya ..... ! Hwee-shio ini juga mengumpulkan orang-orang sekitar tempat itu, untuk
mengubur mayat See Ciang, yang telah digabung menjadi satu,
Kemudian setelah selesai mengubur mayat See Ciang, Gan Hwee-shio dan
Hweeshio-hweeshio lainnya kembali ke kelenteng mereka dan Gan Hwee-shio
akan merantau untuk mencari keenam orang gila yang menurut dugaannya telah
membunuh Thio See Ciang secara bengis.
568 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Sedangkan kuburan See Ciang yang sederhana masih tersiram oleh rintikaya
air hujan. Sekitar tempat itu menjelang malam jadi sangat sepi sekali .....
TAMAT BANDUNG, JUNI 2004 DIEDIT OLEH : BUDI S 569 Harimau Mendekam Naga Sembunyi 7 Fear Street - Cheerleader Musibah Baru The New Evil Pusaka Pulau Es 8
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama